BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Wyeth merupakan perusahaan internasional yang memimpin dalam industri farmasi (pharmaceutical), produk-produk kesehatan baik bagi manusia maupun hewan. Memiliki pengalaman lebih dari 60 tahun, Wyeth telah memperbaiki kehidupan jutaan orang di dunia dengan produknya yang bermutu dan inovasi dalam berbagai obat-obatan. Dengan Research amd Development (R&D) yang terus menerus dilakukan, serta fokus pada molekul, vaksin dan bio teknologi, Wyeth berhasil menemukan lebih dari 60 terapi baru untuk medis seperti diabetes, kanker payudara, HIV, penyakit alzheimer, dan sebagainya. Di samping mempunyai pengalaman panjang sebagai pionir dalam farmasi dan bioteknologi, Wyeth juga terdepan dalam pengembangan nutrisi. Sebagai suatu pemimpin dalam industri berskala internasional, Wyeth maju dan berkembang seiring dengan misi dan visi yang telah ada, yakni: Misi: We bring to the world pharmaceutical and health care products that improve lives and deliver outstanding value to our customers and shareholders. Visi: Our vision is to lead the way to a healthier world. By carrying out this vision at every level of our organization, we will be recognized by our employees, customers and shareholders as the best pharmaceutical company in the world, resulting in value for all. 39

2 40 Ditunjang dengan nilai-nilai perusahaan yang ada: Quality We are committed to excellence, in the results we achieve and in how we achieve them. Integrity We do what is right for our customers, our communities, our shareholders, and ourselves. Respect for People We promote a diverse culture and commitment to mutually respect our employees, our customers and our communities. Leadership We value people at every level who lead by example, take pride in what they do, and inspire others. Collaboration Teamwork We value teamwork, working together to achieve common goals is the foundation of our success. Wyeth hadir di Indonesia di bawah naungan PT Wirayuda Estithama selaku lab office Wyeth di Indonesia, yang kemudian berganti nama menjadi PT Wyeth Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, Wyeth merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi. Untuk kondisi di Indonesia, umumnya perusahaan farmasi maju dan berkembang dengan menjadikan produk susu sebagai mediasi.

3 41 Seiring dengan berkembangnya industri susu di tanah air yang secara umum terbagi atas produk bubuk, kental manis, dan cair, Wyeth masuk dengan memperkenalkan susu bubuk bagi anak usia pertumbuhan dengan kelas premium, kaya nutrisi, padat kalori, dilengkapi dengan Omega 3 & 6 serta AA & DHA bagi penyempurnaan periode emas pertumbuhan otak anak. Wyeth Indonesia hadir dengan barisan produk unggulannya yaitu: S26, untuk balita berusia 0-6 bulan. Promil, untuk balita berusia 6-12 bulan. Procal, untuk balita berusia 1-3 tahun. Promise, untuk anak berusia 4-7 tahun. Enercal, minuman bernutrisi tinggi untuk anak-anak dan dewasa. Nursoy, susu formula berbahan kacang kedelai. Selain sebagai pemimpin dalam industri susu pertumbuhan kelas premium, Wyeth Indonesia hadir juga sebagai pemain dalam industri farmasi di tanah air, didukung dengan organisasi yang sedemikian rupa dalam menjalankan roda usahanya.

4 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Wyeth Indonesia 42

5 Analisis Deskriptif Analisa deskriptif dilakukan dengan menganalisa terhadap hasil survei yang telah dilakukan pada fase 1, yakni fase pengumpulan data. Hasil kuesioner kemudian dirangkum dan digambarkan dalam grafik berbentuk pie-charts dan bar-charts. Analisa dan pengolahan hasil kuesioner dibagi menjadi tiga bagian : Profil konsumen. Pengalaman konsumen mengenai susu pertumbuhan saat ini, khususnya kelas premium. Pengalaman konsumen dengan produk susu pertumbuhan sebelumnya Profil Konsumen Profil konsumen dalam kuesioner memberikan infomasi kepada kami mengenai jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, usia dan jumlah anak, besar pengeluaran kebutuhan primer tiap bulan dan pengeluaran kebutuhan susu tiap bulan. Informasi ini sangat penting untuk dapat mengetahui target pasar susu pertumbuhan kelas premium, khususnya Procal/Promise. Perempuan 61% Laki-laki 39% Gambar 4.2 Profil Responden (Jenis Kelamin)

6 44 61 % responden kami adalah perempuan (wanita) dan sisanya, yakni sebesar 39 %, adalah laki-laki. Dari data ini dapat diketahui bahwa untuk produk susu pertumbuhan masih didomisili oleh para wanita sebagai pengambil keputusan dan pembeli, selain itu responden wanita lebih memberikan tanggapan positif dalam mengisi kuesioner yang dibagikan. Wiraswasta 11% Pegawai negeri 10% Lain-lain 4% Ibu rumah tangga 15% Karyawan swasta 60% Gambar 4.3 Profil Responden (Jenis Pekerjaan) Jumlah responden yang terbanyak adalah responden dengan pekerjaan sebagai karyawan swasta sebanyak 60 %, disusul ibu rumah tangga sejumlah 15 %. Urutan berikutnya ditempati oleh wiraswasta dan pegawai negeri dengan masing-masing sejumlah 11 % dan 10 %.

7 45 S2 14% Lain -lain 4% SMU 15% Akademi/Diploma 19% S1 48% Gambar 4.4 Profil Responden (Tingkat Pendidikan) Dari grafik ini dapat diketahui bahwa mayoritas pengisi kuesioner berlatar pendidikan Strata-1 (S1) sebesar 48 % dan Strata-2 (S2) sebesar 14 % serta Akademi/Diploma sebesar 19 %, sehingga keseluruhan dari responden yang berlatar belakang pendidikan tinggi sebesar 81 %. Dapat ditarik kesimpulan bahwa konsumen susu pertumbuhan adalah orang tua dengan tingkat pendidikan yang cukup baik, minimal Akademi/Diploma, dimana mereka semakin menyadari akan pentingnya susu pertumbuhan yang tepat bagi bayinya.

8 46 Persentase Responden yang Memiliki Anak Berusia 1-3 Tahun, 4-7 Tahun, dan Lebih Dari 7 Tahun 100% 90% 80% 70% Persentase 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 1-3 tahun 4-7 tahun >7 tahun Tidak Memiliki Memiliki Usia Anak Responden Gambar 4.5 Profil Responden (Usia Anak yang Dimiliki) % responden yang mengisi kuesioner mempunyai anak usia 1-3 tahun. Dan % dari responden yang sama mempunyai anak usia 4-7 tahun. 5 jt - 10 jt ; 24% 2 jt - 5 jt ; 52% > 10 jt ; 4% < 2 jt ; 20% Gambar 4.6 Profil Responden (Pengeluaran Kebutuhan Primer per Bulan)

9 47 Mayoritas dari responden mempunyai pengeluaran kebutuhan primer per bulannya sebesar Rp ,- sampai dengan Rp ,-, dengan persentase sebesar 52 % dari total responden. 24 % dari total responden mempunyai pengeluaran kebutuhan primer per bulannya sebesar Rp ,- sampai dengan Rp ,-. < 100 rb 6% > 500 rb 25% 200 rb rb 20% 300 rb rb 49% Gambar 4.7 Profil Responden (Pengeluaran Kebutuhan Susu per Bulan) Pada pertanyaan ini responden yang menjawab bahwa pengeluaran kebutuhan susu responden adalah antara Rp ,- sampai dengan Rp ,- per bulan adalah sebanyak 49 %. Sedangkan yang memiliki pengeluaran kebutuhan susu sebesar Rp ,- ke atas per bulan berjumlah 25 %. Urutan berikutnya adalah yang berpengeluaran Rp ,- sampai dengan Rp ,- sejumlah 20 %. Bila dilihat, maka total responden yang memiliki pengeluaran kebutuhan susu sebesar Rp ,- sampai dengan Rp ,- adalah sebesar 69 %. Dari data grafik ini dapat diketahui bahwa responden mempunyai kekuatan daya beli untuk membeli susu pertumbuhan kelas premium dengan harga berkisar antara Rp ,- sampai dengan Rp ,- per kemasan 900 gram, dengan asumsi tiap bulan konsumsi susu berkisar 2 5 kaleng untuk 1 orang anak.

10 Pengalaman Konsumen Mengenai Susu Pertumbuhan Saat Ini Pengalaman konsumen mengenai susu pertumbuhan dalam kuesioner memberikan informasi kepada kami di mana mereka biasanya membeli susu pertumbuhan, alasan mereka memilih tempat tersebut dalam berbelanja susu, susu pertumbuhan yang digunakan oleh konsumen, alasan mereka menggunakan susu pertumbuhan tersebut, sumber informasi bagi konsumen tentang susu pertumbuhan tersebut, tingkat loyalitas konsumen akan produk susu pertumbuhan yang sama untuk tingkat lanjut berikutnya serta tingkat brand awareness atas produk susu pertumbuhan yang ada. Informasi ini penting untuk dapat mengetahui perilaku dari konsumen. Persentase Hypermarket, % Supermarket, % Minimarket, % Toko kelontong/pasar tradisional, % Lain-lain, Tempat Gambar 4.8 Penyebaran Tempat Pembelian Susu

11 % dari responden menjawab bahwa mereka membeli susu pertumbuhan di Hypermarket dan % dari mereka membelinya di Supermarket, responden yang membeli di Minimarket sebesar %, dan hanya % yang membelinya di toko kelontong/pasar tradisional. Dari data grafik ini dapat mendukung bahwa susu pertumbuhan kelas premium dalam distribusinya lebih banyak dilakukan di modern trade seperti minimarket, supermarket ataupun hypermarket Lokasi yang mudah dijangkau 80 Harga yang lebih murah 70 Tempat berbelanja yang nyaman Persentase Lain-lain Alasan Gambar 4.9 Alasan Pemilihan Tempat Belanja Susu Pertumbuhan % responden menjawab bahwa mereka memilih berbelanja susu pertumbuhan di tempat yang ada sekarang ini dikarenakan lokasi yang mudah dijangkau, % dari responden menyatakan bahwa harga yang lebih murah merupakan pilihan berikutnya serta tempat berbelanja yang nyaman oleh % responden. Dari hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan latar belakang responden yang kebanyakan merupakan karyawan, maka mereka memilih untuk berbelanja di tempat yang mudah dijangkau dan dapat memberikan kenyamanan dalam berbelanja serta tawaran harga yang menarik.

12 50 Persentase Procal/Promise Enfagrow/Enfakid Dancow Nutrilon Royal 3/ Pediasure Sustagen/Sustakid Chill-kid/Chill-school 5.26 Bebelac 3/ Gain/Grow 2.63 Lain-lain Susu Pertumbuhan Gambar 4.10 Produk Susu Pertumbuhan yang Sekarang Digunakan % responden menjawab bahwa produk susu pertumbuhan yang mereka gunakan saat ini adalah Procal/Promise, % dari mereka menggunakan Enfagrow/Enfakid, 12.3 % pengguna Nutrilon Royal 3/4, 3.51 % menggunakan Bebelac 3/4, 2.63 % menggunakan Gain/Grow, 5.26 % menggunakan Chill-kid/Chill-school serta % adalah pengguna Pediasure. Keseluruhan produk yang digunakan merupakan produk susu pertumbuhan kelas premium. Sedangkan untuk kategori susu pertumbuhan non-premium kita dapat melihat gambaran % dari responden menggunakan Sustagen/Sustakid serta % dari mereka menggunakan Dancow. Dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk produk susu pertumbuhan kelas premium, Procal/Promise menjadi pilihan terbanyak dari responden.

13 Persentase Kandungan gizi Harga yang wajar Mudah didapat Rekomendasi dari teman/kerabat Keinginan dari anak Promosi Image perusahaan Variannya banyak Rekomendasi dari dokter Lain-lain Alasan Gambar 4.11 Alasan Pertimbangan Penggunaan Produk Susu Pertumbuhan yang Sekarang Digunakan Sebanyak 75.4 % dari total responden menjawab bahwa mereka menggunakan susu pertumbuhan saat ini dikarenakan pertimbangan kandungan gizi yang terkandung, Kemudian % dikarenakan harga yang wajar, % disebabkan kemudahan dalam mendapatkan poduk tersebut, % berdasarkan rekomendasi dari teman/kerabat. Sisanya mereka memilih menggunakan produk susu pertumbuhan saat ini dikarenakan kegiatan promosi yang dilakukan, image dari perusahaan serta varian yang tersedia banyak, sebesar % masing-masing. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk produk susu pertumbuhan, konsumen lebih memilih kandungan gizi yang ada serta faktor harga sebagai pertimbangan mereka.

14 Iklan 80 Rekomendasi dari teman/kerabat Event dari produk 70 SPG di toko/supermarket Persentase Rekomendasi dari dokter Lain-lain Sumber Informasi Gambar 4.12 Sumber Informasi Mengenai Produk Susu Pertumbuhan 56.14% respoden menjawab bahwa mereka mengetahui produk susu pertumbuhan yang mereka gunakan saat ini dari iklan. Sedangkan % lainnya mengetahuinya dari rekomendasi teman/kerabat. Kegiatan promosi/event yang dilakukan oleh perusahaan dan SPG (Sales Promotion Girl) yang ada di toko membantu memberikan informasi ke pihak konsumen sebesar % dan %. Kita dapat menarik kesimpulan bahwa kegiatan periklanan masih merupakan media yang tepat dalam melakukan pemasaran kepada konsumen.

15 53 Tidak 24 % Ya 76 % Gambar 4.13 Persentase Penggunaan Produk Susu Pertumbuhan yang Sama Untuk Tingkat Lanjutan Sebanyak 76 % respoden menjawab bahwa mereka tetap akan menggunakan produk susu pertumbuhan yang sama untuk tingkat lanjutan berikutnya. 24 % sisanya mengatakan tidak, dan mempunyai kemungkinan untuk beralih ke produk susu pertumbuhan lainnya. Ini berarti bahwa tingkat brand loyalty dari konsumen cukup tinggi untuk produk susu pertumbuhan yang digunakan saat ini, juga berarti bahwa konsumen cukup puas dengan produk yang digunakannya.

16 54 90 Persentase Procal/Promise Enfagrow/Enfakid Dancow Nutilon Royal 3/4 Pediasure Sustagen HP Chill-Kid/Chill-School Frisian Flag Bebelac 3/4 Vitalac Lain-lain Susu Pertumbuhan Gambar 4.14 Brand Awareness Susu Pertumbuhan Dapat dilihat bahwa produk Procal/Promise mempunyai brand awarness yang cukup tinggi di mata konsumen, yaitu sebesar % dari total responden. Untuk kategori produk susu pertumbuhan kelas premium kita dapat melihat bahwa brand awarness Procal/Promise lebih tinggi dibanding produk pesaing sejenis seperti Enfagrow/Enfakid sebesar %, Nutrilon Royal 3/4 sebesar %, Pediasure sebesar %, Chill-kid/Chill-school sebesar %. Sedangkan untuk produk susu pertumbuhan kelas non-premium, kita dapat melihat bahwa Dancow memiliki brand awareness tertinggi sebesar %, disusul Sustagen HP sebesar %, berikutnya Frisian Flag sebesar %.

17 Pengalaman Konsumen Dengan Produk Susu Sebelumnya Pengalaman dari konsumen terhadap penggunaan produk susu pertumbuhan sebelumnya, seperti: produk susu pertumbuhan yang pernah digunakan, lama penggunaan, alasan penggunaan, akan sangat membantu dalam melihat alasan-alasan yang dapat membuat konsumen beralih ke lain produk. Sehingga dengan hal ini, kita dapat lebih berhati-hati akan kelemahan yang ada dan menggunakan secara maksimal peluang yang menguntungkan secara maksimal. Tidak % Ya % Gambar 4.15 Persentase Penggunaan Produk Susu Pertumbuhan Lain Sebelumnya Dari responden yang ada, mayoritas dari mereka pernah menggunakan produk susu pertumbuhan lainnya sebelum menggunakan susu pertumbuhan sekarang ini. Dapat dilihat dari jumlah responden yang mengatakan ya, yaitu sebesar 60 %. Dapat ditarik kesimpulan bahwa susu pertumbuhan saat ini yang digunakan merupakan pilihan yang cukup tepat dari 60 % responden yang pernah menggunakan produk lain sebelumnya, dan pilihan yang tepat pula saat ini bagi 40 % responden baru yang belum pernah menggunakan produk lain.

18 56 Tabel 4.1 Tabel Persentase Penggunaan Susu Pertumbuhan Lain Sebelumnya Jumlah Responden Persentase (%) Ya % Tidak % 25 Persentase ,59 19,12 13,24 11,76 10,29 8,82 8,82 Enfagrow/Enfakid Nutrilon Royal 3/4 Sustagen/Sustakid Pediasure Procal/Promise Bebelac 3/4 Chill-kid/Chill-school Dancow Gain/Grow Lain-lain 10,29 7,35 5 2,94 0 Susu Pertumbuhan Gambar 4.16 Susu Pertumbuhan yang Pernah Digunakan Sebelumnya Enfagrow/Enfakid dan Nutrilon Royal 3/4 yang mendapat tempat tertinggi sebagai produk susu pertumbuhan yang pernah dipakai sebelumnya, masing-masing sebesar % dan %. Para konsumen yang pernah menggunakan Sustagen/Sustakid sebelumnya sebesar %, Urutan berikutnya ditempati oleh Pediasure sebesar % dan Procal/ Promise sebesar %, Bebelac 3/ 4 dan Chillkid/Chill-school dengan persentase sebesar 8.82 %. Angka persentase tersebut diperoleh dari total 68 responden yang pernah menggunakan susu pertumbuhan lain sebelumnya.

19 57 Tabel 4.2 Tabel Persentase Penggunaan Susu Pertumbuhan Lain Sebelumnya Jumlah Responden Persentase dari 68 responden Enfagrow/Enfakid % Nutrilon Royal 3/ % Sustagen/Sustakid % Pediasure % Procal/Promise % Bebelac 3/ % Chill-Kid/Chill-School % Dancow % Gain/Grow % Lain-lain % Di Atas 1 Tahun 26 % 1-3 Bulan 33 % 6-12 Bulan 22 % 4-6 Bulan 19 % Gambar 4.17 Lama Penggunaan Susu Pertumbuhan yang Digunakan Sebelumnya Dari 68 responden yang pernah menggunakan produk lain sebelumnya, didapat bahwa 33 % responden pernah menggunakan produk susu pertumbuhan sebelumnya selama 1-3 bulan, 19 % dari mereka menggunakannya selama 4-6 bulan, 22 % di antaranya mengunakan selama 6-12 bulan, sedangkan 26 % dari mereka yang telah menggunakannya selama lebih dari 1 tahun.

20 58 70 Promosi Persentase Harga yang wajar Rekomendasi dari dokter Rekomendasi dari teman/kerabat Mudah didapat Kandungan gizi Variannya banyak Keinginan dari anak Image perusahaan Lain-lain Alasan Gambar 4.18 Alasan Penggunaan Susu Pertumbuhan yang Digunakan Sebelumnya Dari 68 responden yang pernah menggunakan produk lain sebelumnya, % menjawab bahwa mereka menggunakan produk susu pertumbuhan sebelumnya dikarenakan kegiatan promosi yang dilakukan oleh pihak perusahaan, % dari mereka menggunakan susu pertumbuhan sebelumnya dikarenakan harga yang wajar, % dikarenakan rekomendasi dari dokter. Posisi berikutnya ditempati oleh alasan mudah didapat dan rekomendasi dari teman/kerabat sebesar masing-masing %. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan sangatlah berperan penting dalam pemasaran serta pembentukkan brand awareness di samping harga yang wajar.

21 59 Tabel 4.3 Tabel Persentase Alasan Penggunaan Susu Pertumbuhan Lain Sebelumnya Jumlah Responden Persentase dari 68 responden Promosi % Harga yang wajar % Rekomendasi dari dokter % Rekomendasi dari teman/kerabat % Mudah didapat % Kandungan gizi % Variannya banyak % Keinginan dari anak % Image perusahaan % Lain-lain % 4.3 Analisis Strategi Pemasaran Dalam menjalankan perusahaan, manajemen pemasaran sangatlah berperan penting saat ini, dimana dilakukan analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Demikian pula dengan Wyeth Indonesia, dalam menjalankan manajemen pemasaran atas produk Procal/Promise, harus ada suatu strategi yang dirancang tepat pada sasaran yang ingin dituju, oleh karena itu pun dibutuhkan juga suatu analisa ataupun kajian dari strategi yang telah dijalankan secara bertahap guna mencapai hasil yang maksimal Analisis Bauran Pemasaran Bauran Pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Ada empat variabel dalam analisis bauran pemasaran, variabel-variabel tersebut

22 60 terdiri atas: Product (produk), Price (harga), Place (distribusi), dan Promotion (promosi). Berikut adalah analisis bauran pemasaran untuk produk Procal/Promise Product (Produk) Apabila kita melihat produk susu pertumbuhan yang diproduksi oleh Wyeth Indonesia, maka dapat dikategorikan sebagai produk susu pertumbuhan kelas premium. Untuk produk susu, Wyeth Indonesia hadir dengan produk-produk premium yang digolongkan dalam enam kategori yaitu: 1. Tahap 1: 0-6 bulan Untuk membantu memenuhi kebutuhan bayi-bayi berusia 0-6 bulan yang tidak mendapatkan ASI, Wyeth menyediakan rangkaian susu formula bayi: S-26 Gold S Tahap 2: 6-12 bulan Selama masa enam bulan ke-dua kehidupan bayi (usia 6-12 bulan), adalah saat yang tepat untuk mengganti susu formula bayi awal dengan susu fomula lanjutan ultra premium. Untuk itu Wyeth hadir dengan produk-produk: Promil Gold Promil 3. Tahap 3: 1-3 tahun Usia 1-3 tahun merupakan usia pada saat anak lebih banyak bergerak dan ingin tahu akan banyak hal. Usia tersebut merupakan masa penting pemenuhan nutrisi

23 61 dan kebutuhan bayi akan nutrisi tubuh masih tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan itu, Wyeth menyediakan produk-produk: Procal Gold Procal 4. Tahap 4: 4-7 tahun Pada usia ini, perkembangan otak anak masih terus berlangsung. Periode ini merupakan periode penyempurna dari seluruh tahapan Periode Emas Pertumbuhan Otak anak. Pemberian nutrisi yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap sempurnanya perkembangan otak anak. Wyeth hadir dengan produkproduk: Promise Gold Promise 5. Formula khusus Wyeth mempunyai beberapa formula khusus untuk bayi atau anak dengan kondisi tertentu, yaitu: Nursoy Nursoy merupakan produk susu berbahan dasar kacang kedelai bernutrisi tinggi, yang dapat digunakan untuk bayianak yang alergi terhadap susu sapi. S-26 LBW (low birth weight) S-26 LBW merupakan produk susu formula bagi bayi dengan berat lahir rendah, mengandung asam lemak jenuh ganda rantai panjang (LCPUFA), asam arakhidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) dari sumber

24 62 nabati murni, serta karoten. Produk ini digunakan harus dibawah pengawasan dokter. 6. Nutrisi Dewasa Wyeth juga mempunyai produk nutrisi untuk orang dewasa, yaitu: Enercal Plus Minuman bergizi lengkap dan seimbang untuk menjaga kesehatan. Enercal Plus mengandung energi sebesar 1 kalori/ml, kombinasi protein whey dan isolat protein kedelai, 100 % lemak nabati, rendah lemak jenuh dan kolesterol, untuk menjaga kesehatan jantung, lengkap vitamin dan mineral termasuk kalsium, untuk menjaga kesehatan tulang, serta bebas laktosa sehingga aman untuk pencernaan. S-26 Mama Minuman bergizi lengkap dan seimbang yang dirancang khusus sebagai suplemen makanan bagi ibu hamil dan menyusui. Produk ini belum tersedia di Indonesia. Sekarang mari kita fokus dengan produk tahap 3 dan tahap 4 yang merupakan objek dari tesis ini. Produk Wyeth tahap 3 terdiri atas Procal Gold dan Procal (regular), sedangkan tahap 4 terdiri atas Promise Gold dan Promise (regular), dimana yang membedakan antara Gold dan regular adalah adanya kandungan asam arakhidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) pada produk Gold, sedangkan pada produk regular tidak.

25 63 Berikut ini adalah kandungan gizi dari keempat produk tersebut: Tabel 4.4 Tabel Kandungan Gizi Produk Procal/Promise Procal Promise Gold Regular Gold Regular Energi Energi Energi Energi Protein Protein Protein Protein Lemak Lemak Lemak Lemak Karbohidrat Karbohidrat Karbohidrat Karbohidrat Vitamin A Vitamin A Vitamin A Vitamin A Karoten Karoten Karoten Karoten Vitamin D Vitamin D Vitamin D Vitamin D Vitamin E Vitamin E Vitamin E Vitamin E Vitamin B6 Vitamin B6 Vitamin B6 Vitamin B6 Vitamin B12 Vitamin B12 Vitamin B12 Vitamin B12 Asam Folat Asam Folat Asam Folat Asam Folat Asam Pantotenat Asam Pantotenat Asam Pantotenat Asam Pantotenat Biotin Biotin Biotin Biotin Vitamin C Vitamin C Vitamin C Vitamin C Kalsium Kalsium Kalsium Kalsium Fosfor Fosfor Fosfor Fosfor Magnesium Magnesium Magnesium Magnesium Zat Besi Zat Besi Zat Besi Zat Besi Seng Seng Seng Seng Tembaga Tembaga Tembaga Tembaga Iodium Iodium Iodium Iodium Natrium Natrium Natrium Natrium Kalium Kalium Kalium Kalium Klorida Klorida Klorida Klorida Vitamin K Vitamin K Vitamin B1 Vitamin B1 Mangan Mangan Vitamin B2 Vitamin B2 Nukleotida Nukleotida Nikotinamida Nikotinamida Thiamina Thiamina AA Riboflavin Riboflavin DHA Niasin AA DHA Niasin Sekarang kita tinjau dari segi kemasan. Kemasan Procal Gold, Procal (regular) dan Promise Gold tersedia dalam bentuk kaleng, hal ini digunakan untuk lebih menonjolkan kesan eksklusif pada kemasan karena produknya adalah produk premium. Ketiga produk tersebut tersedia dua pilihan ukuran volume yaitu 400 gram dan 900 gram.

26 64 Sedangkan kemasan Promise (regular) menggunakan kemasan kardus, karena sasaran pasarnya adalah pasar high-class namun yang sedikit lebih rendah. Promise (regular) tersedia dalam kemasan 200 gram dan 400 gram Price (Harga) Bila ditinjau dari segi harga, susu pertumbuhan keluaran Wyeth, Procal/Promise merupakan produk dengan harga tertinggi, sehingga disimpulkan sebagai susu pertumbuhan kelas premium. Selain selalu memasang harga yang tertinggi, Wyeth Indonesia tidak pernah memberikan potongan harga secara khusus. Untuk potongan harga, Wyeth Indonesia hanya menyediakan voucher sebesar Rp ,- bagi pelanggan baru Place (Distribusi) Dalam memasarkan produknya, Wyeth Indonesia melakukan strategi dengan menggunakan saluran distribusi berupa National Key Account seperti Carrefour, Giant, Alfa dan Local Key Account seperti Yogya Department Store, Tip Top serta melalui Modern Trade dengan kategori toko atau tempat penjualan sudah melakukan transaksi dengan bantuan kasir. Secara klasifikasi, menurut website Wyeth Indonesia, produkproduk Procal/Promise baik Gold maupun regular dapat ditemukan di hypermarket, supermarket, minimarket, dan apotek.

27 Promotion (Promosi) Promosi yang dilakukan dalam memasarkan produk Procal/Promise selama ini terbagi atas tiga bentuk, yakni: Above-the-line Kegiatan dilakukan dengan melakukan kegiatan iklan pada televisi (RCTI, Trans TV, Indosiar, dan SCTV), majalah (Parents Guide, Femina, Ayahbunda) dengan frekuensi 1-2 bulan sekali. Kegiatan iklan di televisi untuk saat ini tidak dilakukan, terakhir kali dilakukan pada bulan September Ada rencana untuk melakukan promosi melalui media radio dalam waktu dekat ini. Below-the-line Kegiatan dilakukan dengan mengadakan gymick marketing, dimana pada pembelian dua produk kemasan 900 gram, customer mendapatkan gymick (semacam souvenir untuk merangsang orang untuk membeli produk). Kegiatan below-the-line lainnya antara lain: program promosi ke dokter-dokter kandungan dan dokter-dokter anak, kemudian juga mengadakan presentasi produk di tempat para ibu berkumpul, pusat permainan/hiburan bagi anak-anak seperti Timezone, atau di tempat-tempat belanja. Public Relation Selama ini dilakukan kegiatan promote-to-mother dengan nama program Kindergarten Management yang ditujukan kepada para ibu yang memiliki anak di bangku TK atau SD, dimana mereka dikumpulkan dan diberikan edukasi tentang nutrisi yang dibutuhkan oleh anak usia pertumbuhan. Kemudian ada pula kegiatan public relation lainnya, antara lain: diadakannya baby contest pada

28 66 beberapa key account seperti Carrefour dan Giant, juga dilakukan dengan mengadakan permainan bagi anak-anak di toko tempat penjualan susu. Ada rencana untuk melakukan kegiatan pertemuan dan mengumpulkan peserta dengan sistem jaringan/networking Analisis STP Dalam melakukan manajemen pemasaran, diperlukan suatu analisa untuk mengetahui perihal mengenai segmentasi konsumen, target dari konsumen serta posisi dari produk tersebut di pasar saat ini. Biasanya dikenal istilah STP (Segmenting, Targeting dan Positioning) Segmenting (Segmentasi) Dengan produk susu pertumbuhannya, Procal dan Promise, Wyeth memiliki segmentasi konsumen kelas atas atau premium/high class. Hal ini dapat dibuktikan dengan harga produk yang tinggi dalam kategori susu pertumbuhan, yaitu dengan harga Rp. 136,87/gram bagi kemasan Promise Gold dan Rp. 136,83/gram bagi kemasan Procal Gold. Sedangkan untuk kemasan regular, dengan harga yang sedikit lebih rendah, yaitu Rp. 93,33/gram untuk Procal (regular) dan Rp. 89,71/gram untuk Promise (regular), diharapkan dapat merebut pasar susu pertumbuhan lain yang bermain di kelas nonpremium, seperti Sustagen. Apabila kita melihat kepada profil dari konsumen yang terwakili lewat kuesioner yang dibagikan, pada Gambar 4.6 tentang Profil Responden (Pengeluaran Kebutuhan Primer per Bulan), kita dapat melihat bahwa mayoritas dari responden mempunyai

29 67 pengeluaran kebutuhan primer per bulannya sebesar Rp ,- sampai dengan Rp ,-, dengan persentase sebesar 52 % dari total responden. 24 % dari total responden mempunyai pengeluaran kebutuhan primer per bulannya sebesar Rp ,- sampai dengan Rp ,-. Ini berarti lebih dari tiga per empat responden memiliki pengeluaran Rp ,- sampai dengan Rp ,-. Pasar inilah yang menjadi segmentasi Wyeth. Berikut ini adalah tabel harga per gram beberapa merek susu pertumbuhan berdasarkan riset AC Nielsen sejak tahun 2003 hingga tahun Tabel 4.5 Tabel Harga Per Gram Beberapa Susu Pertumbuhan Harga (rupiah) per Gram Pedia Complete N/A Pedia Regular Chilkid Platinum Promise Gold Procal Gold Gain Nutrilon Royal Enfagrow A Enfakid A Nutrilon Royal 4 N/A Vitalac Genio 3 N/A N/A Enfagrow Reg Nutrilon Grow N/A Procal Reg Promise Reg 4 N/A Chilkid + DHA Chil-School Bebelac Sustagen Junior Sustagen Kid Bebelac 4 N/A Vitalac Nutrima Nutrima

30 Source: ACNielsen Retail Index Advisor Interactive Indonesia Pedia Complete Pedia Regular Chilkid Platinum 3 Promise Gold 4 Procal Gold 3 Gain Nutrilon Royal 3 Enfagrow A+ Enfakid A+ Nutrilon Royal 4 Vitalac Genio 3 Enfagrow Reg Nutrilon 3 Grow Procal Reg Promise Reg 4 Chilkid + DHA Chil-School Bebelac 3 Sustagen Junior Sustagen Kid Bebelac 4 Vitalac 3 Nutrima 4+ Nutrima 1+ Gambar 4.19 Grafik Harga Beberapa Susu Pertumbuhan

31 Targeting (Target) Target dalam penjualan Procal/Promise adalah para ibu yang memiliki usia berkisar antara tahun, dengan asumsi pada usia ini merupakan usia produktif bagi seorang ibu untuk mempunyai anak dan anak yang dimiliki diperkirakan mempunyai usia berkisar antara 0-7 tahun. Target lainnya adalah keluarga muda yang memiliki tingkat kehidupan mapan serta mempunyai latar belakang pendidikan yang baik Positioning (Posisi) Wyeth memposisikan produk Procal/Promise di pasaran saat ini sebagai Market Leader Selling High Quality Products and High Price, teratas pada produk sejenis yang memiliki harga jual tinggi. Di samping itu, Wyeth juga ingin memposisikan diri membantu para ibu agar setiap anak dapat menggunakan produk Wyeth Gold yang dilengkapi oleh kandungan AA & DHA Analisis SWOT Analisis Lingkungan Eksternal Secara umum, perusahaan harus memantau kekuatan-kekuatan lingkungan makro yang pokok (demografi, ekonomi, teknologi, politik/hukum dan sosial/budaya) yang berpengaruh terhadap bisnisnya. Selain itu, harus dipantau juga pemeran-pemeran lingkungan mikro yang signifikan (pelanggan, pesaing, saluran distribusi dan pemasok) yang mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di pasar tersebut. Perusahaan harus menyusun kategori faktor-faktor lingkungan ini dan menyusun suatu strategi pemasaran untuk memperkirakan kecenderungan dan perkembangan yang

32 70 penting. Di samping itu perusahaan pun perlu mengidentifikasi peluang dan ancaman yang nyata ataupun kurang nyata. Perubahan-perubahan makro yang berpotensi mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan dapat didefinisikan sebagai berikut: Perubahan sosial Adanya kecenderungan masyarakat yang peduli terhadap gizi dan nutrisi sehingga mereka mulai beralih dari penggunaan susu pertumbuhan yang satu ke yang lainnya, yang dapat menyajikan kandungan gizi jauh lebih baik. Perubahan ekonomi Indikasi pertumbuhan ekonomi yang belum membaik juga akan mempengaruhi pertumbuhan industri secara global, hal ini dapat mempengaruhi struktur harga yang rentan terhadap kenaikan harga sehingga imbasnya adalah kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok. Kompetisi juga akan semakin ketat, karena pemain baru akan mencoba meningkatkan pangsa pasarnya. Perubahan teknologi Teknologi yang terus berkembang akan menciptakan produk-produk baru yang semakin baik, terutama dalam kualitas, demikian pula dengan produk susu pertumbuhan yang akan semakin kaya dengan nutrisi yang dibutuhkan anak usia pertumbuhan.

33 Analisis Peluang dan Ancaman Berdasarkan perubahan-perubahan makro lingkungan yang pokok, perusahaan dapat mendefinisikan peluang-peluang baru dan ancaman-ancaman di industri susu pertumbuhan adalah sebagai berikut: Peluang utama yang dihadapi oleh Wyeth adalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan susu kaya nutrisi Kebutuhan susu pertumbuhan merupakan kebutuhan dasar masyarakat, dimana saat ini dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan seseorang, maka susu pertumbuhan kaya nutrisi mejadi pilihan utama para orang tua bagi pertumbuhan anaknya. 2. Tingkat loyalitas konsumen yang cukup tinggi Apabila kita melihat kepada profil dari konsumen yang terwakili lewat kuesioner yang dibagikan, pada Gambar 4.13 tentang Persentase Penggunaan Produk Susu Pertumbuhan yang Sama Untuk Tingkat Lanjutan, maka 76 % respoden menjawab bahwa mereka tetap akan menggunakan produk susu pertumbuhan yang sama untuk tingkat lanjutan berikutnya dan 24 % sisanya mengatakan tidak Secara umum dapat kita lihat bahwa konsumen susu pertumbuhan cukup memiliki loyalitas yang tinggi atas produk yang digunakannya hal ini dikarenakan kesesuaian produk dengan kondisi tubuh serta kandungan gizi yang dikandungnya. Seringkali pergantian produk susu yang dikonsumsi menyebabkan dampak pada kondisi kesehatan anak.

34 72 Sedangkan ancaman pokok yang membahayakan Wyeth adalah sebagai berikut: 1. Pesaing baru dalam industri susu pertumbuhan kelas premium Wyeth harus berhati-hati dengan produsen susu pertumbuhan lainnya, yang saat ini mereka termasuk dalam kategori non-premium. Hal ini dikarenakan para produsen tersebut dapat memasuki pasar dengan mengeluarkan produk saingan di kelas premium, seperti halnya dengan Dancow yang kita kenal sebagai produk susu pertumbuhan non-premium, saat ini memiliki susu premium dengan nama Excella Gold. 2. Kemajuan teknologi yang begitu cepat Seperti yang kita ketahui bersama kondisi ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini bergerak sangat cepat. Penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan baru dapat terjadi kapan saja. Susu pertumbuhan yang merupakan salah satu hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mengalami perubahan bentuk yang cukup cepat. Apabila Wyeth tidak dapat bergerak cepat seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, maka produsen susu pertumbuhan lainnya dapat merebut pasar lewat produk baru yang mereka hasilkan. 3. Regulasi pemerintah terhadap barang impor Walau saat ini belum diberlakukan suatu regulasi terhadap barang impor yang dirasa cukup memberatkan para importir, tetapi perlu untuk tetap diwaspadai kemungkinan akan hal tersebut. Dengan regulasi yang dapat memberatkan para pihak importir, dirasa akan mempengaruhi terhadap kinerja dari perusahaan secara keseluruhan.

35 Analisis Lingkungan Internal Selain lingkungan eksternal di atas, perusahaan juga harus mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang merupakan faktor-faktor internal Analisis Kekuatan dan Kelemahan Kekuatan perusahaan menunjukkan kemungkinan-kemungkinan adanya beberapa strategi tertentu yang akan berhasil, sedangkan kelemahan perusahaan menunjukkan bahwa terdapat hal-hal yang harus diperbaiki. Kekuatan-kekuatan pokok yang dimiliki Wyeth adalah: 1. Reputasi dari Wyeth yang baik Wyeth dikenal sebagai perusahaan farmasi yang terkenal di dunia, dengan produk farmasi (pharmaceutical), produk produk kesehatan baik bagi manusia maupun hewan, produk kesehatan bagi manusia atau hewan, produk bioteknologi, vaksin dan lain-lain. Sebagai contohnya, Wyeth pada September 2005 masuk ke dalam daftar 20 Biotech and Pharmaceutical Employers pada majalah terkenal Science. Di Taiwan, pada Januari 2006, Wyeth Taiwan dianugerahi gelar Country s number one company for both brand and company image. Hal ini tentu saja membuktikan reputasi baik Wyeth. Selain memiliki reputasi yang sangat baik, Wyeth juga sangat berpengalaman dan merupakan pemain lama di industrinya. Hal ini dibuktikan dari eksistensi Wyeth yang cikal bakalnya sudah berdiri sejak 1860.

36 74 2. Centralized Research and Development (R&D) Pusat Research and Development (R&D) Wyeth berada di Amerika Serikat, selain bertujuan agar terpusat dalam penelitian dan menghasilkan temuan baru, teknologi di Amerika Serikat lebih maju dan berkembang pesat. Selain itu dengan centralized R&D, maka akan lebih mudah untuk melakukan standarisasi produkproduk Wyeth di seluruh dunia, yang berarti kualitas produknya akan tetap terjaga. Sementara itu, kelemahan-kelemahan utama Wyeth adalah: 1. Kurang kegiatan promosi Kegiatan promosi sangatlah dibutuhkan oleh para konsumen untuk mengetahui pengetahuan akan produk yang kita tawarkan. Wyeth untuk produk Procal dan Promise, dalam kurun waktu setengah tahun terakhir tidak lagi melakukan kegiatan promosi baik melalui media cetak ataupun elektronik. Hal ini patut menjadi perhatian dan diwaspadi karena pemain yang terus mengadakan kegiatan promosi dapat mengancam market share Wyeth.

37 75 Tabel 4.6 SWOT Wyeth (Procal/Promise) Always Leave Blank Strengths 1. Reputasi Wyeth yang baik. 2. R&D yang terpusat. Weaknesses 1. Kurang kegiatan promosi. Opportunities 1. Kebutuhan akan susu yang tinggi 2. Kebutuhan akan susu yang kaya nutrisi 3. Loyalitas konsumen yang tinggi. Strategi SO 1. Mengkampanyekan brand Procal/Promise dengan segala keunggulannya. (S1,O1,O2,O3) 2. Menginformasikan tentang formula atau kandungan gizi baru yang ditawarkan. (S1,S2,O2) Strategi WO 1. Melakukan kegiatan promosi yang intensif (W1,O1,O2, O3) Threats 1. Pesaing baru dalam industri susu pertumbuhan kelas premium. 2. Kemajuan teknologi yang begitu cepat. 3. Regulasi pemerintah terhadap barang impor. Strategi ST 1. Melakukan pengembangan dalam formula secara terus menerus melalui R&D. (S1,S2,T1,T2) 2. Fokus pada target. (S1,T1) 3. Membuka pabrik di Indonesia. (S1,T1,T2,T3) 4. Menambah varian produk. (S2,T1,T2) Strategi WT 1. Memperkuat brand awareness Procal/Promise di masyarakat, misalnya dengan tagline yang mudah diingat. (W1,T1)

38 Strategi SO 1. Mengkampanyekan brand Procal/Promise dengan segala keunggulannya. (S1, O1, O2, O3) Wyeth diharapkan dapat memperkenalkan brand Procal/Promise kepada khalayak ramai dengan promosi maupun iklan yang dilakukan di media massa. Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih mengenal Procal/Promise pada umumnya dan Wyeth pada khususnya. Seperti diketahui bahwa tingginya kebutuhan masyarakat akan susu kaya nutrisi serta tingkat loyalitas konsumen pengguna susu pertumbuhan yang cukup tinggi merupakan suatu peluang yang harus diperhatikan dengan serius oleh Wyeth dalam memperkenalkan Procal/Promise, didukung dengan reputasi Wyeth yang baik selama ini. 2. Menginformasikan tentang formula atau kandungan gizi baru yang ditawarkan. (S1, S2, O2) Wyeth harus dapat selalu menginformasikan tentang formula baru atau kandungan gizi baru yang terdapat dalam Procal/Promise kepada masyarakat. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan menjangkau konsumen lebih luas. Jangan sampai konsumen di pasar hanya mengetahui informasi tentang inovasi produk lain, sehingga dapat membuat mereka beralih ke produk tersebut.

39 Strategi ST 1. Melakukan pengembangan dalam formula secara terus menerus melalui Research and Development. (S1,S2,T1,T2) Diharapkan agar bagian Research and Development (R&D) dapat melakukan inovasi secara berkala dan terus menerus, dikarenakan semakin banyaknya pesaing yang terus mengeluarkan produk-produk sejenis baru yang menarik konsumen, hal ini didukung karena kemajuan teknologi yang begitu cepat. R&D yang berada di Amerika Serikat, diharapkan juga cukup cepat untuk melakukan eksekusi di Indonesia, jangan sampai terjadi, R&D di Amerika Serikat telah menemukan inovasi baru, tetapi di Indonesia baru dapat dieksekusikan beberapa bulan kemudian, dimana dikhawatirkan para pesaing telah masuk ke pasar terlebih dahulu dengan penemuan baru mereka. 2. Fokus pada target (S1,T1) Dikarenakan semakin banyaknya pesaing dalam industri susu pertumbuhan kelas premium, apalagi dengan masuknya produsen susu pertumbuhan kelas nonpremium ke kelas premium, maka Wyeth harus tetap terus fokus pada target mereka masyarakat kelas premium, dengan menawarkan produk yang lebih baik dari segi kualitas. Wyeth harus dapat menggunakan reputasinya yang baik di mata masyarakat untuk menjaga konsumen yang telah ada, meyakinkan mereka akan kualitas produk yang dihasilkan serta meraih konsumen lainnya secara lebih luas. 3. Membuka pabrik di Indonesia (S1,T1,T2,T3) Dalam mengantisipasi dari regulasi pemerintah terhadap barang impor yang dirasakan akan merugikan atau memberatkan pihak importir, maka dirasa perlu

40 78 untuk memikirkan tentang pembukaan pabrik di Indonesia. Diharapkan dengan adanya pabrik di Indonesia, biaya produksi dapat lebih rendah dan membuka lapangan kerja baru bagi para masyarakat setempat. 4. Menambah varian produk (S2,T1,T2) Saat ini produk Procal/Promise hanya ada dalam dua kemasan, yakni Gold dan Regular dan masih dengan harga premium. Dirasa perlu bagi Wyeth untuk dapat membuat varian baru dari produk yang sudah ada, dengan pengembangan dari segi kandungan gizi/nutrisi ataupun dari segi ukuran kemasan serta kemasan itu sendiri, demikian pula dari segi rasa, yang tidak hanya plain saja, mungkin dapat dikombinasi dengan rasa buah Strategi WO 1. Melakukan kegiatan promosi secara intensif. (W1,O1,O2,O3) Dikarenakan tingginya kebutuhan masyarakat akan susu, termasuk juga kebutuhan akan susu pertumbuhan kaya nutrisi, maka dirasa sangat perlu agar Wyeth meningkatkan kegiatan promosi secara lebih intensif, walaupun seperti diketahui bahwa segmentasi konsumennya sudah jelas yakni masyarakat kelas premium, tetapi kita jangan melupakan para pesaing juga akan bermain pada segmen yang sama, mereka dapat merebut konsumen dengan segala aktifitas promosi yang mereka lakukan, apabila kegiatan promosi dari Wyeth kurang, dikhawatirkan akan melemahkan brand Procal/Promise itu sendiri di masyarakat.

41 Strategi WT 1. Memperkuat brand awareness Procal/Promise di masyarakat, misalnya dengan tagline yang mudah diingat. (W1, W2, T1) Salah satu kelemahan dari Wyeth untuk produk Procal/Promise adalah belum mempunyai tagline yang dapat dengan mudah diingat oleh masyarakat. Oleh sebab itu, sebaiknya Wyeth membuat sebuah tagline khusus untuk produk Procal/Promise yang dapat mengena di hati dan mudah untuk diingat oleh masyarakat luas. Jika tagline telah dibuat maka setiap promosi yang dilakukan oleh Wyeth harus menyebutkan tagline tersebut sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengetahui bahwa promosi tersebut berhubungan dengan Procal/Promise. Kemudian apabila media iklan telah dirambah, ada baiknya juga membuat sebuah jingle yang mudah diingat, diharapkan agar orang semakin peka terhadap produk Procal/Promise.

42 Analisis Strategi Pemasaran yang Dilakukan Saat ini Wyeth telah melaksanakan strategi pemasaran guna mencapai target penjualan dari produk Procal/Promise. Dalam pelaksanaan suatu strategi harus ada analisa yang dilakukan untuk melihat kekuatan serta kelemahan dari strategi yang telah dilaksanakan guna perbaikan dan mencapai hasil yang lebih baik di waktu mendatang. Beberapa strategi pemasaran yang telah dilaksanakan oleh Wyeth sejauh ini adalah: Strategi below-the-line Kegiatan yang dilaksanakan adalah gymick marketing, di mana setiap pembelian 2 buah produk akan mendapatkan hadiah, program promosi ke dokter kandungan atau dokter anak, presentasi produk di tempat para ibu berkumpul, tempat belanja seperti Alfamart, ataupun pusat permainan/hiburan bagi anak-anak. Public Relation Kegiatan yang dilakukan adalah kindergarten management, yaitu program kunjungan ke TK, dimana dilakukan perlombaan bagi para murid TK dan para ibu diberikan penjelasan tentang nutrisi atau kesehatan anak. Kemudian dengan mengadakan baby contest di beberapa key account seperti Giant atau Carrefour, juga mengadakan permainan di toko tempat penjualan.

43 81 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel Analisa Kegiatan Promosi dan Public Relation Program Kekuatan Kelemahan Rekomendasi Gymick Marketing Merangsang orang - Kegiatan dapat untuk membeli diteruskan Permainan di Toko Meningkatkan brand awareness Tidak fokus kepada penjualan Kegiatan dipertimbangkan Promosi ke Dokter Presentasi Kepada Ibu-ibu di Pusat Perbelanjaan, Tempat Permainan Anak Kindergarten Management Baby Contest Membangun relasi dan saluran distribusi Meningkatkan volume penjualan Penetrasi pasar Meningkatkan brand awareness Meningkatkan product knowledge dari Procal/Promise Penetrasi pasar Meningkatkan volume penjualan Meningkatkan brand awareness Meningkatkan product knowledge dari Procal/Promise Penetrasi pasar Meningkatkan volume penjualan Meningkatkan brand awareness Dokter tidak menjadi fokus, dikarenakan para kompetitor juga melakukan hal yang sama Tempat umum seperti pusat perbelanjaan dan tempat permainan anak yang ramai, membuat tidak konsentrasi dalam penyampaian product knowledge Kesulitan dalam mendapatkan ijin dari pihak sekolah yang merasa tidak diuntungkan dengan kegiatan ini Biaya yang tinggi untuk diteruskan Kegiatan dapat diteruskan, di mana dokter diberikan product knowledge yang baik Kegiatan dapat diteruskan, di mana dibutuhkan penentuan tempat yang lebih kondusif agar penyampaian informasi lebih diserap dengan baik Kegiatan dapat diteruskan, di mana dirasa merupakan salah satu kegiatan Public Relation yang cukup efektif serta perlu dipikirkan tentang nilai tambah bagi sekolah Kegiatan dapat diteruskan, tetapi perlu memperhatikan momen yang tepat, serta dapat bekerjasama dengan pihak terkait, seperti rumah sakit, dll. Seperti yang dapat kita lihat pada analisa di atas, bahwa kegiatan pemasaran yang dilakukan saat ini oleh Wyeth lebih banyak pada kegiatan below-the-line dan public relation, sedangkan kegiatan above-the-line sangat kurang dan boleh dikatakan hampir tidak ada dalam waktu sekitar enam bulan terakhir. Padahal seperti yang dapat kita lihat pada Gambar 4.12 Sumber Informasi Mengenai Produk Susu Pertumbuhan 56.14% respoden menjawab bahwa mereka mengetahui produk susu pertumbuhan yang mereka

44 82 gunakan saat ini dari iklan. Kegiatan promosi/event yang dilakukan oleh perusahaan dan SPG (Sales Promotion Girl) yang ada di toko membantu memberikan informasi ke pihak konsumen sebesar % dan %. Kita dapat menarik kesimpulan bahwa kegiatan periklanan masih merupakan media yang tepat dalam melakukan pemasaran kepada konsumen. Sehingga kegiatan above-the-line direkomendasikan untuk dilakukan kembali oleh Wyeth. Pada tabel di bawah, kita melihat bahwa kondisi volume penjualan Wyeth untuk Procal/Promise selama 3 tahun terakhir dibandingkan dengan para kompetitor produk susu pertumbuhan kelas premium lainnya. Terlihat peningkatan dari segi penjualan selama 3 tahun terakhir. Apabila kegiatan above-the-line dilakukan oleh Wyeth secara lebih intensif, maka diharapkan untuk ke depannya, volume penjualan dapat lebih jauh meningkat. Pada posisi di bawah terdapat Pediasure dan Enfagrow/Enfakid sebagai posisi kedua dan ketiga terbesar dari segi volume penjualan. Untuk Pediasure dan Enfagrow/Enfakid, sejauh ini melakukan kegiatan iklan secara rutin di media televisi, yang cukup membangun brand awareness kepada masyarakat.

45 83 900, ,000 Source: ACNielsen Retail Index Advisor Interactive Indonesia total Procal/Promise 700, , ,000 total Pediasure total Enfagrow/Enfakid 400, , , ,000 total Sustagen Junior/Kid total Chill-kid/Chillschool total Bebelac 3/4 total Nutrilon 3/4 total Gain/Grow Lain-lain total Vitalac 3 Gambar 4.20 Grafik Yearly Sales Volume (KG)

46 Analisis Porter Analisa strategi kompetitif Porter dilakukan untuk menentukan dan menganalisa suatu industri sebagai suatu kesatuan dan untuk memperkirakan masa depan industrinya. Analisa yang dilakukan terdiri dari lima faktor utama, yaitu ancaman para pendatang baru, ancaman dari produk pengganti, ancaman dari pesaing, kekuatan tawar menawar pemasok, dan kekuatan tawar menawar pembeli Ancaman Para Pendatang Baru Pada saat ini, sudah terdapat banyak pemain di industri susu pertumbuhan kelas premium, tetapi tidak tertutup kemungkinan munculnya pendatang-pendatang baru, baik merupakan pemain baru, ataupun pemain lama yang tadinya tidak menyentuh kelas premium, seperti Dancow. Pemain baru dalam industri ini merupakan salah satu ancaman yang serius bagi perusahaan, dan tingkat ancamannya cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh karena kemajuan teknologi yang mengakibatkan banyak pemain dapat membuat produk dengan kualitas setara ataupun lebih baik. Apalagi bila produk tersebut ditunjang dengan harga yang lebih bersaing, tentu saja dapat menjadi ancaman yang mampu mengambil market share Wyeth Ancaman Dari Produk Pengganti Periode Emas Pertumbuhan Otak anak merupakan momen yang sangat penting pada kehidupan seseorang, oleh karena itu para orang tua akan memenuhi kebutuhan nutrisi anaknya yang akan membantu perkembangan otak anak menjadi sempurna.

47 85 Nutrisi-nutrisi ini bisa diperoleh dari kandungan susu pertumbuhan kelas premium, dan ada pula terkandung dalam produk-produk pengganti seperti: biskuit bayi, contohnya Farley s atau sun, atau bubur bayi bernutrisi tinggi, contohnya Milna. Namun kebutuhan susu pertumbuhan tetaplah merupakan kebutuhan primer, sedangkan produk-produk pengganti tersebut sifatnya hanya suplemen atau pelengkap. Hal ini menyebabkan ancaman dari produk pengganti rendah Ancaman Dari Pesaing Ancaman dari pesaing merupakan suatu hal yang patut diwaspadai oleh perusahaan, dimana kita dapat lihat bahwa tingkat persaingan pada industri ini sangat tinggi. Tingkat persaingan yang tinggi ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: Meningkatnya kebutuhan susu kaya nutrisi Seperti yang kita ketahui bersama, kebutuhan susu merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Sekarang ini kebutuhan susu pertumbuhan yang kaya akan nutrisi dan berkualitas tinggi akan menjadi pilihan utama bagi para orang tua untuk membantu pertumbuhan anak mereka. Meningkatnya jumlah pemain di industri susu premium Jumlah pemain yang semakin meningkat menyebabkan konsumen memiliki lebih banyak pilihan untuk susu pertumbuhan yang menawarkan susu dengan kualitas yang cukup tinggi, yang dilengkapi dengan AA dan DHA dengan harga yang cukup bersaing.

BAB I PENDAHULUAN. anak diharapkan dapat terpenuhi secara lengkap melalui konsumsi susu, termasuk zatzat

BAB I PENDAHULUAN. anak diharapkan dapat terpenuhi secara lengkap melalui konsumsi susu, termasuk zatzat BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masa bayi dan balita merupakan masa paling baik untuk menerima asupan gizi, semakin baik asupan gizi yang diperoleh, maka semakin baik pula perkembangan fisik sang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan masa-masa yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan masa-masa yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan masa-masa yang sangat penting. Asupan gizi yang diterima anak pun harus yang terbaik karena akan mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bantuan makanan melalui program PMT (Program Makanan Tambahan). 1)

BAB I PENDAHULUAN. bantuan makanan melalui program PMT (Program Makanan Tambahan). 1) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kasus kurang gizi dan gizi buruk merupakan salah satu jenis penyakit yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Data tahun 2007 memperlihatkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 65 BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 5.1. Analisa SWOT 5.1.1. Strength (Kekuatan) - Mempunyai ragam variasi kegunaan yang tinggi (masak, membuat roti, minum, mengobati penyakit autisme,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memiliki dua bentuk yaitu padat dan cair. Pangan merupakan istilah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, susu dapat dikonsumsi oleh semua orang dengan semua umur namun

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, susu dapat dikonsumsi oleh semua orang dengan semua umur namun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan akan susu sangat dibutuhkan karena merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tentunya sangat berguna untuk kesehatan. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengidentifikasi dan lalu memuaskan kebutuhan konsumen. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. mengidentifikasi dan lalu memuaskan kebutuhan konsumen. 1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa lalu, banyak perusahaan tidak merasa perlu memahami konsumennya. Mereka merasa tidak perlu berbuat lebih dari sekedar memonitor hasil penjualan dan tidak mau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama dimaksudkan untuk memperkuat tulang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang secara rutin minum susu masih tergolong

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang secara rutin minum susu masih tergolong I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang secara rutin minum susu masih tergolong rendah. Data yang dirilis FAO (Food and Agriculture Organization) menunjukkan, pada 2007 angka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Persaingan terjadi pada beberapa sektor baik industri jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Persaingan terjadi pada beberapa sektor baik industri jasa dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang industri maupun jasa mampu bersaing dengan perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang secara rutin minum susu masih tergolong

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang secara rutin minum susu masih tergolong I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang secara rutin minum susu masih tergolong rendah. Data yang dirilis FAO (Food and Agriculture Organization) menunjukkan, pada 2007 angka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah karena menyusui dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut yang membuat produsen

BAB I PENDAHULUAN. berubah karena menyusui dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut yang membuat produsen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Susu merupakan kebutuhan primer seorang bayi. Untuk bayi baru lahir hingga usia 6 bulan produk susu merupakan makanan utamanya. Sejatinya kebutuhan susu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cairan hasil sekresi dari kelenjar susu mamalia yang digunakan. untuk menghidupi keturunannya. Susu dianggap sebagai makanan

I. PENDAHULUAN. cairan hasil sekresi dari kelenjar susu mamalia yang digunakan. untuk menghidupi keturunannya. Susu dianggap sebagai makanan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu didefinisikan oleh Purnomo dan Adiono (1987) sebagai cairan hasil sekresi dari kelenjar susu mamalia yang digunakan untuk menghidupi keturunannya. Susu dianggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun) 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hal yang penting dalam menjalani hidup untuk melakukan berbagai aktivitas. Kesadaran masyarakat akan kesehatan kini semakin tinggi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam menganalisa, kami menggunakan data dengan pengumpulan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Wawancara Dengan cara ini, penulis melakukan tanya jawab dengan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dilakukan oleh perushaan dalam mempublikasikan atau

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dilakukan oleh perushaan dalam mempublikasikan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat, banyak perusahaan melakukan berbagai macam inovasi sehingga dapat menarik perhatian konsumen dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Konsumsi susu cair di Indonesia berpotensi terus tumbuh ditopang urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan (duniaindustri.com,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR MUTU GIZI, PELABELAN, DAN PERIKLANAN SUSU FORMULA PERTUMBUHAN DAN FORMULA PERTUMBUHAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. susu di Indonesia dengan negara lain dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

BAB 1 PENDAHULUAN. susu di Indonesia dengan negara lain dapat dilihat dalam tabel berikut ini: 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri susu di Indonesia saat ini sangat menggairahkan karena potensi pasar susu di Indonesia masih terbuka lebar mengingat Indonesia menempati urutan lima

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan tujuan penelitian, maka terlebih dahulu akan dibahas mengenai persaingan usaha di bidang minuman isotonik ini melalui analisa teori Five Competitive

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF SITI MAESAROH, 2003 UJANG SUMARWAN IDQAN FAHMI.

RINGKASAN EKSEKUTIF SITI MAESAROH, 2003 UJANG SUMARWAN IDQAN FAHMI. RINGKASAN EKSEKUTIF SITI MAESAROH, 2003. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pemilihan Susu Formula di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Jatinegara. Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan IDQAN FAHMI. Peraturan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis ritel eceran saat ini mengalami perkembangan cukup pesat, ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan orang tua terhadap produk bayi begitu tinggi dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan orang tua terhadap produk bayi begitu tinggi dikarenakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan orang tua terhadap produk bayi begitu tinggi dikarenakan keinginan yang kuat dari orang tua agar anak-anaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Produk Susu untuk Batita (1-3 Tahun) Merek Dancow Batita Nama/NRP : Pagitta Puteri Fabiola/A103043

Lebih terperinci

2011, No BAB 9 FORMAT

2011, No BAB 9 FORMAT 5 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.23.11.11. TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.06.51.0475

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi susu pada saat remaja terutama dimaksudkan untuk memperkuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik susu lokal maupun susu impor. Dari susu lokal dan susu impor itu ada. sering mendengar dan tahu tentang produk tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. baik susu lokal maupun susu impor. Dari susu lokal dan susu impor itu ada. sering mendengar dan tahu tentang produk tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Susu formula menjadi solusi untuk para ibu yang menjadi pekerja untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi mereka. Banyak merek susu yang beredar di pasaran, baik susu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pola hidup yang sehat. Makanan dan minuman merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. pola hidup yang sehat. Makanan dan minuman merupakan salah satu aspek terpenting BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adanya peningkatan taraf hidup dan tingkat pendidikan di Indonesia, khususnya pulau Jawa, membuat masyarakat semakin menyadari pentingnya memiliki pola hidup yang sehat.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian untuk melihat brand awareness dari produk Acna Care, dapat disimpulkan bahwa produk Acna Care ternyata belum terlalu dikenal oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, dan merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi pasar dalam negeri merupakan peluang bagi produsen susu balita

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi pasar dalam negeri merupakan peluang bagi produsen susu balita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi pasar dalam negeri merupakan peluang bagi produsen susu balita pada umumnya untuk meningkatkan volume penjualan. Namun keadaan pasar dalam negeri beberapa tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bisnis consumer good khususnya makanan dan minuman di Indonesia telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di berbagai daerah yang

Lebih terperinci

ABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan

ABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan ABSTRAK Potensi yang besar pasar produk sabun wajah dan kesuksesan merek Vitalis pada produk-produk perawatan tubuh mendorong KAPM untuk turut mengambil bagian di segmen sabun pembersih wajah ini dengan

Lebih terperinci

kegiatan below the line seperti selling and sampling product, event sponsorship, dan branding and merchandising karena dinilai lebih efektif dan lebih

kegiatan below the line seperti selling and sampling product, event sponsorship, dan branding and merchandising karena dinilai lebih efektif dan lebih BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya di Indonesia, turut mendorong jumlah produksi kebutuhan pokok salah satunya adalah industri FMCG (fast moving consumer

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan LAMPIRAN KUESIONER Identitas 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : a. < 20 tahun b. 20-30 tahun c. 31-40 tahun d. > 40 tahun 4. Pendidikan formal terakhir : a. Tidak sekolah atau tidak tamat SD b. SD / sederajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri di setiap negara tumbuh dan berkembang dengan cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki pasar membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri. Satu hal yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. industri. Satu hal yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era persaingan pasar global dewasa ini, tuntutan konsumen atas peningkatan kualitas produk dan jasa bertambah. Terjadi pula peningkatan penawaran produk

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Protein merupakan salah satu zat makanan yang diperlukan oleh manusia agar bisa bertumbuh kembang dan tetap sehat. Fungsi protein antara lain untuk membuat dan memperbaiki

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu sapi merupakan bahan pangan yang dapat dikatakan memiliki kandungan gizi yang hampir sempurna kelengkapan gizinya. Selain air, susu sapi yang mengandung protein,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat kita berbelanja di supermarket, hypermarket maupun minimarket,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat kita berbelanja di supermarket, hypermarket maupun minimarket, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat kita berbelanja di supermarket, hypermarket maupun minimarket, kerap menjumpai produk-produk yang berlabelkan nama Peritel. Ini yang disebut dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha dan industri saat ini yang semakin maju, terutama disebabkan oleh perkembangan teknologi, telah memacu pertumbuhan baik secara

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang diprioritaskan konsumen dalam memilih sebuah salon Berdasarkan hasil pengujian Cochran setiap variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian,

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya Negara Indonesia yang dapat dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya Negara Indonesia yang dapat dilihat dari segi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya Negara Indonesia yang dapat dilihat dari segi perekonomian dan jumlah penduduk yang terus bertambah setiap tahunya, membuat Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Speciality Reguler. Children

BAB I PENDAHULUAN. Speciality Reguler. Children BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat pertumbuhan konsumsi susu di Indonesia setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Pertumbuhan konsumsi susu di Indonesia dipicu oleh kenaikan jumlah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agribisnis merupakan suatu mega sektor karena mencakup banyak sektor, baik secara vertikal (sektor pertanian, perdagangan, industri, jasa, keuangan, dan sebagainya), maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku bisnis harus mampu bersaing. Persaingan yang terjadi tidak

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku bisnis harus mampu bersaing. Persaingan yang terjadi tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin ketat membuat para pelaku bisnis harus mampu bersaing. Persaingan yang terjadi tidak hanya

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat telah membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat telah membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat telah membuat berbagai macam perusahaan berlomba-lomba untuk membuat produk pemenuhan kebutuhan manusia.

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.11.11.09605 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.06.51.0475 TAHUN 2005 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi dan dunia bisnis, mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi dan dunia bisnis, mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya era globalisasi dan dunia bisnis, mengakibatkan banyaknya persaingan khususnya dalam industri perdagangan sehingga banyak perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang termasuk dalam kategori negara berkembang, Indonesia menjadi pasar yang sangat memberikan peluang bagi dunia bisnis. Fenomena tersebut menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2008, berbagai sektor industri mengalami tantangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2008, berbagai sektor industri mengalami tantangan yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2008, berbagai sektor industri mengalami tantangan yang sangat berat, dimulai naiknya harga bahan baku sehingga harga jual menjadi naik sementara

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis ritel di Indonesia pada saat ini semakin cepat salah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis ritel di Indonesia pada saat ini semakin cepat salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis ritel di Indonesia pada saat ini semakin cepat salah satunya disebabkan oleh kebutuhan masyarakat yang jumlahnya terus meningkat. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada khususnya dan di seluruh dunia pada umumnya. Minuman isotonik adalah minuman yang dilengkapi vitamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat persaingan antar usaha bisnis yang begitu ketat. Semakin banyaknya pesaing yang bermunculan maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT Carrefour di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT Carrefour di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian Kecenderungan impulse buying merupakan fenomena yang sering terjadi di masyarakat. Menurut Ma ruf dalam penelitian Divianto (2013 : 4) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

1. BAB I 2. PENDAHULUAN. Johnson Indonesia merupakan perusahaan industri susu kelas premium yang

1. BAB I 2. PENDAHULUAN. Johnson Indonesia merupakan perusahaan industri susu kelas premium yang 1. BAB I 2. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data retail audit AC Nielsen untuk periode tahun 2012, PT Mead Johnson Indonesia merupakan perusahaan industri susu kelas premium yang berada di peringkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia pemasaran dewasa ini sangat pesat, yang ditunjukkan dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada konsumen. Kemudahan untuk

Lebih terperinci

Pemilihan Susu Formula untuk Memenuhi Asupan Gizi pada Balita dengan Metode Finite Covering

Pemilihan Susu Formula untuk Memenuhi Asupan Gizi pada Balita dengan Metode Finite Covering JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (24) ISSN: 2337-3539 (23-927 Print) A-64 Pemilihan Susu Formula untuk Memenuhi Asupan Gizi pada Balita dengan Metode Finite Covering Listyani Dewi, Nuri Wahyuningsih,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diberikan pada penelitian ini merupakan jawaban dari perumusan masalah yang terdapat pada Bab 1. 1. Persepsi Konsumen Terhadap Produk DONATELLO

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. waktu tahun 2010 sampai 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015), disertai

PENDAHULUAN. Latar Belakang. waktu tahun 2010 sampai 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015), disertai PENDAHULUAN Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia sebesar 1,4 % kurun waktu tahun 2010 sampai 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015), disertai dengan pertumbuhan pendapatan penduduk atau Produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30% BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majunya perekonomian di Indonesia ditandai dengan berkembangnya industri di Indonesia. Setiap negara dituntut untuk dapat meningkatkan sektor-sektor industri yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Ekuitas merek Tabel 6.1 Ringkasan Ekuitas Merek Dimensi Spesifikasi Keterangan Kesadaran Merek Asosiasi Merek Top of mind Brand recall Brand recognition

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari dalam dunia industri, yang ditandai dengan perubahan perubahan yang serba cepat

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Indonesia dengan jumah penduduk lebih dari 220 juta, ditambah kunjungan wisatawan manca negara sekitar 5 juta per tahun merupakan pasar yang empuk bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan disingkat bisnis ritel adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada perorangan untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN 7 2013, No.709 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN PERSYARATAN KEAMANAN, MUTU DAN GIZI FORMULA PERTUMBUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tantangan persaingan di dunia industri dewasa ini semakin berat, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang mempertahankan produknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari banyak dan berkembangnya perusahaan elektronik bertaraf

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari banyak dan berkembangnya perusahaan elektronik bertaraf BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang persaingan industri elektronik sangat tinggi, dapat dilihat dari banyak dan berkembangnya perusahaan elektronik bertaraf nasional maupun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN DAN BRAND

Lebih terperinci

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat BAB III Solusi Bisnis Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat disimpulkan bahwa persaingan yang terjadi sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam sektor industri manufaktur maupun jasa. Perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam sektor industri manufaktur maupun jasa. Perusahaan harus BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zaman globalisasi seperti saat ini, akan terjadi kompetisi atau persaingan yang tajam di semua sektor bisnis tidak dapat dihindari, baik dalam sektor industri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Banyaknya pilihan masyarakat untuk menikmati sajian makanan ala Jepang di Indonesia, khususnya di Jakarta membuktikan bahwa pemain di bisnis makanan Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, semakin banyak para produsen susu dari berbagai merek. perusahaan saling bersaing menawarkan berbagai jenis produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, semakin banyak para produsen susu dari berbagai merek. perusahaan saling bersaing menawarkan berbagai jenis produk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, semakin banyak para produsen susu dari berbagai merek perusahaan saling bersaing menawarkan berbagai jenis produk yang dihasilkannya. Jenis susu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Salah satu produk olahan kacang adalah roti kacang. Tekstur kuenya yang lembut merupakan khas roti kacang Tebing Tinggi. Roti kacang ini terbuat dari tepung

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri minuman di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 11% hingga akhir tahun 2013 (Kementerian Perindustrian Republik Indonesia hingga tahun 2013).

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISI DAFTAR ISI....iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hakekat pembangunan nasional pada dasarnya adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya yang sehat jasmani dan rohani. Dalam membangun manusia Indonesia yang sehat jasmani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan barang konsumsi. Begitu juga dengan produsen produk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan barang konsumsi. Begitu juga dengan produsen produk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan produk inovasi dan sektor industri yang cukup pesat pada saat ini membawa perubahan pada pola hidup masyarakat dan tingkat kebutuhan masyarakat akan barang

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO JAYA SUSU BUNGUR DALAM PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK SUSU

STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO JAYA SUSU BUNGUR DALAM PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK SUSU STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO JAYA SUSU BUNGUR DALAM PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK SUSU Nama : Mas Ula Ulva NPM : 14211340 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE, MM Pendahuluan Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pemain dilihat dari munculnya berbagai merek baru yang menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pemain dilihat dari munculnya berbagai merek baru yang menawarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri deterjen pada saat ini serasa penuh sesak dengan semakin banyaknya jumlah pemain dilihat dari munculnya berbagai merek baru yang menawarkan berbagai

Lebih terperinci

Lampiran 1. Decision tree kelompok pelanggaran umum. A. Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau Ilustrasi yang Berlebihan

Lampiran 1. Decision tree kelompok pelanggaran umum. A. Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau Ilustrasi yang Berlebihan Lampiran 1. Decision tree kelompok pelanggaran umum A. Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau Ilustrasi yang Berlebihan Q1 Apakah iklan pangan yang dievaluasi menggunakan kata-kata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan hal yang sangat penting seiring dengan semakin tinggi dan meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan

Lebih terperinci