PENERAPAN AUDIT KINERJA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.TRIAS ADHICITRA

Transkripsi

1 PENERAPAN AUDIT KINERJA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.TRIAS ADHICITRA Hizkia Rendy Sutantijo Gatot Imam Nugroho, Drs, Ak, MBA BINUS UNIVERSITY, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah Jakarta Barat, ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menerapkan audit kinerja pada suatu perusahaan manufaktur untuk mendapatkan proses produksi dan operasi yang efektif. Metoda dan objek penelitian adalah penulis menggunakan data primer dan data sekunder melalui wawancara dan observasi secara langsung pada pihak-pihak yang terkait dan metoda analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan tidak menggunakan hipotesis. Dari hasil analisis tersebut penulis memperoleh bahwa dalam penerapan audit kinerja pada proses produksi dan operasi CV. Trias Adhicitra masih didapati beberapa kinerja perusahaan yang kurang efektif. Oleh karena itu penulis memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada perusahaan sebagai tindak lanjut perusahaan untuk kemajuan perusahaan yang lebih baik lagi dari sebelumnya. (HRS) Kata Kunci: audit kinerja, proses produksi dan operasi, lingkungan pengendalian

2 PENDAHULUAN Adanya tekanan yang sangat kuat terhadap bisnis manufaktur saat ini, menuntut perusahaan untuk lebih cerdas dalam menjalankan operasinya. Perubahan permintaan pasar menuntut perusahaan untuk beroperasi lebih efisien, efektif dan ekonomis. Salah satu aspek terpenting dari perusahaan adalah proses produksi dan operasi. Proses produksi dan operasi adalah mentransformasikan input menjadi ouput, bertanggung jawab untuk menghasilkan produk dalam kuantitas dan kualitas yang telah ditentukan, tepat waktu, secara efektif dan efisien. Dalam aktivitasnya di mulai dari perencanaan sampai dengan pengendalian dan evaluasi. Fungsi ini harus secara optimal menghubungkan kebutuhan pelanggan dengan kemampuan internal yang dimiliki perusahaan. Kebijakan produksi dan operasi, kapasitas produksi, jadwal produksi harus dikonsentrasikan untuk memenuhi kepuasan pelanggan, agar perusahaan memiliki keunggulan dalam intensitas persaingan yang ketat. Setiap perusahaan tentunya mempunyai target yang ingin dicapainya dan salah satu konsentrasi perusahaan adalah dengan proses produksi dan operasi yang baik, tetapi dalam kenyataanya tidak setiap proses produksi dan operasi berjalan dengan baik. Banyak hal yang menjadi penyebab proses produksi dan operasi tidak berjalan dengan semestinya, hal itu dikarenakan kinerja perusahaan yang tidak maksimal. Kinerja perusahaan yang tidak maksimal tentunya juga disebabkan oleh beberapa faktor. Banyak hal yang menjadi penyebab gagalnya proses prouduksi dan operasi pada perusahaan, tentunya hal ini dapat membuka pemikiran perusahaan untuk lebih mendalami penyebabpenyebab proses produksi dan operasi perusahaan yang tidak maksimal, maka diperlukan audit kinerja terhadap perusahaan tersebut. METODE PENELITIAN Untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah yang akan dibahas, maka penulis melakukan penelitian dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data.penulis menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari perusahaan yang menjadi obyek penelitian penulis, data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui buku-buku yang sesuai dengan topik yang diangkat penulis. Metode yang digunakan penulis sebagai pendukung adalah: 1. Studi literatur Penulis membaca dan mempelajari buku-buku diktat yang relevan dengan audit kinerja pada sektor publik dengan tujuan untuk mendapatkan informasi-informasi pendukung dengan topik yang diangkat oleh penulis. 2. Studi lapangan Penulis mengumpulkan data-data yang relevan dengan cara mengunjungi langsung perusahaan yang bersangkutan.penulis memperoleh data-data tersebut dengan cara: a. Pengamatan Langsung (Observation) yaitu metode pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung terhadap kegiatan perusahaan yang sedang diteliti. b. Wawancara (Interview) yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara lisan kepada pihak-pihak yang berwenang atas obyek penelitian. 3. Lingkunan penelitian merupakan lingkungan riil, karena penulis terjun langsung ke lapangan. Penulis melakukan penelitian pada sumber-sumber kepustakaan

3 HASIL DAN BAHASAN Setelah penulis mengumpulkan, menguji, serta mendokumentasikan data dan informasi yang diperolehnya maka penulis mengelola semua informasi yang didapat dalam bentuk temuan audit. Penulis menguraikan temuan audit menjadi empat bagian yaitu: 1. Kondisi 2. Kriteria 3. Sebab-akibat 4. Rekomendasi Inilah temuan audit yang didapat penulis saat mengaudit CV. Trias Adhicitra: 1. Penyalahgunaan absensi karyawan Kondisi lapangan dimana CV. Trias Adhicitra menerapkan absensi secara manual kepada semua karyawannya. Penerapan absensi secara manual disebabkan karyawan yang keluar masuk cukup tinggi sehinnga sistem finger print perusahan sudah tidak jalan selama satu tahun. Hal ini mengakibatkan terjadinya peluang bagi karyawan CV. Trias Adhicitra untuk melakukan penyalahgunaan absensi guna kepentingan pribadi. Pengendalian internal perusahaan yang lemah membuat perusahaan tidak memperhatikan absensi karyawan dengan baik. Akibatnya adalah membuka peluang bagi karyawan untuk menyalahgunakan absensi manual sehingga perusahaan mengeluarkan biaya gaji karyawan yang tidak sesuai dengan jam kerja karyawan dan tentunya perusahaan dirugikan dengan hal tersebut. 2. Kurangnya disiplin karyawan perusahaan Kondisi di lapangan bahwa karyawan perusahaan CV. Trias Adhicitra sering datang seenaknya sendiri bahkan keluar masuk karyawan perusahaan cukup tinggi. Hal ini berimbas pada proses produksi perusahaan yang terhambat. Selidik demi selidik ternyata banyak karyawan yang keluar masuk perusahaan karena perusahaan kurang memperhatikan kesejahteraan karyawan seperti : perusahaan kurang memperhatikan keamanan kerja karyawan, pencahayaan yang kurang pada tempat produksi kerja karyawan Proses produksi yang terhambat membuat perusahaan kewalahan dalam memenuhi banyaknya permintaan customer sehingga perusahaan tidak bisa langsung memenuhi semua permintaan customer. Pemenuhan permintaan customer dilakukan secara bertahap dan terkadang customer kurang merasa puas dengan pelayanan perusahaan. 3. Sering terjadi kesalahan pada proses glueing karena kelalaian karyawan untuk mengisi ulang lem. Proses glueing adalah proses yang sering terjadinya kesalahan karena banyak karyawan yang lupa untuk mengisi ulang lem pada mesin glueing sehingga berakibat produk paper cone tidak sesuai dengan standar yang ada. Proses glueing adalah proses pada tahap tengah sehingga jika pada proses ini gagal maka tidak akan dapat masuk ke tahap proses berikutnya. Jika tidak segera ditangani maka akan banyak bahan-bahan setengah jadi yang terbuang dengan sia-sia dan akan merugikan bagi perusahaan itu sendiri. 4. Karyawan perusahaan mengerjakan pekerjaan ganda Dikarenakan banyaknya karyawan yang keluar masuk perusahaan seenaknya maka perusahaan memberikan pekerjaan ganda kepada karyawan dengan tujuan pengoperasian perusahaan tetap berjalan dengan baik. Pemberian pekerjaan ganda kepada karyawan dapat menimbulkan masalah baru bagi perusahaan. Masalah yang sering terjadi adalah membuka peluang terjadinya kecurangan seperti memanipulasi pengeluaran kas dan pembukuan kas karena dilakukan oleh orang yang sama. Hal ini dapat berimbas bagi perusahaan yaitu perusahaan menerima laporan keuangan perusahaan yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. 5. Kurangnya pengawasan saat penerimaan bahan mentah Kondisi yang terjadi di lapangan adalah kurangnya pengawasan saat penerimaan bahan mentah. Kepala bagian marketing yang seharusnya memeriksa penerimaan bahan mentah justru mempercayakan kepada orang gudang. Hal ini

4 membuka peluang terjadinya kecurangan seperti memanipulasi penerimaan jumlah bahan mentah dan kurangnya perhatian atas kualitas bahan mentah. Kondisi seperti ini dapat merugikan bagi perusahaan karena kecurangankecurangan yang dapat terjadi akibat kurangnya pengawasan dari kepala bagian marketing. SIMPULAN DAN SARAN Setelah penulis menerapkan audit kinerja untuk menilai proses produksi dan operasi pada CV. Trias Adhicitra melalui beberapa tahap-tahap audit mulai dari perencanaan atau survei pendahuluan, pelaksanaan pelaporan, dan tindak lanjut audit maka penulis menarik kesimpulan bahwa proses produksi dan operasi pada CV. Trias Adhicitra sudah berjalan dengan baik dan efektif. Perusahaan mempunyai struktur organisasi yang jelas dan mempunyai standar kinerja dalam proses produksi dan operasi perusahaan tetapi penulis mendapati ada beberapa kendalakendala yang menyebabkan produksi dan operasi perusahaan tidak tercapai dengan baik. Beberapa kendala-kendala yang didapati penulis yaitu: 1. Penyalahgunaan absensi karyawan Penulis mendapati lemahnya pengendalian internal perusahaan salah satunya mengenai absensi karyawan. Absensi secara manual dan kurangnya pengawasan yang ketat membuat peluang terjadinya kecurangan yang berimbas kepada perusahaan itu sendiri. 2. Kurangnya disiplin karyawan perusahaan Karyawan perusahaan yang sering datang telat dan keluar masuk karyawan yang cukup tinggi membuat proses produksi terhambat dan pemenuhan permintaan konsumenpun juga terhambat. 3. Sering terjadi kesalahan pada proses glueing karena kelalaian karyawan untuk mengisi ulang lem. Seringnya terjadi kelalaian dalam pengisi ulangan lem pada mesin glueing membuat produk cone yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar yang ada. 4. Karyawan perusahaan mengerjakan pekerjaan ganda Pemberian pekerjaan ganda bagi karyawan adalah suatu masalah karena pekerjaan ganda yang dikerjakan oleh orang yang sama dapat menimbulkan kecurangan yang disengaja. 5. Kurangnya pengawasan saat penerimaan bahan mentah Kurangnya pengawasan dari pihak yang bertanggung jawab menyebabkan terjadinya kecurangan-kecurangan dan kerugian bagi perusahaan itu sendiri. Berdasarkan kesimpulan yang di atas, maka penulis memberikan beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan CV. Trias Adhicitra, Saran yang diberikan penulis adalah: 1. Saran untuk meminimalis penyalahgunaan absensi karyawan adalah perusahaan lebih lagi meningkatkan pengendalian internal dengan cara lebih mengawasi lagi mengenai absensi karyawan dan juga perusahaan bisa mengaktifkan lagi sistem finger print guna membantu meminimalis terjadinya kecurangan dalam masalah absensi. 2. Saran untuk mengatasi masalah disiplin karyawan adalah dengan lebih lagi meningkatkan kesejahteraan karyawan dilihat dari kondisi lapangan bahwa perusahaan kurang memperhatikan kesejahteraan karyawan dan juga perusahaan bisa menerapkan reward and punishment. 3. Saran untuk seringnya terjadi kelalain dalam pengisi ulangan lem adalah dengan cara memberikan alarm bagi karyawan guna mengingatkan karyawan untuk berhenti bekerja dan mengisi ulang lem saat alarm bunyi. 4. Saran untuk karyawan yang mempunyai pekerjaan ganda adalah perusahaan menerapkan cara pemisahan tugas karena pemisahan tugas adalah fungsi pengendalian dari kecurangan yang disengaja. 5. Saran untuk kurangnya pengawasan dari pihak yang bertanggung jawab adalah peran serta dari pimpinan perusahaan untuk meningkatkan pengendalian internal perusahaan dengan cara memantau kinerja karyawannya secara berkala.

5 REFERENSI Agoes, S., & Hoesada, J. (2012). Bunga Rampai Auditing (Edisi 2). Jakarta: Salemba Empat Arens, A.A., Elder, R.J., & Beasley, M.S. (2006). Auditing and assurance Assauri, S. (2008). Manajemen produksi dan operasi (edisi revisi). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Bastian.Indra. (2007). Audit Sektor Publik, edisi 2/Bastian.Indra Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Bayangkara, IBK. (2011). Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Boynton, W.C., Johnson, R. N., & Kell, W.G. Alih bahasa Ichsan Setiyo Budi, & Herman Wibowo. (2003). Modern auditing jilid 2 (edisi 7). Jakarta: Penerbit Erlangga. INTOSAI. (2004). Implementation Guidelines for performance Auditing: Standards and Guidelines for Performance Auditing based on INTOSAI s Auditing Standards and Pratical Experience. Stockholm. Kumaat, Valery G. (2011). Internal Audit. Jakarta: Penerbit Erlangga. Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit C.V Andi Offset (Penerbit Andi). Rai, I.G. (2008). Audit Kinerja pada Sektor Publik. Jakarta: Penerbit Erlangga. Robbins, S., Judge, T., & Campbell, T. (2010). Organizational Behaviour. Tunggal, A.W. (2008). Dasar-dasar audit operasional. Jakarta: Penerbit Harvarindo. Jurnal ilmiah: Ely Suhayati. (2011). Optimalisasi Kinerja Pemerintah Daerah Melalui Performance Audit. Diperoleh 10 Mei 2014 dari Muamal, Khairunnisa, Adiwibowo, dan Agustinus Santosa. (2011). Peranan Komite Audit Terhadap Kinerja Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah.. Diperoleh 10 Mei 2014 dari RIWAYAT PENULIS Hizkia Rendy Sutantijo lahir di Surakarta pada 21 Mei Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2014.