Kecerdasan Komputasional Berbasis Jaringan Neural Buatan (JNB) Pada Sistem Pengenalan Wajah (Face Recognition)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kecerdasan Komputasional Berbasis Jaringan Neural Buatan (JNB) Pada Sistem Pengenalan Wajah (Face Recognition)"

Transkripsi

1 No. 1/XXVI/2007 Wawan Setiawan, Kecerdasan Komputasional Kecerdasan Komputasional Berbasis Jaringan Neural Buatan (JNB) Pada Sistem Pengenalan Waah (Face Recognition) Wawan Setiawan (Universitas Pendidian Indonesia) Abstra Model sistem pengenalan waah yang diusulan dalam penelitian ini merupaan pengembangan dari model sistem yang telah dilauan pada penelitian sebelumnya. Modifiasi yang dilauan terdiri atas dua sisi yaitu modifiasi pada arsitetur aringan neural dengan penambahan lapis neuron hidden, dan penambahan umlah ciri dengan menghadiran ciri geometri selain ciri geometri. Kedua modifiasi ini dapat meningatan emampuan pengenalahan sealipun dilatih dengan omposisi yang relatif rendah yaitu 30%. Dengan pertimbangan optimalisasi omputasi eseusi atau watu, omposisi pelatihan 50% dapat digunaan sebagai pembelaaran yang optimal. Komposisi 70% menghasilan aurasi sangat bai namun biaya omputasi pelatihannya cuup mahal. Sampel data yang digunaan adalah citra waah 7 orang masing-masing dengan 6 poses. Estrasi ciri dilauan pada 12 bagian waah dengan masing-masing diambil 3 variasi pisel e segala arah sehingga menghasilan 72 onfigutasi untu setiap orang sampel dengan masing-masing 47 ciri. Arsitetur aringan neural menadi 47 neuron input, 8 ali neuron hidden, dan 7 neuron output. Pembelaaran model sistem menggunaan algoritma pembelaaran supervisi propagasi bali Komposisi pelatihan 30% mengasilan rerata tingat aurasi 90% untu data pelatihan, dan rerata 89% untu data testing. Komposisi pelatihan 50% mengasilan rerata tingat aurasi 98% untu data pelatihan, dan rerata 95% untu data testing. Komposisi pelatihan 70% mengasilan rerata tingat aurasi 100% untu data pelatihan, dan rerata 98% untu data testing. Secara umum model sistem aringan neural pengenal waah yang diusulan cuup handal untu sistem pengenal waah secara frontal. Untu pengembangan penelitian selanutnya dapat rancang untu waah tiga dimensi dengan variasi ara pandang. Kata unci : model sistem pengenal waah, aringan neural buatan, dan propagasi bali. Pendahuluan K emampuan ota manusia dalam memproses persoalan yang beraitan dengan panca indera dicoba untu diimplementasian dalam omputer, dengan mempelaari cara era aringan neural biologis yang mendasarinya. Pendeatan yang dilauan dalam penelitian yang beraitan dengan pengidentian aringan neural bilologis ini dilauan dengan menerapan prinsip dasarnya pada sistem omputer dengan nama aringan neural buatan (JNB). Salah satu hal yang sangat rumit untu dietahui dan emudian dicoba untu ditiru adalah emampuan ota manusia untu belaar dari pengalaman. Kemampuan belaar dari pengalaman ini merupaan cara yang sudah dilauan oleh seorang ana sea ecil untu dapat berbicara, membaca, menulis, maan, dan minum, menentuan ara aman bagi eselamatannya dan bahan dalam menentuan nilai-nilai moral yang dianutnya. Beraitan dengan elemahan bidang ecerdasan buatan untu menyelesaian problem indera manusia, maa pada tahun lahir onsep baru yang dinamaan Computational Intelligence (Kecerdasan Komputasional). Dalam bidang ecerdasan omputasional ini, diantaranya metodologi omputasi seperti aringan neural buatan diembangan dan digabung menadi satu untu mampu memberian onsep fundamental bagi pengembangan sistem cerdas (Intelligent System). Sistem Indera Buatan merupaan sistem yang sangat diperluan dalam ehidupan manusia. Hal ini disebaban arena manusia mempunyai 35

2 Wawan Setiawan, Kecerdasan Komputasional No. 1/XXVI/2007 beberapa eterbatasan dalam melauan atifitasnya. Manusia aan selalu berupaya untu mengahindari daerah era yang berbahaya. Apabila manusia berada dalam eadaan yang urang sehat, bai fisi ataupun eiwaan, maa emampuan sistem inderanya aan menurun. Untu dapat mengatasi hal tersebut, maa beberapa paar mengembangan metodologi untu sistem indera buatan berdasaran cara era manusia itu sendiri. Jaringan neural buatan merupaan salah satu metode untu dapat membuat sebuah mesin omputer bereasi dengan sensor yang diserupaan eranya dengan aringan neural manusia. Penggunaan model aringan neural buatan dalam ecerdasan omputasional terus diembangan untu meningatan sistem indera buatan. Sistem pengenalan waah merupaan sistem indera penglihatan banya diterapan terutama untu ontrol. Sebuah perusahaan atau institusi besar dapat mengontrol aryawannya melalui amera yang dipasang di tempat-tempat yang dilalui aryawan tersebut. Orang asing yang mencoba menyelinap aan segera dietahui dan diambil tindaan dengan cepat pula. Di negara mau sistem ontrol dengan indera penglihatan buatan telah banya digunaan terutama untu wilayahwilayah tertentu. Kepolisian dapat menggunaan sistem pengenalan waah untu mengenali para penahat terutama yang ambuhan. Sistem pengenal waah dapat pula digunaan untu absensi aryawan dan mahasiswa. Sistem absensi dengan fingerprint telah banya digunaan namun ada elemahan arena harus mengantri menempelan arinya pada sensor yang belaangan dapat membuat eengelan. Sistem pengenalan waah dapat mengatasi masalah antrian dan eengelan. Laboratorium Kecerdasan Komputasional Universitas Indonesia telah mengembang model pengenalan waah sampai aurasi 86%. Dalam penelitian ini diembangan model aringan neural buatan multihidden layer. Sistem Indera Buatan Untu Penglihatan Indera buatan untu sistem penglihatan yang beberapa tahun terahir menari perhatian banya orang adalah Sistem Pengenal Waah/Obye secara otomatis (Automated Face/Obect Recognition AFR). Pengembangan sistem ini didorong oleh penggunaan apliasi ini di banya bidang. Identifiasi waah merupaan masalah yang penting dalam bidang penegaan huum dan forensi, otensiasi pengasesan gedung atau mesin transasi otomatis. Bagaimanapun uga sistem AFR mempunyai eurangan, arena waah yang berbeda mungin tampa mirip sehingga membutuhan emampuan pembedaan yang tinggi dari sistem tersebut. Masalah lain misalnya beberapa citra waah mungin tampa aga berbeda arena batasan-batasan dari citra itu sendiri seperti perubahan titi pencahayaan, epsresi waah, dan penggunaan asesoris seperti acamata dan yang lainnya. Sistem pengenal waah telah mengalami emauan ahir-ahir ini, hususnya untu mengenal citra waah dengan tingat ontrol yang tinggi pada pencahayaan dan sala. Hasil yang bai telah didapatan untu pengenalan citra 2-D bagian depan (frontal), dengan menggunaan penyesuaian pola terhadap basis data yang besar, atau dengan mengombinasiannya dengan penyesuaian ciri dan pola. Penyesuaian pola menggunaan Transformasi Karhunen-Loeve pada seumpulan citra yang besar. Penelitian awal menunuan bahwa penggunaan aringan neural buatan dengan metode pembelaaran propagasibali cuup mampu untu dapat menentuan citra waah yang telah dilatih melalui ciri opti. Untu dapat menggunaan sistem indera buatan penglihatan dengan emampuan yang lebih tinggi, dapat dilauan dengan dengan merubah sistem arsitetur aringan neural yang digunaan. Perubahan arsitetur ini dengan mengganti setiap neuron pada layer tersembunyi onvensional dengan seumpulan neuron yang membentu beberapa layer. Dengan menggunaan informasi tambahan berupa ciri geometri sederhana, maa aringan neural buatan ini diharapan dapat mengenal citra waah dengan emampuan yang lebih bai. Citra 36

3 No. 1/XXVI/2007 Wawan Setiawan, Kecerdasan Komputasional waah yang digunaan sebagai masuan sistem ini diambil dari pelbagai pose yang menggambaran senang, netral, sedih, dan marah. Metodologi Penelitian Metode yang diembangan dalam peneltian ini mengiuti langah-langah sebagai beriut : 1. Pengambilan citra waah seumlah orang pada berbagai variasi pose (mimi). 2. Pemrosesan awal untu mendapatan citra yang berualitas agar mudah dalam mengestrasi fitur waah. 3. Mendisain arsitetur aringan neural buatan yang optimal. 4. Rancangan algoritma pembelaaran dan redisain arsitetur. 5. Melauan pelatihan dan ui coba aringan neural. 6. Melauan integrasi dan ui coba sistem. 7. Melauan reonstrusi citra waah. Data dalam penelitian ada dua pandangan, pertama data masuan yang berupa citra waah yang mengalami proses transformasi matemati yang merupaan input model yang diembangan. Kedua data eluran yang merupaan hasil proses model sistem yang embangan. Berhasaran data eluaran, selanutnya diinterprtasi ualifiasi model sistem pengenal waah. Untu mendapatan ualifiasi model sistem yang diembangan, dilauan penguuran terhadap beberapa parameter penelitian. Yang menadi parameter dalam penelitian ini adalah : omplesitas model yang diembangan, dan inera model yang diembangan. Model yang diembangan adalah sebuah model software apliasi. Untu mengui tingat omplesitas software sistem, digunaan ui watu eseusi terutama watu pelatihan. Watu eseusi biasanya dinyataan dalam putaran yang dienal dengan epoch. Model yang diembangan adalah sarana pengenalan yang bertuuan untu mengenali dengan bai. Untu mengui inera model yang diembangan, dilauan ui tingat auarsi yang terdiri atas : 1. User s accuracy yaitu tingat aurasi tiap elas yang merupaan perbandingan antara pengenalan yang benar terhadap umlah yang harus dienali. 2. Producer s accuracy yaitu tingat aurasi tiap elas yang merupaan perbandingan antara pengenalan yang benar terhadap umlah elas yang teradi. 3. Overall accuracy yaitu tingat aurasi untu seluruh elas yang merupaan perbandingan antara pengenalan yang benar semua elas terhadap umlah seluruh data. Berdasaran hasil ui tingat auarsi, dapat didefinisian inerga model yang diembangan. Subye dalam penelitian ini adalah citra waah 7 orang pada berbagai pose yang bervariasi. Variasi pose dilauan dengan ating arena sulit mengodisian pose yang sesungguhnya. Pose ating dengan pose sesungguhnya tentu aan menghasilan onfigurasi yang berbeda. Pose yang sesungguhnya dibangun oleh dorongan iwa dan hati sedangan pose ating lebh mengandalan perasaan. Namun demiian melalui upaya ating ini diharapan tida terlalu auh perbedaannya terutama dengan memperhatian raut waah. Pendeatan ini merupaan teni yang paling optimal untu dilauan arena esulitan untu mendapatan yang sesungguhnya. Hasil dan Pembahasan Pengambilan citra waah menggunaan perangat yang didisain secara husus di bengel FPMIPA dengan menggunaan amera digital dengan ualifiasi yang cuup optimal. Citra waah diambil dari seumlah orang secara frontal pada beberapa variasi pose (mimi) yang terdiri atas ; netral, senyum, gembira, sedih, bengis, dan marah sehingga untu setiap orang terdapat 6 (enam) pose. Pemrosesan Awal (Praproses) 37

4 Wawan Setiawan, Kecerdasan Komputasional No. 1/XXVI/2007 Praproses dilauan untu mendapatan citra yang berualitas dengan tuuan untu minimalisir gangguan (noise) dan agar mudah dalam mengestrasi fitur waah. Langahlangah praproses meliputi : a. Filtering Filtering merupaan upaya memperelas batas-batas dari setiap bagian yang terdapat pada waah, dan menghilangan noise atau informasi yang tida diperluan bahan mengganggu. Teni filtering yang biasa digunaan adalah mean filtering yang merupaan nilai tengah dari informasi yang ada. Berdasaran arateristinya, noise tida berada pada daerah mean maa aan tereliminasi. Hasil dari filtering adalah citra waah yang lebih elas terutama bagian-bagiannya dengan tetap mempertahanan euniannya. b. Estrasi Ciri Eastrasi ciri merupaan upaya untu mengambil ciri yang uni dari citra dari sebuah obe. Pada penelitian sebelumnya estrasi ciri didasran pada ciri opti saa. Dalam penelitian ini ciri uni didasaran pada gabungan ciri opti dan ciri geometri. Ciri opti terdiri atas : rerata, median, masimum, minimum, dan santar deviasi dari setiap bagian. Sedangan ciri geometri adalah ara antar bagian yang menurut ahli forensi bisa diadian ciri terdiri atas : ara mata irianan, ara mata anan-hidung, ara mata irihidung, ara hidung-mulut, ara mulut-dagu, dan ara pangal-dagu. Bagian-bagian waah yang diestra menadi ciri terdiri atas mata, alis, hidung, pangal, bibir, dan dagu (memilii eunian). Total ciri yang diambil 8 bagian ali 5 ciri opti ditambah 7 ciri geometri yaitu 47 ciri. Setiap bagian diambil ciri opti masingmasing 12 daerah seitar melalui sebaran 3 pisel dengan 4 arah. Sehingga untu setiap orang menghasilan 6 pose ali 12 daerah menadi 72 (tuuh puluh dua) onfigurasi opti. Sedangan untu ciri geometrinya menggunaan ciri yang sama yaitu berdasran ara antar pusat setiap bagian untu setiap pose. Dengan demiian pada penelitian ini digunaan 7 orang ali 72 menadi 504 onfigurasi yang merupaan data pengamatan. Disain Arsitetur dan Algoritma Pembelaaran Jaringan Neural Buatan (JNB) Arsitetur aringan neural buatan yang digunaan, didisain terlebih dahulu agar didapatan arsitetur yang memadai. Untu melauan proses pengenalan atau identifiasi, 38

5 No. 1/XXVI/2007 Wawan Setiawan, Kecerdasan Komputasional digunaan algoritma pembelaaran bacpropagation yang dimodifiasi pada strutur neuron hidden menggunaan multi hidden. X 1 V 11 V 11 W 11 Z 1 Z 1 Y 1 X i Z Z Y X n V np Z p V Z m W mo Y o Arsitetur Jaringan Neural Buatan x : neuron input = 47 buah z : neruon hidden = 8 x 47 buah y : neuraon output = 7 buah Algoritma Pembelaaran Jaringan sebagai beriut : Langah 0 : Inisialisasi bobot Langah 1 : Jia ondisi henti tida terpenuhi, lauan langah 2-9 Langah 2 : Untu setiap pola input, lauan step 3 8 Feedforward: Pembelaaran pada layer 1 Langah 3 : Setiap neuron masuan (X i i= 1 n) menerima sinyal masuan x i dan menyebarannya e semua neuron pada lapis tersembunyi. Langah 4 : Setiap neuron pada lapis tersembunyi-1 (Z, =1 p) menumlahan bobot-bobot sinyal masuan, n z _ in x v i 1 dan menerapannya pada fungsi ativasi untu menghitung sinyal eluarannya, z f z _ in ) i i ( dan mengirim sinyal ini e semua neuron pada lapis eluaran 39

6 Wawan Setiawan, Kecerdasan Komputasional No. 1/XXVI/2007 Setiap neuron pada lapis tersembunyi-2 (Z, =1 m) menumlahan bobot-bobot sinyal masuan, n z ' _ in x v i 1 dan menerapannya pada fungsi ativasi untu menghitung sinyal eluarannya, z' f (z _ in ) dan mengirim sinyal ini e semua neuron pada lapis eluaran Langah 5 : Setiap neuron eluaran (Y, =1 o) menumlahan bobot sinyal yang masu, y _ in p 1 z' w dan mengapliasian fungsi ativasinya untu menghitung sinyal yang aan dieluarannya y f y _ in ) ( i i mengalian dengan turunan fungsi ativasinya untu menghitung esalahan informasinya, _ in f '(z' _ in ) menghitung oresi bobotnya (yang digunaan untu memperbaii v i nanti) v x i Perbaii bobot untu proses selanutnya Langah 8 : Setiap neuron eluaran (Y, =1 o) memperbaii bobotnya (=0 m) w ( new) w ( old ) w Setiap neuron tersembunyi-1 (Z, =1 p) memperbaii bobotnya v ( new) v ( old ) v i i Setiap neuron tersembunyi-2 (Z, =1 m) memperbaii bobotnya v ' (new) v' (old) v i i i i i Bacpropagasi error Langah 9 : Lauan penguian ondisi henti. Langah 6 : Setiap neuron eluaran (Y, =1 o) menerima sebuah pola target yang berhubungan dengan pola masuan pelatihan dan menghitung esalahan informasi ( t y ) f '( y _ in ) (2.19) menghitung oresi bobot (yang digunaan untu memperbaii w nanti), w z dan mengirim e neuron lapis tersembunyi. Langah 7 : Setiap neuron tersembunyi-2 (Z, =1 m) menumlahan bobot setiap neuron yang yang telah diali dengan esalahan informasinya, m _ in w 1 Ui Coba Ui coba ini dilauan untu mendapatan umlah neuron hidden yang optimal. Ui coba ini menggunaan metode trial and error arena tida ada etentuan yang pasti untu menentuan umlah neuron hidden. Hal ini disebaban bahwa umlah neuron hidden dipegaruhi oleh tingat omplesitas atau arateristi informasi (masuan). Ui coba neuron hidden didasaran pada umlah neuron input menggunaan perbandingan data input fifty-fifty. Beriut ini hasil ui coba umlah neuron hidden : Tabel-1 : Penentuan Jumlah Neuron Hidden No. Jumlah Neuron Hidden ( x Neuron Input) Tingat Aurasi 1 0,5 78 (%) (%) 3 1,5 92 (%) 40

7 No. 1/XXVI/2007 Wawan Setiawan, Kecerdasan Komputasional (%) 5 2,5 92 (%) (%) 7 3,5 93 (%) (%) 9 4,5 95 (%) (%) 11 5,5 96 (%) (%) 13 6,5 96 (%) (%) 15 7,5 96 (%) (%) 17 8,5 98 (%) (%) 19 9,5 95 (%) (%) Tingat aurasi pengenalan sebanding dengan umlah neuron hidden. Semain besar umlah neuraon hidden, model sistem pengenal semain tinggi aurasi pengenalannya namun ada batas optimalnya. Jumlah neuron hidden yang optimal sebanding dengan 8 dan 8,5 ali neuron input. Selanutnya yang digunaan untu ui coba data testing adalah 8 ali atau yang lebih ecil arena aan terait dengan watu eseusi program. Ui coba pelatihan model sistem dilauan untu mengetahui proses pembelaaran aringan neural dengan 3 omposisi data pelatihan. Beriut ini hasil ui coba pelatihan : Tabel-2 : Hasil Ui Data Pelatihan No. Data Pelatihan Jumlah Epoch Rerata Aurasi 1 30% % 2 50% % 3 70% % Berdasaran ui pelatihan, secara linier tingat aurasi semain bai seiring umlah data pelatihan. Hal ini analogi dengan pembelaaran pada umumnya bahwa semain sering mempelaari sesuatu maa tingat pengenalannya semain bai. Namun demiian onseuensinya watu pembelaaran aan bertambah dan hal ini analoginya semain lama mempelaari sesuatu maa semain bai pula pengenalannya. Dengan mempertibangan watu dan aurasi, maa cuup beralasan menggunaan omposisi 50% pelatihan aan menghasilan tingat aurasi pengenalan yang bai mesipun buan paling bai. Ui coba tingat pengenalan model sistem dilauan untu menentuan onfigurasi mana yang optimal untu mendapatan hasil yang bai. Beriut ini hasil ui coba pengenalan : Tabel-3 : Hasil Pelatihan data ui 30% data testing 70% Kelas C-1 C-2 C-3 C-4 C-5 C-6 C-7 Producer s C ,74 C ,86 C ,46 C ,95 C ,35 C ,93 C ,10 Overall User s 89,29 90,48 88,69 91,27 89,09 89,48 88,29 - OA =89,51 PA =89,63 41

8 Wawan Setiawan, Kecerdasan Komputasional No. 1/XXVI/2007 UA=89,51 Dengan omposisi pelatihan yang relatif ecil, masih teramati banyanya esalahan dalam pengenalan dan esalatan tersebar pada seluruh elas yang ada. Dalam ontes pengenalan waah, omposisi ini tida dianuran untu digunaan mesipun aurasinya lebih besar dari 80% diarenaan teradi onfli dengan seluruh elas. Tabel-4 : Hasil Pelatihan data ui 50% data testing 50% Kelas C-1 C-2 C-3 C-4 C-5 C-6 C-7 Producer s C ,38 C ,21 C ,38 C ,08 C ,92 C ,64 C ,60 User s 95,24 96,63 94,25 96,03 95,04 94,84 95,24 Overall - OA =95.12 PA =95.17 UA=95.12 Dengan omposisi pelatihan yang seimbang, termati bahwa esalahan pengenalan tida pada seluruh elas, namun masih teradi onfli dengan rata-rata esalahan teradi pada 3 elas, dan omposisi ini bisa direomendasi. Tabel-5 : Hasil Pelatihan dan data ui 70% data testing 30% Kelas C-1 C-2 C-3 C-4 C-5 C-6 C-7 Producer s C ,00 C ,01 C ,39 C ,06 C ,61 C ,31 C ,39 User s 97,82 99,21 96,63 99,21 97,22 98,41 97,02 Overall - OA =97,93 PA =97,97 UA=97,93 Komposisi pelatihan yang lebih besar, tingat aurasi pengenalan uga meningat namun masih teradi esalahan rata-rata dengan dua elas. Komposisi ini aan beresio biaya pelatihan yang besar seperti pada tabel 2, namun aurasinya meningat mesipun tida terlalu besar, maa omposisi ini arang digunaan. Kesimpulan dan Reomendasi Kesimpulan Berdasaran data dan hasil pengolahannya dapat ditari beberapa esimpulan mengenai 42

9 No. 1/XXVI/2007 Wawan Setiawan, Kecerdasan Komputasional model sistem pengenalan waah yang diembangan antara lain : 1. Model sistem pengenalan waah aringan neural buatan dengan pembelaaran propagasi bali yang diusulan dapat meningatan aurasi pengenalan dari sistem yang telah ada sebelumnya (propagasi bali standar). 2. Peningatan aurasi pengenalan dapat dilauan melalui redesain arsitetur yaitu penambahan umlah lapis tersembunyi, dan penambahan umlah ciri yaitu ciri geometri. 3. Model sistem pengenalan waah dapat mengenali elas waah dengan omposisi pelatihan 30%, dengan tingat aurasi yang sudah cuup bai namun buan yang terbai. 4. Tingat pengenalan semain bai dengan semain besarnya omposisi pelatihan dengan onseuensi watu pelatihan yang semain besar pula. Reomendasi Berdasaran data dan hasil pengolahannya dapat dipertimbangan beberapa reomendasi untu mendapatan model sistem pengenalan waah yang optimal antara lain : 1. Hendanya untu menggunaan pelatihan dengan omposisi yang tida terlalu ecil dan uga tida terlalu besar. 2. Model sistem pengenalan waah yang telah dihasilan dapat diembangan untu berbagai sudut pandang dan uga ara pengambilan citra (tida hanya frontal). VII. DAFTAR PUSTAKA Alessandro, S., et. al., 1993, Speed Up Learning and Networ Optimization With Extended Bacpropagation, Proc. Neural Networs Vol. 6, pp Dempster A. P., N. M. Laird, and D. B. Rubin, 1997,Maximum Lielihood from Incomplete Data via the EM Algorithm, J. R. Stat. Soc., Vol. 39, No. 1, pp Donald F.S., et al.,1991, Generalization of Probabilistic Neural Networs Compare with Bac- Propagation Networs, IEEE Transaction on Neural Networ. G. Lohmann, 1994, Co-occurrence-based Analysis and Synthesis of Textures, Proc. 12 th Int. Conference on Pattern Recognition, Jerusalem, pp Hayin Simon, 1994, Neural Networ: A Comprehensive Foundation, Prentice-Hall, New Jersey. W. Setiawan, A. Murni, and B. Kusumoputro, 2003, Probabilistic Neural Networ Based on Multinomial Model for Remote Sensing Image Classification, Proceedings Computer, Communication and Control Technologies : II, Vol. V ISBN : pp , Orlando. W. Setiawan, A. Murni, dan B. Kusumoputro, 2000, Klasifiasi Parameter Konstrain Kawasan Andalan Menggunaan Jaringan Neural Buatan (JNB) Berbasis Pembelaaran Adaptif, Proceeding SITIA2000, Surabaya. W. Setiawan, and B. Kusumoputro, 2003, Propagasi Bali Termodifiasi Untu Pengenalan Image Waah Menggunaan Jaringan Neural Buatan Berbasis Eigenfaces, Prosiding SNKK I, Jaarta. W. Setiawan, and B. Kusumoputro, 1998, Shape and color analysis of Malignant Sin Cansers Using Artificial Neural Networ Approach, Proc. 5 th Asian Symp. On Visualization, with B. Kusumoputro, Jaarta. W. Setiawan, dan B. Kusumoputro, 2001, Pengembangan Algoritma Propagasi Bali Untu Pengenalan Image Waah Berbasis Eigenfaces, Jurnal ICIS, Jaarta. W. Setiawan, A. Murni, and B. Kusumoputro, 2002, Multitemporal Optical-Sensor Image Classification Based on A. Cascade of Neural Networ, EM Algorithm and Compound Classifier, Proceeding The 2002 International Conference On Opto- Electronic and Laser Applications ISBN : pp. C48-C53, Program Opto- Eletroteni and Laser Appication, Universitas Indonesia, Jaarta. W. Setiawan, A. Murni, dan B. Kusumoputro, 2005, Model Jaringan Neural Buatan dalam Kontes Keputusan Komputasional. Prosiding Seminar Nasional IPA, Bandung. W. Setiawan, A. Murni, dan B. Kusumoputro, 2001, Pendeatan Neural Networ berbasis Algoritma EM untu masalah Klasifiasi Campuran, Prosiding SNKK II, Jaarta. W. Setiawan,, A. Murni, dan B. Kusumoputro, 2005, Pengembangan Jaringan Neural Buatan Model Multinomial untu Klasifiasi Citra Inderaa, Prosiding Seminar Nasional Matematia, Bandung. W. Setiawan, A. Murni, B. Kusumoputro, and Selly Feranie, 2005, Probabilistic Neural Networ Based on Multinomial Model for Remote Sensing Image Classification, Jurnal Ilmu Komputer, IPB, Bogor. Penulis: 43

10 Wawan Setiawan, Kecerdasan Komputasional No. 1/XXVI/2007 Dr. Wawan Setiawan, M.Si. adalah Dosen Pendidian Fisian FPMIPA UPI dan sebagai Ketua Program Studi Ilmu Komputer FPMIPA UPI 44

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK Proses pengenalan dilauan dengan beberapa metode. Pertama

Lebih terperinci

Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listrik Penyulang Renon Menggunakan Metode Artificial Neural Network

Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listrik Penyulang Renon Menggunakan Metode Artificial Neural Network Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listri Penyulang Renon Menggunaan Metode Artificial Neural Networ I Gede Dyana Arana Jurusan Teni Eletro Faultas Teni, Universitas Udayana Denpasar, Bali,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Wahyudi, Sorihi, dan Iwan Setiawan. Jurusan Teni Eletro Faultas Teni Universitas Diponegoro Semarang e-mail : wahyuditinom@yahoo.com.

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR 1 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENALAN POLA GEOMETRI WAJAH MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK Muhamad Tonovan *, Achmad Hidayatno **, R. Rizal Isnanto ** Abstra - Pengenalan waah adalah

Lebih terperinci

ISSN: TEKNOMATIKA Vol.1, No.2, JANUARI

ISSN: TEKNOMATIKA Vol.1, No.2, JANUARI ISSN: 1979-7656 TEKNOMATIKA Vol.1, No.2, JANUARI 2009 25 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENDIAGNOSA JENIS PENYAKIT KANDUNGAN Bambang Yuwono Jurusan Teni Informatia UPN Veteran

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN GERAK TANGAN MANUSIA SEBAGAI INPUT PADA KOMPUTER

PENDETEKSIAN GERAK TANGAN MANUSIA SEBAGAI INPUT PADA KOMPUTER PENDETEKSIAN GERAK TANGAN MANUSIA SEBAGAI INPUT PADA KOMPUTER Wiaria Gazali 1 ; Haryono Soeparno 2 1 Jurusan Matematia, Faultas Sains dan Tenologi, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

PENENTUAN JENIS PRODUK KOSMETIK PILIHAN BERDASARKAN FAKTOR USIA DAN WARNA KULIT MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN

PENENTUAN JENIS PRODUK KOSMETIK PILIHAN BERDASARKAN FAKTOR USIA DAN WARNA KULIT MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PENENTUAN JENIS PRODUK KOSMETIK PILIHAN BERDASARKAN FAKTOR USIA DAN WARNA KULIT MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN Amethis Otaorora 1, Bilqis Amaliah 2, Ahmad Saihu 3 Teni Informatia, Faultas Tenologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Di aman searang sebuah adal yang tersusun rapi merupaan ebutuhan bagi setiap individu. Namun masalah penyusunan sebuah adal merupaan sebuah masalah umum yang teradi,

Lebih terperinci

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS Jurnal Teni dan Ilmu Komputer ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS AN ANALYSIS OF THE VARIATION PARAMETERS OF THE ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK UNTUK KLASIFIKASI DATA

JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK UNTUK KLASIFIKASI DATA JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK UNTUK KLASIFIKASI DATA Giri Dhaneswara 1) dan Veronica S. Moertini 2) Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Katoli Parahyangan, Bandung Email: 1) rebirth_82@yahoo.com,

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB

PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB Wirda Ayu Utari Universitas Gunadarma utari.hiaru@gmail.com ABSTRAK Program pengenalan pola ini merupaan program yang dibuat

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE Warih Maharani Faultas Teni Informatia, Institut Tenologi Telom Jl. Teleomuniasi No.1 Bandung 40286 Telp. (022) 7564108

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Off-Line Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Beroda Jurusan Teknik Elektronika PENS 2009

Model Pembelajaran Off-Line Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Beroda Jurusan Teknik Elektronika PENS 2009 Model Pembelaaran Off-Line Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Untu Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Beroda Jurusan Teni Eletronia PENS 2009 Arie Setya Wulandari#, Eru Puspita S.T., M.Kom#2 # Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS 1 Ihwannul Kholis, 2 Ahmad Rofii. 1 Universitas 17 Agustus 1945 Jaarta,

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunakan Metode Backpropagation

Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunakan Metode Backpropagation Seminar Nasional e 9: Reayasa Tenologi Industri dan Informasi Sistem Penduung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunaan Metode Bacpropagation Teti Rohaeti 1, Yoyon Kusnendar Suprapto 2, Eo Mulyanto 3

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS Jurnal Teni dan Ilmu Komputer SISTEM PENGENALAN AJAH DENGAN MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETORK DAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS FACE RECOGNITION SYSTEM USING BACKPROPAGATION ARTIFICIAL

Lebih terperinci

Neural Network menyerupai otak manusia dalam dua hal, yaitu:

Neural Network menyerupai otak manusia dalam dua hal, yaitu: 2.4 Artificial Neural Networ 2.4.1 Konsep dasar Neural Networ Neural Networ (Jaringan Saraf Tiruan) merupaan prosesor yang sangat besar dan memilii ecenderungan untu menyimpan pengetahuan yang bersifat

Lebih terperinci

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTILAYER FEEDFORWARD NETWORK DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTILAYER FEEDFORWARD NETWORK DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Konferensi Nasional Sistem dan Informatia 2008; Bali, November 5, 2008 PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTILAYER FEEDFORWARD NETWORK DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Wahyudi Setiawan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 1 Latar Belaang PENDAHULUAN Sistem biometri adalah suatu sistem pengenalan pola yang melauan identifiasi personal dengan menentuan eotentian dari arateristi fisiologis dari perilau tertentu yang dimilii

Lebih terperinci

Dany Candra Febrianto ) dan Hindayati Mustafidah )

Dany Candra Febrianto ) dan Hindayati Mustafidah ) Penerapan Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Pembelaaran Bacpropagation untu Mengetahui Tingat Kualifiasi Calon Siswa pada Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru di MAN 2 Banarnegara (Application of Artificial

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Keranga Pemiiran Pemerintah ahir-ahir ini sering dihadapan pada masalah persediaan pupu bersubsidi yang daya serapnya rendah dan asus elangaan di berbagai loasi di Indonesia.

Lebih terperinci

MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM

MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM 1,2 Faultas MIPA, Universitas Tanjungpura e-mail: csuhery@sisom.untan.ac.id, email: dedi.triyanto@sisom.untan.ac.id Abstract

Lebih terperinci

ARSITEKTUR DAN ALGORITMA JST UNTUK MENDUKUNG PREDIKSI GANGGUAN GEOMAGNET

ARSITEKTUR DAN ALGORITMA JST UNTUK MENDUKUNG PREDIKSI GANGGUAN GEOMAGNET Prosiding SNaPP2012 : Sains, Tenologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 ARSITEKTUR DAN ALGORITMA JST UNTUK MENDUKUNG PREDIKSI GANGGUAN GEOMAGNET 1 John Maspupu 1 Pussainsa LAPAN, Jl Dr Dundunan No 133 Bandung

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Jaringan syaraf tiruan ( Artificial Neural Networ ) adalah suatu tenologi omputasi yang berbasis pada model syaraf biologis dan mencoba

1. Pendahuluan Jaringan syaraf tiruan ( Artificial Neural Networ ) adalah suatu tenologi omputasi yang berbasis pada model syaraf biologis dan mencoba JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI METODE PERAMALAN PADA PERHITUNGAN TINGKAT SUKU BUNGA PINJAMAN DI INDONESIA Nurmalasari Rusmiati 1 Sistem Informasi, Faultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

SISTEM PENGENAL WAJAH DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

SISTEM PENGENAL WAJAH DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SISTEM PENGENAL WAJAH DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Julian Supardi, Rz. Abdul Aziz, Syepriansyah Seolah Tggi Manaemen Informatia dan Komputer Darmaaya Jl. Z.A Pagar Alam No. 93 Bandar Lampung Indonesia

Lebih terperinci

Sistem Peramalan Jumlah Produksi Air PDAM Samarinda Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Sistem Peramalan Jumlah Produksi Air PDAM Samarinda Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Sistem Peramalan Jumlah Produsi Air PDAM Samarinda Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Anindita Septiarini 1 dan Nur Sya baniah 2 1 Program Studi Ilmu Komputer FMIPA, Universitas Mulaarman

Lebih terperinci

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Program

Lebih terperinci

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Ansari Predisi Kelulusan Mahasiswa Dengan Jaringan Syaraf Tiruan PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Rudy Ansari STMIK Indonesia Banarmasin e-mail: rudy.ansari@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Departemen

Lebih terperinci

BAB V ALGORITMA PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB V ALGORITMA PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN BAB V ALGORITMA PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN Kompetensi : 1. Mahasiswa memahami onsep pembelaaran dalam JST Sub Kompetensi : 1. Dapat mengetahui prinsip algoritma Perceptron 2. Dapat mengetahui

Lebih terperinci

KAJIAN PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE FACE-ARG DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

KAJIAN PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE FACE-ARG DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Media Informatia, Vol. 5, No. 2, Desember 2007, 99-111 ISSN: 0854-4743 KAJIAN PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE FACE-ARG DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Anita Desiani Jurusan Matematia,

Lebih terperinci

STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT

STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT TUGAS AKHIR STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT 040803023 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGENALAN TEKS BRAILLE BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN FEEDFORWARD MULTILAYER DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACK PROPAGATION

PENGENALAN TEKS BRAILLE BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN FEEDFORWARD MULTILAYER DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACK PROPAGATION 1 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENALAN TEKS BRAILLE BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN FEEDFORWARD MULTILAYER DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACK PROPAGATION Praditya Firmansyah *, Wahyul Amien Syafei**, Iwan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Peramalan Beban Listrik Jangka Panjang di Kabupaten Jember Menggunakan JST Backpropagation

Sistem Informasi Peramalan Beban Listrik Jangka Panjang di Kabupaten Jember Menggunakan JST Backpropagation 1 Sistem Informasi Peramalan Beban Listri Janga Panang di Kabupaten Jember Menggunaan JST Bacpropagation Dodi Setiabudi Abstra Kebutuhan energi listri sebagai salah satu infrastrutur penting sangat diutamaan.

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY Tedy Rismawan dan Sri Kusumadewi Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teni

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan 2.1.1 Jadwal Secara Umum Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jadwal adalah pembagian watu berdasaran rencana pengaturan urutan erja, daftar atau tabel egiatan

Lebih terperinci

TEKNIK PERAMALAN TINGKAT PENJUALAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

TEKNIK PERAMALAN TINGKAT PENJUALAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN TENI PERAMALAN TINGAT PENJUALAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Sri Mulyana Program Studi Ilmu omputer F MIPA UGM Seip Unit III Yogyaarta Telp (0274)546194 e-mail : smulyana@ugm.ac.id Abstra Tingat penualan

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE)

ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) Seminar Nasional Matematia dan Apliasinya, 1 Otober 17 ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI FJLB (FINGER JOINT LAMINATING BOARD)

Lebih terperinci

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 16 Juni 2007 PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT I ing Mutahiroh, Indrato, Taufiq Hidayat Laboratorium

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK UNTUK PRAKIRAAN VALUTA GBP/USD DALAM FOREX TRADING

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK UNTUK PRAKIRAAN VALUTA GBP/USD DALAM FOREX TRADING APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK UNTUK PRAKIRAAN VALUTA GBP/USD DALAM FOREX TRADING Hendra William *), Achmad Hidayatno, and Aub Aulian Zahra Jurusan Teni Eletro, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

PENGENALAN KARAKTER TULISAN TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK RESILIENT

PENGENALAN KARAKTER TULISAN TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK RESILIENT PENGENALAN KARAKTER TULISAN TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK RESILIENT Oleh : DONNY WAHYU SAPUTRO G06499031 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

APLIKASI WAVELET RECURRENT NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES. : Agus Sumarno NRP :

APLIKASI WAVELET RECURRENT NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES. : Agus Sumarno NRP : APLIKASI WAELET RECURRENT NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES Nama : Agus Sumarno NRP : 06 00 706 Jurusan : Matematia Dosen Pembimbing : Drs. Daryono Budi Utomo, M.Si Abstra Model time series

Lebih terperinci

II. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN

II. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK UNTUK MENDETEKSI GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA M. Fuad Latief *, R. Rizal Isnanto, Budi Setiyono Abstra - Membran sel darah manusia mengandung bermacam-macam

Lebih terperinci

PERAMALAN CURAH HUJAN WILAYAH SEMARANG BARAT DENGAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

PERAMALAN CURAH HUJAN WILAYAH SEMARANG BARAT DENGAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION PERAMALAN CURAH HUJAN WILAYAH SEMARANG BARAT DENGAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION Wellie Sulistanti Abstract- Tuuan dari penelitian ini untu mengapliasian cara era aringan syaraf tiruan dengan menggunaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Masalah untu mencari jalur terpende di dalam graf merupaan salah satu masalah optimisasi. Graf yang digunaan dalam pencarian jalur terpende adalah graf yang setiap sisinya

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Feedforward Bacpropagation Sorihi *, Wahyudi **, Iwan Setiawan ** Abstra - Jaringan syaraf bacpropagation merupaan aringan syaraf yang telah

Lebih terperinci

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Sistem Pengenalan Nomor Plat Kendaraan Berbasis Foto Diital Dengan Metode Moment Invariant dan Jaringan Syaraf Tiruan Menggunaan Algoritma Bacpropagation Zaiful Bahri, Suamto dan Joo Risanto Jurusan Matematia

Lebih terperinci

PENGENALAN KAPAL PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PENGENALAN KAPAL PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PENGENALAN KAPAL PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Sutino 1, Helmie Arif Wibawa 2, Priyo Sidi Sasongo 3 123 Jurusan Ilmu Komputer/Informatia, FSM,

Lebih terperinci

BAB II PENGENALAN WAJAH

BAB II PENGENALAN WAJAH BAB II PENGENALAN WAJAH Sistem pengenalan waah dapat dibagi menadi empat tahap, yaitu tahap pengolahan citra, detesi waah, estrasi fitur dan tahap pengenalan waah. Pada tugas ahir ini aan lebih diteanan

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA FEED FORWARD BACKPROPAGATION PADA SISTEM KEAMANAN AKSES MENGGUNAKAN SIDIK JARI.

APLIKASI ALGORITMA FEED FORWARD BACKPROPAGATION PADA SISTEM KEAMANAN AKSES MENGGUNAKAN SIDIK JARI. Proceeding Seminar dan Worshop Nasional Pendidian Teni Eletro (SWNE) FPTK Universitas Pendidian Indonesia APLIKASI ALGORITMA FEED FORWARD BACKPROPAGATION PADA SISTEM KEAMANAN AKSES MENGGUNAKAN SIDIK JARI.

Lebih terperinci

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Oleh : Pandapotan Siagia, ST, M.Eng (Dosen tetap STIKOM Dinamia Bangsa Jambi) Abstra Sistem pengenal pola suara atau yang lebih dienal dengan

Lebih terperinci

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Pandapotan Siagian, ST, M.Eng Dosen Tetap STIKOM Dinamia Bangsa - Jambi Jalan Sudirman Theoo Jambi Abstra Sistem pengenal pola suara atau

Lebih terperinci

Variasi Spline Kubik untuk Animasi Model Wajah 3D

Variasi Spline Kubik untuk Animasi Model Wajah 3D Variasi Spline Kubi untu Animasi Model Wajah 3D Rachmansyah Budi Setiawan (13507014 1 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. relevan, lengkap, dan terkini sejalan dengan permasalahan yang dihadapi. Di sini juga

BAB 2 LANDASAN TEORI. relevan, lengkap, dan terkini sejalan dengan permasalahan yang dihadapi. Di sini juga BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam landasan teori ini, pada dasarnya aan dielasan mengenai teori yang relevan, lengap, dan terini sealan dengan permasalahan yang dihadapi. Di sini uga terdapat hubungan antara

Lebih terperinci

Prediksi Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (Studi Kasus daerah Kab. Sleman, Provinsi DIY)

Prediksi Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (Studi Kasus daerah Kab. Sleman, Provinsi DIY) Jurnal PROte Vol. 3 No. 1, 216 Predisi Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Iis Hamsir Ayub Wahab Program Studi Teni Eletro Faultas Teni, Universitas Khairun Email: hamsir@unhair.ac.id

Lebih terperinci

APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID

APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID Ferry Tan, Giovani Gracianti, Susanti, Steven, Samuel Luas Jurusan Teni Informatia, Faultas

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MERAMALKAN BEBAN PEMAKAIAN AIR PADA PDAM KOTA BANDUNG

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MERAMALKAN BEBAN PEMAKAIAN AIR PADA PDAM KOTA BANDUNG APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MERAMALKAN BEBAN PEMAKAIAN AIR PADA PDAM KOTA BANDUNG Oleh : M.Rizi.H.S, Andri Heryandi,S.T, Bambang Siswoyo,Ir,M.Si Jl. Dipati Uur Bandung Teni Informatia Universitas

Lebih terperinci

Estimasi Harga Saham Dengan Implementasi Metode Kalman Filter

Estimasi Harga Saham Dengan Implementasi Metode Kalman Filter Estimasi Harga Saham Dengan Implementasi Metode Kalman Filter eguh Herlambang 1, Denis Fidita 2, Puspandam Katias 2 1 Program Studi Sistem Informasi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Unusa Kampus B

Lebih terperinci

CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN MOMENT INVARIANT, TEKSTUR DAN BACKPROPAGATION

CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN MOMENT INVARIANT, TEKSTUR DAN BACKPROPAGATION UPN Veteran Yogyaarta, 30 Juni 2012 CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN MOMENT INVARIANT, TEKSTUR DAN BACKPROPAGATION Ni G.A.P Harry Saptarini 1), Rocy Yefrenes Dilla 2) 1) Politeni Negeri Bali 2)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK (STUDI KASUS DI PT.PLN AREA DISTRIBUSI JABAR)

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK (STUDI KASUS DI PT.PLN AREA DISTRIBUSI JABAR) PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK (STUDI KASUS DI PT.PLN AREA DISTRIBUSI JABAR) Oleh: ¹ HERLY MARDANI (000298) ² BAMBANG SISWOYO,

Lebih terperinci

APLIKASI ARTIFICIAL NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN ALIRAN SUNGAI BLEGA ABSTRACT

APLIKASI ARTIFICIAL NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN ALIRAN SUNGAI BLEGA ABSTRACT APLIKASI ARTIFICIAL NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN ALIRAN SUNGAI BLEGA Manyu Fauzi, Minarni Nur Trilita Mahasiswa S3 MRSA, Jurusan Teni Sipil-ITS dan Pengaar Jurusan Teni Sipil Univ. Riau Mahasiswa S3

Lebih terperinci

AKURASI MODEL PREDIKSI METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN KOMBINASI HIDDEN NEURON DENGAN ALPHA

AKURASI MODEL PREDIKSI METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN KOMBINASI HIDDEN NEURON DENGAN ALPHA AKURASI MODEL PREDIKSI METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN KOMBINASI HIDDEN NEURON DENGAN ALPHA Aris Puji Widodo, Suhartono 2, Eo Adi Sarwoo 3, dan Zulfia Firdaus 4,2,3,4 Departemen Ilmu Komputer/Informatia,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT BACKPROPAGATION UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA DENGAN PRAPROSES MFCC. Oleh:

PENGEMBANGAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT BACKPROPAGATION UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA DENGAN PRAPROSES MFCC. Oleh: 1 PENGEMBANGAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT BACKPROPAGATION UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA DENGAN PRAPROSES MFCC Oleh: NURHADI SUSANTO G64103059 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Pengolahan Citra Digital Kode : IES 6323 Semester : VI Watu : 1x 3x 50 Menit Pertemuan : 7 A. Kompetensi 1. Utama Mahasiswa dapat memahami tentang sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemrosesan Sinyal Menurut Proais et al. (1997), umumnya suatu segmen suara dapat dinyataan dengan deraat etelitian yang tinggi sebagai umlah dari beberapa sinusoida dengan amplitudo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Statisti Inferensia Tujuan statisti pada dasarnya adalah melauan desripsi terhadap data sampel, emudian melauan inferensi terhadap data populasi berdasaran pada informasi yang

Lebih terperinci

PEMPROSESAN ALARM DALAM PERLINDUNGAN SISTEM DAYA LISTRIK MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK. Azriyenni

PEMPROSESAN ALARM DALAM PERLINDUNGAN SISTEM DAYA LISTRIK MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK. Azriyenni PEMPROSESAN ALARM DALAM PERLINDUNGAN SISTEM DAYA LISTRIK MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK Azriyenni Dosen Tetap Teni Eletro Universitas Riau - Peanbaru Abstra Penelitian ini menyelidii mengenai pemprosesan alarm

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING

BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bab III Desain Dan Apliasi Metode Filtering Dalam Sistem Multi Radar Tracing BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bagian pertama dari bab ini aan memberian pemaparan

Lebih terperinci

DETEKSI POLA BERDASARKAN COLOUR FEATURE DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN

DETEKSI POLA BERDASARKAN COLOUR FEATURE DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN Prosiding Seminar Nasional Apliasi Sains & Tenologi (SNAST) Periode II ISSN: 1979-911X Yogyaarta, 11 Desember 2010 DETEKSI POLA BERDASARKAN COLOUR FEATURE DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN Uning Lestari

Lebih terperinci

BAB III METODE SCHNABEL

BAB III METODE SCHNABEL BAB III METODE SCHNABEL Uuran populasi tertutup dapat diperiraan dengan teni Capture Mar Release Recapture (CMRR) yaitu menangap dan menandai individu yang diambil pada pengambilan sampel pertama, melepasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Proses utama dari pengenalan karakter adalah menerima karakter input dan

BAB II LANDASAN TEORI. Proses utama dari pengenalan karakter adalah menerima karakter input dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Teori Proses utama dari pengenalan arater adalah menerima arater input dan memerisa apaah hasil input tersebut sesuai dengan salah satu arater yang ada. Bagian yang

Lebih terperinci

Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunakan Metode Reduksi Kalman Filter dengan Pendekatan Elemen Hingga

Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunakan Metode Reduksi Kalman Filter dengan Pendekatan Elemen Hingga JURNAL SAINS DAN SENI POMITS ol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunaan Metode Redusi Kalman Filter dengan Pendeatan Elemen Hingga Muyasaroh, Kamiran,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA

PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA Iing Mutahiroh, Fajar Saptono, Nur Hasanah, Romi Wiryadinata Laboratorium Pemrograman dan Informatia

Lebih terperinci

ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoko Sumaryono ABSTRACT

ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoko Sumaryono ABSTRACT Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni 1 6 ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoo Sumaryono ABSTRACT Noise is inevitable in communication

Lebih terperinci

Penerapan Sistem Persamaan Lanjar untuk Merancang Algoritma Kriptografi Klasik

Penerapan Sistem Persamaan Lanjar untuk Merancang Algoritma Kriptografi Klasik Penerapan Sistem Persamaan Lanjar untu Merancang Algoritma Kriptografi Klasi Hendra Hadhil Choiri (135 08 041) Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,

Lebih terperinci

PENGENALAN SIDIK JARI MENGGUNAKAN RESILIENT BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DENGAN PRAPROSES TRANSFORMASI WAVELET INEZA NUR OKTABRONI

PENGENALAN SIDIK JARI MENGGUNAKAN RESILIENT BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DENGAN PRAPROSES TRANSFORMASI WAVELET INEZA NUR OKTABRONI PENGENALAN SIDIK JARI MENGGUNAKAN RESILIENT BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DENGAN PRAPROSES TRANSFORMASI WAVELET INEZA NUR OKTABRONI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

Prediksi Perilaku Pola Pengunjung Terhadap Transaksi Pada Toko Buku Gramedia Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Back Propagation

Prediksi Perilaku Pola Pengunjung Terhadap Transaksi Pada Toko Buku Gramedia Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Back Propagation Predisi Perilau Pola Pengunjung Terhadap Transasi Pada Too Buu Gramedia Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Bac Propagation Iriansyah BM Sangadji Teni Informatia STT PLN Jl Lingar Luar Duri Kosambi

Lebih terperinci

Modifikasi ACO untuk Penentuan Rute Terpendek ke Kabupaten/Kota di Jawa

Modifikasi ACO untuk Penentuan Rute Terpendek ke Kabupaten/Kota di Jawa 187 Modifiasi ACO untu Penentuan Rute Terpende e Kabupaten/Kota di Jawa Ahmad Jufri, Sunaryo, dan Purnomo Budi Santoso Abstract This research focused on modification ACO algorithm. The purpose of this

Lebih terperinci

PENERAPAN NEURAL NETWORK MODEL BACKPROPAGATION DAN GENERAL REGRESSION NEURAL NETWORK

PENERAPAN NEURAL NETWORK MODEL BACKPROPAGATION DAN GENERAL REGRESSION NEURAL NETWORK Eo Sediyono PENERAPAN NEURAL NETWORK MODEL BACKPROPAGATION DAN GENERAL REGRESSION NEURAL NETWORK Oleh : Eo Sediyono Abstra Telah dilauan penelitian tentang identifiasi citra untu mengidentifiasi enis daging

Lebih terperinci

Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming

Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming JURAL TEKIK POMITS Vol. 2, o. 2, (2013) ISS: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming Yunan Helmy Amrulloh, Rony Seto Wibowo, dan Sjamsjul

Lebih terperinci

PEMROSESAN AWAL DATA RUNTUN WAKTU HASIL PENGUKURAN UNTUK IDENTIFIKASI SISTEM TUNGKU SINTER DEGUSSA

PEMROSESAN AWAL DATA RUNTUN WAKTU HASIL PENGUKURAN UNTUK IDENTIFIKASI SISTEM TUNGKU SINTER DEGUSSA ISSN 1979-2409 Pemrosesan Awal Data Runtun Watu Hasil Penguuran Untu Identifiasi Sistem Tungu Sinter Degussa (Dede Sutarya) PEMROSESAN AWAL DATA RUNTUN WAKTU HASIL PENGUKURAN UNTUK IDENTIFIKASI SISTEM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Syaraf Tiruan 2.1.1. Latar Belaang Jaringan Syaraf Tiruan dibuat pertama ali pada tahun 1943 oleh neurophysiologist Waren McCulloch dan logician Walter Pits, namun tenologi

Lebih terperinci

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Jurnal Sipil Stati Vol. No. Agustus (-) ISSN: - ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI - DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Revie Orchidentus Francies Wantalangie Jorry

Lebih terperinci

BAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK

BAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK BAB IV : ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK 56 BAB IV ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK Salah satu apliasi dari eori erron-frobenius yang paling terenal adalah penurunan secara alabar untu beberapa sifat yang dimilii

Lebih terperinci

DESAIN SENSOR KECEPATAN BERBASIS DIODE MENGGUNAKAN FILTER KALMAN UNTUK ESTIMASI KECEPATAN DAN POSISI KAPAL

DESAIN SENSOR KECEPATAN BERBASIS DIODE MENGGUNAKAN FILTER KALMAN UNTUK ESTIMASI KECEPATAN DAN POSISI KAPAL DESAIN SENSOR KECEPAAN BERBASIS DIODE MENGGUNAKAN FILER KALMAN UNUK ESIMASI KECEPAAN DAN POSISI KAPAL Alrijadjis, Bambang Siswanto Program Pascasarjana, Jurusan eni Eletro, Faultas enologi Industri Institut

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Maalah Seminar Tugas Ahir PENDETEKSI POSISI MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER MMA7260Q BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 Muhammad Riyadi Wahyudi, ST., MT. Iwan Setiawan, ST., MT. Abstract Currently, determining

Lebih terperinci

PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK ANIZZA RESTRA PUSPARIANTI

PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK ANIZZA RESTRA PUSPARIANTI PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK ANIZZA RESTRA PUSPARIANTI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI MUSIK DENGAN SOLO INSTRUMEN

PENERAPAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI MUSIK DENGAN SOLO INSTRUMEN Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 009 (SNATI 009) Yogyaarta, 0 Juni 009 ISSN:1907-50 PENERAPAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI MUSIK DENGAN SOLO INSTRUMEN Gunawan 1, Agus Djaja Gunawan,

Lebih terperinci

III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT

III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT 3.1 Studi Literatur tentang Pengelolaan Sampah di Beberapa Kota di Dunia Kaian ilmiah dengan metode riset operasi tentang masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Model Loglinier adalah salah satu asus husus dari general linier model untu data yang berdistribusi poisson. Model loglinier juga disebut sebagai suatu model statisti

Lebih terperinci

VARIASI NILAI BATAS AWAL PADA HASIL ITERASI PERPINDAHAN PANAS METODE GAUSS-SEIDEL

VARIASI NILAI BATAS AWAL PADA HASIL ITERASI PERPINDAHAN PANAS METODE GAUSS-SEIDEL SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-1 Suraarta, Otober 016 VARIASI NILAI BATAS

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Pencarian k Jalur Sederhana Terpendek dalam Graf

Implementasi Algoritma Pencarian k Jalur Sederhana Terpendek dalam Graf JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No., (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) Implementasi Algoritma Pencarian Jalur Sederhana Terpende dalam Graf Anggaara Hendra N., Yudhi Purwananto, dan Rully Soelaiman Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Jenis penelitian yang digunaan adalah penelitian desriptif, yaitu penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subye

Lebih terperinci

BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI

BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI 3. Pengertian Prinsip Sangar Burung Merpati Sebagai ilustrasi ita misalan terdapat 3 eor burung merpati dan 2 sangar burung merpati. Terdapat beberapa emunginan bagaimana

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN AKSARA CARAKAN MADURA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI PENGENALAN AKSARA CARAKAN MADURA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI PENGENALAN AKSARA CARAKAN MADURA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Erwien Tjipta W, Iswan Wahyu Al Farqi STMIK ASIA Malang ABSTRAK Pengolahan citra (Image Processing) adalah suatu bidang

Lebih terperinci

Pelatihan Feedforward Neural Network Menggunakan PSO untuk Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia

Pelatihan Feedforward Neural Network Menggunakan PSO untuk Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia Jurnal Pengembangan Tenologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1260-1269 http://j-ptii.ub.ac.id Pelatihan Feedforward Neural Networ Menggunaan PSO untu Predisi

Lebih terperinci

Kata Kunci : Multipath, LOS, N-LOS, Network Analyzer, IFFT, PDP. 1. Pendahuluan

Kata Kunci : Multipath, LOS, N-LOS, Network Analyzer, IFFT, PDP. 1. Pendahuluan Statisti Respon Kanal Radio Dalam Ruang Pada Freuensi,6 GHz Christophorus Triaji I, Gamantyo Hendrantoro, Puji Handayani Institut Tenologi Sepuluh opember, Faultas Tenologi Industri, Jurusan Teni Eletro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Keadaan dunia usaha yang selalu berubah membutuhan langah-langah untu mengendalian egiatan usaha di suatu perusahaan. Perencanaan adalah salah satu langah yang diperluan

Lebih terperinci

Perbandingan Antara Algoritma Penghapusan Bising Adaptif LMS dan Adaptif RLS dalam Penghapusan Bising Kendaraan

Perbandingan Antara Algoritma Penghapusan Bising Adaptif LMS dan Adaptif RLS dalam Penghapusan Bising Kendaraan Perbandingan Antara Algoritma Penghapusan Bising Adaptif LMS dan Adaptif RLS dalam Penghapusan Bising Kendaraan Sri Arttini Dwi Prasetyowati 1), Adhi Susanto ), homas Sriwidodo ), Jazi Eo Istiyanto 3)

Lebih terperinci

Transformasi Wavelet Diskret Untuk Data Time Series

Transformasi Wavelet Diskret Untuk Data Time Series SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 015 Transformasi Wavelet Disret Untu Data Time Series S - 11 11 Vemmie Nastiti Lestari, Subanar Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci