PENERAPAN ALGORITMA ANALITYCAL HIRACY PROCESS DALAM PEMILIHAN BEASISWA PADA SMA KALUKUBULA

Transkripsi

1 Semiar Nasioal Tekologi Iformasi da Multimedia 207 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 207 PENERAPAN ALGORITMA ANALITYCAL HIRACY PROCESS DALAM PEMILIHAN BEASISWA PADA SMA KALUKUBULA Dewi Kusumawati ) ) Tekik Iformatika STMIK Bia Mulia Palu Jl Suprapto, Palu Timur, Palu 94 opagsips@gmail.com ) Abstrak Pembagia beasiswa dilakuka oleh beberapa lembaga atau sekolah utuk membatu seseorag yag kurag mampu ataupu berprestasi selama meempuh studiya. Utuk membatu peetua dalam meetapka seseorag yag layak meerima beasiswa maka dibutuhka sebuah sistem pedukug keputusa. Utuk meetuka layak tidakya, bayak kriteria yag dadika peilaia pemiliha iii. Salah satu metode sistem pegambila keputusa dalam meetuka persoala yag melibatka multi kriteria adalah dega metode Aalytical Hierarchy Process (AHP). Pada peelitia ii dibagu sistem aplikasi yag megguaka metode AHP berbasis web. Aplikasi ii diguaka utuk membatu melakuka peilaia da dapat dadika masuka bagi user dalam megambil keputusa pemiliha beasiswa yag layak mejadi yag terbaik. Kata kuci : Beasiswa, Aalytic Hierarchy Processig, multi kriteria.. Pedahulua. latar Belakag Beasiswa harus diberika kepada peerima yag layak da patas utuk medapatkaya. Kriteria umum yag diterapka oleh pihak sekolah kepada calo peerima beasiswa yaitu, lemah secara ekoomi, berprestasi akademis, aktif di kegiata-kegiata sekolah, da tidak sedag meerima beasiswa lai. Masig-masig kriteria tersebut memiliki parameter-parameter yag lebih detail. Peerapayapu bergatug kepada sifat beasiswaya da permitaa dari doaturya. Ada beasiswa yag megutamaka siswa tidak mampu da ada pula beasiswa yag tidak melihat latar belakag ekoomi dari calo peerima beasiswa. Ada beberapa udag-udag yag megatur pemberia beasiswa, diataraya UU RI No. 20 Tahu 2003 tetag Sistem Pedidika Nasioal, Peratura Pemeritah RI No. 48 tahu 2008 tetag Pedaaa Pedidika, da UU RI No. 9 Tahu 2009 tetag Bada Hukum Pedidika. Secara garis besar beasiswa adalah batua biaya pedidika bagi peserta didik yag berasal dari keluarga yag kurag mampu secara ekoomi da atau bagi peserta didik yag memiliki prestasi akademik. Peelitia sebelumya megeai Peerimaa Beasiswa telah dilakuka oleh [] megeai Sistem Pedukug Keputusa Utuk Peetua Peerima Beasiswa, dalam metode ii megguaka komparasi atara AHP da SAW dega 8 kriteria. Hasilya ilai berdasarka peragkiga dari calo peerima beasiswa mulai dari ilai terbesar. SPK dalam sistem ii megguaka metode Aalitical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP dipilih karea merupaka suatu betuk model pedukug keputusa dimaa peralata utamaya adalah sebuah hierarki fugsioal dega iput utamaya persepsi mausia, yaki dalam hal ii adalah orag yag ahli dalam masalah beasiswa atau orag yag megerti permasalaha beasiswa..2 Rumusa Masalah Berdasarka latar belakag masalah yag telah diuraika sebelumya dapat dirumusaka permasalaha yag aka diselesaika yaitu bagaimaa meracag sebuah sistem pedukug keputusa megguaka metode AHP( Aalitycal Hirarcy Process) utuk meetuka siapa yag terpilih utuk memdapatka beasiswa berdasarka dari kriteria yag ditetuka oleh pihak sekolah..3 Batasa Variabel Adapu variabel variabel peetua atau pemiliha beasiswa yag telah ditetapka oleh pihak sekolah khusuya SMK Kalukubula yaitu:keaktifa sisiwa, prestasi akdemik sisiwa, prestasi o akademik, peghasila orag tua serta jumlah tagguga orag tua..4 Tujua Peelitia Tujua dari peelitia ii Utuk membatu pihak sekolah utuk megambil keputusa dalam peetua beasiswa megguaka Metode Aalytical Hierarchy Process (AHP)

2 Semiar Nasioal Tekologi Iformasi da Multimedia 207 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari Pembahasa 2. Metode Pegembaga Sistem Sistem yag diguaka pada peelitia ii adalah dega megguaka model waterfall. Model air terju meyediaka pedekata alur hidup peragkat luak secara sekuesial atau terurut dimulai dari aalisis, desai, pegkodea, pegujia, da tahap pedukug [2]. a. Aalisis, tahap megaalisis hal-hal yag diperluka dalam pelaksaaa proyek pembuata peragkat luak b. Desai, peerjemaha dari datayag diaalisis ke dalam betuk yag mudah dimegerti oleh user. c. Pegkodea, peerjemaha data atau pemecaha masalah yag telah diracag ke dalam bahasa pemograma tertetu. d. Pegujua, tahap pegujia terhadap peragkat luak yag dibagu. e. Pemeliharaa, peragkat luak yag sudah selesai dapat megalami perubaha sesuai dega permitaa user 2.2 Prisip Kerja AHP. Perumusa Masalah Utuk meyelesaika masalah, maka perlu dilakuka 3 lagkah [3] : a. Peetua sasara yag yag igi dicapai b. Peetua kriteria pemiliha c. Peetua alteratif piliha 2. Pembobota Kriteria Utuk meetuka bobot dari kriteria dapat dilkuka dega cara : a. Meetuka bobot secara sembarag. b. Membuat skala iterval utuk meetuka rakig setiap kriteria. c. Megguaka prisip kerja AHP, yaitu perbadiga bepasaga (pairwise comparissos), tigkat kepetiga (importace) suatu kriteria relatif terhadap kriteria lai dapat diyataka dega jelas. 3. Peyelesaia dega maipulasi matriks Setelah melakuka pembadiga kemudia dimasuka kedalam defiisi matrks utuk diolah dalam meetuka bobot dari kriteria, yaitu dega jala meetuka ilai eige (eigevector ). Prosedur utuk medapata ilai eige adalah: a. Kuadratka matriks tersebut. b. Hitug jumlah ilai dari setiap baris, kemudia melakuka ormalisasi. c. Hetika proses, bila perbedaa atara jumlah dari dua perhituga berturut-turut lebih kecil dari suatu ilai batas tertetu. 4. Pembobota alteratif Matriks berpasaga dari alteratif-alteratif dari setiap kriteria kemudia disusu utuk dapat diaalisis, maka jawaba dapat diperoleh dega jala megalika matriks bobot kriteria. 5. Peyelesaia dega persamaa matematik Ada 3 lagkah utuk meetuka besarya bobot yag dimulai dari kasus khusus yag sederhaa sampai dega kasus-kasus umum, seperti berikut ii :. Lagkah : W i / W j = a ( i,j =,2,...,) () W i W j 2. Lagkah 2 = bobot iput dalam baris = bobot iput dalam lajur W i = a W j (i,j =,2,...) (2) Utuk kasus-kasus umum mempuyai betuk : W i = ji a w W i = rataa dari 3. lagkah 3 j (i,j =,2,...,) (3) a w,..., a w i i (4) Bila perkiraa a baik aka cederug utuk dekat dega isbah W i / W j. Jika juga berubah maka diubah mejadi max maka diperoleh : W i = max a ji w j (i =,2,...,) (5) Pegolaha Horizotal Pegolaha horizotal dimaksudka utuk meyusu prioritas eleme keputusa setiap tigkat hirarki keputusa. Tahapaya meurut Saaty 983 adalah sebagai berikut : a. Perkalia baris (z) dega rumus : Z i j a (6) b. Perhituga vektor prioritas atau vektor eige evp ji i a a ji (7) evp adalah eleme vektor prioritas ke-i c. Perhituga ilai eige maksimum VA = a x VP dega VA = (V ai ) (8) 3.5-0

3 Semiar Nasioal Tekologi Iformasi da Multimedia 207 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 207 VB = VA / VP dega VB = ( V bi ) (9) Imax = a i VB i utuk i =,2,..., (0) VA = VB = vektor atara d. Perhituga ideks kosistesi (CI) Pegukura ii dimaksudka utuk megetahui kosistesi jawaba yag berpegaruh kepada kesahiha hasil. Rumusya sebagai berikut : max CI () Utuk megetahui aapakah CI dega besara tertetu cukup baik atau tidak, perlu diketahui rasio yag diaggap baik, yaitu apabila CR < 0.. Rumus CR adalah : CI CR RI (2) Nilai RI merupaka ilai radom ideks yag dikeluarka oleh oarkridge laboratory yag berupa tabel berikut ii : Gambar 3 sequece diagram proses iput karakter 2.4 Implemetasi Sistem Implemetasi sisitem adalah cara yag diguaka utuk meigkatka efesie da efektivitas serta kemudaha operasioal yag dalaka oleh pemakai yag aka megoperasika aplikasi Tampila atar muka iput kriteria 2.3 Desai Sistem Peracaga UML utuk membuat aplikasi sistem pedukug keputusa pemiliha beasiswa adalah sebagai berikut: 2.3. Diagram Use Case Sistem Gambar 4.user iterface kriteria megguaka AHP Tampila atar muka perbadiga kriteria Gambar 2 use case dari sistem peerimaa beasiswa 2.3. Diagram Sequece Sistem Gambar 5. User iteface perbadiga kriteria metode AHP Perhituga dega Metode AHP Adapu proses perhituga maual megguaka metode AHP (Aalitical Hirarcy Process) Tabel. Tabel Nilai RI Ukura Matriks () Ideks Kosistesi Acak (RI) ,

4 Semiar Nasioal Tekologi Iformasi da Multimedia 207 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari ,89 5, 6,25 7,35 8,40 9,45 0,49 Sumber : Atthirawog, Walailak, ad Bart MacCarthy, A Applicatio of the Aalytical Hierarchy Process to Iteratioal m,;l o Decisio - Makig, Uiversity of Nottigham,

5 Semiar Nasioal Tekologi Iformasi da Multimedia 207 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 207 Tabel 2. Hail dari pegujia Dari hasil perhituga AHP, Budi terpilih Medapatka Beasiswa. 3. Kesimpula Dari hasil pegujia sisitem pedukug keputusa ii, di dapat bebberapa kesimpula l sebagai berikut:. Sistem pedukug keputusa pemiliha beasisiwa berhasil diterapka megguaka metode Aalitical Hirarcy Process utuk meetuka siswa yag layak utuk medapatka beasiswa. 2. Pada tabel uji haya ada tiga data yag diuji berdasarka data sisiwa peerima beasiswa tahu 206 dega tigkat akurasi 95%, amu sistem pedukug keputusa ii belum di implemetasika utuk data tahu berikutya yaitu tahu 207. Daftar Pustaka [] Noor Ramadhai, Sistem Pedukug Keputusa Utuk Peetua Peerima Beasiswa, Joural speed-setra Peelitia Egieerig da Edukasi, vol. 8, o.,, 206. [2] Ladjamudi, Aalisis da Desai Sistem Iformasi, Yogyakarta,

6 Semiar Nasioal Tekologi Iformasi da Multimedia 207 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 207 [3] Saaty, Thomas L, Decisio Makig With The Aalityc Hierarchy Process, Iteratioal Joural Of Services Scieces,.,Vol, pp.83-97, Biodata Peulis Dewi Kusumawati, memperoleh gelar Sarjaa Komputer (S.Kom), Jurusa Tekik Iformatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahu Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjaa Magister Tekik Iformatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahu 205.Saat ii mejadi Dose di STMIK STMIK BINA MULIA PALU