KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PEMERINTAH KOTA DEPOK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PEMERINTAH KOTA DEPOK"

Transkripsi

1 KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PEMERINTAH KOTA DEPOK Izhaar Dienillah Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Abstrak Skripsi ini membahas kepuasan pengguna terhadap layanan perpustakaan umum Kantor Arsip dan Perpustakaan Pemerintah Kota Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Identifikasi kepuasan pengguna didasarkan pada empat dimensi LibQUAL+ TM, yaitu dimensi sikap dan kemampuan petugas perpustakaan dalam melayani pengguna (Affect of Service), dimensi mengenai kecukupan dan akses terhadap koleksi perpustakaan (Access to Information), dimensi mengenai kemandirian pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan (Personal Control), dan dimensi perpustakaan dalam pengertian fisik (Library as a Place). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna puas akan layanan yang diterimanya. Dan kepuasan pengguna berdasarkan kesenjangan (gap) antara dirasakan dan harapan responden menunjukkan bahwa kualitas layanan perpustakaan umum Kantor Arsip dan Perpustakaan Pemerintah Kota Depok dinilai baik, berada pada zone of tolerance, dimana kualitas layanan berada di antara tingkat harapan minimum yang dapat diterima dan tingkat harapan yang diinginkan. Keywords: LibQUAL + TM, Kepuasan Pengguna, Kualitas Layanan, Persepsi, User Satisfaction of Public Library Service at Kantor Arsip dan Perpustakaan Pemerintah Kota Depok Abstract This paper discusses the user satisfaction of library services at Kantor Arsip dan Perpustakaan Pemerintah Kota Depok. This study uses a quantitative approach. User satisfaction identified base on four dimension LibQUAL+ TM, that is dimensions of the attitude and ability of library staff to serve the users (Affect of Services), dimensions regarding adequacy and access to library collections (Access to Information), dimensions on the independence of the user in utilizing the library (Personal Control), and libraries in terms of physical dimensions (Library as a Place). Results showed that users were satisfied with the services received. User satisfaction based on the gap between the perceived and the expectations of respondents indicated that the quality of services rated as good, in the zone of tolerance, where quality of service is between the minimum expectation level that is acceptable and desirable level of expectation. Keywords: LibQUAL + TM, User Satisfaction, Quality of Service, Perceptions, Expectations

2 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perpustakaan umum sebagai organisasi non-komersil pada bidang jasa yang fokus utamanya pelayanan dan berorientasi kepada kepuasan pengguna alangkah baiknya jika dapat mengetahui timbal balik pengguna akan layanan yang telah mereka berikan. Dengan topik ini penulis berharap tulisan ini bisa menjadi media penghubung antara pengguna dengan perpustakaan untuk pengambilan kebijakan perpustakaan ke depan. Agar segala kebijkan yang diambil untuk mengembangkan perpustakaan ini bisa lebih tepat guna dan tepat sasaran. Perpustakaan harus melakukan penilaian dalam hal untuk mengetahui, mengidentifikasi, mengukur, menggambarkan dan menganalisis bagaimana tingkat kepuasan pengguna terhadap kualitas layanan yang telah diberikan oleh perpustakaan selama ini. Semula penilaian kualitas layanan dinilai dari sudut pandang kelembagan, namun dalam perkembangannya kualitas layanan dinilai dari sudut pandang pengguna seperti yang dikatakan oleh Zeithaml, Parasuraman, Berry. (1990)..only customers judge quality; all other judgments are essentially irrelevant (p.19). Perpustakaan Pemerintah Kota Depok telah berupaya untuk terus meningkatkan kualitas layanan secara sistematis dan terencana seiring dengan kebutuhan penggunanya dalam mengakses informasi secara cepat, tepat dan mudah dalam memenuhi Visinya menjadikan kantor yang profesional dibidang pelayanan kearsipan dan perpustakaan. Maka dari itu, untuk mewujudkan visinya tersebut kita perlu mengetahui tingkat kepuasan pengguna Perpustakaan Pemerintah Kota Depok terhadap layanan yang telah mereka berikan sehingga kualiatas pelayanan mereka dapat terukur. Perpustakaan Pemerintah Kota Depok yang merupakan perpustakaan umum memiliki tugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum. Perpustakaan diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa memandang latar belakang pendidikan, agama, adat istiadat, umur, jenis dan lain sebagainya, maka koleksi perpustakaan umum pun terdiri dari beraneka ragam bidang dan pokok masalah sesuai dengan kebutuhan informasi dari pemakainya. Dalam memberikan pelayanan kepada para penggunanya, perpustakaan hendaknya memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan yang unggul atau disebut juga dengan service excellence, yakni suatu sikap atau cara dalam melayani pelanggan secara memuaskan (Nasution, 2004, p.49). Hal ini jugalah yang membuat penulis ingin meneliti tingkat kepuasan pengguna terhadap layanan Perpustakaan Pemerintah Kota Depok. Banyak penelitian mengenai pengukuran jasa layanan perpustakaan yang menempatkan tanggapan pengguna sebagai bagian dari penelitian evaluasi kinerja perpustakaan secara keseluruhan. Salah satu metode yang khusus dikembangkan untuk mengukur kualitas layanan perpustakaan adalah LibQUAL+ (Library Quality), Pada tahun 1999 atas prakarsa para pakar bidang ilmu perpustakaan dan informasi yang tergabung dalam ARL (Association Research Library) di Amerika Serikat bekerjasama dengan Texas A&M University. Menurut LibQUAL+, yang dimaksud dengan kualitas layanan adalah selisih (gap) antara harapan (desired) dan dirasakan (perceive). Dari selisih tersebut dapat ditafsirkan jika skor diperoleh kurang dari skor harapan tentu saja berarti pengguna belum merasa puas akan layanan tersebut, sementara jika skor dirasakan melebihi harapan berarti pengguna merasa puas akan layanan yang diberikan. Yang dimaksud dengan skor harapan adalah tingkat layanan yang dibutuhkan atau diharapkan pengguna, sedangkan skor dirasakan adalah tingkat layanan yang diterima atau yang dirasakan pengguna. Kesenjangan (gap) antara skor harapan dan skor dirasakan pengguna inilah yang menjadi tolak ukur tingkat kepuasan pengguna perpustakaan. Pengukuran tingkat kepuasan pengguna secara langsung sangat berkaitan dengan kualitas layanan. Dengan mengetahui tingkat kepuasan pengguna diharapkan perpustakaan dapat melakukan evaluasi terhadap kualitas layanannya. Diharapkan perpustakaan dapat memberikan gambaran, serta memberikan masukan dalam memprediksi dan memperbaiki suatu layanan tertentu dalam pencapaian kualitas layanan yang lebih baik. Pentingnya melakukan evaluasi juga merupakan langkah awal untuk pengembangan kebijakan perbaikan terhadap layanan perpustakaan. 1.2 Tinjauan Literatur Kepuasan Pengguna Pengguna adalah unsur penting dalam proses kegiatan perpustakaan. Beranjak dari faktor tersebut maka sangat penting diadakan suatu pengkajian serta pengukuran untuk mengetahui seberapa jauh hubungan layanan terhadap kepuasan pengguna. Kepuasan pelanggan adalah perasaan pengguna bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui. Menurut Irawan (2002: 13) Kepuasan merupakan persepsi orang terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi harapannya.

3 Kepuasan merupakan suatu parbandingan apa yang dibutuhkan dengan apa yang dirasakannya. Terpenuhinya kebutuhan dari jasa yang diberikan dapat menimbulkan penilaian bahwa harapannya telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya. Adapun penjelasan Purnomowati yang dikutip Sutardji (2006: 2) menyatakan bahwa: Kepuasan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dalam diri seseorang atau sekelompok orang yang telah berhasil mendapatkan suatu yang dibutuhkan dan diinginkan. Kepuasan pengguna informasi merupakan tingkat kesepadanan antara kebutuhan yang ingin dipenuhi dengan kenyataan yang diterima. Selain itu, untuk dapat memperjelas makna dari kepuasan pengguna sebagaimana pemaparan Sulastyiono yang dikutip Sumarno dalam Sutardji (2006: 2) merumuskan kepuasan pengguna dan membandingkan antara harapan dan kenyataan sebagai berikut: a. Jika harapan < kenyatan maka sangat puas b. Jika harapan = kenyatan maka puas c. Jika harapan > kenyataan maka tidak puas Dari defenisi kepuasan pengguna yang dikemukakan pendapat ahli di atas penulis beranggapan bahwa kepuasan pengguna tergantung kepada tingkat kesepadanan antara kebutuhan yang diinginkan dengan harapan kenyataan yang diterima. Kepuasan pengguna adalah rasa menyenangkan yang dirasakan penggguna dalam memanfaatkan jasa layanan yang diberikan perpustakaan. Kepuasan yang didapatkan otomatis akan memberi penilaian tersendiri dalam memanfaatkan sarana prasarana yang disediakan perpustakaan. Oleh karena itu pihak pengelola kegiatan perpustakaan harus jeli melihat setiap perkembangan kebutuhan para penggunanya sehingga dapat mengundang pengguna dalam pemanfaatan perpustakaan untuk mendapatkan kebutuhan informasinya Metode Pengukuran Tingkat Kepuasan Tingkat Kepuasan pada umumnya diukur menggunakan analisis kesenjangan (gap analysis) antara harapan pengguna dengan layanan yang diberikan. Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1988) memperkenalkan instrumen survei yang dikenal dengan SERVQUAL yang didesain untuk mengukur layanan dalam lima dimensi, yaitu : tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Kelima dimensi tersebut, menurut Pasuramaran, Zeithaml dan Berry (1988) meliputi: 1. Tangibles (Bukti Langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi; 2. Reliability (Kehandalan), yaitu meliputi kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan; 3. Responsiveness (Daya Tanggap), yaitu meliputi keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap; 4. Assurance (jaminan), yaitu meliputi pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan; 5. Emphati (Empati), yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan. Model ini mencakup analisis terhadap 5 gap yang berpengaruh terhadap kualitas layanan menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry yaitu: Pertama : Gap antara harapan konsumen dan persepsi manajemen; Kedua : Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi kualitas jasa (layanan); Ketiga : Gap antara spesifikasi kualitas jasa (layanan) dan penyampaian jasa (layanan); Keempat : Gap antara penyampaian jasa (layanan) dan komunikasi eksternal; Kelima : Gab antara jasa (layanan) yang dirasakan dengan jasa (layanan) yang diharapkan. Model ServQual menekankan arti penting harapan pengguna dan apa yang dirasakan pengguna, yang kemudian menjadikan gap kelima sebagai fokus dalam penelitian mengenai tingkat kepuasan di perpustakaan. Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1988) menyatakan bahwa dalam model ServQual ini, kualitas didefinisikan sebagai kualitas yang dirasakan (perceived quality) oleh pengguna, sehingga penilaian kualitas akan bergantung pada apa yang dirasakan pengguna terhadap apa yang mereka harapkan dari suatu layanan serta bagaimana layanan yang telah mereka rasakan. Dari penilaian tersebut akan diperoleh tingkat kepuasan pengguna. Pengukuran tingkat kepuasan dengan menggunakan model ServQual ini meliputi perhitungan perbedaan antara skor persepsi (Perception) pengguna terhadap layanan dengan skor harapan (Expectation) pengguna (Skor SevQual = Skor Persepsi Skor harapan). Berkembangnya penelitian mengenai pengukuran kualitas layanan perpustakaan telah membantu perpustakaan agar dapat mengidentifikasi tingkat kepuasan pengguna perpustakaan. Selain itu juga mengembangkan instrumen atau alat pengumpul data yang lebih baik untuk diaplikasikan antara lain adalah

4 penelitian yang diprakarsai oleh ARL (Association Research Library) berkolaborasi dengan Texas A&M University (TAMU) pada tahun Penelitian ini bertujuan menguji serta mengkaji instrumen ServQual secara kualitatif melalui beberapa rangkaian wawancara dengan pengguna perpustakaan. Penelitian ini kemudian menghasilkan pengukur kualitas layanan yang dikenal sebagai LibQUAL+ TM. Setelah melalui kajian yang lama. Model ini dianggap paling mutakhir dan kini digunakan oleh hampir seluruh perpustakaan di Amerika Serikat, Eropa, United Kingdom, dan Australia Model LibQUAL+ TM LibQUAL+ adalah salah satu model pengukuran tingkat kepuasan layanan perpustakaan yang digunakan untuk mengumpulkan, memahami, dan bertindak atas pendapat pengguna perpustakaan mengenai kualitas layanan. LibQUAL+ memungkinkan penilaian sistematis dalam mengukur tingkat kepuasan pengguna perpustakaan. Tujuan dari LibQUAL+ meliputi: 1. Mendorong sebuah budaya unggul dalam memberikan layanan perpustakaan 2. Membantu pengguna perpustakaan agar lebih memahami apa yang dirasakan dari kualitas layanan perpustakaan. 3. Mengumpulkan dan menafsirkan masukan pengguna perpustakaan secara sistematis dari waktu ke waktu. 4. Memberikan penilaian perpustakaan dengan informasi dari rekan lembaga lain sebagai pembanding. 5. Mengidentifikasi praktek-praktek terbaik dalam pelayanan perpustakaan. 6. Meningkatkan analitis staf perpustakaan dan kemampuan untuk bertindak terhadap data. (Saputro, 2009: 30). Prinsip LibQUAL+ adalah hanya pengguna yang berhak menilai kualitas layanan, seluruh penilaian lain sebenarnya tidaklah relevan. Metode ini digunakan untuk mengukur kualitas layanan perpustakaan berdasarkan skor yang dirasakan dengan skor harapan pengguna. Terdapat empat dimensi LibQUAL+ yang dijadikan variabel pengukuran, yaitu: 1. Affect of Service merupakan aspek penilaian dari sisi manusia suatu lembaga perpustakaan, meliputi empati, aksesibilitas, dan kompetensi personal pustakawan/petugas perpustakaan. 2. Access to Information mencakup penilaian terhadap ketersediaan koleksi perpustakaan dan kemampuan untuk mengakses informasi yang dibutuhkan secara tepat waktu. 3. Personal Control merupakan dimensi mengenai sejauh mana pengguna dapat memanfaatkan dan mengendalikan informasi yang disediakan di perpustakaan secara mandiri. 4. Library as a Place merupakan dimensi mengenai perpustakaan dalam pengertian fisik. Perpustakaan dinilai dari segi fungsionnal ruangannya sebagai tempat untuk belajar, berkolaborasi, berkontemplasi dan merefleksikan pikiran. (Cook dkk, 2003) LibQUAL+ TM dapat juga digunakan untuk mengkaji suatu proses, dimana dengan mengumpulkan data dari suatu proses tersebut merupakan metode yang paling efisien dalam mengukur kinerja serta berguna untuk mengetahui layanan mana yang perlu diperbaiki dan mana yang perlu di tingkatkan. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk mengembangkan kinerja dan dapat di kaji dalam tujuan memfokuskan layanan pada pengguna. LibQUAL+ TM berguna pula sebagai sarana untuk mendengarkan suara pengguna apa yang mereka anggap penting serta bagaimana pengalaman mereka terhadap kemampuan perpustakaan dalam memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan mereka. Model pengukuran tingkat kepuasan LibQUAL+ TM sama seperti model pengukuran pada SERVQUAL, yaitu dengan mengurangi skor diperoleh pengguna dengan skor harapan mereka. Pengguna menilai layanan berdasarkan apa yang sesungguhnya mereka inginkan (Superiority Gap) dan apa yang mereka anggap bisa diterima (Adequacy Gap). (Zithaml dan Bitner, 1996). SG (Superiority Gap) = Perceived Desired AG (Adecuacy Gap) = Perceived Minimum Manfaat LibQUAL+ TM bagi perpustakaan yaitu: 1. Untuk mengindetifikasi praktek-praktek dalam layanan perpustakaan, menganalisis defisit dan mengalokasikan sumberdaya agar efektif. 2. Untuk menilai layanan perpustakaan agar sesuai dengan harapan pengguna. 3. Membandingkan kinerja perpustakaan dengan institusi lain. 4. Kesempatan untuk menarik komunitas dengan adanya keunggulan di layanan perpustakaan. 5. memberikan kesempatan bagi pengguna perpustakaan untuk memberikan masukan dalam memperbaiki kualitas layanan perpustakaan sehingga dapat mengembangkan perpustakaan sesuai dengan harapan pengguna.

5 Dengan memakai konsep LibQUAL+ TM ini maka perpustakaan dapat berusaha semaksimal mungkin agar dapat memenuhi tuntutan kebutuhan penggunanya. pengguna memang sangat di pengaruhi oleh pengalaman yang mereka dapat dari tempat lain. Pengalaman itu kemudian dibandingkan dengan pelayanan saat ini dalam sebuah harapan yang lebih baik. -harapan pengguna perpustakaan tentunya disertai rasa idealisme yang sangat tinggi tanpa mau memperdulikan seperti apa kondisi real yang terjadi di dalam perpustakaan itu sendiri. Oleh karena itu maka kewajiban manajemen perpustakaanlah untuk mengurangi kesenjangan antara harapan pengguna perpustakaan dengan nilai jasa yang diberikan oleh perpustakaan.dengan adanya konsep LibQUAL+ TM ini maka manajemen perpustakaan dapat mengukur tingkat kesenjangan antara harapan dan yang dirasakan pengguna Perumusan Masalah Bagaimana Kepuasan Pengguna terhadap Layanan Perpustakaan Pemerintah Kota Depok, berkaitan dengan pustakawan, koleksi, fasilitas dan layanan, serta tingkat kunjungan pengguna? 1.4. Tujuan Penulisan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kepuasan pengguna terhadap Layanan Perpustakaan Pemerintah Kota Depok berkaitan dengan pustakawan, koleksi, fasilitas dan layanan, serta tingkat kunjungan pengguna. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Survei berkaitan dengan pengumpulan data tentang pengulangan atau kejadian peristiwa atau masalah dalam berbagai situasi dan lingkungan. Survei meliputi kajian terhadap pandangan umum yang diungkapkan dalam bentuk jajak pendapat, nilai produk sebagaimana dihasilkan oleh penelitian pasar, kajian ketersediaan sumber daya manusia dan material di perpustakaan dan laboratorium, serta kajian atas perilaku tertentu seperti analisis pekerjaan dan kajian waktu dan gerakan. (Sulistyo-Basuki 2010, p. 112). Di mana pada penelitian ini, peneliti ingin menggambarkan secara komprehensif tingkat kepuasan pengguna terhadap pelayanan yang mereka terima di Perpustakaan Pemerintah Kota Depok. Akan digambarkan tingkat kepuasan pengguna terhadap pustakawan, koleksi, layanan, dan perpustakaan itu sendiri sebagai tempat Variabel Penelitian Berdasarkan model LibQUAL+ TM yang dikembangkan oleh Association of Research Libraries (ARL) dan Texas A&M University Libraries. Variabel yang akan diteliti merupakan 4 dimensi dalam model LibQUAL+ TM, yaitu: 1. Afek Layanan (Affect of service) 2. Akses kepada Informasi (Access of Information) 3. Kontrol Personal (Personal Control) 4. Perpustakaan sebagai Tempat (Library as place) Tabel 1. Tabel Indikator-Indikator Pernyataan Pada Kuesioner Manfaat Akademis: o Memberikan sumbangan pemikiran dalam bidang perpustakaan dan informasi khususnya kualitas layanan, tentang penyelenggaraan layanan perpustakaan untuk menjadi rujukan penelitian lebih lanjut. Manfaat Praktis: o Mengenal dan memahami kebutuhan masyarakat pada umumnya serta pengguna pada khususnya untuk sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan. o Mengidentifikasi harapan pengguna akan layanan perpustakaan yang diinginkan Dimensi Afek Layanan Indikator No. Pustakawan memiliki pengetahuan yang baik dibidangnya 1 Pustakawan berpenampilan rapi 2 Pustakawan memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat 3 Pustakawan memberikan perhatian dengan sungguh-sungguh 4 Pustakawan melayani dengan sopan dan ramah 5 Pustakawan tanggap untuk membantu 6 Pustakawan siap sedia membantu dengan cepat 7 Pustakawan memberikan bimbingan dalam mencari informasi 8 Pustakawan memahami kebutuhan pengguna 9

6 Akses kepada Informasi Kontrol Personal Perpustakaan sebagai Tempat Ketersediaan koleksi yang memadai 10 Informasi terbaru (up to date) 11 Informasi yang diperoleh relevan dan akurat 12 Kemudahan akses untuk menemukan koleksi 13 Layanan fasilitas perpustakaan mudah digunakan pengguna 14 Kejelasan petunjuk dan panduan penggunaan fasilitas layanan 15 Automasi perpustakaan membuat layanan sirkulasi lebih cepat 16 Layanan katalog online/ OPAC dalam penelusuran informasi 17 Keberadaan sarana fotocopy di perpustakaan cukup membantu 18 Pengguna mudah dalam mengakses informasi secara mandiri 19 Layanan internet di perpustakaan 20 Perpustakaan menyediakan ruangan baca yang nyaman 21 Fasilitas gedung dan peralatan cukup memadai 22 Ruang perpustakaan memberi inspirasi belajar 23 Perpustakaan terbuka untuk aktivitas diskusi belajar 24 Suasana perpustakaan mengundang untuk selalu berkunjung 25 Kebersihan dan keindahan ruangan perpustakaan 26 Sumber : (Cook dkk, 2003) 2.2. Populasi dan Sampel Tabel 2. Jumlah Pengunjung Perpustakaan Pemerintah Kota Depok Tahun 2012 Bulan Jumlah Pengunjung (orang) Januari 164 Februari 57 Maret 120 April 82 Mei 112 Juni 28 Juli 67 Agustus 29 September 119 Oktober 42 November 27 Desember 101 Total 948 Sumber : Buku Tamu Perpustakaan Pemerintah Kota Depok Sampel adalah sebahagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menghitung ukuran banyaknya sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu: n =!!!!!! Keterangan: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Taraf kesalahan sebesar 10% Populasi adalah serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Menurut Burhan, Populasi penelitian merupakan keseluruhan universum dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber penelitian. (Burhan, 2005: 98). Dikarenakan beragamnya pengguna Perpustakaan Umum Pemerintah Kota Depok dan jumlah anggota perpustakaan yang tidak bisa diketahui karena layanan keanggotaan belum dimulai, maka populasi yang dapat diperoleh penulis dari data primer perpustakaan yaitu buku pengunjung perpustakaan adalah 79 orang. Yaitu rata-rata pengunjung Perpustakaan Pemerintah Kota Depok dalam 1 bulan.!"#!" = 79 orang Berdasarkan rumus Slovin tersebut maka sampel yang didapat adalah sebagai berikut :!! = 1 +!!!!! = 1 +!!! = ! = = = Dengan pembulatan keatas peneliti menetapkan sampel pada penelitian ini menjadi 45 orang. Peneliti menggunakan metode pengambilan sampel Incidental Sampling, siapa saja yang peneliti temui dan masuk dalam kategori populasi, dapat di interviu sebagai sampel atau responden (Bungin, 2008, p116). Maka siapa saja pengguna Perpustakaan Pemerintah Kota Depok yang peneliti temui dapat menjadi responden.

7 2.3. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian survey. Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai pengumpul data yang pokok (Silalahi, 2009, p.293). Kuesioner adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri responden atau diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang diberikan. (Sulistyo- Basuki, 2010, p.155). Subyek penelitian ini adalah pengguna layanan Perpustakaan Pemerintah Kota Depok. Kuesioner mengenai tanggapan responden terhadap layanan perpustakaan pemerintah kota depok mencakup petugas perpustakaan, akses kepada koleksi, perpustakaan sebagai tempat, waktu dan tempat layanan, koleksi yang tersedia, serta jenis layanan yang ada. Sebagai data tambahan penulis melakukan analisis dokumen. Teknik ini dengan cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis berupa arsip-arsip dan buku-buku, surat-surat, catatan, laporan, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan (Bungin, 2008). Penulis mengumpulkan data-data yang tercatat yang dimiliki oleh Perpustakaan Pemerintah Kota Depok seperti profil perpustakaan, jumlah koleksi yang tersedia, jenis layanan dan daftar pengunjung perpustakaan. 2.4 Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, proses pertama yang dilakukan adalah menyiapkan data. Prosedur menyiapkan data dilakukan melalui tahap memeriksa, memberikan identitas, dan poses pembeberan (tabulating). Pada proses pemeriksaan peneliti mengecek data yang telah kita kumpulkan apakah ada yang kurang, tumpang tindih, berlebihan, atau terlupakan. Setelah data sesuai dengan yang diharapkan maka proses selanjutnya adalah pemberian kode. Dalam hal ini peneliti memberikan kode untuk masing-masing responden dari 1 hingga 45 untuk memberikan identitas pada masingmasing data. Selanjutnya proses terakhir dalam menyiapkan data adalah proses pembeberan (tabulasi). Disini peneliti memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka untuk kemudian dihitung. Pada penelitian ini analisis datanya adalah sebagai berikut: Pertama, menghitung total skor harapan minimum (minimum), total skor harapan yang diinginkan (desired) dan total skor dirasakan (perceive) untuk setiap butir pernyataan. Kedua, menghitung skor rata-rata harapan minimum (minimum), harapan yang diinginkan (desired) dan dirasakan (perceive). Ketiga, membandingkan skor rata-rata harapan minimum (minimum), harapan yang diinginkan (desired) dan dirasakan (perceive), sehingga akan diperoleh skor kesenjangan (gap score) untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna akan layanan perpustakaan. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan skor kesenjangan ini adalah: SG (Superiority Gap) = Perceive Desired AG (Adecuacy Gap) = Perceive Minimum Apabila skor SG (Superiority Gap) menunjukkan nilai yang positif, hal ini menunjukkan bahwa layanan yang diberikan telah melebihi harapan sesungguhnya LibQUAL+ TM sehingga layanan dinilai sangat baik, yang dapat diartikan pula bahwa pengguna sangat puas terhadap layanan yang diterimanya. Apabila skor SG (Superiority Gap) menunjukkan nilai yang negatif, hal ini menunjukkan bahwa kualitas layanan dinilai baik karena berada pada zone of tolerance, di mana kualitas layanan berada di antara tingkat minimum yang dapat diterima dan tingkat harapan yang diinginkan (desired). Apabila skor AG (Adecuacy Gap) menunjukkan nilai yang positif, hal ini menunjukkan bahwa layanan yang diberikan telah melebihi harapan minimum pengguna dan masih berada pada zone of tolerance sehingga kualitas layanan dinilai baik, yang dapat diartikan pula bahwa pengguna cukup puas terhadap layanan yang diterimanya. Apabila skor AG (Adecuacy Gap) menunjukkan nilai yang negatif, hal ini menunjukkan bahwa layanan yang diberikan belum memenuhi harapan minimum pengguna sehingga layanan dinilai buruk, yang dapat diartikan pula bahwa pengguna belum puas terhadap layanan yang diterima. Setelah mendapatkan angka besaran kesenjangan (gap score) maka tahap terakhir adalah pembahasan untuk disajikan dalam bentuk laporan. Pembahasan diperlukan agar hasil analisis memiliki makna sesuai dengan kondisi yang ingin diketahui. (Bungin, 2008, p229)

8 3. Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Kepuasan pengguna adalah tingkat kepuasan yang telah dirasakan (perceived) oleh pengguna jasa perpustakaan atas pelayanan yang telah diberikan oleh perpustakaan dibandingkan dengan apa yang mereka harapkan (expected) dari pelayanan tersebut. Kotler yang dikutip Saputro (2009: 52) menyatakan bahwa: kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Sebagaimana prinsip dari LibQUAL+ yaitu: hanya pengguna yang berhak menilai kualitas layanan. Sehingga dalam hal ini ukuran dari kualitas layanan yang baik bukanlah berdasarkan pada sudut pandang atau apa yang dirasakan pihak perpustakaan sebagai penyedia layanan, melainkan berdasarkan sudut pandang atau apa yang dirasakan pengguna. Pengguna menilai layanan yang mereka rasakan berdasarkan apa yang sesungguhnya mereka inginkan (Superiority Gap) dan apa yang mereka anggap bisa diterima (Adequacy Gap). (Zithaml dan Bitner, 1996). 3.1 Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Secara Umum Analisis secara umum diperoleh dengan menjumlahkan skor masing-masing kuesioner yaitu harapan minimum, harapan sebenarnya, dan yang dirasakan kemudian membaginya dengan butir pernyataan untuk memperoleh nilai rata-rata. Selanjutnya, masing masing dari harapan minimum, harapan sebenarnya, dan kenyataan yang diterima dibandingkan untuk memperoleh AG (Adequacy Gap) dan SG (Superiority Gap) untuk mengetahui tingkat kepuasan secara umum menurut pengguna. Dari hasil perhitungan diperoleh rata-rata harapan minimum (minimum) sebesar 5.44, nilai rata-rata harapan sesungguhnya (desired) sebesar 7.26, dan nilai rata-rata dirasakan (perceive) sebesar Dengan rumus kesenjangan (gap) kita akan dapat mengidentifikasi tingkat kepuasan pengguna : AG = P (Perceive / dirasakan) M (Minimum / harapan minimum) SG = P (Perceive / dirasakan) D ( Desired / harapan yang diinginkan) Dari hasil perhitungan rumus kesenjangan didapat nilai AG (Adequacy Gap) sebesar 0.19 sementara skor SG (Superiority Gap) sebesar Pengguna menilai layanan berdasarkan apa yang sesungguhnya mereka inginkan (Superiority Gap) dan apa yang mereka anggap bisa diterima (Adequacy Gap). (Zithaml dan Bitner, 1996). Nilai negatif SG (Superiority Gap) menunjukkan bahwa layanan yang diberikan oleh perpustakaan belum dapat memenuhi harapan sesungguhnya dari pengguna, namun nilai positif AG (Adequacy Gap) sebesar 0,19 menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pengguna berada pada wilayah zone of tolerance (Cook dkk, 2003), yang berarti kualitas layanan masih dalam batas toleransi atau dinyatakan baik. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa pengguna menilai kualitas layanan yang diterimanya telah memenuhi harapan minimum yang diinginkan sehingga pengguna dapat dinyatakan cukup puas dengan layanan yang diberikan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa, secara umum kualitas layanan Perpustakaan Pemerintah Kota Depok cukup memuaskan pengguna walaupun belum memenuhi harapan sesungguhnya. Tabel di bawah ini merupakan perincian dari skor analisis secara umum, nilai rata-rata harapan minimum, harapan sesungguhnya, dirasakan, AG dan SG secara umum. 26 Butir Pernyataan Tabel 3. Tabel Analisis Secara Umum Minimum Sesungguhnya Dirasakan Adequacy Gap (AG) Superiority Gap (SG) Rata-rata Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Berdasarkan Dimensi Libqual Analisis tingkat kepuasan berdasarkan dimensi ini didasarkan pada empat dimensi LibQUAL+ TM yaitu: 1. Afek Layanan (Affect of Services) yang termuat dalam 9 butir pernyataan. 2. Akses kepada Informasi (Access to Information) yang termuat dalam 5 butir pernyataan. 3. Kontrol Personal (Personal Control) yang termuat dalam 6 butir pernyataan. 4. Perpustakaan sebagai Tempat (Library As a Place) yang termuat dalam 6 butir pernyataan. Analisis berdasarkan dimensi diperoleh melalui penjumlahan masing-masing butir pernyataan pada setiap dimensi sehingga diperoleh skor total tiap dimensi. Selanjutnya, membagi skor total dari tiap dimensi dengan jumlah butir pernyataan yang ada pada masing-masing dimensi. Untuk kemudian dihitung skor kesenjangan AG dan SG. Pengguna menilai layanan yang mereka rasakan berdasarkan apa yang sesungguhnya mereka inginkan (Superiority Gap) dan apa yang mereka anggap bisa

9 diterima (Adequacy Gap). (Zithaml dan Bitner, 1996). Untuk dimensi Afek Layanan mengenai kemampuan dan sikap pustakawan dalam melayani pengguna didapat skor Adequacy Gap (AG) sebesar Hasil positif nilai AG mengindikasikan bahwa pengguna merasa cukup puas akan layanan yang telah mereka dapat. Ini juga berarti elemen yang memberikan pelayanan kepada pengguna yaitu pustakawan dan staf sudah cukup memuaskan pengguna karena melebihi harapan minimal yang pengguna inginkan. Walaupun belum memenuhi harapan sesungguhnya pengguna tetapi masih dalam zone of tolerance (Cook dkk, 2003) berarti masih dapat dinilai memuaskan. Untuk dimensi Akses kepada Informasi didapat skor Adequacy Gap (AG) sebesar Hasil negatif nilai AG mengindikasikan bahwa pengguna merasa tidak puas akan layanan perpustakaan yang berkaitan dengan akses mereka kepada informasi dan juga koleksi yang ada. Hal ini berarti dalam hal mengakses informasi baik berkaitan dengan sarana akses maupun jenis informasi itu sendiri masih terdapat hambatan sehingga pengguna merasa kesulitan mendapatkan informasi yang diinginkannya. Untuk dimensi Kontrol Personal didapat skor Adequacy Gap (AG) sebesar Hasil negatif nilai AG mengindikasikan bahwa pengguna merasa tidak puas akan layanan perpustakaan yang berkaitan dengan layanan yang membuat mereka dapat menggunakan informasi secara mandiri, seperti internet, OPAC, dan fotocopy. Masih terdapat kendala dalam penerapan layanan tersebut sehingga pengguna merasa tidak terbantu akan layanan yang tersedia tersebut. Untuk dimensi Perpustakaan sebagai Tempat didapat skor Adequacy Gap (AG) sebesar Hasil positif nilai AG mengindikasikan bahwa pengguna merasa cukup puas akan kondisi perpustakaan sebagai tempat mereka menelusur informasi. minimum pengguna akan kondisi perpustakaan berkaitan dengan ruangan, rak, pencahayaan, suhu, kebersihan dan kerapihan perpustakaan telah terpenuhi walaupun belum memenuhi harapan sesungguhnya. Berikut perincian analisis data berdasarkan dimensi LibQUAL+ TM. Tabel 4. Tabel Analisis Data Berdasarkan Dimensi LibQUAL+ TM Dimensi Minimum Sesungguhnya Dirasakan Adequacy Gap (AG) Superiority Gap (SG) Afek Layanan Akses kepada Informasi Kontrol Personal Perpustakaan sebagai Tempat Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Berdasarkan Butir Pernyataan Analisis berdasarkan butir pernyataan adalah analisis yang dilakukan terhadap 26 butir pernyataan dari angket. Pengguna menilai layanan yang mereka rasakan berdasarkan apa yang sesungguhnya mereka inginkan (Superiority Gap) dan apa yang mereka anggap bisa diterima (Adequacy Gap). (Zithaml dan Bitner, 1996). Nilai yang didapat dari harapan minimum, harapan yang diinginkan dan yang dirasakan responden pada masing-masing butir pernyataan dijumlah kemudian dibagi dengan jumlah responden, sehingga diketahui nilai rata-rata harapan minimum, harapan yang diinginkan dan dirasakan. Nilai kesenjangan diperoleh dengan penghitungan sebagai berikut: AG = P (Perceive / Dirasakan) M (Minimum / Minimum) Dari hasil analisis data diketahui angka kesenjangan AG (Adequacy Gap) positif sebanyak 19 dari 26 butir pernyataan. Berdasarkan butir pernyataan ditemukan 19 pernyataan yang nilai rata-rata dirasakan lebih

10 tinggi daripada nilai rata-rata harapan minimum dan 7 pernyataan menunjukkan nilai rata-rata dirasakan lebih rendah dari nilai rata-rata harapan minimum atau menghasilkan nilai AG negatif. 19 pernyataan yang memiliki AG positif berarti pengguna telah merasa puas akan poin-poin pernyataan tersebut. Berikut adalah 19 butir pernyataan yang mendapatkan skor kesenjangan Adequacy Gap positif, dimana nilai rata-rata dirasakan lebih tinggi daripada nilai rata-rata harapan minimum. Tabel 5. Tabel Analisis Berdasarkan Butir Pernyataan AG Positif No. Pernyataan AG 1 Pustakawan memiliki pengetahuan yang baik dibidangnya Pustakawan berpenampilan rapi Pustakawan memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat Pustakawan memberikan perhatian dengan sungguh-sungguh Pustakawan melayani dengan sopan dan ramah Pustakawan tanggap untuk membantu Pustakawan siap sedia membantu dengan cepat Pustakawan memberikan bimbingan dalam mencari informasi Pustakawan memahami kebutuhan pengguna Layanan fasilitas perpustakaan mudah digunakan pengguna Kejelasan petunjuk dan panduan penggunaan fasilitas layanan Pengguna mudah dalam mengakses informasi secara mandiri Layanan internet di perpustakaan Perpustakaan menyediakan ruangan baca yang nyaman Fasilitas gedung dan peralatan cukup memadai Ruang perpustakaan memberi inspirasi belajar Perpustakaan terbuka untuk aktivitas diskusi belajar Suasana perpustakaan mengundang untuk selalu berkunjung Kebersihan dan keindahan ruangan perpustakaan Tabel di atas mengindikasikan bahwa pengguna paling merasa puas akan poin pernyataan pustakawan melayani mereka dengan berpenampilan rapi. Pustakawan dinilai berpenampilan rapi karena mereka memang PNS sehigga sehari-hari bekerja dengan mengenakan seragam. Hal tersebut terlihat dengan skor kesenjangan tertinggi pada pernyataan nomor 2. Secara rinci pengguna merasa puas akan pustakawan yang ramah, rapi, tanggap perhatian, berpengetahuan, peduli, mengayomi, dan mengerti akan kebutuhan pengguna. Pustakawan dinilai telah melayani pengguna dengan optimal dan hal tersebut terlihat akan poin AG positif pada beberapa aspek pustakawan. Fasilitas, petunjuk, dan internet juga cukup memuaskan pengguna. Selain itu kondisi perpustakaan juga cukup memuaskan pengguna berkaitan dengan kenyamanan, kebersihan, dan keindahan ruang perpustakaan sehingga menjadikan ruang perpustakaan sebagai tempat diskusi yang nyaman dan menimbulkan inspirasi. Hal ini terjadi karena memang harapan minimum pengguna perpustakaan rendah sehingga mereka merasa dengan layanan yang ada sudah cukup memuaskan, mereka cukup puas bisa berkumpul dengan temannya di perpustakaan baik untuk membaca atau sekedar berdiskusi. Tabel 6 Tabel Analisis Berdasarkan Butir Pernyataan AG Negatif No. Pernyataan AG 10 Ketersediaan koleksi yang memadai Informasi terbaru (up to date) Informasi yang diperoleh relevan dan akurat Kemudahan akses untuk menemukan koleksi Automasi perpustakaan membuat layanan sirkulasi lebih cepat Layanan katalog online/ OPAC dalam penelusuran informasi Keberadaan sarana fotocopy di perpustakaan cukup membantu Tabel di atas menjelaskan analisis berdasarkan butir pernyataan AG Negatif. AG negatif mengindikasikan bahwa poin-poin pernyataan tersebut dirasakan pengguna tidak memuaskan. Maka diperlukan perhatian ekstra agar lebih baik kedepannya. Poin AG negatif tertinggi didapat oleh automasi perpustakaan membuat layanan sirkulasi lebih cepat. Hal ini berarti automasi yang dikembangkan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Memang layanan tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya karena untuk sementara layanan sirkulasi dihentikan. Secara rinci

11 berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan akan kekurangan yang dimiliki perpustakaan yang mengakibatkan pengguna tidak puas. Ketersediaan koleksi yang kurang memadai, informasi kurang up to date, informasi yang diperoleh tidak relevan dan akurat, sulitnya akses untuk menemukan informasi, layanan katalog online/ OPAC tidak efektif dalam penelusuran informasi, keberadaan sarana fotocopy yang jauh sehingga tidak membantu. Hal tersebut terjadi karena pada saat ini Perpustakaan Pemerintah Kota Depok sedang berebenah, sehingga layanan yang terintegrasi tersebut jika salah satunya tidak berjalan maka secara keseluruhan akan mati. Automasi perpustakaan dan OPAC yang bermasalah menyebabkan sulitnya mendapatkan akses menuju informasi yang diinginkan, akhirnya mengakibatkan presisi perolehan informasi yang relevan dan akurat semakin berkurang. 3.4 Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Berdasarkan Kelompok Tingkat Kunjungan Responden Sebaran tingkat kunjungan responden perpustakaan pemerintah kota depok seperti yang terlihat pada Gambar 4.3 memperlihatkan bahwa sebanyak 5 orang responden sering berkunjung ke perpustakaan, 20 orang kadang-kadang, dan 20 orang jarang berkunjung. Dari data tersebut terlihat kurangnya intensitas pengguna berkunjung ke perpustakaan. Gambar 1. Tingkat Kunjungan Responden ke Perpustakaan Tingkat Kunjungan Responden ke Perpustakaan Setiap Hari/ Sering Seminggu sekali/ kadangkadang Sebulan sekali/ jarang Berdasarkan Tabel 7 dapat terlihat tingkat kepuasan pengguna yang sering berkunjung ke perpustakaan berdasarkan 4 dimensi LibQUAL+ TM. Pengguna menilai layanan yang mereka rasakan berdasarkan apa yang sesungguhnya mereka inginkan (Superiority Gap) dan apa yang mereka anggap bisa diterima (Adequacy Gap). (Zithaml dan Bitner, 1996). Bagi pengguna yang sering berkunjung, sepertinya hanya pada dimensi Akses kepada informasi yang menghasilkan skor kesenjangan AG negatif. Hal ini berarti dalam hal mengakses informasi baik berkaitan dengan sarana akses maupun jenis informasi/ koleksi yang ada pengguna masih mendapati hambatan sehingga pengguna merasa kesulitan mendapatkan informasi yang relevan dan akurat. Walaupun begitu dari layanan yang berkaitan dengan 3 dimensi lain LibQUAL+ TM pengguna merasa cukup/ puas akan layanan yang mereka telah terima. Hal ini terlihat dari skor kesenjangan AG positif pada dimensi Afek Layanan, Kontrol Personal dan Perpustakaan sebagai Tempat/Fisik. Artinya pengguna merasa cukup/ puas akan layanan yang ada berkaitan dengan kemampuan dan sikap pustakawan dalam melayani mereka, layanan yang membuat mereka dapat menggunakan perpustakaan secara mandiri, dan kondisi perpustakaan sebagai tempat/ fisik. Secara rinci hasil analisis dapat terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 7. Analisis Berdasarkan Kelompok Tingkat Kunjungan Setiap Hari / Sering Dimensi Minimum Dirasakan Adequacy Gap (AG) Afek Layanan Akses kepada Informasi Kontrol Personal Perpustakaan sebagai Tempat Berdasarkan Tabel 8 dapat terlihat tingkat kepuasan pengguna yang kadang-kadang berkunjung ke perpustakaan. Dari hasil perhitungan yang ada sepertinya hanya pada dimensi Perpustakaan sebagai Tempat/ Fisik yang menghasilkan skor kesenjangan AG positif. Hanya ada poin tersebutlah pengguna yang kadang-kadang berkunjung ke perpustakan tersebut merasa puas. Mereka melihat perpustakaan merupakan tempat yang nyaman untuk santai membaca, berdiskusi. Perpustakaan dinilai cukup memuaskan pengguna berkaitan dengan kondisi perpustakaan secara fisik, rapi dan bersih sehingga menimbulkan kenyaman kepada penggunanya.

12 Tetapi tingkat kepuasan pengguna yang berkaitan dengan dimensi Afek Layanan, Akses kepada Informasi, dan Kontrol Personal menghasilkan skor kesenjangan AG negatif. Berarti pengguna belum merasa puasa akan layanan yang mereka terima atas kemampuan dan sikap pustakawan dalam melayani pengguna, akses atau kemudahan mereka dalam mencari koleksi, dan layanan yang membuat mereka dapat menggunakan perpustakaan secara mandiri. Kelompok ini merasa bahwa layanan yang ada belum dapat memenuhi harapan minimum mereka. Secara rinci hasil analisis dari kelompok ini dapat terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 8. Analisis Berdasarkan Kelompok Tingkat Kunjungan Seminggu Sekali / Kadang-kadang Dimensi Minimum Dirasakan Adequacy Gap (AG) Afek Layanan Akses kepada Informasi Kontrol Personal Perpustakaan sebagai Tempat Berdasarkan Tabel 9 dapat terlihat tingkat kepuasan pengguna yang jarang berkunjung ke perpustakaan. Satu-satunya dimensi yang pengguna rasa belum memuaskan adalah dimensi Akses kepada Informasi. Pengguna merasa layanan yang ada yang berkaitan dengan kenyamanan dan kemudahan mereka dalam mengakses informasi belum memenuhi harapan minimum mereka. Kelompok ini mungkin jarang datang ke perpustakaan tetapi ketika mereka datang ke perpustakaan mereka menginginkan koleksi/ informasi yang spesifik. Ketika mereka merasakan kesulitan dalam mengakses koleksi/ informasi tersebut tentunya mereka akan merasa tidak puas. Tetapi dibalik kekurangan masih terdapat kelebihan. Dari hasil analisis skor kesenjangan AG, terdapat 3 dimensi yang menghasilkan skor kesenjangan positif bagi kelompok ini. 3 dimensi tersebut berkaitan dengan kemampuan dan sikap pustakawan dalam melayani mereka, layanan yang membuat pengguna dapat menggunakan perpustakaan secara mandiri, dan perpustakaan sebagai tempat/ fisik. Bagi kelompok yang jarang datang ke perpustakaan ini sepertinya mereka merasakan kepuasan ketika datang ke perpustakaan ini, pustakawan dinilai sopan, ramah, dan tanggap terhadap mereka. Dengan kondisi perpustakaan yang ada mereka bisa menggunakan fasilitas perpustakaan secara mandiri. Selain itu perpustakaan juga menjadi tempat yang nyaman bagi mereka untuk membaca ataupun berdiskusi karena suasana yang sejuk, rapi, dan bersih. Secara rinci hasil analisis tersebut dapat terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 9. Analisis Berdasarkan Kelompok Tingkat Kunjungan Sebulan Sekali / Jarang Dimensi Afek Layanan Akses kepada Informasi Kontrol Personal Perpustakaan sebagai Tempat Minimum Dirasakan Adequacy Gap (AG) Secara umum analisis tingkat kepuasan pengguna berdasarkan tingkat kunjungan mereka dapat terlihat pada Tabel 10. Dari tabel tersebut terlihat rata-rata tingkat kepuasan pengguna perpustakaan berdasarkan dimensi LibQUAL+ TM menghasilkan skor kesenjangan positif bagi ketiga kelompok responden. Berarti secara umum layanan yang telah diberikan oleh perpustakaan sudah cukup memuaskan pengguna yang sering berkunjung, kadang-kadang, ataupun jarang. Secara rinci hasil perhitungan analisis tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 10. Analisis Berdasarkan Tingkat Kunjungan Intensitas Kunjungan Setiap Hari / Sering Seminggu Sekali / Kadang-kadang Sebulan Sekali / Jarang Minimum Dirasakan AG

13 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Secara umum, tingkat kepuasan pengguna Perpustakaan Pemerintah Kota Depok berdasarkan keempat dimensi LibQUAL+ TM yaitu Access to Information, Affect of Service, Personal Control, dan Library As A Place sudah cukup baik/ memenuhi harapan minimum pengguna. Walaupun belum dinilai sangat memuaskan karena belum memenuhi harapan sesungguhnya dari pengguna. 3. Diharapkan perpustakaan melakukan penambahan ruangan karena sepertinya masih ada ruangan yang kurang optimal terpakai di atas. Hal ini dilakukan agar perpustakaan yang jumlah koleksinya terus bertambah tidak terlihat sempit sehingga pengguna tetap merasa nyaman. 4. Setelah itu dapat dilakukan penambahan rak agar jumlah koleksi yang terus bertambah bisa segera terbarukan (update). Selain itu juga agar ruangan perpustakaan terlihat lebih rapi dan tertata dengan baik. Tetapi hal ini dapat dilakukan jika ruangan perpustakaan telah ditambah. Berdasarkan keempat dimensi LibQUAL+ TM, pada dimensi sikap dan kemampuan petugas dalam melayani pengguna (Affect of Service) menunjukkan bahwa layanan yang diberikan sudah memenuhi harapan minimum pengguna, yang dapat diartikan pula bahwa pengguna cukup puas terhadap layanan yang diterimanya. Pada dimensi ketersediaan koleksi perpustakaan dan kemudahan akses informasi di perpustakaan (Access to Information), pengguna menilai kualitas layanan yang diterimanya belum memenuhi harapan minimum yang diinginkan sehingga pengguna dapat dinyatakan tidak puas dengan layanan yang diberikan. Pada dimensi (Personal Control) Kondisi dimana pengguna dapat menggunakan perpustakaan sendiri, tanpa bantuan pustakawan/petugas perpustakaan, pengguna menilai layanan yang diterimanya belum memenuhi harapan minimum sehingga dapat diartikan pengguna belum puas akan layanan tersebut. Pada dimensi perpustakaan sebagai sebuah tempat (Library as Place), menunjukkan pengguna menilai kualitas layanan yang diterimanya telah memenuhi harapan minimum yang diinginkan sehingga pengguna dapat dinyatakan puas dengan layanan yang diberikan. Analisis berdasarkan tingkat kunjungan pengguna ke perpustakaan menunjukkan bahwa baik pengguna yang sering, kadang-kadang, atau bahkan yang jarang berkunjung merasa cukup puas akan layanan yang mereka terima secara umum. 4.2 Saran 1. Perpustakaan Pemerintah Kota Depok lebih baik mulai memperbaiki layanan yang ada terlebih dahulu daripada menambah layanan baru. Memperbaiki sistem katalog online/ OPAC, memperbaiki susunan koleksi yang ada di rak dan memperbaiki kembali layanan internet/ hot spot di perpustakaan. 2. Walaupun secara umum pengguna telah merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh pustakawan alangkah lebih baik jika pustakawan tersebut selalu siap sedia di tempat.

14 Daftar Acuan Bruce, Thompson, Cook, Collen, Kyrillidou, Martha. (2007). A LibQUAL+ (R) Study of the Range of What Users Will Tolerate. Paper presented at the 7th Northhumbria International Confrence on Performance Measurement in Libraries and Information Services, Stellenbosch, South Africa. Bungin, Burhan. (2008). Edisi Pertama. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana Sutardji dan Sri Ismi Maulidyah. (2006). Analisis Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Pada Kepuasan Pengguna Perpustakaan: Studi Kasus di Perpustakaan Balai Penelitian Tanaman Kacangkacangan dan Umbi-umbian. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 15, Nomor 2, 2006: Zeithaml, Parasuraman, dan Berry. (1990). Delivering quality service: balancing customer perceptions and expectation. New York: The Free Press. Ziethaml, Valarie A. Dan Bitner. Mary Jo. (1996) Service Marketing. New York: The McGraw-Hill. Cook, Collen, Heath, Fred, and Thompson Bruce.(2003). Zone of tolerance in perception of service quality: a LibQUAL+ study. Portal: Libraries and the Academy, 3, 1. p Edgar, Bill Questioning LibQUAL+: Critiquing its Assessment of Academic Library Effectiveness., (2006). In 69th Annual Meeting of the American Society for Information Science and Technology (ASIST), Austin (US), 3-8 November [Conference Paper]. 5 Mei Irawan, Handi. (2002). 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Elek Media Komputindo. Nasution, M.N.(2004). Total service management: Manajemen Jasa Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia. Parasuraman, A., Berry, L., & Zeithaml. (1988). SERVQUAL: A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Journal of Retailing, 64 (1), Pendit, Putu Laksman. (2003). Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: suatu pengantar diskusi epistemologi dan metodologi. Jakarta: JIP- FSUI Saputro, Erland Cahyo Analisis Kepuasan Pemustaka terhadap Kualitas Layanan Perpustakaan Studi Kasus di Perpustakaan STAIN Surakarta. Tesis. Jakarta: Program Magister Ilmu Perpustakaan. Universitas Indonesia. Silalahi, Ulber. (2009). Metode penelitian sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. Sulistyo-Basuki. (2009). Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka. Sulistyo-Basuki. (2010). Metode Penelitian. Jakarta : Penaku

BAB III HASIL PENELITIAN

BAB III HASIL PENELITIAN BAB III HASIL PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perpustakaan KOPERTIS Wil. X Padang Perpustakaan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS) Wilayah X Padang meliputi daerah Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri

Lebih terperinci

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :. Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna terhadap Layanan Perpustakaan dengan Menggunakan Metode LibQual (Studi Kasus pada Perpustakaan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh) Dengan

Lebih terperinci

LAYANAN DI PERPUSTAKAAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

LAYANAN DI PERPUSTAKAAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH LAYANAN DI PERPUSTAKAAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH Monika Pratiwi 1, Bakhtaruddin Nst. 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang email:

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis kualitas..., Sofiyah Sauri, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis kualitas..., Sofiyah Sauri, FIB UI, Universitas Indonesia BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Profil Tempat Penelitian Penelitian tentang kepuasan layanan perpustakaan akademik ini mengambil tempat penelitian yang berlokasi di Bogor, yaitu di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang dilakukan pada penelitian ini dijabarkan dalam bentuk tabel seperti dibawah ini : Gambar 3.1 Metodologi Penelitian Keterangan gambar : 3.1 Tahap Perencanaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitis, yang bertujuan mendeskripsikan karakteristik dari kualitas layanan perpustakaan. Secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode ini dipilih karena penelitian tentang kualitas layanan perpustakaan memerlukan

Lebih terperinci

KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN SMK-PP NEGERI KUPANG DALAM PERSPEKTIF LIBQUAL +TM

KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN SMK-PP NEGERI KUPANG DALAM PERSPEKTIF LIBQUAL +TM Jurnal Kualitas J. Perpus. Perpustakaan layanan Pert. perpustakaan Vol. Pertanian 23 No. Vol. SMK 1 April 25 PP No. 2014: Negeri 2 Oktober...-... Kupang 2016:... 55-62 Widaryono DOI: 10.21082/jpp.v25n2.2016.p55-62

Lebih terperinci

Library Quality Service Pada Pengguna Perpustakaan Umum Balai Pemuda Surabaya ABSTRAK

Library Quality Service Pada Pengguna Perpustakaan Umum Balai Pemuda Surabaya ABSTRAK Library Quality Service Pada Pengguna Perpustakaan Umum Balai Pemuda Surabaya (Study Deskriptif Mengenai kualitas Layanan di Perpustakaan Umum Balai Pemuda Surabaya) Oleh: Jeane Widoasti Altabanita (071116027)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan menjadi tempat untuk menyediakan layanan yang berisi koleksi atau informasi baik secara ilmiah ataupun non-ilmiah untuk pengguna. Menurut Wafford (dalam

Lebih terperinci

PENGGUNAAN LIBQUAL+TM DALAM EVALUASI KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SETIA BUDI

PENGGUNAAN LIBQUAL+TM DALAM EVALUASI KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SETIA BUDI PENGGUNAAN LIBQUAL+TM DALAM EVALUASI KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SETIA BUDI ANITA INDRASARI Program Studi S1 Teknik Industri, Universitas Setia Budi, Surakarta. Email : anita.indrasari@gmail.com

Lebih terperinci

EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN MANDIRI UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA MENGGUNAKAN LIBQUAL+ OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA

EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN MANDIRI UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA MENGGUNAKAN LIBQUAL+ OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN MANDIRI UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA MENGGUNAKAN LIBQUAL+ OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA Ridwan Hanif, Laksmi Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KUALITAS JASA LAYANAN DI PERPUSTAKAAN DAN PUSAT INFORMASI ILMIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN

ANALISIS TINGKAT KUALITAS JASA LAYANAN DI PERPUSTAKAAN DAN PUSAT INFORMASI ILMIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN Vol.2/No.1, Juni 2014, hlm.17-25 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 17 ANALISIS TINGKAT KUALITAS JASA LAYANAN DI PERPUSTAKAAN DAN PUSAT INFORMASI ILMIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA Moh Nur Irfanuddin Toto Sugiharto Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma E-mail : tsharto@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada pelanggannya. Sebaliknya jika produsen tidak dapat memberikan kepuasan

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada pelanggannya. Sebaliknya jika produsen tidak dapat memberikan kepuasan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting bagi produsen. Produsen akan dapat memenangkan persaingan bisnis dengan memberikan kepuasan kepada pelanggannya.

Lebih terperinci

Model Kualitas Pelayanan (SERVQUAL) Parasuraman et al. By Jacobus Rico Kuntag on August 25, 2012

Model Kualitas Pelayanan (SERVQUAL) Parasuraman et al. By Jacobus Rico Kuntag on August 25, 2012 Model Kualitas Pelayanan (SERVQUAL) Parasuraman et al. By Jacobus Rico Kuntag on August 25, 2012 Analisis Kualitas Pelayanan (Service Quality) akronimnya SERVQUAL merupakan suatu metode desktiptif guna

Lebih terperinci

Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) UNPAD Berdasarkan Harapan dan Persepsi Mahasiswa

Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) UNPAD Berdasarkan Harapan dan Persepsi Mahasiswa Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) UNPAD Berdasarkan Harapan dan Persepsi Mahasiswa Ruly Haryanto 1, Yunus Winoto 2, Asep Saeful Rohman 3 Jurusan Ilmu Informasi

Lebih terperinci

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * ** B-1-1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL SEBAGAI DASAR PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus di P.T. Sumber Bahtera Motor, Yogyakarta) * Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD

Lebih terperinci

+TM. Oleh Elis Siti Nurakhmi. Dinn Wahyudin

+TM. Oleh Elis Siti Nurakhmi. Dinn Wahyudin ANALISIS LIBQUAL PADA LAYANAN SIRKULASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) DI PERPUSTAKAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG (UNISBA) Oleh Elis Siti Nurakhmi 1 Dinn Wahyudin 2 Damayanty

Lebih terperinci

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135 Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135 EVALUASI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK KOTA YOGYAKARTA EVALUATION OF COSTUMER SATISFACTION WITH PHARMACEUTICAL

Lebih terperinci

KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING DI PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING DI PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING DI PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN Perdi Ridwan Margareta Aulia Rachman Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN (LIBQUAL+TM METHOD) PADA PERPUSTAKAAN SOEMAN HS PROVINSI RIAU PEKANBARU

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN (LIBQUAL+TM METHOD) PADA PERPUSTAKAAN SOEMAN HS PROVINSI RIAU PEKANBARU Analisis Kualitas Pelayanan Perpustakaan (Libqual+TM Method) (Sri Restuti) ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN (LIBQUAL+TM METHOD) PADA PERPUSTAKAAN SOEMAN HS PROVINSI RIAU PEKANBARU Sri Restuti Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SKRIPSI Disusun Oleh : DEDY DOUGLAS HARIANJA J 2 E 0 0 8 0 1 6 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE LIBQUAL SKRIPSI OLEH: SUMITA SARI

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE LIBQUAL SKRIPSI OLEH: SUMITA SARI ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE LIBQUAL SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Lebih terperinci

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman

Lebih terperinci

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK COURSE MATERIAL: ANALISA SERVQUAL (Service Quality) RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER 2012 Model ServQual Metode ServQual adalah metode

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN SIRKULASI TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN SMK-PP NEGERI KUPANG

PENGARUH KUALITAS LAYANAN SIRKULASI TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN SMK-PP NEGERI KUPANG Jurnal J. Perpus. Perpustakaan Pert. Vol. Pertanian 23 No. Vol. 1 April 26 No. 2014: 1 Juni...-... 2017: 26-32 J. Perpus. DOI: Pert. 10.21082/jpp.v26n1.2017.p26-32 Vol. 26 No. 1 Juni 2017: 26-32 PENGARUH

Lebih terperinci

TELAAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN DENGAN METODE GAP MODEL. Abstrak

TELAAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN DENGAN METODE GAP MODEL. Abstrak TELAAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN DENGAN METODE GAP MODEL SETIAWAN, S.Sos.,M.IP Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No.5 Malang Jawa Timur setiawan@um.ac.id Abstrak Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mendalami tentang pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), keandalan

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY Dwi Novirani 1), Hendang Setyo R 2), Ali Muchtar 3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi sekarang ini pendidikan merupakan sesuatu yang penting karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan telah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, maupun lembaga yang berhubungan dengan perguruan tinggi, yang mempunyai

Lebih terperinci

Dinn Wahyudin. Vol. 2, No. 2, Desember 2015

Dinn Wahyudin. Vol. 2, No. 2, Desember 2015 HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN JURNAL DENGAN KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERUSTAKAAN UPT BIT LIPI BANDUNG (Studi Deskriptif Sistem Layanan Tertutup (Close Access) pada Layanan Jurnal di Perpustakaan UPT BIT LIPI

Lebih terperinci

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) Nia Budi Puspitasari 1), Dyah Ika Rinawati 1), Retno Indriartiningtias 2) 1) Program Magister Teknik Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Kris Setyaningsih Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang

Kris Setyaningsih Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang Kris Setyaningsih 33 ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PELAYANAN PENDIDIKAN DI PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN RADEN FATAH PALEMBANG Kris Setyaningsih Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling bersaing satu sama lain dalam merebut simpati pelanggannya. Di sisi lain, kondisi

Lebih terperinci

PENGUKURAN KUALITAS JASA BENGKEL SEPEDA MOTOR SM DI KOTA PADANG DENGAN METODE SERVQUAL

PENGUKURAN KUALITAS JASA BENGKEL SEPEDA MOTOR SM DI KOTA PADANG DENGAN METODE SERVQUAL OPTIMASI SISTEM INDUSTRI PENGUKURAN KUALITAS JASA BENGKEL SEPEDA MOTOR SM DI KOTA PADANG DENGAN METODE SERVQUAL Agus Sutanto Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang Email: sutanto@ft.unand.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kegiatan pelayanan kepada pengguna perpustakaan merupakan pelayanan yang diberikan oleh suatu perpustakaan untuk menyebarkan informasi dan pemanfaatan koleksi. Para

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Analisis kepuasan, kualitas layanan, metode LibQUAL+ TM. Jurnal Edulib, Vol. 1, ed. 75, Juni, 2016

ABSTRAK. Kata kunci : Analisis kepuasan, kualitas layanan, metode LibQUAL+ TM. Jurnal Edulib, Vol. 1, ed. 75, Juni, 2016 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA TENTANG KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE LIBQUAL+ (Studi deskriptif di Perpustakaan Pusat Institut Teknologi Bandung),, Program Studi Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun banyak restoran yang gulung tikar. Sebab, hanya restoran yang dikelola secara profesional

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PENGUNJUNG BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PENGUNJUNG BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.1 Maret 2015 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PENGUNJUNG BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Penta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

Evaluasi Layanan Perpustakaan Keliling Pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung

Evaluasi Layanan Perpustakaan Keliling Pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung Evaluasi Layanan Perpustakaan Keliling Pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung I Made Suka Arsana 1, Ni Putu Premierita 2, Made Kastawa 3 Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

PENGUKURAN KEPUASAN DAN KETIDAKPUASAN PELANGGAN UNIT BISNIS

PENGUKURAN KEPUASAN DAN KETIDAKPUASAN PELANGGAN UNIT BISNIS PENGUKURAN KEPUASAN DAN KETIDAKPUASAN PELANGGAN UNIT BISNIS Dwi Novirani Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional Bandung, Jalan PKH Mustopha no 23 Bandung 40124 Tlp 022-7272215 e-mail: dwi_novirani@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka selanjutnya dapat ditarik beberapa kesimpulan dari penelitian ini. 6.1.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas

Lebih terperinci

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS LAYANAN BERDASARKAN ANALISIS LIBQUAL +TM DI PERPSUTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS LAYANAN BERDASARKAN ANALISIS LIBQUAL +TM DI PERPSUTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS LAYANAN BERDASARKAN ANALISIS LIBQUAL +TM DI PERPSUTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO *Sirdawati **Sitti Harmin ***Marsia Sumule Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN DIGITAL LIBRARY TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA MENGGUNAKAN METODE LIBQUAL

PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN DIGITAL LIBRARY TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA MENGGUNAKAN METODE LIBQUAL JurnalRekayasadanManajemenSistemInformasiVol.2 No.2 Agustus216 e-issn252-8995p-issn246-8181 PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN DIGITAL LIBRARY TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA MENGGUNAKAN METODE LIBQUAL (Studi Kasus

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DENGAN QFD (Studi Kasus: PT PLN (Persero) APJ Surabaya Utara Unit Pelayanan Kenjeran) Rian Sahib, Haryono

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN PPNS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN PPNS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN PPNS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL Renanda Nia Rachmadita 1*, Wibowo Arninputranto 2 Program Studi Teknik Desain Manufaktur, Jurusan Teknik Permesinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom Perpustakaan IM Telkom merupakan fasilitas yang diperuntukkan bagi mahasiswa dan para dosen IM

Lebih terperinci

Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan Perpustakaan Kantor Pusat Pertamina

Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan Perpustakaan Kantor Pusat Pertamina Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan Perpustakaan Kantor Pusat Pertamina Sadariyah Ariningrum, Yohanes Sumaryanto Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam nomor satu di dunia, yang sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi negara maju. Tapi sayangnya banyak hambatan-hambatan

Lebih terperinci

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA Helmi Wahyudi A 1, Udisubakti Ciptomulyono 2 1 Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

ANALISA KUALITAS PELAYANAN ASET FISIK DAN FASILITAS DI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI

ANALISA KUALITAS PELAYANAN ASET FISIK DAN FASILITAS DI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI ANALISA KUALITAS PELAYANAN ASET FISIK DAN FASILITAS DI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI Rian Kurniawan 1), Udisubakti Ciptomulyono 2) Aditya Sutantio 3) 1) Manajemen Proyek, MMT ITS, Indonesia e-mail: mechanicalofone@gmail.com

Lebih terperinci

LAPORAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN AKADEMIK UIN SUMATERA UTARA MEDAN

LAPORAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN AKADEMIK UIN SUMATERA UTARA MEDAN LAPORAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN AKADEMIK UIN SUMATERA UTARA MEDAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan penting umat manusia, karena kesehatan merupakan investasi yang tak ternilai harganya. Pelayanan kesehatan terbagi

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UI MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL RAZAK MUCHTAR SYAHMI

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UI MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL RAZAK MUCHTAR SYAHMI ANALISIS KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UI MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL RAZAK MUCHTAR SYAHMI ABSTRAK Peneltian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas layanan administrasi departemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan, karena perpustakaan menyediakan berbagai sumber informasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan, karena perpustakaan menyediakan berbagai sumber informasi, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan salah satu sarana pendidikan yang disediakan oleh pemerintah, untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pendidikan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Tabel Variabel Penelitian Gap-5, 1, 2, 3, dan 4.

LAMPIRAN 1. Tabel Variabel Penelitian Gap-5, 1, 2, 3, dan 4. LAMPIRAN 1 Tabel Variabel Penelitian -5, 1, 2, 3, dan 4. Lampiran 1 Tabel Variabel Penelitian -5, -1, -2, -3, dan -4 L1-1 VARIABEL PENELITIAN GAP-5 5 Dimensi 10 Dimensi Tangible (berhubungan dengan penampilan

Lebih terperinci

Novita Sari, SE, MM Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi ABSTRAK

Novita Sari, SE, MM Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi ABSTRAK ANALISIS KUALITAS PELAYANAN BADAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAMBI Novita Sari, SE, MM Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi ABSTRAK Sebagaian masyarakat, terutama masyarakat pelajar, mahasiswa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang dengan pesat dalam dunia modern saat ini. Perkembangan sektor bisnis bidang jasa dapat

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS JASA LAYANAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS JASA LAYANAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN ARTIKEL UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS JASA LAYANAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN Rr. Siti Dwijati, S.Sos, M.Si Staf Perpustakaan Universitas Airlangga Staf Pengajar Ilmu Perpustakaan UWKS Abstrak Perpustakaan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KEPUASAN SISWA

PENGARUH KUALITAS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KEPUASAN SISWA 77 PENGARUH KUALITAS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KEPUASAN SISWA Kriswinharsell Surya Sangkakala 1 Dra. Retty Filiani 2 Dr. Awaluddin Tjalla 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Kemajuan arus informasi dan teknologi telah mendorong semakin maju dan berkembangnya dunia bisnis jasa pada akhir-akhir ini, khususnya asuransi. Hal ini telah

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya orientasi pasar dan liberalisasi jasa kesehatan sebagai akibat globalisasi, rumah sakit sebagai organisasi yang bergerak di bidang jasa

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PEMUSTAKA PERPUSTAKAN KEBUN RAYA BOGOR

ANALISIS KEPUASAN PEMUSTAKA PERPUSTAKAN KEBUN RAYA BOGOR Jurnal Pustakawan Indonesia Volume No. ANALISIS KEPUASAN PEMUSTAKA PERPUSTAKAN KEBUN RAYA BOGOR Sutarsyah Pustakawan Madya pada Perpustakaan Kebun Raya Bogor-LIPI Email : sutarsyah@yahoo.com ABSTRAK Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori BAB II LANDASAN TEORI Dalam membuat sebuah aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori tersebut akan digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan teknologi komunikasi sehingga berkembangnya pendidikan dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan pelayanan yang baik menjadi

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA ARTIKEL PENELITIAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA Dewi Sari Mulia Dosen Program Studi D-III Farmasi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS SERVICE QUALITY UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN TIK DI UNIVERSITAS SILIWANGI

ANALISIS SERVICE QUALITY UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN TIK DI UNIVERSITAS SILIWANGI ANALISIS SERVICE QUALITY UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN TIK DI UNIVERSITAS SILIWANGI Eka Wahyu Hidayat 1), Firmansyah Maulana SN 2), Alam Rahmatulloh 3) 1), 2), 3) Teknik Informatika

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI (STUDI DI PERPUSTAKAAN X )

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI (STUDI DI PERPUSTAKAAN X ) B-22-1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI (STUDI DI PERPUSTAKAAN X ) MUHAMMAD IRMANSYAH Program Pascasarjana Manajemen Opersional Program Studi Teknik Industri, (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH III.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat dalam sektor otomotif saat ini, khususnya untuk jasa perbengkelan menyebabkan perusahaan harus menciptakan keunggulankeunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas tertentu (Hasan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan games center X di Bandung. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kualitas layanan (Stemvelt 2004) menyatakan bahwa konsep kualitas layanan adalah suatu persepsi tentang revolusi kualitas secara menyeluruh yang terpikirkan dan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hak setiap warga negara indonesia yang berhak memperoleh layanan pendidikan yang bermutu sesuai dengan kemampuan dan minat tanpa memandang segala

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGUNJUNG KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

ANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGUNJUNG KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN KEBUMEN ANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGUNJUNG KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN KEBUMEN Dian Naurullita 1, Christiono Utomo 2 1 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TENTANG PELAYANAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TENTANG PELAYANAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS INDONESIA 1 ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TENTANG PELAYANAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS INDONESIA Relisa Retina dan Eva Andayani Program Sarjana Ekstensi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

DIMENSI INFORMATION CONTROL KUALITAS LAYANAN PERPUSERU PERPUSTAKAAN MASTRIP KABUPATEN JOMBANG

DIMENSI INFORMATION CONTROL KUALITAS LAYANAN PERPUSERU PERPUSTAKAAN MASTRIP KABUPATEN JOMBANG DIMENSI INFORMATION CONTROL KUALITAS LAYANAN PERPUSERU PERPUSTAKAAN MASTRIP KABUPATEN JOMBANG Mar atul Fahimah 1*, Ospa Pea Yuanita Meishanti 2* Universitas KH. A. Wahab Hasbullah 1,2 Jl. Garuda No. 9

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan berbagai industri jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di seluruh dunia dewasa ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di seluruh dunia dewasa ini telah mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor jasa di seluruh dunia dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan

Lebih terperinci

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK ITS MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA WHYTE & BYTHEWAY DAN SERVQUAL

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK ITS MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA WHYTE & BYTHEWAY DAN SERVQUAL Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK ITS MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA WHYTE & BYTHEWAY DAN SERVQUAL Mudjahidin 1), Yogi Agra Wiryawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Kualitas Layanan Perpustakaan Kualitas layanan pada perpustakaan dapat diartikan sebagai penilaian pengguna terhadap layanan yang diterima dan dirasakan. Kualitas menurut

Lebih terperinci

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN Volume 4 Nomor 4 Tahun 2015 Halaman 775-784 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kualitas yang tinggi diharapkan akan mendapat tingkat kepuasan pelanggan. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang berasal dari perbandingan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan keberadaan bengkel motor di kota Bandung dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan keberadaan bengkel motor di kota Bandung dari tahun ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan keberadaan bengkel motor di kota Bandung dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Data dari AISI (Asosiasi Industri Sepeda

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini membuktikan dugaan hipotesis pertama dapat diterima

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci