AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT. BINTANG BINAMITRA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT. BINTANG BINAMITRA"

Transkripsi

1 AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT. BINTANG BINAMITRA YUSWI ASLIM Jln. Villa Melati Mas B6 No yuswiaslim@yahoo.co.id Dosen Pembimbing : Heri Sukendar W, Drs., Ak., MM

2 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Jurusan Akuntansi dan Keuangan1 Skripsi Sarjana Strata 1 Akuntansi Semester Genap tahun 2012/2013 Audit Operasional Atas Fungsi Persediaan Pada PT. Bintang Binamitra Yuswi Aslim Abstrak Skripsi ini membahas mengenai audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan pada PT. Bintang Binamitra. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah proses pengelolaan fungsi persediaan PT. Bintang Binamitra telah berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan agar tidak terjadi hal hal yang menyimpang yang dapat merugikan perusahaan. Dari hasil penelitian terdapat beberapa masalah yang harus diperbaiki oleh PT. Bintang Binamitra, seperti tidak konsistennya tingkat kehalusan pasir yang telah dijual yang mengakibatkan menurunnya loyalitas pembeli kepada perusahaan. Tidak adanya jadwal rutin dalam pelaksanaan perhitungan fisik persedian (stock opname) memberikan dampak bahwa perusahaan tidak dapat mengetahui secara pasti jumlah persediaan yang dimiliki setiap saat. Selain itu pelaksanaa stock opname tidak dilakukan oleh auditor internal sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui apakah pelasanaan stock opname telah berjalan efektif dan efisien, dan ketidakdisplinan karyawan stock yard yang akan berdampak pada pengelolaan persediaan yang tidak berjalan secara efektif dan efisien. Kata Kunci: PT Bintang Binamitra, Audit operasional, Fungsi persediaan, Pemeriksanaan, Efisiensi, Efektif.

3 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Jurusan Akuntansi dan Keuangan1 Skripsi Sarjana Strata 1 Akuntansi Semester Genap tahun 2012/2013 Audit Operasional Atas Fungsi Persediaan Pada PT. Bintang Binamitra Yuswi Aslim Abstrak This thesis discusses the operational audits on inventory management functions on the PT. Bintang Binamitra The purpose of this study was to determine whether the process of inventory management functions PT. Bintang Binamitra has run effectively and efficiently as expected by the company to avoid things that could hurt the company deviates. From the research, there are several problems that must be corrected by the PT. Bintang Binamitra, such as inconsistencies in the level of fineness of sand that have been sold which resulted in a decreased buyer loyalty to the company. The absence of a regular schedule in the implementation of the physical inventory gives the impact that the company can t determine the exact amount of inventory on hand at all times. In addition to the implementation of the inventory check is not performed by an internal audit so that the company can t determine whether the implementation of the inventory check has been run effectively and efficiently, and do not discipline the employee stock yard that will have an impact on inventory management that does not run effectively and efficiently. Keywords: PT Bintang Binamitra, operational audits, inventory functions, Inspection, Efficiency, Effective.

4 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Laju pertumbuhan properti di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Perusahaan-perusahaan dituntut harus mampu menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga bersaing di pasar ( Dalam kondisi seperti ini, menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengelola sumber daya yang dimilikinya seoptimal mungkin, dengan demikian perusahaan dapat bertahan dan semakin berkembang. Ketersediaan jumlah persediaan perusahaan sangat penting karena dapat mempengaruhi stabilitas operasi perusahaan. Untuk Memenuhi permintaan dan kepuasan konsumen, perusahaan harus mampu memiliki stok persediaan yang cukup. Lokasi penyimpanan persediaan (Stock yard) yang strategis juga akan mendukung penyampaian produk kepada konsumen. Selain itu, penyimpanan persediaan yang tidak tepat juga akan menghadapkan perusahaan pada risiko, yaitu risiko pencurian, terbengkalai, dan lain-lain. Oleh karena itu dibutuhkan pengelolaan yang baik dan benar atas fungsi persediaan perusahaan dengan harapan kegiatan pelaksanaan operasional persediaan perusahaan berjalan dengan efektif dan efisien. Semua hal tersebut dapat berjalan dengan baik tergantung pada pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dan dibutuhkan audit operasional dengan tujuan untuk menilai apakah seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Kemudian hasil audit digunakan sebagai informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan dan tindak lanjut. Dampak pertumbuhan bisnis properti Indonesia adalah meningkatnya permintaan bahan baku dalam pembangunan properti yaitu pasir. Perusahaan pertambangan sekaligus persediaan pasir seperti PT. Bintang Binamitra diharapkan mampu mengatasi permasalahan dalam pengelolaan persediaan perusahaan agar bertahan dan terus bersaing antar perusahaan sejenis.. Audit operasional yang akan dilakukan atas pengelolaan sistem persediaan barang adalah proses audit yang memerlukan waktu cukup lama. Dikarenakan persediaan barang dagang PT. Bintang Binamitra, tersebar di beberapa lokasi tempat penyimpanan persediaan (Stock yard). Dengan melihat pentingnya pengelolaan yang efektif dan efisien pada pengelolaan persediaan pada perusahaan dan masalah yang terdapat dalam PT. Bintang Binamitra, maka penulis akan mengadakan pemeriksaan audit atas fungsi persediaan PT. Bintang Binamitra. Adapun judul yang disusun oleh penulis adalah AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT. BINTANG BINAMITRA. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya di atas, maka secara garis besar permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah kegiatan pelaksanaan fungsi persediaan telah berjalan sesuai dengan kebijakan dan prosedur fungsi persediaan yang dibuat oleh manajemen perusahaan? 2. Apakah pelaksanaan prosedur dan kebijakan atas fungsi persediaan telah berjalan secara efektif, efisiensi dan ekonomis?

5 METODE PENELITIAN Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan yang membutuhkan pengolahan yang lebih lanjut seperti wawancara atau pengisian kuesioner. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Dalam melakukan penelitian, peneliti memperoleh data dengan mengambil refrensi dari buku dan artikel yang terkait dengan masalah penelitian yang dibahas dalam skripsi ini. 2. Penelitian Lapangan (Field research) Dalam melakukan penelitian, peneliti memperoleh data dengan meninjau langsung ke perusahaan yang menjadi objek penelitian. Cara memperoleh data dan informasi melalui: 1. Wawancara (Interview) Melakukan wawancara (tanya jawab) langsung dengan pimpinan dan karyawan perusahaan. Dalam wawancara akan disiapkan sejumlah pertanyaan yang akan diajukan agar dapat memperoleh informasi mengenai masalah yang diteliti. 2. Observasi Observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung pada bagian proses pengelolaan persediaan yang berjalan pada PT. Bintang Binamitra. 3. Dokumentasi Melakukan penelitian dengan menelusuri dokumentasi sebagai bukti-bukti yang terkait dengan proses penelitian. 4. Kuesioner Kumpulan pertanyaan yang diberikan kepada perusahaan guna mendapatkan informasi yang terkait dengan proses penelitian.

6 HASIL DAN BAHASAN Hasil Penelitian Audit Operasional pada Fungsi Persediaan 1. Ketidaksesuaian jenis pasir yang dikirimkan kepada pembeli. Kondisi: Terdapat complain dari konsumen kepada karyawan perusahaan karena kualitas pasir yang dibeli pembeli dari perusahaan tidak sesuai dengan kualitas yang mereka inginkan, contoh complain yang sering diterima oleh perusahaan adalah pembeli komplain akan tingkat kehalusan pasir yang mereka beli belum cukup halus dan masi ada bebatuan dalam pasir tersebut. Kriteria: Seharusnya perusahaan mampu menjaga dan mempertahankan kualitas tingkat kehalusan pasir yang akan jual kepada pembeli, karena itu akan berpengaruh akan tingkat kepuasan pembeli akan barang dagang yang perusahaan. Bila perusahaan mampu mempertahankan tingkat kualitas pasir yang akan dijual maka loyalitas dan tingkat kepuasan pembeli terhadap perusahaan akan meningkat dan akan berdampak pada stabiltas pernjualan perusahaan. Sebab: Anggapan karyawan perusahaan yang melakukan pengelolaan pasir dengan cepat dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas waktu. Sedangkan karena pengelolaan yang terburu-buru maka hasil akhir terjadi kesalahan baik dalam proses produksi dan pemuatan pasir tersebut. Akibat: Ketidaksesuaian pasir yang dikirimkan perusahaan kepada pembeli berdampak pada: 1. Menurunnya tingkat kepuasaan pembeli akan pasir yang dibeli dari perusahaan. 2. Menurunnya loyalitas pembeli kepada perusahaan. 3. Konsumen berpaling ke perusahaan lain (kompetitor) yang mampu menjual pasir sesuai dengan kualitas yang pembeli tersebut inginkan. Rekomendasi: Perusahaan lebih memperketat pengawasan terhadap proses pengelolaan pasir yang dilakukan oleh karyawan. Dengan cara antara lain: 1. Manajemen melakukan pemeriksaan secara teliti pada jenis dan kualitas persediaan barang dagang sebelum siap dikirim ke stock yard pusat. 2. Manjemen melakuakan pemeriksaan apakah pasir yang akan dikirm ke pembeli telah sesuai jenis dan kualitasnya sesuai pesanan pembeli. 3. Manajemen melakukan control secara langsung pada proses pengaadan, penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran persediaan barang dagang agar semua karyawan bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan guna menjaga konsistensi kualitas hasil produksi yang akan dijual kepada pembeli. 2. Tidak ada jadwal rutin dan instruksi tertulis dalam pelaksanaan perhitungan fisik persediaan (stock opname). Kondisi: Sampai saat ini di perusahaan tidak memiliki jadwal rutin yang disusun oleh perusahaan dalam perhitungan fisik persediaan (Stock Opname) dan tidak ada instruksi tertulis untuk pelasanaan stock opname yang seharusnya dibuat oleh manajemen perusahaan. Kriteria: Sebaiknya ada jadwal rutin dalam pengecekan stock opname yang ditentukan oleh manajemen perusahaan. stock opname dilakukan dalam jangka waktu satu sampai tiga bulan sekali. Setiap perusahaan hendaknya membuat instruksi tertulis untuk pelaksanaan stock opname ada dan dijelaskan kepada pelaksanaan stock opname. Sebab: Penyebab terjadinya masalah kondisi perusahaan karena tidak ada jadwal rutin dalam proses pengeceken jumlah persediaan barang (stock opname), antara lain: 1. Perusahaan menggangap bahwa informasi jumlah persediaan dalam Stock yard dapat diperoleh dengan cara menelepon ke bagian Stock yard dikarenakan lokasi yang berbeda antara Stock yard dengan kantor.

7 2. Perusahaan menggangap karyawan bagian Stock yard memiliki penguasaan fisik atas persediaan karena memahami tata letak dan kondisi persediaan yang ada di Stock yard sehingga pada perhitungan stock opname perusahaan tidak memberikan tugas itu kepada karyawan lain. 3. Perusahaan menggangap pengecekan stock opname dilakukan pada waktu tertentu sehingga perusahaan tidak membuat instruksi dan penjelasan kepada pelaksanaan stock opname. Akibat: Akibat yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena tidak adanya jadwal rutin dan instruksi tertulis dalam proses pengeceken jumlah persediaan barang (stock opname), antara lain: 1. Perusahaan tidak dapat mengetahui secara pasti jumlah persediaan barang dagang yang dimiliki di stock yard pusat setiap saat. 2. Sering terdapat selisih jumlah antara perhitungan fisik dengan pembukuan jumlah persediaaan. Rekomendasi: Sebaiknya perusahaan rutin melaksanaan stock opname dalam jangka waktu satu sampai tiga bulan sekali sehingga persediaan barang di stock yard dapat terkontrol dengan baik dan Perusahaan hendaknya membuat instruksi tertulis untuk pelaksanaan stock opname kemudian dijelaskan kepada pelaksana tentang apa saja yang harus dilakukan dan dilaporkan kepada pihak manajemen perusahaan. 3. Proses pengecekan stock opname masih dilakukan oleh karyawan bagian Stock yard. Kondisi: Belum adanya pembagian tugas dan wewenang yang jelas dalam pengecekan stock opname. Dimana perhitungan fisik dilakukan oleh karyawan bagian Stock yard. Perusahaan tidak memiliki bagian auditor internal untuk melaksanakan pengecekan stock opname. Kriteria: Seharusnya perusahaan memiliki auditor internal yang bertugas melakukan pengecekan stock opname secara rutin dengan tugas mengawasi perhitungan stock opname, yang melakukan stock opname, dan juga yang menyusun ikhtisar hasil perhitungan stock opname dengan karyawan yang memiliki penguasaan secara fisik atas barang dagang. Sebab: Tidak adanya internal auditor disebabkan karena perusahaan beranggapan bahwa setiap pengecekan stock opname yang dilakukan oleh setiap karyawan sudah sangat baik dan apabila ada kesalahan hanya perlu dikoreksi dan diperiksa oleh masing-masing atasannya. Akibat: Akibat yang disebabkan karena stock opname tidak dilakukan oleh pihak yang independen, adalah Manajemen mengalami kesulitan dalam mengetahui apakah pelaksanaan perhitungan persediaan telah berjalan dengan efektif dan efisiensi. Rekomendasi: Tugas perhitungan stock opname yang selama ini dilakukan oleh bagian Stock yard, sebaiknya perusahaan melakukan pengadaan posisi auditor internal yang bertugas untuk membantu manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan melakukan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai setiap kegiatan yang diperiksanya, sehingga setiap kebijakan yang benar-benar ada dapat terkendali. 4. Persediaan barang dagang (muatan) tidak diasuransikan. Kondisi: Perusahaan tidak mengasuransikan persediaan barang dagang (muatan) yang mereka kirim. Perusahaan merasa lebih baik melakukan penundaan pengiriman persediaan barang dagang saat kondisi cuaca buruk sehingga perusahaan tidak perlu mengkhawatirkan kondisi persediaan barang dagang yang mereka miliki karena tingkat nilai dan volume yang tinggi. Kriteria: Seharusnya perusahaan mengasuransikan muatan barang dagang yang mereka miliki karena persediaan yang mereka miliki memiliki tingkat volume dan nilai yang cukup besar dan proses pengiriman persediaan barang dagang dari daerah ke pusat rutin dilakukan 1x seminggu. Sebab: Perusahaan memilih tidak melakukan pengiriman barang pada saat cuaca buruk dengan alasan perusahaan tidak ingin mengambil resiko atas persediaan yang mereka miliki karena tingkat volume dan nilai persediaan yang tinggi.

8 Akibat: Akibat perusahaan tidak mengasuransikan persediaan saat proses transportasi pengiriman dari stock yard daerah ke stock yard pusat adalah pada saat cuca buruk perusahaan tidak mau mengambil resiko atas persediaan mereka dan melakukan penundaan pengiriman persediaan barang dagang yang berdampak pada menipisnya ketersediaan barang dagang perusahaan di stock yard pusat sehingga perusahaan tidak mampu memaksimalkan pemenuhan permintaan besar konsumen pada saat itu. Rekomendasi: Perusahaan sebaiknya mengasuransikan (saat kondisi cuaca buruk) persediaan barang dagang yang dimilikinya dengan nilai pertanggungjawaban yang cukup dengan menggunakan asuransi muatan barang dagangan (asuransi jasindo, asuransi raya, asuransi maritim, dll) sehingga perusahaan tidak perlu khawatir untuk terus melakukan pengiriman barang secara rutin walau kondisi cuaca kurang baik, karena kerugian yang terjadi akibat kehilangan persediaan barang dagangan saat proses pengiriman ditangguhkan kepada pihak asuransi. 5. Ketidakdisiplinan karyawan stock yard daerah. Kondisi: Ketidakdisplinan karyawan perusahaan PT. Bintang Binamitra disaat proses pengelolaan terjadi dimana jumlah karyawan yang seharusnya bekerja di bagian pengelolaan pasir perusahaan sejumlah 10 karyawan, akan tetapi dalam melakukan proses pengelolaan hanya 7 karyawan yang berkerja, sedangkan sisa karyawan lainnya tidak terlihat di tempat produksi persediaan barang dagang. Oleh karena ketidakdisplinan karyawan tersebut maka akan bedampak pada proses pengelolaan persediaan barang dagang memakan waktu lebih lama dari biasanya, contohmya: proses pemuatan ke kapal dengan jumlah pasir sekitar 1200 m3 yang biasanya dapat diselesaikan dalam waktu 2 hari (20 jam), karena ketidakhadiran 3 karyawan maka pemuatan memakan waktu lebih lama menjadi 3 hari (26jam atau lebih). Kriteria : Seharusnya semua karyawan yang berkerja mampu melaksanakan kewajiban mereka dengan jelas dan tepat. Semua proses pengelolaan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah diterapkan oleh perusahaan dan perusahaan seharusnya memiliki prosedur operasional standar mengenai pengelolaan persediaan barang dagang sebagai pengendalian internal perusahaan jika terjadi kesalahan dalam operasional. Sebab: Lemahnya motivasi yang dimiliki karyawan sehingga merubah kinerja produktivitas karyawan tersebut dan Perusahaan belom menerapkan sistem reward and punishment kepada karyawan. Perusahaan hanya akan melakukan pemotongan gaji kepada karyawan yang tidak hadir tanpa alasan yang dapat diterima perusahaaan. Akibat : Akibat ketidakdisplinan karyawan maka dampak yang akan terjadi diantara lain: 1. Hasil produksi perusahaan berupa pasir tidak konsisten tingkat kehalusannya dengan yang telah ditentukan perusahaan. 2. Proses pengelolaan persediaan memakan waktu lebih lama dari biasanya. 3. Terjadinya complain dari pembeli yang tidak puas akan barang persediaan yang dijual oleh perusahaan. Karena menurunnya tingkat kualitas persediaan barang dagang sehingga menyebabkan menurunnya loyalitas konsumen kepada perusahaan. Rekomendasi: Perusahaan harus menerapkan sistem reward dan punishment kepada karyawan yang memiliki prestasi dan bermasalah. Contoh reward(penghargaan) yang dapat diberikan antara lain: 1. Memberikan bonus berupa uang atau benda lainnya kepada karyawan atas meningkatnya kinerja dan produktivitas yang telah dilakukan. 2. Mempromosikan karyawan yang berprestasi tinggi dan banyak menyumbangkan keuntungan bagi perusahaan. 3. Memperpanjang kontrak kerja kepada karyawan yang memiliki motivasi kerja tinggi. Dengan diberikannya penghargaan kepada karyawan yang berprestasi maka hal tersebut dapat memicu semangat dan motivasi karyawan perusahaan dalam menjalankan kewajiban mereka. Sebaliknya perusahaan dapat memberikan punishment(hukuman) kepada karyawan yang bermasalah dalam bekerja, antara lain: 1. Memberlakukan denda misalkan pemotongan jatah uang makan kepada karyawan yang terlambat hadir dalam berkerja 2. Melakukan pemotongan gaji kepada karyawan yang bolos kerja tanpa alasan yang jelas. 3. Memberikan surat peringatan kepada karyawan yang bermasalah dalam bekerja.

9 Dengan diberikan hukuman kepada karyawan yang bermasalah diharapkan menimbulkan efek jera kepada karyawan yang bermasalah dan memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak diharapkan.

10 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Setelah melakukan audit operasional terhadap PT. Bintang Binamitra, diketahui bahwa pelaksanaan kebijakan dan prosedur perusahaan terhadap fungsi persedian sudah cukup baik, hanya terdapat beberapa kelemahan yang mengurangi efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan. Kemudian dari hasil audit atas fungsi persediaan PT. Bintang Binamitra ditemukan kekuatan dan kelemahan, kekuatan pada fungsi persediaan PT. Bintang Binamitra, antara lain: 1. Terdapat pembagian fungsi dan wewenang yang tegas antara bagian Stock yard dengan bagian penjualan, pembelian, administrasi, keuangan, dan pengiriman. 2. Persediaan barang dagang aman karena diawasi oleh petugas atau penjaga. 3. Terdapat pos penjagaan yang berfungsi mengawasi arus keluar masuk barang. 4. Setiap terjadinya keluar dan masuk barang dagang harus berdasarkan dokumen tertulis atau sejenisnya yang telah disetujui oleh managemen perusahaan. 5. Semua kegiatan dalam Stock yard persediaan telah diotorisasi dengan semestinya oleh pihak yang berwenang sehingga dapat bejalan efektif dan efisien. 6. Proses pengiriman barang dilakukan dengan tepat waktu sesuai dengan pesanan pelanggan. 7. Dalam pengiriman barang selalu disertai dengan surah perintah jalan bernomor urut cetak. 8. Semua barang dikirim berdasarkan pesanan pelanggan. Sedangkan kelemahan-kelemahan pada fungsi persedian PT. Bintang Binamitra. antara lain: 1. Ketidaksesuaian jenis pasir yang telah dijual perusahaan. 2. Tidak ada jadwal rutin dalam proses pengeceken jumlah persediaan barang (stock opname). 3. Proses pengecekan stock opname masih dikakukan oleh karyawan bagian Stock yard. 4. Persediaan barang dagang tidak diasuransikan. 5. Ketidakdisiplinan karyawan stock yard darerah perusahaaan. Berdasarkan audit operasional pada PT.Bintang Binamitra dapat disimpulkan bahwa kebijakan dan prosedur atas fungsi persediaan barang dagang perusahaan sudah dijalankan cukup efektif, efisiensi dan ekonomis akan tetapi masih terdapat beberapa kelemahan yang harus diperbaiki karena bila terus dibiarkan akan mengakibatkan kerugiaan terhadap perusahaan. Saran Berdasarkan kesimpulan mengenai hasil temuan-temuan yang sudah didapat dari hasil audit operasional pada PT. Bintang Binamitra, masih terdapat beberapa kelemahan atas fungsi persediaan yang dimiliki perusahaan, maka diberikan saran yang dapat digunakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efektivitas, dan efisiensi operasional perusahaan. Adapun beberapa saran perbaikan yang dipertimbangkan perusahaan sebagai berikut: 1. Perusahaan lebih memperketat pengawasan terhadap proses pengelolaan pasir yang dilakukan oleh karyawan, dengan cara manajemen melakukan pemeriksaan secara teliti pada jenis dan kualitas persediaan barang dagang sebelum siap dikirim ke stock yard pusat, melakuakan pemeriksaan apakah pasir yang akan dikirim ke pembeli telah sesuai jenis dan kualitasnya sesuai pesanan pembeli dan manajemen lebih sering melakukan control secara langsung pada proses pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran persediaan barang dagang. 2. Sebaiknya perlaksanaan stock opname perusahaan dilaksanakan rutin dalam jangka waktu satu sampai tiga bulan sekali dan perusahaan hendaknya membuat instruksi tertulis untuk pelaksanaan stock opname dan dijelaskan kepada pelaksana tentang apa saja yang harus dilakukan dan dilaporkan kepada pihak manajemen perusahaan. 3. Perusahaan mulai melakukan pembagian tugas perhitungan stock opname yang selama ini dilakukan oleh bagian Stock yard, sebaiknya perusahaan melakukan pengaadan posisi auditor internal yang bertugas untuk membantu manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan melakukan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai setiap kegiatan yang diperiksanya, sehingga setiap kebijakan yang benar-benar ada dapat terkendali. 4. Perusahaan sebaiknya mengasuransikan persediaan barang dagang yang dimilikinya dengan nilai pertanggungjawaban yang cukup dengan menggunakan asuransi muatan barang dagangan (asuransi jasindo, asuransiraya, asuransi maritim, dll). Perusahaan tak perlu khawatir apabila melakukan pengiriman pasir dari daerah ke pusat pada saat cuaca buruk karena sudah melakukan pengalihan resiko kepada perusahaan asuransi tersebut.

11 5. Perusahaan harus menerapkan sistem reward and punishment kepada karyawan yang memiliki prestasi dan bermasalah, contoh reward (penghargaan) yang diberikan kepada karyawan yang berprestasi, produktivitas dan memiliki motivasi tinggi adalah pemberian bonus, kenaikan gaji, dan promosi. Sedang punishment (hukuman) yang diberikan kepada karyawan bermasalah adalah pemotongan gaji, denda dan pemberian surat peringatan. Dengan diberikannya reward kepada karyawan yang berprestasi maka hal tersebut dapat memicu semangat karyawan perusahaan dalam menjalankan kewajiban mereka. Sebaliknya perusahaan dapat memberikan punishment kepada karyawan yang bermasalah dalam bekerja sehingga diharapkan menimbulkan efek jera kepada karyawan yang bermasalah tersebut.

12 REFERENSI Agoes, Sukrisno (2008). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Alvin A. Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley, (2010), Auditing and Assurance Services, 14th Edition, John Wiley & Sons inc., New York. Arens, Alvin A., Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. (2008). Auditing Dan Jasa Assurance: Pendekatan Terintegrasi. Jilid 1. Edisi 12. (Alih bahasa Herman Wibowo). Jakarta: Penerbit Erlangga. Bayangkara, IBK. (2008). Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta : Salemba Empat. Boynton, C. William, Johnson, N. Raymond (2006). Modern Auditing. Penerbit: John Wiley & Sons, Inc. Carter, W. K. & Usry, M. F. Alih bahasa oleh Krista (2006). Akuntansi Biaya. Jakarta: Penerbit Salemba Empat Gondodiyoto, Sanyoto. (2007). Audit Sistem Informasi + Pendekatan CobIT. Edisi Revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media Ikatan Akuntansi Indonesia. (2007). Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Mulyadi. (2008) Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat. Rangkuti, F. (2007) Manajemen Persediaan. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada Suhayati, Ely dan Siti Kurnia Rahayu. (2010). AUDITING, Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Jogjakarta : Graha Ilmu. Suhayati, Ely dan Sri Dewi Anggadini. (2008). Pengantar Akuntansi II. Bandung : UNIKOM. Tunggal, A.W. (2008). Dasar-Dasar Audit Operasional. (edisi revisi). Jakarta: Penerbit Harvarindo.

BAB 4 PEMBAHASAN. proses audit, persiapan dan perencanaan audit harus dibuat terlebih dahulu dengan

BAB 4 PEMBAHASAN. proses audit, persiapan dan perencanaan audit harus dibuat terlebih dahulu dengan BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Survei Pendahuluan Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh auditor sebelum menjalankan proses audit, persiapan dan perencanaan audit harus dibuat terlebih dahulu dengan harapan

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA CV. ABADI JAYA SELULER

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA CV. ABADI JAYA SELULER AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA CV. ABADI JAYA SELULER EDWINSA Jln. Malaka No.25C Tambora, Jakarta Barat 087896455556 edwinsa21@yahoo.co.id Dosen Pembimbing : Ahmad Adri, Drs., Ak., MBA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG ANNISA SYAFIRA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp:

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT.SAMUDRA MANDIRI SELATAN

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT.SAMUDRA MANDIRI SELATAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT.SAMUDRA MANDIRI SELATAN Cathrine Aprillia, Ahmad Adri, Drs., Ak.,MBA Graha Indah BA 15, 082124942871, cathrineaprillia@yahoo.com ABSTRAK PT. Samudra Mandiri

Lebih terperinci

PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK

PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK Retno Martanti Endah L Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG ELITA Perum BTN Buni Asih Jalan Delima B4 No.30 Cikarang, 085921680176, lita_niez@rocketmail.com Gatot

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penulis telah melakukan pemeriksaan operasional terhadap aktivitas pengelolaan persediaan pada Twin Tulipware, terutama pada aktivitas pencatatan persediaan dan

Lebih terperinci

PENERAPAN AUDIT KINERJA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.TRIAS ADHICITRA

PENERAPAN AUDIT KINERJA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.TRIAS ADHICITRA PENERAPAN AUDIT KINERJA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.TRIAS ADHICITRA Hizkia Rendy Sutantijo Gatot Imam Nugroho, Drs, Ak, MBA BINUS UNIVERSITY, Jl. Kemanggisan Ilir III/45,

Lebih terperinci

Kata Kunci : Audit Manajemen, Pelayanan Jasa, dan Hotel

Kata Kunci : Audit Manajemen, Pelayanan Jasa, dan Hotel AUDIT MANAJEMEN ATAS PELAYANAN JASA PADA BLUE SKY PANDURATA BOUTIQUE HOTEL JESISCA NATALIA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email: jesisca.natalia@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pelaksanaan fraud risk assessment yang telah dilakukan pada siklus persediaan di Perusahaan dan didukung oleh teori yang diterapkan maka diperoleh

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA Adhe Rizkiyanto (1401078355) Universitas Bina Nusantara 081286230853 adhe.rizkiyanto@yahoo.com Drs. Sudarmo, M.M. (D1138) ABSTRAK

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA DIMAS RADITO SURYO Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email : radito.dimas@gmail.com Dosen

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di PT.MS dan didukung dengan landasan teori ada, penulis membuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Penjualan

Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Penjualan Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Penjualan Pertanyaan Responden Total Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 Ya Tidak 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3 1 1 1 1 1 1 1 1 8 0 4 1 1 1 1 1 1 1 1 8 0

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan analisis dan pembahasan, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang dialami PT Lomax berkaitan dengan sistem persediaan bahan baku

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENUNJANG EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA PT. MJPF FARMA INDONESIA

AUDIT MANAJEMEN ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENUNJANG EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA PT. MJPF FARMA INDONESIA AUDIT MANAJEMEN ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENUNJANG EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA PT. MJPF FARMA INDONESIA RIRIN Benteng Makasar I No. 48 Tangerang, 08978111061,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas penjualan di PT KKM maka peneliti dapat menyimpulkan : 1. Kebijakan dan prosedur

Lebih terperinci

BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi

BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai risiko-risiko yang dapat terjadi di siklus penjualan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA BPR BANK PASAR KOTA BOGOR

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA BPR BANK PASAR KOTA BOGOR PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA BPR BANK PASAR KOTA BOGOR Tiara Timuriana Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Ani Ganitasari Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 100 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan analisis dan pembahasan maka pada bab ini peneliti akan membahas mengenai kesimpulan dan saran yang akan disajikan untuk rekomendasi perbaikan bagi perusahaan

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU Susanti Jln. Kepa Duri Mas no.413c 08176739949 uchanz_13@yahoo.com Dosen Pembimbing Sudarmo, Drs., MM ABSTRAK Penjualan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Secara lebih terperinci, melalui pemeriksaan ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY)

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) RENDY IRAWAN Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email:

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti terhadap aktivitas pengelolaan persediaan barang jadi di PT TAS berikut kesimpulan yang peneliti buat: 5.

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA ANOA KENDARI. Oleh. Andi Trisno M. Ch. Rimporok Safaruddin

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA ANOA KENDARI. Oleh. Andi Trisno M. Ch. Rimporok Safaruddin AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA ANOA KENDARI Oleh Andi Trisno M. Ch. Rimporok Safaruddin Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu

Lebih terperinci

EVALUASI ATAS PROSEDUR PEMERIKSAAN OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN

EVALUASI ATAS PROSEDUR PEMERIKSAAN OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 4 No. 1, April 2004 : 75 96 EVALUASI ATAS PROSEDUR PEMERIKSAAN OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN Oleh Iriyadi Dosen Pada Sekolah

Lebih terperinci

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017-2018 Kelompok Mata Kuliah : Mata Keahlian Berkarya (MKB) Nama / Kode Mata Kuliah : Pemeriksaan Akuntansi / EKO542 Bobot : 3 (dua) SKS 4 jam Program Studi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terkait pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas pengendalian persediaan bahan baku pada

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI PADA BANK BNI 46

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI PADA BANK BNI 46 AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI PADA BANK BNI 46 Putra Yudhistira Putra Jl. Tumaritis No 4B Cilandak Barat, Jakarta Selatan 081288150748 putra@resvogue.com Pembimbing Martin

Lebih terperinci

Peran Audit Operasional Atas Persediaan Barang Dagang (Studi Kasus PT. Kurnia Tirta Sembada Cab. Kota Bogor) Oleh: Yudiana dan Sri Rahayu

Peran Audit Operasional Atas Persediaan Barang Dagang (Studi Kasus PT. Kurnia Tirta Sembada Cab. Kota Bogor) Oleh: Yudiana dan Sri Rahayu Peran Audit Operasional Atas Persediaan Barang Dagang (Studi Kasus PT. Kurnia Tirta Sembada Cab. Kota Bogor) Oleh: Yudiana dan Sri Rahayu Abstrak Tujuan audit operasional dituntut untuk membantu manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT Mirna Mardania Universitas Komputer Indonesia Abstrak Penelitian ini dilakukan di PT. Kereta Api

Lebih terperinci

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN EKONOMISASI BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Meritjan (Persero) Kediri)

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN EKONOMISASI BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Meritjan (Persero) Kediri) PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN EKONOMISASI BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Meritjan (Persero) Kediri) Aditya Sanzana Tebety Moch. Dzulkirom AR Dwi Atmanto Fakultas

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam setiap perusahaan tentu menginginkan adanya kemajuan dan berkembang menjadi besar, maka kebutuhan akan adanya suatu pengendalian intern dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Peneliti melakukan pemeriksaan operasional pada CV. PSA selama dua bulan yaitu periode 1 September 2016 hingga 31 Oktober 2016. Pemeriksaan operasional dilakukan

Lebih terperinci

Teknik Sampling Pada Saldo Akun Beban Usaha Atas UPT Puskesmas Rawat Jalan ABC Periode 2016

Teknik Sampling Pada Saldo Akun Beban Usaha Atas UPT Puskesmas Rawat Jalan ABC Periode 2016 Teknik Sampling Pada Saldo Akun Beban Usaha Atas UPT Puskesmas Rawat Jalan ABC Periode 2016 Sukma Wanti 1)*, Artie Arditha R 2), Maryani 3) 1)2)3) Program Studi Akuntansi Jurusan Ekonomi dan Bisnis, Politeknik

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT VALINDO GLOBAL

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT VALINDO GLOBAL AUDIT OPERASIONAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT VALINDO GLOBAL Rodo Wido, Ahmad Adri, Drs., Ak., MBA ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kebijakan dan prosedur pengendalian

Lebih terperinci

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan BAB IV Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang Jadi Pada PT Aneka Medium Garment IV.1. Survei Pendahuluan Kegiatan awal dalam melakukan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Jambi, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Jambi, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan telaah dan pembahasan terhadap penelitian tentang audit manajemen atas fungsi produksi di PTP. Nusantara VI Kayu Aro Kerinci, Jambi, maka penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap PT. FGG pada proses perencanaan dan pengendalian proses produksi dalam upaya menekan kecacatan, peneliti

Lebih terperinci

ANALISISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. SISTEMAJU MANDIRI PRAKARSA

ANALISISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. SISTEMAJU MANDIRI PRAKARSA ANALISISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. SISTEMAJU MANDIRI PRAKARSA MUNIA SAPRIANA Jalan Anggrek Cakra, No. Telpon: 082110692200, Muniaugust@yahoo.com Dosen Pembimbing : Drs. Hery Gunawan, M.M ABSTRACT The

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIOANL ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA PT. PROTONINDO CITRA

AUDIT OPERASIOANL ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA PT. PROTONINDO CITRA AUDIT OPERASIOANL ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA PT. PROTONINDO CITRA Elita, Stefanus Ariyanto Binus University, Jl.K.H.Syahdan, 085289503769, elita.guo@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Prosedur penerimaan kas CTJ dapat melalui dua cara, yaitu penerimaan kas secara tunai di kasir atau melalui transfer antarbank. CTJ memiliki dua rekening

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1. Definisi Audit Menurut Alvin A.Arens dan James K.Loebbecke Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence

Lebih terperinci

suatu teknik pengawasan yaitu pengawasan keseluruhan dari kegiatan operasi perusahaan, baik mengenai manajemennya, organisasinya maupun mengenai siste

suatu teknik pengawasan yaitu pengawasan keseluruhan dari kegiatan operasi perusahaan, baik mengenai manajemennya, organisasinya maupun mengenai siste AUDIT OPERASIONAL TERHADAPA PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT TRIA DIPA MEDIKA Ridwan Zulpi Agha 1405010667 Rz.agha@student.gunadarma.ac.id Program Studi Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada siklus pembelian di bagian supermarket Asia Toserba terkait hubungan aktivitas pengendalian dengan

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA Adeline adeline.hermawan@gmail.com Pembimbing Almatius Setya Marsudi, SE., Ak., M.Si ABSTRAK Persaingan usaha yang semakin ketat dan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisis dan evaluasi dari sistem dan prosedur penjualan dan persediaan perusahaan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA PT. PERKASA PRIMARINDO Niki Purwitasari Pembimbing : Dr. M. Abdul Mukhyi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonom

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA PT. PERKASA PRIMARINDO Niki Purwitasari Pembimbing : Dr. M. Abdul Mukhyi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonom AUDIT OPERATIONS AT THE PRODUCTION FUNCTION. PERKASA Primarindo Niki Purwitasari Undergraduate Program, Faculty of Economics Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Key words: Operational Audits,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 64 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada perusahaan dan dari analisa yang telah dilakukan maka dapat diambil simpulan bahwa audit manajemen yang diterapkan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bintang Binamitra adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambang pasir beton/bangunan dan tanah

Lebih terperinci

Retno Martanti Endah Lestari Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan. Fahmi Kaffata Aqieda Mahasiswa ABSTRAK

Retno Martanti Endah Lestari Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan. Fahmi Kaffata Aqieda Mahasiswa ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI LISTRIK DAN PENERIMAAN KAS PLTD WILAYAH DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN PADA PT PLN (PERSERO) Retno Martanti Endah Lestari Dosen Tetap Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS SISTEM PENGENDALIAN KAS PADA PT INAGRI JAYA MULTI NIAGA KEDIRI SKRIPSI

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS SISTEM PENGENDALIAN KAS PADA PT INAGRI JAYA MULTI NIAGA KEDIRI SKRIPSI ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS SISTEM PENGENDALIAN KAS PADA PT INAGRI JAYA MULTI NIAGA KEDIRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Skripsi Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi S.E.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survey Pendahuluan PT. Anugerah Indah Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman ringan. Persediaan yang diperoleh perusahaan bersumber dari

Lebih terperinci

APA DAN MENGAPA KUALITAS BUKTI AUDIT?

APA DAN MENGAPA KUALITAS BUKTI AUDIT? APA DAN MENGAPA KUALITAS BUKTI AUDIT? oleh Daniel Pangaribuan e-mail: dpangaribuan58@gmail.com Widyaiswara STAN editor Ali Tafriji Biswan e-mail: al_tafz@stan.ac.id A b s t r a k Dalam audit laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.4. Kesimpulan Kegiatan penelitian ini dimulai dengan menentukan critical problem dan tujuan pemeriksaan pada planning phase (tahap perencanaan). Selanjutnya peneliti menyusun

Lebih terperinci

Lampiran 1.2 KUESIONER ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PERUSAHAAN

Lampiran 1.2 KUESIONER ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PERUSAHAAN 69 Lampiran 1.2 KUESIONER ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PERUSAHAAN (Studi kasus pada perusahaan distributor PT. Bio Eco Lestari) Pilihlah Jawaban Anda dengan

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PRODUKSI PADA PT. DIMAS REIZA PERWIRA DI SURABAYA

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PRODUKSI PADA PT. DIMAS REIZA PERWIRA DI SURABAYA AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PRODUKSI PADA PT. DIMAS REIZA PERWIRA DI SURABAYA Nur Halimah, Masyhad, Widya Susanti Nur805605@gmail.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. dilakukan pada PT Solihin Jaya, beberapa hal yang ditemukan yaitu:

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. dilakukan pada PT Solihin Jaya, beberapa hal yang ditemukan yaitu: BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Sesuai dengan pelaksanaan audit operasional yang telah dilakukan pada PT Solihin Jaya, beberapa hal yang ditemukan yaitu: 1. Rangkap tugas yang diemban

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD

KUESIONER PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD KUESIONER PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD PERSEDIAAN (Survey Pada Dua Perusahaan BUMN Di Kota Bandung ) A. Pengendalian Intenal Lingkungan

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS SIKLUS PENJUALAN TIKET PESAWAT ONLINE (STUDI KASUS PT. GARUDA INDONESIA, Tbk.)

AUDIT OPERASIONAL ATAS SIKLUS PENJUALAN TIKET PESAWAT ONLINE (STUDI KASUS PT. GARUDA INDONESIA, Tbk.) AUDIT OPERASIONAL ATAS SIKLUS PENJUALAN TIKET PESAWAT ONLINE (STUDI KASUS PT. GARUDA INDONESIA, Tbk.) SALSALI HELENA Universitas Bina Nusantara Jalan Rawa Belong Raya No.8, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480

Lebih terperinci

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi empiris pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Malang)

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi empiris pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Malang) PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi empiris pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Malang) NOVA WAHYUNINGSIH (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Definisi Auditing Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, H.(2006:4), Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan, peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Kebijakan dan prosedur perusahaan terkait aktivitas produksi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. audit persediaan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Yuwono H & Rekan di

BAB V PENUTUP. audit persediaan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Yuwono H & Rekan di BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan penilaian yang dilakukan oleh penulis atas kegiatan audit persediaan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Yuwono H & Rekan di 10 perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi yang telah berkembang saat ini, suatu perusahaan tidak dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan cepat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisis dan pembahasan terhadap hasil dari penelitian yang berhubungan dengan penerapan prosedur pemeriksaan atas persediaan, maka pemagang

Lebih terperinci

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN FUNGSI SDM UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN PADA PT.PIONEER FLOUR MILL INDUSTRIES SIDOARJO

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN FUNGSI SDM UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN PADA PT.PIONEER FLOUR MILL INDUSTRIES SIDOARJO PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN FUNGSI SDM UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN PADA PT.PIONEER FLOUR MILL INDUSTRIES SIDOARJO Arie Hendra Septiani, A.Syafi i, Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

Peranan Audit Operasional Atas Fungsi Produksi Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pabrik Genteng Ogan Permata Palembang

Peranan Audit Operasional Atas Fungsi Produksi Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pabrik Genteng Ogan Permata Palembang Peranan Audit Operasional Atas Fungsi Produksi Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pabrik Genteng Ogan Permata Palembang Abdul Aziz Pangsuri (abdul_aziz_pangsuri@yahoo.com) Rika Kharlina (rikachan@stmik-mdp.net)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis memegang peranan penting dalam sistem ekonomi, sehingga dalam dunia usaha dewasa ini muncul

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. PRIMA BUNDIARTA NUSA

AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. PRIMA BUNDIARTA NUSA AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. PRIMA BUNDIARTA NUSA Hendra Halim JL.U no 27B Kemanggisan, Jakarta Barat 087886183888 halim_hendra@ymail,com Dosen Pembimbing : Ahmad Adri,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Evaluasi atas pengendalian internal pengadaan spare part di Bengkel Pusat (BKP) dapat mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal sehingga mengakibatkan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi yang Bab V Kesimpulan Dan Saran 132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam perusahaan perlu dilakukan suatu pengelolaan yang memadai terhadap segala kegiatan yang

Lebih terperinci

LAPORAN AUDIT OPERASIONAL PT.SAMUDRA MANDIRI SELATAN. Sesuai dengan program kerja internal audit, kami telah melakukan audit

LAPORAN AUDIT OPERASIONAL PT.SAMUDRA MANDIRI SELATAN. Sesuai dengan program kerja internal audit, kami telah melakukan audit L1 Lampiran 1 LAPORAN AUDIT OPERASIONAL PT.SAMUDRA MANDIRI SELATAN Jakarta, 15 Juni 2012 Kepada Yth. Direktur PT.Samudra Mandiri Selatan di tempat Dengan hormat, Sesuai dengan program kerja internal audit,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisis dan evaluasi dari sistem dan prosedur penjualan perusahaan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: a. Dengan memberi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : audit, audit operasional, kinerja karyawan. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : audit, audit operasional, kinerja karyawan. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Karyawan merupakan salah satu sumber daya utama pada perusahaan yang perlu diperhatikan kinerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan perusahaan untuk bersaing pada era globalisasi ini. Kinerja

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Survei pendahuluan adalah permulaan yang digunakan dalam merencanakan tahap-tahap audit berikutnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai semua

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit manajemen pada PT. MJPF Farma Indonesia akan dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan dan merencanakan

Lebih terperinci

ANALISIS AUDIT OPERASIONAL BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Wonolangan Kabupaten Probolinggo)

ANALISIS AUDIT OPERASIONAL BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Wonolangan Kabupaten Probolinggo) ANALISIS AUDIT OPERASIONAL BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Wonolangan Kabupaten Probolinggo) Mariska Okky Oktaviani Moch. Dzulkirom AR Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN

PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN Hudaifi Davi_PoZhank@yahoo.co.id Sutjipto Ngumar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purposes

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian pada PD. Asia Jaya dalam ruang lingkup persediaan, penulis dapat menyimpulkan bahwa pengendalian internal perusahaan dagang ini masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian System pemasaran produk dalam era globalisasi yang diawali pada abad 19 atau awal abad 20 merupakan tantangan bagi setiap pengusaha untuk memikirkan langkah

Lebih terperinci

ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON)

ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON) ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON) ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pemeriksaan operasional dilakukan untuk menilai dan mengevaluasi aktivitas bisnis suatu perusahaan dari sudut efektivitas dan efisiensi. Pada penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian

Lebih terperinci

AUDIT PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK. Sri Murti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK

AUDIT PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK. Sri Murti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK AUDIT PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK Sri Murti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK PT. Wonojati Wijoyo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri

Lebih terperinci

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian langkah atau prosedur

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian yang dilakukan di perusahaan Anugerah Jaya Abadi dilakukan untuk membuat suatu rancangan sistem produksi yang terintegrasi dengan tujuan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi atas pengendalian internal yang telah dilakukan atas PT. T maka dapat ditarik

Lebih terperinci

PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS TERHADAP KINERJA PEMBELIAN PADA PT ENVIROLAB NUSANTARA

PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS TERHADAP KINERJA PEMBELIAN PADA PT ENVIROLAB NUSANTARA ISSN : 2338 4794 Vol 3 No. 3 September - Desember 2016 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS TERHADAP KINERJA PEMBELIAN PADA PT ENVIROLAB NUSANTARA Irta Paramita 1) Budi

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA. SHELLA KRIEKHOFF Politeknik Negeri Ambon PENDAHULUAN

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA. SHELLA KRIEKHOFF Politeknik Negeri Ambon PENDAHULUAN AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA SHELLA KRIEKHOFF Politeknik Negeri Ambon ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana penerapan

Lebih terperinci

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Populer Sarana Medika, Surabaya) Yenni Vera Fibriyanti Universitas Wijaya

Lebih terperinci

Penerapan Audit Operasional untuk Mengevaluasi Efisiensi dan Efektivitas Proses Produksi pada UD. X di Solo Tahun 2013

Penerapan Audit Operasional untuk Mengevaluasi Efisiensi dan Efektivitas Proses Produksi pada UD. X di Solo Tahun 2013 Penerapan Audit Operasional untuk Mengevaluasi Efisiensi dan Efektivitas Proses Produksi pada UD. X di Solo Tahun 2013 Natasha Fakultas Bisnis dan Ekonomika Jurusan Akuntansi Manajemen Natzzshasha0307@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) yaitu Auditing adalah suatu proses sistematis

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) yaitu Auditing adalah suatu proses sistematis BAB II LANDASAN TEORI II.1 Audit II.1.1 Pengertian Audit Ada banyak pengertian yang diberikan oleh para ahli mengenai audit. Salah satunya menurut William F. Messier, Steven M. Glover dan Douglas F. Prawitt

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dari berbagai bidang usaha mengalami kemajuan yang cukup pesat di Indonesia, baik bidang industri maupun bidang yang dituntut menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Dalam proses transaksi pembelian, terdapat nota pembelian

Lebih terperinci