BAB 2 LANDASAN TEORI. terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan."

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Pengertian Sistem Pendapat Mcleod (2001, p12), sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan Pengertian Informasi Laudon (2002, p.8), Informasi adalah data yang sudah disesuaikan dan dimasukkan ke dalam sebuah form yang berarti dan berguna untuk kehidupan manusia. Sedangkan menurut McLeod (2001, p.16), Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang mempunyai arti dan pengertian. Semakin baik mutu informasi semakin baik pula kualitas dari suatu SI Pengertian Sistem Informasi Laudon (2002, p.7), mengemukakan bahwa sistem informasi dapat didefinisikan secara teknis sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian dalam suatu organisasi. Sistem informasi, menurut O Brien (2003, p7) adalah segala bentuk kombinasi apapun yang tersusun mulai dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber data yang diambil, dirubah, dan diproses kembali menjadi suatu bentuk informasi dalam sebuah organisasi. 7

2 Sistem informasi mengandung informasi mengenai suatu organisasi dan lingkungan sekitarnya. Ada 3 aktifitas dasar, yakni masukan (input), proses, dan keluaran (output), menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi. Menurut Laudon (2002, p38-39), sistem informasi dibagi menjadi empat tingkatan : 1. Sistem informasi tingkat operasional, adalah sistem informasi yang mengawasi aktivitas dasar dan transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan. 2. Sistem informasi tingkat pengetahuan, adalah sistem informasi yang mendukung pengetahuan dan data pekerjaan di dalam suatu perusahaan. 3. Sistem informasi tingkat manajemen, adalah sistem informasi yang mendukung, mengawasi, mengontrol, mengambil keputusan dan aktivitas administrasi dari manajer menengah. 4. Sistem informasi tingkat strategi, adalah sistem informasi yang mendukung rencana aktivitas jangka panjang yang disusun oleh manajer senior Analisis Sistem Menurut Laudon (2002, p.316), analisis sistem merupakan analisis mengenai suatu masalah yang dicoba untuk dipecahkan oleh organisasi dengan menggunakan sistem informasi Perancangan Sistem Perancangan sistem diartikan oleh Laudon (2002, p.317) sebagai rincian bagaimana suatu sistem akan memenuhi kebutuhan informasi yang telah ditentukan dengan analisis sistem. 8

3 2.2 E-Business Menurut O Brien (2006, p11) E-Business sebagai penggunaan teknologi Internet hingga ke pekerjaan yang berkaitan dengan Internet dan pemberdayaan proses bisnis, e-commerce, dan kerja sama usaha dalam sebuah perusahaan dan dengan para pelanggan, pemasok, serta pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) lainnya. Menurut Chaudhury dan Kuilboer (2002, p.31), E-Business adalah penggabungan dari proses-proses bisnis, aplikasi bisnis, dan struktur organisasi yang diperlukan untuk menciptakan model bisnis berkualitas tinggi. 2.3 E-Commerce Definisi E-Commerce Berdasarkan pendapat Turban (2004, p.3), E-Commerce menggambarkan proses membeli, menjual, transfer, atau pertukaran produk, servis dan atau informasi melalui jaringan komputer termasuk internet. Menurut Kalakota dan Robinson (2001, p.4), E-Commerce adalah transaksi membeli dan menjual lewat media digital. Fokusnya adalah pada arus pesanan dan laba kotor. Sebagian besar adalah mempertemukan pembeli dan penjual yang sebelumnya tidak pernah bertemu dan sebagian kecil dari itu adalah secara sederhana melakukan transaksi yang tadinya dilakukan melalui surat pemesanan. Menurut Chaudhury dan Kuilboer (2002, p.30), E-Commerce adalah menjalankan aktivitas bisnis menggunakan platform internet dan menggunakan situs web khusus yang dibuat oleh perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. 9

4 2.3.2 Dimensi E-Commerce Turban (2004, p.3-5), E-Commerce mempunyai beberapa bentuk Tergantung pada tingkat digital (transformasi dari fisik menjadi digital). Produk, proses dan agen pengiriman dapat berupa fisik maupun digital. Tiga dimensi dari E-Commerce: Traditional Commerce Semua dimensi dalam traditional commerce bersifat fisik. Pure EC Dalam pure EC semua dimensi bersifat digital. Mix of Digial and Physical Dimension Hal ini terjadi apabila terdapat setidaknya satu dimensi digital, maka proses ini tetap merupakan E-Commerce, tetapi bukan pure EC Pembayaran dalam E-Commerce Menurut Whiteley (2000, p ), Cara pembayaran dari transaksi E- Commerce dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Credit cards Credit cards merupakan pembayaran yang umum digunakan dalam transaksi E-Commerce. Konsumen mengetikkan nomor dari kartu, tanggal berakhir dan alamat penagihan pada form pemesanan dan penjual dapat memverifikasi secara rinci. 10

5 2. Debit cards Debit cards / Cash cards dapat digunakan dalam transaksi E-Commerce dengan cara yang sama seperti menggunakan credit cards. Tingkat keamanan dengan meggunakan Debit cards lebih rendah dibandingkan penggunaan Credit cards. Debit cards tidak sesuai untuk transaksi yang sangat kecil. 3. Stored value cards Stored value cards dapat dikaitkan sebagai pengganti uang cash / dompet elektronik. Stored value cards dapat digunakan untuk pembayaran yang kecil dalam transaksi E-Commerce. 4. E-Cash E-Cash atau Network Money merupakan sistem pembayaran transaksi E- Commerce dimana pengoperasian sistem oleh user dengan mentransfer uang dari credit cards atau rekening di bank ke dalam E-Cash account. E-Cash kemudian dapat digunakan untuk melakukan pembayaran transaksi E-Commerce. 5. Delayed payments Pilihan terakhir adalah pembayaran secara off-line. Delayed payments merupakan pembayaran dimana konsumen memberikan detail kartu kreditnya kepada penjual melalui telepon atau pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek yang dikirim melalui pos. Pembayaran off-line ini, dapat dilakukan oleh konsumen yang tidak percaya akan keamanan dalam pembayaran on-line. Setelah pembayaran diterima oleh penjual, produk yang dibeli oleh konsumen baru dikirim. 11

6 2.3.4 Model Bisnis E-Commerce Menurut Rappa (2002), model bisnis dalam E-Commerce dibagi menjadi 8 bentuk: 1. Model Bisnis Brokerage Membawa pembeli dan penjual pada satu tempat yang sama kemudian memfasilitasi terjadinya transaksi. 2. Model Bisnis Advertising Merupakan pengembangan dari model penyiaran (broadcasting) tradisional. Situs web menyediakan isi dan layanan dikombinasikan dengan iklan yang terletak di banner. 3. Model Bisnis Infomediary Data mengenai pembeli dan kebiasaan membeli dikumpulkan dan kemudian digunakan sebagai bahan analisis, dan hasil analisis tersebut dijual ke pihak ketiga yang memerlukan. 4. Model Bisnis Merchant Merupakan bentuk elektonis dari penjualan barang secara grosir maupun eceran (retail). 5. Model Bisnis Manufacture Perusahaan yang sudah mempunyai basis sendiri membuat situs web untuk beberapa tujuan yaitu untuk memperpendek rantai distribusi produk dengan mengakses langsung ke pemakai, meningkatkan pelayanan untuk pelanggan serta mengetahui kebutuhan pelanggan secara langsung. 6. Model Bisnis Affiliate Model ini memungkinkan afiliasi antar situs web untuk melakukan promosi / penjualan di internet. 12

7 7. Model Bisnis Community Pengunjung merupakan penyumbang isi dan pendapatan dari situs web tersebut. 8. Model Bisnis Subscription Pengunjung membayarkan sejumlah uang pada saat akan mengakses situs tersebut Jenis E-Commerce Menurut Rayport dan Jaworsky (2003,p4), ada 4 kategori dari e-commerce yaitu: 1. Business to Business (B2B) Business to Business (B2B), aktivitas mengarah ke pandangan penuh pada e- commerce yang dimana dapat terjadi antara 2 organisasi. Diantara aktifitas lainnya, ini termasuk pembelian, penyediaan barang, supplier management, inventory management, sales activities, payment management dan service and support. 2. Business to Customer (B2C) Business to Customer (B2C) adalah e-commerce yang mengarah pada pertukaran antara bisnis dan konsumen, seperti yang dilakaukan oleh Amazon, Yahoo dan Charles Schwab & Co. Transaksi B2C dapat berupa pertukaran dari disik atau produk digital atau pelayanan dan biasanya lebih kecil daripada transaksi yang dilakukan pada model B2B. 13

8 3. Peer to Peer (P2P) Peer to Peer (P2P) adalah pertukaran yang terjadi antara konsumen dengan konsumen. Pertukaran dapat melibatkan pihak ketiga seperti pada kasus pelelangan di website ebay. Beberapa contoh lainnya yang mendukung P2P adalah Owners.com, Craiglist (Classified ads), Gnutella (Music), Monster (Jobs), dan Lavalife (Personal Service). 4. Customer to Business (C2B) Customer to Business (C2B) adalah konsumen dapat bersatu bersama untuk menampilkan mereka sebagai grup pembeli dalam hubungan C2B. Termasuk dalam kategori ini adalah perorangan yang menjual produk atau layanan ke organisasi, dan perorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan mereka dan mensepakati suatu transaksi. Menurut anonymous 1.jenis-jenis e-commerce terbagi menjadi 3 bagian yaitu 1. Perusahaan Brick & Mortar yaitu perusahaan model ekonomi lama yang melakukan sebagian besar aktivitas bisnisnya secara manual, menjual produk fisik melalui agen penyalur fisik. 2. Perusahaan Virtual semua aktivitas bisnis dilakukan online. 3. Perusahaan Click & Mortar melakukan aktivitas EC, tetapi aktivitas bisnis utama dilakukan di dunia fisik. 14

9 2.3.6 Keuntungan E-Commerce Business Menurut Elias (2002, p13) dengan menggunakan transaksi E-Commerce diharapkan suatu perusahaan mendapatkan keuntungan sebagai berikut: Ekonomis e-commerce hemat. Tidak seperti lingkungan brick and mortar, didalam e- commerce tidak memerlukan biaya penyewaan tempat, asuransi, atau investasi infrastruktur Penghematan biaya. Dengan melakukan e-business di internet mengurangi biaya, mengurangi masalah logistik Keuntungan maksimum E-commerce dimaksudkan untuk memaksimalkan pendapatan. Pelayanan lebih baik E-commerce dimaksudkan untuk mempercepat pelayanan. Pelayanan berbasis web lebih memuaskan pelanggan. Untuk perusahaan yang berbisnis dengan perusahaann lain, menambahkan pelayanan di dalam web menambah keuntungan bersaing. Perbandingan perbelanjaan yang cepat E-commerce membantu pelanggan untuk membandingkan produk yang ingin dibeli. 15

10 Mendapatkan produktivitas Menelusuri web melalui organisasi artinya mengembangkan produktivitas. Kerjasama tim E-commerce membantu orang untuk bekerja bersama. E-commerce telah mengubah cara organisasi berinteraksi dengan supplier, vendors, partner bisnis dan pelanggan Pengetahuan dasar Kelompok-kelompok kecil di dalam perusahaan yang besar dan dapar dibiayai dengan uang untuk mengembangkan ide baru. Berbagi informasi, kenyamanan dan kontrol Pasar elektronik mengembangkan pertukaran informasi diantara merchants dan pelanggan dan dipromosikan dengan cepat, just-in-time-deliveries. Kenyamanan pelanggan adalah penggerak utanma untuk perubahan di banyak industri. Kontrol adalah faktor penggerak utama lainnya. Pertukaran barang dan jasa. Pertukaran adalah bertransaksi barang yang anda punya dengan barang yang anda lebih inginkan Keterbatasan E-Commerce Menurut Turban (2004, p.19), Keterbatasan E-Commerce: 1. Keterbatasan teknologi Tidak ada standar yang bisa diterima dalam hal kualitas, keamanan, dan bisa diandalkan. 16

11 Bandwith telekomunikasi tidak cukup, terutama dalam hal E- Commerce. Alat-alat pengembangan software masih terus berkembang. Masih ada kesulitan dalam pengintegrasian internet dan software E-Commerce dengan aplikasi dan basis data yang ada. Web server special dibutuhkan dalam penambahan kepada server jaringan. Pengaksesan internet masih mahal dan tidak nyaman. 2. Keterbatasan nonteknologi Masalah keamanan dan privasi membuat konsumen ragu. Kurangnya kepercayaan pada E-Commerce. Beberapa masalah legal dan publik, contohnya pajak belum terselesaikan. Kesulitan untuk mengukur beberapa keuntungan dan E- Commerce seperti periklanan. Beberapa konsumen membutuhkan untuk merasakan dan menyentuh produknya. Banyak orang yang tidak percaya pada transaksi yang tidak menggunakan kertas dan tidak bertatap muka. Sulitnya mendapatkan modal ventura karena banyaknya dotcom yang bangkrut. 17

12 2.3.8 Faktor-faktor kunci kesuksesan E-Commerce Menurut O Brien (2003, p.271), faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan E- Commerce adalah: 1. Pemilihan dan nilai Penyeleksian produk yang menarik, harga bersaing, garansi kepuasan dan customer support setelah penjualan. 2. Hasil dan pelayanan Cepat, navigasi yang mudah, belanja dan pembelian dan pengiriman. 3. Melihat dan merasakan Tampilan situs web yang menarik, area belanja web, dan halaman catalog produk, dan fitur belanja. 4. Iklan dan insentif Target iklan halaman situs web dan promosi , diskon dan penawaran special. 5. Perhatian personal Halaman web personal, rekomendasi personalisasi produk, iklan situs web, dan dan dukungan interaktif bagi seluruh konsumen. 6. Hubungan komunitas Komunitas virtual bagi konsumen, pemasok, perwakilan perusahaan, dan lainnya. 7. Keamanan dan realibilitas Keamanan dan informasi konsumen dan transaksi situs web, informasi produk yang terpercaya dan pemenuhan pesanan yang baik. 18

13 2.3.9 Strategi E-Commerce Strategi e-commerce Sumber: Rayport dan Jaworski, 2003, p.11 Gambar 2.1 Strategi E-Commerce Analisis peluang pasar Menurut Rayport dan Jaworsky (2003,p83). Analisis peluang pasar adalah alat yang sangat penting baik untuk pengusaha maupun manager senior yang ingin meningkatkan bisnisnya yang sekaranga atau membuat bisnis baru. Tujuan dari bisnis ini adalah mengidentifikasikan peluang yang berpotensi tinggi dan memulai membuat ide tentang elemen yang diperlukan di dalam bisnis. Kerangka kerja untuk menganalisis kesempatan pasar yang mana dapat memberikan perhatian pada investigasi tingakat awal dari membuat ide-ide, termasuk didalamnya terdapat 7 tahapan yaitu: 19

14 Sumber: Rayport dan Jaworski, 2003, p Gambar 2.2 Framework for Market Opportunity 1. Mengidentifikasi apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Mengidentifikasikan keperluan yang belum terpenuhi oleh system yang sedang berjalan, yang diperlukan oleh manager untuk memeriksa 4 kunci lingkungan dalam analisis kesempatan yaitu konsumen, teknologi, perusahaan, dan persaingan. Pertemuan dari 4 kunci ini untuk inovasi e-business dimana merupakan konfigurasi yang pantas dari segmen konsumen, platform teknologi, system sumber daya perusahaan, dan kesempatan bersaing yang terus menerus 20

15 yang memberukan nilai konsumen yang khusus dan masuk kedalam lingkungan baru dari peningkatan kenyamanan konsumen, produktivitas, dan kepuasan 2. Mengidentifikasian saiapa saja pelanggan perusahaan. Untuk menjadi efektif dan efisien, ini merukapan hal-hal yang diperlukan dari perusahan untuk mengetahui dimana kelompok konsumen yang paling atraktif, kelompok yang harus dikejar, kelompok yang tidak harus ditekankan, dan penawaran apa yang diberikan pada segmen mana yang ditargetkan. Ada beberapa acuan dalam menentukan segmentasi pasar: a. Geographic Pembagian segmentasi pasar berdasarkan negara,wilayah, atau kotanya. b. Demographic Pembagian segmentasi pasar berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, status keluarga, penghasilan, dan lain sebagainya. c. Firmographic Pembagian segmentasi pasar berdasarkan variable spesifik dari perusahaan, seperti jumlah pegawai-pegawainya, atau ukuran perusahaannya. d. Behavioral Pembagian berdasarkan bagaimana pelanggan biasa membeli dan menggunakan produk. e. Occasion Pembagian pasar berdasarkan situasai produk yang di butuhkan, dibeli, atau digunakan saat itu. 21

16 f. Psychographic Pembagian segmentasi pasar berdasarkan gaya hidup dan/atau kepribadian. g. Benefit Pembagian pasar berdasarkan keuntungan atau kualitas dari sebuah produk. 3. Mengidentifikasikan siapa saja pesaing perusahaan. untuk memperkirakan keuntungan yang relatif para manager harus mengerti arti dari persaingan pada tingkat industri dan para pesaing yang khusus pada tingkat perusahaan individu. Keuntungan bersaing merupakan bagian dasar dari nilai konsumen dimana perusahaan membuat sesuatu yang menarik. Ada 2 tipe dasar dari keuntungan persaingan yaitu kepemimpinan dari biaya dan perbedaan. Nilai tidak di tentukan dari perusahaan tapi dari para pembeli yang menunggu untuk membayar. Ada 2 jenis pesaing yaitu: 1. Direct Competitor Yaitu pesaing langsung yang membahayakan eksistensi perusahaan karena memiliki segmen pasar yang sama. 2. Indirect Competitor Pesaing yang secara tidak langsung membahayakan eksistensi perusahaan, karena segmentasi pasarnya beda atau mungkin jenis usahaanya beda. Indirect Competitor mencakup 2 macam: 1. Subtitute Producer Perusahaan yang meskipun bergerak di bidang industri yang berbeda akan tetapi juga memproduksi barang dan jasa yang memiliki fungsi yang sama. 22

17 2. Adjacent Competitor Perusahaan yang tidak menawarkan barang dan jasa yang merupakan barang subtitusi langsung akan tetapi mereka memiliki potensi untuk melakukan hal tersebut 4. Menilai sumber daya perysahaan untuk menyampaikan penawaran. Setelah fokus pada konsumen pada tahap awal telah ditetapkan, perusahaan harus merencanakan kapabilitas dan teknologi yang diperlukan untuk menyampaikan keuntungan dari penawaran. Tim manajemen harus mengidentifikasi paling sedikit 3 atau 4 perkiraan untuk menenangkan system sumber daya yang dapat dibuat atau diberikan melalui mitra bisnis. Sistem sumber daya ini merupakan pusat untuk menyampaikan keuntungan baru dan harus memenuhi perjanjian dari keuntungan ketika dibandingkan dengan pemain yang sedang prospektif dalam pasar yang ditargetkan. 5. Menilai kesiapan pasar terhadap teknologi Pada tahap ini yaitu menilai kesiapan pasar terhadap teknologi, hal yang perlu dinilai yaitu: o Technology vulnerability. Diluar arena kompetitif dan pelanggan, perusahaan harus membuat penilaian yang tinggi mengenai kepekaan kesempatan tersebut dengan trend teknologi, baik dalam masa penerapan teknologi baru dan efek dari teknologi baru tersebut. 23

18 o Technology adoption. Tim manajemen juga harus mampu memberikan penilaian yang tinggi terhadap perpindahan teknologi dan tingkat adopsi dari teknologi yang berhubungan. o Impact of new technology. Teknologi baru apa yang dapat secara radikal mengubah tingkat ekonomis dari pengiriman penawaran atau membutuhkan penyesuaian. 6. Menspesifikasi kesempatan yang ada jika menggunakan internet. Untuk menjelaskan kesempatan itu dalam langkah konkrit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: - Menjelaskan dengan jelas segmen yang ditargetkan didalam sistem yang dipilih. - Mengartikulasi nilai perencanaa pada tingkatan yang tinggi. - Menerangkan elemen yang diharapkan dapat memberi keuntungan bagi pelanggan. - Mengidentifikasikan kemampuan kritis dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memberi keuntungan bagi pelanggan. - Memetakan alasan yang mempercayai yang kritis yang kemampuannya dikenali dan sumber daya yang akan menjadi sumber yang relatif menguntungkan didalam kompetisi. - Mengkategorikan kemampuan kritis. - Menjelaskan bagaimana perusahaan memaksimalkan kesempatan tersebut 24

19 - Menyediakan suatu awal penting yang menyangkut kesempatan finansial untuk perusahaan. 7. Menilai ketertarikan perusahaan terhadap peluang. Menilai peluang yang menarik merupakan dasar dari pelaksanaan perkiraan untuk keuntungan jangka panjang dalam industri yang khusus, yang sebagai mana posisi persaingan perusahaan yang relatif dengan industri tersebut. Untuk membuat penilaian maju atau tidak maju dalam penerapan aplikasi e-commerce yaitu dengan menggunakan delapan acuan. Jika dari delapan acuan tersebut lebih banyak positif ntuk menerapkan e-commerce atau maju. Delapan acuan yang menetukan maju atau tidaknya perusahaan dalam menerapkan aplikasi e-commerce antara lain:\ 1. Competitive Vulnerability. Factor ini ditentukan dengan melihat kuantitas pesaing yang ada, serta berapa banyak pesaing yang telah menerepakan e-commerce, semakin sedikit pesaing yang memenuhi kreteria diatas berarti nilai semakin positif. 2. Technical Vulnerability. Factor ini ditentukan dengan melihat ketersediaan dan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan aplikasi e- commerce. 3. Magnitude of Unmet Need. Faktor ini ditentuian dari kemampuan e-commerce untuk dapat menjawab kebutuhan-kebutuhan pelanggan yang tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan secara tradisional(offline). Jika ternyata e-commerce dapat memenuhinya maka nilainya positif. 25

20 4. Interaction between Segments. Factor ini ditentukan berdasarkan intensitas interaksi antar segmen yang ada, semakin baik interaksi yang tercipta berarti semakin positif pula nilainya. 5. Likely Rate of Growth. Factor ini ditentukan dari persentase pertumbuhan tahuan perusahaan itu sendiri semakin besar pertumbuhan psebuah perusahaan meaka semakin positif nilainya. 6. Technology Vulnerability. Perusahan juga harus memiliki kemampuan dengan level yang tinggi pada perkembangan teknologinya baik dari segi teknologi yang ada maupun dampak dari penggunaan teknologi yang baru. 7. Market Size. Factor ini ditentukan besar kecilna pasar perusahaan, semakain besar ukuran pasarnya berarti semakin positif nilainya. 8. Level of Profitability. Faktor ini ditentukan dari tingkat keuntungan perusahaan tersebut, semakin tinggi keuntungannya berarti semakin mendukung e-commerce dan berarti semakin positif nilainya Model Bisnis. Menurut Rayport dan Jaworsky(2003,p111) tanpa menghiraukan tujuan dari berbisnis, sebuah bisnis harus menentukan bisnis modelnya terlebih dahulu. Sebuah bisnis model online memerlukan empat tahapan dalam bagian manajemen senior, yang 26

21 terdiri dari value proposition or value cluster for tergeted customer; an online offering; unique, dependable resouce system dan a revenue model. 1. Value Proposition atau Value Cluster Menurut Rayport dan Jaworsky (2003,p112) langkah pertama dalam pembangunan model bisnis online ialah dengan cara menentukan value proposition untuk bisnis tersebut. Pembangunan value proposition membutuhkan manajemen untuk menentukan tiga hal, yaitu targer segment, focal customer benefits dan sumber kunci yang dimiliki bisnis tersebut yang dapat membantu mendapatkan keuntungan dengan cara yang lebih baik dari para pesaing. Value proposition dapat diartikan sebagai bagian terkecil dari keuntungan dan sumber yang ditaqwaekan perusahaan kepada konsumen. Bagaimanapun, bisnis online memperoleh kemampuan personalisasi yang mengizinkan mereka untuk membagi pelanggan ke dalam beberapa segmen dan menawarkan berbeagai macam keuntungan. Oleh karena ini, beberapa orang berpendapat bahwa bisnis perlu untuk menggunakan pendekata value cluster, dimana value proposition tidak lagi berdiri sendiri melainkan cluster yang terdiri dari tiga bagian the choice of target customer segments, aparitcular focal combination of customer driven benefits dan alasan kenapa perusahaan ini dan rekan bisnisnya dapat mengirimkan value cluster melalui jalan yang lebih baik daripada pesaing. 27

22 2. Penawaran online Menurut Rayport dan Jaworsky (2003,p117) setelah value proposition ditentukan, langkah berikutnya adalah menentukan penawaran produk, jasa, atau informasi. Dalam hal ini bukanlah merancang isi dari website melainkan menyediakan rincian yang jelas dari produk atau jasa yang akan disediakan secara online. Khususnya, tim manajemen senior harus melengkapi tiga tugas berurutan yaitu: a. Mengidentifikasikan ruang lingkup dari penawaran tersebut. Ruang lingkup penawaran terbagi atas dua bagian yaitu: Category Specific Dominance Berfokus pada penjualan satu kategori produk Cross - Categori Dominance Menjual lebih dari satu kjategori produk. b. Mengidentifikasikan proses pengambilan keputusan oleh pelanggan. Langkah kedua adalah mengartikulasi proses pengambilan keputusan pelanggan untuk berbagai jenis kategori produk. Pada tahap prepurchase, konsumen melewati beberapa langkah termasuk mengenali masalah dan kebutuhan, mencari ide dan penawaran serta mengevaluasi alternatif. Tahap purchase merupakan tahap dimana kondumen memutuskan untuk membeli dan melewati proses pembelian. Taqhap post-purchase, termasuk mengevaluasi tingkat kepuasan dan akhirnya mempertimnangkan untuk menjadi konsumen setia. 28

23 c. Memetakan proses pengambbilan keputusan oleh pelanggan. Langkah ketiga dalam membangun penawaran melibatkan pemetaan pengambilan keputusan oleh pelanggan untuk membeli barang atau jasa. Ide ini adalah bahwa website tersebut mampu menuntun pelanggan untuk melalui semua siklus keputusan pembelian dan meyakinkan pelanggan untuk secara terus menerus mengikuti siklus tersebut. Siklus ini dinamakan egg diagram. Berikut gambarnya Sumber: Rayport dan Jaworski, 2003, p Gambar 2.3 Egg Diagram 3. Resource System Menurut Rayport dan Jaworsky (2003,p122) resource system menunjukan bagaimana perusahaan harus memilih dan meluruskan sumber dayanya untuk menghasilkan keuntungan dari value proposition / value cluster. Memspesifikasi system sumber daya Menurut Rayport dan Jaworsky (2003,p123), ada empat langkah menspesifikasi resource system, yaitu: 29

24 - Langkah 1 : identify core benefits in the value cluster Keuntungan ini diidentifikasikan pada pembuatan calue proposition atau cluster. - Langkah 2 : identify resource that relate to its benefits Menghubungkan sumber daya yang diperlukan untuk memberikan keuntungan kepada pelanggan tertentu tanpa memperhatikan apakah perusahaan memiliki sumber daya tersebut, hanya menghubungkan saja. - Langkah 3 : identify to what degree the firm can deliver each benefit Mengidentifikasikan pada tingkat apa perusahaan dapat memberikan tiap keuntungan. Melihat ke dalam perusahaan, apakah perusahaan memiliki sumber daya atau harus outsourcing atau bekerja sama - Langkah 4 : identify partners who can complete resource Mengidentifikasi pemain kunci yang dapat melengkapisistem sumber daya. Kita juga harus menyesuaikan model system sumber daya untuk menghubungkan aktivitas offline atau online dan asset dalam beberapa kombinasi Kriteria penilai kualitas sistem sumber daya Menurut Rayport dan Jaworsky (2003,p124), kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kualitas sister sumber daya yaitu: Keunikan system Menunkukan pada sumber daya yang membedakan perusahaan dari pesaingnya 30

25 Hubungan sumber daya dan keuntungan Apakah tiap sumber daya mendukung pemberian keuntungan bagi konsumen? Hubungan system bisnis dunia virtual dan duania fisikal Apakah system sumber daya online mendukung atau bermasalah dengan system offline? Keuntungan yang dapat dipertahankan Apakah sumber daya mudah ditiru? 4. Model Pendapatan Tujuan dari revenue model sudah jelas yaitu memperoleh keuntungan, sering sekali sulit untuk menggabungkan revenue model dengan nilai penawaran dan rencana perusahaan. Menurut Rayport dan Jaworsky (2003,p128) ada beberapa sumber pendapatan yang utama: Advertising. Situs tertentu dapat menghasilkan pendapatan dari iklan melalui iklan, sponsorships, dll. Pruduct, service or information sales. maksudnya adalah pendapatan dari penjualan barang pada situs. Transaction. Maksudnya adalah pendapatan dari komisi Subscription. Maksudnya adalah pendapatan yang diterima dari biaya berlangganan mahalan, koran atau informasi lainnya. License fees. Ini adalah biaya yang diperoleh lisensi sebuah produk. 31

26 5. Model Bisnis Online Menurut Rayport dan Jaworsky (2003,p128) setelah menentukan value propotion, penawaran online, resource system dan revenue model, maka dapat ditentukan model bisnis perusahaan. Ada tujuh alternatif bisnis model online, yaitu : a. Metamarket swtichboard model Menyatukan pembeli dan penjual berdasarkan aktivitas yang digunakan konsumen untuk mencapai tujuan tertentu b. Traditional and reverse auction model Didesain untuk menyatukan banyak pembeli dan penjual. Pembeli menawar hingga tidak ada lagi tawaran yang diberikan. Pembeli dengan harga tertinggi memenangkan barang. Reverse auction memungkinkan supplier menawarkan harga terendah hingga tidak ada lagi tawaran yang diterima, supplier dengan harga terendah mengantarkan barang kepada pembeli. c. Freshest-information model Saat ini, pengguna dapat mencari informasi tentang apapun segera d. Highest-quality model Perusahaan dengan bisnis model ini umumnya menetapkan harga tinggi untuk produk, jasa, atau informasinya. e. Widest-assortment model Perusahaan juga dapat bersaing pada kedalaman dan keleluasaan produk campuran, dalam satu kategori atau antar kategori f. Lowest-price model Model ini menjanjikan konsumen dengan harga online terendah 32

27 g. Most personalized business model Inti bisnis ini ialah menhyediuakan pengalaman unik bagi konsumen Strategy Formulation:Customer Interface Menurut Rayport dan Jaworsky (2003,0151) interface adalah gambaran maya dari sebuah nilai pernyataan dari perusahaan. Tujuh elemen perancangan untuk customer interface: 1. Context Susuan serbuah website harus mencakup keindahan dan dapat berfungsi dengan baik. Dalam context terbagi lagi menjadi dua yaitu: Function Function juga dipengaruhi oleh penampilan site seperti kecepatan dan keandalan. Walaupun ini mempengaruhi penampilan dari halaman website secara keseluruhan, akan tetapi pembukaan halaman yang lambat akan mempengaruhi pengguna. Berikut adalah elemen kritikal dari penampilan dan desain function - Section breakdown Ini lebih mengarah ke subkomponen dari sebuah website. - Linking structure Ini memudahkan pengguna bergerak dari satu halaman ke halaman yang lain, juga agar pengguna tidak kebingungan dalam mencari apa yang diinginkan. - Navigation tools 33

28 Ini memfasilitasi bagaimana pengguna menggunakan web. - Speed Desain yang sederhana dan mengurangi penggunaan gambar yang kompleks,akan membuat halaman bisa dibuka dengan cepat. - Reliability Seberapa sering sebuah web down adalah bukti ketidakhandalannya. Seringnya maintenance akan mengurangi ketidakhandalan dari sebuah website. - Platform independence Bagaimana sebuah website dapat berjalan di segala browser, termasuk browser yang sudah lama. - Media accesibility Bagaimana sebuah web dapat di download ke berbagai media platform. Website sebaiknya disederhanakan dan didesain untuk dapat terpenuhi standarnya oleh berbagai platform dan dapat diterima oleh para pengguna. Aesthetics Aesthetics sebuah website diciptakan melalui pilihan visual seperti warna, grafik, foto dan ukuran tulisan. Berikut adalah fitur dari aesthetics yang paling berpengaruh: - Color scheme Penggunaan warna yang konsisten agar pengguna nyaman melihatnya. 34

29 - Visual themes Ini untuk membantu menceritakan tentang website, jadi dengan melihat desain dari website pengguna bisa langsung tahu tentang website 2. Content Sementara context berfokus pada bagaimana sebuah web di rancang, content mewakili apa yang ditampilkan. Semua yang ada pada web seperti text, video, audio, dan graphic merupakan content, semua itu mewakili informasi tentang produk dan jasa sebuah perusahaan. Ada 4 cara mengevaluasi content,yaitu: a. Offering mix yang meliputi: - Product dominant Ialah website yang tujuan utamanya menjual barang. - Information dominant Ialah website yang tidak menjual barang, akan tetapi menyediakan informasi, sekaligus menyediakan tools untuk mencari topik - Service dominant Ialah website yang menyediaakan pelayanan kepada pengguna dengan memungut biaya. b. Appeal mix Menggambarkan pesan promosi dari perusahaan. 35

30 c. Multimedia mix Multimedia mix dari website adalah pilihan perancang tentang bagaimana cara menggabungkan test, audio, video dan grafik. d. Timeliness mix Menggambarkan pilihan website tersebut untuk peka terhadap waktu 3. Community Community adalah interaksi antar situs pengguna. Itu dapat terjadi pada interaksi antara invidu dengan individu atau diantara banyak orang. Ini tidak meliputi interaksi manusia antara site dengan pengguna. Terdapat tiga tipe community yaitu: a. Nonexistent Situs tidak mempunyai penawaran komunitas, tidak mempunyai cara untuk pelanggan dapat berinteraksi satu dengan yang lain, baik secara perorangan atau satu dengan banyak. b. Limited Situs yang menawarkan fitur seperti membaca dan mengirim informasi, cerita atau pendapat c. Strong Situs dengan penawaran komunitas yang kuat, menawarkan fungsi komunitas yang interaktif seperti chat room dan massage board. 36

31 4. Customization Customization adalah kemampuan website untuk menyesuaikan diri dengan pengguna. Ketika customization diterima dan diatur oleh perusahaan, itu disebut tailoring. Ketika customization diterima dan diatur oleh pengguna, itu disebut personalization. Klasifikasi customization terbagi tiga, yaitu: a. Generic Mempunyai kemampuan rendah untuk melakukan customize. b. Moderately customized Setiap kebiasaan yang dilakukan user disimpan, ketika user mengunjungi kembali kebiasaan tersebut akan di tampilkan c. Highly customized Membuat usaha yang ekstrim untuk memberikan setiap user pengalaman individu, yaitu mengizinkan setiap user untuk memilih tampilannya dan isi sendiri. 5. Communication Communication merupakan dialog sebuah website dengan penggunanya. Klasifikasi komunikasi terbagi menjadi empat yaitu: a. One to many, non responding user Situs ini mengirim komunikasi secara luas ke pendengar yang telah ditentukan, biasanya melalui , pesan ini biasanya bersifat informasi, tidak dimaksudkan bagi pelanggan untuk membalas. 37

32 b. One to many, responding user Situs ini mengirim pesan kepada pelanggan yang telah terdaftar dan menugundang mereka untuk memberikan komentar dan respon. c. One to one, non responding user Situs ini mengirimkan pesan kepada pelanggan yang telah terdaftar dan mengundang mereka untuk memberikan komentar dan respon. d. One to one, responding user Situs ini mengirim informasi individu seperti pengingat, tetapi pada kasus in pelanggan dapat merespon baik dengan cara mengirim informasi melalui atau intraksi langsung.tujuannya untuk menawarkan perhatian individu yang sama dengan apa yang didapat pelanggan dari pasar tradisional. 6. Connection Klasifikasi koneksi terbagi menjadi tiga yaitu: a. Destination site Website dengan isi sendiri dan link yang sedikit ke website lain. b. Hub site Kombinasi antara isi yang dapat dihasilkan sendiri dan link dengan website yang sejenis c. Portal site Terdiri dari hampir semua informasi dari luar dan link ke website lain. 38

33 7. Commerce Dalam e-commerce terdapat beberapa alat-alat fungsional, yaitu: a. Pendaftaran b. Keranjang belanja c. Keamanan d. Persetujuan kartu kredit e. One-click shopping f. Pemesanan melalui penggabungan g. Konfigurasi teknologi h. Jalur pesanan i. Pilihan pesanan Klasifikasi commerce terbagi menjadi tiga yaitu: a. Low Website ini mempunyai kemampuan untuk memproses transaksi, tetapi hanya mempunyai sedikit fitur commerce b. Medium Website ini tidak mempunyai semua fitur commerce, transaksi keuangan adalah fitur yang di perlukan tetapi bukan tujuan utama mereka c. High Website ini dilengkapi dengan semua fitur e-commerce, biasanya dimiiki perusahaan offline yang besar atau perusahaan online yang baru didirikan dengan jumlah penjualan yang banyak. 39

34 Market Communications and Branding Branding adalah persepsi pelanggan saat penawaran, bagaimana itu ditunjukan, bagaimana itu terlihat, bagaimana itu mempengaruhi perasaan seseorang, dan pesan apa yang disampaikan. Persepsi inilah yang dijaga dengan kombinasi dari komunikasi pasar dengan interaksi perorangan dengan brand, lainnya pengalaman dengan brand dan lebih umum pendekatan pemasaran massal. dalam dunia offline, komunikasi mengarah kepada satu jalur, dari perusahaan kepada pelanggan. Dalam dunia online, komunikasi lebih banyak lebih interaktif dan dua jalur. Komunikasi pasar mengarah kepada kontak poin antara perusahaan dengan pelanggannya. Dalam komunikasi offline hal ini seperti iklan televisi, promosi dan sales call. Pada bagian ini menjelaskan komunikasi pemasaran yang online untuk dapat menarik pelanggan baru. Strategi marketing ini dikelompokkan menjadi 4 kategori yaitu: a. Komunikasi online umum Hal ini merupakan pendekatan tidak pribadi yang perusahaan lakukan untuk berkomunikasi dengan pelanggan contoh: iklan banner, , viral marketing. b. Komunikasi online personal Perusahaan online memiliki peluang untuk mengurangi biaya marketing massal dan menambah tingkat respon dari perseorangan dari masing-masing pelanggan Dikategorikan menjadi 5 format utama yaitu : - personal - Rekomendasi personal - Iklan personal 40

35 - Halaman web personal - Toko e-commerce personal c. Pemasaran massal tradisional Merupakan cara pemasaran yang paling banyak digunakan oleh kebanyakan perusahaan. Seperti iklan televisi, iklan radio, iklan koran d. Komunikasi secara langsung Komunikasi secaral langsung dapat menggunakan banyak cara, dari sales penjualan secara tradisional, penjualan retail, dan menjual lewat telepon atau telemarketing. Sumber: Rayport dan Jaworski, 2003, p.197 Gambar 2.4 Framework for Marketing Communication Ada 10 tahap untuk melakukan proses branding: 1. clearly define the brand audience adalah mendiskusikan dengan spesifik dari target pasar dari penawaran. 41

36 2. understand the target customer setelah mendefinisikan target adalah mendeskripsikan pelanggan yang bisa membawa segmen target kepada kehidupannya. Seperti mengerti akan sikap dan kebiasaan yang dilakukan pelanggan. 3. identify key leverage points in customer experience adalah meneliti kesamaan karakteristik pada target pelanggan. Oleh karena itu langkah ini memaksa perusahaan mempertimbangkan hal-hal utama dalam organisasi, seperti harga produk, tampilan layar. 4. continually monitor competitor membangun sebuah brand juga harus dengan memperlihatkan pesaing-pesaing dari lingkungan online dan offline. 5. design compelling and complete brand indent tujuannya ialah mendeskripsikan bersahabat dengan pelanggan dan bagaimana brang seharusnya diinterpretasikan dari sudut pandang pelanggan. 6. execute with inetegrity langkah ini mengarah kepada kualitas dari pilihan-pilihan yang diimplementasi dan dimana perusahaan menyadiakan sesuatu yang jelas dan pesan yang terpecaya. 7. be consistent over time brand yang kaut butuh waktu untuk dikembangkan. Tentunnya di internet juga membutuhkan waktu bulan, tahunan, bahakan puluhan tahun. Oleh karena itu kuncinya adalah pesan yang konsisten sehingga setiap pelanggan dapat memiliki pengalan dengan brand. 8. establish feedback systems 42

37 adalah menyediakan alat yang dapat menanggapi dan memberikan reasksi kepada pelanggan. 9. be opportunistic peluang membangun brand adalah dengan menggunakan cara yang tidak biasa, yang jarang digunakan sehingga perusahaan dapat menjadi yang pertama dan dapat berkomunikasi dengan cara yang baru 10. invest and be patient dalam hal ini brand perlu dijaga dan diatur setiap waktu. Waspada terhadap investasi, keasabaran jangka panjang dan kemampuan untuk terus fokus pada perjalanan jangka panjang yang kritikal. Banyak investasi membutuhkan investasi jangka panjang yang signifikan Implementasi Perusahaan yang sukses membutuhkan pengaturan yang tepat terhadap 7 faktor yang ada untuk mempunyai sistem sumber daya yang baik, antara lain: sumber daya manusia, proses, struktur organisasi, sistem, kebudayaan, pemimpin dan mitra kerja. a. Human assets Menurut Rayport dan Jaworsky (2003,p241) didalam human assets terdapat perekrutan, pemilihan, pengembangan, dan usaha mempertahankan pekerja. 1. Recruitment, merupakan tugas untuk pencarian pekerja yang tepat. 2. Selection, merupakan proses membuat keputusan menyewa dan penawaran kerja formal. 43

38 3. Development, jika pekerja sudah terekrut, maka pekerja akan diberi pelatihan untuk menonjolkan kelebihannya dan mengembangkan kelemahannya. 4. Retention, mempertahankan pekerja ayng bertalenta tinggi untuk tetap setia pada perusahaan. b. Sistem Menurut Rayport dan Jaworsky (2003,p248) sistem adalah rutinitas atau prosedur yang dibangun untuk organisasi dan dapat dihubungkan dengan berbagai aspek dalam organisasi. c. Proses Menurut Rayport dan Jaworsky (2003,p243) proses merupakan pola dari interaksi, koordinasi, komunikasi, dan pembuat keputusan yang digunakan pekerja sebagai patokan bagaimana pekerjaan dilakukan. Berikut adalah proses yang harus diterapkan perusahaan online selama implementasi - Proses mengalokasikan sumber daya - Proses pengaturan sumber daya manusia - Proses penyaluran dan manufaktur - Proses pembayaran - Proses dukungan atau penanganan pelanggan 44

39 d. Budaya Menurut Rayport dan Jaworsky (2003,p256) budaya organisasi adalah konteks sosial yang menjelaskan bagaimana sesuatu dilakukan dan cara orang bekerja dalam organisasi. Budaya mempengaruhi bagaimana keputusan dibuat dan apa yang berharga. Dihubungkan dengan sistem, budaya berperan sebagai pengatur perkerja yang tidak formal yang dapat mengurangi kebutuhan birokrasi dan prosedur. e. Kepemimpinan Menurut Rayport dan Jaworsky (2003, p259) kepemimpinan mempengaruhi performa organisasi dalam segala aspek. Pemimpin memainkan peranan penting dalam menjalankan strategi, pemimpin memastikan strategi di terjemahkan dalam rencana kerjha dan target performa. Pemimpin harus mempunyai pandangan ke depan dan menyiapkan organisasi untuk menghadapi kesulitan dan perubahan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. f. Partnership Menurut Rayport dan Jaworsky (2003,p261) partnership adalah persetujuan antara dua atau lebih perusahaan yang mendatangkan keuntungan untuk keduanya. Partnership meliputi strategi aliansi formal, afiliasi, joint product offering, persetujuan pemanasaran, lisensi produk, penyedia, dan penelitian dan pengembangan partnership. Terdapat tantangan dalam pengimplementasian pada perusahaan online yaitu tingkat kesalahan tinggi, biaya switching cost yang rendah, 45

40 lingkungan persaingan lebih dinamik, cakupan organisasi tidak tetap, hubungan yang lebih kompleks. Dalam perusahaan online harus memikirkan mengenai perekrutan, pemilihan, pengembangan dan penyimpanan dari para perkerja. Tiipe proses dalam perusahaan harus dikembangkan menjadi proses alokasi sumber daya, proses manajemen sumber daya manusia, proses manufacturing dan distribusi, peoses pembayaran dan billing,dan proses dukungan / menangani pelanggan. Dalam struktur organisasi terdapat 2 tipe yaitu single organization dan dual organization Metrics Menurut Rayport dan Jaworsky (2003,p273) kegunaan metrics adalah: Strategi perusahaan berubah dengan cepat sehingga metrics dibutuhkan untuk mengevaluasi strategi perusahaan, harus berubah secara terus menerus agar dapat berguna. Ukuran adalah sumber daya yang intensif, tidak ada orang yang punya waktu untuk menganalisisnya dan mengimplementasikan apa yang dipelajari. Dengan memastikan apa yang diukur sejalan dengan strategi, data yang di peroleh lebih relevan dan lebih mudah dimengerti. Hasil dari pengukuran dapat dibesar-besarkan sehingga perusahaan kelihatan lebih baik bagi investor. Oleh karena komunitas keuangan sudah tidak menggunakan tipe metrics ini untuk menilai investasi, perusahaan tidak lagi mempunyai alasan untuk meninggikan jumlahnya. 46

41 Metrics yang bermakna berubah pada waktu internet. Perusahaan menjalankan metrics untuk mengetahui sebaik apa mereka menjalankan strategi perusahaan. Perusahaan online yang baik dapat diwujudkan dengan menggunakan balance score card yang dapat menghasilkan bisnis yang baik dengan menggunakan 4 kategori metrics yaitu: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Ada 3 kelemahan balance score card yaitu tidak menyediakan definisi strategi, tidak menjelaskan kemampuan perusahaan, dan tidak mengikutsertakan kerjasama. Dalam metrics terdapat pelaksanaan dashboard yang didalamnya terdapat 5 langkah: 1. Menggambarkan strategi bisnis. 2. Mengambil tindakan untuk menjalankan strategi. 3. Memilih metrics. 4. Menentukan indikasi awal dan indikasi metrics dari metrics yang dpilih. 5. Menghitung tingkatan pada saat ini dan tingkat target kinerja. 2.4 Penjualan Siklus Penjualan Siklus penjualan merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan tenaga penjual dalam usaha menjual produk/jasa kepada calon pelanggan, yang terdiri dari 7 tahapan, yaitu : 47

42 1. Mengidentifikasi Target Pelanggan Pada tahap ini tenaga penjual mengidentifikasi dan mencoba menemukan target pelanggan. Tenaga penjual memerlukan sumber informasi yang bervariasi untuk mengidentifikasi target pelanggan yang sesuai dengan karakteristik produk/jasa. Sumber data yang digunakan dapat berupa data yang telah disediakan oleh institusi lain, misalnya data asosiasi, data dari penjual lain, buku telpon, dan lain-lain. Selain memanfaatkan data tersebut, penjual juga dapat mengumpulkan data secara langsung dari pelanggan potensial melalui outbound telemarketing (penjual yang menghubungi pelanggan) ataupun inbound telemarketing (pelanggan yang menghubungi perusahaan melalui media komunikasi yang disediakan perusahaan). 2. Pendekatan Pada tahap ini akan terjadi komunikasi antara penjual dengan calon pelanggan. Hal ini dilakukan untuk perkenalan awal sebelum presentasi dilakukan. Tahap ini sangat kritis terhadap kelanjutan siklus penjualan. Perlu persiapan yang matang sebelum tenaga penjual melakukan komunikasi dengan calon pelanggan, diantaranya menentukan siapa yang berperan besar dalam keputusan pembelian, Mengidentifikasi Target Pelanggan Penyelesaian Hambatan Kesepakatan Pembinaan Hubungan Evaluasi dan memahami profil pelanggan secara lengkap. Pengumpulan informasi perlu dilakukan agar proses pendekatan dilakukan secara efektif dan sistematis. Tiga pertanyaan mendasar perlu dipahami tenaga penjual sebelum melakukan pendekatan, yaitu : Apakah calon pelanggan membutuhkan produk/jasa yang akan ditawarkan? 48

43 Bagaimana meyakinkan mereka tentang adanya kebutuhan terhadap produk/jasa? Apakah penjualan ini akan menghasilkan profit bagi perusahaan? Untuk dapat menjawabnya, tenaga penjualan harus mempelajari : Pelanggan Perusahaan kegiatan perusahaan tipe produk yang mereka produksi pelanggan pesaing potensi pasar produk tersebut Supplier sekarang Keuangan Kondisi kredit Pelanggan Individu Kegiatan calon pelanggan Supplier sekarang Keuangan 3. Presentasi dan Demonstrasi Pada tahap ini tenaga penjual akan menyampaikan informasi tentang produk/jasa yang ditawarkan dan berusaha membujuk/mempengaruhi calon pelanggan untuk membeli produk/jasa, sehingga presentasi dan demonstrasi perlu dilakukan dengan baik. Sebelum presentasi dan demontrasi dilakukan perlu persiapan yang matang mengenai kesiapan bahan dan pengenalan terhadap orang-orang yang akan hadir pada saat presentasi dan 49

44 demonstrasi dilakukan. Kegiatan utama tahap ini adalah menghadirkan dan menguatkan manfaat istimewa dari produk/jasa yang ditawarkan yang akan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. 4. Penyelesaian Hambatan Penolakan mungkin akan muncul pada saat presentasi dan demonstrasi, sehingga tenaga penjual perlu menyikapinya dengan baik agar kesempatan bertemu dan berkomunikasi langsung dengan calon pelanggan tidak akan sia-sia. Negosiasi perlu dilakukan agar dapat tercapai kesepakatan pembelian. 5. Kesepakatan Pada tahap ini akan terjadi kesepakatan untuk pembelian produk/jasa. Penjual harus jeli menangkap sinyal-sinyal awal adanya keinginan membeli dari calon pelanggan dan dapat mengarahkan mereka untuk segera melakukan kesepakatan pembelian. Kegiatan pada tahap ini harus dikelola dengan baik sampai produk/jasa dapat diterima atau dikonsumsi oleh calon pelanggan. 6. Pembinaan Hubungan Tugas penjual tidak selesai dengan telah dikirimkannya produk kepada pelanggan. Berbagai layanan dan bimbingan perlu dilakukan untuk menjamin pelanggan puas dan terjadinya pembelian kembali. Pelanggan yang puas akan cenderung untuk membeli kembali dam menjadi setia. Pembelian kembali dapat terjadi untuk produk/jasa yang sama ataupun produk/jasa yang baru. 50

45 7. Evaluasi Pada tahapan siklus penjualan ini, kegiatan evaluasi meliputi : evaluasi kinerja penjualan, evaluasi tenaga penjualan, evaluasi strategi penjualan, evaluasi pelanggan, dan membuat laporan. Dimensi pekerjaan dan kegiatan penjualan yang dilakukan terdiri dari : 1. Fungsi Penjualan Perencanaan penjualan Komunikasi Indentifikasi pengambil keputusan Menyiapkan dan melakukan presentasi Mengatasi masalah 2. Bekerja sama dengan pihak lain Mengirim pesanan Mengatasi kekurangan persediaan Mengatasi masalah pengiriman 3. Layanan Produk Memahami produk Menguji peralatan Mengawasi pemasangan Melatih pelanggan 4. Mengelola informasi Menyediakan informasi teknis Menerima masukan 51

46 Memberikan masukan 5. Pelayanan Persediaan di rak Display 6. Konferensi dan Pertemuan Pameran produk Pelatihan 7. Pelatihan dan Rekrutmen Merekrut tenaga penjual baru Melatih tenaga penjual baru 8. Entertaining Makan malam dengan pelanggan Berolah raga bersama Ketempat-tempat hiburan 9. Perjalanan Ke luar kota Di dalam kota 10. Distribusi Menyediakan produk kepada penyalur Menjual kepada penyalur Mengatasi kredit Mengumpulkan pembayaran 52

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Whitten dan Bentley (2007, p18), e-commerce adalah pembelian dan penjualan barang maupun jasa dengan menggunakan internet. Menurut Rainer dan Turban (2007, p6),

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut O Brien dan Marakas (2006, p214), e-business merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut O Brien dan Marakas (2006, p214), e-business merupakan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian E-business Menurut O Brien dan Marakas (2006, p214), e-business merupakan penggunaan dari internet dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk mendukung e-commerce,

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING 4.1. Implementation Plan (Rencana Pelaksanaan) Teknologi internet telah menyebabkan perubahan dalam hal cara pelanggan berinterakasi dengan perusahaan. Saat ini interaksi

Lebih terperinci

Manfaat E-Commerce. Manfaat bagi perusahaan:

Manfaat E-Commerce. Manfaat bagi perusahaan: Pembahasan 1. Manfaat E-Commerce a. Manfaat Bagi Perusahaan b. Manfaat Bagi Konsumen c. Manfaat Bagi Masyarakat 2. Tantangan E-Commerce 3. Resiko E-Commerce 4. Model Bisnis Manfaat E-Commerce Manfaat bagi

Lebih terperinci

Sub Pokok Bahasan. e - commerce vs e business. Konsep dan Definisi EC. Teknologi e-commerce 21/11/2015

Sub Pokok Bahasan. e - commerce vs e business. Konsep dan Definisi EC. Teknologi e-commerce 21/11/2015 Sub Pokok Bahasan PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI (Sri Kurniasih, ST.,M.Kom) Sesi 11 [ E-commerce] Pendahuluan Teknologi E-Commerce Keuntungan E-Commerce Batasan E-Commerce Tipe tipe E-Commerce Model model

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut (O`Brien, 2005) internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah yang menghubungkan

Lebih terperinci

Manfaat & Klasifikasi Model E-Commerce

Manfaat & Klasifikasi Model E-Commerce Manfaat & Klasifikasi Model E-Commerce Poin Pembahasan Manfaat Bagi Perusahaan: Manfaat E-Commerce Jangkauan global Jam buka 24/7/365 Pengurangan biaya operasi Kecepatan time-to-market Rantai pasokan dinamis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. menjual, transfer atau pertukaran produk, pelayanan dan informasi melalui jaringan

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. menjual, transfer atau pertukaran produk, pelayanan dan informasi melalui jaringan BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 E-Commerce 2.1.1 Definisi E-Commerce Menurut Akbar (2006,p49) E-commerce adalah kegiatan perdagangan yang dilakukan melalui perantara halaman web di internet.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian Electronic commerce (e-commerce) menurut Purbo dan. bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian Electronic commerce (e-commerce) menurut Purbo dan. bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian e-commerce Pengertian Electronic commerce (e-commerce) menurut Purbo dan Wahyudi (2001,p.2) yaitu satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN Agar mendapat keuntungan, suatu perusahaan harus menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan mereka. Untuk mencapai hal ini, pertama perusahaan harus mengidentifikasi

Lebih terperinci

Budi Haryono. Widyaiswara P4TK Bisnis & Pariwisata. HP: YM: budi_hr FB: masboedi

Budi Haryono. Widyaiswara P4TK Bisnis & Pariwisata. HP: YM: budi_hr FB: masboedi Sistem e-commerce Budi Haryono Widyaiswara P4TK Bisnis & Pariwisata HP: 08121944138 email: budi_hr@yahoo.com YM: budi_hr FB: masboedi Pengenalan e-commerce e-commerce C mencakup seluruh proses online pengembangan,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BERBASIS WEB PADA PT ANUGERAH PANGAN

Lebih terperinci

Sistem e-commerce. A. Arief A.

Sistem e-commerce. A. Arief A. Sistem e-commerce A. Arief A. Pengenalan e-commerce e-commerce mencakup seluruh proses online pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran untuk produk dan jasa. Sistem e-commerce

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sebuah Wide Area Network (WAN) yang dinamakan ARPANET yang dikembangkan

BAB 2 LANDASAN TEORI. sebuah Wide Area Network (WAN) yang dinamakan ARPANET yang dikembangkan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p29) internet pada mulanya adalah sebuah Wide Area Network (WAN) yang dinamakan ARPANET yang dikembangkan oleh ARPA di Amerika Serikat

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS Bisnis Online Website E-Commerce

PELUANG BISNIS Bisnis Online Website E-Commerce PELUANG BISNIS Bisnis Online Website E-Commerce STMIK Wahyu Nur Wibowo (10.11.3562) S1TI 2A AMIKOM YOGYAKARTA Abstrak Karya ilmiah ini berisi tentang pengggunaan Website E-Commerce sebagai peluang bisnis

Lebih terperinci

E-Commerce Dimensi e-commerce

E-Commerce Dimensi e-commerce E-Commerce 1 Dimensi e-commerce 2 1 Struktur dan Klasifikasi e-commerce Infrastrukturnya Internet: jaringan global Intranet: jaringan milik perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi Internet,

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE Nurrachman 10.12.4349 ECOMMERCE-03 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah karya syarat untuk menjadi ecommerce

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini memiliki pengaruh besar dalam segala bidang, khususnya dalam bidang bisnis. Media internet merupakan salah satu teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi terutama internet mengalami perkembangan yang pesat terutama di Indonesia. Internet memberikan kemudahan untuk saling bertukar informasi dan

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP Karya Ilmiah E Business Sujiwo (09.11.3212) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Karya ilmiah e-business ini berisikan uraian mengenai lingkungan bisnis

Lebih terperinci

E-COMMERCE DAN STANDAR-STANDAR DALAM E-COMMERCE

E-COMMERCE DAN STANDAR-STANDAR DALAM E-COMMERCE MAKALAH E-COMMERCE DAN STANDAR-STANDAR DALAM E-COMMERCE Dosen: M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Disusun oleh : Santoso Budi Utomo (09.12.4163) JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

E-Commerce. Pertemuan : 1 Dosen : Shinta Rahmani, Se., M.Si. 1. Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya.

E-Commerce. Pertemuan : 1 Dosen : Shinta Rahmani, Se., M.Si. 1. Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya. E-Commerce Pertemuan : 1 Dosen : Shinta Rahmani, Se., M.Si 1 1. Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya. 2 1 Electronic Commerce: Definisi dan Konsep (lanjut) E-commerce dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai tujuan untuk mengembangkan sistem penjualan dan jasa servis

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai tujuan untuk mengembangkan sistem penjualan dan jasa servis 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan menjalankan usaha di bidang jasa servis dan penjualan sparepart aksesoris motor. CV. PRAKARSA WIBOWO MAKMUR mempunyai tujuan untuk mengembangkan sistem

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB. 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB. 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen Customer interface yang ada akan dijelaskan dalam kerangka 7C sebagai berikut : 1. Context Website yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) Kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Kotler dan Amstrong (2004), Marketing adalah suatu proses sosial dan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Kotler dan Amstrong (2004), Marketing adalah suatu proses sosial dan BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Pemasaran Definisi Pemasaran Ebert dan Griffin (2009), Pemasaran adalah suatu aktifitas, serangkaian institusi dan proses menciptakan,menghubungkan, menghadirkan dan menawarkan

Lebih terperinci

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Sistem Informasi Bisnis 1 Outline Materi Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Proses Bisnis Sistem Informasi Bisnis (e-bisnis) Jenis Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), Jual merupakan menyerahkan sesuatu dengan harapan mendapat ganti uang. Pada dasarnya penjualan merupakan komunikasi pribadi

Lebih terperinci

Mekanisme Pasar E-Commerce (1/2)

Mekanisme Pasar E-Commerce (1/2) Pasar Elektronik Mekanisme Pasar E-Commerce (1/2) Pasar Memfasilitasi Pertukaran informasi barang layanan pembayaran Pasar membuat nilai ekonomi untuk pembeli penjual pasar intermediari masyarakat lebih

Lebih terperinci

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat DIGITAL MARKETING Pendahuluan Teknologi saat ini telah mulai berubah atau berkembang dari offline menjadi online Konsumen lebih aktif mencari apa yang diinginkan menggunakan media online Konsumen dapat

Lebih terperinci

Electronic Commerce: Definisi dan Konsep

Electronic Commerce: Definisi dan Konsep E-Commerce 1 Electronic Commerce: Definisi dan Konsep Internet berkembang menjadi saluran distribusi global utama untuk produk, jasa, lapangan pekerjaan bidang manajerial dan profesional Dampaknya mengubah

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Pengertian E-COMMERCE Menurut (Laudon & Traver, 2012, p. 49), e-commerce adalah penggunaan internet dan web untuk transaksi bisnis. Lebih formalnya, secara digital memungkinkan

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi

Lebih terperinci

tersalurkan melalui komunitas yang disediakan.

tersalurkan melalui komunitas yang disediakan. 90 alamat email yang telah disetujui dan diijinkan oleh konsumen, perusahaan dapat mengirimkan informasi ke alamat tersebut. Dissolution Apabila perusahaan tidak menjaga hubungan dengan para konsumennya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mendukung pertukaran seperti itu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. mendukung pertukaran seperti itu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa dan Perancangan E-Commerce 2.1.1 Definisi E-Commerce Menurut Rayport (2003,p4) Pertukaran antar bagian yang dihubungkan dengan teknologi (baik individual atau organisasi)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Robby (2009:p1-10) Menyatakan E-business adalah definisi E-commerce yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Robby (2009:p1-10) Menyatakan E-business adalah definisi E-commerce yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 E-Business Kenneth C.Laudon dan Carol Guercio Traver yang di terjemahkan oleh Robby (2009:p1-10) Menyatakan E-business adalah definisi E-commerce yang lebih

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PD. Duta HPL merupakan sebuah toko yang bergerak dalam bidang penjualan HPL (Hyper Pressure Laminates) seperti taco hpl, taco sheet, taco edging. PD.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat kebutuhan rumah, kebutuhan alat sekolah dan alat kecantikan di kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE Definisi Electronic Commerce (E-Commerce) secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau jasa yang berhubungan erat dengan konsumen (Consumers), Manufaktur,

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 9:Pemanfaatan Analitik pada Aktivitas Pemasaran

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 9:Pemanfaatan Analitik pada Aktivitas Pemasaran Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pemanfaatan analitik pada aktivitas pemasaran dapat mendukung proses pembuatan keputusan yang lebih baik di berbagai kanal. Dalam memacu peningkatan profit dan loyalitas

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-BISNIS

KARYA ILMIAH E-BISNIS KARYA ILMIAH E-BISNIS Di susun Oleh : Nama : BUDI HARTO NIM : 08.11.2324 Kelas : S1 TI 6G JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce III. LANDASAN TEORI Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah membawa banyak perubahan pada stabilitas ekonomi global, yaitu maraknya penggunaan Internet sebagai medium untuk melakukan transaksi

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Dalam aplikasi e-marketing, perancangan layer (user interface) merupakan

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Dalam aplikasi e-marketing, perancangan layer (user interface) merupakan BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4. Perancangan Sistem 4.1 Tahap 4: Crafting the Customer Interface Dalam aplikasi e-marketing, perancangan layer (user interface) merupakan bagian yang paling penting.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penjualan 2.1.1. Pengertian Penjualan Menurut Mulyadi (2001, p202), Penjualan merupakan suatu transaksi dari pelanggan ke perusahaan, yang melibatkan sumber daya dalam suatu perusahaan,

Lebih terperinci

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054)

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054) E-COMMERCE Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : 09.12.4207 Kelas : E-COMMERCE5(SI054) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012/2013 ABSTRAK Karya ilmiah E-commerce ini berisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan website dalam memasarkan suatu produk atau jasa merupakan salah satu cara dalam pemasaran yang baik untuk suatu perusahaan. Website adalah salah satu layanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Internet Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p28), internet adalah sekumpulan jaringan komputer yang saling terhubung secara fisik dan memiliki kemampuan untuk membaca

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

Digital Marketing. Communication

Digital Marketing. Communication Digital Marketing Communication Modul ke: E-Marketing Planning Process Fakultas Ilmu Komunikasi Andri Budiwidodo, S.Si., M.Ikom. Program Studi Advertising and Markerting Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sudah berkembang pesat didalam era globalisasi pada saat ini, hal ini berdampak pada hampir diseluruh sektor bisnis. Hampir seluruh

Lebih terperinci

E-market Place Sebagai Sarana Transaksi Lelang Online

E-market Place Sebagai Sarana Transaksi Lelang Online E-market Place Sebagai Sarana Transaksi Lelang Online Rudy Adipranata 1, Theresia Lestiowati, Santi Wiryono Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI 2.1 Definis E-Commerce 2.1.1 Teori Umum E commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapat melakukan transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Internet Internet dapat diartikan sebagai kumpulan komputer besar di dunia yang saling terhubung satu sama lain. Jika komputer terhubung ke Internet maka berarti terhubung dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Saluran Distribusi Pada perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN WEBSITE E-COMMERCE PADA PT XYZ YENNITA RIKY ANGGA ERLINI TRIPUJADI

PEMBANGUNAN WEBSITE E-COMMERCE PADA PT XYZ YENNITA RIKY ANGGA ERLINI TRIPUJADI PEMBANGUNAN WEBSITE E-COMMERCE PADA PT XYZ YENNITA RIKY ANGGA ERLINI TRIPUJADI Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 (+62-21)53-69-69-69 tata12_lingzz@yahoo.com

Lebih terperinci

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Sistem Informasi Korporat Terpadu Konsep manajemen supply chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan

Lebih terperinci

Meka k n a is i me Ke K rj r a E-Commerc r e

Meka k n a is i me Ke K rj r a E-Commerc r e MekanismeKerja E-Commerce E-Commerce Mekanisme E-commerce Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa melalui internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau

Lebih terperinci

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Konsep E-Business Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Deskripsi Membahas mengenai bisnis internal, kolaborasi berbagai bentuk e-bisnis, serta keterkaitan e-business dengan e-commerce berbagai bentuk application.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi. Program Studi Ilmu Komputer. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi. Program Studi Ilmu Komputer. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN E-COMMERCE PADA PT. DUNIA ART FRAME George

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran Mata kuliah : E-Commerce Semester : VI Jurusan : Manajemen Informatika Sks : 3 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa memiliki pengetahuan dan wawasan bisnis yang dilakukan secara elektronik,

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Marketing Marketing atau pemasaran diartikan sebagai proses eksplorasi terhadap kebutuhan pelanggan melalui beragam pendekatan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE Abdul Rohim Kusuma Heri ochimrohim@rocketmail.com Abstrak Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanyaelectronic Found Transfer(EFT). Saat itu,

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Jaringan global ini meliputi jutaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Jaringan global ini meliputi jutaan BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1. Pengertian Internet Menurut Strauss (2009, p6), internet adalah jaringan global terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Jaringan global ini meliputi jutaan jaringan

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Internet Menurut (O Brien, 2005) internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2004:5), adalah suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2004:5), adalah suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2004:5), adalah suatu proses sosial dan manejerial dimana seseorang atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

Lebih terperinci

SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE

SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE KONTRAK PERKULIAHAN Pertemuan 1-6 dilakukan dengan penyampaian materi kepada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pengguna Internet di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pengguna Internet di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern ini perkembangan teknologi zaman khususnya internet sangatlah pesat, hal ini dapat dilihat dari pengguna internet yang jumlahnya semakin bertambah.

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Deskripsi Teori 2.1.1. Kepuasan Pelanggan Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa dari seseorang sebagai akibat dari membandingkan hasil yang diperoleh dengan harapan yang

Lebih terperinci

Muhammad Yusuf Teknik Informatika Universitas Trunojoyo

Muhammad Yusuf Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Muhammad Yusuf Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Http://yusufxyz.wordpress.com Email : yusufxyz@gmail.com E-Commerce (Electronic Commerce) Mencakup segala kegiatan jual beli dan pertukaran informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi yaitu sekumpulan komponen yang saling berinteraksi satu sama lain, untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan informasi

Lebih terperinci

Dwi Hartanto, S,.Kom 03/04/2012. E Commerce Pertemuan 4 1

Dwi Hartanto, S,.Kom 03/04/2012. E Commerce Pertemuan 4 1 1.Pengertian E Market Place 2.Pertimbangan Bergabung g ke dalam E Market Place Suatu lokasi diinternet, di mana suatu perusahaan dapat memperoleh atau memberikan informasi, mulai transaksi pekerjaan, atau

Lebih terperinci

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Memahami E-Commerce sebenarnya tidak jauh berbeda dengan memahami bagaimana perdagangan atau bisnis selama ini dijalankan.. Yang membedakannya adalah dilibatkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Restaurant adalah salah satu industri di dunia yang berkembang dengan cepat, khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan fleksibilitas

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI SISTEM INFORMASI Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI E business Vs E commerce E Business E business merupakan aplikasi kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semi otomatis dengan menggunakan teknologi

Lebih terperinci

PEMASARAN LANGSUNG DAN ON-LINE

PEMASARAN LANGSUNG DAN ON-LINE PEMASARAN LANGSUNG DAN ON-LINE PEMASARAN LANGSUNG DAN ON-LINE 1. Apa itu Pemasaran Langsung 2. Manfaat dan Pertumbuhan Pemasaran Langsung 3. Basis Data Pelanggan dan Pemasaran Langsung 4. Bentuk Pemasaran

Lebih terperinci

TUGAS UAS ANALISA TERHADAP PERUSAHAAN ONLINE STUDI KASUS AMAZON.COM, INC.

TUGAS UAS ANALISA TERHADAP PERUSAHAAN ONLINE STUDI KASUS AMAZON.COM, INC. TUGAS UAS ANALISA TERHADAP PERUSAHAAN ONLINE STUDI KASUS AMAZON.COM, INC. Disusun Oleh : Kelompok 8 Januaryoputra Setyo Handoko 12.41010.0165 Jerry Septian Messi 12.41010.0169 Pradita Maulidya Effendi

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI 1 ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI Sistem Informasi dan Organisasi mempengaruhi satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, perusahaan-perusahaan semakin dituntut dalam memahami dan menggunakan teknologi sebagai alat atau media untuk menjalankan proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Internet Menurut (Chaffey, Dave., 2009, p4), pengertian internet adalah jaringan yang secara fisik terhubung dengan komputer - komputer di seluruh dunia. Internet

Lebih terperinci

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya.

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya. Sejarah E-Commerce Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanya Electronic Found Transfer(EFT). Saat itu, tingkat aplikasinya masih terbatas pada perusahaan besar, lembaga

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. dompet. Perkembangan bisnis distro khusunya di Bandung mengalami. perkembangan yang pesat. Perusahaan-perusahaan yang sejenis sudah

BAB I Pendahuluan. dompet. Perkembangan bisnis distro khusunya di Bandung mengalami. perkembangan yang pesat. Perusahaan-perusahaan yang sejenis sudah BAB I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang Fosuco merupakan distro yang berada di daerah Bandung. Distro ini didirikan pada tahun 2010 oleh Heru Lukito dan Hari Raynandi. Distro ini menyediakan berbagai macam

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

Shopping online Pembayaran online Penjualan dan penawaran online Pembayaran rekening online Banking online

Shopping online Pembayaran online Penjualan dan penawaran online Pembayaran rekening online Banking online BAB 3 MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENJALANKAN PERDAGANGANELEKTRONIK (E-COMMERCE) Apakah e-commerce?? Yang mungkin terbayang!!! Shopping online Pembayaran online Penjualan dan penawaran online

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Meningkatnya perekonomian dan pesatnya pertumbuhan bisnis pada era globalisasi di Indonesia saat ini, perusahaan-perusahaan dituntut untuk semakin memahami dan menggunakan

Lebih terperinci

Pendahuluan. MKK138 (e Bisnis) Pokok pembahasan: Objektif: Model e commerce Pembayaran dan distribusi pada e commerce. pengembangan sistem e commerce

Pendahuluan. MKK138 (e Bisnis) Pokok pembahasan: Objektif: Model e commerce Pembayaran dan distribusi pada e commerce. pengembangan sistem e commerce MKK138 (e Bisnis) 05 e Commerce Pendahuluan Pokok pembahasan: Model e commerce Pembayaran dan distribusi pada e commerce Pengembangan sistem e commerce Objektif: Mahasiswa dapat menjelaskan model transaksi

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE : AINI KEMALA CATUR NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

KARYA ILMIAH E-COMMERCE : AINI KEMALA CATUR NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-COMMERCE NAMA : AINI KEMALA CATUR NIM : 10.12.5219 KELAS : 10.S1SI.10 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Walaupun istilah E Commerce baru beberapa tahun terakhir mendapat perhatian, namun

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS E-BISNIS Disusun Oleh : Arif Budiyanto (09.11.2826) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Di internet, informasi diletakkan di dalam suatu situs web. Dimana

Lebih terperinci

CRM Hello, Goodbye. Babak Baru dalam Kesetiaan Pelanggan

CRM Hello, Goodbye. Babak Baru dalam Kesetiaan Pelanggan CRM Hello, Goodbye Babak Baru dalam Kesetiaan Pelanggan Era Tradisional Perusahaan lebih fokus pada APA bukan SIAPA Berusaha menjual sebanyak mungkin produk/jasa tanpa memperhatikan siapa yang membeli

Lebih terperinci