MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI DENGAN BANTUAN KOMPUTER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI DENGAN BANTUAN KOMPUTER"

Transkripsi

1 MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI DENGAN BANTUAN KOMPUTER Yusuf Yahya Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok yusuf@staff.gunadarma.ac.id Abstrak Untuk semua kemampuan kemampuan fenomenalnya, sebuah komputer tidak lebih dari sebuah mesin yang hanya dapat melakukan tiga hal sederhana : dia dapat menjumlahkan dua buah bilangan, dia dapat menyimpan bilangan bilangan dan dia dapat membandingkan dua buah bilangan untuk melihat mana yang lebih besar. Segala sesuatu yang dilakukannya dibuat dari tiga operasi operasi ini. Sebagai contoh, perkalian dilaksanakan sebagai perulangan penjumlahan. Pengurangan sebagai penjumlahan dengan bilangan negatip. Pembagian (hasil bagi) dilakukan sebagai pengurangan berturut turut, artinya pembagian dilakukan menggunakan metode yang hanya melibatkan penjumlahan dan perkalian. Bahkan bila sebuah komputer digunakan untuk operasi operasi dengan kata kata, seperti dalam aplikasi pemrosesan data, ketiga operasi ini semuanya terlibat. Dengan demikian, sebuah daftar nama disusun menurut abjad dengan pertama tama mengubah setiap huruf individual menjadi sebuah kode numerik dan kemudian kode masing masing dibandingkan untuk melihat mana yang lebih besar. (Ingat ASCII) Masing masing proses ini mungkin merupakan suatu prosedur yang sangat panjang. Tetapi, sebuah keuntungan yang utama dari penggunaan komputer adalah kecepatannya. Kita dapat melaksanakan berjuta juta operasi per detik. Keuntungan yang lain adalah reliabilitasnya dia akan secara konsisten menghasilkan hasil yang sama untuk nilai yang sama dan akan melakukan itu secara tepat sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh pemakai komputer. Kata Kunci : fungsi, grafik, komputer. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu area yang paling menyenangkan dari aplikasi komputer adalah bidang grafik komputer. Ini terutama benar dalam matematika di mana kemampuan grafik dari komputer menyediakan bagi kita dengan kemampuan untuk melihat banyak obyek obyek matematikal dan hubungan hubungan yang dalam hal lain tersembunyi dari pandangan. Dalam banyak cara, kemampuan ini sangat menyerupai keuntungan keuntungan yang telah diberikan mikroskop dan teleskop kepada ilmuwan ilmuwan fisika dan biologi selama berabad abad dia memberikan kepada kita suatu pandangan ke dunia baru. Titik awal untuk sembarang aplikasi grafik komputer dalam Kalkulus adalah sebuah program yang menggambarkan grafik dari sembarang fungsi y = f(x) yang diinginkan pada sembarang interval [a,b] yang ditetapkan. Kebanyakan aplikasi grafik lainnya adalah hanya variasi variasi dan perluasan perluasan dari program semacam itu. Oleh karenanya, pendekatan terhadap grafik ini berpusat pada pengembangan dari tipe program ini. Hasil keluaran yang biasanya berupa angka dengan penjelasan penjelasan yang ada seringkali masih dirasa kurang lengkap. Untuk itu perlu dipikirkan adanya keluaran dalam bentuk yang lain, yaitu gambar atau grafik. Sebagai contoh, perkembangan populasi secara sepintas akan lebih mudah dilihat dan dimengerti dengan menggambarkannya menggunakan sebuah grafik dibanding apabila disajikan dengan angka. Kita akan belajar bagaimana mempersiapkan keluaran D-87

2 D-88 Proceedings Komputer dan sistem Intelejen(KOMMIT2002) Auditorium Universitas Gunadarma, Jakarta, Agustus 2002 (output) yang berupa grafik. Akan disajikan beberapa contoh program untuk membuat grafik dengan beberapa fasilitas yang dimiliki oleh QBASIC. Untuk bisa bekerja dengan grafik, perangkat keras Anda harus mempunyai kemampuan untuk menjalankan grafik. Perangkat keras ini bisa berupa built in graphics adapter, atau graphics card seperti Color Graphics Adapter (CGA), Enhanced Graphics Adapter (EGA), atau Video Graphics Array (VGA). Anda juga harus mempunyai layar tampilan yang mendukung pixel based graphics. Dari perangkat keras yang Anda gunakan, Anda bisa bekerja dengan menggunakan mode layar untuk grafik (SCREEN mode). Mode layar ini akan menentukan lembut tidaknya gambar yang Anda buat, dan juga pilihan warna yang ada (jika Anda menggunakan layar warna). Kebanyakan sistim- sistim grafik komputer pada dasarnya menganggap layar komputer sebagai sebuah kisi koordinat (coordinate grid). Resolusi grafik dari sebuah komputer bergantung pada jumlah titik titik yang tersedia dalam grid ini. Untuk IBM (dan kompatibelnya), grid yang berkaitan adalah 640 units lebar dan 200 units tinggi. Lokasi lokasi ini diberi nomor dari 0 sampaai 639 secara horizontal (kiri ke kanan) dan dari 0 sampai 199 secara vertikal (atas ke bawah). (Penetapan terakhir dengan sumbu vertikal menunjuk ke bawah dalam arah yang berkebalikan dengan koordinat Cartesian yang biasa). Ini menghasilkan sejumlah total 640 * 200 = 128,000 titik titik beralamat yang mungkin yang dapat tetap gelap atau terang. Grafis (gambar) disusun oleh elemen yang disebut titik atau pixel (picture element). Banyaknya pixel dalam layar biasa disebut dengan istilah resolusi. Hal inilah yang menentukan suatu gambar kelihatan halus atau tidak. Semakin tinggi resolusi, semakin bagus pula gambar yang dihasilkannya. Pada monitor CGA terdapat dua modus resolusi, berupa modus resolusi menengah (320 * 200 kolom) dan resolusi tinggi (640 * 200 kolom). Pada monitor VGA terdapat beberapa modus grafis yang tidak terdapat pada CGA, seperti modus grafis 640 * 350 atau bahkan 640 * 480. Semakin banyak pixel, grafik akan semakin tinggi resolusinyaa. Tidak dapat disangkal bahwa kemajuan komputer telah mempengaruhi pendidikan matematika dan topik topik yang diajarkan. Dalam hal perubahan metodologi pendidikan matematika, misalnya telah banyak sistim CAI (Computer Assisted Instruction) dicoba dalam lingkungan pendidikan di luar negeri dalam awal tahun delapan puluhan. 1.2 Fungsi dan Grafiknya Definisi : Sebuah fungsi adalah suatu cara (aturan ) yang menghubungkan / mengaitkan setiap nilai variabel bebas x dalam daerah Domain D, dengan sebuah nilai (tunggal) variabel tidak bebas y dalam Range R Bentuk umum sebuah fungsi (explisit) : y = f(x). Dalam QBASIC, instruksi DEF memungkinkan Anda mendefinisikan fungsi yang Anda inginkan. Fungsi yang akan didefinisikan biasanya harus mempunyai sebuah nama terdiri dari huruf yang dimulai dengan FN. Maka nama nama fungsi yang diizinkan adalah hanya : FNA( ), FNB( ),, FNZ( ), Di mana argumennya dapat berupa sembarang variabel yang diinginkan. Format dari instruksi DEF adalah : DEF FNY(X) = [sembarang ekspresi dalam X]. Sekali kita definisikan sebuah ekspresi untuk sebuah fungsi tertentu, komputer akan memberikan respon dengan nilai dari y yang berkaitan dengan sembarang x yang diberikan. Program D-NILAI.BAS di bawah ini sangat berguna untuk membentuk sebuah daftar nilai. REM DAFTAR NILAI UNTUK SEBUAH FUNGSI DEF FNY(X) =. PRINT DAFTAR NILAI PRINT LET A =. : B = : N =.. FOR X = A TO B STEP (B A) / N PRINT X, FNY(X) NEXT X X = B : PRINT X, FNY(X) END

3 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Bantuan Komputer D-89 Program D-NILAI.BAS menginstruksikan komputer untuk menghitung dan mencetak nilai fungsi yang diberikan untuk serangkaian n + 1titik titik yang berjarak sama dari a ke b. Khususnya, jika kita ambil h = (b a) / n sebagai spasi (jarak subinterval) yang seragam, maka nilai fungsi akan dihitung pada titik titik berikut : x = a, x = a + h, x = a + 2h,, x = a + nh = b. Nilai nilai fungsi bersangkutan adalah : FNY(A), FNY(A + H), FNY(A + 2*H), FNY(A + 3*H),., FNY(B). Untuk dapat menggunakan program D-NILAI.BAS, kita harus mengisi sebuah ekspresi untuk fungsi pada baris kedua, daerah nilai x dari a ke b dan banyaknya nilai x yang kita inginkan (n) pada baris ketiga. Sebagai contoh, misalnya kita pilih fungsi : f ( x) = ( x^3 + 5) / x + 2 pada interval [0, 2] dengan n = 10. Catatan : Domain fungsi tersebut adalah D f = { x x -2}. Kita isikan baris kedua dan kelima sebagai berikut : DEF FNY(X) = (X ^ 3 + 5) / SQR(X + 2) LET A = 0 : B = 2 : N = 10 Jika kita ingin lebih mendetail, artinya memperbanyak jumlah subintervalnya, maka yang kita perlukan adalah mengubah baris kelima menjadi : LET A = 0 : B = 2 : N = 20 Kita juga juga dapat mengubah intervalnya, tetapi harus kita perhatikan domain (D) fungsi tersebut. Program D-NILAI.BAS ini sangat berguna untuk membentuk daftar nilai sebuah fungsi, misalnya daftar fungsi logaritma, daftar fungsi trigonometri dan sebagainya. Juga dari daftar ini kita bisa melihat behaviour (kelakuan) sebuah fungsi, sehingga daftar ini sangat membantu dalam menggambarkan grafik sebuah fungsi. Sebagai latihan kita mencoba membuat daftar harga fungsi fungsi : f ( x) = x pada [0, 25], n = 25 f ( x) = 2^ x pada [0, 20], n = 20 f ( x) = ( x^3 2x^2) /( x 2) pada [-1, 1], n = 20 f ( x) = sin( πx /180) pada [0, 90], n = 18 Catatan : Argumen πx / 180 digunakan daripada hanya x untuk mengkorversikan dari derajat ke radian. Dan sebagainya. 2. Menggambarkan Grafik Fungsi 2.1 Menggambarkan grafik fungsi eksplisit y = f(x). Pada modus grafis, titik secara individual dapat diatur dengan menggunakan pernyataan PSET atau PRESET. PSET (X, Y) Pernyataan ini berfungsi untuk membuat pixel pada posisi (X, Y) atau kolom X, baris Y dengan warna bawaan. PSET (X, Y), W%

4 D-90 Proceedings Komputer dan sistem Intelejen(KOMMIT2002) Auditorium Universitas Gunadarma, Jakarta, Agustus 2002 Dengan memberikan parameter kedua (yaitu W%) pada PSET, pixel akan ditampil- kan dengan warna sesuai nilaiw%. Jangkauan nilai parameter W% tergantung dari modus grafis yang diaktifkan. Misalnya, pada modus grafis 1 dapat berupa nilai anta- ra 0 sampai dengan 3. CATATAN : Umumnya warna bawaan yang digunakan adalah atribut warna tertinggi. Misalnya, atribut warna 3 untuk modus grafis 1, atau atribut warna 15 pada modus grafis 7. Warna inilah yang digunakan untuk menggambar pada perintah perintah grafis yang warnanya tidak disebutkan. PRESET (X, Y) Pernyataan ini dipakai untuk menghapus pixel (membuat pixel dengan warna 0). PRESET (X, Y), W% Pernyataan ini sama kegunaannya dengan PSET(X, Y), W%. Untuk memilih modus grafis, pernyataan yang digunakan adalah SCREEN. Bentuk pernyataan ini adalah : SCREEN Mudus% [, Saklar Warna%] Modus% dapat diisi dengan 1 atau 2 atau nilai yang lain, tergantung modus grafis yang diinginkan (dan tentu saja tergantung pada adapter video yang digunakan). SaklarWarna% digunakan untuk mengijinkan penggunan warna. nilai selain nol akan memungkinkan pemakaian warna. Sebagai contoh, kita akan menggunakan program GRAFIK.BAS untuk menggambarkan grafik fungsi y = x^2 + 1 pada interval [-1, 2], karena domainnya : Df = { x - < x < + }. Kita mengetahui bahwa grafik dari fungsi ini adalah bagian dari sebuah parabola dan untuk mendapaikan efek terbaik, kita ingin sebanyak mungkin bagian dari kurva itu pada layar. Maka kita akan membatasi perhatian kita pada domain untuk x di antara 1 dan 2 secara horizontal dan range untuk y antara 2 dan 5 secara vertikal. Pada dasarnya, kita sedang membuat perlakuan dengan dua himpunan koordinat koordinat yang berbeda -- koordinat koordinat layar berkisar dari 0 sampai 639 secara horizontal dan dari 0 sampai 199 secara vertikal ke bawah dan pemakai (user) atau koordinat koordinat fungsi dari 1 sampai 2 secara horizontal dan dari 1 sampai 5 secara vertikal ke atas. Kedua himpunan koordinat koordinat ini harus dilapiskan (superimpose) secara tepat satu sama lain untuk memperoleh bagian grafik yang diinginkan mencakup seluruh area layar. Sekali Anda berhasil membuat program ini running, itu sesungguhnya adalah dasar / landasan dari grafik komputer untuk Kalkulus. Sebagai contoh, jika Anda ingin menyelidiki kelakuan dari sebuah fungsi, Anda hanya me-run program itu berulang ulang dengan berbagai interval. Ini seperti mengubah pembesaran (magnification) pada sebuah teleskop atau mikroskop. Dengan mengubah f(x) dan interval, maka kita dapat menggambarkan banyak sekali grafik grafik. Sebagai contoh kita dapat mengambarkan fungsi fungsi : FNY(X) = X^2 + 1 pada interval [-2, 2] FNY(X) = X^2 pada interval [-2, 2] FNY(X) = X^3 pada interval [-2, 2] FNY(X) = X^3 2 * X^2 + X 10 pada interval [-2, 2] FNY(X) = SIN (X) pada interval [ , ] Dan sebagainya. 2.2 Menggambarkan grafik fungsi bentuk polar. Jika Anda ingin sebuah program untuk menggambarkan kurva kurva dalam sistem koordinat polar, diperlukan beberapa modifikasi sederhana terhadap program di atas. Kita tahu bahwa bentuk umum sebuah fungsi dalam bentuk polar adalah : r = f(θ) di mana x = r cos Θ dan y = r sin Θ. Atau dapat ditulis sebagai :

5 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Bantuan Komputer D-91 x = f(θ) cos Θ dan y == f(θ) sin Θ. Dalam program ditulis sebagai berikut : DIM X(200), Y(200) DEF FNR(Q) =.. DEF FNX(Q) = FNR(Q) * COS (Q) DEF FNY(Q) = FNR(Q) * SIN (Q) INPUT BERAPA BATAS BATAS PADA Q, Q8, Q9 Dan seterusnya. 2.3 Menggambarkan grafik fungsi parameter. Dengan cara yang sama, suatu modifikasi yang relatif sederhana dari program di atas memungkinkan Anda untuk membuat grafik sembarang pasangan fungsi fungsi dalam bentuk parameter, karena bentuk umum sebuah fungsi dalam bentuk parameter :: x = f1 (t) t = parameter y = f2 (t) a <= t <= b. Atau dalam program DIM X(200), Y(200) DEF FNX(T) =.. DEF FNY(T) = INPUT BERAPA BATAS BATAS UNTUK T, T8, T9 dst. 2.4 Menggambarkan grafik fungsi dengan cara lain Selain menggunakan program GRAFIK.BAS dan modifikasinya seperti di atas, kita juga dapat menggambarkan grafik grafik fungsi dengan menggunakan pernyataan pernyataan dalam QBASIC, seperti LINE, CIRCLE, DRAW dan sebagainya. Garis, bingkai, kotak dan bahkan kotak yang diblok dapat dilakukan dengan mudah pada modus grafis dengan menggunakan pernyataan LINE. Berbagai bentuk pernyataan LINE : LINE (X1, Y1) (X2, Y2) Pernyataan ini digunakan untuk membuat garis dari (X1, Y1) sampai (X2, Y2) dengan warna bawaan. LINE (X1, Y1) - (X2, Y2), W% Sama dengan pernyataan sebelumnya, hanya saja dengan pernyataan ini maka warna dapat diatur melalui parameter W% (0 3 untuk modus grafis 1 dan sebagainya). LINE (X1, Y1) (X2, Y2), [W%], B Pernyataan ini dipakai untuk membuat kotak yang mempunyai pojok kiri-atas (X1, Y1) dan pojok kanan-bawah (X2, Y2). Warna dapat diatur dengan mengisikan nilai pada parameter kedua (W%). LINE (X1, Y1) (X2, Y2),, BF Untuk membuat kotak yang diblok, dengan (X1, Y1) menyatakan pojok kiri-atas dan (X2, Y2) pojok kanan-bawah kotak. Suatu lingkaran, sektor, busur lingkaran maupun ellips dapat diperoleh dengan menggunakan pernyataan CIRCLE. CIRCLE (X, Y), R% Untuk membuat lingkaran yang berpusat pada (X, Y) dan berjari jari R%. CIRCLE (X, Y), R%, W% Sama dengan pernyataan di atas, hanya saja warna dapat diatur melalui W% (Misalnya, 0..3 untuk modus grafis 1).

6 D-92 Proceedings Komputer dan sistem Intelejen(KOMMIT2002) Auditorium Universitas Gunadarma, Jakarta, Agustus 2002 CIRCLE (X, Y), R%, [W%], Aw, Ak Untuk membuat busur lingkaran yang berpusat pada (X, Y), jari jari R% dimulai dari sudut Aw dan berakhir pada sudut Ak. Warna dapat diatur melalui parameter ketiga (W%). Sudut Aw dan Ak dinyatakan dalam radian (-2*π sampai 2*π dengan π = ). Jika Aw dan Ak bernilai negatip, hasilnya berupa sektor. CIRCLE (X, Y), R%, [W%], Aw, Ak, As Dengan mengatur nilai pada parameter keenam (As), suatu ellips dapat diperoleh. Nilainya berupa pecahan, misalnya 5/6 atau 4/3. Seperti halnya perintah CIRCLE sebelumnya, warna dapat diatur melalui parameter ketiga (W%). Setelah menggambar lingkaran atau ellips, titik acuan terakhir adalah titik pusat lingkaran atau ellips tersebut. Berikut disajikan satu contoh program sederhana untuk menggambar sebuah lingkaran yang diberi warna. Lingkaran digambar menggunakan statemen CIRCLE dan pengecatan dilakukan dengan statemen DRAW. Jika SCREEN 1 diganti dengan SCREEN 2, maka lingkaran menjadi ellips. Catatan : Jika Anda mencoba mencetak bentuk lingkaran di atas atau menangkap gambar lingkaran di atas menggunakan program penangkap gambar / screen capturing program (misalnya INSET atau PIZZAZ) mungkin tidak membentuk lingkaran yang benar benar bulat. Jika hal ini terjadi, Anda tidak perlu risau karena bukan programnya yang tidak tepat, tetapi karena fasilitas program penangkap gambar tersebut mungkin kurang memadai. Statemen PAINT digunakan untuk memberi warna pada suatu daerah tertutup dengan warna tertentu. Bentuk umum statemen ini adalah : PAINT (x, y) [, warna [, bwarna] [, lwarna]] dengan (x, y) : koordinat titik awal yang akan diberi warna; warna : kode warna gambar yang diinginkan; bwarna : warna garis batas gambar; lwarna : warna latar belakang. Koordinat (x, y) yang menunjukkan tititk awal pemberian warna, dapat terletak di dalam atau di luar gambar yang akan diberi warna. Jika terletak di dalam, maka bagian dalam dari gambar yang akan diberi warna, tetapi jika terletak di luar, maka bagian latar belakang gambar yang akan diberi warna. Berikut disajikan satu contoh program, yaitu program CAT.BAS untuk memberi warna pada gambar. WINDOW merupakan fasilitas yang memungkinkan untuk mmendefinisikan sistem koordinat sendiri. Misalnya tengah layar dinyatakan dengan koordinat (0, 0). Bentuk pernyataan WINDOW : Window (x1, y1) (x2, y2) Jika pernyataan ini dieksekusi, maka sistem koordinat yang baru mempunyai jangkauan dari ujung kiri ke kanan, yaitu X1 sampai X2, dan dari ujung bawah ke atas, yaitu Y1 sampai Y2. Selain bentuk tersebut, ada pula bentuk WINDOW yang berupa : WINDOW SCREEN (x1, y1) - (x2, y2) Pada bentuk ini, layar mempunyai sistem koordinat dari ujung kiri kekanan, yaitu X1 sampai dengan X2 dan dari ujung atas ke bawah, Y1 sampai dengan Y2. Dengan adanya pendefinisian dengan WINDOW, pernyataan grafis seperti PSET, PRESET, LINE, CIRCLE, GET dan PUT akan menyesuaikan terhadap sistem koordinat yang baru. Pada contoh : SCREEN 1, 0 WINDOW (-10, -5) (10, 5) PSET (0, 0), 1 PSET akan menempatkan pixel pada tengah tengah layar (bukan lagi pada pojok kiri atas layar).

7 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Bantuan Komputer D-93 Pada modus grafis, bagian layar yang berbentuk persegi panjang dapat dipakai sebagai jendela penggambaran dengan menggunakan VIEW. Dengan perintah ini bagian luar jendela tak akan dipengaruhi oleh gambar yang dihasilkan oleh perintah perintah grafis. 3. Memodulasi Gambar & Grafik Kardioda 3.1 Memodulasi gelombang sinus. Pada gelombang AM (Amplitudo Modulation), amplitudo dari suatu gelombang sinus dimodulasi dengan gelombang sinus yang lain. Persamaan matematisnya adalah sebagai berikut : dengan y = a. sin (f1θ). sin(f2θ) a = Amplitudo gelombang f1 dan f2 = frekuensi gelombang pemodulasi dan yang dimodulasi. Penuangan dari persamaan ini ke dalam program MODULASI.BAS dapat dilihat pada layar imfokus. 3.2 Memodulasi lingkaran Program yang menunjukkan pemodulasian terhadap lingkaran dapat dilihat pada Program MODKOTAK.BAS, di mana pemodulasinya adalah gelombang kotak. Dapat juga pemodulasi lingkaran berupa gelombang sinus. 3.3 Grafik Kardioda Grafik kardioda dapat dilihat pada program KARDIODA.BAS. Program ini menggambarkan pola pola kardioda dari derajat 1 hingga derajat 10. Catatan : Dalam Kalkulus, bentuk kardioda derajat 1 mempunyai persamaan dalam bentuk polar sebagai berikut : r = a ( 1 + cos φ ), a > 0. Karena r >= 0, maka 1 + cos φ >= 0 - cos φ >= -1. berlaku untuk setiap φ Jadi domainnya : D = { φ! 0 <= φ <= 2 π }. Dengan membuat daftar nilai, di mana φ sebagai variabel bebas dan r sebagai variabel terikat, diperoleh titik titik dan hubungkan titik titik itu -- diperoleh gambar grafik kardioda seperti itu. Sedangkan kardioda derajat dua pada gambar grafik dari program KARDIODA.BAS, mirip seperti lemniscate (dalam arah horizontal) dalam Kalkulus. Persamaan lemniscate dalam bentuk polar adalah : r^2 = 2a^2 cos 2 φ.. Untuk kardioda berderajat selanjutnya merupakan kurva kurva berdaun tiga, berdaun empat dan seterusnya. 4. Menggambar Secara Rekursi 4.1 Kurva C, Kurva Koch dan Pohon Fraktal. Rekursi merupakan suatu proses memanggil diri sendiri. Cara ini bisa diterapkan baik pada prosedur (prosedur subrutin ataupun prosedur fungsi) maupun fungsi. Sebagai contoh adalah pada masalah untuk memperoleh nilai faktorial, yang didefinisikan sbb. :

8 D-94 m! = 1 jika m = 0 1 * 2 * 3 *.* m jika m > 0 Proceedings Komputer dan sistem Intelejen(KOMMIT2002) Auditorium Universitas Gunadarma, Jakarta, Agustus 2002 Penuangan dalam bentuk prosedur fungsi : FUNCTION Faktorial (N%) IF N% = 0 THEN Faktorial = 1 ELSE Faktorial = N% * Faktorial (N% - 1) END IF END FUNCTION Proses rekursi dapat dimanfaatkan untuk membentuk berbagai gambar, seperti kurva C, kurva Koch ataupun pohon fraktal. Kurva Koch pertama kali ditemukan pada tahun 1904 oleh seorang matematikawan Swedia bernama Helve von Koch. Kurva dibentuk antara suatu titik dengan titik lain. Pada derajat pertama, kurva berupa garis lurus. Pada derajat kedua, sepertiga dari panjang garis dibentuk menjadi sebuah segi tiga. Pada derajat derajat selanjutnya, setiap sepertiga bagian dari garis lurus akan dibentuk tonjolan segitiga. Sesuai dengan namanya, kurva C berbentuk huruf C (lihat Gambar). Sebuah contoh yang menarik mengenai rekursi yaitu untuk membentuk pohon fraktal. Idenya didasarkan pada bentuk dasar pohon yang terlihat pada Gambar. Berdasarkan gambar tersebut, ranting - ranting pohon juga dibentuk mewarisi sifat sifat tersebut dan hal ini dapat dilaksanakan dengan rekursi. 4.2 Fraktal Ilmu pengetahuan dan matematika selalu mendapat perhatian dalam dunia keotik (chaotic). Ilmu chaos merupakan cerita terbaru, mengapa disebut chaos (kekacauan)? Karena ia menemukan keteraturan dalam suatu fenomena yang orang orang pertama kali melihatnya sebagai suatu yang sangat kacau, dan fenomena itu tetap tak terduga dan tak terkontrol.. Sampai saat ini, kita menggunakan garis sebagai bahan dasar untuk memahami alam semesta. Ilmu chaos menggunkan geometri yang berbeda yang disebut dengan fraktal. Beberapa contoh yang dapat dimodelkan dengan fraktal dan memberikan hasil yang lebih baik adalah tanaman atau tumbuhan, cuaca, aliran fluida, aktivitas geologi, orbit planet, ritme tubuh manusia, sifat sifat sekelompok hewan, pola sosio ekonomik dan masih banyak yang lain. Fraktal tidak dapat dipisahkan dengan Matematika. 5. Kesimpulan dan Saran Menggambarkan grafik fungsi dengan bantuan komputer mempunyai efek / akibat yang luas dalam Matematika. Misalnya, dengan mengenal gambar gambar tertentu dapat digunakan dalam Kalkulus, seperti memperoleh batas - batas integrasi dalam aplikasi integral tertentu, misalnya menghitung luas suatu daerah, menghitung volume benda putar, menghitung panjang busur, menghitung luas permukaan putar, menghitung masa suatu daerah (luasan), dan sebagainya. Dari penggambaran fraktal dikembangkan menjadi suatu cabang baru Matematika yaitu bidang Geometri Fraktal yang berguna dalam ilmu pengetahuan dan bagi ilmuwan, bukan hanya untuk Matematika saja Penulis menyarankan kepada rekan rekan yang berminat untuk mengexplore atau mengembangkan menggambarkan grafik fungsi dengan bantuan komputer, dengan mempelajari referensi yang ada.

9 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Bantuan Komputer D-95 Juga penulis menyarankan, selain dengan menggunakan software QBASIC, juga dapat dicoba dengan software lainnya seperti Pascal, FORTRAN atau Bahasa C dan sebagainya. Selamat mencoba! 6. Daftar Pustaka [1] Abdul Kadir, Pemrograman QBASIC. Panduan Untuk BelajarSendiri Bahasa BASIC. Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Andi Offset, [2] Gordon, Sheldon P., Calculus and the Computer, Boston : Prindle, Weber & Schmidt Publishers, [3] Oliver, Dick, Fractal Vision. Put Fractals to Work for You, Terjemahan : P. Insap Santosa, Memandang Realita dengan Fractal Vision, Yogyakarta :Andi Offset, [4] P. Insap Santosa, Program Program Terapan Menggunakan Quick BASIC, Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Yogyakarta : Andi Offset, [5] Yap Wie, Mengenal Microsoft Quick BASIC, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Andi Offset, [6] Yusuf Yahya, Penuntun Praktikum Komputer. Kalkulus Diferensial Integral, Pelatihan Dasar MIPA Dasar Perguruan Tinggi Negri Seluruh Indonesia Untuk Dosen Dosen Non MIPA, Depok : Jurusan Matematika, FMIPA Univ. Indonesia, [7] Yusuf Yahya, D. Suryadi H. S. & Agus S., Matematika Dasar Untuk Perguruan Tinggi, Cetakan Keempat, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1991.

Bab 8 PEMROGRAMAN GRAFIK

Bab 8 PEMROGRAMAN GRAFIK Politeknik Elektronika Negeri Surabaya - ITS Bab 8 PEMROGRAMAN GRAFIK Pemrograman Grafik adalah suatu tahap pemrograman yang membutuhkan pengetahuan tentang teknik pemrograman ditambah dengan penguasaan

Lebih terperinci

Program. Instruksi-instruksi yang diberikan kepada komputer agar dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu

Program. Instruksi-instruksi yang diberikan kepada komputer agar dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu Pengenalan QBasic 1 Program Instruksi-instruksi yang diberikan kepada komputer agar dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu 2 Bahasa Pemrograman Bahasa yang digunakan untuk membuat program Klasifikasi

Lebih terperinci

Computer Graphic. Output Primitif dan Algoritma Garis. Erwin Yudi Hidayat. Computer Graphics C Version 2 Ed by Donald Hearn

Computer Graphic. Output Primitif dan Algoritma Garis. Erwin Yudi Hidayat. Computer Graphics C Version 2 Ed by Donald Hearn Computer Graphic Output Primitif dan Algoritma Garis Erwin Yudi Hidayat erwin@dsn.dinus.ac.id Computer Graphics C Version 2 Ed by Donald Hearn Addison Wesley is an imprint of erwin@dsn.dinus.ac.id CG -

Lebih terperinci

Bagian 2 Matriks dan Determinan

Bagian 2 Matriks dan Determinan Bagian Matriks dan Determinan Materi mengenai fungsi, limit, dan kontinuitas akan kita pelajari dalam Bagian Fungsi dan Limit. Pada bagian Fungsi akan mempelajari tentang jenis-jenis fungsi dalam matematika

Lebih terperinci

KONSEP PEMROGRAMAN BASIC. Pertemuan VII

KONSEP PEMROGRAMAN BASIC. Pertemuan VII KONSEP PEMROGRAMAN BASIC Pertemuan VII Pengenalan Bahasa Pemrograman BASIC BASIC ( Beginner s All-purpose Symbolic Instruction Code) diciptakan Prof. John G. Kemeny dan T homas Kurtz di Darthmouth College,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI Perbandingan Beberapa Metode Numerik dalam Menghitung Nilai Pi Aditya Agung Putra (13510010)1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik

Lebih terperinci

Sesi/Perkuliahan ke: 3

Sesi/Perkuliahan ke: 3 Sesi/Perkuliahan ke: 3 Tujuan Instruksional Khusus : 1. Agar mahasiswa dapat menggunakan statement input output dan percabangan pada bahasa pemrograman BASIC 2. Agar mahasiswa dapat mengatur pencetakan

Lebih terperinci

Perbandingan trigonometri sin x merupakan relasi yang memetakan setiap x tepat satu nilai sin x yang dinyatakan dengan notasi f : x sinx

Perbandingan trigonometri sin x merupakan relasi yang memetakan setiap x tepat satu nilai sin x yang dinyatakan dengan notasi f : x sinx MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI Perbandingan trigonometri dari suatu sudut tertentu terdapat tepat satu nilai dari sinus, kosinus dan tangens dari sudut tersebut. Sehingga perbandingan trigonometri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Latar Belakang Historis Fondasi dari integral pertama kali dideklarasikan oleh Cavalieri, seorang ahli matematika berkebangsaan Italia pada tahun 1635. Cavalieri menemukan bahwa

Lebih terperinci

Penggunaan Sistem Fungsi Iterasi untuk Membangkitkan Fraktal beserta Aplikasinya

Penggunaan Sistem Fungsi Iterasi untuk Membangkitkan Fraktal beserta Aplikasinya Penggunaan Sistem Fungsi Iterasi untuk Membangkitkan Fraktal beserta Aplikasinya Mohamad Rivai Ramandhani 13511043 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 PENYELESAIAN KONDISI

BAB 3 PENYELESAIAN KONDISI BAB 3 PENYELESAIAN KONDISI 3.1. Struktur IF..THEN Perintah IF digunakan untuk memeriksa sebuah kondisi dan mengeksekusi satu atau lebih baris program, jika dan hanya jika kondisi terpenuhi. Program 3.1

Lebih terperinci

FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI

FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI Apabila suatu besaran y memiliki nilai yang tergantung dari nilai besaran lain x, maka dikatakan bahwa besaran y tersebut merupakan fungsi besaran x. secara umum ditulis: y= f(x)

Lebih terperinci

OPERATOR dan STATEMENT

OPERATOR dan STATEMENT Pertemuan 2 OPERATOR dan STATEMENT Objektif: 1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis operator dalam BASIC dan fungsinya. 2. Mahasiswa dapat menggunakan operator dalam program BASIC. 3. Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS PREVIEW KALKULUS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Mahasiswa mampu: menyebutkan konsep-konsep utama dalam kalkulus dan contoh masalah-masalah yang memotivasi konsep tersebut; menjelaskan menyebutkan konsep-konsep

Lebih terperinci

Computer Graphic. Output Primitif dan Algoritma Garis. Erwin Yudi Hidayat.

Computer Graphic. Output Primitif dan Algoritma Garis. Erwin Yudi Hidayat. Computer Graphic Output Primitif dan Algoritma Garis Erwin Yudi Hidayat erwin@research.dinus.ac.id Computer Graphics C Version 2 Ed by Donald Hearn Addison Wesley is an imprint of erwin@research.dinus.ac.id

Lebih terperinci

III HASIL DAN PEMBAHASAN

III HASIL DAN PEMBAHASAN Fungsi periodizer kutub tersebut dapat dituliskan pula sebagai: p θ, N, θ 0 = π N N.0 n= n sin Nn θ θ 0. () f p θ, N, θ 0 = π N N j= j sin Nj θ θ 0 diperoleh dengan menyubstitusi variabel θ pada f θ =

Lebih terperinci

10/10/2017. Teknologi Display SISTEM KOORDINAT DAN BENTUK DASAR GEOMETRI (OUTPUT PRIMITIF) CRT CRT. Raster Scan Display

10/10/2017. Teknologi Display SISTEM KOORDINAT DAN BENTUK DASAR GEOMETRI (OUTPUT PRIMITIF) CRT CRT. Raster Scan Display 1 2 SISTEM KOORDINAT DAN BENTUK DASAR GEOMETRI (OUTPUT PRIMITIF) Teknologi Display Cathode Ray Tubes (CRT) Liquid Crystal Display (LCD) 3 4 CRT Elektron ditembakkan dari satu atau lebih electron gun Kemudian

Lebih terperinci

3. Analisis Masalah dan Penyelesaian

3. Analisis Masalah dan Penyelesaian 3. Analisis Masalah dan Penyelesaian Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau kaidah baku yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah

Lebih terperinci

KALKULUS 1. Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI /

KALKULUS 1. Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI / Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI 08125218506 / 082334051234 E-mail : sriestits2@gmail.com Bahan Bacaan / Refferensi : 1. Frank Ayres J. R., Calculus, Shcaum s Outline Series, Mc Graw-Hill Book Company.

Lebih terperinci

Sistem Menggambar Dengan CAD SUMBER: TRAINING CAD-CAM MIDC MODELING & MANUFACTURING

Sistem Menggambar Dengan CAD SUMBER: TRAINING CAD-CAM MIDC MODELING & MANUFACTURING Sistem Menggambar Dengan CAD SUMBER: TRAINING CAD-CAM MIDC 2004 -MODELING & MANUFACTURING Sistem Satuan Pengaturan Gambar Pada program aplikasi CAD biasanya menggunakan sistem satuan standar tertentu,

Lebih terperinci

SRI REDJEKI KALKULUS I

SRI REDJEKI KALKULUS I SRI REDJEKI KALKULUS I KLASIFIKASI BILANGAN RIIL n Bilangan yang paling sederhana adalah bilangan asli : n 1, 2, 3, 4, 5,. n n Bilangan asli membentuk himpunan bagian dari klas himpunan bilangan yang lebih

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman Fery Updi,M.Kom

Algoritma Pemrograman Fery Updi,M.Kom Algoritma Pemrograman Fery Updi,M.Kom 1 Kompetensi Detail Mampu menjelaskan Prinsip-prinsip Algoritma Mampu menjelaskan Konsep Bahasa Pemrograman Mampu membuat Flowchart dan Pseudocode Mampu menjelaskan

Lebih terperinci

APLIKASI INTEGRAL 1. LUAS DAERAH BIDANG

APLIKASI INTEGRAL 1. LUAS DAERAH BIDANG Bahan ajar Kalkulus Integral 9 APLIKASI INTEGRAL. LUAS DAERAH BIDANG Misalkan f() kontinu pada a b, dan daerah tersebut dibagi menjadi n sub interval h, h,, h n yang panjangnya,,, n (anggap n ), ambil

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak UNIVERSITAS BATAM PRAKTIKUM I FLOWCHART 1. Buatlah flowchart untuk menghitung luas segitiga 2. Buatlah flowchart

Lebih terperinci

PENGGUNAAN GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENGGUNAAN GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENGGUNAAN GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika berbasis ICT Dosen Pengampu Dr. Dwijanto, M.S. Oleh: Purwanti Wahyuningsih (0401514014) Franky Martion

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1991

Matematika EBTANAS Tahun 1991 Matematika EBTANAS Tahun 99 EBT-SMA-9-0 Persamaan sumbu simetri dari parabola y = 8 x x x = 4 x = x = x = x = EBT-SMA-9-0 Salah satu akar persamaan kuadrat mx 3x + = 0 dua kali akar yang lain, maka nilai

Lebih terperinci

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Oleh Hendra Gunawan, Ph.D. Departemen Matematika ITB Sasaran Belajar Setelah mempelajari materi Kalkulus Elementer I, mahasiswa diharapkan memiliki (terutama):

Lebih terperinci

Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan

Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan Sebelum membahas pemodelan produk berbasis yang disusun berdasarkan algoritma pengurang terlebih dahulu akan dijelaskan hal-hal yang mendasari pembuatan algoritma tersebut,

Lebih terperinci

Pengenalan Geogebra. Oleh: Hazrul Iswadi. Disampaikan pada seminar internal Departemen MIPA. Tanggal 10 September 2011

Pengenalan Geogebra. Oleh: Hazrul Iswadi. Disampaikan pada seminar internal Departemen MIPA. Tanggal 10 September 2011 Pengenalan Geogebra Oleh: Hazrul Iswadi Disampaikan pada seminar internal Departemen MIPA Tanggal 10 September 2011 Departemen MIPA Universitas Surabaya A. Apa itu GeoGebra? GeoGebra adalah software gratis

Lebih terperinci

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya FUNGSI dan LIMIT 1.1 Fungsi dan Grafiknya Fungsi : suatu aturan yang menghubungkan setiap elemen suatu himpunan pertama (daerah asal) tepat kepada satu elemen himpunan kedua (daerah hasil) fungsi Daerah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah : Matematika Dasar 1 Kode / SKS : IT012314 / 3 SKS Program Studi : Sistem Komputer Fakultas : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 1 & 2 HIMPUNAN BILANGAN Mahasiswa memahami konsep himpunan

Lebih terperinci

STATEMEN GO TO DAN IF-THEN. Pertemuan IX

STATEMEN GO TO DAN IF-THEN. Pertemuan IX STATEMEN GO TO DAN IF-THEN Pertemuan IX Statemen Alih Kontrol Pada bahasa pemrograman BASIC tidak hanya melakukan eksekusi baris demi baris atau secara berurutan yang tiap barisnya dieksekusi hanya satu

Lebih terperinci

BAB I. SISTEM KOORDINAT, NOTASI & FUNGSI

BAB I. SISTEM KOORDINAT, NOTASI & FUNGSI BAB I. SISTEM KRDINAT, NTASI & FUNGSI (Pertemuan ke 1 & 2) PENDAHULUAN Diskripsi singkat Pada bab ini akan dijelaskan tentang bilangan riil, sistem koordinat Cartesius, notasi-notasi ang sering digunakan

Lebih terperinci

Sistem Koordinat dalam 2 Dimensi Ruang Mengingat kembali sebelum belajar kalkulus

Sistem Koordinat dalam 2 Dimensi Ruang Mengingat kembali sebelum belajar kalkulus Sistem Koordinat dalam 2 Dimensi Ruang Mengingat kembali sebelum belajar kalkulus Sistem Koordinat pada Bidang Datar Disusun dengan pasangan angka urut (ordered pair) (a,b) : a dan b berturut- turut adalah

Lebih terperinci

Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python

Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python Objektif: 1. Mahasiswa mengetahui percabangan dan perulangan pada Python. 2. Mahasiswa mengetahui bentuk umum dari percabangan dan perulangan pada Python.

Lebih terperinci

Sesi/Perkuliahan ke: 1

Sesi/Perkuliahan ke: 1 Sesi/Perkuliahan ke: 1 Tujuan Instruksional Khusus : 1. Agar mahasiswa dapat mengetahui tujuan mempelajari bahasa pemrograman BASIC 2. Agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar pemrogramam BASIC 3.

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL SMK/MAK Tahun Pelajaran 2014/2015

UJIAN NASIONAL SMK/MAK Tahun Pelajaran 2014/2015 T RY O U T UJIAN NASIONAL SMK/MAK Tahun Pelajaran 014/01 Bidang Studi: MATEMATIKA Kelompok teknologi, kesehatan, dan pertanian Petunjuk Umum 1. Periksalah Naskah Soal yang Anda terima sebelum mengerjakan

Lebih terperinci

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan 61 Pada Matematika Dasar I telah dipelajari integral tertentu b f ( x) dx yang dapat didefinisikan, apabila f

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI

SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI Matematika Juni 2016 Dosen : Dadang Amir Hamzah MATEMATIKA Juni 2016 1 / 67 Outline 1 Sistem Bilangan Riil Dosen : Dadang Amir Hamzah MATEMATIKA Juni 2016 2 / 67 Outline

Lebih terperinci

PELATIHAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PELATIHAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PETUNJUK PRAKTIKUM PELATIHAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISUSUN OLEH: Atmini Dhoruri, MS Emi Nugroho RS, M.Sc Dwi Lestari, M.Sc. (dwilestari@uny.ac.id) JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN EKSTRAPOLASI UNTUK MENYELESAIKAN FUNGSI INTEGRAL TENTU NIRSAL

PENGGUNAAN EKSTRAPOLASI UNTUK MENYELESAIKAN FUNGSI INTEGRAL TENTU NIRSAL PENGGUNAAN EKSTRAPOLASI UNTUK MENYELESAIKAN FUNGSI INTEGRAL TENTU NIRSAL Dosen Tetap Yayasan Universitas Cokroaminoto Palopo E-Mail: nirsal_uncpftkom@yahoo.co.id Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA Syahrul 1, Andi Kurniawan 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No.116,

Lebih terperinci

STATEMENT INPUT-OUTPUT

STATEMENT INPUT-OUTPUT STATEMENT INPUT-OUTPUT Statement LET, REM, RESTORE, PRINT dan READ DATA Statement REM digunakan untuk memberikan komentar program, yaitu ; - Judul program - Penjelasan program - Keterangan mengenai variabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk melaksanakan dan menyelesaikan sesuatu hasil studi. Dalam hal ini dikemukakan beberapa teori yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas

Lebih terperinci

MATRIKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN

MATRIKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATRIKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Jurusan SKS Kode M. Kuliah : Kalkulus IA : Teknik Elektro : 2 SKS : KD-0420 Minggu ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar Cara Pengajaran

Lebih terperinci

STATEMENT INPUT - OUTPUT

STATEMENT INPUT - OUTPUT STATEMENT INPUT - OUTPUT (STATEMENT LET, REM, RESTORE, PRINT DAN READ DATA) STATEMENT REM digunakan untuk memberikan komentar program, yaitu ; - Judul program - Penjelasan program - Keterangan mengenai

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS

RANGKUMAN MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS RANGKUMAN MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Sekolah Dosen Pembina: Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd. Universitas Negeri Surabaya Oleh Siti Rohmawati

Lebih terperinci

Bab 4 Perintah Perulangan

Bab 4 Perintah Perulangan Bab 4 Perintah Perulangan Proses perulangan (loop) adalah proses yang mengerjakan satu atau lebih statement lainnya secara berulang-ulang. Pada bahasa BASIC terdapat beberapa perintah untuk proses perulangan

Lebih terperinci

FUNGSI DAN MODEL. Bogor, Departemen Matematika FMIPA IPB. (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, / 63

FUNGSI DAN MODEL. Bogor, Departemen Matematika FMIPA IPB. (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, / 63 FUNGSI DAN MODEL Departemen Matematika FMIPA IPB Bogor, 2012 (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, 2012 1 / 63 Topik Bahasan 1 Fungsi 2 Jenis-jenis Fungsi 3 Fungsi Baru dari Fungsi Lama 4

Lebih terperinci

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 2 - GRAFKOM DAN PENGOLAHAN CITRA Peralatan Grafkom dan Pengolahan Citra Penjelasan mengenai Device Input. Penjelasan mengenai

Lebih terperinci

Bagian 1 Sistem Bilangan

Bagian 1 Sistem Bilangan Bagian 1 Sistem Bilangan Dalam bagian 1 Sistem Bilangan kita akan mempelajari berbagai jenis bilangan, pemakaian tanda persamaan dan pertidaksamaan, menggambarkan himpunan penyelesaian pada selang bilangan,

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Mesin S1

Program Studi Teknik Mesin S1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : DASAR KOMPUTER APLIKASI TEKNIK MESIN 1A KODE / SKS : IT042206 / 2 Pertemuan Pokok Bahasandan TIU Sub Pokok Bahasan dan TIK 1 2 3 Penjelasan Materi Perkuliahan Pengenalan

Lebih terperinci

Dwiny Meidelfi, M.Cs

Dwiny Meidelfi, M.Cs Dwiny Meidelfi, M.Cs Tujuan: Praktikan mengerti perbedaan dari sistem koordinat kartesius dan sistem koordinat layar Praktikan mengetahui software yang digunakan dalam Kerja Lab Grafika Komputer titik

Lebih terperinci

Sesi/Perkuliahan ke: 2

Sesi/Perkuliahan ke: 2 Sesi/Perkuliahan ke: 2 Tujuan Instruksional Khusus : Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari statement bahasa pemrograman BASIC. Pokok Bahasan : STATEMENT INPUT-OUTPUT Deskripsi singkat : Dalam pertemuan

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1995

Matematika EBTANAS Tahun 1995 Matematika EBTANAS Tahun 99 EBT-SMA-9-0 Grafik fungsi kuadrat di samping (,) persamaannya y = + + y = + y = + (0,) y = + y = + EBT-SMA-9-0 Akar-akar persamaan kuadrat = 0 adalah dan. Persamaan kuadrat

Lebih terperinci

Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc Department of Mathematics FMIPA UNS

Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc Department of Mathematics FMIPA UNS Lecture 3. Function (A) A. Definition of Function Definisi. f adalah fungsi dari himpunan A ke himpunan B yang ditulis dengan f: A B, yaitu merupakan suatu aturan yang memetakan (mengawankan) setiap xεa

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dalam penyajian data menggunakan bentuk grafik. Grafik sering juga disebut sebagai diagram, bagan, maupun chart. Pada

Lebih terperinci

Matematika SMA (Program Studi IPA)

Matematika SMA (Program Studi IPA) Smart Solution UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 0/0 Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 0 Matematika SMA (Program Studi IPA) Disusun oleh : Hario Pamungkas 4.. Menyelesaikan persamaan trigonometri. Nilai

Lebih terperinci

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya TKS 4007 Matematika III Diferensial Vektor (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Perkalian Titik Perkalian titik dari dua buah vektor A dan B pada bidang dinyatakan

Lebih terperinci

BAHAN PRAKTIKUM GEOGEBRA

BAHAN PRAKTIKUM GEOGEBRA BAHAN PRAKTIKUM GEOGEBRA Berikut ini diberikan petunjuk praktikum pembelajaran Matematika Aljabar dan Kalkulus menggunakan Geogebra. Geogebra merupakan software yang berisi aplikasi aljabar dan geometri.

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Fungsi Dalam ilmu ekonomi, kita selalu berhadapan dengan variabel-variabel ekonomi seperti harga, pendapatan nasional, tingkat bunga, dan lainlain. Hubungan kait-mengkait

Lebih terperinci

RINGKASAN PEMROGRAMAN QUICK BASIC

RINGKASAN PEMROGRAMAN QUICK BASIC RINGKASAN PEMROGRAMAN QUICK BASIC Karakter pada Quick Basic dibagi menjadi empat kelompok yaitu : - Karakter Abjad : A Z dan a z - Karakter Angka : 0 9 - Karakter Khusus :!@#$% ~&*()_+-={}[]: ;,.?^ -

Lebih terperinci

Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer

Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer Dewita Sonya Tarabunga - 13515021 Program Studi Tenik Informatika Sekolah Teknik

Lebih terperinci

PAGI. SOAL PILIHAN GANDA : No

PAGI. SOAL PILIHAN GANDA : No PAGI SOAL PILIHAN GANDA : No. 1 35. 1. Salah satu contoh aplikasi Grafika Komputer adalah Virtual Reality. Yang dimaksud Virtual Reality adalah: a. lingkungan virtual seperti yang ada di dunia internet

Lebih terperinci

Variasi Fraktal Fibonacci Word

Variasi Fraktal Fibonacci Word SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Variasi Fraktal Fibonacci Word Kosala Dwidja Purnomo, Reska Dian Alyagustin, Kusbudiono Jurusan Matematika FMIPA Universitas Jember kosala.fmipa@unej.ac.id

Lebih terperinci

KISI KISI LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR 2014

KISI KISI LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR 2014 LKS SMK 214 Bidang : Matematika Teknologi KISI KISI LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR 214 1 Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep aljabar memaham, mengaplikasikan, menganalisai

Lebih terperinci

APLIKASI POLA BATIK MENGGUNAKAN METODE FRAKTAL DAN ALGORITMA LINGKARAN 8 WAY SIMETRIS. Abstrak

APLIKASI POLA BATIK MENGGUNAKAN METODE FRAKTAL DAN ALGORITMA LINGKARAN 8 WAY SIMETRIS. Abstrak APLIKASI POLA BATIK MENGGUNAKAN METODE FRAKTAL DAN ALGORITMA LINGKARAN 8 WAY SIMETRIS Angga Prastyo, Teady Matius Surya Mulyana angga.prastyo05@gmail.com, tmulyana@bundamulia.ac.id Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber: Kinematika Gerak B a b B a b 1 KINEMATIKA GERAK Sumber: www.jatim.go.id Jika kalian belajar fisika maka kalian akan sering mempelajari tentang gerak. Fenomena tentang gerak memang sangat menarik. Coba

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL PROFESIONAL

LATIHAN SOAL PROFESIONAL LATIHAN SOAL PROFESIONAL 1. Jika 7 x = 8; maka 7 +x =. A. 686 B. 512 C. 4 D. 256 E. 178 7 x = 2 (7 x ) = 2 7 x = 2 7 x+ = 7. 7 x = 7. 2 = 4. 2 = 686 2. Panjang sisi miring segitiga siku-siku sama kaki

Lebih terperinci

Grafika Komputer. Pendahuluan. Dr. Ahmad Sabri Universitas Gunadarma

Grafika Komputer. Pendahuluan. Dr. Ahmad Sabri Universitas Gunadarma Grafika Komputer Pendahuluan Dr. Ahmad Sabri Universitas Gunadarma Ruang lingkup Perangkat Gambar Disiplin ilmu Grafik Komputer Gambar Grafik komputer adalah gambar yang dihasilkan oleh komputer. Natural

Lebih terperinci

Bagian 7 Koordinat Kutub

Bagian 7 Koordinat Kutub Bagian 7 Koordinat Kutub Bagian 7 Koordinat Kutub mempelajari bagaimana teknik integrasi yang telah Anda pelajari dalam bagian sebelumnya dapat digunakan untuk menyelesaikan soal yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III OUTPUT PRIMITIF

BAB III OUTPUT PRIMITIF BAB III OUTPUT PRIMITIF OBJEKTIF : Pada Bab ini mahasiswa mempelajari tentang : 1. Primitif Grafis. Algoritma Pembentukan Garis 3. Algoritma Pembentukan Lingkaran 4. Algoritma Pembentukan Ellips TUJUAN

Lebih terperinci

Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness

Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness Evan 13506089 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16089@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang

Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang Dendy Suprihady /13514070 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

PEMBAHASAN UN SMA IPA TAHUN AJARAN 2011/2012

PEMBAHASAN UN SMA IPA TAHUN AJARAN 2011/2012 Page of PEMBAHASAN UN SMA IPA TAHUN AJARAN 0/0 OLEH: SIGIT TRI GUNTORO, M.Si MARFUAH, S.Si, M.T REVIEWER: UNTUNG TRISNA S., M.Si JAKIM WIYOTO, S.Si Page of Misalkan, p : hari ini hujan q: saya tidak pergi

Lebih terperinci

Kondisi seperti tersebut dapat dikatakan bahwa antara flux (Ф) dan tegangan (e) terdapat geseran fasa sebesar π / 2 radian atau 90 o.

Kondisi seperti tersebut dapat dikatakan bahwa antara flux (Ф) dan tegangan (e) terdapat geseran fasa sebesar π / 2 radian atau 90 o. Bila dua buah gelombang dengan persamaan Ф = Фm cos ωt dan e = Em sin ωt dilukiskan secara bersama dalam satu susunan sumbu Cartesius seperti pada Gambar 1, maka terlihat bahwa kedua gelombang tersebut

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 0 TUTORIAL PENGENALAN MATLAB

PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 0 TUTORIAL PENGENALAN MATLAB PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 0 TUTORIAL PENGENALAN MATLAB A. Tujuan 1. Mahasiswa mengenal lingkungan MATLAB dan mampu menggunakannya. 2. Mahasiswa mampu menggunakan fungsi-fungsi dasar MATLAB yang

Lebih terperinci

Animasi Objek 2 Dimensi GAMBAR BITMAP

Animasi Objek 2 Dimensi GAMBAR BITMAP Animasi Objek 2 Dimensi `Animasi objek 2 Dimensi terdiri dari bitmap dan vektor.metode- metode ini menginterpretasikan input, menghitungnya dan menampilkannya pada output grafis seperti monitor.gambar

Lebih terperinci

Sistem Multimedia. Image. Donny Reza, S.Kom

Sistem Multimedia. Image. Donny Reza, S.Kom Sistem Multimedia Image Donny Reza, S.Kom Image/Citra Image: representasi grafis dan visual dari suatu informasi yang dapat ditampilkan dalam layar komputer atau dicetak Berbagai bentuk image: Foto Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek tiga dimensi merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Objek tiga dimensi dibentuk oleh sekumpulan

Lebih terperinci

D. (1 + 2 ) 27 E. (1 + 2 ) 27

D. (1 + 2 ) 27 E. (1 + 2 ) 27 1. Nilai dari untuk x = 4 dan y = 27 adalah... A. (1 + 2 ) 9 B. (1 + 2 ) 9 C. (1 + 2 ) 18 D. (1 + 2 ) 27 E. (1 + 2 ) 27 2. Persamaan 2x² + qx + (q - 1) = 0, mempunyai akar-akar x 1 dan x 2. Jika x 1 2

Lebih terperinci

BAB IV Pemrograman Grafis

BAB IV Pemrograman Grafis BAB IV Pemrograman Grafis Gambar dalam pemrograman grafis merupakan hel penting untuk dipelajari dalam Visual Basic, karena bisa menambah kemampuan dalam mendesain visual effect bagi program-program yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis. Raizal Dzil Wafa M.

KATA PENGANTAR. Penulis. Raizal Dzil Wafa M. i KATA PENGANTAR Buku ini dibuat untuk memudahkan siapa saja yang ingin belajar MATLAB terutama bagi yang baru mengenal MATLAB. Buku ini sangat cocok untuk pemula terutama untuk pelajar yang sedang menempuh

Lebih terperinci

Gambar 1. Tampilan Layar Sebuah Program Animasi

Gambar 1. Tampilan Layar Sebuah Program Animasi Menggambar Kotak (Ed. 2) 1/6 Lecture Notes Algoritma dan Pemrograman Menggambar Kotak Thompson Susabda Ngoen Di dalam penulisan program adakalanya kita perlu menggambar kotak (bingkai segi empat) di layar

Lebih terperinci

GEOMETRI ANALITIK BIDANG DAN RUANG. sofyan mahfudy-iain Mataram

GEOMETRI ANALITIK BIDANG DAN RUANG. sofyan mahfudy-iain Mataram GEOMETRI ANALITIK BIDANG DAN RUANG PERKENALAN Nama : Sofyan Mahfudy Tempat tgl lahir : Pacitan, 29 Maret 1985 Status : Menikah Pendidikan : Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP Mata kuliah : Kalkulus 1 Kode Mata Kuliah : TIS1213 SKS : 3 Waktu Pertemuan : 16 kali Pertemuan Deskripsi : Tujuan utama dari mata kuliah ini adalah

Lebih terperinci

F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I

F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I DEFINISI Fungsi adalah suatu aturan yang memetakan setiap anggota himpunan A pada tepat satu anggota himpunan B. Dimana: Himpunan A disebut domain

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH DASAR KOMPUTER A KODE / SKS KD / 2

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH DASAR KOMPUTER A KODE / SKS KD / 2 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH DASAR KOMPUTER A KODE / SKS KD-042208 / 2 1. 1. Penjelasan Materi Perkuliahan 1.1. Penjelasan tentang Silabus 1.2. Pengenalan Komputer secara umum 2. 2. Pengenalan

Lebih terperinci

TERAPAN INTEGRAL. Bogor, Departemen Matematika FMIPA IPB. (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, / 22

TERAPAN INTEGRAL. Bogor, Departemen Matematika FMIPA IPB. (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, / 22 TERAPAN INTEGRAL Departemen Matematika FMIPA IPB Bogor, 2012 (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, 2012 1 / 22 Topik Bahasan 1 Luas Daerah Bidang Rata 2 Nilai Rataan Fungsi (Departemen Matematika

Lebih terperinci

Transformasi Geometri Sederhana

Transformasi Geometri Sederhana Transformasi Geometri Sederhana Transformasi Dasar Pada Aplikasi Grafika diperlukan perubahan bentuk, ukuran dan posisi suatu gambar yang disebut dengan manipulasi. Perubahan gambar dengan mengubah koordinat

Lebih terperinci

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Pengantar Kalkulus. Pertemuan - 1

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Pengantar Kalkulus. Pertemuan - 1 Mata Kuliah Kode SKS : Kalkulus : CIV-101 : 3 SKS Pengantar Kalkulus Pertemuan - 1 Kemampuan Akhir ang Diharapkan : Mahasiswa mampu menjelaskan sistem bilangan real Mahasiswa mampu menelesaikan pertaksamaan

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 2002

Matematika EBTANAS Tahun 2002 Matematika EBTANAS Tahun 00 EBT-SMA-0-0 Ditentukan nilai a = 9, b = dan c =. Nilai a b c = 9 EBT-SMA-0-0 Hasil kali akar-akar persamaan kuadrat + = 0 adalah EBT-SMA-0-0 Persamaan kuadrat + (m ) + 9 = 0

Lebih terperinci

PREDIKSI SOAL UAN MATEMATIKA 2009 KELOMPOK TEKNIK

PREDIKSI SOAL UAN MATEMATIKA 2009 KELOMPOK TEKNIK PREDIKSI SOAL UAN MATEMATIKA 2009 KELOMPOK TEKNIK 1. Jarak kota P dan kota R pada sebuah peta adalah 20 cm. Jika skala pada peta tersebut 1:2.500.000, maka jarak sebenarnya dua kota tersebut adalah. A.

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Kalkulus Kode : TSP 102 Pengantar Kalkulus Pertemuan - 1

a home base to excellence Mata Kuliah : Kalkulus Kode : TSP 102 Pengantar Kalkulus Pertemuan - 1 Mata Kuliah : Kalkulus Kode : TSP 102 SKS : 3 SKS Pengantar Kalkulus Pertemuan - 1 TIU : Mahasiswa dapat memahami dasar-dasar Kalkulus TIK : Mahasiswa mampu menjelaskan sistem bilangan real Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

P A S C A L D A S A R

P A S C A L D A S A R P A S C A L D A S A R Komputer merupakan satu rangkaian perangkat elektronik yang terdiri dari monitor, CPU(Central Processing Unit), keyboard, speaker maupun printer. Penggunaaan komputer sudah sangat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Pengertian Citra Secara harfiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus (continue)

Lebih terperinci

Modul 2016 KATA PENGANTAR

Modul 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Kita tahu bahwa dewasa ini pperkembangan dari teknologi sangatlah pesat, sehingga apapun saat ini selalu berkaitan dengan yang namanya teknologi. Teknologi juga tidak hanya dipahami oleh

Lebih terperinci

Sesi/Perkuliahan ke: VII

Sesi/Perkuliahan ke: VII Sesi/Perkuliahan ke: VII Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pembentukan fungsi tanpa parameter. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai pengiriman parameter dalam fungsi. 3. Mahasiswa

Lebih terperinci

Kalkulus: Fungsi Satu Variabel Oleh: Prayudi Editor: Kartono Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2006 Hak Cipta 2005 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan

Lebih terperinci

INTERVAL, PERTIDAKSAMAAN, DAN NILAI MUTLAK

INTERVAL, PERTIDAKSAMAAN, DAN NILAI MUTLAK INTERVAL, PERTIDAKSAMAAN, DAN NILAI MUTLAK Departemen Matematika FMIPA IPB Bogor, 2012 (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, 2012 1 / 19 Topik Bahasan 1 Sistem Bilangan Real 2 Interval 3

Lebih terperinci