Rancangan Proses Pembelajaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rancangan Proses Pembelajaran"

Transkripsi

1 LAMPIRAN : Rancangan Proses Pembelajaran Indikator : 1. Siswa dapat menjelaskan bahwa kutub magnet bebas selalu menunjuk utara-selatan. 2. Siswa dapat membuat kompas sederhana. 3. Siswa dapat menggunakan kompas dan peta sebagai penunjuk jalan. Alat dan bahan : 1. Ember/ baskom 2. Air 3. 8 buah magnet 4. 3 buah kayu 5. Kertas pembukus warna gelap. 6. Sterofom 7. Isolasi 8. Kompas 9. Peta Motivasi : Guru memberikan kompas dan peta. Guru bertanya pada siswa : bagaimana cara menggunakan kompas dan peta sebagai penunjuk arah? Hipotesa : Guru membagi kelas dalam 3 kelompok. Setelah itu guru memberikan 3 kayu yang dibungkus kepada 3 kelompok. Kemudian guru meminta 1 orang dalam tiap kelompok untuk meniru posisi kayu yang dibungkus tadi setelah di apungkan dalam baskom yang berisi air yang diputar beberapa kali. Setelah itu guru memberikan magnet yang dibungkus kepada setiap kelompok dan melakukan hal yang sama dengan sebelumnya. Dan guru menanyakan mengapa posisi benda yang diberikan pertama arahnya sembarang sedangkan benda yang diberikan kedua posisnya sama? setelah siswa menjawab kemudian guru meminta setiap kelompok membuka bungkusan tersebut. Perumusan Masalah : Mengapa magnet bebas selalu menunjuk arah utara-selatan? - 1 -

2 Hipotesa : Guru membagikan komik pada siswa Kegiatan inti : Guru mengajak siswa mencari jawabannya dengan mengikuti kegiatan berikut ini : Kegiatan I : Bagaimana cara menentukan kutub-kutub magnet? Hipotesa :.. ( Siswa di tugaskan membaca halaman 3 4 ) Pertanyaan menggiring mengamati : 1. Apa yang harus di lakukan agar magnet dalam keadaan bebas? Jawab : Diapungkan di air, atau diikat di tengah tengah, atau diletakkan di poros. 2. Setelah diputar putar dan ditunggu berhenti, kemana arah magnet bebas itu? Jawab : Utara selatan. 3. Bagaimana menentukan mana kutub utara dan mana kutub selatan? Jawab : Yang menunjuk kutub utara geografis adalah kutub utara magnet diberi tanda U dan yang menunjuk kutub selatan geografis adalah kutub selatan magnet diberi tanda S. 4. Apakah warna dapat digunakan untuk menentukan kutub utara dan kutub selatannya? Jawab : tidak dapat, karena kita dapat memberi warna apa saja pada kutub kutubnya. Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan : ( Bagaimana cara menentukan kutub utara dan selatan magnet? ) Jawab : cara menentukan kutub utara dan kutub selatan adalah dengan membiarkan magnet bebas bergerak contohnya di apungkan di air atau di gantung di tengah-tengah. Yang menunjuk utara geografis itu adalah kutub utara magnet dan yang menunjuk selatan geografis itu adalah kutub selatan magnet. Kegiatan II : Apa yang terjadi jika kutub kutub magnet saling didekatkan? Hipotesa : - Tarik menarik. - Tolak menolak. - Tidak terjadi apa apa. (Siswa di tugaskan membaca halaman 4 6! ) Pertanyaan menggiring mengamati : 1. Ada berapa magnet yang dibutuhkan untuk mendekatkan kutub-kutub magnet? Jawab : 2 magnet 2. Ada berapa cara kombinasi mendekatkan kutub-kutub magnet? Jawab : ada 4 cara kombinasi. 3. Apa saja 4 cara kombinasi mendekatkan kutub-kutub magnet? - 2 -

3 Jawab : Utara utara, selatan selatan, utara selatan, selatan utara. 4. Apa yang terjadi jika kutub kutub itu di dekatkan? Hasil Pengamatan : - Kutub utara didekatkan kutub utara : saling tolak menolak. - Kutub selatan didekatkan kutub selatan : saling tolak menolak. - Kutub utara didekatkan kutub selatan : saling tarik menarik. - Kutub selatan didekatkan kutub utara : saling tarik menarik. 5. Tolak menolak terjadi jika kutub senama atau tidak senama didekatkan? Jawab : Senama. 6. Tarik menarik terjadi jika kutub senama atau tidak senama didekatkan? Jawab : tidak senama. Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan : (Apa yang terjadi jika kutub kutub magnet saling didekatkan? ). Jawab : kutub senama akan tolak menolak dan kutub tidak senama akan tarik menarik. Kegiatan III : Mengapa magnet bebas menunjuk utara selatan? Hipotesa : - - (Siswa di tugaskan membaca halaman 6! ) Pertanyaan menggiring mengamati : 1. Dengan menggunakan magnet B, bagaimana memindah kutub utara magnet A yang semula ke arah utara pindah ke timur? Jawab : Mendekatkan kutub selatan magnet B ke kutub utara magnet A, kemudian dibawa ke timur. 2. Dalam posisi tetap seperti itu, putar-putar magnet A. Kemana arah magnet A akhirnya berhenti? Jawab : Tetap ke timur. 3. Sekarang jauhkan magnet B. kemudian magnet A kita putar-putar, menunjuk kemana arah utara magnet A? Jawab : Utara Hasil Pengamatan : Ketika dalam keadaan bebas kutub utara magnet A menunjuk utara. Ketika kutub selatan magnet B didekatkan ke kutub magnet A tejadi tarik menarik dan kutub utara magnet A dapat dipindah kearah timur oleh kutub selatan magnet B. Ketika magnet A diputarputar, kutub utara magnet tetap menunjuk timur. Ketika magnet B dijauhkan dan magnet A diputar-putar kemudian berhenti, kutub utara magnet A menunjuk utara. Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan : Jika kutub magnet A dapat dipindah kearah timur oleh kutub selatan magnet B. Dan ketika diputar-putar kutub utara masih tetap berhenti kearah timur. Jika tidak ada magnet B, dalam keadaan diam magnet A selalu menunjuk utara. Apakah kamu percaya ada magnet lain seperti magnet B selalu mengarahkan kutub utara magnet A ke arah utara? - 3 -

4 Jawab : Iya * Info : Magnet lain itu adalah magnet bumi. (Mengapa magnet bebas menunjuk utara selatan?) Jawab : Karena ada magnet lain yang selalu mengarahkannya ke arah utara selatan, yaitu magnet bumi. Kegiatan VI : Dimana tepatnya letak kutub kutub magnet bumi? Hipotesa : (Siswa di tugaskan membaca halaman 6 7! ) Pertanyaan menggiring mengamati : Guru menggambarkan magnet bebas dan posisi bumi dan kutub kutubnya. Kutub pada magnet bebas di gambar siswa. 1. Lihat magnet kecil, gambarkan dimana kutub utara dan kutub selatan magnet. 2. Di kutub utara bumi ada kutub utara atau selatan magnet bumi? Jawab : Ada kutub selatan magnet bumi. 3. Di kutub selatan bumi ada kutub utara atau selatan manet bumi? Jawab : Ada kutub utaranya magnet bumi. Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan : (Dimana tepatnya letak kutub kutub magnet bumi?) Jawab : Di utara bumi ada kutub selatannya magnet bumi dan di kutub selatan ada kutub utara magnet bumi. Kegiatan V : Bagaimana cara membuat kompas sederhana? Hipotesa : (Siswa di tugaskan membaca halaman 7 9! ) Pertanyaan menggiring mengamati : 1. Apa saja bagian kompas? Jawab : - 4 -

5 - Jarum kompas - Wadah kompas - Mata angin 2. Apakah jarum kompas, magnet atau bukan? Bagaimana cara mengetahuinya? Jawab : Magnet, dengan cara memutar mutar magnetnya dan jika magnet pasti jarum kompasnya akan selalu menunjuk utara selatan. 3. Apa yang sudah kita punya? Jawab : Magnet yang bebas yaitu magnet yang diapungkan di air. 4. Apa yang kurang? Jawab : Mata angin. (* Info : buatlah mata angin dengan menggambarnya di kertas. Kemudian setelah jadi kita letakkan di bawah magnet yang terapung tadi ). Hasil pengamatan : Bagian kompas ada magnet bebas dan arah mata angin. Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan : ( Jika kita sudah memiliki magnet bebas dan mata angin. Bagaimana cara membuatnya menjadi kompas sederhana? ) Kesimpulan : Cara membuat kompas sederhana: dengan magnet bebas ( magnet yang terapung ) dan membuat mata anginya dari kertas kemudian meletakkan magnet bebas ( magnet yang terapung ) di atas mata angin. Kegiatan VI : Bagaimana cara menggunakan kompas dan peta sebagai penunjuk arah? Misalnya kita di Salatiga akan pergi ke Magelang melewati boyolali? Hipotesa : - - (Siswa di tugaskan membaca halaman 9 10! ) Pertanyaan menggiring mengamati : 1. Bagimana cara agar kutub utara jarum kompas menunjuk utara yang sesungguhnya? Jawab : Dengan cara mengimpitkan kutub utara jarum kompas dengan utara mata angin kompas. 2. Supaya peta betul-betul menunjuk utara yang sesungguhnya, apa yang harus di lakukan? Jawab : Meletakkan kompas yang sudah berimpit dengan utara mata angin kompas di atas mata angin peta dan mengimpitkan ketiganya. 3. Apabila belum berimpit apa yang harus dilakukan? Jawab : Memutar-mutar peta. 4. Kalau kita di Salatiga akan pergi ke Magelang di mana kompasnya akan diletakkan? Jawab : Di Salatiga ( Kota tempat kita berada ). 5. Menurut peta Magelang ada di mananya salatiga? Jawab : Barat daya

6 6. Apakah bisa mengarahkan kemudinya langsung ke Magelang? Jawab : Tidak, karena tidak ada jalan lurus menuju Magelang dari Salatiga. 7. Jadi, kemana kita mengarahkan kemudinya? Jawab : Boyolali. 8. Menurut peta Boyolali ada di mananya Salatiga? Jawab : Tenggara. *info : setelah sampai di kota terdekat yaitu Boyolali, ulangi prosedur yang sama untuk menuju kota terdekat berikutnya, dimana seterusnya sampai kita di tempat tujuan. cara menggunakan kompas dan peta sebagai penunjuk arah adalah sebagai berikut : 1. Mengimpitkan jarum utara kompas dengan utara mata angin kompas. 2. Mengimpitkan jarum utara kompas dengan utara mata angin kompas dan mata angin pada peta. 3. Setelah semua berimpit menggeser kompas ke tempat kita berada ( Salatiga ). 4. Jika kompas sudah diletakkan di Salatiga. Lihat di mana letak boyolali dari Salatiga kemudian arahkan kemudinya. 5. Jika telah sampai ke kota terdekatnya ulangi prosedur 1-4 untuk menuju kota berikutnya, demikia seterusnya sampai di tempat tujuan

7 Nama : Kelas : No. Absen : SOAL EVALUASI 1. Apakah warna dapat digunakan untuk menentukan kutub utara dan kutub selatan magnet? Apa alasannya? Jawab : (Tidak dapat, karena warna pada kutub-kutub magnet dapat di beri warna sesuka kita). 2. Bagaimana cara menentukan kutub utara dan dan selatan magnet? Jawab :(Cara menentukan kutub utara dan kutub selatan adalah dengan membiarkan magnet bebas bergerak contohnya di apungkan di air atau di gantung di tengah-tengah. Yang menunjuk utara geografis itu adalah kutub utara magnet dan yang menunjuk selatan geografis itu adalah kutub selatan magnet). 3. Mengapa magnet bebas selalu menunjuk arah utara selatan? Jawab :(Karena dipengaruhi magnet bumi). 4. Jika magnet bebas selalu menunjuk utara selatan seperti gambar ini, maka di kutub utara bumi ada kutub utara atau selatan magnet bumi? Jawab :(Ada kutub selatan magnet bumi). Dan di kutub selatan bumi ada kutub utara atau selatan magnet bumi? Jawab :(Ada kutub utara magnet bumi). 5. Bagaimana caranya agar jarum utara kompas menunjuk utara mata angin pada kompas? Jawab :(Memutar kompas sampai utara jarum kompas berimpit dengan utara mata angin pada kompas)

8 6. Supaya peta betul-betul menunjuk utara yang sesungguhnya, apa yang harus di lakukan? Jawab :(Meletakkan kompas di atas mata angin peta, lalu peta di putar-putar supaya utara mata angin peta, jarum utara kompas, dan utara mata angin kompas berimpit). 7. Tulislah langkah-langkah cara menggunakan kompas dan peta sebagai penunjuk arah? Jawab : Cara menggunakan kompas dan peta sebagai penunjuk arah adalah sebagai berikut : 1. Mengimpitkan jarum utara kompas dengan utara mata angin kompas. 2. Mengimpitkan jarum utara kompas dengan utara mata angin kompas dan mata angin pada peta. 3. Setelah semua berimpit menggeser kompas ke tempat kita berada ( Salatiga ). 4. Jika kompas sudah diletakkan di Salatiga. Lihat di mana letak boyolali dari Salatiga kemudian arahkan kemudinya. 5. Jika telah sampai ke kota terdekatnya ulangi prosedur 1-4 untuk menuju kota berikutnya, demikia seterusnya sampai di tempat tujuan. 8. Apa yang terjadi kalau kita langsung meletakkan kompas di Salatiga pada peta? Jawab : Jika kebetulan utara ketiga berimpit, yaitu utara jarum kompas, utara mata angin kompas, dan utara peta maka akan benar arahnya. Jika ada salah satu yang tidak berimpit maka arahnya akan salah

9 Nama : Kelas : No. Absen : KUISIONER No. Pertanyaan Jawaban siswa 1. Apakah pembelajaran menggunakan media komik menarik bagimu? Mengapa? 2. Apakah seluruh isi komik dapat kamu pahami dengan baik? 3. (Jawab no. 3 jika jawaban no 2. tidak ) Bagianbagian manakah dari komik yang belum kamu pahami dengan baik? 4. Apa ada saran agar komik ini lebih menarik? 5. Apakah kamu makin termotivasi belajar fisika setelah membaca komik ini? - 3 -

10 - 4 -

11 - 5 -

12 - 6 -

13 - 7 -

14 - 8 -

PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG KEMAGNETAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG KEMAGNETAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG KEMAGNETAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Otha Supa #, Marmi Sudarmi, Alvama Pattiserlihun Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 : Komik Fisika Tekanan Zat Padat. Komik Fisika Tekanan Zat Padat halaman 1

LAMPIRAN 1 : Komik Fisika Tekanan Zat Padat. Komik Fisika Tekanan Zat Padat halaman 1 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : Komik Fisika Tekanan Zat Padat Komik Fisika Tekanan Zat Padat halaman 1 Komik Fisika Tekanan Zat Padat halaman 2 Komik Fisika Tekanan Zat Padat halaman 3 Komik Fisika Tekanan Zat

Lebih terperinci

2. KERANGKA TEORITIS. 2.1 Komik untuk Menjelaskan Konsep Arus Listrik

2. KERANGKA TEORITIS. 2.1 Komik untuk Menjelaskan Konsep Arus Listrik Teks komik menggunakan bahasa sehari-hari sehingga memudahkan anak-anak memahaminya. Hal inilah yang membuat komik lebih disukai daripada buku teks pelajaran. Dalam penelitian ini dibuat komik fisika dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

LAMPIRAN II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 68 LAMPIRAN II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri Talun 02 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/semester : V/I Waktu : 2 x 35 menit (1x pertemuan) A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 21 L A M P I R A N Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Fisika Topik : Induksi Elektromagnetik Kelas : XII IPA Hari, Tanggal : Selasa, 13 Desember 2011 Waktu : 07.30-09.00 wib Tempat : SMA

Lebih terperinci

MEDAN MAGNET OLEH: ANDI SULIANA (15B08050) Program Studi Pendidikan Fisika Program Pascasarjana UNM 2016

MEDAN MAGNET OLEH: ANDI SULIANA (15B08050) Program Studi Pendidikan Fisika Program Pascasarjana UNM 2016 MEDAN MAGNET OLEH: ANDI SULIANA (15B08050) Program Studi Pendidikan Fisika Program Pascasarjana UNM 2016 Magnet dapat Menarik Benda-benda dari Bahan tertentu Asal-usul Kemagnetan Kata magnet berasal dari

Lebih terperinci

Inisiasi 3 (MAGNET LISTRIK)

Inisiasi 3 (MAGNET LISTRIK) Inisiasi 3 (MAGNET LISTRIK) Saudara mahasiswa, calon pencerdas bangsa, selamat bertemu lagi dalam kegiatan tutorial online ketiga. Untuk kegiatan kali ini, kita akan berdiskusi tentang magnet. Seperti

Lebih terperinci

K13 Antiremed Kelas 9 Fisika

K13 Antiremed Kelas 9 Fisika K13 Antiremed Kelas 9 Fisika Kemagnetan - Soal Doc Name: K13AR09FIS0401 Version : 2017-01 halaman 1 01. Diantara bahan berikut ini yang dapat dipakai untuk membuat sebuah jarum kompas navigasi adalah.

Lebih terperinci

LABORATORIUM INQUIRY: KEMAGNETAN (Panduan bagi dosen)

LABORATORIUM INQUIRY: KEMAGNETAN (Panduan bagi dosen) LABORATORIUM INQUIRY: KEMAGNETAN (Panduan bagi dosen) Kemampuan yang dibangun: 1. Mampu mendefinisikan apa itu magnet 2. Mampu menjelaskan munculnya interaksi magnetik 3. Mampu menjelaskan pengaruh jarak

Lebih terperinci

Pendalaman Materi IPA Fisika SMP/MTs KEMAGNETAN. Disusun dan disajikan sebagai materi PLPG tahun Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd.

Pendalaman Materi IPA Fisika SMP/MTs KEMAGNETAN. Disusun dan disajikan sebagai materi PLPG tahun Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd. Pendalaman Materi IPA Fisika SMP/MTs KEMAGNETAN Disusun dan disajikan sebagai materi PLPG tahun 2008 Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMJU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

MAGNETAN MENENTUKAN MEDAN MAGNET BUMI PADA PERCOBAAN MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT BERARUS

MAGNETAN MENENTUKAN MEDAN MAGNET BUMI PADA PERCOBAAN MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT BERARUS 4 KEMAGNET MAGNETAN AN PROBLEM 1. MENENTUKAN MEDAN MAGNET BUMI PADA PERCOBAAN MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT BERARUS Mulanya gejala kelistrikan dan kemagnetan dianggap sebagai dua hal yang terpisah hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri laki-laki ada 17 anak dan perempuan 16 anak. Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Merak Batin Kecamatan Natar,

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri laki-laki ada 17 anak dan perempuan 16 anak. Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Merak Batin Kecamatan Natar, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN 2 Merak Batin Kecamatan Natar dengan jumlah siswa sebanyak 33 anak,

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. membahas. Teori

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. membahas. Teori Bab 12 Kemagnetan Pada suatu hari Ani mendekati ibunya yang sedang menjahit. Ia memperhatikan gerakan jarum di atas kain. Tanpa sengaja Ani mengambil gunting yang ada di depannya. Kemudian ia menempelkan

Lebih terperinci

Kemampuan yang dibangun:

Kemampuan yang dibangun: Inquiry Kemagnetan Kemampuan yang dibangun: Mampu mendefinisikan apa itu magnet Mampu menjelaskan munculnya interaksi magnetik Mampu menjelaskan pengaruh jarak pada interaksi magnetik Mampu membedakan

Lebih terperinci

PEMBUATAN KOMIK FISIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA TOPIK PRINSIP KERJA KAMERA

PEMBUATAN KOMIK FISIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA TOPIK PRINSIP KERJA KAMERA PEMBUATAN KOMIK FISIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA TOPIK PRINSIP KERJA KAMERA Retno Tiyas, Marmi Sudarmi, Diane Noviandini Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika - Universitas

Lebih terperinci

BAB V PEDOMAN MAGNET

BAB V PEDOMAN MAGNET BAB V PEDOMAN MAGNET PENDAHULUAN Di dalam bab ini akan dibahas mengenai alat navigasi yang paling konvensional dan penting di kapal, yang digunakan untuk menentukan arah di laut, yaitu pedoman magnit.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Sub Pokok Bahasan Alokasi Waktu : SMA : X (Sepuluh)/ II (Dua) : Fisika : Cermin Datar : 2 x 45 Menit (Satu kali pertemuan)

Lebih terperinci

Gambar (a) Arah medan magnet, (b) Garis-garis medan magnet

Gambar (a) Arah medan magnet, (b) Garis-garis medan magnet Pada pelajaran listrik telah dikaji bahwa jika sebuah muatan diletakkan dalam medan listrik, ia mengalami gaya listrik dan energi listriknya dapat dipakai sebagai tenaga gerak untuk berpindah tempat. Hal

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : 5.Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi, serta fungsinya.

Standar Kompetensi : 5.Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi, serta fungsinya. 140 A. Petikan Silabus Nama Sekolah : Mata Pelajaran Kelas/ Program : SAINS : V/ SEKOLAH DASAR Semester : 2 (dua) Standar Kompetensi : 5.Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi, serta fungsinya.

Lebih terperinci

Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu

Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu BENDA MAGNET Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu MAGNET BUATAN MAGNET BUMI Kemagnetan Material Ada 2 macam sifat magnet yang dipunyai benda / material : 1) buatan dan 2) alamiah. Magnet

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X/1 Materi Pokok : Hukum Newton Alokasi Waktu : 8 JP A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas mata pelajaran tematik dengan mata pelajaran mayor IPS semester I, kompetensi dasar

Lebih terperinci

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian 46 Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian 47 Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA UPT DISDIKPORA KECAMATAN BAWEN SD NEGERI BAWEN 03 Alamat:

Lebih terperinci

Bagaimana Menurut Anda

Bagaimana Menurut Anda Bagaimana Menurut Anda Dapatkah kita mencabut paku yang tertancap pada kayu dengan menggunakan tangan kosong secara mudah? Menaikkan drum ke atas truk tanpa alat bantu dengan mudah? Mengangkat air dari

Lebih terperinci

Modul Sifat dan Operasi Gaya. Ir.Yoke Lestyowati, MT

Modul Sifat dan Operasi Gaya. Ir.Yoke Lestyowati, MT Modul Sifat dan Operasi Gaya Ir.Yoke Lestyowati, MT Konten E-Learning IDB 7in1 Terintegrasi PDITT 2015 BAB I SIFAT DAN OPEASI GAYA 1.1. Capaian Pembelajaran 1.1.1. Umum 1. Mampu menggunakan teori gaya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DASAR II MAGNET OLEH KELOMPOK 2 PUTU ANANDIA PRATIWI NIM : KADEK BELA PRATIWI NIM :

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DASAR II MAGNET OLEH KELOMPOK 2 PUTU ANANDIA PRATIWI NIM : KADEK BELA PRATIWI NIM : LAPORAN PRAKTIKUM IPA DASAR II MAGNET OLEH KELOMPOK 2 PUTU ANANDIA PRATIWI NIM : 1613071009 KADEK BELA PRATIWI NIM : 1613071015 NI PUTU SETIA DEWI NIM : 1613071031 APRILIO BUDIMAN NIM : 1613071038 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas V SD Negeri Sumogawe 04, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dengan jumlah

Lebih terperinci

- - KEMAGNETAN - - sbl4magnet

- - KEMAGNETAN - - sbl4magnet - - KEMAGNETAN - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian sbl4magnet Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG TEROPONG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG TEROPONG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG TEROPONG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Oleh, Riska Ayu Rahmawati NIM: 192006014 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM IPA di SD MODUL 4 KEGIATAN PRAKTIKUM 1 GAYA

LAPORAN PRAKTIKUM IPA di SD MODUL 4 KEGIATAN PRAKTIKUM 1 GAYA LAPORAN PRAKTIKUM IPA di SD MODUL 4 KEGIATAN PRAKTIKUM 1 GAYA A. GAYA LISTRIK STATIS a. Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis b. Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis dengan menggunakan rambut

Lebih terperinci

KEMAGNETAN. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam. Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet.

KEMAGNETAN. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam. Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet. Mata Pelajaran : Fisika Kelas : IX/Semester 2 Penulis: Drs. Asep Supriatna,M.Si KEMAGNETAN I. Standar Kompetensi Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. II. Kompetensi

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik Nama : Gede Teguh Pradnyana Yoga NIM : 1504405031 No Absen/ Kelas : 15 / B MK : Teknik Tenaga Listrik PRINSIP KERJA MOTOR A. Pengertian Motor Listrik Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis

Lebih terperinci

MAGNETISME 2.1 Pengertian Magnet

MAGNETISME 2.1 Pengertian Magnet MAGNETISME 2.1 Pengertian Magnet Magnet adalah sejenis logam yang juga dikenali dengan nama besi berani. Magnet mempunyai medan magnet dan dapat menarik butir-butir besi lain ke arahnya. Kata magnet berasal

Lebih terperinci

MAGNET. Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum

MAGNET. Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum MAGNET Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum MAGNET Magnet dapat diperoleh dengan cara buatan. Jika baja di gosok

Lebih terperinci

Buku Petunjuk HERE Drive

Buku Petunjuk HERE Drive Buku Petunjuk HERE Drive Edisi 1.0 ID HERE Drive HERE Drive akan memandu Anda ke tempat yang diinginkan dengan petunjuk arah setiap belokan yang dilengkapi panduan suara. Anda dapat: Mencari arah di negara

Lebih terperinci

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN L A M P I R A N RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI : Memahami wujud zat dan perubahannya KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet

Gambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet Kemagnetan Prinsip kemagnetan mempunyai peranan yang sangat penting dalam prinsip kerja suatu mesin listrik (sebutan untuk generator, transformator dan motor). Magnet mempunyai dua karakteristik. Pertama,

Lebih terperinci

TOPIK 8. Medan Magnetik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si.

TOPIK 8. Medan Magnetik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. TOPIK 8 Medan Magnetik Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. ikhsan_s@ugm.ac.id Pencetak sidik jari magnetik. Medan Magnetik Medan dan Gaya Megnetik Gaya Magnetik pada Konduktor Berarus

Lebih terperinci

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya.

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. BAB III MAGNETISME Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. Magnetisme (kemagnetan) tercakup dalam sejumlah besar operasi alat listrik, seperti

Lebih terperinci

LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) LAMPIRAN LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Sekolah : SD Negeri Salatiga 03 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : V/ 2

Lebih terperinci

UN SMP 2011 Fisika. 01. Perhatikan elektromagnetik dan magnet O - P gambar berikut!

UN SMP 2011 Fisika. 01. Perhatikan elektromagnetik dan magnet O - P gambar berikut! UN SMP 2011 Fisika Kode Soal Doc. Name: UNSMP2011FIS999 Doc. Version : 2012-11 halaman 1 01. Perhatikan elektromagnetik dan magnet O - P gambar berikut! Jika antara U dan O tolak menolak, M - N - O - P

Lebih terperinci

KONSEPSI SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT KUTUB MAGNET

KONSEPSI SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT KUTUB MAGNET KONSEPSI SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT KUTUB MAGNET Rien S. D. Premawoli, Marmi Sudarmi, Alvama pattiserlihun Program studi pendidikan fisika Fakultas sains dan matematika Universitas Kristen Satya Wacana

Lebih terperinci

ANALISA KESALAHAN KONSEP PADA FILM KARTUN

ANALISA KESALAHAN KONSEP PADA FILM KARTUN L A M P I R A N ANALISA KESALAHAN KONSEP PADA FILM KARTUN Adegan 1 Penjelasan Adegan Penjelasan Adegan : Karena desakan air diwastafel, Tom dan wastafel terlempar ke atas. Wastafel bergerak lebih cepat

Lebih terperinci

EKSPERIMEN FISIKA DASAR II

EKSPERIMEN FISIKA DASAR II EKSPERIMEN FISIKA DASAR II PERCOBAAN 1 CERMIN CEMBUNG TUJUAN ; Menentukan Titik Fokus Cermin Cembung Menyelidiki sifat-sifat bayangan dari suatu cermin cembung. DASAR TEORI A A` f C S S` Gambar di atas

Lebih terperinci

Bab. Kemagnetan. Peta Konsep. Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Kema gneta n. membahas. Sifat Kutub Ma gnet

Bab. Kemagnetan. Peta Konsep. Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Kema gneta n. membahas. Sifat Kutub Ma gnet Bab Pada suatu hari Ani mendekati ibunya yang sedang menjahit. Ia memperhatikan gerakan jarum di atas kain. Tanpa sengaja Ani mengambil gunting yang ada di depannya. Kemudian ia menempelkan ujung gunting

Lebih terperinci

Kuesioner A. PROKRASTINASI AKADEMIK

Kuesioner A. PROKRASTINASI AKADEMIK Kuesioner Kami mohon bantuan anda mengisi angket untuk penelitian siswa SMP Negeri 10 Salatiga sebagai bahan riset untuk menyelesaikan Study Magister Sains Psikologi di UKSW Salatiga. Untuk itu kami mohon

Lebih terperinci

Pembagian kuadran azimuth

Pembagian kuadran azimuth Pengikatan ke muka Pengikatan kemuka adalah suatu metode pengukuran dan pengolahan data dari dua buah titik dilapangan tempat berdiri alat untuk memperoleh suatu titik lain di lapangan tempat berdirinya

Lebih terperinci

PROBLEM SOLVING EKSPERIMEN FISIKA DASAR II MAGNET

PROBLEM SOLVING EKSPERIMEN FISIKA DASAR II MAGNET 4 MAGNET Kemampuan yang dikembangkan: - Mampu membuat rangkaian listrik. - Mampu merancang rangkaian untuk eksperimen medan magnet di sekitar kawat lurus berarus. - Mampu merancang rangkaian untuk eksperimen

Lebih terperinci

Pembuatan Komik Fisika Tentang Mikroskop Sebagai Media Pembelajaran

Pembuatan Komik Fisika Tentang Mikroskop Sebagai Media Pembelajaran Pembuatan Komik Fisika Tentang Mikroskop Sebagai Media Pembelajaran Oleh, Shinta Rosiana Dewi NIM: 192008008 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM NAVIGASI DARAT

PANDUAN PRAKTIKUM NAVIGASI DARAT PANDUAN PRAKTIKUM NAVIGASI DARAT Disampaikan Pada Acara Kunjungan Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) I Bandung Ke Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia Pada Hari Sabtu Tanggal 5 Juli

Lebih terperinci

Galvanometer. 1. Cara / Prinsip Kerja, Fungsi dan Komponen

Galvanometer. 1. Cara / Prinsip Kerja, Fungsi dan Komponen Penerapan Aplikasi Gaya Magnet, Gaya Lorentz dalam Kehidupan Sehari-hari, Kegunaan Galvanometer, Motor Listrik, Relai, Kereta Maglev, Video Recorder - Berikut ini adalah materi lengkapnya: 1. Cara / Prinsip

Lebih terperinci

BAB. I Kompas Geologi

BAB. I Kompas Geologi BAB. I Kompas Geologi 1.1Pengertian Kompas geologi Kompas geologi adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi

Lebih terperinci

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. VEKTOR 1 A. Definisi vektor Beberapa besaran Fisika dapat dinyatakan dengan sebuah bilangan dan sebuah satuan untuk menyatakan nilai besaran tersebut. Misal, massa, waktu, suhu, dan lain lain. Namun, ada

Lebih terperinci

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! LAMPIRAN Tahap I : Menggambarkan garis normal dari bidang batas yang datar No. Soal No. Soal 1. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik mental maupun fisik.

Lebih terperinci

PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG TEKANAN ZAT PADAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG TEKANAN ZAT PADAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG TEKANAN ZAT PADAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Oleh : Naga Ligan NIM : 192008019 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika guna

Lebih terperinci

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA SD

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA SD SUPLEMEN UNIT 4 CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA SD Suryanti Wahono Widodo Mintohari PENDAHULUAN Selamat berjumpa kembali Saudara Mahasiswa. Melalui berbagai aktivitas dalam Unit 4, Anda seharusnya

Lebih terperinci

1. Gejala Listrik Statis

1. Gejala Listrik Statis 1. Gejala Listrik Statis Gejala kelistrikan diawali dengan diamatinya benda-benda yang secara tidak terduga mampu saling tarik-menarik. Batang plastik yang sudah digosok-gosokkan ke kain yang halus teramati

Lebih terperinci

PANDUAN PENYETELAN THEODOLIT DAN PEMBACAAN SUDUT (Latihan per-individu dengan pengawasan Teknisi Laboratorium)

PANDUAN PENYETELAN THEODOLIT DAN PEMBACAAN SUDUT (Latihan per-individu dengan pengawasan Teknisi Laboratorium) PANDUAN PENYETELAN THEODOLIT DAN PEMBACAAN SUDUT (Latihan per-individu dengan pengawasan Teknisi Laboratorium) 1. Tujuan Praktek dan Alat-alat : Praktek ini akan memberikan kesempatan kepada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA KECEPATAN

BAB IV ANALISA KECEPATAN BAB IV ANALISA KECEPATAN PUSAT SESAAT Pusat sesaat adalah : - sebuah titik dalam suatu benda dimana benda lain berputar terhadapnya. - Sebuah titik sekutu yang terletak pada 2 buah benda yang mempunyai

Lebih terperinci

Contoh Soal IPA Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 5 SD/MI Hindayani.com

Contoh Soal IPA Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 5 SD/MI Hindayani.com Contoh Soal IPA Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 5 SD/MI Hindayani.com Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Ban sepeda akan berhenti jika di rem, ban sepeda berhenti karena gaya A. gravitasi C.

Lebih terperinci

Can be accessed on:

Can be accessed on: Pertemuan 4 Pengukuran Mendatar Can be accessed on: http://haryono_putro.staff.gunadarma.ac.id/ 1 Pengukuran-pengukuran dilakukan untuk mendapatkan bayangan dilapangan, dengan menentukan beberapa titik

Lebih terperinci

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R DOKUMEN ASaFN. Sebuah uang logam diukur ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong dan hasilnya terlihat seperti pada gambar dibawah. Ketebalan uang tersebut adalah... A. 0,0 cm B. 0, cm C. 0, cm D.

Lebih terperinci

- Bila kedua penunjukkan adalah sama berarti garis layar telah tepat.

- Bila kedua penunjukkan adalah sama berarti garis layar telah tepat. Cincin lenja (sepasang) yang pertama ini dilengkapi juga dengan tanduk yang fungsinya tempat cincin lenja pertama duduk pada sepasang cincin lenja yang kedua. Fungsi kedua pasang cincin lenja tersebut

Lebih terperinci

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda KEGIATAN BELAJAR 1 Hukum I Newton A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda DINAMIKA PARTIKEL Mungkin Anda pernah mendorong mobil mainan yang diam, jika dorongan Anda lemah mungkin mobil mainan belum bergerak,

Lebih terperinci

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D.

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D. 1. Perhatikan gambar. Jika pengukuran dimulai pada saat kedua jarum menunjuk nol, maka hasil pengukuran waktu adalah. A. 38,40 menit B. 40,38 menit C. 38 menit 40 detik D. 40 menit 38 detik 2. Perhatikan

Lebih terperinci

rentangkan tiap bagian

rentangkan tiap bagian Kegiatan Semester 2 Pada setiap awal semester, kamu akan mendapatkan Kegiatan Semester. Di Semester 2 Kelas IV ini, kamu akan mempelajari salah satu materi mengenai pemanfaatan energi alternatif. Angin

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang

BAB II TEORI DASAR. dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang BAB II TEORI DASAR A. Pengertian Kerupuk Kerupuk adalah sejenis makanan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang kemudian ditambahkan dengan

Lebih terperinci

PEMBUATAN KOMIK TENTANG TEKANAN HIDROSTATIS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA

PEMBUATAN KOMIK TENTANG TEKANAN HIDROSTATIS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA PEMBUATAN KOMIK TENTANG TEKANAN HIDROSTATIS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA Eko Ermawati, Marmi Sudarmi, Diane Noviandini Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika - Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1) 63 RPP KELAS EKSPERIMEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pembelajaran Alokasi Waktu : SMP : IPA FISIKA : IX / II : MAGNET : 2 jam pelajaran

Lebih terperinci

Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus

Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus Laporan Pengamatan (Fisika) Kelompok Ario Bimo W (0) Aysh Nugroho (0) Reza Adi S (6) Triyuli Syaftunia R (30) Kelas XII IPA 5 SMA NEGERI CIREBON Jl. DR. Cipto Mangunkusumo.

Lebih terperinci

BIDANG STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

BIDANG STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI BIDANG STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI KETERAMPILAN PROSES SAINS (IPA) Anggapan: IPA terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah, yang juga harus dikembangkan pada peserta didik

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Disusun Oleh; Dr. Budi Susetyo Disajikan dalam rangka pendampingan guru SLB dalam pemanfaatan TIK pada tanggal 3 dan 4 April 2009 di Garut. Terselenggara atas kkerjasama antara Direktorak PSLB dengan UPI

Lebih terperinci

DOKUMENTASI SIKLUS I

DOKUMENTASI SIKLUS I DOKUMENTASI SIKLUS I DOKUMENTASI SIKLUS II KISI-KISI SOAL TES HASIL BELAJAR SIKLUS I Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya Kompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD dikelas V dengan kajian berdaur

Lebih terperinci

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : BAB VI KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Standar Kompetensi 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar 2.1 Menformulasikan hubungan antara konsep

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.1

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.1 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.1 1. Ketika magnet batang ditaburi serbuk besi, serbuk besi lebih banyak menempel di bagian ujung magnet. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR KESETIMBANGAN BENDA TEGAR 1 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : a. KINEMATIKA = Ilmu gerak Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

Lampiran 1. Soal. c) sinar datang menuju pusat kelengkungan. a) sinar datang sejajar sumbu utama. b) sinar datang menuju fokus

Lampiran 1. Soal. c) sinar datang menuju pusat kelengkungan. a) sinar datang sejajar sumbu utama. b) sinar datang menuju fokus L A M P I R A 26 Lampiran 1. Soal Tahap Soal Kartu Tugas Kartu Tugas 1 Kartu Tugas 2 Kartu Tugas 3 1. Gambarkan arah sinar pantul, garis normal serta sudut datang dan sudut pantulnya jika sinar datang

Lebih terperinci

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK HUKUM FARADAY DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Hukum Faraday Setelah dalam tahun 1820 Oersted memperlihatkan bahwa arus listrik dapat mempengaruhi jarum kompas, Faraday mempunyai kepercayaan

Lebih terperinci

Gambar 12.2 a. Melukis Penjumlahan Gaya

Gambar 12.2 a. Melukis Penjumlahan Gaya Bab 12 Gaya Sumber: image.google.com Gambar 12.1 Mengayuh sepeda Apakah kamu pernah naik sepeda? Jika belum pernah, cobalah. Apa yang kamu rasakan ketika naik sepeda? Mengapa sepeda dapat bergerak? Apakah

Lebih terperinci

PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG PERISKOP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG PERISKOP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG PERISKOP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Oleh, Destya Kusuma Astuti NIM: 192008006 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PEDOMAN MAGNET

DAFTAR ISI BAB I PEDOMAN MAGNET BAB I PEDOMAN MAGNET A. PENDAHULUAN Pedoman, adalah alat navigasi yang berfungsi untuk menetapkan arah dilaut. Yaitu arah kemana kapal harus berlayar, dan arah benda-benda diluar kapal terhadap kapal kita

Lebih terperinci

PRESENTASI EKSPERIMEN FISIKA DASAR II

PRESENTASI EKSPERIMEN FISIKA DASAR II PRESENTASI EKSPERIMEN FISIKA DASAR II OPTIK JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2007 DISUSUN OLEH : DIKI RUKMANA 0605519

Lebih terperinci

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik KARAKTERISTIK MOTOR UNIVERSAL DAN MOTOR COMPOUND Tatas Ardhy Prihanto (21060110120039) Tatas_ap@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PEMETAAN SITUASI DENGAN PLANE TABLE

PEMETAAN SITUASI DENGAN PLANE TABLE PEMETAAN SITUASI DENGAN PLANE TABLE BAG- TSP.004.A- 39 60 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. IPA berasal dari kata sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam. Sains

BAB II KAJIAN PUSTAKA. IPA berasal dari kata sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam. Sains BAB II KAJIAN PUSTAKA A. ILMU PENGETAHUAN ALAM IPA berasal dari kata sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam. Sains menurut Suyoso dalam Nana, dkk (2008) merupakan pengetahuan hasil kegiatan manusia yang

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. Semester 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. Semester 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS 1 Semester 2 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPA

Lebih terperinci

BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.

BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA Tujuan Pembelajaran Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. Di sekitar kita terdapat bermacam-macam benda, antara

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Fisika

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Fisika Nama : Kelas : 8 UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Fisika Waktu : 07.45-09.15 No.Induk : Hari/Tanggal : Selasa, 09 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA kwh dan kvarh meter : sistem induksi kw / kva max meter Volt meter Amper meter : sistem elektrodinamis : sistem elektro magnit, kumparan putar, besi putar : sistem

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KOMPAS MAGNIT

PENGGUNAAN KOMPAS MAGNIT PENGGUNAAN KOMPAS MAGNIT P BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN : PELAYARAN : NAUTIKA PERIKANAN LAUT DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH

Lebih terperinci

FISIKA XI SMA 3

FISIKA XI SMA 3 FISIKA XI SMA 3 Magelang @iammovic Standar Kompetensi: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar: Merumuskan hubungan antara konsep torsi,

Lebih terperinci

TUGAS FISIKA DASAR 2

TUGAS FISIKA DASAR 2 TUGAS FISIKA DASAR 2 RANGKUMAN MAGNET Dosen Pengampu: Bachrun Sutrisno Ir. M.Sc. Oleh: Nama : RIFQI ARIGHI FAHMI NIM : 13522121 Kelas : B UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA A. Pengertian Magnet Magnet atau magnit

Lebih terperinci

Contoh RPP SMA Sistem SKS Kurikulum 2013

Contoh RPP SMA Sistem SKS Kurikulum 2013 Contoh RPP SMA Sistem SKS Kurikulum 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika 3 Beban Belajar : 3 SKS Pertemuan/Minggu ke: 13 (6 jp) dan 14 (6 jp) Alokasi Waktu Standar Kompetensi:

Lebih terperinci

Keseimbangan, Momen Gaya, Pusat Massa, dan Titik Berat

Keseimbangan, Momen Gaya, Pusat Massa, dan Titik Berat Keseimbangan, Momen Gaya, Pusat Massa, dan Titik Berat OLEH : KELOMPOK IV VIRA AUDINA 171910301148 ANGEL NOVITA T.L.A 171910301146 MAWAN TRIKANADA 171910301104 AINUN HIDAYAT PUTRA 171910301058 ELYAS ARROCHMAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

Manusia menciptakan alat-alat tersebut karena menyadari

Manusia menciptakan alat-alat tersebut karena menyadari Setelah mempelajari materi pesawat sederhana dan penerapannya diharapkan ananda mampu 1. Mendefinisikan pesawat sederhana 2. Membedakan jenis-jenis pesawat sederhana 3. Menjelaskan prinsip kerja pesawat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Kelas/Semester : XI/2 Mata Pelajaran : IPA Alokasi waktu : 2 x 45 ( 1x pertemuan ) A. Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik

Lebih terperinci