PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-II DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-II DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN YANG TELAH MENJADI EFEKTIF."

Transkripsi

1 INFORMASI TAMBAHAN Tanggal Efektif : 20 September 2013 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 19 September 2014 Masa Penawaran Umum : September 2014 Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia : 22 September 2014 Tanggal Penjatahan : 17 September 2014 OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT JASA MARGA (PERSERO) TBK ( PERSEROAN ) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM INFORMASI TAMBAHAN INI. PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-II DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN YANG TELAH MENJADI EFEKTIF. PT JASA MARGA (Persero) Tbk Kegiatan Usaha Merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol, serta mengembangkan dan mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol dan usaha lain yang terkait. Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia Kantor Pusat Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah-Jakarta Telp.: (021) , Fax.: (021) jasmar@jasamarga.com Situs internet: Kantor Cabang 9 (sembilan) kantor cabang yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya dan Medan PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I JASA MARGA DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR Rp ,- (LIMA TRILIUN SEMBILAN RATUS LIMA PULUH MILIAR RUPIAH) Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan telah menerbitkan : OBLIGASI BERKELANJUTAN I JASA MARGA TAHAP I TAHUN 2013 SERI S DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR Rp ,- (DUA TRILIUN SERATUS MILIAR RUPIAH) Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan OBLIGASI BERKELANJUTAN I JASA MARGA TAHAP II TAHUN 2014 SERI T DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP ,- (SATU TRILIUN RUPIAH) Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi dengan jumlah pokok Obligasi sebesar Rp (satu triliun Rupiah), berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,85% (sembilan koma delapan lima persen) per tahun dan dijamin secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 19 Desember 2014, sedangkan Pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu pada tanggal 19 September Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo. Sesuai dengan Peraturan No. IX.A.15, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-555/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan, Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga hanya dapat dilaksanakan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap III dan/atau Tahap Selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OBLIGASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN SUATU AGUNAN KHUSUS NAMUN DIJAMIN DENGAN SELURUH HARTA KEKAYAAN PERSEROAN BAIK BERUPA BARANG BERGERAK MAUPUN BARANG TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DIKEMUDIAN HARI SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 1131 DAN PASAL 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA REPUBLIK INDONESIA. HAK PEMEGANG OBLIGASI ADALAH PARIPASSU TANPA HAK PREFEREN DENGAN HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN LAIN SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. KETERANGAN SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB X INFORMASI TAMBAHAN INI MENGENAI KETERANGAN TENTANG OBLIGASI. PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SEBELUM TANGGAL PELUNASAN POKOK OBLIGASI, DAN PERSEROAN MEMPUNYAI HAK UNTUK MEMBERLAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI TERSEBUT UNTUK DISIMPAN YANG DAPAT DIJUAL KEMBALI ATAU SEBAGAI PELUNASAN OBLIGASI DENGAN KETENTUAN BAHWA HAL TERSEBUT BARU DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PERSEROAN WAJIB MENGUMUMKAN PALING SEDIKIT MELALUI 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG BERPEREDARAN NASIONAL MENGENAI RENCANA DILAKUKANNYA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KALENDER SEBELUM TANGGAL PENAWARAN PEMBELIAN KEMBALI KECUALI JIKA PEMBELIAN KEMBALI TIDAK LEBIH DARI 5% (LIMA PERSEN) DARI JUMLAH OBLIGASI YANG BEREDAR DALAM PERIODE 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI DENGAN MEMPERHATIKAN KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. KETERANGAN MENGENAI PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DAPAT DILIHAT PADA BAB X INFORMASI TAMBAHAN INI MENGENAI KETERANGAN TENTANG OBLIGASI. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TERKAIT PEMBEBASAN LAHAN ATAU PENGADAAN TANAH. RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG. PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA ( KSEI ) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI. DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I JASA MARGA, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT UTANG JANGKA PANJANG DARI PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO): id AA (Double A) HASIL PEMERINGKATAN INI BERLAKU UNTUK PERIODE 3 JUNI 2014 SAMPAI DENGAN 1 JUNI 2015 KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XI INFORMASI TAMBAHAN INI MENGENAI KETERANGAN TENTANG PEMERINGKATAN EFEK. Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada PT Bursa Efek Indonesia Penawaran Obligasi ini dijamin secara kesanggupan penuh (Full Commitment) PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI/PENJAMIN EMISI OBLIGASI PT Mandiri Sekuritas (Terafiliasi) WALI AMANAT PT Bank Mega Tbk Informasi Tambahan ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 15 September 2014

2 Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp (lima triliun sembilan ratus lima puluh miliar rupiah), dimana pada tahap yang pertama, Perseroan telah menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp (dua triliun seratus miliar Rupiah) yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) di Jakarta dengan surat No. AA.AK tertanggal 4 Juli 2013, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut UUPM ). Perseroan merencanakan untuk mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T dengan jumlah Pokok Obligasi sebesar Rp (satu triliun Rupiah) pada Bursa Efek. Apabila syarat-syarat pencatatan Obligasi di Bursa Efek tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum batal demi hukum dan pembayaran pesanan Obligasi tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Peraturan No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 Tanggal 29 Mei Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Informasi Tambahan ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi mereka, sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing. Sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan ini, semua pihak, termasuk setiap Pihak Terafiliasi tidak diperkenankan memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Informasi Tambahan ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T secara tegas menyatakan bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaanya. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi yaitu PT Mandiri Sekuritas merupakan pihak yang mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan. Selanjutnya, penjelasan secara lengkap mengenai hubungan afiliasi dilihat pada Bab VII tentang Penjaminan Emisi Obligasi dan Bab VIII tentang Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Dalam Rangka Penawaran Umum. PENAWARAN UMUM OBLIGASI BERKELANJUTAN I JASA MARGA TAHAP II TAHUN 2014 SERI T TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA INFORMASI TAMBAHAN INI, MAKA DOKUMEN INI TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI OBLIGASI INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN OBLIGASI INI TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURISDIKSI DI LUAR WILAYAH INDONESIA TERSEBUT. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK. PERSEROAN AKAN MENYAMPAIKAN PERINGKAT TAHUNAN ATAS SETIAP KLASIFIKASI EFEK BERSIFAT UTANG KEPADA OJK PALING LAMBAT 10 (SEPULUH) HARI KERJA SETELAH BERAKHIRNYA MASA BERLAKU PERINGKAT TERAKHIR SAMPAI DENGAN PERSEROAN TELAH MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBAN YANG TERKAIT DENGAN EFEK BERSIFAT UTANG YANG DITERBITKAN, SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERATURAN NO. IX.C.11 LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LK NO. KEP-712/BL/2012 TANGGAL 26 DESEMBER 2012 TENTANG PEMERINGKATAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK.

3 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DEFINISI DAN SINGKATAN...iii RINGKASAN...xii I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN... 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI... 9 III. KETERANGAN TAMBAHAN MENGENAI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN B. PERIZINAN PERSEROAN C. STRUKTUR PERMODALAN PERSEROAN D. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN E. SUMBER DAYA MANUSIA F. HUBUNGAN KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN G. KETERANGAN PENYERTAAN SAHAM ATAS ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI H. TRANSAKSI DENGAN PIHAK TERAFILIASI...50 I. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA...74 J. PENGHARGAAN YANG PERNAH DITERIMA SELAMA SEJAK TAHUN 2009 SAAT INI...79 K. ASET TETAP...82 L. ASURANSI...83 M. PERKARA-PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN DAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEROAN...87 IV. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK A. UMUM B. KEUNGGULAN BERSAING C. STRATEGI USAHA D. JARINGAN TOL PERSEROAN E. PENDAPATAN TOL F. PENDAPATAN NON TOL G. TARIF TOL H. PROPERTI I. PROSPEK USAHA V. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING VI. EKUITAS VII. PENJAMIN EMISI OBLIGASI VIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM i

4 IX. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM X. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI XI. KETERANGAN TENTANG PEMERINGKAT OBLIGASI XII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI XIII. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT XIV. AGEN PEMBAYARAN XV. PENYEBARLUASAN INFORMASI TAMBAHAN DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI ii

5 DEFINISI DAN SINGKATAN Afiliasi : Berarti: a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut; c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau komisaris yang sama; d. hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Agen Pembayaran : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI, berkedudukan di Jakarta Selatan, beserta para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, yang ditunjuk dengan perjanjian tertulis oleh Perseroan, dan berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi beserta Denda (jika ada) kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening untuk dan atas nama Perseroan setelah Agen Pembayaran menerima dana tersebut dari Perseroan dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran, dengan memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Akta Pengakuan Utang : Berarti akta yang memuat pengakuan Perseroan atas jumlah utang yang diperoleh sehubungan dengan Emisi Obligasi, satu dan lain sebagaimana dimuat dalam Akta Pengakuang Utang Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T No. 06 Tanggal 1 September 2014, yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta. Anak Perusahaan atau Entitas Anak : Berarti perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan pernyataan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Bank Kustodian : Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Bapepam atau Bapepam dan LK atau Otoritas Jasa Keuangan untuk menjalankan usaha sebagai Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal. Bapepam : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Undang-Undang Pasar Modal (UUPM). Bapepam dan LK : Berarti Bapepam dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 606/KMK.01/2005 tanggal (tiga puluh Desember tahun dua ribu lima) tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:184/PMK.01/2010 tanggal (sebelas Oktober tahun dua ribu sepuluh) tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. iii

6 Beban Bunga Yang Disesuaikan : Berarti beban atas utang yang juga termasuk bunga yang dikapitalisasi berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Bunga Obligasi : Berarti bunga Obligasi per tahun yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Bursa Efek : Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/ atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek pihakpihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya dimana Obligasi dicatatkan. Daftar Pemegang Rekening : Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi oleh seluruh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI yang memuat keterangan antara lain nama, Jumlah kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Rekening dan/atau Pemegang Obligasi berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI. Denda : Berarti sejumlah dana yang wajib dibayar oleh Perseroan akibat adanya keterlambatan kewajiban pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi yaitu sebesar tingkat Bunga Obligasi dari jumlah dana yang terlambat dibayar, yang dihitung secara harian sejak keterlambatan sampai dengan dibayar lunas suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Dokumen Emisi : Berarti: - Akta Pengakuan Utang; - Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan; - Perjanjian Perwaliamanatan; - Penjanjian Penjaminan Emisi Obligasi; - Perjanjian Agen Pembayaran; - Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI; - Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek; - Informasi Tambahan; beserta semua perubahan-perubahannya, penambahanpenambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah serta dokumen-dokumen lain yang disyaratkan oleh instansi yang berwenang. EBITDA : Berarti Laba Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi dan Beban Konstruksi) + Depresiasi + Amortisasi + Provisi Overlay). Efek : Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi termasuk Obligasi ini, tanda bukti utang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek dan setiap Derivatif Efek. iv

7 Efektif : Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan No. IX.A.2, yaitu: a. atas dasar lewatnya waktu yaitu: (i) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima oleh Otoritas Jasa Keuangan secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum; atau (ii) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta oleh Otoritas Jasa Keuangan dipenuhi; atau b. atas dasar pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan. Emisi : Berarti suatu Penawaran Umum Obligasi oleh Perseroan yang dilakukan untuk dijual dan diperdagangkan kepada Masyarakat. Entitas Asosiasi : Berarti perusahaan, di mana Perseroan mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan merupakan Entitas Anak ataupun bagian partisipasi dalam joint venture. Pengaruh signifikan dianggap ada jika Perseroan memiliki, secara langsung maupun tidak langsung, 20% atau lebih hak suara perusahaan, dan atau memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional perusahaan tersebut, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Hari Bank : Berarti hari kerja bank yaitu hari pada saat mana Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank. Hari Bursa : Berarti hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu hari Senin sampai dengan Jum at, kecuali hari libur nasional atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek. Hari Kalender : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan hari kerja biasa. Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Informasi Tambahan : Berarti informasi tambahan yang akan disampaikan Perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.A.15. Jumlah Terutang : Berarti semua jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi sehubungan dengan Obligasi, yakni berupa jumlah Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi serta Denda (jika ada) yang terutang dari waktu ke waktu. Konfirmasi Tertulis : Berarti laporan konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek dan konfirmasi tersebut menjadi dasar untuk pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi. Konfirmasi Tertulis untuk RUPO atau KTUR : Berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, khusus untuk keperluan menghadiri RUPO atau mengajukan permintaan diselenggarakannya RUPO. v

8 KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya yang menjalankan kegiatan sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal, yang dalam Emisi Obligasi ini bertugas untuk menyimpan dan mengadministrasikan penyimpanan Obligasi berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI dan bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran. Kustodian : Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima Bunga Obligasi dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian. Marjin EBITDA : Berarti EBITDA/ Pendapatan Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi). Masyarakat : Berarti perorangan, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal berkedudukan di luar negeri. Obligasi : Berarti Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T, dalam jumlah pokok Obligasi sebesar Rp (satu triliun Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,85% (sembilan koma delapan lima persen) per tahun berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Yang merupakan surat berharga bersifat utang yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan, yang merupakan penerbitan Obligasi tahap kedua dari rangkaian Penawaran Umum Berkelanjutan, dan dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi. Jumlah pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pembelian kembali sebagai pelunasan pokok Obligasi dengan memperhatikan syarat-syarat sebagaimana diuraikan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan, serta akan dicatatkan di Bursa Efek dan didaftarkan dalam Penitipan Kolektif KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI. Otoritas Jasa Keuangan atau OJK : Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor: 21 tahun 2011 (dua ribu sebelas) tanggal (dua puluh dua November tahun dua ribu sebelas) tentang Otoritas Jasa Keuangan (UU Nomor: 21 Tahun 2011). Sejak tanggal (tiga puluh satu Desember tahun dua ribu dua belas), fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dari Menteri Keuangan dan Bapepam dan LK ke Otoritas Jasa Keuangan, sesuai dengan Pasal 55 UU Nomor: 21 Tahun 2011, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. Pemerintah : Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia. vi

9 Pemegang Obligasi : Berarti Masyarakat yang menanamkan dananya ke dalam Obligasi dan memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi, yang terdiri dari: (1) Pemegang Rekening yang melakukan investasi langsung atas Obligasi; dan/atau (2) Masyarakat di luar Pemegang Rekening yang melakukan investasi atas Obligasi melalui Pemegang Rekening. Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI, yang meliputi Bank Kustodian atau Perusahaan Efek atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI, dengan memperhatikan Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan KSEI. Pemeringkat : Berarti perusahaan pemeringkat efek yang terdaftar di Bapepam atau Bapepam dan LK atau Otoritas Jasa Keuangan yang telah disetujui oleh Wali Amanat sesuai dengan Peraturan No. IX.C.11. Penawaran Umum : Berarti kegiatan penawaran Obligasi oleh Perseroan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal, peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Penawaran Umum Berkelanjutan : Berarti kegiatan penawaran umum atas obligasi yang dilakukan secara bertahap oleh Perseroan, sesuai dengan Peraturan No. IX.A.15. Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal. Penjamin Emisi Obligasi : Berarti Perusahaan Efek yaitu PT Mandiri Sekuritas (terafiliasi) yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan dan menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) atas pembelian dan pembayaran sisa Obligasi yang tidak diambil oleh Masyarakat sesuai dengan ketentuan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi : Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan dan penatalaksanaan Emisi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal, yang dalam hal ini adalah PT Mandiri Sekuritas (terafiliasi), berkedudukan di Jakarta Selatan, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Peraturan No. IX.A.2 : Berarti Peraturan No.IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal (dua puluh sembilan Mei tahun dua ribu sembilan) tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. Peraturan No. IX.A.15 : Berarti Peraturan No.IX.A.15 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-555/BL/2010 tanggal (tiga puluh Desember tahun dua ribu sepuluh) tentang Penawaran Umum Berkelanjutan. Peraturan No. IX.C.1 : Berarti Peraturan No. IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-42/PM/2000 tanggal (dua puluh tujuh Oktober tahun dua ribu) tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. vii

10 Peraturan No. IX.C.2 : Berarti Peraturan No. IX.C.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-51/PM/1996 tanggal (tujuh belas Januari tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh enam) tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum. Peraturan No. VI.C.3 : Berarti Peraturan No.VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-309/BL/2008 tanggal (satu Agustus tahun dua ribu delapan) tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan antara Wali Amanat dengan Perseroan. Peraturan No. VI.C.4 : Berarti Peraturan No. VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2010 tanggal (enam September tahun dua ribu sepuluh) tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang. Peraturan No. IX.C.11 : Berarti Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-712/BL/2012 tanggal (dua puluh enam Desember tahun dua ribu dua belas) tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. Peraturan No. IX.E.1 : Berarti Peraturan No. IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal (dua puluh sembilan November tahun dua ribu sembilan) tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Peraturan No. IX.E.2 : Berarti Peraturan No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal (dua puluh delapan November tahun dua ribu sebelas) tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Peraturan No. IX.J.1 : Berarti Peraturan No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal (empat belas Mei tahun dua ribu delapan) tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Peraturan No. X.K.4 : Berarti Peraturan No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep/27/PM/2003 tanggal (tujuh belas Juli tahun dua ribu tiga) tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Perjanjian Agen Pembayaran Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berarti Akta Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T No. 08 tanggal 1 September 2014, yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta,yang dibuat antara Perseroan dengan KSEI, perihal pelaksanaan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi serta Denda (jika ada). : Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI, perihal Pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0031/PO/KSEI/0914 tanggal 1 September 2014 yang dibuat di bawah tangan dan bermeterai cukup. : Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan Bursa Efek, perihal Pencatatan Obligasi Nomor: SP-025/BEI.PPS/ tanggal 2 Juli 2013 yang dibuat di bawah tangan dan bermeterai cukup. : Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T No. 07 tanggal 1 September 2014 yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta. viii

11 Perjanjian Perwaliamanatan : Berarti Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T No. 05 tanggal 1 September 2014, yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta. Pernyataan Pendaftaran : Berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 19 Undang-undang Pasar Modal juncto Peraturan No. IX.C.1 dan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.I Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK tanggal (tiga puluh Desember tahun dua ribu sebelas) Nomor: Kep-690/BL/2011 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran, dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.15, berikut dokumen-dokumennya yang diajukan oleh Perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan sebelum melakukan Penawaran Umum kepada Masyarakat termasuk perubahanperubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan. Perseroan : Berarti badan hukum yang melakukan Emisi yang dalam hal ini adalah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporatama) Tbk. disingkat PT Jasa Marga (Persero) Tbk, berkedudukan di Jakarta Timur, suatu perseroan yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia. Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia : Berarti badan atau badan hukum yang mempunyai hubungan Afiliasi karena: (i) kepemilikan atau penyertaan modal Negara Republik Indonesia baik langsung maupun tidak langsung; atau (ii) dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh Pemerintah Republik Indonesia; tidak termasuk Entitas Anak Perseroan. Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Obligasi, Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Pasar Modal. Pokok Obligasi : Berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Obligasi yang terutang yang pada Tanggal Emisi berjumlah pokok sebesar Rp (satu triliun Rupiah). Jumlah pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan pokok Obligasi yang dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan atas obligasi yang disusun oleh Perseroan bersamasama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dengan tujuan agar Masyarakat membeli Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 1angka 26 Undang-undang Pasar Modal, dan Peraturan No. IX.C.2 dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2 dan Peraturan No. IX.A.15. Prospektus Ringkas : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Emisi Obligasi yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dengan tujuan agar masyarakat membeli Obligasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 butir 26 UUPM dan Peraturan No. IX.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-43/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 Tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum. ix

12 RUPO : Berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan. Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan kontrak pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani antara Pemegang Obligasi dan Pemegang Rekening. Satuan Pemindahbukuan : Berarti satuan jumlah Obligasi dan/atau yang dapat dipindahbukukan dari satu rekening efek ke rekening efek lainnya. Satu satuan pemindahbukuan Obligasi mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. Satuan Perdagangan : Berarti satuan pemesanan pembelian/perdagangan Obligasi (harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp ,- atau kelipatannya). Sertifikat Jumbo Obligasi : Berarti bukti penerbitan Obligasi yang disimpan dalam Penitipan Kolektif KSEI yang diterbitkan oleh Perseroan tercatat atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Tanggal Emisi : Berarti tanggal distribusi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterima oleh KSEI dari Perseroan, yang juga merupakan tanggal pembayaran hasil Emisi Obligasi dari Penjamin Emisi Obligasi kepada Perseroan. Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi : Berarti tanggal jatuh tempo dari Obligasi yang wajib dibayar oleh Perseroan melalui Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Daftar Pemegang Rekening, dengan memperhatikan ketentuan dalam pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. : Berarti tanggal-tanggal jatuh tempo pembayaran Bunga Obligasi yang wajib dibayar Perseroan melalui Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Rekening, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Tanggal Penjatahan : Berarti tanggal dilakukannya penjatahan Obligasi. UU : Berarti Undang-Undang. UUPM atau Undang- Undang Pasar Modal : Berarti Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 (seribu sembilan ratus sembilan puluh lima) tentang Pasar Modal atau perubahannya dan/atau penggantinya. Utang : Berarti utang-utang Perseroan yang menimbulkan kewajiban pembayaran bunga atau kewajiban tetap lainnya antara lain utang kredit dan Efek bersifat utang, dengan pengecualian utang usaha, utang dividen, utang pajak dan utang kontraktor dan kewajiban kerjasama operasi. Wali Amanat : Berarti pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM yang pada saat ini adalah PT Bank Mega Tbk, suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta Selatan atau pengganti haknya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan. x

13 SINGKATAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI BMN CMS IT JBT JLB JLJ JMP JMU JPT atau MBAR MBMR MKC MLJ MMS MNA MRJT MSJ MTN SMU TJP TLKJ TMJ : Berarti PT Bosowa Marga Nusantara, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang bergerak di bidang usaha operator Jalan Tol Ujung Pandang. : Berarti PT Citra Margatama Surabaya, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang bergerak di bidang usaha operator Jalan Tol Waru-Djuanda. : Berarti PT lsmawa Trimitra, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan gedung. : Berarti PT Jasamarga Bali Tol, merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak di bidang usaha pengusahaan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa. : Berarti PT Jakarta Lingkar Baratsatu, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang bergerak di bidang usaha operator Jalan Tol Ruas JORR W1 (Kebon Jeruk-Penjaringan). : Berarti PT Jalantol Lingkarluar Jakarta, merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak di bidang usaha operator Jalan Tol JORR. : Berarti PT Jasamarga Properti, merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak di bidang pembangunan, perdagangan dan jasa terkait properti. : Berarti PT Jatim Marga Utama, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang menjadi Investor Jalan Tol TJP. : Berarti PT Jasamarga Pandaan Tol (dahulu bernama PT Margabumi Adhikaraya) merupakan Entitas Anak Perseroan yang memiliki rencana pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pandaan. : Berarti PT Margabumi Matraraya, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang bergerak di bidang usaha operator Jalan Tol Surabaya-Gresik. : Berarti PT Marga Kunciran Cengkareng, merupakan Entitas Anak Perseroan yang memiliki rencana pengusahaan Jalan Tol Kunciran-Cengkareng. : Berarti PT Marga Lingkar Jakarta, merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak di bidang usaha pengusahaan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi W2 Utara. : Berarti PT Marga Mandalasakti, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang bergerak di bidang usaha operator Jalan Tol Tangerang-Merak. : Berarti PT Marga Nujyasumo Agung, merupakan Entitas Anak Perseroan yang memiliki rencana pengusahaan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto. : Berarti PT Margaraya Jawa Tol, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang bergerak di bidang usaha operator Jalan Tol Waru-Wonokromo-Tanjung Perak. : Berarti PT Marga Sarana Jabar, merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak di bidang usaha pengusahaan Jalan Tol Bogor Ring Road. : Berarti PT Marga Trans Nusantara, merupakan Entitas Anak Perseroan yang memiliki rencana pengusahaan Jalan Tol Kunciran-Serpong. : Berarti PT Sarana Marga Utama, merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak di bidang jasa konstruksi, perdagangan, persewaan kendaraan. : Berarti PT Transmarga Jatim Pasuruan, merupakan Entitas Anak Perseroan yang memiliki rencana pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pasuruan. : Berarti PT Trans Lingkar Kita Jaya, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang bergerak di bidang usaha operator Jalan Tol Cinere-Jagorawi. : Berarti PT Trans Marga Jateng, merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak di bidang usaha pengusahaan Jalan Tol Semarang-Solo. xi

14 RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Informasi Tambahan ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbanganpertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan berdasarkan laporan keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN Perseroan didirikan berdasarkan Akta No.1 tanggal 1 Maret 1978, dengan nama, PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporation), yang kemudian diubah berdasarkan Akta No.187 tanggal 19 Mei 1981 dan nama Perseroan diubah menjadi PT Jasa Marga (Persero), keduanya dibuat dihadapan Kartini Muljadi, S.H., pada saat itu Notaris di Jakarta, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusannya No.Y.A.5/130/1 tertanggal 22 Pebruari 1982 dan didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturutturut dibawah No.766 dan No.767 tanggal 2 Maret 1982 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.73 tanggal 10 September 1982, Tambahan No.1138 (untuk selanjutnya akta No.1 tanggal 1 Maret 1978 dan akta No.187 tanggal 19 Mei 1981 tersebut disebut Akta Pendirian ). Pendirian Perseroan tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam UU No.9 tahun 1969 tentang Penetapan PP Pengganti UU No.1 tahun 1969 tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi UU, PP No.12 tahun 1969 tentang Perusahaan Jasa Marga (Persero) dan PP No.4 tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Dalam Pendirian Perusahaan Jasa Marga (Persero) Di Bidang Pengelolaan, Pemeliharaan dan Pengadaan Jaringan Jalan Tol serta Surat Keputusan Menkeu RI No.90/KMK.06/1978 tanggal 27 Pebruari 1978 tentang Penetapan Modal Perusahaan Jasa Marga (Persero) Di Bidang Jalan Tol. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 95 tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta, dan telah diterima dan dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No.AHU- AH tanggal 10 Juli 2012 dan didaftar dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2012 tanggal 10 Juli 2012, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 29 Nopember 2013 No. 96, Tambahan No. 7845/L. xii

15 2. STRUKTUR PERMODALAN PERSEROAN Adapun struktur permodalan Perseroan pada tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan adalah sebagaimana tercantum dalam daftar Pemilikan Saham Yang Mencapai 5,00% atau Lebih Dari Saham Yang Ditempatkan dan Disetor Penuh per 31 Juli 2014 dan Laporan Kepemilikan Saham-Direksi dan Komisaris per 31 Juli 2014 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom, yaitu sebagai berikut : Keterangan Nilai Nominal Rp500 per saham Jumlah Saham (lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) Modal Dasar - Seri A Dwiwarna Seri B Jumlah Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Seri A Dwiwarna - Negara Republik Indonesia Seri B - Negara Republik Indonesia ,0000% - Dewan Komisaris dan Direksi - Ir Agoes Widjanarko, MIP ,0012% - Ibnu Purna Muchtar, SE, MA ,0002% - Ir Adityawarman ,0020% - Ir Hasanudin, M.Eng.Sc ,0001% - Ir Abdul Hadi H.S MM ,0038% - Ir Reynaldi Hermansjah ,0053% - Ir Muh Najib Fauzan MSc ,0016% - Masyarakat ,9859% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,0000% Saham Dalam Portepel KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI Perseroan memiliki penyertaan saham pada beberapa perusahaan sehubungan dengan kerjasama pengusahaan jalan tol yang didasarkan pada Keputusan Menteri PU dan PPJT. Pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan, berikut tabel penyertaan saham Perseroan pada 12 (dua belas) Entitas Anak dan penyertaan saham baik langsung maupun tidak langsung sebesar kurang dari 50% pada 9 (sembilan) Entitas Asosiasi yang memiliki nilai ekonomis bagi Perseroan, sebagai berikut: Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Persentase Kepemilikan Entitas Anak (Jalan Tol) 1. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Pengusahaan jalan tol Bogor Outer Ring Road Pengusahaan jalan tol 2. PT Trans Marga Jateng (TMJ) Semarang-Solo Rencana Pengusahaan 3. PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) jalan tol Kunciran- Cengkareng Rencana Pengusahaan 4. PT Marga Trans Nusantara (MTN) jalan tol Kunciran Serpong Pengusahaan jalan tol 5. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) Lingkar Luar Jakarta Seksi W2 Utara 6. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) Pengusahaan jalan tol Surabaya-Mojokerto Rencana Pengusahaan 7. PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) jalan tol Gempol- Pasuruan Tahun Penyertaan Status Operasional 55,00% 2007 Beroperasi 69,90% 2007 Beroperasi 76,15% ,00% ,00% 2009 Belum Beroperasi (tahap pembebasan lahan) Belum Beroperasi (tahap pembebasan lahan) Beroperasi 55,00% 1994 Beroperasi 96,39% 2010 Belum Beroperasi (tahap konstruksi) xiii

16 8. Nama Perusahaan PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT), dahulu PT Margabumi Adhikaraya (MBAR) 9. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Kegiatan Usaha Rencana Pengusahaan jalan tol ruas Gempol- Pandaan Pengusahaan jalan tol ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Persentase Kepemilikan Tahun Penyertaan 74,75% 2011 Status Operasional Belum Beroperasi (tahap uji coba) 55,00% 2011 Beroperasi Entitas Anak (Non Jalan Tol) 10. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) Operator jalan tol JORR 99,00% 2000 Beroperasi Jasa Konstruksi, 11. PT Sarana Marga Utama (SMU) Perdagangan, Persewaan kendaraan 99,00% 2010 Beroperasi 12. PT Jasamarga Properti (JMP) 13. PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) Pembangunan, Perdagangan dan Jasa terkait Properti Entitas Asosiasi (Jalan Tol) Operator jalan tol ruas JORR W1 (Kebon Jeruk-Penjaringan) 99,00% 2013 Belum Beroperasi (tahap perencanaan) 19,10% 2008 Beroperasi 14. PT Jatim Marga Utama (JMU) Investor Jalan Tol TJP 26,00% 2002 Beroperasi 15. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) Operator Jalan Tol Cinere-Jagorawi 21,24% 2012 Beroperasi 16. PT Citra Margatama Surabaya (CMS) Operator Jalan Tol Waru-Djuanda 5,26% 1996 Beroperasi 17. PT Margabumi Matraraya (MBMR) Operator Jalan Tol Surabaya-Gresik 6,47% 1991 Beroperasi 18. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) Operator Jalan Tol Ujung Pandang 1,47% 1993 Beroperasi 19. PT Marga Mandalasakti (MMS) Operator Jalan Tol Tangerang-Merak 1,94% 1989 Beroperasi 20. PT Margaraya Jawa Tol (MRJT) 21. PT lsmawa Trimitra (IT) 4. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI Operator Jalan Tol Waru-Wonokromo- Tanjung Perak 2,44% 1997 Entitas Asosiasi (Non Jalan Tol) Jasa Pengelolaan Gedung Belum Beroperasi (tahap pembebasan lahan) 25,00% 1995 Beroperasi Nama Obligasi : Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T. Jumlah Pokok Obligasi : Sebesar Rp (satu triliun Rupiah). Jangka Waktu : 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Tingkat Bunga Obligasi : dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,85% (sembilan koma delapan lima persen) per tahun. Harga Penawaran : 100% (seratus persen) dari Pokok Obligasi Satuan Pemesanan : Rp ,- (lima juta Rupiah) dan kelipatannya Satuan Pemindahbukuan : Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya Pembayaran Bunga Obligasi : Setiap 3 (tiga) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi Penyisihan Dana (Sinking Fund) : Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi. xiv

17 Pembelian Kembali : Perseroan dapat melakukan pembelian kembali dengan ketentuan bahwa hal tersebut baru dapat dilaksanakan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. Saat melakukan pembelian kembali Obligasi baik sebagai pelunasan Obligasi maupun untuk disimpan, Perseroan wajib mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berberedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal permulaan penawaran pembelian kembali kecuali jika pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Obligasi yang beredar dalam periode 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan, Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan kecuali Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah, dan Obligasi yang dibeli kembali tersebut hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali. Penjelasan lebih lanjut dari pembelian kembali Obligasi dapat dilihat pada Bab X Informasi Tambahan ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi. 5. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI Perseroan merencanakan untuk menggunakan penerimaan hasil Penawaran Umum Obligasi, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk: 1. Sekitar 70% digunakan untuk pelunasan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S Seri S-A. 2. Sisanya sekitar 30% digunakan untuk pembayaran sebagian pinjaman bank Perseroan. Keterangan lebih lanjut mengenai rencana penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perseroan dapat dilihat pada Bab II Informasi Tambahan ini. 6. HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI Sesuai dengan Peraturan No. IX.C.1 dan Peraturan No. IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan Obligasi yang dilaksanakan oleh Pefindo. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat Pefindo No. 884/PEF-Dir/VI/2014 tanggal 4 Juni 2014, hasil pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2013 Perseroan adalah: id AA (Double A) Hasil pemeringkatan di atas berlaku untuk periode 3 Juni 2014 sampai dengan 1 Juni Pefindo menetapkan peringkat id AA untuk PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Perseroan) untuk Obligasi XII Seri Q tahun 2006, Obligasi XIII Seri R tahun 2007 dan Obligasi XIV Seri JM-10 tahun Pefindo juga menegaskan peringkat id AA untuk Perseroan dan obligasinya yang beredar I/2013 senilai total Rp5,95 triliun. Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah Stabil. Peringkat tersebut mencerminkan posisi Perseroan yang dominan pada industri jalan tol, pertumbuhan pendapatan jalan tol yang stabil terutama didorong oleh meningkatnya volume lalu lintas dan struktur tarif yang lebih baik, kuatnya indicator profitabilitas, serta fleksibilitas keuangan yang kuat. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh struktur modal Perseroan yang agresif dalam jangka pendek hingga menengah dan risiko bisnis sterkait pembangunan jalan tol baru. xv

18 Perseroan adalah operator jalan tol terbesar di Indonesia dengan portofolio jalan tol termasuk Jagorawi, Tol Dalam Kota Jakarta, Prof Dr. Ir. Sedyatmo, Jakarta-Cikampek, Jakarta-Tangerang, Ulujami-Pondok Aren, jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR), Padalarang-Cileunyi, Cipularang, Surabaya-Gempol, Semarang, Belmera, Palikanci, Jalan Tol Lingkar Luar Bogor (BORR), Semarang-Solo, dan Surabaya- Mojokerto. Nusa Dua-Benoa, dan JORR West 2 North/W2N. Pemegang saham Perseroan pada akhir Juni 2014 meliputi Pemerintah Indonesia (70%), Manajemen dan Karyawan (0,20%), BPJS Ketenagakerjaan - JHT (1,26%), dan Publik sebesar kurang dari 2% untuk setiap pemegang sahamnya (dengan total 28,54%). Rating Perseroan didukung oleh faktor-faktor dibawah ini: - Posisi dominan dalam sektor bisnis jalan tol. - Pertumbuhan pendapatan jalan tol yang stabil terutama didorong oleh meningkatnya volume lalu lintas dan struktur tarif yang lebih baik. - Kuatnya indikator profitabilitas. - Kuatnya fleksibilitas keuangan. Faktor-faktor yang membatasi peringkat di atas adalah: - Struktur modal yang agresif dalam jangka pendek hingga menengah. - Risiko bisnis yang berhubungan dengan pengembangan jalan tol baru. Outlook stabil ditetapkan untuk peringkat korporat Perseroan. Peringkat akan dinaikkan bila ruas jalan tol baru Perseroan berhasil dioperasikan sesuai jadwal dan terbukti secara konsisten menghasilkan volume lalu lintas yang tinggi sesuai dengan diproyeksikan, serta memperbaiki struktur modalnya. Sebaliknya. Peringkat akan diturunkan bila struktur modal yang agresif tidak disertai oleh kinerja bisnis yang membaik, yang dapat memperlemah indikator proteksi arus kasnya. Tidak ada hubungan afiliasi antara Perseroan dengan perusahaan pemeringkat yang melakukan pemeringkatan atas surat utang Perseroan. Perseroan akan menyampaikan peringkat tahunan atas setiap Klasifikasi Efek Bersifat Utang kepada OJK paling lambat 10 hari kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Perseroan telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Efek Bersifat Utang, sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.C.11. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan dapat dilihat pada Bab XI Informasi Tambahan ini. 7. RISIKO USAHA A. RISIKO TERKAIT DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN Sama halnya dengan kegiatan-kegiatan usaha lainnya, kegiatan usaha Perseroan juga tidak terlepas dari risiko-risiko baik secara mikro maupun makro. Risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usahanya antara lain: 1. Risiko Terkait Pembebasan Lahan atau Pengadaan Tanah (Keterlambatan dan Klaim) 2. Risiko Membengkaknya Biaya Konstruksi 3. Risiko Penyesuaian Tarif (Keterlambatan dan Besaran Tidak Sesuai Harapan) 4. Risiko Perubahan Peraturan 5. Risiko Bencana Alam atau Akibat Perbuatan Manusia 6. Risiko Volume Lalu Lintas Tidak Sesuai Perkiraan Awal 7. Risiko Perubahan Suku Bunga 8. Risiko Terputusnya Konstruksi Jalan Tol 9. Risiko Kehilangan Pendapatan Akibat Perselisihan dengan Pihak Lain xvi

19 B. RISIKO INVESTASI BAGI INVESTOR PEMEGANG OBLIGASI Risiko yang dihadapi investor pembeli Obligasi adalah: 1. Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Berkelanjutan I Tahap II ini yang antara lain disebabkan karena tujuan pembelian Obligasi sebagai investasi jangka panjang. 2. Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga serta utang pokok pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak Obligasi yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan. 8. STRATEGI USAHA I. Strategi Utama Perseroan menetapkan 3 strategi utama sebagai berikut: a. Pengembangan Bisnis Jalan Tol Menambah panjang Jalan Tol untuk meningkatkan Nilai Perseroan dan untuk tetap mempertahankan Pangsa Pasar paling sedikit 50% Panjang Jalan Tol. b. Pengoperasian Jalan Tol Mengoperasikan Jalan Tol yang efisien, aman, dan bermutu tinggi untuk meningkatkan kinerja operasional. Memberikan pelayanan yang ekselen bagi pengguna jalan, Masyarakat, dan Pemerintah. c. Pengembangan Bisnis Lain Mengembangkan usaha lain yang secara strategis memperkuat strategi pengembangan dan pengoperasian Jalan Tol. Meningkatkan Pendapatan Usaha dengan memanfaatkan Sumber Daya Perseroan. II. Strategi Pendukung a. Pengendalian Keuangan Pengendalian Keuangan untuk meningkatkan Nilai Perseroan, mendukung pertumbuhan Perseroan dan Mempertahankan Financial Sustainability. b. Organisasi dan SDM Peningkatan kompetensi dan penyiapan kader pimpinan serta karyawan bertalenta yang mendukung transformasi organisasi untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan Perseroan. c. Teknologi Informasi dan Rekayasa Teknik Rekayasa teknik dan implementasi teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kinerja Perseroan. d. Kepatuhan dan Manajemen Risiko Pengelolaan risiko dan penerapan tata kelola Perseroan yang baik untuk meningkatkan kepercayaan dan nilai Perseroan. Keterangan lebih lanjut mengenai strategi usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab IV Informasi Tambahan ini. xvii

20 9. PROSPEK USAHA Perseroan adalah perusahaan tol berpengalaman, dan saat ini menjadi salah satu perusahaan jalan tol yang mengoperasikan 576,10 km tol, Perseroan saat ini menguasi 73,54% jalan tol di Indonesia. Total panjang jalan tol yang telah beroperasi di Indonesia mencapai 783,35 km. Saat ini Perseroan sedang membangun 9 (sembilan) ruas tol, sebagai berikut: No. Konsesi/Ruas Konsesi Berakhir Panjang (km) Mitra Kepemilikan JSMR 1 BORR ,00 BUMD 55,00% 2 Semarang-Solo ,64 BUMD 69,90% 3 Gempol-Pasuruan 45 tahun dari tanggal efektif 34,20 BUMD 96,39% 4 JORR2 (Cengkareng-Kunciran) 35 tahun dari tanggal efektif 14,19 BUMN & Swasta 76,07% 5 JORR2 (Kunciran-Serpong) 35 tahun dari tanggal efektif 11,20 Swasta 60,00% 6 JORR W2 Utara ,70 BUMD 65,00% 7 Surabaya-Mojokerto ,30 BUMN & Swasta 55,00% 8 Gempol-Pandaan 35 tahun dari tanggal efektif 13,60 BUMN, BUMD & Swasta 74,75% 9 Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa 45 tahun dari tanggal efektif 10,00 BUMN & BUMD 55,00% Sumber: Perseroan, 2014 Dari 9 (sembilan) ruas tol tersebut, beberapa diantaranya dalam tahap konstruksi, dan tiga diantaranya telah beroperasi sebagian yang terdiri dari Bogor Ring Road Seksi I & II sepanjang 5,85 km, Semarang- Solo Seksi I & II (Semarang-Ungaran-Bawen) sepanjang 23,10 km dan Surabaya-Mojokerto Seksi I A (Waru-Sepanjang) sepanjang 2,30 km; dua diantaranya telah beroperasi secara penuh yaitu JORR W2 Utara sepanjang 7,7 km dan Nusa Dua-Ngurah Rai- Benoa sepanjang 10 km. Pengoperasian ruas-ruas tol tersebut akan mendorong pertumbuhan pendapatan Perseroan di tahun-tahun mendatang. Perseroan menargetkan seluruh ruas jalan tol baru tersebut dapat beroperasi pada periode , meskipun target tersebut sangat dipengaruhi pembebasan lahan oleh Pemerintah. Adapun ruas jalan tol baru yang saat ini dalam proses konstruksi dan pembebasan lahan adalah sebagai berikut: Jalan Tol Semarang-Solo ruas Bawen-Salatiga (17,5 km); Jalan Tol Surabaya-Mojokerto ruas Krian-Mojokerto (18,5 km); Jalan Tol Gempol-Pasuruan ruas Gempol-Rembang (13,9 km); Jalan Tol Gempol-Pandaan (13,6 km); Jalan Tol Bogor Outer Ring Road ruas Kedung Badak-Yasmin (2,2 km). Setelah ruas tol yang baru tersebut selesai, maka Perseroan akan menambah jalan tol baru melalui tender, menambah penyertaan saham serta mengakuisisi ruas-ruas baru yang potensial, yang pemegang konsesinya memiliki hambatan untuk membangun jalan tol tersebut, terutama jalan tol yang terletak di kota-kota besar yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan sedapat mungkin terhubung dengan jalan tol existing Perseroan/Entitas Anak. Perseroan juga mengusulkan adanya pembangunan ruas tol baru untuk dibangun (unsolicited). Prospek Usaha Perseroan secara Makro Disamping panjang jalan tol yang terus bertambah, ada beberapa faktor lain yang membuat prospek industri jalan tol yang dikembangkan Perseroan semakin menarik. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Volume lalu lintas pada ruas tol yang dikelola Perseroan diperkirakan akan tetap tumbuh secara positif, sehingga memberikan jaminan pertumbuhan pendapatan berkesinambungan; 2. Masa konsesi yang masih panjang dengan mayoritas akan berakhir pada tahun 2044 untuk 13 ruas yang sedang dioperasikan Perseroan; 3. Jalan tol baru yang terkoneksi dengan jalan tol yang sudah ada, sehingga memberi jaminan volume lalu lintas yang telah terbentuk; 4. Adanya potensi penambahan konsesi penguasan jalan tol melalui rencana untuk mengambil alih ruas-ruas jalan tol investor lain yang terhenti proses investasinya (akuisisi); xviii

21 5. Posisi Perseroan sebagai pemimpin dalam industri jalan tol lndonesia; 6. Perkembangan penduduk yang pesat; 7. Perkembangan industri properti; 8. Pertumbuhan penjualan kendaraan roda empat yang merupakan pasar terbesar dari pengguna jalan tol. Keterangan lebih lanjut mengenai strategi usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab IV Informasi Tambahan ini. 10. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang angka-angkanya dikutip dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013 serta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni Untuk Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan, berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013, yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ), berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf (1) Penekanan pada suatu hal: (a) Mengenai audit untuk penyajian kembali sehubungan dengan penerapan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 16 Perjanjian Konsesi Jasa dan ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa dan (b) Mengenai penerbitan kembali laporan keuangan konsolidasian interim dengan tambahan penyajian dan tambahan pengungkapan atas laporan keuangan konsolidasian interim terdahulu serta tambahan lampiran atas laporan keuangan tersendiri entitas induk; (2) Hal-hal lain: (a) Mengenai laporan keuangan entitas induk yang disajikan sebagai informasi tambahan yang merupakan bagian dari prosedur audit dan (b) Mengenai laporan audit diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam Informasi Tambahan sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan PT Jasa Marga (Persero) di Bursa Efek Indonesia. Laporan Keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 tidak diaudit. Untuk Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan dan ditandatangani oleh Drs. Djarwoto, Ak., sedangkan untuk Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan dan ditandatangani oleh Drs. Hartono, Ak, CPA. Serta Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ) dan ditandatangani oleh Saptoto Agustomo. (dalam ribuan Rupiah) Keterangan Per 30 Juni (Unaudited) Per 31 Desember * Total Aset Total Liabilitas Total Ekuitas Catatan: *) Disajikan kembali xix

22 Keterangan Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni (Unaudited) (dalam ribuan Rupiah) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember * Pendapatan Usaha Laba Usaha Total Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Catatan: *) Disajikan kembali Keterangan Rasio Keuangan Per 30 Juni 2014 (dalam persentase, kecuali dinyatakan lain) Per 31 Desember * Marjin EBITDA 58,51 54,67 61,17 62,50 61,30 54,77 EBITDA terhadap Beban Bunga (x) 3,61 3,6 7 3,82 4,21 3,53 2,73 Rasio Lancar 75,04 76,15 67,95 97,78 150,09 110,03 Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 169,09 161,03 152,90 150,17 142,39 120,95 Rasio Liabilitas Terhadap Aset 62,84 61,69 60,46 60,03 58,74 54,74 Catatan: *) Disajikan kembali Ringkasan data keuangan penting Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab V Informasi Tambahan ini. 11. PERPAJAKAN Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. 12. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi dapat dilihat pada Bab XII Informasi Tambahan ini. 13. WALI AMANAT Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T No. 05 tanggal 1 September 2014, yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, yang bertindak selaku Wali Amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Alamat Wali Amanat: PT Bank Mega Tbk. Menara Bank Mega, Lantai 16 Jalan Kapten Tendean Kav A Jakarta Telp. (021) Fax. (021) Up: Capital Market Services xx

23 14. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI a. Menerima pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi. b. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi, maka pihak yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan. c. Menerima pembayaran Denda apabila Perseroan ternyata tidak menyediakan dana untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka Perseroan harus membayar Denda atas kelalaian membayar jumlah Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi. Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi, oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan Obligasi yang dimilikinya. d. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terutang (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afilliasi Perseroan) berhak untuk mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat agenda yang diminta dengan melampirkan photo copy KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR dari kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat. 15. OBLIGASI YANG TELAH DITERBITKAN PERSEROAN Rekapitulasi Obligasi yang telah diterbitkan Perseroan adalah sebagai berikut: No Nama Obligasi Jumlah Tingkat Suku (RpJuta) Bunga Tenor Tanggal Penerbitan Tanggal Jatuh Tempo Status 1. Jasa Marga I (A) ,50% 5 Tahun 3 November November 1988 Lunas 2. Jasa Marga II/1 (B) ,50% 5 Tahun 31 Oktober Oktober 1988 Lunas 3. Jasa Marga II/2 (C) ,50% 5 Tahun 6 Februari Februari 1989 Lunas 4. Jasa Marga II/2 (D) ,50% 5 Tahun 5 Maret Maret 1989 Lunas 5. Jasa Marga II/2 (E) ,50% 5 Tahun 31 Maret Maret 1989 Lunas 6. Jasa Marga III/1 (F/1) ,50% 5 Tahun 28 Desember Desember 1989 Lunas 7. Jasa Marga III/2 (F/2) ,50% 5 Tahun 1 Maret Maret 1990 Lunas 8. Jasa Marga IV/1 (G/1) ,50% 5 Tahun 27 Desember Desember 1990 Lunas 9. Jasa Marga IV/2 (G/2) ,00% 5 Tahun 24 Maret Maret 1991 Lunas 10. Jasa Marga V/1 (H) ,375% 5 Tahun 6 Juli Juli 1992 Lunas 11. Jasa Marga V/2 (I) ,50% 5 Tahun 19 November November 1992 Lunas 12. Jasa Marga VI/1 (J) ,00% 8 Tahun 20 Juni Juni 1996 Lunas 13. Jasa Marga VI/2 (K) ,00% 8 Tahun 1 Februari Februaru 1997 Lunas 14. Obligasi Indeks Pendapatan Tahap Min 16,75% & bunga tambahan berdasarkan hasil operasi Padaleunyi 12 Tahun 31 Juli Juli 2001 Lunas xxi

24 No Nama Obligasi 15. Obligasi Indeks Pendapatan Tahap 2 Jumlah Tingkat Suku (RpJuta) Bunga Min 16,75% & bunga tambahan berdasarkan hasil operasi Padaleunyi Tenor Tanggal Penerbitan Tanggal Jatuh Tempo Status 12 Tahun 21 September September 2001 Lunas 16. Jasa Marga VII (L) ,00% di 8 Tahun 8 Juni Juni 1998 Lunas atas rata-rata deposito berjangka 3 bulan bank umum 17. Jasa Marga VIII (M) ,50% 8 Tahun 27 Maret Maret 2008 Lunas 18. Obligasi Jasa Marga IX Seri N Tahun 2002 Dengan Tingkat Bunga Tetap [N1] ,50% 5 Tahun 12 April April 2007 Lunas 19 Obligasi Jasa Marga IX Seri N Tahun 2002 Dengan Tingkat Bunga Tetap & Mengambang [N2] Tetap 18,50% sampai pembayaran ke-8, & mengambang 16,50% -20,00% pembayaran ke-9 s/d ke Tahun 12 April April 2007 Lunas 20. Jasa Marga X (O) ,15% 8 Tahun 4 Desember Desember 2010 Lunas 21. Jasa Marga XI (P) ,30% 10 Tahun 10 Oktober Oktober 2013 Lunas 22. Obligasi JORR I Rata-rata SBI 10 Tahun 19 November November 2013 Lunas 3 bulan 23. Obligasi JORR II (A) ,25% 10 Tahun 5 Januari Januari 2016 Belum Lunas*) 24. Obligasi JORR II (B) ,25% 12 Tahun 5 Januari Januari 2018 Belum Lunas**) 25. Obligasi JORR II (C) ,50% 15 Tahun 5 Januari Januari 2021 Belum Lunas 26. Jasa Marga XII (Q) ,50% 10 Tahun 6 Juli Juli 2016 Belum Lunas 27. Jasa Marga XIII (R) ,25% 10 Tahun 21 Juni Juni 2017 Belum Lunas 28. Jasa Marga XIV (JM-10) ,35% 10 Tahun 12 Oktober Oktober 2020 Belum Lunas 29. Jasa Marga I Seri JM ,1% 3 Tahun 12 Oktober Oktober 2013 Lunas 30. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S Seri A 31 Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S Seri B 32. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S Seri C Total Obligasi Terutang ,40% 370 Hari Kalender *) Dilunasi pada tanggal 24 November 2008 sejumlah Rp923 juta. **) Dilunasi pada tanggal 24 November 2008 sejumlah Rp923 juta. 27 September Oktober 2014 Belum Lunas ,70% 3 Tahun 27 September September 2016 Belum Lunas ,90% 5 Tahun 27 September September 2018 Belum Lunas Total Obligasi Terutang hingga saat tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan adalah sebesar Rp juta. xxii

25 I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I JASA MARGA DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR Rp ,- (LIMA TRILIUN SEMBILAN RATUS LIMA PULUH MILIAR RUPIAH) Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan telah menerbitkan : OBLIGASI BERKELANJUTAN I JASA MARGA TAHAP I TAHUN 2013 SERI S DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR Rp ,- (DUA TRILIUN SERATUS MILIAR RUPIAH) Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan OBLIGASI BERKELANJUTAN I JASA MARGA TAHAP II TAHUN 2014 SERI T DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP ,- (SATU TRILIUN RUPIAH) Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi dengan jumlah pokok Obligasi sebesar Rp (satu triliun Rupiah), berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,85% (sembilan koma delapan lima persen) per tahun dan dijamin secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment). Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 19 Desember 2014, sedangkan Pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu pada tanggal 19 September Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo. Sesuai dengan Peraturan No. IX.A.15, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-555/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan, Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga hanya dapat dilaksanakan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap III dan/atau Tahap Selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian. Dalam rangka penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo): id AA (Double A) Hasil Pemeringkatan ini Berlaku Untuk Periode 3 Juni 2014 Sampai Dengan 1 Juni 2015 Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab XI Keterangan Tentang Pemeringkatan Obligasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Kegiatan Usaha Merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol, serta mengembangkan dan mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol dan usaha lain yang terkait. Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia Kantor Pusat: Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Tel. (021) , Fax. (021) Situs Internet: jasmar@jasamarga.com Kantor Cabang: 9 (sembilan) kantor cabang yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya dan Medan RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TERKAIT PEMBEBASAN LAHAN ATAU PENGADAAN TANAH. RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG. 1

26 Struktur Permodalan Perseroan Adapun struktur permodalan Perseroan pada tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan adalah sebagaimana tercantum dalam daftar Pemilikan Saham Yang Mencapai 5,00% atau Lebih Dari Saham Yang Ditempatkan dan Disetor Penuh per 31 Juli 2014 dan Laporan Kepemilikan Saham-Direksi dan Komisaris per 31 Juli 2014 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom, yaitu sebagai berikut : Keterangan Nilai Nominal Rp500 per saham Jumlah Saham (lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) Modal Dasar - Seri A Dwiwarna Seri B Jumlah Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Seri A Dwiwarna - Negara Republik Indonesia Seri B - Negara Republik Indonesia ,0000% - Dewan Komisaris dan Direksi - Ir Agoes Widjanarko, MIP ,0012% - Ibnu Purna Muchtar, SE, MA ,0002% - Ir Adityawarman ,0020% - Ir Hasanudin, M.Eng.Sc ,0001% - Ir Abdul Hadi H.S MM ,0038% - Ir Reynaldi Hermansjah ,0053% - Ir Muh Najib Fauzan MSc ,0016% - Masyarakat ,9859% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,0000% Saham Dalam Portepel Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang terdiri dari saham Seri A Dwiwarna yang khusus hanya dapat dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan saham seri B yang dapat dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan masyarakat. Saham Seri A-Dwiwarna Saham yang dikeluarkan Perseroan terdiri dari Saham Seri A Dwiwarna dan Saham Biasa Atas Nama Seri B. Perseroan hanya mengeluarkan 1 (satu) Saham Seri A Dwiwarna yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dapat dipindahtangankan kepada siapapun. Saham Seri A Dwiwarna adalah saham yang memberikan kepada Negara Republik Indonesia hak istimewa sebagaimana diuraikan di bawah ini: Hak untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Hak untuk mengubah anggaran dasar termasuk perubahan modal Menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit dan pembubaran Saham Biasa Atas Nama Seri B Kecuali untuk hak-hak istimewa yang berdasarkan anggaran dasar hanya diberikan secara khusus kepada pemegang saham Seri A Dwiwarna sebagaimana telah diterangkan di atas, maka pemegang saham Seri B mempunyai hak yang sama dengan pemegang saham Seri A Dwiwarna, antara lain untuk (i) menghadiri dan memberikan suara dalam RUPS, (ii) menerima dividen, dan (iii) membeli saham baru Perseroan. 2

27 Saham Biasa Atas Nama Seri B yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham baru yang dikeluarkan dari portepel yang memberikan pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa Atas Nama Seri B lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Keterangan ringkas mengenai Obligasi adalah sebagai berikut: KETERANGAN TENTANG OBLIGASI NAMA OBLIGASI Nama Obligasi yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Berkelanjutan ini adalah OBLIGASI BERKELANJUTAN I JASA MARGA TAHAP II TAHUN 2014 SERI T. JENIS OBLIGASI Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perseroan Efek atau Bank Kustodian. HARGA PENAWARAN 100% (seratus persen) dari Nilai Nominal Obligasi. JUMLAH POKOK OBLIGASI, BUNGA OBLIGASI DAN JATUH TEMPO OBLIGASI Jumlah Pokok Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp (satu triliun Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,85% (sembilan koma delapan lima persen) per tahun berjangka waktu 5 (lima) Tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASI Bunga Obligasi dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik, di mana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan akan dibayarkan setiap triwulan (3 bulan). Bunga tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening KSEI pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 19 Desember 2014, sedangkan Pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu pada tanggal 19 September Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi tersebut, maka pihak yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan. 3

28 Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal dan ketentuan peraturan KSEI. Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut: Bunga Ke Obligasi 1 19 Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September 2019 SATUAN PEMINDAHBUKUAN DAN SATUAN PERDAGANGAN Satuan pemindahbukuan berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu rekening efek ke rekening efek lainnya. Satu satuan pemindahbukuan Obligasi mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara (Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan nomor KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain) yaitu Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya. Satuan perdagangan berarti satuan pemesanan pembelian/perdagangan Obligasi (harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp atau kelipatannya). JATUH TEMPO Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah pokok yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi yaitu dengan jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi yaitu tanggal 19 September JAMINAN Obligasi ini tidak dijamin dengan agunan khusus, namun dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi ini, sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan pasal 1132 Kitab Undang Undang Hukum Perdata Republik Indonesia. Hak Pemegang Obligasi adalah paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4

29 DANA PELUNASAN OBLIGASI (Sinking Fund) Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana pelunasan Pokok Obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Emisi sesuai dengan rencana penggunaan dana penerbitan Obligasi. HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI Sesuai dengan Peraturan No. IX.C.1 dan Peraturan No. IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan Obligasi yang dilaksanakan oleh Pefindo. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat Pefindo No. 884/PEF-Dir/VI/2014 tanggal 4 Juni 2014, hasil pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2013 Perseroan adalah: id AA (Double A) Hasil pemeringkatan di atas berlaku untuk periode 3 Juni 2014 sampai dengan 1 Juni Pefindo menetapkan peringkat id AA untuk PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Perseroan) untuk Obligasi XII Seri Q tahun 2006, Obligasi XIII Seri R tahun 2007 dan Obligasi XIV Seri JM-10 tahun Pefindo juga menegaskan peringkat id AA untuk Perseroan dan obligasinya yang beredar I/2013 senilai total Rp5,95 triliun. Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah Stabil. Peringkat tersebut mencerminkan posisi Perseroan yang dominan pada industri jalan tol, pertumbuhan pendapatan jalan tol yang stabil terutama didorong oleh meningkatnya volume lalu lintas dan struktur tarif yang lebih baik, kuatnya indicator profitabilitas, serta fleksibilitas keuangan yang kuat. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh struktur modal Perseroan yang agresif dalam jangka pendek hingga menengah dan risiko bisnis sterkait pembangunan jalan tol baru. Perseroan adalah operator jalan tol terbesar di Indonesia dengan portofolio jalan tol termasuk Jagorawi, Tol Dalam Kota Jakarta, Prof Dr. Ir. Sedyatmo, Jakarta-Cikampek, Jakarta-Tangerang, Ulujami-Pondok Aren, jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR), Padalarang-Cileunyi, Cipularang, Surabaya-Gempol, Semarang, Belmera, Palikanci, Jalan Tol Lingkar Luar Bogor (BORR), Semarang-Solo, dan Surabaya- Mojokerto. Nusa Dua-Benoa, dan JORR West 2 North/W2N. Pemegang saham Perseroan pada akhir Juni 2014 meliputi Pemerintah Indonesia (70%), Manajemen dan Karyawan (0,20%), BPJS Ketenagakerjaan - JHT (1,26%), dan Publik sebesar kurang dari 2% untuk setiap pemegang sahamnya (dengan total 28,54%). Rating Perseroan didukung oleh faktor-faktor dibawah ini: - Posisi dominan dalam sektor bisnis jalan tol. - Pertumbuhan pendapatan jalan tol yang stabil terutama didorong oleh meningkatnya volume lalu lintas dan struktur tarif yang lebih baik. - Kuatnya indikator profitabilitas. - Kuatnya fleksibilitas keuangan. Faktor-faktor yang membatasi peringkat di atas adalah: - Struktur modal yang agresif dalam jangka pendek hingga menengah. - Risiko bisnis yang berhubungan dengan pengembangan jalan tol baru. Outlook stabil ditetapkan untuk peringkat korporat Perseroan. Peringkat akan dinaikkan bila ruas jalan tol baru Perseroan berhasil dioperasikan sesuai jadwal dan terbukti secara konsisten menghasilkan volume lalu lintas yang tinggi sesuai dengan diproyeksikan, serta memperbaiki struktur modalnya. Sebaliknya. Peringkat akan diturunkan bila struktur modal yang agresif tidak disertai oleh kinerja bisnis yang membaik, yang dapat memperlemah indikator proteksi arus kasnya. 5

30 Tidak ada hubungan afiliasi antara Perseroan dengan perusahaan pemeringkat yang melakukan pemeringkatan atas surat utang Perseroan. Perseroan akan menyampaikan peringkat tahunan atas setiap Klasifikasi Efek Bersifat Utang kepada OJK paling lambat 10 hari kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Perseroan telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Efek Bersifat Utang, sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.C.11. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan dapat dilihat pada Bab XI Informasi Tambahan ini. PERPAJAKAN Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi dapat dilihat pada Bab XII Informasi Tambahan ini. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Olbigasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T No. 05 tanggal 1 September 2014, yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, yang bertindak selaku Wali Amanat adalah PT Bank Mega Tbk HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI Alamat Wali Amanat: PT Bank Mega Tbk. Menara Bank Mega, Lantai 16 Jalan Kapten Tendean Kav A Jakarta Telp. (021) Fax. (021) Up: Capital Market Services a. Menerima pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi. b. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi, maka pihak yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan. c. Menerima pembayaran Denda apabila Perseroan ternyata tidak menyediakan dana untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka Perseroan harus membayar Denda atas kelalaian membayar jumlah Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi. Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi, oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan Obligasi yang dimilikinya. 6

31 d. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terutang (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afilliasi Perseroan) berhak untuk mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat agenda yang diminta dengan melampirkan photo copy KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR dari kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat. CARA DAN TEMPAT PELUNASAN POKOK OBLIGASI DAN PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASI Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dilakukan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi yang menyerahkan konfirmasi kepemilikan Obligasi sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. PEMBATASAN, KEWAJIBAN DAN KELALAIAN PERSEROAN Sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan, ditentukan bahwa terdapat pembatasan-pembatasan dan kewajiban-kewajiban terhadap Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam Bab X Informasi Tambahan ini. Selain pembatasan dan kewajiban Perseroan, dalam Perjanjian Perwaliamanatan, ditentukan kondisikondisi dan pengaturan mengenai kelalaian (cidera janji) Perseroan yang akan dijelaskan pada Bab X Informasi Tambahan ini. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI (RUPO) Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dapat diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi. Mengenai RUPO diuraikan dalam Bab X Informasi Tambahan ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi. TAMBAHAN UTANG YANG DIBUAT DI MASA YANG AKAN DATANG Di dalam ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan tidak ada pembatasan bagi Perseroan untuk memperoleh tambahan utang pada masa yang akan datang. Perseroan tidak dapat mengagunkan sebagian besar maupun seluruh pendapatan atau harta kekayaan Perseroan yang ada pada saat tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan diluar kegiatan usaha Perseroan, tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat. Memenuhi kewajiban keuangan konsolidasi berdasarkan laporan keuangan konsolidasi tahunan terakhir yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik yang terdaftar di Bapepam atau Bapepam dan LK atau OJK dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Memelihara perbandingan antara Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi dengan Beban Bunga Yang Disesuaikan sedikitnya 1,25 : 1 (satu koma dua puluh lima berbanding satu). b. Memelihara perbandingan antara Utang dengan Modal tidak lebih dari 5 : 1 (lima berbanding satu). 7

32 PEMBELIAN KEMBALI Perseroan dapat melakukan pembelian kembali dengan ketentuan bahwa hal tersebut baru dapat dilaksanakan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. Saat melakukan pembelian kembali Obligasi baik sebagai pelunasan Obligasi maupun untuk disimpan, Perseroan wajib mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berberedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal permulaan penawaran pembelian kembali kecuali jika pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Obligasi yang beredar dalam periode 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan, Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan kecuali Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah, dan Obligasi yang dibeli kembali tersebut hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali. Penjelasan lebih lanjut dari pembelian kembali Obligasi dapat dilihat pada Bab X Informasi Tambahan ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi. HAK SENIORITAS ATAS UTANG Obligasi ini tidak memiliki peringkat (rank) yang lebih tinggi dari utang-utang lainnya yang saat ini dimiliki oleh Perseroan karena tidak dijamin secara khusus atau tanpa hak preferen dan pelunasannya dijamin dengan seluruh kekayaaan Perseroan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, secara paripassu, berdasarkan pasal 1131 dan 1132 kitab Undang-Undang Hukum Perdata. PEMENUHAN KRITERIA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN Perseroan telah memenuhi kriteria untuk melaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan No. IX.A.15 yaitu: a. Telah menjadi Perseroan atau perusahaan publik paling sedikit 2 (dua) tahun; b. Tidak pernah mengalami kondisi gagal bayar selama 2 (dua) tahun terakhir sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan; c. Efek yang akan diterbitkan melalui Penawaran Umum Berkelanjutan adalah efek bersifat utang dan memiliki hasil pemeringkatan yang termasuk dalam kategori 4 (empat) peringkat teratas yang merupakan urutan 4 (empat) peringkat terbaik yang dikeluarkan oleh Pefindo. Selama jangka waktu 2 (dua) tahun terakhir sebelum penyampaian Informasi Tambahan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T, Perseroan tidak pernah mengalami gagal bayar sesuai dengan Surat Pernyataan yang disampaikan Perseroan tertanggal 29 Agustus

33 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI Perseroan merencanakan untuk menggunakan penerimaan hasil Penawaran Umum Obligasi, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk: 1. Sekitar 70% digunakan untuk pelunasan Obligasi Perseroan: Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S Seri S-A yang diterbitkan pada tanggal 27 September 2013 yang akan jatuh tempo pada 2 Oktober 2014 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,4% per tahun. 2. Sisanya sekitar 30% digunakan untuk pembayaran sebagian pinjaman bank dengan keterangan sebagai berikut: a. Sekitar 25% akan digunakan untuk pembayaran kredit modal kerja di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan rincian sebagai berikut: Total pagu kredit sesuai Addendum IV Perjanjian Kredit No.75 tanggal 23 Juli 2014 adalah sebesar Rp ,- (satu triliun Rupiah). Tingkat suku bunga pinjaman adalah suku bunga deposito 3 (tiga) bulan Bank Mandiri yang dipublikasikan ditambah margin 4,00% per tahun. Periode pembayaran bunga dibayar setiap tiga bulan. Jaminan atas pinjaman adalah negative pledge. Tujuan penggunaan pinjaman adalah untuk membiayai modal kerja/operasional perusahaan termasuk perbaikan/pemeliharaan jalan tol dan/atau untuk mengatasi defisit operasional/cash flow perusahaan. Sifat hubungan afiliasi: Perseroan memiliki hubungan afiliasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melalui kepemilikan saham oleh Negara Republik Indonesia. b. Sekitar 5% akan digunakan untuk pembayaran kredit modal kerja di PT Bank Central Asia Tbk dengan rincian sebagai berikut: Total pagu kredit sesuai Perubahan Atas Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 12 Agustus 2014 adalah sebesar Rp ,- (enam ratus tiga puluh enam miliar Rupiah). Tingkat suku bunga pinjaman adalah suku bunga deposito Rupiah untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA untuk nilai nominal deposito lebih besar dari atau sama dengan Rp ,- (dua puluh lima miliar Rupiah), ditambah margin 3,9% (tiga koma sembilan persen) per tahun. Periode pembayaran bunga dibayar setiap tiga bulan. Jaminan atas pinjaman adalah negative pledge. Tujuan penggunaan pinjaman adalah untuk modal kerja. Sifat hubungan afiliasi: Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan PT Bank Central Asia Tbk. Pertimbangan Perseroan melakukan pelunasan pinjaman adalah karena suku bunga pinjaman kredit modal kerja terus meningkat. Dalam pelaksanaan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan atas Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T ini akan mengikuti ketentuan Pasar Modal yang berlaku di Indonesia. Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini secara berkala setiap 3 (tiga) bulan kepada OJK sesuai dengan dengan Peraturan No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. 9

34 Apabila Perseroan bermaksud merubah penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum, maka rencana perubahan tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah disetujui dalam RUPO sesuai dengan Peraturan No. X.K.4. Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum atas Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 dan/atau Peraturan No. IX.E.2. Adapun aksi korporasi terakhir yang dilakukan Perseroan adalah Penawaran Umum Berkelanjutan atas Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S yang dilakukan pada tahun Melalui surat Perseroan No. BF.KU tanggal 9 Januari 2014 perihal Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S, Perseroan telah melaporkan kepada OJK, dimana seluruh dana hasil Penawaran Umum Berkelajutan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S setelah dikurangi biayabiaya emisi, telah direalisasikan seluruhnya sesuai dengan rencana penggunaan dana sebagaimana yang telah diungkapkan dalam Prospektus Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I tahun 2013 Seri S dan pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan terdapat sisa sebesar NIHIL. Penggunaan dana hasil penawaran umum ini akan mengikuti ketentuan yang berlaku. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No.SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, perincian dari biaya-biaya penunjukan lembaga dan profesi penunjang pasar modal serta biaya-biaya emisi lainnya yang dikeluarkan oleh Perseroan berdasarkan persentase dari pokok Obligasi dalam Penawaran Umum ini adalah kurang lebih setara dengan 0,53067% (nol koma lima tiga nol enam tujuh persen), yang meliputi: a. Biaya jasa penjamin emisi efek sekitar 0,0475% yang terdiri dari biaya management sebesar (Management Fee) 0,0275% biaya penjaminan (Underwriting Fee) sebesar 0,0100% dan biaya penjualan (Selling Fee) sebesar 0,0100%. b. Biaya profesi penunjang pasar modal sekitar 0,148%,yang terdiri dari biaya konsultan hukum sekitar 0,064%, dan biaya notaris sekitar 0,084%; c. Biaya lembaga penunjang pasar modal sekitar 0,1175%, yang terdiri dari biaya jasa wali amanat sekitar 0,0075%, perusahaan pemeringkat efek sekitar 0,11%; d. Biaya pencatatan: 0,0176%, yang terdiri dari biaya KSEI sekitar 0,0011% dan BEI sekitar 0,0165%; e. Biaya emisi lainnya (percetakan, iklan dan lain-lain) sekitar 0,2%. 10

35 III. KETERANGAN TAMBAHAN MENGENAI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK A. Riwayat Singkat Perseroan Perseroan didirikan berdasarkan Akta No.1 tanggal 1 Maret 1978, dengan nama, PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporation), yang kemudian diubah berdasarkan Akta No.187 tanggal 19 Mei 1981 dan nama Perseroan diubah menjadi PT Jasa Marga (Persero), keduanya dibuat dihadapan Kartini Muljadi, S.H., pada saat itu Notaris di Jakarta, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusannya No.Y.A.5/130/1 tertanggal 22 Pebruari 1982 dan didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturutturut dibawah No.766 dan No.767 tanggal 2 Maret 1982 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.73 tanggal 10 September 1982, Tambahan No.1138 (untuk selanjutnya akta No.1 tanggal 1 Maret 1978 dan akta No.187 tanggal 19 Mei 1981 tersebut disebut Akta Pendirian ). Pendirian Perseroan tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam UU No.9 tahun 1969 tentang Penetapan PP Pengganti UU No.1 tahun 1969 tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi UU, PP No.12 tahun 1969 tentang Perusahaan Jasa Marga (Persero) dan PP No.4 tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Dalam Pendirian Perusahaan Jasa Marga (Persero) Di Bidang Pengelolaan, Pemeliharaan dan Pengadaan Jaringan Jalan Tol serta Surat Keputusan Menkeu RI No.90/KMK.06/1978 tanggal 27 Pebruari 1978 tentang Penetapan Modal Perusahaan Jasa Marga (Persero) Di Bidang Jalan Tol. Terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 95 tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, telah disetujui perubahan Pasal 12 ayat 6 huruf j, Pasal 12 ayat 7, Pasal 12 ayat 13, Pasal 16 ayat 1 huruf b, Pasal 18 ayat 2 dan 3, serta Pasal 20 ayat 2 huruf a Anggaran Dasar Perseroan. Akta perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH tanggal 10 Juli 2012, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH tahun 2012 Tanggal 10 Juli 2012, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 29 Nopember 2013 No. 96, Tambahan No. 7845/L. Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan terhadap anggaran dasar Perseroan. Berikut merupakan beberapa kejadian penting yang terjadi pada Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S: TANGGAL KETERANGAN 27 November 2013 Penerbitan saham baru di PT Jasamarga Bali Tol sehingga kepemilikan saham Perseroan menjadi 55% 28 Maret 2014 Pembelian kepemilikan saham PT Entrada Utama dalam JPT sebesar 1,37% sehingga kepemilikan saham Perseroan menjadi 74,75% Pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan, Perseroan telah membangun dan mengoperasikan 12 (dua belas) konsesi (pengusahaan jalan tol) jalan tol yang dikelola oleh 9 (sembilan) kantor cabang Perseroan serta 6 (enam) konsesi jalan tol yang dikelola melalui 6 (enam) Entitas Anak. Secara keseluruhan ruas tol terkonsolidasi Perseroan adalah sebanyak 18 (delapan belas) konsesi jalan tol dengan total panjang 576,10 km sudah beroperasi dan sepanjang 161,9 km dalam tahap pengembangan yang ditargetkan akan beroperasi pada tahun , sehingga Perseroan akan mengoperasikan jalan tol sepanjang 738 Km. Perseroan telah melakukan penawaran umum Obligasi kepada masyarakat sebanyak 14 kali dan Obligasi yang saat ini belum jatuh tempo adalah sebesar Rp juta. 11

36 Perseroan memiliki penyertaan saham pada beberapa perusahaan sehubungan dengan kerjasama pengusahaan jalan tol yang didasarkan pada Keputusan Menteri PU dan PPJT. Pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan, berikut tabel penyertaan saham Perseroan pada 12 (dua belas) Entitas Anak dan penyertaan saham baik langsung maupun tidak langsung sebesar kurang dari 50% pada 9 (sembilan) Entitas Asosiasi yang memiliki nilai ekonomis bagi Perseroan, sebagai berikut: Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Persentase Kepemilikan Entitas Anak (Jalan Tol) 1. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Pengusahaan jalan tol Bogor Outer Ring Road 2. PT Trans Marga Jateng (TMJ) Pengusahaan jalan tol Semarang-Solo 3. PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) Rencana Pengusahaan jalan tol Kunciran- Cengkareng 4. PT Marga Trans Nusantara (MTN) Pengusahaan jalan tol Kunciran Serpong 5. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) Rencana Pengusahaan jalan tol Lingkar Luar Jakarta Seksi W2 Utara 6. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) Pengusahaan jalan tol Surabaya-Mojokerto 7. PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) Rencana Pengusahaan jalan tol Gempol- Pasuruan 8. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) (dahulu PT Margabumi Adhikaraya (MBAR) Rencana Pengusahaan jalan tol ruas Gempol- Pandaan Tahun Penyertaan Status Operasional 55,00% 2007 Beroperasi 69,90% 2007 Beroperasi 76,15% ,00% 2008 Belum Beroperasi (tahap pembebasan lahan) Belum Beroperasi (tahap pembebasan lahan) 65,00% 2009 Beroperasi 55,00% 1994 Beroperasi 96,39% ,75% 2011 Belum Beroperasi (tahap konstruksi) Belum Beroperasi (tahap uji coba) 9. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Pengusahaan jalan tol ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa 55,00% 2011 Beroperasi Entitas Anak (Non Jalan Tol) 10. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) Operator jalan tol JORR 99,00% 2000 Beroperasi 11. PT Sarana Marga Utama (SMU) Jasa Konstruksi, Perdagangan, 99,00% 2010 Beroperasi Persewaan kendaraan 12. PT Jasamarga Properti (JMP) Pembangunan, Perdagangan dan Jasa terkait Properti 99,00% 2013 Beroperasi Entitas Asosiasi (Jalan Tol) 13. PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) Operator jalan tol ruas JORR W1 (Kebon 19,10% 2008 Beroperasi Jeruk-Penjaringan) 14. PT Jatim Marga Utama (JMU) Investor Jalan Tol TJP 26,00% 2002 Beroperasi 15. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) Operator Jalan Tol Cinere-Jagorawi 21,24% 2012 Beroperasi 16. PT Citra Margatama Surabaya (CMS) Operator Jalan Tol Waru-Djuanda 5,26% 1996 Beroperasi 17. PT Margabumi Matraraya (MBMR) Operator Jalan Tol Surabaya-Gresik 6,47% 1991 Beroperasi 18. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) Operator Jalan Tol Ujung Pandang 1,47% 1993 Beroperasi 19. PT Marga Mandalasakti (MMS) Operator Jalan Tol Tangerang-Merak 1,94% 1989 Beroperasi 20. PT Margaraya Jawa Tol (MRJT) Operator Jalan Tol Waru-Wonokromo- Tanjung Perak 2,44% 1997 Entitas Asosiasi (Non Jalan Tol) 21. PT lsmawa Trimitra (IT) Jasa Pengelolaan Gedung Belum Beroperasi (tahap pembebasan lahan) 25,00% 1995 Beroperasi 12

37 B. Perizinan Perseroan Dalam menjalankan kegiatan usaha utamanya, Perseroan telah memperoleh perizinan yang wajib dipenuhi terkait dengan kegiatan usaha yang dilakukan yaitu: 1. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 242/KPTS/M/2006 tanggal 8 Juni 2006 tentang Penetapan Pemberian Konsesi Terhadap Ruas Jalan Yang Diusahakan Oleh PT Jasa Marga. Dalam Keputusan Menteri tersebut Perseroan diberikan konsesi Pengusahaan Jalan Tol untuk ruas-ruas jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi, Jakarta-Tangerang, Surabaya-Gempol, Jakarta- Cikampek, Padalarang-Cileunyi, Prof. Dr. Ir. Sedijatmo, Cawang-Tomang-Pluit, Belawan- Medan- Tanjung Morawa, Semarang Seksi A, B, C, Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami, Palimanan-Kanci, Lingkar Luar Jakarta (JORR) Seksi E1, E2, E3 dan W2, serta Cikampek-Padalarang, dengan masa Konsesi untuk seluruh ruas-ruas tersebut diatas ditetapkan selama 40 (empat puluh) tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 365/KPTS/M/2007 tertanggal 28 Agustus 2007 tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi E 1 Utara 4 (Ruas Jatiasih-Cikunir) dan Ram Kalimalang sebagai bagian dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR), Penambahan Gerbang Tol Cikunir pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor serta Besarnya Tarif Tol pada Jalan Lingkar Luar Jakarta (JORR). 3. Surat Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. KU Mn/339 tanggal 18 Juni 2012 Perihal: Penetapan Pemenang Lelang Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). 4. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 513/KPTS/M/2009 tanggal 31 Agustus 2009 tentang Penetapan Perubahan Sistem Pengumpulan Tol Dan Tarif Tol Pada Ruas Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo. 5. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 398/KPTS/M/2010 tanggal 5 Juli 2010 tentang Penyesuaian Tarif Tol Pada Jalan Tol Ruas Jakarta-Cikampek. 6. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 397/KPTS/M/2010 tanggal 5 Juli 2010 tentang Penyesuaian Tarif Tol Pada Jalan Tol Ruas Prof. Dr. Ir. Sedyatmo. 7. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 227/KPTS/M/2011 tanggal 27 September 2011 tentang Penyesuaian Tarif Tol Pada Jalan Tol Pada Beberapa Ruas. 8. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 80.1/KPTS/M/2013 tanggal 25 Pebruari 2013 Tentang Pengoperasian Sementara Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang-Jagorawi (JORR S ). Dalam Keputusan ini pemerintah menugaskan PT Jasa Marga (Persero) Tbk untuk melaksanakan pengoperasian sementara dan pemeliharaan Jalan Tol JORR S sampai dengan ditetapkan Badan Usaha Jalan Tol sebagai operator tetap. Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 276/KPTS/M/2005 tentang Perubahan Wewenang Penyelenggaraan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang- Jagorawi (JORR S ) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. 9. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI tanggal 3 Januari 2011 Nomor: 01 /KPTS/M/2011 Tentang Penetapan Simpang Susun Cemara Sebagai Bagian Dari Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa dan Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor Serta Besarnya Tarif Tol Pada Gerbang Tol H. Anif. 10. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI tanggal 6 Januari 2011 Nomor: 02 /KPTS/M/2011 Tentang Penetapan Perubahan Sistem Pengumpulan Tol Pada Seksi Jakarta I C-Cimanggis dan Tarif Tol Pada Ruas Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi. 11. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI tanggal 23 Februari 2011 Nomor: 49 /KPTS/M/2011 Tentang Penetapan Perubahan Sistem Pengumpulan Tol Pada Seksi Jakarta I C-Cikarang Barat dan Tarif Tol Pada Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. 12. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI tanggal 27 Juli 2012 Nomor: 212 /KPTS/M/2012 Tentang Penyesuaian Tarif Tol Pada Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo. 13. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI tanggal 1 Oktober 2012 Nomor: 311 /KPTS/M/2012 Tentang Penyesuaian Tarif Tol Pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek. 14. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI tanggal 4 Oktober 2013 No. 394/KPTS/M/2013 Tentang Penyesuaian Tarif Tol Pada Beberapa Ruas Jalan Tol. 13

38 15. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum tanggal 28 November 2013 No. 490/KPTS/M/2013 Tentang Penyesuaian Tarif Tol Ruas Dalam Kota Jakarta. 16. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum tanggal 28 Maret 2014 No. 171/KPTS/M/2014 Tentang Penetapan Simpang Susun Cibatu sebagai Bagian dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek. 17. Surat No JL P/62 perihal ijin pengoperasian Gerbang Tol Bekasi Barat 3 pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek dari Kepala BJPT kepada Dirut Jasa Marga. Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan terkait dengan izin-izin penting yang dimiliki oleh Perseroan kecuali perijinan terkait penyesuaian Tarif Tol pada tahun 2013, Penetapan Simpang Susun Cibatu dan pengoperasian Gerbang Tol Bekasi Barat 3 tersebut diatas. C. Struktur Permodalan Perseroan Susunan pemegang saham Perseroan sejak Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S sampai dengan saat tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan mengalami perubahan. Adapun struktur permodalan Perseroan pada tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan adalah sebagaimana tercantum dalam daftar Pemilikan Saham Yang Mencapai 5,00% atau Lebih Dari Saham Yang Ditempatkan dan Disetor Penuh per 31 Juli 2014 dan Laporan Kepemilikan Saham-Direksi dan Komisaris per 31 Juli 2014 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom, yaitu sebagai berikut : Keterangan Nilai Nominal Rp500 per saham Jumlah Saham (lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) Modal Dasar - Seri A Dwiwarna Seri B Jumlah Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Seri A Dwiwarna - Negara Republik Indonesia Seri B - Negara Republik Indonesia ,0000% - Dewan Komisaris dan Direksi - Ir Agoes Widjanarko, MIP ,0012% - Ibnu Purna Muchtar, SE, MA ,0002% - Ir Adityawarman ,0020% - Ir Hasanudin, M.Eng.Sc ,0001% - Ir Abdul Hadi H.S MM ,0038% - Ir Reynaldi Hermansjah ,0053% - Ir Muh Najib Fauzan MSc ,0016% - Masyarakat ,9859% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,0000% Saham Dalam Portepel

39 D. Pengurusan dan Pengawasan Menurut UU di Indonesia, Komisaris dan Direksi adalah terpisah dan jabatan ini tidak boleh dirangkap oleh masing-masing anggota Komisaris dan Direksi tersebut. Direksi dan Komisaris Perseroan sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Perseroan dan Perusahaan Publik. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 80 tanggal 30 Januari 2012 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor: AHU-AH tanggal 23 Februari 2012 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor: AHU AH Tahun 2012 tanggal 23 Februari 2012 juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor: 94 tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No.AHU.AH tanggal 2 Juli 2012 dan didaftar dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2012 tanggal 2 Juli 2012 juncto. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No 72 tanggal 14 Mei 2014, yang dibuat oleh Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU Tanggal 14 Mei 2014 dan didaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2014 Tanggal 14 Mei 2014, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Ir. Agoes Widjanarko, MIP Komisaris : Drs. Ibnu Purna Muchtar, SE, MA Komisaris : Prof. Dr. Akhmad Syakhroza Komisaris : Dr. Boediarso Teguh Widodo, M.E. Komisaris Independen : Mayjen (Purn). Samsoedin Komisaris Independen : Irjen Polisi (Purn.) Drs. Michael Dendron Primanto, S.H., MH Sesuai ketentuan anggaran dasar Perseroan, masa jabatan masing-masing anggota Dewan Komisaris adalah terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya (mereka) dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatannya (mereka). Direksi Direktur Utama : Ir. Adityawarman Direktur : Ir. Hasanudin, MIS Direktur : Ir. Abdul Hadi, H.S, MM Direktur : Ir. Reynaldi Hermansjah Direktur : Ir. Muhammad Najib Fauzan, Msc. Sesuai ketentuan anggaran dasar Perseroan, masa jabatan masing-masing anggota Direksi adalah terhitung sejak tanggal RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatan. 15

40 Berikut adalah keterangan singkat dari anggota Dewan Komisaris yang diangkat setelah penerbitan Prospektus Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga yang diterbitkan pada tanggal 24 September 2013: Dr. Boediarso Teguh Widodo, M.E. Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 23 Agustus 1958 (umur 56 tahun). Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Akta Nomor: 72 tanggal 14 Mei Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan (2013-sekarang) dan Anggota Dewan Komisaris RSUP Sanglah (2011- sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris PT Pupuk Petrokimia (2012-April 2014), Direktur Jenderal Pembendaharaan (September- November 2013), Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara ( ), Direktur Penyususnan APBN pada DJA ( ), Anggota Dewan Komisaris PT Bank Bukopin ( ), Anggota Dewan Komisaris PT Biro Klasifikasi Indonesia ( ), Kepala Pusat Analisa Pendapatan Negara dan Pembiayaan Anggaran pada BAF merangkap Direktur Penyusunan APBN pada DJAPK ( ), Sekretaris Dewan Pengawas Perum Pegadaian ( ) dan Kepala Pusat Analisa Belanja Negara pada BAF ( ). Beliau meraih gelar S1-Sarjana dalam bidang Ekonomi Umum pada tahun 1982 dari Universitas Dipenogoro Semarang, gelar S2 Magister dalam bidang Keuangan Publik (Perencanaan dan Kebijakan Publik) pada tahun 2005 dari Universitas Indonesia, dan memperoleh gelar S3-Doktor dalam bidang Ekonomi Publik pada tahun 2012 dari Universitas Indonesia. Kompensasi dan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Komisaris dan Direksi menerima kompensasi yang ditentukan oleh pemegang saham pada saat RUPS tahunan dan dibayarkan bulanan. Bentuk tunjangan dan fasilitas, serta komponen lain yang telah termasuk didalam komponen penghasilan tersebut juga mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN RI No. PER-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN dan sebagaimana ditetapkan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna. Dewan Komisaris dan Direksi tidak menerima uang jasa atas kehadiran mereka dalam rapat-rapat Dewan Komisaris maupun Direksi. Jumlah remunerasi yang diterima Dewan Komisaris untuk tahun-tahun yang berakhir pada 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp , Rp , Rp dan Rp Sedangkan Jumlah remunerasi yang diterima Dewan Direksi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp , Rp , Rp dan Rp Kompensasi dan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sudah termasuk Pajak Penghasilan dan Tunjangan Cuti Tahunan. 16

41 E. Sumber Daya Manusia Pada tanggal 30 Juni 2014 Perseroan dan Entitas Anak memiliki (Unaudited) karyawan. Berikut adalah gambaran profil dan Komposisi Karyawan Tetap Perseroan: Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan Jabatan 30 Juni 2014 (Unaudited) 31 Desember Perseroan Kepala Divisi / Kepala Biro Kepala Sub Divisi / Kepala Bagian Kepala Seksi / Kepala Sub Bagian Kepala Gerbang Tol Kepala Shift Tenaga Ahli Pelaksana Sub Total PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) Kepala Divisi / Kepala Biro Kepala Sub Divisi / Kepala Bagian Kepala Seksi / Kepala Sub Bagian Kepala Gerbang Tol Kepala Shift Tenaga Ahli Pelaksana Sub Total PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Kepala Divisi / Kepala Biro Kepala Sub Divisi / Kepala Bagian Kepala Seksi / Kepala Sub Bagian Kepala Gerbang Tol Kepala Shift Tenaga Ahli Pelaksana Sub Total PT Trans Marga Jateng (TMJ) Kepala Divisi / Kepala Biro Kepala Sub Divisi / Kepala Bagian Kepala Seksi / Kepala Sub Bagian Kepala Gerbang Tol Kepala Shift Tenaga Ahli Pelaksana Sub Total PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) Kepala Divisi / Kepala Biro Kepala Sub Divisi / Kepala Bagian Kepala Seksi / Kepala Sub Bagian Kepala Gerbang Tol Kepala Shift Tenaga Ahli Pelaksana Sub Total

42 Jabatan 30 Juni 2014 (Unaudited) 31 Desember PT Marga Trans Nusantara (MTN) Kepala Divisi / Kepala Biro Kepala Sub Divisi / Kepala Bagian Kepala Seksi / Kepala Sub Bagian Kepala Gerbang Tol Kepala Shift Tenaga Ahli Pelaksana Sub Total PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) Kepala Divisi / Kepala Biro Kepala Sub Divisi / Kepala Bagian Kepala Seksi / Kepala Sub Bagian Kepala Gerbang Tol Kepala Shift Tenaga Ahli Pelaksana Sub Total PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) Kepala Divisi / Kepala Biro Kepala Sub Divisi / Kepala Bagian Kepala Seksi / Kepala Sub Bagian Kepala Gerbang Tol Kepala Shift Tenaga Ahli Pelaksana Sub Total PT Transmarga Jatim Pasuruan (TMJP) Kepala Divisi / Kepala Biro Kepala Sub Divisi / Kepala Bagian Kepala Seksi / Kepala Sub Bagian Kepala Gerbang Tol Kepala Shift Tenaga Ahli Pelaksana Sub Total PT Jasamarga Pandaan Tol (dahulu PT Margabumi Adhikaraya (MBAR)) Kepala Divisi / Kepala Biro Kepala Sub Divisi / Kepala Bagian Kepala Seksi / Kepala Sub Bagian Kepala Gerbang Tol Kepala Shift Tenaga Ahli Pelaksana Sub Total PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Kepala Divisi / Kepala Biro Kepala Sub Divisi / Kepala Bagian Kepala Seksi / Kepala Sub Bagian Kepala Gerbang Tol Kepala Shift Tenaga Ahli Pelaksana Sub Total

43 Jabatan 30 Juni 2014 (Unaudited) 31 Desember PT Sarana Marga Utama (SMU) Kepala Divisi / Kepala Biro Kepala Sub Divisi / Kepala Bagian Kepala Seksi / Kepala Sub Bagian Kepala Gerbang Tol Kepala Shift Tenaga Ahli Pelaksana Sub Total PT Jasamarga Properti (JMP) Kepala Divisi / Kepala Biro Kepala Sub Divisi / Kepala Bagian Kepala Seksi / Kepala Sub Bagian Kepala Gerbang Tol Kepala Shift Tenaga Ahli Pelaksana Sub Total Total Perseroan & Entitas Anak Komposisi Direksi dan Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan Pendidikan 30 Juni 2014 (Unaudited) 31 Desember Perseroan S Magister (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda/D SMU SMP SD Sub Total PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) S Magister (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda/D SMU SMP SD Sub Total PT Marga Sarana Jabar (MSJ) S Magister (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda/D SMU SMP SD Sub Total

44 Pendidikan 30 Juni 2014 (Unaudited) 31 Desember PT Trans Marga Jateng (TMJ) S Magister (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda/D SMU SMP SD Sub Total PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) S Magister (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda/D SMU SMP SD Sub Total PT Marga Trans Nusantara (MTN) S Magister (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda/D SMU SMP SD Sub Total PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) S Magister (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda/D SMU SMP SD Sub Total PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) S Magister (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda/D SMU SMP SD Sub Total PT Transmarga Jatim Pasuruan (TMJP) S Magister (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda/D SMU SMP SD Sub Total

45 Pendidikan 30 Juni 2014 (Unaudited) 31 Desember PT Jasamarga Pandaan Tol (dahulu PT Margabumi Adhikaraya (MBAR)) S Magister (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda/D SMU SMP SD Sub Total PT Jasamarga Bali Tol (JBT) S Magister (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda/D SMU SMP SD Sub Total PT Sarana Marga Utama (SMU) S Magister (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda/D SMU SMP SD Sub Total PT Jasamarga Properti (JMP) S Magister (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda/D SMU SMP SD Sub Total Total Perseroan & Entitas Anak Komposisi Direksi dan Karyawan Menurut Usia Usia 30 Juni 2014 (Unaudited) 31 Desember Perseroan 25 tahun >51 tahun Sub Total PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) 25 tahun >51 tahun Sub Total

46 Usia 30 Juni 2014 (Unaudited) 31 Desember PT Marga Sarana Jabar (MSJ) 25 tahun >51 tahun Sub Total PT Trans Marga Jateng (TMJ) 25 tahun >51 tahun Sub Total PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) 25 tahun >51 tahun Sub Total PT Marga Trans Nusantara (MTN) 25 tahun >51 tahun Sub Total PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) 25 tahun >51 tahun Sub Total PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) 25 tahun >51 tahun Sub Total

47 Usia 30 Juni 2014 (Unaudited) 31 Desember PT Transmarga Jatim Pasuruan (TMJP) 25 tahun >51 tahun Sub Total PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) (dahulu PT Margabumi Adhikaraya (MBAR)) 25 tahun >51 tahun Sub Total PT Jasamarga Bali Tol (JBT) 25 tahun >51 tahun Sub Total PT Sarana Marga Utama (SMU) 25 tahun >51 tahun Sub Total PT Jasamarga Properti (JMP) 25 tahun >51 tahun Sub Total Total Perseroan & Entitas Anak

48 Komposisi Karyawan Berdasarkan Ruas Unit Kerja / Cabang 30 Juni 2014 (Unaudited) 31 Desember Perseroan Cabang Jagorawi Cabang Jakarta-Tangerang Cabang Surabaya-Gempol Cabang Jakarta-Cikampek Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Cabang Purbaleunyi Cabang Semarang Cabang Belmera Cabang Palikanci Unit Bisnis Tempat Istirahat & Pelayanan Sub Total Kantor Pusat Kantor Proyek Tenaga Diperbantukan Sub Total Total Perseroan Entitas Anak Total Perseroan dan Entitas Anak Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Karyawan Unit Kerja / Cabang 30 Juni 2014 (Unaudited) 31 Desember Perseroan Karyawan Tetap 4,781 4, Sub Total PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) Karyawan Tetap Diperbantukan oleh Perseroan* Sub Total PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Karyawan Tetap Diperbantukan oleh Perseroan* Sub Total PT Trans Marga Jateng (TMJ) Karyawan Tetap Diperbantukan oleh Perseroan* Sub Total PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) Karyawan Tetap Diperbantukan oleh Perseroan* Sub Total PT Marga Trans Nusantara (MTN) Karyawan Tetap Diperbantukan oleh Perseroan* Sub Total PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) Karyawan Tetap Diperbantukan oleh Perseroan* Sub Total PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) Karyawan Tetap Diperbantukan oleh Perseroan* Sub Total

49 Unit Kerja / Cabang 30 Juni 2014 (Unaudited) 31 Desember PT Transmarga Jatim Pasuruan (TMJP) Karyawan Tetap Diperbantukan oleh Perseroan Sub Total PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) (dahulu PT Margabumi Adhikaraya (MBAR)) Karyawan Tetap Diperbantukan oleh Perseroan Sub Total PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Karyawan Tetap Diperbantukan oleh Perseroan Sub Total PT Sarana Marga Utama (SMU) Karyawan Tetap Diperbantukan oleh Perseroan Sub Total PT Jasamarga Properti (JMP) Karyawan Tetap Diperbantukan oleh Perseroan Sub Total Total Perseroan & Entitas Anak *Diperbantukan oleh Perseroan merupakan termasuk dalam karyawan tetap Perseroan dan setiap karyawan tidak memiliki rangkap jabatan Dalam pengelolaan sumber daya manusia, Perseroan meletakkan beberapa prinsip dasar yang senantiasa menjadi pedoman bagi setiap pimpinan di semua jajaran unit organisasi Perseroan dalam melaksanakan supervisi terhadap masing-masing karyawan yang berada dibawah tanggung jawabnya, sehingga setiap karyawan akan dapat dengan mudah menerima nilai-nilai perusahaan sebagai nilai pribadi masing-masing. Agar tercipta kualitas karyawan yang diinginkan, Perseroan selalu berusaha menciptakan suasana kerja yang baik yang dapat mendorong karyawan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya melalui kompetisi yang sehat dengan tetap menggalang rasa kebersamaan, persaudaraan maupun kekeluargaan. Selain itu juga Perseroan selalu memberikan kesempatan yang sama kepada setiap karyawan untuk berkembang seluas-luasnya sesuai kemampuan, minat, dan potensi yang dimiliki, melalui program-program pendidikan (internal maupun eksternal) dan pelatihan yang diadakan secara berkesinambungan, baik di dalam maupun di luar negeri. 25

50 F. Hubungan Kepengurusan dan Pengawasan Diagram Hubungan Kepemilikan Perseroan Dengan Entitas Anak dan Entitas Asosiasi. Keterangan: BMN : Berarti PT Bosowa Marga Nusantara CMS : Berarti PT Citra Margatama Surabaya IT : Berarti PT Ismawa Trimitra JBT : Berarti PT Jasamarga Bali Tol JLB : Berarti PT Jakarta Lingkar Baratsatu JLJ : Berarti PT Jalantol Lingkarluar Jakarta JMP : Berarti PT Jasamarga Properti JMU : Berarti PT Jatim Marga Utama JPT : Berarti PT Jasamarga Pandaan Tol MBMR : Berarti PT Margabumi Matraraya MKC : Berarti PT Marga Kunciran Cengkareng MLJ : Berarti PT Marga Lingkar Jakarta MMS : Berarti PT Marga Mandalasakti MNA : Berarti PT Marga Nujyasumo Agung MRJT : Berarti PT Margaraya Jawa Tol MSJ : Berarti PT Marga Sarana Jabar MTN : Berarti PT Marga Trans Nusantara SMU : Berarti PT Sarana Marga Utama TJP : Berarti PT Transmarga Jatim Pasuruan TLKJ : Berarti PT Trans Lingkar Kita Jaya TMJ : Berarti PT Trans Marga Jateng Hubungan Pengurusan dan Pengawasan Perseroan Dengan Entitas Anak (>50%) Berikut ini hubungan pengurusan dan pengawasan Perseroan dengan Entitas Anak: Nama Perseroan JLJ MSJ TMJ MKC MTN MLJ MNA TJP JPT (d/h MBAR) JBT SMU JMP Ir. Agoes Widjanarko, MIP Komisaris Utama Drs. Ibnu Purna Muchtar, SE, MA Komisaris KU Prof. Dr. Akhmad Syakhroza Komisaris Boediarso Teguh Widodo Komisaris Mayjen (Purn). Samsoedin Komisaris Independen Irjen Polisi (Purn.) Drs. Michael Dendron Primanto, S.H., MH Komisaris Independen Ir. Adityawarman Direktur Utama Ir. Hasanudin, MIS Direktur - - K Ir. Abdul Hadi, H.S, MM Direktur K KU - K Ir. Reynaldi Hermansjah Direktur - K Ir. Muhammad Najib Fauzan, Msc. Direktur K KU - Keterangan: KU : Komisaris Utama K : Komisaris 26

51 G. Keterangan Penyertaan Saham atas Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Perseroan memiliki penyertaan saham pada beberapa perusahaan sehubungan dengan kerjasama pengusahaan jalan tol yang didasarkan pada Keputusan Menteri PU dan PPJT. Pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan, berikut tabel penyertaan saham Perseroan pada 12 (dua belas) Entitas Anak dan penyertaan saham baik langsung maupun tidak langsung sebesar kurang dari 50% pada 9 (sembilan) Entitas Asosiasi yang memiliki nilai ekonomis bagi Perseroan, sebagai berikut: Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Persentase Kepemilikan Entitas Anak (Jalan Tol) 1. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Pengusahaan jalan tol Bogor Outer Ring Road Pengusahaan jalan tol 2. PT Trans Marga Jateng (TMJ) Semarang-Solo Rencana Pengusahaan 3. PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) jalan tol Kunciran- Cengkareng Rencana Pengusahaan 4. PT Marga Trans Nusantara (MTN) jalan tol Kunciran Serpong Pengusahaan jalan tol 5. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) Lingkar Luar Jakarta Seksi W2 Utara 6. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) Pengusahaan jalan tol Surabaya-Mojokerto Rencana Pengusahaan 7. PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) jalan tol Gempol- Pasuruan 8. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) d/h PT Margabumi Adhikaraya (MBAR) 9. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Rencana Pengusahaan jalan tol ruas Gempol- Pandaan Pengusahaan jalan tol ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Tahun Penyertaan Status Operasional 55,00% 2007 Beroperasi 69,90% 2007 Beroperasi 76,15% ,00% 2008 Belum Beroperasi (tahap pembebasan lahan) Belum Beroperasi (tahap pembebasan lahan) 65,00% 2009 Beroperasi 55,00% 1994 Beroperasi 96,39% ,75% 2011 Belum Beroperasi (tahap konstruksi) Belum Beroperasi (tahap konstruksi) 55,00% 2011 Beroperasi Entitas Anak (Non Jalan Tol) 10. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) Operator jalan tol JORR 99,00% 2000 Beroperasi Jasa Konstruksi, 11. PT Sarana Marga Utama (SMU) Perdagangan, Persewaan kendaraan 99,00% 2010 Beroperasi 12. PT Jasamarga Properti (JMP) 13. PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) Pembangunan, Perdagangan dan Jasa terkait Properti 99,00% 2013 Entitas Asosiasi (Jalan Tol) Operator jalan tol ruas JORR W1 (Kebon Jeruk-Penjaringan) Belum Beroperasi (tahap perencanaan) 19,10% 2008 Beroperasi 14. PT Jatim Marga Utama (JMU) Investor Jalan Tol TJP 26,00% 2002 Beroperasi 15. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) Operator Jalan Tol Cinere-Jagorawi 21,24% 2012 Beroperasi 16. PT Citra Margatama Surabaya (CMS) Operator Jalan Tol Waru-Djuanda 5,26% 1996 Beroperasi 17. PT Margabumi Matraraya (MBMR) Operator Jalan Tol Surabaya-Gresik 6,47% 1991 Beroperasi 18. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) Operator Jalan Tol Ujung Pandang 1,47% 1993 Beroperasi 19. PT Marga Mandalasakti (MMS) Operator Jalan Tol Tangerang-Merak 1,94% 1989 Beroperasi 20. PT Margaraya Jawa Tol (MRJT) 21. PT lsmawa Trimitra (IT) Operator Jalan Tol Waru-Wonokromo- Tanjung Perak 2,44% 1997 Entitas Asosiasi (Non Jalan Tol) Jasa Pengelolaan Gedung Belum Beroperasi (tahap pembebasan lahan) 25,00% 1995 Beroperasi 27

52 Keterangan mengenai penyertaan Perseroan pada Entitas Anak: a. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta ( JLJ ) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, terdapat perubahan pada JLJ terkait dengan anggaran dasar, struktur permodalan, kepemilikan saham serta ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut : Pendirian dan Kegiatan Usaha Anggaran Dasar JLJ telah beberapa kali mengalami perubahan, dimana terakhir diubah berdasarkan Akta No. 28 tanggal 16 Desember 2013 dibuat dihadapan Amriyati Amin Supriyadi, SH, MH, Notaris di Jakarta, Anggaran Dasar JLJ Pasal 4 telah diubah sehubungan dengan peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan/disetor.akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 3 Januari 2014, dicatat dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU AH Tahun 2014 tanggal 3 Januari 2014, (untuk selanjutnya disebut dengan Akta No. 28 Tanggal 16 Desember 2013 ). Tidak terdapat perubahan kegiatan usaha JLJ, yaitu menjalankan kegiatan usaha penyelenggaraan pengusahaan jalan tol. Tidak terdapat perubahan perijinan yang dimiliki oleh JLJ. Pengurus dan Pengawas Tidak terdapat perubahan pengurus dan pengawas JLJ. Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta No. 28 Tanggal 16 Desember 2013 tersebut, struktur permodalan JLJ adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp1.000 per saham Jumlah Saham (lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) % A. Modal Dasar B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan ,00 Induk Koperasi Karyawan Jasa Marga ,00 C. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 D. Saham dalam Portepel Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting JLJ yang angka-angkanya dikutip dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 serta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 (inhouse). Untuk Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013, yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ), berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini tidak diaudit (inhouse). 28

53 Posisi Keuangan Keterangan 30 Juni 2014 (Unaudited) (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas & Ekuitas Laporan Laba Rugi (dalam ribuan Rupiah) Untuk periode 6 (enam) bulan Keterangan yang berakhir pada tanggal Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 30 Juni (Unaudited) Pendapatan Laba/(Rugi) Sebelum Pajak Laba/(Rugi) Komprehensif Tahun Bejalan b. PT Marga Sarana Jabar ( MSJ ) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, terdapat perubahan pada MSJ terkait dengan anggaran dasar, struktur permodalan dan kepemilikan saham, pengurusan dan pengawasan serta ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut: Pendirian dan Kegiatan Usaha Anggaran Dasar MSJ telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir diubah berdasarkan Akta No. 11 tanggal 3 Juli 2014 dengan judul Penegasan Kembali Pernyataan Keputusan Rapat Di Luar Rapat Umum Para Pemegang Saham PT Marga Sarana Jabar, yang dibuat dihadapan DR. Gunawan Djajaputra SH, SS, MH, Notaris di Kabupaten Tangerang, sehubungan dengan penambahan modal disetor dan ditempatkan MSJ serta perubahan pasal 4 Anggaran Dasar MSJ. Pengubahan Anggaran Dasar dimaksud telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No. AHU tanggal 3 Juli 2014, telah dicatat dalam Daftar Perseroan No. AHU tanggal 3 Juli 2014 serta telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar MSJ No. AHU tanggal 3 Juli 2014 serta telah dicatat dalam Daftar Perseroan No. AHU tanggal 3 Juli 2014 (selanjutnya disebut Akta No. 11 Tanggal 3 Juli 2014 ). Tidak terdapat perubahan kegiatan usaha MSJ, yaitu berusaha dalam bidang Pengusahaan Jalan Tol Bogor Ring Road. MSJ memperoleh Hak Pengusahaan Jalan Tol ruas Bogor Ring Road dengan masa konsesi 45 tahun terhitung sejak 29 Mei 2006 berdasarkan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Ruas Bogor Ring Road No. 194/PPJT/V/Mn/2006 tanggal 29 Mei 2006, yang kemudian dialihkan berdasarkan Akta Perjanjian Pengalihan Pengusahaan Jalan Tol antara BPJT, Perseroan dan MSJ, serta diubah dengan: (i) Akta Amandemen I No. 5 tanggal 2 April 2008 dan (ii) Akta Amandemen II No. 2 tanggal 3 Desember 2008, keduanya dibuat dihadapan Rina Utami Jauhari, S.H., Notaris di Jakarta dan terakhir diubah berdasarkan Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Ruas Bogor Ring Road No. 04 tanggal 08 Agustus 2011 yang dibuat dihadapan Notaris yang sama, antara MSJ dengan Pemerintah RI. 29

54 Tambahan perijinan penting yang dimiliki MSJ adalah sebagai berikut: 1. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 258/KPTS/M/2014 tanggal 28 Mei 2014 tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Bogor Ring Road Segmen Sentul Selatan Kedung Badak. 2. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 259/KPTS/M/2014 tanggal 28 Mei 2014 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol Pada Jalan Tol Bogor Ring Road Segmen Sentul Selatan Kedung Badak. Pengurus dan Pengawas Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.2 tanggal 28 Juli 2009 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Di Luar Rapat No.5 tanggal 19 Juli 2010 keduanya dibuat dihadapan Iwan Ridwan, SH., Notaris di Bogor juncto. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 1 tanggal 1 Agustus 2013 yang dibuat dihadapan Sri Wahjuni Joemarsono Nugroho SH, Notaris di Kabupaten Bogor, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi MSJ adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Dr. Maqdir Ismail, SH., LL.M. Komisaris : Ir. Reynaldi Hermansjah Komisaris : Dyah S.H. Wahju Sari Direksi Direktur Utama : Ir. Muhamad Zahir Siregar, MM Direktur Teknik dan Operasi : Ir. Achmad Lukman Letnantoro Direktur Keuangan : Drs. Aggi Tjetje, SH Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta No. 11 Tanggal 3 Juli 2014 tersebut, struktur permodalan MSJ adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp per saham Jumlah Saham (lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) % A. Modal Dasar B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan ,00 PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk ,00 PT Jasa Sarana ,00 C. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 D. Saham dalam Portepel Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting MSJ yang angka-angkanya dikutip dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 serta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 (inhouse). Untuk Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013, yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ), berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penyesuaian untuk penyajian kembali sehubungan dengan penerapan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 16 Perjanjian Konsesi Jasa dan ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan. Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini tidak diaudit (inhouse). 30

55 Posisi Keuangan Keterangan 30 Juni 2014 (Unaudited) (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas & Ekuitas Laporan Laba Rugi (dalam ribuan Rupiah) Untuk periode 6 (enam) bulan yang Keterangan berakhir pada tanggal Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 30 Juni (Unaudited) Pendapatan Laba/(Rugi) Sebelum Pajak ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Laba/(Rugi) Komprehensif Tahun Bejalan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) c. PT Trans Marga Jateng ( TMJ ) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, terdapat perubahan pada TMJ terkait dengan anggaran dasar, struktur permodalan dan kepemilikan saham, pengurusan dan pengawasan serta ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut: Pendirian dan Kegiatan Usaha Anggaran Dasar TMJ telah beberapa kali mengalami perubahan, dimana terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar RUPS No. 668 tanggal 25 Maret 2014 yang dibuat dihadapan Damar Susilowati SH, Notaris di Semarang, sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor TMJ yang diambil bagian oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Akta perubahan Anggaran Dasar tersebut telah dicatat dan diterima di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU tanggal 25 April 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU tanggal 25 April 2014 (selanjutnya disebut Akta No. 668 Tanggal 25 Maret 2014 ). Tidak terdapat perubahan kegiatan usaha TMJ, yaitu berusaha dalam bidang Pengusahaan Jalan Tol Semarang-Solo. TMJ memperoleh Hak Pengusahaan Jalan Tol Ruas Semarang-Solo dengan masa konsesi 45 tahun terhitung sejak 15 Desember 2006 berdasarkan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Ruas Semarang- Solo No. 269/PPJT/V/Mn/2006 tanggal 15 Desember 2006, yang kemudian diubah dengan: (i) Akta Amandemen I No. 9 tanggal 14 November 2008, (ii) Akta Perjanjian Pengalihan No. 4 tanggal 3 Desember 2008 antara BPJT, Perseroan dan TMJ, (iii) Akta Amandemen II No. 6 tanggal 3 Desember 2008 dan (iv) Akta Amandemen III No. 15 tanggal 11 September 2009, yang seluruhnya dibuat dihadapan Rina Utami Jauhari, S.H., Notaris di Jakarta, antara TMJ dengan Pemerintah RI. 31

56 Tambahan perijinan penting yang dimiliki TMJ adalah sebagai berikut: - Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 177/KPTS/M/2014 tanggal 3 April 2014 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol Pada Jalan Tol Semarang Solo Segmen Semarang Bawen. - Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 176/KPTS/M/2014 tanggal 3 April 2014 tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Semarang Solo Segmen Semarang Bawen. Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta Pendirian juncto Akta No. 668 Tanggal 25 Maret 2014 tersebut, struktur permodalan TMJ adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp per saham Jumlah Saham (lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) % A. Modal Dasar B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan ,90 PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah ,10 C. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 D. Saham dalam Portepel Pengurus dan Pengawas Berdasarkan Akta Penetapan Keputusan Diluar Rapat Umum Pemegang Saham TMJ No. 21 tanggal 29 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Emanuel Sudarmawan, SH., M.Kn Notaris di Semarang, juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat Umum Pemegang Saham TMJ No. 668 tanggal 25 Maret 2014 yang dibuat dihadapan Damar Susilowati SH, Notaris di Semarang, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi TMJ adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Ir. Danang Atmodjo Komisaris : Ir. Hasanudin, M.Eng. Sc Direksi Direktur Utama : Ir. Djadjat Sudradjat Direktur Administrasi dan Keuangan : Drs. Darmoko, MBA Direktur Teknik dan Operasi : Ir. Ari Nugroho Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting TMJ yang angka-angkanya dikutip dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 serta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 (inhouse). Untuk Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013, yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ), berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penyesuaian untuk penyajian kembali sehubungan dengan penerapan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 16 Perjanjian Konsesi Jasa dan ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan. Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini tidak diaudit (inhouse). 32

57 Posisi Keuangan Keterangan 30 Juni 2014 (Unaudited) (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas & Ekuitas Laporan Laba Rugi Keterangan Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni (Unaudited) (dalam ribuan Rupiah) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pendapatan Laba/(Rugi) Sebelum Pajak ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Laba/(Rugi) Komprehensif Tahun Bejalan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) d. PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, terdapat perubahan pada MKC terkait dengan anggaran dasar, struktur permodalan dan kepemilikan saham, pengurusan dan pengawasan serta ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut: Pendirian dan Kegiatan Usaha Anggaran Dasar MKC telah beberapa kali mengalami perubahan, dimana terakhir diubah berdasarkan Akta No. 03 tanggal 13 Maret 2014 dengan judul Penegasan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Marga Kunciran Cengkareng, yang dibuat dihadapan Efemia Surjawati Salim, SH, MHum, Notaris di Kota Tangerang, sehubungan dengan penegasan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor MKC dan perubahan pasal 4 ayat 2 anggaran dasar. Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU tanggal 11 April 2014, dan telah didaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU tanggal 11 April 2014 (untuk selanjutnya disebut Akta No. 03 Tanggal 13 Maret 2014 ) Tidak terdapat perubahan kegiatan usaha MKC, yaitu berusaha dalam bidang Pengusahaan Jalan Tol Kunciran-Cengkareng. MKC memperoleh Hak Pengusahaan Jalan Tol Ruas Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran dengan masa konsesi 35 tahun terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh BPJT berdasarkan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol JORR II Ruas Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran No. 01 tanggal 2 Maret 2009, yang diubah seluruhnya dan dinyatakan kembali dalam Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Ruas Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran No. 6 tanggal 7 Juli 2011, yang keduanya dibuat dihadapan Rina Utami Jauhari, S.H., Notaris di Jakarta antara MKC dengan Pemerintah RI. Tambahan perizinan penting yang dimiliki MKC adalah sebagai berikut: - Surat Deputy Bidang Pelayanan Penanaman Modal No. 419/1/IP-PB/PMA/2014 tanggal 24 Pebruari 2014 tentang Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Asing di dalam MKC. 33

58 Pengurus dan Pengawas Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 03 tanggal 23 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Efemia Surjawati Salim, S.H., MHum, Notaris di Tangerang juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat Umum Pemegang Saham No. 04 tanggal 14 Maret 2014 yang dibuat dihadapan Notaris yang sama, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi MKC adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Dedi Krisnariawan Sunoto Komisaris : Mohamad Bin Husin Direksi Direktur Utama Direktur Direktur : Ir. Saut Parlindungan Simatupang, MM : Ir. Hendro Atmodjo : Zaidi Bin Ibrahim Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta No. 03 Tanggal 13 Maret 2014 tersebut, struktur permodalan MKC adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp9.100 (USD 1) per saham Jumlah Saham (lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) % A. Modal Dasar B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan ,15 CMS Works International Limited ,00 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ,10 PT Nindya Karya (Persero) ,33 PT Istaka Karya (Persero) ,42 C. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 D. Saham dalam Portepel Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting MKC yang angka-angkanya dikutip dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 serta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 (inhouse). Untuk Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013, yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ), berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penyesuaian untuk penyajian kembali sehubungan dengan penerapan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 16 Perjanjian Konsesi Jasa dan ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan. Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini tidak diaudit (inhouse). 34

59 Posisi Keuangan Keterangan 30 Juni 2014 (Unaudited) (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas & Ekuitas Laporan Laba Rugi Keterangan Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni (Unaudited) (dalam ribuan Rupiah) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pendapatan Laba/(Rugi) Sebelum Pajak ( ) ( ) ( ) (53.944) ( ) Laba/(Rugi) Komprehensif Tahun Bejalan ( ) ( ) ( ) (53.944) ( ) e. PT Marga Trans Nusantara (MTN) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, terdapat perubahan pada MTN terkait dengan anggaran dasar, struktur permodalan dan kepemilikan saham, pengurusan dan pengawasan serta ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut: Pendirian dan Kegiatan Usaha Anggaran Dasar MTN telah beberapa kali mengalami perubahan, dimana terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham MTN No. 11 tanggal 4 Juni 2014 yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, SH., MH., M.Kn., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan modal ditempatkan dan disetor MTN dan perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar. Akta perubahan Anggaran Dasar tersebut pemberitahuannya telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU tanggal 9 Juni 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2010 tanggal 9 Juni 2014, (untuk selanjutnya disebut Akta No. 11 tanggal 4 Juni 2014 ). Tidak terdapat perubahan kegiatan usaha MTN, yaitu berusaha dalam bidang Pengusahaan Jalan Tol Kunciran-Serpong. MTN memperoleh Hak Pengusahaan Jalan Tol Ruas Kunciran-Serpong dengan masa konsesi 35 tahun terhitung sejak SPMK berdasarkan Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road II (JORR II) Ruas Kunciran-Serpong No. 71 tanggal 22 September 2008, yang dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., LLM, Notaris di Jakarta, juncto Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Kunciran-Serpong No. 07 tanggal 7 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Rina Utami Jauhari, S.H., Notaris di Jakarta, antara MTN dengan Pemerintah RI. 35

60 Tambahan perijinan penting yang dimiliki MTN adalah sebagai berikut: - Izin Usaha Perdagangan (IUP) No : 503/ BP2T/30-08/PB/2013 tanggal 11 Oktober 2013 yang dikeluarkan Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan; - Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar No. 503/ BNP2T/30-08/PB/X/2013 tanggal 11 Oktober 2013 yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan Pengurus dan Pengawas Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 66 tanggal 24 April 2014 dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., MH, MKn., Notaris di Jakarta juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 09 tanggal 3 Juli 2014 yang dibuat dihadapan Notaris yang sama, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi MTN adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Irawan Santoso Wakil Presiden Komisaris : Ir. Subagyo, CES Komisaris : Wiwiek Dianawati Santoso Direksi Presiden Direktur : Ir. Agus Achmadi Direktur : Rachmat Soulisa Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta Pendirian juncto Akta No. 11 tanggal 4 Juni 2014 tersebut, struktur permodalan MTN adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp per saham Jumlah Saham (lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) % A. Modal Dasar B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan ,00 PT Astratel Nusantara ,00 PT Transutama Arya Sejahtera ,00 C. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 D. Saham dalam Portepel Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting MTN yang angka-angkanya dikutip dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 serta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 (inhouse). Untuk Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013, yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ), berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penyesuaian untuk penyajian kembali sehubungan dengan penerapan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 16 Perjanjian Konsesi Jasa dan ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan. Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini tidak diaudit (inhouse). 36

61 Posisi Keuangan Keterangan 30 Juni 2014 (Unaudited) (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas & Ekuitas Laporan Laba Rugi (dalam ribuan Rupiah) Untuk periode 6 (enam) bulan Keterangan yang berakhir pada tanggal Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 30 Juni (Unaudited) Pendapatan Laba/(Rugi) Sebelum Pajak ( ) ( ) ( ) Laba/(Rugi) Komprehensif Tahun Bejalan ( ) ( ) ( ) ( ) f. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, terdapat perubahan pada MLJ terkait dengan anggaran dasar, struktur permodalan dan kepemilikan saham, pengurusan dan pengawasan serta ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut: Pendirian dan Kegiatan Usaha Anggaran Dasar MLJ telah beberapa kali mengalami perubahan, dimana terakhir diubah berdasarkan Akta No. 03 tanggal 07 Agustus 2014 dengan judul Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diluar Rapat Umum Pemegang Saham PT Marga Lingkar Jakarta, yang dibuat dihadapan Tatyana Indrati Hasjim, SH, Notaris di Jakarta Pusat, sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dan perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar MLJ. Akta perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Marga Lingkar Jakarta No. AHU tanggal 12 Agustus 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU tanggal 12 Agustus 2014 (untuk selanjutnya disebut Akta No. 03 tanggal 07 Agustus 2014 ). Tidak terdapat perubahan kegiatan usaha MLJ, yaitu berusaha dalam bidang Pengusahaan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi W2 Utara. MLJ memperoleh Hak Pengusahaan Jalan Tol Ruas Lingkar Luar Jakarta Seksi W2 Utara dengan masa konsesi 40 tahun terhitung sejak 1 Januari 2005 berdasarkan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Ruas Lingkar Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara No. 03 tanggal 7 Juni 2011, sebagaimana diubah dengan Amandemen I No. 24 tanggal 18 November 2011 dan Amandemen II No. 22 tanggal 24 Desember 2013, yang semuanya dibuat dihadapan Rina Utami Jauhari, S.H., Notaris di Jakarta, antara MKC dengan Pemerintah RI. 37

62 Tambahan perizinan penting yang dimiliki MLJ adalah sebagai berikut: - Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 544/KPTS/M/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Penetapan Pengoperasian, Golongan Jenis Kendaraan Bermotor, Dan Tarif Tol Pada Jalan Tol Lingkar Luar-Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara (Kebon Jeruk Ulujami). - Surat Badan Pengatur Jalan Tol No. JL P/73 tanggal 18 Juli 2014 Perihal : Sertifikat Laik Operasi jalan Tol JORR W2 Utara Segmen Cileduk Ulujami. Pengurus dan Pengawas Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diluar Rapat Umum Pemegang Saham MLJ No. 01 tanggal 4 Pebruari 2014, dan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diluar Rapat Umum Pemegang Saham MLJ No. 02 tanggal 8 Mei 2014, keduanya dibuat dihadapan Tatyana Indrati Hasjim, S.H., Notaris di Jakarta Pusat, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi MLJ adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Drs. Ma mun Amin Komisaris : Ir. Abdul Hadi Hs. Direksi Direktur Utama : Subakti Syukur Direktur : Ir. Yauw Diaz Moreno Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta No. 05 tanggal 6 Desember 2011 yang dibuat dihadapan Tatyana Indrati Hasjim, SH, Notaris di Jakarta Pusat., yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2011 tanggal 30 Desember 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2011 tanggal 30 Desember 2011 juncto Akta No. 03 tanggal 07 Agustus 2014 tersebut, struktur permodalan MLJ adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp1.000 per saham Jumlah Saham (lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) % A. Modal Dasar B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan ,00 PT Jakarta Marga Jaya ,00 C. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 D. Saham dalam Portepel Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting MLJ yang angka-angkanya dikutip dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 serta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 (inhouse). Untuk Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013, yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ), berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penyesuaian untuk penyajian kembali sehubungan dengan penerapan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 16 Perjanjian Konsesi Jasa dan ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan. Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini tidak diaudit (inhouse). 38

63 Posisi Keuangan Keterangan 30 Juni 2014 (Unaudited) (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas & Ekuitas Laporan Laba Rugi (dalam ribuan Rupiah) Untuk periode 6 (enam) bulan Keterangan yang berakhir pada tanggal Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 30 Juni (Unaudited) Pendapatan Laba/(Rugi) Sebelum Pajak ( ) Laba/(Rugi) Komprehensif Tahun Bejalan ( ) g. PT Marga Nujyasumo Agung ( MNA ) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, terdapat perubahan pada MNA terkait dengan anggaran dasar, struktur permodalan dan kepemilikan saham, pengurusan dan pengawasan serta ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut: Pendirian dan Kegiatan Usaha Anggaran Dasar MNA telah beberapa kali mengalami perubahan, dimana terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham No. 02 tangal 9 Juni 2014, yang dibuat dihadapan Rina Utami Djauhari SH, Notaris di Jakarta, sehubungan dengan peningkatan Modal Ditempatkan dan Modal Disetor MNA serta merubah Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar MNA. Pemberitahuan atas perubahan Anggaran Dasar MNA tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU tanggal 10 Juni 2014, dan didaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 10 Juni 2014 (untuk selanjutnya disebut Akta No. 02 Tanggal 9 Juni 2014 ). Tidak ada perubahan mengenai kegiatan usaha MNA, yaitu berusaha dalam bidang Pengusahaan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto. MNA memperoleh Hak Pengusahaan Jalan Tol Ruas Surabaya-Mojokerto dengan masa konsesi 42 tahun terhitung sejak penerbitan SPMK Tahun 2007 berdasarkan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Ruas Surabaya-Mojokerto No. 131/PPJT/IV/Mn/2006 tanggal 6 April 2006, serta diubah dengan: (i) Amandemen I No. 764A/KU SJ/2006 tanggal 10 Nopember 2006 yang dibuat dibawah tangan, (ii) Akta Amandemen II No. 13 tanggal 22 April 2009, (iii) Akta Amandemen III No. 10 tanggal 6 Mei 2010, (iii) dan dinyatakan kembali dengan Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto No. 2 tanggal 7 Juni 2011 yang diubah dengan Amandemen No. 1 tanggal 8 Maret 2012, yang semuanya dibuat dihadapan Rina Utamai Jauhari, S.H., Notaris di Jakarta, antara MNA dengan Pemerintah RI. Tambahan perizinan penting MNA adalah sebagai berikut: - Izin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri No. 134/1/IP/PMDN/2013 tanggal 31 Desember 2013 yang dikeluarkan Kepala BKPM, 39

64 Pengurus dan Pengawas Berdasarkan Akta Pernyataan Para Pemegang Saham Di Luar Rapat No. 13 Tanggal 11 Februari 2013 yang dibuat dihadapan Rina Utami Jauhari, S.H., Notaris di Jakarta juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 35 Tanggal 29 Juni 2013 yang dibuat dihadapan Hj. Eva Fitri Sagitarina,S.H., Notaris di Surabaya, juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham No 11 tanggal 14 Juli 2014 yang dibuat dihadapan Rina Utami Djauhari, SH Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi MNA adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Ir. Agung Yunanto Komisaris : Ir. Muhammad Najib Fauzan, MSc Komisaris : Raymond Ramanan Direksi Direktur Utama : Budi Pramono Direktur Teknik : Edwin Cahyadi, S.T. Direktur Keuangan : Drs. Syafaruddin, M.M. Direktur Administrasi & Umum : Kamil Rusnandar, S.H, M.H. Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta No. 9 tanggal 18 Juli 2012, yang dibuat dihadapan Rina Utama Djauhari SH, Notaris di Jakarta, juncto Akta No. 02 Tanggal 9 Juni 2014 tersebut, struktur permodalan MNA adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp1.000 per saham Jumlah Saham (lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) % A. Modal Dasar B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan ,00 PT Moeladi ,00 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ,00 C. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 D. Saham dalam Portepel Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting MNA yang angka-angkanya dikutip dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan MNA pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 serta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 (inhouse). Untuk Laporan Keuangan Konsolidasian MNA pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ), berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penyesuaian untuk penyajian kembali sehubungan dengan penerapan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 16 Perjanjian Konsesi Jasa dan ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan dalam laporan tertanggal 27 Mei Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, telah oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ), berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini tidak diaudit (inhouse). 40

65 Posisi Keuangan Keterangan 30 Juni 2014 (Unaudited) (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang / Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas & Ekuitas Laporan Laba Rugi (dalam ribuan Rupiah) Untuk periode 6 (enam) bulan Keterangan yang berakhir pada tanggal Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 30 Juni (Unaudited) Pendapatan Laba/(Rugi) Sebelum Pajak ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Laba/(Rugi) Komprehensif Tahun Bejalan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) h. PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan pada TJP terkait dengan anggaran dasar, kegiatan usaha, struktur permodalan dan kepemilikan saham. Namun terdapat perubahan pengurusan dan pengawasan TJP dan perubahan pada ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut: Pengurus dan Pengawas Berdasarkan Akta No. 32 tanggal 18 Januari 2012 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham No. 21 tanggal 12 April 2012 yang dibuat dihadapan Retno Suharti SH, Notaris di Kraton-Pasuruan juncto Akta Pernyataan Keputusan Diluar Rapat Umum Pemegang Saham No. 05 tanggal 25 Juli 2014 yang dibuat dihadapan Inggriati Djojo Seputro, S.H. Notaris di Surabaya, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi TJP adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Ir. David Wijayantno Komisaris : Drs Bambang Kusbandono Komisaris : M. Noor Marzuki, SH, Msi Direksi Direktur Utama : Ir. H. Hengki Herwanto, MBA Direktur Keuangan : Drs Imron, AK 41

66 Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting TJP yang angka-angkanya dikutip dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 serta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 (inhouse). Untuk Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013, yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ), berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penyesuaian untuk penyajian kembali sehubungan dengan penerapan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 16 Perjanjian Konsesi Jasa dan ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan. Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini tidak diaudit (inhouse). Posisi Keuangan (dalam ribuan Rupiah) Keterangan 30 Juni Desember (Unaudited) Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas & Ekuitas Laporan Laba Rugi (dalam ribuan Rupiah) Untuk periode 6 (enam) bulan Keterangan yang berakhir pada tanggal Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 30 Juni (Unaudited) Pendapatan Laba/(Rugi) Sebelum Pajak ( ) ( ) Laba/(Rugi) Komprehensif Tahun Bejalan ( ) ( ) i. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) dahulu PT Margabumi Adhikaraya (MBAR) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, terdapat perubahan pada JPT terkait dengan anggaran dasar, struktur permodalan dan kepemilikan saham, pengurusan dan pengawasan serta pada ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut : Pendirian dan Kegiatan Usaha PT Margabumi Adhikaraya berubah nama menjadi PT Jasamarga Pandaan Tol berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 04 tanggal 20 Juni 2013 yang dibuat oleh Dra. Ekonomi Inggriati Djojoseputro, SH, Notaris di Surabaya, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sesuai dengan Surat Keputusan Nomor AHU AH Tahun 2013 tanggal 3 September 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU AH Tahun 2013 tanggal 3 September 2013, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 25 Maret 2014 No. 24, Tambahan No. 7677/2014 (selanjutnya disebut dengan Akta No. 04 Tanggal 20 Juni 2013 ). 42

67 Terakhir anggaran dasar JPT diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham No. 02 tanggal 17 Desember 2013 yang dibuat dihadapan Dra. Inggriati Djojoseputro, SH, Notaris di Surabaya, sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dan perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar. Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Adminsitrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor : AHU-AH tanggal 13 Februari 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor: AHU AH Tahun 2014 Tanggal 13 Februari 2014 (selanjutnya disebut dengan Akta No. 02 Tanggal 17 Desember 2013 ); Tidak ada perubahan mengenai kegiatan usaha JPT, yaitu menjalankan kegiatan usaha penyelenggaraan jalan tol Gempol-Pandaan. JPT memperoleh Hak Pengusahaan Jalan Tol Ruas Gempol-Pandaan dengan masa konsesi 35 tahun terhitung sejak SPMK diberikan oleh BPJT berdasarkan Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pandaan No. 04 tanggal 7 Juni 2011, dibuat di hadapan Rina Utami Jauhari, S.H., Notaris di Jakarta, antara JPT dengan Pemerintah RI. Tidak ada penambahan perizinan penting yang dimiliki JPT. Pengurus dan Pengawas Tidak terdapat perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris JPT. Pada tanggal Informasi Tambahan ini, susunan Dewan Komisaris dan Direksi JPT adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris : Dr. Moh. Khusaini, S.E., M.Sc., M.A. : Moertomo Basoeki : Ir. Firmansyah, CES : Tolu Ismed Arief Direksi Direktur Utama Direktur Teknik Direktur Keuangan dan SDM Direktur Umum dan Administrasi : Ir. Setiyono : Ir. Rahardjo : Dra. Tri Riyaningsih : Nursyam, S.E., M.M. Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta No. 02 Tanggal 17 Desember 2013 tersebut dan bertalian dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT. Jasamarga Pandaan Tol Nomor 02 tanggal 28 Maret 2014 dan Akta Jual Beli Saham No. 03 tanggal 28 Maret 2014, yang keduanya dibuat dihadapan Dra. Ek Inggriati Djojoseputro, SH, Notaris di Surabaya, struktur permodalan JPT adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp1.000 per saham Jumlah Saham (lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) % A. Modal Dasar B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan ,75 PT Margabumi Matraraya ,29 PT Jalan Tol Kabupaten Pasuruan ,96 C. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 D. Saham dalam Portepel

68 Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting MBAR yang angka-angkanya dikutip dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 serta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 (inhouse). Untuk Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dan dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013, yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ), berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penyesuaian untuk penyajian kembali sehubungan dengan penerapan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 16 Perjanjian Konsesi Jasa dan ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan. Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini tidak diaudit (inhouse). Posisi Keuangan Keterangan 30 Juni 2014 (Unaudited) (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas & Ekuitas Laporan Laba Rugi (dalam ribuan Rupiah) Untuk periode 6 (enam) bulan Keterangan yang berakhir pada tanggal Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 30 Juni (Unaudited) Pendapatan Laba/(Rugi) Sebelum Pajak ( ) ( ) Laba/(Rugi) Komprehensif Tahun Bejalan ( ) ( ) j. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, terdapat perubahan pada JBT terkait dengan anggaran dasar, struktur permodalan dan kepemilikan saham, pengurusan dan pengawasan serta ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut: Pendirian dan Kegiatan Usaha Anggaran Dasar JBT telah beberapa kali mengalami perubahan, dimana terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Jasamarga Bali Tol No. 01 tanggal 11 Desember 2013 dibuat dihadapan Paulina Siti Suprimulyanti Endah Putri, SH, Notaris di Depok, sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dan perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar JBT. Akta perubahan Anggaran Dasar tersebut pemberitahuannya telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik 44

69 Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar JBT No. AHU- AH tanggal 16 Desember 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU AH tanggal 16 Desember 2013 (untuk selanjutnya disebut Akta No. 01 tanggal 11 Desember 2013 ); Tidak ada perubahan terkait dengan maksud dan tujuan perusahaan, yaitu berusaha dalam bidang pengusahaan jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai Benoa. Tambahan perizinan penting JBT adalah sebagai berikut: - Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 375/KPTS/M/2013 tanggal 18 September 2013 tentang Penetapan Pengoperasian, Golongan Jenis Kendaraan Bermotor, dan Tarif Tol Pada Jalan Tol Nusa Dua Ngurah Rai Benoa, Pengurus dan Pengawas Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Diluar Rapat No. 01 tanggal 25 Nopember 2013, yang dibuat dihadapan Paulina Siti Suprimulyanti Endah Putri, S.H., Notaris di Depok juncto Akta Pernyataan Keputusan Tanpa Rapat No. 47 tanggal 24 Pebruari 2014, yang dibuat dihadapan Leolin Jayanti, S.H. Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi JBT adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris : Ir. Abdul Hadi Hasbullah MM : Ir. Dr. A. Edy Hidayat Nurjaman SE, MM : Ir. Robert Daniel Waloni : Ir. I Wayan Bayu Suarjaya : Ir. I Gusti Putu Nuriatha, MM : I Wayan Suambara, SH, MM Direksi Direktur Utama : Ir. Akhmad Tito Karim Direktur Teknik & Operasional : Ir. Rismature Sidabutar, MMT Direktur Keuangan : Drs. Ronny Haryanto Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta No. 01 tanggal 11 Desember 2013 tersebut, struktur permodalan JBT adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp per saham Jumlah Saham (lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) % A. Modal Dasar B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan ,00 PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) ,58 Pemerintah Kabupaten Badung ,01 Pemerintah Provisi Bali ,01 PT Angkasa Pura I (Persero) ,00 PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) ,00 PT Hutama Karya (Persero ,00 PT Adhi Karya (Persero) Tbk ,00 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ,40 C. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 D. Saham dalam Portepel

70 Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting JBT yang angka-angkanya dikutip dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 serta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 (inhouse). Untuk Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013, yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ), berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penyesuaian untuk penyajian kembali sehubungan dengan penerapan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 16 Perjanjian Konsesi Jasa dan ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan. Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini tidak diaudit (inhouse). Posisi Keuangan Keterangan 30 Juni 2014 (Unaudited) (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas & Ekuitas Laporan Laba Rugi (dalam ribuan Rupiah) Untuk periode 6 (enam) bulan Keterangan yang berakhir pada tanggal Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 30 Juni (Unaudited) Pendapatan Laba/(Rugi) Sebelum Pajak ( ) ( ) Laba/(Rugi) Komprehensif Tahun Bejalan ( ) ( ) k. PT Sarana Marga Utama (SMU) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, terdapat perubahan pada SMU terkait dengan anggaran dasar, struktur permodalan dan kepemilikan saham dan pengurusan dan pengawasan, serta pada ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut : Pendirian dan Kegiatan Usaha Anggaran Dasar SMU telah beberapa kali mengalami perubahan, dimana terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 5 tanggal 22 Januari 2014 yang dibuat dihadapan Windalina, SH, Notaris di Jakarta Selatan, sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dan perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar. Akta perubahan Anggaran Dasar tersebut pemberitahuannya telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No.AHU-AH tanggal 10 Pebruari 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU AH Tahun 2014 tanggal 10 Februari 2014 (untuk selanjutnya disebut Akta No. 5 tanggal 22 Januari 2014 ). 46

71 Tidak ada perubahan mengenai kegiatan usaha SMU, yaitu menjalankan usaha dibidang jasa, perdagangan, pembangunan, pertambangan, industri, pertanian, penerbitan, angkutan dan perbengkelan Pengurus dan Pengawas Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Rapat (Circular Resolution) No.03 tanggal 11 Juli 2012, juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Rapat Umum Pemegang Saham No 09 tanggal 14 Februari 2014 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.25 tanggal 26 Juni 2014 yang seluruhnya dibuat dihadapan Windalina, S.H., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi SMU adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Muh Najib Fauzan Komisaris : Arief Witjaksono Direksi Direktur Utama : Ir. Kristianto, M.M. Direktur Teknik : Ir. Dadang Sumaryana Direktur Keuangan & Umum : Surta Nababan Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 111 tanggal 9 Juni 2011 yang dibuat oleh Haji Feby Rubein Hidayat, SH, Notaris di Jakarta juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 5 tanggal 22 Januari 2014 dibuat dihadapan Windalina, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan SMU adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp per saham Jumlah Saham (lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) % A. Modal Dasar B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan ,00 Induk Koperasi Karyawan Jasa Marga ,00 C. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 D. Saham dalam Portepel Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting SMU yang angka-angkanya dikutip dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 serta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 (inhouse). Untuk Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013, yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ), berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini tidak diaudit (inhouse). 47

72 Posisi Keuangan Keterangan 30 Juni 2014 (Unaudited) (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas & Ekuitas Laporan Laba Rugi (dalam ribuan Rupiah) Untuk periode 6 (enam) bulan Keterangan yang berakhir pada tanggal Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 30 Juni (Unaudited) Pendapatan Laba/(Rugi) Sebelum Pajak ( ) ( ) Laba/(Rugi) Komprehensif Tahun Bejalan ( ) ( ) l. PT Jasamarga Properti (JMP) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, terdapat perubahan pada JMP terkait dengan anggaran dasar, struktur permodalan dan kepemilikan saham, pengurusan dan pengawasan serta ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut: Pendirian dan Kegiatan Usaha Anggaran Dasar JMP telah beberapa kali mengalami perubahan, dimana terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Jasamarga Properti No. 04 tanggal 22 Januari 2014 yang dibuat dihadapan Windalina, SH, Notaris di Jakarta Selatan, sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dan perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar. Akta perubahan anggaran dasar tersebut pemberitahuannya telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Adminsitrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-AH tanggal 5 Februari 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU AH Tahun 2014 tanggal 5 Februari 2014 (untuk selanjutnya disebut Akta No. 04 tanggal 22 Januari 2014 ). Tidak ada perubahan terkait dengan kegiatan usaha JMP, yaitu usaha di bidang pembangunan, perdagangan dan jasa. Pengurus dan Pengawas Berdasarkan Akta Pendirian juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT. Jasamarga Properti Tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (Circular Resolution) No. 07 tanggal 14 Maret 2014 yang dibuat dihadapan Windalina, SH., Notaris di DKI Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi JMP adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Ibnu Purna Muchtar, SE, MA Komisaris : Ir. Abdul Hadi Hasbulah, M.M. 48

73 Direksi Direktur Utama : Mohamad Agus Setiawan Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknik : Ir. Irwan Hasan Direktur Keuangan : Drs. Haris Prayudi Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No 25 tanggal 28 Maret 2013 dibuat dihadapan Windalina, SH, Notaris di Jakarta Selatan, juncto Akta No. 04 Tanggal 22 Januari 2014 tersebut, struktur permodalan JMP adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp per saham Jumlah Saham (lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp) % A. Modal Dasar B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan ,00 Induk Koperasi Karyawan Jasa Marga ,00 C. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 D. Saham dalam Portepel Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting JMP yang angka-angkanya dikutip dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 serta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 (inhouse). Untuk Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013, yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ), berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dalam laporan tertanggal 27 Mei Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini tidak diaudit (inhouse). Posisi Keuangan Keterangan 30 Juni 2014 (Unaudited) (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas & Ekuitas Laporan Laba Rugi (dalam ribuan Rupiah) Untuk periode 6 (enam) bulan Keterangan yang berakhir pada tanggal Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 30 Juni (Unaudited) Pendapatan Laba/(Rugi) Sebelum Pajak ( ) ( ) ( ) - - Laba/(Rugi) Komprehensif Tahun Bejalan ( ) ( ) ( )

74 H. Transaksi dengan Pihak Terafiliasi Perseroan dan Perusahaan Terkendali dari Perseroan melakukan transaksi penting dengan pihak-pihak terafiliasi sebagai mana dimaksud dalam UUPM. Pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan, berikut merupakan transaksi-transaksi Perseroan dengan pihak terafiliasi : No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi 1 Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005 No. 3 tanggal 5 Januari 2006, dibuat dihadapan Notaris Imas Fatimah S.H., sebagaimana diubah dengan Akta Addendum No.33 tanggal 26 Juli 2007, yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. Perseroan menerbitkan Obligasi dengan jumlah pokok Obligasi sebesar Rp ,- terdiri dari:tranche A sebesar Rp ,-, Tranche B sebesar Rp ,-, Tranche C sebesar Rp ,- Jangka Waktu Obligasi Tranche A adalah 10 tahun, Tranche B adalah 12 tahun dan Tranche C adalah 15 tahun sejak tanggal emisi 5 Januari Tanggal pelunasan pokok Obligasi Tranche A tanggal 5 Januari 2016, Tranche B tanggal 5 Januari 2018, dan Tranche C tanggal 5 Januari Per 30 Juni 2014, saldo utang Obligasi JORR II sebesar Rp Tingkat bunga Obligasi Tranche A sebesar 11,50% pertahun untuk 5 tahun pertama dan sebesar 15,25% pertahun untuk 5 (lima) tahun kedua. Tingkat bunga Obligasi Tranche B sebesar 12,50% pertahun untuk 5 tahun pertama dan 15,25% pertahun untuk tahun keenam dan selanjutnya. Tingkat bunga Obligasi Tranche C sebesar 13,50% pertahun untuk 5 tahun pertama dan 15,50% pertahun untuk tahun keenam dan selanjutnya. Perseroan melakukan penyisihan dana untuk kepentingan jaminan pembayaran bunga dalam jumlah yang setiap saat tidak boleh lebih kecil dari pembayaran bunga Obligasi untuk 1 (satu) triwulan dimuka. Jaminan: - Fidusia atas Escrow Account yang menampung pendapatan jalan tol Proyek JORR atas nama Perseroan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk; - Fidusia atas tagihan klaim asuransi seluruh aset yang berkaitan dengan Proyek JORR diluar jalan dan jembatan tol; Pembatasan dalam perjanjian ini, antara lain bahwa tanpa persetujuan tertulis dari kreditor Perseroan dilarang untuk mengadakan segala bentuk merger dan atau akuisisi kecuali yang ditentukan dalam perjanjian, menjual sebagian besar usaha, melakukan pembayaran dimuka atas utang yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha, memberikan pinjaman yang dananya berasal dari pendapatan proyek JORR kecuali yang ditentukan, menerbitkan obligasi yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, menjaminkan harta kekayaan Perseroan yang berkaitan dengan proyek JORR, mengadakan transaksi wajar yang tidak bersifat komersial yang mempengaruhi kelangsungan Perseroan, mengajukan permohonan pailit dan PKPU Para Kreditur sebagai Pemegang Obligasi, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Pihak Terafiliasi) selaku Wali Amanat dan Agen Pembayaran PT Bank Mandiri(Persero) Tbk (Pihak Terafiliasi) selaku Agen Jaminan Terafiliasi karena kepemilikan saham negara RI 50

75 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi 2 Akta Perjanjian Kredit No. 22 tanggal 9 Agustus 2010, yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta dan telah diubah beberapa kali, terakhir diubah dengan Addendum IV Perjanjian Kredit No. 75 tanggal 23 Juli 2014 yang dibuat dihadapan Ir. Nannete Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta. Bank Mandiri memberikan Fasilitas Kredit Modal Kerja (Revolving) kepada Perseroan senilai Rp ,- Batas waktu penarikan fasilitas kredit sejak tanggal 9 Agustus 2014 dan berakhir pada tanggal 8 Agustus Bunga floating mengacu pada suku bunga deposito 3 bulan di Bank Mandiri yang dipublikasikan ditambah 4% (indikasi pada saat ini sebesar 8,25% per tahun dan dibayar setiap 3 bulan. Per 30 Juni 2014, saldo pinjaman fasilitas kredit ini Rp ,- Pembatasan dalam perjanjian kredit ini antara lain, bahwa tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mandiri, Perseroan tidak dapat menjaminkan harta kekayaannya, menjadi penanggung, melakukan penggabungan, konsolidasi dan akuisisi sesuai syarat yang ditentukan, mengubah kegiatan pokok bidang usahanya, menerbitkan obligasi atau instrumen utang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, mengurangi modal dasar dan modal disetor, melakukan penjualan atau pengalihan aktiva sesuai dengan syarat yang ditentukan, melakukan transaksi dengan pihak afiliasi sesuai dengan syarat yang ditentukan, memberikan pinjaman, investasi kecuali sesuai dengan kegiatan usaha. Perseroan dapat membayar kembali sebagian atau seluruh jumlah uang yang terutang berdasarkan Fasilitas Kredit sebelum tanggal pembayaran kembali sebagaimana ditentukan dalam Surat Permohonan Penarikan Fasilitas Kredit, tanpa dikenakan penalty, sepanjang mengindahkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: a. Perseroan menyampaikan surat pemberitahuan kepada Bank Mandiri sekurang-kurangnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelum dilakukan pembayaran kembali yang dipercepat, dengan tegas menyebutkan jumlah dan tanggal pembayaran akan dilaksanakan, b. Surat Pemberitahuan tersebut bersifat mengikat dan tidak dapat ditarik kembali maupun diubah isinya oleh Perseroan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Bank Mandiri, c. Dilakukannya pada Tanggal Pembayaran Bunga, d. Jumlah yang telah dibayarkan tersebut dapat ditarik kembali dengan memperhatikan ketentuan pada Pasal 6 Perjanjian Kredit. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Pihak Terafiliasi) Terafiliasi karena kepemilikan saham negara RI 51

76 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi 3 Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 21 tanggal 11 Desember 2009, yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Kredit Sindikasi No. 28 tanggal 18 April 2012 dibuat dihadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. Para Kreditur memberikan Kredit kepada PT Trans Marga Jateng (TMJ - Perusahaan Terkendali dari Perseroan) selaku Debitur untuk membiayai maksimum 70% dari Nilai Proyek dengan jumlah maksimum sebesar Rp dengan perincian: a. Fasilitas Kredit Investasi Efektif terdiri dari: (i) Tranche I (Seksi Tembalang-Ungaran dan Ungaran-Bawen) sebesar maksimum Rp ,- dan (ii) Tranche II (Seksi Bawen-Salatiga, Salatiga-Boyolali dan Boyolali-Karanganyar) sebesar maksimum Rp ,-, dengan total limit Fasilitas Kredit Investasi Efektif sebesar Rp ,- b. Fasilitas Kredit Investasi IDC/Interest During Construction terdiri dari: (i) Tranche I (Seksi Tembalang- Ungaran dan Ungaran-Bawen) sebesar maksimum Rp ,- dan (ii) Tranche II (Seksi Bawen-Salatiga, Salatiga-Boyolali dan Boyolali- Karanganyar) sebesar maksimum Rp ,- dengan total limit Fasilitas Kredit Investasi IDC sebesar Rp ,- Per 30 Juni 2014, saldo utang kredit sebesar Rp ,-. Jangka waktu Fasilitas Kredit, termasuk Masa Tenggang (grace period), sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian Kredit sampai dengan tanggal 6 Maret Bunga sebesar Average Time Deposit (ATD) ditambah margin 6% per tahun. Debitur wajib membayar kembali Utang setelah Masa Tenggang, setiap 3 bulan (prorata) sesuai dengan jadwal angsuran kredit. Jaminan Debitur memberikan Jaminan sebagai berikut: a. Hak Konsesi Pengusahaan Jalan Tol berdasarkan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol yang diikat secara notariil berupa akta Pengalihan Hak Pengelolaan Jalan Tol (Cessei) untuk Keperluan Penjaminan. b. Seluruh tagihan dan pendapatan dari Pengusahaan Jalan Tol termasuk Pendapatan Tol dan Pendapatan Usaha Lain selama Masa Konsesi akan diikat secara fiducia dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari Nilai Proyek atau sebesar Rp ,- dan didaftarkan di Kantor Pendaftaran Fidusia sesuai ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Rekening Penampungan yang akan dibentuk, rekening operasional yang ada di Para Kreditur maupun rekening yang dimiliki Debitur di bank lain untuk menampung pendapatan tol (selain Rekening Penampungan) yang diikat dalam bentuk akta pengalihan (cessie) untuk keperluan penjaminan; d. Tagihan atas pendapatan dari klaim asuransi, bank garansi dan penggantian dana (kompensasi) dari Pemerintah yang diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari Nilai Proyek atau sebesar Rp ,- dan didaftarkan di Kantor Pendaftaran Fidusia sesuai ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. Pemberian kuasa yang tidak dapat ditarik kembali kepada Para Kreditur untuk dapat mengalihkan hak pengusahaan Jalan Tol kepada pihak ketiga dan atau menunjuk pihak ketiga sebagai operator, sebagai pelaksanaan dari ketentuan akta Pengalihan Hak Pengelolaan Jalan Tol. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Pihak Terafiliasi), selaku Agen Fasilitas, Agen Jaminan dan Kreditur ( BNI ); PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Pihak Terafiliasi) selaku Kreditur ( Bank Mandiri ); PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Pihak Terafiliasi) selaku Kreditur ( BRI ); PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah selaku Kreditur ( Bank Jateng ). Terafiliasi karena kepemilikan saham Negara RI. 52

77 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi Pembatasan dalam perjanjian ini antara lain, bahwa tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Kreditor Mayoritas, Debitur tidak diperkenankan untuk mengikat diri sebagai penanggung, mengadakan perubahan susunan pemegang saham yang mengakibatkan Perseroan tidak lagi menjadi pemegang saham mayoritas, membagikan dividen, memberikan kredit kepada pihak lain, mengalihkan lebih dari 50% harta kekayaan, melakukan penyertaan pada perusahaan lain, melunasi utang Debitur kepada pemegang saham, melakukan merger, konsolidasi dan akuisisi, membubarkan perusahaan, mengajukan permohonan pailit atau PKPU. 4 Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No.64 tanggal 18 November 2009, yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana diubah dengan dengan Akta Addendum I No. 42 tanggal 22 Agustus 2011 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Akta Addendum II No. 44 tanggal 27 September 2012, dan Akta Addendum Ke III No. 39 tanggal 22 Januari 2014 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta. Para Kreditur memberikan Kredit kepada PT Marga Sarana Jabar (MSJ- Perusahaan Terkendali dari Perseroan) selaku Debitur untuk membiayai maksimum 70% dari Nilai Proyek dengan jumlah maksimum Kredit sampai dengan sebesar Rp ,- dengan rincian: a. Fasilitas Kredit Investasi Efektif, terdiri dari: (i) Tranche I (Sentul Selatan-Kedung Halang) maksimum sebesar Rp ,- dan (ii) Tranche II (Kedung Halang Simpang Yasmin) maksimum sebesar Rp ,-, dengan total limit Fasilitas Kredit Investasi Efektif maksimum sebesar Rp ,- b. Fasilitas Kredit Investasi IDC, terdiri dari: (i) Tranche I (Sentul Selatan-Kedung Halang) maksimum sebesar Rp ,- dan (ii) Tranche II (Kedung Halang- Simpang Yasmin) maksimum sebesar Rp ,-, dengan total limit Fasilitas Kredit Investasi IDC sebesar Rp ,- Jangka Waktu kredit adalah sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian Kredit sampai dengan tanggal 6 Maret Bunga sebesar Average Time Deposit (ATD) ditambah margin 6% per tahun. Debitur wajib membayar kembali Utang setelah Masa Tenggang, setiap 3 bulan (prorata) sesuai dengan jadwal angsuran kredit. Jaminan. Debitur memberikan Jaminan sebagai berikut: a. Hak Konsesi Pengusahaan Jalan Tol berdasarkan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol yang diikat secara notariil berupa akta Pengalihan Hak Pengelolaan Jalan Tol (Cessei) untuk Keperluan Penjaminan. b. Seluruh tagihan dan pendapatan dari Pengusahaan Jalan Tol termasuk Pendapatan Tol dan Pendapatan Usaha Lain selama Masa Konsesi akan diikat secara fiducia dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari Nilai Proyek atau sebesar Rp ,- dan didaftarkan di Kantor Pendaftaran Fidusia sesuai ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Rekening Penampungan yang akan dibentuk, rekening operasional yang ada di Para Kreditur maupun rekening yang dimiliki Debitur di bank lain untuk menampung pendapatan tol (selain Rekening Penampungan) yang diikat dalam bentuk akta pengalihan (cessie) untuk keperluan penjaminan; d. Tagihan atas pendapatan dari klaim asuransi, bank garansi dan penggantian dana (kompensasi) dari Pemerintah yang diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari Nilai Proyek atau sebesar Rp ,- dan didaftarkan di Kantor Pendaftaran Fidusia sesuai ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. Pemberian kuasa yang tidak dapat ditarik kembali kepada Para Kreditur untuk dapat mengalihkan hak pengusahaan Jalan Tol kepada pihak ketiga dan atau menunjuk pihak ketiga sebagai operator, sebagai pelaksanaan dari ketentuan akta Pengalihan Hak Pengelolaan Jalan Tol. Per 30 Juni 2014, saldo pinjaman berdasarkan perjanjian kredit ini adalah Rp ,- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Pihak Terafiliasi) sebagai Agen Fasilitas dan Kreditur; PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Pihak Terafiliasi), sebagai Agen Jaminan dan Kreditur; PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Pihak Terafiliasi), sebagai Agen Jaminan dan Kreditur PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Kreditur. Terafiliasi karena kepemilikan saham Negara RI. 53

78 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi Pembatasan dalam perjanjian ini antara lain, bahwa tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Kreditor Mayoritas, Debitur tidak diperkenankan untuk mengikat diri sebagai penanggung, mengadakan perubahan susunan pemegang saham yang mengakibatkan Perseroan tidak lagi menjadi pemegang saham mayoritas, membagikan dividen, memberikan kredit kepada pihak lain, mengalihkan lebih dari 50% harta kekayaan, melakukan penyertaan pada perusahaan lain, melunasi utang Debitur kepada pemegang saham, melakukan merger, konsolidasi dan akuisisi, membubarkan perusahaan, mengajukan permohonan pailit atau PKPU. 5. Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No.33 tanggal 24 Januari 2007 yang diubah dengan dengan Akta Perubahan I Perjanjian Kredit Sindikasi No. 55 tanggal 18 Nopember 2009, yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang kemudian dinyatakan kembali dengan Akta Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kredit Sindikasi No. 21 tanggal 23 Oktober 2012 yang dibuat Rina Utami Djauhari SH, Notaris di Jakarta. Para Kreditur memberikan kredit kepada PT Marga Nujyasumo Agung (MNA- Perusahaan Tekendali dari Perseroan) selaku Debitur dengan jumlah seluruhnya maksimum sebesar Rp ,- yang terdiri dari: (a) Kredit Investasi ( KI ) sebesar Rp ,- untuk keperluan tambahan pembiayaan pembangunan phisik ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto di luar kegiatan pengadaan tanah dan; (b) Kredit Investasi IDC/Interest During Construction ( KI IDC ) sebesar Rp ,- yang digunakan untuk membayar 64,8% pembebanan bunga kredit investasi selama masa konstruksi dan sisanya sebesar 35,2 % dari kewajiban bunga tiap bulan dibayar tunai oleh Debitur. Jangka Waktu kredit adalah 44 triwulan atau 11 tahun termasuk Masa Tenggang (Grace Period) 10 triwulan atau 2 tahun 6 bulan terhitung sejak tanggal 24 Januari 2007 dan berakhir pada tanggal 24 Januari Bunga tetap yang dihitung secara Weighted Average atas dasar suku bunga yang disampaikan oleh masing-masing kreditur kepada Agen Fasilitas untuk pertama kalinya sebesar 16 % per tahun. Jaminan Kredit berupa: a. Tagihan atas (i) Pendapatan Tol, yaitu semua pendapatan Debitur dari Tol (Jalan Tol Surabaya-Mojokerto) yang terkumpul selama Masa Konsesi termasuk setiap kompensasi yang mungkin harus dibayarkan oleh Pemerintah kepada Debitur, dan (ii) Pendapatan Usaha Lain, yaitu setiap pendapatan yang diperoleh Debitur dari semua Usaha-Usaha Lain (yang didefinisikan dalam Perjanjian Kredit), penempatan iklan, bangunan Utilitas dan/atau Utilitas yang berhubungan dengan pengusahaan ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto selama Masa Konsesi; yang diikat dengan fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp dan didaftarkan di Kantor Pendaftaran Fidusia sesuai ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Akta notaril mengenai pernyataan dari pemegang saham Debitur (yaitu Perseroan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Moeladi) mengenai jaminan dan/atau kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan dana guna memastikan kelangsungan Proyek termasuk dalam hal terjadinya cost-overrun atau kenaikan biaya Proyek dan cash deficiency atau kekurangan dana tunai serta untuk pembayaran kembali kewajiban Debitur yang timbul berdasarkan Perjanjian Kredit sampai dengan dinyatakan lunas oleh Para Kreditur. c. Akta notaril mengenai pernyataan dari Perseroan selaku pemegang saham mayoritas Debitur yang menyatakan bahwa laporan keuangan Debitur akan selalu terkonsolidasi dengan laporan keuangan Perseroan. d. Gadai saham dari seluruh pemegang saham Debitur, kecuali Perseroan dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT Bank Negara I n d o n e s i a (Persero) Tbk (Pihak Terafiliasi) ( BNI ), sebagai: Agen Fasilitas dan Kreditur; PT Bank Rakyat I n d o n e s i a (Persero) Tbk (Pihak Terafiliasi) ( BRI ), sebagai Agen Jaminan dan Kreditur; PT Bank Bukopin Tbk ( Bukopin ) sebagai Kreditur. Terafiliasi karena kepemilikan saham Negara RI. 54

79 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi e. Hak Konsesi atas Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol diikat secara notariil berupa akta Pengalihan Hak Pengelolaan Jalan Tol. Per 30 Juni 2014, saldo pinjaman berdasarkan perjanjian kredit ini adalah Rp ,- Pembatasan dalam perjanjian ini antara lain, bahwa tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Kreditor Mayoritas, Debitur tidak diperkenankan untuk melakukan penjualan pengalihan saham, membebankan saham para pemegang saham, go public, mengubah anggaran dasar, mengurangi modal disetor, memperoleh kredit baru lebih dari Rp5 milyar, memberikan kredit dan melakukan investasi diatas Rp500 juta, membuat transaksi tidak wajar, menjadi penjamin, menjaminkan harta kekayaan, merger, konsolidasi dan akuisisi, melunasi utang kepada pemegang saham, membagikan dividen. 6 Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 13 tanggal 13 Oktober 2011, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta Para Kreditur memberikan kredit kepada PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ- Perusahaan Tekendali dari Perseroan) selaku Debitur dengan jumlah seluruhnya maksimal sebesar Rp ,- yang terdiri dari: a. Kredit Investasi maksimal sebesar Rp ,- atau maksimal 70% dari Biaya proyek, jumlah mana yang rendah. b. Kredit Investasi During Construction sampai dengan maksimal 100% dari bunga KI selama Masa Konstruksi dan KI IDC dengan perhitungan Agen Fasilitas atau maksimal sebesar Rp ,- jumlah mana yang lebih rendah. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Pihak Terafiliasi) sebagai Kreditur dan PT Bank DKI sebagai Kreditur. Terafiliasi karena kepemilikan saham Negara RI. Jangka waktu kredit maksimum 15 tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Kredit ini, termasuk Masa Tenggang. Suku bunga tetap (fixed rate) selama 1 (satu) tahun sebesar 10% (sepuluh persen) per tahun, dan Debitur wajib membayar Bunga kepada para kreditur dengan suku bunga sebesar Acuan Suku Bunga ditambah margin 4% (empat persen) per tahun. Per 30 Juni 2014, saldo pinjaman berdasarkan perjanjian kredit ini adalah Rp ,- Jaminan kredit berupa: 1. Hak Konsesi atas PPJT Penerusan JORR W2 Utara diikat secara notarial berupa akta Pengalihan Hak Pengelolaan Jalan Tol (cessie) sebagai jaminan; 2. Seluruh tagihan dan pendapatan operasional dari Pengoperasian Jalan Tol, termasuk Pendapat Tol dan Pendapatan Usaha Lain selama Masa Konsesi, diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar 100% (seratus persen) dari Biaya Proyek atau sebesar Rp ,- (dua triliun seratus empat puluh sembilan miliar Rupiah); 3. Rekening Penampungan (Escrow Account), yang terdiri dari Rekening Konstruksi (Contruction Account), Rekening Pengumpulan (Collection Account), Rekening Pembayaran Utang (Debt Service Reserve Account), semuanya diikat dengan akta gadai atas rekening secara notarial; 4. Tagihan atas pendapatan dari hasil klaim asuransi, bank garansi (dari Kontraktor) dan penggantian dana (kompensasi) dari Pemerintah, diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar 100% (seratus persen) dari Biaya Proyek atau sebesar Rp ,- (dua triliun seratus empat puluh sembilan miliar Rupiah); 55

80 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi Pembatasan dalam perjanjian ini, antara lain bahwa tanpa ijin tertulis dari Kreditur Mayoritas Debitur tidak diperkenankan (1) merubah komposisi kepemilikan saham Debitur, kecuali perubahan komposisi kepemilikan saham tersebut tidak mengubah kepemilikan saham Jasa Marga sebagai Pemegang Saham mayorita Debitur. Jasa Marga harus tetap menjadi pemegang saham mayoritas Debitur dengan kepemilikan minimum sebesar 51% saham Debitur, dan Jasa Marga menempatkan wakilnya sebagai Direksi dan Dewan Komisaris Debitur; (2) mengubah susunan Direksi dan Dewan Komisaris, mengubah bentuk, status hukum dan lingkup usaha perusahaan Debitur; (3) melakukan investasi atau penyertaan baik kepada group sendiri maupun perusahaan lainnya diatas Rp (lima miliar Rupiah).; (4) mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin utang atau kewajiban lainnya terhadap pihak lain berkaitan dengan atau dengan cara apapun menjadi bertanggung jawab baik langsung maupun bersyarat dengan cara apapun sehubungan dengan sesuatu utang atau kewajiban lainnya dari pihak lain, Perusahaan afiliasi dan anak perusahaan; (5) Menjaminkan sebagian atau semua harta kekayaan atau pendapatan perusahaan Debitur, menjual, melepaskan atau dengan cara lain mengalihkan seluruh atau sebagian dari usahanya; (6) Melakukan merger, konsolidasi, akuisisi, Mengajukan moratorium, membubarkan perusahaan, melikuidasi atau mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan pembayaran kepada instansi yang berwenang. 7 Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No.38 tanggal 12 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. sebagaimana diubah dengan Akta Adendum I Perjanjian Kredit Sindikasi No. 11 tanggal 6 Nopember 2012, dibuat dihadapan Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito Para Kreditur memberikan Kredit kepada PT Jasamarga Pandaan Tol d/h PT Margabumi Adhikaraya (JPT - Perusahaan Terkendali dari Perseroan) selaku Debitur dengan jumlah seluruhnya maksimum sebesar Rp ,00- dengan rincian sebagai berikut: (1) Kredit Investasi yang terdiri dari: a. Tranche I (GempoI-Pandaan) maksimum sebesar Rp ,00; b. Tranche II (Pandaan-Karang Jati) maksimum sebesar Rp ,000,00; Dengan total limit Kredit Investasi maksimum sebesar Rp ,00 atau maksimum sebesar 70% dari Biaya Proyek, jumlah mana yang lebih rendah. (2) Kredit Investasi Interest During Construction yang terdiri dari: a. Tranche I (Gempol-Pandaan) maksimum sebesar Rp ,00; b. Tranche II (Pandaan-Karang Jati) maksimum sebesar Rp ,00; Dengan total limit Kredit Investasi Interest During Construction maksimum sebesar Rp ,00 atau maksimum sebesar 70% dari beban Bunga selama Masa Konstruksi, jumlah mana yang lebih rendah. Jangka waktu kredit maksimum 15 tahun sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Kredit, yaitu tanggal 12 Juni 2012, termasuk Masa Tenggang. Per 30 Juni 2014, saldo pinjaman berdasarkan perjanjian kredit ini adalah Rp ,- Suku bunga tetap (fixed rate) selama 1 (satu) tahun sebesar 10,50% per tahun, dan setelahnya Debitur wajib membayar Bunga sebesar Acuan Suku Bunga ditambah margin 5,25% per tahun. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, (Pihak Terafiliasi) sebagai Pengatur (Arranger); Agen Fasilitas; Agen Jaminan; Agen Penampungan, dan Kreditur; PT Bank DKI, sebagai Kreditur; PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten s Tbk, sebagai Kreditur. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, sebagai Kreditur Terafiliasi karena kepemilikan saham Negara RI. 56

81 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi Jaminan kredit berupa: (1) Hak Konsesi atas PPJT Gempol-Pandaan diikat secara notariil berupa akta Pengalihan Hak Pengelolaan Jalan Tol (cessie) sebagai jaminan; (2) Seluruh tagihan dan pendapatan operasional dari Pengoperasian Jalan Tol, termasuk Pendapatan Tol dan Pendapatan Usaha Lain selama Masa Konsesi, diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar 100% (seratus persen) dari Biaya Proyek atau sebesar Rp ; (3) Rekening-rekening Debitur berupa Rekening Konstruksi (Construction Account), Rekening Pengumpulan (Collection Account), Rekening Cadangan Pembayaran Utang (Debt Service Reserve Account), Rekening Pembayaran Utang (Debt Service Account)dan Rekening Operasional (Operational Account), semuanya diikat dengan akta gadai atas rekening secara notariil, (4) Tagihan atas pendapatan dari hasil klaim asuransi, bank garansi (dari Kontraktor) dan penggantian dana (kompensasi) dari Pemerintah, diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar 100% (seratus persen) dari Biaya Proyek atau sebesar Rpl ,00 (5) Seluruh saham di Debitur yang dimiliki oleh PT Margabumi Matraraya dan PT Jalan Tol Kabupaten Pasuruan diikat dengan akta gadai atas saham secara notariil. (6). Letter of undertaking dari PT Jalan Tol Kabupaten Pasuruan (7) Jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Jalan Tol Kabupaten Pasuruan. Pembatasan dalam perjanjian ini, antara lain bahwa tanpa ijin tertulis dari Kreditur Mayoritas Debitur tidak diperkenankan (1) merubah komposisi kepemilikan saham Debitur, kecuali perubahan komposisi kepemilikan saham tersebut tidak mengubah kepemilikan saham Jasa Marga sebagai Pemegang Saham mayorita Debitur. Jasa Marga harus tetap menjadi pemegang saham mayoritas Debitur dengan kepemilikan minimum sebesar 51% saham Debitur, dan Jasa Marga menempatkan wakilnya sebagai Direksi dan Dewan Komisaris Debitur; (2) mengubah susunan Direksi dan Dewan Komisaris, mengubah bentuk, status hukum dan lingkup usaha perusahaan Debitur; (3) melakukan investasi atau penyertaan baik kepada group sendiri maupun perusahaan lainnya diatas Rp (lima miliar Rupiah).; (4) mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin utang atau kewajiban lainnya terhadap pihak lain berkaitan dengan atau dengan cara apapun menjadi bertanggung jawab baik langsung maupun bersyarat dengan cara apapun sehubungan dengan sesuatu utang atau kewajiban lainnya dari pihak lain, Perusahaan afiliasi dan anak perusahaan; (5) Menjaminkan sebagian atau semua harta kekayaan atau pendapatan perusahaan Debitur, menjual, melepaskan atau dengan cara lain mengalihkan seluruh atau sebagian dari usahanya; (6) Melakukan merger, konsolidasi, akuisisi, Mengajukan moratorium, membubarkan perusahaan, melikuidasi atau mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan pembayaran kepada instansi yang berwenang. 57

82 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi 8 Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 79 tanggal 22 Juni 2012, dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., Para Kreditur memberikan kredit kepada PT Jasamarga Bali Tol (JBT- Perusahaan Terkendali dari Perseroan) selaku Debitur dengan jumlah seluruhnya maksimum sebesar Rp ,- yang terdiri dari: a. Kredit Investasi maksimum sebesar Rp ,- atau maksimal 70% dari Biaya Proyek, jumlah mana yang lebih rendah. b. Kredit Investasi During Construction sampai dengan maksimum sebesar Rp ,- atau maksimum sebesar 70% dari beban Bunga selama Masa Konstruksi, jumlah mana yang lebih rendah. Per 30 Juni 2014, saldo pinjaman berdasarkan perjanjian kredit ini adalah Rp ,- Jangka waktu kredit maksimum 15 tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Kredit ini, termasuk Masa Tenggang. Suku bunga tetap (fixed rate) selama 1 (satu) tahun sebesar 10% per tahun, dan Debitur wajib membayar Bunga sebesar Acuan Suku Bunga ditambah margin 5% per tahun. Jaminan kredit berupa: 1. Hak Konsesi atas PPJT Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa diikat secara notarial berupa akta Pengalihan Hak Pengelolaan Jalan Tol (cessie) sebagai jaminan; 2. Seluruh tagihan dan pendapatan operasional dari Pengoperasian Jalan Tol, termasuk Pendapat Tol dan Pendapatan Usaha Lain selama Masa Konsesi, diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar 100% (seratus persen) dari Biaya Proyek atau sebesar Rp ,-; 3. Rekening Penampungan (Escrow Account), yang terdiri dari Rekening Konstruksi (Contruction Account), Rekening Pengumpulan (Collection Account), Rekening Cadangan Pembayaran Utang (Debt Service Reserve Account), Rekening Pembayaran Utang (Debt Service Account) Rekening Operasional (Operational Account) dan Rekening Ekses (Excess Account), semuanya diikat dengan akta gadai atas rekening secara notarial, 4. Tagihan atas pendapatan dari hasil klaim asuransi, bank garansi (dari Kontraktor) dan penggantian dana (kompensasi) dari Pemerintah, diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar 100% (seratus persen) dari Biaya Proyek atau sebesar Rp ,- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Pihak Terafiliasi) sebagai Agen Fasilitas dan Kreditur; PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (Pihak Terafilliasi) sebagai Agen Penampungan dan Kreditur; PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (Pihak Terafiliasi) sebagai Agen Jaminan dan Kreditur; PT Bank Central Asia Tbk. sebagai Kreditur; PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (Pihak Terafiliasi) sebagai Kreditur; PT Bank Pembangunan Daerah Bali sebagai Kreditur. Terafiliasi karena kepemilikan saham Negara RI. 58

83 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi Pembatasan dalam perjanjian ini, antara lain bahwa tanpa ijin tertulis dari Kreditur Mayoritas Debitur tidak diperkenankan: (i) merubah komposisi kepemilikan saham Debitur, kecuali perubahan komposisi kepemilikan saham tersebut tidak mengubah kepemilikan saham Jasa Marga sebagai Pemegang Saham mayorita Debitur. Jasa Marga harus tetap menjadi pemegang saham mayoritas Debitur dengan kepemilikan minimum sebesar 51% saham Debitur, dan Jasa Marga menempatkan wakilnya sebagai Direksi dan Dewan Komisaris Debitur; (ii) mengubah susunan Direksi dan Dewan Komisaris, mengubah bentuk, status hukum dan lingkup usaha perusahaan Debitur; (iii) melakukan investasi atau penyertaan baik kepada group sendiri maupun perusahaan lainnya diatas Rp (lima miliar Rupiah).; (iv) mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin utang atau kewajiban lainnya terhadap pihak lain berkaitan dengan atau dengan cara apapun menjadi bertanggung jawab baik langsung maupun bersyarat dengan cara apapun sehubungan dengan sesuatu utang atau kewajiban lainnya dari pihak lain, Perusahaan afiliasi dan anak perusahaan; (v) Menjaminkan sebagian atau semua harta kekayaan atau pendapatan perusahaan Debitur, menjual, melepaskan atau dengan cara lain mengalihkan seluruh atau sebagian dari usahanya; (vi) Melakukan merger, konsolidasi, akuisisi, Mengajukan moratorium, membubarkan perusahaan, melikuidasi atau mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan pembayaran kepada instansi yang berwenang. 9. Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 5 tanggal 1 Juni 2012 dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH, Notaris di Jakarta, yang telah diubah dengan Akta Addendum No. 74 tanggal 22 April 2013 dan Akta Addendum Ke II (Kedua) No. 68 tanggal 21 Mei 2014 jo Akta Pernyataan Menundukan Diri Atas Addendum Ke II (Kedua) No. 69 tanggal 22 Mei 2014, yang semuanya dibuat dihadapan Fathiah Helmi SH., Notaris di Jakarta; Para Kreditor memberikan kepada PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP - Perusahaan Terkendali dari Perseroan) selaku Debitur fasilitas kredit investasi Sindikasi Pembiayaan Proyek Jalan Tol Ruas Gempol-Pasuruan maksimum sebesar Rp ,- atau maksimal 70% dari total biaya proyek, yang terdiri dari : - Fasilitas Kredit Investasi (KI-Pokok) : Rp ,- terdiri dari : a. Seksi 1 Gempol-Rembang Rp ,- b. Seksi 2 Rembang-Pasuruan Rp ,- c. Seksi 3 Pasuruan-Grati Rp ,- - Fasilitas Kredit Investasi Interest During Contruction (KI-IDC) : Rp ,- terdiri dari : a. Seksi 1 Gempol-Rembang Rp ,- b. Seksi 2 Rembang-Pasuruan Rp ,- c. Seksi 3 Pasuruan-Grati Rp ,- Per 30 Juni 2014, saldo pinjaman berdasarkan perjanjian kredit ini adalah Rp ,- Jangka waktu kredit maksimum 180 bulan sejak penandatanganan kredit atau selambat-lambatnya sampai dengan 30 Juni 2027 Suku bunga Weighted Average Time Deposit (WATD) ditambah margin 5,25% per tahun selama masa konstruksi dan margin sebesar 5% pertahun sejak tanggal pengoperasian untuk Seksi yang bersangkutan. Jaminan kredit berupa : b. Segala harta kekayaan debitur baik yang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan bagi pelunasan hutang dan biaya-biaya lain yang timbul berdasarkan dokumen transaksi. b. Hak Konsesi atas pengusahaan Jalan Tol berdasarkan PPJT diikat secara notarial berupa akta pengalihan hak pengelolaan jalan tol sebagai jaminan, termasuk didalamnya terdapat kuasa yang tidak dapat ditarik kembali kepada para kreditur untuk menunjuk pihak ketiga sebagai operator jalan tol sebagaimana dimaksud dalam PPJT -PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Pihak Terafiliasi) sebagai Agen Fasilitas, Agen Jaminan dan Krediur; -PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Pihak Terafiliasi), sebagai Kreditur; -PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Pihak Terafiliasi) sebagai Kreditur; -PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Pihak Terafiliasi) sebagai Kreditur Terafiliasi karena kepemilikan saham Negara RI. 59

84 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi c. Seluruh tagihan dan pendapatan dari pengusahaan Jalan Tol termasuk pendapatan tol dan tagihan atas pendapatan usaha lain selama masa konsesi yang diikat secara fiducia d. rekening-rekening TJP e. tagihan atas pendapatan dari hasil klaim asuransi, bank garansi (dari kontraktor) dan penggantian dana (kompensasi) dari pemerintah yang diikat secara fiducia. 10 Akta Perjanjian Penggunaan Dana Bergulir Untuk Penggantian Pembelian Tanah Dalam Rangka Pengusahaan Ruas Jalan Tol Gempol-Pasuruan No. 02 tanggal 6 Juni 2007, dibuat dihadapan Suzy Anggraini Muharam, S.H., Notaris di Jakarta, dan perubahaanya, terakhir diubah dengan Amandemen II Perjanjian Layanan Dana Bergulir tanggal 24 Juli 2013 yang dibuat dihadapan Trie Sulistowarni, SH, Notaris di Jakarta. Pembatasan dalam perjanjian ini, antara lain bahwa tanpa ijin tertulis dari Kreditur Mayoritas Debitur tidak diperkenankan: (i) merubah komposisi kepemilikan saham Debitur, kecuali perubahan komposisi kepemilikan saham tersebut tidak mengubah kepemilikan saham Jasa Marga sebagai Pemegang Saham mayorita Debitur. Jasa Marga harus tetap menjadi pemegang saham mayoritas Debitur dengan kepemilikan minimum sebesar 51% saham Debitur, dan Jasa Marga menempatkan wakilnya sebagai Direksi dan Dewan Komisaris Debitur; (ii) mengubah susunan Direksi dan Dewan Komisaris, mengubah bentuk, status hukum dan lingkup usaha perusahaan Debitur; (iii) melakukan investasi atau penyertaan baik kepada group sendiri maupun perusahaan lainnya diatas Rp (lima miliar Rupiah).; (iv) mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin utang atau kewajiban lainnya terhadap pihak lain berkaitan dengan atau dengan cara apapun menjadi bertanggung jawab baik langsung maupun bersyarat dengan cara apapun sehubungan dengan sesuatu utang atau kewajiban lainnya dari pihak lain, Perusahaan afiliasi dan anak perusahaan; (v) Menjaminkan sebagian atau semua harta kekayaan atau pendapatan perusahaan Debitur, menjual, melepaskan atau dengan cara lain mengalihkan seluruh atau sebagian dari usahanya; (vi) Melakukan merger, konsolidasi, akuisisi, Mengajukan moratorium, membubarkan perusahaan, melikuidasi atau mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan pembayaran kepada instansi yang berwenang. Maksud dan tujuan pinjaman ini adalah untuk pembayaran ganti rugi/ penggantian pembelian tanah guna pembangunan Jalan Tol Ruas Gempol-Pasuruan yang terbagi dalam 3 Seksi : (i) Seksi 1 : Gempol-Rembang, (ii) Seksi 2 : Rembang- Pasuruan, (iii) Seksi 3 : Pasuruan-Grati Jumlah dana yang tersedia yang diberikan oleh BLU-BPJT kepada PT Trans Jatim Pasuruan (TJP Perusahaan Terkendali dari Perseroan) semula setinggi-tingginya Rp , kemudian menjadi setinggi-tingginya Rp ,- yang akan dipergunakan untuk Pengadaan Tanah Ruas Gempol-Pasuruan dengan rincian : (a) Seksi 1 Rp ,-, (b) Seksi 2 Rp ,-, (c) Seksi 3 Rp ,- Jangka waktu pinjaman berlaku terhitung sejak 24 Juli 2013 sampai dengan 24 Desember Jangka waktu pinjaman Revisi : berlaku terhitung sejak 24 Juli 2013 sampai dengan 31 Desember 2014 Nilai Tambah penggunaan dana sebesar suku bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ditambah 1%. Per 30 Juni 2014, saldo pinjaman TJP adalah Rp Pembatasan perjanjian ini antara lain bahwa tanpa persetujuan tertulis dari BLU BPJT, TJP tidak dapat melakukan merger, mengalihkan perusahaan kepada pihak lain, membayar utang kepada pemegang saham, memberikan pinjaman kecuali transaksi dagang, menerima pinjaman kecuali transaksi dagang, membubarkan perusahaan atau dinyatakan pailit. Pinjaman ini diberikan tanpa jaminan Badan Layanan Umum-Badan Pengatur Jalan Tol-Departemen Pekerjaan Umum RI 60

85 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi 11 Akta Perjanjian Layanan Dana Bergulir Untuk Penggantian Pembelian Tanah Dalam Rangka Pengusahaan Ruas Jalan Tol Semarang Solo Seksi 3 (Bawen- Salatiga), Seksi 4 (Salatiga- Boyolali) dan Seksi 5 (Boyolali- Karanganyar) No. 3 tanggal 31 Mei 2012, sebagaimana diubah dengan Akta Amandemen I No. 1 tanggal 10 Januari 2013 dan Akta Amandemen II No. 6 tanggal 23 Desember 2013, dibuat Tri Sulistiowarni, SH, Notaris di Jakarta. 12 Perjanjian Layanan Dana Bergulir Untuk Penggantian Pembelian Tanah Dalam Rangka Pengusahaan Jalan Tol Ruas Cengkareng Batu Ceper Kunciran Nomor: 7 tanggal 18 Januari 2012, sebagaimana diubah dengan Amandemen I No. 5 tanggal 24 April 2013, yang keduanya dibuat dihadapan Trie Sulistiowarni, SH, Notaris di Jakarta. Maksud dan tujuan pemberian pinjaman adalah untuk pembayaran ganti rugi/penggantian pembelian tanah guna kepentingan Pembangunan Jalan Tol Ruas Semarang Solo yang dibagi dalam 3 Seksi, yaitu (i) Seksi 3 (Bawen- Salatiga), Seksi 4 (Salatiga-Boyolali) dan Seksi 5 (Boyolali- Karanganyar). Jumlah pinjaman dana begulir yang tersedia yang diberikan oleh BLU BPJT kepada PT Trans Marga Jateng (TMJ, Perusahaan Terkendali dari Perseroan) setinggi-tingginya Rp ,- yang digunakan untuk pengadaan tanah ruas Semarang-Solo, dengan rincian : (i) Seksi 3 (Bawen-Salatiga) sebesar Rp ,- (ii) Seksi 4 (Salatiga-Boyolali) sebesar Rp ,- (iii) Seksi 5 (Boyolali-Karanganyar) sebesar Rp ,- Jangka waktu pencairan pinjaman adalah sejak tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan selesainya pengadaan tanah, namun tidak lebih dari 31 Desember 2014 Nilai Tambah penggunaan dana sebesar suku bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ditambah 1%. Per 30 Juni 2014, saldo pinjaman TMJ adalah Rp ,- Pembatasan perjanjian ini antara lain bahwa tanpa persetujuan tertulis dari BLU BPJT, TMJ tidak dapat melakukan merger, mengalihkan perusahaan kepada pihak lain, membayar utang kepada pemegang saham, memberikan pinjaman kecuali transaksi dagang, menerima pinjaman kecuali transaksi dagang, membubarkan perusahaan atau dinyatakan pailit. Maksud dan tujuan pemberian Pinjaman adalah untuk membayar ganti rugi/pergantian pembelian tanah guna kepentingan Pembangunan Jalan Tol Ruas Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran yang dibagi kedalam 4 (empat) Seksi, yaitu: (i). Seksi 1 (Simpang Susun Kunciran Inter Change Sultan Ageng Tirtayasa) (ii) Seksi 2 (Inter Change Simpang Susun Sultan Ageng Tirtayasa on/off Ramp. Benteng Betawi) (iii) Seksi 3 (on/off Ramp. Benteng Betawi-Simpang Susun Husein Sastranegara) (iv) Seksi 4 (Simpang Susun Husein Sastranegara Benda Juction) Jumlah Pinjaman dana bergulir yang tersedia yang diberikan oleh BLU-BPJT kepada PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC-Perusahaan Terkendali dari Perseroan) setinggitingginya Rp ,- dengan rincian: (i) Seksi 1 Rp ,- (ii) Seksi 2 Rp ,-. (iii) Seksi 3 Rp ,-. (iv) Seksi 4 Rp ,- Jangka waktu Pinjaman adalah sejak tanggal 25 April 2013, sampai dengan selesainya proses pengadaan tanah, namun tidak lebih dari tanggal 31 Desember 2014, Nilai Tambah penggunaan dana sebesar suku bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ditambah 1%. Pembatasan perjanjian ini antara lain bahwa tanpa persetujuan tertulis dari BLU BPJT, MKC tidak dapat melakukan merger, mengalihkan perusahaan kepada pihak lain, membayar utang kepada pemegang saham, memberikan pinjaman kecuali transaksi dagang, menerima pinjaman kecuali transaksi dagang, membubarkan perusahaan atau dinyatakan pailit. Badan Layanan Umum-Badan Pengatur Jalan Tol-Departemen Pekerjaan Umum RI Badan Layanan Umum-Badan Pengatur Jalan Tol-Departemen Pekerjaan Umum RI 61

86 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi 13. Akta Perjanjian Layanan Dana BLU BPJT akan melaksanakan pembayaran terlebih Badan Layanan Bergulir Untuk Penggantian dahulu dana Pembelian Tanah untuk pembangunan Jalan Umum-Badan Pembelian Tanah Dalam Rangka Tol Surabaya-Mojokerto yang merupakan kewajiban dari Pengatur Jalan Pengusahaan Jalan Tol Surabaya- PT Marga Nujyasumo Agung (Perusahaan Terkendali Tol-Departemen Mojokerto No. 01 tanggal 7 Juni Perseroan) kepada Pemerintah sebagaimana diatur dalam Pekerjaan Umum 2007; sebagaimana diubah dengan PPJT ( Pembelian Tanah ), dengan mempergunakan dana RI Akta Amandemen I No. 14 tanggal dalam Perjanjian ini. 22 April 2009, Akta Amandemen II No. 11 tanggal 6 Mei 2010 dan No. Jumlah dana yang tersedia sebesar Rp ,- 01 tanggal 6 Juli 2010, yang dibuat menjadi Rp376, ,- dengan rincian: di hadapan Rina Utami Djauhari, i. Seksi IA (Waru-Sepanjang) sebesar Rp ,- S.H., Notaris di Jakarta, dan terakhir ii. Seksi IB (Sepanjang Western Ring Road/WRR) sebesar diubah berdasarkan dengan Rp ,- Amandemen IX No. 11 tanggal iii. Seksi II (Western Ring Road/WRR-Driyorejo) sebesar 31Mei 2013 yang dibuat dihadapan Rp ,- menjadi Rp Trie Sulistiowarni, SH, Notaris di iv. Seksi III (Driyorejo-Krian) sebesar Rp ,- Jakarta. v. Seksi IV (Krian-Mojokerto) sebesar Rp ,- 14 Akta Perjanjian Layanan Dana Bergulir Untuk Penggantian Pembelian Tanah Dalam Rangka Pengusahaan Jalan Tol Ruas Lingkar Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara No. 08 tanggal 28 Juli 2009, yang kemudian dialihkan oleh Perseroan kepada PT Marga Lingkar Jakarta berdasarkan Perjanjian Pengalihan No. 06 tanggal 6 Mei 2010, dan diubah dengan Akta Amandemen I No. 08 tanggal 6 Mei 2010, dan terakhir diubah dengan Akta Amandemen V No. 5 tanggal 11 Februari 2013, dibuat dihadapan Rina Utami Djauhari, S.H., Notaris di Jakarta Jangka waktu penggunaan dana adalah sampai dengan selesainya proses pengadaan tanah terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini, namun tidak lebih dari bulan Desember 2014 Nilai Tambah penggunaan dana sebesar suku bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ditambah 1%. Per 30 Juni 2014, saldo pinjaman MNA adalah Rp ,- Pembatasan perjanjian ini antara lain bahwa tanpa persetujuan tertulis dari BLU BPJT, MNA tidak dapat melakukan merger, mengalihkan perusahaan kepada pihak lain, membayar utang kepada pemegang saham, memberikan pinjaman kecuali transaksi dagang, menerima pinjaman kecuali transaksi dagang, membubarkan perusahaan atau dinyatakan pailit. Jumlah pinjaman dana bergulir ( Pinjaman ) yang tersedia yang diberikan BLU BPJT kepada PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ - Perusahaan Terkendali dari Perseroan) setinggitingginya sebesar Rp ,- untuk dipergunakan pengadaan tanah ruas Lingkar Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara Jangka waktu Pinjaman adalah maksimum sampai dengan selesainya proses pengadaan tanah jalan tol ruas Lingkar Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara, namun tidak lebih dari bulan Desember Besarnya Nilai Tambah Pinjaman didasarkan pada tingkat suku bunga LPS ditambah 1%. Per 30 Juni 2014, saldo pinjaman MLJ adalah Rp ,- Pembatasan perjanjian ini antara lain bahwa tanpa persetujuan tertulis dari BLU BPJT, MLJ tidak dapat melakukan merger, mengalihkan perusahaan kepada pihak lain, membayar utang kepada pemegang saham, memberikan pinjaman kecuali transaksi dagang, menerima pinjaman kecuali transaksi dagang, membubarkan perusahaan atau dinyatakan pailit. Badan Layanan Umum-Badan Pengatur Jalan Tol-Departemen Pekerjaan Umum RI 62

87 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi Perjanjian Pengusahaan Jalan Pemerintah menunjuk dan memberikan kepada Perseroan Pemerintah RI Tol (PPJT) masing-masing untuk: hak konsesi Pengusahaan Jalan Tol untuk: 1. Ruas Jakarta-Bogor-Ciawi No. 1. Ruas Jakarta-Bogor-Ciawi 246/PPJT/VII/Mn/2006 tanggal 2. Ruas Surabaya-Gempol 7 Juli 2006; 2. Ruas Surabaya-Gempol No. 248/ 3. Ruas Jakarta-Cikampek 4. Ruas Padalarang- Cileunyi PPJT/VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli 5. Ruas Palimanan-Cileunyi 2006; 6. Ruas Lingkar Luar Jakarta (JORR) 3. Ruas Jakarta-Cikampek Nomor 7. Ruas Cikampek Padalarang 249/PPJT/VII/ Mn/2006 tanggal 8. Belawan-Medan-Tanjung Morawa 7 Juli 2006; 9. Tol Semarang Seksi A, B, C 4. Ruas Padalarang-Cileunyi No. 10. Ruas Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami; 250/PPJT/VII/ Mn/2006 tanggal 11. Ruas Cawang-Tomang-Pluit 7 Juli 2006; 5. Ruas Palimanan-Kanci No. 256/ 12. Ruas Jakarta-Tanggerang 13. Ruas Prof. DR. Ir. Soedijatmo PPJT/VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006; Masa konsesi untuk 13 Ruas tersebut masing-masing adalah 6. Ruas Lingkar Luar Jakarta 40 tahun terhitung sejak 1 Januari (JORR) Nomor 257/ PPJT/ VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli Khusus untuk Jalan Tol Lingkar Luar Seksi Pondok Pinang yang diubah dengan Jagorawi (JORR S ), berdasarkan Keputusan Menteri Akta Amandemen I Perjanjian Pekerjaan Umum tanggal 25 Pebruari 2013 Nomor 80.1/ Pengusahaan Jalan Tol Lingkar KPTS/M/2013 Tentang Pengoperasian Sementara Jalan Luar Jakarta (JORR) No. 09, Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang-Jagorawi tanggal 28 Juli 2009 dibuat (JORR S ), Perseroan ditugaskan oleh pemerintah untuk dihadapan Rina Utami Djauhari, melaksanakan pengoperasian sementara dan pemeliharaan S.H., Notaris di Jakarta; Jalan Tol JORR S sampai dengan ditetapkan Badan Usaha 7. Ruas Cikampek-Padalaran No. Jalan Tol sebagai operator tetap. 258/PPJT/VII/ Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006; Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Pengusahaan 8. Ruas Belawan-Medan-Tanjung Jalan Tol Ruas Lingkar Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Morawa No. 253/ PPJT/VII/ Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006; Utara (Ulujami-Kebon Jeruk) No. 5 tanggal 6 Mei 2010, dibuat dihadapan Notaris Rina Utami Djauhari, S.H., 9. Tol Semarang Seksi A, B, C Pengusahaan Jalan Tol Ruas Lingkar Luar Jakarta (JORR) Nomor 254/PPJT/VII/ Mn/2006 Seksi W2 Utara telah beralih dari Perseroan kepada tanggal 7 Juli 2006; PT Marga Lingkar Jakarta.(Perusahaan Terkendali dari 10 Ruas Pondok Aren-Bintaro Perseroan) Lingkup Pengusahaan Jalan Tol Perseroan harus Viaduct-Ulujami No. 255/PPJT/ bertanggung jawab untuk melaksanakan Pengusahaan VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006; Jalan Tol, yang meliputi Pendanaan, Perencanaan Teknik, 11 Ruas Cawang-Tomang-Pluit Pelaksanaan Konstruksi, Pengoperasian dan Pemeliharaan No. 252/PPJT/VII/ Mn/2006 Jalan Tol sesuai dengan ketentuan PPJT dan peraturan tanggal 7 Juli 2006; perundang-undangan yang berlaku. 12 Ruas Jakarta-Tanggerang No. 247/PPJT/VII/ Mn/2006 tanggal Kepemilikan Jalan Tol: 7 Juli 2006; 13 Ruas Prof. DR. Ir. Soedijatmo (a) Jalan Tol merupakan milik Pemerintah, maka oleh karenanya setelah berakhirnya Masa Konsesi atau No. 251/PPJT/VII/ Mn/2006 pengakhiran PPJT oleh salah satu pihak sesuai dengan tanggal 7 Juli ketentuan PPJT, Perseroan harus mengembalikan dan menyerahkan kembali Jalan Tol kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT); dan (b) pemberian hak Pengusahaan Jalan Tol kepada Perseroan tidak berarti beralihnya hak milik atas Jalan Tol kepada Perseroan, melainkan selama Masa Konsesi, Perseroan hanya memiliki hak untuk menguasai seluruh tanah yang dibutuhkan bagi Pengusahaan Jalan Tol dan melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan dalam PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 63

88 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi Pemeliharaan: Perseroan harus melaksanakan Pemeliharaan yang mengacu pada pedoman Pemeliharaan yang ditetapkan BPJT, sebagai syarat minimum yang harus diikuti oleh Perseroan. Pedoman Pemeliharaan dapat diubah dari waktu ke waktu oleh BPJT karena kebutuhan pelayanan, peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku. 16 Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Ruas Gempol-Pasuruan No. 195/PPJT/V/ Mn/2006 tanggal 29 Mei 2006, yang dialihkan oleh Perseroan kepada PT Transmaga Jatim Pasuruan berdasarkan Akta Perjanjian Pengalihan No. 14 tanggal 25 Agustus 2010, dan diubah dengan Akta Amandemen I No. 16 tanggal 25 Agustus 2010 serta diubah seluruhnya dan dinyatakan kembali dengan Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pasuruan, No. 5 tanggal 7 Juni 2011, yang semuanya dibuat dihadapan Rina Utami Djauhari S.H., Notaris di Jakarta Jaminan Pemeliharaan: Perseroan wajib menyerahkan jaminan Pemeliharaan Jalan Tol kepada Pemerintah melalui BPJT dalam waktu 6 bulan sebelum Masa Konsesi berakhir dan jaminan Pemeliharaan ini tetap berlaku sampai dengan 12 bulan setelah berakhirnya Masa Konsesi. Penghasilan Perseroan: Penghasilan Perseroan yang berasal dari Pendapatan Tol, Pendapatan Usaha Lain, Utilitas dan penempatan iklan selama Masa Konsesi akan menjadi hak sepenuhnya dari Perseroan. Pembatasan dalam PPJT ini antara lain bahwa selama masa konsesi Perseroan tidak boleh menjalankan usaha lain dalam pengusahaan jalan tol kecuali yang ditentukan dalam perjanjian, membuat perjanjian yang tidak sesuai dengan PPJT, dan mengalihkan hak pengusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Pemerintah. Apabila Perseroan cidera janji terhadap PPJT dan dalam waktu yang ditentukan Perseroan gagal memperbaiki, Pemerintah berhak mengakhir PPJT. Pemerintah menunjuk dan memberikan kepada PT Transmarga Jatim Pasuruan (Perusahaan Terkendali dari Perseroan) (Badan Usaha Jalan Tol) hak konsesi Pengusahaan Jalan Tol Ruas Gempol-Pasuruan dengan masa konsesi 45 tahun. Lingkup Pengusahaan Jalan Tol: Badan Usaha Jalan Tol harus bertanggung jawab untuk melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol, yang meliputi Pendanaan, Perencanaan Teknik, Pelaksanaan Konstruksi, Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepemilikan Jalan Tol: a. Jalan Tol merupakan milik Pemerintah, maka oleh karenanya setelah berakhirnya Masa Konsesi atau pengakhiran PPJT oleh salah satu pihak sesuai dengan ketentuan PPJT, Badan Usaha Jalan Tol harus mengembalikan dan menyerahkan kembali Jalan Tol kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT); dan b. pemberian hak Pengusahaan Jalan Tol kepada Badan Usaha Jalan Tol tidak berarti beralihnya hak milik atas Jalan Tol kepada Perseroan, melainkan selama Masa Konsesi, Badan Usaha Jalan Tol hanya memiliki hak untuk menguasai seluruh tanah yang dibutuhkan bagi Pengusahaan Jalan Tol dan melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan dalam PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol harus melaksanakan Pemeliharaan yang mengacu pada pedoman Pemeliharaan yang ditetapkan BPJT, sebagai syarat minimum yang harus diikuti oleh Badan Usaha Jalan Tol. Pedoman Pemeliharaan dapat diubah dari waktu ke waktu oleh BPJT karena kebutuhan pelayanan, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Pemerintah RI 64

89 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi Pemberian Hak Pengusahaan Jalan Tol: 17 Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Ruas Bogor Ring Road No. 194/PPJT/V/Mn/2006 tanggal 29 Mei 2006 yang telah dialihkan oleh Perseroan kepada PT Marga Sarana Jabar berdasarkan Akta Perjanjian Pengalihan No. 03 tanggal 2 April 2008, dan diubah berdasarkan Akta Amandemen I No. 05 tanggal 2 April 2008, dan terakhir diubah seluruhnya berdasarkan Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Ruas Bogor Ring Road No. 04 tanggal 08 Agustus 2011, yang dibuat dihadapan Rina Utami Djauhari S.H., Notaris di Jakarta. Jaminan Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol wajib menyerahkan jaminan Pemeliharaan Jalan Tol kepada Pemerintah melalui BPJT dalam waktu 6 bulan sebelum Masa Konsesi berakhir dan jaminan Pemeliharaan ini tetap berlaku sampai dengan 12 bulan setelah berakhirnya Masa Konsesi. Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol: Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol yang berasal dari Pendapatan Tol, Pendapatan Usaha Lain, Utilitas dan penempatan iklan selama Masa Konsesi akan menjadi hak sepenuhnya dari Perseroan. Pembatasan dalam PPJT ini antara lain bahwa selama masa konsesi Badan Usaha Jalan Tol tidak boleh menjalankan usaha lain dalam pengusahaan jalan tol kecuali yang ditentukan dalam perjanjian, membuat perjanjian yang tidak sesuai dengan PPJT, dan mengalihkan hak pengusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Pemerintah. Apabila Badan Usaha Jalan Tol cidera janji terhadap PPJT dan dalam waktu yang ditentukan Badan Usaha Jalan Tol gagal memperbaiki, Pemerintah berhak mengakhiri PPJT. Pemerintah menunjuk dan memberikan kepada PT Marga Sarana Jabar (Perusahaan Terkendali dari Perseroan) (Badan Usaha Jalan Tol) hak konsesi Pengusahaan Jalan Tol Ruas Bogor Ring Road dengan masa konsesi 45 tahun Lingkup Pengusahaan Jalan Tol: Badan Usaha Jalan Tol harus bertanggung jawab untuk melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol, yang meliputi Pendanaan, Perencanaan Teknik, Pelaksanaan Konstruksi, Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepemilikan Jalan Tol: a. Jalan Tol merupakan milik Pemerintah, maka oleh karenanya setelah berakhirnya Masa Konsesi atau pengakhiran PPJT oleh salah satu pihak sesuai dengan ketentuan PPJT, Badan Usaha Jalan Tol harus mengembalikan dan menyerahkan kembali Jalan Tol kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT); dan b. pemberian hak Pengusahaan Jalan Tol kepada Badan Usaha Jalan Tol tidak berarti beralihnya hak milik atas Jalan Tol kepada MSJ, melainkan selama Masa Konsesi, MSJ hanya memiliki hak untuk menguasai seluruh tanah yang dibutuhkan bagi Pengusahaan Jalan Tol dan melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan dalam PPJT dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol harus melaksanakan Pemeliharaan yang mengacu pada pedoman Pemeliharaan yang ditetapkan BPJT, sebagai syarat minimum yang harus diikuti oleh Badan Usaha Jalan Tol. Pedoman Pemeliharaan dapat diubah dari waktu ke waktu oleh BPJT karena kebutuhan pelayanan, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Pemerintah RI 65

90 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi Pemberian Hak Pengusahaan Jalan Tol: 18 Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Ruas Semarang Solo No. 269/PPJT/V/Mn/2006 tanggal 15 Desember 2006 sebagaimana diubah dengan Akta Amademen I No 09 tanggal 14 Nopember 2008, dan dialihkan oleh Perseroan kepada PT Trans Marga Jateng berdasarkan Akta Perjanjian Pengalihan No. 04 tanggal 3 Desember 2008, serta diubah dengan Akta Amandemen II No 06 tanggal 3 Desember 2008 dan Amademen III No 15 tanggal 11 September 2009, yang telah diubah seluruhnya berdasarkan Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Semarang-Solo No.10 tanggal 30 Maret 2012, dan kemudian diubah dengan Akta Amandemen I No. 23 tanggal 24 Desember 2013, Yang seluruhnya dibuat dihadapan Rina Utami Djuhari, S.H., Notaris di Jakarta, Jaminan Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol wajib menyerahkan jaminan Pemeliharaan Jalan Tol kepada Pemerintah melalui BPJT dalam waktu 6 bulan sebelum Masa Konsesi berakhir dan jaminan Pemeliharaan ini tetap berlaku sampai dengan 12 bulan setelah berakhirnya Masa Konsesi. Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol: Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol yang berasal dari Pendapatan Tol, Pendapatan Usaha Lain, Utilitas dan penempatan iklan selama Masa Konsesi akan menjadi hak sepenuhnya dari MSJ. Pembatasan dalam PPJT ini antara lain bahwa selama masa konsesi Badan Usaha Jalan Tol tidak boleh menjalankan usaha lain dalam pengusahaan jalan tol kecuali yang ditentukan dalam perjanjian, membuat perjanjian yang tidak sesuai dengan PPJT, dan mengalihkan hak pengusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Pemerintah. Apabila Badan Usaha Jalan Tol cidera janji terhadap PPJT dan dalam waktu yang ditentukan Badan Usaha Jalan Tol gagal memperbaiki, Pemerintah berhak mengakhiri PPJT. Pemberian Hak Pengusahaan Jalan Tol: Pemerintah menunjuk dan memberikan kepada PT Trans Marga Jateng (Perusahaan Terkendali dari Perseroan) (Badan Usaha Jalan Tol) hak konsesi Pengusahaan Jalan Tol Ruas Semarang Solo dengan masa konsesi 45 tahun. Lingkup Pengusahaan Jalan Tol: Badan Usaha Jalan Tol harus bertanggung jawab untuk melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol, yang meliputi Pendanaan, Perencanaan Teknik, Pelaksanaan Konstruksi, Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepemilikan Jalan Tol: a. Jalan Tol merupakan milik Pemerintah, maka oleh karenanya setelah berakhirnya Masa Konsesi atau pengakhiran PPJT oleh salah satu pihak sesuai dengan ketentuan PPJT, Badan Usaha Jalan Tol harus mengembalikan dan menyerahkan kembali Jalan Tol kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT); dan b. pemberian hak Pengusahaan Jalan Tol kepada Badan Usaha Jalan Tol tidak berarti beralihnya hak milik atas Jalan Tol kepada Badan Usaha Jalan Tol, melainkan selama Masa Konsesi, Badan Usaha Jalan Tol hanya memiliki hak untuk menguasai seluruh tanah yang dibutuhkan bagi Pengusahaan Jalan Tol dan melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan dalam PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol harus melaksanakan Pemeliharaan yang mengacu pada pedoman Pemeliharaan yang ditetapkan BPJT, sebagai syarat minimum yang harus diikuti oleh Badan Usaha Jalan Tol. Pedoman Pemeliharaan dapat diubah dari waktu ke waktu oleh BPJT karena kebutuhan pelayanan, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Jaminan Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol wajib menyerahkan jaminan Pemeliharaan Jalan Tol kepada Pemerintah melalui BPJT dalam waktu 6 bulan sebelum Masa Konsesi berakhir dan jaminan Pemeliharaan ini tetap berlaku sampai dengan 12 bulan setelah berakhirnya Masa Konsesi. Pemerintah RI 66

91 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol: Penghasilan Badan Usaha jalan Tol yang berasal dari Pendapatan Tol, Pendapatan Usaha Lain, Utilitas dan penempatan iklan selama Masa Konsesi akan menjadi hak sepenuhnya dari Badan Usaha Jalan Tol. 19 Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto No. 131/ PPJT/IV/Mn/2006 tanggal 6 April 2006, sebagaimana diubah dengan Amandemen-I No. 764A/KU Sj/2006 tanggal 10 Nopember 2006, Akta Amandemen II No. 13 tanggal 22 April 2009, dan Akta Amandemen III No. 10 tanggal 6 Mei 2010, yang diubah seluruhnya dengan Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto No. 2 tanggal 7 Juni 2011, dan diubah dengan Akta Amandemen I No. 1 tanggal 8 Maret 2012, yang dibuat dihadapan Rina Utami Djauhari, S.H., Notaris di Jakarta; Pembatasan dalam PPJT ini antara lain bahwa selama masa konsesi Badan Usaha Jalan Tol tidak boleh menjalankan usaha lain dalam pengusahaan jalan tol kecuali yang ditentukan dalam perjanjian, membuat perjanjian yang tidak sesuai dengan PPJT, dan mengalihkan hak pengusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Pemerintah. Apabila Badan Usaha Jalan Tol cidera janji terhadap PPJT dan dalam waktu yang ditentukan Badan Usaha Jalan Tol gagal memperbaiki, Pemerintah berhak mengakhiri PPJT. Pemberian Pengusahaan Jalan Tol: Pemerintah menunjuk dan memberikan kepada PT Marga Nujyasumo Agung (Perusahaan Terkendali Perseroan) ( Badan Usaha Jalan Tol ) hak konsesi Pengusahaan Jalan Tol Ruas Surabaya-Mojokerto dengan masa konsesi 35 tahun. Lingkup Pengusahaan Jalan Tol: Badan Usaha Jalan Tol harus bertanggung jawab untuk melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol, yang meliputi Pendanaan, Perencanaan Teknik, Pelaksanaan Konstruksi, Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepemilikan Jalan Tol: a. Jalan Tol merupakan milik Pemerintah, maka oleh karenanya setelah berakhirnya Masa Konsesi atau pengakhiran PPJT oleh salah satu pihak sesuai dengan ketentuan PPJT, Badan Usaha Jalan Tol harus mengembalikan dan menyerahkan kembali Jalan Tol kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT); dan b. pemberian hak Pengusahaan Jalan Tol kepada Badan Usaha Jalan Tol tidak berarti beralihnya hak milik atas Jalan Tol kepada Badan Usaha Jalan Tol, melainkan selama Masa Konsesi, Badan Usaha Jalan Tol hanya memiliki hak untuk menguasai seluruh tanah yang dibutuhkan bagi Pengusahaan Jalan Tol dan melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan dalam PPJT dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol harus melaksanakan Pemeliharaan yang mengacu pada pedoman Pemeliharaan yang ditetapkan BPJT, sebagai syarat minimum yang harus diikuti oleh Badan Usaha Jalan Tol Pedoman Pemeliharaan dapat diubah dari waktu ke waktu oleh BPJT karena kebutuhan pelayanan, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Jaminan Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol wajib menyerahkan jaminan Pemeliharaan Jalan Tol kepada Pemerintah melalui BPJT dalam waktu 6 bulan sebelum Masa Konsesi berakhir dan jaminan Pemeliharaan ini tetap berlaku sampai dengan 12 bulan setelah berakhirnya Masa Konsesi. Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol: Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol yang berasal dari Pendapatan Tol, Pendapatan Usaha Lain, Utilitas dan penempatan iklan selama Masa Konsesi akan menjadi hak sepenuhnya dari Badan Usaha Jalan Tol. Pemerintah RI 67

92 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi Pembatasan dalam PPJT ini antara lain bahwa selama masa konsesi Badan Usaha Jalan Tol tidak boleh menjalankan usaha lain dalam pengusahaan jalan tol kecuali yang ditentukan dalam perjanjian, membuat perjanjian yang tidak sesuai dengan PPJT, dan mengalihkan hak pengusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Pemerintah. 20 Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Ruas Lingkar Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara No. 03 tanggal 7 Juni 2011 sebagaimana diubah dengan Amandemen I No 24 tanggal 18 November 2011, dan Amandemen II No. 22 tanggal 24 Desember 2013, yang semuanya dibuat dihadapan RINA UTAMI DJAUHARI, SH, Notaris di Jakarta Utara : Apabila Badan Usaha Jalan Tol cidera janji terhadap PPJT dan dalam waktu yang ditentukan Badan Usaha Jalan Tol gagal memperbaiki, Pemerintah berhak mengakhiri PPJT. Pemberian Hak Pengusahaan Jalan Tol: Pemerintah menunjuk dan memberikan kepada PT Marga Lingkar Jakarta (Perusahaan Terkendali dari Perseroan) (Badan Usaha Jalan Tol) hak konsesi Pengusahaan Jalan Tol Ruas Lingkar Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara (Ulujami Kebon Jeruk) dengan masa konsesi 40 tahun. Lingkup Pengusahaan Jalan Tol: Badan Usaha Jalan Tol harus bertanggung jawab untuk melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol, yang meliputi Pendanaan, Perencanaan Teknik, Pelaksanaan Konstruksi, Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepemilikan Jalan Tol: a. Jalan Tol merupakan milik Pemerintah, maka oleh karenanya setelah berakhirnya Masa Konsesi atau pengakhiran PPJT oleh salah satu pihak sesuai dengan ketentuan PPJT, Badan Usaha Jalan Tol harus mengembalikan dan menyerahkan kembali Jalan Tol kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT); dan b. pemberian hak Pengusahaan Jalan Tol kepada Badan Usaha Jalan Tol tidak berarti beralihnya hak milik atas Jalan Tol kepada Badan Usaha Jalan Tol melainkan selama Masa Konsesi, Badan Usaha Jalan Tol hanya memiliki hak untuk menguasai seluruh tanah yang dibutuhkan bagi Pengusahaan Jalan Tol dan melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan dalam PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol harus melaksanakan Pemeliharaan yang mengacu pada pedoman Pemeliharaan yang ditetapkan BPJT, sebagai syarat minimum yang harus diikuti oleh Badan Usaha Jalan Tol. Pedoman Pemeliharaan dapat diubah dari waktu ke waktu oleh BPJT karena kebutuhan pelayanan, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Jaminan Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol wajib menyerahkan jaminan Pemeliharaan Jalan Tol kepada Pemerintah melalui BPJT dalam waktu 6 bulan sebelum Masa Konsesi berakhir dan jaminan Pemeliharaan ini tetap berlaku sampai dengan 12 bulan setelah berakhirnya Masa Konsesi. Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol: Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol yang berasal dari Pendapatan Tol, Pendapatan Usaha Lain, Utilitas dan penempatan iklan selama Masa Konsesi akan menjadi hak sepenuhnya dari Badan Usaha Jalan Tol. Pembatasan dalam PPJT ini antara lain bahwa selama masa konsesi Badan Usaha Jalan Tol tidak boleh menjalankan usaha lain dalam pengusahaan jalan tol kecuali yang ditentukan dalam perjanjian, membuat perjanjian yang tidak sesuai dengan PPJT, dan mengalihkan hak pengusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Pemerintah. Apabila Badan Usaha Jalan Tol cidera janji terhadap PPJT dan dalam waktu yang ditentukan Badan Usaha Jalan Tol gagal memperbaiki, Pemerintah berhak mengakhiri PPJT. Pemerintah RI 68

93 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi 21 Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Pemberian Pengusahaan Jalan Tol: Tol Jakarta Outer Ring Road II Pemerintah menunjuk dan memberikan kepada PT Marga (JORR II) Ruas Kunciran-Serpong Trans Nusantara (Perusahaan Terkendali Perseroan) (Badan No.71 tanggal 22 September 2008, Usaha Jalan Tol) hak konsesi Pengusahaan Jalan Tol Jakarta dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., Outer Ring Road II (JORR II) Ruas Kunciran-Serpong) LL.M, Notaris di Jakarta juncto dengan masa konsesi 35 tahun. Akta No. 07 tanggal 07 Juni 2011 tentang Perjanjian Pengusahaan Lingkup Pengusahaan Jalan Tol: Jalan Tol Kunciran Serpong,, dibuat Badan Usaha Jalan Tol harus bertanggung jawab untuk Pemerintah RI dihadapan Rina Utami Djauhari, SH. melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol, yang meliputi Pendanaan, Perencanaan Teknik, Pelaksanaan Konstruksi, Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepemilikan Jalan Tol: a. Jalan Tol merupakan milik Pemerintah, maka oleh karenanya setelah berakhirnya Masa Konsesi atau pengakhiran PPJT oleh salah satu pihak sesuai dengan ketentuan PPJT, Badan Usaha Jalan Tol harus mengembalikan dan menyerahkan kembali Jalan Tol kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT); dan b. pemberian hak Pengusahaan Jalan Tol kepada Badan Usaha Jalan Tol tidak berarti beralihnya hak milik atas Jalan Tol kepada Badan Usaha Jalan Tol, melainkan selama Masa Konsesi, MTN hanya memiliki hak untuk menguasai seluruh tanah yang dibutuhkan bagi Pengusahaan Jalan Tol dan melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan dalam PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol harus melaksanakan Pemeliharaan yang mengacu pada pedoman Pemeliharaan yang ditetapkan BPJT, sebagai syarat minimum yang harus diikuti oleh Badan Usaha Jalan Tol. Pedoman Pemeliharaan dapat diubah dari waktu ke waktu oleh BPJT karena kebutuhan pelayanan, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Jaminan Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol wajib menyerahkan jaminan Pemeliharaan Jalan Tol kepada Pemerintah melalui BPJT dalam waktu 6 bulan sebelum Masa Konsesi berakhir dan jaminan Pemeliharaan ini tetap berlaku sampai dengan 12 bulan setelah berakhirnya Masa Konsesi. Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol: Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol yang berasal dari Pendapatan Tol, Pendapatan Usaha Lain, Utilitas dan penempatan iklan selama Masa Konsesi akan menjadi hak sepenuhnya dari Badan Usaha Jalan Tol. Pembatasan dalam PPJT ini antara lain bahwa selama masa konsesi Badan Usaha Jalan Tol tidak boleh menjalankan usaha lain dalam pengusahaan jalan tol kecuali yang ditentukan dalam perjanjian, membuat perjanjian yang tidak sesuai dengan PPJT, dan mengalihkan hak pengusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Pemerintah. Apabila Badan Usaha Jalan Tol cidera janji terhadap PPJT dan dalam waktu yang ditentukan Badan Usaha Jalan Tol gagal memperbaiki, Pemerintah berhak mengakhiri PPJT. 69

94 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi 22 Akta Perjanjian Pengusahaan Pemberian Hak Pengusahaan Jalan Tol: Pemerintah RI Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road Pemerintah menunjuk dan memberikan kepada PT Marga II (JORR II) Ruas Cengkareng- Kunciran Cengkareng (Perusahaan Terkendali Perseroan) Batu Ceper-Kunciran No.01 (Badan Usaha Jalan Tol) hak konsesi Pengusahaan Jalan Tol tanggal 2 Maret 2009, yang telah Jakarta Outer Ring Road II (JORR II) Ruas Cengkareng-Batu diubah seluruhnya dengan Akta Ceper-Kunciran) dengan masa konsesi 35 tahun. Perjanjian Pengusahaan Jalan Lingkup Pengusahaan Jalan Tol: Tol Cengkareng-Batu Ceper- Badan Usaha Jalan Tol harus bertanggung jawab untuk Kunciran No. 06 tanggal 7 Juni melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol, yang meliputi 2011, keduanya dibuat dihadapan Pendanaan, Perencanaan Teknik, Pelaksanaan Konstruksi, Rina Utami Djauhari, SH, Notaris di Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol sesuai dengan Jakarta, ketentuan PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepemilikan Jalan Tol a. Jalan Tol merupakan milik Pemerintah, maka oleh karenanya setelah berakhirnya Masa Konsesi atau pengakhiran PPJT oleh salah satu pihak sesuai dengan ketentuan PPJT, Badan Usaha Jalan Tol harus mengembalikan dan menyerahkan kembali Jalan Tol kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT); dan b. pemberian hak Pengusahaan Jalan Tol kepada Badan Usaha Jalan Tol tidak berarti beralihnya hak milik atas Jalan Tol kepada Badan Usaha Jalan Tol, melainkan selama Masa Konsesi, Badan Usaha Jalan Tol hanya memiliki hak untuk menguasai seluruh tanah yang dibutuhkan bagi Pengusahaan Jalan Tol dan melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan dalam PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol harus melaksanakan Pemeliharaan yang mengacu pada pedoman Pemeliharaan yang ditetapkan BPJT, sebagai syarat minimum yang harus diikuti oleh Badan Usaha Jalan Tol. Pedoman Pemeliharaan dapat diubah dari waktu ke waktu oleh BPJT karena kebutuhan pelayanan, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Jaminan Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol wajib menyerahkan jaminan Pemeliharaan Jalan Tol kepada Pemerintah melalui BPJT dalam waktu 6 bulan sebelum Masa Konsesi berakhir dan jaminan Pemeliharaan ini tetap berlaku sampai dengan 12 bulan setelah berakhirnya Masa Konsesi. Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol: Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol yang berasal dari Pendapatan Tol, Pendapatan Usaha Lain, Utilitas dan penempatan iklan selama Masa Konsesi akan menjadi hak sepenuhnya dari Badan Usaha Jalan Tol. Pembatasan dalam PPJT ini antara lain bahwa selama masa konsesi Badan Usaha Jalan Tol tidak boleh menjalankan usaha lain dalam pengusahaan jalan tol kecuali yang ditentukan dalam perjanjian, membuat perjanjian yang tidak sesuai dengan PPJT, dan mengalihkan hak pengusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Pemerintah. Apabila Badan Usaha Jalan Tol cidera janji terhadap PPJT dan dalam waktu yang ditentukan Perseroan gagal memperbaiki, Pemerintah berhak mengakhir PPJT. 70

95 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi 23 Akta Perjanjian Pengusahaan Pemberian Hak Pengusahaan Jalan Tol: Pemerintah RI Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai- Pemerintah menunjuk dan memberikan kepada Benoa No. 10 tanggal 16 Desember PT Jasamarga Bali Tol (Perusahaan Terkendali Perseroan) 2011, dibuat dihadapan Rina Utami (Badan Usaha Jalan Tol) hak konsesi Pengusahaan Jalan Djauhari, S.H., Notaris di Jakarta Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa dengan masa konsesi 35 tahun. Lingkup Pengusahaan Jalan Tol: Badan Usaha Jalan Tol harus bertanggung jawab untuk melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol, yang meliputi Pendanaan, Perencanaan Teknik, Pelaksanaan Konstruksi, Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepemilikan Jalan Tol: a. Jalan Tol merupakan milik Pemerintah, maka oleh karenanya setelah berakhirnya Masa Konsesi atau pengakhiran PPJT oleh salah satu pihak sesuai dengan ketentuan PPJT, Badan Usaha Jalan Tol harus mengembalikan dan menyerahkan kembali Jalan Tol kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT); dan b. pemberian hak Pengusahaan Jalan Tol kepada Badan Usaha Jalan Tol tidak berarti beralihnya hak milik atas Jalan Tol kepada Badan Usaha Jalan Tol, melainkan selama Masa Konsesi, Badan Usaha Jalan Tol hanya memiliki hak untuk menguasai seluruh tanah yang dibutuhkan bagi Pengusahaan Jalan Tol dan melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan dalam PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol harus melaksanakan Pemeliharaan yang mengacu pada pedoman Pemeliharaan yang ditetapkan BPJT, sebagai syarat minimum yang harus diikuti oleh Badan Usaha Jalan Tol. Pedoman Pemeliharaan dapat diubah dari waktu ke waktu oleh BPJT karena kebutuhan pelayanan, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Jaminan Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol wajib menyerahkan jaminan Pemeliharaan Jalan Tol kepada Pemerintah melalui BPJT dalam waktu 6 bulan sebelum Masa Konsesi berakhir dan jaminan Pemeliharaan ini tetap berlaku sampai dengan 12 bulan setelah berakhirnya Masa Konsesi. Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol: Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol yang berasal dari Pendapatan Tol, Pendapatan Usaha Lain, Utilitas dan penempatan iklan selama Masa Konsesi akan menjadi hak sepenuhnya dari Badan Usaha Jalan Tol. Pembatasan dalam PPJT ini antara lain bahwa selama masa konsesi Badan Usaha Jalan Tol tidak boleh menjalankan usaha lain dalam pengusahaan jalan tol kecuali yang ditentukan dalam perjanjian, membuat perjanjian yang tidak sesuai dengan PPJT, dan mengalihkan hak pengusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Pemerintah. Apabila Badan Usaha Jalan Tol cidera janji terhadap PPJT dan dalam waktu yang ditentukan Perseroan gagal memperbaiki, Pemerintah berhak mengakhir PPJT. 71

96 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi 24 Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Pemberian Hak Pengusahaan Jalan Tol: Pemerintah RI Gempol Pandaan No. 04 tanggal Pemerintah menunjuk dan memberikan kepada 7 Juni 2011, yang dibuat dihadapan PT Jasamarga Pandaan Tol dahulu PT Margabumi Adhikaraya Rina Utami Djauhari, S.H., Notaris (Perusahaan Terkendali Perseroan) (Badan Usaha Jalan di Jakarta Tol) hak konsesi Pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pandaan dengan masa konsesi 35 tahun. Lingkup Pengusahaan Jalan Tol: Badan Usaha Jalan Tol harus bertanggung jawab untuk melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol, yang meliputi Pendanaan, Perencanaan Teknik, Pelaksanaan Konstruksi, Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepemilikan Jalan Tol: a. Jalan Tol merupakan milik Pemerintah, maka oleh karenanya setelah berakhirnya Masa Konsesi atau pengakhiran PPJT oleh salah satu pihak sesuai dengan ketentuan PPJT, Badan Usaha Jalan Tol harus mengembalikan dan menyerahkan kembali Jalan Tol kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT); dan b. pemberian hak Pengusahaan Jalan Tol kepada Badan Usaha Jalan Tol tidak berarti beralihnya hak milik atas Jalan Tol kepada Badan Usaha Jalan Tol, melainkan selama Masa Konsesi, Badan Usaha Jalan Tol hanya memiliki hak untuk menguasai seluruh tanah yang dibutuhkan bagi Pengusahaan Jalan Tol dan melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol sesuai dengan ketentuan dalam PPJT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol harus melaksanakan Pemeliharaan yang mengacu pada pedoman Pemeliharaan yang ditetapkan BPJT, sebagai syarat minimum yang harus diikuti oleh Badan Usaha Jalan Tol. Pedoman Pemeliharaan dapat diubah dari waktu ke waktu oleh BPJT karena kebutuhan pelayanan, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Jaminan Pemeliharaan: Badan Usaha Jalan Tol wajib menyerahkan jaminan Pemeliharaan Jalan Tol kepada Pemerintah melalui BPJT dalam waktu 6 bulan sebelum Masa Konsesi berakhir dan jaminan Pemeliharaan ini tetap berlaku sampai dengan 12 bulan setelah berakhirnya Masa Konsesi. Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol: Penghasilan Badan Usaha Jalan Tol yang berasal dari Pendapatan Tol, Pendapatan Usaha Lain, Utilitas dan penempatan iklan selama Masa Konsesi akan menjadi hak sepenuhnya dari Badan Usaha Jalan Tol. Pembatasan dalam PPJT ini antara lain bahwa selama masa konsesi Badan Usaha Jalan Tol tidak boleh menjalankan usaha lain dalam pengusahaan jalan tol kecuali yang ditentukan dalam perjanjian, membuat perjanjian yang tidak sesuai dengan PPJT, dan mengalihkan hak pengusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Pemerintah. Apabila Badan Usaha Jalan Tol cidera janji terhadap PPJT dan dalam waktu yang ditentukan Perseroan gagal memperbaiki, Pemerintah berhak mengakhir PPJT. 72

97 No. Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Terafiliasi 25 Perjanjian Kerjasama Perusahaan Jalan Tol (Perseroan, CMNP, MMS dan Pengembangan Sistem BSD) menunjuk Bank selaku mitra dalam Kerjasama Pembayaran Elektronik (Electronic Pengembangan Sistem Pembayaran Elektronik (Electronic Payment) Dengan Teknologi Kartu Payment) Dengan Teknologi Kartu Nir Sentuh (Contactless Nir Sentuh (Contactless Smartcard) Smartcard). Nomor 68/KONTRAK-DIR/2008; Nomor 75/SPJK-HK.04/X/2008; Nomor 152/PJ/M-1/X/2008; Nomor 006/BSDT-DIR/SKB/X/2008; Nomor DIR.PKS/038/2008 tanggal 31 Oktober 2008 Jangka waktu Perjanjian adalah selama 10 tahun terhitung sejak Perjanjian ditandatangani oleh Para Pihak. Hak Perusahaan Jalan Tol adalah: a. Menerima pendapatan tol yang menjadi hak masingmasing Perusahaan Jalan Tol sesuai dengan Nilai Transaksi Tol melalui transfer dari Bank ke rekening Bank Pengumpulan Tol dari masing-masing Perusahaan Jalan Tol. b. Mendapatkan Nilai Komersial terbaik bagi Perusahaan Jalan Tol untuk Transaksi Tol dan Transaksi Non Tol (misalnya pembayaran parkir, pembelian BBM) yang dinyatakan dalam presentasi terhadap Nilai Transaksi sesuai dengan Surat Penawaran Akhir yang diajukan oleh Bank. c. Memperoleh bagian keuntungan dari segala perkembangan bisnis yang berkaitan dengan Kartu Prabayar Perusahaan Jalan Tol. Hak Bank adalah: a. Mendapatkan hasil pengelolaan uang yang mengendap. b. Memproduksi dan menjual Kartu Prabayar Perusahaan Jalan Tol. c. Mengembangkan Kartu Prabayar Perusahaan Jalan Tol menjadi Multi Purpose dan Multi Merchant dalam tahap selanjutnya. Tidak terdapat pembatasan dalam perjanjian ini. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk ( CMNP ). PT Marga Mandalasakti ( MMS ). PT Bintaro Serpong Damai ( BSD ). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ( BANK ) (Pihak Terafiliasi) Terafiliasi karena kepemilikan saham Negara RI. Seluruh transaksi dengan pihak afiliasi di atas sebagai bentuk pelaksanaan yang menunjang kegiatan usaha Perseroan. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa seluruh transaksi dengan pihak afiliasi dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Dengan melakukan transaksi dengan pihak afiliasi, Perseroan mengharapkan terciptanya sebuah sinergi antara perusahaan BUMN yang pada akhirnya dapat memberikan manfaat tidak hanya kepada Perseroan, namun juga dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan perkonomian di Indonesia. 73

98 I. Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga Manajemen Perseroan berpendapat bahwa seluruh transaksi dengan pihak ketiga dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal. Sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, Perseroan membuat perjanjian penting yang bersifat material dengan pihak ketiga sebagai berikut: No Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Ketiga 1 Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XII Seri Q Tahun 2006 Dengan Bunga Tetap No. 66 tanggal 18 Mei 2006, yang diubah dengan: Akta Addendum I No. 74 tanggal 19 Juni 2006, dan Akta Addendum II No. 89 tanggal 26 Juni 2006, yang dibuat dihadapan Notaris Imas Fatimah S.H., dan Akta Adendum III No. 30 tanggal 4 Juni 2008 dan Akta Addendum IV No. 28 tanggal 20 Nopember 2009, dibuat dihadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. Jumlah Fasilitas: Perseroan menerbitkan Obligasi dengan jumlah pokok Rp ,- Tujuan penggunaan dana Obligasi adalah untuk refinancing pinjaman bank. Jangka waktu 10 tahun sejak tanggal emisi dan tanggal pelunasan pokok Obligasi adalah 6 Juli Tingkat bunga sebesar 13,5% pertahun yang dibayarkan setiap 3 bulan. Per 30 Juni 2014, saldo pokok pinjaman Obligasi ini Rp ,- Pembatasan dalam perjanjian ini antara lain, bahwa tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat Perseroan tidak dapat menjaminkan harta kekayaannya, menjadi penanggung, melakukan penggabungan, konsolidasi dan akuisisi sesuai syarat yang ditentukan, mengubah kegiatan pokok bidang usahanya, menerbitkan obligasi yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, mengurangi modal dasar dan modal disetor, melakukan penjualan atau pengalihan aktiva sesuai dengan syarat yang ditentukan, melakukan transaksi dengan pihak afiliasi sesuai dengan syarat yang ditentukan, memberikan pinjaman, investasi kecuali sesuai dengan kegiatan usaha. PT Bank Mega Tbk sebagai Wali Amanat 2 Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 26 tanggal 4 Mei 2007 yang diubah dengan Akta Addendum I No. 10 tanggal 6 Juni 2007, keduanya dibuat dihadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. Perseroan menerbitkan Obligasi dengan jumlah pokok Rp ,-. Tujuan penggunaan dana Obligasi adalah untuk refinancing pinjaman bank sebagai berikut: 1. sekitar 48 % untuk melunasi sebagian pinjaman pada PT Bank Central Asia Tbk; 2. sekitar 25 % untuk melunasi sebagian pinjaman pada PT Bank Mandiri Tbk (Persero); 3. sekitar 10 % untuk melunasi sebagian pinjaman pada PT Bank Bukopin Tbk; 4. sekitar 14 % untuk melunasi sebagian pinjaman pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat. 5. sekitar 3 % untuk melunasi sebagian Utang Bantuan Pemerintah Indonesia/SLA. PT Bank Mega Tbk selaku Wali Amanat Jangka waktu 10 tahun sejak tanggal emisi. Tingkat bunga tetap sebesar 10,25% per tahun dan akan dibayarkan setiap 3 bulan sekali. Per 30 Juni 2014, saldo pokok pinjaman Obligasi ini Rp ,- Pembatasan dalam perjanjian ini antara lain, bahwa tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat Perseroan tidak dapat menjaminkan harta kekayaannya, menjadi penanggung, melakukan penggabungan, konsolidasi dan akusisi sesuai syarat yang ditentukan, mengubah kegiatan pokok bidang usahanya, menerbitkan obligasi yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, mengurangi modal dasar dan modal disetor, melakukan penjualan atau pengalihan aktiva sesuai dengan syarat yang ditentukan, melakukan transaksi dengan pihak afiliasi sesuai dengan syarat yang ditentukan, memberikan pinjaman, investasi kecuali sesuai dengan kegiatan usaha. 74

99 No Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Ketiga 3. Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM- 10 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 08 tanggal 4 Agustus 2010, sebagaimana diubah dengan Akta Addendum I No. 44 tanggal 26 Agustus 2010, dan Akta Addendum II No. 21 tanggal 27 September 2010, ketiganya dibuat dihadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., 4. Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S No.07 tanggal 3 Juli 2013 sebagamana diubah dengan Addendum I No. 62 tanggal 30 Juli 2013 dan Addendum II No. 18 tanggal 16 September 2013, ketiganya dibuat dihadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta Perseroan menerbitkan Obligasi dengan jumlah pokok Rp ,- Tujuan penggunaan dana Obligasi adalah: 1. Sekitar 43 % untuk pelunasan obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun 2002 Dengan Tingkat Bunga Tetap 2. Sekitar 27 % untuk percepatan pelunasan Kredit Investasi dari PT Bank Central Asia Tbk (tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan). 3. Sekitar 25 % untuk pengembangan investasi pada bidang usaha Non Tol, antara lain: -Bidang Properti: Pengembangan Kawasan Koridor Jalan Tol sekitar 15 % Pengembangan Tempat Istirahat dan Pelayanan sekitar 5 % -Bidang Teknologi Informasi & Komunikasi: Pengembangan Usaha Teknologi Informasi & Komunikasi sekitar 3 % - Bidang Engineering: Pemeliharaan Jalan Tol dan Konstruksi lainnya sekitar 2 % 4. Sekitar 5 % untuk pembiayaan modal kerja Perseroan, antara lain untuk pembiayaan pelebaran Tomang- Tangerang sekitar 2 % serta perbaikan stabilitas konstruksi jalan tol Cipularang sekitar 3 %. Jangka waktu 10 tahun sejak Tanggal Emisi. Bunga Obligasi tingkat bunga tetap besarnya 9,35% per tahun dan akan akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali,. Per 30 Juni 2014, saldo pokok pinjaman Obligasi ini Rp ,- Pembatasan dalam perjanjian ini antara lain, bahwa tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat Perseroan tidak dapat menjaminkan harta kekayaannya, menjadi penanggung, melakukan penggabungan, konsolidasi dan akusisi sesuai syarat yang ditentukan, mengubah kegiatan pokok bidang usahanya, menerbitkan obligasi yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, mengurangi modal dasar dan modal disetor, melakukan penjualan atau pengalihan aktiva sesuai dengan syarat yang ditentukan, melakukan transaksi dengan pihak afiliasi sesuai dengan syarat yang ditentukan, memberikan pinjaman, investasi kecuali sesuai dengan kegiatan usaha. Perseroan menerbitkan Obligasi dengan jumlah pokok sebesar Rp ,- (dua triliun seratus miliar rupiah) yang terdiri dari : i. Obligasi Seri A dalam jumlah pokok sebesar Rp (tujuh ratus miliar Rupiah) ii. Obligasi Seri B dalam jumlah pokok sebesar Rp (empat ratus miliar Rupiah) ; iii. Obligasi Seri C dalam jumlah pokok sebesar Rp (satu triliun Rupiah). PT Bank Mega Tbk selaku Wali Amanat PT Bank Mega Tbk selaku Wali Amanat 75

100 No Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Ketiga Tujuan penggunaan dana Obligasi adalah: 1. Sekitar 84,36% digunakan untuk pelunasan Obligasi Perseroan, yaitu : a. Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003 senilai Rp (satu triliun Rupiah), yang diterbitkan pada tanggal 10 Oktober 2003 yang akan jatuh tempo pada tanggal 10 Oktober 2013, dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,30% per tahun untuk Bunga Obligasi I (satu) sampai dengan Bunga Obligasi ke 20 (dua puluh) dan 13% per tahun untuk Bunga Obligasi ke 21 (dua puluh satu) sampai dengan Bunga Obligasi ke 40 (empat puluh); b. Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga (zero coupon) senilai Rp (lima ratus miliar Rupiah) yang diterbitkan pada tanggal 12 Oktober 2010 yang akan jatuh tempo pada tanggal 12 Oktober 2013; dan c. Obligasi Jasa Marga JORR I senilai Rp ,16 (dua ratus tujuh puluh satu miliar enam ratus enam belas juta sembilan ratus dua puluh ribu seratus delapan puluh delapan koma enam belas Rupiah) yang diterbitkan pada tanggal 19 Nopember 2003 yang akan jatuh tempo pada tanggal 19 Nopember 2013 dengan tingkat bunga mengambang (floating). 2. Sekitar 7,48 % digunakan untuk kegiatan pengembangan usaha Perseroan melalui Penyertaan Modal dengan rincian sebagai berikut: a. Sekitar 2,36% dari dana hasil Penawaran Umum akan digunakan untuk penyertaan modal pada PT Marga Nujyasmo Agung, Entitas Anak Perseroan, yang akan digunakan untuk pembebasan lahan dan biaya konstruksi pada Ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto. b. Sekitar 2,26% dari dana hasil Penawaran Umum akan digunakan untuk penyertaan modal pada PT Marga Lingkar Jakarta, Entitas Anak Perseroan, yang akan digunakan untuk pembebasan lahan dan biaya konstruksi Ruas Jalan Lingkar Luar Jakarta Seksi W2 Utara. c. Sekitar 2,86% dari dana hasil Penawaran Umum akan digunakan untuk penyertaan modal pada PT Margabumi Adhikaraya, Entitas Anak Perseroan, yang akan digunakan untuk pembebasan lahan dan biaya konstruksi Ruas Jalan Jol Gempol-Pandaan. 3. Sekitar 8,16 % digunakan untuk modal kerja Perseroan dalam bentuk peningkatan kapasitas jalan. Jatuh tempo Obligasi adalah : i. Obligasi Seri A pada hari ke 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi, yaitu tanggal 2 Oktober 2014; ii. Obligasi Seri B pada tanggal hari ulang tahun ke 3 (tiga) terhitung sejak Tanggal Emisi, yaitu tanggal 27 September 2016; iii. Obligasi Seri C pada tanggal hari ulang tahun ke 5 (lima) terhitung sejak Tanggal Emisi, yaitu pada tanggal 27 September Per 30 Juni 2014, saldo pokok pinjaman Obligasi ini Rp ,- 76

101 No Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Ketiga Pembatasan dalam perjanjian ini antara lain, bahwa tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat Perseroan tidak dapat menjaminkan harta kekayaannya, menjadi penanggung, melakukan penggabungan, konsolidasi dan akusisi sesuai syarat yang ditentukan, mengubah kegiatan pokok bidang usahanya, menerbitkan obligasi yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, mengurangi modal dasar dan modal disetor, melakukan penjualan atau pengalihan aktiva sesuai dengan syarat yang ditentukan, melakukan transaksi dengan pihak afiliasi sesuai dengan syarat yang ditentukan, memberikan pinjaman, investasi kecuali sesuai dengan kegiatan usaha. 5 Akta Perjanjian Kredit No. 54 tanggal 28 April 2006 sebagaimana yang telah beberapa kali diubah, antara lain diubah dengan Akta Perubahan Atas Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 8 Juli 2010, yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Akta Perubahan Atas Perjanjian Kredit No. 07 tanggal 12 Agustus 2013 dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan Atas Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 12 Agustus 2014], dibuat dihadapan Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H. BCA memberikan Fasilitas Kredit Time Loan Revolving kepada Perseroan dengan jumlah pokok maksimum Rp ,- Tujuan penggunaan pinjaman adalah untuk pembiayaan modal kerja. Batas waktu penarikan fasilitas kredit sejak tanggal 12 Agustus 2014 dan berakhir pada tanggal 13 Agustus Bunga mengacu pada suku bunga deposito Rupiah untuk jangka waktu 3 bulan yang berlaku di BCA (Suku Bunga) ditambah 3,9% per tahun dihitung dari jumlah fasilitas kredit yang ditarik dan belum dibayar oleh Perseroan. Per 30 Juni 2014, saldo pinjaman berdasarkan perjanjian kredit ini adalah Rp ,- Pembatasan dalam perjanjian kredit ini antara lain, bahwa tanpa persetujuan tertulis dari BCA Perseroan tidak dapat menjaminkan harta kekayaannya, menjadi penanggung, melakukan penggabungan, konsolidasi dan akusisi sesuai syarat yang ditentukan, mengubah kegiatan pokok bidang usahanya, menerbitkan obligasi atau instrumen utang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, mengurangi modal dasar dan modal disetor, melakukan penjualan atau pengalihan aktiva sesuai dengan syarat yang ditentukan, melakukan transaksi dengan pihak afiliasi sesuai dengan syarat yang ditentukan, memberikan pinjaman, investasi kecuali sesuai dengan kegiatan usaha. Perseroan dapat membayar kembali sebagian atau seluruh jumlah uang yang terutang berdasarkan penarikan Fasilitas Kredit sebelum tanggal pembayaran kembali sebagaimana ditentukan dalam Surat Permohonan Penarikan Fasilitas Kredit/Perpanjangan Pembayaran, tanpa dikenakan denda, sepanjang mengindahkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: a. Perseroan menyampaikan surat pemberitahuan kepada BCA sekurang-kurangnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelum dilakukan pembayaran kembali yang dipercepat, dengan tegas menyebutkan jumlah dan tanggal pembayaran akan dilaksanakan, b. Surat Pemberitahuan tersebut bersifat mengikat dan tidak dapat ditarik kembali maupun diubah isinya oleh Perseroan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari BCA, c. Dilakukannya pada Tanggal Pembayaran Bunga, d. Jumlah yang telah dibayarkan tersebut dapat ditarik kembali dengan memperhatikan ketentuan pada Pasal 6.2 Perjanjian Kredit. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) 77

102 No Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Ketiga 6 Perjanjian Pengumpulan Tol Terpadu Akta No. 265 tanggal 22 Desember 1990 yang dibuat dihadapan Notaris Mudofir Hadi, S.H., sebagaimana diubah dengan Akta No. 126 tanggal 31 Oktober 1997 yang dibuat dihadapan Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., serta Perjanjian No. 07/SPK-DIR/2003 dan No. 14/SPJK- HK.04/III/2003 tanggal 19 Maret Akta Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil Jalan Tol Jakarta-Cikampek Ruas Cikampek Cibitung No.109 tanggal 16 Oktober 1992 yang dibuat dihadapan Ny. Lely Roostiati Yudo Paripurno S.H., pengganti Notaris Yudo Paripurno S.H. dengan PT Bangun Tjipta Sarana Perseroan dan CMNP sepakat bahwa pengumpulan tol pada Jalan Lingkar Dalam Kota Jakarta, yaitu ruas Tomang-Cawang- Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga-Pluit-Grogol-Tomang dilaksanakan dengan menggunakan sistem transaksi terbuka dan pembayaran tol dilaksanakan satu kali untuk semua ruas Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta Jangka Waktu perjanjian ini adalah hingga berakhirnya masa konsesi (tahun 2023) Tidak terdapat pembatasan dalam perjanjian ini. Dalam kerjasama ini BTS berkewajiban untuk menyediakan dana yang diperlukan untuk pembiayaan penyelesaian konstruksi dan supervisi jalan tol Jakarta- Cikampek Ruas Cikampek- Cibitung dan setelah pembangunan jalan tol selesai, maka harus diserahkan kepada Perseroan untuk dioperasikan dan dipelihara oleh Perseroan. Jangka waktu kerjasama bagi hasil berlangsung selama 26 tahun terhitung sejak tanggal membangun. Selama masa operasi Perseroan memberikan 69% dari hasil Jalan Tol kepada BTS, sedangkan 31% menjadi hak Perseroan. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) PT Bangun Tjipta Sarana (BTS) 8 Akta Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil Pelebaran Jalan Tol Jakarta- Cikampek Ruas Cawang-Cibitung No. 171 tanggal 17 Maret 1993 yang dibuat dihadapan Ny. Lely Roostiati Yudo Paripurno, S.H., pengganti Notaris Yudo Paripurno, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah dengan Akta Addendum Ke-1 No.139 tanggal 15 Pebruari 1996, dibuat dihadapan Notaris Yudo Paripurno S.H., Akta Addendum Ke-2 No. 111 tanggal 29 September 1997, dibuat dihadapan Notaris Abdullah Ashal S.H., dan Akta Addendum III No. 23 tanggal 23 September 2004 yang dibuat dihadapan Notaris Joko Suryanto, S.H. 9 Perjanjian Pelaksanaan Pengumpulan Tol dan Perhitungan Hasil Tol serta Tata Cara Penghitungan Hasil Tol Atas Pelebaran Jalan Tol Jakarta- Cikampek Ruas Cawang-Cibitung No.012/SP/1997 tanggal 30 September 1997, Perseroan menunjuk dan memberi wewenang BTS atas biaya dan tanggung jawabnya sendiri untuk untuk mengadakan pelebaran Jalan Tol yang merupakan tambahan lajur pada ruas Jalan Tol Cawang-Cibitung, yaitu dari arah Cawang-Cibitung sebanyak 2 lajur dan dari arah Cibitung-Cawang sebanyak 2 lajur beserta sarana penunjangnya, termasuk pelapisan ulang atas Jalan Tol yang sudah ada 2 x 2 lajur. Jangka waktu Kerjasama selama 22 tahun terhitung 15 September Tidak terdapat pembatasan dalam perjanjian ini. Dalam Perjanjian ini pada pokoknya disepakati bahwa pelaksanaan pengumpulan Hasil Tol dilakukan oleh Perseroan dan para pihak akan membuka rekening bersama untuk penampungan Hasil Tol. Hasil Tol yang berada dalam rekening tersebut akan dipindahbukukan kedalam rekening bank yang ditunjuk masing-masing pihak sebesar 59% untuk Perseroan dan 41% untuk BTS. Jangka waktu perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal 16 Pebruari 1996 dan berakhir sampai dengan berakhirnya Masa Kerjasama Bagi Hasil Pelebaran Jalan Tol Jakarta- Cikampek Ruas Cawang Cibitung. PT Bangun Tjipta Sarana (BTS) PT Bangun Tjipta Sarana (BTS) Tidak terdapat pembatasan dalam perjanjian ini. 78

103 No Nama Perjanjian Isi Pokok Perjanjian Pihak Ketiga 10 Akta Perjanjian Kerjasama Bagi hasil Pembangunan Pelebaran Jalan Tol Jakarta-Merak Ruas Kebun Jeruk- Tangerang No.10 tanggal 3 April 1993, yang diubah dengan Akta Addendum I No.17 tanggal 20 Oktober 1994, Akta Addendum II No.42 tanggal 15 Pebruari 1996, dan Akta Addendum III No.24 tanggal 5 Juli 1996, yang dibuat dihadapan Notaris Ny.Tawangningrum Purwono S.H., serta Akta Perubahan No. 80 tanggal 28 Peburari 2003 yang dibuat dihadapan Notaris Sugito Tedjamulja S.H., 11 Akta Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil Dalam Rangka Pembangunan Modifikasi Simpang Susun Karawang Timur Jalan Tol Jakarta- Cikampek No. 50 tanggal 13 Juli 1998 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I No.171 tanggal 30 September 1998, Akta Perubahan II No.1 tanggal 1 Maret 1999 dan Akta Perubahan III No.25 tanggal 06 Maret 2000, yang dibuat dihadapan Notaris Agus Madjid S.H., Perseroan menunjuk dan memberi wewenang kepada AP untuk mengadakan pelebaran jalan tol yang merupakan tambahan lajur pada ruas Jalan Tol Kebon Jeruk-Tangerang Barat dari arah Kebon Jeruk sebanyak 1 lajur dan dari arah Tangerang sebanyak 1 lajur dibangun beserta sarana penunjangnya. Jangka waktu kerjasama ini berlaku selama 17 tahun 9 bulan terhitung sejak Tanggal Membangun. Perseroan setuju selama Masa Operasi memberikan sebesar 81 % dari Hasil Tol Proyek atau Hasil Tol Bagian Ruas Proyek atau sama dengan 27 % dari Hasil Tol atau Bagian Hasil Tol kepada AP. Tidak terdapat pembatasan dalam perjanjian ini. Perseroan menunjuk dan memberi wewenang kepada Suryacipta untuk melaksanakan pembangunan modifikasi Simpang Susun Karawang Timur ( Proyek ) atas tanggungan dan biaya Suryacipta dan Perseroan akan mengoperasikan serta memelihara Proyek. Jangka waktu kerjasama berlaku selama 16 tahun 4 bulan terhitung sejak Proyek dioperasikan dan berakhir tanggal 31 Januari 2015.Perseroan akan melakukan Bagi Hasil kepada Suryacipta mulai tahun 1999 sebesar 4% s/d 2015 sebesar 14%. Tidak terdapat pembatasan dalam perjanjian ini. PT Adhika Prakarsatama ( AP ). PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta) J. Penghargaan yang pernah diterima selama sejak tahun 2009 Saat ini Tahun Penghargaan Pemberi Penghargaan 2009 Perusahaan terpercaya berdasarkan survey penilaian investor dan analis Majalah SWA 2009 Perusahaan terpercaya berdasarkan penilaian Corporate Governance Perception Index Majalah SWA dan Institut for Corporate Governance (IICG) 2009 Penghargaan Service Quality Award pada konvensi mutu Indonesia Quality Management Association 2009 Penghargaan Service Quality Award kategori penyelenggara jalan tol Customer Perception Survey ISSI 2009 Penghargaan Best Listed Companies sektor infrasturktur Majalah Investor 2010 Investor Awards Best Listed Companies 2010 Sektor Infrastruktur Majalah Investor 2010 Call Center Award 2010 for Service Excellence Carre-Center for Customer Satisfaction & Loyalty (CCSL) dan Majalah Marketing Service Quality Award 2010 Carre-Center for Customer Satisfaction & Loyalty (CCSL) dan Majalah Marketing Trusted Company berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) Trusted Company berdasarkan Survei Penilaian Analis dan Investor Call Center Award 2011 for service excellence, Kategori Public Service atas Keberhasilan Meraih GOOD Service Performance. Service Quality Award 2011, Kategori Penyedia Jalan Tol atas Keberhasilan dalam Memberikan Excellence Total Service Quality Satisfaction Berdasarkan Customer Perception Survey ISSI 2011 (SQ Golden Award 2011) Corporate Image Award 2011 Indonesia s Most Admired Companies, Kategori Infrastruktur Jalan Tol, The Best in Building and Managing Corporate Image. Penghargaan BUMN Kategori Industri Non-Keuangan yang berpredikat SANGAT BAGUS atas Kinerja Keuangan 2010 (Rating 113 BUMN Tahun 2011 pada The 2nd Infobank BUMN Awards 2011). IICG (Indonesian Institute for Corporate Governance) bekerja sama dengan Majalah SWA pada tahun IICG (Indonesian Institute for Corporate Governance) bekerja sama dengan Majalah SWA pada tahun 2010 Majalah Marketing dan Carre (the Customer Company) Majalah Marketing dan Carre (the Customer Company) Bloomberg Bussinessweek dan Frontier Consulting Group Majalah Infobank 79

104 Tahun Penghargaan Pemberi Penghargaan Penghargaan Indonesia Green Awards 2011 Visi Biru Aksi Hijau Penghargaan Penginspirasi Bumi. Penghargaan Anugerah Business Review 2011 sebagai The Best Corporation for Learning Organization of the Year 2011 Peringkat 3. Penghargaan Anugerah Business Review 2011 sebagai The Best GCG of the Year 2011 Peringkat 3. Indonesian Quality Award 2011 based on Malcolm Baldridge Criteria kategori penilaian Good Performance Penghargaan Anugerah BUMN 2011 Inovasi untuk Kinerja Unggul sebagai Juara II Inovasi GCG BUMN Terbaik. Penghargaan Corporate Governance Award 2011, kategori The Best Most Improve on IICD CG Conference and Award Penghargaan Best of the Best Awards 2011 kategori The A list The Top 40 Top Performing Small & Midsized Companies. Penghargaan Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2010 The Most Trusted Company Award 2011, kategori Trusted Company Berdasarkan Corporate Governance Perception Index 2010 dan Trusted Company Berdasarkan Investors and Analysts Assessment Survey. Penghargaan Badan SAR Nasional kepada Tim Rescue Jasa Marga atas partisipasi dalam penanganan korban kecelakan pesawat Sukhoi SJ 100 di kawasan Gunung Salak, Bogor Predikat sebagai operator jalan tol terbaik di ajang Service Quality Award 2012 Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia atas Rekor Pemasangan Lampu Solar Cell terbanyak Penghargaan dari Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) 2012 Penghargaan Brand Championship Kesetiakawanan Sosial Nasional (KSN) Awards 2012 kategori Korporasi Peduli Lingkungan Infobank BUMN Awards 2012 Kategori BUMN Non Keuangan yang Berpredikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan 2011, Penghargaan The 4th Indonesian Institute Corporate Directorship (IICD) sebagai Best Corporate Governance kategori Best Equitable Treatment of Shareholders Anugerah Peduli Pendidikan Kategori Perusahaan/BUMN Terbaik, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Kehutanan, Majalah Bisnis & CSR dan La TOFI School. Business Review Business Review IQA Foundation Majalah BUMN Track Indonesian Institute for Corporate Directorship dan Business Review Majalah Forbes IICG (Indonesian Institute for Corporate Governance) bekerja sama dengan Majalah SWA pada tahun 2010 Badan SAR Nasional Centre Customer Satisfaction and Loyalty (CARRECCSL) dan Majalah Service Excellence (Marketing Group) Museum Rekor Dunia Indonesia Indonesian Biodiversity Foundation National Customer Service (CS) Championship 2012 Kesetiakawanan Sosial Nasional (KSN) Infobank BUMN Awards 2012 The 4th Indonesian Institute Corporate Directorship (IICD) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2012 Anugerah BUMN Juara III untuk GCG BUMN Terbaik BUMN 2012 Good Corporate Governance Award sebagai Indonesia Trusted Companies Based on Investors and Analyst s Assessment Survey and Indonesia Trusted CompaniesBased on Corporate Governance Perception Index (CGPI) Majalah SWA Indonesia Quality & Productivity Award dengan predikat Emerging Industry Leader Penghargaan atas kepeduliannya terhadap mantan atlet berprestasi Indonesia 2013 Penghargaan Contact Center Service Excellent Penghargaan atas pencapaian kinerja dan terobosan yang dilakukan dalam Pembangunan Kilat Jalan Tol Benoa di atas Laut Penghargaan atas pencapaian kinerja dan terobosan yang dilakukan dalam Penggagas Proyek Monorel Penghargaan atas pencapaian kinerja dan terobosan yang dilakukan dalam Pelaksanaan Program BUMN Peduli Penghargaan Service Quality Award 2013 memperoleh Service Quality Gold Award 2013 untuk kategori Toll Road Indonesia Quality & Productivity Management Association (IQPMA) Komite Olahraga Nasional Indonesia Carre-Center for Customer Satisfaction & Loyalty (CCSL) dan Majalah Marketing Kementerian BUMN Kementerian BUMN Kementerian BUMN Carre-Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre CCSL) dan Majalah Service Excelence 80

105 Tahun Penghargaan Pemberi Penghargaan 2013 Penghargaan dari ajang bergengsi Wealth Added Creator Award 2013 untuk kategori The 1st Rangking of Indonesia The Best Public Companies Based On Wai dan 19th Rangking of Indonesia Majalah SWA dan Stern Steward & Co The Best Public Companies Based on Wai (overall) 2013 Category Transportation 2013 Penghargaan dalam rangka memberikan apresiasi terhadap emiten selama 1 tahun. Jasa Marga mendapat penghargaan untuk kategori Transportasi Infrastruktur dan Utilitas. Harian Bisnis Indonesia Penghargaan The 9 th National Customer Service Championship 2013 untuk kategori Most Empowered Team Leader, Most Improved Frontliner, serta Case Study of The Year 2013 Penghargaan untuk kategori Sustainable and Responsible Invesment Index (SRI) KEHATI Appreciation 2013 Penghargaan untuk Bronze kategori tactical and silver winner kategori strategic dalam BUMN Marketing Award 2013 Direktur Keuangan Reynaldi Hermansjah menerima penghargaan MNC Bussiness Award Kategori The Best Emiten Transportation. Communication, Electric, Gas Services, Highway Management Services Industry Carre Centre for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre CCSL) Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) Majalah BUMN Track MNC Business 2013 Penghargaan Indonesia s Top 50 Company Excellent Achievement Koran Sindo 2013 Penghargaan Anugerah Business Review 2013 untuk kategori The Best Potential CEO of The Year 2013 Category Visionary, The Best Operation Management of The Year 2013 Peringkat III, The Best GCG Implementation of The Year 2013 Peringkat III, The Best Majalah Business Review Corporation for Learning Organization of The Year 2013 Peringkat III, serta penghargaan sebagai The Best Corporate of The Year 2013 Peringkat III 2013 Penghargaan The 5th IICD Corporate Governance Conference and Award, Best State Owned Enterprises 2013 Indonesian Institute for Corporate Directorship 2013 Penghargaan The 4th Infobank 2013, BUMN Kategori Industri Non Keuangan dengan predikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan Majalah Infobank Penghargaan Global Performance Excellent Award, World Class Large Service Organization. 19th Asia Pacific Quality Conference Asia Pacific Quality Organization (APQO) 2013 Penghargaan Anugerah BUMN 2013, Peringkat III BUMN Infrastruktur Berdaya Saing Terbaik Majalah BUMN Track 2013 Penghargaan Anugerah BUMN 2013, Peringkat III GCG Terbaik Kategori BUMN Terbuka (Tbk) Majalah BUMN Track 2013 Penghargaan CGPI 2013 dengan tema GCG dalam Perspektif Pengetahuan Jasa Marga berhasil memperoleh peringkat Perusahaan Terpercaya dengan peningkatan score menjadi 84.5 Indonesian Institute for Corporate Directorship Contact Center Service Exellence Award (CCSEA) tahun 2014, predikat Excellent dalam Service Performance untuk kategori Public Service Indonesia Green Awards 2014, kategori pengembangan dan penggunaan energi baru dan terbarukan (untuk penggunaan Light Emiting Diode (LED) untuk penerangan jalan umum, Green Building, dan penggunaan BBM rendah oktan serta pelopor pencegahan polusi (program penghutanan jalan tol untuk menyerap CO2 yang dihasilkan oleh kendaraan di Jalan Tol) Bisnis Indonesia Award 2014, Kategori Perusahaan Emiten Terbaik Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi Corporate Image Award 2014, kategori Toll Road Infrastructure, The Best Building and Managing Corporate Image Carre Center for Customer Satisfaction and Loyalty (Carre CCSL) dan Majalah Service Excellence The La Tofi School of CSR Bisnis Indonesia Tempo Media Group dan Frontier Consulting Group 2014 BUMN Internal Media Awards 2014 (BIMA) Majalah BUMN Track 2014 Social Business Innovation Award 2014 untuk kategori Infrastruktur sebagai Best Sustainable Business Innovation Company in Toll Road Green Development - State Owned Infrastructure Company Majalah Warta Ekonomi Category 2014 SWA 100 Indonesia s Best Wealth Creator 2014 menggunakan metode Wealth added index (WAI) Majalah SWA 81

106 K. Aset Tetap Per tanggal 30 Juni 2014, Perseroan memiliki Aset tetap senilai Rp juta yang berupa tanah dan bangunan. Aset tetap Perseroan adalah sebagai berikut: Sertifikat (Tanda Bukti Hak) No /Bukti Kepemilikan 1 HGB No. 4278/Katulampa, tanggal 27 Agustus HGB No. 72/Puspanegara, tanggal 30 Maret HGBNo.1284/Tanah Baru, tanggal 28 Desember HGB No. 2/Undar-Andir, tanggal 28 Desember HGB No. 985/Drangong, tanggal 28 Desember HGB No. 2127/Pluit, tanggal 15 Pebruari HGB No. 2146/Pluit, tanggal 15 Pebruari HGB No. 458/Kampung Dukuh, tanggal 30 Juli HGB No. 459/Kampung Dukuh, tanggal 30 Juli HGB No. 1/Mandakasari, tanggal 13 Januari HGB No. 1/Haurwangi tanggal 12 Nopember HGB No. 5/Miriprowo tanggal 13 Oktober HGB No. 3219/Cikokol tanggal 30 September HGB No. 3220/Cikokol tanggal 30 September HGB No. 3221/Cikokol tanggal 30 September HGB No. 3222/Cikokol tanggal 30 September HGB No. 3223/Cikokol tanggal 30 September HGB No. 3224/Cikokol tanggal 30 September HGB No. 3225/Cikokol tanggal 30 September HGB No.1143/Citaringul tanggal 29 September Akta Jual Beli No. 05/2012 tanggal 27 Maret 2012, dibuat dihadapan Romunda Kesuma Lubis, S.H., PPAT Jakarta Timur, antara Ny. Hj Muhaya Dkk (Ahli waris almarhumah Hj Sawiyah) selaku Penjual dan Perseroan selaku Pembeli Luas dan Lokasi 453 m 2, terletak di Desa Katulampa, Kec. Bogor, Kab. Bogor, Jawa Barat. 248 m 2, terletak di Desa Puspanegara, Kec Citeurreup, Kab. Bogor, Jawa Barat 450 m 2, terletak di Desa Tanah Baru, Kec. Kedunghalang, Kab. Bogor, Jawa Barat m 2, terletak di Desa Undar-Andir, Kec. Kragilan, Kab. Serang, Banten m 2, terletak di Desa Dragong, Kec. Taktakan, Kota Serang, Banten 120 m 2, terletak di Jl. Pluit Karang Permai V No. 13 Blok D 9 Barat Kav. No. 15, Kelurahan Pluit, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara 120 m 2, terletak di Jl. Pluit Karang Permai VII No. 6 Blok D-9-B Kav. No. 12, Kelurahan Pluit, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara 232 m 2, terletak di Jl. Bangun Cipta I Blok F, Kav. 24, Kelurahan Dukuh, Kec. Kramat Jati, Jakarta Timur 210 m 2, terletak di Jl. Bangun Cipta I Blok F Kav. No.25, Kelurahan Dukuh, Kec. Kramat Jati, Jakarta Timur m 2, terletak di Jl. Toll Rajamandala, Desa Mandalasari, Kec. Cipatat, Bandung, Jawa Barat m 2, terletak di Desa Haurwangi, Kec. Bojongpicung, Kab. Cianjur, Jawa Barat m 2, terletak di Desa Miriprowo, Kec. Tarik, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur 135 m 2, terletak di Kelurahan Cikokol, Kec. Tangerang, Kotamadya Tangerang, Jawa Barat 135 m 2, terletak di Kelurahan Cikokol, Kec.Tangerang, Kotamadya Tangerang,Jawa Barat 135 m 2, terletak di Kelurahan Cikokol, Kec Tangerang, Kotamadya Tangerang, Jawa Barat 135 m 2, terletak di Kelurahan Cikokol, Kec.Tangerang, Kotamadya Tangerang, Jawa Barat 141 m 2, terletak di Kelurahan Cikokol, Kec. Tangerang, Kotamadya Tangerang, Jawa Barat 150 m 2, terletak di Kelurahan Cikokol, Kec.Tangerang, Kotamadya Tangerang, Jawa Barat 9 m 2, terletak di Kelurahan Cikokol, Kec.Tangerang, Kotamadya Tangerang, Jawa Barat 93 m 2, terletak di Jalan Taman Equator, di Kelurahan Citaringul, Kec. Citereup, Kabupaten Bogor 716 m 2 tanah milik adat Pesil No. 26 a dan 26 b Blok S II dan S III Kohir No. C354, Kel. Dukuh, Kec. Kramatjati, Jakarta Timur Masa Berlaku 27 Agustus Mei Desember Januari Januari Juli Januari Agustus Agustus Nopember tahun 12 Oktober 2013 (Perseroan akan mengurus permohonan perpanjangan HGB) 29 September September September September September September September September

107 Sertifikat (Tanda Bukti Hak) No /Bukti Kepemilikan 22 Akta Jual Beli No. 36/2011 tanggal 30 Desember 2011, dibuat dihadapan Romunda Kesuma Lubis, S.H., PPAT Jakarta Timur, antara Ny. Siti Fatimah Dkk (Ahli waris almarhum Taswil bin Haji Taim) selaku Penjual dan Perseroan selaku Pembeli 23 Akta Jual Beli No. 95/2013 tanggal 9 Juni 2013, dibuat dihadapan Romunda Kesuma Lubis, S.H., PPAT Jakarta Timur, antara Ny. Nandalish Sumawidjaja Dkk (Ahli waris almarhum Subrahim Sumawijaya) selaku Penjual dan Perseroan selaku Pembeli Luas dan Lokasi m 2 tanah milik adat Pesil No. 26 A Blok S II, Kel. Dukuh, Kec. Kramatjati, Jakarta Timur 669 m 2 tanah milik adat Pesil No.32 Blok D III, Kohir No. C 457 Kel. Dukuh, Kec. Kramatjati, Jakarta Timur Masa Berlaku Perseroan memiliki tanah seluas meter persegi di berbagai lokasi dengan Hak Guna Bangunan. Tidak terdapat perkara yang sedang dihadapi oleh Perseroan terkait Aset Tetap milik Perseroan. L. Asuransi Seluruh aset tetap gedung dan peralatan Perseroan telah diasuransikan terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, pencurian dan risiko lainnya, kepada pihak yang memiliki hubungan Afiliasi yaitu PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebesar Rp (Rupiah penuh) dan PT Jasa Raharja Putera serta kepada pihak yang tidak terafiliasi yaitu PT Asuransi Staco Mandiri sebesar Rp (Rupiah penuh), PT Asuransi Raya sebesar Rp , PT Asuransi Mega Pratama sebesar Rp dan PT Asuransi Takaful Umum Tbk sebesar Rp (Rupiah penuh) per 30 Juni Sebagai informasi, tidak ada perbedaan syarat dan kondisi yang berlaku antara PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dengan Perseroan dibandingkan perusahaan asuransi lainnya. Perseroan menyatakan bahwa nilai pertanggungan asuransi cukup untuk menutup kemungkinan resiko terhadap aset material Perseroan. Perusahaan No Asuransi 1. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Jenis Asuransi dan Obyek Pertanggungan Asuransi Property All Risks atas Bangunan Gedung Kantor Pusat, Lantai 1, 2, 3, Lantai Dasar, Gedung JMDC, Gedung BMMR, Gedung Koperasi, Ruang Genset, Ruang Parkir Motor, Bangunan Masjid, Bangunan Kantor PJR/Gapura, Gedung Workshop, Aula Workshop, Ruang Pool, Ruang Parkir Mobil, Poliklinik, Gedung Arsip Bekasi 2 Lantai, Gedung Arsip Bekasi 3 Lantai, dan inventaris kantor Nilai Jangka Waktu Pertanggungan Rp Februari 2014 s/d 25 Februari 2015 Lokasi Pertanggungan Kantor Pusat 2. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Asuransi Property All Risk atas peralatan ERPyang berada dalam bangunan terletak di Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Rp Mei 2014 s/d 24 Mei 2015 Kantor Pusat 3. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero Asuransi Property All Risk atas Jakarta Outer Ring Road (Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta) Seksi W2, S, E1, E2, E3 dan Ulujami-Pondok Ranji, meliputi Guard Rail, PJU Median, PJU Ramp/Gerbang, Sorth Booth, Long Booth, Long Booth + WC, Flashing Light, Genset Pool Derek, Pool Ruas dan Pos Pantau Polisi, dan Rambu Rp Februari 2014 s/d 28 Februari 2015 Kantor Pusat 83

108 No Perusahaan Asuransi 4. PT Jasa Raharja Putera Jenis Asuransi dan Obyek Pertanggungan Nilai Jangka Waktu Pertanggungan Rp Maret 2014 s/d 13 Maret 2015 Lokasi Pertanggungan Kantor Cabang Purbaleunyi Asuransi kebakaran atas Bangunan Gedung Kantor dan Kantor Cabang, Gerbang Tol Padalarang-Cileunyi, Pos Jaga, Tempat Ibadah, Aula Kantor Cabang Pasteur, Kantin Kantor Cabang Pasteur, Kantin dan Mushola Cileunyi, Rumah Dinas, Rumah Genset, Rumah Pompa Air, Gudang Bengkel, Inventaris Kantor Cabang Purbaleunyi, Invebtaris Kantor Gerbang Tol, Bangunan Kantor Cabang Tol, Pool DLLJR, Rumah Dinas Sadang, Inventaris Gerbang Tol, dan Inventaris Rumah Dinas Sadang. 5. PT Jasa Raharja Putera Asuransi Gempa Bumi atas Inventaris Gardu Tol dan kelengkapan Ruas Jalan Tol Padalarang-Cileunyi, dan Cipularang. Rp Desember 2013 s/d 20 Desember 2014 Kantor Cabang Purbaleunyi 6. PT Jasa Raharja Putera Asuransi Property All Risks atas Inventaris Gardu Tol dan kelengkapan Ruas Jalan Tol Padalarang-Cileunyi, dan Cipularang. Rp Desember 2013 s/d 20 Desember 2014 Kantor Cabang Purbaleunyi 7. PT Asuransi Staco Mandiri Asurasi kebakaran atas Bangunan Kantor Cabang, Rumah Dinas, Bangunan ATM, Gerbang Tol haji Arif, Gerbang Tol Belawan, Gerbang Tol Mabar, Gerbang Tol Tanjung Mulia, Gerbang Tol Bandar Selamat, Gerbang Tol Amplas, Gerbang Tol Tanjung Morawa, gedung genset, dan pos jaga. Rp Februari 2014 s/d 14 Februari 2015 Kantor Cabang Belmera 8. PT Asuransi Staco Mandiri Asuransi peralatan elektronik atas monitor CCTV dan instalasi di kantor cabang dan gerbang tol. Rp Februari 2014 s/d 14 Februari 2015 Kantor Cabang Belmera 9. PT Asuransi Takaful Umum Asuransi Property All Risk terhadap Kantor Cabang Gedung 2 (dua) lantai, Rumah Dinas, Rumah Jaga, Rumah Genset, Rumah Pompa, Ruang Ganti Kantor, Bengkel dan Pos Polisi, Musholla, barangbarang inventaris kantor, instalasi listrik, telephone, ac, Furniture di Kantor Cabang Palikanci Gerbang Tol Ciperna, Gerbang Tol Kanci, Gerbang Tol Plumbon. Rp Mei 2014 s/d 27 Mei 2015 Kantor Cabang Palikanci-Cirebon 10. PT Asuransi Staco Mandiri Asuransi Property All Risk terhadap Bangunan Kantor Cabang, Gerbang Tol Cililitan, Gerbang Tol Halim, Gerbang Tol Wilayah Barat, Gerbang Tol Kapuk, Gerbang Tol Cengkareng, Gerbang Tol Tomang. Rp Februari 2014 s/d 21 Februari 2015 Kantor Cabang Cawang-Tomang- Cengkareng 11. PT Asuransi Staco Mandiri Asuransi Gempa Bumi (Earthquake) terhadap Bangunan Kantor Cabang, Gerbang Tol Cililitan, Gerbang Tol Halim, Gerbang Tol Wilayah Barat, Gerbang Tol Kapuk, Gerbang Tol Cengkareng, Gerbang Tol Tomang. Rp Februari 2014 s/d 21 Februari 2015 Kantor Cabang Cawang-Tomang- Cengkareng 84

109 Perusahaan No Asuransi 12. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Jenis Asuransi dan Obyek Pertanggungan Asuransi Property All Risks terhadap Gedung Kantor Cabang Kantor Cabang Jagorawi, Gedung Workshop, Gerbang Tol dan Rumah Dinas. Nilai Jangka Waktu Pertanggungan Rp Januari 2014 s/d 31 Januari 2015 Lokasi Pertanggungan Kantor Cabang Jagorawi 13. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Asuransi Property All Risks terhadap Gedung Kantor Cabang Kantor Cabang Jagorawi, Gedung Workshop, Gerbang Tol dan Rumah Dinas. Rp Januari 2014 s/d 31 Januari 2015 Kantor Cabang Jagorawi 14. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Asuransi Property All Risk atas bangunan Aula Janger (Workshop), bangunan pos tol Tangerang, bangunan genset gerbang Bitung, bangunan genset Karawaci, bangunan genset tol Tangerang, bangunan ruang betta, koperasi, ruang SKJM, bangunan genset gerbang Tangerang, Tangerang Barat dan Karawaci Barat. Rp Mei 2014 s/d 31 Mei 2015 Kantor Cabang Jakarta-Tangerang 15. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Asuransi Property All Risk atas bangunan Gerbang Tol Karang Tengah, bangunan Gerbang Tol Satelit Karang Tengah, bangunan rumah genset Karang Tengah, bangunan gedung kantor Karang Tengah, bangunan rumah dinas Karang Tengah dan kantin Asuransi Property All Risk atas bangunan baru Gerbang Tol Meruya Utara dan Selatan, bangunan gerbang satelit Meruya, bangunan gerbang tol Meruya Kembangan, bangunan genset Meruya. Rp Mei 2014 s/d 31 Mei 2015 Kantor Cabang Jakarta-Tangerang 16. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Rp Mei 2014 s/d 31 Mei 2015 Kantor Cabang Jakarta-Tangerang 17. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Asuransi Property All Risk atas bangunan kantor Staf PML, PGSRPLapangan, bangunan gerbang tol karawaci Timur, bangunan kantor gerbang tol Tangerang Barat, bangunan gudang. Rp Mei 2014 s/d 31 Mei 2015 Kantor Cabang Jakarta-Tangerang 18. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Asuransi Property All Risk atas bangunan baru gerbang Meruya, kantor gerbang Meruya II, bangunan ruang genset Meruya, bangunan kantor Kembangan, bangunan dinas gerbang Meruya. Rp Maret 2014 s/d 31 Maret 2015 Kantor Cabang Jakarta-Tangerang 19. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Asuransi Property All Risk atas bangunan gedung kantor ATK dan gedung kantor Tangerang Pusat, kantor pemeliharaan (PPL), bangunan genset PAP, ruang rapat Shinta dan Ramadan gerbang tol Tangerang, bangunan bengkel alat berat, bengkel koperasi dan workshop, bangunan rumah dinas Tangerang 5 unit, rumah dinas Permata Mulia Tangerang 8 unit dan rumah dinas Cikokol, bangunan masjid Sirotol Mustaqim dan tempat wudlu. Rp Maret 2014 s/d 31 Maret 2015 Kantor Cabang Jakarta-Tangerang 85

110 Perusahaan No Asuransi 20. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Jenis Asuransi dan Obyek Pertanggungan Asuransi Property All Risk atas bangunan gedung kantor dan gedung kantor ramp Kebon Jeruk, rumah dinas ramp Kebon Jeruk, dan gedung mushollah. Nilai Jangka Waktu Pertanggungan Rp ,- 31 Maret 2014 s/d 31 Maret 2015 Lokasi Pertanggungan Kantor Cabang Jakarta-Tangerang 21. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Asuransi Property All Risk atas bangunan gedung kantor ATK dan gedung kantor Tangerang Pusat, kantor pemeliharaan (PPL), bangunan genset PAP, ruang rapat Shinta dan Ramadan gerbang tol Tangerang, bangunan bengkel alat berat, bengkel koperasi dan workshop, bangunan rumah dinas Tangerang 5 unit, rumah dinas Permata Mulia Tangerang 8 unit dan rumah dinas Cikokol, bangunan masjid Sirotol Mustaqim dan tempat wudlu. Rp Maret 2014 s/d 31 Maret 2015 Kantor Cabang Jakarta-Tangerang 22. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Asuransi Property All Risk atas bangunan gerbang tol, rumah genset, gedung kantor dan rumah dinas Karang Tengah, bangunan kantin. Rp Maret 2014 s/d 31 Maret 2015 Kantor Cabang Jakarta-Tangerang 23. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Asuransi Property All Risk terhadap bangunan kantor gerbang dan kantor cabang, perabot kantor, bangunan rumah dinas, perabot rumah dinas, banguna rumah genset, bangunan gardu dan gerbang tol di Pondok Gede Barat, Pondok Gede Timur, Cikunir, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Cibitung, Cikarang, Karawang, Kahuripan dan Ds Sepajang Jaya. Rp ,- 17 Januari 2014 s/d 17 Januari 2015 Kantor Cabang Jakarta Cikampek 24. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Asuransi Gempa Bumi terhadap bangunan kantor gerbang dan kantor cabang, perabot kantor, bangunan rumah dinas, perabot rumah dinas, banguna rumah genset, bangunan gardu dan gerbang tol di Pondok Gede Barat, Pondok Gede Timur, Cikunir, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Cibitung, Cikarang, Karawang, Kahuripan dan Ds Sepajang Jaya. Rp ,- 17 Januari 2014 s/d 17 Januari 2015 Kantor Cabang Jakarta Cikampek 25. PT Asuransi Raya 26. PT Asuransi Raya Asuransi Kebakaran terhadap sarana pelengkap jalan tol (PJU dan Perambuan) di Gerbang Tol Muktiharjo, Gerbang Tol Gayamsari, dan Gerbang Tol Manyaran Asuransi Kebakaran terhadap sarana pelegkap tol (guarddraill) di gerbang tol Muktiharjo dan Gayamsari. Rp Maret 2014 s/d 1 Maret 2015 Rp Maret 2014 s/d 1 Maret 2015 Kantor Semarang Kantor Semarang Cabang Cabang 86

111 No Perusahaan Asuransi 27. PT Asuransi Raya 28. PT Asuransi Mega Pratama 29. PT Asuransi Mega Pratama Jenis Asuransi dan Obyek Pertanggungan Asuransi Kebakaran terhadap rumah dinas kantor Murbei dan Mess, kantorf cabang, workshop, gudang, kantin, kantor PJR, Poliklinik, gerbang tol dan rumah genset dan rumah pompa Manyaran, rumah dinas, gerbang tol dan rumah genset Tembalang, gerbang tol, rumah dinas dan rumah pompan, rumah dinas Gayamsari, gerbal tol, rumah genset dan rumah pompa, rumah dinas Muktiharjo, Pos Jaga, Kios, Musholla, dan Cafe Asuransi Property All Risk terhadap perangkat peralatan & kelengkapan pengumpul Tol, bangunan pelengkap Jalan Tol, dan bangunan gedung kantor cabang Surabaya Gempol Asuransi Gempa Bumi terhadap perangkat peralatan & kelengkapan pengumpul Tol, bangunan pelengkap Jalan Tol, dan bangunan gedung kantor cabang Surabaya Gempol Nilai Jangka Waktu Pertanggungan Rp Maret 2014 s/d 1 Maret 2015 Rp Maret 2014 s/d 31 Maret 2015 Rp Maret 2014 s/d 31 Maret 2015 Lokasi Pertanggungan Kantor Cabang Semarang Kantor Cabang Surabaya Gempol Kantor Cabang Surabaya Gempol M. Perkara-Perkara Yang Dihadapi Perseroan dan yang Berhubungan dengan Perseroan Berikut disampaikan penjelasan tentang perkara-perkara penting yang sedang dihadapi oleh Perseroan dan yang berhubungan dengan Perseroan, yaitu sebagai berikut: a. Perkara pembebasan tanah proyek jalan tol Jakarta-Serpong ruas Pondok Aren-Ulujami, yaitu: (1) Perkara No.202/Pdt.G/2003/PN.TNG. antara Sri Supartini Cs (Para Penggugat) melawan Bupati Tangerang (Tergugat I), Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Tergugat II), Perseroan (Tergugat III). Dalam Perkara ini Pengadilan Negeri Tangerang dalam Putusannya No.202/Pdt.G/2003/ PN.Tng. tanggal 26 Mei 2004 pada pokoknya mengabulkan gugatan Para Penggugat dan menghukum Tergugat I, II dan III secara bersama-sama membayar ganti rugi sebesar Rp ,00 (sembilan miliar empat ratus juta Rupiah) dan ganti rugi immateriil sebesar Rp ,00 (satu miliar Rupiah) kepada Para Penggugat. Dalam tingkat banding, Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan Putusannya No.425/Pdt/2004/PT.BDG. tanggal 8 Nopember 2004 telah menguatkan putusan tersebut. Dalam tingkat kasasi Mahkamah Agung RI dengan Putusannya No.1426 K/PDT/2005 tanggal 22 Pebruari 2006 telah menjatuhkan putusan dengan menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi. Dalam tingkat Peninjauan Kembali, Mahkamah Agung RI dengan Putusan Nomor 490PK/PDT/2008 juga telah menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali (Perseroan). Putusan perkara ini telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Pada tanggal 27 Maret 2013 Para Penggugat telah mengajukan permohonan pelaksanaan (eksekusi) Putusan tersebut. Perseroan sedang mempertimbangkan untuk mengajukan perlawanan terhadap permohonan eksekusi Putusan tersebut. 87

112 (2) Perkara No.1081/Pdt.G/2006/PN.Jak.Sel, antara Ny. Muisah (Penggugat) melawan Perseroan (Tergugat), Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Proyek Jalan Tol Jakarta-Serpong (Turut Tergugat I), H. Saleh Ba asyir (Turut Tergugat II) dan Hj. Maryam (Penggugat Intervensi). Dalam perkara ini Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam Putusannya No.1081/ Pdt.G/2006/PN.Jak.Sel. tanggal 24 April 2007 pada pokoknya mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian, menyatakan perbuatan Tergugat menguasai obyek sengketa adalah tanpa alas hak dan melawan hukum dan menghukum Tergugat membayar ganti kerugian kepada Penggugat sebesar Rp ,- (dua milyar tiga ratus lima puluh delapan juta rupiah). Dalam tingkat Banding, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dengan Putusan Nomor: 201/PDT/2008/PT.DKI tanggal 25 Agustus 2008 telah menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.1081/Pdt.G/2006/PN.Jak.Sel tanggal 24 April 2007 yang dimohonkan banding. Dalam tingkat kasasi, Mahkamah Agung RI dengan Putusan Nomor 951 K/Pdt/2009 tanggal 22 Maret 2010 telah menolak kasasi yang diajukan Pemohon Kasasi (Perseroan). Dalam pelaksanaan eksekusi Putusan tersebut, Perseroan telah mengajukan perlawanan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar dalam perkara No. 031/ Pdt.G/2013/PN.Jkt.Sel antara Perseroan (Pelawan) melawan Ny. Muisah (Terlawan), Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Proyek Jalan Tol Jakarta-Serpong (Turut Terlawan I), Ahli Waris H. Saleh Ba syir (Turut Terlawan II) dan Hj. Maryam (Terlawan Intervensi). Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Putusan No. No. 031/Pdt.G/2013/PN.Jkt. Sel tanggal 18 Desember 2013 telah mengeluarkan putusan yang pada pokoknya mengabulkan perlawanan Pelawan sebagian dan menyatakan amar Putusan Pengadilan Negeri Selatan No.1081/Pdt.G/2006/PN.Jak.Sel. tanggal 24 April 2007 yang menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi sebesar Rp ,- (dua milyar tiga ratus lima puluh delapan juta rupiah), tidak dapat dilaksanakan. Atas putusan dimaksud, Ny Muisah telah menyatakan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, dan sampai saat diterbitkan Informasi Tambahan ini belum ada putusan banding atas perkara perlawanan ini. (3) Perkara No.204/Pdt.G/2012/PN.JKT.Sel, antara Perseroan selaku Tergugat melawan Mat Sani bin Samin dan Aminah binti Samin (Ahli Waris Kiha binti Kasim) sebagai Penggugat. Dalam perkara ini pada pokoknya Penggugat mohon kepada Pengadilan agar menghukum Tergugat untuk mencairkan uang yang di Consignati sesuai Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 07/Cons/2003/PN. Jak. Sel tanggal 24 Juli 2003 Jo. Berita Acara Serah Terima Uang No. 07/Cons/2003/PN.Jak.Sel tanggal 29 Juli 2003, dan menyerahkan uang ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp ,- (tiga miliar delapan ratus tujuh belas juta dua ratus delapan puluh delapan ribu Rupiah), dengan uang paksa (dwangsom) sebesar Rp ,- (tiga puluh juta Rupiah) setiap hari lalai melaksanakan isi putusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap. Dalam perkara ini Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan Putusan Nomor 204/Pdt.G/2012/PN.JKT.Sel tanggal 15 Juli 2013 yang pada pokoknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Atas putusan tersebut, Penggugat telah menyatakan banding pada tanggal 26 Juli 2013 dan sampai dengan diterbitkan Informasi Tambahan, Perseroan belum menerima Pemberitahuan Putusan Banding. 88

113 (4) Perkara No.205/Pdt.G/2012/PN.JKT.Sel antara Perseroan selaku TERGUGAT melawan Urip bin Nasar dan Onih binti Ridi (Ahli Waris Ridi bin Kadir) sebagai PENGGUGAT. Dalam perkara ini pada pokoknya Penggugat mohon kepada Pengadilan agar menghukum TERGUGAT untuk mencairkan uang yang di Consignati sesuai Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 07/Cons/2003/PN. Jak. Sel tanggal 24 Juli 2003 Jo. Berita Acara Serah Terima Uang No. 07/Cons/2003/PN.Jak. Sel tanggal 29 Juli 2003, dan menyerahkan uang ganti rugi kepada PENGGUGAT sebesar Rp ,- (tiga belas miliar delapan ratus Sembilan puluh dua juta enam ratus dua puluh empat ribu Rupiah) seketika dan sekaligus tunai dengan uang paksa (dwangsom) sebesar Rp ,- (lima puluh juta Rupiah) setiap hari lalai melaksanakan isi putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Dalam perkara ini Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan Putusan Nomor 205/Pdt.G/2012/PN.JKT.Sel tanggal 15 Juli 2013 yang pada pokoknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Dalam tingkat Banding, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dengan Putusan No 75/PDT/2014/PT.DKI tanggal 25 Maret 2014 telah menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Nomor 205/Pdt.G/2012/ PN.JKT.Sel tanggal 15 Juli 2013 yang dimohonkan Banding. (5) Perkara No.303/Pdt.G/2011/PN.JKT.Sel, antara Moch Soleh bin Damin (PENGGUGAT) melawan Perseroan (TERGUGAT III), Wali Kota Administratif Jakarta Selatan (TERGUGAT I), Gubernur Propinsi DKI Jakarta (TERGUGAT II), Kepala Kantor Pertanahan Jakarta Selatan (TERGUGAT IV) dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Lama (TERGUGAT V). Dalam perkara ini Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan Putusan Nomor 303/Pdt.G/2011/PN.JKT.Sel tanggal 19 Juni 2012 yang pada pokoknya mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian, menyatakan ahliwaris dari almarhum DAMIN bin SERIN berhak atas ganti rugi terhadap digunakannya tanah milik adat Girik C No. 168 persil 30 SV (yang sekarang uangnya dititipkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan) dan memerintahkan kepada Tergugat I,Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V untuk membayar uang ganti rugi penggunaan tanah tersebut sebesar Rp ,- (empat miliar sembilan ratus delapan puluh delapan juta duaratus sembilanpuluh delapan ribu rupiah) kepada penggugat, serta menghukum Tergugat I,Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V secara tanggung renteng membayar uang paksa (dwangsoom) sebesar Rp ,- (sepuluh juta Rupiah) setiap bulan atas keterlambatan pembayaran ganti rugi tersebut. Dalam tingkat Banding, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengeluarkan Putusan Banding Nomor 410/PDT/2013/PT.DKI tanggal 31 Oktober 2013 yang pada pokoknya mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian dan memperbaiki Putusan Putusan Nomor 303/Pdt.G/2011/PN.JKT.Sel tanggal 19 Juni 2012 dengan menolak gugatan pembayaran uang paksa atas keterlambatan pembayaran ganti rugi tersebut. Atas putusan tersebut, Perseroan telah mengajukan upaya hukum Kasasi dan telah menyampaikan Memori Kasasi pada tanggal 30 Mei 2014 Sampai dengan diterbitkannya Informasi Tambahan Perseroan belum menerima pemberitahuan Putusan Kasasi 89

114 b. Perkara pembebasan tanah proyek jalan tol JORR ruas TMII-Cikunir, yaitu: (1) Perkara No. 273/Pdt.G/2009/PN.Jak.Tim antara Musthafa Rachman (Penggugat) melawan Departemen Pekerjaan Umum (Tergugat I), Walikota Jakarta Timur (Tergugat II) dan Perseroan (Tergugat III). Dalam perkara ini Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan Putusan No. 273/Pdt.G/2009/ PN.Jak.Tim tertanggal 26 Mei 2010 pada pokoknya mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian dan menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk membayar harga tanah kepada Penggugat sebesar Rp ,- (Sepuluh milyar lima juta rupiah) dan ganti rugi secara immateril sebesar Rp ,- (Tiga milyar lima ratus juta rupiah). Dalam tingkat banding, Pengadilan Tinggi Jakarta telah mengeluarkan Putusan No. 32/Pdt/2011/PT.DKI tanggal 10 Oktober 2011 yang menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur No. 273/Pdt.G/2009/PN.Jak.Tim tanggal 26 Mei 2010 yang dimohonkan banding. Di tingkat Kasasi, Mahkamah Agung telah mengeluarkan Putusan Nomor 1173 K/pdt/2012 tanggal 11 Desember 2012 yang isinya menyatakan menolak permohonan kasasi Pemohon Kasasi, yaitu Perseroan, Departemen PU dan Walikota Jakarta Timur. Atas putusan kasasi dimaksud, Perseroan telah mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali dan menyampaikam Memori Peninjauan Kembali pada tanggal 12 Desember 2013 ke Mahkamah Agung melalui Pengadilan Negeri Jakarta Timur, dan sampai dengan diterbitkannya Informasi Tambahan ini, Perseroan belum menerima pemberitahuan putusan Peninjauan Kembali. (2) Perkara No.128/Pdt.G/2006/PN.Bks, antara Miad bin Kemad Cs (Para Penggugat) melawan Perseroan (Tergugat I); Direktorat Jenderal Bina Marga cq Pelaksana Operasi Pengadaan Tanah Proyek Jalan Tol JORR Cikunir Seksi I (Tergugat II); Ny. Ipah binti Kemad dan Niah binti Kemad (Turut Tergugat). Dalam perkara ini, Pengadilan Negeri Bekasi dengan Putusan No.128/Pdt.G/2006/ PN.Bks. tertanggal 19 September 2006 pada pokoknya mengabulkan gugatan Para Penggugat dan menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar ganti kerugian tanah/obyek sengketa sebesar Rp ,- (delapan milyar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah) kepada Para Penggugat. Namun dalam tingkat banding, Pengadilan Tinggi Bandung telah mengeluarkan Putusan No. 103/pdt/2007/PT.Bdg tanggal 20 Juni 2007 yang membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Bekasi tertanggal 26 September 2006 Nomor: 128/Pdt.G/PN.Bks tersebut dan menyatakan gugatan Para Penggugat (Para Terbanding) tidak dapat diterima (Niet Onvan Klijke Verklraard). Kemudian dalam tingkta kasasi, Mahkamah Agung RI telah mengeluarkan Putusan Nomor 799 K/Pdt/2008 tanggal 8 Desember 2009 yang pada pokoknya membatalkan putusan Pengadilan Tinggi No. 103/pdt/2007/PT. Bdg tanggal 15 Mei 2007 yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri Bekasi No. 125/Pdt.G/2006/PN.Bks tanggal 26 September 2008, dan mengadili sendiri dengan mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian, dan menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar ganti kerugian tanah/obyek sengketa sebesar Rp ,- (delapan miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah) kepada Para Penggugat dalam keadaan baik dan tanpa syarat apapun. Dalam tingkat Peninjauan Kembali, Mahkamah Agung mengeluarkan Putusan Peninjauan Kembali Nomor 604. PK/PDT/2011 tanggal 20 Mei 2013 yang pada pokoknya mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Penijauan Kembali (Perseroan) dan membatalkan Putusan Mahkamah Agung Nomor 799 K/Pdt/2008 tanggal 8 Desember 2009, serta menyatakan gugatan para Penggugat tidak dapat diterima. 90

115 c. Perkara pembebasan tanah jalan tol Prof Dr. Sedyatmo Km 29, yaitu: Perkara No. 504/Pdt.G/2008/PN.JKT.BRT, antara Dadang Dkk (Para Penggugat) melawan Dirjen Bina Marga (Tergugat I), Perseroan (Tergugat II), PT Istaka Karya (Tergugat III), dan Lurah Kamal (Tergugat IV). Dalam perkara ini, Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan Putusan Nomor: 504/Pdt.G/ 2008/PN.JKT.BAR tanggal 28 Oktober 2009 pada pokoknya mengabulkan gugatan Para Pengggat untuk sebagian dan menyatakan Para Penggugat sebagai pemilik yang sah atas tanah hak milik adat seluas M2 (dua puluh tujuh ribu enam ratus delapan puluh lima meter persegi), yang terletak di Jalan Tol Sedyatmo (Tol Bandara Soekarno-Hatta) Km 29, serta menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk membayar uang ganti rugi sebesar Rp ,- (dua ratus tujuh puluh juta rupiah) kepada Para Penggugat secara tanggung renteng dengan tunai dan sekaligus serta untuk menghentikan segala kegiatan diatas tanah tersebut. Dalam tingkat banding, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dengan Putusan Nomor 229/PDT/2010/PT. DKI tanggal 22 Nopember 2010 telah membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor: 504/Pdt.G/2008/PN.JKT.BAR tanggal 28 Oktober 2009 yang dimohonkan banding tersebut dan menyatakan gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat tidak dapat diterima. Dalam tingkat Kasasi, Mahkamah Agung melalui Putusan Nomor 1086 K/PDT/2012 tanggal 15 Januari 2013 pada pokoknya mengabulkan permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi (Dadang dkk) dan membatalkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dengan Putusan Nomor 229/PDT/2010/PT. DKI tanggal 22 Nopember 2010 yang membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor: 504/Pdt.G/2008/ PN.JKT.BAR tanggal 28 Oktober 2009, dan menyatakan Para Pengugat sebagai pemilik yang sah atas tanah hak milik adat seluas lebih kurang meter persegi yang terletak di Jalan Tol Sedyatmo Km 29, dan menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk membayar uang ganti rugi sebesar Rp ,- (dua ratus tujuh puluh juta rupiah) kepada Para Penggugat secara tanggung renteng dengan tunai dan sekaligus serta memerintahkan untuk menghentikan segala kegiatan diatas tanah tersebut Atas putusan Kasasi dimaksud, Perseroan akan menggunakan upaya hukum Peninjauan Kembali. Sampai dengan diterbitkannya Informasi Tambahan ini, Perseroan sedang mengumpulkan bukti untuk mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali. d. Perkara pembebasan tanah Kantor Cabang Perseroan Belmera-Medan, yaitu: (1) Perkara No.14/Pdt.G/2002/PN-Mdn., antara Perseroan (Pelawan) melawan Drs. T Syarfina T. Siti Munajd) (Terlawan I), H.T. Muhammad Daniel (Terlawan II), Ahli Waris Tengku Ramli Dkk (Terlawan III s/d Terlawan X), Ahli Waris Aman Daulath (Terlawan XI s/d Terlawan XIV),Kandece Boru Pakpahan (Terlawan XV), Efendy Pakpahan (Terlawan XVI), Lince Boru Pakpapan (Terlawan XVII), Idaria Boru Pakpahan (Terlawan XVIII), Taripar Pakpahan (Terlawan XIX), Luat Raja Pakpahan (Terlawan XX), Daulat Pakpahan (Terlawan XXI), Alboin Pakpahan (Terlawan XXII), Camat Kecamatan Medan Deli (Terlawan XXIII), Kepala Kantor Pertanahan Kotamadaya Medan (Terlawan XXIV), Notaris Roesli (Terlawan XXV), Hisar Pardede (Turut Terlawan I), Johnny Pardede (Turut Terlawan II) dan Direktur Bina Jalan Kota (Turut Terlawan III). Perkara ini terkait dengan pelaksanaan ekskusi Putusan Pengadilan Negeri Medan No 89/Pdt.G/1985/PN.Mdn tanggal 9 Oktober 1986 yang telah berkekuatan hukum tetap, yang amar putusannya pada pokoknya menghukum Para Tergugat bersama-sama setiap orang yang memperoleh hak dari mereka untuk untuk mengosongkan bagian tanah sengketa. Pelawan tidak menjadi pihak dalam perkara tersebut. Dalam perkara perlawanan ini, Pengadilan Negeri Medan dengan Putusan nomor 14/Pdt.G/ 2002/PN-Mdn tanggal 16 September 2002 pada pokoknya telah menyatakan Pelawan adalah pelawan yang tidak benar dan menolak gugatan perlawanan Pelawan seluruhnya. 91

116 Namun dalam tingkat banding, Pengadilan Tinggi Medan dengan Putusan Nomor 151/ PDT/2003/PT-MDN tanggal 6 Agustus 2003 pada pokoknya telah membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 16 September 2002 No. 14/Pdt.G/2002/PN-Mdn dan mengabulkan gugatan perlawanan Pelawan untuk sebahagian, menyatakan Pelawan adalah pelawan yang benar dan menyatakan jual beli (pelepasan hak dengan ganti rugi) atas tanah terperkara antara Turut Terlawan I dan Turut Terlawan II selaku penjual dengan Turut Terlawan III selaku pembeli adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum. Dalam tingkat kasasi Mahkamah Agung RI dengan Putusan Nomor 197 K/PDT/2008 tanggal 31 Juli 2008 pada pokoknya mengabulkan permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi (Drs. T Syarfina T. Siti Munajd Dkk), dan membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 151/PDT/2003/PT-MDN tanggal 6 Agustus 2003 tersebut dan menyatakan Pelawan adalah pelawan yang tidak benar dan menolak gugatan perlawanan Pelawan seluruhnya. Dalam tingkat Peninjauan Kembali, Mahkamah Agung dengan Putusan Nomor 705 PK/PDT/2010 tanggal 9 Maret 2011 juga telah menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali (Perseroan). (2) Perkara No. 52/Pdt.G/2004/PN.LP, antara Perseroan (Tergugat I), Direktorat Jenderal Bina Marga (Tergugat II), Direktorat Pembinaan Jalan Kota (Tergugat III), Gubernur Propinsi Propinsi Sumatera Utara (Tergugat IV), Kepala Dinas Bina Marga (Tergugat V), Kepala Bapeda Propinsi Sumatera Utara (Tergugat VI), PT Perkebunan Negara IX (Persero) (Tergugat VII), Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara (Tergugat VIII), Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang (Tergugat IX), Direktur PT Kawasan Industri (KIM) Medan (Tergugat X), Bupati Kabupaten Deli Serdang (Tergugat XI), Camat Kecamatan Percu Sei Tuan (Tergugat XII), Kepala Desa Saentis (Tergugat XIII), Tansri Chandra (Tergugat XIV), Ir Nazarudin (Tergugat XV), dan Liberti Manurung (Tergugat XVI) melawan Benua Chandra (Penggugat). Dalam perkara ini, Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dengan Putusan nomor 52/Pdt.G/ 2004/PN.LP tanggal 21 Februari 2005 pada pokoknya mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian, dan menyatakan Penggugat adalah pemilik yang sah atas tanah perkara seluas M2 diuraikan dalam Sertifikat Hak Milik No. 151/Desa Saentis, dan menyatakan para Tergugat I s/d XIII telah melakukan perbuatan melawan hukum, serta menghukum Tergugat I dan Tergugat VII untuk membayar ganti kerugian kepada Penggugat sebesar Rp ,- dan sebesar Rp ,- per hari, terhitung sejak 25 Pebruari 1993 sampai perkara ini diputus berkekuatan hukum tetap. Dalam tingkat banding, Pengadilan Tinggi Medan dengan Putusan Nomor 56/PDT/2006/ PT-MDN tanggal 29 Juni 2006 telah menguatkan putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tersebut. Kemudian dalam tingkat kasasi Mahkamah Agung RI dengan Putusan Nomor 704 K/PDT/2007 tanggal 26 September 2007 menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi. Pada tanggal 1 Oktober 2009, Perseroan mohon Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung terhadap putusan tersebut diatas, dan sampai dengan Penerbitan Informasi Tambahan ini Perseroan belum menerima pemberitahuan putusan perkara Peninjauan Kembali tersebut. 92

117 e. Perkara terkait perpanjangan Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil Pelebaran Jalan tol Jakarta Merak Ruas Kebon Jeruk-Tangerang Barat, yaitu: Perkara No.64/PDT.G/2012/PN.JKT.TIM, antara Perseroan (Tergugat), Menteri Pekerjaan Umum RI (Turut Tergugat) melawan PT Tirtobumi Prakarsatama (Penggugat). Perkara ini terkait dengan perkara sebelumnya yang telah diputus Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Perkara No.406/VI/ARB-BANI/2011 tanggal 05 Januari 2012, yang pada pokoknya mewajibkan Termohon (Perseroan) untuk menyampaikan dan membicarakan kajian yang telah dilakukannya dengan Pemohon (PT Tirtobumi Prakarsatama) dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak putusan diucapkan dan mewajibkan Termohon dalam jangka waktu 40 (empat puluh) hari sejak putusan diucapkan, untuk meneruskan permohonan Pemohon, disertai hasil kajian Termohon mengenai perpanjangan masa Perjanjian Kerjsama Bagi Hasil tanggal 03 April 1993 kepada pihak yang berwenang, in casu Menteri Pekerjaan Umum sebagai pihak yang berwenang untuk menyetujui atau tidak menyetujui permohonan tersebut. Oleh karena Perseroan dianggap tidak melaksanakan Putusan BANI tersebut, maka Penggugat mengajukan gugatan terhadap Tergugat atas dasar perbuatan melawan hukum kepada Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Atas perkara ini, Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan Putusan Nomor: 64/PDT.G/2012/PN.JKT.TIM tanggal 10 Desember 2012 telah mengeluarkan putusan yang pada pokoknya mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian, dan menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum yang merugikan Penggugat serta menghukum Tergugat untuk membayar ganti kerugian berupa kehilangan pendapatan Ruas Tol sebesar Rp ,- (satu trilyun dua ratus empat puluh tujuh miliar lima ratus tujuh puluh enam juta Rupiah) atau setara dengan tambahan waktu Kerjasama Bagi Hasil selama 24 (dua puluh empat) tahun 2 (dua) bulan. Dalam tingkat Banding, Putusan Banding Nomor 180/PDT/2013/PT.DKI tanggal 26 September 2013 yang pada pokoknya menerima Permohonan Banding dari Pembanding I semula Tergugat dan Pembanding II semula Turut Tergugat dan Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur No.64/PDT.G/2012/PN.JKT.TIM tanggal 10 Desember 2012 yang dimohonkan Banding, serta menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Timur tidak berwenang mengadili perkara ini. Atas putusan tersebut Penggugat telah menyatakan Kasasi sampai dengan diterbitkan Informasi Tambahan ini, Perseroan belum menerima Putusan Kasasi. 93

118 f. Perkara terkait eksekusi putusan perkara pidana No. 720 K/Pid/2001 tanggal 11 Oktober 2001, yaitu: Perkara No. 94/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Tim antara Kejaksaan Agung RI cq Jaksa Penuntut Umum (Tergugat I), Kementrian Pekerjaan Umum RI (Tergugat II), Perseroan (Tergugat III), PT Marga Nurindo Bhakti ( Turut Tergugat I), PT Hutama Karya (Turut Tergugat II), PT Yasa Patria Perkasa (d/h PT Yala Perkasa Internasional) (Turut Tergugat III), dan Konsorsium Hutama Karya (Turut Tergugat IV) melawan Ir. Thamrin Tanjung (Penggugat). Dalam perkara ini Penggugat yang sebelumnya adalah mantan pegawai PT Hutama Karya dan mantan General Super Intendent pada Konsorsium Hutama Yala, serta mantan terpidana dalam perkara korupsi pada pokoknya mendalilkan bahwa Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III dianggap telah melakukan perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian bagi Penggugat. Karena Tergugat I belum mengembalikan kepada Penggugat kelebihan pembayaran denda dan uang pengganti sebagai pelaksanaan amar/ diktum b dan c Putusan Mahkamah Agung RI No. 720 K/Pid/2001 tanggal 11 Oktober Selain itu, Penggugat juga mendalilkan pelaksanaan eksekusi barang bukti berupa hak konsesi atas 1 (satu) unit Jalan Tol Pondok Pinang Jagorawi JORR S oleh Tergugat I yang diserahkan kepada Tergugat II yang selanjutnya Tergugat II menyerahkan wewenang penyelenggaraan Jalan Tol Pondok Pinang Jagorawi JORR S kepada Tergugat III bertentangan dengan amar / diktum keenam huruf a.2 Putusan Mahkamah Agung RI No. 720 K/Pid/2001 tanggal 11 Oktober dimana disebutkan bahwa penyelenggaraan Jalan Tol Pondok Pinang Jagorawi JORR S dioperasikan oleh Turut Tergugat I untuk melunasi Kredit Sindikasi dan setelah itu hak pengelolaan/konsesi dan hasil pengoperasiannya dikelola dan diserahkan kepada Negara cq. Turut Tergugat II. Berdasarkan hal-hal tersebut, Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Jakarta Timur antara lain agar :(i) menyatakan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah melakukan perbuatan melawan hukum ; (ii) menghukum Tergugat I untuk membayar ganti rugi materiil dan immateriil kepada Penggugat sebesar Rp ,- (dua puluh milyar sembilan ratus tujuh puluh lima juta rupiah); (iii) menghukum Tergugat II dan Tergugat III untuk menyerahkan penyelenggaran Jalan Tol Pondok Pinang Jagorawi JORR S sampai dengan lunasnya kredit Bank BNI kepada Turut Tergugat I dan selanjutnya hak pengelolaan / konsesi serta penghasilan operasionalnya dikelola dan diserahkan kepada Turut Tergugat II sesuai amar / diktum keenam huruf a. 2 Putusan Mahkamah Agung R.I No. 270 K / Pid / 2001 tanggal 11 Oktober 2001 ; dan (iv) meletakan sita jaminan terhadap Hak Konsesi atas 1 (satu) Unit Jalan Tol Pondok Pinang Jagorawi JORR S yang saat ini dalam pengelolaan Tergugat III. Perkara ini masih dalam proses pemeriksaan di Pengadilan dan sampai dengan diterbitkannya Informasi Tambahan ini belum ada putusan atas perkara tersebut. Selain dari perkara-perkara yang disebutkan diatas, tidak ada perkara-perkara penting lainnya yang sedang dihadapi oleh Perseroan, anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, Entitas Anak, anggota Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Anak. Tidak terdapat somasi yang diajukan oleh pihak ketiga kepada Perseroan dan Entitas Anak. Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, berikut Direksi dan Komisarisnya, tidak terlibat atas sengketa hukum/perselisihan lain diluar pengadilan yang mungkin dapat berpengaruh secara material terhadap kelangsungan usaha Perseroan. Sehubungan dengan perkara-perkara yang sedang dihadapi Perseroan, Perseroan menyatakan bahwa terhadap perkara-perkara yang sedang dihadapi Perseroan tersebut, tidak mempunyai dampak negatif yang material terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan rencana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Perseroan. TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG AKAN MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK DAN HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI. 94

119 IV. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK A. Umum Didirikan tanggal 1 Maret 1978, Perseroan adalah perintis penyelenggaraan jalan tol di Indonesia. Dengan pengalaman selama 36 tahun, Perseroan tetap menjadi pemimpin pasar di industri jalan tol di Tanah Air. Pada awal berdirinya, Perseroan berperan tidak hanya sebagai operator tetapi memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia. Hingga tahun 1987 Perseroan adalah satusatunya penyelenggara jalan tol di Indonesia yang pengembangannya dibiayai Pemerintah dengan dana berasal dari pinjaman luar negeri serta penerbitan obligasi Perseroan. Sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Perseroan, Jalan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan industri jalan tol di Tanah Air yang mulai dioperasikan sejak tahun Hingga saat ini Perseroan telah mengoperasikan 576,10 km jalan tol atau 73,54% dari total panjang jalan tol di Tanah Air. Pada akhir dasawarsa tahun 1980-an Pemerintah Indonesia mulai mengikutsertakan pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan jalan tol melalui mekanisme Build, Operate and Transfer (BOT). Pada dasawarsa tahun 1990-an Perseroan lebih berperan sebagai lembaga otoritas yang memfasilitasi investor-investor swasta yang sebagian besar ternyata gagal mewujudkan proyeknya. Beberapa jalan tol yang diambil alih Perseroan antara lain adalah JORR (Jakarta Outer Ring Road) dan Cipularang. Dengan terbitnya Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang menggantikan Undang Undang No. 13 tahun 1980 serta terbitnya Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 yang mengatur lebih spesifik tentang jalan tol, terjadi perubahan mekanisme bisnis jalan tol diantaranya adalah dibentuknya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai regulator industri jalan tol di Indonesia, serta penetapan tarif tol oleh Menteri Pekerjaan Umum dengan penyesuaian setiap dua tahun. Dengan demikian peran otorisator dikembalikan dari Perseroan kepada Pemerintah. Sebagai konsekuensinya, Perseroan menjalankan fungsi sepenuhnya sebagai sebuah perusahaan pengembang dan operator jalan tol yang akan mendapatkan ijin penyelenggaraan tol dari Pemerintah. Pembangunan dan pengoperasian jalan tol sejak saat itu didasarkan kepada konsep investasi dimana Perseroan sebagai investor akan berinvestasi pada jalan-jalan tol yang mempunyai tingkat kelayakan pengembalian secara finansial sesuai dengan masa konsesi. Proses untuk mendapatkan konsesi jalan tol baru juga harus melalui pembentukan entitas bisnis usaha tersendiri. Melalui Entitas Anak yang dibentuk Perseroan dengan beberapa partner usaha, sampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan memiliki tambahan sembilan ruas jalan tol baru dengan panjang 211 km dimana Perseroan mempunyai kepemilikan mayoritas lebih dari 51%. Perubahan ini mendorong Perseroan untuk lebih fokus dalam mengembangkan bisnis jalan tol, mulai dari perencanaan, pembangunan hingga pengoperasian jalan tol. Perseroan pun semakin mendapatkan kepercayaan terutama investor karena Perseroan dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan nilai Perseroan. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 12 September 2007 tentang perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham, termasuk peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor, perubaha nilai nominal dan klasifikasi saham, perubahan status Perseroan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, dan perubahan nama Perseroan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporatama) Tbk. atau PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Keputusan mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar tersebut dinyatakan dalam Akta No. 27 tanggal 12 September 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. W HT TH.2007 tanggal 21 September

120 Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan Anggaran Dasar terakhir telah diumumkan dalam Tambahan No dari Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 Desember 2008 No. 100 dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 33 tanggal 05 April 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Wasito, SH., Notaris di Jakarta sebagaimana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya No. AHU AH tahun 2011 tanggal 21 April 2011, dan terakhir diubah sebagaimana Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 95 tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat surat penerimaan pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH tanggal 10 Juli Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanaka kegiatan usaha utama sebagai berikut: 1. Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan/atau pemeliharaan jalan tol. 2. Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan, berikut dengan fasilitas-fasilitas dan usaha lainnya. Kegiatan usaha tersebut dilakukan Perseroan melalui proses merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta sarana kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan manfaat lebih tinggi daripada jalan umum bukan tol. Melalui Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang ditandatangani pada tanggal 07 Juli 2006, 13 (tiga belas) ruas jalan tol Perseroan yang sudah beroperasi saat itu mempunyai masa konsesi selama 40 tahun berlaku efektif sejak 01 Januari 2005, dengan pengecualian PPJT JORR Seksi S yang pada tahun 2013, Jasa Marga telah ditunjuk sebagai operator sementara berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.80.1/KPTS/M/2013 tentang Pengoperasian Sementara Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang-Jagorawi (JORR S). Dalam perkembangannya, Perseroan terus melakukan upaya untuk menambah kepemilikan konsesi jalan tol baru. Sejak tahun 2006, Perseroan telah menandatangani 6 perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) yaitu Jalan Tol Bogor Outer Ring Road yang konsesinya dipegang oleh PT Marga Sarana Jabar, Jalan Tol Semarang-Solo oleh PT Trans Marga Jateng, Jalan Tol Gempol-Pasuruan oleh PT Trans Marga Jatim Pasuruan, PPJT Gempol-Pandaan oleh PT Jasamarga Pandaan Tol, Jalan Tol JORR W2 Utara oleh PT Marga Lingkar Jakarta, dan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto oleh PT Marga Nujyasumo Agung. Untuk mendukung ekspansi dan pengembangan Perseroan, pada tahun 2007, Perseroan menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) sejak Pemerintah melepas 30% sahamnya kepada masyarakat pada tanggal 12 November Dengan demikian statusnya pun berubah dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh sahamnya dimiliki Negara menjadi perusahaan BUMN terbuka yang 30% sahamnya dimiliki publik. Dengan harga perdana sebesar Rp1.700 per lembar saham, Perseroan memperoleh dana ekuitas sebesar Rp3,4 triliun. Dana tersebut dipakai untuk pengembangan lima ruas jalan tol, yaitu Bogor Ring Road, Semarang-Solo, Gempol- Pasuruan, Serpong-Kunciran, Kunciran-Cengkareng. Di tahun 2009, Perseroan melakukan RUPSLB mengenai perubahan rencana penggunaan dana IPO untuk akuisisi MNA yang memiliki konsesi jalan tol ruas Surabaya-Mojokerto dan menambah pernyertaan saham di JLB yang memiliki konsesi jalan tol ruas JORR W1 (Kebon Jeruk-Penjaringan). 96

121 Selain terus berupaya menambah jumlah konsesi jalan tol baru, Perseroan juga menambah porsi kepemilikan di anak Entitas Anak pemegang konsesi jalan tol. Tahun 2009, Perseroan meningkatkan penyertaan kepemilikan saham dan menjadi pemegang saham mayoritas pada PT Marga Kunciran Cengkareng, pemegang konsesi Jalan Tol Cengkareng-Kunciran; PT Marga Trans Nusantara, pemegang konsesi Jalan Tol Kunciran-Serpong; dan PT Marga Nujyasumo Agung, pemegang konsesi Jalan Tol Surabaya-Mojokerto yang mempunyai masa konsesi 35 tahun. Sehubungan dengan rencana Perseroan dalam mengembangkan kegiatan usahanya dalam bidang non-tol, Perseroan telah mengakuisisi SMU pada akhir tahun 2010 yang beroperasi dalam bidang jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan. Tahun 2011, Perseroan meningkatkan penyertaan kepemilikan saham hingga menjadi pemegang saham mayoritas dengan melakukan pembelian saham pemegang saham eksisting pada PT Marga Bumi Adhikaraya sebagai pemilik konsesi Jalan Tol Gempol-Pandaan dengan masa konsesi 35 tahun. Selain itu, bersama konsorsium 4 (empat) BUMN, BUMD dan Pemerintah Daerah, Perseroan ditunjuk sebagai pemrakarsa proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa di Bali dengan masa konsesi 45 tahun. Sehingga sampai denga akhir tahun 2013 Perseroan mempunyai tambahan 9 konsesi ruas jalan tol baru melalui Entitas Anak dimana Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas. Selain itu, pada awal tahun 2013, Perseroan juga mendirikan JMP yang bergerak dibidang pembangunan, perdagangan dan jasa terkait properti. Hal ini sejalan dengan strategi pengembangan Perseroan dalam rangka mengoptimalkan aset yang berada di koridor jalan tol yang dioperasikan dengan melakukan pengembangan bisnis yang memanfaatkan kompetensi Perseroan. Pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan, lima dari sembilan proyek baru yang dimiliki Perseroan telah memasuki tahap konstruksi, yaitu Jalan Tol Semarang-Solo ruas Bawen-Salatiga (17,5 Km), Jalan Tol Surabaya-Mojokerto ruas Krian-Mojokerto (18,5 Km), Jalan Tol Gempol-Pasuruan ruas Gempol- Rembang (13,9 Km), Jalan Tol Gempol-Pandaan (13,6 Km), Jalan Tol Bogor Outer Ring Road ruas Kedung Badak-Yasmin (2,2 Km); dua diantaranya telah beroperasi secara penuh yaitu JORR W2 Utara sepanjang 7,7 km dan Nusa Dua-Ngurah Rai- Benoa sepanjang 10 km. Seluruh proyek baru tersebut merupakan ruas-ruas potensial dan berprospek bagi Perseroan. Melalui 9 Cabang dan 10 Entitas Anak bidang usaha jalan tol dan operator jalan tol, Perseroan adalah pemegang konsesi untuk 22 ruas jalan tol yang 18 ruas diantaranya sepanjang 560 km telah beroperasi, termasuk empat ruas baru yang dioperasikan secara bertahap yaitu Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 1 Ruas Sentul Selatan-Kedung Halang (3,8 km), Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 1 Ruas Semarang-Ungaran (10,8 km), Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi 1A Ruas Waru-Sepanjang (2,3 km), Jalan Tol JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug (5,7 km) dan mengoperasikan secara penuh Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (10 km), sehingga sampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan menguasai 73,54% pangsa pasar industri jalan tol dari segi panjang jalan (km) di Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan juga melakukan kegiatan usaha penunjang, yaitu: 1. Bidang pengembangan properti di wilayah yang berdekatan dengan koridor jalan tol. 2. Bidang pengembangan jasa untuk usaha-usaha yang terkait dengan moda-moda/sarana transportasi, pendistribusian material cair/padat/gas, jaringan sarana informasi, teknologi dan komunikasi, terkait dengan koridor jalan tol. 3. Bidang jasa dan perdagangan untuk layanan konstruksi, pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol. Hal ini dilakukan untuk mensinergikan dan memaksimalkan pengembangan aset-aset yang dimiliki Perseroan. Kegiatan usaha penunjang diperkuat dengan mendirikan dua entitas Entitas Anak yaitu PT Sarana Marga Utama yang didirikan pada tahun 1988 dan diakuisisi sejak tahun 2010 bergerak dalam bidang jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan serta PT Jasamarga Properti yang didirikan pada tahun 2013 dan bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa terkait properti. Pada kedua entitas tersebut, Perseroan merupakan pemegang saham mayoritas. 97

122 Pendapatan utama Perseroan berasal dari transaksi kendaraan yang melewati jalan tol (pendapatan tol). Selain itu pendapatan Perseroan juga berasal dari pendapatan usaha non tol yang terdiri dari sewa lahan, pendapatan iklan, tempat peristirahatan dan jasa pengoperasian jalan tol pihak lain serta jasa pemeliharaan. Pendapatan usaha Perseroan sebagian besar diperoleh dari pendapatan hasil pembayaran tol untuk jalan tol yang dimiliki. Pada periode yang berakhir pada 31 Desember 2009 Perseroan membukukan pendapatan tol sebesar Rp3.631,5 miliar, EBITDA sebesar Rp2.022,2 miliar dan mencatat total laba komprehensif periode/tahun berjalan sebesar Rp845,3 miliar, yang termasuk keuntungan kontribusi pendapatan bunga dari optimalisasi dana hasil IPO yang belum digunakan sebesar Rp296,5 miliar dan kontribusi pendapatan pos luar biasa sebesar Rp125,0 miliar yang berasal dari hasil penyertaan saham kepada Entitas Anak secara in-kind berupa penyerahan Simpang Susun Penjaringan. Pada periode yang berakhir 31 Desember 2010, Perseroan membukukan pendapatan tol sebesar Rp4.306,1 miliar, EBITDA sebesar Rp2.693,7 miliar dan mencatat total laba komprehensif periode/tahun berjalan sebesar Rp1.040,6 miliar. Pada periode yang berakhir 31 Desember 2011, Perseroan membukukan pendapatan tol sebesar Rp4.843,2 miliar, EBITDA sebesar Rp3.118,3 miliar dan mencatatkan total laba komprehensif periode/tahun berjalan sebesar Rp1.180,4 miliar. Pada periode yang berakhir 31 Desember 2012, Perseroan membukukan pendapatan tol sebesar Rp5.581,8 miliar, EBITDA sebesar Rp3.502,3 miliar dan mencatat total laba komprehensif periode/tahun berjalan sebesar Rp1.536,3 miliar. Pada periode yang berakhir 31 Desember 2013, Perseroan membukukan pendapatan tol sebesar Rp5.825,9 miliar, EBITDA sebesar Rp3.462,6 miliar dan mencatat total laba komprehensif periode/tahun berjalan sebesar Rp1.236,6 miliar. Sedangkan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 juni 2014, Perseroan membukukan pendapatan tol sebesar Rp3.174,0 miliar, EBITDA sebesar Rp2.008,7 miliar dan total laba komprehensif periode/tahun berjalan sebesar Rp740,9 miliar. Selama periode tahun 2009 sampai dengan 2013, pendapatan tol Perseroan menunjukan pertumbuhan rata-rata (CAGR) sebesar 12,54%. Dengan pengalaman selama 36 tahun di industri jalan tol di Indonesia, Perseroan telah menempatkan diri sebagai salah satu perusahaan operator jalan tol terbesar di Indonesia dan memiliki jalan tol terbanyak dibandingkan operator lainnya (Laporan Tahunan Perseroan, 2013). Perseroan juga diuntungkan oleh potensi pertumbuhan lalu lintas kendaraan seiring dengan kondisi perekonomian di Indonesia yang menunjukan angka pertumbuhan signifikan. Antara tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, volume lalu lintas tol menunjukkan pertumbuhan (CAGR) sebesar 8,20%. Pada tahun 2013, volume lalu lintas pada jalan tol Perseroan meningkat sebesar 4,76% dibandingkan tahun 2012 yang dimana hal ini tercermin dalam peningkatan jalan tol beberapa ruas jalan tol Perseroan, seperti pada (1) Ruas Jalan Tol Jagorawi yang meningkat sebesar 4,69% atau senilai 8,90 juta kendaraan dibandingkan tahun sebelumnya, (2) Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang meningkat sebesar 3,45% atau senilai 6,73 juta kendaraan, (3) Ruas Jalan Tol Surabaya-Gempol yang meningkat sebesar 7,90% atau senilai 5,96 juta kendaraan. Pada periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014, volume lalu lintas Perseroan yaitu 637,25 juta kendaraan yang mengalami peningkatan sebesar 2,70% atau senilai 18,78 juta kendaraan dibandingkan tahun Dengan pengalaman Perseroan selama 36 tahun dan telah mengalami pertumbuhan hingga yang ada saat ini, pertumbuhan Perseroan akan diperkokoh dengan upaya mentransformasikan Perseroan yang pada tahun 2013 telah dimulai dengan penetapan Visi baru yaitu: Menjadi Perusahaan yang Terkemuka pada tahun Dengan visi yang baru, akan menjadi landasan bagi Perseroan untuk terus melakukan ekspansi dan akan terus meningkatkan hak pengusahaan jalan tol melalui akuisisi, tender dan inisiasi. Dengan didukung kompetensi, kapasitas dan pengalaman, jalan tol baru yang dimiliki Perseroan akan terus bertambah. Dari sisi pengoperasian, Perseroan juga terus melakukan peningkatan dan pelayanan serta upaya-upaya efisiensi. Selain itu, Perseroan juga berupaya meningkatkan pendapatan usaha melalui pengembangan usaha lain yang terkait dengan bisnis jalan tol. 98

123 B. Keunggulan Bersaing Sumber: Perseroan, 2014 Keunggulan Bersaing Perseroan yang utama terletak pada faktor-faktor berikut: a. Mitra yang menarik dalam investasi Jalan Tol di Indonesia Dengan pengalaman selama 35 tahun, Jasa Marga adalah pengembang dan operator Jalan Tol yang pertama di Indonesia dan memiliki keunggulan sebagai first mover dibandingkan dengan para pesaingnya. Hal ini menjadikan Perseroan memiliki daya tarik bagi Perusahaan lainnya untuk bermitra dalam pengembangan Jalan Tol di Indonesia. Mitra Perseroan dalam pengembangan Jalan Tol melalui Entitas Anak sangat bervariasi dari Pihak BUMD dan Swasta baik dalam maupun luar negeri. b. Menguasai Jalan Tol yang menguntungkan dan konsesi yang panjang Perseroan memiliki ruas-ruas Jalan Tol yang menguntungkan dengan konsesi yang panjang, yang mayoritas berada pada jaringan Jalan Tol dalam dan di sekitar Jabodetabek yang memiliki tingkat volume lalu lintas yang tinggi. Perseroan menguasai ruas-ruas tersebut dengan masa konsesi hingga Tahun 2044, dan merupakan sumber mayoritas pendapatan Perseroan. Penguasaan ruasruas memberikan kekuatan fundamental keuangan Perusahaan yang kuat sehingga memungkinkan Perseroan melakukan ekspansi pembangunan Jalan Tol Baru. c. Kondisi Keuangan yang Cukup Kuat Kondisi Keuangan Perseroan sampai dengan saat ini dirasakan cukup kuat, hal ini tercermin dari proyeksi rasio hutang terhadap modal (DER) hingga 2022 maksimal 2,49 kali di tahun 2016, pada saat seluruh Jalan Tol baru yang dibangun Perseroan beroperasi. Sementara itu, Interest Coverage Ratio (ICR) hingga Tahun 2022 minimum sebesar 3,06 di tahun Posisi tersebut masih jauh dari batas yang dipersyaratkan dalam perjanjian perwaliamanatan (covenant), yaitu sebesar 5 kali untuk DER dan 1,25 untuk ICR. Dengan kondisi ini, maka Perseroan masih memiliki ruang yang cukup besar untuk investasi dalam Jalan Tol maupun usaha lain. Kekuatan keuangan ini tercermin dalam rating yang dimiliki Perseroan, walaupun Perseroan tengah melakukan kegiatan ekspansi, namun masih dapat mempertahankan rating pemeringkatan Hutang AA Stable Outlook. id 99

124 d. Manajemen berpengalaman dengan komitmen pada Tata Kelola Perseroan Dengan adanya perubahan status Perseroan menjadi Perusahaan Tbk, mengharuskan Perseroan untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatannya, dibuktikan dengan komitmen Manajemen Perseroan untuk menjadikan GCG sebagai bagian dari budaya Perusahaan. Hal ini tercermin dalam Nilai Assessment GCG dan Nilai Assestmen KPKU yang terus meningkat. e. Jaringan Jalan Tol yang Panjang dan Terdiversifikasi Perseroan menguasai hak pengusahaan Jalan Tol yang panjang dan terdiversifikasi hampir di seluruh Pulau Jawa. Disamping itu, Perseroan juga masih mengembangkan bisnis usaha selain Jalan Tol yang meliputi: membangun dan mengoperasikan sejumlah tempat istirahat, menyewakan ruang iklan, membangun kabel fiber optic, jasa Pengoperasian Jalan Tol dan mengembangkan properti. C. Strategi Usaha I. Strategi Utama Untuk mencapai sasaran-sasaran pokok tersebut, Perseroan menetapkan 3 strategi utama sebagai berikut: a. Pengembangan Bisnis Jalan Tol Menambah panjang Jalan Tol untuk meningkatkan Nilai Perseroan dan untuk tetap mempertahankan Pangsa Pasar paling sedikit 50% Panjang Jalan Tol. b. Pengoperasian Jalan Tol Mengoperasikan Jalan Tol yang efisien, aman, dan bermutu tinggi untuk meningkatkan kinerja operasional, Memberikan pelayanan yang ekselen bagi pengguna jalan, Masyarakat, dan Pemerintah. c. Pengembangan Bisnis Lain Mengembangkan usaha lain yang secara strategis memperkuat strategi pengembangan dan pengoperasian Jalan Tol. Meningkatkan Pendapatan Usaha dengan memanfaatkan Sumber Daya Perusahaan. II. Strategi Pendukung a. Pengendalian Keuangan Pengendalian Keuangan untuk meningkatkan Nilai Perseroan, mendukung pertumbuhan Perseroan dan mempertahankan Financial Sustainability. b. Organisasi dan SDM Peningkatan kompetensi dan penyiapan kader pimpinan serta karyawan bertalenta yang mendukung transformasi organisasi untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan Perseroan. c. Teknologi Informasi dan Rekayasa Teknik Rekayasa teknik dan implementasi teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kinerja Perseroan. d. Kepatuhan dan Manajemen Risiko Pengelolaan risiko dan penerapan tata kelola Perseroan yang baik untuk meningkatkan kepercayaan dan Nilai Perseroan. 100

125 D. Jaringan Tol Perseroan Berikut adalah peta pengoperasian jalan tol di seluruh Indonesia yang dioperasikan oleh Perseroan: Sumber: Perseroan 2014 Catatan: (1) Konsesi baru Jasa Marga, belum beroperasi (kecuali BORR Seksi 1, 3,85 km, beroperasi sejak 23 November 2009, BORR Seksi 2A, 2,0 km, beroperasi sejak 04 Juni 2014; Surabaya-Mojokerto Seksi 1A, 2 km, beroperasi sejak 05 September 2011; Semarang-Solo Seksi 1, 10,8 km, beroperasi sejak 17 November 2011, Seksi 2, 12,3 km, beroperasi sejak 04 April 2014; Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, 10 km, beroperasi sejak 01 Oktober 2013; dan JORR W2 Utara Seksi Kebon Jeruk-Ciledug, 5,7 km, beroperasi sejak 04 Januari 2014, Seksi Ciledug-Ulujami, 2,0 km beroperasi sejak 22 Juli 2014). 101

126 Pencapaian Volume Lalu Lintas (Juta Kendaraan) No Cabang Ruas Juni Jagorawi Jakarta-Bogor-Ciawi 120,34 4,06% 125,22 35,75% 169,99 11,72% 189,92 4,69% 198,82 98,25 2 Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek 125,10 6,00% 132,60 32,99% 176,35 10,50% 194,87 3,45% 201,60 100,00 3 Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang 85,39 6,41% 90,86 7,73% 97,88 10,22% 107,88 4,57% 112,81 57,82 4 Cawang-Tomang- Cawang-Tomang-Pluit 180,75 4,16% 188,27 4,44% 196,63 4,46% 205,40 1,09% 207,64 102,10 Cengkareng Prof. Dr. Sedyatmo 71,38-18,27% 58,34 14,06% 66,54 8,37% 72,11 3,44% 74,58 37,81 Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi) 54,02 6,35% 57,45-8,02% 52,84 4,05% 54,98 5,07% 57,76 29,31 5 Purbaleunyi Cipularang (Cikampek- Purwakarta- Padalarang) 11,24 8,36% 12,18-51,23% 5,94-10,10% 5,34 9,68% 5,86 3,00 6 Surabaya-Gempol Surabaya-Gempol 60,37 4,82% 63,28 6,95% 67,68 11,57% 75,51 7,90% 81,47 40,58 7 Semarang Semarang seksi A,B,C 28,59 12,17% 32,07 17,62% 37,72 20,02% 45,27 7,36% 48,61 23,88 Belmera 8 Belmera (Belawan-Medan- Tanjung Morawa) 16,95 1,53% 17,21 13,25% 19,49 11,24% 21,68 10,46% 23,95 12,64 Palikanci 9 Palikanci (Palimanan-Kanci) 15,37 0,46% 15,44 7,45% 16,59 16,46% 19,32 3,99% 20,09 8,81 JORR 112,54 6,09% 119,39 9,79% 131,08 6,75% 139,93 4,16% 145,75 72,04 10 JLJ Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami 33,76 10,37% 37,26 10,87% 41,31 7,31% 44,33 5,18% 46,62 23,42 11 MSJ BORR 0,68 975,00% 7,31 24,21% 9,08 23,79% 11,24 11,45% 12,52 6,52 12 TMJ Semarang-Solo ,52 853,85% 4,96 32,69% 6,58 4,29 13 MNA Surabaya-Mojokerto ,12 306,60% 8,62 23,13% ,97 14 JBT Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa ,24 6,59 15 MLJ Lingkar Luar Jakarta Seksi W2 Utara ,22 TOTAL 916,48 4,41% 956,88 14,10% 1.091,76 10,04% 1.201,36 4,76% 1.256,02 637,25 Sumber: Perseroan, 2014 Keterangan: - Data Volume Lalu lintas Transaksi 30 Juni 2014 merupakan data per tanggal 11 Agustus Pada tanggal 5 April 2014, GT Cibatu mulai dioperasikan - Pada tanggal 5 Juli 2014, GT Bekasi Barat 3 mulai dioperasikan. Sebagian besar jalan tol yang dimiliki Perseroan telah menjadi jalur utama transportasi strategis bagi pengguna jalan, khususnya di wilayah ibukota Jakarta dan sekitarnya. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya pendapatan tol Perseroan sebesar 4,37% dibandingkan tahun 2012, yang disebabkan adanya kenaikan volume lalu lintas pada tahun 2013 mencapai 1,26 miliar kendaraan, meningkat sebesar 4,76% dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai 1,20 miliar kendaraan serta dampak dari kenaikan tarif 2 ruas pada tahun 2012 dan 11 ruas pada tahun Pada tahun 2012, volume lalu lintas tahun pada jalan tol Perseroan meningkat sebesar 10,04% yang dimana hal ini tercermin dalam peningkatan jalan tol beberapa ruas jalan tol Perseroan, seperti pada (1) cabang Semarang yang disebabkan oleh adanya pembangunan jalan layang non-tol di Kali Banteng yang menyebabkan pengguna jalan memilih Jalan Tol untuk menghindari kemacetan; (2) cabang Cawang- Tomang-Cengkareng yang disebabkan oleh Kebijakan pembatasan waktu truk masuk tol sehingga memperlancar arus lalu lintas dalam kota yang menyebabkan kenaikan volume lalin, diberlakukannya jemput transaksi dan pengaturan lalin di gerbang yang macet, serta pemberlakuan contra flow mulai 1 Mei 2012; (3) cabang Jakarta-Tangerang yang disebabkan beroperasinya Tangerang City (Mall, Apartement, Hotel, Trade Center), pertumbuhan pemukiman Alam Sutra. Adanya pembatasan jam operasi kendaraan besar yang melintasi jalan raya Serpong, mengakibatkan kendaraan besar tersebut mengambil jalur alternatif yaitu: ruas tol Dalam Kota-ruas tol Sedyatmo-ruas JORR W1-ruas tol Jakarta- Tangerang; dan (4) cabang Jagorawi yang disebabkan adanya pertumbuhan properti di kawasan Cibubur, Sentul & Sentul Selatan. Selain itu adanya bangkitan volume lalu lintas akibat beroperasinya ruas tol Cinere-Jagorawi yang tidak diperhitungkan pada proyeksi tahun Pada tahun 2013, hal-hal yang mendukung pencapaian volume lalu lintas dapat dilihat dari meningkatnya volume lalu lintas beberapa ruas jalan tol Perseroan, yaitu diantaranya (1) cabang Jagorawi yang disebabkan oleh adanya Peningkatan volume lalu lintas dan pertumbuhan jumlah kendaraan akibat perkembangan wilayah di daerah Sentul dan Bogor. Selain itu juga oleh adanya peningkatan volume lalu lintas akibat beroperasinya Jalan Tol Cinere-Jagorawi yang terkoneksi dengan jalan tol Jagorawi; (2) cabang Jakarta-Cikampek yang disebabkan oleh peningkatan jumlah kendaraan akibat perkembangan 102

127 wilayah di daerah Bekasi dan Karawang; (3) cabang Cawang-Tomang-Cengkareng yang disebabkan oleh kebijakan pembatasan waktu truk masuk tol sehingga memperlancar arus lalu lintas dalam kota, adanya pemukiman baru di sekitar jalan tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo dan terintegrasinya jalan tol tersebut dengan JORR W1. Selain itu diberlakukannya PUTTRA (Petugas Jemput Transaksi) dan contra flow mulai 1 Mei 2012 turut menyumbang pencapaian kenaikan volume lalu lintas transaksi; dan (4) cabang Purbaleunyi yang disebabkan adanya peningkatan aktivitas lalu lintas dan pertumbuhan jumlah kendaraan dari Jakarta menuju Bandung dan sekitarnya; (5) Jakarta Outer Ring Road yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan lalu lintas di jalan tol Jakarta-Cikampek serta Jalan tol Jagorawi yan terintegrasi dengan JORR; (6) cabang Jakarta- Tangerang yang disebabkan adanya pertumbuhan wilayah yang didorong peningkatan pembangunan property kawasan Tangerang. Adanya pembatasan jam mengakibatkan kendaraan besar mengambil jalur alternative yaitu: ruas Jalan Tol Dalam Kota, Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, JORR W1 dan Jakarta-Tangerang; (7) cabang Surabaya-Gempol yang disebabkan oleh perkembangan wilayah di sekitar jalan tol Surabaya- Gempol dan adanya arteri Porong sejak April 2012 yang berdampak tumbuhnya lalu lintas ke arah Surabaya dan sebaliknya; (8) cabang Semarang disebabkan oleh perkembangan wilayah disekitar jalantol Semarang. Selain itu, adanya perbaikan jalan arteri (jalan Setiabudi dan Pudak Payung) dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2013 yang mengakibatkan kendaraan beralih ke jalan tol; (9) cabang Belmera disebabkan oleh adanya adanya kawasan Industri Medan (KIM), beroperasinya bandara Kuala Namu sejak Juli 2013 dan tumbuhnya lalu lintas kea rah luar kota Medan menuju daerah Tebing Tinggi dan sekitarnya; (10) cabang Palikanci disebabkan oleh perkembangan wilayah di sekitar jalan tol Palikanci. Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014, Perseroan melayani volume lalu lintas transaksi sebesar 637,25 juta kendaraan yang lebih tinggi 2,70% dari realisasi untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 sebesar 620,52 juta kendaraan. Namun hal tersebut lebih rendah dari perkiraan Perseroan untuk akhir semester I tahun 2014, dimana terjadinya volume lalu lintas yang lebih rendah dari perkiraan terutama diakibatkan oleh banjir yang mengganggu pergerakan arus barang dan jasa. Dampak banjir yang meluas juga turut mempengaruhi kualitas layanan jalan tol, namun Perseroan telah melakukan langkah-langkah penanganan untuk selalu memenuhi SPM (Standar Pelayanan Minimal), seperti tercermin pada pemenuhan kondisi jalan tol kecepatan tempuh rata-rata, aksesibilitas (kecepatan transaksi rata-rata dan jumlah gardu tol), kecepatan penanganan hanmbatan lalu lintas, sarana pengaturan lalu lintas serta kendaraan operasional pelayanan lalu lintas yang telah sesuai dengan SPM. Berikut adalah peta jaringan jalan tol di wilayah Jakarta dan sekitarnya yang dioperasikan oleh Perseroan: Sumber: Perseroan,

INFORMASI TAMBAHAN PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK

INFORMASI TAMBAHAN PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK INFORMASI TAMBAHAN Tanggal Efektif : 16 Juni 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 21 Agustus 2017 Masa Penawaran : 14 16 Agustus 2017 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 22 Agustus 2017

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 23/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 23/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 23/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT SOLO NGAWI JAYA OLEH PT JASA MARGA (PERSERO) TBK LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

harga pasar atau sebagai pelunasan yang baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan, dan hanya dapat dilakukan

harga pasar atau sebagai pelunasan yang baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan, dan hanya dapat dilakukan JADWAL Tanggal Efektif : 9 November 2016 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 18 November 2016 Masa Penawaran Umum : 11, 14, 15 November 2016 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 21

Lebih terperinci

PT SARANA MULTI INFRASTUKTUR (PERSERO)

PT SARANA MULTI INFRASTUKTUR (PERSERO) PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI MERUPAKAN PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN OLEH PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI.

Lebih terperinci

Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia ( Pefindo ): AAA (Triple A)

Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia ( Pefindo ): AAA (Triple A) JADWAL Tanggal Efektif 14 Juni 2017 Tanggal Penjatahan 16 Juni 2017 Masa Penawaran 15 Juni 2017 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik 20 Juni 2017 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 21

Lebih terperinci

PROSPEKTUS OBLIGASI BERKELANJUTAN I GLOBAL MEDIACOM TAHAP I TAHUN 2017 DAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I GLOBAL MEDIACOM TAHAP I TAHUN 2017

PROSPEKTUS OBLIGASI BERKELANJUTAN I GLOBAL MEDIACOM TAHAP I TAHUN 2017 DAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I GLOBAL MEDIACOM TAHAP I TAHUN 2017 JADWAL Tanggal Efektif : 21 Juni 2017 Masa Penawaran Umum : 3 4 Juli 2017 Tanggal Penjatahan : 5 Juli 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 7 Juli 2017 Tanggal Distribusi Efek Secara Elektronik :

Lebih terperinci

PROSPEKTUS AWAL. PT GLOBAL MEDIACOM Tbk

PROSPEKTUS AWAL. PT GLOBAL MEDIACOM Tbk PROSPEKTUS AWAL Masa Penawaran Awal : 5 15 Juni 2017 Perkiraan Tanggal Efektif : 23 Juni 2017 Perkiraan Masa Penawaran Umum : 4 5 Juli 2017 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 6 Juli 2017 Perkiraan Tanggal

Lebih terperinci

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif : 15 Desember 2011 Masa Penawaran : 20 April 2012 Tanggal Penjatahan : 23 April 2012 Tanggal Distribusi Secara Elektronik : 25 April 2012 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif 30 Juni 2015 Tanggal Distribusi Secara Elektronik 7 Juli 2015 Masa Penawaran 2 Juli 2015 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 8 Juli 2015 Tanggal Penjatahan 3 Juli 2015 PROSPEKTUS

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN ATAS PROSPEKTUS RINGKAS INFORMASI INI MERUPAKAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN DARI PROSPEKTUS RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN DI SUARA PEMBARUAN PADA TANGGAL

Lebih terperinci

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-6 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-6 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN YANG TELAH MENJADI EFEKTIF. INFORMASI TAMBAHAN JADWAL Tanggal Efektif : 23 Mei 2014 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 16 September 2015 Masa Penawaran : 10 & 11 September 2015 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif 30 Juni 2015 Tanggal Distribusi Secara Elektronik 2 Maret 2017 Masa Penawaran 24 27 Februari 2017 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 3 Maret 2017 Tanggal Penjatahan 28 Februari

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK KEPADA PEMODAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

PROSPEKTUS. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk JADWAL Tanggal Efektif : 4 Desember 2017 Masa Penawaran Umum : 6 7 Desember 2017 Tanggal Penjatahan : 8 Desember 2017 Tanggal Distribusi Obligasi dan Sukuk Mudharabah secara Elektronik : 12 Desember 2017

Lebih terperinci

Periode Pendaftaran, Pembayaran dan Pelaksanaan : 2 8 Desember 2016 (Cum-Right)

Periode Pendaftaran, Pembayaran dan Pelaksanaan : 2 8 Desember 2016 (Cum-Right) PROSPEKTUS Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) JADWAL : 29 Agustus 2016 Distribusi Sertifikat Bukti HMETD : 1 Desember 2016 Tanggal Pernyataan Pendaftaran HMETD menjadi Efektif : 18 November

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

INFORMASI TAMBAHAN. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Tanggal Efektif : 25 Juni 2015 Tanggal Distribusi Obligasi dan Sukuk Mudharabah Secara Elektronik : 22 Maret 2017 Masa Penawaran Obligasi dan Sukuk Mudharabah : 16-17 Maret 2017 Tanggal Pencatatan Pada

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan No.133, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6080) PERATURAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif 30 Juni 2015 Tanggal Distribusi Secara Elektronik 27 September 2016 Masa Penawaran 21 22 September 2016 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 28 September 2016 Tanggal Penjatahan

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN PT HUTAMA KARYA (PERSERO)

INFORMASI TAMBAHAN PT HUTAMA KARYA (PERSERO) INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN. SETIAP PERNYATAAN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi)

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi) PROSPEKTUS JADWAL Tanggal Efektif : 18 Desember 2012 Masa Penawaran : 20 Desember 2012 Tanggal Penjatahan : 21 Desember 2012 Tanggal Distribusi Secara Elektronik : 27 Desember 2012 Tanggal Pencatatan di

Lebih terperinci

DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN I. PENAWARAN UMUM SUKUK IJARAH 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN SUKUK IJARAH 9

DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN I. PENAWARAN UMUM SUKUK IJARAH 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN SUKUK IJARAH 9 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN i iii xvi I. PENAWARAN UMUM SUKUK IJARAH 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN SUKUK IJARAH 9 III. PERNYATAAN UTANG

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank OCBC NISP Tbk Tanggal Efektif : 29 April 2016 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 10 April 2018 Masa Penawaran : 4-5 April 2018 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 11 April 2018 Tanggal Penjatahan

Lebih terperinci

PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE

PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE Tanggal Efektif : 17 April 2017 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 26 April 2017 Masa Penawaran Umum : 18 20 April 2017 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 27 April 2017 Tanggal

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI INI MERUPAKAN PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN DI SITUS WEB PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK ( PERSEROAN ) DAN PT

Lebih terperinci

Kamus Istilah Pasar Modal

Kamus Istilah Pasar Modal Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan

Lebih terperinci

PT BANK BUKOPIN Tbk. ida- (Single A minus; Stable Outlook) Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab XVIII Prospektus ini.

PT BANK BUKOPIN Tbk. ida- (Single A minus; Stable Outlook) Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab XVIII Prospektus ini. JADWAL Tanggal Efektif : 23 Juni 2015 Tanggal Distribusi Obligasi Subordinasi secara Elektronik : 30 Juni 2015 Masa Penawaran Umum : 25 Juni 2015 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 1 Juli 2015

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN 32 /POJK.04/2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

INFORMASI TAMBAHAN. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif 30 Juni 2015 Tanggal Distribusi Secara Elektronik 23 Desember 2015 Masa Penawaran 17 18 Desember 2015 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 28 Desember 2015 Tanggal Penjatahan

Lebih terperinci

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk.

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk. JADWAL PENAWARAN UMUM Tanggal Efektif : 21 Juni 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 22 Mei 2018 Masa Penawaran Umum : 17 Mei 2018 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 22 Mei 2018 Tanggal

Lebih terperinci

PROSPEKTUS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Prospektus Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Bank BTN Tahap I Tahun 2015

PROSPEKTUS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Prospektus Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Bank BTN Tahap I Tahun 2015 JADWAL PENAWARAN UMUM Tanggal Efektif : 30 Juni 2015 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 8 Juli 2015 Masa Penawaran : 1 3 Juli 2015 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 9 Juli 2015

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2017 KEUANGAN OJK. Efek. Bersifat Ekuitas, Utang, dan/atau Sukuk. Penawaran Umum. Pendaftaran. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2017 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH DAN/ATAU

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk Kegiatan Usaha: Bergerak Dalam Bidang Usaha Perbankan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Kantor Pusat

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk Kegiatan Usaha: Bergerak Dalam Bidang Usaha Perbankan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Kantor Pusat JADWAL Tanggal Efektif : 20 Juni 2011 Tanggal Penjatahan : 1 Maret 2013 Masa Penawaran Awal : 29 Januari 13 Februari 2013 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 5 Maret 2013 Masa Penawaran Umum

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /POJK.04/2017 TENTANG DOKUMEN PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS,

Lebih terperinci

DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN 1 II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI 8

DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN 1 II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI 8 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN i iii xi I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN 1 II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI 8 III. PERNYATAAN UTANG 9 IV. ANALISIS

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

Perseroan menyatakan bahwa seluruh informasi atau fakta material telah diungkapkan dan informasi atau fakta material tersebut tidak menyesatkan.

Perseroan menyatakan bahwa seluruh informasi atau fakta material telah diungkapkan dan informasi atau fakta material tersebut tidak menyesatkan. : : : : : Tanggal Efektif Masa Penawaran Tanggal Penjatahan Tanggal Distribusi Secara Elektronik Tanggal Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia 22 Mei 2017 23 24 Mei 2017 26 Mei 2017 30 Mei 2017 31 Mei 2017

Lebih terperinci

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-3 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG YANG TELAH MENJADI EFEKTIF

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-3 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG YANG TELAH MENJADI EFEKTIF INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP PERNYATAAN

Lebih terperinci

PT HSBC Securities Indonesia PT Indo Premier Securities PT NISP Sekuritas PT UOB Kay Hian Securities

PT HSBC Securities Indonesia PT Indo Premier Securities PT NISP Sekuritas PT UOB Kay Hian Securities JADWAL Tanggal Efektif : 5 Desember 2013 Masa Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I : 6 dan 9 Desember 2013 Tanggal Penjatahan : 10 Desember 2013 Tanggal Distribusi Obligasi Berkelanjutan

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI ATAS EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI. SETIAP PERNYATAAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 179/BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 176/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN

Lebih terperinci

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-2 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN II YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-2 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN II YANG TELAH MENJADI EFEKTIF. INFORMASI TAMBAHAN Tanggal Efektif : 29 April 2016 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 22 Agustus 2017 Masa Penawaran : 15-16 Agustus 2017 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 23

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor Kep-00113/BEI/11-2015 Perihal Peraturan Nomor I-R tentang Pencatatan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi Dalam Rangka Pembiayaan Sekunder

Lebih terperinci

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif 30 Juni 2015 Tanggal Distribusi Secara Elektronik 18 November 2015 Masa Penawaran 12 & 13 November 2015 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 19 November 2015 Tanggal Penjatahan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK Sesuai Dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Trimegah Securities Tbk No. 51 tanggal 27 Mei 2015, yang dibuat dihadapan Fathiah

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT 1 Draft PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT -Nomor : -Pada hari ini,, tanggal -Hadir dihadapan saya, -Menurut keterangan mereka dalam hal ini masing-masing bertindak dalam jabatannya tersebut

Lebih terperinci

FAST I FINE I FUN PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

FAST I FINE I FUN PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE Tanggal Efektif : 1 Juni 2016 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 9 Juni 2016 Masa Penawaran Umum : 3 dan 6 Juni 2016 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 10 Juni 2016 Tanggal Penjatahan

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN. PT INDOMOBIL FINANCE INDONESIA Kegiatan Usaha: Jasa Pembiayaan Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia

INFORMASI TAMBAHAN. PT INDOMOBIL FINANCE INDONESIA Kegiatan Usaha: Jasa Pembiayaan Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia INFORMASI TAMBAHAN OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN

Lebih terperinci

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-2 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN III YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-2 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN III YANG TELAH MENJADI EFEKTIF. OBLIGASI BERKELANJUTAN III ADIRA FINANCE TAHAP II TAHUN 2015 INFORMASI TAMBAHAN s Tanggal Efektif : 25 Juni 2015 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 25 Agustus 2015 Masa Penawaran : 19 20 Agustus

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN PT PEGADAIAN (PERSERO)

INFORMASI TAMBAHAN PT PEGADAIAN (PERSERO) INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP

Lebih terperinci

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk Tanggal Efektif : 30 Juni 2010 Masa Penawaran : 02 Juli 06 Juli 2010 Tanggal Penjatahan : 07 Juli 2010 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 08 Juli 2010 Tanggal Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK. RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014 Pasal Anggaran Dasar BLD Sebelum Disesuaikan Dengan POJK Ps. 1 Ayat (1)

Lebih terperinci

PENAWARAN UMUM OBLIGASI I BUSSAN AUTO FINANCE TAHUN 2017 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH) ( OBLIGASI

PENAWARAN UMUM OBLIGASI I BUSSAN AUTO FINANCE TAHUN 2017 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH) ( OBLIGASI Jadwal Tanggal Efektif : 26 Oktober 2017 Masa Penawaran Umum : 30 & 31 Oktober 2017 Tanggal Penjatahan : 1 November 2017 Tanggal Distribusi Secara Elektronik ( Tanggal Emisi ) : 3 November 2017 Tanggal

Lebih terperinci

Kantor Pusat The Landmark I Lt. 26-31 Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta 12910 Telp.: (021) 5296-3232, 5296-3322 (hunting) Faksimili: (021) 5296-4159

Kantor Pusat The Landmark I Lt. 26-31 Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta 12910 Telp.: (021) 5296-3232, 5296-3322 (hunting) Faksimili: (021) 5296-4159 Tanggal Efektif : 9 Desember 2011 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 27 Septermber 2012 Masa Penawaran : 21 24 Septermber 2012 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 28 Septermber 2012

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 67/BL/2007 TENTANG PEDOMAN MENGENAI

Lebih terperinci

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. Ayat 1 Tidak Ada Perubahan Perubahan Pada Ayat 2 menjadi berbunyi Sbb: NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Perseroan dapat membuka kantor

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN. iii RINGKASAN

DAFTAR ISI DAFTAR ISI DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN. iii RINGKASAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI i DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN iii RINGKASAN ix I. PENAWARAN UMUM 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA 9 III. PERNYATAAN HUTANG 10 IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 18 V. RISIKO

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN. SETIAP

Lebih terperinci

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN NAMUN

Lebih terperinci

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA. JADWAL Tanggal Efektif : 16 Maret 2018 Awal Perdagangan Waran Seri I : 27 Maret 2018 Masa Penawaran Umum : 19-20 Maret 2018 Akhir Perdagangan Waran Seri I Tanggal Penjatahan : 22 Maret 2018 - Pasar Reguler

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN

Lebih terperinci

WALI AMANAT OBLIGASI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 7 Mei 2018.

WALI AMANAT OBLIGASI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 7 Mei 2018. Jadwal Tanggal Efektif : 3 Mei 2018 Masa Penawaran Umum : 7 9 Mei 2018 Tanggal Penjatahan : 11 Mei 2018 Tanggal Distribusi Secara Elektronik ( Tanggal Emisi ) : 15 Mei 2018 Tanggal Pencatatan di PT Bursa

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN PROSPEKTUS RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN PROSPEKTUS RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN PROSPEKTUS RINGKAS INFORMASI INI MERUPAKAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN DARI PROSPEKTUS RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN DI HARIAN INVESTOR DAILY PADA TANGGAL

Lebih terperinci

Prospektus Awal Penawaran Umum Obligasi I Bank BRI Agro Tahun 2017

Prospektus Awal Penawaran Umum Obligasi I Bank BRI Agro Tahun 2017 INDIKASI JADWAL Masa Penawaran Awal : 30 Mei 9 Juni 2017 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 4 Juli 2017 Perkiraan Tanggal Efektif : 19 Juni 2017 Perkiraan Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 6

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN INFORMASI TAMBAHAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I BANK BTPN DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP TAHAP II TAHUN 2012

INFORMASI TAMBAHAN INFORMASI TAMBAHAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I BANK BTPN DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP TAHAP II TAHUN 2012 Jadwal Tanggal Efektif : 20 Juni 2011 Masa Penawaran Umum : 31 Juli 2012 Tanggal Penjatahan : 1 Agustus 2012 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 3 Agustus 2012 Tanggal Pencatatan Pada Bursa

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. BFI FINANCE INDONESIA Tbk, (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ) berkedudukan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 412/BL/2010 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan ini bernama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN. Berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta, Indonesia

INFORMASI TAMBAHAN. Berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta, Indonesia INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN. SETIAP PERNYATAAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 67/BL/2007 Tanggal : 13 April 2007 PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 67/BL/2007 Tanggal : 13 April 2007 PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH PERATURAN NOMOR IX.C.13: PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH 1. Umum a. Seluruh definisi yang tercantum dalam Peraturan Nomor IX.C.12 tentang Pedoman

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

M E M U T U S K A N :

M E M U T U S K A N : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 03 /PM/2004 TENTANG Peraturan Nomor IV.B.1 PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang

Lebih terperinci

PT PP PROPERTI Tbk. Kegiatan Usaha: Bergerak Dalam Bidang Jasa, Pembangunan, dan Perdagangan Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia

PT PP PROPERTI Tbk. Kegiatan Usaha: Bergerak Dalam Bidang Jasa, Pembangunan, dan Perdagangan Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia JADWAL Tanggal Efektif : 23 Juni 2016 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 1 Juli 2016 Masa Penawaran Umum : 24 Juni 28 Juni 2016 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 11 Juli 2016 Tanggal

Lebih terperinci

PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM OBLIGASI CLIPAN FINANCE INDONESIA III TAHUN 2011 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM OBLIGASI CLIPAN FINANCE INDONESIA III TAHUN 2011 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP Kantor Pusat : PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk Wisma Slipi, Lantai 6 Jl. Jend. S. Parman, Jakarta 11480 Telp : (021) 5308005 Faksimili : (021) 530 8026-27 PENAWARAN UMUM OBLIGASI CLIPAN FINANCE INDONESIA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Anotasi. Naskah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 -----------------------NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ------------------------ --------------------------------------------- Pasal 1 ------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci