BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Ikan hias selain dinikmati dari segi estetika juga memiliki nilai keuntungan yang tinggi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Ikan hias selain dinikmati dari segi estetika juga memiliki nilai keuntungan yang tinggi"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan hias selain dinikmati dari segi estetika juga memiliki nilai keuntungan yang tinggi dari segi pengembangbiakannya. Indonesia sebagai negara kepulauan dan memiliki perairan yang luas mulai dari perairan laut dan air tawar diuntungkan pula dengan iklim tropis memberikan potensi yang besar guna perkembangbiakan ikan hias khususnya ikan hias air tawar. Sejarah pergerakan ikan hias di Indonesia diperkirakan pada masa penjajahan Belanda yaitu ketika para pedagang ikan konsumsi menjual ikan dengan cara mempertontonkan ikan dagangannya pada kotak kaca. Tujuan awal para pedagang ikan adalah menarik konsumen dengan memperlihatkan kesegaran ikan yang dijual namun lambat laun ternyata cara yang digunakan tersebut menarik pembeli tidak hanya untuk konsumsi sehari-hari melainkan dari segi keindahaan dan mulai memelihara ikan hias. Daya tarik tersebut tidak hanya memberikan minat masyarakat memelihara sebagai ikan hias melainkan juga membudidayakannya (Ningrum dan Murti, 2012). Budidaya ikan hias khususnya air tawar memberikan banyak keuntungan bagi banyak orang karena potensi ekonominya yang lebih menggiurkan dibanding dengan ikan konsumsi. Hasil budidaya ikan hias tidak menekankan kuantitas namun kualitas sehingga bila tidak memiliki lahan kolam yang luas budidaya ikan hias dapat dilakukan di lahan sempit seperti tanah pekarangan rumah atau kolam semen. Proses pemijahan dan pendederan juga tidak membutuhkan modal yang besar. Kualitas yang ditekankan pada ikan hias membuat penjualannya ke konsumen dihargai dengan sistem per ekor sehingga kecenderungan orang 1

2 menganggap ikan hias memiliki harga jual yang tinggi dari pada ikan konsumsi. Secara umum faktor kualitas dari ikan hias air tawar didasarkan pada bentuk, warna, corak dan keindahannya (Alex, 2011). Ikan koi atau nishikigoi merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar. Ikan koi masih memiliki kekerabatan dengan ikan mas konsumsi yang perbedaannya terletak pada corak dan pola warna.pola dan corak pada tiap-tiap koi berbeda sehingga semakin indah dan tegas pola warna pada seekor ikan koi maka harga jual per ekornya semakin tinggi. Ikan koi tidak memiliki standar harga yang baku karena untuk menilai harga koi didasarkan pada kualitasnya. Kualitas dari ikan koi biasanya dibagi menjadi show quality, A, B, padang pasar sampai kropyok. Selain dari segi kualitas harga jual ikan koi akan berbeda dari segi ukuran dan umur seperti bila terdapat dua ikan koi dengan kualitas show quality harga jualnya akan berbeda bila salah satu merupakan tosai dan lainnya adalah nisai. Ikan koi bukan merupakan spesies ikan hias air tawar asli Indonesia. Ikan koi yang masuk ke Indonesia berasal dari negara Jepang. Belum adanya data yang relevan tentang masuknya ikan koi ke Indonesia sehingga banyak versi atau cerita yang bermunculan. Bila dilihat dari sejarah, masuknya ikan koi pertama ke Indonesia adalah hasil dari lawatan Presiden Soekarno ke negara Jepang. Cerita lain yaitu koi masuk ke Indonesia sebagai buah tangan para mahasiswa atau pekerja asal Indonesia saat pulang ke tanah air. Keindahan ikan koi Jepang direspon oleh pasar Indonesia dengan baik sehingga terjadi impor ikan koi. Mahalnya koi hasil ternakan Jepang memberikan peluang pada sebagian peternak ikan hias lokal untuk membudidayakan ikan koi. Negara Jepang sempat menyilangkan ikan koi dengan ikan mas ras kumpay dari Indonesia dan hasil silangan tersebut dikirim kembali ke Indonesia menjadi jenis baru yang tidak dimiliki ikan koi asal Jepang. Budidaya ikan koi yang dilakukan 2

3 di Indonesia tidak terlalu sulit karena Indonesia diuntungkan dengan hanya memiliki dua musim berbeda dengan Jepang yang harus menyiasati suhu karena memiliki empat musim (Wijoyo, 2012). Keberhasilan Jepang dalam budidaya ikan koi sampai ekspor ke luar negeri mendorong para peternak ikan hias Indonesia sampai peternak ikan konsumsi mengikuti jejak peternak koi asal Jepang. Harga jual yang tinggi, tidak mengikuti trend, maraknya kontes koi di berbagai daerah di Indonesia dan keunggulan-keunggulan lainnya yang dimiliki ikan koi menjadikan komoditas ini mempunyai prospek usaha yang dapat dikembangkan melalui kegiatan budidaya. Salah satu sentra budidaya ikan hias jenis koi di Indonesia yang telah diakui kualitasnya adalah kabupaten Blitar yang berada di Provinsi Jawa Timur. Keberhasilan Kabupaten Blitar sebagi pembudidaya ikan koi didasarkan pada teknik dan indukan yang murni. Hasil dari pendederan diseleksi ketat secara beberapa kali hingga mendapatkan koi-koi kualitas baik. Banyak pembudidaya ikan hias jenis lain berpindah atau menjadikan koi sebagai produksi utama. Besarnya produksi ikan koi dibandingkan ikan hias air tawar jenis lain di Kabupaten Blitar terlihat pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Jumlah Produksi Ikan Hias Air Tawar di Kabupaten Blitar Tahun 2014 No. Jenis Ikan Produksi (ekor) Nilai Ribu Rupiah 1 Koi Sumatra Koki Sedaker Komet Oscar

4 7 Manvis Plati Lowo Sebra Akara Black Molly Ikan Hias Lain Jumlah Sumber : Data Statistik Perikanan Kabupaten Blitar, Besarnya transaksi ikan koi di Kabupaten Blitar membuat pemerintah pusat menjadikan Kabupaten Blitar sebagai satu-satunya kawasan minapolitan ikan hias jenis koi di Indonesia. Lokasi yang dijadikan kawasan minapolitan ikan hias jenis koi tepatnya terletak di Kecamatan Nglegok. Lokasi utama yang ditetapkan sebagai kawasan minapolitan di Kecamatan Nglegok adalah Kelurahan Nglegok, Desa Penataran dan Desa Kemloko. Kecamatan Nglegok dipilih sebagai kawasan minapolitan ikan hias koi salah satunya karena sebagai produsen ikan koi terbanyak dan memiliki luas lahan budidaya ikan hias paling luas di Kabupaten Blitar. Pembagian luas lahan budidaya ikan hias di Kabupaten Blitar dapat dilihat pada tabel 1.2. Tabel 1.2 Luas Lahan Budidaya Ikan Hias Menurut Kecamatan di Kabupaten Blitar tahun 2014 RTP Luas KECAMATAN DESA (unit) (Ha) Gandusari ,1 Nglegok ,4 Kesamben Ponggok 8 8 1,6 Kademangan Sanankulon ,6 4

5 Kanigoro ,5 Garum ,1 Selopuro ,7 Panggungrejo Wates Bakung Doko Wonotirto Binangun Udanawu ,8 Selorejo Srengat 3 3 0,6 Wonodadi Wlingi ,1 Talun ,6 Sutojayan JUMLAH ,4 Keterangan: RTP : Rumah Tangga Pembudidaya Sumber : Data Statistik Perikanan Kabupaten Blitar, 2014 Peningkatan ikan koi lokal juga dilakukan dengan adanya fasilitas Sub Raiser Ikan Hias di Kecamatan Nglegok tepatnya di Desa Penataran. Sebagian besar masyarakat Kecamatan Nglegok memiliki usaha budidaya ikan koi sebagai mata pencaharian pokok ataupun hanya sebagai sampingan. Hampir setiap rumah di Kecamatan Nglegok bila bukan kolam sawah untuk pendederan dan pembesaran minimal memiliki kolam semen yang digunakan untuk menampung ikan koi yang akan dijual ke pengepul, pedagang besar atau langsung ke pedagang eceran. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dalam skripsi dengan judul ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDI DAYA IKAN KOI DI KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR. 5

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah diantaranya : 1. Apakah usaha budidaya ikan koi di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur secara finansial menguntungkan dan layak dilaksanakan bila dihitung menggunakan kriteria investasi NPV, IRR dan Net B/C? 2. Berapa lama waktu pengembalian investasi awal yang diperlukan pada usaha budidaya ikan koi di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur agar terbayar kembali dengan menggunakan Pay Back Period? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, dapat diambil beberapa tujuan penelitian diantaranya : 1. Untuk mengetahui analisis usaha budidaya ikan koi di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur menguntungkan secara finansial dan layak dilaksanakan. 2. Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam pengembalian investasi awal pada usaha budidaya ikan koi di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya : 1. Sebagai masukan bagi pemerintah daerah, dinas terkait dan pihak lainnya dalam menetapkan perencanaan pembangunan daerahnya terutama pada sektor perikanan. 6

7 2. Sebagai bahan informasi yang dapat digunakan bagi peternak ikan koi di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan usahanya serta sebagai referensi bagi masyarakat yang tertarik melakukan usaha budidaya ikan koi. Dapat digunakan sebagai masukan bagi peneliti lain yang memiliki minat yang sama terhadap penelitian dalam bidang usaha budidaya perikanan 7

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 01/06/3505/Th. I, 13 Juni 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BLITAR Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan

Lebih terperinci

Sekapur Sirih. Blitar, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar, Bagus Sunggono, SE.MM.

Sekapur Sirih. Blitar, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar, Bagus Sunggono, SE.MM. Sebagai pengemban amanat Undang undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010 (Population

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BLITAR

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BLITAR Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Blitar Tahun 2013 sebanyak 208.872 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Blitar Tahun 2013 sebanyak 32 Perusahaan Jumlah

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Tahun Anggaran 2016 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Tahun Anggaran 2016 Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib Bidang Pemerintahan : 1. 02 Kesehatan

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Tahun Anggaran 2016 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Tahun Anggaran 206 Urusan Pemerintahan :. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 6 29 December 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR 4.5.4. Penjelasan Perubahan Anggaran Pada tahun anggaran 2014 terjadi perubahan atas penjabaran perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Tahun Anggaran 2014 yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati

Lebih terperinci

ANALISIS TIPOLOGI WILAYAH DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN PERDESAAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL PENDAHULUAN

ANALISIS TIPOLOGI WILAYAH DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN PERDESAAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL PENDAHULUAN P R O S I D I N G 118 ANALISIS TIPOLOGI WILAYAH DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN PERDESAAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL Oki Wijaya 1 1 Program Studi Agribisnis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Email: okiwijaya.umy@gmail.com

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Anggaran : 204 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 02 URUSAN WAJIB KESEHATAN Organisasi :. 02. 0 DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN KOI

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN KOI KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN KOI Disusun Oleh: Nama : Rendi Fajar Kumala NIM : 10.11.4572 Jurusan : S1-TI-2N STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Bisnis Ikan hias ternyata cukup memberikan

Lebih terperinci

SKPD : BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR

SKPD : BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR SKPD : BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR KODE Capaian Kerja /Pagu 1. Program Pelayanan. 500,000,000 Administrasi Perkantoran - Penyediaan dan Peningkatan Pembelian ATK, Administrasi Perkantoran pembayaran

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perikanan pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Potensi sektor perikanan tangkap Indonesia diperkirakan mencapai 6,4

Lebih terperinci

CV. ES HA ENGINEERING

CV. ES HA ENGINEERING B.A.JK-024 : 050/11/PnL-20/9/B.A.JK-024/409.108/2016 : Pengumuman Penetapan Pelaksana Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi Pegawasan Wilayah UPT Wlingi (Kec. Wlingi, Kec. Gandusari, Kec. Doko, Kec. Talun,

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hirarki Wilayah di Kabupaten Blitar Penentuan hirarki didasarkan atas tingkat perkembangan dan kapasitas pelayanan yang dapat disediakan oleh suatu wilayah. Tingkat hirarki ini

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANAK TIDAK MELANJUTKAN SEKOLAH KE TINGKAT SMA DI KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR. Galuh Perdana Rahmanto

KARAKTERISTIK KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANAK TIDAK MELANJUTKAN SEKOLAH KE TINGKAT SMA DI KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR. Galuh Perdana Rahmanto KARAKTERISTIK KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANAK TIDAK MELANJUTKAN SEKOLAH KE TINGKAT SMA DI KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR Galuh Perdana Rahmanto Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Lebih terperinci

Survei Tanah dan Evaluasi Lahan. SUDARTO Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah FP-UB

Survei Tanah dan Evaluasi Lahan. SUDARTO Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah FP-UB Survei Tanah dan Evaluasi Lahan SUDARTO Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah FP-UB Materi Minggu 14: Kesimpulan Hasil Evaluasi Lahan Hasil evaluasi kesesuaian lahan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2018 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN BLITAR

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2018 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN BLITAR RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2018 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN BLITAR No. Tujuan Sasaran Program/ Kegiatan Program/ Kegiatan Target Anggaran (Rp) Rencana Aksi Jadwal Kegiatan Program

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PERLUASAN USAHA PEMASOK IKAN HIAS AIR TAWAR Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Oleh: DWIASIH AGUSTIKA A

ANALISIS KELAYAKAN PERLUASAN USAHA PEMASOK IKAN HIAS AIR TAWAR Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Oleh: DWIASIH AGUSTIKA A ANALISIS KELAYAKAN PERLUASAN USAHA PEMASOK IKAN HIAS AIR TAWAR Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor Oleh: DWIASIH AGUSTIKA A 14105665 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

bimbingannya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan naskah Laporan

bimbingannya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan naskah Laporan KATA PENGANTAR Puji Syukur Kami Panjatkan Kepada Allah SWT, karena hanya atas petunjuk dan bimbingannya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan naskah Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

Lebih terperinci

FORMULASI RANCANGAN KEBIJAKAN KETENAGAAN DOKTER UMUM DI KABUPATEN BLITAR. Agung Dwi Laksono Widodo J. Pudjirahardjo Iwan M.

FORMULASI RANCANGAN KEBIJAKAN KETENAGAAN DOKTER UMUM DI KABUPATEN BLITAR. Agung Dwi Laksono Widodo J. Pudjirahardjo Iwan M. FORMULASI RANCANGAN KEBIJAKAN KETENAGAAN DOKTER UMUM DI KABUPATEN BLITAR Agung Dwi Laksono Widodo J. Pudjirahardjo Iwan M. Mulyono Jumlah Kunjungan Rawat jalan Latar Belakang 600,000 500,000 503,87 400,000

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MELALUI JALUR OFFLINE DAN ONLINE Nomor: 425/464/ /2018 TAHUN PELAJARAN 2018/2019

PENGUMUMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MELALUI JALUR OFFLINE DAN ONLINE Nomor: 425/464/ /2018 TAHUN PELAJARAN 2018/2019 PENGUMUMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MELALUI JALUR OFFLINE DAN ONLINE Nomor: 425/464/101.6.11.10/2018 TAHUN PELAJARAN 2018/2019 I. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

Realisasi Pendapatan - LO

Realisasi Pendapatan - LO 5.3 Penjelasan Akun-Akun Laporan Operasional (LO) Laporan Operasional (LO) disajikan sebagai bagian dari laporan keuangan tahun 2015. LO tahun 2015 tidak disajikan dengan perbandingan laporan tahun sebelumnya

Lebih terperinci

Pembuatan WebGIS Untuk Pemetaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kabupaten Blitar

Pembuatan WebGIS Untuk Pemetaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kabupaten Blitar JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-373 Pembuatan WebGIS Untuk Pemetaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kabupaten Blitar Amelia Fadhila dan Agung Budi Cahyono

Lebih terperinci

Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur

Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur KABUPATEN BLITAR Candi Penataran Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 11 I. KONDISI UMUM WILAYAH A. Luas dan Batas Wilayah Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kediri Sebelah Timur berbatasan dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan perikanan

I. PENDAHULUAN. dan peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan perikanan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perikanan merupakan salah satu sektor ekonomi yang mempunyai potensi dan peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan perikanan merupakan bagian integral dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi manusia. Perikanan budidaya dinilai

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi manusia. Perikanan budidaya dinilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan perikanan tangkap Indonesia yang sebagian besar saat ini telah mengalami overfishing menuntut pemerintah untuk beralih mengembangkan perikanan budidaya. Perikanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Objek

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Objek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Objek Dan kami Telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gununggunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan pemeliharaan ikan di kolam, di sungai, di danau, atau di laut, melainkan usaha yang mencakup berbagai

Lebih terperinci

STUDI KESESUAIAN LAHAN POTENSIAL UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN BLITAR. Oleh : Purnomo Edi Sasongko 1)

STUDI KESESUAIAN LAHAN POTENSIAL UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN BLITAR. Oleh : Purnomo Edi Sasongko 1) Studi Kesesuaian Lahan Potensial untuk Tanaman Kelapa Sawit... (Purnomo Edi Sasongko) 137 STUDI KESESUAIAN LAHAN POTENSIAL UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN BLITAR Oleh : Purnomo Edi Sasongko 1)

Lebih terperinci

Swara Bhumi. Volume 04 Nomor 04 Tahun 2017, Hal 62-67

Swara Bhumi. Volume 04 Nomor 04 Tahun 2017, Hal 62-67 Swara Bhumi. Volume 04 Nomor 04 Tahun 2017, Hal 6267 POLA KEMITRAAN PETANI COKLAT DALAM MENDUKUNG EKSISTENSI KAMPUNG COKLAT DI DESA PLOSOREJO KECAMATAN KADEMANGAN KABUPATEN BLITAR Siti Al Mukaromah Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN KETENAGAAN

ANALISIS KEBIJAKAN KETENAGAAN ANALISIS KEBIJAKAN KETENAGAAN Sebuah Formulasi Kebijakan Ketenagaan Dokter Umum Agung D. Laksono Widodo J. Pudjirahardjo Iwan M. Mulyono Diterbitkan oleh; Health Advocacy Yayasan Pemberdayaan Kesehatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kaya akan sumberdaya alam yang dapat di gali untuk kesejahteraan umat manusia. Salah satu sumberdaya alam yang berpotensi yaitu sektor perikanan.

Lebih terperinci

KERTAS KERJA RENSTRA OPD

KERTAS KERJA RENSTRA OPD KERTAS KERJA RENSTRA OPD 2018-2021 Sasaran RPJMD OPD Target Sasaran (Impact) Target Tahunan Sasaran SKPD Tahun Awal Tahun Akhir 2016 2017 2018 2019 2020 2021 PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM (outcome)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menjadi pusat perhatian dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Kab. Blitar 2015

Laporan Kinerja Kab. Blitar 2015 Kata Pengantar D engan memanjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat,Taufik dan Hidayah-Nya semata, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Blitar Tahun

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perikanan merupakan salah satu subsektor pertanian yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar wilayah Indonesia terdiri atas perairan

Lebih terperinci

A.Q.JK-048. Blitar, 4 Februari 2016

A.Q.JK-048. Blitar, 4 Februari 2016 A.Q.JK-048 : 050/11/PnL-5/2/A.Q.JK-048/409.108/2016 : Pengumuman Penetapan Pelaksana Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi Perencanaan Wilayah Blitar Barat Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pertanian. Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pertanian memegang peranan

I. PENDAHULUAN. pertanian. Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pertanian memegang peranan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara pertanian (agraris) yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani atau bergerak di bidang pertanian. Tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR INSPEKTORAT Jalan A.Yani Nomor 44 Telp ( 0342) Fax. ( 0342 ) BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR INSPEKTORAT Jalan A.Yani Nomor 44 Telp ( 0342) Fax. ( 0342 ) BLITAR PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR INSPEKTORAT Jalan A.Yani Nomor 44 Telp ( 0342) 801925 Fax. ( 0342 ) 801276 BLITAR KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN BLITAR NOMOR : 700/01/409.207/2015 T E N T A N G PROGRAM KERJA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN * 2009 ** Kenaikan ratarata(%)

I. PENDAHULUAN * 2009 ** Kenaikan ratarata(%) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara bahari dan kepulauan yang dikelilingi oleh perairan laut dan perairan tawar yang sangat luas, yaitu 5,8 juta km 2 atau meliputi sekitar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pembangunan ekonomi nasional abad ke-21 masih tetap berbasis

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pembangunan ekonomi nasional abad ke-21 masih tetap berbasis 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional Indonesia. Pembangunan ekonomi nasional abad ke-21 masih tetap berbasis pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa melaksanakan produksi, perdagangan dan distribusi produk

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa melaksanakan produksi, perdagangan dan distribusi produk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan peternakan merupakan tanggung jawab bersama antaran pemerintah, masyarakat dan swasta. Pemerintah menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Kep.32/Men/2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan

I. PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Kep.32/Men/2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan I. PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap daerah mempunyai corak pertumbuhan ekonomi yang berbeda dengan daerah lain. Oleh sebab itu perencanaan pembangunan ekonomi suatu daerah pertama-tama perlu mengenali

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN KETENAGAAN

ANALISIS KEBIJAKAN KETENAGAAN ANALISIS KEBIJAKAN KETENAGAAN Sebuah Formulasi Kebijakan Ketenagaan Dokter Umum Agung D. Laksono Widodo J. Pudjirahardjo Iwan M. Mulyono Diterbitkan oleh; Health Advocacy Yayasan Pemberdayaan Kesehatan

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI HASIL DAN PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU SERTA CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH

BAB II EVALUASI HASIL DAN PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU SERTA CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH BAB II EVALUASI HASIL DAN PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU SERTA CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH Penyusunan RKPD Tahun 2015 ini pada hakekatnya didasarkan pada evaluasi hasil pelaksanaan RKPD 2013

Lebih terperinci

POTENSI DAN PELUANG INVESTASI DI KABUPATEN BLITAR

POTENSI DAN PELUANG INVESTASI DI KABUPATEN BLITAR Gambaran umum POTENSI DAN PELUANG INVESTASI DI KABUPATEN BLITAR Kabupaten Blitar merupakan salah satu Kabupaten dari 38 kabupaten/ kota di wilayah Provinsi Jawa Timur. Dengan luas wilayah 1.588,79 km2

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DAYA DUKUNG DAERAH TERHADAP PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN BLITAR

ANALISIS SWOT DAYA DUKUNG DAERAH TERHADAP PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN BLITAR EKUITAS ISSN 1411-0393 Akreditasi No.55a/DIKTI/Kep/2006 ANALISIS SWOT DAYA DUKUNG DAERAH TERHADAP PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN BLITAR Drs.Ec. Khuzaini, MM Drs. Suwitho, M.Si. Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai potensi perikanan cukup besar. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi Jawa Barat pada tahun 2010 terhadap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, di mana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR 4.5. Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 4.5.1. Rincian Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca 31 Desember 2014 31 Desember 2013 4.5.1.1. Aset 3.389.722.001.590,02 2.874.156.423.723,10 Saldo Aset Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN TAHUN ANGGARAN 2014 KABUPATEN BLITAR

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN TAHUN ANGGARAN 2014 KABUPATEN BLITAR PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN TAHUN ANGGARAN 2014 KABUPATEN BLITAR SATUAN KERJA : DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR Jenis No Nama Paket Jenis Belanja 1 Belanja jasa kebersihan kantor Jasa Lainnya x

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara tradisional Indonesia adalah negara agraris yang banyak bergantung pada aktivitas dan hasil pertanian, dapat diartikan juga sebagai negara yang mengandalkan sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DATA UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. DATA UMUM BAB I PENDAHULUAN A. DATA UMUM Dalam rangka melaksanakan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Peraturan Pemerintah Nomor: 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan ribuan pulau yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di Indonesia telah memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perikanan budidaya diyakini memiliki kemampuan untuk menciptakan peluang usaha guna mengurangi kemiskinan (pro-poor), menyerap tenaga kerja (pro-job) serta

Lebih terperinci

STUDI KESESUAIAN LAHAN POTENSIAL UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN BLITAR. Oleh : Purnomo Edi Sasongko 1)

STUDI KESESUAIAN LAHAN POTENSIAL UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN BLITAR. Oleh : Purnomo Edi Sasongko 1) 124 Jurnal Pertanian MAPETA, ISSN : 1411-2817, Vol. XII. No. 2. April 2010 : 72-134 STUDI KESESUAIAN LAHAN POTENSIAL UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN BLITAR Oleh : Purnomo Edi Sasongko 1) Abstrak

Lebih terperinci

TUGAS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN GURAMEH. Nama : Kotot wijayanto Nim : Kelas : D3 Manajemen Informatika 2A

TUGAS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN GURAMEH. Nama : Kotot wijayanto Nim : Kelas : D3 Manajemen Informatika 2A TUGAS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN GURAMEH Nama : Kotot wijayanto Nim : 10.02.7704 Kelas : D3 Manajemen Informatika 2A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 PELUANG USAHA PEMBESARAN IKAN GURAMEH Abstrak Ikan gurameh

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Disamping peranan sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sektor ini

Lebih terperinci

: CV. ES HA ENGINEERING : Jl. Raya Simandara V/6A-38, RT 9/RW 16, Ds. Sekarpuro, Kec. Pakis,

: CV. ES HA ENGINEERING : Jl. Raya Simandara V/6A-38, RT 9/RW 16, Ds. Sekarpuro, Kec. Pakis, A.E.JK-028 : 050/11/PnL-4/09/A.E.JK-028/409.108/2017 Perencanaan Kegiatan Pembangunan Jalan dari lingkup Kegiatan Pembangunan Jalan Direktur CV. ES HA ENGINEERING di Jl. Raya Simandara V/6A-38, RT 9/RW

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menyimpan sumber daya alam yang tinggi, yang dapat dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menyimpan sumber daya alam yang tinggi, yang dapat dimanfaatkan BAB I PENDAHULUAN RINGKASAN EKSEKUTIF Indonesia adalah negara yang mempunyai wilayah perairan laut dan perairan umum (waduk, rawa, sungai, dan danau) yang sangat luas. Perairan tersebut menyimpan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mayoritas masyarakatnya bermata

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mayoritas masyarakatnya bermata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Hal tersebut tentunya membuka peluang bagi Indonesia untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan Perikanan, terlebih bagi negara kepulauan seperti Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan Perikanan, terlebih bagi negara kepulauan seperti Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan ikan yang meningkat tentunya memiliki makna positif bagi pengembangan Perikanan, terlebih bagi negara kepulauan seperti Indonesia yang memiliki potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Usaha. Sebenarnya, usaha di bidang budi daya belut di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Usaha. Sebenarnya, usaha di bidang budi daya belut di Indonesia sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Sebenarnya, usaha di bidang budi daya belut di Indonesia sudah cukup lama. Permintaan akan belut pada awalnya sedikit, tidak sebanyak saat ini, sehingga dapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ikan badut (Amphiprion percula) atau biasa disebut ikan nemo merupakan

I. PENDAHULUAN. Ikan badut (Amphiprion percula) atau biasa disebut ikan nemo merupakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan badut (Amphiprion percula) atau biasa disebut ikan nemo merupakan salah satu komoditas unggulan ikan hias air laut yang hidup di perairan terumbu karang yang bersimbiosis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di

I. PENDAHULUAN. dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama ini pasokan ikan dunia termasuk Indonesia sebagian besar berasal dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di sejumlah negara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS. Identifikasi permasalahan menjadi hal penting dalam proses analisa

BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS. Identifikasi permasalahan menjadi hal penting dalam proses analisa BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Identifikasi permasalahan menjadi hal penting dalam proses analisa isu-isu strategis yang sangat

Lebih terperinci

Kajian Ketersediaan Air Tanah Terkait Pemanfaatan Lahan di Kabupaten Blitar

Kajian Ketersediaan Air Tanah Terkait Pemanfaatan Lahan di Kabupaten Blitar 0 Biro Penerbit Planologi Undip Volume 9 (): - Juni 0 Kajian Ketersediaan Air Tanah Terkait Pemanfaatan Lahan di Kabupaten Blitar Trisno Widodo Diterima : Februari 0 Disetujui : Maret 0 ABSTRACT East Java

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) DAN OPTIMASI PENEMPATAN MENARA BERSAMA TELEKOMUNIKASI

PERENCANAAN KEBUTUHAN BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) DAN OPTIMASI PENEMPATAN MENARA BERSAMA TELEKOMUNIKASI PERENCANAAN KEBUTUHAN BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) DAN OPTIMASI PENEMPATAN MENARA BERSAMA TELEKOMUNIKASI Asyik Fauzi 1), Eko Setijadi 2) dan Wirawan 3) 1) Bidang Keahlian Telematika (Konsentrasi CIO)

Lebih terperinci

gizi mayarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Produksi hortikultura yaitu sayuran dan buah-buahan menyumbang pertumbuhan

gizi mayarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Produksi hortikultura yaitu sayuran dan buah-buahan menyumbang pertumbuhan PENDAHULUAN Latar belakang Tanaman hortikultura merupakan salah satu tanaman yang menunjang pemenuhan gizi mayarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Produksi hortikultura yaitu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permintaan konsumsi daging dan produk-produk peternakan dalam negeri semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, peningkatan pendapatan dan daya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi negara terutama negara yang bercorak agraris seperti Indonesia. Salah satu subsektor pertanian

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Kata Pengantar D engan memanjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perikanan merupakan salah satu subsektor pertanian dan kelautan yang memiliki peran penting sebagai penggerak kemajuan perekonomian nasional di Indonesia. Selain menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan. air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan. air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan lele (Clarias sp) adalah salah satu satu komoditas perikanan yang memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan komoditas unggulan. Dikatakan

Lebih terperinci

NOMOR : 72 TAHUN 2016 TANGGAL : 08 NOPEMBER Tentang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PERUBAHAN PERUBAHAN (RKPD-P) TAHUN 2017 KATA PENGANTAR

NOMOR : 72 TAHUN 2016 TANGGAL : 08 NOPEMBER Tentang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PERUBAHAN PERUBAHAN (RKPD-P) TAHUN 2017 KATA PENGANTAR LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR : 72 TAHUN 2016 TANGGAL : 08 NOPEMBER 2016 Tentang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PERUBAHAN PERUBAHAN (RKPD-P) TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang Penelitian

1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Permintaan pasar dalam negeri untuk kebutuhan hasil perikanan semakin meningkat dari tahun ke tahun, keadaan ini menunjukkan besarnya tingkat kesadaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanian merupakan kegiatan pengelolaan sumber daya untuk menghasilakan bahan pangan, bahan baku untuk industri, obat ataupun menghasilkan sumber energi. Secara sempit

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian masih memegang peranan penting di dalam perekonomian Indonesia, karena alasan-alasan tertentu yaitu: sektor pertanian mampu meyediakan lapangan kerja

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun *** (Milyar Rupiah)

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun *** (Milyar Rupiah) I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia telah dikenal sebagai negara maritim dan agraris. Indonesia disebut negara maritim karena lautan mendominasi wilayah negara Indonesia. Lautan tersebut memberikan

Lebih terperinci

DATA PEMAKETAN PEKERJAAN YANG AKAN DIPROSES MELALUI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2012

DATA PEMAKETAN PEKERJAAN YANG AKAN DIPROSES MELALUI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2012 DATA PEMAKETAN PEKERJAAN YANG AKAN DIPROSES MELALUI BARANG/JASA PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2012 Nama PA : Drs. SUMANTRI, MM Alamat PA : Jl. S. Parman No. 9 Pos Box. 24 Telp.(0342)801317 Kode Pas 66132 Blitar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul merupakan bagian integral dari wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai 17 kecamatan. Letak astronominya antara 110º12 34 sampai 110º31

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata

I.PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata I.PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian. Sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS LOBSTER

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS LOBSTER KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS LOBSTER NAMA : ARIS SUPRIANTORO NIM : 10.01.2770 D3 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Karya ilmiah in berjudul

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah : III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. budidaya perikanan, hasil tangkapan, hingga hasil tambaknya (Anonim, 2012).

I. PENDAHULUAN. budidaya perikanan, hasil tangkapan, hingga hasil tambaknya (Anonim, 2012). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah potensial penghasil perikanan dan telah menyokong produksi perikanan nasional sebanyak 40 persen, mulai dari budidaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai kekayaan hayati yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian dibidang pertanian. Sektor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu aktivitas ekonomi dalam agribisnis adalah bisnis peternakan. Agribisnis bidang ini utamanya dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kebutuhan masyarakat akan produk-produk

Lebih terperinci

No Nama Madrasah/ PPS Alamat Kecamatan

No Nama Madrasah/ PPS Alamat Kecamatan LAMPIRAN DAFTAR NAMA MADRASAH DAN PPS PESERTA SOSIALISASI DAN PEMBINAAN TEKNIS PELAPORAN BOS TAHUN 2014 No Nama Madrasah/ PPS Alamat Kecamatan 1 MI Hidayatul Mubtadiin Slorok Jl. Imam bonjol 39 Pucungsari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan yang memiliki pulau dengan panjang garis pantai

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan yang memiliki pulau dengan panjang garis pantai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan yang memiliki 17.504 pulau dengan panjang garis pantai mencapai 81.000 km, Indonesia memiliki potensi sumberdaya pesisir dan laut yang cukup

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR : 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR : 5 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR : 5 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beli masyarakat. Sapi potong merupakan komoditas unggulan di sektor

BAB I PENDAHULUAN. beli masyarakat. Sapi potong merupakan komoditas unggulan di sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan daging sapi sebagai salah satu sumber protein hewani semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumber : BPS (2009)

I. PENDAHULUAN. Sumber : BPS (2009) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan peternakan saat ini, menunjukan prospek yang sangat cerah dan mempunyai peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi pertanian Indonesia. Usaha peternakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu sektor pertanian yang dikembangkan saat ini adalah intensifikasi

I. PENDAHULUAN. Salah satu sektor pertanian yang dikembangkan saat ini adalah intensifikasi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor pertanian yang dikembangkan saat ini adalah intensifikasi hortikultura. Prioritas dari komoditas holtikultura tersebut adalah tanaman buah. Subsektor

Lebih terperinci