Uswatun Khaeriyah *), Sujarwo**), Supriyadi***) *)Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang,

Transkripsi

1 PE GARUH KOMU IKASI TERAPEUTIK (SP 1-4) TERHADAP KEMAUA DA KEMAMPUA PERSO AL HIGIE E PADA KLIE DEFISIT PERAWATA DIRI DI RSJD Dr. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G Uswatu Khaeriyah *), Sujarwo**), Supriyadi***) *)Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawata STIKES Telogorejo Semarag, **)Dose Program Studi S1 Ilmu Keperawata STIKES Telogorejo Semarag, ***)Dose Politekkes Semarag ABSTRAK Skizofreia merupaka suatu gaggua jiwa berat yag aka membebai masyarakat sepajag hidup pederita, dikarakterisasika dega disorgaisasi pikira, perasaa da perilaku defisit perawata diri. Defisit perawata diri merupaka suatu kodisi pada seseorag yag megalami kelemaha kemampua dalam melegkapi aktivitas perawata diri secara madiri seperti madi, berhias, maka da BAK/BAB (toiletig) Tujua peelitia ii megetahui pegaruh komuikasi terapeutik terhadap kemaua da kemampua persoal higiee pada klie defisit perawata diri Jeis peelitia adalah quasi eksperimet dega racaga oe-group pre test ad post test desig dega sampel sebayak 5 respode. Uji statistik megguaka Wilcoxo Siged Rage Test. Hasil peelitia meujuka bahwa ada pegaruh komuikasi terapeutik terhadap kemaua persoal higiee (maka da madi)dega masig-masig p value, da kemampua persoal higiee (madi, maka, da elimiasi) dega masig-masig p value,. Diharapka perawat dapat lebih memperhatika proses komuikasi teraupetik pada klie defisit perawata diri sesuai recaa tidaka keperawata da secara berkesiambuga. Kata kuci : kemaua da kemampua persoal higiee, defisit perawata diri ABSTRACT Schizophreia is a metal disorder would burde the whole of the public life characterized by disorgaizatio mid, feelig deficit care themselves ad coduc. Deficit care self is a coditio o someoe who udergoes weakess ability i furish activity care self idepedetly as bath, orate, eatig ad tub / chapter ( toiletig ). The purpose of this research was to kow the ifluece of therapeutic commuicatio to ward willigess ad the ability of persoal higiee cliets deficit care. The study was quasi eksperimet with oe-group pre test ad post test desig. The samples was 5 respodets. Statistical test usig wilcoxo siged rage test. Result showed that the commuicatio therapeutic agaist volitio persoal higiee ( eatig ad bathig ) with each p value, ad ability persoal higiee ( bath, eatig, ad elimiatio ) with each p, value. Nurses should pay more attetio processes of commuicatio teraupetik cliets deficit care themselves accordig to pla the act of ursig ad sustaiable. Keywords: the willigess ad ability of persoal hygiee, self-care deficit, therapeutic commuicatio

2 PE DAHULUA Dewasa ii, kemajua ilmu pegetahua da kemajua tekologi da komuikasi semaki pesat, hal tersebut medorog perubaha pola hidup dalam masyarakat yag semaki kompleks. Seperti perubaha tersediri suatu ilai ilai da pembarua sosial dalam berbagai aspek kehidupa. Perkembaga tersebut meuai berbagai koflik da meutut kemampua peyesuaia diri dari idividu. The Idoesia Psychiatric Epidemologic pada 24 perah membuat survei yag meujukka, 18,5 % orag dewasa megalami gaggua jiwa. Artiya, hampir satu di atara lima orag perah atau masih megalami gaggua jiwa riga higga parah.(lusia, 211). Prevalesi asioal gaggua jiwa berat adalah,5 % (berdasarka keluha respode atau observasi pewawacara), sebayak 7 provisi mempuyai prevalesi gaggua jiwa berat diatas prevalesi asioal, yaitu agroe aceh darus salam, sumatra barat, bagka belitug, kepulaua riau, DKI jakarta, usa teggara barat (RISKESDAS,27). Skizofreia merupaka suatu gaggua jiwa berat yag aka membebai masyarakat sepajag hidup pederita, dikarakterisasika dega disorgaisasi pikira, perasaa da perilaku (Lezeweger da gottesma, 1994 dalam Siaga,27). Skizofreia merupaka salah satu kasus yag bayak didapatka dari sekia bayak jeis gaggua jiwa yag ada di Idoesia, baik di polikliik rumah sakit maupu ditempattempat perawata jiwa atau saatorium (Siaga,27). Agka kejadia skizofreia di Amerika Serikat cukup tiggi, mecapai 1/1 peduduk. Sebagai perbadiga, di Idoesia bila ada PJPT I agkaya adalah 1/1 peduduk maka proyeksiya pada PJPT II 3/1 peduduk, bahka lebih besar lagi (Yosep, hlm. 59, 27). Dari data yag diperoleh dari Rekam Medik Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Amio Godohutomo Semarag tahu 211 diperoleh data bahwa terdapat 146 agka kejadia defisit perawata diri. Salah satu gejala dari gaggua jiwa adalah defisit perawata diri. Keterbatasa perawata diri biasaya di akhibatka oleh karea tigkata stresor yag tiggi da berat serta sulit ditagai oleh klie (klie biasaya megalami harga diri redah). Sehigga diriya tidak mau megurus atau merawat diriya sediri dalam hal madi, berpakaia, berhias, maka, maupu BAK da BAB. Bila tidak dilakuka itervesi oleh perawat, maka kemugkia klie bisa megalami isolasi sosial (Fitria,hlm. 95, 29). Stuart G.W (1998) meekaka bahwa hakikat dari komuikasi adalah sebagai suatu hubuga yag dapat meimbulka perubaha sikap da tigkah laku serta kebersamaa dalam meciptaka salig pegertia dari orag-orag yag terlibat dalam komuikasi. Oleh karea itu kesamaa bahasa, kesamaa simbol, kesamaa arti sagat mempegaruhi iformasi tersebut utuk diterima da dikomuikasika (Nasir et al, 29,hlm. 3). Dalam peelitia Rosdiaa (29), telah dibuktika bahwa komuikasi perawat dega pasie jiwa mempuyai efek peyembuha baik dalam kotes kesehata jiwa maupu kesehata fisik klie dega defisit (merawat diri). Komuikasi juga memiliki kotribusi yag sigifika dalam kesehata da kesembuha pasie juga kemaua klie dalam perawata diri Komuikasi dalam betuk strategi pelaksaaa (SP) pada DPD ii bertujua agar klie mampu da mejadi mau melakuka aktivitas perawata diri atau persoal higiee secara madiri seperti madi/membersihka diri, berpakaia/berhias, maka, BAB da BAK (Fitria, hlm.97, 29). Dalam proses keperawata komukasi terapeutik sagat petig karea komuikasi ii merupaka alat dalam melaksaaka proses keperawata. Dalam asuha keperawata, komuikasi ditujuka utuk megubah perilaku klie utuk mecapai tikat kesehata yag optimal (Stuart GW., 1998). Berdasarka data diatas peulis tertarik utuk meeliti tetag komuikasi terapeutik utuk megetahui sejauh maa pegaruhya terhadap kemaua da kemampua persoal higiee pada klie dega defisit perawata diri Tujua peelitia ii adalah Megetahui pegaruh komuikasi terapeutik terhadap kemaua da kemampua persoal higiee

3 pada klie defisit perawata diri di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amio Godohutomo Semarag METODE PE ELITIA Peelitia ii megguaka jeis peelitia quasi eksperimet dega megguaka jeis peelitia oe-group pre test ad post test desig. Populasi adalah subjek yag memeuhi kriteria yag telah ditetapka (Nursalam, 23, hlm.85). Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh klie defisit perawata diri yag dirawat pada bula April 213 di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Amio Godohutomo Semarag. Tekik pegambila sampel yag diguaka tekik quasi eksperimet. Pemiliha respode sebagai sampek berdasarka kriteria yag telah ditetapka, yaitu sebagai berikut : pasie belum perah terlibat strategi pelaksaaa (SP) sesi 1,2,3 maupu 4. Pebelitia ii megguaka istrumet yag berupa observasi dega 23 poit megeai kemampua persoal higiee klie DPD, da berupa kuesioer dega 24pertayaa megeai kemaua persoal higiee klie DPD. Kemaua da kemampua klie diilai dega cara diobservasi da diwawacara, jika klie mampu da mau diilai 1 da jika tidak mampu atau mau diilai, kemudia dijumlah secara keseluruha. Aalisis statistik utuk meguji validitas dari kuesioer da observasi dilakuka uji expertkepada 3 ahli dari pihak rumah sakit da istitusi. Tempat peelitia dilakuka di RSJD Dr. Amio Godohutomo Semarag. HASIL DA PEMBAHASA Pemberia komuikasi terapeutik dilakuka oleh perawat yag memeuhi kriteria sebagai eumerator. Komuikasi terapeutik diberika kepada 5 respode yag dikelompoka mejadi 3 kelompok. Distribusi karakteristik respode pada peelitia ii ditampilka sebagaimaa tabel 1 : Tabel 1. Distribusi Frekuesi Karakteristik Respode No. K arakteristik Frekuesi % 1. a. b. Jeis kelami Waita Laki-laki 2. Pedidika a. b. c. 3. a. b. c. d. Pedidika Dasar Pedidika Meegah Pedidika Tiggi Pekerjaa Buruh Tai Swasta Tidak bekerja Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa respode yag berjeis kelami waita lebih besar dari pada respode laki-laki yaitu,56%. Sedagka meurut pedidika diketahui bahwa respode terbesar memiliki pedidika dasar yaitu 66%, pedidika meegah 33% da pedidika tiggi 4%. Kemudia tabel distribusi pekerjaa meujuka bahwa persetase terbesar yaitu 14%, didapat dari respode buruh da tai dibadigka dega respode yag bekerja swasta 13% da respode yag tidak bekerja 9%. Tabel 2. Distribusi Kemampua Persoal Higiee (Madi) Respode DPD Da Sesudah Diberika Komuikasi Terpeutik Kemampua PH(madi) Baik Sedag Dari tabel tersebut didapatka hasil bahwa kemampua PH(madi) palig bayak adalah baik 76% da dega kemampua sedag haya 24%. Sedagka kemampua respode setelah diberika komuikasi terapeutik seluruhya memiliki kemampua PH(madi) yag baik 1%. Tabel 3. Distribusi Kemampua Persoal Higiee (berdada) Respode DPD Da Sesudah Diberika Komuikasi Terpeutik Kemampua PH(berdada) Baik Sedag Buruk

4 Dari tabel tersebut didapatka hasil bahwa kemampua PH(berdada) palig bayak adalah baik 92% da dega kemampua buruk haya 8%. Sedagka kemampua respode setelah diberika komuikasi terapeutik respode dega kemampua baik mejadi 98% da kemampua sedag 2%. Tabel 4. Distribusi Kemampua Persoal Higiee (maka) Respode DPD Da Sesudah Diberika Komuikasi Terpeutik Kemampua PH(maka) itervesi Baik Sedag Buruk Dari tabel tersebut didapatka hasil bahwa kemampua PH(maka) palig bayak adalah buruk 64% da dega kemampua baik haya 12% da sedag 6%. Sedagka kemampua respode setelah diberika komuikasi terapeutik respode dega kemampua baik mejadi 7% da kemampua sedag 11% buruk 8%. Tabel 5. Distribusi Kemampua Persoal Higiee (elimiasi) Respode DPD Da Sesudah Diberika Komuikasi Terpeutik Kemampua PH(elimiasi) itervesi Baik Sedag Dari tabel tersebut didapatka hasil bahwa kemampua PH(elimiasi) palig bayak adalah baik 54% da dega kemampua sedag haya 46%. Sedagka kemampua respode setelah diberika komuikasi terapeutik respode dega kemampua baik mejadi 82% da kemampua sedag 18%. Tabel 6. Distribusi Kemaua Persoal Higiee (madi) Respode DPD Da Sesudah Diberika Komuikasi Terpeutik Kemaua PH(madi) itervesi Baik Sedag Dari tabel tersebut didapatka hasil bahwa kemaua PH(madi) palig bayak adalah baik 94% da dega kemaua sedag haya 6%. Sedagka kemaua respode setelah diberika komuikasi terapeutik seluruhya memiliki kemaua PH(madi) yag baik 1%. Tabel 7. Distribusi Kemaua Persoal Higiee (berdada) Respode DPD Da Sesudah Diberika Komuikasi Terpeutik Kemaua PH(berdada) itervesi Baik Sedag Dari tabel tersebut didapatka hasil bahwa kemaua PH(berdada) palig bayak adalah baik 98% da dega kemaua sedag haya 2%. Sedagka kemaua respode setelah diberika komuikasi terapeutik seluruhya memiliki kemaua PH(berdada) yag baik 1%. Tabel 8. Distribusi Kemaua Persoal Higiee (maka) Respode DPD Da Sesudah Diberika Komuikasi Terpeutik Kemaua PH(maka) itervesi Baik Sedag Buruk Dari tabel tersebut didapatka hasil bahwa kemaua PH(maka) palig bayak adalah

5 baik 42% da dega kemaua sedag haya 2% da buruk 38%. Sedagka kemaua respode setelah diberika komuikasi terapeutik respode dega kemaua baik mejadi 94% da kemampua sedag 4% D buruk 2%. Tabel 9. Distribusi Kemaua Persoal Higiee (elimiasi) Respode DPD Da Sesudah Diberika Komuikasi Terpeutik Kemaua PH(elimiasi) Baik Sedag Dari tabel tersebut didapatka hasil bahwa kemaua PH(elimiasi) seluruhya memiliki kemaua baim 1%. diberika komuikasi terapeutik seluruhya memiliki kemaua PH(elimiasi) yag baik 1%. Uji statistik pada variabel bebas da variabel terikat dilakuka uji Shapiro Wilk Test, utuk megetahui sebara ormalitas data, hasil uji Shapiro wilk didapat pada semua variabel uji p value,. Maka disimpulka data berdistribusi tidak ormal, sehigga uji statistik yag diguaka adalah Wicoxo siged test. Tabel 1.Wilcoxo Siged Raks Test Wilcoxo Siged Raks Test Statistic Arti kemampua PH(madi) Positif raks kemampua PH(berdada) Ties raks kemampua PH(maka) Positif raks kemampua PH(elimiasi) Positif raks Z -5,613-1,857-5,35-3,742 Sig.,,6 3,, Berdasarka hasil aalisis yag dilakuka didapatka hasil bahwa ilai rata-rata post test lebih besar ari pada post test utuk kemampua PH(madi,maka da elimiasi), sedagka utuk kemampua PH(berdada) post test sama dega pre test. Hal ii meujuka bahwa terdapat peigkata kemampua PH(madi,maka da elimiasi). Tabel 1.Wilcoxo Siged Raks Test Wilcoxo Siged Raks Test Statistic Arti Z Sig. kemaua PH(madi) Positif raks kemaua PH(berdada) Ties raks kemaua PH(maka) Positif raks kemaua PH(elimiasi) Ties raks -3,56-1, -4,55 -,,,31 7, 1, Berdasarka hasil aalisis yag dilakuka didapatka hasil bahwa ilai rata-rata post test lebih besar ari pada post test utuk kemaua PH(madi da maka), sedagka utuk kemama PH(berdada da elimiasi) post test sama dega pre test. Hal ii meujuka bahwa terdapat peigkata kemampua PH(madi da maka). Upaya yag dapat dilakuka terahadap klie dega defisit perawata diri yaitu pedapat dari Potter da Perry (25), setelah dilakuka tidaka keperawata, kemudia didapatka respo klie terhadap terapi tersebut, maka perawat dapat membuat recaa keperawata selajutya utuk memeuhi kebutuha klie. Hal tersebut tetuya medukug bahwa terapi yag diberika sesuai dega recaa keperawata da dapat membatu proses pemuliha klie.

6 Upaya lai yag dapat dilakuka adalah sesuai dega tugas perawat dalam komuikasi terapeutik sediri, dega adaya beberapa tahap komuikasi,yaitu fase iteraksi, fase orietasi, fase kerja da fase termiasi (Keliat 23). Hal lai yag dapat dilakuka, keluarga juga perlu dilibatka dalam membatu proses pemuliha klie. Hal ii sesuai dega yag dikemukaka oleh Dalami (21), yag meyataka keterlibata keluarga sebagai kelompok pedukug yag memiliki mafaat bagi proses pemuliha klie, karea dapat mempercepat proses peyembuha klie melalui diamika keluarga maupu kelompok. SIMPULA DA SARA Berdasarka hasil peelitia tetag peerapa komuikasi terapeutik (SP 1-4) pada 5 respode pederita defisit perawata diri yag dirawat iap di RSJD Dr.Amio Godohutomo Semarag, sehigga dapat disimpulka bahwa komuikasi terapeutik memiliki pegaruh yag sigifika dalam peigkata kemampua (madi,maka da elimiasi) da kemaua (madi da maka) dega masig masig p value,. Sara Berdasarka hasil peelitia yag telah di lakuka, maka peeliti megusulka sara sebagai berikut: 1. Perawat Berdasarka peelitia ii, didapatka hasil bahwa komuikasi teraupetik yag di lakuka perawat sesuai dega recaa peelitia yaitu sekali per hari selam 3 hari mempegaruhi peigkata kemampua da kemaua persoal higiee (madi,berdada,maka da elimiasi). Oleh karea itu di harapka perawat dapat lebih memperhatika proses komuikasi teraupetik pada klie defisit perawata diri yag seharusya dilakuka sesuai recaa tidaka keperawata da secara berkesiambuga sehigga dapat berbetuk rasa percaya klie terhadap perawat. Selai itu, perawat sebaikya bisa lebih memberika pejelasa megeai klie terhadap keluarga. 2. Bagi keluarga Peeliti juga megharapka agar keluarga dapat membatu keberlagsuga proses peigkata kemampua da kemaua persoal higiee ( madi, berdada, maka da elimiasi ) pada klie dega defisit perawata diri dega memberika komuikasi yag baik da bear. 3. Bagi peelitia selajutya Utuk peelitia selajutya diharapka dapat memilih sampel dega meambahka beberapa kriteria iklusi ataupu kriteria eksklusi, sehigga sampel dapat mewakili populasi yag ada. Bagi peelitia selajutya, diharapka hasil peelitia ii dapat dijadika sebagai dasar utuk pegembaga da tidak lajut peelitia selajutya. DAFTAR PUSTAKA Dalami, E., Rochimah, Gustia, Roselia, E., & Bao, E. (29). Buku Saku Komuikasi Keperawata.Jakarta : Tras Ifo Medika Fitria, N.(29). Prisip Dasar da Aplikasi Peulisa Lapora Pedahulua da Strategi Pelasaaa Tidaka Keperawata (LP da SP) utuk 7 Diagosis Keperawata Jiwa Berat bagi Program S-1 Keperawata.Jakarta : Salemba Medika Keliat, A. B.(23). Hubuga Terapeutik Perawat-Klie.Jakarta : EGC

7 Lusia, A.(211).8 perse Pederita Skizofreia Tidak Diobati. 11/6/3/714272/8.Perse.Pe derita Skizofreia.Tak.Diobati diperoleh taggal 1 Desember 211 Nasir, A., Muhith, A., Mubarak, I.A., & Sajidi. (29). Komuikasi Dalam Keperawata Teori da Aplikasi.Jakarta : Salemba Medika Nursalam, dkk. (23). Kosep da Peerapa Metodologi Peelitia Ilmu Keperawata : Pedoma Skripsi, Tesis, da Istrume Peelitia Keperawata. Jakarta : Salemba Medika Potter, P.A.(26). Buku Ajar Fudametal Keperawata : Kosep,Proses da Praktik.Edisi 4.Volume 2.Jakarta : EGC Riset Kesehata Dasar (RISKESDAS) 27.(27) Rosdiaa, I.D. (29). Komuikasi Terapeutik Perawat Pada Pasie Dega Masalah Defisit (Kurag memperhatika) Perawata Diri di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amio Godohutomo Semarag Siaga,B. R.(27). Skizofreia da Diagosis Badig.Jakarta : Balai Peerbit FKUI Stuart, G.W., Sudee J.S.,(1998). Keperawata Jiwa. Edisi 3. Jakarta : Peerbit Buku Kedoktera EGC Yosep, I. (27). Keperawata Jiwa. Badug : PT Refika Aditama