STRUKTUR KONTROL KOLOM DISTILASI ALDEHYDE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRUKTUR KONTROL KOLOM DISTILASI ALDEHYDE"

Transkripsi

1 STRUKTUR KONTROL KOLOM DISTILASI ALDEHYDE Totok R. Biyanto Jurusan Teknik Fisika - FTI ITS Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya Telp : Fax : trb@ep.its.ac.id Abstrak Kelangkaan gas alam di Jawa Timur, menimbulkan permasalahan dalam ketersediaan bahan baku industri petrokimia. Salah satu proses yang mengalami penurunan laju feed adalah pemisahan Isobutyraldehyde (C4H8O dan Normalbutyraldehyde (C4H8O dari crude aldehyde menggunakan kolom distilasi. Masalah utama yang dialami oleh sebuah perusahaan petrokimia di Jawa Timur dalam pengoperasian kolom distilasi aldehyde adalah biaya operasi yang tinggi, yaitu dapat mencapai 50% dari biaya keseluruhan pengoperasian kolom distilasi. Ditambah lagi sulitnya mendapatkan bahan baku, menyebabkan produksi menurun tetapi pemakaian energi hampir sama dan mengganggu konsistensi komposisi produk. Makalah ini membahas alternatif strategi kontrol pada kolom distilasi yang mampu mempertahankan konsistesi komposisi produk, menghemat pemakaiaan energi walaupun terjadi penurunan laju feed ataupun komposisi feed akibat ketersediaan gas alam. Metodelogi yang digunakan adalah dengan merubah struktur kontrol yang ada yaitu dari pengendalian inferensial ke pengendalian secara direct dengan struktur LV. Hasil simulasi menunjukkan bahwa struktur yang yang diajukan lebih mampu mempertahankan komposisi produk dan lebih hemat energi ketika terjadi disturbance. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Integral Absolute Error (IAE dan energi yang dibutuhkan kedua struktur kontrol ketika terjadi disturbance. Dari pengujian diperoleh bahwa struktur pengendalian secara direct mempunyai nilai IAE yang jauh lebih kecil daripada struktur pengendalian secara inverential untuk pengendalian kolom distilasi aldehyde dengan disturbance berupa penurunan laju feed dan perubahan komposisi feed. Kata kunci : Struktur kontrol, kolom distilasi aldehyde, komposisi produk, penghematan energi 1

2 PENDAHULUAN Aldehyde column merupakan kolom distilasi biner yang memisahkan isobutyraldehyde (i-butanal dan normalbutyraldehyde (n-butanal dari crude aldehyde. Kelemahan utama kolom distilasi adalah konsumsi energinya yang sangat besar, yaitu mencapai 40%-50% dari total biaya operasinya [10,11]. Hal ini akan akan menyebabkan biaya produksi yang besar, apalagi ditengah melambungnya harga LPG yang merupakan bahan bakar pada boiler. Kesulitan mendapatkan bahan baku berupa gas alam membuat kolom distilasi aldehyde tidak bisa berproduksi sesuai kapasitas yang maksimal [7]. Dengan berkurangnya bahan baku juga akan mengurangi laju feed pada kolom distilasi aldehyde, yang pada akhirnya menurunkan laju produksi. Namun penurunan laju panas pada reboiler tidak sebanding dengan besarnya dengan penurunan laju produksi, sehingga efisiensi pemakaian energi menurun. Penurunan laju feed pada kolom distilasi aldehyde juga akan mempengaruhi kualitas komposisi produk yang dihasilkan. Padahal kualitas komposisi produk merupakan prioritas yang harus dicapai dan dipertahankan melalui pengendalian proses [2]. Untuk meminimalkan konsumsi energi pada kolom distilasi dapat dilakukan dengan cara penerapan integrasi panas pada kolom distilasi [1,8,11]. Namun untuk penerapan integrasi panas harus merubah konstruksi dari kolom distilasi. Hal ini sulit dilakukan karena selain biaya yang sangat mahal dan memakan waktu yang lebih lama, kolom distilasi aldehyde ini sudah terpasang dan harus terus beroperasi. Untuk mengatasi hal itu maka alternatif lain adalah merubah strategi kontrol sudah terpasang dengan strategi kontrol yang mampu mengatasi terjadinya gangguan berupa penurunan laju feed. Permasalahannya adalah bagaimana strategi kontrol yang dapat menjaga komposisi produk tetap stabil dan juga sekaligus bisa meminimalkan pemakaiaan energi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif strategi kontrol pada kolom distilasi untuk proses pemisahan Isobutyraldehyde dan Normalbutyraldehyde yang dapat menjaga kestabilan komposisi produk dan tahan terhadap gangguan serta meminimalkan penggunaan energi, khususnya energi panas pada reboiler. KOLOM DISTILASI BINER Prinsip dasar dari proses distilasi adalah memisahkan campuran zat cair menjadi dua zat cair yang murni melalui perbedaan titik didih dengan menggunakan pemanasan pada campuran zat cair sampai pada temperatur diantara titik didih mereka [5]. Selain itu proses distilasi juga bergantung pada konsentrasi komponen tersebut [9]. rectifying Vd,Yd L L,Xd kondensor Reflux drum L n-1,x n-1 Vn,Yn F, X f R D,X D Ln,Xn V n-1,y n-1 V stripping Vb,Yb Qr Lb,Xb reboiler B,Xb Gambar 1. Skema kolom distilasi 2

3 Kolom distilasi sendiri disusun oleh tray-tray yang disusun keatas. Cairan pada feed merupakan campuran dari kedua komponen yang akan dipisahkan masuk pada kolom pada satu atau lebih tray tertentu. Cairan tersebut akan mengalami over flow pada tray dimana dia masuk dan kemudian jatuh ke tray di bawahnya. Sedangkan gelembung uap naik menembus tray diatasnya yang berisi cairan melalui lubang-lubang yang ada pada tray. Jadi dalam sebuah tray ada empat arus yang keluar dan masuk pada tray tersebut. Misalnya saja tray n, ada cairan Ln 1 mol/jam dari tray n 1 dan Ln mol/jam, turun ke tray n + 1. Kemudian ada uap Vn + 1 mol/jam dari tray n + 1 dan Vn ke tray n 1. Dalam hal ini konsentrasi dari fase uap dinotasikan dengan y dan konsentrasi dari fase cair dinotasikan dengan x. Arus cairan dan uap dari tray satu ke tray yang lain dapat dilihat pada Gambar 1. Adapun konsentrasi yang masuk dan keluar dari tray n adalah : y n xn 1 ( 1 x n (1 dimana, Xn= komposisi liquid pada tray ke-n Yn= komposisi vapor pada tray ke-n = relative volatility Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan [5] yang mengatakan bahwa kolom distilasi biner dengan relative volatility konstan sepanjang kolom dengan efisiensi tray 100%, mempunyai kesetimbangan uapcair dengan hubungan sebagaimana yang dinyatakan pada Persamaan 1. Proses paling penting dalam kolom distilasi adalah terjadinya contact antara uap dari tray bawah dan cairan yang tertahan oleh bendungan di tray sehingga terjadi proses perpindahan panas. Molekul dengan boiling point tinggi berubah dari fase uap ke fase cair dengan melepaskan panas, molekul yang lain dengan boiling point rendah menggunakan panas yang dilepaskan molekul pertama untuk berubah dari fase cair ke fase uap [6]. Pada bagian bawah kolom terdapat banyak sekali cairan yang sebagin besar merupakan komponen dengan titik didih yang lebih tinggi dari komponen lainnya. Cairan ini merupakan akumulasi dari cairan-cairan yang turun dari tray n ke tray n + 1. Pada base column ini cairan akan dipanaskan di reboiler dengan tujuan komponen dengan titik didih rendah yang masih tersisa dapat menguap menuju tray diatasnya, sehingga didapatkan komponen dengan titik didih lebih tinggi yang murni. Cairan dengan kemurnian tinggi tersebut akan keluar sebagai produk bawah dari kolom distilasi. Sebaliknya pada kolom bagian atas miskin sekali cairan dan kaya akan uap. Uap ini selanjutnya akan terdorong ke kondenser karena tekanan kolom lebih besar dari pada di kondenser. Pada kondenser terjadi proses kondensasi yaitu uap-uap dari kolom tadi didinginkan agar berubah fase menjadi cairan dan ditampung pada tangki refluk. Dari tangki refluk ini sebagian besar diumpankan lagi ke kolom yang dinamakan refluk, dan sebagian lainnya dialirkan menjadi produk atas/distilate. Kesetimbangan Uap-Cair Kolom distilasi didesain berdasarkan titik didih komponen-komponen campuran yang akan 3

4 dipisahkan. Sehingga ukuran, dalam hal ini ketinggian kolom distilasi ditentukan oleh data kesetimbangan uap-cair (Vapor-Liquid Equilibrium = VLE campuran tersebut. Data VLE tekanan konstan didapat dari diagram titih didih. Data VLE campuran biner sering dipresentasikan dalam sebuah plot, seperti ditunjukkan pada Gambar 2. suhu A 0 A 1,00 B X n X n -1 Y n -1 Y n Konsentrasi fraksi mol A B 1,00 A 0 B Gambar 2. Diagram titik didih Diagram VLE menunjukkan bubble point dan dew point campuran biner pada tekanan konstan. Garis lengkung disebut garis kesetimbangan (equilibrium line dan menjelaskan komposisi kesetimbangan cair dan uap. Aldehyde Column Dalam rangkaian proses produksi octanol terdapat kolom distilasi aldehyde column pada salah satu bagian prosesnya. Aldehyde column mempunyai produk atas berupa isobutyraldehyde atau disingkat i- butanal dan produk bawah berupa normalbutyraldehyde atau disingkat n-butanal. Umpan dari aldehyde column adalah crude aldehyde yang merupakan hasil dari proses syn gas plant yang telah dipisahkan dari katalisnya. Produk dari aldehyde column ini yang nantinya akan diproses lebih lanjut menghasilkan octanol sebagai produk utama, normal butyl alcohol dan isobutil alkohol sebagai produk sampingan. PEMODELAN KOLOM DISTILASI Ada dua macam metode dalam memulai perancangan kolom distilasi biner, yaitu metode short cut dan metode McCabe-Thiele. Metode short cut didasarkan pada penyelesaian perhitungan rumus-rumus matematis, sedangkan metode McCabe-Thiele didasarkan pada grafik untuk menemukan parameter-parameter yang diinginkan. Kedua metode tersebut diatas merupakan metode perhitungan secara pendekatan untuk memulai perancangan kolom sistilasi yang selanjutnya akan diteruskan dengan metode rigorus. Dalam penelitian ini menggunakan metode short cut yang kemudian dilanjutkan dengan metode rigorus. Perhitungan Short Cut Penentuan jumlah tray minimum melalui persamaan Fenske di bi log d j bj Nm log m (2 Penentuan rasio refluk minimum dengan persamaan Underwood L Rm D m X Z LK, D LK, F LK, HK F 1 LK, HK F X Z HK, D HK, F (3 4

5 Perhitungan Rigorous Kondensor dan refluk drum Neraca massa total: dm D VNT LNT 1 D (4 Neraca massa komponen: d( M DxD (5 VNT ynt ( LNT 1 D xd Neraca massa panas: d( M DhD VNT H NT LNT 1H NT 1 Dh Q (6 D Reboiler dan base kolom Neraca massa total: dm n L 1 V B (7 RB Neraca massa komponen: d( M B x B L1 x1 Neraca massa panas: d( M BhB L1h 1 V V Tray umpan (n = NF Neraca massa total: RB y B Bx dm NF LNF LNF F VNF 1 VNF Neraca massa komponen: d( M NF X NF L b (8 (9 1 (10 X L X V NF1 NF1 NF NF NF1 NF1 Y V NF Y NF F X (11 Neraca panas : d( M NFh NF L h RB L H B h Bh V H NF1 NF1 NF NF NF1 NF1 b Q b V NF H NF z Fh (12 F F Tray ke-n Neraca massa total: dmn Ln Ln Vn1 Vn 1 (13 Neraca massa komponen: d( M nxn Ln1xn1 Ln xn Vn1yn1 Vn yn Neraca massa panas: d M nhn Ln1hn 1 Lnhn Vn1H n1 VnHn (14 ( (15 PENGENDALIAN PID PID merupakan pengendali yang sering digunakan di industri karena mudah untuk diaplikasikan dan pada umumnya sudah cukup untuk mengendalikan plant yang ada. PID terdiri atas susunan kontroler proporsional (P, integral (I dan derivative (D. Berikut akan diuraikan untuk masing masing parameter : Proportional (P Variabel yang dimanipulasi (Mv didasarkan atas persamaan : Mv(t = Kp.e(t (16 Dimana Kp merupakan gain proporsional dan e adalah error (setpoint dikurangi proses variabel. Dalam beberapa kontroler, gain proporsional dinyatakan dalam bentuk proporsional band (PB yaitu : Kp = 100 %/ PB (17 Aksi proporsional akan mengurangi error antara setpoint dan proses variabel, tetapi tidak sampai menghilangkan nya. Memperbesar nilai Kp akan mempercepat respon sistem loop tertutup. Akan tetapi, dengan Kp yang makin 5

6 besar, kompensasinya akan meningkatkan osilasi dan apabila terlalu besar maka sistem menjadi tidak stabil. Integral (I Pada kontroler intergral, Mv didasarkan pada jumlah total eror yang terjadi pada peiode tertentu. Aksi Integral ini akan membuat error menjadi nol sehingga disebut juga kontroler reset. Persamaannya sebagai berikut: kp t Mv ( t e( t Ti 0 (18 dimana Ti merupakan konstanta waktu Integral dalam satuan menit atau detik. Pada beberapa kontroler, Ti dinyatakan sebagai gain integral (Ki yaitu : Ki = Kp / Ti (19 Dalam kontroler digital, integrasi didekati oleh persamaan: Mv ( n T Ti n i0 e( i Mv ( n 1 T Ti [ e( n] (20 d Mv ( t K D [ e( t] (21 dimana TD adalah konstanta waktu derivative dalam satuan menit atau detik. Pada beberapa kontroler, TD dinyatakan dalam gain derivative (KD yaitu: KD = Kp x TD (22 Dalam kontroler digital, derivative didekati oleh: TD TD Mv ( n [ e( n e( n 1] e( n T T (23 dimana T adalah periode sampling dan n adalah jumlah sampling. Perubahan besar pada disturbance akan diantisipasi oleh aksi laju. Selain itu, juga meniadakan efek respon sistem yang melambat pada aksi Integral. Akan tetapi, penggunaan kontroler derivative disyaratkan pada sistem yang proses variabel dan variabel terkontrolnya bebas noise. Hal ini disebabkan aksi derivative akan menguatkan noise yang terjadi. dimana T adalah periode sampling, n adalah jumlah sampling, dan e(n adalah error pada sampling ke-n. Fungsi Integral pada dasarnya adalah untuk menekan offset menjadi nol. Akan tetapi aksi ini akan berpengaruh pada kecepatan respon yang menjadi lamban. Derivative (D Kontroler ini disebut juga aksi laju karena bekerja atas laju perubahan error. Persamaan umum dari kontroler Integral sebagai berikut: Tuning PID Tuning adalah suatu cara untuk menentukan parameter-parameter pengendali dari alat pengendali yang dipasangkan. Salah satu dari cara tradisional untuk mendesain controller PID adalah dengan menggunakan tuning secara empiris yang berdasarkan pengukuran yang dilakukan terhadap plant. Metode yang digunakan adalah metode yang berdasarkan kurva reaksi 6

7 Tuning Ziegler-Nichols metode proses kurva reaksi Proses tuning dilakukan dengan merubah sistem close loop menjadi open loop dengan memindahkan kontroler ke posisi manual. Kemudian melakukan perubahan output untuk memperoleh kurva reaksi pada output, seperti pada Gambar 3 dan.4. Input variabel time Gambar 3 Kurva step input model secara umum untuk step output dengan t θ adalah ( t / Y '( t Kp 1 e (24 Output variabel S time Gambar 4 Kurva reaksi proses dengan slope untuk respon pada t θ adalah dy' ( t d ( t / ( t / Kp 1 e e (25 Maksimum slope yang terjadi pada t = θ adalah S = Δ/τ, jadi parameter model dapat dihitung dengan; Kp, (26 S dengan, Kp = gain proporsional Δ = gain output θ = time delay τ = settlingtime δ = gain input S = slope METODOLOGI Pemodelan Kolom Distilasi dengan Metode Short Cut Pemodelan dan simulasi pada penelitian ini menggunakan software Hysys 3.1. Pemodelan secara short cut adalah pemodelan secara kasar atau pemodelan yang dilakukan tidak secara detail. Parameter-parameter yang didapatkan dari pemodelan secara short cut pada kolom distilasi aldehyde column adalah sebagai berikut: Jumlah minimum tray = Jumlah tray optional = Letak feed tray = Sedangkan parameter-parameter yang harus diketahui oleh perancang adalah: Laju Feed (kmol/jam = Temperatur Feed (C = 52.8 Tekanan Feed (kpa = Komposisi Feed = 0.9 Light key in bottom (i-butanal = 0.01 Heavy key in distillate (n-butanal = 0.01 Tekanan Kondenser (kpa = Tekanan Reboiler (kpa = Pemodelan Kolom Distilasi dengan Metode Rigorus Hasil dari perancangan secara short cut akan digunakan sebagai dasar perancangan kolom distilasi secara rigorus, diantaranya untuk menentukan jumlah tray dan letak feed tray. Tidak 7

8 seperti perancangan kolom distilasi short cut, perancangan kolom distilasi rigorus ini tidak akan menghasilkan parameter-parameter berupa angka, namun sudah berupa plant simulasi secara statis dan dapat dirubah menjadi dinamis dengan penambahan inventori kontrol. Perancangan secara rigorus merupakan perancangan yang lebih detail dan teliti dari pada perancangan secara shortcut, oleh karena itu parameter-parameter yang dimasukkan juga akan lebih detail. Dalam perancangan kolom distilasi secara rigorus ini harus diperhatikan derajat kebebasan dari kolom distilasi ini. Perancang tidak bisa memasukkan parameter-parameter yang disediakan secara keseluruhan, meskipun telah dihitung dengan baik. Kolom distilasi Aldehyde mempunyai tiga material stream dan dua derajat kebebasan (total condenser, sehingga ada satu material stream yang tidak akan diisi parameter yaitu material stream bottom (B. Apabila ketiga material stream yaitu feed, distillate, dan bottom parameternya diisi semua akan terjadi perhitungan yang conflict antara perhitungan perancang dan hasil perhitungan dari software Hysys 3.1 dan menyebabkan simulasi kolom distilasi menjadi unconvergen. Parameterparameter yang dimasukkan dalam perancangan Aldehyde column secara rigorus adalah: Jumlah tray = 45 Letak feed tray = 32 Laju Feed (kmol/h = Temperatur Feed (C = 52.8 Tekanan Feed (kpa = Komposisi Feed (n-butanal = 0.9 Tekanan Condenser (kpa = Tekanan Reboiler (kpa = Reflux ratio = 30 Light key in Distillate (i-butanal = 0.99 Hasil perancangan kolom distilasi aldehyde column dapat dilihat pada Gambar 5. Ada tiga material stream yaitu feed (F, distillate (D, bottom (B dan dua energy stream yaitu kondenser (Qc dan reboiler (Qr. Kolom terdiri dari 45 tray dan feed tray terletak pada tray ke-32. Gambar 5 Hasil perancangan kolom distilasi aldehyde Pemilihan Strategi Kontrol Strategi kontrol pada makalah ini ditekankan pada struktur kontrol, sedangkan algoritma kontrol tetap, yaitu PID yang sudah terpasang. Pemilihan struktur kontrol dilakukan untuk menggantikan struktur kontrol yang telah ada yaitu sistem pengendalian secara inferential, yang tidak mampu menjaga kestabilan komposisi produk atas maupun produk bawah ketika terjadi gangguan dan efisiensi energi yang relatif lebih rendah, dan mengganti dengan sistem pengendalian secara direct. Sistem pengendalian secara direct yaitu sistem 8

9 pengendalian yang secara langsung mengendalikan komposisi produk. Perbedaannya adalah sistem pada pengendalian secara inferential tidak mempunyai sensor komposisi produk, sedangkan sistem pengendalian secara direct sensor komposisi terpasang sebagai proses variabel. Pada sistem pengendalian secara direct terdapat beberapa struktur yang bisa diaplikasikan dalam mengendalikan kolom distilasi aldehyde diantaranya struktur L-V, struktur D-V, struktur L-B, struktur RR- V, struktur RR-BR. Diantara struktur-struktur tersebut, struktur L-V adalah yang paling cocok untuk sistem pengendalian kolom distilasi biner [2]. Maka dipilihlah stuktur L-V untuk mengendalikan kolom distilasi aldehyde. Pengendalian Kolom Distilasi Tabel 1 Parameter Kp, Ti, Td dalam pengendalian secara inferential Jenis Kc Ti Td Kontroler TIC PIC FIC LIC LIC Setelah mendapatkan struktur kontrol yang terbaik yaitu menggunakan struktur LV, maka langkah selanjutnya adalah mencari parameter kontrol PID secara open loop. Dengan menggunakan metode tuning Ziegler-Nichols secara open-loop kita dapat memperoleh parameter-parameter Kp, Ti dan Td dari algoritma kontrol PID. Parameter-parameter tuning Kp, Ti, Td dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 2 Parameter Kp, Ti, Td dalam pengendalian secara direct Jenis Kc Ti Td Kontroler TIC PIC FIC LIC LIC Pengujian Struktur Kontrol dan Analisa Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah pengendalian secara direct dengan struktur LV mampu mengatasi permasalahan, yaitu menstabilkan komposisi produk dan mengurangi konsumsi energi panas pada reboiler. Ada dua pengujian yaitu penurunan laju feed dan perubahan komposisi feed. Laju feed diturunkan dari mula-mula kmol/jam menjadi 250 kmol/jam kemudian 225 kmol/jam dan terakhir 200 kmol/jam dalam waktu 9.1 jam. Kemudian untuk uji perubahan komposisi feed ada dua macam, yaitu kandungan i-butanal yang mula-mula 0.1 diturunkan mejadi 0.05 dan dinaikkan menjadi 0.15 dalam waktu 5.85 jam. ANALISA DAN PEMBAHASAN Uji Perubahan Laju Feed Uji penurunan laju feed dilakukan hingga laju feed turun menjadi 200 kmol/jam dari mula-mula 9

10 sebesar kmol/jam selama 9.1 jam (Gambar 6. refluk rasio yaitu perbandingan antara laju refluk dan laju distilat semakin besar. Dengan Laju Aliran (kmol/jam Penurunan F Terhadap t Pengendalian Secara Direct Gambar 6 Grafik penurunan laju feed terhadap waktu F bertambahnya nilai refluk rasio ini, komposisi produk atas juga semakin besar atau semakin murni Pengaruh Penurunan F Terhadap Xd - SP Xd PV Xd Gambar 7 menunjukkan bagaimana respon komposisi produk atas dengan pengendalian secara Gambar 8 Grafik respon Xd oleh adanya penurunan laju feed pada pengendalian secara inferential direct struktur LV ketika terjadi penurunan laju feed. Komposisi produk atas selalu kembali mendekati nilai setpoint walaupun pada setiap penurunan laju feed terjadi overshoort yang kecil, yaitu maksimumnya sebesar dari nilai setpoint. Pada komposisi produk atas ini diperoleh nilai IAE sebesar Komposisi produk bawah dengan pengendalian secara inferential nilainya menurun ketika terjadi penurunan laju feed (Gambar 9. Penurunan ini menyebabkan nilai IAE yang cukup besar, yaitu Pengaruh Penurunan F Terhadap Xd - Pengendalian Secara Direct SP Xd PV Xd Gambar 7 Grafik respon Xd oleh adanya Pengaruh Penurunan F Terhadap Xb - SP Xb PV Xb penurunan laju feed pada pengendalian secara direct Gambar 9 Grafik respon Xb oleh adanya penurunan laju feed pada pengendalian secara Sedang untuk respon komposisi produk atas dengan pengendalian secara inferential dapat dilihat pada Gambar 8. Komposisi produk atas terus naik hingga mencapai nilai dan didapatkan nilai IAE sebesar Kenaikan nilai komposisi produk atas ini disebabkan tidak adanya pengendalian secara langsung terhadap komposisi. Ketika laju feed turun akan menyebabkan laju distilat juga turun dan laju refluk tetap karena dikendalikan, maka nilai inferential Pengaruh Penurunan F Terhadap Xb - Pengendalian Secara Direct SP Xb PV Xb Gambar 10 Grafik respon Xb oleh adanya penurunan laju feed pada pengendalian secara direct 10

11 Nilai IAE komposisi produk bawah dengan pengendalian secara inferential sangat jauh bila dibandingkan dengan pengendalian secara direct struktur LV yang hanya sebesar Komposisi produk bawah dengan pengendalian secara direct struktur LV walaupun terlihat berosilasi, namun dalam range yang sangat kecil yaitu sekitar plus minus dari nilai setpoint yang ditentukan (Gambar 10. Penurunan nilai komposisi produk bawah dengan pengendalian secara inferential disebabkan adanya kenaikan komposisi produk atas. Sehingga komposisi produk bawah harus turun sesuai dengan hukum kesetimbangan pada kolom distilasi. Pada pengendalian direct struktur LV, komposisi produk bawah dikendalikan secara langsung dengan memanipulasi laju panas pada reboiler. Sehingga ketika ada penurunan laju feed komposisi produk bawah akan berubah, namun kembali lagi mengikuti setpoint. Laju Panas (kj/jam 3.00E E E E E E E+00 Pengaruh Penurunan F Terhadap Qr - Pengendalian Secara Direct Gambar 11 Grafik respon Qr oleh adanya penurunan laju feed pada pengendalian secara direct Dilihat dari sisi penghematan, khususnya konsumsi energi pengendalian secara direct dengan struktur LV lebih banyak pengurangan laju panas reboilernya dibandingkan dengan pengendalian secara inferential. Pada Gambar 11 ditunjukkan penurunan laju feed hingga 200 kmol/jam pada pengendalian Qr secara direct dengan struktur LV bisa menurunkan laju panas reboiler sebesar %, yaitu dari 27,000,000 kj/jam turun menjadi 22,300,000 kj/jam. Bila menggunakan pengendalian secara inferential laju panas reboiler hanya turun sebesar 3.98 % yaitu dari 25,100,000 kj/jam turun menjadi 24,100,000 kj/jam (Gambar 12.. Laju Panas (kj/jam 2.55E E E E E+07 Pengaruh Penurunan F Terhadap Qr E+07 Gambar 12 Grafik respon Qr oleh adanya penurunan laju feed pada pengendalian secara inferential Uji Perubahan Komposisi Feed Komposisi mula-mula pada feed adalah 0.1 i- butanal dan 0.9 n-butanal. Uji perubahan komposisi feed ini ada dua macam yaitu penurunan dan kenaikan kandungan i-butanal dalam feed masingmasing naik sebesar 0.05 dan turun Komposisi Feed Turun Pada pengujian dengan menurunkan kandungan i-butanal sebesar 0.05 menjadi 0.05 i- butanal dan 0.95 n-butanal didapatkan respon komposisi produk atas seperti pada Gambar 13 untuk pengendalian secara inferential dan Gambar 14 untuk pengendalian secara direct struktur LV. Qr 11

12 Pengaruh Penurunan Xf Terhadap Xd - Gambar 13 Grafik respon Xd oleh adanya penurunan komposisi feed pada pengendalian secara inferential Untuk pengendalian secara direct struktur LV walaupun naik namun komposisi produk atas kembali mendekati setpoint yaitu 0.988, sedangkan komposisi produk atas pada pengendalian secara inferential tidak bisa mencapai setpoint yang diinginkan dan nilai IAE yang didapatkan yaitu Pengaruh Penurunan Xf Terhadap Xd - Pengendalian Secara Direct Gambar 14. Grafik respon Xd oleh adanya penurunan komposisi feed pada pengendalian secara diect Laju Aliran (kmol/jam Pengaruh Penurunan Xf Terhadap D - Gambar 15 Grafik respon D oleh adanya penurunan komposisi feed pada pengendalian secara inferential Untuk pengendalian secara direct struktur LV nilai IAE-nya adalah , karena pada pengendalian secara direct struktur LV, komposisi produk atas mampu kembali mendekati setpoint setelah adanya gangguan berupa perubahan komposisi SP Xd PV Xd SP Xd PV Xd D feed. Walaupun mempunyai nilai IAE yang lebih kecil untuk komposisi produk atas, namun pengendalian secara inferential tidak bisa diterapkan karena dengan adanya penurunan komposisi feed laju distilat menjadi 0 kmol/jam atau atau sama sekali tidak ada aliran (Gambar 15. Padahal laju aliran distilat ini nantinya menjadi input untuk proses produksi selanjutnya, jadi bila tidak ada aliran pada distilat maka akan mengganggu proses selanjutnya. Untuk komposisi produk bawah masingmasing respon dari pengendalian secara inferential dan pengendalian secara direct struktur LV dapat dilihat pada Gambar 16 dan Pengaruh Penurunan Xf Terhadap Xb - SP Xb PV Xb Gambar 16 Grafik respon Xb oleh adanya penurunan komposisi feed pada pengendalian secara inferential Pengaruh Penurunan Xf Terhadap Xb - Pengendalian Secara Direct SP Xb PV Xb Gambar 17 Grafik respon Xb oleh adanya penurunan komposisi feed pada pengendalian secara diect Walaupun nilai komposisi produk bawah dengan pengendalian secara direct struktur LV terlihat mengalami osilasi, namun nilai IAE-nya lebih kecil dari pada nilai IAE pada pengendalian 12

13 secara inferential. Hal ini disebabkan karena walaupun berosilasi namun masih berada di sekitar nilai setpoint, dan range osilasinya pun sangat kecil. Nilai IAE untuk komposisi produk bawah dengan pengendalian secara direct struktur LV adalah , sedang dengan pengendalian secara inferential adalah Pengaruh Kenaikan Xf Terhadap Xd - Pengendalian Secara Direct Gambar 19 Grafik respon Xd oleh adanya kenaikan komposisi feed pada pengendalian secara direct SP Xd PV Xd Komposisi Feed Naik Pengujian dilakukan dengan menaikkan kandungan i-butanal menjadi 0.15 dari mula-mula 0.1 pada komposisi feed, jadi komposisi feed menjadi 0.15 i-butanal dan 0.85 n-butanal. Seperti pada penurunan komposisi feed, pada kenaikan komposisi feed ini akan dilihat respon komposisi produk atas dan produk bawah dari kedua jenis pengendalian. Respon komposisi produk atas dengan pengendalian secara inferential dapat dilihat pada Gambar 18. Komposisi produk atas terus turun hingga melewati range yang diizinkan yaitu sebesar 0.94 hingga untuk komposisi produk atas, sehingga menyebabkan nilai IAE juga besar yaitu Hal ini tidak dipebolehkan, karena mutu produk akhir berupa iso butyl alcohol tidak konsisten Pengaruh Kenaikan Xf Terhadap Xd - SP Xd PV Xd Gambar 18 Grafik respon Xd oleh adanya kenaikan komposisi feed pada pengendalian secara inferential Pengaruh Kenaikan Xf Terhadap Xb - Pengendalian Secara Direct SP Xb PV Xb Gambar 20 Grafik respon Xb oleh adanya kenaikan komposisi feed pada pengendalian secara direct Berbeda dengan respon komposisi produk atas dengan pengendalian secara direct struktur LV yang dapat mempertahankan komposisi produk atas. Walaupun sempat turun, namun komposisi produk atas kembali naik dan mendekati setpoint. Dengan pengendalian secara direct struktur LV ini didapatkan nilai IAE sebesar Pengaruh Kenaikan Xf Terhadap Xb - Gambar 21 Grafik respon Xb oleh adanya kenaikan SP Xb PV Xb komposisi feed pada pengendalian secara inferential Respon komposisi produk bawah pada pengendalian secara direct struktur LV didapatkan nilai IAE sebesar , sedang pada pengendalian secara inferential adalah

14 Pada pengendalian secara direct struktur LV terlihat respon komposisi produk bawah berosilasi di sekitar nilai setpoint (Gambar 20, sedang pada pengendalian secara inferential komposisi produk bawah naik dan menjauhi nilai setpoint (Gambar 21. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Struktur pengendalian secara direct lebih mampu menjaga kestabilan komposisi produk kolom distilasi aldehyde column terhadap adanya disturbance berupa penirunan laju feed dan perubahan komposisi feed. Ketika terjadi disturbance berupa penurunan laju feed hingga 200 kmol/jam, nilai IAE untuk pengendalian secara direct lebih kecil dari pada pengendalian secara inferential. Penurunan laju panas reboiler ketika terjadi disturbance berupa penurunan laju feed hingga 200 kmol/jam adalah % untuk pengendalian secara direct dan 4.78 % untuk pengendalian secara inferential. Ketika terjadi disturbance berupa penurunan komposisi feed yaitu i-butanal sebesar 0.05, nilai IAE untuk pengendalian secara inferential lebih kecil dari pada pengendalian secara direct, namun tidak diperbolehkan karena terjadi kekosongan pada laju distilat. Ketika terjadi disturbance berupa kenaikan komposisi feed yaitu i-butanal sebesar 0.05, nilai IAE untuk pengendalian secara direct lebih kecil dari pada pengendalian secara inferential Saran Kelemahan struktur kontrol secara direct adalah memerlukan sensor komposisi yang relatif mahal, reliabiliti ynag lebih rendah dibandingkan sensor variabel termodinamik dan respon yang lambat. Sehingga pemakaian soft sensor yang juga telah kami kembangkan akan dapat mengatasi permasalahan ini [3]. DAFTAR PUSTAKA [1] Biyanto, TR., Kusmartono, B, Mahfud, AH, 2005,. Controllability and Total Annual Cost Analysis of Design and Control Acetone-Ethanol-Butanol Distillation Column with Heat Integration, Journal Academia ISTA Vol.10 No 1, June [2] Biyanto, TR., 2005, LV, DV and RR-V Binary Distillation Column Control Performance Evaluation, Industrial Electronic Seminar V 2005, Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya ITS, Surabaya, November 24th. [3] Biyanto, TR., 2005, Design of Non Linier Soft Sensor for Predict Composition (molefraction distillate and Bottom Product in Single Methanol-water Binary Distillation Column, International Conference on Instrumentation, Communication and Information Technology (ICICI 2005 Proc., Universitat Munchen-ITB, Bandung, August 3rd -5th. [4] s/dist_sim.html. 14

15 [5] Luyben, William L, 1990, Process Modelling, simulation and Control for Chemical Engineers, McGraw-Hill Publishing Company, Ney York [6] [7] Laporan utama. [8] Design of a heat- Integrated Distillation Column. [9] Distillation [10] Distillation Column Modeling Tools [11] Heat-integrated Distillation Column". 15

STRUKTUR KONTROL KOLOM DISTILASI ALDEHYDE

STRUKTUR KONTROL KOLOM DISTILASI ALDEHYDE STRUKTUR KONTROL KOLOM DISTILASI ALDEHYDE Totok R. Biyanto Jurusan Teknik Fisika - FTI ITS Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Telp : 62 31 5947188 Fax : 62 31 5923626 Email : trb@ep.its.ac.id

Lebih terperinci

STRATEGI KONTROL KOLOM DISTILASI TUNGGAL SISTEM BINER METANOL-AIR

STRATEGI KONTROL KOLOM DISTILASI TUNGGAL SISTEM BINER METANOL-AIR STRATEGI KONTROL KOLOM DISTILASI TUNGGAL SISTEM BINER METANOL-AIR (CONTROL STRATEGY OF SINGLE DISTILLATION COLOMN BINARY SYSTEM OF METHANOL-WATER) Totok R. Biyanto 1), Heri Wahyudi 1),Hari Hadi Santoso

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI DAN KONTROL UNTUK PENGHEMATAN ENERGI KOLOM ALDEHID

INSTRUMENTASI DAN KONTROL UNTUK PENGHEMATAN ENERGI KOLOM ALDEHID ISTRUMETASI DA KOTROL UTUK PEGHEMATA EERGI KOLOM ALDEHID Totok R. Biyanto Jurusan Teknik Fisika - FTI ITS Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Telp : 62 31 5947188 Fax : 62 31 5923626 Email

Lebih terperinci

Cascade Control Using Soft Sensor for Aldehide Column Energy Saving

Cascade Control Using Soft Sensor for Aldehide Column Energy Saving IPTEK, The Journal for Technology and Science, Vol. 8, o. 4, ovember 007 3 Cascade Control Using Soft Sensor for Aldehide Column Energy Saving Totok R. Biyanto Abstract The focus of this paper is to develop

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Distilasi Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan campuran bahan kimia berdasarkan perbedaan kemudahan menguap (volatilitas) bahan dengan titik didih

Lebih terperinci

BASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS. CREATED BY DENNY FIRMANSYAH

BASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS. CREATED BY DENNY FIRMANSYAH BASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS CREATED BY DENNY FIRMANSYAH Email : dennyfirmansyah49@gmail.com EXAMPLE CASE Sebuah larutan yang merupakan campuran dari komponen methanol

Lebih terperinci

Studi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi

Studi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi Studi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi Lindawati, Agnes Soelistya, Rudy Agustriyanto Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Surabaya Jl.Raya Kalirungkut,

Lebih terperinci

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve ROFIKA NUR AINI 1206 100 017 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

Pengendalian Sistem Kolom Distilasi Campuran Azeotrop Heterogen Butanol-Air Menggunakan Model Predictive Control (MPC)

Pengendalian Sistem Kolom Distilasi Campuran Azeotrop Heterogen Butanol-Air Menggunakan Model Predictive Control (MPC) Pengendalian Sistem Kolom Distilasi Campuran Azeotrop Heterogen Butanol-Air Menggunakan Model Predictive Control (MPC) Nama Mahasiswa : 1. Agung Kurniawan : 2. Muh. Makki Maulana NRP : 1. 2306 100 051

Lebih terperinci

Keandalan Kontroler Internal Model Control pada Pengendalian Kolom Distilasi terhadap Pengaruh Gangguan

Keandalan Kontroler Internal Model Control pada Pengendalian Kolom Distilasi terhadap Pengaruh Gangguan Keandalan Kontroler Internal Model Control pada Pengendalian Kolom Distilasi terhadap Pengaruh Gangguan Wahyudi 1), Bayu Bagas Wara 2), Budi Setiyono 3) Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1] 1 feedback, terutama dalam kecepatan tanggapan menuju keadaan stabilnya. Hal ini disebabkan pengendalian dengan feedforward membutuhkan beban komputasi yang relatif lebih kecil dibanding pengendalian dengan

Lebih terperinci

EVALUASI KOLOM DISTILASI BUTANOL-AIR DENGAN INTEGRASI PANAS UNTUK MENDAPATKAN TOTAL ANNUAL COST (TAC) MINIMUM

EVALUASI KOLOM DISTILASI BUTANOL-AIR DENGAN INTEGRASI PANAS UNTUK MENDAPATKAN TOTAL ANNUAL COST (TAC) MINIMUM EVALUASI KOLOM DISTILASI BUTANOL-AIR DENGAN INTEGRASI PANAS UNTUK MENDAPATKAN TOTAL ANNUAL COST (TAC) MINIMUM Nama Mahasiswa : 1. Satrio Pamungkas NRP.230610005 : 2. Tri Hartanto A NRP.230610000 Dosen

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG

Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG Paisal Tajun Aripin 1, Erna Kusuma Wati 1, V. Vekky R. Repi 1, Hari Hadi Santoso 1,2 1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pustaka Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai Pengontrol Suhu Menggunakan Proportional Integral berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535 [3].

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati

Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati Rian Apriansyah,

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Universitas Indonesia. Pemodelan dan..., Yosi Aditya Sembada, FT UI

BAB 2 DASAR TEORI. Universitas Indonesia. Pemodelan dan..., Yosi Aditya Sembada, FT UI BAB 2 DASAR TEORI Biodiesel adalah bahan bakar alternatif yang diproduksi dari sumber nabati yang dapat diperbaharui untuk digunakan di mesin diesel. Biodiesel mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Model Based Controller Dengan Menggunakan Internal Model Control (IMC) Yang Ditunning Berdasarkan Perubahan Set Point dan

Lebih terperinci

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp Strategi Dalam Teknik Pengendalian Otomatis Dalam merancang sistem pengendalian ada berbagai macam strategi. Strategi tersebut dikatakan sebagai strategi konvensional, strategi modern dan strategi berbasis

Lebih terperinci

SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V

SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V Johana Tanaka* dan Dr. Budi Husodo Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Aplikasi data keseimbangan uap-cair: 1. Penentuan kondisi jenuh, seperti uap jenuh dan cair jenuh. 2. Penentuan jumlah stage pada Menara Distilasi.

Aplikasi data keseimbangan uap-cair: 1. Penentuan kondisi jenuh, seperti uap jenuh dan cair jenuh. 2. Penentuan jumlah stage pada Menara Distilasi. MATERI : MENARA DISTILASI CAMPURAN BINER PMD D3 Sperisa Distantina Aplikasi data keseimbangan uap-cair: 1. Penentuan kondisi jenuh, seperti uap jenuh dan cair jenuh. 2. Penentuan jumlah stage pada Menara

Lebih terperinci

DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH

DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH Jurnal Teknik Kimia : Vol. 6, No. 2, April 2012 65 DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH Ni Ketut Sari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industry UPN Veteran

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN Nazrul Effendy 1), Masrul Solichin 2), Teuku Lukman Nur Hakim 3), Faisal Budiman 4) Jurusan Teknik Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI Pada bab ini akan dibahs mengenai pengujian control reheat desuperheater yang telah dimodelkan pada matlab sebagaimana yang telah dibahas pada bab III, aspek

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KOLOM DISTILASI PADA HYSYS MENGGUNAKAN ROBUST IMC PADA MATLAB DENGAN HMI PADA APLIKASI PEMROGRAMAN VISUAL BASIC TUGAS AKHIR RF1483

PENGENDALIAN KOLOM DISTILASI PADA HYSYS MENGGUNAKAN ROBUST IMC PADA MATLAB DENGAN HMI PADA APLIKASI PEMROGRAMAN VISUAL BASIC TUGAS AKHIR RF1483 TUGAS AKHIR RF1483 PENGENDALIAN KOLOM DISTILASI PADA HYSYS MENGGUNAKAN ROBUST IMC PADA MATLAB DENGAN HMI PADA APLIKASI PEMROGRAMAN VISUAL BASIC IBNU DWI ARYANTO NRP 2402 100 037 Dosen Pembimbing Totok

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI Pada bab ini akan dijelaskan hasil analisa perancangan kontrol level deaerator yang telah dimodelkan dalam LabVIEW sebagaimana telah dibahas pada bab III. Dengan

Lebih terperinci

Laboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Laboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Disusun Oleh : Medha Bhaswara (2307.100.083) Katlea Fitriani (2307.100.099) Dibimbing Oleh : Ir. Musfil AS, M.Eng.Sc Laboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi

Lebih terperinci

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel Poppy Dewi Lestari 1, Abdul Hadi 2 Jurusan Teknik Elektro UIN Sultan Syarif Kasim Riau JL.HR Soebrantas km 15

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER Oleh : AMRI AKBAR WICAKSONO (2406 100 002) Pembimbing: IBU RONNY DWI NORIYATI & BAPAK TOTOK SOEHARTANTO

Lebih terperinci

Bab VI. CAMPURAN MULTI KOMPONEN

Bab VI. CAMPURAN MULTI KOMPONEN Bab VI. CAMPURAN MULTI KOMPONEN Pada bab ini akan dibahas secara ringkas prinsip pemisahan multi komponen. Pembahasan pemisahan campuran multi komponen bersifat singkat karena secara prinsip atau konsep

Lebih terperinci

Ir.Muchammad Ilyas Hs DONY PRASETYA ( ) DOSEN PEMBIMBING :

Ir.Muchammad Ilyas Hs DONY PRASETYA ( ) DOSEN PEMBIMBING : Perancangan Sistem Pengendalian Rasio Aliran Udara dan Bahan Bakar Pada Boiler Di Unit Utilitas PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban Dengan Menggunakan Sistem Pengendali PID -Fuzzy OLEH

Lebih terperinci

Pemodelan Kolom Distilasi Pabrik Petrokimia dengan Menggunakan Distributed Control System

Pemodelan Kolom Distilasi Pabrik Petrokimia dengan Menggunakan Distributed Control System Abstrak Pemodelan Kolom Distilasi Pabrik Petrokimia dengan Menggunakan Distributed Control System Hafid S.N. Muzwar, Atindriyo K. Pamososuryo, dan Estiyanti Ekawati Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB III DINAMIKA PROSES

BAB III DINAMIKA PROSES BAB III DINAMIKA PROSES Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah membaca bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami Dinamika Proses dalam Sistem Kendali. Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah mengikuti kuiah ini

Lebih terperinci

PMD D3 Sperisa Distantina

PMD D3 Sperisa Distantina PMD D3 Sperisa Distantina Materi sebelumnya adalah neraca eksternal, untuk menghitung jumlah stage harus dianalisis neraca internal. Materi Neraca internal adalah materi optional, diberikan jika Neraca

Lebih terperinci

DESAIN PENGONTROL MULTI INPUT MULTI OUTPUT LINEAR QUADRATIK PADA KOLOM DISTILASI

DESAIN PENGONTROL MULTI INPUT MULTI OUTPUT LINEAR QUADRATIK PADA KOLOM DISTILASI DESAIN PENGONTROL MULTI INPUT MULTI OUTPUT LINEAR QUADRATIK PADA KOLOM DISTILASI Lucy Panjaitan / 0522113 Jurusan, Fakultas Teknik Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia E-mail : lucy_zp@yahoo.com

Lebih terperinci

Studi Pemodelan Bond Graph dan Perancangan Pengontrol Proportional + Integral untuk Level Boiler dan Temperatur Penukar Kalor pada Sistem Miniplant

Studi Pemodelan Bond Graph dan Perancangan Pengontrol Proportional + Integral untuk Level Boiler dan Temperatur Penukar Kalor pada Sistem Miniplant Studi Pemodelan Bond Graph dan Perancangan Pengontrol Proportional Integral untuk Level Boiler dan Temperatur Penukar Kalor pada Sistem Miniplant Abstrak Nur Havid Yulianto, Parsaulian I. Siregar, Edi

Lebih terperinci

Pemisahan Distilasi Azeotrop. Heri Rustamaji. Referensi:

Pemisahan Distilasi Azeotrop. Heri Rustamaji. Referensi: Pemisahan Distilasi Azeotrop Heri Rustamai Referensi: 1. Seider, W.D., Seider, J.D. and Lewin, D.R., 2003, Product & Process Design Principles - Synthesis, Analysis & Evaluation, 2nd Ed. 2. Smith, R. Chemical

Lebih terperinci

BAB I DISTILASI BATCH

BAB I DISTILASI BATCH BAB I DISTILASI BATCH I. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum Dapat melakukan percobaan distilasi batch dengan system refluk. 2. Tujuan Instrusional Khusus Dapat mengkaji pengaruh perbandingan refluk (R)

Lebih terperinci

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy ABSTRAK Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy Felix Pasila, Thiang, Oscar Finaldi Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya - Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Lup[1] Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan

Lebih terperinci

c. Kenaikan suhu akan meningkatkan konversi reaksi. Untuk reaksi transesterifikasi dengan RD. Untuk percobaan dengan bahan baku minyak sawit yang

c. Kenaikan suhu akan meningkatkan konversi reaksi. Untuk reaksi transesterifikasi dengan RD. Untuk percobaan dengan bahan baku minyak sawit yang KESIMPULAN Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Studi eksperimental pembuatan biodiesel dengan Reactive Distillation melalui rute transesterifikasi trigliserida

Lebih terperinci

Pembimbing: Prof.Ir. Renanto Handogo, MS. PhD. Ir.Musfil A.S,M.Eng,Sc.

Pembimbing: Prof.Ir. Renanto Handogo, MS. PhD. Ir.Musfil A.S,M.Eng,Sc. Pembimbing: Prof.Ir. Renanto Handogo, MS. PhD. Ir.Musfil A.S,M.Eng,Sc. SATRIO PAMUNGKAS (2306.100.059) TRI HARTANTO A (2306.100.080) LABORATORIUM PERANCANGAN DAN PENGENDALIAN PROSES JURUSAN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

BAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods)

BAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods) BAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods) Di muka telah dibicarakan tentang penggunaan diagram entalpi komposisi pada proses distilasi dan penggunaan diagram (x a y

Lebih terperinci

BAB 4 SIMULASI MODEL MATEMATIS CSTR BIODIESEL

BAB 4 SIMULASI MODEL MATEMATIS CSTR BIODIESEL BAB 4 SIMULASI MODEL MATEMATIS CSTR BIODIESEL Pada Bab ini akan dilakukan simulasi model matematis yang didapat di dari Bab sebelumnya. Simulasi akan dilakukan pada model CSTR yang lengkap dan model CSTR

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI Pada Bab III akan dibahas perancangan simulasi kontrol level deaerator. Pada plant sebenarnya di PLTU Suralaya, untuk proses kontrol level deaerator dibuat di

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SELF TUNING PID KONTROL PH DENGAN METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN KARAKTERISTIK

RANCANG BANGUN SELF TUNING PID KONTROL PH DENGAN METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN KARAKTERISTIK RANCANG BANGUN SELF TUNING PID KONTROL PH DENGAN METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN KARAKTERISTIK JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Self Tuning PID Kontrol ph Dengan Metode

Lebih terperinci

PERSENTASE PRODUK ETANOL DARI DISTILASI ETANOL AIR DENGAN DISTRIBUTE CONTROL SYSTEM (DCS) PADA BERBAGAI KONSENTRASI UMPAN

PERSENTASE PRODUK ETANOL DARI DISTILASI ETANOL AIR DENGAN DISTRIBUTE CONTROL SYSTEM (DCS) PADA BERBAGAI KONSENTRASI UMPAN TUGAS AKHIR PERSENTASE PRODUK ETANOL DARI DISTILASI ETANOL AIR DENGAN DISTRIBUTE CONTROL SYSTEM (DCS) PADA BERBAGAI KONSENTRASI UMPAN (PERCENTAGE OF ETHANOL PRODUCT FROM ETHANOL WATER DISTILATION WITH

Lebih terperinci

Sadra Prattama NRP Dosen Pembimbing: Dr. Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT NIP

Sadra Prattama NRP Dosen Pembimbing: Dr. Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT NIP PRESENTASI SEMINAR TUGAS AKHIR Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada STRIPPERPV 3300 Dengan Metode FEEDBACK FEEDFORWARD di PT. JOB Pertamina-PetroChina East Java Sadra Prattama NRP. 2406.100.055 Dosen

Lebih terperinci

Rancang Bangun Self Tuning PID Kontrol ph Dengan Metode Pencarian Akar Persamaan Karakteristik

Rancang Bangun Self Tuning PID Kontrol ph Dengan Metode Pencarian Akar Persamaan Karakteristik JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Self Tuning PID Kontrol ph Dengan Metode Pencarian Akar Persamaan Karakteristik Muhammad Riza Alaydrus, Hendra Cordova ST, MT. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-153 Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB 1 PENDAHULUAN 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB 1 PENDAHULUAN 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 DAFTAR ISI Hal. Halaman Judul Halaman Pengesahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i iii v vii ix xi xv BAB 1 PENDAHULUAN 1 I.1 Latar Belakang 1 I.2 Perumusan Masalah

Lebih terperinci

BAB 1 FILOSOFI DASAR SISTEM KONTROL

BAB 1 FILOSOFI DASAR SISTEM KONTROL BAB 1 FILOSOFI DASAR SISTEM KONTROL 1. 1 Obyektif Sistem Kontrol Automatis Sebuah pabrik Kimia (chemical plant) adalah susunan unit-unit proses (reaktor, pompa, kolom destilasi, absorber, evaporator, tangki,

Lebih terperinci

MATERI : MENARA DISTILASI CAMPURAN BINER

MATERI : MENARA DISTILASI CAMPURAN BINER 1 OTK 3 S1 Sperisa Distantina MATERI : MENARA DISTILASI CAMPURAN BINER Sumber Pustaka : Geankoplis, C.J., 1985, Transport Processes and Unit Operation, Prentice Hall, Inc., Singapore. Wankat, P.C., 1988,

Lebih terperinci

BAB II. KESEIMBANGAN

BAB II. KESEIMBANGAN BAB II. KESEIMBANGAN Pada perhitungan stage wise contact konsep keseimbangan memegang peran penting selain neraca massa dan neraca panas. Konsep rate processes tidak diperhatikan pada alat kontak jenis

Lebih terperinci

PERANCANGAN TRAY TOWER. Asep Muhamad Samsudin

PERANCANGAN TRAY TOWER. Asep Muhamad Samsudin PERANCANGAN TRAY TOWER PERANCANGAN ALAT PROSES Asep Muhamad Samsudin Ruang Lingkup 1. Pemilihan Tipe Kolom 2. Penentuan Kondisi operasi 3. Perancangan Tray Tower 4. Perancangan Packed Tower Penentuan Kondisi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Metode Pengasapan Cold Smoking Ikan asap merupakan salah satu makanan khas dari Indonesia. Terdapat dua jenis pengasapan yang dapat dilakukan pada bahan makanan yaitu hot smoking

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi

BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Proporsional Integral Derivative (PID) Didalam suatu sistem kontrol kita mengenal adanya beberapa macam aksi kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK.

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK. PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK. Seminar Oleh : Wahid Abdurrahman 2409 105 006 Pembimbing : Hendra Cordova

Lebih terperinci

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID Joko Prasetyo, Purwanto, Rahmadwati. Abstrak Pompa air di dunia industri sudah umum digunakan sebagai aktuator

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah

BAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Didalam dunia industri, dituntut suatu proses kerja yang aman dan berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah banyak serta dengan waktu

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL PLANT DISTILASI KOLOM METHANOL-AIR MENGGUNAKAN WONDERWARE INTOUCH DENGAN PROSES AKUISISI DATA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

PERANCANGAN VIRTUAL PLANT DISTILASI KOLOM METHANOL-AIR MENGGUNAKAN WONDERWARE INTOUCH DENGAN PROSES AKUISISI DATA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PERANCANGAN VIRTUAL PLANT DISTILASI KOLOM METHANOL-AIR MENGGUNAKAN WONDERWARE INTOUCH DENGAN PROSES AKUISISI DATA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER Abdul Hamid, Rusdhianto Effendie A.K, Joko Susila Jurusan Teknik

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang TUGAS AKHIR RESUME PID Oleh: Nanda Perdana Putra MN 55538 / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL (PID) Pendahuluan Sistem

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT TUNING PENGENDALI PID

PEMBUATAN ALAT TUNING PENGENDALI PID PEMBUATAN ALAT TUNING PENGENDALI PID Roekmono, Totok R. Biyanto E-mail : trb@ep.its.ac.id ABSTRAK Proses di industri mempunyai karakteristik yang sangat beranekaragam. Hal ini memerlukan algoritma pengendali

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONTROLER INTERNAL MODEL CONTROLPADA KOLOM DISTILASI

PERANCANGAN KONTROLER INTERNAL MODEL CONTROLPADA KOLOM DISTILASI PERANCANGAN KONTROLER INTERNAL MODEL CONTROLPADA KOLOM DISTILASI Wahyudi * Bayu Bagas Wara ** Budi Setiyono *** Ngatelan **** Departemen Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto

Lebih terperinci

MENENTUKAN SUHU MINIMAL PADA CONDENSOR DAN REBOILER DENGAN MENGGUNAKAN KESETIMBANGAN

MENENTUKAN SUHU MINIMAL PADA CONDENSOR DAN REBOILER DENGAN MENGGUNAKAN KESETIMBANGAN MENENTUKAN SUHU MINIMAL PADA CONDENSOR DAN REBOILER DENGAN MENGGUNAKAN KESETIMBANGAN oleh Lilis Harmiyanto *) ABSTRAK Di dalam proses distilasi untuk memisahkan gas-gas dengan cairannya perlu pengaturan

Lebih terperinci

FISIKA 2. Pertemuan ke-4

FISIKA 2. Pertemuan ke-4 FISIKA 2 Pertemuan ke-4 Teori Termodinamika Bila suatu campuran memenuhi sifat ideal, baik fasa gas dan fasa cairannya, maka hubungan keseimbangannya dapat dinyatakan dengan Hukum Raoult dan Dalton: dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v KATA PENGANTAR... vii ABSTAKSI... ix DAFTAR ISI... x

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Kolom Berpacking (HETP) BAB I PENDAHULUAN

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Kolom Berpacking (HETP) BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Destilasi adalah proses pemisahan secara fisik yang berdasarkan atas perbedaan titik didih dan sedikitnya dibutuhkan dua komponen proses pemisahan tidak dapat dilakukan

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN METODE CIANCONE BERBASIS MATLAB SIMULINK PADA SISTEM PRESSURE PROCESS RIG

PEMODELAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN METODE CIANCONE BERBASIS MATLAB SIMULINK PADA SISTEM PRESSURE PROCESS RIG Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PEMODELAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN METODE CIANCONE BERBASIS MATLAB SIMULINK PADA SISTEM PRESSURE PROCESS RIG 38-714 SYSTEM MODELLING WITH PID CONTROLLER APPLYING CIANCONE

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Makalah Seminar Tugas Akhir APLIKASI KENDALI MENGGUNAKAN SKEMA GAIN SCHEDULING UNTUK PENGENDALIAN SUHU CAIRAN PADA PLANT ELECTRIC WATER HEATER Ahmad Shafi Mukhaitir [1], Iwan Setiawan, S.T., M.T. [2],

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 13, No. 1, Mei 2016, 37-48 DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL Mardlijah 1, Mardiana Septiani 2,Titik Mudjiati

Lebih terperinci

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane E. Merry Sartika 1), Hardi Sumali 2) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek KONTROL TEMPERATUR PADA RICH SOLUTION HEATER (101-E) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG

Makalah Seminar Kerja Praktek KONTROL TEMPERATUR PADA RICH SOLUTION HEATER (101-E) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG Makalah Seminar Kerja Praktek KONTROL TEMPERATUR PADA RICH SOLUTION HEATER (101-E) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG Lilik Kurniawan (L2F008053) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME Mukhtar Hanafi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci:

ABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci: PROJECT OF AN INTELLIGENT DIFFERENTIALY DRIVEN TWO WHEELS PERSONAL VEHICLE (ID2TWV) SUBTITLE MODELING AND EXPERIMENT OF ID2TWV BASED ON AN INVERTED PENDULUM MODEL USING MATLAB SIMULINK Febry C.N*, EndraPitowarno**

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku tert-butyl alkohol (TBA) Wujud Warna Kemurnian Impuritas : cair : jernih : 99,5% mol : H 2 O

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER Nursalim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana Jl. Adisucipto-Penfui Kupang,

Lebih terperinci

PERANCANGAN ATTEMPERATURE REHEAT SPRAY MENGGUNAKAN METODE ZIEGLER NICHOLS BERBASIS MATLAB SIMULINK DI PT. INDONESIA POWER UBP SURALAYA

PERANCANGAN ATTEMPERATURE REHEAT SPRAY MENGGUNAKAN METODE ZIEGLER NICHOLS BERBASIS MATLAB SIMULINK DI PT. INDONESIA POWER UBP SURALAYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN ATTEMPERATURE REHEAT SPRAY MENGGUNAKAN METODE ZIEGLER NICHOLS BERBASIS MATLAB SIMULINK DI PT. INDONESIA POWER UBP SURALAYA Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai

Lebih terperinci

Simulasi Aplikasi Kendali Multi-Model pada Plant Kolom Distilasi ABSTRAK

Simulasi Aplikasi Kendali Multi-Model pada Plant Kolom Distilasi ABSTRAK Simulasi Aplikasi Kendali Multi-Model pada Plant Kolom Distilasi Galih Aria Imandita / 0322146 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung

Lebih terperinci

EVALUASI ENERGY SAVING DAN CAPITAL COST KOLOM DISTILASI PETLYUK DAN DIVIDED WALL DISTILLATION COLUMN DWDC UNTUK PEMISAHAN TIGA KOMPONEN

EVALUASI ENERGY SAVING DAN CAPITAL COST KOLOM DISTILASI PETLYUK DAN DIVIDED WALL DISTILLATION COLUMN DWDC UNTUK PEMISAHAN TIGA KOMPONEN EVALUASI ENERGY SAVING DAN CAPITAL COST KOLOM DISTILASI PETLYUK DAN DIVIDED WALL DISTILLATION COLUMN DWDC UNTUK PEMISAHAN TIGA KOMPONEN WIDHY ROVIANTIKA (2307.100.039) WINY FEBRIANTI (2307.100.079) Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING

BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING 8 BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING 3. Algoritma Kontrol Pada Pesawat Tanpa Awak Pada makalah seminar dari penulis dengan judul Pemodelan dan Simulasi Gerak Sirip Pada Pesawat Tanpa Awak telah

Lebih terperinci

Studi Perancangan Kontrol Prediktif pada Kolom Distilasi Di Crude Distillation Unit PT Pertamina UP VI Balongan

Studi Perancangan Kontrol Prediktif pada Kolom Distilasi Di Crude Distillation Unit PT Pertamina UP VI Balongan J.Oto.Ktrl.Inst (J. Auto.Ctrl.Inst) Vol (), 1 ISSN: 8-17 Studi Perancangan Kontrol Prediktif pada Kolom Distilasi Di Crude Distillation Unit PT Pertamina UP VI Balongan Abstrak Y. Perdana, E. Ekawati,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA PENGENDALIAN PROSES VARIABEL JAMAK KOLOM DESTILASI MENGGUNAKAN MODEL PREDICTIVE CONTROL PADA UNISIM R 390.

UNIVERSITAS INDONESIA PENGENDALIAN PROSES VARIABEL JAMAK KOLOM DESTILASI MENGGUNAKAN MODEL PREDICTIVE CONTROL PADA UNISIM R 390. UNIVERSITAS INDONESIA PENGENDALIAN PROSES VARIABEL JAMAK KOLOM DESTILASI MENGGUNAKAN MODEL PREDICTIVE CONTROL PADA UNISIM R 390.1 SKRIPSI RICI ADI SA BANI 0906604413 FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

KOLOM BERPACKING ( H E T P )

KOLOM BERPACKING ( H E T P ) PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 1 KOLOM BERPACKING ( H E T P ) LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA

Lebih terperinci

J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 5 (2), 2013 ISSN :

J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 5 (2), 2013 ISSN : Perancangan Operator Training Simulator bagi Pengontrolan Kalang Tertutup Unit Debutanizer dan Depentanizer pada Pabrik Petrokimia dengan Menggunakan DCS Centum VP Yokogawa Abstrak Anggi Bagus Satrio Sumantri,

Lebih terperinci

BAB VII METODE OPTIMASI PROSES

BAB VII METODE OPTIMASI PROSES BAB VII METODE OPTIMASI PROSES Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah membaca bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami Metode Optimasi Proses Pengendalian dalam Sistem Kendali. Tujuan Pembelajaran Khusus:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses ini adalah untuk memisahkan sebuah campuran berdasarkan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. proses ini adalah untuk memisahkan sebuah campuran berdasarkan kecepatan I.1 Latar Belakang Sistem kolom distilasi (penyulingan) merupakan sebuah proses fisika yang banyak digunakan di industri kimia ataupun industri perminyakan. Tujuan dari proses ini adalah untuk memisahkan

Lebih terperinci

PENGENDALI TEMPERATUR FLUIDA PADA HEAT EXCHANGER DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PREDIKTIF

PENGENDALI TEMPERATUR FLUIDA PADA HEAT EXCHANGER DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PREDIKTIF PENGENDALI TEMPERATUR FLUIDA PADA HEAT EXCHANGER DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PREDIKTIF Rr.rahmawati Putri Ekasari, Rusdhianto Effendi AK., Eka Iskandar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

TUNING PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENDALIAN TEMPERATUR HEAT EXCHANGER

TUNING PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENDALIAN TEMPERATUR HEAT EXCHANGER TUNING PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENDALIAN TEMPERATUR HEAT EXCHANGER Supriyanto, Totok R. Biyanto Jurusan Teknik Fisika - FTI ITS Surabaya Kampus ITS Keputih

Lebih terperinci

PENGETAHUAN PROSES PADA UNIT SINTESIS UREA

PENGETAHUAN PROSES PADA UNIT SINTESIS UREA BAB V PENGETAHUAN PROSES PADA UNIT SINTESIS UREA V.I Pendahuluan Pengetahuan proses dibutuhkan untuk memahami perilaku proses agar segala permasalahan proses yang terjadi dapat ditangani dan diselesaikan

Lebih terperinci

Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair

Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair Kelompok 3 Nahida Rani (1106013555) Nuri Liswanti Pertiwi (1106015421) Rizqi Pandu Sudarmawan (0906557045) Sony Ikhwanuddin (1106052902) Sulaeman

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL LIQUID OXYGEN

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL LIQUID OXYGEN PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL LIQUID OXYGEN PADA RECTIFYING COLUMN DI PT. SAMATOR GAS INDUSTRI MENGGUNAKAN METODE INTERNAL MODEL CONTROLL ( Fandi Rachman Saputra, Suyanto) Jurusan Teknik Fisika

Lebih terperinci

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT) DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT) Oleh : Raga Sapdhie Wiyanto Nrp 2108 100 526 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Bambang Sampurno,

Lebih terperinci

Studi Perancangan Kontrol Prediktif pada Kolom Distilasi Di Crude Distillation Unit PT Pertamina UP VI Balongan

Studi Perancangan Kontrol Prediktif pada Kolom Distilasi Di Crude Distillation Unit PT Pertamina UP VI Balongan J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol (), 1 ISSN : 85-517 Studi Perancangan Kontrol Prediktif pada Kolom Distilasi Di Crude Distillation Unit PT Pertamina UP VI Balongan Abstrak Y. Perdana, E. Ekawati,

Lebih terperinci

Komponen Feed C3H6 C4H8 C5H10 C6H12 C7H14 total 0 Light key Heavy key. Kompisisi Umpan P T Trial 43

Komponen Feed C3H6 C4H8 C5H10 C6H12 C7H14 total 0 Light key Heavy key. Kompisisi Umpan P T Trial 43 Komponen Feed C3H6 C4H8 C5H10 C6H12 C7H14 total 0 Light key Heavy key Kompisisi Umpan P 14882.54 T Trial 43 Komponen A C3H6 15.7027 C4H8 15.7654 C5H10 15.7646 C6H12 15.8089 C7H14 15.8894 Komponen C3H6

Lebih terperinci

BAB 5 KOMPONEN DASAR SISTEM KONTROL

BAB 5 KOMPONEN DASAR SISTEM KONTROL BAB 5 KOMPONEN ASAR SISTEM KONTROL 5. SENSOR AN TRANSMITER Sensor: menghasilkan fenomena, mekanik, listrik, atau sejenisnya yang berhubungan dengan variabel proses yang diukur. Trasmiter: mengubah fenomena

Lebih terperinci

METODE OPTIMASI PADA SISTEM PENGENDALIAN PROSES TANGKI PEMANAS BERPENGADUK

METODE OPTIMASI PADA SISTEM PENGENDALIAN PROSES TANGKI PEMANAS BERPENGADUK Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 6, No. 3 (September 27) METODE OPTIMASI PADA SISTEM PENGENDALIAN PROSES TANGKI PEMANAS BERPENGADUK Rudy Agustriyanto Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya,

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA PROSES DISTILASI VAKUM BIOETANOL DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA PROSES DISTILASI VAKUM BIOETANOL DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO 1 SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA PROSES DISTILASI VAKUM BIOETANOL DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO Akhmad Salmi Firsyari, Pembimbing 1: Ir. Purwanto MT., Pembimbing 2: dan M Aziz Muslim ST., MT., Ph.D. Abstrak

Lebih terperinci

Aplikasi Kendali PID Menggunakan Skema Gain Scheduling Untuk Pengendalian Suhu Cairan pada Plant Electric Water Heater

Aplikasi Kendali PID Menggunakan Skema Gain Scheduling Untuk Pengendalian Suhu Cairan pada Plant Electric Water Heater Available online at TRANSMISI Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi TRANSMISI, 12 (1), 21, 27-32 Research Article Aplikasi Kendali Menggunakan Skema Gain Scheduling Untuk Pengendalian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SENSOR KAPASITIF DALAM SISTEM KONTROL KADAR ETANOL

IMPLEMENTASI SENSOR KAPASITIF DALAM SISTEM KONTROL KADAR ETANOL TE 091399 IMPLEMENTASI SENSOR KAPASITIF DALAM SISTEM KONTROL KADAR ETANOL Peter Chondro 2210100136 Dosen Pembimbing: Dr. M. Rivai, ST., MT. Suwito, ST., MT. Bidang Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

ABSTRACT. 3. Perangkat lunak yang digunakan adalah Matlab yang digunakan untuk simulasi SHOF.

ABSTRACT. 3. Perangkat lunak yang digunakan adalah Matlab yang digunakan untuk simulasi SHOF. Makalah Seminar Tugas Akhir Analisis dan Simulasi Shell Heavy Oil Fractionator (SHOF) Menggunakan Metode Kontrol PID Jusagemal Aria E. L. 1), Iwan Setiawan 2),Budi Setiyono 2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci