BAB I PENDAHULUAN. Pemisahan campuran azeotrop multikomponen dengan menggunakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Pemisahan campuran azeotrop multikomponen dengan menggunakan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemisahan campuran azeotrop multikomponen dengan menggunakan kolom destilasi seperti pada azeotropic distillation memerlukan beberapa kolom dengan urutan tertentu (sequence). Pada campuran ideal, sequence dari proses destilasi dapat bersifat direct, indirect, ataupun gabungan keduanya. Pada campuran ideal jumlah kolom yang diperlukan dan kemungkinan konfigurasi sequence ditentukan oleh jumlah produk destilasi yang ada. Pada campuran non ideal, cukup sulit untuk menentukan jumlah kolom dan sequence kolom yang diperlukan. Jumlah dan sequence kolom pada campuran non ideal sangat ditentukan oleh residue curve map dari sistem/ campuran tersebut. Sequence kolom untuk pemisahan campuran azeotrop terner bersifat sangat spesifik tergantung jenis residue curve map yang terbentuk dan umumnya harus melibatkan adanya arusarus recycle. Hal ini akan lebih mempersulit pemilihan sequence yang optimal (Sutijan et al, 2013). Perhitungan untuk mendapatkan sequence yang optimal untuk memisahkan campuran azeotrop multikomponen memerlukan perhitungan desain kolom destilasi. Penggunaan metode rigorous dalam desain kolom ataupun optimasi sequence memerlukan trial dan error, iterasi yang cukup panjang dan seringkali tidak berhasil. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan desain kolom untuk campuran azeotrop yang efisien, tidak iterative dan memberikan hasil 1

2 perhitungan yang cukup akurat sehingga dapat digunakan sebagai estimasi desain awal untuk perhitungan secara rigorous dan juga untuk optimasi sequence kolom. Metode shortcut Fenske-Underwood-Gilliland (FUG) merupakan metode yang banyak digunakan untuk menentukan jumlah stage dan refluk yang diperlukan pada perancangan kolom destilasi untuk memisahkan campuran multikomponen dengan spesifikasi tertentu. Metode FUG merupakan metode yang cepat, efisien dan memberikan hasil perhitungan yang cukup tepat pada campuran ideal. Metode FUG menggunakan asumsi volatilitas relatif komponen yang tetap sehingga tidak dapat diterapkan untuk campuran non ideal seperti campuran azeotrop. Pada beberapa campuran azeotrop terner terdapat distillation boundary yang membagi sistem menjadi beberapa subregion. Volatilitas relatif pada sistem non ideal seperti sistem azeotrop sangat bervariasi sehingga penggunaan persamaan FUG pada sistem terner tersebut secara keseluruhan (bukan pada tiap subregion) akan memberikan hasil yang tidak tepat. Campuran terner yang bersifat non ideal dapat ditransformasikan menjadi sistem dengan (3+A) komponen dengan adanya tambahan komponen berupa azeotrop (A) yang dianggap sebagai komponen murni semu (pseudo component). Pada sistem yang ditransformasikan tersebut, distillation region akan dibagi menjadi beberapa subdistillation region yang berperilaku sebagai campuran ideal yang melibatkan hanya 3 komponen. Karena pada sub sistem/ sub distillation region campuran bersifat ideal maka metode FUG dapat diaplikasikan untuk menghitung desain kolom destilasi. 2

3 Pada penelitian ini diusulkan metode shortcut baru berupa metode FUG yang diterapkan pada sistem non-ideal yang selanjutnya disebut dengan metode FUG termodifikasi. Modifikasi dari metode shortcut FUG ini ada pada penerapannya yang diaplikasikan pada sub-sistem dimana terdapat azeotrop yang dianggap sebagai komponen murni semu (pseudo component) Keaslian Penelitian Penelitian mengenai metode iteratif untuk perhitungan desain kolom distilasi pada campuran azeotrop sudah pernah dilakukan sebelumnya diantaranya oleh Levy et al. (1985) yang mengusulkan metode yang disebut Boundary Value Method. Pada Boundary Value Method profil komposisi pada tiap stage didapatkan melalui persamaan diferensial ordiner. Untuk menyelesaikan persamaan difersensial, metode ini membutuhkan spesifikasi komposisi umpan pada umpan,produk dan refluk atau boil up ratio. Boundary Value Method dapat menentukan feasibility proses destilasi dimana proses yang memungkinkan (feasible) ditandai dengan bertemunya kurva stripping dan rectifying pada kurva komposisi. Namun untuk menghitung refluk minimum, metode ini memerlukan trial dan error nilai refluk sehingga metode ini iterative dan kurang efisien. Castilo (1997) mengusulkan suatu metode grafis dalam perancangan kolom destilasi campuran azeotrop yang disebut dengan operation leaf. Seperti pada metode Boundary Value Method, operation leaf juga juga dibuat pada stripping section dan rectifying section. Operating leaf dibentuk dengan memvariasikan jumlah stage dan refluk sehingga membentuk suatu area (menyerupai daun) pada 3

4 kurva komposisi. Proses destilasi feasible jika operating leaf pada stripping dan rectifying section saling bersinggungan. Metode ini membutuhkan variasi jumlah stage dan refluk sehingga memerlukan perhitungan yang panjang. Bausa et.al.(1998) mengusulkan pula suatu metode yang dinamakan Rectification Body Method (RBM). Metode RBM ini merupakan metode yang digunakan untuk menentukan energi minimum yang diperlukan untuk spesifikasi pemisahan tertentu. Metode RBM juga dapat digunakan untuk menentukan feasibility dari proses pemisahan. Rectification Body dapat digambarkan dalam bentuk ruang/area dalam sebuah kurva komposisi. Pada proses destilasi terdapat Rectification Body untuk stripping section dan Rectification Body untuk rectifying section yang dibentuk dengan menghubungkan titik komposisi dengan pinch point oleh garis lurus. Bentuk dan ukuran dari Rectification Body tergantung dari parameter refluks atau boil up ratio. Feasibility proses terjadi jika Rectification Body pada stripping section bertemu/saling bersinggungan (intersect) dengan Rectification Body pada rectifying section. Metode RBM ini memerlukan trial nilai refluk untuk mencari refluk minimum sehingga cukup iterative dan computationally intensive. Kossack et al (2006) menggunakan kombinasi antara metode RBM dengan metode rigorous untuk optimasi desain kolom destilasi campuran azeotrop homogen. Liu (2004) menggunakan metode FUG yang diterapkan pada koordinat transformasi dimana pada koordinat transformasi komponen azeotrop dianggap sebagai komponen murni semu (pseudo component). Volatilitas relatif yang digunakan dalam perhitungan menggunakan volatilitas relatif komponen riil yang 4

5 ditransformasikan ke dalam koordinat transformasi. Metode ini memerlukan perhitungan volatilitas relatif pada komponen riil yang kemudian ditransformasikan menjadi komponen transformasi (singular point) dan setelah dilakukan perhitungan menggunakan persamaan FUG hasilnya ditransformasikan kembali menjadi komponen riil sehingga metode ini masih cukup sulit dan panjang dalam langkah perhitungannya. Adiche (2011) mengusulkan metode shortcut untuk simple dan complex distillation (terdapat side stream). Metode ini menggunakan asumsi volatilitas relatif dan molar flow tiap stage adalah tetap. Metode yang diusulkan mirip dengan Boundary Value Method namun membutuhkan spesifikasi desain yang lebih sedikit dan tidak memerlukan bantuan dari grafis/ kurva komposisi. Metode shortcut ini kemudian dikembangkan untuk campuran azeotrop multikomponen dengan konsep transformasi koordinat dan pseudocomponent dari Liu(2004). Penelitian ini menggunakan transformasi koordinat seperti pada metode yang diusulkan oleh Liu (2004) namun komponen azeotrop dianggap sebagai komponen murni semu yang mempunyai tekanan uap jenuh fungsi dari temperatur yang didapatkan dari perhitungan Vapor Liquid Equilibrium sehingga didapatkan komposisi dan titik didih azeotrop pada tiap tekanan. Oleh karena itu, metode ini dapat langsung digunakan untuk menghitung volatilitas relatif sebagai fungsi suhu tanpa harus menghitung volatilitas komponen riil seperti pada metode Liu (2004). Metode ini menerapkan persamaan FUG pada subsistem hasil transformasi koordinat sehingga stage minimum, refluks minimum, dan stage aktual dapat dihitung secara lebih cepat dan efisien. 5

6 1.3. Manfaat Penelitian 1) Metode FUG termodifikasi dapat digunakan untuk perhitungan desain kolom distilasi pada sistem non-ideal lebih cepat dan mudah dibanding perhitungan secara rigorous. 2) Metode FUG termodifikasi lebih lanjut dapat dimanfaatkan untuk optimasi sequence kolom pada pemisahan campuran non-ideal multikomponen. 3) Metode FUG termodifikasi dapat dimanfaatkan sebagai estimasi awal desain kolom destilasi untuk memisahkan campuran azeotrop terner pada perhitungan secara rigorous, jika diperlukan perhitungan secara detail Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu : - Untuk mengusulkan metode shortcut baru untuk perancangan kolom distilasi pada pemisahan campuran azeotrop homogen. - Untuk menguji metode shortcut yang diusulkan dalam perancangan kolom distilasi campuran azeotop homogen terner (terdiri dari 3 komponen)) dimana terdapat distillation boundary, dengan membandingkan hasil perhitungan dari metode yang diusulkan dengan hasil perhitungan dari software ASPEN Plus (rigorous). - Mempelajari pengaruh bentuk distillation boundary dan sensitifitas distillation boundary (perubahan bentuk distillation boundary terhadap perubahan tekanan) terhadap hasil perhitungan perancangan kolom destilasi. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Distilasi Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan campuran bahan kimia berdasarkan perbedaan kemudahan menguap (volatilitas) bahan dengan titik didih

Lebih terperinci

BASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS. CREATED BY DENNY FIRMANSYAH

BASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS. CREATED BY DENNY FIRMANSYAH BASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS CREATED BY DENNY FIRMANSYAH Email : dennyfirmansyah49@gmail.com EXAMPLE CASE Sebuah larutan yang merupakan campuran dari komponen methanol

Lebih terperinci

Bab VI. CAMPURAN MULTI KOMPONEN

Bab VI. CAMPURAN MULTI KOMPONEN Bab VI. CAMPURAN MULTI KOMPONEN Pada bab ini akan dibahas secara ringkas prinsip pemisahan multi komponen. Pembahasan pemisahan campuran multi komponen bersifat singkat karena secara prinsip atau konsep

Lebih terperinci

c. Kenaikan suhu akan meningkatkan konversi reaksi. Untuk reaksi transesterifikasi dengan RD. Untuk percobaan dengan bahan baku minyak sawit yang

c. Kenaikan suhu akan meningkatkan konversi reaksi. Untuk reaksi transesterifikasi dengan RD. Untuk percobaan dengan bahan baku minyak sawit yang KESIMPULAN Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Studi eksperimental pembuatan biodiesel dengan Reactive Distillation melalui rute transesterifikasi trigliserida

Lebih terperinci

BAB II. KESEIMBANGAN

BAB II. KESEIMBANGAN BAB II. KESEIMBANGAN Pada perhitungan stage wise contact konsep keseimbangan memegang peran penting selain neraca massa dan neraca panas. Konsep rate processes tidak diperhatikan pada alat kontak jenis

Lebih terperinci

Pemisahan Distilasi Azeotrop. Heri Rustamaji. Referensi:

Pemisahan Distilasi Azeotrop. Heri Rustamaji. Referensi: Pemisahan Distilasi Azeotrop Heri Rustamai Referensi: 1. Seider, W.D., Seider, J.D. and Lewin, D.R., 2003, Product & Process Design Principles - Synthesis, Analysis & Evaluation, 2nd Ed. 2. Smith, R. Chemical

Lebih terperinci

EVALUASI ENERGY SAVING DAN CAPITAL COST KOLOM DISTILASI PETLYUK DAN DIVIDED WALL DISTILLATION COLUMN DWDC UNTUK PEMISAHAN TIGA KOMPONEN

EVALUASI ENERGY SAVING DAN CAPITAL COST KOLOM DISTILASI PETLYUK DAN DIVIDED WALL DISTILLATION COLUMN DWDC UNTUK PEMISAHAN TIGA KOMPONEN EVALUASI ENERGY SAVING DAN CAPITAL COST KOLOM DISTILASI PETLYUK DAN DIVIDED WALL DISTILLATION COLUMN DWDC UNTUK PEMISAHAN TIGA KOMPONEN WIDHY ROVIANTIKA (2307.100.039) WINY FEBRIANTI (2307.100.079) Pembimbing:

Lebih terperinci

DISTILASI 08/03/2018 Nur Istianah-KP1-Distilasi-2015

DISTILASI 08/03/2018 Nur Istianah-KP1-Distilasi-2015 DISTILASI Distilasi Proses pemisahan dua komponen atau lebih berdasarkan perbedaan titik didihnya atau volatilitas Pemisahan tepat terjadi pasa saat kondisi setimbang atau equilibrium Feed Distillate Residue/

Lebih terperinci

PERSENTASE PRODUK ETANOL DARI DISTILASI ETANOL AIR DENGAN DISTRIBUTE CONTROL SYSTEM (DCS) PADA BERBAGAI KONSENTRASI UMPAN

PERSENTASE PRODUK ETANOL DARI DISTILASI ETANOL AIR DENGAN DISTRIBUTE CONTROL SYSTEM (DCS) PADA BERBAGAI KONSENTRASI UMPAN TUGAS AKHIR PERSENTASE PRODUK ETANOL DARI DISTILASI ETANOL AIR DENGAN DISTRIBUTE CONTROL SYSTEM (DCS) PADA BERBAGAI KONSENTRASI UMPAN (PERCENTAGE OF ETHANOL PRODUCT FROM ETHANOL WATER DISTILATION WITH

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Kimia Fisik

Laporan Praktikum Kimia Fisik Laporan Praktikum Kimia Fisik DestilasiCampuranBiner Oleh :Anindya Dwi Kusuma Marista (131424004) Annisa Novita Nurisma (131424005) Rahma Ausina (131424022) Kelas : 1A- Teknik Kimia Produksi Bersih Politeknik

Lebih terperinci

FISIKA 2. Pertemuan ke-4

FISIKA 2. Pertemuan ke-4 FISIKA 2 Pertemuan ke-4 Teori Termodinamika Bila suatu campuran memenuhi sifat ideal, baik fasa gas dan fasa cairannya, maka hubungan keseimbangannya dapat dinyatakan dengan Hukum Raoult dan Dalton: dengan

Lebih terperinci

BAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods)

BAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods) BAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods) Di muka telah dibicarakan tentang penggunaan diagram entalpi komposisi pada proses distilasi dan penggunaan diagram (x a y

Lebih terperinci

SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V

SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V Johana Tanaka* dan Dr. Budi Husodo Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH

DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH Jurnal Teknik Kimia : Vol. 6, No. 2, April 2012 65 DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH Ni Ketut Sari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industry UPN Veteran

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Kolom Berpacking (HETP) BAB I PENDAHULUAN

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Kolom Berpacking (HETP) BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Destilasi adalah proses pemisahan secara fisik yang berdasarkan atas perbedaan titik didih dan sedikitnya dibutuhkan dua komponen proses pemisahan tidak dapat dilakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PACKED TOWER. Asep Muhamad Samsudin

PERANCANGAN PACKED TOWER. Asep Muhamad Samsudin PERANCANGAN PACKED TOWER PERANCANGAN ALAT PROSES Asep Muhamad Samsudin Ruang Lingkup 1. Perhitungan Tinggi Kolom Packing 2. Perhitungan Diameter Kolom Perhitungan Tinggi Kolom Packing Tinggi kolom packing

Lebih terperinci

BAB I DISTILASI BATCH

BAB I DISTILASI BATCH BAB I DISTILASI BATCH I. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum Dapat melakukan percobaan distilasi batch dengan system refluk. 2. Tujuan Instrusional Khusus Dapat mengkaji pengaruh perbandingan refluk (R)

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN UAP-CAIR (VLE) ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH

KESETIMBANGAN UAP-CAIR (VLE) ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH KESETIMBANGAN UAP-CAIR (VLE) ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH Disusun oleh : DENI RAMLAH 0631010075 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

Lebih terperinci

BAB III. PERHITUNGAN STAGE SEIMBANG

BAB III. PERHITUNGAN STAGE SEIMBANG BAB III. PERHITUNGAN STAGE SEIMBANG Konsep stage seimbang dapat dipergunakan untuk memperkirakan hasil pemisahan suatu campuran. Konsep ini menggunakan dasar bahwa arus yang keluar stage dalam keadaan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 01 PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR: DISTILASI, TITIK DIDIH (KI- 2051)

PERCOBAAN 01 PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR: DISTILASI, TITIK DIDIH (KI- 2051) PERCOBAAN 01 PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR: DISTILASI, TITIK DIDIH (KI- 2051) Tanggal Praktikum : 11 September 2015 Tanggal Pengumpulan: 18 September 2015 Disusun oleh : Ahdina Karima 10414015 Kelompok

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair. Distilasi dan Titik Didih. Nama : Agustine Christela Melviana NIM :

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair. Distilasi dan Titik Didih. Nama : Agustine Christela Melviana NIM : LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair Distilasi dan Titik Didih Nama : Agustine Christela Melviana NIM : 11210031 Tanggal Percobaan : 19 September 2013 Tanggal Pengumpulan Laporan

Lebih terperinci

2. Fase komponen dan derajat kebebasan. Pak imam

2. Fase komponen dan derajat kebebasan. Pak imam 2. Fase komponen dan derajat kebebasan Pak imam Fase dan komponen Fase adalah keadaan materi yang seragam di seluruh bagiannya, dalam komposisi kimia maupun fisiknya. (Gibbs) Banyaknya fase diberi lambang

Lebih terperinci

Pembimbing: Prof.Ir. Renanto Handogo, MS. PhD. Ir.Musfil A.S,M.Eng,Sc.

Pembimbing: Prof.Ir. Renanto Handogo, MS. PhD. Ir.Musfil A.S,M.Eng,Sc. Pembimbing: Prof.Ir. Renanto Handogo, MS. PhD. Ir.Musfil A.S,M.Eng,Sc. SATRIO PAMUNGKAS (2306.100.059) TRI HARTANTO A (2306.100.080) LABORATORIUM PERANCANGAN DAN PENGENDALIAN PROSES JURUSAN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Etanol Etanol merupakan bahan yang volatile, mudah terbakar, jernih, dan merupakan cairan yang tidak berwarna. Salah satu sifat istimewa dari etanol adalah volume shrinkage

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu larutan akan menguap pada titik didih yang berbeda.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu larutan akan menguap pada titik didih yang berbeda. I.1 Latar Belakang Distilasi tidak diragukan lagi adalah unit operasi yang sangat penting dalam industri perminyakan. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metoda pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produksi bahan bakar alternatif (biofuel) saat ini mendapat perhatian lebih dari beberapa pemerintahan di seluruh dunia. Beberapa pemerintahan telah mengumumkan komitmen

Lebih terperinci

Kesetimbangan Fasa Bab 17

Kesetimbangan Fasa Bab 17 14.49 Pada diagram fase dibawah ini kesetimbangan cair uap digambarkan sebagai T terhadap xa pada tekanan konstan, tentukan fase-fase dan hitunglah derajat kebebasan dari daerah yang ditandai. Jawab: Daerah

Lebih terperinci

Aplikasi data keseimbangan uap-cair: 1. Penentuan kondisi jenuh, seperti uap jenuh dan cair jenuh. 2. Penentuan jumlah stage pada Menara Distilasi.

Aplikasi data keseimbangan uap-cair: 1. Penentuan kondisi jenuh, seperti uap jenuh dan cair jenuh. 2. Penentuan jumlah stage pada Menara Distilasi. MATERI : MENARA DISTILASI CAMPURAN BINER PMD D3 Sperisa Distantina Aplikasi data keseimbangan uap-cair: 1. Penentuan kondisi jenuh, seperti uap jenuh dan cair jenuh. 2. Penentuan jumlah stage pada Menara

Lebih terperinci

TINJAUAN TEORITIS PERANCANGAN KOLOM DISTILASI UNTUK PRA-RENCANA PABRIK SKALA INDUSTRI

TINJAUAN TEORITIS PERANCANGAN KOLOM DISTILASI UNTUK PRA-RENCANA PABRIK SKALA INDUSTRI TINJAUAN TEORITIS PERANCANGAN KOLOM DISTILASI UNTUK PRA-RENCANA PABRIK SKALA INDUSTRI Leily Nurul Komariah, A. F. Ramdja, Nicky Leonard Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya e-mail

Lebih terperinci

PMD D3 Sperisa Distantina

PMD D3 Sperisa Distantina PMD D3 Sperisa Distantina Materi sebelumnya adalah neraca eksternal, untuk menghitung jumlah stage harus dianalisis neraca internal. Materi Neraca internal adalah materi optional, diberikan jika Neraca

Lebih terperinci

Simulasi Proses Dehidrasi Etanol dengan Kolom Distilasi Azeotrop Menggunakan Isooktan

Simulasi Proses Dehidrasi Etanol dengan Kolom Distilasi Azeotrop Menggunakan Isooktan Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN 1693 4393 Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 26 Januari 2010 Simulasi Proses Dehidrasi Etanol dengan

Lebih terperinci

@ Heri Rustamaji. World Wide Web home page on the Internet at:

@ Heri Rustamaji. World Wide Web home page on the Internet at: @ Heri Rustamaji World Wide Web home page on the Internet at: http://www.aspentech.com/ INTRODUCTION STARTING ASPEN PLUS STARTUP Blank Simulation Blank Simulation : rancangan proses general : British Unit

Lebih terperinci

SIMULASI KONDISI OPERASI KOLOM DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN DIVIDING WALL COLUMN UNTUK PEMURNIAN ETANOL

SIMULASI KONDISI OPERASI KOLOM DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN DIVIDING WALL COLUMN UNTUK PEMURNIAN ETANOL SIMULASI KONDISI OPERASI KOLOM DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN DIVIDING WALL COLUMN UNTUK PEMURNIAN ETANOL Mulyadi*, Budi Husodo Bisowarno Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik

Lebih terperinci

DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DA- RI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH

DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DA- RI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH DAA KESEIMBANGAN UAP-AIR DAN EHANOL-AIR DA- RI HASIL FERMENASI RUMPU GAJAH Ni Ketut Sari Jurusan eknik Kimia Fakultas eknologi Industry UPN Veteran Jawa imur Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar, Surabaya

Lebih terperinci

Simulasi Aplikasi Kendali Multi-Model pada Plant Kolom Distilasi ABSTRAK

Simulasi Aplikasi Kendali Multi-Model pada Plant Kolom Distilasi ABSTRAK Simulasi Aplikasi Kendali Multi-Model pada Plant Kolom Distilasi Galih Aria Imandita / 0322146 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung

Lebih terperinci

Kesetimbangan Fasa Cair-Cair dan Cair Uap

Kesetimbangan Fasa Cair-Cair dan Cair Uap Kesetimbangan Fasa Cair-Cair dan Cair Uap Kiftiyah Yuni Fatmawardi*, Teguh Andy A.M, Vera Nurchabibah, Nadhira Izzatur Silmi, Yuliatin, Pretty Septiana, Ilham Al Bustomi Kelompok 5, Kelas AB, Jurusan Kimia,

Lebih terperinci

SIMULASI ABSORPSI MULTIKOMPONEN HIDROKARBON DENGAN VISUAL BASIC 6.0 METODE BURNINGHAM-OTTO SUM RATES

SIMULASI ABSORPSI MULTIKOMPONEN HIDROKARBON DENGAN VISUAL BASIC 6.0 METODE BURNINGHAM-OTTO SUM RATES PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2004 ISSN : 1411-4216 SIMULASI ABSORPSI MULTIKOMPONEN HIDROKARBON DENGAN VISUAL BASIC 6.0 METODE BURNINGHAM-OTTO SUM RATES M. Kis Harwanto, Shintoko

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DESKRIPSI FASILITAS PEMROSESAN GAS [1] Fasilitas produksi migas yang digunakan pada studi kasus ini menghasilkan produk berupa minyak mentah, gas alam yang dialirkan melalui

Lebih terperinci

MATERI : MENARA DISTILASI CAMPURAN BINER

MATERI : MENARA DISTILASI CAMPURAN BINER 1 OTK 3 S1 Sperisa Distantina MATERI : MENARA DISTILASI CAMPURAN BINER Sumber Pustaka : Geankoplis, C.J., 1985, Transport Processes and Unit Operation, Prentice Hall, Inc., Singapore. Wankat, P.C., 1988,

Lebih terperinci

PENGUKURAN KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL+ETIL ASETAT DAN ETANOL+ ISOAMIL ALKOHOL PADA TEKANAN 101,33 kpa, 79,99 kpa dan 26,67 kpa

PENGUKURAN KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL+ETIL ASETAT DAN ETANOL+ ISOAMIL ALKOHOL PADA TEKANAN 101,33 kpa, 79,99 kpa dan 26,67 kpa Dhoni Hartanto 2307100014 Agung Ari Wibowo 2307100015 Pembimbing Dr. Ir. Kuswandi, DEA Ir. Winarsih PENGUKURAN KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL+ETIL ASETAT DAN ETANOL+ ISOAMIL ALKOHOL PADA TEKANAN

Lebih terperinci

Retrofit And Evaluation The Heat Exchanger Network In Main Column Fractionator Section Rccu Using Pinch Technology

Retrofit And Evaluation The Heat Exchanger Network In Main Column Fractionator Section Rccu Using Pinch Technology Retrofit And Evaluation The Heat Exchanger Network In Main Column Fractionator Section Rccu Using Pinch Technology Affandry Taufik, Sri Herlianty Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Pengaruh Suhu dan Tekanan Tangki Destilasi terhadap Kinerja Permeasi Uap dengan Membran Keramik dalam Pemurnian Larutan Etanol-Air

Pengaruh Suhu dan Tekanan Tangki Destilasi terhadap Kinerja Permeasi Uap dengan Membran Keramik dalam Pemurnian Larutan Etanol-Air Pengaruh Suhu dan Tekanan Tangki Destilasi terhadap Kinerja Permeasi Uap dengan Membran Keramik dalam Pemurnian Larutan Etanol-Air Misri Gozan 1, Said Zul Amraini 2 Alief Nasrullah Pramana 1 1 Departemen

Lebih terperinci

Simulasi Sistem Kontrol Kolom Distilasi Menggunakan Robust Dengan H Infinity

Simulasi Sistem Kontrol Kolom Distilasi Menggunakan Robust Dengan H Infinity SIMULASI SISTEM KONTROL KOLOM DISTILASI MENGGUNAKAN ROBUST DENGAN H INFINITY Daniel Ananta Kusuma / 0622011 E-mail : ak_daniel@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

DESAIN DAN OPTIMASI DISTILASI REAKTIF UNTUK PEMBUATAN BIODIESEL DENGAN MINYAK CASTOR

DESAIN DAN OPTIMASI DISTILASI REAKTIF UNTUK PEMBUATAN BIODIESEL DENGAN MINYAK CASTOR DESAIN DAN OPTIMASI DISTILASI REAKTIF UNTUK PEMBUATAN BIODIESEL DENGAN MINYAK CASTOR Hans Pratomo #), Wira Hadrianto* ), Herry Santoso Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik

Lebih terperinci

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 2 EQUILIBRIUM STILL

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 2 EQUILIBRIUM STILL PRKTIKUM OPERSI TEKNIK KIMI II MODUL 2 EQUILIRIUM STILL LORTORIUM RISET DN OPERSI TEKNIK KIMI PROGRM STUDI TEKNIK KIM FKULTS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERN JW TIMUR SURY EQUILIRIUM STILL TUJUN Percobaan

Lebih terperinci

Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI

Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI PERCOBAAN VI Judul Percobaan : DESTILASI Tujuan : Memisahkan dua komponen cairan yang memiliki titik didih berbeda. Hari / tanggal : Senin / 24 November 2008. Tempat : Laboratorium Kimia PMIPA FKIP Unlam

Lebih terperinci

6/12/2014. Distillation

6/12/2014. Distillation Distillation Distilasi banyak digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri. Minyak atsiri dapat bermanfaat sebagai senyawa antimikroba, diantaranya: 1. Minyak biji pala 2. Minyak daun jeruk 1 Distillation

Lebih terperinci

Lebih Jauh tentang Absorpsi Gas dan Pembahasan CONTOH: Soal #2

Lebih Jauh tentang Absorpsi Gas dan Pembahasan CONTOH: Soal #2 Kuliah #3: Lebih Jauh tentang Absorpsi Gas dan Pembahasan CONTOH: Soal #2 Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. DTK-FTUI, 27 Oktober 2015 Beberapa Model Kolom Absorpsi A. Kolom Talam (Tray-type Plate Columns)

Lebih terperinci

Kondisi Optimum Pemisahan Aseton dari Campuran Aseton-Etanol-Air-n Butanol Dengan Kolom Distilasi Vacuum

Kondisi Optimum Pemisahan Aseton dari Campuran Aseton-Etanol-Air-n Butanol Dengan Kolom Distilasi Vacuum Volume 6 No. 1, Juli 2005 (1-12) Kondisi Optimum Pemisahan Aseton dari Campuran Aseton-Etanol-Air-n Butanol Dengan Kolom Distilasi Vacuum Chairul Irawan, Iryanti Fatyasari Nata 1 Abstract Fermenting molasses

Lebih terperinci

EVALUASI KOLOM DISTILASI BUTANOL-AIR DENGAN INTEGRASI PANAS UNTUK MENDAPATKAN TOTAL ANNUAL COST (TAC) MINIMUM

EVALUASI KOLOM DISTILASI BUTANOL-AIR DENGAN INTEGRASI PANAS UNTUK MENDAPATKAN TOTAL ANNUAL COST (TAC) MINIMUM EVALUASI KOLOM DISTILASI BUTANOL-AIR DENGAN INTEGRASI PANAS UNTUK MENDAPATKAN TOTAL ANNUAL COST (TAC) MINIMUM Nama Mahasiswa : 1. Satrio Pamungkas NRP.230610005 : 2. Tri Hartanto A NRP.230610000 Dosen

Lebih terperinci

Kata kunci : Absorber, Konsentrasi Benfield, Laju Alir Gas Proses, Kadar CO 2, Reboiler Duty, Aspen Plus

Kata kunci : Absorber, Konsentrasi Benfield, Laju Alir Gas Proses, Kadar CO 2, Reboiler Duty, Aspen Plus PENGARUH LARUTAN BENFIELD, LAJU ALIR GAS PROSES, DAN BEBAN REBOILER TERHADAP ANALISA KINERJA KOLOM CO 2 ABSORBER DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR ASPEN PLUS V. 8.6 Bagus Kurniadi 1)*, Dexa Rahmadan 1), Gusti

Lebih terperinci

PERANCANGAN SEQUENCE PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI BULANAN (Studi Kasus: Bara 14 Seam C PT. Fajar Bumi Sakti, Kalimantan Timur)

PERANCANGAN SEQUENCE PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI BULANAN (Studi Kasus: Bara 14 Seam C PT. Fajar Bumi Sakti, Kalimantan Timur) PERANCANGAN SEQUENCE PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI BULANAN (Studi Kasus: Bara 14 Seam C PT. Fajar Bumi Sakti, Kalimantan Timur) Dadang Aryanda*, Muhammad Ramli*, H. Djamaluddin* *)

Lebih terperinci

OPTIMASI KOLOM DISTILASI REAKTIF- EKSTRAKTIF UNTUK PROSES PEMBUATAN METHYLAL

OPTIMASI KOLOM DISTILASI REAKTIF- EKSTRAKTIF UNTUK PROSES PEMBUATAN METHYLAL OPTIMASI KOLOM DISTILASI REAKTIF- EKSTRAKTIF UNTUK PROSES PEMBUATAN METHYLAL Theresia, Herry Santoso Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan Jalan Ciumbuleuit

Lebih terperinci

LEVEL -04 SISTEM PEMISAHAN

LEVEL -04 SISTEM PEMISAHAN LEVEL -04 SISTEM PEMISAHAN STRUKTUR UMUM SISTEM PEMISAHAN Untuk menentukan struktur umum sistem pemisahan pertama kita harus menentukan fasa aliran yg keluar dari reaktor (Gmbr 4-1). Untuk proses uap-cair

Lebih terperinci

Simulasi Pembuatan Etil Asetat Menggunakan Reactive Dividing Wall Column Dengan Katalis Asam Sulfat

Simulasi Pembuatan Etil Asetat Menggunakan Reactive Dividing Wall Column Dengan Katalis Asam Sulfat Simulasi Pembuatan Etil Asetat Menggunakan Reactive Dividing Wall Column Dengan Katalis Asam Sulfat Johannes Martua Hutagalung* dan Budi Husodo Bisowarno Program Studi Magister Teknik Kimia, FTI, Universitas

Lebih terperinci

Fugasitas. Oleh : Samuel Edo Pratama

Fugasitas. Oleh : Samuel Edo Pratama Fugasitas Oleh : Samuel Edo Pratama - 1106070741 Pengertian Dalam termodinamika, fugasitas dari gas nyata adalah nilai dari tekanan efektif yang menggantukan nilai tekanan mekanis sebenarnya dalam perhitungan

Lebih terperinci

Komponen Feed C3H6 C4H8 C5H10 C6H12 C7H14 total 0 Light key Heavy key. Kompisisi Umpan P T Trial 43

Komponen Feed C3H6 C4H8 C5H10 C6H12 C7H14 total 0 Light key Heavy key. Kompisisi Umpan P T Trial 43 Komponen Feed C3H6 C4H8 C5H10 C6H12 C7H14 total 0 Light key Heavy key Kompisisi Umpan P 14882.54 T Trial 43 Komponen A C3H6 15.7027 C4H8 15.7654 C5H10 15.7646 C6H12 15.8089 C7H14 15.8894 Komponen C3H6

Lebih terperinci

Uruta ut n a Pemi sahan saha dan a Ur U uta ut n a Pemi sahan saha Di D stilasi a Biasa

Uruta ut n a Pemi sahan saha dan a Ur U uta ut n a Pemi sahan saha Di D stilasi a Biasa Urutan Pemisahan dan Urutan Pemisahan Distilasi Biasa Heri Rustamaji Referensi: Seider, W.D., Seider, J.D. and Lewin, D.R., 2003, Product & Process Design Principles - Synthesis, Analysis & Evaluation,

Lebih terperinci

PERANCANGAN TRAY TOWER. Asep Muhamad Samsudin

PERANCANGAN TRAY TOWER. Asep Muhamad Samsudin PERANCANGAN TRAY TOWER PERANCANGAN ALAT PROSES Asep Muhamad Samsudin Ruang Lingkup 1. Pemilihan Tipe Kolom 2. Penentuan Kondisi operasi 3. Perancangan Tray Tower 4. Perancangan Packed Tower Penentuan Kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses ini adalah untuk memisahkan sebuah campuran berdasarkan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. proses ini adalah untuk memisahkan sebuah campuran berdasarkan kecepatan I.1 Latar Belakang Sistem kolom distilasi (penyulingan) merupakan sebuah proses fisika yang banyak digunakan di industri kimia ataupun industri perminyakan. Tujuan dari proses ini adalah untuk memisahkan

Lebih terperinci

DESTILASI UAP. Group B ( PTK 2) Darwin Junaidi ( ) Agustina Gunawan ( ) Harris Kristanto ( )

DESTILASI UAP. Group B ( PTK 2) Darwin Junaidi ( ) Agustina Gunawan ( ) Harris Kristanto ( ) DESTILASI UAP Group B ( PTK 2) Darwin Junaidi (5203011002) Agustina Gunawan (5203011010) Harris Kristanto (5203011020 ) Definisi Destilasi Destilasi secara umum adalah pemisahan 2 komponen atau lebih berdasarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR SIMBOL DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRACT Latar Belakang Keaslian Penelitian 5

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR SIMBOL DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRACT Latar Belakang Keaslian Penelitian 5 DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR SIMBOL DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR INTISARI ABSTRACT ii iii v viii x xi xiv xv BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Keaslian Penelitian

Lebih terperinci

STRATEGI KONTROL KOLOM DISTILASI TUNGGAL SISTEM BINER METANOL-AIR

STRATEGI KONTROL KOLOM DISTILASI TUNGGAL SISTEM BINER METANOL-AIR STRATEGI KONTROL KOLOM DISTILASI TUNGGAL SISTEM BINER METANOL-AIR (CONTROL STRATEGY OF SINGLE DISTILLATION COLOMN BINARY SYSTEM OF METHANOL-WATER) Totok R. Biyanto 1), Heri Wahyudi 1),Hari Hadi Santoso

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertambahan jumlah kendaraan bermotor yang terus meningkat di Indonesia menyebabkan pula tingginya kebutuhan bahan bakar minyak (BBM). Sebagian besar kendaraan bermotor

Lebih terperinci

Pengendalian Sistem Kolom Distilasi Campuran Azeotrop Heterogen Butanol-Air Menggunakan Model Predictive Control (MPC)

Pengendalian Sistem Kolom Distilasi Campuran Azeotrop Heterogen Butanol-Air Menggunakan Model Predictive Control (MPC) Pengendalian Sistem Kolom Distilasi Campuran Azeotrop Heterogen Butanol-Air Menggunakan Model Predictive Control (MPC) Nama Mahasiswa : 1. Agung Kurniawan : 2. Muh. Makki Maulana NRP : 1. 2306 100 051

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KONTROL ROBUST PADA KOLOM DISTILASI DENGAN METODA ANALYSIS

DESAIN SISTEM KONTROL ROBUST PADA KOLOM DISTILASI DENGAN METODA ANALYSIS DESAIN SISTEM KONTROL ROBUST PADA KOLOM DISTILASI DENGAN METODA ANALYSIS Gunawan/ 0622113 Email : wanwan_cloud17@yahoo.com Jurusan, Fakultas Teknik, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri 65 Bandung 40164, Indonesia

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN 1. Manfaat Mata Kuliah 2. Deskripsi Mata Kuliah 3. Tujuan Instruksional 4. Strategi Perkuliahan

KONTRAK PERKULIAHAN 1. Manfaat Mata Kuliah 2. Deskripsi Mata Kuliah 3. Tujuan Instruksional 4. Strategi Perkuliahan KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Perencanaan dan Perancangan Sistem Proses Kimia Kode Mata Kuliah : KMA 334 Pengajar : Taharuddin, S.T., M.Sc. dan Heri Rustamaji, S.T., M.Eng. Semester : VI 1. Manfaat

Lebih terperinci

LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN NERACA MASSA LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN NERACA MASSA Kapasitas Produksi 15.000 ton/tahun Kemurnian Produk 99,95 % Basis Perhitungan 1.000 kg/jam CH 3 COOH Pada perhitungan ini digunakan perhitungan dengan alur maju

Lebih terperinci

PMD D3 Sperisa Distantina

PMD D3 Sperisa Distantina PMD D3 Sperisa Distantina KESEIMNGN UP CIR Pustaka: Foust,.S., 1960, Principles of Unit Operation, John Wiley and Sons. Geankoplis, C.J., 1985, Transport Processes and Unit Operation, Prentice Hall, Inc.,

Lebih terperinci

Materi kuliah OTK 3 Sperisa Distantina EKSTRAKSI CAIR-CAIR

Materi kuliah OTK 3 Sperisa Distantina EKSTRAKSI CAIR-CAIR Materi kuliah OTK 3 perisa istantina EKTRKI CIR-CIR Peserta kuliah harus membawa: 1. kertas grafik milimeter 2. pensil/ballpoint berwarna 3. penggaris Pustaka: Foust,.., 1960, Principles of Unit Operation,

Lebih terperinci

Studi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi

Studi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi Studi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi Lindawati, Agnes Soelistya, Rudy Agustriyanto Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Surabaya Jl.Raya Kalirungkut,

Lebih terperinci

Penuntun praktikum DISTILASI BATCH

Penuntun praktikum DISTILASI BATCH Penuntun praktikum DISTILASI BATCH I. Pendahuluan Distilasi adalah unit operasi yang sudah ratusan tahun diaplikasikan secara luas. Di sperempat abad pertama dari abad ke-20 ini, aplikasi unit distilasi

Lebih terperinci

KOLOM BERPACKING ( H E T P )

KOLOM BERPACKING ( H E T P ) PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 1 KOLOM BERPACKING ( H E T P ) LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA

Lebih terperinci

STRUKTUR KONTROL KOLOM DISTILASI ALDEHYDE

STRUKTUR KONTROL KOLOM DISTILASI ALDEHYDE STRUKTUR KONTROL KOLOM DISTILASI ALDEHYDE Totok R. Biyanto Jurusan Teknik Fisika - FTI ITS Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Telp : 62 31 5947188 Fax : 62 31 5923626 Email : trb@ep.its.ac.id

Lebih terperinci

Etanol akan membentuk campuran azeotrop dengan air sehingga sulit

Etanol akan membentuk campuran azeotrop dengan air sehingga sulit PENGARUH PENAMBAHAN NaCl dan CaCl 2 TERHADAP KADAR ETANOL IMPACT OF MIXING NaCl and CaCl 2 TO ETHANOL PURIFICATION Emi Erawati Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.

Lebih terperinci

Paktikum : 4-7 Judul Praktikum : System Development Life Cycle (SDLC)

Paktikum : 4-7 Judul Praktikum : System Development Life Cycle (SDLC) Paktikum : 4-7 Judul Praktikum : System Development Life Cycle (SDLC) Alokasi Waktu : 1 x 110 menit 1. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa memahami tentang SDLC Mahasiswa mampu melakukan simulasi model-model

Lebih terperinci

Bagian 4 Pemodelan Dioda

Bagian 4 Pemodelan Dioda Bagian 4 Pemodelan Dioda Sub Materi Pengertian pemodelan Model dioda Kurva karakteristik untuk masing-masing model diode Analisa up-down Rangkaian logika dioda resistor (RDL) Garis beban dan titik operasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas hasil optimasi sumur gas dan hasil simulasi hysys

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas hasil optimasi sumur gas dan hasil simulasi hysys BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas hasil optimasi sumur gas dan hasil simulasi hysys 4.1 HASIL OPTIMASI SUMUR GAS Optimasi sumur gas yang dilakukan dimulai dari pengumpulan data sumur gas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Jenis Pengujian Alat Kondisi Pengujian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Jenis Pengujian Alat Kondisi Pengujian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Pengujian Termal Pada pengujian termal menggunakan metode DSC, ABS Original + ABS Recycle mendapatkan hasil yang bervariasi pada nilai Tg dan nilai Tm. Didapatkannya

Lebih terperinci

5/30/2014 PSIKROMETRI. Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB. Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab

5/30/2014 PSIKROMETRI. Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB. Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab PSIKROMETRI Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab 1 1. Atmospheric air Udara yang ada di atmosfir merupakan campuran dari udara kering dan uap air. Psikrometri

Lebih terperinci

OTK 3 S1 Sperisa Distantina

OTK 3 S1 Sperisa Distantina OTK 3 S1 Sperisa Distantina KESEIMNGN UP CIR Pustaka: Foust,.S., 1960, Principles of Unit Operation, John Wiley and Sons. Geankoplis, C.J., 1985, Transport Processes and Unit Operation, Prentice Hall,

Lebih terperinci

BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN

BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN 2.1 PENDAHULUAN Salah satu masalah yang sering terjadi pada bidang ilmiah adalah masalah untuk mencari akar-akar persamaan berbentuk : = 0 Fungsi f di sini adalah fungsi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini energi sangat diperlukan dalam menjalankan berbagai aktivitas khususnya di Indonesia, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun untuk aktivitas produksi berbagai

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ELEKTROLIT KOH DAN KCL TERHADAP PEMISAHAN CAMPURAN BINER ETANOL-AIR

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ELEKTROLIT KOH DAN KCL TERHADAP PEMISAHAN CAMPURAN BINER ETANOL-AIR STUDI PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ELEKTROLIT KOH DAN KCL TERHADAP PEMISAHAN CAMPURAN BINER ETANOL-AIR Disusun oleh : AVRINA KUMALASARI M0311015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semangkin meningkatnya kebutuhan terhdap bahan bakar yang alami, atau dengan kata lain tidak membahayakan, baik secara Global maupun secara Individu. Dengan melihat

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN FASA. Sistem Satu Komponen. Aturan Fasa Gibbs

KESETIMBANGAN FASA. Sistem Satu Komponen. Aturan Fasa Gibbs KESETIMBANGAN FASA Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh suatu bidang batas. Pemahaman perilaku fasa mulai berkembang

Lebih terperinci

Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair

Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair Kelompok 3 Nahida Rani (1106013555) Nuri Liswanti Pertiwi (1106015421) Rizqi Pandu Sudarmawan (0906557045) Sony Ikhwanuddin (1106052902) Sulaeman

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kebutuhan Air Tawar Siklus PLTU membutuhkan air tawar sebagai bahan baku. Hal ini dikarenakan peralatan PLTU sangat rentan terhadap karat. Akan tetapi, semakin besar kapasitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Identifikasi Masalah Penggunaan citra digital telah menjadi semakin popular akhir-akhir ini. Hal ini menyebabkan program pengolah grafis untuk memanipulasi citra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Destilasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan dua atau

BAB I PENDAHULUAN. Destilasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan dua atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Destilasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan dua atau lebih komponen cairan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Uap yang dibentuk

Lebih terperinci

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR. Distilasi dan Titik Didih

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR. Distilasi dan Titik Didih PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR Distilasi dan Titik Didih I. Tujuan 1.1 Mengetahui prinsip destilasi dan pengertian campuran azeotrop 1.2 Dapat mengkalibrasi thermometer dan dapat merangkai peralatan

Lebih terperinci

THE EFFECT OF ETHANOL-WATER COMPOSITION VARIATION IN ACETONE-ETHANOL-WATER-n-BUTANE MIXTURES ON THE PERFORMANCE OF DISTILLATION COLUMN

THE EFFECT OF ETHANOL-WATER COMPOSITION VARIATION IN ACETONE-ETHANOL-WATER-n-BUTANE MIXTURES ON THE PERFORMANCE OF DISTILLATION COLUMN 70 THE EFFECT OF ETHANOL-WATER COMPOSITION VARIATION IN ACETONE-ETHANOL-WATER-n-BUTANE MIXTURES ON THE PERFORMANCE OF DISTILLATION COLUMN Iryanti Fatyasari Nata ABSTRAK Campuran aseton (1)/etanol (2)/air

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1. Hasil Konstruksi Kolom Adsorpsi Berdasarkan rancangan dari kolom adsorpsi pada gambar III.1., maka berikut ini adalah gambar hasil konstruksi kolom adsorpsi : Tinggi =1,5

Lebih terperinci

- Fasa (phase) dalam terminology/istilah dalam mikrostrukturnya

- Fasa (phase) dalam terminology/istilah dalam mikrostrukturnya 1. Diagram Fasa dalam Sistem Logam - Fasa (phase) dalam terminology/istilah dalam mikrostrukturnya adalah suatu daerah (region) yang berbeda struktur atau komposisinya dari daerah lain. - Diagram fasa

Lebih terperinci

ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER

ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER PMD D3 Sperisa Distantina ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER Silabi D3 Teknik Kimia: 1. Prinsip dasar alat transfer massa absorber dan stripper. 2. Variabel-variabel proses alat absorber dan stripper.

Lebih terperinci

PENGHEMATAN ENERGI PADA MENARA DISTILASI DENGAN HEAT INTEGRATED DISTILLATION COLUMN (HIDiC)

PENGHEMATAN ENERGI PADA MENARA DISTILASI DENGAN HEAT INTEGRATED DISTILLATION COLUMN (HIDiC) Reaktor, Vol. 12 No. 3, Juni 2009, Hal. 146-153 PENGHEMATAN ENERGI PADA MENARA DISTILASI DENGAN HEAT INTEGRATED DISTILLATION COLUMN (HIDiC) Arief Budiman Process System Engineering Research Group, Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan amoniak di dunia terus bertambah, dari 56,9 juta ton pada tahun 1976 menjadi 108 juta ton pada tahun 2002 (Kramer, 2004). Kebutuhan akan amoniak akan terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya pembangunan dan aktifitas produksi pada berbagai sektor industri di Indonesia, menyebabkan semakin besarnya kebutuhan energi yang harus dipenuhi.

Lebih terperinci

Salah satu aplikasi data keseimbangan uap-cair adalah analisis flash distillation. FLASH DISTILATION

Salah satu aplikasi data keseimbangan uap-cair adalah analisis flash distillation. FLASH DISTILATION 3 S Sperisa Distantina Salah satu aplikasi data keseimbangan uap-cair adalah analisis flash distillation. LASH DISILAION Alat kontak uap-cair yg paling sederhana, biasanya digunakan untuk kapasitas kecil.

Lebih terperinci

SIMULASI DISTILASI BATCH BERBASIS PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

SIMULASI DISTILASI BATCH BERBASIS PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK SIMULASI DISTILASI BATCH BERBASIS PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK TUGAS AKHIR Diajukan Oleh: ARISTARKHUS ANASITO NPM : 0934215006 Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci