BAB 4 STUDI KELAYAKAN Langkah-langkah dalam studi kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.
|
|
- Ivan Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 51 BAB 4 STUDI KELAYAKAN 4.1. Langkah-langkah dalam studi kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi informasi dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis. Memang metode studi kelayakan dengan metode analisa biaya dan manfaat ini hanya memfokuskan titik berat perhatian pada aspek aspek manfaat berwujud (tangible benefits) dan tidak membahas aspek aspek lain, misalnya biaya dan manfaat tak berwujud (tangible benefits). Adapun langkah langkah yang dilakukan dalam pendekatan metode Cost Benefit Analysis ini adalah mengidentifikasi biaya investasi, memperhitungkan biaya operasional, membuat perkiraan tentang pengurangan/ penghematan biaya serta perhitungan peningkatan pendapatan dan membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan terhadap kelanjutan sistem yang ada karena adanya hambatan yang merugikan perusahaan. 51
2 Identifikasi Kebutuhan Identifikasi Kebutuhan Sistem Mengontrol keberadaan para SA Mengetahui route plan SA Melakukan update data sesuai survey Menginput stok barang Menginput penjualan barang Meningkatkan efisiensi penjualan Tabel 4.1 Identifikasi Kebutuhan 4.3. Hirarki Penjualan PUSAT REGION SUB REGION AREA AREA D D D D D D D D Gambar 4.1 Hirarki Penjualan
3 Rencana Implementasi Investasi TI Sistem yang akan diimplementasikan oleh Smartfren adalah sistem Journey Cycle dan TMS. TMS adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk mengatur struktur hirarki sales di mobile-8 mulai dari region, sub region, area, distrik termasuk penentuan sales person di masing-masing level. Aplikasi ini juga berfungsi untuk mencatat outlet dan frontliner yang terdapat di setiap distrik. Selain itu juga untuk menangani pembuatan route plan yang diperuntukkan bagi masing-masing FA (Fren Ambassador). Sedangkan JC adalah suatu aplikasi yang digunakan oleh masingmasing SA (Sales Ambassador) untuk mengetahui route plan dan melakukan update data sesuai dengan hasil survey yang telah dilakukan. Pengisian ini meliputi total stock & total penjualan di setiap outlet. Adapun proses tersebut dilakukan secara elektronik dengan menggunakan handset berbasis java. Journey Cycle dan TMS adalah sistem yang berkaitan dengan aplikasi sales yang dirancang berdasarkan fleksibilitas untuk mendukung kebutuhankebutuhan data penjualan maupun stok persediaan barang dari seluruh galeri dan outlet yang ada. Untuk memastikan kontrol yang lebih efektif, dua alat pelengkap baru yang akan dikembangkan saat ini sangat berperan penting. Alat pertama, TMS akan digunakan oleh para Supervisor, bg administrasi untuk menerima data yang dikirim oleh para Sales Ambasador dan memantau rute yang akan dijalankan sehingga lokasi geografis para SA masing-masing dapat dilacak. Alat lain adalah JC yang akan digunakan oleh para Sales
4 54 Ambasador untuk menginput stok barang yang secara otomatis akan dikirim ke bagian administrasi Kebutuhan Konfigurasi Teknologi Informasi Hardware Hardware yang akan digunakan diantaranya : I. 200 unit PC karyawan Spesifikasi :- Hardisk Minimal 80 Gb - Memory minimal 512 MB - Processor Minimal p4 2,00GHz,rekomendasi Dual Core atau Core 2 Duo II. 5 Unit printer Spesifikasi : Fuji Xerox DocuCentre II 3005 III. 1 unit server Spesifikasi : -Microsoft SQL server Windows Server IV. 1 unit router wi-fi Spesifikasi : -Cisco-Linksys WRT160N -Wireless-N Broadband Router V. 400 Unit Handphone Spesifikasi : -400 unit K-Touch
5 Software Setelah perencanaan sistem TI yang baru, software yang digunakan pun bertambah. Software-Software yang akan digunakan setelah implementasi antara lain : - ORACLE Indonesia (ERP, Z-Smart) - JC (Journey Cycle) - TMS (Teritory Management System) TMS & JOURNEY CYCLE PRODUCT AVAILABILITY FA TRACKING SELLING TMS & JOURNEY CYCLE TERRITORY MANAGEMENT MARKET INTELLIGENCE PROMOTION Gambar 4.2 TMS & Journey Cycle Sumber : Smartfren
6 Analisis Biaya dan Manfaat Data untuk Cost Benefit Analysis Teknik tradisional Cost Benefit Analysis merupakan sarana untuk mengukur keuangan yang umum dalam menilai dan menentukan hasil dari keuntungan investasi teknologi informasi secara langsung. Keuntungan investasi yang diukur dalam hal ini adalah keuntungan dari pengurangan biaya operasional sejak investasi teknologi informasi diimplementasikan. Berdasarkan hasil studi dokumentasi pada laporan keuangan Smartfren, maka diperoleh data sebagai berikut : a) Biaya Yang Dikeluarkan Untuk Investasi Awal Biaya awal investasi adalah semua biaya yang dikeluarkan saat pertama kali melakukan investasi sistem, dengan keterangan seperti di bawah ini :
7 57 i. No Keterangan B i Harga 1 2 Biaya Lisensi JC a Biaya Installasi dan y setup JC a Rp ,00 Rp ,00 3 Biaya installasi dan setup TMS RP ,00 4 Biaya Training i Rp , Unit Rp n s Rp ,00 Total Rp ,00 t Tabel 4.2 Biaya Investasi Awal Sumber : Smartfren i. Biaya lisensi Diasumsikan biaya Lisensi sistem JC dan TMS sebesar Rp ii. Biaya instalasi dan setup Biaya instalasi dan setup sistem JC dan TMS adalah sebesar Rp , yaitu untuk JC Rp dan untuk TMS Rp
8 58 iii. Biaya training Biaya yang dibutuhkan untuk pelatihan dan sosialisasi sistem yang baru untuk biaya akomodasi dan perjalanan trainer sebesar Rp iv. Biaya peralatan Biaya yang dibutuhkan untuk peralatan yang digunakan sebagai alat bantu sebanyak 400 HP dengan Rp Total biaya pembelian peralatan sebesar 400 x Rp = Rp b). Biaya Berjalan Biaya berjalan investasi teknologi informasi ini merupakan estimasi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional dari penerapan teknologi informasi. Biaya berjalan yang dikeluarkan diasumsikan tetap tiap tahunnya. Biaya berjalan dengan rincian sebagai berikut :
9 59 Estimasi Biaya Berjalan No Keterangan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun Biaya Maintenance JC Biaya Maintenance TMS Biaya Kertas Biaya tinta printer Total Biaya Berjalan Tabel 4.3 Estimasi Biaya Berjalan Sumber: Smartfren Biaya berjalan teknologi informasi ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional dari penerapan teknologi informasi. Biaya tersebut terdiri dari keseluruhan biaya-biaya berjalan pada tahun pertama (2012) implementasi perusahaan mengeluarkan biaya sampai tahun ketiga (2014). Pada tahun pertama (2012) setelah melakukan implemenentasi sistem JC&TMS, perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp Dengan rincian sebagai berikut: 1. Biaya maintenance JC Biaya maintenance JC sebesar Rp per tahunnya. Biaya maintenance disini seperti biaya pada asuransi, ada kerusakan atau tidak pada sistem JC
10 60 pihak perusahaan harus tetap mengeluarkan biaya sebesar Rp Biaya maintenance TMS Biaya maintenance TMS sebesar Rp per tahunnya. Biaya maintenance disini seperti biaya pada asuransi, ada kerusakan atau tidak pada sistem TMS pihak perusahaan harus tetap mengeluarkan biaya sebesar Rp Biaya kertas Sebelum mengimplementasikan sistem JC&TMS, Smartfren menggunakan 50 rim kertas sebulannya. Setelah menggunakan sistem JC&TMS perusahaan mengurangi biaya kertas hingga 40%, sehingga penggunaan kertas berkurang menjadi 30 rim per bulannya. Biaya yang dikeluarkan Smartfren dalam penggunaan kertas sebesar Rp pada tahun pertama. Yaitu biaya yang berasal dari (harga 1 rim kertas jumlah yang digunakan) kemudian dikali lagi dengan 12 bulan sebagai berikut : Rp rim = Rp / bulan Rp bulan = Rp / tahun
11 61 4. Biaya penggunaan tinta printer Sebelum mengimplementasi sistem JC&TMS, Smartfren mengeluarkan biaya sebesar Rp Dengan rincian sebagai berikut : 500 lembar 50 rim kertas = lembar/ bulan lembar 12 bulan = lembar/ tahun Diasumsikan satu cartridge (tinta printer) dapat menghasilkan maksimal 8000 lembar. Jadi dalam setahun Smartfren menggunakan cartridge sebanyak : lembar 8000 lembar = 37,5 cartridge dalam satu tahun. Diasumsikan harga satu cartridge untuk printer Fuji Xerox DocuCentre II 3005 sebesar Rp Jadi biaya yang dikeluarkan oleh Smartfren setiap tahunnya sebelum mengimplementasi sistem JC&TMS adalah sebesar : Rp Biaya penggunaan tinta printer pada tahun pertama setelah implementasi sistem JC&TMS yaitu sebesar Rp pada tahun pertama, yang didapat dari 1 rim kertas dikali dengan jumlah rim yang digunakan, kemudian dibagi dengan maksimal panggunaan dari satu cartridge lalu dikali dengan harga satu buah cartridge. Dapat dijabarkan sebagai berikut :
12 lembar 30 rim = lembar/bulan 12 = = 22,5 Rp = Rp Pada tahun kedua (2013) dan ketiga (2014) setelah melakukan implementasi sistem JC&TMS, perusahaan mengeluarkan biaya yang sama. c. Penghematan biaya Penghematan biaya adalah berkurangnya biaya yang diperoleh dari penggunaaan aplikasi. Penghematan yang diperoleh diasumsikan tetap tiap tahunnya No Keterangan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun Pengurangan biaya kertas Pengurangan biaya tinta printer Pengurangan biaya lembur Total penghematan biaya Tabel 4.4 Estimasi penghematan biaya Sumber : Smartfren
13 63 Rincian penghematan biaya yang diperoleh dari Smartfren sebagai berikut : Pada tahun 2012 atau tahun pertama setelah implementasi sistem JC&TMS, perusahaan memperoleh penghematan biaya sebesar Rp Dengan rincian sebagai berikut: 1. Pengurangan biaya kertas Pengurangan biaya kertas yang yang diperoleh Smartfren setelah menggunakan sistem JC&TMS yaitu sebesar 40% dari biaya kertas sebelum menggunakan sistem JC&TMS. Dengan rincian : Jumlah biaya kertas yang dikeluarkan sebelum mengimplementasi JC&TMS : Rp rim kertas = Rp / bulannya, sehingga biaya per tahunnya : Rp bulan = Rp Pengurangan biaya sebesar 40% : Rp % = Rp pada tahun pertama setelah implementasi sistem JC&TMS. 2. Pengurangan biaya tinta printer Sebelum menggunakan sistem JC&TMS, Smartfren mengeluarkan biaya sebesar Rp per tahunnya. Dengan rincian sebagai berikut: 500 lembar 50 rim kertas = lembar/ bulan
14 lembar 12 bulan = lembar/ tahun Diasumsikan satu cartridge (tinta printer) dapat menghasilkan maksimal 8000 lembar. Jadi dalam setahun Smartfren menggunakan cartridge sebanyak = lembar 8000 lembar = 37,5 cartridge dalam satu tahun. Diasumsikan harga satu cartridge untuk printer Fuji Xerox DocuCentre II 3005 sebesar Rp Jadi biaya yang dikeluarkan oleh Smartfren setiap tahunnya sebelum menggunakan sistem JC&TMS adalah sebesar : Rp Pengurangan biaya yang dikeluarkan Smartfren untuk tinta printer adalah sebesar Rp Dengan rincian sebagai berikut : Total jumlah biaya penggunaan tinta printer sebelum implementasi sistem JC&TMS persentase pengurangan biaya tinta printer. Rp % = Rp Pengurangan biaya lembur Sebelum mengimplementasikan sistem JC&TMS, Smartfren mengeluarkan biaya lembur untuk para Admin sebanyak 50 karyawan. Diasumsikan bahwa dalam satu minggu, 1 karyawan mendapat jatah lembur sebanyak 2 kali. Dalam satu kali lembur maksimal
15 65 waktu yang diberikan selama 2 jam. 1 kali lembur karyawan mendapat upah sebesar Rp Rinciannya sebagai berikut : 2 hari x Rp = Rp /minggu 52 minggu x Rp = Rp /tahun Untuk 50 karyawan = 50x Rp = Rp /tahun Pada tahun kedua (2013) dan ketiga (2014) setelah melakukan implementasi sistem JC&TMS, pengurangan biaya yang dilakukan sama. d. peningkatan pendapatan Perusahaan mengestimasikan pendapatan yang diperoleh setelah mengimplementasikan JC&TMS meningkat sebesar 3%. Peningkatan pendapatan yang diterima Smartfren setelah implementasi sistem JC&TMS adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Pendapatan Peningkatan pendapatan Tabel 4.5 Estimasi peningkatan pendapatan
16 Arus Kas Tahun Keterangan Tahun ke Biaya investasi awal Biaya lisensi JC Instalasi dan setup JC Instalasi dan setup TMS Training unit HP Total Biaya berjalan Maintenance JC Maintenance TMS Biaya kertas Biaya tinta printer Total Penghematan Biaya Pengurangan biaya kertas Pengurangan biaya tinta printer Pengurangan biaya lembur Total Peningkatan Pendapatan NCF Tabel 4.6 Arus Kas
17 67 Perhitungan NCF : NCF = Peningkatan pendapatan + penghematan biaya biaya berjalan NCF tahun 1 = = NCF tahun 2 = = NCF tahun 3 = = Payback Period Payback Period adalah lama waktu pengembalian biaya investasi dari sistem. Berikut ini tabel lamanya waktu selama 3 tahun pengembalian masing-masing sistem : Tahun Biaya NCF Payback ( ) ( ) ( ) Tabel 4.7 Perhitungan Payback Period
18 68 Berarti sisa investasi yang belum tertutup dapat ditutup dalam: Payback Period = Jumlah tahun minus + PaybackMinus Benefit = 2 tahun = 2 tahun + 0,12 tahun = 2 tahun 1 bulan Dengan menggunakan perhitungan Payback Periode, diperkirakan bahwa waktu yang diperlukan perusahaan untuk mendapatkan nilai dari investasi yang dilakukan adalah 2 tahun 1 bulan Return On Investment Biaya investasi awal, biaya berjalan, dan manfaat akan dimasukkan ke dalam lembar kerja dampak ekonomis untuk perhitungan Return On Investment (ROI). ROI = NCF Revenue x Re venue InitialInvestment 100%
19 69 *ROI a. Investasi Awal b. Arus Kas tahunan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Total Peningkatan Pendapatan Penghematan Biaya (-) Biaya Berjalan (=) NCF ,3% 47,5% 48,83% 142,63% c. ROI rata-rata = Total NCF 3 tahun /jumlah tahun/biaya investasi awal 100% = /3/ % = 47,56% d. Scoring economic impact Score Simple ROI 0 Zero to less 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 over Tabel 4.7 Perhitungan Payback Period Rincian perhitungan ROI sebagai berikut : ROI tahun 1 = % = 46,3 % ROI tahun 2 = ROI tahun 3 = % = 47,5 % % = 48,83% ROI rata rata = = 47,56 % ROI Total = ROI tahun 1 + ROI tahun 2 + ROI tahun 3
20 70 = 46,3% + 47,5% + 48,83% = 142,63% Dari hasil perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa ROI rata-rata yang dihasilkan selama 3 tahun sebesar 47,56%. Nilai ini memiliki score 1, yang artinya investasi tersebut layak untuk diimplementasikan Net Present Value Net Present Value merupakan nilai uang yang telah dikurangi suku bunga tahun tersebut. Perhitungan ini diasumsikan bahwa discound factor sebesar 6,5% per tahun untuk 3 tahun mendatang. Perhitungan NPV dapat dijabarkan dalam tabel sebagai berikut : Tahun Biaya investasi DF NCF NPV ,00 1 0, , , TOTAL Tabel 4.8 Perhitungan Net Present Value Rumus Perhitungan NPV & DF DF = ( i ) n NPV = DF NCF
21 71 Perhitungan DF : 1 DF tahun 0 = 0 (1 + 0,065) = 1 1 DF tahun 1 = 1 (1 + 0,065) = 0,94 1 DF tahun 2 = 2 (1 + 0,065) = 0,88 1 DF tahun 3 = 3 (1 + 0,065) = 0,83 Perhitungan NPV : NPV tahun 1 = 0, = NPV tahun 2 = 0, = NPV tahun 3 = 0, = Total NPV = (0, ) + (0, ) + (0, ) = = Dari perhitungan NPV investasi sistem JC&TMS pada tabel 4.8, maka dapat dihasilkan NPV selama 3 tahun dengan tingkat suku bunga 6,5% sebesar Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih dari 1, yang artinya investasi ini layak untuk diimplementasikan.
22 Profitability Index Kriteria nilai bersih sekarang, investasi memberikan ukuran kelayakan proyek dalam nilai uang yang absolut, maka indeks keuntungan memberikan ukuran relatif dari keuntungan bersih masa depannya terhadap investasi awal. Indeks keuntungan dapat dijabarkan sebagai berikut : Tahun Biaya investasi DF NCF NPV , , , TOTAL Tabel 4.9 Perhitungan Profitability Index (PI) PI = TotalNPV + InvestasiAwal InvestasiAwal = = = 1,26 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dengan total NPV Rp dan investasi awal sebesar Rp , maka dapat dihasilkan rasio perbandingan nilai uang sekarang dengan nilai investasi awal adalah sebesar 1,26.
23 73 Jika nilai PI yang dihasilkan lebih dari 1 maka investasi yang akan diimplementasikan dinyatakan layak Benefit to Cost Ratio Analisa biaya dan manfaat dapat menunjukan kelayakan suatu investasi apabila Benefit to Cost Ratio lebih besar dari satu yang artinya manfaat lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Berikut ini adalah tabel Benefit to Cost Ratio: Tahun Manfaat Biaya DF (6,5%) , , ,83 TOTAL Tabel 4.10 Perhitungan B/C Ratio Manfaat bersih Dari tabel di atas dapat diketahui total manfaat bersih dan total biaya bersih yang digunakan untuk menghitung Benefit to Cost Ratio. Perhitungannya dapat dijabarkan sebagai berikut : B/C Ratio = TotalManfaatBersih TotalBiaya + Investasi = = 1,1 Dari hasil perhitungan diatas Benefit to Cost Ratio pada sistem JC&TMS sebesar 1,1. Hal ini berarti untuk setiap Rp yang
24 74 dikeluarkan perusahaan akan mendapatkan pengembalian sebesar Rp sehingga sistem ini layak diimplementasikan karena tingkat pengembaliannya dianggap cukup untuk pemakaian 3 tahun pertama. Diatas telah ditampilkan perhitungan Payback Periode, ROI, NPV, PI dan B/C Ratio. Berikut ini tabel hasil perhitungannya: Payback Period ROI NPV PI B/C Ratio 2 tahun 1 bulan 47,56% ,26 1,1 Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Suatu investasi dinyatakan layak secara ekonomis apabila memenuhi syarat sebagai berikut: Nilai NPV dari investasi tersebut harus positif (lebih dari nol) Nilai ROI memperoleh score lebih dari 0 Rasio Profitability Index yang diperoleh lebih dari 1 Benefit to Cost Ratio yang didapat lebih dari 1 Berdasarkan hasil perhitungan analisa kelayakan ekonomis, dihasilkan Total Net Cash Flow (NCF) selama 3 tahun sebesar Rp Lama waktu pengembalian biaya investasi dari sistem
25 75 JC&TMS membutuhkan waktu selama 2 tahun 1 bulan. Tingkat pengembalian investasi (ROI) rata-rata untuk 3 tahun sebesar 47,56% dan memperoleh score 1. Total NPV sebesar dengan DF sebesar 6,5% dan rasio profitability Index sebesar 1,26. Hasil tersebut menunjukan bahwa investasi sistem JC&TMS dinyatakan layak untuk diimplementasikan karena sudah memenuhi syarat kelayakan suatu investasi Analisa Kelayakan Operasional Untuk menganalisa kelayakan operasional sebuah sistem, ada 2 aspek yang harus diperhatikan yaitu aspek teknis dan aspek psikologis. Pada aspek teknis, sistem JC&TMS yang akan diimplementasikan diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah yang ada seperti, pencatatan transaksi penjualan dan pengiriman data ke bagian administrasi menjadi lebih efisien dan waktu yang diperlukan menjadi lebih singkat. Pada aspek psikologis, perusahaan diperkirakan tidak memerlukan restrukturisasi organisasi dan para pengguna pun merasakan sistem yang user-friendly. Tetapi perusahaan tetap memberikan training kepada karyawan dengan tujuan memperkenalkan penggunaan dan memberikan pengetahuan tentang sistem yang baru agar pada saat sistem dijalankan tidak mengalami banyak kesalahan pada penggunaannya.
26 Analisa Kelayakan Teknis Dalam menganalisa kelayakan teknis, teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung operasional sistem JC&TMS sudah tersedia dan siap diimplementasikan. Pengimplementasian dari teknologi tidak menemukan masalah dikarenakan sebelumnya perusahaan masih menggunakan sistem manual. JC&TMS dinilai cukup memadai dalam membantu sistem-sistem yang ada di Smartfren, terutama dalam sistem Sales Distributor Smartfren Analisis Fit/Gap Analisa requirement yang diajukan oleh perusahaan dapat ditentukan dengan kategori prioritas dan kondisi dari pemenuhan requirement terhadap JC&TMS yang akan dijelaskan dalam tabel di bawah ini:
27 77 Tabel 4.13 Analysis Fit/Gap No. Proses Bisnis Aktivitas dari Proses Requirement Rank Fit/Gap Comment 1. Sistem Distribusi Bisnis 1.1 Briefing para SA Pengetahuan-pengetahuan atau data-data yang berhubungan dalam tugas SA. L G Karena untuk briefing tidak diperlukan pengenalan tentang sistem yang akan diimplementasikan yaitu sistem JC&TMS 1.2 Pembekalan 1. Pengenalan-pengenalan akan M G Karyawan hanya perlu mengetahui produk produk apa saja yang akan didistribusikan produk apa saja yang akan didistribusikan. 2. Pembagian jumlah produk L G Supervisor membagikan barang kepada kepada masing-masing SA. masing-masing SA dengan jumlah yang sama.
28 78 No. Proses Bisnis Aktivitas dari Proses Requirement Rank Fit/Gap Comment Bisnis a. Pembagian 1. Aplikasi yang dapat M F Sistem JC&TMS telah menyediakan rute SA memberitahukan kepada para SA fasilitas yaitu sebuah handphone yang tentang rute hari ini. didalanya terdapat aplikasi untuk para SA untuk mengecek rute yang harus dijalani tanpa harus dibriefing terlebih dahulu. 2. Aplikasi yang memiliki database yang terintegrasi sehingga : Para SA dapat mengetahui H F Pada sistem JC&TMS, para SA dapat rute harian mereka masing- mengecek jadwal mereka masing- masing. masing di handphone yang didalamnya sudah ada aplikasi sistem tersebut.
29 79 No. Proses Bisnis Aktivitas dari Proses Requirement Rank Fit/Gap Comment Bisnis Para SA dapat mengecek H F Dengan sistem JC&TMS, Para SA outlet apa saja yang harus dapat melihat outlet yang harus dikunjungi dikunjungi dan setelah itu para SA harus memberi konfirmasi apakah mereka mengunjungi atau tidak megunjungi outlet tersebut dan memberitahukan alasannya apabila mereka tidak mengunjungi. 3. Aplikasi yang terhubung dengan H F Dengan sistem JC&TMS, para para supervisor sehingga para supervisor dapat memantau dan supervisor dapat memantau mengecek rute para SA dan apakah SA pekerjaan dan rute para SA. tersebut sudah menjalankan perintah-
30 80 No Proses Bisnis Aktivitas dari Proses Requirement Rank Fit/Gap Comment Bisnis perintah sesuai dengan rute yang mereka terima di handphone masingmasing. 1.4 Mencatat produk 1. Aplikasi yang dapat H F Sistem JC&TMS menyediakan aplikasi yang terjual memberikan kemudahan untuk yang dibutuhkan para SA untuk para SA dalam mencatat produk memasukkan hasil penjualan mereka. yang telah terjual. 2. Aplikasi yang dapat terhubung H F Para SA dapat langsung mengirimkan dengan bagian administrasi. data penjualan mereka ke bagian administrasi karena sistem JC&TMS yang terhubung
31 81 NO. Proses Bisnis Aktivitas dari Proses Requirement Rank Fit/Gap Comment Bisnis 1.5 Mencatat sisa stok 1. Aplikasi yang dapat H P Harus ditambah aplikasi yang dapat produk memberikan kemudahan untuk menghitung jumlah stok barang dan para SA, sehingga apabila SA menguranginya secara otomatis apabila sudah memasukkan data barang terjadi penjualan untuk yang telah terjual, maka stok mengintegrasikan sistem stok barang barang yang tersedia dapat dengan sistem JC&TMS. berkurang secara otomatis. 2. Aplikasi yang terintegrasi L P Akan dibuat aplikasi tambahan untuk dengan sistem distribusi produk mengintegrasikan sistem penjualan dengan sistem distribusi barang.
32 82 No Proses Bisnis Aktivitas dari Proses Requirement Rank Fit/Gap Comment Bisnis 2. Sistem 2.1 SA mencatat 1. Aplikasi yang dapat H F Didalam sistem JC&TMS terdapat Inventory penjualan dan stok memberikan kemudahan untuk aplikasi yang dapat diisi oleh para SA barang sisa para SA dalam mencatat produk seperti formulir transaksi. yang telah terjual. 2. Aplikasi yang dapat H F Didalam JC&TMS, terdapat aplikasi memberikan kemudahan untuk untuk sisa stok barang yang akan para SA, sehingga apabila SA berkurang secara otomatis apabila SA sudah memasukkan data barang menginput data penjualan kedalam yang telah terual, maka stok barang aplikasi pencatatan penjualan. yang tersedia dapat berkurang secara otomatis.
33 83 No Proses Bisnis Aktivitas dari Proses Requirement Rank Fit/Gap Comment Bisnis 2.2 SA menyerahkan data ke bagian admin. Aplikasi yang memungkinkan para SA untuk memasukkan data-data transaksi untuk secara otomatis terkirim ke bagian administrasi, sehingga: Para SA dapat langsung H F Dengan sistem JC&TMS yang melaporkan hasil penjualan terhubung dapat memudahkan para SA mereka dan sisa produk untuk langsung mengirimkan data-data yang ada. transaksi penjualan yang terjadi saat itu juga. Bagian administrasi tidak H F Aplikasi dari JC&TMS membuat para harus lembur dan SA dan bagian administrasi terhubung
34 84 No Proses Bisnis Aktivitas dari Proses Requirement Rank Fit/Gap Comment Bisnis menunggu para SA untuk secara online, sehingga bagian melaprorkan hasil transaksi administrasi dapat langsung melihat pada hari tersebut produk yang terjual dan sisa stok. Bagian administrasi dapat H F Aplikasi dari JC&TMS membuat para langsung menerima data SA dan bagian administrasi terhubung dan melakukan penginpuan secara online, sehingga bagian data ke dalam komputer. administrasi dapat langsung melihat produk yang terjual dan sisa stok. 2.3 Bagian admin Diperlukan karyawan yang cekatan Tidak termasuk dalam pembahasan memproses data dan teliti dalam memproses data ruang lingkup dan menginputnya.
35 85 No Proses Bisnis Aktivitas dari Proses Requirement Rank Fit/Gap Comment Bisnis 3. Sistem 3.1 Melakukan 1. Karyawan yang handal dan Tidak termasuk dalam pembahasan pemasaran promosi menarik dalam melakukan promosi ruang lingkup tentang produk yang akan dijual. 2. Aplikasi yang dapat membantu perusahaan dalam menampilkan dan mempromosikan produk yang akan dijual. 3.2 Menarik 1. Aplikasi yang dapat Tidak termasuk dalam pembahasan pelanggan menampilkan fitur-fitur yang ruang lingkup menarik pelanggan sehingga
36 86 No Proses Bisnis Aktivitas dari Proses Bisnis Requirement pelanggan tertarik untuk membeli produk tersebut. 2. Karyawan yang handal dan Rank Fit/Gap Comment capable dalam mempromosikan produk yang dijual sehingga menarik niat para pelanggan. Tabel 4.12 Analisis Fit/Gap
37 Hasil analisis Fit/Gap Berdasarkan analisis Fit/Gap yang telah diuraikan diatas, maka didapatkan jumlah requirement yang diajukan perusahaan 16 buah. Requirement-requirement tersebut terdiri dari kategori prioritas high, medium dan low dan kategori kondisi pemenuhan yaitu fit, partial fit dan gap. Berikut adalah hasil analisis fit/gap tersebut: Prioritas Requirement Jumlah Requirement F P G H M L Jumlah Tabel 4.14 Hasil Analisis Fit/Gap Setelah dilakukan analisis, jumlah requirement yang diajukan oleh perusahaan adalah 16 buah, 11 diantaranya dikategorikan High, 2 diantaranya dikategorikan Medium dan 3 dikategorikan Low. Menurut dari hasil yang didapat, dari 16 requirement yang dibutuhkan, sistem JC&TMS cukup untuk memenuhi requirement yang diperlukan Smartfren karena 11 diantaranya Fit dengan sistem yang akan diimplementasi.
38 Manfaat Intangible Rencana pengimplementasian sistem JC&TMS memberikan manfaat yang besar dalam proses bisnis yang sedang berjalan. Khususnya dalam bidang Sales Distribution. Manfaat yang sangat dirasakan perbedaannya adalah segi efisiensi atau penghematan waktu. Sebelum menggunakan sistem, bagian administrasi tidak dapat menginput barang yang telah terjual sebelum para ambasador kembali ke kantor untuk mengumpulkan formulir yang berisi tentang banyaknya dan barang apa saja yang telah terjual di hari itu, kini proses penginputan sales distributor yang dilakukan jauh lebih efisien, bagian administrasi dapat langsung menginput barang apa saja yang terjual saat itu juga dikarenakan sistem JC&TMS tersebut. Dengan adanya sistem JC&TMS, maka Smartfren dapat menghemat biaya biaya yang harus dikeluarkan pada saat sistem masih manual, seperti : Biaya lembur, Biaya melakukan print yakni biaya penggunaan kertas dan biaya penggunaan tinta printer untuk kurang lebih 250 karyawan. Selain penghematan di atas, manfaat yang intangible atau tidak berwujud adalah lebih efektif dan efisiennya pada saat proses pengolahan data-data sales tersebut. Pengiriman dan penyampaian data-data yang harus diinput pun dilakukan lebih cepat dengan adanya sistem JC&TMS.
39 89 Smartfren berencana untuk melakukan pengembangan sistem JC&TMS yang akan dilakukan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan perusahaan. Dengan proses pengembangan tersebut, karyawan dan perusahaan dapat lebih mengingkatkan efisiensi, sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan dimasa yang akan datang.
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya
54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi TI, tentunya perusahaan mengharapkan hasil berupa
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Manfaat (Benefit) yang Diperoleh Perusahaan Manfaat adalah suatu pengukuran hasil kinerja yang dapat dicapai dalam pengambilan keputusan terhadap hal tertentu. Sama halnya
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah :
60 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Kelayakan Berdasarkan hasil wawancara dan analisa terhadap perusahaan yang akan mengimplementasikan sistem maka diputuskan melakukan studi kelayakan yang lebih
Lebih terperinciBab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI
56 Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI 4.1 Cost / Biaya 4.1.1 Komponen Procurement Cost Komponen biaya investasi terdiri dari seluruh biaya yang timbul dari pengadaan hardware
Lebih terperinciBab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. memberikan manfaat baik berupa manfaat tangible yang terlihat langsung
Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. A 4.1. GAP Analysis Investasi yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi pasti memberikan manfaat baik berupa manfaat tangible yang terlihat langsung maupun manfaat intangible
Lebih terperinciBAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI
BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS. untuk membandingkan performance saat ini dengan dengan performance
BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Analisis Fit Gap Fit/Gap adalah suatu metode/ alat yang membantu suatu organisasi untuk membandingkan performance saat ini dengan dengan performance potensi dapat diungkapkan
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380
PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
34 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Umum Smartfren 3.1.1 Latar Belakang Smartfren adalah satu bentuk kerjasama yang dilakukan oleh PT Telecom (Smart) dan PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8) di
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE Sesuai dengan judul skripsi, evaluasi berikut yang dilakukan terhadap investasi SI / TI pada PT. CDS Overseas
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Gambaran umum PT. Jatis Solution 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Jatis didirikan pada bulan September 1997, PT. Jatis merupakan perusahaan teknologi informasi utama dan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai perhitungan Cost Benefit Analysis.
53 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai perhitungan Cost Benefit Analysis. Cost Benefit Analysis adalah proses dimana keputusan bisnis yang dianalisis. Manfaat
Lebih terperinciAspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11
Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang
Lebih terperinciAspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si
Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT
BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT 4.1 Biaya pembangunan Proyek VPN Sub bab ini akan membahas biaya pembangunan proyek VPN yang terdiri dari biaya pemasangan, pemeliharaan dan manfaat yang diperoleh dari
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian
27 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini didahului dengan penelitian awal dan survei lapangan di PPN Kejawanan, Kota Cirebon, Jawa Barat pada awal bulan Maret 2012. Selanjutnya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang menggunakan aplikasi dalam menjalankan operasi bisnisnya. Dimana aplikasi yang digunakan bertujuan
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance
Lebih terperinciBAB 4 Analisis Dan Pembahasan
BAB 4 Analisis Dan Pembahasan 4.1 Studi Kelayakan Studi kelayakan dilakukan untuk menganalisis investasi yang dilakukan oleh PT. Nusantara Card Semesta (NCS) dan akan dilakukan perbandingan apakah biaya
Lebih terperinciBUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )
BUSINESS CASE Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) 1.0.LATAR BELAKANG PT. ABC merupakan perusahaan produsen susu terkenal di Indonesia. Selain memiliki perusahaan yang memproduksi
Lebih terperinciPERTEMUAN III INISIASI PROYEK
PERTEMUAN III INISIASI PROYEK 3.1. Identifikasi Proyek Potensial Tahap pertama dalam manajemen proyek menentukan proyek teknologi informasi mana yang pertama dilakukan. Langkah pertama adalah mengenali
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI
STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI SKRIPSI Oleh Atalya Septina Vional (0900815673) Sisca Jayanti (0900823284) Rina (0900829331) Universitas Bina Nusantara Jakarta
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental
Lebih terperinciMata Kuliah - Kewirausahaan II-
Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Analisa Investasi dalam Berwirausaha Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Evaluasi
Lebih terperinciIV. PEMODELAN SISTEM. A. Konfigurasi Sistem EssDSS 01
IV. PEMODELAN SISTEM A. Konfigurasi Sistem EssDSS 01 Sistem penunjang keputusan pengarah kebijakan strategi pemasaran dirancang dalam suatu perangkat lunak yang dinamakan EssDSS 01 (Sistem Penunjang Keputusan
Lebih terperinciManajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO
Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI INVESTASI SISTEM MESIN BAGIAN PRODUKSI PT. INTERWORLDSTEELMILLSDENGAN MENGGUNAKAN METODE CBA (COST BENEFIT ANALYSIS)
BAB 4 EVALUASI INVESTASI SISTEM MESIN BAGIAN PRODUKSI PT. INTERWORLDSTEELMILLSDENGAN MENGGUNAKAN METODE CBA (COST BENEFIT ANALYSIS) 4.1 Langkah Langkah Analisis Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisa
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. PADUCANDI LESTARI adalah perseroan terbatas yang bergerak di bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI didirikan pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi yang tidak menentu bahkan meningkatnya peraturan dan kekacauan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi terjadi persaingan yang sangat tinggi, keadaan ekonomi yang tidak menentu bahkan meningkatnya peraturan dan kekacauan secara global. Dalam hal
Lebih terperinciKONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA
ب سم ه للا الهرحمن الهرحي م KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA Latar Belakang Rumusan Masalah dan Tujuan Mengetahui
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1
ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP ERP 6.0 UNTUK MODUL HUMAN CAPITAL MANAGEMENT (HCM) PADA PT. SINARMAS SEKURITAS SKRIPSI. Oleh. Yuliany
STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP ERP 6.0 UNTUK MODUL HUMAN CAPITAL MANAGEMENT (HCM) PADA PT. SINARMAS SEKURITAS SKRIPSI Oleh Yuliany 1000861301 Yulianti 1000863244 Novita 1000879495 BINUS UNIVERSITY Jakarta
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE FIT/GAP ANALYSIS DAN CBA
STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE /GAP ANALYSIS DAN CBA Nurlina Computerized Accounting Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISA DATA 4.1. Pengumpulan Data Sesuai dengan pembahasan pada bab sebelumnya, pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan bisnis pada
Lebih terperinci6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI
6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya
Lebih terperinciBAB IV. Analisis dan Hasil Penelitian
BAB IV Analisis dan Hasil Penelitian Dalam penilaian kelayakan atas penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web pada SMA Santa Theresia digunakan beberapa aspek yang relevan dikaji untuk menentukan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Biaya dan Manfaat Biaya-biaya operasional yang diperhitungkan mulai dari Januari 2008 sampain dengan Desember 2010 adalah sebagai berikut : 4.1.1 Kategori Biaya 4.1.1.1
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan
Lebih terperinciBAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA
BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Catra Nusantara Bersama adalah perusahaan yang bergerak di bidang chemical, didirikan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembobotan nilai Astra Recruitment System, nilai manfaat dan resiko yang didapat dari sebuah invetasinya. Investasi ini mencakup pengadaan
Lebih terperinciStudi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.
Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA 15212337 STEVIANUS, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan Bisnis Strategi Pemasaran Studi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis
Lebih terperinciLAMPIRAN. berdasarkan harga pada tanggal 3 Mei (http://alattulisku.com/product.php?id_product=367) berdasarkan harga pada tanggal 3 Mei 2011.
LAMPIRAN 1. Sumber Harga dan Suku Bunga a. Kertas HVS yang digunakan yaitu PAPER ONE A4 dengan harga Rp. 40.000. Harga kertas HVS didapatkan pada sumber alattulisku.com, berdasarkan harga pada tanggal
Lebih terperinciTeknik Analisis Biaya / Manfaat
Teknik Analisis Biaya / Manfaat Komponen Biaya Biaya Pengadaan (procurement cost) Biaya Persiapan Operasi (start-up cost) Biaya Proyek (project-related cost) Biaya Operasi (ongoing cost) dan Biaya Perawatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Hasil Wawancara. : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas
L-1 LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara Narasumber Jabatan : Hermawan Hoesein : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas Tanggal wawancara : 25 Agustus 2009 1. Apa latar belakang perusahaan tertarik dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan selama periode Agustus Desember 2012 dan bertempat di PT Panarub Industry. 3.2 Materi Penelitian Subyek
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.
BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Sistem yang digunakan untuk membuat Sistem Informasi Koperasi terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI. Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan penyebaran informasi untuk
7 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan penyebaran informasi untuk tujuan tertentu.menurut
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,
Lebih terperinciANALISA BIAYA Dan MANFAAT
Pertemuan 6 ANALISA BIAYA Dan MANFAAT ANALISA BIAYA Dan MANFAAT Pendahuluan Di dalam mengembangkan suatu sistem informasi perlu dipertimbangkan investasi yang dikeluarkan sebab menyangkut kepada dana perusahaan.
Lebih terperinciAnalisis Biaya Proyek
Manajemen biaya proyek (Project Cost Management) Analisis Biaya Proyek Drs. Antok Supriyanto, MMT. 1-33 Pendahuluan Pengembangan SI merupakan suatu investasi seperti halnya investasi proyek yang lain.
Lebih terperinciASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.
ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis
EECUTIVE SUMMARY Latar belakang Tujuan dan Manfaat Bisnis Tujuan bagi konsumen : Manfaat bagi konsumen : Tujuan bagi pihak salon mobil : Manfaat bagi pihak salon mobil : Ruang Lingkup Bisnis Nature of
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Installasi Program Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses harus sudah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembuatan dan pembelian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. lebih dari satu tahun. Hal yang penting dalam capital budgeting adalah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Estimasi Aliran Kas (Cash Flow) Capital budgeting adalah suatu proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal, dimana manfaatnya berjangka waktu lebih
Lebih terperinciANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI
ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI Nama NPM : 12210810 Jurusan Pembimbing : Firman Rengga Adi Nugroho : Manajemen : Dessy Hutajulu, SE., MM
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. proyek digitalisasi dokumen pada CV. Smart Solusi Indonesia. Sebelum memasuki
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian bagi system berdasarkan hasil analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab III. Pada
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi dalam membeli mesin produksi baru adalah dengan melakukan penghitungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA
ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA Surya Dharma *), Achmad Holil Noor Ali Program Studi Manajemen
Lebih terperinciBAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai manfaat dari implementasi aplikasi SERA Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang dihitung dengan menggunakan
Lebih terperinciNatalia Berdhi Santoso. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. dan. Irene Cahyani. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
STUDI KELAYAKAN INVESTASI TI / SI UNTUK PUSAT LAYANAN INTERNET KECAMATAN (PLIK) PADA PT. INSAN SARANA TELEMATIKA (ISATNET) DENGAN METODE COST/BENEFIT ANALYSIS Natalia Berdhi Santoso Binus University, Jakarta,
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. bangun aplikasi pengelolaan catering pada Tems catering. Diawali dengan
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Menginjak pada tahap keempat pada penyusunan laporan tugas akhir ini akan dijelaskan mengenai proses implementasi dan evaluasi dari proses rancang
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ
EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ Suryanto Program Information System Audit, School of Information System, BINUS University, Jakarta Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebun
Lebih terperinciANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang)
ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang) Erika Kuncahyani Achmad Husaini Maria Goretti Wi Endang Fakuktas Ilmu Administrasi Universitas
Lebih terperinciAnalisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar
Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik Awang Djohan Bachtiar 9105205402 Pendahuluan Profil PT Petrokimia Gresik. Penjelasan singkat Mengapa butuh power monitoring
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data
19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.
76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum melakukan kegiatan implementasi, sistem Aplikasi perhitungan kelayakan investasi membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak sehingga sistem
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras Processor : Intel Core 2 Duo 2.50 GHz Memory : 2 GB Harddisk: 160 GB Monitor : LCD 15 Printer : Epson LX-300 Keyboard
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ini seperti yang kita ketahui dunia ekonomi dan teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini sudah banyak perusahaan, pabrik maupun toko yang menggunakan teknologi komputer untuk membantu mereka dalam melakukan kontrol, dan manajemen terhadap
Lebih terperinciBAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.
BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian
Lebih terperinciCost-Benefit Analysis (CBA) Kusnawi, S.Kom, M.Eng
Cost-Benefit Analysis (CBA) Kusnawi, S.Kom, M.Eng Karakteristik Cost-benefit analysis didasari oleh filsafat utilitarianism. Utilitarianism: memandang bahwa benar tidaknya suatu tindakan/kebijakan ditentukan
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN. proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan
BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang akan melakukan ekspansi di antara dua tempat yaitu Cimahi atau Soreang, maka penulis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun hasil sistem informasi akuntansi jasa kontraktor adalah seperti berikut : 1. Form Login Adapun hasil form Login dapat dilihat pada gambar IV.1 berikut
Lebih terperinciANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE
ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE Nama : RITA MARIANI CAROLIN NPM : 20207953 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi maka semakin tinggi pula persaingan bisnis dan perkembangan teknologi informasi yang akan memberi peluang bagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perumahan Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seluruhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciProject Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih
Project Integration Management Binsar Parulian Nababan 201381156 Sutrisno 201381129 Diphda Antaresada 201581294 Adrian Kosasih 201581301 Kunci Sukses Proyek Keseluruhan: Manajemen Integrasi Proyek yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PENERAPAN APLIKASI ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING) PADA PT. BLAZER INDO GARMEN SKRIPSI. Oleh : Yusyonin
STUDI KELAYAKAN PENERAPAN APLIKASI ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING) PADA PT. BLAZER INDO GARMEN SKRIPSI Oleh : Andy Tanujaya 1000837170 Feberina Dian Sari 1000837826 Yusyonin 1000880111 Universitas Bina
Lebih terperinci6 PEMBAHASAN 6.1 SIMKA
105 6 PEMBAHASAN 6.1 SIMKA sebagai Sistem Informasi Manajemen Pelabuhan Perikanan Sistem informasi manajemen agribisnis perikanan tangkap PPN Kejawanan (SIMKA) merupakan sebuah sistem informasi manajemen
Lebih terperinciINISIASI PROYEK PERTEMUAN 3
INISIASI PROYEK PERTEMUAN 3 PROSES MANAJEMEN PROYEK Project Initiation (Inisiasi proyek) Project Planning (perencanaan awal proyek) Project Executing (Pelaksanaan proyek) Project Control (Pengendalian
Lebih terperinci