Perkembangan Kapasitas dan Konsep Organisasi Publik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perkembangan Kapasitas dan Konsep Organisasi Publik"

Transkripsi

1 Kuliah Penguatan Organisasi Publik (Pertemuan ke-2): Perkembangan Kapasitas dan Konsep Organisasi Publik BAMBANG PURWOKO DAN AMIRUDIN JURUSAN POLITIK DAN PEMERINTAHAN, FISIPOL UGM 1

2 Perkembangan Penguatan dan pengembangan Kapasitas 1950-an 1960-an 1970-an 1980-an 1990-an PENDEKATAN: Development Aid PENDEKATAN: Ternical Assistance PENDEKATAN: Capacity Development PRAKTEK: Institutional Buiding (fokus desain dan fungsi organisasi ndividu) PRAKTEK: Inst strengthening/dev (fokus masih pd individu) PRAKTEK: Dev management/ adm (deliveri system ke publik/kel) PRAKTEK: HRD (pendidikan & kesehatan) PRAKTEK: Menilai kembali gagasan kerjasama teknis, pentingnya kepemilikan dan proses ASUMSI: Membangun negara itu perlu uang HASIL: Fokusnya lebih ke inventasi dan pelaporan drpd hasil Penumpukan Hutang Ketergantungan dana asing Projek berakhir ketika uang habis ASUMSI: Negara Berkembang hanya menjadi model dan harus berpartner dgn negara maju HASIL: Ketergantungan tenaga asing Keahlian tidak selalu ditransfer dari orang asing untuk penduduk setempat Model eksternal didorong sering mengabaikan realitas lokal Ide 'bantuan' menyoroti hubungan yang tidak setara antara negara maju dan berkembang Didorong oleh kekuatan-kekuatan luar, kesempatan yang hilang to develop institusi lokal dan memperkuat kapasitas lokal mahal ASUMSI: Negara-negara berkembang harus memiliki, desain, langsung, menerapkan dan mempertahankan proses itu sendiri HASIL: Membangun sumber daya lokal (orang, keterampilan, teknologi, lembaga) Perub ke suasana keberlanjutan Transformasi kebijkan dan reformasi kelembagaan CB CD 2

3 Pengantar Pertanyaan Kunci: Pengertian / definisi Penguatan Kapasitas organisasi publik Bagaimana penguatan kapasitas dilakukan (dengan berbagai variasi model)? Apa tujuan / target penguatan kapasitas? Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam Penguatan Kapasitas? 3

4 Organisasi sektor publik? 4

5 BADAN PUBLIK (UU NO 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK) Organisasi pemerintah: lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN/APBD Badan Publik Organisasi non pemerintah: organisasi baik berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum yang meliputi perkumpulan, LSM, badan usaha sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN/APBD, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri 5

6 Kelompok Organisasi Sektor Publik Lembaga Eksekutif: 1. Kementerian Negara 2. Lembaga Pemerintah Non Kementerian 3. Kepolisian 4. Kejaksaan 5. TNI 6. Pemda 7. Pemdes Lembaga Legislatif: 1. MPR 2. DPR 3. DPD 4. DPRD Lembaga Yudikatif: 1. Mahkamah Agung 2. Mahkamah Konstitusi Parpol/BUMN/BUMD badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN/APBD 1. Komisi 2. Dewan (Misal pers, pendidikan dll) 3. Komite (Misal KNKT) 4. Badan (Misal Bawaslu) 5. Lembaga (Misal LSF) 6. Lembaga Pendidikan Negeri 7. BHMN 8. Bentuk lain (PPATK, Ombusman) Ornop: 1. Berdasarkan Keagamaan (NU, Muhamadiyah, persekutuan gereja, Walubi, parisada) 2. Yayasan (LBHI, RCTI Peduli, Dompet Duafa, Walhi) 3. Perkumpulan/forum) Serta berbagai organisasi dalam masyarakat lainnya sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN/APBD, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri 6

7 Sejarah Konsep PK/ Capacity Building Pada tahun 1960an, konsep ini mulai digunakan oleh para pakar pembangunan terutama untuk mendesain kebijakan bantuan (donor) untuk negara-negara berkembang. Pada awalnya konsep yang digunakan adalah technical assistance. Selanjutnya, pada kurun waktu , istilah capacity-building mulai banyak digunakan dalam tema-tema pembangunan sebagai tujuan utama. (Lopes and Theisen, 2003) 7

8 Pengertian Penguatan Kapasitas Capacity? Kapasitas merupakan suatu kemampuan individu atau organisasi dalam menjalankan fungsi dan mencapai tujuannya. Refer to the abilities of individuals or organisations to perform functions (melakukan fungsi) and to achieve stated objectives (mencapai tujuan yang telah ditetapkan). Capacity is the ability of a human system to perform, sustain itself and self renew. (Ubels, et.al 2010: 3) Sedangkan UNDP mendefinisikan kapasitas sebagai suatu kemampuan menjalankan fungsi memecahkan persoalan dan mencapai tujuan. the ability to perform functions, solve problems, and set and achieve objectives (menetapkan dan mencapai tujuan). (UNDP) GTZ- SfDMSupport for Decentralization Measures Guidelines on Capacity Building in the Regions, (2005), hal

9 Cont Capacity Building? Maka, penguatan kapasitas kemudian diartikan sebagai suatu proses meningkatkan kemampuan individu, organisasi, dan sistem dalam mencapai tujuannya. Capacity building is a process that increases the ability of persons, organisations or systems to meet its stated purposes and objectives (memenuhi tujuan) (Brown et.al. 2001). In general terms, capacity building is a process or activity that improves the ability of a person or entity to carry out stated objectives (melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan). (Brown, et.al, 2001:4) Capacity building can be seen as a process to induce, or set in motion (untuk mendorong atau menetapkan gerak), multi-level change in individuals, groups, organisations and systems seeking to strengthen (berusaha untuk memperkuat) the self-adaptive capabilities of people and organisations so that they can respond to a changing environment on an on-going basis (Morrison 2001). 9

10 Cont Sedangkan referensi lain mendefinisikan penguatan kapasitas sebagai capacity development yang berarti : suatu kemampuan organisasi dalam menjalankan fungsi dan strategi. Definisi ini memperlihatkan bahwa penguatan kapasitas merupakan suatu proses yang umum dan mencakup banyak hal. An organization with capacity has the ability to function as a resilient (tangguh), strategic and autonomous entity (Kaplan, 1999, p20). Capacity represents the potential for using resources effectively and maintaining gains in performance with gradually reduced levels of external support (LaFond and Brown, 2003, p7). Capacity is the ability of people, organizations and society as a whole to manage their affairs successfully (OECD, 2006, p12). Capacity is that emergent contribution of attributes that enables (atribut yang memungkinkan) a human system to create development value (Morgan, 2006, p8). (Ubels, et.al 2010: 3) 10

11 Siapa yang melakukan PK? Penguatan kapasitas bisa dilakukan oleh banyak pihak termasuk: Konsultan, Trainer Penasihat Manajer Anggota Tim Agen perubahan, dan Professional di pemerintahan maupun organisasi swasta Dan berbagai pihak yang lain Capacity development is supported and done by consultants, trainers and advisers, who function as external actors to their clients. But it is also done, and even more widely, by managers, project team members, change agents, front-line workers and professionals within government, civil movements and private sector organizations. (Ubels, et.al 2010: 1) 11

12 Arah Penguatan Kapasitas Definisi di atas mengerucutkan arah proses dari penguatan kapasitas pada tiga tujuan, yaitu: Perform (melakukan) Sustain (mempertahankan) Self-Renew (memperbaharui diri) This working definition makes clear that capacity is not a static state or quality. It is about creating some form of added value for the members and the outside world (perform), it is about staying alive (tetap hidup) and active (sustain), it is about adjusting and developing over time (self-renew) on the basis of external pressures and internal drivers. (Ubels, et.al 2010: 4) 12

13 Cont Upaya penguatan kapasitas harus meliputi tiga level, yaitu individu, organisasi, dan sistem. Capacity building has to include different levels, like the individual level, the institutional (organisational) level, and the systems level). (UNDP 1998) 1 PK Pada Level Individu 2 PK Pada Level Organisasi 3 PK Pada Level Sistem 13

14 Cont: Individu Pengetahuan, Keterampilan, Kompetensi, Etika Lembaga Sumber Daya, Ketatalaksanaan, Struktur organisasi, Sistem Pengambilan keputusan Kapasitas Organisasi Publik Sistem GTZ- SfDMSupport for Decentralization Measures Guidelines on Capacity Building in the Regions, (2005), hal Peraturanperundangan, kebijakan pendukung 14

15 Level Penguatan Kapasitas The systems (or institutional) level, like e.g. the regulatory framework, policies and frame conditions that support or hamper the achievement of certain policy objectives. the organizational (or entity) level--the structure of organisations, the decision-making processes within organisations, procedures and working mechanisms, management instruments, the relationships and networks between organisations. the individual level--individual skills and qualifications, knowledge, attitudes, work ethics and motivations of the people working in organisations. 15 GTZ- SfDM Support for Decentralization Measures Guidelines on Capacity Building in the Regions, (2005), hal 11-15

16 PK Level Individu o PK pada level individu meliputi peningkatan pengetahuan, skill, kompetensi, etika kerja. the individual level--individual skills and qualifications, knowledge, attitudes, work ethics and motivations of the people working in organisations. 16 GTZ- SfDM Support for Decentralization Measures Guidelines on Capacity Building in the Regions, (2005), hal 11-15

17 PK Pada Level Organisasi/Institusi PK pada level organisasi meliputi peningkatan/ perbaikan pada struktur kelembagaan, proses pembuatan keputusan, prosedur dan mekanisme kerja dan relasi antar lembaga. Institutional capacity involves laws, procedures, systems and customs. As a symptom (sebagai gejala) of the importance of these institutional factors, some of the country papers allude (menyinggung) to the problems of corruption and the misuse of power and resources, which impede (menghambat) capacity development. Two other indispensable facets suggested (aspek yang sangat diperlukan yang disarankan) by the book are policies and leadership. (Brown, 2002: 2) Organizational performance include, inter alia, strategic planning, financial management, information management, logistics systems (for contraceptives or medicines), communication networks, or human resource development and management. 17

18 PK Pada Level Sistem Pada level sistem, PK berkaitan dengan perbaikan kerangka regulasi untuk mencapai tujuan encompasses the facilitatory processes which lie at the heart of human development: the opening and widening of opportunities that enable people to use and expand their capacities to the fullest. (Brown, 2002: 2) meliputi proses fasilitasi yang terletak di jantung pembangunan manusia: pembukaan dan pelebaran peluang yang memungkinkan orang untuk menggunakan dan memperluas kapasitas mereka sepenuhnya 18

19 Proses Penguatan Kapasitas (Milen 2001): Proses Penguatan Kapasitas terdiri dari beberapa tahapan meliputi: asesment, formulasi strategi, implementasi, monitoring dan evaluasi 19

20 Proses Penguatan Kapasitas Analyse their environment Identify problems, needs, issues and opportunities Formulate strategies to deal with these problems (mengatasi masalah), issues and needs, and seize the relevant opportunities (kemampuan memanfaatkan peluang). 4 Design a plan of action 5 Assemble and use effectively and on a sustainable basis resources to implement, monitor and evaluate the plan of actions, and 56 Use feedback to learn lessons. (ACBF 2001) 20 GTZ- SfDMSupport for Decentralization Measures Guidelines on Capacity Building in the Regions, (2005), hal 11-15

21 Sifat Penguatan Kapasitas Capacity building is a process, not an output Capacity building is not a project but a process Capacity building is nothing new 21 GTZ- SfDM Support for Decentralization Measures Guidelines on Capacity Building in the Regions, (2005), hal 11-15

22 Daftar Referensi GTZ- SfDM Report, Support for Decentralization Measures (2005) Guidelines on Capacity Building in the Regions, hal Stephen Browne (2002) Developing Capacity through Technical Cooperation Country Experiences. New York: UNDP Report, Chapter I, Page 2. Carlos Lopes and Thomas Theisohn (2003) Ownership, Leadership and Transformation Can We Do Better for Capacity Development?. New York, UNDP Report. Lisanne Brown, Anne LaFond, Kate Macintyre (2001) Measuring Capacity Building. University of Carolina: Measure Evaluation Jean Ubels, et.al (2010) Capacity Development In Practice. New York: Earthscan 22

23 23

Prinsip dan Metode Penguatan Kapasitas

Prinsip dan Metode Penguatan Kapasitas Kuliah Penguatan Organisasi Publik (Pertemuan ke-3): Prinsip dan Metode Penguatan Kapasitas BAMBANG PURWOKO DAN AMIRUDIN JURUSAN POLITIK DAN PEMERINTAHAN, FISIPOL UGM 1 2 Permasalahan Birokrasi: Mempersiapkan

Lebih terperinci

Materi 1 PENGUATAN KAPASITAS Organisasi Publik

Materi 1 PENGUATAN KAPASITAS Organisasi Publik Materi 1 PENGUATAN KAPASITAS Organisasi Publik Organisasi sektor publik? BADAN PUBLIK (UU NO 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK) Organisasi pemerintah: lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif,

Lebih terperinci

PENGUATAN KAPASITAS ORGANISASI PUBLIK

PENGUATAN KAPASITAS ORGANISASI PUBLIK Jurusan Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada SILABUS MATA KULIAH PENGUATAN KAPASITAS ORGANISASI PUBLIK Dosen Pengampu : Bambang Purwoko & Amirudin A. DESKRIPSI

Lebih terperinci

Capacity Building & Capacity Development. Bambang Purwoko JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

Capacity Building & Capacity Development. Bambang Purwoko JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA Capacity Building & Capacity Development Bambang Purwoko JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA Proses untuk meningkatkan kemampuan individu, kelompok,

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK IAN UNY 2012 UTAMI DEWI

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK IAN UNY 2012 UTAMI DEWI ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK IAN UNY 2012 UTAMI DEWI utami.dewi@uny.ac.id STAKEHOLDER ANALYSIS Stakeholder analysis (SA)is a term that refers to the action of analyzing the attitudes of stakeholders towards

Lebih terperinci

Ilustrasi 1: Teknologi Kamera

Ilustrasi 1: Teknologi Kamera MANAJEMEN REKAYASA Ilustrasi 1: Teknologi Kamera Teknologi kamera untuk memotret dulu menggunakan film Perusahaan pembuat film seperti FUJI, SAKURA, KODAK, dll membangun keunggulan perusahaannya dengan

Lebih terperinci

11/1/2009. Framework 1 : Linked System. Manajemen

11/1/2009. Framework 1 : Linked System. Manajemen Framework 1 : Linked System Sistem Informasi Manajemen 1 Framework 2 : Nested Sytem Manajemen Sistem Informasi Framework 3 : Internal System Manajemen Sistem Informasi Organisasi 2 Getting the right information

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BISNIS (Business Environment)

LINGKUNGAN BISNIS (Business Environment) LINGKUNGAN BISNIS (Business Environment) Background A manager is someone skilled in knowing how to analyze and improve the ability of an organization to survive and grow in a complex and changing world.

Lebih terperinci

Bambang Purwoko & Amirudin METODE DALAM PENGUATAN KAPASITAS

Bambang Purwoko & Amirudin METODE DALAM PENGUATAN KAPASITAS Bambang Purwoko & Amirudin METODE DALAM PENGUATAN KAPASITAS METODE PK PADA TIAP LEVEL INDIVIDU MENTORING AND COACHING ON THE JOB TRAINING VESTIBULE (Balai) ORGANISASI KEMITRAAN/PARTNERSHIP (twining) NETWORKING

Lebih terperinci

AKTOR, KONTEN, KONTEKS KEBIJAKAN

AKTOR, KONTEN, KONTEKS KEBIJAKAN AKTOR, KONTEN, KONTEKS KEBIJAKAN Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Context Actors national politicians

Lebih terperinci

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015 Selama bertahun-tahun, ISO menerbitkan banyak standar sistem manajemen dengan bentuk dan struktur yang berbeda. Beberapa standar sistem manajemen dengan struktur yang berbeda terkadang sulit bagi Organisasi

Lebih terperinci

9/10/2012. Mobilization Framework. (kerangka pikir, kerangka kerja, duduk perkara) Eko K. Komara. faktor #1. kesesuaian anatomi

9/10/2012. Mobilization Framework. (kerangka pikir, kerangka kerja, duduk perkara) Eko K. Komara. faktor #1. kesesuaian anatomi Resource Mobilization Framework (kerangka pikir, kerangka kerja, duduk perkara) Eko K. Komara faktor #1 kesesuaian anatomi 1 Resources The human (skills, knowledge and concepts) and goods like money, materials,

Lebih terperinci

Understanding Public Relations. What is Public Relations (PR)?

Understanding Public Relations. What is Public Relations (PR)? Understanding Public Relations What is Public Relations (PR)? The Art Social Science Why it is called the art and social science : Because PR analyzing trends, predicting their consequences, counseling

Lebih terperinci

ABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK This report reveals the analysis process and information system audit done in PT Daya Adira Mustika. This company distributes Honda motorcycles whose work system uses framework COBIT 4.1. there

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL ALOKASI BIAYA PENYEDIAAN AIR BERSIH STUDI KASUS P 3 KT KODYA DENPASAR TESIS. oleh. Putu Gede Suranata

PENGEMBANGAN MODEL ALOKASI BIAYA PENYEDIAAN AIR BERSIH STUDI KASUS P 3 KT KODYA DENPASAR TESIS. oleh. Putu Gede Suranata PENGEMBANGAN MODEL ALOKASI BIAYA PENYEDIAAN AIR BERSIH STUDI KASUS P 3 KT KODYA DENPASAR TESIS oleh. Putu Gede Suranata 250 94 062 PENGUTAMAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth. ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order

Lebih terperinci

Public Fundraising. Peer to Peer Learning. HIVOS Regional Office, Southeast Asia

Public Fundraising. Peer to Peer Learning. HIVOS Regional Office, Southeast Asia Peer to Peer Learning Public Fundraising HIVOS Regional Office, Southeast Asia Sesi Berbagi, 6 Juni 2012 Sesi Umpan Balik, 3 Juli 2012 Ditataselenggarakan oleh: Resource Mobilization Framework (kerangka

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA 1 PROSES KEBIJAKAN PUBLIK Proses kebijakan publik merupakan proses yg amat rumit dan kompleks. Oleh karenanya untuk mengkajinya para ahli kemudian membagi

Lebih terperinci

UPAYA PENANGANAN GANGGUAN JARINGAN TELEPON DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN. (Studi Kasus : PT. TELKOM Kandatel Bandung)

UPAYA PENANGANAN GANGGUAN JARINGAN TELEPON DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN. (Studi Kasus : PT. TELKOM Kandatel Bandung) UPAYA PENANGANAN GANGGUAN JARINGAN TELEPON DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN (Studi Kasus : PT. TELKOM Kandatel Bandung) T 658.8 HER Reformasi sektor telekomunikasi di Indonesia yang mengarah dan

Lebih terperinci

LEVEL- SIKLUS -METODE CAPACITY BUILDING. Bambang Purwoko/ Amirudin PENGUATAN KAPASITAS ORGANISASI PUBLIK Fisipol UGM

LEVEL- SIKLUS -METODE CAPACITY BUILDING. Bambang Purwoko/ Amirudin PENGUATAN KAPASITAS ORGANISASI PUBLIK Fisipol UGM LEVEL- SIKLUS -METODE CAPACITY BUILDING Bambang Purwoko/ Amirudin PENGUATAN KAPASITAS ORGANISASI PUBLIK Fisipol UGM Capacity building is more than training! pelatihan merupakan komponen yang penting dalam

Lebih terperinci

Resource Mobilization Framework

Resource Mobilization Framework Peer to Peer Learning Public Fundraising HIVOS Regional Office, Southeast Asia Sesi Berbagi, 6 Juni 2012 Sesi Umpan Balik, 3 Juli 2012 Ditataselenggarakan oleh: Resource Mobilization Framework (kerangka

Lebih terperinci

OFFICE MANAGEMENT. Problems To Be Addressed. Menjawab Masalah Apa. Objectives. Manfaat Apa yang Anda Peroleh. Subjects Covered. Apa Saja yang Dibahas

OFFICE MANAGEMENT. Problems To Be Addressed. Menjawab Masalah Apa. Objectives. Manfaat Apa yang Anda Peroleh. Subjects Covered. Apa Saja yang Dibahas OFFICE MANAGEMENT Menjawab Masalah Apa Saat ini kantor berkembang menjadi suatu tempat menerima informasi, mengolah, mendistribusikan, serta menyimpan informasi. Karyawan yang bertugas di bagian administrasi

Lebih terperinci

DUKUNGAN WHO INDONESIA TERHADAP STANDARISASI KURIKULUM PELATIHAN GIZI OLEH: SUGENG EKO IRIANTO

DUKUNGAN WHO INDONESIA TERHADAP STANDARISASI KURIKULUM PELATIHAN GIZI OLEH: SUGENG EKO IRIANTO DUKUNGAN WHO INDONESIA TERHADAP STANDARISASI KURIKULUM PELATIHAN GIZI OLEH: SUGENG EKO IRIANTO Why WHO is here? WHO is a major player in Global Health The environment in country is changing The role of

Lebih terperinci

Pengenalan Program Studi Manajemen Rekayasa Industri. Manajemen Rekayas Industri Institut Teknologi Bandung

Pengenalan Program Studi Manajemen Rekayasa Industri. Manajemen Rekayas Industri Institut Teknologi Bandung Pengenalan Program Studi Manajemen Rekayasa Industri Manajemen Rekayas Industri Ilustrasi 1: Teknologi Kamera Teknologi kamera untuk memotret dulu menggunakan film Perusahaan pembuat film seperti FUJI,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: SERVICES MARKETING PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN 2015 Nama Mata Kuliah : Services Marketing Kode Mata Kuliah/sks : / 3 sks Program Studi Semester Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data

Lebih terperinci

PERILAKU ORGANISASI MODUL 01

PERILAKU ORGANISASI MODUL 01 MODUL 01 Program Studi Manajemen Universitas Pembangunan Jaya 2013 Pendahuluan Endang Pitaloka, ME Organisasi adalah satuan/unit sosial yang memiliki fungsi, terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling

Lebih terperinci

7. Analisis Kebutuhan - 1 (System Actors & System Use Cases )

7. Analisis Kebutuhan - 1 (System Actors & System Use Cases ) 7. Analisis Kebutuhan - 1 (System Actors & System Use Cases ) SIF15001 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Agi Putra Kharisma, S.T., M.T. Genap 2014/2015 Desain slide ini dadaptasi dari University

Lebih terperinci

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Hendra Wijayanto PERTANYAAN Apa yang dimaksud government? Apa yang dimaksud governance? SEJARAH IDE GOVERNANCE Tahap 1 Transformasi government sepanjang

Lebih terperinci

DESIGNING STANDARD OPERATING PROCEDURS (SOP)

DESIGNING STANDARD OPERATING PROCEDURS (SOP) DESIGNING STANDARD OPERATING PROCEDURS (SOP) Menjawab Masalah Apa Saat kondisi persaingan semakin ketat, konsistensi kualitas hasil kerja (produk berupa barang maupun jasa) serta kualitas proses kerja

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BERDASARKAN TEORI DUA FAKTOR DARI HERZBERG (Studi Kasus : PT PINDAD) TESIS MAGISTER

ANALISA PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BERDASARKAN TEORI DUA FAKTOR DARI HERZBERG (Studi Kasus : PT PINDAD) TESIS MAGISTER ANALISA PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BERDASARKAN TEORI DUA FAKTOR DARI HERZBERG (Studi Kasus : PT PINDAD) TESIS MAGISTER DISUSUN OLEH: WINA WIBAWA ARTY NIM: 23401134 BIDANG KHUSUS MANAJEMEN

Lebih terperinci

Strategy Review, Evaluation, and Control

Strategy Review, Evaluation, and Control Chapter 9 Strategy Review, Evaluation, and Control The Nature of Strategy Evaluation Hasil dari sebuah strategic-management process adalah keputusan dapat signifikan, bahkan konsekuensinya adalah jangka

Lebih terperinci

Kepemimpinan & Budaya Mutu. Hanevi Djasri, dr. MARS MMR & PKMK FK-UGM

Kepemimpinan & Budaya Mutu. Hanevi Djasri, dr. MARS MMR & PKMK FK-UGM Kepemimpinan & Budaya Mutu Hanevi Djasri, dr. MARS MMR & PKMK FK-UGM Diskusi: Bagaimana cara anda memperbaiki mutu RS ini? Meningkatkan kinerja Memahami BLUD Pembenahan SDM Merubah kebiasaan budaya kerja

Lebih terperinci

LO = CP, CAPAIAN PEMBELAJARAN

LO = CP, CAPAIAN PEMBELAJARAN LO = CP, CAPAIAN PEMBELAJARAN SERANGKAIAN PERNYATAAN KOMPETENSI/KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH LULUSAN SECARA UMUM DAN KHUSUS UNTUK BEKAL IMPLEMENTASI DI DUNIA PEKERJAAN HARUS TERUJI DAN DENGAN INSTRUMEN PENILAIAN

Lebih terperinci

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214 Becoming 1 Becoming A. Transformasi Pengembangan Organisasi B. Dimensi Pokok Pertumbuhan Sistem SDM C. Optima Integrated HR Development Program D. Knowledge Management E. Manfaat dan Kendala Implementasi

Lebih terperinci

Nilai Tambah. Sistem Informasi Bisnis

Nilai Tambah. Sistem Informasi Bisnis Nilai Tambah Sistem Informasi Bisnis ADDED VALUE Proses Produk Kualitas Managemen Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan DIAGRAM KONTEKS PEMESANAN CUSTOMER Order rejection Supplier packing list SUPPLIER

Lebih terperinci

Systems Thinking & Modelling Oleh: Wilopo

Systems Thinking & Modelling Oleh: Wilopo Systems Thinking & Modelling Oleh: Wilopo PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA Fenomena Suatu fenomena menyangkut 2 hal (aspek): (1) Struktur (Structure) (2) Perilaku (Behavior) (Unsur

Lebih terperinci

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI N. Tri Suswanto Saptadi PENGERTIAN Tata Kelola IT diartikan sebagai bagian terintegrasi dari pengelolaan perusahaan. Cakupan meliputi kepemimpinan, serta proses yang mengarahkan

Lebih terperinci

1 Program studi Administrasi Bisnis Tel-U. 1 st Week

1 Program studi Administrasi Bisnis Tel-U. 1 st Week 1 1 st Week Fungsi / Kegiatan MSDM : 1. Fungsi Penyediaan SDM : Perencanan kebutuhan karyawan Rekrutment calon karyawan Seleksi calon karyawan Orientasi / induksi karyawan baru Penempatan karyawan 2. Fungsi

Lebih terperinci

RUNNING YOUR MICROSOFT PROJECT

RUNNING YOUR MICROSOFT PROJECT RUNNING YOUR MICROSOFT PROJECT NEW Menjawab Masalah Apa Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa manajemen proyek merupakan kemampuan yang perlu dimiliki oleh karyawan hampir disetiap level jabatan. Kemampuan

Lebih terperinci

MEASURING RETURN ON TRAINING INVESTMENT ROTI

MEASURING RETURN ON TRAINING INVESTMENT ROTI MEASURING RETURN ON TRAINING INVESTMENT ROTI Menjawab Masalah Apa Kegiatan pelatihan di organisasi dipandang sebagai kegiatan yang sangat penting, namun di lain pihak masih banyak yang beranggapan bahwa

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA TERHADAP PAD DI PROVINSI SUMATERA UTARA SESUAI DENGAN KEWEWENANGAN OTONOMI DAERAH

STRATEGI PENINGKATAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA TERHADAP PAD DI PROVINSI SUMATERA UTARA SESUAI DENGAN KEWEWENANGAN OTONOMI DAERAH STRATEGI PENINGKATAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA TERHADAP PAD DI PROVINSI SUMATERA UTARA SESUAI DENGAN KEWEWENANGAN OTONOMI DAERAH TESIS Oleh : TOMAN NABABAN 037024023 / SP PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Bahasan. Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016

Bahasan. Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016 Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016 Bahasan Konsep Sehat dan Sakit Faktor faktor yang menentukan tingkat kesehatan Sistem Kesehatan Memahami Kebijakan Kesehatan 1 Sehat Absence of disease:

Lebih terperinci

COMPANY STRATEGIC PLANNING

COMPANY STRATEGIC PLANNING COMPANY STRATEGIC PLANNING Menjawab Masalah Apa Masa depan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan menentukan arah dan sasaran jangka panjang yang diinginkan serta kemampuan melaksanakan

Lebih terperinci

Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI. 8 Desember 2017

Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI. 8 Desember 2017 Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI 8 Desember 2017 Tujuan Bimtek Observasi pemenuhan hasil penilaian mandiri Kapabilitas (2016 ; menuju level 2). Monitoring pemenuhan Rencana Tindak

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT Endang lndriasih1 -- Decentraliz~tion in health sector has enable to identify many health problems, population characteristics, and locally

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INDUSTRI PROGRAM PASCA SARJANA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INDUSTRI PROGRAM PASCA SARJANA Mata Kuliah/Sks/Smt : Manajemen Kinerja/3 SKS/II (EL) Tujuan Umum Mata Kuliah : Memberikan pemahaman konsep sistem manajemen kinerja secara aplikatif di dalam suatu perusahaan Tujuan Khusus Mata Kuliah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Surakarta, 01 Oktober 2011 Ketua Tim Peneliti. Nurhadiantomo. iii

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Surakarta, 01 Oktober 2011 Ketua Tim Peneliti. Nurhadiantomo. iii KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, laporan penelitian Hibah Penelitian Tim Pascasarjana HPTP (Hibah Pasca) Tahun III (2011), dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Penelitian ini

Lebih terperinci

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur *

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur * KINETIK, Vol.1, No.2, Agustus 2016, Hal. 101-106 ISSN : 2503-2259, E-ISSN : 2503-2267 101 Analisis Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 4.1 (Studi Kasus: Unit Pelaksana

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PADA ORGANISASI NON PEMERINTAH X DI YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PADA ORGANISASI NON PEMERINTAH X DI YOGYAKARTA THESIS PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PADA ORGANISASI NON PEMERINTAH X DI YOGYAKARTA VERONICA WURI LUKITASARI No. Mhs. : 125001759/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM

Lebih terperinci

Manajemen : Pendahuluan

Manajemen : Pendahuluan Manajemen : Pendahuluan Pengantar Manajemen Pertemuan Ke-1 MERY CITRA SONDARI,SE.,MSi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PADJADJARAN Mengapa Anda belajar Manajemen? Silakan sampaikan pendapat anda Mengapa Belajar

Lebih terperinci

Introduction to. Chapter12. Hiring, Training, and Evaluating Employees. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing

Introduction to. Chapter12. Hiring, Training, and Evaluating Employees. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing Introduction to Chapter12 Hiring, Training, and Evaluating Employees Learning Objectives Jelaskan perencanaan sumber daya manusia oleh perusahaan. Bedakan di antara jenis konpensasi yang perusahaan tawarkan

Lebih terperinci

15/06/2011. Education EDUCATION

15/06/2011. Education EDUCATION Education EDUCATION No less than 5 years principally on full-time basis in accredited architectural program in an accredited university while allowing flexibility for equivalency. 1 Practical Experience/Training/

Lebih terperinci

ALTERNATIF STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH BERDASARKAN ANALISIS SWOT DI SDN 1 NGADIREJO KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG

ALTERNATIF STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH BERDASARKAN ANALISIS SWOT DI SDN 1 NGADIREJO KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG ALTERNATIF STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH BERDASARKAN ANALISIS SWOT DI SDN 1 NGADIREJO KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: SEMINAR MANAJEMEN PEMASARAN PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN 2015 Nama Mata Kuliah : Seminar Manajemen Pemasaran Kode Mata Kuliah/sks : / 3 sks Program

Lebih terperinci

ISO Management System

ISO Management System Training and consulting SINTEGRAL Consulting ISO Management System Phone (021) 726 4126 Fax (021) 726 4127 Grand Wijaya Center Blok H 9 Jl. Wijaya II, Jakarta Selatan Email: info@sintegral.com www.sintegral.com

Lebih terperinci

BUDGETING (Richard Goode)

BUDGETING (Richard Goode) BUDGETING (Richard Goode) Government Finance in Developing Countries (1984) (disiapkan oleh : Jat jat Wirijadinata) 1 DEFINISI A GOVERNMENT BUDGET IS A FINANCIAL PLAN COVERING OUTLAYS AND RECEIPTS, USUALLY

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK

MANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK MANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK PROJECT MANAGEMENT FRAMEWORK Kelompok Proses dalam PMBOK KNOWLEDGE AREA PROJECT MANAGEMENT PROCESS GROUPS INITIATING PLANNING EXECUTING MONITORING & CONTROLLING CLOSING Integration

Lebih terperinci

EFFECTIVE COST MANAGEMENT

EFFECTIVE COST MANAGEMENT EFFECTIVE COST MANAGEMENT Menjawab Masalah Apa Manajemen biaya yang efektif merupakan ukuran utama akuntabilitas bisnis. Manajemen biaya merupakan fungsi dan tanggung jawab manajemen, dan harus dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ORGANISASI:

PENGEMBANGAN ORGANISASI: PENGEMBANGAN ORGANISASI: Definisi dan Latar Belakang Lina Miftahul Jannah linamjannah.wordpress.com Sebagai sebuah sistem organisasi berproses, artinya organisasi tidaklah statis tetapi DINAMIS. Dinamisnya

Lebih terperinci

Lina Miftahul Jannah.

Lina Miftahul Jannah. Lina Miftahul Jannah miftahul@ui.ac.id http://linamjannah.wordpress.com Sub Pokok Bahasan Administrasi Kepegawaian Negara Kegiatan penyelenggaraan negara Pegawai dalam kegiatan penyelenggaraan negara Administrasi

Lebih terperinci

Dipresentasikan pada acara Seminar dan workshop nasional: Perpustakaan dan pustakawan inovatif dan kreatif Diselenggarakan oleh Perpustakaan

Dipresentasikan pada acara Seminar dan workshop nasional: Perpustakaan dan pustakawan inovatif dan kreatif Diselenggarakan oleh Perpustakaan Dipresentasikan pada acara Seminar dan workshop nasional: Perpustakaan dan pustakawan inovatif dan kreatif Diselenggarakan oleh Perpustakaan Universitas Airlangga Hotel Swissbellin, Surabaya, 3-4 Mei 2017

Lebih terperinci

PENYULUHAN PETERNAKAN Pengertian Penyuluhan. Disajikan oleh Suharyanto, S.Pt., M.Si (bahan dikompilasikan dari berbagai sumber)

PENYULUHAN PETERNAKAN Pengertian Penyuluhan. Disajikan oleh Suharyanto, S.Pt., M.Si (bahan dikompilasikan dari berbagai sumber) PENYULUHAN PETERNAKAN Pengertian Penyuluhan Disajikan oleh Suharyanto, S.Pt., M.Si (bahan dikompilasikan dari berbagai sumber) SISTEM PENYULUHAN Sistem penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang

Lebih terperinci

STRATEGIC MANAGEMENT SYSTEM DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORE CARD ( Studi Kasus Divisi Purna Jual PT IPTN )

STRATEGIC MANAGEMENT SYSTEM DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORE CARD ( Studi Kasus Divisi Purna Jual PT IPTN ) STRATEGIC MANAGEMENT SYSTEM DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORE CARD ( Studi Kasus Divisi Purna Jual PT IPTN ) BIDANG KHUSUS BISNIS MANUFAKTUR PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN BISNIS DAN ADMINISTRASI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1/total Outline Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Mengapa SIA penting? SIA dalam organization s value chain SIA, strategi korporat 2/total Apa itu

Lebih terperinci

BY DWIYADI SURYA WARDANA, SE, MM STIE WIDYA MANGGALA SEMARANG

BY DWIYADI SURYA WARDANA, SE, MM STIE WIDYA MANGGALA SEMARANG BY DWIYADI SURYA WARDANA, SE, MM STIE WIDYA MANGGALA SEMARANG Source: Wayne F. Cascio. Managing Human Resources Productivity, Quality of Work Life, Profits Veithzal Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

Additional Financing (Pendanaan Tambahan) Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah Anggaran Pendapatan & Belanja Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Kerjasama Antar Desa Bantuan Langsung

Lebih terperinci

FINNON : PUBLIC SECTOR

FINNON : PUBLIC SECTOR FINNON : PUBLIC SECTOR NEW Menjawab Masalah Apa Pada dasarnya setiap organisasi dalam menjalankan operasional kegiatannya akan bermuara pada pelaporan keuangan. Begitu juga bagi Pemerintahan atau biasa

Lebih terperinci

2 SKS. Manajemen Umum. dapat ditemui di : Slide 1 of 35

2 SKS. Manajemen Umum. dapat ditemui di : Slide 1 of 35 Slide 1 of 35 2 SKS Manajemen Umum Partner Belajar : Sri Hariani Eko Wulandari dapat ditemui di : yani@stikom.edu Slide 2 of 33 TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa dapat mempunyai pengetahuan dan pengertian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: COBIT 5, evaluasi, mengelola, tenaga kerja. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: COBIT 5, evaluasi, mengelola, tenaga kerja. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan besar dengan fokus pada bidang teknologi tentunya akan membutuhkan tenaga kerja yang ahli dalam mendukung tujuan perusahaan tersebut dibuat. Untuk memenuhi tujuan tersebut tentu saja

Lebih terperinci

REDD+ dan Tata Kelola Pemerintahan

REDD+ dan Tata Kelola Pemerintahan REDD+ dan Tata Kelola Pemerintahan Lokakarya Pengembangan Kapasitas REDD+ Bogor, Indonesia 19 Maret 2010 Crystal Davis World Resources Institute Topik Presentasi 1. Mengapa tata kelola kehutanan penting

Lebih terperinci

Perilaku Keorganisasian

Perilaku Keorganisasian Perilaku Keorganisasian Pertemuan I Oleh : Sri Suhandiah TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Mahasiswa dapat memahami konsep dasar perilaku keorganisasian, komunikasi, negosiasi, motivasi, tim, manajemen konflik

Lebih terperinci

Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1)

Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1) ISO 9001: 2015 Dokumen Wajib Ruang Lingkup SMM (klausul 4.3) Kebijakan Mutu (klausul 5.2) Sasaran Mutu (klausul 6.2) Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1) Untuk persyaratan dengan

Lebih terperinci

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB Mataram, 10 12 April 2012 PMPRB 1. PerMENPANRB No. 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi

Lebih terperinci

Prof dr DR Charles Surjadi MPH FK Unika Atmajaya Ikatan Ahli Kes Mas Indonesia

Prof dr DR Charles Surjadi MPH FK Unika Atmajaya Ikatan Ahli Kes Mas Indonesia Prof dr DR Charles Surjadi MPH FK Unika Atmajaya Ikatan Ahli Kes Mas Indonesia ( Reducing health inequities through action on the social determinants of health ), resolution WHA62.14 Health inequities

Lebih terperinci

Customer Request/Complaint. Send jobs by SMS Technical Spv. Confirmasi Solve by SMS. Monitoring worktime

Customer Request/Complaint. Send jobs by SMS Technical Spv. Confirmasi Solve by SMS. Monitoring worktime Customer Request/Complaint Send jobs by SMS Technical Spv Monitoring worktime CE Confirmasi Solve by SMS 1 2 Bagaimana melakukan penilaian pengelolaan tata kelola call center 500345 dengan mengunakan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN TAMAN MELALUI KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA. (Studi Kasus: Kota Bandung)

PENGELOLAAN TAMAN MELALUI KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA. (Studi Kasus: Kota Bandung) PENGELOLAAN TAMAN MELALUI KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA (Studi Kasus: Kota Bandung) T 711.558 SAM This study is trying to analyze public private partnership (P3) opportunities in urban park management. The

Lebih terperinci

Kesepuluh: Analisis dan Rancangan Aturan Pengembangan SDM Perusahaan

Kesepuluh: Analisis dan Rancangan Aturan Pengembangan SDM Perusahaan Penempatan School of Communication Pegawai & Business Kesepuluh: Analisis dan Rancangan Aturan Pengembangan SDM Perusahaan Bagian satu Corporate Strategy & HR Strategy Fakultas Komunikasi dan Bisnis Vision

Lebih terperinci

Sistem Informasi (Arsitektur dan Manajemen SI) Based on : Management Information System, Second Edition, Effy Oz

Sistem Informasi (Arsitektur dan Manajemen SI) Based on : Management Information System, Second Edition, Effy Oz Sistem Informasi (Arsitektur dan Manajemen SI) Based on : Management Information System, Second Edition, Effy Oz Asep Wahyudin, S.Kom, M.T. Ilmu Komputer FPMIFA - Universitas Pendidikan Indonesia Objektif

Lebih terperinci

ORGANISASI PEMBELAJARAN. Hendrawan Soetanto. Bagian Ketiga

ORGANISASI PEMBELAJARAN. Hendrawan Soetanto. Bagian Ketiga ORGANISASI Bagian Ketiga PEMBELAJARAN YANG AKAN KITA DISKUSIKAN TTG ORGANISASI PEMBELAJARAN : APA DAN BAGAIMANA? KARAKTERISTIK ORGANISASI PEMBELAJARAN PERGURUAN TINGGI SBG ORGANISASI PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Strategic Human Resources Management and Planning Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik dan Perencanaan. Pertemuan ke-2

Strategic Human Resources Management and Planning Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik dan Perencanaan. Pertemuan ke-2 Strategic Human Resources Management and Planning Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik dan Perencanaan Pertemuan ke-2 Sumber: Mathis, R.L. and J.H. Jackson, 2010. Human Resources Management, 13th ed.

Lebih terperinci

Pengantar Power Mapping. Priyatno Harsasto, Fisip Universitas Diponegoro

Pengantar Power Mapping. Priyatno Harsasto, Fisip Universitas Diponegoro Pengantar Power Mapping Priyatno Harsasto, Fisip Universitas Diponegoro The first and second steps How important Pemetaan konteks Mengidentifikasikan Pemangku Kepentingan Merupakan dua langkah utama untuk

Lebih terperinci

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3 Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3 Gambaran Klasik Kegagalan Manajemen Proyek SI Definisi Ruang Lingkup Proyek adalah acuan semua pekerjaan

Lebih terperinci

Pengembangan Kompetensi Konsultan Manajemen Rumah Sakit. Laksono Trisnantoro

Pengembangan Kompetensi Konsultan Manajemen Rumah Sakit. Laksono Trisnantoro Pengembangan Kompetensi Konsultan Manajemen Rumah Sakit Laksono Trisnantoro Isi: 1. Pengantar: Pemahaman mengenai Konsultan 2. Kompetensi Konsultan Manajemen Rumahsakit 3. Bagaimana cara pengembangan kompetensi?

Lebih terperinci

INDUSTRIAL ENGINEERING

INDUSTRIAL ENGINEERING INDUSTRIAL ENGINEERING ENGINEERING The application of scientific and mathematical principles to practical ends such as the design, manufacture, and operation of efficient and economical structures, machines,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Seminar Manajemen Perbankan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Seminar Manajemen Perbankan RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH Seminar Manajemen Perbankan PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN 2015 Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah/sks / 3 sks Program Studi Semester Nama Dosen Pengampu

Lebih terperinci

MANAJEMEN (RISK MANAGEMENT)

MANAJEMEN (RISK MANAGEMENT) MANAJEMEN RESIKO (RISK MANAGEMENT) D E F I N I S I Resiko: Ukuran probability dan konsekwensi tidak tercapainya tujuan proyek yang telah ditentukan: could be anything Tidak mudah untuk diketahui mengingat

Lebih terperinci

ORGANIZATIONAL COMMUNICATION. Communication

ORGANIZATIONAL COMMUNICATION. Communication ORGANIZATIONAL COMMUNICATION Communication Communication The power of communication Ways to make communication more effective Nearly 70 percent of their waking hours communicating Writing, reading, speaking

Lebih terperinci

23-Nov-15. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.

23-Nov-15. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1 Adalah Organisasi yang dibentuk di dalam perusahaan untuk melakukan perbaikan proses bisnis perusahaan. Anggota organisasi terdiri dari beberapa karyawan perusahaan

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Job Analysis. 1 st Week

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Job Analysis. 1 st Week Job Analysis 1 st Week Job analysis (Analisis Jabatan) The systematic process of collecting information used to make decisions about jobs. Job analysis identifies the tasks, duties, and responsibilities

Lebih terperinci

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM Siklus hidup pengembangan sistem ( development life cycle / SDLC ) adalah tahapan aktivitas yang harus dikerjakan oleh pengembang sistem untuk menghasilkan sebuah sistem

Lebih terperinci

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NORTHERN TERRITORY OF AUSTRALIA TENT ANG

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NORTHERN TERRITORY OF AUSTRALIA TENT ANG MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NORTHERN TERRITORY OF AUSTRALIA TENT ANG KERJASAMA PEMBANGUNAN EKONOMI Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Northern

Lebih terperinci

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: Enabling Processes (cont.) Source: COBIT 5, figure 29. 2012 ISACA All rights reserved. 2 Enabling Process COBIT 5 cont... Stakeholder : tiap proses memiliki stakeholder

Lebih terperinci

Program studi Administrasi Bisnis Tel-U. 1 st Week

Program studi Administrasi Bisnis Tel-U. 1 st Week 1 st Week Job analysis (Analisis Jabatan) ( Proses pengumpulan informasi secara sistematis untuk membuat keputusan tentang pekerjaan. Analisis jabatan mengidentifikasikan tugas-tugas, kewajiban dan tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung tercapainya tujuan organisasi. tidaknya suatu perusahaan atau perushaan sebagian besar dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. mendukung tercapainya tujuan organisasi. tidaknya suatu perusahaan atau perushaan sebagian besar dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT. Menjawab Masalah Apa. Problems To Be Addressed. Objectives. Manfaat Apa yang Anda Peroleh. Subjects Covered. Apa Saja yang Dibahas

INTERNAL AUDIT. Menjawab Masalah Apa. Problems To Be Addressed. Objectives. Manfaat Apa yang Anda Peroleh. Subjects Covered. Apa Saja yang Dibahas INTERNAL AUDIT Menjawab Masalah Apa Manajemen memerlukan informasi yang handal dan dukungan keahlian yang tepat dari pihak independen agar keputusan yang dibuatnya menjadi keputusan yang paling efektif

Lebih terperinci

Repositori Institusi & Materi Arsip

Repositori Institusi & Materi Arsip Repositori Institusi & Materi Arsip Aditya Nugraha anugraha@petra.ac.id Seminar & Workshop Konsep & Strategi Perguruan Tinggi dalam Pengelolaan Arsip Universitas UK Maranatha, 23-24 Jan 2014 Definisi Kepustakawanan

Lebih terperinci

MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK. Manajemen Proyek Teknologi Informasi

MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK. Manajemen Proyek Teknologi Informasi 1 MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK Manajemen Proyek Teknologi Informasi Prolog 2 Manajemen Proyek : Proses Inisiasi (Initiating) Proses Perencanaan (Planning) Proses Pelaksanaan (Execution) Proses Pengendalian

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGANTAR. PENNY RAHMAWATY, M.Si. Pengantar Manajemen - Penny Rahmawaty

MANAJEMEN PENGANTAR. PENNY RAHMAWATY, M.Si. Pengantar Manajemen - Penny Rahmawaty MANAJEMEN PENGANTAR PENNY RAHMAWATY, M.Si Bagian I PENDAHULUAN Pengertian Manajemen Proses Manajemen Tingkat Manajemen MENGAPA MANAJEMEN DIBUTUHKAN? 1. Untuk mencapai tujuan 2. Untuk menjaga keseimbangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : SWOT BSC, Arah Strategi, KPI.

ABSTRAK. Kata Kunci : SWOT BSC, Arah Strategi, KPI. ABSTRAK Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah yang bertujuan meningkatkan pendapatan asli daerah guna membiayai pembangunan daerah. Kesuksesan

Lebih terperinci