BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum penelitian Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan beralamat di jalan Hasanudin, No. 806 Salatiga, Jawa Tengah. Sesuai dengan SK Menteri Kesehatan RI, nomor 1208/Menkes/SK/IX/2002, Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan (RSPAW) atau yang lebih dikenal masyarakat sekitar dengan istilah Sanatorium menjadi satu-satunya rumah sakit paru di Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan penelitian di ruang Kenanga, RSPAW. Ruang kenanga adalah ruang perawatan anak yang terletak di VIP lantai 2 Cendana. Terdapat 12 perawat yang bertugas di ruangan tersebut yang terdiri dari 3 perawat laki-laki dan 9 perawat perempuan. Di ruangan tersebut juga memiliki 3 cleaning service yang bertugas membersihkan ruangan kenanga. Ruang kenanga memiliki 8 kamar perawatan yang terbagi atas 3 kelas. 4 kamar untuk pasien VIP, 2 kamar untuk pasien kelas 2, dan 2 kamar untuk pasien kelas 3. Ruang kenanga juga memiliki 1 ruang tunggu pengunjung pasien dan 1 ruang perawat. Penelitian ini dimulai dengan mengurus surat ijin penelitian dari Fakultas Ilmu Kesehatan dan kemudian diberikan kepada pihak rumah sakit. Setelah mendapat ijin penelitian, peneliti mulai melakukan penelitian 32

2 pada tangal 21 september dan berakhir pada tanggal 17 oktober Uji keabsahan data yang dipakai peneliti adalah member check, sehingga setelah selesai melakukan wawancara peneliti biasanya langsung menyusun hasil wawancara dan sesegera mungkin kembali dan melakukan member check dengan partisipan. Riset partisipan yang diwawancarai berjumlah 6 orang. Sebelum peneliti mulai bertemu dengan pasien dan melakukan wawancara, peneliti biasanya memeriksa terlebih dahulu status pasien dan disesuaikan dengan kriteria partisipan yang ingin diteliti. Peneliti selesai mewawancarai dan menguji keabsahan data partisipan terakhir pada tanggal 8 oktober, sebelumnya peneliti masih tetap menunggu pasien untuk dijadikan partisipan penelitian tetapi karena sudah tidak ada lagi pasien yang memenuhi seluruh kriteria sebagai partisipan penelitian sehingga peneliti mengakhiri penelitian pada tanggal 17 Oktober Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada orang tua dari 6 pasien anak, secara umum identitas partisipan dan identitas keenam anak tersebut dapat ditunjukan dalam tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Identitas Partisipan dan Identitas pasien P1 P2 P3 P4 P5 P6 Nama Ibu. M Bpk. S Ibu. J Ibu. S Bpk. R Ibu. Sm Hubungan Ibu kandung Ayah Ibu Ibu Ayah kandung Ibu 33

3 dengan pasien Nama pasien Umur pasien Jenis Kelamin pasien Lama Perawatan saat wawancara kandung kandung kandung kandung An. F An. I An. J An. R An. N An. K 2,3 Tahun 2 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 1 Tahun 6 Bulan 3 Tahun Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki 3 Hari 2 Hari 3 hari 2 Hari 2 hari 2 Hari Gambaran umum partisipan dan pasien anak 1. Partisipan 1 Partisipan 1 (P1) merupakan Ibu kandung dari Anak F. Saat peneliti meminta P1 untuk menjadi partisipan penelitian, P1 bersedia dan wawancara dilaksanakan pada tanggal 21 September 2013 pukul siang. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan P1, peneliti mengetahui bahwa Anak F adalah anak bungsu dari 2 bersaudara yang saat ini tinggal disalatiga bersama orang tua dan kakak laki-lakinya. Anak F masuk rumah sakit pada tanggal 18 September 2013 dan ini adalah kali pertama Anak F dirawat di rumah sakit. Saat peneliti masuk ke kamar pasien dan melakukan wawancara dengan P1, Anak F dalam keadaan tidur dengan infus RL yang terpasang di 34

4 tangan sebelah kirinya yang di balut dan dipakaikan spalk. Anak tidur dengan posisi menyamping kekiri sambil mengisap jempol kirinya. Ketika wawancara sedang berlangsung, anak terbangun dan menangis. P1 berusaha menenangkan anak dengan mengelus kepala anak dan menawarkan anak untuk meminum susu atau air putih namun Anak F menolak. Saat menangis anak terlihat berusaha melepas infusnya. P1 mengatakan anak sering berusaha untuk melepas infusnya saat menangis. Dalam kesehariannya dirumah, Anak F termasuk anak balita yang secara kuantitas terpenuhi kebutuhan tidurnya, tidur siang biasanya 2 jam dan tidur malam biasanya jam. Anak F mengigau jika dalam keadaan lelah dan saat merasa tertekan, seperti dimarahi atau dibentak oleh orang tuanya. Anak F tiap tidur malam selalu dipakaikan pempers oleh P1. Anak F memiliki kebiasaan mengisap jempol tangan kirinya setiap mau tidur dan saat tidur. Anak F tidak akan bisa tertidur jika tidak mengisap jempol tangan kirinya tersebut. 2. Partisipan 2 Saat peneliti masuk ke kamar pasien anak I, anak sedang ditemani kedua orang tuanya. Anak terlihat sedang tidur sambil digendong ibunya. Terlihat juga terpasang infus RL ditangan kiri Anak I dengan dibalut dan dipakaikan spalk. Ketika peneliti meminta salah satu diantara kedua orang tua anak untuk menjadi partisipan penelitian, ayah kandung dari Anak I (P2) bersedia dan meminta peneliti untuk melakukan wawancara di luar ruangan 35

5 dengan alasan Anak I sedang tidur dan biasanya mudah terbangun. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 21 September 2013 pukul siang. Saat peneliti melakukan wawancara dengan P2, P2 menceritakan bahwa Anak I adalah anak tunggal yang saat ini tinggal di salatiga bersama kedua orang tuanya. Anak I masuk rumah sakit pada tanggal 18 september 2013 dan ini untuk pertama kalinya Anak I dirawat di rumah sakit. Dalam kesehariannya dirumah, Anak I termasuk anak balita yang secara kuantitas terpenuhi kebutuhan tidurnya, dengan kebiasaan tidur pagi sekitar 1-2 jam, tidur di sore hari 1 jam dan tidur malam sekitar jam. Anak I kadang mengigau saat tidur jika dia merasa lelah bermain seharian. Saat tidur Anak I jarang terbangun dimalam hari untuk buang air kecil, karena sebelum tidur biasanya Anak I sudah diantar ke toilet untuk buang air kecil. Anak I memiliki satu bantal kesayangan yang harus dipeluknya saat tidur dan punya kebiasaan tidur sambil menghisap dot. 3. Partisipan 3 Partisipan 3 (P3) merupakan ibu kandung dari Anak J. Saat peneliti meminta P3 untuk menjadi partisipan penelitian, P3 bersedia dan wawancara dilaksanakan pada tanggal 24 September 2013 pukul pagi. Menurut cerita P3, Anak J adalah anak bungsu atau anak ke 3 dari 3 bersaudara. Anak J tinggal di Getasan, Semarang bersama kedua orang tuanya dan kakak laki-lakinya, karena kakak perempuannya telah menikah 36

6 dan menetap di Kalimantan. Anak J masuk rumah sakit pada tanggal 21 September 2013 dan merupakan kali pertama Anak J dirawat dirumah sakit. Saat peneliti masuk dan mulai melakukan wawancara dengan P3, Anak J sedang terjaga dan menonton TV. Di tangan kirinya terpasang infus RL yang dibalut dan dipakaikan spalk. Dalam kesehariannya dirumah, Anak J adalah anak balita yang secara kuantitas tidurnya terpenuhi. Di rumah, Anak J biasanya tidur malam sekitar 11 jam dan jarang sekali Anak J tidur siang. Anak J tidak memiliki kebiasaan khusus tertentu saat tidur. 4. Partisipan 4 Partisipan 4 merupakan ibu kandung dari Anak R. Saat peneliti meminta partisipan (P4) untuk menjadi partisipan penelitian, P4 bersedia dan wawancara dilaksanakan pada tanggal 28 September 2013 pukul pagi. P4 menceritakan bahwa Anak R adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Anak R menetap disalatiga bersama orang tua dan adik lakilakinya yang berumur 3 tahun. Anak R masuk rumah sakit pada tanggal 26 September 2013 dan ini merupakan kali ke 2 Anak R masuk rumah sakit. Sebelumnya Anak R sempat dirawat di RSUD salatiga dengan diagnosa types. Saat peneliti masuk kekamar pasien dan melakukan wawancara, Anak R dalam keadaan tidur. P4 menjelaskan bahwa Anak R merasakan nyeri dibagian perut sehingga tidurnya tidak pernah nyenyak. Ketika wawancara sedang berlangsung Anak R sempat terbangun dan menangis. 37

7 P5 kemudian mengelus-ngelus perutnya dan berusaha menenangkannya. Sekitar 10 menit kemudian Anak R sudah mulai tenang dan mencoba tidur lagi. Terlihat infus D5 terpasang di tangan sebelah kiri Anak R dengan dibalut dan dipakaikan spalk. Dalam kesehariannya dirumah, Anak R adalah anak balita yang secara kuantitas tidurnya terpenuhi. Di rumah, Anak R biasanya tidak pernah tidur siang. Anak R biasanya tidur hanya pada malam hari sekitar 10 jam. Saat tidur Anak R terkadang mengigau jika kelelahan. Anak R punya kebiasaan saat tidur senang menggertakkan giginya. 5. Partisipan 5 Saat peneliti masuk ke kamar pasien Anak N, terlihat banyak keluarga Anak N yang sedang menjenguknya. Peneliti meminta kesediaan salah satu orang tua Anak N untuk menjadi partisipan penelitian, ayah kandung Anak N (P5) bersedia dan wawancara dilaksanakan pada tanggal 2 oktober 2013 pukul pagi. Menurut cerita P5, Anak N merupakan anak tunggal yang tinggal dan menetap bersama kedua orang tuanya di Tengaran, Semarang. Anak N masuk rumah sakit pada tanggal 30 September 2013 dan ini untuk pertama kalinya Anak N dirawat di rumah sakit. Saat wawancara berlangsung, terlihat Anak N sedang disusui ibunya di tempat tidur. Di tangan kanan Anak N terpasang infus RL dengan balutan dan dipakaikan spalk. Anak N sempat diajak ibunya untuk mandi tetapi Anak N menolak dan terus menangis. Sempat terlihat oleh peneliti Anak N 38

8 berusaha melepas infusnya sendiri dan dicegah oleh ibunya. P5 mengatakan, Anak N terus menangis ingin pulang karena ketidaknyamanannya dengan suasana rumah sakit dan trauma yang dirasakannya sejak di infus. Dalam kesehariannya dirumah, Anak N tergolong anak yang secara kuantitas tidurnya terpenuhi. Anak N biasanya tidur pagi sekitar 1 jam, tidur sore sekitar 1 jam dan tidur malam sekitar jam. Saat tidur anak N biasanya mengigau jika kelelahan, seperti banyak bermain dan banyak menangis. Anak N juga punya kebiasaan harus menyusu pada ibunya sebelum tidur. 6. Partisipan 6 Partisipan 6 adalah ibu kandung dari Anak K. Partisipan 6 bersama suaminya sering bergantian menemani dan menjaga Anak K dirumah sakit. Saat peneliti meminta partisipan (P6) untuk menjadi partisipan penelitian, P6 bersedia dan wawancara dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2013 pukul siang. P6 menceritakan bahwa Anak K adalah anak tunggal yang kini tinggal dan menetap bersama kedua orang tuanya di salatiga. Anak K masuk rumah sakit pada tanggal 5 Oktober 2013 dan ini adalah pertama kalinya Anak K dirawat di rumah sakit. Saat wawancara berlangsung, peneliti melihat Anak K sedang tidur dengan tangan kiri yang terpasang infus RL dengan balutan dan dipakaikan spalk. Dalam kesehariannya di rumah, Anak K termasuk anak yang secara kuantitas 39

9 tidurnya terpenuhi. Anak K biasanya tidur siang 2 jam dan tidur malam biasanya jam. Anak K sudah dibiasakan P6 sebelum tidur buang air kecil terlebih dahulu sehingga sangat jarang Anak K terbangun dimalam hari untuk buang air kecil. Anak K punya kebiasaan senang tidur menyamping ke kanan ketika tidur. Dalam menyusun hasil penelitian, peneliti menggunakan metode menurut Miles & Huberman (1984) untuk menganalisis data wawancara lapangan yang jumlahnya cukup banyak. Langkah pertama yang dilakukan adalah mereduksi data. Dalam mereduksi data peneliti memilah-milah data kedalam beberapa kategori yang nantinya akan diambil temanya. Kategori dan tema ditentukan dari verbatim hasil wawancara dengan partisipan yang terbagi dalam 2 bagian yaitu verbatim yang menunjukkan pola tidur anak sebelum masuk rumah sakit (verbatim tidak dipertebal) dan verbatim yang menunjukkan pola tidur anak setelah masuk rumah sakit (verbatim dipertebal) yang nantinya hanya dipakai sebagai perbandingan dan acuan peneliti untuk mengetahui gambaran tidur anak setelah masuk rumah sakit dan terpasang infus. Proses pengelompokkan tema dapat terlihat dalam lampiran 2. Dari hasil reduksi data yang dilakukan peneliti maka dapat terlihat 4 tema besar yang menjadi hal pokok dari hasil penelitian ini, yaitu : (1) Durasi tidur, (2) Kedalaman tidur, (3) Frekuensi terbangun, (4) Masalah yang nampak saat tidur. 40

10 1. Durasi tidur Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapati adanya durasi tidur yang berbeda dari masing-masing anak sebelum masuk rumah sakit dan setelah masuk rumah sakit. Untuk lebih mempermudah dalam melihat perbedaannya, peneliti mencoba menggambarkan durasi tidur anak secara jelas berdasarkan hasil wawancara dengan partisipan lewat tabel berikut ini. Anak dari Durasi tidur Partisipan Sebelum sakit Setelah sakit Anak P1 - Tidur siang sekitar 2 jam - Tidur malam sekitar jam (P1 6) Anak P2 - Tidur pagi sekitar 1-2 jam - Tidur sore sekitar 1 jam - Tidur malam sekitar jam (P2 6) Anak P3 - Tidur malam sekitar 11 jam (P3 6) Anak P4 - Tidur malam sekitar 10 jam (P4 8) - Tidur siang sekitar 1-2 jam - Tidur malam sekitar 8 jam (P ) - Tidur malam jam (P ) - Tidur malam jam (P3 36) - Tidur malam jam (P4 22,26) Anak P5 - Tidur pagi sekitar 1 jam - Tidur malam 7 - Tidur siang atau sore jam (P ) sekitar 1 jam - Tidur malam sekitar jam (P5 6-8) Anak P6 - Tidur siang sekitar 2 jam - Tidur siang 41

11 - Tidur malam sekitar jam (P6 8,10) sekitar 30 menit - Tidur malam sekitar 9 jam (P6 34,40) Berdasarkan tabel diatas yang dibuat berdasarkan keterangan dari partisipan, dapat dilihat dengan jelas terjadi perubahan durasi tidur anak sebelum dan setelah masuk rumah sakit. Anak dari P1, P2, P5 dan P6 mengalami durasi tidur yang kurang setelah masuk rumah sakit. Sedangkan anak dari P3 dan P4 mengalami durasi tidur malam yang lebih lama dari durasi tidur saat dirumah. Saat siang hari anak dari P3 dan P4 yang biasanya dirumah tidak pernah tidur siang setelah masuk rumah sakit malah sering tidur siang. Durasi tidur siang mereka tidak dicantumkan pada tabel diatas karena P3 dan P4 mengatakan durasi tidur siang anak tidak menentu. 2. Kedalaman tidur Kedalaman tidur anak menurut masing-masing partisipan tidak terpenuhi. Tidak terpenuhinya kedalam tidur anak ini dapat terlihat dari tingkah laku anak mereka saat tidur. Partisipan mengeluh anak terlihat tidak tenang dan gelisah saat tidur. Keluhan partisipan diutarakan dalam kutipan kalimat dibawah ini : 42

12 Ia mbak, dia ga nyaman gitu mbak. Mungkin mau bolak-balik tidurnya tu kayaknya terbatas ya, disesuaikan sama ininya (infusnya) kan mbak. Takut lepas mungkin atau gimana gitu kan.. (P3) Dia ga ngigau cuman gelisah, mungkin agak susah seperti yang tadi saya ceritakan tadi, kebiasaan banyak gerak kalo tidur ini malah terbatas kan. (P6) Selain kelihatan gelisah, partisipan juga mengatakan bahwa anak mereka selalu menangis setiap kali terbangun. Ia dia ga nyaman, dia ga mau. Tiap kali dia bangun dia nangis. Yang saya tau itu Mungkin karna dia ngerasa ga nyaman suasananya ditambah traumanya dia jadi ya gitu.. (P2) Ya kalo ngompol kejaga dia.. ga ngompol juga tiba-tiba udah bangun gitu, nangis kan.. di tidurin sama ibunya lagi.. Ya bisa 3 sampai 4 kali lah. (P5) P1 dan P6 mengeluhkan bahwa anak mereka tidak nyenyak saat tidur dikarenakan spalk yang dipakaikan pada infus anak. P1 dan P6 menceritakan anak mereka memiliki kebiasaan khusus saat tidur yaitu kebiasaan mengisap jempol (P1) dan kebiasaan tidur miring ke kanan (P6) yang mana saat terpasang infus dan spalk menyebabkan ketidaknyamanan pada anak sehingga anak menjadi sulit tidur dan gelisah saat tidur. Anak tidak bisa mendapatkan posisi yang nyaman baginya untuk bisa tidur dengan nyenyak. Dapat dilihat lebih jelas lewat pernyataan-pernyataan partisipan berikut : Apalagi diakan ngemut jempol kiri ini kalo tidur jadinya agak susah. Ini kemarin jari-jarinya ditutupin semua ni, ini baru di buka jempolnya yang lain masih ketutup jempolnya aja yg ndak kan biar dia bisa ngemut. Kalo ndak ngemut kan ndak bisa tidur Terus di buka yang jempolnya jadi udah mulai bisa tidur tapi gerak-gerakinnya tu kan 43

13 masih terbatas jadi ga nyenyak ih. Istilahnya kalo tidur suka gelisah.. (P1) Maunya dia tidur pake pola tidurnya dia, kebiasaan tidur miring ke kanan tapi kan ini infusnya sebelah kiri jadi mungkin agak ga nyaman buat dia kan, sempat minta dilepas.. Dia ga ngigau cuman gelisah, mungkin agak susah seperti yang tadi saya ceritakan tadi, kebiasaan banyak gerak kalo tidur ini malah terbatas kan. (P6) 3. Frekuensi terbangun Pemenuhan kebutuhan tidur anak dalam penelitian ini juga dinilai dari frekuensi terbangun anak saat tidur, terlebih tidur malamnya. Berdasarkan pernyataan partisipan, anak biasanya terbangun untuk buang air, terbangun karena terganggu dengan kebisingan dan terbangun karena mengompol. Berikut pernyataan masing-masing partisipan terkait frekuensi terbangun anak : Yah kalo kejaga ni bisa 3-4 kali la mbak.. kan buang air terus juga kan dia. (P1) Mungkin karna dia ngerasa ga nyaman suasananya ditambah traumanya dia jadi ya gitu.. tapi kalo di kasih susu sama mamanya digendong-gendong ya dia tidur lagi. Tapi dia tu harus sampai benar-benar tertidur baru ditaruh di tempat tidur kalo ga dia pasti kebangun minta digendong lagi gitu.. gampang bangun dia dek.. semenjak disini ni bangunnya bisa 3-4 kali dek. (P2) Semalam sempat 2 kali dia bangun, tapi ga pipis, bangun aja gitu tapi setelah itu tidur lagi. (P3) Semalam ya kayak gitu juga, tidur semalam sekitar jam 9 tapi kebangun lagi trus tidur lagi begitu terus bisa 2-3 kali lah waktu pertamanya tuh.. sampai sekarang juga begitu. (P4) 44

14 Ya kalo ngompol kejaga dia.. ga ngompol juga tiba-tiba udah bangun gitu, nangis kan.. di tidurin sama ibunya lagi.. Ya bisa 3 sampai 4 kali lah. (P5) Ga.. ini kan udah dibiasain bilang pipis, kebelakang.. semalam juga ga bangun buat pipis, cuman tiba-tiba kebangun nangis terus tidur lagi.. tapi agak lama si mbak baru bisa tidur. Dia mau tidur sulit ih.. (P6) 4. Masalah yang nampak saat tidur Dalam penelitian ini didapati beberapa masalah yang nampak saat tidur, diantaranya adalah mengigau, mengompol dan kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur (Bruksisme) yang dapat dilihat lebih jelas dalam pernyataan-pernyataan partisipan berikut ini : Disini malah sering dia. Masih takut kan.. Ya kalo ngigau tuh ndak lama yah, kira-kira 3-5 menitan lah istilahnya berhenti terus ngigau lagi terus ngigau lagi seperti itu. (P1) Yah kayak kemarin setelah dipasang infus gitu kan nangis terus dianya jadi tidur malamnya mungkin kebawa ya traumanya ya sampai ngigau dia. (P2) Ia dari kemarin ngelindur terus kalo tidur malam.. mungkin masih takut kali ya mbak ya sampe kebawa mimpi kali ya. (P3) Kan suasananya kayak gini, terus traumanya tadi itu pas sakit dipasang infus itu kan.. lebih sering ngelindur dia.. Ya kalo ngompol kemarin pas masuk itu malamnya 1 kali terus kemarinnya juga sekali juga ngompolnya, gitu.. kalo ngelindur ya sejak masuk tidurnya juga ngelindur tiap tidur malam. (P5) P4 mengatakan bahwa anaknya selalu menggertakkan giginya saat tidur. Hal ini juga sudah menjadi kebiasaan anak di rumah saat tidur. 45

15 Dia kan punya kebiasaan apa itu bahasa indonesianya apa? Yang giginya suka bunyi gitu.. giginya kerek-kerek gitu tu lo.. ya paling itu aja sih. (P4, Sebelum anak sakit) Ga, dia ga ngigau o. cuman ya itu tadi, kebiasaan giginya dibunyikan itu sama sempat kebangun. (P4, Setelah anak sakit) 4.3 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian pada 6 partisipan, terdapat empat tema yang terangkum untuk acuan penulis. Empat tema tersebut adalah durasi tidur, kedalaman tidur, frekuensi terbangun dan masalah yang nampak saat tidur. Perubahan yang terjadi pada pemenuhan tidur anak sebelum dan setelah masuk rumah sakit yang terangkum dalam 4 tema tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor. Namun didalam pembahasan ini peneliti akan lebih memfokuskan kepada rasa ketidaknyamanan karena tindakan invasif yang dilakukan dirumah sakit dalam hal ini pemasangan infus Durasi tidur Jurnal essay Solyom & Baghiu (2013) melaporkan bahwa penilaian gangguan tidur dapat dilakukan dengan berbagai metode. Hasilnya tergantung pada definisi gangguan tidur, orang yang diteliti (anak atau orang tua) dan usia. Selain itu, Jumlah jam tidur adalah indikator yang lebih dapat diandalkan untuk mendeteksi keluhan gangguan tidur. Hal ini serupa dengan hasil penelitian yang diperoleh, durasi tidur merupakan salah satu indikator yang muncul dalam menilai terpenuhi atau tidaknya kebutuhan 46

16 tidur anak. Pernyataan Suririnah (2010) tentang anak batita (usia 1-3 tahun) memerlukan durasi tidur rata-rata selama jam, dengan waktu tidur siang 1-2 jam, namun pada usia 3 tahun kebutuhan tidur anak mulai berkurang secara bertahap, mereka jarang tidur siang serupa dengan durasi tidur anak sebelum masuk rumah sakit dalam penelitian ini. Durasi itu berubah setelah anak dirawat dirumah sakit. Perubahan pemenuhan durasi tidur anak disebabkan oleh ketidaknyamanan yang dirasakan anak dengan kondisi rumah sakit, tindakan keperawatan yang menyakitkan bagi anak seperti infus yang menyebabkan trauma dan juga keterbatasan anak dalam bermobilisasi karena dipakaikan spalk. Hasil ini sesuai dengan pernyataan Warda (2008) bahwa tindakan pemasangan infus membuat anak merasa kecemasan, ketakutan dan ketidaknyamanan merupakan stresor bagi gangguan pemenuhan istirahat tidur Kedalaman Tidur Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang dirawat di rumah sakit rata-rata kedalaman tidurnya tidak terpenuhi semenjak masuk rumah sakit. Anak balita yang menjadi objek dalam penelitian rata-rata mengalami tidur yang tidak nyenyak. Dapat terlihat bahwa tindakan pemasangan infus dan spalk yang dilakukan secara tidak langsung mengganggu pemenuhan kebutuhan tidur anak. Pernyataan ini didukung oleh Carpenito (2001) yang berpendapat bahwa gangguan tidur pada anak dapat terjadi karena faktor tindakan yang berhubungan, yang menimbulkan kesulitan menjalani posisi 47

17 tidur yang biasa seperti pemasangan infus, bidai, traksi dan tindakan yang menimbulkan nyeri. Hasil ini juga sesuai penelitian yang dilakukan Lee et al (2008) yang melaporkan bahwa rasa tidak nyaman merupakan salah satu faktor terjadinya gangguan tidur dimana seseorang akan merasa gelisah dan sulit untuk mendapatkan tidur yang nyenyak Frekuensi terbangun Dalam hasil penelitian, frekuensi terbangun anak setelah masuk rumah sakit dan terpasang infus rata-rata sama, yaitu sekitar 2-4 kali dalam semalam. Hal ini juga disebabkan karena rasa takut, trauma dan mobilisasi anak yang terbatas dengan adanya infus dan spalk yang terpasang yang menyebabkan rasa ketidaknyamanan pada anak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Potter & Perrry (2005) rasa tidak nyaman merupakan penyebab utama kesulitan untuk tidur atau sering terbangun pada malam hari. Jurnal essay Solyom & Baghiu (2013) juga menyatakan bahwa gangguan tidur dapat terjadi akibat kondisi medis diantaranya gangguan psikiatris seperti rasa cemas dan perasaan tidak nyaman Masalah yang nampak saat tidur Artikel jurnal Mindell (1993) melaporkan bahwa parasomnia yang terjadi pada anak-anak meliputi somnambulisme (berjalan dalam tidur), mimpi buruk, enuresis (mengompol), mengigau dan menggertakkan gigi (bruksisme). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa masalah tidur yang nampak adalah parasomnia berupa mengigau, 48

18 mengompol dan menggertakkan gigi. Berbagai kondisi ini menimbulkan kualitas tidur anak terganggu. Penelitian yang dilakukan Ertan et all (2008) pada anak-anak berumur 6-15 tahun di Turkey melaporkan bahwa anak dengan eneuresis memiliki latensi tidur yang lebih lama dan mengalami tidur yang tidak tercukupi. Kondisi ini terjadi karena rasa ketakutan, cemas bahkan trauma pada anak. Hal ini sejalan dengan pernyataan Carpenito (2001) yang mengatakan bahwa gangguan tidur pada anak seringkali berhubungan dengan ketakutan dan eneuresis. Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat diketahui bahwa tindakan pemasangan infus menyebabkan ketidaknyamanan pada anak yang menyebabkan pemenuhan kebutuhan tidur anak tidak terpenuhi. Hal ini sejalan dengan berbagai penelitian sebelumnya yang juga melaporkan hal yang serupa. Dari hasil penelitian ini juga dapat dilihat bahwa untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya kebutuhan tidur anak tidak dapat dinilai hanya dari satu aspek saja melainkan dari semua aspek diantaranya durasi tidur, kedalaman tidur, frekuensi terbangun dan masalah yang nampak saat tidur karena semuanya adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Peran orang tua sangatlah penting dalam memberikan perhatian lebih pada waktu tidur anak dan menciptakan suasana yang nyaman bagi anak untuk meminimalis perasaan takut, cemas dan trauma serta perlunya memperhatikan posisi yang ideal dan nyaman bagi anak yang terpasang infus terutama pada saat anak sedang tidur supaya dapat dicegah seminimal mungkin kusulitan posisi tidur anak akibat terapi tersebut. 49

19 Perawat juga diharapkan untuk dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan khususnya pemenuhan kebutuhan tidur terkait dengan pemasangan infus yang dilakukan pada anak sehingga program terapi dapat tetap berjalan tanpa mengganggu kebutuhan dasar anak. 4.4 Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasanketerbatasan. Waktu yang digunakan peneliti saat melakukan penelitian relatif singkat sehingga jumlah partisipan yang diperoleh juga terbatas yaitu 6 partisipan. Hal ini menyebabkan hasil penelitian ini sulit untuk di generalisasikan. Selain itu, manfaat penelitian ini hanya peneliti diskusikan dengan orang tua dari pasien anak yang merupakan partisipan dari penelitian ini dan tidak mencakup pada orang tua pasien anak lainnya yang dirawat di RSP dr Ario Wirawan Salatiga. Kasus yang dipilih peneliti adalah pemenuhan kebutuhan tidur anak dengan terpasang infus. Perlu di teliti lebih dalam lagi faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan tidur anak dan efeknya pada pertumbuhan dan perkembangan anak. 50

Lampiran 1 : LEMBAR PERSETUJUAN

Lampiran 1 : LEMBAR PERSETUJUAN Lampiran 1 : LEMBAR ERETUJUAN Anda diundang untuk berpartisipasi dalam penelitian berjudul "GAMBARAN EMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR ADA ANAK UIA BALITA YANG TERAANG INFU DI RUMAH AKIT ARU dr ARIO WIRAWAN ALATIGA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Kabupaten Semarang yang berdiri sejak 1930 merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia merupakan sesuatu yang harus dipenuhi. untuk meningkatkan derajat kesehatan. Menurut teori Maslow manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia merupakan sesuatu yang harus dipenuhi. untuk meningkatkan derajat kesehatan. Menurut teori Maslow manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan sesuatu yang harus dipenuhi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Menurut teori Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan dasar yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dusun Ngelo. Tengah dengan luas wilayah ha/m 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dusun Ngelo. Tengah dengan luas wilayah ha/m 2 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Dusun Ngelo Dusun Ngelo merupakan salah satu dusun yang ada di Desa Getasan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah dengan

Lebih terperinci

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care Naskah Manajemen Complain dan Customer Care 1. Karakter Emosional Complain Seorang ibu yang merupakan anggota keluarga pasien datang ke customer service menanyakan perihal tidak adanya tempat tidur yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 71

LAMPIRAN LAMPIRAN 71 LAMPIRAN LAMPIRAN 71 Lampiran 1 72 Lampiran 2 Informed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI PARTISIPAN Judul Penelitian Nama Peneliti : Respon Kedukaan Pasien saat Terdiagnosa HIV

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Judul : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak Nama Peneliti : Pusparini NIM : 462012064 Saya adalah mahasiswa program S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga terletak di jalan Hasanuddin No. 806, Kelurahan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PERTANYAAN PENELITIAN

LAMPIRAN I : PERTANYAAN PENELITIAN LAMPIRAN 68 LAMPIRAN I : PERTANYAAN PENELITIAN Kecemasan 1. Bagaimana perasaan anda menghadapi tindakan pemasangan WSD? 2. Apa yang anda cemaskan menghadapi tindakan pemasangan WSD? instrumental 1. Bagaimana

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi 75 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Veny C Pelamonia NIM : 462012021 Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas

Lebih terperinci

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Lampiran 1 STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Nama klien : Ny. M Ruangan : Nakula No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Letak Geografis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Letak Geografis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Gambar 4.1.1 Peta letak demografi RS Paru dr Ario Wirawan Salatiga Kondisi geografis daerah Ngawen Salatiga

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN No.Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) I Hari pertama Senin/17 Juni 09.00-10.30 1. Mengkaji kemampuan secara fungsional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kriteria riset partisipan adalah ibu hamil primigravida dengan usia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kriteria riset partisipan adalah ibu hamil primigravida dengan usia BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Riset Kriteria riset partisipan adalah ibu hamil primigravida dengan usia kehamilan 20-32 minggu, mampu berkomunikasi dengan baik, tinggal di wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengurus anak, dan kerap kali harus berhubungan dan bergaul dengan anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. mengurus anak, dan kerap kali harus berhubungan dan bergaul dengan anak-anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sakit dan dirawat di rumah sakit jauh dari menyenangkan bagi anak. Hal ini merupakan suatu stresor karena anak tidak mengerti mengapa dia dirawat. Perpisahan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam BAB ini akan dipaparkan data hasil penelitian beserta dengan analisa data. Data dan analisa data dipaparkan secara deskriptif mengenai pengalaman partisipan

Lebih terperinci

DATA DEMOGRAFI PARTISIPAN PENGALAMAN IBU PADA PERIODE INTRANATAL DENGAN KETUBAN PECAH DINI. Kode:

DATA DEMOGRAFI PARTISIPAN PENGALAMAN IBU PADA PERIODE INTRANATAL DENGAN KETUBAN PECAH DINI. Kode: 54 Lampiran 1 DT DEMOGRFI PRTISIPN PENGLMN IU PD PERIODE INTRNTL DENGN KETUN PECH DINI Kode: I. Identitas partisipan (tuliskan nama tanggal lahir, dan riwayat pernikahan anda dan beri tanda ( ) pada agama

Lebih terperinci

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA 35 SERI BACAAN ORANG TUA Pengaruh Perceraian Pada Anak Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 86 Lampiran 1. Pedoman wawancara Pedoman wawancara saat penelitian Di Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan Daftar pertanyaan wawancara kepada keluarga pasien Data singkat informan Nama : Jenis Kelamin : Tanggal

Lebih terperinci

Psikologi Terapan UI ini.

Psikologi Terapan UI ini. SERING BUANG AIR BESAR DI CELANA Boleh jadi si kecil enggak sakit perut, tapi semata-mata lantaran ingin membangkang. Penyebabnya, toilet training yang salah. Dibanding si kecil mengompol, buang air besar

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Informan 1 Nama : Bapak MH Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 39 tahun Pendidikan : SMA Hari/tanggal wawancara : Selasa, 8 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

ANAMNESIS. I. Identitas. 1. Nama : Ny. Bandi. 3. Jenis Kelamin : Perempuan. 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.

ANAMNESIS. I. Identitas. 1. Nama : Ny. Bandi. 3. Jenis Kelamin : Perempuan. 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw. ANAMNESIS I. Identitas 1. Nama : Ny. Bandi 2. Umur : 55 tahun 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.08, Jakarta Barat 5. Status Pernikahan : Sudah menikah 6.

Lebih terperinci

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna tema 5 ketertiban gambar 5.1 masuk kelas dengan tertib biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna kamu harus mampu setelah

Lebih terperinci

MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE

MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE Lampiran 8 MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE 2009.33.032 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Lebih terperinci

TOILET TRAINING. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Toilet Training Pada Anak

TOILET TRAINING. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Toilet Training Pada Anak 1 TOILET TRAINING A. Pengertian Toilet Training Toilet Training pada anak adalah latihan menanamkan kebiasaan pada anak untuk aktivitas buang air kecil dan buang air besar pada tempatnya (toilet). B. Tanda-Tanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organisation (WHO) tahun 2003 mendefinisikan sehat

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organisation (WHO) tahun 2003 mendefinisikan sehat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organisation (WHO) tahun 2003 mendefinisikan sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta bebas dari penyakit atau

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI Inisial Klien Nama Mahasiswa : Ny. S (69 tahun) : Sinta Dewi Status Interaksi M-K : Pertemuan, ke-2,

Lebih terperinci

INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)

INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua) INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua) Petunjuk: Isilah daftar berikut pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi anak yang sebenarnya. Jika ada yang kurang jelas, konsultasikan kepada

Lebih terperinci

BAB III TEMUAN PENELITIAN. kedukaan X mahasiswi Fakultas Teologi UKSW pasca kematian kedua orang tua.

BAB III TEMUAN PENELITIAN. kedukaan X mahasiswi Fakultas Teologi UKSW pasca kematian kedua orang tua. BAB III TEMUAN PENELITIAN Dalam bab ini saya akan membahas temuan hasil penelitian terkait studi kasus kedukaan X mahasiswi Fakultas Teologi UKSW pasca kematian kedua orang tua. Mengawali deskripsi hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam hal ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada tujuh partisipan selama kurang lebih dua bulan. Penyajian data hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian dilakukan selama 6 bulan, yaitu pada bulan Desember 2011 hingga Mei 2012. Penelitian pertama kali dilaksanakan dengan melakukan observasi.

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN PENELITIAN. Pmengetahui Adaptasi Psikososial Wanita Yang Menghadapi Menopause.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN PENELITIAN. Pmengetahui Adaptasi Psikososial Wanita Yang Menghadapi Menopause. 40 Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN PENELITIAN Nama : Fitri Mayang Sari NIM : 141121021 Saya adalah mahasiswi S-I Keperawatan Fakultas Keperawatan, yang akan melakukan penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan BAB I PENDAHULUAN I. A. LATAR BELAKANG Dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, dan penghargaan yang diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan sosial ini terbagi atas

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 3. Penyebabnya adalah preeklamsi. Sebenarnya saya gak ada darah tinggi, Cuma 4. waktu umur 7 bulan mual-mual masih ada baru naik tensi 130/90. Baru periksa 5. lab hasilnya ada protein urin positif satu.

Lebih terperinci

Alhamdulillah, sudah lunas dan bisa langsung segera mengisi formulir di warnet.

Alhamdulillah, sudah lunas dan bisa langsung segera mengisi formulir di warnet. Tanggal 31 Mei 2010... Maaf mbak, uangnya receh... Banyak uang pecahan seribuan-nya. Belum sempat nukerin ini tadi. Tapi pas kok mbak jumlahnya itu Rp 150.00,- coba dihitung lagi. Ucap saya ke seorang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum RSUD Salatiga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum RSUD Salatiga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum RSUD Salatiga Penelitian ini dilakukan di RSUD Salatiga. RSUD Salatiga merupakan rumah sakit rujukan milik pemerintah Salatiga yang

Lebih terperinci

JADWAL TENTATIF PENELITIAN

JADWAL TENTATIF PENELITIAN Lampiran 1 JADWAL TENTATIF PENELITIAN No. Nama Kegiatan Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pemilihan sampel penelitian 2 Melakukan prolonged engagement 3 Melakukan

Lebih terperinci

PENJELASAN PENELITIAN. Keperawatan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang. sedang mengadakan penelitian dengan judul Gambaran Kualitas

PENJELASAN PENELITIAN. Keperawatan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang. sedang mengadakan penelitian dengan judul Gambaran Kualitas 76 Lampiran 1 PENJELASAN PENELITIAN Saya Agnes Akerina (462012016), mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang sedang mengadakan penelitian dengan judul Gambaran

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda? LAMPIRAN 59 PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimana perasaaan anda ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 2. Apa yang anda lakukan ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 3. Pernahkah anda melakukan

Lebih terperinci

Ibu Penderita Kanker Payudara Menolak Dirawat di RS

Ibu Penderita Kanker Payudara Menolak Dirawat di RS Usai Melahirkan, Ibu Penderita Kanker Payudara Menolak Dirawat di RS Kontributor Banyuwangi, Ira RachmawatiTim kesehatan dari Dinas Kesehatan Banyuwangi saat menjenguk Sulastri, pasien penderita kanker

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 99 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Judul Penelitian : Persepsi Perawat Mengenai Perannya Sebagai Educator Bagi Pasien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi cemas yang terjadi pada anak yang menjalani hospitalisasi dan mendapatkan tindakan invasif harus mendapat perhatian khusus dan segera diatasi. Bagi anak usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian. A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan masyarakat merupakan upaya

Lebih terperinci

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr. BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Identitas Pasien 1. Inisial : Sdr. W 2. Umur : 26 tahun 3. No.CM : 064601

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

LAMPIRAN. Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017 71 LAMPIRAN Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017 SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Saudara/i... Di Tempat Dengan Hormat, Saya yang bertanda

Lebih terperinci

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau)

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau) BAB II A. PROFIL INFORMAN 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau) WE adalah mahasiswa perempuan asal Riau. WE menempuh pendidikannya di kota Yogyakarta sejak tahun 2013. WE memilih berkuliah

Lebih terperinci

Inilah Isi Surat Curhat Prita Rabu, 03 Juni :09

Inilah Isi Surat Curhat Prita Rabu, 03 Juni :09 JAKARTA Inilah surat yang mengantarkan Prita Mulyasari ke LP Wanita Tangerang pada 13 Mei 2009. Surat ini adalah curahan hati atas perlakukan yang diterima Prita saat di RS Omni Internasional Alam Sutera

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil oleh peneliti adalah kota Ambon yang merupakan Provinsi Maluku. Peneliti melakukan

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Informan 1 Nama : AD Jenis kelamin : Perempuan Usia : 14 Tahun Pendidikan : SMP Hari/tanggal wawancara : Jum at, 4 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum TK Purwanida I

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum TK Purwanida I BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum TK Purwanida I TK Purwanida I terletak di Jalan Srikandi No 12 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

Wawancara Partisipan 1

Wawancara Partisipan 1 55 Verbatim Partisipan Wawancara Partisipan 1 S Isi Percakapan Kode P Selamat pasi mas 1 P1 Selamat pagi juga mbak 2 P Bisa minta waktunya sebentar mas sekitar 5-10 menit 3 P1 Iya bisa 4 P Perkenalkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Seting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang A. Sejarah RS. Panti wilasa Citarum Semarang RS. Panti Wilasa Citarum adalah rumah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kesakitan anak di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4 tahun sebesar 25,8%, usia

Lebih terperinci

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama Masa Kecilku Masa yang paling ingin diulangi adalah masa kecil kita. Di mana kita bisa bermain sepuasnya, dan belum tahu apa pun yang menyangkut orang dewasa. Tapi tidak semua orang bisa merasakan masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Anak juga seringkali menjalani prosedur yang membuat. Anak-anak cenderung merespon hospitalisasi dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Anak juga seringkali menjalani prosedur yang membuat. Anak-anak cenderung merespon hospitalisasi dengan munculnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis pada kehidupannya. Saat anak dirawat di rumah sakit banyak hal yang baru dan juga asing yang harus

Lebih terperinci

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan, diskusi dan saran. Kesimpulan dalam penelitian ini berisi gambaran sibling rivalry pada anak ADHD dan saudara kandungnya

Lebih terperinci

Angket untuk Riset Partisipan Perawat

Angket untuk Riset Partisipan Perawat Lampiran 1. Angket penelitian Angket untuk Riset Partisipan Perawat Lembar Persetujuan Riset Partisipan Dengan ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu terlibat dalam proses penelitian saya sebagai riset partisipan

Lebih terperinci

dengan penuh hormat. rumah. mata.

dengan penuh hormat. rumah. mata. Kegiatan Norma-norma di Masyarakat Perhatikan cerita berikut baik-baik. Alin dan Keluarganya Alin sekarang duduk di kelas III. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya. Keluarga Alin hidup dengan disiplin.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Jadwal Penelitian. Desember Februari Januari Persiapan. Pelaksanaan. Penyusunan Laporan Pengiriman Laporan

LAMPIRAN. 1. Jadwal Penelitian. Desember Februari Januari Persiapan. Pelaksanaan. Penyusunan Laporan Pengiriman Laporan LAMPIRAN 1. Jadwal Penelitian Kegiatan/ Waktu Persiapan November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Pelaksanaan Penyusunan Laporan Pengiriman Laporan 2. Personil penelitian 1. Ketua Penelitian

Lebih terperinci

NASKAH ROLEPLAY PENERIMAAN PASIEN BARU DAN ORIENTASI

NASKAH ROLEPLAY PENERIMAAN PASIEN BARU DAN ORIENTASI NASKAH ROLEPLAY PENERIMAAN PASIEN BARU DAN ORIENTASI Pemeran : Kepala Ruangan (Karu) : Eni sudarman Perawat Primer (PP) : Engelia Rezeki Tampubolon Perawat Associate (PA) : Melati Hutabarat Perawat UGD

Lebih terperinci

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu? Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama

Lebih terperinci

bab 2 satuan pengukuran waktu tema makanan dan kesehatan

bab 2 satuan pengukuran waktu tema makanan dan kesehatan bab tema makanan dan kesehatan satuan pengukuran waktu setiap pagi bayu selalu sarapan pagi ini ia menikmati sarapan dengan lahap ia makan nasi sayur dan lauk tidak lupa ia minum segelas susu jam menunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran umum partisipan I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran umum partisipan I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran umum partisipan I Partisipan I yang dikenal dengan RP I berusia 27 tahun. Pendidikan terakhir RP I adalah statra I. Saat ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (RSPAW) Salatiga, dengan alamat Jalan Hasanudin 806 Salatiga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (RSPAW) Salatiga, dengan alamat Jalan Hasanudin 806 Salatiga. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini berlangsung di Rumah Sakit Paru Dr Ario Wirawan (RSPAW) Salatiga, dengan alamat Jalan Hasanudin 806 Salatiga. RSPAW Salatiga merupakan rumah sakit

Lebih terperinci

Sambutan dan Dialog Presiden RI - Peresmian Pasar Rakyat Doyo Baru, Jayapura, 30 April 2016 Sabtu, 30 April 2016

Sambutan dan Dialog Presiden RI - Peresmian Pasar Rakyat Doyo Baru, Jayapura, 30 April 2016 Sabtu, 30 April 2016 Sambutan dan Dialog Presiden RI - Peresmian Pasar Rakyat Doyo Baru, Jayapura, 30 April 2016 Sabtu, 30 April 2016 SAMBUTAN DAN DIALOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERESMIAN PASAR RAKYAT DOYO BARU JAYAPURA,

Lebih terperinci

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36 Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah panti asuhan terbesar di dunia dengan perkiraan jumlah lembaga pengasuhan anak pada tahun 2007 sekitar 5.250 hingga 8.610 (Unicef

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Provinsi Maluku Rumah Sakit Jiwa Ambon di mulai tahun anggaran 1981/1982 Rumah Sakit

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Siswi Sebagai Informan Tambahan Nama : Kelas : Pertanyaan 1. Menurut Adik penting tidak rasa percaya diri saat berpidato? Alasannya?

Pedoman Wawancara Siswi Sebagai Informan Tambahan Nama : Kelas : Pertanyaan 1. Menurut Adik penting tidak rasa percaya diri saat berpidato? Alasannya? 1. Apa tugas Adik sebagai pembimbing? 2. Materi-materi apa saja yang Adik berikan saat membimbing kegiatan public 3. Metode seperti apa yang Adik gunakan dalam membimbing kegiatan public 4. Upaya apa yang

Lebih terperinci

Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA. 1. Pemahaman pernikahan

Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA. 1. Pemahaman pernikahan 58 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA 1. Pemahaman pernikahan a. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang pernikahan? b. Menurut Bapak/Ibu, pada usia berapakah seseorang dikatakan siap untuk menikah? c. Menurut Bapak/Ibu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah. Dengan. bermakna (Sugiyono, 2010). Penelitian kualitatif akan berfokus

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah. Dengan. bermakna (Sugiyono, 2010). Penelitian kualitatif akan berfokus BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Jenis peneltian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek

Lebih terperinci

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri. INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini

Lebih terperinci

Verbatim. Tujuan Khusus Tema Sub Tema Kategori Kata kunci P1 P2 P3. dapat. Saya hanya pasrah kepada. kanker payudara istri pasca

Verbatim. Tujuan Khusus Tema Sub Tema Kategori Kata kunci P1 P2 P3. dapat. Saya hanya pasrah kepada. kanker payudara istri pasca LAMPIRAN 1 Verbatim Tujuan Khusus Tema Sub Tema Kategori Kata kunci P1 P2 P3 Mengidentifikasi Bentuk-bentuk Dukungan Pasrah dan Saya kaget, karena selama dukungan sosial dukungan emosional percaya kepada

Lebih terperinci

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL A. Identitas Konseli Nama : E Umur : 16 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Domisili : Yogyakarta B. Deskripsi Masalah yang Dikeluhkan Konseli adalah anak tunggalketiga

Lebih terperinci

TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN

TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN Eliza Hafni*, Nur Asnah Sitohang** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Pada saat penelitian, peneliti melakukan persiapan dengan menggunakan alat ukur observasi dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Nama Umur Pendidikan Alamat Agama : Tn.G : 30 th : tamat SMA : Blora : Islam Tanggal masuk : 06/12/2009 Tgl pengkajian : 06/12/2009 No.cm : 06 80

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan dengan tujuan untuk menggali pengalaman kecemasan. trasnkrip data wawancara dan catatan lapangan pada saat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan dengan tujuan untuk menggali pengalaman kecemasan. trasnkrip data wawancara dan catatan lapangan pada saat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan untuk menggali pengalaman kecemasan pada saat anak di rumah sakit. Data penelitian yang didapat

Lebih terperinci

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke Di kamar Widya, Ricky dan Widya sedang menonton suatu anime. Pada saat anime itu memasukki adegan mesra, Widya langsung memegang tangan Ricky. Lalu Widya berkata bahwa Widya mencintai Ricky, begitu juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia anak adalah dunia bermain, khususnya bagi anak yang berusia 1-3 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut harus dijaga kelangsungannya dengan upaya stimulasi

Lebih terperinci

Panduan Wawancara Pada Perawat

Panduan Wawancara Pada Perawat Lampiran 1 Panduan Wawancara Pada Perawat Nama perawat : Usia : Jenis kelamin : Masa kerja : Daftar Pertanyaan : 1. Menurut perawat apa pengertian pasien Harga Diri Rendah (HDR)? 2. Menurut perawat apa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penerapan Toilet Training 1. Pengertian Toilet Training Toilet training atau latihan berkemih dan defekasi adalah salah satu tugas perkembangan anak usia toddler (1-3 tahun).

Lebih terperinci

BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA

BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA 5.1 Pendahuluan Fenomena konflik pekerjaan keluarga atau work-family conflict ini juga semakin menarik untuk diteliti mengingat banyaknya dampak negatif yang

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA NO PERTANYAAN JAWABAN RESPONDEN

HASIL WAWANCARA NO PERTANYAAN JAWABAN RESPONDEN HASIL WAWANCARA NO PERTANYAAN JAWABAN RESPONDEN 1 Masalah keluhan seperti apa Biasanya pasien itu rata-rata banyak ngeluh soal yang sering dikeluhkan oleh administrasi, ngantrinya itu dibilang terlalu

Lebih terperinci

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu. Sahabat Terbaik Hari Minggu pagi yang cerah ini seharusnya adalah waktu yang menyenangkan untuk olahraga bersama sahabat terdekat. Sayangnya, hari ini Femii sedang tidak enak badan, perut dan punggungnya

Lebih terperinci

Bab 1. Kehilangan mimpi

Bab 1. Kehilangan mimpi Bab 1 Kehilangan mimpi Disuatu daerah didesa yang kecil,daerah surabaya tepat dekat daerah nganjuk hidup seorang wanita yang selalu gigih dalam bekerja keras demi menghidupi ketiga anaknya, bersama sang

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan LAMPIRAN I Verbatim (Bahasa Indonesia) P : Peneliti S : Subjek Subjek JP P : Assalamu alaikum, selamat pagi S : Wa alaikum salam, pagi.. P : Sebelum nya kakak mintaa maaf dik, mungkin mengganggu waktunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu, gelisah yang dapat menimbulkan ketegangan fisik yang tinggi. Hal ini ditimbulkan sebagai reaksi

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. Calon Peserta

PEDOMAN WAWANCARA. Calon Peserta 90 PEDOMAN WAWANCARA Calon Peserta Demand Masyarakat Menjadi Peserta Mandiri Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Di Kota Medan Tahun 2016 I. Identitas Nama : Umur : Pendidikan Terakhir : Pekerjaan

Lebih terperinci

Lampiran 4. Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 4. Lembar Permohonan Menjadi Responden 46 47 48 49 Lampiran 4 Lembar Permohonan Menjadi Responden Kepada Yth : Bapak/Ibu/saudara/i Di Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar Saya mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (S1-Keperawatan) akan melakukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu tahap penting dalam siklus kehidupan

PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu tahap penting dalam siklus kehidupan PENDAHULUAN I.A. Latar belakang Perkawinan merupakan salah satu tahap penting dalam siklus kehidupan seseorang, disamping siklus lainnya seperti kelahiran, perceraian, atau kematian (Pangkahila, 2004).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengumpulan Data Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengumpulan Data Penelitian digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Data Penelitian Data dalam penelitian ini adalah profil pemecahan masalah sistem persamaan linier dua variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan dari tanggal 1 Juli sampai 1 Agustus 213. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

TUGAS PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU UNEJ 2015 DISKRIPSI TENTANG PSIK, MOTIVASI DIRI DI PSIK DAN KEGIATAN DI PSIK. oleh.

TUGAS PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU UNEJ 2015 DISKRIPSI TENTANG PSIK, MOTIVASI DIRI DI PSIK DAN KEGIATAN DI PSIK. oleh. TUGAS PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU UNEJ 2015 DISKRIPSI TENTANG PSIK, MOTIVASI DIRI DI PSIK DAN KEGIATAN DI PSIK oleh Winda Mufidayani NIM 152310101101 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH LANTAI 5 RUMAH

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH LANTAI 5 RUMAH 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH LANTAI 5 RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO JAKARTA PUSAT TAHUN 2011 Petunjuk Pengisian

Lebih terperinci

PERTANYAAN WAWANCARA

PERTANYAAN WAWANCARA Lampiran 1 ERTANYAAN WAWANCARA 1. Menurut anda, perubahan tubuh apa saja yang terjadi pada anda saat ini? 2. Apakah dari perubahan-perubahan yang anda alami ada yang menggangu aktivitas anda? 3. Seberapa

Lebih terperinci

******* Dedicated for God,pap,mum,brother and sister..

******* Dedicated for God,pap,mum,brother and sister.. Untuk mengetahui nilai Satu Tahun, Tanyakan seorang siswa yang gagal dalam ujian kenaikannya Untuk mengetahui nilai Satu Bulan, Tanyakan seorang Ibu yang melahirkan bayi prematur Untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai BAB IV ANALISIS ISLAMIC COGNITIVE RESTRUCTURING DALAM MENANGANI KONSEP DIRI RENDAH SEORANG SISWA KELAS VIII DI SMP KHADIJAH SURABAYA A. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Seorang Siswa Kelas VIII Mengalami

Lebih terperinci

Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan.

Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan. Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan. Menstruasi pertama biasanya mulai terjadi pada usia 10-14 tahun. 1 10-14

Lebih terperinci