Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
|
|
- Yuliana Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Produk Susu untuk Batita (1-3 Tahun) Merek Dancow Batita Nama/NRP : Pagitta Puteri Fabiola/A Program Sarjana Manajemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor Petunjuk : Berilah tanda (X) atau (v) pada tempat yang telah disediakan I. Identitas Responden 1. Nama : Usia : Alamat : Umur Batita : Pendidikan Terakhir : ( ) SD ( ) Diploma ( ) SLTP ( ) Sarjana ( ) SMU ( ) Pascasarjana (S2/S3) 6. Pekerjaan Suami : Jumlah Anak : Pengeluaran Konsumsi Makanan per Bulan : ( ) < Rp ,00 ( ) Rp ,00 Rp ,00 ( ) > Rp ,00 II. Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Kebutuhan 9. Berapa lama Anda memberikan ASI pada batita Anda? Jawaban... Alasan Apakah saat ini batita Anda mengkonsumsi susu untuk batita (1-3 Tahun)? a. Ya b. Tidak 11. Apa motivasi/pertimbangan utama Anda memberikan susu untuk batita (1-3 Tahun)? a. Bekerja di luar rumah d. Sebagai makanan tambahan b. Tidak bisa menyusui e. Lainnya, sebutkan:... c. ASI tidak mencukupi/sedikit 12. Manfaat apa yang Anda cari dari mengkonsumsi produk susu batita (1-3 Tahun)? (Jawaban Anda boleh lebih dari satu) a. Tambahan asupan vitamin/gizi d. Anak cepat cerdas b. Anak sehat/tidak mudah terserang penyakit e. Lainnya, sebutkan:... c. Anak cepat besar Pencarian Informasi 13 Darimana Anda mengetahui informasi produk susu untuk batita (1-3 Tahun)? a. Keluarga d. Dokter Anak b. Teman e. Iklan Televisi c. Tetangga f. Iklan lainnya, sebutkan:
2 Bagaimana cara Anda mendapatkan/mencari informasi produk susu batita (1-3 Tahun)? a. Bertanya keluarga d. Konsultasi ke Dokter Anak b. Bertanya teman e. Dari media Televisi c. Bertanya tetangga f. Dari media lainnya 15 Informasi mana yang membuat Anda tertarik untuk membeli susu batita (1-3 Tahun)? a. Keluarga d. Dokter Anak b. Teman e. Iklan Televisi c. Tetangga f. Iklan lainnya, sebutkan: Menurut Anda apa yang menjadi fokus perhatian pada informasi tersebut? a. Merek susu d.kandungan vitamin atau gizi tertentu b. Tambahan AA dan DHA pada susu e. Lainnya, sebutkan:... c. Harga susu Evaluasi Alternatif 17. Merek susu untuk batita (1-3 Tahun) apa saja yang biasa dikonsumsi a. 123 d. Chilmil b. SGM 3 e. Lainnya, sebutkan:... c. Bebelac Sebutkan 3 hal utama yang menjadi pertimbangan Anda dalam pemilihan produk susu batita (1-3 Tahun)? a. Harga e. Merek terkenal b. Variasi rasa f. Volume (isi) c. Kemasan g. Lainnya, sebutkan:... d. Kemudahan mendapatkan 19. Apa yang menarik dari iklan susu untuk batita (1-3 Tahun)? a. Tokoh pembawa iklan c. Cara penyampaian pesan b. Isi pesan dari iklan d. Lainnya, sebutkan:... Keputusan Pembelian. Bagaimana cara Anda memutuskan pembelian produk susu merek Dancow Batita? a. Terencana (niat pembelian dimulai dari rumah) b. Tergantung situasi (pengaruh dari tenaga penjual) c. Mendadak d. Lainnya, sebutkan Rata-rata pengeluaran yang Anda keluarkan untuk membeli susu Dancow Batita tiap bulan? a. < Rp ,00 b. Rp ,00 Rp 0.000,00 c. Rp 0.000,00 Rp ,00 d. > Rp , Rata-rata berapa kali biasanya dalam sebulan anda membeli produk susu Dancow Batita? Jawaban :...kali per bulan 23. Volume produk susu Dancow Batita yang selalu Anda beli? Jawaban :... gram 24. Mengapa Anda memilih volume tersebut? Alasannya Kemasan produk susu Dancow Batita yang sering Anda beli? a. Kardus b. Kaleng c. Kaleng dan kardus 107
3 26. Dimana Anda biasa memperoleh/membeli susu Dancow Batita? a. Supermarket d. Minimarket b. Grosir e. Lainnya, sebutkan... c. Toko atau warung terdekat 27. Dalam melakukan pembelian susu Dancow Batita apa yang menjadi pertimbangan Anda dalam memilih tempat berbelanja di Toserba Yogya Plaza Indah Bogor? a. Dekat dengan tempat tinggal/kantor b. Pelayanan yang memuaskan c. Jenis produk yang tersedia lengkap d. Harga yang terjangkau 28. Jika harga susu Dancow Batita mengalami kenaikan, maka Anda : a. Akan tetap membeli c. Tidak jadi membeli b. Membeli merek yang lebih murah d. Lainnya, sebutkan Bentuk promosi apakah yang Anda inginkan pada susu Dancow Batita? a. Pemberian produk gratis b. Potongan harga c. Hadiah yang ditempelkan pada produk d. Undian berhadiah e. Lainnya, sebutkan... Pasca Pembelian 30. Apakah Anda puas terhadap susu merek Dancow Batita? a. Ya, alasannya... b. Tidak, alasannya... Jika jawaban Anda Tidak, teruskan ke no Apakah kepuasan tersebut mendorong Anda untuk membeli lagi susu Dancow Batita? a. Ya b. Tidak 32. Apakah Anda pernah membeli susu batita merek lain? a. Ya, sebutkan:...jika jawaban Anda Ya, teruskan ke pertanyaan no. 33 b. Tidak. Jika jawaban Anda Tidak, teruskan ke pertanyaan no Apa alasan Anda memilih susu merek lain tersebut? Sebutkan Apakah Anda berniat untuk mengganti merek susu Dancow Batita? a. Ya b. Tidak III. Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Susu Batita Performansi Ideal pada Atribut Susu Batita Petunjuk Berilah tanda (x) pada kolom dibawah ini dengan skala 5 angka berjajar 1-5 Skala tersebut menunjukkan tingkat ideal yang ibu harapkan dari masing-masing atribut produk susu batita Petunjuk pengisian skala berdasarkan indikator di point C 108
4 A. Tingkat Kepentingan Atribut No Atribut 1 Harga 2 Kandungan Gizi 3 Rasa 4 Tambahan AA dan DHA 5 Merek 6 Kejelasan Izin Depkes 7 Kualitas Produk 8 Iklan 9 Komposisi 10 Ketersediaan Produk 11 Kejelasan Kadaluarsa 12 Kehalalan 13 Label Kemasan Tingkat Kepentingan Keterangan: 1. sangat tidak penting 2. tidak penting 3. cukup pentng 4. penting 5. sangat penting B. Kepercayaan konsumen Petunjuk Berilah tanda (x) pada kolom dibawah ini dengan skala 5 angka berjajar 1-5 Skala tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan ibu terhadap kinerja atribut susu pada masing-masing merek produk yang dinilai Petunjuk pengisian skala berdasarkan indikator di point C B.1. Performance (kinerja) susu merek Dancow Batita No Atribut Kepercayaan Dancow Batita Keterangan: 1 Harga 1. sangat tidak baik 2 Kandungan Gizi 2. tidak baik 3 Rasa 3. cukup baik 4 Tambahan AA dan DHA 4. baik 5. sangat baik 5 Merek 6 Kejelasan Izin Depkes 7 Kualitas Produk 8 Iklan 9 Komposisi 10 Ketersediaan Produk 11 Kejelasan Kadaluarsa 12 Kehalalan 13 Label Kemasan 109
5 B.2. Performance (kinerja) susu merek SGM No Atribut Kepercayaan Keterangan: 1 Harga 1. sangat tidak baik 2 Kandungan Gizi 2. tidak baik 3 Rasa 3. cukup baik 4. baik 4 Tambahan AA dan DHA 5. sangat baik 5 Merek 6 Kejelasan Izin Depkes 7 Kualitas Produk 8 Iklan 9 Komposisi 10 Ketersediaan Produk 11 Kejelasan Kadaluarsa 12 Kehalalan 13 Label Kemasan C. Indikator Penilaian Performance Ideal dan Ke percayaan Konsumen terhadap Kinerja No Atribut Keterangan 1 Harga 1 = sangat mahal dan sering mengalami kenaikan 2 = sangat mahal tetapi jarang mengalami kenaikan 3 = cukup terjangkau tetapi sering mengalami kenaikan 4 = cukup terjangkau dan jarang mengalami kenaikan 5 = sangat terjangkau dan jarang mengalami kenaikan 2 Kandungan Gizi 1 = tidak mengandung gizi yg dibutuhkan batita 2 = hanya mengandung protein 3 = mengandung protein dan karbohidrat 4 = mengandung protein, karbohidrat dan vitamin 5 = mengandung protein, karbohidrat, vitamin, kalium, kalsium, zat besi dan gizi lain yang dibutuhkan batita 3 Rasa 1 = terlalu manis dan sangat terasa kandungan zat besinya 2 = terlalu manis dan sedikit terasa kandungan zat besinya 3 = manis tetapi terasa kandungan zat besinya 4 = manis dan tidak terasa kandungan zat besinya 5 = tingkat kemanisan nya cukup dan tidak terasa kandungan zat besinya 4 Tambahan AA dan DHA 1 = tidak terdapat tulisan tambahan AA dan DHA 2 = dicantumkan dengan tulisan yang tidak jelas dan tidak dilengkapi dengan kadar AA dan DHA tersebut 3 = dicantumkan dengan tulisan yang tidak jelas tetapi dilengkapi dengan kadar AA dan DHA tersebut 4 = dicantumkan dengan tulisan yang jelas dan dilengkapi dengan kadar AA dan DHA tersebut 5 = dicantumkan dengan tulisan yang sangat jelas pada kemasan dan dilengkapi dengan kadar AA dan DHA tersebut 5 Merek 1 = sama sekali tidak pernah mendengar merek tersebut 2 = tidak terlalu pernah didengar dan memiliki citra yang buruk 3 = tidak terlalu pernah didengar tetapi memiliki citra yang 110
6 baik 4 = sering didengar dan memiliki citra yang baik 5 = sangat sering didengar dan memiliki citra yang sangat baik 6 Kejelasan Izin Depkes 1 = tidak dicantumkan dalam kemasan 2 = dicantumkan dalam kemasan, disertai tulis an BPOM RI tetapi tidak ada nomor seri dan tidak mudah dilihat 3 = dicantumkan dalam kemasan, disertai tulisan BPOM RI tetapi tidak ada nomor seri dan mudah dilihat 4 = dicantumkan dalam kemasan, disertai tulisan BPOM RI ada nomor seri tetapi tidak mudah dilihat 5 = dicantumkan dalam kemasan, disertai tulisan BPOM RI ada nomor seri dan sangat mudah dilihat 7 Kualitas Produk 1 = sama sekali tidak mengandung AA dan DHA 2 = tidak mengandung AA tetapi mengandung DHA 3 = mengandung AA tetapi mengandung DHA tanpa tambahan zat-zat lain 4 = mengandung AA tetapi mengandung DHA dalam jumlah terbatas tetapi mengandung tambahan zat-zat lain 5 = banyak mengandung AA dan DHA ditambah zat-zat lain yang penting bagi batita 8 Iklan 1 = tidak pernah ada iklan pada media apapun 2 = iklan hanya di media cetak 3 = iklan di media cetak dan media elektronik 4 = iklan di media cetak, media elektronik dan papan reklame 5 = iklan di media cetak, media elektronik dan papan reklame dan terpampang di supermaket-supermaket 9 Komposisi 1 = tidak sesuai dengan bahan pembuat susu untuk batita dan banyak mengandung bahan pengawet 2 = hanya terbuat dari susu sapi dan mengandung bahan pengawet 3 = terbuat dari susu sapi dan gula dan sedikit mengandung bahan pengawet 4 = terbuat dari susu sapi dan gula dan mineral tanpa bahan pengawet 5 = terbuat dari susu sapi dan gula, mineral, minyak ikan, campuran minyak nabati, vitamin dan bahan pembuat susu lain tanpa bahan pengawet 10 Ketersediaan Produk 1 = hanya terdapat ditempat-tempat tertentu seperti rumah sakit 2 = hanya terdapat ditempat-tempat tertentu seperti rumah sakit dan apotik 3 = hanya tersedia di toko-toko besar 4 = tersedia di toko -toko besar dan pasar tradisional 5 = tersedia di berbagai tempat seperti toko-toko besar, pasar tradisional, bahkan sampai ke warung-warung 11 Kejelasan Kadaluarsa 1 = tidak dicantumkan dalam kemasan 2 = dicantumkan dalam kemasan, hanya disertai tanggal pembuatan produk, dan tidak mudah dilihat 3 = dicantumkan dalam kemasan, hanya disertai tanggal pembuatan produk dan mudah dilihat 4 = dicantumkan dalam kemasan, disertai tanggal pembuatan produk dan tanggal kadaluarsa produk tetapi tidak mudah dilihat 5 = dicantumkan dalam kemasan, disertai tanggal pembuatan produk dan tanggal kadaluarsa produk dan sangat mu dah dilihat 12 Kehalalan 1 = tidak ada lambang halal dari MUI 111
7 2 = ada lambang halal dari MUI terletak di bagian belakang kemasan dengan tidak begitu jelas 3 = ada lambang halal dari MUI terletak di bagian belakang kemasan dengan jelas 4 = ada lambang hala l dari MUI dan terletak di bagian depan kemasan namun tidak begitu jelas 5 = ada lambang halal dari MUI dan terletak di bagian depan kemasan dengan sangat jelas 13 Label 1 = tidak ada tulisan, tanda atau lambang apapun 2 = tulisan kecil tanpa ada tanda atau lambang tambahan 3 = tulisan kecil disertai tanda atau lambang tambahan 4 = tulisan besar disertai tanda atau lambang tambahan namun tidak mudah diingat 5 = tulisan besar disertai tanda atau lambang tambahan yang menarik sehingga mudah diingat Kemasan 1 = hanya terbuat dari alumunium foil yang mudah rusak tanpa dilengkapi kardus pada bagian luarnya 2 = terbuat dari alumunium foil yang tidak mudah rusak tanpa dilengkapi kardus pada bagian luarnya 3 = kardus terbuat dari karton yang mudah rusak dan dilengkapi dengan alumunium foil pada bagian dalamnya yang mudah rusak 4 = kardus terbuat dari karton yang mudah rusak tetapi dilengkapi dengan alumunium foil pada bagian dalamnya yang tidak mudah rusak 5 = kardus terbuat dari karton yang tidak mudah rusak dan dilengkapi dengan alumunium foil pada bagian dalamnya yang juga tidak mudah rusak TERIMA KASIH 112
8 Lampiran 2. Uji Validitas LAMPIRAN OUTPUT SPSS UNTUK UJI VALIDITAS (Q COCHRAN) Pengujian 1 Frequencies Harga Kandungan Gizi Rasa Tambahan AA dan DHA Prestice Merek Kejelasan Izin Depkes Kualitas Produk Iklan Komposisi Ketersediaan Produk Kejelasan Kadaluarsa Penempatan Produk Kehalalan Label Cara Penyajian Kemasan Value N Test Statistics Cochran's Q df Asymp. Sig a a. 1 is treated as a success. Keterangan : Diperoleh hasil Qhit > Qtabel (158,684 > 26,30) artinya tolak H0 maka dilakukan pengujian 2 dengan cara mengeluarkan atribut prestice dari daftar kuesioner. 113
9 Pengujian 2 Frequencies Harga Kandungan Gizi Rasa Tambahan AA dan DHA Merek Kejelasan Izin Depkes Kualitas Produk Iklan Komposisi Ketersediaan Produk Kejelasan Kadaluarsa Penempatan Produk Kehalalan Label Cara Penyajian Kemasan Value N Test Statistics Cochran's Q df Asymp. Sig a a. 1 is treated as a success. Keterangan : Diperoleh hasil Qhit > Qtabel (118,807 > 26,30) artinya tolak H0 maka dilakukan pengujian 3 dengan cara mengeluarkan atribut penempatan produk dari daftar kuesioner. 1
10 Pengujian 3 Frequencies Harga Kandungan Gizi Rasa Tambahan AA dan DHA Merek Kejelasan Izin Depkes Kualitas Produk Iklan Komposisi Ketersediaan Produk Kejelasan Kadaluarsa Kehalalan Label Cara Penyajian Kemasan Value Test Statistics N Cochran's Q df Asymp. Sig a.000 a. 1 is treated as a success. Keterangan : Diperoleh hasil Qhit > Qtabel (73,373 > 26,30) artinya tolak H0 maka dilakukan pengujian 4 dengan cara mengeluarkan atribut cara penyajian dari daftar kuesioner. 115
11 Pengujian 4 Frequencies Harga Kandungan Gizi Rasa Tambahan AA dan DHA Merek Kejelasan Izin Depkes Kualitas Produk Iklan Komposisi Ketersediaan Produk Kejelasan Kadaluarsa Kehalalan Label Kemasan Value N Test Statistics Cochran's Q df Asymp. Sig a a. 1 is treated as a success. Keterangan : Diperoleh hasil Qhit > Qtabel (23,717 > 26,30) artinya terima H0. Sehingga diperoleh atribut yang dianggap valid yaitu harga, kandungan gizi, rasa, tambahan AA dan DHA, merek, kejelasan izin Departemen Kesehatan, kualitas produk, iklan, komposisi, ketersediaan produk, kejelasan kadaluarsa, kehalalan, label, dan kemasan. 116
12 Lampiran 3. Uji Reliabilitas LAMPIRAN OUTPUT SPSS UNTUK UJI RELIABILITAS (METODE HOYT) Between-Subjects Factors Kelompok Atribut Kelompok 1 Responden N 117
13 Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Jawaban Responden Source of variance Kelompok Atribut (butir) Kelompok Responden Sisa Sum of Squares df Mean Square Keterangan : r 11 = 1 (0,073/0,9) = 0,509 Nilai reliabilitas yang diperoleh yaitu sebesar 0,509 kemudian dibandingkan dengan nilai dari tabel r product moment. Nilai r product moment tabel (α = 0,05) yaitu 0, 444 dengan tingkat keyakinan 95%. Karena r 11 > r product moment dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan andal dan penelitian dengan menggunakan instrumen yang sama dapat digunakan. 118
14 Lampiran 4. Analisis Angka Ideal Atribut Tingkat Kepentingan (Wi) Tingkat Ideal (Ii) LAMPIRAN OUTPUT SPSS UNTUK ANALISIS ANGKA IDEAL Tingkat Kinerja Dancow (Xi) (Ii-Xi) Wi Ii-Xi Dancow Tingkat Kinerja SGM (Xi) (Ii-Xi) Wi Ii-Xi SGM Harga Kandungan Gizi Rasa Tambahan AA dan DHA Merek Kejelasan Izin Depkes Kualitas Produk Iklan Komposisi Ketersediaan Produk Kejelasan Kadaluarsa Kehalalan Label Kemasan NILAI TOTAL SIKAP
15 Lampiran 5. Produk Susu Dancow Batita (Ukuran 150g) Komposisi :susu sapi, gula, maltodekstrin, campuran minyak nabati, susu bubuk skim, madu, inulin, mineral perisa madu, pengemulsi lesitin kedelai, premix vitamin, minyak ikan, vanillin. 1
16 INFORMASI NILAI GIZI Takaran saji 3 sendok makan (30g) Jumlah Sajian per Kemasan : 5 Jumlah per Sajian Energi Total 0 kkal Energi dari Lemak: 50 kkal Lemak Protein Karbohidrat Gula Natrium 5g 4g 17 g 6g 80mg %AKG Protein 21 % Vitamin A 25 % Vitamin D 30 % Vitamin E 25 % Vitamin K 50 % Vitamin B1 (Thiamin) 25 % Vitamin B2 (Riboflavin) 40 % Vitamin B3 (Niasin) 40 % Vitamin B5 (Asam Pantotenat) 35 % Vitamin B6 (Pridoksin) 40 % Vitamin B9 (Asam Folat) 50 % Vitamin B12 45 % Vitamin C 30 % Kalium 30 % Kalsium 45 % Fosfor 40 % Magnesium 25 % Zat Besi 25 % Yodium 10 % Zink % Selenium 30 % Per sajian mengandung : DHA 8 mg Asam Linoleat (LA) 675 mg Asam Linolenat (ALA) 68 mg Inulin 0.5 mg Lisin 180 mg Biotin 15 mcg Kolin mg Inositol 7 mg Taurin 15 mg Klorida 168 mg Kalsium/Fosfor 1.8 *Persentase Angka Kecukupan Gizi (AKG) berdasarkan pada diet 800 Kkal 121
17 Lampiran 6. Produk Susu SGM 3 Komposisi : Protein Whey, Susu bubuk skim, Sukrosa, Minyak nabati, Laktosa, Susu bubuk full cream, Frukto Oligosakarida (FOS) Inulin, Madu bubuk, Buah dan Sayur, Dekstrin maltosa, Mineral, Perisa vanila, DHA, Pengemulsi lesitin kedelai, Vitamin. 122
18 INFORMASI NILAI GIZI Takaran saji 3 sendok makan (30g) Jumlah Sajian per Kemasan : 5 JUMLAH PER SAJIAN Energi total : 0 kkal Energi dari lemak: 35 kkal Lemak Total Asam Linoleat (Omega 6) Protein Karbohidrat Total Serat pangan FOS Inulin Gula Gula Natrium Kalium 4 g 455 g 5 g 21 g 1 g 1 g 6 g 6 g 100 mg 410 mg %AKG Protein % Vitamin A 50 % Vitamin D 80 % Vitamin E 25 % Vitamin K % Vitamin B1 (Thiamin) % Vitamin B2 (Riboflavin) 15 % Vitamin B3 (Niasin) 25 % Vitamin B5 (Asam Pantotenat) 25 % Vitamin B6 (Piridoksin) % Vitamin B12 (Kobalamin) % Vitamin C 30 % Asam folat 15 % Kalsium (Ca) 35 % Fosfor (P) 35 % Magnesium 25 % Besi 35 % Seng 35 % Mangan 15 % Iodium 10 % Per sajian mengandung : DHA Biotin (Vit H) Kolin Klorida Tembaga Total Asam Amino Esensial Isoleusin Leusin Lisin Metionin Fenilalanin Threonin Triptofan Valin 6.5 mg 8.13 mcg 19.5 mg mg.63 mcg 1.92 g 0.23 g 0.46 g 0.36 g 0.10 g 0. g 0.26 g 0.07 g 0.26 g 123
BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Toserba Yogya Plaza Indah Bogor di Jalan KH.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Toserba Yogya Plaza Indah Bogor di Jalan KH. Sholeh Iskandar Kota Bogor. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciSPESIFIKASI PENGADAAN BARANG PROYEK PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT TAHUN 2011 UNTUK BALITA KURANG GIZI
SPESIFIKASI PENGADAAN BARANG PROYEK PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT TAHUN 2011 UNTUK BALITA KURANG GIZI Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) untuk balita dengan berat badan di bawah standart dalam bentuk
Lebih terperinci- Beri tanda (X) pada pilihan jawaban yang anda anggap paling tepat. - Pertanyaan berupa isian, harap dijawab dengan singkat dan jelas
Lampiran 1 Kuesioner penelitian Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai persepsi dan pola konsumsi konsumen di Jakarta Pusat terhadap produk uman ibu hamil dan/atau ibu menyusui. Hasil
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR MUTU GIZI, PELABELAN, DAN PERIKLANAN SUSU FORMULA PERTUMBUHAN DAN FORMULA PERTUMBUHAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN
7 2013, No.709 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN PERSYARATAN KEAMANAN, MUTU DAN GIZI FORMULA PERTUMBUHAN
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Gambar Sampel Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel 35 Lampiran. Hasil Analisis Kualitatif Mineral Kalsium dan Besi Gambar. Gambar Kristal Kalsium Sulfat (Perbesaran 10x10) Gambar
Lebih terperinci2011, No BAB 9 FORMAT
5 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.23.11.11. TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.06.51.0475
Lebih terperinciINFORMASI NILAI GIZI
Format Informasi Nilai Gizi untuk pangan yang biasa dikombinasikan dengan pangan lain sebelum dikonsumsi INFORMASI NILAI GIZI Takaran saji. (URT) ( g) Jumlah Sajian per Kemasan :. JUMLAH PER SAJIAN Sereal
Lebih terperinciPERSYARATAN KEAMANAN, MUTU DAN GIZI FORMULA LANJUTAN. 1.1 Ketentuan ini berlaku untuk Formula Lanjutan dalam bentuk cair atau bubuk.
7 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA LANJUTAN PERSYARATAN KEAMANAN, MUTU DAN GIZI FORMULA LANJUTAN 1. Ruang Lingkup
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:HK TENTANG
NOMOR:HK.00.05.5.1142 TENTANG ACUAN PENCANTUMAN PERSENTASE ANGKA KECUKUPAN GIZI PADA LABEL PRODUK PANGAN RI, Menimbang : a. bahwa pangan yang disertai pernyataan mengandung vitamin, mineral, dan atau zat
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS KANDUNGAN GIZI BERDASARKAN STUDI LITERATUR Studi literatur ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya mengenai empat jenis produk yang diproduksi PT.
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ACUAN LABEL GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ACUAN LABEL GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA
Lebih terperinciLampiran 1. Decision tree kelompok pelanggaran umum. A. Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau Ilustrasi yang Berlebihan
Lampiran 1. Decision tree kelompok pelanggaran umum A. Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau Ilustrasi yang Berlebihan Q1 Apakah iklan pangan yang dievaluasi menggunakan kata-kata
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.11.11.09605 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.06.51.0475 TAHUN 2005 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memiliki dua bentuk yaitu padat dan cair. Pangan merupakan istilah
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGUJIAN BAHAN PANGAN
No. BAK/TBB/BOG311 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2010 Hal 1 dari 9 BAB III ACUAN LABEL GIZI Jika kita membeli produk makanan atau minuman di supermarket, seringkali Informasi Nilai Gizi yang tercetak pada kemasan
Lebih terperinci2013, No.710 6
6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN MINUMAN KHUSUS IBU HAMIL DAN/ATAU IBU MENYUSUI PERSYARATAN KEAMANAN, MUTU DAN GIZI
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK
77 Lampiran 1. KUESIONER Kuesioner ini merupakan salah cara pengumpulan data dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA LANJUTAN
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA LANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang : a. bahwa masyarakat
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN MINUMAN KHUSUS IBU HAMIL DAN/ATAU IBU MENYUSUI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Gizi selama Kehamilan dan Menyusui
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gizi selama Kehamilan dan Menyusui Salah satu faktor di antara sekian banyak yang mempengaruhi keberhasilan suatu kehamilan adalah gizi. Status gizi ibu hamil salah satunya berpengaruh
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Inventarisasi data mutu produk formula bayi yang terdaftar di BPOM selama tahun 2004 2008 Inventarisasi data dilakukan melalui pengamatan terhadap berkas pendaftaran suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan dan gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan. Komponen ini merupakan kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar paling utama bagi manusia adalah kebutuhan pangan. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun
Lebih terperinciBerikut adalah beberapa istilah dan definisi yang digunakan dalam Pedoman ini.
Berikut adalah beberapa istilah dan definisi yang digunakan dalam Pedoman ini. 2.1 Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk lain
Lebih terperinciKuisioner Penelitian Nomor Kuisioner :.. Tanggal Kuisioner :..
Kuisioner Penelitian Nomor Kuisioner :.. Tanggal Kuisioner :.. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Terima kasih atas partisipasi
Lebih terperinciADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN
ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Pelelangan Sederhana Pascakualifikasi Pengadaan Bahan Makanan Dinsosnakertrans Kab. Nganjuk Semula : BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN LEMBAR DATA PEMILIHAN A. LINGKUP PEKERJAAN
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR: HK.00.05.52.6291 TENTANG KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI, Menimbang : Mengingat : a. b. c. d. 1. bahwa
Lebih terperinciKeterangan mengenai takaran saji merupakan informasi pertama yang tercantum dalam format Informasi Nilai Gizi.
5.1 TAKARAN SAJI Keterangan mengenai takaran saji merupakan informasi pertama yang tercantum dalam format Informasi Nilai Gizi. 5.1.1 Pengertian a. Takaran saji adalah jumlah produk pangan yang biasa dikonsumsi
Lebih terperinciBAB VII IMPLIKASI KEBIJAKAN STRATEGI PEMASARAN. tingkat kinerja atribut-atribut Dancow Batita maka dapat dihasilkan implikasi
BAB VII IMPLIKASI KEBIJAKAN STRATEGI PEMASARAN Berdasarkan analisis terhadap karakteristik konsumen, analisis terhadap proses keputusan pembelian produk, analisis terhadap tingkat kepentingan dan tingkat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI )
TINJAUAN PUSTAKA Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI ) Sebagai acuan bagi produsen pangan dalam memproduksi MP-ASI, Indonesia telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang MP-ASI yang terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat
Lebih terperinciSTATUS GIZI, ANGKA KECUKUPAN GIZI, DAN PENILAIAN KONSUMSI PANGAN
Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mata Kuliah (Pilihan): Ilmu Gizi 2 SKS STATUS GIZI, ANGKA KECUKUPAN GIZI, DAN PENILAIAN KONSUMSI PANGAN Kompetensi
Lebih terperinciLampiran 1. Desk Analysis Bahan Baku Serbuk Bayam Merah. Desk Analysis. Air (gr) 66,37 17,2 4,05 87,62. Energi (Kkal) 30,9 9,8 2,95 43,65
Lampiran 1. Desk Analysis Bahan Baku Serbuk Bayam Merah Desk Analysis Zat Gizi Bayam Jambu Biji Daun Katuk Total Merah 7 gr 20 gr gr Air (gr) 66,37 17,2 4,0 87,62 Energi (Kkal) 30,9 9,8 2,9 43,6 Protein
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang menghasilkan berbagai macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bantuan makanan melalui program PMT (Program Makanan Tambahan). 1)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kasus kurang gizi dan gizi buruk merupakan salah satu jenis penyakit yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Data tahun 2007 memperlihatkan
Lebih terperinciGrup I- Label Pangan
Grup I- Label Pangan Label produk pangan adalah setiap keterangan mengenai produk pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Nasional Indonesia Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang ditetapkan oleh Badan disasi Nasional dan berlaku secara nasional (Pemerintah RI 2000). adalah spesifikasi teknis
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan
LAMPIRAN KUESIONER Identitas 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : a. < 20 tahun b. 20-30 tahun c. 31-40 tahun d. > 40 tahun 4. Pendidikan formal terakhir : a. Tidak sekolah atau tidak tamat SD b. SD / sederajat
Lebih terperinci7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Pengujian SPSS 1.1 Uji Chi Square Test Uji Korelasi Kendall. Test Statistics
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Pengujian SPSS 1.1 Uji Chi Square Test Test Statistics USIA PENDIDIK PKRJAAN JNS_KLMN PGHSILAN Chi-Square a,b 11,703 191,714 41,429 23,143 302,286 df 1 4 4 1 4 Asymp. Sig.,001,000,000,000,000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak diharapkan dapat terpenuhi secara lengkap melalui konsumsi susu, termasuk zatzat
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masa bayi dan balita merupakan masa paling baik untuk menerima asupan gizi, semakin baik asupan gizi yang diperoleh, maka semakin baik pula perkembangan fisik sang
Lebih terperinciPENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)
PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max) Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1
Lebih terperinciKONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI. Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc
KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc Tujuan Pembelajaran Mengetahui ruang lingkup gizi Mengetahui hubungan gizi dengan kesehatan Mengetahui Pengelompokan
Lebih terperinci8.9 VITAMIN, MINERAL DAN ZAT GIZI LAIN
8.9 VITAMIN, MINERAL DAN ZAT GIZI LAIN 8.9.1 Ketentuan tentang pencantuman vitamin, mineral dan zat gizi lain mengikuti ketentuan tentang pencantuman zat gizi yang berada dalam kelompok tersebut. 8.9.2
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Pasar konsumen terdiri dari seluruh individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang dan jasa untuk keperluan pribadi. Konsumen itu sendiri terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai beranekaragam biji-bijian kacang polong yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tempe seperti kacang merah, kacang hijau, kacang tanah, biji kecipir,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PRODUK SUPLEMENTASI GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PRODUK SUPLEMENTASI GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.52.08.11.07235 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN FORMULA BAYI DAN FORMULA BAYI UNTUK KEPERLUAN MEDIS KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan
DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA 2005 Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada
Lebih terperinciKUESIONER. No Responden :
92 93 KUESIOER o Responden : Dengan hormat, Responden di tempat. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Kemudian Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun
Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun 2005 2008 Tahun Laki-laki Perempuan Total Pertumbuhan (jiwa) (jiwa) (jiwa) (persen) 2005 424,819 406,752 831,571 1.32 2006 431,862
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH KONSUMSI SUSU KEDELAI TERHADAP KADAR KALSIUM DALAM ASI (AIR SUSU IBU)
STUDI PENGARUH KONSUMSI SUSU KEDELAI TERHADAP KADAR KALSIUM DALAM ASI (AIR SUSU IBU) Eka Fitriyanti, S.ST.,M.Kes, Sholaikhah Sulistyaningtyas, S.ST.,M.Kes Program Studi D IV Bidan Pendidik STIKES Aisyiyah
Lebih terperinci2. Spesifikasi MRS Broth (merk Merck )
Lampiran 1. Spesifikasi Bahan Penelitian 1. Spesifikasi Susu UHT Full Cream Ultra Milk Ultra Jaya Takaran saji 1 kotak (200 ml) Jumlah sajian per kemasan: 1 Komponen Satuan Jumlah (per 200 ml) Lemak total
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Kecambah Kacang Hijau
4 TINJAUAN PUSTAKA Kecambah Kacang Hijau Wilayah produksi utama kacang hijau membentang dari Asia Selatan hingga Asia Tenggara (Rubatzky & Yamaguchi 1998). Kacang hijau termasuk tanaman pangan yang sudah
Lebih terperinciTeknologi Produksi Bahan Baku Pakan. Program Alih Jenjang D4 Bidang Akuakultur SITH, ITB VEDCA - SEAMOLEC
Teknologi Produksi Bahan Baku Pakan Program Alih Jenjang D4 Bidang Akuakultur SITH, ITB VEDCA - SEAMOLEC Teknologi Produksi Bahan Baku Pakan: 1. Pakan Buatan dalam Industri Akuakultur: Pengenalan 2. Nutrisi
Lebih terperinciPENGAWASAN FORMULA BAYI DAN FORMULA BAYI UNTUK KEPERLUAN MEDIS KHUSUS
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.05.1.52.3920 TENTANG PENGAWASAN FORMULA BAYI DAN FORMULA BAYI UNTUK KEPERLUAN MEDIS KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN
III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis
Lebih terperinciNutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati
Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif dr. Yulia Megawati Tenaga Kerja Adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
23 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Contoh Karakteristik contoh meliputi usia, pendidikan, status pekerjaan, jenis pekerjaan, riwayat kehamilan serta pengeluaran/bulan untuk susu. Karakteristik contoh
Lebih terperinciSOSIALISASI PERATURAN KEPALA BADAN POM BIDANG PANGAN 2011
SOSIALISASI PERATURAN KEPALA BADAN POM BIDANG PANGAN 2011 DIREKTUR STANDARDISASI PRODUK PANGAN BADAN POM RI 1 Maret 2012 1 LIST PERATURAN 1. Peraturan Kepala Badan POM No.HK.03.1.23.11.11.09605 Tahun 2011
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Potensi pasar dalam negeri merupakan peluang bagi produsen susu balita
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi pasar dalam negeri merupakan peluang bagi produsen susu balita pada umumnya untuk meningkatkan volume penjualan. Namun keadaan pasar dalam negeri beberapa tahun
Lebih terperinciVeni Hadju Nurpudji Astuti
Veni Hadju Nurpudji Astuti Penelitian di Unhas; yang dilaksanakan di Pusat Studi Gizi dan Pangan, mahasiswa S3, S2, dan S1. Kendala waktu, pada umumnya yang bisa disampaikan adalah penelitian PSGP. Studi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian pada suatu negara akan didukung dengan kegiatan-kegiatan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan perekonomian pada suatu negara akan didukung dengan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh negara tersebut. Di Indonesia, sektor pertanian memegang peranan
Lebih terperinci1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.
1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis,
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAM SEBAGAI RESPONDEN (INFORM CONSENT)
83 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN GIZI SEBAGAI FAKTOR DOMINAN KEBIASAAN MEMBACA LABEL INFORMASI GIZI PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang panjang sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi bukan tanaman asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini tumbuh dan menyebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah SWT dengan kekuasaan dan kehendak-nya telah menumbuhkan. berbagai macam tumbuh-tumbuhan di muka bumi ini yang di dalamnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Allah SWT dengan kekuasaan dan kehendak-nya telah menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan di muka bumi ini yang di dalamnya terkandung banyak kebaikan dan manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia 0-5 tahun mengalami tubuh pendek (stunting) akibat kekurangan gizi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Orang tua akan mendambakan anak yang sehat dan tumbuh dengan normal. Anak akan tumbuh optimal dan sehat menjadi seseorang yang dewasa bila semua asupan gizinya terpenuhi.
Lebih terperincit-test: Two-Sample Assuming Unequal Variances
LAMPIRAN Lampiran 1. Komposisi multivitamin dan mineral Caviplex Komponen Jumlah Komponen Jumlah Vitamin A 4000 IU Acid Folic 1 mg Vitamin D 400 IU Fe Fumarat 135 mg Vitamin B1 3 mg Acid Glutamic 50 mg
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi dan Jenis Beras Secara garis besar jenis beras yang ada dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu beras pera dan beras pulen. Beras pulen umumnya dihasilkan
Lebih terperinciLampiran 1 KUISIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN Hubungan Karakteristik Individu, Pengetahuan, dan Faktor Lain Dengan Kepatuhan Membaca Label Informasi Zat Gizi, Komposisi, dan Kedaluwarsa Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciII. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 3. Usia : 4. Alamat :
LAMPIRAN 1. KUESIONER ANALISIS PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TAHU DJADI SARI KOTA BOGOR JAWA BARAT Responden yang terhormat, Saya Dedy Iskandar Manurung (H34080061) adalah mahasiswa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi. Hampir semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita terdapat dalam susu. Susunan nilai gizi yang sempurna ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yoghurt merupakan salah satu produk minuman susu fermentasi yang populer di kalangan masyarakat. Yoghurt tidak hanya dikenal dan digemari oleh masyarakat di Indonesia
Lebih terperinciUpdating Tabel Komposisi Pangan Indonesia Melalui Metode Borrowing. Hari Gizi Nasional ke 57 Jakarta, 25 Januari 2017
Updating Tabel Komposisi Pangan Indonesia Melalui Metode Borrowing Hari Gizi Nasional ke 57 Jakarta, 25 Januari 2017 Apa itu TKPI?? Tabel Komposisi Pangan Indonesia, merupakan kumpulan data mengenai berbagai
Lebih terperinciLOGO VITAMIN DAN MINERAL
LOGO VITAMIN DAN MINERAL Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc Vitamin - Zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil - Pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh - Zat pengatur pertumbuhan
Lebih terperincia. terdapat dalam jumlah yang berarti yaitu lebih dari 2 % AKG per sajian; dan atau b. mencantumkan pernyataan (klaim) tentang zat besi.
7.10 ZAT BESI 7.10.1 Ketentuan Zat besi wajib dicantumkan apabila : a. terdapat dalam jumlah yang berarti yaitu lebih dari 2 % AKG per sajian; dan atau b. mencantumkan pernyataan (klaim) tentang zat besi.
Lebih terperinciFORMULASI TEPUNG KECAMBAH KEDELAI DAN TEPUNG IKAN TUNA SEBAGAI BAHAN MP-ASI BUBUK INSTAN UNTUK BAYI USIA 6-8 BULAN
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol. No. Hal.92-2, September-Desember 2, ISSN 4-5549 FORMULASI TEPUNG KECAMBAH KEDELAI DAN TEPUNG IKAN TUNA SEBAGAI BAHAN MP-ASI BUBUK INSTAN UNTUK BAYI USIA 6-8 BULAN Oleh : MAHARANY
Lebih terperinciPemilihan Susu Formula untuk Memenuhi Asupan Gizi pada Balita dengan Metode Finite Covering
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (24) ISSN: 2337-3539 (23-927 Print) A-64 Pemilihan Susu Formula untuk Memenuhi Asupan Gizi pada Balita dengan Metode Finite Covering Listyani Dewi, Nuri Wahyuningsih,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buahan juga bersifat spesifik lokasi, responsif terhadap teknologi maju, produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditi buah buahan mempunyai keragaman dalam jenisnya serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan dengan tanaman pangan. Selain itu, buah buahan juga bersifat
Lebih terperinciPENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL
71 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Tanggal wawancara: Kode responden PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL Nama Responden :... Alamat :...... No. Telepon :... Lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Snack telah menjadi salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Hampir seluruh masyarakat di dunia mengonsumsi snack karena kepraktisan dan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kandungan gizinya belum sesuai dengan kebutuhan balita. zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gizi sangat penting bagi kehidupan. Kekurangan gizi pada balita dapat menimbulkan beberapa efek negatif seperti lambatnya pertumbuhan badan, rawan terhadap penyakit,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Metode
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Jakarta selama delapan bulan sejak bulan Agustus 2007 sampai dengan Maret 2008. Data awal diperoleh dari Direktorat Penilaian Keamanan Pangan Badan
Lebih terperinciKUESIONER PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA SANTIKA DYANDRA MEDAN
Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA SANTIKA DYANDRA MEDAN Identitas Responden Nama : Umur : Jenis Kelamin : Perempuan/ Laki-laki Pendidikan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi Masalah, (1.3.) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4.) Manfaat Penelitian, (1.5.) Kerangka Pemikiran, (1.6.) Hipotesis
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Tujuan Penelitian Tujuan utama yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu memberikan sebuah usulan product design yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PROSES BENCHMARKING Inti tahapan dari proses benchmarking adalah identifikasi dan analisis. Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa tahapan dalam proses ini yang terdiri dari:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Susu Kedelai Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai memiliki susunan asam amino yang
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DESKRIPSI DAN PETA LOKASI PETERNAK SAPI PERAH
LAMPIRAN 1 DESKRIPSI DAN PETA LOKASI PETERNAK SAPI PERAH A. Mulyorejo Mulyorejo terletak di Surabaya bagian timur dengan kondisi peternakan dekat dengan sungai, dekat dengan jalan raya, dan dekat dengan
Lebih terperinciGIZI SEIMBANG BALITA OLEH : RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes
GIZI SEIMBANG BALITA OLEH : RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes 1 GIZI BALITA dan ANAK 1-5 tahun Balita Dibedakan : * 1 3 tahun : Batita * 4 5 tahun : usia pra sekolah >5 thn- 9 tahun anak-anak Pertambahan tinggi
Lebih terperinciKAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DAN KONTRIBUSI TERHADAP KECUKUPAN GIZI BAYI/ANAK
KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DAN KONTRIBUSI TERHADAP KECUKUPAN GIZI BAYI/ANAK ELIN HERLINA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciNUGGET BANANA SKIN. Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA. Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG
NUGGET BANANA SKIN Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG 2014-2015 LEMBAR PENGESAHAN JUDUL: NUGGET BANANA SKIN Menyetujui, Pembimbing
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tingginya prevalensi gizi buruk dan gizi kurang, masih merupakan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Tingginya prevalensi gizi buruk dan gizi kurang, masih merupakan permasalahan besar yang dapat mempengaruhi pembangunan bidang kesehatan dan sumber daya manusia
Lebih terperinci