Perbedaan Psychological Well-being pada Dewasa Muda Pasangan Long Distance Relationship dengan Pasangan Non Long Distance Relationship

Transkripsi

1 Perbedaan Psychological Well-being pada Dewasa Muda Pasangan Long Distance Relationship dengan Pasangan Non Long Distance Relationship Sania Faradita ABSTRACT The purpose of this study, is to know the difference of Well-being Psyhcological long distance relationship with a normal courtship among young adults. The study was based on six dimensions according to the theory of Ryff (1989), otonomy, environmental mastery, personal growth, positive relations with others, purpose in life, and self-acceptance. This study used 100 respondents consisting of 50 respondents long distance relationship with a regular dating. Measuring instruments used in this study using a measuring instrument Psychological Wellbeing is composed of 26 question items. Based on the results of the calculation the number t count equal to <t table at 2.01 so H0 is accepted and Ha was rejected. This means that there is no difference between long distance relationship with the usual courtship if seen from the probability (sig) of or 99.3% is not significant. If viewed from the results mean Psychological well-being of both groups, the result has a value above the average, which means that the respondents have Psychological well-being or welfare. If someone already has a Psychological well-being does not affect the high regard that far or near. Keywords : Psychological Well-being, Long-distance relationship, Young Adulthood ABSTRAK Tujuan penelitian ini, ialah untuk mengetahui perbedaan dari Psyhcological Well-being pacaran jarak jauh atau long distance relationship dengan pacaran biasa dikalangan dewasa muda. Kebahagiaan atau kesejahteraan dalam penelitian ini adalah hubungan pacaran jarak jauh.

2 Penelitian ini didasarkan pada enam dimensi menurut teori dari Ryff (1989), yaitu otonomy, environmental mastery, personal growth, positif relation with others, purpose in life, dan selfacceptance. Penelitian ini menggunakan 100 responden yang terdiri dari 50 responden pacaran jarak jauh atau long distance relationship dengan pacaran biasa atau pacaran jarak dekat. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini menggunakan alat ukur Psychological Well-being yang terdiri dari 26 item pertanyaan. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka t hitung sebesar - 0,09 < t tabel sebesar 2,01 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada perbedaan antara Pacaran jarak jauh dengan pacaran biasa, jika dilihat dari probabilitasnya (sig) sebesar 0,993 atau 99,3% dianggap tidak signifikan. Jika dilihat dari hasil mean Psychological Wellbeing kedua kelompok, hasilnya memiliki nilai diatas rata-rata, yang berarti responden memiliki Psychological Well-being atau kesejahteraan yang baik. Jika seseorang sudah memiliki Psychological Well-being yang tinggi tidak mempengaruhi hubungannya yang jauh ataupun dekat. Kata Kunci : Pacaran, Pacaran Jarak Jauh, Psychological Well-being, Dewasa Muda PENDAHULUAN Alasan saya mengambil topik tentang long-distance relationship (LDR) ini karena dilingkungan saya banyak yang mengalami hubungan jarak jauh atau LDR, terutama pada kedua orang tua saya. Saya ingin mengetahui dengan memiliki hubungan yang jauh tersebut apakah masih ada kebahagian karena intensitas pertemuan yang jarang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dainton dan Aylor (2001) tentang hubungan jarak jauh, mengatakan bahwa hubungan jarak jauh yang dijalani dengan komunikasi yang baik atau adanya kontak face to face akan memiliki kepercayaan dan tidak mengalami ketidakpastian pada hubungannya dibandingkan dengan hubungan jarak jauh yang tidak melakukan komunikasi. Dengan memiliki hubungan yang baik akan meningkatkan kesejahteraan psikologis seseorang, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Escriba-Agüir and Tenias- Burillo (dalam Wells, 2010). Maka dari itu permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah Apakah terdapat perbedaan Psychological Well-Being dewasa muda dengan hubungan Pacaran Long distance dan Pacaran non-long distance di kalangan Dewasa Muda?. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan Psychological Well- Being pacaran Long-distance dengan pacaran yang tidak Long distance relationship.

3 METODE PENELITIAN Pada penelitian ini peneliti menentukan sampel dari rentang usia dewasa muda yaitu tahun, mengalami pacaran jarak jauh, dan sedang menempuh pendidikan atau pekerjaan di luar kota atau luar negeri. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 100 responden dimana terdiri dari 50 responden LDR dan 50 responden non LDR. Penelitian menggunakan metode kompartatif dan menggunakan survey dengan menyebar kuesioner ke sampel penelitian. Dalam tahap ini, peneliti melakukan persiapan sebelum melakukan penelitian mengenai apa saja yang diperlukan untuk penelitian, seperti studi literature, adapatasi alat ukur, mempersiapkan kuesioner untuk proses uji coba, memberikan penjelasan yang berkaitan dengan pengisian kuesioner, uji coba kuesioner kepada responden/ subjek yang hendak diminta informasinya. Pada pelaksanaan penelitian ini menggunakan Google docs karena lebih mudah dalam menyebarkan kuesioner, dan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan tidak akan ada yang kosong atau terlewati. Setelah mendapatkan hasilnya peneliti menggunakan bantuan SPSS dalam mengolah data yang diperoleh, dengan menghitung perbedaan skor total Psychological Well-being pacaran Long-distance dengan pacaran biasa pada dewasa muda dan menganalisa hasil yang diperoleh dan diperhitungkan. HASIL DAN BAHASAN Hasil dari Uji-T kedua kelompok menunjukan perbedaan mean sebesar 0,02 dengan signifikansi 0,993 > 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua sampel. Hal ini menunjukan tidak adanya perbedaan Psychological Well-being antara Long distance relationship dengan non long distance relationship. Tabel 1 Gambaran Uji Sampel Psychological Well-being Independent Samples Test Levene's Test t-test for Equality of Means for Equality of Variances F Sig. T Df Sig. Mean Std. Error (2- tailed) Differe nce Difference Tota l LDR,269,605 -,009 98,993 -,020 2,176 Non -,009 97,947,993 -,020 2,176

4 LDR Penelitian yang dibuat ini tidak melihat adanya perbedaan yang signifikan pada responden, tidak adanya perbedaan ini kemungkinan karena responden sudah mempunyai Psychological Well-being atau mempunyai kesejahteraan yang baik atau mungkin responden tidak terbuka terhadap dirinya. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tidak adanya perbedaan yang siginifikan dari Psyhcological Well-being Pacaran Long Distance Relationship dengan Pacaran Non Long Distance Relationship, Jika dilihat dari hasil mean Psychological Well-being kedua kelompok, hasilnya memiliki nilai diatas rata-rata, yang berarti responden memiliki Psychological Well-being atau kesejahteraan yang baik. Jika seseorang sudah memiliki Psychological Well-being yang tinggi tidak mempengaruhi hubungannya yang jauh ataupun dekat. Saran untuk penelitian ini adalah bagi peneliti lain dapat mengembangkan variasi materi yang lebih kompleks lagi tentang Psychological Well-being. Bagi peneliti lain untuk dijadikan pertimbangan beberapa kelemahan dari penelitian ini agar dijadikan perhatian, seperti keterbatasan kemampuan dalam menciptakan instrument yang memiliki validitas dan relitbilitas yang lebih bagus lagi. Menyebarkan kuesioner melalui mempunyai kelemahan bahwa ada beberapa penjelasan yang dihiraukan oleh responden, contohnya dalam pengisian jarak antara subjek dengan pasangan dalam km, ada beberapa yang menulis tidak tahu. REFERENSI Dainton, M & Aylor, B. (2001) Communication Quarterly. A relational uncertainty analysis of jealousy, trust, and maintenance in longdistance versus geographically close relationships, Ryff, C. (1989). Happiness Is Everything, or Is It? Exploration on the meaning of Psychological Well-being. Journal of Personality and Social Psychology. 57(6) Wells, I. E. (2010). Psychology of Emotion, Motivation and Actions. New York: Nova Science.A

5 RIWAYAT PENULIS Penulis bernama Sania Faradita lahir di Jakarta pada tanggal 24 Januari Saat ini sedang melakukan praktek Magang di salah satu Perusahaan dibidang property di daerah Blok M tepatnya di Blok M Plaza sebagai staff HRD, dan sebentar lagi akan menamatkan pendidikan S1 Psikologi di Universitas Bina Nusantara pada tahun 2013.