BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Ikan hias selain dinikmati dari segi estetika juga memiliki nilai keuntungan yang tinggi
|
|
- Hengki Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan hias selain dinikmati dari segi estetika juga memiliki nilai keuntungan yang tinggi dari segi pengembangbiakannya. Indonesia sebagai negara kepulauan dan memiliki perairan yang luas mulai dari perairan laut dan air tawar diuntungkan pula dengan iklim tropis memberikan potensi yang besar guna perkembangbiakan ikan hias khususnya ikan hias air tawar. Sejarah pergerakan ikan hias di Indonesia diperkirakan pada masa penjajahan Belanda yaitu ketika para pedagang ikan konsumsi menjual ikan dengan cara mempertontonkan ikan dagangannya pada kotak kaca. Tujuan awal para pedagang ikan adalah menarik konsumen dengan memperlihatkan kesegaran ikan yang dijual namun lambat laun ternyata cara yang digunakan tersebut menarik pembeli tidak hanya untuk konsumsi sehari-hari melainkan dari segi keindahaan dan mulai memelihara ikan hias. Daya tarik tersebut tidak hanya memberikan minat masyarakat memelihara sebagai ikan hias melainkan juga membudidayakannya (Ningrum dan Murti, 2012). Budidaya ikan hias khususnya air tawar memberikan banyak keuntungan bagi banyak orang karena potensi ekonominya yang lebih menggiurkan dibanding dengan ikan konsumsi. Hasil budidaya ikan hias tidak menekankan kuantitas namun kualitas sehingga bila tidak memiliki lahan kolam yang luas budidaya ikan hias dapat dilakukan di lahan sempit seperti tanah pekarangan rumah atau kolam semen. Proses pemijahan dan pendederan juga tidak membutuhkan modal yang besar. Kualitas yang ditekankan pada ikan hias membuat penjualannya ke konsumen dihargai dengan sistem per ekor sehingga kecenderungan orang 1
2 menganggap ikan hias memiliki harga jual yang tinggi dari pada ikan konsumsi. Secara umum faktor kualitas dari ikan hias air tawar didasarkan pada bentuk, warna, corak dan keindahannya (Alex, 2011). Ikan koi atau nishikigoi merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar. Ikan koi masih memiliki kekerabatan dengan ikan mas konsumsi yang perbedaannya terletak pada corak dan pola warna.pola dan corak pada tiap-tiap koi berbeda sehingga semakin indah dan tegas pola warna pada seekor ikan koi maka harga jual per ekornya semakin tinggi. Ikan koi tidak memiliki standar harga yang baku karena untuk menilai harga koi didasarkan pada kualitasnya. Kualitas dari ikan koi biasanya dibagi menjadi show quality, A, B, padang pasar sampai kropyok. Selain dari segi kualitas harga jual ikan koi akan berbeda dari segi ukuran dan umur seperti bila terdapat dua ikan koi dengan kualitas show quality harga jualnya akan berbeda bila salah satu merupakan tosai dan lainnya adalah nisai. Ikan koi bukan merupakan spesies ikan hias air tawar asli Indonesia. Ikan koi yang masuk ke Indonesia berasal dari negara Jepang. Belum adanya data yang relevan tentang masuknya ikan koi ke Indonesia sehingga banyak versi atau cerita yang bermunculan. Bila dilihat dari sejarah, masuknya ikan koi pertama ke Indonesia adalah hasil dari lawatan Presiden Soekarno ke negara Jepang. Cerita lain yaitu koi masuk ke Indonesia sebagai buah tangan para mahasiswa atau pekerja asal Indonesia saat pulang ke tanah air. Keindahan ikan koi Jepang direspon oleh pasar Indonesia dengan baik sehingga terjadi impor ikan koi. Mahalnya koi hasil ternakan Jepang memberikan peluang pada sebagian peternak ikan hias lokal untuk membudidayakan ikan koi. Negara Jepang sempat menyilangkan ikan koi dengan ikan mas ras kumpay dari Indonesia dan hasil silangan tersebut dikirim kembali ke Indonesia menjadi jenis baru yang tidak dimiliki ikan koi asal Jepang. Budidaya ikan koi yang dilakukan 2
3 di Indonesia tidak terlalu sulit karena Indonesia diuntungkan dengan hanya memiliki dua musim berbeda dengan Jepang yang harus menyiasati suhu karena memiliki empat musim (Wijoyo, 2012). Keberhasilan Jepang dalam budidaya ikan koi sampai ekspor ke luar negeri mendorong para peternak ikan hias Indonesia sampai peternak ikan konsumsi mengikuti jejak peternak koi asal Jepang. Harga jual yang tinggi, tidak mengikuti trend, maraknya kontes koi di berbagai daerah di Indonesia dan keunggulan-keunggulan lainnya yang dimiliki ikan koi menjadikan komoditas ini mempunyai prospek usaha yang dapat dikembangkan melalui kegiatan budidaya. Salah satu sentra budidaya ikan hias jenis koi di Indonesia yang telah diakui kualitasnya adalah kabupaten Blitar yang berada di Provinsi Jawa Timur. Keberhasilan Kabupaten Blitar sebagi pembudidaya ikan koi didasarkan pada teknik dan indukan yang murni. Hasil dari pendederan diseleksi ketat secara beberapa kali hingga mendapatkan koi-koi kualitas baik. Banyak pembudidaya ikan hias jenis lain berpindah atau menjadikan koi sebagai produksi utama. Besarnya produksi ikan koi dibandingkan ikan hias air tawar jenis lain di Kabupaten Blitar terlihat pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Jumlah Produksi Ikan Hias Air Tawar di Kabupaten Blitar Tahun 2014 No. Jenis Ikan Produksi (ekor) Nilai Ribu Rupiah 1 Koi Sumatra Koki Sedaker Komet Oscar
4 7 Manvis Plati Lowo Sebra Akara Black Molly Ikan Hias Lain Jumlah Sumber : Data Statistik Perikanan Kabupaten Blitar, Besarnya transaksi ikan koi di Kabupaten Blitar membuat pemerintah pusat menjadikan Kabupaten Blitar sebagai satu-satunya kawasan minapolitan ikan hias jenis koi di Indonesia. Lokasi yang dijadikan kawasan minapolitan ikan hias jenis koi tepatnya terletak di Kecamatan Nglegok. Lokasi utama yang ditetapkan sebagai kawasan minapolitan di Kecamatan Nglegok adalah Kelurahan Nglegok, Desa Penataran dan Desa Kemloko. Kecamatan Nglegok dipilih sebagai kawasan minapolitan ikan hias koi salah satunya karena sebagai produsen ikan koi terbanyak dan memiliki luas lahan budidaya ikan hias paling luas di Kabupaten Blitar. Pembagian luas lahan budidaya ikan hias di Kabupaten Blitar dapat dilihat pada tabel 1.2. Tabel 1.2 Luas Lahan Budidaya Ikan Hias Menurut Kecamatan di Kabupaten Blitar tahun 2014 RTP Luas KECAMATAN DESA (unit) (Ha) Gandusari ,1 Nglegok ,4 Kesamben Ponggok 8 8 1,6 Kademangan Sanankulon ,6 4
5 Kanigoro ,5 Garum ,1 Selopuro ,7 Panggungrejo Wates Bakung Doko Wonotirto Binangun Udanawu ,8 Selorejo Srengat 3 3 0,6 Wonodadi Wlingi ,1 Talun ,6 Sutojayan JUMLAH ,4 Keterangan: RTP : Rumah Tangga Pembudidaya Sumber : Data Statistik Perikanan Kabupaten Blitar, 2014 Peningkatan ikan koi lokal juga dilakukan dengan adanya fasilitas Sub Raiser Ikan Hias di Kecamatan Nglegok tepatnya di Desa Penataran. Sebagian besar masyarakat Kecamatan Nglegok memiliki usaha budidaya ikan koi sebagai mata pencaharian pokok ataupun hanya sebagai sampingan. Hampir setiap rumah di Kecamatan Nglegok bila bukan kolam sawah untuk pendederan dan pembesaran minimal memiliki kolam semen yang digunakan untuk menampung ikan koi yang akan dijual ke pengepul, pedagang besar atau langsung ke pedagang eceran. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dalam skripsi dengan judul ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDI DAYA IKAN KOI DI KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR. 5
6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah diantaranya : 1. Apakah usaha budidaya ikan koi di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur secara finansial menguntungkan dan layak dilaksanakan bila dihitung menggunakan kriteria investasi NPV, IRR dan Net B/C? 2. Berapa lama waktu pengembalian investasi awal yang diperlukan pada usaha budidaya ikan koi di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur agar terbayar kembali dengan menggunakan Pay Back Period? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, dapat diambil beberapa tujuan penelitian diantaranya : 1. Untuk mengetahui analisis usaha budidaya ikan koi di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur menguntungkan secara finansial dan layak dilaksanakan. 2. Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam pengembalian investasi awal pada usaha budidaya ikan koi di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya : 1. Sebagai masukan bagi pemerintah daerah, dinas terkait dan pihak lainnya dalam menetapkan perencanaan pembangunan daerahnya terutama pada sektor perikanan. 6
7 2. Sebagai bahan informasi yang dapat digunakan bagi peternak ikan koi di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan usahanya serta sebagai referensi bagi masyarakat yang tertarik melakukan usaha budidaya ikan koi. Dapat digunakan sebagai masukan bagi peneliti lain yang memiliki minat yang sama terhadap penelitian dalam bidang usaha budidaya perikanan 7
4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR
4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 01/06/3505/Th. I, 13 Juni 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BLITAR Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan
Lebih terperinciSekapur Sirih. Blitar, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar, Bagus Sunggono, SE.MM.
Sebagai pengemban amanat Undang undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010 (Population
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BLITAR
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Blitar Tahun 2013 sebanyak 208.872 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Blitar Tahun 2013 sebanyak 32 Perusahaan Jumlah
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Tahun Anggaran 2016
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Tahun Anggaran 2016 Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib Bidang Pemerintahan : 1. 02 Kesehatan
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Tahun Anggaran 2016
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Tahun Anggaran 206 Urusan Pemerintahan :. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 6 29 December 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
4.5.4. Penjelasan Perubahan Anggaran Pada tahun anggaran 2014 terjadi perubahan atas penjabaran perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Tahun Anggaran 2014 yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati
Lebih terperinciANALISIS TIPOLOGI WILAYAH DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN PERDESAAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL PENDAHULUAN
P R O S I D I N G 118 ANALISIS TIPOLOGI WILAYAH DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN PERDESAAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL Oki Wijaya 1 1 Program Studi Agribisnis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Email: okiwijaya.umy@gmail.com
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Anggaran : 204 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 02 URUSAN WAJIB KESEHATAN Organisasi :. 02. 0 DINAS KESEHATAN
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN KOI
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN KOI Disusun Oleh: Nama : Rendi Fajar Kumala NIM : 10.11.4572 Jurusan : S1-TI-2N STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Bisnis Ikan hias ternyata cukup memberikan
Lebih terperinciSKPD : BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR
SKPD : BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR KODE Capaian Kerja /Pagu 1. Program Pelayanan. 500,000,000 Administrasi Perkantoran - Penyediaan dan Peningkatan Pembelian ATK, Administrasi Perkantoran pembayaran
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perikanan pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Potensi sektor perikanan tangkap Indonesia diperkirakan mencapai 6,4
Lebih terperinciCV. ES HA ENGINEERING
B.A.JK-024 : 050/11/PnL-20/9/B.A.JK-024/409.108/2016 : Pengumuman Penetapan Pelaksana Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi Pegawasan Wilayah UPT Wlingi (Kec. Wlingi, Kec. Gandusari, Kec. Doko, Kec. Talun,
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hirarki Wilayah di Kabupaten Blitar Penentuan hirarki didasarkan atas tingkat perkembangan dan kapasitas pelayanan yang dapat disediakan oleh suatu wilayah. Tingkat hirarki ini
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANAK TIDAK MELANJUTKAN SEKOLAH KE TINGKAT SMA DI KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR. Galuh Perdana Rahmanto
KARAKTERISTIK KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANAK TIDAK MELANJUTKAN SEKOLAH KE TINGKAT SMA DI KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR Galuh Perdana Rahmanto Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Lebih terperinciSurvei Tanah dan Evaluasi Lahan. SUDARTO Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah FP-UB
Survei Tanah dan Evaluasi Lahan SUDARTO Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah FP-UB Materi Minggu 14: Kesimpulan Hasil Evaluasi Lahan Hasil evaluasi kesesuaian lahan
Lebih terperinciRENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2018 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN BLITAR
RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2018 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN BLITAR No. Tujuan Sasaran Program/ Kegiatan Program/ Kegiatan Target Anggaran (Rp) Rencana Aksi Jadwal Kegiatan Program
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN PERLUASAN USAHA PEMASOK IKAN HIAS AIR TAWAR Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Oleh: DWIASIH AGUSTIKA A
ANALISIS KELAYAKAN PERLUASAN USAHA PEMASOK IKAN HIAS AIR TAWAR Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor Oleh: DWIASIH AGUSTIKA A 14105665 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS
Lebih terperincibimbingannya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan naskah Laporan
KATA PENGANTAR Puji Syukur Kami Panjatkan Kepada Allah SWT, karena hanya atas petunjuk dan bimbingannya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan naskah Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Lebih terperinciFORMULASI RANCANGAN KEBIJAKAN KETENAGAAN DOKTER UMUM DI KABUPATEN BLITAR. Agung Dwi Laksono Widodo J. Pudjirahardjo Iwan M.
FORMULASI RANCANGAN KEBIJAKAN KETENAGAAN DOKTER UMUM DI KABUPATEN BLITAR Agung Dwi Laksono Widodo J. Pudjirahardjo Iwan M. Mulyono Jumlah Kunjungan Rawat jalan Latar Belakang 600,000 500,000 503,87 400,000
Lebih terperinciPENGUMUMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MELALUI JALUR OFFLINE DAN ONLINE Nomor: 425/464/ /2018 TAHUN PELAJARAN 2018/2019
PENGUMUMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MELALUI JALUR OFFLINE DAN ONLINE Nomor: 425/464/101.6.11.10/2018 TAHUN PELAJARAN 2018/2019 I. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan
Lebih terperinciRealisasi Pendapatan - LO
5.3 Penjelasan Akun-Akun Laporan Operasional (LO) Laporan Operasional (LO) disajikan sebagai bagian dari laporan keuangan tahun 2015. LO tahun 2015 tidak disajikan dengan perbandingan laporan tahun sebelumnya
Lebih terperinciPembuatan WebGIS Untuk Pemetaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kabupaten Blitar
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-373 Pembuatan WebGIS Untuk Pemetaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kabupaten Blitar Amelia Fadhila dan Agung Budi Cahyono
Lebih terperinciPotensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
KABUPATEN BLITAR Candi Penataran Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 11 I. KONDISI UMUM WILAYAH A. Luas dan Batas Wilayah Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kediri Sebelah Timur berbatasan dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan perikanan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perikanan merupakan salah satu sektor ekonomi yang mempunyai potensi dan peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan perikanan merupakan bagian integral dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi manusia. Perikanan budidaya dinilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan perikanan tangkap Indonesia yang sebagian besar saat ini telah mengalami overfishing menuntut pemerintah untuk beralih mengembangkan perikanan budidaya. Perikanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Objek
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Objek Dan kami Telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gununggunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan pemeliharaan ikan di kolam, di sungai, di danau, atau di laut, melainkan usaha yang mencakup berbagai
Lebih terperinciSTUDI KESESUAIAN LAHAN POTENSIAL UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN BLITAR. Oleh : Purnomo Edi Sasongko 1)
Studi Kesesuaian Lahan Potensial untuk Tanaman Kelapa Sawit... (Purnomo Edi Sasongko) 137 STUDI KESESUAIAN LAHAN POTENSIAL UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN BLITAR Oleh : Purnomo Edi Sasongko 1)
Lebih terperinciSwara Bhumi. Volume 04 Nomor 04 Tahun 2017, Hal 62-67
Swara Bhumi. Volume 04 Nomor 04 Tahun 2017, Hal 6267 POLA KEMITRAAN PETANI COKLAT DALAM MENDUKUNG EKSISTENSI KAMPUNG COKLAT DI DESA PLOSOREJO KECAMATAN KADEMANGAN KABUPATEN BLITAR Siti Al Mukaromah Mahasiswa
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN KETENAGAAN
ANALISIS KEBIJAKAN KETENAGAAN Sebuah Formulasi Kebijakan Ketenagaan Dokter Umum Agung D. Laksono Widodo J. Pudjirahardjo Iwan M. Mulyono Diterbitkan oleh; Health Advocacy Yayasan Pemberdayaan Kesehatan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kaya akan sumberdaya alam yang dapat di gali untuk kesejahteraan umat manusia. Salah satu sumberdaya alam yang berpotensi yaitu sektor perikanan.
Lebih terperinciKERTAS KERJA RENSTRA OPD
KERTAS KERJA RENSTRA OPD 2018-2021 Sasaran RPJMD OPD Target Sasaran (Impact) Target Tahunan Sasaran SKPD Tahun Awal Tahun Akhir 2016 2017 2018 2019 2020 2021 PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM (outcome)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menjadi pusat perhatian dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan
Lebih terperinciLaporan Kinerja Kab. Blitar 2015
Kata Pengantar D engan memanjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat,Taufik dan Hidayah-Nya semata, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Blitar Tahun
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perikanan merupakan salah satu subsektor pertanian yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar wilayah Indonesia terdiri atas perairan
Lebih terperinciA.Q.JK-048. Blitar, 4 Februari 2016
A.Q.JK-048 : 050/11/PnL-5/2/A.Q.JK-048/409.108/2016 : Pengumuman Penetapan Pelaksana Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi Perencanaan Wilayah Blitar Barat Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia sebagai negara agraris
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pertanian. Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pertanian memegang peranan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara pertanian (agraris) yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani atau bergerak di bidang pertanian. Tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BLITAR INSPEKTORAT Jalan A.Yani Nomor 44 Telp ( 0342) Fax. ( 0342 ) BLITAR
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR INSPEKTORAT Jalan A.Yani Nomor 44 Telp ( 0342) 801925 Fax. ( 0342 ) 801276 BLITAR KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN BLITAR NOMOR : 700/01/409.207/2015 T E N T A N G PROGRAM KERJA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN * 2009 ** Kenaikan ratarata(%)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara bahari dan kepulauan yang dikelilingi oleh perairan laut dan perairan tawar yang sangat luas, yaitu 5,8 juta km 2 atau meliputi sekitar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia. Pembangunan ekonomi nasional abad ke-21 masih tetap berbasis
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional Indonesia. Pembangunan ekonomi nasional abad ke-21 masih tetap berbasis pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat berupa melaksanakan produksi, perdagangan dan distribusi produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan peternakan merupakan tanggung jawab bersama antaran pemerintah, masyarakat dan swasta. Pemerintah menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Kep.32/Men/2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap daerah mempunyai corak pertumbuhan ekonomi yang berbeda dengan daerah lain. Oleh sebab itu perencanaan pembangunan ekonomi suatu daerah pertama-tama perlu mengenali
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN KETENAGAAN
ANALISIS KEBIJAKAN KETENAGAAN Sebuah Formulasi Kebijakan Ketenagaan Dokter Umum Agung D. Laksono Widodo J. Pudjirahardjo Iwan M. Mulyono Diterbitkan oleh; Health Advocacy Yayasan Pemberdayaan Kesehatan
Lebih terperinciBAB II EVALUASI HASIL DAN PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU SERTA CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
BAB II EVALUASI HASIL DAN PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU SERTA CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH Penyusunan RKPD Tahun 2015 ini pada hakekatnya didasarkan pada evaluasi hasil pelaksanaan RKPD 2013
Lebih terperinciPOTENSI DAN PELUANG INVESTASI DI KABUPATEN BLITAR
Gambaran umum POTENSI DAN PELUANG INVESTASI DI KABUPATEN BLITAR Kabupaten Blitar merupakan salah satu Kabupaten dari 38 kabupaten/ kota di wilayah Provinsi Jawa Timur. Dengan luas wilayah 1.588,79 km2
Lebih terperinciANALISIS SWOT DAYA DUKUNG DAERAH TERHADAP PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN BLITAR
EKUITAS ISSN 1411-0393 Akreditasi No.55a/DIKTI/Kep/2006 ANALISIS SWOT DAYA DUKUNG DAERAH TERHADAP PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN BLITAR Drs.Ec. Khuzaini, MM Drs. Suwitho, M.Si. Sekolah Tinggi
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai potensi perikanan cukup besar. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi Jawa Barat pada tahun 2010 terhadap
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, di mana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
4.5. Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 4.5.1. Rincian Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca 31 Desember 2014 31 Desember 2013 4.5.1.1. Aset 3.389.722.001.590,02 2.874.156.423.723,10 Saldo Aset Pemerintah Kabupaten
Lebih terperinciPENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN TAHUN ANGGARAN 2014 KABUPATEN BLITAR
PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN TAHUN ANGGARAN 2014 KABUPATEN BLITAR SATUAN KERJA : DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR Jenis No Nama Paket Jenis Belanja 1 Belanja jasa kebersihan kantor Jasa Lainnya x
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara tradisional Indonesia adalah negara agraris yang banyak bergantung pada aktivitas dan hasil pertanian, dapat diartikan juga sebagai negara yang mengandalkan sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. DATA UMUM
BAB I PENDAHULUAN A. DATA UMUM Dalam rangka melaksanakan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Peraturan Pemerintah Nomor: 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan ribuan pulau yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di Indonesia telah memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perikanan budidaya diyakini memiliki kemampuan untuk menciptakan peluang usaha guna mengurangi kemiskinan (pro-poor), menyerap tenaga kerja (pro-job) serta
Lebih terperinciSTUDI KESESUAIAN LAHAN POTENSIAL UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN BLITAR. Oleh : Purnomo Edi Sasongko 1)
124 Jurnal Pertanian MAPETA, ISSN : 1411-2817, Vol. XII. No. 2. April 2010 : 72-134 STUDI KESESUAIAN LAHAN POTENSIAL UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN BLITAR Oleh : Purnomo Edi Sasongko 1) Abstrak
Lebih terperinciTUGAS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN GURAMEH. Nama : Kotot wijayanto Nim : Kelas : D3 Manajemen Informatika 2A
TUGAS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN GURAMEH Nama : Kotot wijayanto Nim : 10.02.7704 Kelas : D3 Manajemen Informatika 2A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 PELUANG USAHA PEMBESARAN IKAN GURAMEH Abstrak Ikan gurameh
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Disamping peranan sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sektor ini
Lebih terperinci: CV. ES HA ENGINEERING : Jl. Raya Simandara V/6A-38, RT 9/RW 16, Ds. Sekarpuro, Kec. Pakis,
A.E.JK-028 : 050/11/PnL-4/09/A.E.JK-028/409.108/2017 Perencanaan Kegiatan Pembangunan Jalan dari lingkup Kegiatan Pembangunan Jalan Direktur CV. ES HA ENGINEERING di Jl. Raya Simandara V/6A-38, RT 9/RW
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut menyimpan sumber daya alam yang tinggi, yang dapat dimanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN RINGKASAN EKSEKUTIF Indonesia adalah negara yang mempunyai wilayah perairan laut dan perairan umum (waduk, rawa, sungai, dan danau) yang sangat luas. Perairan tersebut menyimpan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mayoritas masyarakatnya bermata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Hal tersebut tentunya membuka peluang bagi Indonesia untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan Perikanan, terlebih bagi negara kepulauan seperti Indonesia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan ikan yang meningkat tentunya memiliki makna positif bagi pengembangan Perikanan, terlebih bagi negara kepulauan seperti Indonesia yang memiliki potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Usaha. Sebenarnya, usaha di bidang budi daya belut di Indonesia sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Sebenarnya, usaha di bidang budi daya belut di Indonesia sudah cukup lama. Permintaan akan belut pada awalnya sedikit, tidak sebanyak saat ini, sehingga dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ikan badut (Amphiprion percula) atau biasa disebut ikan nemo merupakan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan badut (Amphiprion percula) atau biasa disebut ikan nemo merupakan salah satu komoditas unggulan ikan hias air laut yang hidup di perairan terumbu karang yang bersimbiosis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama ini pasokan ikan dunia termasuk Indonesia sebagian besar berasal dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di sejumlah negara
Lebih terperinciBAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS. Identifikasi permasalahan menjadi hal penting dalam proses analisa
BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Identifikasi permasalahan menjadi hal penting dalam proses analisa isu-isu strategis yang sangat
Lebih terperinciKajian Ketersediaan Air Tanah Terkait Pemanfaatan Lahan di Kabupaten Blitar
0 Biro Penerbit Planologi Undip Volume 9 (): - Juni 0 Kajian Ketersediaan Air Tanah Terkait Pemanfaatan Lahan di Kabupaten Blitar Trisno Widodo Diterima : Februari 0 Disetujui : Maret 0 ABSTRACT East Java
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) DAN OPTIMASI PENEMPATAN MENARA BERSAMA TELEKOMUNIKASI
PERENCANAAN KEBUTUHAN BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) DAN OPTIMASI PENEMPATAN MENARA BERSAMA TELEKOMUNIKASI Asyik Fauzi 1), Eko Setijadi 2) dan Wirawan 3) 1) Bidang Keahlian Telematika (Konsentrasi CIO)
Lebih terperincigizi mayarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Produksi hortikultura yaitu sayuran dan buah-buahan menyumbang pertumbuhan
PENDAHULUAN Latar belakang Tanaman hortikultura merupakan salah satu tanaman yang menunjang pemenuhan gizi mayarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Produksi hortikultura yaitu
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permintaan konsumsi daging dan produk-produk peternakan dalam negeri semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, peningkatan pendapatan dan daya
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi negara terutama negara yang bercorak agraris seperti Indonesia. Salah satu subsektor pertanian
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Kata Pengantar D engan memanjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat,
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perikanan merupakan salah satu subsektor pertanian dan kelautan yang memiliki peran penting sebagai penggerak kemajuan perekonomian nasional di Indonesia. Selain menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan. air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan lele (Clarias sp) adalah salah satu satu komoditas perikanan yang memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan komoditas unggulan. Dikatakan
Lebih terperinciNOMOR : 72 TAHUN 2016 TANGGAL : 08 NOPEMBER Tentang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PERUBAHAN PERUBAHAN (RKPD-P) TAHUN 2017 KATA PENGANTAR
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR : 72 TAHUN 2016 TANGGAL : 08 NOPEMBER 2016 Tentang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PERUBAHAN PERUBAHAN (RKPD-P) TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Permintaan pasar dalam negeri untuk kebutuhan hasil perikanan semakin meningkat dari tahun ke tahun, keadaan ini menunjukkan besarnya tingkat kesadaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanian merupakan kegiatan pengelolaan sumber daya untuk menghasilakan bahan pangan, bahan baku untuk industri, obat ataupun menghasilkan sumber energi. Secara sempit
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian masih memegang peranan penting di dalam perekonomian Indonesia, karena alasan-alasan tertentu yaitu: sektor pertanian mampu meyediakan lapangan kerja
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun *** (Milyar Rupiah)
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia telah dikenal sebagai negara maritim dan agraris. Indonesia disebut negara maritim karena lautan mendominasi wilayah negara Indonesia. Lautan tersebut memberikan
Lebih terperinciDATA PEMAKETAN PEKERJAAN YANG AKAN DIPROSES MELALUI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2012
DATA PEMAKETAN PEKERJAAN YANG AKAN DIPROSES MELALUI BARANG/JASA PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2012 Nama PA : Drs. SUMANTRI, MM Alamat PA : Jl. S. Parman No. 9 Pos Box. 24 Telp.(0342)801317 Kode Pas 66132 Blitar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul merupakan bagian integral dari wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai 17 kecamatan. Letak astronominya antara 110º12 34 sampai 110º31
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata
I.PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian. Sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS LOBSTER
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS LOBSTER NAMA : ARIS SUPRIANTORO NIM : 10.01.2770 D3 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Karya ilmiah in berjudul
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. budidaya perikanan, hasil tangkapan, hingga hasil tambaknya (Anonim, 2012).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah potensial penghasil perikanan dan telah menyokong produksi perikanan nasional sebanyak 40 persen, mulai dari budidaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai kekayaan hayati yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian dibidang pertanian. Sektor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu aktivitas ekonomi dalam agribisnis adalah bisnis peternakan. Agribisnis bidang ini utamanya dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kebutuhan masyarakat akan produk-produk
Lebih terperinciNo Nama Madrasah/ PPS Alamat Kecamatan
LAMPIRAN DAFTAR NAMA MADRASAH DAN PPS PESERTA SOSIALISASI DAN PEMBINAAN TEKNIS PELAPORAN BOS TAHUN 2014 No Nama Madrasah/ PPS Alamat Kecamatan 1 MI Hidayatul Mubtadiin Slorok Jl. Imam bonjol 39 Pucungsari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan yang memiliki pulau dengan panjang garis pantai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan yang memiliki 17.504 pulau dengan panjang garis pantai mencapai 81.000 km, Indonesia memiliki potensi sumberdaya pesisir dan laut yang cukup
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR : 5 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR : 5 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beli masyarakat. Sapi potong merupakan komoditas unggulan di sektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan daging sapi sebagai salah satu sumber protein hewani semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sumber : BPS (2009)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan peternakan saat ini, menunjukan prospek yang sangat cerah dan mempunyai peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi pertanian Indonesia. Usaha peternakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu sektor pertanian yang dikembangkan saat ini adalah intensifikasi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor pertanian yang dikembangkan saat ini adalah intensifikasi hortikultura. Prioritas dari komoditas holtikultura tersebut adalah tanaman buah. Subsektor
Lebih terperinci