2. Fase komponen dan derajat kebebasan. Pak imam
|
|
- Indra Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 2. Fase komponen dan derajat kebebasan Pak imam
2 Fase dan komponen Fase adalah keadaan materi yang seragam di seluruh bagiannya, dalam komposisi kimia maupun fisiknya. (Gibbs) Banyaknya fase diberi lambang P. Gas atau campuran gas, kristal, 2 cairan yang saling larut, es dipotong-potong berfase tunggal. Untuk 2 logam atau lebih harus dipastikan dulu, berupa larutan logam (1 fase) atau campuran logam. Komponen adalah spesies yang ada dalam sistem, seperti zat pelarut dan terlarut dalam campuran biner. Banyaknya komponen dalam sistem (C) adalah jumlah minimum spesies bebas yang diperlukan untuk menentukan komposisi semua fase yang ada dalam sistem. Air murni 1 komponen, larutan etanol air 2 komponen. Jika spesies bereaksi lebih sulit ditentukan.
3 Aturan fase Gibbs F = C P + 2 F : jumlah derajat kebebasan C : jumlah komponen P : jumlah fase. Varian F sistem adalah banyaknya variabel intensif yang dapat diubah dengan bebas tanpa mengganggu banyaknya fase yang berada dalam kesetimbangan Berapa derajat kebebasan air : 1 fase ; 2 fase ; 3 fase? (triple point air : 4,58 mmhg, 0,0098 C) Berapa derajat kebebasan sistem alkohol-air pada kondisi uap-cairnya setimbang?
4 Sistem dua komponen Maka C = 2, F = 4 P Jika tekanan diset tetap maka F = 3 P untuk derajat kebebasannya, yaitu suhu dan komposisi. Untuk fase cair-cair dapat dibuat hubungan komposisi thd suhu. Misalnya kurva suhu thd komposisi sistem nitrobenzena-heksana. Maka gambar kurva kiri adalah satu fase yang kaya heksana sedang kurva sebelah kanan fase lain yang kaya nitrobenzena. Kondisi di daerah atas kurva menghasilkan fase tunggal, sedang kodisi di bawah kurva akan mengasilkan dua fase. Tuc (temperatur kritis atas) adalah temperatur tertinggi dimana pemisahan masih dapat terjadi. Pada sistem yang lain dimungkinkan terjadi temperatur kritis bawah (Tlc) Jika komposisi cairan a pada suhu tertentu. Maka komposisi fase yang miskin nitrobenzena adalah a, sedang fase lain yang kaya nitrobenzena berkomposisi a.
5 Sistem nitrobenzena-heksana Perbandingan relatif jumlah nitrobenzena kaya terhadap yang miskin dapat dihitung dengan aturan dua tuas nα/nβ =lβ/lα Campuran 50 gram (0,59 mol) heksana dan 50 gram (0,41) mol nitrobenzena dibuat pada temperatur 290 K. Berapa komposisi fase-fase itu? berapa perbandingan antar fase? sampai suhu berapa harus dipanaskan agar diperoleh fase tunggal?
6
7 Sistem cair-cair yg lain
8 Destilasi cairan dapat campur sebelum mendidih Ada temperatur kritis atas. Destilasi campuran dengan komposisi a1 menghasilkan uap dengan komposisi b1, yang mengembun menjadi fase tunggal yang bercampur sempurna. Pemisahan fase hanya terjadi bila distilat didinginkan menuju b3. Hal ini hanya terjadi pada tetesan pertama. Jika destilasi dilanjutkan, komposisi cairan berubah mendekati B murni. Ahirnya, jika semua sampel sudah menguap dan mengembun, komposisi kembali ke a1
9 Destilasi cairan mendidih sebelum pencampuran sempurna Tidak Ada temperatur kritias atas. Distilat yang diperoleh dari cairan yang komposisi awalnya a1 mempunyai komposisi b3 dan merupakan campuran 2 fase, dengan komposisi b3 dan b3 Perilaku sistem dengan komposisi e : e1 membentuk dua fase, dan tetap 2 fase sampai titik didih e2. pengembunan uap e3 akan menghasilkan komposisi cairan yang sama dengan uapnya (azeotrop).
10 Perubahan yang terjadi jika campuran dengan komposisi XB = 0,95 dididihkan dan uapnya diembunkan. kasus
11 Diagram fase padat-cair Titik e adalah titik eutektik yaitu komposisi logam dengan titik leleh terendah, contoh : pematrian : 67 % Sn dan 33 % Pb. Es meleleh pada -21 C jika mengandung garam 23 %. a1 a2, memasuki daerah 2 fase (liquid + B), padatan B mulai muncul, cairan sisa menjadi kaya akan A. a2 a3, lebih banyak padatan B mengendap, cairan sisa semakin kaya A. Jumlah relatif padatan dan cairan dinyatakan oleh rumus aturan tuas. Pada a3 banyak padatan B dan cairan A sama. Pada a4, cairan lebih banyak dari padatan dengan komposisinya e. Pada a5, membentuk padatan 2 fase dengan komposisi fase a5 dan a5
12 Diagram fase padat-cair yg lain Sistem yang reaktif Pelelehan tak kongruen
13 Sistem tiga komponen F = 5-P, varian mencapai 4, maka jika T dan P tetap masih ada 2 derajat kebebasan yaitu fraksi mol 2 komponen. Titik P (0,5, 0,1, 0,4) = (XA, XB, XC)
14 Menentukan letak titik. Berapa koordinat a, b, c, d, dan e?
15 Sistem 2 fase
16
17
18 Sistem air-nh4cl- (NH4)2SO4; 3 fase
KESETIMBANGAN FASA. Komponen sistem
KESETIMBANGAN FASA Kata fase berasal dari bahasa Yunani yang berarti pemunculan. Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh
Lebih terperinciKimia Fisika Bab 6. Kesetimbangan Fasa OLEH: RIDHAWATI, ST, MT
Kimia Fisika Bab 6. Kesetimbangan Fasa OLEH: RIDHAWATI, ST, MT Pendahuluan Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh suatu
Lebih terperinciTUGAS KIMIA FISIKA KESETIMBANGAN FASE DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 : ANDI AZIS RUSDI MOH. SOFYAN HARMILA EKA YULIASTRI
TUGAS KIMIA FISIKA KESETIMBANGAN FASE DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 : ANDI AZIS RUSDI MOH. SOFYAN HARMILA EKA YULIASTRI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO 2015 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciFISIKA 2. Pertemuan ke-4
FISIKA 2 Pertemuan ke-4 Teori Termodinamika Bila suatu campuran memenuhi sifat ideal, baik fasa gas dan fasa cairannya, maka hubungan keseimbangannya dapat dinyatakan dengan Hukum Raoult dan Dalton: dengan
Lebih terperinciKESETIMBANGAN FASA. Sistem Satu Komponen. Aturan Fasa Gibbs
KESETIMBANGAN FASA Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh suatu bidang batas. Pemahaman perilaku fasa mulai berkembang
Lebih terperinciFraksi mol tiga komponen dari sistem terner (C = 3) sesuai dengan X A + X B + Xc =
DIAGRAM TERNER I. DASAR TEORI erdasarkan hukum fase Gibbs jumlah terkecil peubah bebas yang diperlukan untuk menyatakan keadaan suatu sistem dengan tepat pada kesetimbangan dilengkapkan sebagai : V = C
Lebih terperinciAturan Fasa dan Rumus Derajat Kebebasan Sistem 1, 2, 3 Komponen. oleh Rivano Andriansyah,
Aturan Fasa dan Rumus Derajat Kebebasan Sistem 1, 2, 3 Komponen oleh Rivano Andriansyah, 0906489492 A. Aturan Fasa Aturan fasa bisa diterapkan ke dalam sistem yang lebih dari satu komponen. Hal ini memungkinkan
Lebih terperinciKesetimbangan fase. Pak imam
Kesetimbangan fase Pak imam Diagram fase suatu zat memperlihatkan daerahdaerah tekanan dan temperatur di mana berbagai fase bersifat stabil secara termodinamis. Batas daerah adalah batas fase dimana dua
Lebih terperinci- Fasa (phase) dalam terminology/istilah dalam mikrostrukturnya
1. Diagram Fasa dalam Sistem Logam - Fasa (phase) dalam terminology/istilah dalam mikrostrukturnya adalah suatu daerah (region) yang berbeda struktur atau komposisinya dari daerah lain. - Diagram fasa
Lebih terperinciLaporan Praktikum Kimia Fisik
Laporan Praktikum Kimia Fisik DestilasiCampuranBiner Oleh :Anindya Dwi Kusuma Marista (131424004) Annisa Novita Nurisma (131424005) Rahma Ausina (131424022) Kelas : 1A- Teknik Kimia Produksi Bersih Politeknik
Lebih terperincipendinginan). Material Teknik Universitas Darma Persada - Jakarta
BAB V DIAGRAM FASE Komponen : adalah logam murni atau senyawa yang menyusun suatu logam paduan. Contoh : Cu - Zn (perunggu) komponennya adalah Cu dan Zn Solid solution (larutan padat) : terdiri dari beberapa
Lebih terperinciKESETIMBANGAN FASE DALAM SISTEM SEDERHANA (ATURAN FASE)
KESETIMBANGAN FASE DALAM SISTEM SEDERHANA (ATURAN FASE) Kondisi Kesetimbangan Untuk suatu sistem dalam kesetimbangan, potensial kimia setiap komponen pada setiap titik dlam system harus sama. Jika ada
Lebih terperinciKumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI
PERCOBAAN VI Judul Percobaan : DESTILASI Tujuan : Memisahkan dua komponen cairan yang memiliki titik didih berbeda. Hari / tanggal : Senin / 24 November 2008. Tempat : Laboratorium Kimia PMIPA FKIP Unlam
Lebih terperinciDiagram Segitiga dan Kesetimbangan Cair-Cair
Diagram Segitiga dan Kesetimbangan Cair-Cair Membuat Diagram Segitiga dan Cara Membacanya Kesetimbangan Cair-Cair dalam Diagram Segitiga Contoh dalam Ekstraksi Cair-Cair Setijo Bismo DTK FTUI 25 Nopember
Lebih terperinciBAB II. KESEIMBANGAN
BAB II. KESEIMBANGAN Pada perhitungan stage wise contact konsep keseimbangan memegang peran penting selain neraca massa dan neraca panas. Konsep rate processes tidak diperhatikan pada alat kontak jenis
Lebih terperinciISOLASI BAHAN ALAM. 2. Isolasi Secara Kimia
ISOLASI BAHAN ALAM Bahan kimia yang berasal dari tumbuhan atau hewan disebut bahan alam. Banyak bahan alam yang berguna seperti untuk pewarna, pemanis, pengawet, bahan obat dan pewangi. Kegunaan dari bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produksi bahan bakar alternatif (biofuel) saat ini mendapat perhatian lebih dari beberapa pemerintahan di seluruh dunia. Beberapa pemerintahan telah mengumumkan komitmen
Lebih terperinciKesetimbangan Fasa Bab 17
14.49 Pada diagram fase dibawah ini kesetimbangan cair uap digambarkan sebagai T terhadap xa pada tekanan konstan, tentukan fase-fase dan hitunglah derajat kebebasan dari daerah yang ditandai. Jawab: Daerah
Lebih terperinciSifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan A. PENDAHULUAN Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung kepada jenis zat, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi larutan. Sifat koligatif terdiri dari
Lebih terperinciMENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI
MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI Materi ( zat ) adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Batu, kayu, daun, padi, nasi, air, udara merupakan beberapa contoh materi. Sifat Ekstensif
Lebih terperinciBAB V DIAGRAM FASE ISTILAH-ISTILAH
BAB V DIAGRAM FASE ISTILAH-ISTILAH Komponen : adalah logam murni atau senyawa yang menyusun suatu logam paduan. Contoh : Cu - Zn (perunggu), komponennya adalah Cu dan Zn Solid solution (larutan padat)
Lebih terperinci12/03/2015. Nurun Nayiroh, M.Si
Fasa (P) Fasa (phase) dalam terminology/istilah dalam mikrostrukturnya adalah suatu daerah (region) yang berbeda struktur atau komposisinya dari daerah lain. Nurun Nayiroh, M.Si Fasa juga dapat didefinisikan
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN...xi
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Batasan
Lebih terperinciPERUBAHAN MATERI. Materi dapat berwujud padat, cair, dan gas. Materi berwujud padat mempunyai bentuk tertent
mustofa PERUBAHAN MATERI A. PENGERTIAN MATERI Gambar apakah itu? Pengeboran minyak bumi selalu diikuti dengan pembakaran sisa pengeboran minyak bumi. Perubahan materi apakah yang terjadi pada pengeboran
Lebih terperinci06 : TRANFORMASI FASA
06 : TRANFORMASI FASA 6.1. Kurva Pendinginan Logam Murni Logam murni dalam keadaan cair, atom-atomnya memiliki gaya tarik menarik yang lemah dan tersusun secara random. Jika logam cair tersebut dibiarkan
Lebih terperinciSistem tiga komponen
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II KESETIMBANGAN FASA Selasa, 15 April 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha 1112016200028 KELOMPOK 4 1. Fika Rakhmalinda 1112016200005 2. Naryanto 1112016200018 PROGRAM
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II. Kesetimbangan Fasa. 22 April 2014
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II Kesetimbangan Fasa 22 April 2014 Disusun oleh : Septiwi Tri Pusparini 1112016200035 KELOMPOK 3 Ade Ira Nurjanah (1112016200015) Ira Nurpialawati (1112016200029) PROGRAM
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair. Distilasi dan Titik Didih. Nama : Agustine Christela Melviana NIM :
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair Distilasi dan Titik Didih Nama : Agustine Christela Melviana NIM : 11210031 Tanggal Percobaan : 19 September 2013 Tanggal Pengumpulan Laporan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I DIAGRAM TERNER (SISTEM ZAT CAIR TIGA KOMPONEN)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I DIAGRAM TERNER (SISTEM ZAT CAIR TIGA KOMPONEN) Oleh : Nama : I Gede Dika Virga Saputra NIM : 1108105034 Kelompok : IV.B JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciPEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR. Distilasi dan Titik Didih
PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR Distilasi dan Titik Didih I. Tujuan 1.1 Mengetahui prinsip destilasi dan pengertian campuran azeotrop 1.2 Dapat mengkalibrasi thermometer dan dapat merangkai peralatan
Lebih terperinciMATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1
MATERI DAN PERUBAHANNYA Kimia Kelas X semester 1 SKKD STANDAR KOMPETENSI Memahami konsep penulisan lambang unsur dan persamaan reaksi. KOMPETENSI DASAR Mengelompokkan sifat materi Mengelompokkan perubahan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II DIAGRAM TERNER SISTEM ZAT CAIR TIGA KOMPONEN Oleh : Nama : Ni Made Susita Pratiwi Nim : 1008105005 Kelompok : II Tanggal Praktikum : 9 April 2012 LABORATORIUM KIMIA FISIK
Lebih terperinciTitik Leleh dan Titik Didih
Titik Leleh dan Titik Didih I. Tujuan Percobaan Menentukan titik leleh beberapa zat ( senyawa) Menentukan titik didih beberapa zat (senyawa) II. Dasar Teori 1. Titik Leleh Titik leleh adalah temperatur
Lebih terperinciBAB I DISTILASI BATCH
BAB I DISTILASI BATCH I. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum Dapat melakukan percobaan distilasi batch dengan system refluk. 2. Tujuan Instrusional Khusus Dapat mengkaji pengaruh perbandingan refluk (R)
Lebih terperinciMAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR
MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR Bagaimana Pengaruh Suhu terhadap Kelarutan Zat Padat dalam Zat Cair Oleh : Fitria Anjar Sari 124254074 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN PMPKN KELAS PPKn
Lebih terperinciAhmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan 2014
Ahmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan 2014 1 Kristalisasi adalah proses dimana kristal padat dari suatu zat terlarut terbentuk pada suatu larutan. Komponen terlarut dipisahkan dari larutan dengan membuat
Lebih terperinciENERGI KESETIMBANGAN FASA
ENERGI KESETIMBANGAN FASA NURUL MU NISAH AWALIYAH 1112016200008 Kelompok 2 : 1. Ipa Ida Rosita 2. Putri Dewi M.F PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH
Lebih terperinciBAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.
BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya. KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Gambar 1.1 Proses kenaikan titik didih Sumber: Jendela Iptek Materi Pada pelajaran bab pertama ini, akan dipelajari tentang penurunan tekanan uap larutan ( P), kenaikan titik
Lebih terperinciPERCOBAAN 01 PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR: DISTILASI, TITIK DIDIH (KI- 2051)
PERCOBAAN 01 PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR: DISTILASI, TITIK DIDIH (KI- 2051) Tanggal Praktikum : 11 September 2015 Tanggal Pengumpulan: 18 September 2015 Disusun oleh : Ahdina Karima 10414015 Kelompok
Lebih terperinciIII ZAT MURNI (PURE SUBSTANCE)
III ZAT MURNI (PURE SUBSTANCE) Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu 1. menjelaskan karakteristik zat murni dan proses perubahan fasa 2. menggunakan dan menginterpretasikan data dari diagram-diagram
Lebih terperinciTINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit
OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) BIDANG KIMIA SUB KIMIA FISIK 16 Mei 2017 Waktu : 120menit Petunjuk Pengerjaan H 1. Tes ini terdiri atas
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR SIMBOL DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRACT Latar Belakang Keaslian Penelitian 5
DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR SIMBOL DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR INTISARI ABSTRACT ii iii v viii x xi xiv xv BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Keaslian Penelitian
Lebih terperinciDiagram Fasa. Latar Belakang Taufiqurrahman 1 LOGAM. Pemaduan logam
Diagram Fasa Latar Belakang Umumnya logam tidak berdiri sendiri (tidak dalam keadaan murni Kemurnian Sifat Pemaduan logam akan memperbaiki sifat logam, a.l.: kekuatan, keuletan, kekerasan, ketahanan korosi,
Lebih terperinciKesetimbangan Fasa Cair-Cair dan Cair Uap
Kesetimbangan Fasa Cair-Cair dan Cair Uap Kiftiyah Yuni Fatmawardi*, Teguh Andy A.M, Vera Nurchabibah, Nadhira Izzatur Silmi, Yuliatin, Pretty Septiana, Ilham Al Bustomi Kelompok 5, Kelas AB, Jurusan Kimia,
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II ENERGI KESETIMBANGAN FASA Sabtu, 19 April 2014
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II ENERGI KESETIMBANGAN FASA Sabtu, 19 April 2014 Di Susun Oleh: Ipa Ida Rosita 1112016200007 Kelompok 2 Widya Kusumaningrum 1112016200005 Nurul mu nisa A. 1112016200008
Lebih terperinciPERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT
I. Tujuan Percobaan ini yaitu: PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT Adapun tujuan yang ingin dicapai praktikan setelah melakukan percobaan 1. Memisahkan dua garam berdasarkan kelarutannya pada suhu tertentu
Lebih terperinciLarutan dan Konsentrasi
Larutan dan Konsentrasi Tujuan Pembelajaran Mahasiswa memahami konsep larutan Mahasiswa memahami konsep perhitungan konsentrasi Pentingnya perhitungan konsentrasi Pentingnya memahami sifat larutan dan
Lebih terperinciRevisi BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan Penyaringan B. Tujuan Percobaan 1. Melatih kemampuan agar dapat menggunakan kertas saring untuk menyaring endapan hasil reaksi kimia. 2. Mengenal metode pemisahan secara
Lebih terperinciPemisahan Campuran 1.Filtrasi(Penyaringan) 2.Destilasi
Pemisahan Campuran 1.Filtrasi(Penyaringan) Pemisahan dengan cara filtrasi bertujuan untuk memisahkan zat padat dari zat cair dalam suatu campuran berdasarkan perbandingan wujudnya. Alat yang kita gunakan
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ZAT TERLARUT + PELARUT LARUTAN Komponen minor Komponen utama Sistem homogen PELARUTAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU
BAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Kenaikan Titik Didih Titik didih suatu zat cair adalah: suhu pada suatu tekanan uap jenuh zat cair tersebut sama dengan tekanan luar.
Lebih terperinciMETODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.
METODA GRAVIMETRI Imam Santosa, MT. METODA GRAVIMETRI PRINSIP : Analat direaksikan dengan suatu pereaksi sehingga terbentuk senyawa yang mengendap; endapan murni ditimbang dan dari berat endapan didapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dimetil Eter Dimetil Eter (DME) adalah senyawa eter yang paling sederhana dengan rumus kimia CH 3 OCH 3. Dikenal juga sebagai methyl ether atau wood ether. Jika DME dioksidasi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN TIMBAL BALIK SISTEM BINER FENOL AIR
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN TIMBAL BALIK SISTEM BINER FENOL AIR I. TUJUAN 1. Memperoleh kurva komposisi sistem fenol-air terhadap suhu pada tekanan tetap 2. Menentukan suhu kritis kelarutan
Lebih terperinciWUJUD ZAT. 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas
WUJUD ZAT 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas 1.1 Jumlah Fasa (P) Fasa adalah bagian dari sistem yang bersifat homogen, dan dipisahkan dari bagian sistem yang lain dengan batas yang jelas. Jumlah Fasa
Lebih terperinciPRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Percobaan 1 PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR. Distilasi dan Titik Didih
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Percobaan 1 PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR Distilasi dan Titik Didih Disusun oleh : NAMA : FAJRI ZAKIYYATU SA ADAH NPM : 10060312091 SHIFT / KELOMPOK : C / 2 TANGGAL PRAKTIKUM
Lebih terperinciSMP kelas 7 - KIMIA BAB 1. MATERI Latihan Soal 1.3
1. Yang bukan merupakan perubahan kimia adalah... SMP kelas 7 - KIMIA BAB 1. MATERI Latihan Soal 1.3 Kayu dibakar jadi arang Beras menjadi tepung Makanan membusuk Besi berkarat Perubahan kimia adalah perubahan
Lebih terperinciPERSENTASE PRODUK ETANOL DARI DISTILASI ETANOL AIR DENGAN DISTRIBUTE CONTROL SYSTEM (DCS) PADA BERBAGAI KONSENTRASI UMPAN
TUGAS AKHIR PERSENTASE PRODUK ETANOL DARI DISTILASI ETANOL AIR DENGAN DISTRIBUTE CONTROL SYSTEM (DCS) PADA BERBAGAI KONSENTRASI UMPAN (PERCENTAGE OF ETHANOL PRODUCT FROM ETHANOL WATER DISTILATION WITH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah kita ketahui bahwa materi terdiri dari unsur, senyawa, dan campuran. Campuran dapat dipisahkan melalui beberapa proses pemisahan campuran secara fisika dimana
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PENURUNAN TEKANAN UAP Penurunan Tekanan Uap adalah selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan. P = P - P P = Penurunan Tekanan Uap P = Tekanan
Lebih terperinciMAKALAH KIMIA FISIK II KESTIMBANGAN FASA
MAKALAH KIMIA FISIK II KESTIMBANGAN FASA DISUSUN OLEH KELOMPOK III SYAFRIAN AZMI LUCIANA SIHOTANG (F1C114042) (F1C114046) PATRICIA THEODORA S (F1C114050) SYUHADA FRATIWI PUTRI CYNTHIA D. (F1C114054) (F1C114060)
Lebih terperinciPENGANTAR ILMU KIMIA FISIK. Subtitle
PENGANTAR ILMU KIMIA FISIK Subtitle PENGERTIAN ZAT DAN SIFAT-SIFAT FISIK ZAT Add your first bullet point here Add your second bullet point here Add your third bullet point here PENGERTIAN ZAT Zat adalah
Lebih terperinciC. ( Rata-rata titik lelehnya lebih rendah 5 o C dan range temperaturnya berubah menjadi 4 o C dari 0,3 o C )
I. Tujuan Percobaan o Menentukan titik leleh beberapa zat ( senyawa) o Menentukan titik didih beberapa zat (senyawa) II. Dasar Teori 1. Titik Leleh Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah
Lebih terperinciPRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 2 EQUILIBRIUM STILL
PRKTIKUM OPERSI TEKNIK KIMI II MODUL 2 EQUILIRIUM STILL LORTORIUM RISET DN OPERSI TEKNIK KIMI PROGRM STUDI TEKNIK KIM FKULTS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERN JW TIMUR SURY EQUILIRIUM STILL TUJUN Percobaan
Lebih terperinciDISTILASI SEDERHANA (DIS)
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA TILASI SEDERHANA () Disusun oleh: Fardhila Rochman Alexander Armyn Dr. Danu Ariono Dr. Dianika Lestari Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciReaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3
Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena Oleh : Kelompok 3 Outline Tujuan Prinsip Sifat fisik dan kimia bahan Cara kerja Hasil pengamatan Pembahasan Kesimpulan Tujuan Mensintesis Sikloheksena Menentukan
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Materi 2.2 Sifat-sifat Materi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Materi dan perubahannya merupakan objek kajian dari ilmu kimia. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahannya. Ilmu kimia juga merupakan ilmu
Lebih terperinciLaporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Kolom Berpacking (HETP) BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Destilasi adalah proses pemisahan secara fisik yang berdasarkan atas perbedaan titik didih dan sedikitnya dibutuhkan dua komponen proses pemisahan tidak dapat dilakukan
Lebih terperinciDengan mengalikan kedua sisi persamaan dengan T akan dihasilkan
Hukum III termodinamika Hukum termodinamika terkait dengan temperature nol absolute. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu system mencapai temperature nol absolute, semua proses akan berhenti dan
Lebih terperinciBAB V SIFAT-SIFAT ZAT MURNI
BAB V SIFA-SIFA ZA MURNI ubungan antara volume spesifik atau volume molar terhadap temperature dan tekanan untuk zat murni dalam keadaan kesetimbangan ditunjukkan dengan permukaan tiga dimensi seperti
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN VIII PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT PADAT ( REKRISTALISASI & SUBLIMASI)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN VIII PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT PADAT ( REKRISTALISASI & SUBLIMASI) DISUSUN OLEH : NAMA : RAHMAWATI STAMBUK : F1C1 13 031 KELOMPOK : VI (ENAM) ASISTEN : EKA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Etanol Etanol merupakan bahan yang volatile, mudah terbakar, jernih, dan merupakan cairan yang tidak berwarna. Salah satu sifat istimewa dari etanol adalah volume shrinkage
Lebih terperinciEKSTRAKSI Ekstraksi padat-cair Ekstraksi cair-cair Ekstraksi yang berkesinambungan Ekstraksi bertahap Maserasi metode ekstraksi padat-cair bertahap
EKSTRAKSI Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan substansi dari campurannya dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Berdasarkan bentuk campuran yang diekstraksi, dapat dibedakan dua macam ekstraksi yaitu
Lebih terperinciTerjemahan ZAT PADAT. Kristal padat
Terjemahan ZAT PADAT Zat padat adalah sebuah objek yang cenderung mempertahankan bentuknya ketika gaya luar mempengaruhinya. Karena kepadatannya itu, bahan padat digunakan dalam bangunan yang semua strukturnya
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR ALAT DISTILASI BERTINGKAT SKALA LABORATORIUM
LAPORAN TUGAS AKHIR ALAT DISTILASI BERTINGKAT SKALA LABORATORIUM Disusun oleh: ARIF WIBOWO BIAN YOVIETA WIJAYA I8311004 I8311008 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA 1113016200027 ABSTRAK Larutan yang terdiri dari dua bahan atau lebih disebut campuran. Pemisahan kimia
Lebih terperinciAg2SO4 SIFAT FISIKA. Warna dan bentuk: serbuk putih BM: Titik leleh (derajat C) : tidak ada. Titik didih: 1085 C. Tekanan uap: tidak berlaku
Ag2SO4 Warna dan bentuk: serbuk putih BM: 311.8 Titik leleh (derajat C) : tidak ada Titik didih: 1085 C Tekanan uap: tidak berlaku Specific gravity: 5.45 Kelarutan dalam air: 0.57g/100 cc (0 C) Bahaya
Lebih terperinciDATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH
Jurnal Teknik Kimia : Vol. 6, No. 2, April 2012 65 DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH Ni Ketut Sari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industry UPN Veteran
Lebih terperinciI Sifat Koligatif Larutan
Bab I Sifat Koligatif Larutan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini Anda dapat menjelaskan dan membandingkan sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit. Pernahkah
Lebih terperinciPercobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM
Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM TUJUAN Mengetahui cara membersihkan, mengeringkan dan menggunakan berbagai alat gelas yang digunakan di laboratorium kimia. Mengatur nyala pembakar Bunsen
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL Nama : Ardian Lubis NIM : 121810301028 Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi LABORATORIUM KIMIA FISIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciTembaga 12/3/2013. Tiga fasa materi : padat, cair dan gas. Fase padat. Fase cair. Fase gas. KIMIA ZAT PADAT Prinsip dasar
Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) KIMIA ZAT PADAT Prinsip dasar Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciSMP kelas 7 - FISIKA BAB 2. Klasifikasi BendaLatihan Soal 2.2
SMP kelas 7 - FISIKA BAB 2. Klasifikasi BendaLatihan Soal 2.2 1. Perhatikan gambar berikut ini! Proses x dan y pada perubahan wujud di atas disebut... melebur dan mengembun mengembun dan melebur menyublim
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Sifat koligatif larutan yaitu sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut. Syarat sifat koligatis: 1. Larutan harus encer (larutan dianggap ideal) tidak
Lebih terperinciLOGAM DAN PADUAN LOGAM
LOGAM DAN PADUAN LOGAM SATU KOMPONEN digunakan luas, kawat, kabel, alat RT LEBIH SATU KOMPONEN, utk memperbaiki sifat PADUAN FASA TUNGGAL, MRPKAN LARUTAN PADAT, KUNINGAN (Tembaga + Seng) perunggu (paduan
Lebih terperinciKegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan.
Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan. Subcapaian pembelajaran: 1. Menentukan sifat koligatif
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pemeriksaan Bahan Baku GMP Pada tahap awal penelitian dilakukan pemeriksaan bahan baku GMP. Hasil pemeriksaan sesuai dengan persyaratan pada monografi yang tertera pada
Lebih terperinciKesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam
Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam sistem pada kesetimbangan Uap mengembun dengan laju
Lebih terperinciPRAKTIKUM KIMIA DASAR I
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I REAKSI KIMIA PADA SIKLUS LOGAM TEMBAGA Oleh : Luh Putu Arisanti 1308105006 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BADUNG TAHUN 2013/2014
Lebih terperinciBAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods)
BAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods) Di muka telah dibicarakan tentang penggunaan diagram entalpi komposisi pada proses distilasi dan penggunaan diagram (x a y
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram alir penelitian
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian Bahan-bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini antara lain bubuk magnesium oksida dari Merck, bubuk hidromagnesit hasil sintesis penelitian
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)
Sudaryatno Sudirham ing Utari Mengenal Sifat-Sifat Material (1) 13-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) A 13 Sistem Multifasa Pengertian tentang fasa telah kita singgung dalam
Lebih terperinciMETODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel
METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk penelitian ini adalah gliserol kasar (crude glycerol) yang merupakan hasil samping dari pembuatan biodiesel. Adsorben
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan yang digunakan Kerupuk Udang. Pengujian ini adalah bertujuan untuk mengetahui kadar air dan
Lebih terperinciMETODE PENGUJIAN KADAR AIR DAN KADAR FRAKSI RINGAN DALAM CAMPURAN PERKERASAN BERASPAL
METODE PENGUJIAN KADAR AIR DAN KADAR FRAKSI RINGAN DALAM CAMPURAN PERKERASAN BERASPAL BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang Lingkup Metode pengujian ini membahas ketentuan persiapan dan tata cara pengujian kadar air
Lebih terperinciPENGUKURAN KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL+ETIL ASETAT DAN ETANOL+ ISOAMIL ALKOHOL PADA TEKANAN 101,33 kpa, 79,99 kpa dan 26,67 kpa
Dhoni Hartanto 2307100014 Agung Ari Wibowo 2307100015 Pembimbing Dr. Ir. Kuswandi, DEA Ir. Winarsih PENGUKURAN KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL+ETIL ASETAT DAN ETANOL+ ISOAMIL ALKOHOL PADA TEKANAN
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DEFINISI Sifat koligatif larutan : sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya tergantung pada banyakknya partikel zat terlarut dalam larutan. Sifat
Lebih terperinciFISIKA TERMAL Bagian I
FISIKA TERMAL Bagian I Temperatur Temperatur adalah sifat fisik dari materi yang secara kuantitatif menyatakan tingkat panas atau dingin. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur adalah termometer.
Lebih terperinciKEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Uraian Materi Laut mati yang memiliki kadar garam tinggi, menyebabkan seseorang tidak akan tenggelam. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan tekanan uap
Lebih terperinci