Pengembangan Prototipe Humanreadable Knowledge based dengan Menggunakan Wiki

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengembangan Prototipe Humanreadable Knowledge based dengan Menggunakan Wiki"

Transkripsi

1 Pengembangan Prototipe Humanreadable Knowledge based dengan Menggunakan Wiki Tien Fabrianti Kusumasari Sistem Informasi, STMIK IM tien_kusumasari@yahoo.com Abstrak Pada makalah ini akan membahas mengenai pembuatan prototipe humanreadable knowledge base untuk industri proses dengan studi kasus Pabrik Amonia Kaltim4 PT PKT,Tbk dengan menggunakan wiki. Pembuatan prototipe ini didorong oleh banyaknya pengetahuan pada level operasional di industri proses yang masih bersifat pengalaman sesorang dalam waktu yang sangat lama sehingga mengurangi keefisienan proses produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi literatur, pengumpulan pengetahuan dengan metode wawancara, klasifikasi pengetahuan dengan menggunakan mapping, dan pembentukan knowledge base dengan menggunakan Twiki engine. Kata kunci : knowledge base, knowledge management, wiki, industri proses, tacit knowledge 1 Pendahuluan Lingkungan, organisasi, dan teknologi merupakan faktor yang mempengaruhi tingginya persaingan dalam lingkungan bisnis (Turban, 2004). Perusahaan harus mempunyai respon cepat dalam hal tersebut. Untuk industri proses, salah satu cara untuk menanggapi tingginya persaingan tersebut dengan melakukan penurunan biaya dan efisiensi dalam jalur produksi. Kulitas dan kuantitas produk yang dihasilkan pada industri proses sangat tergantung dari kondisi operasi pabrik yang tergantung dari cara pengoperasian pabrik. Sedangkan pengoperasian pabrik tersebut tergantung pada ketrampilan, pengalaman, dan pengetahuan pegawai pada bagian produksi. Studi kasus yang telah dilakukan pada salah satu pabrik pupuk terbesar di Indonesia menyatakan bahwa pengendalian kondisi operasi pabrik dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan DCS (Distributed Control System). Namun pengoperasian kontroler tersebut tidak seluruhnya dikendalikan secara otomatis. DCS tersebut harus dioperasikan oleh operator berpengalaman agar memperoleh hasil produksi dengan kualitas dan kuantitas yang ditentukan. Pada pabrik yang telah disurvey tersebut untuk menjadi operator yang dapat mengoperasikan DCS diperlukan waktu 12 tahun. Berdasarkan lamanya operator baru sampai menjadi operator senior ruang kendali menyatakan bahwa pengetahuan operator dalam mengoperasikan pabrik diperoleh dari pengalaman. Dokumendokumen dan data-data yang ada kurang berperan dalam pengoperasian pabrik tersebut. Data operasional sehari hari dalam pengoperasian pabrik tidak tercatat secara lengkap, hanya hasil rekaman data dari DCS (Distributed Control System) setiap menit. Sedangkan kejadian-kejadian di lapangan yang menyebabkan shutdown pabrik serta penyelesaiannya tidak tercatat sama sekali. Transfer pengetahuan antar operator dan engineer yang mengoperasikan pabrik hanya terjadi melalui pelatihan dan komunikasi langsung (secara tradisional). Hal tersebut akan membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan seringkali tidak efektif. Jarak antara pengetahuan yang terdokumetasi, operator /engineer yang berpengalaman, dan operator/engineer yang mengoperasikan pabrik cukup jauh. Dengan demikian makalah ini akan membahas upaya untuk memperkecil gap antara engineer/operator yang berpengalaman, dokumentasi yang ada dengan pengoperasian pabrik dengan membuat sebuah knowledge base proses produksi pada industri proses. Tujuan akhir dalam penelitian ini adalah membuat prototipe humanreadable knowledge base untuk proses produksi amonia. Knowledge base tersebut akan menampung pengetahuan-pengetahuan yang bersifat pengaman, dokumentasi, dan data-data literatur. Knowledge base tersebut akan menjadi dasar pegembangan sebuah knowledge management system dalam industri proses. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan malakukan wawancara dengan para pakar operasi proses produksi. Kemudian melakukan analisis dan pengklasifkasian pengetahuan yang ada yang diambil dari pengalaman pegawai, pakar, dokumentasi yang ada, dan literatur. Kemudian dilakukan pemilihan media knowledge base, dan pengembangan knowledge base untuk proses produksi industri amonia. 2 Knowledge Management (KM) Pengetahuan atau knowledge merupakan merupakan pemahaman manusia mengenai bidang tertentu yang telah dipelajari melalui pendidikan dan

2 pengalaman [Awad&Ghaziri, 2003]. Secara alamiah knowledge terbagi atas tacit knowledge (yang ada pada orang) dan explicit knowledge (yang terdokumentasikan) [Suryadi,2005]. Untuk mengeksplisitkan pengetahuan yang ada pada orang dilakukan dengan kodifikasi. Knowledge Management (KM) merupakan proses mengelola pengetahuan organisasi untuk menambah nilai bisnis dan mempertahankan daya saing melalui pembentukan, komunikasi, dan aplikasi pengetahuan [Tiwana, 2002]. Knowledge management juga merupakan kerangka, pola pikir untuk management, termasuk pengalamanpenglaman yang dibangun pada masa lalu (perpustakaan, bank data, orang-orang cerdas) dan membentuk sarana baru untuk mempertukarkan pengetahuan (intranet situs, komunitas praktisi, dan jaringan) [O'dell, 2000]. Banyak definisi mengenai KM, namun pada dasarnya KM mengandung pengetahuan yang dapat digunakan secara umum; melekatkan dan menyimpan pengetahuan dalam proses bisnis, produk, dan jasa; merepresentasikan pengetahuan dalam database dan dokumen; memajukan pertumbuhan pengetahuan melalui budaya organisasi dan insentif; memindahkan dan mempertukarkan pengetahuan di seluruh organisasi; dan menaksir nilai dan dampak pengetahuan dengan teratur [Awad&Ghaziri, 2003]. Proses-proses dalam KM meliputi knowledge creation, knowledge collection atau knowledge capture, knowledge organization, knowledge refinement, knowledge dissemination, dan maintenance [Awad&Ghaziri,2003]. Proses-proses tersebut akan berlangsung terus menerus membentuk suatu siklus hidup yang disebut dengan Knowledge Management Life Cycle. Secara konseptual hubungan antara organisasi berpengetahuan (knowledge organization) dengan proses KM diilustrasikan pada Gambar 1. Knowledge organization ini merupakan tempat dimana orangorang saling mempertukarkan pengetahuan berbagai area fungsional dalam organisasi dengan menggunakan teknologi serta proses yang telah ditentukan [Awad&Ghaziri,2003]. Fase-fase proses pada KM life cycle terbagi creation, capturing, organizing, refining, dan transfer. Pada fase creating merupakan fase penciptaan pengetahuan baru (inovasi) baik dari suatu penelitian maupun kejadian tertentu. Fase capturing merupakan fase pengumpulan dan penangkapan pengetahuan yang terdokumentasikan (explicit knowledge) maupun yang tidak terdokumentasikan (tacit knowledge). Kemudian dilanjutkan dengan fase organizing, yang merupakan fase pengorganisasian pengetahuan agar mudah diambil dan digunakan kembali. Metode-metode pengorganisasian pengetahuan dapat dilakukan dengan indexing, clustering, cataloging, filtering, codifying, ontology, dan lainlain. Setelah diorganisasikan, kemudian menuju fase refining, dimana pengetahuan yang terorganisasi diperhalus misalnya dengan mining. Fase transfer/disseminate yaitu merupakan fase mempertukarkan pengetahuan dengan tutorial atau panduan. Gambar 1 Knowledge organization [Awad&Ghaziri,2003] Knowledge Management System (KMS) merupakan sistem untuk mengelola pengetahuan dalam organisasi, yang mendukung pembuatan (creation), penangkapan (capturing), penyimpanan (storing), dan penyebaran (dissemination) pengetahuan. Dengan kata lain KM system ini membantu mengelola pengetahuan dengan menggunakan teknologi untuk melakukan prosesproses knowledge management. 3 Knowledge Based Hasil dari proses-proses dalam KM yaitu creation, capturing, organizing, dan refining pengetahuan dituangkan dalam suatu repositori pengetahuan. Repositori ini dalam sistem KM disebut dengan Knowledge base (KB). Knowledge base merupakan jenis database yang khusus digunakan untuk knowledge management. Knowledge base tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasi, dan mencari ulang suatu pengetahuan dengan menggunakan komputer dan jaringan. Gambar 2 merupakan contoh dari struktur knowledge base dalam suatu kegiatan knowledge management. Knowledge base ini dikategorikan menjadi dua tipe, yaitu machinereadable knowledge base dan humanreadable knowledge base. Machinereadable knowledge base merupakan basis data untuk menyimpan pengetahuan dalam komputer dalam bentuk yang mudah dibaca (oleh manusia) untuk deduksi permasalahan secara otomatis. Knowledge base ini terdiri dari sekumpulan data dalam bentuk aturan yang mendeskripsikan domain pengetahuan yang dimaksud dalam logika komputer. Dalam hal ini akan digunakan logika seperti konjungsi, disjungsi, implikasi, dan negasi. Humanreadable knowledge base merupakan basis data yang didesain agar orangorang dapat

3 mencari ulang dan menggunakan kembali isi dari pengetahuan untuk tujuan pelatihan. Pada umumnya knowledge base ini digunakan untuk menangkap pengetahuan eksplisit dari organisasi, termasuk untuk troubleshooting, artikel, makalah, manual, dan lainlain. Manfaat utama dari knowledge base ini adalah untuk membantu user dalam mencari solusi yang ada terhadap masalah yang sedang dihadapi user. Aspek terpenting dari knowledge base adalah kualitas informasi dalam knowledge base tersebut. Selain itu knowledge base juga harus dijaga agar tetap up to date, sistem information retrieval (seperti search engine), dan didesain dengan format dan struktur klasifikasi. Beberapa knowledge base memiliki komponen artificial intelligence. Jenis knowledge base ini dapat memberikan saran/solusi terhadap suatu permasalahan berdasarkan umpan balik dari user. Gambar 3 Kebertahanan Wiki Pada Perusahaan [Majchrzak,Wagner,Yates, 2005] Penelitian mengenai penggunaan wiki dalam perusahaan telah dilakukan oleh Ann Majchrzak, Christian Wagner, Dave Yates (Denmark) pada tahun Penelitian tersebut menghasilkan survey mengenai seberapa dapat bertahannya wiki pada 168 perusahaan responden (pengguna wiki). Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa wiki dapat bertahan dalam beberapa lama dan aktif digunakan dan semakin lama wiki bertahan dalam perusahaan, partisipasi user semakin meningkat. Gambar 3 dan Gambar 4 merupakan hasil survey Ann Majchrzak, Christian Wagner, Dave Yates (Denmark) pada tahun Gambar 4 Partisipasi User dalam Wiki [Majchrzak,Wagner,Yates, 2005] 4 Mesin Wiki Gambar 2 Struktur Knowledge Based Wiki merupakan sekumpulan halamanhalaman web yang didesain agar dapat diakses setiap orang sehingga masing-masing orang tersebut dapat berkontribusi atau memodifikasi isi dari halaman web tersebut, dengan menggunakan bahasa yang sederhana [Wikipedia]. Adapun kegunaan wiki tersebut adalah untuk membuat web kolaboratif dan untuk website umum (sosial). Contohnya ensiklopedia kolaboratif Wikipedia yang dikenal sebagai wiki. Wiki juga digunakan dalam dunia bisnis untuk memberikan layanan knowledge management yang efektif melalui intranet. 5 Perancangan Knowledge Based Operasional Industri Proses Dalam makalah ini akan dibahas pembuatan prototype humanreadable knowledge base dengan mengambil kasus pada industri proses : Pabrik Amonia Kaltim4 di PKT pada unit primary reformer. Metode penelitian dalam menyelesaiakan penelitian ini dimulai dengan studi literatur mengenai domain proses industri kimia khususnya pabrik amonia. Studi literatur ini dilakukan agar penulis mempunyai gambaran mengenai domain industri proses kimia. Kemudian dilanjutkan ke tahap pengumpulan pengetahuan. Pengetahuan ini ada yang telah terdokumentasikan dan ada yang masih berupa tacit knowledge. Untuk pengetahuan yang tak terdokumentasikan diambil dengan cara melakukan wawancara pada sejumlah operator dan pendapat pakar pada pengopersaian Pabrik Amonia Kaltim4 di PKT. Informasi hasil wawancara dengan para operator dan pakar di Pabrik Amonia Kaltim4 PKT (yang disebut dengan tacit knowledge) divalidasi oleh pakar yang kemudian diolah menjadi explicit knowledge. Pengolahan tacit knowledge menjadi

4 explicit knowledge dengan menggunakan kodifikasi pengetahuan. Kodifikasi ini membuat bentuk dan struktur pengetahuan, dengan menggunakan map. Setelah proses klasifikasi, pengetahuan mengenai pengoperasian pabrik ammonia disusunlah knowledge base dengan menggunakan wiki engine agar pengetahuan tersebut dapat diambil dan digunakan untuk kepentingan operasional dan managemen Pabrik Amonia Kaltim4 PKT. Knowledge base tersebut merupakan prototipe awal yang akan digunakan untuk mengumpulkan pengetahuan tacit yang berikutnya. Pengetahuan yang belum ada dalam prototipe tersebut dapat ditambahkan dengan cepat setelah sesi wawancara berikutnya. Terakhir hasil prototipe knowledge base divalidasi oleh pakar dari PKT dan pakar dari industri. 5.1 Pengumpulan Pengetahuan (knowledge caption) Pengetahuan mengenai pengoperasian pabrik amonia di Pabrik Amonia Kaltim4 PKT terdiri dari pengetahuan yang telah terdokumentasikan dan yang belum terdokumentasikan (pengetahuan tacit). Pengetahuan yang terdokumentasikan ini meliputi dokumen mengenai pengoperasian pabrik, peralatan pabrik, dan sistem instrumentasi pabrik. Yang dimaksudkan sistem instrumentasi pabrik merupakan dokumen mengenai sistem pengendalian yang terinstal di Pabrik Amonia Kaltim4 PKT. Pengetahuan tacit dalam hal ini merupakan pengetahuan pengoperasian pabrik yang dimiliki oleh para pegawai Pabrik Amonia Kaltim4 PKT yang telah lama bekerja mengoperasikan pabrik tersebut. Pengalaman dalam mengoperasikan pabrik ini berupa kasuskasus dan penyelesaiannya serta halhal prosedural yang tidak tercantum dalam Standarrd Operating Procedure (SOP) pabrik. Pengetauan tacit diperoleh dari wawancara manager produksi, senior engineer, dan operator. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan lima tahap. Pembagian ini berdasarkan topic wawancara dan narasumbernya. 5.2 Kodifikasi Pengetahuan Pada tahap ketiga dari pembangunan knowledge base adalah knowledge codification. Pendekatan yang digunakan dalam membangun knowledge base ini adalah rapid prototyping, sehingga pengetahuan yang telah terkumpul baik yang telah terdokumenasikan maupun yang belum terdokumentasikan dilakukan kodifikasi. Kodifikasi pada penelitiani ini yaitu menentukan domain pengetahuan, identifikasi pengetahuan yang ada dalam domain tersebut, mengevaluasi pengetahuan yang ada, melakukan klasifikasi pengetahuan, memvalidasi klasifikasi pengetahuan, dan yang terakhir menentukan medium kodifikasi. Klasifikasi pengetahuan mengenai domain operasional unit primary reformer pada pabrik amonia berdasarkan peralatan proses dan operasional pabrik. Klasifikasi yang telah dibuat divalidasi oleh pakar industri kimia. Validasi diperlukan untuk menghindari kesalahan pemahaman terhadap domain pengetahuan mengenai operasional pabrik amonia khususnya unit primary reformer. Gambar 5 Klasifikasi berdasarkan peralatan pabrik ammonia Gambar 6 Pemetaan Operasi Primary Reformer Medium kodifikasi yang sesuai dengan domain pengetahuan operasional pabrik adalah mapping, karena mapping ini penyederhanaan pengetahuan yang komplek. Klasifikasi pengetahuan mengenai peralatan pabrik amonia dapat dilihat pada Gambar 5. Sedangkan klasifikasi berdasarkan operasional pabrik ammonia secara keseluruhan adalah start up, normal, dan shut down. Operasional pada unit

5 primary reformer ini melibatkan unit yang lain seperti telah disebutkan diatas, yaitu unit NG compressor dan unit desulfurisasi. Mapping operasional primary reformer pabrik amonia dapat dilihat pada Gambar Prototipe Knowledge Base Pengetahuan yang telah terstruktur dari tahap sebelumnya (tahap kodifikasi) dimasukkan dalam media agar mudah digunakan kembali, diupdate, dipertukarkan, serta didistribusikan. Dengan menggunakan suatu engine yang berbasis web, knowledge base tersebut akan mudah dicari, diakses oleh semua orang, direvisi oleh berbagai pihak tanpa kehilangan informasi sebelumnya, dan tersedia setiap saat. Engine knowledge base tersebut membutuhkan infrastruktur intranet, computer server, dan komputer klien untuk mengakses informasi dari knowledge base tersebut. Di dunia ini banyak terdapat engine knowledge base yang "open source" dan bebas digunakan oleh umum. Berdasarkan wawancara dengan praktisi di industri kimia, pada umumnya industri kimia membutuhkan knowledge base sebagai berikut : 1. dapat diakses oleh banyak klien, 2. isi pengetahuan dapat di cari ulang (searching) 3. isi pengetahuan dapat direvisi (ditambah atau dikurangi) setiap saat, 4. terdapat historical terhadap perubahan isi pengetahuan beserta daftar user yang telah melakukan revisi tersebut, 5. aplikasi dapat mengupload file, image, dan animasi (flash) 6. aplikasi menyediakan fasilitas perhitungan matematis (spreadsheet) sederhana, dan 7. aplikasi dapat menyediakan fasilitas untuk membuat tabel, grafik, 8. menulis formula matematika serta menulis persamaan reaksi. Dengan melihat permintaan tersebut, penulis akan menggunakan engine knowledge base : wiki engine. Pemilihan wiki engine yang memenuhi kriteria kebutuhan diatas dapat menggunakan wiki matrix atau wiki choicetree untuk membandingkan fiturfitur yang dimiliki masingmasing wiki engine. Perbandingan wiki engine dengan menggunakan wiki matrix dan wiki choicetree. Hasil dari perbandingan wiki open source yang ada, yang memenuhi kebutuhan industri kimia adalah Twiki.Implementasi prototype knowledge base pada proses produksi ammonia pada Twiki terdiri dari beberapa fungsi, antara lain SOP, dokumen instrumentasi dan pengendalian pabrik, kalkulasi proses produksi, gambar diagram proses. Adapun salah satu contoh tampilan dapat dilihat pada Gambar 7. 6 Pembahasan Knowledge base yang dihasilkan dapat digunakan industri kimia sebagai repositori pengetahuan dan sarana untuk melakukan knowledge management process dalam rangka peningkatan efisiensi pabrik. Knowledge base dengan menggunakan engine wiki merupakan cikal bakal dalam pembanguanan knowledge management. Adapun keunggulan knowledge base ini adalah sebagai knowledge creation, knowledge capture, knowledge organize, knowledge sharing, dan knowledge transfer. Namun knowledge base dengan menggunakan mesin wiki ini sangat tergantung pada partisipasi pengguna, tidak terdapat aliran kerja dalam hal dokumentasi, tidak dapat memberikan deduksi permasalahan, dan isi web tidak terstruktur. Adapun manfaat wiki dalam tesis ini yang berhubungan dengan operasional pabrik adalah meningkatkan efisiensi pabrik sehingga target produksi perusahaan tercapai. Peningkatan efisiensi pabrik ini diperoleh dari semangkin pendeknya waktu penyelesaian masalah operasional pabrik, karena pengetahuan mengenai operasional dapat dicari dengan mudah. Selain itu knowledge base ini juga dapat digunakan sebagai transfer pengetahuan dengan cepat antar operator dan engineer, sehingga kompentensi mereka dalam pengoperasian pabrik meningkat. Knowledge base juga dapat dipakai sebagai alat kolaborasi untuk merumuskan metode pengoperasian pabrik yang efisien. Knowledge base juga memberikan manfaat bagi organisasi dalam mengidentifikasikan peluang bisnis baru. Bisnis baru ini dapat tercipta dari kreatifitas para pekerja yang tertuang dalam knowledge base. Knowledge base tentang operasi unit primary reformer pabrik amonia ini dapat dikembangkan pada unit-unit peraltan proses yang lainnya. Bahkan dapat juga dikembangkan untuk operasional pabrik urea di PT Pupuk Kaltim pada khususnya dan industri kimia pada umumnya. Struktur penulisan dan klasifikasi pengetahuan yang telah dibuat penulis telah memperhitungkan pengembangan pengetahuan operasi seluseruh pabrik amonia. Gambar 7 Tampilan Seksi Reformer (SOP)

6 7 Kesimpulan Penelitian mengenai pembuatan prototipe human readable knowledge base dengan menggunakan wiki engine mengambil kasus operasi unit primary reformer, Pabrik Amonia Kaltim 4 PT Pupuk Kaltim dilakukan dengan pendekatan rapid prototyping. Knowledge base dibuat dengan tahapan knowledge capture, knowledge codification, dan kemudian pembuatan knowledge base. Knowledge base dengan menggunakan engine wiki merupakan cikal bakal dalam pembanguanan knowledge management. KB operasi pabrik amonia merupakan teknologi untuk melakukan prosesproses KM, yaitu knowledge creation, knowledge capture, knowledge organize, knowledge sharing, dan knowledge transfer. Prototipe tersebut dapat diimplementasikan dan digunakan untuk membantu pada bagian operasional pabrik, namun masih perlu disempurnakan sampai semua unit operasional dalam pabrik amonia. Hal tersebut harus dilakukan karena pengoperasian masingmasing unit dalam pabrik amonia merupakan satu kesatuan. Daftar Pustaka [1] Awad, Elias M. & Ghaziri, Hasan M. (2003), Knowledge Management, New Jersey,Person Education. Inc,. [2] Barcley & Murray (1997), What is Knowledge Management?, Knowledge Praxis, ess. diakses pada tanggal 6 September 2007 pukul 18:38 WIB. [3] Buku Petunjuk Operasi Pabrik Amonia Kaltim4 (2002). PT Pupuk kalimantan Timur, Tbk.Bontang. [4] Dokumen Pendukung Operasi Pabrik Amonia Kaltim4 (Volume1) : Master Logic Diagram, Interlock Logic Diagram, Loop Scheme Diagram, and Instrumentation Set Point List (2002), PT Pupuk kalimantan Timur, Tbk., Bontang. [5] Dokumen Pendukung Operasi Pabrik Amonia Kaltim4 (Volume2) : Data Sheets Equipment & Control Valve (2002), PT Pupuk kalimantan Timur,Tbk, Bontang. [6] Jetter, Antoin. dkk (2006), Knowledge Integration : The Practice of Knowledge Management in Small and Medium Enterprises, Springer. [7] Halliday, Kelly, McMurray, Morrow (2007), KnowledgeElicitation, /intsys/0203/abdom/knowledgeelicitation.html, diakses pada tanggal 21 September 2007 pukul13:33 WIB. [8] Majchrzak, Ann; Wagner, Christian; dan Yates Dave (2005), Corporate Wiki Users: Results of a Survey. p99.pdf diakses pada tanggal 14 Mei 2008 pukul 11:45 WIB. [9] Malhotra, Yogest (2002), Knowledge Codification and Coordination, e4.pdf diakses pada tanggal 14 Maret 2008 pukul 9:11 WIB. [10] Marwick. A.D (2001), Knowledge Management Technology, IBM System Journal, Vol 40, No.4. [11] IntheNewsArticles/DowChemical.html diakses pada tanggal 25 Mei 2008 pukul 20:54 WIB. [12] Nonaka. Ikujiro & Konno. Noboru (1998), The Concept of "Ba" : Building a Foundation For Knowledge Creation, California Management Review,Vol 40, No.3. [13] Piping & Instrumentation Diagram (P&I D) Pabrik Amonia Kaltim4 (2002). PT Pupuk kalimantan Timur, Tbk. [14] Reingruber. Michael (2006), Capturing Tacit Knowledge, diakses pada tanggal 11 Maret 2008 pukul 19:43WIB. [15] Salim. Agus (2007), Penelitian Deskriptif Interpretatif, Karya Tulis Ilmiah Online, Direktorat Profesi Pendidikan, Department Pendidikan Nasional. [16] Suryadi, Kadarsah (2005), Slide Kuliah : Managemen Pengetahuan.Laboratorium Sistem Informasi dan Keputusan, Program Studi Teknik Industri. [17] Tiwana. Amrid (2002), Knowledge Management Toolkit, The :Orchestrating IT, Strategy, and Knowledge Platforms, 2nd ed, Prentice Hall. [18] Turban, McLean, Wetherbe (2004), Information Technology for Management, 4th ed, John Wiley & Sons, Inc. [19] Twiki 4.2, twiki.org diakses pada tanggal 5 Mei 2008 pukul 10:35 WIB [20] Twiki feature, diakses pada tanggal 5 Mei 2008 pukul 10:45WIB. [21] WikiChoicetree, diakses pada tanggal 5 Mei 2008 pukul 10:35 WIB [22] Widodo, Surachmad W (2007), Formulasi Sistematika Knowledge based Engineering Untuk Penanganan Pernmasalahan Proses Dengan Studi Kasus Reaktor Urea Pabrik Kaltim1PKT, Buku Tesis S2 Magister Teknik Kimia. Institut Teknologi Bandung, 1213.

BAB I Pendahuluan. Latar Belakang. Kondisi Operasi Pabrik PT Pupuk Kaltim

BAB I Pendahuluan. Latar Belakang. Kondisi Operasi Pabrik PT Pupuk Kaltim BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Era globalisasi ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat tersebut maka setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB V Kajian Penerapan Knowledge Base

BAB V Kajian Penerapan Knowledge Base BAB V Kajian Penerapan Knowledge Base V.1 Knowledge Base Dalam Knowledge Management Knowledge base operasi pabrik amonia yang dihasilkan dalam tesis ini merupakan hasil dari proses knowledge capture dan

Lebih terperinci

BAB IV Pembangunan Knowledge Base

BAB IV Pembangunan Knowledge Base BAB IV Pembangunan Knowledge Base Pembangunan knowledge base dalam penelitian tesis ini dilakukan dengan pendekatan "rapid prototyping". Oleh karena itu setelah pengetahuan yang diperoleh dari dokumentasi

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN WIKI PADA PT PUPUK KALTIM TESIS. Oleh. Tien Fabrianti Kusumasari

KNOWLEDGE MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN WIKI PADA PT PUPUK KALTIM TESIS. Oleh. Tien Fabrianti Kusumasari PEMBANGUNAN KNOWLEDGE BASE MENUJU KNOWLEDGE MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN WIKI PADA PT PUPUK KALTIM TESIS Penelitian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

BAB II Dasar Teori. II.1 Pendahuluan

BAB II Dasar Teori. II.1 Pendahuluan BAB II Dasar Teori II.1 Pendahuluan Pada pembahasan mengenai teori yang berkaitan tentang pembangunan knowledge base menuju knowledge management. Terlebih dahulu akan dibahas mengenai pengertian knowledge

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan juga merupakan sumber daya yang strategis untuk semua tipe

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan juga merupakan sumber daya yang strategis untuk semua tipe BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan saat ini diakui sebagai aset penting yang harus dimiliki bersama dengan sumber daya tradisional lainnya seperti uang dan bahan baku [1]. Pengetahuan juga

Lebih terperinci

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Judul Matakuliah Bobot Matakuliah Kode Matakuliah : Management : 3 SKS : Deskripsi Matakuliah Kompetensi Umum Text Book Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini perkembangan teknologi informasi (IT) telah berkembang dengan pesat, dengan banyak membawa perubahan-perubahan besar yang berpengaruh pada dunia bisnis.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Knowledge Management System Pada point ini membahas mengenai landasan teori knowledge management system yang akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan penulisan ini. 2.1.1.

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penangkapan dan Kodifikasi Pengetahuan. Rani Puspita D, M.Kom

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penangkapan dan Kodifikasi Pengetahuan. Rani Puspita D, M.Kom KNOWLEDGE MANAGEMENT Penangkapan dan Kodifikasi Pengetahuan Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Memahami konsep dasar mengenai penangkapan dan kodifikasi pengetahuan. Mengetahui teknik-teknik untuk

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN APLIKASI WEB INTRANET SEBAGAI SARANA IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR

ANALISIS DAN DESAIN APLIKASI WEB INTRANET SEBAGAI SARANA IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR ANALISIS DAN DESAIN APLIKASI WEB INTRANET SEBAGAI SARANA IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR Anis Hidayah dan Fajar Baskoro Manajemen Teknologi Informasi Program

Lebih terperinci

Perancangan Cetak Biru Teknologi Informasi

Perancangan Cetak Biru Teknologi Informasi Perancangan Cetak Biru Teknologi Informasi Budi Daryatmo STMIK MDP Palembang budi_daryatmo@yahoo.com Abstrak: Pengelolaan TI perlu direncanakan dan dituangkan dalam bentuk cetak biru TI sehingga organisasi

Lebih terperinci

KERANGKA PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERPUSTAKAAN TRADISIONAL MENUJU PERPUSTAKAAN DIGITAL

KERANGKA PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERPUSTAKAAN TRADISIONAL MENUJU PERPUSTAKAAN DIGITAL KERANGKA PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERPUSTAKAAN TRADISIONAL MENUJU PERPUSTAKAAN DIGITAL Nina Sevani* ABSTRACT Perpustakaan dengan segala aset yang ada di dalamnya, seperti infrastruktur, pustakawan

Lebih terperinci

MODEL SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING PROSES REAKTOR UREA DENGAN CLIPS

MODEL SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING PROSES REAKTOR UREA DENGAN CLIPS BAB VII MODEL SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING PROSES REAKTOR UREA DENGAN CLIPS VII.1 Pendahuluan Tujuan pada bab ini adalah membuat suatu contoh aplikasi sistem berbasis pengetahuan untuk membantu dalam troubleshooting

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA KLPM-PTS: PEMBENTUKAN SHARING CULTURE ANTAR ANGGOTA KLPM-PTS DI INDONESIA

IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA KLPM-PTS: PEMBENTUKAN SHARING CULTURE ANTAR ANGGOTA KLPM-PTS DI INDONESIA IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA KLPM-PTS: PEMBENTUKAN SHARING CULTURE ANTAR ANGGOTA KLPM-PTS DI INDONESIA Maryani Computerized Accounting Department, School of Information Systems, Binus University

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Data, Informasi Dan Knowledge Management Organisasi harus memiliki sistem pengelolaan pengetahuan yang baik untuk menghasilkan knowledge yang berkualitas dan berguna

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. IV.2 Komponen Knowledge Management System Framework

BAB IV PERANCANGAN. IV.2 Komponen Knowledge Management System Framework BAB IV PERANCANGAN Pada bab ini dipaparkan rancangan KMS framework dengan fokus pada manusia pada organisasi pembelajar beserta penjelasan mengenai komponen-komponen yang terdapat pada framework tersebut,

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE

BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE Pada bab ini akan dibahas hasil dari perencanaan dan analisis pengembangan Moxie. Moxie merupakan sebuah knowledge library yang dikembangkan dengan studi kasus yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas merupakan intuisi akademis yang memiliki karakteristik yang sama dengan organisasi pembelajaran. Dimana dalam organisasi ini banyak subsub kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Pengertian Knowledge Secara umum, terdapat dua jenis pengetahuan yaitu pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit. Pengetahuan tacit adalah pengetahuan

Lebih terperinci

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI Veronika Dewi Puspitayani dan Aris Tjahyanto Program Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

KONSEP TAHAPAN PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR DI PABRIK UREA

KONSEP TAHAPAN PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR DI PABRIK UREA BAB VIII KONSEP TAHAPAN PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR DI PABRIK UREA VIII.1 Pendahuluan Pada bab sebelumnya telah dibuat dan diuraikan pembahasan sebuah model sistem pakar panduan troubleshooting

Lebih terperinci

Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ

Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ Dimas Setiawan 1, Dana Indra Sensuse 2 1,2 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Kampus UI Depok Indonesia 1 dimas_setiawan.mailbox@yahoo.com

Lebih terperinci

Tabel I.1. Kapasitas produksi pabrik PT. Pupuk Kaltim dalam ton per tahun [PT.Pupuk Kalimantan Timur, 2006]

Tabel I.1. Kapasitas produksi pabrik PT. Pupuk Kaltim dalam ton per tahun [PT.Pupuk Kalimantan Timur, 2006] BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tersedianya sumber daya migas yang potensial sebagai bahan baku merupakan faktor penting untuk tumbuh dan berkembangnya industri petrokimia yang produknya selain memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan

Lebih terperinci

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) People Process Technology 1

Lebih terperinci

21/09/2011. Pertemuan 1

21/09/2011. Pertemuan 1 Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi j p g g (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) 1 People Process Technology

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh :

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh : KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI Disusun sebagai tugas paper MK. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan (TOMP) pada Kelas E35-Bogor. 22-Januari 2011 Oleh : Hary Purnama

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Siklus Knowledge Management. Pertemuan 2

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Siklus Knowledge Management. Pertemuan 2 KNOWLEDGE MANAGEMENT Pertemuan 2 : Siklus Knowledge Management Pertemuan 2 Rani Puspita D, M.Kom KM yang efektif mensyaratkan organisasi untuk mengidentifikasi, menghasilkan, memperoleh, menyebar dan menangkap

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Perangkat Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Tools) Rani Puspita D, M.Kom

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Perangkat Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Tools) Rani Puspita D, M.Kom KNOWLEDGE MANAGEMENT Perangkat Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Tools) Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Agar mahasiswa mengerti perangkat manajemen pengetahuan apa saja yang dapat diterapkan

Lebih terperinci

PERANGKAT MANAJEMEN PENGETAHUAN

PERANGKAT MANAJEMEN PENGETAHUAN PERANGKAT MANAJEMEN PENGETAHUAN Pertemuan 8 PENDAHULUAN Teknologi digunakan untuk memfasilitasi komunikasi, kolaborasi, dan manajemen konten untuk penangkapan, berbagi, penyebaran, dan aplikasi pengetahuan

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISA KEBUTUHAN PENGGUNA PADA SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT (KM)

KUESIONER ANALISA KEBUTUHAN PENGGUNA PADA SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT (KM) KUESIONER ANALISA KEBUTUHAN PENGGUNA PADA SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT (KM) No.Form:... Kepada Yth. Para Responden Bersama ini kami mohon bantuan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian yang sedang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem dan teknologi informasi sebagai aspek teknis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem dan teknologi informasi sebagai aspek teknis dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem dan teknologi informasi sebagai aspek teknis dalam pengembangan berbagai aplikasi dan mekanisme berbasis informasi memberikan new core competency dalam penerapannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT United Tractors,Tbk perwakilan Bandung merupakan distributor peralatan berat terbesar dan terkemuka di Indonesia, menyediakan produk-produk dari merek ternama

Lebih terperinci

Knowledge Management Tools

Knowledge Management Tools Knowledge Management Tools Ada beberapa faktor yang dapat memotivasi sebuah organisasi untuk membentuk manajemen formal dan pengetahuan sistematis, termasuk keinginan atau kebutuhan untuk : i. mendapatkan

Lebih terperinci

Manajemen Pengetahuan Knowledge Management

Manajemen Pengetahuan Knowledge Management Manajemen Pengetahuan Knowledge Management Adalah Sistem yang memungkinkan perusahaan menyerap PENGETAHUAN, PENGALAMAN, dan KREATIVITAS para staffnya untuk perbaikan Perusahaan. (Davidson & Philip Voss,

Lebih terperinci

Pengantar Basis Data

Pengantar Basis Data Pengantar Basis Data 2 Pengantar Kuliah Basis Data (Database) Ilmu Database Teori Database Belajar bagaimana cara merancang suatu konsep database Pemrograman Database Cursor/Recordset Operasi database

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA PADA PROSES PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA

PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA PADA PROSES PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA PADA PROSES PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA Djoko Purnomo, Fajar Baskoro Magister Manajemen Teknologi - Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir pemerintah menerapkan kebijakan zero growth dalam alokasi penerimaan pegawai negeri sipil [1]. Zero Growth merupakan kebijakan pengembangan

Lebih terperinci

Penerapan Knowledge Management System Berbasis Website CMS pada Divisi Produksi CV. Indotai Pratama Jaya

Penerapan Knowledge Management System Berbasis Website CMS pada Divisi Produksi CV. Indotai Pratama Jaya Penerapan Knowledge Management System Berbasis Website CMS pada Divisi Produksi CV. Indotai Pratama Jaya Tanti Kristanti, Niko Pamela Jurusan S1 Sistem Informasi Falkutas Teknologi Informasi Universitas

Lebih terperinci

Taryana Suryana. M.Kom

Taryana Suryana. M.Kom Knowledge Management Taryana Suryana. M.Kom taryanarx@yahoo.com http://kuliahonline.unikom.ac.id 1 Pendahuluan Knowledege dapat didefinisikan sebagai pemahaman terhadap sesuatu melalui proses atau pengalaman

Lebih terperinci

01/10/2010. Pertemuan 4

01/10/2010. Pertemuan 4 Pertemuan 4 Tahap pertama dalam siklus KM Terintegrasi Menangkap atau mengekstrak pengetahuan tacit Mengorganisasi atau mengkodekan pengetahuan explicit Perlu dibedakan antara menangkap/identifikasi pengetahuan

Lebih terperinci

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG)

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG) MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG) Andreas Eko Wijaya Program Studi Teknik Informatika, STMIK

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR

BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 3.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan

Lebih terperinci

Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer

Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer Dunamis Organization Services Berdiri sejak tahun 1991, Dunamis merupakan mitra berlisensi dari FranklinCovey - sebuah organisasi global yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI

PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI Edo Agung Wibowo Rendi Saputro, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Magister Management Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Wisesa Consulting Indonesia (WISECON) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Information Technology. Dimana perusahaan ini memberikan solusi sistem bisnis

Lebih terperinci

TEMU KEMBALI KOLEKSI DIGITAL (FORMAT VIDEO) SEBAGAI TRANSFORMASI DAN PENGETAUAN. Tri Sagirani Perpustakaan STMIK Surabaya tri.sagirani@gmail.

TEMU KEMBALI KOLEKSI DIGITAL (FORMAT VIDEO) SEBAGAI TRANSFORMASI DAN PENGETAUAN. Tri Sagirani Perpustakaan STMIK Surabaya tri.sagirani@gmail. TEMU KEMBALI KOLEKSI DIGITAL (FORMAT VIDEO) SEBAGAI TRANSFORMASI DAN PENGETAUAN Tri Sagirani Perpustakaan STMIK Surabaya tri.sagirani@gmail.com ABSTRAK Salah satu layanan yang dilakukan oleh pengelola

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1Februari 2016 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : Xx halaman Mata Kuliah : Knowledge

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PONDOK PESANTREN

ANALISIS SWOT KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PONDOK PESANTREN ISSN 693-7945 Vol VIII No April 207 ANALISIS SWOT KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PONDOK PESANTREN Oleh : Mukhsin ), Fauzi Rahman 2) Fakultas Teknik Universitas Wiralodra, Jawa Barat 2 Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Pertemuan 6. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 6. Tujuan Pembelajaran Penangkapan dan Kodifikasi Pengetahuan Pertemuan 6 Tujuan Pembelajaran 1. Mengenali konsep dan terminologi dasar yang berkaitan dengan penangkapan dan kodifikasi pengetahuan 2. Mengetahui teknik teknik

Lebih terperinci

Aplikasi Pengetahuan

Aplikasi Pengetahuan Aplikasi Pengetahuan Pertemuan 6 Tujuan yang ingin dicapai KM: 1. Penggunaan kembali (reuse) pengetahuan untuk efisiensi 2. Inovasi untuk melakukan hal-hal secara lebih efektif 1 Esensi Pengetahuan Inti

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN MOXIE

BAB V PERANCANGAN MOXIE BAB V PERANCANGAN MOXIE Bab ini berisi penjabaran dari hasil perancangan Moxie. Pembahasan pada bab ini mencakup perancangan arsitektur dan model skenario untuk Moxie. Model skenario merupakan produk dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Knowledge Knowledge bukan hanya pengetahuan, menurut Thomas Davenport dan Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut : "Knowledge merupakan campuran dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jumlah Mesin Bagian Online Produksi Key Facility

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jumlah Mesin Bagian Online Produksi Key Facility BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Manufaktur merupakan suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan, dan tenaga kerja dalam suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011 APLIKASI PEMBELAJARAN DAN NILAI BERBASIS WEB PADA SMP YSP PUSRI PALEMBANG Richa Rusmawati 2007240117 Rully

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya pengetahuan dan teknologi menyebabkan perusahaan harus terus mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat meningkatkan keunggulan kompetitif.

Lebih terperinci

Database bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari data yang tersimpan dan diatur atau

Database bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari data yang tersimpan dan diatur atau DATA BASE Database bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari data yang tersimpan dan diatur atau diorganisasikan sehingga data tersebut bisa diambil atau dicari dengan mudah dan efisien. Sebagai contoh

Lebih terperinci

DESAIN MEKANISME PERENCANAAN AUDIT UNTUK MEMBENTUK REPOSITORI DATA DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN PENGETAHUAN

DESAIN MEKANISME PERENCANAAN AUDIT UNTUK MEMBENTUK REPOSITORI DATA DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN PENGETAHUAN DESAIN MEKANISME PERENCANAAN AUDIT UNTUK MEMBENTUK REPOSITORI DATA DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN PENGETAHUAN Pratomo Hadi 1), Ahmad Affandi 2), Daniel Oranova S 3) 1) Teknik Elektro Telematika, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pengetahuan Manajemen pengetahuan berfungsi mewujudkan bagaimana suatu organisasi dapat meningkatkan sumber daya informasi serta pengetahuannya dengan mencari, mengingat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PERKEMBANGAN ANAK BERBASIS MOBILE HANDPHONE

IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PERKEMBANGAN ANAK BERBASIS MOBILE HANDPHONE IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PERKEMBANGAN ANAK BERBASIS MOBILE HANDPHONE Marganda Simarmata [1], Dahlan Abdullah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu teknik yang banyak diminati perusahaan untuk mengelola asset pengetahuannya. Hal ini terjadi

Lebih terperinci

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 3, NO.1 JUNI 2015

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 3, NO.1 JUNI 2015 KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA DIVISI LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN DISHUBKOMINFO KOTA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE SPESIFIC ACTION DAN PENDEKATAN AFTER ACTION REVIEW BERBASIS WEB DAN MOBILE APPLICATION

Lebih terperinci

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC)

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) 1. Pengertian DLC atau Software Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 29 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Konsumsi cabai rata-rata penduduk Indonesia adalah 5,21 kg/kapita/tahun. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa, yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :

Lebih terperinci

ESENSI PENGETAHUAN TRANSFER PENGETAHUAN. Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) 12/05/2014

ESENSI PENGETAHUAN TRANSFER PENGETAHUAN. Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) 12/05/2014 Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) Tujuan yang ingin dicapai KM: 1. Penggunaan kembali (reuse) pengetahuan untuk efisiensi 2. Inovasi untuk melakukan hal-hal secara lebih efektif ESENSI PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Pembuatan Operator Training Simulator Proses Sintesis Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Function Block Pada Distributed Control System

Pembuatan Operator Training Simulator Proses Sintesis Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Function Block Pada Distributed Control System Pembuatan Operator Training Simulator Proses Sintesis Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Function Block Pada Distributed Control System Abstrak Adjie Ridhonmas, Estiyanti Ekawati, dan Agus Samsi Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan atau knowledge merupakan sumber inovasi yang dibutuhkan oleh organisasi maupun perusahaan untuk bertahan dan berkembang [1], [2]. Supaya efektif dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dijelaskan tentang pendahuluan dalam penyusunan laporan tugas akhir, yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang kita rasakan beberapa dasawarsa

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang kita rasakan beberapa dasawarsa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi yang kita rasakan beberapa dasawarsa belakangan ini, terutama di bidang pengembangan website menyebabkan proses pembuatan sebuah website

Lebih terperinci

Memahami dan menguasai konsep sistem informasi, Dapat menjelaskan peranan informasi dalam suatu organisasi, Struktur dari suatu sistem informasi,

Memahami dan menguasai konsep sistem informasi, Dapat menjelaskan peranan informasi dalam suatu organisasi, Struktur dari suatu sistem informasi, Memahami dan menguasai konsep sistem informasi, Dapat menjelaskan peranan informasi dalam suatu organisasi, Struktur dari suatu sistem informasi, Dukungan komputer terhadap suatu sistem informasi, dan

Lebih terperinci

OTOMATISASI PROSES AKUNTANSI DI AKADEMI KEBIDANAN WIRA HUSADA NUSANTARA MALANG

OTOMATISASI PROSES AKUNTANSI DI AKADEMI KEBIDANAN WIRA HUSADA NUSANTARA MALANG OTOMATISASI PROSES AKUNTANSI DI AKADEMI KEBIDANAN WIRA HUSADA NUSANTARA MALANG Aryo Pinandito, Daniel O Siahaan Manajemen Teknologi Informatika Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS aryoxp@gmail.com,

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KONSEP SISTEM INFORMASI

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KONSEP SISTEM INFORMASI RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KONSEP SISTEM INFORMASI Disusun Oleh : Noor Latifah, S.Kom. PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN AJARAN 2012-2013

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) Rani Puspita D, M.Kom

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) Rani Puspita D, M.Kom KNOWLEDGE MANAGEMENT Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Penggunaan kembali (reuse) pengetahuan untuk efisiensi perusahaan. Membuat suatu inovasi

Lebih terperinci

Bab III. Landasan Teori

Bab III. Landasan Teori Bab III Landasan Teori Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN A. Manfaat Mata kuliah

KONTRAK PERKULIAHAN A. Manfaat Mata kuliah KONTRAK PERKULIAHAN Mata Kuliah/Kode : Teknologi Informasi Kesehatan / UNU 9003 Semester/sks : I-Reg. / 2 sks Prasyarat : - Pembina Matakuliah : Eri Witcahyo, S.KM., M.Kes (PJMK) (Kode : EW) Anang Andrianto,

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Website merupakan salah satu media penyedia informasi yang efektif dan efisien. Media ini didukung oleh teknologi jaringan yang menyebabkan salah satu sisi penggunanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir.

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir. 2.1 Knowledge Knowledge adalah informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dihindari lagi, contohnya: , world wide web, chat rooms, e-forums dan lain

BAB 1 PENDAHULUAN. dihindari lagi, contohnya:  , world wide web, chat rooms, e-forums dan lain BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis mengalami perkembangan yang semakin kompleks, peningkatan dunia bisnis bergerak sebanding dengan dunia teknologi informasi yang terus berkembang pesat

Lebih terperinci

MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR DAN CONSUMER PRODUCT DI PT. BINA SAN PRIMA

MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR DAN CONSUMER PRODUCT DI PT. BINA SAN PRIMA MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR DAN CONSUMER PRODUCT DI PT. BINA SAN PRIMA Asep Id Hadiana 1, Estiko Rijanto 2, Mira Kania Sabariah 3 UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 1 ahadiana@gmail.com

Lebih terperinci

BISNIS ELEKTRONIS KA3262. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

BISNIS ELEKTRONIS KA3262. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan BISNIS ELEKTRONIS KA3262 Modul Praktek Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Daftar Penyusun Daftar Penyusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini dunia sedang meninggalkan era mesin industri menuju era pengetahuan. Pada era pengetahuan saat ini, setiap perusahaan bersaing untuk menunjukkan keunggulan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM

PENGEMBANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PENGEMBANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK LAYANAN PERAWATAN PRODUK MEDIS DAN PERALATAN LABORATORIUM: STUDI KASUS PADA PT.MULTIMEDILAB KARYAMANDIRI Sejati Waluyo Program Studi Magister Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu teknologi informasi berbasis komputer yang digunakan untuk memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi dan menyajikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu yang sekarang

Lebih terperinci

Document Control System Berbasis ISO 9001 (Aplikasi DCS-9001)

Document Control System Berbasis ISO 9001 (Aplikasi DCS-9001) Document Control System Berbasis ISO 9001 (Aplikasi DCS-9001) Latar Belakang Saat ini suatu perusahaan atau entitas organisasi dapat dikatakan memiliki sistem manajemen yang baik sebagai prasyarat Tata

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM BAB 11 MENGELOLA PENGETAHUAN (MANAGING KNOWLEDGE)

RANGKUMAN SIM BAB 11 MENGELOLA PENGETAHUAN (MANAGING KNOWLEDGE) RANGKUMAN SIM BAB 11 MENGELOLA PENGETAHUAN (MANAGING KNOWLEDGE) A. BIDANG MANAJEMEN PENGETAHUAN TABEL ALASAN PENTINGNYA DIMENSI PENGETAHUAN PENGETAHUAN SEBAGAI ASET PERUSAHAAN 1. Pengetahuan adalah asset

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Sistem Penunjang Keputusan Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Gambaran global; Pengenalan SPK; Pembuatan ; Fase pengambilan ; Fase

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penyebaran Pengetahuan dan Communities of Practice. Rani Puspita D, M.Kom

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penyebaran Pengetahuan dan Communities of Practice. Rani Puspita D, M.Kom KNOWLEDGE MANAGEMENT Penyebaran Pengetahuan dan Communities of Practice Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Mengetahui komponen kunci komunitas praktik Menyebutkan fase utama dalam siklus hidup komunitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya Wardani (2013) melakukan penelitian tentang sistem informasi pengolahan data nilai siswa dilakukan oleh guru dengan berbasis web. Pada Sekolah Menengah Atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan kecerdasan buatan maka tidaklah mustahil akan ada mesin yang benar-benar mampu berpikir layaknya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan kecerdasan buatan maka tidaklah mustahil akan ada mesin yang benar-benar mampu berpikir layaknya manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, sehingga manusia berupaya membuat alat bantu agar informasi yang disampaikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : Sistem Penunjang Keputusan Kode : TI12. C438 / 4 SKS Fakultas Teknologi Informasi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : Sistem Penunjang Keputusan Kode : TI12. C438 / 4 SKS Fakultas Teknologi Informasi 1 SISTEM - Ruang Lingkup Mata Kuliah Aktivitas [5] Bab 1, PENDUKUNG - Manajer dan pengambilan putusan Dosen(D) : - Computer [7] Chapter 1 MANAJEMEN - Pengambilan putusan manajerial dan SI 1. Memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu basis data, pendekatan model data relasional masih banyak dimanfaatkan untuk penyimpanan data dan informasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu basis data, pendekatan model data relasional masih banyak dimanfaatkan untuk penyimpanan data dan informasi terhadap BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan serangkaian prosedur normal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi sebuah informasi yang valid dan kemudian didistribusikan ke para pengguna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, untuk menambah daya saing dan mempertahankan posisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, untuk menambah daya saing dan mempertahankan posisi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis, untuk menambah daya saing dan mempertahankan posisi dalam pasar tidaklah mudah. Diperlukan analisis pasar dan pengalaman baik berbentuk fisik maupun

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO APLIKASI KONVERSI XML DATABASE SKRIPSI BERBASIS WEB. Rizky Yandhika.

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO APLIKASI KONVERSI XML DATABASE SKRIPSI BERBASIS WEB. Rizky Yandhika. UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO APLIKASI KONVERSI XML DATABASE SKRIPSI BERBASIS WEB Rizky Yandhika Email : holy_4ngel91@yahoo.co.id ABSTRAK P Extensible Markup Language (XML) adalah suatu set aturan untuk

Lebih terperinci

(Sistem Informasi Manajemen / SIM) Dosen : POLITEKNIK

(Sistem Informasi Manajemen / SIM) Dosen : POLITEKNIK (Sistem Informasi Manajemen / SIM) Dosen : POLITEKNIK TMKM @2012 Literatur Raymond McLeod, Management Information System, 8th Edition, Prentice Hall International, 2001 Kenneth C. Laudon & Jane P. Laudon,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat memaksa sebuah perusahaan untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi saat ini. Berkembang pesatnya sebuah teknologi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Internet sebagai jaringan komputer skala global telah mendorong pertambahan jumlah informasi digital. Pada sistem yang bersifat terbuka seperti internet, pertambahan informasi

Lebih terperinci