BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu Dalam penggunaannya, tepung terigu dapat diolah menjadi berbagai macam makanan seperti mie, roti, kue kering, cake, dan lainnya. Tepung terigu merupakan tepung yang diperoleh dari hasil penggilingan biji gandum yang mengelami beberapa tahap pengolahan (Bogasari, 2011) Proses Pengolahan Tepung Terigu Tahap pengolahan biji gandum hingga akhirnya menjadi tepung terigu adalah sebagai berikut (Bogasari, 2012): 1. Tahap persiapan Pada tahap ini terdapat proses cleaning (pembersihan), dampening (pelembapan) dan conditioning (pengondisian). Cleaning: pada tahap ini gandum dibersihkan dari kotoran-kotoran seperti debut, biji-biji lain selain gandum, kulit gandum, batang gandum, batubatuan, kerikil, logam dan lain-lain. Penggunaan ayakan kasar dan magnet dapat memisahkan benda-benda asing dan substansi logam yang terdapat pada gandum. Sedangkan kontaminan kecil memerlukan perlakuan khusus. Dampening: proses penambahan air agar campuran gandum memiliki kadar air yang diinginkan. Jumlah air yang ditambahkan dihitung secara matematis tergantung daripada kandungan air yang terdapat pada gandum, kepadatan, dan kekerasan biji gandum. Conditioning: tahap ini bertujuan untuk membuat kulit gandum menjadi liat sehingga tidak hancur pada saat digiling dan dapat mencapai kadar air tepung terigu yang diinginkan serta memudahkan endosperma terlepas dari kulit dan melunakan endosperma.

2 8 2. Tahap penggilingan Pada tahap ini meliputi proses breaking, reduction, sizing, dan tailing. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memperoleh hasil ekstraks yang tinggi dengan kualitas tepung yang baik. Breaking: pada tahap ini endosperma dihancurkan menjadi partikel-partilel dalam ukuran yang seragam dalam bentuk bubuk. Reduction: endosperma yang sudah dihancurkan diperkecil lagi menjadi tepung terigu. Sizing: dipisahkan dari bran dan pollard lalu dipisahkan produk-produk hasil seperti dedak, pollard, pellet dan tepung industri. Tailing: bagian akhir dimana tepung terigu sudah siap digunakan Jenis-Jenis Tepung Terigu Tepung terigu dapat dibagi menjadi 3 menurut kandungan proteinnya: 1. Tepung terigu protein rendah (soft flour) Memiliki kandungan protein 8% - 9%. Cocok untuk penggunaan membuat gorengan, cake dan wafer. 2. Tepung terigu protein sedang (medium flour) Disebut juga dengan all purpose flour, memiliki kandungan protein sebesar 10.5% 11.5%. Ideal untuk pembuatan biskuit, pastry/pie dan donat. 3. Tepung terigu protein tinggi (hard flour) Kandungan protein 12% - 14% cocok untuk pembuatan roti dan mie. (Syarbini, 2013)

3 Kandungan Tepung Terigu Berikut adalah tabel kandungan gizi tepung terigu: Tabel 2.1 Kandungan Gizi Tepung Terigu per 100 gr Informasi Gizi Tepung Terigu Energi 365 kal Lemak 1,3 g Protein 10,33 g Karbohidrat 77,3 g Serat 2,7 g Fosfor 1,6 g Besi 1,2 mg Kalsium 16 g 2.2 Tanaman Pisang Musa paradisiaca atau yang dikenal dengan pisang tumbuh baik di daerah beriklim tropis, oleh karena itulah pisang tersebar hampir di seluruh nusantara. Sejak tahun 1995 tingkat hasil produksi pisang di Indonesia menurut data yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik berada paling atas dibandingkan produksi buah-buah lainnya seperti mangga, jeruk, papaya, nanas dan lainnya. Angka produksi pisang di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan cara mengkonsumsinya, menurut para ahli buah pisang dapat dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu plaintain dan banana. Plaintain adalah sebutan untuk buah pisang yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, sedangkan banana adalah pisang yang dapat dikonsumsi segar setelah matang tanpa perlu diolah terlebih dahulu. Beberapa pisang yang termasuk dalam kategori pisang olahan seperti pisang tanduk (pisang agung, pisang bawean, pisang candi, pisang golek); pisang kepok (saba, kepok gajih); pisang kapas (usuk, raja gaplek, tanduk). Contoh dari pisang buah atau banana adalah pisang ambon hijau (pisang ujung, kango); pisang raja (raja bulu, raja goreng); pisang susu (raja sere, apny, salakroso, bogo); pisang uli (pisang

4 10 jantan); pisang mas; pisang barangan; dan pisang cavendish (M. Lies Suprapti, 2005). Perbedaan antara plaintain dan banana dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.2 Perbedaan Plaintain dan Banana Plaintain Banana Rasa Tawar Manis Pemanfaatan Lauk, makanan pokok, Buah konsumsi kudapan Kulit Lebih tebal, hijau Lebih tipis, kuning ketika masak Ukuran Besar dan panjang Lebih pendek dan kecil Sumber: Khasiat Ajaib Pisang

5 Kandungan Buah Pisang Berikut adalah tabel gizi yang terkandung dalam buah pisang: Tabel 2.3 Nilai Gizi Buah Pisang per 100 gr Kadungan Pokok Nilai Nutrisi Persen AKG per hari Energi 90 kkal 4,5% Karbohidrat 22,84 g 18% Protein 1,09 g 2% Lemak total 0,33 g 1% Kolestrol 0 mg 0% Serat diet 2,60 g 7% Vitamin Folat 20 ug 5% Niasin (vitamin B3) 0,665 mg 4% Asam pantotenik (vitamin B5) 0,334 mg 7% Piridoksin (vitamin B6) 0,367 mg 28% Riboflavin (vitamin B2) 0,073 mg 5% Thiamin (vitamin B1) 0,031 mg 2% Vitamin A 64 IU 2% Vitamin C 8,7 mg 15% Vitamin E 0,10 mg 1% Vitamin K 0,5 µg 1% Elektrolit Natrium 1 mg 0% Potasium 358 mg 8% Mineral Kalsium 5 mg 0,5% Tembaga 0,078 mg 8% Besi 0,26 mg 2% Magnesium 27 mg 7% Mangan 0,270 mg 13%

6 12 Fosfor 22 mg 3% Selenium 1,0 µg 2% Seng 0,15 mg 1% Fito-nutrien Karoten-α 25 µg Karoten-β 26 µg Lutein-zeaksantin 22 µg Sumber: USDA National Nutrient Database Manfaat Buah Pisang Masing-masing kandungan yang terdapat dalam buah pisang memiliki manfaat bagi tubuh manusia, beberapa kandungan tersebut memiliki manfaat sebagai berikut: - Magnesium: Bermanfaat untuk membantu mengontrol kontraksi dan relaksasi otot jantung dan otot lainnya, membantu tubuh memproduksi protein dan energy, mempertahankan tulang yang kuat dan untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat. - Kalsium Tubuh manusia tidak dapat memproduksi kalsium sendiri, oleh karena itu asupan kalsium dibutuhkan, salah satunya dengan mengkonsumsi buah pisang. Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang. - Fosfor Fungsi mineral ini hampir sama dengan kalsium, yaitu membentuk tulang dan gigi. - Mangan dan Tembaga Pisang merupakan sumber mangan, yaitu mineral yang bersifat antioksidan yang membantu mengatur kadar gula darah, sedangkan tembaga diperlukan dalam memproduksi sel darah merah. - Vitamin B Dalam buah pisang mengandung vitamin B1, B2, B3, B5, B6 yang baik untuk metabolisme tubuh. Kandungan B6 yang terkandung dalam pisang paling

7 13 tinggi berfungsi untuk membantu tubuh dalam memproduksi hemoglobin serta memproduksi antibodi. - Vitamin C Bermanfaat sebagai antioksidan sehingga dapat meningkatkan sistem imun dalam tubuh. Satu buah pisang mengandung vitamin C sebesar 15% dari anjuran harian yang direkomendasikan. 2.3 Tepung Pisang Tepung pisang merupakan salah satu hasil olahan dari buah pisang, berasal dari buah pisang yang mengandung zat pati yang cukup tinggi yaitu 30mg/100gram. Karena kandungan zat pati yang tinggi tersebutlah buah pisang cocok dibuat menjadi tepung (Balitbu Tropika, 2013). Proses pengolahan pisang menjadi tepung pisang adalah sebagai berikut: 1. Buah pisang dipisahkan dari sisirnya 2. Kupas kulit dan pisahkan daging buahnya 3. Daging buah pisang dibiarkan di udara bebas atau direndam dalam air kran 4. Iris tipis-tipis daging buah pisang setebal kira-kira 0,5 cm 5. Hasil irisan tersebut disulfurisasi dengan cara merendamnya dalam larutan natrium bisulfit 2000 ppm dingin ± 24 o C, atau larutan natrium bisulfit panas ± 98 o C selama satu menit 6. Setelah proses sulfurisasi, bahan ditiriskan 7. Keringkan dengan alat pengering Rinsali 80 selama 12,5 jam pada suhu 65 o C sampai 70 o C. 8. Giling pisang yang sudah kering 9. Diayak dengan ayakan 60 mesh

8 14 Buah Pisang Tua Pemisahan sisir pisang, pengupasan Perendaman dalam larutan natrium bisultfit (2000ppm, 2 menit) Penirisan Pengeringan Penggilingan Penyaringan Pengemasan Produk Tepung Pisang Gambar 2.1 Diagram Proses Pengolahan Tepung Pisang Sumber: Pisang dan Tepung Pisang Dalam Kehidupan Kita 2.4 Chiffon Cake Chiffon Cake diciptakan pada tahun 1927 oleh Harry Baker. Selama 2 dekade Baker menyimpan rahasia dari resep tersebut. Pada tahun 1940an Baker menjual formula chiffon cake kepada General Mills, produsen multinasional Amerika dan pemasar makanan. Kue ini disebut sebagai the first new cake in 100 years. Rahasia dari kelembutan chiffon cake adalah telur putih yang dikocok terpisah dari telur kuning dan penggunaan minyak sayur sebagai pengganti butter (Lynne Olver, 2015). Menurut Faridah, jenis cake dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis berdasarkan penggunaan shortening, adalah: 1. Butter type cake/ pound cake/ conventional cake 2. Foam type cake / sponge cake 3. Chiffon type cake Chiffon cake merupakan kombinasi dari butter type cake dengan foam type cake. Chiffon type cake memiliki hasil akhir yang sangat ringan dan tekstur yang

9 15 sangat halus. Menurut jurnal boga, karakteristik chiffon cake terdapat pada pori-pori (rongga antar sel) yang relatif besar dan merata. Ciri khas tersebut diperoleh dari penggunaan putih telur dalam jumlah yang banyak dikocok bersama gula hingga kaku. Pada proses pencampuran putih telur yang telah dikocok hingga mengembang dengan adonan tepung itulah yang sangat menentukan tekstur kue; teknik yang digunakan adalah teknik aduk balik hingga adonan benar-benar rata dan tidak ada bercak putih yang terlihat. Teknik lainnya yang perlu diperhatikan adalah, sekeluarnya kue dari oven, kue harus diletakan terbalik dan tetap berada dalam loyang hingga benar-benar dingin. Tabel 2.4 Perbedaan Butter, Foam dan Chiffon Cake Butter Cake Foam Cake Chiffon Cake Volume Pendek/padat Besar/ringan Lebih besar/ringan Rasa Lebih enak Cukup enak Enak Aroma Lebih harum Cukup harum Harum Daya Tahan Lebih lama Cukup Lama Kelembutan Kurang lembut Cukup lembut Lebih lembut Sumber: Patiseri Jilid 2

10 16 Resep chiffon cake yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan buku Professional Baking 6 th Edition Wayne Gisslen adalah sebagai berikut: Yellow Chiffon Cake Ingredients U.S. Metric % Cake flour 10 oz 250 gr 100 Sugar 8 oz 200 gr 80 Salt 0.25 oz 6 gr 2.5 Baking Powder 0.5 oz 12 gr 5 Vegetable Oil 5 oz 125 gr 50 Egg yolks 5 oz 125 gr 50 Water 7.5 oz 188 gr 75 Vanilla extract 0.25 oz 6 gr 2.5 Egg whites 10 oz 250 gr 100 Sugar 5 oz 125 gr 50 Cream of tartar 0.05 oz 1 gr 0.5 Gambar 2.2 Resep Chiffon Cake Cara membuat: Chiffon Method 1. Timbang semua bahan dengan akurat. Gunakan bahan-bahan yang bertemperatur ruangan serta memiliki kualitas yang baik. 2. Ayak semua bahan kering, termasuk gula pasir. Gambar 2.3 Proses Pengayakan Bahan-Bahan Kering

11 17 3. Masukan minyak, kuning telur, air serta cairan dan perasa vanili secara bergantian, aduk dengan kecepatan sedang. Aduk hingga adonan menjadi halus namun jangan terlalu lama (overmix). Gambar 2.4 Proses Pencampuran Minyak Gambar 2.5 Penambahan Kuning Telur Gambar 2.6 Adonan Tercampur Rata

12 18 4. Campur putih telur, cream of tartar dan gula, kocok hingga kaku Gambar 2.7 Telur Putih Menjadi Kaku 5. Masukan putih telur ke dalam adonan tepung, aduk hingga tercampur rata Gambar 2.8 Proses Pencampuran Putih Telur ke Adonan Tepung

13 Gambar 2.9 Adonan Tercampur Rata 19

14 20 6. Tuang adonan ke dalam tube pan Gambar 2.10 Penuangan Adonan 7. Panggang sekitar 40 menit dalam oven yang telah dipanaskan lebih dahulu (160 o C) hingga terlihat padat dan permukaan kering. Gambar 2.11 Proses Pemanggangan Chiffon Cake

15 21 8. Dinginkan loyang berisi cake dengan menaruh secara terbalik Gambar 2.12 Loyang Dibalik 9. Keluarkan cake dari loyang setelah cake benar-benar sudah tidak panas Gambar 2.13 Chiffon Cake

16 Bahan Pembuatan Chiffon Cake a.tepung Terigu Gambar 2.14 Tepung Terigu Dalam pembuatan cake, tepung yang sering digunakan adalah tepung terigu berprotein rendah (8-9%), tepung terigu protein sedang (untuk pembuatan cake dengan struktur kuat), serta high ratio cake flour (Faridah, 2008). Dalam pembuatan chiffon cake digunakan tepung terigu protein rendah. b. Gula Pasir Gambar 2.15 Gula Pasir Fungsi utama dari gula adalah sebagai pemberi rasa manis. Fungsi lain dari gula adalah gula memberikan warna crust, memberikan tekstur yang lebih lembut pada kue (Gisslen, 2013).

17 23 c. Minyak Sayur Gambar 2.16 Minyak Sayur Minyak merupakan lemak yang berbentuk cairan. Minyak jarang digunakan sebagai lemak dalam baking, namun beberapa roti dan kue menggunakan minyak. (Gisslen, 2013) Seperti chiffon cake, untuk shortening pada adonan chiffon cake menggunakan minyak. d. Vanilla Gambar 2.17 Vaneli Crystal Menurut Gisslen, dituliskan di dalam buku Profesional Baking 6 th Edition vanilla merupakan perasa terpenting dalam toko kue. Sumber rasa vanilla berasal dari bagian buah kering dari tanaman anggrek tropis, buah ini disebut vanilla bean atau vanilla pod. Cara penggunaan vanilla bean adalah dapat ditambahkan langsung kedalam cairan yang dipanaskan atau untuk mendapat rasa yang lebih kuat, korek bagian dalam vanilla bean lalu masukan ke dalam cairan.

18 24 Vanilla bean mudah ditemukan dipasaran, namun dijual dengan harga yang tinggi, oleh karena itu untuk mendapatkan aroma vanilla namun dengan harga yang lebih murah dapat menggunakan extract vanilla berbentuk cair atau bubuk. Dalam eksperimen ini digunakan vaneli crystal yaitu perisa vanilla berbentuk bubuk kristal. e. Baking powder Gambar 2.18 Baking Powder Berfungsi sebagai bahan pengembang yang umum digunakan dalam pembuatan cake. Baking powder bereaksi saat pengocokan dan akan bereaksi cepat apabila dipanaskan hingga suhu o C (Faridah, 2008). Baking powder merupakan campuran antara sodium bikarbonat, sodium aluminium fosfat, dan monokalsium fosfat serta dicampur juga dengan bahan pemersatu biasanya berupa pati (Ambarini, 2015). f. Telur Gambar 2.19 Telur Ayam Telur terdiri dari 3 bagian yaitu kuning telur, putih telur dan cangkang (Gisslen, 2013). Telur merupakan bahan yang harus ada dalam pembuatan kue

19 25 terutama cake. Telur berfungsi sebagai pemberi kelembaban (mengandung 75% air dan 25% solid) sehingga membuat cake menjadi empuk, beraroma, menambah rasa, peningkatan gizi, mengembang serta telur juga mempengaruhi warna dari cake (Faridah, 2008). Kuning telur mengandung 50% air, terdapat lechitin pada kuning telur, zat ini berfungsi sebagai emulsifier, yaitu pengikat udara. Pada saat dikocok, telur dan gula akan mengikat udara sehingga adonan akan mengembang sempurna dan memberi rasa lembab pada cake (Sinar Yong, 2011) g. Garam Gambar 2.20 Garam Tidak hanya untuk pemberi rasa, garam juga memiliki peranan penting dalam pembuatan kue. Fungsi dari garam adalah sebagai berikut: Garam memperkuat struktur gluten sehingga meningkatkan struktur pada roti maupun kue (Gisslen, 2013) Garam secara tidak langsung mempengaruhi warna pada roti dan cake. (Faridah,2008)

20 26 h. Cream of Tartar Gambar 2.21 Cream of Tartar Potassium bitartrate yang dalam dunia kuliner dikenal dengan nama cream of tartar memiliki bentuk fisik berupa bubuk kristal putih yang tidak berbau. Ketika ditambahkan pada saat mengocok putih telur akan membantu untuk menambah volume dan memuat puncak (peaks) kocokan putih telur lebih tahan terhadap suhu oven yang tinggi (Helemenstine, 2015) Alat Pembuatan Chiffon Cake a. Digital scale Gambar 2.22 Digital Scale

21 27 takarannya. b. Oven Timbangan digunakan untuk mengukur bahan-bahan kering sesuai dengan Gambar 2.23 Oven Oven yang digunakan adalah oven listrik, digunakan dalam proses pemanggangan kue dari adonan hingga matang. c. Mixer Gambar 2.24 Mixer Mixer digunakan agar bahan-bahan dapat tercampur rata dan dalam pembuatan chiffon cake digunakan juga dalam proses pengembangan putih telur.

22 28 d. Mixing Bowl Gambar 2.25 Mixing Bowl Mixing bowl digunakan untuk tempat menaruh bahan-bahan serta tempat untuk pencampuran adonan pada eskperimen chiffon cake. e. Tube Pan Gambar 2.26 Tube Pan Sebuah loyang berbentuk bulat dengan lubang dibagian tengah biasa digunakan dalam pembuatan angel food cakes atau sejenisnya (Gisslen,2013).

23 29 f. Sieve Gambar 2.27 Sieve Digunakan untuk mengayak tepung dan bahan-bahan kering lainnya (Gisslen, 2013). Pada penelitian ini digunakan untuk mengayak bahan-bahan kering. g. Measuring Jug Gambar 2.28 Measuring Jug Measuring jug atau disebut juga gelas ukur digunakan untuk mengukur bahan yang berbentuk cairan seperti air, susu, minyak, dan lainnya.

24 30 h. Spatula Gambar 2.29 Spatula Spatula yang digunakan adalah spatula plastik, spatula digunakan pada saat pengadukan telur putih ke dalam adonan tepung agar teraduk rata. 2.5 Kerangka Penelitian Pada umumnya bahan baku pembuatan produk Chiffon Cake menggunakan tepung terigu. Peneliti menggunakan tepung pisang pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia akan impor tepung terigu serta sekaligus mengatasi masalah produksi pisang yang melimpah, dengan penggunaan tepung pisang adalah salah satu cara pemanfaatan buah pisang agar tidak membusuk sehingga dapat membantu para petani pisang. Untuk mengetahui daya terima masyarakat terhadap chiffon cake menggunakan tepung pisang, penulis melakukan penelitian uji kesukaan pada chiffon cake. Penulis akan membuat chiffon cake dengan menggunakan 2 jenis tepung yang berbeda yaitu tepung terigu dan tepung pisang. Setelah dilakukannya percobaan pada kedua produk tersebut, penulis akan menyebarkan kuesioner kepada para panelis untuk mengetahui daya terima masyarakat akan chiffon cake menggunakan tepung pisang. Proses penelitian dapat dilihat dalam skema berikut:

25 31 Tepung Tepung Terigu Tepung Pisang 1. Dari segi harga: Rp ,-/ kg 2. Pemenuhan di Indonesia: Berasal dari impor karena gandum tidak tumbuh di Indonesia 3. Dari segi kandungan gizi: Energi : 365 kal Lemak : 1,3 g Protein : 10,33 Karbohidrat : 77,3 g Serat : 2,7 g Fosfor : 1,6 g Besi : 1,2 mg Kalsium : 16 g 1. Dari segi harga: Rp ,- / 500 gr 2. Pemenuhan di Indonesia: Dapat diproduksi dalam negeri sebagai pemanfaatan produksi pisang di Indonesia 3. Dari segi kandungan gizi: Energi : 90 kkal Karbohidrat : 22,84 g Protein : 1,09 g Lemak : 0,33 g Serat diet : 2,60 g Vitamin A, C, E, K Potasium : 358 mg biji g Pembuatan Chiffon Cake Chiffon Cake A (Tepung Terigu) Chiffon Cake B (Tepung Pisang) Uji Kesukaan Hasil Jadi Chiffon Cake (warna, tekstur, aroma, rasa) Analisis Data Kuesioner Simpulan dan Saran Gambar 2.30 Skema Kerangka Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari penggilingan biji gandum. Gandum merupakan salah satu tanaman biji-bijian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pisang Raja Pisang raja termasuk jenis pisang buah. Menurut ahli sejarah dan botani secara umum pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Tepung terigu merupakan tepung yang terbuat dari biji gandum melalui proses penggilingan, yang kemudian dikembangkan menjadi beraneka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Snack telah menjadi salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Hampir seluruh masyarakat di dunia mengonsumsi snack karena kepraktisan dan kebutuhan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pisang merupakan salah satu buah tropis yang paling banyak ditemukan dan dikonsumsi di Indonesia. Produksi pisang di Indonesia adalah yang tertinggi dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pancake Gambar 2.1 Pancake 2.1.1 Pengertian Pancake Menurut Bette Kroening (2003), Pancake dalam bahasa belanda adalah pannenkoek. Pancake adalah kue dadar yang dibuat dari terigu,

Lebih terperinci

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama I. PENDAHULUAN Untuk mengurangi ketergantungan terhadap terigu dan pengembangan pangan yang berbasis

Lebih terperinci

Sutomo, B

Sutomo, B Baking Soda dan Baking Powder, kedua bahan ini memiliki bentuk fisik berupa tepung berwarna putih dan memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai bahan pengembang. Cara kerjanya adalah ketika bahan ini bertemu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Karbohidrat pada ubi jalar juga

BAB I PENDAHULUAN. seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Karbohidrat pada ubi jalar juga BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Kandungan gizi utama pada ubi jalar adalah karbohidrat sebanyak 75-90% berat kering ubi merupakan gabungan dari pati, gula, dan serat seperti selulosa, hemiselulosa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini masyarakat masih sedikit memanfaatkan labu kuning sebagai bahan pangan. Hal ini disebabkan masyarakat masih belum mengetahui kandungan gizi yang terdapat

Lebih terperinci

Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan

Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan baik tidaknya kualitas kue yang dihasilkan. Ketiga faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi manusia untuk mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula,

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula, II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kue Bolu Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula, lemak, dan telur. Menurut Donald (2013), kue bolu merupakan produk yang di hasilkan dari tepung terigu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bekatul Bekatul merupakan hasil samping penggilingan gabah yang berasal dari berbagai varietas padi. Bekatul adalah bagian terluar dari bagian bulir, termasuk sebagian kecil endosperm

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan eksperimen, metode ini ditempuh dalam pembuatan Chiffon cake dengan subtitusi tepung kulit singkong 0%, 5%, 10%,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi makanan beranekaragam yang dapat memberikan sumbangan zat gizi yang cukup bagi tubuh, dengan adanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tepung terigu merupakan salah satu bahan makanan yang sangat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tepung terigu merupakan salah satu bahan makanan yang sangat BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1. Tepung Terigu 2.1.1. Pengertian Tepung Terigu Tepung terigu merupakan salah satu bahan makanan yang sangat dibutuhkan di Indonesia dan terus bertambah konsumsinya dari tahun

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP 1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP Teknik pengolahan Memanggang Bahan: 90 gram Terigu 1 cangkir putih telur (12 butir) 150 gram gula halus yang sudah di ayak 1½ sdt cream of tar tar ½ sdt garam ½ sdt vanili

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE 3 BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE 2.1. Sejarah Japanese Roll Cake Japanese Roll Cake adalah kreasi bolu gulung yang berasal dari negara sakura dengan memodifikasi bagian kulit luar dan dalam roll

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pangan dan Gizi, Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna 101 Panelis ke- Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari panelis Penilaian Brownies Roll Cake Kacang Hijau Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice Warna 2 Kurang soft, terlalu Warna mencolok

Lebih terperinci

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan. MODUL 5 PIZZA IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat pizza ikan yang enak, bertekstur lembut dan rasa yang lezat. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan

Lebih terperinci

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) I ndonesia merupakan salah satu negara produsen pisang yang penting di dunia, dengan beberapa daerah sentra produksi terdapat di pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan N TB. Daerah-daerah ini beriklim hangat

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK KENTANG

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK KENTANG KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK KENTANG Karya ilmiah peluang bisnis tentang bisnis kentang goreng ini bertujuan untuk memberi petunjuk atau referensi kepada pembaca, untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN 1. Serealia ) Pengolahan jagung : a. Pembuatan tepung jagung (tradisional) Bahan/alat : - Jagung pipilan - Alat penggiling - Ember penampung

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis

Lebih terperinci

Resep Kastengel Bawang Merah

Resep Kastengel Bawang Merah MEMBUAT RANCANGAN DAN KARYA TEKNOLOGI DIVERSIVIKASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN BERBASIS BAWANG MERAH YANG TIDAK DIPATENKAN; TINGKAT INTERNASIONAL Resep Kastengel Bawang Merah Bahan Adonan: 1 kg Tepung

Lebih terperinci

Resep Kue. Resep kue nastar

Resep Kue. Resep kue nastar Resep kue nastar Resep kue nastar memang paling banyak dicari dan dipraktekan pada hari raya idul fitri. Pada lebaran tahun 2012 ini admin masakanmama.com pun tidak ketinggalan untuk membuat kue nastar

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan utama pembuatan biskuit pada umumnya adalah dengan

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan utama pembuatan biskuit pada umumnya adalah dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan utama pembuatan biskuit pada umumnya adalah dengan menggunakan tepung terigu, namun tepung terigu adalah produk impor. Untuk mengurangi kuota impor terigu tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang I PENDAHULUAN Cookies merupakan salah satu produk yang banyak menggunakan tepung. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang dihasilkan. Tepung kacang koro dan tepung

Lebih terperinci

NUGGET BANANA SKIN. Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA. Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG

NUGGET BANANA SKIN. Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA. Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG NUGGET BANANA SKIN Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG 2014-2015 LEMBAR PENGESAHAN JUDUL: NUGGET BANANA SKIN Menyetujui, Pembimbing

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Kue Marmer 1.1.1 Pengertian Kue Marmer Gambar 2.1 : Kue Marmer Sumber : Profesional Baking, Wayne Gisslen, 2013 Kue Marmer atau biasa disebuat Marble Cake adalah kue yang pada

Lebih terperinci

LOGO BAKING TITIS SARI

LOGO BAKING TITIS SARI LOGO BAKING TITIS SARI PENGERTIAN UMUM Proses pemanasan kering terhadap bahan pangan yang dilakukan untuk mengubah karakteristik sensorik sehingga lebih diterima konsumen KHUSUS Pemanasan adonan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pisang ( Musa paradisiaca L) adalah salah satu buah yang digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pisang ( Musa paradisiaca L) adalah salah satu buah yang digemari oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pisang ( Musa paradisiaca L) adalah salah satu buah yang digemari oleh sebagian besar penduduk dunia. Rasanya enak, kandungan gizinya tinggi, mudah didapat, dan harganya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENGOLAHAN TEPUNG CASSAVA UNTUK WIRAUSAHA

PENGEMBANGAN PENGOLAHAN TEPUNG CASSAVA UNTUK WIRAUSAHA PENGEMBANGAN PENGOLAHAN TEPUNG CASSAVA UNTUK WIRAUSAHA Oleh: Rizqie Auliana Disampaikan dalam kegiatan pelatihan kewirausahaan Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Masyarakat Yogyakarta, 10 September 2013

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa

Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh ke- Penilaian Cinnamon bothe cake Kategori penilaian Penerimaan Ya Tidak 1 Enak Rasa 2 Cinnamon kurang terasa Rasa 3 Enak Rasa 4 Enak

Lebih terperinci

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013 PENGOLAHAN TALAS Ir. Sutrisno Koswara, MSi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013 DISCLAIMER This presentation is made possible by the generous support of the American people

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY 1. Kompetensi: Menjelaskan dan mempraktekkan pengembangan danish pastry 2. Sub Kompetensi: a. Menganalisis resep dasar danish pastry b. Mengembangkan resep dasar danish pastry c. Mempraktekkan pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk bakery dengan kombinasi bahan pangan lokal Indonesia. diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya pangan lokal.

BAB I PENDAHULUAN. produk bakery dengan kombinasi bahan pangan lokal Indonesia. diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya pangan lokal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri bakery di tanah air terus berkembang, mulai dari industri roti rumahan hingga outlet modern yang berstatus waralaba dari luar negeri ketat bersaing

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PEMBUATAN ROTI MANIS DARI TEPUNG UBI JALAR PUTIH

SEMINAR NASIONAL PEMBUATAN ROTI MANIS DARI TEPUNG UBI JALAR PUTIH PEMBUATAN ROTI MANIS DARI TEPUNG UBI JALAR PUTIH Haerani, dan Rusdi Alam Jurusan Pendidikan Keesejahteraan Keluarga, Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan mie gembili adalah sebagai berikut: 1. Alat yang digunakan: a. Panci b. Slicer c. Pisau d. Timbangan e. Screen 80 mesh

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013. III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) ini dilakukan di perusahaan bakpia pathok 25 Yogyakarta, dan dilakukan selama 2,5 bulan yaitu dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biji nangka merupakan salah satu limbah organik yang belum dimanfaatkan secara optimal, padahal biji nangka memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi yaitu karbohidrat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proses dan Pengolahan Pangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Gunung Kidul, Yogyakarta; Laboratorium

Lebih terperinci

Written by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08

Written by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08 Kreasi Pound Cake Tampil Baru Anda kenal dengan marble cake atau lapis legit? Umumnya cake-cake ini termask kategori dari jenis pound cake. Anda yang kreatif pasti akan mudah memvariasikan poun cake menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan salah satu kelompok usia yang memiliki tingkat kerentanan cukup tinggi disaat masa pertumbuhan dan pada masa ini terjadi proses kehidupan menuju kematangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Peningkatan permintaan dari pelanggan menuntut bakery dan cake shop semakin meningkatkan lagi produksinya demi memuaskan para pelanggan. Bila dilihat trend

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Bahan 2.1.1 Tepung Terigu Gambar 2.1 Tepung Terigu (Segitiga Biru Bogasari) Tepung terigu merupakan salah satu bahan makanan yang paling sering digunakan sebagai bahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai sifat mudah rusak. Oleh karena itu memerlukan penanganan pascapanen yang serius

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS KANDUNGAN GIZI BERDASARKAN STUDI LITERATUR Studi literatur ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya mengenai empat jenis produk yang diproduksi PT.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN ton (US$ 3,6 juta) (Jefriando, 2014). Salah satu alternatif pemecahan

I. PENDAHULUAN ton (US$ 3,6 juta) (Jefriando, 2014). Salah satu alternatif pemecahan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tepung terigu sangat dibutuhkan dalam industri pangan di Indonesia. Rata-rata kebutuhan terigu perusahaan roti, dan kue kering terbesar di Indonesia mencapai 20 ton/tahun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi makanan beranekaragam yang dapat memberikan sumber zat gizi yang cukup bagi tubuh, dengan adanya program

Lebih terperinci

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang AgroinovasI Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang Pisang kaya akan karbohidrat dan mempunyai kandungan gizi yang baik yaitu vitamin (provitamin A, B dan C) dan mineral

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trend terbaru di dunia pastry dan bakery terus muncul setiap tahun. Hal tersebut mempengaruhi pula trend pastry dan bakery di Indonesia, seiiring dengan perubahan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ceker ayam Ceker adalah bagian dari tubuh ayam yang berhubungan langsung dengan benda-benda kotor. Meski demikian, tanpa ceker ayam tidak mungkin menjadi gemuk untuk diambil

Lebih terperinci

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI Definisi : * Bahan makanan olahan yang harus diolah kembali sebelum dikonsumsi manusia * Mengalami satu atau lebih proses pengolahan Keuntungan: * Masa simpan lebih panjang

Lebih terperinci

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan Aneka Olahan Kue Tepung Kasava Tepung singkong dapat digunakan dalam pembuatan tepung campuran (composite flour), yakni tepung campuran antara tepung singkong dan tepung terigu. Tepung campuran tersebut

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG Disusun oleh: Ribka Merlyn Santoso 14.I1.0098 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang-kacangan (Leguminosa), seperti kacang hijau, kacang tolo, kacang gude, kacang merah, kacang kedelai, dan kacang tanah, sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tepung Terigu Tepung terigu adalah tepung atau bubuk halus yang terbuat dari biji gandum dan dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kue, mie, roti dan pasta. Tepung

Lebih terperinci

Resep Cake : Kumpulan Kue Cake Terlezat

Resep Cake : Kumpulan Kue Cake Terlezat Resep Cake : Kumpulan Kue Cake Terlezat Kue Cake atau kue bolu merupakan jenis makanan ringan yang berbahan dasar tepung (biasanya tepung terigu), telur dan gula. Kue cake biasanya dibuat dengan cara dipanggang

Lebih terperinci

Written by Administrator Sunday, 06 September :45 - Last Updated Sunday, 06 September :56

Written by Administrator Sunday, 06 September :45 - Last Updated Sunday, 06 September :56 Variasi Kue Kering Yang Tak Ada Habisnya (1) Kue kering sudah akrab di lidah penikmatnya karena kue mungil yang satu ini sudah sangat mudah dan bahkan sering kita jumpai baik di toko-toko kue atau bakery

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Standar Nasional Indonesia mendefinisikan tepung terigu sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Standar Nasional Indonesia mendefinisikan tepung terigu sebagai 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tepung Terigu Standar Nasional Indonesia 01-3751-2006 mendefinisikan tepung terigu sebagai tepung yang berasal dari endosperma biji gandum Triticum aestivum L.(Club wheat) dan

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki lahan pertanian cukup luas dengan hasil pertanian yang melimpah. Pisang merupakan salah

Lebih terperinci

Resep Kue Bolu. Resep kue bolu Chocolate Sponge

Resep Kue Bolu. Resep kue bolu Chocolate Sponge Resep Kue Bolu Koleksi resep kue bolu yang kami miliki memang berasal dari banyak sumber namun kami pastikan semuanya teruji dan dapat dipastikan keamanan dan rasanya. Seperti resep kue kali ini kami dapatkan

Lebih terperinci

Ditulis oleh Rina Ariyani Minggu, 23 September :53 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 26 September :09

Ditulis oleh Rina Ariyani Minggu, 23 September :53 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 26 September :09 Resep kue brownies Resep kue brownies kali ini lengkap dari yang cara membuatnya sederhana, sampai tingkat mahir. Namun saya pastikan semua resep brownies disini enak enak dan ngga malu maluin kalo nanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya status ekonomi masyarakat dan banyaknya iklan produk-produk pangan menyebabkan perubahan pola konsumsi pangan seseorang. Salah satunya jenis komoditas pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai beranekaragam biji-bijian kacang polong yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tempe seperti kacang merah, kacang hijau, kacang tanah, biji kecipir,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bolu Kukus Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan telur dan gula. Terdapat banyak macam kue bolu, misalnya kue tart yang biasa dihidangkan

Lebih terperinci

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK TERHADAP KUALITAS COOKIES. Oleh: NURHAMIDAH RANGKUTI

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK TERHADAP KUALITAS COOKIES. Oleh: NURHAMIDAH RANGKUTI PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK TERHADAP KUALITAS COOKIES Oleh: NURHAMIDAH RANGKUTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJARTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BONGGOL. PISANG ( Musa paradisiaca ) TERHADAP DAYA SERAP AIR DAN DAYA TERIMA BROWNIES

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BONGGOL. PISANG ( Musa paradisiaca ) TERHADAP DAYA SERAP AIR DAN DAYA TERIMA BROWNIES ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BONGGOL PISANG ( Musa paradisiaca ) TERHADAP DAYA SERAP AIR DAN DAYA TERIMA BROWNIES Disusun Oleh : HANDISKAWATI J 300 090 012 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Pastry. Pandu Prabowo Susilo

Pastry. Pandu Prabowo Susilo Pastry Pandu Prabowo Susilo Pengertian Pastry merupakan jenis olahan tepung terigu, lemak dan telur yang melewati proses pemanggangan Pada umumnya pastry bertekstur krispy, adonan tidak kalis. Beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mie adalah makanan alternatif pengganti beras yang banyak. dikonsumsi masyarakat. Mie menjadi populer dikalangan masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. Mie adalah makanan alternatif pengganti beras yang banyak. dikonsumsi masyarakat. Mie menjadi populer dikalangan masyarakat karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mie adalah makanan alternatif pengganti beras yang banyak dikonsumsi masyarakat. Mie menjadi populer dikalangan masyarakat karena harganya murah dan cara pengolahan

Lebih terperinci

BAB 2. memiliki tinggi 1 m 1,5 m, dengan perakaran dangkal dari rhizoma. dan lama kelamaan secara bertahap akan membengkak dan menjadi suatu

BAB 2. memiliki tinggi 1 m 1,5 m, dengan perakaran dangkal dari rhizoma. dan lama kelamaan secara bertahap akan membengkak dan menjadi suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1.Umbi Garut. Umbi garut (Maranta arundinacea L) Pendeskripsian dari tanaman ini ialah memiliki tinggi 1 m 1,5 m, dengan perakaran dangkal dari rhizoma menjurus ke arah dalam tanah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan tanaman jenis kaktus yang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang awalnya dikenal sebagai tanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan bahan pangan bagi manusia bukan hanya sekedar untuk mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi bahan makanan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Gembili Menurut Nur Richana (2012), gembili diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh- tumbuhan) Divisio : Magnoliophyta ( tumbuhan berbiji

Lebih terperinci

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya Kue lumpur merupakan salah satu jajanan pasar yang sangat populer. Jika anda berkunjung ke berbagai wilayah di Indonesia anda akan menemukan dengan mudah

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai : 1.1 Latar Belakang, 1.2 Identifikasi Masalah, 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian, 1.4 Manfaat Penelitian, 1.5 Kerangka Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen di bidang Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pembuatan cake rumput laut dan mutu organoleptik

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Roti tawar merupakan salah satu produk turunan dari terigu yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat perkotaan, namun tepung terigu yang

Lebih terperinci

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa Selain memposting resep puding yang super enak, kami juga akan memberikan tips bagaimana cara membuat puding yang lezat dan istimewa. 1. Wadah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan lokal umbi-umbian, namun sampai saat ini pemanfaatan. Tanaman talas merupakan tumbuhan asli daerah tropis.

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan lokal umbi-umbian, namun sampai saat ini pemanfaatan. Tanaman talas merupakan tumbuhan asli daerah tropis. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis. Negara Indonesia ini mempunyai kekayaan alam yang melimpah terutama pada jenis tanaman pangan lokal

Lebih terperinci

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan. Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd.

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan. Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd. MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd. Disusun Oleh: 1. Rizma Alifatin (14144600176) 2. Zafira Syajarotun (14144600196) 3. Maria Yuni

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cake merupakan adonan panggang yang dibuat dari empat bahan dasar yaitu tepung terigu, gula, telur dan lemak. Cake banyak digemari masyarakat terutama bagi anak-anak

Lebih terperinci

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian. 1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

Oatmeal Cheese Cookies

Oatmeal Cheese Cookies Variasi lain dari kaastengels yang membahana itu. Tambahkan oatmeal di dalamnya, maka jadilah ia krenyes plus kempus-kempus. Oatmeal Cheese Cookies Bahan A: 250 gr mentega 1 sdt garam 25 gr gula halus

Lebih terperinci

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel Acara Sub acara : Praktikum Food Processing & Technology : Praktikum teknologi baking Hari / tanggal : Selasa / 25 Maret 2014 Tempat Prinsip Tujuan : Lab Gizi STIKes Widya Cipta Husada Malang : Prinsip

Lebih terperinci

Pembuatan Tepung dari Hati Nanas (Ananas comosus L. Merr.) sebagai Alternatif Bahan Baku Produk Olahan

Pembuatan Tepung dari Hati Nanas (Ananas comosus L. Merr.) sebagai Alternatif Bahan Baku Produk Olahan Pembuatan Tepung dari Hati Nanas (Ananas comosus L. Merr.) sebagai Alternatif Bahan Baku Produk Olahan Oleh : Zindy Sukma Aulia P. (2308 030 022) Rahmasari Ibrahim (2308 030 064) Dosen Pembimbing : Ir.

Lebih terperinci

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU 1. Kupas,cuci, lalu kukus ubi ungu. Setelah matang, haluskan. 2. Siapkan bahan kering, terigu, gula 3sdm, susu bubuk,ragi, lalu tuang SKM yg sudah dicairkan dgn 100 ml

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor pertanian yang cukup besar. Berbagai komoditas pertanian memiliki kelayakan yang cukup baik

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking TINJAUAN PUSTAKA Itik Peking Itik peking adalah itik yang berasal dari daerah China. Setelah mengalami perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking dapat dipelihara

Lebih terperinci

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Tuesday, 22 September 2009 21:05 Last Updated Tuesday, 22 September 2009 21:14 Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Berbagai macam hidangan disajikan di Hari Raya Lebaran, tidak ketinggalan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Bidang teknologi pangan terus mengalami perkembangan dari tahun ke

PENDAHULUAN. Bidang teknologi pangan terus mengalami perkembangan dari tahun ke I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang teknologi pangan terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, karena pangan merupakan salah satu faktor utama yang dibutuhkan mahluk hidup khususnya manusia

Lebih terperinci