BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jasa Jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya, bercirikan antara lain tidak berpindah kepemilikan, mendapat value dari menyewa atau akses suatu barang, pekerja, keahlian professional, fasilitas, jaringan, atau kombinasinya (Lovelock& Wirtz, 2011) The Flower of Service Gambar 2.1 The Flower of Services : Core Product Surrounded by a Cluster of Supplementary Services (Lovelock & Wirtz, 2011) Flower of Service adalah konsep yang menggambarkan produk utama perusahaan jasa yang dikelilingin oleh jasa tambahan (supplementary services) yang digambarkan seperti bunga dimana walaupun core product perusahaan (digambarkan dengan inti bunga) bagus tetapi saat jasa tambahan yang diberikan (digambarkan dengan kelopak) tidak bagus, maka keseluruhan akan terlihat tidak indah. Supplementary services di dalam konsep Flower of Service dibagi menjadi dua peran yaitu facilitating services dan enhancing services: 1. Facilitating services adalah jasa untuk menyokong jasa utama perusahaan, bagaimana cara jasa utama diberikan kepada pelanggan. 13

2 14 a. Information : untuk mendapatkan nilai yang diinginkan dari produk/jasa yang ditawarkan, pelanggan perlu untuk mengetahui informasi yang relevan terhadap produk/jasa tersebut, informasi yang disediakan harus akurat dan tepat waktu. Contoh penyampaian informasi dalam bidang jasa penyewaan lapangan adalah memberikan informasi tentang harga, waktu operational, jadwal ketersediaan lapangan, syarat dan ketentuan yang berlaku, dan fasilitas umum yang tersedia melalui website perusahaan. b. Order taking : saat pelanggan siap untuk membeli, maka proses menerima order harus dapat dilakukan dengan sopan, cepat, akurat, dan tepat sehingga pelanggan tidak menghabiskan waktu dan mengeluarkan usaha yang tidak perlu untuk mendapatkan jasa perusahaan. Dengan menggunakan teknologi proses order menjadi lebih cepat dan meminimalisasi usaha yang tidak perlu bagi kedua belah pihak. Contoh: menyediakan cara pemesanan online untuk booking lapangan bagi membership melalui website perusahaan. c. Billing : memberikan tagihan kepada pelanggan harus tepat waktu, menjelaskan bagaimana total tagihan berasal, dan akurat. Beberapa sistem tagihan adalah tagihan secara periode, tagihan langsung, tagihan secara verbal, tagihan melalui mesin, dan self-billing. Contoh: perusahaan memberikan informasi batas waktu pembayaran dengan mengirim kepada pelanggan yang dituju. d. Payment : setelah memberikan tagihan diharapkan pelanggan segera membayar sehingga kadang kelopak ini menjadi satu dengan kelopak billing. Teknologi yang ada sekarang ini, sudah mendukung untuk pelanggan membayar sendiri tidak perlu untuk mendatangi perusahaan secara fisik. Contoh: pembayaran melalui Paypal. 2. Enhancing services adalah jasa yang dapat meningkatkan nilai tambahan untuk pelanggan. a. Consultation : berbeda dengan bagian information, consultation memberikan saran untuk pertanyaan pelanggan. Saran harus sesuai dengan kondisi saat ini masing-masing pelanggan. Untuk itu diperlukan catatan tentang pelanggan yang mendukung proses ini.

3 15 Contoh konsultasi yang dapat diterapkan dalam website perusahaan adalah memberikan video tutorial penggunaan jasa dan halaman tanya jawab. b. Hospitality : adalah bagaimana perusahaan menerima tamu yang baru dengan penuh syukur dan menyapa tamu lama saat mereka kembali. Beberapa elemen hospitality adalah penyambutan, makan dan minuman, toilet, dan fasilitas umum lainnya yang dapat meningkatkan nilai fasilitas utamanya. Contoh: fasilitas parkir dan beribadah yang disediakan oleh perusahaan. c. Safekeeping : adalah keamanan yang diinginkan pelanggan saat menggunakan produk/jasa pelanggan. Contoh: tempat penitipan barang saat sedang menyewa lapangan. d. Exceptions : adalah hal-hal yang terjadi diluar proses rutin perusahaan, seperti permintaan pelanggan yang khusus, keluhan, dan pemecahan masalah yang mungkin terjadi saat proses penyampaian jasa terjadi. Perusahaan dapat mengatasi hal ini dengan memiliki prosedur solusi untuk mengatasi permasalahan yang sesuai dengan kondisi yang terjadi. Contoh: permintaan khusus untuk menyewa seluruh gedung lapangan badminton untuk keperluan kampanye. Banyaknya kelompak bunga (supplementary services) tidak menjadikan perusahaan unggul tetapi kelopak bunga yang sesuai dan sempurna untuk inti bunga yang ada (core product) akan membuat perusahaan unggul, untuk itu perusahaan wajib membuat perencanaan kesesuaian supplementary services dengan kemampuan perusahaan dan kebutuhan pelanggan untuk membuat keunggulan kompetitif di dalam pasar (Lovelock& Wirtz, 2011). 2.2 Porter s Five Forces Industry Analysis Menurut David (2009: 145), Modal Lima Kekuatan Porter (Porter s Five Forces Industry Model) tentang analisa kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi di banyak industri. Intensitas persaingan antar perusahaan sangat beragam dari satu industri ke industri lain.

4 16 Gambar 2.2 Model Lima Kekuatan Porter (David (2009: 146)) 1. Perseteruan di antara perusahaan yang bersaing Strategi yang dijalankan oleh perusahaan dapat berhasil hanya sejauh strategi tersebut dapat menghasilkan keunggulan kompetitif atas strategi yang dijalankan oleh perusahaan lain. 2. Potensi masuknya pesaing baru Intensitas persaingan antar perusahaan akan meningkat ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke suatu industri tertentu. 3. Potensi pengembangan produk pengganti Hadirnya produk pengganti yang dapat menjadi ancaman karena datangnya pesaing baru dengan produk yang serupa. 4. Kekuatan Tawar Pemasok Kekuatan tawar pemasok yang mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industri, khususnya ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika hanya sedikit bahan mentah pengganti yang bagus, atau ketika biaya peralihan bahan mentah semakin tinggi. 5. Kekuatan Tawar Konsumen Kekuatan tawar konsumen menjadi kekuatan yang mempengaruhi keunggulan kompetitif karena daya beli konsumen merupakan poin penting dalam memenangkan persaingan dengan kompetitior.

5 17 Menurut Joan Magreta dalam bukunya Understanding Michael Porter tahun 2014, kerangka Porter's Five Forces berlaku di semua industri karena selalu ada hubungan yang mendasar diantara lima kekuatan tersebut di dalam industri dan menentukan profitabilitas. Profitabilitas yang terukur dihitung melalui persamaan dasar yang sederhana, yaitu: Lima Kekuatan (Porter's Five Forces) memiliki hubungan yang jelas, langsung dan dapat diprediksi terhadap profitabilitas industri. Tabel 2.1 Hubungan 5 Kekuatan Porter dengan Persamaan Profitabilitas No Kekuatan Akibat Keuntungan 1. Persaingan Bertambah Harga Berkurang Biaya Bertambah Potensial Pendatang Baru Harga Berkurang 2. Bertambah Biaya Bertambah Berkurang Harga Berkurang 3. Produk Pengganti Bertambah Biaya Bertambah 4. Pemasok Bertambah Biaya Bertambah 5. Konsumen Bertambah Harga Berkurang Struktur industri cenderung stabil namun tetap dinamis. Struktur industri akan berubah bila terjadi perubahan yang struktural pada kelima kekuatan pembentuknya - dan biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk berubah. Selama ini analisis lima kekuatan digunakan untuk menilai "daya tarik" sebuah industri padahal alat analisis ini memiliki fungsi yang lebih luas. Beberapa fungsi dari analisis Porter's Five Forces (Magretta, 2014): 1. Untuk mengetahui bagaimana industri menciptakan dan berbagi nilai. 2. Menjelaskan sumber profitabilitas industri dan faktor-faktor yang menopang profitabilitas tersebut. 3. Untuk mengetahui pergeseran faktor-faktor penopang profitabilitas industri. 4. Menjelaskan harga dan biaya rata-rata industri. 5. Memberikan dasar mengukur kinerja unggul. 6. Merupakan dasar untuk melakukan analisis persaingan dalam suatu industri.

6 Pemasaran (Marketing) Kotler dan Keller (2012: 27) mengatakan bahwa pemasaran adalah tentang mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Dijelaskan lagi bahwa pemasaran dapat dibedakan menjadi definisi sosial dan definisi manajerial. Definisi sosial menunjukkan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan definisi manajerial menggambarkan pemasaran sebagai seni menjual produk. Sedangkan Asosiasi Pemasaran Amerika (American Marketing Association) yang dikutip dari Kotler dan Keller (2012: 27) menawarkan definisi formal, yaitu pemasaran adalah kegiatan, sekumpulan fungsi, dan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyerahkan, dan menukarkan penawaran yang memiliki nilai untuk pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya. Peter Drucker seorang ahli manajemen terkemuka yang dikutip dari Kotler dan Keller (2012: 27) mengatakan bahwa tujuan pemasaran adalah membuat penjualan tidak diperlukan lagi. Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa sesuai dengan pelanggan dan menjual dirinya sendiri. Kotler dan Keller (2012: 40) mengatakan bahwa konsep pemasaran muncul pada pertengahan 1950-an, dimana fungsinya adalah untuk menemukan produk yang tepat bagi pelanggan. Theodore Levitt dari Harvard yang dikutip dari Kotler dan Keller (2012: 40) mengatakan bahwa konsep pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli, yaitu untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat produk dan keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan, dan akhirnya mengkonsumsinya.

7 19 Gambar 2.3 Sistem Pemasaran (Kotler dan Keller (2012: 31)) Kotler dan Keller (2012: 30) menjelaskan bahwa sistem pemasaran secara sederhana menghubungkan penjual dan pembeli. Penjual mengirim barang dan jasa dan komunikasi seperti iklan dan direct mail ke pasar; dalam pengembaliannya mereka menerima uang dan informasi seperti perilaku pelanggan dan data penjualan.

8 20 Gambar 2.4 Model Proses Pemasaran yang Diperluas (Kotler dan Armsrtong (2012: 53)

9 21 Kotler dan Armstrong (2012: 53-54) menjelaskan bahwa pemasaran terdiri dari lima proses, yaitu: 1. Perusahaan mendapatkan pemahaman penuh tentang pasar dengan meriset kebutuhan pelanggan dan menata informasi pemasaran. Dalam hal ini, perusahaan harus memahami perbedaan antara yang namanya kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan. a. Kebutuhan, adalah keadaan dari perasaan kekurangan. Kebutuhan manusia mencakup kebutuhan fisik (makanan, pakaian), kebutuhan sosial (kebersamaan dan perhatian), dan kebutuhan pribadi (pengetahuan dan ekspresi diri). b. Keinginan, yaitu kebutuhan manusia yang terbentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang. c. Permintaan, yaitu keinginan manusia yang didukung oleh daya beli. 2. Merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan dengan menjawab dua pertanyaan sederhana, yaitu: a. Konsumen apa yang akan kita layani? Dalam hal ini dilakukan segmentasi pasar dan penetapan target. b. Bagaimana cara terbaik kita dalam melayani pelanggan sasaran? Dalam hal ini dilakukan diferensiasi dan positioning. 3. Membangun program pemasaran yang terintegrasi, yaitu menggunakan empat bauran pemasaran. Perusahaan mengembangkan produk dan menciptakan identitas merek yang kuat bagi produk, menetapkan harga penawarannya, mendistribusikannya agar tersedia bagi pelanggan, dan merancang promosi. 4. Membangun hubungan yang menguntungkan melalui manajemen hubungan pelanggan untuk menciptakan kepuasan dan kesenangan pelanggan dan melalui manajemen hubungan kemitraan. 5. Akhirnya, perusahaan memperoleh hasil dari hubungan pelanggannya yang kuat, seperti pelanggan yang puas dan setia, dapat menangkap nilai seumur hidup pelanggan, dan peningkatan pangsa pasar dan pangsa pelanggan.

10 E-Marketing Menurut Chaffey (2011: 386), internet marketing (e-marketing) dapat digambarkan secara sederhana sebagai mencapai tujuan pemasaran melalui penerapan teknologi digital. Ini berarti bahwa internet marketing adalah hasil yang disampaikan oleh teknologi yang harus menentukan investasi di internet marketing, bukan penerapan teknologi. Secara lebih jelas lagi, Chaffey (2011: 388) mengatakan bahwa internet marketing cenderung mengacu pada perspektif eksternal tentang bagaimana internet dapat digunakan bersama dengan media tradisional untuk memperoleh dan memberikan layanan kepada pelanggan. Menurut Chaffey (2011: 383), ada tiga proses operasional utama yang terlibat dalam e-marketing, yaitu: 1. Akuisisi atau perolehan pelanggan Merupakan proses menarik pengunjung ke situs web atau mempromosikan merek dengan menjangkau mereka melalui mesin pencari atau iklan di situs lain. 2. Konversi pelanggan Merupakan proses menarik pengunjung situs untuk mencapai hasil pemilik situs seperti memimpin, menjual atau browsing konten lainnya. 3. Mempertahankan pelanggan dan pertumbuhan Merupakan proses mendorong penggunaan berulang saluran digital dan, untuk situs transaksional, penjualan berulang. Pemasaran berfokus pada pelanggan dan pada saat yang bersamaan hal ini harus dihubungkan dengan operasi bisnis lainnya untuk mencapai suatu keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu, Chaffey et al. (2006: 9) mengatakan bahwa e- marketing dapat digunakan untuk mendukung tujuan-tujuan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi Artinya, internet dapat digunakan untuk penelitian pemasaran untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan. 2. Mengantisipasi Artinya, internet menyediakan saluran tambahan dimana pelanggan dapat mengakses informasi dan melakukan pembelian.

11 23 3. Memuaskan Artinya, faktor kunci keberhasilan dalam e-marketing adalah mencapai kepuasan pelanggan melalui saluran elektronik. Menurut BusinessLink, sebuah situs pemerintahan di Inggris yang dikutip dari Strauss dan Frost (2012, p35), ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan e-marketing, antara lain: 1. Biaya lebih rendah dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional. 2. Hasil yang terukur dan dapat dilacak. 3. Jangkauan global (dapat mengakses pasar baru di seluruh dunia). 4. Personalisasi (menghubungkan database ke situs web yang memungkinkan untuk penawaran individual yang ditargetkan). 5. One-to-one marketing (akses instan ke pelanggan individu pada komputer dan telepon selular). 6. Kampanye lebih menarik karena menggunakan multimedia kreatif untuk melibatkan pelanggan jam pemasaran (memungkinkan akses 24/7 ke produk dan jasa perusahaan, bahkan ketika kantor tutup). Chaffey (2011: 162) menyatakan bahwa ada beberapa tingkatan yang dapat dipilih perusahaan dalam melakukan pemasaran melalui internet, yaitu: 1. Level 0, tidak ada website. 2. Level 1, perusahaan mendaftarkan nama perusahaannya ke dalam sebuah website yang berisi daftar-daftar perusahaan. 3. Level 2, perusahaan mengembangkan website sederhana yang berisikan informasi dasar tentang perusahaan dan produk-produknya (disebut juga brochureware ). 4. Level 3, perusahaan mengembangkan website interaktif sederhana dimana pengguna dapat mencari informasi mengenai harga dan ketersediaan produk. 5. Level 4, perusahaan mengembangkan website yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan transaksi. 6. Level 5, perusahaan menyediakan website interaktif yang menyediakan hubungan pemasaran dengan pelanggan secara individu dan memfasilitasi berbagai fungsi pemasaran yang relevan.

12 Website Menurut O Brien (2010: 216), website merupakan situs web yang menawarkan informasi dan hiburan dan situs untuk transaksi e-commerce antara bisnis dan pemasok dan pelanggan. Sedangkan menurut Laudon (2007: 282), website adalah kumpulan halaman web terkait dengan sebuah home page teks dan tampilan layar grafis yang biasanya menyambut pengguna dan memberikan gambaran singkat tentang organisasi yang telah membentuk sebuah web. Menurut Reed (2011: 28), beberapa manfaat menggunakan website bagi perusahaan antara lain: 1. Menyediakan shop window yang bekerja 24 jam sehari. 2. Memungkinkan untuk menjangkau pasar global. 3. Mempromosikan produk dan jasa. 4. Memberikan kredibilitas. 5. Mampu menawarkan dukungan online untuk pelanggan. 6. Menyediakan cara bagi pelanggan untuk menghubungi perusahaan C s Framework 7C s framework adalah sebuah kerangka kerja yang banyak digunakan sebagai panduan untuk merancang customer interface dalam web pemasaran online (emarketing). Interface adalah representasi virtual dari nilai nilai yang dipilih oleh perusahaan (Rayport& Jaworski, 2003: ). Kesuksesan bisnis tidak hanya bergantung kepada seberapa baik perusahaan dapat mengimplementasikan setiap elemen 7C s framework, tetapi juga kepada seberapa baik semua elemen tersebut bekerja bersama sama untuk mendukung nilai dari proposisi dan model bisnis perusahaan. Dua konsep yang dapat membantu pemahaman pengembang sistem mengenai bagaimana mensinergikan semua elemen 7C s framework adalah fit dan reinforcement. Fit adalah seberapa baik setiap elemen 7C s secara individual mendukung model bisnis. Reinforcement mengacu kepada tingkat konsistensi antar setiap elemen 7C s (Rayport& Jaworski, 2003: 153). Berdasarkan kajian analisis perbandingan yang telah dilakukan oleh Lee dan Bensabat pada tahun 2004, 7C s framework juga dapat diterapkan dalam perancangan interface sebuah website (Novak, 2014).

13 25 Berikut ini adalah tujuh elemen yang ada di dalam 7C s framework (Rayport& Jaworski, 2003: ), antara lain : 1. Context Context, atau look and feel dari sebuah tampilan antar muka dengan pengguna dapat dikategorikan ke dalam beberapa kriteria, antara lain : a. Estetika (aesthetic), Situs yang berorientasi kepada estetika akan menggabungkan teks, grafik, dan foto dengan visual yang tinggi. b. Fungsional (functional), Situs yang berorientasi secara fungsional berfokus kepada penawaran utama, baik berupa produk, jasa, atau informasi. Berdasarkan kategori tersebut, elemen context dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, antara lain : a. Dominan estetika (aesthetically-dominant), b. Dominan fungsional (functionally-dominant), dan c. Terintegrasi (integrated). 2. Content Content menekankan kepada informasi digital yang terkandung dalam situs, termasuk audio, video, gambar, dan teks. Empat jenis content, antara lain : a. Offering mix, Offering mix mengacu kepada bobot yang diberikan terhadap setiap konten, yaitu dapat berupa produk, jasa, atau informasi. b. Appeal mix, Appeal mix mengacu kepada pesan promosi perusahaan. c. Multimedia mix, Multimedia mix mengacu kepada bagaimana pilihan desainer dalam mengkombinasikan teks, audio, gambar, video, dan grafik. d. Timeliness mix, Timeliness mix adalah seberapa up-to-date informasi yang ditampilkan. Content dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yaitu : a. Product dominant, b. Information dominant, c. Service dominant.

14 26 3. Community Elemen community membentuk rasa keanggotaan melalui keterlibatan atau daya tarik yang sama. Community dapat dipahami sebagai interaksi antara pengguna, baik dengan interaksi one-to-one atau one-to-many. Tiga klasifikasi dalam elemen community antara lain : a. Nonexistent, Klasifikasi nonexistent adalah situs yang tidak memiliki komunitas sehingga tidak ada cara pengguna untuk saling berkomunikasi dengan pengguna lainnya, baik secara one-to-one maupun one-to-many. b. Limited, Klasifikasi limited adalah situs yang menawarkan fitur misalnya membaca dan mem-posting informasi, cerita, atau opini bagi komunitas terbatas situs tersebut. Fitur yang ditawarkan umumnya non-interactive. c. Strong, Sebuah situs dapat diklasifikasikan dalam strong jika menawarkan fungsi komunitas yang interaktif, misalnya chat rooms dan message boards. 4. Customization Customization adalah kemampuan situs dalam menampilkan konten yang sesuai untuk setiap pengguna. Apabila kostumisasi dilakukan oleh pengguna disebut dengan personalization, sedangkan apabila kostumisasi dilakukan oleh situs tersebut disebut tailoring. Klasifikasi dari elemen customization antara lain : a. Generic, Generic mengacu kepada situs yang menampilkan informasi yang sama untuk semua pengguna. b. Moderately customized, Moderately customized mengacu kepada kostumisasi informasi pengguna dengan memanfaatkan penyimpanan informasi misalnya dengan menggunakan cookie. c. Highly customized, Highly customized mengacu kepada kemampuan kostumisasi tinggi yang dapat dilakukan oleh pengguna, misalnya menentukan sendiri tampilan dan konten yang diinginkan masing masing.

15 27 5. Communication Communication mengacu kepada dialog antara organisasi (perusahaan) dengan pengguna. Tiga jenis komunikasi antara lain : a. Broadcast, Broadcast adalah bentuk komunikasi yang mengacu kepada informasi satu arah yang dikirimkan oleh organisasi kepada pengguna, dengan tidak ada mekanisme untuk respon dari pengguna. b. Interactive, Interactive adalah bentuk komunikasi dua arah antara organisasi dengan pengguna. c. Hybrid, Hybrid adalah situs yang mendukung bentuk komunikasi broadcast dan interactive. Empat klasifikasi dari elemen communication antara lain : a. one-to-many, nonresponding pengguna. b. one-to-many, responding pengguna c. one-to-one, nonresponding pengguna. d. one-to-one, responding pengguna. 6. Connection Connection adalah tingkat dimana situs dapat terhubung dengan situs lainnya, biasanya ditampilkan kepada pengguna berupa teks yang digaris bawah atau dihighlight, gambar, atau grafik. Pada saat pengguna mengklik link tersebut maka secara langsung akan memunculkan file teks, grafik, atau suara, atau halaman web yang merupakan kombinasi dari semua file tersebut. Empat jenis connection antara lain : a. Outside links, outside links adalah link yang memindahkan pengguna dari situs asli ke situs lainnya. b. Framed links, mirip dengan outside links, tetapi framed links akan menampilkan halaman situs baru dalam frame dari situs asli. c. Pop-up windows, link ini akan menampilkan halaman situs baru dalam browser windows lain sementara halaman situs awal tetap berada di belakang. d. Outsourced content, jenis ini mengacu kepada konten yang berasal dari situs pemasok luar. Konten ditampilkan dengan sangat jelas dan biasanya dengan link untuk menuju web asal konten tersebut, tetapi pengguna tidak perlu meninggalkan situs asli untuk melihat konten situs pemasok.

16 28 Elemen connection dapat dibagi ke dalam tiga klasifikasi berdasarkan tipe koneksi yang ditampilkan dan apakah koneksi tersebut akan membawa pengguna keluar dari situs asal atau tetap di situs asal. Tiga klasifikasi tersebut antara lain : a. Destination site, dalam klasifikasi ini, situs akan menampilkan konten yang dibuat dan disediakan oleh situs tersebut sendiri, dan dengan sangat sedikit link menuju situs lain. Mereka juga biasanya memberikan lisensi konten kepada situs lain dengan biaya lisensi. b. Hub site, situs dengan klasifikasi ini menampilkan kombinasi antara konten milik sendiri dan link yang selektif dengan situs lainnya yang berkaitan. Biasanya situs ini bertindak sebagai gerbang kepada informasi untuk industri atau topik yang spesifik. c. Portal site, Situs ini memiliki banyak informasi dari situs pihak luar dan link yang menuju kepada situs tersebut, tetapi memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali konten asli dari pemilik situs tersebut. 7. Commerce Fitur commerce dari sebuah antar muka konsumen mendukung situs untuk melakukan transaksi finansial. Fitur ini adalah yang paling penting dalam situs yang dominan produk, tetapi tidak jarang juga terdapat dalam situs dominan informasi atau dominan layanan. Alat alat fungsional yang mendukung e- commerce contohnya antara lain registrasi, shopping cart, keamanan dengan teknologi enkripsi dan otentikasi, persetujuan kartu kredit, pesanan melalui afiliasi, teknologi konfigurasi, pelacakan pesanan, opsi pengiriman. Terdapat tiga klasifikasi umum elemen commerce, antara lain : a. Low, Situs dengan klasifikasi ini memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki fitur fungsional e-commerce yang telah disebutkan sebelumnya. Biasanya dimiliki oleh bisnis kecil atau web tersebut memiliki bagian yang kecil dalam persentase penjualan mereka. b. Medium, Situs dengan klasifikasi ini memiliki beberapa fungsi e- commerce, tetapi digunakan sebagai pendukung. Situs dengan tujuan utama menjual produk dapat dimasukkan ke dalam klasifikasi ini.

17 29 c. High, Situs ini memiliki semua atau hampir semua fitur e-commerce, biasanya dimiliki perusahaan online besar dengan volume penjualan yang tinggi. Berdasarkan elemen elemen 7C s framework yang telah dijabarkan pada bagian sebelumnya, maka dapat dibuat pemetaan 7C s framework yang biasanya digunakan untuk menganalisis suatu model bisnis ke yang akan diterjemahkan dalam perancangan sebuah situs pemasaran yang konkret (Rayport& Jaworski,2003: ). Tabel 2.2 Pemetaan 7C s Framework Context Aesthetically dominant Functionally Integrated dominant Content Product-dominant Informationdominant Servicedominant Community Nonexistent Limited Strong Customization Generic Moderately customized Highly customized Communication One-to-many, One-to-many, One-to-one, One-to-one, nonresponding responding nonresponding responding pengguna pengguna pengguna pengguna Connection Destination Hub Portal Commerce Low Medium High

18 SDLC of Web Development Menurut Demrow (2007), ada berbagai macam proses untuk merancang dan membangun halaman web, salah satu proses yang banyak digunakan sampai sekarang adalah SDLC (System Development Life Cycle) of Web Development. Proses perancangan dan pembangunan website ini dibagi menjadi tujuh fase, yaitu : 1. Analysis / Requirements-Gathering (analisis kebutuhan). 2. Design (perancangan). 3. Design Approval (penyetujuan perancangan). 4. Development (pembangunan). 5. Prototype. 6. Launch (pemeliharaan). 7. Review / Revise (perbaikan/ perbaruan) Review or Revise Gambar 2.6 SDLC of Web Development Processes

19 31 Fase yang pertama pengumpulan informasi tentang kebutuhan, untuk membangun website untuk sebuah perusahaan sangatlah penting untuk mengumpulkan informasi tentang bisnis apa yang dijalankan oleh perusahaan tersebut dan kebutuhan apa yang ingin dipenuhi dengan adanya website. Selain informasi yang telah disebutkan masih banyak informasi lainnya yang perlu dipertimbangkan untuk pembuatan suatu website. Beberapa informasi yang harus diketahui antara lain: 1. Fungsi : Apa fungsi website ini? apakah untuk menyediakan informasi, menyediakan jasa tertentu, untuk berjualan, atau lainnya. 2. Tujuan : Apa tujuan website ini? tujuan umum pembuatan website antara untuk menyediakan informasi atau meningkatkan pendapatan. 3. Sasaran pengguna : Siapa yang akan membuka website ini? mengetahui kisaran umur atau kesukaan seseorang akan mempermudah untuk merancang gaya website yang akan dibuat. 4. Content : Informasi apa yang akan dicari pengguna saat datang ke website Anda? apakah mereka mencari informasi yang spesifik atau mencari barang/jasa tertentu? Setelah mengumpulkan semua informasi yang dibutuhkan dalam perancangan website maka kita dapat menuju fase yang kedua yaitu perancangan. Di dalam fase ini kita dapat merancang semua menu dan sub menu yang dibutuhkan di dalam website, konten yang akan ditaruh di dalam website, dan sistem navigasi website yang mudah untuk digunakan oleh pengguna website nantinya untuk itu perlu untuk membuat blueprint. Menurut Chaffey (2009: 636), blueprint adalah sebuah diagram yang menunjukkan hubungan antara setiap halaman dan komponen lain yang dapat digunakan untuk menggambarkan sistem organisasi, navigasi, dan penamaan. Pada bagian ini juga kita dapat mengetahui teknologi apa saja yang akan digunakan dalam pembuatan website nantinya. Setelah mengetahui urutan informasi yang akan dibuat maka selanjutnya menentukan tampilan dan sentuhan dari website. Target audience adalah salah satu faktor menentu dalam fase ini. Jika website menargetkan para remaja maka tampilannya akan berbeda dengan website institusi keuangan. Kita juga harus mempertimbangkan bentuk dan warga dari logo perusahaan sehingga website sesuai dengan image perusahaan.

20 32 Fase ini kita membuat wireframe yang akan terus didiskusikan dengan klien sehingga hasil akhirnya nanti sistem akan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan klien. Menurut Chaffey (2009: 636), wireframes adalah sebuah cara untuk mengilustrasikan tampilan dari sebuah halaman web. Sebuah wireframes harus mencakup seluruh isi dari blueprint. Tujuan dari penggunaan wireframes yaitu: 1. Menghubungkan komponen yang tersedia pada halaman web. 2. Mengurutkan dan menggabungkan tipe komponen yang sama. 3. Mengembangkan desain yang berfokus pada isi dan pesan yang ingin disampaikan. Setelah pembuatan tampilan menggunakan wireframe, selanjutnya perlu ada pembuatan data modeling untuk untuk mengetahui semua data yang berhubungan dengan sistem. Menurut Dennis, Wixom, & Roth (2012), Data modelling adalah sebuah cara formal untuk menggambarkan data yang digunakan dan dibuat oleh sistem bisnis. Data ini dapat menggambarkan orang, tempat, atau benda tentang imformasi yang ditangkap dan hubungannya antara satu sama lain. Menurut Chaffey (2009: 619), Database modelling telah menggunakan teknik yang kuat seperti normalisasi yang digunakan untuk analisa dan desain hubungan database. Satzinger, Jackson, & Burd (2010: 125) menyatakan beberapa alasan melakukan modeling, antara lain: 1. Belajar dari proses modeling 2. Mengurangi kompleksitas 3. Mengingat seluruh detil 4. Dapat berkomunikasi dengan anggota tim pengembang lain 5. Dapat berkomunikasi dengan berbagai pengguna dan pemegang saham 6. Mendokumentasikan apa yang telah dilakukan untuk perbaikan di masa depan Setelah rancangan website sesuai dengan selera klien dan kebutuhan pengguna maka kita telah melewati fase ketiga dan dapat lanjut ke fase keempat. Fase keempat adalah pembangunan website menjadi sebuah prototype. Rancangan website pada fase dua akan dibuat menjadi benar-benar berfungsi dengan baik. Pada tahap ini kemungkinan terjadi perubahan sedikit-sedikit pada rancangan dapat terjadi jika klien menemukan ada kejanggalan pada hasil asli yang tidak dapat dilihat pada rancangan sebelumnya.

21 33 Fase kelima yaitu pengujian dan penyampaian prototype website. Pada tahap ini prototype website sudah jadi dan dilakukan pengujian pada fungsi-fungsi yang ada di dalam website apakah sudah berfungsi dengan baik dan dapat dibuka di berbagai browser. Setelah pengujian dan diterima oleh klien maka akan masuk ke fase keenam dimana website akan dipindahkan ke server (hosting) sehingga masyarakat umum sudah dapat membuka website ini. Fase terakhir yaitu fase ketujuh adalah pembaharuan dan perbaikan website. Fase ini mencakup pengulangan fase pertama sampai keenam jika dibutuhkan perubahan atau perbaikan pada website yang telah dirilis. Fase ini tidak wajib ada, tetapi untuk membuat website tetap menarik bagi pengunjung perlu adanya perubahan-perubahan kecil sehingga pengunjung tidak bosan. Perubahan yang dapat dilakukan adalah sedikit merubah desain tampilan atau menambahkan informasi terbaru tentang perusahaan. Contohnya Facebook yang secara berkala mengubah tampilan atau menambahkan fitur baru untuk tetap mempertahankan pengguna Suatu sistem dibangun memerlukan perkiraan waktu, untuk menentukan waktu pembangunan suatu sistem dapat menggunakan Gantt chart. Gantt chart merupakan sebuah alat yang dikembangkan oleh seorang konsultan dan teknisi dari Amerika, Henry Gantt. Gantt chart adalah sebuah alat berupa grafik yang digunakan untuk menentukan penjadwalan, penganggaran, dan pelaksanaan proyek. Gantt chart biasanya digunakan pada sebuah proyek yang bersifat kompleks karena Gantt chart memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai apa yang harus dilakukan pada satu waktu tertentu selama watu proyek. (MTD Training, 2013: 41).

22 Kerangka Pikir Keadaan Internal menggunakan Flower of Service Identifikasi keadaan perusahaan saat ini Keadaan Eksternal menggunakan Porter s Five Forces Analysis Industry Kuisioner dan Wawancara Identifikasi kebutuhan sistem berdasarkan 7C s Framework Hasil kuisioner deskriptif Solusi Perancangan website e-marketing menggunakan 7C s Framework Gambar 2.7 Kerangka Pikir Kerangka pikir penulisan ini dimulai dari menganalisis situasi perusahaan saat ini, analisis situasi dibagi menjadi dua bagian yaitu analisis internal dan eksternal, dimana analisis internal menggunakan Lovelock s Flower of Service model dan analisis eksternal menggunakan Porter s Five Forces Model. Kedua analisis tersebut menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, wawancara, observasi, dan kuisioner. Untuk mengetahui kebutuhan sistem yang diinginkan oleh pengguna maka dibuat juga kuisioner menggunakan 7C s framework sebagai bahan dasar pembuatan sistem. Setelah data terkumpul maka data tersebut diolah sehingga peneliti mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menentukan solusi yang sesuai untuk situasi perusahaan saat ini. Solusi tersebut kemudian dirancang menjadi suatu sistem e-marketing menggunakan 7C s framework.

Oleh : Budhi Santoso Pustakawan Fakultas Geografi UGM

Oleh : Budhi Santoso Pustakawan Fakultas Geografi UGM ANALISIS PERBANDINGAN WEBSITE PERPUSTAKAAN UII DENGAN WEBSITE PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI DI YOGYAKARTA (UGM, UNY, UIN SUNAN KALIJAGA DAN ISI) Oleh : Budhi Santoso Pustakawan Fakultas Geografi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING 4.1. Implementation Plan (Rencana Pelaksanaan) Teknologi internet telah menyebabkan perubahan dalam hal cara pelanggan berinterakasi dengan perusahaan. Saat ini interaksi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB. 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB. 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen Customer interface yang ada akan dijelaskan dalam kerangka 7C sebagai berikut : 1. Context Website yang dimiliki

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran

Bab 2. Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran 2.1 Teori-teori umum 2.1.1 Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian pemasaran Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2004, p5), adalah suatu proses sosial dan

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Dalam aplikasi e-marketing, perancangan layer (user interface) merupakan

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Dalam aplikasi e-marketing, perancangan layer (user interface) merupakan BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4. Perancangan Sistem 4.1 Tahap 4: Crafting the Customer Interface Dalam aplikasi e-marketing, perancangan layer (user interface) merupakan bagian yang paling penting.

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN E-MARKETING YANG DIUSULKAN. 4.1 Crafting the Customer Interface (Merancang hubungan antar muka

BAB 4 PERANCANGAN E-MARKETING YANG DIUSULKAN. 4.1 Crafting the Customer Interface (Merancang hubungan antar muka BAB 4 PERANCANGAN E-MARKETING YANG DIUSULKAN 4.1 Crafting the Customer Interface (Merancang hubungan antar muka Pelanggan) Customer interface merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sudah berkembang pesat didalam era globalisasi pada saat ini, hal ini berdampak pada hampir diseluruh sektor bisnis. Hampir seluruh

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING. perusahaan. Pertemuan tatap muka dalam lingkungan tradisional telah digantikan

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING. perusahaan. Pertemuan tatap muka dalam lingkungan tradisional telah digantikan BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING 4.1 Merangkai Interface Konsumen Teknologi internet telah mengubah cara konsumen berinteraksi dengan perusahaan. Pertemuan tatap muka dalam lingkungan tradisional

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 14 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab landasan teori ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan STP (Segmentation, Targeting, Positioning), Perceptual Map yang sesuai dengan website www.centro.co.id,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari

Lebih terperinci

PENGGUNAAN AKUN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PROMOSI BRAND DAN BISNIS LOKAL INDONESIA

PENGGUNAAN AKUN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PROMOSI BRAND DAN BISNIS LOKAL INDONESIA PENGGUNAAN AKUN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PROMOSI BRAND DAN BISNIS LOKAL INDONESIA (Studi Fenomenologi Pada Akun Instagram Dagelan) Nama Siti Zulzilah NPM: 18813589 Pembimbing: Dr. Edy Prihantoro Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sport (Olahraga) adalah aktivitas yang memerlukan penggunaan fisik dan skill dimana seseorang atau tim bersaing satu sama lain sebagai bahan hiburan. Olahraga memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis memasuki fase baru dimana persaingan menjadi semakin kompetitif. Perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Sistem Pemasaran Setelah Implementasi E-Marketing Setelah implementasi E-Marketing, proses pemasaran pada PT. Wadah Makmur Abadi akan mengalami beberapa perubahan. PT.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut (O`Brien, 2005) internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB 5 PERANCANGAN SISTEM INTERNET MARKETING. 5.1 Tahap Keempat: Merancang Antarmuka Pelanggan

BAB 5 PERANCANGAN SISTEM INTERNET MARKETING. 5.1 Tahap Keempat: Merancang Antarmuka Pelanggan 95 BAB 5 PERANCANGAN SISTEM INTERNET MARKETING 5.1 Tahap Keempat: Merancang Antarmuka Pelanggan Rancangan antarmuka website sangat menentukan persepsi pelanggan terhadap website kita. Bagaimana kita dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Kepuasan pelanggan Menurut Kotler (2003, p.61) kepuasan pelanggan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari membandingkan performance produk/jasa yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENELITIAN TERDAHULU. Menurut Dacko, S. G. (2008: ), topik dari teori manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENELITIAN TERDAHULU. Menurut Dacko, S. G. (2008: ), topik dari teori manajemen BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENELITIAN TERDAHULU 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Menurut Dacko, S. G. (2008: 313-314), topik dari teori manajemen memberikan sumber konsep bagi pemasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi merupakan elemen penting dari kemajuan suatu perusahaan, dengan penggunaan teknologi proses bisnis suatu perusahaan dapat dilakukan dengan otomatis sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini memiliki pengaruh besar dalam segala bidang, khususnya dalam bidang bisnis. Media internet merupakan salah satu teknologi

Lebih terperinci

Anda dapat mengirimkan video.

Anda dapat mengirimkan video. Bahkan dengan ratusan juta orang mengunjungi jaringan sosial setiap hari, dan media sosial menjadi sebuah kata kunci bisnis, email tetap merupakan cara no. 1 untuk kita berkomunikasi secara online sekarang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Untuk memasarkan sebuah produk, perusahaan harus menggunakan sebuah strategi agar tidak ada kesalahan dalam memasarkan produk. Perusahaan terlebih dahulu harus

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP Karya Ilmiah E Business Sujiwo (09.11.3212) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Karya ilmiah e-business ini berisikan uraian mengenai lingkungan bisnis

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi, pertumbuhan internet sangat berkembang dengan pesat, karena didorong semakin baiknya kemudahan dalam penggunaan internet, biaya akses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi internet belakangan ini telah mendorong berbagai inovasi dan aktivitas di dunia maya menjadi semakin kompleks. Perkembangan ini pun

Lebih terperinci

INTEGRASI SISTEM PENJUALAN MELALUI WEBSITE DAN APLIKASI MOBILE BERDASARKAN 7C S FRAMEWORK (Studi: CV Alam Organik Makmur)

INTEGRASI SISTEM PENJUALAN MELALUI WEBSITE DAN APLIKASI MOBILE BERDASARKAN 7C S FRAMEWORK (Studi: CV Alam Organik Makmur) INTEGRASI SISTEM PENJUALAN MELALUI WEBSITE DAN APLIKASI MOBILE BERDASARKAN 7C S FRAMEWORK (Studi: CV Alam Organik Makmur) Lauw Melissa Lauwis 1 BINUS University Dyah Budiastuti 2 BINUS University Rudy

Lebih terperinci

Sistem e-commerce. A. Arief A.

Sistem e-commerce. A. Arief A. Sistem e-commerce A. Arief A. Pengenalan e-commerce e-commerce mencakup seluruh proses online pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran untuk produk dan jasa. Sistem e-commerce

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam bisnis sekarang ini semakin lama semakin ketat. Apalagi, ditambah dengan adanya Teknologi Informasi yang semakin lama semakin berkembang dan maju.

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 9:Pemanfaatan Analitik pada Aktivitas Pemasaran

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 9:Pemanfaatan Analitik pada Aktivitas Pemasaran Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pemanfaatan analitik pada aktivitas pemasaran dapat mendukung proses pembuatan keputusan yang lebih baik di berbagai kanal. Dalam memacu peningkatan profit dan loyalitas

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BERBASIS WEB PADA PT ANUGERAH PANGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan lahirnya dan pesatnya perkembangan dari internet menjadi salah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan lahirnya dan pesatnya perkembangan dari internet menjadi salah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan lahirnya dan pesatnya perkembangan dari internet menjadi salah satu infrastruktur komunikasi yang termurah dan dengan tingkat penerimaan yang luas, maka penggunaan

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN Agar mendapat keuntungan, suatu perusahaan harus menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan mereka. Untuk mencapai hal ini, pertama perusahaan harus mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan internet saat ini sudah digunakan secara luas sebagai sarana pertukaran informasi. Perkembangan pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 sudah mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi membawa perubahan besar di berbagai bidang kehidupan. Banyak perusahaan yang gencar melakukan promosi untuk menarik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum dan Khusus 2.1.1 Pengertian tentang Strategy Menurut Dave Chaffey dan PR Smith (2008:40) strategy adalah pengaruh dari oleh kedua prioritas tujuan (menjual, melayani,

Lebih terperinci

Kami mengumpulkan data pribadi tentang Anda dari berbagai sumber, termasuk data yang kami kumpulkan dari Anda secara langsung.

Kami mengumpulkan data pribadi tentang Anda dari berbagai sumber, termasuk data yang kami kumpulkan dari Anda secara langsung. KEBIJAKAN PRIVASI Informasi umum Kebijakan privasi ini ("Kebijakan Privasi") menjelaskan tentang data pribadi yang kami kumpulkan tentang Anda. Kebijakan Privasi ini juga menguraikan cara kami dalam menggunakan,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 1 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 3.1 Kerangka Konseptual Secara teoritis, kajian ini diambil dari konsep SERVQUAL, yang meliputi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban & Rainer, 2009, p. 402), internet adalah jaringan global (wide-area network) yang menghubungkan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI 1 ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI Sistem Informasi dan Organisasi mempengaruhi satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Membangun Hubungan Antarmuka dengan Pelanggan Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan dalam merancang suatu website yang baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat perusahaan kini harus bergerak cepat dalam usaha merebut pangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat perusahaan kini harus bergerak cepat dalam usaha merebut pangsa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi saat ini cukup berkontribusi besar dalam kepesatan perkembangan pasar sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 1995 merupakaan awal dimulainya transaksi dengan menggunakan e- commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh sejak pertengahan

Lebih terperinci

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa BAB VII PRODUK Apa itu produk? Produk adalah sesuatu yang diciptakan untuk tujuan transaksi. Produk memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu dari pelanggan dan memberikan pendapatan pada penjual atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kerangka Teori Teori-teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kerangka Teori Teori-teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori Teori-teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 2.1.1 Sistem Informasi Turban & Volonino (2010 : 11) menjelaskan bahwa sistem

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori dan Kerangka Pikir

BAB 2. Landasan Teori dan Kerangka Pikir BAB 2 Landasan Teori dan Kerangka Pikir 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Brand Image Brand adalah tanda, simbol, desain, istilah, nama, atau kombinasa dari semua itu yang memungkinkan untuk mempermudah mengenali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi banyak orang yang terus berpacu untuk. melalui teknologi yaitu internet karena dalam jangka waktu ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi banyak orang yang terus berpacu untuk. melalui teknologi yaitu internet karena dalam jangka waktu ini banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Di era globalisasi banyak orang yang terus berpacu untuk meningkatkan sistem informasi melalui banyak cara dengan menggunakan tekhnologi hal ini dapat berdampak positif

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian yang berjudul Perancangan Database Sistem Pembelian dan Penjualan pada Konveksi Ira Ratna di Tingkir Salatiga, dibuat basis data dan aplikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

Budi Haryono. Widyaiswara P4TK Bisnis & Pariwisata. HP: YM: budi_hr FB: masboedi

Budi Haryono. Widyaiswara P4TK Bisnis & Pariwisata. HP: YM: budi_hr FB: masboedi Sistem e-commerce Budi Haryono Widyaiswara P4TK Bisnis & Pariwisata HP: 08121944138 email: budi_hr@yahoo.com YM: budi_hr FB: masboedi Pengenalan e-commerce e-commerce C mencakup seluruh proses online pengembangan,

Lebih terperinci

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN WEB DESIGN? Design merupakan hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem solving) www (world wide web) merupakan kumpulan web server

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Kesimpulan Wawancara 7 C Pada sub bab ini akan diuraikan hasil kesimpulan wawancara mengenai perancangan tampilan (interface) e-crm PT.Prime Freight Indonesia, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari komunikasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian. Dalam penelitian ini, jenis desain yang digunakan bersifat penelitian eksploratif.

Lebih terperinci

PEMBUATAN WEBSITE KOPERASI DHANAMAS UNTUK PENGELOLAAN KOPERASI SERBA USAHA

PEMBUATAN WEBSITE KOPERASI DHANAMAS UNTUK PENGELOLAAN KOPERASI SERBA USAHA PEMBUATAN WEBSITE KOPERASI DHANAMAS UNTUK PENGELOLAAN KOPERASI SERBA USAHA Nama : Marenda Deni Pradana NPM : 14111284 Pembimbing : Vega Valentine, S.T., MMSI., M.Sc. PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem penjualan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, perusahaan-perusahaan semakin dituntut dalam memahami dan menggunakan teknologi sebagai alat atau media untuk menjalankan proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai tujuan untuk mengembangkan sistem penjualan dan jasa servis

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai tujuan untuk mengembangkan sistem penjualan dan jasa servis 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan menjalankan usaha di bidang jasa servis dan penjualan sparepart aksesoris motor. CV. PRAKARSA WIBOWO MAKMUR mempunyai tujuan untuk mengembangkan sistem

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Tahap Empat: Crafting The Customer Interface Setelah mengetahui kebutuhan pelanggan yang diperoleh dari tahap tiga sebelumnya dari penggunaan metode Quality Function

Lebih terperinci

DASAR-DASAR WEB DESIGN

DASAR-DASAR WEB DESIGN DASAR-DASAR WEB DESIGN Pengenalan website dan istilah-istilah internet By Reynaldi Wilianata Web Design? Asal Design hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Meningkatnya perekonomian dan pesatnya pertumbuhan bisnis pada era globalisasi di Indonesia saat ini, perusahaan-perusahaan dituntut untuk semakin memahami dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) Kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Kotler dan Amstrong (2004), Marketing adalah suatu proses sosial dan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Kotler dan Amstrong (2004), Marketing adalah suatu proses sosial dan BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Pemasaran Definisi Pemasaran Ebert dan Griffin (2009), Pemasaran adalah suatu aktifitas, serangkaian institusi dan proses menciptakan,menghubungkan, menghadirkan dan menawarkan

Lebih terperinci

Ini Trik Cepat Agar Kamu Bisa Cepat kaya Dari Toko Online

Ini Trik Cepat Agar Kamu Bisa Cepat kaya Dari Toko Online Ini Trik Cepat Agar Kamu Bisa Cepat kaya Dari Toko Online Jika Anda menjalankan sebuah toko online, kadang-kadang perubahan kecil yang Anda lakukan bisa meningkatkan konversi secara keseluruhan. Ada banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internet Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu suatu jaringan yang luas, terdiri dari jaringan komputer yang saling terkoneksi diseluruh penjuru

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat kebutuhan rumah, kebutuhan alat sekolah dan alat kecantikan di kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi sangat besar dan hampir setiap individu sering memanfaatkan teknologi informasi untuk mencari tempat berlibur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat terbuka dengan teknologi baru. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Teori Pemasaran Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar adalah himpunan semua pelanggan potensial yang sama-sama mempunyai kebutuhan atau

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH : MITA PERMATA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

DISUSUN OLEH : MITA PERMATA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STRATEGI MARKETING DALAM E-BUSINESS DISUSUN OLEH : MITA PERMATA 08.11.2313 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 BAB 1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang telah berkembang sampai saat ini, salah satunya adalah internet.

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang telah berkembang sampai saat ini, salah satunya adalah internet. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis saat ini memasuki era persaingan yang sangat ketat, dengan adanya ketidakstabilan ekonomi yang membuat pelaku bisnis menjadi semakin sulit untuk bertahan

Lebih terperinci

Perilaku Konsumen,Layanan Pelanggan dan Iklan

Perilaku Konsumen,Layanan Pelanggan dan Iklan Perilaku Konsumen,Layanan Pelanggan dan Iklan Pembahasan Model Perilaku Konsumen E-Commerce Pelayanan Pelanggan Iklan Model Perilaku Konsumen E-Commerce Karakteristik Individu dari Konsumen Variabel Lingkungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Perkembangan teknologi komputer dalam hal ini internet, sangat. membantu dalam memenuhi kebutuhan informasi tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Perkembangan teknologi komputer dalam hal ini internet, sangat. membantu dalam memenuhi kebutuhan informasi tersebut. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perkembangan dunia usaha sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja, merupakan hal yang sangat penting.

Lebih terperinci

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE FOR X SMK Copyriht by : Rio Widyatmoko,A.Md.Kom MANFAAT PEMASARAN ONLINE MANFAAT PEMASARAN ONLINE a. Melakukan perubahan dengan cepat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu media baru yang telah kita gunakan saat ini adalah media cyber yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu media baru yang telah kita gunakan saat ini adalah media cyber yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu media baru yang telah kita gunakan saat ini adalah media cyber yang kita sebut dengan internet (International Network), internet saat ini sangat menujang

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Sistem Informasi Bisnis 1 Outline Materi Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Proses Bisnis Sistem Informasi Bisnis (e-bisnis) Jenis Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi terutama internet mengalami perkembangan yang pesat terutama di Indonesia. Internet memberikan kemudahan untuk saling bertukar informasi dan

Lebih terperinci

20 Tips CARA MEMPROMOSIKAN TOKO ONLINE. Jejualan

20 Tips CARA MEMPROMOSIKAN TOKO ONLINE. Jejualan 20 Tips CARA MEMPROMOSIKAN TOKO ONLINE Jejualan DaftarIsi Judul Daftar Isi Introduction Isi 1. Berikan Penawaran Awal yang Reguler 2. Gunakan Email Pemasaran untuk Mengingatkan Pelanggan Berbelanja 3.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pelayanan Pelayanan adalah suatu aktivitas ekonomi yang menciptakan nilai lebih (value) dan memberikan manfaat bagi para pelanggan pada tempat dan waktu yang spesifik, dengan

Lebih terperinci

E-COMMERCE: DIGITAL MARKETS, DIGITAL GOODS. Defri Kurniawan, M.Kom

E-COMMERCE: DIGITAL MARKETS, DIGITAL GOODS. Defri Kurniawan, M.Kom E-COMMERCE: DIGITAL MARKETS, DIGITAL GOODS Defri Kurniawan, M.Kom Learning Objectives Menjelaskan fitur unik dari e-commerce, pasar digital, dan barang-barang digital. Menganalisis bagaimana teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan akan sistem informasi mulai dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Perkembangan teknologi juga berpengaruh besar pada perkembangan dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value,

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, satisfaction, perceived service quality, perceived product quality, dan perceived price fairness.

Lebih terperinci

tersalurkan melalui komunitas yang disediakan.

tersalurkan melalui komunitas yang disediakan. 90 alamat email yang telah disetujui dan diijinkan oleh konsumen, perusahaan dapat mengirimkan informasi ke alamat tersebut. Dissolution Apabila perusahaan tidak menjaga hubungan dengan para konsumennya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini telah berkembang dengan pesat. Sehingga memberikan banyak perubahan pada lingkungan usaha dan kehidupan manusia. Teknologi informasi

Lebih terperinci

STMIK MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

STMIK MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 STMIK MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 Abstrak ANALISIS DAN PERANCANGAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT BERBASIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia usaha saat ini sudah menjadikan informasi sebagai pilar penting dalam berjalannya kegiatan operasional suatu perusahaan demi tercapainya

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM/PROGRAM. Dalam merancang situs PT Berdikari Insurance, terdapat faktor-faktor yang

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM/PROGRAM. Dalam merancang situs PT Berdikari Insurance, terdapat faktor-faktor yang 164 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM/PROGRAM 4.1 Crafting the Customer Interface Dalam merancang situs PT Berdikari Insurance, terdapat faktor-faktor yang dipertimbangkan, yang terangkum dalam 7C, yaitu : 4.1.1

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Kuisioner Analisis Perancangan Sistem Penjualan Berbasis Web untuk Pelanggan. Pada Bengkel I-Mechanic

LAMPIRAN. Kuisioner Analisis Perancangan Sistem Penjualan Berbasis Web untuk Pelanggan. Pada Bengkel I-Mechanic L 1 LAMPIRAN Kuisioner Analisis Perancangan Sistem Penjualan Berbasis Web untuk Pelanggan No Pertanyaan 1. Bagaimana biasanya anda melakukan pembelian produk di bengkel I-Mechanic? A. Datang Langsung B.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE Nurrachman 10.12.4349 ECOMMERCE-03 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah karya syarat untuk menjadi ecommerce

Lebih terperinci

BAB I PEMASARAN ONLINE

BAB I PEMASARAN ONLINE BAB I PEMASARAN ONLINE I. PENGERTIAN PEMASARAN ONLINE Pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan memasarkan barang dan jasa agar dapat sampai ke tangan konsumen.pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Internet Menurut (O Brien, 2005) internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah

Lebih terperinci

APA ITU TANGKAPAN PROSPEK?

APA ITU TANGKAPAN PROSPEK? Pemasaran di Internet terkadang sepertinya merupakan tugas yang mustahil. Pemasaran Email adalah saluran relatif sederhana dan sangat efektif, menurut Asosiasi Pemasaran Langsung, setiap satu dolar yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Konsepsi Pemasaran Pengertian dari pemasaran menurut Philip Kotler (Kotler 2006: 6) dibagi menjadi dua aspek yaitu sosial dan manajerial. Definisi sosial lebih

Lebih terperinci

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat DIGITAL MARKETING Pendahuluan Teknologi saat ini telah mulai berubah atau berkembang dari offline menjadi online Konsumen lebih aktif mencari apa yang diinginkan menggunakan media online Konsumen dapat

Lebih terperinci

BAB 11 DISTRIBUSI. Jenis Saluran Pemasaran Online

BAB 11 DISTRIBUSI. Jenis Saluran Pemasaran Online BAB 11 DISTRIBUSI Sebuah saluran distribusi adalah sistem organisasi yang terlibat dalam proses pembuatan suatu produk atau layanan yang tersedia untuk comsumption atau digunakan? Dengan kata lain, saluran

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci