PERANCANGAN ALAT PENGEMASAN TEMPE DENGAN PENDEKATAN QFD, FAST, DAN PUGH UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN ALAT PENGEMASAN TEMPE DENGAN PENDEKATAN QFD, FAST, DAN PUGH UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS"

Transkripsi

1 1 PERANCANGAN ALAT PENGEMASAN TEMPE DENGAN PENDEKATAN QFD, FAST, DAN PUGH UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS Rozy Fatahurrohman, Arief Rahman, dan Sri Gunani Partiwi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Indonesia Abstrak Usaha Kecil Menengah (UKM) Tempe merupakan salah satu jenis UKM yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Hingga saat ini terdapat salah satu bentuk program pengembangan bagi UKM Tempe di Surabaya yaitu Kampung Tempe. Saat ini, pengrajin tempe yang mengikuti program Kampung Tempe tersebut memiliki target untuk melakukan ekspansi pasar dan meningkatkan kapasitas produksi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya untuk terus mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan, namun dalam kenyataannya masih belum didukung dengan kualitas hasil produksi tempe yang baik. Masih terdapat banyak produk yang defect karena kemasan plastik yang kurang baik dan menarik, serta waktu proses pengemasan yang lama. Perbaikan pada proses pengemasan harus dilakukan untuk mendukung tercapainya target. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi terjadinya kesalahan dalam proses pengemasan, melakukan perancangan alat pengemasan berbasis otomasi dengan metode Quality Function Deployment (QFD), Function Analysis System Technique (FAST), dan PUGH, serta mengidentifikasi pengaruh alat pengemasan untuk peningkatan produktivitas dan kualitas. Penelitian ini diawali dengan wawancara dan penyebaran kuisioner pada pengrajin tempe di Kampung Tempe Surabaya. Selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan respon teknis dan atribut yang menjadi prioritas dalam perancangan alat. Analisis sistem pada alat menjadi tahapan selanjutnya, hingga nantinya dilakukan pemilihan alternatif konsep perancangan alat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan pada proses pengemasan adalah kesalahan operator dan alat yang kurang memadai. Hasil perancangan alat pengemasan tempe ini memiliki nilai atribut prioritas yaitu harga produk, ketahanan produk, kemudahan diperbaiki, kemudahan dalam pemakaian, dan hemat energi (listrik). Dari sisi kualitas terdapat reduksi produk defect dari kondisi eksisting, sedangkan pada produktivitas terjadi peningkatan. Kata Kunci FAST, perancangan alat pengemasan, PUGH, QFD, tempe I. PENDAHULUAN Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, UKM digambarkan sebagai sektor yang penting karena sebagian besar penduduknya yang berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik disektor tradisional dan modern. Pembangunan dari negara untuk usaha kecil ini dikelola oleh dua departemen yaitu Departemen Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) dan Departemen Koperasi dan UKM. Saat ini UKM yang tersebar di Indonesia kurang lebih 52 juta (Motik, Suryani S., 2011). Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) cukup besar dalam membantu perekonomian suatu negara. Tercatat dari 52 juta pelaku UKM, menyumbang 60% Produk Domestik Bruto dan mempekerjakan 97% tenaga kerja (Waas, Ronald., 2011). Pengembangan UKM tentu didasarkan juga pada potensi yang paling menunjang di wilayahnya. Salah satu wilayah yang juga mengalami perkembangan UKM yang pesat adalah Surabaya. Tabel 1.1 Jumlah UKM dan Penyerapan Tenaga Kerja di Surabaya (Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2009) Sebagai objek penelitian, salah satu jenis UKM yang dikembangkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) setempat yaitu UKM Tempe yang bertempat di Kampung Tempe, Tenggilis-Surabaya. Program Kampung Tempe ini telah berjalan kurang lebih 3 tahun hingga saat ini memiliki 10 UKM di dalamnya. Proses pengolahan kedelai menjadi tempe ini diawali dengan penerimaan bahan baku kedelai. Setelah bahan baku diterima, kemudian direbus selama kurang lebih 5 jam. Kedelai yang telah selesai direbus kemudian digiling untuk membagi kedelai menjadi dua. Jika proses penggilingan selesai, dilanjutkan dengan menyaring dan mencuci kedelai tersebut agar kulit tipis kedelai dapat dipisahkan. Kedelai yang telah bersih dari kulit tipis tersebut kemudian didinginkan selama beberapa saat. Pemberian ragi tempe dilakukan setelah kedelai telah dingin dan aduk secara merata. Setelah pemberian ragi tempe tersebut, kedelai telah siap untuk dilakukan proses pengemasan. tempe

2 2 menghabiskan waktu rata-rata 6-7 jam dengan rata-rata produksi 50 kg perhari. Pada beberapa tahun ini, program Kampung Tempe terus melakukan pengembangan. Ekspansi pasar merupakan target yang dicanangkan dalam jangka menengah ini. Para pengrajin tempe di wilayah tersebut selama ini dikenal hanya memasarkan produknya di wilayah Surabaya, didorong untuk meningkatkan kapasitas produksi dan melakukan ekspansi hingga ke beberapa wilayah di sekitar Surabaya. Hal ini penting dilakukan untuk membantu mempercepat pengembangan dan meningkatkan pendapatan UKM Tempe tersebut. Namun di sisi lain, produksi tempe di wilayah tersebut dinilai masih kurang baik. Bungkus tempe yang tidak rapi menyebabkan proses fermentasi tidak merata sehingga kualitas dan rasa tempe pun menjadi turun. Selain itu, proses pengemasan yang cukup lama juga menyebabkan distribusi tempe yang lebih lambat untuk dipasarkan dibandingkan dengan beberapa pesaing yang berasal dari wilayah lainnya. Beberapa hal tersebut tentunya juga berdampak pada tingkat ketertarikan konsumen untuk membeli produk tempe tersebut di pasaran. Dilihat dari proses pengemasan eksisting yang dilakukan oleh UKM Tempe, terdapat beberapa permasalahan yang terjadi, antara lain : 1. Waktu proses pengemasan 2. Defect product 3. Kebutuhan operator atau pekerja 4. Produk yang kurang higienis Mengingat beberapa poin kritis yang dapat ditimbulkan pada tahapan proses pengemasan ini, maka tahap ini perlu dilakukan perbaikan. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, maka penelitian ini akan difokuskan pada perancangan alat otomasi pengemasan tempe. Dalam hal ini, penulis menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) Function Analysis System Technique (FAST) karena dengan kedua metode tersebut nantinya dapat dihasilkan produk yang berkualitas dan proses pengemasan yang lebih efektif dan efisien. Quality Function Deployment (QFD) digunakan untuk menjangkau kebutuhan pengrajin tempe dan berbagai respon teknis yang dapat diberikan, sedangkan Function Analysis System Technique (FAST) & PUGH digunakan untuk memilih alternatif konsep output dari metode QFD. A. Tahap Identifikasi Awal II. URAIAN PENELITIAN Dalam tahapan identifikasi awal ini terdapat beberapa sub tahapan yang perlu dilakukan. Beberapa sub tahapan yang dimaksud yaitu identifikasi masalah dan kebutuhan pengrajin tempe, penetapan tujuan penelitian, studi literatur, dan studi lapangan. Langkah awal dari penelitian ini adalah dilakukan identifikasi masalah dan kebutuhan dari pengrajin tempe selama proses produksi tempe sebelum dipasarkan. Penulis melakukan peninjauan terhadap UKM terkait yaitu CV. Isah Jaya. Selain itu juga dilakukan penetapan tujuan hingga adanya studi literatur untuk mendukung penelitian. B. Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada tahap ini dilakukan beberapa sub tahapan. Sub tahapan tersebut dimulai dengan penentuan variabel penelitian. Variabel ini dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penelitian. Adapun variabel penelitian yang dimaksud yaitu kualitas dan kuantitas produksi, bentuk alat pengemasan, stakeholder yang terlibat serta jumlah dari stakeholder tersebut. C. Tahap Perancangan Produk Tahap perancangan produk merupakan tahapan setelah terpilihnya konsep desain alat dari metode QFD, FAST&PUGH. Proses perancangan produk dilakukan secara bertahap dimana terdapat dua bagian pengerjaan, yaitu software dan hardware. Untuk meminimalisir adanya kerusakan alat saat pemakaian, maka sebelumnya dilakukan uji coba running alat. Perbaikan dilakukan secara langsung jika selama uji coba, alat tidak dapat berfungsi dengan baik. D. Tahap Perhitungan Biaya Setelah fiksasi alat, maka kemudian dilakukan perhitungan biaya dari alat tersebut. Hal ini penting dilakukan sebagai dasar dari pengembangan alat nantinya. Biaya yang minim akan membuat pihak-pihak terkait lainnya ikut memanfaatkan alat pengemasan ini. Dimana akan lebih banyak diatur oleh pihak DISPERINDAG sebagai partner pendukung dalam penelitian ini. E. Tahap Analisis dan Perancangan dan Pengaruh Kinerja Produksi Tahap analisis ini menjadi bagian akhir dari penelitian. Analisis terhadap perancangan produk dilakukan untuk melihat bagaimana alat tersebut dioperasikan. Selain itu, analisis dalam segi pengaruh adanya alat otomasi pengemasan tempe terhadap kinerja produksi akan menjadi perhitungan untuk keberhasilan penelitian ini. Kesimpulan dan saran yang diberikan juga penting sebagai bahan dasar untuk pengembangan di penelitian selanjutnya. III. HASIL PEMBAHASAN A. Identifikasi Kondisi Eksisting Dapat dilihat pada Gambar 3.1, labelling merupakan rangkaian dari proses pengemasan namun proses ini tidak dilakukan langsung oleh pengrajin tempe melainkan dengan memanfaatkan jasa percetakan untuk melakukannya. Kemudian proses mulai dari membungkus kedelai, menimbang ukuran berat tiap bungkus, dan memanaskan ujung-ujung plastik menjadi proses inti dari pengemasan. Pemberian lubang-lubang kecil untuk membantu proses fermentasi tempe merupakan tindakan optional dalam rangkaian alur proses ini. Hal tersebut dikarenakan pemberian lubang-lubang kecil tersebut hanya berlaku untuk tempe yang dipasarkan di wilayah sekitar lokasi pengrajin tempe, sedangkan untuk wilayah yang terletak lebih jauh maka pemberian lubang baru akan dilakukan setelah distribusi tempe telah sampai di wilayah tersebut (untuk menjaga kualitas tempe tetap baik). Pemasaran tempe merupakan

3 3 tujuan akhir setelah pengemasan tempe ini selesai dilakukan. Berikut ini diagram alur proses pengemasan pada UKM Tempe Tenggilis ini yang terbagi menjadi beberapa tahapan : Tabel 3.4 Benchmarking Membungkus kedelai yang telah diberi ragi Menimbang ukuran berat Labelling Memanaskan ujung-ujung plastik Tempe siap dipasarkan Memberi lubanglubang kecil pada plastik Gambar 3.1 Alur Proses Tempe B. Perancangan Produk Perancangan produk pada penelitian ini terdiri dari beberapa penggunaan metode seperti Quality Function Deployment (QFD), Functional System Analysis Technique (FAST), dan PUGH. Kombinasi dari ketiga metode tersebut dalam penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberikan output berupa alat pengemasan berbasis otomasi yang sesuai dengan kebutuhan pengrajin tempe dan mampu memberikan nilai tambah dalam segi fungsi maupun hasil kemasan yang lebih baik daripada proses sebelumnya. B-1. Quality Function Deployment (QFD) Merupakan metode untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan menerjemahkannya menjadi respon teknis untuk mewujudkannya ke dalam alat. Tabel 3.1 Tingkat Kepentingan Atribut Dalam normalisasi ini, nilai sales point didapatkan dari subjektivitas dengan bantuan informasi berkaitan dengan nilai ekonomis atribut. Range pembagian nilai sales point adalah sebagai berikut : Nilai 1 : tidak ada titik penjualan Nilai 1,2 : titik penjualan menengah Nilai 1,5 : titik penjualan kuat Berikut ini merupakan hasil normalisasi nilai atribut sesuai dengan klasifikasi sales point tiap atribut : Tabel 3.5 Normalized Raw Weight Tabel 3.6 Respon Teknis Tabel 3.2 Tingkat Kepuasan Tabel 3.7 Relationship Matrix Tabel 3.3 Gap Tingkat Kepuasan

4 4 Memperpanjang Umur Alat Stainless Steel Spesifikasi Kontroller Baik Membuat Alat Susun Kerangka Gabungkan Kerangka Pengelasan Tentukan Bentuknya Gambar 3.2 Matriks HOQ B-2. Function Analysis System Technique (FAST) Metode ini merupakan lanjutan dari pengolahan data pada QFD dan ditujukan untuk menambah value alat dalam mendukung terwujudnya fungsi utama dari alat tersebut. Meningkatkan Kemampuan Produksi Tentukan Bahan Gambar 3.6 Diagram FAST Membuat Alat B-3. PUGH dan Pemilihan Alternatif Pada tahap ini dilakukan untuk pemilihan alternatif konsep dari alat. Alternatif konsep terpilih akan menjadi acuan dalam perancangan prototype alat. Tabel 3.8 Morphology Chart Meningkatkan Kapasitas Menambah Kapasitas Tampung Perbesar Roll Plastik Perbesar Corong Gambar 3.3 Diagram FAST Fungsi Meningkatkan Kapasitas Mengurangi defect rate Deteksi Ukuran Berat untuk Tiap Bungkus Tempe Sensor Berat Loadcell Tabel 3.9 Screening Concept Deteksi Bungkus Sensor Tempe Warna Rangkaian Heater Stabilkan Beri kontrol pemanas panas Elemen Gambar 3.4 Diagram FAST Mengurangi Defect Rate Meningkatkan kecepatan pengemasan Komponen Sederhana Memudahkan untuk memperbaiki alat Material yang Memudahkan Umum dipasaran Proses Satu Colokan Sederhanakan Listrik Mekanisme Satu Tombol On/Off Alat Tabel 3.10 Scoring Concept Menyederhanakan Sederhanakan Adanya LCD Kontrol Alat Bentuk Display Gambar 3.5 Diagram FAST Memudahkan Proses Tabel 3.11 PUGH

5 5 C. Pengujian Alat Pengujian alat dilakukan untuk membuktikan bagaimana pengaruh penerapan alat baru pada UKM Tempe terkait. C-1. Paired T-Test Uji t-paired dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan waktu proses pengemasan yang cukup signifikan antara kondisi eksisting dengan penerapan alat baru. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Uji ini menggunakan rumus-rumus sebagai berikut : Ho : µ1 - µ2 = 0...(3.1) H1 : µ1 - µ (3.2)... (3.3) Menerima Ho berarti perbedaan waktu antara kondisi eksisting dengan penerapan alat baru tidak berbeda signifikan, sedangkan menolak Ho berarti terdapat perbedaan waktu yang signifikan antara keduanya. Dengan menggunakan tabel t- student untuk mendapatkan nilai t didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Hari Pertama hw = (t49.0,1) (142,2687) 50 hw = (1,6766) (142,2687) 7,071 hw = 33, ,24 33,733 µ1-µ2 393, , ,507 µ1-µ2 426, Hari Kedua hw = (t49.0,1) (125,4722) 50 hw = (1,6766) (125,4722) 7,071 hw = 29,75 369,62 29,75 µ1-µ2 369, ,75 339,87 µ1-µ2 399,37 Karena 0 tidak berada di rentang µ1-µ2 maka dapat dikatakan µ1-µ2 0. Keputusan yang diambil adalah menolak Ho (waktu antara kondisi eksisting dengan penerapan alat baru berbeda secara signifikan). C-2. Produktivitas Kerja Perhitungan produktivitas dilakukan untuk masingmasing kondisi, yaitu eksisting dan saat penerapan alat. Didapatkan hasil perhitungan untuk kondisi eksisting adalah sebagai berikut : Kualitas kerja pada proses pengemasan tempe ini terbagi menjadi beberapa kriteria yang diperhitungkan. Pemenuhan akan kriteria-kriteria tersebut nantinya akan menentukan defect atau tidaknya suatu produk. Tabel 3.12 Kriteria Penentuan Defect atau Tidaknya Produk Gambar 3.7 Prosentase Kualitas Eksisting (Hari Pertama) Gambar 3.8 Prosentase Kualitas Alat Baru (Hari Pertama) Gambar 3.9 Prosentase Kualitas Eksisting (Hari Kedua) Sedangkan untuk hasil perhitungan produktivitas pada saat diterapkannya alat adalah sebagai berikut : Dapat dilihat dari hasil perhitungan keduanya menunjukkan bahwa dengan penerapan alat baru, produktivitas dapat meningkat hingga 6,733 kemasan/jam. C-3. Kualitas Kerja Gambar 3.10 Prosentase Kualitas Alat Baru (Hari Kedua)Rekomendasi Lainnya. C-4. Analisis Penggantian 1. Alat baru Harga alat = Rp ,00 Biaya operasional = Rp ,00 Biaya perawatan = Rp ,00 Nilai sisa alat = Rp ,00

6 6 2. Eksisting Harga alat = Rp ,00 Biaya operasional = Rp ,00 Biaya perawatan = Rp 0 Nilai sisa alat = Rp 0 Dengan biaya-biaya diatas, didapatkan hasil perhitungan ekuivalensi biaya sebagai berikut : EUAC alat baru = ,24 EUAC eksisting = ,232 IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang dilakukan pada penelitian ini, simpulan yang dapat diambil antara lain : 1. Hasil identifikasi Voice of Customer (VoC) menunjukkan 2 faktor penyebab tertinggi yang menyebabkan kesalahan pengemasan adalah 39% merupakan kesalahan operator dan 33% dikarenakan alat yang kurang memadai. 2. Rancangan alat pengemasan tempe berbasis otomasi dengan metode QFD, FAST, dan PUGH telah mampu memenuhi kriteria yang diinginkan/diharapkan oleh konsumen (pengrajin tempe). Prioritas kriteria yang diinginkan tersebut adalah harga produk, ketahanan produk, kemudahan alat untuk diperbaiki, kemudahan dalam pemakaian, dan hemat energi (listrik). 3. Penerapan alat ini memberikan dampak yang cukup signifikan dalam segi produktivitas dan kualitas kerja. Pada produktivitas, indeks peningkatannya mencapai 6,733. Total waktu proses pengemasan (batasan uji = 50 bungkus) yang dibutuhkan juga relatif cepat dibandingkan dengan kondisi eksisting, yaitu 4,15 jam berbanding dengan 9,45 jam. Sedangkan pada kualitas kerja, alat ini memberikan peningkatan kualitas dengan tingkat pengurangan defect sebesar 6-18%. 4. Hasil Uji T-Test juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan waktu secara signifikan antara eksisting dengan alat baru, dimana hasil perhitungannya berturut-turut menolak Ho dengan rentang nilai µ1-µ2 yaitu 359,507 µ1-µ2 426,973 dan 339,87 µ1-µ2 399,37. Alternatif penerapan alat juga layak dalam perhitungan analisis penggantian. Dimana alat baru ternyata lebih efisien dan menghemat biaya daripada kondisi eksisting. Penghematan yang terjadi jika digunakan alat baru untuk menggantikan alat eksisting adalah Rp ,76. DAFTAR PUSTAKA Anityasari, M. dan Wessiani, NA, (2011). Analisa Kelayakan Usaha. Gunawidya, Surabaya. Badan Pusat Statistik (2011). Ekonomi dan Perdagangan, BPS, Surabaya. Borza, J.S. (2011). FAST Diagrams : The Foundation for Creating Effective Function Models, Value Innovation, Vol. 1, hal Cohen, L. (1995). Quality Function Deployment : How to Make QFD Work for You, Addison-Wesley Publishing Company, Canada. NPD-Solutions (2002)., Value Analysis and Function Analysis System Technique. Entry from Crow, K. Departemen Perindustrian dan Perdagangan (2007), Kemasan Industri Kecil dan Menengah Pangan, DISPERINDAG, Surabaya. Detik Finance (2011). 52 Juta UMK di Indonesia, 60% Dijalankan Perempuan. Entry from Purnomo, H. Erlangga, I.D. (2011). Perancangan Prototype Alat Pemotongan Kulit Sapi dan Kerbau pada Industri Kerupuk Rambak. Tugas Akhir Magister, ITS Surabaya, Surabaya. Febrina, D. (2011). Perancangan Alat Pendeteksi Benda Asing pada Tahap Akhir Proses Pemisahan Teri Nasi. Tugas Akhir Magister, ITS Surabaya, Surabaya. Felayati, M. A. (2011). Perancangan Alat Tangkap Lobster dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) dan Function Analysis System Technique (FAST) serta Manfaatnya terhadap Klaster Industri Perikanan (studi kasus : Komunitas Nelayan Paciran). Tugas Akhir Magister, ITS Surabaya, Surabaya. Groover, P. (2001). Automation, Production Systems and Computer Integrated Manufacturing, Prentice Hall, New Jersey. Helep Wordpress (2009). Langkah-Langkah Membuat Tempe. Entry from Helep. Lakshitta, A. (2011). Perancangan Jumbo Bag dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) dan Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) dalam Peningkatan Produktivitas. Tugas Akhir Magister, ITS Surabaya, Surabaya. Okezone.com News & Entertainment (2011). UKM Jangan Ditarik Pajak. Entry from Rifai, M. Pujawan, I.N. (2009), Ekonomi Teknik, Edisi Kedua, Gunawidya, Surabaya. Soekarto, S. (1990). Peranan dalam Menunjang Pengembangan Industri, Distribusi, dan Ekspor Produk Pangan di Indonesia. Seminar dan Transportasi dalam Menunjang Pengembangan Industri, Distribusi dalam Negeri dan Ekspor Pangan. Jakarta. Sri Mursiani Arifah, M. (2008). Pendampingan Perbaikan Kemasan Kripik Tempe pada Industri Kecil Menengah di Sanan Kecamatan Belimbing Kodya Malang, Lembaga Pengabdian Masyarakat, Malang. Syarifa, H. (2010). Replacement Analysis, Lecture handout : Ekonomi Teknik, ITS Surabaya, Surabaya. Ulrich, K., & Elpinger, S. (2001). Perancangan dan Pengembangan Produk, Salemba Teknika, Jakarta. Wignjosoebroto, S. (2000). Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu : Teknik Analisis untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja, PT. Gunawidya, Jakarta. Wignjosoebroto, S. (1992). Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja, Guna Widya, Surabaya.

Pengujian. Produk. Perancangan. Produk. Identifikasi Kondisi Eksisting

Pengujian. Produk. Perancangan. Produk. Identifikasi Kondisi Eksisting Pengujian Produk Perancangan Produk Identifikasi Kondisi Eksisting Identifikasi Kondisi Eksisting Membungkus kedelai yang telah diberi ragi Menimbang ukuran berat Labelling Memanaskan ujung-ujung plastik

Lebih terperinci

Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas

Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Oleh : Rozy Fatahurrohman 2509100088 Dosen Pembimbing : Arief Rahman, S.T, M.T 197706212002121002

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROTOTYPE RANGKA STANDAR UNTUK TUGAS BESAR MATA KULIAH OTOMASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS

PERANCANGAN PROTOTYPE RANGKA STANDAR UNTUK TUGAS BESAR MATA KULIAH OTOMASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS PERANCANGAN PROTOTYPE RANGKA STANDAR UNTUK TUGAS BESAR MATA KULIAH OTOMASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS Pendahuluan - Latar Belakang Masalah yang dihadapi dalam pembuatan Prototipe Sistem Otomasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penulisan tugas akhir ini melalui beberapa tahapan yang dilakukan. Tahapantahapan tersebut, antara lain: a. Menentukan Tempat Penelitian Tahap awal

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI Rosleini Ria PZ 1), Erni Suparti 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS Jono Jurusan Teknik Industri, Universitas Widya Mataram Yogyakarta Jl. Ndalem Mangkubumen Kp. III/237 Yogyakarta

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm M. Junaidi Hidayat *1), Lukmandono 2), Ni Luh Putu Hariastuti 3) 1) Jurusan Desain Produk, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pemberian zat aditif mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan industri pertanian sekarang ini. Zat aditif yang dimaksud adalah berbagai

Lebih terperinci

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung EALUASI KUALITAS PRODUK PADA INDUSTRI KERAJINAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi kasus pada industri kerajinan batik di Yogyakarta) Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi

Lebih terperinci

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment) PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA PRODUK TEMPE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN SUMBER REJEKI ) Oleh: NANING RETNOWATI *) ABSTRAK Perusahaan tempe Sumber Rejeki sebagai pelaku bisnis

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN Ary Permatadeny. N 1), Johan Andi 2) 1),2) Teknik Industri, Universitas Nusantara PGRI

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Erni Suparti 1), Rosleini Ria PZ 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

Pengembangan Prototype Otomasi Pengering dan Pengemas Kerupuk untuk IKM (Industri Kecil Menengah)

Pengembangan Prototype Otomasi Pengering dan Pengemas Kerupuk untuk IKM (Industri Kecil Menengah) JURNAL TEKNIK, (2014) 1-5 1 Pengembangan Prototype Otomasi Pengering dan Pengemas Kerupuk untuk IKM (Industri Kecil Menengah) Esty Putrianingsih dan Yudha Prasetyawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

Perancangan Prototipe Rangka Standar untuk Tugas Besar Mata Kuliah Otomasi Industri Jurusan Teknik Industri ITS

Perancangan Prototipe Rangka Standar untuk Tugas Besar Mata Kuliah Otomasi Industri Jurusan Teknik Industri ITS JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Perancangan Prototipe Rangka Standar untuk Tugas Besar Mata Kuliah Otomasi Industri Jurusan Teknik Industri ITS Ridwan Octa Satyajaya, Putu Dana K., H.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan telah didapatkan rancangan mesin penangkap sampah padat yang mengapung di aliran sungai yang sesuai dengan permintaan

Lebih terperinci

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA ) Priscilla Tamara, 2) Peniel I. Gultom, 3) Erni Junita Sinaga,3) Program Studi Teknik Industri D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL Saufik Luthfianto, Siswiyanti Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal Email : saufik34@yahoo.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA 1) Priscilla Tamara, 2) Peniel I. Gultom, 3) Sanny Andjarsari 1,3) Jurusan Teknik Industri D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD Seno Adi Andini Pasca Sarjana Teknik Industri Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo 60111 Surabaya Pesawat udara

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 125 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil studi kasus dan analisa data, maka dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut: 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penyusunan House of Quality (HoQ) dan analisa

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PADA HOME INDUSTRY ROTI Ary Permatadenyn dan Erica Nuryulianti Dosen Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan persaingan dalam pasar global menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan persaingan dalam pasar global menyebabkan persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan persaingan dalam pasar global menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis tidak hanya bergantung pada harga dan kualitas, tetapi juga pada bervariasinya

Lebih terperinci

PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK INDUSTRIAL LATEX GLOVES DENGAN PENDEKATAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS

PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK INDUSTRIAL LATEX GLOVES DENGAN PENDEKATAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK INDUSTRIAL LATEX GLOVES DENGAN PENDEKATAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA Helmi Wahyudi A 1, Udisubakti Ciptomulyono 2 1 Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENGUJIAN DAN KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL METHOD, KANO MODEL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus : Balai Pengamanan Fasilitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)

PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment) PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment) ( Studi Kasus di Jainal Abidin Gedok ) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT MUHAIMIN Program Studi Teknik Industri Universitas Azzahra, Jakarta Email : muhaimin.han@gmail.com ABSTRAKSI Konsumen cenderung

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV. Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.Tirta Indo Megah Putu Verdika 1, *, Ellysa Nursanti 2, Thomas Priyasmanu 3

Lebih terperinci

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol,.1, September 21 pp. 6- PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Nickxon Tandy 1, Jabbar M Rambe 2,

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DENGAN QFD (Studi Kasus: PT PLN (Persero) APJ Surabaya Utara Unit Pelayanan Kenjeran) Rian Sahib, Haryono

Lebih terperinci

APLIKASI METODA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK PERANCANGAN DONGKRAK DINAMIS MENGANTISIPASI KEBOCORAN BAN SEPEDA MOTOR. Abstrak

APLIKASI METODA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK PERANCANGAN DONGKRAK DINAMIS MENGANTISIPASI KEBOCORAN BAN SEPEDA MOTOR. Abstrak APLIKASI METODA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK PERANCANGAN DONGKRAK DINAMIS MENGANTISIPASI KEBOCORAN BAN SEPEDA MOTOR Sritomo W. Soebroto, Moch. Suef, dan Widodo Prasetyo Laboratorium Ergonomi dan Sistem

Lebih terperinci

Ratna Kencana Ekasari LOGO.

Ratna Kencana Ekasari LOGO. Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan pada Plasa Telkom Sidoarjo dengan Menggunakan Integrasi Metode Service Quality dan Quality Function Deployment (QFD) Ratna Kencana Ekasari 9110 201 504 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM USAHA MEMENUHI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK AQUA GELAS 240 ML PADA PT

APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM USAHA MEMENUHI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK AQUA GELAS 240 ML PADA PT APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM USAHA MEMENUHI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK AQUA GELAS 240 ML PADA PT. TIRTA INVESTAMA PANDAAN Emmalia Adriantantri 1) Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD Perancangan Alat Perajang Umbi-umbian dengan Metode Quality (Nuning Artati dkk.) PERANCANGAN ALAT PERAJANG UMBI-UMBIAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEVELOPMENT (QFD) Nuning Artati*, Sutarno, Nugrah Rekto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Plastik merupakan salah satu penemuan manusia yang telah mempermudah kegiatan sehari-hari. Hampir setiap produk yang beredar di masyarakat saat ini memakai plastik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun membuat perusahaan harus terus berinovasi terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan keinginan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PORTABLE CONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PROSES MATERIAL HANDLING (STUDI KASUS: BONGKAR MUAT PT. PETROKIMIA GRESIK)

PERANCANGAN PORTABLE CONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PROSES MATERIAL HANDLING (STUDI KASUS: BONGKAR MUAT PT. PETROKIMIA GRESIK) PERANCANGAN PORTABLE CONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PROSES MATERIAL HANDLING (STUDI KASUS: BONGKAR MUAT PT. PETROKIMIA GRESIK) Nama : Prinkadiyanti NRP : 2507.100.014 Dosen Pembimbing : Dr. Ir.

Lebih terperinci

TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh :

TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh : TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh : Akhmad Arif NRP : 9109 201 505 Latar Belakang Pesaing pesaing Pesaing

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA Rony Prabowo, SE. ST. MT Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, email : rony_prabowomt@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flow Chart Metodologi Penelitian Penelitian merupakan kegiatan sistematis dengan serangkaian proses yang dilakukan secara terstruktur. Setiap tahapan proses tersebut akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT

PERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT PERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT Hery Murnawan 1 *, Wiwin Widiasih 2, Sherly Tandriana 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vise merupakan bentuk yang mendasar dan sederhana dari alat pencekam benda kerja. Dilihat dari kemampuan beradaptasi, fleksibilitas, dan ekonomi secara keseluruhan,

Lebih terperinci

Kata kunci: QFD, FAST, Value dan Pengaruh Klaster

Kata kunci: QFD, FAST, Value dan Pengaruh Klaster PERANCANGAN ALAT TANGKAP LOBSTER DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN FUNCTION ANALYSIS SYSTEM TECHNIQUE (FAST) SERTA MANFAATNYA TERHADAP KLASTER INDUSTRI PERIKANAN (STUDI KASUS : KOMUNITAS

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DESILINA 1, MULKI SIREGAR 2, DAN HARI MOEKTIWIBOWO 1 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Suryadarma, Jakarta. 2 Program

Lebih terperinci

Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan 3 Abstrak

Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan 3  Abstrak Perancangan Stall Untuk Berjualan Makanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Memperhatikan Aspek Ergonomi (Studi Kasus di Fins Food) Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI BENDA ASING PADA TAHAP AKHIR PROSES PEMISAHAN TERI NASI : DIARTHA FEBRINA NRP :

PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI BENDA ASING PADA TAHAP AKHIR PROSES PEMISAHAN TERI NASI : DIARTHA FEBRINA NRP : PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI BENDA ASING PADA TAHAP AKHIR PROSES PEMISAHAN TERI NASI Nama : DIARTHA FEBRINA NRP : 2507 100 039 Dosen Pembimbing :Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T Dosen Ko-Pembimbing : Yudha

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: KONSEP DESAIN PERANCANGAN ALAT BANTU PENGISIAN SAUS TOMAT

Seminar Nasional IENACO ISSN: KONSEP DESAIN PERANCANGAN ALAT BANTU PENGISIAN SAUS TOMAT KONSEP DESAIN PERANCANGAN ALAT BANTU PENGISIAN SAUS TOMAT Eva Suryani, Muhammad Nursyaifi Yulius Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta Jl. Gajah Mada Olo Nanggalo

Lebih terperinci

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Definisi QFD QFD adalah suatu metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menentapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN RAUT BAMBU MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN MESIN RAUT BAMBU MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN MESIN RAUT BAMBU MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN TEORIYA RESHENIYA IZOBRETATELSKIKH ZADATCH (TRIZ) (Studi Kasus: CV Enggal Jaya - Semarang) Iron Toshahir, Arief Rahman

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 70 Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian (lanjutan) 71 2 Penentuan spesifikasi target Penyusunan dan Seleksi Konsep Pembuatan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERAMIK DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY

IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERAMIK DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERAMIK DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY Efi Krunia Sari, Udisubakti Ciptomulyono Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

USULAN PENGEMBANGAN PRODUK MAKANAN RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

USULAN PENGEMBANGAN PRODUK MAKANAN RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) USULAN PENGEMBANGAN PRODUK MAKANAN RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Di IKM Kerupuk Tahu Piranha) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing dalam menjaga dan meningkatkan mutu produk atau jasa yang

Lebih terperinci

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE FUZZY SERVQUAL DAN QFD (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI STIKOM SURABAYA) Seminar Tesis Sri Hariani Eko Wulandari

Lebih terperinci

Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi

Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi

Lebih terperinci

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi Petunjuk Sitasi: Suhartini, & Prayogo, S. B. (2017). Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017

Lebih terperinci

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO

Lebih terperinci

PENENTUAN ATRIBUT PERSYARATAN TEKNIS ALAT PEMERAS SANTAN DI UMKM XYZ KOTA BATU

PENENTUAN ATRIBUT PERSYARATAN TEKNIS ALAT PEMERAS SANTAN DI UMKM XYZ KOTA BATU PENENTUAN ATRIBUT PERSYARATAN TEKNIS ALAT PEMERAS SANTAN DI UMKM XYZ KOTA BATU Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung Malang e-mail: afaisald@yahoo.com/yuswono.hadi@machung.ac.id ABSTRAK Penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang berdampak pada semakin luasnya kesempatan kerja. Sehingga persaingan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang berdampak pada semakin luasnya kesempatan kerja. Sehingga persaingan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sektor jasa akhir-akhir ini memiliki kesempatan berkembang yang lebih luas, hal ini karena jasa dalam suatu perekonomian secara mutlak diperlukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Skenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya

Skenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya 1 Skenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya Dewi Indiana dan Prof. Dr. Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M.Eng. Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita N. 1) dan Moses L. Singgih 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan kegiatan ekonomi rakyat dengan skala kecil dan memiliki kontribusi ekonomi yang penting bagi perekonomian negara maupun daerah.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH Ahmad Faiz Haqqoni 1*, Irwan Iftadi 1**, Wakhid Ahmad Jauhari 1*** 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN)

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) Ir. Syamsul Bahri, M.Si 1, Ir. Amri, MT 2 dan Elza Ayu Alviany 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

Aplikasi Quality Function Deployment Untuk Redesign Kontainer Penyimpanan Pada Industri Kemasan Kaleng

Aplikasi Quality Function Deployment Untuk Redesign Kontainer Penyimpanan Pada Industri Kemasan Kaleng https://doi.org/10.22219/jtiu.vol18.no2.176-190 Aplikasi Quality Function Deployment Untuk Redesign Kontainer Penyimpanan Pada Industri Kemasan Kaleng Debrina Puspita Andriani *, Mochamad Choiri, Dea Priharseno

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. usaha pada tahun 2006 menjadi usaha pada tahun 2007 (Tabel 1).

I. PENDAHULUAN. usaha pada tahun 2006 menjadi usaha pada tahun 2007 (Tabel 1). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2006 BPS mencatat jumlah penduduk Indonesia mencapai 222 juta jiwa dengan laju pertumbuhan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK

ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK 45 ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK Perilaku konsumen dalam mengkonsumsi dangke dipengaruhi oleh faktor budaya masyarakat setempat. Konsumsi dangke sudah menjadi kebiasaan masyarakat dan bersifat turun

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN MASSA BODY DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN MASSA BODY DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN MASSA BODY DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Study kasus : di Unit Pelaksana Teknis Aneka Industri dan Kerajinan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab 1 berisikan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang diangkatnya penelitian ini, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah serta sistematika dalam penulisan laporan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH D.6 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH Ahmad Faiz Haqqoni 1*, Irwan Iftadi 1**, Wakhid Ahmad Jauhari 1*** 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No.1, Mei 201 pp. 0- PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Hady Widjaya 1, Rosnani Ginting 2, Aulia Ishak 2 Departemen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Strategi pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis dan agroindustri pada dasarnya menunjukkan arah bahwa pengembangan agribisnis merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

PENERAPAN ALAT PENCAMPUR BUMBU DI SENTRA INDUSTRI KECIL KERIPIK TEMPE SANAN

PENERAPAN ALAT PENCAMPUR BUMBU DI SENTRA INDUSTRI KECIL KERIPIK TEMPE SANAN PENERAPAN ALAT PENCAMPUR BUMBU DI SENTRA INDUSTRI KECIL KERIPIK TEMPE SANAN Peniel I. Gultom 1, Priscilla Tamara 2, Erni J. Sinaga 2, Mujiono 2 1 Jurusan Teknik Mesin DIII, FTI ITN Malang 2 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Industrial Management Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment

Industrial Management Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Industrial Engineering Journal Vol.6 No.2 (2017) 31-38 ISSN 2302 934X Industrial Management Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Amri

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA MMT-ITS DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL, KANO DAN QFD

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA MMT-ITS DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL, KANO DAN QFD PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA MMT-ITS DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL, KANO DAN QFD Fitria Fardiana, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo

Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo JURNAL TEKNIK POMITS Vol 1, No 1, (2012) 1-5 1 Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo Novan Dwi Aryansyah, Retno Indryani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

Penyusunan Konsep untuk Perancangan Produk Pot Portable dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD)

Penyusunan Konsep untuk Perancangan Produk Pot Portable dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) Penyusunan Konsep untuk Perancangan Produk Pot Portable dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) Wiwin Widiasih *1), Hery Murnawan *2) 1,2) Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya,

Lebih terperinci

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD (Studi kasus di Shop And Drive Astra Otoparts CV. Fastlube Mas ) SKRIPSI Diajukan Oleh : FRIDA SANDIA PUSPITA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI KERUPUK IKAN GRESEA MELALUI PEMBUATAN MESIN PENGADUK ADONAN DAN TATAKELOLA MANAJEMEN

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI KERUPUK IKAN GRESEA MELALUI PEMBUATAN MESIN PENGADUK ADONAN DAN TATAKELOLA MANAJEMEN PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI KERUPUK IKAN GRESEA MELALUI PEMBUATAN MESIN PENGADUK ADONAN DAN TATAKELOLA MANAJEMEN Saidah 1, Richa Watiasih 2 Eko Prasetyo 3. 1 Universitas Bhayangkara, Surabaya 2 Universitas

Lebih terperinci

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Home industry, home yang memiliki arti rumah atau tempat tinggal, sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang ataupun perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarung tangan karet banyak digunakan untuk keperluan medis, kimia,

BAB I PENDAHULUAN. Sarung tangan karet banyak digunakan untuk keperluan medis, kimia, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sarung tangan karet banyak digunakan untuk keperluan medis, kimia, klinik, industri kimia dan makanan, serta keperluan rumah tangga (house hold). Permintaan komoditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Produk hortikultura tomat dapat dikatakan sebagai produk yang dikonsumsi pada kualitas tinggi, tetapi tidak mudah menanganinya. Penangan pengemasan pascapanen

Lebih terperinci

Penelitian Tugas Akhir

Penelitian Tugas Akhir Penelitian Tugas Akhir Perancangan Alat Tangkap Lobster dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) dan Function Analysis System Technique (FAST) serta Kontribusinya Terhadap Kinerja Klaster Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya serap tenaga kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam

BAB I PENDAHULUAN. daya serap tenaga kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia, terutama ditinjau dari segi jumlah unit usaha dan daya serap tenaga kerja. Berdasarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS IKLAN PRODUK X DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT)

ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS IKLAN PRODUK X DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS IKLAN PRODUK X DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) Rachela Novita* ; A.Riza Wahono** ; Asep Mohamad Noor* *Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT INSPEKSI OTOMASI MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PADA PRODUK WOODWORKING (Studi Kasus : CV. Bahari Mitra Surya)

PERANCANGAN ALAT INSPEKSI OTOMASI MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PADA PRODUK WOODWORKING (Studi Kasus : CV. Bahari Mitra Surya) PERANCANGAN ALAT INSPEKSI OTOMASI MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PADA PRODUK WOODWORKING (Studi Kasus : CV. Bahari Mitra Surya) Kukuh Suryana, Yudha Prasetyawan, Jurusan Teknik Industri Institut

Lebih terperinci

DESAIN ALAT PENGGILING KEDELAI MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI

DESAIN ALAT PENGGILING KEDELAI MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI DESAIN ALAT PENGGILING KEDELAI MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI Ardianur Tamam Ad ha, Ratih Setyaningrum, Dwi Nurul Izzhati Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Danbi International adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi bulu mata palsu. PT. Danbi International didirikan di Indonesia pada tahun

Lebih terperinci

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai?

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai? Bab 5 Aspek Teknis No 1. 5.1. Perencanaan Produk Berdasarkan data kuisioner yang terdapat pada bab 4, maka untuk menentukan perencanaan produk didapat data dari hasil penyebaran kuisioner sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan utama manusia karena sekitar 70% tubuh manusia terdiri dari air. Secara tradisional, masyarakat memenuhi kebutuhan air minumnya dengan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Semakin ketatnya persaingan akan produk pangan agroindustri merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen. Oleh karena itu, setiap perusahaan melakukan berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian atau kerangka pemecah masalah merupakan tahap-tahap penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian lebih lanjut yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN

ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN KONSUMEN CPO A. Customer Needs and Benefits (Harapan Pelanggan) Survei pendahuluan dilakukan dengan wawancara

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA LAS ADJUSTABLE YANG ERGONOMIS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN MEJA LAS ADJUSTABLE YANG ERGONOMIS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN MEJA LAS ADJUSTABLE YANG ERGONOMIS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Dwi Nugroho Susanto, E12.2012.00593 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan dan penerapan perangkat-perangkat pengelolaan lingkungan diarahkan untuk mendorong seluruh pihak di dunia ini untuk melakukan tanggung jawab terhadap

Lebih terperinci

Aji Jaka Purnomo Fakultas Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro semarang. INTISARI

Aji Jaka Purnomo Fakultas Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro semarang.   INTISARI REKAYASA MESIN PEMADAT SERBUK KAYU UNTUK MEMPERCEPAT PRODUKSI PADA PROSES PEMBUATAN MEDIA TANAM JAMUR TIRAM DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Aji Jaka Purnomo Fakultas Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci