Penyusunan Konsep untuk Perancangan Produk Pot Portable dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penyusunan Konsep untuk Perancangan Produk Pot Portable dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD)"

Transkripsi

1 Penyusunan Konsep untuk Perancangan Produk Pot Portable dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) Wiwin Widiasih *1), Hery Murnawan *2) 1,2) Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Jl. Semolowaru No 45 Surabaya, 60118, Indonesia ABSTRAK Perancangan dan pengembangan produk merupakan aktivitas vital dalam sebuah bisnis. Perancangan dan pengembangan produk selain diharapkan dapat memberikan solusi produk yang memiliki biaya produksi rendah melainkan juga terdapat keberlangsungan produk (product sustainable). Polybag (kantong plastik berwarna) merupakan suatu produk yang digunakan sebagai media menanam bibit tanaman atau tumbuhan (proses pembenihan). Terdapat kelemahan menanam dengan polybag antara lain polybag mempunyai daya tahan terbatas, kurang cocok untuk usaha skala besar karena menyebabkan produktivitas tidak maksimal dibandingkan pada lahan, media akan terkuras atau berkurang unsur organiknya. Dengan adanya kelemahan tersebut maka perlu dirancang dan dikembangkan sebuah produk pot portable. Pot portable berbahan dasar pipa (paralon) dan dapat dilakukan pemakaian berulang kali (sustainable). Perancangan dan pengembangan produk ini telah dilakukan mengikuti kerangka kerja dalam perancangan dan pengembangan produk metode Quality Function Deployment (QFD).Hasil penelitian telah menangkap keinginan dan kebutuhan konsumen melalui kuisioner Voice of Customer (VoC). Kata kunci: perancangan dan pengembangan produk, quality function deployment, voice of customer 1. Pendahuluan Inovasi merupakan proses teknologis, manajerial dan sosial yang mana gagasan atau konsep baru pertama kali diperkenalkan untuk dipraktikkan dalam suatu kultur atau organisasi (Quinn dkk. dalam Hartini, 2012). Inovasi merupakan faktor penentu dalam persaingan industri dan merupakan senjata yang tangguh menghadapi persaingan. Fokus utama inovasi adalah penciptaan gagasan baru yang akan diimplementasikan ke dalam produk baru atau proses baru. Tujuan utama proses inovasi adalah memberikan dan menyalurkan nilai pelanggan yang lebih baik (Hartini, 2012). Polybag (kantung plastik berwarna) merupakan suatu produk yang digunakan sebagai wadah media tanam menanam bibit tanaman atau tumbuhan (proses pembenihan). Terdapat beberapa kelemahan menanam dengan polybag antara lain tidak tahan lama, mudah robek, dan bahan yang tidak mudah berdegradasi oleh tanah ketika produk tersebut pada siklus produk decline. Dengan adanya kelemahan tersebut maka perlu dirancang dan dikembangkan sebuah produk pot portable. Sebuah perusahaan atau badan usaha beraktivitas produksi bertujuan untuk mencapai profit semaksimal mungkin dengan biaya produksi seminimal mungkin. Salah satu ukuran kesuksesan untuk mencapai profit maksimal tersebut ditunjang dengan kemampuan perusahaan dalam mengidentifikasi dan memahami kebutuhan konsumen serta mampu menciptakan produk tersebut dengan cepat (Ulrich dan Eppinger, 2012). Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut bukan merupakan permasalahan pada pemasaran ataupun produksi, akan tetapi pada pengembangan produk. Menurut Ulrich dan Eppinger (2012) produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada konsumen. Lima aspek yang digunakan untuk melakukan usaha pengembangan produk antara lain kualitas produk, biaya produksi, waktu pengembangan produk, biaya pengembangan produk, dan kemampuan dalam pengembangan produk. Aspek 76

2 kualitas berkaitan dengan pertanyaan seberapa baik produk yang merupakan hasil dari usaha pengembangan produk, apakah produk telah memuaskan atau memenuhi kebutuhan konsumen, dan apakah produk tangguh dan handal. Biaya produksi berkaitan dengan total biaya untuk membuat produk tersebut baik biaya langsung, biaya tidak langsung, dan profit. Waktu pengembangan produk merupakan seberapa cepat tim melakukan pengembangan produk. Biaya pengembangan produk berkaitan dengan seberapa besar capital budgeting perusahaan untuk usaha pengembangan produk. Kemampuan dalam pengembangan produk meliputi apakah tim dan perusahaan dapat melakukan usaha pengembangan produk. Untuk dapat menghasilkan produk yang bernilai komersial maka perlu dilakukan serangkaian perencanaan, perancangan dan pengembangan produk (Wignjosoebroto, 2000). Adapun tahapan dalam perencanaan dan pengembangan produk adalah dimulai dari tahap penggalian ide atau gagasan tentang fungsi-fungsi yang dibutuhkan, tahap pengembangan konsep, tahap perancangan sistem dan detail, tahap pembuatan prototipe, tahap evaluasi dan pengujian produk (uji kelayakan teknis maupun komersial), dan tahap pendistribusian (Ulrich dan Eppinger, 2000). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penyusunan konsep untuk pembuatan prototipe produk pot portable dengan mempertimbangkan suara konsumen (VoC). Adapun ruang lingkup penelitian ini dalam kerangka perancangan dan pengembangan produk adalah hanya dilakukan dari tahapan identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan metode voice of customer (VoC), penentuan atribut produk, penentuan respon teknis, dan penyusunan konsep produk. Dalam VoC digunakan kuisioner dan disebarkan kepada 30 responden. Penelitian pot portable dengan menggunakan pendekatan Quality Function Deployment (QFD) belum pernah dilakukan. 2. Metode Pada bagian kajian pusaka ini akan dijelaskan mengenai beberapa konsep dan prinsip dalam pengerjaan penelitian. Kajian pustaka bertujuan untuk menjadikan pedoman dan dasar pengerjaan penelitian. A. Desain/Perancangan dan Pengembangan Produk Salah satu karakteristik manusia adalah selalu berusaha menciptakan sesuatu baik alat maupun benda lainnya untuk membantu aktivitas (Ginting, 2009). Dalam perwujudan benda tersebut diperlukan suatu perancangan atau desain produk. Kegiatan perancangan atau pembuatan benda/produk merupakan kegiatan yang terpisah. Berdasarkan Ginting (2009) proses pembuatan atau produksi tidak akan berjalan baik sebelum kegiatan perancangan berhasil diselesaikan. Menurut Ginting (2009) kegiatan perancangan/desain produk adalah hal yang penting dan mutlak untuk dilakukan sebelum proses produksi suatu benda dikerjkaan karena dalam tahapan perancangan produk akan diperoleh informasi terkait deskripsi rinci/detil dari benda yang akan dibuat dimana hal tersebut akan memudahkan proses pembuatan. Proses perancangan dan pengembangan produk merupakan aktivitas dari beberapa fungsi dalam sebuah perusahaan. Fungsi tersebut antara lain pemasaran, desain, dan produksi. Bagian pemasaran menjembatani antara pihak perusahaan dengan konsumen. Bagian pemasaran memfasilitasi untuk identifikasi peluang pasar, segmentasi pasar, dan identifikasi kebutuhan konsumen. Bagian pemasaran juga mengatur komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, menentukan target harga, dan melakukan pemasaran atau launching produk ke pasar. Bagian desain memiliki fungsi atau peran untuk mendefinisikan kebutuhan konsumen ke dalam konsep atau bentuk fisik dari produk. Dalam bagian desain terkait mekanik, elektrik, perangkat lunak, aesthetics, ergonomi, dan user interface. Bagian produksi memiliki peran untuk perancangan, 77

3 operasional dan atau koordinasi antar sistem produksi dalam memproduksi produk (Ulrich dan Eppinger, 2012). Planning Concept Development Mission Approval Concept Review System-level Design Preliminery Design Review Detail Design Critical Design Review Testing and Refinement Production Approval Production Ramp-Up Gambar 1. Tahapan Perencanaan dan Pengembangan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2012) Project Review Dalam Ulrich dan Eppinger (2000) perancangan dan pengembangan produk meliputi beberapa tahapan antara lain perencanaan, pengembangan konsep, pembuatan desain level sistem, pembuatan detail desain, pengujian, produksi sebagaimana digambarkan pada Gambar 1. Dalam tahap perencanaan yang dimaksud adalah melakukan identifikasi terhadap peluang pasar produk yang ingin diciptakan. Dalam identifikasi peluang perlu dilakukan hal-hal antara lain menentukan konsep dan prinsip (charter) terkait produk tersebut, mendefinisikan dan membuat peluang dengan berbagai jenis cara seperti mengikuti passion (minat), mencari permasalahan atau kekurangan yang ada di lingkungan sekitar, mendorong peluang dari kemampuan internal, mempelajari konsumen serta inovasi produk. Setelahnya perlu dilakukan evaluasi terhadap beberapa peluang yang telah didaftar dengan cara brainstorming atau focus group discussion (FGD). Kemudian dilakukan uji produk dengan wawancara konsumen secara langsung mengenai produk dan estimasi market size produk sekaligus estimasi tingkat pertumbuhan. Langkah terakhir adalah menentukan peluang yang akan diambil dan refleksi terhadap hasil pemilihan peluang tersebut. Concept Development Identification Customer needs Concepts Generation & Selection Concept Testing Gambar 2. Fase Pengembangan Konsep (Ulrich dan Eppinger, 2012) Gambar 2 merupakan tahap pengembangan konsep dilakukan beberapa langkah antara lain identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, penyusunan dan pemilihan konsep, pengujian konsep. Pada tahap pengembangan konsep aktivitas-aktivitas saling berinteraksi lebih rinci seperti pada Gambar 3. Identify Customer Needs Establish Target Specifications Generate Product Concepts Select Product Concepts Test Product Concepts Set Final Specifications Plan Downstream Development Perform Economic Analysis Benchmark Competitive Products Build and Test Models and Prototypes Gambar 3. Interaksi Identifikasi Kebutuhan dan Keinginan Konsumen dengan Aktivitas Lain dalam Pengembangan Konsep Dalam langkah identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen hal-hal yang perlu dilakukan adalah memastikan produk merupakan yang dibutuhkan oleh konsumen, produk merupakan kebutuhan yang tersembunyi sekalipun oleh konsumen, tersedia fakta-fakta dalam menentukan spesifikasi produk, dan dapat memberikan pemahaman yang sama terkait kebutuhan konsumen kepada seluruh tim pengembangan konsep. Selanjutnya identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen ini dapat dilakukan dengan metode wawancara dan 78

4 brainstorming dimana terangkum dalam voice of customer (VoC). Kemudian untuk penentuan karakteristik atau atribut yang melekat pada produk hingga pada pemilihan konsep dapat dilakukan dengan metode quality function deployment (QFD). B. Quality Function Deployment (QFD) Quality Function Deployment (QFD) merupakan metode yang dapat digunakan manajemen perusahaan yang membantu tim perencanaan dan pengembangan produk untuk fokus pada kebutuhan konsumen (Kwong dan Bai, 2002). Pada saat ini QFD telah banyak digunakan baik untuk mendefinisikan atau menyusun konsep produk baru maupun diagnosis dan meningkatkan produk eksisting. Dalam Kwing dan Bai (2002) juga menjelaskan bahwa QFD merupakan konsep dasar untuk menerjemahkan kebutuhan dan keinginan konsumen ke dalam karakteristik produk. QFD merupakan metode penting untuk perencanaan produk, meningkatkan kepuasan konsumen, dan memperpendek waktu siklus perencanaan dan pengembangan produk. Senada dengan itu, dalam Adriantantri (2008) mengungkapkan bahwa QFD merupakan suatu alat analisa untuk menjabarkan kebutuhan pelanggan, mengevaluasi produk atau jasa secara sistematik mengenai kemampuannya memenuhi kebutuhan tersebut. Analisa dilakukan dengan mengetahui atribut yang dipentingkan oleh pelanggan, tingkat kepuasan pelanggan dan perbandingannya dengan tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk lain. Kemudian dengan strategi pemasaran yang tepat maka dapat dilakukan respon teknis yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan sesuai dengan tingkat kepentingan yang diinginkan oleh pelanggan. Berdasarkan Ginting (2009), QFD adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa dengan memahami kebutuhan konsumen kemudian menghubungkannya dengan ketentuan teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap pembuatan barang atau jasa yang dihasilkan. QFD pertama kali dikembangkan di Jepang pada tahun 1972 oleh Mitsubishi untuk digunakan di galangan kapal di Kobe. Adapun manfaat utama QFD adalah memusatkan rancangan produk dan jasa bbaru pada kebutuhan pelanggan, menguutamakan kegiatan berupa desain, menganalisis kinerja produk perusahaan yang utama untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan utama, fokus pada upaya rancangan, dan memperpendek waktu perancangan produk (Ginting, 2009). Langkah-langkah dalam QFD berdasarkan Ginting (2009) antara lain 1) mengindentifikasi keinginan konsumen ke dalam atribut-atribut produk, 2) menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut--atribut, 3) mengevaluasi atribut-atribut dari produk pesaing, 4) membuat matriks antara atribut produk dan karakteristik, 5) mengidentifikasi hubungan antara karakteristik teknis dan atribut produk, 6) mengidentifikasi interaksi yang relevan, dan 7) menentukan konsep. Gambar 4. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah serangkaian alur pengerjaan penelitian. Metodologi penelitian dirumuskan untuk menjadi pedoman dan langkah pengerjaan penelitian. Gambar 4 79

5 merupakan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Tahap pertama merupakan identifikasi dan rumusan masalah dimana dilakukan dengna observasi obyek yaitu polybag yang berfungsi sebagai pot. Selain itu dilakukan juga dengan studi literatur bertujuan melakukan kajian pada konsep dan dasar teori terkait perancangan dan pengembangan produk, voice of customer, dan quality function deployment. Studi literatur tersebut bermanfaat untuk memperkuat langkah pengerjaan penelitian. Tahap kedua adalah perancangan dan pengembangan produk dimana dilakukan dengan mengikuti kerangka kerja proses pengembangan produk oleh Ulrich dan Appeninger. Identifikasi kebutuhan konsumen dilakukan dengan Voice of Customer (VoC) dimana langkah pengerjaan ditunjukkan dalam Gambar 5. Selanjutnya VoC merupakan input untuk pengerjaan QFD dalam membangun House of Quality (HoQ) atau rumah kualitas. House of Quality (HOQ) Input Voice of Customer (VoC) Identifikasi Kebutuhan dan Keinginan Konsumen Kuisioner Atribut Produk Evaluasi Produk Benchmarking dengan produk eksisting No Penentuan Atribut Produk Kuisioner Tingkat Kepentingan Atribut Produk Penentuan Target Value Penentuan Evaluation Score Atribut Produk Penentuan Tingkat Kepentingan Atribut Produk Valid? Penentuan Important Rate (IR) Penentuan Respon Teknis Yes Rekap hasil kuisioner Penentuan Relative Important Index (RII) Penentuan Weight Penyusunan Relationship Matriks antara atribut dengan respon teknis Penentuan % Weight Interaksi antar respon teknis Penyusunan Konsep Gambar 5 Langkah Kerja VoC dan QFD / HOQ (Anityasari dan Wessiani, 2011) Tahap selanjutnya adalah penyusunan konsep produk terdiri atas penyusunan konsep ide dari produk dimana merupakan transformasi dari atribut dan respon teknis. Pada tahap ini juga dilakukan gambaran prototipe dari konsep ide produk yang dimaksud. Tahap terakhir merupakan penarikan simpulan dan pemberian saran atau rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. 3. Hasil dan Pembahasan A. Voice of Customer (VoC) Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen. Voice of customer (VoC) dilakukan dengan menyebar kuisioner kepada 30 responden. Kuisioner yang disebarkan ditunjukkan pada Gambar 6. Dari kuisioner telah didapatkan berbagai macam informasi terkait keinginan dan kebutuhan konsumen. Informasi pertama seluruh responden pernah menggunakan produk polybag (kantong plastik berwarna). Informasi berikutnya mengenai penggunaan dari polybag tersebut, jawaban mayoritas adalah digunakan sebagai media bercocok tanam (proses pembenihan), disusul jawaban kedua yaitu digunakan untuk membuang sampah. Informasi terkait daya tahan polybag yang digunakan sebagai media 80

6 bercocok tanam hanya berkisar kurang dari 3 bulan. Informasi penting adalah responden belum puas dengan produk polybag yang digunakan sebagai media bercocok tanam, hal ini merupakan peluang untuk melakukan inovasi produk. Sebagian besar responden menyatakan bahwa untuk media bercocok tanam lebih baik yang memiliki daya tahan lama. Gambar 6. Kuisioner Voice of Customer (VoC) Dari informasi keinginan dan kebutuhan konsumen dalam kuisioner dapat dirumuskan beberapa atribut penting dalam perencanaan dan pembuatan produk. Atribut tersebut antara lain desain, kualitas, kemudahan dibawa, dan harga. Selanjutnya dilakukan kuisioner untuk menilai tingkat kepentingan dari atribut yang telah dirumuskan tersebut. Gambar 7 merupakan rekap kuisioner penilaian tingkat kepentingan atribut produk. Skala penilaian 1 sampai dengan 5. Skor 1 memiliki arti tidak penting, skor 2 kurang penting, skor 3 cukup penting, skor 4 berarti penting, dan skor 5 memiliki arti sangat penting. Gambar 7. Tingkat Kepentingan Atribut Atribut harga akan dideskripsikan sebagai harga beli produk oleh konsumen yang terjangkau dengan mempertimbangkan harga produk kompetitor. Atribut kualitas akan dideskripsikan sebagai bahan dari produk yang akan dibuat seberapa kuat dan robust serta seberapa tahan lama. Atribut desain akan dideskripsikan sebagai bentuk fisik dari produk yang akan dibuat. Sedangkan atribut kemudahan dibawa akan dideskripsikan sebagai fleksibilitas produk. 81

7 B. Quality Function Deployment (QFD) Langkah pengerjaan dalam QFD antara lain dilakukan evaluasi produk, obyektif produk, perumusan respon teknis, matriks interaksi, interaksi antar respon teknis hingga penyusunan konsep. Evaluasi produk dilakukan untuk membandingkan antara produk eksisting yang menjadi kompetitor dengan produk yang dirancang yakni dengan cara benchmarking. Evaluation score merupakan penilaian dari produk eksisting atau produk yang sudah ada di pasaran yaitu polybag (kantong plastik berwarna untuk media bercocok tanam). Target value adalah nilai yang diharapkan dari produk yang akan dirancang atau dikembangkan. Gambar 8. Evaluasi dan Obyektif Produk Obyektif produk adalah penilaian berupa pembobotan sehingga bisa diketahui atributatribut mana yang dianggap paling penting dan diprioritaskan berdasar nilai bobot yang dihitung tersebut. Perhitungan yang dilakukan yakni IR, RII, dan Weight (bobot) pada Gambar 7. IR adalah Important Rate merupakan hasil perbandingan dari target value dan evaluation score. RII atau Relative Important Index merupakan nilai rata-rata penilaian tingkat kepentingan atribut yang ada pada Gambar 7. Sedangkat bobot (weight) merupakan perkalian nilai dari IR dan RII. %Weight merupakan persentase hasil pembobotan tiap atribut. Dari hasil penilaian didapatkan bahwa atribut kualitas memiliki prioritas pertama dengan nilai bobot 30.8%. Sedangkan atribut prioritas kedua yaitu desain dan kemudahan dibawa yang memiliki nilai bobot sama sebesar 28.3%. Untuk atribut harga merupakan prioritas terakhir yang dipentingkan oleh konsumen. Langkah selanjutnya adalah perumusan respon teknis. Respon teknis merupakan tahapan untuk mentransformasikan dari kebutuhan dan keinginan konsumen yang bersifat non-teknis menjadi data yang besifat teknis guna memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut. Respon teknis juga sering pula disebut sebagai suara pengembang sebagai jawaban secara teknis dari apa yang diinginkan oleh konsumen yang telah terangkum sebelumnya dalam suara konsumen atau VoC. Gambar 9. Penyusunan Respon Teknis 82

8 Langkah berikutnya adalah menyusun matriks interaksi. Matriks interaksi merupakan tingkat relasi/hubungan antara atribut dengan respon teknis yang sudah dirumuskan. Tingkat hubungan digolongkan atas tiga golongan yakni strong, medium, dan weak yang bernilai 9, 3, dan 1. Gambar 10 merupakan matriks interaksi antara atribut dengan respon teknis. Gambar 10. Matriks Interaksi Atribut dengan Respon Teknis Tingkat relasi/hubungan kuat terdapat pada atribut kualitas dengan pemilihan bahan baku. Hal tersebut terjadi karena akan dipilih bahan baku yang baik, tahan lama, tidak mudah karatan untuk menjamin kualitas yang bagus dari produk. Berlaku juga hal yang sama pada atribut desain dengan respon teknis bentuk dan warna produk. Desain dari produk akan dibuat semenarik dan seunik mungkin dari segi bentuk dan warna. Hal yang tidak memiliki hubungan tinggi adalah atribut harga dengan respon teknis ukuran produk karena yang menjadi pertimbangan kuat dalam penentuan harga adalah pada pemilihan bahan produk. Sun score merupakan jumlah nilai antara perkalian bobot dengan nilai tingkat relasi/hubungan atributrespon teknis. Priority merupakan persentase dari nilai sun score terhadap total nilai sun score. Pada perhitungan didapatkan yang menjadi prioritas terkuat adalah respon teknis pemilihan bahan baku, disusul kemudian bentuk, ukuran, warna, dan massa/berat produk. Penambahan fitur tidak perlu dipertimbangkan kuat dalam perancangan produk. Gambar 11. Matriks Interaksi antar Respon Teknis 83

9 Setelah dibuat matriks interaksi antara respon teknis dengan atribut, maka dibuat juga interaksi antar respon teknis. Hasil interaksi dibuat dalam bentuk matriks HoQ seperti pada Gambar 11. Respon teknis bahan baku dengan massa memiliki hubungan kuat, karena direncanakan produk dibuat dari bahan pipa yang tentunya massanya dipengaruhi oleh bahan yang dipilih tersebut. Bahan baku dengan ukuran tidak memiliki hubungan kuat begitu pula penambahan fitur tidak memiliki hubungan kuat dengan respon teknis yang lain. Gambar 12. Penyusunan Konsep Gambar 12 merupakan daftar penyusunan konsep ide dengan dua alternatif konsep dimana menggambarkan produk akan dibuat berdasarkan respon teknis yang telah ditetapkan. Kemudian pemilihan dilakukan dengan cara diskusi dan brainstorming. Produk direncanakan akan terbuat dari bahan pipa/jenis plastik, kuat, tahan karat, dan berkualitas baik serta dapat digunakan berulang kali. Bentuk produk akan dibuat simple dan menarik dengan mengikuti spesifikasi model serta multiple-space produk. Spesifikasi model adalah bagian-bagian produk dapat dibongkar dan dipasang kembali. Multiple-space produk yang dimaksudkan adalah produk tidak hanya dapat dibuat sebagai satu wadah benih melainkan beberapa wadah (lebih dari satu bagian). Desain warna akan dibuat satu warna dan terlihat berkelas yaitu warna hitam. Berat produk akan dibuat ringan agar mudah dibawa. Bentuk produk akan dibuat ukuran kecil hingga sedang agar mudah dibawa. Penambahan fitur produk diberi bagian untuk pegangan. Gambar 13 merupakan gambaran prototipe produk sesuai dengan konsep ide yang telah dirumuskan. Gambar 13. Prototipe Produk Pot Portable 84

10 4. Simpulan Pada penelitian telah dilakukan perencanaan dan pengembangan produk yaitu pot portable. Pot portable diharapkan mampu menjadi alternatif media bercocok tanam saat pembenihan yang umumnya menggunakan polybag (kantong plastik berwarna). Polybag sebagai media bercocok tanam saat pembenihan dirasa memiliki kekurangan antara lain tidak tahan lama, mudah robek, dan bahan yang tidak mudah berdegradasi oleh tanah ketika produk tersebut pada siklus produk decline. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan produk yang selain menutup kekurangan produk sebelumnya juga mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Dengan pendeketakan metode VoC dan HoQ telah dilakukan perencanaan dan pengembangan produk yang telah terspesifikasi oleh keinginan dan kebutuhan konsumen. Melalui kerangka kerja perencanaan dan pengembangan produk dilakukan pembuatan prototipe yang berkonsep bahan baku pipa/polimer plastik, kuat, tahan karat, dan berkualitas baik serta dapat digunakan berulang kali. Bentuk produk akan dibuat semenarik mungkin dengan mengikuti spesifikasi model serta multiple-space produk. Spesifikasi model adalah bagian-bagian produk dapat dibongkar dan dipasang kembali. Multiple-space produk yang dimaksudkan adalah produk tidak hanya dapat dibuat sebagai satu wadah benih melainkan beberapa wadah (lebih dari satu bagian). Desain warna akan dibuat satu warna dan terlihat berkelas yaitu warna hitam. Berat produk akan dibuat ringan agar mudah dibawa. Bentuk produk akan dibuat ukuran kecil agar juga mudah dibawa. Penambahan fitur produk diberi bagian untuk pegangan. Pada penelitian ini belum dilakukan pengujian produk. Dari aspek harga produk ini memiliki biaya produksi yang tinggi dibandingkan dengna polybag, namun kualitas produk yang dirancang kuat, memiliki daya tahan yang tinggi sehingga dapat digunakan berkali-kali, serta memberikan suatu inovasi produk dimana produk dibuat multi-space dan dapat dibongkar pasang. Pada penelitian berikutnya diharapkan dapat meningkatkan mengikutsertakan tahapan pengujian produk dan studi kelayakan pasar serta dilakukan metode yang lebih kuantitatif dalam pemilihan alternatif konsep produk seperti AHP. Daftar Pustaka Adriantranti, Emmalia. (2008). Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dalam Usaha Memenuhi Kepuasan Pelanggan terhadap Produk Aqua Gelas 240 ml pada PT. Tirta Investama Pandaan. Prosiding Seminar Nasional Teknoin Bidang Teknik Industri. Anityasari, Maria dan Wessiani, Naning Aranti. (2011). Analisa Kelayakan Usaha Dilengkapi Kajian Manajemen Risiko dengan Pendekatan Student Centered Learning. Guna Widya: Surabaya. Ginting, Rosnani. (2009). Perancangan Produk. Graha Ilmu: Yogyakarta. Hartini, Sri. (2012). Peran Inovasi: Pengembangan Kualitas Produk dan Kinerja Pabrik. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 14 No 1, halaman Kwong, C.K., dan Bai, H A fuzzy AHP approach to the determination of importance weights of customer requirements in quality function deployment. Journal of Intelligent Manufacturing, 13, page Wignjosoebroto, Sritomo. (2000). Evaluasi Ergonomis dalam Proses Perancangan Produk. Seminar Nasional Ergonomi. Ulrich, Karl T. and Eppinger, Steven D. (2012). Product Design and Development, 5th Edition. Boston: Irwin McGrawHill Co. 85

PERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT

PERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT PERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT Hery Murnawan 1 *, Wiwin Widiasih 2, Sherly Tandriana 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROTOTYPE RANGKA STANDAR UNTUK TUGAS BESAR MATA KULIAH OTOMASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS

PERANCANGAN PROTOTYPE RANGKA STANDAR UNTUK TUGAS BESAR MATA KULIAH OTOMASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS PERANCANGAN PROTOTYPE RANGKA STANDAR UNTUK TUGAS BESAR MATA KULIAH OTOMASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS Pendahuluan - Latar Belakang Masalah yang dihadapi dalam pembuatan Prototipe Sistem Otomasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL Saufik Luthfianto, Siswiyanti Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal Email : saufik34@yahoo.com

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm M. Junaidi Hidayat *1), Lukmandono 2), Ni Luh Putu Hariastuti 3) 1) Jurusan Desain Produk, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI Rosleini Ria PZ 1), Erni Suparti 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flow Chart Metodologi Penelitian Penelitian merupakan kegiatan sistematis dengan serangkaian proses yang dilakukan secara terstruktur. Setiap tahapan proses tersebut akan

Lebih terperinci

Perancangan Produk Tongkat Manusia Berkebutuhan Khusus Ergonomis

Perancangan Produk Tongkat Manusia Berkebutuhan Khusus Ergonomis Perancangan Produk Tongkat Manusia Berkebutuhan Khusus Ergonomis Hery Murnawan *1), Wiwin Widiasih *2) 1,2) Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Jl. Semolowaru No 45 Surabaya, 60118,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Menurut Alan Afuah business model adalah kumpulan aktivitas yang telah dilakukan sebuah perusahaan, bagaimana hal tersebut dilakukan, dan

Lebih terperinci

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Definisi QFD QFD adalah suatu metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menentapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung EALUASI KUALITAS PRODUK PADA INDUSTRI KERAJINAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi kasus pada industri kerajinan batik di Yogyakarta) Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD Perancangan Alat Perajang Umbi-umbian dengan Metode Quality (Nuning Artati dkk.) PERANCANGAN ALAT PERAJANG UMBI-UMBIAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEVELOPMENT (QFD) Nuning Artati*, Sutarno, Nugrah Rekto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pemberian zat aditif mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan industri pertanian sekarang ini. Zat aditif yang dimaksud adalah berbagai

Lebih terperinci

Pengujian. Produk. Perancangan. Produk. Identifikasi Kondisi Eksisting

Pengujian. Produk. Perancangan. Produk. Identifikasi Kondisi Eksisting Pengujian Produk Perancangan Produk Identifikasi Kondisi Eksisting Identifikasi Kondisi Eksisting Membungkus kedelai yang telah diberi ragi Menimbang ukuran berat Labelling Memanaskan ujung-ujung plastik

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) TOPIK 4: QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) Diktat ini digunakan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM USAHA MEMENUHI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK AQUA GELAS 240 ML PADA PT

APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM USAHA MEMENUHI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK AQUA GELAS 240 ML PADA PT APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM USAHA MEMENUHI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK AQUA GELAS 240 ML PADA PT. TIRTA INVESTAMA PANDAAN Emmalia Adriantantri 1) Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia 69 3. METODE PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan, maka perlu disusun langkah-langkah penyelesaian masalah sebagai berikut : Keterangan flowchart : 1. Survey Pendahuluan Studi litaratur dilakukan

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 6: Improvement Planning & Improvement Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Quality Function Deployment 2. Improvement Tools 6.1 Quality Function Deployment

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai 45 tahun yang digunakan untuk aktivitas harian selain bekerja dan kuliah. Aktivitas

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV. Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.Tirta Indo Megah Putu Verdika 1, *, Ellysa Nursanti 2, Thomas Priyasmanu 3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi perkembangan teknologi sangat cepat, salah satunya dalam sistem informasi dan komunikasi. Salah satu produk dari perkembangan teknologi tersebut

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Erni Suparti 1), Rosleini Ria PZ 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penulisan tugas akhir ini melalui beberapa tahapan yang dilakukan. Tahapantahapan tersebut, antara lain: a. Menentukan Tempat Penelitian Tahap awal

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN TEMPAT SAMPAH DENGAN METODE QFD DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PERANCANGAN DESAIN TEMPAT SAMPAH DENGAN METODE QFD DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET PERANCANGAN DESAIN TEMPAT SAMPAH DENGAN METODE QFD DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET Nur Hamid Musthofa,Bambang Suhardi, Rahmaniyah Dwi Astuti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini setiap perusahaan yang bergerak dibidang minuman dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin ketat dengan perubahan-perubahan yang

Lebih terperinci

Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas

Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Oleh : Rozy Fatahurrohman 2509100088 Dosen Pembimbing : Arief Rahman, S.T, M.T 197706212002121002

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONSEP KURSI KANTOR BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN DAN STUDI PERBANDINGAN PRODUK PESAING

PERANCANGAN KONSEP KURSI KANTOR BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN DAN STUDI PERBANDINGAN PRODUK PESAING PERANCANGAN KONSEP KURSI KANTOR BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN DAN STUDI PERBANDINGAN PRODUK PESAING Oleh: I Wayan Sukania iwayansukania@tarumanagara.ac.id iwayansukania@yahoo.com Staf Pengajar Program

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. HALAMAN MOTTO...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. HALAMAN MOTTO... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang akan dilakukan kali ini termasuk dalam penelitian terapan yang akan dikerjakan menggunakan suatu metodologi atau langkah-langkah penelitian. Secara skematis,

Lebih terperinci

DESAIN PRE-CAST PROFIL BERBASIS CUSTOMER NEEDS

DESAIN PRE-CAST PROFIL BERBASIS CUSTOMER NEEDS DESAIN PRE-CAST PROFIL BERBASIS CUSTOMER NEEDS Siti Nandiroh Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta email: nandiroh@yahoo.com Hari Prasetyo

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam proses pengembangan produk ada tiga Departement yang ada diperusahaan, yang diperlukan kontribusinya dan peranannya dalam menjalankan suatu proyek atau proses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di

BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di BAB II LANDASAN TEORI Perdagangan Internasional Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun membuat perusahaan harus terus berinovasi terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan keinginan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 (MENENTUKAN SPESIFIKASI & TARGET) KAMIS, 20 OKTOBER 2016

PERTEMUAN 3 (MENENTUKAN SPESIFIKASI & TARGET) KAMIS, 20 OKTOBER 2016 PERTEMUAN 3 (MENENTUKAN SPESIFIKASI & TARGET) KAMIS, 20 OKTOBER 2016 TAHAP PERANCANGAN PRODUK INTRODUCTION TO QFD QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT HOUSE OF QUALITY - INTRODUCTION HOUSE OF QUALITY - INTRODUCTION

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Manajemen Operasi 2.1.1 Definisi Manajemen Operasi Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Proses menghasilkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang Selatan dan Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN)

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) Ir. Syamsul Bahri, M.Si 1, Ir. Amri, MT 2 dan Elza Ayu Alviany 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 70 Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian (lanjutan) 71 2 Penentuan spesifikasi target Penyusunan dan Seleksi Konsep Pembuatan

Lebih terperinci

PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK INDUSTRIAL LATEX GLOVES DENGAN PENDEKATAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS

PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK INDUSTRIAL LATEX GLOVES DENGAN PENDEKATAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK INDUSTRIAL LATEX GLOVES DENGAN PENDEKATAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol,.1, September 21 pp. 6- PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Nickxon Tandy 1, Jabbar M Rambe 2,

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA Rony Prabowo, SE. ST. MT Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, email : rony_prabowomt@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Quality Function Deployment (QFD) in Product Design 3/15/2012 1

Quality Function Deployment (QFD) in Product Design 3/15/2012 1 Quality Function Deployment (QFD) in Product Design 3/15/2012 1 is a method that supports the process from problem identification to design specification is a set of planning and communication routines

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No.1, Mei 201 pp. 0- PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Hady Widjaya 1, Rosnani Ginting 2, Aulia Ishak 2 Departemen

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : TUGAS AKHIR Perancangan dan Pengembangan Produk Meja Sablon Rotari dengan Metode QFD (Quality Function Deployment), Ergonomi dan CAD (Computer Aided Design) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I. 1 Rekapitulasi Pendapatan Perusahaan TOTAL BEBAN (DALAM RIBU)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I. 1 Rekapitulasi Pendapatan Perusahaan TOTAL BEBAN (DALAM RIBU) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. Radio Kontinental Lintas Telekomunikasi (K-Lite radio) merupakan salah satu anak perusahaan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) yang bergerak pada bidang penyiaran

Lebih terperinci

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.

Lebih terperinci

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan) SKRIPSI GITA ASTETI GINTING 100823002

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini dilihat oleh para pengusaha sebagai peluang yang sangat besar. Para pengusaha berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB III DISAIN PRODUK

BAB III DISAIN PRODUK BAB III DISAIN PRODUK 3.1. Pendahuluan Salah satu karakteristik manusia adalah mereka selalu berusaha mencitakan sesuatu, baik alat atau benda lainnya untuk membantu kehidupan mereka. Untuk mewejudkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sungai terbentuk akibat aliran air dari daerah tinggi (gunung) menuju daerah yang lebih rendah (laut) karena adanya energi potensial. Asal air yang mengalir adalah

Lebih terperinci

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No. (014) 8-33 ISSN 30 934X Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Semakin ketatnya persaingan akan produk pangan agroindustri merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen. Oleh karena itu, setiap perusahaan melakukan berbagai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii iv vi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 3 1.3 Perumusan Masalah... 7 1.4 Tujuan Penelitian... 7 1.5 Manfaat

Lebih terperinci

(Concept Development)

(Concept Development) Pengembangan Konsep (Concept Development) Aktivitas pada proses pengembangan konsep : - Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan (Identifying customer needs) - Menetapkan spesifikasi target (Establishing target

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perancangan lemari ini untuk digunakan oleh peserta didik di TK Kanisius Pingitan. Berikut ini adalah tahapan penelitian yang dilakukan. 3.1. Tahapan Penelitian

Lebih terperinci

*Bagaimana menerjemahkan kebutuhan pelanggan yang subyektif menjadi target yang tepat untuk langkah pengembangan selanjutnya?

*Bagaimana menerjemahkan kebutuhan pelanggan yang subyektif menjadi target yang tepat untuk langkah pengembangan selanjutnya? Amalia, S.T., M.T. *Bagaimana menerjemahkan kebutuhan pelanggan yang subyektif menjadi target yang tepat untuk langkah pengembangan selanjutnya? *Bagaimana tim dan manajemen memahami apa yang menentukan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS Jono Jurusan Teknik Industri, Universitas Widya Mataram Yogyakarta Jl. Ndalem Mangkubumen Kp. III/237 Yogyakarta

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Usaha di bidang kuliner seperti warung tenda, food court, cafe maupun restoran merupakan salah satu usaha yang banyak berdiri di Bandung. Salah satu pelakunya adalah Atmosphere Resort Cafe, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing dalam menjaga dan meningkatkan mutu produk atau jasa yang

Lebih terperinci

REDESAIN FILTER AIR RUMAH TANGGA DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

REDESAIN FILTER AIR RUMAH TANGGA DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) REDESAIN ILTER AIR RUMAH TANGGA DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY UNCTION DEPLOYMENT (QD) Yanti Pasmawati Program Studi Teknologi Industri Universitas Bina Darma Jalan Jendral A.Yani No.12 Palembang Email:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian atau kerangka pemecah masalah merupakan tahap-tahap penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian lebih lanjut yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian

Lebih terperinci

4. Kriteria IDE PRODUK :

4. Kriteria IDE PRODUK : 1. Tugas Besar Perpro dikerjakan secara berkelompok (4-5 orang) sesuai daftar. 2. Tugas Besar dilaksanakan selama 2 bulan sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan. 3. Ide produk di-submit ke : http://tinyurl.com/q4699a4

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD) Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 26-31 ISSN 2302 934X Quality Engineering & Management Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality

Lebih terperinci

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment) PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA PRODUK TEMPE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN SUMBER REJEKI ) Oleh: NANING RETNOWATI *) ABSTRAK Perusahaan tempe Sumber Rejeki sebagai pelaku bisnis

Lebih terperinci

ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN

ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN KONSUMEN CPO A. Customer Needs and Benefits (Harapan Pelanggan) Survei pendahuluan dilakukan dengan wawancara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh persaingan,. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan. agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh persaingan,. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan. agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan cepatnya perubahan yang terjadi di dunia usaha. Perusahaan dituntut untuk terus melakukan inovasi terhadap produk yang

Lebih terperinci

Desain Produk Tas dengan Keamanan Sidik Jalan (Tas Keselamatan dengan Fingerprint) Menggunakan Kualitas Fungsi Deployment

Desain Produk Tas dengan Keamanan Sidik Jalan (Tas Keselamatan dengan Fingerprint) Menggunakan Kualitas Fungsi Deployment Petunjuk Sitasi: Wahyuni, R. S., Julianda, P. R., & Fauzi, A. (2017). Desain Produk Tas dengan Keamanan Sidik Jalan (Tas Keamanan dengan Fingerprint) Menggunakan Quality Function Deployment. Prosiding

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Produk

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Produk BAB I PENDAHULUAN Semua organisasi mempunyai maksud dan tujuan. Mereka membuat dan menjual berbagai produk atau menawarkan jasa-jasa tertentu. Organisasiorganisasi perusahaan harus selalu menyesuaikan

Lebih terperinci

DESAIN PENGEMBANGAN PRODUK WALLSHELF MENGGUNAKAN INTEGRASI QFD DAN DFMA DI UD. XYZ

DESAIN PENGEMBANGAN PRODUK WALLSHELF MENGGUNAKAN INTEGRASI QFD DAN DFMA DI UD. XYZ DESAIN PENGEMBANGAN PRODUK WALLSHELF MENGGUNAKAN INTEGRASI QFD DAN DFMA DI UD. XYZ Ary Faizal¹, Saufik Luthfianto², Fajar Nurwildani³ 1. Mahasiswa Progdi Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal 2,3

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DAN PERANCANGAN TEMPAT TIDUR BAYI (BABY BOX) YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTOCAD DENGA PENDEKATAN DATA ANTROPOMETRI

PENGEMBANGAN DAN PERANCANGAN TEMPAT TIDUR BAYI (BABY BOX) YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTOCAD DENGA PENDEKATAN DATA ANTROPOMETRI PENGEMBANGAN DAN PERANCANGAN TEMPAT TIDUR BAYI (BABY BOX) YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTOCAD DENGA PENDEKATAN DATA ANTROPOMETRI Agung Kristanto, Sugeng Triyono Program Studi Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta. BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2016. Adapun tempat yang dijadikan objek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Impian orang tua agar anak mereka dimasa depan dapat menjadi orang yang sukses dan unggul dalam persaingan, membuat orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anak mereka

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN PRODUK TABLE VASE DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN DESAIN PRODUK TABLE VASE DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN DESAIN PRODUK TABLE VASE DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT RosnaniGintingdanMeutiaFadilla Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater

Lebih terperinci

Sejarah Quality Function Deployment

Sejarah Quality Function Deployment Rahmi Yuniarti Sejarah Quality Function Deployment Diperkenalkan Yoji Akao, profesor Manajement Engineering dari Tamagawa University Dikembangkan 1972 oleh Mitsubishi 1978 diadopsi oleh Toyota WHAT IS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan model..., Deni Juharsyah, FT UI, 2009.

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan model..., Deni Juharsyah, FT UI, 2009. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Pada era persaingan global seperti saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) agar dapat bertahan

Lebih terperinci

ANALISA KEPUASAN PENGHUNI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PERUMAHAN PURI SAFIRA REGENCY SURABAYA

ANALISA KEPUASAN PENGHUNI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PERUMAHAN PURI SAFIRA REGENCY SURABAYA ANALISA KEPUASAN PENGHUNI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PERUMAHAN PURI SAFIRA REGENCY SURABAYA RATIH PRADIAN PUSPITASARI JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ergonomi Ergonomi adalah suatu aturan atau norma dalam suatu sistem kerja, Setiap aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan hendaknya selalu berpegangan pada prinsip ergonomis karena

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN Ary Permatadeny. N 1), Johan Andi 2) 1),2) Teknik Industri, Universitas Nusantara PGRI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN.... SURAT KETERANGAN PENELITIAN.... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING.. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN..... HALAMAN MOTTO...... KATA PENGANTAR.

Lebih terperinci

APLIKASI METODA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK PERANCANGAN DONGKRAK DINAMIS MENGANTISIPASI KEBOCORAN BAN SEPEDA MOTOR. Abstrak

APLIKASI METODA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK PERANCANGAN DONGKRAK DINAMIS MENGANTISIPASI KEBOCORAN BAN SEPEDA MOTOR. Abstrak APLIKASI METODA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK PERANCANGAN DONGKRAK DINAMIS MENGANTISIPASI KEBOCORAN BAN SEPEDA MOTOR Sritomo W. Soebroto, Moch. Suef, dan Widodo Prasetyo Laboratorium Ergonomi dan Sistem

Lebih terperinci

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE FUZZY SERVQUAL DAN QFD (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI STIKOM SURABAYA) Seminar Tesis Sri Hariani Eko Wulandari

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perpustakaan Terintegrasi (PTUKM) merupakan pengintegrasian dari perpustakaan terdistribusi yang sebelumnya dimiliki oleh fakultas-fakultas yang terdapat di (UKM). Pengintegrasian ini dilakukan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BIJI PLASTIK POLYPROPYLENE MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD PADA PT ARISAMANDIRI PRATAMA Diana Puspita Sari 1 *, Agil Saputro 2, Susatyo Nugroho 3 1,2,3 Program Studi

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis dan Perancangan Gambar Konsep Produk

Bab 5 Analisis dan Perancangan Gambar Konsep Produk Bab 5 Analisis dan Perancangan Gambar Konsep Produk 5.1. Analisis Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama adalah pengumpulan data dengan cara observasi

Lebih terperinci

Disusun oleh : Esthadi Wahyu Septony Pembimbing : Naning Aranti Wessiani,S.T,MM. Co Pembimbing : Dr.Ir.Sri Gunani Partiwi,MT

Disusun oleh : Esthadi Wahyu Septony Pembimbing : Naning Aranti Wessiani,S.T,MM. Co Pembimbing : Dr.Ir.Sri Gunani Partiwi,MT Presentasi Sidang Tugas Akhir PERANCANGAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA KLASTER INDUSTRI MIGAS JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HOUSE OF QUALITY DAN FAST AND PUGH. (Studi Kasus :

Lebih terperinci

RESENSI BERMULA DARI MIMPI MEWUJUDKAN INOVASI

RESENSI BERMULA DARI MIMPI MEWUJUDKAN INOVASI VOLUME 1 No. 2, 22 Juni 2012 Halaman 71-143 RESENSI BERMULA DARI MIMPI MEWUJUDKAN INOVASI Muhammad Kusumawan Herliansyah Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah

Lebih terperinci

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD (Studi kasus di Shop And Drive Astra Otoparts CV. Fastlube Mas ) SKRIPSI Diajukan Oleh : FRIDA SANDIA PUSPITA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita Nurcahyawening NRP 9113201301 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Moses L. Singgih,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: : Tri Hastomo Nim : D

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: : Tri Hastomo Nim : D TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMOTONG KRUPUK RAMBAK DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) ( Studi Kasus : Sentra Industri Krupuk Rambak, Desa Doplang, Teras, Boyolali ) Diajukan

Lebih terperinci

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) 1 QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) EMA503 Manajemen Kualitas Definisi 2 QFD merupakan metodologi terstruktur yang dapat mengidentifikasikan dan menterjemahkan kebutuhan dan keinginan pelanggan menjadi

Lebih terperinci

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD Seno Adi Andini Pasca Sarjana Teknik Industri Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo 60111 Surabaya Pesawat udara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI...

BAB 2 LANDASAN TEORI... iii ABSTRAK Saat ini lembaga pendidikan bukan hanya sekedar tempat untuk belajar dan memperoleh pendidikan. Hampir seluruh lembaga pendidikan berusaha untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan pengajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meja. Masing-masing jenis kursi lipat ini mempunyai manfaat dan. aspek-aspek yang sesuai dengan keinginan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. meja. Masing-masing jenis kursi lipat ini mempunyai manfaat dan. aspek-aspek yang sesuai dengan keinginan konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kursi mempunyai fungsi sebagai tempat duduk, seharusnya kursi didesain semenarik mungkin sehingga mampu menarik minat konsumen. Seperti kursi santai lipat dengan

Lebih terperinci

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA Helmi Wahyudi A 1, Udisubakti Ciptomulyono 2 1 Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Traveling merupakan sebuah kegiatan perjalanan ke suatu tempat. Seorang traveler yang berprofesi sebagai fotografer gemar memotret di lokasi tempat mereka tinggal atau

Lebih terperinci

MAKALAH QFD (Quality Function Deployment) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan & Pengembangan Produk

MAKALAH QFD (Quality Function Deployment) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan & Pengembangan Produk MAKALAH QFD (Quality Function Deployment) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan & Pengembangan Produk DISUSUN OLEH: No. Nama NIM 1 Putri Nurjayanti 130130013 2 Ahyar 130130016 3 Sofyan

Lebih terperinci

Tingkat Pendidikan. Tingkat Pendapatan Responden

Tingkat Pendidikan. Tingkat Pendapatan Responden 7% 10% 33% Tingkat Pendidikan 20% 30% Gambar 3.3 Pendidikan Responden Menurut data responden yang telah mengisi kuesioner, tingkat pendidikan yang tertinggi adalah SLTA dengan prosentasi 33%. Sebanyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antara perusahaan spring bed memaksa perusahaan harus melakukan inovasi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antara perusahaan spring bed memaksa perusahaan harus melakukan inovasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk rumah tangga yang semakin meningkat dan tingginya persaingan antara perusahaan spring bed memaksa perusahaan harus melakukan inovasi terhadap produk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Product Bundling Product bundling adalah strategi penjualan yang diterapkan di pemasaran. Product bundling mempunyai tujuan untuk memaksimalkan keuntungan dalam berbagai macam

Lebih terperinci