PERANAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DALAM MEMPREDIKSI PERSEPSI KESIAPAN MENIKAH PADA EMERGING ADULTS DI JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DALAM MEMPREDIKSI PERSEPSI KESIAPAN MENIKAH PADA EMERGING ADULTS DI JAKARTA"

Transkripsi

1 PERANAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DALAM MEMPREDIKSI PERSEPSI KESIAPAN MENIKAH PADA EMERGING ADULTS DI JAKARTA Astried Trie Augustine Pingkan C.B. Rumondor, M.Psi. Universitas Bina Nusantara Kampus Kijang Jalan Kemanggisan Ilir No. 45 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat ABSTRACT This study aims to look at the role of communication skills in predicting readiness for marriage among emerging adults in Jakarta. The research participants of this study amounted of 200 emerging adults, consisting of 58 men and 142 women (age: years), residing in West Jakarta, East Jakarta, North Jakarta, Central Jakarta, and South Jakarta. The Test analysis in this study was performed by Simple Regression Testing assisted by SPSS version 22. Results of the study showed that the communication skills can positively predict perceived married readiness significant (Beta = 0.233). It means, that communication skills can predict perceived married readiness significantly in the positive direction. The higher the value of communication skills, the higher the value of perceived readiness for marriage. Based on this research the role of communication skills (X) in predicting perceived readiness for married (Y) came out with a value of Contribution communication skills variable (X) is equal to x 100% = 5.4%. This means a 5.4% contribution to the perceived marriage readiness variable explained by the variable communication skills (X). The remaining 94.6% was determined by other variables that are not explained in this study. Keywords: Communication Skills, Perceived Readiness for Marriage, Emerging Adutls ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat peranan keterampilan komunikasi dalam memprediksi persepsi kesiapan menikah pada emerging adults di Jakarta. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 200 responden emerging adults yang terdiri dari 58 laki-laki dan 142 perempuan (usia: tahun), bertempat tinggal di Jakarta barat, Jakarta timur, Jakarta utara, Jakarta pusat, dan Jakarta selatan. Uji analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan Uji Regresi Sederhana yang dibantu dengan program SPSS. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi dapat memprediksi persepsi kesiapan menikah secara signifikan (Beta = 0,233). Artinya, bahwa keterampilan komunikasi secara signifikan dalam arah positif. Jadi, semakin tinggi keterampilan komunikasi, maka semakin tinggi pula hasil atau nilai dari persepsi kesiapan menikah. Besarnya peranan keterampilan Komunikasi (X) terhadap persepsi kesiapan menikah (Y) adalah 0,054. Sumbangan variabel keterampilan komunikasi (x) adalah sebesar 0,054 x 100% = 5,4%. Artinya sumbangan 5,4% kepada variabel persepsi kesiapan menikah dijelaskan oleh variabel keterampilan komunikasi (X). Sisanya sebesar 94,6% ditentukan oleh variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Kata-kata kunci: Keterampilan Komunikasi, Persepsi Kesiapan Menikah, Emerging adults

2 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Saat ini salah satu fenomena yang semakin sering muncul di Jakarta adalah perceraian. Fakta yang ada tidak semua pernikahan berjalan dengan lancar, tidak sedikit pernikahan berakhir di perceraian. Berdasarkan Pengadilan Agama Tinggi (PA) di wilayah Jakarta, pada tahun 2010 tercatat sebanyak perceraian, sedangkan di tahun 2011 sebanyak perceraian dan di tahun 2012 merekap sebanyak perceraian (Edy, 2012). Jika ditelaah secara mendalam, penyebab perceraian semakin meningkat disebabkan oleh ketidaksiapan dalam menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga dan kurang pahamnya tentang hakikat tujuan pernikahan (Luthfan, 2014). Terkait dengan perceraian yang marak terjadi diketahui usia pertama individu yang melangsungkan pernikahan adalah perempuan berusia 22 tahun dan laki-laki berusia 25 tahun (Badan Pusat Statistik, 2012). Dari usia tersebut dapat dilihat bahwa usia pertama yang menikah berada pada masa perkembangan emerging adults. Istilah emerging adults dicetuskan pertama kali oleh Arnett (2013), dimana masa emerging adults adalah tahap perkembangan baru dalam kehidupan diantara remaja dan dewasa muda sehingga diberikan label Emerging adulthood. Berdasarkan dari fenomena yang ada dapat dilihat bahwa pada usia tersebut, menurut Arnett dan Fishel (2013) perjalanan kehidupan pada emerging adults terutama pada aspek percintaan sebagian besar melalui 2 tahap yaitu exploring dan landing. Pada usia tahun emerging adults memasuki tahap exploring yaitu proses mencari cinta, mencintai, kehilangan cinta dan menemukan cinta yang baru, namun pada tahap ini emerging adults sudah mencari sesuatu yang lebih intim dan abadi yaitu dengan mencari belahan jiwa seperti seseorang yang istimewa dan tepat bagi dirinya serta terlihat adanya kehidupan pernikahan yang membahagiakan. Kemudian pada usia tahun, emerging adults memasuki tahap landing yang mana pada tahap ini kebanyakan emerging adults sudah membuat keputusan penting yang akan membentuk struktur kehidupan individu dewasa seperti menginginkan kehidupan pernikahan. Sebelum emerging adults memasuki jenjang pernikahan, emerging adults telah memiliki persepsi tentang pernikahan dari sudut pandang dirinya. Salah satu faktor penting yang menyebabkan emerging adults begitu mudah mempersepsikan dirinya untuk memutuskan menikah yaitu faktor finansial, dimana merasa bahwa sudah dapat hidup mandiri dan kebutuhan ekonomi yang sudah dapat dipenuhi sendiri, sehingga menjadi alasan terbesar emerging adults memutuskan segera membina rumah tangga (Arnett dan Fishel, 2013). Selain itu, terdapat salah karakteristik emerging adults yang dapat mempengaruhi persepsi kesiapan menikah yaitu sense of possibilities. Pada masa ini, emerging adults percaya akan memiliki kesempatan yang baik dalam hidupnya dan percaya akan menemukan jodoh seumur hidupnya. Sehingga, dapat dilihat bahwa emerging adults memiliki pandangan yang optimis terhadap kehidupan pernikahan nantinya. Pernikahan merupakan momen yang dinanti oleh setiap individu. Namun, perlu diketahui bahwa dalam kehidupan pernikahan berbeda dengan kehidupan ketika lajang, dimana seseorang tidak lagi bertanggung jawab hanya untuk dirinya sendiri melainkan untuk saling berbagi ikatan, tanggung jawab, dan bahkan identitas diri dengan pasangannya (Sarnoff & Sarnoff, 1989 dalam William, Sawyer & Wahlstrom 2006). Hal ini turut disampaikan oleh Wakil Menteri Agama Prof. Dr. H Nazaruddin Umar menyampaikan untuk mencegah peningkatan perceraian setiap pasangan harus memahami, bahwa menikah itu tidak mudah karena setiap pasangan membutuhkan kesiapan mental dan memiliki kematangan secara psikis (Nawawi, 2013). Artinya, resiko perceraian sebenarnya dapat dihindari, salah satu caranya yaitu dengan individu telah merasa siap untuk menjalani pernikahan. Persepsi kesiapan menikah merupakan persepsi individu tentang seberapa siap individu tersebut untuk menjalani pernikahan dari segi emosional, seksual, finansial dan keseluruhan kesiapan menikah. Artinya, individu yang sudah lebih merasa siap untuk menikah maka individu tersebut tidak hanya sekedar merasa siap untuk menikah melainkan siap untuk memasuki kehidupan pernikahan (Holman dan Li, 1997) dan dapat terhindar dari faktor-faktor pemicu perceraian. Salah satu faktor pemicu perceraian yang tertinggi ialah ketidak harmonisan rumah tangga. Menurut Edy (2012), jumlah data kasus tertinggi penyebab pasangan bercerai salah satunya adalah faktor ketidakharmonisan yaitu kurangnya komunikasi, seperti suka mengkritik satu sama lain, tidak adanya keintiman dan mengabaikan masalah (Destriyana, 2014). Melalui penelitian Bornstein dan Bornstein (1986 dalam Alayi, Gatab & Khamen, 2011), menunjukkan bahwa pasangan meyakini masalah komunikasi dapat menyebabkan kekacauan dalam hubungan. Selain itu, berdasarkan hasil survei yang diperoleh dari masyarakat, masalah komunikasi merupakan bagian tersulit dalam suatu hubungan (Cunningham, Braiker, & Kelley, 1982 dalam Burleson

3 & Denton, 1997). Sedangkan, untuk tercapainya hubungan yang harmonis dengan pasangan, komunikasi merupakan bagian yang terpenting dalam suatu hubungan. Menurut Baugh dan Humphries (2010), komunikasi merupakan kunci kuat dalam menghasilkan hubungan yang harmonis. Seperti yang telah dijelaskan oleh penelitian Epstein, Warfel dan Johnson (2005), untuk menghasilkan hubungan yang harmonis dan menghasilkan hubungan romantis jangka panjang yang paling penting untuk dimiliki individu pada suatu hubungan adalah komunikasi. Sehingga pada penelitian ini, peneliti memfokuskan pada keterampilan komunikasi. Keterampilan komunikasi adalah cara untuk menempuh dan mencapai tujuan dalam berkomunikasi seperti mendengarkan secara aktif, berbicara efektif, kemampuan dalam resolusi konflik, dan komunikasi yang mencakup perilaku verbal dan non-verbal (Westerop, 2002). Dengan meningkatkan keterampilan komunikasi akan menghasilkan komunikasi yang efektif dengan pasangan (Meeks, Hendrick & Hendrick, 1998). Selain itu, dengan meningkatkan keterampilan komunikasi pasangan yang belum menikah dapat meningkatkan stabilitas dan kebahagiaan dalam kehidupan pernikahan nantinya (Epstein, Warfel & Johnson, 2005). Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa individu yang memiliki keterampilan komunikasi yang baik dapat membuat individu tersebut akan lebih merasa siap untuk memasuki kehidupan pernikahan nantinya. Menurut Epstein, et al (2013) manfaat individu memiliki keterampilan komunikasi yang baik terhadap pasangan adalah dapat menghasilkan keberhasilan hubungan romantis jangka panjang, kestabilan hubungan, kepuasan hubungan dan kebahagian sebelum menikah. Hal tersebut dijelaskan oleh Holman dan Li (1997) bahwa keterampilan komunikasi dapat menghasilkan kualitas komunikasi dengan pasangan dan cara berinteraksi dengan pasangan dalam menjalin suatu hubungan yang dimana hal tersebut dapat mempengaruhi persepsi individu akan kesiapan menikah. Holman dan Li (1997), melihat bahwa salah satu faktor penting untuk melanjutkan hubungan ke arah pernikahan adalah interactional processes yaitu kualitas individu dalam berkomunikasi dengan pasangannya untuk memahami pengembangan hubungan dalam hal menuju pernikahan. Dalam penelitiannya, kualitas komunikasi dapat menghasilkan persetujuan bagi individu tersebut dengan pasangan untuk menuju pernikahan. Persetujuan tersebut dapat dicapai melalui berbicara dan saling berbagi kepada pasangan (Holman & Li, 1997). Oleh karena itu, individu yang dapat menghasilkan kualitas komunikasi yang baik maka akan semakin tinggi tingkat persetujuan, sehingga hal tersebut dapat membuat individu menjadi lebih merasa siap untuk menikah. Hal ini didukung oleh penelitian Meeks, Hendrick dan Hendrick (1998), bahwa memiliki keterampilan komunikasi sangat diperlukan dalam proses interaksi dengan pasangan, dimana hubungan tersebut dapat menghasilkan kualitas komunikasi yang efektif seperti menghasilkan pengungkapan yang afektif dan kemampuan pemecahan masalah yang efektif, sehingga dapat menjadi indikator keseluruhan yang kuat dari hubungan yang memuaskan karena berkontribusi terhadap interaksi yang lebih bermanfaat, sehingga dapat menghasilkan lebih besar resolusi konflik, tingkat keintiman yang lebih tinggi, kepuasan dengan pasangan dan kepuasan bagi individu itu sendiri. Dari berbagai penjelasan yang ada dapat disimpulkan bahwa keterampilan komunikasi yang dimiliki individu dan persepsi kesiapan menikah memiliki keterkaitan. Berdasarkan penelitian Holman dan Li (1997), mengemukkan bahwa komunikasi secara signifikan berkaitan dengan kesiapan menikah, sehingga dengan memiliki komunikasi yang tinggi maka semakin tinggi tingkat persepsi individu akan kesiapan menikah. untuk itu dirasa perlu melakukan penelitian lebih jauh guna melihat bagaimana peranan keterampilan komunikasi dalam memprediksi persepsi kesiapan menikah pada emerging adults di Jakarta. KAJIAN PUSTAKA Keterampilan komunikasi adalah kemampuan dalam hal mengetahui bagaimana cara mendengarkan, berbagi pikiran dan perasaan dengan jujur serta cara bagaimana menangani konflik (Epstein et al, 2013). Menurut Epstein et al (2013) keterampilan komunikasi terdiri dari tiga dimensi yaitu mengetahui bagaimana cara mendengarkan, berbagi pikiran dan perasaan dengan jujur dan cara bagaimana menangani konflik. Sementara itu, persepsi kesiapan menikah merupakan persepsi individu tentang seberapa siap individu tersebut untuk menjalani pernikahan dari segi emosional, seksual, finansial dan keseluruhan kesiapan menikah (Holman & Li, 1997). Menurut Holman dan Li (1997) emotional readiness merupakan kesiapan individu secara emosional menuju pernikahan terkait dengan bagaimana individu tersebut merasa yakin akan pilihannya, pasangannya, keputusannya, dan apa yang akan dihadapi nantinya, sexual readiness berhubungan dengan kesiapan individu mengenai aktivitas seksual dalam pernikahan nantinya, seperti apa yang diinginkan pasangan, pencapaian kepuasan pada suatu hubungan, serta dapat

4 mengungkapkan secara terbuka dalam membicarakan mengenai pandangan dalam hal seksual, financial readiness berhubungan dengan kematangan individu dari segi finansial seperti telah memiliki penghasilan yang cukup dalam menuju pernikahan, kestabilan dalam pekerjaan dan kesiapan dalam bertanggung jawab penuh pada masa depan nantinya dan Overall readiness mencakup kesiapan menikah secara emosional, keintiman seksual, keuangan, dan kesiapan menikah secara keseluruhan terkait dengan hubungan yang tengah dijalani dimana di dalamnya terdapat aspek tentang berkomunikasi dengan pasangan, penyelesaian masalah dengan pasangan, mempertahankan dan menjaga hubungan harmonis dengan pasangan, menerima karakter dari pasangan, dan kematangan dan keyakinan diri sendiri untuk menjalani peran di dalam pernikahan. Selain itu, dijelaskan bahwa persepsi kesiapan menikah berdasarkan penelitian dan teori menunjukan kesiapan yang dirasakan individu untuk menikah merupakan indikator yang penting untuk bagian dari transisi yang dibangun menuju kehidupan pernikahan (Holman & Li, 1997). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi kesiapan menikah adalah, amount of support of significant others for the relationship, dukungan orang lain yang signifikan terhadap hubungan yang sedang dijalani dalam arti semakin banyak orang yang memberikan dukungan terhadap hubungannya dengan pasangannya maka akan semakin menimbulkan kesiapan menikah pada diri individu tersebut, sociodemographic characteristics, berkaitan dengan usia individu, pekerjaan, tabungan atau pendapatan (financial) dan hal-hal tersebut turut mempengaruhi kesiapan seseorang untuk menikah. dan quality of couple communication dan level of couple agreement, kualitas komunikasi dengan pasangan dan cara berinteraksi dengan pasangan dalam menjalin suatu hubungan dengan pasangan berkaitan dengan level persetujuan dengan pasangan dimana hal tersebut menghasilkan bagaimana individu tersebut dapat melakukan persetujuan dengan pasangannya apakah sulit atau mudah. hal tersebut dapat menjadi faktor terakhir yang mempengaruhi kesiapan menikah dan menjadi faktor kuat untuk melanjutkan hubungan ke arah pernikahan (Holman & Li, 1997). Responden dalam penelitian ini adalah emerging adults. Menurut Arnett (2013), emerging adults adalah tahap perkembangan baru dalam kehidupan antara remaja dan dewasa muda sehingga diberikan label Emerging adulthood yang rentang usianya adalah tahun. Perjalanan kehidupan emerging adults sebagian besar melalui tiga tahap yaitu, launching, exploring dan landing. Pada usia tahun memasuki tahap launching yang mana pada tahap ini emerging adults lebih menuju kemandirian seperti memilih perguruan tinggi, percintaan, ataupun tempat tinggal. Kemudian pada usia tahun emerging adults memasuki tahap exploring salah satunya ialah aspek percintaan, dalam kehidupan percintaan emerging adults melalui proses seperti mencari cinta, mencintai, kehilangan cinta dan menemukan cinta yang baru namun pada tahap ini emerging adults sudah mencari sesuatu yang lebih intim dan abadi lebih mencari belahan jiwa seperti seseorang yang istimewa dan tepat bagi dirinya serta terlihat adanya kehidupan pernikahan yang membahagiakan, dan yang terakhir adalah memasuki tahap landing yaitu pada usia tahun, pada tahap ini kebanyakkan emerging adults sudah membuat keputusan penting yang akan membentuk struktur kehidupan individu dewasa salah satunya ialah aspek percintaan seperti menginginkan kehidupan pernikahan dan kebanyakkan emerging adults melakukan hal ini dikarenakan mereka memiliki kekhawatiran belum memiliki pasangan sebelum memasuki batas usia 30 tahun. Selain itu, menurut Arnett (dalam Arnett & Fishel, 2013) telah mengidentifikasi lima karakteristik yang menggambarkan tahap perkembangan baru dalam kehidupan di antara remaja dan dewasa muda yaitu, identity explorations ialah masa mengeksplorasi identitas seperti memutuskan apa yang mereka inginkan, pekerjaan, sekolah dan cinta. Instability masa ini ialah masa ketidakstabilan dimana ditandai dengan mengubah jurusan kuliah, pekerjaan, situasi hidup, dan percintaan dengan frekuensi yang tidak stabil. Self-focused, masa dimana emerging adults lebih memfokuskan diri sendiri terutama tentang cara untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan dan percintaan. Feeling In-Between, masa emerging adults tidak merasa seperti anak-anak atau remaja lagi sebaliknya, mereka merasa berada di-antara dan mereka memiliki perasaan yang membingungkan tentang tujuan mereka, dan yang terakhir adalah sense of Possibilities, masa emerging adults percaya akan memiliki kesempatan yang baik dalam hidupnya dan percaya akan menemukan jodohnya ataupun pekerjaan yang baik seumur hidupnya. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah keterampilan komunikasi berperan dalam memprediksi persepsi kesiapan menikah pada emerging adults?

5 TUJUAN PENELITIAN Secara teoritis, tujuan penelitian adalah mengetahui seberapa besar peranan keterampilan komunikasi dalam memprediksi persepsi kesiapan menikah pada emerging adults di Jakarta. METODE PENELITIAN Responden dalam penelitian ini adalah 200 responden emerging adults pria atau wanita berusia 22 tahun sampai dengan 29 tahun yang berstatus bertunangan dan berdomisili di Jakarta. Dalam pengambilan sampel menggunakan jenis nonprobalility sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013). Kemudian dalam penelitian ini dua metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu snowball sampling dan purposive sampling. Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dirasa belum lengkap maka dicari orang lain lagi yang ditunjukkan oleh orang sebelumnya untuk melengkapi (Sugiyono, 2013). Kemudian, purposive sampling yaitu metode penetapan responden untuk dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu (Siregar, 2013). Desain penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif noneksperimental. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisis yang menggunakan statistik (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan bersifat penelitian kausal yaitu permasalahan hubungan berjenis sebab akibat yang menyatakan hubungan yang bersifat memengaruhi antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2013). Untuk metode pengumpulan data, peneliti menggunakan kuesioner yang merupakan teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013). Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu kuesioner Epstein Love Competencies Inventories (ELCI) berfokus pada dimensi komunikasi berjumlah 10 item hasil adaptasi oleh Dr. Robert Epstein pada tahun 1996 hingga Total alat ukur ELCI berjumlah 70 item dan keseluruhan nilai alat ukur ELCI adalah r = 0.93 dam alat ukur persepsi kesiapan menikah berfokus pada dimensi readiness for marriage PREP-M berjumlah 4 item hasil adaptasi oleh Holman dan Li pada tahun 1997 dengan nilai r = 0,83. Berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dilakukan perhitungan statistik melalui aplikasi Statistical Package for the Sosial Sciences (SPSS) versi 22 yang nantinya akan diperoleh hasil untuk dilakukan analisis lebih lanjut. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis regresi linear sederhana yang merupakan salah satu jenis uji statistika yang dipakai untuk melihat seberapa besar pengaruhnya antara variabel bebas (independent variable) mempengaruhi variabel terikat (dependent variable) (Priyanto, 2013). Tujuan analisi regresi adalah untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai dependent variabel yang dipengaruhi oleh independent variabel (Siregar, 2013). HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, hasil ini diperoleh berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada 200 responden penelitian yang kemudian diolah dengan menggunakan perhitungan melalui program SPSS Statistic (Version 22). Berikut akan dijelaskan dalam tabel di bawah ini: Tabel 1. Data Responden Kategori Data Responden Persentase Usia tahun (73%) Jenis Kelamin Perempuan (71%) Status Bertunangan (100%) Tempat Tinggal Jakarta Timur (34%) Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel diatas, menunjukkan mayoritas responden dalam penelitian ini berdasarkan usia adalah 22 sampai dengan 25 tahun dengan persentase 73%. Kemudian, berdasarkan jenis kelamin, hasil menunjukkan bahwa mayoritas terbanyak berjenis kelamin perempuan

6 dengan persentase 71%. Selanjutnya, berdasarkan status diketahui keseluruhan responden berstatus tunangan 100% dan untuk wilayah tempat tinggal, menunjukkan mayoritas tertinggi pertama adalah di wilayah Jakarta Timur dengan persentase 34%. Selanjutnya, dalam penelitian ini dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana, bertujuan untuk menguji apakah keterampilan komunikasi berperan atau tidak berperan dalam memprediksi persespi kesiapan menikah pada emerging adults di Jakarta. Melalui hasil uji hipotesis yang dilakukan, diperoleh hasil yang akan dijelaskan pada tabel dibawah ini: Tabel 2. Uji Regresi Linier Sederhana Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) Keterampilan Komunikasi (X) a. Dependent Variable: Persepsi Kesiapan Menikah (Y) Berdasarkan tabel diatas, keterampilan komunikasi memiliki koefisien Beta sebesar 0,233 > 0,05 dengan signifikansi sebesar 0,001 yang artinya bahwa keterampilan komunikasi dapat memprediksi persepsi kesiapan menikah secara signifikan dalam arah positif. Jadi, semakin tinggi keterampilan komunikasi, maka semakin tinggi pula hasil atau nilai dari persepsi kesiapan menikah. Kemudian dari tabel koefisien di atas, bagian ini mengambarkan persamaan regresi untuk mengetahui angka konstan, dan uji hipotesis signifikansi koefisien regresi. Persamaan regresi adalah Y= a + bx. Oleh karena itu, persamaannya regresi sederhana menjadi Y= ,134X. Artinya, menggambarkan bahwa persamaan regresi sederhana memiliki arti konstanta (10,364) menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variable keterampilan komunikasi (X), maka nilai persepsi kesiapan menikah (Y) adalah 10,364. Koefisien regresi sebesar 0,134 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai keterampilan komunikasi akan memberikan peningkatan skor sebesar 0,134. Tabel. 3 Model Summary Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Keterampilan Komunikasi (X) Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa koefisien determinasi ditunjukkan pada kolom R square. Besarnya peranan keterampilan komunikasi (X) dalam memprediksi persepsi kesiapan menikah (Y) adalah 0,054. Sumbangan variabel keterampilan komunikasi (X) adalah sebesar R2 x 100%, yaitu 0,054 x 100% = 5,4%. Artinya sumbangan 5,4% kepada variabel persepsi kesiapan menikah dijelaskan oleh variabel keterampilan komunikasi (X). Sisanya sebesar 94,6% ditentukan oleh variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Sehingga, R square yang diperoleh adalah 0,054 maka hubungan kedua variabel adalah lemah.

7 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisi regresi linear yang diperoleh dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa F (1,198) = , p = 0,001 < 0,05, diketahui nilai signifikansi dari hasil analisis regresi linear sederhana adalah 0,001 < 0,05, maka Ho ditolak sehingga Ha diterima. Artinya keterampilan komunikasi memiliki peranan dalam memprediksi persepsi kesiapan menikah pada emerging adults di Jakarta. Selain itu, diketahui bahwa keterampilan komunikasi dapat memprediksi persepsi kesiapan menikah secara positif (Beta = 0, 233 < 0,05). Artinya, semakin tinggi keterampilan komunikasi, maka semakin tinggi pula nilai dari persepsi kesiapan menikah. Kemudian besarnya kontribusi peranan keterampilan komunikasi dalam memprediksi persepsi kesiapan menikah diketahui R square sebesar 0,54. R square = 0,54 x 100% = 5,4% artinya variabel keterampilan komunikasi hanya menyumbang sebesar 5,4%. Sisanya sebesar 94,6% ditentukan oleh variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Melalui penelitian ini yang telah dilakukan, terdapat sebuah saran teoritis yang dapat digunakan sebagai informasi tambahan bagi pembaca terkait dengan penelitian ini, yaitu bagi para emerging adults yang telah bertunangan disarankan untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan keterampilan komunikasi seperti bagaimana cara mendengarkan, berbagi pikiran dan perasaan serta menahan diri dari mengkritik. Sehingga, dengan mengembangkan dan meningkatkan ketrampilan komunikasi, individu dengan pasangan dapat mengarah kepada pembentukan dan pembinaan hubungan romantis jangka panjang yang lebih baik. Kemudian, melihat pentingnya keterampilan komunikasi dan persepsi kesiapan menikah bagi kesuksessan untuk melanjutkan hubungan ke arah pernikahan, serta ditemukannya bahwa keterampilan komunikasi dapat memprediksi persepsi kesiapan menikah secara signifikan dalam arah yang positif maka dapat dijadikan landasan bagi pembuatan materi dan dasar pelatihan dalam program pranikah yang diadakan oleh Kantor Urusan Agama, gereja-gereja ataupun penyelenggara bimbingan pranikah lainnya. Selain itu, terdapat sebuah saran metodologis yang diharapkan dapat memberikan pencerahan terhadap penelitian selanjutnya, yaitu bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memberikan pencerahan terhadap penelitian selanjutnya yaitu untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar memperluas penelitian dengan menambah jumlah responden yang berada di Jakarta agar hasilnya lebih representatif, melakukan wawancara kepada responden, kemudian untuk meneliti lingkup yang lebih luas mengenai persepsi kesiapan menikah disarankan untuk mengikut sertakan dimensi significant others dan sociodemographic, selanjutnya untuk meneliti keterampilan komunikasi alangkah baiknya turut memperhatikan tipe kepribadian introvert dan ekstrovert, dan yang terakhir sebaiknya dalam penelitian selanjutnya yang ingin meneliti keterampilan komunikasi dan persepsi kesiapan menikah adalah pasangan bukan individu seperti pada penelitian ini agar dapat dibandingkan antara pria dan wanita.

8 REFERENSI Alayi, Z., Gatab, A. T., & Khamen, Z. B. A. (2011). Relation Between CommunicationSkill and Marital- Adaptability Among University Students. Journal Procedia-Social and Behavioral Scieneces, 30, Arnett, J. J & Fishel. E. (2013). When Will My Grown-Up Kid Grow Up?: Loving And Understanding Your Emerging adults. New York: Workman Publishing Arnett, J. J. (2013). The Evidence for Generation We and Against Generation Me. (2013). Journal Society for the Study of Emerging Adulthood, 1(1) doi: / Badan Statistik Pusat. (2012). &daftar=1&id_subyek=40&notab=5. Diakses pada tanggal 12 April 2014 Baugh. E. J., & Humphries. D. (2001). Can we Talk? Improving Couples' Communication. Departement of Family, Youth and Communication Sciences, FC2178. University of Florida Burleson, B. B., & Denton, W.H. (1997). The Relationship Between Communication Skill and Marital Satisfaction: Some Moderating Effect. Journal of Marriage and The Family, 59 (4), Destriyana. (2014). Diakses pada tanggal 26 Februari 2014 Edy, W. C. (2012). Ada 745 Wanita DKI Jakarta Menjanda Tiap Tahunnya. pada tanggal 6 Mei 2014 Epstein, R.,Warfel, R., & Johnson. J. (2005). The Power of Relationship Skills: Intial Validation Of A Comprehensive New Test. Presented at the annual meeting of the Association for Psychological Sciene. Los Angeles Epstein, R., Warfel, R., Johnson, J., Smith, R., & Mckinney, R. (2013). Which Relationship Skills Count Most?. Journal of couple & Relationship Theraphy, (12), Holman, T. B., & Li, B. D. (1997). Premarital Factor Influencing Perceived Readiness For Marriage. Journal of Family Issues, 18 (2): Lutfhan, U. R. (2014). Diakses pada tanggal 20 September 2014 Meeks, B. S., Hendrick, S. S., & Hendrick, C. (1998). Communication, Love, and Relationship Satisfaction. Journal of Social and Personal Relationships, 15, Nawawi. (2013). Diakses pada tanggal 16 Maret 2014 Priyatno, D. (2013). Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Jakarta: Mediakom Siregar, I. S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta Westerop, K. R. (2002). Bulding healty Couple Relationships: Do Communication Skills, Gender, Hope, and Family Type Make A Difference?. Distertasi: Trinity Westen University William, K. B., Sawyer, C. S., & Wahlstrom, C. M. (2006). Marriages, Families, & Intimate Relationships. New York: Pearson Education, Inc

9 RIWAYAT PENULIS PERSONAL DETAILS Full Name : Astried Trie Augustine Sex : Female Place, Date of Birth : Jakarta, August 21 st, 1985 Nationality : Indonesian Marital Status : Married Religion : Christian Address : Jalan Brawijaya 12 no 1 rt 05/01. Apartement Brawijaya Mobile : Phone : - astried.augustine@yahoo.com EDUCATIONAL BACKGROUND : SDN 003 State Elementary School, Depok, Indonesia : SMP 85 State Junior High School, East Jakarta, Indonesia : SMA 46 State Senior High School, East Jakarta, Indonesia : Binus University Major of Faculty of Psychology ORGANIZATIONAL EXPERIENCE : Paduan Suara Istana Negara, State Junior High School East Jakarta, Indonesia : Pasukkan Pengibar Bendera (PASKIBRA), State Senior High School East Jakarta, Indonesia WORKING EXPERIENCE Internship as assistant Psychologist at Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta for Period 23 February 24 April SKILLS Computer Ability Microsoft Office (Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Power Point) Languages Indonesia and English

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini salah satu fenomena yang semakin sering muncul di Jakarta adalah perceraian. Fakta yang ada tidak semua pernikahan berjalan dengan lancar, tidak sedikit

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai kesimpulan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian, diskusi mengenai hasil penelitian berdasarkan hasil analisis

Lebih terperinci

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEKERASAN DALAM PACARAN PADA REMAJA DI JAKARTA

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEKERASAN DALAM PACARAN PADA REMAJA DI JAKARTA PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEKERASAN DALAM PACARAN PADA REMAJA DI JAKARTA Fitria Fauziah Psikologi, Gading Park View ZE 15 No. 01, 081298885098, pipih.mail@gmail.com (Fitria Fauziah, Cornelia Istiani,

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pernikahan merupakan awal terbentuknya kehidupan keluarga. Setiap pasangan yang mengikrarkan diri dalam sebuah ikatan pernikahan tentu memiliki harapan agar pernikahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas tentang landasan teori berupa definisi, dimensi, dan faktor yang berpengaruh dalam variabel yang akan diteliti, yaitu bahasa cinta, gambaran tentang subjek

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Selain itu, bab ini juga berisikan saran, baik saran metodologis maupun saran praktis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya zaman banyak perubahan yang terjadi, salah satunya adalah perubahan dalam pandangan orang dewasa mengenai pernikahan. Hal ini didukung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum responden (usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, tempat bekerja, dan dan lama bekerja), data, dan hasil

Lebih terperinci

Edu Geography

Edu Geography Edu Geography 1 (2) (2013) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI ANAK PADA JENJANG PENDIDIKAN TINGGI Agus Arifin,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompetensi Interpersonal Sebagaimana diungkapkan Buhrmester, dkk (1988) memaknai kompetensi interpersonal sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang dalam membina hubungan

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara BAB 4 Analisis Data dan Penyajian 4.1 Penyajian data penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 76 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji terlebih dahulu melalui data atau bukti empiris.

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU 1 PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU Nova Winari 1,Syakdanur 2,Henny Indrawati 3 Email : Winari_nova@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi sampel penelitian Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A Pembina Jakarta yang berjumlah 20 orang remaja tuna netra. Berikut data kontrol

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 5.1. Deskriptif Struktur Organisasi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 5.1. Deskriptif Struktur Organisasi BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskriptif Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masing-masing informasi mengenai identitas diri mulai jenis kelamin, usia, dan pendidikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah konsumen yang sudah menggunakan sepatu Converse. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN` Tabel 4.1 Uji Reliability Variabel X. Sumber : Data diolah dengan SPSS Tabel 4.2 Uji Reliability Variabel Y

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN` Tabel 4.1 Uji Reliability Variabel X. Sumber : Data diolah dengan SPSS Tabel 4.2 Uji Reliability Variabel Y BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN` 4.1 Analisis Uji Reliabilitas Tabel 4.1 Uji Reliability Variabel X Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.675.675

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI Seperti disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pelatihan pada PT. MASWANDI perlu diadakannya pertanyaan-pertanyaan yang harus

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS BAB V PEMBAHASAN Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS Mandiri Mitra Sukses di Gresik. Selain itu untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survey Peneliti menyebarkan kuesioner pretest kepada 30 orang responden, yaitu pelanggan PT Asuransi Ramayana Tbk. Kemudian peneliiti melakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA Analisis regresi linier merupakan salah satu jenis metode regresi yang paling banyak digunakan. Regresi linier sederhana terdiri atas satu variabel terikat (dependent)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER

LAMPIRAN A KUESIONER 76... LAMPIRAN A KUESIONER 77 KUESIONER Dengan Hormat, Sehubungan dengan usaha mengumpulkan data yang saya lakukan mengenai Celebrity Endorser ( Anggun Cipta Sasmi), maka saya memohon kesediaan dan bantuan

Lebih terperinci

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275 KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KONFLIK PERAN PEKERJAAN-KELUARGA DAN FASE PERKEMBANGAN DEWASA PADA PERAWAT WANITA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROYO MAGELANG Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri

Lebih terperinci

Lampiran I Surat Izin Penelitian Dari Instansi

Lampiran I Surat Izin Penelitian Dari Instansi 92 Lampiran I Surat Izin Penelitian Dari Instansi 93 94 Lampiran II KUESIONER 95 96 KUESIONER A. IDENTITAS RESPONDEN *) Isilah titik titik di bawah ini sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. **) Berilah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas pelaksanaan sistem administrasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2013 dan 2014 yang berjumlah 37 mahasiswa yang terdiri dari 16 perokok laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB VI HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB VI HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi personal (kepribadian)

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO Lampiran 1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO KUESIONER PENELITIAN Perbedaaan Stres Kerja Pegawai Dinas Luar Berdasarkan Gender Pada AJB 1912 Bumiputera Cabang Ponorogo Bersama kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang telah disebar kepada Auditor di 103 Kantor Akuntan Publik yang berada di seluruh wilayah Jakarta Barat dan Jakarta

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel

BAB III PENYAJIAN DATA. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel BAB III PENYAJIAN DATA A. Pengenalan Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel iklim komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan. Lokasi penelitian ini di Kisel berada

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN Pengumpulan data penelitian ini di lakukan pada tanggal 18 Mei 2014 sampai tanggal 21 Mei 2014. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh dari siswa kelas V SD Islam Al Madina Semarang tahun pelajaran 2015/2016 sebagai subyek penelitian dan merupakan populasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden. BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH STATUS SOSIAL SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS X SMA

PENGARUH STATUS SOSIAL SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS X SMA 25 PENGARUH STATUS SOSIAL SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS X SMA Oleh: Riama Al Hidayah (Pendidikan Sosiologi, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak) Abstract: This research aimed to investigate

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) BANDUNG BARAT BRANCH OFFICE)

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) BANDUNG BARAT BRANCH OFFICE) ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 3802 PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) BANDUNG BARAT BRANCH

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia

BAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subyek Sampel dalam penelitian ini adalah 72 di PT. Arunee Inti Selaras Tour and Travel di kota Batam. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai gambaran sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Gender Responden CODING GENDER FREQ % 1 PRIA %

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Gender Responden CODING GENDER FREQ % 1 PRIA % BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Psikografi Responden a. Gender Responden Tabel 4.1 Gender Responden CODING GENDER FREQ % 1 PRIA 44 88.00% 2 WANITA 6 12.00% TOTAL 50 100.00%

Lebih terperinci

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM a. Pindahkan hasil data item dari tabulasi di Excel ke data view SPSS b. Di bagian variable view rubah

Lebih terperinci

Perbedaan Psychological Well-being pada Dewasa Muda Pasangan Long Distance Relationship dengan Pasangan Non Long Distance Relationship

Perbedaan Psychological Well-being pada Dewasa Muda Pasangan Long Distance Relationship dengan Pasangan Non Long Distance Relationship Perbedaan Psychological Well-being pada Dewasa Muda Pasangan Long Distance Relationship dengan Pasangan Non Long Distance Relationship Sania Faradita ABSTRACT The purpose of this study, is to know the

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat seseorang memutuskan untuk menikah, maka ia akan memiliki harapan-harapan yang tinggi atas pernikahannya (Baron & Byrne, 2000). Pernikahan merupakan awal terbentuknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskrispsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskrispsi Data BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskrispsi Data Penelitian yang berjudul Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Sukoharjo

Lebih terperinci

Pengaruh Faktor Ekonomi dan Faktor Non Ekonomi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Jakarta pada Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 25

Pengaruh Faktor Ekonomi dan Faktor Non Ekonomi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Jakarta pada Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 25 Pengaruh Faktor Ekonomi dan Faktor Non Ekonomi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Jakarta pada Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 25 Hanny Laurentea Budiman Universitas Bina Nusantara, Pademangan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA A. Pengenalan Pada bab ini akan dipaparkan data-data yang diperoleh dari pengumpulan data di lapangan. Penulis menjabarkan dengan metode deskriftif kuantitatif dengan persentase

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompetensi sumber daya manusia dan penerapan standar akuntansi pemerintahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompetensi sumber daya manusia dan penerapan standar akuntansi pemerintahan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Pada sub bab ini penulis akan menguraikan hasil survey yang telah diperoleh. Data yang diperoleh harus diolah terlebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Partisipan Penelitian Riset partisipan dalam penelitian ini adalah penderita Tuberkulosis yang sedang menjalankan pengobatan di Instalasi Rawat Jalan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 61 BAB IV ANALISIS DATA Dalam Bab IV ini, hasil dari perhitungan statistik dianalisis dan dibahas. Perhitungan statistik dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17.00. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, KOMITMEN DAN KOMPETENSI TERHADAP PROMOSI JABATAN DI PT. PANARUB INDUSTRY TANGERANG

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, KOMITMEN DAN KOMPETENSI TERHADAP PROMOSI JABATAN DI PT. PANARUB INDUSTRY TANGERANG PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, KOMITMEN DAN KOMPETENSI TERHADAP PROMOSI JABATAN DI PT. PANARUB INDUSTRY TANGERANG Agus Yulistiyono Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Universitas

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR) dan Fixed Assets Turn Over (FATO) terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan Property & Real Eastate yang Terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan bagi beberapa individu dapat menjadi hal yang istimewa dan penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam kehidupan yang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan variabel yang ada dalam penelitian ini, maka hipotesisyang diajukan

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan variabel yang ada dalam penelitian ini, maka hipotesisyang diajukan BAB IV PEMBAHASAN A.Pengujian Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasiyang diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampelpenelitian. Berdasarkan variabel

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD) ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD) Nama : Karina Oktaviani NPM : 11209873 Pembimbing : Dr. Budi Prijanto Latar Belakang dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambar Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Proses peneliti ini di perkirakan membutuhkan waktu november sampai dengan juni 2016. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PARIS (Parking Information System) merupakan sistem informasi perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT Maskapai Asuransi Raya (selanjutnya disebut PT Asuransi Raya atau Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG BEKERJA SEBAGAI PENYULUH DI KABUPATEN PURBALINGGA

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG BEKERJA SEBAGAI PENYULUH DI KABUPATEN PURBALINGGA HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG BEKERJA SEBAGAI PENYULUH DI KABUPATEN PURBALINGGA Ade Tri Wijayanti, Endang Sri Indrawati Fakultas Psikologi, Universitas

Lebih terperinci

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berjudul " Pengaruh Relationship. Marketing Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Loyalitas Pelanggan Pada Jasa

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berjudul  Pengaruh Relationship. Marketing Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Loyalitas Pelanggan Pada Jasa LAMPIRAN KUESIONER Kepada Yth Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari Pelanggan PT. NASMOCO Bantul Yogyakarta Di Tempat Sehubungan dengan penulisan skripsi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instagram. Instagram kini menjadi market place

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN EKONOMI DI SMAK ABDI WACANA

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN EKONOMI DI SMAK ABDI WACANA PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN EKONOMI DI SMAK ABDI WACANA Iga Seftannency, Parijo, Bambang Budi Utomo Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan, Pontianak Email:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada sub bab ini penulis akan mencoba untuk menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah. Kuesioner dibagikan kepada 80 responden

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY AKADEMIK DAN KONSEP DIRI AKADEMIK DENGAN PRESTASI AKADEMIK

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY AKADEMIK DAN KONSEP DIRI AKADEMIK DENGAN PRESTASI AKADEMIK HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY AKADEMIK DAN KONSEP DIRI AKADEMIK DENGAN PRESTASI AKADEMIK Lisa Ratriana Chairiyati Psychology Department, Faculty of Humanities, BINUS University Jln. Kemanggisan Ilir III

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Nama :Farah Npm :122100606 Jurusan :Manajemen Pembimbing :Rooswhan Budhi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PASAR TEBET TIMUR

ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PASAR TEBET TIMUR ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PASAR TEBET TIMUR Nama : Vivi Julianti NPM : 29210093 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE., MMSI Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Dalam bab ini akan disajikan gambaran umum penelitian, hasil uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif tiap variabel, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Responden Pada penelitian ini, peneliti menyebar 150 buah kuesioner dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 100 kuesioner. Kuesioner yang tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji validitas dan reliabilitas,

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN KLUMPANG

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN KLUMPANG Lampiran 1 No. Kuesioner : KUESIONER PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN KLUMPANG Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak-Bapak

Lebih terperinci

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung 139 LAMPIRAN 2 Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung Dependent Variable: Belanja Langsung Linear.274 19.584 1 52.000 57.441.239 The independent variable is Jumlah penduduk

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK SEPATU NIKE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN. Nomor responden:... Tanggal Pengisian:...

KUESIONER ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK SEPATU NIKE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN. Nomor responden:... Tanggal Pengisian:... 72 Lampiran 1 KUESIONER ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK SEPATU NIKE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN Nomor responden:... Tanggal Pengisian:... Tujuan Kuesioner Penelitian Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG Oleh : Fitri Zakiyah (10208526) Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Resolusi Konflik Setiap orang memiliki pemikiran atau pengertian serta tujuan yang berbeda-beda dan itu salah satu hal yang tidak dapat dihindarkan dalam suatu hubungan kedekatan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Jumlah responden yang diambil sebagai sampel penelitian adalah sebanyak 98 responden. Penelitian dilakukan pada pelanggan PT. Optima

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 6 PEKANBARU

PENGARUH MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 6 PEKANBARU PENGARUH MOTVAS KERJA GURU TERHADAP KNERJA GURU SMP NEGER 6 PEKANBARU Mely Jumika 1, Suarman 2, Sumarno 3 Email: mely_joemeykha@yahoo.com, cun_unri@yahoo.co.id, sumarno@yahoo.com No. Hp : 085265481555

Lebih terperinci

Analisis Data Hubungan Antar Variabel Sebagai Metode Alternatif Penentukan Hubungan Kausalitas

Analisis Data Hubungan Antar Variabel Sebagai Metode Alternatif Penentukan Hubungan Kausalitas Analisis Data Hubungan Antar Variabel Sebagai Metode Alternatif Penentukan Hubungan Kausalitas Citra Kurniawan, S.T., M.M Studi Teknik Elektronika Sekolah Tinggi Teknik Malang ABSTRAK Penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang) HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang) Imam Hidayatur Rohman, Nailul Fauziah Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden, kualitas website, kepuasan pelanggan, uji validitas dan reliabilitas, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden, kualitas website, kepuasan pelanggan, uji validitas dan reliabilitas, uji BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website,

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA 1. Analisis Data Analisis data meliputi kegiatan mempelajari karakteristik, hubungan, pola atau pengaruh yang sering terdapat pada suatu fenomena atau gejala yang telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang dikumpulkan, diolah dan diproses melalui program spss sehingga dapat diperoleh hasil dan dilakukan analisis. Hasil dan Pembahasan dalam penelitian ini merupakan bagian

Lebih terperinci

JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN Vol. 6. No. 2 (2017)

JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN Vol. 6. No. 2 (2017) PENGARUH PELAYANAN PUBLIK TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT: STUDI KASUS IZIN PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KANTOR BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU Delly Indriani, Sugeng Rusmiwari, Agung Suprojo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian bahwa dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh terpaan iklan Coffee Good Day Freeze

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian berupa data jawaban 70 orang responden terhadap tiga instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui hipotesapenelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas Hasil perhitungan uji validitas menggunakan data 86 responden dan data yang diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria penentuan

Lebih terperinci