Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas
|
|
- Hartanti Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Oleh : Rozy Fatahurrohman Dosen Pembimbing : Arief Rahman, S.T, M.T Dosen Co-Pembimbing : Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T
2 PENDAHULUAN
3 Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) cukup besar dalam membantu perekonomian suatu negara ( D.L Birch, 1979 )
4 Saat ini, tersebar kurang lebih 52 juta UKM di Indonesia (Suryani Sidik Motik, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia okezone.com, 2011)
5 Tercatat dari 52 juta pelaku UKM, menyumbang 60% PDB dan mempekerjakan 97% tenaga kerja (Ronald Waas, Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia detik.com, 2011 )
6 ,5 22,5 Persebaran UKM di berbagai bidang di Indonesia 2,7 9,5 4,2 Jumlah (juta) (bps, 2011)
7 Perkembangan UKM di Surabaya Usaha Kecil Menengah (Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Surabaya, 2009)
8 Penyerapan Tenaga Kerja UKM di Surabaya Tenaga Kerja (Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Surabaya, 2009)
9 UKM Tempe menjadi salah satu UKM berbasis pertanian yang dikembangkan oleh DISPERINDAG Surabaya, dengan programnya yang diberi sebutan Kampung Tempe
10 Rata-Rata Produksi UKM Tempe di Surabaya Tahun 2012 (ton) (Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Surabaya, 2012)
11 Permasalahan UKM Tempe (survei di Kampung Tempe, Tenggilis-Surabaya) harga bahan baku proses produksi pemasaran
12 Harga Bahan Baku Menurut data Kemendag RI, harga kedelai impor pada Bulan September 2012 berada di Rp 9.338, sedangkan harga kedelai lokal Rp 9.517
13 Produksi Proses cukup lama Menghabiskan waktu 1 hari mulai dari pengolahan bahan mentah hingga kedelai yang siap dikemas
14 Pemasaran Bentuk sistem pemasaran belum teratur Pemasaran produk selama ini masih di wilayah Surabaya Perlu dilakukan ekspansi pasar untuk meningkatkan omzet penjualan
15 Kebijakan Pemerintah Pengemasan Harga Bahan Baku Produksi Pemasaran
16 Pengenal identitas produk (label) Menentukan ekspansi distribusi yang mampu dijangkau Menentukan defect/tidaknya produk tempe, ditinjau dari proses fermentasi yang terjadi Bagi konsumen, kemasan dapat digunakan sebagai sumber informasi tentang isi/produk, dan ini diperlukan dalam mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut atau tidak. Fungsi Pengemasan Tempe
17 Proses manual Defect product Jumlah operator / pekerja Kebersihan produk Permasalahan Proses Pengemasan
18 Perancangan Alat Pengemasan Tempe
19 Permasalahan pada proses pengemasan yang masih kurang optimal sebagai tahap akhir produksi dimana menentukan defect atau tidaknya suatu produk dan pemasarannya Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan suatu alat pengemasan berbasis otomasi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas dengan pendekatan yang digunakan yaitu Quality Function Deployment (QFD), FAST, dan PUGH Perumusan Masalah
20 Melakukan evaluasi proses pengemasan eksisting Merancang alat otomasi pengemasan tempe dengan metode QFD dan FAST&PUGH Melakukan analisis perbandingan pengaruh alat otomasi pengemasan tempe terhadap produktivitas dan kualitas kerja Tujuan
21 Studi kasus penelitian ini adalah proses pengemasan tempe pada Kampung Tempe, Tenggilis-Surabaya Uji coba alat dilakukan dalam range waktu penelitian yang telah disediakan Alat yang dirancang sampai pada tahap prototyping Dalam pengembangan konsep, lebih memperhatikan efektivitas dan efisiensi kerja. Batasan
22 Tidak terdapat perubahan alur dan standar proses dalam pengolahan kedelai menjadi tempe Tidak terdapat perubahan standar kualitas bahan baku selama penelitian berlangsung Asumsi
23 TINJAUAN PUSTAKA
24 TINJAUAN PUSTAKA Perancangan Produk Quality Function Deployment (QFD) Function Analysis System Technique (FAST) & PUGH Sensor Prototyping Evaluasi Produk Produktivitas Kerja Kualitas Kerja Pemilihan Alternatif Investasi
25 Tinjauan Pustaka (Perancangan Produk) Perancangan Produk (Sumber : Ulrich & Eppinger, 2001)
26 Tinjauan Pustaka (Perancangan Produk) Quality Function Deployment Tahap pengumpulan Voice of Customer Tahap penyusunan rumah kualitas (House of Quality) Tahap analisa dan implementasi Prototyping (Sumber : Cohen, 1995)
27 Tinjauan Pustaka (Perancangan Produk) FAST & PUGH Inovasi Pemilihan Konsep Sumber : dpress.com/category/uncateg orized/page/2/
28 Tinjauan Pustaka (Perancangan Produk) Sensor jenis transducer yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, da n kimia menjadi tegangan dan arus listrik Prototyping Penetapan Tujuan dari prototipe Tingkat perkiraan prototipe Rencana percobaan sistem Penjadwalan pembuatan dan pengujian
29 FAST & PUGH Sensor QFD Prototyping
30 Tinjauan Pustaka (Evaluasi Produk) Produktivitas Kerja (Sumber : Sritomo Wignjosoebroto, 2000) Pemilihan Alternatif Investasi P (i) = nilai sekarang dari keseluruhan aliran kas pada tingkat bunga i % At = aliran kas pada akhir periode t i = MARR N = horizon perencanaan (periode) Kualitas Kerja (Sumber : Bernadin & Russell, 1993) Menentukan Kriteria Kualitas Sampling Hasil Pengemasan Perhitungan Prosentase Kualitas Eksisting vs Alat Baru
31 Metodologi Identifikasi Kebutuhan Pengrajin Tempe Tujuan Penelitian Studi Literatur Studi Perancangan dan Pengembangan Produk, QFD, FAST&PUGH, Sen sor, Prototyping, Penelitian Terdahulu Studi Lapangan Wawancara dengan pengrajin tempe, Observasi langsung terhadap proses pembuatan dan pengelolaan tempe Penentuan Variabel Penelitian Kualitas produksi, kapasitas produksi, bentuk alat pengemasan, jumlah dan stakeholder yang terlibat A
32 A B Perancangan Produk -Quality Function Deployment (Menggali kebutuhan Customer, Mendesain HOQ) -FAST & PUGH (mengkombinasikan respon teknis pada HOQ, mencari kombinasi dengan value terbaik) Analisis dan Interpretasi data -Analisis Perancangan Alat -Analisis pengaruh keberadaan alat pengemasan -Analisis biaya Perancangan Prototype, Uji Coba Alat, Perbaikan teknis Kesimpulan dan Saran Perhitungan Biaya Produksi Alat Selesai B
33 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
PERANCANGAN ALAT PENGEMASAN TEMPE DENGAN PENDEKATAN QFD, FAST, DAN PUGH UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS
1 PERANCANGAN ALAT PENGEMASAN TEMPE DENGAN PENDEKATAN QFD, FAST, DAN PUGH UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS Rozy Fatahurrohman, Arief Rahman, dan Sri Gunani Partiwi Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciPengujian. Produk. Perancangan. Produk. Identifikasi Kondisi Eksisting
Pengujian Produk Perancangan Produk Identifikasi Kondisi Eksisting Identifikasi Kondisi Eksisting Membungkus kedelai yang telah diberi ragi Menimbang ukuran berat Labelling Memanaskan ujung-ujung plastik
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan kegiatan ekonomi rakyat dengan skala kecil dan memiliki kontribusi ekonomi yang penting bagi perekonomian negara maupun daerah.
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang UKM adalah singkatan dari Usaha Kecil Menengah, dimana UKM menjadi salah satu bagian terpenting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, termasuk negara Indonesia.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 70 Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian (lanjutan) 71 2 Penentuan spesifikasi target Penyusunan dan Seleksi Konsep Pembuatan
Lebih terperinciPengembangan Prototype Otomasi Pengering dan Pengemas Kerupuk untuk IKM (Industri Kecil Menengah)
JURNAL TEKNIK, (2014) 1-5 1 Pengembangan Prototype Otomasi Pengering dan Pengemas Kerupuk untuk IKM (Industri Kecil Menengah) Esty Putrianingsih dan Yudha Prasetyawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan
Lebih terperinciPERANCANGAN PROTOTYPE RANGKA STANDAR UNTUK TUGAS BESAR MATA KULIAH OTOMASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS
PERANCANGAN PROTOTYPE RANGKA STANDAR UNTUK TUGAS BESAR MATA KULIAH OTOMASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS Pendahuluan - Latar Belakang Masalah yang dihadapi dalam pembuatan Prototipe Sistem Otomasi
Lebih terperinciPengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm
Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm M. Junaidi Hidayat *1), Lukmandono 2), Ni Luh Putu Hariastuti 3) 1) Jurusan Desain Produk, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian mempunyai peranan penting pada negara berkembang seperti di Indonesia. Kontribusi sektor pertanian ini sangat berpengaruh untuk pembangunan negara. Hal ini
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI
PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI Rosleini Ria PZ 1), Erni Suparti 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun membuat perusahaan harus terus berinovasi terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan keinginan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam membantu perekonomian rakyat. UKM Menurut UU No. 20 tahun 2008 Usaha Kecil dan Menengah adalah usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran UKM telah teraktualisasi sejak masa krisis sampai saat sekarang ini. Selama masa krisis hingga saat ini, keberadaan UKM mampu menjadi motor penggerak utama ekonomi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH Ahmad Faiz Haqqoni 1*, Irwan Iftadi 1**, Wakhid Ahmad Jauhari 1*** 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flow Chart Metodologi Penelitian Penelitian merupakan kegiatan sistematis dengan serangkaian proses yang dilakukan secara terstruktur. Setiap tahapan proses tersebut akan
Lebih terperinciSKRIPSI PERMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET
SKRIPSI PERMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET Disusun oleh: RICKY YULIANTONI PRIHANDAJA 5303012002 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH
D.6 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH Ahmad Faiz Haqqoni 1*, Irwan Iftadi 1**, Wakhid Ahmad Jauhari 1*** 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pada umumnya dan agro-industri pada khususnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri pada umumnya dan agro-industri pada khususnya saat ini meningkat dengan pesat tiap tahunnya. Perkembangan ini berdasarkan data dari Kementerian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi
Produksi kedelai (ton) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempe merupakan salah satu makanan tradisional di Indonesia yang terbuat dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS,
Lebih terperinciKata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)
PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA PRODUK TEMPE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN SUMBER REJEKI ) Oleh: NANING RETNOWATI *) ABSTRAK Perusahaan tempe Sumber Rejeki sebagai pelaku bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia industri saat ini telah berkembang sangat pesat. Seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis saat ini, proses pengambilan keputusan, perilaku dan kepuasan konsumen
Lebih terperinciPERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL
PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL Saufik Luthfianto, Siswiyanti Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal Email : saufik34@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya serap tenaga kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia, terutama ditinjau dari segi jumlah unit usaha dan daya serap tenaga kerja. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempe merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai atau beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempe merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai atau beberapa bahan lain yang diproses melalui fermentasi yang secara umum dikenal sebagai ragi tempe. Lewat
Lebih terperinciPENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang
PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA ) Priscilla Tamara, 2) Peniel I. Gultom, 3) Erni Junita Sinaga,3) Program Studi Teknik Industri D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Produk hortikultura tomat dapat dikatakan sebagai produk yang dikonsumsi pada kualitas tinggi, tetapi tidak mudah menanganinya. Penangan pengemasan pascapanen
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN KOMENTAR DATA PENGUJI DATA PENULIS
Abstrak Dunia industri yang semakin kompetitif membuat setiap perusahaan berupaya meningkatkan kualitas produknya dengan memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen. Salah satu langkah yang ditempuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia yang berdasarkan pada konsep pengembangan perekonomian rakyat banyak didapat dari sektor Usaha Mikro, Kecil Menengah (U MKM).
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Produksi dan Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam. Letaknya yang secara geografis dilalui oleh garis khatulistiwa menjadikan Indonesia memiliki iklim tropis yang
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Erni Suparti 1), Rosleini Ria PZ 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerapan model..., Deni Juharsyah, FT UI, 2009.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Pada era persaingan global seperti saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) agar dapat bertahan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN Ary Permatadeny. N 1), Johan Andi 2) 1),2) Teknik Industri, Universitas Nusantara PGRI
Lebih terperinciPRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR
PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENGEMBANGAN LOKASI WISATA KOLAM RENANG TIRTO MUDO KABUPATEN MAGETAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF QUALITY DAN BENEFIT COST ANALYSIS Nanda Kiswanto 2506100092 Dosen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara ataupun daerah, termasuk di Indonesia. Suatu usaha
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, termasuk di Indonesia. Suatu usaha dikatakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. parah bagi perekonomian nasional. Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis moneter dan ekonomi terus melanda baik itu di negara maju maupun negara berkembang. Salah satu negara yang merasakannya yaitu Indonesia, dimana krisis moneter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu globalisasi ekonomi dunia yang terkait dengan sektor industri telah berkembangan dengan sangat cepat. Dalam upaya menangani isu-isu globalisasi dan dampak yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN 1. Faktor eksternal perusahaan PT. Mitra Andalan Trans Anugerah adalah sebagai berikut. Peluang PT. Mitra Andalan Trans Anugerah meliputi: meningkatnya jumlah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini setiap perusahaan yang bergerak dibidang minuman dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin ketat dengan perubahan-perubahan yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Usaha 4.1.1 Sejarah Perusahaan UKM Flamboyan adalah salah satu usaha kecil menengah yang mengolah bahan pertanian menjadi berbagai macam produk makanan olahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyusunan rencana..., Rabiah Amalia, FE UI, 2008.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Departemen Perdagangan RI telah memetakan 14 sektor industri kreatif yang salah satunya merupakan industri penerbit dan percetakan. Menteri Perdagangan mengatakan bahwa
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :
TUGAS AKHIR Perancangan dan Pengembangan Produk Meja Sablon Rotari dengan Metode QFD (Quality Function Deployment), Ergonomi dan CAD (Computer Aided Design) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari sektor pertanian. Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab 1 berisikan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang diangkatnya penelitian ini, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah serta sistematika dalam penulisan laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan dimulai pada akhir tahun 2015. MEA terbentuk dari keinginan negara-negara ASEAN untuk mewujudkan kawasan perekonomian
Lebih terperinciSejarah Quality Function Deployment
Rahmi Yuniarti Sejarah Quality Function Deployment Diperkenalkan Yoji Akao, profesor Manajement Engineering dari Tamagawa University Dikembangkan 1972 oleh Mitsubishi 1978 diadopsi oleh Toyota WHAT IS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis dan industri saat sekarang ini semakin ketat dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin meningkat serta sangat cerdas dalam memilih produk
Lebih terperinciPerancangan Prototipe Rangka Standar untuk Tugas Besar Mata Kuliah Otomasi Industri Jurusan Teknik Industri ITS
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Perancangan Prototipe Rangka Standar untuk Tugas Besar Mata Kuliah Otomasi Industri Jurusan Teknik Industri ITS Ridwan Octa Satyajaya, Putu Dana K., H.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitan, manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mesin Stirling pertama kali ditemukan pada tahun 1816 oleh Dr Robert Stirling. Mesin Stirling adalah mesin yang bekerja dengan menggunakan siklus udara panas pada
Lebih terperinciSKRIPSI. IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) dan ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) TERHADAP PERANCANGAN PRODUK HANGER BOOK
SKRIPSI IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) dan ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) TERHADAP PERANCANGAN PRODUK HANGER BOOK Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciPenelitian otomasi pada industri batik pernah dilakukan oleh Wibisono,et al (2010), berupa perancangan dan pengembangan prototipe mesin cap batik
1.1. Latar 1 BAB I PENDAHULUAN Belakang Batik adalah satu bentuk industri kreatif unggulan Indonesia, sejak diakui oleh oleh Unesco sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Berbentuk (Intangible World Heritage)
Lebih terperinciPERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT
PERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT Hery Murnawan 1 *, Wiwin Widiasih 2, Sherly Tandriana 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penulisan tugas akhir ini melalui beberapa tahapan yang dilakukan. Tahapantahapan tersebut, antara lain: a. Menentukan Tempat Penelitian Tahap awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pasar modern yang ada di Indonesia nampak semakin lama semakin maju. Hal ini dibuktikan dengan bermunculannya area perbelanjaan supermarket seperti
Lebih terperinciSKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU
SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU Disusun oleh: JOANA DEBORA 5303013005 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian. Bab ini berisikan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penelitian, rumusan masalah, batasan masalah dan
Lebih terperinciAbstraksi. Kata Kunci : Perancangan, Value Engineering, Expert Choice. Jurusan Teknik Industri UPN Veteran Yoyakarta
Abstraksi Industri kecil mempunyai potensi yang cukup besar dalam peningkatan penerimaan devisa negara, juga meningkatkan taraf kehidupan masyarakat karena dapat memberikan nilai tambah dalam berproduksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Peranan UMKM di Indonesia sangat penting sebagai penggerak ekonomi yang
Lebih terperinciRuang Lingkup Penelitian
1 Ruang Lingkup Penelitian Batasan a. Alat pengasapan ikan mampu memproduksi ikan asap sebanyak 120 ekor sekali proses pengasapan b. Data yang digunakan dalam pengembangan alat pengasapan ikan adalah data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada, dengan menjalin pola-pola kemitraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian negara Indonesia sampai saat ini ditopang oleh 10 sektor ekonomi nasional, salah satunya adalah sektor ekonomi kreatif. Sektor ekonomi kreatif berada pada
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bidang yang sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran UMKM dalam perekonomian
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA 1) Priscilla Tamara, 2) Peniel I. Gultom, 3) Sanny Andjarsari 1,3) Jurusan Teknik Industri D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun yang sudah modern. Perkembangan jumlah UMKM periode
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia digerakkan oleh semua komponen usaha, mulai dari usaha besar, usaha kecil dan menengah, maupun koperasi. Salah satu faktor yang mempercepat
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian adalah salah satu sektor sandaran hidup bagi sebagian besar
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian adalah salah satu sektor sandaran hidup bagi sebagian besar penduduk Indonesia, sehingga sektor pertanian diharapkan menjadi basis pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang dan masalah Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia menjadi sebuah negara industri yang tangguh dalam jangka panjang. Hal ini mendukung Peraturan
Lebih terperincisedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Home industry, home yang memiliki arti rumah atau tempat tinggal, sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang ataupun perusahaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pemberian zat aditif mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan industri pertanian sekarang ini. Zat aditif yang dimaksud adalah berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yang (2008), produk merupakan apapun yang dapat ditawarkan ke pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan menjadi dua tipe,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang, termasuk didalamnya adalah pembangunan di bidang ekonomi. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pemerintah Indonesia terus melakukan pembangunan disegala bidang, termasuk didalamnya adalah pembangunan di bidang ekonomi. Salah satu sektor perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1: Lokasi Kampung Tahu Citeureup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dahulu di Kampung Sukaresmi, Kelurahan Citeureup, Kota Cimahi, hampir setiap keluarga memproduksi tahu. Oleh karena itu, kampung tersebut terkenal sebagai
Lebih terperinciPERBAIKAN KEMASAN KEJU GOUDA MUDA DENGAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)
PERBAIKAN KEMASAN KEJU GOUDA MUDA DENGAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian beserta penjabaran singkat mengenai tahapan tahapan yang dilakukan. Berikut ini
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Layanan terhadap pelanggan yang ramah dan berkualitas sangat diperlukan pada semua perusahaan terutama yang bergerak di bidang jasa, seperti halnya Toko Kosmetik Sinar Baru yang bergerak dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sesuai dengan kebutuhan manusia. Perancangan produk baru adalah suatu hal
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan dan Pengembangan Produk 2.1.1 Perancangan Menurut Ginting (2010), perancangan adalah menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Perancangan produk
Lebih terperinciBoks 1 DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP KINERJA UMKM DI PROVINSI RIAU. I. Latar Belakang. Profil Responden
Boks 1 DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP KINERJA UMKM DI PROVINSI RIAU I. Latar Belakang Peranan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menyokong pertumbuhan ekonomi nasional dewasa ini semakin
Lebih terperinci':;IJCu fienaajc 6ersyuJCur 1(ppaaa-:Mu aengan segenap fiatijcu, dlfiaaapan para )l[cafi al(ji a/(pl 6emzazmur 6agi-:Mu ". (5l1azmur 138 : 1) BABI
':;IJCu fienaajc 6ersyuJCur 1(ppaaa-:Mu aengan segenap fiatijcu, dlfiaaapan para )l[cafi al(ji a/(pl 6emzazmur 6agi-:Mu ". (5l1azmur 138 : 1) BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
147 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flowchart Metode Penelitian Populasi dan sampel Studi Pendahuluan -Analisa Tas Laptop yang sudah ada Studi Pustaka Online Book ReferenceJournal Group Forum Materi Kuliah
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP PAC PUZZLE ALARM CLOCK Indra Julianto Tjakra NIM: 0700678396 Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meja. Masing-masing jenis kursi lipat ini mempunyai manfaat dan. aspek-aspek yang sesuai dengan keinginan konsumen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kursi mempunyai fungsi sebagai tempat duduk, seharusnya kursi didesain semenarik mungkin sehingga mampu menarik minat konsumen. Seperti kursi santai lipat dengan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan)
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan) PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP PADA PRODUK MEJA SETERIKA Yunus Armanto
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah satu pilar kekuatan perekonomian suatu daerah. Hal ini disebabkan karena UMKM mempunyai fleksibilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan suatu perwujudan dari hasil perancangan desainer dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk merupakan suatu perwujudan dari hasil perancangan desainer dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Produk-produk yang di hasilkan dan di perkenalkan
Lebih terperinciANALISIS DIVERSIFIKASI PRODUK MINUMAN PADA CV FAUZI KABUPATEN BEKASI PROPINSI JAWA BARAT
ANALISIS DIVERSIFIKASI PRODUK MINUMAN PADA CV FAUZI KABUPATEN BEKASI PROPINSI JAWA BARAT ( Menggunakan Metode Quality Function Deployment ) Oleh: WENI SRIWAHYUNI A14103606 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN
Lebih terperinciD E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015
MODIFIKASI ALAT DISTRIBUSI ALUMINA MENGGUNAKAN PIPA UNTUK MENGANTISIPASI CLAMB ANODA OVERHEAT PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) DRAFT TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesa. Peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia diakui
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dalam membangun perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesa.
Lebih terperinciAnalisis usaha industri tempe kedelai skala rumah tangga di kota Surakarta
Analisis usaha industri tempe kedelai skala rumah tangga di kota Surakarta Oleh : Tri Rahayu Setyowati H0305040 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Pada bab ini, akan dijabarkan tahapan penelitian yang dilakukan dalam proses pembuatan purwarupa AGV. Langkah-langkah penelitian dimulai dari tahap persiapan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan keberadaannya perlu mendapat dukungan dari semua pihak, baik dari sektor pemerintah maupun non-pemerintah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Danbi International adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi bulu mata palsu. PT. Danbi International didirikan di Indonesia pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan antara perusahaan spring bed memaksa perusahaan harus melakukan inovasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk rumah tangga yang semakin meningkat dan tingginya persaingan antara perusahaan spring bed memaksa perusahaan harus melakukan inovasi terhadap produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak pengetahuan yang dimiliki oleh stakeholder dari sebuah perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pengetahuan adalah aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki oleh stakeholder dari sebuah perusahaan, akan membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan sektor pertanian dalam pembangunan nasional sangat penting karena sektor ini mampu menyerap sumber daya yang paling besar dan memanfaatkan sumber daya yang ada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi perkembangan teknologi sangat cepat, salah satunya dalam sistem informasi dan komunikasi. Salah satu produk dari perkembangan teknologi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wilayah kelurahan Karanggeneng, Boyolali. Wilayah tersebut merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri sekarang ini mengalami peningkatan yang sangat pesat. Disamping industri berdampak positif pada perekonomian, tapi kebanyakan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor industri merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian pemerintah untuk memperbaiki keadaan negara Indonesia pada saat ini. Sektor industri merujuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada mulanya, proses pemindahan barang di industri dari workstation yang satu ke workstation yang dituju menggunakan tenaga kerja manusia. Pemindahan dilakukan secara
Lebih terperinciDinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja
Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja Oleh: Putri Amelia 2508.100.020 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Budisantoso
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN DESAIN KEMASAN STICK STRAWBERRY KENCANA MAS MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
USULAN PERBAIKAN DESAIN KEMASAN STICK STRAWBERRY KENCANA MAS MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT 1 Krinta Alisa, 2 Muhammad Iqbal, 3 Sari Wulandari 123 Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinci