BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN PT. DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN PT. DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah berdirinya PT Taspen PT. DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI atau yang sering disebut dengan PT.TASPEN merupakan badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang jasa yang diberikan kepercayaan oleh pemerintah untuk mengelola progam asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil yang terdiri dari progam pensiun dan progam Tabungan Hari Tua (THT). Agar lebih bisa meningkatkan kesejahteraan hari tua dan asuransi pensiun untuk Pegawai Negeri Sipil, maka mulai tahun 1960 dirintislah usaha-usaha dalam meningkatkan kesejahteraan. Yaitu melalui Konferesi Kesejahteraan Pegawai Negeri yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 samapai dengan 26 juli Keputusan dari konferensi tersebut dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI No.380/MP/1960 tanggal 25 Agustus 1960, yang antara lain menetapkan perlunya pembentukan jaminan sosial sebagai bekal bagi pegawai negeri dan keluarganya disaat mengakhiri pengabdiannya kepada negara. Yang mengatur tentang perlunya dibentuk suatu badan yang dapat memberikan jaminan sosial bagi para PNS dan juga keluarganya di saat sudah menyelesaikan masa tugasnya ( 15

2 16 Kemudian pemerintah menyempurnakan peraturan terserbut dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1963 yang mengatur tentang Pembelanjaan Pegawai Negeri dan Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1963 yang mengatur tentang Tabungan Asuransi Pegawai Negeri. Dengan adanya kedua peraturan pemerintah tersebut maka pada tanggal 17 April 1963 dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1963 didirikanlah TASPEN yang berbentuk Perusahaaan Negara (PN). Berdasarkan dengan terbitnya Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 749/MK/IV/11/1970 tanggal 18 November 1970 maka status hukum PN TASPEN menjadi PERUM TASPEN dan dengan PP No. 26 tahun 1981 tanggal 30 Juli 1980 maka PERUM TASPEN diubah menjadi PT TASPEN (Persero) ( Dalam Perjalanannya kemudian, TASPEN mendapat amanah dan ditunjuk Pemerintah sebagai pengelola Pensiun Pegawai Negeri oleh karena itu sejak Tahun 1985, penyelenggaraan Pensiun oleh TASPEN dilakukan secara bertahap hingga dapat terselenggara seperti saat ini. Berdasarkan surat Menteri Sekertaris Kabinet No. B-156/Seskab/IV/2009 tanggal 1 April 2009 yang dengan ditegaskan kembali bahwa TASPEN Mengelola dana pensiun berdasarkan PP No. 25 Tahun 1981 dan PP No. 26 Tahun Agar lebih bisa mendekatkan diri dengan Peserta, maka sejak tahun 1987 TASPEN melakukan pembukaan Kantor Cabang di seluruh Indonesia Termasuk di Surakarta. TASPEN Surakarta muali beroperasi semenjak tahun 1987 berdasarkan Keputusan Direksi PT TASPEN (PERSERO) No.

3 17 48/DIR/SK/1987 tanggal 08 Agustus 1987 dengan wilayah kerja di 6 Pemkab dan 1 Pemkot eks Karesidenan Surakarta ( 2. Profil PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta Sejak April 1989, TASPEN Surakarta menempati gedung permanen di JL. Veteran 305, merupakan lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh peserta karena dilalui oleh kendaraan umum dari berbagai tujuan. Sebelumnya TASPEN Surakarta pernah menempati lokasi di Jl. Slamet Riyadi dan Jl. Dr. Radjiman. TASPEN Surakarta menempati areal tanah seluas m 2 dan luas bangunan m 2. Gedung TASPEN Surakarta diresmikan pada tanggal 16 Februari 1993 oleh Walikota Madya Daerah Tingkat II Surakarta. Untuk meningkatkan kenyamanan peserta TASPEN terus melakukan berbagai perbaikan dan renovasi sehingga mendapatkan bentuknya seperti saat ini ( Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor SK- 08/DIR/2007 TASPEN tentang Klasifikasi Kantor Cabang PT TASPEN (PERSERO) Surakarta diklasifikasikan sebagai Kantor Cabang TASPEN Tipe A, artinya Kantor Cabang Surakarta berada dalam wilayah koordinasi Kantor Cabang Umum (KCU) Semarang. Wilayah kerja PT TASPEN Cabang Surakarta meliputi Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen dan Kota Surakarta (

4 18 3. Visi dan Misi PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Surakarta (Sumber : Visi dan Misi PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Surakarta adalah sebagai berikut: a. Visi Menjadikan Taspen sebagai Pengelola Dana Pensiun dan THT berkelas dunia yang bersih, sehat dan benar dengan pelayanan tepat orang, tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat dan tepat administrasi. 1) Makna visi: a) Menjadi pengelola Dana Pensiun dan THT serta jaminan sosial lainnya Ruang lingkup usaha Taspen adalah menyelenggarakan program Tabungan Hari Tua (termasuk asuransi kematian), Dana Pensiun (termasuk Uang Duka Wafat), program kesejahteraan PNS serta program jaminan sosial lainnya. b) Terpercaya " Taspen menjadi pilihan peserta dan stakeholder lainnya dengan kinerja yang bersih dan sehat. Bersih, Taspen beroperasi dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Sehat, Adanya peningkatan kinerja yang berkesinambungan pada bidang keuangan maupun non keuangan.

5 19 b. Misi Mewujudkan hari-hari yang indah bagi peserta melalui pengelolaan Dana Pensiun dan THT secara Profesional dan Akuntabel dengan berlandaskan Etika serta Integritas yang tinggi. 1) Makna Misi a) "Manfaat dan pelayanan yang semakin baik.." Untuk memenuhi harapan peserta yang semakin tinggi, Taspen berupaya meningkatkan nilai manfaat dan pelayanan secara optimal. b) "Profesional" Taspen bekerja dengan terampil dan mampu memberikan solusi dengan 5 Tepat (tepat orang, tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat dan tepat administrasi ) didukung dengan SDM yang memiliki integritas dan kompetensi yang tinggi. c) "Akuntabel" Taspen dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan sistem dan prosedur kerja yang dapat dipertanggungjawabkan. d) "Integritas" Taspen senantiasa konsisten dalam memegang amanah, jujur dan melaksanakan janji sesuai visi dan misi perusahaan.

6 20 e) "Etika" Taspen melayani peserta dan keluarganya dengan ramah, rendah hati, santun, sabar dan manusiawi. 4. Struktur Organisasi PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta Dalam suatu instansi baik Pemerintahan maupun Swasta perlu ditetapkan adanya strukur organisasi. Berikut adalah struktur organisasi PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta : KEPALA CABANG KARYAWAN HARY SUSETYO KABID PELAYANAN YULHARDI KABID UMUM & SDM SLAMET KABID KEUANGAN ARMON YAHYA STAFF 1. DINI MARDIYAT I 2. YUNI MARDIANI KASIE P K KASIE DPP ANI SETIATI KASIE KEUANGAN MUZIRMAN KASIE ADM KEUANGAN ALBERT KASIE UMUM & SDM R.HOTMIR Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT TASPEN (PERSERO) Cabang Surakarta Sumber : PT TASPEN (PERSERTO) Cabang Surakarta 2013

7 21 Diskripsi Jabatan dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut (Sumber: PT TASPEN Cabang Surakarta) : a. Kepala Cabang 1) Tugas Pokok Membantu Direksi dan Kepala Kantor Cabang Utama serta bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan di Kantor Cabang. 2) Uraian Tugas a) Bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mengikat Kantor Cabang dengan pihak lain atas persetujuan Direksi PT. TASPEN (Persero) Kantor Cabang Surakarta. b) Memebantu menjabarkan kebijakan perusahaan yang menyangkut kegiatan Kantor Cabang Surakarta. c) Memberikan pengerahan serta pembinaan kepada jajaran di bawahnya yang menjadi tanggung jawabnya. d) Bertanggung jawab atas penilaian, pembinaan dan peningkatan mutu pegawai yang berada di unit kerjanya. e) Bertanggung jawab terhadap pembinaan usaha kesil dan Koperasi di unit kerjanya. f) Melaksanakan tugas pekerjaan lain yang dibebankan oleh Direksi. b. Kepala Bidang Pelayanan 1) Tugas Pokok

8 22 Membantu Kepala Cabang serta bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan Bidang Pelayananan. 2) Uraian Tugas a) Merencanakan dan mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan di Bidang Pelayanan. b) Mengkoordinasikan kegiatan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data peserta progam Taspen. c) Menyetujui keabsahan dan pembayaran manfaat klim yang diajukan. d) Menyetujui besarnya tagihan premi peserta progam Taspen. e) Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan Bidang Pelayanan. f) Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembinaan dan peningkatan mutu pegawai pada unit kerja di lingkungannya. c. Kepala Seksi Penetapan Klim 1) Tugas Pokok Membantu Kepala Bidang Pelayanan serta bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan Seksi Penetapan Klim. 2) Uraian Tugas a) Mengesahkan kebenaran pengajuan klim manfaat progam Taspen. b) Menetapkan Besarnya klim manfaat progam Taspen.

9 23 c) Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan Seksi Penetapan Klim. d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembinaan dan peningkatan mutu pegawai pada unit kerja di lingkungannya. d. Kepala Seksi Data Peserta dan Pemasaran 1) Tugas Pokok Membantu Kepala Bidang Pelayanan serta bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan Seksi Data Peserta dan Pemasaran. 2) Uraian Tugas a) Melaksanakan kegiatan pengadministrasian dan pamaliharaan data peserta progam Taspen. b) Melaksanakan komunikasi data. c) Menetapkan besarnya tagihan premi peserta progam Taspen. d) Melakukan kegiatan pemasaran produk progam Taspen. e) Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan Seksi Data Peserta dan Pemasaran. f) Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembinaan dan peningkatan mutu pegawai pada unit kerja di lingkungannya. e. Kepala Bidang Umum dan Sumber daya Manusia 1) Tugas Pokok Membantu Kepala Kantor Cabang atau Wakil Kepala Kantor Cabang serta bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan Bidang Bidang Umum dan Sumber daya Manusia.

10 24 2) Uraian Tugas a) Mengkoordinasikan kegiatan Bidang Umum dan Sumber daya Manusia. b) Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengadaan barang dan jasa serta pendistribusiannya ke unit-unit kerja di lingkungan Kantor Cabang yang sesuai kebutuhan. c) Mengkoordinasikan kegiatan kesekretariatan, kehumasan dan keamanan, kearsipan, pendidikan dan latihan serta non kedinasan lainnya. d) Menyetujui daftar gaji dan kompensasi lainnya serta penyelesaian kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. e) Melaksanakan kegiatan pembinaan dan administratif atas usaha kecil dan koperasi di wilayahnya. f) Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan Bidang Umum dan Sumber daya Manusia. g) Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembinaan dan peningkatan mutu pegawai pada unit kerja di lingkungannya. f. Kepala Seksi Umum dan Sumber Daya Manusia 1) Tugas Pokok Membantu Kepala Bidang Umum dan Sumber daya Manusia serta bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan Umum dan Sumber Daya Manusia.

11 25 2) Uraian Tugas a) Menyelenggarakan kegaiatan kesekertariatan, kehumasan dan kearsipan. b) Mengkoordinir pemeliharaan, perawatan dan perbaikan atas aset perusahaan termasuk pengamanan atas semua dokumen milik perusahaan di Kantor Cabang. g. Kepala Bidang Keuangan 1) Tugas Pokok Membantu Kepala Kantor Cabang atau Wakil Kepala Kantor Cabang serta bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan Bidang Pelayanan. 2) Uraian Tugas a) Merencanakan dan mengkoordinasi penyelenggaraan fungsifungsi keuangan Kantor Cabang. b) Merencanakan dan mengendalikan anggaran Kantor Cabang. c) Menyelenggarakan kegiatan penyusunan laporan keuangan Kantor Cabang. d) Menyelenggarakan kegiatan perbendaharaan Kantor Cabang. e) Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan Bidang Keuangan. f) Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembinaan dan peningkatan mutu pegawai pada unit kerja di lingkungannya.

12 26 h. Kepala Seksi Keuangan 1) Tugas Pokok Membantu Kepala Bidang Keuangan serta bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan seksi keuangan. 2) Uraian Tugas a) Menyiapkan dan mengendalikan penerimaan dan pengeluaran Kantor Cabang. b) Menerima dan melakukan pembayaran atas perintah Kepala Bidang Keuangan. c) Melakukan tugas verifikasi sebagai langkah pre-audit trnsaksi keuangan di Kantor Cabang. d) Menyimpan uang dan surat-surat berharga. e) Melaksanakan penagihan premi Kantor Cabang. f) Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan Seksi Keuangan. i. Kepala Seksi Administrasi Keuangan 1) Tugas Pokok Membantu Kepala Bidang Keuangan serta bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan Seksi Administrasi Keuangan. 2) Uraian Tugas a) Menyimpkan dan mengendalikan anggaran Kantor Cabang. b) Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen keuangan Kantor Cabang.

13 27 c) Menyelenggarakan administrasi aktiva tetap kantor Cabang. d) Melakukan rekonsiliasi bank dan pengecekan terhadap catatan pembukuan progam Taspen. e) Bertanggung jawab atas terselanggaranya kegiatan Seksi Administrasi Keuangan. c) Mengendalikan pengadaan, penyimpanan, inventaris, distribusi peralatan kantor dan komputer di Kantor Cabang. d) Bertanggung jawab atas pelaksanakan pembinaan dan peningkatan mutu pegawai pada unit kerja di lingkungannya. B. Analisis Dan Pembahasan Sistem Informasi Akuntansi Pembayaran Dana Pensiun Pertama dan Tabungan Hari Tua (THT) pada PT Taspen Cabang Surakarta 1. Fungsi yang Terkait a. Bagian Pelayanan 1) Bagian Customer Service Informasi Bagian ini berfungsi sebagai pemberi informasi kepada para peserta yang belum mengerti tentang dokumen apa yang akan diperlukan sesuai dengan jenis pengajuan. Selain itu dibagian ini juga menyediakan blangko yang dibutuhkan dalam proses pengajuan pembayaran dana pensiun.

14 28 2) Bagian Customer Service Penetapan Bagian ini berfungsi untuk mengecek keabsahan dan keaslian dokumen yang diajukan oleh peserta dan menginput data/mengupdate data yang sudah ada di database. 3) Bagian Perhitungan Bagian ini berfungsi untuk menghitung berapa banyak jumlah uang dan rincian yang akan didapatkan oleh para peserta. 4) Bagian Verifikasi Bagian ini berfungsi untuk mengecek, memverifikasi, dan menetapkan tanggal rencana bayar peserta. 5) Bagian Otorisator Bagian ini berfungsi untuk mengecek ulang dan memberikan tanda tangan bahwa pengajuan pembayaran yang diajukan, sudah tepat sasaran. 6) Bagian Distribusi Voucher Klim Bagian ini berfungsi untuk memisahkan dokumen yang akan di simpan di dosir pelayanan dan dokumen yang akan di distribusikan untuk keperluan pembayaran. 7) Bagian Dosir Pelayanan Bagian ini berfungsi untuk mengarsipkan dokumen para peserta.

15 29 b. Bagian Keuangan 1) Bagian Kasir Bagian ini berfungsi untuk membayarkan dana pensiun kepada peserta PT TASPEN dan juga mengelola keuangan perusahaan. Melakukan pelaporan harian yang berkaitan dengan pembayaran dana pensiun dan dicocokkan dengan pencatatan yang dilakukan oleh bagian Akuntansi. 2) Bagian Akuntansi Bagian ini berfungi untuk mencocokkan bukti pengeluaran kas dengan dokumen yang terkait dengan pengeluaran kas kemudian membuat jurnal kas keluar. Bagian ini juga berfungsi untuk melakukan rekonsiliasi bank terkait dengan pembayaran dana pensiun. 3) Bagian Dosir Keuangan Bagian ini berfungsi untuk mengarsipkan bukti pengeluaran kas dimana bukti pengeluaran kas ini adalah dokumen-dokumen yang telah digunakan dalam transaksi pembayaran dana pensiun. 2. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pembayaran dana pensiun pertama dan asuransi pensiun sendiri adalah:

16 30 a. Blangko Tanda Terima dan Lembar Penelitian SPP Klim ( Blangko SPP Klim) Blangko SPP Klim merupakan formulir mengenai data peserta pensiun yang akan mengajukan hak pensiunnya. b. Blangko Surat Pernyataan Pembayaran Pensiun Melalui Rekening (Blangko SP3R) Blangko SP3R merupakan formulir mengenai pembayaran pensiun melalui bank. c. Tanda Terima dan Lembar Penelitian SPP Klim (SPP Klim) Tanda Terima dan Lembar Penelitian SPP Klim (SPP Klim) merupakan dokumen yang berisikan tentang pendapatan pokok, jenis pensiun dan kode status. d. Lembar Penerimaan Klim Lembar penerimaan klim merupakan bukti bahwa peserta sudah mengajukan dokumen serta menjadi tanda bukti diri untuk mengambil dan pensiun. e. Voucher Klim Progam Pensiun Pensiun Pertama (SP4A) Voucher SP4A adalah dokumen yang berisikan rincian hak pensiun yang akan didapat oleh para peserta. f. Lembar Perhitungan dan Tanda Terima Lembar perhitungan dan tanda terima adalah dokumen yang berisikan tentang rincian total jumlah pendapatan tabungan hari tua yang akan didapat oleh peserta.

17 31 g. Kartu Identitas Pensiun (Karip) Kartu identitas pensiun adalah tanda bukti diri pensiun yang sah dan dimiliki oleh peserta PT Taspen. h. Kartu Pembayaran Pensiun / Tunjangan Kartu pembayaran pensiun / tunjangan berisikan rincian catatan pembayaran, hutang piutang dan susunan keluarga. 3. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas adalah jurnal kas keluar. Di PT Taspen pencatatan ini sudah menggunakan sistem komputerisasi. 4. Jaringan Prosedur a. Prosedur Pengajuan Klim 1) Peserta pensiun datang ke Bagian Customer Service Informasi dan menunjukkan lampiran-lampiran yang merupakan syarat dalam pengajuan pembayaran pensiun pertama, antara lain SKPP Lembar 1 dan 2 dan Leger gaji terakhir pemohon, Fotocopy SK Pensiun, Fotocopy SK Pertama/Capeg, Fotocopy Karpeg, Fotocopy Kartu Taspen, Pas photo ukuran 3x4 hitam putih Suami dan Istri, Asli dan Fotocopy Surat Keterangan Sekolah/Kuliah bagi anak yang berusia 21 tahun, Fotocopy Buku Tabungan, Fotocopy NPWP, Fotocopy KTP/SIM yang masih berlaku, Fotocopy Leger Gaji suami/istri bila

18 32 masing-masing Pegawai Negeri Sipil. Semua syarat tersebut sebanyak 2 lembar, kecuali pas foto sebanyak 3 lembar. 2) Setelah itu mengisi Blangko SPP Klim dan Blangko SP3R, selanjutnya peserta menuju ke bagian Customer Service Penetapan untuk menyerahkan blangko beserta lampiran. b. Prosedur Penetapan 1) Bagian Customer Service Penetapan memeriksa keaslian dan keabsahan lampiran yang diajukan oleh peserta. 2) Setelah keaslian dan kebasahan terbukti benar maka petugas akan mengentry data, kemudian membuat SPP Klim dan Lembar Penerimaan Klim, lembar SPP Klim dijadikan satu dengan semua dokumen persyaratan yang lain kepada Customer Service Perhitungan. Sedangkan Lembar Penerimaan Klim akan diberikan kepada Peserta untuk mengambil uang pensiun. c. Prosedur Perhitungan 1) Setelah menerima dokumen dari Customer Service Penetapan, Bagian Perhitungan memasukan data agar bisa menghitung jumlah uang yang akan didapat oleh peserta. 2) Petugas kemudian mencetak Voucher Klim Progam Pensiun Pensiun Pertama (SP4A) dan Lembar Perhitungan dan Tanda Terima (LPH) sebanyak 3 lembar. Disertai dengan Kartu Identitas Pensiun (Karip) dan Kartu Pembayaran Pensiun/Tunjangan sebanyak 1 lembar.

19 33 3) Kemudian Voucher Klim Progam Pensiun Pensiun Pertama (SP4A), Lembar Perhitungan dan Tanda Terima serta Kartu Identitas Pensiun (Karip) yang telah di cetak di satukan pada salah satu lembar dokumen yang akan di pakai untuk mencairkan dana oleh peserta. Sedangkan Kartu Pembayaran Pensiun/Tunjangan disatukan pada dokumen yang akan disimpan di Bagian Dosir Pelayanan. Kemudian dokumen-dokumen tersebut di serahkan ke Bagian Verifikasi. d. Prosedur Verifikasi Di bagian Verifikasi petugas melakukan pengecekan dokumen sebelum memverifikasi menggunakan komputer bahwa data yang diajukan benar. Verifikasi dengan komputer berfungsi agar nama peserta muncul di Bagian Keuangan. Kemudian dokumen-dokumen tersebut akan diteruskan ke Bagian Otorisator. e. Prosedur Otorisasi Bagian Otorisator akan mengecek ulang dokumen yang diterima sebelum menandatangani Voucher Klim Progam Pensiun Pensiun Pertama (SP4A) dan Lembar Perhitungan dan Tanda Terima lembar 1, 2, dan 3. Kemudian dokumen akan diteruskan ke Bagian Distribusi Voucher Klim. f. Prosedur Pemisahan dan Distribusi 1) Di Bagian Distribusi Voucher Klim Voucher Klim SP4A dan Lembar Perhitungan dan Tanda Terima lembar ke 3 dipisahkan dan disatukan ke dokumen yang akan disimpan oleh Bagian Dosir Pelayanan.

20 34 2) Selain itu bagian ini juga menempelkan satu lembar foto di Karip dan memberikan stempel pada Karip sebagai tanda bukti pengesahan, sedangkan 2 buah foto lainnya ikut dengan dokumen yang akan disimpan di Bagian Dosir Pelayanan. g. Prosedur Pembayaran 1) Setelah menerima dokumen dari Bagian Distribusi Klim maka dana pensiun akan dibayarkan kepada peserta dengan cara mencocokkan dokumen dengan KTP peserta pensiun yang asli, SK Pensiun asli, dan Lembar Penerimaan Klim. 2) Setelah cocok petugas akan mengentry ke dalam komputer, kemudian diberikan stempel lunas pada setiap lampiran. Setelah itu petugas akan meminta tanda tangan peserta di Voucher Klim Progam Pensiun Penisun Pertama (SP4A) lembar 1 dan 2, Lembar Perhitungan dan Tanda Terima lembar 1 dan 2, dan Karip. 3) Kemudian petugas memberikan kepada peserta berupa Voucher Klim SP4A lembar 2, Lembar Perhitungan dan Tanda Terima lembar 2, Karip, SK pensiun asli, KTP peserta pensiun asli dan Lembar Penerimaan Klim beserta uang pensiun yang didapat. Kemudian Bagian Akuntansi akan melakukan posting Jurnal Kas Keluar dan dokumen akan diarsipkan sebagai bukti kas keluar oleh Bagian Dosir keuangan.

21 35 5. Bagan Alir Berikut adalah bagan alir sistem pembayaran pensiun pertama dan asuransi pensiun sendiri Kantor Cabang Surakarta.

22 36 Bagian Customer Service Informasi Peserta datang membawa lampiran yang diperlukan Mulai Melengkapi Data Blangko SPP Klim dan Blangko SP3R Blangko SP3R 2 Blangko SP3R 1 Blangko SPP Klim 2 Keterangan : 1. Blangko SPP Klim : Blangko Surat Permintaan Pembayaran 2. Blangko SP3R : Blangko Surat Pernyataan Pembayaran Pensiun Melalui Rekening 3. Lampiran terdiri dari: a. SKPP Lembar I dan II & Leger terakhir b. Fotocopy SK Pensiun c. Fotocopy SK Pertama / Capeg d. Fotocopy Karpeg e. Fotocopy Kartu Taspen f. Asli & Fotocopy surat keterangan sekolah bagi anak bagi anak berusia diatas 21 g. Pas Foto 3x4 hitam putih h. Fotocopy buku tabungan i. Fotocopy NPWP j. Fotocopy KTP k. Fotocopy Leger Gaji Suami/Istri (bila masingmasing Pefawai Negeri Sipil) Blangko SPP Klim 1 Lampiran 2 Lampiran 1 1 Gambar 3.2 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembayaran Pensiun Pertama dan Asuransi Sendiri pada PT Taspen Cabang Surakarta

23 37 Bagian Customer Service Penetapan 1 Blangko SP3R 2 Blangko SP3R 1 Blangko SPP Klim 2 Blangko SPP Klim 1 Lampiran 2 Lampiran 1 Memeriksa keaslian & keabsahan Penetapan Ya Tidak Peserta mengambil dokumen yang sesuai Entry Data Mencetak SPP Klim 2 Gambar 3.3 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembayaran Pensiun Pertama dan Asuransi Sendiri pada PT Taspen Cabang Surakarta

24 38 Lanjutan Gambar 3.3 Gambar 3.4 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembayaran Pensiun Pertama dan Asuransi Sendiri pada PT Taspen Cabang Surakarta

25 39 Customer Service Perhitungan 3 SPP Klim Blangko SP3R 2 Blangko SP3R 1 Blangko SPP Klim 2 Blangko SPP Klim 1 Dokumen Awal 2 Lampiran 1 Keterangan : 1. Voucher SP4A : Voucher Klim Progam Pensiun Pensiun Pertama 2. LPH : Lembar Perhitungan dan Tanda Terima 3. Karip : Kartu Identitas Pensiun 4. KPP : Kartu Pembayaran Pensiun/Tunjangan Menghitung dan Mencetak Voucher SP4A, LPH, Karip, KPP KPP Karip LPH 3 LPH 2 LPH 1 Voucher SP4A 3 Voucher SP4A 2 Voucher SP4A 1 SPP Klim Blangko SP3R 2 Blangko SP3R 1 Blangko SPP Klim 2 Blangko SPP Klim 1 Lampiran 2 Lampiran 1 4 Gambar 3.5 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembayaran Pensiun Pertama dan Asuransi Sendiri pada PT Taspen Cabang Surakarta

26 40 Lanjutan Gambar KPP Karip LPH 3 LPH 2 LPH 1 Voucher SP4A 3 Voucher SP4A 2 Voucher SP4A 1 SPP Klim Blangko SP3R 2 Blangko SP3R 1 Blangko SPP Klim 2 Blangko SPP Klim 1 Lampiran 2 Lampiran 1 Menggolong -kan ke 2 dokumen Karip LPH 3 LPH 2 LPH 1 Voucher SP4A 3 Voucher SP4A 2 KPP SPP Klim Blangko SP3R 2 Blangko SPP Klim 2 Lampiran 2 Voucher SP4A 1 Blangko SP3R 1 6 Blangko SPP Klim 1 Lampiran 1 5 Gambar 3.6 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembayaran Pensiun Pertama dan Asuransi Sendiri pada PT Taspen Cabang Surakarta

27 41 5 Bagian Verifikasi Karip 6 LPH 3 LPH 2 LPH 1 Voucher SP4A 3 Voucher SP4A 2 Voucher SP4A 1 Blangko SP3R 1 KPP SPP Klim Blangko SP3R 2 Blangko SPP Klim 2 Lampiran 2 Blangko SPP Klim 1 Lampiran 1 Mengecek, memverifikasi, dan menetapkan Karip LPH 3 LPH 2 LPH 1 Voucher SP4A 3 Voucher SP4A 2 Voucher SP4A 1 Blangko SP3R 1 KPP SPP Klim Blangko SP3R 2 Blangko SPP Klim 2 Lampiran 2 8 Blangko SPP Klim 1 Lampiran 1 7 Gambar 3.7 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembayaran Pensiun Pertama dan Asuransi Sendiri pada PT Taspen Cabang Surakarta

28 42 Bagian Otorisator 7 Karip 8 LPH 3 LPH 2 LPH 1 Voucher SP4A 3 Voucher SP4A 2 Voucher SP4A 1 Blangko SP3R 1 KPP SPP Klim Blangko SP3R 2 Blangko SPP Klim 2 Lampiran 2 Blangko SPP Klim 1 Lampiran 1 Pemeriksaan dokumen Diotorisasi bagian otorisator Karip LPH 3 LPH 2 LPH 1 Voucher SP4A 3 Voucher SP4A 2 Voucher SP4A 1 Blangko SP3R 1 KPP SPP Klim Blangko SP3R 2 Blangko SPP Klim 2 Lampiran 2 10 Blangko SPP Klim 1 Lampiran 1 9 Gambar 3.8 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembayaran Pensiun Pertama dan Asuransi Sendiri pada PT Taspen Cabang Surakarta

29 43 Bagian Distribusi Voucher Klim 9 Karip 10 LPH 3 LPH 2 LPH 1 Voucher SP4A 3 Voucher SP4A 2 Voucher SP4A 1 Blangko SP3R 1 KPP SPP Klim Blangko SP3R 2 Blangko SPP Klim 2 Lampiran 2 Blangko SPP Klim 1 Lampiran 1 Penempelan Foto, Pemberian stempel di Karip dan Pemisahan Dokumen Karip LPH 2 LPH 1 Voucher SP4A 2 Voucher SP4A 1 Blangko SP3R 1 Blangko SPP Klim 1 Lampiran 1 KPP LPH 3 Voucher SP4A 3 SPP Klim Blangko SP3R 2 Blangko SPP Klim 2 Lampiran 2 Diarsipkan Bagian Dosir Pelayanan 11 N Gambar 3.9 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembayaran Pensiun Pertama dan Asuransi Sendiri pada PT Taspen Cabang Surakarta

30 44 Bagian Kasir Gambar 3.10 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembayaran Pensiun Pertama dan Asuransi Sendiri pada PT Taspen Cabang Surakarta

31 45 Lanjutan Gambar Lembar Penerimaan Klim SK Asli KTP Asli Karip Ditandatangani Peserta LPH 2 LPH 1 Voucher SP4A 2 Voucher SP4A 1 Blangko SP3R 1 Blangko SPP Klim 1 Lampiran 1 Pemisahan Dokumen dan Pembayaran LPH 1 Voucher SP4A 1 Blangko SP3R 1 Blangko SPP Klim 1 Karip Lembar Penerimaan Klim LPH 2 Voucher SP4A 2 Lampiran 1 SK Asli KTP Asli 13 Peserta Bersama Dana Pensiun Gambar 3.11 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembayaran Pensiun Pertama dan Asuransi Sendiri pada PT Taspen Cabang Surakarta

32 46 Bagian Akuntansi 13 LPH 1 Voucher SP4A 1 Blangko SP3R 1 Blangko SPP Klim 1 Lampiran 1 Pencatatan Jurnal Kas Keluar Jurnal Kas Keluar Selesai LPH 1 Voucher SP4A 1 Blangko SP3R 1 Blangko SPP Klim 1 Lampiran 1 Diarsipkan Bagian Dosir Keuangan N Gambar 3.12 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembayaran Pensiun Pertama dan Asuransi Sendiri pada PT Taspen Cabang Surakarta

33 47 C. Evaluasi Sistem Akuntansi Pembayaran Pensiun Pertama dan Asuransi Pensiun Sendiri Pada PT TASPEN Cabang Surakarta 1. Fungsi yang Terkait Pembagian fungsi dalam sistem akuntansi pengeluaran kas sudah cukup baik karena tidak dilaksanakan hanya oleh satu fungsi saja, namun dilaksanakan oleh beberapa fungsi antara lain Bagian Customer Service Informasi, Customer Service Penetapan, Bagian Perhitungan, Bagian Verifikasi, Bagian Otorisator, Bagian Distribusi Voucher Klim, dan Bagian Keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa telah terpenuhinya sebagian besar unsur pengendalian intern dalam sebuah perusahaan. 2. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan oleh PT. Taspen Cabang Surakarta sudah baik, yaitu sudah bernomor urut tercetak sehingga memudahkan dalam melakukan pencarian dan penyimpanan dokumen yang terkait dengan transaksi pembayaran dana pensiun. Dokumen juga diotorisasi oleh bagian otorisator yang dipegang oleh kepala bidang pelayanan sehingga dana pensiun belum bisa dibayarkan bila belum dilakukan otorisasi. 3. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan oleh PT Taspen Cabang Surakarta sudah baik, karena sudah menggunakan sistem pencatatan komputerisasi. Dengan adanya sistem pencatatan komputerisasi maka pencatatan menjadi lebih cepat dan akurat.

34 48 4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Jaringan prosedur yang membentuk sistem pada PT Taspen Cabang Surakarta sudah bagus sesuai dengan tugas masing-masing bagian. Dengan adanya pemisahan fungsi ini dapat memperkecil kemungkinan terjadi kecurangan. 5. Sistem Pengendalian Internal PT Taspen Cabang Surakarta a) Pada PT Taspen Cabang Surakarta sistem pemberian wewenang dalam melakukan otorisasi dilakukan oleh pihak yang berwenang, sehingga tidak semua orang dapat melakukan otorisasi yang dimungkinkan adanya pertanggungjawaban yang jelas. b) Setiap dokumen yang siap untuk dibayarkan di cap lunas sebagai tanda bahwa dokumen sudah di posting dan siap untuk dibayarkan. Dokumen ini juga berfungsi sebagai bukti pengeluaran kas. c) Transaksi pengeluaran kas dari awal sampai akhir tidak hanya melibatkan satu bagian saja, melainkan melibatkan seluruh bagian dari awal pengajuan pembayaran. d) PT Taspen sudah memiliki karyawan yang jujur dan ahli di bidang yang menjadi tanggungjawabnya. Sehingga dapat meminimalkan kesalahan yang terjadi di dalam sistem pembayaran dana pensiun.

35 49 D. Temuan 1. Kelebihan a) Dalam akuntansi pembayaran pensiun pertama dan asuransi pensiun sendiri pada yang dilakukan oleh PT Taspen sudah dilaksanakan oleh beberapa bagian yang terpisah sesuai dengan tanggung jawabnya. b) Dokumen-dokumen yang digunakan sudah cukup untuk merekam transaksi yang terjadi dan sudah bernomor urut tercetak sehingga bisa memudahkan dalam hal pencarian dan penyimpanan dokumen dan dapat dipertanggungjawabkan. c) Alur perpindahan dokumen sudah sesuai dengan prosedur perusahaan sehingga tidak ada dokumen yang tercecer atau hilang. d) Dokumen yang digunakan oleh PT Taspen sudah diotorisasi oleh pihak berwenang sehingga dana pensiun tidak akan dibayarkan jika belum diotorisasi. e) Catatan Akuntansi sudah menggunakan sistem pencatatan komputerisasi sehingga bisa lebih cepat dan akurat. 2. Kelemahan Proses pembayaran pensiun pertama dan asuransi pensiun sendiri yang diterapkan menurut peserta pensiun memakan waktu yang cukup lama.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 19 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah PT. TASPEN (Persero) PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT. Taspen (Persero) merupakan suatu Badan

Lebih terperinci

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN 7 BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN A. Sejarah Singkat PT Taspen adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang asuransi yang meliputi, Tabungan Hari Tua (THT) dan

Lebih terperinci

Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor

Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor Nama : Muhamad Raynaldi Npm : 46213076 Pembimbing :Dr. Budi Santoso, SE. MM BAB I ( PENDAHULUAN ) Latar Belakang Jaminan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Pengadaan progam pensiun bertujuan untuk memberikan jaminan hari tua bagi Pegawai Negeri Sipil pada saat mencapai usian pensiun. Selain itu juga bertujuan sebagai

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN (Persero) adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan oleh Pemerintah

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN HAK DAN PERHITUNGAN PREMI ASURANSI TABUNGAN HARI TUA (THT) KEPADA PESERTA PADA PT. TASPEN (PERSERO) KCU JAKARTA Nama : Utari

PROSEDUR PEMBERIAN HAK DAN PERHITUNGAN PREMI ASURANSI TABUNGAN HARI TUA (THT) KEPADA PESERTA PADA PT. TASPEN (PERSERO) KCU JAKARTA Nama : Utari PROSEDUR PEMBERIAN HAK DAN PERHITUNGAN PREMI ASURANSI TABUNGAN HARI TUA (THT) KEPADA PESERTA PADA PT. TASPEN (PERSERO) KCU JAKARTA Nama : Utari Kusuma Putri NPM : 48211065 Kelas : 3DA02 Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI

SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI BKN,BKD dan INSTANSI VERTIKAL Propinsi/Kabupaten/Kota se-jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 1 Surakarta, 08 Nopember 2011 SOSIALISASI KETASPENAN PROSEDUR

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang. BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT.TASPEN(PERSERO) Kantor Cabang Utama(KCU) Bandung berkedudukan di Jl. PH.H Mustofa no 78 Bandung.Cakupan kerja KCU Bandung adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. menjadi PT. TASPEN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. menjadi PT. TASPEN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Taspen (PERSERO) PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri yang sering disingkat menjadi PT. TASPEN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Lebih terperinci

PROSEDUR PENCATATAN PREMI THT (TABUNGAN HARI TUA) PNS PADA PT. TASPEN(PERSERO) KCU (KANTOR CABANG UTAMA) JAKARTA

PROSEDUR PENCATATAN PREMI THT (TABUNGAN HARI TUA) PNS PADA PT. TASPEN(PERSERO) KCU (KANTOR CABANG UTAMA) JAKARTA PROSEDUR PENCATATAN PREMI THT (TABUNGAN HARI TUA) PNS PADA PT. TASPEN(PERSERO) KCU (KANTOR CABANG UTAMA) JAKARTA Nama NPM : 46211491 Kelas : Rufidayanti Istiqomah : 3DA02 Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani

Lebih terperinci

BAB II PT. TASPEN (PERSERO) CABANG UTAMA MEDAN. menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil yang terdiri

BAB II PT. TASPEN (PERSERO) CABANG UTAMA MEDAN. menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil yang terdiri BAB II PT. TASPEN (PERSERO) CABANG UTAMA MEDAN A. Sejarah Singkat PT Taspen atau Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri adalah badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan

Lebih terperinci

Prosedur Pembayaran Klaim Tabungan Hari Tua (THT) Pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bogor

Prosedur Pembayaran Klaim Tabungan Hari Tua (THT) Pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bogor Prosedur Pembayaran Klaim Tabungan Hari Tua (THT) Pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bogor Nama : Paranita Octavani Freddy NPM : 46213827 Pembimbing : Dr. Budi Santoso, SE, MM BAB I PENDHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Sejarah perjalanan panjang PT Taspen bisa diruntut sejak masa sebelum

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Sejarah perjalanan panjang PT Taspen bisa diruntut sejak masa sebelum BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT Taspen (Persero) Sejarah perjalanan panjang PT Taspen bisa diruntut sejak masa sebelum kolonialisme Belanda. Pada tahun 1887 pemerintah Belanda menerbitkan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah BTPN Purna Bakti KCP Karanganyar. BAkti KCP Karanganyar memfokuskan pelayanan pembayaran uang

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah BTPN Purna Bakti KCP Karanganyar. BAkti KCP Karanganyar memfokuskan pelayanan pembayaran uang A. Gambaran Umum Perusahaan BAB III PEMBAHASAN 1. Sejarah BTPN Purna Bakti KCP Karanganyar BTPN Purna Bakti KCP Karanganyar merupakan salah satu cabang usaha yang dimiliki oleh Bank Tabungan Pensiunan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah PT TASPEN (PERSERO) Pembentukan Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No 9 tahun 1963 tentang Pembelanjaan Pegawai Negeri dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama kurang lebih tujuh bulan, yaitu mulai bulan November 2009 sampai dengan Mei 2010. 2. Tempat

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI A. Sejarah Berdirinya PT. TASPEN (PERSERO) Sejarah perjalanan panjang PT Taspen bisa dirunut sejak masa sebelum kolonialisme Belanda. Kala itu, di nusantara ini telah

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. (Persero) Cabang Kota Pekanbaru Dalam Mewujudkan Visi Misi Perusahaan.

BAB III PENYAJIAN DATA. (Persero) Cabang Kota Pekanbaru Dalam Mewujudkan Visi Misi Perusahaan. BAB III PENYAJIAN DATA Setelah data terkumpul sesuai dengan hasil wawancara, observasi serta didukung dokumen yang ada. Selanjutnya penulis sajikan pada bab ini yaitu hubungan dengan permasalahan bagaimana

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. program ini sudah dimulai sejak tahun 1960 yang dirintis melalui Konfrensi

METODE PENELITIAN. program ini sudah dimulai sejak tahun 1960 yang dirintis melalui Konfrensi 31 III. METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Pembayaran Dana Pensiun untuk PNS pada dasarnya adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri

Lebih terperinci

TABUNGAN HARI TUA (THT)

TABUNGAN HARI TUA (THT) TABUNGAN HARI TUA (THT) 1. Pengertian : Tabungan Hari Tua adalah Program Asuransi Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan Asuransi Kematian. 2. Peserta : Peserta Program THT yaitu Pegawai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia perekonomian saat ini sangat mempengaruhi pola pikir individu untuk bekerja lebih giat guna mendapatkan penghasilan yang sebesar-besarnya.

Lebih terperinci

PROGRAM PENSIUN. 2.2 TNI / POLRI dan PNS dari Kementerian Pertahanan yang diberhentikan sebelum 1 April 1989

PROGRAM PENSIUN. 2.2 TNI / POLRI dan PNS dari Kementerian Pertahanan yang diberhentikan sebelum 1 April 1989 PROGRAM PENSIUN 1. Pengertian : Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas pemerintahan. 2. Peserta : 2.1 Peserta Program

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Boyolali Perusahaan Daerah BPR BKK Boyolali Kota Kabupaten Boyolali merupakan hasil dari merger 18 PD.BPR BKK se Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

BAB III TEORI DAN PRAKTIK BAB III TEORI DAN PRAKTIK 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Fungsi yang terlibat Fungsi yang terlibat dalam sistem penggajian di dinas perikanan kota semarang adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Kepegawaian Bertanggungjawab

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Jln. Lembaga No.130 Takengon Telp./Fax. 0643-24393 INFORMASI BADAN PUBLIK DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ACEH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan wajib di bidang pekerjaan. 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan wajib di bidang pekerjaan. 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cirebon Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cirebon merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB II PT TASPEN (PERSERO) CABANG UTAMA MEDAN. kolonialisme Belanda. Kala itu, di nusantara ini telah dikenal adanya

BAB II PT TASPEN (PERSERO) CABANG UTAMA MEDAN. kolonialisme Belanda. Kala itu, di nusantara ini telah dikenal adanya BAB II PT TASPEN (PERSERO) CABANG UTAMA MEDAN A. Sejarah Ringkas Sejarah perjalanan panjang PT Taspen bisa dirunut sejak masa sebelum kolonialisme Belanda. Kala itu, di nusantara ini telah dikenal adanya

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 218/PMK. 02/2010 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN, PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BELANJA PENSIUN YANG DILAKSANAKAN OLEH PT TASPEN (PERSERO) DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur. No.593, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 218/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Kegiatan analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatau sistem

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Kegiatan analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatau sistem BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Kegiatan analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatau sistem informasi yang utuh dan nyata kedalam bagian-bagian atau komponen

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai penjabaran dari bab satu sampai dengan bab empat dan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BUKITTINGGI

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BUKITTINGGI ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BUKITTINGGI Nama NPM Jurusan Pembimbing : Rizka Amalia Nurhilal : 2A212092 : Akuntansi : Dr.

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III. kesejahteraan hari tua berupa adanya dana pensiun. kesejahteraan kehidupan pegawai negeri sipil dengan nama P.T DANA

BAB III. kesejahteraan hari tua berupa adanya dana pensiun. kesejahteraan kehidupan pegawai negeri sipil dengan nama P.T DANA BAB III 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan Dalam perkembangan nya, kinerja aparatur negara atau pegawai negri sipil senantiasa di tuntut untuk dapat menyesuikan kompetensinya dengan perkembangan teknologi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap

I. PENDAHULUAN. Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap penduduk diberikan kesempatan untuk terlibat dengan proses pembangunan ekonomi Negara/ daerah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT Taspen (PERSERO). Perhitungan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/PMK.02/2013

Lebih terperinci

KELENGKAPAN BERKAS USULAN PENSIUN DAN PEMBERHENTIAN

KELENGKAPAN BERKAS USULAN PENSIUN DAN PEMBERHENTIAN KELENGKAPAN BERKAS USULAN PENSIUN DAN PEMBERHENTIAN 1. DPCP (Data Perorangan Calon Penerima ) 2. Fc honor, CPNS, PNS, pangkat & jabatan terakhir berlegalisir; 3. Fc Karpeg berlegalisir; 4. Fc. Surat kenaikan

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.1 Prosedur Realisasi Anggaran Belanja Tidak Langsung Prosedur realisasi anggaran khusus belanja tidak langsung adalah sebagai berikut: 1. Daftar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten 36 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan KPRI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PAJAK DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA 22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari

Lebih terperinci

Analisis Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pengelolaan Administrasi Belanja Pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)

Analisis Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pengelolaan Administrasi Belanja Pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Analisis Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pengelolaan Administrasi Belanja Pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Nama : Rosita Hanggar Kusuma NPM : 26210253 Jurusan : Akuntansi Latar Belakang

Lebih terperinci

4.1 Aktivitas Kerja Praktek

4.1 Aktivitas Kerja Praktek BAB IV AKTIVITAS KERJA PRAKTEK & PROSEDUR PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL 4.1 Aktivitas Kerja Praktek Penulis melakukan kerja praktek pada Balai Pengembangan SDM Wilayah I Bandung. Pelaksanaan kerja praktek

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah melayani dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga aparat pemerintah memiliki tanggung

Lebih terperinci

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT No. Urut: 27, 2014 Menimbang : G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG 5 WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Lebih terperinci

Satuan Kerja : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah

Satuan Kerja : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Satuan Kerja : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Jenis Pelayanan : 1. Wajib Pajak Daerah / calon wajib pajak daerah bidang pendapatan 2 Perda SOTK Dinas Daerah No. 2 Tahun 2011 tentang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta pada awalnya dibentuk dengan nama Kantor Bendahara

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) [B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Ganti Uang Persediaan (GU) adalah dalam rangka mengisi kembali uang persediaan di Bendahara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Taspen merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi

BAB I PENDAHULUAN. PT Taspen merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT TASPEN (Persero) PT Taspen merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas untuk mengelola Program Asuransi Sosial yang terdiri dari Program Dana Pensiun dan

Lebih terperinci

PEMBUKAAN PENGENALAN TASPEN VISI DAN MISI PROGRAM TASPEN

PEMBUKAAN PENGENALAN TASPEN VISI DAN MISI PROGRAM TASPEN SOSIALISASI PROGRAM TASPEN 2 MATERI SOSIALISASI I II III IV PEMBUKAAN PENGENALAN TASPEN VISI DAN MISI PROGRAM TASPEN PESERTA HAK & KEWAJIBAN PESERTA PROSEDUR PENGURUSAN KLIM MITRA KERJA/JARINGAN LAYANAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Berdasarkan UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lembaga keuangan dalam perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini menimbulkan iklim persaingan sangat ketat. Perusahaan harus mampu menciptakan kondisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero)

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) BAB IV ANALISIS 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) Kebijakan mengenai penggajian yang dikeluarkan oleh perusahaan sangatlah penting karena langsung berhubungan dengan kesejahteraan

Lebih terperinci

LAYANAN KLIM OTOMATIS SALATIGA, 25 AGUSTUS 2015

LAYANAN KLIM OTOMATIS SALATIGA, 25 AGUSTUS 2015 LAYANAN KLIM OTOMATIS SALATIGA, 25 AGUSTUS 2015 MITRA LAYANAN TASPEN/ OC 1. PD-19/DIR/2014, 10 JULI 2014 2. SE-16/DIR/2014, 4 DES 2014 MITRA LAYANAN TASPEN (OC): LAYANAN KEPADA PESERTA TASPEN YG DILAKUKAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SERANG

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SERANG BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SERANG A. Sejarah berdirinya PT. TASPEN (Persero) PT. TASPEN (Persero) adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan pemerintah untuk

Lebih terperinci

2 257/PMK.02/2010 tentang Tata Cara Perhitungan, Penyediaan, Pencairan, Dan Pertanggungjawaban Dana APBN Yang Kegiatannya Dilaksanakan Oleh PT Asabri

2 257/PMK.02/2010 tentang Tata Cara Perhitungan, Penyediaan, Pencairan, Dan Pertanggungjawaban Dana APBN Yang Kegiatannya Dilaksanakan Oleh PT Asabri No.613, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana Belanja Pensiun. PT Taspen. PT Asabri. Pertanggungjawaban. Pencairan. Penyediaan. Penghitungan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB III PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Gambaran Singkat Perusahaan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dipimpin oleh seorang Kepala

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLA TAMAN PINTAR PADA DINAS PENDIDIKAN WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III DATA PERUSAHAAN. Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan

BAB III DATA PERUSAHAAN. Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan BAB III DATA PERUSAHAAN III.1. Sejarah perusahaan Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1976 di Batavia. VOC dibubarkan bersama dengan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan. Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan. Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas Sebelum melakukan analisa dan ealuasi mengenai pengendalian intern pada PT. Grahadaya Nusaprima menurut

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.91, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Tabungan Hari Tua. Perhitungan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Singkat PT. Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Singkat PT. Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung Berdasarkan Peraturan No. 33 tahun 1960 tentang Peraturan Perusahaan Indonesia

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN 20122 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) TERLAMPIR PEMERINTAH KOTA CILEGON DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PELAYANAN PERIZINAN JASA USAHA

TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) TERLAMPIR PEMERINTAH KOTA CILEGON DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PELAYANAN PERIZINAN JASA USAHA LAMPIRAN NOMOR SOP 32 SK KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA CILEGON NOMOR : 503/ /DPMPTSP/2017 TANGGAL JUNI 2017 KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah dan Perkembangan PT Taspen (Persero)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah dan Perkembangan PT Taspen (Persero) IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah dan Perkembangan PT Taspen (Persero) Taspen merupakan Badan Usaha Milik Negara yang diberi tugas untuk mengelola Program Asuransi Sosial yang terdiri dari Tabungan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat, kini industri asuransi mulai dilirik oleh masyarakat. Kesadaran masyarakat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

ADMINISTRASI PELAYANAN PEMBAYARAN DANA PENSIUN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SURAKARTA

ADMINISTRASI PELAYANAN PEMBAYARAN DANA PENSIUN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SURAKARTA ADMINISTRASI PELAYANAN PEMBAYARAN DANA PENSIUN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENULISAN. Design penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kuantitatif

III. METODOLOGI PENULISAN. Design penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kuantitatif 17 III. METODOLOGI PENULISAN 3.1 Design Penelitian Design penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kuantitatif untuk menelusuri kinerja keuangan perusahaan pada PT Bank BTPN, Tbk dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar Proses Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan Penilaian Sebelum Penendatanganan Monitoring Atas Pembiayaan Persetujuan

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Sistem Pengawasan Keuangan Perusahaan

Daftar Pertanyaan Sistem Pengawasan Keuangan Perusahaan Daftar Pertanyaan Sistem Pengawasan Keuangan Perusahaan Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1. Umum a. Apakah perusahaan berjalan dengan baik? b. Apakah perusahaan melaporkan keuntungan lima tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengeluaran Kas Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: 1. Bagian yang terkait dan diskripsi

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I

PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI [B.7] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Pembayaran Langsung Belanja Pegawai adalah sistem dan prosedur dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-E TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-E TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-E TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Bukittinggi. 1 Pembiayaan pensiunan adalah pembiayaan yang diberikan kepada pensiunan dalam rangka memberi kesempatan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN. analisis kualitatif diguanakan untuk memecahkan persoalan yang ada yaitu

BAB III METODE PENULISAN. analisis kualitatif diguanakan untuk memecahkan persoalan yang ada yaitu 13 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Sumber yang digunakan untuk menganalisa data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13 BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13 SALINAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG FUNGSI DINAS, SEKRETARIAT, BIDANG DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN, SEKSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PKLM A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Sibolga Pada awalnya Kota Sibolga adalah Kota Administratif yang masih berada di wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di latar belakangi keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri dan keluarganya yang dirintis melalui Konferensi Kesejahteraan Pegawai Negeri pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN. A. Penilaian Terhadap Sistem Manajemen dan Pengendalian Intern pada BMT

BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN. A. Penilaian Terhadap Sistem Manajemen dan Pengendalian Intern pada BMT 74 BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN A. Penilaian Terhadap Sistem Manajemen dan Pengendalian Intern pada BMT El Nusa Pucuk Lamongan Prinsip-prinsip yang terkait dengan sistem

Lebih terperinci