BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Whitten dan Bentley (2007, p18), e-commerce adalah pembelian dan penjualan barang maupun jasa dengan menggunakan internet. Menurut Rainer dan Turban (2007, p6), e-commerce adalah proses pembelian, pemjualan pengiriman atau pertukaran barang, layanan informasi menggunakan jaringan komputer termasuk internet. Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p4), e-commerce adalah teknologi yang memperantai pertukaran antara pihak-pihak (secara individu atau organisasi) seperti kegiatan intra atau interorganisasi berbasis elektronik yang memfasilitasi pertukaran tersebut. Kesimpulan dari definisi-definisi di atas yaitu, e-commerce adalah proses dimana terjadinya transaksi antara pembeli dan penjual melalui suatu aplikasi berbasis web yang memberikan keuntungan baik bagi pembeli maupun penjual tanpa menghilangkan proses inti dari proses bisnis sebelumnya. 2.2 The Dimension of Electronic Commerce Dimensi e-commerce menurut Turban et al (2010, p48). Electronic Commerce 2010 a managerial perspective 6 th Edition dikelompokan menjadi: 1. Brick and Mortar (old Economy) Organization Organisasi yang melakukan bisnis secara offline, menjual produk fisik dengan cara membuka toko fisik. 2. Virtual(pure - play)organization 6

2 7 Organisasi yang melakukan aktivitas bisnis secara online. 3. Click and Mortar (click and brick) Organization Organisasi yang melakukan beberapa aktivitas e-commerce biasanya hanya dijadikan jalur pemasaran tambahan. Dari definisi e-commerce dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1 : The Dimensions of Electronic Commerce Sumber: Turban et al (2006) 2.3 Model Bisnis atau Konsumen dan Transaksi E-Commerce Menurut Chaffey (2009, p26) model bisnis atau konsumen dari transaksi commerce, meliputi: 1. Consumer to Consumer (C2C) Merupakan pertukaran informasi atau transaksi keuangan antara konsumen yang umumnya dimediasi melalui situs bisnis. 7

3 8 2. Business to Consumer (B2C) Merupakan transaksi komersil antara suatu organisasi dengan konsumenkonsumen. 3. Business to Business (B2B) Merupakan transaksi komersil antara suatu organisasi dengan organisasi lainnya (pemesanan interorganisasional). 2.4 Electronic Commerce Framework Menurut Turban et al (2010, p50) e-commerce framework terdiri dari: 1. People Penjual, perantara, sistem informasi, dan spesialis teknologi, dan karyawan lainnya. 2. Public Policy Hukum, kebijakan lainnya dan masalah regulasi seperti perlindungan privasi dan pajak ditentukan oleh pemerintah. 3. Marketing dan Advertisement E-commerce biasanya membutuhkan bantuan pemasaran. Hal ini khususnya penting dalam jenis e-commerce B to C dimana penjual dan pembeli biasanya tidak mengenal satu sama lain. 4. Support Service Banyak pelayanan yang dibutuhkan untuk membantu e-commerce. 8

4 9 5. Business Partnership Usaha bersama, pertukaran dan kerjasama bisnis pada beberapa tipe e-commerce yang umum. Hal ini terjadi secara berkala melalui rantai persediaan. Gambar 2.2 : E-commerce Framework Sumber: Turban et al (2000) 2.5 Tahapan Analisa dan Perancangan E-Commerce Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p11), dalam analisa dan perancangan e-commerce terdapat 6 tahapan yang di gunakan, antara lain: 9

5 10 1. Market opportunity analysis 2. Business models 3. Customer interface 4. Market communications and branding 5. Implementation 6. Metric Tahapan-tahapan tersebut akan dibahas satu persatu secara lebih rinci Market Opportunity Analysis Tujuan dari melakukan analisis kesempatan pasar adalah untuk mengidentifikasi dan memperkirakan ketertarikan dari kesempatan. Di dalamnya terdapat 7 tahapan, yaitu : 1. Identify the unmet and/or Underserved Customer Need Mengidentifikasi keperluan yang belum terpenuhi oleh sistem yang sedang berjalan, yang diperlukan oleh manajer untuk memeriksa 4 kunci lingkungan dalam analisis kesempatan yaitu konsumen, teknologi, perusahaan dan persaingan. 2. Identify the Specific Customers a Company Will Pursue Mengidentifikasi konsumen mana yang paling berpotensial dan perlu untuk difokuskan serta penawaran apa yang diberikan pada segmen mana yang ditargetkan. Ada beberapa acuan dalam menentukan segmentasi pasar: a. Geographic Pembagian segmentasi pasar berdasarkan negara, wilayah atau kotanya. 10

6 11 b. Demographic Pembagian segmentasi pasar berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, status keluarga, penghasilan dan lain sebagainya. c. Firmographic Pembagian segmentasi pasar berdasarkan variabel spesifik dari perusahaan seperti jumlah pegawai-pegawainya atau ukuran perusahaannya. d. Behavioral Pembagian berdasarkan bagaimana pelanggan biasa membeli atau menggunakan produk. e. Ocassion Pembagian pasar berdasarkan situasi produk yang di butuhkan, dibeli atau digunakan saat itu. f. Psychographic Pembagian segmentasi pasar berdasarkan gaya hidup atau kepribadian. g. Benefit Pembagian pasar berdasarkan keuntungan atau kualitas dari sebuah produk. 3. Assets Advantage Relative to Competition Keuntungan bersaing merupakan bagian dasar dari nilai konsumen dimana perusahaan menciptakan sesuatu yang menarik. Dalam keuntungan persaingan terdapat 2 tipe dasar, yaitu kepemimpinan dari biaya dan 11

7 12 perbedaan. Nilai tidak ditentukan dari perusahaan tapi dari para pembeli yang menunggu untuk membayar. Ada 2 jenis pesaing, yaitu : h. Direct Competitor Pesaing langsung yang membahayakan eksistensi perusahaan karena memiliki segmen pasar yang sama. i. Indirect Competitor Pesaing yang secara tidak langsung membahayakan eksistensi perusahaan, karena segmentasi pasarnya berbeda atau mungkin jenis usahanya berbeda. Indirect Competitor mencakup 2 macam, yaitu : 1). Substitute Producer Perusahaan yang meskipun bergerak di bidang industri yang berbeda akan tetapi juga memproduksi barang dan jasa yang memiliki fungsi yang sama. 2). Adjacent Competitor Perusahaan yang tidak menawarkan barang dan jasa yang merupakan barang substitusi langsung akan tetapi mereka memiliki potensi untuk melakukan hal tersebut. 4. Assess the Company s Resources to Deliver the Offering Setelah fokus pada konsumen pada tahap awal telah ditetapkan, perusahaan harus merencanakan kapabilitas dan teknologi yang diperlukan untuk menyampaikan keuntungan dari penawaran. Tim manajemen harus mengidentifikasi paling sedikit 3 atau 4 perkiraan untuk memenangkan sistem sumber daya yang dapat dibuat melalui mitra bisnis. Sistem sumber daya ini merupakan pusat untuk menyampaikan keuntungan baru dan harus memenuhi perjanjian dari keuntungan ketika dibandingkan dengan pemain yang sedang dan prospektif dalam pasar yang ditargetkan. 12

8 13 5. Assess Market Readiness of Technology Pada tahap ini yaitu menilai kesiapan pasar terhadap teknologi, hal yang perlu dinilai yaitu: a. Technology Vulnerability Di luar arena kompetitif dan pelanggan, perusahaan harus membuat penilaian yang tinggi mengenai kepekaan kesempatan tersebut dengan trend teknologi, baik dalam masa penerapan teknologi baru dan efek dari teknologi baru tersebut. b. Technology Adoption Tim manajemen harus mampu memberikan penilaian yang tinggi terhadap perpindahan teknologi dan tingkat adopsi dari teknologi yang berhubungan. c. Impact of New Technology Teknologi baru apa yang dapat secara radikal mengubah tingkat ekonomis dari pengiriman penawaran atau membutuhkan penyesuaian. 6. Specify Opportunity in Concrete Terms Tim manajemen dapat menyusun kumpulan kesempatan, dimana dapat memberikan gagasan yang pertama dalam perencanaan bisnis. Kumpulan itu harus berhubungan dengan ukuran nilai dan target konsumen. Itu harus ditujukan kepada pelanggan dan merupakan cara dimana perusahaan akan menilai kesempatan. Itu juga harus memperkirakan besarnya keuntungan dari kesempatan, mengidentifikasi kunci dari kemampuan dan sumber daya dan pada akhirnya mendiskusikan alasan untuk percaya dengan kata lain, kumpulan ini harus menceritakan mengapa kemampuan perusahaan akan 13

9 14 membuat keuntungan dalam bersaing untuk bisnis baru dalam melayani konsumen. 7. Assess Opportunity Attractiveness Ada 8 acuan yang menentukan maju atau tidaknya perusahaan dalam menerapkan aplikasi e-commerce, antara lain: a. Competitive Vulnerability Faktor ini di tentukan dengan melihat kuantitas pesaing yang ada, serta berapa banyak pesaing yang telah menerapkan e-commerce, semakin sedikit pesaing yang memenuhi kriteria diatas berarti nilainya semakin positif. b. Technical Vulnerability Faktor ini ditentukan dengan melihat kuantitas pesaing yang ada, serta berapa banyak pesaing yang telah menerapkan e-commerce, semakin sedikit pesaing yang memenuhi kriteria diatas berarti nilainya semakin positif. c. Magnitude of Unmet Need Faktor ini ditentukan dari kemampuan e-commerce untuk dapat menjawab kebutuhan-kebutuhan pelanggan yang tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan secara tradisional (offline). Jika ternyata e-commerce dapat memenuhinya nilai positif. d. Interaction Between Segments Faktor ini ditentukan berdasarkan intensitas interaksi antar segmen yang ada, semakin baik interaksi yang tercipta berarti semakin positif pula nilainya. 14

10 15 e. Likely Rate of Growth Faktor ini ditentukan dari persentase pertumbuhan tahuanan perusahaan itu sendiri semakin besar pertumbuhan sebuah persusahaan maka semakin positif nilainya. f. Technology Vulnerability Perusahaan juga harus memiliki kemampuan dengan level yang tinggi pada perkembangan teknologinya baik dari segi teknologi yang ada maupun dampak dari penggunaan teknologi yang baru. g. Market Size Faktor ini ditentukan besar kecilnya pasar perusahaan, semakin besar ukuran pasarnya berarti semakin positif nilainya. h. Level of Profitability Faktor ini ditentukan dari tingkat keuntungan perusahaan tersebut, semakin tinggi keuntungannya berarti semakin mendukung e- commerce dan berarti semakin positif nilainya. 15

11 16 Gambar 2.3 : Market Opportunity Analysis Sumber: Rayport & Jaworski (2003, p83) Business Models Dalam model bisnis online terdapat 4 komponen, yaitu: 1. Value Cluster Perusahaan dapat bersaing dengan yang lain. Saat perusahaan offline lain mungkin mendapatkan kesulitan bersaing dalam value cluster. Bagian online mereka dapat bersaing pada salah satunya dengan proporsi nilai atau kelompok nilai. Perusahaan dalam dunia online dapat menempatkan pelanggan sebagai salah satu segmen. Dalam membangun proporsi nilai terdapat 3 hal khusus, yaitu segmen target, keuntungan konsumen, dan kunci sumber daya bisnis yang dapat membantu menyampaikan keuntungan paket secara signifikan dengan baik dibanding para pesaing. 16

12 17 Penawaran secara online, yang mana dapat beruapa produk, jasa dan informasi. Perkembangan dari penawaran secara online memerlukan penyelesaian dari 3 bagian yang secara berurutan, yaitu a. Mengidentifikasikan jangkauan dari penawaran. b. Mengidentifikasikan proses pengambilan keputusan konsumen. c. Membuat penawaran (produk, jasa dan informasi) ke proses pengambilan keputusan konsumen. Gambar 2.4 : Egg Diagram Sumber: Rayport & Jaworski (2003, p120) Jangkauan dihubungkan dengan luas, atau angka dari ketegori dari produk dan jasa. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pelanggan dapat dibagi menjadi 3 tahapan yaitu sebelum pembelian, pembelian dan setelah pembelian. 2. Sistem Sumber Daya Yang Bertahan Sistem sumber daya menunjukan ukuran nilai dari perusahaan yang berisikan seperangkat sumber daya yang telah disesuaikan yang secara khusus menyampaikan keuntungkan dari proporsi angka dari kriteria tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan kualitas dari sistem sumber daya, seperti sistem yang khusus, dan apakah ada hubungan antara sumber 17

13 18 daya dan keuntungan, dan berhubungan dengan sistem dunia bisnis secara fisik. 3. Model Pendapatan Perusahaan dapat menggambarkan pendapatan dari berbagai sumber, termasuk periklanan, produk, pelayanan, informasi penjualan, biaya transaksi, dan biaya abodeman. Gambar 2.5 : Komponen Akhir Model Bisnis Sumber: Rayport & Jaworski (2003, p111) 4. Model Bisnis Online Setelah menentukan value proposition, penawaran online, resource system dan revenue model, maka dapat ditentukan model bisnis perusahaan. Ada 7 alternatif bisnis model online menurut Rayport dan Jaworski (2003, p128), yaitu: a. Metamarket Switchboard Model Menyatukan pembeli dan penjual berdasarkan aktivitas yang digunakan konsumen untuk mencapai tujuan tertentu. 18

14 19 b. Traditional and Reverse Auction Model Didesain untuk menyatukan banyak pembeli dan penjual. Pembeli menawar hingga tidak ada lagi tawaran yang diberikan. Pembeli dengan harga tertinggi memenangkan barang. Reverse auction memungkinkan supplier menawarkan harga terendah hingga tidak ada lagi tawaran yang diterima, supplier dengan harga terendah mengantarkan barang kepada pembeli. c. Freshest Information Model Saat ini, pengguna dapat mencari informasi tentang apapun segera. d. Highest Quality Model Perusahaan dengan bisnis model ini umumnya menetapkan harga tinggi untuk produk, jasa atau informasinya. e. Widest Assorment Model Perusahaan juga dapat bersaing pada kedalaman dan keleluasaan produk campuran, dalam satu kategori atau antar kategori. f. Lowest Price Model Model ini menjanjikan konsumen dengan harga online terendah. g. Most personalized Business Model Inti bisnis ini menjanjikan konsumen dengan harga online terendah Customer Interface Dalam customer interface terdapat 7 elemen penting yang digunakan, yaitu context, content, community, customization, connection, dan commerce. Setiap dari 7C ini dibutuhkan untuk menjadikan dan memperkuat yang lain sementara memenuhi model bisnis. 19

15 20 1. Context Dalam context ini menentukan bagaimana tampilan dari situs web. Citra dan rasa pada situs web mempunyai 2 dimensi, yaitu function dan estetika. Beberapa halaman web difokuskan pada grafik, warna, dan fitur desain, sementara yang lain mempunyai penekanan pada tujuan seperti kemudahan dalam navigasi. a. Function Function mengarah kepada bagaimana sebuah situs mudah digunakan dan dipengaruhi oleh elemen-elemen yang ditunjukan sebuah situs, seperti cepat dan dapat diandalkan. Berikut adalah beberapa elemenelemen yang penting untuk function: 1). Section Breakdown Section breakdown mengarah kepada sub komponen dari website, seperti bagian halaman produk, shopping cart, dan help. 2). Linking Structure Sebuah linking structure dalam website adalah jalur navigasi diantara setiap bagian. 3). Navigation Tools Navigation tools adalah fasilitas sebuah website untuk penggunanya dapat bergerak menelusuri website lainnya. 4). Speed Speed merupakan desain yang terbuka dan digunakan terbatas dari grafik yang ada untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melihat sebuah halaman dari layar pengguna. 5). Reliability Reliability adalah seberapa sering sebuah kemampuan situs memberikan indikator yang handal, seperti misalnya pengguna tidak bisa masuk ke website, karena sistem error, atau sedang 20

16 21 dalam maintenance. Hal ini dapat mengurangi kehandalan sebuah website. 6). Platform Independence Platform Independence adalah sebuah tindakan agar bagaimana sebuah website dapat dijalankan dengan baik di berbagai macam program, termasuk versi lama dari sebuah browser, dan software yang telah ketinggalan jaman, seperti modem yang lambat, dan software lainnya. 7). Media Accessibility Dimana sebuah kemampuan dapat dengan mudah ditingkatkan kemampuannya dalam internet. Hal ini dapat menjadi hal yang kompleks, seperti sebuah website dapat di kembangkan atau didesain ulang dengan XML, atau bahasa program lainnya. b. Estetika Sebuahwebsite diciptakan berdasarkan pilihan visual seperti warna, grafik, foto, dan huruf. Berikut ini adalah dua fitur estetika yang paling penting dalam website: 1). Color Scheme Perancang sering menggunakan pola konsisten dari warna tampilan website untuk membawa pengguna kepada perasaan spesifik. 2). Visual Themes Visual themes membantu mengatakan sebuah cerita. 2. Content Di dalam content difokuskan pada bagaimana suatu halaman web dirancang, tetapi dalam content difokuskan pada apa yang diberikan. Semua dalam subjek berupa tenks, video, audio dan grafik pada halaman web yang berkaitan dengan isi dan bersamaan dengan semua itu menyediakan 21

17 22 mengenai produk dan pelayanan perusahaan. Ada 4 bagian untuk mengevaluasi content, berdasarkan: a. Offering Mix Website bisa menawarkan tiga tipe dari isi, yaitu: produk, informasi, dan pelayanan. Sering kali fitur website menggabungkan ketiganya, tetapi tidak selalu. b. Appeal Mix Appeal mix mengarah kepada pesan promosi perusahan. Dua kategori dari appeal mix: 1). Cognitive Appeal Berfokus kepada faktor fungsional seperti harga murah, kehandalan, ketersediaan, pelayanan pelanggan. 2). Emotional Appeal Berfokus kepada hubungan personal dengan produk, atau merek, dan sering dibuat menjadi humor, cerita lucu, atau sebuah narasi. c. Multimedia Mix Sebuah campuran multimedia website, sperti kombinasi teks, suara, gambar, video, dan grafik. d. Timeliness Mix Adalah semua website dengan isi yang difokuskan dengan sensitifitas waktu. Contohnya seperti, harga produk, berita harian, dan segala hal yang berhubungan dengan materi yang memiliki sensitif dengan waktu. 22

18 23 3. Community Community adalah interaksi antar para user dalam situs. Community terjadi melalui interaksi one-to-one (misalnya atau online game) atau antar banyak user (misalnya dalam chat room). Sebagai contoh, komunitas dapat menciptakan isi atau pelayanan yang mengajak pelanggan ke website, disamping itu dapat juga berperan dalam arti membangun hubungan yang lebih dekat antara pelanggan dengan perusahaan, serta antara pelanggan dengan pelanggan. Community diklasifikasikan menjadi: a. Nonexistent Hal ini berarti bahwa situs tidak memiliki komunitas yang menawarkan kepada pengguna untuk saling berkomunikasi, baik secara one-to-one atau one-to-many. b. Limited Hal ini berarti bahwasitus hanya menawarkan sebatas membaca dan mengirimkan informasi, cerita, atau opini, dan sifatnya terbatas. Situs ini hampir tidak ada fitur komunikasi untuk saling berinteraksi. c. Strong Situs dengan komunitas yang kuat menawarkan fungsi untuk saling berinteraksi seperti chat rooms, dan message boards. 4. Customization Kemampuan dari website yang mampu menyesuaikan keinginan user, dapat disebut customization. Dalam customization terdapat 2 macam, yaitu tailoring dan personalization. Ketika customization dilakukan oleh pengguna, hal itu disebut personalization. Sedangkan, ketika customization dilakukan oleh website, hal tersebut disebut tailoring. 23

19 24 5. Communication Komunikasi mengarah kepada dialog antara website dengan pengguna. Komunikasi terdiri dari 3 bagian, yaitu: a. Broadcast Broadcast communication adalah komunikasi satu arah yang dikirim dari perusahaan kepada users. Secara umum broadcast adalah hubungan one-to-many (Contoh: Faq). b. Interactive Interactive communication adalah komunikasi dua arah antara perusahaan dengan users. Contohnya: chat rooms. c. Hybrid Hybrid merupakan gabungan dari interactive communication dan broadcast communication. 6. Connection Connection atau koneksi diartikan sebagai jaringan dari link antara site perusahaan dengan site yang lain. Dengan kata lain, apabila mengklik link dapat membawa visitor ke luar dari web kita ataupun mengklik link yang aktif di web lain dapat membawa visitor ke website kita. 7. Commerce Commerce diartikan sebagai kapasitas transaksional dari site perusahaan kita. Berikut ini adalah beberapa alat fungsional yang terdapat dalam e- commerce: a. Registration b. Shopping Chart 24

20 25 c. Security d. Credit Card Approval e. One-Click Shopping f. Orders Through Affiliates g. Configuration Technology h. Order Tracking i. Delivery Options Market Communications and Branding Branding adalah persepsi pelanggan saat penawaran, bagaimana ditunjukan, bagaimana itu terlihat, bagaimana itu mempengaruhi perasaan seseorang, dan pesan apa yang disampaikan. Persepsi inilah yang dijaga dengan kombinasi pasar dengan interaksi perorangan dengan brand, lainnya pengalaman dengan brand dan lebih umum, pendekatan pemasaran massal. Dalam dunia offline, komunikasi mengarah kepada satu jalur, dari perusahaan kepada pelanggan. Dalam dunia online, komunikasi lebih banyak lebih interaktif dan dua jalur. Komunikasi pasar mengarah kepada kontrak poin antara perusahaan dengan pelanggannya. Dalam komunikasi offline hal ini seperti iklan televisi, promosi, dan sales call. Pada bagian ini menjelaskan komunikasi pemasaran yang online untuk dapat menarik pelanggan baru. Strategi marketing ini dikelompokan menjadi 4 kategori yaitu: 1. Komunikasi online umum Hal ini merupakan pendekatan tidak pribadi yang perusahaan lakukan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Contohnya seperti: 25

21 26 a. Iklan banner b. c. Viral merketing 2. Komunikasi online personal Perusahaan online memiliki peluang untuk mengurangi biaya marketing masaal dan menambah tingkat respon dari perseorangan dari masing-masing pelanggan. Hal ini dikategorikan menjadi 5 format utama: a. personal b. Rekomendasi personal c. Iklan personal d. Halaman web personal e. Toko e-commercepersonal 3. Pemasaran massal tradisional Merupakaan cara pemasaran yang paling banyak digunakan oleh kebanyakan perusahaan. Sperti iklan televisi, iklan radio, iklan koran. 4. Komunikasi secara langsung Komunikasi secara langsung dapat menggunakan banyak cara, dari sales penjualan secara tradisional, penjualan retail, dan menjual lewat telepon atau telemarketing. 26

22 27 Gambar 2.6 : Communications Media Sumber: Rayport & Jaworski (2003, p197) Terdapat 10 tahap untuk melakukan proses branding: 1. Clearly Define the Brand Audience Adalah mendiskusikan dengan spesifik dari target pasar dari penawaran. 2. Understand the Target Customer Setelah mendefinisikan target, adalah mendeskripsikan pelanggan yang bisa membawa segmen target kepada kehidupannya. Seperti mengerti akan sikap dan kebiasaan yang dilakukan pelanggan. 3. Identify Key Leverage Points in Customer Experience Adalah meneliti kesamaan karakteristik pada target pelanggan. Oleh karena itu langkah ini memaksa perusahaan mempertimbangkan hal-hal utama dalam organisasi, seperti harga produk, tampilan layar. 27

23 28 4. Continually Monitor Competitor Membangun sebuah brand juga harus dengan memperlihatkan pesaingpesaing dari lingkungan online dan offline. 5. Desain Compelling and Complete Brand Intent Tujuannya adalah mendeskripsikan bersahabat dengan pelanggan dan bagaimana brand seharusnya di interpretasikan dari sudut pandang pelanggan. 6. Execute with Intergrity Langkah ini mengarah kepada kualitas dari pilihan-pilihan yang di implementasi dan dimana perusahaan menyediakan sesuatu yang jelas, dan pesan yang terpercaya. 7. Be Consistent Over Time Brand yang kuat butuh waktu untuk dikembangkan. Tentunya di internet juga membutuhkan waktu bulanan, tahunan, bahkan puluhan tahun. Oleh karena itu kuncinya adalah pesan yang konsisten. Sehingga setiap pelanggan dapat memiliki pengalaman dengan brand. 8. Establish Feedback Systems Adalah menyediakan alat yang dapat menanggapi dan memberikan reaksi kepada pelanggan. 9. Be Opportunistic Peluang membangun brand adalah dengan menggunakan cara yang tidak biasa, yang jarang digunakan sehingga perusahaan dapat menjadi yang pertama, dan dapat berkomunikasi dengan cara yang baru. 28

24 Invest and be Patient Dalam hal ini, brand perlu untuk dijaga dan diatur setiap waktu. Waspada terhadap investasi, kesabaran jangka panjang, dan kemampuan untuk terus fokus pada perjalanan jangka panjang yang critical. Banyak investasi yang membutuhkan investasi jangka panjang yang signifikan Implementasi Perusahaan yang sukses membutuhkan pengaturan yang tepat terhadap faktor yang ada untuk mempunyai sistem sumber daya yang baik, antara lain: sumber daya manusia, proses, struktur organisasi, sistem, kebudayaan, pemimpin dan mitra kerja. 1. Human assets Di dalam human assets terdapat perekrutan, pemilihan, pengembangan, dan usaha mempertahankan pekerja (Rayport dan Jaworski, 2003, p241). a. Recruitmen merupakan tugas untuk pencarian pekerja yang tepat. b. Selection merupakan proses membuat keputusan menyewa dan penawaran kerja formal. c. Development, jika pekerja sudah terekrut, maka pekerja akan diberi pelatihan untuk menonjolkan kelebihannya dan mengembangkan kelemahannya. d. Retention, mempertahankan pekerja yang bertalenta tinggi untuk tetap setia pada perusahaan 2. Sistem Sistem adalah rutinitas atau prosedur yang dibangun untuk organisasi dan dapat dihubungkan dengan berbagai aspek dalam organisasi (Rayprot dan Jaworski, 2003, p248). 29

25 30 3. Proses Proses merupakan pola dari interaksi, koordinasi, komunikasi, dan pembuat keputusan yang digunakan pekerja sebagai patokan bagaimana pekerjaan dilakukan (Rayport dan Jaworski, 2003, p243). Berikut adalah proses yang harus diterapkan perusahaan online selama implementasi: a. Proses mengalokasikan sumber daya b. Proses pengaturan sumber daya manusia c. Proses penyaluran dan manufaktur d. Proses pembayaran e. Proses dukungan atau penanganan pelanggan 4. Budaya Budaya organisasi adalah konteks sosial yang menjelaskan bagaimana sesuatu dilakukan dan cara orang bekerja didalam organisasi. Budaya mempengaruhi bagaimana keputusan dibuat dan apa yang berharga. Dihubungkan dengan sistem, budaya berperan sebagai pengatur pekerja yang tidak formal yang dapat mengurangi kebutuhan birokrasi dan prosedur (Rayport dan Jaworski, 2003, p256). 5. Kepemimpinan Kepemimpinan mempengaruhi performa organisasi dalam segala aspek. Pemimpin memainkan peranan penting dalam menjalankan strategi, pemimpin memastikan strategi diterjemahkan dalam rencana kerja dan target performa. Pemimpin harus mempunyai pandangan ke depan dan menyiapkan organisasi untuk menghadapi kesulitan dan perubahan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang (Rayport dan Jaworski, 2003, p259). 30

26 31 6. Partnership Partnership adalah persetujuan antara dua atau lebih perusahaan yang mendatangkan keuntungan untuk keduanya. Partnership meliputi strategi aliansi formal, afiliasi, joint product offering, persetujuan pemasaran, lisensi produk, penyedia, dan penelitian dan pengembangan Partnership (Rayport dan Jaworski, P261). Terdapat tantangan dalam pengimplementasian pada perusahaan online yaitu tingkat kesalahan tinggi biaya switching yang rendah, lingkungan persaingan lebih dinamik, cakupan organisasi tidak tetap, hubungan yang lebih kompleks. Dalam perusahaan online harus memikirkan mengenai perekrutan, pemilihan, pengembangan, dan penyimpanan dari para pekerja. Tipe proses dalam perusahaan harus dikembangkan menjadi proses alokasi sumber daya, proses manajemen sumber daya manusia, proses manufacturing dan distribusi, proses pembayaran dan billing, dan proses dukungan atau menangani pelanggan. Dalam struktur organisasi terdapat 2 tipe yaitu single organization dan dual organization Metrics Dalam perusahaan, manajer harus mempertimbangkan metrics karena metrics membantu mendefinisikan model bisnis, mengkomunikasikan strategi perusahaan, menampilkan kinerja, meningkatkan kemampuan menghitung, dan menyampaikan tujuan. Perusahaan online yang baik dapat diwujudkan dengan menggunakan Balanced Scorecard yang dapat menghasilkan bisnis yang baik dengan menggunakan 4 kategori metrics, yaitu: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Ada 3 kelemahan Balanced Scorecard yang dapat menghasilkan bisnis online, yaitu: tidak menyediakan definisi strategi, tidak menjelaskan kemampuan perusahaan, dan tidak mengikut sertakan kerjasama. 31

27 32 Dalam metrics terdapat pelaksanaan dashboard yang didalamnya terdapat 5 langkah: 1. Menggambarkan strategi bisnis. 2. Mengambil tindakan untuk menjalankan strategi. 3. Memilih metrics. 4. Menentukan indikasi awal dan indikasi metrics dari metrics yang dipilih. 5. Menghitung tingkatan pada saat ini dan tingkat targer kinerja. 32

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. menjual, transfer atau pertukaran produk, pelayanan dan informasi melalui jaringan

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. menjual, transfer atau pertukaran produk, pelayanan dan informasi melalui jaringan BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E-Commerce 2.1.1 Definisi E-Commerce Menurut Akbar (2006,p49) E-commerce adalah kegiatan perdagangan yang dilakukan melalui perantara halaman web di internet.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai tujuan untuk mengembangkan sistem penjualan dan jasa servis

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai tujuan untuk mengembangkan sistem penjualan dan jasa servis 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan menjalankan usaha di bidang jasa servis dan penjualan sparepart aksesoris motor. CV. PRAKARSA WIBOWO MAKMUR mempunyai tujuan untuk mengembangkan sistem

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi. Program Studi Ilmu Komputer. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi. Program Studi Ilmu Komputer. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN E-COMMERCE PADA PT. DUNIA ART FRAME George

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sebuah Wide Area Network (WAN) yang dinamakan ARPANET yang dikembangkan

BAB 2 LANDASAN TEORI. sebuah Wide Area Network (WAN) yang dinamakan ARPANET yang dikembangkan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p29) internet pada mulanya adalah sebuah Wide Area Network (WAN) yang dinamakan ARPANET yang dikembangkan oleh ARPA di Amerika Serikat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi terutama internet mengalami perkembangan yang pesat terutama di Indonesia. Internet memberikan kemudahan untuk saling bertukar informasi dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 14 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab landasan teori ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan STP (Segmentation, Targeting, Positioning), Perceptual Map yang sesuai dengan website www.centro.co.id,

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING 4.1. Implementation Plan (Rencana Pelaksanaan) Teknologi internet telah menyebabkan perubahan dalam hal cara pelanggan berinterakasi dengan perusahaan. Saat ini interaksi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Ilmu Komputer Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Ilmu Komputer Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Ilmu Komputer Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN E-COMMERCE PADA IT SHOP Antoni Cindyanto 0800745546 Martn Andros 0800750496

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Pengertian E-COMMERCE Menurut (Laudon & Traver, 2012, p. 49), e-commerce adalah penggunaan internet dan web untuk transaksi bisnis. Lebih formalnya, secara digital memungkinkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut O Brien dan Marakas (2006, p214), e-business merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut O Brien dan Marakas (2006, p214), e-business merupakan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian E-business Menurut O Brien dan Marakas (2006, p214), e-business merupakan penggunaan dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk mendukung e-commerce,

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN WEBSITE E-COMMERCE PADA PT XYZ YENNITA RIKY ANGGA ERLINI TRIPUJADI

PEMBANGUNAN WEBSITE E-COMMERCE PADA PT XYZ YENNITA RIKY ANGGA ERLINI TRIPUJADI PEMBANGUNAN WEBSITE E-COMMERCE PADA PT XYZ YENNITA RIKY ANGGA ERLINI TRIPUJADI Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 (+62-21)53-69-69-69 tata12_lingzz@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pengguna Internet di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pengguna Internet di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern ini perkembangan teknologi zaman khususnya internet sangatlah pesat, hal ini dapat dilihat dari pengguna internet yang jumlahnya semakin bertambah.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini memiliki pengaruh besar dalam segala bidang, khususnya dalam bidang bisnis. Media internet merupakan salah satu teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN. IT Shop merupakan sebuah toko yang bergerak dalam bidang penjualan notebook

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN. IT Shop merupakan sebuah toko yang bergerak dalam bidang penjualan notebook 40 BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan IT Shop merupakan sebuah toko yang bergerak dalam bidang penjualan notebook dan aksesoris komputer. Toko ini berfokus pada penjualan notebook dengan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING. perusahaan. Pertemuan tatap muka dalam lingkungan tradisional telah digantikan

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING. perusahaan. Pertemuan tatap muka dalam lingkungan tradisional telah digantikan BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING 4.1 Merangkai Interface Konsumen Teknologi internet telah mengubah cara konsumen berinteraksi dengan perusahaan. Pertemuan tatap muka dalam lingkungan tradisional

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Internet Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p28), internet adalah sekumpulan jaringan komputer yang saling terhubung secara fisik dan memiliki kemampuan untuk membaca

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian Electronic commerce (e-commerce) menurut Purbo dan. bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian Electronic commerce (e-commerce) menurut Purbo dan. bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian e-commerce Pengertian Electronic commerce (e-commerce) menurut Purbo dan Wahyudi (2001,p.2) yaitu satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BERBASIS WEB PADA PT ANUGERAH PANGAN

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Dalam aplikasi e-marketing, perancangan layer (user interface) merupakan

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Dalam aplikasi e-marketing, perancangan layer (user interface) merupakan BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4. Perancangan Sistem 4.1 Tahap 4: Crafting the Customer Interface Dalam aplikasi e-marketing, perancangan layer (user interface) merupakan bagian yang paling penting.

Lebih terperinci

Digital Marketing. Communication

Digital Marketing. Communication Digital Marketing Communication Modul ke: E-Marketing Planning Process Fakultas Ilmu Komunikasi Andri Budiwidodo, S.Si., M.Ikom. Program Studi Advertising and Markerting Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Robby (2009:p1-10) Menyatakan E-business adalah definisi E-commerce yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Robby (2009:p1-10) Menyatakan E-business adalah definisi E-commerce yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 E-Business Kenneth C.Laudon dan Carol Guercio Traver yang di terjemahkan oleh Robby (2009:p1-10) Menyatakan E-business adalah definisi E-commerce yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sudah berkembang pesat didalam era globalisasi pada saat ini, hal ini berdampak pada hampir diseluruh sektor bisnis. Hampir seluruh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut (O`Brien, 2005) internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB. 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB. 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen Customer interface yang ada akan dijelaskan dalam kerangka 7C sebagai berikut : 1. Context Website yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Definisi Pemasaran

BAB 2 LANDASAN TEORI Definisi Pemasaran BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Dasar 2.1.1. Pemasaran 2.1.1.1. Definisi Pemasaran Definisi pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008, p.5) adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat kebutuhan rumah, kebutuhan alat sekolah dan alat kecantikan di kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi pemasaran maka dapat dijabarkan seperti pada di bawah ini:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi pemasaran maka dapat dijabarkan seperti pada di bawah ini: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Pemasaran Definisi pemasaran maka dapat dijabarkan seperti pada di bawah ini: Menurut Kotler & Amstrong (2000 : 8) pemasaran merupakan sebuah proses sosial

Lebih terperinci

E-Commerce Dimensi e-commerce

E-Commerce Dimensi e-commerce E-Commerce 1 Dimensi e-commerce 2 1 Struktur dan Klasifikasi e-commerce Infrastrukturnya Internet: jaringan global Intranet: jaringan milik perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi Internet,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN AKUN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PROMOSI BRAND DAN BISNIS LOKAL INDONESIA

PENGGUNAAN AKUN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PROMOSI BRAND DAN BISNIS LOKAL INDONESIA PENGGUNAAN AKUN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PROMOSI BRAND DAN BISNIS LOKAL INDONESIA (Studi Fenomenologi Pada Akun Instagram Dagelan) Nama Siti Zulzilah NPM: 18813589 Pembimbing: Dr. Edy Prihantoro Latar Belakang

Lebih terperinci

PERANCANGAN E-COMMERCE PADA PT DAF

PERANCANGAN E-COMMERCE PADA PT DAF PERANCANGAN E-COMMERCE PADA PT DAF Rudy 1 ; George A. A. 2 ; Ryan M. A. 3 ; Yohanna 4 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PD. Duta HPL merupakan sebuah toko yang bergerak dalam bidang penjualan HPL (Hyper Pressure Laminates) seperti taco hpl, taco sheet, taco edging. PD.

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN DAN APLIKASI

BAB 4 RANCANGAN DAN APLIKASI BAB 4 RANCANGAN DAN APLIKASI 4.1 Empat Tahap Lanjutan Pembangunan Awal E-Marketing 4.1.1 Tahap 4 : Merancang Customer Interface Pada tahap ini akan menjelaskan tentang perancangan tampilan dari aplikasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA VOGUE PHOTO STUDIO ROSRITA KRISMAN 0600635401 JERRI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, perusahaan-perusahaan semakin dituntut dalam memahami dan menggunakan teknologi sebagai alat atau media untuk menjalankan proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Hukum 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Strauss dan Frost (2009, p28), E-marketing adalah penggunaan teknologi informasi dalam proses menciptakan komunikasi,

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN E-MARKETING YANG DIUSULKAN. 4.1 Crafting the Customer Interface (Merancang hubungan antar muka

BAB 4 PERANCANGAN E-MARKETING YANG DIUSULKAN. 4.1 Crafting the Customer Interface (Merancang hubungan antar muka BAB 4 PERANCANGAN E-MARKETING YANG DIUSULKAN 4.1 Crafting the Customer Interface (Merancang hubungan antar muka Pelanggan) Customer interface merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP Karya Ilmiah E Business Sujiwo (09.11.3212) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Karya ilmiah e-business ini berisikan uraian mengenai lingkungan bisnis

Lebih terperinci

Electronic Commerce: Definisi dan Konsep

Electronic Commerce: Definisi dan Konsep E-Commerce 1 Electronic Commerce: Definisi dan Konsep Internet berkembang menjadi saluran distribusi global utama untuk produk, jasa, lapangan pekerjaan bidang manajerial dan profesional Dampaknya mengubah

Lebih terperinci

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Internet Menurut (Chaffey, Dave., 2009, p4), pengertian internet adalah jaringan yang secara fisik terhubung dengan komputer - komputer di seluruh dunia. Internet

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penjualan 2.1.1. Pengertian Penjualan Menurut Mulyadi (2001, p202), Penjualan merupakan suatu transaksi dari pelanggan ke perusahaan, yang melibatkan sumber daya dalam suatu perusahaan,

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Internet Menurut (O Brien, 2005) internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value,

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, satisfaction, perceived service quality, perceived product quality, dan perceived price fairness.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Pemasaran 2.1.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Ebert dan Griffin (2009, p.150), pemasaran merupakan suatu kegiatan dan rangkaian institusi dan sebuah

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 v Universitas Bina Nusantara Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ABSTRAK ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-COMMERCE PADA PT UNIBINDO PERTIWI Christina Amianco

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) Kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum 2.1.1 Internet 2.1.1.1 Pengertian Internet Menurut Judy Strauss, Adel El-Ansary dan Raymond Frost (2003, p8), Internet adalah jaringan global dari jaringan-jaringan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat perkembangan teknologi yang terus bertambah maju dan pertumbuhan pengguna internet yang terus bertambah setiap tahunnya. Internet dianggap dapat menghapus batas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Penjualan Menurut O Brien (2005, p13), sistem informasi penjualan adalah suatu sistem yang berdasarkan pada informasi yang bertujuan untuk mendukung berbagai

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Sistem Pemasaran Setelah Implementasi E-Marketing Setelah implementasi E-Marketing, proses pemasaran pada PT. Wadah Makmur Abadi akan mengalami beberapa perubahan. PT.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jasa Jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya, bercirikan antara lain tidak berpindah kepemilikan, mendapat value dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Meningkatnya perekonomian dan pesatnya pertumbuhan bisnis pada era globalisasi di Indonesia saat ini, perusahaan-perusahaan dituntut untuk semakin memahami dan menggunakan

Lebih terperinci

E-COMMERCE: DIGITAL MARKETS, DIGITAL GOODS. Defri Kurniawan, M.Kom

E-COMMERCE: DIGITAL MARKETS, DIGITAL GOODS. Defri Kurniawan, M.Kom E-COMMERCE: DIGITAL MARKETS, DIGITAL GOODS Defri Kurniawan, M.Kom Learning Objectives Menjelaskan fitur unik dari e-commerce, pasar digital, dan barang-barang digital. Menganalisis bagaimana teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE PADA TOKO JAM TANGAN ALEXANDER CRISTIE. Elisabet Y.A, M.T.I, Ratnasari

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE PADA TOKO JAM TANGAN ALEXANDER CRISTIE. Elisabet Y.A, M.T.I, Ratnasari PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE PADA TOKO JAM TANGAN ALEXANDER CRISTIE Elisabet Y.A, M.T.I, Ratnasari Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wismarini No. 09 Pringsewu Lampung Telp. (0729)

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Pemasaran Berbasiskan Web Pada Perumahan Bukit Golf Mediterania

Analisis dan Perancangan Sistem Pemasaran Berbasiskan Web Pada Perumahan Bukit Golf Mediterania UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 Analisis dan Perancangan Sistem Pemasaran Berbasiskan Web Pada Perumahan Bukit Golf Mediterania

Lebih terperinci

E-Commerce. Pertemuan : 1 Dosen : Shinta Rahmani, Se., M.Si. 1. Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya.

E-Commerce. Pertemuan : 1 Dosen : Shinta Rahmani, Se., M.Si. 1. Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya. E-Commerce Pertemuan : 1 Dosen : Shinta Rahmani, Se., M.Si 1 1. Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya. 2 1 Electronic Commerce: Definisi dan Konsep (lanjut) E-commerce dapat didefinisikan

Lebih terperinci

PENERAPAN APLIKASI E-COMMERCE DAN E-BOOKING UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN DAN JASA SERVIS PADA CV. PRAKARSA WIBOWO MAKMUR

PENERAPAN APLIKASI E-COMMERCE DAN E-BOOKING UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN DAN JASA SERVIS PADA CV. PRAKARSA WIBOWO MAKMUR PENERAPAN APLIKASI E-COMMERCE DAN E-BOOKING UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN DAN JASA SERVIS PADA CV. PRAKARSA WIBOWO MAKMUR Suherman Sistem Informasi, Binus University, DKI Jakarta, herman_eshard@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 5 PERANCANGAN SISTEM INTERNET MARKETING. 5.1 Tahap Keempat: Merancang Antarmuka Pelanggan

BAB 5 PERANCANGAN SISTEM INTERNET MARKETING. 5.1 Tahap Keempat: Merancang Antarmuka Pelanggan 95 BAB 5 PERANCANGAN SISTEM INTERNET MARKETING 5.1 Tahap Keempat: Merancang Antarmuka Pelanggan Rancangan antarmuka website sangat menentukan persepsi pelanggan terhadap website kita. Bagaimana kita dapat

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 1 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 3.1 Kerangka Konseptual Secara teoritis, kajian ini diambil dari konsep SERVQUAL, yang meliputi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan

Lebih terperinci

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat DIGITAL MARKETING Pendahuluan Teknologi saat ini telah mulai berubah atau berkembang dari offline menjadi online Konsumen lebih aktif mencari apa yang diinginkan menggunakan media online Konsumen dapat

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Identifikasi fitur-fitur kebutuhan pelanggan

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Identifikasi fitur-fitur kebutuhan pelanggan BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Identifikasi fitur-fitur kebutuhan pelanggan Untuk mengetahui fitur-fitur kebutuhan pelanggan yang akan dirancang dengan menggunakan 7C Framework, maka dilakukan identifikasi

Lebih terperinci

tersalurkan melalui komunitas yang disediakan.

tersalurkan melalui komunitas yang disediakan. 90 alamat email yang telah disetujui dan diijinkan oleh konsumen, perusahaan dapat mengirimkan informasi ke alamat tersebut. Dissolution Apabila perusahaan tidak menjaga hubungan dengan para konsumennya,

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE Nurrachman 10.12.4349 ECOMMERCE-03 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah karya syarat untuk menjadi ecommerce

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi sekarang ini internet sudah meraja rela di kehidupan masyarakat. Hal ini bermanfaat pada mempermudah serta mengefisiensikan waktu serta tempat para

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Kotler dan Amstrong (2004), Marketing adalah suatu proses sosial dan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Kotler dan Amstrong (2004), Marketing adalah suatu proses sosial dan BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Pemasaran Definisi Pemasaran Ebert dan Griffin (2009), Pemasaran adalah suatu aktifitas, serangkaian institusi dan proses menciptakan,menghubungkan, menghadirkan dan menawarkan

Lebih terperinci

Muhammad Yusuf Teknik Informatika Universitas Trunojoyo

Muhammad Yusuf Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Muhammad Yusuf Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Http://yusufxyz.wordpress.com Email : yusufxyz@gmail.com E-Commerce (Electronic Commerce) Mencakup segala kegiatan jual beli dan pertukaran informasi

Lebih terperinci

Universitas Gunadarma Magister Sistem Informasi Bisnis. Peranan e Brand dalam mendukung e Business

Universitas Gunadarma Magister Sistem Informasi Bisnis. Peranan e Brand dalam mendukung e Business 1 Universitas Gunadarma Magister Sistem Informasi Bisnis Peranan e Brand dalam mendukung e Business Tugas Matakuliah Manajemen Keuangan dan Teknologi e Bisnis Dosen: Dr. Budi Hermana Penyusun: Lucky Koryanto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan lahirnya dan pesatnya perkembangan dari internet menjadi salah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan lahirnya dan pesatnya perkembangan dari internet menjadi salah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan lahirnya dan pesatnya perkembangan dari internet menjadi salah satu infrastruktur komunikasi yang termurah dan dengan tingkat penerimaan yang luas, maka penggunaan

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN Agar mendapat keuntungan, suatu perusahaan harus menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan mereka. Untuk mencapai hal ini, pertama perusahaan harus mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Customer Relationship Management (CRM) 2.1.1 Pengertian CRM Ada beberapa pengertian sistem dari beberapa ahli, diantaranya adalah : Menurut Kalakota dan

Lebih terperinci

Sub Pokok Bahasan. e - commerce vs e business. Konsep dan Definisi EC. Teknologi e-commerce 21/11/2015

Sub Pokok Bahasan. e - commerce vs e business. Konsep dan Definisi EC. Teknologi e-commerce 21/11/2015 Sub Pokok Bahasan PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI (Sri Kurniasih, ST.,M.Kom) Sesi 11 [ E-commerce] Pendahuluan Teknologi E-Commerce Keuntungan E-Commerce Batasan E-Commerce Tipe tipe E-Commerce Model model

Lebih terperinci

SISTEM E-COMMERCE PADA PT UNIBINDO PERTIWI

SISTEM E-COMMERCE PADA PT UNIBINDO PERTIWI SISTEM E-COMMERCE PADA PT UNIBINDO PERTIWI Rudy 1 ; Christina Amianco Thee 2 ; Henrik 3 ; Linda 4 1, 2, 3, 4 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan / Program Studi Sistem Informasi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap Tahun 2007 / 2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan / Program Studi Sistem Informasi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap Tahun 2007 / 2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan / Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007 / 2008 ANALISA DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. PANCA BUDI IDAMAN Lucky 0700707162

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pelayanan Pelayanan adalah suatu aktivitas ekonomi yang menciptakan nilai lebih (value) dan memberikan manfaat bagi para pelanggan pada tempat dan waktu yang spesifik, dengan

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 9:Pemanfaatan Analitik pada Aktivitas Pemasaran

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 9:Pemanfaatan Analitik pada Aktivitas Pemasaran Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pemanfaatan analitik pada aktivitas pemasaran dapat mendukung proses pembuatan keputusan yang lebih baik di berbagai kanal. Dalam memacu peningkatan profit dan loyalitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), Jual merupakan menyerahkan sesuatu dengan harapan mendapat ganti uang. Pada dasarnya penjualan merupakan komunikasi pribadi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM/PROGRAM. Dalam merancang situs PT Berdikari Insurance, terdapat faktor-faktor yang

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM/PROGRAM. Dalam merancang situs PT Berdikari Insurance, terdapat faktor-faktor yang 164 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM/PROGRAM 4.1 Crafting the Customer Interface Dalam merancang situs PT Berdikari Insurance, terdapat faktor-faktor yang dipertimbangkan, yang terangkum dalam 7C, yaitu : 4.1.1

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE Definisi Electronic Commerce (E-Commerce) secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau jasa yang berhubungan erat dengan konsumen (Consumers), Manufaktur,

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban & Rainer, 2009, p. 402), internet adalah jaringan global (wide-area network) yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Internet Internet dapat diartikan sebagai kumpulan komputer besar di dunia yang saling terhubung satu sama lain. Jika komputer terhubung ke Internet maka berarti terhubung dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan internet saat ini sudah digunakan secara luas sebagai sarana pertukaran informasi. Perkembangan pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 sudah mencapai

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan akan sistem informasi mulai dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Perkembangan teknologi juga berpengaruh besar pada perkembangan dari

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM. E-business. Interface yang akan dirancang adalah tampilan muka website yang

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM. E-business. Interface yang akan dirancang adalah tampilan muka website yang BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1. Customer Interface Perancangan Interface merupakan hal yang terpenting dalam perancangan E-business. Interface yang akan dirancang adalah tampilan muka website yang merupakan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN INTERNET MARKETING PADA PT. LAPTOP SQUARE SKRIPSI

Lebih terperinci

E-market Place Sebagai Sarana Transaksi Lelang Online

E-market Place Sebagai Sarana Transaksi Lelang Online E-market Place Sebagai Sarana Transaksi Lelang Online Rudy Adipranata 1, Theresia Lestiowati, Santi Wiryono Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari komunikasi

Lebih terperinci

Ini Trik Cepat Agar Kamu Bisa Cepat kaya Dari Toko Online

Ini Trik Cepat Agar Kamu Bisa Cepat kaya Dari Toko Online Ini Trik Cepat Agar Kamu Bisa Cepat kaya Dari Toko Online Jika Anda menjalankan sebuah toko online, kadang-kadang perubahan kecil yang Anda lakukan bisa meningkatkan konversi secara keseluruhan. Ada banyak

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Jaringan global ini meliputi jutaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Jaringan global ini meliputi jutaan BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1. Pengertian Internet Menurut Strauss (2009, p6), internet adalah jaringan global terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Jaringan global ini meliputi jutaan jaringan

Lebih terperinci

2.1.2 SEO (Search Engine Optimization)

2.1.2 SEO (Search Engine Optimization) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- Teori Umum 2.1.1 Marketing Menurut (David, 2011, hal. 103), David, Fred R. (2011). Strategic Management : Concept and Cases 13th Edition. marketing dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi yaitu sekumpulan komponen yang saling berinteraksi satu sama lain, untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan informasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING PADA PT. BOGARASA ADITAMA (LE GOURMET) Evlin Winter

Lebih terperinci

Proses Bisnis dan Informasi. Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

Proses Bisnis dan Informasi. Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Proses Bisnis dan Informasi Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) 1 Topik bahasan 1. Teknologi yang dapat bertahan (sustaining technology) dan teknologi yang bermasalah (disruptive technology) 2. Dampak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Pendapat Mcleod (2001, p12), sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. 2.1.2

Lebih terperinci