BAB 2 TINJAUAN TEORETIS
|
|
- Johan Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Pengertian Citra Secara harfiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus (continue) dari intensitas cahaya pada bidand dua dimensi. Citra (image) adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Istilah lain untuk citra adalah suatu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki olehdata teks, yaitu citra kaya dengan informasi. Maksudnya sebuah gambar dapat memberikan informasi yang lebih banyak dari pada informasi yang disajikan dalam bentuk teks. Sumber cahaya menerangi objek, objek memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya ini ditangkap oleh alat alat optik, misalnya mata pada manusia, kamera, pemindahan (scanner), dan sebagainya, sehingga bayangan objek yang disebut citra tersebut terekam. (Munir ; 2004) Citra sebagai keluaran dari suatu sistem perekaman data dapat bersifat : 1. Optik berupa foto. 2. Analog berupa sinyal video seperti gambar pada monitor televisi. 3. Digital yang dapat langsung disimpan pada suatu pita magnetik. Citra dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Citra diam (still images), citra tunggal yang tidak bergerak.
2 2. Citra bergerak (moving images), merupakan rangkaian citra diam yang ditampilkan secara beruntun (sekuensial) sehingga memberi kesan pada mata sebagai gambar yang bergerak. Contohnya adalah gambar-gambar yang terlihat pada televisi atau layar lebar Pengolahan Citra Pengolahan citra (image processing) merupakan suatu sistem di mana proses dilakukan dengan masukkan berupa citra (image) dan hasilnya juga berupa citra (image). Pada walnya pengolahan citra ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas citra, namun dengan berkembangnya dunia komputasi yang ditandai dengan semakin meningkatnya kapasitas dan kecepatan proses komputer, serta muncul ilmu-ilmu komputasi yang memungkinkan manusia dapat mengambil informasi dari suatu citra, malka image processing tidak dapat dilepaskan dengan bidang computer vision. Sesuai dengan perkembangan computer vision itu sendiri, pengolahan citra mempunyai dua tujuan utama, yakni sebagai berikut : 1. Memperbaiki kualitas citra, dimana citra yang dihasilkan dapat menampilkan informasi secara jelas atau dengan kata lain manusia dapat melihat informasi yang diharapkan dengan menginterprestasikan citra yang ada. Dalam hal ini interprestasi terhadap informasi yang ada tetap dilakukan oleh manusia (human perception). 2. Mengekstrasi informasi ciri yang menonjol pada suatu citra, di mana hasilnya adalah informasi citra di mana manysia mendapatkan informasi ciri dari citra secara numerik atau dengan kata lain komputer (mesin) melakukan interprestasi terhadap informasi yang ada pada citra melalui besaran - besaran data yang dapat dibedakan secara jelas (besaran-besaran ini berupa besaran numerik).
3 2.2 Authentication Authentication berasal dari bahasa yunani yakni authentes = pengarang, yaitu suatu tindakan untuk menetapkan sesuatu atau seseorang adalah asli. Membuktikan keaslian suatu objek adalah dengan menetapkan tempat asalnya, sedangkan untuk membuktikan keaslian seseorang adalah dengan identitas mereka. Authentication (autentikasi) merupakan proses verifikasi identitas dari seorang anggota yang memberikan suatu data, dan integritas dari data tersebut. Autentikasi berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui aliran yang harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain. Faktor autentikasi merupakan sebuah informasi yang digunakan untuk memverifikasi identitas seseorang untuk kepentingan keamanan. Tiga jenis faktor autentikasi yang umum digunakan adalah: a. Sesuatu yang diketahui oleh pengguna Contoh: password, passphrase, dan PIN (Personal Identification Number) b. Sesuatu yang dimiliki oleh pengguna Contoh: ID card, kartu kredit, telepon seluler, dan perangkat token c. Sesuatu yang ada pada pengguna Contoh: sidik jari, DNA, suara, pola retina, atau aspek biometrik lain. Sedangkan, beberapa faktor autentikasi lain yang lebih jarang digunakan adalah: a. Berbasis pengenalan (recognition) atau autentikasi cognometric, yaitu sesuatu yang dikenal oleh pengguna Contoh: Pengguna harus mengenali dari beberapa wajah yang dirahasiakan. b. Berbasis cybermetric, yaitu sesuai yang ada pada komputer Contoh: Membatasi akses hanya dari komputer yang memiliki kombinasi unik hardware dan software tertentu.
4 c. Berbasis lokasi Contoh: Membatasi penggunaan ATM atau kartu kredit hanya pada cabang tertentu, membatasi login root hanya dari terminal tertentu. d. Berbasis waktu Contoh: Membatasi penggunaan sebuah account hanya pada waktu tertentu, misalnya jam kerja. e. Berbasis ukuran Contoh: Membatasi terjadinya transaksi hanya pada sejumlah tertentu saja. Tanda tangan merupakan salah satu identitas yang dipunyai oleh seorang pemilik tanda tangan (something the user has). Untuk itu tanda tangan sangat diutamakan sebagai salah satu data dalam berbagai instansi. 2.3 Titik Titik dalam Grafika Komputer bisa didefinisikan sebagai suatu posisi tertentu dalam suatu sistem koordinat. Sistem koordinat yang dipakai bisa Polar Coordinates atau Cartesian Coordinates. Biasanya dalam pemrograman grafis, yang paling umum digunakan adalah Cartesian Coordinates. Dalam Cartesian Coordinates, titik didefinisikan sebagai kombinasi dua bilangan yang menentukan posisi tersebut dalam koordinat x dan y (2D). 2.4 Pengenalan Tanda Tangan Sebuah karakter terdiri dari beberapa goresan, hal inilah yang menjadi dasar dalam proses pengenalan berdasarkan arah gerakan tangan. Urutan goresan akan mempengaruhi pengenalan karakter. C = S 1 S 2...S n C = karakter (character) S = goresan (stroke) N = jumlah goresan: {1,2,3...}
5 Goresan atau stroke merupakan kumpulan titik yang disimpan sejak input device memasuki area penulisan dan terjadi penekanan tombol sampai dengan pelepasan tombol tersebut. S = P 1 P 2...P n P1 = (x 1, y 1 ), 1 l L. dengan L : {1,2,3...} L = jumlah titik dalam stroke. Karena data yang didapati dari proses input adalah koordinat titik. Maka metode yang cocok untuk digunakan adalah metode dominant point. Metode ini akan memilih titik yang akan menjadi kerangka utama dari goresan. Setiap titik yang terpilih menjadi dominant point akan melalui proses direction primitives. Dari proses inilah, didapatkan kode dari karakter yang di-input-kan. Kode ini dicocokkan dengan kode dari reference yang tersimpan dalam database. Reference dengan score tetinggi akan menjadi hasil pengenalan. 2.5 Dominant Point Dominant point adalah titik-titik yang termasuk dalam kategori berikut ini: (a) titik awal dan titk akhir stroke; (b) local extreme: (c) titik tengah yang menghubungkan dua titik dari kategori (a) dan (b) yang berurutan. Konteks kurva dalam hal ini adalah fungsi f(x). Jika ada fungsi f(x) dan f (x 1 ) = 0, dimana x 1 adalah angka yang terletak dalam domain dari f, maka x 1 disebut angka kritis dari fungsi f. Dan titik (x 1, f(x 1 )) disebut sebagai titik kritis dari fungsi f (Campbell & Spencer 469). Local extreme mencakup local maksima dan local minima. Kata local dipakai untuk menunjukkan bahwa perhatian hanya diberikan pada interval tertentu pada domain fungsi. Local maxima dan local minima akan dijelaskan pada sub-bab Contoh dominant point seperti pada gambar 2.1 dan gambar 2.2
6 Gambar 2.1 Contoh 1 Dominant Points Gambar 2.2 Contoh 2 Dominant Points Increasing Function dan Decreasing Function Suatu interval dalam fungsi dapat ditentukan termasuk increasing atau decreasing dari nilai derivative-nya. Jika nilai derivative-nya diatas nol, maka fungsi tersebut termasuk fungsi increasing, sebaliknya jika nilainya dibawah nol, maka termasuk fungsi decreasing, seperti pada gambar 2.3
7 y y = f( x) 3 Gambar 2.3 Fungsi f (x) = x 2 6x + 16 Contoh: Untuk fungsi f (x) = x 2-6x + 16, derivate-nya adalah f (x) = 2x -6, batas interval adalah bila nilai derivate-nya nol. Didapatkan satu nilai. x = 3. Lihat pada tabel 2.1 Tabel 2.1 Fungsi decreasing dan increasing pada f (x) = x 2 6x + 16 Interval Tanda dari f (x) Hasil Kesimpulan (-,3) (-) - Decreasing (3, ) (+) + Increasing Dari tabel 2.1 dapat dilihat bahwa fungsi f (x) = x 2 6x + 16 akan bersifat decreasing bila nilai x < 3 dan bersifat increasing bila x > Local Maxima dan Local Minima. Untuk menentukan apakah titik kritis termasuk dalam local maxima atau local minima atau tidak termasuk dalam keduanya. Yang perlu diperhatikan adalah perubahan tanda derivate-nya. Jika terjadi perubahan tanda, kemungkinan titik tersebut adalah local maximum atau local minimum (bentuk tunggal dari local maxima dan local minima).
8 Jika tidak terjadi perubahan tanda, titik tersebut bukan local maximum maupun local minimum. a. (x 1, f (x 1 )) adalah local maximum jika f (x 1 ) > 0 untuk x < x 1 dan f (x 1 ) < 0 untuk x > x 1. b. (x1, f (x 1 )) adalah local minimum jika f (x 1 ) < 0 untuk x < x 1 dan f (x 1 ) > 0 untuk x > x 1. c. (x1, f (x 1 )) adalah local maximum maupun local minimum jika f (x 1 ) > 0 untuk x < x 1 dan x > x 1, atau f (x 1 ) < 0 untuk x < x 1 dan x > x 1. Atau dengan kata lain suatu titik dikatakan local maximum jika pada titik tersebut fungsi berubah dari increasing menjadi decreasing, dan dikatakan local minimum jika pada titik tersebut fungsi berubah dari decreasing menjadi increasing. Sebuah titik yang merupakan local minimum bisa jadi nilainya (y atau f (x)) lebih besar dari pada local maximum dan sebaliknya. Hal ini dikarenakan perhatian diberikan hanya pada domain interval tertentu. Tetapi tidak demikian dengan global maximum dan global minimum, karena perhatian diberikan pada seluruh domain. Yang disebut dengan global maximum adalah local maximum yang memiliki nilai tertinggi pada seluruh domain dan global minimum adalah local minimum yang memiliki nilai paling kecil pada seluruh domain, lihat pada gambar 2.4 y Local Local Global Maximum Maximum Maximum Local Local Local Global Minumum Minimum Maximum Minimum x Gambar 2.4. Contoh Maximum dan Minimum
9 2.6 Direction Primitives Direction primitives digunakan untuk mengubah arah gerak kedalam kode. Arah gerak yang dipakai ada 8 macam, yaitu {E, SE, S, SW, W, NW, N, NE}. Arah gerak tersebut akan dikodekan kedalam bilangan 0 sampai 7. Lihat gambar 2.5, setelah semua arah dikodekan, akan didapatkan chain code untuk setiap goresan. Contoh untuk gambar 2.6, chain code yang dihasilkan adalah Y 5 NW 6 N 7 NE 4 W E 0 SW 3 S 2 SE 1 X Gambar 2.5 Direction Code untuk 8 Arah Mata Angin Untuk menentukan arah gerak dari titik A (x a,y a ) ke titik B (x b,y b ) yang perlu dilakukan adalah mencari δ x = x b -x a, dan δ y = y b -y a. Jika δ x >0 maka δ x = 1 dan jika δ x <0 maka δ x = 1. hal yang sama berlaku untuk δ y. kemudian berdasarkan tabel 2.2 dapat diketahui nilai direction primitives-nya (d). Tabel 2.2 Menentukan direction code berdasarkan δ x dan δy d δ 1 x δ 0 y
10 Gambar 2.6. Contoh Chain Code 2.7 Normalisasi Normalisasi digunakan untuk mengubah agar tetap berada dalam range yang diinginkan. Jika range data melebihi range yang diinginkan, maka proses normalisasi akan memanfaatkan data ke range yang diinginkan. Sebaliknya, jika range yang lebih kecil dari range yang diinginkan, maka proses normalisasi akan memulurkan data ke range yang diinginkan. Untuk melakukan normalisasi pada ukuran sebuah gambar, maka yang perlu dilakukan adalah normalisasi pada sisi horizontal dan normalisasi pada sisi vertikalnya. y 1 Titik x y n, n adalah data berupa titik yang hendak dinormalisasi, titik (x 1 1, 1 ) adalah hasil normalisasi, =min { } xmin x n, y 1 min=min{y n 1}, x max { x } n 1 y min =max{y n 1}, W dan H adalah lebar dan tinggi yang diinginkan. =max,
11 2.8 Selection Sort Selection sort merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menggunakan data. Prinsip kerjanya adalah dengan memilih data yang memilih data yang memiliki nilai terkecil, kemudian data tersebut ditukar dengan data yang sedang ditunjuk oleh pointer. Setelah itu pointer akan maju satu data. Demikian proses ini diulang-ulang sampai semua data telah urut. Cara di atas digunakan untuk mengurutkan 1 data secara ascending. Jika data ingin diurutkan secara descending, maka data dipilih adalah data yang memiliki nilai terbesar. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar Code yang sebelum diurutkan. Data yang sudah ditandai sudah diurutkan Gambar 2.7 Contoh Selection Sort Proses iterative sebenarnya dilanjutkan sampai pointer menunjuk ke data yang paling akhir, namun karena data yang paling akhir sudah pasti merupakan data yang paling besar, maka proses iterative hanya akan dilakukan sebanyak (n-1) kali, dengan n adalah jumlah data.
Pengantar Pengolahan Citra. Ade Sarah H., M. Kom
Pengantar Pengolahan Citra Ade Sarah H., M. Kom Pendahuluan Data atau Informasi terdiri dari: teks, gambar, audio, dan video. Citra = gambar adalah salah satu komponen multimedia yang memegang peranan
Lebih terperinciMetode Autentikasi melalui Saluran Komunikasi yang Tidak Aman
Metode Autentikasi melalui Saluran Komunikasi yang Tidak Aman Arie Karhendana NIM 13503092 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung arie@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciPengolahan Citra (Image Processing)
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Citra (Image) Processing Secara harfiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Pengolahan Citra Digital Kode : IES 6323 Semester : VI Waktu : 1 x 3x 50 Menit Pertemuan : 1 A. Kompetensi 1. Utama Mahasiswa dapat memahami tentang sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan komputer dan alat pengambilan gambar secara digital yang semakin berkembang saat ini, sehingga menghasilkan banyak fasilitas untuk melakukan proses
Lebih terperinciSISTEM PENGENALAN TULISAN TANGAN REAL TIME MENGGUNAKAN METODE DOMINANT POINT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION
SISTEM PENGENALAN TULISAN TANGAN REAL TIME MENGGUNAKAN METODE DOMINANT POINT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION Oleh: Bakhtiar Arifin (1206 100 722) Dosen Pembimbing: Prof. DR. M.
Lebih terperinciPendahuluan Pengantar Pengolahan Citra. Bertalya Universitas Gunadarma, 2005
Pendahuluan Pengantar Pengolahan Citra Bertalya Universitas Gunadarma, 2005 Definisi Citra Citra (Image) adalah gambar pada bidang dua dimensi. Secara matematis, citra merupakan fungsi terus menerus (continue)
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis III.1.1. Analisis Didalam pross perancangan aplikasi ini sebelumnya dilakukan beberapa pengamatan terhadap pentingnya melakukan proses enkripsi
Lebih terperinciPENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING )
FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 1 Konsep Dasar Pengolahan Citra Pengertian Citra Citra atau Image merupakan istilah lain dari gambar, yang merupakan
Lebih terperinciPENERAPAN STEGANOGRAFI PADA SEBUAH CITRA
PENERAPAN STEGANOGRAFI PADA SEBUAH CITRA Burhanuddin Damanik Program Studi Sistem Informasi Universitas Sari Mutiara Indonesia damanikus@yahoo.com ABSTRAK Steganografi adalah teknik penyembunyian data
Lebih terperinciSISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING
SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING Mohamad Aditya Rahman, Ir. Sigit Wasista, M.Kom Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik
Lebih terperinciPENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI. Materi 3 Piranti Masukan
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI Materi 3 Piranti Masukan Oleh:. Piranti Masukan Perangkat input merupakan peralatan yang digunakan oleh pengguna untuk melakukan interaksi dengan komputer, agar komputer dapat
Lebih terperinciAplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation
Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation Daryanto 1) 1) Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember Email: 1) daryanto@unmuhjember.ac.id
Lebih terperinciPERANCANGAN PEMBANGKIT TANDA TANGAN DIGITAL MENGGUNAKAN DIGITAL SIGNATURE STANDARD (DSS) Sudimanto
Media Informatika Vol. 14 No. 2 (2015) PERANCANGAN PEMBANGKIT TANDA TANGAN DIGITAL MENGGUNAKAN DIGITAL SIGNATURE STANDARD (DSS) Abstrak Sudimanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Secara harfiah citra atau image adalah gambar pada bidang dua dimensi. Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi mengalami perkembangan pesat hingga saat ini, berbagai macam inovasi dan integrasi di segala aspek terutama pada sistem keamanan. Keamanan dasar yang sudah
Lebih terperinciPEMBUATAN APLIKASI PENGENALAN TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE DOMINANT POINT SKRIPSI MURIYANA BR SUKATENDEL
PEMBUATAN APLIKASI PENGENALAN TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE DOMINANT POINT SKRIPSI MURIYANA BR SUKATENDEL 061401038 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciPERTEMUAN - 2 PENGOLAHAN CITRA
PERTEMUAN - 2 PENGOLAHAN CITRA EDY WINARNO fti-unisbank-smg 24 maret 2009 Citra = gambar = image Citra, menurut kamus Webster, adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda
Lebih terperinciKeamanan Komputer. Keamanan Komputer. - Biometrik Missa Lamsani Hal 1
Keamanan Komputer Biometrik Missa Lamsani Hal 1 Biometrik Kebanyakan sistem keamanan menggunakan sebuah perlindungan yang akan mendefinisikan pemakai, sehingga sistem keamanan mengetahui identitas dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.
15 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Citra merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakterisitik yang tidak dimiliki
Lebih terperinciMata indera yang dimiliki manusia sehingga suatu citra (gambar) memegang peranan penting dalam prespektif manusia. Pengolahan Citra Digital * Citra suatu representasi (gambaran/ gambar), kemiripan atau
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL 2.1 Citra Secara harafiah, citra adalah representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi pada bidang dari suatu objek. Ditinjau dari sudut pandang matematis,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Tujuan Tugas Akhir, Lingkup Tugas Akhir, Metodologi Tugas Akhir dan Sistematika Penulisan Tugas Akhir. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem biometrika merupakan teknologi pengenalan diri dengan menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia. Sidik jari, tanda tangan, DNA, telinga, wajah, infrared,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Artificial Intelligence Artificial Intelligence adalah studi tentang bagaimana komputer melakukan sesuatu dimana saat itu orang melakukannya lebih baik. (Rich dan Knight, 1991).
Lebih terperinciDATA/ INFO : teks, gambar, audio, video ( = multimedia) Gambar/ citra/ image : info visual a picture is more than a thousand words (anonim)
Pengantar DATA/ INFO : teks, gambar, audio, video ( = multimedia) Gambar/ citra/ image : info visual a picture is more than a thousand words (anonim) Citra : gambar pada bidang 2D. Secara matematis : citra
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art Penelitian dan pengembangan verifikasi terhadap ciri yang dimiliki manusia khususnya pada bentuk geometri tangan telah banyak dilakukan. Penelitian tentang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sudah tidak diragukan lagi bahwa penerapan teknologi komputer dan teknologi informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sudah tidak diragukan lagi bahwa penerapan teknologi komputer dan teknologi informasi telah memiliki pengaruh sampai ke fondasi kehidupan sehari-hari manusia.
Lebih terperinciPola adalah entitas yang terdefinisi dan dapat diidentifikasi melalui ciri-cirinya (features).
Pola adalah entitas yang terdefinisi dan dapat diidentifikasi melalui ciri-cirinya (features). Ciri-ciri tersebut digunakan untuk membedakan suatu pola dengan pola lainnya. Ciri yang bagus adalah ciri
Lebih terperinciPembentukan Citra. Bab Model Citra
Bab 2 Pembentukan Citra C itra ada dua macam: citra kontinu dan citra diskrit. Citra kontinu dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog, misalnya mata manusia dan kamera analog. Citra diskrit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan salah satu sarana transportasi darat yang penting untuk menghubungkan berbagai tempat seperti pusat industri, lahan pertanian, pemukiman, serta sebagai
Lebih terperinciSISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA
SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA Syahrul 1, Andi Kurniawan 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No.116,
Lebih terperinciANALISIS KEAMANAN PAIR BASED TEXT AUTHENTICATION PADA SKEMA LOGIN
Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 ANALISIS KEAMANAN PAIR BASED TEXT AUTHENTICATION PADA SKEMA LOGIN Muhammad Munandar 1), Arif Rahman Hakim 2) 1,2 Teknik Persandian, Sekolah
Lebih terperinciPENGANTAR GRAFIK KOMPUTER DAN OLAH CITRA. Anna Dara Andriana, S.Kom., M.Kom
PENGANTAR GRAFIK KOMPUTER DAN OLAH CITRA Anna Dara Andriana, S.Kom., M.Kom 1 ANNA DARA ANDRIANA, S.Kom.,M.Kom 081-221-794-565 ( 8.00 14.00 ) Email : annadaraandriana@yahoo.com Subject : kelas_nama/kelompok_tugas
Lebih terperinciBAB II PERANGKAT KERAS MASUKAN
BAB II PERANGKAT KERAS MASUKAN Fungsi perangkat keras masukan adalah untuk mengumpulkan data dan mengkonversinya ke dalam suatu bentuk yang dapat diproses oleh komputer. Peralatan masukan yang paling umum
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Citra Digital Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal, melainkan sebuah representasi dari citra asal yang bersifat analog [3]. Citra digital ditampilkan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK SEGMENTASI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE LEVEL-SET CHAN & VESE DAN LANKTON
ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK SEGMENTASI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE LEVEL-SET CHAN & VESE DAN LANKTON 1 Dyah Apriliani (08018225), 2 Murinto (0510077302) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemograman juga mengalami peningkatan kerumitan dan fungsi. Salah satu bidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kemajuan dibidang pemograman juga mengalami peningkatan kerumitan dan fungsi. Salah satu bidang yang sedang berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang semakin maju ini, teknologi telah memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari, sehingga kemajuannya sangat dinantikan dan dinikmati para
Lebih terperinciKriptografi Visual Pada Berkas Video
Kriptografi Visual Pada Berkas Video Anselmus Krisma Adi Kurniawan - 13508012 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciImplementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra
Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank
Lebih terperinciCara Aktivasi Di Website Bank Mandiri
Cara Aktivasi Di Website Bank Mandiri Sebelum melakukan aktivasi MANDIRI INTERNET, Lakukan pendaftaran mandiri internet dengan cara registrasi melalui ATM atau datang ke cabang terdekat, untuk mendapatkan
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR
TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR Zulkifli Dosen Tetap Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Email : Zulladasicupak@gmail.com
Lebih terperinciRANCANG DAN IMPLEMENTASI PATTERN RECOGNITION PADA GARIS TELAPAK TANGAN UNTUK AKSES KEAMANAN PINTU
RANCANG DAN IMPLEMENTASI PATTERN RECOGNITION PADA GARIS TELAPAK TANGAN UNTUK AKSES KEAMANAN PINTU Mutia Rafika 1*, Abdul Rakhman 1, Jon Endri 1 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Authentication Adalah proses dalam rangka validasi user pada saat memasuki sistem. Nama dan password dari user dicek melalui proses yang mengecek langsung ke
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra dapat dikelompokkan menjadi citra tampak dan citra tak tampak.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Steganografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kata steganos yang artinya tulisan tersembunyi (covered writing) dan kata graphos yang berarti tulisan. Sehingga steganografi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Computer Vision Computer vision dapat diartikan sebagai suatu proses pengenalan objek-objek berdasarkan ciri khas dari sebuah gambar dan dapat juga digambarkan sebagai suatu deduksi
Lebih terperinciPENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan
PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan 6907040024 Fajar Indra 6907040026 ABSTRACT Face recognition
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan terus meningkatnya kemajuan teknologi komputer, peranan teknologi komputer dalam mendukung kepentingan manusia juga semakin meningkat. Termasuk salah
Lebih terperinciMETODE DALAM EAR RECOGNITION
METODE DALAM EAR RECOGNITION Gregory Alexander 1501185212 08179905045 gregory.korompis@gmail.com Dalam artikel ini akan di bahas mengenai metode-metode yang di gunakan pada alat ear recognition. Artikel
Lebih terperinciPEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK
PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam
Lebih terperinciIdentifikasi Tanda Tangan Menggunakan Transformasi Gabor Wavelet dan Jarak Minskowski
Identifikasi Tanda Tangan Menggunakan Transformasi Gabor Wavelet dan Jarak Minskowski Junia Kurniati Computer Engineering Department Faculty of Computer Science Sriwijaya University South Sumatera Indonesia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Secara harafiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus (continue) dari intensitas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH
IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH Fitri Afriani Lubis 1, Hery Sunandar 2, Guidio Leonarde Ginting 3, Lince Tomoria Sianturi 4 1 Mahasiswa Teknik Informatika, STMIK Budi Darma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah yang mendasari penelitian yang dilakukan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengenalan Pola Pengenalan pola adalah suatu ilmu untuk mengklasifikasikan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengukuran kuantitatif fitur (ciri) atau sifat utama dari suatu
Lebih terperinciIMPLEMENTASI POLA JARI TANGAN SEBAGAI KATA SANDI UNTUK MEMBUKA PINTU
IMPLEMENTASI POLA JARI TANGAN SEBAGAI KATA SANDI UNTUK MEMBUKA PINTU LAPORAN AKHIR Disusununtukmemenuhipersyaratanmenyelesaikanpendidikan diploma III JurusanTeknik Program StudiTeknikKomputer PoliteknikNegeriSriwijaya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan
Lebih terperinciContoh bukti Pembayaran yang di terima:
PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN BIAYA PENDAFTARAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU (PMB) PROGRAM PASCASARJANA SPESIALIS-1 SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL (STKS) BANDUNG TAHUN 2014 Pembayaran biaya pendaftaran
Lebih terperinciPENGANTAR APLIKASI KOMPUTER
Perangkat yang digunakan untuk memasukkan data atau memberikan perintah kepada komputer untuk melakukan suatu proses. Komputer hanya dapat menerima data atau perintah dalam bentuk sinyal listrik digital.
Lebih terperinciPENDETEKSI DAN VERIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE IMAGE DOMAIN SPASIAL. Abstrak
PENDETEKSI DAN VERIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE IMAGE DOMAIN SPASIAL Annisa Hayatunnufus [1], Andrizal,MT [2], Dodon Yendri,M.Kom [3] Jurusan Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia diciptakan dengan bentuk fisik dan rupa yang berbeda sehingga manusia tersebut dapat dibedakan satu dengan yang lainnya. Pada teknologi informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan pada sistem merupakan sebuah hal mendasar untuk kontrol akses dan mencegah akses oleh orang yang tidak memiliki wewenang untuk menggunakan sistem. Keamanan
Lebih terperinciBab IV Kalibrasi dan Pengujian
Bab IV Kalibrasi dan Pengujian 4.1 Kalibrasi Rumus untuk mencari jarak yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya mempunyai dua konstanta yang perlu dicari nilainya, yaitu jarak antara kamera dengan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 32 /PJ/2017 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 32 /PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Kerangka Pikir Pengenalan wajah merupakan suatu teknologi dalam dunia kecerdasan buatan agar komputer dapat meniru kemampuan otak manusia dalam mendeteksi dan mengenali
Lebih terperinciMENGENAL TEKNOLOGI BIOMETRIK
MENGENAL TEKNOLOGI BIOMETRIK Yully Brigita yully@raharja.info Abstrak Biometrik adalah teknologi yang menggunakan data biologis dari manusia yang unik sebagai pembeda antar manusia. Berbagai metode autentikasi
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK ONLINE
Lebih terperinciTEKNIK PENGKERANGKAAN CITRA DIGITAL MEMPERGUNAKAN ALGORITMA STENTIFORD PADA INPUT CITRA DOKUMEN TEKS JAWA
55 TEKNIK PENGKERANGKAAN CITRA DIGITAL MEMPERGUNAKAN ALGORITMA STENTIFORD PADA INPUT CITRA DOKUMEN TEKS JAWA A. Rudatyo Himamunanto, Elisabeth Kaka Kole Fakultas Sains dan Komputer, Universitas Kristen
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN ANALISIS
BAB IV. HASIL DAN ANALISIS 4.1 Implementasi Sistem penyembunyian data digital berupa gambar ini menggunakan penggabungan dua buah metode yaitu metode 4- LSB dan Visual Cryptography. Sehingga pembangunan
Lebih terperinciYOGI WARDANA NRP
PENGEMBANGAN ALGORITMA SISTEM IDENTIFIKASI MATA MANUSIA BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DENGAN METODE GABOR PADA PERALATAN AOI ( AUTOMATED OPTICAL INSPECTION ) YOGI WARDANA NRP. 2107 100 115 JURUSAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciPengolahan Citra INTERACTIVE BROADCASTING. Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran
INTERACTIVE BROADCASTING Modul ke: Pengolahan Citra Fakultas Ilmu Komunikasi Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Istilah citra digital sangat populer pada
Lebih terperinciCS3214 Pengolahan Citra - UAS. CHAPTER 1. Pengantar Pengolahan Citra
CS3214 Pengolahan Citra - UAS CHAPTER 1. Pengantar Pengolahan Citra Fakultas Informatika IT Telkom CITRA Citra (image) = gambar pada bidang 2 dimensi. Citra (ditinjau dari sudut pandang matematis) = fungsi
Lebih terperinciTugas Pengantar Sistem Operasi (PSO) How It Works
Tugas Pengantar Sistem Operasi (PSO) How It Works Oleh : Patricia Hanna Giovani Sibarani (5214100177) Barcode Scanner a. Barcode Barcode adalah kode batang, sehinga datng adlaah berupa kumpulan batang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab 2 ini berisi tentang pembahasan teori-teori tentang jaringan syaraf tiruan, Algoritma Learning Vector Quantization (LVQ).
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab 2 ini berisi tentang pembahasan teori-teori tentang jaringan syaraf tiruan, Algoritma Learning Vector Quantization (LVQ). 2.1. Algoritma Algoritma adalah urutan langkah-langkah
Lebih terperinciPENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN. Sudimanto
Media Informatika Vol. 14 No.3 (2015) Abstrak PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN Sudimanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda
Lebih terperinciPENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jl. Mayjend. Haryono No. 167, Malang, 65145, Indonesia Telp & Fax : +62-341-554166 http://elektro.ub.ac.id
Lebih terperinciKata kunci : Sidik jari, Biometrik
SISTEM PENGENALAN SIDIK JARI TERINTEGRASI DENGAN EMBEDDED SYSTEM Achmad Ali Ash Shidiqi, 7408030047; Rizky Yuniar Hakkun S.kom,M.T, 198106222008121003 ; Setiawardhana S.T, M.T, 197708242005011001 Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. identitas individu baik secara fisiologis, sehingga dapat dijadikan alat atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi biometrik merupakan teknologi yang memanfaatkan identitas individu baik secara fisiologis, sehingga dapat dijadikan alat atau kunci dalam kontrol akses ke
Lebih terperinciPENGENALAN KOMPUTER. PENGABDIAN MASYARAKAT Lokasi : The Learning Farm Perkebunan Teh Maleber Kp. Maleber, Ciherang Pacet, Cianjur, Jawa Barat
PENGENALAN KOMPUTER PENGABDIAN MASYARAKAT Lokasi : The Learning Farm Perkebunan Teh Maleber Kp. Maleber, Ciherang Pacet, Cianjur, Jawa Barat Pendahuluan Kata komputer sebenarnya berasal dari BahasaYunani
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Secara umum steganografi merupakan seni atau ilmu yang digunakan untuk menyembunyikan pesan rahasia dengan segala cara sehingga selain orang yang dituju, orang lain
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 06/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 06/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK ONLINE
Lebih terperinci1. REGISTER BERANDA REGISTRASI RINGKASAN REGISTRASI ACTIVATION ACCOUNT... 9
User Guide Register 1. REGISTER... 2 1.1 BERANDA... 2 1.2 REGISTRASI... 3 1.3 RINGKASAN REGISTRASI... 8 1.4 ACTIVATION ACCOUNT... 9 Page 1 of 10 1. Register 1.1 Beranda Aplikasi klik mami merupakan aplikasi
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 32/PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 32/PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK ONLINE DIREKTUR
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-06/PJ/2018 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-06/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Pustaka
23 BAB II Tinjauan Pustaka II.1. Pengolahan Citra Digital Citra yang diperoleh dari lingkungan masih terdiri dari warna yang sangat komplek sehingga masih diperlukan proses lebih lanjut agar image tersebut
Lebih terperinciMuhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016
MKB3383 - Teknik Pengolahan Citra Pengolahan Citra Digital Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 CITRA Citra (image) = gambar pada bidang 2 dimensi. Citra (ditinjau dari sudut pandang matematis)
Lebih terperinciModel Citra (bag. I)
Model Citra (bag. I) Ade Sarah H., M. Kom Defenisi Citra Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Jenis dari citra ada 2, yaitu: 1. Citra analog (kontinu) : Dihasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suara merupakan salah satu media komunikasi yang paling sering dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suara merupakan salah satu media komunikasi yang paling sering dan umum digunakan oleh manusia. Manusia dapat memproduksi suaranya dengan mudah tanpa memerlukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. barang yang berharga di dalam masyarakat. Oleh karena itu maka dibutuhkan suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya teknologi informasi, maka informasi menjadi suatu barang yang berharga di dalam masyarakat. Oleh karena itu maka dibutuhkan suatu sistem yang dapat
Lebih terperinciGRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 2 - GRAFKOM DAN PENGOLAHAN CITRA Peralatan Grafkom dan Pengolahan Citra Penjelasan mengenai Device Input. Penjelasan mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Universal (universality), dimana karakteristik yang dipilih harus dimiliki oleh setiap orang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasar dari ciri atau tanda dari seseorang maka identitas seseorang itu dapat diketahui. Permasalahan yang menyangkut identitas seseorang tersebut dapat dikategorikan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa
Lebih terperinciImplementasi Noise Removal Menggunakan Wiener Filter untuk Perbaikan Citra Digital
UNSIKA Syntax Jurnal Informatika Vol. 5 No. 2, 2016, 159-164 159 Implementasi Noise Removal Menggunakan Wiener Filter untuk Perbaikan Citra Digital Nono Heryana 1, Rini Mayasari 2 1,2 Jl. H.S. Ronggowaluyo
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 3 PERANGKAT KERAS KOMPUTER
PERTEMUAN KE 3 PERANGKAT KERAS KOMPUTER A. PENGANTAR Perangkat keras komputer atau lebih dikenal dengan Hardware merupakan perangkat komputer yang dapat bekerja berdasarkan perintah yang telah ditentukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Berdasarkan hasil perancangan aplikasi yang telah dilakukan pada bab analisa dan perancangan, selanjutnya dapat di tampilkan beberapa tampilan aplikasi simulasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra (image) sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh
Lebih terperinci