WORKSHOP METODOLOGI PEMBELAJARAN (BAGI DOSEN FAK. SYARIAH IAIN SMH BANTEN) RAMDANI WAHYU SURURIE (DOSEN FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN GSD BANDUNG
|
|
- Veronika Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 WORKSHOP METODOLOGI PEMBELAJARAN (BAGI DOSEN FAK. SYARIAH IAIN SMH BANTEN) RAMDANI WAHYU SURURIE (DOSEN FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN GSD BANDUNG BANTEN, 28 SEPTEMBER 2016
2 DATA PRIBADI TAHUN 2016 Nama : Dr.H.Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag.,M.Si No. Hp : a. n647412@gmail.com (untuk tgs kuliah) b. 124md4ni@gmail.com (untuk bhn ajar) c. ramdani.wahyu@uinsgd.ac.id Matakuliah Yg diampu : Hukum APS, Putusan Pengadilan dan Sosiologi Citation : 81 HAKI : 1 Publikasi terakhir : Jurnal ijtihad tentang Mediasi
3
4
5 PERENCANAAN PEMBELAJARAN
6 Kegiatan Awal Memfokuskan perhatian mahasiswa dan menciptakan ketertarikan Merangsang pemikiran mahasiswa Mengungkap pengalaman awal yang dimiliki mahasiswa Memotivasi mahasiswa mempelajari materi Memahami tujuan pembelajaran Mengingatkan pada kesepakatan kelas
7 7 KONTRAK PERKULIAHAN UU RI NO. 14 Tahun 2005 Pasal 27 tentang dosen dan Dosen Menjelaskan bahwa salah satu beban kerja dosen adalah merencanakan pembelajaran, sehingga merancang Kontrak Perkuliahan merupakan kegiatan yang harus dilakukan dosen. Permendikbud Nomor 49/ 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
8 1. Manfaat Mata Kuliah 2. Deskripsi Mata Kuliah 3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar/ Capaian Pembelajaran (CP) 4. Organisasi Materi 5. Strategi Perkuliahan 6. Materi/Bahan Bacaan 7. Tugas-tugas 8. Kriteria Penilaian 9. Jadwal Kuliah: m m Topik Bahasan Bahan Bacaan
9 1. MANFAAT MATAKULIAH Bagian ini menjelaskan : a. Mengapa mahasiswa perlu mengambil mata kuliah ini? b. Apa kegunaan mata kuliah untuk pengembangan pribadi? c. Bagaimana hubungan mata kuliah ini dengan mata kuliah lain dan tujuan program studi?
10 MANFAAT HAPS mahasiswa yang mengambil matakuliah HAPS akan dapat mengatahui, memahami dan mempraktikkan dengan baik mengenai penyelesaian berbagai sengketa yang terjadi di masyarakat di luar pengadilan Matakuliah ini dapat mengembangkan kepribadian mahasiswa menuju calon seorang negosiator, mediator, konsiliator dan arbiter Matakuliah ini berhubungan dengan matakuliah lain spt hukum perdata, hukum pidana, hukum tun, hukum acara dan putusan pengadilan.
11 Pernyataan yang mengandung ruang lingkup materi dan garis-garis besar atau pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang terdapat dalam mata kuliah tersebut
12 Deskripsi HAPS Memperajari secara normatif berbagai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan APS, berbagai istilah APS, politik hukum APS, manfaat APS, jenis sengketa yang ditangani melalui APS, tahapan penyelesaian APS dalam sengketa asuransi, perbankan, perburuhan, lingkungan hidup, perkawinan, konsumen dan persaingan usaha melalui forum mediasi, arbitrase, negosiasi dan konsiliasi
13 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI: Kompeten = pengetahuan, keterampilan dan sikap nilai yang terwujud dlm kebiasaan berfikir dan bertindak. Seorg mhs disebut kompeten jk scr konsisten mampu menampilkan/ menun-jukkan kemampuan spesifik yg dpt diamati
14 PERBEDAAN ORIENTASI KOMPETENSI PENDEKATAN Orientasi Materi Orientasi Kompetensi PERTANYAAN DOSEN Materi apa yh hrs diajarkan Kompetensi/kema mpuan apa yg hrs diajarkan? JAWABAN Mediasi Memperagakan tentang pelaksanaan mediasi
15 CATATAN Kompetensi Pengetahuan, keterampilan dan sikap nilai yg terwujud dlm kebiasaan berpikir dan bertindak Standar Kompetensi Kompetensi atau kemampuan yang distandarkan untuk jenjang dan semeter tertentu Kompetensi Dasar Kemampuan-kemampuan pokok yg membentuk kompetensi atau tercakup dalam kompetensi yang distandarkan
16 Standar Kompetensi: Tujuan akhir dari mata kuliah yg menggambarkan kemampuan mahasiswa yg diharapkan setelah satu semester mengikuti pembelajaran (CP: keterampilan umum, keterampilan khusus, penguasaan pengetahuan, dan sikap) Kompetensi Dasar Rincian kompetensi dalam setiap aspek materi pokok yang diberikan kepada mahasiswa Perumusan standar kompetensi dan kompetensi dasar secara jelas akan membantu mahasiswa & dosen untuk mengevaluasi sejauh mana tujuan telah dicapai.
17 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR HAPS Standar Kompetensi Setelah selesai mempelajari HAPS, mahasiswa mampu menerapkan berbagai konsep HAPS dengan baik. Kompetensi Dasar 1. Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar dan konsep HAPS ; 2. Menerapkan tahapan-tahapan penyelesaian sengketa alternatif dalam berbagai bentuk; 3. Menunjukan sikap kepedulian terhadap penyelesaian sengketa yang terjadi;
18 Menjelaskan organisasi atau urutan materi. Dapat ditampilkan dalam bentuk diagram, disertai penjelasan alasan mengapa disusun seperti pada diagram tersebut.
19 Pengertian HAPS Berbagai istilah HAPS Sengketa Perkawinan Jenis-jenis HAPS Sengketa Persaingan Usaha MATERI HAPS Sengketa LH Sengketa Asuransi Sengketa Konsumen Sengketa Perbankan Sengketa Tenaga Kerja
20 Menjelaskan prosedur kerja atau kegiatan yang akan dilakukan dalam perkuliahan. Dapat menggunakan kombinasi berbagai metode belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Contoh: Metode ceramah dikombinasikan dgn metode diskusi. Ceramah menyampaikan atau memberi kerangka berpikir Diskusi melibatkan mahasiswa secara aktif dalam proses belajar dan mencapai kesepakatan kelompok.
21 Strategi Perkuliahan HAPS Perkuliahan dilakuan dengan metode Service Learning (SL) sebuah perkuliahan yang diintegrasikan dengan pelayanan kpd masyarakat dlm bidang APS Perkuliahan dilakukan dengan tatap muka, ke lapangan dan penugasan secara terstruktur dan mandiri Metode kuliah dilakukan dengan diskusi dan simulasi APS Tugas terstruktur berupa penyajian makalah, simulasi dan pengamatan pelaksanaan APS diberbagai tempat (PA, BANI, atau tempat lain) Tugas mandiri dapat berupa publikasi tulisan dan atau makalah
22 Pada awal perkuliahan mahasiswa perlu diinformasikan buku teks, artikel atau bahan bacaan lain yang menjadi bahan acuan dan bacaan wajib. Untuk tugas-tugas individual mahasiswa dianjurkan untuk menggunakan sumbersumber belajar lain yang relevan.
23 BAHAN BACAAN Fatahillah Abdul Syukur dan Dale Margaret Bagshaw, Court annexed mediation in indonesia: does culture matter? AHMAD, EKSISTENSI DAN KEKUATAN MEDIASI DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERDATA DI PENGADILAN, ISTINBATH, JURNAL HUKUM ISLAM Vol 13, No 1 (2014) > Ahmad Stefanie gabriell, tinjauan yuridis terhadap pelaksanaan peran Hakim sebagai mediator dalam penyelesaian perkara perceraian di pengadilan negeri makassa alexander putri Siti Nurjanah, Peran Hakim Mediasi Dalam Perkara Perceraian (Studi di Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun ) id/dspace/handle/ / Usman, Rahmadi, Penyelesaian Pengaduan Nasabah dan Mediasi Perbankan, Bandung: Mandar Maju, M. Basarah, Prosedur Alternatif Penyelesaian Sengketa Arbitrase Tradisional dan Modern Yogyakarta: Genta Publising, 2011 J. Emerson, Alternatif Penyelesaian Sengketa di luar Pengadilan (negosiasi, mediasi, konsiliasi dan arbitrasi) Gramedia Pustaka, Jakarta
24 BAHAN BACAAN DLM JURNAL PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA (PERPUSNAS) PORTAL GARUDA PUBLIKASI INDONESIA INDEX (IPI) LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI) DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS (DOAJ)
25
26
27
28
29 BAGAIMANA REPUTASI INDONESIA? Jumlah total artikel beberapa negara ASEAN (
30 Disebutkan tugas-tugas individual atau kelompok yang harus dilakukan mahasiswa berikut jadwal dan batas waktu penyelesaian tugas. Disebutkan tujuan dari masing-masing tugas dan apa yang diharapkan dilakukan mahasiswa (menjelaskan, mendiskusikan, menganalisis, mengkritik, membandingkan, atau menerapkan suatu prinsip. Diberikan informasi tentang tes semester dan evaluasi lain yang diadakan.
31 TUGAS HAPS TUGAS TERSTRUKTUR DIKERJAKAN SECARA KELOMPOK UNTUK DISKUSI, PENGAMATAN DAN SIMULASI; TUGAS MANDIRI DIKERJAKAN SECARA INDIVIDUAL TUGAS UTS DILAKSANAKAN DALAM BENTUK PENGAMATAN APS TUGAS UAS DILAKUKAN DALAM BENTUK TES TULIS BOBOT PENILAIAN 1. UTS : 35 % 2. UAS : 35 % 3. TUGAS TERSTRUKTUR : 20 % 4. LAIN-LAIN : 10 % (MAKS NILAI 85) KRITERIA PENILAIAN HURUF MUTU A (>80), AB (76-80) B (71-75), BC (66-70), C (56-65), D (46-55), E (<46)
32 Menjelaskan tentang kriteria penilaian prestasi belajar mahasiswa untuk menunjukkan mahasiswa tsb dianggap berhasil atau gagal. Perlu dijelaskan juga tentang pembobotan tugas, evaluasi, dan cara penilaian lainnya.
33 Kriteria Penilaian HAPS Bobot Penilaian 1. UTS : 35 % 2. UAS : 35 % 3. Tugas Terstruktur : 20 % 4. Lain-lain : 10 % (maks nilai 85) Kriteria Penilaian Huruf mutu A (>80), AB (76-80) B (71-75), BC (66-70), C (56-65), D (46-55), E (<46)
34 34 PAU-PPAI-UT
35 JADWAL KULIAH HAPS No Tanggal Pokok Bahasan Ket 1 6 sept 2016 Kontrak Perkuliahan Sistem hukum penyelesaian sengketa di Indonesia Ceramah 2 13 Sept 2016 Penyelesaian sengketa di luar pengadilan Ceramah 3 20 Sept 2016 Penyelesaian Sengketa Melalui Mekanisme Negosiasi Diskusi Sept 2016 Praktik negosiasi dalam beraneka ragam sengketa (1) Simulasi Okt 2016 Praktik negosiasi dalam beraneka ragam sengketa (2) Simulasi Okt 2016 Penyelesaian Sengketa Melalui Mekanisme Mediasi Diskusi Okt 2016 UTS LS dan atau Pengamatan 8 25 Okt 2016 Pelaksanaan mediasi Diskusi Nov 2016 Praktik mediasi dalam beraneka ragam sengketa (1) Simulasi Nov 2016 Praktik mediasi dalam beraneka ragam sengketa (2) Simulasi 2
36 JADWAL KULIAH HAPS No Tanggal Pokok Bahasan Nov 2016 Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase Nov 2016 Pelaksanaan putusan arbitrase Nov 2016 Praktik Arbitrase 14 6 Des 2016 Praktik Arbitrase Des 2016 Budaya Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan Des 2016 UAS
37 MATERI KULIAH HAPS No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1 Sistem hukum penyelesaian sengketa di Indonesia Pengertian sengketa, Sistem penyelesaian sengketa, dan dinamika hukum penyelesaian sengketa di Indonesia 2 Penyelesaian sengketa di luar pengadilan Pengertian pilihan penyelesaian sengketa(adr), Dinamika pilihan, penyelesaian sengketa (ADR) di Indonesia, Bentuk-bentuk pilihan penyelesaian sengketa 3 Penyelesaian Sengketa Melalui Mekanisme Negosiasi 4 Praktik negosiasi dalam beraneka ragam sengketa (1) 5 Praktik negosiasi dalam beraneka ragam sengketa (2) 6 Penyelesaian Sengketa Melalui Mekanisme Mediasi Pengertian negosiasi, Mekanisme pelaksanaan Negosiasi, Kendala dalam melaksanakan negosiasi dan Hasil pelaksanaan negosiasi Negosiasi dalam sengketa Ketenagakerjaan, Negosiasi dalam sengketa Konsumen, Negosiasi dalam sengketa asuransi Negosiasi dalam sengketa harta perkawinan, Negosiasi dalam sengketa, lingkungan hidup Negosiasi dalam sengketa lainnya Pengertian dan Landasan hukum mediasi, Mediasi di dalam dan di luar pengadilan, Peran dan fungsi mediator dalam mediasi
38 MATERI KULIAH HAPS No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 7 Pelaksanaan mediasi Tahapan dalam proses Mediasi, Kaukus dalam proses mediasi, Merancang dan membuat putusan hasil mediasi 8 Praktik mediasi dalam beraneka ragam sengketa 9 Praktik mediasi dalam beraneka ragam sengketa praktik mediasi dalam sengketa konsumen praktik mediasi dalam sengketa perbankan, praktik mediasi dalam sengketa asuransi praktik mediasi dalam sengketa lingkungan hidup, praktik mediasi dalam sengketa perkawinan, praktik mediasi dalam sengketa lainnya yang ada di masyarakat 10 Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase Pengertian dan perkembangan hukum arbitrase di Indonesia, Subyek dan Obyek penyelesaian melalui arbitrase, Prosedur penyelesaian melalui arbitrase 11 Pelaksanaan putusan arbitrase Eksekusi obyek putusan arbitrase, Pembatalan putusan arbitrase dan Keberatan terhadap putusan arbitrase
39 MATERI KULIAH HAPS No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 12 Praktik Arbitrase Praktik arbitrase dalam penyelesaian sengketa konsumen, praktik arbitrase dalam penyelesaian sengketa perbankan, praktik arbitrase dalam penyelesaian sengketa asuransi 13 Praktik Arbitrase Praktik abitrase dalam sengketa perdagangan, praktik arbitrase dalam persaingan usaha tidak sehat, praktik arbitrase dalam sengketa yang ada dalam kehidupan masyarakat 14 Budaya Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan Budaya penyelesaian di luar pengadilan, Karakteristik actor penyelesaian sengketa di luar pengadilan, Prosedur dan syarat-syarat pengajuan claim pada institusi yang ada
40 PENGERTIAN SATUAN KREDIT SEMESTER (dalam PP 44/2015 SN DIKTI), PS 17 Kegiatan tatap muka 50 menit Kegiatan terstruktur 60 menit Kegiatan mandiri 60 menit KULIAH/RESPONSI/TUTORIAL 170 menit kegiatan belajar mhs/mgg/smt kegiatan mandiri kegiatan tatap muka 100 menit 70 menit SEMINAR & BENTUK LAIN SEJENIS 170 menit kegiatan di laboratorium/studio/bengkel PRAKTIKUM/ STUDIO/ BENGKEL
41 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PASAL 12 AYAT 3 SNPT PALING SEDIKIT MEMUAT; 1. Nama PS, nama & Kode MK, semester, sks, nama dosen pengampu 2. CP lulusan yang dibebankan pada MK 3. Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi CP lulusan 4. Bahan kajian yang terkait dg kemampuan yang akan dicapai 5. Metode pembelajaran
42 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PASAL 12 AYAT 3 SNPT PALING SEDIKIT MEMUAT: 7. Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran 8. Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam diskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama 1 semester 9. Kriteria, indikator, dan bobot penilaian 10. Daftar referensi yang digunakan
43 CONTOH FORMAT RPS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS MATA KULIAH:. Nama Dosen Program Studi Fakultas : : : UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2016
44
45 PENJELASAN PENGISIAN No KOLOM JUDUL KOLOM PENJELASAN ISIAN 1 Minggu ke Menunjukkan kapan dan berapa lama suatu kegiatan dilaksanakan ( 1 mgg ) 2 Kemampuan akhir yang diharapkan Merumuskan kemampuan di bidang kognitif, psikomotirik dan afektif secara utuh. 1 CP MK dibagi menjadi 4 Kemampuan (USB) untuk mencapai CP MK dan CP lulusan 3 Bahan Kajian Diisi pokok bahasan/ sub pokok bahasan 4 Strategi Pembelajaran Diisi strategi pembelajaran berbasis SCL 5 Latihan yang dilakukan 6 Waktu yang disediakan Diisi dengan tugas dan tes/kuis yang perlu dilakukan untuk mencapai CP Diisi jumlah waktu dalam menit yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran 7 Kriteria penilaian Berisi indikator yg dapat menunjukkan kemampuan yang di rencanakan 8 Bobot penilaian Diisi % bobot besarnya sumbangan kemampuan untuk
46 BAGAIMANA MENYUSUN CP MATA KULIAH?
47 CP - S.M.A.R.T spesific Capaian belajar harus jelas, menggunakan menggambarkan istilah yang spesifik kemampuan, pengetahuan, nilai, sikap dan kinerja yang diinginkan. Gunakan kata-kata tindakan atau kata kerja nyata (concrete verbs) MEASURABLE Capaian belajar harus mempunyai target yang dapat diatur dan hasil yang dapat diukur, sehingga kita dapat menentukan kapan hal tsb dapat dicapai oleh mhs ACHIEVABLE Pastikan bahwa kemampuan yang diinginkan adalah sesuatu dimana mahasiswa dapat mencapainya
48 CP - S.M.A.R.T Realistic Pastikan bahwa kemampuan mahasiswa yang diinginkan adalah realistis dan dapat dicapai oleh mahasiswa Time bound Pastikan bahwa kemampuan mahasiswa yang diinginkan adalah realiistis dan dapat dicaoai dalam batas waktu
49 TAKSONOMI KOGNITIF BLOOM-REVISI Mengidentifikasi Menyebutkan Menunjukkan Memberikan nama Menyusun daftar Menggarisbawahi Menjodohkan Memilih Memberikan definisi Menyatakan dll Menjelaskan Menguraikan Merumuskan Merangkum Mengubah Memberikan contoh Menyadur Meramalkan Menyimpulkan Memperkirakan Menerangkan Menarik kesimpulan Meringkas Mengenbangkan Membuktikan Mendemonstrasikan Menghitung Menghubungkan Memperhitungkan Membuktikan Menghasilkan Menunjukkan Melengkapi Menyediakan Menyesusaikan Menemukan dll Memperbandingkan Memisahkan Menyimpulkan Menerima Mengkritik Menyisihkan Mengevaluasi Memilih Memberikan Membandingkan argumentasi Mempertentangk Menafsirkan an Membahas Membagi Menyimpulkan Membuat Memilih antara diagram/skema Menguraikan Menunjukkan Membedakan hub antara Melukiskan dll Mendukung Menyokong Menolak dll Merancang Menyusun Menciptakan Menesain Mengkombinas ikan Mengatur Merencanakan C1 C2 C3 C4 C5 C6
50 TUJUAN RANAH PSIKOMOTORIK: Berorientasi pada keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan.
51 TAKSONOMI PSIKOMOTOR HARROW PENIRUAN Mengikuti Menirukan Menjiplak Mereplikasi Mencetak dengan pola Merakit Mempraktekkan Membuat Mengulangi Mengikuti Memegang Menggambar Mengucapkan PENGGUNAAN Mengoperasikan Membungkus Memasang Membongkar Memperbaiki Menyusun Merakit Merangkai Memainkan Mendemonstrasikan dll KETEPATAN Melakukan gerak dengan benar Melakukan gerak dengan teliti Melakukan gerak terukur PERANGKAIAN Membuat variasi Mengkombin asi gerak Mengadaptasi kan berbagai gerak Mengatur dll P1 P2 P3 P4 P5 NATURALISASI Mengorganisasi gerak dengan sempurna Melakukan gerak dengan wajar Melakukan gerak dengan spontan Melakukan gerak dengan cepat dll
52 TUJUAN RANAH AFEKTIF: Berorientasi pada kemampuan yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai dan sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu.
53 TAKSONOMI AFEKTIF PENGENALA N Menanyakan Memilih Mengikuti Menjawab Melanjutkan Memberi Menyatakan Menempatkan dll PEMBERIAN RESPON Melaksanakan Membantu Menyatakan diri Menyambut Menolong Mendatangi Melaporkan Menyumbangkan Menyesuaikan diri Berlatih Menampilkan Membawakan Mendiskusikan Menyelesaikan Menyatakan persetujuan Mempraktekkan, dll PENGHARGAAN TERHADAP NILAI Menunjukkan Melaksanakan Menyatakan pendapat Mengikuti Mengambil prakarsa Memilih Ikut serta Menggabungkan diri Mengundang Mengusulkan Membela Menuntun Membenarkan Menolak Mengajak dll PENGORGANIS ASIAN Merumuskan Berpegang pada Mengintegrasikan Menghubungkan Mengaitkan Menyusun Mengubah Melengkapi Menyempurnakan Menyesuaikan Menyamakan Mengatur Memperbandingkan Mempertahankan Memodifikasikan dll A1 A2 A3 A4 A5 PENGAMALAN Bertindak Menyatakan Memperlihatkan Mempraktekkan Melayani Mengundurkan diri Membuktikan Menunjukkan Bertahan Mempertimbangkan Mempersoalkan dll
54 METODE PEMBELAJARAN
55 Perbedaan: 1. Model merupakan bagian terluas dari praktek pembelajaran dan merupakan orientasi filosofi dari pembelajaran. 2. Dalam masing-masing model, terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan 3. Metode digunakan dosen untuk menciptakan lingkungan belajar dan menentukan kegiatan dimana mahasiswa dan dosen akan dilibatkan selama pembelajaran. 4. Keterampilan merupakan perilaku pembelajaran yang paling spesifik.
56
57 Pembelajaran yg mengaitkan materi dengan situasi nyata, mahasiswa didorong untuk membuat hubungan antara pengetahuan dengan dunianya. Proses pembelajaran berlangsung alamiahdalam bentuk kegiatan, mahasiswa bekerja dan mengalami. Mementingkan strategi daripada hasil
58 MENGAPA KONTEKSTUAL..? Selama ini pendidikan di dominasi pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta yg harus dihapal Kelas berfokus pada dosen sebagai sumber utama Pilihan utama ceramah, karena materi yg sangat banyak Saat ini mahasiswa diharapkan belajar dengan mengalami bukan menghapal
59 PEMIKIRAN TENTANG KONTEKSTUAL PROSES BELAJAR Belajar bukan hanya sekedar menghapal Mahasiswabelajar dari mengalami bukan diberi begitu saja oleh dosen Pengetahuan tidak dapat dipisah menjadi fakta-fakta yg terpisah Setiap manusia mempunyai tingkatan yg berbeda mahasiswa perlu dibiasakan memecahkan masalah Proses belajar dapat mengubah struktur otak
60 TRANSFER BELAJAR mahasiswa BELAJAR DARI MENGALAMI SENDIRI BUKAN PEMBERIAN ORANG LAIN KETREAMPILAN DAN PENGETAHUAN ITU DIPERLUAS DARI KONTEKS YG TERBATAS (SEMPIT) SEDIKIT DEMI SEDIKIT PENTING BAGI mahasiswa UNTUK TAHU UNTUK APA IA BELAJAR DAN BAGAIMANA IA MENGGUNAKAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN ITU
61 Perubahan Pradigma Teaching Centred Learning ke Student Centred Learning
62
63
64
65
66
67 MEMILIH METODE PEMBELAJARAN PROGRAM OUTCOMES MACAM METODE KOMPETENSI (contoh) KULIAH SEMINAR / DISKUSI / PRESENTASI PRAKTIKUM / STUDI LAPANGAN Computer Aided Learning BELAJAR MANDIRI Kemampuan komunikasi? Penguasaan hukum adat? HAPS?..
68
69 Terdapat beragam model pembelajaran dengan pendekatan SCL, di antaranya : Small Group Discussion Role-Play & Simulation Case Study Discovery Learning (DL) Self-Directed Learning (SDL) Cooperative Learning (CL) Collaborative Learning (CbL) Contextual Instruction (CI) Project Based Learning (PjBL) Problem Based Learning and Inquiry (PBL)
70 URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA MODEL BELAJAR No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA YANG DILAKUKAN DOSEN 1 Small Group Discussion membentuk kelompok (5-10) memilih bahan diskusi mepresentasikan paper dan mendiskusikan di kelas Membuat rancangan bahan dikusi dan aturan diskusi. Menjadi moderator dan sekaligus mengulas pada setiap akhir sesion diskusi mahasiswa. 2 Simulasi mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan kepadanya. atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan. Merancang situasi/ kegiatan yang mirip dengan yang sesungguhnya, bisa berupa bermain peran, model komputer, atau berbagai latihan simulasi. Membahas kinerja mahasiswa. 3 Discovery Learning mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan. Menyediakan data, atau petunjuk (metode) untuk menelusuri suatu pengetahuan yang harus dipelajari oleh mahasiswa. Memeriksa dan memberi ulasan terhadap hasil belajar mandiri mahasiswa.
71 URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA MODEL BELAJAR No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA YANG DILAKUKAN DOSEN 4 Self-Directed Learning merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajarnya sendiri. sebagai fasilitator. 5 Cooperative Learning Membahas dan menyimpulkan masalah/ tugas yang diberikan dosen secara berkelompok. merancang dan dimonitor proses belajar dan hasil belajar kelompok mahasiswa. Menyiapkan suatu masalah/ kasus atau bentuk tugas untuk diselesaikan oleh mahasiswa secara berkelompok. 6 Collaborative Learning Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri. Merancang tugas yang bersifat open ended. Sebagai fasilitator dan motivator.
72 No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA BENTUK KEGIATAN BELAJAR 7 Contextual Instruction Membahas konsep (teori) kaitannya dengan situasi nyata Melakukan studi lapang/ terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori. Menjelaskan bahan kajian yang bersifat teori dan mengkaitkannya dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, atau kerja profesional, atau manajerial, atau entrepreneurial. Menyusun tugas untuk studi mahasiswa terjun ke lapangan 8 Project Based Learning Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis. Menunjukan kinerja dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum. Merancang suatu tugas (proyek) yang sistematik agar mahasiswa belajar pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pencarian/ penggalian (inquiry), yang terstruktur dan kompleks. Merumuskan dan melakukan proses pembimbingan dan asesmen. 9 Problem Based Learning Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual/ yang dirancang oleh dosen. Merancang tugas untuk mencapai kompetensi tertentu Membuat petunjuk(metode) untuk mahasiswa dalam mencari pemecahan masalah yang dipilih oleh mahasiswa sendiri atau yang ditetapkan.
73 URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA MODEL BELAJAR No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA KEMAMPUAN APA YANG BISA DIPEROLEH MAHASISWA 1 Small Group Discussion membentuk kelompok (5-10) memilih bahan diskusi mepresentasikan paper dan mendiskusikan di kelas 2 Simulasi mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan kepadanya. atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan. 3 Discovery Learning mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan.
74 URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA MODEL BELAJAR No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA KEMAMPUAN APA YANG BISA DIPEROLEH MAHASISWA 4 Self-Directed Learning merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajarnya sendiri. 5 Cooperative Learning Membahas dan menyimpulkan masalah/ tugas yang diberikan dosen secara berkelompok. 6 Collaborative Learning Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri.
75 No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA KEMAMPUAN APA YANG BISA DIPEROLEH MAHASISWA 7 Contextual Instruction 8 Project Based Learning Membahas konsep (teori) kaitannya dengan situasi nyata Melakukan studi lapang/ terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori. Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis. Menunjukan kinerja dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum. 9 Problem Based Learning Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual/ yang dirancang oleh dosen.
76 Sintak SCL TAHAP LANGKAH dosen 1. Pendahuluan 2. Penyajian /informasi 3. Kerja sama dan belajar kelompok 4. Evaluasi 5. Pengenalan dosen memotivasi mahasiswa dan menyampaikan tujuan dosen menyampaikan informasi dengan demontrasi, atau teks / hand out. dosen berkeliling membantu kelompok saat mahasiswa mengerjakan tugas dosen memberikan test, atau kelompok yang menyajikan hasil pekerjaannya. dosen menemukan cara cara untuk mengenali karya dan prestasi individu atau kelompok.
77 SINTAK PBL TAHAP 1 Orientasi mahasiswa kepada masalah Tahap -2 Mengorganisasi mahasiswa untuk belajar Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan mengajukan fenomena atau demontrasi atuo cerita untuk memunculkan masalah, motu\ivasi mahasiswa untuk terlibat dalam pemecahan maslah yang dipilihny. Dosen membantu mahasiswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
78 Tahap -3 Membingbing penyelidikan individual ataupun kelompok. Tahap -4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Tahap -5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Dosen memberikan dorongan pada mahasiswa untuk mengumpulkan imformasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Dosen membantu mahasiswa untuk merencanakan dan menyiapakan karya yang sesuai, seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya. Dosen membantu mahasiswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses prosesyang mereka gunakan
79 1. MEMFASILITASI : Buku, modul ajar, hand-out, journal, hasil penelitian,dan waktu. 2. MEMOTIVASI : Dengan memberi perhatian pada mahasiswa. Memberi materi yang relevan dengan tingkat kemampuan mahasiswa dan dengan situasi yang kontekstual. Memberi semangat dan kepercayaan pada mahasiswa bahwa ia dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Memberi kepuasan pada mahasiswa terhadap pembelajaran yang kita jalankan. 3. MEMBERI TUTORIAL : Menunjukkan jalan / cara / metode yang dapat membantu mahasiswa menelusuri dan menemukan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 4. MEMBERI UMPAN BALIK : Memonitor dan mengkoreksi jalan pikiran / hasil kinerjanya agar mencapai sasaran yang optimum sesuai kemampuannya.
80 PENGEMBANGAN CTL SERVICE LEARNING DALAM MTKULIAH HAPS SERVICE LEARNING : Pelayanan kepada masyarakat berbasis kurikulum yang mengintegrasikan pembelajaran di dalam kelas dengan aktivitas melayani masyarakat. Barbara Jacoby and Associates Building Partnerships for Service Learning. San Fransisco: Jossey-Bass.
81 SASARAN SERVICE LEARNING untuk audience yang tepat; untuk menyelesaikan persoalan audience; tanpa memaksa; dengan hati atau didasari rasa kasih.
82 SYARAT SERVICE LEARNING 1. Link to Curriculum, SL berkaitan dengan kurikulum, sehingga sebuah service dilakukan berdasarkan pada kemampuan sebuah disiplin ilmu. 2. Meaningful S-L, dosen harus membawa learning dari dalam kelas menuju ke lapangan sehingga mahasiswa memperoleh pengalaman, pada sebuah kelompok masyarakat yang membutuhkan service, dengan sebuah siklus pembelajaran yang harus disadari dalam sebuah catatan refleksi. 3. Reflection, dosen dan mahasiswa harus melakukan refleksi, sebagai bagian dari proses pembelajaran yang berkelanjutan 4. Partnership, Service-Learning membutuhkan sebuah kerjasama, bukan sekali kunjungan. Terjadi adanya kolaborasi antara dosen, mahasiswa dan komunitas
83 PERSIAPAN SILABUS SL 1. Dosen merencanakan pengajaran dengan metode S-L setengah semester sebelumnya, untuk menentukan jenis proyek yang dibutuhkan sehingga dapat menjalin kerja sama dengan pemilik / organisasi yang akan menjadi partner; 2. Sebelum menjalin kerjasama, dosen sebaiknya menjelaskan kepada masyarakat pengguna S-L, tujuan dan bagaimana cara mengevaluasi mahasiswanya
84 Lanjutan... Dosen menjelaskan tujuan dari mata kuliah dengan S-L, apa yang harus dilakukan, tanggung jawab dan aplikasi ilmu serta pelayanan apa yang tepat; Dosen menjelaskan alasan pemilihan masyarakat pengguna, dikaitkan dengan ilmu pengetahuan yang diharapkan didapat oleh mahasiswa; Dosen menjelaskan manfaat yang akan diperoleh oleh mahasiswa, dan juga pihak masyarakat pengguna dalam proyek S-L ini. Dosen menentukan topik-topik perkuliahan atau teori-teori yang akan diaplikasikan dalam S-L; Dosen memberikan rujukan kepustakaan, agar mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuannya.
85 Lanjutan... Dosen membekali mahasiswa dengan topik-topik perkuliahan dan cara menghadapi target masyarakat, terutama bila target komunitas mempunyai budaya yang berbeda, sebelum terjun ke lapangan; Dosen menjelaskan cara penilaian dan alat ukur penilaian. Dosen memastikan bahwa mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mendemonstrasikan apa yang telah dilakukan. Misalnya melalui presentasi di kelas, atau pembuatan laporan akhir, atau pembuatan artikel di jurnal, dll. Dosen memastikan bahwa penulisan refleksi tidak hanya dibuat di akhir semester, tetapi merupakan sebuah proses reflektif untuk mencapai manfaat / learning outcomes, sehingga minimal ada lembar refleksi di awal, selam proses, dan di akhir.
86 MEMOTIVASI STRATEGI PEMBELAJARAN DGN SL Visi Institusi, misalnya unggul...dst Manfaat SL, bg mahasiswa tertanam jiwa melayani Cobalah fokus pada dua kepentingan yaitu mahasiswa dan masyarakat. Hal ini dapat dimulai dengan mengembangkan sifat mendengarkan kebutuhan masyarakat marginal, listen to the community s hopes and dreams.
87 JADWAL PEMBELAJARAN DG SL No Tanggal Kegiatan Ket 1 6 sept 2016 Kontrak Perkuliahan Sistem hukum penyelesaian sengketa di Indonesia 2 13 Sept 15 Nov Oktober 4 15 Oktober dan 29 Nove 2016 Perkulihan di kelas sesuai dengan silabus Desain awal menghubungi mitra Penyelenggara APS Permohonan ijin kegiatan Mengamati/melayani Proses APS Ceramah Diskusi, Ceramah dan simulasi Oleh dosen dan atau mhs Oleh dosen dan atau mhs Mahasiswa dan dosen 6 06 Des 2016 Refleksi atas hasil lapangan diskusi 7 13 Des 2016 Kuliah Penutup ceramah
88 Ragam Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen Teknik Tes tulis Tes lisan Tes unjuk kerja Penugasan Observasi Wawancara Portofolio Penilaian diri Bentuk Instrumen Tes isian Tes uraian Tes pilihan ganda Daftar pertanyaan Tes identifikasi Tes simulasi Uji petik kerja produk Uji petik kerja prosedur Uji petik kerja prosedur dan produk Tugas proyek Tugas rumah Lembar observasi Pedoman wawancara Dokumen pekerjaan, karya, dan/atau prestasi peserta didik Lembar penilaian diri
89 SEKIAN WASSALAAMU ALAIKUM WR. WB
MATERI 2. copyright: dit.akademik.ditjen dikti
MATERI 2 MEMILIH METODE PEMAN PROGRAM OUTCOMES MACAM METODE KOMPETENSI (contoh) KULIAH SEMINAR / DISKUSI / PRESENTASI PRAKTIKUM / STUDI LAPANGAN Computer Aided MANDIRI Kemampuan komunikasi? Penguasaan
Lebih terperinciMEMILIH METODE/BENTUK/MODEL PEMBELAJARAN
Modul 6 MEMILIH METODE/BENTUK/ PEMAN KEMAMPUAN YANG HARUS DICAPAI CERAMAH SEMINAR / DISKUSI METODE/ PEMAN PRAKTIKUM PROBLEM BASE LEARNING PROJECT BASE LEARNING COLLABORATIVE LEARNING SIMULASI. Kemampuan
Lebih terperinciModel pembelajaran dengan pendekatan SCL
Modul 6 Model pembelajaran dengan pendekatan SCL 1. Small Group Discussion 2. Role-Play & Simulation 3. Case Study 4. Discovery (DL) 5. Self-Directed (SDL) 6. Cooperative (CL) 7. Collaborative (CbL) 8.
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Lintang Yuniar Banowosari UNIVERSITAS GUNADARMA 16 AGUSTUS 2016 KONSEP KURIKULUM KURIKULUM SEBAGAI SEBUAH PROGRAM Rancangan Pembelajaran Luaran Rencana Pembelajaran
Lebih terperinciMETODA PEMBELAJARAN STUDENT CENTRE LEARNING. yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai dan media pembelajaran
METODA PEMBELAJARAN STUDENT CENTRE LEARNING Proses pembelajaran dilakukan berdasarkan metoda atau model pembelajaran yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai dan media pembelajaran atau sarana
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005,
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCL
MATERI 4 STRATEGI PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCL (STUDENT CENTERED LEARNING) Susbstansi: 1. TCL vs SCL 2. Ragam Pembelajaran SCL 3. Kemampuan yg diperoleh Mhs menurut model 4. Apa yg hrs dilakukan oleh: a.
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
Lebih terperinciLOGO. Oleh: Alni Rahmawati
Oleh: Alni Rahmawati KURIKULUM PT LOGO EAVLUASI HARUS DILAKUKAN SECARA KONTINYU PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN (PLAN) (DO) (SEE) Rancangan Pembelajar an (RPS, RTM, LKM, Media Pemb.) Dosen Sumber
Lebih terperinciKEGIATAN DOSEN MAGANG DIKTI UNPAD
KEGIATAN DOSEN MAGANG DIKTI UNPAD Hari : Selasa, 5 juli 2011 pada pukul 08.00 Jam : 08.00-10.00 Oleh : drg. Gilang Yubiliana Kegiatan ini diawali dengan penjelasan dari drg. Gilang Yubiliana tentang Metode
Lebih terperinciSUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN
SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN Proses pembelajaran dilakukan berdasarkan metoda atau model pembelajaran yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin
Lebih terperinci21/04/2006 Draft MODUL TEACHING LEARNING
PERUBAHAN PEMBELAJARAN DARI TEACHER CENTERED LEARNING MENJADI STUDENT CENTERED LEARNING MENGAPA HARUS MELAKUKAN PERUBAHAN PEMBELAJARAN? APAKAH DENGAN SISTIM PEMBELAJARAN YANG BIASA DILAKUKAN SUDAH DIANGGAP
Lebih terperinciSISTEMATIKA KATALOG KURIKULUM PROGRAM STUDI
SISTEMATIKA KATALOG KURIKULUM PROGRAM STUDI Halaman Cover... SK Penentapan oleh Dekan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Bab I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Jelaskan dasar berpikir baik secara empiris
Lebih terperinciPEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan
PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, perencanaan pembelajaran
Lebih terperinciAlasan Perubahan Kurikulum
I Wayan Suardana Disampaikan dalam Seminar dan Lokakarya Penyusunan Standar Proses dan Penilaian Pembelajaran dalam KBK, FKH Universitas Udayana, Jumat, 15 Agustus 2014 Alasan Perubahan Kurikulum PERGESERAN
Lebih terperinciRANAH RANAH. Misalnya : istilah fakta aturan urutan metode
RANAH RANAH Ranah Kognitif Kategori jenis perilaku (C1) Pengetahuan (C2) Pemahaman (C3) Penerapan Kemampuan internal Mengetahui. Misalnya : istilah fakta aturan urutan metode Menterjemahkan Menafsirkan
Lebih terperinciDr. Katharina Rustipa, M.Pd.
Dr. Katharina Rustipa, M.Pd. Capaian Pembelajaran: Peserta dapat: Memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan capaian pembelajaran. Menjelaskan cara memilih metode pembelajaran Menjelaskan hubungan
Lebih terperinciWORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair
WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID Agustina Zubair KURIKULUM PT Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta cara
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN (LEARNING CONTRACT)
KONTRAK PERKULIAHAN (LEARNING CONTRACT) Oleh : Prof. Dr. H. Wahyuddin Hamid, M.Si Unit Pengembangan Sumber Daya Manusia Kopertis Wilayah IX Sulawesi 1 CP PELATIHAN Menyusun kontrak perkuliahan untuk satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Slameto (2003) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Belajar merupakan suatu proses kegiatan untuk memperoleh perubahan dengan tujuan, dimana setiap manusia memiliki cara yang berbeda. Kesulitan belajar yang dihadapi mahasiswa
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ADVERTISING PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA 2016
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ADVERTISING PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA 2016 Mata Kuliah : Advertising Semester : 1 Program Studi : Ilmu Tahun ajaran : 2015 / 2016 SKS : 3 Dosen
Lebih terperinciR P S ( RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER)
R P S ( RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER) NAMA : FAISAL IRSAN PASARIBU, ST, S.Pd, MT JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS : TEKNIK MATA KULIAH : TEKNIK TENAGA LISTRIK SEMESTER : II TAHUN AJARAN : 2016/2017
Lebih terperinciCapaian Pembelajaran. IAI - Makasar Tgl 4 September 2017
Capaian Pembelajaran IAI - Makasar Tgl 4 September 2017 KURIKULUM KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI ADALAH : SEPERANGKAT RENCANA (1) DAN PENGATURAN MENGENAI ISI MAUPUN BAHAN KAJIAN (2) DAN PELAJARAN (3) SERTA
Lebih terperinciyahoo.com
endrotomoits@ yahoo.com endrop3ai@ its.ac.id endrotomoits@yahoo.com endrotomoits@yahoo.com endrotomoits@yahoo.com KEMAMPUAN APA YANG BISA DIHASILKAN DENGAN CERAMAH/ KULIAH Mendengarkan Mencatat yang ia
Lebih terperinciRANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM RANAH KOGNITIF-PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) Kategori Kemampuan Internal Kata-kata Kerja Operasional Jenis Perilaku
RANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM RANAH KOGNITIF-PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) Kategori Kemampuan Internal Kata-kata Kerja Operasional Jenis Perilaku Pengetahuan Mengetahui Mengidentifikasi Misalnya : Istilah Menyebutkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Konsep Student Center Learning (SCL) a. Pengertian Metode pembelajaran student center learning (SCL) merupakan metode pembelajaran yang memfokuskan pada
Lebih terperinciTim Pengembang Kurikulum DIKTI
Tim Pengembang Kurikulum DIKTI Pengertian pembelajaran PENDIDIK INTERAKSI SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA DOSEN/ GURU PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA MAHASISWA MENGAPA HARUS STUDENT
Lebih terperinci: Indrayanti, S.Kep; Ns. : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta : drg. Gilang Yubiliana
Nama Institusi Tugas : Indrayanti, S.Kep; Ns. : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta : drg. Gilang Yubiliana Selasa, 5 Juli 2011 Kegiatan : Pertemuan di BAA dengan dr. Gilang Yubiliana Pertemuan dengan dr.
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATAKULIAH TATA TEKNIK PENTAS JURUSAN/PRODI PENDIDIKAN TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI-UNY
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATAKULIAH TATA TEKNIK PENTAS Oleh Drs. Wien Pudji Priyanto DP, M.Pd. JURUSAN/PRODI PENDIDIKAN TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI-UNY 2015 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciRPS & RPP DR. KATHARINA RUSTIPA, M.PD.
DOKUMEN RANCANGAN PEMBELAJARAN: RPS & RPP DR. KATHARINA RUSTIPA, M.PD. 1 Rancangan pembelajaran mempunyai istilah yang bermacam-macam seperti: Silabus, SAP (Satuan Acara Pengajaran), GBPP (Garis-garis
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI MPK BERBASIS KOMPETENSI
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI MPK BERBASIS KOMPETENSI Oleh SYIHABUDDIN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA VISI MPK Sebagai sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program
Lebih terperinciSPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS
SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS SPS PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA SF 1 1 Revisi : IV Tanggal : 18 Agustus 2012 Dikaji ulang oleh : Pembantu
Lebih terperinciSoftskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa. Bertalya Universitas Gunadarma
Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa Bertalya Universitas Gunadarma TIM PROGRAM HIBAH KOMPETISI BERBASIS INSTITUSI (PHKI) BATCH 3 Universitas Gunadarma (2010 2012) Ketua Pelaksana : Dr. Asep Djuarna..
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN. Prinsip pembelajaran menurut SN-Dikti : 1) interaktif, 2) holistik, 3) integratif, 4) saintifik, 5) kontekstual, 6) tematik,
METODE PEMBELAJARAN Prinsip pembelajaran menurut SN-Dikti : 1) interaktif, 2) holistik, 3) integratif, 4) saintifik, 5) kontekstual, 6) tematik, 7) efektif,dan 8) berpusatpadamahasiswa Metode SCL 1. Berbagi
Lebih terperinciPANDUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TENTANG METODE PEMBELAJARAN DAN STRATEGI PENILAIAN MAHASISWA TAHUN 2017
PANDUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TENTANG METODE PEMBELAJARAN DAN STRATEGI PENILAIAN MAHASISWA TAHUN 2017 LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU (LP3M) UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2017
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN MODUL PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DITJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DITJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEWIRAUSAHAAN MODUL PEMBELAJARAN 2013 ii PRAKATA Tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan
Lebih terperinciMODEL TEACHER CENTERED LEARNING 1. Model TCL ini dimaksudkan sebagai model yang menitik beratkan pada apa yang dikerjakan dosen dalam proses pengajaran (teaching/courses). 2. Model ini banyak diterapkan
Lebih terperinciSILABUS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2014/2015 Dosen Pengampu : Hendra Wijayanto, S.Sos, M.Si
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA ( UTA 45 JAKARTA ) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SILABUS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2014/2015 Dosen Pengampu : Hendra Wijayanto,
Lebih terperinciSTANDAR PROSES PEMBELAJARAN
SPM.Pol//03/2017 Halaman 1 dari 15 SPM.Pol//03/2017 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Visi : Misi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN LILIANA SUGIHARTO 1 Pengertian pembelajaran PENDIDIK INTERAKSI SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK 2 1 Masalah pembelajaran 3 4 2 Fish is Fish 5 6 3 7 Birds 8 4 Cows 9 People 10 5 Students
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH FOTOGRAMETRI
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH FOTOGRAMETRI Oleh: Valentina Arminah Tullus Subroto Agung Nugroho Bimasena Nuraini Aisiyah PROGRAM STUDI DIPLOMA I PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL SEKOLAH
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN (GBPP/SILABUS/RPS, SAP/RPP) DENGAN PENDEKATAN SCL R. NETY RUSTIKAYANTI
RENCANA PEMBELAJARAN (GBPP/SILABUS/RPS, SAP/RPP) DENGAN PENDEKATAN SCL R. NETY RUSTIKAYANTI RPS/SILABUS/GBPP Rencana pembelajaran semester (RPS) suatu mata kuliah adalah recana pembelajaran yang disusun
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN SOSIAL: METODE PENELITIAN SOSIAL:
METODE PENELITIAN SOSIAL: METODE PENELITIAN SOSIAL: Overview dan RKPS Overview dan RKPS Dr. Rini Dwiastuti Dr. Rini Lab. Dwiastuti Agriculrure Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University Lab.
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Program Studi : Psikologi Nama Mata Kuliah : Psikologi Sosial Kode
Lebih terperinciPRAKTEK PENYUSUNAN RANCANGAN PEMBELAJARAN
PELATIHAN DASAR PEDAGOGIK ATAU PEKERTI Modul PRAKTEK PENYUSUNAN RANCANGAN PEMBELAJARAN Dr. Ir. Bambang Sujanarko, M.M. LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2014 i Kata Pengantar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dikti (2007), materi pembelajaran pendidikan tinggi di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dikti (2007), materi pembelajaran pendidikan tinggi di Indonesia saat ini umumnya disusun tidak mengikuti taksonomi dimensi pengetahuan yang akan dicapai
Lebih terperinciPENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)
PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.) 1. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENDIDIKAN IPS DI SMP 1.1. Latar Belakang Pembelajaran Kontekstual Ada kecenderungan dewasa ini utnuk
Lebih terperinciSILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
KONTRAK PERKULIAHAN : PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Kode & Nama Mata Kuliah: PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Jumlah sks: Fasilitator: Kontak: Pdt. Sundoyo, S.Si, MBA. 081578057600.
Lebih terperinciSTANDAR PROSES PEMBELAJARAN
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Standar Proses Pembelajaran adalah acuan proses pembelajaran, yang merupakan kriteria minimal pelaksanaan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
Mata Kuliah : Pembangunan dan Perubahan Sosial Kode Mata Kuliah : PSI-311 Jumlah SKS : 3 Waktu Pertemuan : 300 menit SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Kompetensi Dasar : 1. Penguasaan Teori-Teori Sosial
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Program Studi : Psikologi Nama Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan
Lebih terperinciUNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.03 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 7 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail dinyatakan bahwa siswa yang masuk pendidikan menengah, hampir 40 persen putus sekolah. Bahkan yang
Lebih terperinciPANDUAN MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Yusuf Bilfaqih
PANDUAN MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Yusuf Bilfaqih Landasan Hukum Permenristekdikti No 44 Tahun 2015, tentang: STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Peraturan Akademik ITS Tahun 2014 Landasan
Lebih terperinciPokok Bahasan /Sub Pokok Bahasan. Kode MP
No. Dokumen UPNVJ/IK/FEB-SIM/01-../16-.. No. Revisi 00 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA Jalan R.S. Fatmawati, Pondok Labu, Jakarta 12450, Indonesia Telp. (021) 7656971 Ext. 142 151 - Website:
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) SOSIOLOGI HUKUM Mata Kuliah : ISS 612 Semester : Genap Pengampu Matakuliah Prof.Dr.Bustanuddin Agus, MA Machdaliza Masri SH.M.Si PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Program Studi: : Biologi Nama Mata Kuliah : Praktikum
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODIK KHUSUS PEMBELAJARAN KEBIDANAN
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODIK KHUSUS PEMBELAJARAN KEBIDANAN P15KB SEMESTER I PENANGGUNG JAWAB PENGAJAR : Lisa Trina Arlym, SST, M.Keb : Lisa Trina Arlym, SST, M.Keb PROGRAM STUDI D IV BIDAN
Lebih terperinciSILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
KONTRAK PERKULIAHAN : PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Kode & Nama Mata Kuliah: PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Jumlah sks: Fasilitator: Kontak: Waktu kuliah : Waktu Konsultasi: 2 sks
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada siswa sejatinya
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar Seseorang akan mengalami perubahan pada tingkah laku setelah melalui suatu proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada siswa sejatinya
Lebih terperinci(LP3M) UNIVERSITAAS ANDALAS
PANDUAN HIBAH PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN DAN/ATAU ASESMEN MAHASISWA TAHAP I DAN II TAHUN 2015 LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU (LP3M) UNIVERSITAAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciNo Aspek Penjelasan Cara Pengisian 1 Tanggal
Penjelasan Cara pengisian Halaman muka RPS No Aspek Penjelasan Cara Pengisian 1 Tanggal Diisi dengan waktu penyusunan dengan format tanggal/bulan/tahun (angka) penyusunan 2 Tanggal Revisi Diisi dengan
Lebih terperinciSPESIFIKASI PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS
SPESIFIKASI PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS SPS PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN SF 1 1 Revisi : III Tanggal : 17 Agustus 2011 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan
Lebih terperinciSERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL. Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL) PENGERTIAN CTL merupakan suatu proses pendidikan yang holistik bertujuan
Lebih terperinciRANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM
RANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM Kategori Jenis Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisa RANAH KOGNITIF-PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) Mengetahui Misalnya : Istilah Fakta Aturan Urutan Metode Menterjemahkan Menafsirkan
Lebih terperinciSTANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN A. Rasional Standar proses proses pembelajaran merupakan acuan penyelenggaraan serta bentuk akuntabilitas perguruan tinggi
Lebih terperinciPRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPANDUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TENTANG METODE PEMBELAJARAN, KURIKULUM, TEKNOLOGI PEMBELAJARAN, DAN STRATEGI PENILAIAN MAHASISWA
PANDUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TENTANG METODE PEMBELAJARAN, KURIKULUM, TEKNOLOGI PEMBELAJARAN, DAN STRATEGI PENILAIAN MAHASISWA LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU (LP3M) UNIVERSITAS
Lebih terperinciStandar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain
Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Pasal 5 ayat (2) Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak mulia,
Lebih terperinciLABORATORIUM. Badan Kendali Mutu Akademik UMM METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Badan Kendali Mutu Akademik UMM METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN LABORATORIUM Oleh: Ainur Rofieq Makalah disampaikan pada: PEKERTI bagi Instruktur Laboratorum UMM pada Semester Genap 2013/2014 (26 27 Juni
Lebih terperinciSILABUS TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK SEMESTER VI TAHUN AKADEMIK 2014/2015. Dosen Pengampu : Hendra Wijayanto, S.Sos, M.
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA ( UTA 45 JAKARTA ) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SILABUS TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK SEMESTER VI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 Dosen
Lebih terperinciSistim Hukum Indonesia
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Sistim Hukum Indonesia Mata Kuliah : ISS 605 Semester : Genap Pengampu Matakuliah Machdaliza Masri SH.M.Si PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Lebih terperinciStandar Nasional Pendidikan Tinggi
Standar Nasional Pendidikan Tinggi PERMENRISTIK DIKTI No.44 Tahun 2015 SN Pendidikan SNDIKTI Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Pembelajaran Standar Proses Pembelajaran Standar Penilaian Pembelajaran
Lebih terperinciBERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS. Program Studi ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS Program Studi ADMINISTRASI BISNIS BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Pengembangan Kepemimpinan Kode Mata Kuliah : BAH1C3 SKS : 3 SKS Semester
Lebih terperinciMATERI SIDANG PENDIDIKAN GRUP II PROGRAM PELATIHAN BERKOMPETENSI ANGGOTA AFFAVETI
MATERI SIDANG PENDIDIKAN GRUP II PROGRAM PELATIHAN BERKOMPETENSI ANGGOTA AFFAVETI 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Dalam kegiatan sosialisasi AFFAVETI di lingkungan KOM I JABODETABEK dan Sumatera
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BAHAN AJAR/DIKTAT
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BAHAN AJAR/DIKTAT PAPARAN 1. Kebijakan Kurikulum KKNI 2. Pendekatan Pembelajaran Berbasis KKNI 3. Perangkat Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 2 MATERI 1 KURIKULUM
Lebih terperinciJUDUL RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) & KONTRAK KULIAH
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI JURUSAN/PROG. STUDIILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN-UHO JENIS DOKUMEN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) JUDUL RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) & KONTRAK
Lebih terperinciEvaluasi. Metoda Evaluasi
JADWAL AKTIVITAS Matrik kegiatan merupakan jadwal aktivitas pembelajaran setiap minggu disesuaikan dengan beban studi tiap mata kuliah. Besaran kredit untuk mata kuliah ini adalah 2 sks AIK III : 2 SKS
Lebih terperinciPenyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Dr. Magdalena S. Halim, Psikolog Jakarta, 30 November 2016 Merumuskan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) 1. Capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) atau
Lebih terperinciModel Pembelajaran Konstekstual dalam Bidang Studi Ekonomi Pendahuluan
Model Pembelajaran Konstekstual dalam Bidang Studi Ekonomi Pendahuluan Ruang lingkup Ekonomi tersebut merupakan cakupan yang amat luas, sehingga dalam proses pembelajarannya harus dilakukan bertahap dan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL. contextual teaching and learning
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL contextual teaching and learning Strategi Pembelajaan Kontekstual Strategi pembelajaran CTL (contextual teaching and learning) merupakan strategi yang melibatkan siswa secara penuh
Lebih terperinciBAB 1 INFORMASI UMUM
DAFTAR ISI PENGANTAR BAB 1 INFORMASI UMUM BAB 2 KOMPETENSI DAN SUBKOMPETENSI 1. Kompetensi (Capaian Pembelajaran) 2. Subkompetensi (Kemampuan pada Akhir Tahap Pembelajaran) 3. Bagan Alir Capaian Pembelajaran
Lebih terperinciKOPWIL 6 PEKERTI DOSEN UNIMUS SEMARANG, 30 JAN 2017
KOPWIL 6 PEKERTI DOSEN UNIMUS SEMARANG, 30 JAN 2017 KOPWIL 6 CAPAIAN PEMBELAJARAN PESERTA AKAN MAMPU MERUMUSKAN BERBAGAI TAKSONOMI TUJUAN PEMBELAJARAN, TERUTAMA BAGI MATA KULIAH YANG DIAMPU PENI-TIM PEKERTI
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, dto dto dto Dra. Indaryanti, M.Pd. Dra. Cecil Hiltrimartin, M.Si. Dra.Nyimas
Lebih terperinciBERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS. Program Studi Administrasi Bisnis. Mata Kuliah : Bahasa Mandarin
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS Program Studi Administrasi Bisnis BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Kode Mata Kuliah : BAH2E3 SKS : 3 SKS Semester : 4 Tahun Akademik :
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS) MATA KULIAH PILIHAN HUTAN KOTA Oleh: Dr. Chairul JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2016 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) HUTAN KOTAN A. Latar belakang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran siswa pada masalah yang nyata sehingga siswa dapat menyusun
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Problem Based Learning Model pembelajaran PBL merupakan model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah yang nyata sehingga siswa dapat menyusun
Lebih terperinciBERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS. Program Studi Administrasi Bisnis
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS Program Studi Administrasi Bisnis BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah Praktek Bisnis di Indonesia Kode Mata Kuliah BAH2I2 SKS 2 SKS Semester
Lebih terperinciBERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS SEMUA FAKULTAS SEMUA PROGRAM STUDI. Program Studi. Mata Kuliah : Kewirausahaan
FAKULTAS SEMUA FAKULTAS Program Studi SEMUA PROGRAM STUDI BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Kewirausahaan Kode Mata Kuliah : SKS : 2 SKS Semester : 5/6 Tahun Akademik
Lebih terperinciDASAR FILOSOFI. Manusia harus mengkontruksikan pengetahuan pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
DASAR FILOSOFI Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit), dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta,
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
Mata Kuliah : Pelatihan Kode Mata Kuliah/SKS : PSI-415/3 SKS Semester : VII/Genap SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan ke : 1 Pokok Bahasan : Pelatihan & Pengembangan Sub Pokok Bahasan : Pengantar
Lebih terperinciLABORATORIUM Oleh: Ainur Rofieq Makalah disampaikan pada: Palatihan Applied Approach bagi Dosen UMM Semester Genap 2013/2014 (17 18 Pebruari 2014)
Badan Kendali Mutu Akademik UMM PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM Oleh: Ainur Rofieq Makalah disampaikan pada: Palatihan Applied Approach bagi Dosen UMM Semester Genap 2013/2014 (17 18 Pebruari 2014)
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2015/2016
LAPORAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Nomor Dokumen :... LAPORAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN Mata Kuliah : Antropologi Indonesia Kode Mata Kuliah : MKK II 3530 sks/semester
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENGAJARAN ( PRAKTEK DIPLOMASI, PROTOKOLER DAN KONSOLER) SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2014/2015. Dosen Pengampu : INDRAWATI, M.
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA (UTA 45 JAKARTA) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK A. Deskripsi SATUAN ACARA PENGAJARAN ( PRAKTEK DIPLOMASI, PROTOKOLER DAN KONSOLER) SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK
Lebih terperinciTEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk
Lebih terperinciPENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CP-MK) Nurul Widiastuti, PhD
PENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CP-MK) Nurul Widiastuti, PhD Elaborasi CPL pada MK Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi (Program Educational Objectives/Expected Learning Outcomes: CPL-PRODI)
Lebih terperinciSTANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI Halaman 2 dari 9 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.03/03/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret 2017 DIAJUKAN & DIKENDALIKAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI PENDIDIKAN 3/24/2015 9:53 AM PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1 SISTEMATIKA PERMENDIKBUD NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI PERMENDIKBUD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara, juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
Lebih terperinci