Perancangan dan Analisis Sistem Komunikasi Serat Optik Link Makassar-Maumere Menggunakan DWDM

Transkripsi

1 Peracaga da Aalisis Sistem Komuikasi Serat Optik Lik Makassar-Maumere Megguaka DWDM Fitria Ayu Nurdiaa 1, Sugito 2, Sofia Naig Hertiaa 3 Abstract Today, the Palapa Rig project lauched by the govermet is focused o developmet i Easter Idoesia. The fiber optic is chose for backboe etwork because fiber optics have wide badwidth, thus allowig delivery of messages o various services. This study desigs a optical backboe etwork for coectig Makassar ad Maumere. This desig uses several parameters, both techical ad o-techical, such as huma activities ad sea coditios coectig the two regios. This desig also uses the power lik budget ad the rise-time budget as reliability parameters. The results show that maximum BER is x 10-11, which is still below the stadard, Itisari Proyek Palapa Rig yag dicaagka pemeritah saat ii sedag difokuska pada pembagua di kawasa Idoesia Timur. Pemiliha fiber optik pada jariga backboe dikareaka fiber optik memiliki badwidth yag lebar, sehigga memugkika pegirima pesa pada berbagai layaa dapat direalisasika dega baik. Pada makalah ii diracag jariga backboe fiber optik utuk meghubugka kawasa Makassar higga Maumere. Peracaga ii memperhitugka beberapa parameter, baik secara tekis maupu otekis seperti aktivitas mausia maupu kodisi laut yag meghubugka kedua kawasa tersebut, serta melakuka pegujia terhadap power lik budget da rise-time budget sebagai parameter keadala sistem. Dari hasil racaga, didapatka ilai BER terbesar adalah 5,892 x yag masih berada di bawah stadar BER maksimum Kata Kuci Palapa Rig, badwidth forecastig, backboe, DWDM I. PENDAHULUAN Seirig perkembaga tekologi, bidag telekomuikasi ikut berkembag dega meigkatya berbagai kebutuha masyarakat. Kemajua dalam tekologi iformasi juga ikut berkembag sagat pesat baik iformasi suara maupu data. Fasilitas layaa yag bermacam-macam meutut tigkat pelayaa yag maksimal dega megutamaka ketepata da kecepata pegirima iformasi. Pemeritah bersama perusahaa di bidag telekomuikasi membagu suatu proyek besar yag diamaka Palapa Rig. Proyek ii merupaka jariga serat optik widebad yag berbetuk cici da meghubugka seluruh pulau besar di Idoesia baik melewati dasar laut maupu melewati darata. 1 Mahasiswa, Jurusa Tekik Telekomuikasi Fakultas Elektro Uiversitas Telkom, Jl.Telekomuikasi No.1,Terusa Buah Batu, Badug 40257, Jawa Barat INDONESIA (tlp: ; fax: ; fitriaay.urdiaa@gmail.com) 2,3 Dose, Jurusa Tekik Telekomuikasi Fakultas Elektro Uiversitas Telkom, Jl.Telekomuikasi No.1,Terusa Buah Batu, Badug 40257, Jawa Barat INDONESIA (tlp: ; fax: ; sugito@telkomuiversity.ac.id, sofiaaig@telkomuiversity.ac.id) Saat ii, proyek Palapa Rig sudah berhasil membagu beberapa rig besar di kawasa Idoesia. Namu, pada rig 11 proyek belum selesai dikerjaka, yaki jalur yag meghubugka Sulawesi Selata dega Nusa Tegggara Timur belum dirampugka, sedagka kebutuha telekomuikasi masyarakat di daerah tersebut higga beberapa tahu ke depa tidak dapat dipeuhi oleh jariga yag sudah ada pada saat ii. Pada makalah ii dilakuka peracaga jariga backboe optik utuk kawasa Makassar-Maumere sebagai bagia dari rig 11 proyek Palapa Rig ii. Racaga aka melewati tiga kawasa yaki Makassar, Baubau, da Maumere serta melewati laut Flores. Peracaga ii diawali dega melakuka peramala kebutuha badwidth di seluruh lokasi cakupa rig 11, kemudia dilakuka peracaga sesuai dega peragkat yag diguaka, da pada akhirya dilakuka aalisis kelayaka sistem megguaka parameter power lik budget, rise-time-budget da bit error rate (BER). Tujua peracaga ii adalah utuk medapat racaga sistem komuikasi serat optik jariga backboe kawasa rig 11 dega megguaka tekologi DWDM yag mampu membawa beba trafik higga tahu 2039 sehigga dapat memberika layaa terbaik di bidag komuikasi utuk masyarakat kawasa Idoesia Tegah khususya Makassar, Baubau da Maumere. II. KONSEP DASAR FIBER OPTIK DAN DWDM Sistem komuikasi serat optik merupaka bagia dari sistem komuikasi digital. Seperti pada tekologi laiya, sistem komuikasi serat optik terdiri atas tiga kompoe dasar yaki trasmitter, kabel, da receiver. Kemudia terdapat pula eleme tambaha seperti sambuga kabel, repeater, pembagi cahaya, serta peguat optik. Terdapat beberapa jeis multiplexig yag diguaka pada trasmisi serat optik, salah satuya adalah Sychroous Digital Hyrarchy (SDH) [7]. Ada beberapa keutuga SDH dibadigka PDH (tekik multipleksig sebelum SDH) dilihat dari segi data rates, direct drop/isert of tributaries, proteksi switchig/selfhealig otomatis. Dega megguaka SDH ii, 1 STM- mampu dibawa oleh satu serat fiber saja [6]. Hal ii tetu sagat megutugka baik di sisi biaya maupu peghemata jumlah peragkat da media trasmisi. A. Dese Wavelegth Divio Multiplexig Dese Wavelegth Divio Multiplexig (DWDM) merupaka suatu betuk tekologi multiplexig dalam sistem trasmisi jariga optik yag umumya diguaka utuk trasmisi dega jarak yag jauh atara satu titik termiasi (termial) dega titik termiasi laiya [2]. Jarak tersebut bervariasi atara ratusa higga ribua kilometer jauhya. ISSN Fitria Ayu Nurdiaa: Peracaga da Aalisis Sistem...

2 Pada tekologi sebelumya, badwidth dari satu serat fiber mampu mecaai 39,813 Mbps (1 kaal /1 pajag gelombag). Kemajua dalam tekologi laser [14] da peragkat optoelektroik telah memugkika utuk megirimka lebih dari satu pajag gelombag dalam serat yag sama. Dega megguaka tekologi DWDM sebuah serat optik mampu membawa siyal optik pada pajag gelombag yag berbeda-beda [9]. Selai itu, DWDM memberika solusi dari meigkatya biaya utuk kapasitas yag tiggi serta utuk switchig da routig pada sistem komuikasi optik [11]. Kompoe DWDM atara lai adalah [9]: 1) Waveletgh Multiplexer/demultiplexer: berfugsi utuk memultiplikasi kaal-kaal pajag gelombag optik yag aka ditrasmisika. Sedagka demultiplexer berfugsi sebalikya. 2) Optikal add/drop Multiplexer (OADM): berfugsi utuk melepas atau meambahka jumlah lambda yag aka dilewatka pada serat optik. 3) Optical Cross Coect (OXC): berfugsi utuk melakuka proses switchig tapa melakuka proses koversi OEO. 4) Optical Amplifier (OA): berfugsi utuk meigkatka gai sehigga dapat metrasmisika data pada jarak yag jauh tapa melakuka perubaha siyal cahaya mejadi siyal elektrik terlebih dahulu. B. Sistem Komuikasi Kabel Laut Sistem Komuikasi Kabel Laut (SKKL) merupaka sistem komuikasi yag megguaka media trasmisi berupa kabel laut yag peempataya dapat ditaam atau digelar di dasar laut utuk meghubugka komuikasi atar pulau yag berada di dalam satu kawasa egara maupu atar egara. Media trasmisi yag diperguaka mempuyai persyaratapersyarata tertetu, terutama megeai perliduga terhadap tegaga tarik da gaggua luar. Peragkat Termial SKKL atara lai [4]: 1) Submarie Lie Termial Equipmet (SLTE): SLTE merupaka suatu peragkat yag terdiri atas beberapa rak da meyediaka arsitektur stadar utuk sistem pedigi, plugi uits, serta kabel yag teristalasi. SLTE harus memeuhi Electromagetic Compatibility (EMC) sebagai persyarata dari stadar IEC, dikareaka seluruh operasi da kotrol dilakuka pada bagia ii. 2) Cable Termiatig Box (CTB): CTB berfugsi utuk memfasilitasi hubuga atara serat optik kabel bawah laut da optik kabel patch ke stasiu Optical Distributio Frame (ODF), serta meyediaka iterface utuk megambil alih peritah ke pusat power DC koduktor kabel bawah laut. 3) Power Feedig Equipmet (PFE): PFE memberika catua DC yag stabil kepada peragkat. Repeater, equalizer da brachig uit (BU) didukug pecatuaya secara seri oleh PFE yag terletak di stasiu termial. PFE dapat meyediaka higga Volt pada arus higga 1,6 Ampere, cukup utuk daya kabel melitasi Samudra Pasifik dari stasiu tuggal. 4) System Supervisory Equipmet (SSE): SSE adalah stasiu termial yag diguaka utuk memoitor, memelihara sistem, meyalurka iformasi da memberika daya yag diperluka. SSE terdiri atas Elemet Maagemet System (EMS) da Network Maagemet System (NMS). Selai peragkat termial SKKL terdapat pula peragkat bawah laut yag terdiri atas [4]: 1) Kabel: Dua fugsi utamaya yaitu serat optik sebagai media trasmisi da kawat tembaga sebagai peghatar catu daya dari PFE ke repeater da BU. Kabel merupaka bagia terpetig pada SKKL. Pemiliha kabel laut harus diperhatika gua memberika sistem proteksi fisik yag tepat berdasarka kedalama laut yag aka dilewati. Terdapat beberapa jeis kabel laut yag diguaka sesuai dega fugsi perlidugaya yaitu light weight cable (kabel tapa pelidug), light weight armored cable, sigle armored cable (kabel pelidug tuggal), double armored (kabel pelidug gada), da double rock armored (kabel laut pelidug gada terhadap batua) [12]. 2) Repeater: Repeater berfugsi utuk memperkuat siyal. Pada SKKL, tidak semua racaga membutuhka repeater. Beberapa jariga membutuhka repeater sehigga disebut jariga repeatered da terdapat pula jariga yag tidak membutuhka repeater atau disebut jariga repeaterless [15]. 3) Brachig Uit (BU): BU diguaka pada SKKL yag memiliki lebih dari dua ladig statio, sebagai tempat membelokka jalur optik, tempat membelokka wavelegth/lambda, da merekofigurasi sistem daya. III. KONSEP DAN HASIL PERAMALAN Gbr. 1 Kofigurasi dasar peragkat Termial SKKL[4]. A. Kosep Peramala Pada makalah ii, peramala yag dilakuka megguaka model aalisis tred. Model ii merupaka bagia dari model time series aalysis tred [8], yag merupaka pergeraka jagka pajag dalam suatu kuru waktu yag dapat digambarka dega garis lurus ataupu suatu kurva. Ada Fitria Ayu Nurdiaa: Peracaga da Aalisis Sistem... ISSN

3 beberapa jeis model tred yag dapat diguaka, atara lai adalah [17]: 1) Tred liier: Tred ii merupaka tred dega data yag ada memiliki gambar atau pola yag medekati garis lurus apabila di-plot secara visual. Persamaa tred liier ii ditujukka oleh (1) [17]: Yt = a + bt, (1) dega ilai a da b diperoleh dari: a = Y b = ty (3) t 2 2) Tred kuadratik: Tred ii merupaka tred dega data yag ada memiliki pola membetuk parabola apabila diplot secara visual. Persamaa tred kuadratik ii adalah [17]: (2) Yt = a + bt + ct 2, (4) dega ilai a, b, da c diperoleh dari: a = Y c t2 (5) b = ty t 2 (6) c = t2 Y t 2 Y t 4 ( t 2 ) 2 (7) 3) Tred ekspoesial: Biasaya Tred ii aka baik diguaka utuk peramala pada data yag megalamai keaika atau peurua yag cepat. Dalam tred ii diguaka persamaa [17]: Yt = ab t, (8) dega ilai a da b diperoleh dari: a = atilog b = atilog t log Y t log Y t (9) 2 (10) Utuk membuat keputusa dalam meetuka tred yag palig tepat diguaka, ada beberapa cara utuk melakuka pegujia utuk melihat tred yag memiliki ilai kesalaha yag palig kecil, yaitu Mea Absolute Deviatio (MAD), Mea Square Error (MSE), Mea Absolute Percetage Error (MAPE), da Mea Percetage Error (MPE). Utuk mecari ilai MAD, MSE, MAPE, da MPE masig-masig tred diguaka rumus [17]: MAD = e MSE = e2 MAPE = e Y (11) (12) (13) MPE = e y, (14) dega ilai e merupaka selisih atara ilai data awal (Y) dega ilai yag sudah diramalka (Yt) da adalah bayakya data. B. Hasil Peramala Berdasarka data yag didapatka dari PT. Telkom da BPS [1][13], dapat dilakuka peramala pelagga telepo kabel da broadbad pada daerah yag termasuk dalam cakupa rig 11. Hasil perhituga MAD, MSE, MAPE. da MPE dapat dilihat pada Tabel I. TABEL I PERBANDINGAN PARAMETER KESALAHAM PERAMALAN LAYANAN VOICE No. Parameter Liier Kuadratik Ekspoesial kesalaha 1 MAD 49,828 53,100 53,443 2 MSE 3,8 juta 3,9 juta 5,3 juta 3 MAPE 2.42 % 2.60 % 2.57 % 4 MPE % % % TABEL II PERBANDINGAN PARAMETER KESALAHAM PERAMALAN LAYANAN BROADBAND No. Parameter Liier Kuadratik Ekspoesial kesalaha 1 MAD 26,595 29, ,416 2 MSE 1,1 juta 1,9 juta 39,4 juta 3 MAPE % % % 4 MPE % % % Berdasarka ilai perbadiga parameter kesalaha pada Tabel I da Tabel II, terlihat bahwa ilai terbaik utuk peramala pelagga telepo rumah dihasilka dari perhituga matematis megguaka model liier. Sedagka ilai terbaik utuk peramala pelagga iteret (Speedy) dihasilka juga dari perhituga matematis model liier. Persamaa matematis dari model yag memiliki ilai parameter kesalaha terbaik aka diguaka utuk meetuka ilai jumlah pelagga telepo rumah maupu jumlah pelagga iteret (Speedy) utuk 25 tahu yag aka datag. Jumlah pelagga pada tahu 2039 dega megguaka persamaa matematis model liier ditampilka pada Tabel III. TABEL III JUMLAH PELANNGAN PER 5 TAHUN MULAI 2019 HINGGA 2039 Jeis Jumlah Pelagga (juta) Layaa Voice 2,266 2,345 2,424 2,503 2,582 Broadbad 1,243 1,700 2,156 2,613 3,070 Peigkata jumlah pelagga telepo tetap kabel sejala dega peigkata pelagga Speedy. Hal ii dikareaka kebutuha aka jariga telepo dalam pegguaa layaa iteret (Speedy) yag memakai fugsi ADSL. Peigkata jumlah pelagga ii juga didukug oleh beberapa data peujag yag mampu meggambarka peigkata kebutuha masyarakat setempat di bidag telekomuikasi. Utuk meetuka kebutuha badwidth layaa iteret di rig 11, dibutuhka data jumlah pelagga masig-masig paket Speedy yag ditawarka. Data terkait jumlah pelagga ISSN Fitria Ayu Nurdiaa: Peracaga da Aalisis Sistem...

4 masig-masig paket Speedy ii diambil dari perecaaa jariga FTTH yag perah dilakuka sebelumya, kemudia disesuaika dega peramala yag dilakuka pada makalah ii. Jumlah kebutuha trafik iteret ditujukka pada Tabel IV. TABEL IV PERAMALAN KEBUTUHAN BANDWIDTH BROADBAND (INTERNET) Layaa Paket Speedy Jumlah pelagga Pemakaia Total (Gbps) , ,356 Speedy , , ,341, , , ,500 Total 472,998 Utuk megetahui kebutuha badwidth layaa telepo tetap kabel, maka diguaka perhituga Erlag B. Perhituga kebutuha utuk layaa telepo tetap kabel ditujukka pada Tabel V. TABEL V PERAMALAN KEBUTUHAN BANDWIDTH VOICE (TELEPON TETAP) Parameter Nilai Satua Jumlah Pelagga 2,582,904 Pelagga Lama bicara 3 Meit Waktu pegamata 60 Meit Itesitas Trafik 129, Erlag Probabilitas blockig 0.1 % Kebuha kaal (Erlag B) 136,085 Kaal Kapasitas satu kaal 64 Kbps Total Badwidth Gbps Berdasarka data pada Tabel V dapat dihitug total trafik yag harus mampu dibawa pada lik Makassar-Maumere higga tahu Trafik iteret + Trafik telepo teteap kabel = 472, ,7094 = 481,707 Gbps Dega tekologi DWDM, kebutuha trafik sebesar 481,707 Gbps dapat dibawa dega jumlah serat fiber yag lebih sedikit. Kaal pada sistem DWDM dikeal dega sebuta lambda (λ). Kapasitas 1 λ yag dipakai pada peracaga lik Makassar-Maumere adalah yag memiliki kapasitas maksimum 10 Gbps, sehigga utuk membawa trafik hasil peramala dibutuhka 49 kaal (λ). Oleh karea itu, utuk peracaga lik Makassar-Maumere dibutuhka satu pasag serat optik utuk kirim da terima dega masig-masig seratya mampu membawa trafik sebesar Gbps (49 λ). IV. HASIL RANCANGAN A. Rute SKKL Gbr. 2 meampilka rute kabel dega sumbu horizotal merupaka jarak atar Beach Mahole (BMH) dalam satua kilometer da sumbu vertikal merupaka kedalama laut dalam satua meter. Kabel yag dibutuhka utuk lik Makassar-Baubau adalah [12]: I : Double Armored Cable 221,5 km II : Sigle Armored Cable 200,5 km III : Double Armored Cable 54,5 km Pajag total kabel laut yag dibutuhka dari BMH Makassar (Kaluku Bodoa) higga BMH Baubau adalah sepajag 476,5 km da diakumulasika dega tolerasi/cadaga 10% mejadi 524,15 km. Sedagka utuk lik Baubau-Maumere adalah: I : Double Armored Cable 30,5 km II : Sigle Armored Cable 295 km III : Double Armored Cable 41 km Gbr. 2 Rute SKKL Makassar-Baubau da Baubau-Maumere. Pajag total kabel laut yag dibutuhka dari BMH Baubau higga BMH Maumere adalah sepajag 366,5 km diakumulasika dega tolerasi/cadaga 10% mejadi 403,15 km. Selai itu terdapat kebutuha kabel darat yag diperutukka utuk meghubugka BMH dega Cetral Office (CO) terdekat di masig-masig daerah. Hal ii dikareaka kabel laut memiliki titik termiasi akhir di lokasi BMH da dikareaka kodisi daerah (atara peraira da darat) yag berbeda sehigga jeis kabel yag dipakai pu harus memiliki jeis perliduga yag berbeda sesuai dega kebutuhaya. Pajag kabel darat yag dibutuhka utuk masig-masig wilayah dega tolerasi atau cadaga 10 % adalah sebagai berikut. BMH STO Makassar : 3,12 km + 0,312 km = 3,432 km BMH STO Baubau : 3,02 km + 0,302 km = 3,322 km BMH STO Maumere : 3,53 km + 0,353 km = 3,883 km B. Spesifikasi Peragkat Spesifikasi peragkat yag diguaka pada peracaga sistem komuikasi optik ii adalah sebagai berikut. Laju Bit (Gbps) : 10 Format Modulasi : NRZ Margi System [3] : 6 Atteuatio (db/km) serat : 0.21 Dispersi kromatik (ps/m.km) : 4 Redama splice (db/splice) : 0.04 Effective area (μm 2 ) : 50 Rise time (ps) pegirim : 35 Lebar spektral (m) pegeirim : 0.02 Daya trasmit (dbm) pegirim : 3 Rise time (ps) peerima[16] : 15 Sesitivitas peerima (dbm) : -21 Redama koektor (db/koektor) : 0.2 Gai EDFA (db) booster : 9 Mi. Iput (dbm) booster : -10 Max. Output (dbm) booster : 13 Gai EDFA (db) i lie : 20 Fitria Ayu Nurdiaa: Peracaga da Aalisis Sistem... ISSN

5 Mi. Iput (dbm) i lie : -20 Max. Output (dbm) i lie : 13 C. Hasil Peracaga Peracaga yag dilakuka megguaka perhituga [5] dari spesifikasi peragkat yag telah disebutka medapatka hasil sebagai berikut. B. Aalisis Rise Time Budget Perhituga rise time budget diperluka utuk meetuka batasa dispersi suatu lik serat optik, karea bila dispersi di luar stadar yag telah ditetuka maka siyal iformasi yag dikirim aka tergaggu. Tujuaya utuk megaalisis apakah kierja sistem secara keseluruha adalah baik. Rise time budget system ditujukka dega (18) [10]: t sist 2 = t tx 2 + t itra 2 + t iter 2 + t rx 2 (18) Gbr. 3 Peempata optical amplifier Makassar-Baubau. Gbr. 4 Peempata opticala amplifier Baubau-Maumere. Dari hasil peracaga tersebut, diketahui utuk lik Makassar-Baubau dibutuhka eam EDFA yaitu satu booster da lima i-lie amplifier da utuk lik Baubau-Maumere membutuhka lima EDFA yaitu satu booster da empat ilie amplifier. V. ANALISIS DAN SIMULASI RANCANGAN A. Aalisis Lik Power Budget Lik Power Budget (LPB) diguaka dega tujua utuk meghitug aggara daya yag diperluka agar level daya yag diterima tidak kurag dari level daya miimum sehigga dapat dideteksi di peerima (photodetector) [10]. Selama proses petrasmisia, daya aka melemah sesuai dega ilai redama yag dimiliki masig-masig kompoe. Utuk itu dilakuka perhituga redama sebelum melakuka perhituga lik power budget. Berikut hasil perhituga LPB berdasarka rumus berikut [10], P Tx P Rx = M s + α total (15) α total = c α c + s α s + L sist α f (16) α total = c α c + L sist L kabel 1 α s + L sist α f (17) Tabel VI meampilka besar total redama serta daya terima di masig-masig segme utuk setiap lik Makassar- Baubau da sebalikya. Hasil daya yag sampai di STO utuk lik Makassar-Baubau berilai -15,3064 dbm. Nilai ii masih di atas ilai sesitivitas peerima yag diguaka, yaitu sebesar -21 dbm. Nilai daya di setiap segmeya pu masih mampu diterima oleh peragkat peguat i-lie amplifier yaki -7 higga -20 dbm. Hasil daya yag sampai di STO utuk lik Baubau- Maumere berilai -8,21278 dbm. Nilai ii pu masih di atas ilai sesitivitas peerima yag ada serta ilai daya di setiap segmeya berada di atara ilai daya yag mampu diterima oleh peragakat peguat i-lie amplifier yaki -7 higga -20 dbm. Hal ii meujukka bahwa kedua lik tersebut memiliki kofigurasi yag layak utuk diguaka. Berdasarka perhituga yag dilakuka, telah didapat rise-time total (t sys ) sebesar 56,6417 ps utuk lik Makassar- Baubau da 49,9018 ps utuk lik Baubau-Maumere, dega serat ilai equivalet rise-time sebesar 70 ps. Dega ilai tersebut, telah terpeuhi syarat pada pegkodea No Retur to Zero (NRZ), karea ilai equivalet rise-time lebih besar daripada ilai rise-time total. Atau dega kata lai, ilai risetime total masih di bawah ilai maksimum yag diperbolehka, yaitu 70% dari periode bit pada pegkodea NRZ. TABEL VI LINK POWER BUDGET MAKASSAR-BAUBAU Segme P(t) M α total Gai P (Rc) STO-OA ,40 0 2,6 OA1-OA2 2,6 6 19, ,3236 OA2-OA3-14, , ,5684 OA3-OA4-14, , ,8532 OA4-OA5-14, , ,098 OA5-OA6-15, , ,3428 OA6-STO -15, , ,3064 TABEL VII LINK POWER BUDGET BAUBAU-MAUMERE Segme P(t) M α total Gai P (Rc) STO-OA ,40 0 2,6 OA1-OA2 2,6 6 19, ,3236 OA2-OA3-14, , ,2855 OA3-OA4-12, , ,2873 OA4-OA5-10, , ,24918 OA5-STO -8, , ,21278 C. Simulasi Bit Eror Rate (BER) Utuk melegkapi peracaga backboe optik megguaka tekologi DWDM di Makassar higga Maumere diperluka simulasi peracaga yaki megguaka aplikasi OptiSystem. Aplikasi ii memudahka simulasi utuk perhituga BER. Tujua pegguaa simulasi OptiSystem adalah utuk melihat seberapa besar ilai BER yag dihasilka dari racaga tersebut. Simulasi dilakuka dega megguaka tiga serat fiber dega masig-masig serat membawa 15, 16 da 18 kaal ISSN Fitria Ayu Nurdiaa: Peracaga da Aalisis Sistem...

6 (lambda) sehigga total kaal yag melewati Makassar- Maumere sebayak 49 kaal. bahwa daya yag sampai di peerima mampu diterima oleh photodetector yag memiliki sesitivitas sebesar -21 dbm, sedagka aalisis rise-time budget meghasilka ilai risetime sistem dibawah ilai rise-time pegkodea NRZ. Berdasarka hasil simulasi pada OptiSystem, ilai BER yag diperoleh meujukka hasil yag baik dega ilai BER terbesar berilai 5,892 x 10-11, terletak pada serat pertama lik Baubau-Maumere da ilai tersebut masih lebih kecil dibadigka stadar BER ideal sebesar Dari ketiga aalisis tersebut maka hasil racaga yag diperoleh layak utuk dibagu da diimplemetasika. Gbr. 5 Racaga lik Makassar-Baubau pada OptiSystem. UCAPAN TERIMA KASIH Peulis megucapka terima kasih kepada seluruh pihak yag telah membatu peulis dalam meyelesaika makalah ii, khususya kepada Bpk. Azhar Rafi selaku seior maager divisi broadbad PT. Telkom yag telah memberika data da pegaraha bagi selesaiya peulisa makalah ii. Gbr. 6 Cotoh hasil BER pada salah satu ilai lambda. REFERENSI [1] Adawiyah, A. D., Susyati, S., & Wuladari, V. C. (2013). Statistik Telekomuikasi Idoesia Jakarta: Bada Pusat Statistik. [2] Agrawal, G. P. (2002). Fiber-Optic Commuicatio System. New York: Joh Wiley & Sos, Ic. [3] Bass,M. (2002). Fiber Optics Hadbook. Orlado, Florida: McGraw- Hill Compaies. [4] Chesoy, J. (2002). Udersea Fiber Commuicatio Systems. USA: Academic Press. [5] Dowig, J. N. (2005). Fiber-Optic Commuicatios. Clifto Park, New York: Thomso Delmar Learig. [6] Idoesia, P. (2004). Dasar Sistem Komuikasi Optik. Badug: TelkomRisTI (R&D Ceter). [7] Jai, R. K. (2013). Priciples of Sychroous Digital Hierarchy. Boca Rato, Florida: Taylor & Fracis Group. [8] Juada, B., & Juaidi. (2012). Ekoometrika Deret Waktu : Teori da Aplikasi. Bogor: IPB Press. [9] Kartalopoulos, S. V. (2000). Itroductio to DWDM Techology. Caada: Lucet Techologies, Ic. [10] Keiser, G. (1991). Optical Fiber Commuicatios. Sigapore: McGraw-Hill, Ic. [11] Laude, J.-P. (2002). DWDM Fudametals, Compoets, ad Applicatios. Lodo: Artech House, Ic. [12] Markow, A. (2014). Summary of Udersea Fiber OpticNetwork Techology ad Systems. New Jersey: Terremark Worldwide,Ic. [13] Mustari, A. S., Utari, R., & Pagaribua, A. A. (2012). Statistik Telkomuikasi Idoesia Jakarta: Bada Pusat Statistik. [14] Sackiger, E. (2005). Broadbad Circuits for Optical Fiber Commuicatio. Caada: Joh Wiley & Sos, Ic. [15] Schwartz, J. (2012). Extedig the Lifespa ad Capacity of Submarie Systems by Wet Plat Modificatio. Miami: Submarie Cable Forum. [16] Seior, J. M. (2009). Optical Fiber Commuicatios Priciples ad Practice. Pretice Hall Europe. [17] Sugiyoo. (2013). Metode Peelitia Pedidika Pedekata Kuatitaif, Kualitatif, da R&D. Badug: Alfabeta. Gbr. 7 Tampila eye diagram pada salah satu ilai lambda. VI. KESIMPULAN Pada makalah ii, peracaga jariga backboe optik lik Makassar-Maumere dega megguaka tekologi DWDM telah dilakuka da disimulasika pada software OptiSystem. Aalisis lik power budget yag dilakuka meujukka Fitria Ayu Nurdiaa: Peracaga da Aalisis Sistem... ISSN