ANALISIS KELAYAKAN USAHA IKAN DISKUS (Symphysodon Sp.) PADA VIZAN FARM BOJONG SARI DEPOK JAWA BARAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KELAYAKAN USAHA IKAN DISKUS (Symphysodon Sp.) PADA VIZAN FARM BOJONG SARI DEPOK JAWA BARAT"

Transkripsi

1 ANALISIS KELAYAKAN USAHA IKAN DISKUS (Symphysodon Sp.) PADA VIZAN FARM BOJONG SARI DEPOK JAWA BARAT SKRIPSI REZKYAN EKI ELLANDA H DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 i

2 RINGKASAN REZKYAN EKI ELLANDA. Analisis Kelayakan Usaha Ikan Diskus (Symphysodon sp.) pada Vizan Farm, Bojong Sari, Depok, Jawa Barat. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di Bawah Bimbingan RACHMAT PAMBUDY) Ikan diskus merupakan salah satu ikan hias yang banyak diminati oleh para penggemar ikan hias karena bentuk dan warnanya yang indah. Ikan diskus dikenal dengan sebutan the king of aquarium cukup digemari oleh hobiis ikan hias baik didalam negeri ataupun di luar negeri. dengan banyaknya peminat ikan hias yang menggemari ikan ini, membuat harga ikan ini terbilang cukup mahal. Semakin banyak penggemar ikan diskus, kontes ikan diskus kerap digelar dan diikuti oleh banyak peserta. Pasar untuk memenuhi kebutuhan lokal masih sangat terbuka luas, bahkan saat ini dapat menembus pasar ekspor. Vizan Farm merupakan salah satu pembudidaya ikan hias yang berada di Jl. Rapi Rt 05 Rw 01, Pondok Petir, Bojong Sari, Depok 16517, Jawa Barat. tetapi pasar yang dimiliki oleh Vizan Farm berada di daerah Bogor dan Kabupaten Bogor itu dikarenakan potensi pasar yang ada di daerah Bogor dan Kabupaten Bogor cukup besar dan juga letak dari Vizan Farm itu sendiri terdapat di perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Depok. Setiap perusahaan harus memiliki cara untuk membudidayakan ikan hias yang berbeda sehingga perusahaan tersebut dapat bersaing di pasar ikan hias tersebut. Terdapat beberapa jenis benih ikan hias yang diproduksi oleh Vizan Farm. Adapun jenis benih ikan hias air tawar yang diproduksi Vizan Farm antara lain adalah Diskus (Symphysodon sp), Angelfish (Pterophyllum Scalare), Blackghost (Apteronotus albifrons), Gold fish (Carrasius auratus), Oscar (Astronotus ocellatus), Platty (Xiphophorus sp.), Arwana (Scleropages sp.), Tiger barb (Barbus pentazona). Tujuan dari penelitian ini antara lain 1)Menganalisis kelayakan usaha ikan diskus di Vizan Farm dari aspek non finansial (aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek pasar). 2)Menganalisis kelayakan usaha ikan diskus di Vizan Farm dari aspek finansial. 3)Menganalisis sensitivitas perubahaan jumlah produksi dan harga pakan pada usaha ikan diskus Vizan Farm. Aspek pasar menunjukkan potensi terhadap ikan diskus memiliki potensi untuk dijalankan, oleh sebab itu dilihat dari permintaan. Tingginya permintaan eksportir dan suplier terhadap ikan diskus pada Vizan Farm yaitu sebesar ekor per tahun, tetapi Vizan Farm hanya bisa memproduksi sebesar 7760 ekor per tahun. Aspek teknis menunjukkan bahwa perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam tersediaan bahan baku dalam pengadaan atau ketersediaan induk ikan diskus. Hal ini dikarenakan perusahaan memelihara ikan dari benih hasil pemijahan dalam kegiatan produksi. Calon induk yang dipilih adalah ikan sehat, sirip dan ekor lengkap dan siap mijah (matang gonad). Dari aspek manajemen menunjukan perusahaan menggunakan struktur organisasi berbentuk garis dan cukup sederhana dan mampu menjalankan tugas masing-masing sesuai dengan kewajibannya. Aspek Hukum menunjukkan Vizan Farm dapat digolongkan dalam usaha perorangan karena modal usaha yang digunakan berasal dari satu orang dan berperan sebagai pemilik perusahaan. Usaha budidaya ikan diskus yang dilakukan ii

3 oleh Vizan Farm tidak berpengaruh buruk pada lingkungan sekitar. Ini dikarenakan hasil buangan (limbah) yang dikeluarkan oleh Vizan Farm terlebih dahulu dilakukan treatment baik secara fisik, biologi, ataupun secara kimia. Berdasarkan aspek finansial usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm layak dijalankan dengan nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp ,00 ; Net B/C yang diperoleh sebesar 8.75 ; dengan IRR sebesar % serta Payback Period sebesar 2,58 tahun. Berdasarkan hasil analisis nilai pengganti (switching value) usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm tetap layak dijalankan apabila terjadi penurunan jumlah produksi ikan diskus sebesar 39,72% dan kenaikan harga pakan sebesar 581,526%. Hasil analisis dengan menggunakan dua variabel yaitu penurunan jumlah produksi dan kenaikan harga pakan menunjukkan perusahaan lebih peka atau sensitif terhadap penurunan jumlah produksi ikan diskus dibandingkan dengan kenaikan harga pakan. iii

4 ANALISIS KELAYAKAN USAHA IKAN DISKUS (Symphysodon Sp.) PADA VIZAN FARM BOJONG SARI DEPOK JAWA BARAT REZKYAN EKI ELLANDA H Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 iv

5 Judul Skripsi : Analisis Kelayakan Usaha Ikan Diskus (Symphysodon Sp.) pada Vizan Farm Bojong Sari Depok Jawa Barat Nama : Rezkyan Eki Ellanda NIM : H Disetujui, Pembimbing Dr. Ir. Rachmat Pambudy, MS NIP Diketahui Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP Tanggal Lulus : v

6 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Analisis Kelayakan Usaha Ikan Diskus (Symphysodon Sp.) pada Vizan Farm Bojong Sari Depok Jawa Barat adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Maret 2013 Rezkyan Eki Ellanda H vi

7 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Palembang pada tanggal 11 Oktober Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak Reslan Sahari dan ibu Elya Suhaimi Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 2 Kalianda Lampung Selatan pada tahun 2001 dan pendidikan menengah tingkat pertama diselesaikan pada tahun 2004 di SMP Negeri 1 Kalianda. Pendidikan menengah atas di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung di selesaikan pada tahun 2007 dan pendidikan Diploma Tiga diselesaikan pada tahun 2010 di Diploma Tiga Institut Pertanian Bogor. Penulis diterima di Alih Jenis Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor melalui jalur tes pada tahun 2010 (Angkatan 1 Alih Jenis Agribisnis). vii

8 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya, sehingga sehingga penulisan skripsi dapat terselesaikan. Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada usaha ikan hias air tawar Vizan Farm pada bulan Desember 2012 sampai dengan Januari 2013 dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Ikan Diskus pada Vizan Farm, Bojong Sari, Depok, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha di Vizan Farm baik dari aspek finansial maupun aspek non finansial. Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak ke arah penyempurnaan skripsi ini sehingga bermanfaat bagi semua pihak, baik bagi pelaku usaha ikan hias khususnya ikan hias jenis diskus, pembaca dan bagi penulis sendiri. Bogor, Maret 2013 Rezkyan Eki Ellanda viii

9 UCAPAN TERIMAKASIH Segala puji penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas limpahan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan Kajian Kelayakan Usaha. Namun, penyelesaian Kajian Kelayakan Usaha ini tidak lepas dari dukungan-dukungan berbagai pihak yang diberikan kepada penulis, diantaranya yaitu : 1. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, MS selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta ilmu pengetahuan pada penulis selama penyelesaian skripsi ini. 2. Dr. Ir. Suharno, M.Adev selaku dosen evaluator pada kolokium dan dosen penguji utama pada sindang yang banyak memberikan masukannya. 3. Arif Karyadi Uswandi, SP selaku dosen penguji komdik yang banyak memberikan saran, kritik dan masukan pada waktu sidang. 4. Orang tua (Reslan Sahari dan Elya Suhaimi) dan adik (Regia dan Raihan) serta keluarga lainnya yang telah memberikan doa dan perhatian serta dukungan moril dan materil yang tiada henti-hentinya yang sangat berarti bagi penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Dr. Ir. Dwi Rachmina, MS selaku pembimbing akademik yang telah memberikan arahan serta bimbingan pada saat kuliah. 6. Bapak Sugeng Widyanto selaku pemilik Vizan Farm yang slalu memberikan dan menyampaikan ilmu baik tentang pembenihan maupun tentang menejemen 7. Bapak Ade Widyarsa selaku pembimbing lapangan di Vizan Farm yang telah memberi pengetahuan tentang budidaya Ikan Diskus 8. Teman saya Umaidi selaku pembahas pada saat seminar yang telah membantu memberikan saran dan masukan. 9. Seluruh teknisi Vizan Farm Bojong Sari Depok yang telah memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis. 10. Seluruh Staf pengajar dan sekrektariat Alih Jenis Agribisnis yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan maupun penyusunan skripsi ini. ix

10 11. Teman seperjuangan Amel, Maman, Hardi, Fadli, Adit, Zulpi, Muhsin, Dede, Bayu dan penghuni kontrakan dan FWLI lainnya yang membantu dalam diskusi dan penyempurnaan skripsi ini. 12. Teman-teman Alih Jenis Agribisnis angkatan 1 semangatnya selama kuliah, penelitian, hingga penulisan skripsi ini, sergta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuannya. 13. Semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu atas dukungan bantuan dan doanya. Bogor, Maret 2013 Rezkyan Eki Ellanda x

11 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... viii UCAPAN TERIMAKASIH... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 8 II. TINJAUAN PUSTAKA Ikan Hias Ikan Diskus Pemeliharaan Induk Pemijahan dan Pemeliharaan Larva Penelitian Terdahulu III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha Studi Kelayakan Proyek Teori Biaya dan Manfaat Penentuan Umur Proyek Penyusunan Cash Flow Analisis Kelayakan Investasi Analisis Finansial Net Present Value (NPV) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Rasio) Internal Rate Return (IRR) Payback Periode (PBP) Laporan Laba Rugi Analisis Nilai Pengganti (Switching Value Analysis) Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Analisis Data Analisis Aspek Pasar Analisis Aspek Teknis xi

12 Halaman Analisis Aspek Manajemen dan Hukum Analisis Aspek sosial, Ekonomi dan Budaya Analisis Aspek Lingkungan Analisis Finansial Konsep Pengukuran dan Asumsi-Asumsi Dasar Dalam Cashflow V. GAMBARAN UMUM Sejarah Perusahaan Lokasi Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan Fasilitas Budidaya Wadah Energi Sistem Aerasi Tabung Oksigen Freezer Pompa Air Centong Baskom Serokan Selang Aerasi Selang Air Paralon Fasilitas Pendukung Proses Produksi Pemeliharaan Induk Pemijahan Pemeliharaan Benih Pemanenan dan Tronsportasi Ikan Hidup VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL Analsis Aspek Pasar Potensi Pasar Target Pasar Pemasaran Hasil Analisis Pasar Aspek Teknis Lokasi Usaha Luas Produksi Proses Produksi Pemeliharaan Induk Pemijahan Pemeliharaan Benih Pemanenan dan Tronsportasi Ikan Hidup Layout Proses Produksi Pemilihan Jenis Teknologi Hasil Analisis Aspek Teknis Aspek Manajemen dan Hukum xii

13 Halaman 6.4. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya Aspek Lingkungan VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Arus Penerimaan (Inflow) Penerimaan Penjualan Nilai Sisa Arus Pengeluaran (Outflow) Biaya Investasi Biaya Operasional Biaya Tetap Analisis Kriteria Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Ikan Diskus Analisis Laba Rugi Analisis Nilai Pengganti (Switching Value) VIII. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii

14 Nomor DAFTAR TABEL Halaman 1. Tujuan Pemasaran Ikan Hias Indonesia (2010) Pencapaian Produksi Ikan Hias di Kabupaten Bogor Tahun Produksi Ikan Hias di Kabupaten Bogor Tahun Perbedaan Induk Jantan dan Induk Betina pada Ikan Diskus Tingkat Pendidikan Karyawan di Vizan Farm Kriteria calon induk diskus yang dapat dijadikan calon induk jantan dan betina Parameter Kualitas Air di Vizan Farm Kriteria calon induk diskus yang dapat dijadikan calon induk jantan dan betina Penerimaan Penjualan Ikan Diskus dalam Satu Tahun Produksi di Vizan Farm Penerimaan Penjualan Ikan Diskus pada Tahun Pertama Produksi di Vizan Farm Perhitungan Nilai Sisa Usaha Budidaya ikan diskus di Vizan Farm Biaya Investasi Usaha Budidaya Ikan Diskus di Vizan Farm Biaya Tetap Usaha Budidaya Ikan Diskus di Vizan Farm Biaya Variabel Usaha Bididaya Ikan Diskus di Vizan Farm Kriteria Investasi Usaha Budidaya Ikan Diskus di Vizan Farm Nilai Penyusutan Investasi Usaha Budidaya Ikan Diskus di Vizan Farm Hasil Analisis Nilai Pengganti (Switching Value) Usaha Budidaya Ikan Diskus di Vizan Farm xiv

15 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Symphysodon discus heckle Beberapa jenis ikan diskus Symphosodon sp Kerangka Permikiran Operasional Analisis Kelayakan Usaha Struktur organisasi di Vizan Farm Sumber Energi yang ada di vizan farm Resun hi-blow LP Pencucian Akuarium sebagai awal dari persiapan wadah Induk Jantan dan Betina diskus yang sudah berpasangan Pakan Induk Ikan Diskus Penyifonan Akuarium Pemeliharaan Induk Induk yang terserang White Spot Persiapan wadah pemijahan ikan diskus Proses Pemijahan Induk Ikan Diskus Akuarium Pemeliharaan Benih Proses Pemisahan Benih dari Induknya Proses Aklimatisasi Pada Benih Pakan Benih Ikan Diskus Proses Pengobatan Pada Benih Ikan Diskus Proses Pemanenan dan Pengepakan Saluran Pemasaran Ikan Diskus Vizan Farm Struktur Organisasi budidaya ikan diskus di Vizan Farm xv

16 Nomor DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Kuesioner Penelitian Peta lokasi Vizan Farm Fasilitas pendukung di Vizan Farm Layout Hatchery Budidaya Ikan Diskus di Vizan Farm Analisis Proyeksi Laba Rugi Usaha Budidaya Ikan Diskus di Vizan Farm Cash Flow Usaha Budidaya Ikan Diskus di Vizan Farm Analisis Nilai Pengganti (Switching Value) Penurunan Jumlah Produksi Usaha Budidaya Ikan Diskus di Vizan Farm Analisis Nilai Pengganti (Switching Value) Kenaikan Harga Pakan Ikan Diskus di Vizan Farm xvi

17 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan deretan pulau berjumlah dimana setiap pulau memiliki sumber daya alam yang melimpah, banyak sekali yang bisa dimanfaatkan dari alam Indonesia kerena dianugerahi dengan begitu banyak potensi baik segi pertanian, pertambangan, perikanan maupun sektor lainnya. Perikanan sangat menarik minat karena sekitar 2/3 luas wilayah Indonesia adalah laut, dimana laut tersebut sangat kaya akan keanekaragaman hayati didalamnya. Perikanan dan kelautan Indonesia memiliki potensi pembangunan ekonomi dan termasuk prospek bisnis yang cukup besar, sehingga dapat dijadikan sebagai sektor andalan untuk mengatasi krisis ekonomi (Dahuri, 2000). Laut indonesia sangat kaya dan indah dengan berbagai sumber daya yang dimilikinya diantaranya potensi perikanan yang terkandung didalamnya salah satu yang membanggakan yaitu kereagaman spesies ikan hias, baik ikan hias air laut maupun air tawar. Ikan hias air laut merupakan ikan hias hasil usaha perikanan tangkap sedangkan ikan hias air tawar saat ini sudah dapat dibudidayakan sehingga ketersediaannya tidak tergantung dari alam. Ikan hias air laut terdiri dari sekitar 650 spesies, sudah teridentifikasi 480 spesies dan diperdagangkan sekitar 200 spesies. Sedangkan jumlah spesies ikan hias air tawar Indonesia diperkirakan sekitar 400 spesies dari 1100 spesies ikan hias yang ada diseluruh dunia. Jumlah ikan hias yang diperdagangkan Indonesia mencapai jenis, dimana 750 jenis diantaranya adalah ikan hias air tawar (Lesmana dan Daelami 2009). Indonesia memiliki keanekaragaman hayati dengan keragaman spesies ikan hias, baik ikan hias air laut maupun air tawar. Ikan hias air laut sekitar 650 spesies, sudah teridentifikasi 480 spesies dan diperdagangkan sekitar 200 spesies. Sedangkan jumlah spesies ikan hias air tawar Indonesia diperkirakan sekitar 400 spesies dari spesies ikan hias yang ada di seluruh dunia. Ikan hias air tawar yang dibudidayakan di Indonesia tidak hanya komoditas ikan hias lokal saja tetapi ikan hias air tawar asal impor seperti Koi (Cyrpinus carpio), Maskoki (Carrasius auratus), Black Ghost (Apteronotus albifrons), Diskus (Symphysodon discus), Guppy (Poecilia reticulata), dan Kardinal Tetra (Paracheirodon axelrodi) juga 1

18 telah dibudidayakan. Jumlah ikan hias yang diperdagangkan Indonesia mencapai jenis, dimana 750 jenis diantaranya adalah ikan hias air tawar 1. Ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan yang menjadi komoditas perdagangan yang potensial di dalam maupun di luar negeri. Ikan hias dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan devisa bagi negara. Ikan hias memiliki daya tarik tersendiri untuk menarik minat para pecinta ikan hias (hobiis) dan juga kini banyak para pengusaha ikan konsumsi yang beralih pada usaha ikan hias. Kelebihan dari usaha ikan hias adalah dapat diusahakan dalam skala besar maupun kecil ataupun skala rumah tangga, selain itu perputaran modal pada usaha ini relatif cepat (Lambert, 2009). Ikan hias memiliki beberapa keunggulan, diantaranya tidak memerlukan banyak modal dalam investasi, dapat dilakukan oleh industri rumah tangga, pasarnya tidak jenuh, pengembangan strain baru dapt dilakukan secara individu, dan kegiatan usaha ini dapat memberdayakan masyarakat melalui industri kecil yang bermuara pada ekspor. Dengan demikian diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan pada akhirnya diharapkan potensi ini dapat menjadi potensi ekonomi yang positif bagi kesejahteraan masyarakat (Lesmana dan Daelami 2009). Keberadaan ikan hias di Indonesia tidak semuanya asli dari Indonesia, sebagaian besar adalah ikan yang diimpor kemudian dikembangkan dan hasilnya banyak yang sudah diekspor untuk memenuhi para penggemar ikan hias di luar negeri. Ikan hias merupakan ikan untuk dilihat keindahaan akan warna dan corak yang berbeda dari setiap jenis dan memiliki daya tarik tersendiri, serta ikan untuk pajangan 2. Iklim Negara Indonesia yang tropis cocok untuk budidaya berbagai jenis ikan hias dan memungkinkan dapat berproduksi sepanjang tahun. Sumberdaya alamnya juga mendukung yaitu lahan masih luas, sumber air melimpah, dan pakan alami juga masih banyak ketersediaannya di alam. Pembudidayaannya tidak terlalu sulit karena didukung oleh iklim Indonesia yang sesuai. (Lesmana dan Iwan 2006). Pada kenyataannya, ketersediaan ikan hias sebagai komoditas ekspor pada tingkat eksportir selalu lebih kecil dari pada 1 DKP dan LIPI Kembangkan Ikan Hias. Diakses tanggal 4 Oktober ikan hias/2009. Raiser Ikan Hias Cibinong Momentum Kebangkitan Bisnis Ikan Hias Indonesia. Diakses tanggal 4 Oktober

19 permintaan importir di luar negeri. Hal tersebut berarti eksportir selalu kekurangan suplai sehingga tidak pernah memiliki kelebihan stok. Ikan hias yang dijual eksportir ke mancanegara tidak seluruhnya merupakan hasil budi daya, tetapi juga dari tangkapan di alam yang tidak bisa terjamin jumlah kontinuitasnya (Lesmana dan Daelami 2009). Kegiatan ekspor ikan hias memacu perusahaan-perusahaan di sektor ini untuk memanfaatkan potensi yang ada menjadi sumberdaya untuk bertahan dan bersaing dalam bisnis ini. Dalam perdagangan ikan hias global Indonesia memiliki Negara-negara tujuan ekspor ikan hiasnya yang ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Tujuan Pemasaran Ikan Hias Indonesia (2010) Negara Tujuan Nilai 2008 Volu me Negara Tujuan Nilai 2009 Volu me Negara Tujuan Nilai 2010 Volu me USA Singapura Singapura Jepang Jepang Hongkong Singapura USA Jepang Malaysia Malaysia USA Jerman Hongkong Malaysia Hongkong Thailand Vietnam Italia Jerman Inggris Inggris Cina Perancis Korsel Italia Jerman Australia Inggris Australia Lain-lain Lain-lain Lain-lain Total Total Total Sumber : Kementrian kelautan Dan Perikanan - Nilai dalam US $ (000) - Volume dalam Ton Daerah penghasil ikan hias air tawar di Indonesia adalah Sumatera Utara, Jambi, Riau, Sumatera Selatan DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Irian Jaya. Jawa Barat 3

20 merupakan salah satu sentra penghasil ikan hias yang cukup besar. Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah sentra produksi ikan hias air tawar yang ada di Provinsi Jawa Barat. Menurut data yang diperoleh, produksi ikan hias di Kabupaten Bogor mengalami perkembangan yang positif yakni dengan adanya peningkatan jumlah produksi ikan hias air tawar setiap tahunnya. Pada tahun 2008 jumlah produksi ikan hias air awar di Kabupaten Bogor mencapai angka ,00 ribu ekor dan mengalami peningkatan menjadi ,55 ribu ekor pada tahun Lalu pada tahun 2010 produksi ikan hias pada kabupaten bogor meningkat menjadi ,82 ribu ekor. Data perkembangan produksi ikan hias di Kabupaten Bogor dari tahun dapat dilihat pada Tabel 2 3. Tabel 2. Pencapaian Produksi Ikan Hias di Kabupaten Bogor Tahun No Tahun Jumlah (Ribuan Ekor) Perubahan (%) , ,55 19, ,82 6,7 Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bogor, 2010 Ikan diskus merupakan salah satu ikan hias yang banyak diminati oleh para penggemar ikan hias karena bentuk dan warnanya yang indah. Ikan diskus dikenal dengan sebutan the king of aquarium cukup digemari oleh hobiis ikan hias baik didalam negeri ataupun di luar negeri. dengan banyaknya peminat ikan hias yang menggemari ikan ini, membuat harga ikan ini terbilang cukup mahal. Semakin banyak penggemar ikan diskus, kontes ikan diskus kerap digelar dan diikuti oleh banyak peserta (Lesmana dan Daelami 2009). Pasar untuk memenuhi kebutuhan lokal masih sangat terbuka luas, bahkan saat ini dapat menembus pasar ekspor. Ada beberapa pengusaha yang mau mengekspornya misalnya ke Perancis, Belanda, Jerman, dan Amerika Serikat sekalipun jumlahnya tergolong sangat sedikit (Indarta, 2002). Produksi ikan diskus di Kabupaten Bogor cukup tinggi dan selalu mengalami peningkatan produksi dari tahun 2008 sampai tahun 2010 yaitu sebesar ribu ekor pada 3 4

21 tahun 2008, lalu meningkat menjadi ribu ekor pada tahun 2009 dan 9.709,5 ribu ekor pada tahun Dari data produksi tersebut dapat kita simpulkan bahwa setiap tahun permintaan akan ikan diskus terus meningkat khususnya di Kabupaten Bogor. Data Produksi Ikan Hias di Kabupaten Bogor Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 3 4. Tabel 3. Produksi Ikan Hias di Kabupaten Bogor Tahun Produksi (Ribu Ekor) No. Jenis Ikan Corydoras Cupang Diskus Guppy Koi Kar Tetra Manvis Maskoki Oscar Plati Pedang Rainbow Boster Louhan Barbus Black Ghost Blue Cerry Blue Eye Rochet Platis Ctenopoma Tetra Kongo Neon Silver Dolar Plati Coral Red Nouse Neon Tetra Ikan Hias lainnya Jumlah Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bogor, Produksi Ikan Hias di Kabupaten Bogor Tahun

22 Vizan Farm merupakan salah satu pembudidaya ikan hias yang berada di Jl. Rapi Rt 05 Rw 01, Pondok Petir, Bojong Sari, Depok 16517, Jawa Barat. tetapi pasar yang dimiliki oleh Vizan Farm berada di daerah Bogor dan Kabupaten Bogor itu dikarenakan potensi pasar yang ada di daerah Bogor dan Kabupaten Bogor cukup besar dan juga letak dari Vizan Farm itu sendiri terdapat di perbatasan antara kabupaten Bogor dan Depok. Setiap perusahaan harus memiliki cara untuk membudidayakan ikan hias yang berbeda sehingga perusahaan tersebut dapat bersaing di pasar ikan hias tersebut. Terdapat beberapa jenis benih ikan hias yang diproduksi oleh Vizan Farm. Adapun jenis benih ikan hias air tawar yang diproduksi Vizan Farm antara lain adalah Diskus (Symphysodon sp), Angelfish (Pterophyllum Scalare), Blackghost (Apteronotus albifrons), Gold fish (Carrasius auratus), Oscar (Astronotus ocellatus), Platty (Xiphophorus sp.), Arwana (Scleropages sp.), Tiger barb (Barbus pentazona) Perumusan Masalah Budidaya ikan hias air tawar sebagai salah satu cabang usaha perikanan air tawar, dan merupakan salah satu jalan dalam meningkatkan volume produksi yang sesuai dengan permintaan ekspor sekarang ini. Dalam menjalankan usaha diperlukan suatu perencanaan yang matang agar pembudidaya dapat mengetahui usaha yang dijalankan layak atau tidak untuk dilakukan. Salah satu caranya adalah dengan menganalisis kelayakan usaha dari usaha tersebut. Ikan hias air tawar merupakan ikan hias yang memiliki beragam corak dan warna sehingga setiap jenisnya berbeda dan memiliki daya tarik tersendiri. Hal ini menyebabkan ikan hias air tawar banyak diminati oleh masyarakat dan mulai diperdagangkan sebagai komoditas hidup. Vizan Farm merupakan salah satu pembudidaya ikan hias air tawar yang khusus memproduksi ikan hias jenis Diskus (Symphysodon sp), Angelfish (Pterophyllum Scalare), Blackghost (Apteronotus albifrons), Gold fish (Carrasius auratus), Oscar (Astronotus ocellatus), Platty (Xiphophorus sp.), Arwana (Scleropages sp.), Tiger barb (Barbus pentazona). Vizan Farm memasarkan produknya pada eksportir dan juga supplier di daerah Bogor dan sekitarnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari pemilik, bahwa adanya permintaan dari eksportir di daerah Bogor yang tiap bulan membutuhkan ikan jenis diskus 6

23 sebanyak 3000 ekor, tetapi yang telah dipenuhi oleh pembudidaya ikan diskus hanya 1000 ekor tiap bulannya. Ini juga terjadi pada supplier di daerah ciluar Bogor bahwa mereka membutuhkan ikan diskus sebanyak 2000 ekor tetapi yang telah dipenuhi oleh pembudidaya hanya 1000 ekor. Dengan adanya permintaan ini dianggap peluang oleh Vizan Farm dengan meningkatkan jumlah produksi ikan hias setiap tahunnya dan juga menambah beberapa komuditas ikan hias yang ada di Vizan Farm. Upaya penambahan komoditas ini dilakukan karena dilihat dari permintaan akan ikan hias terutama ikan Diskus tinggi. Meningkatnya permintaan akan ikan hias air tawar merupakan peluang bagi perusahaan. Mengingat besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk penambahan komoditas ikan hias ini, maka perlu dilakukan analisis kelayakan investasi untuk mengetahui apakah usaha yang akan dikembangkan ini layak atau tidak, dengan mengefisiensikan dan mengefektifkan modal yang akan ditanam. Aspek-aspek yang akan dikaji dalam kelayakan usaha pada Vizan Farm meliputi aspek non finansial yang meliputi aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek pasar. Kemudian dilakukan analisis finansial untuk mengetahui kelayakan usaha ikan hias air tawar pada Vizan Farm. Dalam kegiatan sehari-hari faktor ketidakpastian selalu ada, apalagi dalam sektor perikanan. Untuk itu diperlukan analisis Nilai Pengganti (Switching Value) untuk menilai apa yang akan terjadi dengan analisis kelayakan usaha Vizan Farm apabila terjadi perubahaan di dalam perhitungan biaya atau manfaat. Salah satu komponen utama input yang menunjukkan harga jual ikan diskus turun, hal ini akan mempengaruhi penerimaan sehingga akan mempengaruhi keuntungan. Hal ini perlu dilakukan analisis Nilai Pengganti (Switching Value) untuk mengetahui apakah usaha ini sensitif atau tidak terhadap perubahan yang terjadi. Berdasarkan hal-hal tersebut dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini: 1. Bagaimana kelayakan usaha ikan diskus pada Vizan Farm jika dilihat dari aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek pasar? 2. Bagaimana kelayakan usaha ikan diskus pada Vizan Farm jika dilihat dari aspek finansial? 7

24 3. Bagaimana sensitivitas perubahaan jumlah produksi dan harga pakan kelayakan rencana pengembangan usaha ikan diskus pada Vizan Farm? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain : 1. Menganalisis kelayakan usaha ikan diskus di Vizan Farm dari aspek non finansial (aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek pasar). 2. Menganalisis kelayakan usaha ikan diskus di Vizan Farm dari aspek finansial. 3. Menganalisis sensitivitas perubahaan jumlah produksi dan harga pakan pada usaha ikan diskus Vizan Farm Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi penulis sebagai media untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat. 2. Bagi pengusaha diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan terhadap manajemen perusahaan untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya ikan diskus. 3. Sebagai bahan informasi, pustaka dan pengetahuan mengenai analisis kelayakan usaha bagi penelitian selanjutnya Ruang Lingkup Penelitian Dalam hal ini peneliti hanya akan melakukan identifikasi ikan hias air tawar jenis Diskus (Symphysodon sp) tetapi dari empat spesies yang berbeda yaitu Sun Merah, Blue Terquise, Red Melon, Red Terquise dari aspek non finansial (aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek pasar) dan aspek finansial. Variabel yang diamati berjumlah empat variabel, dimana keempat jenis ikan diskus tersebut merupakan jenis ikan hias air tawar yang diproduksi oleh Vizan Farm. 8

25 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Hias Menurut Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) diacu dalam Kusniati (2007) ikan hias adalah ikan yang umumnya mempunyai bentuk, warna, dan karakter yang khas, sehingga mampu memberikan suasana yang mendukung tata ruang serta mampu memberikan suasana tentram dan nyaman. Ikan hias Indonesia di dunia perdagangan internasional dikenal sebagai Tropical Fish. Menurut Daelami (2001) Ikan hias ada beberapa jenis dan secara garis besar dibagi menjadi empat yaitu: 1. Ikan hias yang berasal dari air tawar, dikenal dengan istilah perdagangan freshwater ornamental fish. 2. Ikan hias yang berasal dari air laut, dikenal dengan isilah perdagangan marine ornamental fish. 3. Tanaman hias air tawar, dikenal dengan freshwater ornamental plant atau aquatic plant. 4. Kerang-kerangan atau biota laut dikenal sebagai invertebrate. Nilai estetika ikan hias yang menjadi daya tarik para hobiis juga turut mengangkat peningkatan bisnis ikan hias ini. Beberapa parameter yang digunakan oleh para pembudidaya dan hobiis yang menjadikan ikan hias mahal diukur dari bentuk badan, fisik, warna, maupun tingkah lakunya. Sebagai manfaatnya ikan hias yang dibudidayakan memiliki nilai tersendiri bagi para pemiliknya karena ikan hias biasanya dipajang di tempat terbuka dalam aquarium besar. Usaha ini disebut aquabisnis yaitu bisnis ikan hias yang menciptakan karya seni dengan memadupadankan ikan dan tanaman hias dalam aquarium (Lesmana dan Dermawan 2006). Menurut Darti (2009) karakteristik ikan hias dibagi menjadi empat bagian yaitu: 1. Berdasarkan perilaku makan yaitu kelompok jenis ikan hias yang terdiri dari ikan pemakan binatang lain (karnivora), pemakan tumbuhan (herbivora), dan pemakan segalanya (omnivora). 2. Berdasarkan sifat aktifnya saat mencari makanan, kelompok ini terdiri akan ikan nocturnal (pencari makan pada malam hari) seperti Cobitidae 9

26 serta kelompok ikan diurnal (pencari makan pada siang hari) seperti Cyprinidae, Poecilidae, dan Chichlidae. 3. Berdasarkan tempat hidup, kelompok jenis ikan hias yang loncat ke atas permukaan air seperti Panchax dan Epiplatus, ditengah perairan, di dasar perairan, dan di dekat dasar perairan, serta di dalam lubang (media bebatuan dan tanaman) Berdasarkan cara berkembang biak, jenis ikan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian besar, yaitu ikan yang mengeluarkan telurnya dan dibiarkan menetas sendiri tanpa dijaga induknya, jenis ikan yang menjaga telurnya, dan jenis ikan yang telurnya langsung berhubungan dengan salah satu induk. Selain tiga kelompok tersebut, ada kelompok lain yang berkembang biak dengan bantuan pemijahan buatan atau stimulasi hormon. Hal ini dilakukan karena ikan tersebut tidak bisa memijah sendiri atau sulit memijah alami. Mayoritas ikan dalam kelompok ini merupakan ikan yang baru dibudidayakan atau masih belum mampu beradaptasi dengan lingkungan budidaya yang baru. Ikan hias air tawar merupakan ikan hias yang dapat hidup didalam air tawar. Ikan yang hidup di air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari 0,05 persen. Tingkat salinitas merupakan pembeda utama lingkungan air tawar dengan lingkungan air laut. Tingkat salinitas menunjukan banyaknya kandungan garam pada sebuah lingkungan perairan. Ikan air tawar tidak dapat berpindah hidup dari lingkungan air tawar ke lingkungan air asin karena kandungan air di dalam tubuh ikan akan berpindah ke lingkungan air asin di luar tubuhnya sehingga ikan akan mengkerut dan mati (Berry, 1993). Kegiatan budidaya perikanan, khususnya ikan hias air tawar membutuhkan modal dan sarana lain yang tidak sedikit nilainya. Oleh karena itu, persiapan yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga terhindar dari resiko kegagalan (Daelami, 2001). Wadah untuk pemeliharaan ikan hias air tawar sangat beragam dan dapat disesuaikan dengan lahan yang ada. Wadah tersebut dapat berupa kolam, bak semen, akuarium, atau bak fiberglas. Bahkan ada juga petani yang memelihara ikan cupang menggunakan botol bekas air mineral. Namun, apa 10

27 pun jenis wadahnya, tentunya harus dapat menampung air dan bahannya tidak membahayakan atau meracuni ikan (Lesmana dan Dermawan, 2006) Ikan Diskus Sebutan diskus bagi ikan ini mengacu pada bentuk tubuhnya yang menyerupai lempengan piring (disk) yang berdiri tegak. Diskus termasuk dalam family Cichlidae, dan tergolong dalam genus Symphysodon yang berarti memiliki gigi pada bagian tengah rahang. Diskus yang pertama kali dikenal adalah Symphysodom discus heckle. Deskripsinya ditulis oleh heckle pada tahun Diskus ini dikenal sebagai discus sejati. Diskus jenis ini memiliki tiga garis vertikal yang lebih jelas, yaitu baris pertama yang melewati kepala, garis kedua yang melewati bagian tengah tubuh, dan garis ketiga pada bagian ekor. Gambar 1. Symphysodon discus heckle 5 Discus Heckel berasal dari Rio Negro (Tengah Brasil). Itu tidak sampai tahun 1904 yang lain genus Diskus digambarkan, Pellegrin menulis tentang Green Discus (Symphysodon aequifasciata aequifasciata), spesies ini ditemukan di Danau Tefe dan saluran air Amazon di Peru. Ada dua jenis lain dari discus tercatat, Brown Discus (Symphysodon aequifasciata axelrodi), dan Discus Blue (Symphysodon aequifasciata haraldi). Hal ini tidak disetujui belum, apakah ini sebenarnya adalah spesies yang berbeda atau hanya hasil penangkaran antara spesies yang dicatat asli 6. Semua ikan diskus ditemukan di sungai Sungai Amazon. Sekarang telah disepakati bahwa diskus dapat ditemukan dalam tiga jenis saluran air Amazon, air putih Amazon Upper, air hitam Rio Negro, dan air jelas dari Amazon Bawah. 5 anonim, 20 oktober oktober

28 Sebagian besar mengkajinya ditemukan di daerah air hitam, mereka juga akan mendiami danau banjir di bank dimana air sangat lembut dan asam. Suhu perubahan sangat sedikit air dalam siklus hari 24 jam, biasanya tetap sekitar tanda F 80 derajat, ini adalah membuat ph tetap konstan juga. diskus ini mendapatkan nama umum dari bentuk tubuhnya, mereka telah mengembangkan tubuh, bulat pipih untuk membantu mereka bersembunyi di vegetasi air dan akar pohon terendam 7 Diskus dikenal dengan sebutan the king of aquarium cukup digemari oleh hobiis ikan hias baik didalam negeri ataupun di luar negeri. dengan banyaknya peminat ikan hias yang menggemari ikan ini, membuat harga ikan ini terbilang cukup mahal. Semakin banyak penggemar ikan diskus kontes ikan diskus kerap digelar dan diikuti oleh banyak peserta (Lesmana dan Daelami, 2009). Ikan diskus memiliki fekunditas antara butir telur. Ikan ini banyak diminati oleh konsumen ikan hias karena warna serta bentuk tubuh yang indah. Karena itu pula permintaan akan ikan diskus terus berjalan baik untuk pasar lokal maupun ekspor. Ikan Diskus seringkali dianggap susah untuk dibudidayakan, tetapi sesungguhnya ikan ini tidak menimbulkan terlalu banyak masalah seandainya dapat menciptakan kondisi lingkungan yang baik dan memberikan pakan yang cocok. Ikan diskus adalah ikan yang berkelompok pada saat belum dewasa tetapi apabila ikan sudah mencapai dewasa ikan akan berpasangan antara jantan dan betinanya (Lambert, 2009) Diskus termasuk ikan hias air tawar yang sangat peka terhadap perubahan lingkungan, terutama perubahan sifat airnya. Jika lingkungan tidak cocok, diskus menjadi kurang nafsu makan dan bila mengalami gangguan pencernaan terkadang akan mengeluarkan kotoran berlendir putih. Untuk pemijahan, air sebaiknya bersifat asam dengan kesadahan rendah. Kandungan oksigen dapat ditingkatkan dengan aerasi menggunakan aerator ataupun blower. Kondisi air yang disukai diskus adalah yang mengandung asam humus atau tannin. Untuk itu, kedalam wadah pemeliharaan dilarutkan tanah humus yang mengandung asam humus yang bersifat lunak atau dengan merendam sabut kelapa yang banyak mengandung oktober

29 tannin sehingga air menjadi asam. Air dari kedua rendaman tersebut harus diukur derajat keasamannyadengan menggunakan ph meter, jika tingkat keasaman sudah tercapai maka tanah humus atau sabur kelapa dikeluarkan (Lesmana dan Daelami 2009). Ciri-ciri ikan diskus secara umum antara lain sebagai berikut : Bentuk badan pipih dan seperti lingkaran jika dilihat dari samping. Pola warna disepanjang tubuhnya berupa gari-garis pendek dengan warna garis berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Ada empat spesies diskus yang dibudidayakan antara lain Heckel Discus, Brown Discus, Green Discus dan Blue Discus. Suhu yang baik untuk memeliharaan diskus berkisar O C. Sementara kisaran kualitas air seperti keasaman (ph) cukup lebar sekitar 5-6, 5 dan kekerasan air lunak antara 3-5 O dh. Gambar 2. Beberapa jenis ikan diskus Symphosodon sp Pemeliharaan Induk Pemijahan ikan diskus dimulai dengan seleksi induk, dengan ciri-ciri antara lain tidak cacat, sehat, tampak aktif, bentuknya proporsional, ukurannya terbesar diantara kelompok umurnya, gemuk, mulut relatif besar, dan berumur lebih dari setahun. Usaha pembenihan ini dimulai dari pemeliharaan induk untuk mencapai kematangan gonad, kemudian dilanjutkan dengan proses pemijahan, penetasan, pemeliharaan larva hingga pendederan. Induk ikan diskus dapat dibedakan antara jantan dengan betina berdasarkan tanda-tanda pada tubuhnya oktober

30 Tabel 4. Perbedaan Induk Jantan dan Induk Betina pada Ikan Diskus 9 No Bagian yang diamati Ikan Jantan Ikan Betina 1 Alat kelamin Runcing Lebar dan bulat 2 Bentuk bibir Bibir atas lebih menonjol Simetris dan sama besar antara bibir atas dan bawah 3 Bentuk hidung Bentuk agak bengkok Bentuk lurus 4 Bentuk sirip dubur Bentuk lurus Bentuk bulat 5 Pola warna Cerah dan menyebar ke seluruh tubuh Sedikit warna pada wajah dan badan Pemeliharaan calon induk ikan diskus dilakukan dengan mencempurkan ikan jantan dan betina pada satu akuarium ukuran cm. Induk dibiarkan memilih pasangannya sendiri dalam kelompok calon induk. Bila sudah tampak berpasangan dengan terus berenang bersama maka pasangan induk tersebut dapat dipisahkan dari kelompoknya. Pakan untuk induk dapat berupa pakan alami (cacing darah dan jentik nyamuk) atau pakan buatan pakan seperti pelet khusus untuk diskus Pemijahan dan Pemeliharaan Larva Pemijahan induk dilakukan per pasang pada akuarium. Sarang telur biasanya dibuat dari potongan paralon atau sarang buatan yang terbuat dari tanah liat yang diletakkan di pojok atau tengah akuarium pada posisi berdiri. Seperti halnya ikan lain, induk diskus pun akan membersihkan sarangnya sebelum meletakkan telur-telurnya. Induk ikan diskus bersifat parental care dimana telur dan larva yang dihasilkannya akan dirawat/diasuh. Sehingga telurnya tidak dapat dipisahkan dari induknya dan dibiarkan menetas dalam wadah pemijahan. Telur-telur tersebut akan menetas dalam waktu 2-3 hari. Larva ini akan terus menempel pada induknya hingga berumur seminggu. Biasanya larva akan berenang setelah berumur seminggu. Selanjutnya larva akan menyusu pada induknya dengan oktober

31 memakan lendir yang terdapat pada tubuh induknya. Walaupun ikan ini bersifat merawat telur dan anaknya tapi ada juga induk yang memakan telur-telurnya. Sementara larva yang sudah berenang tidak ikut dimakan. Olah karena itu, biasanya peternak memberi sekat untuk membatasi induk dengan telurnya. Pakan untuk larva ikan diskus berasal dari induknya, namun akan lebih baik lagi jika ditambahkan naupli Artemia atau kutu air saring. Bila larva sudah pisah dari induk, pakannya dapat diganti dengan kutu air besar. Diskus berumur sebulan atau lebih bisa diberi pakan cacing sutera, cacing darah, jentik nyamuk atau pakan buatan jika ikan sudah dewasa. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 2 kali sehari. Untuk menjaga kualitas air dilakukan pergantian air atau siphon setiap 1-2 hari sekali sebanyak sepertiga atau setengah volume air. Ukuran 4 cm atau berumur sekitar 3 bulan mulai dapat dipanen dan dijual. Pembesaran ikan diskus umumnya dilakukan di akuarium. Pemberian pakan berupa pakan alami seperti Daphnia (kutu air) dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari. Untuk menjaga kualitas air, minimal 2 hari sekali dilakukan penyiphonan Penelitian Terdahulu Penelitian yang menganalisis tentang ikan hias sudah banyak dilakukan, diantaranya berjudul Analisis Kelayakan Perluasan Usaha Pemasok Ikan Hias Air Tawar Budi Fish Farm, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor oleh Agustika (2009). Dari hasil penelitian dilihat dari aspek teknis menunjukan bahwa perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam persiapan pengadaan ikan hias dari petani maupun dalam proses produksinya; dari aspek manajemen menunjukan perusahaan menggunakan struktur organisasi yang sederhana akan tetapi mampu menjalankan tugas masing-masing sesuai dengan kewajibannya; aspek social melihat sejauh mana keluhan dari masyarakat sekitar lokasi usaha terhadap kegiatan perusahaan. Aspek pasar menunjukan peluang yang masih terbuka lebar untuk bisnis ikan hias ini. Hal tersebut dapat dilihat dari data Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. Hasil dari perhitungan aspek finansial menunjukan bahwa perhitungan niali NPV yang diperoleh sebesar Rp ,00 berarti bahwa investasi yang oktober

32 ditanam pada 10 tahun yang akan datang dapat memberikan keuntungan bersih sebesar Rp ,00; Net B/C sebesar 2,70 artinya setiap Rp. 1,00 investasi bersih yang dikeluarkan pada tahun ke 10 akan memberikan keuntungan bersih sebesar Rp 2,70,00; dengan IRR sebesar 66% menunjukan bahwa usaha ini layak dan mampu mengembalikan modal dalam tingkat bunga sebesar 66% per tahun. Jika bunga pinjaman bank yang berlaku kurang dari nilai tersebut maka usaha ini layak untuk dijalankan, sebaliknya jika suku bunga pinjaman bank yang berlaku lebih besar dari 66% per tahun berarti usaha ini tidak layak untuk dijalankan. Rohmawati (2010), meneliti tentang Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Ikan Hias Air Tawar pada Arifin Fish Farm, Desa Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Pada penelitian ini diperoleh berdasarkan aspek teknis menunjukkan bahwa perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam tersediaan bahan baku dalam pengadaan atau ketersediaan induk ikan hias air tawar aspek manajemen menunjukan perusahaan menggunakan struktur organisasi berbentuk garis dan cukup sederhana dan mampu menjalankan tugas masing-masing sesuai dengan kewajibannya. Aspek Hukum menunjukkan Arifin Fish Farm dapat digolongkan dalam usaha perorangan karena modal usaha yang digunakan berasal dari satu orang dan berperan sebagai pemilik perusahaan. Aspek pasar menunjukkan potensi terhadap ikan hias air tawar memiliki potensi untuk dikembangkan, oleh sebab itu dilihat dari permintaan. Tingginya permintaan eksportir dan pedagang pengumpul terhadap ikan hias air tawar pada Arifin Fish Farm yaitu untuk Black Ghost sebesar ekor, dan Ctenopoma sebesar ekor, sedangkan permintaan Patin sebesar 8.260,000 ekor per tahun. Sehingga permintaan yang terpenuhi oleh perusahaan hanya sebesar ekor Black Ghost, ekor Ctenopoma, dan ekor Patin. Hasil Perhitungan aspek finansial pada usaha ikan hias air tawar rencana pengembangan dengan lahan 800 m2 menunjukan bahwa perhitungan nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp ,00, nilai Net B/C diperoleh sebesar 4,08, nilai IRR sebesar 60 persen, payback period sebesar 2,03, nilai manfaat bersih yang diperoleh sebesar Rp ,00. Hasil perhitungan analisis sensitivitas usaha rencana pekembangan lahan 800 m 2 terhadap penuruanan harga 16

33 penjualan menunjukkan usaha ini masih tetap layak untuk dilanjutkan. Penurunan harga jual ikan hias sebesar 20 persen per tahun menghasilkan NPV Rp ,00 ; Net B/C sebesar 2,43 dan IRR sebesar 34 persen. sedangkan penurunan sebesar 30 persen, menghasilkan NPV sebesar ,00; Net B/C sebesar 1,79 dan IRR sebesar 24 persen. Dharmika (2009), meneliti tentang Analisis Kelayakan Usaha Bunga Potong Krisan di Pri s Farm Cinagara, Cirejuk, Kabupaten Bogor. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa Pri s Farm salah satu perusahaan yang memproduksi bunga potong kristan yang sangat digemari dan banyak diproduksi. Pris Farm merencanakan untuk mengembangkan usahanya dengan meningkatkan kapasitas produksi dengan penambahan green house pada lahan yang ada. Hal ini merupakan salah satu alternatif yang dapat diambil utnuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yaitu dengan memproduksi yang masih kurang untuk memenuhi permintaan konsumen. Berdasarkan dari hasil analisis aspek pasar, aspek teknis, aspek sumberdaya perusahaan, aspek manajemen, dan aspek sosial, usaha ini layak untuk diusahakan dan dikembangkan. Sehingga permintaan konsumen akan terpenuhi oleh produksi kebun Pri s Farm. Penilaian rencana pengembangan bisnis ini menggunakan tiga skenario. Hasil dari perhitungan cashflow didapatkan nilai NPV untuk skenario I yaitu sebesar Rp ,71,00 ; skenario II sebesar Rp ,8,00 ; dan skenario III sebesar Rp ,00 yang berarti bahwa pendapatan bersih yang diperoleh selama umur proyek ini dijalankan akan memperoleh laba bersih sebesar Rp ,71,00 ; Rp ,8,00 ; dan Rp ,00 dengan memperhitungkan nilai waktu uang dalam jangka waktu 10 tahun atau selama umur proyek berjalan. Penelitian mengenai Kelayakan Finansial Pembenihan dan Pendederan Ikan Nila Wanayasa pada Kelompok Pembudidaya Mekarsari Desa Tanjungsari, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta oleh Irianni (2006) bertujuan menganalisis Keuntungan usaha, menganalisis kelayakan investasi yang ditanamkan dan menganalisis sensitivitas usaha terhadap perubahan harga factor produksi, dalam hal ini adalah pakan. 17

34 Kelayakan usaha dan sensitivitas dinilai berdasarkan kriteria investasi yang terdiri dari NPV, Net B/C, dan IRR. Hasil analisis yang diperoleh bahwa niali NPV sebesar Rp ,83,00 nilai B/C diperoleh sebesar 19,38 dan niali IRR sebesar 707%. Hasil analisis sensitivitas dengan metode switching value diperoleh bahwa usaha masih layak dijalankan dengan adanya peningkatan harga pakan sampai batas kenaikan sebesar 800,91%, karena nilai NPV sama dengan nol, Net B/C sama dengan 1, sedangkan IRR sama dengan tingkat suku bunga. Nugroho (2008) dalam penelitian yang berjudul Analisis Finansial Ikan Hias Air Tawar pada Usaha Heru Fish Farm di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor menjelaskan dari hasil penelitian menunjukan Heru Fish Farm merupakan salah satu dari banyak pembudidaya yang masuk dalam anggota pembudidaya ikan hias air tawar Mina Tangkar pada tahun 2006 mendapatkan gelar juara pertama se-kabupaten dan juara II tingkat Propisi Jawa Barat. Tenaga kerja yang terdapat pada usaha Heru Fish Farm terdiri dari atas tenaga kerja tetap. Heru Fish Farm dikelola oleh empat orang yang terdiri atas satu orang pemimpin Heru Fish Farm, satu orang Manajer dan dua orang karyawan produksi. Alur kegiatan usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm dengan melakukan pemijahan, pendederan, pembesaran. Hasil analisis dari usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm setelah dilakukan pengembangan (perluasan lahan). Nilai R/C diperoleh sebesar 4,64, payback period sebesar 0,44 tahun, BEP nilai produksi tercapai pada saat hasil produksi sebesar Rp ,90,00 serta ROI sebesar 228,05%. Total biaya, penerimaan dan keuntungan yang diperoleh Heru Fish Farm yaitu sebesar Rp ,37,00, penerimaan yang diperoleh Rp ,00 sehingga besarnya keuntungan yang diperoleh adalah Rp ,63,00. Tambahan biaya sebesar Rp ,00 diperoleh dengan melakukan pinjaman dari bank. Analisis kriteria investasi Heru Fish Farm dilakukan dengan dua skenario, dimana skenario pertama modal yang digunakan adalah modal sendiri dan skenario kedua modal berasal dari pinjaman bank sebesar Rp ,00 dengan tingkat suku bunga sebesar 10,8% per tahun. Wijayanto (2005) penelitiannya yang berjudul Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pembesaran Ikan Mas Kolam Air Deras, studi kasus di MN Fish 18

35 Farm, Kabupaten Subang. Dari penelitian ini menunjukan hasil perhitungan diperoleh bahwa usaha pembesaran ikan mas air deras MN Fish Farm layak pada tingkat diskonto 6 persen dengan modal sendiri. Hasil yang didapat adalah NPV sebesar Rp ,00 dengan Net B/C sebesar 3,06 dan IRR sebesar 26 persen serta pengembalian modal (MPI) selama 4 tahun 6 bulan. Proyek ini menghasilkan keuntungan bersih sekarang yang positif, pengeluaran sebesar Rp 1,00 menghasilkan manfaat sebesar Rp 3,06 dan tingkat pengembalian internal dari proyek lebih besar dari suku bunga bank yang berlaku. Selain dengan skenario satu, ini dilakukan analisis dengan perubahan skenario yaitu dengan modal sebagian berasal dari pinjaman bank (Skenario II). Pada Skenario II tingkat diskonto yang digunakan adalah 6 dan 15 persen. Hasil yang diperoleh dengan suku bunga 6 persen adalah NPV sebesar Rp ,00, Net B/C 4,41 dengan IRR sebesar 32 persen dan PMI 5 tahun 1 bulan. Usaha ini masih layak untuk dilaksanakan dengan Skenario II pada tingkat suku bunga sebrsar 6 persen, pelaksanaan usaha dengan modal pinjaman dari bank lebih layak untuk dilaksanakan. Pada tingkat suku bunga 15 persen dengan modal sebagian berasal dari pinjaman bank hasil yang diperoleh adalah NPV sebesar Rp ,00, Net B/C sebesar 2,62 dengan sebesar IRR 22 persen dan MPI 6 tahun 1 bulan. Nilai NPV positif dan Net B/C lebih besar dari pengeluaran, sedangkan nilai IRR sebesar 22 persen menunjukan bahwa usaha tersebut akan dapat mengembalikan pinjaman beserta bungunya karena pengembalian internal usaha tersebut lebih besar dari suku bunga kredit yang berlaku yaitu 15 persen. Analisis sensitivitas dilakukan pada penurunan harga output sebesar 5,65, 11,11 dan 16,67 persen, serta kenaikan harga input benih sebesar 30,4 persen dan harga input pakan sebesar 7,91 persen. Usaha masih layak apabila terjadi kenaikan harga benih sebesar 30,4 persen, kenaikan harga pakan sebesar 7,91 persen, penurunan harga output sebesar 5,56 persen dan kenaikan suku bunga menjadi 15 persen. Penelitian-penelitian terdahulu merupakan acuan bagi penelitian dalam analisis kelayakan usaha apakah komuditas ikan diskus ini layak atau tidak untuk dilakukan dengan melihat suku bunga (discount rate) yang berlaku. perbedaan penelitian ini adalah tempat perusahaan dan komoditas yang diproduksi. Dari penelitian terdahulu memberikan masukan bagi penulis mengenai sejauh mana 19

36 penelitian sebelumnya mengenai analisis finansial dan analisis non finansial. Hal ini memeberikan gambaran bagi penulis dengan topik kelayakan usaha. Selain itu, dari penelitian terdahulu mengenai analisis kelayakan non finansial yang ingin dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial ekonomi, sehingga dapat menjadi acuan bagi penulis untuk melakukan kajian tentang kelayakan usaha ikan diskus di Vizan Farm. 20

37 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha Menurut Gittinger (1986) bisnis atau usaha adalah suatu keseluruhan aktifitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendafatkan kemanfaatan (benefit), atau suatu aktifitas dimana dikeluarkan uang dengan harapan untuk mendapatkan hasil (return) diwaktu yang akan dating, dapat direncanakan, dibiayai, dan dilaksanakan sebagai suatu unit. Proyek pertanian adalah suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber financial menjadi barangbarang capital yang dapat menghasilkan keuntungan atau manfaat setelah beberapa periode waktu (Gittinger 1986) Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan manfaat (benefit), atau suatu aktivitas dimana dikeluarkan uang dengan harapan untuk mendapatkan hasil (return) di waktu yang akan datang, dan yang dapat direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit (Kadariah, 2001). Menurut Gittinger (1986) mengatakan bahwa proyek yang bergerak dalam bidang pertanian adalah suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang modal yang dapat menghasilkan keuntungan atau manfaat setelah beberapa periode waktu. Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan berhasil (Husnan dan Muhammad, 2005). Suatu proyek dapat dikatakan berhasil apabila memenuhi kriteria manfaat investasi sebagai berikut : 1. Manfaat ekonomis proyek terhadap proyek itu sendiri (biasa disebut juga sebagai manfaat finansial). 2. Manfaat proyek bagi negara tempat proyek itu dilaksanakan (disebut juga manfaat ekonomi nasional). 3. Manfaat sosial proyek tersebut bagi masyarakat di sekitar proyek. Nurmalina et al (2010) menyatakan bahwa studi kelayakan bisnis merupakan suatu penelaahan atau analisis tentang apakah suatu kegiatan investasi 21

38 memberikan manfaat atau hasil bila dilaksanakan, sehingga dapat dilakukan penilaian apakah kegiatan investasi tersebut layak untuk dijalankan Aspek-Aspek Studi Kelayakan Studi kelayakan proyek terdiri dari dua aspek yaitu aspek finansial (keuangan) dan juga aspek non finansial (aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen-hukum, aspek ekonomi dan sosial, dan aspek lingkungan). 1. Aspek Pasar Menurut para ahli, pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran sehingga terbentuklah harga yang berdasarkan atas kesepakatan bersama. (Umar 2009). Gittinger (1986) mengemukakan bahwa yang termasuk dalam aspek pasar suatu bisnis adalah rencana pemasaran output yang dihasilkan dan rencana penyediaan input yang dibutuhkan. Nurmalina et al. (2009) mengemukakan bahwa dari segi pemasaran kegiatan bisnis dapat diharapkan beroperasi secara sehat bila mana produkyang dihasilkan mampu mendapat tempat di pasaran serta dapat menghasilkan jumlah hasil penjualan yang memadai dan menguntungkan. Agar dapat memperoleh gambaran seberapa jauh kegiatan bisnis yang direncanakan dapat memenuhi persyaratan tersebut di atas, berbagai hal yang bersangkutan dengan pasar dan pemasaran produk perlu di telaah. Dengan demikian pada aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari tentang : Permintaan, baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen, perusahaan besar pemakai. Disini juga perlu di perkirakan tentang proyeksi permintaan tersebut. Penawaran, baik yang berasal dari dalam negeri, maupun juga yang berasal dari impor. Bagaimana perkembangannya di masa lalu? dan bagaimana perkiraan di masa yang akan datang? Factor-faktor yang mempengaruhi penawaran? Ini seperti jenis barang yang bisa menyaingi, kebijakan dari pemerintah, dan sebagainya perlu diperhatikan. Harga, dilakukan perbandingan dengan barang-barang impor,produksi dalam negri lainnya. Apakah ada kecendrungan perubahan harga dan bagaimana polanya. 22

39 Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan dipergunakan bauran pemasaran (maketing mix). Identifikasi siklus kehidupan produk (product life sycle),pada tahap apa produk yang akan dibuat. Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan. 2. Aspek Teknis Nurmalina et al. (2009) mengemukakan bahwa aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan bisnis secara teknis dan pengoprasiannya setelah bisnis tersebut selesai dibangun. Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya eksploitasinya. Beberapa hal utama dari aspek teknis adalah : Lokasi bisnis, yakni dimana suatu bisnis akan dilaksanakan baik untuk pertimbangan lokasi dan lahan pabrik maupun lokasi bukan pabrik. Seberapa besar skala operasi/luas produksi ditetapkan untuk mencapai suatu tingkatan skala ekonomis. Kriteria pemiihan mesin dan equipment utama serta alat pembantu mesin dan equipment. Bagaimana proses produksi dilakukan dan layout pabrik yang dipilh, termasuk juga layout bangunan dan fasilitas lain. Apakah jenis teknologi yang diusulkan cukup tepat, termasuk di dalamnya pertimbangan variabel sosial yaitu kemampuan atau penerimaan masyarakat terhadap teknologi yang digunakan. Misalnya mengapa mesin panen padi di Indonesia tidak berkembag karena secara sosial kurang diterima hal ini akan menghilangkan budaya gotong royong panen bersama. Menurut Gittinger (1986), analisa dalam aspek teknis meliputi penyediaan input dan hasil produksi (output) berupa barang dan jasa. Diperlukan kerangka kerja atau alur produksi yang jelas supaya analisa dapat dilakukan secara teliti, karena analisa bisnis secara keseluruhan hanya akan dapat berjalan bila analisa secara teknis dapat dilakukan. Aspek teknis dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai lokasi bisnis, besar skala operasi atau luas produksi, kriteria 23

40 pemilihan mesin dan peralatan yang digunakan, layout dan proses produksi, serta jenis teknologi yang digunakan (Husnan dan Muhammad, 2005). 3. Aspek Manajemen Aspek manajemen mempelajari tentang manajemen dalam masa pembangunan bisnis dan manajemen dalam masa operasi. Dalam masa pembangunan bisnis, hal yang dipelajari adalah siapa pelaksana bisnis tersebut, bangaiman jadual penyelesaian bisnis tersebut, dan siapa yang melakukan studi masing-masing aspek kelayakan bisnis. Sedangkan manajemen dalam operasi, hal yang dipelajari adalah bagaimana bentuk organisasi/badan usaha yang dipilih, bagaimana struktur organisasi, bagaimana deskripsi masing-masing jabatan, berapa banyak jumlah tenaga kerja yang digunakan, dan menentukan siapa-siapa anggota direksi dan tenaga-tenaga inti (Nurmalina et al. 2009). Hal-hal yang menjadi bahan kajian dalam aspek hukum terdiri dari pelaksana bisnis (bentuk badan usaha dan identitas pelaksana bisnis), jaminanjaminan yang disediakan apabila hendak meminjam dana, serta akta, sertifikat dan izin yang diperlukan dalam menjalankan usaha (Umar 2009). 4. Aspek Hukum Aspek hukum mempelajari tentang bentuk badan usaha yang akan digunakan (dikaikan dengan kekuatan hukum dan konsekuensinya), dan mempelajari jaminan-jaminanyang bis disediakan bila akan menggunakan sumber dana yang berupa pinjaman, berbagai akta, sertifikat, dan izin. Disamping hal tersebut, aspek hukum dari suatu kegiatan bisnis diperlukan dalam hal mempermudah dan memperlancar kegiatan bisnis pada saat menjalin jaringan kerja sama (networking) dengan pihak lain (Nurmalina et al. 2009). 5. Aspek Sosial Ekonomi Budaya Dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya yang akan dinilai adalah seberapa besar bisnis mempunyai dampak sosial, ekonomi dan budaya terhadap masyarakat keseluruhan. Pada aspek sosial yang dipelajari adalah penambahan kesempatan kerja atau pengurangan pengangguran. Selain itu, aspek ini mempelajari pemerataan kesempatan kerja dan bagaimana pengaruh bisnis tersebut terhadap lingkungan sekitar lokasi bisnis seperti semakin ramainya daerah tersebut, lalu lintas yang semakin lancar, adanya penerangan listrik, 24

41 telepon, dan srana lainnya. Aspek social memperhatikan manfaat dan pengorbanan sosial yang mungkin dialami oleh masyarakat disekitar lokasi bisnis (Menurut Nurmalina et al 2009). Penilaian pada aspek ini adalah mengenai seberapa besar bisnis mempunyai dampak secara ekonomi dan sosial terhadap masyarakat keseluruhan. Dampak sosial yang dirasakan oleh masyarakat meliputi tersedianya sarana prasarana seperti jalan, penerangan, air, tempat kesehatan, dan pendidikan (Kasmir dan Jakfar, 2010). Penting bagi pelaku bisnis untuk memperhatikan aspek sosial kemasyarakatan, agar antara bisnis dengan masyarakat dapat hidup saling menguntungkan (Umar 2009). Sedangkan dari aspek ekonomi suatu bisnis dapat memberikan peluang peningkatan pendapatan masyarakat, pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan dari pajak, dan dapat menambah aktivitas ekonomi. Perubahan dalam teknologi atau peralatan mekanis dalam bisnis dapat secara budaya mengubah jenis pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat. Dalam beberapa bidang, pengenalan perlengkapan mekanis (tracktor, fork lift,conveyor) telah mengakibatkan tenaga kerja kehilangan pekerjaan yang diperlukan untk membiayai kebutuhan hidup mereka. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya bisnis secara sosial, ekonomi, dan budaya lebih banyak memberikan manfaat dibandingkan kerugiannya. Suatu bisnis tidak akan ditolak oleh masyarakat sekitar bila secara sosial budaya diterima dan secara ekonomi memberikan kesejahteraan (Menurut Nurmalina et al 2009). 6. Aspek Lingkungan Menurut Nurmalina et al (2009) menyatakan bahwa aspek ini mempelajari bagaimana pengaruh bisnis tersebut terhadap lingkungan, apaah dengan adanya bisnis menciptakan lingkungan semakin baik atau semakin rusak. Pertimbangan tentang sistem alami dan kualitas lingkungan dalam analis suatu bisnis justru akan menunjang kelangsungan suatu bisnis itu sendiri, sebab tidak ada bisnis yang akan bertahan lama apabila tidak bersahabat dengan lingkungan. Analisis mengenai aspek lingkungan bertujuan untuk menentukan apakah secara lingkungan hidup, misalnya dari sisi udara, dan air, bisnis diperkirakan dapat dilaksanakan secara 25

42 layak atau sebaliknya karena mengakibatkan pencemaran yang merugikan lingkungan hidup (Umar 2009). 7. Aspek Finansial Menurut Nurmalina et al (2009) menyatakan bahwa Dalam pengkajian aspek finasial (keuangan) diperhitungkan beberapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk membangun dana kemudian mengoperasikan kegiatan bisnis. Dana untuk membangun usaha lazim disebut dana modal tetap, dipergunakan antara lain untuk membiayai kegiatan pra-investasi, pengadaan tanah, gedung, mesin, peralatan dan biaya-biaya lain yang bersangkutan dengan pembangunan bisnis serta pengadaan dana modal tetap itu sendiri, misalnya bunga pinjaman selama masa pembangunan usaha. Dana yang dibutuhkan untuk memutar roda operasi bisnis setelah selesai dibangun disebut dana modal kerja. Dalam perhitungan jumlah dana keseluruhan usaha, jumlah modal kerja dihitung secara netto dalam arti jumlah dana yang dibutuhkan untuk membiayai seluruh harta lancer dikurangi dengan jumlah hutang jangka pendek yang diharapkan dapat diperoleh dana tersebut dari pihak ketiga. Secara finansial suatu usaha dikatakan layak apabila usahat tersebut menguntungkan. Kadariah et al (1999) mengemukakan bahwa analisis finansial memiliki arti penting dalam memperhitungkan insentif bagi orang-orang yang turut serta dalam kegiatan bisnis. Sebab, tidak ada gunanya melaksanakan bisnis yang menguntungkan dilihat dari perekonomian sebagai keseluruhan jika para petani yang melaksanakan bisnis tersebut tidak bertambah baik keadaannya. Penilaian dilakukan terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan, besarnya pendapatan, sumber pembiayaan, lama pengembalian investasi maupun tingkat suku bunga yang berlaku (Kasmir dan Jakfar, 2010) Teori Biaya dan Manfaat Dalam menganalisa suatu proyek tujuan analisa harus disertai dengan definisi biaya dan manfaat. Biaya diartikan sebagai salah satu yang mengurangi suatu tujuan, sedangkan manfaat adalah segala sesuatu yang membantu terlaksananya suatu tujuan (Gittinger, 1986). Biaya dapat juga didefinisikan sebagai pengeluaran atau korbanan yang dapat menimbulkan pengurangan terhadap manfaat yang diterima. Biaya dapat dibedakan sebagai berikut : 26

43 1. Biaya modal merupakan dana untuk investasi yang penggunaannya bersifat jangka panjang, seperti tanah, bangunan, pabrik, dan mesin. 2. Biaya operasional atau modal kerja merupakan kebutuhan dana yang diperlukan pada saat proyek mulai dilaksanakan, seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. 3. Biaya lainnya, seperti pajak, bunga, dan pinjaman. Manfaat dapat diartikan sebagai suatu yang dapat menimbulkan kontribusi terhadap suatu proyek. Manfaat proyek dapat dibedakan menjadi : 1. Manfaat langsung yaitu manfaat yang secara langsung dapat diukur dan dirasakan sebagai akibat dari investasi seperti peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja. 2. Manfaat tidak langsung yaitu manfaat yang secara nyata diperoleh dengan tidak langsung dari proyek dan bukan merupakan tujuan utama proyek, seperti rekreasi. Kriteria yang biasa digunakan sebagai dasar persetujuan atau penolakan suatu proyek yang dilaksanakan adalah kriteria investasi. Dasar penilaian investasi adalah perbandingan antara jumlah nilai yang diterima sebagai manfaat dari investasi tersebut dengan manfaat dalam situasi tanpa proyek. Nilai perbedaannya adalah berupa tambahan manfaat bersih yang akan muncul dari investasi dengan adanya proyek (Gittinger, 1986) Penentuan Umur Proyek Penentuan umur proyek atau bisnis diperlukan untuk mengetahui sampai sejauhmana batasan waktu pengembalian atas modal (investasi) yang telah dikeluarkan pada awal proyek (bisnis). selain itu umur proyek juga berguna untuk mengetahui kapan perusahaan harus melakukan reinvestasi terhadapaset yang terbesar dari usaha sehingga dapat menjadi suatu peringatan bagi perusahaan sebelum aset tersebut harus di reinvestasi. 27

44 Untuk menentukan umur proyek atau bisnis terdapat beberapa pedoman yang dapat digunakan antara lain (Nurmalina et al. 2009): 1) Umur ekonomis suatu bisnis ditetapkan berdasarkan jangka waktu (periode) yang kira-kira sama dengan umur ekonomis dari aset terbesar yang ada didalam bisnis. 2) Umur Teknis digunakan untuk bisnis yang mempunyai modal yang besar. Umur teknis umumnya lebih panjang dari umur ekonomis, tetapi hal ini tidak berlaku apabila adanya keusangan teknologi (absolence) dengan adanya penemuan baru 3) Untuk bisnis yang umur teknis atau ekonomisnya lebih dari 25 tahun biasanya umur bisnis ditentukan selama 25 tahun karena nilai-nilai sesudah 25 tahun jika di discount rate dengan tingkat bunga lebih besar dari 10% maka present value nya akan kecil sekali karena karena nilai discount factor nya mendekati nol Penyusunan Cash Flow Cashflow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di dalam perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cashflow menggambarkan berapa uang yang masuk ke perusahaan dan jenis pemasukan tersebut serta menggambarka berapa uang yang keluar dari perusahaan dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Aliran kas penting digunakan dalam akuntansi karena laba dalam akuntansi tidak sama dengan kas masuk bersih. Dan yang relevan bagi investor adalah kas bukan laba. Menurut Nurmalina et al. (2009) cashflow merupakan arus manfaat bersih sebagai hasil pengurangan biaya terhadap arus manfaat. Cashflow disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukan dari mana sumber-sumber kas dan pengunaan-penggunaannya. Unsur-unsur cashflow terdiri dari arus penerimaan (inflow), arus pengeluaran (outflow), manfaat bersih (net benefit), dan manfaat bersih tambahan (incremental net benefit) bila diperlukan Analisis Kelayakan Investasi Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dari suatu proyek. Dalam mengukur manfaat suatu proyek dapat digunakan dua cara. Yang pertama dengan menggunakan perhitungan berdiskonto, yaitu suatu teknik yang dapat menurunkan manfaat yang diperoleh 28

45 pada masa yang akan datang dan arus biaya menjadi nilai biaya pada masa sekarang dan yang kedua menggunakan perhitungan tidak berdiskonto. Perbedaan dua cara ini terletak pada konsep Time Value of Money yang digunakan pada model perhitungan berdiskonto. Model perhitungan tidak berdiskonto memiliki kelemahan umum dibandingkan perhitungan berdiskonto yaitu ukuran tersebut belum mempertimbangkan secara lengkap mengenai lamanya arus manfaat yang diterima (Gittinger, 1986). Konsep Time Value of Money menyatakan bahwa nilai sekarang (present value) adalah lebih baik daripada nilai yang sama pada masa yang akan datang (future value) yang disebabkan dua hal, yaitu: 1) time preference (sejumlah sumber yang tersedia untuk dinikmati pada saat ini lebih disenangi dibandingkan jumlah yang sama yang tersedia di masa yang akan datang), 2) Produktifitas atau efisiensi modal (modal yang dimiliki saat ini memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang melalui kegiatan yang produktif) yang berlaku baik secara perorangan maupun bagi masyarakat secara keseluruhan (Kadariah et al., 2001). Kedua unsur tersebut berhubungan secara timbal balik di dalam pasar modal untuk menentukan tingkat harga modal yaitu tingkat suku bunga, sehingga dengan tingkat suku bunga dapat dimungkinkan untuk membandingkan arus biaya dan manfaat yang penyebarannya dalam waktu yang tidak merata. Untuk tujuan itu, tingkat suku bunga ditentukan melalui proses discounting (Kadariah et al.,2001) Analisis Finansial Analisis finansial adalah analisis yang digunakan untuk membandingkan antara biaya dan manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama umur proyek (Husnan dan Muhammad, 2005). Analisis Finansial terdiri dari: Net Present Value (NPV) Net Present Value diartikan sebagai nilai bersih sekarang arus kas tahunan setelah pajak dikurangi dengan pengeluaran awal. Dalam menghitung NPV perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan. Kriteria investasi berdasarkan NPV yaitu: 29

46 a. NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian sebesar modal sosial Opportunities Cost faktor produksi normal. Dengan kata lain, proyek tersebut tidak untung maupun rugi. b. NPV > 0, artinya suatu proyek dinyatakan menguntungkan dan dapat dilaksanakan. c. NPV < 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang dipergunakan, atau dengan kata lain proyek tersebut merugikan dan sebaiknya tidak dilaksanakan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Rasio) Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C Rasio) merupakan angka perbandingan antara present value dari net benefit yang positif dengan present value dari net benefit yang negatif. Kriteria Investasi berdasarkan Net B/C Rasio adalah: a. Net B/C = 1, maka NPV = 0, artinya proyek tidak untung ataupun rugi b. Net B/C > 1, maka NPV > 0, artinya proyek tersebut menguntungkan c. Net B/C < 1, maka NPV < 0, proyek tersebut merugikan Internal Rate Return (IRR) Internal Rate Return adalah tingkat bunga yang menyamakan present value kas keluar yang diharapkan dengan present value aliran kas masuk yang diharapkan, atau didefinisikan juga sebagai tingkat bunga yang menyebabkan Net Present value (NPV) sama dengan nol. Menurut Gittinger (1986) IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan. Suatu investasi dianggap layak apabila memiliki nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku dan suatu investasi dianggap tidak layak apabila memiliki nilai IRR yang lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku Payback Periode (PBP) Payback Period atau tingkat pengembalian investasi merupakan suatu metode dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur 30

47 periode jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal kembali, maka akan semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang kembali dapat dipergunakan untuk membiayai kegiatan lain (Husnan dan Muhammad, 2005) Laporan Laba Rugi Nurmalina et al. (2009) mendeskripsikan laporan laba rugi sebagai ringkasan dari empat jenis kegiatan, yaitu: 1) pendapatan dari penjualan produk atau jasa, 2) beban produksi atau biaya untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual, 3) beban yang timbul dalam memasarkan dan mendistribusikan produk atau jasa pada konsumen, serta yang berkaitan dengan beban administrasi operasional, dan 4) beban keuangan dalam menjalankan bisnis (contoh: bunga yang dibayarkan pada kreditur, pembayaran deviden pada pemegang saham preferen). Analisis laba rugi digunakan perusahaan untuk mengetahui perkembangan usaha dalam periode tertentu dan akan mempermudah penentuan besarnya aliran kas tahunan yang diperoleh suatu perusahaan. Komponen variabel yang termasuk dalam laba rugi terdiri dari pendapatan pokok dan sampingan perusahaan, biaya operasional perusahaan dimana didalamnya termasuk biaya penyusutan dari barang investasi yang ditanamkan, beban bunga (jika perusahaan melakukan pinjaman). Hasil dari perhitungan pengurangan komponen inflow dengan outflow tersebut, mengeluarkan hasil berupa laba kotor perusahaan yang dikenal dengan istilah Earning Before Tax (EBT). Dari EBT tersebut, perusahaan dapat memperhitungkan besarnya pajak (tax) yang harus dibayarkan berdasarkan undang-undang yang berlaku. Setelah perhitungan pajak dan bunga (jika ada) maka akan diketahui besarnya laba bersih perusahaan selama umur usaha Analisis Nilai Pengganti (Switching Value Analysis) Analisis nilai pengganti merupakan perhitungan untuk mengukur perubahan maksimum dari perubahan suatu komponen inflow (penurunan harga output atau penurunan produksi) atau perubahan komponen outflow (peningkatan harga input atau peningkatan biaya produksi) yang masih dapat ditoleransi agar bisnis tersebut masih tetap layak. Oleh karena itu perubahan jangan melebihi nilai tersebut. Bila melebihi maka bisnis menjadi tidak layak untuk dijalankan. 31

48 Perhitungan ini mengacu pada berapa besar perubahan yang terjadi sampai NVP sama dengan nol (NPV = 0) (Gittinger, 1986). Analisis nilai pengganti (swithing value) dapat dilakukan dengan menghitung secara coba-coba perubahan maksimum yang boleh terjadi akibat perubahan didalam komponen inflow dan atau outflow (Nurmalina et al.,2009). 3.2 Kerangka Pemikiran Operasional Usaha di bidang perikanan sangat berpotensi dan diperkirakan akan semakin berkembang, hal ini tercermin pada jumlah data perkembangan produksi ikan hias di daerah Bogor mengalami perkembangan yang positif yakni dengan adanya peningkatan jumlah produksi ikan hias air tawar setiap tahunnya. Peningkatan jumlah produksi ini menggambarkan bahwa permintaan ikan hias air tawar semakin meningkat. Hal ini dilihat dari data permintaan ikan hias air tawar terhadap Vizan Farm. Vizan Farm adalah salah satu usaha budidaya ikan hias yang bergerak di bidang perikanan. Berdasarkan atas kondisi permintaan terhadap ikan diskus semakin meningkat setiap tahunnya, sehingga terjadi ketidak seimbangan antara permintaan dengan produksi ikan diskus. Untuk itu Vizan Farm ingin melakukan pembenihan ikan diskus. Namun sebelumnya diperlukan analisis kelayakan usaha untuk mengetahui usaha layak atau tidak untuk dijalankan, dengan dilakukan pembahasan tentang analisis non finansial dan finansial. Analisis non finansial termasuk aspek-aspek yang berkaitan dengan aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, ekonomi dan lingkungan, serta aspek finansial. Kriteria kelayakan yang digunakan untuk aspek pasar yaitu bahwa produk ikan diskus yang dihasilkan mempunyai peluang pasar. Kriteria kelayakan pada aspek teknis ditunjukkan dengan adanya peningkatan produksi dan pemeliharaan yang intensif seperti pemberian pakan teratur dan perawatan media budidaya, sehingga produk yang dihasilkan perusahaan berkualitas dan mengurangi resiko kematian ikan diskus. Aspek sosial agar respon masyarakat sekitar yang tidak mempunyai keluhan apapun terhadap Vizan Farm selama usaha berjalan, sedangkan dilihat dari aspek manajemen menggunakan kriteria kelayakan supaya pengelolaan dan pemeliharaan manajemen yang baik dan benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 32

49 Aspek finansial menggunakan kriteria kelayakan NPV > 0, Net B/C > 1, sedangkan IRR > tingkat discount rate yang ditetapkan. Jika NPV > 0, maka proyek dinyatakan layak atau bermanfaat karena dapat menghasilkan laba lebih besar dari modal opportunity cost faktor produksi modal. Apabila NPV= 0, berarti proyek menghasilkan sebesar opportunity cost faktor produksi modal, dalam kondisi ini proyek tidak untung dan tidak rugi. Jika nilai NPV< 0, maka proyek tidak dapat menghasilkan senilai biaya yang digunakan sehingga menunjukan bahwa proyek tersebut tidak layak dijalankan. Penilaian tersebut dilakukan dengan menggunakan analisis finansial untuk melihat nilai NPV, IRR, Net B/C dan Payback Period. Menurut Kadariah et al (1978). NPV merupakan selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Untuk menentukan nilai sekarang diperlukan tingkat suku bunga yang relevan. Aspek finansial menggunakan analisis cashflow melalui perhitungan NPV, Net B/C dan IRR. Nilai Net B/C menunjukan besarnya tingkat tambahan manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar satu rupiah. Proyek dinyatakan layak untuk dijalankan apabila nilai nilai Net B/C ratio menunjukan angka lebih dari satu, sebaliknya apabila Net B/C rationya menunjukan angka kurang dari satu angka maka proyek dinyatakan tidak layak untuk dijalankan. Analisis sensitivitas digunakan dalam penelitian ini untuk melihat dari suatu keadaan yang berubah-ubah terhadap kelayakan investasi hasil dari analisis ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan tentang rencana perluasan skala usaha yang akan dilakukan. Apabila dari hasil evaluasi analisis kelayakan usaha menunjukan bahwa usaha ikan hias air tawar yang dilakukan oleh Vizan Farm layak untuk dilaksanakan, maka perusahaan akan melakukan pengembangan untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Jika hasil dari evaluasi analisis kelayakan yang dilakukan menunjukan bahwa usaha ikan hias air tawar tersebut tidak layak untuk dilaksanakan, maka perusahaan sebaiknya mengadakan perbaikan-perbaikan dilihat dari aspek pasar yaitu bahwa produk ikan hias yang dihasilkan harus memenuhi permintaan perusahaan 33

50 melakukan segmenpasar. Secara sederhana, penjelasan di atas digambarkan dalam bentuk diagram kerangka pemikiran operasional seperti disajikan pada Gambar 4. Prospek Usaha Ikan Diskus Vizan Farm: Permintaan ikan hias air tawar yang terus meningkat Kemudahan teknis budidaya ikan diskus Vizan Farm (Budidaya Diskus) Analisis Kelayakan Usaha Aspek Non finansial Aspek Pasar Aspek Teknis Aspek Manajemen Aspek Hukum Aspek Sosial, Ekonomi, Budaya Aspek Lingkungan Aspek Finansial Analisis NPV Analisis IRR Analisis Net B/C Analisis Payback Period Analisis Sensitivitas Layak/Tidak Layak Rekomendasi Gambar 3. Kerangka Permikiran Operasional Analisis Kelayakan Usaha Ikan Diskus. 34

51 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Vizan Farm yang memiliki lokasi unit kegiatan produksi budidaya ikan hias yaitu di Jl. Rapi Rt /Rw 01/05, Pondok Petir, Bojong Sari, Depok 16517, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Vizan Farm merupakan salah satu pembudidaya ikan hias air tawar sekaligus sebagai pemasok ikan hias bagi eksportir ikan hias air tawar di daerah Bogor dan sekitarnya. Selain itu Vizan Farm merupakan perusahaan ikan hias air tawar yang telah dikenal luas di industri ikan hias Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di perusahaan serta wawancara dengan pemilik perusahaan. Data primer tersebut antara lain adalah karakteristik penggunaan input dan output usaha ikan diskus, teknik budidaya, luas lahan, dan aspek-aspek yang terkait dengan usaha ikan diskus. Data sekunder sebagai data pelengkap dan penunjang diperoleh dari dokumen tertulis perusahaan yang berkaitan dengan penelitian, literatur yang diperoleh dari perpustakaan LSI IPB, Dinas Perikanan Kabupaten Bogor dan internet Metode Analisis Data Analisis data dilakukan dengan cara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai aspek-aspek yang dikaji dalam analisis kelayakan usaha ikan diskus di Vizan Farm yang dijelaskan secara deskriptif. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, dan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui kelayakan finansial usaha ikan diskus di Vizan Farm berdasarkan dengan kriteria kelayakan investasi. Data kuantitatif dikumpulkan, kemudian diolah dengan menggunakan komputer software microsoft excel yang akan ditampilkan dalam bentuk tabulasi sehingga dapat dijelaskan secara deskriptif. 35

52 Analisis Aspek Pasar Analisis aspek pasar dikaji dengan cara deskriptif untuk mengetahui berapa besar potensi pasar untuk masa yang akan datang. Untuk keperluan ini perlu diketahui tingkat permintaan pasar pada masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Dan berapa bagian dari keseluruhan potensi pasar yang dapat diserap oleh perusahaan Vizan Farm serta strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai market share yang telah diterapkan Analisis Aspek Teknis Analisis aspek teknis berhubungan dengan input proyek (penyediaan) dan (produksi) berupa barang-barang nyata dan jasa-jasa. Aspek teknis berpengaruh terhadap kelancaran usaha terutama kelancara proses produksi. Analisis ini dikaji secara kualitatif untuk mengetahui gambaran pengenai lokasi usaha pembesaran ikan discus, besarnya skala operasi atau luas produksi, peralatan dan perlengkapan yang digunakan serta proses kegiatan produksi yang dilakukan dalam usaha pembesaran ikan diskus di Vizan Farm Analisis Aspek Manajemen dan Hukum Aspek manajemen dikaji secara deskriptif untuk mengetahui sumberdaya manusia dalam menjalankan jenis-jenis pekerjaan pada usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam aspek tersebut diantaranya adalah bentuk badan usaha yang digunakan, struktur organisasi yang berguna dalam menentukan garis kerja untuk mengatur pelaksanaan operasional perusahaan serta sistem ketenagakerjaan yang diterapkan oleh pihak manajemen Analisis Aspek sosial, Ekonomi dan Budaya Analisis aspek sosial, ekonomi dan lingkungan dikaji secara deskriptif untuk mengetahui yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm terhadap kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat sekitarnya maupun manfaat-manfaat yang timbul secara menyeluruh dari usaha ini. Analisis aspek sosial, ekonomi dan lingkungan tersebut berfungsi untuk mengetahui dampak pada pencemaran lingkungan yang disebabkan bau tidak sedap yang keluar dari usaha ini. 36

53 4.3.5 Analisis Aspek Lingkungan Analisis aspek lingkungan dilakukan untuk menilai pengaruh yang ditimbulkan terhadap lingkungan hidup berkenaan dengan adanya suatu kegiatan usaha dijalankan. Kegiatan usaha budidaya ikan diskus ini dikatakan layak dijalankan apabila lingkungan hidup yang ada disekitar lokasi pengusahaan tidak mengalami kerusakan, atau jika pelaku usaha dapat mengantisipasi dengan meminimalkan kerusakan yang mungkin terjadi Analisis Finansial Analisis finansial dikaji dengan kuantitatif melalui analisis biaya dan manfaat, analisis laba rugi, analisis kriteria investasi, yaitu meliputi net present value (NPV), internal rate return (IRR), net benefit cost ratio (Net B/C), payback pariod (PP), dan analisis sensitifitas. Analisis biaya manfaat dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai biaya yang dikeluarkan serta keseluruhan manfaat yang diterima selama proyek dijalanakan. Dari hasil analisis biaya dan manfaat diolah sehingga dapat menghasilkan analisis laba rugi. Analisis laba rugi akan menghasilkan komponen pajak yang merupakan pengurangan dalam cashflow perusahaan. Setelah diketahui pajak maka dilakukan penyusunan cashflow sebagai dasar perhitungan kriteria investasi. Kriteria investasi akan menunjukan layak tidaknya usaha dari sisi finansial. Sehingga untuk menilai suatu kegiatan investasi usaha sensitif atau tidak terhadap perubahan yang akan terjadi. 1) Net Present Value (NPV) Net Present Value atau manfaat bersih adalah nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan oleh penanaman investasi. Nilai NPV dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Sumber : (Nurmalina et al. 2009) Dimana: Bt = Manfaat pada tahun t Ct = Biaya pada tahun t 37

54 n = Umur proyek i = Suku bunga (DR/%) t = Tahun kegiatan bisnis Dengan kriteria : NPV > 0 maka secara finansial usaha layak untuk dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya. NPV < 0 maka secara finansial usaha tersebut tidak layak untuk dilaksanakan, karena manfaat yang diperoleh lebih kecil dari biaya atau cukup untuk menutup biaya yang dikeluarkan. NPV = 0 maka secara finansial usaha tidak menguntungkan dan juga tidak rugi, karena manfaat yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya yang dikeluarkan. 2) Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C) Ratio manfaat dan biaya diperoleh bila nilai sekarang arus manfaat dibagi dengan nilai sekarang arus biaya. Net B/C menunujukan tingkat tambahan manfaat pada setiap sebesar satu rupiah. Proyek layak dilaksanakan apabila nilai Net B/C lebih dari satu. Secara matematis Net Benefit-Cost Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut : Sumber : (Nurmalina et al. 2009) Keterangan : Bt = Penerimaan (benefit) yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t Ct = Biaya tahunan yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t i = Tingkat suku bunga (%) t = Umur proyek suatu usaha (t = 1,2,3,..., n = Discount Factor (DF) pada tahun ke-t Dengan kriteria : Net B/C > 1 maka usaha layak dilaksanakan Net B/C < 1 maka usaha tidak layak dilaksanakan 38

55 3) Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate Return (IRR) adalah tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan yang dinyatakan dalam satuan persen. Jika diperoleh nilai IRR lebih besar dari tingkat diskonto yang berlaku (discount rate), maka proyek dinyatakan layak untuk dijalankan. Sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari suku bunga yang berlaku maka proyek tersebut tidak layak untuk dijalankan. Secara matematis IRR dapat dirumuskan sebagai berikut : Sumber : (Nurmalina et al. 2009) Keterangan : i = Tingkat suku bunga yang menghasilkan nilai NPV positif i = Tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV negatif NPV- = NPV pada tingkat bunga i NPV+ = NPV pada tingkat bunga i Kriteria yang berlaku : IRR > i ; maka usaha layak dilanjutkan IRR < i ; maka usaha tidak layak dilanjutkan atau lebih baik dihentikan 4) Payback Period (PP) Payback Period atau masa pembayaran kembali adalah suatu jangka waktu (periode) kembalinya keseluruhan jumlah investasi yang ditanamkan, dihitung mulai dari permulaan proyek sampai dengan arus netto produksi tambahan, sehingga mencapai jumlah keseluruhan investasi modal yang ditanamkan dengan menggunakan aliran kas. Secara matematis payback period dapat dirumuskan sebagai berikut : Sumber : (Nurmalina et al. 2009) Keterangan: PP = Jumlah waktu (tahun/periode) yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi. 39

56 I = Jumlah modal investasi. Ab = Hasil bersih per tahun/periode atau laba bersih rata-rata per tahun. Kriteria yang berlaku : PP < Umur Proyek : Layak untuk dijalankan PP > Umur Proyek : Tidak layak untuk dijalankan 5) Analisis Nilai Pengganti (Switching Value) Analisis nilai pengganti (switching value) merupakan salah satu perlakuan terhadap ketidakpastian. Analisis nilai pengganti (switching value) dilakukan dengan cara mengubah besarnya variabel-variabel yang penting, masing-masing dapat terpisah atau beberapa dalam kombinasi dengan suatu persentase tertentu yang sudah diketahui atau diprediksi. Kemudian dinilai seberapa besar sensitivitas perubahan variabel-variabel tersebut berdampak pada hasil kelayakan, niali besarnya nilai NPV, IRR, dan nilai Net B/C (Gittinger 1986) Konsep Pengukuran dan Asumsi-Asumsi Dasar Dalam Cashflow 1. Modal yang digunakan pada usaha Vizan Farm adalah modal sendiri. 2. Tingkat diskonto yang digunakan merupakan tingkat suku bunga deposito Bank Indonesia pada bulan November 2012, yaitu sebesar 5,25 persen 3. Biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi dan oprasional dikeluarkan pada tahun pertama dan biaya investasi yang dikeluarkan untuk peralatan-peralatan yang sudah habis umur ekonomisnya. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan Variabel. 4. Wadah pemelihara yang digunakan adalah akuarium dilengkapi dengan aerasi, aerasi berfungsi untuk saluran udara. 5. Jenis ikan hias air tawar yang diusahakan adalah ikan discus dengan empat spesies yang berbeda yaitu Sun Merah, Blue Terquise, Red Melon, Red Terquise. 6. Jumlah indukan/calon induk yang ada untuk sun merah sebanyak 10 pasang, untuk Blue Terquise sebanyak 10 pasang, Untuk Red Melon sebanyak 10 pasang, dan untuk Red Terquise sebanyak 10 pasang. 7. Lamanya pemeliharaan ikan hias sampai siap dijual adalah 3 bulan. 8. Fekuenditas ikan diskus sebesar butir/induk 9. SR untuk ikan diskus sebesar 80%-90% 40

57 10. HR untuk ikan diskus sebesar 90% 11. FR untuk ikan diskus sebesar 80%-90% 12. Survival Rate (SR) merupakan tingkat kemampuan hidup ikan. 13. Hatching Rate (HR) merupakan derajat penetasan telur pada ikan. 14. Fertilisasi Rate (FR) merupakan derajat pembuahan telur pada ikan. 15. Harga jual ikan berlaku saat ini adalah untuk Sun Merah Rp ,00 ; Blue Terquise Rp ,00 ; Red Melon Rp ,00 ; Red Terquise Rp ,00. Dengan ukuran ikan yaitu 2,5 inch. 16. Harga yang digunakan diasumsikan konstan, baik harga input maupun harga output dari kegiatan usaha pada masing-masing skenario. Harga yang digunakan dalam penelitian adalah harga yang berlaku pada bulan Desember Pajak yang digunakan adalah ketentuan pajak berdasarkan UU No. 17 tahun 2000 tentang tarif umum PPH Wajib Pajak Badan Dalam Negeri sebesar 25 persen. 18. Umur proyek ditentukan sepuluh tahun hal ini berdasarkan dengan umur ekonomis yang paling lama yaitu bangunan. 19. Nilai sisa pada akhir proyek diperoleh dari barang investasi yang masih tersisa pada umur usaha telah habis (tidak terpakai). 20. Cashflow adalah arus manfaat tambahan yang diperoleh selama usaha berjalan, dengan mengurangi biaya-biaya tambahan kedalam total penerimaan tambahan setiap tahun proyek, dinyatakan dalam rupiah. 21. Kapasitas produksi benih ikan Diskus diasumsikan konstan selama umur bisnis. 41

58 V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan Vizan Farm berdiri pada pertengahan tahun 2005, dimana pada saat itu pemilik Vizan Farm berharap dapat menjadi sentra budidaya untuk lobster air tawar Cherax. Pemilihan komoditas Cherax sendiri saat itu berdasarkan analisis potensi bisnis bahwa pasar Cherax adalah bisnis yang sangat prospektif sehingga diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar untuk waktu yang lama. Dalam perjalanannya, ternyata prospek bisnis Cherax belum seperti yang diharapkan, masih banyak faktor yang harus dikerjakan agar komoditas Cherax ini bisa berkembang dengan optimal. Beberapa hal tersebut diantaranya, potensi pasar yang besar akan tetapi masih harus dikembangkan dengan seksama, teknis budidaya Cherax yang masih harus didomestikisasi agar sesuai dengan kondisi di Indonesia. Sehingga boleh dikatakan bahwa bisnis Cherax adalah bisnis yang masih belum matang, yang masih harus dikembangkan agar bisa seperti komoditas perikanan air tawar lainnya seperti lele, gurami, nila. Berpijak pada pemikiran tadi, Vizan Farm bermaksud memperluas usaha bisnis dengan menggarap sektor ikan konsumsi dengan asumsi bahwa bisnis ini sudah berkembang, sehingga tidak memerlukan usaha lagi selain di bidang budidaya dan pemasaran. Setelah dilakukan uji coba pada komoditas nila, nila merah, lele dan gurami didapat kesimpulan bahwa untuk ukuran lahan yang dimiliki saat itu, jika bermain di ikan konsumsi maka hasil yang didapat akan kurang memadai (tidak mencapai titik ekonomis). Untuk itu diputuskan untuk mencoba bergerak di komoditas ikan hias, dengan pertimbangan harga per ekor yang relatif lebih mahal, ukuran yang relatif kecil sehingga memungkinkan untuk dilakukan penebaran dengan kepadatan tinggi dan waktu panen yang lebih cepat. Terhitung mulai akhir dilakukanlah persiapan pembuatan tempat budidaya ikan hias berupa pengadaan aquarium dan perlengkapannya serta pengadaan caloncalon induk untuk dilakukan uji adaptasi. Hingga saat ini Vizan Farm akhirnya berfokus pada usaha budidaya ikan hias air tawar. Dengan semangat konservasi alam dan green farm, maka media budidaya selain berupa aquarium terdapat pula kolam-kolam tanah yang berfungsi juga 42

59 sebagai resapan air. Di sekeliling kolam ditanami tanaman yang selain berfungsi sebagai penyejuk dan penyerap karbon juga berfungsi untuk mengurangi pencemaran udara, sehingga secara finansial selain menghasilkan keuntungan berupa materi, di sisi lain Vizan Farm juga turut serta mengurangi efek pemanasan global Lokasi Perusahaan Vizan Farm memiliki lokasi unit kegiatan produksi budidaya ikan hias yaitu di Jl. Rapi Rt 05 Rw 01, Pondok Petir, Bojongsari, Depok 16517, Jawa Barat. Dari sisi infrastruktur berupa tanah, secara perlahan tanah yang semual hanya seluas 900 m 2 pada tahun 2005, menjadi 3000 m 2 pada tahun 2008 dan menjadi sekitar 3300 m 2 pada tahun Pada bagian depan (Utara) Vizan Farm berbatasan dengan Jl. Rapi, sebelah timur berbatasan dengan tanah penduduk sedangkan sebelah Selatan dan Barat berbatasan dengan kompleks perumahan Pesona Adanya lokasi kegiatan yang bertempat di Bojong Sari sangat menguntungkan, karena memiliki akses ke daerah-daerah seperti Bogor, Depok, Tanggerang, maupun Jakarta sehingga transportasi pun mudah di jangkau. berguna untuk penyesuaian lingkungan antara kualitas air yang tersedia di masing-masing lokasi. Dengan kualitas air yang diinginkan sesuai kebutuhan berbagai jenis ikan hias yang akan dibudidayakan di lokasi tersebut. Peta wilayah Vizan Farm dapat dilihat pada Lampiran Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi di Vizan Farm dipimpin oleh seorang manejer. Dan semua yang memegang wewenang diputuskan oleh menejer. Seorang menejer dibantu oleh dua orang wakil menejer, yaitu pada bagian administrasi keuangan dan juga pemasaran. dan ada tiga orang karyawan yang dibawahi oleh bagian pemasaran. Yang terdapat di masin-masing bagian produksi. Adapun produksi 1 terdapat di hatceri 1, produksi 2 di hatceri 2, sedangkan produksi 3 mengerjakan di kolam dan bak-bak yang ada di luar hatceri. adapun lulusan-lulusan tenaga kerja yang ada di Vizan farm adalah sebagai berikut (Tabel 5) : 43

60 Tabel 5. Tingkat Pendidikan Karyawan di Vizan Farm No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Jabatan 1 D3 1 Manajer dan staff administrasi keuangan serta penanggung jawab produksi 2 SMA 2 Pelaksana kegiatan produksi dan pemasaran 3 SMP 2 Pelaksana kegiatan produksi Pada dasarnya, masing-masing karyawan bertanggung jawab sesuai dengan tugasnya, akan tetapi tetap saling membantu apabila terjadi pekerjaan berlebih di bagian lainnya seperti sortir, packing dan pengiriman ke pembeli. Adapun struktur organisasi di Vizan Farm tercantum di Gambar 5. Farm Manager Administrasi dan Keuangan Produksi dan pemasaran Fasilitas dan pemeliharaan Produksi 1 Produksi 2 Produksi 3 Gambar 4. Struktur organisasi di Vizan Farm Struktur organisasi garis memiliki keuntungan; yaitu memudahkan pengendalian kegiatan-kegiatan perusahaan dan mempermudahkan sistem pengupahaan, motivasi dan pengendalian yang sederhana dan informal. Sedangkan kekurang dari struktur organisasi ini adalah sangat tergantung pada 44

61 pimpinan perusahaan, sehingga pimpinan menanggung beban pekerjaan yang cukup besar dan kegiatan-kegiatan lebih terpusat pada operasi harian Waktu kerja yang dimiliki oleh tenaga kerja yang berada Vizan Farm adalah dari pukul WIB dengan satu jam waktu istirahat, dari pukul WIB sampai pukul WIB. Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari antara lain pada pukul WIB, pukul WIB, dan pukul WIB. Masing-masing karyawan mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya, pukul WIB waktu yang digunakan untuk membersihkan akuarium dan bak dari kotoran ikan dan sisa-sisa pakan, kemudian pergantian air, pemberian pakan, pemberian obat jika ada ikan yang terserang penyakit, menyediakan sarana untuk persiapan pemijahaan dan mengontrol keadaan ikan, setelah jam istirahat karyawan memberian pakan ke dua, serta menyiapkan ikan kedalam akuarium khusus untuk ikan pesanan yang akan dikirim ke eksportir maupun ke pedagang pengumpul dan pukul WIB pemberian pakan ke tiga untuk ikan hias. Jika ada pemesanan ikan untuk dikirim, karyawan yang ada di vizan farm akan saling membantu apabila pekerjaan yang telah menjadi tanggung jawabnya telah terselesaikan. Karena sebelum proses pengepakan ikan yang akan dikirim harus di grading terlebih dahulu. Jadi karyawan yang ada biasanya telah membagi kerja dalam proses pengepakan, ada yang memindahkan ikan ke dalam baskom untuk di grading, lalu ada yang melakukan grading ikan, dan ada yang melakukan pengepakan itu sendiri. Namun jika ada permintaan yang banyak maka jam kerja dapat ditambah, walaupun pada malam hari. Perusahaan tidak memberikan upah lembur, hal ini dikarenakan sudah dianggap sebagai kewajiban karyawan. Karyawan tidak mendapatkan hari libur kecuali hari raya atau meminta cuti. Gaji yang diberikan pada bagian produksi dan pemasaran adalah sebesar Rp ,00/bulan. Sedangkan gaji karyawan yang diberikan adalah sebesar Rp ,00/bulan. 45

62 5.4. Fasilitas Budidaya Fasilitas utama merupakan fasilitas pokok yang menunjang seluruh kegiatan budidaya khususnya kegiatan pembenihan di Vizan Farm. Fasilitas pembenihan utama yang terdapat di Vizan Farm diantaranya adalah wadah, energi, sistem tata air dan sistem aerasi Wadah Wadah merupakan faktor utama yang mendukung kegiatan pembenihan sehingga perlu diperhatikan bentuk dan posisinya. Vizan Farm memiliki fasilitas wadah yang meliputi wadah tandon air tawar, wadah pemeliharaan, pemijahan induk, wadah penetasan telur, pemeliharaan larva, dan wadah kultur pakan alami. Akuarium yang digunakan untuk pemeliharaan induk berukuran 200 cm x 50 cm x 50 cm. Pemijahan, inkubasi telur dan pemeliharaan benih menggunakan Akuarium berukuran berukuran 80 cm x 40 cm x 30 cm. Bak tandon yang digunakan sebagai tempat penampungan air tawar untuk proses pengendapan yang sebelum digunakan langsung ke wadah pemeliharaan, setelah itu air penampungan yang sudah diendapkan lalu dialirkan kedalam akuarium. Bak tandon yang digunakan berkapasitas liter, yang dilengkapi dengan filter fisik, aerasi, pipa dan selang yang berukuran 5/8 inchi, lalu dialirkan ke wadah pemeliharaan maupun wadah pemijahan Energi Listrik merupakan salah satu fasilitas yang terpenting karena sebagai sumber energi yang digunakan untuk menyuplai oksigen selama 24 jam. Sumber tenaga listrik Vizan Farm Sawangan, Depok berasal dari PLN Cabang Depok dengan kapasitas daya 2200 watt, generator set untuk sumber energi cadangan dengan merk Krisbow yang berkapasitas 5000 watt sebanyak satu buah. Generator set ditempatkan di dalam ruangan tertutup dengan luas 2,1 m x 1,4 m x 2 m dapat dilihat pada gambar 6. 46

63 Instalasi Listrik Genset Gambar 5. Sumber Energi yang ada di vizan farm Sistem Aerasi Oksigen terlarut sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembenihan. Untuk mendapatkan suplai oksigen maka digunakan hi-blow sebagai sumber oksigen. Suplai oksigen dialirkan ke akuarium pemeliharaan induk, unit pembenihan menggunakan pipa PVC 1 inci. Jenis hi-blow yang digunakan yaitu jenis Resun Hi-Blow LP100 (Gambar 7). Harga Resun Hi-Blow LP100 sebesar Rp ,00 per unit. Umur ekonomis dari Resun Hi-Blow ini adalah 10 tahun. Gambar 6. Resun hi-blow LP Tabung Oksigen Tabung oksigen digunakan untuk menyimpan oksigen yang akan digunakan untuk proses pengepakan pada saat ikan dikirim ke pembeli, harga tabung oksigen dengan harga Rp ,00 per unit. Dengan umur ekonomis 10 tahun Freezer Freezer digunakan untuk menyimpan pakan alami berupa cacing darah yang sudah dibekukan, harga freezer sebesar Rp ,00 per unit dengan umur ekonomis 10 tahun. 47

64 Pompa Air Pompa air digunakan untuk mengalirkan air dari dalam sumur ke tempat penampungan air atau tendon serta mengalirkan air dari bak penampungan ke dalam akuarium. Pompa air yang digunakan sebanya 3 unit, dengan harga Rp ,00 per unit. Dengan umur ekonomis 10 tahun Centong Centong digunakan untuk proses penyortiran ikan hias pada waktu pengepakan (packing) sebanyak 4 buah, dengan harga per buah sebesar Rp 5.000,00, dan umur ekonomis 2 tahun Baskom Baskom memiliki beberapa fungsi antara lain digunakan untuk wadah pakan, pemanenan, dan penyortiran dengan harga ,00 per buah. Vizan farm memiliki baskom sebanyak 5 buah. Umur ekonomis 2 tahun Serokan Serokan digunakan untuk menangkap ikan, mengambil kotoran, mengambil pakan alami, serta menampung sementara ikan hias, harga serokan ini sebesar Rp 7500,00 per unit dengan ukuran besar, sedangkan ukuran kecil dengan harga Rp 5000,00 per unit. Umur ekonomis 2 tahun Selang Aerasi Selang aerasi berfungsi untuk menyalurkan udara dari paralon ke akuarium atau bak. Selang aerasi dan selang air yang digunakan pada usaha ini adalah sebanyak 1 rol, dengan harga Rp per rol. Umur ekonomis 5 tahun Selang Air Selang air digunakan untuk mengisi air apabila akuarium baru dibersihkan dan airnya diganti, selain itu juga selang ini berfungsi untuk menyifon akuarium dan bak. Selang yang digunakan pada usaha Vizan Farm ini sebanyak 1 rol, dengan harga Rp per rol. Umur ekonomis 5 tahun Paralon Paralon digunakan untuk mengaliskan udara dari Hi-blow dan menarik air dari dalam sumur. Paralon yang digunakan sebanyak 20 m dengan ukuran ½ inci. 48

65 Harga paralon ini Rp ,00 per meter, usaha ini memliki 20 meter. Umur ekonomis 5 tahun Fasilitas Pendukung Fasilitas pendukung yang ada di Vizan Farm berupa bangunan dan kendaraan sebagai alat transportasi. Bangunan yang terdapat di Vizan Farm terdiri dari Mushola, ruang pakan, dapur, kantor utama, Kamar tidur, ruang genset. Sedangkan kendaraan yang ada di Vizan Farm adalah motor Suzuki Shogun FI. Semua fasilitas pendukung mempunyai peranan dan fungsi masingmasing. Kantor utama berfungsi sebagai tempat menerima tamu, ruang kerja. Mushola berfungsi untuk kegiatan keagamaan para karyawan. Ruang genset berfungsi untuk tempat menaruh genset agar tidak terkena hujan ataupun panas. Kamar tidur mempunyai fungsi sebagai ruang tidur bagi karyawan dan mahasiswa yang magang. Sedangkan dapur berfungsi sebagai tempat memasak makanan dan juga sebagai ruangan untuk makan. Sedangkan untuk alat transportasi yang digunakan ada satu buah motor. Dengan merk Suzuki yang berfungsi sebagai alat transportasi panen maupun transportasi dalam berbagai kegiatan yang ada di Vizan Farm. Rincian dari fasilitas pendukung yang berada di Vizan Farm dapat dilihat pada Lampiran Proses Produksi Pemeliharaan Induk Pemeliharaan induk dengan tujuan untuk mendapatkan induk yang unggul, baik dan siap untuk dipijahkan 1. Persiapan Wadah Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan induk ikan diskus perlu adanya wadah pemeliharaan induk diskus. Di Vizan Farm terdapat akuarium pemeliharaan induk berupa akuarium kaca berukuran 200 cm x 50 cm x 45 cm. akuarium ini digunakan agar dapat menampung indukan diskus dengan jumlah yang banyak. Ikan diskus jantan dan betina di gabung di dalam satu buah akuarium, setelah induk jantan dan betina sudah berpasangan lalu dipindahkan ke akuarium pemijahan. Sebelum akuarium digunakan sebagai wadah pemeliharaan induk diskus terlebih dahulu dibersihkan dengan cara mencuci seluruh bagian-bagian akuarium 49

66 dan menggosok bagian dinding akuarium dengan menggunakan busa (spons) kemudian dibilas dengan air tawar dan dikeringkan. Setelah seluruh akuarium bersih dan kering akuarium siap untuk digunakan untuk pemeliharaan induk diskus, kemudian akuarium diisi air dengan ketinggian 40 cm. suplai oksigen menggunakan Hi-Blow lalu disambungkan dengan selang aerasi berdiameter 0,5 cm dengan panjang kurang lebih satu meter dan diujungnya diberi batu aerasi. Gambar 7. Pencucian Akuarium sebagai awal dari persiapan wadah 2. Penebaran dan Seleksi Induk Induk diskus yang berada di Vizan Farm berjumlah untuk Sun Merah sebanyak 10 pasang, untuk Blue Terquise sebanyak 10 pasang, Untuk Red Melon sebanyak 12 pasang, dan untuk Red Terquise sebanyak 10 pasang.. Induk diskus berasal dari lokal yaitu dari para petani ikan hias di daerah Parung dan juga Depok yang sebelumnya telah terjamin kualitasnya. Induk diskus yang di tebar berumur 9 bulan dengan ukuran 5 inch, setelah proses penebaran induk selesai di dalam wadah pemijahan terjadi ritual perkawinan dan lamanya induk memijah ialah 1-7 hari. Sebelum memilih induk yang akan dipijahkan, terlebih dahulu memilih calon induk yang baik dengan tujuan menghasilkan benih dengan kualitas yang baik. Kriteria calon induk diskus yang dapat dijadikan calon induk yang berkualitas dapat dilihat pada Tabel 7. 50

67 Tabel 6. Kriteria calon induk diskus yang dapat dijadikan calon induk jantan dan betina. No Bagian yang diamati Ikan Jantan Ikan Betina 1 Alat kelamin Runcing Lebar dan bulat 2 Bentuk bibir Bibir atas lebih menonjol Simetris dan sama besar antara bibir atas dan bawah 3 Bentuk hidung Bentuk agak bengkok Bentuk lurus 4 Bentuk sirip dubur Bentuk lurus Bentuk bulat 5 Pola warna Cerah dan menyebar ke seluruh tubuh Sedikit warna pada wajah dan badan Gambar 8. Induk Jantan dan Betina diskus yang sudah berpasangan 3. Pemberian Pakan Strategi menyediakan pakan yang baik akan menghasilkan diskus yang sehat, tumbuh dengan baik dan dapat berkembang dengan baik. Pakan merupakan salah satu faktor utama untuk meningkatkan pertumbuhan induk dan menjaga kelangsungan hidup induk dan benih. Pakan dapat berfungsi sebagai tahap pematangan gonad. Jenis pakan yang diberikan kepada induk diskus di Vizan Farm adalah jenis pakan alami yaitu Cacing Darah (bloodworm) yang juga disebut cacing super merupakan larva nyamuk Chironomus. Cacing darah (bloodwoorm) 51

68 sangat baik diberikan sebagai pakan induk ikan diskus dikarenakan kandungan lemak lebih rendah dibandingkan cacing sutera, dengan kadar lemak sedikit dapat menyebabkan kualitas telur menjadi baik. Sehingga diperhitungkan sebagai jenis pakan alami yang paling umum digunakan dalam pemiharaan dan budidaya diskus. Frekuensi pemberian pakan pada induk diskus dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi hari pukul dan pada sore hari pukul WIB. Pakan diberikan secara add-satiation (sekenyangnya). Gambar 9. Pakan Induk Ikan Diskus 4. Pengelolaan Kualitas`Air Pengelolaan kualitas air sangatlah penting dan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan. Untuk menjaga kualitas air di dalam akuarium tetap terjaga dengan baik Vizan Farm melakukan penyifonan dan pergantian air setiap 1 hari sekali, sebanyak % dari volume total dengan tujuan menjaga kondisi ikan agar tetap stabil serta menjaga kesehatan ikan dan kualitas air. 52

69 Gambar 10. Penyifonan Akuarium Pemeliharaan Induk Vizan Farm juga melakukan pengecekan kualitas air agar selalu terjaga dengan baik di laboratorium lingkunan Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan setiap enam bulan sekali. Berikut merupakan data terakhir pengecekan data kualitas air pada tabel 7. Tabel 7. Parameter Kualitas Air di Vizan Farm Parameter Nilai DO 4,77 5,07 mg/l ph 5 7,3 Suhu o C Alkalinitas 19 58,3 mg/l Kesadahan 47 80, 3 mg/l TAN 0,5 0,813 mg/l TDS ,6 mg/l TSS 4,7 77,1 mg/l Sumber : Hasil uji laboratorium lingkungan Budidaya Perairan IPB, Juli Pencegahan dan Pegobatan Penyakit Penyakit merupakan sesuatu yang rawan yang tidak diharapkan dan menjadi suatu kendala utama dalam keberhasilan pembenihan ikan diskus. Pencegahan dan pemberantasan penyakit merupakan hal yang sangat penting dan harus`dilakukan. Dalam usaha pencegahan penyakit pada ikan diskus Vizan Farm melakukannya dengan cara nenjaga kualitas air agar tetap terjaga dengan baik serta penyifonan dilakukan dengan teratur. Dalam pencegahan penyakit Vizan Farm tidak menggunakan obat-obatan dengan tujuan sedini mungkin terhindar 53

70 dari pemakaian obat-obatan dan Vizan Farm menggunakan obat-obatan jika ikan terserang penyakit Sedangkan untuk pegobatan penyakit dilakukan dengan cara treatment pengobatan. Penyakit ikan hias umumnya disebabkan oleh 2 kelompok besar yaitu penyakit yang disebabkan oleh bukan parasit (non parasit) dan penyakit yang timbul karena serangan parasit (parasit). Penyakit non parasit adalah penyakit yang timbul karena serangan parasit tetapi bersumber dari faktor lingkungan dan makanan. Lingkungan yang tidak sesuai atau mendadak dapat menyebabkan penyakit. Serta kesalahan dalam pemberian pakan yang berlebihan atau kualitas pakan yang tidak baik dapat menyebabkan penyakit dan akibat dari serangan penyakit non parasit lebih hebat dari penyaki parasit. Penyakit parasit adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya parasit yang menyerang pada bagian tubuh ikan seperti insang, lendir, atau dalam tubuh ikan. Parasit dapat berupa protozoa, cacing, jamur, dan bakteri. Penyakit yang sering timbul adalah white spot (bintik putih). Cara pengobatan penyakit ini yaitu dengan menggunakan Metilen Blue (MB) dengan dosis pemakaian 10 ppm atau 100 ml/10 liter air. Gambar 11. Induk yang terserang White Spot Pemijahan Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Proses pemijahan di awali dengan pemilihan sepasang induk yang baik, dalam kriteria yang sederhana adalah sepasang induk yang terdiri atas jantan dan betina yang dapat berkembang dengan baik seperti kualitas induk, dengan demikian induk yang unggul akan membuahkan keturunan yang unggul. Induk ikan diskus yang akan di pijahkan haruslah sudah berpasangan, karena karakteristik ikan diskus yang hanya melakukan pemijahan dengan pasangannya atau ikan diskus merupakan ikan yang setia dengan pasangannya. 54

71 1. Persiapan Wadah Pemijahan Wadah yang digunakan dalam pemijahan ikan diskus berupa akuarium kaca berukuran 45 cm x 50 cm x 35 cm, sebelum wadah pemijahan digunakan dilakukan pembersihan dan pencegahan penyakit seperti pada persiapan wadah pemeliharaan induk. Wadah pemijahan di isi air dengan ketnggian air 30 cm. Wadah pemijahan induk dilengkapi sistem aerasi dan juga substrat. Substrat yang digunakan untuk meletakkan telur diskus adalah paralon dengan tinggi 25 cm diameter ¾ inch yang telah disemen bagian bawahnya agar dapat berdiri dengan kokoh. Akuarium Pemijahan Induk Substrat Penempelan Telur Gambar 12. Persiapan wadah pemijahan ikan diskus. 2. Proses Pemijahan Proses pemijahan ikan diskus di Vizan Farm dilakukan secara alami tanpa bantuan rangsangan apapun. Setelah induk jantan dan betina yang sudah berpasangan dimasukkan kedalam wadah pemijahan 50 cm x 45 cm x 45 cm dengan perbandingan induk 1 : 1. Sebelum pemijahan berlangsung kedua pasangan induk akan membersihkan paralon sebagai substrat peletakkan telur dengan cara mematuk-matukkan substrat dan keluarnya alat genital. Alat kelamin betina akan memanjang hingga 1mm dan kelamin jantan akan memanjang hingga 0,5 mm, serta dilakukannya pergerakan vertikal disepanjang substrat. Kegiatan tersebut berlangsung selama 4-7 hari. Induk betina yang akan memulai pergerakan vertikal tersebut sebelum meletakkan telur, setelah induk betina meletakkan telur pada substrat di susul dengan induk jantan akan membuahinya dengan cara menyemburkan sperma pada telur. Proses ini akan dilakukan secara bergantian dan selama menit. Setelah proses pemijahan berakhir kedua induk akan langsung menjaga telur-telurnya dan 55

72 sesekali akan mengipas telur-telur tersebut dengan sirip dada dengan tujuan mencegah adanya kotoran dan jamur yang melekat pada telur. Gambar 13. Proses Pemijahan Induk Ikan Diskus Jumlah telur yang dihasilkan oleh satu induk betina sebanyak dengan jumlah telur yang dibuahi (FR 80%-90%). Kualitas air yang digunakan selama pemijahan sangat mempengaruhi keberhasilan proses pemijahan. Suhu yang baik untuk pemijahan adalah C dan ph berkisar antara 6,3-6,8. 3. Penetasan Telur Dalam waktu tujuh hari setelah peletakkan telur-telur dari telur yang berukuran 1 mm akan menetas menjadi larva-larva kecil, dalam budidaya diskus telur akan menetas 3-4 hari kemudian telur bersifat menempel pada substrat (paralon). Proses penetasan telur dilakukan pada akuarium pemijahan induk. Telurtelur diskus tidak dipindahkan atau tidak dipisahkan dengan induk. Induk diskus memiliki sifat parental care yaitu memelihara dan merawat telur-telurnya. Induk ikan diskus akan menjaga telur-telurnya dan apabila telur-telur terlepas dari substrat (paralon) induk diskus akan mengambil telur-telur tersebut dengan mulutnya lalu meletakkannya kembali ke substrat penempelan telur (paralon). Induk yang memakan telur-telurnya terjadi karena beberapa faktor sebagai berikut induk akan memakan telurnya jika merasa terganggu, induk akan merasa terganggu apabila melihat orang berjalan di sekeliling lingkungannya, suara berisik yang timbul dari luar akuarium. Untuk mencegah terjadinya induk yang memakan telur perlu pencegahan sebagai berikut pakan yang diberikan induk sebaiknya tepat waktu dan jumlahnya cukup, lalu menutup akuarium dengan menggunakan plastik berwarna hitam. Selama 14 hari benih ikan tidah di pindahkan ke akuarium lain tetapi tetap di dalam akuarium yang sama dengan 56

73 induknya. Benih ikan juga tidak diberikan pakan yang berasal dari luar karena benih akan memakan lendir (mukus) yang ada di tubuh induknya Pemeliharaan Benih 1. Persiapan Wadah Pemeliharaan Benih Dalam kegiatan pemeliharaan benih wadah yang digunakan pemeliharaan benih adalah akuarium kaca berukuran 100cm x 50 cm x 55 cm. Sebelum digunakan sebagai wadah pemeliharaan benih dilakukan pembersihan dan pencegahan penyakit seperti pada persiapan wadah pemeliharaan induk dan pemijahan. Setelah persiapan wadah pemeliharaan benih telah selesai, kemudian wadah pemeliharaan benih di isi air yang berasal dari tandon dengan ketinggian air 40 cm dan dilengkapi sistem aerasi. Gambar 14. Akuarium Pemeliharaan Benih 2. Penebaran benih Benih akan yang ditebar adalah benih yang berumur 14 hari dipindahkan dari akuarium pemijahan kedalam akuarium pemeliharaan benih, benih yang ditebar berukuran 1 cm. Proses aklimatisasi dilakukan selama 5-10 menit, dengan cara mengapungkan baskom yang berisi benih kedalam permukaan air wadah pemeliharaan benih tujuan dari proses aklimatisasi adalah mencegah benih kaget dan stres apada saat penebaran. Gambar 15. Proses Pemisahan Benih dari Induknya 57

74 Gambar 16. Proses Aklimatisasi Pada Benih 3. Pemberian Pakan Pemberian pakan untuk benih diskus yang berumur 14 hari, pakan yang diberikan adalah pakan alami yaitu cacing sutera (Tubifex). Pemberian pakan dilakukan tiga kali dalam sehari, yaitu pada jam ; ; setiap sekali pemberian pakan cacing sutera yang digunakan sebesar 20gr. Gambar 17. Pakan Benih Ikan Diskus 4. Pengelolaan Kualitas Air Pengelolaan kualitas air pada saat pemeliharaan benih mempunyai peranan penting. Pengelolaan kualitas air dengan cara penyifonan dan pergantian air. Penyifonan dilakukan sebanyak 20-50% dari jumlah air setiap hari pada waktu pagi hari. Penyifonan dilakukan dengan menggunakan selang yang berdiameter 1 ½ cm. Penyifonan dilakukan agar mebersihkan kotoran-kotoran yang ada di dasar wadah pemeliharaan. Setelah proses penyifonan selesai dilakukan wadah pemeliharaan diisi kembali dengan air. 5. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit 58

75 Untuk pencegahan penyakit pada benih dilakukan dengan cara menjaga kualitas air agar tetap baik dengan cara penyifonan dan pergantian air yang dilakukan setiap hari. Untuk pengobatan penyakit dilakukan dengan cara treatmen pengobatan. Penyakit pada benih disebabkan oleh 2 kelompok besar yaitu penyakit yang disebabkan oleh bukan parasit (non parasit) dan penyakit yang timbul karena serangan parasit (parasit). Penyakit non parasit adalah penyakit yang timbul karena serangan parasit tetapi bersumber dari faktor lingkungan dan makanan. Untuk pengobatan Vizan Farm menggunakan Metilen Blue (MB) dengan dosis pemakaian 10 ppm atau 100 ml/10 liter air. Gambar 18. Proses Pengobatan Pada Benih Ikan Diskus Pemanenan dan Tronsportasi Ikan Hidup Untuk proses pemanenan dilakukan pada pagi hari, ini dilakukan karena pada pagi hari suhu relatif rendah sehingga mengurangi stress pada ikan. Pengepakan ikan dilakukan dengan menggunakan kantong plastik berukuran 40 x 60 cm berkapasitas 5 liter air. Pengepakan dilakukan dengan 2 rangkap atau 2 lapis untuk mencegah kebocoran dan kedua ujung plastik jangan dibiarkan meruncing diikat untuk menghilangkan sudut mati pada kantong plastik, kemudian satu kantong plastik tersebut dibalik kedalam, selanjutnya kantong plastik diisi dengan air sebanyak 1/3 dari kantong plastik, kemudian ikan dipindahkan kedalam kantong plastik yang telah berisi air dengan menggunakan serokan dan centong dan diberi oksigen murni sebanyak 2/3 dari kantong plastik, kemudian di ikat dengan menggunakan 2-3 buah karet agar proses pengikatan kencang dan tidak terlepas. 59

76 Pengisian Air Penyerokan Ikan Pemasukan Ikan Pengepakan Gambar 19. Proses Pemanenan dan Pengepakan 60

77 VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL 6.1. Analsis Aspek Pasar Dalam aspek pasar akan dikaji mengenai potensi pasar ikan hias air tawar dan bauran pemasaran yang dilakukan perusahaan menyangkut bauran pemasaran Potensi Pasar Potensi terhadap ikan hias air tawar memiliki potensi untuk dikembangkan, oleh sebab itu dilihat dari segi permintaan. Tingginya permintaan ekspor dan pedagang pengumpul terhadap ikan diskus yaitu pada salah satu eksportir di daerah bogor yaitu sebesar ekor perbulan sedangdan untuk supplier di daerah kabupaten bogor membutuhkan ikan diskus sebesar ekor perbulan. Sementara itu, permintaan terhadap ikan diskus pada perusahaan tidak sebanding dengan tingkat penawaran yang ada, permintaan lebih tinggi daripada penawaran. Kenyataan ini dapat dilihat dari jumlah penawaran yang tidak sebanding dengan jumlah permintaan akan ikan diskus yaitu dilihat dari target produksi ikan diskus di perusahaan ini sebesar 500 ekor per bulan. Hal ini peluang bagi perusahaan untuk menambah komuditas ikan hias air tawar terutama ikan diskus. Upaya untuk menambah komoditas ini maka perusahaan harus menambah investasi yang ada seperti pengadaan bangunan, dan peralatan produksi lainnya. Meningkatnya permintaan terhadap ikan diskus merupakan peluang bagi perusahaan. Sehingga untuk memenuhi peluang tersebut perusahaan berencana akan menambah komuditas ikan diskus sebagai komuditas yang akan di budidayakan oleh perusahaan Target Pasar Vizan Farm untuk melakukan target pasar adalah eksportir yang berada di Kabupaten Bogor, pedagang pengumpul yang di Kabupaten Bogor. Perusahaan melakukan promosi dengan mengikuti pameran ikan hias yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Bogor, Word of Mouth (dari pembicaraan para konsumen), dan juga melalui website yang ada di internet. 61

78 Pemasaran (a) Produk Produk yang dihasilkan oleh Vizan Farm adalah ikan diskus yang terdiri dari empat spesies yang berbeda yaitu Red Melon, Blue Terquise, Red Terquise, Sun Merah. Dalam penjualan ikan hias air tawar ini, yang paling diutamakan oleh eksportir dan pedagang pengumpul adalah ikan tidak terserang penyakit, corak, bentuk dan warna tubuh ikan. (b) Harga Perusahaan akan mengetahui pendapatan yang diterima dengan melakukan penetapan harga jual. Vizan Farm menetapkan harga jual ikan diskus ukuran 2,5 inch untuk Red Melon Rp ,00 : Blue Terquise, Red Terquise, dan Sun Merah Rp ,00. Penetapan harga yang dilakukan oleh Vizan Farm merupakan harga yang relatif murah dibandingkan dengan petani pembudidaya ikan diskus yaitu berkisar antara Rp ,00 Rp ,00. (c) Promosi Promosi yang dilakukan oleh Vizan Farm adalah dengan cara Perusahaan melakukan promosi dengan mengikuti pameran ikan hias yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Bogor, Word of Mouth (dari pembicaraan para konsumen) dan juga dengan menggunakan web yang ada di internet. Promosi dari media internet ada kekurangannya yaitu kurangnya update dari pemilik perusahaan tentang perkembangan ikan hias yang ada di perusahaan. (d) Saluran Sejauh ini Vizan Farm menjual hasil produksinya kepada eksportir dan pedagang pengumpul ikan hias. Distribusi dari perusahaan ke eksportir akan di ekspor ke beberapa negara dan melakukan penjualan kepada pedagang pengumpul yang berada di dalam negeri. Sedangkan untuk suplier akan menjualnya langsung kepada pengecer dan konsumen akhir yang berada di daerah bogor dan sekitarnya. Distribusi dari perusahaan ke eksportir dilakukan sendiri oleh perusahaan dan suplier datang langsung ke perusahaan sendiri. Berikut adalah saluran pemasaran ikan hias air tawar yang dilakukan oleh Vizan Farm. 62

79 Vizan Farm Eksportir Suplier Importer/konsumen luar negeri Pengecer Eksportir Gambar 20. Saluran Pemasaran Ikan Diskus Vizan Farm Hasil Analisis Pasar Berdasarkan dari analisis aspek pasar jumlah permintaan tidak sebanding dengan jumlah penawaran terhadap ikan diskus. Dapat disimpulkan bahwa peruasahaan ikan diskus dengan empat spesies yang berbeda ini layak untuk diusahakan. Hal ini dikarenakan besarnya permintaan ekspor dan juga dalam negeri terhadap ikan diskus dan mengetahui pasar yang dituju Aspek Teknis Analisis dalam aspek teknis mencakup lokasi perusahaan, besarnya skala perusahaan, jenis pemilihan mesin, proses produksi, dan ketepatan teknologi yang digunakan. Berikut adalah hasil analisis pada tiap kriteria aspek teknis Lokasi Usaha Vizan Farm memiliki lokasi unit kegiatan produksi budidaya ikan hias yaitu di Jl. Rapi Rt 05 Rw 01, Pondok Petir, Sawangan, Depok 16517, Jawa Barat. Beberapa pertimbangan dalam pemilih lokasi produksi adalah : 1. Ketersediaan Induk Ikan Hias Vizan Farm tidak mengalami kesulitan dalam pengadaan atau ketersediaan induk ikan hias air tawar. Hal ini dikarenakan lokasi perusahaan yang strategis yang antara perbatasan Bogor, Depok dan Tanggerang yang menjual induk ikan diskus dan juga perusahaan sendiri memghasilkan induk dari hasil budidaya sendiri. Calon induk yang dipilih adalah induk harus sehat, sirip dan ekor lengkap serta matang gonad. Perusahaan melakukan perawatan calon induk dengan memperhatikan kualitas air dengan penyiponan dan pergantian air dari sisa-sisa 63

80 pakan atau kotoran ikan setiap hari pada pagi hari serta pemberian pakan 3 x sehari dengan cacing darah beku (Blood Worm). 2. Ketersediaan Bahan Baku Vizan Farm dalam melakukan pengadaan sarana produksinya diperoleh dari daerah bogor dan depok. Pengadaan saran produksi yang berasal dari Depok merupakan saran yang bersifat mendukung seperti pengadaan pakan ikan hias, selang, air, serok, bensin, pakis, ember, pipa paralon dan obat-obatan. Sedangkan pengadaan sarana produksi utama dan penunjang seperti akuarium, pompa air, genset, dan blower berasal dari Bogor dan Kabupaten Bogor. 3. Letak pasar yang dituju Vizan Farm menjual ikan hias air tawarnya kepada eksportir dan supplier di daerah Kabupaten Bogor. Hal ini tidak dilakukan untuk menjual langsung kepada pedagang eceran, disebabkan untuk menghindari konflik adanya perbedaan harga jual antara eksportir dan suplier dengan pedagang eceran. 4. Tenaga Listrik dan Air Listrik merupakan sumber energi yang sangat di perlukan terutama oleh pembudidaya ikan hias. Karena 70% peralatan yang menunjang kegiatan produksi ikan hias menggunakan listrik. Tenaga listrik sudah menjangkau ke daerah lokasi usaha. Sehingga untuk penggunaan listrik, dalam hal ini tidak ada masalah. Sementara itu, air sangat cukup untuk kebutuhan budidaya ataupun tidak mengalami kesulitan di daerah lokasi usaha. Saat ini Vizan Farm menggunakan air yang berasal dari sumur untuk keperluan usahanya. Hal ini sangat membantu perusahaan dalam masalah kertersedian air. Tenaga listrik untuk usaha ini berasal dari PLN dan untuk mengantisipasi ketika listrik mati digunakan genset. Dengan menggunakan air sumur, maka Vizan Farm tidak perlu mengeluarkan biaya untuk penggunaan air dan untuk menggunaan listrik lebih banyak. Sehingga, Vizan Farm untuk pembayaran listrik sebesar Rp ,00 per bulan. 5. Suplai Tenaga Kerja Perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Suplai tenaga kerja dapat diperoleh dari daerah sukabumi dan warga sekitar lokasi usaha. Tenaga kerja dalam mengelola kegiatan produksi berasal dari daerah sukabumi karena daerah tersebut merupakan asal dari istri pemilik perusahaan dan 64

81 sedangkan untuk tenaga kerja yang tidak terkait dengan produksi berasal dari warga sekitar. Kebutuhan tenaga kerja sebanyak tiga orang tenaga kerja tetap yang direkrut dari daerah sukabumi. 6. Fasilitas Transportasi Lokasi usaha yang terletak di perkampungan telah memiliki fasilitas jalan aspal untuk mempermudah jalannya transportasi. Alat transportasi yang dimiliki oleh peruahaan adalah motor. Alat tersebut digunakan untuk mengangkut, baik untuk pengangkutan input ikan hias terutama ikan diskus. 7. Iklim dan Keadaan Tanah. Iklim di daerah Bojong Sari, Depok cukup mendukung untuk dilakukan usaha ikan diskus. Rentang perbedaan suhu siang dan malam yang tidak terlalu jauh, sangat baik untuk pertumbuhan ikan diskus. Suhu di lokasi perusahaan sekitar C dan derajat keasaman atau ph Sikap Masyarakat Sikap masyarakat sangat terbuka dan mendukung adanya usaha ikan hias air tawar ini. Hal ini disebabkan, untuk mengurangi pengangguran di sekitar perusahaan serta pembuangan air sisa kegiatan produksi tidak mencemari lokasi karena sebelum dilakukan pembuangan air perusahaan terlebih dahulu melakukan treatment agar mengurangi kadar amoniak yang ada di air. Sehingga masyarakat tidak merasa bau dengan adanya pembuangan air dari perusahaan Luas Produksi Luas produksi adalah jumlah produk yang seharusnya di produksi untuk mencapai keuntungan yang maksimum. Jumlah produksi ikan diskus di Vizan Farm pada tahun pertama di proyeksikan sekitar 2000 ekor. Ini disebabkan ikan diskus itu sendiri baru saja akan dimulai proses budidaya nya. Untuk luas keseluruhan dari Vizan Farm adalah m 2, tetapi yang digunakan untuk proses produksi ikan diskus adalah 100 m 2. Dalam satu tahun produksi, Vizan Farm mampu melakukan budidaya ikan diskus sebanyak empat siklus. Tiap budidaya memerlukan lama pemeliharaan dari proses pemeliharaan induk sampai proses pemanenan selama tiga bulan. Dalam satu siklus budidaya satu pasang indukan dapat menghasilkan telur sebanyak butir telur. Dengan jumlah proyeksi produksi pada saat ini vizan farm belum 65

82 mampu memenuhi permintaan dari eksportir dan supplier. Siklus produksi ikan diskus dapat dilihat dalam lampiran Proses Produksi Pemeliharaan Induk Pemeliharaan induk dengan tujuan untuk mendapatkan induk yang unggul, baik dan siap untuk dipijahkan 1. Persiapan Wadah Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan induk ikan diskus perlu adanya wadah pemeliharaan induk diskus. Di Vizan Farm terdapat akuarium pemeliharaan induk berupa akuarium kaca berukuran 200 cm x 50 cm x 45 cm. akuarium ini digunakan agar dapat menampung indukan diskus dengan jumlah yang banyak. Ikan diskus jantan dan betina digabung didalam satu buah akuarium, setelah induk jantan dan betina sudah berpasangan lalu dipindahkan ke akuarium pemijahan. Sebelum akuarium digunakan sebagai wadah pemeliharaan induk diskus terlebih dahulu dibersihkan dengan cara mencuci seluruh bagian-bagian akuarium dan menggosok bagian dinding akuarium dengan menggunakan busa (spons) kemudian dibilas dengan air tawar dan dikeringkan. Setelah seluruh akuarium bersih dan kering akuarium siap untuk digunakan untuk pemeliharaan induk diskus, kemudian akuarium diisi air dengan ketinggian 40 cm. suplai oksigen menggunakan Hi-Blow lalu disambungkan dengan selang aerasi berdiameter 0,5 cm dengan panjang kurang lebih satu meter dan diujungnya diberi batu aerasi. 2. Penebaran dan Seleksi Induk Induk diskus yang berada di Vizan Farm terdiri dari untuk Sun Merah sebanyak 10 pasang, untuk Blue Terquise sebanyak 10 pasang, Untuk Red Melon sebanyak 10 pasang, dan untuk Blue Cobalt sebanyak 10 pasang. Induk diskus berasal dari lokal yaitu dari para petani ikan hias di daerah Parung dan juga Depok yang sebelumnya telah terjamin kualitasnya. Induk diskus yang di tebar berumur 9 bulan dengan ukuran 5 inch, setelah proses penebaran induk selesai di dalam wadah pemijahan terjadi ritual perkawinan dan lamanya induk memijah ialah 1-7 hari. Sebelum memilih induk yang akan dipijahkan, terlebih dahulu memilih calon induk yang baik dengan tujuan menghasilkan benih dengan kualitas yang 66

83 baik. Kriteria calon induk diskus yang dapat dijadikan calon induk yang berkualitas dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Kriteria calon induk diskus yang dapat dijadikan calon induk jantan dan betina. No Bagian yang diamati Ikan Jantan Ikan Betina 1 Alat kelamin Runcing Lebar dan bulat 2 Bentuk bibir Bibir atas lebih menonjol Simetris dan sama besar antara bibir atas dan bawah 3 Bentuk hidung Bentuk agak bengkok Bentuk lurus 4 Bentuk sirip dubur Bentuk lurus Bentuk bulat 5 Pola warna Cerah dan menyebar ke seluruh tubuh Sedikit warna pada wajah dan badan 3. Pemberian Pakan Strategi menyediakan pakan yang baik akan menghasilkan diskus yang sehat, tumbuh dengan baik dan dapat berkembang dengan baik. Pakan merupakan salah satu faktor utama untuk meningkatkan pertumbuhan induk dan menjaga kelangsungan hidup induk dan benih. Pakan dapat berfungsi sebagai tahap pematangan gonad. Jenis pakan yang diberikan kepada induk diskus di Vizan Farm adalah jenis pakan alami yaitu Cacing Darah (bloodworm) yang juga disebut cacing super merupakan larva nyamuk Chironomus. Cacing darah (bloodwoorm) sangat baik diberikan sebagai pakan induk ikan diskus dikarenakan kandungan lemak lebih rendah dibandingkan cacing sutera, dengan kadar lemak sedikit dapat menyebabkan kualitas telur menjadi baik. Sehingga diperhitungkan sebagai jenis pakan alami yang paling umum digunakan dalam pemiharaan dan budidaya diskus. Frekuensi pemberian pakan pada induk diskus dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi hari pukul dan pada sore hari pukul WIB. Pakan diberikan secara add-satiation (sekenyangnya). 67

84 4. Pengelolaan Kualitas`Air Pengelolaan kualitas air sangatlah penting dan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan. Untuk menjaga kualitas air di dalam akuarium tetap terjaga dengan baik Vizan Farm melakukan penyifonan dan pergantian air setiap 1 hari sekali, sebanyak % dari volume total dengan tujuan menjaga kondisi ikan agar tetap stabil serta menjaga kesehatan ikan dan kualitas air. Vizan Farm juga melakukan pengecekan kualitas air agar selalu terjaga dengan baik di laboratorium lingkunan Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan setiap enam bulan sekali. 5. Pencegahan dan Pegobatan Penyakit Penyakit merupakan sesuatu yang rawan yang tidak diharapkan dan menjadi suatu kendala utama dalam keberhasilan pembenihan ikan diskus. Pencegahan dan pemberantasan penyakit merupakan hal yang sangat penting dan harus`dilakukan. Dalam usaha pencegahan penyakit pada ikan diskus Vizan Farm melakukannya dengan cara nenjaga kualitas air agar tetap terjaga dengan baik serta penyifonan dilakukan dengan teratur. Dalam pencegahan penyakit Vizan Farm tidak menggunakan obat-obatan dengan tujuan sedini mungkin terhindar dari pemakaian obat-obatan dan Vizan Farm menggunakan obat-obatan jika ikan terserang penyakit Sedangkan untuk pegobatan penyakit dilakukan dengan cara treatmen pengobatan. Penyakit ikan hias umumnya disebabkan oleh 2 kelompok besar yaitu penyakit yang disebabkan oleh bukan parasit (non parasit) dan penyakit yang timbul karena serangan parasit (parasit). Penyakit non parasit adalah penyakit yang timbul karena serangan parasit tetapi bersumber dari faktor lingkungan dan makanan. Lingkungan yang tidak sesuai atau mendadak dapat menyebabkan penyakit. Serta kesalahan dalam pemberian pakan yang berlebihan atau kualitas pakan yang tidak baik dapat menyebabkan penyakit dan akibat dari serangan penyakit non parasit lebih hebat dari penyaki parasit. Penyakit parasit adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya parasit yang menyerang pada bagian tubuh ikan seperti insang, lendir, atau dalam tubuh ikan. Parasit dapat berupa protozoa, cacing, jamur, dan bakteri. Penyakit yang sering timbul adalah white spot (bintik 68

85 putih). Cara pengobatan penyakit ini yaitu dengan menggunakan Metilene Blue (MB) dengan dosis pemakaian 10 ppm atau 100 ml/10 liter air Pemijahan Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Proses pemijahan di awali dengan pemilihan sepasang induk yang baik, dalam kriteria yang sederhana adalah sepasang induk yang terdiri atas jantan dan betina yang dapat berkembang dengan baik seperti kualitas induk, dengan demikian induk yang unggul akan membuahkan keturunan yang unggul. Induk ikan diskus yang akan di pijahkan haruslah sudah berpasangan, karena karakteristik ikan diskus yang hanya melakukan pemijahan dengan pasangannya atau ikan diskus merupakan ikan yang setia dengan pasangannya. 1. Persiapan Wadah Pemijahan Wadah yang digunakan dalam pemijahan ikan diskus berupa akuarium kaca berukuran 45 cm x 50 cm x 35 cm, sebelum wadah pemijahan digunakan dilakukan pembersihan dan pencegahan penyakit seperti pada persiapan wadah pemeliharaan induk. Wadah pemijahan di isi air dengan ketnggian air 30 cm. Wadah pemijahan induk dilengkapi sistem aerasi dan juga substrat. Substrat yang digunakan untuk meletakkan telur diskus adalah paralon dengan tinggi 25 cm diameter 0,25 inch yang telah di semen bagian bawahnya agar dapat berdiri dengan kokoh. 2. Proses Pemijahan Proses pemijahan ikan diskus di Vizan Farm dilakukan secara alami tanpa bantuan rangsangan apapun. Setelah induk jantan dan betina yang sudah berpasangan dimasukkan kedalam wadah pemijahan 50 cm x 45 cm x 45 cm dengan perbandingan induk 1 : 1. Sebelum pemijahan berlangsung kedua pasangan induk akan membersihkan paralon sebagai substrat peletakkan telur dengan cara mematuk-matukkan substrat dan keluarnya alat genital. Alat kelamin betina akan memanjang hingga 1mm dan kelamin jantan akan memanjang hingga 0,5 mm, serta dilakukannya pergerakan vertikal disepanjang substrat. Kegiatan tersebut berlangsung selama 4-7 hari. Induk betina yang akan memulai pergerakan vertikal tersebut sebelum meletakkan telur, setelah induk betina meletakkan telur pada substrat di susul 69

86 dengan induk jantan akan membuahinya dengan cara menyemburkan sperma pada telur. Proses ini akan dilakukan secara bergantian dan selama menit. Setelah proses pemijahan berakhir kedua induk akan langsung menjaga telur-telurnya dan sesekali akan mengipas telur-telur tersebut dengan sirip dada dengan tujuan mencegah adanya kotoran dan jamur yang melekat pada telur. Jumlah telur yang dihasilkan oleh satu induk betina sebanyak dengan jumlah telur yang dibuahi (FR 80%-90%). Kualitas air yang digunakan selama pemijahan sangat mempengaruhi keberhasilan proses pemijahan. Suhu yang baik untuk pemijahan adalah C dan ph berkisar antara 6,3-6,8. 3. Penetasan Telur Dalam waktu tujuh hari setelah peletakkan telur-telur dari telur yang berukuran 1 mm akan menetas menjadi larva-larva kecil, dalam budidaya diskus telur akan menetas 3-4 hari kemudian telur bersifat menempel pada substrat (paralon). Proses penetasan telur dilakukan pada akuarium pemijahan induk. Telurtelur diskus tidak dipindahkan atau tidak dipisahkan dengan induk. Induk diskus memiliki sifat parental care yaitu memelihara dan merawat telur-telurnya. Induk ikan diskus akan menjaga telur-telurnya dan apabila telur-telur terlepas dari substrat (paralon) induk diskus akan mengambil telur-telur tersebut dengan mulutnya lalu meletakkannya kembali ke substrat penempelan telur (paralon). Induk yang memakan telur-telurnya terjadi karena beberapa faktor sebagai berikut induk akan memakan telurnya jika merasa terganggu, induk akan merasa terganggu apabila melihat orang berjalan di sekeliling lingkungannya, suara berisik yang timbul dari luar akuarium. Untuk mencegah terjadinya induk yang memakan telur perlu pencegahan sebagai berikut pakan yang diberikan induk sebaiknya tepat waktu dan jumlahnya cukup, lalu menutup akuarium dengan menggunakan plastik berwarna hitam. Selama 14 hari benih ikan tidah di pindahkan ke akuarium lain tetapi tetap di dalam akuarium yang sama dengan induknya. Benih ikan juga tidak diberikan pakan yang berasal dari luar karena benih akan memakan lendir (mukus) yang ada di tubuh induknya. 70

87 Pemeliharaan Benih 1. Persiapan Wadah Pemeliharaan Benih Dalam kegiatan pemeliharaan benih wadah yang digunakan pemeliharaan benih adalah akuarium kaca berukuran 100 cm x 50 cm x 55 cm. Sebelum digunakan sebagai wadah pemeliharaan benih dilakukan pembersihan dan pencegahan penyakit seperti pada persiapan wadah pemeliharaan induk dan pemijahan. Setelah persiapan wadah pemeliharaan benih telah selesai, kemudian wadah pemeliharaan benih di isi air yang berasal dari tandon dengan ketinggian air 40 cm dan dilengkapi sistem aerasi. 2. Penebaran benih Benih akan yang ditebar adalah benih yang berumur 14 hari dipindahkan dari akuarium pemijahan kedalam akuarium pemeliharaan benih, benih yang ditebar berukuran 1 cm. Proses aklimatisasi dilakukan selama 5-10 menit, dengan cara mengapungkan baskom yang berisi benih kedalam permukaan air wadah pemeliharaan benih tujuan dari proses aklimatisasi adalah mencegah benih kaget dan stres apada saat penebaran. 3. Pemberian Pakan Pemberian pakan untuk benih diskus yang berumur 14 hari, pakan yang diberikan adalah pakan alami yaitu cacing sutera (Tubifex). Pemberian pakan dilakukan tiga kali dalam sehari, yaitu pada jam ; ; setiap sekali pemberian pakan cacing sutera yang digunakan sebesar 10gr. 4. Pengelolaan Kualitas Air Pengelolaan kualitas air pada saat pemeliharaan benih mempunyai peranan penting. Pengelolaan kualitas air dengan cara penyifonan dan pergantian air. Penyifonan dilakukan sebanyak 20-50% dari jumlah air setiap hari pada waktu pagi hari. Penyifonan dilakukan dengan menggunakan selang yang berdiameter 1 ½ cm. Penyifonan dilakukan agar mebersihkan kotoran-kotoran yang ada di dasar wadah pemeliharaan. Setelah proses penyifonan selesai dilakukan wadah pemeliharaan diisi kembali dengan air. 5. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Untuk pencegahan penyakit pada benih dilakukan dengan cara menjaga kualitas air agar tetap baik dengan cara penyifonan dan pergantian air yang 71

88 dilakukan setiap hari. Untuk pengobatan penyakit dilakukan dengan cara treatmen pengobatan. Penyakit pada benih disebabkan oleh 2 kelompok besar yaitu penyakit yang disebabkan oleh bukan parasit (non parasit) dan penyakit yang timbul karena serangan parasit (parasit). Penyakit non parasit adalah penyakit yang timbul karena serangan parasit tetapi bersumber dari faktor lingkungan dan makanan. Untuk pengobatan Vizan Farm menggunakan Metilen Blue (MB) dengan dosis pemakaian 10 ppm atau 100 ml/10 liter air Pemanenan dan Tronsportasi Ikan Hidup Untuk proses pemanenan dilakukan pada pagi hari, ini dilakukan karena pada pagi hari suhu relatif rendah sehingga mengurangi stress pada ikan. Pengepakan ikan dilakukan dengan menggunakan kantong plastik berukuran 40 x 60 cm berkapasitas 5 liter air. Pengepakan dilakukan dengan 2 rangkap atau 2 lapis untuk mencegah kebocoran dan kedua ujung plastik jangan dibiarkan meruncing diikat untuk menghilangkan sudut mati pada kantong plastik, kemudian satu kantong plastik tersebut dibalik kedalam, selanjutnya kantong plastik diisi dengan air sebanyak 1/3 dari kantong plastik, kemudian ikan dipindahkan kedalam kantong plastik yang telah berisi air dengan menggunakan serokan dan centong dan diberi oksigen murni sebanyak 2/3 dari kantong plastik, kemudian di ikat dengan menggunakan 2-3 buah karet agar proses pengikatan kencang dan tidak terlepas Layout Proses Produksi Layout pada udaha budidaya ikan diskus pada Vizan Farm merupakan keseluran dari proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas-fasilitas produksi yang ada di perusahaan. Layout yang dibuat agar dapat memudahkan proses produksi sehingga karyawan dapat melakukan kegiatan yang sudah di tugaskan oleh manager dengan baik dan benar. Fasilitas produksi yang ada di Vizan Farm seperti akuarium pemeliharaan induk, akuarium pemijahan, akuarium pemeliharaan benih, rak akuarium, dan system aerasi. Dalam proses produksi ikan diskus Vizan Farm membutuhkan akuarium pemeliharaan induk sebanyak empat buah dengan ukuran 200 cm x 50 cm x 50 cm. Akuarium Pemijahan sebanyak 30 buah dengan ukuran 50 cm x 45 cm x 45 cm, sedangkan untuk akuarium pemeliharaan benih dibutuhkan sebanyak 40 buah 72

89 dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 55 cm. Untuk kolam kultur pakan alami Vizan Farm membutuhkan empat buah kolam dengan ukuran masing-masing perkolam sebesar 2 m x 1 m x 0,5 m dan bak pakan cacing dengan ukuran 2 m x 1 m x 0,25 m. Kondisi layout yang ada di Vizan Farm sudah sesuai dengan luas lahan yang disediakan untuk produksi ikan diskus dari pemeliharaan induk sampai proses pemanenan. Penempatan posisi akuarium sangat berpengaruh dalam proses produksi, agar proses produksi dapat berjalan sesuai dengan prosedur. Layout penempatan akuarium, kolam kultur pakan alami dan juga bak cacing sutera dapat dilihat pada Lampiran Pemilihan Jenis Teknologi Pemilihan jenis teknologi yang tepat akan mempengaruhi keberhasilan dari kegiatan produksi budidaya ikan diskus. Penggunaan induk yang berkualitas serta proses produksi yang menggunakan teknik pemijahan secara alami, merupakan teknologi yang digunakan di Vizan farm. Adapun teknologi lainnya yang digunakan di Vizan farm yang menpengaruhi proses produksi adalah pada penggunaan filter yang digunakan untuk menyaring air sebelum dimasukkan ke bak tandon. Menurut wawancara dengan manajer filter yang digunakan adalah filter fisik, filter kimia, dan filter biologi Hasil Analisis Aspek Teknis Hasil analisis aspek teknis usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm adalah layak untuk dijalankan. Hal ini berdasarkan ketersediaan induk ikan, ketersedian air yang tidak kesulitan, tenaga kerja merekrut dari warga sekitar lokasi, lokasi usaha dekat dengan pasar, suhu dan ph di lokasi usaha yang mendukung untuk pertumbuhan ikan, memiliki alat transportasi, serta sikap masyarakat yang mendukung dengan kegiatan usaha budidaya ikan hias air tawar, luas produksi, proses produksi, layout, dan pemilihan teknologi usaha budidaya ikan diskus. 73

90 6.3. Aspek Manajemen dan Hukum (a) Deskripsi Pekerjaan Deskripsi jabatan dan pekerjaan sangat penting diciptakan untuk menjalankan tugas, tanggungjawab dan wewenang dalam perusahaan. Deskripsi pekerjaan Vizan Farm adalah sebagai berikut : 1. Pimpinan, memiliki tugas dan wewenang dalam mengambil keputusan dan memberikan arahan kepada setiap pekerjaan mengenai tugas-tugas yang harus dilakukan. 2. Manager (produksi dan pemasaran) memiliki tugas dalam merencanakan, mengawasi semua kegiatan produksi dan memberikan prediksi panen. Tugas dalam pemasaran yaitu merencanakan pemasaran dan berkoordinasi kepada pimpinan untuk melaporkan hasil pemasaran untuk melakukan perbaikan terhadap usaha. 3. Bagian produksi bertanggungjawab menjalakan, mengawasi proses produksi dan melaporkan hasil produksi setiap komoditas yang dipegang. Bagan Struktur Organisasi budidaya ikan diskus di Vizan Farm dapat dilihat pada gambar 22. PEMILIK Manager Produksi Gambar 21. Struktur Organisasi budidaya ikan diskus di Vizan Farm. (b) Kebutuhan Tenaga Kerja Berikut ini jumalah tenaga kerja dalam pengembangan usaha seluas 300 m 2 yang dibutuhkan Vizan Farm untuk menangani tiga komoditas ikan hias air tawar adalah sebagai berikut : 1. Bagian produksi dan pemasaran : 1 orang 2. Bagian produksi : 1 orang Jumlah tenaga kerja pada tahun ke 1 sampai tahun ke 10 sebanyak 2 orang, tenaga kerja tersebut di rekrut dari daerah sukabumi yaitu daerah asal dari istri 74

91 pemilik. Tetapi jumlah tenaga kerja yang ada di Vizan Farm sebanyak 4 orang yang sudah termasuk tenaga kerja dalam produksi ikan diskus. Tetapi Vizan Farm juga merekrut tenaga kerja dari daerah sekitar tetapi tidak terkait dengan proses produksi tetapi diluar dari proses produksi. Bentuk badan usaha Vizan Farm adalah usaha perseorangan, itu karena skala usaha yang masih sederhana dan seluruh modal yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha budidaya ikan hias air tawar ini berasal dari pemiliki perusahaan. Keuntungan dari bentuk usaha ini adalah pemilik perusahaan dapat memiliki seluruh keuntungan yang diperoleh dari perusahaan. Sedangkan kelemahannya adalah segala bentuk kerugian atau beban perusahaan harus ditanggung sendiri oleh pemilik perusahaan Berbeda dengan perusahaan yang telah berbentuk CV ataupun Firma. Pada CV atau Firma, jumlah pemilik modal biasanya beberapa orang yang sepakat untuk menjalankan usaha bersama. perbedaan yang paling menonjol antara CV dan Firma adalah tanggung jawab antar pemilik modal. Jika pada CV terdapat sekutu aktif yaitu orang yang memberikan modalnya serta terlibat kedalam pelaksanaan kegiatan usaha dan sekutu pasif yaitu hanya memberikan modal tanpa ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan usaha. Sedangkan pada Firma, tidak terdapat sekutu aktif dan sekutu pasif semua pemilik modal ikut terlibat dalam pelaksanaan kagiatan usaha Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya Usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm yang berlokasi di Jl. Rapi Rt 05 Rw 01, Pondok Petir, Bojongsari, Depok ini keberadaannya sangat membantu bagi masyarakat sekitar dalam penambahan tenaga kerja. Walaupun tenaga kerja yang di rekrut bukan tenaga kerja yang langsung berhadapan dengan proses produksi budidaya ikan diskus. Sedangkan pada aspek ekonomi Vizan Farm mampu memberikan peningkatan pendapatan bagi masyarakat sekitar, seperti pada penjual warung nasi yang ada disekitar lokasi. Dengan adanya Vizan Farm pendapatan dari warung tersebut bertambah itu dikarenakan tenaga kerja yang ada di Vizan Farm sebelum melakukan aktifitas perlu mengisi energi dengan cara memakan makanan yang bergizi dan itu di sediakan di warung nasi tersebut. 75

92 6.5. Aspek Lingkungan Usaha budidaya ikan diskus yang dilakukan oleh Vizan Farm tidak berpengaruh buruk pada lingkungan sekitar. Ini dikarenakan hasil buangan (limbah) yang dikeluarkan oleh Vizan Farm terlebih dahulu dilakukan treatment baik secara fisik, biologi, ataupun secara kimia. Ini dilakukan agar air hasil buangan dari Vizan Farm tidak mengandung banyak amoniak sehingga tidak mengganggu ekosistem yang ada di lingkungan sekitar. Filter yang digunakan adalah berasal dari ikan nila, ijuk, dan masuk ke kolam kultur pakan alami. 76

93 VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk mengukur jumlah dana yang dibutuhkan dalam kegiatan usaha dan jumlah dana yang diperoleh dari hasil usaha, hasil pengukuran tersebut kemudian di analisis dengan dengan kriteria penilaian investasi. Hal-hal yang dikaji dalam aspek finansial yaitu arus penerimaan (inflow), arus pengeluaran (outflow) dan analisis sensitivitas. Aliran penerimaan dan pengeluaran tersebut dikenal dengan dikenal istilah aliran kas (cash flow). Analisis finansial ini bertujuan melihat sejauh mana pelaksanaan usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm dari aspek finansial mengguanakan pendekatan kelayakan investasi yang meliputi Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio), dan Payback Period (PP). Selain itu juga dilakukan analisis laba-rugi untuk yang berisi tentang total penerimaan, pengeluaran dan kondisi keuntungan yang diperoleh oleh Vizan Farm dalam satu tahun akuntansi atau produksi. Laporan laba-rugi ini nantinya akan menggambarkan kinerja perusahaan dalam upaya mencapai keuntungan yang optimal. Pada studi kelayakan bisnis ini hasil hasil analisis cashflow akan menjadi bagian terpenting yang harus diperhatikan oleh pemilik Vizan Farm Arus Penerimaan (Inflow) Arus penerimaan (Inflow) pada usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm terdiri dari dua yaitu penerimaan dari penjualan dan nilai sisa Penerimaan Penjualan Penerimaan penjualan yang diperoleh Vizan Farm berasal dari penjualan dari keempat jenis ikan Diskus, penerimaan di asumsikan sama tiap tahunnya. Dimulai pada tahun Red Melon Ikan diskus jenis Red melon yang dijual yaitu ikan yang telah berukuran 2,5 inch, dengan siklus produksi selama 3 bulan. Tingkat Fertilisasi Rate (FR) sebesar 90%, Tingkat Hatching rate (HR) sebesar 90% dan tingkat Survival Rate (SR) sebesar 80%. Dimana Fekuenditas (telur yang di keluarkan oleh induk betina) sebanyak 150 ekor, sehingga tiap sepasang induk dalam satu siklus dapat menghasilkan 97 ekor ikan diskus siap jual dengan ukuran 2,5 inch. Harga jual 77

94 untuk ukuran 2,5 inch yaitu Rp ,00 per ekor. Dalam satu tahun diperoleh panen dapat dilakukan sebanyak 4 kali dengan jumlah pasangan indukan untuk diskus jenis ini sebanyak 5 pasang. Sehinggga diperoleh penerimaan pertahunnya yaitu sebesar 97 x 5 x Rp ,00 x 4 maka diperoleh penerimaan per tahunnya sebesar Rp ,00 Jumlah pasangan indukan yang yang dipijahkan per siklus yaitu lima pasang, dimana per pasangannya terdiri atas satu indukan janta dan satu indukan betina. Ikan diskus tergolong ikan yang setia dia hanya akan membuahi psangannya. 2. Blue Terquise Ikan diskus jenis Blue Terquise yang dijual yaitu ikan yang telah berukuran 2,5 inch, dengan siklus produksi selama 3 bulan. Tingkat Fertilisasi Rate (FR) sebesar 90%, Tingkat Hatching rate (HR) sebesar 90% dan tingkat Survival Rate (SR) sebesar 80%. Dimana Fekuenditas (telur yang di keluarkan oleh induk betina) sebanyak 150 ekor, sehingga tiap sepasang induk dalam satu siklus dapat menghasilkan 97 ekor ikan diskus siap jual dengan ukuran 2,5 inch. Harga jual untuk ukuran 2,5 inch yaitu Rp ,00 per ekor. Dalam satu tahun diperoleh panen dapat dilakukan sebanyak 4 kali dengan jumlah pasangan indukan untuk diskus jenis ini sebanyak 5 pasang. Sehinggga diperoleh penerimaan pertahunnya yaitu sebesar 97 x 5 x Rp ,00 x 4 maka diperoleh penerimaan per tahunnya sebesar Rp , Red Terquise Ikan diskus jenis Red Terquise yang dijual yaitu ikan yang telah berukuran 2,5 inch, dengan siklus produksi selama 3 bulan. Tingkat Fertilisasi Rate (FR) sebesar 90%, Tingkat Hatching rate (HR) sebesar 90% dan tingkat Survival Rate (SR) sebesar 80%. Dimana Fekuenditas (telur yang di keluarkan oleh induk betina) sebanyak 150 ekor, sehingga tiap sepasang induk dalam satu siklus dapat menghasilkan 97 ekor ikan diskus siap jual dengan ukuran 2,5 inch. Harga jual untuk ukuran 2,5 inch yaitu Rp ,00 per ekor. Dalam satu tahun diperoleh panen dapat dilakukan sebanyak 4 kali dengan jumlah pasangan indukan untuk diskus jenis ini sebanyak 5 pasang. Sehinggga diperoleh penerimaan pertahunnya 78

95 yaitu sebesar 97 x 5 x Rp ,00 x 4 maka diperoleh penerimaan per tahunnya sebesar Rp , Sun Merah Ikan diskus jenis Sun Merah yang dijual yaitu ikan yang telah berukuran 2,5 inch, dengan siklus produksi selama 3 bulan. Tingkat Fertilisasi Rate (FR) sebesar 90%, Tingkat Hatching rate (HR) sebesar 90% dan tingkat Survival Rate (SR) sebesar 80%. Dimana Fekuenditas (telur yang di keluarkan oleh induk betina) sebanyak 150 ekor, sehingga tiap sepasang induk dalam satu siklus dapat menghasilkan 97 ekor ikan diskus siap jual dengan ukuran 2,5 inch. Harga jual untuk ukuran 2,5 inch yaitu Rp ,00 per ekor. Dalam satu tahun diperoleh panen dapat dilakukan sebanyak 4 kali dengan jumlah pasangan indukan untuk diskus jenis ini sebanyak 5 pasang. Sehinggga diperoleh penerimaan pertahunnya yaitu sebesar 97 x 5 x Rp ,00 x 4 maka diperoleh penerimaan per tahunnya sebesar Rp ,00.Penerimaan penjualan budidaya ikan diskus di Vizan Farm dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Penerimaan Penjualan Ikan Diskus dalam Satu Tahun Produksi di Vizan Farm No Jenis ikan Fekuenditas (butir) FR 90% (butir) HR 90% (larva) SR 80% (ikan) Harga (Uk 2,5 inch) Total/siklus (Rp) Total/Tahun (Rp) 1 Red Melon ,000 9,700,000 38,800, Blue Terquise Red Terquise ,000 8,245,000 32,980, ,000 8,245,000 32,980,000 4 Sun Merah ,000 8,245,000 32,980,000 Total ,435, ,740,000 Sumber : data primer Vizan Farm (2013), diolah Dari hasil analisis tersebut diperoleh penerimaan dalam setahun untuk usaha budidaya ikan diskus yaitu sebesar Rp ,00 sedangkan untuk tahun pertama usaha hanya dilakukan 3 kali periode siklus produksi, ini dikarenakan pada tahun pertama dilakukan proses persiapan produksi dimana indukan baru dalam tahap awal baru calon induk dan belum siap untuk bereproduksi (matang gonad), tiga bulan kemudian baru induk siap di pijahkan. Jadi pada tahun awal hanya terjadi sebanyak 3 kali siklus produksi. jumlah ikan diskus yang dipanen di tahun pertama lebih sedikit dibandingkan dengan tahun berikutnya ini disebabkan usaha budidaya ikan diskus masih dalam tahap 79

96 persiapan sarana dan prasarana produksi. Jumlah penerimaan di tahun pertama yaitu untuk ikan diskus jenis Red Melon sebesar Rp ,00 dan untuk jenis Blue Terquise, Red Terquise, dan Sun Merah sebesarrp ,00. Sehingga total penerimaan pada tahun pertama yaitu sebesar Rp ,00. Penerimaan penjualan ikan diskus pada tahun pertama dapat dilihat pada Tabel 10 Tabel 10. Penerimaan Penjualan Ikan Diskus pada Tahun Pertama Produksi di Vizan Farm No Jenis ikan Fekuend itas (butir) FR 90% (butir) HR 90% (larva) SR 80% (ikan) Harga (Uk 2,5 inch) Total/siklus (Rp) Total/Tahun (Rp) 1 Red Melon ,000 9,700,000 29,100, Blue Terquise Red Terquise ,000 8,245,000 24,735, ,000 8,245,000 24,735,000 4 Sun Merah ,000 8,245,000 24,735,000 Total ,435, ,305,000 Sumber : data primer Vizan Farm (2013), diolah 5. Penjualan Induk Ikan Diskus Penerimaan dari penjualan induk ikan diskus untuk ikan jenis Red Melon sebesar 20 ekor x Rp ,00 = Rp ,00. dan untuk jenis Sun Merah, Blue Terquise, Red Terquise sebesar 60 ekor x Rp ,00 = Rp ,00. Jadi total penerimaan dari penjualan induk ikan diskus adalah sebesar Rp ,00. Penerimaan penjualan ikan diskus ini akan didapatkan pada tahun ketiga karena masa produktif ikan diskus selama tiga tahun Nilai Sisa Nilai sisa termasuk ke dalam komponen inflow (arus penerimaan), dimana nilai sisa ini adalah biaya modal yang tidak habis digunakan selama umur usaha yang ditentukan pada perhitungan cash flow. Jadi nilai sisa ini dapat digolongkan menjadi penerimaan usaha yang diperoleh dari sisa biaya modal investasi yang tidak terpakai habis umur ekonomisnya hingga akhir umur usaha. Nilai sisa yang diperoleh dari usaha budidaya diskus di Vizan Farm nilai biaya investasi yang belum habis terpakai hingga akhir tahun ke-10 usaha. Invstasi yang memberikan nilai sisa pada usaha budidaya maanvis diantaranya yaitu Investasi tanah, Indukan diskus, Blower, dll. Berikut adalah perhitungan nilai sisa usaha budidaya ikan diskus dapat dilihat pada Tabel

97 Tabel 11. Perhitungan Nilai Sisa Usaha Budidaya ikan diskus di Vizan Farm No Uraian Jumlah Satuan Total Umur Teknis Tahun Sisa Nilai Sisa 1 Lahan 400, ,000, ,000,000 2 Kolam Kutu Air 200, , ,333 3 Induk Red Melon 100, ,000, ,333,333 4 Induk Blue Terquise 80, ,600, ,066,667 5 Induk Red Terquise 80, ,600, ,066,667 6 Induk Sun Merah 80, ,600, ,066,667 7 Handphone 1,000, ,000, ,667 Total 48,600,000 53,733,333 Sumber : data primer Vizan Farm (2013), diolah Dari tabel diatas didapatkan bahwa pada akhir umur usaha budidaya ikan Diskus di Vizan Farm diperoleh nilai sisa sbesar Rp ,00. Khusus untuk tanah, di akhir tahun usaha diproyeksikan mengalami kenaikan nilai sebesar 20 persen dari nilai beli saat investasi. Ini dikarenakan tanah semakin lama semakin langka dan semakin dicari, akibatnya terjadi kenaikan harga akibat permintaan yang tinggi Arus Pengeluaran (Outflow) Arus Pengeluaran menunjukkan pengeluaran biaya-biaya yang mengakibatkan pengurangan kas pada aliran cashflow. Pengurangan ini di akibatkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai kegiatan usaha seperti kegiatan Investasi dan kegitan operasional usaha. Biaya investai dikeluarkan pada saat awal pendirian usaha dan kemudian dilakukan re-investasi jika umur ekonomis telah habis sementara usaha masih berjalan, sedangkan biaya operasional usaha adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung Biaya Investasi Biaya investasi yang dikeluarkan pada usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm meliputi kebutuhan sarana dan prasarana dalam menjalankan usaha budidaya ikan diskus secara keselurahan, biaya-biaya ini dikeluarkan pada tahun pertama usaha. Umur usaha budidaya ikan diskus ditentukan yaitu selama 10 tahun, ini berdasarkan umur bangunan, akuarium, sumur, blower, tabung oksigen dan peralatan yang memiliki ketahanan selama 10 tahun. Rincian biaya invesatasi yang dikeluarkan pada Vizan Farm dapat dilihat pada Tabel 12 81

98 Tabel 12. Biaya Investasi Usaha Budidaya Ikan Diskus di Vizan Farm N0 Uraian Jumlah Satuan Umur Teknis Total 1 Lahan 400, ,000,000 2 Bangunan 200, ,200,000 3 Kolam Kutu Air 200, ,000 4 Sumur 2,000, ,000,000 5 Kamar karyawan 5,000, ,000,000 6 Tandon 300, ,000 7 Induk Red Melon 100, ,000,000 8 Induk Blue Terquise 80, ,600,000 9 Induk Red Terquise 80, ,600, Induk Sun Merah 80, ,600, Hi-blow 800, , Akuarium induk 150, , Akuarium pemijahan 50, ,500, Akuarium benih 75, ,000, Rak akuarium 50, ,700, Pompa sanyo 400, , Pipa PVC 10, , Freezer 3,000, ,000, Baskom 10, , Instalasi Listrik 750, , Genset 3,000, ,000, Motor 12,000, ,000, Serokan besar 7, , Serokan kecil 5, , Tabung oksigen 1,500, ,500, Selang air 52, , Plastik hitam 4, , Selang aerasi 125, , Handphone 1,000, ,000, Centong 5, ,000 Total 97,837,000 Sumber : Vizan farm (2013) 82

99 Total biaya investasi yang dikeluarkan Vizan Farm dalam menjalankan usaha budidaya ikan diskus dengan luas 100 m 2 yaitu Rp ,00. yang keseluruhan biaya investasi tersebut dikeluarkan dari modal sendiri tanpa bantuan pinjaman dari pihak bank atau lembaga keuangan lain Biaya Operasional Biaya operasional merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh vizan dalam kegiatan produksi selama umur usaha. Biaya ini terdiri dari dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan tanpa terpengaruh oleh volume produksi atau volume penjualan selama satu tahun. ada atau tidaknya produksi, biaya tetap akan terus dikeluarkan. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh usaha budidaya ikan yaitu biaya gaji, biaya listrik dan telepon, pakan indukan, alat tulis kantor, Pajak bumi dan bangunan, Pemeliharaan Investasi. Total Biaya tetap yang dikeluarkan Vizan Farm per tahun yaitu sebesar Rp ,00. Rincian biaya tetap dapat dilihat pada tabel 13. Tabel 13. Biaya Tetap Usaha Budidaya Ikan Diskus di Vizan Farm No Uraian Satuan Jumlah Harga/Bulan (Rp) Total/Tahun (Rp) 1 Gaji Karyawan 1. menejer orang 1 2,000,000 24,000, produksi orang 1 1,000,000 12,000,000 2 Tunjangan Hari Raya orang 2 1,000,000 3 Biaya Listrik 100,000 1,200,000 4 Alat tulis kantor 20, ,000 5 BBM liter 45, ,000 7 PBB 100,000 8 Pajak Motor 300,000 9 Perawatan Peralatan 100,000 1,200, Pakan Indukan kg 30, ,000 Total Biaya tetap 40,940,000 Sumber : Vizan Farm (2013) 83

100 1. Gaji dan THR Gaji yang dikeluarkan dari usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm yaitu diantaranya gaji yang diberikan kepada satu karyawan yang bertanggung jawab dalam mengawasi kegiatan produksi ikan diskus dan juga pemasarannya (manager) dan satu l karyawan lagi adalah bertugas dalam proses produksi ikan itu sendiri. Gaji untuk seorang manajer yaitu Rp ,00 per bulan dan gaji untuk karyawan sebesar Rp ,00 per bulan sehingga baiya yang dikeluarkan tiap tahun nya untuk biaya gaji yaitu sebesar Rp ,00. Untuk THR Vizan Farm mengeluarkan biaya per tahunnya sebesar Rp ,00 untuk dua orang karyawan yaitu untuk seorang manager dan juga karyawan produksi. 2. Listrik Usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm membutuhkan listrik setiap bulannya. Listrik digunakan untuk menghidupkan mesin pompa air, penerangan hatchery, blower untuk aerasi. Biaya yang dikeluarkan untuk keduanya tiap bulan yaitu Rp ,00 sehingga dalam satu tahun biaya yang ditanggun yakni sebesar Rp , Alat Tulis Kantor Alat tulis kantor harus selalu tersedia agar kegiatan pencatatan berjalan berjalan baik. Oleh karena itu biaya ini harus tersedia tiap bulannya. Alat tulis kantor yang diperlukan biasanya untuk keperluan administrasi seperti peralatan tulis menulis, kertas, buku kas, nota kuitansi dan lain-lain. jumlah biaya yang dikeluarkan untuk biaya ATK sebesar Rp ,00 sehingga dalam satu tahun biaya yang diperlukan mencapai Rp ,00 4. Pemeliharaan Investasi Investasi yang ada tidak selalu ada pada kondisi baik, ada kalanya terjadi kerusakan pada barang tersebut sehingga membutuhkan perbaikan agar dapat tetap digunakan dalam keadaan baik sehingga kegiatan produksi tetap berjalan optimal. Biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan yaitu sebesar Rp ,00 per bulan, masing-masing untuk perawatan kolam, motor, genset, dan bangunan hatchery. Jadi total Pengeluaran untuk kegiatan pemeliharaan per tahun yaitu Rp ,00 84

101 5. Pajak Pajak yang dibayarkan oleh usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm terdiri dari untuk pajak bumi dan bangunan untuk tanah dan bangunan hatchery serta pajak kendaraan bermotor. Jumlah biaya yang di bayarkan tiap tahunnya untuk Pajak Bumi dan Bangunan yaitu Rp ,00 sedangkan untuk pajak kendaraan bermotor sebesar Rp ,00 pertahun. 6. BBM Pada kegiatan budidaya ikan diskus di Vizan Farm bahan bakar minyak dalam hal ini digunakan untuk genset dan sepeda motor, penggunaan BBM tidak terlalu banyak karena dalam hal ini kebanyakan pembeli ikan diskus menjemput sendiri ikan diskus yang akan di beli di lokasi, penggunaan sepeda motor hanya digunakan pada saat pembeliaan bahan baku dan obat-obatan. Sehingga penggunaan BBM sebesar Rp ,00 per tahunnya dengan harga bensin Rp 4.500,00 per liternya. 7. Pakan Indukan Kegiatan budidaya ikan diskus di Vizan Farm pakan indukan yang digunakan adalah Blood Worm atau cacing darah. Cacing darah digunakan dalam proses pematangan gonad induk. Biaya yang digunakan untuk pakan indukan sebesar Rp ,00 per bulan sehingga untuk biaya pakan indukan pertahunnya adalah sebesar Rp , Biaya Variabel Biaya variabel merupakan biaya yang besar kecilnya tergantung pada volume produksi atau biaya yang dikeluarkan sangat bergantung ada tidaknya kegiatan produksi atau penjualan. Biaya Variabel yang dikeluarkan oleh Vizan farm yaitu pakan, obat-obatan, substrat, isi gas oksigen, peralatan packing. 1. Pakan Pakan yang diberikan terdiri atas tiga Jenis yaitu Kutu air, Cacing Sutera dan Berger. pada saat ikan diskus menetas dari telur menjadi larva mereka akan makan dari makanan yang berasal dari induknya atau makan lendir (mukus) yang ada pada tubuh induk ikan diskus, setelah benih ikan berumur tujuh hari baru diberi pakan kutu air, setelah ikan berumur 14 hari benih ikan diskus yang sudah berukuran 2 cm dipindah ke akuarium pemeliharaan benih dan pakan yang 85

102 digunakan sudah berbeda yaitu dengan menggunakan cacing sutra sampai ikan di panen. Tetapi satu minggu sebelum ikan diskus yang berukuran 2,5 inch dipanen ikan diberi pakan berger ikan diskus agar warna yang terdapat pada ikan lebih cerah. Untuk pakan kutu air Vizan Farm tidak mengeluarkan biaya variabel, tetapi menggunakan biaya investasi pembuatan kolam kultur kutu air. Untuk biaya penggunaan pakan cacing sutera yaitu menghabiskan 60 kg dalam satu siklus, dimana harga cacing sutera Rp ,00 per kilogram. Jadi biaya pakan cacing sutera pertahunnya yaitu Rp ,00 sedangkan untuk berger dalam sebelum panen membutuhkan 6 kg berger dalam satu siklus dengan harga per kilogramnya adalah Rp ,00 jadi dalam satu tahun biaya untuk berger ikan diskus adalah sebesar Rp , Obat-obatan Obat-obatan yang digunakan dalam budidaya ikan diskus di Vizan Farm yaitu Methylene Blue (MB) dan garam grosok, penggunaan obat-obatan tersebut hanya diganakan pada saat ikan maanvis ada yang terserang penyakit. Penggunaan obat MB dan garan grosok sebesar Rp 6.000,00 per bulan sehingga dalam waktu satu tahun biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp ,00 3. Gas Oksigen Gas oksigen digunakan pada saat proses pemanenan, oksigen di masukkan kedalam kantong plastik yang sudah berisi ikan yang akan dipanen, dengan tujuan agar selama perjalanan ikan tetap bisa mendapatkan oksigen yang cukup agar tidak mati. Penggunaan gas oksigen untuk usaha ikan diskus akan habis selama 4 bulan untuk setiap kali isi ulang. Biaya isi ulang oksigen yaitu Rp ,00 jadi penggunaan gas oksigen dalam setahun sebesar Rp , Biaya Kantong Plastik dan Karet Kantong plastik digunakan untuk pengiriman secara tertutup, dimana ikan diskus dimasukkan ke dalam kantong plastik sebanyak 10 ekor per kantong dengan ukuran ikan sebesar 2,5 inch kemudian diberikan oksigen. Harga kantong plastik 1 pak yaitu Rp ,00 yang mana satu pak terdiri atas 20 kantong. dalam satu siklus menghabiskan 20 pak dengan perkiraan produksi benih ekor siklus. Jadi biaya kantong plastik per tahunnya yaitu sebesar Rp 86

103 ,00. Sedangkan untuk penggunaan karet yaitu untuk satu tahun yaitu Rp ,00 Secara lebih ringkas berikut adalah rincian biaya variabel untuk usaha budidaya ikan diskus di vizan farm dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Biaya Variabel Usaha Bididaya Ikan Diskus di Vizan Farm No Uraian Satuan Jumlah /siklus Harga (Rp) Total/Tahun (Rp) 1 Pakan cacing sutera kg 60 24,000 6,000,000 2 Berger kg 5 150,000 3,000,000 3 obat-obatan 6,000 72,000 4 Garam Grosok 10, ,000 5 Plastik packing kg 20 18,000 1,440,000 6 Isi ulang oksigen tabung 1 60, ,000 7 Karet gelang kg 1 7,500 30,000 Total Biaya Variabel 11,502,000 Sumber : Vizan Farm (2013) 7.3 Analisis Kriteria Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Ikan Diskus Analisis kelayakan finansial usaha digunakan untuk mengukur kelayakan suatu usaha yang dijalankan dari sisi finansial. Metode yang digunakan untuk mengukur kelayakan usaha budidaya ikan maanvis yaitu dengan metode penilaian investasi yang meliputi Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), dan Payback Period (PP). Hasil dari analisis finansial dari usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm diperoleh bahwa nilai NPV yang di dapat yaitu sebesar Rp ,00, artinya usaha ikan diskus di Vizan Farm memberikan manfaat yang positif pada tingkat suku bunga deposito 5,25 %. Usaha ini jika dijalankan akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp ,00. Sedangkan nilai Net B/C sebesar 8,75 lebih besar dari satu yang artinya, dari setiap satu rupiah yang dikeluarkan selama umur proyek mampu menghasilkan manfaat bersih sebesar 8,75 rupiah dan usaha ini layak untuk dijalankan. Nilai IRR sebesar 118,35% lebih besar dari tingkat suku bunga deposito sebesar tujuh persen. Artinya investasi di usaha ini menguntungkan. Berdasarkan kriteria IRR, usaha ini layak untuk dijalankan. Payback Period yang diperleh adalah selama 2,58 tahun, yang artinya perusahaan dapat mengembalikan modal 87

104 dalam jangka dua tahun satu bulan dan tiga belas hari atau tingkat pengembalian modal lebih kecil dari pada umur proyek. Artinya perusahaan dilihat dari Payback Period usaha ini layak karena pengembalian modal tercapai sebelum proyek berakhir. Kriteria-kriteria investasi dengan pengembangan usaha ikan diskus di Vizan Farm dapat dilihat pada Tabel 15. Rincian perhitungan kriteria investasi dapat dilihat pada Lampiran 6. Tabel 15. Kriteria Investasi Usaha Budidaya Ikan Diskus di Vizan Farm No Kriteria Investasi Nilai Keterangan 1 NVP Rp ,- Layak 2 Net B/C 8.75 Layak 3 IRR % Layak 4 PP 2,58 Layak Sumber : data primer Vizan Farm (2013), diolah 7.4 Analisis Laba Rugi Analisis laba rugi digunakan untuk mengetahui perkembangan laba usaha yang dihasilkan setiap tahunnya selama umur usaha. Perhitungan laba rugi akan berpengaruh pada pajak penghasilan usaha. Perhitungan laba rugi per tahun digunakan untuk melihat pendapatan bersih setelah dikurangi nilai bunga dan pajak. Perhitungan laba rugi usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm secara rinci dapat dilihat pada lampiran 5. Pada penyusunan laporan laba rugi terdapat komponen biaya penyusutan yang diperoleh dari perhitungan nilai investasi. Jumlah biaya penyusutan pada usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Nilai Penyusutan Investasi Usaha Budidaya Ikan Diskus di Vizan Farm N0 Uraian Nilai Beli Umur Teknis 1 Lahan Rp 40,000, Penyusutan 2 Bangunan Rp 11,200, Rp 1,120,000 3 Kolam Kutu Air Rp 800,000 3 Rp 88,889 4 Sumur Rp 2,000, Rp 200,000 5 Kamar karyawan Rp 5,000, Rp 500,000 6 Tandon Rp 100,000 2 Rp 50,000 7 Induk Red Melon Rp 2,000,000 3 Rp 222,222 8 Induk Blue Terquise Rp 1,600,000 3 Rp 177,778 9 Induk Red Terquise Rp 1,600,000 3 Rp 177, Induk Sun Merah Rp 1,600,000 3 Rp 177,778 88

105 11 Hi-blow Rp 800, Rp 80, Akuarium induk Rp 600, Rp 60, Akuarium pemijahan Rp 1,500, Rp 150, Akuarium benih Rp 3,000, Rp 300, Pompa sanyo Rp 400, Rp 40, Pipa PVC Rp 200,000 5 Rp 40, Freezer Rp 3,000, Rp 300, Baskom Rp 50,000 2 Rp 25, Instalasi Listrik Rp 750, Rp 75, Genset Rp 3,000, Rp 300, Motor Rp 12,000, Rp 1,200, Serokan besar Rp 15,000 2 Rp 7, Serokan kecil Rp 10,000 2 Rp 5, Tabung oksigen Rp 1,500, Rp 150, Selang air Rp 52,000 2 Rp 26, Plastik hitam Rp 20,000 2 Rp 10, Selang aerasi Rp 125,000 2 Rp 62, Handphone Rp 1,000,000 3 Rp 111, Centong Rp 15,000 2 Rp 7,500 Total Rp 93,937,000 Rp 5,664, Analisis Nilai Pengganti (Switching Value) Analisis nilai pengganti (switching value) atau nilai pengganti yaitu ditentukan dengan menguji secara coba-coba sampai berapa persen perubahan harga beli dan jumlah penjualan dapat terjadi yang masih memenuhi kriteria minimum kelayakan investasi, sehingga menghasilkan NVP sama dengan nol, IRR sama dengan discount rate, nila Net B/C sama dengan satu, dan payback periode sama dengan umur usaha. Hasil analisis sensitivitas usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17.Hasil Analisis Nilai Pengganti (Switching Value) Usaha Budidaya Ikan Diskus di Vizan Farm No Perubahan Persentase (%) NVP (Rp) Net B/C IRR (%) PP (tahun) 1 Penurunan jumlah Produksi 39,72% Kenaikan Harga Pakan 581,526% Sumber : Vizan Farm (2013), diolah 89

106 Berdasarkan tabel 17, dapat dilihat terjadinya penurunan produksi ikan diskus menunjukkan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan kenaikan harga pakan terhadap kelayakan usaha. Batas kenaikan harga pakan agar usaha tetap layak dilaksanakan adalah 581,526 persen, sedangkan batas penurunan jumlah produksi ikan diskus yaitu sebesar 39,72 persen. Sehingga apabila usaha menghadapi kondisi perubahan melebihi batas tersebut maka pelaksanaan usaha tersebut menjadi tidak layak untuk dijalankan. Dari hasil analisis nilai pengganti (switching value) diatas dapat diketahui bahwa perusahaan sangat sensitif atau peka terhadap penurunan produksi ikan diskus. Oleh karena itu, untuk meminimumkan terjadinya penurunan produksi pada aspek non finansial terutama aspek teknis harus benar benar memperhatikan dengan baik dari mulai proses pemeliharaan induk sampai proses pemanenan ikan diskus. Analisis nilai pengganti (switching value) penurunan jumlah produksi dan peningkatan harga pakan ikan diskus dapat dilihat pada Lampiran 7 dan Lampiran 8. 90

107 VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil kelayakan usaha ikan diskus di Vizan Farm, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan aspek pasar ; aspek teknis ; aspek manajemen dan hukum ; aspek sosial, ekonomi, dan budaya ; dan aspek lingkungan usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm layak untuk dijalankan. 2. Berdasarkan aspek finansial usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm layak dijalankan dengan nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp ,00 berarti bahwa investasi yang ditanam pada 10 tahun yang akan datang dapat memberikan keuntungan bersih sebesar Rp ,00 ; Net B/C yang diperoleh sebesar 8,75 artinya setiap Rp 1,00 investasi bersih yang dikeluarkan pada tahun ke 10 akan memberikan keuntungan sebesar Rp 8,75 ; dengan IRR sebesar 118,35% menunjukan bahwa usaha ini layak dan mampu untuk mengembalikan modal dalam tingkat bunga sebesar 5,25% serta Payback Period sebesar 2,58 tahun. Artinya perusahaan dapat mengembalikan modal dalam jangka waktu 2 tahun 7 bulan. 3. Berdasarkan hasil analisis nilai pengganti (switching value) usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm tetap layak dijalankan apabila terjadi penurunan jumlah produksi ikan diskus sebesar 39,72% dan kenaikan harga pakan sebesar 581,526%. Hasil analisis dengan menggunakan dua variabel yaitu penurunan jumlah produksi dan kenaikan harga pakan menunjukkan perusahaan lebih peka atau sensitif terhadap penurunan jumlah produksi ikan diskus dibandingkan dengan kenaikan harga pakan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan saran yang dapat diberikan pada usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm diantaranya : 1. Untuk manajemen keuangan perusahaan, penjualan, biaya dan keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan sebaiknya dilakukan perhitungan secara 91

108 terperinci sehingga perusahaan dapat memprediksi sudah sejauh mana usaha ini mengalami keuntungan ataukah sebaliknya mengalami kerugian. 2. Dalam kegiatan pemelihaaraan mulai dari pemeliharaan induk sampai dengan pemanenan, harus benar-benar diperhatikan dengan baik agar meminimumkan terjadinya kematian ikan sehingga mengakibatkan penurunan produksi ikan itu sendiri. 92

109 DAFTAR PUSTAKA Agustika D Analisis Kelayakan Perluasan Usaha Pemasok Ikan Hias AirTawar Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor [Skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor Anonimaous Trend Pasar Ikan Hias Dunia. [Diakses tanggal 15 Februari 2012] Anonimous [Diakses pada tanggal 15 Februari 2012]. Berry CE Widya Wiyata Pertama Anak-Anak Aneka Keajaiban. Widiastuti A, penerjemah; Jakarta: PT Dai Nippon Printing Indonesia. Ed ke-2. Terjemahan dari: Gakken s Clive, G Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Daelami D Usaha Pembenihan Ikan Hias Air Tawar. Depok: PT Penebar Swadaya. Dahuri R Prospek Bisnis Perikanan dan Kelautan Indonesia. Agrimedia : 6 (1): Darti S.L, Iwan D Sukses Budidaya Ikan Hias. Jakarta: Penebar Swadaya Dharmika I Putu D Analisis Kelayakan Usaha Bunga Potong Krisan pada Pri s Farm, Cinagara, Cijeruk, Kabupaten Bogor. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor Gittinger JP Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Jakarta : UI Press. Husnan S, Muhammad S Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta : UnitPenerbit dan Percetakan AMP YKPN. Indarta, D Memelihara dan Membudidayakan Discus Unggul. PT. Agro Media Pustaka. Jakarta Irianni R Analisis Kelayakan Finansial Pembenihan dan Pendederan Ikan Nila Wanayasa pada Kelompok Pembudidaya Mekarsari Desa Tanjungsari, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta [Skripsi]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Kadariah, Kalina L, Gray C Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta : UI Press. Kasmir dan Jakfar Studi Kelayakan Bisnis. Edisi ke-2. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kharisma H Ikan Hias Air Tawar. diakses pada tanggal [18 April 2011] Kotler, P Manajemen Pemasaran. Jilid Satu. Jakarta, PT Prenhallindo. Kusniati N Strategi Bisnis Ikan Hias Air Tawar Pada Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Nusa Hias, Desa Cibitung Tengah, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. 93

110 Lambert D Buku Pintar Budidaya Ikan Hias Air Tawar. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Lesmana DS dan Dermawan I Budidaya Ikan Hias Air Tawar Populer. Jakarta : Penebar Swadaya. Lesmana DS dan Daelami D Panduan lengkap Ikan Hias Air Tawar Populer. Jakarta : Penebar Swadaya. Nugroho S Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm di Desa Kota Batu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A Studi Kelayakan Bisnis. Unit Penerbit Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Rohmawati, Oom Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Ikan Hias Air Tawar pada Taufan Fish Farm, Desa Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor [Skripsi]. Bogor. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Umar, Husein Studi Kelayakan Bisnis. Edisi ke-3. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Wijayanto E Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pembesaran Ikan Mas Kolam air Deras Kasus MN Fish Farm Kabupaten subang. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 94

111 LAMPIRAN 95

112 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA IKAN DISKUS (Symphysodon Sp) PADA VIZAN FARM BOJONG SARI DEPOK JAWA BARAT Responden yang terhormat, Saya Rezkyan Eki Ellanda, Mahasiswa Program Alih Jenis Agribisnis IPB yang sedang mengadakan penelitian sebagai bagian dari skripsi saya. Saya memohon kesediaan Anda untuk berpartisipasi dengan mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Semua informasi bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademik. Atas bantuannya, Saya ucapkan terimakasih KUESIONER INI UNTUK DIISI OLEH PEMILIK VIZAN FARM, BOJONG SARI, DEPOK, JAWA BARAT I. IDENTITITAS RESPONDEN Nama perusahaan : Alamat : Tanggal pendirian usaha : Nama pemilik : Tempat, tanggal lahir : Alamat pemilik : Pendidikan terakhir : Sejarah dan Profil Usaha : 1. Apakah pekerjaan sebelumnya menjadi pengusaha budidaya ikan hias air tawar? 2. Mengapa memilih usaha ikan hias air tawar? 3. Adakah pelatihan/seminar budidaya ikan hias air tawar yang pernah diikuti? 4. Berapa modal usaha pertama kali? 5. Darimanakah sumber modal usaha? 6. Darimanakah sumber pinjaman usaha? 7. Berapa luas lahan pada awal usaha? Dan berapa banyak? 8. Berapa jumalh karyawan pada awal usaha? Dan berapa jumlah karyawan saat ini? 9. Bagaimana awal pemasaran produk? Apa saja kegiatan promosi yang dilakukan? 10. Berapa kapasitas budidaya ikan hias air tawar (diskus) saat ini? 96

113 Aspek Kelayakan Usaha Ikan Diskus di Vizan Farm No Kriteria Aspek Kelayakan Uraian 1 Aspek Pasar Pasar Potensial : Pangsa Pasar : Permintaan dan Penawaran : Komuditas (jenis dan Ukuran) : Harga komuditas : Saluran distribusi pemasaran : Strategi perusahaan/promosi : Rencana/proyek penjualan 2 Aspek Teknis Lokasi Proyek : Fasilitas Transportasi : Ketersediaan bahan mentah (ada biaya pengangkutan/tidak) : Luas lahan Vizan Farm : Tenaga listrik : Tenaga air : Skala produksi : Kapasitas akuarium : Jumlah akuarium : Proses produksi (awal-panen) : Layout lahan lokasi proyek, akuarium, fasilitas-fasilitas lainnya : 3 Aspek Manajemen Manajemen pembangunan proyek : Kapan proyek dimulai : Perkiraan waktu proyek selesai: Pengawasan : Manajemen dalam operasi : Bentuk badan usaha (SIUP) Jenis-jenis Pekerjaan (job description) Syarat-syarat yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan tersebut 97

114 4 Aspek Sosial Dampak usaha pada Vizan Farm Dampak usaha terhadap masyarakat Dampak usaha terhadap lingkungan 5 Aspek Finansial Sumber modal Harga lahan/sewa lahan Pinjaman modal Produksi total Biaya peralatan Biaya perlengkapan Biaya tenaga kerja Biaya Investasi Usaha Ikan Diskus pada Vizan Farm No 1 Akuarium Uraian Umur ekonomi Jumlah Harga/unit (Rp) Total (Rp) 2 Biaya pembuatan kantor 3 Biaya pembelian peralatan 4 Biaya pembelian kendaraan 5 Biaya instalasi air 6 Biaya instalasi listrik/kapasitas listrik 7 Biaya perizinan usaha

115 Biaya Tetap Usaha Ikan Diskus pada Vizan Farm No Uraian Jumlah Satuan 1 Gaji Karyawan 2 Telepon/hp 3 Listrik 4 ATK (alat tulis kantor) 5 PBB (pajak bumi dan bangunan) 6 Asuransi Total Biaya Total Harga/sa tuan (RP) Total (Rp) Biaya Variabel Usaha Ikan Diskus pada Vizan Farm No Variabel Jumlah Satuan 1 Induk Ikan Diskus Harga/Satuan (Rp) Nilai (Rp) 2 Pakan 3 Obat-Obatan 4 Oksigen 5 plastik 6 Karet gelang 99

116 7 8 9 Total Biaya Variabel 100

117 Lampiran 2. Peta lokasi Vizan Farm. 101

118 Lampiran 3. Fasilitas pendukung di Vizan Farm 102

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR PADA ARIFIN FISH FARM, DESA CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA, KOTA BOGOR

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR PADA ARIFIN FISH FARM, DESA CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA, KOTA BOGOR ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR PADA ARIFIN FISH FARM, DESA CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA, KOTA BOGOR SKRIPSI OOM ROHMAWATI H34076115 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PERLUASAN USAHA PEMASOK IKAN HIAS AIR TAWAR Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Oleh: DWIASIH AGUSTIKA A

ANALISIS KELAYAKAN PERLUASAN USAHA PEMASOK IKAN HIAS AIR TAWAR Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Oleh: DWIASIH AGUSTIKA A ANALISIS KELAYAKAN PERLUASAN USAHA PEMASOK IKAN HIAS AIR TAWAR Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor Oleh: DWIASIH AGUSTIKA A 14105665 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budidaya Perikanan Usaha Ikan Hias Air Tawar Wadah dan Peralatan Pemeliharaan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budidaya Perikanan Usaha Ikan Hias Air Tawar Wadah dan Peralatan Pemeliharaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budidaya Perikanan 2.1.1 Usaha Ikan Hias Air Tawar Berdasarkan habitatnya ikan hias dapat digolongan kedalam dua jenis ikan hias air tawar dan ikan hias air laut. Ikan hias mempunyai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Hias Air Tawar di Indonesia 1. Angelfish ( Pterophyllum Scalare 2. Blackghost ( Apteronotus Albifrons

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Hias Air Tawar di Indonesia 1. Angelfish ( Pterophyllum Scalare 2. Blackghost ( Apteronotus Albifrons II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Hias Air Tawar di Indonesia Indonesia kaya akan keanekaragaman spesies ikan hias. Indonesia memiliki 400 spesies ikan air tawar dari 1.100 jenis ikan hias air tawar yang ada

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR PADA ARIFIN FISH FARM, DESA CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA, KOTA BOGOR

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR PADA ARIFIN FISH FARM, DESA CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA, KOTA BOGOR ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR PADA ARIFIN FISH FARM, DESA CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA, KOTA BOGOR SKRIPSI OOM ROHMAWATI H34076115 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN LARVA IKAN BAWAL AIR TAWAR BEN S FISH FARM CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN LARVA IKAN BAWAL AIR TAWAR BEN S FISH FARM CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN LARVA IKAN BAWAL AIR TAWAR BEN S FISH FARM CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR SKRIPSI SURAHMAT H34066119 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perikanan pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Potensi sektor perikanan tangkap Indonesia diperkirakan mencapai 6,4

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI TAUFAN S FISH FARM

V. DESKRIPSI TAUFAN S FISH FARM V. DESKRIPSI TAUFAN S FISH FARM 5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Taufan Fish Farm berlokasi di Jl. Raya Bogor Km. 7, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Taufan s Fish Farm merupakan perusahaan perseorangan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan pengusahaan budidaya ikan bawal air tawar dilakukan untuk mengetahui apakah pengusahaan ikan bawal air tawar yang dilakukan Sabrina Fish Farm layak

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Indonesia memiliki pulau dengan jumlah lebih dari 13.000 pulau yang tersebar dari Sabang sampai

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Analsis Aspek Pasar Dalam aspek pasar akan dikaji mengenai potensi pasar ikan hias air tawar dan bauran pemasaran yang dilakukan perusahaan menyangkut bauran

Lebih terperinci

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T No.714, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN KP. Larangan. Pengeluaran. Ikan. Ke Luar. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PERMEN-KP/2014 TENTANG LARANGAN

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan Ben s Fish Farm mulai berdiri pada awal tahun 1996. Ben s Fish Farm merupakan suatu usaha pembenihan larva ikan yang bergerak dalam budidaya ikan konsumsi, terutama

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus) 1 Deskripsi METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus) Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan produksi massal benih ikan hias mandarin (Synchiropus splendidus),

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGEMBANGAN PEMBIBITAN (BREEDING)SAPI POTONG PADA PT LEMBU JANTAN PERKAS (LJP), SERANG, PROPINSI BANTEN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGEMBANGAN PEMBIBITAN (BREEDING)SAPI POTONG PADA PT LEMBU JANTAN PERKAS (LJP), SERANG, PROPINSI BANTEN ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGEMBANGAN PEMBIBITAN (BREEDING)SAPI POTONG PADA PT LEMBU JANTAN PERKAS (LJP), SERANG, PROPINSI BANTEN Oleh: RONA PUTRIA A 14104687 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M : LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS NAMA KELAS : IMADUDIN ATHIF : S1-SI-02 N.I.M : 11.12.5452 KELOMPOK : G STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN KELINCI ASEP S RABBIT PROJECT, LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh : Nandana Duta Widagdho A

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN KELINCI ASEP S RABBIT PROJECT, LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh : Nandana Duta Widagdho A ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN KELINCI ASEP S RABBIT PROJECT, LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Oleh : Nandana Duta Widagdho A14104132 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS BLACK GHOST (Afteronotus albifrons) PADA VIZAN FARM DI KECAMATAN BOJONGSARI KOTA DEPOK

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS BLACK GHOST (Afteronotus albifrons) PADA VIZAN FARM DI KECAMATAN BOJONGSARI KOTA DEPOK ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS BLACK GHOST (Afteronotus albifrons) PADA VIZAN FARM DI KECAMATAN BOJONGSARI KOTA DEPOK MARULI PAINO TUA SINAGA DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu aktivitas ekonomi dalam agribisnis adalah bisnis peternakan. Agribisnis bidang ini utamanya dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kebutuhan masyarakat akan produk-produk

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis NAMA : BUNGA DWI CAHYANI NIM : 10.11.3820 KELAS : S1 TI-2D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perikanan merupakan salah satu subsektor pertanian yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar wilayah Indonesia terdiri atas perairan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun *** (Milyar Rupiah)

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun *** (Milyar Rupiah) I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia telah dikenal sebagai negara maritim dan agraris. Indonesia disebut negara maritim karena lautan mendominasi wilayah negara Indonesia. Lautan tersebut memberikan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM 5.1 Sejarah Perusahaan 5.2 Lokasi

V. GAMBARAN UMUM 5.1 Sejarah Perusahaan  5.2 Lokasi V. GAMBARAN UMUM 5.1 Sejarah Perusahaan Arifin Fish Farm merupakan suatu usaha budidaya ikan hias air tawar khususnya ikan Black Ghost, Ctenopoma acutirostre, dan Patin (Pangasius sutchi). Usaha yang telah

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN BUNGA POTONG KRISAN LOKA FARM KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR. Afnita Widya Sari A

ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN BUNGA POTONG KRISAN LOKA FARM KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR. Afnita Widya Sari A ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN BUNGA POTONG KRISAN LOKA FARM KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR Afnita Widya Sari A14105504 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT DAN ANALISIS FINANSIAL USAHA PEMBESARAN IKAN MAS PADA KOLAM AIR DERAS DI DESA CINAGARA, KECAMATAN CARINGIN, KABUPATEN BOGOR

EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT DAN ANALISIS FINANSIAL USAHA PEMBESARAN IKAN MAS PADA KOLAM AIR DERAS DI DESA CINAGARA, KECAMATAN CARINGIN, KABUPATEN BOGOR EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT DAN ANALISIS FINANSIAL USAHA PEMBESARAN IKAN MAS PADA KOLAM AIR DERAS DI DESA CINAGARA, KECAMATAN CARINGIN, KABUPATEN BOGOR MEISWITA PERMATA HARDY SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

V. ANALISA MANFAAT DAN BIAYA BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR

V. ANALISA MANFAAT DAN BIAYA BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR V. ANALISA MANFAAT DAN BIAYA BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR Analisa Biaya Manfaat Ikan Hias Air Tawar Layak tidaknya usaha dapat diukur melalui beberapa parameter pengukuran seperti Net Present Value (NPV),

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK TANI BHINEKA I, DESA BLENDUNG, KABUPATEN SUBANG

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK TANI BHINEKA I, DESA BLENDUNG, KABUPATEN SUBANG ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK TANI BHINEKA I, DESA BLENDUNG, KABUPATEN SUBANG SKRIPSI SYAHRA ZULFAH H34050039 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN LELE SANGKURIANG

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN LELE SANGKURIANG ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp) Studi Kasus : Yoyok Fish Farm, Desa Pasir Angin, Kecamatan Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat ) SKRIPSI JHON MODESTA SEMBIRING H34077027 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai potensi perikanan cukup besar. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi Jawa Barat pada tahun 2010 terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN KERAPU KECAMATAN GEROKGAK, KABUPATEN BULELENG, BALI. Oleh: NI WAYAN NARITA SUGAMA A

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN KERAPU KECAMATAN GEROKGAK, KABUPATEN BULELENG, BALI. Oleh: NI WAYAN NARITA SUGAMA A ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN KERAPU KECAMATAN GEROKGAK, KABUPATEN BULELENG, BALI Oleh: NI WAYAN NARITA SUGAMA A14104079 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN LOBSTER AIR TAWAR (Kasus K BLAT S Farm, Kec. Gunung Guruh, Kab. Sukabumi, Jawa Barat) Oleh: KAMMALA AFNI A

ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN LOBSTER AIR TAWAR (Kasus K BLAT S Farm, Kec. Gunung Guruh, Kab. Sukabumi, Jawa Barat) Oleh: KAMMALA AFNI A 1 ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN LOBSTER AIR TAWAR (Kasus K BLAT S Farm, Kec. Gunung Guruh, Kab. Sukabumi, Jawa Barat) Oleh: KAMMALA AFNI A14104104 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di

I. PENDAHULUAN. dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama ini pasokan ikan dunia termasuk Indonesia sebagian besar berasal dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di sejumlah negara

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. nasional yang bertujuan antara lain untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil

1. PENDAHULUAN. nasional yang bertujuan antara lain untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan perikanan merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan antara lain untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil perikanan, baik untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan pemeliharaan ikan di kolam, di sungai, di danau, atau di laut, melainkan usaha yang mencakup berbagai

Lebih terperinci

ALOKASI PENGGUNAAN INPUT DAN ANALISIS FINANSIAL PADA USAHA PEMBESARAN IKAN GUPPY DI DESA PARIGI MEKAR, KECAMATAN CISEENG KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT

ALOKASI PENGGUNAAN INPUT DAN ANALISIS FINANSIAL PADA USAHA PEMBESARAN IKAN GUPPY DI DESA PARIGI MEKAR, KECAMATAN CISEENG KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT ALOKASI PENGGUNAAN INPUT DAN ANALISIS FINANSIAL PADA USAHA PEMBESARAN IKAN GUPPY DI DESA PARIGI MEKAR, KECAMATAN CISEENG KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT FANJIYAH WULAN ANGRAINI SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

Analisis marjin keuntungan usaha budi daya ikan hias skala mikro di Bogor

Analisis marjin keuntungan usaha budi daya ikan hias skala mikro di Bogor Analisis marjin keuntungan usaha budi daya ikan hias skala mikro di Bogor Iis Diatin, R. Larasati, R. Eki Ellanda Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB Jln. Agatis Kampus

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis Penelitian tentang analisis kelayakan yang akan dilakukan bertujuan melihat dapat tidaknya suatu usaha (biasanya merupakan proyek atau usaha investasi)

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah : III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Usaha. Sebenarnya, usaha di bidang budi daya belut di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Usaha. Sebenarnya, usaha di bidang budi daya belut di Indonesia sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Sebenarnya, usaha di bidang budi daya belut di Indonesia sudah cukup lama. Permintaan akan belut pada awalnya sedikit, tidak sebanyak saat ini, sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha ditandai dengan semakin ketatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha ditandai dengan semakin ketatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan dalam dunia usaha ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di berbagai bidang usaha. Hal ini membuat para usahawan dengan teliti mencari

Lebih terperinci

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan. Analisis aspek finansial dapat memberikan perhitungan secara kuantatif

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Packing House Packing house ini berada di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Packing house dibangun pada tahun 2000 oleh petani diatas lahan

Lebih terperinci

SKRIPSI AFIF FAKHRUZZAMAN H

SKRIPSI AFIF FAKHRUZZAMAN H ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN IKAN NILA GESIT (Studi : Unit Pembenihan Rakyat Citomi Desa Tanggulun Barat, Kec. Kalijati, Kab. Subang Jawaa Barat) SKRIPSI AFIF FAKHRUZZAMAN H34076008 DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Ikan hias selain dinikmati dari segi estetika juga memiliki nilai keuntungan yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Ikan hias selain dinikmati dari segi estetika juga memiliki nilai keuntungan yang tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan hias selain dinikmati dari segi estetika juga memiliki nilai keuntungan yang tinggi dari segi pengembangbiakannya. Indonesia sebagai negara kepulauan dan memiliki

Lebih terperinci

No Keterangan Jumlah Satuan

No Keterangan Jumlah Satuan LAMPIRAN 64 Lampiran 1. Sarana dan prasarana No Keterangan Jumlah Satuan 1 Potensi Lahan 40.000 m 2 2 Kolam induk 300 m 2 2 unit 3 Kolam pemijahan 400 m 2 3 unit 4 Kolam pendederan I 400 m 2 12 unit 5

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Lele Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Filum: Chordata Kelas : Pisces Ordo : Ostariophysi Famili : Clariidae Genus : Clarias Spesies :

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

PENGARUH PADAT PENEBARAN 1, 2 DAN 3 EKOR/L TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN MAANVIS Pterophyllum scalare BASUKI SETIAWAN

PENGARUH PADAT PENEBARAN 1, 2 DAN 3 EKOR/L TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN MAANVIS Pterophyllum scalare BASUKI SETIAWAN PENGARUH PADAT PENEBARAN 1, 2 DAN 3 EKOR/L TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN MAANVIS Pterophyllum scalare BASUKI SETIAWAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN AKUAKULTUR DEPARTEMEN

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA ISI ULANG MINYAK WANGI PADA USAHA PERSEORANGAN BOSS PARFUM, BOGOR. Oleh MOCH. LUTFI ZAKARIA H

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA ISI ULANG MINYAK WANGI PADA USAHA PERSEORANGAN BOSS PARFUM, BOGOR. Oleh MOCH. LUTFI ZAKARIA H STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA ISI ULANG MINYAK WANGI PADA USAHA PERSEORANGAN BOSS PARFUM, BOGOR Oleh MOCH. LUTFI ZAKARIA H24077027 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Program

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Program 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prospek bisnis ikan hias di Indonesia cukup cerah. Faktor pendukungnya adalah jenis ikan yang beragam, air cukup, lahan masih sangat luas dan iklimnya cocok.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kaya akan sumberdaya alam yang dapat di gali untuk kesejahteraan umat manusia. Salah satu sumberdaya alam yang berpotensi yaitu sektor perikanan.

Lebih terperinci

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar Standar Nasional Indonesia Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 7.1 Penggunaan Input Produksi Pembenihan Ikan Patin Secara umum input yang digunakan dalam pembenihan ikan patin di Kota Metro dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel

Lebih terperinci

RINGKASAN. masyarakat dalam berkesehatan. Instansi ini berfungsi sebagai lembaga

RINGKASAN. masyarakat dalam berkesehatan. Instansi ini berfungsi sebagai lembaga RINGKASAN EJEN MUHAMADJEN. Analisis Kelayakan Usaha Rumah Jamu di Taman Sringanis, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dibimbing oleh Ir. Netty Tinaprilla,MM Taman Sringanis merupakan wujud kepedulian terhadap

Lebih terperinci

Panduan Ikan Louhan. anekaikanhias.com. 2. Ikan Louhan Kamfa

Panduan Ikan Louhan. anekaikanhias.com. 2. Ikan Louhan Kamfa Panduan Ikan Louhan A. Jenis-jenis ikan louhan yang pernah populer di Indonesia. Mungkin, dari beberapa jenis ikan ini, ada jenis ikan louhan yang pernah kamu pelihara : 1. Ikan Louhan Cencu Ikan louhan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai kekayaan hayati yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian dibidang pertanian. Sektor

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN Disusun Oleh : Nama : Galih Manunggal Putra NIM : 11.12.5794 Kelas : 11-S1SI-06 Kelompok : H ABSTRAK Bisnis budidaya ikan konsumsi memang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Morfologi Clownfish Klasifikasi Clownfish menurut Burges (1990) adalah sebagai berikut: Kingdom Filum Ordo Famili Genus Spesies : Animalia : Chordata : Perciformes

Lebih terperinci

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan keseragaman.induk yang baik untuk pemijahan memiliki umur untuk

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Gula merah tebu merupakan komoditas alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gula. Gula merah tebu dapat menjadi pilihan bagi rumah tangga maupun industri

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

SKRIPSI RINO ARIBOWO H

SKRIPSI RINO ARIBOWO H ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO KELOMPOK TANI PEMBUDIDAYA IKAN LELE DESA LENGGANG, KECAMATAN GANTUNG, BELITUNG TIMUR, BANGKA BELITUNG SKRIPSI RINO ARIBOWO H 34104072 DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

MODUL: PEMANENAN DAN PENGANGKUTAN

MODUL: PEMANENAN DAN PENGANGKUTAN BDI-T/21.21.4 BIDANG BUDIDAYA IKAN PROGRAM KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR BUDIDAYA IKAN HIAS JENIS TETRA MODUL: PEMANENAN DAN PENGANGKUTAN DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN ULAT SUTERA

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN ULAT SUTERA ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN ULAT SUTERA (Studi Kasus pada Peternakan Ulat Sutera Bapak Baidin, Desa Karyasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor) SKRIPSI MADA PRADANA H34051579 DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

Pembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi

Pembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi 1 Udang Galah Genjot Produksi Udang Galah Pembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi gaya rumah susun. Setiap 1 m² dapat diberi 30 bibit berukuran 1 cm. Hebatnya kelulusan hidup meningkat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitan ini dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai bulan Januari 2015 bertempat di Desa Toto Katon, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Manfaat dan Biaya Dalam menganalisa suatu usaha, tujuan analisa harus disertai dengan definisi-definisi mengenai biaya-biaya dan manfaat-manfaat.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp)

IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp) IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp) MENGENAL IKAN LOUHAN -Nama lain : flower horn, flower louhan dan sungokong. -Tidak mengenal musim kawin. -Memiliki sifat gembira, cerdas dan cepat akrab dengan pemiliknya.

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Aspek finansial merupakan aspek yang dikaji melalui kondisi finansial suatu usaha dimana kelayakan aspek finansial dilihat dari pengeluaran dan pemasukan usaha tersebut selama

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Kolam Pemijahan Kolam pemijahan dibuat terpisah dengan kolam penetasan dan perawatan larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga mudah

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN DOMBA Pada Agrifarm, Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN DOMBA Pada Agrifarm, Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN DOMBA Pada Agrifarm, Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat SURANTO WAHYU WIDODO A14104051 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang. BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.

Lebih terperinci

Paprika dengan nama latin Capsicum Annuum var Grossum ini termasuk. Pertanian, 2003). Adapun jenis-jenis paprika ada banyak, antara lain wonder bell,

Paprika dengan nama latin Capsicum Annuum var Grossum ini termasuk. Pertanian, 2003). Adapun jenis-jenis paprika ada banyak, antara lain wonder bell, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paprika dengan nama latin Capsicum Annuum var Grossum ini termasuk ke dalam jenis hortikultura sayuran yang merupakan salah satu komoditas utama ekspor hortikultura Indonesia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Kelayakan Usaha

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Kelayakan Usaha II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Kelayakan Usaha Studi kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak suatu gagasan usaha yang direncanakan. Pengertian

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan kambing perah Prima Fit yang terletak di Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana CV. Usaha Unggas dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Penilaian layak atau tidak usaha tersebut dari

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci