BAB IV. Analisis dan Hasil Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV. Analisis dan Hasil Penelitian"

Transkripsi

1 BAB IV Analisis dan Hasil Penelitian Dalam penilaian kelayakan atas penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web pada SMA Santa Theresia digunakan beberapa aspek yang relevan dikaji untuk menentukan suatu rencana yang dapat dikatakan layak atau tidak layak. Hal ini untuk menghindari kerugian karena menjalankan suatu rencana yang belum tentu layak untuk dijalankan dan memastikan bahwa sistem pengolahan nilai siswa yang diusulkan benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya yang ada dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada SMA Santa Theresia. IV.1 Penentuan Masalah dan Peluang yang dituju sistem Tujuan utama dari sistem pengolahan nilai siswa adalah untuk memberikan informasi berupa laporan hasil kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru dan siswa di sekolah yang diperoleh dari hasil pengolahan nilai tugas, nilai ulangan harian dan nilai ulangan blok kepada siswa dan orang tua siswa dengan mutu yang lebih baik. IV.1.1 Penentuan masalah Alasan penulis mengusulkan penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web pada SMA Santa Theresia karena penulis menemukan adanya masalah-masalah yang muncul akibat dari sistem pengolahan nilai siswa yang dijalankan oleh SMA Santa Theresia saat ini berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu wakil kepala sekolah SMA Santa Theresia mengenai sistem yang sedang berjalan. Masalah - masalah yang ditemui penulis adalah: 41

2 1. Karena dikerjakan secara manual, ada kemungkinan terjadinya human eror (guru salah memasukkan formula untuk menghitung nilai siswa). 2. Penyampaian nilai siswa kepada siswa dan orang tua siswa harus dilakukan secara langsung (tatap muka). 3. Tidak efisien dan efektif berkaitan dengan pelaporan nilai siswa oleh sekolah kepada Departemen Pendidikan karena pelaporan nilai siswa kepada Departemen Pendidikan menggunakan sistem online. 4. Data yang diolah tidak sedikit sehingga menambah pekerjaan guru diluar jam kerjanya disekolah. 5. Pemakaian kertas yang digunakan untuk mengolah nilai siswa tidak sedikit. Hal ini berpengaruh pada masalah global warming yang menjadi masalah dunia saat ini. IV.1.2 Manfaat dan Kendala Sistem Pengolahan Nilai Siswa berbasis Web Tujuan lain dari penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web adalah mengatasi permasalah yang dihadapi oleh sistem pengolahan nilai siswa yang ada pada SMA Santa Theresia saat ini. Dengan melihat manfaat dan kendala dari sistem pengolahan nilai siswa berbasis web. Manfaat sistem pengolahan nilai siswa berbasis web adalah: 1. Mengurangi kesalahan dalam mengolah nilai siswa. 2. Memberikan kemudahan bagi guru untuk dapat mengolah nilai siswa. 3. Pemberian informasi nilai siswa tidak perlu lagi dilakukan secara langusng dengan tatap muka antara guru dengan siswa maupun orang tua siswa. 42

3 4. Pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan. 5. Mengingkatkan kualitas informasi dari laporan nilai siswa. 6. Pemenuhan tuntutan penggunaan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web oleh Dinas Pendidikan khususnya Propinsi Jakarta. 7. Data siswa lebih aman. 8. Mengurangi waktu yang diperlukan oleh guru dalam mengolah nilai siswa. 9. Waktu untuk mendapatkan informasi nilai siswa lebih cepat. 10. Mudah memasukkan nilai tiap mata pelajaran per kelas secara bersamaan. 11. Pengolahan nilai dilakukan software dengan parameter yang telah ditentukan sekolah. 12. Menurut pendapat wongmultimedia, mudah dalam pencetakan nilai raport dalam bentuk angka maupun dalam bentuk deskripsi. 13. Manfaat lain yang terkait dengan pengolahan nilai siswa yaitu dapat menghemat pemakaian kertas yang mendukung gerakan tentang global warming. Kendala yang ditemui dari rencana penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web adalah: 1. Memerlukan pembelian peralatan-peralatan baru untuk diterapkannya sistem pengolahan nilai siswa berbasis web pada SMA Santa Theresia. 2. Perlu dilakukan pengenalan dan penyesuaian sistem yang baru kepada guru, siswa dan orang tua siswa. 3. Tidak memiliki hubungan langsung dengan peningkatan pendapatan sekolah. 4. Adanya penambahan biaya atas pengoperasian sistem pengolahan nilai siswa berbasis web. 43

4 Dengan mengetahui manfaat dan kendala yang di hadapi pihak sekolah dalam rencana penerapan sistem ini, maka perlu dilakukan studi kelayakan untuk memperoleh kesimpulan apakah rencana penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web pada SMA Santa Theresia layak atau tidak untuk dijalankan. Aspek-aspek yang relevan untuk dikaji atas rencana penerapan sistem ini meliputi aspek operasional, teknik, hukum, dan ekonomi. IV.2 Aspek Operasional Dalam rencana penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web ini, yang dihasilkan adalah informasi berupa hasil pengolahan nilai-nilai siswa. Informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan untuk suatu keperluan informasi. Informasi yang terkait dengan nilai siswa berupa: 1. Informasi nilai siswa yang terdiri dari nilai tugas, nilai ulangan harian, nilai ulangan blok dan nilai rapor dari masing-masing siswa. 2. Grafik progress siswa dari perolehan nilai siswa untuk mengetahui perkembangan siswa dalam kegiatan belajarnya tiap semester. 3. Dilengkapi dengan ID dan password untuk masuk ke dalam sistem pengolahan nilai siswa sehingga data-data yang ditampilkan terjamin kerahasiaan dan keamanannya. Tahap-tahap pengolahan nilai siswa adalah sebagai berikut: 1. Perolehan Nilai Cara untuk memperoleh nilai-nilai siswa berasal dari: 44

5 a. Nilai Tugas Nilai tugas diperoleh dari hasil kerja siswa berdasarkan tugas-tugas yang diberikan oleh guru tiap mata pelajaran dalam satu semester yang terdiri dari lima kali pemberian tugas. b. Nilai Ulangan Harian Nilai ulangan harian diperoleh dari hasil ulangan harian yang diadakan oleh guru masing-masing mata pelajaran selama satu semester yang terdiri dari delapan kali ulangan harian. c. Nilai Ulangan Blok Nilai ulangan blok diperoleh dari hasil ujian yang dilaksanakan SMA Santa Theresia tiap semesternya. Dalam satu semester terdapat dua kali ulangan blok. 2. Input Nilai Siswa Langkah berikutnya adalah setiap nilai yang diperoleh di input atau dimasukkan oleh guru tiap mata pelajaran kedalam sistem pengolahan nilai. Untuk menjaga agar nilai-nilai tersebut aman, maka sebelum guru dapat memasukkan nilai, guru akan diminta untuk memasukkan ID dan password. Setelah nilai siswa dimasukkan, nilai-nilai tersebut akan secara otomatis tersimpan dan diolah oleh sistem pengolahan nilai siswa. 3. Proses Pengolahan Nilai Siswa Proses pengolahan nilai siswa dilakukan secara otomatis oleh sistem pengolahan nilai siswa setelah nilai-nilai siswa tersebut diinput oleh guru masing-masing mata pelajaran. 45

6 4. Output Nilai siswa Output nilai siswa berupa nilai akhir yang telah diolah dan dapat dilihat langsung oleh siswa ketika siswa masuk kedalam sistem pengolahan nilai siswa. Sebelum siswa dapat melihat nilai-nilainya, siswa harus melakukan login terlebih dahulu. Sistem pengolahan nilai siswa dilengkapi password agar tidak sembarangan orang yang dapat melihat nilai masing-masing siswa dan untuk menjamin kerahasiaan nilai para siswa. Jadi, nilai masing-masing siswa hanya dapat dilihat oleh tiap siswa itu sendiri dan orangtua siswa. 46

7 Gambar IV.1 Proses Pengolahan Nilai Siswa Nilai Tugas Nilai Ulangan Harian Nilai Ulangan Blok Sistem Pengolahan Nilai Siswa Berbasis Web Nilai Rapor Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Teguh Wahyono, penilaian kelayakan aspek operasional memerlukan pertimbangan atas: 1. Kemungkinan adanya keengganan pemakai untuk meninggalkan sistem lama (tradisional) yang telah ditekuni selama bertahun-tahun. 2. Kemungkinan bahwa sistem yang terlalu rumit sehingga sulit untuk dijalankan oleh operator. 3. Kemungkinan terjadi kesulitan melakukan pengendalian terhadap sistem oleh pihak manajemen. 47

8 4. Kualitas informasi yang dihasilkan sistem apakah sudah cukup memuaskan pemakainya? IV.2.1 Kemungkinan adanya Keengganan Pemakai untuk Meninggalkan Sistem Lama Berdasarkan hasil survey kepada orang tua siswa, jika terdapat dua sekolah yang memiliki kualitas yang sama namun salah satu sekolahnya memiliki sistem pengolahan nilai siswa berbasis web maka sebagian besar responden memilih sekolah yang menggunakan sistem pengolahan nilai siswa dengan berbagai alasan. Alasan terbanyak yang ditemui adalah karena dengan adanya sistem pengolahan nilai siswa berbasis web orang tua dapat memantau perkembangan anak mereka. Dilihat dari tujuan dan manfaat sistem pengolahan nilai siswa berbasis web memberikan kemudahan baik bagi guru, siswa dan orang tua siswa dalam memperoleh informasi siswa hal ini tentu saja berguna. Sesuai dengan pendapat Rachmat Effendi, S.Ag yang menyatakan bahwa dengan adanya sistem infomasi akan meningkatkan pelayanan bagi para peserta didik dilingkungan sekolah bersangkutan. Sebelum menggunakan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web nilai siswa harus dihitung satu persatu untuk melihat kemajuan tiap siswa dalam proses belajar mengajar. Memerlukan waktu untuk menghitung nilai-nilai siswa karena dikerjakan secara manual. Menurut efendi, dengan adanya sistem pengolahan nilai siswa berbasis web, hal tersebut dapat teratasi. 48

9 IV.2.2 Kemungkinan bahwa Sistem yang Terlalu Rumit Sistem pengolahan nilai siswa dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan pemakai dalam hal ini adalah guru, siswa dan orang tua siswa. Kebutuhan-kebutuhan pemakai yang ingin ditampilkan dalam sistem akan dibicarakan dengan pihak perusahaan pembuat software. Tahap awal dari pembuatan suatu sistem adalah dilakukannya analisa kebutuhan pemakai agar medapatkan solusi yang optimum. Perusahaan software bertangung jawab agar sistem yang dibuat dapat dioperasikan oleh pemakainya. Setelah sistem pengolahan nilai berhasil dibuat, maka akan dilakukan pelatihan kepada pemakai untuk menggunakan sistem pengolahan nilai yang baru yang didampingi oleh tenaga pelatih dari perusahaan pembuat software. IV.2.3 Kemungkinan Terjadi Kesulitan Melakukan Pengendalian Terhadap Sistem Sistem pengolahan nilai siswa berbasis web akan ditangani oleh bagian admin. Yaitu petugas yang bertanggung jawab untuk menjaga agar kerja sistem pegolahan nilai siswa tetap teratur dan berjalan sebagaimana mestinya. Bagian admin bertugas untuk menjaga agar jaringan tetap berjalan baik agar tidak mengganggu kerja sistem pengolahan nilai siswa, membantu jalannya sistem dan melakukan pengendalian terhadap sistem sehingga sistem berjalan lancar. Dengan adanya bagian admin, sistem pengolahan nilai siswa dapat berjalan lebih baik meskipun mengeluarkan biaya untuk menggaji karyawan bagian admin. 49

10 IV.2.4 Kualitas Informasi yang dihasilkan Sistem Informasi nilai siswa yang dihasilkan dari sistem pengolahan nilai siswa berbasis web lebih berkualitas dan dapat dipercaya dibandingkan dengan sistem sebelumnya karena penghitungannya dilakukan oleh sistem sehingga mengurangi human eror. Adanya jaminan keamanan atas informasi nilai siswa sehingga siswa tak perlu khawatir kalau nilai-nilainya dapat diketahui orang lain tanpa sepengetahuannya. Jika menggunakan sistem yang lama, terdapat kemungkinan nilai siswa diketahui oleh orang lain karena nilai siswa dilaporkan dalam bentuk kertas nilai sehingga ada kemungkinan kertas nilai siswa terjatuh atau hilang. Informasi-informasi yang ditampilkan oleh sistem pengolahan nilai tersebut sangat membantu guru untuk menginformasikan nilai siswa kepada siswa dan orang tua siswa tanpa harus bertatap muka secara langsung. Hal ini tentu saja akan menghemat waktu yang diperlukan untuk penyampaian informasi nilai siswa. Selain menghemat waktu, guru dapat menginput nilai siswa serta nilai dapat dilihat oleh siswa dan orang tua siswa dimana saja mereka berada selama terhubung dengan jaringan internet. IV.3 Aspek Teknis IV.3.1 Peralatan yang digunakan Alat-alat yang dibutuhkan untuk penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web antara lain: 1. Software Merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah nilai-nilai siswa. Software dibuat dan dirancang oleh progammer dari perusahaan IT. 50

11 Dengan adanya software sistem pengolahan nilai siswa dapat terlaksana. Setelah guru memasukkan nilai siswa kedalam sistem, nilai tersebut akan otomatis diolah dengan menggunakan software yang ada di dalam sistem pengolahan nilai siswa. Saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan IT yang muncul yang khusus bergerak dibidang pembuatan software yang dapat membuat sistem sesuai dengan kubutuhan klien. 2. Komputer Komputer digunakan untuk masuk kedalam sistem pengolahan nilai siswa berbasis web. Guru akan menginput nilai siswa dan siswa serta orang tua siswa akan melihat nilai siswa dengan menggunakan komputer yang terhubung dengan internet dari tempat mereka masing-masing. Tanpa adanya komputer yang terhubung dengan internet, nilai siswa tidak dapat dinput dan ditampilkan. 3. Internet Media yang akan menghubungakan antara sistem pengolahan nilai siswa dengan komputer yang digunakan oleh guru, siswa dan orang tua siswa untuk membuka sistem pengolahan nilai siswa yangada di web. Tanpa adanya internet, nilai siswa tidak dapat dinput dan dilihat melaui komputer yang digunakan guru, siswa dan orang tua siswa. 4. Printer Alat yang digunakan untuk mencetak nilai siswa yang akan dilaporkan secara resmi kepada masing-masing orang tua siswa pada saat pertengahan semester dan peneriman rapor. Didalamnya akan dilaporkan hasil belajar para 51

12 siswa selama satu semester seperti yang diinformasikan dalam sistem pengolahan siswa berbasis web. Bedanya adalah disetiap akhir semester, diadakan pertemuan antara orang tua siswa dengan wali kelas untuk membicarakan prestasi siswa dikelas dan memberikan laporan secara resmi kepada orang tua siswa atas hasil belajar siswa selama satu semester. Hasil dari pengisian kuisioner yang diberikan kepada 217 responden yang terdiri dari guru dan siswa SMA Santa Theresia menunjukkan bahwa: 1. 54,84% dari responden memiliki komputer dengan akses internet dirumah atau disekitar rumah ,16% responden menganggap bahwa internet itu penting ,12% responden mengaku bahwa setiap hari mereka menggunakan internet baik melalui hp, datang ke warnet maupun di rumah ,95% responden berpendapat bahwa internet telah menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Dari hasil kuisioner yang diisi oleh guru dan siswa tersebut dapat diketahui bahwa hampir semua guru dan siswa sudah memiliki komputer dengan jaringan internet dirumahnya maupun disekitar rumah dan menganggap internet telah menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari. Artinya, kendala untuk mengakses sistem pengolahan nilai siswa berbasis web dapat diatasi dari aspek teknis. 52

13 IV.3.2 Jenis Pekerjaan dan Persyaratan Jabatan 1. Jenis Pekerjaan yang dibutuhkan Selain guru, jenis pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem pengolahan nilai agar berjalan baik adalah bagian admin 2. Persyaratan Kemampuan untuk Menduduki Bagian Admin Pendidikan minimal : S1 Pengalaman : minimal satu tahun 3. Uraian Pekerjaan Uraian pekerjaan atau deskripsi pekerjaan adalah suatu daftar tugas-tugas, tanggung jawab, hubungan laporan, kondisi kerja, tanggung jawab ke penyelia suatu jabatan. Tugas dan tanggung jawab bagian admin, yaitu: a. Mengupdate web b. Menjaga agar network tidak mengalami masalah dan berjalan lancar. c. Memberikan masukan untuk pengembangan sistem selanjutnya 4. Jumlah Tenaga Kerja dan Biaya Gaji yang direncanakan Tabel IV.1 Proyeksi Jumlah dan Biaya Gaji Bagian Admin Tahun Jumlah Gaji per Bulan Gaji per Tahun 1 3 Rp ,- Rp ,- 2 3 Rp ,- Rp ,- 3 3 Rp ,- Rp ,- Pada rencana penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web ini hanya menggunakan tenaga kerja tetap sebanyak tiga orang. Proyeksi kenaikan gaji berdasarkan kenaikan rata-rata inflasi yang ditaksir sebesar 10% ( 53

14 IV.4 Aspek Hukum Pengoperasian sistem pengolahan nilai siswa berbasis web adalah legal karena sistem tersebut dibuat oleh perusahaan yang khusus membuat software untuk sistem. Dan biasanya ada kontrak kerja antara klien dengan perusahaan IT atas sistem yang dibuat. Tidak ada hukum yang melarang pihak sekolah menerapkan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web sebab tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelaporan nilai siswa kepada siswa dan orang tua siswa. Aspek hukum yang berkaitan dengan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web adalah UU No. 20 Tahun 2003 yang terdiri dari: a. Pasal 4 ayat 2: Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. Sistem pengolahan nilai siswa bersifat terbuka karena baik siswa dan orang tua siswa dapat melihat nilai siswa dan nilai akhir siswa melalui internet sehingga tidak ada hambatan untuk memantau nilai siswa. b. Pasal 7 ayat 1: Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. Dengan adanya sistem pengolahan nilai siswa berbasis web, orang tua dapat lebih leluasa memantau perkembangan pendidikan anaknya karena nilai yang dilaporkan merupakan hasil kegiatan pendidikan disekolah langsung diinput oleh guru. 54

15 Berdasarkan kedua pasal diatas, tidak ditemui adanya hambatan dibidang hukum yang membuat sistem pengolahan nilai siswa berbasis web ini tidak layak untuk diterapkan oleh SMA Santa Theresia. IV.5 Aspek Ekonomi IV.5.1 Biaya Pengembangan Sistem Pengolahan Nilai Siswa Berbasis Web Biaya pengembangan sistem yang dimaksud adalah biaya yang ditimbulkan oleh pembuatan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web dimana komponen biayanya yaitu biaya pembuatan software dan pengoperasian sistem. Tabel IV.2 Rincian Biaya pengembangan No. Deskripsi Sub Total / year 1. Perangkat lunak sistem Rp ,- pengolahan nilai siswa 2. Perangkat keras baru Rp TOTAL Rp IV.5.2 Biaya Operasional Biaya operasional sistem adalah biaya yang timbul sebagai akibat dari penggunaan sistem tersebut setiap hari. Biaya operasional tersebut terdiri dari biaya gaji dua orang bagian admin, biaya pemeliharaan sistem, dan biaya penyusutan. Biaya operasional ini adalah biaya tahunan untuk keperluan rutin selama umur ekonomis sistem pengolahan nilai siswa berbasis web 55

16 Tabel IV.3 Rincian Biaya Operasional No. Deskripsi Sub Total / Year 1. Biaya gaji bagian admin Untuk penambahan pegawai bagian admin (asumsi gaji perorang Rp ,- / bulan) Gaji: 3 x 12 bulan x Rp ,- Rp ,- 3. Biaya listrik Rp TOTAL 2. Biaya maintenance Rp ,- Rp ,- Tabel IV.4 Rincian Biaya Operasional Tiap Tahun Biaya dalam ribuan rupiah Tahun ke n No. Deskripsi Biaya gaji bagian 1 admin Biaya maintenance Biaya listrik Total Biaya Operasional

17 IV.5.3 Anggaran ( Bujet) Laporan keuangan yayasan berbeda dengan laporan keuangan perusahaan komersial, maka penyusunan anggarannya pun berbeda. Anggaran atas rencana penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web adalah sebagai berikut: Tabel IV. 5 Anggaran atas Rencana Penerapan Sistem Pengolahan Nilai Siswa Berbasis Web Deskripsi Pendapatan tahun 1 Uang pangkal Uang sekolah Pendapatan tahun 2 Uang pangkal Uang sekolah Pendapatan tahun 3 Uang pangkal Uang sekolah Total Pendapatan Biaya investasi Biaya operasioanl tahun 1 Biaya gaji bagian admin Biaya listrik Biaya maintenance Biaya operasional tahun 2 Biaya gaji bagian admin Biaya listrik Biaya maintenance Biaya operasional Tahun 3 Biaya gaji bagian admin Biaya listrik Biaya maintenance Total biaya Total surplus dianggarkan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jumlah yang dianggarkan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

18 Sebelum menyusun anggaran, yayasan akan menentukan potensi pendapatan selama satu periode yang kemungkinan besar terealisasi. Potensi pendapatan dari SMA Santa Theresia berada pada uang pangkal dan uang sekolahnya. Berdasarkan uang pangkal dan uang sekolah tersebut, dibuat potensi pendapatan sebesar 2% dari uang pangkal dan uang sekolah yang akan digunakan untuk rencana penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web pada SMA Santa Theresia. Dengan mencari nilai persentase terkecil untuk meminimalkan beban orangtua siswa. Dari hasil anggaran yang dibuat diperoleh surplus sebesar Rp selama periode penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web. Pendapatan diperoleh dari: a. Pendapatan uang pangkal = Rp x 2% per siswa b. Pendapatan uang sekolah = Rp x 2% per siswa IV.5.4 Proyeksi Cashflow Setelah anggaran dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat proyeksi dari anggaran tersebut selama satu periode. Proyeksi atas cashflow sebagai berikut: Tabel IV.6 Proyeksi Cashflow Deskripsi Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Uang pangkal Rp Rp Rp Uang sekolah Rp Rp Rp Total Pendapatan Rp Rp Rp Biaya investasi Rp Biaya gaji bagian admin Rp Rp Rp Biaya listrik Rp Rp Rp Biaya maintenance Rp Rp Rp Total Biaya Rp Rp Rp Total Surplus (Rp ) Rp Rp

19 Dari hasil proyeksi diatas pada tahun pertama terjadi defisit sebesar Rp diama defisit tersebut akan ditutupi oleh surplus pada tahun kedua yaitu sebesar Rp IV.5.5 Net Present Value (NPV) NPV adalah salah satu metode yang sangat penting dalam suatu penilaian secara ekonomis sebuah proyek jangka panjang. NPV mengurangkan total pendapatan (arus kas bersih) yang telah dikurangi oleh suatu suatu tingkat diskonto tertentu, dengan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Selisih yang menghasilkan nilai positif berarti bahwa proyek tersebut memiliki keuntungan yang lebih tinggi dari pada pengorbanan yang dilakukan (biaya). Dalam bahasa matematika sederhana konsep NPV dapat diterjemahkan: bila nilai NPV > 0, proyek layak dan menguntungkan sehingga dapat diterima dan dijalankan, bila NPV < 0 maka proyek tersebut tidak layak untuk dijalankan. NPV pada dasarnya menghitung selisih arus kas bersih yang akan dihasilkan oleh sebuah proyek jangka panjang. Perhitungan arus kas bersih dapa dilihat pada lampiran. Tabel IV.7 Perhitungan NPV Periode CF 7% NPV 0 (Rp ) 1 (Rp ) 1 Rp ,93458 Rp Rp ,87344 Rp Rp ,81630 Rp NPV Rp

20 Nilai NPV diatas bernilai positif sebesar Rp yang berarti proyek dapat dilaksanakan. IV.5.6 Analisis Payback Period Payback period adalah suatu metode untuk mengukur panjangnya waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian biaya awal atau investasi yang dikeluarkan untuk membangun sistem pengolahan nilai siswa berbasis web. Tujuan dari perhitungan payback period adalah untuk mendapat suatu nilai kecil, karena semakin kecil nilai payback period, maka semakin kecil resiko kegagalan atau semakin cepat dan besar keuntungan yang akan didapat dari implementasi sistem pengolahan nilai siswa berbasis web. Perhitungan payback period sistem ini adalah sebagai berikut: Investasi cash flow tahun 1 (Rp Rp (Rp ) PP = (Rp ) Rp x 12 bulan = 1 tahun + 8 bulan Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai pengembalian modalnya cukup singkat yaitu 1 tahun 8 bulan. IV.5.7 Internal Rate of Return (IRR) Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan 60

21 datang. Apabila tingkat bunga lebih besar dari tingkat bunga relevan, maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil merugikan. Dengan menggunakan microsoft excel hasil yang didapat dari rencana penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web adalah sebesar145%. IV.6 Hasil Penelitian Berikut ini adalah hasil analisis yang telah dilakukan dengan melakukan analisa pada aspek operasional, aspek teknik, aspek hukum, dan aspek ekonomi. Aspek Aspek Penilaian Aspek Operasional Hasil Analisis Berdasarkan aspek operasional, penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web memberikan banyak manfaat bagi pihak sekolah terutama dalam meningkatkan mutu informasi nilai siswa. Sistem pengolahan nilai siswa dibuat sesuai dengan kebutuhan guru, siswa dan orang tua siswa yang akan dibicarakan dengan pihak pembuat sistem sehingga sistem dapat dibuat senyaman mungkin dengan pengguna. Untuk menghindari kesulitan melakukan pengendalian terhadap sistem, maka ada Layak / Tidak Layak Layak 61

22 Aspek Teknis bagian admin yang akan mengawasi sistem. Gaji bagian admin pun tidak besar. Kualitas informasi cukup tinggi karena sistem yang akan mengolah nilai siswa sehingga mengurangi resiko kesalahan dalam mengolah nilai siswa. Terdapat dukungan dari orang tua siswa untuk menerapksan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web karena pihak orang tua siswa merasa sistem ini bermanfaat untuk memantau perkembangan anak mereka selama proses belajarnya di sekolah.dengan demikian, tidak ada kendala yang berarti dari untuk menerapkan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web dilihat dari aspek operasional. Dari aspek teknis, biaya yang dibutuhkan untuk realisasi sistem pengolahan nilai siswa ini tidak besar dan untuk jangka waktu yang panjang. Hampir semua guru dan siswa sudah memiliki komputer dilengkapi internet yang akan memudahkan pengguna mengakses sistem pengolahan nilai siswa. Internet saat Layak 62

23 ini bukan merupakan sesuatu yang mahal dan langka lagi sehingga semua orang dapat memakai internet baik melalui komputer pribadi, melalui handphone maupun warnet. Aspek Hukum berdasarkan UU No.20 tahun 2003 pasal 7 Layak Aspek Ekonomi ayat 1 dimana orang tua berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. Pasal tersebut mendukung pengoperasian sistem pengolahan nilia siswa berbasis web sebab tujuan utama dari sistem ini adalah untuk memberikan informasi berupa laporan hasil kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru dan siswa disekolah yang diperoleh dari hasil pengolahan nilai tugas, nilai ulangan harian dan nilai ulangan blok kepada siswa dan orang tua siswa dengan mutu yang lebih baik. Dengan adanya penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web pada SMA Santa Theresia, diperoleh anggaran investasi sebesar Layak 63

24 Rp untuk melaksanakan rencana atas penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasi web pada SMA Santa Theresia dilakukan perhitungan atas potensi pendapatan yang akan diperoleh oleh SMA Santa Theresia yang berasal dari uang pangkal dan uang sekolah. 64

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil Manajemen Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

Materi 7 Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Materi 7 Metode Penilaian Investasi Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai 1 2 Metode Penilaian 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak ABSTRAKSI Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak perusahaan berpikir lebih maju sehingga perusahaan menanamkan berbagai jenis investasi untuk bersaing dengan perusahaan lain guna

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN SISTEM

ANALISIS KELAYAKAN SISTEM ANALISIS KELAYAKAN SISTEM Oleh : Pujianto, S. Kom LOGO Studi Kelayakan Dokumen yang dihasilkan dari tahapantahapan sebelumnya dikumpulkan menjadi suatu proposal pendahuluan proyek. Untuk memastikan usulan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan untuk dapat mengembangkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi, Indonesia dituntut untuk mempersiapkan dirinya agar dapat bersaing khususnya dalam bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia sekarang dapat dikatakan sudah mulai meningkat

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi

Metode Penilaian Investasi Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai Metode Penilaian Metode periode

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

PERTEMUAN III INISIASI PROYEK

PERTEMUAN III INISIASI PROYEK PERTEMUAN III INISIASI PROYEK 3.1. Identifikasi Proyek Potensial Tahap pertama dalam manajemen proyek menentukan proyek teknologi informasi mana yang pertama dilakukan. Langkah pertama adalah mengenali

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Umur investasi 6 tahun ( ): Payback Period. > 5 tahun. < 1 tahun. Net Present Value. Rp ,- - Rp 978.

ABSTRAK. Umur investasi 6 tahun ( ): Payback Period. > 5 tahun. < 1 tahun. Net Present Value. Rp ,- - Rp 978. ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan investasi perluasan usaha yang telah berjalan pada PT DUTANIAGA KHATULISTIWA cabang Bandung hingga akhir periode

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam rencana melakukan investasi usaha baru, investor toko Salim Jaya perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu dengan memperhitungkan dan menganalisis rencana investasinya. Hasil peninjauan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI Nama : Afriwan Sinaga NPM : 16209661 Jurusan : Manajemen ( S-1 ) Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM. Latar Belakang Penulis

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

Teknik Analisis Biaya / Manfaat

Teknik Analisis Biaya / Manfaat Teknik Analisis Biaya / Manfaat Komponen Biaya Biaya Pengadaan (procurement cost) Biaya Persiapan Operasi (start-up cost) Biaya Proyek (project-related cost) Biaya Operasi (ongoing cost) dan Biaya Perawatan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi TI, tentunya perusahaan mengharapkan hasil berupa

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi TI, tentunya perusahaan mengharapkan hasil berupa BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Manfaat (Benefit) yang Diperoleh Perusahaan Manfaat adalah suatu pengukuran hasil kinerja yang dapat dicapai dalam pengambilan keputusan terhadap hal tertentu. Sama halnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE. ANALISIS INVESTASI USAHA PADA CV.CD LAS KONSTRUKSI Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : 15210722 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.,MM Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembentukan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Keputusan Investasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Keputusan Investasi. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Keputusan Investasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Gambaran Umum Penganggaran Modal Net Present

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelayakan investasi perluasan usaha melalui pembukaan cabang Toko X dengan menggunakan metode Capital Budgeting. Untuk mengevaluasi kelayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan investasi besar, teknologi yang memadai serta beresiko tinggi terutama pada tahap eksplorasi. Untuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis. BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI

Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI 56 Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI 4.1 Cost / Biaya 4.1.1 Komponen Procurement Cost Komponen biaya investasi terdiri dari seluruh biaya yang timbul dari pengadaan hardware

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Laboratorium Percontohan Pabrik Mini Pusat Kajian Buah Tropika (LPPM PKBT) yang berlokasi di Tajur sebagai sumber informasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA Henny Ramadhani Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : Ramadhani.henny@rocketmail.com

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI Disusun Oleh: Paulina Sari 201210170311004 Aulia Pratiwi 201210170311033 Satria Sukanda 201210170311041 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku ekonomi untuk bertindak seefektif dan seefisien mungkin. Tindakan yang efektif dan efisien

Lebih terperinci

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M. Modul ke: Penganggaran Modal Fakultas EKONOMI Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id Nurahasan Wiradjegha,

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya 54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.

Lebih terperinci

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE Nama : RITA MARIANI CAROLIN NPM : 20207953 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi dalam membeli mesin produksi baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan selama periode Agustus Desember 2012 dan bertempat di PT Panarub Industry. 3.2 Materi Penelitian Subyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan laba. Cara yang dilakukan oleh pihak manajemen didalam mengantisipasi perubahan dan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis Penelitian tentang analisis kelayakan yang akan dilakukan bertujuan melihat dapat tidaknya suatu usaha (biasanya merupakan proyek atau usaha investasi)

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah : III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. Tradisional Corp dalam merealisasikan model bisnis memerlukan waktu

BAB V RENCANA AKSI. Tradisional Corp dalam merealisasikan model bisnis memerlukan waktu BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Tradisional Corp dalam merealisasikan model bisnis memerlukan waktu persiapan selama 1 bulan, dikarenakan modal yang tidak terlalu besar, tempat usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian dilakukan di perkebunan jambu biji UD. Bumiaji Sejahtera milik Bapak Imam Ghozali. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG Nama : Afrian Herdiansyah NPM : 10203034 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Septi Mariani, TR. SE. MM FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Maintenance Menara BTS 2.1.1 Pengertian Menara BTS Menara BTS adalah tower yang yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segi tiga, atau hanya berupa pipa

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT

TEKNIK ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT TEKNIK ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT 1. Pendahuluan Pengembangan suatu sistem informasi merupakan suatu investasi seperti halnya investasi proyek lainnya. Investasi berarti dikeluarkannya sumber sumber daya

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL Sumiati dan Toto Sugiharto Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Lahan tidur merupakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang. BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan data yang digunakan menggunakan kuantitatif

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : DIAN RUSMITA NPM : 12209223 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA, SE., MM

Lebih terperinci

KEPUTUSAN INVESTASI MODAL

KEPUTUSAN INVESTASI MODAL 1 Pertemuan 12 KEPUTUSAN INVESTASI MODAL Organisasi sering dihadapkan dengan peluang (atau kebutuhan) untuk melakukan investasi dalam aktiva atau proyek yang mencerminkan komitmen jangka panjang. A. Jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, penilaian kelayakan investasi. Proyeksi 3 tahun. 6.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V. Kesimpulan Dan Saran BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek

Lebih terperinci