DESAIN ALAT PENGGILING KEDELAI MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESAIN ALAT PENGGILING KEDELAI MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI"

Transkripsi

1 DESAIN ALAT PENGGILING KEDELAI MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI Ardianur Tamam Ad ha, Ratih Setyaningrum, Dwi Nurul Izzhati Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro Semarang Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, Jawa Tengah, ardians505@gmail.com, ratihha@gmail.com, izzhati@yahoo.com Abstrak Dalam proses pembuatan tempe terdapat enam tahap yaitu proses perebusan kedelai, perendaman kedelai, pencucian kedelai, inokulasi ragi tempe atau laru, pengemasan dan proses penyimpanan atau fermentasi. Teknologi tepat guna yang bisa diterapkan dalam membantu pelaku usaha tempeterutama untuk skala kecil ialah adanya alat bantu penggiling kedelai. Dengan adanya teknologi tepat guna ini diharapkan dalam proses produksi tempe bisa lebih cepat, karena dari tempat penggilingan pelaku usaha pembuat tempe sudah membawa dalam bentuk cetakan tempe. Dalam penelitian ini, perumusan masalahnya yaitu bagaimana mendesain Alat Penggiling Kedelai yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) dengan pendekatan Antropometri. Tujuan penelitiannya yaitu menghasilkan suatu desain Alat Penggiling kedelai yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) dengan pendekatan Antropometri. Metode Quality Function Deployment (QFD) yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan atribut karakteristik produk apa yang harus diprioritaskan guna mencapai rancangan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa atribut yang menjadi prioritas pertama yaitu harga alat yang kompetitif dengan nilai Contributions dan Normalized Contributions Dari pendekatan antropometri yang digunakan dalam merancang produk yang ergonomi, didapatkan ukuran produk yaitu (50 x 127 x 103) cm. Kata Kunci: Alat Penggiling Kedelai, Quality Function Deployment, Antropometri Abstract In the process tempe there are six stages, namely the process boiling soybean, soaking soybean, soybean laundering, inoculation yeast tempe or soluble in alcohol. Packaging and the process of storage or fermentation. Efficient technology to which can be applied in helping business players tempe mainly to a small scale is that the tools steamroller soybean. Through the technology of right to it is hoped that in production process tempe can be more quickly, because of place grinding business players maker tempe have brought in printed form tempe. In this research, the formulation of the problem which are how design instrument steamroller soybean to suit the needs of consumers by using the method Quality Function Deployment (QFD) with the approach anthropometry. The purpose of his research to create a draft instrument steamroller soybean to suit the needs of consumers by using the method Quality Function Deployment (QFD) with the approach anthropometry. A method of Quality Function Deployment (QFD) used in this study produce the characteristic attribute of what product have to be prioritized to reach the products as required by consumers. The research found that attributes priority the first a competitive with the Contributions and Normalized Contributions From approach anthropometry used in designing products ergonomics, size and other products (50 x 127 x 103) cm. Keywords: A Steamroller Soybean, Quality Function Deployment, Anthropometry 1

2 1. PENDAHULUAN Indonesia sebagai anggota organisasi negaranegara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) siap tidak siap akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai tanggal 31 Desember MEA 2015 akan diarahkan kepada pembentukan sebuah integrasi ekonomi kawasan dengan mengurangi biaya transaksi perdagangan, memperbaiki fasilitas perdagangan dan bisnis, serta meningkatkan daya saing sektor UMKM. Untuk dapat memainkan peranan dalam MEA diperlukan persiapan yang matang dengan memperhatikan peluang yang dimiliki dan tantangan yang dihadapi serta langkah strategi yang harus disiapkan (Chairil, 2014). Salah satunya adalah dengan program dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pada masa krisis moneter, UMKM mampu bertahan dan terus berkembang. Namun demikian keberadaan UMKM kurang mendapat perhatian dari pemerintah, hal tersebut dapat dilihat dari tidak adanya pendampingan pemerintah untuk memajukan dan meningkatkan standarisasi UMKM. Keanekaragaman yang dimiliki UMKM Indonesia berpeluang untuk membentuk pasar ASEAN, salah satu contohnya adalah kerajinan tangan, furniture, makanan daerah, dan industri lainnya. Unit usaha UMKM mengalami perkembangan tiap tahunnya, hal ini berdasarkan data dari Kemenkop dan UKM bahwa tahun 2011 unit usaha UMKM berjumlah unit, tahun 2012 sebesar unit yang berarti mengalami perkembangan sebesar unit atau naik 2,41% (Kemenkop, 2013). Salah satu contoh unit usaha UMKM bidang makanan daerah ialah tempe yang merupakan makanan asli Indonesia. Saat ini industri tempe baik yang berskala kecil maupun besar sudah sangat menjamur di kalangan masyarakat, karena proses produksi dan pembuatan yang sangat mudah sehingga memungkinkan untuk dilakukan oleh semua orang yang ingin menekuni usaha ini. Dalam proses pembuatan tempe terdapat enam tahap yaitu proses perebusan kedelai, perendaman kedelai, pencucian kedelai, inokulasi ragi tempe atau laru, pengemasan dan proses penyimpanan atau fermentasi. Setelah melalui proses perebusan dan perendaman selama sehari, kedelai diproses pencucian, meliputi diinjak dengan kaki ±20 menit. Pencucian kedelai secara manual mempunyai masalah yaitu lamanya waktu yang dibutuhkan, kehigienisan tempe kurang terjamin dan tenaga yang dikeluarkan lebih banyak. Setelah kedelai hancur atau pisah jadi dua, kedelai dicuci dan dipisahkan dari kulitnya sampai bersih. Saat ini sudah terdapat suatu mesin penggiling kedelai dengan berbagai ukuran dan jenis. Alat ini sangat membantu, tetapi kelemahannya ialah harga mahal dan belum optimalnya kapasitas kedelai yang digiling, sehingga tidak semua pelaku usaha tempe menggunakan mesin tersebut, terutama pelaku skala kecil. Teknologi tepat guna yang bisa diterapkan dalam membantu pelaku usaha tempe skala kecil tersebut ialah adanya alat bantu penggiling kedelai yang kapasitasnya lebih optimal dengan harga yang terjangkau. Teknologi tepat guna tersebut dibuat dengan memperhatikan kebutuhan dari pelaku usaha tempe yang dalam hal ini bisa diakomodir dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) untuk memperoleh kriteriakriteria karakteristik produk yang dibutuhkan pelaku usaha tempe. Sedangkan untuk mendapatkan desain alat penggiling kedelai yang ergonomis, dapat diperoleh dengan menggunakan pendekatan Antropometri. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu desain Alat Penggiling kedelai yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) dengan pendekatan Antropometri. Menurut Ginting (2010), salah satu ciri dari aktivitas perancangan adalah bahwa selalu dimulai dari akhir dan berakhir di awal. Artinya fokus dari semua aktivitas perancangan adalah titik akhir (deskripsi produk). Salah satu karakteristik manusia adalah mereka selalu berusaha menciptakan sesuatu baik alat maupun benda lainnya untuk membantu kehidupan mereka. Untuk mewujudkan benda tersebut diperlukan suatu rancangan atau desain [1]. Menurut Ulrich & Eppinger (2001), produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada pembeli. Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahapan produksi, penjualan dan pengiriman produk [2]. Menurut Forsythe dalam Anson (2006), besi hitam dan cor (black and cast iron) dan baja halus (mild steel) telah digunakan secara luas pada konstruksi permesinan, khususnya untuk kerangkan umum dan peralatan yang tidak mengalami kontak langsung dengan makanan. Material-material tersebut sangat peka terhadap korosi meskipun dapat dikendalikan secara sementara dengan mengecat permukaan. Permukaan yang tidak secara langsung mengalami kontak langsung dengan makanan harus dikerjakan dengan halus, mudah dibersihkan dan terbuat dari material yang tahan 2

3 korosi atau korosi yang ditularkan (rendered corrosion resistant) [3]. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, maka perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap desain alat penggiling kedelai tersebut. Suatu produk dikatakan baik apabila berhasil memenuhi kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, peninjauan ulang terhadap produk tersebut akan lebih baik apabila disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Salah satu metode yang beranjak dari kebutuhan konsumen adalah Quality Function Deployment yang biasa disebut dengan QFD. 2. METODE PENELITIAN Tahapan awal dari perancangan Alat Penggiling Kedelai adalah identifikasi kebutuhan berguna dalam merancang produk yang dalam penelitian ini menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) melalui pendekatan antropometri, sehingga bisa menghasilkan produk yang ergonomis. Tahapan selanjutnya adalah pengumpulan data dibutuhkan untuk selanjutnya diolah dalam rangka mencari penyelesaian masalah yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pengumpulan data awal dan tahap pengumpulan data kedua atau akhir. Pengumpulan data awal dilakukan dengan kuesioner terbuka langsung kepada 30 responden pelaku usaha tempe. Dimana pertanyaan kuesioner terbuka tersebut didapatkan dari hasil penyusunan instrumen penelitian. Hasil dari kuesioner terbuka tersebut ialah variabel pernyataan untuk penyusunan kuesioner tertutup yang ditujukan kembali kepada responden tersebut mengenai aspek teknik produk. Kuesioner tersebut dibagikan dalam tahap pengumpulan data kedua atau akhir, yang merupakan hasil evaluasi dari Kuesioner terbuka pada pengumpulan data awal. Dimana hasil pengumpulan tahap kedua tersebut diolah dengan metode Quality Function Deployment (QFD). Setelah itu dilakukan pengolahan data pada penelitian ini meliputi: a. Pengolahan Data Kuesioner Terbuka Setelah melakukan kuesioner terbuka dengan 30 responden dan mendapat beberapa kata yang bisa dikembangkan menjadi aspek teknik dalam kuesioner tertutup yang akan dibuat. b. Pengolahan Data Hasil Kuesioner Hasil kuesioner didapatkan dari tahap pengumpulan data kedua yang disebarkan pada 30 pelakuusahatempetersebut kembali. Dari hasil kuesioner tersebut dikelompokkan berdasarkan tingkat kepentingan yang diperlukan dalam proses perancangan produk Alat Penggiling Kedelai. c. Pengolahan Data Antropometri Dalam perancangan produk Alat Penggiling Kedelai ini juga dibutuhkan data antropometri, berhubungan dengan bagian tubuh dan gerak apa yang digunakan dalam menggunakan produk. Sampel data antropometri yang digunakan ialah data ukuran tubuh orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Setelah didapatkan data, data tersebut digunakan untuk menentukan ukuran atau dimensi dari produk Alat Penggiling Kedelai. Setelah data dari olah kuesioner terkumpul, selanjutnya ialah melakukan pengujian data, yaitu berupa uji validitas dan reliabilitas. Tujuannya adalah mengukur kevalidan data dan juga kelayakannya untuk digunakan sebagai sarana dalam menganalisis permasalahan. Setelah pengujian data, selanjutnya mengolah menggunakan metode QFD. Data antropometri pun juga harus diuji dengan pengujian statistik berupa uji kecukupan data, kenormalan data dan penentuan persentil yang digunakan dalam merancang produk. Berikut alur penelitian yang ditunjukkan gambar 1 berikut: Gambar 1. Alur Penelitian 3

4 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Survei awal ini dilakukan dengan observasi ke 30 pelaku usaha tempe secara langsung melalui pengamatan dan penyebaran kuesioner terbuka terhadap responden yang berisi enam pertanyaan sehingga menghasilkan 180 jawaban. Pertanyaan dalam kuesioner terbuka tersebut disusun berdasarkan instrumen penelitian yang dilakukan sebelumnya. Berikut rekap kuesioner terbuka yang ditunjukkan tabel 1 di bawah: Tabel 1. Rekap Kuesioner Terbuka Dari Tabel 2 di atas, diketahui nilai corrected item-total correlation pada tiap pernyataan. Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai r tabel dengan Df (degree of freedom) yaitu n-2 = 28-2 = 26 sebesar 0,3739. Sesuai dengan ketentuan yang ada, karena nilai corrected item-total correlation pada tiap pernyataan > r tabel maka semua pernyataan tersebut valid. Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui alat ukur yang digunakan jika digunakan untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama pula atau tidak. Berikut hasil uji reliabilitas yang ditunjukkan tabel 3 di bawah: Tabel 3. Uji Reliabilitas Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dalam penelitian yang dilakukan mengenai Perancangan Alat Penggiling Kedelai terdapat sembilan atribut yang berhubungan dengan spesifikasi perancangan produk dengan persentasenya masing-masing dari jawaban 30 responden. Rekap kuesioner di atas menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun kuesioner selanjutnya, yaitu kuesioner tertutup. Untuk menentukan tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen terhadap Penggiling Kedelai, dilakukan penyebaran kuesioner tertutup terhadap 30 responden tahap sebelumnya. Kuesioner tertutup dibuat berdasarkan rekap kuesioner terbuka. Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur apakah instrumen yang digunakan valid atau tidak. Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95% dimana df = n-2. Nilai n merupakan 28 data kuesioner yang dikumpulkan. Diperoleh nilai df = 26 sehingga nilai r tabel = 0,3739. Hasil uji dinyatakan valid apabila nilai Corrected Item-Total Correlation> r tabel. Uji validitas ini menggunakan bantuan software SPSS Berikut hasil uji validitas yang ditunjukkan tabel 2 di bawah: Tabel 2. Uji Validitas Dari Tabel 3 di atas, didapatkan nilai Cronbach s Alpha = 0,615. Karena nilaicronbach s Alpha 0,615>0,3739, maka hasil kuesioner tersebut adalah reliabel. Dari semua uji di atas karena data sudah cukup dan hasil kuesioner sudah valid serta reliabel, maka dapat dilanjutkan ke pengolahan data selanjutnya. Implementasi metode QFD digunakan untuk menetapkan target yang akan dicapai oleh karakteristik teknik produk sehingga dapat mewujudkan kebutuhan konsumen. Dari metode QFD didapatkan penentuan persyaratan teknik seperti ditunjukkan tabel 4 berikut: Tabel 4. Penentuan Persyaratan Teknik Dari tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa dalam penentuan persyaratan teknik terdapat 9variabelyang berasal dari wawancara terhadap pelaku usaha tempe dengan diperkuat telaah literatur dan jurnal-jurnal. 4

5 Tahapan selanjutnya ialah menyusun House of Quality (HOQ) berdasarkan hasil olah data yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut hasil penyusunan HOQ Alat Penggiling Kedelai yang ditunjukkan gambar 2 berikut: produk berdasarkan tinggi siku berdiri (tsb) yaitu 105 cm. Lebar produk diambil berdasarkan pertimbangan antara lebar bahu (lb) dengan rentangan tangan (rt) yang dalam hal ini ditetapkan 90,3 cm Gambar 3. Tampak Atas Produk Gambar 2. HOQ Produk yang Dirancang Pengolahan data HOQ menggunakan metode QFD menghasilkan persyaratan teknik yang harus dipertimbangkan dalam merancang sebuah produk. Berikut tabel 5 yang menunjukkan urutan prioritas persyaratan teknik beserta besar kontribusinya: Tabel 5. Hasil Penentuan Kontribusi dan Urutan Prioritas Gambar 4. Tampak Depan Produk Tabel 6. Perhitungan Persentil Gambar 5. Tampak Samping Produk Persentil yang digunakan atau yang dipilih dalam perancangan Alat Penggiling Kedelai adalah persentil 50. Pemilihan tersebut karena merupakan ukuran rata-rata tubuh orang dewasa sebagai pengguna produk Alat Penggiling Kedelai, Sehingga yang digunakan untuk tsb sebesar 104,8, jt sebesar 81,54, rt sebesar 167,5 dan lb sebesar 42,87. Perancangan desain dilakukan dengan mempertimbangkan dan mengolah data yang diperoleh. Adapun data yang diperoleh terkait kebutuhan konsumen, target spesifikasi dan data antropometri. Ukuran panjang produk diambil dari besar jangkauan tangan (jt) yaitu 82 cm. Tinggi Gambar 6. Tampak 3D Produk 5

6 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai desain alat penggiling kedelai, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: Metode Quality Function Deployment (QFD) yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan atribut karakteristik produk apa yang harus diprioritaskan guna mencapai rancangan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa atribut yang menjadi prioritas pertama yaitu harga alat yang kompetitif dengan nilai Contributions dan Normalized Contributions Sedangkan prioritas terakhir yaitu kapasitas optimal dengan nilai Contributions dan Normalized Contributions Dari pendekatan antropometri yang digunakan dalam merancang produk yang ergonomi, didapatkan ukuran produk yaitu (82 x 90,3 x 105) cm. 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Ginting, R Perancangan Produk. Yogyakarta: Graha Ilmu. [2] Ulrich, K.T., dan S.D. Eppinger Perancangan dan Pengembangan Produk. Jakarta: Salemba Teknika. [3] Anson, C., S. Tjitro, dan S. Ongkodjojo Desain dan Pembuatan Alat Penggiling Daging dengan Quality Function Deployment. Jurnal Teknik Industri 8(2):106. 6

Kata Kunci: Alat Hybrid Produksi Bakso, Kansei Engineering, Quality Function Deployment

Kata Kunci: Alat Hybrid Produksi Bakso, Kansei Engineering, Quality Function Deployment PERANCANGAN ALAT HYBRID PENGGILING DAGING, PENGADUK ADONAN DAN PENCETAK BAKSO MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Rendi Santoso, Jazuli, Rindra Yusianto Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN Ary Permatadeny. N 1), Johan Andi 2) 1),2) Teknik Industri, Universitas Nusantara PGRI

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Erni Suparti 1), Rosleini Ria PZ 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai 45 tahun yang digunakan untuk aktivitas harian selain bekerja dan kuliah. Aktivitas

Lebih terperinci

DESAIN DAN PEMBUATAN ALAT PENGGILING DAGING DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

DESAIN DAN PEMBUATAN ALAT PENGGILING DAGING DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 8, NO. 2, DESEMBER 2006: 106-113 DESAIN DAN PEMBUATAN ALAT PENGGILING DAGING DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Charles Anson, Soejono Tjitro dan Stefanus Ongkodjojo Jurusan

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perpustakaan Terintegrasi (PTUKM) merupakan pengintegrasian dari perpustakaan terdistribusi yang sebelumnya dimiliki oleh fakultas-fakultas yang terdapat di (UKM). Pengintegrasian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan di Unit Operasi Hydrocracking Complex (HCC) di PT Pertamina (Persero) RU V Balikpapan, Jalan Yos Sudarso No 1 Balikpapan, Kalimantan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 70 Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian (lanjutan) 71 2 Penentuan spesifikasi target Penyusunan dan Seleksi Konsep Pembuatan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI Rosleini Ria PZ 1), Erni Suparti 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Usulan Rancangan Baby Tafel Portable dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment (EFD) *

Usulan Rancangan Baby Tafel Portable dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment (EFD) * Reka Integra ISSN: 28-5081 Teknik Industri Itenas No. 2 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 201 Usulan Rancangan Baby Tafel Portable dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment

Lebih terperinci

PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Christopherus Endradi Nanda Kusuma Haryanto Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU REDESIGN KURSI DAN MEJA PERKULIAHAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) SECARA ERGONOMIS DI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI Rini Alfatiyah, William Marthin ABSTRAK Salah satu faktor yang dapat

Lebih terperinci

REDESAIN GEROBAK MARTABAK MENGGUNAKAN ANTROPOMETRI DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

REDESAIN GEROBAK MARTABAK MENGGUNAKAN ANTROPOMETRI DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT REDESAIN GEROBAK MARTABAK MENGGUNAKAN ANTROPOMETRI DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Oleh:

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flow Chart Metodologi Penelitian Penelitian merupakan kegiatan sistematis dengan serangkaian proses yang dilakukan secara terstruktur. Setiap tahapan proses tersebut akan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI DESAIN MEJA LAPTOP PORTABLE MELALUI PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

NASKAH PUBLIKASI DESAIN MEJA LAPTOP PORTABLE MELALUI PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) NASKAH PUBLIKASI DESAIN MEJA LAPTOP PORTABLE MELALUI PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha ABSTRAK Seiring dengan krisis ekonomi yang menimpa Indonesia saat ini, terjadi banyak sekali perkembangan di segala aspek di dalam negeri salah satunya adalah perkembangan di dunia bisnis terutama bisnis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu di buat alur penelitian adapun alur penelitian dapat dilihat dari flow chart berikut

Lebih terperinci

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM.

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HANDPHONE MEREK APPLE Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : 11213088 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. Latar Belakang Masalah 1. Teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PADA HOME INDUSTRY ROTI Ary Permatadenyn dan Erica Nuryulianti Dosen Program

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN)

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) Ir. Syamsul Bahri, M.Si 1, Ir. Amri, MT 2 dan Elza Ayu Alviany 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

PERANCANGANG SLICER MACHINE CRACKERS DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING

PERANCANGANG SLICER MACHINE CRACKERS DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING PERANCANGANG SLICER MACHINE CRACKERS DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UMKM KERUPUK IKAN Sukardi, Ratih Setyaningrum

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama 80 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Sepatu memiliki tujuan tersendiri bagi para pemakainya, berbagai jenis dan model sepatu yang berbeda-beda sudah banyak dibuat dan dikembangkan. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian atau kerangka pemecah masalah merupakan tahap-tahap penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian lebih lanjut yang sedang

Lebih terperinci

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment) PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA PRODUK TEMPE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN SUMBER REJEKI ) Oleh: NANING RETNOWATI *) ABSTRAK Perusahaan tempe Sumber Rejeki sebagai pelaku bisnis

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Satriardi *, Denny Astrie Anggraini, Yulnedi Mitra Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita Nurcahyawening NRP 9113201301 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Moses L. Singgih,

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pesatnya perkembangan dunia informatika yang ditandai dengan adanya internet saat ini telah membuat banyak orang membuka usaha warnet. Untuk mendapatkan rancangan suatu warnet yang ideal, maka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instagram. Instagram kini menjadi market place

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Persaingan perguruan tinggi dewasa ini dapat kita rasakan semakin ketat, hal ini dikarenakan adanya tuntutan dunia usaha akan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memenuhi berbagai sektor,

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL Saufik Luthfianto, Siswiyanti Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal Email : saufik34@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahap-tahap penelitian yang sistematis untuk membantu penelitian menjadi terarah dengan baik. Berikut adalah metodologi penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD Perancangan Alat Perajang Umbi-umbian dengan Metode Quality (Nuning Artati dkk.) PERANCANGAN ALAT PERAJANG UMBI-UMBIAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEVELOPMENT (QFD) Nuning Artati*, Sutarno, Nugrah Rekto

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia 69 3. METODE PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan, maka perlu disusun langkah-langkah penyelesaian masalah sebagai berikut : Keterangan flowchart : 1. Survey Pendahuluan Studi litaratur dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET

PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET vi Marlyana 1, Nurwidiana 2, Taufiq A. R. 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK Permata GYM & SPA merupakan pusat kebugaran yang ingin memperkenalkan konsep hidup sehat kepada masyarakat luas dengan menawarkan program kebugaran yang bermanfaat khususnya di kota Bandung. Dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian

Lebih terperinci

lingkup perkantoran pemerintah Kota Depok. Adapun kegiatan tersebut dilakukan 1 hari dalam seminggu yaitu pada hari Selasa. Seluruh pegawai negeri sip

lingkup perkantoran pemerintah Kota Depok. Adapun kegiatan tersebut dilakukan 1 hari dalam seminggu yaitu pada hari Selasa. Seluruh pegawai negeri sip PERANCANGAN PROSES PRODUKSI BUBUR KENTANG SIAP SAJI DENGAN MEMPERHATIKAN KEINGINAN KONSUMEN Grace Elizabeth Grace Elizabeth (grace_miong@yahoo.com) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA LAS ADJUSTABLE YANG ERGONOMIS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN MEJA LAS ADJUSTABLE YANG ERGONOMIS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN MEJA LAS ADJUSTABLE YANG ERGONOMIS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Dwi Nugroho Susanto, E12.2012.00593 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam kuliner makanan, terdiri dari makanan yang memiliki beraneka ragam bentuk dan rasa. Martabak adalah salah satu

Lebih terperinci

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Wanhai Lines,Ltd Wanhai Lines didirikan pada tahun 1965. Pada awalnya, bisnis Wanhai terutama pada transportasi

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

Pengujian. Produk. Perancangan. Produk. Identifikasi Kondisi Eksisting

Pengujian. Produk. Perancangan. Produk. Identifikasi Kondisi Eksisting Pengujian Produk Perancangan Produk Identifikasi Kondisi Eksisting Identifikasi Kondisi Eksisting Membungkus kedelai yang telah diberi ragi Menimbang ukuran berat Labelling Memanaskan ujung-ujung plastik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan masalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian...

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian... DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Pembatasan Masalah... 4 1.5 Sistematika Penulisan... 4 BAB II Tinjauan Pustaka... 6 2.1

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian 37 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Pengembangan produk merupakan hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Tahapan awal dari pengembangan produk adalah mengidentifikasi keinginan

Lebih terperinci

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan) SKRIPSI GITA ASTETI GINTING 100823002

Lebih terperinci

REDESAIN FILTER AIR RUMAH TANGGA DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

REDESAIN FILTER AIR RUMAH TANGGA DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) REDESAIN ILTER AIR RUMAH TANGGA DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY UNCTION DEPLOYMENT (QD) Yanti Pasmawati Program Studi Teknologi Industri Universitas Bina Darma Jalan Jendral A.Yani No.12 Palembang Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan dimulai pada akhir tahun 2015. MEA terbentuk dari keinginan negara-negara ASEAN untuk mewujudkan kawasan perekonomian

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : TUGAS AKHIR Perancangan dan Pengembangan Produk Meja Sablon Rotari dengan Metode QFD (Quality Function Deployment), Ergonomi dan CAD (Computer Aided Design) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No.1, Mei 201 pp. 0- PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Hady Widjaya 1, Rosnani Ginting 2, Aulia Ishak 2 Departemen

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. sebanyak 30 buah. Kemudian dilakukan uji valliditas dan reliabilitas.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. sebanyak 30 buah. Kemudian dilakukan uji valliditas dan reliabilitas. 46 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1.Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, data diperoleh dari pengguna jam weker. pengumpulan data dilakukan dengnan langkah awal penyebaran kuisioner terbuka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti meliputi: a) merumuskan masalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN INTISARI

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN PRODUK TAS FITNESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

TUGAS AKHIR PERANCANGAN PRODUK TAS FITNESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT TUGAS AKHIR PERANCANGAN PRODUK TAS FITNESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata Satu Oleh

Lebih terperinci

Tingkat Pendidikan. Tingkat Pendapatan Responden

Tingkat Pendidikan. Tingkat Pendapatan Responden 7% 10% 33% Tingkat Pendidikan 20% 30% Gambar 3.3 Pendidikan Responden Menurut data responden yang telah mengisi kuesioner, tingkat pendidikan yang tertinggi adalah SLTA dengan prosentasi 33%. Sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta. BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2016. Adapun tempat yang dijadikan objek

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK Saat ini persaingan dalam dunia usaha begitu ketat. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan- perusahaan kecil yang mati, akibat ketidakmampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayah kelurahan Karanggeneng, Boyolali. Wilayah tersebut merupakan

BAB I PENDAHULUAN. wilayah kelurahan Karanggeneng, Boyolali. Wilayah tersebut merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri sekarang ini mengalami peningkatan yang sangat pesat. Disamping industri berdampak positif pada perekonomian, tapi kebanyakan menimbulkan

Lebih terperinci

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner PERTEMUAN 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Lebih terperinci

Grace Elizabeth

Grace Elizabeth PERANCANGAN BUBUR KENTANG SIAP SAJI DENGAN MEMPERHATIKAN KEINGINAN KONSUMEN Dosen Pembimbing: Ir. Asep Mohamad Noor MT. Grace Elizabeth 30408397 Latar Belakang Peraturan Presiden nomor 22 tahun 2009 dan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Perancangan, Pembuat es Puter, Metode QFD, Aspek Ergonomi

Kata Kunci : Perancangan, Pembuat es Puter, Metode QFD, Aspek Ergonomi ABSTRAK Proses produksi pembuatan es puter adanya suatu keluhan diantaranya sakit pinggang, punggung, hal ini karena tempat duduk atau kursi yang lebih tinggi dari benda kerja dan para pekerja pembuat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang akan dilakukan kali ini termasuk dalam penelitian terapan yang akan dikerjakan menggunakan suatu metodologi atau langkah-langkah penelitian. Secara skematis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep menjadi informasi nyata. Persaingan yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk melakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN PRODUK TABLE VASE DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN DESAIN PRODUK TABLE VASE DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN DESAIN PRODUK TABLE VASE DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT RosnaniGintingdanMeutiaFadilla Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater

Lebih terperinci

Rancangan Meja Dapur Multifungsi Menggunakan Quality Function Deployment (QFD) *

Rancangan Meja Dapur Multifungsi Menggunakan Quality Function Deployment (QFD) * Reka Integra ISSN: 2338-5081 [Teknik Industri] Itenas No. 2 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2013 Rancangan Meja Dapur Multifungsi Menggunakan Quality Function Deployment (QFD)

Lebih terperinci

1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN

1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dilakukan sesuai dengan flowchart dibawah ini : Dalam setiap penelitian selalu menggunakan metode penelitian. Penggunaan metode ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ)

Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ) Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ) Mariza Kertaningtyas 1, Sutriyono 2, Fourry Handoko 3 1) Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas

Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Oleh : Rozy Fatahurrohman 2509100088 Dosen Pembimbing : Arief Rahman, S.T, M.T 197706212002121002

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita N. 1) dan Moses L. Singgih 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN BAB III METODOLOGI PENELITAN 3.1 Tahapan Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu dibuat tahapan-tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapun tahapan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian Obyek penelitian yang diamati adalah sasaran yang menjadi sumber informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI...

BAB 2 LANDASAN TEORI... iii ABSTRAK Saat ini lembaga pendidikan bukan hanya sekedar tempat untuk belajar dan memperoleh pendidikan. Hampir seluruh lembaga pendidikan berusaha untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan pengajaran

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik

Lebih terperinci

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No. (014) 8-33 ISSN 30 934X Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pemberian zat aditif mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan industri pertanian sekarang ini. Zat aditif yang dimaksud adalah berbagai

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MEJA BELAJAR LIPAT MULTIFUNGSI YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MEJA BELAJAR LIPAT MULTIFUNGSI YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment) PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MEJA BELAJAR LIPAT MULTIFUNGSI YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment) NASKAH PUBLIKASI DiajukanUntukMemenuhiSyarat GunamencapaiGelar S-1 JurusanTeknikIndustri

Lebih terperinci

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol,.1, September 21 pp. 6- PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Nickxon Tandy 1, Jabbar M Rambe 2,

Lebih terperinci

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 RANCANGAN ALAT PENCACAH PELEPAH SAWIT DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI (STUDI KASUS DI UKM TANI SIDORUKUN) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Usaha di bidang kuliner seperti warung tenda, food court, cafe maupun restoran merupakan salah satu usaha yang banyak berdiri di Bandung. Salah satu pelakunya adalah Atmosphere Resort Cafe, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. solusi untuk menanggulangi kekurangan pakan ternak. Pelepah sawit selama ini

BAB I PENDAHULUAN. solusi untuk menanggulangi kekurangan pakan ternak. Pelepah sawit selama ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan alternatif adalah salah satu solusi untuk menanggulangi kekurangan pakan ternak. Pelepah sawit selama ini hanya

Lebih terperinci

PENDEKATAN TERPADU MENGGUNAKAN METODE QFD-ANP DALAM MENENTUKAN SASARAN PENINGKATAN RANCANGAN PADA PRODUK SPRINGBED

PENDEKATAN TERPADU MENGGUNAKAN METODE QFD-ANP DALAM MENENTUKAN SASARAN PENINGKATAN RANCANGAN PADA PRODUK SPRINGBED ejurnal Teknik Industri FT USU ol 5, No. 2, Maret 2014 pp. 15 PENDEKATAN TERPADU MENGGUNAKAN METODE QFDANP DALAM MENENTUKAN SASARAN PENINGKATAN RANCANGAN PADA PRODUK SPRINGBED Sadikin Halim 1, Khawarita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian yang akan dilakukan adalah sistem pelayanan informasi yang dimiliki oleh bus Trans Jogja sebagai elemen pendukung dari moda transportasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas rahmat dan bimbingan- Nya maka penyusun dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini sebagai salah satu persyaratan kelulusan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini setiap perusahaan yang bergerak dibidang minuman dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin ketat dengan perubahan-perubahan yang

Lebih terperinci

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE FUZZY SERVQUAL DAN QFD (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI STIKOM SURABAYA) Seminar Tesis Sri Hariani Eko Wulandari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh persaingan,. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan. agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh persaingan,. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan. agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan cepatnya perubahan yang terjadi di dunia usaha. Perusahaan dituntut untuk terus melakukan inovasi terhadap produk yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI ABSTRACT... INTISARI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii vii xi xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 5 1.3 Tujuan

Lebih terperinci

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN :

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN : JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN : 2085-2614 JOURNAL HOMEPAGE : http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/rtp Redesign Handle Wheelbarrow Untuk Mengurangi Keluhan Musculoskeletal Menggunakan Metode Quality Function

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, diperlukan adanya desain atau skema langkah penelitian sebagai acuan

Lebih terperinci

PENENTUAN ATRIBUT PERSYARATAN TEKNIS ALAT PEMERAS SANTAN DI UMKM XYZ KOTA BATU

PENENTUAN ATRIBUT PERSYARATAN TEKNIS ALAT PEMERAS SANTAN DI UMKM XYZ KOTA BATU PENENTUAN ATRIBUT PERSYARATAN TEKNIS ALAT PEMERAS SANTAN DI UMKM XYZ KOTA BATU Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung Malang e-mail: afaisald@yahoo.com/yuswono.hadi@machung.ac.id ABSTRAK Penggunaan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Pada penelitian ini, telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner nyeri leher aksial. Pengujian dilakukan dengan uji Cronbach s

Lebih terperinci

ANALISA KUALITAS PELAYANAN DISTRIBUSI IKAN DENGAN METODE PHYSICAL DISTRIBUTION SERVICE QUALITY (PDSQ) DI TEMPAT PELELANGAN IKAN KABUPATEN SIDOARJO

ANALISA KUALITAS PELAYANAN DISTRIBUSI IKAN DENGAN METODE PHYSICAL DISTRIBUTION SERVICE QUALITY (PDSQ) DI TEMPAT PELELANGAN IKAN KABUPATEN SIDOARJO ANALISA KUALITAS PELAYANAN DISTRIBUSI IKAN DENGAN METODE PHYSICAL DISTRIBUTION SERVICE QUALITY (PDSQ) DI TEMPAT PELELANGAN IKAN KABUPATEN SIDOARJO Wiwik Sulistiyowati w2k.umsida@gmail.com Verani Hartati

Lebih terperinci