BAB 4 USULAN PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. Dwidharma kurang optimal, hal ini disebabkan karena sistem yang ada belum

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 USULAN PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. Dwidharma kurang optimal, hal ini disebabkan karena sistem yang ada belum"

Transkripsi

1 BAB 4 USULAN PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1. Proses Strategi Berdasarkan Hasil Analisis Dari hasil analisis bab 3, sistem informasi yang ada sekarang pada PT. Prasetia Dwidharma kurang optimal, hal ini disebabkan karena sistem yang ada belum terintegrasi dengan baik. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut untuk sistem yang sedang berjalan dengan memanfaatkan teknologi dan sistem informasi. Oleh karena itu kami mengusulkan sebuah sistem informasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis dari PT. Prasetia Dwidharma untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut dari hasil analisis pada bab 3: Analisis Value Chain Service Business Berdasarkan hasil analisis Value Chain Service Business, beberapa kesimpulan yang dapat diambil antara lain: Tidak adanya sistem yang memberikan informasi mengenai perkembangan dari suatu site sehingga menimbulkan kesulitan bagi perusahaan untuk memonitor perkembangan tentang project tower dari kantor pusat. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen agar dapat membantu dalam mengambil keputusan antara lain: actual kegiatan pekerjaan tower dilapangan, actual progress tentang perkembangan pekerjaan akuisisi lahan, foto dan document yang berhubungan dengan suatu site dan informasi tentang segala permasalahan yang terjadi di site. Semua informasi ini harus diketahui oleh pihak yang terkait termasuk managemen dan customer.

2 88 Kegiatan pemesanan barang masih dilakukan secara tradisional yaitu dengan cara menghubungi supplier lewat telepon atau untuk mendapatkan harga barang yang dibutuhkan. Hal ini membuat kinerja bagian purchasing menjadi kurang optimal. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat mempercepat proses pemesanan barang ke supplier yang dapat memfasilitasi supplier untuk terus memberikan daftar harga yang terbaru ke perusahaan. Tidak adanya sistem yang membantu bagian logistik dalam melakukan proses manajemen inventory. Dukungan modul sistem inventory pada aplikasi Fina hanya sebatas penyimpanan data tentang barang yang masuk ke gudang dan pelaporan secara keseluruhan tentang stok inventory. Sehingga untuk melakukan kegiatan stok opname dan proses sortir material untuk pengiriman ke site membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode dengan dukungan teknologi dan sistem informasi untuk dapat membuka pola kerja baru yang lebih. Dilihat dari proses bisnis yang berjalan saat ini, kinerja perusahaan belum bekerja secara maksimal. Terdapat beberapa proses bisnis yang seharusnya dapat bekerja dengan lebih optimal apabila menggunakan dukungan SI/TI. Diantaranya adalah dengan mengimplementasikan sistem informasi untuk mengelola inventory, sistem informasi yang dapat membantu dalam proses manajemen proyek, dan sistem informasi yang dapat mempercepat proses pemesanan barang Analisis SWOT Berdasarkan hasil analisis SWOT, usulan strategi SO yang dapat didukung oleh pemanfaatan teknologi dan sistem informasi adalah Membangun suatu sistem yang dapat memfasilitasi kegiatan bisnis antara supplier dengan perusahaan. Selain itu untuk usulan

3 strategi WO yang dapat didukung adalah Memperkenalkan kualitas jasa dan eksistensi perusahaan ke pasar dengan membuat website untuk perusahaan. Dan dukungan untuk strategi ST yaitu melakukan perbaikan dan pengembangan pada sistem yang sedang berjalan secara berkesinambungan adalah dengan membangun dan mengembangkan dukungan sistem informasi yang sedang berjalan seperti aplikasi e-hris. Beberapa pengembangan yang dapat dilakukan dalam pada aplikasi e-hris adalah untuk mengatasi permasalah sebagai berikut: Sistem absensi bekerja secara tidak optimal. Data absensi tidak akurat dikarenakan sistem absensi yang menjadi salah satu modul aplikasi e-hris masih memiliki kelemahan yaitu keabsahan tentang data absensi tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hal ini terjadi karena dengan sistem absensi yang berjalan sekarang ini kemungkinan karyawan untuk menitip absen atau diabsenkan oleh orang lain masih sangat besar. Tidak adanya sistem yang dapat membantu pihak manajemen khususnya bagian kepegawaian dalam mengukur kinerja dan peningkatan kompetensi para karyawan. Hal ini mengakibatkan manajemen menilai dengan cara subjektif. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan suatu nilai dari standar yang nanti akan ditetapkan karyawan untuk dijadikan suatu indicator dalam proses penilaian kinerja para karyawan. Apabila sistem ini dapat berjalan baik maka perusahaan akan lebih mudah membaca pola kerja karyawan dan manajemen dapat mengambil keputusan apakah perlu dilakukan pelatihan tertentu atau cukup dengan melakukan rotasi pegawai.

4 90 Tidak adanya sistem yang dapat membantu pihak manajemen khususnya bagian keuangan dalam proses pemberian upah atau penggajian. Informasi tentang daftar kehadiran yang kurang akurat menjadi salah satu kendala untuk memberikan pembayaran upah yang sesuai. Oleh karena itu, agar pembayaran upah dapat sesuai dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan informasi yang akurat tentang daftar kehadiran pegawai dan pengurusan ketidakhadiran karyawan seperti cuti karyawan Analisis Balanced Scorecard, CSF dan KPI Dari hasil analisis Balanced Scorecard, CSF dan KPI, pemanfaatan Teknologi dan Sistem Informasi dari berbagai perspektif dapat digunakan untuk membantu manajemen dalam pengelolaan urusan kepegawaian mulai dari absensi yang mempunyai hubungan dengan cuti dan penggajian karyawan, membangun suatu sistem informasi yang dapat memberikan suatu nilai yang baku terhadap kinerja karyawan agar manajemen dapat mengambil keputusan dengan tepat, misalnya kebutuhan untuk mengadakan pelatihan karyawan dan promosi jabatan Analisis PEST Berdasarkan hasil analisis PEST dapat disimpulkan bahwa PT. Prasetia Dwidharma memerlukan pemanfaatan TI seperti Internet untuk memudahkan berkomunikasi dengan pihak supplier maupun customer PT. Prasetia Dwidharma, untuk menjaga hubungan dan menjalin kerjasama yang baik sebagai upaya dalam pemenuhan kebutuhan dari berbagai pihak termasuk PT. Prasetia Dwidharma. Diantaranya pemanfaatan teknologi internet dengan menggunakan komputer dan telepon selular untuk melakukan pelaporan perkembangan pembangunan tower, pemakaian barcode

5 untuk memudahkan pengelolaan material digudang dan penggunaan teknologi fingerprint pada sistem absensi untuk menjamin keakuratan data Analisis Lima Daya Porter Berdasarkan analisis lima daya Porter PT. Prasetia Dwidharma harus memanfaatkan Teknologi Informasi untuk berkomunikasi dengan customer, memberikan semua informasi yang dibutuhkan oleh customer melalui pemanfaatan Teknologi Informasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga loyalitas customer agar tidak beralih ke pesaing lainnya. Untuk menjalin hubungan bisnis dengan supplier yang baik, maka perusahaan perlu memberikan suatu layanan atau fasilitas yang dapat memudahkan bagi supplier untuk mengupdate daftar harga material yang seringkali berubah setiap periode tertentu. Hal ini memberikan keuntungan baik bagi perusahaan dalam proses pemesanan barang dan juga supplier dalam pemasaran barang mereka. Selain itu, dengan pemanfaatan Teknologi Informasi bisa memberikan Competitive Advantage untuk PT.Prasetia Dwidharma agar mampu bersaing dengan pesaing lainnya. Selain itu pemanfaatan teknologi informasi disini berperan penting untuk menjaga stabilitas bisnis perusahaan dalam meredam masuknya para kompetitor baru. Dari hasil keseluruhan analisis yang dilakukan pada PT.Prasetia Dwidharma, beberapa aplikasi yang menjadi usulan, antara lain: Sistem e-project Management. Sistem Project Management Mobile. Sistem Pemesanan Online. Sistem Inventory. Mengembangkan dan penambahan fungsionalitas aplikasi e-hris, diantaranya:

6 92 o Upgrade Sistem Absensi pada Aplikasi e-hris dengan menggunakan teknologi Fingerprint. o Sistem Penggajian. o Sistem Cuti. o Sistem Training. o Sistem Promosi. Website Strategi Sistem Informasi Strategi ini akan menjelaskan bagaimana sistem informasi dapat dimanfaatkan dalam mendukung kegiatan bisnis perusahaan serta kaitannya dengan strategi bisnis yang dimiliki perusahaan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai strategi sistem informasi yang diusulkan: Sistem Informasi e-project Management Definisi Sistem informasi e-project Management dirancang untuk dapat membantu kegiatan pengelolaan seluruh project yang ditangani perusahaan. Implementasi e- Project Management juga ditujukan untuk mempermudah customer dalam memantau perkembangan setiap project. Beberapa kegiatan bisnis yang diusulkan untuk dapat masuk dalam ruang lingkup e-project Management antara lain: 1. Dashboard Merupakan sebuah modul yang ditujukan kepada pelanggan dan pihak internal perusahaan khususnya manajemen untuk dapat melihat laporan secara

7 keseluruhan mengenai status perkembangan setiap project yang sedang dikerjakan. 2. Site Spesification Merupakan sebuah modul yang berisikan tentang spesifikasi detail sebuah site. Informasi yang terkandung didalamnya mencakup data tentang jenis project, staff yang terkait, alamat site, data pelanggan, koordinat pembangunan tower, jenis tower, tinggi antenna dan atribut-atribut penting lainnya. 3. Site Progress Planning Merupakan sebuah modul yang menangani tentang perencanaan untuk setiap pekerjaan tower pada setiap site. Informasi tentang perencanaan sangat krusial karena menentukan ketepatan waktu untuk setiap pekerjaan tower. Informasi yang didapat dari pelanggan adalah tanggal proses-proses tertentu harus sudah selesai sampai tanggal pekerjaan selesai sehingga tower sudah dapat digunakan. Informasi ini menjadi acuan bagi pihak manajemen untuk dapat sebaik mungkin mengelola perencanaan setiap project. 4. Site Actual Progress Merupakan sebuah modul yang menangani tentang kegiatan actual pekerjaan tower pada setiap site. Informasi ini akan selalu di update oleh setiap pengawas lapangan atau project coordinator yang bertanggungjawab pada site yang dikerjakannya.

8 94 5. Site Problem Merupakan sebuah modul yang berisikan tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh para pekerja dilapangan. Informasi mengenai masalah ini harus selalu di update oleh pengawas lapangan atau project coordinator agar pihak manajemen dapat dengan cepat memberikan solusi terbaik dalam menghadapi masalah tersebut. 6. Foto Progress Merupakan sebuah modul untuk menampung segala foto yang berkaitan dengan setiap site. Pihak perusahaan dan pelanggan telah bersama-sama menentukan standar untuk setiap jenis foto diambil. Dengan fasilitas foto progress ini, staff project diperusahaan tidak harus datang setiap minggu ke pelanggan untuk menyuguhkan laporan tentang progress pekerjaan tower lewat foto yang diambil. Salah satu keuntungan dari pengimplementasian modul ini adalah menghilangkan pekerjaan staff project untuk merekap pekerjaan tower khususnya mengenai foto untuk pelaporan progress ke pelanggan. 7. Document Progress Merupakan sebuah modul untuk menampung segala dokumen yang berkaitan dengan setiap site. Dokumen-dokumen ini akan discan dan dimasukkan kedalam e-project Management sehingga pelanggan dan manajemen dapat mengetahui perkembangan pada project mereka. Dokumen yang biasa terkait antara lain adalah dokumen ijin mendirikan bangunan, dokumen kesepakatan dengan warga untuk pembangunan, dan dokumen-dokumen penting lainnya.

9 8. Site Actual Progress Reporting Merupakan sebuah fasilitas dari pemanfaatan e-project Management yaitu mengirimkan informasi teraktual setiap kali pengawas lapangan atau project coordinator melakukan update terhadap perkembangan pada suatu site. Agar informasi dapat sampai ke tangan manajemen dan pelanggan secara real-time maka pada saat melakukan update, informasi mengenai perkembangan ini pun dikirim lewat kepada staff yang terkait. 9. Site Problem Reporting Merupakan sebuah modul yang memberikan alert lewat terhadap pihak yang terkait mengenai permasalah yang terjadi dilapangan. Setiap masalah yang di update oleh pengawas lapangan maupun project coordinator, e-project Management akan langsung mengirimkan ke manajemen tentang detail permasalahan tersebut. Informasi masalah yang biasa terjadi adalah mengenai pekerjaan teknis dilapangan dan permasalahan dengan warga setempat. Manfaat Sebagai sarana untuk penyebaran informasi secara akurat, uptodate dan realtime mengenai perkembangan project tower beserta gambaran-gambaran detail dan dapat dilakukan dimana saja selama ada akses internet. Memberikan akses kepada customer untuk mengakses informasi mengenai perkembangan project tower mereka. Untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan menjalin serta mempererat hubungan kerjasama yang baik antara customer dan PT. Prasetia Dwidharma.

10 96 Mempercepat response manajemen dalam mengambil keputusan apabila terjadi masalah di site. Pengguna Aplikasi e-project Management ini akan digunakan oleh pengawas lapangan, project coordinator, staff project, manajemen dan customer. Dimana setiap orang akan diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan kepentingannya Sistem Informasi Project Management Mobile Definisi Sistem Informasi Project Management Mobile dapat dikatakan sebagai e- Project Management versi mini karena modul yang mendukung kegiatan bisnis hampir sama. Namun Project Management Mobile hanya diperuntukan kepada staff internal perusahaan yang terkait pada perkembangan project. Tidak ada akses yang diberikan bagi pelanggan untuk masuk ke dalam sistem ini. Modul yang terdapat didalamnya mencakup Site Actual Progress dan Site Progress Problem. Manfaat Sebagai sarana untuk penyebaran informasi secara akurat, uptodate dan realtime mengenai perkembangan project tower beserta gambaran-gambaran detail dan dapat dilakukan dimana saja selama ada akses internet. Khususnya pada pelaporan actual progress dan masalah yang terjadi. Memberikan akses kepada customer untuk mengakses informasi mengenai perkembangan project tower mereka. Untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan menjalin serta mempererat hubungan kerjasama yang baik antara customer dan PT. Prasetia Dwidharma.

11 Mempercepat response manajemen dalam mengambil keputusan apabila terjadi masalah di site. Akses terhadap aplikasi lebih ringan daripada e-project Management karena hanya memberikan fitur yang dianggap penting bagi penggunanya. Pengguna Aplikasi Project Management Mobile ini khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengawas lapangan dan project coordinator dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari yaitu melaporkan aktualisasi kegiatan project dan melaporkan masalah yang terjadi di site Sistem Pemesanan Online Definisi Sistem pemesanan online ini merupakan salah satu perencanaan dalam strategi sistem informasi untuk memfasilitasi kegiatan bisnis antara perusahaan dengan supplier khususnya dalam kegiatan pemesanan barang. Supplier diberikan fasilitas untuk dapat mengupdate harga barang apabila ada perubahan. Setelah itu bagian purchasing akan memilih supplier sesuai dengan kebutuhannya. Setelah melakukan pemesanan barang maka secara automatis aplikasi akan mengirimkan notification ke supplier yang dituju beserta dengan barang yang dibutuhkan. Setelah itu bagian pembelian akan menunggu konfirmasi dari supplier baik lewat aplikasi atau secara langsung lewat telepon. Dalam aplikasi supplier juga diberikan akses untuk mengkonfirmasi pemesanan dan melakukan pengiriman barang. Sehingga secara automatis akan memberikan notification ke bagian purchasing mengenai pemesanan dan jadwal pengiriman barang.

12 98 Manfaat Meningkatkan kinerja bagian purchasing. Mempercepat proses pemesanan. Mempermudah supplier dalam melakukan perubahan harga. Sebagai sarana untuk menjalin kerjasama bisnis yang baik dengan supplier. Mendapatkan harga terbaik dari para supplier. Pengguna Sistem Pemesanan Online ini dirancang khusus untuk membantu bagian purchasing dalam melakukan proses pemesanan barang. Akses terhadap sistem ini dibatasi hanya untuk staff purchasing dan supplier. Supplier diberikan akses untuk dapat mengupdate perubahan harga barang mereka secara realtime Sistem Inventory Definisi Sistem inventory ini dirancang untuk membantu bagian logistic dalam mengelola persediaan barang. Sistem inventory ini menjawab keterbatasan modul inventory pada aplikasi Fina yang hanya mengelola tentang ketersediaan barang. Oleh karena itu dikembangkan sebuah sistem yang dapat mengintegrasikan antara database barang yang ada pada aplikasi Fina dengan sebuah sistem yang dapat mengkontrol stok gudang secara fisik, sehingga untuk setiap barang dapat diidentifikasi secara detail. Alur prosesnya dimulai dengan pemeriksaan barang pesanan yang telah dikirim oleh supplier, jika semua telah sesuai dengan pesanan maka barang tersebut akan ditempelkan barcode. Setelah itu barang tersebut di scan dan diletakkan pada tempat yang sudah diberikan kode. Lalu hasil scan dari

13 kode barcode akan disimpan kedalam database Sistem Inventory sebagai sebuah item dan mengupdate jumlah persediaan barang. Manfaat Mempercepat kegiatan stock opname. Mengetahui secara detail informasi untuk setiap barang. Mempermudah proses penyimpanan barang. Meningkatkan tingkat akurasi tentang stok inventory di gudang. Mempercepat kegiatan sortir material. Pengguna Sistem Inventori tersebut akan dipakai oleh bagian logistic dan pihak manajemen. Peran manajemen hanya dalam batas kontrol mengenai stok inventory yang ada digudang Upgrade Aplikasi e-hris Aplikasi e-hris adalah sebuah aplikasi open source yang dapat membantu dalam menangani kegiatan kepegawaian didalam perusahaan. Beberapa pengembangan dari aplikasi e-hris yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan antara lain: 1. Sistem Absensi Definisi Fitur sistem absensi dari aplikasi e-hris sudah berjalan pada PT.Prasetia Dwidharma. Akan tetapi terdapat beberapa kelemahan yang sulit dihindari, oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas informasi maka diusulkan kepada perusahaan agar mengimplementasikan teknologi

14 100 fingerprint ke dalam sistem absensi. Dengan bantuan mesin fingerprint maka proses otentifikasi akan semakin akurat. Setiap kali karyawan datang dan pulang diwajibkan untuk melakukan absensi lewat mesin fingerprint. Manfaat Meningkatkan akurasi terhadap proses absensi. Mempercepat proses otentifikasi. Membantu manajemen kepegawaian dalam mengelola kehadiran para karyawan baik termasuk pada pengelolaan jam lembur. Pengguna Sistem absensi ini digunakan oleh seluruh karyawan sebagai bukti kehadiran dan khususnya untuk bagian kepegawaian dalam mengatur kegiatan perusahaan. 2. Sistem Cuti Definisi Fitur sistem cuti dikembangkan untuk membantu pengurusan perizinan cuti dan pengelolaan jatah cuti karyawan. Selain itu sistem ini dapat mendukung sistem absensi agar dapat berjalan lebih maksimal dengan mengintegrasikan data tentang cuti karyawan dengan jadwal kehadiran mereka. Setiap karyawan akan mengajukan perencanaan cuti mereka dan setiap atasan dari masing-masing bagian akan melakukan approval sebelum kemudian akan dilanjutkan ke approval dari pihak manager kepegawaian. Manfaat

15 Mengurangi penggunaan kertas (paperless) dalam kegiatan pengurusan cuti karyawan. Membantu sistem absensi dalam mengurus ketidakhadiran karyawan. Pengguna Sistem cuti ini digunakan oleh seluruh karyawan di perusahaan dalam kegiatan pengurusan cuti mereka. Hak pengguna aplikasi terbagi sesuai dengan jabatan masing-masing karyawan. 3. Sistem Penggajian Definisi Fitur sistem penggajian dikembangkan untuk membantu pengurusan pemberian gaji, tunjangan dan upah lembur para karyawan. Dengan terintegrasinya sistem absensi dan sistem cuti sebelumnya, maka informasi dari sistem absensi dapat dijadikan sumber utama untuk pemberian gaji bagi para karyawan. Kehadiran karyawan setiap harinya akan secara otomatis mengenerate upah harian (khusus karyawan yang mendapat upah harian). Begitu juga apabila para karyawan melakukan lembur. Manfaat Meningkatkan kesesuaian pemberian upah karyawan. Membantu bagian kepegawaian dalam mempercepat proses rekapitulasi upah untuk setiap karyawan. Pengguna Sistem penggajian ini akan digunakan oleh bagian keuangan dan bagian kepegawaian.

16 Sistem Promosi Definisi Fitur sistem promosi dikembangkan untuk membantu pengurusan pemberian penilaian kinerja para karyawan. Sistem ini membantu pihak manajemen dalam menetapkan indicator terhadap kinerja karyawan. Salah satu indicator dapat mengacu kepada sistem absensi dalam penilaian kedisiplinan karyawan. Dengan informasi mengenai kinerja karyawan maka memudahkan manajemen untuk mengambil keputusan untuk kebaikan karyawan. Oleh karena itu sistem promosi ini pun berkaitan dengan sistem training dimana perusahaan menetapkan apabila karyawan yang mempunyai kesempatan untuk bisa naik jabatan harus memenuhi beberapa persyaratan training terlebih dahulu. Manfaat Memberikan suatu indikator nilai terhadap kinerja karyawan. Membantu manajemen dalam menilai kinerja karyawan. Memacu semangat kerja para karyawan untuk dapat bekerja dengan lebih baik. Membantu manajemen untuk memberikan pelatihan yang cocok bagi para karyawan. Pengguna Sistem promosi ini akan digunakan oleh bagian kepegawaian dan top level manajemen.

17 5. Sistem Training Definisi Fitur sistem training dikembangkan untuk membantu pengurusan pelatihan karyawan. Mulai dari pengurusan tentang penjadwalan training sampai pada penilaian dari hasil training yang diberikan. Sistem ini dituntut untuk dapat memberikan penilaian yang akurat terhadap pelatihan yang diberikan untuk para karyawan. Manfaat Memberikan nilai terhadap hasil training yang diberikan. Pengguna Sistem training ini akan digunakan oleh bagian kepegawaian dan para karyawan. Bagian kepegawaian akan membantu dalam pengurusan penjadwalan dan untuk penilaiannya akan diberikan oleh pihak manajemen kepegawaian. Karyawan akan memberikan hasil berupa resume terhadap training yang diberikan ke dalam sistem ini Website Definisi Perancangan website perusahaan ditujukan untuk dapat mengembangkan bisnis perusahaan. Informasi tentang perusahaan yang ditampilkan pada website merupakan informasi tentang hal yang berkenaan dengan kegiatan bisnis perusahaan. Beberapa informasi penting yang disuguhkan adalah tentang kegiatan bisnis, perkembangan bisnis dan lowongan pekerjaan.

18 104 Manfaat Memperkenalkan kegiatan bisnis perusahaan. Membantu bagian marketing dalam pemasaran terhadap kegiatan bisnis perusahaan. Memperkuat eksistensi perusahaan dalam bisnis konstruksi. Mempermudah bagi calon pelanggan dan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan. Pengguna Website ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi tentang perusahaan bagi para pelanggan, partner bisnis dan juga masyarakat umum Strategi Manajemen SI/TI Strategi ini merupakan strategi yang menjamin konsistensi yang diambil oleh pihak manajemen yang berkaitan dengan sistem dan teknologi informasi yang akan diimplemenasikan oleh perusahaan. Kebijakan tersebut berupa struktur organisasi yang dapat mendukung sistem informasi perusahaan, kebijakan inestasi, dan kebijakan dengan sumber daya manusia yang berkaitan dengan sistem informasi perusahaan Usulan Struktur Organisasi Struktur organisasi yang di usulkan adalah dengan adanya penambahan area fungsional pada bagian IT/IS, yaitu dengan mengklasifikasikan pekerjaan ke dalam 2 bagian yaitu bagian software development dan bagian technical support. Dengan adanya penambahan divisi IT, diharapkan dapat mengembangkan system yang dapat mengintegrasikan semua komponen area fungsi dan juga membantu perusahaan dalam menentukan strategi untuk mengembangkan bisnis serta mencapai keuntungan yang

19 kompetitif. Selain itu dampak dari implementasi sistem e-project Management akan membutuhkan penambahan staff yang bekerja untuk memonitoring keseluruhan aktivitas pada aplikasi tersebut. Staff yang dibutuhkan akan bertindak sebagai Site Admin dan ditempatkan pada bagian Construction. Gambar 4.1 Usulan Struktur Organisasi Pada Departemen IT Gambar 4.2 Usulan Struktur Organisasi Pada Departemen Construction

20 Tugas dan Tanggung Jawab Setelah dilakukan analisis struktur organisasi, maka di berikan usulan tentang penambahan pada bagian IT dan bagian Construction. Berikut adalah penjelasan dari tugas dan tanggungjawab dari penambahan staff yang dilakukan: Tabel 4.1 Tugas dan Tanggung Jawab Area Fungsi Fungsi bisnis Tugas dan Tanggung jawab IT Programmer System Analyst Dokumentasi Helpdesk - Melakukan pengembangan system informasi pada perusahaan - Melakukan penkodean terhadap analisis yang dilakukan - Menganalisa proses bisnis perusahaan dan mendisain sesuai aplikasi yang akan digunakan perusahaan - Melakukan dokumentasi terhadap aplikasi yang dikembangkan - Menjaga infrastruktur IT di perusahaan agar berjalan sesuai fungsinya - Pengecekan, pengontrolan infrastruktur IT di perusahaan secara rutin.

21 - Bertanggung jawab atas tersedianya sumber daya informasi dalam perusahaan - Mengelola seluaruh jaringan yang ada pada perusahaan Network and Database Administrator Construction Site Admin - Bertanggung jawab memonitor perkembangan keseluruhan project melalui aplikasi e-project Management Rekomendasi Kualifikasi dan jumlah SI/TI yang dibutuhkan Pengembangan sistem dan teknologi informasi di suatu perusahaan dipengarhi oleh kualitas dari sumber daya manusia pada bagian SI/TI perusahaan tersebut. Maka dari itu diperlukan kualifikasi yang dapat memenuhi kebutuhan pengembangan SI/TI di perusahaan tersebut. Berikut persyaratan kualifikasi beserta jumlah personil yang dibutuhkan oleh perusahaan : 1. Helpdesk (1 orang) - Pria/Wanita. - Lulusan D3/S1 jurusan Sistem Informasi atau Teknologi Informasi. - Memiliki minimal IPK 2.75.

22 108 - Memiliki pengalaman di bidang yang sama minimal 3 tahun. - Mengerti dan memahami hardware maupun jaringan. - Dapat mengambil keputusan dengan cepat. 2. Database & Network Administrator (1 orang) - Pria/Wanita. - Lulusan D3/S1 jurusan Sistem Informasi atau Teknologi Informasi. - Memiliki minimal IPK Memiliki pengalaman di bidang yang sama minimal 1 tahun. - Menguasai database MySQL. - Menguasai konsep jaringan dengan baik. - Mengerti tentang Operating System Windows server Menguasai Bahasa Inggris. - Mampu bekerja secara individu dan tim dengan baik. 3. Programmer (1 orang) - Pria/Wanita. - Lulusan S1/S2 jurusan Sistem Informasi atau Teknologi Informasi. - Memiliki minimal IPK Memiliki pengalaman di bidang pemrograman minimal 1 tahun. - Menguasai SQL. - Menguasai Cake PHP, dan Object Orientied Programming. - Menguasai Bahasa Inggris. - Mampu bekerja secara individu dan tim dengan baik. 4. Site Admin (1 Orang) - Pria/Wanita

23 - Lulusan D3 semua jurusan - Memiliki minimal IPK Mampu berkomunikasi dengan baik. - Menguasai Bahasa Inggris. - Mau bekerja keras. - Mengerti tentang penggunaan aplikasi project manajement Strategi Pengadaan Sistem Informasi Pengadaan sistem informasi pada perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Penentuan pengadaan sistem informasi mempengaruhi keseluruhan dari proses IT di perusahaan, diantaranya dengan membeli aplikasi dari vendor, membuat sendiri, atau bisa juga dengan mempercayakan vendor untuk mengembangkan aplikasi sesuai kebutuhan perusahaan. Masing masing dari penerapan sistem informasi memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung kebutuhan perusahaan. Berikut usulan strategi manajemen dalam pengadaan sistem informasi dalam PT Prasetia Dwidharma: Sistem Informasi e-project Manajement, Project Management Mobile, Pemesanan Online, Inventory dan Website Pada sistem ini perusahaan sebaiknya mengembangkan sendiri oleh bagian IT, karena sistem ini bersifat unik yang harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, dan cenderung lebih murah untuk mengembangkan sendiri. Tetapi nantinya akan memerlukan tambahan sumber daya pada bagian IT. Upgrade modul pada aplikasi e-hris Penambahan modul pada aplikasi ini menggunakan menggunakan jasa vendor penyedia e-hris karena penambahan disini terintegrasi dengan aplikasi e-hris

24 110 sebelumnya oleh karena itu akan membutuhkan waktu jika harus mengembangkan sendiri Strategi TI Strategi ini akan menjelaskan bagaimana teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan. Berikut adalah penjelasan mengenai Strategi TI: Mesin Fingerprint Gambar 4.3 Mesin Fingerprint Teknologi biometrik adalah sebuah teknologi yang mendukung proses authentifikasi secara biologis dengan menggunakan bagian tubuh sebagai kunci identitas. Terdapat beberapa teknologi biometric yang sering digunakan yaitu sidik jari, bentuk wajah, suara dan retina. Teknologi ini dikembangkan karena secara medis

25 anggota tubuh tersebut terbilang unik untuk setiap individu. Diantara semua teknik biometrik, identifikasi dengan menggunakan sidik jari adalah metode yang paling banyak digunakan karena biaya pengimplementasiannya tergolong lebih murah dibandingkan dengan teknologi lainnya Fungsi Mesin Fingerprint Pada Sistem Absensi Pemanfaatan teknologi biometrik sidik jari yang digunakan untuk proses authentifikasi dan verifikasi sangat cocok untuk sistem absensi karena memiliki beberapa manfaat, antara lain: 1. Meningkatkan efisiensi waktu pada proses absensi dengan menggunakan sidik jari sebagai alat identifikasi. 2. Meningkatkan tingkat akurasi terhadap proses authentifikasi. 3. Meningkatkan tingkat kedisiplinan para karyawan. 4. Data langsung masuk ke dalam database, bisa langsung diolah untuk pembuatan laporan. 5. Dapat menekan biaya perusahaan yang bersifat fiktif seperti uang lembur dan tingkat kedisplinan karyawan. 6. Tidak memungkinkan penitipan absensi. Dengan pengembangan sistem absensi yang menggunakan mesin fingerprint akan mempermudah manajemen dalam pengendalian dan pengawasan disiplin kerja untuk para karyawan. Salah satu cara untuk dapat mengevaluasi kinerja para karyawan adalah dengan melihat tingkat kehadiran.

26 Barcode Gambar 4.4 Barcode Teknologi Barcode adalah sebuah teknologi pengkodean yang mendukung proses identifikasi data dengan menggunakan symbol berupa garis vertical berwarna hitam dan putih dengan tingkat ketebalan yang berbeda-beda yang mempresentasikan karakterkarakter alpha-numeric. Selain barcode, teknologi pengkodean telah berkembang dengan ditemukannya RFID (Radio Frequency Identification), electronic tags dan media magnetic. Seiring dengan berkembangnya teknologi Barcode, beberapa standar telah ditetapkan dalam penggunaannya. Barcode terdiri dari dua bentuk, Barcode satu dimensi (Linier Barcode) dan Barcode dua dimensi. Salah satu kelebihan utama dari barcode dua dimensi adalah kapasitas penyimpanan data atau informasi yang lebih besar dibanding dengan barcode satu dimensi. Barcode dua dimensi dapat menyimpan lebih dari karakter. Namun penggunaan barcode dalam dunia bisnis lebih di dominasi oleh barcode satu dimensi. Beberapa contoh dari penggunaan barcode satu dimensi dapat dibaca dalam tabel dibawah ini.

27 Tabel 4.2 Penggunaan Barcode Satu Dimensi Jenis Barcode Satu Dimensi Penggunaan Code 39 Asset tracking Tanda pengenal identitas Inventory Code 128 Pengelolaan gudang Universal Product Code (UPC) Identifikasi untuk produk-produk pada bisnis retail Tingkat kerumitan dalam pengimplementasian teknologi barcode tergantung dari kebutuhan bisnis penggunanya. Sistem barcode memiliki beberapa komponen dasar diantaranya: Barcode Label yang berfungsi sebagai tempat dicetaknya barcode, Barcode Printer yang digunakan untuk mencetak barcode pada label, Barcode Reader atau Barcode Scanner yang berfungsi untuk menterjemahkan barcode ke dalam suatu karakter, dan database sebagai media penyimpanan data Komponen Pada Teknologi Barcode Untuk mengimplementasikan teknologi barcode, maka dibutuhkan beberapa perangkat pendukung yang saling terkait, antara lain: 1. Barcode Printer

28 114 Mesin pencetak barcode (Barcode Printer) adalah sebuah alat yang dapat mencetak macam-macam kode barcode ke dalam sebuah label. Kualitas printer barcode dilihat dari kesesuaian pencetakan pada label dengan format masing-masing barcode. Gambar 4.5 Printer Barcode 2. Barcode Reader Barcode Reader adalah sebuah alat untuk dapat membaca dan menterjemahkan barcode ke dalam karakter. Beberapa manfaat yang diberikan oleh penggunaan barcode reader adalah meminimalisir tingkat kesalahan pengguna dalam menginputkan suatu kode data tentang barang tertentu dan mempercepat proses input data. Barcode reader terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Hand-held Barcode Reader dan Standing Barcode Reader. Penggunaan Hand-held Barcode

29 Reader biasanya digunakan pada kegiatan yang membutuhkan mobilisasi dan sering dipakai untuk keperluan digudang. Sedangkan standing barcode scanner lebih sering digunakan pada took-toko swalayan untuk dapat mempercepat proses identifikasi barang yang akan dijual. Gambar 4.6 Barcode Reader 3. Barcode Label Barcode label digunakan sebagai media tempat menyimpan barcode. Barcode label biasa dipasangkan pada barcode printer. Kualitas barcode label biasanya dilihat dari ketahanan barcode dari tarikan dan gesekan. Untuk mendapatkan hasil barcode yang sesuai standard maka dibutuhkan barcode label dan barcode printer dengan berkualitas. Salah satu kekurangan dalam penggunaan barcode adalah keterbatasan jarak dalam mengidentifikasi barcode label dengan menggunakan

30 116 barcode reader. Hal ini menyebabkan penggunanya harus berada pada radius jarak beberapa meter dari barcode label untuk dapat memasukan hasil barcode ke dalam komputer. Gambar 4.7 Barcode Label Fungsi Barcode Pada Sistem Inventory Pemanfaatan teknologi barcode dalam sistem inventory berfungsi untuk: 1. Mempercepat proses sortir material. 2. Efisiensi waktu dalam proses stock opname. 3. Meningkatkan tingkat akurasi dalam pencarian barang. 4. Mengurangi biaya yang diakibatkan oleh kesalahan pencatatan data dan kekeliruan pengambilan barang. 5. Mempermudah pengelolaan stok barang.

31 Usulan Arsitektur Jaringan Gambar 4.8 Usulan Arsitektur Jaringan

32 Rekomendasi Dukungan Hardware Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal SI/TI pada PT.Prasetia Dwidharma, maka perusahaan disarankan untuk menambah beberapa perangkat keras guna mendukung kegiatan bisnis perusahaan. Berikut adalah spesifikasi hardware yang direkomendasikan: Tabel 4.3 Rekomendasi Hardware Fingerprint Jenis Keterangan Fingerplus ZT 8000 Kapasitas Pengguna: Transaksi Penyimpanan: Identifikasi Kecepatan: <1 Sec FAR(Tingkat kesalahan): 0,0001% FRR (Tingkat Penolakan): 0,01% Identifikasi Metode: Finger / ID + Password / Kartu Proximity Komunikasi:TCP-IP/RS232/RS485/ Stand Alone, usb Bahasa: Indonesia, Inggris Daya: 220V 50Hz, 12 W Ukuran, Berat: 188 x 128 x 50mm, 1,5 Kg OS komputer: Win.98/2000/XP Database: Akses / SQL Server 2000

33 Ekspor file: excel, txt, html Mesin dengan teknologi fingerprint ini akan mendukung pengembangan dari sistem absensi yang sudah ada. Mesin ini akan diadakan sebanyak 1 unit dan akan diletakkan di lantai 1. Tabel 4.4 Rekomendasi Hardware Barcode Printer Jenis Keterangan BIXOLON SAMSUNG SRP-770 II Kecepatan print 127mm / sec Mendukung Jenis Barcode 1D: Code 39, Code 128, interleave 2 of 5, Code Bar, UPC-A, UPC-E, EAN- 8, EAN-13,UCC-EAN128 Mendukung Jenis Barcode 2D: Maxicode, QR Code, PDF 417 Driver: Windows95/98/ME/2000/ NT/XP/2003/VISTA Interface: RS-232C, IEEE1284, USB (All standard), Ethernet Logo printing (BMP, PCX file) Mendukung aneka ragam font Mendukung lebar label dari

34 120 35mm(1.5 ) sampai 112mm(4.4 ) Mesin printer barcode ini akan mendukung pengembangan sistem inventory. Mesin ini akan diadakan sebanyak 1 unit dan akan diletakkan diruang logistic pada lantai 1. Tabel 4.5 Rekomendasi Hardware Barcode Scanner Jenis Keterangan 1000 CCD Barcode Scanner Built-in keyboard emulator for laptop 100 scans / second Interface : Keyboard AT/PS2, Serial RS232, USB Power supply for RS232 model Ergonmic Design Decoder : 16-bit CMOS CPU Tabel 4.6 Rekomendasi Hardware Database Server Hardware Processor Model Mainboard RAM Video Adapter Storage Devices Specification Intel Core 2 Duo (1.8 Ghz) Asus 2GB DDR3 Intel GMA Shared (128Mb) 500 GB

35 Network Adapter Monitor (PC Only) Optical Drive 100Mbps LCD 14 Inch DVD-RW Database Server MySQL Server 2000 Tabel 4.7 Rekomendasi Hardware Switch Jenis Keterangan D-Link DES-1008D Ports : 8 Port UTP 10/100 Mbps Media interface : RJ-45 Dimension : 142 x 108 x 32 mm Power Supply : DC 7.5 V Power Consumption : 2 watts (max) Tabel 4.8 Rekomendasi Web Hosting Jenis Keterangan Idwebhost.com Paket Corporate Space : 5 GB Bandwith/Bulan : 200GB Park & Addon Domain: 15 Feature : PHP 4 & 5, PhpMyAdmin,

36 122 database MySQL v 4 & 5 Web , POP3 , Forwarding, AntiSpam

37 4.5. Rencana Jadwal Implementasi Tabel 4.9 Rencana Implementasi Kegiatan Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Pembelian Perangkat Keras Pendukung Pembelian Domain dan Web Hosting Pengembangan Website Pengembangan Sistem Inventory Pengembangan Sistem Pemesanan Online Pengembangan Sistem e-project Management Pengembangan Sistem Project Management Mobile Pengimplementasian Modul Tambahan Aplikasi E-HRIS Pembenahan Struktur Organisasi Recruitment Staff IT dan Project

38 cxxiv 4.6. Estimasi Biaya Perencanaan biaya dalam perencanaan teknologi dan sistem informasi berdasarkan kebutuhan biaya didalam pengadaan infrastruktur pendukung dan juga kebutuhan biaya dalam pengembangan strategi teknologi dan sistem informasi. Berikut adalah estimasi biaya yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam pengembangan sistem baru. Tabel 4.10 Rincian Biaya Pengadaan Hardware Spesifikasi Jumlah Satuan Harga Total Harga Database Server 1 Unit Rp Rp Barcode Printer 1 Unit Rp Rp Barcode Scanner 5 Unit Rp Rp Mesin Fingerprint 2 Unit Rp Rp Switch 1 Unit Rp Rp Tabel 4.11 Rincian Biaya Pengembangan Sistem Per Periode Spesifikasi Jumlah Satuan Periode Harga Total Harga Web Hosting 1 Domain Tahun Rp Rp Outsource 2 Orang Bulan Rp Rp

39 Aplikasi e-hris 4.7. Portofolio Aplikasi Mendatang Berdasarkan hasil analisis portfolio McFarlan, diketahui bahwa aplikasi yang ada saat ini termasuk ke dalam bagian support, yaitu FINA dan e-hris. Aplikasi untuk sistem inventory akan menjadi key operational bagi PT. Prasetia Dwidharma, karena bagian logistic akan bergantung dengan sistem inventori untuk menghindari kesalahan dalam pengelolaan material. Aplikasi e-project Management adalah aplikasi inti dari kegiatan bisnis, mulai dari perencanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan selesai. Modul pada aplikasi kepegawaian e-hris akan dilakukan pengembangan untuk memaksimalkan kinerja karyawan. Modul yang akan diimplementasikan antara lain: Modul Absensi, Penggajian, Cuti, Training dan Promosi. Tabel 4.12 Portfolio Aplikasi Mendatang PT. Prasetia Dwidharma Strategic High Potential Website Sistem e-project Management: - Dashboard Sistem e-project Management dan Sistem Project Management Mobile: - Site Actual Progress Reporting via

40 cxxvi - Site Progress Problem Reporting via Key Operasional Support Sistem Inventory Sistem Pemesanan Online Sistem e-project Management: - Site Specification - Site Progress Planning - Site Actual Progress - Site Problem - Foto Progress - Document Progress e-hris: - Sistem Absensi - Sistem Penggajian - Sistem Cuti - Sistem Training - Sistem Promosi FINA : - General Ledger - Pembelian Sistem Project Management Mobile: - Site Actual Progress - Site Problem

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PRASETIA DWIDHARMA SKRIPSI. Oleh

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PRASETIA DWIDHARMA SKRIPSI. Oleh PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PRASETIA DWIDHARMA SKRIPSI Oleh Adithia Putra 1201001555 Arindra Puri Rakhmanio 1201001542 Misfani Anggi Safitri 1201000445 UNIVERSITAS BINA

Lebih terperinci

BAB 4 REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 4 REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 87 BAB 4 REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Penyelarasan Strategi Bisnis dengan Strategi SI/TI Tabel 4.1 Penyelarasan Strategi Bisnis dengan Strategi SI/TI Strategi Bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kerja dewasa ini memperketat tingkat persaingan. harus ditekankan untuk meningkatkan pola sistem manajemen kerja

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kerja dewasa ini memperketat tingkat persaingan. harus ditekankan untuk meningkatkan pola sistem manajemen kerja 23 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia kerja dewasa ini memperketat tingkat persaingan beberapa perusahaan yang mulai merangkak menguasai pasar. Hal tersebut menuntut manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. 4.1 Proses Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi

BAB 4 REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. 4.1 Proses Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 107 BAB 4 REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Proses Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi Sub bab berikut ini akan merumuskan strategi-strategi bisnis yang

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Di bawah ini akan dijelaskan tujuan pengembangan software, ruang lingkup dan penjelasan produk yang dibangun secara umum atau general dengan menggunakan sedikit bahasa teknis dan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi System Setelah melalui tahap analisis dan perancangan, selanjutnya aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses pelacakan pengiriman

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian dalam setiap perilaku bisnis. Seiring dengan dinamika zaman, perspektif bisnis pun

Lebih terperinci

BAB 4. Usulan Perencanaan Strategi Sistem / Teknologi Informasi Usulan Strategi Bisnis Berdasarkan Hasil Analisis

BAB 4. Usulan Perencanaan Strategi Sistem / Teknologi Informasi Usulan Strategi Bisnis Berdasarkan Hasil Analisis BAB 4 Usulan Perencanaan Strategi Sistem / Teknologi Informasi 4.1 Stategi Bisnis Sistem Informasi 4.1.1 Usulan Strategi Bisnis Berdasarkan Hasil Analisis Untuk menghadapi persaingan bisnis yang akan semakin

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN PENGEMBANGAN SISTEM PERIJINAN DAN SISTEM DATABASE IMPOR

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN PENGEMBANGAN SISTEM PERIJINAN DAN SISTEM DATABASE IMPOR RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN PENGEMBANGAN SISTEM PERIJINAN DAN SISTEM DATABASE IMPOR A. Latar Belakang Sistem pendukung pengambilan keputusan atau Decision Support System (DSS) adalah

Lebih terperinci

BAB VI DIRECTION Gambar 6.1 rincian fase direction

BAB VI DIRECTION Gambar 6.1 rincian fase direction BAB VI DIRECTION Fase direction merupakan fase ketiga dalam pengembangan rencana strategis teknologi informasi Indonesian Creative School Pekanbaru menggunakan framework Anita Cassidy setelah fase sebelumnya

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1. PENDAHULUAN BAB 1 membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup penelitian, sumber data, dan sistematika penyajian dari Aplikasi Sales Territory Management

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini berisi penjelasan tentang hal yang mendasari dibuatnya tugas akhir ini. Penjelasan tersebut dimulai dari latar belakang masalah, perumusan poin-poin penting dari latar belakang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI HELPDESK

SISTEM INFORMASI HELPDESK SISTEM INFORMASI HELPDESK Rikip Ginanjar 1, M. Kahfi Kresnotutuko 2, R.B. Wahyu 3, Eko Syamsuddin Hasrito 4, Yuyu Wahyu 5, Budi Sulityo 6 (1) President University, (Contact :rikipginanjar@president.ac.id)

Lebih terperinci

BAB IV REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI. Salah satu bentuk hasil dari proses perencanaan

BAB IV REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI. Salah satu bentuk hasil dari proses perencanaan 42 BAB IV REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI 4.1 Strategi Bisnis Perusahaan Salah satu bentuk hasil dari proses perencanaan SI/TI, strategi ini akan menjelaskan bagaimana sistem & strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat memiliki sejumlah tugas, diantaranya melakukan pengelolaan aset atau barang milik daerah meliputi 6 ketegori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identitas merupakan pendefinisian diri seseorang sebagai individu yang berbeda baik dari ciri-ciri fisik maupun non fisik, sedangkan dalam arti umum identitas merupakan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian. 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu tempat pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Dalam berwisata ke Yogyakarta seringkali wisatawan-wisatawan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. Dalam merancang dan membangun aplikasi virtual store menggunakan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. Dalam merancang dan membangun aplikasi virtual store menggunakan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Aplikasi Dalam merancang dan membangun aplikasi virtual store menggunakan photo barcode scanner pada android smartphone android ini ada beberapa spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. berdasarkan kebutuhan TJ Construction & Engineering pada Bagian Pengadaan.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. berdasarkan kebutuhan TJ Construction & Engineering pada Bagian Pengadaan. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap ini merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat. Sistem informasi yang dibuat akan diterapkan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perdagangan, kode yang banyak dipakai adalah barcode (kode batang). Hampir semua barang yang dijual di toko grosir, department store sudah menggunakan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 1995 merupakaan awal dimulainya transaksi dengan menggunakan e- commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh sejak pertengahan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Tahap implementasi adalah tahap penerapan aplikasi yang dibuat sesuai dengan analisis dan perancangan yang telah dilakukan sebelumnya dan diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini banyak terjadi perubahan di berbagai bidang, salah satunya adalah proses komputerisasi berbagai hal yang tadinya dilakukan secara manual seperti,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Management SPBU Pertamina adalah aplikasi komputer yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. PADUCANDI LESTARI adalah perseroan terbatas yang bergerak di bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI didirikan pada

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab 1 ini menjelaskan tentang pendahuluan dalam menyusun dokumentasi dan pembuatan aplikasi 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Adhikarya Busana merupakan sebuah perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan untuk menerapkan sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat agar bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan yaitu

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SALON & SPA (F-POS SALON)

SISTEM INFORMASI SALON & SPA (F-POS SALON) PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI SALON & SPA (F-POS SALON) I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Salon atasu Software Salon adalah aplikasi komputer yang dikembangkan khusus untuk bidang usaha salon

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 63 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Yang menjadi objek dalam penulisan skripsi ini adalah PT. Solusi Corporindo Teknologi, PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

c. Rancangan Menu News

c. Rancangan Menu News 199 c. Rancangan Menu News Gambar 4.79 Rancangan UI Halaman Create News Halaman Create News adalah halaman yang dirancang agar Admin dengan mudah dapat memasukkan News baru yang belum terdapat di dalam

Lebih terperinci

ISC HR & PAYROLL memiliki kelebihan diantaranya : Sistem yang fleksibel dan dinamis Konfigurasi elemen sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan user

ISC HR & PAYROLL memiliki kelebihan diantaranya : Sistem yang fleksibel dan dinamis Konfigurasi elemen sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan user MODUL ISC HR & PAYROLL PERSONNEL Modul ini menyimpan informasi dan pengelolaan terhadap perekrutan,mutasi,sanksi,pengunduran diri, identitas karyawan, keluarga, dll TIME ATTENDANCE Pengaturan waktu kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat, merambat ke

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat, merambat ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat, merambat ke berbagai sektor dengan kecepatan yang sangat mengagumkan. Hal ini menyebabkan dekade

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 81 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan proses untuk melakukan pembuatan perangkat lunak yang telah disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang dibangun

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Catra Nusantara Bersama adalah perusahaan yang bergerak di bidang chemical, didirikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan sistem yang ada dalam dokumen rancangan sistem yang telah disetujui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun hasil sistem informasi akuntansi jasa kontraktor adalah seperti berikut : 1. Form Login Adapun hasil form Login dapat dilihat pada gambar IV.1 berikut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Chevron Pasific Indonesia (PT. CPI) wilayah Riau dengan 4 distrik daerah pengelolaan layanan telepon dan internet yaitu

Lebih terperinci

HADIR hadir absensi berbasis sidik jari

HADIR hadir absensi berbasis sidik jari HADIR hadir absensi berbasis sidik jari 08:00 PT Solusi Teknologi Nusantara Office : Jl. Plered Raya No. 13, Antapani Tengah, Antapani, Bandung Telp : 022 20512503 HP: 081214136860 Email : hello@nusantech.co

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toko ini merupakan toko yang bergerak di bidang usaha perdagangan barang-barang kebutuhan rumah tangga. Seluruh sistem yang ada didalamnya masih dilakukan secara manual.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan pendahuluan yang terkait dengan Modul Penjualan dalam e-commerce Studi Kasus pada PT X, sebagai berikut : 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan majunya perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Perangkat Lunak Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) Berbasis Web. Website ini terdiri

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem, implementasi merupakan penerapan dari proses sebelumnya yaitu proses

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem inventaris perangkat keras di PT. Kartika Buana Ayu (pihak pengelola gedung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan di bumi nusantara ini adalah sekolah baik sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan di bumi nusantara ini adalah sekolah baik sekolah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada saat ini kebutuhan akan informasi yang cepat sangatlah penting, terutama dengan perkembangan teknologi informasi pada segala bidang maka penggunaan teknologi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan e-commerce (Electronic Commerce). E-Commerce

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan e-commerce (Electronic Commerce). E-Commerce 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi internet mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam dunia ekonomi khususnya dalam hal berbelanja. Belanja yang dilakukan melalui internet ini sering

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. keras (hardwere) dan perangkat lunak (Software) yang dapat menunjang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. keras (hardwere) dan perangkat lunak (Software) yang dapat menunjang 66 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam menerapkan aplikasi penjualan online ini dibutuhkan perangkat keras (hardwere) dan perangkat lunak (Software) yang dapat menunjang penggunaan

Lebih terperinci

USER MANUAL BOOK. TM Nail House Management System. Admin & Nailist Interface. Salman Inovasi

USER MANUAL BOOK. TM Nail House Management System. Admin & Nailist Interface. Salman Inovasi TM Nail House Management System Admin & Nailist Interface USER MANUAL BOOK Salman Inovasi Copyright 2013, Salman Inovasi Contact Support : endihendrianto@yahoo.com DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI ABSENSI FINGER PRINT

SISTEM INFORMASI ABSENSI FINGER PRINT 11/15/2017 PROPOSAL SISTEM INFORMASI ABSENSI FINGER PRINT Hari Pratomo KLATENWEB No : 071/MKT/IMS/2017 Klaten, 15 November 2017 Lampiran Hal. : 1 (satu) berkas : Penawaran Software Sistem Informasi Absensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini sudah banyak perusahaan, pabrik maupun toko yang menggunakan teknologi komputer untuk membantu mereka dalam melakukan kontrol, dan manajemen terhadap

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Triwijaya Abadi Foam adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam produsen dan distributor aneka macam kasur busa yang berkualitas dan bersertifikat. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini teknologi informasi sudah begitu berkembang pesat, dan akan semakin jauh meninggalkan kita bila kita tidak berusaha mengikuti dan memanfaatkan

Lebih terperinci

Absensi Karyawan.

Absensi Karyawan. Absensi Karyawan www.davidnakoko.com About Prerequisite Installing Setting Running Get Report Quick Guide About Sekarang ini banyak sekali software absensi di luar sana, mulai yang sederhana sampai yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses Alur Penelitian Proses metodologi penelitian ini adalah merupakan langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari proses pengumpulan data hingga pembuatan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan produksi merupakan inti dari sebuah perusahaan manufaktur. Dalam sistem produksi terjadi suatu proses yang mengubah bahan mentah menjadi sebuah produk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini aan dijelaskan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA. PT. FTF Globalindo

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA. PT. FTF Globalindo PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA PT. FTF Globalindo I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Management SPBU Pertamina adalah aplikasi komputer yang dikembangkan khusus untuk

Lebih terperinci

BAB 4 USULAN ANALISIS DAN RANCANGAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 4 USULAN ANALISIS DAN RANCANGAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI BAB 4 USULAN ANALISIS DAN RANCANGAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Proses Strategi SI/TI Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam mengidentifikasi lingkungan SI/TI dalam perusahaan, didapatkan

Lebih terperinci

OTOMATISASI SISTEM INVENTORY DAN PENEMBAKAN VOUCHER ELKTRONIK MKIOS

OTOMATISASI SISTEM INVENTORY DAN PENEMBAKAN VOUCHER ELKTRONIK MKIOS OTOMATISASI SISTEM INVENTORY DAN PENEMBAKAN VOUCHER ELKTRONIK Andriyano Raferino Barry Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No. 112-116, Bandung Email : bey_0209@yahoo.com ABSTRAK Pada proses

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang Masalah

I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini, sudah sangat cepat dan maju, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer pada masa sekarang ini sudah bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Distro Blo-on adalah perusahaan bergerak di bidang penjualan baju, yang

BAB I PENDAHULUAN. Distro Blo-on adalah perusahaan bergerak di bidang penjualan baju, yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Distro Blo-on adalah perusahaan bergerak di bidang penjualan baju, yang dikemas dalam bentuk trend anak remaja, hanya saja distro ini masih memakai sistem

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLENTASI DAN EVALUASI HASIL

BAB 4 IMPLENTASI DAN EVALUASI HASIL BAB 4 IMPLENTASI DAN EVALUASI HASIL 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sistem Telah disebutkan pada pada bab-bab terdahulu, aplikasi yang dibuat nantinya diharapkan dapat berperan penting sebagai solusi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Galung Mas Cargo adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman barang khususnya barang dalam jumlah besar seperti hasil produksi dari suatu perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang dibuatnya laporan, rumusan masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, penjelasan mengenai sumber data serta sistematika penulisan

Lebih terperinci

Produk Profile Sistem Informasi Retail Komputer Kasir SISTEM INFORMASI RETAIL (F-POS RETAIL) KOMPUTER KASIR

Produk Profile Sistem Informasi Retail Komputer Kasir SISTEM INFORMASI RETAIL (F-POS RETAIL) KOMPUTER KASIR PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI RETAIL (F-POS RETAIL) KOMPUTER KASIR I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Retail adalah aplikasi komputer yang dikembangkan khusus untuk bidang usaha minimarket

Lebih terperinci

pelanggan (Customer) dan dapat membantu dalam pencatatan data secara akurat. 2. Parameter Evaluasi Untuk tidak memperluas area pembahasan pada penulis

pelanggan (Customer) dan dapat membantu dalam pencatatan data secara akurat. 2. Parameter Evaluasi Untuk tidak memperluas area pembahasan pada penulis PROGRAM APLIKASI PEMESANAN MENU PADA IM CAFÉ N COFFEE MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA BERBASIS ANDROID, PHP DAN MYSQL Hidayat Siddiq Kurniawan Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

Absensi karyawan Offline & Online

Absensi karyawan Offline & Online Absensi karyawan Offline & Online Mesin Absensi Karyawan dan Software Absensi Karyawan merupakan perlengkapan kantor yang wajib ada di berbagai perusahaan, baik berupa mesin absensi sidik jari, wajah atau

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Informasi bagi suatu perusahaan merupakan sebuah kebutuhan yang sangat penting. Banyak perusahaan yang menggunakan sistem informasi dalam melakukan pengelolaan informasi. Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penjualan, pembelian, dan inventori merupakan hal yang paling penting dari sebuah perusahaan. Tanpa pencatatan yang baik dalam penjualan, pembelian maupun inventori,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat kurang maksimal dalam pencarian data seorang pegawai. Sulitnya mencari data pegawai dikarenakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KEMBALI SISTEM INFORMASI KEBUTUHAN MATERIAL PADA DEPARTEMEN PROJECT CONSTRUCTION DI PT PRASETIA DWIDHARMA

PERANCANGAN KEMBALI SISTEM INFORMASI KEBUTUHAN MATERIAL PADA DEPARTEMEN PROJECT CONSTRUCTION DI PT PRASETIA DWIDHARMA 1 PERANCANGAN KEMBALI SISTEM INFORMASI KEBUTUHAN MATERIAL PADA DEPARTEMEN PROJECT CONSTRUCTION DI PT PRASETIA DWIDHARMA Jalu Gumilang Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK PT. PRASETIA

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 177 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya 4.1.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan agar sistem yang telah diinstalasi dapat berjalan dengan

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE : MENJADI SALAH SATU PERUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERBAIK

COMPANY PROFILE : MENJADI SALAH SATU PERUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERBAIK COMPANY PROFILE SEJARAH SINGKAT PT. DEKA PERKASA adalah sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang information technology, dengan fokus dalam bidang Sistem Informasi manajemen baik perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak peluang dalam bisnis yang memaksa pemilik perusahaan tidak bisa lagi menghabiskan waktunya hanya untuk mengawasi aktifitas kerja karyawannya. Aktifitas kerja

Lebih terperinci

Produk Profile Sistem Informasi Toko Bangunan Komputer Kasir SISTEM INFORMASI TOKO BANGUNAN (F-POS TOKO BANGUNAN) KOMPUTER KASIR

Produk Profile Sistem Informasi Toko Bangunan Komputer Kasir SISTEM INFORMASI TOKO BANGUNAN (F-POS TOKO BANGUNAN) KOMPUTER KASIR PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI TOKO BANGUNAN (F-POS TOKO BANGUNAN) KOMPUTER KASIR Your POS Product & System Solution I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Toko Bangunan adalah aplikasi komputer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan akan sistem informasi mulai dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Perkembangan teknologi juga berpengaruh besar pada perkembangan dari

Lebih terperinci

Rancangan Layar Insert Berita Gambar 4.81 Rancangan Layar Insert Berita

Rancangan Layar Insert Berita Gambar 4.81 Rancangan Layar Insert Berita 261 4.4.47 Rancangan Layar Insert Berita Gambar 4.81 Rancangan Layar Insert Berita Halaman ini menampilkan form insert berita. Tersedia tombol Insert, dan Cancel. 262 4.4.48 Rancangan Layar Update Berita

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Pada

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Prosedur Pengumpulan Data Tahap awal dalam melakukan pengumpulan data ini terdiri atas beberapa langkah yang dilakukan meliputi wawancara, observasi, studi literatur, identifikasi

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi jaman sekarang semakin maju khususnya dalam belanja online. Dalam melakukan transaksi jual beli tidak lagi dilakukan secara tatap muka

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG 1329040112 PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data dan sistematika penyajian. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring

Lebih terperinci

Produk Profile Sistem Informasi Retail Komputer Kasir SISTEM INFORMASI RETAIL (F-POS RETAIL) KOMPUTER KASIR. Komputer Kasir Marketing Page 1 of 15

Produk Profile Sistem Informasi Retail Komputer Kasir SISTEM INFORMASI RETAIL (F-POS RETAIL) KOMPUTER KASIR. Komputer Kasir Marketing Page 1 of 15 PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI RETAIL (F-POS RETAIL) KOMPUTER KASIR Komputer Kasir Marketing Page 1 of 15 I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Retail adalah aplikasi komputer yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Metodologi Penelitian Dalam pelaksanaan kerja praktek dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk masalah apa yang terdapat di dalam SMA Negeri 1 Pandaan. Peninjauan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa system Pada bagian ini akan dibahas mengenai system yang sedang berjalan ditinjau terutama dari segi proses. Pada pemodelan system antar muka (interface

Lebih terperinci

BAB 4 REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. Tabel 4.1 Penyelarasan Strategi Bisnis dengan Strategi SI/TI

BAB 4 REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. Tabel 4.1 Penyelarasan Strategi Bisnis dengan Strategi SI/TI BAB 4 REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Penyelarasan Strategi Bisnis dengan Strategi SI/TI Tabel 4.1 Penyelarasan Strategi Bisnis dengan Strategi SI/TI Strategi Bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi komputer sudah dimanfaatkan dalam berbagai bidang usaha mulai dari usaha kelas besar, kelas menengah, sampai usaha kelas kecil pun sudah

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap Aplikasi Power Control. Tahapan ini dilakukan setelah analisa dan perancangan selesai dilakukan dan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat, salah satunya pada bidang komputer. Komputer memegang peranan penting dalam mempermudah

Lebih terperinci

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar 261 Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar e) Form Historis BB Bulanan Form ini merupakan form yang menampilkan data bahan baku keluar, tetapi data akan dikelompokkan dalam kurun waktu bulanan. Sehingga dari

Lebih terperinci