PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK ANIZZA RESTRA PUSPARIANTI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK ANIZZA RESTRA PUSPARIANTI"

Transkripsi

1 PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK ANIZZA RESTRA PUSPARIANTI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

2 PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Sripsi Sebagai salah satu syarat untu memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Oleh: ANIZZA RESTRA PUSPARIANTI G DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

3 ABSTRAK ANIZZA RESTRA PUSPARIANTI. Peramalan Rupiah terhadap Dolar dengan Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Bali. Dibimbing oleh AGUS BUONO dan ARIEF RAMADHAN. Perubahan nilai mata uang bisa berubah setiap watu semenja diberlauannya sistem nilai tuar mengambang penuh (freely floating system) pada Agustus Posisi nilai mata uang Rupiah terhadap mata uang asing ditentuan oleh meanisme pasar. Dolar Ameria Seriat merupaan salah satu mata uang yang paling banya diperdagangan di banya negara. Mata uang ini juga merupaan indiator penting dalam penyusunan rancangan APBN Indonesia. Selain itu, beberapa penelitian mengenai peramalan dalam bidang finansial menggunaan jaringan syaraf tiruan telah banya dilauan. Oleh arena itu, pada penelitian ini diembangan model peramalan nilai mata uang dengan studi asus mata uang Rupiah terhadap Dolar menggunaan jaringan syaraf tiruan.data didapatan dari dan dengan periode watu 1 Januari Desember Meruju hasil penelitian sebelumnya oleh Wibowo dan Amir H (2005) mengenai fator - fator yang mempengaruhi nilai tuar Rupiah, pada penelitian ini digunaan empat peubah yaitu nilai tuar, selisih suu bunga, selisih inflasi dan selisih produ domesti bruto (PDB) riil. Selanjutnya data tersebut dibagi menjadi empat elas data latih. Hal ini bertujuan sebagai bahan perbandingan antar elas data latih. Data pertama terdiri dari satu tahun data latih dan empat tahun data uji. Data edua terdiri dari dua tahun data latih dan tiga tahun data uji. Pola ini berlanjut sampat elas data latih eempat. Kemudian orelasi antar peubah dihitung dan menghasilan bahwa PDB riil mempunyai nilai orelasi yang ecil. Dengan demiian, pada penelitian ini aan dibandingan perbedaan eberadaan PDB riil pada pola inputnya. Kinerja model dievaluasi dengan menggunaan normalized mean square error (NMSE) dan rataan galat absolut. Dari hasil penelitian terlihat bahwa data latih dua dan empat tahun merupaan data latih terbai untu etepatan pendugaan, dengan nilai NMSE dan serta nilai rataan galat absolut sebesar dan Pendugaan terbai didapatan dengan arsitetur jaringan syaraf tiruan satu neuron pada hidden layer. Semain banya nilai neuron yang ditambahan, semain buru pendugaan yang dihasilan. Keberadaaan PDB riil menunjuan bahwa nilai NMSE yang dihasilan lebih rendah dibandingan dengan tida adanya peubah tersebut dalam pola input. Kata unci: peramalan urs dolar terhadap rupiah, jaringan syaraf tiruan, algoritma propagasi bali.

4 Judul : Peramalan Rupiah terhadap Dolar dengan Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Bali Nama : Anizza Restra Pusparianti NIM : G Menyetujui: Pembimbing I, Pembimbing II, Ir. Agus Buono, M.Si, M.Kom. NIP Arief Ramadhan, S.Kom. Mengetahui: Dean Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Dr. Drh. Hasim, DEA NIP Tanggal Lulus:

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahiran di Jaarta pada tanggal 16 Mei 1987, dari pasangan Ir. Suparyono dan S. Sri Nurharyanti. Penulis merupaan putri pertama dari tiga bersaudara. Penulis memulai pendidian formal pada tahun 1992 di SD Negeri 06 Pagi Jaarta Barat dan lulus pada tahun Penulis melanjutan SLTP Negeri 89 Jaarta Barat, dilanjutan dengan menempuh pendidian menengah atas di SMU Negeri 78 Jaarta Barat dan lulus pada tahun Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Departemen Ilmu Komputer melalui jalur Saringan Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama di IPB, penulis atif dalam egiatan beberapa egiatan epanitiaan tahun Pada tahun 2007, penulis melasanaan egiatan prati erja lapangan di Departeman Sosial selama dua bulan. Penulis juga pernah menjadi anggota tim tenaga IT (information technology) PHK TIK Departemen Agronomi dan Hortiultura IPB dalam ranga pengembangan course content Bunga dan Tanaman Hias.

6 PRAKATA Alhamdulillahi Rabbil alamin, puji dan syuur penulis panjatan epada Allah SWT atas segala curahan rahmat dan arunia-nya sehingga tugas ahir ini dapat diselesaian. Tugas ahir ini berjudul Peramalan Rupiah terhadap Dolar dengan Jaringan Syaraf Tiruan Menggunaan Algoritme Propagasi Bali. Dalam menyelesaian tugas ahir ini penulis mendapatan banya seali bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai piha. Oleh arena itu, penulis ingin mengucapan terima asih epada semua piha yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ahir ini, antara lain: 1 Kedua orangtua tercinta, papa Ir. Jimmy Suparyono dan mama Yanti atas segala do a, asih sayang, dan duungannya. 2 Kedua adiu, Gandrie dan Ica yang memberian doa dan duungannya. 3 Bapa Ir. Agus Buono, M.Si, M.Kom dan Bapa Arief Ramadhan, S.Kom. selau pembimbing pertama dan edua atas bimbingan dan arahannya selama pengerjaan tugas ahir ini. 4 Bapa Aziz Kustiyo, S.Si, M.Kom yang bersedia menjadi moderator seminar penulis. 5 Gananda Hayardisi, yang selalu memberian masuan, dorongan dan semangat, terutama di saatsaat yang sulit. 6 Marissa, Ineza, Popi, Lewe, Denny, Henri, Imam, Andre dan Indri yang memberi warna pada harihari penulis. 7 Ina, Endang, Rizy selama onsultasi bersama. 8 Bubu yang telah memberian ide pada topi sripsi penelitian ini. 9 Teman-teman seperjuangan di pondo nuansa sainah. 10 Seluruh teman-teman seperjuangan Departemen Ilmu Komputer angatan 41 yang tida dapat disebutan namanya satu persatu. Penulis juga mengucapan terima asih epada semua piha yang telah membantu selama pengerjaan penyelesaian tugas ahir ini yang tida dapat disebutan satu persatu. Semoga penelitian ini dapat memberi manfaat. Bogor, Mei 2008 Anizza Restra Pusparianti

7 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vi PENDAHULUAN... 1 Latar Belaang... 1 Tujuan... 1 Ruang Lingup... 1 Manfaat... 1 TINJAUAN PUSTAKA... 1 Valuta Asing... 1 Jaringan Syaraf Tiruan... 2 Komponen-Komponen Jaringan Syaraf tiruan... 2 Arsitetur Jaringan Syaraf Tiruan... 2 Algoritme Pembelajaran... 3 Fungsi Ativasi... 3 Algoritme Pembelajaran Propagasi Bali... 3 Korelasi... 4 Normalisasi... 4 Normalized Mean Square Error... 5 METODE PENELITIAN... 5 Formulasi Masalah... 5 Praproses Data... 6 Pelatihan... 6 Pengujian... 7 Ketepatan Pendugaan... 7 Perangat Keras dan Luna yang Digunaan... 7 HASIL DAN PEMBAHASAN... 8 Pola Input Data... 8 Arsitetur Terbai... 9 Pemilihan Input KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v

8 DAFTAR TABEL Halaman 1 Strutur jaringan propagasi bali standar yang digunaan dalam penelitian Nilai NMSE terhadap neuron pada hidden layer dan data latih Nilai rataan penyimpangan absolut Tabel orelasi antar peubah input DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Jaringan syaraf tiruan sederhana Jaringan saraf tiruan dengan bobot Arsitetur jaringan syaraf tiruan propagasi bali (Fausett 1994) Algoritme pelatihan propagasi bali Diagram alur penelitian Grafi fungsi sigmoid biner Grafi fungsi linear Grafi nilai predisi dan atual Grafi NMSE terbai dari setiap elas data latih Grafi pendugaan rataan elas data latih Grafi NMSE rata-rata elas data latih Grafi nilai NMSE terhadap jumlah neuron pada hidden layer dan data latih Grafi NMSE menurut neuron pada hidden layer Grafi pendugaan rataan menurut hidden neuron Grafi perbandingan berdasar peubah PDB DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Arsitetur jaringan syaraf tiruan propagasi bali neuron 1, 3, 5 dan Grafi perubahan galat pada pelatihan Grafi pendugaan data latih satu sampai empat tahun vi

9 1 Latar Belaang PENDAHULUAN Setiap negara mempunyai mata uang sebagai alat tuar. Pertuaran barang dengan uang yang terjadi di dalam negeri tida aan menimbulan masalah mengingat nilai barang sudah disesuaian dengan nilai uang yang berlau. Masalah aan timbul jia barang berasal dari negara lain. Sehubungan dengan itu, perlu adanya meanisme yang menyediaan ases untu menuaran mata uang asing sehingga pembayaran dari barang tersebut dapat diterima. Dengan ata lain dibutuhan transasi valuta asing untu menuaran mata uang antar negara (Cross 1998). Bursa valuta asing adalah jenis pasar yang memperdagangan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya. Di Indonesia, semenja diberlauannya sistem nilai tuar mengambang penuh (freely floating system) pada Agustus 1997, nilai mata uang Rupiah di bursa valuta asing bisa berubah setiap watu. Dengan ata lain posisi nilai mata uang Rupiah terhadap mata uang asing aan ditentuan oleh meanisme pasar. Trader adalah salah satu elemen pelau pasar valuta asing yang memanfaatan flutuasi nilai tuar mata uang tertentu untu mendapatan euntungan. Untu itu seorang trader harus menguasai metode yang aurat dalam mempredisi flutuasi mata uang tertentu. Keauratan predisi aan menentuan eberhasilan seorang trader. Salah satu mata uang yang paling banya diperdagangan di bursa valuta internasional adalah Dolar Ameria Seriat. Selain itu mata uang ini juga merupaan indiator penting dalam penyusunan rancangan APBN. Oleh arena itu, pada penelitian ini aan dilauan predisi nilai tuar mata uang Rupiah terhadap mata uang Dolar. Peubah yang mempengaruhi nilai tuar suatu negara berbeda dengan negara lainnya. Menurut Wibowo (2005), peubah yang berpengaruh terhadap nilai tuar Rupiah terhadap US $ adalah selisih pendapatan Indonesia dengan Ameria Seriat, selisih inflasi Indonesia dengan Ameria Seriat, selisih tingat suu bunga Indonesia dan Ameria Seriat serta nilai tuar Rupiah(Rp) terhadap ($) 1 bulan sebelumnya. Tujuan Penelitian ini bertujuan untu mengimplementasian jaringan syaraf tiruan dalam mempredisi nilai tuar mata uang Rupiah (Rp) terhadap Dolar Ameria ($). Ruang Lingup Data yang digunaan dalam penelitian ini dibatasi dalam rentang watu lima tahun (1 Januari Desember 2007) yang bersumber dari dan cs. Peubah yang digunaan meliputi urs jual Dolar Ameria, selisih suu bunga, selisih inflasi dan selisih produ domesti bruto (PDB) riil. Teni pembelajaran jaringan syaraf tiruan yang digunaan adalah jaringan syaraf tiruan propagasi bali. Dalam penelitian ini hanya diembangan sistem peramalan urs Rupiah mingguan. Keauratan hasil pendugaan jaringan syaraf tiruan diuur berdasaran normalized mean square error (NMSE). Manfaat Penelitian ini diharapan dapat bermanfaat bagi trader di pasar valuta asing dengan menggunaan asumsi peramalan mingguan. Valuta Asing TINJAUAN PUSTAKA Valuta asing mengacu pada lembaran mata uang yang dimilii oleh negara lain. Perdagangan valuta asing adalah proses penuaran mata uang negara sendiri untu mata uang negara lain. Bursa valuta asing (foreign exchange maret atau disingat forex) atau disingat bursa valas merupaan jenis pasar yang memperdagangan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya. Bursa valas melibatan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara beresinambungan. Pergeraan pasar valuta asing dimulai dari pasar Selandia Baru dan Australia yang berlangsung puul WIB. Pasar Asia yaitu Jepang, Singapura, dan Hongong berlangsung puul WIB. Kemudian pasar Eropa yaitu Jerman dan Inggris berlangsung puul WIB, hingga pasar Ameria Seriat yang berlangsung puul WIB.

10 2 Menurut survei BIS (Ban International for Settlement ban sentral dunia) yang dilauan pada ahir tahun 2004, nilai transasi pasar valuta asing mencapai lebih dari $1,4 triliun per harinya. Dengan demiian, prospe investasi di perdagangan valuta asing sangat bagus sealigus beresio tinggi. Mengingat tingat liuiditas dan percepatan pergeraan harga yang tinggi tersebut, valuta asing juga telah menjadi alternatif yang paling populer arena return on investment (ROI) atau embalinya nilai investasi yang telah ditanam serta laba yang aan didapat bisa melebihi ratarata perdagangan pada umumnya. Rata-rata ROI berisar lebih dari 5% - 10% per bulannya, bahan bisa mencapai lebih dari 100% perbulannya untu profesional trader. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan adalah sistem proses informasi yang mempunyai beberapa persamaan arateristi dengan jaringan syaraf biologis. Jaringan syaraf tiruan memilii arateristi sebagai beriut: 1. Pola hubungan antar neuron yang disebut arsitetur. 2. Metode penentuan bobot pada hubungan yang disebut pelatihan (training) atau pembelajaran (learning) atau algoritme. 3. Fungsi ativasi yang dijalanan masingmasing neuron pada input jaringan untu menentuan output. Informasi yang diberian pada jaringan syaraf tiruan aan dirambatan melalui layer neuron, dimulai dari layer input sampai e layer output melalui lapisan lainnya. Lapisan ini sering dienal dengan nama lapisan tersembunyi (hidden layer). Arsitetur jaringan syaraf sederhana ditunjuan pada Gambar 1 (Fausett 2004). X 1 X 2 X 3 W 1 W 2 W 3 Neuron Input Hidden Neuron Neuron Output Y Gambar 1 Jaringan syaraf tiruan sederhana. V 1 V 2 Z 1 Z 2 Komponen-Komponen Jaringan Syaraf tiruan Jaringan syaraf tiruan terdiri dari beberapa neuron. Neuron tersebut aan berhubungan satu dengan yang lain. Neuron ini mengubah informasi yang diterima dan mengirimnya menuju neuron lain. Pada jaringan syaraf tiruan hubungan ini disebut bobot. Input aan diirim e neuron dengan bobot edatangan tertentu. Input diproses oleh suatu fungsi perambatan yang menjumlahan nilai semua bobot. Hasil penjumlahan emudian aan dibandingan dengan suatu nilai ambang (threshold) tertentu melalui fungsi ativasi setiap neuron. Apabila neuron diatifan, maa aan menghasilan output e semua neuron yang berhubungan. Jaringan syaraf tiruan terdiri dari beberapa elemen proses yang disebut neuron, units, cells, atau nodes. Setiap neuron berhubungan dengan neuron lainnya dengan bobot yang telah ditentuan. Setiap neuron mempunyai fungsi ativasi yang mengiriman nilai ativasi sebagai sinyal epada beberapa neuron lainnya pada satu watu. Jaringan syaraf tiruan sederhana dengan bobot ditunjuan pada Gambar 2. X 1 X 2 X 3 W 1 W 2 W 3 Gambar 2 Jaringan saraf tiruan dengan bobot. Pada Gambar 2, sebuah neuron aan mengolah Y input (X 1, X 2,, X N ) yang masingmasing memilii bobot W 1, W 2,, W N dengan rumus : N Y in = i= 1 _ X W. i i Arsitetur Jaringan Syaraf Tiruan Susunan neuron dan pola eteraitan antar layer, disebut net architecture. Arsitetur jaringan syaraf tiruan dilasifiasian sebagai single layer, multilayer dan competitive layer. Untu menentuan banya layer yang Y

11 3 digunaan, layer input tida diiutsertaan sebagai layer yang digunaan. Banyanya layer yang disertaan dalam jaringan syaraf tiruan menunjuan banyanya nilai bobot yang berhubungan antar layer tersebut. Karena itu, nilai bobot merupaan hal yang penting dalam jaringan syaraf tiruan. a. Single layer net Single layer net mempunyai satu layer untu menghubungan nilai bobotnya. Neuron input langsung berhubungan dengan neuron output. Jaringan ini hanya menerima informasi dan langsung mengolahnya menjadi output tanpa melalui hidden layer. Ciri-ciri yang dimilii single layer net ini hanya mempunyai satu layer input dan satu layer output. b. Multilayer net Multilayer net adalah jaringan yang mempunyai tambahan satu layer atau lebih (hidden neuron) diantara layer input dan output. Jaringan dengan banya layer ini dapat menyelesaian permasalahan yang lebih rumit dibandingan jaringan dengan satu layer. c. Competitive layer net Competitive layer net terdiri dari dua atau lebih jaringan syaraf tiruan. Arsitetur jaringan ini bisa menghubungan satu neuron dengan neuron lainnya (Fausett 2004). Algoritme Pembelajaran Tujuan dari proses pembelajaran adalah melauan pengaturan terhadap bobot-bobot yang ada pada jaringan syaraf tiruan, sehingga diperoleh bobot ahir yang tepat sesuai dengan pola data yang dilatih. Pada dasarnya terdapat dua metode pembelajaran yaitu: a. Supervised Learning Disebut metode pembelajaran terawasi jia output yang diharapan telah dietahui. Nilai bobot sudah disesuaian menurut algoritme pembelajaran yang ditentuan. Salah satu contoh pembelajaran ini adalah lasifiasi. b. Unsupervised Learning Tujuan dari pembelajaran ini adalah mengelompoan input yang serupa. Metode pembelajaran ini tida memerluan target output. Jaringan ini mengubah nilai bobot sehingga nilai input yang serupa aan diategorian sebagai output yang sama. Fungsi Ativasi Operasi dasar dari jaringan syaraf tiruan meliputi penjumlahan bobot dari sinyal input dan menghasilan output, dan fungsi ativasi. Pada layer input, fungsi ativasi adalah fungsi identitas. Apabila fungsi ativasi tida didefinisian pada layer lain, maa layer tersebut aan memilii fungsi identitas. Pada banya asus fungsi ativasi non-linear diperluan untu mendapatan euntungan dari jaringan syaraf tiruan multilayer net (Fausett 2004). Algoritme Pembelajaran Propagasi Bali Pelatihan algoritme propagasi bali meliputi tiga tahapan. Tahap pertama adalah feedforward dari input pelatihan. Tahap edua adalah penghitungan dan propagasi bali dari galat yang berhubungan. Kemudian tahap etiga adalah penyesuaian dari bobot yang bersangutan hingga mencapai galat yang minimum. Bila hasil eluaran tida sesuai dengan target, maa bobot diperbaharui hingga tercapai penyimpangan minimum. Pada saat pengujian jaringan syaraf tiruan ini hanya meliputi omputasi dari tahap feedforward saja. Multilayer net (dengan satu atau lebih hidden layer) dapat mempelajari pemetaan yang rumit dengan aurasi yang cuup. Lebih dari satu hidden layer aan berguna untu beberapa apliasi, tetapi satu hidden layer sudah mencuupi metode pembelajaran. Arsitetur jaringan syaraf tiruan propagasi bali ditunjuan pada Gambar 3. x 1 x i x n Gambar 3 Arsitetur jaringan syaraf tiruan propagasi bali (Fausett 1994). Secara garis besar, prinsip erja jaringan syaraf tiruan dengan algoritme propagasi bali mengiuti langah-langah seperti pada Gambar 4. z 1 z j z p y 1 y y m

12 4 Langah 0 Inisialisasi bobot Langah 1 Selama ondisi berhenti false, lauan langah 2-9 Langah 2 Untu setiap pasangan data latih, lauan 3-8 feedforward: Langah 3 Langah 4 Langah 5 Setiap unit input (X i, i = 1,, n) mendapatanl input xi dan menyaluran sinyal ini e semua unit di hidden layer. Setiap unit hidden (Z i, j = 1,,p) menjumlahan n bobot sinyal inputnya. Z _ in = V + x v j 0 j i= 1 i i j menghitung fungsi ativasi untu menghitung sinyal output Z j = f ( Z _ in j ), Setiap unit output (Y, = 1,, m) hitung bobot p sinyal input y _ in = w + z w penghitungan fungsi ativasi ini untu menghitung sinyal output y = f ( y _ in ). Error propagasi bali Langah 6 Setiap unit output (Y, = 1,,m) menerima pattern target berhubungan dengan pattern input latih, menghitung error δ ( ) ( _ ) = t y f y in menghitung bobot orelasi (untu menghitung w j) w j = αδ z j Menghitung orelasi bias (untu menghitung w 0) w 0 = αδ Kirim e hidden layer Langah 7 Setiap hidden unit (Z j, j = 1,, p) menjumlahan m input delta (dari output layer). δ _ in = δ w dialian dengan fungsi ativasi untu menghitung error δ _ ( _ ) J = δ in j z in j menghitung bobot (untu meghitung v ij), v ij = αδ j x i menghitung bias (untu menghitung v 0j), v 0 = αδ j memperbarui bobot dan bias Langah 8 Setiap unit output (Y, = 1,, m) update bias dan bobot (j = 0,, p): w j ( new ) = w j ( old ) + v ij Setiap hidden unit (Z j, j = 1,, p) update bias dan bobot (i = 0,, n): v ij ( new ) = v ij ( old ) + v ij Langah 9 Kondisi stop 0 j= 1 j j j = 1 j Korelasi Korelasi adalah penguuran antara dua peubah yang mempunyai jumlah anggota yang sama. Korelasi menguur bagaimana edua peubah berhubungan. Korelasi disalaan sehingga setiap nilai bebas dari unitnya. Sebagai contohnya jia terdapat dua penguuran peubah panjang dan lebar, nilai orelasi tida aan berubah apabila peubah panjang dionversian. Nilai dari orelasi berada diantara -1 dan 1. Korelasi positif menunjuan bahwa peubah satu berbanding linear terhadap peubah lainnya. Sedangan orelasi negatif menunjuan bahwa peubah satu berbanding terbali terhadap peubah lainnya. Korelasi antara dua peubah bisa didefinisian sebagai beriut: Gambar 4 Algoritme pelatihan propagasi bali. Correl ( X, Y ) = Normalisasi ( x x)( y y). ( x x) 2 ( y y) 2 Normalisasi data dilauan dengan cara mengurangi setiap nilai dengan rataan dan membaginya dengan standar deviasi. Norm i = ( x i rataan ) / stddev stddev rataan = i= 1 1 n n 1 = ( x n n x i i 1 i rataan ) 2

13 5 Tujuan normalisasi adalah untu mendapatan nilai rataan nol dan standar deviasi satu. Mulai Studi Literatur Normalized Mean Square Error (NMSE) Parameter pendugaan yang digunaan dalam penelitian ini adalah normalized mean square error (NMSE). Jia diberian p pasangan data atual (data target, ( y ) dan nilai pendugaan y ) ), NMSE didefinisian sebagai beriut: NMSE = p p ) 2 ( y y) 1 1 ) 2, = ( ) ( x x ) 2 2 y y σ p N p Praproses Data Data Latih Formulasi Masalah Data Uji dengan 2 σ adalah varian pendugaan data, x adalah nilai rataan dan N adalah banyanya data. Jia nilai rataan atual yang digunaan sebagai nilai pendugaan, maa NMSE bernilai satu (Yao & Tan 2000). Penduga NMSE menguur rata-rata dari uadrat galat. NMSE yang bernilai nol mempunyai arti bahwa pendugaan mempunyai aurasi yang sempurna. Pelatihan Analisis Hasil Penulisan Model Pengujian Ketepatan Pendugaan Selesai METODE PENELITIAN Penelitian dimulai dengan mengumpulan literatur penduung. Dilanjutan dengan pencarian data dan penentuan data input. Ketepatan dalam penentuan input yang aan menentuan etepatan hasil pendugaan. Data yang telah diperoleh emudian diolah melalui tahap normalisasi data sehingga menjadi data praproses. Normalisasi data diperluan agar range data input menjadi seragam. Selanjutnya nilai peubah data hasil praproses dibagi menjadi dua bagian. Bagian data yang pertama dipergunaan sebagai data latih yang dipaai untu menghitung nilai galat terecil. Galat yang dihasilan pada pembelajaran data latih aan menghasilan output yang diharapan. Bagian data yang edua, disebut data uji, disimulasian dengan hasil pembelajaran dari data latih. Oleh arena itu, data uji harus mendapat perlauan yang sama seperti yang diberian epada data latih. Langah selanjutnya, hasil pengujian dibandingan dengan data atual. Besarnya penyimpangan yang terjadi digunaan untu menganalisis embali nilai dugaan. Diagram alur penelitian ditunjuan pada Gambar 5. Gambar 5 Diagram alur penelitian. Formulasi Masalah Pada tahap ini dilauan penentuan data input dimana data yang dipaai merupaan peubah yang sangat menentuan urs Rupiah terhadap Dolar menurut Wibowo dan Hidayat Amir (2005). Adapun peubah yang digunaan dalam penelitian ini adalah sebagai beriut: 1. Nilai tuar mata uang Rupiah terhadap mata uang Dolar Ameria Nilai tuar mata uang Rupiah terhadap Dolar Ameria pada periode satu bulan sebelumnya merupaan model pendugaan terbai. Oleh arena data yang digunaan merupaan data mingguan, nilai tuar 4 minggu sebelumnya (lag-4) aan digunaan sebagai data input. 2. Selisih suu bunga Indonesia dan Ameria Seriat. Berdasaran teori permintaan dan penawaran, fator-fator yang mempengaruhi nilai urs adalah fungsi permintaan dan penawaran uang. Pendeatan ini didasari dengan menggabungan quantity theory of money dan purchasing power parity. Kedua teori tersebut menghasilan persamaan yang mengemuaan bahwa selisih pendapatan riil dan selisih suu bunga adalah fator yang mempengaruhi nilai urs.

14 6 3. Selisih PDB Indonesia dan Ameria Seriat. Karena data pendapatan riil merupaan data triwulan, maa untu mengisi data mingguan digunaan data yang telah ada sebelumnya sebagai data mingguan. 4. Selisih nilai inflasi Indonesia dan Ameria Seriat. Peubah ini didapatan dari hasil penelitian yang menggunaan teori law of one price dan purchasing power parity. Penurunan persamaan yang dihasilan dari edua teori tersebut mengemuaan bahwa nilai urs dipengaruhi oleh perbedaan inflasi. Data nilai inflasi Ameria Seriat dan Indonesia merupaan data bulanan. Oleh arena itu, untu mengisi data mingguan, digunaan data yang berasal dari data bulanan. Data suu bunga, inflasi dan pendapatan riil yang didapatan dari sumber merupaan data bulanan. Data urs yang didapatan dari sumber merupaan data harian yang berformat.xls dan.html. Dengan demiian, dilauan penggabungan secara manual dalam pengolahan data. Data urs yang diambil hanya data penutupan pada hari jumat. Data ini diperoleh dari instansi yang terait dengan nilai tuar, yaitu laporan euangan Ban Indonesia di dan Data inflasi, PDB riil dan suu bunga Indonesia dengan Ameria Seriat didapatan secara terpisah. Oleh arena itu, data yang digunaan dalam penelitian ini terlebih dahulu dihitung selisihnya. Praproses Data Pada tahap praproses, data dinormalisasi dengan range [ ]. Data ini dinormalisasi dengan normalisasi standar emudian dilauan perubahan range menjadi [ ] dengan persamaan sebagai beriut. xi min x x = i max x min x Selanjutnya data ini aan dibagi menjadi dua yaitu data latih dan data uji. Data dielompoan dalam beberapa ategori percobaan. Karena data yang digunaan merupaan data time-series, penggunaan data untu pelatihan dan pengujian diurutan berdasaran watu. Adapun ategori elas penelitian adalah sebagai beriut: 1. Kelas data latih pertama terdiri dari 20% data yaitu satu tahun pertama (1 Januari Desember 2003) digunaan sebagai data latih. Sisanya sebagai data uji (percobaan pertama). 2. Kelas data latih edua terdiri dari 40% data yaitu dua tahun pertama (1 Januari Desember 2004) digunaan sebagai data latih. Sisanya sebagai data uji (percobaan edua). 3. Kelas data latih etiga terdiri dari 60% data yaitu tiga tahun pertama (1 Januari Desember 2005) digunaan sebagai data latih. Sisanya sebagai data uji (percobaan etiga). 4. Kelas data latih eempat terdiri dari 80% data yaitu empat tahun pertama (1 Januari Desember 2006) digunaan sebagai data latih. Data setahun beriutnya digunaan sebagai data uji. Pelatihan Parameter jaringan syaraf yang digunaan pada proses pelatihan dapat dilihat pada Tabel 1. Arsitetur jaringan syaraf tiruan menggunaan algoritme propagasi bali dengan 1, 3, 5 dan 7 neuron pada hidden layer dapat dilihat pada Lampiran 1. Pelatihan data dilauan beberapa ali hingga menemuan galat yang paling ecil. Kemudian, hasil pelatihan tersebut disimpan untu digunaan embali pada simulasi data uji. Tabel 1 Strutur jaringan propagasi bali standar yang digunaan dalam penelitian KARAKTERISTIK Neuron Input Neuron Hidden layer Neuron Output layer Fungsi Ativasi Hidden layer Fungsi Ativasi Output layer SPESIFIKASI Dimensi peubah yang mempengaruhi nilai urs RP/ 1, 3, 5, 7 1 (target urs Rupiah terhadap Dolar) Sigmoid Biner Linear Toleransi galat Target Epoch 5000 Laju Pembelajaran 0.01 Fungsi yang digunaan dalam penelitian ini adalah sigmoid biner pada hidden layer dan fungsi linear pada layer output. Fungsi sigmoid biner dipaai arena memilii daerah hasil pada

15 7 interval 0 sampai dengan 1. Fungsi sigmoid biner pada hidden layer tepat arena input yang diberian mempunyai range yang besar. Grafi fungsi sigmoid biner bisa dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 Grafi fungsi sigmoid biner. Persamaan fungsi sigmoid biner dapat dilihat sebagai beriut dengan turunannya, f 1 1+ l ( x) = x ( x) = f( x) [ f( x) ] f 1. Fungsi linear digunaan pada layer output. Fungsi ini digunaan arena output mempunyai nilai range yang besar dan beragam. Turunan fungsi linear didefinisian sebagai persamaan beriut. dengan turunan, f ( x) = x, ( ) = 1 f x. Grafi fungsi linear dapat dilihat pada Gambar 7.. Gambar 7 Grafi fungsi linear. Pelatihan dilauan sampai tida ada perubahan nilai galat atau mendapatan galat dengan nilai yang terecil. Dengan demiian, pada saat pengujian, output pendugaan yang dihasilan menjadi stabil dan mendeati nilai, yang diharapan. Grafi perubahan galat pada pelatihan dapat dilihat pada Lampiran 2. Pengujian Pada tahap pengujian, data uji diberian perlauan yang sama dengan data latih. Kemudian data tersebut aan diuji dengan menggunaan parameter yang diperoleh di dalam tahap pelatihan. Ketepatan Pendugaan Pada penelitian ini etepatan atau eauratan sebuah pendugaan dilihat dari nilai NMSE. Empat tahun data latih dengan empat neuron yang berbeda pada hidden layer aan menghasilan enam belas pendugaan. Dengan demiian, terdapat enam belas nilai NMSE yang aan dianalisis. Ketepatan pendugaan juga aan diuur dari selisih absolut galat dibagi dengan rataan penduganya. Hal ini untu melihat perbandingan besar penyimpangan dari rataan pendugaan. Ketepatan pendugaan ini bisa didefinisian sebagai beriut N y yˆ 1 i= 1 E=, n yˆ dengan n adalah jumlah data, y adalah nilai atual, ŷ merupaan nilai penduga, dan ŷ adalah rataan pendugaan. Perangat Keras dan Luna yang Digunaan Processor Intel Pentium 4, RAM 512 MB DDR 1, HDD 40 GB, Monitor 15.1 dengan resolusi , Mouse dan eyboard, Sistem operasi Microsoft Windows XP, Apliasi pemrograman: Matlab 7.01, MINITAB Release , dan Microsoft Excel 2007.

16 8 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini terdiri dari tiga bagian yaitu: 1. Pola input data, 2. Arsitetur terbai, dan 3. Pemilihan input. Pola Input Data Hasil pendugaan dari empat elas data latih dan empat neuron yang berbeda menghasilan enam belas hasil pendugaan. Setiap elas data latih mempunyai empat hasil pendugaan. Grafi pendugaan terbai dari masing-masing elas data latih ditunjuan oleh Gambar 8. Dilihat pada Gambar 9, nilai NMSE pada data latih satu tahun sebesar Kemudian menurun pada data latih dua tahun yang merupaan nilai NMSE terendah dibanding data latih lainnya yaitu Pada data latih tiga tahun, nilai NMSE melonja nai dengan nilai , sedangan nilai NMSE pada tahun eempat emudian turun menjadi Grafi hasil pendugaan rataan berdasaran elas data latih ditunjuan pada Gambar 10. Gambar 8 Grafi nilai predisi dan atual. Pemilihan jumlah data latih yang tepat untu data uji mempengaruhi esusesan pendugaan urs RP/. Melalui grafi ini, dapat ditunjuan bahwa semua pelatihan telah berhasil dilauan dengan bai. Terbuti dengan garis y ) yang banya mendeati garis y. Gambar 8 diambil berdasaran data pendugaan yang mempunyai nilai NMSE paling ecil dari masing-masing elas data latih. Semain aurat nilai penduganya, NMSE aan semain mendeati anga nol. NMSE terbai dari setiap elas data input ditunjuan pada Gambar 9. Gambar 10 Grafi pendugaan rataan elas data latih. Berbeda dengan grafi pendugaan yang mengambil data dengan nilai NMSE paling ecil dari setiap elas data latih, grafi rataan pendugaaan mempunyai garis yang tida mendeati garis y. Dapat dilihat dari garis merah yang merupaan data latih satu tahun pada Gambar 10, banya range pendugaan yang menyimpang dari nilai aslinya. Nilai penyimpangan dari grafi di atas bisa dilihat pada Gambar 11. Gambar 9 Grafi NMSE terbai dari setiap elas data latih. Gambar 11 Grafi NMSE rata-rata elas data latih. Setiap penambahan satu tahun data latih terjadi flutuasi yang cuup signifian. Banya data latih tida menentuan eauratan pendugaannya. Data latih satu tahun menghasilan nilai rataan NMSE sebesar Data latih dua tahun mempunyai nilai NMSE Nilai ini merupaan nilai rataan NMSE terecil dari empat elas data latih. Kemudian melonja nai dengan nilai NMSE

17 9 rataan tertinggi yaitu Data latih empat tahun mempunyai nilai NMSE Arsitetur Terbai Dalam penggunaan jaringan syaraf tiruan, terdapat banya ombinasi arsitetur yang dipaai untu menghasilan pendugaan yang suses. Namun, untu mencari arsitetur tebai, penelitian ini hanya difousan epada perbedaan jumlah neuron yang dipaai pada hidden layer. Seperti yang telah dijelasan di bab metodologi penelitian, jumlah hidden neuron diombinasian dengan nilai 1, 3, 5, 7. Nilai NMSE terhadap jumlah neuron pada hidden layer dan elas data latih dapat dilihat pada Gambar 12 dan Tabel 2. Meruju dari Gambar 12 dan Tabel 2, dapat dilihat beberapa ecenderungan, yaitu semain banya neuron yang terdapat pada hidden layer, semain tinggi pula nilai NMSE-nya. Pada data latih satu tahun dengan 7 hidden neuron, nilai NMSE yang dihasilan sangat besar yaitu mencapai Dengan bertambahnya jumlah neuron pada hidden layer, nilai NMSE semain besar. Nilai NMSE terecil dihasilan oleh satu neuron dengan data latih dua tahun. Grafi nilai rata-rata NMSE menurut hidden neuron dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 12 Grafi nilai NMSE terhadap jumlah neuron pada hidden layer dan data latih. Tabel 2 Nilai NMSE terhadap neuron pada hidden layer dan data latih Latih 1 Tahun Latih 2 Tahun Latih 3 Tahun Latih 4 Tahun NMSE H H H H H H H H H H H H H H H H Gambar 13 Grafi NMSE menurut neuron pada hidden layer. Grafi ini dibuat dengan cara menghitung nilai NMSE dari setiap elas data latih yang jumlah neuronnya sama pada hidden layer. Terlihat pada gambar 13, bahwa perbedaan nilai NMSE dengan satu neuron dan tujuh neuron pada hidden layer, sangat besar. Semain banya penambahan jumlah neuron pada hidden layer, nilai NMSE semain tinggi. Semain tinggi nilai NMSE menunjuan bahwa ecenderungan untu melauan esalahan pada pendugaan semain besar. Nilai rataan NMSE dengan menggunaan satu neuron pada hidden layer hanya , sedangan tiga neuron pada hidden layer menghasilan nilai NMSE Dengan menambahan jumlah neuron pada hidden layer menjadi lima, nilai NMSE yang dihasilan adalah Terahir dengan memaai tujuh neuron pada hidden layer, nilai NMSE meningat dengan menghasilan nilai NMSE Dengan demiian, dalam penelitian ini, arsitetur terbai diperoleh apabila hanya menggunaan satu neuron pada hidden layer. Grafi pendugaan rataan berdasaran neuron pada hidden layer bisa dilihat pada Gambar 14.

18 10 Gambar 14 Grafi pendugaan rataan menurut hidden neuron. Gambar 14 merupaan grafi yang didapatan dengan merata-rataan nilai pendugaan dari semua hidden neuron yang benilai sama. Dilihat dari grafi, tujuh neuron pada hidden layer membuat grafi pendugaan menyimpang jauh dengan y ). Grafi pendugaan pada lima hidden neuron juga mengalami penyimpangan yang besar tetapi tida jauh lebih besar dari grafi pendugaan tujuh hidden neuron. Penyimpangan paling sediit dialami oleh grafi pendugaan satu hidden neuron. Hal ini sesuai dengan rataan NMSE yang telah ditunjuan sebelumnya. Grafi hasil pendugaan neuron 1, 3, 5, dan 7 pada hidden layer selengapnya bisa dilihat pada Lampiran 3. Tabel nilai rataan galat absolut dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Nilai rataan penyimpangan absolut Latih 1 Tahun Latih 2 Tahun Latih 3 Tahun Latih 4 Tahun Rataan Penyimpangan Absolut H H H H H H H H H H H H H H H H Tabel ini menujuan nilai rataan galat absolut mempunyai pola yang hampir sama dengan NMSE. Dilihat dari rataan galat absolut, data latih satu tahun mempunyai penyimpangan yang paling besar diantara yang lain. Data latih yang paling ecil nilainya, adalah data latih empat tahun. Arsitetur jaringan syaraf tiruan terbai juga didapatan saat menggunaan satu neuron pada hidden layer. Nilai NMSE yang paling besar didapatan pada saat menggunaan tujuh neuron pada hidden layer. Pemilihan Input Pemilihan input dilauan dengan cara menghitung orelasi antar peubah. Semain tinggi orelasi antar peubah, nilainya aan semain mendeati nilai 1 dan -1. Tabel 4 adalah tabel orelasi antar peubah input. Tabel 4 Tabel orelasi antar peubah input Korelasi y y y y y Selisih Suu Bunga Selisih PDB Riil Selisih Inflasi 0.38 Dilihat dari tabel 4, selisih PDB riil mempunyai nilai orelasi yang rendah dan berhubungan ta nyata dengan y. Dengan demiian, penelitian ini dilanjutan dengan melatih embali data input tanpa menggunaan PDB riil dan mengujinya. Kemudian aan dibandingan nilai NMSE dan galat absolut antara arsitetur yang menggunaan peubah PDB riil dan yang tida menggunaan PDB riil. Arsitetur yang dibandingan hanya arsitetur yang terbai, yaitu data latih dua tahun dengan satu neuron pada hidden layer. Nilai NMSE dan galat absolut menunjuan bahwa tida terjadi perbedaan yang signifian antara edua pola input. Nilai NMSE yang dihasilan arsitetur dengan PDB riil adalah Nilai ini tida terpaut jauh dengan arsitetur yang tida menggunaan PDB riil yaitu Hal ini diduung dengan nilai rataan galat absolut yang hanya terpaut Grafi hasil perbandingan berdasar peubah PDB riil bisa dilihat pada Gambar 15.

19 11 Gambar 15 Grafi perbandingan berdasar peubah PDB. Dari etiga parameter diperoleh bahwa nilai NMSE terecil dihasilan pada pendugaan dengan data latih dua tahun. Nilai rataan NMSE data latih dua tahun mempunyai nilai paling rendah yaitu sebesar Data latih tiga tahun yang menghasilan nilai NMSE yang paling besar diantara data latih yang lain yaitu sebesar Nilai rataan galat absolut data latih empat tahun merupaan nilai yang paling ecil. Dengan demiian, pada penelitian ini dapat disimpulan bahwa jumlah elas data latih tida menentuan etepatan pada peramalan. Data latih yang paling bai dipaai untu peramalan adalah data latih dua tahun dan empat tahun. Data latih tiga tahun merupaan data latih dengan nilai NMSE paling tinggi. Penambahan jumlah neuron pada hidden layer membuat pendugaan semain tida stabil. Penambahan ini berdampa pada tingginya nilai NMSE. Hal ini mengaibatan pendugaan yang dihasilan menjadi semain tida aurat. Satu neuron pada hidden layer merupaan arsitetur terbai untu dipaai peramalan urs nilai Rupiah terhadap Dolar. Perbandingan arsitetur antara perbedaan pola input PDB riil tida mempengaruhi esusesan peramalan. Oleh arena itu, untu ecepatan pada peramalan, pola input tanpa PDB riil beerja lebih bai dari pada pola input dengan PDB riil. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menghasilan beberapa esimpulan diantaranya adalah jaringan syaraf tiruan propagasi bali bisa diimplementasian pada peramalan urs nilai Rupiah terhadap Dolar. Jumlah elas data latih tida menentuan etepatan pada peramalan. Data latih yang paling bai dipaai untu peramalan adalah data latih dua tahun. Penambahan jumlah neuron pada hidden layer membuat pendugaan semain tida stabil. Nilai NMSE yang didapatan dari data latih dua tahun dan satu neuron pada hidden layer adalah Pola input tanpa PDB riil beerja lebih bai dari pada pola input dengan PDB riil. Saran Penelitian ini masih memilii banya eurangan yang memunginan dilauan pengembangan lebih lanjut. Hal-hal yang mungin untu diembangan diantaranya: 1 Perlu dilauan perbandingan untu pemodelan lain yang berbasis statisti. 2 Penelitian ini menggunaan peubah berdasaran hasil penelitian Wibowo (2005). Penambahan peubah yang lain dimunginan untu melihat eauratan model. 3 Perlu dilengapi peramalan dengan fase harian atau dibuat sistem online yang langsung bisa meng-update setiap perubahan nilai urs rupiah terhadap dolar, sehingga bisa langsung dipaai oleh para trader di bursa valuta asing. DAFTAR PUSTAKA Cross, Y The Foreign Exchange Maret in the United States. Federal Reverse Ban of New Yor. Fausett, L Fundamentals of Neural Networ. Prentice Halls, New Jersey. Muis, S Jaringan Syaraf Tiruan Sebagai Alat Bantu Peramalan Harga Saham. Graha Ilmu : Yogyaarta Normaristagaluh, P Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untu Peramalan Curah Hujan dalam Statistical Downscaling. [Sripsi]. Departemen Ilmu Komputer, Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Wibowo, T dan Amir, H Fator fator yang mempengaruhi nilai tuar Rupiah. Jurnal Kajian Eonomi dan Keuangan. Departemen Keuangan. [14-Febuari- 2008]. Walcza, S An Empirical Analysis of Data Requirements for Financial Forecasting with Neural Networs. Journal of Management Information Systems /

20 12 alczazszjmis01.pdf/walcza01empirical.pd f [30-Maret-2008]. Yao J dan Tan C A Case Study on Using Neural Networ to Perform Technical Forecasting of Forex. Department of Information System. Massey University. Selandia Baru. www2.cs.uregina.ca/~jtyao/papers/neuro00. pdf [30-Maret-2008]. Yao, J et al, Foreign Exchage Rate Forecasting with Neural Networ. Department of Information System. National University of Singapore. Singapura. ftp://zszzszftp.comp.nus.edu.sgzszpubzszst affzszyaojtzszpaperszsziconip96.pdf/yao96 foreign.pdf [30-Maret-2008].

21 LAMPIRAN

22 14 Lampiran 1 Arsitetur jaringan syaraf tiruan propagasi bali neuron 1, 3, 5 dan 7 a. Arsitetur jaringan syaraf tiruan propagasi bali satu neuron pada hidden layer Input Layer (lag 1) (lag 2) (lag 3) (lag 4) Suu Bunga Inflasi PDB Riil Hidden Layer Z1 Output Layer Y- Pendug aan b. Arsitetur jaringan syaraf tiruan propagasi bali dua neuron pada hidden layer Input Layer (lag 1) (lag 2) (lag 3) (lag 4) Suu Bunga Inflasi PDB Riil Hidden Layer Z1 Z2 Z3 Output Layer Y- Pendug aan

23 15 Lampiran 1 Lanjutan c. Arsitetur jaringan syaraf tiruan propagasi bali lima neuron pada hidden layer Input Layer (lag 1) (lag 2) (lag 3) (lag 4) Suu Bunga Inflasi PDB Riil Hidden Layer Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Output Layer Y- Pendug aan d. Arsitetur jaringan syaraf tiruan propagasi bali tujuh neuron pada hidden layer Input Layer (lag 1) (lag 2) (lag 3) (lag 4) Suu Bunga Inflasi PDB Riil Hidden Layer Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7 Output Layer Y- Pendug aan

24 16 Lampiran 2 Grafi perubahan galat pada pelatihan a. Satu neuron dengan satu tahun data latih e. Satu neuron dengan dua tahun data latih b. Tiga neuron dengan satu tahun data latih f. Tiga neuron dengan dua tahun data latih c. Lima neuron dengan satu tahun data latih g. Lima neuron dengan dua tahun data latih d. Tujuh neuron dengan satu tahun data latih h. Tujuh neuron dengan dua tahun data latih

25 17 Lampiran 2 Lanjutan i. Satu neuron dengan tiga tahun data latih m. Satu neuron dengan empat tahun data latih j. Tiga neuron dengan tiga tahun data latih n. Tiga neuron dengan empat tahun data latih. Lima neuron dengan tiga tahun data latih o. Lima neuron dengan empat tahun data latih l. Tujuh neuron dengan tiga tahun data latih p. Tujuh neuron dengan empat tahun data latih

26 18 Lampiran 3 Grafi pendugaan data latih satu sampai empat tahun a. Grafi pendugaan dengan data latih satu tahun b. Grafi pendugaan dengan data latih dua tahun c. Grafi pendugaan dengan data latih tiga tahun d. Grafi pendugaan dengan data latih empat tahun

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK Proses pengenalan dilauan dengan beberapa metode. Pertama

Lebih terperinci

Neural Network menyerupai otak manusia dalam dua hal, yaitu:

Neural Network menyerupai otak manusia dalam dua hal, yaitu: 2.4 Artificial Neural Networ 2.4.1 Konsep dasar Neural Networ Neural Networ (Jaringan Saraf Tiruan) merupaan prosesor yang sangat besar dan memilii ecenderungan untu menyimpan pengetahuan yang bersifat

Lebih terperinci

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Departemen

Lebih terperinci

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Program

Lebih terperinci

APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID

APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID Ferry Tan, Giovani Gracianti, Susanti, Steven, Samuel Luas Jurusan Teni Informatia, Faultas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 1 Latar Belaang PENDAHULUAN Sistem biometri adalah suatu sistem pengenalan pola yang melauan identifiasi personal dengan menentuan eotentian dari arateristi fisiologis dari perilau tertentu yang dimilii

Lebih terperinci

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTILAYER FEEDFORWARD NETWORK DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTILAYER FEEDFORWARD NETWORK DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Konferensi Nasional Sistem dan Informatia 2008; Bali, November 5, 2008 PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTILAYER FEEDFORWARD NETWORK DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Wahyudi Setiawan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Model Loglinier adalah salah satu asus husus dari general linier model untu data yang berdistribusi poisson. Model loglinier juga disebut sebagai suatu model statisti

Lebih terperinci

MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM

MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM 1,2 Faultas MIPA, Universitas Tanjungpura e-mail: csuhery@sisom.untan.ac.id, email: dedi.triyanto@sisom.untan.ac.id Abstract

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Wahyudi, Sorihi, dan Iwan Setiawan. Jurusan Teni Eletro Faultas Teni Universitas Diponegoro Semarang e-mail : wahyuditinom@yahoo.com.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Di aman searang sebuah adal yang tersusun rapi merupaan ebutuhan bagi setiap individu. Namun masalah penyusunan sebuah adal merupaan sebuah masalah umum yang teradi,

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Jaringan syaraf tiruan ( Artificial Neural Networ ) adalah suatu tenologi omputasi yang berbasis pada model syaraf biologis dan mencoba

1. Pendahuluan Jaringan syaraf tiruan ( Artificial Neural Networ ) adalah suatu tenologi omputasi yang berbasis pada model syaraf biologis dan mencoba JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI METODE PERAMALAN PADA PERHITUNGAN TINGKAT SUKU BUNGA PINJAMAN DI INDONESIA Nurmalasari Rusmiati 1 Sistem Informasi, Faultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE Warih Maharani Faultas Teni Informatia, Institut Tenologi Telom Jl. Teleomuniasi No.1 Bandung 40286 Telp. (022) 7564108

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Statisti Inferensia Tujuan statisti pada dasarnya adalah melauan desripsi terhadap data sampel, emudian melauan inferensi terhadap data populasi berdasaran pada informasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Watu Penelitian Penelitian ini dilauan di Jurusan Matematia Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Watu penelitian dilauan selama semester

Lebih terperinci

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS Jurnal Teni dan Ilmu Komputer ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS AN ANALYSIS OF THE VARIATION PARAMETERS OF THE ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan 2.1.1 Jadwal Secara Umum Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jadwal adalah pembagian watu berdasaran rencana pengaturan urutan erja, daftar atau tabel egiatan

Lebih terperinci

ISSN: TEKNOMATIKA Vol.1, No.2, JANUARI

ISSN: TEKNOMATIKA Vol.1, No.2, JANUARI ISSN: 1979-7656 TEKNOMATIKA Vol.1, No.2, JANUARI 2009 25 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENDIAGNOSA JENIS PENYAKIT KANDUNGAN Bambang Yuwono Jurusan Teni Informatia UPN Veteran

Lebih terperinci

PENGENALAN SIDIK JARI MENGGUNAKAN RESILIENT BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DENGAN PRAPROSES TRANSFORMASI WAVELET INEZA NUR OKTABRONI

PENGENALAN SIDIK JARI MENGGUNAKAN RESILIENT BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DENGAN PRAPROSES TRANSFORMASI WAVELET INEZA NUR OKTABRONI PENGENALAN SIDIK JARI MENGGUNAKAN RESILIENT BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DENGAN PRAPROSES TRANSFORMASI WAVELET INEZA NUR OKTABRONI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

Dany Candra Febrianto ) dan Hindayati Mustafidah )

Dany Candra Febrianto ) dan Hindayati Mustafidah ) Penerapan Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Pembelaaran Bacpropagation untu Mengetahui Tingat Kualifiasi Calon Siswa pada Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru di MAN 2 Banarnegara (Application of Artificial

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Gambar 3.1 Bagan Penetapan Kriteria Optimasi Sumber: Peneliti Determinasi Kinerja Operasional BLU Transjaarta Busway Di tahap ini, peneliti

Lebih terperinci

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Jurnal Sipil Stati Vol. No. Agustus (-) ISSN: - ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI - DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Revie Orchidentus Francies Wantalangie Jorry

Lebih terperinci

PENENTUAN JENIS PRODUK KOSMETIK PILIHAN BERDASARKAN FAKTOR USIA DAN WARNA KULIT MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN

PENENTUAN JENIS PRODUK KOSMETIK PILIHAN BERDASARKAN FAKTOR USIA DAN WARNA KULIT MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PENENTUAN JENIS PRODUK KOSMETIK PILIHAN BERDASARKAN FAKTOR USIA DAN WARNA KULIT MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN Amethis Otaorora 1, Bilqis Amaliah 2, Ahmad Saihu 3 Teni Informatia, Faultas Tenologi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Keranga Pemiiran Pemerintah ahir-ahir ini sering dihadapan pada masalah persediaan pupu bersubsidi yang daya serapnya rendah dan asus elangaan di berbagai loasi di Indonesia.

Lebih terperinci

AKURASI MODEL PREDIKSI METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN KOMBINASI HIDDEN NEURON DENGAN ALPHA

AKURASI MODEL PREDIKSI METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN KOMBINASI HIDDEN NEURON DENGAN ALPHA AKURASI MODEL PREDIKSI METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN KOMBINASI HIDDEN NEURON DENGAN ALPHA Aris Puji Widodo, Suhartono 2, Eo Adi Sarwoo 3, dan Zulfia Firdaus 4,2,3,4 Departemen Ilmu Komputer/Informatia,

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK UNTUK KLASIFIKASI DATA

JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK UNTUK KLASIFIKASI DATA JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK UNTUK KLASIFIKASI DATA Giri Dhaneswara 1) dan Veronica S. Moertini 2) Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Katoli Parahyangan, Bandung Email: 1) rebirth_82@yahoo.com,

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB

PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB Wirda Ayu Utari Universitas Gunadarma utari.hiaru@gmail.com ABSTRAK Program pengenalan pola ini merupaan program yang dibuat

Lebih terperinci

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Oleh : Pandapotan Siagia, ST, M.Eng (Dosen tetap STIKOM Dinamia Bangsa Jambi) Abstra Sistem pengenal pola suara atau yang lebih dienal dengan

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK UNTUK PRAKIRAAN VALUTA GBP/USD DALAM FOREX TRADING

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK UNTUK PRAKIRAAN VALUTA GBP/USD DALAM FOREX TRADING APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK UNTUK PRAKIRAAN VALUTA GBP/USD DALAM FOREX TRADING Hendra William *), Achmad Hidayatno, and Aub Aulian Zahra Jurusan Teni Eletro, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Pandapotan Siagian, ST, M.Eng Dosen Tetap STIKOM Dinamia Bangsa - Jambi Jalan Sudirman Theoo Jambi Abstra Sistem pengenal pola suara atau

Lebih terperinci

PENGENALAN KARAKTER TULISAN TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK RESILIENT

PENGENALAN KARAKTER TULISAN TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK RESILIENT PENGENALAN KARAKTER TULISAN TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK RESILIENT Oleh : DONNY WAHYU SAPUTRO G06499031 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunakan Metode Backpropagation

Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunakan Metode Backpropagation Seminar Nasional e 9: Reayasa Tenologi Industri dan Informasi Sistem Penduung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunaan Metode Bacpropagation Teti Rohaeti 1, Yoyon Kusnendar Suprapto 2, Eo Mulyanto 3

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING

BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bab III Desain Dan Apliasi Metode Filtering Dalam Sistem Multi Radar Tracing BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bagian pertama dari bab ini aan memberian pemaparan

Lebih terperinci

Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listrik Penyulang Renon Menggunakan Metode Artificial Neural Network

Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listrik Penyulang Renon Menggunakan Metode Artificial Neural Network Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listri Penyulang Renon Menggunaan Metode Artificial Neural Networ I Gede Dyana Arana Jurusan Teni Eletro Faultas Teni, Universitas Udayana Denpasar, Bali,

Lebih terperinci

TEKNIK PERAMALAN TINGKAT PENJUALAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

TEKNIK PERAMALAN TINGKAT PENJUALAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN TENI PERAMALAN TINGAT PENJUALAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Sri Mulyana Program Studi Ilmu omputer F MIPA UGM Seip Unit III Yogyaarta Telp (0274)546194 e-mail : smulyana@ugm.ac.id Abstra Tingat penualan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Keadaan dunia usaha yang selalu berubah membutuhan langah-langah untu mengendalian egiatan usaha di suatu perusahaan. Perencanaan adalah salah satu langah yang diperluan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Masalah untu mencari jalur terpende di dalam graf merupaan salah satu masalah optimisasi. Graf yang digunaan dalam pencarian jalur terpende adalah graf yang setiap sisinya

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Off-Line Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Beroda Jurusan Teknik Elektronika PENS 2009

Model Pembelajaran Off-Line Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Beroda Jurusan Teknik Elektronika PENS 2009 Model Pembelaaran Off-Line Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Untu Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Beroda Jurusan Teni Eletronia PENS 2009 Arie Setya Wulandari#, Eru Puspita S.T., M.Kom#2 # Jurusan

Lebih terperinci

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 16 Juni 2007 PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT I ing Mutahiroh, Indrato, Taufiq Hidayat Laboratorium

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE)

ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) Seminar Nasional Matematia dan Apliasinya, 1 Otober 17 ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI FJLB (FINGER JOINT LAMINATING BOARD)

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN GERAK TANGAN MANUSIA SEBAGAI INPUT PADA KOMPUTER

PENDETEKSIAN GERAK TANGAN MANUSIA SEBAGAI INPUT PADA KOMPUTER PENDETEKSIAN GERAK TANGAN MANUSIA SEBAGAI INPUT PADA KOMPUTER Wiaria Gazali 1 ; Haryono Soeparno 2 1 Jurusan Matematia, Faultas Sains dan Tenologi, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

Estimasi Harga Saham Dengan Implementasi Metode Kalman Filter

Estimasi Harga Saham Dengan Implementasi Metode Kalman Filter Estimasi Harga Saham Dengan Implementasi Metode Kalman Filter eguh Herlambang 1, Denis Fidita 2, Puspandam Katias 2 1 Program Studi Sistem Informasi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Unusa Kampus B

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar Email: nanni.cliq@gmail.com Abstra. Pada artiel ini dibahas

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY Tedy Rismawan dan Sri Kusumadewi Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teni

Lebih terperinci

PEBANDINGAN METODE ROBUST MCD-LMS, MCD-LTS, MVE-LMS, DAN MVE-LTS DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA

PEBANDINGAN METODE ROBUST MCD-LMS, MCD-LTS, MVE-LMS, DAN MVE-LTS DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA PEBANDINGAN METODE ROBUST MCD-LMS, MCD-LTS, MVE-LMS, DAN MVE-LTS DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA Sear Wulandari, Nur Salam, dan Dewi Anggraini Program Studi Matematia Universitas Lambung Mangurat

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA CONJUGATE GRADIENT PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK. Tesis

APLIKASI ALGORITMA CONJUGATE GRADIENT PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK. Tesis APLIKASI ALGORITMA CONJUGATE GRADIENT PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK Tesis Program Studi Teni Eletro Jurusan Ilmu-ilmu Teni disusun oleh : Wiwien Widyastuti 8475/I-/820/02 PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

Sistem Peramalan Jumlah Produksi Air PDAM Samarinda Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Sistem Peramalan Jumlah Produksi Air PDAM Samarinda Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Sistem Peramalan Jumlah Produsi Air PDAM Samarinda Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Anindita Septiarini 1 dan Nur Sya baniah 2 1 Program Studi Ilmu Komputer FMIPA, Universitas Mulaarman

Lebih terperinci

Estimasi Inflasi Wilayah Kerja KPwBI Malang Menggunakan ARIMA-Filter Kalman dan VAR-Filter Kalman

Estimasi Inflasi Wilayah Kerja KPwBI Malang Menggunakan ARIMA-Filter Kalman dan VAR-Filter Kalman JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.1, (16) 337-35 (31-98X Print) A-1 Estimasi Inflasi Wilayah Kerja KPwBI Malang Menggunaan ARIMA-Filter Kalman dan VAR-Filter Kalman Popy Febritasari, Erna Apriliani

Lebih terperinci

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Ansari Predisi Kelulusan Mahasiswa Dengan Jaringan Syaraf Tiruan PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Rudy Ansari STMIK Indonesia Banarmasin e-mail: rudy.ansari@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS 1 Ihwannul Kholis, 2 Ahmad Rofii. 1 Universitas 17 Agustus 1945 Jaarta,

Lebih terperinci

PENGENALAN KAPAL PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PENGENALAN KAPAL PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PENGENALAN KAPAL PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Sutino 1, Helmie Arif Wibawa 2, Priyo Sidi Sasongo 3 123 Jurusan Ilmu Komputer/Informatia, FSM,

Lebih terperinci

BAB III METODE SCHNABEL

BAB III METODE SCHNABEL BAB III METODE SCHNABEL Uuran populasi tertutup dapat diperiraan dengan teni Capture Mar Release Recapture (CMRR) yaitu menangap dan menandai individu yang diambil pada pengambilan sampel pertama, melepasan

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI JARINGAN BASIS RADIAL DAN FUZZY INFERENCE SYSTEM TSK UNTUK PENYELESAIAN CURVE FITTING

STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI JARINGAN BASIS RADIAL DAN FUZZY INFERENCE SYSTEM TSK UNTUK PENYELESAIAN CURVE FITTING STUDI KOPARASI IPEENTASI JARINGAN BASIS RADIA DAN FUZZY INFERENCE SYSTE TSK UNTUK PENYEESAIAN CURVE FITTING Sri Kusumadewi Teni Informatia Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 4,5 Yogyaarta cicie@fti.uii.ac.id

Lebih terperinci

TRANSFORMASI KOORDINAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK RESILIENT (Studi Kasus: Daerah Jawa Bagian Barat) SUPRIYANTI

TRANSFORMASI KOORDINAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK RESILIENT (Studi Kasus: Daerah Jawa Bagian Barat) SUPRIYANTI TRANSFORMASI KOORDINAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK RESILIENT (Studi Kasus: Daerah Jawa Bagian Barat) SUPRIYANTI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

APLIKASI WAVELET RECURRENT NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES. : Agus Sumarno NRP :

APLIKASI WAVELET RECURRENT NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES. : Agus Sumarno NRP : APLIKASI WAELET RECURRENT NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES Nama : Agus Sumarno NRP : 06 00 706 Jurusan : Matematia Dosen Pembimbing : Drs. Daryono Budi Utomo, M.Si Abstra Model time series

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT BACKPROPAGATION UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA DENGAN PRAPROSES MFCC. Oleh:

PENGEMBANGAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT BACKPROPAGATION UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA DENGAN PRAPROSES MFCC. Oleh: 1 PENGEMBANGAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT BACKPROPAGATION UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA DENGAN PRAPROSES MFCC Oleh: NURHADI SUSANTO G64103059 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

Sistem Informasi Peramalan Beban Listrik Jangka Panjang di Kabupaten Jember Menggunakan JST Backpropagation

Sistem Informasi Peramalan Beban Listrik Jangka Panjang di Kabupaten Jember Menggunakan JST Backpropagation 1 Sistem Informasi Peramalan Beban Listri Janga Panang di Kabupaten Jember Menggunaan JST Bacpropagation Dodi Setiabudi Abstra Kebutuhan energi listri sebagai salah satu infrastrutur penting sangat diutamaan.

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA DUA SINYAL SAMA BERBEDA JARAK PEREKAMAN DALAM SISTEM ADAPTIF. Sri Arttini Dwi Prasetyawati 1. Abstrak

KORELASI ANTARA DUA SINYAL SAMA BERBEDA JARAK PEREKAMAN DALAM SISTEM ADAPTIF. Sri Arttini Dwi Prasetyawati 1. Abstrak KORELASI ANARA DUA SINYAL SAMA BERBEDA JARAK PEREKAMAN DALAM SISEM ADAPIF Sri Arttini Dwi Prasetyawati 1 Abstra Masud pembahasan tentang orelasi dua sinyal adalah orelasi dua sinyal yang sama aan tetapi

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MERAMALKAN BEBAN PEMAKAIAN AIR PADA PDAM KOTA BANDUNG

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MERAMALKAN BEBAN PEMAKAIAN AIR PADA PDAM KOTA BANDUNG APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MERAMALKAN BEBAN PEMAKAIAN AIR PADA PDAM KOTA BANDUNG Oleh : M.Rizi.H.S, Andri Heryandi,S.T, Bambang Siswoyo,Ir,M.Si Jl. Dipati Uur Bandung Teni Informatia Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunaan data seunder bersifat runtun watu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data seunder tersebut

Lebih terperinci

Penggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler

Penggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler Penggunaan Indusi Matematia untu Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Espresi Reguler Husni Munaya - 353022 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB V ALGORITMA PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB V ALGORITMA PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN BAB V ALGORITMA PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN Kompetensi : 1. Mahasiswa memahami onsep pembelaaran dalam JST Sub Kompetensi : 1. Dapat mengetahui prinsip algoritma Perceptron 2. Dapat mengetahui

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL Syafruddin Side, Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar email:syafruddinside@yahoo.com Info: Jurnal MSA Vol. 3

Lebih terperinci

ARSITEKTUR DAN ALGORITMA JST UNTUK MENDUKUNG PREDIKSI GANGGUAN GEOMAGNET

ARSITEKTUR DAN ALGORITMA JST UNTUK MENDUKUNG PREDIKSI GANGGUAN GEOMAGNET Prosiding SNaPP2012 : Sains, Tenologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 ARSITEKTUR DAN ALGORITMA JST UNTUK MENDUKUNG PREDIKSI GANGGUAN GEOMAGNET 1 John Maspupu 1 Pussainsa LAPAN, Jl Dr Dundunan No 133 Bandung

Lebih terperinci

II. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN

II. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK UNTUK MENDETEKSI GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA M. Fuad Latief *, R. Rizal Isnanto, Budi Setiyono Abstra - Membran sel darah manusia mengandung bermacam-macam

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Maalah Seminar Tugas Ahir PENDETEKSI POSISI MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER MMA7260Q BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 Muhammad Riyadi Wahyudi, ST., MT. Iwan Setiawan, ST., MT. Abstract Currently, determining

Lebih terperinci

BAB III MODEL KANAL WIRELESS

BAB III MODEL KANAL WIRELESS BAB III MODEL KANAL WIRELESS Pemahaman mengenai anal wireless merupaan bagian poo dari pemahaman tentang operasi, desain dan analisis dari setiap sistem wireless secara eseluruhan, seperti pada sistem

Lebih terperinci

Prediksi Perilaku Pola Pengunjung Terhadap Transaksi Pada Toko Buku Gramedia Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Back Propagation

Prediksi Perilaku Pola Pengunjung Terhadap Transaksi Pada Toko Buku Gramedia Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Back Propagation Predisi Perilau Pola Pengunjung Terhadap Transasi Pada Too Buu Gramedia Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Bac Propagation Iriansyah BM Sangadji Teni Informatia STT PLN Jl Lingar Luar Duri Kosambi

Lebih terperinci

Optimasi Non-Linier. Metode Numeris

Optimasi Non-Linier. Metode Numeris Optimasi Non-inier Metode Numeris Pendahuluan Pembahasan optimasi non-linier sebelumnya analitis: Pertama-tama mencari titi-titi nilai optimal Kemudian, mencari nilai optimal dari fungsi tujuan berdasaran

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Feedforward Bacpropagation Sorihi *, Wahyudi **, Iwan Setiawan ** Abstra - Jaringan syaraf bacpropagation merupaan aringan syaraf yang telah

Lebih terperinci

PENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK

PENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK PENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK Nurul Khotimah *), Farida Hanum, Toni Bahtiar Departemen Matematia FMIPA, Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS Jurnal Teni dan Ilmu Komputer SISTEM PENGENALAN AJAH DENGAN MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETORK DAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS FACE RECOGNITION SYSTEM USING BACKPROPAGATION ARTIFICIAL

Lebih terperinci

RESPONS ALIRAN MASUK KE DANAU TOWUTI OLEH CURAH HUJAN DI WAWONDULA DAN SEKITARNYA DIANALISA DENGAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

RESPONS ALIRAN MASUK KE DANAU TOWUTI OLEH CURAH HUJAN DI WAWONDULA DAN SEKITARNYA DIANALISA DENGAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK Respons Aliran Masu Danau Towuti..(Kudsy) 87 RESPONS ALIRAN MASUK KE DANAU TOWUTI OLEH CURAH HUJAN DI WAWONDULA DAN SEKITARNYA DIANALISA DENGAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK Mahally Kudsy dan Moh. Husni INTISARI

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR Peramalan Kebutuhan Beban Janga Pende Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Oleh : Dinar Atia Sari (L2F002572) Jurusan Teni Eletro Faultas Teni Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Maalah Seminar ugas Ahir Simulasi Penapisan Kalman Dengan Kendala Persamaan Keadaan Pada Kasus Penelusuran Posisi Kendaraan (Vehicle racing Problem Iput Kasiyanto [], Budi Setiyono, S., M. [], Darjat,

Lebih terperinci

Aplikasi Neural-Fuzzy pada Regresi Interval untuk Data Time Series

Aplikasi Neural-Fuzzy pada Regresi Interval untuk Data Time Series Apliasi Neural-Fuzzy paa Regresi Interval untu Data Time Series Sri Kusumaewi Jurusan Teni Informatia, Universitas Islam Inonesia, Yogyaarta Jl. Kaliurang K, 4, Yogyaarta (04 E-mail : cicie@fti.uii.ac.i

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir. Aplikasi Kendali Adaptif pada Pengendalian Plant Pengatur Suhu dengan Self Tuning Regulator (STR)

Makalah Seminar Tugas Akhir. Aplikasi Kendali Adaptif pada Pengendalian Plant Pengatur Suhu dengan Self Tuning Regulator (STR) Maalah Seminar ugas Ahir Apliasi Kendali Adaptif pada Pengendalian Plant Pengatur Suhu dengan Self uning Regulator (SR) Oleh : Muhammad Fitriyanto e-mail : D_3_N2@yahoo.com Maalah Seminar ugas Ahir Apliasi

Lebih terperinci

Kata Kunci : Multipath, LOS, N-LOS, Network Analyzer, IFFT, PDP. 1. Pendahuluan

Kata Kunci : Multipath, LOS, N-LOS, Network Analyzer, IFFT, PDP. 1. Pendahuluan Statisti Respon Kanal Radio Dalam Ruang Pada Freuensi,6 GHz Christophorus Triaji I, Gamantyo Hendrantoro, Puji Handayani Institut Tenologi Sepuluh opember, Faultas Tenologi Industri, Jurusan Teni Eletro

Lebih terperinci

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation 1 Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Reza Subintara Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 TEORI PENUNJANG

BAB 2 TEORI PENUNJANG BAB EORI PENUNJANG.1 Konsep Dasar odel Predictive ontrol odel Predictive ontrol P atau sistem endali preditif termasu dalam onsep perancangan pengendali berbasis model proses, dimana model proses digunaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci

PERAMALAN CURAH HUJAN WILAYAH SEMARANG BARAT DENGAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

PERAMALAN CURAH HUJAN WILAYAH SEMARANG BARAT DENGAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION PERAMALAN CURAH HUJAN WILAYAH SEMARANG BARAT DENGAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION Wellie Sulistanti Abstract- Tuuan dari penelitian ini untu mengapliasian cara era aringan syaraf tiruan dengan menggunaan

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MEMPEROLEH ASSOCIATION RULE ANTAR ITEMSET BERDASARKAN PERIODE PENJUALAN DALAM SATU TRANSAKSI

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MEMPEROLEH ASSOCIATION RULE ANTAR ITEMSET BERDASARKAN PERIODE PENJUALAN DALAM SATU TRANSAKSI PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MEMPEROLEH ASSOCIATION RULE ANTAR ITEMSET BERDASARKAN PERIODE PENJUALAN DALAM SATU TRANSAKSI Devi Fitrianah, Ade Hodijah Program Studi Teni Informatia, Faultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

ESTIMASI TRAJECTORY MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE ENSEMBLE KALMAN FILTER SQUARE ROOT (ENKF-SR)

ESTIMASI TRAJECTORY MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE ENSEMBLE KALMAN FILTER SQUARE ROOT (ENKF-SR) SEMINAR NASIONAL PASCASARJANA SAL ESIMASI RAJECORY MOBILE ROBO MENGGUNAKAN MEODE ENSEMBLE KALMAN FILER SQUARE ROO (ENKF-SR) eguh Herlambang Zainatul Mufarrioh Firman Yudianto Program Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA ALGORITMA FOLD-GROWTH DAN FP-GROWTH PADA PENGGALIAN POLA ASOSIASI

ANALISIS KINERJA ALGORITMA FOLD-GROWTH DAN FP-GROWTH PADA PENGGALIAN POLA ASOSIASI Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 26 (SNATI 26) ISSN: 97-522 Yogyaarta, 7 Juni 26 ANALISIS KINERJA ALGORITMA FOLD-GROWTH DAN FP-GROWTH PADA PENGGALIAN POLA ASOSIASI Rully Soelaiman, Ni Made Arini

Lebih terperinci

PROGRAM SIMULASI UNTUK REALISASI STRUKTUR TAPIS INFINITE IMPULSE RESPONSE UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL SIGNAL PROCESSING

PROGRAM SIMULASI UNTUK REALISASI STRUKTUR TAPIS INFINITE IMPULSE RESPONSE UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL SIGNAL PROCESSING Konferensi asional Sistem dan Informatia 28; Bali, ovember 15, 28 KS&I8-44 PROGRAM SIMULASI UTUK REALISASI STRUKTUR TAPIS IFIITE IMPULSE RESPOSE UTUK MEDIA PEMBELAJARA DIGITAL SIGAL PROCESSIG Damar Widjaja

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU

PENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU PENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU Wahyudi 1, Adhi Susanto 2, Sasongo P. Hadi 2, Wahyu Widada 3 1 Jurusan Teni Eletro, Faultas Teni, Universitas Diponegoro, Tembalang,

Lebih terperinci

Pengaruh Proses Stemming Pada Kinerja Analisa Sentimen Pada Review Buku

Pengaruh Proses Stemming Pada Kinerja Analisa Sentimen Pada Review Buku Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya Januari 2018, Vol. 03, No. 01, hal 55-59 jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jhp17 E-ISSN : 2502-8308 P-ISSN : 2579-7980 Pengaruh Proses Stemming Pada Kinerja Analisa

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN

BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN Berdasaran asumsi batasan interval pada bab III, untu simulasi perhitungan harga premi pada titi esetimbangan, maa

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Pengolahan Citra Digital Kode : IES 6323 Semester : VI Watu : 1x 3x 50 Menit Pertemuan : 7 A. Kompetensi 1. Utama Mahasiswa dapat memahami tentang sistem

Lebih terperinci

III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT

III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT 3.1 Studi Literatur tentang Pengelolaan Sampah di Beberapa Kota di Dunia Kaian ilmiah dengan metode riset operasi tentang masalah

Lebih terperinci

PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA

PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA Iing Mutahiroh, Fajar Saptono, Nur Hasanah, Romi Wiryadinata Laboratorium Pemrograman dan Informatia

Lebih terperinci

ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoko Sumaryono ABSTRACT

ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoko Sumaryono ABSTRACT Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni 1 6 ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoo Sumaryono ABSTRACT Noise is inevitable in communication

Lebih terperinci

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem merupakan penjabaran deskripsi dari sistem yang akan dibangun kali ini. Sistem berfungsi untuk membantu menganalisis

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Bagi Dua Terboboti untuk Mencari Akar-akar Suatu Persamaan

Penggunaan Metode Bagi Dua Terboboti untuk Mencari Akar-akar Suatu Persamaan Jurnal Penelitian Sains Volume 16 Nomor 1(A) Januari 013 Penggunaan Metode Bagi Dua Terboboti untu Menari Aar-aar Suatu Persamaan Evi Yuliza Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indonesia Intisari:

Lebih terperinci