STRATEGI KONTROL KOLOM DISTILASI TUNGGAL SISTEM BINER METANOL-AIR
|
|
- Widyawati Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STRATEGI KONTROL KOLOM DISTILASI TUNGGAL SISTEM BINER METANOL-AIR (CONTROL STRATEGY OF SINGLE DISTILLATION COLOMN BINARY SYSTEM OF METHANOL-WATER) Totok R. Biyanto 1), Heri Wahyudi 1),Hari Hadi Santoso 2) 1) Jurusan Teknik Fisika - FTI ITS Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya totokrb@ep.its.ac.id 2) LIPI Serpong - Tangerang ABSTRAK Pengendalian kolom distilasi sebenarnya merupakan pengendalian komposisi produk fraksi mol atas (distilat) dan produk fraksi mol bawah (bottom). Performansi dari kolom distilasi ditentukan oleh desain yang baik, strategi kontrol yang diterapkan (struktur kontrol) dan algoritma kontrol yang digunakan. Sehingga perlu untuk mendapatkan suatu struktur kontrol pada proses kolom distilasi tunggal sistem biner metanol air yang memberikan performansi terbaik. Penelitian ini dimulai dengan perancangan kolom distilasi secara shortcut dan rigorous, mensimulasikan keadaan dinamik sistem(struktur kontrol) dengan dan saat terjadi perubahan setpoint dan disturbance. Performansi struktur kontrol dinilai dengan seberapa tangguh sistem dalam mengikuti perubahan setpoint dan kembali pada setpoint semula bila ada disturbance yang ditunjukan dalam Integral Absolute Error (IAE). Struktur yang diteliti adalah struktur LV, DV, LB, RR-V, RR-BR, dan diperoleh bahwa struktur LV adalah yang paling sesuai untuk pengendalian kolom distilasi tunggal sistem biner metanol-air dengan nilai IAE yang terkecil. ABSTRACT Control of distillation column actually to control composition of product from distillate mole fraction and product from bottom mole fraction. Performance of distillation column depend on design, control strategy and control algorithm that used. One of aspect in controlling of distillation column is control strategy applied (control structure). So that need to get a structure control at single distillation column binary system of methanol-water process that giving the best performance. This research started with the scheme of distillation column by shortcut and rigorous, simulated of circumstance of dynamic system/control structure by and when set-point and disturbance has change. Performance of control structure assessed how strong the system can follow set-point if its change and back to set-point if there are any disturbance which presented in Integral Absolute Error (IAE). Structure which observed is structure LV, DV, LB, RR-V, RR-BR, and obtained that structure LV is most appropriate for the operation of single distillation column binary system of methanol-water with the smallest value IAE Kata kunci : Kolom distilasi tunggal sistem biner metanol-air, struktur kontrol, performansi. Keyword : Single distillation column binary system of methanol-water, control structure, performance. 1 PENDAHULUAN Pengendalian proses secara otomatik sangatlah penting, maka dari itu dikembangkanlah suatu sistem kontrol sehingga kita dapat melakukan optimasi dan mengatur kondisi operasi untuk menanggapi masukan serta gangguan yang berubah-ubah. Efektivitas operasi dari kolom distilasi ditentukan oleh banyak variable manipulasi [5]. Pengendalian kolom distilasi sebenarnya merupakan pengendalian konposisi fraksi mol produk atas/distilat dan
2 fraksi mol produk bawah/battom. Performansi dari kolom distilasi tergantung pada desain yang baik, struktur kontrol dan algoritma kontrol yang digunakan. Dalam studi penelitian yang dilakukan oleh Jim Downs (1992), Downs [3] mengatakan kontrol strategi untuk masing-masing unit operasi harus dikembangkan dengan kerangka kerja dari keseluruhan komponen struktur inventori kontrol. Struktur kontrol kolom distilasi biner dikembangkan atas kontrol inventori yang terdiri dari kontrol level kondenser, kontrol level pada bottom dan kontrol komposisi yang terdiri dari kontrol komposisi distilat dan komposisi produk bawah. Strategi kontrol yang digunakan dalam pengendalian kolom distilasi pada masing-masing unit operasi sangatlah penting, dengan permintaan energi minimum, memberikan performansi terbaik, dan pada akhirnya diperoleh kontrol kualitas produk terbaik. Jadi pemilihan struktur kontrol sangatlah menentukan sehingga menberikan performansi terbaik pada proses pengendalian kolom distilasi tungal sistem biner metanol-air 2 KOLOM DISTILASI SISTEM BINER Persyaratan utama untuk memisahkan komponen menggunakan distilasi adalah volatility dari uap berbeda dari volatility cair yang akan mencapai kesetimbangan pada titik didih dari cairan.[1] Gambar 2.1 merupakan diagram neraca bahan untuk contoh umum kolom distilasi [4]. Kolom di umpan dengan F kgmol/jam dengan konsentrasi Xf, dan menghasilkan D kgmol/jam hasil atas dengan konsentrasi, serta B kgmol/jam hasil bawah dengan konsentrasi. rectifying Vd,Yd L L, kondensor Reflux drum L n-1,x n-1 Vn,Yn F, X f R D,X D Ln,Xn V n-1,y n-1 stripping V Vb,Yb Qr Lb, reboiler B, Gambar 2.1 Kolom Distilasi Tunggal Sistem Biner Kolom distilasi biner mempunyai kesetimbangan massa dan energi yang dapat diterangkan sebagai berikut [3] : Kesetimbangan massa pada kondensor dan reflux drum
3 Gambar 2.2 Kesetimbangan massa pada kondensor dan reflux drum Neraca massa total : dm D (1) V NT NT 1 D Neraca massa komponen : d( M D X D ) V NT Y NT ( L NT 1 D) X D Neraca panas : d( M DhD ) (3) V NT H NT h NT 1 NT 1 Dh D Qc Kesetimbangan massa pada tiap tray Neraca massa total : dm n V n 1 n n 1 V n Neraca massa komponen : d( M n X n ) (5) X X V Y n 1 n 1 n n n 1 n 1 V Y n n Neraca massa panas : d( M nhn ) (6) h h V H n 1 n 1 n n n 1 n 1 V H n n (2) (4) Gambar 2.3 Kesetimbangan massa pada tiap tray Kesetimbangan massa pada tray umpan ( n = N F ) Neraca massa total : dm NF F V NF 1 NF NF 1 V Gambar 2.4 Kesetimbangan massa pada tray umpan NF Neraca massa komponen : d( M NF X NF ) (8) X X V NF 1 NF 1 NF NF NF 1 NF 1 Y V NF Y NF F X Neraca panas : d( M NFhNF ) (9) Neraca panas : h h V H NF 1 NF 1 NF NF NF 1 NF 1 V NF H NF z Fh F F (7)
4 d ( M nhn ) n 1hn 1 nhn Vn 1H n 1 VnH (10) n Kesetimbangan massa pada reboiler dan base kolom Gambar 2.5 Kesetimbangan massa pada Reboiler dan base kolom Neraca massa total : dm n 1 V B (11) RB Neraca massa komponen : d( M B X B ) (12) 1 1 L X V Y BX RB B B Neraca panas : d( M BhB ) (13) 1 1 L h V RB H B Bh B Q R Struktur kontrol terbaik untuk kolom distilasi sistem biner sangatlah berpengaruh dalam pengendalian proses plantwide. Dan dari neraca massa dan neraca panas yang telah diuraikan serta gambar-gambar diatas telihat bahwa kemungkinan struktur pengendalian inventori dan komposisi distilate dan komposisi produk bawah yang mungkin adalah LV, DV, LB, RR-V dan RR-BR, yang dapat dijelaskan sebagai berikut : Strukutr L-V Struktur ini menggunakan aliran reflux L untuk mengatur komposisi distilat dan heat input Qr ke dalam reboiler digunakan untuk mengatur komposisi vapor yang menguap pada bottom V dan. Distillate flow rate D dipakai untuk mempertahankan reflux drum level dan bottom flow rate B untuk mengatur level pada kolom.seperti terlihat pada gambar 2.6. R LC F, X f X D LC V X B Gambar 2.6 Struktur L-V [3]
5 Struktur D-V Pada gambar 2.7 komposisi distilat diatur dengan laju aliran distilat D, sedangkan komposisi bottom diatur dengan heat input Qr ke dalam reboiler untuk meguapkan uap pada bottom V. Reflux flow rate D dipakai untuk mempertahankan reflux drum level dan bottom flow rate B untuk mengatur level pada dasar kolom. R LC F, X f X D LC V X B Gambar 2.7 Struktur D-V [3] Struktur L-B Struktur ini menggunakan aliran reflux L untuk mengatur komposisi distilat dan heat input Qr ke dalam reboiler digunakan untuk mengatur level. Distillate flow rate D dipakai untuk mempertahankan reflux drum level dan bottom flow rate B untuk mengatur komposisi pada bottom, seperti terlihat pada gambar 2.8. Struktur RR-V Terlihat pada gambar 2.9 Rasio reflux (L/D) digunakan untuk mengatur komposisi distilat dan heat input Qr digunakan untuk mengatur komposisi pada bottom. Reflux drum level diatur dengan laju aliran reflux L dan bottom flow rate B untuk mengatur level pada dasar kolom, sedangkan komposisi bottom diatur dengan heat input ke dalam reboiler untuk meguapkan uap pada bottom V. R LC F, X f X D V LC X B Gambar 2.8 Struktur L-B [3]
6 R FT E-13 LC F, X f X D Ratio FC LC V X B Gambar 2.9 Struktur RR-V [3] Struktur RR-BR Terlihat pada gambar 2.10 Rasio reflux (L/D) digunakan untuk mengatur komposisi distilat. Reflux drum level diatur dengan laju aliran reflux L dan bottom flow rate B untuk mengatur level pada dasar kolom, sedangkan komposisi bottom diatur dengan rasio heat input Qr ke dalam reboiler dan flow rate B R FT E-17 LC F, X f X D LC Ratio V FC Ratio FC V FT X B Gambar Struktur RR-BR [3] 3 METODOLOGI Metodologi dimulai dengan mendesain kolom distilasi biner menggunakan metode shortcut untuk mendapatkan jumlah tray N T, letak feed tray N F, beban reboiler Qr dan kondenser Qc, reflux flow rate L dengan memberikan informasi komposisi dan flow rate pada feed (Xf,F), distilat (,D) dan bottom produk (,B). Membuat dinamika kolom distilasi menggunakan metode rigorous, memberikan inventori kontrol dan komposisi kontrol sesuai masing-masing strategi yang digunakan. Algoritma kontrol untuk setiap loop menggunakan PID auto tuning dengan persamaan kontroler PID seperti persamaan 14, dengan G c, Kc, E, D, I, Ps berturut-turut adalah fungsi transfer kontroler, gain proporsional kontroler, error, waktu derivatif, waktu integral dan bias.
7 G C de Kc ( s) Kc E Kc D E Ps (14) I t 0 Pengujian performansi dilakukan dengan memberikan gangguan pada input berupa laju feed (F) dan komposisi feed (Xf), serta melakukan perubahan setpoint dan, mencatat perubahan output terhadap gangguan dari input. Data output yang dicatat adalah fraksi distilat () dan fraksi bawah (). Selanjutnya menentukan Integral Absolute Error (IAE) fraksi distilat () dan fraksi bawah () dari masing-masing struktur kontrol yang di terapkan untuk mendapatkan performansi dari sistem secara kuantitatif [2], struktur kontrol yang diterapkan adalah struktur kontrol LV, DV, LB, RR-V, RR- BR 4 SIMULASI DAN ANALISA Sistem pengendalian kolom distilasi tunggal sistem biner metanol-air dapat diketahui performansinya dengan melakukan pengujian pada perubahan set-point dan perubahan beban mol flowrate input F dan mol fraksi input Xf, untuk masimg-masing struktur kontrol yang diterapkan. 4.1 Pengujian Perubahan Set-point Pada struktur kontrol LV, untuk pengujian perubahan setpoint bertambah sebesar mempunyai IAE sebesar dan bertambah sebesar mempunyai IAE sebesar (Gambar 4.1). Sedangkan untuk pengujian perubahan setpoint berkurang sebesar mempunyai IAE sebesar dan berkurang sebesar mempunyai IAE sebesar (Gambar 4.2) Gambar 4.1 Perubahan setpoint dan plus pada struktur LV Gambar 4.2 Perubahan setpoint dan minus pada struktur LV
8 Pada struktur kontrol LB, untuk pengujian perubahan setpoint bertambah sebesar mempunyai IAE sebesar dan bertambah sebesar mempunyai IAE sebesar (Gambar 4.3). Sedangkan untuk pengujian perubahan setpoint berkurang sebesar mempunyai IAE sebesar dan berkurang sebesar mempunyai IAE sebesar (Gambar 4.4) Gambar 4.3 Perubahan setpoint dan plus pada struktur LB Gambar 4.4 Perubahan setpoint dan minus pada struktur LB Pada struktur kontrol DV, untuk pengujian perubahan setpoint bertambah sebesar mempunyai IAE sebesar dan bertambah sebesar mempunyai IAE sebesar (Gambar 4.5). Sedangkan untuk pengujian perubahan setpoint berkurang sebesar mempunyai IAE sebesar dan berkurang sebesar mempunyai IAE sebesar (Gambar 4.6) Gambar 4.5 Perubahan setpoint dan plus pada struktur DV
9 Gambar 4.6 Perubahan setpoint dan minus pada struktur DV Pada struktur kontrol RR-V, untuk pengujian perubahan setpoint bertambah sebesar mempunyai IAE sebesar dan bertambah sebesar mempunyai IAE sebesar (Gambar 4.7). Sedangkan untuk pengujian perubahan setpoint berkurang sebesar mempunyai IAE sebesar dan berkurang sebesar mempunyai IAE sebesar (Gambar 4.8) SP Gambar 4.7 Perubahan setpoint dan plus pada struktur RR-V SP Gambar 4.8 Perubahan setpoint dan minus pada struktur RR-V Pada struktur kontrol RR-BR, untuk pengujian perubahan setpoint bertambah sebesar mempunyai IAE sebesar dan bertambah sebesar mempunyai IAE sebesar (Gambar 4.9). Sedangkan untuk pengujian perubahan setpoint berkurang sebesar mempunyai IAE sebesar dan berkurang sebesar mempunyai IAE sebesar (Gambar 4.10) SP
10 Gambar 4.9 Perubahan setpoint dan plus pada struktur RR-BR Gambar 4.10 Perubahan setpoint dan minus pada struktur RR-BR Dari hasil pengujian keseluruhan perubahan setpoint sebesar plus-minus pada produk atas () dan plusminus pada produk bawah () selama waktu t adalah 700 menit dapat dilihat bahwa struktur LV mempunyai nilai IAE terkecil (tabel 4.1) atau secara kuantitas memiliki performansi yang lebih baik dibandingkan dengan struktur DV, LB, RR-V, RR-BR dan mampu mengikuti perubahan setpoint. Tabel 4.1 Perbandingan Uji Setpoint antar Struktur Kontrol Uji perubahan setpoint IAE Struktur: (t=700menit) LV DV LB RR-V RR-BR Pengujian Perubahan beban F dan Xf Pada pengujian perubahan beban laju flowrate input F dilakukan perubah beban sebesar plus minus sepuluh persen begitu juga dengan komposisi fraksi input metanol-air Xf dirubah sebesar plus minus sepuluh persen.
11 Pengujian Perubahan Beban F = 550 kgmol/jam struktur kontrol LV diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.11 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah () F = 550 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5:0.5 F = 550 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5: Gambar 4.11 Grafik dan terhadap perubahan beban F = 550 kgmol/jam pada struktur LV struktur kontrol DV diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.12 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah () F = 550 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5:0.5 F = 550 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5: Gambar 4.12 Grafik dan terhadap perubahan beban F = 550 kgmol/jam pada struktur DV struktur kontrol LB diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.13 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah ()
12 F = 550 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5:0.5 F = 550 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5: Gambar 4.13 Grafik dan terhadap perubahan beban F = 550 kgmol/jam pada struktur LB struktur kontrol RR-V diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.14 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah () F = 550 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5:0.5 F = 550 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5: Gambar 4.14 Grafik dan terhadap perubahan beban F = 550 kgmol/jam pada struktur RR-V struktur kontrol RR-BR diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.15 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah () SP F = 550 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5:0.5 F = 550 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5: Gambar 4.15 Grafik dan terhadap perubahan beban F = 550 kgmol/jam pada struktur RR-BR
13 Pengujian Perubahan Beban F = 450 kgmol/jam Pada pengujian perubahan beban mol flowrate F untuk sistem pengendalian dengan menggunakan struktur kontrol LV diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.16 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah () F = 450 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5: F = 450 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5: Gambar 4.16 Grafik dan terhadap perubahan beban F = 450 kgmol/jam pada struktur LV struktur kontrol DV diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.17 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah () F = 450 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5:0.5 F = 450 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5: Gambar 4.17 Grafik dan terhadap perubahan beban F = 450 kgmol/jam pada struktur DV struktur kontrol LB diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.18 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah ()
14 F = 450 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5:0.5 F = 450 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5: Gambar 4.18 Grafik dan terhadap perubahan beban F = 450 kgmol/jam pada struktur LB Pada pengujian perubahan beban mol flowrate F untuk sistem pengendalian dengan menggunakan struktur kontrol RR-V diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.19 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah () F = 450 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5:0.5 F = 450 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5: SP Gambar 4.19 Grafik dan terhadap perubahan beban F = 450 kgmol/jam pada struktur RR-V struktur kontrol RR-BR diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.20 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah () F = 450 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5:0.5 F = 450 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.5: Gambar 4.20 Grafik dan terhadap perubahan beban F = 450 kgmol/jam pada struktur RR-BR
15 Pengujian Perubahan Beban Xf metanol = 0.45 struktur kontrol LV diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.21 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah () F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.45:0.55 F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.45: Gambar 4.21 Grafik dan terhadap perubahan beban Xf metanol = 0.45 pada struktur LV struktur kontrol DV diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.22 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah () F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.45:0.55 F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.45: Gambar 4.22 Grafik dan terhadap perubahan beban Xf metanol = 0.45 pada struktur DV struktur kontrol LB diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.23 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah ()
16 F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.45:0.55 F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.45: Gambar 4.23 Grafik dan terhadap perubahan beban Xf metanol = 0.45 pada struktur LB struktur kontrol RR-V diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.24 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah () F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.45:0.55 F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.45: Gambar 4.24 Grafik dan terhadap perubahan beban Xf metanol = 0.45 pada struktur RR-V struktur kontrol RR-BR diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.25 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah () SP
17 F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.45:0.55 F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.45: Gambar 4.25 Grafik dan terhadap perubahan beban Xf metanol = 0.45 pada struktur RR-BR Pengujian Perubahan Beban Xf metanol = 0.55 struktur kontrol LV diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.26 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah () F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.55:0.45 F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.55: Gambar 4.26 Grafik dan terhadap perubahan beban Xf metanol = 0.55 pada struktur LV struktur kontrol DV diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.27 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah ()
18 F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.55:0.45 F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.55: Gambar 4.27 Grafik dan terhadap perubahan beban Xf metanol = 0.55 pada struktur DV struktur kontrol LB diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.28 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah () F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.55:0.45 F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.55: Gambar 4.28 Grafik dan terhadap perubahan beban Xf metanol = 0.55 pada struktur LB struktur kontrol RR-V diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.29 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah ()
19 F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.55:0.45 F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.55: SP Gambar 4.29 Grafik dan terhadap perubahan beban Xf metanol = 0.55 pada struktur RR-V struktur kontrol RR-BR diperoleh performansi sistem pengendalian seperti pada gambar 4.30 untuk pengaruh terhadap dan. Dari hasil simulasi diperoleh IAE sebesar pada fraksi atas () dan IAE sebesar pada fraksi bawah () F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.55:0.45 F = 500 kgmol/jam, Xf CH4O:Xf H2O = 0.55: Gambar 4.30 Grafik dan terhadap perubahan beban Xf metanol = 0.55 pada struktur RR-BR Tabel 4.2 Perbandingan Uji Perubahan Beban antar Struktur Kontrol Xf + Uji Perubahan Beban F +10% F - 10% Xf - 10% 10% (t = 700 menit) IAE struktur LV IAE struktur DV IAE struktur LB IAE struktur RR-V IAE struktur RR- BR
20 Hasil IAE keseluruhan pengujian perubahan beban laju flowrate input F sebesar plus minus sepuluh persen begitu juga dengan komposisi fraksi input metanol-air Xf dirubah sebesar plus minus sepuluh persen. dalam waktu 700 menit pada masing-masing struktur kontrol dapat dilihat pada tabel 4.2 Dari pengujian keseluruhan perubahan beban mol flowrate F dan mol fraksi input Xf plusminus 10 persen pada masing-masing struktur kontrol diperoleh bahwa struktur LV mempunyai nilai IAE lebih kecil dibandingkan dengan struktur kontrol yang lainnya atau secara kuantitas memiliki performansi yang lebih baik dibandingkan dengan struktur DV, LB, RR-V, RR-BR serta mampu mengembali pada setpoint semula bila ada disturbance. Struktur kontrol LV mampu mengikuti perubahan setpoint serta mampu mengembali pada setpoint semula bila ada disturbance. Hal ini menandakan bahwa struktur LV paling sesuai untuk pengendalian kolom distilasi metanol-air dengan menggunakan aliran refluks L untuk mengatur komposisi distilat dan heat input V ke dalam reboiler digunakan untuk mengatur komposisi bottom. Distillate flow rate D dipakai untuk mempertahankan reflux drum level dan bottom flow rate B untuk mengatur level pada kolom. 5. KESIMPULAN Dari hasil pengujian untuk perubahan setpoint dan sebesar plus-minus dari setpoint semula selama waktu 700 menit diperoleh bahwa struktur LV mampu mengikuti perubahan setpoint. Selanjutnya dari hasil pengujian untuk perubahan beban mol flowrate F dan mol fraksi input Xf sebesar plus-minus sepuluh persen dalam waktu 700 menit diperoleh bahwa struktur LV mampu mengembalikan setpoint pada setpoint semula bila ada disturbance. Dari hasil simulasi dan analisa keseluruhan pengujian diperoleh bahwa struktur LV mempunyai performansi lebih baik dan paling sesuai untuk pengendalian kolom distilasi tunggal sistem biner metanol-air dibandingkan dengan struktur kontrol yang lainnya. Hal ini ditunjukan secara kuantitatif dengan nilai IAE yang dimiliki oleh masing-masing struktur kontrol dan untuk struktur LV adalah yang memiliki nilai IAE terkecil. 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Geankoplis, Christie J., Transport Process and Unit Operation, Prentice Hall, India, [2] Gunterus, F., Falsafah Dasar Sistem Pengendalian Proses, Elex Komputindo, Jakarta, [3] Luyben, William L. Tyreus, Bjorn D. Luyben, Michael L., Plantwide Process Control, Mc Graw Hill, New York, [4] McCabe, Warren L. Smith, Julian C. Harriot, Peter., Unit Operations of Chemical Engineering Fifth Edition, McGraw-hill, New York, 1993 [5] Willis, M.J., Selecting a Distillation Column Control Strategy (a basic guide), Departement of Chemical and Process Engineering University of Newcastle, Newcastle, SARAN Untuk penelitian lebih lanjut perlu analisa pemakaian energi pada reboiler dan kondensor untuk setiap struktur kontrol yang telah diterapkan, sebagai indikasi performansi kinerja kolom distilasi yang sangat besar pada konsumsi energi. 8. NOTASI B = laju aliran produk bawah, laju bottom (kgmol/jam)
21 D F IAE L L NT Ln Qr R V Vn V NT V RB Xf Xn Yn Y NT Yb Zf = laju aliran produk atas, laju distilat(kgmol/jam) = laju aliran umpan, laju feed(kgmol/jam) = integral absolute error = laju liquid (kgmol/jam) = laju liquid pada tray teratas(kgmol/jam) = laju liquid pada tray ke-n(kgmol/jam) = laju steam pada reboiler(kgmol/jam) = rasio refluks = laju vapor (kgmol/jam) = laju vapor pada tray ke-n(kgmol/jam) = laju vapor pada tray teratas(kgmol/jam) = laju vapor pada reboiler(kgmol/jam) = fraksi metanol pada produk bawah, fraksi bottom = fraksi metanol pada produk atas, fraksi distilat = fraksi umpan, fraksi feed = komposisi liquid pada tray ke-n = komposisi vapor pada tray ke-n = kmposisi vapor pada tray teratas = komposisi vapor pada reboiler = fraksi metanol pada umpan, fraksi feed
STRUKTUR KONTROL KOLOM DISTILASI ALDEHYDE
STRUKTUR KONTROL KOLOM DISTILASI ALDEHYDE Totok R. Biyanto Jurusan Teknik Fisika - FTI ITS Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Telp : 62 31 5947188 Fax : 62 31 5923626 Email : trb@ep.its.ac.id
Lebih terperinciSTRUKTUR KONTROL KOLOM DISTILASI ALDEHYDE
STRUKTUR KONTROL KOLOM DISTILASI ALDEHYDE Totok R. Biyanto Jurusan Teknik Fisika - FTI ITS Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Telp : 62 31 5947188 Fax : 62 31 5923626 Email : trb@ep.its.ac.id
Lebih terperinciStudi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi
Studi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi Lindawati, Agnes Soelistya, Rudy Agustriyanto Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Surabaya Jl.Raya Kalirungkut,
Lebih terperinciDesain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel
Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel Poppy Dewi Lestari 1, Abdul Hadi 2 Jurusan Teknik Elektro UIN Sultan Syarif Kasim Riau JL.HR Soebrantas km 15
Lebih terperinciPENGENDALIAN KOLOM DISTILASI PADA HYSYS MENGGUNAKAN ROBUST IMC PADA MATLAB DENGAN HMI PADA APLIKASI PEMROGRAMAN VISUAL BASIC TUGAS AKHIR RF1483
TUGAS AKHIR RF1483 PENGENDALIAN KOLOM DISTILASI PADA HYSYS MENGGUNAKAN ROBUST IMC PADA MATLAB DENGAN HMI PADA APLIKASI PEMROGRAMAN VISUAL BASIC IBNU DWI ARYANTO NRP 2402 100 037 Dosen Pembimbing Totok
Lebih terperinciSIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V
SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V Johana Tanaka* dan Dr. Budi Husodo Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciLaboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Disusun Oleh : Medha Bhaswara (2307.100.083) Katlea Fitriani (2307.100.099) Dibimbing Oleh : Ir. Musfil AS, M.Eng.Sc Laboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Distilasi Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan campuran bahan kimia berdasarkan perbedaan kemudahan menguap (volatilitas) bahan dengan titik didih
Lebih terperinciINSTRUMENTASI DAN KONTROL UNTUK PENGHEMATAN ENERGI KOLOM ALDEHID
ISTRUMETASI DA KOTROL UTUK PEGHEMATA EERGI KOLOM ALDEHID Totok R. Biyanto Jurusan Teknik Fisika - FTI ITS Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Telp : 62 31 5947188 Fax : 62 31 5923626 Email
Lebih terperinciBASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS. CREATED BY DENNY FIRMANSYAH
BASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS CREATED BY DENNY FIRMANSYAH Email : dennyfirmansyah49@gmail.com EXAMPLE CASE Sebuah larutan yang merupakan campuran dari komponen methanol
Lebih terperinciPembimbing: Prof.Ir. Renanto Handogo, MS. PhD. Ir.Musfil A.S,M.Eng,Sc.
Pembimbing: Prof.Ir. Renanto Handogo, MS. PhD. Ir.Musfil A.S,M.Eng,Sc. SATRIO PAMUNGKAS (2306.100.059) TRI HARTANTO A (2306.100.080) LABORATORIUM PERANCANGAN DAN PENGENDALIAN PROSES JURUSAN TEKNIK KIMIA
Lebih terperinciBAB I DISTILASI BATCH
BAB I DISTILASI BATCH I. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum Dapat melakukan percobaan distilasi batch dengan system refluk. 2. Tujuan Instrusional Khusus Dapat mengkaji pengaruh perbandingan refluk (R)
Lebih terperinciPengendalian Sistem Kolom Distilasi Campuran Azeotrop Heterogen Butanol-Air Menggunakan Model Predictive Control (MPC)
Pengendalian Sistem Kolom Distilasi Campuran Azeotrop Heterogen Butanol-Air Menggunakan Model Predictive Control (MPC) Nama Mahasiswa : 1. Agung Kurniawan : 2. Muh. Makki Maulana NRP : 1. 2306 100 051
Lebih terperinciKeandalan Kontroler Internal Model Control pada Pengendalian Kolom Distilasi terhadap Pengaruh Gangguan
Keandalan Kontroler Internal Model Control pada Pengendalian Kolom Distilasi terhadap Pengaruh Gangguan Wahyudi 1), Bayu Bagas Wara 2), Budi Setiyono 3) Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciAplikasi data keseimbangan uap-cair: 1. Penentuan kondisi jenuh, seperti uap jenuh dan cair jenuh. 2. Penentuan jumlah stage pada Menara Distilasi.
MATERI : MENARA DISTILASI CAMPURAN BINER PMD D3 Sperisa Distantina Aplikasi data keseimbangan uap-cair: 1. Penentuan kondisi jenuh, seperti uap jenuh dan cair jenuh. 2. Penentuan jumlah stage pada Menara
Lebih terperinciTabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]
1 feedback, terutama dalam kecepatan tanggapan menuju keadaan stabilnya. Hal ini disebabkan pengendalian dengan feedforward membutuhkan beban komputasi yang relatif lebih kecil dibanding pengendalian dengan
Lebih terperinciSimulasi Aplikasi Kendali Multi-Model pada Plant Kolom Distilasi ABSTRAK
Simulasi Aplikasi Kendali Multi-Model pada Plant Kolom Distilasi Galih Aria Imandita / 0322146 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung
Lebih terperinciEVALUASI KOLOM DISTILASI BUTANOL-AIR DENGAN INTEGRASI PANAS UNTUK MENDAPATKAN TOTAL ANNUAL COST (TAC) MINIMUM
EVALUASI KOLOM DISTILASI BUTANOL-AIR DENGAN INTEGRASI PANAS UNTUK MENDAPATKAN TOTAL ANNUAL COST (TAC) MINIMUM Nama Mahasiswa : 1. Satrio Pamungkas NRP.230610005 : 2. Tri Hartanto A NRP.230610000 Dosen
Lebih terperinciDISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB)
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB) Disusun oleh: Dinna Rizqi Awalia Dr. Danu Ariono Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati Rian Apriansyah,
Lebih terperinciPemodelan Kolom Distilasi Pabrik Petrokimia dengan Menggunakan Distributed Control System
Abstrak Pemodelan Kolom Distilasi Pabrik Petrokimia dengan Menggunakan Distributed Control System Hafid S.N. Muzwar, Atindriyo K. Pamososuryo, dan Estiyanti Ekawati Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciDESAIN PENGONTROL MULTI INPUT MULTI OUTPUT LINEAR QUADRATIK PADA KOLOM DISTILASI
DESAIN PENGONTROL MULTI INPUT MULTI OUTPUT LINEAR QUADRATIK PADA KOLOM DISTILASI Lucy Panjaitan / 0522113 Jurusan, Fakultas Teknik Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia E-mail : lucy_zp@yahoo.com
Lebih terperinciTotok R. Biyanto. Teknik Fisika. - FTI ITS Surabaya. Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya Telp : Fax :
JARIGA SYARAF TIRUA UTUK MODEL PREDIKTIF KOTROL Totok R. Biyanto Teknik Fisika. - FTI ITS Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Telp : 62 31 5947188 Fax : 62 31 5923626 Email : trb@ep.its.ac.id
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB 1 PENDAHULUAN 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
DAFTAR ISI Hal. Halaman Judul Halaman Pengesahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i iii v vii ix xi xv BAB 1 PENDAHULUAN 1 I.1 Latar Belakang 1 I.2 Perumusan Masalah
Lebih terperinciJ.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 5 (2), 2013 ISSN :
Perancangan Operator Training Simulator bagi Pengontrolan Kalang Tertutup Unit Debutanizer dan Depentanizer pada Pabrik Petrokimia dengan Menggunakan DCS Centum VP Yokogawa Abstrak Anggi Bagus Satrio Sumantri,
Lebih terperinciPemisahan Distilasi Azeotrop. Heri Rustamaji. Referensi:
Pemisahan Distilasi Azeotrop Heri Rustamai Referensi: 1. Seider, W.D., Seider, J.D. and Lewin, D.R., 2003, Product & Process Design Principles - Synthesis, Analysis & Evaluation, 2nd Ed. 2. Smith, R. Chemical
Lebih terperinciPERANCANGAN VIRTUAL PLANT DISTILASI KOLOM METHANOL-AIR MENGGUNAKAN WONDERWARE INTOUCH DENGAN PROSES AKUISISI DATA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
PERANCANGAN VIRTUAL PLANT DISTILASI KOLOM METHANOL-AIR MENGGUNAKAN WONDERWARE INTOUCH DENGAN PROSES AKUISISI DATA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER Abdul Hamid, Rusdhianto Effendie A.K, Joko Susila Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 1 FILOSOFI DASAR SISTEM KONTROL
BAB 1 FILOSOFI DASAR SISTEM KONTROL 1. 1 Obyektif Sistem Kontrol Automatis Sebuah pabrik Kimia (chemical plant) adalah susunan unit-unit proses (reaktor, pompa, kolom destilasi, absorber, evaporator, tangki,
Lebih terperinciDISTILASI 08/03/2018 Nur Istianah-KP1-Distilasi-2015
DISTILASI Distilasi Proses pemisahan dua komponen atau lebih berdasarkan perbedaan titik didihnya atau volatilitas Pemisahan tepat terjadi pasa saat kondisi setimbang atau equilibrium Feed Distillate Residue/
Lebih terperinciDESAIN ALAT DISTILASI UNTUK MEMPEROLEH ETANOL DENGAN KADAR OPTIMUM
DESAIN ALAT DISTILASI UNTUK MEMPEROLEH ETANOL DENGAN KADAR OPTIMUM Widji Utami, Surya Rosa Putra Laboratorium Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITS uut@chem.its.ac.id ABSTRAK Packed
Lebih terperinciDATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH
Jurnal Teknik Kimia : Vol. 6, No. 2, April 2012 65 DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH Ni Ketut Sari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industry UPN Veteran
Lebih terperinciKata kunci : Absorber, Konsentrasi Benfield, Laju Alir Gas Proses, Kadar CO 2, Reboiler Duty, Aspen Plus
PENGARUH LARUTAN BENFIELD, LAJU ALIR GAS PROSES, DAN BEBAN REBOILER TERHADAP ANALISA KINERJA KOLOM CO 2 ABSORBER DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR ASPEN PLUS V. 8.6 Bagus Kurniadi 1)*, Dexa Rahmadan 1), Gusti
Lebih terperinciBAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods)
BAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods) Di muka telah dibicarakan tentang penggunaan diagram entalpi komposisi pada proses distilasi dan penggunaan diagram (x a y
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA PENGENDALIAN PROSES VARIABEL JAMAK KOLOM DESTILASI MENGGUNAKAN MODEL PREDICTIVE CONTROL PADA UNISIM R 390.
UNIVERSITAS INDONESIA PENGENDALIAN PROSES VARIABEL JAMAK KOLOM DESTILASI MENGGUNAKAN MODEL PREDICTIVE CONTROL PADA UNISIM R 390.1 SKRIPSI RICI ADI SA BANI 0906604413 FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
Lebih terperinciDesain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve
Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve ROFIKA NUR AINI 1206 100 017 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
Lebih terperinciMATERI : MENARA DISTILASI CAMPURAN BINER
1 OTK 3 S1 Sperisa Distantina MATERI : MENARA DISTILASI CAMPURAN BINER Sumber Pustaka : Geankoplis, C.J., 1985, Transport Processes and Unit Operation, Prentice Hall, Inc., Singapore. Wankat, P.C., 1988,
Lebih terperinciPERANCANGAN KONTROLER INTERNAL MODEL CONTROLPADA KOLOM DISTILASI
PERANCANGAN KONTROLER INTERNAL MODEL CONTROLPADA KOLOM DISTILASI Wahyudi * Bayu Bagas Wara ** Budi Setiyono *** Ngatelan **** Departemen Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto
Lebih terperinciPERFORMA KOLOM SIEVE TRAY DENGAN PACKING SERABUT PADA DISTILASI ETANOL-AIR
PERFORMA KOLOM SIEVE TRAY DENGAN PACKING SERABUT PADA DISTILASI ETANOL-AIR Oleh : Indi Raisa Girsang 2310100119 Melvina Eliana 2310100161 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Nonot Soewarno, M.Eng. Siti Nurkhamidah,
Lebih terperinciABSTRACT. 3. Perangkat lunak yang digunakan adalah Matlab yang digunakan untuk simulasi SHOF.
Makalah Seminar Tugas Akhir Analisis dan Simulasi Shell Heavy Oil Fractionator (SHOF) Menggunakan Metode Kontrol PID Jusagemal Aria E. L. 1), Iwan Setiawan 2),Budi Setiyono 2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciPERBANDINGAN ANTARA PENGENDALIAN PREFLASH COLUMN DAN PIPESTILL MENGGUNAKAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) DAN PENGENDALI KONVENSIONAL
PERBANDINGAN ANTARA PENGENDALIAN PREFLASH COLUMN DAN PIPESTILL MENGGUNAKAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) DAN PENGENDALI KONVENSIONAL Indra Lesmana *) dan Renanto Handogo Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Lebih terperincic. Kenaikan suhu akan meningkatkan konversi reaksi. Untuk reaksi transesterifikasi dengan RD. Untuk percobaan dengan bahan baku minyak sawit yang
KESIMPULAN Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Studi eksperimental pembuatan biodiesel dengan Reactive Distillation melalui rute transesterifikasi trigliserida
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Model Based Controller Dengan Menggunakan Internal Model Control (IMC) Yang Ditunning Berdasarkan Perubahan Set Point dan
Lebih terperinciEVALUASI ENERGY SAVING DAN CAPITAL COST KOLOM DISTILASI PETLYUK DAN DIVIDED WALL DISTILLATION COLUMN DWDC UNTUK PEMISAHAN TIGA KOMPONEN
EVALUASI ENERGY SAVING DAN CAPITAL COST KOLOM DISTILASI PETLYUK DAN DIVIDED WALL DISTILLATION COLUMN DWDC UNTUK PEMISAHAN TIGA KOMPONEN WIDHY ROVIANTIKA (2307.100.039) WINY FEBRIANTI (2307.100.079) Pembimbing:
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL LIQUID OXYGEN
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL LIQUID OXYGEN PADA RECTIFYING COLUMN DI PT. SAMATOR GAS INDUSTRI MENGGUNAKAN METODE INTERNAL MODEL CONTROLL ( Fandi Rachman Saputra, Suyanto) Jurusan Teknik Fisika
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG
Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG Paisal Tajun Aripin 1, Erna Kusuma Wati 1, V. Vekky R. Repi 1, Hari Hadi Santoso 1,2 1 Program Studi
Lebih terperinciCascade Control Using Soft Sensor for Aldehide Column Energy Saving
IPTEK, The Journal for Technology and Science, Vol. 8, o. 4, ovember 007 3 Cascade Control Using Soft Sensor for Aldehide Column Energy Saving Totok R. Biyanto Abstract The focus of this paper is to develop
Lebih terperinciPENGENDALIAN KOLOM DISTILASI BINER MENGGUNAKAN METODE FUZZY GAIN SCHEDULING IMC-PID
PENGENDALIAN KOLOM DISTILASI BINER MENGGUNAKAN METODE FUZZY GAIN SCHEDULING IMC-PID Ricko Dwi Pambudi *), Budi Setiyono, and Wahyudi Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof.
Lebih terperinciStudi Perancangan Kontrol Prediktif pada Kolom Distilasi Di Crude Distillation Unit PT Pertamina UP VI Balongan
J.Oto.Ktrl.Inst (J. Auto.Ctrl.Inst) Vol (), 1 ISSN: 8-17 Studi Perancangan Kontrol Prediktif pada Kolom Distilasi Di Crude Distillation Unit PT Pertamina UP VI Balongan Abstrak Y. Perdana, E. Ekawati,
Lebih terperinciPRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 2 EQUILIBRIUM STILL
PRKTIKUM OPERSI TEKNIK KIMI II MODUL 2 EQUILIRIUM STILL LORTORIUM RISET DN OPERSI TEKNIK KIMI PROGRM STUDI TEKNIK KIM FKULTS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERN JW TIMUR SURY EQUILIRIUM STILL TUJUN Percobaan
Lebih terperinciPerancangan Sistem Kontrol Laju Aliran Bahan Bakar Serta Rasio Pembakaran Berdasarkan Nilai Steam Quality Pada Steam Generator
1 Perancangan Sistem Kontrol Laju Aliran Bahan Bakar Serta Rasio Pembakaran Berdasarkan Nilai Steam Quality Pada Steam Generator Andi Saehul Rizal, Dr.Bambang Lelono W., itri Adi Iskandarianto Jurusan
Lebih terperinciATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA ASEP MUHAMAD SAMSUDIN, S.T.,M.T.
ATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA ASEP MUHAMAD SAMSUDIN, S.T.,M.T. Pembuatan Gula Berapa banyak air yang dihilangkan didalam evaporator (lb/jam)? Berapa besar fraksi massa komponen-komponen dalam arus buangan
Lebih terperinciOPTIMASI KOLOM DISTILASI REAKTIF- EKSTRAKTIF UNTUK PROSES PEMBUATAN METHYLAL
OPTIMASI KOLOM DISTILASI REAKTIF- EKSTRAKTIF UNTUK PROSES PEMBUATAN METHYLAL Theresia, Herry Santoso Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan Jalan Ciumbuleuit
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KENDALI GENETIC-FUZZY
PERANCANGAN SISTEM KENDALI GENETIC-FUZZY: STUDI KASUS PADA PENGENDALIAN TOP AND SIDE END POINT COMPOSITION DAN BOTTOM REFLUKS TEMPERATURE PADA DISTILLATION COLUMN Meilia Safitri* ), Aris Triwiyatno, dan
Lebih terperinciVIII Sistem Kendali Proses 7.1
VIII Sistem Kendali Proses 7.1 Pengantar ke Proses 1. Tentang apakah pengendalian proses itu? - Mengenai mengoperasikan sebuah proses sedemikian rupa hingga karakteristik proses yang penting dapat dijaga
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME
PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME Mukhtar Hanafi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik
Lebih terperinciOptimasi Feed Plate dan Temperatur Feed Adsorber Dalam Proses Distilasi Adsorpsi Pada Pembuatan Etanol Absolut
Optimasi Feed Plate dan Temperatur Feed Adsorber Dalam Proses Distilasi Adsorpsi Pada Pembuatan Etanol Absolut Disusun Oleh : Dimas Ardiyanta 2308 100 029 Koko Yuwono 2308 100 157 Dosen Pembimbing : Prof.
Lebih terperinciPenuntun praktikum DISTILASI BATCH
Penuntun praktikum DISTILASI BATCH I. Pendahuluan Distilasi adalah unit operasi yang sudah ratusan tahun diaplikasikan secara luas. Di sperempat abad pertama dari abad ke-20 ini, aplikasi unit distilasi
Lebih terperinciSimulasi Sistem Kontrol Kolom Distilasi Menggunakan Robust Dengan H Infinity
SIMULASI SISTEM KONTROL KOLOM DISTILASI MENGGUNAKAN ROBUST DENGAN H INFINITY Daniel Ananta Kusuma / 0622011 E-mail : ak_daniel@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciPMD D3 Sperisa Distantina
PMD D3 Sperisa Distantina Materi sebelumnya adalah neraca eksternal, untuk menghitung jumlah stage harus dianalisis neraca internal. Materi Neraca internal adalah materi optional, diberikan jika Neraca
Lebih terperinciKondisi Optimum Pemisahan Aseton dari Campuran Aseton-Etanol-Air-n Butanol Dengan Kolom Distilasi Vacuum
Volume 6 No. 1, Juli 2005 (1-12) Kondisi Optimum Pemisahan Aseton dari Campuran Aseton-Etanol-Air-n Butanol Dengan Kolom Distilasi Vacuum Chairul Irawan, Iryanti Fatyasari Nata 1 Abstract Fermenting molasses
Lebih terperinciSadra Prattama NRP Dosen Pembimbing: Dr. Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT NIP
PRESENTASI SEMINAR TUGAS AKHIR Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada STRIPPERPV 3300 Dengan Metode FEEDBACK FEEDFORWARD di PT. JOB Pertamina-PetroChina East Java Sadra Prattama NRP. 2406.100.055 Dosen
Lebih terperinciFISIKA 2. Pertemuan ke-4
FISIKA 2 Pertemuan ke-4 Teori Termodinamika Bila suatu campuran memenuhi sifat ideal, baik fasa gas dan fasa cairannya, maka hubungan keseimbangannya dapat dinyatakan dengan Hukum Raoult dan Dalton: dengan
Lebih terperinciStudi Perancangan Kontrol Prediktif pada Kolom Distilasi Di Crude Distillation Unit PT Pertamina UP VI Balongan
J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol (), 1 ISSN : 85-517 Studi Perancangan Kontrol Prediktif pada Kolom Distilasi Di Crude Distillation Unit PT Pertamina UP VI Balongan Abstrak Y. Perdana, E. Ekawati,
Lebih terperinciLaporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Kolom Berpacking (HETP) BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Destilasi adalah proses pemisahan secara fisik yang berdasarkan atas perbedaan titik didih dan sedikitnya dibutuhkan dua komponen proses pemisahan tidak dapat dilakukan
Lebih terperinciKOLOM BERPACKING ( H E T P )
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 1 KOLOM BERPACKING ( H E T P ) LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 13, No. 1, Mei 2016, 37-48 DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL Mardlijah 1, Mardiana Septiani 2,Titik Mudjiati
Lebih terperinciBab VI. CAMPURAN MULTI KOMPONEN
Bab VI. CAMPURAN MULTI KOMPONEN Pada bab ini akan dibahas secara ringkas prinsip pemisahan multi komponen. Pembahasan pemisahan campuran multi komponen bersifat singkat karena secara prinsip atau konsep
Lebih terperinciPERANCANGAN PACKED TOWER. Asep Muhamad Samsudin
PERANCANGAN PACKED TOWER PERANCANGAN ALAT PROSES Asep Muhamad Samsudin Ruang Lingkup 1. Perhitungan Tinggi Kolom Packing 2. Perhitungan Diameter Kolom Perhitungan Tinggi Kolom Packing Tinggi kolom packing
Lebih terperinciAnalisis dan Simulasi Shell Heavy Oil Fractionator (SHOF) Menggunakan Metode Kontrol PID
Available online at TRANSMISI Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi TRANSMISI, 13 (4), 2011, 114-120 Research Article Analisis dan Simulasi Shell Heavy Oil Fractionator (SHOF) Menggunakan
Lebih terperinciPRODUKSI ALKOHOL FUEL GRADE DENGAN PROSES DISTILASI EKSTRAKTIF
24 Produksi Alkohol Fuel Grade Dengan Proses Jurnal Distilasi Penelitian Ekstraktif Ilmu (Mu tasim Teknik Vol.9, Billah No.1 dan Juni Sani) 2009 : 24-30 PRODUKSI ALKOHOL FUEL GRADE DENGAN PROSES DISTILASI
Lebih terperinciKesetimbangan Fasa Cair-Cair dan Cair Uap
Kesetimbangan Fasa Cair-Cair dan Cair Uap Kiftiyah Yuni Fatmawardi*, Teguh Andy A.M, Vera Nurchabibah, Nadhira Izzatur Silmi, Yuliatin, Pretty Septiana, Ilham Al Bustomi Kelompok 5, Kelas AB, Jurusan Kimia,
Lebih terperinci6/12/2014. Distillation
Distillation Distilasi banyak digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri. Minyak atsiri dapat bermanfaat sebagai senyawa antimikroba, diantaranya: 1. Minyak biji pala 2. Minyak daun jeruk 1 Distillation
Lebih terperinciX Sistem Pengendalian Advance
X Sistem Pengendalian Advance KENDALI CASCADE Control cascade adalah sebuah metode control yang memiliki minimal dua buah loop pengontrolan : a. loop pengontrolan primer atau master b. loop pengontrolan
Lebih terperinciPENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN
PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN Nazrul Effendy 1), Masrul Solichin 2), Teuku Lukman Nur Hakim 3), Faisal Budiman 4) Jurusan Teknik Fisika, Fakultas
Lebih terperinciMENENTUKAN SUHU MINIMAL PADA CONDENSOR DAN REBOILER DENGAN MENGGUNAKAN KESETIMBANGAN
MENENTUKAN SUHU MINIMAL PADA CONDENSOR DAN REBOILER DENGAN MENGGUNAKAN KESETIMBANGAN oleh Lilis Harmiyanto *) ABSTRAK Di dalam proses distilasi untuk memisahkan gas-gas dengan cairannya perlu pengaturan
Lebih terperinciMETODE OPTIMASI PADA SISTEM PENGENDALIAN PROSES TANGKI PEMANAS BERPENGADUK
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 6, No. 3 (September 27) METODE OPTIMASI PADA SISTEM PENGENDALIAN PROSES TANGKI PEMANAS BERPENGADUK Rudy Agustriyanto Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemisahan campuran azeotrop multikomponen dengan menggunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemisahan campuran azeotrop multikomponen dengan menggunakan kolom destilasi seperti pada azeotropic distillation memerlukan beberapa kolom dengan urutan tertentu
Lebih terperinciALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER
PMD D3 Sperisa Distantina ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER Silabi D3 Teknik Kimia: 1. Prinsip dasar alat transfer massa absorber dan stripper. 2. Variabel-variabel proses alat absorber dan stripper.
Lebih terperinciBAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol
BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku tert-butyl alkohol (TBA) Wujud Warna Kemurnian Impuritas : cair : jernih : 99,5% mol : H 2 O
Lebih terperinciZULQARNAIN ALBAASITH
PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN DIMETIL ETER DARI METANOL DENGAN KAPASITAS 250.000 TON/TAHUN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sidang Sarjana Teknik Kimia Oleh : ZULQARNAIN ALBAASITH
Lebih terperinciSTRUKTUR MODUL MK REKAYASA PROSES (4 SKS)
STRUKTUR MODUL MK REKAYASA PROSES (4 SKS) Sifat Fisik & Kimia Mekanika Fluida Thermodinamika Sifat Fisik & Kimia Pindah Panas & Massa Efisiensi energy Material Handling Scale up product Bahan Baku Produk
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KONTROL ROBUST PADA KOLOM DISTILASI DENGAN METODA ANALYSIS
DESAIN SISTEM KONTROL ROBUST PADA KOLOM DISTILASI DENGAN METODA ANALYSIS Gunawan/ 0622113 Email : wanwan_cloud17@yahoo.com Jurusan, Fakultas Teknik, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri 65 Bandung 40164, Indonesia
Lebih terperinciTEKNOLOGI HEMAT ENERGI UNTUK PRODUKSI ALKOHOL FUEL GRADE YANG EFISIEN
TEKNOLOGI HEMAT ENERGI UNTUK PRODUKSI ALKOHOL FUEL GRADE YANG EFISIEN Srie Muljani Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Jawa Timur Abstrak Sasaran kajian penelitian ini adalah
Lebih terperinciPENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni
PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni 206 00 03 Dosen Pembimbing : Dr. Erna Apriliani, M.Si Hendra Cordova, ST,
Lebih terperinciBAB III. PERHITUNGAN STAGE SEIMBANG
BAB III. PERHITUNGAN STAGE SEIMBANG Konsep stage seimbang dapat dipergunakan untuk memperkirakan hasil pemisahan suatu campuran. Konsep ini menggunakan dasar bahwa arus yang keluar stage dalam keadaan
Lebih terperinciBAB II. KESEIMBANGAN
BAB II. KESEIMBANGAN Pada perhitungan stage wise contact konsep keseimbangan memegang peran penting selain neraca massa dan neraca panas. Konsep rate processes tidak diperhatikan pada alat kontak jenis
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (23) -6 Pengendalian Rasio Bahan Bakar dan Udara Pada Boiler Menggunakan Metode Kontrol Optimal Linier Quadratic Regulator (LQR) Virtu Adila, Rusdhianto Effendie AK, Eka
Lebih terperinciSIMULASI KONDISI OPERASI KOLOM DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN DIVIDING WALL COLUMN UNTUK PEMURNIAN ETANOL
SIMULASI KONDISI OPERASI KOLOM DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN DIVIDING WALL COLUMN UNTUK PEMURNIAN ETANOL Mulyadi*, Budi Husodo Bisowarno Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pustaka Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai Pengontrol Suhu Menggunakan Proportional Integral berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535 [3].
Lebih terperinciPerancangan dan Simulasi MRAC PID Control untuk Proses Pengendalian Temperatur pada Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-128 Perancangan dan Simulasi MRAC PID Control untuk Proses Pengendalian Temperatur pada Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)
Lebih terperinciPERANCANGAN TRAY TOWER. Asep Muhamad Samsudin
PERANCANGAN TRAY TOWER PERANCANGAN ALAT PROSES Asep Muhamad Samsudin Ruang Lingkup 1. Pemilihan Tipe Kolom 2. Penentuan Kondisi operasi 3. Perancangan Tray Tower 4. Perancangan Packed Tower Penentuan Kondisi
Lebih terperinciPERBANDINGAN BERBAGAI STRUKTUR PENGENDALI PADA DISTILASI REAKTIF UNTUK SINTESIS ETIL ASETAT MENGGUNAKAN PENGENDALI PI DAN MPC
PERBANDINGAN BERBAGAI STRUKTUR PENGENDALI PADA DISTILASI REAKTIF UNTUK SINTESIS ETIL ASETAT MENGGUNAKAN PENGENDALI PI DAN MPC Albert Yanuar Soesanto a, Renanto Handogo a a Jurusan Teknik Kimia Institut
Lebih terperinciDATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DA- RI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH
DAA KESEIMBANGAN UAP-AIR DAN EHANOL-AIR DA- RI HASIL FERMENASI RUMPU GAJAH Ni Ketut Sari Jurusan eknik Kimia Fakultas eknologi Industry UPN Veteran Jawa imur Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar, Surabaya
Lebih terperinciInstrumentasi dan Pengendalian Proses
01 PENDAHULUAN Instrumentasi dan Pengendalian Proses - 121171673 salah satu ilmu terapan dalam teknik kimia dengan tujuan utama memberikan dasar pengetahuan tentang: a) dasar-dasar instrumentasi proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dinamika Proses Dinamika Proses adalah suatu hal yang terjadi di dalam suatu sistem, dengan adanya process variable yang cepat berubah dengan berubahnya manipulated variable
Lebih terperinciSISTEM KONTROL PREDIKTIF (MODEL PREDICTIVE CONTROL) SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SISTEM KONTROL PADA
Challenging in Instrument and Process Control on Oil and Gas Industry SISTEM KONTROL PREDIKTIF (MODEL PREDICTIVE CONTROL) SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SISTEM KONTROL PADA INDUSTRI MINYAK - GAS Bambang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SELF TUNING PID KONTROL PH DENGAN METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN KARAKTERISTIK
RANCANG BANGUN SELF TUNING PID KONTROL PH DENGAN METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN KARAKTERISTIK JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Self Tuning PID Kontrol ph Dengan Metode
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI Pada Bab III akan dibahas perancangan simulasi kontrol level deaerator. Pada plant sebenarnya di PLTU Suralaya, untuk proses kontrol level deaerator dibuat di
Lebih terperinciNo Urut : 120/S2-TL/TPL/1999
No Urut : 120/S2-TL/TPL/1999 KAJI AN TEORITIS MANFAAT PEROLEHAN DAN PENGGUNAAN KEMIBALI PELARUT METHANOL DAN 2-PROPANOL DARI LIMBAH PROSES QUALITY CONTROL INDUSTRI FARMASI I DENGAN TEKNIK DESTILAS Studi
Lebih terperinciPENGENDALIAN PROSES PURIFIKASI DME DAN METANOL PADA PABRIK DME DARI GAS SINTESIS
ISSN: 1410-2331 PENGENDALIAN PROSES PURIFIKASI DME DAN METANOL PADA PABRIK DME DARI GAS SINTESIS Abdul Wahid 1*, Tubagus Aryandi Gunawan 2 1 Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia, Kampus UI, Depok
Lebih terperinci