BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan bahan baku karena sebagian besar modal perusahaan terikat pada proses produksi perusahaan tersebut. Dengan adanya sistem informasi produksi yang efektif, maka kekacauan-kekacauan yang umum terjadi dalam bidang produksi seperti jadwal produksi yang tidak realistis, pemborosan dan terjadinya kekurangan persediaan yang terjadi selama proses produksi dapat dihindari dan ditangani. Perum Perumnas Cabang Palembang merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang manufaktur perumahan. Pada perusahaan ini, proses pendokumentasian tender pembangunan perumahan dan berbagai kegiatan terkait produksi perusahaan masih dilakukan secara manual tanpa sebuah sistem yang terkomputerisasi. Aktivitas pengendalian dan pencarian arsip tender pembangunan perusahaan yang termasuk proses produksi menjadi semakin rumit dan tidak efektif maupun efisien. Dengan demikian, untuk mencapai tujuan perusahaan manajemen bertanggung jawab terhadap praktek pendokumentasian terhadap kegiatan produksi (dalam hal ini berupa tender pembangunan) dalam perusahaan yang dikelola dan harus secara terus-menerus mengawasi sistem pengendalian intern yang sudah ditetapkan. Pengendalian intern di sini ditujukan kepada semua alat-alat yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk melakukan pengawasan. Sistem informasi produksi bertujuan mendukung fungsi produksi dan operasi yang terdiri atas aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian produksi barang dan jasa. Di sisi lain, metode penggunaan sistem informasi produksi berbasis web yang kini dapat disebut sebagai jaringan sistem produksi semakin berkembang dan semakin marak digunakan di berbagai perusahaan manufaktur untuk mendukung kegiatan pendokumentasian untuk produk mereka. Menjadikan web sebagai media komunikasi dan sumber informasi dalam jaringan sistem produksi merupakan langkah yang tepat dan efektif karena aksesnya yang mudah dan cepat. Web menyediakan informasi dalam jumlah yang sangat besar dan beragam. Keragaman informasi dapat terjadi di tingkat struktur, sintaksis, maupun semantik. Heterogenitas sintaksis pada informasi yang tersebar di web saat ini, seperti perbedaan format penyajian data atau penggunaan istilah yang bervariasi, seringkali menimbulkan permasalahan dalam hal interoperabilitas informasi. Keinginan pengguna untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber dibatasi oleh kemampuan search engine dalam mengenali ragam informasi karena penyajiannya yang hanya bersifat human-readable. Mesin pengolah informasi pada web tidak memiliki kemampuan untuk membaca dan memahami data maupun informasi seperti yang dilakukan pengguna. Hal tersebut yang kemudian melatarbelakangi munculnya sebuah teknologi baru yang menggunakan pendekatan berupa mediasi semantik pada basis datanya, sehingga 1

2 data dan informasi yang tersimpan bersifat machine-readable. Teknologi ini yang dikenal dengan semantic web. Munculnya teknologi semantic web semakin meningkatkan kemampuan mesin komputer dalam menjaring informasi yang tepat, berguna dan sesuai konteks yang diinginkan pengguna. Informasi yang disajikan dalam web tidak hanya berdasarkan kecocokan secara sintaksis (keyword match) namun juga memiliki keterkaitan semantik. Dengan teknologi ini, pencarian informasi juga bisa dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Konsep pemodelan semantic web tak terlepas dari penggunaan dan bahasa ontologi, yang mendukung deskripsi formal dan pemahaman ontologi. Ontologi merupakan teori tentang makna dari suatu objek, properti dari suatu objek, serta relasi antar objek yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan. Objek yang dimaksud dalam hal ini adalah entitas data atau informasi yang telah tersimpan dalam repositori web. Penyajian informasi secara semantik yang dapat diakomodasi oleh teknologi semantic web tidak lain merupakan implikasi yang dihasilkan dari penerapan ontologi pada pemodelan data semantic web tersebut. Pendekatan peer agreement dalam semantic web merupakan salah satu model untuk interoperabilitas dalam mengatasi keragaman sumber informasi. Pada pendekatan peer agreement, akan terdapat 3 lapisan/ context yang membangun sebuah model agreement, yaitu community context (RDFS/OWL), local context (XMLS/RDFS) dan agreement context (XMLS/RDFS/OWL). Oleh karena itu, melalui Tugas Akhir ini penulis tertarik untuk menerapkan sebuah jaringan sistem informasi pendokumentasian salah satu kegiatan produksi dari perusahaan, yakni kegiatan tender pembangunan perumahan sebagai penyedia informasi pencarian arsip tender produksi, yang disajikan dalam bentuk semantic web untuk membantu interoperabilitas perusahaan dengan pendekatan peer agreement. Dalam Tugas Akhir ini penulis menggunakan parameter precision dan recall sebagai alat ukur performansi dari algoritma Weighted Tree Similarity. Diharapkan dengan menggunakan algoritma Weighted Tree Similarity pada search engine hasil dari pencocokan string lebih akurat, dimana informasi yang dibutuhkan user sesuai dengan yang diinginkan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini, yaitu : 1. Bagaimana mengimplementasikan metode Peer Agreement dengan algoritma Weighted Tree Similarity pada penerapan semantic web dan ontology di Perum Perumnas Cabang Palembang untuk mendukung interoperabilitas informasi perusahaan? 2. Bagaimana tingkat akurasi pencarian yang dihasilkan oleh algoritma Weighted Tree Similarity pada sistem semantic web dan ontology dengan metode peer agreement di perusahaan bersangkutan dilihat dari parameter precision dan recall berdasarkan jumlah dataset? 3. Bagaimana tingkat relevansi data yang dihasilkan oleh algoritma weighted tree similarity pada sistem semantic web dan ontology berdasarkan pembobotan dokumen? 2

3 1.3 Tujuan Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari Tugas Akhir ini, yaitu : 1. Mengimplementasikan metode Peer Agreement pada penerapan semantic web dan ontology di Perum Perumnas Cabang Palembang untuk mendukung interoperabilitas informasi perusahaan. 2. Menganalisis tingkat akurasi pencarian yang dihasilkan oleh algoritma weighted tree similarity pada sistem semantic web dan ontology dengan metode peer agreement dilihat dari precision dan recall berdasarkan jumlah dataset dan jumlah term pada query. 3. Menganalisis pembobotan dokumen yang dihasilkan oleh algoritma weighted tree similarity pada sistem semantic web dan ontology. Hipotesa awal dari tugas akhir ini : Penerapan semantic web dan ontology dengan metode Peer Agreement pada jaringan sistem produksi di Perum Perumnas Cabang Palembang dapat memberikan performansi yang optimum sehingga mampu memberikan hasil output yang sesuai harapan pengguna dari input yang diberikan, terkait berbagai macam sumber informasi yang diolah pada proses penghasilan output tersebut, dalam waktu yang singkat dengan informasi yang tepat dan berkualitas bagi pengguna. 1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada tugas akhir ini, yaitu: 1. Metode yang digunakan dalam proses penanganan masalah keragaman sumber informasi adalah metode pendekatan peer agreement dengan memanfaatkan model dari ontology sebagai bentuk representasi pengetahuan dan referensi dari komunitas. 2. Algoritma yang digunakan dalam hal ini adalah algoritma weighted tree similarity. 3. Tool yang digunakan untuk membantu pembuatan ontology adalah Protégé Bahasa tekstual yang digunakan pada ontology adalah XML, RDF dan OWL. 5. Studi kasus yang diangkat adalah masalah interoperabilitas jaringan sistem produksi pada PERUM PERUMNAS Cabang Palembang. 6. Fokus Tugas Akhir ini pada pengembangan dan penerapan semantic web dan ontology dengan metode Peer Agreement untuk interoperabilitas jaringan sistem produksi Perum Perumnas terkait pendokumentasian arsip tender perusahaan. 7. Proses bisnis perusahaan yang digunakan dalam sistem ini adalah proses bisnis pelaksanaan tender pembangunan perumahan oleh beberapa kontraktor, yang didalamnya terdapat proses penawaran/ persediaan material pembangunan dari masing-masing kontraktor. 8. Representasi metadata secara fisik adalah data proyek tender pembangunan, data kontraktor dan data pekerjaan tender yang ditawarkan oleh masingmasing kontraktor. 9. Data kontraktor akan diletakkan di database perusahaan, karena pada kenyataannya semua kontraktor yang mengikuti tender proyek pembangunan belum memiliki pengelolaan proses bisnis secara terkomputerisasi. 3

4 10. Kriteria utama analisis dalam hal ini adalah performansi sistem (akurasi dan waktu). 11. Dalam implementasinya, text preprocessing dan indexing menjadi bagian dalam Tugas Akhir ini, tetapi tidak menjadi pokok permasalahan Tugas Akhir. 12. Pengujian dilakukan secara offline. 1.5 Metodologi Penyelesaian Masalah Metodologi yang digunakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan dalam Tugas Akhir ini terdiri dari 6 tahap, dapat dilihat pada Gambar 1-1 berikut: Identifikasi Masalah Studi Literatur Pencarian dan Pengumpulan Data Implementasi Semantic Portal Perancangan Ontologi Analisis Kebutuhan dan Perancangan Sistem Pengujian dan Analisis Hasil Pembuatan Laporan Pembuatan Dokumentasi TA Gambar 1-1: Tahapan Metodologi Penyelesaian Masalah 1. Tahap Identifikasi Masalah Pada tahap ini penulis melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang ada. Penulis melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah dikembangkan sebelumnya, mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang perlu ditangani, dan mencari tahu kebutuhan sistem yang ingin dibangun sebagai solusi dari kelemahan sistem sebelumnya. 2. Tahap Studi Literatur Tahap ini akan melakukan pencarian referensi-referensi dan materi yang ada di internet serta memahami dan mempelajarinya sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam tugas akhir ini. Pencarian referensi berkaitan dengan topik Tugas Akhir ini, yaitu Peer Agreement, Semantic Web, Ontology, Information Retrieval, dan lebih mendalam mengenai algoritma Weighted Tree Similarity, serta berbagai pustaka seperti jurnal, makalah penelitian dan literatur lainnya yang membahas penelitian mengenai jaringan sistem produksi, semantic web dan ontology. Pustaka yang dipelajari tersebut berasal dari berbagai penelitian mengenai interoperabilitas jaringan sistem produksi ataupun teknik penanganan masalah interoperabilitas beraneka ragam sumber informasi yang pernah dilakukan oleh orang lain sebelumnya. 3. Tahap Pencarian dan Pengumpulan Data Tahap ini akan melakukan pencarian dan pengumpulan data-data yang diperlukan untuk mendukung penyelesaian masalah Tugas Akhir ini, untuk 4

5 selanjutkan digunakan sebagai data inputan dalam tahap pengujian terhadap penerapan semantic web dan ontology pada jaringan sistem produksi berbasis peer agreement. Data berupa dokumen dokumen tender serta dokumen kontraktor yang didapat dari Perum Perumnas. Dokumen ini akan diolah pada tahap pre-processing of information retrieval system. Penulis juga membuat sekumpulan dokumen uji untuk membantu dalam skenario pengujian. 4. Tahap Analisis Kebutuhan dan Perancangan Sistem Tahap ini akan melakukan analisis sistem dan menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibangun seperti kebutuhan fungsional sistem, spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan, serta pemodelan sistem yang akan dibangun. Tahap ini juga akan melakukan perancangan kebutuhan perangkat lunak dalam membangun aplikasi semantic web berbasis peer agreement dan menerapkan Algoritma Weighted Tree Similarity dalam pencarian dan pembobotan dokumen. 5. Tahap Perancangan Ontologi Tahap ini akan melakukan proses perancangan ontologi yang akan digunakan pada jaringan sistem produksi, terkait pembentukan hirarki objek pada ontologi yang digunakan, yang nantinya akan digunakan pada domaindomain peer di semantic web. 6. Tahap Implementasi Semantic Portal Tahap ini akan melakukan implementasi berdasarkan rancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya dengan meng-input-kan data-data yang didapat dari tahap pencarian dan pengumpulan data sebelumnya. 7. Tahap Pengujian dan Analisis Hasil Tahap ini akan melakukan pengujian sistem serta menganalisis hasil pengujian dan pengukuran performansi berdasarkan perhitungan akurasi terhadap sistem dari nilai precision dan recall yang didapat, serta mengambil kesimpulan dari hasil yang telah dianalisa. Pengujian metode dilakukan dengan menggunakan sistem yang sebelumnya telah diimplementasikan pada tahap implementasi. Pada tahap ini akan dinilai apakah sistem mampu memberikan performansi yang baik bagi interoperabilitas jaringan sistem produksi dengan mengelola berbagai macam jenis sumber informasi dari berbagai domain peer. 8. Tahap Laporan Tahap ini akan melakukan dokumentasi tahap-tahap kegiatan dan hasil yang di dapat ke dalam laporan Tugas Akhir. Dijelaskan pula mengenai langkahlangkah secara detail dalam menganalisis kebutuhan dari awal, perancangan sistem, implementasi, pengujian, serta analisisnya. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas akhir ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : 1. PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tugas akhir ini secara umum, meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi penyelesaian masalah, dan sistematika penulisan. 2. LANDASAN TEORI Bab ini membahas mengenai teori-teori penunjang yang digunakan dalam penyelesaian tugas akhir yang berkaitan dengan information retrieval, 5

6 indexing dan searching subsystem, web search engine, semantic web, ontology, model agreement dan algoritma weighted tree similarity. 3. ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi analisis kebutuhan sistem yang dibuat, pemodelan dari sistem dan metode yang digunakan, serta masalah-masalah yang terkait di dalamnya. Dari tahap analisis kemudian dilanjutkan ke tahap implementasi. 4. PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Bab ini membahas mengenai pengujian hasil implementasi yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Pengujian dilakukan dengan melakukan analisis untuk membandingkan antara data hasil reduksi dengan data asli. Tahap ini dilanjutkan dengan tahap analisis hasil pengujian. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari tugas akhir ini dan saran-saran yang diperlukan untuk pengembangan lebih lanjut. 6