MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 1. Informed Consent 152

2 153

3 154

4 LAMPIRAN 2. Modul Psikoedukasi 155

5 MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI Sesi 1 Tema Tujuan : ice breaking : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan anak yang harus ditepati dalam menjalani terapi Durasi Partisipan Bahan bahan : menit : Terapis dan anak : Kertas, pinsil warna, Play-dogh Langkah-langkah : 1. Terapis mengajak anak menggambar bersama dengan memberikan kepada anak kertas dan pinsil warna. 2. Setelah menggambar Terapis mengajak anak untuk bermain play-dough 3. Terapis menjelaskan kepada anak tujuan terapi serta jumlah sesi yang akan dilakukan dengannya 4. Terapis menjelaskan bahwa pada awal terapi kegiatan bermain hanya dilakukan oleh terapis dan anak, namun pada sesi pertengahan anak bermain tidak dengan terapis lagi melainkan dengan ibunya 5. Membuat aturan-aturan yang disepakati dengan anak. 156

6 Sesi 2 Tema Tujuan : Bentuk-bentuk emosiku : Menjalin rapport kepada anak serta menilai pemahaman anak akan emosi dasar yang sederhana Durasi Partisipan Bahan-bahan : menit : Terapis dan anak : Puzzle kayu dengan ekspresi wajah Langkah-langkah : 1. Terapis menyapa anak dengan menanyakan keadaannya hari ini kemudian ia menjelaskan bahwa kegiatan hari ini adalah menyusun puzzleterapis memperlihatkan satu persatu puzzle di hadapan anak 2. Terapis meminta anak untuk mencabut potongan-potongan puzzle tersebut dan meletakkannya di atas meja, jika anak mengalami kesulitan dalam melakukannya sebaiknya terapis membantunya 3. Terapis meminta anak untuk menyusun puzzle tersebut sambil membantu anak 157

7 4. Setelah puzzle tersebut selesai dikerjakannya, terapis meminta anak untuk menyebutkan ekspresi apa yang ada di puzzle tersebut 5. Jika anak mampu menjawab dengan baik, terapis memberikan hadiah berupa pujian kepadanya 6. Terapis memberikan puzzle dengan ekspresi wajah yang lain kepada anak dan lakukanlah sesuai dengan instruksi di atas 7. Setelah semua puzzle sudah dimainkan terapis memberikan hadiah kepada anak berupa bermain bebas. Anak boleh memainkan puzle-puzle tadi sesuka hatinya. Sesi 3 Tema Teknik Tujuan Durasi Partisipan : Mengenali emosi : Menonton Video dan ceramah : Mengenalkan kepada anak jenis dari emosi dasar yang dimiliki seseorang : Menit : Terapis dan anak Bahan-bahan : Kartu bergambar emosi, laptop dan CD Langkah-langkah : 1. Terapis mengajak anak masuk ke dalam ruangan bermain dan meminta orangtua untuk melihat apa yang dilakukan terapis melalui tempat yang telah disediakan 2. Terapis mengajak anak untuk melihat kartu bergambar emosi satu persatu. 3. Terapis mengajak anak untuk bermain dengan menirukan gambar yang ada di kartu tersebut. 4. Terapis melakukan evaluasi kepada anak sehubungan dengan sesi ini 5. Terapis meminta tanggapan orangtua tentang kegiatan yang dilihatnya 6. Terapis menyimpulkan hasil dari sesi ini. 158

8 Sesi 4 Tema Teknik Tujuan Durasi Partisipan : Ada apa denganku? : Menonton Video dan ceramah : Anak diharapkan mampu mengetahui penyebab munculnya emosi : Menit : Terapis dan anak Bahan-bahan : Kartu bergambar emosi, Laptop dan CD, boneka Langkah-langkah : 1. Terapis mereview tentang pertemuan sebelumnya kepada anak. 2. Sebelum memasuki sesi ini terapis melakukan diskusi pada anak untuk membahas penyebab penyebab seseorang dapat marah, tertawa, sedih, takut dan cemburu. 3. Terapis mengajak anak untuk melihat video yang telah disediakan 4. Saat melihat video terapis menjelaskan kepada anak dengan ceramah sambil memperagakannya dengan boneka. Misalnya ketika melihat penyebab seseorang marah karena dicubit oleh temannya, terapis juga memperagakan dengan boneka 5. Sesi ini diakhiri dengan mengajak orangtua untuk sama-sama mengevaluasi hasil terapi 6. Sesi ini ditutup dengan menyimpulkan hasil terapi. Sesi 5 Tema Teknik Tujuan : Mengenali apa yang terjadi di dalam tubuhku : Ceramah dan praktek, diskusi : Memberikan informasi agar anak memahami dan mampu merasakan perubahan fisik yang terjadi saat mengalami emosi emosi yang dirasakan Durasi : Menit 159

9 Partisipan : Terapis dan anak Bahan-bahan : Kartu bergambar dan boneka Langkah-langkah : 1. Terapis mengajak anak masuk ke dalam ruangan dan meminta orangtua memperhatikan apa yang dilakukan oleh terapis 2. Terapis mereview sesi sebelumnya dengan menanyakan kepada anak tentang apa yang membuat orang dapat marah, senang, sedih, takut, cemburu dan senang. 3. Terapis bertanya kepada anak tentang materi sesi ini, misalnya kalau kita marah biasanya wajah kita bagaimana?, biasanya kalau kamu sedang bahagia apa yang kamu lakukan?. 4. Terapis mengajak anak untuk melihat video tentang perubahan fisik yang terjadi saat emosi muncul 5. Saat melihat video terapis menjelaskan kepada anak sambil mempraktekkan dengan boneka. 6. Selain menggunakan boneka terapis juga mengajak anak untuk mempraktekkannya secara langsung 7. Terapis mengajak anak untuk berdiskusi diluar dari video yang dilihatnya 8. Sebelum sesi ini berakhir terapis meminta anak untuk menyebutkan hal-hal yang telah dipelajari 9. Terapis berdiskusi kepada ibu tentang perkembangan emosi dan pemahamnnya dalam melihat atau menilai emosi orang lain 10. Terapis menyimpulkan hasil terapi Sesi 6 Tema Teknik : Belajar berekspresi : Ceramah, menonton video dan praktek 160

10 Tujuan Durasi Partisipan : Diharapkan anak mampu berekspresi sesuai dengan situasi yang tepat. : Menit : Terapis dan anak Bahan-bahan : Laptop, CD, boneka Langkah-langkah : 1. Terapis mengajak anak memasuki ruangan terapi dan meminta orangtua untuk melihat proses terapi di tempat yang telah disiapkan. 2. Terapis mereview sesi sebelumnya kepada anak 3. Sebelum memasuki sesi ini terapis menayakan kepada anak bagaimana cara ia mengekspresi senang, sedih, takut, cemburu dan marah yang biasa ia lakukan. 4. Terapis mengajak anak untuk melihat video yang menggambarkan cara seseorang mengekspresikan perasaannya. 5. Saat melihat video tersebut terapis mencoba mempraktekkan kepada anak. Terapis dapat menggunakan media boneka atau langsung berperilaku seperti apa yang ada di dalam video. Misalnya di dalam video terdapat anak mengekspresikan rasa senangnya dengan melompat, terapis dan anak dapat melakukan hal tersebut dengan melompat bersama. Sesi 7 Tema : Mengenali perasaanku (1) Teknik : Mecocokkan gambar Tujuan :Melatih anak untuk paham akan situasi sederhana dan mampu mengekspresikannya secara tepat, Melatih orangtua dalam mendampingi anak Durasi Partisipan : Menit : Anak dan orangtua 161

11 Bahan-bahan : Kertas, potongan-potongan peristiwa atau situasi beserta ekspresi emosi dan spidol warna Langkah-langkah : 1. Terapis memberikan kepada orangtua sebuah karton yang berisikan potongan-potongan situasi atau kejadian serta ekspresi emosi terhadap kejadian itu yang sudah di tempel. 2. Terapis memberikan instruksi kepada orangtua dengan mengatakan ini adalah permainan untuk bapak dan ibu lakukan bersama dengan anak anda. Ini ada karton dimana di sebelah kanan terdapat situasi situasi sederhana dan di sebalah kiri terdapat ekspresi emosi dalam menghadapi situasi tersebut. Saya menyusunnya secara acak. Tugas anda adalah meminta anak untuk mecocokkan situasi dengan menarik garis ke gambar ekspresi yang sesuai. Bapak dan ibu dapat membantu anak dalam memahami situasi yang terjadi bukan membantu untuk menunjukkan jawaban yang tepat. 3. Setelah orangtua dan anak selesai mengerjakan tugas tersebut terapis masuk ke dalam ruangan dengan menanyakan kepada orangtua apa yang anda rasakan ketika bermain dengan anak, apa yang menjadi kendala saat bermain. 4. Melakukan diskusi terhadap tugas yang dikerjakan 162

12 Inisial : Kegiatan : Mencocokkan gambar tentang situasi individu Situasi Ekspresi 163

13 Sesi 8 Tema : Mengenali perasaanku (2) Teknik : mencocokkan gambar Tujuan :Melatih anak untuk paham akan situasi sosial dan mampu mengekspresikannya secara tepat, Melatih orangtua dalam mendampingi anak Durasi Partisipan : Menit : Anak dan orangtua Bahan-bahan : Karton, potongan-potongan peristiwa atau situasi beserta ekspresi emosi dan spidol warna Langkah-langkah : 1. Terapis memberikan kepada orangtua sebuah karton yang berisikan potongan-potongan situasi atau kejadian serta ekspresi emosi terhadap kejadian itu yang sudah di tempel. 2. Terapis memberikan instruksi kepada orangtua dengan mengatakan ini adalah permainan untuk bapak dan ibu lakukan bersama dengan anak anda. Ini ada karton dimana di sebelah kanan terdapat situasi situasi sosial dan di sebalah kiri terdapat ekspresi emosi dalam menghadapi situasi tersebut. Saya menyusunnya secara acak. Tugas anda adalah meminta anak untuk mecocokkan situasi dengan menarik garis ke gambar ekspresi yang sesuai. Bapak dan ibu dapat membantu anak dalam memahami situasi yang terjadi bukan membantu untuk menunjukkan jawaban yang tepat. 3. Setelah orangtua dan anak selesai mengerjakan tugas tersebut terapis masuk ke dalam ruangan dengan menanyakan kepada orangtua apa yang anda rasakan ketika bermain dengan anak, apa yang menjadi kendala saat bermain 4. Berdiskusi tentang tugas yang sudah dikerjakan. 164

14 Inisial : Kegiatan : Mencocokkan gambar tentang situasi sosial Situasi Ekspresi 165

15 Sesi 9 Tema Teknik Tujuan : Belajar mengenal situasi : Menggunting dan menempel : Melatih anak untuk mengaplikasikan emosi dengan berbagai situasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, Melatih kerjasama antara anak dengan orangtua serta meningkatkan hubungan diantara mereka. Durasi Partisipan : Menit : Anak dan orangtua Bahan-bahan : Lembar kerja, gunting dan lem Langkah-langkah : 1. Terapis memberikan kepada ibu 2 buah lembar kerja. Lembar yang pertama terdapat soalsoal dan lembar kedua terdapat jawaban dari soal tersebut. 2. Ibu diminta untuk memberikan instruksi kepada anak bahwa anak harus menngunting jawaban serta menempelkannya di lembar yang telah disediakan. 3. Dalam menyelesaikan tugas ini ibu hanya dapat membantu untuk mengarahkan serta mendukung anak, namun tidak dibenarkan dalam memberikan jawaban. 4. Setelah sesi ini berakhir terapis berdiskusi kepada ibu tentang kegiatan yang dilakukan 166

16 Inisial : Kegiatan : Menggunting dan menempel Saya akan merasa sedih jika melihat... Saya merasa senang saat... Ibu akan marah kepada saya jika

17 Menurut saya seseorang cemburu biasanya karena... Biasanya seseorang merasa takut karena

18 169

19 Sesi 10 Tema Teknik Tujuan : Menjadi siapakah aku? : Role play : Melihat pemahaman anak terhadap keseluruhan sesi terapi, melihat perubahan yang terjadi pada orangtua dalam menghadapi anak setelah mengikuti keseluruhan rangkaian sesi terapi. Durasi Partisipan : Menit : Anak dan orangtua Bahan-bahan : boneka, alat-alat permainan serta kartu tema cerita Langkah-langkah : 1. Terapis memberikan instruksi kepada orangtua untuk mengambil kartu di dalam kotak yang telah disediakan. 2. Orangtua diminta untuk membacakan kartu tersebut dan memberitahukan kepada anak tema dari peran yang akan dimainkan 3. Orangtua dan anak memainkan perannya masing-masing dengan menggunakan media boneka 4. Setelah mereka selesai melakukan sesi ini terapis membahas kegiatan yang dilakukannya dengan orangtua 5. Terapis menyimpulkan hasil dari sesi ini kepada orangtua dan anak 170

20 LAMPIRAN 3. Pedoman Wawancara 171

21 PEDOMAN WAWANCARA BERDASARKAN ASPEK-ASPEK EMOSI Bodily Arousal Apakah anda merasa bahwa jika sedang marah tubuh anda terasa gemetar? Saat sedang marah apakah nada suara anda meninggi? Apakah nafas anda menjadi cepat saat sedang marah? Saat sedang marah apakah anda merasa wajah anda terasa panas? Apakah dada anda terasa berdebar kencang saat merasa ketakutan? Apakah anda mengetahui bahwa seseorang akan mengeluarkan keringat saat sedang ketakutan? Menurut anda apakah bulu roma akan berdiri saat sedang takut? Apakah perut anda merasa sakit saat sedang takut? Apakah tangan, tubuh ataupun otot anda bergetar saat sedang takut? Saat sedang sedih apakah anda mengeluarkan air mata? Cognition Apakah anda mengerti jika ada orang yang cemberut kepada anda, berarti ia sedang marah? Menurut anda apakah seseorang menangis karena ia sedang sedih? Apakah anda pernah berfikir jika anda dibohongi maka anda akan marah? Menurut anda apakah jika orangsedang tertawa menandakan ia sedang senang? Apakah anda pernah berfikir bahwa anda akan merasa sangat senang jika diberikan hadiah? 172

22 Apakah anda selalu berfikir bahwa cemburu itu disebabkan karena kehadiran anggota keluarga yang baru? Apakah anda berfikir jika seseorang mendapatkan hadiah ia merasa senang? Menurut anda apakah anda merasa senang saat berkumpul dengan keluarga? Apakah anda berfikir seseorang merasa senang jika memiliki banyak teman? Apakah anda berfikir akan marah jika barang kesayangan saya dihilangkan oleh orang lain? Apakah anda berfikir ibu akan memarahi anda jika anda memberantaki kamar? Menurut anda apakah anda akan marah kepada orang yang sudah mengejek anda? Apa yang anda fikirkan dan rasakan jika orang terdekat anda meninggal? Apakah kamu pernah berikir takut dimarahi guru jika tugas yang diberikannya belum selesai kamu kerjakan? Menurut kamu, apakah kamu merasa takut jika dimarahi oleh orangtua? Expressed behavior Apa yang anda lakukakan saat anda merasa sedih? Apakah saat sedang sedih anda selalu menangis? Jika sedang senang apakah anda mengekspresikannya dengan tersenyum? Saat anda sedang kesal dengan orang lain apakah anda melampiaskannya dengan cara memukul orang tersebut? Apa yang anda lakukan jika ada seseorang yang memberikan anda hadiah? Apakah anda akan menghindari orang yang anda benci? Bagaimana cara anda mengekspresikan kemarahan saat diganggu oleh orang lain? Apa yang anda lakukan jika anda merasa senang? 173

23 Apa yang anda lakukan saat anda merasa marah? Jika anda marah apakah anda suka membanting suatu barang? Jika sedang marah apakah anda lebih suka diam atau justru mengeluarkan apa yang anda rasakan? Saat sedang marah apakah anda sering mengepalkan tangan? Menurut anda apakah seseorang yang sedih lebih senang menyendiri? Bagaimana cara anda mengekspresikan rasa takut anda? 174

24 LAMPIRAN 4. Pedoman Observasi 175

25 PEDOMAN OBSERVASI BERDASARKAN ASPEK-ASPEK EMOSI 1. Melihat kemampuan subjek dalam menilai situasi yang terjadi di dalam lingkungannya 2. Melihat kemampuan subjek dalam menilai emosi yang dirasakan oleh orang lain 3. Melihat kemampuan subjek dalam mengekspresikan emosinya 4. Melihat kemampuan subjek dalam mengelola emosinya 176

26 LAMPIRAN 5. Lembar Kerja Subjek Penelitian Pertama 177

27 178

28 179

29 180

30 181

31 LAMPIRAN 6. Lembar Kerja Subjek Penelitian Kedua 182

32 183

33 184

34 185

35 186

LAMPIRAN A. Autistic Social Skill Profile (ASSP) Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN A. Autistic Social Skill Profile (ASSP) Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN A Autistic Social Skill Profile (ASSP) RAHASIA No. SKALA PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013/2014 Dengan Hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salam anak Indonesia...!!

KATA PENGANTAR. Salam anak Indonesia...!! KATA PENGANTAR Salam anak Indonesia...!! Tanggal 23 Juli adalah Hari Anak Nasional, dan sehubungan dengan tema kita Menjadi Garam, mari kita ajak anak-anak menjadi berkat bagi keluarga mereka di ibadah

Lebih terperinci

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PENINGKATAN HARGA DIRI

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PENINGKATAN HARGA DIRI PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PENINGKATAN HARGA DIRI A. Konsep Harga Diri Rendah Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negative yang dapat

Lebih terperinci

NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan

NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan 179 LAMPIRAN 180 181 A. Pedoman Wawancara NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan 1. Perkenalan dan Rapport 2. Riwayat Penyakit 3. Dampak penyakit terhadap kehidupan secara keseluruhan 4. Aspek Tujuan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN EMPLOYABILITY SKILL

MODUL PELATIHAN EMPLOYABILITY SKILL MODUL PELATIHAN EMPLOYABILITY SKILL Penyusun: Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si. FAKULTASI PSIKOLOGI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA April 2017 1 Salam Pembuka Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah,

Lebih terperinci

BLUEPRINT SKALA KECEMASAN TMAS

BLUEPRINT SKALA KECEMASAN TMAS BLUEPRINT SKALA KECEMASAN TMAS Aspek Favorable Unfavorable Fisiologis 2. Saya terganggu oleh serangan mual 8. Saya sering melihat tangan saya gemetar ketika saya mencoba untuk melakukan sesuatu 10. Saya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI EXPRESSIVE WRITING TREATMENT UNTUK MENGATASI EKSPRESI EMOSI NEGATIF PADA REMAJA DI DESA SEGORO TAMBAK SEDATI SIDOARJO

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI EXPRESSIVE WRITING TREATMENT UNTUK MENGATASI EKSPRESI EMOSI NEGATIF PADA REMAJA DI DESA SEGORO TAMBAK SEDATI SIDOARJO BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI EXPRESSIVE WRITING TREATMENT UNTUK MENGATASI EKSPRESI EMOSI NEGATIF PADA REMAJA DI DESA SEGORO TAMBAK SEDATI SIDOARJO A. Analisis Proses Implementasi Expressive Writing Treatment

Lebih terperinci

MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL. Disusun Oleh : Anggi Permana

MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL. Disusun Oleh : Anggi Permana 122 MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL Disusun Oleh : Anggi Permana 14320102 123 PENDAHULUAN Manual ini berisikan sebuah panduan terapi yang dirancang

Lebih terperinci

Skala Kecemasan Anak Perempuan Pada Masa. Pubertas Menghadapi Perubahan Fisik

Skala Kecemasan Anak Perempuan Pada Masa. Pubertas Menghadapi Perubahan Fisik Skala Kecemasan Anak Perempuan Pada Masa Pubertas Menghadapi Perubahan Fisik FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG Saya memohon bantuan anda untuk membantu saya dalam memberikan

Lebih terperinci

MODUL PENDIDIKAN PERDAMAIAN & MEDIA PERDAMAIAN

MODUL PENDIDIKAN PERDAMAIAN & MEDIA PERDAMAIAN MODUL PENDIDIKAN PERDAMAIAN & MEDIA PERDAMAIAN 1 MODUL PENDIDIKAN PERDAMAIAN DAN MEDIA PERDAMAIAN MODUL 1 Perkenalan Antar Anak SASARAN: Anak-anak dapat mengenal teman-temannya satu dengan yang lain Anak-anak

Lebih terperinci

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 1-2 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 1-2 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 -2 Checklist Indikator PERKEMBANGANANAK Usia 1-2 tahun Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 Diolah oleh: http://www.rumahinspirasi.com MORAL & NILAI AGAMA a. Dapat

Lebih terperinci

Tidak ditinggal Sendiri

Tidak ditinggal Sendiri Tidak ditinggal Sendiri Hari pentakosta P E R S I A P A N P E M B I N A AYAT KUNCI Yohanes 14:18 Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. SASARAN TEMA Anak-anak

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN A SKALA DEVELOPMENTALLY APPRORIATE PRACTICE DITINJAU DARI STATUS KERJA IBU PETUNJUK PENGISIAN PENGANTAR Saya mahasiswi Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata yang sedang melakukan penelitian

Lebih terperinci

MODUL GENDER UNTUK ANAK

MODUL GENDER UNTUK ANAK MODUL GENDER UNTUK ANAK PENGANTAR Kesadaran dan pola pikir manusia di bentuk pada usia dini melalui pola asuh, pola didik dan pola tingkah laku. Pola diskriminasi terhadap perempuan adalah merupakan salah

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI Pedoman Wawancara 1. Latar belakang berkaitan dengan timbulnya kecemasan - Kapan anda mulai mendaftar skripsi? - Bagaimana perasaan anda ketika pertama kali mendaftar skripsi?

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universita Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universita Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Contoh Alat Ukur Liebowitz Social Anxiety Scale for Children and Adolescents Petunjuk: Untuk setiap situasi, isilah dengan angka berikut yang menunjukkan seberapa besar ketakutan yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS

LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS Lampiran 1 Selamat pagi/siang/sore Saya mahasiswa dari fakultas psikologi yang sedang mengadakan penelitian mengenai stres dan agresifitas pada ibu rumah tangga yang

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia Kode Mata Kuliah : PSI-413 Jumlah SKS : 2 Waktu Pertemuan : 100 menit Kompetensi Dasar : 1. Memahami ruang lingkup, sistem, peran

Lebih terperinci

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session MATERI DAN PROSEDUR Pertemuan I : Pre-Session 1. Sesi 1 : Penjelasan tentang program intervensi Tujuan : - Membuat partisipan paham tentang terapi yang akan dilakukan - Memunculkan motivasi pada diri partisipan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel dapat diartikan sebagai atribut dalam penelitian berupa benda atau kejadian yang dapat diamati dan dapat di ukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress (santrock, 2007 : 200). Masa remaja adalah masa pergolakan yang dipenuhi oleh konflik dan

Lebih terperinci

KISI KISI ANGKET. : RAHMI YULIA : AID : Dr.Drs. H.Hendra Sofyan, MSi : Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I

KISI KISI ANGKET. : RAHMI YULIA : AID : Dr.Drs. H.Hendra Sofyan, MSi : Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I 99 KISI KISI ANGKET Judul Skripsi Devenisi Operasional : Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia Dini dalam Belajar di TK Al- Falah 1 Kota Jambi. : Pola Asuh adalah gambaran yang dipakai

Lebih terperinci

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Di Unduh dari : Bukupaket.com bab 5 kejujuran gambar 5.1 tesa sedang berkumpul dengan teman temannya lihatlah gambar di atas tesa sedang berkumpul dengan teman temannya tentu kalian juga sering melakukannya setiap hari kita bergaul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki sekolah bukanlah suatu hal yang selalu membahagiakan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki sekolah bukanlah suatu hal yang selalu membahagiakan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki sekolah bukanlah suatu hal yang selalu membahagiakan bagi anak. Walaupun dari segi usia relatif sama, tetapi dari sifat-sifat umum lainnya terdapat

Lebih terperinci

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI 1. Pengertian TAK stimulasi sensori adalah TAK yang diadakan dengan memberikan stimulus tertentu kepada klien sehingga terjadi perubahan perilaku. 2. Bentuk

Lebih terperinci

BIMBING SI KECIL UNGKAPKAN EMOSI

BIMBING SI KECIL UNGKAPKAN EMOSI BIMBING SI KECIL UNGKAPKAN EMOSI Di usia batita, anak sudah bisa dilatih memahami rasa takut, sedih, marah, cemburu, iri, gembira, dan sayang. Di usia batita, umumnya emosi anak menjadi sangat kuat. Biasanya

Lebih terperinci

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN?

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN? APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN? ASPEK YANG DISUKAI ANAK YANG BISA KITA AJARKAN FISIK Sangat Aktif. Bisa jalan, lari, lompat 2 kaki, bertumpu, dan manjat. Bisa corat-coret, bekerja dengan 3-4

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PERSIAPAAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PERSIAPAAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi kancah Penelitian ini dilakukan di BPS (bidan praktik swasta) milik bidan W yang terletak di Nusawungu, Cilacap,

Lebih terperinci

Lampiran Desertasi Ishartiwi, 2007) ROGRAM PEMBELAJARAN TERINDIVIDUALISASIKAN SUBJEK A

Lampiran Desertasi Ishartiwi, 2007) ROGRAM PEMBELAJARAN TERINDIVIDUALISASIKAN SUBJEK A Lampiran Desertasi Ishartiwi, 2007) ROGRAM PEMBELAJARAN TERINDIVIDUALISASIKAN SUBJEK A I. Identitas: 1. Kode siswa : Subjek A 2. Usia : 13 tahun 3. Matapelajaran : Perilaku adaptif 4. Aspek : Berkomunikasi,

Lebih terperinci

MODUL Pelatihan Ketrampilan Stimulasi Anak GREAT MOM GREAT CHILDREN. (Aplikasi Bahan Ajar Mata Kuliah Psikologi Umum)

MODUL Pelatihan Ketrampilan Stimulasi Anak GREAT MOM GREAT CHILDREN. (Aplikasi Bahan Ajar Mata Kuliah Psikologi Umum) MODUL Pelatihan Ketrampilan Stimulasi Anak GREAT MOM GREAT CHILDREN (Aplikasi Bahan Ajar Mata Kuliah Psikologi Umum) Disusun Oleh: Fatwa Tentama, S. Psi, M. Si Nissa Tarnoto, M. Psi, Psikolog Dessy Pranungsari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian tindakan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya, sehingga berfokus

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP Identitas Diri Nama : Tanggal : Jenis Kelamin : L / P Kelas : PETUNJUK PENGISIAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Angket ini bukan suatu tes, tidak ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengembangkan nilainilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga peserta didik dapat memaknai karakter bangsa

Lebih terperinci

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru,

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dengan melihat kondisi awal hasil belajar matematika pada siswa kelas 3 SD Negeri Kaliwungu 03, Kecamatan Kaliwungu,

Lebih terperinci

Cara Penyampaian Materi Aku Cerdas Berinternet

Cara Penyampaian Materi Aku Cerdas Berinternet KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA Cara Penyampaian Materi Aku Cerdas Berinternet Tujuan : 1. Memberikan pemahaman tentang bermain games yang sesuai dengan usia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 4 Januari 2013, penulis mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 MODUL LATIHAN

LAMPIRAN 1 MODUL LATIHAN LAMPIRAN 1 MODUL LATIHAN Modul I Pengantar Latihan Kemampuan Rotasi Mental Modul II Pre-Test Modul III Pengenalan Konsep Kemampuan Rotasi Mental Modul IV Sesi Latihan Modul V Ice Breaking Modul VI Post-Test

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP)

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP) RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP) 1 Nama Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V 2 Mata Pelatihan : Dinamika Kelompok 3 Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran / 2 sesi = 270

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Buku Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-36 bulan ini dikembangkan oleh peneliti untuk dijadikan pedoman bagi kader posyandu dalam rangka mengamati perkembangan

Lebih terperinci

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI A. Latar belakang Pada pasien gangguan jiwa dengan dengan kasus skizofrenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory No : Usia

Lebih terperinci

Bab 5 PENUTUP. 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd. a. Ayah Hd melakukan poligami. contoh yang baik bagi anaknya.

Bab 5 PENUTUP. 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd. a. Ayah Hd melakukan poligami. contoh yang baik bagi anaknya. 78 Bab 5 PENUTUP A. Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd terhadap ayahnya adalah: a. Ayah Hd melakukan poligami. b. Ayahnya kurang perhatian dikala istrinya (ibu Hd

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) Satuan pendidikan : SEKOLAH DASAR Kelas / semester : 1 / 1 Tema / topik : Diriku / Aku dan teman baru Pembelajaran ke : 1 Semester : 1 (satu) Alokasi waktu

Lebih terperinci

Analisis Cerpen Kartu Pos dari Surga

Analisis Cerpen Kartu Pos dari Surga Analisis Cerpen Kartu Pos dari Surga A. Unsur Interensik 1. Tema Tema cerpen Kartu Pos dari Surga adalah kepercayaan seseorang yang menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Ulasan Tema Tema

Lebih terperinci

73 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

73 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 73 74 LAMPIRAN A Skala Penelitian A-1. SKALA SELF EFFICACY A-2. SKALA KEMAMPUAN KOMUNIKASI PERSUASIF 75 A-1. Skala Self Efficacy No. skala :.. 76 PETUNJUK PENGERJAAN Pada skala ini ada beberapa

Lebih terperinci

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan. (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan. (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak berkebutuhan khusus (Heward dan Orlansky, 1992) adalah anak dengan

BAB I PENDAHULUAN. Anak berkebutuhan khusus (Heward dan Orlansky, 1992) adalah anak dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak berkebutuhan khusus (Heward dan Orlansky, 1992) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan

Lebih terperinci

keluarga gambar 2.1 ini keluarga dani

keluarga gambar 2.1 ini keluarga dani tema 2 keluarga gambar 2.1 ini keluarga dani kamu harus dengan saudara kamu harus dengan teman membuat kita saling menolong membuat hidup menjadi damai kamu harus mampu setelah mengikuti pembelajaran tema

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

KETERAMPILAN NEGOSIASI

KETERAMPILAN NEGOSIASI MODUL 04 KETERAMPILAN NEGOSIASI 10 JP ( 450 menit) Pengantar Modul keterampilan negosiasi dibahas dengan tujuan agar peserta pelatihan memahami dan terampil melakukan negosiasi. Standar Kompetensi Memahami

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. 1 Semester 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. 1 Semester 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS 1 Semester 1 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. memiliki anak dengan riwayat gangguan skizofrenia

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. memiliki anak dengan riwayat gangguan skizofrenia 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan terikat, meliputi : 1. Variabel bebas : pelatihan regulasi emosi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini peneliti dapat memperoleh data yang rinci

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Pertanyaan Opini mengenai anak tuna grahita. Perilaku yang ditampilkan oleh anak tunagrahita

Ruang Lingkup Pertanyaan Opini mengenai anak tuna grahita. Perilaku yang ditampilkan oleh anak tunagrahita ITEM Interaksi Sosial Ruang Lingkup Pertanyaan Opini mengenai anak tuna grahita Perilaku yang ditampilkan oleh anak tunagrahita Subjek Penelitian Hasil Wawancara anak yang baik dan pendiam anak yang baik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas X-BB di SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa tahun pelajaran 2011/2012, penulis melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian tersebut berada di Jl.

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 8 : BUMI DAN ALAM SEMESTA. Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 2

KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 8 : BUMI DAN ALAM SEMESTA. Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 2 KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 8 : BUMI DAN ALAM SEMESTA Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 2 : Nama Guru NIP / NIK : : 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi kancah dan Perencanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi kancah dan Perencanaan Penelitian 83 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi kancah dan Perencanaan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Pengambilan data penelitian diawali dengan orientasi kancah mengenai pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini ditujukan pada siswa kelas VII MTsN 1 Bojonegoro dengan sampel penelitian dua kelas sebagai

Lebih terperinci

Pengendalian Emosi. Rerata Empirik (RE) : 124,95. Rerata Hipotetik (RH) : 107,5. Tergolong Tinggi

Pengendalian Emosi. Rerata Empirik (RE) : 124,95. Rerata Hipotetik (RH) : 107,5. Tergolong Tinggi Pengendalian Emosi Rerata Empirik (RE) : 124,95 Rerata Hipotetik (RH) : 107,5 Tergolong Tinggi Kekhusyu an Shalat Rerata Empirik (RE) : 139,62 Rerata Hipotetik (RH) : 100 Tergolong Tinggi 138 KATEGORISASI

Lebih terperinci

PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN DAN RALAT

PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN DAN RALAT MODUL 05 PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN DAN RALAT 4 JP (180 menit) PENGANTAR Pada bagian ini dibahas materi pengertian tentang perubahan, pencabutan, pembatalan dan ralat serta pejabat yang berwenang

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN. Paket produk pengembangan ini terdiri dari tiga bagian.

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN. Paket produk pengembangan ini terdiri dari tiga bagian. BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN A. Deskripsi Produk Paket produk pengembangan ini terdiri dari tiga bagian. 1. Panduan. Panduan ini terdiri dari tiga bagian pula, yaitu; a. Deskripsi Pelaksanaan.

Lebih terperinci

Daftar Cek Perkembangan Bahasa (Instrumen Asesmen Bahasa Anak Tunagrahita) Diadaptasikan oleh Didi Tarsidi

Daftar Cek Perkembangan Bahasa (Instrumen Asesmen Bahasa Anak Tunagrahita) Diadaptasikan oleh Didi Tarsidi Daftar Cek Perkembangan Bahasa (Instrumen Asesmen Bahasa Anak Tunagrahita) Diadaptasikan oleh Didi Tarsidi Daftar cek perkembangan bahasa di bawah ini diadaptasikan dari The Development Checklist, bagian

Lebih terperinci

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan, diskusi dan saran. Kesimpulan dalam penelitian ini berisi gambaran sibling rivalry pada anak ADHD dan saudara kandungnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 di Dusun Kampung Rapet, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ijin Uji Validitas Instrumen

Lampiran 1. Surat Ijin Uji Validitas Instrumen LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Uji Validitas Instrumen Lampiran 2 Surat Ijin Observasi dan Penelitian Lampiran 3 Surat Keterangan Uji Validitas Instrumen Soal Lampiran 4 Surat Keterangan Observasi dan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Program DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Bahan Pelatihan ini telah disiapkan untuk menunjang pelatihan sekolah dan masyarakat dalam

Bahan Pelatihan ini telah disiapkan untuk menunjang pelatihan sekolah dan masyarakat dalam PENGANTAR Bahan Pelatihan ini telah disiapkan untuk menunjang pelatihan sekolah dan masyarakat dalam Manajemen Berbasis Sekolah, Peran Serta Masyarakat, serta Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tindakan Penelitian ini berlangsung sebanyak 4 (empat) tahapan, yaiu; pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

Menemukan Tempat Saya (Sangat Ingin Memiliki), 28 Februari B. Apa yang dikatakan tentang Menemukan Tempatku

Menemukan Tempat Saya (Sangat Ingin Memiliki), 28 Februari B. Apa yang dikatakan tentang Menemukan Tempatku Menemukan Tempat Saya (Sangat Ingin Memiliki), 28 Februari 2015 Pelajaran 9 Menemukan Tempat Saya Sangat Ingin Memiliki Persiapan A. Sumber James 5:16 Philippians 2:1, 2 (Lihat ayat-ayat tambahan di materi

Lebih terperinci

DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL BAGI ANAK DAN REMAJA

DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL BAGI ANAK DAN REMAJA MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL BAGI ANAK DAN REMAJA Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga

Lebih terperinci

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN Pokok Bahasan Perkenalan dan Kontrak Belajar Langkah-langkah Fasilitasi Perkenalan Langkah-langkah Fasilitasi Kontrak Belajar Penulis Muchtadlirin Penyelia Tulisan Fahsin M.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN. 1. TK Kusuma 1 merupakan TK PKK yang beralamat di Jalan Kapulogo, dusun

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN. 1. TK Kusuma 1 merupakan TK PKK yang beralamat di Jalan Kapulogo, dusun BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Kusuma 1. TK Kusuma 1 merupakan TK PKK yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai dari tanggal 8 april 2011 hingga 30 april Dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai dari tanggal 8 april 2011 hingga 30 april Dengan 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai dari tanggal 8 april 2011 hingga 30 april 2011. Dengan subjek 5 anak, tidak ada kelompok kontrol karena polpulasi hanya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING 1. Topik : Menyelesaikan Masalah 2. Kompetensi : Kematangan Intelektual 3. Sub Kompetensi : Mengetahui perlunya menyelesaikan masalah dan resiko yang mungkin timbul 4. Indikator : 1. Mengetahui langkah

Lebih terperinci

AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S. A. Pendahuluan

AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S. A. Pendahuluan AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S A. Pendahuluan Pada hari Selasa, 20 September 2011 saya dan Christi Matitaputty mengunjungi SDN 21 Palembang untuk mempraktekkan pembelajaran PMRI bersama dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengetahui dan memahami emosi-emosi negatif dan koping pada ibu yang memiliki anak retardasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan, Pelaksanaan, dan Refleksi 4.1.1 Siklus 1 4.1.1.1 Perencanaan Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar segi empat (persegi,

Lebih terperinci

DINAMIKA KELOMPOK. Games Pelatihan JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

DINAMIKA KELOMPOK. Games Pelatihan JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA DINAMIKA KELOMPOK Games Pelatihan JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA SEPAK BOLA MINI :5 menit :Indoor :15 orang atau lebih :Alat penunjuk bambu atau pena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama 2. Variabel bebas : Terapi Tadabbur Al-quran B. Definisi Operasional 1. Kecemasan

Lebih terperinci

MODUL BERMAIN PERAN AKU SAYANG TEMANKU. Untuk Anak Usia Dini

MODUL BERMAIN PERAN AKU SAYANG TEMANKU. Untuk Anak Usia Dini MODUL BERMAIN PERAN AKU SAYANG TEMANKU Untuk Anak Usia Dini Penyusun: Nissa Tarnoto, M. Psi, Psikolog Dr. Fatwa Tentama, S. Psi, M. Si. Dessy Pranungsari, M. Psi, Psikolog FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ` BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Pra Siklus Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMP Negeri 8 Salatiga pada kelas VIII B Semester II Tahun Ajaran 2011/2012. Kelas yang akan digunakan

Lebih terperinci

POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK. Pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas intelektual berbasis keluarga

POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK. Pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas intelektual berbasis keluarga POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK Pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas intelektual berbasis keluarga Pola asuh: cara, bentuk atau strategi dalam pendidikan keluarga yang dilakukan

Lebih terperinci

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA 35 SERI BACAAN ORANG TUA Pengaruh Perceraian Pada Anak Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Down s Syndrome Saat Pertama

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Down s Syndrome Saat Pertama 168 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Down s Syndrome Saat Pertama Masuk Sekolah Dasar Berdasarkan hasil penelitian, anak down s syndrome yang masih muda pada

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA Kepala Play Group Islam Terpadu Permata Hati Ngaliyan Semarang Guru SKI

PEDOMAN WAWANCARA Kepala Play Group Islam Terpadu Permata Hati Ngaliyan Semarang Guru SKI PEDOMAN WAWANCARA Kepala Play Group Islam Terpadu Permata Hati Ngaliyan Semarang 1. Bagaimana pembelajaran agama Islam secara umum di play group Islam Terpadu Permata Hati Ngaliyan Semarang dan bagaimana

Lebih terperinci

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak PROLOG S eorang anak laki-laki berjalan menuju rumahnya dengan lemas. Padahal ini adalah hari pertamanya masuk SD, seharusnya dia merasa senang. Dia juga termasuk anak lakilaki yang pemberani karena dia

Lebih terperinci

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras. Sahabat Lama 19:52, Sebuah kafe di Jakarta Selatan, Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras. Mencintai orang lain? tanyaku lemah. Farel

Lebih terperinci

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN 1. Pesat tapi tidak merata. - Otot besar mendahului otot kecil. - Atur ruangan. - Koordinasi mata dengan tangan belum sempurna. - Belum dapat mengerjakan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru mata pelajaran IPS kelas III di MI Nurul Huda I Kepatihan Gresik. Selain proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru mata pelajaran IPS kelas III di MI Nurul Huda I Kepatihan Gresik. Selain proses BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Sebelum Penelitian Pada penelitian ini dilakukan oleh peneliti melalui proses wawancara terhadap guru mata pelajaran IPS kelas III di MI Nurul Huda I Kepatihan

Lebih terperinci

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 0-1 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 0-1 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 -1 Checklist Indikator PERKEMBANGANANAK Usia 0-1 tahun Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 Diolah oleh: http://www.rumahinspirasi.com MORAL & NILAI AGAMA a. Dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu modal yang harus dimiliki untuk hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari tingkat TK sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

#### Selamat Mengerjakan ####

#### Selamat Mengerjakan #### Apakah Anda Mahasiswa Fak. Psikolgi Unika? Ya / Bukan (Lingkari Salah Satu) Apakah Anda tinggal di rumah kos / kontrak? Ya / Tidak (Lingkari Salah Satu) Apakah saat ini Anda memiliki pacar? Ya / Tidak

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 1/1 Tema : Diri Sendiri Standar Kompetensi : Seni Rupa 1. Mengapresiasi karya seni rupa.

Lebih terperinci

Naskah berikut ini disusun oleh Departemen Kesehatan NSW.

Naskah berikut ini disusun oleh Departemen Kesehatan NSW. Disusun oleh A Indonesian [BHC-7220] Bermain itu semata-mata belajar : Pedoman bermain bagi yang anaknya 2½ - 5 tahun - A guide to play for parents of children 2½ - 5 years Naskah berikut ini disusun oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci