SIMULASI KONDISI OPERASI KOLOM DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN DIVIDING WALL COLUMN UNTUK PEMURNIAN ETANOL
|
|
- Ridwan Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SIMULASI KONDISI OPERASI KOLOM DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN DIVIDING WALL COLUMN UNTUK PEMURNIAN ETANOL Mulyadi*, Budi Husodo Bisowarno Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan Jl. Ciumbuleuit 94, Bandung 40141, Indonesia *) Penulis korespondensi : ping_mp@yahoo.com Abstrak Persediaan minyak bumi di dunia yang semakin lama semakin menipis membuat kebutuhan akan bahan bakar pengganti minyak bumi sebagai sumber energi terus meningkat. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan energi terutama dalam dunia industri dan transportasi maka diperlukan bahan bakar alternatif yang sifatnya dapat diperbaharui. Salah satu solusi bahan bakar alternatif yang dapat memenuhi persyaratan tersebut adalah etanol. Bahan bakar etanol (fuel grade ethanol) haruslah memiliki kemurnian tidak kurang dari 99,5%-mol. Distilasi ekstraktif dengan dividing wall column (DWC) diharapkan dapat menghasilkan kemurnian etanol minimum yang yaitu sebesar 99,5%-mol, dengan cara lebih efisien, lebih hemat energi, juga lebih murah dalam biaya produksi dan capital cost. Pada penelitian ini umpan berupa campuran etanol-air hasil dari distilasi konvensional. Sedangkan, etilen glikol digunakan sebagai entrainer. Variasi yang dilakukan pada percobaan ini adalah beban reboiler, rasio refluks, dan jumlah umpan. Variasi dilakukan sehingga diperoleh kemurnian etanol minimal 99,5% dengan konsumsi energi paling sedikit. Perubahan kondisi operasi kolom dapat membuat proses pemurnian etanol lebih efisien. Hasil penelitian menunjukkan untuk mendapatkan kemurnian etanol 99,5% jumlah umpan dapat dinaikkan sampai 200 kmol/h. Selain itu juga temperatur umpan masukkan dapat diturunkan,sehingga umpan masuk tdak perlu masuk dalam kondisi azeotropnya. Komposisi umpan sendiri tidak berpengaruh signifikan terhadap kemurnian etanol, sehingga hasil dari distilasi biasa dapat langsung dimasukkan ke DWC. Pada kolom pre-fractionator, semakin kecil rasio refluks kemurnian etanol akan semakin kecil kemurnian etanol dan etilen glikol yang didapat. Pada kolom DWC, perubahan rasio refluks dan beban boiler tidak berpengaruh terhadap kemurnian etanol, tetapi akan mempengaruhi kemurnian etilen glikol, air, dan yield etanol yang didapatkan. Kata Kunci: etanol, distilasi, DWC Abstract Every day, the numbers of crude oils keep decreasing, that make demand of fuel gas from crude oil substitute keep increasing. Alternative renewal fuel gas is needed to ensure the energy requirement on industrial and transportations world. One of alternative solutions is ethanol. Fuel grade ethanol should have the purity no less than 99,5 %-mol. Extractive distillation with dividing wall column (DWC) is being expected to produce ethanol with minimum purity 99,5%, efficiently, saving energy, and lower production and capital cost. This research was done by simulated the purification process of ethanol using Aspen Plus. The feed is mixture of ethanol and water from conventional distillation and the entrainer is ethylene glycol. The variations that were done are re-boiler load, reflux ratio and feed quantity. These variations were done until reached the minimum purity of ethanol 99,5% and used the least energy consumption. Changes of operation conditions could make the process more efficient. The result shows to get the purity of ethanol by 99,5%, feed can be increased by 200 kmol/h, feed temperature can be reduced, so that feed would not have been put in azeotrope conditions. Feed composition itself was not taking effect significantly to the purity of ethanol, so that product from distillation can be put in directly to DWC system. On pre-fractionator column, less reflux ratio, less purity of ethanol, and less ethylene glycol was gotten. On DWC column, changes on reflux ratio and boiler load was not give effect on ethanol purity, but more on purity of water, ethylene glycol and yield of ethanol. Keywords: ethanol, Distillation, DWC
2 PENDAHULUAN Sekarang ini, persediaan minyak bumi di dunia semakin lama semakin menipis, sedangkan kebutuhan bahan bakar minyak bumi sebagai sumber energi terus meningkat sejalan dengan perkembangan kegiatan industri dan transportasi. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan energi tersebut, dunia industri dan transportasi memerlukan bahan bakar alternatif yang sifatnya dapat diperbaharui (renewable) dan lebih ramah lingkungan. adalah salah satu bahan bakar terbarukan yang memberikan kontribusi besar untuk mengurangi penggunaan minyak bumi di dunia. dapat diperoleh dari hasil proses fermentasi yang disebut sebagai bioetanol. Namun sayangnya, produksi bioetanol tidaklah mudah dan menggunakan proses-proses yang kompleks. Kompleksitas proses ini menjelaskan bahwa produksi bioetanol memerlukan biaya tinggi dan alasan bahan bakar bioetanol belum dapat menjadi bahan bakar utama menggantikan bahan bakar fosil yang produksinya lebih murah. Indonesia, yang merupakan negara tropis, memiliki ketersediaan bahan baku bioetanol yang melimpah sehingga menjadikannya produk yang prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut. yang digunakan untuk transportasi memiliki kemurnian minimum sebesar 99,5%-mol atau 99,7%-massa. Oleh karena itu, pengembangan teknologi yang hemat biaya untuk produksi bahan bakar bioetanol adalah prioritas bagi banyak pusat penelitian, universitas dan perusahaan swasta, dan bahkan bagi pemerintah. Persoalan dalam proses pembuatan etanol berkaitan dengan pemurniannya karena terbentuk campuran azeotrop etanol-air yang tidak dapat dipisahkan dengan proses distilasi biasa. Salah satu proses alternatif yang dapat menjadi solusi bagi permasalahan tersebut adalah proses distilasi ekstraktif. Distilasi ekstraktif yaitu distilasi dengan penambahan entrainer bersifat lebih tidak mudah menguap dari zat yang akan dipisahkan sehingga kebanyakan terikut sebagai produk bawah (residu). Proses distilasi ekstraktif dapat dilakukan dengan penambahan dividing wall column (DWC) atau tidak. Salah satu keunggulan penambahan DWC ini adalah agar produk yang didapat memiliki kemurnian yang tinggi. Selain itu, dengan penggunaan DWC konsumsi energi yang didapat akan menjadi lebih kecil. Pemodelan dan simulasi proses distilasi ekstraktif dilakukan dengan bantuan Aspen Plus yang merupakan simulator proses tunak (steady-state). Dengan bantuan simulator ini, penentuan entrainer serta kondisi operasi untuk pemurnian etanol akan jauh lebih cepat dan ekonomis. METODE PENELITIAN Studi Literatur dan Simulator Aspen Plus Program simulasi yang digunakan untuk memodelkan sistem ini adalah Aspen Plus yang dapat digunakan untuk berbagai operasi teknik kimia. Aspen Plus dapat menggambarkan sifat termodinamika campuran etanol-air dalam keadaan steady state. Pemilihan simulator yang akan digunakan ini didasarkan pada tiga hal, yaitu kemudahan penggunaan simulator, ketersediaan sifat-sifat fisik dan kimia yang lengkap dari senyawa-senyawa kimia yang akan disimulasikan dalam simulator, dan license resmi simulator Aspen Plus yang dimiliki Universitas Katolik Parahyangan. Pembuatan Model Model distilasi ekstraktif secara kontinu yang dibuat pada tahap awal penelitian adalah model yang selanjutnya akan digunakan saat validasi. Model termodinamika yang digunakan pada penelitian ini adalah model NRTL. Sementara pada model column digunakan RadFrac. RadFrac adalah model dengan perhitungan eksak untuk semua jenis pemisahan uap dan cair
3 dalam kolom bertingkat (fraksinasi), model ini dapat digunakan untuk simulasi absorpsi, absorpsi dengan reboiler, stripping, stripping dengan reboiler, distilasi ekstraktif dan distilasi azeotropik. RadFrac cocok untuk sistem dengan tiga fasa, sistem pemisahan yang menggunakan boiler, dan sistem dengan sifat yang non-ideal. Pemilihan model ini juga disesuaikan dengan literatur yang ada, sehingga diharapkan dapat mempermudah saat validasi model. Jika model ini telah valid selanjutnya akan digunakan untuk mensimulasikan proses untuk mendapatkan kondisi optimum dari proses.diagram alir proses pemurnian bioetanol pada proses distilasi ekstraktif menggunakan DWC akan disajikan pada gambar 1 (kiri). Gambar 1 Diagram Alir Proses Pemurnian dengan Distilasi Ekstraktif secara aktual (kiri) dan untuk proses simulasi (kanan) Tabel 1 Data input untuk proses validasi Parameter Desain Nilai Unit Reflux ratio pre-fractionator 0,27 kmol/kmol Number of stages pre-fractionator 16 - Feed stage pre-fractionator 13 - Feed stage of extractive agent 3 - Reflux ratio DWC 0,2 kmol/kmol Number of stages DWC 20 - Stage of the interconnection Liq Stage of the interconnection Vap Interconnection liquid flow 291 kmol/h Interconnection vapor flow 86 kmol/h Feed flowrate of ethanol 85 kmol/h Feed flowrate of water 15 kmol/h Feed flowrate of extractive agent 190 kmol/h Heat duty pre-fractionator 0 kw Heat duty DWC 1819,52 kw Total heat duty 1819,52 kw Operating pressure pre-fractionator 1 Bar Operating pressure DWC 1 Bar
4 Pada pembuatan model perlu diperoleh data-data dari studi literatur, hal ini akan berperan dalam proses validasi sehingga dapat dilakukan proses variasi selanjutnya. Tabel 1 menunjukkan data-data input pada pembuatan model. Validasi Model Validasi model dilakukan dengan membandingkan hasil yang didapat dari pembuatan model dengan hasil yang didapat dari literatur. Dalam proses validasi, input dan kondisi proses yang digunakan haruslah sama dengan literatur. Apabila hasil permodelan masih jauh dari literatur, maka perlu dilakukan modifikasi terhadap model, tetapi modifikasi yang digunakan adalah parameter-parameter yang tidak diketahui/ tidak ada sebelemnya dalam data-data yang akan digunakan untuk validasi. Apabila model yang dibuat telah mendekati dengan hasil dari literatur, maka model yang dibuat telah valid dan dapat digunakan untuk simulasi. Berikut ini adalah hasil output yang didapat dari literatur : Tabel 2 Hasil output dari literatur Parameter Desain Nilai Unit Ethanol recovery 99.8 % Water recovery 99.1 % Ethylene glycol recovery 99.9 % Purity of ethanol recovered 99.8/99.84 wt%/mol% Purity of water by-product 97.64/99.07 wt%/mol% Purity of ethylene glycol (recycled) 99.98/99.93 wt%/mol% Gambar 2 Profil Komposisi pada Distilasi Ekstraktif dengan DWC Simulasi Proses Simulasi proses hanya dapat dilakukan jika model yang dibangun telah cukup akurat mendekati keadaan aktualnya yang didapat dari literatur, dengan kata lain model tersebut telah valid. Dengan simulasi ini, diharapkan kajian terhadap kasus pemurnian bioetanol dengan proses distilasi ekstraktif menggunakan DWC dapat menjadi lebih efisien.
5 Komposisi (fraksi mol) HASIL DAN PEMBAHASAN Pemodelan dan Validasi Pada tahap awal, pemodelan dilakukan dengan membuat kolom distilasi ekstraktif beserta alur alur yang masuk dan keluar kolom sesuai dengan literatur. Kondisi operasi dan konfigurasi kolom dimasukkan sesuai dengan data validasi. Gambar 3 Rancangan kolom distilasi ekstraktif dengan DWC Kurva Komposisi -Air-Etilen Glikol vs Tahap tahap air etilen glikol etanol - DWC air - DWC etilen glikol - DWC Gambar 4 Profil Komposisi pada Distilasi Ekstraktif dengan DWC pada proses validasi Proses Simulasi Variasi Laju Alir Umpan Jumlah umpan yang divariasikan yaitu dari kmol/hr dengan selisih 20 kmol/hr pada variabel/ kondisi operasi yang lainnya dipertahankan tetap. Pengaruh dari jumlah umpan terhadap produk dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3ini menunjukkan bahwa pada peningkatan laju alir umpan, kemurnian etanol cenderung mengalami penurunan meskipun jumlahnya kecil. Batas maksimum dari umpan yang dapat di suplai adalah sebesar 200 kmol/hr, dimana persen kemurnian etanol yang didapat adalah sebesar 99,6 % mol. Tanpa mengubah kondisi operasi proses, target kemurnian etanol minimal 99,5 % didapat dengan menambah jumlah
6 umpan sampai 200 kmol/hr atau 2x lipat lebih besar dari jumlah umpan semula. Pada kondisi operasi tetap, jumlah umpan akan berpengaruh terhadap jumlah etanol yang menguap. Laju alir Tabel 3 Hasil kemurnian dan yield produk dari variasi laju alir umpan (%mol) Air Persen Kemurnian etilen glikol (%mol) Yield 20 99,82% 19,17% 100% 99,20% 40 95,90% 33,29% 100% 99,99% 60 93,74% 48,88% 100% 99,99% 80 95,26% 76,15% 100% 99,99% ,83% 99,21% 99,96% 99,86% ,83% 98,50% 99,09% 99,76% ,82% 97.,79% 98,19% 99,67% ,79% 97,02% 97,26% 99,58% ,73% 96,17% 96,30% 99,49% ,63% 95,19% 95,31% 99,40% ,48% 94,01% 94,29% 99,29% ,27% 92,54% 93,24% 99,17% Variasi Komposisi Umpan Komposisi Tabel 4 Hasil kemurnian dan yield produk dari variasi komposisi umpan (%mol) Air Persen Kemurnian Etilen Glikol Yield 0,85 99,83% 99,21% 99,96% 99,86% 0,80 99,83% 4,84% 86,01% 45,95% 0,75 99,82% 6,08% 85,12% 47,85% 0,70 99,82% 7,32% 84,19% 50,04% 0,65 99,82% 8,59% 83,20% 52,58% 0,60 99,82% 9,88% 82,18% 55,54% 0,55 99,82% 11,23% 81,14% 59,05% 0,50 99,82% 13,44% 80,10% 63,18% 0,45 99,82% 32,93% 79,99% 66,14% 0,40 99,82% 49,47% 79,87% 69,06% 0,35 99,82% 63,11% 79,76% 71,94% 0,30 99,82% 73,93% 79,67% 74,70% 0,25 99,82% 82,38% 79,60% 77,48% 0,20 99,82% 88,94% 79,55% 80,62% 0,15 99,81% 94,05% 79,52% 84,79% 0,10 99,81% 98,07% 79,51% 91,92%
7 Pada simulasi ini, komposisi umpan diubah-ubah untuk mengetahui pengaruhnya. Komposisi umpan mula-mula adalah sebesar 0,85. Komposisi umpan divariasikan dari dengan selisih setiap variasi sebesar 0,05. Dari variasi ini, ingin diketahui apakah umpan masukan dapat memiliki komposisi tidak pada azeotropnya untuk mendapatkan kemurnian tinggi pada produk keluaran. Berdasarkan Tabel 4, komposisi umpan diturunkan menyebabkan kemurnian,etanol akan mengalami penurunan, meskipun pada komposisi etanol 0,1 masih diperoleh kemurnian etanol lebih tinggi dari target kemurnian minimum. Sementara Tabel 4.3 menunjukkan penuruna komposisi umpan mempengaruhi kemurnian etanol dan kemurnian komponen lain. Dapat dilihat bahwa kemurnian etilen glikol cenderung mengalami penurunan. Sementara itu kemurnian air sempat mengalami penurunan yang signifikan, lalu akan naik lagi seiring penurunan komposisi umpan. Variasi Temperatur Umpan Temperatur umpan masukan mula-mula pada literatur adalah sebesar C. Temperatur umpan divariasikan dari C dengan selisih temperatur sebesar 10 0C tiap variasi. Salah satu tujuan dari variasi ini adalah ingin diketahui apakah pada temperatur yang lebih rendah dapat didapat target kemurnian etanol yang diinginkan. Pengaruh dari temperatur umpan terhadap kemurnian produk dan yield etanol dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Hasil kemurnian dan yield produk dari variasi temperatur umpan Temperatur (C) Persen kemurnian (%mol) air Persen Kemurnian Etilen Glikol Yield 30 99,82% 3,44% 84,25% 31,34% 40 99,82% 3,48% 84,79% 33,89% 50 99,82% 3,51% 85,33% 36,50% 60 99,82% 3,55% 85,88% 39,19% 70 99,82% 3,59% 86,42% 41,95% 78 99,83% 99,21% 99,96% 99,86% 90 97,28% 93,72% 100,00% 99,98% Tabel 5 menunjukkan bahwa perubahan temperatur menjadi lebih rendah tidak menyebabkan penurunan yang signifikan. Hal itu dapat dilihat dari masih tercapainya target kemurnian meskipun temperatur sudah diturunkan sampai 300C. Akan tetapi bila temperatur dinaikkan sampai 900C, maka kemurnian etanol akan langsung mengalami penurunan yang signifikan. Dengan temperatur umpan yang dapat dimasukkan pada suhu rendah, maka tidak perlu ada energi yang perlu ditambahkan untuk menaikkan temperatur umpan. Variasi Rasio Refluks Kolom Prefractionator (R1) Rasio refluks pada percobaan ini dibagi menjadi 2, yaitu rasio refluks pada kolom prefractionator dan pada kolom DWC. Simulasi ini untuk mengetahui pengaruh rasio refluks pada kolom pre-fractionator terhadap kemurnian etanol. Oleh karena itu rasio refluks pada DWC dan variabel lainnya dibuat tetap. Rasio refluks mula-mula pada kolom pre-fractionator adalah sebesar 0,27. Variasi rasio refluks dilakukan dari rentang 0,05-0,6 dengan selisih 0,05 setiap variasinya. Pada simulasi ini komposisi umpan yang digunakan adalah 0,6 agar
8 pengaruh rasio refluks dapat dilihat lebih jelas. Untuk mengetahui pengaruh rasio refluks dari kolom pre-fractionator dapat dilihat dari Tabel 6. Tabel 6 Hasil kemurnian dan yield produk dari variasi rasio refluks (R1) Rasio Refluks (R1) (mol/mol) Air Persen Kemurnian Etilen Glikol Yield (% mol) 0,05 99,49% 10,26% 82,81% 64,76% 0,10 99,67% 10,17% 82,68% 62,63% 0,20 99,78% 9,99% 82,38% 58,29% 0,27 99,82% 9,88% 82,18% 55,54% 0,30 99,84% 9,84% 82,10% 54,43% 0,40 99,87% 9,72% 81,84% 51,03% 0,50 99,89% 9,62% 81,60% 48,01% 0,60 99,90% 9,53% 81,36% 45,32% Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa penurunan rasio refluks akan menambah kemurnian dari produk. Begitu juga sebaliknya, ketika rasio refluks dinaikkan, kemurnian produk justru akan menurun. Selain itu perubahan rasio refluks juga akan berpengaruh terhadap yield etanol yang didapatkan. Semakin besar rasio refluks, yield etanol yang didapatkan akan semakin sedikit, begitu juga sebaliknya.. KESIMPULAN Proses simulasi dapat dilakukan setelah flowsheet model yang dibuat telah valid dengan yang ada pada literatur. Variasi-variasi yang dilakukan berpengaruh terhadap kemurnian produk. Semakin besar laju alir umpan, kemurnian etanol, air dan etilen glikol semakin kecil. Semakin kecil komposisi umpan etanol -air, kemurnian etilen glikol semakin kecil. semakin kecil rasio refluks kemurnian etanol dan etilen glikol semakin kecil, tetapi kemurnian air dan yield etanol semakin besar. SARAN Untuk penelitian lanjutan, dapat dilakukan recycle untuk entrainer dari produk dan dapat dilakukan variasi entrainer pada umpan masukkan. UCAPAN TERIMA KASIH Terima Kasih disampaikan kepada Bapak Budi Husodo Bisowarno atas bimbingannya selama penelitian ini berlangsung. DAFTAR PUSTAKA Hambali, E., et al., Teknologi Bioenergi. 2007, Jakarta: Agro Media Pustaka. Elvers, B., Handbook of Fuels. 2008, Germany: WILEYVCH Verlag GmbH & Co. KGaA. Bisowarno, B.H.,et al., (2010), Simulasi Proses Dehidrasi dengan Kolom Distilasi Azeotrop Menggunakan Isooktan. Bisowarno, B.H., et al., (2010), Simulasi Kolom Distilasi Ekstraktif untuk Proses Dehidrasi Menggunakan Etilen Glikol - Gliserol.
9 Humprey, J.L. and G.E.K. II, Separation Process Technology. 1997, USA: McGraw-Hill Anonim. Extractive Distillation. 2009; Available from: Doherty, M.F. and M.F. Malone, Conceptual Design of Distillation Systems. 2001, USA: McGraw-Hill. Luyben, W.L., Distillation Design and Control Using Aspen Simulation. 2006, Canada: John wiley & Sons, Inc.,Hoboken. Carlos, A.C. and Oscar, J.S., 2007, Fuel ethanol production: Process design trends and integration opportunities, Bioresource Technology, 98 (12), pp
SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V
SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V Johana Tanaka* dan Dr. Budi Husodo Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciSimulasi Kolom Distilasi Ekstraktif untuk Proses Dehidrasi Etanol Menggunakan Etilen Glikol-Gliserol
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN 1693 4393 Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 26 Januari 2010 Simulasi Kolom Distilasi Ekstraktif
Lebih terperinciSimulasi Proses Dehidrasi Etanol dengan Kolom Distilasi Azeotrop Menggunakan Isooktan
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN 1693 4393 Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 26 Januari 2010 Simulasi Proses Dehidrasi Etanol dengan
Lebih terperinciBASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS. CREATED BY DENNY FIRMANSYAH
BASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS CREATED BY DENNY FIRMANSYAH Email : dennyfirmansyah49@gmail.com EXAMPLE CASE Sebuah larutan yang merupakan campuran dari komponen methanol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya pembangunan dan aktifitas produksi pada berbagai sektor industri di Indonesia, menyebabkan semakin besarnya kebutuhan energi yang harus dipenuhi.
Lebih terperinciEVALUASI KOLOM DISTILASI BUTANOL-AIR DENGAN INTEGRASI PANAS UNTUK MENDAPATKAN TOTAL ANNUAL COST (TAC) MINIMUM
EVALUASI KOLOM DISTILASI BUTANOL-AIR DENGAN INTEGRASI PANAS UNTUK MENDAPATKAN TOTAL ANNUAL COST (TAC) MINIMUM Nama Mahasiswa : 1. Satrio Pamungkas NRP.230610005 : 2. Tri Hartanto A NRP.230610000 Dosen
Lebih terperinciEtanol akan membentuk campuran azeotrop dengan air sehingga sulit
PENGARUH PENAMBAHAN NaCl dan CaCl 2 TERHADAP KADAR ETANOL IMPACT OF MIXING NaCl and CaCl 2 TO ETHANOL PURIFICATION Emi Erawati Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.
Lebih terperinciPembimbing: Prof.Ir. Renanto Handogo, MS. PhD. Ir.Musfil A.S,M.Eng,Sc.
Pembimbing: Prof.Ir. Renanto Handogo, MS. PhD. Ir.Musfil A.S,M.Eng,Sc. SATRIO PAMUNGKAS (2306.100.059) TRI HARTANTO A (2306.100.080) LABORATORIUM PERANCANGAN DAN PENGENDALIAN PROSES JURUSAN TEKNIK KIMIA
Lebih terperinciOPTIMASI KOLOM DISTILASI REAKTIF- EKSTRAKTIF UNTUK PROSES PEMBUATAN METHYLAL
OPTIMASI KOLOM DISTILASI REAKTIF- EKSTRAKTIF UNTUK PROSES PEMBUATAN METHYLAL Theresia, Herry Santoso Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan Jalan Ciumbuleuit
Lebih terperinciEVALUASI ENERGY SAVING DAN CAPITAL COST KOLOM DISTILASI PETLYUK DAN DIVIDED WALL DISTILLATION COLUMN DWDC UNTUK PEMISAHAN TIGA KOMPONEN
EVALUASI ENERGY SAVING DAN CAPITAL COST KOLOM DISTILASI PETLYUK DAN DIVIDED WALL DISTILLATION COLUMN DWDC UNTUK PEMISAHAN TIGA KOMPONEN WIDHY ROVIANTIKA (2307.100.039) WINY FEBRIANTI (2307.100.079) Pembimbing:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Etanol Etanol merupakan bahan yang volatile, mudah terbakar, jernih, dan merupakan cairan yang tidak berwarna. Salah satu sifat istimewa dari etanol adalah volume shrinkage
Lebih terperinciKata kunci : Absorber, Konsentrasi Benfield, Laju Alir Gas Proses, Kadar CO 2, Reboiler Duty, Aspen Plus
PENGARUH LARUTAN BENFIELD, LAJU ALIR GAS PROSES, DAN BEBAN REBOILER TERHADAP ANALISA KINERJA KOLOM CO 2 ABSORBER DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR ASPEN PLUS V. 8.6 Bagus Kurniadi 1)*, Dexa Rahmadan 1), Gusti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini energi sangat diperlukan dalam menjalankan berbagai aktivitas khususnya di Indonesia, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun untuk aktivitas produksi berbagai
Lebih terperinciSimulasi Pembuatan Etil Asetat Menggunakan Reactive Dividing Wall Column Dengan Katalis Asam Sulfat
Simulasi Pembuatan Etil Asetat Menggunakan Reactive Dividing Wall Column Dengan Katalis Asam Sulfat Johannes Martua Hutagalung* dan Budi Husodo Bisowarno Program Studi Magister Teknik Kimia, FTI, Universitas
Lebih terperinciOPTIMASI PROSES PADA KOLOM DE-ETHANIZER LPG PLANT DI PT. SURYA ESA PERKASA (SEP) MENGGUNAKAN ASPEN HYSYS OPTIMIZER LAPORAN TUGAS AKHIR
OPTIMASI PROSES PADA KOLOM DE-ETHANIZER LPG PLANT DI PT. SURYA ESA PERKASA (SEP) MENGGUNAKAN ASPEN HYSYS OPTIMIZER LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program
Lebih terperinciPengendalian Sistem Kolom Distilasi Campuran Azeotrop Heterogen Butanol-Air Menggunakan Model Predictive Control (MPC)
Pengendalian Sistem Kolom Distilasi Campuran Azeotrop Heterogen Butanol-Air Menggunakan Model Predictive Control (MPC) Nama Mahasiswa : 1. Agung Kurniawan : 2. Muh. Makki Maulana NRP : 1. 2306 100 051
Lebih terperinciTEKNOLOGI HEMAT ENERGI UNTUK PRODUKSI ALKOHOL FUEL GRADE YANG EFISIEN
TEKNOLOGI HEMAT ENERGI UNTUK PRODUKSI ALKOHOL FUEL GRADE YANG EFISIEN Srie Muljani Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Jawa Timur Abstrak Sasaran kajian penelitian ini adalah
Lebih terperinciKARAKTERISTIK GAS BUANG YANG DIHASILKAN DARI RASIO PENCAMPURAN ANTARA GASOLINE DAN BIOETANOL
KARAKTERISTIK GAS BUANG YANG DIHASILKAN DARI RASIO PENCAMPURAN ANTARA GASOLINE DAN BIOETANOL Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat Menyelesaikan pendidikan S1 Terapan Jurusan Teknik Kimia
Lebih terperinciSimulasi Aplikasi Kendali Multi-Model pada Plant Kolom Distilasi ABSTRAK
Simulasi Aplikasi Kendali Multi-Model pada Plant Kolom Distilasi Galih Aria Imandita / 0322146 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung
Lebih terperinciPENGETAHUAN PROSES PADA UNIT SINTESIS UREA
BAB V PENGETAHUAN PROSES PADA UNIT SINTESIS UREA V.I Pendahuluan Pengetahuan proses dibutuhkan untuk memahami perilaku proses agar segala permasalahan proses yang terjadi dapat ditangani dan diselesaikan
Lebih terperinciPRODUKSI ALKOHOL FUEL GRADE DENGAN PROSES DISTILASI EKSTRAKTIF
24 Produksi Alkohol Fuel Grade Dengan Proses Jurnal Distilasi Penelitian Ekstraktif Ilmu (Mu tasim Teknik Vol.9, Billah No.1 dan Juni Sani) 2009 : 24-30 PRODUKSI ALKOHOL FUEL GRADE DENGAN PROSES DISTILASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir. PT. Polychem Indonesia Tbk merupakan satu-satunya industri di Indonesia yang menghasilkan ethylene glycol dan turunan dari ethylene oxide. Ethylene glycol
Lebih terperinciPengaruh Suhu dan Tekanan Tangki Destilasi terhadap Kinerja Permeasi Uap dengan Membran Keramik dalam Pemurnian Larutan Etanol-Air
Pengaruh Suhu dan Tekanan Tangki Destilasi terhadap Kinerja Permeasi Uap dengan Membran Keramik dalam Pemurnian Larutan Etanol-Air Misri Gozan 1, Said Zul Amraini 2 Alief Nasrullah Pramana 1 1 Departemen
Lebih terperinciOptimasi Feed Plate dan Temperatur Feed Adsorber Dalam Proses Distilasi Adsorpsi Pada Pembuatan Etanol Absolut
Optimasi Feed Plate dan Temperatur Feed Adsorber Dalam Proses Distilasi Adsorpsi Pada Pembuatan Etanol Absolut Disusun Oleh : Dimas Ardiyanta 2308 100 029 Koko Yuwono 2308 100 157 Dosen Pembimbing : Prof.
Lebih terperinciCH 3 -O-CH 3. Pabrik Dimethyl Ether (DME) dari Styrofoam bekas dengan Proses Direct Synthesis. Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Niniek Fajar Puspita, M.
Pabrik Dimethyl Ether (DME) dari Styrofoam bekas dengan Proses Direct Synthesis CH 3 -O-CH 3 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Niniek Fajar Puspita, M.Eng 1. Agistira Regia Valakis 2310 030 009 2. Sigit Priyanto
Lebih terperinciDATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH
Jurnal Teknik Kimia : Vol. 6, No. 2, April 2012 65 DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH Ni Ketut Sari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industry UPN Veteran
Lebih terperincic. Kenaikan suhu akan meningkatkan konversi reaksi. Untuk reaksi transesterifikasi dengan RD. Untuk percobaan dengan bahan baku minyak sawit yang
KESIMPULAN Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Studi eksperimental pembuatan biodiesel dengan Reactive Distillation melalui rute transesterifikasi trigliserida
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Distilasi Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan campuran bahan kimia berdasarkan perbedaan kemudahan menguap (volatilitas) bahan dengan titik didih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemisahan campuran azeotrop multikomponen dengan menggunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemisahan campuran azeotrop multikomponen dengan menggunakan kolom destilasi seperti pada azeotropic distillation memerlukan beberapa kolom dengan urutan tertentu
Lebih terperinciOPTIMALISASI PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN PEMISAHAN SECARA BERTAHAP
OPTIMALISASI PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN PEMISAHAN SECARA BERTAHAP Reza Fauzan *Email: reza.fauzan@gmail.com ABSTRAK Penelitian tentang peningkatan jumlah produksi minyak yang diperoleh dari sumur produksi
Lebih terperinciSIMULASI PENGARUH TEMPERATUR, TEKANAN, KOSENTRASI UMPAN DAN POROSITAS UNGGUN DALAM REAKSI DEHIDRASI BIOETANOL MENJADI BIOETILEN
SIMULASI PENGARUH TEMPERATUR, TEKANAN, KOSENTRASI UMPAN DAN POROSITAS UNGGUN DALAM REAKSI DEHIDRASI BIOETANOL MENJADI BIOETILEN Tony Handoko, I Gede Pandega W., Felicia Kusnakhin, Sarah Caroline Program
Lebih terperinciPemisahan Distilasi Azeotrop. Heri Rustamaji. Referensi:
Pemisahan Distilasi Azeotrop Heri Rustamai Referensi: 1. Seider, W.D., Seider, J.D. and Lewin, D.R., 2003, Product & Process Design Principles - Synthesis, Analysis & Evaluation, 2nd Ed. 2. Smith, R. Chemical
Lebih terperinciPEMURNIAN ETHANOL TEKNIS MENJADI ETHANOL ABSOLUT SECARA BATCH DAN KONTINYU DENGAN ADSORBENT TEPUNG JAGUNG
1 PEMURNIAN ETHANOL TEKNIS MENJADI ETHANOL ABSOLUT SECARA BATCH DAN KONTINYU DENGAN ADSORBENT TEPUNG JAGUNG Priyo Utomo (L2C004262) dan Ragil Priyanto (L2C004265) Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciJ.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 5 (2), 2013 ISSN :
Abstrak Pembuatan Operator Training Simulator Unit Smelter pada Pabrik Pemurnian Tembaga Menggunakan Fasilitas Pemrograman Function Block Distributed Control System Widya Prapti Pratiwi, Estiyanti Ekawati
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo
B117 Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo Raditya Satrio Wibowo dan Prabowo Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPembuatan Operator Training Simulator Proses Sintesis Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Function Block Pada Distributed Control System
Pembuatan Operator Training Simulator Proses Sintesis Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Function Block Pada Distributed Control System Abstrak Adjie Ridhonmas, Estiyanti Ekawati, dan Agus Samsi Program
Lebih terperinciDESAIN PENGONTROL MULTI INPUT MULTI OUTPUT LINEAR QUADRATIK PADA KOLOM DISTILASI
DESAIN PENGONTROL MULTI INPUT MULTI OUTPUT LINEAR QUADRATIK PADA KOLOM DISTILASI Lucy Panjaitan / 0522113 Jurusan, Fakultas Teknik Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia E-mail : lucy_zp@yahoo.com
Lebih terperinciKAJIAN DESALINASI LARUTAN SIMULASI TETES SECARA EKSKLUSI ION
KAJIAN DESALINASI LARUTAN SIMULASI TETES SECARA EKSKLUSI ION T 547.781 0465 BUN ABSTRAK Proses desalinasi merupakan salah satu tahap utama pada pengolahan tetes menjadi gula cair ataupun dalam mempersiapkan
Lebih terperinciDISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB)
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB) Disusun oleh: Dinna Rizqi Awalia Dr. Danu Ariono Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciPERSENTASE PRODUK ETANOL DARI DISTILASI ETANOL AIR DENGAN DISTRIBUTE CONTROL SYSTEM (DCS) PADA BERBAGAI KONSENTRASI UMPAN
TUGAS AKHIR PERSENTASE PRODUK ETANOL DARI DISTILASI ETANOL AIR DENGAN DISTRIBUTE CONTROL SYSTEM (DCS) PADA BERBAGAI KONSENTRASI UMPAN (PERCENTAGE OF ETHANOL PRODUCT FROM ETHANOL WATER DISTILATION WITH
Lebih terperinciNo Urut : 120/S2-TL/TPL/1999
No Urut : 120/S2-TL/TPL/1999 KAJI AN TEORITIS MANFAAT PEROLEHAN DAN PENGGUNAAN KEMIBALI PELARUT METHANOL DAN 2-PROPANOL DARI LIMBAH PROSES QUALITY CONTROL INDUSTRI FARMASI I DENGAN TEKNIK DESTILAS Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produksi bahan bakar alternatif (biofuel) saat ini mendapat perhatian lebih dari beberapa pemerintahan di seluruh dunia. Beberapa pemerintahan telah mengumumkan komitmen
Lebih terperinciPENGAMBILAN AIR DARI SISTEM ISOPROPIL ALKOHOL AIR DENGAN DISTILASI ADSORPTIF MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM DAN SILIKA GEL
1 PENGAMBILAN AIR DARI SISTEM ISOPROPIL ALKOHOL AIR DENGAN DISTILASI ADSORPTIF MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM DAN SILIKA GEL Mona Silvia (L2C004248) dan Ragil Darmawan SAC (L2C004264) Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Lebih terperinci6/12/2014. Distillation
Distillation Distilasi banyak digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri. Minyak atsiri dapat bermanfaat sebagai senyawa antimikroba, diantaranya: 1. Minyak biji pala 2. Minyak daun jeruk 1 Distillation
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
27 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Alat Penukar Panas Alat penukar panas yang dirancang merupakan tipe pipa ganda dengan arah aliran fluida berlawanan. Alat penukar panas difungsikan sebagai pengganti peran
Lebih terperinciBAB I DISTILASI BATCH
BAB I DISTILASI BATCH I. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum Dapat melakukan percobaan distilasi batch dengan system refluk. 2. Tujuan Instrusional Khusus Dapat mengkaji pengaruh perbandingan refluk (R)
Lebih terperinciPEMBUATAN BIOETANOL DARI MINUMAN SERBUK AFKIR
AGROINTEK Volume 10, No.2 Agustus 2016 107 PEMBUATAN BIOETANOL DARI MINUMAN SERBUK AFKIR Wiludjeng Trisasiwi Program Studi Teknik Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciUJI KINERJA KOLOM ADSORPSI UNTUK PEMURNIAN ETANOL SEBAGAI ADITIF BENSIN BERDASARKAN LAJU ALIR UMPAN DAN KONSENTRASI PRODUK
Draf Jurnal Ilmiah : ADIWIDIA UJI KINERJA KOLOM ADSORPSI UNTUK PEMURNIAN ETANOL SEBAGAI ADITIF BENSIN BERDASARKAN LAJU ALIR UMPAN DAN KONSENTRASI PRODUK Benyamin Tangaran 1, Rosalia Sira Sarungallo 2,
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Judul mata Kuliah : Perencanaan dan Perancangan Sistem Proses Kimia Kode Mat akuliah/sks : KMA 334/4 Deskripsi Singkat : Mata Kuliah ini membahas tentang : Perumusan
Lebih terperinciPENGARUH LAJU ALIR DAN TEKANAN KOLOM OKSIGEN PADA UNIT DESTILASI DI PT.ANEKA GAS INDUSTRI MEDAN TUGAS AKHIR ABDUL AZIS TANJUNG
PENGARUH LAJU ALIR DAN TEKANAN KOLOM TERHADAP PROSES PEMURNIAN ARGON DARI LIQUID OKSIGEN PADA UNIT DESTILASI DI PT.ANEKA GAS INDUSTRI MEDAN TUGAS AKHIR ABDUL AZIS TANJUNG112401078 PROGRAM STUDI DIPLOMA
Lebih terperinciMomentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal. 1-7 ISSN
PENGARUH KOMPOSISI AIR TERHADAP KEBUTUHAN DAYA KOMPRESOR PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK BIOGAS DARI LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Moch Fatichuddin 1* dan Nazaruddin Sinaga 1 1 Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciDISTILASI 08/03/2018 Nur Istianah-KP1-Distilasi-2015
DISTILASI Distilasi Proses pemisahan dua komponen atau lebih berdasarkan perbedaan titik didihnya atau volatilitas Pemisahan tepat terjadi pasa saat kondisi setimbang atau equilibrium Feed Distillate Residue/
Lebih terperinciPENGARUH REFLUK RASIO DAN SUHU PEMASUKAN CACL2 TERHADAP KEMURNIAN ETANOL DENGAN PELARUT ACETONITRILE
PENGARUH REFLUK RASIO DAN SUHU PEMASUKAN CACL2 TERHADAP KEMURNIAN ETANOL DENGAN PELARUT ACETONITRILE Emi Erawati Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Indonesi Jl. A.Yani
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair. Distilasi dan Titik Didih. Nama : Agustine Christela Melviana NIM :
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair Distilasi dan Titik Didih Nama : Agustine Christela Melviana NIM : 11210031 Tanggal Percobaan : 19 September 2013 Tanggal Pengumpulan Laporan
Lebih terperinciSIMULASI PENCEGAHAN TERBENTUKNYA KONDENSAT PADA JARINGAN PIPA TRANSMISI GAS MENGGUNAKAN ATMOS SIM Wahyu Dwiagasta Wibowo *), Praswasti PDK Wulan
SIUASI ECEGAHA TERBETUKYA KODESAT ADA JARIGA IA TRASISI GAS EGGUAKA ATOS SI Wahyu Dwiagasta Wibowo *), raswasti DK Wulan Departmen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Lebih terperinciOPTIMASI DESAIN SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL BERBAHAN BAKAR ETANOL BERKAPASITAS MESIN 1100 CC
OPTIMASI DESAIN SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL BERBAHAN BAKAR ETANOL BERKAPASITAS MESIN 1100 CC Tunggal Ajining Prasetiadi* SMK Pusponegoro Jatibarang, Tegal, Jawa Tengah ABSTRACT Development and use of new
Lebih terperinciKelompok B Pembimbing
TK-40Z2 PENELITIAN Semester II 2007/2008 APLIKASI MEMBRAN CA/ZEOLIT UNTUK PEMISAHAN CAMPURAN ALKOHOL-AIR Kelompok B.67.3.13 Indria Gusmelli (13004106) Aziza Addina Permata (13004107) Pembimbing Dr. Irwan
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN 1. Manfaat Mata Kuliah 2. Deskripsi Mata Kuliah 3. Tujuan Instruksional 4. Strategi Perkuliahan
KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Perencanaan dan Perancangan Sistem Proses Kimia Kode Mata Kuliah : KMA 334 Pengajar : Taharuddin, S.T., M.Sc. dan Heri Rustamaji, S.T., M.Eng. Semester : VI 1. Manfaat
Lebih terperinciLEVEL -04 SISTEM PEMISAHAN
LEVEL -04 SISTEM PEMISAHAN STRUKTUR UMUM SISTEM PEMISAHAN Untuk menentukan struktur umum sistem pemisahan pertama kita harus menentukan fasa aliran yg keluar dari reaktor (Gmbr 4-1). Untuk proses uap-cair
Lebih terperinciOleh: Sofyan Hadi, ST PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2012
Oleh: Sofyan Hadi, ST PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2012 Pengertian Metode Optimasi Ruang Lingkup Optimasi Prosedur Umum untuk Penyelesaian Masalah
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TEMPORARY AIR CONDITIONER BERBASIS PENYIMPANAN ENERGI TERMAL ES
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3837 RANCANG BANGUN TEMPORARY AIR CONDITIONER BERBASIS PENYIMPANAN ENERGI TERMAL ES DESIGN AND CONSTRUCTION OF TEMPORARY AIR
Lebih terperinciTugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Mulai dari industri makanan, tekstil, kimia hingga farmasi. Dalam proses produksinya, beberapa
Lebih terperinciANALISIS PERFORMA BOILER BASUKI BERDASARKAN RASIO ANTARA BAHAN BAKAR DAN STEAM DI PT. INDO ACIDATAMA Tbk.
ANALISIS PERFORMA BOILER BASUKI BERDASARKAN RASIO ANTARA BAHAN BAKAR DAN STEAM DI PT. INDO ACIDATAMA Tbk. JURNAL Oleh : MAEDANU FASOLA PUTRA K2512077 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN NIRA SIWALAN UNTUK PRODUKSI BIOETANOL DENGAN PROSES FERMENTASI DAN DISTILASI
LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN NIRA SIWALAN UNTUK PRODUKSI BIOETANOL DENGAN PROSES FERMENTASI DAN DISTILASI (Utilization of Palm Sap for Bioetanol Production By Fermentation And Distilation Process) Diajukan
Lebih terperinciFISIKA 2. Pertemuan ke-4
FISIKA 2 Pertemuan ke-4 Teori Termodinamika Bila suatu campuran memenuhi sifat ideal, baik fasa gas dan fasa cairannya, maka hubungan keseimbangannya dapat dinyatakan dengan Hukum Raoult dan Dalton: dengan
Lebih terperinciSISTEM GASIFIKASI FLUIDIZED BED BERBAHAN BAKAR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN INERT GAS CO2
SISTEM GASIFIKASI FLUIDIZED BED BERBAHAN BAKAR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN INERT GAS CO2 Oleh : I Gede Sudiantara Pembimbing : Prof. I Nyoman Suprapta Winaya, ST.,Masc.,Ph.D. I Gusti Ngurah Putu Tenaya,
Lebih terperinciLaboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Disusun Oleh : Medha Bhaswara (2307.100.083) Katlea Fitriani (2307.100.099) Dibimbing Oleh : Ir. Musfil AS, M.Eng.Sc Laboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi
Lebih terperinciPreliminary Study of Methyl Acetate Hydrolysis Using Reactive Dividing Wall Column
Preliminary Study of Methyl Acetate Hydrolysis Using Reactive Dividing Wall Column Anthony Chandra dan Herry Santoso * Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan
Lebih terperinciPENGARUH PERBANDINGAN CAMPURAN BIOETANOL DAN GASOLINE TERHADAP KARAKTERISTIK GASOHOL DAN KINERJA MESIN KENDARAAN BERMOTOR
PENGARUH PERBANDINGAN CAMPURAN BIOETANOL DAN GASOLINE TERHADAP KARAKTERISTIK GASOHOL DAN KINERJA MESIN KENDARAAN BERMOTOR Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat Menyelesaikan pendidikan S1
Lebih terperinciPERBANDINGAN BERBAGAI STRUKTUR PENGENDALI PADA DISTILASI REAKTIF UNTUK SINTESIS ETIL ASETAT MENGGUNAKAN PENGENDALI PI DAN MPC
PERBANDINGAN BERBAGAI STRUKTUR PENGENDALI PADA DISTILASI REAKTIF UNTUK SINTESIS ETIL ASETAT MENGGUNAKAN PENGENDALI PI DAN MPC Albert Yanuar Soesanto a, Renanto Handogo a a Jurusan Teknik Kimia Institut
Lebih terperinciPERBANDINGAN ANTARA PENGENDALIAN PREFLASH COLUMN DAN PIPESTILL MENGGUNAKAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) DAN PENGENDALI KONVENSIONAL
PERBANDINGAN ANTARA PENGENDALIAN PREFLASH COLUMN DAN PIPESTILL MENGGUNAKAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) DAN PENGENDALI KONVENSIONAL Indra Lesmana *) dan Renanto Handogo Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Lebih terperinciSTRATEGI KONTROL KOLOM DISTILASI TUNGGAL SISTEM BINER METANOL-AIR
STRATEGI KONTROL KOLOM DISTILASI TUNGGAL SISTEM BINER METANOL-AIR (CONTROL STRATEGY OF SINGLE DISTILLATION COLOMN BINARY SYSTEM OF METHANOL-WATER) Totok R. Biyanto 1), Heri Wahyudi 1),Hari Hadi Santoso
Lebih terperinciDesain Proses Pengelolaan Limbah Vinasse dengan Metode Pemekatan dan Pembakaran pada Pabrik Gula- Alkohol Terintegrasi
Desain Proses Pengelolaan Limbah Vinasse dengan Metode Pemekatan dan Pembakaran pada Pabrik Gula- Alkohol Terintegrasi Disusun oleh : Iqbal Safirul Barqi 2308 100 151 Muhammad Fauzi 2308 100 176 Dosen
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas hasil optimasi sumur gas dan hasil simulasi hysys
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas hasil optimasi sumur gas dan hasil simulasi hysys 4.1 HASIL OPTIMASI SUMUR GAS Optimasi sumur gas yang dilakukan dimulai dari pengumpulan data sumur gas
Lebih terperinciLAPORAN SKRIPSI ANALISA DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA CAMPURAN GAS CH 4 -CO 2 DIDALAM DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN METODE CONTROLLED FREEZE OUT-AREA
LAPORAN SKRIPSI ANALISA DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA CAMPURAN GAS CH 4 -CO 2 DIDALAM DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN METODE CONTROLLED FREEZE OUT-AREA Disusun oleh : 1. Fatma Yunita Hasyim (2308 100 044)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi (M BOE) Gambar 1.1 Pertumbuhan Konsumsi Energi [25]
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan populasi penduduk yang semakin meningkat mengakibatkan konsumsi energi semakin meningkat pula tetapi hal ini tidak sebanding dengan ketersediaan cadangan
Lebih terperinciRetrofit And Evaluation The Heat Exchanger Network In Main Column Fractionator Section Rccu Using Pinch Technology
Retrofit And Evaluation The Heat Exchanger Network In Main Column Fractionator Section Rccu Using Pinch Technology Affandry Taufik, Sri Herlianty Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSTUDI PADA PENGARUH FWH7 TERHADAP EFISIENSI DAN BIAYA KONSUMSI BAHAN BAKAR PLTU DENGAN PEMODELAN GATECYCLE
SEMINAR TUGAS AKHIR STUDI PADA PENGARUH FWH7 TERHADAP EFISIENSI DAN BIAYA KONSUMSI BAHAN BAKAR PLTU DENGAN PEMODELAN GATECYCLE Disusun oleh : Sori Tua Nrp : 21.11.106.006 Dosen pembimbing : Ary Bacthiar
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PROSES CO2 REMOVAL PADA KOLOM STRIPPER DI PABRIK AMONIAK UNIT 1 PT. PETROKIMIA GRESIK
ANALISIS KINERJA PROSES CO2 REMOVAL PADA KOLOM STRIPPER DI PABRIK AMONIAK UNIT 1 PT. PETROKIMIA GRESIK OLEH : NANDA DIAN PRATAMA 2412105013 DOSEN PEMBIMBING : TOTOK RUKI BIYANTO, PHD IR. RONNY DWI NORIYATI,
Lebih terperinciABSTRAK. air, dalam hal ini mesin yang dipakai untuk melakukan suatu proses produksi
ABSTRAK Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap dunia industri ditanah air, dalam hal ini mesin yang dipakai untuk melakukan suatu proses produksi dituntut dapat menghasilkan suatu hasil produksi
Lebih terperinciREAKTOR KIMIA NON KINETIK KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS CSTR R. PLUG R.BATCH
TUTORIAL 3 REAKTOR REAKTOR KIMIA NON KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS KINETIK CSTR R. PLUG R.BATCH MODEL REAKTOR ASPEN Non Kinetik Kinetik Non kinetik : - Pemodelan Simulasi
Lebih terperinciII. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES.1 Jenis-jenis bahan baku dan proses Proses pembuatan VAM dapat dibuat dengan dua proses, yaitu proses asetilen dan proses etilen. 1. Proses Dasar Asetilen Reaksi yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, ketersediaan sumber energi fosil dunia semakin menipis, sumber energi ini semakin langka dan harganya pun semakin melambung tinggi. Hal ini tidak dapat dihindarkan
Lebih terperinciPENGARUH KENAIKKAN REFLUX RATIO TERHADAP KEBUTUHAN PANAS PADA KOLOM DISTILASI DENGAN DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM (DCS)
TUGAS AKHIR PENGARUH KENAIKKAN REFLUX RATIO TERHADAP KEBUTUHAN PANAS PADA KOLOM DISTILASI DENGAN DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM (DCS) (The Influence Of Reflux Ratio Increasment To Heat Requiry at Distilation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi di dunia khususnya dari bahan bakar fosil yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis energi yang terjadi di dunia khususnya dari bahan bakar fosil yang bersifat non renewable disebabkan dari semakin menipisnya cadangan minyak bumi. Saat
Lebih terperinciStudi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi
Studi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi Lindawati, Agnes Soelistya, Rudy Agustriyanto Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Surabaya Jl.Raya Kalirungkut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah penduduk. Namun demikian, hal ini tidak diiringi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi tiap tahunnya semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Namun demikian, hal ini tidak diiringi dengan ketersediaan akan sumber
Lebih terperinciSINTESIS DAN INTEGRASI PROSES KIMIA
SINTESIS DAN INTEGRASI PROSES KIMIA Design 2 1. Conceptual design: develop a preliminary flowsheet using approximate methods. 2. Preliminary design: use rigorous simulators to evaluate steady- state and
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Konsumsi Bahan Bakar Diesel Tahunan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan BBM mengalami peningkatan sejalan dengan peningkatan kebutuhan masyarakat akan bahan bakar ini untuk kegiatan transportasi, aktivitas industri, PLTD, aktivitas
Lebih terperinciFULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Fazri Apip Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian
Lebih terperinciDESAIN DAN OPTIMASI DISTILASI REAKTIF UNTUK PEMBUATAN BIODIESEL DENGAN MINYAK CASTOR
DESAIN DAN OPTIMASI DISTILASI REAKTIF UNTUK PEMBUATAN BIODIESEL DENGAN MINYAK CASTOR Hans Pratomo #), Wira Hadrianto* ), Herry Santoso Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik
Lebih terperinciKondisi Optimum Pemisahan Aseton dari Campuran Aseton-Etanol-Air-n Butanol Dengan Kolom Distilasi Vacuum
Volume 6 No. 1, Juli 2005 (1-12) Kondisi Optimum Pemisahan Aseton dari Campuran Aseton-Etanol-Air-n Butanol Dengan Kolom Distilasi Vacuum Chairul Irawan, Iryanti Fatyasari Nata 1 Abstract Fermenting molasses
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB 1 PENDAHULUAN 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
DAFTAR ISI Hal. Halaman Judul Halaman Pengesahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i iii v vii ix xi xv BAB 1 PENDAHULUAN 1 I.1 Latar Belakang 1 I.2 Perumusan Masalah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. JENIS JENIS PROSES Ada 2 jenis 1,3-propandiol (PDO) menurut proses produksinya yaitu chemical PDO dan bio-pdo, dimana chemical PDO disintesis secara kimia dari bahan baku yaitu
Lebih terperinciKajian Pengaruh Ukuran Penambat Pada Fermentasi Etanol Secara Continue dengan Batu Apung Sebagai Media Penambat Pada Fermentor Kolom Fixed Bed
Kajian Pengaruh Ukuran Penambat Pada Fermentasi Etanol Secara Continue dengan Batu Apung Sebagai Media Penambat Pada Fermentor Kolom Fixed Bed Ronny Kurniawan, S.Juhanda, Hany Figurhawa, Muhhamad Gandi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu semakin bertambah pula jumlah populasi manusia di bumi, maka dengan demikian kebutuhan energi akan semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure Ryan Hidayat dan Bambang
Lebih terperinciPRARENCANA PABRIK (GVL) KAPASITAS KG/TAHUN. Diajukan Oleh : Soegiarto Adi S. NRP : Nova Handoyo NRP :
PRARENCANA PABRIK PRODUKSI NONANA DARI γ-valerolactone (GVL) KAPASITAS 55.063.871 KG/TAHUN Diajukan Oleh : Soegiarto Adi S. NRP : 5203011006 Nova Handoyo NRP : 5203011011 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS
Lebih terperinciLaporan Praktikum Kimia Fisik
Laporan Praktikum Kimia Fisik DestilasiCampuranBiner Oleh :Anindya Dwi Kusuma Marista (131424004) Annisa Novita Nurisma (131424005) Rahma Ausina (131424022) Kelas : 1A- Teknik Kimia Produksi Bersih Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis energi yang terjadi secara global sekarang disebabkan oleh ketimpangan antara konsumsi dan sumber energi yang tersedia. Sumber energi fosil yang semakin langka
Lebih terperinci