AUDIT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AUDIT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA"

Transkripsi

1 AUDIT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA ADHIGUNA WAHYU NUGROHO, Dosen Pembimbing: Gatot Imam Nugroho, Drs.,Ak.,MBA Universitas Bina Nusantara ABSTRACT Management audit of human resource management at PT Pelayaran Bahtera Adhiguna aims to know Determine what is the activity of planning, development, and prosperity for employees conducted by the HR department has been operating effectively and Provide input or recommendations to the management if finded ineffectively and inefficiency of the human resource management functions. This research used descriptive research method. The data got from field study those are by did interview, observation, documentation, and questionnaire. Data analyzing process used a qualitative analysis method by compared three elements called criteria, causes, effect to know how succeed the management develop the human resource management. The conclusions derived from this research are the new employee selection process is not conform with company requirements, diklat training had not effect on improving employee performance, had not have memorial payroll, owner company involvement in decision making, orientation program had no impact on the explication of information the assignment, explanation of the job description for the new employees only spoken, attendance procedures are still done manually and not have supervisor in attendance procedure, employee performance appraisal is only as interim assessments to HR restructuring process, and implementation of reward and punishment has not been done successfully. (AWN) Keywords: Management Audit, Human Resource Management, Criteria, Causes, and Effect Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan memberikan rekomendasi penerapan program pelatihan dan pengembangan SDM, menganalisa dan memberikan rekomendasi sistem penilaian kinerja karyawan, menganalisa dan memberikan rekomendasi penerapan penghargaan atas prestasi dan hukuman atas kesalahan karyawan. Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Proses analisis data menggunakan metode analisis kualitatif dengan membandingkan tiga elemen

2 dalam audit manajemen yaitu kriteria, sebab, dan akibat. Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah proses seleksi karyawan baru tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan, pelatihan diklat tidak berpengaruh pada peningkatan kinerja karyawan, tidak adanya memorial payroll, keterlibatan pemilik perusahaan dalam pengambilan keputusan, program orientasi tidak berdampak pada kejelasan penyampaian informasi pekerjaan, penjelasan job description untuk karyawan baru hanya sebatas lisan, prosedur absensi masih dilakukan secara manual serta tidak adanya pengawas dalam prosedur absensi, penilaian kinerja hanya sebagai penilaian sementara untuk proses restrukturisasi SDM, penerapan reward and punishment belum berhasil dilakukan.(awn) Kata Kunci : Audit Manajemen, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kriteria, Sebab, dan Akibat PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, banyak orang telah menyadari bahwa sumber daya manusia sangat penting karena sumbangannya yang berpengaruh dalam menentukan keberhasilan sebuah perusahaan. Berawal dari perkembangan teknologi yang semakin dahsyat akhir-akhir ini membuat persaingan bisnis semakin tinggi pula, baik itu pada tingkat nasional maupun internasional. Untuk memenangkan persaingan bisnis, setiap perusahaan-perusahaan yang berkembang memerlukan sumber daya manusia yang bermanfaat dan berkelanjutan. Sumber daya manusia tersebut diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional perusahaan itu sendiri dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, sumber daya manusia harus dapat dikelola dengan benar sehingga dapat menunjang bagi kegiatan bisnis perusahaan. Hal inilah yang melandasi bahwa manajemen sumber daya manusia membawa pengaruh yang cukup penting terhadap kinerja perusahaan. Pada saat yang bersamaan, peningkatan tuntutan kerja serta persaingan domestik dan global telah mengubah bentuk manajemen SDM di dalam sebuah perusahaan. Selain itu, manajemen SDM juga harus mampu memenuhi pencapaian tujuan-tujuan sosial dan fungsional karyawan di dalam sebuah perusahaan terutama untuk menjadikan karyawan sebagai sumber kekuatan bersaing perusahaan, yang berarti menempatkan karyawan sebagai bagian dari keberhasilan perusahaan. Dengan menjadikan karyawan sebagai bagian dari keberhasilan perusahaan dapat terlihat dengan besarnya perhatian yang diberikan perusahaan terhadap sumber daya manusia yang dimilikinya. Perhatian tersebut khusunya diberikan oleh

3 bagian divisi HRD (Human Resource Development). Fungsi divisi HRD di dalam perusahaan adalah untuk mengelola perkembangan dan kemajuan manajemen SDM. Selain untuk mengelola perkembangan dan kemajuan manajemen SDMnya, fungsi divisi HRD di dalam perusahaan adalah memberikan sebuah keputusan yang efektif mengenai fungsi sumber daya manusia agar terciptanya tujuan perusahaan. PT Pelayaran Bahtera Adhiguna merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan laut, khususnya dibidang jasa angkutan batubara yang telah berdiri sejak tahun Meski telah lama berdiri, saat ini perusahaan masih tergolong kedalam skala yang kecil. Pada tanggal 5 Agustus tahun 2011 lalu, perusahaan mengalami pengalihan kepemilikan modal saham kepada PT Perusahaan Listrik Negara yang disebabkan kondisi keuangan perusahaan mengalami kerugian sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 dikarenakan sulitnya mendapatkan pelanggan membuat minimnya pengiriman pasokan batubara kesejumlah daerah di Indonesia. Hal lain yang menyebabkan kerugian yang dialami oleh perusahaan adalah terlalu banyaknya karyawan yang mengakibatkan rendahnya prestasi kerja dan disiplin kerja serta kurangnya kesempatan untuk berkompetisi dibidang peningkatan pelatihan. Peralihan kepemilikan tersebut membuat keputusan manajemen SDM perusahaan untuk melakukan pengurangan jumlah tenaga kerja. Keputusan tersebut memungkinkan hilangnya beberapa jabatan karena jabatan tersebut sudah tidak efektif lagi untuk dipertahankan dan fungsi-fungsinya bisa dilaksanakan oleh jabatan lain yang saat ini tetap dipertahankan. Sebagai akibat dari restrukturisasi SDM ini, jabatan yang masih tetap dipertahankan seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih baik dari pihak perusahaan, karena karyawan tersebut memiliki keahlian dalam bidang pekerjaannya dan loyalitas karyawan kepada perusahaan. Selain itu, dengan memberikan kompensasi yang sesuai, secara langsung akan membuat karyawan lebih termotivasi dalam bekerja, sehingga perusahaan akan memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya. Hal tersebut menarik untuk dijadikan bahan penelitian. Oleh karena itu, penulis memilih judul Audit Manajemen Sumber Daya Manusia pada PT Pelayaran Bahtera Adhiguna. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian akan dilakukan pada bagian divisi SDM berupa perencanaan (recruitment), pengembangan (training), dan kesejahteraan (administration and payroll). Ruang lingkup penelitian yang akan dibahas adalah mengaudit fungsi-fungsi manajemen SDM perusahaan yaitu bagian pengadaan SDM,

4 pengembangan, pemeliharaan, pengintegrasian, dan kompensasi. Ruang lingkup penelitian dikhususkan pada pengendalian-pengendalian yang dilakukan tiap bagian penyimpangan dan kekurangan dalam bagian tersebut. Adapun masalah-masalah yang diteliti meliputi: 1. Apakah aktivitas perencanaan, pengembangan, dan kesejahteraan karyawan yang dilakukan oleh divisi SDM telah berjalan dengan efektif? 2. Apa saja temuan audit yang diperoleh atas audit manajemen sumber daya manusia pada fungsifungsi manajemen SDM dan rekomendasi? Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Mengetahui apakah aktivitas perencanaan, pengembangan, dan kesejahteraan karyawan yang dilakukan oleh divisi SDM telah berjalan dengan efektif. 2. Memberikan masukan atau rekomendasi kepada pihak manajemen bila ditemukan ketidakefektifan dan ketidakefisienan dari fungsi-fungsi manajemen SDM. Metode Penelitian Metodologi merupakan tahapan penelitian yang harus diterapkan sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas sehingga penelitian ini dapat dilakukan dengan lebih terarah dan memudahkan dalam melakukan penelitian. Sedangkan dalam penelitian ini, jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan case explanatory dengan pendekatan case study. Case explanatory yaitu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan jawaban atas beberapa pertanyaan dan umumnya didasarkan pada teori yang dipakai sebagai kriteria. Sedangkan case study merupakan penelitian kualitatif untuk mengetahui permasalahan apa yang sedang dihadapi perusahaan, mengapa hal tersebut bisa terjadi, dan apa akibatnya serta memberikan rekomendasi atas permasalahan tersebut. 1. Studi pustaka Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan teori-teori yang relevan dengan cara membaca, mengutip dari buku referensi dan literatur yang berhubungan dengan topik. 2. Studi lapangan Penelitian studi lapangan dilakukan untuk mendapatkan data atau informasi langsung dari obyek yang diteliti. Adapun teknik-teknik audit yang digunakan adalah wawancara, kuesioner, observasi, diskusi, dokumentasi

5 ANALISIS DAN BAHASAN Proses Audit Manajemen Sumber Daya Manusia Pada PT Pelayaran Bahtera Adhiguna Audit Pendahuluan Pengelolaan fungsi-fungsi manajemen SDM harus dilakukan dengan baik agar dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan. Pengelolaan fungsi-fungsi manajemen SDM merupakan proses pengelolaan individu-individu yang bekerja dalam organisasi berupa hubungan antara pekerjaan dengan pekerja, terutama untuk menciptakan pemanfaatan individu-individu secara produktif sebagai usaha mencapai tujuan organisasi (perusahaan). Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menganalisis dengan baik aspek pengelolaan fungsi-fungsi manajemen SDM, karena sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Untuk dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mengelola fungsi-fungsi manajemen SDM, maka perlu dilakukan audit manajemen sumber daya manusia di dalam perusahaan. Sebelum melakukan suatu proses audit manajemen sumber daya manusia dalam suatu perusahaan diperlukan suatu perencanaan audit. Perencanaan audit merupakan langkah awal bagi auditor untuk menentukan hal apa yang perlu dilakukan dalam proses audit dan langkah apa yang akan diambil dalam proses audit. Ruang lingkup audit manajemen sumber daya manusia pada PT Pelayaran Bahtera Adhiguna meliputi fungsi-fungsi manajemen SDM perusahaan yaitu pengadaan SDM, pengembangan, pemeliharaan, pengintegrasian, dan kompensasi. Auditor membuat suatu perencanaan audit dengan tujuan agar dalam pelaksanaan auditnya, auditor dapat mengambil langkah yang seefektif dan seefisien mungkin dengan cara mengetahui keadaan perusahaan saat itu. Setelah itu, auditor memberikan suatu rekomendasi tentang hal apa saja yang seharusnya dilakukan untuk memperbaiki kekurangan atau permasalahan yang terjadi diperusahaan. Tahap-tahap perencanaan audit manajemen sumber daya manusia yang dilakukan adalah Pertama, PT Pelayaran Bahtera Adhiguna menerima proposal yang berisikan pemberitahuan bahwa perusahaan PT Pelayaran Bahtera Adhiguna sebagai objek penelitian atas skripsi yang dibuat. Selanjutnya, jika telah disetujui maka dilakukan survei langsung ke perusahaan. Setelah itu, wawancara dengan manajer HRD dan mengajukan beberapa pertanyaan yang dijadikan masukan dalam skripsi ini.

6 Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Review dan pengujian pengendalian manajemen dilakukan untuk mengetahui keadaan dalam perusahaan tersebut. Hal yang dinilai termasuk ke dalam hal efektif, efisien, dan kesesuaian dengan aturan yang berlaku di perusahaan. Hasil yang diperoleh akan menjadi acuan untuk melakukan audit lanjutan atas proses lanjutan. Survei pendahuluan yang telah dilakukan pada awal proses pendahuluan yaitu pada bagian perencanaan, pengembangan, dan kesejahteraan serta fungsi-fungsi manajemen sdm yang dilakukan untuk mengetahui secara garis besar tentang gambaran umum dan kegiatan yang dilakukan oleh bagian SDM, serta sehingga diperoleh informasi yang bersifat umum mengenai kegiatan operasional divisi SDM PT Pelayaran Bahtera Adhiguna. Pelaksanaan survei pendahuluan dilakukan dalam beberapa prosedur audit yang telah dilakukan secara umum, yaitu: melakukan pengamatan tentang efektivitas dan efisien bagian SDM perusahaan dalam melakukan kegiatannya sehari-hari dan menilai pelaksanaan tugas di perusahaan, melakukan wawancara terhadap karyawan bagian divisi SDM yang terkait dengan identifikasi masalah yang dijabarkan dalam skripsi ini, menyebarkan kuesioner kepada divisi SDM dan manajer SDM yang terkait dengan bagian perencanaan, pengembangan, dan kesejahteraan serta fungsifungsi manajemen SDM perusahaan, mempelajari dokumen SDM yang menggambarkan kebijakan tugas yang ada di bagian perencanaan, pengembangan, dan kesejahteraan, melakukan analisa dengan membandingkan informasi dari dokumen dengan keadaan sesungguhnya di dalam perusahaan. Audit Lanjutan Audit lanjutan bersifat lebih mendalam karena audit ini dilakukan setelah temuan-temuan dari audit pendahuluan yang didapatkan. Dalam identifikasi masalah terdapat 3 (tiga) masalah yang diajukan. Setiap permasalahan tersebut akan dibahas dalam bagian ini, sesuai dengan survei yang telah dilakukan. 1. Proses pengadaan karyawan PT Pelayaran Bahtera Adhiguna. Untuk memastikan bahwa proses rekrutmen, seleksi dan penempatan yang dilakukan untuk memperoleh jenis dan jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pada tahap seleksi ini dilakukan untuk mendapatkan karyawan yang unggul dan dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan. untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan standar perusahaan. 2. Pelatihan dan pengembangan karyawan. Dalam pelaksanaanya, pelatihan diurus oleh bagian SDM yang disebut sebagai bagian pengembangan. Bagian pengembangan nantinya akan memilihkan jenis

7 pelatihan apa yang tepat. Pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan karyawan PT Pelayaran Bahtera Adhiguna yang diselenggarakan oleh PUSDIKLAT secara teknis sering kali menjadi kurang layak, karena program pelaksanaan pelatihan dan pengembangan SDM didasarkan hanya sebagai aktivitas rutin tahunan dan bukan menjadi kebutuhan dalam meningkatkan kemampuan karyawannya. Sehingga program pelatihan dan pengembangan SDM perusahaan tidak ditetapkan berdasarkan atas hasil identifikasi kebutuhan pelatihan para karyawan. 3. Pembayaran gaji. Penggajian dilakukan setiap bulan tanggal 28, pembayaran gaji dilakukan dengan mengirimkan gaji ke rekening bank masing-masing karyawan. Gaji yang diberikan tiap bulannya tergantung dari posisi jabatan pekerjaan dan pengalaman kerja karyawan. Laporan Audit Audit yang telah dilakukan pada bagian divisi SDM menemukan beberapa hasil atau temuan. Temuan yang didapatkan tersebut berhubungan dengan proses kerja atau prosedur yang dikerjakan pada bagian perencanaan, pengembangan, dan kesejahteraan. Tiap bagian divisi SDM diharapkan dapat menjalankan sesuai dengan yang ada dengan ketentuan perusahaan. Tiap bagian divisi SDM akan diatur oleh manajer masing-masing unit divisi dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari. Dan juga, tiap bagian memiliki permasalahan yang tidak sama atau berbeda-beda, sesuai dengan bagiannya masing-masing. Permasalahan ini akan dijelaskan lebih lanjut di dalam bagian temuan. Temuan akan dijelaskan perbagian divisi SDM yaitu perencanaan, pengembangan, dan kesejahteraan. Dan juga temuan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi manajemen SDM. Temuan ini akan dibagi menjadi kondisi, kriteria, sebab, akibat, dan rekomendasi. Temuan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: Proses Seleksi Karyawan Baru Yang Tidak Sesuai Dengan Kebutuhan Perusahaan PT Pelayaran Bahtera Adhiguna tidak memiliki dasar dalam melakukan proses seleksi pada saat perekrutan karyawan. Pelamar kerja yang diterima hanya dilakukan wawancara. Wawancara tersebut merupakan alasan mengapa pelamar kerja ingin bekerja di perusahaan tersebut, apa latar belakang pendidikannya, dan lain sebagainya. Langkah-langkah seleksi yang dilakukan oleh divisi SDM perusahaan adalah menerima surat lamaran kerja, menyeleksi surat lamaran kerja, wawancara

8 pendahuluan, pemeriksaan referensi, wawancara seleksi, pengumuman diterima atau ditolak pelamar kerja tersebut. Sesuai dengan kriteria yang ada, bagian perencanaan harus memenuhi lowongan pekerjaan untuk suatu posisi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Idealnya, proses seleksi dilakukan sesuai standar yang berlaku. Untuk mencukupi standar yang ditetapkan, serta dapat merekrut tenaga kerja yang memiliki kualitas seharusnya divisi SDM PT Pelayaran Bahtera Adhiguna memiliki suatu standar yang harus dipenuhi pelamar kerja untuk menjadi karyawan perusahaan. Kondisi tersebut disebabkan karena tidak diberikan tes potensi akademik untuk menguji kemampuan yang dimiliki oleh pelamar kerja. Selain itu, serta tidak adanya job specification dan job requirement. Job specification merupakan uraian persyaratan kualitas minimum dari pelamar kerja yang bisa diterima agar dapat menjalankan jabatan tersebut dengan baik. Sedangkan job requirement merupakan uraian untuk menilai berat atau ringan, mudah atau sulit, besar atau kecil resiko suatu pekerjaan serta memberikan peringkat dan harga gaji suatu jabatan. Hal ini akan mengakibatkan perusahaan tidak dapat menempatkan pelamar kerja sesuai dengan kriteria dan kebutuhan perusahaan. Rekomendasi yang diberikan agar proses seleksi karyawan baru lebih efektif adalah sebaiknya divisi SDM membuat job specification dan job requirement untuk tiap-tiap masing jabatan sehingga perusahaan dapat mengetahui dengan jelas kemampuan pelamar kerja secara keseluruhan. Sebaiknya proses seleksi tidak hanya dilakukan proses menerima surat lamaran, menyeleksi surat lamaran kerja, wawancara pendahuluan, pemeriksaan referensi, wawancara seleksi, pengumuman diterima atau ditolak pelamar kerja tersebut. Pelatihan Diklat Tidak Berpengaruh Pada Peningkatan Kinerja Karyawan Pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan SDM PT Pelayaran Bahtera Adhiguna yang diselenggarakan oleh PUSDIKLAT secara teknis sering kali menjadi kurang layak, karena program pelaksanaan pelatihan dan pengembangan SDM didasarkan hanya sebagai aktivitas rutin tahunan dan bukan menjadi kebutuhan dalam meningkatkan kemampuan karyawannya. Sehingga program pelatihan dan pengembangan SDM perusahaan tidak ditetapkan berdasarkan atas hasil identifikasi kebutuhan pelatihan para karyawan.

9 Menanggapi kondisi tersebut, seharusnya perusahaan membuat kebijakan program pelatihan dan pengembangan yang mengidentifikasikan pada kebutuhan pelatihan yang dapat dilakukan dengan: menentukan keterampilan apa yang dibutuhkan karyawan agar memiliki kinerja yang baik, sesuai dengan yang dibutuhkan dalam strategi pencapaian tujuan perusahaan, melakukan penilaian secara periodik untuk menentukan topik apa yang tepat untuk pelatihan karyawan, melakukan proses identifikasi secara terus menerus yang meliputi penilaian terhadap pelatihan yang telah selesai dilaksanakan dan memberikan saran kepada unit bisnis dan manajer untuk pelaksanaan pelatihan berikutnya. Kondisi di atas disebabkan karena masalah waktu pelaksanaan program diklat yang singkat membuat karyawan menjadi tidak maksimal dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh selama mengikuti program pelatihan dan pengembangan SDM. Hal tersebut akan mengakibatkan menurunnya prestasi perusahaan yang berdampak pada kurangnya motivasi kerja dan kurangnya peningkatan kemampuan keahlian kerja karyawan. Mengingat begitu pentingnya pelatihan dilaksanakan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan, sehingga perusahaan perlu memberikan perhatian yang serius dari perusahaan. Oleh sebab itu, agar lebih efektif sebaiknya metode pelatihan yang digunakan untuk perusahaan menggunakan metode on the job training seperti yang telah dikemukakan oleh Wilson Bangun (2012), yaitu metode yang diberikan kepada karyawan dalam mempelajari pekerjaannya sambil mengerjakannya secara langsung. Perusahaan menggunakan orang dalam yang melakukan pelatihan terhadap sumber daya manusianya, biasanya dilakukan oleh atasan langsung. Dengan menggunakan metode ini dapat lebih efektif dan efisien pelaksanaan pelatihan, karena disamping biaya pelatihan yang lebih murah, tenaga kerja yang dilatih lebih mengenal dengan baik siapa pelatihnya. Tidak Adanya Memorial Payroll Dalam Pencatatan Beban Gaji Karyawan Bagian kesejahteraan yang ada pada divisi SDM bertanggung jawab penuh atas data-data pegawai mengenai jumlah karyawan disertai dengan golongan jabatan masing-masing karyawan dan daftar rekap absen karyawan yang didasari oleh perhitungan absen melalui mesin amano. Besarnya tunjangan dan potongan yang diberikan berdasarkan dari ketetapan tabel dan golongan jabatan pegawai. Data-data tersebut kemudian diproses dan akan menghasilkan daftar gaji. Atas dasar perhitungan gaji tersebut yang telah dilakukan oleh bagian kesejahteraan, kemudian dikirim ke bagian akuntansi untuk

10 melakukan pengecekan apakah perhitungan yang dilakukan sudah benar dan juga data-data yang dilaporkan telah sesuai. Kondisi di atas sudah cukup efektif, yaitu keterlibatan bagian akuntansi dalam melakukan pengecekan atau verifikasi terhadap daftar gaji yang telah dibuat oleh bagian kesejahteraan. Pengecekan ini sangat penting karena daftar gaji sebagai dasar untuk penyusunan cash flow di bagian akuntansi. Agar lebih efektif, seharusnya bagian akuntansi memiliki memorial payroll yang berfungsi untuk melakukan pengecekan apakah perhitungan daftar absensi telah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga dapat diketahui potongan gaji akibat terlambat maupun tidak masuk kerja. Memorial payroll merupakan dokumen yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan beban atas keseluruhan prosedur penggajian selama satu bulan. Hal ini disebabkan karena pengendalian internal dan ketelitian yang kurang maksimal. Contohnya, seperti prosedur absensi manual masih menggunakan mesin amano. Sehingga setiap karyawan cukup melakukan absen dengan menggunakan kartu absen yang telah disediakan. Selain itu, mesin amano tidak dijaga oleh pengawas absensi karena perusahaan sudah memberikan kepercayaan penuh terhadap seluruh karyawan. Walaupun keterlibatan bagian akuntansi dalam melakukan pengecekan atau telah dilakukannya verifikasi terhadap daftar gaji yang telah dibuat oleh bagian kesejahteraan, akibat dalam hal ini adalah rentan terjadi kesalahan dalam pencatatan beban gaji karyawan. Kondisi ini dikarenakan prosedur absensi masih dilakukan secara manual dan tidak adanya pengawas yang bertugas untuk menjaga dan mengawasi proses absensi. Agar lebih efektif dan tidak terjadi kesalahan pencatatan beban gaji karyawan, sebaiknya bagian akuntansi membuat memorial payroll dengan tujuan untuk mencatat beban pengeluaran atas gaji karyawan pada setiap bulannya. Informasi dari kandungan memorial payroll berisikan informasi tentang komponen biaya dalam gaji yang dijadikan sebagai beban perusahaan. Selain itu, ditambahkan unsur pengawasan dalam dokumen ini dengan berisikan kolom tanda tangan untuk direktur umum dan manajer keuangan perusahaan. Diharapkan dengan cara ini, pencatatan terhadap beban gaji karyawan lebih efektif walaupun dengan proses absensi yang dilakukan masih secara manual. Keterlibatan Pemilik Perusahaan Dalam Pengambilan Keputusan Divisi SDM

11 Keterlibatan pemilik sangat besar dalam pengambilan sebuah keputusan yang akan diambil oleh divisi SDM perusahaan. Hampir seluruh keputusan mengenai kepegawaian diputuskan oleh pemilik perusahaan. Setiap terjadi permasalahan mengenai kepegawaian, manajer SDM selalu menanyakan jalan keluarnya kepada pemilik bukan memusyawarahkan kepada seluruh divisi SDM. Dalam hal ini, karyawan perusahaan tidak melihat adanya efektivitas peranan dari adanya divisi SDM, meskipun pada kenyataanya PT Pelayaran Bahtera Adhiguna sebenarnya memiliki unit divisi SDM yang mempunyai tugas untuk mengatasi permasalahan kepegawaian. Contohnya, pemiliklah yang memutuskan pelamar mana yang dipilih untuk diterima bekerja, sedangkan divisi SDM hanya memberikan konfirmasi serta rekomendasi kepada pemilik dalam menentukan pelamar mana yang diterima. Seharusnya keterlibatan pemilik dalam pengambilan sebuah keputusan untuk divisi SDM hanya sebatas pemberi masukan saran. Seharusnya pemilik perusahaan yang memberikan wewenang kepada divisi SDM untuk menangani masalah kepegawaian, sehingga manajemen sumber daya manusia perusahaan menjadi lebih baik. Kondisi di atas disebabkan karena manajer SDM baru dipilih sebagai manajer SDM yang baru semenjak adanya proses restrukturisasi SDM. Sehingga, peranan pemilik sangat besar dalam menentukan sebuah keputusan menyangkut masalah kepegawaian yang seharusnya diambil oleh divisi SDM. Dengan adanya keterlibatan pemilik, seringkali pengambilan keputusan yang dibuat divisi SDM menjadi salah. Karena hal ini secara langsung mengakibatkan keterlibatan pemilik menjadi tekanan bagi divisi SDM untuk mengambil keputusan. Jika tidak ada perbaikan, akibatnya keputusan mengenai masalah kepegawaian yang diambil oleh divisi SDM menjadi tidak efektif. Sebaiknya pemilik perusahaan memberikan kepercayaan penuh kepada divisi SDM dalam setiap pengambilan keputusan. Keterlibatan pemilik perusahaan sebaiknya hanya sebatas memberikan saran dan bukan untuk menentukan sebuah keputusan. Selain itu, divisi SDM sebaiknya harus berusaha penuh untuk mempertahankan setiap keputusan yang menyangkut tentang masalah kepegawaian. Dalam artian, sikap obyektifitas dan independensi divisi SDM menentukan dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia di PT Pelayaran Bahtera Adhiguna. Penjelasan Job Description Hanya Diberikan Secara Lisan

12 Penjelasan job description diberikan kepada karyawan yang baru diterima bekerja di PT Pelayaran Bahtera Adhiguna. Penjelasan job description tersebut tidak dijelaskan secara tertulis, melainkan hanya sebatas lisan saja. Seharusnya PT Pelayaran Bahtera Adhiguna memiliki job description secara tertulis untuk setiap masing-masing jabatan. Kondisi di atas disebabkan karena tidak menganggap begitu penting dengan adanya job description secara tertulis. Penjelasan yang diberikan untuk karyawan yang baru diterima untuk bekerja di perusahaan mengenai job description cukup dijelaskan dengan lisan saja. Hal tersebut akan mengakibatkan ketidakjelasan dalam pelaksanaan tugas diantara karyawan perusahaan. Dalam arti, pelaksanaan tugas di perusahaan sering terjadi kesalahan. Contohnya, pelaksanaan tugas fungsi pembuatan daftar kehadiran karyawan dengan fungsi pembuatan daftar gaji tidak terdapat pemisahan tugas dari masing-masing karyawan yang menjalankannya. Dengan tidak adanya job description, sebaiknya manajer SDM membuat proses analisis pekerjaan. Sebelum membuat job description, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membuat analisis pekerjaan. Analisis pekerjaan merupakan proses menganalisa posisi atau jabatan dan mengumpulkan informasi selengkap mungkin untuk membuat job description. Proses pengumpulan informasi dapat dilakukan dengan wawancara dengan karyawan-karyawan, mengamati karyawan dalam melakukan pekerjaan tertentu, meminta karyawan untuk mengisi kuesioner yang berisikan kondisi pekerjaan dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu. Setelah semua informasi terkumpul dan dibentuk dalam sebuah dokumen, manajer SDM melakukan tinjauan dengan karyawan yang menjabat pada posisi tertentu. Kemudian dokumen tersebut dipresentasikan kepada karyawan perusahaan. Jika telah disepakati bersama, dokumen yang berisikan tentang analisis pekerjaan dapat secara resmi ditanda tangani oleh direktur utama perusahaan dan dapat dijadikan sebagai job description. Program Orientasi Tidak Berdampak Pada Kejelasan Penyampaian Informasi Pekerjaan Program orientasi selalu diberikan kepada karyawan yang baru akan bekerja di PT Perlayaran Bahtera Adhiguna. Masa orientasi yang diberikan hanya sebatas perkenalan kepada pegawai-pegawai lama di perusahaan. Perusahaan hanya memberikan waktu yang singkat, yaitu selama dua minggu untuk menjalani masa orientasi.

13 Menanggapi kondisi di atas, seharusnya PT Pelayaran Bahtera Adhiguna memberikan karyawan baru tersebut berupa waktu yang cukup dalam memiliki tahapan untuk menjadi mandiri pada masa orientasi. Kondisi di atas disebabkan karena perusahaan hanya memberikan waktu pelaksanaan orientasi yang singkat membuat karyawan baru sulit untuk mendapatkan kejelasan tentang keseluruhan informasi pekerjaan. Perusahaan beranggapan bahwa karyawan dengan sendirinya dapat beradaptasi dengan lingkungan pekerjaannya yang baru, sehingga tidak perlu dilakukannya masa orientasi yang lebih lanjut selain perkenalan dengan pegawai-pegawai lama perusahaan. Program orientasi hanya sebatas perkenalan dengan pegawai-pegawai lama perusahaaan mengakibatkan perusahaan sulit untuk mengidentifikasi adanya permasalahan pekerjaan yang disebabkan oleh karyawan yang baru Sebaiknya perusahaan memberikan karyawan baru tersebut berupa waktu yang cukup dalam memiliki tahapan untuk menjadi mandiri pada masa orientasi. Prosedur Absensi Masih Dilakukan Secara Manual Setiap harinya seluruh karyawan pada PT Pelayaran Bahtera Adhiguna diwajibkan masuk kerja. Pada saat datang kerja, karyawan mengambil kartu jam kerja yang telah disediakan di rak. Lalu karyawan mencatat jam kedatangan menggunakan mesin pencatat waktu amano. Setelah itu, kartu jam kerja di letakan kembali ke rak dan menandatanagani buku absensi. Demikian juga pada waktu pulang kerja, karyawan mengambil kartu jam kerja yang ada di rak, lalu mencatat jam pulang kerja menggunakan mesin pencatat waktu. Semua prosedur absensi di atas dilakukan tanpa adanya pengawas absensi. Seharusnya PT Pelayaran Bahtera Adhiguna memiliki seorang petugas absensi yang mengawasi seluruh prosedur absensi di atas. Prosedur absensi pada dasarnya harus dilakukan oleh karyawan yang bersangkutan dan tidak boleh diwakilkan oleh karyawan lainnya. Oleh karena itu, petugas pengawas absensi dibutuhkan tidak hanya untuk mengawasi apakah karyawan yang mengisi kartu jam kerja pada hari itu masuk kerja kerja atau tidak dan memeriksa apakah jam masuk serta jam pulang kerja benarbenar sesuai dengan catatan pada jam kerjanya, melainkan pengawas absen harus memastikan bahwa tidak ada satupun karyawan yang dapat menitipkan absen karyawan yang tidak masuk kerja.

14 Kondisi di atas disebabkan karena perusahaan tidak menganggap penting diadakannya petugas absensi, sebab perusahaan telah menggunakan kartu jam kerja dan pengisian tanda tangan yang ada di buku absensi karyawan sebagai bukti kehadiran. Prosedur absensi masih dilakukan secara manual mengakibatkan sering terjadinya titip absen. Maksudnya adalah seorang karyawan yang terlambat maupun tidak masuk kerja dapat menitipkan absen kepada temannya. Contohnya, pada kartu tertera bahwa karyawan datang tepat waktu karena menitipkan absen kepada temannya, padahal karyawan tersebut datang terlambat. Hal ini akan mengakibatkan rendahnya disiplin kerja karyawan. Mengenai kondisi di atas, sebaiknya perusahaan menentukan seorang petugas pengawas absensi untuk mengawasi prosedur absensi karyawan untuk mencegah tindakan ketidakdisiplinan karyawan dengan menitipkan absen. Petugas absensi sebaiknya dijalankan oleh orang yang memiliki ketegasan dan memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan prosedur pengawasan absensi karyawan. Selain itu, petugas absensi sebaiknya dirotasi secara berkala untuk menghindari terjadinya kolusi. Penilaian Kinerja Karyawan Yang Tidak Dilanjutkan Manajer SDM PT Pelayaran Bahtera Adhiguna mempunyai kendala dalam melakukan penilaian kinerja secara berkala dan hanya sesekali dilakukan hanya pada saat proses restrukturisasi SDM. Penilaian kinerja bukan dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian prestasi kerja karyawan bagi perusahaan, tetapi hanya sebagai penilaian sementara untuk proses restrukturisasi SDM dan setelah proses restrukturisasi SDM selesai, penilaian kinerja tidak dilanjutkan. Menanggapi kondisi di atas, seharusnya manajer SDM menindaklanjuti penilaian kinerja karyawan karena hasil penilaian dapat digunakan perusahaan sebagai penetapkan kebijakan selanjutnya yang menyangkut SDM. Kondisi di atas disebabkan manajer SDM PT Pelayaran Bahtera Adhiguna kurang memiliki pengetahuan yang memadai mengenai faktor yang dinilai karena baru menjabat sebagai manajer SDM semenjak adanya proses restrukturisasi, sehingga manajer SDM hanya menggunakan satu faktor yang mewakili faktor lain dalam mengambil keputusan untuk menentukan penialaian kinerja karyawan. Mengingat karyawan memiliki loyalitas tinggi kepada perusahaan selama ini, manajer SDM memberikan penilaian tinggi tanpa memerhatikan faktor lainnnya. Oleh sebab itu, penilaian karyawan memang dinilai baik

15 dalam hal kesetiaan kepada perusahaan, namun belum tentu dinilai baik pada faktor lain seperti kualitas pekerjaannya. Hal tersebut mengakibatkan perusahaan sulit untuk mengidentifikasi secara obyektif karyawan mana yang mempunyai kinerja yang baik untuk pencapaian tujuan perusahaan. Selain itu, perusahaan akan kesulitan dalam menentukan ketepatan jumlah dan jenis kompensasi yang seharusnya diberikan perusahaan kepada karyawan yang berprestasi. Sebaiknya manajer SDM mencari cara untuk mengatasi kesalahan dalam memberikan penilaian kinerja, cara yang dapat mengatasi kesalahan dalam penilaian seperti yang telah dikemukakan oleh Wilson Bangun (2012) yaitu Penilai diberikan deskripsi pekerjaan dan diinstrusikan mengidentifikasi kriteria yang tepat untuk mengevaluasi pekerjaan, Penilai diberi latihan untuk dapat mengidentifikasi pekerjaan, Penilai melihat informasi pekerjaan yang sudah dilakukan oleh karyawan, Penilai diberi pelatihan untuk menyampaikan hasil atau kinerja dan memberikan rekomendasi kepada karyawan yang dinilai. Penerapan Reward And Punishment Belum Berhasil Dilakukan PT Pelayaran Bahtera Adhiguna mengalami kendala dalam menerapkan reward and punishment. Kendala tersebut adalah perusahaan tidak mampu mendorong karyawan untuk menentukan reward and punishment sesuai keputusan bersama, apakah penerapan reward dalam bentuk finansial atau non finansial, begitupun juga sama halnya dengan penerapan punishment. Menanggapi kondisi di atas, seharusnya perusahaan menerapkan reward and punishment dengan tujuan untuk dijadikan sebagai salah satu cara dalam meningkatkan kinerja karyawan. Karena karyawan dapat termotivasi dengan adanya reward dan memberikan punishment bagi karyawan yang tidak dapat dibina lagi serta selalu melanggar peraturan perusahaan. Kondisi di atas disebabkan karena kurangnya alokasi dana untuk membuat reward untuk karyawan yang berprestasi. Akibat dari belum ditetapkanya penerapan reward and punishment adalah menurunnya kinerja karyawan, karena kinerja karyawan tidak teridentifikasi dengan baik sehingga karyawan yang tidak berprestasi mendapatkan perlakuan yang sama.

16 Untuk menjadikan penerapan reward and punishment agar lebih obyektif, sebaiknya perusahaan merumuskan secara musyawarah terkait penerapan program reward and punishment agar program tersebut adil, obyektif dan transparan, melaksanakan pengawasan terhadap karyawan perusahaan yang disesuaikan dengan visi dan misi perushaaan, menghubungkan antara tujuan dari program reward and punishment dengan penilaian kinerja yang jelas dan sesuai dengan realita tugas dan pekerjaan karyawan, sehingga menghasilkan umpan balik untuk menentukan pemberian reward atau punishment. Simpulan dan Saran Dapat disimpulkan beberapa kelemahan dalam pengelolaan manajemen sumber daya manusia pada PT Pelayaran Bahtera Adhiguna. Kelemahan dalam pengelolaan tersebut diketahui dari hasil evaluasi manajemen sumber daya manusia perusahaan, yang dilakukan antara lain dengan menggunakan kuesioner dan wawancara dengan para karyawan. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain: 1. Proses seleksi karyawan baru tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kondisi tersebut disebabkan karena perusahaan tidak memberikan tes potensi akademik serta tidak adanya job specification dan job requirement. Hal ini mengakibatkan perusahaan tidak dapat menempatkan pelamar kerja sesuai dengan kriteria dan kebutuhan perusahaan. 2. Pelatihan diklat tidak berpengaruh pada peningkatan kinerja karyawan. Pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan SDM tidak ditetapkan berdasarkan atas hasil identifikasi kebutuhan pelatihan para karyawan. Kondisi ini disebabkan karena masalah waktu pelaksanaan program diklat yang singkat membuat karyawan menjadi tidak maksimal dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh selama mengikuti program pelatihan dan pengembangan SDM. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya prestasi perusahaan yang berdampak pada kurangnya motivasi kerja dan peningkatan kemampuan keahlian kerja karyawan. 3. Kondisi di atas sudah cukup efektif, yaitu keterlibatan bagian akuntansi dalam melakukan pengecekan atau verifikasi terhadap daftar gaji yang telah dibuat oleh bagian kesejahteraan. Agar lebih efektif, seharusnya bagian akuntansi memiliki memorial payroll yang berfungsi untuk melakukan pencatatan atas aktivitas penggajian yang dilakukan setiap bulannya. Hal ini disebabkan karena pengendalian internal dan ketelitian yang kurang maksimal. Akibat dalam hal ini adalah rentan terjadi kesalahan dalam pencatatan beban gaji karyawan. Kondisi ini dikarenakan prosedur

17 absensi masih dilakukan secara manual dan tidak adanya pengawas yang bertugas untuk menjaga dan mengawasi proses absensi. 4. Keterlibatan pemilik perusahaan dalam pengambilan keputusan divisi SDM. Hampir seluruh keputusan mengenai kepegawaian diputuskan oleh pemilik perusahaan. Kondisi ini disebabkan karena minimnya pengalaman yang dimiliki oleh pemilik dalam berorganisasi, serta sulitnya memberikan kepercayaan kepada divisi SDM dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Jika tidak ada perbaikan, akibatnya keputusan mengenai masalah kepegawaian yang diambil oleh divisi SDM menjadi tidak efektif. 5. Program orientasi tidak berdampak pada kejelasan penyampaian informasi pekerjaan. Hal ini disebabkan karena perusahaan hanya memberikan waktu pelaksanaan orientasi yang singkat membuat karyawan baru sulit untuk mendapatkan kejelasan tentang keseluruhan informasi pekerjaan.. Akibatnya, perusahaan tidak dapat memastikan bahwa karyawan baru sudah mengetahui secara keseluruhan tentang kebijakan dan tugas pekerjaan karyawan. 6. Penjelasan job description tersebut tidak dijelaskan secara tertulis, melainkan hanya sebatas lisan saja. Kondisi di atas disebabkan karena perusahaan tidak menganggap begitu penting dengan adanya job description secara tertulis. Hal tersebut akan mengakibatkan ketidakjelasan dalam pelaksanaan tugas diantara karyawan perusahaan. Dalam arti, pelaksanaan tugas di perusahaan sering terjadi kesalahan. 7. Prosedur absensi masih dilakukan secara manual serta tidak adanya pengawas dalam prosedur absensi. Kondisi ini disebabkan karena perusahaan tidak terlalu mempermasalahkan akan adanya pengawas absensi, karena sudah menggunakan kartu jam kerja. Hal ini mengakibatkan sering terjadinya titip absen, yang dapat menimbulkan ketidakdisiplinan karyawan. 8. Penilaian kinerja bukan dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian prestasi kerja karyawan bagi perusahaan, tetapi hanya sebagai penilaian sementara untuk proses restrukturisasi SDM. Hal ini dikarenakan manajer SDM PT Pelayaran Bahtera Adhiguna kurang memiliki pengetahuan yang memadai mengenai faktor yang dinilai, sebab baru menjabat sebagai manajer SDM semenjak adanya proses restrukturisasi SDM. Akibatnya, perusahaan sulit untuk mengidentifikasi secara obyektif karyawan mana yang mempunyai kinerja yang baik untuk pencapaian tujuan perusahaan.

18 9. Penerapan reward and punishment belum berhasil dilakukan. Kendala tersebut adalah perusahaan tidak mampu mendorong karyawan untuk menentukan reward and punishment sesuai keputusan bersama, apakah penerapan reward dalam bentuk finansial atau non finansial. Hal ini disebabkan karena kurangnya alokasi dana untuk membuat reward untuk karyawan yang berprestasi. Hal ini mengakibatkan menurunnya kinerja karyawan, karena kinerja karyawan tidak diidentifikasi dengan baik sehingga karyawan yang tidak berprestasi mendapatkan perlakuan yang sama. Saran 1. Sebaiknya proses seleksi karyawan yang dilakukan oleh perusahaan harus melakukan tes potensi akademik sebelum memutuskan apakah calon karyawan tersebut diterima atau ditolak. 2. Sebaiknya metode pelatihan yang digunakan untuk perusahaan menggunakan metode on the job training Wilson Bangun (2012) yaitu metode yang diberikan kepada karyawan dalam mempelajari pekerjaannya sambil mengerjakannya secara langsung. Karena disamping biaya pelatihan yang lebih murah, tenaga kerja yang dilatih lebih mengenal dengan baik siapa pelatihnya. 3. Agar lebih efektif dan tidak terjadi kesalahan pencatatan beban gaji karyawan, sebaiknya bagian akuntansi membuat memorial payroll dengan tujuan untuk mencatat beban pengeluaran atas gaji karyawan pada setiap bulannya. Diharapkan dengan cara ini, pencatatan terhadap beban gaji karyawan lebih efektif walaupun dengan proses absensi yang dilakukan masih secara manual. 4. Sebaiknya pemilik sebatas hanya memberikan saran dan bukan sebagai penentu keputusan. Obyektifitas dan independensi divisi SDM menentukan dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia di PT Pelayaran Bahtera Adhiguna. 5. Sebaiknya manajer SDM membuat proses analisis pekerjaan. Analisis pekerjaan merupakan proses menganalisa posisi atau jabatan dan mengumpulkan informasi selengkap mungkin untuk membuat job description. 6. Sebaiknya perusahaan memberikan masa orientasi kepada karyawan baru pengenalan kepada karyawan-karyawan lama, karyawan baru tersebut sebaiknya diberikan penjelasan tentang profil perusahaan secara lengkap, penjelasan mengenai kode etik dan peraturan, kebijakan sosialisasi yang berlaku di perusahaan, dan dibukanya jalur komunikasi dengan tujuan untuk mempermudah

19 karyawan baru untuk menyampaikan aspirasinya maupun pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan pekerjaanya. 7. Sebaiknya perusahaan perusahaan menentukan seorang petugas pengawas absensi untuk mengawasi prosedur absensi karyawan untuk mencegah tindakan ketidakdisiplinan karyawan. 8. Sebaiknya cara yang dapat mengatasi kesalahan dalam penilaian seperti yang telah dikemukakan oleh Wilson Bangun (2012) yaitu penilai diberikan deskripsi pekerjaan dan diinstrusikan mengidentifikasi kriteria yang tepat untuk mengevaluasi pekerjaan, penilai melihat informasi pekerjaan yang sudah dilakukan oleh karyawan, penilai diberi pelatihan untuk menyampaikan hasil atau kinerja dan memberikan rekomendasi kepada karyawan yang dinilai. 9. Sebaiknya perusahaan merumuskan secara musyawarah terkait penerapan program reward and punishment, melaksanakan pengawasan terhadap karyawan perusahaan yang disesuaikan dengan visi dan misi perushaaan, dan mensinergikan antara tujuan dari program reward and punishment dengan penilaian kinerja yang jelas dan sesuai dengan realita tugas dan pekerjaan karyawan. REFERENSI Agoes, Soekrisno. (2007). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik Jilid 1 (Edisi Ketiga ed.). Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. (2010). Auditing and Assurance services: an integrated approach. (14th Edition ed.). United States of America: Pearson education. Bangun, Wilson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga. Bayangkara, IBK. (2008). Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi Management Audit. Jakarta: Salemba Empat. Boynton, W. C., Johnson, R. N., & Kell, W. G. (2005). Modern Auditing (Edisi Ketujuh ed.). (Y. Sumiharti, Ed., P. A. Rajoe, G. Gania, & I. S. Budi, Trans.) Jakarta: Erlangga. Burns, Jennifer., & Fogarty, John. (2010). Approaches to auditing standards and theirpossible impact on auditor behavior. International Journal of Disclosure and Governance, Vol. 7, 4, , 311. Dasa, Devarajan. (2010). Human Resources Audit. The International Journal's of Social Science & Management, 91. Guy, D. M., Alderman, C. W., & Winters, A. J. (2003). Auditing (Edisi Ke-5 ed.). (Y. Sumiharti, Ed., P. A. Rajoe, & I. S. Budi, Trans.) Jakarta: Erlangga. Halim, Josephine. (2010). Audit Manajemen Sumber Daya Manusia Pada PT.Royalton Indonesia. Tesis SI. Universitas Bina Nusantara, Jakarta

20 Ilyas, Y. (2003). Kiat sukses Manajemen Tim Kerja. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Juanita, Theresia. (2010). Audit Manajemen Atas Sumber Daya Manusia Pada Bank ANZ-Panin. Tesis SI. Universitas Bina Nusantara, Jakarta Rahayu, Siti. Kurnia., & Suhayati, E. (2010). Auditng: Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akunatansi Publik (Edisi Pertama ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu. Rai, I. Gusti. (2008). Audit Kinerja pada Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Rivai, Veithzal. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan; Dari Teori Ke Praktik (Edisi 2 ed.). Jakarta: Rajawali Pers. Sulistiyani, Ambar. Teguh., & Rosidah. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik (Edisi Kedua ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu. Sutrisno, Edy. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. Tunggal, Amin. Widjaja. (2012). Pokok - Pokok Audit Manajemen. Jakarta: Harvarindo. Yuniarsih, T. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia; Teori, Aplikasi, dan Isu Penelitian (Cetakan Ke-1 ed.). Bandung: Alfabeta. Riwayat Penulis Adhiguna Wahyu Nugorho. Lahir di kotatemanggung, Jawa Tengah pada 13 Maret Penulis menamatkan pendidikan S1di Universitas Bina Nusantara dalam bidang akuntansi pada tahun 2013.

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG ANNISA SYAFIRA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp:

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISISAN

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISISAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISISAN ALIF WISNU BARATA GATOT IMAM NUGROHO Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA Adhe Rizkiyanto (1401078355) Universitas Bina Nusantara 081286230853 adhe.rizkiyanto@yahoo.com Drs. Sudarmo, M.M. (D1138) ABSTRAK

Lebih terperinci

PENERAPAN AUDIT KINERJA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.TRIAS ADHICITRA

PENERAPAN AUDIT KINERJA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.TRIAS ADHICITRA PENERAPAN AUDIT KINERJA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.TRIAS ADHICITRA Hizkia Rendy Sutantijo Gatot Imam Nugroho, Drs, Ak, MBA BINUS UNIVERSITY, Jl. Kemanggisan Ilir III/45,

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI PADA BANK BNI 46

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI PADA BANK BNI 46 AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI PADA BANK BNI 46 Putra Yudhistira Putra Jl. Tumaritis No 4B Cilandak Barat, Jakarta Selatan 081288150748 putra@resvogue.com Pembimbing Martin

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. Danayasa Arthatama Tbk. mencakup pelaksanaan seluruh fungsi manajemen dan ketaatan manajemen terhadap kebijakan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di

Lebih terperinci

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN FUNGSI SDM UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN PADA PT.PIONEER FLOUR MILL INDUSTRIES SIDOARJO

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN FUNGSI SDM UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN PADA PT.PIONEER FLOUR MILL INDUSTRIES SIDOARJO PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN FUNGSI SDM UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN PADA PT.PIONEER FLOUR MILL INDUSTRIES SIDOARJO Arie Hendra Septiani, A.Syafi i, Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Pada PT Bank X Tbk. Kantor Cabang Y)

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Pada PT Bank X Tbk. Kantor Cabang Y) AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Pada PT Bank X Tbk. Kantor Cabang Y) Disusun Oleh: Shafira Aqobah Azzahra NIM. 125020301111039 SKRIPSI Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Prosedur Rekrutmen Pada PDAM TKR Kabupaten Tangerang 1. Tahap Awal Prosedur Rekrutmen Pegawai

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Prosedur Rekrutmen Pada PDAM TKR Kabupaten Tangerang 1. Tahap Awal Prosedur Rekrutmen Pegawai BAB 4 PEMBAHASAN Pentingnya pengelolaan Sumber Daya Manusia yang baik di suatu perusahaan dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan tersebut. Dengan demikian, audit operasional atas pengelolaan Sumber

Lebih terperinci

ANALISISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. SISTEMAJU MANDIRI PRAKARSA

ANALISISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. SISTEMAJU MANDIRI PRAKARSA ANALISISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. SISTEMAJU MANDIRI PRAKARSA MUNIA SAPRIANA Jalan Anggrek Cakra, No. Telpon: 082110692200, Muniaugust@yahoo.com Dosen Pembimbing : Drs. Hery Gunawan, M.M ABSTRACT The

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA Adeline adeline.hermawan@gmail.com Pembimbing Almatius Setya Marsudi, SE., Ak., M.Si ABSTRAK Persaingan usaha yang semakin ketat dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan yang pesat di negara kita telah mendorong suatu organisasi pemerintah untuk meningkatkan kegiatan usahanya yang berorientasi pada pelayanan publik,

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT EVERBEST

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT EVERBEST AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT EVERBEST Monica Noveline Fuad DOSEN PEMBIMBING : Gen Norman Thomas, S.E., M.M., Ak., CA Binus University, novelinemonica@gmail.com ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, manajemen perusahaan harus memiliki tata kelola manajemen yang baik khususnya pada era globalisasi saat ini.

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU Susanti Jln. Kepa Duri Mas no.413c 08176739949 uchanz_13@yahoo.com Dosen Pembimbing Sudarmo, Drs., MM ABSTRAK Penjualan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah BAB IV PEMBAHASAN Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah untuk menilai tingkat ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas dari fungsi dan aktivitas tersebut. Oleh karena

Lebih terperinci

Darlin Aulia NIM

Darlin Aulia NIM AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus pada PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Jember) SKRIPSI oleh Darlin Aulia NIM 100810301005 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V L1 KUESIONER Berilah tanda (V) pada jawaban yang dipilih UMUM 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V 2 Apakah struktur organisasi perusahaan memuat secara jelas garis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan, dan asset finansial merupakan sumber daya yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan, dan asset finansial merupakan sumber daya yang dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pekerjaan yang dijabarkan ke dalam Job Description. SDM dalam jangka waktu 3 tahun kedepan yang meliputi:

BAB V PENUTUP. pekerjaan yang dijabarkan ke dalam Job Description. SDM dalam jangka waktu 3 tahun kedepan yang meliputi: BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pada PT Mulyareksa Jayasakti Semarang, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dari setiap variabel

Lebih terperinci

Kata Kunci : Audit Manajemen, Pelayanan Jasa, dan Hotel

Kata Kunci : Audit Manajemen, Pelayanan Jasa, dan Hotel AUDIT MANAJEMEN ATAS PELAYANAN JASA PADA BLUE SKY PANDURATA BOUTIQUE HOTEL JESISCA NATALIA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email: jesisca.natalia@gmail.com

Lebih terperinci

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG ELITA Perum BTN Buni Asih Jalan Delima B4 No.30 Cikarang, 085921680176, lita_niez@rocketmail.com Gatot

Lebih terperinci

IV.1.1 Evaluasi Lingkungan Pengendalian ( Control Environment)

IV.1.1 Evaluasi Lingkungan Pengendalian ( Control Environment) BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Pengendalian Internal pada Pencatatan dan Pelaporan Keuangan Dalam pelaksaan kegiatan operasionalnya, perusahaan pusat harus memiliki pengendalian yang memadai terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 39 BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 4.1 Analisa terhadap Fungsi Personalia Pada bagian ini, akan dipaparkan hasil analisa atas fungsi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengelolaan Sumber Daya Manusia dapat mempengaruhi kinerja di suatu perusahaan sehingga perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM yang dilaksanakan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT EFEKTIVITAS PEREKRUTAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN PADA PT CATALYT

AUDIT MANAJEMEN ATAS SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT EFEKTIVITAS PEREKRUTAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN PADA PT CATALYT AUDIT MANAJEMEN ATAS SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT EFEKTIVITAS PEREKRUTAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN PADA PT CATALYT Anggiar Novia Fanti, Syafi i, Arief Rahman Prodi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem dan Prosedur Penggajian Sistem dan prosedur penggajian yang diterapkan PT. Framas Indonesia sesuai dengan peraturan Manajemen Perusahaan. Prosedur-prosedur

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit manajemen SDM di perusahaan, agar dapat

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penulis telah melakukan pemeriksaan operasional terhadap aktivitas pengelolaan persediaan pada Twin Tulipware, terutama pada aktivitas pencatatan persediaan dan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika L1 Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika No Pertanyaan. Ya 1 Apakah perusahaan memiliki petunjuk pelaksanaan mengenai: a. tata tertib dikomuni- b. disiplin kasikan yang

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. TRI MULYA SWAKARSA BOGOR ABSTRACT

EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. TRI MULYA SWAKARSA BOGOR ABSTRACT EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. TRI MULYA SWAKARSA BOGOR Dewi Trianingsih. 1), Kim Budiwinarto 2) 1) Mahasiswa Prodi Akuntansi UNSA 2) Dosen Prodi Manajemen UNSA ABSTRACT This study

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY)

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) RENDY IRAWAN Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email:

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT SERASI TUNGGAL MANDIRI

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT SERASI TUNGGAL MANDIRI AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT SERASI TUNGGAL MANDIRI 1 Michael Samjaya, Drs. Komar Darya, AK., M.M., CA. Binus University, Jl. 26 No. 129 Duren Sawit, Jakarta Timur, 0899879948,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 100 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan analisis dan pembahasan maka pada bab ini peneliti akan membahas mengenai kesimpulan dan saran yang akan disajikan untuk rekomendasi perbaikan bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai beberapa permasalahan sebagai berikut: Permasalahan pertama adalah adanya

Lebih terperinci

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA BPR BANK PASAR KOTA BOGOR

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA BPR BANK PASAR KOTA BOGOR PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA BPR BANK PASAR KOTA BOGOR Tiara Timuriana Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Ani Ganitasari Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi atas pengendalian internal yang telah dilakukan atas PT. T maka dapat ditarik

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. PLN (Persero) serta pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV yaitu menjawab identifikasi

Lebih terperinci

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN AUDIT FUNGSI PEMASARAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KINERJA PEMASARAN (Studi Kasus pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri) Oleh: Novita Rahmawati ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia atau dengan kata lain karyawan dalam suatu perusahaan merupakan aset yang terpenting bagi perusahaan. Dikatakan aset terpenting karena karyawan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas penjualan di PT KKM maka peneliti dapat menyimpulkan : 1. Kebijakan dan prosedur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang memiliki peranan sangat penting pada suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan karyawan itulah yang nantinya akan memberdayakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS PENJUALAN PADA PT.FESTO VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S R TS STS 1. Kualifikasi Audit internal Penjualan a.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah suatu aset atau modal bagi suatu perusahaan dalam usaha untuk mencapai tujuannya yang biasanya disebut dengan pekerja,tenaga kerja,atau personil

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan analisis dan pembahasan, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang dialami PT Lomax berkaitan dengan sistem persediaan bahan baku

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Siklus penggajian merupakan salah satu aktivitas yang terdapat dalam fungsi Sumber Daya Manusia. Pengelolaan penggajian yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi SDM pada PT FUI meliputi

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi SDM pada PT FUI meliputi BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi SDM pada PT FUI meliputi penyelengaraan seluruh fungsi dan aktivitas manajemen SDM. Tujuan audit operasional ini adalah untuk menilai tingkat

Lebih terperinci

pengertian sistem pengendalian intern ada

pengertian sistem pengendalian intern ada 24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN.. ABSTRACT ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN.. ABSTRACT ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN.. ABSTRACT ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1.2 Rumusan Masalah... 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

: BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE

: BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE NAMA NIM FAKULTAS PRODI/BAGIAN E-MAIL : BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE : A31104018 : EKONOMI DAN BISNIS : AKUNTANSI : g.4bjad@gmail.com ABSTRAKSI BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE. A31104018. PENGARUH PERFORMANCE

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi, maka penulis akan mencoba membahas

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HUMAN RESOURCES MANAGEMENT YANG DIUSULKAN PADA PT SERTCO QUALITY

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HUMAN RESOURCES MANAGEMENT YANG DIUSULKAN PADA PT SERTCO QUALITY 80 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HUMAN RESOURCES MANAGEMENT YANG DIUSULKAN PADA PT SERTCO QUALITY Berdasarkan teori yang telah dibahas pada bab sebelumnya,dan hasil survey yang telah dilakukan ke

Lebih terperinci

PENERAPAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PT BAKRIE PIPE INDUSTRIES BEKASI

PENERAPAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PT BAKRIE PIPE INDUSTRIES BEKASI PENERAPAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PT BAKRIE PIPE INDUSTRIES BEKASI Shalahuddin 1, Irma Mufliha 2 1 Akademi Sekretari dan Manajemen BinaInsani, Bekasi, pisolpaligo@yahoo.co.id 2 Akademi Sekretari dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting dan memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur yang lainnya.sumber

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang)

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang) SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang) Hesti Dwi Maharani Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB PADA PT. SUCOFINDO APPRAISAL UTAMA

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB PADA PT. SUCOFINDO APPRAISAL UTAMA ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB PADA PT. SUCOFINDO APPRAISAL UTAMA Purba Juniarto Sidabutar Jurusan Sistem Informasi dan Manajemen, Binus University, Jl. K. H.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maraknya perusahaan pembiayaan yang bergerak di bidang perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. maraknya perusahaan pembiayaan yang bergerak di bidang perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat, maraknya perusahaan pembiayaan yang bergerak di bidang perekonomian semakin menambah ketatnya

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SDM PADA PT XL AXIATA TBK

AUDIT OPERASIONAL ATAS PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SDM PADA PT XL AXIATA TBK AUDIT OPERASIONAL ATAS PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SDM PADA PT XL AXIATA TBK Shelly, Gen Norman T, S.E. Ak. M.M. Binus University, Jl. Batu sari raya no.80 Jakarta Barat, 0819863810, zoomama.mia@gmail.com

Lebih terperinci

APA DAN MENGAPA KUALITAS BUKTI AUDIT?

APA DAN MENGAPA KUALITAS BUKTI AUDIT? APA DAN MENGAPA KUALITAS BUKTI AUDIT? oleh Daniel Pangaribuan e-mail: dpangaribuan58@gmail.com Widyaiswara STAN editor Ali Tafriji Biswan e-mail: al_tafz@stan.ac.id A b s t r a k Dalam audit laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di PT Dharma Sakorindo Perkasa serta pembahasan hasil penelitian dalam bab 4, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini ialah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

JOB ANALYSIS. Imam Gunawan

JOB ANALYSIS. Imam Gunawan JOB ANALYSIS Imam Gunawan ANALISIS PEKERJAAN Proses pengumpulan dan pemeriksaan atas aktifitas kerja pokok di dalam sebuah posisi serta kualifiasi yang diperlukan untuk melaksanakan aktifitas tersebut.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada Lei Garden Restaurant dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan, sebagai badan usaha baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak dapat lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa: BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa: 1. Prosedur yang diterapkan dalam siklus pendapatan sudah cukup baik.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2.

LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2. LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2. Ada berapakah jumlah kantor pusat dan cabang pada PT

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam melakukan penelitian mengenai pengelolaan operasional PT Herlinah Cipta Pratama, peneliti

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam melakukan penelitian mengenai pengelolaan operasional PT Herlinah Cipta Pratama, peneliti BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam melakukan penelitian mengenai pengelolaan operasional PT Herlinah Cipta Pratama, peneliti menggunakan empat tahap audit manajemen yaitu tahap perencanaan

Lebih terperinci

Audit Manajemen Penilaian Kinerja Pegawai Direktorat Bea Dan Cukai Jawa Timur II. Bintang Ryan Ramadhani,

Audit Manajemen Penilaian Kinerja Pegawai Direktorat Bea Dan Cukai Jawa Timur II. Bintang Ryan Ramadhani, Audit Manajemen Penilaian Kinerja Pegawai Direktorat Bea Dan Cukai Jawa Timur II Bintang Ryan Ramadhani, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting di dalam suatu perusahaan karena Karyawan inilah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting di dalam suatu perusahaan karena Karyawan inilah yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia atau Karyawan merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting di dalam suatu perusahaan karena Karyawan inilah yang menggunakan dan

Lebih terperinci

PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK

PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK Retno Martanti Endah L Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA LOTTEMART WHOLESALE YOGYAKARTA

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA LOTTEMART WHOLESALE YOGYAKARTA Audit Manajemen untuk. (Antonyella Papina) 1 AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA LOTTEMART WHOLESALE YOGYAKARTA THE MANAGEMENT AUDIT TO ASSESS EFFECTIVENESS ON

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN

ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN Maryani Program Studi Pendidikan Akuntansi - FPIPS ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Auto2000

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pemeriksaan operasional dilakukan untuk menilai dan mengevaluasi aktivitas bisnis suatu perusahaan dari sudut efektivitas dan efisiensi. Pada penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT X,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT X, 90 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT X, maka penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pengendalian

Lebih terperinci

KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS KEPEGAWAIAN DAN PENGGAJIAN VARIABEL INDEPENDEN

KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS KEPEGAWAIAN DAN PENGGAJIAN VARIABEL INDEPENDEN KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS KEPEGAWAIAN DAN PENGGAJIAN VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S R TS STS 1. Kualifikasi Audit Internal Kepegawaian dan Penggajian a. Independensi Auditor

Lebih terperinci

Desain pekerjaan dibagi dan disederhanakan sehingga tidak butuh tenaga khusus dan murah Pengelompokkan pekerjaan agar lebih efisien

Desain pekerjaan dibagi dan disederhanakan sehingga tidak butuh tenaga khusus dan murah Pengelompokkan pekerjaan agar lebih efisien Pemahaman terhadap alur kerja. Pemahaman terhadap proses analisis jabatan (job analysis). Pemahaman mengenai pembuatan deskripsi jabatan (job description). Pemahaman mengenai pembuatan spesifikasi jabatan

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PDAM KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PDAM KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PDAM KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi Dan Bisnis Program Studi

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi

BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai risiko-risiko yang dapat terjadi di siklus penjualan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI SARANA PENGUKUR EFEKTIVITAS SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus PT Grand Pesona Utama Malang)

AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI SARANA PENGUKUR EFEKTIVITAS SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus PT Grand Pesona Utama Malang) AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI SARANA PENGUKUR EFEKTIVITAS SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus PT Grand Pesona Utama Malang) Disusun oleh : Hafid Rizky Satrio Wicaksono Dra. Grace Widijoko, MSA., Ak. Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Pembayaran gaji dan upah harus mendapat perhatian pimpinan perusahaan karena karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam p

PENDAHULUAN Pembayaran gaji dan upah harus mendapat perhatian pimpinan perusahaan karena karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam p ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM PENGGAJIAN PT TASPEN (PERSERO) JAKARTA Bani Zamzami bani.zamzami@gmail.com Pembimbing : Dr. Misdiyono Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pemeriksaan Intern a. Pengertian Pemeriksaan Intern Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha i ABSTRAK Memasuki era globalisasi sekarang ini, kebiasaan untuk melakukan audit operasional mulai cukup populer di kalangan bisnis baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta. Audit operasional

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 48 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Harapan Subur didirikan secara resmi pada tanggal 1 Juni 1999. PT. Harapan Subur ini merupakan perusahaan yang berjalan dibidang

Lebih terperinci

EVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK ACHMAD, RASYID, HISBULLAH & JERRY (KAP ARHJ)

EVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK ACHMAD, RASYID, HISBULLAH & JERRY (KAP ARHJ) EVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK ACHMAD, RASYID, HISBULLAH & JERRY (KAP ARHJ) Danti Putri Utami Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA DHARMA KABUPATEN PASURUAN. Dewi Masruroh ABSTRAK

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA DHARMA KABUPATEN PASURUAN. Dewi Masruroh ABSTRAK ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA DHARMA KABUPATEN PASURUAN Dewi Masruroh ABSTRAK Penelitian ini merupakan studi kasus pada PDAM Tirta Dharma

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA Pada bab ini penulis akan mengadakan evaluasi atas keadaan organisasi seperti yang telah diuraikan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Arens, Elder & Beasley (2003) mendefinisikan auditing sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Arens, Elder & Beasley (2003) mendefinisikan auditing sebagai berikut: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Audit Secara Umum Arens, Elder & Beasley (2003) mendefinisikan auditing sebagai berikut: Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia sedang mengalami krisis ekonomi. Krisis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia sedang mengalami krisis ekonomi. Krisis tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia sedang mengalami krisis ekonomi. Krisis tersebut berdampak sangat besar terhadap aktivitas perusahaan di dunia. Banyak perusahaan yang mengalami

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT. BINTANG BINAMITRA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT. BINTANG BINAMITRA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT. BINTANG BINAMITRA YUSWI ASLIM Jln. Villa Melati Mas B6 No 3 087896400688 yuswiaslim@yahoo.co.id Dosen Pembimbing : Heri Sukendar W, Drs., Ak., MM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

2 Program auditor operasional ditandatangani oleh: a. Direktur b. Internal Auditor c. Kepala Akuntansi dan Keuangan

2 Program auditor operasional ditandatangani oleh: a. Direktur b. Internal Auditor c. Kepala Akuntansi dan Keuangan KUESIONER UNTUK VARIABEL INDEPENDEN PEMERIKSAAN OPERASIONAL ATAS PENGGAJIAN PADA KEBUN ADOLINA PERBAUNGAN PTP. NUSANTARA IV (PERSERO) No. PERTANYAAN DAN PERNYATAAN YA TIDAK KETERANGAN Program Pemeriksaan

Lebih terperinci

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Populer Sarana Medika, Surabaya) Yenni Vera Fibriyanti Universitas Wijaya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis sistem penggajian pada PT. Sistemaju Mandiri Prakarsa dengan tujuan untuk meneliti dan mempelajari sistem penggajian yang sedang diterapkan

Lebih terperinci