Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2011 PENGANTAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2011 PENGANTAR"

Transkripsi

1

2 PENGANTAR Sesuai dengan Peraturan Menteri PAN dan RB No PER/9/M.PAN/00 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum sebagai lembaga pemerintah tingkat eselon I wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Oleh karena itu, dengan berakhirnya tahun 0, Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyusun LAKIP Tahun 0 sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya selama tahun 0. Selain sebagai media untuk menyajikan pelaksanaan kegiatan dalam tahun 0, LAKIP juga merupakan piranti untuk mengukur keberhasilan kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya selama (satu) tahun. Proses penyusunan LAKIP mengacu pada Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun yang diterbitkan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum. Pengukuran kinerja dalam LAKIP Direktorat Jenderal Cipta Karya mengacu kepada Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun sehingga laporan ini dapat mencerminkan sasaran pencapaian yang konsisten selama kurun waktu 5 (lima) tahun. Dengan demikian, LAKIP Tahun 0 menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari LAKIP-LAKIP tahun berikutnya. Selain itu, penyusunan LAKIP Tahun 0 juga sudah memperhatikan perubahan struktur output dan penganggaran terbaru. Hal-hal yang kami sajikan dalam bentuk laporan ini, telah kami upayakan semaksimal mungkin, namun kami yakin masih terdapat berbagai kekurangan yang masih perlu disempurnakan. Untuk itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, sumbang saran serta masukan untuk penyempurnaannya. Akhir kata kami berharap bahwa laporan ini dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 0 yang merupakan sebagian dari tugas yang diemban oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Direktorat Jenderal Cipta Karya i

3 DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF i ii iii v vi viii ix BAB I BAB II PENDAHULUAN.. TUGAS DAN FUNGSI I -.. STRUKTUR ORGANISASI I -.3. LINGKUNGAN STRATEGIS I - 9 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.. RENCANA STRATEGIS II -... VISI II -... MISI II TUJUAN DAN SASARAN II KEBIJAKAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN II RENCANA KINERJA DAN PENETAPAN KINERJA II RENCANA KINERJA TAHUNAN DAN PENETAPAN KINERJA II INDIKATOR KINERJA UTAMA II - 6 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.. PENGUKURAN KINERJA PADA TAHUN BERSANGKUTAN III PERBANDINGAN DATA KINERJA DENGAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA III EVALUASI KINERJA III ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA III ASPEK KEUANGAN III PRESTASI DITJEN CIPTA KARYA LAINNYA III HAL-HAL YANG MEMERLUKAN PERHATIAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA III - 65 BAB IV PENUTUP IV - LAMPIRAN Direktorat Jenderal Cipta Karya ii

4 DAFTAR TABEL Tabel Capaian Kinerja Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya x Tahun 0 Tabel.. Klasifikasi Golongan PNS Ditjen Cipta Karya I - 8 Tabel.. Klasifikasi Pendidikan PNS Ditjen Cipta Karya I - 9 Tabel.3. Persebaran PNS Ditjen Cipta Karya I - 9 Tabel 3.. Perbandingan Pelaksanaan Kegiatan Ditjen Cipta Karya III - 0 Tahun 0 dengan Tahun 00 Tabel 3.. Pencapaian Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Kegiatan III - Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembagan Permukiman Tabel 3.3. Pencapaian Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Kegiatan III - 5 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Penyelenggaraan Dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan Termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Tabel 3.4. Pencapaian Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Penyelenggaraan III - 8 Sanitasi Lingkungan (Air Limbah, Drainase) serta Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi Persampahan Tabel 3.5. Pencapaian Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Kegiatan III - 30 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi dan Penyelenggaraan serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Tabel 3.6. Pencapaian Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Kegiatan III - 3 Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya (Seditjen) Tabel 3.7. Pencapaian Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Kegiatan III - 3 Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya (Balai Wilayah I) Tabel 3.8. Pencapaian Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Kegiatan III - 33 Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya (Balai Wilayah II) Tabel 3.9. Pencapaian Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Kegiatan Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama III -3 4 Luar Negeri, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman Tabel 3.0. Pencapaian Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Kegiatan III - 36 Dukungan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan Tahun 0 Tabel 3.. Pencapaian Sasaran Pertama Ditjen Cipta Karya Tahun 0 III - 38 Tabel 3.. Pencapaian Sasaran Kedua Ditjen Cipta Karya Tahun 0 III - 39 Tabel 3.3. Pencapaian Sasaran Ketiga Ditjen Cipta Karya Tahun 0 III - 40 Tabel 3.4. Pencapaian Sasaran Keempat Ditjen Cipta Karya Tahun 0 III - 40 Tabel 3.5. Pencapaian IKU Outcome Ditjen Cipta Karya Tahun 0 III - 49 Tabel 3.6. Perbandingan Anggaran Ditjen Cipta Karya Berdasarkan PK, LAKIP, E-Mon, SAI III - 6 Direktorat Jenderal Cipta Karya iii

5 Tabel 3.7. Penghargaan PKPD Sub Bidang Cipta Karya III - 64 (Penyelenggaraan Permukiman) Tabel 3.8. Realisasi Pelaksanaan Inpres No 4 Tahun 0 III - 64 Tabel 3.9. Pencapaian Pelaksanaan Inpres No 3 Tahun 0 III - 65 Direktorat Jenderal Cipta Karya iv

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.. Pembangunan Jalan III - 8 Gambar 3.. Pembangunan Jembatan III - 8 Direktorat Jenderal Cipta Karya v

7 DAFTAR GRAFIK Grafik 3.. Komposisi Anggaran Ditjen Cipta Karya III - 7 Grafik 3.. Rincian Anggaran Per Kegiatan/UKM III - 7 Grafik 3.3. Komposisi Anggaran Masing-Masing Kegiatan III - 9 Grafik 3.4. Pencapaian Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan III - 4 Grafik 3.5. Pencapaian Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan III - 4 Grafik 3.6. Pencapaian Output Prasarana dan Sarana Lingkungan III - 6 Permukiman Grafik 3.7. Trend Pencapaian Outcome Kegiatan Bangkim terhadap III - 4 Renstra CK Grafik 3.8. Trend Pencapaian Output Kegiatan Bangkim terhadap III - 4 Renstra CK Grafik 3.9. Trend Pencapaian Outcome Kegiatan PBL terhadap Renstra III - 43 Ditjen CK Grafik 3.0. Trend Pencapaian Output Kegiatan PBL terhadap Renstra III - 43 Ditjen CK Grafik 3.. Trend Pencapaian Outcome Kegiatan PLP terhadap Renstra III - 44 Ditjen CK Grafik 3.. Trend Pencapaian Output Kegiatan PLP terhadap Renstra III - 44 Ditjen CK Grafik 3.3. Trend Pencapaian Outcome Kegiatan AM terhadap Renstra III - 45 Ditjen CK Grafik 3.4. Trend Pencapaian Output Kegiatan AM terhadap Renstra III - 45 Ditjen CK Grafik 3.5. Trend Pencapaian Outcome Kegiatan Manajemen terhadap III - 46 Renstra Ditjen CK Grafik 3.6. Trend Pencapaian Output Kegiatan Manajemen terhadap III - 47 Renstra Ditjen CK Grafik 3.7. Trend Pencapaian Outcome Kegiatan Bina Program III - 47 Terhadap Renstra Ditjen CK Grafik 3.8. Trend Pencapaian Output Kegiatan Bina Program terhadap III - 48 Renstra Ditjen CK Grafik 3.9. Trend Pencapaian Outcome Kegiatan BPPSPAM terhadap III - 48 Renstra Ditjen CK Grafik 3.0. Trend Pencapaian Output Kegiatan BPPSPAM terhadap Renstra Ditjen CK III - 49 Grafik 3.. Tingkat Efisiensi Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, III - 53 Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman Tahun 0 Grafik 3.. Tingkat Efisiensi Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, III - 54 Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan Termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Tahun 0 Grafik 3.3. Tingkat Efisiensi Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, III - 55 Pengawasan dan Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan (Air Limbah, Drainase) serta Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi Persampahan Tahun 0 Direktorat Jenderal Cipta Karya vi

8 Grafik 3.4. Tingkat Efisiensi Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, III - 56 Pengawasan Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi dan Penyelenggaraan serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Tahun 0 Grafik 3.5. Tingkat Efisiensi Kegiatan Dukungan Manajemen dan III - 56 Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 0 (Seditjen) Grafik 3.6. Tingkat Efisiensi Kegiatan Dukungan Manajemen dan III - 57 Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 0 (Balai Wilayah I) Grafik 3.7. Tingkat Efisiensi Kegiatan Dukungan Manajemen dan III - 57 Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 0 (Balai Wilayah II) Grafik 3.8. Tingkat Efisiensi Kegiatan Penyusunan Kebijakan, Program III - 58 dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman Tahun 0 Grafik 3.9. Tingkat Efisiensi Kegiatan Dukungan Pengembangan Sistem III - 59 Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan Tahun 0 Grafik Realisasi Anggaran Per Kegiatan Ditjen Cipta Karya III - 59 Tahun 0 Grafik 3.3. Dana Tidak Terserap Ditjen Cipta Karya Tahun 0 III - 60 Grafik 3.3. Realisasi Anggaran Pada Sasaran Pertama Ditjen Cipta III - 6 Karya Tahun 0 Grafik Realisasi Anggaran Pada Sasaran Kedua Ditjen Cipta Karya III - 6 Tahun 0 Grafik Realisasi Anggaran Pada Sasaran Ketiga Ditjen Cipta Karya III - 6 Tahun 0 Grafik Realisasi Anggaran Pada Sasaran Keempat Ditjen Cipta Karya Tahun 0 III - 63 Direktorat Jenderal Cipta Karya vii

9 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I Pernyataan Penetapan Kinerja dan Penetapan Kinerja LAMPIRAN II Rencana Kinerja Tahunan LAMPIRAN III Pengukuran Kinerja LAMPIRAN IV Foto-foto Kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya LAMPIRAN V Peta Kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya LAMPIRAN VI Piagam Penghargaan Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Jenderal Cipta Karya viii

10 RINGKASAN EKSEKUTIF Tahun 0 merupakan tahun kedua dari pelaksanaan Renstra Cipta Karya dimana pada tahun ini anggaran telah bertambah jika dibandingkan dengan Tahun 00, yang tentunya membawa konsekuensi bertambahnya output dan outcome yang dihasilkan. Dalam memaksimalkan upaya pencapaian outcome di akhir tahun 04, pada tahun 0 dibentuk Balai Pembinaan Teknik Air Minum dan Sanitasi sebagai pusat pembelajaran yang profesional dalam terciptanya aparatur yang handal dalam bidang air minum dan sanitasi dan bergabungnya BPPSPAM dalam lingkup organisasi Ditjen Cipta Karya. Di tahun 0 ini, perencanaan strategis Balai Pembinaan Tehnik Air Minum dan Sanitasi masih menginduk kepada perencanaan strategis kegiatan Dukungan Pelayanan Manajemen yang selama ini menjadi lingkup tugas Seditjen. Sementara perencanaan BPPSPAM dalam Renstra Cipta Karya berada pada kegiatan Dukungan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, dan Sanitasi. Pada dasarnya, pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dimaksudkan untuk mencapai 3 (tiga) strategic goals yaitu:. meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan desa melalui peningkatan peran pusat-pusat pertumbuhan ekonomi desa dan peningkatan akses infrastruktur bagi pertumbuhan ekonomi lokal,. meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengurangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja 3. meningkatkan kualitas lingkungan melalui pengurangan luas kawasan kumuh, peningkatan kualitas penyelenggaraan penataan kawasan permukiman dan peningkatan pelayanan infrastruktur permukiman Untuk mewujudkan 3 (tiga) strategic goals tersebut, pembangunan bidang Cipta Karya diwujudkan dengan dua pendekatan, yaitu:. pendekatan skala kabupaten kota melalui tugas turbinwas bidang permukiman. pendekatan skala kawasan melalui tugas pembangunan infrastruktur bidang permukiman Selama tahun 00-04, ketiga strategic goals tersebut diwujudkan dalam Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman yang terbagi menjadi enam kegiatan yaitu:. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman dengan unit pelaksana kerja Direktorat Pengembangan Permukiman. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara dengan unit pelaksana kerja Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan 3. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan Sanitasi dan Persampahan dengan unit pelaksana kerja Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya ix

11 4. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dengan unit pelaksana kerja Direktorat Pengembangan Air Minum 5. Pelayanan Manajemen dengan unit pelaksana kerja Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya 6. Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi dan Evaluasi Kinerja dengan unit pelaksana kerja Direktorat Bina Program 7. Dukungan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, dan Sanitasi. Adapun hasil evaluasi kinerja masing-masing kegiatan tersebut pada tahun 0 secara ringkas adalah sebagai berikut: Tabel Capaian Kinerja Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 0 (x Rp..000,-) Sasaran Renstra Keuangan Kegiatan/Output Satuan Rencana Rencana Realisasi (PK) (PK) Realisasi Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman I. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman Layanan Perkantoran Bln Peraturan Pengembangan NSPK Permukiman Laporan Pembinaan Bidang Lap Pengembangan Permukiman Laporan Pengawasan Bidang Lap Pengembangan Permukiman Infrastruktur Kawasan Kwsn Permukiman Perkotaan Rusunawa beserta Infrastruktur TB Pendukungnya Infrastruktur Kawasan Kwsn Permukiman Perdesaan Infrastruktur Pendukung Kegiatan Kec Ekonomi dan Sosial (RISE) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Desa.000* ) *) Terdapat tambahan target output di luar Penetapan Kinerja sebanyak.987 desa (RIS PNPM) II. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Layanan Perkantoran Bln Peraturan Penataan Bangunan NSPK dan Lingkungan Laporan Pembinaan Pelaksanaan Lap Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Laporan Pengawasan Pelaksanaan Lap Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Bangunan Gedung dan Fasilitasnya Kab/Kota Sarana dan Prasarana Lingkungan Kwsn Direktorat Jenderal Cipta Karya x

12 Sasaran Renstra Keuangan Kegiatan/Output Satuan Rencana Rencana Realisasi (PK) (PK) Realisasi Permukiman Keswadayaan Masyarakat Kel III. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan Sanitasi dan Persampahan Layanan Perkantoran Bln Peraturan Pengembangan NSPK Penyehatan Lingkungan Permukiman Laporan Pembinaan Pelaksanaan Lap Penyehatan Lingkungan Permukiman Laporan Pengawasan Pelaksanaan Lap Penyehatan Lingkungan Permukiman Infrastruktur Air Limbah Kwsn Infrastruktur Drainase Perkotaan Kab/Kota Infrastruktur Tempat Pemrosesan Kab/Kota Akhir Sampah Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu/3R Kawasan IV. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Layanan Perkantoran Bln Peraturan Pengembangan Sistem NSPK Penyediaan Air Minum Laporan Pembinaan Pelaksanaan Lap Pengembangan SPAM Laporan Pengawasan Pelaksanaan Lap Pengembangan Permukiman Percontohan Re-Use dan Daur Kwsn Ulang Air Minum Penyelenggara SPAM Terfasilitasi PDAM SPAM Regional Kwsn SPAM di Kawasan MBR Kwsn SPAM di Ibu Kota Kecamatan (IKK) IKK SPAM Perdesaan Desa SPAM Kawasan Khusus Kwsn V. Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya Layanan Perkantoran Bln Dokumen Administrasi dan Lap Pengelolaan Pegawai/Ortala Laporan Administrasi Keuangan Lap dan Akuntansi Laporan Penyelenggaraan Lap Kegiatan Bantuan Hukum dalam Rangka Penanganan Perkara Dokumen Sistem Akuntansi Barang Lap Milik Negara Laporan Penyelenggaraan Habitat Lap Prasarana dan Sarana Gedung, Unit 7 3 Kantor dan Peralatannya Layanan Publik (PNBP) Bln Infrastruktur Tanggap Darurat/Kebutuhan Mendesak Paket VI. Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi dan Evaluasi Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya xi

13 Sasaran Renstra Keuangan Kegiatan/Output Satuan Rencana Rencana Realisasi (PK) (PK) Realisasi Layanan Perkantoran Bln Lap 7 7 Kebijakan dan Strategi Bidang Lap Permukiman Program dan Anggaran Bidang Lap Permukiman Kerjasama Luar Negeri Bilateral Lap dan Multilateral Evaluasi Kinerja Bidang Lap Permukiman Data dan Informasi Bidang Permukiman Lap V. Dukungan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, dan Sanitasi ,790,55 Layanan Perkantoran Bln Laporan Pembinaan Dukungan Penyelenggaraan SPAM Lap Konsep NSPK NSPK Laporan Pemantauan dan Evaluasi Penerapan NSPK Lap Laporan Pendampingan Perbankan/Sumber Pembiayaan Lap Laporan Pendampingan KPS/Promosi Investasi Lap Sumber: LAKIP Eselon II Tahun 0 Dalam upaya pencapaian sasaran outcome Direktorat Jenderal Cipta Karya selama tahun 0, dapat dikatakan bahwa output yang telah dihasilkan telah mampu menyumbangkan pencapaian outcome berupa: 4 Kab/Kota menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek permukiman 53 Kab/kota menerbitkan peraturan dan mereplikasi bantek bangunan gedung dan lingkungannya 59 Kab/kota menerbitkan peraturan dan mereplikasi bantek air limbah dan drainase 6 Kab/kota menerbitkan peraturan dan mereplikasi bantek pengelolaan persampahan 34 Kab/Kota menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi Bantek air minum 55 Kab/Kota yang menerapkan NSPK Dukungan manajemen bidang permukiman sebanyak 88 laporan dan.474 pegawai 5 laporan Kebijakan, Program Dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja infrastruktur bidang permukiman Berkurangnya Kawasan kumuh perkotaan di kawasan 65 TB rusunawa terbangun 03 kawasan Permukiman Perdesaan ditangani 5.86 desa tertinggal ditangani Kel/Desa yang meningkat kualitasnya melalui pemberdayaan masyarakat Terbentuknya Kawasan Pusat Pertumbuhan di 3 kawasan Bertambahnya kawasan yang meningkat fungsinya di 3 kawasan Meningkatnya masyarakat yang lebih berdaya sebanyak jiwa Meningkatnya cakupan pelayanan sistem Air Limbah di 9 kawasan dengan jiwa terlayani sebanyak jiwa Direktorat Jenderal Cipta Karya xii

14 Berkurangnya luas kawasan potensi banjir di 58 Kab/Kota seluas.3 Ha Meningkatnya cakupan pelayanan persampahan di 98 Kab/Kota dan 74 Kawasan dengan jiwa terlayani sebanyak jiwa 03 PDAM memperoleh pembinaan kemampuan Meningkatnya cakupan pelayanan SPAM di 40 kawasan sebanyak l/det Infrastruktur Tanggap Darurat/Kebutuhan Mendesak sebanyak 5 paket Secara umum permasalahan yang dihadapi oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya selama tahun 0 adalah:. PERENCANAAN Usulan total dana RPIJM TA 0 yang terakomodasi oleh APBN DJCK TA 0 mencapai 89,9%, namun kualitas substansi RPIJM masih belum sesuai dengan pedoman. Sumber pendanaan RPIJM masih terfokus pada APBN dan APBD. SPPIP yang tersusun belum dapat digunakan sebagai payung dalam penyusunan RPIJM. Readiness criteria belum sepenuhnya dipenuhi (MOU, Lahan, DED, DDUB).. PEMROGRAMAN Sistem pemrograman mulai dari Konreg, trilateral meeting, Musrenbang, sampai dengan menjadi DIPA belum konsisten. Direktorat Sektor dan satker sektoral propinsi kurang berperan aktif dalam proses penyusunan RPIJM dan MP di daerah. Belum ada kriteria perusahaan Sehat 3. PENGANGGARAN Alokasi untuk gaji dan biaya langganan terlalu besar sehingga terjadi sisa anggaran. Kurang akuratnya membuat harga satuan sehingga terjadi harga penawaran terlalu rendah sampai dengan 60 %. Kurang akuratnya menghitung besaran sisa tender yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan tambahan dan atau baru. Kurang akuratnya perkiraan terhadap loan efektif dan penyerapannya. 4. PELAKSANAAN Kurang tepatnya proses pemaketan sehingga mempengaruhi progres kegiatan. Keterlambatan mulai proses tender. Proses penetapan pemenang oleh ULP memperpanjang pelaksanaan waktu lelang. Progres yang rendah akibat beberapa pekerjaan tidak selesai dilaksanakan. Terdapat perubahan target pelaksanaan (pindah lokasi, perubahan output). Masih belum terlaksananya seluruh program Diklat Teknik AB/PLP Terlambatnya proses Kontrak KPS. Adanya ketidaksesuaian jumlah pemaketan dan nilai laporan E-Mon dengan E- Proc dan realisasi lapangan. Masih kurangnya pemahaman substansi pelaporan oleh petugas E-Mon di Prop/Kab/Kota 5. PASCA PELAKSANAAN Masih terdapat Pemda yang tidak mengalokasikan anggaran untuk Operasional dan Pemeliharaan Infrastruktur Cipta Karya belum termanfaatkan karena belum dipenuhinya tanggung jawab Pemda (SR, listrik, dll). Direktorat Jenderal Cipta Karya xiii

15 PIPB yang sudah selesai pembangunannya belum dapat dioperasionalkan secara optimal karena belum ditetapkannya UPT. Terhadap kendala tersebut diatas, beberapa rencana tindak yang akan dilaksanakan oleh Ditjen Cipta Karya diantaranya:. PERENCANAAN Direktorat Bina Program segera menyusun peran masing-masing satgas di pusat, tingkat propinsi dan tingkat kota/kabupaten dan diharapkan pemahaman ataupun penajaman mengenai dokumen RIPJM kota /kabupaten dapat sejalan dgn tujuan dari pembangunan ke-cipta Karya-an Perlu dilakukan pendataan sumber-sumber pendanaan lainnya dalam pembangunan bidang ke Cipta Karya-an selain APBN (Hibah, CSR, Swasta, dan Masyarakat). SPPIP seharusnya sebagai payung dalam penyusunan RPIJM harus dapat merefleksikan pengembangan permukiman dan sektor. Perlu dilakukan penyaringan yang lebih ketat terhadap Readiness Criteria.. PEMROGRAMAN Semua pihak harus konsisten dalam penyusunan program, mulai dari Konreg, trilateral meeting, Musrenbang, sampai dengan menjadi RKAKL/DIPA. Dit. Sektor dan Satker Sektoral Propinsi perlu memberikan perhatian dalam penyusunan/review RPIJM dan MP yang diselenggarakan oleh Randal Propinsi. Perlunya kriteria penetapan PDAM Sehat 3. PENGANGGARAN Perlu penerapan SIM kepegawaian sebagai dasar perhitungan jumlah kebutuhan dana belanja pegawai dan kesepakatan penempatan alokasi anggaran bersangkutan. Perlu penyusunan Standar Biaya Keluaran Ditjen Cipta Karya. Perlunya kesiapan satker unruk mengusulkan dan menghitung sisa dana yang akan dimanfaatkan kembali. Pengalokasian PHLN harus diperhitungkan dengan cermat. 4. PELAKSANAAN Rencana pemaketan harus dilakukan secara cermat dari awal dengan tidak memecah paket. Perlu untuk mempercepat proses pelelangan. Perencanaan harus mempertimbangkan kemampuan pelaksanaan. Perlu segera disusun program/masterplan Diklat Teknik AB/PLP untuk masuk dalam Renstra CK. Perlu perencanaan yang matang dalam hal KPS. Perlu diperkuat pelaksanaan monitoring dan penetapan SK petugas E-mon yang menetapkan petugas E-Monitoring. 5. PASCA PELAKSANAAN Perlu adanya MOU dengan Pemda untuk penanganan pasca pelaksanaan pembangunan. Perlu dilakukan percepatan surat pernyataan mengenai serah terima kelola ataupun serah terima aset untuk infrastruktur yang sudah dibangun. Peningkatan monitoring/evaluasi pasca pelaksanaan, agar outcome dapat tercapai. Segera ditetapkan UPT untuk pengelolaan PIPB. Direktorat Jenderal Cipta Karya xiv

16 BAB I PENDAHULUAN

17 PENDAHULUAN BAB I.. TUGAS DAN FUNGSI TUGAS Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No: 08/PRT/M/00 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum Pasal 538, tugas Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah: merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang Cipta Karya sesuai dengan peraturan perundang-undangan FUNGSI Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 538, Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan fungsi:. Perumusan kebijakan di bidang Cipta Karya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang meliputi permukiman perkotaan dan perdesaan, tata bangunan dan lingkungan, air minum, air limbah, persampahan, dan drainase, serta bangunan gedung dan rumah negara.. Pelaksanaan kebijakan di bidang Cipta Karya sesuai dengan peraturan perundang-undangan meliputi penyusunan program dan anggaran, evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan, pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasi, serta fasilitasi kegiatan strategis nasional, termasuk penanggulangan bencana alam dan kerusuhan sosial. 3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang Cipta Karya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi bidang Cipta Karya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 5. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal... STRUKTUR ORGANISASI Untuk dapat menjalankan fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 08/PRT/M/00 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum pasal 540 perangkat institusi/unit kerja yang berada di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya, meliputi: Direktorat Jenderal Cipta Karya I

18 . SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL Pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal Cipta Karya didukung oleh organisasi yang terdiri dari: a. Bagian Kepegawaian dan Ortala, yang terdiri dari: Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian Sub Bagian Pengembangan Pegawai Sub Bagian Organisasi dan Tata Laksana b. Bagian Keuangan, yang terdiri dari: Sub Bagian Pembiayaan dan Perbendaharaan Sub Bagian Verifikasi Sub Bagian Akuntansi dan Pelaporan c. Bagian Hukum dan Perundang-undangan, yang terdiri dari: Sub Bagian Perundang-undangan Sub Bagian Bantuan Hukum Sub Bagian Arsip dan Dokumentasi d. Bagian Umum dan Pengelolaan Barang Milik Negara, yang terdiri dari: Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Sub Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara I Sub Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara II e. Kelompok Jabatan Fungsional. DIREKTORAT BINA PROGRAM Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Bina Program didukung oleh organisasi yang terdiri dari : a. Sub Direktorat Kebijakan dan Strategi, yang terdiri dari: Seksi Rencana dan Kebijakan Seksi Rencana Jangka Menengah b. Sub Direktorat Program dan Anggaran, yang terdiri dari: Seksi Program Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Seksi Program Tata Bangunan dan Lingkungan Permukiman c. Sub Direktorat Evaluasi Kinerja, yang terdiri dari: Seksi Evaluasi Kinerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Seksi Evaluasi Kinerja Tata Bangunan dan Lingkungan Permukiman d. Sub Direktorat Kerjasama Luar Negeri, yang terdiri dari Seksi Multilateral Seksi Bilateral e. Sub Direktorat Data dan Informasi, yang terdiri dari: Seksi Pengelolaan Data dan Dokumentasi Seksi Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik f. Sub Bagian Tata Usaha 3. DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pengembangan Permukiman didukung oleh organisasi yang terdiri dari: a. Sub Direktorat Perencanaan Teknis, yang terdiri dari: Seksi Perencanaan Seksi Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Jenderal Cipta Karya I

19 b. Sub Direktorat Pengembangan Permukiman Baru, yang terdiri dari: Seksi Wilayah I Seksi Wilayah II c. Sub Direktorat Peningkatan Permukiman Wilayah I, yang terdiri dari: Seksi Wilayah I A Seksi Wilayah I B d. Sub Direktorat Peningkatan Permukiman Wilayah II, yang terdiri dari: Seksi Wilayah II A Seksi Wilayah II B e. Sub Direktorat Pengaturan dan Pembinaan Kelembagaan, yang terdiri dari: Seksi Pengaturan Seksi Pembinaan Kelembagaan f. Sub Bagian Tata Usaha 4. DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan didukung oleh organisasi yang terdiri dari: a. Sub Direktorat Perencanaan Teknis, yang terdiri dari: Seksi Perencanaan Seksi Pemantauan dan Evaluasi b. Sub Direktorat Pembinaan Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara, yang terdiri dari: Seksi Gedung Negara Seksi Rumah Negara c. Sub Direktorat Wilayah I, yang terdiri dari: Seksi Wilayah I A Seksi Wilayah I B d. Sub Direktorat Wilayah II, yang terdiri dari: Seksi Wilayah II A Seksi Wilayah II B e. Sub Direktorat Pengaturan dan Pembinaan, yang terdiri dari: Seksi Pengaturan Seksi Pembinaan f. Sub Bagian Tata Usaha 5. DIREKTORAT PENGEMBANGAN AIR MINUM Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pengembangan Air Minum didukung oleh organisasi yang terdiri dari: a. Sub Direktorat Perencanaan Teknis, yang terdiri dari: Seksi Perencanaan Seksi Pemantauan dan Evaluasi b. Sub Direktorat Wilayah I, yang terdiri dari: Seksi Wilayah I A Seksi Wilayah I B c. Sub Direktorat Wilayah II, yang terdiri dari: Seksi Wilayah II A Seksi Wilayah II B Direktorat Jenderal Cipta Karya I 3

20 d. Sub Direktorat Investasi, yang terdiri dari: Seksi Wilayah I Seksi Wilayah II e. Sub Direktorat Pengaturan dan Pembinaan Kelembagaan, yang terdiri dari: Seksi Pengaturan Seksi Pembinaan Kelembagaan f. Sub Bagian Tata Usaha 6. DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman didukung oleh organisasi yang terdiri dari: a. Sub Direktorat Perencanaan Teknis, yang terdiri dari: Seksi Perencanaan Seksi Pemantauan dan Evaluasi b. Sub Direktorat Air Limbah, yang terdiri dari: Seksi Wilayah I Seksi Wilayah II c. Sub Direktorat Drainase, yang terdiri dari: Seksi Wilayah I Seksi Wilayah II d. Sub Direktorat Persampahan, yang terdiri dari: Seksi Wilayah I Seksi Wilayah II e. Sub Direktorat Pengaturan dan Pembinaan Kelembagaan, yang terdiri dari: Seksi Pengaturan Seksi Pembinaan Kelembagaan f. Sub Bagian Tata Usaha 7. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Selain unit kerja di atas, di tahun 0 Direktorat Jenderal Cipta Karya juga dibantu oleh Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) serta Balai Pembinaan Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah I dan II dengan organisasi sebagai berikut:. BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) didukung oleh organisasi yang terdiri dari : a. Bagian Umum dan Informasi Subbag Tata Usaha Subbag Keuangan Subbag Informasi dan Tatalaksana b. Bidang Kajian Kebijakan dan Program c. Bidang Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pelayanan Direktorat Jenderal Cipta Karya I 4

21 d. Bidang Analisis Keuangan, Investasi, dan Promosi e. Kelompok Jabatan Fungsional. BALAI PEMBINAAN TEKNIK AIR MINUM DAN SANITASI WILAYAH I Pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Pembinaan Tehnik Air Minum dan Sanitasi Wilayah I didukung oleh organisasi yang terdiri dari : a. Seksi Air Minum b. Seksi Sanitasi c. Subbag Tata Usaha d. Kelompok Jabatan Fungsional 3. BALAI PEMBINAAN TEKNIK AIR MINUM DAN SANITASI WILAYAH II Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) didukung oleh organisasi yang terdiri dari : a. Seksi Air Minum b. Seksi Sanitasi c. Subbag Tata Usaha d. Kelompok Jabatan Fungsional Direktorat Jenderal Cipta Karya I 5

22 STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN ORTALA BAGIAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM DAN PER-UU BAGIAN UMUM DAN PBMN DIREKTORAT BINA PROGRAM DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DIREKTORAT PENGEMBANGAN AIR MINUM DIREKTORAT PENGEMBANGAN PLP SUBBAG TU SUBBAG TU SUBBAG TU SUBBAG TU SUBBAG TU SUB DIREKTORAT KEBIJAKAN DAN STRATEGI SUB DIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS SUB DIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS SUB DIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS SUB DIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS SUB DIREKTORAT PROGRAM DAN ANGGARAN SUB DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN BARU SUB DIREKTORAT PEMBINAAN PENGELOLAAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA SUB DIREKTORAT INVESTASI SUB DIREKTORAT AIR LIMBAH SUB DIREKTORAT KERJASAMA LUAR NEGERI SUB DIREKTORAT PENINGKATAN PERMUKIMAN WIL I SUB DIREKTORAT WILAYAH I SUB DIREKTORAT WILAYAH I SUB DIREKTORAT DRAINASE SUB DIREKTORAT DATA DAN INFORMASI SUB DIREKTORAT PENINGKATAN PERMUKIMAN WIL II SUB DIREKTORAT WILAYAH II SUB DIREKTORAT WILAYAH II SUB DIREKTORAT PERSAMPAHAN SUB DIREKTORAT EVALUASI KINERJA SUB DIREKTORAT PENGATURAN DAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN SUB DIREKTORAT PENGATURAN DAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN SUB DIREKTORAT PENGATURAN DAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN SUB DIREKTORAT PENGATURAN DAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Direktorat Jenderal Cipta Karya I 6

23 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) KETUA ANGGOTA ANGGOTA Masyarakat Pelanggan ANGGOTA Penyelenggara ANGGOTA Profesi SEKRETARIS KABAG TATA USAHA KABAG UMUM DAN INFORMASI KABAG INFORMASI DAN TATA LAKSANA KABAG KEUANGAN KEPALA BIDANG KAJIAN KEBIJAKAN DAN PROGRAM KEPALA BIDANG PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA PELAYANAN KEPALA BIDANG ANALISA KEUANGAN, INVESTASI DAN PROMOSI KELOMPOK PROFESIONAL PEJABAT FUNGSIONAL DAN TENAGA AHLI BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERMUKIMAN TENAGA AHLI BIDANG LAINNYA Direktorat Jenderal Cipta Karya I 7

24 STRUKTUR ORGANISASI BALAI PEMBINAAN TEKNIK AIR MINUM DAN SANITASI WILAYAH I / II SEKRETARIS DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA KEPALA BALAI / KEPALA SATKER KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KA. SUB. BAG. TATA USAHA KA. UR. UMUM DAN KEUANGAN KA. UR. KEPEGAWAIAN KA. SIE AIR MINUM KA. SIE SANITASI KA. SUBSIE AIR MINUM KA. SUBSIE SANITASI BENDAHARA PENGELUARAN PEJABAT PENANDA TANGAN SPM PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PEJABAT PEMUNGUT PNBP BENDAHARA PENERIMAAN PANITIA POKJA/ PENGADAAN BARANG JASA Untuk mendukung tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Cipta Karya, pada tahun 0 Direktorat Jenderal Cipta Karya didukung oleh.4 orang pegawai yang tersebar baik di pusat, daerah maupun di satker dengan klasifikasi sebagaimana tercantum pada Tabel.., Tabel.. dan Tabel.3. berikut: Tabel.. Klasifikasi Golongan PNS Ditjen Cipta Karya No. Golongan Jumlah. IV 33 orang. III.303 orang 3. II 77 orang 4. I 69 orang Total.77 orang Direktorat Jenderal Cipta Karya I 8

25 Tabel.. Klasifikasi Pendidikan PNS Ditjen Cipta Karya No. Pendidikan Jumlah. S3 4 orang. S 97 orang 3 S 83 orang 4. D III 03 orang 5. SMA 879 orang 6. SMP 00 orang 7. SD 70 orang Total.77 orang Tabel.3. Persebaran PNS Ditjen Cipta Karya No. Unit Kerja Jumlah. Sekretariat Direktorat Jenderal 99 orang. Direktorat Bina Program 64 orang 3. Direktorat PBL 67 orang 4. Direktorat Pengembangan Permukiman 8 orang 5. Direktorat Pengembangan PLP 59 orang 6. Direktorat Pengembangan Air Minum 69 orang 7. BPPSPAM 4 orang 8. Balai Wilayah I 37 orang 9. Balai Wilayah II 36 orang 0. PNS Diperbantukan.4 orang Total.77 orang.3. LINGKUNGAN STRATEGIS Lingkungan strategis pembangunan bidang Cipta Karya dipengaruhi oleh tantangan dan isu-isu penting yang diperkirakan akan memberikan dampak potensial bagi pelayanan prasarana dan sarana permukiman bidang Cipta Karya selama tahun Tantangan serta isu-isu tersebut meliputi: TANTANGAN Tantangan pembangunan sub bidang ke-cipta Karya-an:. Perlunya menetapkan target-target kinerja yang lebih jelas untuk meningkatkan kinerja TPA yang berwawasan lingkungan di kota metropolitan/besar yang sampai saat ini masih belum menuai hasil yang optimal. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang masih rendah, sementara konflik sosial yang berkaitan dengan pengelolaan TPA sampah sampai saat ini masih sering terjadi di samping ketersediaan sarana dan prasarana persampahan yang masih belum memadai.. Meningkatkan keterpaduan penanganan drainase dari lingkungan terkecil hingga wilayah yang lebih luas dalam satu wilayah administrasi maupun antar kabupaten/kota dalam provinsi. 3. Makin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap aspek kesehatan akan menuntut pelayanan sanitasi sesuai dengan kriteria kesehatan dan standar teknis. 4. Memperluas akses pelayanan sanitasi dan peningkatan kualitas failitas sanitasi masyarakat yang akan berpengaruh terhadap kualitas kehidupan dan daya saing sebuah kota dan sebagai bagian dari jasa layanan publik dan kesehatan. Direktorat Jenderal Cipta Karya I 9

26 5. Mendorong dan meningkatkan keterlibatan dunia usaha (swasta) dalam pendanaan pembangunan prasarana air minum. 6. Mengembangkan kemampuan masyarakat dalam penyediaan air minum baik dalam pengolahan maupun pembiayaan penyediaan air minum. 7. Memenuhi backlog perumahan sebesar 6 juta unit sebagai akibat dari terjadinya penambahan kebutuhan rumahakibat penambahan keluarga baru, rata-rata sekitar unit rumah setiap tahunnya. 8. Meningkatkan keandalan bangunan baik terhadap gempa maupun kebakaran melalui pemenuhan persyaratan teknis dan persyaratan administrasi/perizinan. 9. Meningkatkan kesadaran masyarakat agar dalam membangun bangunan gedung memperhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat meminimalkan terjadinya banjir, longsor, kekumuhan, dan rawan kriminalitas. 0. Mendorong penerapan konsep gedung ramah lingkungan (green building) untuk mengendalikan penggunaan energi sekaligus mengurangi emisi gas dan efek rumah kaca dalam kerangka mitigasi dan adaptasi terhadap isu pemanasan global.. Meningkatkan pengendalian pemanfaatan ruang khususnya pemanfaatan ruang bagi permukiman.. Menyelaraskan pertumbuhan pembangunan kota-kota metropolitan, besar, menengah, dan kecil mengacu pada sistem pembangunan perkotaan nasional. 3. Melanjutkan program pengembangan kawasan agropolitan. 4. Mengupayakan pengarusutamaan gender dalam proses pelaksanaan kegiatan sub-bidang infrastruktur permukiman, baik dari segi akses, kontrol, partisipasi, maupun manfaatnya. ISU STRATEGIS Isu strategis bidang ke-cipta Karya-an:. Proporsi penduduk perkotaan yang bertambah Arus urbanisasi perkotaan mengalami peningkatan yang amat tajam. Saat ini penduduk perkotaan mencapai 50% dari total penduduk nasional. Diperkirakan pada tahun 05 nanti 68,3% penduduk Indonesia akan mendiami kawasan perkotaan.. Angka kemiskinan perkotaan yang masih tinggi Angka kemiskinan penduduk perkotaan mengalami kenaikan relatif tinggi akibat krisis finansial lokal dan global. Saat ini sekitar 8% atau,5 juta jiwa penduduk Indonesia tinggal di kawasan kumuh yang terletak di kawasn perkotaan dengan luas mencapai sekitar hektar. 3. Kota sebagai engine of growth Kota-kota besar dan menengah yang berjumlah 37 kota atau 9% dari total jumlah daerah otonom mempunyai sumbangan 40% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Sementara kota-kota besar saja yang hanya berjumlah 4 kota atau hanya 3,4% dari total jumlah daerah otonom mampu menyumbang 30% dari total PDB nasional. 4. Desentralisasi Persebaran kota di Indonesia saat ini lebih banyak terpusat di Pulau Jawa. Di satu sisi, desentralisasi berhasil membawa pemerintah daerah dalam nuansa kompetisi yang kondusif untuk mendorong pembangunan perkotaan di masing-masing daerah. Direktorat Jenderal Cipta Karya I 0

27 Di sisi lain, pembangunan yang ekspansif dan tidak terencana justru akan membahayakan daya dukung kota, terutama di kota-kota besar dan metropolitan. 5. Kerusakan lingkungan hidup Meningkat dan tidak terkendalinya penggunaan ruang dan sumber daya alam di permukaan, di bawah, dan di atas tanah kawasan perkotaan. 6. Daya saing kota dan demokratisasi Di era globalisasi saat ini, kota-kota di Indonesia tidak hanya harus bersaing dengan kota-kota di dalam negeri semata. Bentuk persaingan pun bergeser dari comparative advantages menuju era competitive advantages. 7. Perubahan iklim dan bencana alam Meningkatnya temperatur rata-rata bumi dan meningkatnya permukaan air laut menimbulkan bahaya banjir. Posisi Indonesia yang berada di kawasan ring of fire memerlukan perencanaan permukiman yang terarah dan berkelanjutan. 8. Modal sosial Penduduk dan kekayaan bangsa merupakan potensi modal sosial. Jika aspek modal sosial tidak diperhitungkan, maka investasi yang dilakukan tidak mendorong peningkatan kesejahteraan. 9. Pengarusutamaan Gender Pengarusutamaan Gender adalah strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional. (Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional) Dasar Hukum: Undang-undang Nomor 7 Tahun 984 tentang Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 363/KPTS/M/009 tentang Pembentukan Tim Pengarusutamaan Gender Kementerian Pekerjaan Umum Indikator Keberhasilan: Indikator Keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang responsif gender dapat diukur dari (dua) hal yaitu: Pelaku Pembangunan dan Penerima Manfaat Hasil Pembangunan yaitu kondisi dimana seluruh lapisan masyarakat (laki-laki, perempuan, lansia, anak-anak dan kaum difable mempunyai kesetaraan dan keadilan di dalam kesempatan untuk mendapatkan akses, ikut terlibat dalam partisipasi, memiliki kontrol/pengawasan dan menerima manfaat hasil pembangunan. 0. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 0-05 MP3EI merupakan dokumen kerja yang berisikan arah pengembangan kegiatan ekonomi utama yang sudah lebih spesifik, lengkap dengan kebutuhan infrastruktur dan rekomendasi perubahan/revisi terhadap peraturan perundang-undangan yang perlu dilakukan maupun pemberlakukan peraturan-peraturan baru yang diperlukan untuk mendorong percepatan dan perluasa investasi. (Lampiran Peraturan Direktorat Jenderal Cipta Karya I

28 Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 0 Tanggal 0 Mei 0 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 0 05). Dasar Hukum Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 0 Tanggal 0 Mei 0 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 0 05 Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Harian Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 0 05 Nomor PER.-06/M.EKON/08/0 Tanggal 5 Agustus 0 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) 0 05 Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Harian Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 0 05 Nomor PER.-06/M.EKON/08/0 Tanggal 5 Agustus 0 tentang Sekretariat Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) 0 05 Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Harian Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 0 05 Nomor PER.-06/M.EKON/08/0 Tanggal 5 Agustus 0 tentang Tim Kerja pada Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) MDGs (Millenium Development Goals) Millenium Development Goals merupakan agenda masyarakat internasional dalam pencapaian pembangunan untuk pengentasan kemiskinan, perbaikan lingkungan, dan perbaikan kondisi kehidupan global yang mempunyai milestone pada tahun 05, yang dideklarasikan oleh para pemimpin dunia pada bulan September 000 pada Konferensi Tingkat Tinggi Millenium, dengan menetapkan 8 (delapan) butir sasaran utama yang akan dicapai pada tahun target 05 dengan tolak ukur kondisi tahun 990. Tujuan MDGs:. Memberantas kemiskinan dan kelaparan. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua 3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan 4. Menurunkan angka kematian anak 5. Meningkatkan kesehatan ibu 6. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya 7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup 8. Membangun kemitraan global dalam pembangunan Ruang Lingkup Cipta Karya di dalam MDGs: Tujuan 7 : Target 0 : Memastikan kelestarian lingkungan hidup Penurunan sebesar separuh proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada 05 Target : Mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada tahun 00 Direktorat Jenderal Cipta Karya I

29 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

30 .. Rencana Strategis PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II.. RENCANA STRATEGIS Dalam penyelenggaraan fungsi, tugas, dan tanggungjawabnya, Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyusun Rencana Strategis yang dirancang dan digunakan sebagai acuan awal dalam menuju sasaran yang akan dicapai. Penyusunan Rencana Strategis sepenuhnya mempertimbangkan tuntutan lingkungan strategis yang bersifat lokal, nasional, maupun global. Rencana Strategis yang dimaksud pada hakekatnya merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dicapai dalam penyelenggaraan pembangunan Bidang Cipta Karya selama lima tahun mendatang dengan mempertimbangkan factor-faktor internal dan eksternal dalam upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran. Dalam LAKIP 0 ini, digunakan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya yang telah mengalami revisi. Namun demikian pada bab evaluasi, dibahas juga pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya terhadap RENSTRA Rumusan yang konstruktif dan terpadu ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kondisi yang mempengaruhi serta tantangan yang dihadapi. Untuk itu telah dirumuskan langkah-langkah perencanaan dalam bentuk Visi, Misi, Kebijakan, Strategi, serta Program Ditjen. Cipta Karya yang dapat digambarkan sebagai berikut:... VISI Terwujudnya permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak, produktif, berdaya saing dan berkelanjutan Adapun makna dari visi tersebut adalah: Layak, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang mempunyai persyaratan kecukupan prasarana dan sarana permukiman sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal sebagai tempat bermukim warga perkotaan dan perdesaan. Produktif, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang dapat menghidupkan kegiatan perekonomian di lingkungan permukiman. Direktorat Jenderal Cipta Karya II

31 Berdaya saing, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang dapat menonjolkan kualitas lingkungan permukimannya dengan baik dan mampu bersaing sebagai lingkungan permukiman yang menarik untuk warganya. Berkelanjutan, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang asri, nyaman dan aman sebagai tempat bermukim warganya untuk jangka panjang.... MISI. Meningkatkan pembangunan infarstruktur permukiman di perkotaan dan perdesaan untuk mewujudkan permukiman yang layak, berkeadilan sosial, sejahtera, berbudaya, produktif, berdaya saing dan berkelanjutan dalam rangka pengembangan wilayah.. Mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan kapasitas pemerintah daerah, masyarakat dan duania usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman termasuk pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasinya. 3. Melaksanakan pembinaan dalam penataan kawasan serta pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara yang memenuhi standar keandalan bangunan gedung. 4. Menyediakan infrastruktur permukiman bagi kawasan kumuh/nelayan, daerah perbatasan, kawasan terpencil, pulau-pulau kecil terluar dan daerah tertinggal termasuk penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin. 5. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang professional dengan menerapkan good governance...3. TUJUAN DAN SASARAN TUJUAN Sebagai penjabaran atas visi Kementerian Pekerjaan Umum, maka tujuan yang akan dicapai oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam periode lima tahun kedepan meliputi:. Meningkatkan kualitas perencanaan, pengembangan, dan pengendalian permukiman demi perwujudan pembangunan yang berkelanjutan (termasuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim). Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan cakupan pelayanan (infrastruktur) bidang permukiman (Cipta Karya) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat 3. Meningkatkan pembangunan kawasan strategis, wilayah tertinggal dan penanganan kawasan rawan bencana untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah SASARAN Adapun sasaran berdasarkan tujuan Direktorat Jenderal Cipta Karya yang akan dicapai meliputi:. Meningkatkan kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang.. Meningkatnya kualitas infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan dengan pola pemberdayaan masyarakat. Direktorat Jenderal Cipta Karya II

32 3. Meningkatnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan. 4. Meningkatnya kualitas pengaturan, pembinaan dan pengawasan pada pembangunan infrastruktur permukiman..4. KEBIJAKAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN Kebijakan penyelenggaraan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya diarahkan tidak hanya agar sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Jenderal Cipta Karya saja tetapi juga disesuaikan dengan beberapa dokumen kebijakan dan strategi nasional seperti RPIJM Kab/Kota, Kebijakan dan Strategi Nasional Perkotaan (KSNP-Kota), Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (KSNP-SPAM), Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP), serta Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah permukiman (KSNP-SPALP). Kebijakan-kebijakan penyelenggaraan Direktorat Jenderal Cipta Karya tersebut difokuskan pada hal-hal sebagai berikut:. AIR MINUM. Meningkatkan kinerja pengelola air minum (PDAM) dengan melanjutkan kebijakan sebelumnya, yaitu restrukturisasi utang pokok dan peningkatan manajemen melalui penetapan tarif yang wajar serta penurunan tingkat kebocoran/kehilangan air pada ambang batas normal (0%).. Mendorong pengelolaan PDAM agar lebih professional dan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola pelayanan air minum melalui uji kompetensi, pendidikan dan pelatihan. 3. Meningkatkan pembiayaan melalui Dana Alokasi Khusus yang diarahkan untuk membantu pelayanan air minum perdesaan serta insentif bagi PDAM, di samping mendorong pemerintah provinsi/ kabupaten/kota untuk berinvestasi di bidang pengembangan air minum. 4. Meningkatkan peran serta seluruh pemangku kepentingan dalam upaya mencapai sasaran pembangunan air minum. 5. Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha (swasta) untuk turut berperan aktif dalam memberikan pelayanan air minum.. AIR LIMBAH. Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan air limbah, baik yang dikelola BUMD maupun yang dikelola secara langsung oleh masyarakat.. Meningkatkan pendanaan dengan mengembangkan alternatif sumber pembiayaan yang murah dan berkelanjutan serta melalui kemitraan swasta dan pemerintah. 3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan air limbah. 4. Mengembangkan kelembagaan dalam penanganan air limbah. Direktorat Jenderal Cipta Karya II 3

33 3. PERSAMPAHAN DAN DRAINASE. Menciptakan kesadaran seluruh stakeholders terhadap pentingnya peningkatan pelayanan persampahan dan drainase.. Meningkatkan peran serta seluruh stakeholders dalam upaya mencapai sasaran pembangunan persampahan dan drainase. 3. Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha (swasta) untuk turut berperan serta secara aktif dalam memberikan pelayanan persampahan, baik dalam handling-transportation maupun dalam pengelolaan TPA. 4. Menciptakan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kemitraan pemerintah-swasta (public private partnership) dalam pengelolaan persampahan. 5. Mendorong terbentuknya regionalisasi pengelolaan persampahan dan drainase. 6. Meningkatkan kinerja pengelola persampahan dan drainase melalui restrukturisasi kelembagaan dan revisi peraturan perundang-undangan yang terkait. 7. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola persampahan dan drainase melalui uji kompetensi, pendidikan, pelatihan, dan perbaikan pelayanan kesehatan. 4. BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN. Meningkatkan pembinaan bagi peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam pengendalian pembangunan bangunan gedung.. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan teknis keamanan dan keselamatan gedung. 3. Meningkatkan pengawasan dan penertiban pelestarian bangunan gedung dan lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan yang berskala nasional maupun internasional. PROGRAM Selama kurun waktu 00-04, seluruh kebijakan Direktorat Jenderal Cipta Karya dituangkan dalam satu program pelaksanaan yaitu: Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman KEGIATAN. Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman, yang diukur dari indikator kinerja outcome:. Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek permukiman.. Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek bangunan gedung dan lingkungan. 3. Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek air limbah dan drainase. Direktorat Jenderal Cipta Karya II 4

34 4. Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek air minum. 5. Jumlah dukungan manajemen bidang permukiman 6. Jumlah kebijakan, program dan anggaran, kerjasama luar negeri, data informasi, serta evaluasi kinerja infrastruktur bidang permukiman 7. Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK. Berkurangnya kawasan kumuh perkotaan, yang diukur dari indikator kinerja outcome: Jumlah kawasan kumuh di perkotaan yang ditangani. 3. Terlaksananya pembangunan rusunawa, yang diukur dari indikator kinerja outcome: Jumlah rusunawa terbangun. 4. Menurunnya kesenjangan antar wilayah, yang diukur dari indikator kinerja outcome:. Jumlah kawasan permukiman perdesaan ditangani.. Jumlah kawasan pusat pertumbuhan terbentuk 5. Meningkatnya jumlah kelurahan/desa yang ditingkatkan infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan, yang diukur dari indikator kinerja outcome:. Jumlah desa tertinggal yang ditangani. Jumlah kelurahan/desa yang meningkat kualitasnya melalui pemberdayaan masyarakat 6. Terwujudnya revitalisasi kawasan permukiman dan penataan bangunan, yang diukur dari indikator kinerja outcome: Jumlah kawasan yang meningkat fungsinya. 7. Meningkatnya jumlah pelayanan sanitasi, yang diukur dari indikator kinerja outcome:. Jumlah cakupan pelayanan sistem air limbah. Luas kawasan potensi banjir di perkotaan yang tertangani 8. Berkurangnya potensi timbunan sampah, yang diukur dari indikator kinerja outcome: Jumlah cakupan pelayanan persampahan. 9. Terlaksananya pembinaan kemampuan pemda/pdam, yang diukur dari indikator kinerja outcome: Jumlah kabupaten/kota PDAM yang memperoleh pembinaan kemampuan. 0. Meningkatnya cakupan pelayanan air minum, yang diukur dari indikator kinerja outcome: Jumlah cakupan pelayanan (kawasan) SPAM.. Tersedianya infrastruktur tanggap darurat/kebutuhan mendesak, yang diukur dari indikator kinerja outcome: Jumlah paket infrastruktur tanggap darurat/kebutuhan mendesak. KEGIATAN PRIORITAS Kegiatan Prioritas untuk Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman beserta output dan targetnya sebagaimana dimuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional adalah merupakan prioritas Kementerian Pekerjaan Umum, meliputi:. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Pengembangan Permukiman.. Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara, serta Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung dan Penataan Kawasan/Lingkungan Permukiman. Direktorat Jenderal Cipta Karya II 5

35 3. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi dan Persampahan. 4. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. 5. Pelayanan Manajemen Bidang Permukiman. 6. Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman. 7. Dukungan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan.. RENCANA KINERJA DAN PENETAPAN KINERJA Dari rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja yang telah ditetapkan pada awal tahun sebagaimana terdapat pada Lampiran dan Lampiran, maka rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja untuk tahun 0 adalah sebagai berikut:... RENCANA KINERJA TAHUNAN DAN PENETAPAN KINERJA Pelaksanaan program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman dilakukan melalui 7 (tujuh) kegiatan dan (dua) unit kerja mandiri yang merujuk pada instansi pelaksana tingkat eselon II dan balai. Masing-masing kegiatan tersebut memiliki Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang bersumber dari Renstra Ditjen Cipta Karya. Pada pelaksanaannya, RKT ini dilegalkan sebagai dokumen Penetapan Kinerja (PK) yang disahkan setiap awal tahun anggaran.. PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Pada kegiatan ini, rencana kinerja tahunan yang akan dilaksanakan di tahun 0 berupa pencapaian output-output dan outcome sebagai berikut:. Sasaran strategis: Meningkatkan kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang. a. Outcome: Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman. Indikator outcome: Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek permukiman.. Output : Layanan Perkantoran Indikator output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target kinerja : bulan. Output : Peraturan Pengembangan Permukiman Indikator output : Jumlah NSPK nasional bidang pengembangan permukiman Target kinerja : 33 NSPK Direktorat Jenderal Cipta Karya II 6

36 3. Output : Laporan Pembinaan Pengembangan Permukiman Indikator output : Jumlah laporan pembinaan penyelenggaraan bidang pengembangan permukiman Target kinerja : 8 laporan Output : Laporan Pengawasan Penyelenggaraan Bidang Pengembangan Permukiman Indikator output : Jumlah laporan pengawasan penyelenggaraan bidang pengembangan permukiman Target kinerja : 3 laporan b. Outcome: Berkurangnya kawasan kumuh perkotaan. Indikator outcome: Jumlah kawasan kumuh perkotaan yang ditangani.. Output : Infrastruktur kawasan permukiman perkotaan Indikator output : Jumlah kawasan permukiman perkotaan yang ditangani Target kinerja : 48 kawasan c. Outcome: Terlaksananya pembangunan rusunawa Indikator outcome: Jumlah rusunawa terbangun.. Output : Rusunawa beserta infrastruktur pendukungnya Indikator output : Jumlah satuan unit hunian rumah susun yang terbangun beserta infrastruktur pendukungnya Target kinerja : 70 twinblock. Sasaran strategis: Meningkatnya kualitas infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/ nelayan dengan pola pemberdayaan masyarakat. a. Outcome: Menurunnya kesenjangan antar wilayah.. Indikator outcome: Jumlah kawasan permukiman perdesaan ditangani Output : Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan Indikator output : Jumlah kawasan yang terbangun infrastruktur permukiman perdesaan Target kinerja : 5 kawasan. Indikator outcome: Jumlah kawasan pusat pertumbuhan terbentuk Output : Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) Indikator output : Jumlah kawasan yang dilayani oleh infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial Target kinerja : 37 kecamatan Direktorat Jenderal Cipta Karya II 7

37 b. Outcome: Meningkatnya jumlah kelurahan/desa yang ditingkatkan infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan. Indikator Outcome: Jumlah desa tertinggal yang ditangani. Output : Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Indikator output : Jumlah desa tertinggal terbangun infrastruktur permukiman Target kinerja : desa. PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN, PENGELOLAAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA Pada kegiatan ini, rencana kinerja tahunan yang akan dilaksanakan di tahun 0 berupa pencapaian output-output dan outcome sebagai berikut:. Sasaran strategis: Meningkatkan kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang. a. Outcome: Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman. Indikator outcome: Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek bangunan gedung dan lingkungan. Output : Layanan Perkantoran Indikator output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target kinerja : bulan. Output : Peraturan Penataan Bangunan dan Lingkungan Indikator output : Jumlah NSPK nasional bidang penataan bangunan dan lingkungan Target kinerja : 8 NSPK 3. Output : Laporan Pembinaan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Indikator output : Jumlah laporan pembinaan penyelenggaraan bidang penataan bangunan dan lingkungan Target kinerja : 40 laporan 4. Output : Laporan Pengawasan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Indikator output : Jumlah laporan pengawasan penyelenggaraan bidang penataan bangunan dan lingkungan Target kinerja : 68 laporan Direktorat Jenderal Cipta Karya II 8

38 b. Outcome: Terwujudnya revitalisasi kawasan permukiman dan penataan bangunan Indikator outcome: Jumlah kawasan yang meningkat fungsinya. Output : Bangunan Gedung dan Fasilitasnya Indikator output : Jumlah kabupaten/kota mendapatkan pengembangan bangunan gedung negara/bersejarah Target kinerja : 49 kabupaten/kota. Output : Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman Indikator output : Jumlah kawasan yang tertata bangunan dan lingkungannya Target kinerja : 3 kawasan. Sasaran strategis: Meningkatnya kualitas infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/ nelayan dengan pola pemberdayaan masyarakat. Outcome: Meningkatnya infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan Indikator outcome: Jumlah kelurahan/desa yang meningkat kualitasnya melalui pemberdayaan masyarakat. Output : Keswadayaan Masyarakat Indikator output : Jumlah kelurahan/desa yang mendapatkan pendampingan pemberdayaan sosial (PKP/ PNPM) Target kinerja : kelurahan/desa 3. PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SANITASI LINGKUNGAN (AIR LIMBAH, DRAINASE) SERTA PENGEMBANGAN SUMBER PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTAS PERSAMPAHAN Pada kegiatan ini, rencana kinerja tahunan yang akan dilaksanakan di tahun 0 berupa pencapaian output-output dan outcome sebagai berikut: Sasaran Strategis: Meningkatnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan.. Outcome: Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator outcome: Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek air limbah dan drainase Direktorat Jenderal Cipta Karya II 9

39 . Output : Layanan Perkantoran Indikator output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target kinerja : bulan. Output : Peraturan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Indikator output : Jumlah NSPK nasional bidang penyehatan lingkungan permukiman Target kinerja : 7 NSPK 3. Output : Laporan Pembinaan Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Permukiman Indikator output : Jumlah laporan pembinaan penyelenggaraan bidang penyehatan lingkungan permukiman Target kinerja : 98 laporan 4. Output : Laporan Pengawasan Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Permukiman Indikator output : Jumlah laporan pengawasan penyelenggaraan bidang penyehatan lingkungan permukiman Target kinerja : 99 laporan. Outcome: Meningkatnya jumlah pelayanan sanitasi a. Indikator outcome: Jumlah cakupan pelayanan sistem air limbah Output : Infrastruktur Air Limbah Indikator Output : Jumlah kawasan yang terlayani infrastruktur air limbah dengan sistem on-site dan sistem off site Target kinerja : 60 kawasan b. Indikator Outcome : Luas kawasan potensi banjir di perkotaan yang tertangani Output : Infrastruktur Drainase Perkotaan Indikator output : Jumlah kawasan yang terlayani infrastruktur drainase perkotaan Target kinerja : 78 kabupaten/kota 3. Outcome: Berkurangnya potensi timbunan sampah Indikator outcome: Jumlah cakupan pelayanan persampahan a. Output : Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Indikator output : Jumlah kabupaten/kota yang terlayani infrastruktur stasiun antara dan tempat pemrosesan akhir sampah Target kinerja : 30 kabupaten/kota b. Output : Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu/3R Indikator output : Jumlah kawasan yang terlayani infrastruktur tempat pengolah sampah terpadu/3r Target kinerja : 9 kawasan Direktorat Jenderal Cipta Karya II 0

40 4. PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM Pada kegiatan ini, rencana kinerja tahunan yang akan dilaksanakan di tahun 0 berupa pencapaian output-output dan outcome sebagai berikut: Sasaran Strategis: Meningkatnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan. a. Outcome: Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman. Indikator outcome: Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkab produk pengaturan dan mereplikasi bantek air minum. Output : Layanan Perkantoran Indikator output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target kinerja : bulan. Output : Peraturan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Indikator output : Jumlah NSPK nasional bidang air minum Target kinerja : 5 NSPK 3. Output : Laporan Pembinaan Pelaksanaan Pengembangan SPAM Indikator output : Jumlah laporan pembinaan penyelenggaraan bidang air minum Target kinerja : 3 laporan 4. Output : Laporan Pengawasan Pelaksanaan Pengembangan SPAM Indikator output : Jumlah laporan pengawasan penyelenggaraan bidang air minum Target kinerja : 76 laporan 5. Output : Percontohan Re-Use dan Daur Ulang Air Minum Indikator output : Jumlah aktivitas re-use dan daur ulang air minum Target kinerja : - b. Outcome: Terlaksananya pembinaan kemampuan Pemda/PDAM Indikator outcome: Jumlah kabupaten/kota/pdam yang memperoleh pembinaan kemampuan. Output : Penyelenggara SPAM terfasilitasi Indikator Output : Jumlah penyelenggara SPAM yang terfasilitasi Target kinerja : 98 PDAM Direktorat Jenderal Cipta Karya II

41 c. Outcome: Meningkatnya cakupan pelayanan air minum Indikator outcome: Jumlah cakupan pelayanan (kawasan) SPAM. Output : SPAM Regional Indikator output : Jumlah kawasan perbatasan yang terlayani infrastruktur air minum Target kinerja : -. Output : SPAM di Kawasan MBR Indikator output : Jumlah kawasan MBR yang terlayani infrastruktur air minum Target kinerja : 7 kawasan 3. Output : SPAM di Ibu Kota Kecamatan (IKK) Indikator output : Jumlah IKK yang terlayani infrastruktur air minum Target kinerja : 64 IKK 4. Output : SPAM Perdesaan Indikator output : Jumlah desa yang terlayani infrastruktur air minum Target kinerja :.530 desa 5. Output : SPAM Kawasan Khusus Indikator output : Jumlah kawasan khusus yang terlayani infrastruktur air minum Target kinerja : 67 kawasan 5. DUKUNGAN PELAYANAN MANAJEMEN DAN INFRASTRUKTUR DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA Pada kegiatan ini, rencana kinerja tahunan yang akan dilaksanakan di tahun 0 berupa pencapaian output-output dan outcome sebagai berikut: a. SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Sasaran strategis: Meningkatnya kualitas pengaturan, pembinaan dan pengawasan pada pembangunan infrastruktur permukiman. Outcome: Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman. Indikator outcome: Jumlah dukungan manajemen bidang permukiman. Output : Layanan Perkantoran Indikator output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target kinerja : bulan. Output : Dokumen Administrasi dan Pengelolaan Pegawai/Ortala Indikator output : Jumlah dokumen administrasi dan pengelolaan kepegawaian/ortala Target kinerja : dokumen Direktorat Jenderal Cipta Karya II

42 3. Output : Laporan Administrasi Keuangan dan Akuntansi Indikator output : Jumlah laporan administrasi keuangan dan akuntansi Target kinerja : 8 laporan 4. Output : Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Bantuan Hukum dalam rangka Penanganan Perkara Indikator output : Jumlah laporan penyelenggaraan kegiatan bantuan hukum dalam rangka penanganan perkara Target kinerja : 8 laporan 5. Output : Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara Indikator output : Jumlah dokumen sistem akuntansi barang milik negara Target kinerja : dokumen 6. Output : Laporan Penyelenggaraan Habitat Indikator output : Jumlah laporan penyelenggaraan Habitat Target kinerja : 53 laporan 7. Output : Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Indikator output Peralatannya : Jumlah prasarana dan sarana gedung dan kantor yang baik dan layak pakai Target kinerja : 6 unit 8. Output : Layanan Publik (PNBP) Indikator output : Jumlah layanan publik (PNBP) Target kinerja : bulan layanan Outcome: Tersedia infrastruktur tanggap darurat/kebutuhan mendesak Indikator outcome: Jumlah paket infrastruktur tanggap darurat/kebutuhan mendesak. Output : Infrastruktur Tanggap Darurat/Kebutuhan Mendesak Indikator output : Jumlah paket infrastruktur tanggap darurat/kebutuhan mendesak Target kinerja : 5 paket b. BALAI PEMBINAAN TEKNIK AIR MINUM DAN SANITASI WILAYAH I Sasaran strategis: Meningkatnya kualitas pengaturan, pembinaan dan pengawasan pada pembangunan infrastruktur permukiman. Outcome: Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman. Indikator outcome: Jumlah dukungan manajemen bidang permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya II 3

43 . Output : Layanan Perkantoran Indikator output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target kinerja : bulan. Output : Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara Indikator output : Jumlah dokumen sistem akuntansi barang milik negara Target kinerja : dokumen 3. Output : Laporan Penyelenggaraan Habitat Indikator output : Jumlah laporan penyelenggaraan Habitat Target kinerja : 8 laporan 4. Output : Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatannya Indikator output : Jumlah prasarana dan sarana gedung dan kantor yang baik dan layak pakai Target kinerja : unit 5. Output : Layanan Publik (PNBP) Indikator output : Jumlah layanan publik (PNBP) Target kinerja : bulan layanan c. BALAI PEMBINAAN TEKNIK AIR MINUM DAN SANITASI WILAYAH II Sasaran strategis: Meningkatnya kualitas pengaturan, pembinaan dan pengawasan pada pembangunan infrastruktur permukiman. Outcome: Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman. Indikator outcome: Jumlah dukungan manajemen bidang permukiman. Output : Layanan Perkantoran Indikator output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target kinerja : bulan. Output : Laporan Penyelenggaraan Habitat Indikator output : Jumlah laporan penyelenggaraan Habitat Target kinerja : 3 laporan 3. Output : Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatannya Indikator output : Jumlah prasarana dan sarana gedung dan kantor yang baik dan layak pakai Target kinerja : 7 unit 4. Output : Layanan Publik (PNBP) Indikator output : Jumlah layanan publik (PNBP) Target kinerja : bulan layanan Direktorat Jenderal Cipta Karya II 4

44 6. PENYUSUNAN KEBIJAKAN, PROGRAM DAN ANGGARAN, KERJASAMA LUAR NEGERI, DATA INFORMASI, DAN EVALUASI KINERJA Pada kegiatan ini, rencana kinerja tahunan yang akan dilaksanakan di tahun 0 berupa pencapaian output-output dan outcome sebagai berikut: Sasaran strategis: Meningkatnya kualitas pengaturan, pembinaan dan pengawasan pada pembangunan infrastruktur permukiman. Outcome: Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman. Indikator outcome: Jumlah kebijakan dan program, kerjasama luar negeri, data informasi serta evaluasi kinerja infrastruktur bidang permukiman.. Output : Layanan Perkantoran Indikator output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target kinerja : bulan. Output : Kebijakan dan Strategi Bidang Permukiman Indikator output : Jumlah laporan kebijakan dan strategi bidang permukiman Target kinerja : 3 laporan 3. Output : Program dan Anggaran Bidang Permukiman Indikator output : Jumlah laporan penyusunan program dan anggaran bidang permukiman Target kinerja : 55 laporan 4. Output : Kerjasama Luar Negeri Bilateral dan Multilateral Indikator output : Jumlah laporan penyusunan kerjasama luar negeri bilateral dan multilateral Target kinerja : 6 laporan 5. Output : Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman Indikator output : Jumlah laporan penyusunan evaluasi kinerja bidang permukiman Target kinerja : 9 laporan 6. Output : Data dan Informasi Bidang Permukiman Indikator output : Jumlah laporan penyusunan data dan informasi bidang permukiman Target kinerja : 6 laporan Output : Laporan Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman Indikator output : Jumlah laporan perencanaan dan pengendalian program bidang permukiman Target kinerja : 96 laporan 7. Output : Laporan Penyelenggaraan PNPM Mandiri Indikator output : Jumlah laporan penyelenggaraan PNPM Mandiri Target kinerja : - Direktorat Jenderal Cipta Karya II 5

45 7. DUKUNGAN PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN, PENGEMBANGAN SUMBER PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI SERTA PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM, DAN SANITASI Pada kegiatan ini, rencana kinerja tahunan yang akan dilaksanakan di tahun 0 berupa pencapaian output-output dan outcome sebagai berikut: Sasaran strategis: Meningkatnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan Outcome: Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman. Indikator outcome: Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK. Output : Layanan Perkantoran Indikator output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target kinerja : bulan. Output : Peraturan Pembinaan Dukungan Penyelenggaraan SPAM Indikator output : Jumlah laporan penyelenggaraan SPAM Target kinerja : 5 laporan 3. Output : Konsep NSPK Indikator output : Jumlah konsep NSPK Target kinerja : laporan 4. Output : Laporan Pemantauan dan Evaluasi Penerapan NSPK Indikator output : Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi penerapan NSPK Target kinerja : 55 laporan 5. Output : Laporan Pendampingan Perbankan/Sumber Pembiayaan Indikator output : Jumlah laporan kajian dan fasilitasi pengembangan sumber pembiayaan dan pola investasi Target kinerja : 3 laporan 6. Output : Laporan Pendampingan KPS/Promosi Investasi Indikator output : Jumlah laporan pendampingan KPS/promosi investasi Target kinerja : laporan... INDIKATOR KINERJA UTAMA Dalam pelaksanaan kegiatan Tahun 00, Ditjen Cipta Karya telah menentukan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menggambarkan hasil-hasil utama dari unitunit kerja Eselon II di lingkungan Dirjen Cipta Karya secara umum. Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dipilih dari indikator kinerja outcome Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman adalah:. Jumlah rusunawa yang dibangun. Jumlah kawasan permukiman dan penataan bangunan yang direvitalisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya II 6

46 3. Peningkatan jumlah pelayanan air minum 4. Peningkatan jumlah pelayanan sanitasi 5. Jumlah pemda/pdam yang dibina kemampuannya 6. Jumlah kelurahan/desa yang ditingkatkan infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan Nomenklatur kegiatan tupoksi untuk Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman sebagai berikut:. Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya.. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Pengembangan Permukiman. 3. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara. 4. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan (Air Limbah, Drainase) serta Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi Persampahan. 5. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, dan Penyelenggaraan serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. 6. Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman. 7. Dukungan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi, dan Persampahan. Direktorat Jenderal Cipta Karya II 7

47 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

48 AKUNTABILITAS KINERJA BAB III Tahun 0 merupakan tahun kedua pelaksanaan Renstra Ditjen Cipta Karya Tahun Pada tahun ini, pelaksanaan Renstra didukung oleh 560 Satuan Kerja termasuk kehadiran dua balai yaitu Balai Pembinaan Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah I (Bekasi) dan Balai Pembinaan Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II (Surabaya). Selain itu, di tahun 0 ini, Badan Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) bergabung menjadi salah satu Eselon II di Ditjen Cipta Karya. Hal ini membuat pelaporan akuntabilitas kinerja tahun 0 Ditjen Cipta Karya menjadi lebih kompleks dibanding tahun sebelumnya. Dalam mengukur kinerja tahun 0, pengukuran dilakukan dengan membandingkan antara realisasi dengan rencana berdasarkan Penetapan Kinerja Tahun 0 baik untuk setiap output maupun outcome yang dihasilkan selama tahun 0. Selain itu dilakukan juga pengukuran terhadap pencapaian kinerja 0 dengan tahun sebelumnya. Pada bab ini juga akan dilakukan evaluasi terhadap pencapaian target Renstra, efisiensi dan efektivitas pencapaian sasaran serta evaluasi terhadap aspek keuangan. 3.. PENGUKURAN KINERJA PADA TAHUN BERSANGKUTAN Dalam mengukur pencapaian kinerja tahun 0, terhadap program yang telah dipersiapkan, disajikan data pencapaian sasaran dari kegiatan yang direncanakan di tahun 0; tingkat pencapaian terhadap kegiatan yang direncanakan, realisasi keuangan untuk tahun yang bersangkutan sebagaimana dapat juga dilihat pada Formulir Pengukuran Kinerja (lampiran 3) menggunakan data yang bersumber dari LAKIP Eselon II. Masing-masing kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut:. PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Pada Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman, rencana kinerja tahunan diukur pada ketercapaian pencapaian output dan outcome yang direncanakan selama tahun 0. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: OUTPUT. Output : Layanan Perkantoran Indikator Output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target Kinerja : bulan Pencapaian Output : bulan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (76,08%) Direktorat Jenderal Cipta Karya III -

49 . Output : Peraturan pengembangan permukiman Indikator Output : Jumlah NSPK nasional bidang pengembangan permukiman Target Kinerja : NSPK Pencapaian Output : NSPK (50 %) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (94,47%) 3. Output : Laporan pembinaan pengembangan permukiman Indikator Output : Laporan pembinaan penyelenggaraan bidang pengembangan permukiman Target Kinerja : 9 laporan Pencapaian Output : 5 laporan (96,89%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (96,36%) 4. Output : Laporan pengawasan penyelenggaraan bidang pengembangan permukiman Indikator Output : Jumlah laporan pengawasan penyelenggaraan bidang pengembangan permukiman Target Kinerja : 3 laporan Pencapaian Output : 3 laporan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp (8,0%) 5. Output : Infrastruktur kawasan permukiman perkotaan Indikator Output : Jumlah kawasan permukiman perkotaan Target Kinerja : 59 Kawasan Pencapaian Output : 398 kawasan (53,66%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (07,8%) 6. Output : Rusunawa beserta infrastruktur pendukungnya Indikator Output : Jumlah satuan unit hunian rumah susun yang terbangun beserta infrastruktur pendukungnya Target Kinerja : 70 twinblock Pencapaian Output : 65 twinblock (9,85%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (77,8%) 7. Output : Infrastruktur kawasan permukiman perdesaan Indikator Output : Jumlah kawsan yang terbangun infrastruktur permukiman perdesaan Target Kinerja : 0 kawasan Pencapaian Output : 03 kawasan (99%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (9,80%) 8. Output : Infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial (RISE) Indikator Output : Jumlah kawasan yang dilayani oleh infastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial Target Kinerja : 37 kecamatan Pencapaian Output : 37 kecamatan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (03,36%) Direktorat Jenderal Cipta Karya III -

50 9. Output : Infrastruktur perdesaan (PPIP) Indikator Output : Jumlah desa tertinggal terbangun infrastruktur permukiman Target Kinerja :.000 desa Pencapaian Output : 5.86 desa (93%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (99,53%) OUTCOME. Outcome : Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujdnya pembangunan permukiman Indikator Outcome : Jumlah Kabupaten/Kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi Bantek Permukiman Target Kinerja : 9 kabupaten/kota Pencapaian Outcome : 94 kabupaten/kota (78,99%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (87,9%). Outcome : Berkurangnya kawasan kumuh perkotaan Indikator Outcome : Jumlah kawasan kumuh perkotaan yang ditangani Target Kinerja : kawasan Pencapaian Outcome : kawasan (8,4%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (07,46%) 3. Outcome : Terlaksananya pembangunan rusunawa Indikator Outcome : Jumlah rusunawa terbangun Target Kinerja : 70 twinblock Pencapaian Outcome : 65 twinblock (9,85%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (77,8%) 4. Outcome : Menurunnya kesenjangan antar wilayah Indikator Outcome : Jumlah kawasan permukiman perdesaan yang ditangani Target Kinerja : 0 kawasan Pencapaian Outcome : 03 kawasan (99%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (9,63%) Indikator Outcome : Jumlah kawasan pusat pertumbuhan yang terbentuk Target Kinerja : 3 kawasan Pencapaian Outcome : 3 kawasan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (03,36%) 5. Outcome : Meningkatnya jumlah kelurahan/desa yang ditingkatkan infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan Indikator Outcome : Jumlah desa tertinggal yang ditangani Target Kinerja :.000 desa Pencapaian Outcome : 5.86 desa (93%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (99,53%) Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 3

51 . PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENYELENGGARAAN DALAM PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN TERMASUK PENGELOLAAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA Pada Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara, rencana kinerja tahunan diukur pada ketercapaian pencapaian output dan outcome yang direncanakan selama tahun 0. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: OUTPUT. Output : Layanan Perkantoran Indikator Output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target Kinerja : bulan Pencapaian Output : bulan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (9,77%). Output : Peraturan penataan bangunan dan lingkungan Indikator Output : Jumlah NSPK nasional bidang penataan bangunan dan lingkungan Target Kinerja : 8 NSPK Pencapaian Output : 8 NSPK (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (88,69%) 3. Output : Laporan pembinaan pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan, pengelolaan gedung dan rumah negara Indikator Output : Jumlah laporan pembinaan penyelenggaraan bidang penataan bangunan dan lingkungan Target Kinerja : 40 laporan Pencapaian Output : 403 laporan (00,8%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (00,8%) 4. Output : Laporan pengawasan pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan, pengelolaan gedung dan rumah negara Indikator Output : Jumlah laporan pengawasan penyelenggaraan bidang penataan bangunan dan lingkungan Target Kinerja : 68 laporan Pencapaian Output : 69 laporan (0,47%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (79,5%) 5. Output : Bangunan gedung dan fasilitasnya Indikator Output : Jumlah kabupaten/kota yang mendapatkan pengembangan bangunan gedung negara/ bersejarah Target Kinerja : 49 kabupaten/kota Pencapaian Output : 34 kabupaten/kota (73,46%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (85,33%) Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 4

52 6. Output : Sarana dan prasarana lingkungan permukiman Indikator Output : Jumlah kawasan yang tertata bangunan dan lingkungannya Target Kinerja : 3 kawasan Pencapaian Output : 3 kawasan (38,79%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (08.5%) 7. Output : Keswadayaan masyarakat Indikator Output : Jumlah kelurahan/desa yang mendapatkan pendampingan pemberdayaan sosial (PKP/PNPM) Target Kinerja : kelurahan Pencapaian Output : kelurahan (99,83%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (.4%) OUTCOME. Outcome : Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome : Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek bangunan gedung dan lingkungan Target Kinerja : 50 kabupaten/kota Pencapaian Outcome : 53 kabupaten/kota (06%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (96,33%). Outcome : Terwujudnya revitalisasi kawasan permukiman dan penataan bangunan dengan indikator outcome jumlah kawasan yang meningkat fungsinya Indikator Outcome Target Kinerja : Jumlah kawasan yang meningkat fungsinya : 8 kawasan strategis 80 kawasan RTH 57 kawasan tradisional dan bersejarah Pencapaian Outcome : 8 kawasan strategis (56,09%) 95 kawasan RTH (8,75%) 70 kawasan tradisional dan bersejarah (,80%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (0%) 3. Outcome : Meningkatnya infrastruktur permukiman perdesaan/ kumuh/nelayan Indikator Outcome : Jumlah kelurahan/desa yang meningkat kualitasnya melalui pemberdayaan masyarakat : jiwa Target Kinerja Pencapaian Outcome : jiwa (99,90%) Rencana Anggaran : Rp Realisasi Keuangan : Rp ,- (.4%) Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 5

53 3. PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PENYELENGGARAAN SANITASI LINGKUNGAN (AIR LIMBAH, DRAINASE) SERTA PENGEMBANGAN SUMBER PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI PERSAMPAHAN Pada Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan (Air Limbah, Drainase) serta Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi Persampahan, rencana kinerja tahunan diukur pada ketercapaian pencapaian output dan outcome yang direncanakan selama tahun 0. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: OUTPUT. Output : Layanan Perkantoran Indikator Output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target Kinerja : bulan Pencapaian Output : bulan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (83,05%). Output : Peraturan pengembangan penyehatan lingkungan permukiman Indikator Output : Jumlah laporan pembinaan penyelenggaraan bidang penyehatan lingkungan permukiman Target Kinerja : 4 NSPK Pencapaian Output : 4 NSPK (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (9,44%) 3. Output : Laporan pembinaan pelaksanaan penyehatan lingkungan permukiman Indikator Output : Jumlah laporan pembinaan penyelenggaraan bidang penyehatan lingkungan permukiman Target Kinerja : 07 laporan Pencapaian Output : 79 laporan (34,78%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (8,43%) 4. Output : Laporan pengawasan pelaksanaan penyehatan lingkungan permukiman Indikator Output : Jumlah laporan pengawasan penyelenggaraan bidang penyehatan lingkungan permukiman Target Kinerja : 3 laporan Pencapaian Output : 8 laporan (04,4%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (8,43%) 5. Output : Infrastruktur Air Limbah Indikator Output : Jumlah kawasan yang terlayani infrastruktur air limbah dengan sistem off-site dan sistem on-site Target Kinerja : 4 kawasan Pencapaian Output : 9 kawasan (90,48%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (67,05%) 6. Output : Infrastruktur Drainase Perkotaan Indikator Output : Jumlah kawasan yang terlayani infrastruktur drainase perkotaan Target Kinerja : 54 kabupaten/kota Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 6

54 Pencapaian Output : 58 kabupaten/kota (07,4%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (7,94%) 7. Output : Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Indikator Output : Jumlah kabupaten/kota yang terlayani infrastruktur stasiun antara dan tempat pemrosesan akhir Target Kinerja : 9 kabupaten/kota Pencapaian Output : 98 kabupaten/kota (07,69%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (89,%) 8. Output : Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu/3R Indikator Output : Jumlah kawasan yang terlayani infrastruktur tempat pengolah sampah terpadu/3r Target Kinerja : 7 kawasan Pencapaian Output : 74 kawasan (04,%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (9,6%) OUTCOME. Outcome : Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome : Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek air limbah dan drainase Target Kinerja : 4 kabupaten/kota Pencapaian Outcome : 59 kabupaten/kota (,76%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (96,9%). Outcome : Meningkatnya jumlah pelayanan sanitasi Indikator Outcome : Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek pengelolaan persampahan Target Kinerja : 55 kabupaten/kota Pencapaian Outcome : 6 kabupaten/kota (04,5%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (85,9%) 3. Outcome : Meningkatnya jumlah pelayanan sanitasi Indikator Outcome : Jumlah cakupan pelayanan sistem air limbah Target Kinerja : 4 kawasan Pencapaian Outcome : 9 kawasan (90,84%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (67,05%) 4. Outcome : Meningkatnya jumlah pelayanan sanitasi Indikator Outcome : Luas kawasan potensi banjir di perkotaan yang tertangani Target Kinerja : 6 kabupaten/kota Pencapaian Outcome : 58 kabupaten/kota (3,07%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (7,94%) Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 7

55 5. Outcome : Berkurangnya potensi timbunan sampah Indikator Outcome : Jumlah cakupan pelayanan persampahan Target Kinerja : 6 kawasan Pencapaian Outcome : 7 kawasan (06,7%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (89,4%) 4. PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN, PENGEMBANGAN SUMBER PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI, DAN PENYELENGGARAAN SERTA PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM Pada Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi dan Penyelenggaraan serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, rencana kinerja tahunan diukur pada ketercapaian pencapaian output dan outcome yang direncanakan selama tahun 0. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: OUTPUT. Output : Layanan Perkantoran Indikator Output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target Kinerja : bulan Pencapaian Output : bulan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (94,6%). Output : Peraturan pengembangan sistem penyediaan air minum Indikator Output : Jumlah NSPK nasional bidang air minum Target Kinerja : 5 NSPK Pencapaian Output : 8 NSPK (60%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (98,59%) 3. Output : Laporan pembinaan pelaksanaan pengembangan sistem penyediaan air minum Indikator Output : Jumlah laporan pembinaan penyelenggaraan bidang air minum Target Kinerja : 5 laporan Pencapaian Output : 75 laporan (5,3%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (9,88%) 4. Output : Laporan pengawasan pelaksanaan pengembangan sistem penyediaan air minum Indikator Output : Jumlah laporan pengawasan penyelenggaraan bidang air minum Target Kinerja : 76 laporan Pencapaian Output : 4 laporan (,59%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (90,%) 5. Output : Percontohan re-use dan daur ulang air minum Indikator Output Target Kinerja Pencapaian Output : 0 lokasi (0%) Rencana Anggaran : Rp 0 Realisasi Keuangan : Rp 0 (0%) : Jumlah aktivitas re-use dan daur ulang air minum : 0 lokasi Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 8

56 6. Output : Penyelenggara SPAM terfasilitasi Indikator Output : Jumlah penyelenggara SPAM terfasilitasi Target Kinerja : 9 PDAM Pencapaian Output : 03 PDAM (,95%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (94,84%) 7. Output : SPAM regional Indikator Output : Jumlah kawasan perbatasan yang terlayani infrastruktur air minum Target Kinerja : 0 kawasan Pencapaian Output : 0 kawasan (0%) Rencana Anggaran : Rp 0,- Realisasi Keuangan : Rp 0 (0%) 8. Output : SPAM di kawasan MBR Indikator Output : Jumlah kawasan MBR yang terlayani infrastruktur air minum Target Kinerja : 70 kawasan Pencapaian Output : 355 kawasan (08,8%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (8,79%) 9. Output : SPAM di ibukota kecamatan (IKK) Indikator Output : Jumlah IKK yang terlayani infrastruktur air minum Target Kinerja : 65 IKK Pencapaian Output : 78 IKK (07,87%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (96,4%) 0. Output : SPAM perdesaan Indikator Output : Jumlah desa yang terlayani infrastruktur air minum Target Kinerja :.77 desa Pencapaian Output :.8 desa (05,47%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (93,97%). Output : SPAM kawasan khusus Indikator Output : Jumlah kawasan khusus yang terlayani infrastruktur air minum Target Kinerja : 67 kawasan Pencapaian Output : 65 kawasan (97,0%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (88,3%) OUTCOME. Outcome : Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome : Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek air minum Target Kinerja : 30 kabupaten/kota Pencapaian Outcome : 34 kabupaten/kota (3,33 %) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (9,04%) Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 9

57 . Outcome : Terlaksananya pembinaan kemampuan Pemda/PDAM Indikator Outcome : Jumlah kabupaten/kota/pdam yang memperolah pembinaan kemampuan Target Kinerja : 8 PDAM Pencapaian Outcome : 87 PDAM (06,09%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (94,84%) 3. Outcome : Meningkatnya cakupan pelayanan air minum Indikator Outcome : Jumlah cakupan pelayanan (kawasan) SPAM Target Kinerja : 37 kawasan Pencapaian Outcome : 40 kawasan (77,%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (04,5%) 5. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN INFRASTRUKTUR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Pada Kegiatan Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya, kegiatan dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal Cipta Karya, Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah I, dan Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II. Adapun rincian rencana ketercapaian output dan outcome yang direncanakan selama tahun 0 adalah sebagai berikut:. SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA OUTPUT. Output : Layanan Perkantoran Indikator Output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target Kinerja : bulan Pencapaian Output : bulan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (86,5%). Output : Dokumen Administrasi dan Pengelolaan Pegawai/Ortala Indikator Output : Jumlah dokumen administrasi dan pengelolaan kepegawaian/ortala : 3 laporan Target Kinerja Pencapaian Output : 3 laporan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (04,3%) 3. Output : Laporan Administrasi Keuangan dan Akuntansi Indikator Output : Jumlah laporan administrasi keuangan dan akuntansi Target Kinerja : 8 laporan Pencapaian Output : 9 laporan (,50%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (9,43%) 4. Output : Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Bantuan Hukum dalam Rangka Penanganan Perkara Indikator Output : Jumlah laporan penyelenggaraan kegiatan bantuan hukum dalam rangka penanganan perkara : laporan Target Kinerja Pencapaian Output : 6 laporan (33,33%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (6,34%) Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 0

58 5. Output : Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara Indikator Output : Jumlah dokumen sistem akuntansi barang milik negara Target Kinerja : dokumen Pencapaian Output : 0 dokumen (90,90%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (8,0%) 6. Output : Laporan Penyelenggaraan Habitat Indikator Output : Jumlah laporan penyelenggaraan Habitat Target Kinerja : 3 laporan Pencapaian Output : 4 laporan (33,33%) Rencana Anggaran : Rp Realisasi Keuangan : Rp ,- (90,88%) 7. Output : Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatan Indikator Output : Jumlah prasarana dan sarana gedung dan kantor yang baik dan layak pakai Target Kinerja : 9 paket/unit Pencapaian Output : 8 unit (88,89%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (64,30%) 8. Output : Layanan Publik (PNBP) Indikator Output : Jumlah layanan publik (PNBP) Target Kinerja : bulan layanan Pencapaian Output : bulan layanan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (99,79%) 9. Output : Infrastruktur Tanggap Darurat/Kebutuhan Mendesak Indikator Output : Jumlah paket infrastruktur tanggap darurat/ kebutuhan mendesak Target Kinerja : 5 paket Pencapaian Output : 5 paket (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (56,83%) OUTCOME. Outcome : Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome Target Kinerja : Jumlah dukungan manajemen bidang permukiman : 47 laporan.00 pegawai Pencapaian Outcome: 5 laporan (0,63%).4 pegawai (7,67%), Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (98,84%). Outcome : Tersedia Infrastruktur Tanggap Darurat/Kebutuhan Mendesak Indikator Outcome : Jumlah Paket Infrastruktur Tanggap Darurat/ Kebutuhan Mendesak Direktorat Jenderal Cipta Karya III -

59 Target Kinerja : 6 paket untuk persampahan dan drainase 3 paket untuk air minum dan air limbah 6 paket cadangan mendesak bidang Perkim Pencapaian Outcome: 6 paket untuk persampahan dan drainase (00%) 3 paket untuk air minum dan air limbah (00%) 6 paket cadangan mendesak bidang Perkim (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (56,83%). BALAI PEMBINAAN TEKNIK AIR MINUM DAN SANITASI WILAYAH I OUTPUT. Output : Layanan Perkantoran Indikator Output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target Kinerja : bulan Pencapaian Output : bulan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (97,69%). Output : Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara Indikator Output : Jumlah dokumen sistem akuntansi barang milik negara : dokumen Target Kinerja Pencapaian Output : dokumen (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (8,80%) 3. Output : Laporan Penyelenggaraan Habitat Indikator Output : Jumlah laporan penyelenggaraan Habitat Target Kinerja : 8 laporan Pencapaian Output : 8 laporan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (64,6%) 4. Output : Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatan Indikator Output : Jumlah prasarana dan sarana gedung dan kantor yang baik dan layak pakai : paket/unit Target Kinerja Pencapaian Output : unit (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (80,%) 5. Output : Layanan Publik (PNBP) Indikator Output : Jumlah layanan publik (PNBP) Target Kinerja : bulan layanan Pencapaian Output : bulan layanan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (83,38%) OUTCOME. Outcome : Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/ kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya III -

60 Indikator Outcome : Jumlah dukungan manajemen bidang permukiman Target Kinerja : 9 laporan Pencapaian Outcome: 9 laporan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (64,39%) 3. BALAI PEMBINAAN TEKNIK AIR MINUM DAN SANITASI WILAYAH II OUTPUT. Output : Layanan Perkantoran Indikator Output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target Kinerja : bulan Pencapaian Output : bulan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (77,04%). Output : Laporan Penyelenggaraan Habitat Indikator Output : Jumlah laporan penyelenggaraan Habitat Target Kinerja : 3 laporan Pencapaian Output : 7 laporan (53,%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (,58%) 3. Output : Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatan Indikator Output : Jumlah prasarana dan sarana gedung dan kantor yang baik dan layak pakai : 7 paket/unit Target Kinerja Pencapaian Output : 3 unit (85,7%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (44,38%) 4. Output : Layanan Publik (PNBP) Indikator Output : Jumlah layanan publik (PNBP) Target Kinerja : bulan layanan Pencapaian Output : bulan layanan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (50,39%) OUTCOME. Outcome : Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/ kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome : Jumlah dukungan manajemen bidang permukiman Target Kinerja : 3 laporan Pencapaian Outcome: 7 laporan (53,%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (,58%) Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 3

61 6. PENYUSUNAN KEBIJAKAN, PROGRAM DAN ANGGARAN, KERJASAMA LUAR NEGERI, DATA INFORMASI SERTA EVALUASI KINERJA INFRASTRUKTUR BIDANG PERMUKIMAN Pada Kegiatan Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi dan Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman, rencana kinerja tahunan diukur pada ketercapaian pencapaian output dan outcome yang direncanakan selama tahun 0. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: OUTPUT. Output : Layanan Perkantoran Indikator Output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target Kinerja : bulan 7 laporan Pencapaian Output : bulan (00%) 7 laporan Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (79,59%). Output : Kebijakan dan strategi bidang permukiman Indikator Output : Jumlah laporan kebijakan dan strategi bidang permukiman : 3 laporan Target Kinerja Pencapaian Output : 3 laporan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (83,57%) 3. Output : Program dan anggaran bidang permukiman Indikator Output : Jumlah laporan penyusunan program dan anggaran bidang permukiman : 55 laporan Target Kinerja Pencapaian Output : 56 laporan (0,8%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (84,86%) 4. Output : Kerjasama luar negri bilateral dan multilateral Indikator Output : Jumlah laporan penyusunan kerjasama luar negeri bilateral dan multilateral : 6 laporan Target Kinerja Pencapaian Output : laporan (83,33%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (89,%) 5. Output : Evaluasi kinerja bidang permukiman Indikator Output : Jumlah laporan penyusunan evaluasi kinerja bidang permukiman : 9 laporan Target Kinerja Pencapaian Output : 9 laporan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (86,%) 6. Output : Data dan informasi bidang permukiman Indikator Output : Jumlah laporan penyusunan data dan informasi bidang permukiman : 5 laporan Target Kinerja Pencapaian Output : 5 laporan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (90,89%) Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 4

62 7. Output : Laporan perencanaan dan pengendalian program bidang permukiman Indikator Output : Jumlah laporan perencanaan dan pengendalian program bidang permukiman Target Kinerja : 95 laporan Pencapaian Output : 04 laporan (09,47%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (85,9%) OUTCOME. Outcome : Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome : Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek air minum Target Kinerja : 00 paket Pencapaian Outcome : 5 paket (07,5%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (84,99%) 7. DUKUNGAN PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN, PENGEMBANGAN SUMBER PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI SERTA PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM, DAN SANITASI OUTPUT. Output : Layanan Perkantoran Indikator Output : Jumlah bulan layanan perkantoran Target Kinerja : bulan Pencapaian Output : bulan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (96,6%). Output : Laporan pembinaan dukungan penyelenggaraan SPAM Indikator Output Target Kinerja Pencapaian Output : 30 laporan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (95,3%) 3. Output : Konsep NSPK : Jumlah laporan penyelenggaraan SPAM : 5 laporan Indikator Output : Jumlah konsep NSPK Target Kinerja : laporan Pencapaian Output : laporan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (95,7%) 4. Output : Laporan pemantauan dan evaluasi penerapan NSPK Indikator Output : Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi penerapan NSPK : 55 laporan Target Kinerja Pencapaian Output : 55 laporan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (96,4%) Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 5

63 5. Output : Laporan pendampingan perbankan/sumber pembiayaan Indikator Output : Jumlah laporan kajian dan fasilitasi pengembangan sumber pembiayaan dan pola investasi Target Kinerja : 3 laporan Pencapaian Output : 7 laporan (30,76%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (94,3%) 6. Output : Laporan pendampingan KPS Indikator Output : Jumlah laporan pendampingan KPS/promosi investasi Target Kinerja : laporan Pencapaian Output : laporan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (9,66%) OUTCOME. Outcome : Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome : Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK Target Kinerja : 55 laporan Pencapaian Outcome : 55 laporan (00%) Rencana Anggaran : Rp ,- Realisasi Keuangan : Rp ,- (96,4%) 3.. PERBANDINGAN DATA KINERJA DENGAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA Pengukuran kinerja Ditjen Cipta Karya tidak hanya membandingkan antara realisasi dengan rencana tahun 0 saja, namun juga dengan membandingkan antara realisasi kinerja tahun 0 dengan tahun 00. Hal ini dilakukan untuk melihat kinerja pembangunan bidang Cipta Karya secara menyeluruh. Pembandingan kinerja Ditjen Cipta Karya tidak hanya dilakukan pada aspek keuangan saja, namun juga pada aspek pencapaian target-target strategis yang telah dilaksanakan. Dalam siklus penganggaran Renstra 00-04, tahun 0 merupakan tahun dengan pagu penganggaran tertinggi, yaitu sebesar kurang lebih 3 Trilyun atau kurang lebih 6% dari total penganggaran 5 (lima) tahun sebesar 50 Trilyun. Hal ini bertujuan agar pada akhir tahun 04 pencapaian outcome pembangunan Ditjen Cipta Karya dapat lebih optimal. Dari aspek keuangan, pada tahun 0 terjadi peningkatan pagu anggaran yang diterima Ditjen Cipta Karya jika dibandingkan dengan tahun 00. Seperti dapat dilihat pada Grafik 3.., anggaran Ditjen Cipta Karya tahun 0 adalah Rp ,- (sesuai pagu Penetapan Kinerja 0) atau meningkat 56,7% jika dibandingkan dengan anggaran Ditjen Cipta Karya di tahun 00 sebesar Rp ,-. Pada grafik tersebut, dengan struktur penganggaran yang sama, dapat dilihat bahwa peningkatan pagu anggaran ini dikarenakan adanya peningkatan kontribusi APBN sebesar 9,7% Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 6

64 dari semula Rp ,- menjadi Rp ,-, sementara PHLN mengalami penurunan sebesar Rp ,- (94,65%). Sumber: LAKIP DJCK Tahun 00 dan LAKIP Eselon II di Lingkungan DJCK Tahun 0 Pada pertengahan tahun 0 terdapat kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum untuk melakukan pemanfaatan/optimalisasi anggaran dari Sisa Anggaran Lebih (SAL) terhadap masing-masing satuan kerja yang direncanakan untuk dimanfaatkan dalam rangka mendukung program/kegiatan prioritas/mendesak. Akibatnya, terjadi perubahan pagu anggaran Ditjen Cipta Karya dari semula Rp ,- menjadi Rp ,-. Komposisi masing-masing anggaran per kegiatan baik pada tahun 00 maupun tahun 0 sebagaimana terlihat pada Grafik 3.. menunjukkan adanya kegiatan yang mengalami kenaikan pagu dan kegiatan yang mengalami penurunan pagu dengan prosentase yang bervariasi. Secara umum, seluruh kegiatan di lingkungan Ditjen Cipta Karya mengalami kenaikan yang cukup signifikan kecuali pada kegiatan Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi dan Evaluasi Kinerja (Bina Program); kegiatan Dukungan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BPPSPAM); Unit Kerja Mandiri (UKM) Balai Wilayah I dan UKM Balai Wilayah II. Pagu yang dibandingkan dalam grafik tersebut merupakan pagu yang terdapat dalam Penetapan Kinerja 0. Sumber: LAKIP DJCK Tahun 00 dan LAKIP Es II di Lingkungan DJCK Tahun 0 Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 7

65 Pada kegiatan Bina Program, terjadi penurunan pagu anggaran dikarenakan output PPIP dan output Pembinaan PNPM Mandiri sudah tidak lagi di bawah pembinaan kegiatan Bina Program. Mulai tahun 0, output PPIP berada di bawah pembinaan Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman (Bangkim) sedangkan output Pembinaan PNPM Mandiri hilang dan pembinaannya diserahkan kepada masing-masing sektor yang menangani PNPM Mandiri. Sementara pada kegiatan BPPSPAM tidak diketahui perubahan pagu anggaran yang terjadi antara tahun 00 dan 0 dikarenakan pada tahun 00 kegiatan ini belum masuk dalam lingkungan Ditjen Cipta Karya. Perubahan pagu anggaran yang terjadi antara tahun 00 dan 0 yang tidak diketahui juga terjadi pada UKM Balai Wilayah I dan UKM Balai Wilayah II karena kedua kegiatan ini baru dibentuk pada tahun 0. Gambar 3.. Pembangunan Jalan Lokasi : Kawasan Kepek, Kab. Gunung Kidul, Propinsi DIY Koordinat : Lat itude 007*57.64" Longitude 0*35.599" Kegiatan : Pengembangan Kawasan Permukiman Propinsi DIY Sumber : Gambar 3.. Pembangunan Jembatan Lokasi : Kota Jayapura, Propinsi Papua Kegiatan : PNPM Mandiri Perkotaan Sumber : cticedetil.asp?mid=97 Jika dilihat lebih rinci, sebagaimana terlihat pada Grafik 3.3., secara umum kenaikan pagu anggaran pada beberapa kegiatan disebabkan adanya kenaikan APBN. Beberapa hal yang menyebabkan kenaikan pagu anggaran pada kegiatan-kegiatan tersebut antara lain adalah: Masuknya output PPIP ke dalam kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman (Bangkim) Optimalisasi anggaran dari Sisa Anggaran Lebih (SAL) Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 8

66 Grafik 3.3. Komposisi Anggaran Masing-Masing Kegiatan (dalam ribuan rupiah) Sumber : Lakip Eselon I Tahun 00 dan Penetapan Kinerja Tahun 0 Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 9

67 Dari aspek pencapaian target sasaran pada beberapa output, pencapaian kinerja tahun 0 bervariasi jika dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun 00. Tabel 3.. Perbandingan Pelaksanaan Kegiatan Ditjen Cipta Karya Tahun 0 dengan Tahun 00 No Output Satuan 00 0 % (naik/turun) Peraturan Pengembangan Permukiman NSPK (tetap). Laporan Pembinaan Pengembangan Permukiman Lap ,67% (naik) 3. Laporan Pengawasan Pengembangan Permukiman Lap ,58% (turun) 4. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan Kws ,46% (naik) 5. Rusunawa Beserta Infrastruktur Pendukungnya TB ,5% (naik) 6. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan Kws ,30% (naik) 7. Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) Kec (tetap) 8. Infrastruktur Perdesaan (PPIP + RIS PNPM) Desa ,3% (naik) 9. Peraturan Penataan Bangunan dan Lingkungan NSPK 8 33,33%(turun) 0. Laporan Pembinaan PBL dan GN Lap ,% (naik). Laporan Pengawasan PBL dan GN Lap % (naik). Bangunan Gedung dan Fasilitasnya Kab/Kota ,54% (naik) 3. Sarana dan Prasarana Lingkungan 3 Kws 37 Permukiman 35,03% (naik) 4. Keswadayaan Masyarakat (PNPM PKP) Kel ,83%(turun) 5. Peraturan Pengembangan PPLP NSPK % (turun) 6. Laporan Pembinaan Pelaksanaan PPLP Lap ,5% (naik) 7. Laporan Pengawasan Pelaksanaan PPLP Lap ,% (naik) 8. Infrastruktur Air Limbah Kab/Kota ,64% (naik) 9. Infrastruktur Drainase Perkotaan Kab/Kota 58 63,63% (naik) 0. Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Kab/kota ,55% (naik). Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu/3R Kws ,4%(naik). Peraturan Pengembangan SPAM NSPK %(naik) 3. Laporan Pembinaan Pelaksanaan SPAM Lap ,5%(naik) 4. Penyelenggaran SPAM Terfasilitasi PDAM ,98%(naik) 5. Laporan Pengawasan Pelaksanaan Pengemb. SPAM Lap ,36%(naik) 6. SPAM Di Kawasan MBR Kws ,69%(naik) 7. SPAM Di Ibu Kota Kecamatan (IKK) IKK ,53%(naik) 8. SPAM Perdesaan (Reguler dan PAMSIMAS) Desa ,3%(naik) 9. SPAM Kawasan Khusus Kws ,5%(naik) 30. SPAM Regional Kws 0 0 (tetap) 3. Dokumen Administrasi dan Pengelolaan Pegawai/Ortala Lap 3 3 (tetap) Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 0

68 3. Laporan Administrasi Keuangan dan Akuntansi Lap 8 9,5%(naik) 33. Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Bantuan Hukum dalam Rangka Lap ,77%(naik) Penanganan Perkara 34. Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara Lap 9 0,%(naik) 35. Laporan Penyelenggaraan Habitat Lap %(naik) 36. Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatannya Unit %(naik) 37. Infrastruktur Tanggap Darurat/ Kebutuhan Mendesak Paket 5 08,33%(naik) 38. Layanan Publik (PNBP) Bln Layanan 5 (tetap) 39. Kebijakan dan Strategi Bidang Permukiman Lap %(naik) 40. Program dan Anggaran Bidang Permukiman Lap %(naik) 4. Kerjasama Luar Negeri Bilateral dan Multilateral Lap 7 57,4% (turun) 4. Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman Lap 8 9,5%(naik) 43. Data dan Informasi Bidang Permukiman Lap 7 5,76% (turun) 44. Laporan Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Lap ,76%(naik) Permukiman 45. Laporan Pembinaan Dukungan Penyelenggaraan SPAM Lap % (naik) 46. Konsep NSPK Lap 0 00% (naik) 47. Laporan Pemantauan & Evaluasi Penerapan NSPK Lap % (naik) 48. Laporan Pendampingan Perbankan / Sumber Pembiayaan Lap % (naik) 49. Laporan Pendampingan KPS Lap 0 00% (naik) Sumber: LAKIP Es I Tahun 00 dan LAKIP Es II Tahun 0 Seperti terlihat pada Tabel 3.. terjadi kenaikan/penurunan capaian target yang cukup bervariasi pada beberapa output. Selain itu, terdapat juga output yang capaian targetnya tetap. Beberapa penyebab naik/turunnya capaian target dikarenakan oleh: Secara umum, kenaikan output yang bervariasi dikarenakan bertambahnya pagu pendanaan dibandingkan tahun sebelumnya yang menyebabkan bertambahnya target output yang tercapai Terdapat beberapa output yang tidak ada capaian targetnya di tahun 00 (output no 45-49). Hal ini dikarenakan output tersebut milik kegiatan Dukungan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BPPSPAM) yang pada tahun 00 belum bergabung dengan Ditjen Cipta Karya Pada output Laporan Pengaturan Pengembangan Permukiman, pencapaian output ini di Tahun 0 menurun jika dibandingkan Tahun 00. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan cara pengukuran output dimana pada Tahun 00 menyertakan komponen pengawasan pada satker pusat. Sedangkan pada tahun 0, capaian output ini hanya dihitung berdasarkan output dari Satker Pengembangan Permukiman di 3 Propinsi. Pada output Laporan Penyelenggaraan Habitat, terjadi peningkatan output yang sangat besar karena disebabkan bergabungnya sub output pembinaan teknis pada Balai Wilayah I dan Balai Wilayah II. Digabungkannya sub output ini ke dalam output Laporan Penyelenggaraan Habitat dikarenakan kedua balai tersebut belum Direktorat Jenderal Cipta Karya III -

69 memiliki Renstra walaupun sub output tersebut tidak memiliki kaitan sama sekali dengan Hari Habitat. Pada output Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatannya, besarnya pencapaian output ini di tahun 0 disebabkan digabungkannya output yang sejenis pada Balai Wilayah I dan Balai Wilayah II dengan Seditjen EVALUASI KINERJA Pada sub bab ini, evaluasi kinerja dilakukan dengan membandingkan pencapaian kinerja tahun 0 dengan target tahun 0. Target Tahun 0 merujuk pada target Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). Pada umumnya, target kinerja antara RKT dan PK adalah sama, hal ini menunjukkan antara perencanaan dan penganggaran telah selaras. Sementara pada evaluasi pencapaian kinerja, hasil evaluasi pada LAKIP Eselon I ini akan cukup berbeda dengan LAKIP Eselon II dikarenakan evaluasi pada LAKIP Eselon I ini menggunakan acuan Penetapan Kinerja, sementara evaluasi pada LAKIP Eselon II pada umumnya menggunakan acuan Penetapan Kinerja yang telah direvisi.. PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Pada tahun 0, kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan Pengembangan Permukiman (Bangkim) didukung oleh dana sebesar Rp ,- untuk melaksanakan 9 (Sembilan) output sebagaimana tertera pada Tabel 3.. Adapun realisasi keuangan dari kegiatan ini adalah sebesar Rp ,- (97,63%) dan fisik sebesar 7,48%. Pelaksanaan kegiatan ini di tahun 0 didukung oleh Satker Direktorat Pengembangan Permukiman, Satker Penyediaan PS Agropolitan, Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Strategis, Satker Pembinaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, Satker Propinsi Pengembangan Kawasan Permukiman dan Perbatasan ( propinsi), dan Satker Propinsi Pengembangan Kawasan Permukiman (0 propinsi). Tabel 3.. Pencapaian Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman No Output Satuan Sasaran (x Rp..000,-) Anggaran RKT PK Realisasi PK Realisasi Layanan Perkantoran Bln Peraturan Pengembangan Permukiman 3. Laporan Pembinaan Bidang Pengembangan Permukiman 4. Laporan Pengawasan Bidang Pengembangan Permukiman 5. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan 6. Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya NSPK Lap Lap Kwsn TB Direktorat Jenderal Cipta Karya III -

70 7. Infrastruktur Kawasan Kwsn Permukiman Perdesaan 8. Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) Kec Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Desa TOTAL Sumber: LAKIP Direktorat Pengembangan Permukiman Tahun 0 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada perbedaan target antara RKP dengan PK. Ini berarti penganggaran telah sinkron dengan perencanaan. Sementara itu, realisasi pencapaian output kegiatan ini menunjukkan bahwa sebagian besar output telah terealisasi dengan baik, bahkan ada yang telah melebihi target. Hanya pada output Laporan Pengaturan, Laporan Pembinaan dan Rusunawa saja, pencapaian target tidak maksimal. Tidak maksimalnya pencapaian output-output tersebut dikarenakan: Pada Output Laporan Pengaturan, tidak maksimalnya pencapaian output ini dikarenakan Rapermen bidang pengembangan permukiman yang disusun selama tahun 0 ternyata hingga akhir tahun anggaran masih perlu banyak penyempurnaan Pada Output Laporan Pembinaan terdapat 3 lokasi SPPIP (Kab. Gorontalo Utara, Kab. Sijunjung dan Kota Sawahlunto) dan lokasi RPKPP (Kab. Gorontalo Utara, dan Kab. Takalar) tidak dapat dilaksanakan karena proses lelang yang terlambat, keterlambatan ini memicu kekhawatiran bahwa kualitas dokumen yang akan dihasilkan tidak dapat memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Pada Output Rusunawa, tidak maksimalnya pencapaian output dikarenakan adanya permasalahan lahan (Kota Cirebon TB) dan proses sanggah yang berlarutlarut (Kota Pekanbaru 3 TB). Pada output Infrastruktur Perdesaan (PPIP), terdapat penambahan target yang cukup signifikan melalui APBN-Perubahan TA 0. Pada awal tahun anggaran ditetapkan target capaian PPIP adalah desa dengan rincian.000 desa PPIP (sebagaimana terdapat pada PK) dan.987 desa RIS (Loan) dengan total alokasi anggaran Rp ,-. Kemudian, terdapat penambahan target.400 desa yang merupakan aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui DPR disertai penambahan alokasi anggaran melalui APBN-P sebesar Rp ,- sehingga total target PPIP Tahun 0 adalah desa. Pada akhir tahun, realisasi output PPIP adalah 5.86 desa (9,8%) yang disebabkan karena: Loan RIS baru efektif bulan November 0 (487 desa dibatalkan) adanya ketidaksetujuan kepala desa dengan adanya kegiatan RIS (7 desa di Kec. Kuantan Senggigi) lokasi desa yang terlalu jauh (7 desa di Prop. Papua, 6 desa di Prop. Kepulauan Riau, desa di Kab. Sidoarjo Propinsi Jawa Timur, 4 desa di Kab. Pasaman Propinsi Sumatera Barat, desa di Kab. Tebo Propinsi Jambi dan desa di Kab. Solok Propinsi Sumatera Barat) Pada output Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan, output yang dicapai sebesar 398 kawasan merupakan kontribusi dari sub output Permukiman Kumuh dan Permukiman RSH (Grafik 3.4.). Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 3

71 Sumber: LAKIP Direktorat Pengembangan Permukiman Tahun 0 Dari Grafik 3.4. di atas dapat dilihat bahwa pencapaian sub output Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan telah melebihi rencana yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja 0 dengan capaian kinerja terbesar adalah pada sub output Permukiman Kumuh 8,4%. Sedangkan pada output Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan, output yang dicapai sebesar 03 kawasan merupakan kontribusi dari sub output Kawasan Perdesaan Potensial, Kawasan Rawan Bencana serta Kawasan Perbatasan dan Pulau Kecil Terluar (Grafik 3.5.). Sumber: LAKIP Direktorat Pengembangan Permukiman Tahun 0 Dari Grafik 3.5. di atas dapat dilihat bahwa pencapaian sub output Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan telah melebihi rencana yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja 0 dengan capaian kinerja terbesar adalah pada sub output Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial sebesar 5,7%. Sementara, dari sisi realisasi keuangan per output sesuai Tabel 3.., dapat dilihat bahwa ada beberapa output yang realisasinya lebih besar dibandingkan pagu anggarannya. Output-output tersebut adalah Peraturan Pengembangan Permukiman, Infrastruktur Permukiman Kawasan Perkotaan, Infrastruktur Permukiman Kawasan Perdesaan serta Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE). Adapun penyebab lebih besarnya realisasi keuangan dibandingkan pagu anggaran pada output-output tersebut adalah selain dikarenakan adanya APBN-P juga dikarenakan adanya kebijakan Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 4

72 pemanfaatan/optimalisasi Sisa Anggaran Lebih (SAL) untuk membiayai kegiatan dengan prioritas mendesak. Secara umum, walaupun pelaksanaan kegiatan ini telah sesuai rencana, namun dalam pelaksanannya masih terdapat beberapa permasalahan diantaranya adalah: Lemahnya persiapan pelaksanaan antara lain identifikasi dan penetapan lokasi yang menyebabkan terjadinya perubahan maupun penambahan lokasi sasaran pada pertengahan tahun berjalan Penganggaran dari sumber PHLN yang terlalu optimis namun pada akhirnya harus dibatalkan karena loan belum efektif Beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan terkait tidak terpenuhinya readiness criteria seperti kesiapan lahan Ketidaksesuaian pemrograman yang dilaksanakan oleh Pemerintah dengan kesiapan dan persetujuan masyarakat menghambat pelaksanaan beberapa pekerjaan. PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENYELENGGARAAN DALAM PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN TERMASUK PENGELOLAAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA Pada tahun 0, kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara (PBL) didukung dana sejumlah Rp ,- untuk melaksanakan tujuh output sebagaimana terdapat pada Tabel 3.3. Adapun realisasi keuangan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah Rp ,- atau 3,3% dari pagu awal dan fisik 30,54%. Pelaksanaan kegiatan ini tahun 0 didukung oleh Satker Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan, Satker Pengembangan PBL Strategis, Satker Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (PKP), Satker Rehab/Rekon Rumah Pasca Gempa Bumi DIY dan Jateng, dan Satker Propinsi Penataan Bangunan dan Lingkungan (33 Propinsi). Tabel 3.3. Pencapaian Kinerja Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara (PBL) (x Rp..000,-) Sasaran Anggaran No Output Satuan RKT PK Realisasi PK Realisasi Layanan Perkantoran Bln Peraturan Penataan Bangunan dan Lingkungan 3. Laporan Pembinaan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara 4. Laporan Pengawasan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara NSPK Lap Lap Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 5

73 5. Bangunan Gedung dan Fasilitasnya Kab/Kota Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman Kws Keswadayaan Masyarakat Kel/Desa , TOTAL Sumber: LAKIP Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Tahun 0 Secara umum, berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa target antara RKT dan PK tidak berbeda, kecuali pada output Bangunan Gedung dan Fasilitasnya. Pada output ini, terjadi perbedaan target dikarenakan proses perhitungan yang berbeda. Pencapaian output kegiatan ini di tahun 0 umumnya telah melebihi target kecuali pada output Bangunan Gedung dan Fasilitasnya serta Keswadayaan Masyarakat, hal ini dikarenakan: Proses perhitungan yang berbeda pada PK pada output Bangunan Gedung dan Fasilitasnya Berubahnya status administrasi 8 lokasi kelurahan sasaran PNPM Mandiri Perkotaan. Pada mulanya 8 lokasi ini merupakan bagian dari kecamatan perkotaan, namun di tahun 0, lokasi-lokasi tersebut berubah menjadi bagian dari kecamatan perdesaan yang mendapat penanganan program yang berbeda. Dari sisi realisasi keuangan per output, pada umumnya realisasi berkisar antara 79,6% hingga,4%. Terdapat output yang realisasi keuangannya lebih besar dibandingkan pagu anggarannya, yaitu pada output Laporan Pembinaan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara, Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman dan Keswadayaan Masyarakat. Seperti halnya dengan kegiatan lain, realisasi keuangan per output yang lebih besar dibandingkan pagu anggarannya disebabkan adanya penambahan Loan untuk JRF dan PKP. Sedangkan, untuk output Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman, pencapaian output ini didukung oleh pencapaian komponen-komponen sebagai berikut: Sumber: LAKIP Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Tahun 0 Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pencapaian Output Prasarana dan Sarana Lingkungan Permukiman didominasi oleh pencapaian sub output Dukungan Prasarana dan Sarana Penataan dan Revitalisasi Kawasan dengan pencapaian 8,85%. Walaupun sebagian besar pencapaian output telah melebihi target, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat permasalahan, antara lain: Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 6

74 a. Perencanaan Adanya keterlambatan pembentukan ULP dan Pokja Pemerintah kabupaten/kota kurang peduli pada kegiatan yang diusulkan sendiri Konsultan kurang memahami substansi pekerjaan Kualitas hasil perencanaan kurang optimal DED dari kabupaten/kota kualitasnya kurang memadai b. Pelaksanaan Kualitas mitra kerja kurang memadai Selama konstruksi lokasi pekerjaan digunakan oleh pemda setempat untuk berbagai kegiatan Pekerjaan fisik terlambat karena faktor bencana alam Penggantian pejabat kasatker Pengambilan uang muka dan termin terlambat Kondisi geografis/alam, keterbatasan transportasi dan jarak Proses administrasi penagihan di KPPN dan/atau WB/IDB memerlukan waktu. Khusus untuk output Keswadayaan Masyarakat, permasalahan yang umum terjadi adalah: Keterlambatan proses penerbitan SK Satker PIP Kab/Kota dan SK Satker PBL Provinsi (pada bulan Maret) Seringnya terjadi perubahan susunan Pejabat Inti Satker PIP Kab/Kota dikarenakan mutasi dan pensiun (sekitar 30% Kab/Kota) sehingga harus revisi SK Kurangnya komitmen pemda dalam penyediaan DDUB (sekitar 40% Kab/Kota) Masih belum efektifnya mekanisme dan hirarki pengendalian dari pusat dan propinsi ke Kab/Kota Keterlambatan efektifitas pinjaman luar negeri 3. PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PENYELENGGARAAN SANITASI LINGKUNGAN (AIR LIMBAH, DRAINASE) SERTA PENGEMBANGAN SUMBER PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI PERSAMPAHAN Pada tahun 0, Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan (Air Limbah, Drainase) serta Pengembangan Sumber Pembiyaan dan Pola Investasi Persampahan dilaksanakan oleh 35 satuan kerja (satker) yang terdiri dari Satker Pusat Direktorat Pengembangan PLP, Satker Pusat Pengembangan PLP Strategis, dan Satker Propinsi Pengembangan PLP (33 Propinsi) dengan pencapaian keuangan sebesar Rp ,- (76,40%) dan fisik sebesar 06,6%. Pencapaian keuangan yang tidak maksimal ini dikarenakan selain belum efektifnya loan (JUFMP), juga dikarenakan adanya dana yang diblokir serta masih adanya kegiatan yang batal dilaksanakan (gagal lelang). Adapun untuk pencapaian fisik, walaupun telah melebihi 00%, namun masih terdapat output yang pencapaiannya tidak maksimal yaitu pada output Infrastruktur Air Limbah dikarenakan Loan USRI yang baru efektif tanggal 5 November 0 dan belum siapnya perencanaan maupun lamanya proses persetujuan pelelangan oleh Lender (MSMHP dan WASAP-D). Untuk lebih detil mengenai pencapaian kinerja per output dapat dilihat pada tabel berikut: Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 7

75 Tabel 3.4. Pencapaian Kinerja Cipta Karya Tahun 0 Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan (Air Limbah, Drainase), serta Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi Persampahan (x Rp..000,-) Sasaran Anggaran No Output Satuan RKT PK Realisasi PK Realisasi Layanan Perkantoran Bln Peraturan Pengembangan NSPK Penyehatan Lingkungan Permukiman 3. Laporan Pembinaan Pelaksanaan Lap Penyehatan Lingkungan Permukiman 4. Laporan Pengawasan Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Permukiman Lap Infrastruktur Air Limbah Kwsn Infrastruktur Drainase Perkotaan Kab/Kota Infrastruktur Tempat Pemrosesan Kab/Kota Akhir Sampah 8. Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu/3R Kawasan TOTAL Sumber: LAKIP Direktorat Pengembangan PLP Tahun 0 Sementara itu, berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa antara RKT dan PK tidak memiliki target output yang sama. Target output pada RKT lebih rendah dibandingkan pada PK kecuali untuk output Peraturan. Hal ini disebabkan beberapa NSPK yang digabung menjadi satu saat penyusunan PK. Secara umum, pencapaian masing-masing output adalah antara 90% hingga 34%. Pencapaian terbesar dicapai oleh output Laporan Pembinaan Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Permukiman, sedangkan pencapaian kinerja output terendah ada pada output Infrastruktur Air Limbah. Adapun pencapaian keuangan per output menunjukkan bahwa kinerja keuangan per output rata-rata berkisar antara 67,05% hingga 9,6%. Progres keuangan terendah adalah pada output Infrastruktur Air Limbah. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa kendala yang menjadi hambatan dan menyebabkan keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatannya, yaitu: Adanya ketidaksiapan lahan yang menyebabkan terhambatnya pelaksanaan kegiatan pembangunan Adanya gagal lokasi akibat penolakan oleh masyarakat meskipun sudah disetujui oleh pemda, seperti Pembangunan TPA Regional Pariaman Adanya lelang ulang (retender) seperti pada paket multiyears MSMHP di Prop. Sumatera Utara dan Pembangunan Stasiun Pompa Pasar Ikan dan Hailai Marina Ancol Adanya gagal lelang untuk beberapa paket kegiatan, seperti pengadaan alat berat, alat pemadat sampah dan bantek kelembagaan 3R di Prop. Sumatera Utara, DED Peningkatan IPLT Kota Metro, Kota Bumi, Pringsewu, dan Kota Kalianda di Prop. Lampung, Masterplan dan DED Drainase Kab. Kudus di Prop. Jawa Tengah, Pendampingan Optimalisasi 3R di Kota Gorontalo, dan Supervisi TPA Sampah Kota Parigi di Prop. Sulawesi Tengah Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 8

76 DED dan pelaksanaan kegiatan fisik dalam satu tahun anggaran untuk beberapa kegiatan pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu 3R dan pembangunan prasarana air limbah mendukung RSH Perlunya proses pemberdayaan masyarakat dan pelatihan tenaga fasilitator lapangan, mandor, tukang dan kelompok swadaya masyarakat (KSM) pada kegiatan pembangunan prasarana air limbah percontohan skala komunitas (Sanimas) yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan pelaksanaan kegiatan Belum siapnya DED khususnya yang disiapkan oleh kab/kota untuk pekerjaan peningkatan kinerja TPA Sampah Keterlambatan proses revisi DIPA Kementerian Keuangan Beberapa kegiatan, khususnya PHLN tidak dapat dilaksanakan di 0 akibat belum efektifnya loan (JUFMP), belum siapnya perencanaan maupun lamanya proses persetujuan pelelangan oleh lender (MSMHP dan WASAP-D) Kontraktor tidak dapat menyediakan jaminan pelaksanaan (Alat Berat Prop. NTT) Belum direalisasikannya janji pemerintah kab/kota untuk menganggarkan dana operasional sarana yang dibangun dan memperkuat unit pengolahan Walaupun demikian, dari pelaksanaan Tahun 0, dapat pula diidentifikasikan factorfaktor yang mendukung keberhasilan pencapaian kinerja Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman. Faktor-faktor tersebut adalah: Terbitnya DIPA sesuai jadwal yaitu pada awal Januari 0 Adanya criteria penanganan yang jelas untuk masing-masing kegiatan seperti yang tertuang dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Adanya beberapa produk pengaturan yang memayungi dan menjadi dasar pelaksanaan kegiatan Adanya kesepakatan dengan Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai dasar pelaksanaan program/kegiatan bersama, seperti tertuang dalam dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) kabupaten/kota 4. PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN, PENGEMBANGAN SUMBER PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI, DAN PENYELENGGARAAN SERTA PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM Pada tahun 0, kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi dan Penyelenggaraan serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) didukung oleh pendanaan sebesar Rp ,- Dalam perjalanannya, terjadi perubahan pagu sehingga menjadi Rp ,-, hal ini disebabkan adanya APBN-P berupa Pemanfaatan Sisa Lelang yang sebagian besar diarahkan pada penambahan pagu Output SPAM di Kawasan MBR Sub-Output Optimalisasi IKK untuk MBR. Dengan didukung oleh Satker Direktorat Pengembangan Air Minum, Satker Pengembangan SPAM Strategis, Satker Pembinaan PAMSIMAS, Satker PKPAM Provinsi Wilayah I, Satker PKPAM Provinsi Wilayah II, Satker PIP Kab/Kota dan Satker OBA Jawa Timur, realisasi keuangan kegiatan ini adalah 97,67% dan fisik 0,53%. Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 9

77 Tabel 3.5. Pencapaian Kinerja Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi dan Penyelenggaraan serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (x Rp..000,-) Sasaran Anggaran No Output Satuan RKT PK Realisasi PK Realisasi Layanan Perkantoran Bln Peraturan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum NSPK Laporan Pembinaan Pelaksanaan Lap Pengembangan SPAM 4. Laporan Pengawasan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman Lap Percontohan Re-Use dan Daur Ulang Kwsn Air Minum 6. Penyelenggara SPAM Terfasilitasi PDAM SPAM Regional Kwsn SPAM di Kawasan MBR Kwsn SPAM di Ibu Kota Kecamatan (IKK) IKK SPAM Perdesaan Desa SPAM Kawasan Khusus Kwsn TOTAL Sumber: LAKIP Direktorat PAM Tahun 0 Dari Tabel 3.5. di atas dapat dilihat bahwa antara RKT dan PK terdapat perbedaan target output, dimana target output RKT lebih rendah dibandingkan target output PK. Hal ini memungkinkan terjadi, mengingat RKT merupakan penjabaran dari Renstra yang disusun di akhir Tahun 00. Secara umum, pencapaian kinerja output kegiatan ini adalah antara 0% - 08%. Output yang capaian kinerjanya 0% adalah Percontohan Re-Use dan Daur Ulang Air Minum dan SPAM Regional. Hal ini memang dikarenakan kedua output tersebut belum dapat dilaksanakan di tahun 0. Sementara untuk output SPAM Kawasan Khusus, progres output fisik yang tidak maksimal (97,0%) dikarenakan adanya perubahan kebijakan untuk memprioritaskan SPAM IKK di kawasan MBR. Adapun output SPAM MBR, capaian kinerjanya merupakan capaian kinerja output tertinggi yaitu 08%, yang disebabkan oleh adanya optimalisasi SAL yang utamanya diperuntukkan untuk IKK di daerah MBR. Terhadap capaian kinerja keuangan per output sebagaimana dapat terlihat dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa progres kinerja keuangan terendah adalah pada output Percontohan Re-Use dan Daur Ulang Air Minum dan SPAM Regional serta output SPAM Kawasan Khusus. Sementara pada output SPAM MBR, capaian kinerja keuangan outputnya telah melebihi pagu anggaran. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan optimalisasi SAL yang digunakan untuk mendukung IKK didaerah MBR. Permasalahan yang terjadi di tahun 0 adalah sebagai berikut: Kualitas dokumen perencanaan (DED) belum memenuhi kualitas untuk dijadikan dokumen lelang (hampir seluruh lokasi, khususnya SPAM IKK) Pemaketan IPA dan jaringan distribusi utama (JDU) digabung Sisa lelang di atas 0% ( propinsi, besaran sisa lelang sebesar Rp 4,77 M (5% dari pagu Direktorat PAM). Total sisa lelang Dit. PAM sebesar Rp,37 M (7% dari total pagu Direktorat PAM) Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 30

78 Lahan tidak siap pada saat pelaksanaan konstruksi (7 lokasi total Rp 85,9,8 M di Prop. Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan NTT) Adanya hambatan dari masyarakat setempat pada saat pelaksanaan konstruksi (9 lokasi total Rp 0,8 M di Prop. Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur) Kesulitan supply material/peralatan akibat lokasi kegiatan jauh dan hambatan cuaca (6 lokasi total Rp,6 M di Prop. Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jawa Barat, dan Maluku) Kapasitas konsultan dan SDM bidang air minum di tingkat provinsi terbatas Realisasi DDUB untuk jaringan distribusi tidak dilaksanakan pada tahun yang sama (Wilayah I +49,7%, Wilayah II +7,9%) Kesulitan pelaporan paket SKPA oleh Satker PKPAM Propinsi penerima SKPA melalui aplikasi e-monitoring 5. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN INFRASTRUKTUR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Pencapaian kinerja Ditjen Cipta Karya untuk kegiatan Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya merupakan gabungan dari capaian kinerja satu unit kerja Eselon II (Seditjen) dan dua Unit Kerja Mandiri (Balai Wilayah I dan Balai Wilayah II). Kedua balai ini baru dibentuk di tahun 0 sehingga belum memiliki struktur perencanaan kinerja yang spesifik. Karenanya dalam Perencanaan Strategis Ditjen Cipta Karya, kedua balai ini mengikuti nomenklatur dari Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya. Berikut pencapaian kinerja dari kegiatan Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya. a. SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Pada tahun 0, kegiatan Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya yang dilaksanakan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya (Seditjen) didukung oleh pendanaan sebesar Rp ,-. Realisasi keuangan kegiatan ini adalah 79,0% dan fisik 0,53%. Tabel 3.6. Pencapaian Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Kegiatan Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya (Seditjen) (x Rp.000,-) Sasaran Anggaran No Output Satuan RKT PK Realisasi PK Realisasi Layanan Perkantoran Bln Dokumen Administrasi dan Lap Pengelolaan Pegawai/Ortala 3. Laporan Administrasi Keuangan Lap dan Akuntansi 4. Laporan Penyelenggaraan Lap Kegiatan Bantuan Hukum dalam Rangka Penanganan Perkara 5. Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara Lap Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 3

79 6. Laporan Penyelenggaraan Lap Habitat 7. Prasarana dan Sarana Gedung, Unit Kantor dan Peralatannya 8. Layanan Publik (PNBP) Bln Infrastruktur Tanggap Darurat/Kebutuhan Mendesak Paket TOTAL Sumber: LAKIP Seditjen Tahun 0 Berdasarkan Tabel 3.6. di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan target kinerja antara RKT dengan PK pada output Laporan Administrasi Keuangan dan Akuntansi, Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Bantuan Hukum dalam Rangka Penanganan Perkara, Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara serta Laporan Penyelenggaraan Habitat. Perbedaan target ini dikarenakan output-output tersebut merupakan gabungan dari output yang dihasilkan oleh Seditjen, Balai Wilayah I dan Balai Wilayah II. Namun dalam pelaporan RKT, output-output tersebut masih menjadi (satu) laporan dengan RKT Seditjen. Secara umum, pencapaian kinerja output kegiatan ini adalah antara 88,89 % - 33,33%. Output yang capaian kinerjanya tidak maksimal adalah output Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara serta Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatanannya. Hal ini dikarenakan adanya revisi anggaran yang disertai revisi output, menyebabkan progresnya tidak maksimal jika dibandingkan dengan PK walaupun secara pelaksanaannya telah selesai 00%, sedangkan output yang capaian kinerjanya di atas 00%, disebabkan adanya optimalisasi SAL. Terhadap capaian kinerja keuangan per output sebagaimana dapat terlihat dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa progres kinerja keuangan terendah adalah pada output Infrastruktur Tanggap Darurat (56,83%), yang disebabkan oleh adanya dana blokir terhadap cadangan darurat. Sementara progres kinerja keuangan tertinggi adalah pada output Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Bantuan Hukum dalam Rangka Penanganan Perkara (6,35%) dikarenakan adanya optimalisasi SAL. b. BALAI TEKNIK AIR MINUM DAN SANITASI WILAYAH I Pada tahun 0, kegiatan Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya yang dilaksanakan oleh Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah I didukung oleh pendanaan sebesar Rp ,-. Realisasi keuangan kegiatan ini adalah 77,63% dan fisik 00%. Tabel 3.7. Pencapaian Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Kegiatan Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya (Balai Wilayah I) (x Rp.000,-) Sasaran Anggaran No Output Satuan RKT PK Realisasi PK Realisasi Layanan Perkantoran Bln Dokumen Sistem Akuntansi Barang Lap Milik Negara 3. Laporan Penyelenggaraan Habitat Lap Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 3

80 4. Prasarana dan Sarana Gedung, Unit Kantor dan Peralatannya 5. Layanan Publik (PNBP) Bln TOTAL Sumber: LAKIP UKM Balai Wilayah I Tahun 0 Berdasarkan Tabel 3.7. di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan target kinerja antara RKT dengan PK pada output Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara, Laporan Penyelenggaraan Habitat, serta Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatannya. Perbedaan target ini dikarenakan output-output tersebut merupakan gabungan dari output yang dihasilkan oleh Seditjen, Balai Wilayah I dan Balai Wilayah II. Namun dalam pelaporan RKT, output-output tersebut masih menjadi (satu) laporan dengan RKT Seditjen. Terhadap capaian kinerja keuangan per output sebagaimana dapat terlihat dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa progress kinerja keuangan terendah adalah pada output Laporan Penyelenggaraan Habitat (64,6%). Sementara progress kinerja keuangan tertinggi adalah pada output Layanan Perkantoran (97,69%). c. BALAI TEKNIK AIR MINUM DAN SANITASI WILAYAH II Pada tahun 0, kegiatan Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya yang dilaksanakan oleh Balai Tehnik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II didukung oleh pendanaan sebesar Rp ,-. Namun dalam perjalanan, pagu anggaran Balai Wilayah II ini mengalami revisi menjadi Rp ,-. Realisasi kegiatan ini adalah 40,63% (keuangan) dan 09,7% fisik. Namun jika dibandingkan dengan pagu revisi, maka realisasi keuangan kegiatan ini adalah 73,79%. Tabel 3.8. Pencapaian Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Kegiatan Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya (Balai Wilayah II) (x Rp.000,-) Sasaran Anggaran No Output Satuan RKT PK Realisasi PK Realisasi Layanan Perkantoran Bln Laporan Penyelenggaraan Lap Habitat 3 Prasarana dan Sarana Gedung, Unit Kantor dan Peralatannya 4 Layanan Publik (PNBP) Bln TOTAL Sumber: LAKIP UKM Balai Wilayah II Tahun 0 Berdasarkan Tabel 3.8. di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan target kinerja antara RKT dengan PK pada output Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara, Laporan Penyelenggaraan Habitat, serta Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatannya. Perbedaan target ini dikarenakan output-output tersebut merupakan gabungan dari output yang dihasilkan oleh Seditjen, Balai Wilayah I dan Balai Wilayah II. Namun dalam pelaporan RKT, output-output tersebut masih menjadi satu laporan dengan RKT Seditjen. Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 33

81 Terhadap capaian kinerja keuangan per output sebagaimana dapat terlihat dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa progress kinerja keuangan terendah adalah pada output Laporan Penyelenggaraan Habitat (,58%) yang disebabkan selain menggunakan acuan pagu awal Penetapan Kinerja juga disebabkan karena tidak maksimalnya peserta dari PDAM dan Pemda yang mengikuti bimbingan teknis di balai. Sementara progress kinerja keuangan tertinggi adalah pada output Layanan Perkantoran (77,40%). 6. PENYUSUNAN KEBIJAKAN, PROGRAM DAN ANGGARAN, KERJASAMA LUAR NEGERI, DATA INFORMASI SERTA EVALUASI KINERJA INFRASTRUKTUR BIDANG PERMUKIMAN Pada tahun 0, kegiatan Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman didukung oleh pendanaan sebesar Rp ,-. Dengan didukung oleh Satker Direktorat Bina Program, Satker Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman Pusat, Satker Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman Propinsi (3 propinsi), Satker Pembinaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Dasar Perkotaan, dan Satker Pembinaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Dasar Perdesaan, realisasi keuangan kegiatan ini adalah 85,33% dan fisik,8%. Tabel 3.9. Pencapaian Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Kegiatan Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman (x Rp..000,-) Sasaran Anggaran No Output Sat RKT PK Realisasi PK Realisasi Layanan Perkantoran Bln Lap Kebijakan dan Strategi Lap Bidang Permukiman 3. Program dan Anggaran Lap Bidang Permukiman 4. Kerjasama Luar Negeri Bilateral dan Lap Multilateral 5. Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman Lap Data dan Informasi Lap Bidang Permukiman 7. Laporan Perencanaan dan Lap Pengendalian Program Bidang Permukiman 8. Laporan Penyelenggaraan Lap PNPM Mandiri TOTAL Sumber : LAKIP Direktorat Bina Program Tahun 0 Sementara itu, berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa antara RKT dan PK memiliki target kinerja output yang sama, hal ini menunjukkan bahwa antara perencanaan dan penganggaran kegiatan ini telah selaras. Secara umum, pencapaian masing-masing output adalah antara 00% hingga 83,33% dengan pencapaian terbesar Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 34

82 dicapai oleh output Kerjasama Luar Negeri Bilateral dan Multilateral. Adapun pencapaian keuangan per output menunjukkan bahwa kinerja keuangan per output rata-rata berkisar antara 79,60% hingga 90,90%. Progress keuangan terendah adalah pada output Layanan Perkantoran, yang disebabkan tidak terealisasinya beberapa komponen pembayaran gaji, dikarenakan sudah dilaksanakan oleh Seditjen. Dalam pelaksanaannya, masih terdapat beberapa kendala yang menjadi hambatan dan menyebabkan keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatannya, yaitu: Seringkali permasalahan terdeteksi pada akhir tahun sehingga sangat sulit untuk menemukan jalan keluar yang tepat. Untuk tahun mendatang diharapkan adanya pelaporan setiap 3 bulan (Program Kinerja 3 Bulanan) sehingga permasalahan dapat terdeteksi sejak awal. Dalam mengukur tingkat keberhasilan sebuah program/kegiatan kita masih berorientasi progres penyerapan anggaran. Pada tahun mendatang diharapkan lebih berorientasi pada hasil dan manfaat terhadap masyarakat (outcome), yaitu dengan dana yang terbatas dapat memberikan dampak yang besar. Peran satker perencanaan dan pengendalian (randal) saat ini hanya dipandang sebagai satker semata. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pendekatan personal untuk meningkatkan peran Randal. Untuk tahun-tahun mendatang kita semakin dituntut dapat menghasilkan kualitas perencanaan program dan pengendalian yang semakin baik dan randal punya peran penting untuk melakukan hal tersebut karena Randal merupakan jembatan penghubung antar Pemerintah dengan pemerintah daerah. Anggaran yang bersumber dari PHLN harus segera ditekan agar semakin kecil, sehingga pelaksanaan program dan kegiatan dapat semakin mandiri dan tidak terbebani bunga. Pendanaan melalui CSR agar semakin ditingkatkan karena masyarakat sangat tertarik dengan program keciptakaryaan yang berhubungan dengan pemberdayaan dan usulan RPIJM. Kegiatan dengan dana yang berasal dari Loan seperti PAMSIMAS, PNPM dan RISE harus benar-benar dikawal pelaksanaannya. Selama ini kegiatan-kegiatan di dalam dokumen RPIJM sumber pendanaannya hanya berorientasi pada rupiah murni (APBN). Untuk tahun mendatang diharapkan berbagai alternatif sumber pendanaan infrastruktur Cipta Karya seperti (CSR, Hibah, dll) harus sudah dapat digali dan semakin terefleksi di dalam RPIJM. 7. DUKUNGAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM, SANITASI DAN PERSAMPAHAN Pada tahun 0, kegiatan Dukungan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyelenggaraan Air Minum (BPPSPAM) dengan dukungan dana sebesar Rp ,-. Dalam pelaksanaannya, pagu dana ini berkurang menjadi Rp ,- karena adanya blokir. Adapun realisasi keuangan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah Rp ,- (98,5%), dan fisik adalah 98,7%. Lebih detail mengenai pencapaian kinerja kegiatan Dukungan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan Tahun 0 dapat dilihat pada Tabel 3.0. Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 35

83 Tabel 3.0. Pencapaian Kinerja Ditjen Cipta Karya Kegiatan Dukungan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan Tahun 0 (x Rp..000) Sasaran Anggaran No Output Satuan RKT PK Realisasi PK Realisasi Layanan Perkantoran Bln Laporan Pembinaan Dukungan Penyelenggaraan SPAM Lap Konsep NSPK NSPK Laporan Pemantauan dan Evaluasi Penerapan NSPK Lap Laporan Pendampingan Perbankan/Sumber Pembiayaan Lap Laporan Pendampingan KPS/Promosi Investasi Lap TOTAL ,790,55 Sumber: LAKIP BPPSPAM Tahun 0 Seperti yang tertera pada Tabel 3.0. di atas, secara umum sasaran antara RKT dan PK adalah sama, hal ini mengindikasikan bahwa penganggaran kegiatan Dukungan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan di tahun 0 telah selaras dengan rencana strategisnya. Adapun realisasi dari masing-masing output menunjukkan bahwa target output telah tercapai dengan baik, khusus untuk output Laporan Pembinaan Dukungan Penyelenggaraan SPAM dan Laporan Pendampingan Perbankkan, realisasinya telah melebihi target yang ditetapkan. Sementara, untuk realisasi keuangan per output, tabel diatas menunjukkan bahwa pada umumnya realisasi keuangan per output adalah sama yaitu berkisar antara 9% 96%. Selain melaksanakan kegiatan Dukungan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan sebagaimana diamanatkan dalam Renstra Ditjen Cipta Karya, BPPSPAM juga melaksanakan evaluasi kinerja terhadap penyelenggaraan SPAM sebagai bagian dari Permen PU Nomor 8/PRT/M/007 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Pasal 58 Ayat (6) yang berbunyi: Pemerintah melalui BPPSPAM melaksanakan evaluasi terhadap standar kualitas dan kinerja pelayanan penyelenggaraan SPAM di tingkat Nasional, Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Berdasarkan Permen ini, maka BPPSPAM melakukan evaluasi kinerja terhadap PDAM. Berdasarkan 4 (empat) indikator kinerja yaitu aspek keuangan, aspek operasional, aspek pelayanan dan aspek sumber daya, kinerja PDAM dikelompokkan dapat menjadi 3 (tiga) kategori yaitu Sehat, Kurang Sehat, dan Sakit. Di tahun 0 BPPSPAM telah melakukan evaluasi kinerja terhadap 35 PDAM dengan status 4 PDAM Sehat (40%), PDAM Kurang Sehat (35%) dan 89 PDAM Sakit (5%) status data per Desember 0. Walaupun capaian kinerja telah sesuai dengan target, namun dalam pelaksanaannya sehari-hari, masih dijumpai beberapa permasalah, yaitu: a. Perencanaan Beberapa sasaran tidak sesuai dengan tugas dan fungsi BPPSPAM karena ruang lingkup kegiatan kurang spesifik dan kurang fokus Sasaran tidak terukur, karena kinerja tergantung stakeholder lain Kriteria sasaran belum tepat dan memerlukan upaya ekstra untuk mewujudkan output Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 36

84 SDM yang kompeten pada bidang-bidang yang relatif baru (KPS/Perbankan) relatif belum mencukupi Output kinerja sebagian tergantung dari komitmen (politik) pemda, proses pemberdayaan membutuhkan waktu cukup panjang (tidak terbatas) b. Pengorganisasian Tingkat Pusat: Belum adanya pembagian tugas antara Direktorat PAM dengan BPPSPAM sebagai badan pendukung Koordinasi antar bidang (BPPSPAM) dan subdit (Direktorat PAM) masih kurang sinergi Serah terima kegiatan dari BPPSPAM ke Direktorat PAM dan sebaliknya masih belum mulus Konsolidasi internal (BPPSPAM) masih lemah Tingkat Daerah: Organisasi di daerah belum siap (PDAM masih ragu dalam menerapkan Permen PU No./00 dalam wilayah brown field dengan proses B to B) Peran lembaga yang ada belum optimal (terhambatnya proses karena belum juga disetujui oleh DPRD) c. Pelaksanaan Belum tersedia prosedur operasi standar sebagai acuan pada setiap kegiatan Ketaatan pelaksana dalam menjalankan kegiatan masih lemah d. Pasca Pelaksanaan Pengendalian secara berjenjang maupun rapat-rapat pengendalian secara periodik masih kurang Kurang peka terhadap perubahan atau situasi yang menghambat penyelesaian pekerjaan 3.4. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Pada subbab ini, analisis akuntabilitas kinerja dilakukan terhadap pencapaian sasaran, pencapaian IKU Outcome, pencapaian program serta analisis efisiensi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Ditjen Cipta Karya selama tahun 0.. PENCAPAIAN SASARAN Sesuai Rencana Strategis 00-04, di tahun 0 Ditjen Cipta Karya berkomitmen dalam upaya pencapaian empat sasaran yaitu () Meningkatkan kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan; () Meningkatnya kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang; (3) Meningkatnya kualitas infrastruktur permukiman perdesaan/ kumuh/nelayan dengan pola pemberdayaan masyarakat; dan (4) Meningkatnya kualitas pengaturan, pembinaan dan pengawasan pada pembangunan infrastruktur permukiman dengan total pencapaian keempat sasaran tersebut adalah 5,65%. Selanjutnya pencapaian masing-masing sasaran secara detail dapat dilihat pada Tabel 3.., Tabel 3.., Tabel 3.3. dan Tabel 3.4. Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 37

85 Tabel 3.. Pencapaian Sasaran Pertama Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Outcome/ Indikator Prosentase Satuan Target Realisasi Outcome Pencapaian Keterangan Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Jumlah kabupaten/kota yang kab/kota 4 59,76% menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek air limbah dan drainase Jumlah kabupaten/kota yang kab/kota ,49% menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek pengelolaan persampahan Jumlah kabupaten/kota yang kab/kota ,33% menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek air minum Jumlah Kab/Kota yang laporan % menerapkan NSPK Meningkatnya jumlah pelayanan sanitasi Jumlah cakupan pelayanan sistem air limbah kawasan ,57% Loan USRI yang baru efektif tanggal 5 November 0 dan belum siapnya perencanaan maupun lamanya proses persetujuan pelelangan oleh Lender (MSMHP dan WASAP-D) Luas kawasan potensi banjir di perkotaan yang tertangani kab/kota ,67% Berkurangnya potensi timbunan sampah Jumlah cakupan pelayanan persampahan kab/kota Kawasan ,69% 04,% Terlaksananya pembinaan kemampuan Pemda/PDAM Jumlah kabupaten/kota/ kab/kota 9 03,95% PDAM yang memperoleh pembinaan kemampuan Meningkatnya cakupan pelayanan air minum Jumlah cakupan pelayanan (kawasan) SPAM Kawasan ,% Sumber: LAKIP Eselon II Tahun 0 Di tahun 0, total pencapaian sasaran pertama dari Renstra Ditjen Cipta Karya adalah 38,46%. Pencapaian sasaran pertama ini yang melebihi seratus persen disumbang khususnya oleh pencapaian kinerja outcome kab/kota yang mereplikasi bantek persampahan dan luas kawasan potensi banjir di perkotaan yang tertangani. Adapun outcome yang pencapaian kinerjanya tidak maksimal adalah jumlah cakupan pelayanan system air limbah (86,57%) dikarenakan Loan USRI yang baru efektif tanggal 5 November 0 dan belum siapnya perencanaan maupun lamanya proses persetujuan pelelangan oleh Lender (MSMHP dan WASAP-D). Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 38

86 Tabel 3.. Pencapaian Sasaran Kedua Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Outcome/ Indikator Prosentase Satuan Target Realisasi Outcome Pencapaian Keterangan Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek Permukiman kab/kota ,79% Penyebabnya dikarenakan proses lelang terlambat sehingga dikhawatirkan kualitas dokumen yang dihasilkan tidak memenuhi syarat sebagaimana yang diminta dalam panduan. (SPPIP : Kab Gorontalo Utara, Kab Sijunjung, Kota Sawahlunto dan RPKPP : Kab Gorontalo Utara dan Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek bangunan gedung dan lingkungan kab/kota % Berkurangnya kawasan kumuh perkotaan Jumlah kawasan kumuh kawasan 8,4% perkotaan yang ditangani Terlaksananya pembangunan rusunawa Jumlah rusunawa terbangun Twin block Kab Takalar) ,85% Masalah lahan (Kota Cirebon TB dan Kota Pekanbaru 3 TB). Terwujudnya revitalisasi kawasan permukiman dan penataan bangunan Jumlah kawasan yang meningkat fungsinya kawasan ,79% Sumber: LAKIP Eselon II Tahun 0 Di tahun 0, total pencapaian sasaran kedua dari Renstra Ditjen Cipta Karya adalah,9%. Pencapaian sasaran kedua ini yang melebihi seratus persen disumbang khususnya oleh pencapaian kinerja outcome berkurangnya kawasan kumuh perkotaan dan outcome terwujudnya revitalisasi kawasan permukiman dan penataan bangunan. Adapun outcome yang pencapaian kinerjanya tidak maksimal adalah kab/kota yang mereplikasi bantek permukiman serta pembangunan rusunawa. Penyebab tidak maksimalnya pencapaian kinerja outcome ini dikarenakan oleh: Gagalnya pelaksanaan 3 SPPIP di Kab. Gorontalo Utara, Kab. Sijunjung dan Kota Sawahlunto serta RPKPP di Kab. Gorontalo Utara dan Kab. Takalar yang disebabkan karena proses lelang yang terlambat sehingga dikhawatirkan kualitas dokumen yang dihasilkan tidak memenuhi sebagaimana yang diminta dalam panduan. Adanya masalah terkait lahan di Kota Cirebon ( TB) dan proses sanggah yang berlarut-larut di Kota Pekanbaru (3 TB) Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 39

87 Tabel 3.3. Pencapaian Sasaran Ketiga Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Outcome/ Indikator Prosentase Satuan Target Realisasi Outcome Pencapaian Keterangan Menurunnya kesenjangan antar wilayah Jumlah kawasan Kawasan ,0% permukiman perdesaan ditangani Jumlah kawasan pusat pertumbuhan terbentuk Kawasan % Meningkatnya jumlah kelurahan/desa yang ditingkatkan infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan Jumlah desa tertinggal yang Desa ,36% ditangani Jumlah Kel/Desa yang meningkat kualitasnya melalui pemberdayaan masyarakat Kel/desa ,83% Sebanyak 8 kelurahan/desa mengalami perubahan administratif dari semula kelurahan/ desa yang masuk kecamatan perkotaan menjadi kelurahan/desa yang masuk kecamatan perdesaan Sumber: LAKIP Eselon II Tahun 0 Di tahun 0, total pencapaian sasaran ketiga dari Renstra Ditjen Cipta Karya adalah 36,55%. Pencapaian sasaran ketiga ini yang melebihi 00% disumbang khususnya oleh pencapaian kinerja outcome menurunnya kesejanngan antar wilayah melalui penanganan kawasan permukiman perdesaan dan outcome meningkatnya jumlah desa yang ditingkatkan infrastruktur permukiman perdesaannya. Adapun outcome yang pencapaian kinerjanya tidak maksimal adalah jumlah kelurahan/desa yang meningkat kualitasnya melalui pemberdayaan masyarakat yang disumbang oleh output Keswadayaan Masyarakat (PKP), dimana kinerja pencapaiannya hanya 99,83%. Penyebab tidak maksimalnya pencapaian kinerja outcome ini dikarenakan sebanyak 8 kelurahan/desa berubah administrasinya dari semula kelurahan/desa perkotaan menjadi kelurahan/desa perdesaan. Akibatnya 8 kelurahan/desa tersebut tidak bisa mendapat bantuan PKP. Tabel 3.4. Pencapaian Sasaran Keempat Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Outcome/ Indikator Prosentase Satuan Target Realisasi Outcome Pencapaian Keterangan Meningkatnya jumlah kab/kota yang menerapkan NSPK, dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Jumlah dukungan manajemen bidang permukiman Pegawai Paket ,79% 89,79 - Merupakan penggabungan outcom dari Seditjen, Balai Wil I dan Balai Wil II - Pada Balai Wil II, terjadi revisi pagu yang menyebabkan Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 40

88 Jumlah kebijakan, program dan anggaran, kerjasama luar negeri, data informasi serta evaluasi kinerja infrastruktur bidang permukiman Paket ,50% Tersedianya Infrastruktur Tanggap Darurat/Kebutuhan Mendesak Jumlah Paket Infrastruktur Tanggap Darurat/ Kebutuhan Mendesak Paket Sumber: LAKIP Eselon II Tahun 0 revisi target output menjadi lebih kecil dibandingkan target PK, menyebabkan realisasi tidak maksimal Di tahun 0, total pencapaian sasaran keempat dari Renstra Ditjen Cipta Karya adalah 04,69%. Pencapaian sasaran keempat ini yang melebihi seratus persen disumbang khususnya oleh pencapaian kinerja outcome dukungan manajemen bidang permukiman berupa meningkatnya realisasi jumlah pegawai karena adanya penerimaan pegawai baru. Adapun outcome yang pencapaian kinerjanya tidak maksimal adalah dukungan manajemen bidang permukiman berupa menurunnya realisasi jumlah paket yang dilaksanakan. Hal ini disebabkan adanya revisi pagu pada Balai Wilayah II yang menyebabkan revisi target output menjadi lebih kecil dibandingkan target PK-nya, akibatnya realisasi output Balai Wilayah II tidak maksimal.. TREND PENCAPAIAN OUTPUT DAN OUTCOME DITJEN CIPTA KARYA TERHADAP RENSTRA DITJEN CIPTA KARYA Dalam konteks Renstra Ditjen Cipta Karya 00-04, maka di tahun 0 ini, Ditjen Cipta Karya telah melaksanakan dua tahun Renstra, atau kurang lebih 40% dari total pencapaian output dan outcome selama lima tahun. Selama dua tahun pelaksanaan Renstra ini, masih terdapat beberapa output dan outcome yang pencapaiannya kurang dari 40%, namun juga terdapat beberapa output dan outcome yang pencapaiannya telah melebihi dari 40%. Untuk lebih jelas terhadap progress pencapaian output dan outcome Ditjen Cipta Karya Tahun 00-0 terhadap Renstra Ditjen Cipta Karya dapat dilihat trend pada Grafik 3.7., Grafik 3.8., Grafik 3.9., Grafik 3.0., Grafik 3.., Grafik 3.., Grafik 3.3., Grafik 3.4., Grafik 3.5., Grafik 3.6., Grafik 3.7., Grafik 3.8., Grafik 3.9., dan Grafik 3.0. berikut ini: a. PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Pada Grafik 3.7. dan Grafik 3.8. dapat dilihat trend pencapaian output dan outcome kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman (Bangkim). Pada Grafik 3.7. terlihat bahwa dari 6 (enam) outcome yang telah dicapai oleh Bangkim, pada umumnya, pencapaian kinerja outcome Tahun 00 dan Tahun 0 telah melebihi 40 persen dari target Renstra kecuali pada outcome jumlah kawasan pusat pertumbuhan terbentuk. Perlu perhatian lebih terhadap outcome ini, agar target Renstra Ditjen CK dapat terwujud di akhir tahun 04. Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 4

89 Sumber : Data Olahan Sedangkan terhadap trend pencapaian output sebagaimana terdapat pada Grafik 3.8. dapat dilihat bahwa pada umumnya pencapaian kinerja output telah berjalan sesuai rencana (40%), bahkan ada yang telah melebihi 60%. Walaupun telah sesuai rencana di tahun ke-dua, pelaksanaan output Bangkim tetap harus diperhatikan agar dapat memenuhi target lima tahun Renstra Ditjen CK Sumber : Data Olahan b. PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENYELENGGARAAN DALAM PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN TERMASUK PENGELOLAAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA Pada Grafik 3.9. dan Grafik 3.0. dapat dilihat trend pencapaian output dan outcome kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara (PBL). Pada Grafik 3.9. terlihat bahwa dari tiga outcome yang telah dicapai oleh PBL, pada umumnya, pencapaian kinerja outcome Tahun 00 dan Tahun 0 telah melebihi 40 persen dari target Renstra kecuali pada outcome jumlah kab/kota yang melakukan replikasi bantek Bangunan Gedung dan Lingkungan yang baru terwujud Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 4

90 38%. Perlu perhatian lebih terhadap outcome ini, agar target Renstra Ditjen CK dapat terwujud di akhir tahun 04. Sumber : Data Olahan Sedangkan terhadap trend pencapaian output sebagaimana terdapat pada Grafik 3.0. dapat dilihat bahwa pada umumnya pencapaian kinerja output telah melebihi batasan minimal 40% bahkan ada output yang kinerjanya selama Tahun 00 dan Tahun 0 telah melebihi target Renstra Ditjen CK Sumber : Data Olahan c. PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PENYELENGGARAAN SANITASI LINGKUNGAN (AIR LIMBAH, DRAINASE) SERTA PENGEMBANGAN SUMBER PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI PERSAMPAHAN Pada Grafik 3.. dan Grafik 3.. dapat dilihat trend pencapaian output dan outcome kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan (Air Limbah, Drainase) serta Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi Persampahan (PLP). Pada Grafik 3.. terlihat bahwa dari enam outcome yang telah dicapai oleh PLP, pada umumnya, pencapaian kinerja outcome Tahun 00 dan Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 43

91 Tahun 0 telah melebihi 40 persen dari target Renstra Namun demikian, perlu perhatian lebih terhadap outcome Jumlah cakupan pelayanan persampahan, agar target Renstra Ditjen CK dapat terwujud di akhir tahun 04. Sumber : Data Olahan Sedangkan terhadap trend pencapaian output sebagaimana terdapat pada Grafik 3.. dapat dilihat bahwa masih ada output yang pencapaian kinerja output selama dua tahun terakhir dibawah 40% yaitu output Pengaturan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (6%) dan output Laporan Pengawasan (36%). Terhadap kedua output ini, perlu mendapat perhatian yang lebih dalam lagi, mengingat sisa target Renstra Ditjen CK untuk kedua output ini masih cukup besar. Sumber : Data Olahan Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 44

92 d. PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN, PENGEMBANGAN SUMBER PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI, DAN PENYELENGGARAAN SERTA PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM Pada Grafik 3.3. dan Grafik 3.4. dapat dilihat trend pencapaian output dan outcome kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, dan Penyelenggaraan serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (AM). Pada Grafik 3.3. terlihat bahwa dari outcome yang telah dicapai oleh AM, seluruhnya telah menunjukkan pencapaian outcome Tahun 00 dan Tahun 0 yang telah melebihi 40 persen dari target Renstra Sumber : Data Olahan Sedangkan terhadap trend pencapaian output sebagaimana terdapat pada Grafik 3.4. dapat dilihat bahwa masih ada output yang pencapaian kinerja output selama dua tahun terakhir dibawah 40% yaitu output Percontohan Re-Use (0%) dan Daur Ulang Air Minum dan output SPAM Regional (0%). Terhadap kedua output ini, perlu mendapat perhatian yang lebih dalam lagi, mengingat sisa target Renstra Ditjen CK untuk kedua output ini masih cukup besar yaitu 8 lokasi untuk output Percontohan Re-Use dan 4 kawasan untuk output SPAM Regional. Sumber : Data Olahan Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 45

93 e. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN INFRASTRUKTUR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Pada Grafik 3.5. dan Grafik 3.6. dapat dilihat trend pencapaian output dan outcome kegiatan Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya. Pada Grafik 3.5. terlihat bahwa dari outcome yang telah dicapai oleh kegiatan manajemen, terdapat outcome jumlah pegawai yang pencapaian outcome Tahun 00 dan Tahun 0 masih 8% dari target Renstra Terhadap outcome ini, perlu ada perhatian lebih mendalam lagi mengingat dalam sisa 3 tahun Renstra akan ada banyak pegawai Ditjen Cipta Karya yang akan pensiun. Sumber : Data Olahan Trend pencapaian output sebagaimana terdapat pada Grafik 3.6. dapat dilihat bahwa terdapat 5 output yang pencapaian kinerja output selama dua tahun terakhir dibawah 40% yaitu output Dokumen Administrasi dan Pengelolaan Pegawai/Ortala (5%), output Lap Adm Keuangan dan Akuntansi (7%), output Laporan Penyelenggaran Kegiatan Bantuan Hukum dalam rangka Penanganan Perkara (3%), output Dok Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (33%), dan output Infrastruktur Tanggap Darurat (3%). Tidak maksimalnya pencapaian output-output ini dalam dua tahun pelaksanaan Renstra menunjukkan perlu adanya perbaikan pada perencanaan output Kegiatan Manajemen sehingga target Renstra Ditjen CK dapat terpenuhi. Kehadiran dua balai Cipta Karya perlu dimaksimalkan sehingga dapat mendorong pencapaian realisasi output Kegiatan Manajemen. Adapun untuk output Laporan Penyelenggaraan Habitat, trend menunjukkan kinerja yang cukup pesat kenaikannya, dikarenakan sumbangan output dari Balai. Namun demikian perlu diperhatikan lagi perencanaan komponen dari output ini mengingat bahwa sebenarnya komponen sumbangan dari Balai tidak sepenuhnya terkait dengan pelaksanaan Hari Habitat, tetapi lebih terkait pada pembinaan teknis yang tidak berhubungan dengan Hari Habitat. Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 46

94 Sumber : Data Olahan f. PENYUSUNAN KEBIJAKAN, PROGRAM DAN ANGGARAN, KERJASAMA LUAR NEGERI, DATA INFORMASI SERTA EVALUASI KINERJA INFRASTRUKTUR BIDANG PERMUKIMAN Pada Grafik 3.7. dan Grafik 3.8. dapat dilihat trend pencapaian output dan outcome kegiatan Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman (Bina Program). Pada Grafik 3.7. terlihat bahwa dari outcome yang telah dicapai oleh kegiatan Bina Program, kinerjanya telah lebih dari 40% dari target Renstra Besarnya pencapaian outcome ini karena didukung oleh output yang dihasilkan oleh Satker Perencanaan dan Pengendalian Pengembangan Permukiman. Sumber : Data Olahan Trend pencapaian output sebagaimana terdapat pada Grafik 3.8. dapat dilihat bahwa pada umumnya, output yang dihasilkan kegiatan Bina Program kinerjanya banyak yang telah melebihi 40%. Khusus pada output Laporan penyelenggaraan PNPM Mandiri, walaupun pencapaian kinerja output telah 86%, namun output ini tidak akan dilaksanakan lagi di tiga tahun tersisa dalam Renstra Hal ini dikarenakan Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 47

95 kewenangan penyusunan output ini telah dikembalikan kepada sector-sektor yang terkait dengan PNPM Mandiri. Namun demikian, pada output ini masih tersisa 4 laporan yang belum terpenuhi di tahun 00. Ini tentunya akan menjadi catatan tersendiri yang dapat mengurangi kinerja keseluruhan kegiatan Bina Program. Sumber : Data Olahan g. DUKUNGAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM, SANITASI DAN PERSAMPAHAN Pada Grafik 3.9. dan Grafik 3.0. dapat dilihat trend pencapaian output dan outcome kegiatan Dukungan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan (BPPSPAM). Pada Grafik 3.9. terlihat bahwa dari outcome yang telah dicapai oleh kegiatan BPPSPAM, telah melebihi total target Renstra sebanyak 9 laporan. Sumber : Data Olahan Sedangkan terhadap trend pencapaian output sebagaimana terdapat pada Grafik 3.0. dapat dilihat bahwa terdapat tiga output yang pencapaian kinerja output selama dua tahun terakhir di bawah 40% yaitu output Laporan Pembinaan Dukungan Penyelenggaraan SPAM (5%), output Konsep NSPK (0%), dan output Lap Pendampingan KPS/Promosi KPS (9%). Khusus untuk kegiatan BPPSPAM, tidak Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 48

96 maksimalnya pencapaian output dalam dua tahun terakhir dikarenakan tidak tercatatnya pencapaian kinerja BPPSPAM di tahun 00 di kinerja Ditjen Cipta Karya. Sumber : Data Olahan Dari hasil analisa trend yang dilakukan pada seluruh kegiatan/ukm Ditjen Cipta Karya dapat disimpulkan bahwa diperlukan perencanaan strategis yang lebih akurat di dalam sisa tiga tahun terakhir Renstra Ditjen Cipta Karya untuk memastikan bahwa seluruh target Renstra baik Output/Outcome/IKU Outcome dapat tercapai dengan maksimal pada akhir tahun 04 khususnya Output/Outcome yang capaian kinerjanya saat ini masih dibawah rata-rata 40%. 3. PENCAPAIAN IKU OUTCOME Terhadap pencapaian outcome sebagaimana tersebut pada subbab diatas, maka dapat disimpulkan pencapaian IKU Outcome Ditjen Cipta Karya Tahun 0 adalah sebagai berikut: Tabel 3.5. Pencapaian IKU Outcome Ditjen Cipta Karya Tahun 0 Sasaran IKU Outcome Target Realisasi Prosentase Meningkatnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan Meningkatnya kualitas permukiman dan penataan ruang Peningkatan jumlah 5.53 l/det l/det 7,30% pelayanan air minum 65 IKK 78 IKK 07,87% Peningkatan jumlah 4 Kwsn 03 Kwsn 4,95% pelayanan sanitasi 46 Kab/Kota 56 Kab/Kota 06,48% Jumlah pemda/pdam 9 PDAM 03 PDAM,95% yang dibina kemampuannya Meningkatnya kualitas infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan dengan pla pemberdayaan masyarakat Sumber: LAKIP Eselon II Tahun 0 Jumlah rusunawa yang dibangun Jumlah kawasan permukiman dan penataanbangunan yang direvitalisasi Jumlah kel/desa yang ditingkatkan infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan 70 TB 65 TB 9,85% 3 Kwsn 3 Kwsn 38,79%.948 kel/desa 6.79 kel/desa 9,68% Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 49

97 Dari Tabel 3.5. di atas dapat terlihat bahwa ada indikator outcome yang pencapaian kinerjanya tidak maksimal di tahun 0 yaitu Peningkatan jumlah pelayanan air minum dengan indikator cakupan pelayanan air minum (l/det) yang hanya tercapai 7,30%, dan Jumlah rusunawa yang dibangun yang hanya tercapai 9,85%. Beberapa penyebab tidak maksimalnya pencapaian IKU Outcome ini adalah: Adanya permasalahan lahan dan sanggah yang berlarut-larut (Rusunawa) Adanya proses penghitungan yang berbeda mengenai cakupan pelayanan SPAM (l/det) antara rencana dengan realisasi. Penghitungan saat rencana menggunakan rumusan konversi terhadap potensi cakupan pelayanan SPAM (l/det) yang akan dicapai. Sementara, penghitungan saat realisasi menggunakan metode survey yang ternyata tidak sama dengan saat rencana, walaupun seluruh kegiatan berhasil dilaksanakan. Pada beberapa IKU Outcome lainnya, walaupun realisasi menunjukkan ketercapaian diatas 00% namun ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan: Pada IKU Outcome peningkatan jumlah pelayanan sanitasi, terdapat 3 kawasan air limbah yang gagal terlaksana dikarenakan Loan USRI yang baru efektif tanggal 5 November 0 dan belum siapnya perencanaan maupun lamanya proses persetujuan pelelangan oleh Lender (MSMHP dan WASAP-D). Pada IKU Outcome Jumlah kel/desa yang ditingkatkan infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan, target maupun realisasi merupakan penjumlahan dari output PPIP dan Keswadayaan Masyarakat. 4. PENCAPAIAN PROGRAM Sebagaimana telah tertuang dalam Renstra Ditjen CIpta Karya 00-04, Ditjen Cipta Karya melaksanakan Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman. Program ini bertujuan untuk:. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan infrastruktur PU dan permukiman, dan pengendalian pemanfaatan ruang bagi terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan (termasuk adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim);. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan cakupan pelayanan (dasar) bidang pekerjaan umum dan permukiman untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; 3. Meningkatkan pembangunan kawasan strategis, wilayah tertinggal, perbatasan dan penanganan kawasan rawan bencana untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah. Adapun keberhasilan yang telah dicapai dari pelaksanaan program ini di tahun 0 adalah: a. Terhadap keberhasilan tujuan pertama, diindikasikan dari: Tersusunnya peraturan bidang pengembangan permukiman sebanyak NSPK Tersusunnya peraturan bidang penataan bangunan dan lingkungan sebanyak 8 NSPK Tersusunnya peraturan dalam pengembangan pengelolaan sanitasi lingkungan sebanyak NSPK Tersusunnya peraturan dalam pengembangan pengelolaan persampahan sebanyak NSPK Terlaksananya pengembangan NSPK bidang pengembangan Sistem Penyediaan Air minum (SPAM) sebanyak 5 buah NSPK Tersusunnya kebijakan, program dan anggran, kerjasama luar negeri dan pola investasi, data informasi serta evaluasi kinerja infrastruktur bidang permukiman sebanyak 5 laporan Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 50

98 b. Terhadap keberhasilan tujuan kedua, diindikasikan dari: Terwujudnya penataan kawasan permukiman kumuh di perkotaan dengan pembangunan infrastruktur kawasan permukiman perkotaan di 398 kawasan dan pembangunan rusunawa sebanyak 65 twin blok dengan potensi penghuni sebanyak orang Terwujudnya penataan tertib pembangunan dan keselamatan bangunan dan lingkungan berupa 53 kab/kota telah menyusun Ranperda Bangunan Gedung, 4 kab/kota telah menyusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), 4 kab/kota telah memiliki Percontohan Aksesibilitas Bangunan Gedung dan Lingkungan yang ditujukan untuk kaum difabel Terwujudnya penataan bangunan pada kawasan strategis, tradisional, bersejarah, dan ruang terbuka hijau di 34 kawasan Terwujudnya pengembangan Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan (PIPB) di 8 Kab/Kota Terwujudnya pemberdayaan masyarakat mandiri dan sejahtera di kelurahan/desa dengan jumlah masyarakat yang diberdayakan sebesar jiwa Terwujudnya peningkatan pelayanan infrastruktur air limbah di 9 Kab/Kota Terwujudnya peningkatan pelayanan infrastruktur drainase di 55 Kab/Kota Terwujunya peningkatan pelayanan infrastruktur persampahan berupa TPA di 9 Kab/Kota dan TPST 3R di 86 kawasan Terwujudnya peningkatan pelayanan air minum terhadap Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di 3 kawasan dan 7 IKK Terwujudnya peningkatan pelayanan air minum terhadap MBR perdesaan di.807 desa c. Terhadap keberhasilan tujuan ketiga, diindikasikan dari: Terselenggaranya penanganan kawasan permukiman di kawasan rawan bencana di 7 kawasan Terselenggaranya pengembangan kawasan-kawasan potensial di perdesaan di 5 kawasan agropolitan Terwujudnya penataan kawasan di daerah tertinggal, perbatasan dan pulaupulau kecil terluar di 5.86 desa dan 3 kawasan (37 kecamatan) pendukung kegiatan social ekonomi (RISE) Tersedianya prasarana dan sarana air minum, air limbah, persampahan dan drainase pada lokasi pasca bencana/konflik social sebanyak 5 paket Selain pencapaian keberhasilan ketiga tujuan tersebut, Ditjen Cipta Karya juga telah menghasilkan kemajuan-kemajuan sebagai berikut: Keberhasilan sektor AM dalam mendorong badan usaha/swasta untuk terlibat dalam pengembangan SPAM melalui KPS (Kerjasama Pemerintah Swasta). Tercatat ada 7 proyek KPS SPAM selama tahun 0 dengan berbagai kondisi. Adapun ke-7 proyek KPS SPAM tersebut adalah : SPAM Regional Jatigede, SPAM Kota Semarang Bagian Barat, Karian-Serpong Water Conveyance, Kota Pontianak, Kab. Bekasi Wilayah Utara, Kab. Sukabumi, Regional Kebumen Purworejo, Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru (PDAM Intan Banjar), Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Tengah, Kota Sampit, Kota Palangkaraya, dan Kab. Rembang Kab. Semarang, dan Kabupaten Gresik, SPAM DKI Jakarta, Bekasi, Karawang (KPS Jatiluhur) dan SPAM Kota Bekasi, SPAM Umbulan, SPAM Kota Bandar Lampung dan SPAM Kabupaten Tangerang. Khusus untuk SPAM Umbulan, menjadi prioritas penanganan di Tahun 0 karena masuk ke dalam salah satu program prioritas Master Plan Percepatan dan Perluasn Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 5

99 Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dengan status pembangunannya saat ini baru memasuki proses lelang. Dari total potensi mata air umbulansebesar 4600 lt/dtk, akan dibangun SPAM berkapasitas 4000 lt/dtk dengan nilai investasi Rp,9 trilyun yang akan dilaksanakan melalui Kerjasama Pemerintah dan Swasta(KPS) dan bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan air minum permukiman di 5 Kab/Kota yaitu: Kota Pasuruan (kapasitas 0 lt/dtk), Kab. Pasuruan (kapasitas 40 lt/dtk), Kab. Sidoarjo (kapasitas 370 lt/dtk), Kota Surabaya (kapasitas 000 lt/dtk), Kab. Gresik (kapasitas 000 lt/dtk). Sementara itu pemanfaatan air mata umbulan saat ini : PDAM Surabaya (kapasitas 0 lt/dtk), PDAM Kota Pasuruan (kapasitas 75 lt/dtk), Kanal Timur (kapasitas 00 lt/dtk), Kanal Utara (kapasitas 50 lt/dtk), Balai Benih Ikan Prop. Jatim (kapasitas 60 lt/dtk). Sedangkan untuk Proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) di Tangerang yang berkapasitas 900 lt/dtk, dengan investasi Rp 50 miliar telah dibangun oleh PT Aetra Tangerang (swasta murni) dengan sistem KPS yang diterapkan berbeda dengan KPS yang mengacu pada Perpes No 0 tahun00 tetapi sesuai Perpres No67/005 yang belum mengikutsertakan kontribusi pemerintah didalamnya. Penyaluran air Tahap pertama (September 0), dengan produksi air 350 liter per detik yang akan dialirkan untuk pelanggan. Tahap kedua diproduksi tahun 0, masingmasing sebesar 50 liter per detik pada pertengahan dan akhir tahun. Total produksi air SPAM Tangerang mencapai 900 liter per detik dengan total layanan sambungan sepanjang km saat ini total layanan pipa terpasang baru mencapai 7 km. Dengan rincian 7 km untuk pipa besar dan 00 km pipa kecil dari rencana 350 km pipa terpasang. Aetra Tangerang mendapat konsesi selama 5 tahun dengan sistem build operate dan transfer (BOT) dimana setelah 5 tahun proyek akan diserahkan ke pemerintah setempat. Adanya Penandatanganan kerjasama SPAM berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor Tahun 00 yang memungkinkan penyederhanaan proses kerjasama Business to Business dengan azas win-win solution dimana percepatan pencapai target pelayanan diharapkan dapat tercapai sesuai target Business plan PDAM yang meliputi SPAM Kabupaten Bekasi, Kota Banjarmasin, Kab. Bogor, Kota Bogor, Kab. Miranti (Prop. Kepulauan Riau), Kab. Siak, Kota Medan, Kota Makassar, Kab. Lebak, Kota Surakarta, dan Kab. Indramayu Dukungan pengembangan SPAM melalui pola pebankan sebagai alternatif dalam pembiayaan pengembangan SPAM sesuai dengan Peraturan Presiden No. 9 Tahun 009 tentang Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat dalam rangka Percepatan Penyediaan Air Minum. Pendampingan perbankan dilakukan terhadap 7 PDAM/Kab/Kota yaitu Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bogor, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Malang,Kabupaten Banjarmasin, Kabupaten Wonosobo, Kota Pekalongan, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Karawang, Kota Bekasi, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Serang, Kota Bandung, Kota Tarakan,Kabupaten Banjarbaru. Di tahun 0, perkembangan pengembangan SPAM melalui skema perbankan dapat dilaporkan sebagai berikut:. 3 (tiga) PDAM belum melakukan penandatangan kredit dan 3 PDAM lainnya sudah melakukan penandatangan kredit. Tiga PDAM yang masih proses adalah Pertama PDAM Kota Malang belum dapat menyampaikan Draft Perjanjian Kredit kepada Kemenkeu karena masih melakukan pembahasan dengan BNI Kanwil Surabaya. Kedua PDAM Kabupaten Tasikmalaya belum dapat menyampaikan Draft Perjanjian Kredit karena masih dalam proses penyusunan DED serta menyiapkan surat kuasa Bupati Tasikmalaya kepada Pjs Direktur PDAM. Ketiga PDAM Kota Banjarmasin, saat ini sedang dievaluasi dan sedang dilakukan Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 5

100 pembahasan plafon subsidi bunga pinjaman Bank Daerah Kalimantan Selatan. Dan pada tanggal 3 Oktober 0 telah ditandatangani Perjanjian Kredit (PK) oleh 3 (tiga PDAM) pada penyelenggaraan acara pembukaan Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) di Jakarta. Ke tiga (3) PDAM tersebut adalah pertama PDAM Ciamis dengan nilai pinjaman sebesar Rp 4,7 miliar, kedua PDAM Lombok Timur dengan nilai pinjaman sebesar Rp,8 miliar, dan ketiga PDAM Kabupaten Bogor dengan nilai pinjaman terbesar Rp 4 miliar dari Bank BNI, BRI dan Jabar Banten. Dan pada akhir Desember 0 surat jaminan dari Kemenkeu telah disetujui, sehingga PDAM sudah dapat mencairkan pendanaan melalui perbankan ini. Penandatangan perjanjian kredit ini diselenggarakan dalam Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 0 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Tersedianya perangkat hokum berupa Draft RUU tentang Arsitek, Draft Permen PU tentang perizinan penyelenggaraan SPAM, Uji Coba Perda Bidang Air Minum, Rapermen PU tentang Penyelenggaraan Pengembangan Air Limbah Permukiman, Undang-Undang No. 0 Tahun 0 tentang Rumah Susun Terselenggaranya Sistem Perkantoran yang terintegrasi efektif dan efisien berupa Tersedianya aplikasi tata naskah dinas elektronik serta Tersedianya Absensi elektronik dalam rangka mendukung Reformasi Birokrasi Teridentifikasinya BMN DJCK berupa Total BMN yang akan dialihstatuskan/dihibahkan tahun : Rp 0.35 triliyun (Rp 98,4 Milyar/9% sedang dalam proses) 5. ANALISA EFISIENSI Analisa efisiensi dilakukan dengan membandingkan tingkat efisiensi antara rencana dengan realisasi pada setiap output yang dihasilkan. Jika tingkat efisiensi realisasi lebih rendah dibandingkan tingkat efisiensi saat rencana, maka dapat disimpulkan telah terjadi efisiensi dalam penggunaan dana, sedangkan jika tingkat efisiensi saat realisasi lebih besar dibandingkan tingkat efisiensi saat rencana maka dapat disimpulkan belum terjadi efisiensi dalam penggunaan dana. a. KEGIATAN PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Dengan membandingkan antara input dan output, maka dapat diperoleh tingkat efisiensi baik pada saat rencana maupun pada saat realisasi. Tingkat efisiensi untuk kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman (Bangkim) dalam dilihat pada grafik berikut: Sumber: Data Hasil Olahan Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 53

101 Pada Grafik 3.. di atas, dapat dilihat bahwa secara umum terjadi efisiensi pada setiap output yang dihasilkan kecuali pada output pengaturan dan output output Infrastruktur Pendukung Keg Ekonomi dan Sosial (RISE). Pada output pengaturan, tidak terjadi efisiensi karena jumlah output yang dihasilkan berkurang sementara anggaran termanfaatkan seluruhnya. Produk akhir dari output Pengaturan adalah peraturan perundang-undangan dimana untuk mencapai hasil akhir tersebut dibutuhkan proses waktu yang cukup panjang yang melibatkan berbagai input yang terkadang tidak dapat diprediksi saat perencanaan. Sedangkan pada output Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE), tidak terjadi efisiensi karena dalam perjalanan Tahun 0, output ini membutuhkan tambahan dana sementara target output tidak berubah. Tambahan dana ini sebesar Rp ,- yang bersumber dari Loan untuk Komponen Pengendalian untuk membiayai Konsultan Manajemen Proyek baik di tingkat Nasional, Propinsi dan Kabupaten. Berdasarkan data pada grafik diatas, tingkat efisiensi tertinggi terdapat pada output Rusunawa, dimana untuk setiap pencapaian TB, Bangkim mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp ,-. Adapun tingkat efisiensi terendah terdapat pada output Pengawasan, dimana untuk setiap pencapaian Laporan Pengawasan, Bangkim mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp ,-. Namun demikian, output Rusunawa tidak dapat serta merta dikatakan memiliki efisiensi tertinggi, mengingat dalam pelaksanaannya sebanyak 5 TB tidak dapat terealisasi. b. KEGIATAN PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN, PENGELOLAAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA Tingkat efisiensi kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara (PBL) sebagaimana terlihat pada Grafik 3.. menunjukkan bahwa semua output memiliki efisiensi dalam hal penggunaan dana. Sumber: Data Hasil Olahan Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 54

102 Tingkat efisiensi tertinggi terdapat pada output PS Lingkungan Permukiman, dimana untuk setiap pencapaian kawasan lingkungan, PBL mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp ,-. Adapun tingkat efisiensi terendah terdapat pada output Pengaturan, dimana untuk setiap pencapaian laporan Pengaturan, PBL mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp 4.000,-. c. KEGIATAN PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SANITASI DAN PERSAMPAHAN Tingkat efisiensi kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Sanitasi dan Persampahan (PLP) sebagaimana terlihat pada Grafik 3.3. menunjukkan bahwa secara umum output yang dihasilkan telah efisiensi dalam hal penggunaan dana. Tingkat efisiensi tertinggi terdapat pada output Drainase, dimana untuk setiap pencapaian kab/kota, PLP mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp ,-. Adapun tingkat efisiensi terendah terdapat pada output Pengaturan, dimana untuk setiap pencapaian NSPK, PLP mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp ,-. Sumber: Data Hasil Olahan Pada output Air Limbah, walaupun pencapaian output tidak maksimal di tahun 0, namun terjadi efisiensi sebesar Rp ,- untuk setiap kawasan. d. KEGIATAN PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SPAM Tingkat efisiensi kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan SPAM (PAM) sebagaimana terlihat pada Grafik 3.4. menunjukkan bahwa secara umum output yang dihasilkan telah efisien dalam hal penggunaan dana. Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 55

103 Sumber: Data Hasil Olahan Tingkat efisiensi tertinggi terdapat pada output Pembinaan, dimana untuk setiap pencapaian laporan pembinaan, PAM mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp ,-. Adapun tingkat efisiensi terendah terdapat pada output SPAM Terfasilitasi, dimana untuk setiap pencapaian PDAM, PAM mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp ,-. e. KEGIATAN PELAYANAN MANAJEMEN Tingkat efisiensi kegiatan Pelayanan Manajemen (Seditjen) sebagaimana terlihat pada Grafik 3.5. menunjukkan bahwa secara umum output yang dihasilkan telah efisien dalam hal penggunaan dana. Tingkat efisiensi tertinggi terdapat pada output Layanan Perkantoran, dimana untuk setiap pencapaian bulan layanan, Seditjen mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp 807,98,30,-. Adapun pada output Dok Administrasi dan Ortala, dimana untuk pencapaian tahun pelaksanaan, Seditjen tidak mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp -6,053,97.000,-. Hal ini disebabkan adanya perubahan pagu yang menyebabkan pagu untuk output ini meningkat, akibatnya efisiensi output saat realisasi lebih besar dibandingkan efisiensi output saat rencana. Sumber: Data Hasil Olahan Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 56

104 Tingkat efisiensi kegiatan Pelayanan Manajemen (Balai Wilayah I) sebagaimana terlihat pada Grafik 3.6. menunjukkan bahwa secara umum output yang dihasilkan telah efisien dalam hal penggunaan dana. Sumber: Data Hasil Olahan Tingkat efisiensi tertinggi terdapat pada output Prasarana dan Sarana Gedung, dimana untuk setiap pencapaian unit sarana, Balai Wilayah I mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp. 46,865,88,-. Adapun tingkat efisiensi terendah terdapat pada output PNBP, dimana untuk pencapaian tahun pelaksanaan, Balai Wilayah I mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp.,483,47,-. Sedangkan tingkat efisiensi kegiatan Pelayanan Manajemen (Balai Wilayah II) sebagaimana terlihat pada Grafik 3.7. menunjukkan bahwa secara umum output yang dihasilkan telah efisien dalam hal penggunaan dana. Sumber: Data Hasil Olahan Tingkat efisiensi tertinggi terdapat pada output PS Gedung, dimana untuk setiap pencapaian unit prasarana dan sarana, Balai Wilayah II mampu mengefisienkan Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 57

105 penggunaan dana sebesar Rp ,-. Adapun tingkat efisiensi terendah terdapat pada output PNBP, dimana untuk pencapaian tahun pelaksanaan, Balai mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp ,-. f. KEGIATAN KEBIJAKAN, PROGRAM DAN ANGGARAN, KERJASAMA LUAR NEGERI, DATA INFORMASI DAN EVALUASI KINERJA Tingkat efisiensi kegiatan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi dan Evaluasi Kinerja (Bina Program) sebagaimana terlihat pada Grafik 3.8. menunjukkan bahwa secara umum output yang dihasilkan telah efisien dalam hal penggunaan dana. Tingkat efisiensi tertinggi terdapat pada output Kerjasama Luar Negeri, dimana untuk setiap pencapaian laporan, Bina Program mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp ,-. Adapun tingkat efisiensi terendah terdapat pada output Data dan Informasi, dimana untuk pencapaian laporan, Bina Program mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp ,-. Sumber: Data Hasil Olahan g. KEGIATAN DUKUNGAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM, SANITASI DAN PERSAMPAHAN Tingkat efisiensi kegiatan Dukungan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan (BPPSPAM) sebagaimana terlihat pada Grafik 3.9. menunjukkan bahwa secara umum output yang dihasilkan telah efisien dalam hal penggunaan dana. Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 58

106 Sumber: Data Hasil Olahan Tingkat efisiensi tertinggi terdapat pada output Pembinaan, dimana untuk setiap pencapaian laporan, BPPSPAM mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp ,-. Adapun tingkat efisiensi terendah terdapat pada output Pemantauan dan Evaluasi, dimana untuk pencapaian laporan, BPPSPAM mampu mengefisienkan penggunaan dana sebesar Rp , ASPEK KEUANGAN Dari aspek keuangan, realisasi penyerapan dana pelaksanaan kegiatan Ditjen Cipta Karya tahun 0 dapat dibedakan antara pagu Penetapan Kinerja (PK) dengan pagu Revisi (E-Mon). Adapun realisasi keuangan Ditjen Cipta Karya Tahun 0 adalah sebesar Rp ,- atau sebesar 95,% jika dibandingkan dengan pagu PK 0 dan sebesar 9,6% jika dibandingkan dengan pagu revisi (E-Mon). Realisasi terbesar di sumbang dari kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara (PBL) sebesar Rp ,- atau sebesar 3,3% jika dibandingkan dengan pagu PK 0 dan sebesar 97,9% jika dibandingkan dengan pagu revisi (E-Mon). Untuk lebih lengkap mengenai realisasi setiap kegiatan Ditjen Cipta Karya dapat dilihat pada Grafik berikut: Sumber: Data Hasil Olahan Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 59

107 Jika dibandingkan terhadap pagu PK 0, realisasi keuangan kegiatan-kegiatan Ditjen Cipta Karya berkisar antara 40,76% hingga 3,3%. Realisasi terendah disumbang dari kegiatan Balai Wilayah II sebesar Rp ,- yang disebabkan adanya revisi pagu yang menyebabkan berkurangnya pagu anggaran kegiatan ini. Sementara jika dibandingkan terhadap pagu revisi, realisasi keuangan kegiatan-kegiatan Ditjen Cipta Karya berkisar antara 73,79% hingga 97,85%. Realisasi terendah disumbang dari kegiatan Balai Wilayah II. Sebanyak Rp ,- atau sebesar 7,74% jika dibandingkan dengan pagu revisi tidak dapat terealisasikan yang disebabkan oleh blokir, sisa tender, gagal lelang, pembatalan paket hingga sisa dana efisiensi. Adapun rincian dari dana tidak terserap pada masing-masing kegiatan tersebut dapat dilihat pada Grafik 3.3. Sumber: Data Hasil Olahan Dari total dana tidak terserap tersebut, sebesar 3,6% merupakan dana blokir,,79% merupakan dana sisa tender, 6,96% merupakan dana gagal lelang/dibatalkan/tidak terserap dan 3% merupakan dana sisa efisiensi. Dari grafik di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman (Bangkim) memiliki sisa dana tak terserap sebesar 8,% dari total dana tidak terserap yang disebabkan karena dana PHLN untuk USRI (RIS 3) belum sepenuhnya efektif yang mengakibatkan gaji fasilitator dan dana pelatihan fasilitator RIS 3 di Lampung, Jambi, Riau dan Sumsel tidak dapat terserap, konstruksi yang tidak dapat dilaksanakan karena lahan belum siap (misal Rusunawa DKI Jakarta), penundaan pelaksanaan PNPM Perkotaan Plus di DKI Jakarta dikarenakan DED maupun sosialisasi ke masyarakat belum siap dan PPIP yang batal dilaksanakan Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara (PBL) memiliki sisa dana tak terserap sebesar 5,67% dari total dana tidak terserap. Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) memiliki sisa dana tidak terserap terbesar 49,8% yang disebabkan karena gagal lelang pada beberapa paket, adanya sisa dana dari pekerjaan swakelola, Loan yang belum efektif (USRI, Polder Kali Banger, MSMHP Fase ) serta adanya tanda bintang pada beberapa paket Kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Air Minum (PAM) memiliki sisa dana tidak terserap sebesar 0,3% dari total dana tidak terserap. Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 60

108 Kegiatan Dukungan Pelayanan Manajemen (Seditjen) memiliki sisa dana tidak terserap sebesar 3,% dari total dana tidak terserap yang disebabkan diantaranya oleh blokir dana cadangan darurat, serta cadangan belanja pegawai transito. Kegiatan Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi dan Evaluasi Kinerja (Bina Program) memiliki sisa dana tidak terserap sebesar,66% dari total dana tidak terserap Kegiatan Dukungan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan (BPPSPAM) memiliki sisa dana tidak terserap sebesar 0,8% dari total dana tidak terserap UKM Balai Wilayah I memiliki sisa dana tidak terserap sebesar 0,53% dari total dana tidak terserap yang disebabkan belanja bintek tidak terealisasi dan adanya sisa tender UKM Balai Wilayah II memiliki sisa dana tidak terserap sebesar 0,33% dari total dana tidak terserap yang disebabkan belanja bintek tidak terealisasi dan adanya sisa tender Sedangkan jika melihat pada rincian dana tidak terserap, sebagian besar dana tidak terserap dikarenakan adanya gagal lelang sebesar Rp ,- (6,96%) dan sisa lelang sebesar Rp ,- (,79%). Selanjutnya, jika realisasi keuangan tersebut dibandingkan dengan hasil Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Tahun 0 maka akan diperoleh besaran angka yang berbeda. Perbedaan ini sebagaimana terlihat pada Tabel 3.6. di atas disebabkan belum dilakukannya rekonsiliasi oleh Kementerian Keuangan. Tabel 3.6. Perbandingan Anggaran Ditjen Cipta Karya Berdasarkan LAKIP, E-MON dan SAI Uraian Pagu Pagu Revisi Realisasi 3 4 Laporan LAKIP (PK) (E-Mon) (LAKIP) Laporan SAI Sumber: LAKIP Eselon II Tahun 0, Lap E-Mon Status Jan 0 dan Laporan Realisasi Anggaran Belanja Transaksi Kas Ditjen Cipta Karya Status 0 Februari 0 Terhadap aspek sasaran yang dicapai oleh Ditjen Cipta Karya, total penggunaan dana yang secara langsung menghasilkan outcome adalah sebesar Rp ,- (atau 9,9% dari pagu dana Ditjen Cipta Karya) dengan realisasi Rp ,- (93,48%). Total dana tersebut digunakan untuk menghasilkan outcome pada sasaran I, II, III dan sasaran IV Ditjen Cipta Karya. Pencapaian realisasi anggaran dari masing-masing outcome dapat dilihat pada Grafik 3.3., Grafik 3.33., Grafik dan Grafik Pada Grafik 3.3. dapat dilihat bahwa anggaran yang digunakan untuk mencapai outcome pada sasaran I adalah sebesar Rp 5,83,569, ,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp 5,030,59, ,- (86,5%). Anggaran ini digunakan untuk pencapaian outcome Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek air limbah dan drainase, Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek pengelolaan persampahan, Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek air minum, Jumlah Kab/Kota yang menerapkan NSPK, Jumlah cakupan pelayanan sistem air limbah, Luas kawasan potensi banjir di perkotaan yang tertangani, Jumlah cakupan pelayanan persampahan, Jumlah kabupaten/kota /PDAM yang memperoleh pembinaan kemampuan dan Jumlah cakupan pelayanan (kawasan) SPAM. Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 6

109 Sumber: LAKIP Eselon II Tahun 00 Untuk realisasi anggaran pencapaian Sasaran II sebagaimana terlihat pada Grafik di bawah ini, dari rencana sebesar Rp ,-, telah terealisasi sebesar Rp ,- (97,4%). Sumber: LAKIP Eselon II Tahun 00 Anggaran ini digunakan untuk pencapaian outcome Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek Permukiman, Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek bangunan gedung dan lingkungan, Jumlah kawasan kumuh perkotaan yang ditangani, Jumlah rusunawa terbangun, dan Jumlah kawasan yang meningkat fungsinya. Untuk realisasi anggaran pencapaian Sasaran III sebagaimana terlihat pada Grafik di bawah ini, dari rencana sebesar Rp ,-, telah terealisasi sebesar Rp ,- (0,67%). Sumber: LAKIP Eselon II Tahun 00 Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 6

110 Anggaran ini digunakan untuk pencapaian outcome Jumlah kawasan permukiman perdesaan ditangani, Jumlah kawasan pusat pertumbuhan terbentuk, Jumlah desa tertinggal yang ditangani dan Jumlah Kelurahan/Desa yang meningkat kualitasnya melalui pemberdayaan masyarakat Untuk realisasi anggaran pencapaian Sasaran IV sebagaimana terlihat pada Grafik dibawah ini, dari rencana sebesar Rp ,-, telah terealisasi sebesar Rp ,- (93,7%). Sumber: LAKIP Eselon II Tahun 00 Anggaran ini digunakan untuk pencapaian outcome Jumlah dukungan manajemen bidang permukiman, Jumlah kebijakan, program dan anggaran, kerjasama luar negeri, data informasi serta evaluasi kinerja infrastruktur bidang permukiman, dan Jumlah Paket Infrastruktur Tanggap Darurat/Kebutuhan Mendesak PRESTASI DITJEN CIPTA KARYA LAINNYA Selain pelaksanaan fisik dan keuangan Ditjen Cipta Karya yang telah diuraikan diatas, berikut disampaikan beberapa program atau kegiatan yang memiliki kontribusi penting dalam pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya secara lebih mendetail, diantaranya adalah: a. PKPD PU BIDANG CIPTA KARYA Dalam memotivasi Pemerintah Daerah, Departemen Pekerjaan Umum mempunyai sarana melalui PKPD PU (Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah Bidang Pekerjaan Umum) sebagai alat menilai kinerja pemerintah daerah. Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) adalah kegiatan tahunan. Acara yang sudah lima kali diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum ini sejak tahun 005 memang belum sebesar Penghargaan Adipura. Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah bidang Pekerjaan Umum (PKPD-PU) diselenggarakan untuk mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang PU. PKPD-PU di selenggarakan untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada pemerintah daerah yang telah berprestasi membangun dan mengelola prasarana dan sarana bidang pekerjaan umum di daerahnya. Penghargaan itu diperlukan sebagai dorongan motivasi kepada pemerintah daerah untuk saling berlomba bekerja lebih baik, lebih kreatif, dan lebih inovatif di bidang ke-pu-an. Dan pada tahun 0 ini berdasarkan surat dari Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 37/KPTS/M/0 tanggal 8 November 0 Tentang Penerimaan Penghargaan Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 63

111 Pekerjaan Umum Tahun 0, penerima penghargaan PKPD-PU Sub Bidang Cipta Karya adalah sebagai berikut: Tabel 3.7. Penghargaan PKPD Sub Bidang Cipta Karya (Penyelenggaraan Permukiman) Peringkat Kota metro Kabupaten Kota Besar Kota Sedang/Kecil 3 4 Kota Palembang Kab Gianyar Kota Banjarmasin Kota Pekalongan Kota Medan Kab Buleleng Kota Balikpapan Kota Probolinggo 3 - Kab Sukoharjo Kota Bogor Kota Payakumbuh Sumber: Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 37/KPTS/M/0 tanggal 8 November 0 tentang Penerimaan Penghargaan Pekerjaan Umum Tahun 0 b. INPRES 4/0 (PERCEPATAN PELAKSANAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 0) Pada tahun 0, Ditjen Cipta Karya mendukung pelaksanaan INPRES 4/0 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pemmbangunan Nasional Tahun 0 pada beberapa prioritas. Realisasi pelaksanaan Inpres ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Realisasi Pelaksanaan Inpres 4 Tahun 0 Rencana Aksi Kriteria Keberhasilan Target Realisasi 3 4 Program Prioritas 4 :Bidang Penanggulangan Kemiskinan Pemantapan Pelaksanaan PNPM Inti Jumlah Kel/Desa yang mendapatkan pendampingan pemberdayaan sosial/ masyarakat Program Prioritas 6 : Bidang Infrastruktur Pembangunan Rusunawa Pelaksanaan 5 Showcase penyediaan infrastruktur dengan skema KPS/PPP Pelaksanaan Showcase, Air Minum Umbulan-Jatim Sumber: Lembar Kendali Inpres 4 CK status 5 Januari 0 Terlaksananya PNPM Inti di 8.8 Kel Rusunawa 37 TB, serta pembangunan baru 0 TB dan 3 TB Tersusunnya dok Request For Proposal (RFP) kepada bidder PNPM Inti di 8.8 Kel 65 TB Dokumen pelelangan rencana selesai April 0 (70%) Dari tiga rencana aksi pada Inpres 4 Tahun 0, hanya rencana aksi pertama saja yang telah selesai 00 persen. Adapun rencana aksi kedua hanya terealisasi 9,86% dan rencana aksi ketiga hanya terealisasi 70%. Hal ini dikarenakan: Adanya permasalahan lahan dan proses sanggah yang berlarut-larut (Kota Cirebon TB dan Kota Pekanbaru 3 TB) c. INPRES 3/0 (PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN) Selain Inpres 4/0, pada tahun 0 Ditjen Cipta Karya juga mendukung pencapaian Inpres 3/0 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. Dalam pelaksanaan Inpres ini, Ditjen Cipta Karya mendukung upaya pencapaian Millenium Development Goals (MDG s) melalui Fasilitasi kawasan perkotaan dan perdesaan yang terlayani air minum, Terlayaninya kawasan dengan infrastruktur air limbah melalui sistem off-site dan Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 64

112 Terlayaninya kawasan dengan infrastruktur air limbah melalui sistem on-site. Adapun hasil pencapaian Inpres ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.9. Pencapaian Pelaksanaan Inpres 3 Tahun 0 Rencana Aksi Kriteria Keberhasilan Target Realisasi 4 5 Terlayaninya kawasan Pelaksanaan air Kab/Kota dengan infrastruktur air limbah dengan infrastruktur air limbah melalui sistem offsite sistem off-site di limbah off-site kabupaten/kota Pengaturan, pembinaan, pengawasan, pengembangan sumber pembiayaan dan pola investasi, serta pengelolaan pengembangan infrastruktur sanitasi dan persampahan Pengaturan, pembinaan, pengawasan, pengembangan sumber pembiayaan dan pola investasi, serta pengembangan sistem penyediaan air minum Terlayaninya kawasan dengan infrastruktur air limbah melalui sistem onsite Terfasilitasinya kawasan perkotaan dan perdesaan yang terlayani air minum Sumber: Lembar Kendali Inpres 3 CK_Status 5 Jan 0 Pelaksanaan air limbah dengan sistem on-site di 35 kab/kota 44 kawasan perkotaan 35 Kab/Kota infrastruktur air limbah on-site 44 kawasan perkotaan 3.7. HAL-HAL YANG MEMERLUKAN PERHATIAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA Dari rangkaian uraian terhadap pelaksanaan kegiatan Ditjen Cipta Karya tahun 0 sebagaimana disebut diatas, terhadap upaya-upaya pencapaian kinerja yang kurang optimal maka diperlukan upaya peningkatan kinerja. Hal-hal yang memerlukan perhatian untuk peningkatan kinerja tersebut didasari atas kondisi serta tantangan yang ada baik saat ini maupun dimasa depan yaitu: a. SEKTOR AIR MINUM Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kinerja Sekretariat BPPSPAM sebagai berikut: a. Memanfaatkan waktu, dana dan sumberdaya lainnya secara optimal bagi pelaksanaan pekerjaan di lingkungan Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. b. Memantapkan proses penyiapan kebijakan, program dan kegiatan di lingkungan Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dengan mengacu pada kebijakan dan program yang terdapat dalam Renstra Ditjen Cipta Karya dan Renstra Kementerian PU. c. Meningkatkan koordinasi dengan pelaksana pekerjaan dan pembinaan SDM di lingkungan Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum untuk dapat menunjang keberhasilan pelaksanaan kebijakan pengembangan SPAM di masa mendatang. d. Meningkatkan upaya tertib administrasi kegiatan dimasa mendatang. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan SPAM sebagai berikut: a. Bagi PDAM yang dengan kategori sehat agar terus meningkatkan kinerja untuk lebih baik. b. Bagi PDAM yang dengan kategori kurang sehat dan sakit, diharapkan untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah sebagai pemilik perusahaan, Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 65

113 melakukan peninjauan kembali terhadap tarif yang berlaku dan struktur pelanggan. c. Bagi PDAM yang dengan kategori kurang sehat dan sakit, yang mempunyai tingkat kehilangan air masih tinggi diharapkan mengupayakan untuk menurunkan tingkat kehilangan air. d. Bagi PDAM yang dengan kategori kurang sehat dan sakit, yang masih mempunyai tunggakan direkomendasikan untuk mengikuti program penghapusan terhadap tunggakan bunga pinjaman dan denda. e. Bagi PDAM yang dengan kategori kurang sehat dan sakit, yang tingkat efisiensi produksinya masih rendah diharapkan untuk memanfaatkan air yang belum dimanfaatkan untuk penambahan sambungan. f. Terkait dengan RPIJM terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: Konsistensi dalam hal penentuan lokasi dan komitmen pendanaan dan pemanfaatan sumber pembiayaan (APBN, APBD, PDAM, dll); Pemerintah mendorong kompetisi antar daerah dalam rangka meningkatkan komitmen pemerintah daerah terhadap pengemb. SPAM; g. Pemerintah mendorong Pemda dalam penyusunan RI SPAM (Pemerintah mengalokasikan dana pendampingan penyusunan RI SPAM) yang mengacu pada RTRW. h. DED harus sudah disiapkan pada tahun sebelumnya dan harus mengacu pada standar (Permen PU 8/007) dan peraturan lainnya yang berlaku. i. Penyusunan dokumen tender mengacu pada dokumen tender standar yang disiapkan Direktorat PAM. Modifikasi diperlukan untuk menyesuaikan dengan kondisi lapangan dan pasar. j. Melanjutkan kembali sinkronisasi dan koordinasi penyediaan air baku dengan Ditjen SDA. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan SPAM dengan skema KPS sebagai berikut: a. Diperlukan pemahaman KPS yang utuh dari pemangku kepentingan penyelenggaraan SPAM baik dari unsur Pemerintah Daerah (Bupati/Walikota dan DPRD), unsur PDAM, unsur Swasta, Perbankan, dan lainnya. Proses memahamkan KPS sebagai upaya pengembangan SPAM bisa dilakukan melalui sosialisasi serta asistensi kepada Pemda dan unsur lainnya. b. Perlu adanya kepastian terkait komitmen Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota) dalam memberikan dukungan kepada PDAM dalam proses pengadaan badan usaha penyelenggaraan SPAM/KPS. c. Perlu adanya konsistensi pemenuhan ketentuan dalam perjanjian (PKS) baik oleh pihak Pemerintah Daerah maupun oleh pihak swasta. Persiapan penyusunan kontrak kerja sama harus dirumuskan secara bersama dan komprehensif sehingga meminimalkan tafsir ganda PKS. d. Diperlukan penyiapan proyek secara matang baik dari sisi proyek maupun dari sisi pembiayaan, untuk memenuhi sumber pembiayaan non pemerintah yang hanya bisa terwujud manakala pasar terbuka luas dan kinerja keuangan perusahaan harus layak sesuai permintaan pasar. b. SEKTOR AIR LIMBAH, DRAINASE, PERSAMPAHAN Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan air limbah, drainase dan persampahan sebagai berikut: Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 66

114 . AIR LIMBAH Melaksanakan kampanye dan edukasi untuk meningkatkan kepedulian segenap stakeholder dalam upaya meningkatkan akses penduduk terhadap PS air limbah baik secara komunal maupun skala kota didaerah perkotaan Fasilitasi penyusunan perencanaan yang komprehensif terkait pengembangan PS air limbah meliputi master plan, feasibility study dan DED Fasilitasi peningkatan kelembagaan untuk pengelolaan air limbah Penyusunan produk-produk pengaturan air limbah yang bersifat operasional Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pengembangan PS air limbah Meningkatkan alokasi biaya investasi PS air limbah dari berbagai sumber pendanaan yang potensial. DRAINASE Fasilitasi penyusunan Master Plan drainase untuk kota-kota yang merupakan ibukota propinsi dan kota-kota besar yang potensial Fasilitasi penyusunan outline plan drainase untuk kota-kota yang memerlukan penanganan segera Pengembangan sistem drainase yang berwawasan lingkungan dalam rangka penanganan banjir secara keseluruhan dan konservasi sumber daya air Fasilitasi peningkatan kinerja institusi pengelola drainase, khususnya terkait dnegan operasi dan pemeliharaan PS drainase perkotaan 3. PERSAMPAHAN Fasilitasi peningkatan kinerja TPA sampah dari open dumping menjadi sanitary landfill untuk memenuhi amanat UU No 8 Tahun 008 tentang Pengelolaan Persampahan Fasilitasi penanganan sampah melalui kegiatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk mengurangi beban pengolahan sampah di TPA Fasilitasi peningkatan peran serta masyarkaat dan dunia usaha dalam penanganan sampah Fasilitasi peningkatan kinerja institusi pengelola persamapahan sebagai tolak ukut penyediaan pelayanan yang efektif dan efisien Perkuatan dan penerapan hokum, untuk mendukung terlaksananya pelayanan dan pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan konsisten c. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pengembangan permukiman sebagai berikut:. PERLUNYA PANDUAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DI PUSAT DAN DAERAH Permasalahan substansi Pengembangan Permukiman adalah belum selarasnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah bidang Pengembangan Permukiman yang melibatkan dan disepakati bersama oleh kabupaten/kota. Misalnya kriteria batasan kawasan yang akan ditangani oleh Satker pelaksana di lingkungan Direktorat Pengembangan Permukiman. Kompleksitas permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan infrastruktur Pengembangan Permukiman dan issue issue strategis yang dikandungnya, memerlukan panduan yang memberikan kejelasan dan ketegasan untuk pelaksanaan kegiatan di Direktorat Pengembangan Permukiman. Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 67

115 . PERCEPATAN PROSES PENGADAAN Penyebab terhambatnya pelaksanaan beberapa kegiatan adalah terkait dengan proses pengadaan penyedia jasa konsultansi atau konstruksi. Oleh karena itu pada tahun anggaran yang akan datang, perlu dipercepat mulainya proses pengadaan penyedia jasa untuk menghindari tidak terlaksananya kegiatan. 3. PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN DI DAERAH Keberhasilan pencapaian tujuan pengembangan permukiman sangat ditentukan oleh kemampuan instansi instansi terkait dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan. Pokjanis yang telah terbentuk pada saat penyusunan SPPIP dan RPKPP diharapkan selanjutnya dapat lebih berperan dan menjalankan fungsi koordinasi antar dinas teknis yang terlibat didalamnya, sehingga tujuan pengembangan permukiman nasional dapat dicapai. 4. PERSIAPAN ORGANISASI PELAKSANA DI DAERAH Mengingat beberapa komponen kegiatan Direktorat Pengembangan Permukiman dilaksanakan melalui mekanisme SKPA, pembentukan dan penetapan organisasi pelaksana di Daerah perlu disiapkan sejak awal tahun anggaran. Hal ini untuk menghindari keterlambatan penyerapan dana SKPA. d. SEKTOR PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kinerja Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan sebagai berikut :. ASPEK ORGANISASI Organisasi idealnya selaras dengan fungsi dan peran, tugas dan tanggungjawab yang diemban, sehingga kinerja organisasi dapat efektif dan efisien. Melihat rentang kegiatan, baik dari sisi jenis, jumlah, volume dan jangkauan wilayah program yang begitu luas maka perlu kiranya dilakukan review ulang tata organisasi terkait dengan tupoksi dan kegiatan yang dilakukan. Review juga dilakukan agar organisasi menjadi lebih fokus dan profesional sehingga kinerja organisasi dapat selalu ditingkatkan.. ASPEK SOSIAL BUDAYA Kegiatan utama Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan sangat dekat dengan aspek sosial dan budaya masyarakat, baik kegiatan tata bangunan maupun lingkungan permukiman. Di lihat dari jenis dan materi kegiatan, banyak kegiatan dalam lingkup tugas direktorat PBL telah merespon secara cerdas aspek sosial budaya masyarakat baik dalam pendekatannya maupun dalam pelaksanaannya di masyarakat. Hal ini tentunya perlu terus dilanjutkan agar dukungan masyarakat terhadap kegiatan PBL dapat terus meningkat dan konflik dalam pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari aspek sosial-budaya dapat dihindarkan. 3. ASPEK HUBUNGAN PUSAT DAERAH Dampak pelaksanaan otonomi daerah tidak hanya dirasakan oleh Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan. Departemen dan instansi yang memiliki kegiatan di daerah pada saat ini merasakan hal yang sama. Situasi euphoria sebagai dampak dari pelaksanaan otonomi daerah ini perlu di kelola secara baik dengan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah dan menegaskan perubahan paradigma pelaksanaan pemerintahan melalui penerapan prinsipprinsip good governance dan prinsip-prinsip peran fasilitasi yang efektif. 4. ASPEK LINGKUNGAN STRATEGIS Dalam kajian tentang issue-issue strategis selalu dimintakan perhatian adanya dampak dari globalisasi, baik secara sosial, ekonomi maupun lingkungan. Aspek perubahan lingkungan strategis dengan variable utamanya globalisasi perlu terus Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 68

116 direspon dengan efektif agar pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan tidak terlepas dari situasi serta persoalan yang berkembang dalam masyarakat. e. SEKTOR DUKUNGAN PROGRAM DAN MANAJEMEN Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kinerja dukungan program dan manajemen adalah:. Diperlukan dasar hukum yang mendasari implementasi Perencanaan dan Pengendalian pada tataran DJCK, termasuk pedoman yang mampu memberikan dasar pelaksanaan RANDAL.. Perlunya peningkatan kualitas isi dokumen RPIJM. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan perubahan dalam buku panduan maupun perbaikan proses penyusunan dokumen RPIJM. 3. Koordinasi antar stakeholder perlu dioptimalkan, terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan komitmen kabupaten/kota. 4. Mempersiapkan semua persyaratan yang diperlukan pada paket-paket PLN sebelumnya sehingga percepatan penerbitan NOL dapat dilakukan. 5. Perlunya pelaporan triwulanan agar dapat melakukan revisi anggaran secepatnya setelah mengetahui adanya sisa dana pada pekerjaan swakelola dan kontrak. 6. Diberlakukannya sistem reward and punishment bagi Kab/Kota yang melanggar komitmen terutama dalam penyediaan DDUB sesuai yang tercantum dalam dokumen RPIJM. 7. Mempersiapkan data-data pendukung yang diperlukan dalam rangka pemanfaatan dana PHLN pada kegiatan penanggulangan darurat permukiman 8. Menyusun perencanaan kas yang baik sesuai engan peraturan yang berlaku (Permen Keuangan No 9 Tahun 009 sehingga dapat dihindari terjadinya penolakan dari KPPN) 9. Terhadap Balai Pembinaan Tehnik, diperlukan peningkatan asset sarana dan prasarana balai baik kuantitas maupun kualitas dalam usaha mendukung tingkat keberhasilan penyelenggaran pembinaan tehnik 0. Untuk menunjang program balai tehnik, diperlukan suatu perencanaan dan pelaksanaan yang matang baik di tingkat internal balai maupun eksternal balai berupa koordinasi program balai. Direktorat Jenderal Cipta Karya III - 69

117 BAB IV P E N U T U P

118 PENUTUP BAB IV Pelaksanaan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tahun 0 tidak sepenuhnya memenuhi target yang ditetapkan. Dari alokasi dana sebagaimana tertera pada Penetapan Kinerja (PK) sebesar Rp ,- pada akhir tahun anggaran terealisasi sebesar Rp ,- (95,%) dengan tingkat capaian fisik sebesar 08,78%. Adapun rincian capaian baik keuangan maupun fisik pada masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut:. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Pengembangan Permukiman dengan kinerja fisik 7,48% dan kinerja keuangan 97,63%.. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara dengan kinerja fisik 30,54% dan kinerja keuangan 3,3%. 3. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan (Air Limbah, Drainase) serta Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi Persampahan dengan kinerja fisik 06,6% dan kinerja keuangan 76,4%. 4. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, dan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum dengan kinerja fisik 0,53% dan kinerja keuangan 97,68%. 5. Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan pencapaian fisik 04,08%, dan pencapaian kinerja keuangan 74,50% 6. Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman dengan kinerja fisik,8% dan kinerja keuangan 85,33%. 7. Dukungan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan dengan kinerja fisik 98,7% dan kinerja keuangan 93,85%. Walaupun secara umum pencapaian fisik sudah melebihi 00% namun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa kendala, antara lain:. PERENCANAAN Usulan total dana RPIJM TA 0 yang terakomodasi oleh APBN DJCK TA 0 mencapai 89,9%, namun kualitas substansi RPIJM masih belum sesuai dengan pedoman. Sumber pendanaan RPIJM masih terfokus pada APBN dan APBD. SPPIP yang tersusun belum dapat digunakan sebagai payung dalam penyusunan RPIJM. Readiness criteria belum sepenuhnya dipenuhi (MOU, Lahan, DED, DDUB). Direktorat Jenderal Cipta Karya IV

119 . PEMROGRAMAN Sistem pemrograman mulai dari Konreg, trilateral meeting, Musrenbang, sampai dengan menjadi DIPA belum konsisten. Direktorat Sektor dan satker sektoral propinsi kurang berperan aktif dalam proses penyusunan RPIJM dan MP di daerah. Belum ada kriteria perusahaan Sehat 3. PENGANGGARAN Alokasi untuk gaji dan biaya langganan terlalu besar sehingga terjadi sisa anggaran. Kurang akuratnya membuat harga satuan sehingga terjadi harga penawaran terlalu rendah sampai dengan 60 %. Kurang akuratnya menghitung besaran sisa tender yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan tambahan dan atau baru. Kurang akuratnya perkiraan terhadap loan efektif dan penyerapannya. 4. PELAKSANAAN Kurang tepatnya proses pemaketan sehingga mempengaruhi progres kegiatan. Keterlambatan mulai proses tender. Proses penetapan pemenang oleh ULP memperpanjang pelaksanaan waktu lelang. Progres yang rendah akibat beberapa pekerjaan tidak selesai dilaksanakan. Terdapat perubahan target pelaksanaan (pindah lokasi, perubahan output). Masih belum terlaksananya seluruh program Diklat Teknik AB/PLP Terlambatnya proses Kontrak KPS. Adanya ketidaksesuaian jumlah pemaketan dan nilai laporan E-Mon dengan E- Proc dan realisasi lapangan. Masih kurangnya pemahaman substansi pelaporan oleh petugas E-Mon di Prop/Kab/Kota. 5. PASCA PELAKSANAAN Masih terdapat Pemda yang tidak mengalokasikan anggaran untuk Operasional dan Pemeliharaan. Infrastruktur Cipta Karya belum termanfaatkan karena belum dipenuhinya tanggung jawab Pemda (SR, listrik, dll). PIPB yang sudah selesai pembangunannya belum dapat dioperasionalkan secara optimal karena belum ditetapkannya UPT. Terhadap kendala tersebut diatas, beberapa rencana tindak yang akan dilaksanakan oleh Ditjen Cipta Karya diantaranya:. PERENCANAAN Direktorat Bina Program segera menyusun peran masing-masing Satgas di Pusat, tingkat Propinsi dan Tingkat Kota/Kabupaten dan diharapkan pemahaman ataupun penajaman mengenai dokumen RIPJM kota /kabupaten dapat sejalan dgn tujuan dari pembangunan ke-cipta Karya-an Perlu dilakukan pendataan sumber-sumber pendanaan lainnya dalam pembangunan bidang ke Cipta Karya-an selain APBN (Hibah, CSR, Swasta, dan Masyarakat). SPPIP seharusnya sebagai payung dalam penyusunan RPIJM harus dapat merefleksikan pengembangan permukiman dan sektor. Perlu dilakukan penyaringan yang lebih ketat terhadap Readiness Criteria. Direktorat Jenderal Cipta Karya IV

120 . PEMROGRAMAN Semua pihak harus konsisten dalam penyusunan program, mulai dari Konreg, trilateral meeting, Musrenbang, sampai dengan menjadi RKAKL/DIPA. Direktorat Sektor dan Satker Sektoral Propinsi perlu memberikan perhatian dalam penyusunan/review RPIJM dan MP yang diselenggarakan oleh Randal Propinsi. Perlunya kriteria penetapan PDAM Sehat 3. PENGANGGARAN Perlu penerapan SIM kepegawaian sebagai dasar perhitungan jumlah kebutuhan dana belanja pegawai dan kesepakatan penempatan alokasi anggaran bersangkutan. Perlu penyusunan Standar Biaya Keluaran Ditjen Cipta Karya. Perlunya kesiapan satker unruk mengusulkan dan menghitung sisa dana yang akan dimanfaatkan kembali. Pengalokasian PHLN harus diperhitungkan dengan cermat. 4. PELAKSANAAN Rencana pemaketan harus dilakukan secara cermat dari awal dengan tidak memecah paket. Perlu untuk mempercepat proses pelelangan. Perencanaan harus mempertimbangkan kemampuan pelaksanaan. Perlu segera disusun program/masterplan Diklat Teknik AB/PLP untuk masuk dalam Renstra CK Perlu perencanaan yang matang dalam hal KPS Perlu diperkuat pelaksanaan monitoring dan penetapan SK petugas E-mon yang menetapkan petugas E-Mon 5. PASCA PELAKSANAAN Perlu adanya MOU dengan Pemda untuk penanganan pasca pelaksanaan pembangunan. Perlu dilakukan percepatan surat pernyataan mengenai serah terima kelola ataupun serah terima aset untuk infrastruktur yang sudah dibangun. Peningkatan monitoring/evaluasi pasca pelaksanaan, agar outcome dapat tercapai. Segera ditetapkan UPT untuk pengelolaan PIPB. Selanjutnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini akan menjadi dasar dan referensi penilaian kinerja khususnya LAKIP Direktorat Jenderal Cipta Karya yang pada gilirannya dirangkum secara keseluruhan menjadi LAKIP Departemen Pekerjaan Umum. Melalui LAKIP ini, kesuksesan maupun kekurangan pelaksanaan program pembangunan bidang Cipta Karya tahun 0 diharapkan dapat menjadi pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi pada masa-masa mendatang. Direktorat Jenderal Cipta Karya IV 3

121 L A M P I R A N

122 LAMPIRAN I PENETAPAN KINERJA

123 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. I

124 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. I

125 LAMPIRAN II RENCANA KINERJA TAHUNAN

126 RENCANA KINERJA TAHUNAN Unit Satminkal Eselon I : DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Tahun Angaran : 0 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 3 Meningkatnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan IKU: Meningkatnya cakupan pelayanan air minum Indikator: Peningkatan jumlah pelayanan air minum liter/det 576 IKK 64 Outcome: Meningkatnya cakupan pelayanan air minum Indikator Outcome: Jumlah cakupan pelayanan (kawasan) SPAM Jiwa SPAM Regional Jumlah kawasan perbatasan yang terlayani infrastruktur air minum Kawasan - SPAM di Kawasan MBR Jumlah kawasan MBR yang terlayani infrastruktur air minum Kawasan 7 SPAM di Ibu Kota Kecamatan (IKK) Jumlah IKK yang terlayani infrastruktur air minum IKK 64 SPAM Perdesaan Jumlah desa yang terlayani infrastruktur air minum Desa.530 SPAM Kawasan Khusus Jumlah kawasan khusus yang terlayani infrastruktur air minum Kawasan 67 Direktorat Jenderal Cipta Karya L.II

127 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 3 IKU: Terlaksananya pembinaan kemampuan Pemda/PDAM Indikator: Jumlah Pemda/PDAM yang dibina kemampuannya PDAM 98 Outcome: Terlaksananya pembinaan kemampuan Pemda/PDAM Indikator Outcome: Jumlah kabupaten/kota/pdam yang memperoleh pembinaan kemampuan PDAM 98 Penyelenggara SPAM Terfasilitasi Jumlah penyelenggara SPAM yang terfasilitasi PDAM 98 Outcome: Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam penembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome: Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek air minum Kab/Kota 49 Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan/Tahun Peraturan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Jumlah NSPK nasional bidang air minum NSPK 5 Laporan Pembinaan Pelaksanaan Pengembangan SPAM Jumlah laporan pembinaan penyelenggaraan bidang air minum Laporan 3 Direktorat Jenderal Cipta Karya L.II

128 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 3 Laporan Pengawasan Pelaksanaan Pengembangan SPAM Jumlah laporan pengawasan penyelenggaraan bidang air minum Laporan 76 Percontohan Re-Use dan Daur Ulang Air Minum Jumlah aktivitas re-use dan daur ulang air minum IKU: Meningkatnya jumlah pelayanan sanitasi Indikator: Peningkatan jumlah pelayanan sanitasi Kawasan 60 Outcome: Meningkatnya jumlah pelayanan sanitasi Indikator Outcome: Jumlah cakupan pelayanan sistem air limbah Jiwa Infrastruktur Air Limbah Jumlah kawasan yang terlayani infrastruktur air limbah dengan sistem off-site dan on-site Kawasan 60 Outcome: Meningkatnya jumlah pelayanan sanitasi Indikator Outcome: Luas kawasan potensi banjir di perkotaan yang tertangani Ha.734 Infrastruktur Drainase Perkotaan Jumlah kawasan yang terlayani infrastruktur drainase perkotaan Kota/Kab 78 Direktorat Jenderal Cipta Karya L.II 3

129 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 3 Outcome: Berkurangnya potensi timbunan sampah Indikator Outcome: Jumlah cakupan pelayanan persampahan Jiwa Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Jumlah kabupaten/kota yang terlayani infrastruktur stasiun antara dan tempat pemrosesan akhir sampah Kab/Kota 30 Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu/3R Jumlah kabupaten/kota yang terlayani infrastruktur tempat pengolah sampah terpadu/3r Kawasan 9 Outcome: Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam penembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome: Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek air limbah dan drainase Kab/kota 34 Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan/Tahun Peraturan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Jumlah NSPK nasional bidang penyehatan lingkungan permukiman NSPK 7 Laporan Pembinaan Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Permukiman Jumlah laporan pembinaan penyelenggaraan bidang penyehatan lingkungan permukiman Laporan 98 Laporan Pengawasan Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Permukiman Jumlah laporan pengawasan penyelenggaraan bidang penyehatan lingkungan permukiman Laporan 99 Direktorat Jenderal Cipta Karya L.II 4

130 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 3 Meningkatkan kualitas IKU kawasan permukiman dan Terwujudnya revitalisasi kawasan permukiman dan penataan bangunan penataan ruang Indikator: Jumlah kawasan permukiman dan penataan bangunan yang direvitalisasi Kawasan 3 Outcome: Terwujudnya revitalisasi kawasan permukiman dan penataan bangunan Indikator Outcome: Jumlah kawasan yang meningkat fungsinya kawasan (strategis) 8 kawasan (RTH) 80 kawasan (tradisional 57 dan bersejarah) Meningkatnya kualitas infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/ nelayan dengan pola pemberdayaan masyarakat Bangunan Gedung dan Fasilitasnya Jumlah kabupaten/kota mendapatkan pengembangan bangunan gedung negara/bersejarah Kota/Kab 49 Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman Jumlah kawasan yang tertata bangunan dan lingkungannya Kawasan 3 IKU Meningkatnya jumlah kelurahan/desa yang ditingkatkan infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan Indikator: Jumlah kelurahan/desa yang ditingkatkan infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan Desa 4935 Outcome: Meningkatnya infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan Indikator Outcome: Jumlah kelurahan/desa yang meningkat kualitasnya melalui pemberdayaan masyarakat Jiwa Keswadayaan Masyarakat Jumlah kelurahan/desa yang mendapatkan pendampingan pemberdayaan sosial (PKP/PNPM) Kelurahan/Desa Direktorat Jenderal Cipta Karya L.II 5

131 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Outcome: Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam penembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome: Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi Bantek Bangunan Gedung dan Lingkungan Kab/Kota 50 3 Meningkatkan kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan/Tahun Peraturan Penataan Bangunan dan Lingkungan Jumlah NSPK nasional bidang penataan bangunan dan lingkungan NSPK 8 Laporan Pembinaan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Jumlah laporan pembinaan penyelenggaraan bidang penataan bangunan dan lingkungan Laporan 40 Laporan Pengawasan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Jumlah laporan pengawasan penyelenggaraan bidang penataan bangunan dan lingkungan Laporan 68 IKU: Terlaksananya pembangunan rusunawa Indikator: Jumlah rusunawa terbangun Twin Block 70 Outcome: Terlaksananya pembangunan rusunawa Indikator Outcome: Jumlah rusunawa terbangun Twin Block 70 Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya Jumlah satuan unit hunian rumah susun yang terbangun beserta infrastruktur pendukungnya Twin Block 70 Direktorat Jenderal Cipta Karya L.II 6

132 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 3 Outcome: Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam penembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome: Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi Bantek Permukiman Kab/Kota 75 Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan/Tahun Peraturan Pengembangan Permukiman Jumlah NSPK nasional bidang pengembangan permukiman NSPK 33 Laporan Pembinaan Pengembangan Permukiman Jumlah laporan pembinaan penyelenggaraan bidang pengembangan permukiman Laporan 8 Laporan Pengawasan Penyelenggaraan Bidang Pengembangan Permukiman Jumlah laporan pengawasan penyelenggaraan bidang pengembangan permukiman Laporan 3 Outcome: Berkurangnya kawasan kumuh perkotaan Indikator Outcome: Jumlah kawasan kumuh perkotaan yang ditangani Kawasan 48 Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan Jumlah kawasan permukiman perkotaan yang ditangani Kawasan 48 Direktorat Jenderal Cipta Karya L.II 7

133 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 3 Outcome: Menurunnya kesenjangan antar wilayah Indikator Outcome: Jumlah kawasan permukiman perdesaan ditangani Kawasan 5 Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan Jumlah kawasan yang terbangun infrastruktur perdesaan Kawasan 5 Outcome: Menurunnya kesenjangan antar wiayah Indikator Outcome: Jumlah kawasan pusat pertumbuhan terbentuk Kawasan 50 Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) Jumlah kawasan yang dilayani oleh infrastuktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial Kecamatan 37 Outcome: Meningkatnya jumlah kelurahan/desa yang ditingkatkan infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/ nelayan Indikator Outcome: Jumlah desa tertinggal yang ditangani Desa Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Jumlah desa tertinggal terbangun infrastruktur permukiman Desa Outcome: Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam penembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome: Jumlah dukungan manajemen bidang permukiman Pegawai.6 Laporan 80 Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan Layanan Meningkatnya kualitas infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/ nelayan dengan pola pemberdayaan masyarakat Meningkatnya kualitas pengaturan, pembinaan dan pengawasan pada pembangunan infrastruktur permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya L.II 8

134 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 3 Dokumen Administrasi dan Pengelolaan Pegawai/Ortala Jumlah dokumen administrasi dan pengelolaan kepegawaian/ortala Dokumen Laporan Administrasi Keuangan dan Akuntansi Jumlah laporan administrasi keuangan dan akuntansi Laporan 8 Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Bantuan Hukum dalam Rangka Penanganan Perkara Jumlah laporan penyelenggaraan kegiatan bantuan hukum dalam rangka penanganan perkara Laporan Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara Jumlah dokumen sistem akuntansi barang milik negara Dokumen Laporan Penyelenggaraan Habitat Jumlah laporan penyelenggaraan Habitat Laporan 53 Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatannya Jumlah prasarana dan sarana gedung dan kantor yang baik dan layak pakai Unit 6 Layanan Publik (PNBP) Jumlah layanan publik (PNBP) Bulan Layanan Outcome: Tersedia infrastruktur tanggap darurat/kebutuhan mendesak Indikator Outcome: Jumlah paket infrastruktur tanggap darurat/kebutuhan mendesak Paket 5 Infrastruktur Tanggap Darurat/Kebutuhan Mendesak Jumlah paket infrastruktur tanggap darurat/kebutuhan mendesak Paket 5 Direktorat Jenderal Cipta Karya L.II 9

135 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 3 Meningkatnya kualitas Outcome: pengaturan, pembinaan dan Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam penembangan kawasan permukiman sesuai rencana pengawasan pada tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman pembangunan infrastruktur Indikator Outcome: permukiman Jumlah kebijakan, program dan anggaran, kerjasama luar negeri, data informasi, serta evaluasi kinerja infrastruktur bidang Laporan 0 permukiman Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan/Tahun Laporan 7 Kebijakan dan Strategi Bidang Permukiman Jumlah laporan kebijakan dan strategi bidang permukiman Laporan 3 Program dan Anggaran Bidang Permukiman Jumlah laporan penyusunan program dan anggaran bidang permukiman Laporan 55 Kerjasama Luar Negeri Bilateral dan Multilateral Jumlah laporan penyusunan kerjasama luar negeri bilateral dan multilateral Laporan 6 Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman Jumlah laporan penyusunan evaluasi kinerja bidang permukiman Laporan 9 Data dan Informasi Bidang Permukiman Jumlah laporan penyusunan data dan informasi bidang permukiman Laporan 6 Laporan Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman Jumlah laporan perencanaan dan pengendalian program bidang permukiman Laporan 96 Direktorat Jenderal Cipta Karya L.II 0

136 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 3 Meningkatnya kualitas layanan Outcome: air minum dan sanitasi Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai permukiman perkotaan rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome: Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK Laporan Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan Layanan Laporan Pembinaan Dukungan Penyelenggaraan SPAM Jumlah laporan penyelenggaraan SPAM Laporan 5 Konsep NSPK Jumlah konsep NSPK Laporan Laporan Pemantauan dan Evaluasi Penerapan NSPK Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi penerapan NSPK Laporan 55 Laporan Pendampingan Perbankan/Sumber Pembiayaan Jumlah laporan kajian dan fasilitasi pengembangan sumber pembiayaan dan pola investas Laporan 3 Laporan Pendampingan KPS/Promosi Investasi Jumlah laporan pendampingan KPS/promosi investasi Laporan Direktorat Jenderal Cipta Karya L.II

137 LAMPIRAN III PENGUKURAN KINERJA

138 PENGUKURAN KINERJA Unit Satminkal Eselon I : DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Tahun Angaran : 0 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % Meningkatnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan 3 IKU: Meningkatnya cakupan pelayanan air minum Indikator: Peningkatan jumlah pelayanan air minum liter/det ,09% IKK ,88% Outcome: Meningkatnya cakupan pelayanan air minum Indikator Outcome: Jumlah cakupan pelayanan (kawasan) SPAM Kawasan ,% SPAM Regional Jumlah kawasan perbatasan yang terlayani infrastruktur air minum Kawasan 0 0 SPAM di Kawasan MBR Jumlah kawasan MBR yang terlayani infrastruktur air minum Kawasan ,8% SPAM di Ibu Kota Kecamatan (IKK) Jumlah IKK yang terlayani infrastruktur air minum IKK ,88% SPAM Perdesaan Jumlah desa yang terlayani infrastruktur air minum Desa ,47% SPAM Kawasan Khusus Jumlah kawasan khusus yang terlayani infrastruktur air minum Kawasan ,0% Direktorat Jenderal Cipta Karya L. III

139 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % 3 IKU: Terlaksananya pembinaan kemampuan Pemda/PDAM Indikator: Jumlah Pemda/PDAM yang dibina kemampuannya PDAM 9 03,96% Outcome: Terlaksananya pembinaan kemampuan Pemda/PDAM Indikator Outcome: Jumlah kabupaten/kota/pdam yang memperoleh pembinaan kemampuan PDAM 9 03,96% Penyelenggara SPAM Terfasilitasi Jumlah penyelenggara SPAM yang terfasilitasi PDAM 9 03,96% Outcome: Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam penembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome: Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek air minum Kab/Kota ,33% Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan/Tahun 00,00% Peraturan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Jumlah NSPK nasional bidang air minum NSPK ,00% Laporan Pembinaan Pelaksanaan Pengembangan SPAM Jumlah laporan pembinaan penyelenggaraan bidang air minum Laporan ,3% Laporan Pengawasan Pelaksanaan Pengembangan SPAM Jumlah laporan pengawasan penyelenggaraan bidang air minum Laporan 76 4,59% Percontohan Re-Use dan Daur Ulang Air Minum Jumlah aktivitas re-use dan daur ulang air minum Kegiatan 0 0 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. III

140 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % 3 IKU: Meningkatnya jumlah pelayanan sanitasi Indikator: Peningkatan jumlah pelayanan sanitasi Kawasan ,85% Kab/Kota ,7% Outcome: Meningkatnya jumlah pelayanan sanitasi Indikator Outcome: Jumlah cakupan pelayanan sistem air limbah Kawasan ,85% Infrastruktur Air Limbah Jumlah kawasan yang terlayani infrastruktur air limbah dengan sistem off-site dan on-site Kawasan ,85% Outcome: Meningkatnya jumlah pelayanan sanitasi Indikator Outcome: Luas kawasan potensi banjir di perkotaan yang tertangani Kab/Kota ,4% Infrastruktur Drainase Perkotaan Jumlah kawasan yang terlayani infrastruktur drainase perkotaan Kota/Kab ,4% Outcome: Berkurangnya potensi timbunan sampah Indikator Outcome: Jumlah cakupan pelayanan persampahan Kawasan ,7% Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Jumlah kabupaten/kota yang terlayani infrastruktur stasiun antara dan tempat pemrosesan akhir sampah Kab/Kota ,69% Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu/3R Jumlah kabupaten/kota yang terlayani infrastruktur tempat pengolah sampah terpadu/3r Kawasan ,3% Direktorat Jenderal Cipta Karya L. III 3

141 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % 3 Outcome: Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam penembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome: Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek air limbah dan drainase Kab/kota 4 59,77% Outcome: Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam penembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome: Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek pengelolaan persampahan Kab/kota ,5% Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan/Tahun 00,00% Peraturan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Jumlah NSPK nasional bidang penyehatan lingkungan permukiman NSPK ,00% Laporan Pembinaan Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Permukiman Jumlah laporan pembinaan penyelenggaraan bidang penyehatan lingkungan permukiman Laporan ,78% Laporan Pengawasan Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Permukiman Jumlah laporan pengawasan penyelenggaraan bidang penyehatan lingkungan permukiman Laporan ,4% Direktorat Jenderal Cipta Karya L. III 4

142 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % Meningkatkan kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang Meningkatnya kualitas infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/ nelayan dengan pola pemberdayaan masyarakat 3 IKU Terwujudnya revitalisasi kawasan permukiman dan penataan bangunan Indikator: Jumlah kawasan permukiman dan penataan bangunan yang direvitalisasi Kawasan ,79% Outcome: Terwujudnya revitalisasi kawasan permukiman dan penataan bangunan Indikator Outcome: Jumlah kawasan yang meningkat fungsinya kawasan (strategis) ,0% kawasan (RTH) ,75% kawasan (tradisional 57 70,8% dan bersejarah) Bangunan Gedung dan Fasilitasnya Jumlah kabupaten/kota mendapatkan pengembangan bangunan gedung negara/bersejarah Kota/Kab ,47% Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman Jumlah kawasan yang tertata bangunan dan lingkungannya Kawasan ,79% IKU Meningkatnya jumlah kelurahan/desa yang ditingkatkan infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan Indikator: Jumlah kelurahan/desa yang ditingkatkan infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan Desa ,84% Outcome: Meningkatnya infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan Indikator Outcome: Jumlah kelurahan/desa yang meningkat kualitasnya melalui pemberdayaan masyarakat Jiwa ,9% Keswadayaan Masyarakat Jumlah kelurahan/desa yang mendapatkan pendampingan pemberdayaan sosial (PKP/PNPM) Kelurahan/Desa ,84% Direktorat Jenderal Cipta Karya L. III 5

143 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % Meningkatkan kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang 3 Outcome: Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam penembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome: Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi Bantek Bangunan Gedung dan Kab/Kota ,00% Lingkungan Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan/Tahun 00,00% Peraturan Penataan Bangunan dan Lingkungan Jumlah NSPK nasional bidang penataan bangunan dan lingkungan NSPK ,00% Laporan Pembinaan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Jumlah laporan pembinaan penyelenggaraan bidang penataan bangunan dan lingkungan Laporan ,5% Laporan Pengawasan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Jumlah laporan pengawasan penyelenggaraan bidang penataan bangunan dan lingkungan Laporan ,47% IKU: Terlaksananya pembangunan rusunawa Indikator: Jumlah rusunawa terbangun Twin Block ,86% Outcome: Terlaksananya pembangunan rusunawa Indikator Outcome: Jumlah rusunawa terbangun Twin Block ,86% Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya Jumlah satuan unit hunian rumah susun yang terbangun beserta infrastruktur pendukungnya Twin Block ,86% Direktorat Jenderal Cipta Karya L. III 6

144 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % 3 Outcome: Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam penembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome: Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi Bantek Permukiman Kab/Kota 30-0,00% Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan/Tahun 00,00% Peraturan Pengembangan Permukiman Jumlah NSPK nasional bidang pengembangan permukiman NSPK 50,00% Laporan Pembinaan Pengembangan Permukiman Jumlah laporan pembinaan penyelenggaraan bidang pengembangan permukiman Laporan ,90% Laporan Pengawasan Penyelenggaraan Bidang Pengembangan Permukiman Jumlah laporan pengawasan penyelenggaraan bidang pengembangan permukiman Laporan ,00% Outcome: Berkurangnya kawasan kumuh perkotaan Indikator Outcome: Jumlah kawasan kumuh perkotaan yang ditangani Kawasan ,67% Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan Jumlah kawasan permukiman perkotaan yang ditangani Kawasan ,67% Direktorat Jenderal Cipta Karya L. III 7

145 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % Meningkatnya kualitas infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/ nelayan dengan pola pemberdayaan masyarakat Meningkatnya kualitas pengaturan, pembinaan dan pengawasan pada pembangunan infrastruktur permukiman 3 Outcome: Menurunnya kesenjangan antar wilayah Indikator Outcome: Jumlah kawasan permukiman perdesaan ditangani Kawasan ,0% Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan Jumlah kawasan yang terbangun infrastruktur perdesaan Kawasan ,0% Outcome: Menurunnya kesenjangan antar wiayah Indikator Outcome: Jumlah kawasan pusat pertumbuhan terbentuk Kawasan ,00% Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) Jumlah kawasan yang dilayani oleh infrastuktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial Kecamatan ,00% Outcome: Meningkatnya jumlah kelurahan/desa yang ditingkatkan infrastruktur permukiman perdesaan/kumuh/nelayan Indikator Outcome: Jumlah desa tertinggal yang ditangani Desa ,0% Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Jumlah desa tertinggal terbangun infrastruktur permukiman Desa ,0% Outcome: Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam penembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome: Jumlah dukungan manajemen bidang permukiman Pegawai ,67% Laporan ,64% Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan Layanan 00,00% Direktorat Jenderal Cipta Karya L. III 8

146 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % 3 Dokumen Administrasi dan Pengelolaan Pegawai/Ortala Jumlah dokumen administrasi dan pengelolaan kepegawaian/ortala Dokumen ,00% Laporan Administrasi Keuangan dan Akuntansi Jumlah laporan administrasi keuangan dan akuntansi Laporan 8 9,50% Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Bantuan Hukum dalam Rangka Penanganan Perkara Jumlah laporan penyelenggaraan kegiatan bantuan hukum dalam rangka penanganan perkara Laporan 6 33,33% Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara Jumlah dokumen sistem akuntansi barang milik negara Dokumen 0 90,9% Laporan Penyelenggaraan Habitat Jumlah laporan penyelenggaraan Habitat Laporan ,33% Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatannya Jumlah prasarana dan sarana gedung dan kantor yang baik dan layak pakai Unit ,89% Layanan Publik (PNBP) Jumlah layanan publik (PNBP) Bulan Layanan 00,00% Outcome: Tersedia infrastruktur tanggap darurat/kebutuhan mendesak Indikator Outcome: Jumlah paket infrastruktur tanggap darurat/kebutuhan mendesak Paket ,00% Infrastruktur Tanggap Darurat/Kebutuhan Mendesak Jumlah paket infrastruktur tanggap darurat/kebutuhan mendesak Paket ,00% Direktorat Jenderal Cipta Karya L. III 9

147 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % Meningkatnya kualitas pengaturan, pembinaan dan pengawasan pada pembangunan infrastruktur permukiman Meningkatnya kualitas pengaturan, pembinaan dan pengawasan pada pembangunan infrastruktur permukiman 3 Outcome: Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam penembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome: Jumlah dukungan manajemen bidang permukiman Pegawai ,00% Laporan ,00% Paket 00,00% Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan Layanan 00,00% Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara Jumlah dokumen sistem akuntansi barang milik negara Dokumen 00,00% Laporan Penyelenggaraan Habitat Jumlah laporan penyelenggaraan Habitat Laporan ,00% Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatannya Jumlah prasarana dan sarana gedung dan kantor yang baik dan layak pakai Paket 00,00% Layanan Publik (PNBP) Jumlah layanan publik (PNBP) Bulan Layanan 00,00% Outcome: Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam penembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome: Jumlah dukungan manajemen bidang permukiman Pegawai ,00% Laporan ,3% Unit ,7% Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan Layanan 00,00% Direktorat Jenderal Cipta Karya L. III 0

148 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % Meningkatnya kualitas pengaturan, pembinaan dan pengawasan pada pembangunan infrastruktur permukiman 3 Laporan Penyelenggaraan Habitat Jumlah laporan penyelenggaraan Habitat Laporan ,3% Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatannya Jumlah prasarana dan sarana gedung dan kantor yang baik dan layak pakai Unit ,7% Layanan Publik (PNBP) Jumlah layanan publik (PNBP) Bulan Layanan 00,00% Outcome: Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam penembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome: Jumlah kebijakan, program dan anggaran, kerjasama luar negeri, data informasi, serta evaluasi kinerja infrastruktur Laporan ,50% bidang permukiman Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan/Tahun 00,00% Laporan ,00% Kebijakan dan Strategi Bidang Permukiman Jumlah laporan kebijakan dan strategi bidang permukiman Laporan ,00% Program dan Anggaran Bidang Permukiman Jumlah laporan penyusunan program dan anggaran bidang permukiman Laporan ,8% Kerjasama Luar Negeri Bilateral dan Multilateral Jumlah laporan penyusunan kerjasama luar negeri bilateral dan multilateral Laporan 6 83,33% Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman Jumlah laporan penyusunan evaluasi kinerja bidang permukiman Laporan ,00% Direktorat Jenderal Cipta Karya L. III

149 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % Meningkatnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan 3 Data dan Informasi Bidang Permukiman Jumlah laporan penyusunan data dan informasi bidang permukiman Laporan ,00% Laporan Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman Jumlah laporan perencanaan dan pengendalian program bidang permukiman Laporan ,47% Outcome: Meningkatkan jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK, dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Indikator Outcome: Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan NSPK Laporan ,00% Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan Layanan 00,00% Laporan Pembinaan Dukungan Penyelenggaraan SPAM Jumlah laporan penyelenggaraan SPAM Laporan ,00% Konsep NSPK Jumlah konsep NSPK Laporan 00,00% Laporan Pemantauan dan Evaluasi Penerapan NSPK Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi penerapan NSPK Laporan ,00% Direktorat Jenderal Cipta Karya L. III

150 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % 3 Laporan Pendampingan Perbankan/Sumber Pembiayaan Jumlah laporan kajian dan fasilitasi pengembangan sumber pembiayaan dan pola investasi Laporan ,77% Laporan Pendampingan KPS/Promosi Investasi Jumlah laporan pendampingan KPS/promosi investasi Laporan 00,00% Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 0 : Rp Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 0 : Rp Jakarta, 0 Menteri Pekerjaan Umum Direktur Jenderal Cipta Karya Djoko Kirmanto Budi Yuwono P. NIP Direktorat Jenderal Cipta Karya L. III 3

151 LAMPIRAN IV FOTO-FOTO KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

152 FOTO KEGIATAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Direktorat Jenderal Cipta Karya

153 PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 0% 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan Jalan Rabat Beton LOKASI : Desa Maunasah Baet, Kab. Aceh Besar, Propinsi NAD KOORDINAT : Latitude N 05*3.884 Longitude E 095*.484 0% 50% 00% KEGIATAN : Pemberdayaan Masyarakat LOKASI : Kel. Pandeyan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Propinsi DIY KOORDINAT : Latitude S 007*49.83" Longitude E 0*3.63" 0% 50% 00% KEGIATAN : Rehabilitasi Rumah LOKASI : Desa Sampalan Tengah, Kab. Klungkung, Propinsi Bali KOORDINAT : Latitude S 08*3.38 Longitude E 5*5.08 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV -

154 RUSUNAWA DAN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG 0% 46,43% KEGIATAN LOKASI KOORDINAT : Pembangunan Rusunawa dan Infrastruktur Pendukungnya (3TB) : Kota Kediri, Propinsi Jawa Timur : Latitude Longitude '4.0" 0% 46,50% KEGIATAN LOKASI KOORDINAT : Pembangunan Rusunawa dan Infrastruktur Pendukungnya (TB) : JL. Babakan Karet, Kel. Dermawati, Kec. Rancasari, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat : Latitude 6 57'39" Longitude 07 4'58" 0% 39,46% KEGIATAN LOKASI KOORDINAT : Pembangunan Rusunawa dan Infrastruktur Pendukungnya (TB) : Kel. Keudah, Kec. Kuta Raja, Kota Banda Aceh, Propinsi NAD : Latitude 5 33'4,05" Longitude 95 8'4,8" Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV -

155 PERBATASAN DAN PULAU KECIL 0% 50% 00% KEGIATAN : Pembuatan Tambatan Perahu LOKASI : Desa Kulu, Kec. Wori, Kab. Minahasa Utara, Propinsi Sulawesi Utara KOORDINAT : Latitude N 0*40.499" Longitude E 4*57.09" 0% 50% 00% KEGIATAN LOKASI KOORDINAT : Pembuatan Pelantar Beton : Kec. Tanjung Riau, Kota Batam, Propinsi Kepulauan Riau : Latitude N Longitude E 0% 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan Talud LOKASI : Distrik Kaliam, Kab. Raja Ampat, Propinsi Papua Barat KOORDINAT : Latitude S 000*57.46" Longitude E 30*40.08" Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV - 3

156 AGROPOLITAN 0% 50% 00% KEGIATAN LOKASI : Pembangunan Lantai Jemur : Kws. Minapolitan PPI PPN Cilacap, Kab. Cilacap, Prop. Jawa Tengah 0% 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan Jembatan Beton LOKASI : Kawasan Labakkang, Kab. Pangkep, Propinsi Sulawesi Selatan KOORDINAT : Latitude S Longitude E % 50% 00% KEGIATAN : Peningkatan Jalan Produksi.507 m LOKASI : Kawasan Nglegok, Kab. Blitar, Propinsi Jawa Tengah KOORDINAT : Latitude S Longitude E 0688 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV - 4

157 RSH 0% 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan Saluran Drainase dan Jalan Penetrasi RSH LOKASI : Perum Sedayu Permai, Kab. Bantul, Propinsi DIY KOORDINAT : Latitude 007*49.677" Longitude 0*5.558" 0% 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan Jalan Poros dan Saluran RSH LOKASI : Kws. TOP Jakabaring, Kota Palembang, Propinsi Sumatera Selatan KOORDINAT : Latitude 007*49.677" Longitude 0*5.558" 0% 50% 00% KEGIATAN : Peningkatan Jalan Lingkungan AC-BC, Paving Stone dan Pembuatan Plat Duicker LOKASI : Kws. Perum. Bumi Graha Permai, Kec. Limboto, Kab. Gorontalo, Prop. Gorontalo KOORDINAT : Latitude Longitude Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV - 5

158 FOTO KEGIATAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Direktorat Jenderal Cipta Karya

159 AKSESIBILITAS BANGUNAN 0% 50% 00% KEGIATAN : Aksesibilitas Bangunan Gedung LOKASI : Kantor Walikota Tanjung Balai, Propinsi Sumatera Utara KOORDINAT : Latitude Longitude % 50% 00% KEGIATAN : Aksesibilitas Bangunan Gedung LOKASI : Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah KOORDINAT : Latitude 07*03.535" Longitude 0*4.839" 0% 50% 00% KEGIATAN : Aksesibilitas Bangunan Gedung LOKASI : Kota Sleman, Propinsi DIY KOORDINAT : Latitude S 007*47.845" Longitude E 0*3.3" Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV - 6

160 PSD PENATAAN DAN REVITALISASI KAWASAN 0% 50% 00% KEGIATAN : Dukungan PSD Penataan dan Revitalisasi Kawasan LOKASI : Kabupaten Pohuwato, Propinsi Gorontalo KOORDINAT : Latitude 00,46838 Longitude,050 0% 50% 00% KEGIATAN : Dukungan PSD Penataan dan Revitalisasi Kawasan LOKASI : Kawasan Putri Mayang, Tamiang Layang, Propinsi Kalimantan Tengah KOORDINAT : Latitude Longitude % 50% 00% KEGIATAN : Dukungan PSD Penataan dan Revitalisasi Kawasan LOKASI : Kota Probolinggo, Propinsi Jawa Timur KOORDINAT : Latitude Longitude Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV - 7

161 PSD PERMUKIMAN TRADISIONAL/BERSEJARAH 0% 50% 00% KEGIATAN : Dukungan PSD Permukiman Tradisional/Bersejarah LOKASI : Kabupaten Manokwari, Propinsi Papua Barat KOORDINAT : Latitude S 00*5.508" Longitude E 34*03.98" 0% 50% 00% KEGIATAN : Dukungan PSD Permukiman Tradisional/Bersejarah LOKASI : Kota Tidore Kepulauan, Propinsi Maluku Utara KOORDINAT : Latitude 00*39,49" Longitude 7*6,67" 0% 50% 00% KEGIATAN LOKASI KOORDINAT : Dukungan PSD Permukiman Tradisional/Bersejarah : Kabupaten Bangli, Propinsi Bali : Latitude S 08*6.88" Longitude E5*3.3" Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV - 8

162 PSD RUANG TERBUKA HIJAU 0% 50% 00% KEGIATAN LOKASI KOORDINAT : Dukungan PSD Ruang Terbuka Hijau : Kawasan Ngalau Payakumbuh, Propinsi Sumatera Barat : Latitude S00*5.405" Longitude E00*36.48" 0% 50% 00% KEGIATAN : Dukungan PSD Ruang Terbuka Hijau LOKASI : Kota Palu, Propinsi Sulawesi Tengah KOORDINAT : Latitude Longitude % 50% 00% KEGIATAN : Dukungan PSD Ruang Terbuka Hijau LOKASI : Kota Jambi, Propinsi Jambi KOORDINAT : Latitude 0*58.79" Longitude 03*6.79" Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV - 9

163 PIPB 0% 50% 00% KEGIATAN LOKASI KOORDINAT : Pembangunan Fisik PIPB : Propinsi Sumatera Barat : Latitude S00*57.56" Longitude S00*.60" 0% 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan Fisik PIPB LOKASI : Propinsi Sulawesi Tengah KOORDINAT : Latitude Longitude % 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan Fisik PIPB LOKASI : Kota Pontianak, Propinsi Kalimantan Barat KOORDINAT : Latitude E Longitude S Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV - 0

164 RISPK 0% 50% 00% KEGIATAN : Dukungan PSD Penanggulangan Kebakaran LOKASI : Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa Tengah KOORDINAT : Latitude 07*30.50," Longitude 09*03.6," 0% 50% 00% KEGIATAN : Dukungan PSD Penanggulangan Kebakaran LOKASI : Kabupaten Lampung Timur, Propinsi Lampung KOORDINAT : Latitude S Longitude E % 50% 00% KEGIATAN : Dukungan PSD Penanggulangan Kebakaran LOKASI : Kota Palu, Propinsi Sulawesi Tengah KOORDINAT : Latitude Longitude Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV -

165 FOTO KEGIATAN PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN Direktorat Jenderal Cipta Karya

166 TPST/3R 0% 50% 00% KEGIATAN : Penyempurnaan Kinerja 3R LOKASI : Bulurokeng, Kota Tidore Makasar, Propinsi Sulawesi selatan KOORDINAT : Latitude S 003* Longitude E 9* % 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan TPST Sistem 3R LOKASI : Kec. Pontianak Utara, Kota Pontianak, Propinsi Kalimantan Barat KOORDINAT : Latitude Longitude % 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan PS Sampah Terpadu 3R LOKASI : Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat KOORDINAT : Latitude 99* Longitude 06*83.05 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV -

167 DRAINASE 0% 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan/Rehabilitasi Saluran Drainase LOKASI : Kota Jayapura, Propinsi Papua KOORDINAT : Latitude Longitude % 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan Saluran Drainase LOKASI : Kawasan Sombala Bella, Kabupaten Takalar, Propinsi Sulawesi Selatan KOORDINAT : Latitude S 005*5.68" Longitude S 005*5.68" 0% 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan Drainase Primer LOKASI : Kota Pontianak, Propinsi Kalimantan Barat KOORDINAT : Latitude 0,00379 Longitude 09,0046 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV - 3

168 AIR LIMBAH 0% 50% 00% KEGIATAN : Peningkatan IPLT LOKASI : Kota Palangka Raya, Propinsi Kalimantan Tengah KOORDINAT : Latitude 00*08,05 Longitude 3*48,4 0% 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan PS Air Limbah Terpusat LOKASI : Kawasan Sawojajar, Kota Malang, Propinsi Jawa Timur KOORDINAT : Latitude Longitude % 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan PS Air Limbah Skala Kota LOKASI : Kota Batam, Propinsi Kepulauan Riau KOORDINAT : Latitude E * Longitude N * Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV - 4

169 TPA 0% 50% 00% KEGIATAN : Peningkatan Kinerja TPA LOKASI : Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai, Propinsi Riau KOORDINAT : Latitude "0*36.3" Longitude "0*0.43" 0% 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan TPA Tabing Rimbah LOKASI : Kabupaten Barito Kuala, Propinsi Kalimantan Selatan KOORDINAT : Latitude Longitude % 50% 00% KEGIATAN : Peningkatan Kinerja TPA Kalianda LOKASI : Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung KOORDINAT : Latitude S 0540,548 Longitude E 0537, Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV - 5

170 FOTO KEGIATAN PENGEMBANGAN AIR MINUM Direktorat Jenderal Cipta Karya

171 SPAM IKK 0% 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan SPAM IKK LOKASI : IKK MBR Sermo, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi DIY KOORDINAT : Latitude S Longitude E % 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan SPAM IKK LOKASI : IKK Gentuma Raya, Propinsi Gorontalo KOORDINAT : Latitude Longitude % 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan SPAM IKK LOKASI : IKK Ogoamas, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah KOORDINAT : Latitude Longitude 0.45 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV - 6

172 SPAM KAWASAN KHUSUS 0% 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan SPAM Kawasan Khusus (Pelabuhan Perikanan) LOKASI : PPI Lempasing I, Propinsi Lampung KOORDINAT : Latitude S 05*8,358 Longitude E 05*3,506 0% 50% 00% KEGIATAN LOKASI KOORDINAT : Pembangunan SPAM Kawasan Khusus (Pariwisata) : Pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat : Latitude S007* Longitude E08* % 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan SPAM Kawasan Khusus (Pelabuhan Perikanan) LOKASI : Pelabuhan Perikanan Kota Sorong, Propinsi Papua Barat KOORDINAT : Latitude 3*5.5" Longitude 00*5.493" Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV - 7

173 SPAM MBR 0% 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan SPAM LOKASI : Desa Lorulung, Kabupaten MTB, Propinsi Maluku KOORDINAT : Latitude S 007*5.08" Longitude E 3*.489" 0% 50% 00% KEGIATAN : Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum bagi Kawasan Kumuh/Nelayan LOKASI : Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Propinsi Bangka Belitung KOORDINAT : Latitude Longitude % 50% 00% KEGIATAN : Optimalisasi SPAM di Kawasan RSH/Rusuna untuk MBR LOKASI : Koto Parik Gadang di Ateh, Propinsi Sumatera Barat KOORDINAT : Latitude Longitude Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV - 8

174 SPAM PERDESAAN 0% 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan SPAM LOKASI : Desa Seira, Kec. Wermaktian, Kab. Maluku Tenggara Barat, Prop. Maluku KOORDINAT : Latitude S 007*40.57" Longitude E 3*0.055" 0% 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan SPAM LOKASI : Dn. Bendo, Surobayan, dan Kembang, Kec. Semin, Kab. Gunung Kidul, Prop. DIY KOORDINAT : Latitude S Longitude E % 50% 00% KEGIATAN : Pembangunan SPAM LOKASI : Kampung Krooy, Kab. Kaimana, Prop. Papua Barat KOORDINAT : Latitude 33*44.940" Longitude 03*38.455" Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV - 9

175 PDAM 0% 50% 00% KEGIATAN : Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum PDAM LOKASI : PDAM Pringsewu I, Kabupaten Pringsewu, Propinsi Lampung KOORDINAT : Latitude S 04*94,548 Longitude E 94*09,6 0% 50% 00% KEGIATAN LOKASI KOORDINAT : Bantuan Program Penyehatan PDAM : Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat : Latitude S006* Longitude E07* % 50% 00% KEGIATAN : Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum PDAM LOKASI : PDAM Sleman, Kabupaten Sleman, Propinsi DIY KOORDINAT : Latitude S Longitude E Direktorat Jenderal Cipta Karya L. IV - 0

176 LAMPIRAN V PETA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

177 PETA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Direktorat Jenderal Cipta Karya

178 PEMBINAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN (SPPIP) NO PROPINSI KAB/KOTA NO PROPINSI KAB/KOTA NO PROPINSI KAB/KOTA NAD JAWA BARAT 4 3 SULAWESI BARAT SUMATERA UTARA 3 JAWA TENGAH 4 4 SULAWESI TENGAH 3 3 SUMATERA BARAT 4 4 DIY 3 5 SULAWESI TENGGARA 4 RIAU 5 JAWA TIMUR 3 6 SULAWESI UTARA 5 KEPULAUAN RIAU 6 BALI 7 SULAWESI SELATAN 5 6 JAMBI 7 NTB 8 GORONTALO 7 SUMATERA SELATAN 8 NTT 9 MALUKU 8 BENGKULU 3 9 KALIMANTAN BARAT 30 MALUKU UTARA 9 BANGKA BELITUNG 0 KALIMANTAN TENGAH 3 PAPUA 0 LAMPUNG KALIMANTAN SELATAN 3 PAPUA BARAT BANTEN KALIMANTAN TIMUR Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V

179 PEMBINAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN (SPPIP) NO PROPINSI KOTA/KABUPATEN NO PROPINSI KOTA/KABUPATEN NO PROPINSI KOTA/KABUPATEN NAD Kota Langsa BANTEN Kab. Lebak 0 KALIMANTAN TENGAH Kab. Kobar Kota Lhokseumawe Kab. Pandeglang Kab. Kapuas SUMATERA UTARA Kota Sipirok JAWA BARAT Kota Cirebon KALIMANTAN SELATAN Kota Banjarbaru Kota Tebing Tinggi Kota Bogor KALIMANTAN TIMUR Kota Tarakan 3 SUMATERA BARAT Kota Payakumbuh Kab. Bandung 3 SULAWESI BARAT Kab. Majene Kab. Sijunjung Kota Cimahi 4 SULAWESI TENGAH Kota Luwuk, Kab. Banggai Kota Sawahlunto 3 JAWA TENGAH Kab. Kudus Kota Bungku, Kab. Morowali Kota Padang Kab. Jepara Kota Parigi, Kab. Parigi Mautong 4 RIAU Kota Dumai Kab. Klaten 5 SULAWESI TENGGARA Kota Bau-Bau 5 KEPULAUAN RIAU Kab. Bintan Kab. Sukoharjo 6 SULAWESI UTARA Kota Bitung Kota Tanjung Pinang 4 DIY Kab. Bantul 7 SULAWESI SELATAN Kab. Takalar Kota Sorong Kab. Sleman Kab. Maros 6 JAMBI Kota Bungo Kab. Gunungkidul Kota Sidenreng 7 SUMATERA SELATAN Kota Lubuklinggau 5 JAWA TIMUR Kab. Gresik Kab. Barru Kota Prabumulih Kab. Sidoarjo Kota Pare-Pare 8 BENGKULU Kota Curup Kab. Jombang 8 GORONTALO Kab. Gorontalo Kota Manna 6 BALI Kab. Tabanan 9 MALUKU Kab. Buru Kota Mukomuko 7 NTB Kab. Lombok Timur Kab. Maluku Tengah 9 BANGKA BELITUNG Kota Tanjungpandan, Kab.Belitung Kab. Sumbawa 30 MALUKU UTARA Weda, Kab. Halteng 0 LAMPUNG Kota Kalianda, Kab. Lampung Selatan 8 NTT Kab. Belu 3 PAPUA Kab. Jayapura Kota Metro 9 KALIMANTAN BARAT Kab. Sanggau 3 PAPUA BARAT Kota Sorong Kota Singkawang Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V

180 PEMBINAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN (RPKPP) NO PROPINSI KAB/KOTA NO PROPINSI KAB/KOTA NO PROPINSI KAB/KOTA NAD JAWA BARAT 3 3 SULAWESI BARAT SUMATERA UTARA 3 JAWA TENGAH 3 4 SULAWESI TENGAH 3 3 SUMATERA BARAT 4 DIY 3 5 SULAWESI TENGGARA 4 RIAU 5 JAWA TIMUR 6 SULAWESI UTARA 5 KEPULAUAN RIAU 6 BALI 7 SULAWESI SELATAN 6 JAMBI 7 NTB 8 GORONTALO 7 SUMATERA SELATAN 8 NTT 9 MALUKU 8 BENGKULU 9 KALIMANTAN BARAT 30 MALUKU UTARA 9 BANGKA BELITUNG 0 KALIMANTAN TENGAH 3 PAPUA 0 LAMPUNG KALIMANTAN SELATAN 3 PAPUA BARAT BANTEN KALIMANTAN TIMUR Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 3

181 PEMBINAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN (RPKPP) NO PROPINSI KOTA/KABUPATEN NO PROPINSI KOTA/KABUPATEN NO PROPINSI KOTA/KABUPATEN NAD Kab. Aceh Barat JAWA BARAT Kota Depok 0 KALIMANTAN TENGAH Kab. Kobar Kota Lhokseumawe Kota Bekasi Kab. Kapuas SUMATERA UTARA Kota Binjai Kota Bogor KALIMANTAN SELATAN Kota Banjarbaru Kota Tebing Tinggi 3 JAWA TENGAH Kota Tegal KALIMANTAN TIMUR Kota Samarinda 3 SUMATERA BARAT Kota Payakumbuh Kota Purwokerto 3 SULAWESI BARAT Kab. Majene Kota Padang Kota Cilacap 4 SULAWESI TENGAH Kota Luwuk, Kab. Banggai 4 RIAU Kota Pekanbaru 4 DIY Kab. Bantul Kota Bungku, Kab. Morowali Kota Dumai Kab. Sleman Kota Parigi, Kab. Parigi Mautong 5 KEPULAUAN RIAU Kota Tanjung Pinang Kab. Gunungkidul 5 SULAWESI TENGGARA Kota Bau-Bau 6 JAMBI Kota Bungo 5 JAWA TIMUR Kota Blitar 6 SULAWESI UTARA Kota Manado 7 SUMATERA SELATAN Kota. Muara Enim Kota Pasuruan Kota Bitung 8 BENGKULU Kota Curup 6 BALI Kab. Gianyar 7 SULAWESI SELATAN Kota Sungguminasa Kota Manna Kab. Badung Kota Palopo 9 BANGKA BELITUNG Kota Tanjungpandan, Kab.Belitung 7 NTB Kab. Lombok Timur 8 GORONTALO Kab. Gorontalo 0 LAMPUNG Kota Kalianda, Kab. Lampung Selatan Kab. Sumbawa 9 MALUKU Kab. Buru Kota Metro 8 NTT Kab. Belu 30 MALUKU UTARA Kota Sofifi BANTEN Kota Cilegon 9 KALIMANTAN BARAT Kab. Sanggau Weda, Kab. Halmahera Tengah Kab. Lebak Kota Singkawang 3 PAPUA Kab. Jayapura 3 PAPUA BARAT Kab. Manokwari Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 4

182 INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN (PERMUKIMAN KUMUH) NO PROPINSI JUMLAH KAWASAN NO PROPINSI JUMLAH KAWASAN NO PROPINSI JUMLAH KAWASAN NAD JAWA BARAT 4 3 SULAWESI SELATAN SUMATERA UTARA 5 3 JAWA TENGAH 7 4 SULAWESI TENGGARA 9 3 SUMATERA BARAT 5 4 DIY 0 5 SULAWESI TENGAH 6 4 RIAU 7 5 JAWA TIMUR 6 6 SULAWESI BARAT 8 5 KEPULAUAN RIAU 4 6 BALI 7 GORONTALO 0 6 BANGKA BELITUNG 9 7 NTB 5 8 SULAWESI UTARA 4 7 JAMBI 7 8 NTT 4 9 MALUKU 0 8 BENGKULU 5 9 KALIMANTAN BARAT 9 30 MALUKU UTARA 6 9 SUMATERA SELATAN 0 0 KALIMANTAN SELATAN 4 3 PAPUA 4 0 LAMPUNG 0 KALIMANTAN TENGAH 3 PAPUA BARAT BANTEN 50 KALIMANTAN TIMUR 6 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 5

183 INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN (PERMUKIMAN KUMUH) NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NAD Desa Blang Asan, Kec. Kota Sigli, Kab. Pidie BANTEN Kel. Gerem RT. 0/0, Kec. Grogol, Kota Cilegon KALIMANTAN TENGAH Kel. Baamang Hulu, Kec. Baamang, Kab. Kotim Desa Blang Asan, Kec. Kota Sigli, Kab. Pidie Kel. Ketileng RT.04/0, Kec. Cilegon, Kota Cilegon Kel. Baamang Tengah, Kec. Baamang, Kab. Kotim Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh Kel. Ketileng RT.05/0, Kec. Cilegon, Kota Cilegon Kel. Baamang Hilir, Kec. Baamang, Kab. Kotim Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh Kel. Tegal Bunder RW.0, Kec. Purwakarta, Kota Cilegon KALIMANTAN TIMUR Kws. Juata Laut, Kota Tarakan SUMATERA UTARA Kel. Binjai, Kec. Medan Denai, Kota Medan Kel. Tegal Bunder RW.0, Kec. Purwakarta, Kota Cilegon Kws. Karang Anyar, Kota Tarakan Kel. Denai, Kec. Medan Denai, Kota Medan Kel. Tegal Bunder RW.04, Kec. Purwakarta, Kota Cilegon Kws. Kampung Jawa, Kota Samarinda Kel. Tegal Sari Mandala III Kec. Medan Denai, Kota Medan Kel. Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan Kws. Margomulyo, Kota Balikpapan Kel. Tegal Sari Mandala I Kec. Medan Denai, Kota Medan Kel. Sawah Baru, Kec. Ciputat Kota Tangerang Selatan Kws. Sepinggan, Kota Balikpapan Kel. Tanjung Selamat Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan Seksi I, Komplek Pekerjaan Umum, Kelapa Dua, Kota Tangerang Selatan Kws. Mansapa, Kabupaten Nunukan Ling. 5 Kel. Menteng, Kec. Medan Denai Seksi II, Komplek Pekerjaan Umum, Kelapa Dua, Kota Tangerang Selatan 3 SULAWESI SELATAN Kws. Pallangga, Kab. Gowa Ling. 9 Kel. Menteng, Kec. Medan Denai Jl. Arrahmah, Kel. Jurangmangu Barat, Kec. Pd. Aren, Kota Tangsel Kws. Polongbangkeng Utara, Kab. Takalar Ling. 4 Kel. Menteng, Kec. Medan Denai Gg. Anggrek RT.0/03, Kel. Pd. Kacang Timur, Kec. Pd. Aren, Kota Tangsel Kws. Bone-Bone, Kab. Luwu Utara Ling. 3 Kel. Tambangan, Kec. Padang Hilir, Kota Tebing Tinggi Jl. Gelora RT.05/0, Kel. Pd. Kacang Timur, Kec. Pd. Aren, Kota Tangsel Kws. Watansoppeng, Kab. Soppeng Ling. Kel. Tambangan, Kec. Padang Hilir, Kota Tebing Tinggi Jl. Jiin Gatong, RT.04/03, Kel Jurangmangu Barat, Kec. Pd. Aren, Kota Tangsel Kws. Bantaeng, Kab. Bantaeng Kel. Bandar Utama, Kec. Tebing Tinggi, Kota Tebing Tinggi Jl. Masjid RT.0/07, Kel. Pd. Kacang Timur, Kec. Pd. Aren, Kota Tangsel Kws. Manggala - I, Kota Makassar Kel. Mandailing, Kec. Tebing Tinggi, Kota Tebing Tinggi Jl. Ujung Kenari RT.07/, Kel. Jurangmangu Barat, Kec. Pd. Aren, Kota Tangsel Kws. Manggala - II, Kota Makassar Kel. Berngam, Kec. Binjai, Kota Binjai Kp. Pamulang Barat RT.03/0, Kel. Pamulang Barat, Kec. Pamulang, Kota Tangsel Kws. Manggala - III, Kota Makassar Kel. Pekan Sipirok I, Kota Sipirok Perum Pd. Kacang Permai RT.04/0, Kel. Pd. Kacang Timur, Kec. Pd. Aren, Kota Tangsel Kws. Manggala - IV, Kota Makassar Desa Simangambat, Kota Sipirok Jl. Swadaya, Kel. Jurangmang Barat, Kec. Pondok Aren, Kota Tangsel Kws. Manggala - V, Kota Makassar 3 SUMATERA BARAT Kurao Pagang, Kota Padang Seksi, Jl. Haji Samiin RT.08/05, Kel. Jurangmangu Barat, Kec. Pd. Aren, Kota Tangsel Kws. Bontosunggu, Kab. Jeneponto Surau Gadang, Kota Padang Seksi, Jl. Haji Samiin RT.08/05, Kel. Jurangmangu Barat, Kec. Pd. Aren, Kota Tangsel 4 SULAWESI TENGGARA Kws. Watuliando, Kab. Kolaka Kws. Parit Rantang, Kota Payakumbuh Perum P dan K, Kel. Parungserap, Kec. Ciledug, Kota Tangerang Kec. Kambu, Kota Kendari Kws. Nelayan Jati, Kota Pariaman Desa Cijeruk, Kel. Kadomas, Kec. Pandeglang, Kab. Pandeglang Kws. Kumuh Lambai, Kab. Kolaka Utara Kws. Pesisir Selatan JAWA BARAT Kws. Taman Sari, Kota Bandung Kec. Rarowatu, Kab. Bombana 4 RIAU Kec. Siak Hulu, Kab. Kampar Kec. Arjawinangun, Kab. Cirebon Desa Bajo Indah/Sorue, Kec. Soropia, Kab. Konawe Kec. Bangkinang, Kab. Kampar Kec. Cikarang, Kab. Bekasi Kel. Wajo, Kec. Murhum, Kota Bau-Bau Kec. Lima Puluh, Kota Pekanbaru Kec. Cibinong, Kab. Bogor Kws. Lamokato, Kab. Kolaka Kec. Tampan, Kota Pekanbaru 3 JAWA TENGAH Kaligawe, Kota Semarang Mekar/Bajo/Toronipa, Kec. Soropia, Kab. Konawe Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru Kaligawe, Kota Semarang Kel. Bataraguru, Kec. Wolio, Kota Bau-Bau Kec. Pangkalan Kerinci, Kab. Pelalawan Kaligawe 3, Kota Semarang 5 SULAWESI TENGAH Kws. Ujuna, Kota Palu Kec. Pangkalan Kuras, Kab. Pelalawan Gajahmungkur, Kab. Wonogiri Kws. Ujuna-Kalikoa, Kota Palu 5 KEPULAUAN RIAU Teladan Kec. Tanjung Pinang Barat, Kota Tanjung Pinang Gajahmungkur, Kab. Wonogiri Kws. Lere, Kota Palu Kec. Tanjung Riau, Kota Batam Gajahmungkur 3, Kab. Wonogiri Kws. Silae, Kota Palu Kec. Tanjung Riau, Kota Batam Wedung, Kab. Demak Kws. Bajo Poat-, Kab. Banggai Melawa, Kel. Kampung Melayu, Kec. Belakang Padang, Kota Batam Wedung, Kab. Demak Kws. Bajo Poat-, Kab. Banggai Kampung Melayu, Kec. Nongsa, Kota Batam Jetis, Kab, Kudus 6 SULAWESI BARAT Kel. Totoli, Kec. Banggae, Kab. Majene 6 BANGKA BELITUNG Mualim Desa Air Merbau, Kws. Tanjungpandan Jetis, Kab, Kudus Kel. Baru, Kec. Banggae, Kab. Majene Desa Perawas, Kws. Tanjungpandan Jetis 3, Kab, Kudus Kel. Banggae, Kec. Banggae, Kab. Majene Dalam Lontong Pancur, Kws. Pangkalbalam Cilacap, Kab. Cilacap Kel. Labuang, Kec. Banggae Timur, Kab. Majene Gabek, Kws. Pangkalbalam Cilacap, Kab. Cilacap Kel. Baurung, Kec. Banggae Timur, Kab. Majene Ampui, Kws. Pangkalbalam Losari, Kab. Brebes Kel. Totoli, Kec. Banggae, Kab. Majene Perbatasan Selindung, Kws. Pangkalbalam Losari, Kab. Brebes Kab. Mamuju Utara Dalam Kuday Utara, Kws. Sungailiat Bandengan, Kota Pekalongan Kel. Bambaloka, Kec. Bambaloka, Kab. Mamuju Utara Dalam Kuday Selatan, Kws. Sungailiat Bandengan, Kota Pekalongan 7 GORONTALO Kel. Tenda, Kec. Kota Selatan, Kota Gorontalo Desa Kimhin, Kws. Sungailiat Bandengan 3, Kota Pekalongan Kel. Siendeng, Kec. Kota Selatan, Kota Gorontalo 7 JAMBI Kec. Jambi Timur, Kota Jambi 4 DIY Gedongkiwo Kel. Biawu, Kec. Kota Selatan, Kota Gorontalo Jl. Pelangi, Kab. Tanjabtim Trirenggo Kel. Bugis, Kec. Kota Timur, Kota Gorontalo Jl. Makmur, Kab. Tanjabtim Pendowoharjo Kel. Leato Utara, Kec. Kota Tengah, Kota Gorontalo Jl. Hasan Taram, Kab. Tanjabtim Bendungan Kel. Heledulaa Utara, Kec. Kota Timur, Kota Gorontalo Jl. Nelayan I, Kab. Tanjabtim Ngestiharjo Kel. Dembe II, Kec. Kota Utara, Kota Gorontalo Jl. Nelayan II, Kab. Tanjabtim Sumberan Kel. Dulalowo, Kec. Kota Tengah, Kota Gorontalo Jl. Seroja Ujung Rt.6, Kab. Tanjabtim Jongkang Desa Bumbulan, Kec. Paguat, Kab. Pohuwato Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 6

184 INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN (PERMUKIMAN KUMUH) NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN 8 BENGKULU Jalan Merapi Sariharjo Desa Imbodu, Kec. Randangan, Kab. Pohuwato Jalan Muhajirin Karangrejek 8 SULAWESI UTARA Kel. Karombasan Selatan, Kec. Wanea, Kota Manado Kws. Panorama Piyaman Kel. Ranotana Weru, Kec. Wanea Kota Manado Kws. Selebar 5 JAWA TIMUR Kws. Krembangan, Kota Surabaya Kel. Sindulang I, Kec. Tuminting, Kota Manado Kws. Sumur Dewa Kws. Krembangan, Kota Surabaya Kel. Molas, Kec. Bunaken, Kota Manado 9 SUMATERA SELATAN Talang Jawa, Kota Lubuklinggau Kws. Ngawi, Kab. Ngawi Kel. Perkamil, Kec.Tikala, Kota Manado Kws. Pampangan, Kab. OKI Kws. Ngawi, Kab. Ngawi Kel. Paal II, Kec. Tikala, Kota Manado Sungai Lilin RT. 06 RW. 0, Kab. Musi Banyuasin Kws. Brondong, Kab. Lamongan Kel. Paal IV, Kec. Tikala, Kota Manado Sungai Lilin RT. 07 dan 03 RW. 0, Kab. Musi Banyuasin Kws. Sadem, Kab. Tulungagung Kel. Wangurer, Kec. Girian, Kota Bitung Kel. 5 Ulu, Kota Palembang Kws. Kota Gresik, Kab. Gresik Kel. Wangurer Barat, Kec. Madidir, Kota Bitung Kel. 4 Ulu, Kota Palembang Kws. Caruban, Kab. Madiun Kel. Matani, Kec. Tumpaan, Kab. Minahasa Selatan Kel. 3/4 Ulu Kota Palembang 6 BALI Desa Dalung, Kec. Kuta Utara, Kab. Badung Kel. Rayonapo, Kec. Amurang, Kab. Minahasa Selatan Kel. 3/4 Ulu Kota Palembang Desa Lukluk, Kec. Mengwi, Kab. Badung Kel. Gagoman, Kec. Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu Kel. 5 Ulu Kota Palembang Ling. Tagtag, Desa Peguyangan, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar Kel. Santiago, Kec. Tahuna, Kab. Kep. Sangihe Kws. Sematang Borang, Kota Palembang Desa Pemogan, Kec. Denpasar Selatan, Kota Denpasar Kel. Soataloara II, Kec. Tahuna, Kab. Kep. Sangihe Silaberanti, Kota Palembang Desa Pemecutan Kelod, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar 9 MALUKU Desa Urimesing (Kusu-Kusu-Sere), Kota Ambon 0 LAMPUNG Kec. Kota Agung, Kab. Tanggamus Desa Ketewel, Kec. Sukawati, Kab. Gianyar Kel. Pandan Kasturi, Kota Ambon Kel. Susunan Baru, Kec. Tj. Karang Barat, Kota Bandar Lampung Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan Desa Poka, Kota Ambon Desa Rangai Tri Tunggal, Kec. Ketibung, Kab. Lampung Selatan Desa Delod Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan Kambung Sugiarto (Gunung), Kab. Maluku Tengah Desa Karya Tunggal, Kec. Ketibung, Kab. Lampung selatan Kel.Kampung Baru, Kec. Buleleng, Kab. Buleleng P. Banda, Kab. Maluku Tengah Desa Tarahan, Kec. Ketibung, Kab. Lampung Selatan Kel.Banyuning, Kec. Buleleng, Kab. Buleleng Mako - Namrole, Kab. Buru Kel. Bandar Jaya Barat, Kec. Terbanggi Besar, Kab. Lampung Tengah Desa Culik, Kec. Abang, Kab. Karangasem Namlea, Kab. Buru Kel. Bandar Jaya Timur, Kec. Terbanggi Besar, Kab. Lampung Tengah 7 NTB Kec. Sumbawa, Kab. Sumbawa Waipirit/Kairatu, Kab. Seram Bagian Barat Kel. Yukum Jaya, Kec. Terbanggi Besar, Kab. Lampung Tengah Kec. Rasanae, Kota Bima Piru, Kab. Seram Bagian Barat Kel. Hadi Mulyo Barat, Kec. Metro Pusat, Kota Metro Kec. Rasanae Barat, Kota Bima Dobo (Siwalima Pantai, Kampung Cina, Durjela), Kab. Kep. Aru Kel. Hadi Mulyo Timur, Kec. Metro Pusat, Kota Metro Kec. Keruak, Kab. Lombok Timur 30 MALUKU UTARA Desa Babang, Kec. Bacan Timur, Kab. Halsel BANTEN Bumi Mutiara Serang Seksi, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang. Kec. Selong, Kab. Lombok Timur Desa Babang, Kec. Bacan Timur, Kab. Halsel Bumi Mutiara Serang Seksi, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang. 8 NTT Kws. Namosain, Kec. Alak, Kota Kupang Desa Babang, Kec. Bacan Timur, Kab. Halsel Komp. Pasundan RT.04/03, Kel. Penancangan, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang Kws. Alok Barat, Kec. Alok Barat, Kab. Sikka Desa Babang, Kec. Bacan Timur, Kab. Halsel Kp. Karundang, Kel. Cipocok, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang Kws. Kemala Putih, Kec. Kota Waingapu, Kab. Sumba Timur Desa Matsa, Kec. Malifut, Kab. Halut Kp. Kaung, Kel. Cipocok, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang Kws. Sarotari, Kec. Larantuka, Kab. Flores Timur Desa Matsa, Kec. Malifut, Kab. Halut Kp. Sukalila RT 0/08, Kel. Kagungan, Kec. Serang, Kota Serang 9 KALIMANTAN BARAT Kec. Pontianak Utara, Kota Pontianak Desa Matsa, Kec. Malifut, Kab. Halut Kp. Malang Nengah, Kel. Kagungan, Kec. Serang, Kota Serang Kec. Pontianak Timur, Kota Pontianak Desa Masio, Kab. Halbar Kp. Kelapa Dua, Kel. Kagungan, Kec. Serang, Kota Serang Kota Ketapang, Kabupaten Ketapang Desa Masio, Kab. Halbar Seksi, Perum. Taman Puri Indah, Kel. Sepang, Kec. Serang, Kota Serang Kec. Telok Batang, Kab. Kayong Utara Kab. Halbar Seksi, Perum. Taman Puri Indah, Kel. Sepang, Kec. Serang, Kota Serang Kec. Sungai Pinyuh, Kab. Pontianak Desa Were, Kec. Weda, Kab. Halteng Perum. Taman Banten Lestari Blok F 0, Kel. Unyur, Kec. Serang, Kota Serang Kec. Segedong, Kab. Pontianak Desa Were, Kec. Weda, Kab. Halteng Kp. Kilasah Tiga, Desa Kilasah, Kec. Kasemen, Kota Serang Kota Ngabang, Kab. Landak 3 PAPUA Arso VI Distrik Arso, Kota Keerom Desa Sawah Luhur, Kec. Kasemen, Kota Serang Kota Sintang, Kab. Sintang Brorep Kelapa V, Kota Merauke Kp. Cipacung, Desa Karangsuaga, Kab. Serang Kec. Sungai Raya, Kab. Kubu Raya Nawaripi, Kota Timika Komp. Pemda RT 0/07, Kp. Penancangan Baru, Kel. Kaligandu, Kec, Serang, Kota Serang 0 KALIMANTAN SELATAN Desa Tabunio, Kec. Takisung, Kab. Tanah Laut Mararena Kasukue, Kota Sarmi Kp. Sempu, Kec. Cipare, Kota Serang Desa Asam-Asam, Kec. Jorong, Kab. Tanah Laut 3 PAPUA BARAT Komp. PP. Hidayatullah, Kab. Sorong Seksi, Perum. Bumi Serang Damai, Kel. Drangong, Kec. Taktakan, Kota Serang Desa Batakan, Kec. Takisung, Kab. Tanah Laut Arowi I Distrik Manokwari Timur, Kab. Manokwari Seksi, Perum. Bumi Serang Damai, Kel. Drangong, Kec. Taktakan, Kota Serang Kp. Baru, Kec. Batu Licin, Kab. Tanah Bumbu Perum 00, Kab. Raja Ampat Kel. Gedong Dalem, Kec. Jombang, Kota Cilegon KALIMANTAN TENGAH Kel. Kuala Kurun, Kec. Kurun, Kab. Gumas Komp. Kayu Merah dan Katemba, Kab. Fak-Fak Kel. Masigit, Kec. Jombang, Kota Cilegon Kel. Selat Tengah, Kec. Selat, Kab. Kapuas Komp. Ponpes, Kel. Malawele, Distrik Aimas Kp. Bojongkoneng, Desa Cikoneng, Kec. Anyar, Kota Cilegon Kel. Selat Tengah Kec. Selat, Kab. Kapuas Perum Pemda Km. 4, Distrik Aimas, Kab. Sorong Kapling ABM, Desa Cikoneng, Kec. Anyar, Kota Cilegon Kel. Selat Hulu, Kec. Selat, Kab. Kapuas Komp. Arkuki, Distrik Manokwari Barat, Kab. Manokwari Kp. Sukadamai RT0/07, Kel. Panggungrawi, Kec. Jombang, Kota Cilegon Kel. Selat Dalam, Kec. Selat, Kab. Kapuas Amban Mulyo, Kab. Manokwari Kel. Jombang Wetan RT 04/4, Kec. Jombang, Kota Cilegon Kel. Selat Tengah, Kec. Selat, Kab. Kapuas Perum Kobe Oser, Distrik Waigeo Selatan, Kab. Raja Ampat Martapura RT.0/03, Kel. Masigit, Kota Cilegon Kel. Sawahan, Kec. MB Ketapang, Kab. Kotim Perum 00, Kab. Raja Ampat Ling. Kroweng RT.0/0, Kel. Kebondalem, Kec. Purwakarta, Kota Cilegon Kel. Ketapang, Kec. MB Ketapang, Kab. Kotim Distrik Fak-Fak, Kab. Fak-Fak Ling. Kubang Hulu RT.03/06, Kota Cilegon Kel. MB. Hilir, Kec. MB. Ketapang, Kab. Kotim Kws. Torea, Kab. Fak-Fak Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 7

185 INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN (RSH) NO PROPINSI JUMLAH KAWASAN NO PROPINSI JUMLAH KAWASAN NO PROPINSI JUMLAH KAWASAN NAD 7 JAWA BARAT 8 3 SULAWESI SELATAN 4 SUMATERA UTARA 6 3 JAWA TENGAH 8 4 SULAWESI TENGGARA 7 3 SUMATERA BARAT 4 4 DIY 4 5 SULAWESI TENGAH 3 4 RIAU 8 5 JAWA TIMUR 6 SULAWESI BARAT 7 5 KEPULAUAN RIAU 5 6 BALI 9 7 GORONTALO 3 6 BANGKA BELITUNG 3 7 NTB 5 8 SULAWESI UTARA 3 7 JAMBI 8 8 NTT 3 9 MALUKU 3 8 BENGKULU 4 9 KALIMANTAN BARAT 4 30 MALUKU UTARA 6 9 SUMATERA SELATAN 6 0 KALIMANTAN SELATAN 3 PAPUA 3 0 LAMPUNG 3 KALIMANTAN TENGAH 3 PAPUA BARAT 9 BANTEN 5 KALIMANTAN TIMUR 4 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 8

186 INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN (RSH) NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NAD RSH Desa Sentang, Kec. Blangkejeren, Kab. Gayo Lues BANTEN Kp. Awe, Kel. Babakan, Kec. Cibadak, Kab. Lebak KALIMANTAN TENGAH Perum. Wengga Metropolitan, Kab. Kotim RSH Kec. Blangkejeren, Kab. Gayo Lues Perum. Jurang Mangu Permai, Kel. Jurang Mangu Barat, Kec. Pd. Aren, Kota Tangsel Perum. Wengga Metropolitan, Kab. Kotim Perum. Caritas, Desa Bl. Beurandang, Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat Perum. Karya Bakti, Kel. Jurang Mangu Barat, Kec. Pd. Aren, Kota Tangsel Perum. Wengga Metropolitan, Kab. Kotim Perum. Caritas, Desa Bl. Beurandang, Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat Perum. Sekneg, Kel. Pondok Kacang, Kec. Pd. Aren, Kota Tangsel Perum. Wengga Metropolitan, Kab. Kotim BTN, Desa Paloh Lada, Kec. Dewantara, Kab. Aceh Utara Perum. Korpr Griya Suradita Indahi, Kec. Cisauk, Kab. Tangerang Perum. Pendawa, Kec. Baamang Desa Suka Makmue, Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya Perumnas. Suradita, Kec. Cisauk, Kab. Tangerang Perum. Pendawa, Kec. Baamang Desa Air Dingin, Kec. Simeulue Timur Jl. Anggrek Raya, Kel. Larangan Indah, Kec. Larangan, Kota Tangerang KALIMANTAN TIMUR Perum. PNS Sungai Parit, Kab. Penajam Paser Utara Kp. Kute, Kec. Kebayakan Kab. Aceh Tengah Jl. Teratai, Kel. Larangan Indah, Kec. Larangan, Kota Tangerang Kws. Batu Ampar KM.7, Kota Balikpapan SUMATERA UTARA Perum. Johor Kencana, Kws. Namorambe, Kab. Deli Serdang Jl. Flamboyan Blok E, Perum. Pd. Kacang Prima, Kel. Pd. Kacang Timur, Kws. Perum PNS Pulau Atas, Kota Samarinda Perum. Johor Kencana, Kws. Namorambe, Kab. Deli Serdang Kec. Pd. Aren, Kota Tangsel Kws. Perum. PNS Sekambing, Kota Bontang Perum. Griya Mencirim Minimalis II Blok I Perum. Pd. Kacang Prima, Kel. Pd. Kacang Timur, Kec. Pd. Aren, 3 SULAWESI SELATAN Kws. Puri Asri - Ujung Bulu, Kab. Bulukumba Perum. Taman Putri Deli, Kws. Namorambe, Kab. Deli Serdang Kota Tangsel Perum. PNS Manggala, Kota Makassar Perum. Puri Bintang Merdeka Kp. Tangjung Kulon, Ds. Tangjung Sari, Kec. Pabuaran, Kab. Serang Perum. BTN Pepabri dan Bapertarum, Kab. Jeneponto Perum. Griya Nusantara DMJ 6 dan 8, Kec. Dolok Masihol, Kab. Serdang Bedagai JAWA BARAT Perumnas. Bumi Parahyangan Kencana, Kab. Bandung Perum. Tamarunang I dan Sinar Bombong, Kab. Gowa Perum. Griya Nusantara DMJ 6, Kec. Dolok Masihol, Kab. Serdang Bedagai Perum. Bukit Griya Kencana, Kab. Bandung Kab. Majene Perum. PNS, Kec. Binjai Barat, Kota Binjai Perum. Tut Wuri Handayani, Kab. Bandung 4 SULAWESI TENGGARA Perumnas. Waruruma/Wana Bakti Indah, Kota Bau-Bau Perum. PNS, Kec. Binjai Barat, Kota Binjai Perum. Griya Inti Asri, Kab. Sumedang RSH Satria Nusantara, Kab. Konawe 3 SUMATERA BARAT Kws. Gunung Medan, Sei Lawai, Kab. Dharmasraya Perum. Gunung Sari Indah, Kab. Majalengka Kota Kendari Perum. RSH, Kec. Koto Tengah, Kota Padang Perum. Griya Ciwangi dan Kota Permata, Kab. Purwakarta Kota Kolaka Perum. RSH, Kec. Kuranji, Kota Padang Perum. Taman Sari Tenjoresmi, Kab. Sukabumi Perum. PNS Lapodi, Kec. Pasar Wajo, Kab. Buton Kws. Koto Baru, Sei Rumbai, Kab. Dharmasraya Perum. Pesona Griya Indah, Kab. Karawang Perum. Bukit Barebbo, Kota Kendari 4 RIAU Paradise Garden Regency, Kec. Tambang, Kab. Kampar 3 JAWA TENGAH Tembalang, Kota Semarang Perum. PNS Nanga-Nanga, Kota Kendari Khalimasa Permai, Kec. Tambang, Kab. Kampar Tembalang, Kota Semarang 5 SULAWESI TENGAH Kws. Lagaruntu, Kota Palu Griya Citra Lestari. Kec. Siak Hulu. Kab. Kampar Tembalang 3, Kota Semarang Kws. Palupi-, Kota Palu Payung Sekaki, Kec. Payung Sekaki, Kota Pekanbaru Ngaliyan, Kota Semarang Kws. Palupi-, Kota Palu Purwodadi Indah, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru Cepu, Kab. Blora Kws. Mapane, Kab. Poso Mirama Indah, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru Cepu, Kab. Blora 6 SULAWESI BARAT Kab. Mamuju Bukit Asri Tambusai III, Kec. Mandau, Kab. Bengkalis Sidoharjo, Kab. Sragen Kec. Simboro, Kab. Mamuju Rangau Citra Permai, Kec. Mandau, Kab. Bengkalis Sidoharjo, Kab. Sragen Kec. Tapalang, Kab. Mamuju 5 KEPULAUAN RIAU Perum. Ricci, Tanjung Ucang, Kota Batam Ngemplak, Kab. Boyolali Kec. Matakali, Kab. Polewali Mandar Kec. Sagulung, Kota Batam Ngemplak, Kab. Boyolali Kec. Polewali, Kab. Polewali Mandar Perum. Griya Senggarang, Kota Tanjung Pinang Kajen, Kab. Pekalongan Kec. Tinabung, Kab. Polewali Mandar Perum. Bukit Raya Jalan Ganet, Kel. Kijang Kencana, Kota Tanjung Pinang Kajen, Kab. Pekalongan 7 GORONTALO Perum. Mansai Permai, Kel. Huangoboto, Kec. Dungingi, Kota Gorontalo Lobam Mas Permai - Jamsostek, Kab. Bintan Relokasi, Kab. Banjarnegara Perum. Agus Salim Indah, Kec. Dulalowo, Kec. Kota Tengah, Kota Gorontalo 6 BANGKA BELITUNG Perum. POLRI, Kec.Bukit Intan, Kota Pangkalpinang Relokasi, Kab. Banjarnegara Perumnas. Hutuo, Perum. Tirta Kencana, Perum Mutiara Indah, Kec. Limboto, Kab. Gorontalo Desa Tua Tunu, Kota Pangkalpinang Kalibagor, Kab. Banyumas 8 SULAWESI UTARA Kec. Tikala, Wale Wangun Umbanua, Kota Manado Perum. PNS, Desa Padang Baru, Kab.Bangka Tengah 4 DIY Perum. Sedayu Permai, Kab. Bantul Perum. Maeitha Griya II, kec. Matuari, Kota Bitung 7 JAMBI BTN Lintas Asri, Kws. Rimbo Tengah, Kab. Bungo Perum. Sedayu Permai, Kab. Bantul Perum. Bougenville Indah, Kec. Girian, Kota Bitung Bungo Makmur, Kws. Rimbo Tengah, Kab. Bungo Kec. Cangkringan, Kab. Sleman Perum. Rizky, Kec. Girian, Kota Bitung Vila Mas, Gria Tiara Hidayah, Kws. Kota Bangko, Kab. Merangin Perum. Guwosari, Kab. Bantul Perum. Puri Edelweis, Kec. Girian, Kota Bitung Kiki Regency, Kws. Kota Bangko, Kab. Merangin Perum. Griya Citra Asri, Kab. Bantul Perum. Clifford Griya Indah, Kec. Madidir, Kota Bitung Griya Madinah Asri, Kws. Kota Bangko, Kab. Merangin 5 JAWA TIMUR Dander, Kab. Bojonegoro Perum. Griya Woloan Indah, Kec. Tomohon Utara, Kota Tomohon Hamparan Hikmah I Pematang Sulur Permata Citra Graha Indah Paciran, Kab. Lamongan Perum. Lestari Indah, Kec. Pineleng, Kab. Minahasa Permata 7 BLK Simpang Rimbo, Kota Jambi Singosari Residence, Kab. Malang Perum. Permata Asri, Kec. Pineleng, Kab. Minahasa Mutiara Simpang Rimbo Mutiara Mayang, Kec. Kota Baru, Kota Jambi Mondoroko Singosari, Kab. Malang Perum. Griya Sea Lestari, Kec. Pineleng, Kab. Minahasa 8 BENGKULU Perumnas. Griya Betungan Asri, Kota Bengkulu Malang Anggun Sejahtera, Kab. Malang Perum. Eben Haezar, Kec. Tombulu, Kab. Minahasa Perumnas. Griya Betungan Asri, Kota Bengkulu Green Cerme, Kab. Gresik Perum. Griya Klabat Indah II, Kec. Dimembe, Kab. Minahasa Utara Perumnas. Griya Betungan Asri, Kota Bengkulu Perum. TNI/AL Cerme, Kab. Gresik Perumnas. Pobundayan, Kec. Kotamobagu Selatan, Kota Kotamobagu Perumnas. Kayu Kunyit, Kota Manna Menganti Asri, Kab. Gresik 9 MALUKU Kota Masohi RSH Pagar Dewa, Kota Manna Pesona Asri Candi, Kab. Sidoarjo Kp. Air Pepaya 9 SUMATERA SELATAN Kws. Perumnas Mutiara, Kab. Lahat Quality Residence Candi, Kab. Sidoarjo Kab. Maluku Tenggara Kws. Gunung Ibul, Kota Prabumulih Indra Prasta Puri, Kab. Mojokerto 30 MALUKU UTARA Desa Lina Ino, Kec. Tobelo Tengah, Kab. Halut Kws. RSH Talang Kelapa Blok Kanah, Kota Palembang 6 BALI Perum. Nirmalasari, Kel. Subagan, Kec. Karangasem, Kab. Karangasem Desa Lina Ino, Kec. Tobelo Tengah, Kab. Halut Kws. TNI Sekojo, Kota Palembang Perum. Indah Gargita, Kel. Subagan, Kec. Karangasem, Kab. Karangasem Desa Galala Kab. Halbar Kws. Jakabaring, Kota Palembang Perum. Kertalangu, Kel. Subagan, Kec. Karangasem, Kab. Karangasem Desa Galala Kab. Halbar Kws. TOP Jakabaring, Kota Palembang Perum. Bumi Cempaka Asri, Ds. Bongan, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan Desa Galala Kab. Halbar 0 LAMPUNG Perum. Bukit Kemiling Permai, Kec. Kemiling, Kota Bandar Lampung Perum. Graha Pertiwi, Ds. Bongan, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan Sofifi, Kota Tikep Perum. Nusantara Permai, Kec. Campang Raya, Kota Bandar Lampung Perum. Bukit Sanggulan Indah, Kec. Kediri, Kab. Tabanan Sofifi, Kota Tikep Perum. PNS Seputih Jaya, Kec.Gunung Sugih, Kab. Lampung Tengah Perum. Darma Jati, Ds. Tejakula, Kec. Tejakula, Kab. Buleleng Sofifi, Kota Tikep Perum. PNS Seputih Jaya, Kec. Gunung Sugih, Kab. Lampung Tengah Perum. Bungkulan Indah, Ds. Bungkulan, Kec. Sawan, Kab. Buleleng Sofifi, Kota Tikep BANTEN Perum. Taman Banten Lestari, Kel Unyur, Kec Serang, Kota Serang Perum. Pemaron Indah, Ds. Pemaron, Kec. Buleleng, Kab. Buleleng Desa Tomori, Kab. Halsel Perum. Bumi Agung Permai, Kel. Unyur, Kec. Serang, Kota Serang 7 NTB Perum. KORPRI Lingkar Selatan, Kota Mataram Desa Tomori, Kab. Halsel Perum. Griya Lopang Indah, Kel. Unyur, Kec. Serang, Kota Serang Perumnas. Labuapi, Kec. Labuapi Desa Mandaong, Kab. Halsel Taman Ciruas Permai RW 05, Desa Pelawad, Kec. Ciruas, Kab. Serang Perum. Bumi Harapan Permai, Kab. Lombok Barat Desa Were, Kab. Halteng Taman Ciruas Permai RW 04, Desa Pelawad, Kec. Ciruas, Kab. Serang Perum. Puri Ginte Indah, Kab. Dompu Desa Were, Kab. Halteng Perum. Praja Mandiri, Kel. Kalitimbang, Kec. Cibeber, Kota Cilegon Perumnas. Labuapi, Kec. Labuapi, Kab. Lombok Barat Desa Were, Kab. Halteng Kel. Kalitimbang, Kec. Cibeber, Kota Cilegon 8 NTT Desa Naiola, Kws. Kampung BTN, Kec. Miomaffo Timur, Kab. TTU 3 PAPUA Perumnas. IV, Kota Jayapura Kel. Cibeber, Kec. Cibeber, Kota Cilegon Kws. Weri, Kec. Larantuka, Kab. Flores Timur Perum. PNS Wadio, Kota Nabire Perumnas. Cibeber Seksi, Kec. Cibeber, Kota Cilegon Kws. Waekerow, Kec. Waekerow, Kab. Sumba Barat Perum. TNI/POLRI, Kota Sentani Perumnas. Cibeber Seksi, Kec. Cibeber, Kota Cilegon 9 KALIMANTAN BARAT Kec. Pontianak Timur, Kota Pontianak 3 PAPUA BARAT Perum. KPR 75, Kel. Kluwalu, Distrik Sorong Timur Komplek Pepabri, Kel. Bojongleles, Kec. Cibadak, Kab. Lebak Kec. Sungai Kakap, Kab. Kubu Raya Kab. Teluk Wondama Griya Kaduagung Indah, Kec. Cibadak, Kab. Lebak Kec. Sungai Raya, Kab. Kubu Raya Lapen Perum 300, Kab. Raja Ampat Perum. Bukit Kadu Agung Timur, Kel. Muara Ciujung Timur, Kec. Cibadak, Kab. Lebak Desa Sungai Bulan, Kota Singkawang Marina Asri, Kab. Manokwari Kp. Babakan, Kel. Cibadak, Kec. Cibadak, Kab. Lebak 0 KALIMANTAN SELATAN Komp. Citra Plamboyan Raya, Kel. Mabuun, Kec. Murung Pudak, Kab. Tabalong Entata, Distrik Fak-Fak Kota Kp. Baturambang, Kel. Babakan, Kec. Cibadak, Kab. Lebak Komp. Kartika Eka Paksi, Kel. Liang Anggang, Kec. Landasan Ulin, Kota Banjarbaru Perum. Harapan Indah, Distrik Sorong Utara Kp. Pasirjati, Kel. Pasirjati, Kec. Cibadak, Kab.Lebak KPR BPD Km 9,5, Distrik Sorong Utara, Kab. Sorong Lingkar Bandara, Distrik Wasior Kota Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 9

187 RUSUNAWA BESERTA INFRASTRUKTUR PENDUKUNGNYA PROPINSI KOTA/KABUPATEN PROPINSI KOTA/KABUPATEN PROPINSI KOTA/KABUPATEN NAD Kota Banda Aceh JAWA TENGAH 7 Kota Semarang JAWA TIMUR 33 Kabupaten Pasuruan SUMATERA UTARA Kota Tanjung Balai 8 Kota Kudus 34 Kota Sidoarjo 3 Kota Sibolga 9 Kota Tegal 35 Kabupaten Madiun 4 Kota Medan 0 Kabupaten Jepara KALIMANTAN BARAT 36 Kota Pontianak SUMATERA BARAT 5 Kota Sawah Lunto Kota Surakarta KALIMANTAN SELATAN 37 Kota Banjarmasin RIAU 6 Kota Pekanbaru Kota Salatiga KALIMANTAN TIMUR 38 Kota Tarakan KEPULAUAN RIAU 7 Kota Batam 3 Kota Rembang 39 Kota Balikpapan BANGKA BELITUNG 8 Kota Pangkal Pinang DIY 4 Kabupaten Bantul SULAWESI SELATAN 40 Kota Palopo SUMATERA SELATAN 9 Kota Palembang 5 Kabupaten Sleman 4 Kabupaten Bantaeng LAMPUNG 0 Kota Bandar Lampung JAWA TIMUR 6 Kota Surabaya 4 Kabupaten Jeneponto BANTEN Kota Tangerang 7 Kabupaten Sidoarjo SULAWESI TENGAH 43 Kota Palu JAWA BARAT Kabupaten Cimahi 8 Kota Probolinggo SULAWESI TENGGARA 44 Kota Bau Bau 3 Kota Sukabumi 9 Kota Kediri 4 Kota Cirebon 30 Kota Blitar 5 Kota Bandung 3 Kota Gresik 6 Kabupaten Bandung 3 Kabupaten Lumajang Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 0

188 INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN (PERDESAAN POTENSIAL) NO PROPINSI JUMLAH KAWASAN NO PROPINSI JUMLAH KAWASAN NO PROPINSI JUMLAH KAWASAN NAD 6 JAWA BARAT 3 3 SULAWESI SELATAN 0 SUMATERA UTARA 3 3 JAWA TENGAH 4 4 SULAWESI TENGGARA 3 3 SUMATERA BARAT 4 DIY 5 5 SULAWESI TENGAH 8 4 RIAU 3 5 JAWA TIMUR 3 6 SULAWESI BARAT 4 5 KEPULAUAN RIAU 6 BALI 4 7 GORONTALO 4 6 BANGKA BELITUNG 4 7 NTB 5 8 SULAWESI UTARA 3 7 JAMBI 5 8 NTT 5 9 MALUKU 8 BENGKULU 3 9 KALIMANTAN BARAT 7 30 MALUKU UTARA 3 9 SUMATERA SELATAN 3 0 KALIMANTAN SELATAN 3 PAPUA 4 0 LAMPUNG 4 KALIMANTAN TENGAH 3 PAPUA BARAT 3 BANTEN KALIMANTAN TIMUR 3 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V

189 INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN (PERDESAAN POTENSIAL) NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NAD Pulo Sarok, Kab. Aceh Singkil JAWA BARAT Desa Cipancar, Kec. Serang Panjang 4 SULAWESI TENGGARA Lalembuu, Kab. Konawe Selatan Pulo Sarok, Kab. Aceh Singkil Eretan, Kab. Indramayu Tinondo, Kab. Kolaka Perum. Pulo Sarok, Kab. Aceh Singkil Lemah Sugih, Kab. Majalengka Kws. Tinanggea, Kab. Konawe Selatan Pasar, Kab. Aceh Singkil 3 JAWA TENGAH STA Bagelen, Kab. Purworejo 5 SULAWESI TENGAH Bumi Raya Desa Lambelu, Kab. Morowali Desa Suka Damai, Kec. Lembah Seulawah, Kab. Aceh Besar STA Beji, Kab. Banyumas Bumi Raya Desa Limbo Makmur, Kab. Morowali Desa Gp. Baro - Blang Glumpang, Kab. Aceh Timur STA Beji 3, Kab. Banyumas Bumi Raya Desa Beringin Jaya, Kab. Morowali Desa Jambo Papen Panto Sikabu, Kec. Meukek, Kab. Aceh Selatan Kws. Begelen, Kab. Purworejo Bumi Raya Desa Harapan Jaya, Kab. Morowali SUMATERA UTARA Sikara-kara, Kab. Mandailing Natal Kws. Begelen 3, Kab. Purworejo Bumi Raya Desa Lasampi, Kab. Morowali Desa Teluk Meku, Kab. Langkat Kws. Beji, Kab. Banyumas Bumi Raya Desa Pebatae, Kab. Morowali Kec. Muara Desa Bariba, Kab. Tapanuli Utara Kws. Beji 4, Kab. Banyumas Bumi Raya Desa Umbele, Kab. Morowali 3 SUMATERA BARAT Desa Kws. Bukit Patah Sembilan, Kota Payakumbuh Kws. Beji 5, Kab. Banyumas Labean Desa Labean, Kab. Donggala Desa Kws. Palangki, Kab. Sijunjung Kws. Beji 6, Kab. Banyumas Napu Desa Maholo, Kab. Poso 4 RIAU Sei. Bagan, Kab. Pelalawan 4 DIY Gadingsari, Kab. Bantul Napu Desa Wuasa, Kab. Poso Sei. Upih, Kab. Pelalawan Desa Sendangarum, Kab. Sleman Wakai Desa Wakai, Kab. Tojo Una-una Kab. Kampar Desa Sumberahayu, Kab. Sleman Wakai Desa Benteng, Kab. Tojo Una-una Kab. Kampar Kab. Sleman Wakai Desa Baulu, Kab. Tojo Una-una 5 KEPULAUAN RIAU Kec. Serasan, Kab. Natuna Sanden, Kab. Bantul Wakai Desa Kololio, Kab. Tojo Una-una Pulau Mantang, Kab. Bintan 5 JAWA TIMUR Ngimbang, Kab. Lamongan Wakai Desa Tumotok, Kab. Tojo Una-una 6 BANGKA BELITUNG Desa Sijuk, Kws.Sijuk, Kab.Belitung Poncokusumo, Kab. Malang Desa Kaleke, Kab. Sigi Dolo Barat Desa Batu Itam, Kws.Sijuk, Kab.Belitung Kws. Agropolitan Semanding-Palang, Kab. Tuban Desa Wera, Kab. Sigi Dolo Barat Paya Benua, Kws.Mendo Barat, Kab.Bangka 6 BALI Kws. Nusa Penida, Kec. Nusa Penida, Kab. Klungkung Desa Rarampadende, Kab. Sigi Dolo Barat Desa Kace, Kws.Mendo Barat, Kab.Bangka Kws. Catur, Kec. Kintamani, Kab. Bangli 6 SULAWESI BARAT Kab. Majene 7 JAMBI Dusun Sido Mulyo, Kab. Bungo Desa Pakutatan, Kab. Jembrana Kab. Mamuju Jl. Duku Dusun Sumber Sari, Kab. Bungo Desa Anturan, Kab. Buleleng Karossa, Kab. Mamuju Dusun Rejo Sari, Kab. Bungo 7 NTB Desa Keruak Jerowaru, Kab. Lombok Timur Kab. Mamasa Desa Teluk Ketapang, Kec. Pemayung, Kab. Batanghari Woha, Kab. Bima 7 GORONTALO Kab. Bone Bolango Desa Senaning dan Kuap, Kec. Pemayung, Kab. Batanghari Labangka, Kab. Sumbawa Kab. Gorontalo Utara 8 BENGKULU Kws. Kaur Selatan,Kab. Kaur Keruak Jerowaru, Kab. Lombok Timur Kab. Gorontalo Kws. Pekik Nyarig, Kab. Bengkulu Tengah Woha, Kab. Bima Kab. Boalemo Kws. Pondok Kelapa, Kab. Bengkulu Tengah 8 NTT Kws. Kobalima Timur, Kec. Kobalima, Kab. Belu 8 SULAWESI UTARA Desa Likupang II, Kec. Likupang Timur, Kab. Minahasa Utara 9 SUMATERA SELATAN Jln. Rama Shinta, Kab. Lahat Kws. Lamboya, Kec. Lamboya, Kab. Sumba Barat Desa Jayakarsa Minapolitan Managabata, Kec. Likupang Barat, Kab. Miinahasa Utara Jln. Gatot Kaca, Kab. Lahat Kws. Oebelo, Kec. Kupang Timur, Kab. Kupang Desa Kulu Minapolitan Managabata, Kec. Wori, Kab. Minahasa Utara Kws. Muara Beliti, Kab. Musi Rawas Kws. Belo, Kec. Nekmese, Kab. Kupang Desa Kimabajo, Kab. Minahasa Utara 0 LAMPUNG Kws. Karya Jaya-Beringin Jaya, Kec. Way Tuba, Kab. Way Kanan Kws. Nangahale, Kec. Talibura, Kab. Sikka Desa Kimabajo, Kab. Minahasa Utara Kws. Karya Jaya-Pisang Baru, Kec. Way Tuba, Kab. Way Kanan 9 KALIMANTAN BARAT Kota Singkawang Desa Minaesa, Kab. Minahasa Utara Kws. Karya Jaya-Srikaton, Kec. Way Tuba, Kab. Way Kanan Kec. Jawai, Kab. Sambas Desa Wori, Kab. Minahasa Utara Kec.Sidomulyo, Kab. Lampung Selatan Kec. Semparuk, Kab. Sambas Desa Popareng, Kec. Tatapan, Keb. Minahasa Selatan Kec. Sidomulyo, Kab.Lampung Selatan Desa Pak Laheng, Kec. Toho, Kab. Pontianak Desa Wawontulap, Kec. Tatapan, Kab. Minahasa Selatan BANTEN Kp. Talaga, Desa Kadu Kacapi, Kec. Pabuaran, Kab. Serang Desa Pak Laheng, Kec. Toho, Kab. Pontianak Desa Sondaken, Kec. Tatapan, Kab. Minahasa Selatan Kp. Solor, Desa Keserengan, Kec. Pontang, Kab. Serang Desa Piasak, Kec. Selimbau, Kab. Kapuas Hulu Desa Rap-Rap, Rap, Kec. Tatapan, Kab. Minahasa Selatan Kp. Kecakur, Desa Keserengan, Kec. Pontang, Kab. Serang Kec. Matan Hilir Selatan, Kab. Ketapang Desa Lautongan, Kec. Tabukan Selatan, Kab. Kep. Sangihe Kp. Keserangan, Desa Keserengan, Kec. Pontang, Kab. Serang Kec. Sei. Rengas, Kab. Kubu Raya (Minapolitan) Desa Batuwingkung, Kec. Tabukan, Kab. Kep. Sangihe Kp. Lembur Jero, Desa Pesanggrahan, Kec. Pabuaran, Kab. Serang 0 KALIMANTAN SELATAN Kambitin, Kec. Tanjung, Kab. Tabalong 9 MALUKU Kab. Seram Bagian Timur Kp. Baru, Desa Pesanggrahan, Kec. Pabuaran, Kab. Serang Kambitn, Kec. Tanjung, Kab. Tabalong Desa Faan (Langgur), Kab. Maluku Tenggara Kp. Pancur, Desa Penyerapan, Kec. Baros, Kab. Serang Kab. Batola 30 MALUKU UTARA Kws. Manggayoang, Kab. Halsel Kp. Mindi, Desa Gunungsari, Kec. Gunungsari, Kab. Serang Kab. Batola Kws. Manggayoang, Kab. Halsel Desa Giri Pawana, Kec. Mandalawangi, Kab. Pandeglang KALIMANTAN TENGAH Desa Sebuai, Kec. Kumai, Kab. Kobar Kws. Manggayoang, Kab. Halsel Desa Mandalawangi, Kec. Mandalawangi, Kab. Pandeglang Desa Sei Bakau, Kec. Kumai, Kab. Kobar Desa Mekar Sari, Kab. Haltim Desa Nembol, Kec. Mandalawangi, Kab. Pandeglang Desa Sei Bakau, kec. Kumai, Kab. Kobar Desa Mekar Sari, Kab. Haltim Kp. Cileksa, Desa Banjar, Kec. Banjar, Kab. Pandeglang KALIMANTAN TIMUR Kws. Kaliamok, Kab. Malinau Desa Mekar Sari, Kab. Haltim Kp. Kaduhuni, Desa Giripawana, Kec. Mandalawangi, Kab. Pandeglang Kws. Malinau Seberang, Kec. Malinau, Kab. Malinau 3 PAPUA Kws. Koya Timur, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura Desa Margasana RW 0, Kec. Pagelaran, Kab. Pandeglang Kws. Sabitta, Kp. Buyung Buyung, Kab. Berau Kws. Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura Kp. Kadumaria, Desa Mandalawangi, Kec. Mandalawangi, Kab. Pandeglang 3 SULAWESI SELATAN Tolo Timur, Kws. Kelara-Rumbia, Kab. Jeneponto Kws. Hom-hom Muai, Distrik Hubikosi, Kab. Jayawijaya Kp. Sukanagri, Desa Mandalawangi, Kec. Mandalawangi, Kab. Pandeglang Tolo Utara, Kws. Kelara-Rumbia, Kab. Jeneponto Kws. Ninabua, Distrik Hubikosi, Kab. Jayawijaya Desa Kartasana, Kec. Pagelaran, Kab. Pandeglang Tolo Ruas-I, Kws. Kelara-Rumbia, Kab. Jeneponto 3 PAPUA BARAT Distrik Kaliam, Kab. Raja Ampat Perum Mandiri Asri Sabi, Kel. Bangkonol, Kec. Kroncong, Kab. Pandeglang Tolo Ruas-II, Kws. Kelara-Rumbia, Kab. Jeneponto Distrik Bomberay, Kab. Fak - Fak Kp. Kaso, Desa Nembol, Kec. Mandalawangi, Kab. Pandeglang Dusun Paranga, Kws. Bontoramba, Kab. Jeneponto Distrik Yennanas, Kab. Raja Ampat Kp. Cileksa, Desa Banjar, Kec. Banjar, Kab. Pandeglang Dusun Alluka, Kws. Bontoramba, Kab. Jeneponto Distrik Bomberay, Kab. Fak - Fak Desa Cigadung, Kec. Pandeglang, Kab. Pandeglang Kws. Malili, Kab. Luwu Timur Desa Margasana RW 04, Kec. Pagelaran, Kab. Pandeglang Kws. Bontonompo, Kab. Gowa Kws. Bontolempangan, Kab. Selayar Kws. Buki, Kab. Selayar Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V

190 INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN (RAWAN BENCANA) PROPINSI KAWASAN PROPINSI KAWASAN SUMATERA UTARA Simpang Mardinding - Mardinding I, Kab. Karo SUMATERA BARAT Koto Tangah, Kota Padang Simpang Kutambaru - Kutambaru, Kab. Karo Maninjau, Kab. Agam 3 Kota Tonggal - Gambeer, Kab. Karo 3 Painan, Kab. Pesisir Selatan 4 Jembatan Baru - Simpang Sibintun, Kab. Karo BENGKULU 4 Prop bengkulu 5 Desa Selandi, Kab. Karo 5 Kab.Bengkulu Tengah 6 Desa Sukameriah - Jembatan baru, Kab. Karo JAWA BARAT 6 Kws. Dayeuh Kolot, Kab. Bandung 7 Mardinding I - Mardinding, Kab. Karo 7 Kws. Cibalong, Kab. Garut 8 Desa Geronggang, Kec. Angkola Selatan, Kab. Tapanuli Selatan 9 Desa Simaronop, Kec. Angkola Selatan, Kab. Tapanuli Selatan 0 Desa Sironcitan, Kec. Angkola Selatan, Kab. Tapanuli Selatan Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 3

191 INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN (PERBATASAN DAN PULAU KECIL TERLUAR) NO PROPINSI JUMLAH KAWASAN NO PROPINSI JUMLAH KAWASAN NO PROPINSI JUMLAH KAWASAN NAD 3 6 BANTEN 6 SULAWESI UTARA RIAU 7 BALI MALUKU 3 KEPULAUAN RIAU 4 8 NTT 3 3 MALUKU UTARA 5 4 BANGKA BELITUNG 9 KALIMANTAN BARAT 3 4 PAPUA 5 LAMPUNG 0 KALIMANTAN TIMUR 4 5 PAPUA BARAT Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 4

192 INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN (PERBATASAN DAN PULAU KECIL TERLUAR) NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NAD Pulo Nasi, Kab. Aceh Besar 9 KALIMANTAN BARAT Kec. Jagoi Babang, Kws. Perbatasan Bengkayang Desa Lampuyang Pulo Breuh, Kab. Aceh Besar Jagoi Babang, Kec. Jagoi Babang, Kws. Perbatasan Bengkayan Desa Paloh Pulo Breuh, Kab. Aceh Besar Desa Batu Timur, P. Lemukutan, Kec. Sei. Raya Kepualauan, Kab. Bengkayang RIAU Sei. Bagan, Kab. Pelalawan Desa Batu Barat, P. Lemukutan, Kec. Sei. Raya Kepualauan, Kab. Bengkayang Sei. Upi,h Kab. Pelalawan Desa Padang, Kec. P. Mayakarimata, Kab. Kayong Utara Kab. Kampar Badau, Kec. Badau, Kws. Perbatasan Kapuas Hulu Kab. Kampar Kec. Badau, Kab. Kapuas Hulu 3 KEPULAUAN RIAU Pulau Granting, Kec. Belakang Padang, Kota Batam 0 KALIMANTAN TIMUR Kec. Maratua, Pulau Maratua, Kab. Berau Sekanak, Kec. Belakang Padang, Kota Batam Desa Teluk Alulu, Pulau Maratua, Kab. Berau Pulau Jang, Kab. Karimun Kws. Sungai Nyamuk, Kab. Nunukan Pulau Papan, Kec. Buru Kab. Karimun Desa Balansiku, Kec. Sebatik, Pulau Sebatik, Kab. Nunukan 4 BANGKA BELITUNG Desa Tanjung Kelumpang, Kws.Dendang, Kab.Belitung Timur SULAWESI UTARA Desa Birahi, Kec. Tabukan Selatan Tengah, Kep. Sangihe Desa Lidun, Kws.Dendang, Kab.Belitung Timur Desa Utaurano, Kec. Tabukan Utara, Kep. Sangihe 5 LAMPUNG P. Pahawang, Kec.Punduh Pidada, Kab.Pesawaran Desa Buhias, Pulau Buhias, Kab. Kep. Sitaro 6 BANTEN Kp. Baru-Kp.Peres, P. Panjang, Kec. P. Ampel, Kab. Serang Desa Bunaken, Pulau Buhias Kp. Laut Lama, Desa Wargasara, P. Tunda, Kec. Tirtayasa, Kab. Serang Desa Haasi, Kec. Tagulandang, Pulau Tagulandang, Kab. Kep. Sitaro Kp. Baru, Desa Wargasara, P. Tunda, Kec. Tirtayasa, Kab. Serang Kec. Kabaruan, Pulau Kabaruan, Kab. Kep. Talaud Kp. Barat, Desa Wargasara, P. Tunda, Kec. Tirtayasa, Kab. Serang Pulau Bunaken, Kota Manado Kp. Tenggiri Timur, Desa Wargasara, P. Tunda, Kec. Tirtayasa, Kab. Serang Pulau Siladen, Kota Manado Kp. Timur, Desa Wargasara, P. Tunda, Kec. Tirtayasa, Kab. Serang Pulau Siladen, Kota Manado 7 BALI Desa Lembongan, Kec. Nusa Penida, Kab. Klungkung Pulau Mantehage, Kab. Minahasa Utara 8 NTT Kalkuluk Mesak, Kws. Kabuna, Kab. Belu Pulau Mantehage, Kab. Minahasa Utara Kab. Rote Ndao Pulau Mantehage, Kab. Minahasa Utara Kws. Netemnanu, Kec. Amfoang Timur, Kab. Kupang Pulau Nain, Kab. Minahasa Utara 9 KALIMANTAN BARAT Desa Cermai - Temajok, Kec. Paloh, Kws. Perbatasan Sambas Desa Kulu, Kec. Wori, Kab. Minahasa Utara Desa Cermai - Temajok, Kec. Paloh, Kws. Perbatasan Sambas MALUKU Pulau Kisar, Kab. Maluku Barat Daya Desa Temajok, Kec. Paloh, Kws. Perbatasan Sambas Pulau Moa Kec. Sajingan Besar, Kws. Perbatasan Sambas 3 MALUKU UTARA Kab. Pulau Morotai Desa Rasau, Kec. Ketungau Hulu, Kws Perbatasan Sintang Kec. Wayabula, Kab. Pulau Morotai Desa Rasau, Kec. Ketungau Hulu, Kws. Perbatasan Sintang Desa Cera, Kec. Lolada Utara, Kab. Halut Desa Sungai Kelik, Kec. Ketungau Hulu, Kws. Perbatasan Sintang Desa Kapa-Kapa, Kec. Lolada Utara, Kab. Halut Desa Sungai Kelik, Kec. Ketungau Hulu, Kws. Perbatasan Sintang Desa Galao, Kec. Loloda Utara, Kab. Halut Jasa - Wak Sepan, Kws. Perbatasan Sintang 4 PAPUA Kws. Wonorejo, Distrik Arso Timur, Kab. Keerom Jasa - Wak Sepan, Kws. Perbatasan Sintang Kws. Wambes, Distrik Arso Timur, Kab. Keerom Senaning - Bekuan, Kec. Ketungau Hulu, Kws. Perbatasan Sintang 5 PAPUA BARAT Dorekar, Kab. Raja Ampat Entikong - Pontitapao, Kec. Entikong, Kws Perbatasan Sanggau Pulau Fani, Kab. Raja Ampat Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 5

193 INFRASTRUKTUR PENDUKUNG KEGIATAN EKONOMI DAN SOSIAL (RISE) NO PROPINSI KECAMATAN NO PROPINSI KECAMATAN NO PROPINSI KECAMATAN SUMATERA UTARA 53 4 BANGKA BELITUNG 7 7 KALIMANTAN SELATAN 8 JAMBI 7 5 NTB 9 8 SULAWESI BARAT 8 3 BENGKULU 7 6 KALIMANTAN BARAT 9 9 SULAWESI SELATAN 9 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 6

194 PETA KEGIATAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Direktorat Jenderal Cipta Karya

195 BANGUNAN GEDUNG DAN FASILITASNYA (AKSESIBILITAS BANGUNAN GEDUNG) NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NAD 0 BANTEN 9 KALIMANTAN SELATAN SUMATERA UTARA 3 JAWA BARAT 4 0 KALIMANTAN TIMUR 3 SUMATERA BARAT JAWA TENGAH SULAWESI BARAT 4 RIAU 3 DIY SULAWESI TENGAH 5 KEPULAUAN RIAU 4 JAWA TIMUR 3 SULAWESI TENGGARA 6 JAMBI 5 BALI 4 SULAWESI UTARA 7 SUMATERA SELATAN 3 6 NTB 5 SULAWESI SELATAN 8 BENGKULU 7 KALIMANTAN BARAT 6 GORONTALO 9 LAMPUNG 8 KALIMANTAN TENGAH 7 PAPUA BARAT Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 7

196 BANGUNAN GEDUNG DAN FASILITASNYA (AKSESIBILITAS BANGUNAN GEDUNG) NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NAD Kota Langsa 8 BENGKULU Kab. Lebong 7 KALIMANTAN BARAT Sukadana Kab. Kayong Utara Kab. Aceh Utara 9 LAMPUNG Kab. Lampung Selatan 8 KALIMANTAN TENGAH Kota Palangkaraya SUMATERA UTARA Kota Padangsidimpuan Kab. Lampung Timur 9 KALIMANTAN SELATAN Kota Banjarmasin Kota Tanjungbalai 0 BANTEN Banten 0 SULAWESI BARAT Sulbar Kota Medan JAWA BARAT Kab. Garut SULAWESI TENGAH Kab. Poso 3 SUMATERA BARAT Kab. Agam Kab. Cirebon SULAWESI TENGGARA Sultenggar Kab. Pesisir Selatan Kab. Bogor 3 SULAWESI UTARA Kota Bitung 4 RIAU Kab. Kuantan Singingi Kab. Cianjur 4 SULAWESI SELATAN Kota Makasar Kota Pekanbaru JAWA TENGAH Kota Semarang 5 GORONTALO Kab. Gorontalo Utara 5 KEPULAUAN RIAU Kota Tanjung Pinang 3 DIY Kab. Sleman 6 PAPUA BARAT Kab Manokwari Kab. Karimun 4 JAWA TIMUR Jatim 6 JAMBI Kota Jambi 5 BALI Kota Denpasar 7 SUMATERA SELATAN Kab. Ogan Ilir 6 NTB Kota Mataram Kab. Musi Banyuasin Kota Palembang Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 8

197 BANGUNAN GEDUNG DAN FASILITASNYA (PIPB) NO PROPINSI NO PROPINSI NO PROPINSI NAD 9 JAWA TIMUR 7 SULAWESI TENGGARA SUMATERA BARAT 0 BALI 8 GORONTALO 3 KEPULAUAN RIAU NTB 9 SULAWESI UTARA 4 BANGKA BELITUNG NTT 0 MALUKU 5 SUMATERA SELATAN 3 KALIMANTAN BARAT MALUKU UTARA 6 BANTEN 4 KALIMANTAN TENGAH PAPUA BARAT 7 JAWA BARAT 5 KALIMANTAN TIMUR 8 DIY 6 SULAWESI TENGAH Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 9

198 SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN (SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN) 3 NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB SUMATERA UTARA 8 BANTEN 5 SULAWESI BARAT SUMATERA BARAT 9 JAWA BARAT 6 SULAWESI TENGAH 3 RIAU 0 JAWA TENGAH 7 SULAWESI TENGGARA 3 4 SUMATERA SELATAN DIY 8 SULAWESI UTARA 5 BENGKULU BALI 9 SULAWESI SELATAN 6 BANGKA BELITUNG 3 KALIMANTAN SELATAN 0 PAPUA BARAT 7 LAMPUNG 4 KALIMANTAN TIMUR Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 0

199 SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN (SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN) NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB SUMATERA UTARA Kota Tebing Tinggi 9 JAWA TENGAH Kab. Batang 6 SULAWESI TENGGARA Kota Kendari Kota Tanjung Balai Kab. Banyumas Kota Kendari SUMATERA BARAT Sumbar 0 DIY Kab. Bantul Kota Bau Bau 3 RIAU Kab. Indragiri Hilir Kab. Kulonprogo 7 SULAWESI UTARA Kab. Minahasa Utara 4 SUMATERA SELATAN Kota Palembang BALI Kab. Badung Kab. Minahasa Selatan 5 BENGKULU Kab. Rejang Lebong KALIMANTAN SELATAN Kab. Banjar Kab. Kep. Sangihe 6 LAMPUNG Kab. Lampung Timur 3 KALIMANTAN TIMUR Kota Tarakan Kota Manado 7 BANTEN Banten 4 SULAWESI BARAT Kab. Majene Kota Bitung 8 JAWA BARAT Kab. Purwakarta 5 SULAWESI TENGAH Kota Palu 8 SULAWESI SELATAN Kota Palopo Kota Bogor 9 PAPUA BARAT Kab. Fak Fak Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V

200 SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN (PENATAAN DAN REVITALISASI KAWASAN) NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NAD JAWA BARAT 7 3 SULAWESI BARAT SUMATERA UTARA 3 JAWA TENGAH 4 4 SULAWESI TENGAH 3 SUMATERA BARAT 4 DIY 3 5 SULAWESI TENGGARA 4 4 RIAU 5 JAWA TIMUR 5 6 SULAWESI UTARA 5 5 KEPULAUAN RIAU 3 6 BALI 3 7 SULAWESI SELATAN 6 JAMBI 7 NTB 3 8 GORONTALO 3 7 SUMATERA SELATAN 8 NTT 9 MALUKU 8 BENGKULU 4 9 KALIMANTAN BARAT 30 MALUKU UTARA 9 BANGKA BELITUNG 0 KALIMANTAN TENGAH 3 3 PAPUA 0 LAMPUNG KALIMANTAN SELATAN 3 PAPUA BARAT BANTEN KALIMANTAN TIMUR Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V

201 SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN (PENATAAN DAN REVITALISASI KAWASAN) NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NAD Kota Lhokseumawe 3 JAWA TENGAH Kab. Semarang 3 SULAWESI BARAT Kws. Lombang-lombang, Mamuju Kota Banda Aceh Kab. Banjarnegara Kws. Mamasa, Mamasa SUMATERA UTARA Kab. Langkat Kota Surakarta 4 SULAWESI TENGAH Kab. Poso Kab. Langkat Kota Semarang 5 SULAWESI TENGGARA Pantai Nambo, Kota Kendari 3 SUMATERA BARAT Kota Padang 4 DIY Kota Yogyakarta Pulau Makassar, Kota Bau-Bau Kota Bukittinggi Kab. Sleman Pantai Kamali, Kota Bau Bau 4 RIAU Kab. Indragiri Hilir Kab. Bantul Kab. Kolaka 5 KEPULAUAN RIAU Kws. Taman Dendang Melayu, Jembatan I Barelang, Kota Batam 5 JAWA TIMUR Kab. Ponorogo 6 SULAWESI UTARA Kab. Minahasa Utara Kws. Tugu Pinsil, Kel. Tanjung Pinang Barat, Kota Tanjung Pinang Kab. Jombang Kab. Minahasa Selatan Kws. Tembeling Tanjung, Kec. Teluk Bintan, Kab. Bintan Kab. Probolinggo Kab. Kep. Sangihe 6 JAMBI Kec. Bangko, Kab. Merangin Kab. Sidoarjo Kota Manado Kec. Singkut, Kab. Sarolangun Kab. Ngawi Kota Bitung 7 SUMATERA SELATAN Kota Palembang 6 BALI Kab. Klungkung 7 SULAWESI SELATAN Kab. Bone 8 BENGKULU Kota Bengkulu Kab. Badung Kab. Toraja Utara Kota Bengkulu Kab. Buleleng 8 GORONTALO Kab. Pohuwato Kota Bengkulu 3 7 NTB Kws. Suranadi, Kab. Lombok Barat Kab. Boalemo Curup, Kab. Rejang Lebong Kws. Goa, Kab Sumbawa Kab. Gorontalo 9 BANGKA BELITUNG Kab. Belitung Kws. Cakranegara, Kota Mataram 9 MALUKU Kab. Buru 0 LAMPUNG Kab. Tanggamus 8 NTT Larantuka, Kab. Flores Timur Kab. Seram Bagian Barat Kab. Tanggamus 9 KALIMANTAN BARAT Kab. Sekadau 30 MALUKU UTARA Kab. Halmahera Barat BANTEN Kota Serang Kab. Ketapang 3 PAPUA Kota Jayapura Kab. Serang 0 KALIMANTAN TENGAH Kws. Civic Center, Jl.Imam Bonjol, Muara Teweh, Kab, Barito Utara Kab. Jayawijaya JAWA BARAT Kab. Ciamis Kws. Gerbang Kota, Muara Teweh, Kab. Barito Utara 3 PAPUA BARAT Kota Sorong Kab. Karawang Kws. Putri Mayang,Tamiang Layang, Kab. Barito Timur Kab. Kuningan KALIMANTAN SELATAN Kalampaian, Kab. Banjar Kota Bogor Kab. Barito Kuala Kab. Bogor KALIMANTAN TIMUR Kab. Pasir Kab. Cirebon Kota Tasikmalaya Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 3

202 4 SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN (SARANA DAN PRASARANA PERMUKIMAN TRADISIONAL DAN BERSEJARAH) NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NAD JAWA TENGAH 4 3 SULAWESI TENGAH SUMATERA UTARA 4 3 DIY 4 SULAWESI TENGGARA 3 3 SUMATERA BARAT 4 JAWA TIMUR 5 SULAWESI UTARA 4 RIAU 5 BALI 6 SULAWESI SELATAN 5 JAMBI 6 NTB 7 GORONTALO 6 SUMATERA SELATAN 7 NTT 8 MALUKU 7 BENGKULU 4 8 KALIMANTAN BARAT 9 MALUKU UTARA 8 BANGKA BELITUNG 9 KALIMANTAN TENGAH 30 PAPUA 3 9 LAMPUNG 0 KALIMANTAN SELATAN 3 PAPUA BARAT 0 BANTEN KALIMANTAN TIMUR JAWA BARAT SULAWESI BARAT Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 4

203 SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN (SARANA DAN PRASARANA PERMUKIMAN TRADISIONAL DAN BERSEJARAH) NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NAD Kab. Bieren JAWA BARAT Kab. Bogor KALIMANTAN TIMUR Kota Balikpapan SUMATERA UTARA Kab. Mandailing Natal Kab. Garut SULAWESI BARAT Kws. Sese, Mamuju (Lanjutan) Kab. Mandailing Natal JAWA TENGAH Kab. Magelang 3 SULAWESI TENGAH Kab. Tojo Una-una Kab. Mandailing Natal 3 Kab. Kudus 4 SULAWESI TENGGARA Kota Bau Bau Kab. Mandailing Natal 4 Kab. Rembang Kab. Muna 3 SUMATERA BARAT Kab. Padang Pariaman Kab. Blora Kab. Buton Kab. Sijunjung 3 DIY Kab. Sleman 5 SULAWESI UTARA Kab. Minahasa 4 RIAU Kab. Indragiri Hulu Kab. Gunung Kidul Kota Manado Kab. Pelalawan 4 JAWA TIMUR Kab. Kediri 6 SULAWESI SELATAN Kab. Enrekang 5 JAMBI Kec. Danau Teluk, Kota Jambi Kab. Ngawi Kab. Selayar Kec. Tanah Sepenggal, Kab. Bungo 5 BALI Kab. Bangli 7 GORONTALO Kab. Pohuwato 6 SUMATERA SELATAN Kab. Ogan Ilir Kab. Tabanan 8 MALUKU Kab. Buru Kota Pagar Alam 6 NTB Kws. Sembalun, Kab. Lombok Timur Kota Tual 7 BENGKULU Desa Tanjung Beringin, Kab.Kaur 7 NTT Kws. Moni, Kab. Ende 9 MALUKU UTARA Kota Ternate Kel. Bandar Bintuhan, Kab. Kaur Kab. Belu Kota Tidore Kepulauan Benteng Linau, Kab. Kaur 8 KALIMANTAN BARAT Kota Singkawang 30 PAPUA Kota Jayapura Kab.Lebong 9 KALIMANTAN TENGAH Kws. Telang Lama/Telang Siung,Tamiang Layang, Kab. Barito Timur Kab. Puncak 8 BANGKA BELITUNG Kab. Bangka Tengah Kws. Astana Al-Nursari, Pangkalan Bun, Kab. Kotawaringin Barat Kab. Keerom 9 LAMPUNG Kab. Lampung Timur 0 KALIMANTAN SELATAN Kota Banjarmasin 3 PAPUA BARAT Kab. Manokwari 0 BANTEN Banten Kab. Balangan Kab. Sorong Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 5

204 SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NAD JAWA BARAT 5 3 SULAWESI BARAT 3 SUMATERA UTARA 7 3 JAWA TENGAH 6 4 SULAWESI TENGAH 3 SUMATERA BARAT 4 DIY 3 5 SULAWESI TENGGARA 4 4 RIAU 5 JAWA TIMUR 5 6 SULAWESI UTARA 5 KEPULAUAN RIAU 6 BALI 4 7 SULAWESI SELATAN 3 6 JAMBI 7 NTB 3 8 GORONTALO 7 SUMATERA SELATAN 5 8 NTT 3 9 MALUKU 8 BENGKULU 9 KALIMANTAN BARAT 30 MALUKU UTARA 9 BANGKA BELITUNG 0 KALIMANTAN TENGAH 3 3 PAPUA 0 LAMPUNG KALIMANTAN SELATAN 3 PAPUA BARAT 3 BANTEN KALIMANTAN TIMUR Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 6

205 SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NAD Kab. Aceh Selatan 3 JAWA TENGAH Kab. Karanganyar KALIMANTAN SELATAN Kota Banjarmasin SUMATERA UTARA Kota Tebing Tinggi Kab. Jepara Kab. Banjar Kota Sibolga Kab. Kudus KALIMANTAN TIMUR Kota Samarinda Kota Sibolga Kab. Purbalingga Kab. Berau Kota Medan Kab. Pemalang 3 SULAWESI BARAT Kws. Karema, Kab. Mamuju (Lanjutan) Kota Medan Kota. Semarang Majene, Kab. Majene Kota Asahan 4 DIY Alun-alun Minggiran, Kota Yogya Kws. Pasangkayu, Mamuju Utara Kota Asahan Alun-alun Sidokabul, Kota Yogya 4 SULAWESI TENGAH Kota Palu 3 SUMATERA BARAT Kota Payakumbuh Alun-alun Wates, Kab. Kulonprogo Kab. Parigi Moutong Kab.Tanah Datar 5 JAWA TIMUR Kab. Gresik 5 SULAWESI TENGGARA Kota Kendari (Bumi Praja) 4 RIAU Kab. Kuantan Singingi Kab. Lamongan Kota Kendari (Walikota) Kota Pekanbaru Kab. Jombang Kota Bau-Bau 5 KEPULAUAN RIAU Kws. Taman Budaya Raja Ali Haji Senggarang, Kota Tanjung Pinang Kab. Mojokerto Kab. Kolaka 6 JAMBI Kota Jambi Kab. Ngawi 6 SULAWESI UTARA Kota Kotamobagu 7 SUMATERA SELATAN Kota Palembang 6 BALI Kab. Jembrana Kab. Minahasa Kab. Ogan Ilir Kab. Gianyar 7 SULAWESI SELATAN Kws. Maccini Sombala, Kota Makassar Kota Lubuk Linggau Kab. Tabanan Kab. Pinrang Kab. OKU timur Kota Denpasar Kab. Sidrap Kab. OKU 7 NTB Kws. Selagalas, Kota Mataram 8 GORONTALO Kab. Bone Bolango 8 BENGKULU Bintuhan, Kab. Kaur Kws. Loang Balok, Kota Mataram Kab. Gorontalo Utara 9 BANGKA BELITUNG Kab. Bangka Barat Kws. Selong, Kab. Lombok Timur 9 MALUKU Kab. Maluku Tenggara 0 LAMPUNG Kab.Lampung Selatan 8 NTT Kota Kupang Kota Ambon BANTEN Kab. Serang Kab. TTS 30 MALUKU UTARA Kota Tidore Kepulauan Kota Serang Taman Nostalgia, Kota Kupang (PL) 3 PAPUA Kab. Merauke JAWA BARAT Kab. Bandung 9 KALIMANTAN BARAT Kota Pontianak 3 PAPUA BARAT Kab. Manokwari Kab. Kuningan Kab. Kayong Utara Kab. Raja Ampat Kota Cimahi 0 KALIMANTAN TENGAH Kws. Komplek Perkantoran Pemda, Kab. Katingan Kota Sorong Kab. Garut Kws. Stadion 9 Nopember, Sampit, Kab. Kotawaringin Timur Kab. Manokwari Kota Bandung Kws. Jalan Pramuka, Muara Teweh, Kab. Barito Utara Kab. Sorong Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 7

206 3 KESWADAYAAN MASYARAKAT (PKP/PNPM) NO PROPINSI KECAMATAN NO PROPINSI KECAMATAN NO PROPINSI KECAMATAN NAD 3 DKI 44 3 KALIMANTAN TIMUR 5 SUMATERA UTARA 7 3 JAWA BARAT 97 4 SULAWESI BARAT 3 SUMATERA BARAT 3 4 JAWA TENGAH 48 5 SULAWESI TENGAH 6 4 RIAU 0 5 DIY 4 6 SULAWESI TENGGARA 9 5 KEPULAUAN RIAU 6 JAWA TIMUR 54 7 SULAWESI UTARA 35 6 JAMBI 9 7 BALI 8 SULAWESI SELATAN 39 7 SUMATERA SELATAN 39 8 NTB 3 9 GORONTALO 8 8 BENGKULU 4 9 NTT 30 MALUKU 0 9 BANGKA BELITUNG 0 KALIMANTAN BARAT 4 3 MALUKU UTARA 4 0 LAMPUNG KALIMANTAN TENGAH 6 3 PAPUA 6 BANTEN 44 KALIMANTAN SELATAN 9 33 PAPUA BARAT 5 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 8

207 PETA KEGIATAN PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN Direktorat Jenderal Cipta Karya

208 5 3 INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NAD 5 JABODETABEK 5 KALIMANTAN TIMUR 4 SUMATERA UTARA 3 JAWA BARAT 6 SULAWESI BARAT 3 SUMATERA BARAT 5 3 JAWA TENGAH 6 3 SULAWESI TENGAH 4 RIAU 3 4 DIY 4 SULAWESI TENGGARA 5 5 KEPULAUAN RIAU 5 JAWA TIMUR 3 5 SULAWESI UTARA 3 6 JAMBI 6 BALI 4 6 SULAWESI SELATAN 7 7 SUMATERA SELATAN 6 7 NTB 4 7 GORONTALO 8 BANGKA BELITUNG 8 KALIMANTAN BARAT 3 8 MALUKU 9 LAMPUNG 9 KALIMANTAN TENGAH 3 9 PAPUA 0 BANTEN 7 0 KALIMANTAN SELATAN 3 30 PAPUA BARAT Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 9

209 INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NAD Kota Banda Aceh JABODETABEK IPAL Setiabudi KALIMANTAN TIMUR Kota Balikpapan Kota Lhokseumawe IPAL Komunal Rusun Bekasi Kota Balikpapan Kota Langsa IPLT Sumur Batu Kota Bekasi Kota Balikpapan 3 Kab. Aceh Timur Sanitasi terpadu Jakarta Pusat Kota Balikpapan 4 Kab. Aceh Barat Sanitasi Terpadu Karawang Barat SULAWESI BARAT Kab. Mamuju SUMATERA UTARA Kota Medan 3 JAWA TENGAH Kota Surakarta Kab. Majene Kota Medan (setempat) Pati 3 SULAWESI TENGAH Kota Palu Kota Tebing Tinggi Jepara Kota Toli-toli 3 SUMATERA BARAT Kota Payakumbuh Banyumas 4 SULAWESI TENGGARA Kws. RSH Kota Kendari Kota Padang Sragen Kws. Rusunawa Kota Kendari Kota Bukittingi 4 DIY Kota Yogyakarta Kws. Rusunawa Kota Kolaka Kota Solok 5 JAWA TIMUR Kws. Sawojajar, Kota Malang Kws. Rusunawa Kota Bau-Bau Kota Tanah Datar Siwalankerto, Kota Surabaya IPLT Kota Bau-bau 4 RIAU Kota Dumai Kab Malang 5 SULAWESI UTARA IPAL Kws. Boulevard, Kota Manado Sail, Kota Pekanbaru 6 BALI DSDP II Paackage ICB- (Multiyears) Kws. Kota Bitung Rumbai, Kota Pekanbaru DSDP II Paackage ICB- (Multiyears) Kws. Danau Tondano, Kab. Minahasa 5 KEPULAUAN RIAU Kota Batam Tabanan 6 SULAWESI SELATAN Kota Makasar 6 JAMBI Kota Jambi Buleleng RSH Kab. Pinrang 7 SUMATERA SELATAN Jakabaring, Palembang 7 NTB RSH Kab Lombok Tengah RSH Manggala, Kota Makasar Kec. Kertapati, Palembang RSH Kab. Sumbawa Rusunawa Mariso, Unhas dan Daya, Kota Kel. Karang Raja, Kota Prabumulih Kws. Kumuh Kota Mataram SANIMAS Kab. Pinrang Kel. Mangga Besar, Kota Prabumulih SANIMAS Kota Mataram USRI Kota Makasar Kec. Lawang Kidul, Kab. Muara Enim 8 KALIMANTAN BARAT Kota Singkawang SANIMAS Pare-pare Kec. Ujan Mas, Kab. Muara Enim Kota Pontianak 7 GORONTALO RSH Kab. Gorontalo Utara 8 BANGKA BELITUNG Desa Batu Belubang Kab. Sanggau 8 MALUKU Kws. Kate-Kate, Kota Ambon 9 LAMPUNG Sawah Brebes, Bandar Lampung 9 KALIMANTAN TENGAH Kota Palangka Raya Kws. Kayu Tiga, Kota Ambon Beringin Raya, Bandar lampung Kab. Kapuas 9 PAPUA SANIMAS Kota Jayapura 0 BANTEN RSH Kab. Lebak Kab. Kotawaringin Barat SANIMAS Kab. Jayapura RSH Kota Cilegon 0 KALIMANTAN SELATAN Kws. Tata Banua 30 PAPUA BARAT Kab. Raja Ampat SANIMAS Kec. Anyer, Kab. Serang Kws. Lambung Mangkurat Teluk Niaga I Kws. HKSN Tanjung Pasir, Kab. Tangerang Kws. RSH Bumi Pemurus SANIMAS Kec. Pulo Ampel, Kab. Serang Kota Banjarmasin Teluk Niaga Kws. Sungai Andai JAWA BARAT Kota Bandung Kws. Basirih IPAL Tegal Gundil, Kota Bogor Kel. Pelambun Sanitasi Terpadu Cariu, Kab. Bogor Kws. RSH Guntung Manggis Kota Banjarbaru SANIMAS Kota Bandung Kws. RSH Sungai Lulut Kab. Banjar SANIMAS Kota Bekasi Kel. Kuripan SANIMAS Kota Bogor Desa Benua Anyar Sei Tuan, Kec. Astambul Desa Sei Kitano, Kec. Martapura Timur Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 30

210 INFRASTRUKTUR DRAINASE PERKOTAAN NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NAD 0 LAMPUNG 9 KALIMANTAN SELATAN SUMATERA UTARA JABODETABEK 6 0 KALIMANTAN TIMUR 3 SUMATERA BARAT 3 JAWA TENGAH 0 SULAWESI TENGAH 4 RIAU 3 JAWA TIMUR 4 SULAWESI TENGGARA 8 5 KEPULAUAN RIAU 4 BALI 3 SULAWESI SELATAN 6 6 JAMBI 5 NTB 4 GORONTALO 7 SUMATERA SELATAN 6 NTT 5 MALUKU UTARA 8 BENGKULU 3 7 KALIMANTAN BARAT 6 PAPUA 9 BANGKA BELITUNG 8 KALIMANTAN TENGAH 7 PAPUA BARAT Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 3

211 INFRASTRUKTUR DRAINASE PERKOTAAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NAD Banda Aceh JAWA TENGAH Pekalongan 0 KALIMANTAN TIMUR Kota Balikpapan Meulaboh Brebes SULAWESI TENGAH Ampana, Kab. Tojo Unauna SUMATERA UTARA Drainase Primer Martondi (Lanjutan) Karanganyar SULAWESI TENGGARA Kws. Wua-wua, Kota Kendari 3 SUMATERA BARAT Drainase Kawasan Purus Kota Padang (Lanjutan) Tegal Kws. Kambu, Kota Kendari Drainase Kawasan Balai Baru Kota Padang Surakarta Kws. Baruga, Kota Kendari Normalisasi Collecting Pond Danau Cimpago Pemalang Kws. Kadia, Kota Kendari 4 RIAU UNRI Kota Pekanbaru Purbalingga Kws. Bonggoeya, Kota Kendari Rumbai Kota Pekanbaru Semarang Urban Drainage Kws. Watubangga/Baruga, Kota Kendari 5 KEPULAUAN RIAU Kota Tanjungpinang Polder Kalibanger Kota Semarang Kws. Anawai/Wua-wua, Kota Kendari 6 JAMBI Kws. Kambang (Simpang III Sipin - Buluran) Drainase Primer Kota Surakarta Kws. Bende/Kadia, Kota Kendari Kws. Kenali Besar Kota Jambi DIY Drainase Primer Perkotaan Kawasan 3 SULAWESI SELATAN Kws. Biringkanaya/Bulurokeng, Kota Makassar 7 SUMATERA SELATAN Kota Palembang 3 JAWA TIMUR Banyu Urip Kota Surabaya Kws. Antang, Kota Makassar Lambidaro Bosem Morokrembangan Kota Surabaya Kws. Sombala Bella, Kab. Takalar 8 BANGKA BELITUNG Mentok Gresik Kws. Salo, Kab. Pinrang 9 LAMPUNG Kota Agung Kab. Tanggamus 4 BALI Ngawi Belapo, Kab Luwu Sukarame Bandar lampung Kab. Malang Kws. Biringkanaya-Paccerakkang, Kota Makassar 0 JABODETABEK Stasiun Pompa Hailai Marina Ancol 5 NTB Kab. Lombok Timur 4 GORONTALO Muara Tanggikiki Saluran Cideng-Thamrin (JUMFP) Drainase KLU 5 MALUKU UTARA Kota Ternate Saluran Tanjung dan Lower Angke (JUMFP) 6 NTT Drainase Kota 6 PAPUA Kota Jayapura Stasiun Pompa Pasar Ikan 7 KALIMANTAN BARAT Kota Pontianak 7 PAPUA BARAT Kab. Teluk Wondama Drainase Kawasan Kantor PU 8 KALIMANTAN TENGAH Kota Palangkaraya Kab. Manokwari Inlet Long Storage IKIP dan Kali Item 9 KALIMANTAN SELATAN Kws. Pramuka Kota Banjarmasin Sungai Kuning Kota Banjarbaru Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 3

212 INFRASTRUKTUR TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NAD JABODETABEK 3 KALIMANTAN TIMUR 6 SUMATERA UTARA 3 JAWA BARAT 4 SULAWESI BARAT 3 SUMATERA BARAT 4 JAWA TENGAH 3 5 SULAWESI TENGAH 4 RIAU 3 5 DIY 6 SULAWESI TENGGARA 5 KEPULAUAN RIAU 6 JAWA TIMUR 7 SULAWESI UTARA 4 6 JAMBI 7 BALI 8 SULAWESI SELATAN 5 7 SUMATERA SELATAN 4 8 NTB 9 GORONTALO 8 BENGKULU 9 NTT 3 30 MALUKU 3 9 BANGKA BELITUNG 3 0 KALIMANTAN BARAT 4 3 MALUKU UTARA 0 LAMPUNG 3 KALIMANTAN TENGAH 3 PAPUA BANTEN KALIMANTAN SELATAN 5 33 PAPUA BARAT Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 33

213 INFRASTRUKTUR TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NAD TPA Subulussalam 4 JAWA TENGAH Banyumas 4 SULAWESI BARAT Kab. Polewali Mandar Kab. Pidie Jaya Purbalingga 5 SULAWESI TENGAH Parig,i Kab. Parigi Moutong SUMATERA UTARA TPA Pematang Terap, Kab. Serdang Bedagai Kota Salatiga Kawatuna, Kota Palu TPA Regional Aek Nabobar, Kab. Tapanuli Tengah 5 DIY Gunung Kidul 6 SULAWESI TENGGARA Kota Bau-bau 3 SUMATERA BARAT Kota Pariaman Kulon Progo 7 SULAWESI UTARA Kab. Bolaang Mongondow Utara Kota Payakumbuh Piyungan Bantul TPA Sumompo, Kota Manado 4 RIAU Desa Sentojo, Kuantan Singingi 6 JAWA TIMUR Probolinggo TPA Tara-tara, Kota Tomohon Kec. Dumai Barat, Kota Dumai Tuban TPA Amurang, Kab. Minahasa Selatan Bangkinang Seberang, Kab. kampar 7 BALI Sarbagita 8 SULAWESI SELATAN Kubba, Kab. Soppeng 5 KEPULAUAN RIAU Natuna, Kab. Natuna Temesi Malimpung, Kab. Pinrang Kel. Sungai Enam, Kec. Bintan Timur, Kab. Bintan 8 NTB TPA Raberas Tamangapa, Kota Makassar 6 JAMBI Kab. Sarolangun TPA Regional Bima Passipo, Kab. Bone 7 SUMATERA SELATAN Ogan Komering Ulu 9 NTT Kota Kupang Mamminasata Ogan Komering Ulu Timur Kota Atambua 9 GORONTALO Kab. Boalemo Muara Enim Kota Maumere Kab. Gorontalo Utara Sekayu 0 KALIMANTAN BARAT Kota Singkawang 30 MALUKU Kota Ambon 8 BENGKULU Argamakmur Kab. landak Kota Saumlaki Muara Anam Kota Pontianak Kota Langgur 9 BANGKA BELITUNG Kab. Belitung Kab. Ketapang 3 MALUKU UTARA Kota Halmahera Selatan Kab. Bangka Tengah KALIMANTAN TENGAH Kota Palangka Raya Kota Ternate Kab. Bangka Barat KALIMANTAN SELATAN Kab. Barito Kuala 3 PAPUA Kab. Jayapura 0 LAMPUNG Tulang Bawang Kab. Hulu Sungai Selatan 33 PAPUA BARAT Kab. Teluk Wondama Lampung Selatan Kab. Tanah Laut Kab. Manokwari Pesawaran Sungai Dua, Kab. Tanah Bumbu BANTEN TPA Cilowong, Kota Serang Kab. Hulu Sungai Utara TPA Kota Tangerang Selatan 3 KALIMANTAN TIMUR Tanjung Harapan, Kab. Nunukan JABODETABEK Jabodetabek Kec. Batu Sopang, Kab. Paser 3 JAWA BARAT TPPAS Legok Nangka, Kab. Bandung Kab. Penajam Paser Utara TPK Sarimukti, Kab. Bandung Barat Kota Samarinda Kab. Malinau Kab. Berau Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 34

214 INFRASTRUKTUR TEMPAT PENGOLAH SAMPAH TERPADU/3R NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB SUMATERA UTARA 3 0 DIY 3 9 SULAWESI TENGAH SUMATERA BARAT 8 JAWA TIMUR 5 0 SULAWESI TENGGARA 3 3 RIAU BALI 3 SULAWESI UTARA 3 4 JAMBI 3 3 NTB SULAWESI SELATAN 5 SUMATERA SELATAN 4 KALIMANTAN BARAT 3 GORONTALO 6 BANGKA BELITUNG 5 KALIMANTAN TENGAH 4 MALUKU UTARA 7 LAMPUNG 3 6 KALIMANTAN SELATAN 3 5 PAPUA 8 JAWA BARAT 3 7 KALIMANTAN TIMUR 4 6 PAPUA BARAT 9 JAWA TENGAH 4 8 SULAWESI BARAT Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 35

215 INFRASTRUKTUR TEMPAT PENGOLAH SAMPAH TERPADU/3R NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN SUMATERA UTARA Kota Medan 9 JAWA TENGAH Karanganyar 7 KALIMANTAN TIMUR Kab. Kutai Kertanegara Kab. Asahan Demak Kota Balikpapan Kab. Batu Bara Pemalang Kota Bontang SUMATERA BARAT Kab. Solok Rembang Kota Tarakan Kota Sawah Lunto 0 DIY Kulon Progo 8 SULAWESI BARAT Kws. Simboro Kab. Dharmasraya TPST UGM Kws. Tambi Kota Pariaman JAWA TIMUR Sidoarjo 9 SULAWESI TENGAH Poso Kab. Poso Kota Padang Pariaman Jombang Palu Selatan Kota Palu Kota Payakumbuh Ponorogo 0 SULAWESI TENGGARA Kota Bau-bau Kab. Lima Puluh Kota Gresik Kab. Kolaka Kab. Pasaman Madiun Kota Kendari 3 RIAU Kec. Bukit Raya, Kota Pekanbaru BALI Denpasar SULAWESI UTARA Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Kampar Kws. Pujungan Pupuan Kab. Minahasa Tenggara 4 JAMBI Pelayangan, Kota Jambi Klungkung Kab. Minahasa Selatan Jambi Selatan, Kota Jambi 3 NTB NTB SULAWESI SELATAN Mariso, Tamalanrea dan Sambung Jawa, Kota Baru, Kota jambi 4 KALIMANTAN BARAT Kec. Pontianak Selatan, Kota Pontianak Kota Makassar 5 SUMATERA SELATAN Muara Enim Kec. Pontianak Utara, Kota Pontianak Bulu Rokeng, Kota Makassar 6 BANGKA BELITUNG Babel 5 KALIMANTAN TENGAH Kota Palangka Raya 3 GORONTALO Kab. Gorontalo Utara 7 LAMPUNG Lampung Selatan 6 KALIMANTAN SELATAN Kota Banjarmasin 4 MALUKU UTARA Kab. Halmahera Barat Bandar lampung Kota Amuntai, Kab. Hulu Sungai Utara Kab. Tidore Kepulauan Pesawaran Kertak Hanyar, Kab. Banjar 5 PAPUA Kab. Keerom 8 JAWA BARAT Perumahan Bukit Waringin, Kab. Bogor Kab. Nabire Kompleks Poris Jaya, Kota Bekasi 6 PAPUA BARAT Manokwari Kompleks PU Rawa Semut, Kota Bekasi Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 36

216 PETA KEGIATAN PENGEMBANGAN AIR MINUM Direktorat Jenderal Cipta Karya

217 PENYELENGGARA SPAM TERFASILITASI NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NAD JAWA BARAT KALIMANTAN TIMUR 3 SUMATERA UTARA JAWA TENGAH 5 SULAWESI BARAT 3 SUMATERA BARAT 3 3 DIY 3 SULAWESI TENGAH 4 RIAU 4 JAWA TIMUR 4 SULAWESI TENGGARA 4 5 KEPULAUAN RIAU 5 BALI 5 SULAWESI UTARA 4 6 JAMBI 4 6 NTB 6 SULAWESI SELATAN 3 7 SUMATERA SELATAN 7 NTT 5 7 GORONTALO 8 BENGKULU 8 KALIMANTAN BARAT 5 8 MALUKU 9 BANGKA BELITUNG 9 KALIMANTAN TENGAH 7 9 MALUKU UTARA 0 LAMPUNG 4 0 KALIMANTAN SELATAN 30 PAPUA 3 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 37

218 PENYELENGGARA SPAM TERFASILITASI NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NO PROPINSI KOTA/KAB NAD Aceh Tengah JAWA TENGAH Pekalongan 0 KALIMANTAN SELATAN PDAM Kab. Tabalong Aceh Selatan Ungaran PDAM Kab.Tanah Laut SUMATERA UTARA Pematang Siantar Purwodadi KALIMANTAN TIMUR Nunukan Tanjung Balai Blora Panajam Paser Utara 3 SUMATERA BARAT Lima Puluh Kota Surakarta Berau Kota Bukittinggi 3 DIY Sleman SULAWESI BARAT Polewali Mandar Tanah Datar 4 JAWA TIMUR Trenggalek Majene 4 RIAU Indragiri Hilir 5 BALI Kab. Tabanan 3 SULAWESI TENGAH Donggala 5 KEPULAUAN RIAU Natuna Kota Bintan Kab. Klungkung Buol 6 JAMBI Sarolangun 6 NTB Sumbawa 4 SULAWESI TENGGARA Kota Kendari Kerinci 7 NTT Lembata Kab. Kupang Kota bau-bau Batanghari Kab. Rote Ndao Kolaka Utara Merangin Kab. Ende Kolaka 7 SUMATERA SELATAN OKU Timur Kab. Sikka 5 SULAWESI UTARA Kep. Sangihe Lubuk Linggau Kab. Flores Timur Kota Tomohon 8 BENGKULU Bengkulu Utara 8 KALIMANTAN BARAT Kota Singkawang Kota Bitung Kepahiang Ketapang Bolaang Mongodow 9 BANGKA BELITUNG Bangka Kapuas Hulu 6 SULAWESI SELATAN Bone 0 LAMPUNG Pringsewu I Sanggau Bulukumba Pringsewu II Kubu Raya Tana Toraja Way Agung, Tanggamus 9 KALIMANTAN TENGAH Gunung mas 7 GORONTALO Kota Gorontalo Way Tulang Bawang Barito Utara 8 MALUKU Kota Ambon JAWA BARAT Cianjur Lamadau 9 MALUKU UTARA Kota Ternate Kota Bandung Pulang Pisau 30 PAPUA Jayawijaya Barito Utara Nabire Katingan Jayapura Kapuas Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 38

219 SPAM DI KAWASAN MBR NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NAD 4 JAWA BARAT 6 3 SULAWESI BARAT 6 SUMATERA UTARA 5 3 JAWA TENGAH 7 4 SULAWESI TENGAH 3 SUMATERA BARAT 3 4 DIY 4 5 SULAWESI TENGGARA 4 4 RIAU 7 5 JAWA TIMUR 7 6 SULAWESI UTARA 5 KEPULAUAN RIAU 3 6 BALI 4 7 SULAWESI SELATAN 3 6 JAMBI 7 NTB 6 8 GORONTALO 4 7 SUMATERA SELATAN 9 8 NTT 9 MALUKU 8 BENGKULU 8 9 KALIMANTAN BARAT 4 30 MALUKU UTARA 3 9 BANGKA BELITUNG 4 0 KALIMANTAN TENGAH 9 3 PAPUA 5 0 LAMPUNG KALIMANTAN SELATAN 5 3 PAPUA BARAT 9 BANTEN KALIMANTAN TIMUR 4 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 39

220 SPAM DI KAWASAN MBR NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NAD Kota Langsa 3 JAWA TENGAH Kab. Wonogiri KALIMANTAN TIMUR Kp. Seblang, Kp. Muara Baro, Kp. Tempudau, Kec. Muara Pahu, Kab. Kutai Barat Aceh Barat Kab. Jepara Desa Ma. Komam, Desa Batu Butok, Kec. Ma. Komam, Kab. Paser Ulim-Ulee Gle, Pidie Jaya Kab. Rembang Kel. Damai, Kel. Margasari, Kel. Batu Ampar, Kota Balikpapan Ulee Gle, Pidie Jaya Kab. Kendal Desa Muara Jawa Ulu, Desa Muara Jawa Pesisir, Kec. Muara Jawa. Kab. Kutai Kertanegara SUMATERA UTARA Langkat Kab. Kebumen 3 SULAWESI BARAT IKK Rangas, Simkep, Mamuju Kota Tebing Tinggi Kab. Wonogiri Tapalang, Mamuju Labuhan Batu Kab. Sragen Tobadak, Mamuju Serdang Bedagai 4 DIY IKK Tambakbayan, Kec. Depok, Sleman Tameroddo, Majene Deli Serdang IKK Pajangan, Kec. Pajangan, Bantul Topoyo, Mamuju 3 SUMATERA BARAT Kec. Pariaman Selatan, Kota Pariaman IKK Pundong, Kec. Pundong, Bantul Pasang Kayu, Mamuju Utara Kec. Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh IKK MBR, Gunung Kidul 4 SULAWESI TENGAH IKK Ogoamas, Donggala Kws. Rusuna Simpang Empat, Kab. Pasaman Barat IKK Sermo, Kulonprogo IKK Lalos, Tolitoli 4 RIAU Desa Enok, Kab. Indragiri Hilir IKK Clereng, Kulonprogo 5 SULAWESI TENGGARA IKK Baruga, Kota Kendari Desa Seberang Tbh, Kab. Indragiri Hilir 5 JAWA TIMUR Gresik IKK Lohia, Muna Desa Sapat, Kab. Indragiri Hilir Tulungagung II IKK Batauga, Buton Kec. Kota Baru, Kab. Kuansing Malang IKK Wameo, Kota Bau-bau Kec. Kempas, Kab. Indragiri Hilir Desa Tempursari, Kec. Tempursari, Lumajang I 6 SULAWESI UTARA Desa Serei, Kec. Likupang Barat, Kab. Minahasa Utara Kec. Slensen, Kab. Indragiri Hilir Desa Tegalrejo, Kec. Tempursari, Lumajang II Desa Batu Putih, Kota Bitung Kec. Dalu-Dalu, Kab. Rokan Hulu Mojokerto I 7 SULAWESI SELATAN IKK Ujung Loe, Bulukumba 5 KEPULAUAN RIAU Desa Ceruk, Desa Sebadai Hulu, Desa Kelanga, Kec. Bunguran Timur Laut, Kab. Natuna Kel. Tegalgede, Kec. Sumbersari, Jember IKK Bajo, Luwu Desa Sabang Mawang, Desa Sabang Mawang Barat, Kec. Pulau Tiga, Kab. Natuna Magetan IKK Tanete, Bulukumba IKK Sri Kuala Lobam. Kab. Bintan Tulungagung II 8 GORONTALO Gorontalo 6 JAMBI Kota Jambi Mojokerto II Bone Bolango 7 SUMATERA SELATAN Kota Palembang 6 BALI Desa Tumbak Bayuh, Kec. Mengwi, Kab. Badung Pohuwato Kec. Kramasan, Kota Palembang Desa Padang Sambian Kaja, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar Gorontalo Utara Kota Sekayu, Musi Banyasin Kec. Blahbatuh, Kab. Gianyar 9 MALUKU Kws. Kampung Baru Galala, Kota Ambon Kec. Jejawi, Ogan Komering Ilir Desa Singapadu Kaler, Kec. Batubulan, Kab. Gianyar Kws. Lateri, Kota Ambon Kota Baturaja, Ogan Komering Ulu 7 NTB Kws. Terara, Lombok Timur Kws. Wayame, Kota Ambon IKK Talang Kelapa, Banyuasin Keruak, Lombok Timur Kws. Passo, Kota Ambon IKK Talang Ubi, Muara Enim IKK Utan, Sumbawa Kws. Bandanaira, Maluku Tengah IKK Lubuk Kupang, Kota Lubuk Linggau IKK Unteriwis, Sumbawa Kws. Masohi, Maluku Tengah IKK Muara Beliti, Musi Rawas Kws. Kuta, Lombok Tengah Kws. Langgur, Kota Tual 8 BENGKULU Kec. Gading Cempaka, Kota Bengkulu Kws. Lembar, Lombok Barat Kws. Bula, Seram Bagian Timur Kec. Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu 8 NTT Kota Kupang Desa Dula Utara, Kota Tual Kec. Teluk Segara, Kota Bengkulu Kec. Borong, Kab. Manggarai Timur Desa Tayando Tam, Kota Tual Kec. Ratu Agung, Kota Bengkulu 9 KALIMANTAN BARAT Kab. Kubu Raya Desa Dula Selatan, Kota Tual Kec. Selebar, Kota Bengkulu Desa Kuala Dua, Kec. Sei Raya, Kab. Kubu Raya 30 MALUKU UTARA IKK Weda, Halmahera Tengah Kec. Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu Kec. Segedong, Pontianak IKK Sidangoli, Halmahera Barat Kec. Curup Timur, Kota Bengkulu Kec. Nanga Suhaid, Kab. Kapuas Hulu IKK Kalumata, Kota Ternate Perum. Tempelrejo, Kec. Curup Selatan, Kab. Rejang Lebong 0 KALIMANTAN TENGAH Sampit-Samuda, Kab. Kotim 3 PAPUA Kota Jayapura 9 BANGKA BELITUNG Tempilang, Kab. Bangka Barat Pangkalan Bun, Kab. Kobar IKK Skou, Kota Jayapura Kec. Sungaiselan, Kab. Bangka Tengah IKK Pelangsian, Kab. Kotim IKK Kota, Kota Jayapura Kec. Bakam, Bangka IKK Parenggean, Kab. Kotim Kota Oksibil, Kab. Pegunungan Bintang Lubuk Besar, Kab. Bangka Tengah IKK Rantau Pulut, Kab. Seruyan Distrik Sarmi, Kab. Sarmi 0 LAMPUNG Kota Bandar Lampung IKK Pembuang Hulu, Kab. Seruyan 3 PAPUA BARAT Desa SP, Teluk Bintuni Kab. Lampung Selatan IKK Dayu, Kab. Barito Timur Desa Aimas, Sorong BANTEN Desa Tanjung Pasir, Kec. Teluk Naga, Tangerang IKK Tapin Bini, Kab. Lamandau Desa Wersar, Sorong Selatan Desa Bayah Timur, Kec. Bayah, Lebak IKK Tamiang Layang, Kab. Barito Timur Desa Ransiki, Monokrawi JAWA BARAT Kec. Tamansari Kota Tasikmalaya KALIMANTAN SELATAN Kws. Trikora, Kota Banjarbaru Desa Waisai, Raja Ampat Kec. Blanakan Kab. Subang Landasan Ulin, Kota Banjarbaru Kp. Krooy, Kaimana IKK Cariu Kab. Bogor Jl. Gub. Sarkawi, Kec. Gambut, Kab. Banjar Desa Raisei, Distrik Wasior, Teluk Wondama IKK Ciwaringin Kab. Cirebon Kec. Murung Pudak, Kab. Tabalong Desa Tanah Merah, Distrik Warmare, Monokrawi IKK Tomo Kab. Sumedang Desa Tabanio, Kec. Tangkisung, Kab. Tanah Laut Desa Manggurai, Distrik Wasior, Teluk Wondama Cikajang Kab. Garut Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 40

221 8 3 SPAM DI IBUKOTA KECAMATAN (IKK) NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NAD 8 JAWA BARAT 5 3 SULAWESI BARAT 3 SUMATERA UTARA 3 3 JAWA TENGAH 6 4 SULAWESI TENGAH 4 3 SUMATERA BARAT 3 4 DIY 5 SULAWESI TENGGARA 5 4 RIAU 5 5 JAWA TIMUR 6 SULAWESI UTARA 7 5 KEPULAUAN RIAU 6 BALI 3 7 SULAWESI SELATAN 4 6 JAMBI 3 7 NTB 3 8 GORONTALO 5 7 SUMATERA SELATAN 8 NTT 9 MALUKU 8 BENGKULU 4 9 KALIMANTAN BARAT 7 30 MALUKU UTARA 5 9 BANGKA BELITUNG 5 0 KALIMANTAN TENGAH 5 3 PAPUA 6 0 LAMPUNG 5 KALIMANTAN SELATAN 4 3 PAPUA BARAT 3 BANTEN 3 KALIMANTAN TIMUR 7 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 4

222 SPAM DI IBUKOTA KECAMATAN (IKK) NO PROPINSI IKK / KABUPATEN / KOTA NO PROPINSI IKK / KABUPATEN / KOTA NO PROPINSI IKK / KABUPATEN / KOTA NAD Kab. Aceh Utara 3 JAWA TENGAH Kab. Batang 3 SULAWESI BARAT Kab. Polewali Mandar Kab. Bireun Kab. Kudus IKK Pattidi, Kab. Mamuju Kab. Aceh Singkil Kab. Jepara Kab. Mamasa Kab. Aceh Tamiang Kab. Tegal 4 SULAWESI TENGAH IKK Rio Pakava, Kab. Donggala Kab. Aceh Barat Daya Kab. Sukoharjo IKK Mamosalato, Kab. Morowali Kab. Aceh Selatan Kab. Cilacap IKK Tataba, Kab. Banggai Kepulauan Kab. Aceh Utara 4 DIY IKK Sidorejo, Kec. Lendah, Kab. Kulonprogo IKK Toili Barat, Kab. Banggai Kab. Aceh Jaya 5 JAWA TIMUR IKK Sawahan, Madiun 5 SULAWESI TENGGARA IKK Tiwu, Kab. Kolaka Utara SUMATERA UTARA IKK Sei Kapayang Barat, Asahan IKK Kademangan, Blitar IKK Poleang Utara, Kab. Bombana Kab. Langkat IKK Grabagan, Tuban IKK Poleang Barat, Kab. Bombana Kab. Karo IKK Sukopuro, Probolinggo IKK Tongkoseng, Kab. Bombana 3 SUMATERA BARAT IKK Kota Parik Gadang Diateh, Kab. Solok Selatan IKK Lumbang, Probolinggo IKK Lasalimu, Kab. Buton IKK Inderapura, Kab. Pesisir Selatan IKK Wonomerto, Probolinggo 6 SULAWESI UTARA IKK Tareran, Kab. Minahasa Selatan IKK Lubuk Tarok, Kab. Sijunjung IKK Batuputih, Sumenep IKK Tobariri, Kab. Minahasa 4 RIAU Sei Guntung, Kab. Indragiri Hilir IKK Purwosari, Bojonegoro IKK Ratatotok, Kab. Minahasa Tenggara Siak Kecil, Kab. Bengkalis IKK Grogol, Kediri IKK Dimembe, Kab. Minahasa Utara Kampar Timur, Kab. Kampar IKK Pandaan, Pasuruan IKK Kotamobagu Timur, Kota Kotamobagu Ujung Batu, Kab. Rokan Hulu IKK Sukerejo, Pasuruan IKK Nuangan, Kab. Boolang Mongondow Timur Kubang, Kab. Kampar 6 BALI Kec. Pekutatan, Kab. Jembrana IKK Pinolosian, Kab. Boolang Mongondow Selatan 5 KEPULAUAN RIAU IKK Kelong, Bintan Kec. Tabanan, Kerambitan 7 SULAWESI SELATAN IKK Sulawesi Selatan IKK Bulang, Kota Batam Kec. Kayubihi, Kab. Bangli IKK Sulawesi Selatan 6 JAMBI Desa Kumun Debai, Kab. Kerinci 7 NTB IKK Setelut, Kab. Sumbawa Barat IKK Sulawesi Selatan Desa Talang Kawo, Kab. Merangin IKK Kayangan, Kab. Lombok Barat IKK Sulawesi Selatan Desa Pulau Aro, Kab. Soralangun IKK Montong Gading, Kab. Lombok Timur 8 GORONTALO IKK Lemito, Kab. Pohuwato 7 SUMATERA SELATAN IKK Penukal Utara, Kab. Muara Enim 8 NTT IKK Gunung Meja, Kab. Sumba Timur IKK Patilanggio, Kab. Pohuwato Karang Jaya, Kab. Musi Rawas 9 KALIMANTAN BARAT Kec. Bika, Kab. Kapuas Hulu IKK Bangomeme, Gorontalo 8 BENGKULU IKK Mukomuko Selatan, Kab. Muko Muko Kec. Nanga Kalis, Kab. Kapuas Hulu IKK Batudaa, Gorontalo IKK Luas, Kab. Kaur Kec. Tanah Pinoh, Kab. Melawi IKK Gentuma Raya, Kab. Gorontalo Utara IKK Kaur Tengah, Kab. Kaur Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya 9 MALUKU IKK Tehoru, Kab. Maluku Tengah IKK Semidang Gumai, Kab. Kaur Kec. Bonti, Kab. Sanggau IKK Waisala, Kab. Seram Bagian Barat 9 BANGKA BELITUNG IKK Mendo edobarat, aat, Kab. Bangka aga Kec. Nanga Tempunak, Kab. Sintang 30 MALUKU UTARA IKK Sagae, Kab. Halmahera a a Tengah IKK Simpang Katis, Kab. Bangka Tengah Kec. Kuala Dua, Kab. Kubu Raya IKK Taliabu, Kab. Kepulauan Sula IKK Sijuk, Kab. Belitung 0 KALIMANTAN TENGAH IKK Seruyan Hilir, Kab. Seruyan IKK Maba, Kab. Halmahera Timur IKK Pangkalan Baru, Kab. Bangka Tengah IKK Sei Paring, Kab. Kotawaringin Timur IKK Tobelo Selatan, Kab. Halmahera Utara IKK Riau Silip, Kab. Bangka IKK Trahen, Kab. Barito Utara IKK Wayabula, Kab. Pulau Morotai 0 LAMPUNG IKK Sp. Pematang, Kec. Simpang Pematang, Kab. Mesuji IKK Mihing Raya, Kab. Gunung Mas 3 PAPUA Desa Echi Distrik Assue, Kab. Mappi IKK Mesuji, Kec. Mesuji, Kab. Mesuji IKK Mentangae, Kab. Kapuas Desa Kawor Distrik Kawor, Kab. Pegunungan Bintang IKK Gedung Tataan, Kec. Gedong Tataan, Kab. Pesawaran KALIMANTAN SELATAN Kab. Kotabaru Desa Awaso Distrik Ingerus, Kab. Waropen IKK Gedung Tataan, Kec. Gedong Tataan, Kab. Pesawaran Kab. Tapin Desa Getentiri Jair, Kab. Boven Digoel IKK Pulung Kencana, Kec. Tulang Bawang Tengah, Kab. Hulu Sungai Tengah Distrik Warsa, Kab. Biak Numfor Kab. Tulang Bawang Barat Kab. Hulu Sungai Utara Distrik Mapia, Kab. Dogiay BANTEN IKK Leuwi Damar - Cimarga, Kab. Lebak KALIMANTAN TIMUR Kec. Karangan, Kab. Kutai Timur 3 PAPUA BARAT IKK Warmare, Kab. Monokrawi IKK Carenang Serang, Kab. Serang Kec. Manaar Bulatan, Kab. Kutai Barat IKK Kromamongga, Kab. Fak Fak IKK Carenang, Binuang, Kab. Serang Kec. Telen, Kab. Kutai Timur Kawasan Masni, Kab. Monokrawi JAWA BARAT IKK Bojonggenteng, Kec. Bojonggenteng, Sukabumi Kec. Muara Muntai, Kab. Kutai Kertanegara Dawuan, Kec. Dawuan, Majalengka Kec. Kota Bangun Seberang, Kab. Kutai Kertanegara IKK Ciwidey, Kec. Ciwidey, Kab. Bandung Kec. Busang, Kab. Kutai Timur IKK Bangodua, Indramayu Kec. Sekatak Fuji, Kab. Bulungan IKK Tukdana, Indramayu Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 4

223 SPAM PERDESAAN NO PROPINSI DESA NO PROPINSI DESA NO PROPINSI DESA SUMATERA UTARA 6 9 JAWA TIMUR 7 SULAWESI TENGAH 4 KEPULAUAN RIAU 5 0 BALI 3 8 SULAWESI TENGGARA 4 3 JAMBI NTB 9 SULAWESI UTARA 8 4 BANGKA BELITUNG 4 NTT 0 SULAWESI SELATAN 7 5 LAMPUNG 3 3 KALIMANTAN BARAT 7 MALUKU 6 6 BANTEN 0 4 KALIMANTAN SELATAN MALUKU UTARA 6 7 JAWA BARAT 4 5 KALIMANTAN TIMUR 3 PAPUA 8 8 DIY 34 6 SULAWESI BARAT 4 PAPUA BARAT Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 43

224 SPAM PERDESAAN NO PROPINSI IKK / KABUPATEN / KOTA NO PROPINSI IKK / KABUPATEN / KOTA NO PROPINSI IKK / KABUPATEN / KOTA SUMATERA UTARA Kab. Labuhan Batu 8 DIY Dusun Gobeh, Dusun Widoro Lor, Desa Bendung, Kec. Semin, Kab. Gunungkidul 8 SULAWESI TENGGARA Desa Totallang, Kec. Lasusua, Kab. Kolaka Utara Kab. Toba Samosir Dusun Ngringin, Dusun Grogol, Desa Bejiharjo, Kec. Karangmojo, Kab. Gunungkidul Desa Tinokari, Kec. Wowoa, Kab. Kolaka Utara Kab. Serdang Bedagai Dusun Klegung, Desa Katongan, Kec. Nglipar, Kab. Gunungkidul Desa Lamapu, Kab. Konawe Selatan Kab. Karo Dusun Mbanyu, Dusun Kaligayam, Desa Rejosari, Kec. Semin, Kab. Gunungkidul Desa Bente, Kab. Muna Kab. Mandailing Natal Dusun Kelor, Desa Kelor, Kec. Karangmojo, Kab. Gunungkidul 9 SULAWESI UTARA Desa Budo, Kec. Wori, Kab. Minahasa Utara Kab. Simalungun Dusun Bendo, Dusun Surobayan, Dusun Kembang, Desa Sumberrejo, Desa Elusan, Kec. Amurang Barat, Kab. Minahasa Selatan KEPULAUAN RIAU Desa Nyamuk, Kec. Siantan Timur, Kab. Kepulauan Anabas Kec. Semin, Kab. Gunungkidul Desa Rambunan, Kec. Sonder, Kab. Minahasa Kel. Tanjung Uban Utara, Kec. Bintan Utara, Kab. Bintan Dusun Karangsari, Desa Nglanggeran, Kec. Patuk, Kab. Gunungkidul Desa Sowaeng, Kec. Manganitu Selatan, Kab. Kep. Sangihe Desa Mantang, Kec. Mantang, Kab. Bintan Dusun Papringan, Dusun Karangpoh, Desa Semin, Kec. Semin, Kab. Gunungkidul Desa Mome, Kec. Bintauna Barat, Kab. Bolaang Mongondow Utara Mantang Lima, Kec. Mantang, Kab. Bintan Dusun Ngelo Lor, Desa Beji, Kec. Ngawen, Kab. Gunungkidul Desa Kamangta, Kec. Tombuluan, Kab. Minahasa Desa Mapur, Kec. Bintan Pesisir, Kab. Bintan Dusun Sambeng I, Desa Sambirejo, Kec. Ngawen, Kab. Gunungkidul Desa Dagho, Kec. Tabukan Selatan, Kab. Kep. Sangihe 3 JAMBI Desa Ma. Jangga, Kab. Batanghari Dusun Duwet Rejo, Desa Karangtengah, Kec. Wonosari, Kab. Gunungkidul Desa Tariang, Kec. Kendahe, Kab. Kep. Sangihe 4 BANGKA BELITUNG Kelurahan Sinar Baru Ling. Jelutung, Kec. Sungailiat, Kab. Bangka Dusun Lemahbang, Desa Karangasem, Kec. Paliyan, Kab. Gunungkidul 0 SULAWESI SELATAN Desa Labuaya, Kec. Cenrana, Kab. Maros Desa Lampur, Kec. Sungaiselan, Kab. Bangka Tengah 9 JAWA TIMUR Desa Manggis, Kec. Ngancar, Kab. Kediri Desa Salutubu, Kec. Walenrang Utara, Kab. Luwu Desa Perawas, Kec. Tanjungpandan, Kab. Belitung Desa Pacinan, Kec. Balerejo, Kab. Madiun Desa Batang, Kec. Batang, Kab. Jeneponto Desa Jangkang, Kec. Dendang, Kab. Belitung Timur Desan Banaran, Kec. Balerejo, Kab. Madiun Desa Satandung, Kec. Saluputti, Kab. Tana Toraja 5 LAMPUNG Desa Selusuban, Kec. Seputih Agung, Kab. Lampung Tengah Desa Bogo, Kec. Balerejo, Kab. Madiun Desa Loka, Kec. Rumbai, Kab. Jeneponto Sukarame Kec. Punduh Pidada, Kab. Pesawaran Desa Sekar, Kec. Donorojo, Kab. Pacitan Desa Garassi, Kec. Tinggimoncong, Kab. Gowa Desa Karta, Kec. Tulang Bawang Udik, Kab. Tulang Bawang Barat Desa Sukodono, Kec. Donorojo, Kab. Pacitan Desa Bulukunyi, Kec. Polongbangkeng Selatan, Kab. Takalar 6 BANTEN Desa Cisitu, Kec. Ciomas, Kab. Serang Desa Cemeng, Kec. Donorojo, Kab. Pacitan MALUKU Desa Kandar, Kab. Maluku Tenggara Barat Desa Panyaungan Jaya, Kec. Ciomas, Kab. Serang Desa Gendaran, Kec. Donorojo, Kab. Pacitan Desa Seira, Kec. Wermektian, Kab. Maluku Tenggara Barat Desa Sukadana, Kec. Ciomas, Kab. Serang Desa Glagahsari, Kec. Sukorejo, Kab. Pasuruan Desa Tamher, Kab. SBT Desa Tunggal Jaya, Kec. Sumur, Kab. Pandeglang Desa Umbulan, Kec. Winongan, Kab. Pasuruan Desa Liliama, Kab. SBT Desa Taman Jaya, Kec. Sumur, Kab. Pandeglang Desa Kedungrejo, Kec. Winongan, Kab. Pasuruan Desa Slagor, Kab. SBT Desa Tangkil Sari, Kec. Cimanggu, Kab. Pandeglang Desa Legundi, Kec. Karangjati, Kab. Ngawi Desa Ondor, Kab. SBT Desa Cimanggu, Kec. Cimanggu, Kab. Pandeglang Desa Widodaren, Kec. Gerih, Kab. Ngawi Desa Kataloka, Kab. SBT Desa Lebak Keusik, Kec. Banjarsari, Kab. Lebak Desa Kendal, Kec. Sekaran, Kab. Lamongan Desa Atiyahu, Kab. SBT Desa Cibungur, Kec. Cigemblong, Kab. Lebak Desa Keting, Kec. Sekaran, Kab. Lamongan Desa Matapa Cs, Kab. SBT Desa Peucangpari, Kec. Cigemblong, Kab. Lebak Desa Titik, Kec. Sekaran, Kab. Lamongan Desa Seriholo, Kab. SBT 7 JAWA BARAT Kec. Tempuran, Kab. Karawang Desa Ngarum, Kec. Sekaran, Kab. Lamongan Desa Wakolo, Kab. SBT Cirebon Desa Besur, Kec. Sekaran, Kab. Lamongan Desa Lumoly, Kab. SBT Desa Talaga Wetan, Kec. Talaga, Kab. Majalengka Desa Ambat, Kec. Tianakan, Kab. Pamekasan Desa Gerwaien, Kab. Buru Desa Gunung Manik, Kec. Talaga, Kab. Majalengka Desa Kramat, Kec. Tianakan, Kab. Pamekasan Desa Wankana, Kab. Buru Selatan 8 DIY Dusun Demangan, Desa Kalitirto, Kec. Berbah, Kab. Sleman Desa Dasok, Kec. Pademewu, Kab. Pamekasan Desa Inguhen, Kab. Buru Selatan Dusun Pondoksuruh, Desa Bimomartani, Kec. Ngemplak, Kab. Sleman 0 BALI Desa Batur, Kec. Kintamani, Kab. Bangli Desa Maduaer, Kab. Maluku Tenggara Dusun Ngamboh, Dusun Jati, Desa Margorejo, Kec. Tempel, Kab. Sleman Kec. Melaya, Kab. Jembrana MALUKU UTARA Desa Ruko, Kab. Halmahera Utara Dusun Bronggang-Suruh, Desa Argomulyo, Kec. Cangkringan, Kab. Sleman Desa Sudaji, Kec. Sawan, Kab. Buleleng Desa Daru, Kab. Halmahera Utara Dusun Kaliurang Barat, Desa Hargobinangun, Kec. Pakem, Kab. Sleman NTB Desa Gapuk, Kab. Lombok Barat Desa Loleo Jaya, Kab. Halmahera Selatan Dusun Pingitan-Jitar, Desa Sumberarum, Kec. Moyudan, Kab. Sleman Desa Kebon Ayu, Kab. Lombok Barat Desa Bega, Kab. Kepulauan Sula Dusun Balangan, Dusun Cancangan, Desa Wukirsari, Kec. Cangkringan, Kab. Sleman NTT Desa Lakoboko, Kec. Ndona, Kab. Ende Desa Mangoli, Kab. Kepulauan Sula Dusun Murangan, Desa Triharjo, Kec. Sleman, Kab. Sleman 3 KALIMANTAN BARAT Desa Sagatani, Kec. Singkawang Utara, Singkawang Desa Akeboloar, Kab. Halmahera Barat Dusun Karangwuni, Desa Bangunkerto, Kec. Turi, Kab. Sleman Desa Bemban Permai, Kec. Ela Hilir, Kab. Melawi 3 PAPUA Desa Binoe Distrik Sawai, Kab. Mamberamo Rata Dusun Ngetal, Desa Margoagung, Kec. Seyegan, Kab. Sleman Desa Landau Tumbun, Kec. Pinoh Selatan, Kab. Melawi Desa Aromarea Distrik Kasiwo, Kab. Kepulauan Yapen Dusun Soromintan, Desa Sendangarum, Kec. Minggir, Kab. Sleman Desa Begendang, Kec. Kayan Hilir, Kab. Sintang Desa Sembrawai Distrik Kasiwo, Kab. Kepulauan Yapen Dusun Dodogan, Desa Jatimulyo, Kec. Dlingo, Kab. Bantul Desa Tertung Mau, Kec. Kayan Hilir, Kab. Sintang Desa SP3 Distrik Mimika Baru, Kab. Mimika Dusun Jaten, Desa Triharjo, Kec. Pandak, Kab. Bantul Desa Bongkong, Kec. Silat Hilir, Kab. Kapuas Hulu Desa epuba Distrik Asolokobal, Kab. Jayawijaya Dusun Tegal Tamanan, Desa Tamanan, Kec. Banguntapan, Kab. Bantul Desa Idas, Kec. Noyan, Kab. Sanggau Desa Salor, Merauke Dusun Tapen, Desa Argosari, Kec. Sedayu, Kab. Bantul 4 KALIMANTAN SELATAN Kotabaru Desa Tanah Miring, Merauke Dusun Nguntuk-untuk, Desa Ngargosari, Kec. Samigaluh, Kab. Kulonprogo 5 KALIMANTAN TIMUR Desa Kasai, Kec. Tanjung Batu, Kab. Berau Desa Benawa Distrik Benawa, Kab. Yalimo Dusun Blimbing, Desa Sukoretno, Kec. Sentolo, Kab. Kulonprogo 6 SULAWESI BARAT Desa Tinali, Kab. Mamuju 4 PAPUA BARAT Kp. Sauf, Kab. Maybat Dusun Watubelah, Desa Pagerharjo, Kec. Samigaluh, Kab. Kulonprogo Desa Lebani, Kec. Tapalang Barat, Kab. Mamuju Kp. Yaksoro, Kab. Maybat Dusun Taruban Kulon, Desa Tuksono, Kec. Sentolo, Kab. Kulonprogo 7 SULAWESI TENGAH Desa Bulubete, Kab. Sigi Dusun Sermo Tengah, Desa Hargowilis, Kec. Kokap, Kab. Kulonprogo Desa Mundono, Kab. Banggai Dusun Ngesong, Desa Giripurwo, Kec. Girimulyo, Kab. Kulonprogo Desa Silanca, Kab. Poso Dusun Ngimbang, Dusun Watusigar, Desa Watusigar, Kec. Ngawen, Kab. Gunungkidul Desa Tovalo, Kab. Parigi Moutong Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 44

225 3 SPAM DI KAWASAN KHUSUS NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NO PROPINSI KAWASAN NAD 9 LAMPUNG 7 SULAWESI TENGAH SUMATERA UTARA 3 0 JAWA BARAT 3 8 SULAWESI UTARA 3 SUMATERA BARAT JAWA TIMUR 5 9 MALUKU 8 4 RIAU BALI 0 MALUKU UTARA 5 KEPULAUAN RIAU 3 NTT PAPUA 4 6 JAMBI 4 KALIMANTAN BARAT 6 PAPUA BARAT 7 SUMATERA SELATAN 5 KALIMANTAN TENGAH 8 BANGKA BELITUNG 3 6 KALIMANTAN TIMUR Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 45

226 SPAM DI KAWASAN KHUSUS NO PROPINSI IKK / KABUPATEN / KOTA NO PROPINSI IKK / KABUPATEN / KOTA NO PROPINSI IKK / KABUPATEN / KOTA NAD Kota Banda Aceh JAWA TIMUR PPI Puger, Jember 7 SULAWESI TENGAH Kota Baru, Kab. Morowali SUMATERA UTARA Kab. Labuhan Batu Utara PPI Lekok, Pasuruan 8 SULAWESI UTARA IKK Tagalandang, Kab. Kep. Sitaro Kab. Labuhan Batu Utara Kota Pasuruan 9 MALUKU Kota Saumlaki, Kab. Maluku Tenggara Barat Kab. Nias Selatan Dampak Lumpur Sidoarjo, Sidoarjo Desa Lingat, Kab. Maluku Tenggara Barat 3 SUMATERA BARAT sumatra barat Kec. Tunjung, Bangkalan Desa Letwurun, Kab. Maluku Tenggara Barat 4 RIAU IKK Sei Lala, Kab. Indragiri Hulu BALI Kec. Baturiti, Kab. Tabanan Desa Lorulung, Kab. Maluku Tenggara Barat 5 KEPULAUAN RIAU Kec. Gunung Kijang, Kab. Bintan 3 NTT Kec. Amfoang, Kab. Kupang Desa Ilngei, Kab. Maluku Tenggara Barat 6 JAMBI Desa Tanah Kampung, Kota Sei Penuh Pulau Ndana, Kab. Rote Ndao Pulau Moa, Kab. MDB 7 SUMATERA SELATAN Jakabaring, Kota Palembang 4 KALIMANTAN BARAT Kec. Nanga Pinoh, Kab. Melawi Desa Tela, Kab. MDB 8 BANGKA BELITUNG PPI Ketapang, Kec. Pangkalbalam, Kota Pangkal Kec. Sei Raya, Kab. Kubu Raya Desa Wonreli, Kab. MDB PPI Sungaiselan, Kec. Sungai Selan, Kab. Bangka Desa Nanga Kelapan, Kec. Ketungau Tengah, Kab. 0 MALUKU UTARA Kota Sofifi, Kota Tidore Kepulauan PPI Gantung, Kab. Belitung Timur Desa Kedembak, Kec. Ketungau Tengah, Kab. Sintang IKK Tiley, Kab. Pulau Morotai 9 LAMPUNG PPI Lempasing I, Kota Bandar Lampung Desa Mengaret, Kec. Belitung Hulu, Kab. Sekadau PAPUA Distrik Wagete, Kab. Deiyai PPI Lempasing II, Kota Bandar Lampung Desa Sei Bulan, Kota Singkawang Distrik Keneyam, Kab. Nduga 0 JAWA BARAT Kab. Garut 5 KALIMANTAN TENGAH Kuala Kurun, Kab. Gunung Mas Distrik Kobakma, Kab. Mamberamo Tengah Kab. Ciamis Nanga Bulik, Kab. Lamandau Distrik Mindiptana, Kab. Bovel Digoel Kab. Karawang 6 KALIMANTAN TIMUR Kec. Sendawar, Kab. Kutai Barat PAPUA BARAT Pelabuhan Perikanan, Kota Sorong Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 46

227 PETA KEGIATAN BINA PROGRAM Direktorat Jenderal Cipta Karya

228 3 33 RPIJM KABUPATEN/KOTA NO PROPINSI RPIJM NO PROPINSI RPIJM NO PROPINSI RPIJM NAD 3 JAWA BARAT 6 3 SULAWESI BARAT 5 SUMATERA UTARA 33 3 JAWA TENGAH 35 4 SULAWESI TENGAH 3 SUMATERA BARAT 9 4 DIY 5 5 SULAWESI TENGGARA 4 RIAU 5 JAWA TIMUR 38 6 SULAWESI UTARA 5 5 KEPULAUAN RIAU 7 6 BALI 9 7 SULAWESI SELATAN 4 6 JAMBI 7 NTB 0 8 GORONTALO 6 7 SUMATERA SELATAN 5 8 NTT 9 MALUKU 8 BENGKULU 0 9 KALIMANTAN BARAT 4 30 MALUKU UTARA 9 9 BANGKA BELITUNG 7 0 KALIMANTAN TENGAH 4 3 PAPUA 9 0 LAMPUNG 4 KALIMANTAN SELATAN 3 3 PAPUA BARAT BANTEN 8 KALIMANTAN TIMUR 4 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. V 47

229 LAMPIRAN VI PIAGAM PENGHARGAAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

230 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. VI

231 Direktorat Jenderal Cipta Karya L. VI

232

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF LAMPIRAN i ii iii iv V vi xii BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN 1.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF LAMPIRAN i ii iii v vi vii xii BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun pengantar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 0 pengantar Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 7/PRT/M/0 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN TAHUN ANGGARAN 213 NOMOR DIPA-33.5-/213 DS 11-823-4351-5822 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara.

Lebih terperinci

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya Yogyakarta, 13 Agustus 2015 Oleh : Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

kementerian pekerjaan umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM2011 PROGRAM KERJA

kementerian pekerjaan umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM2011 PROGRAM KERJA kementerian pekerjaan umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM PROGRAM KERJA 1 2 PROGRAM KERJA PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM PROGRAM KERJA 3 Kata Pengantar Keterpaduan

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEBIJAKAN PU-DJCK DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEBIJAKAN PU-DJCK DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEBIJAKAN PU-DJCK DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN Disampaikan Oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Bidakara, 9 10 Februari 2011 Umum Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2011

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Cipta Karya

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Cipta Karya DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya 2015 2 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 3 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya 2015 4 LAPORAN

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Bina Program. Ir. Antonius Budiono MCM NIP i - 1

PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Bina Program. Ir. Antonius Budiono MCM NIP i - 1 PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas perkenan-nya maka LAKIP Direktorat Bina Program Tahun 2013 ini dapat disusun dan diselesaikan tepat pada waktunya. LAKIP ini disusun

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Cipta Karya PENGANTAR

Direktorat Jenderal Cipta Karya PENGANTAR PENGANTAR Sesuai dengan kewajiban, maka dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2007, Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, sebagai Lembaga Pemerintah Tingkat Eselon I menyusun Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Tujuan direktorat Bina Program adalah sebagai berikut :

Tujuan direktorat Bina Program adalah sebagai berikut : ii RINGKASAN EKSEKUTIF A. LATAR BELAKANG Direktorat Bina Program merupakan unit kerja eselon 2 dibawah Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. Direktorat Bina Program mempunyai tugas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF i ii iii iv v vi BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI I 1 1.2. KONDISI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 2 LaPORAN Kinerja DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 3 Laporan Kinerja Tahun 2017 sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja Direktorat

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016 Created on 10/3/2016 at 9:8:38 Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi target pembangunan sektor sanitasi, yang meliputi pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan persampahan, dan

Lebih terperinci

Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh

Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh Ir. Joerni Makmoerniati, MSc Plh. Direktur

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.389, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Penyediaan Air Minum. Sanitasi. Percepatan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa air minum

Lebih terperinci

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Disampaikan oleh: Ir. Rina Agustin Indriani, MURP Sekretaris

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA LAPORAN KINERJA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA LAPORAN KINERJA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KINERJA 205 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 2 KINERJA 205 KINERJA 205 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Cipta Karya

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Cipta Karya KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya 2016 2 laporan kinerja Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya T.A 2016Laporan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai

Lebih terperinci

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya. RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya. RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya Denpasar, 22 Juni 2017 POINT PEMBAHASAN : 1. RPIJM DAN KPJM BIDANG CIPTA KARYA. 2. KEDUDUKAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Isu Strategis

Isu Strategis Isu Strategis 2015-2019 Masih rendahnya akses aman air minum (rata-rata Nasional masih di bawah 70%) Terbatasnya opsi pendanaan (APBN terbatas, APBD minim, KPS belum kondusif) Belum memadainya kapasitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) 1.1 Latar Belakang.

BAB 1 PENDAHULUAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) 1.1 Latar Belakang. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen sangat kuat untuk mencapai salah satu target dalam Millenium Development Goals (MDGs), yaitu menurunnya jumlah penduduk yang

Lebih terperinci

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1 PENGANTAR Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08/PRT/M/2010 TANGGAL 8 JULI 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Direktorat Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Outline

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh:

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh: KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT. Definisi Air Minum menurut MDG s adalah air minum perpipaan dan air minum non perpipaan terlindung yang berasal

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MINAPOLITAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MINAPOLITAN KEGIATAN PERDESAAN POTENSIAL DUKUNGAN INFRASTRUKTUR KE-CIPTA KARYA-AN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MINAPOLITAN RAPAT KOORDINASI MINAPOLITAN TAHUN 2014 BATAM 21 23 SEPTEMBER 2014 DIREKTORAT PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN/KOTA

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN/KOTA K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A T D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Lebih terperinci

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan 7. URUSAN PERUMAHAN Penataan lingkungan perumahan yang baik sangat mendukung terciptanya kualitas lingkungan yang sehat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan meningkatnya kualitas

Lebih terperinci

PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

Kebijakan Program Bidang Cipta Karya

Kebijakan Program Bidang Cipta Karya Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Arahan Direktur Jenderal Cipta Karya Kebijakan Program Bidang Cipta Karya Penajaman Program Palembang 03 Maret 2014 OUTLINE A. Konsep Perencanaan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MATERI PAPARAN DIREKTUR BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR FASILITASI PENGUSAHAAN JALAN DAERAH KENDARI, 10 11 MEI 2016 VISI DAN 9

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Temu Ilmiah Lingkungan, HCD 35 TH PSIL Universitas Indonesia INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Instansi Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu Dinas yang bergerak dalam bidang Ke Cipta Karyaan, sebelumnya bernama Dinas

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 15/PRT/M/2015 TANGGAL 21 APRIL 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG SEKRETARIAT

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG SEKRETARIAT DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG SEKRETARIAT Potret Kota Pekanbaru Luas wilayah 632,26 km2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran Pembangunan Millennium (Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun

Lebih terperinci

I. Permasalahan yang Dihadapi

I. Permasalahan yang Dihadapi BAB 34 REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI DI WILAYAH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DAN KEPULAUAN NIAS PROVINSI SUMATRA UTARA, SERTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN PROVINSI JAWA TENGAH I. Permasalahan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

TA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Berdasarkan mandat yang diemban oleh Kementerian Pekerjaan Umum sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Target Millenium Development Goals (MDGs) menempatkan manusia sebagai fokus utama pembangunan yang mencakup semua komponen kegiatan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan

Lebih terperinci

Mekanisme Diskusi. Sesi 1 Simulasi Penyusunan RPI2JM Sesi 2 Konsultasi dokumen RPI2JM masing-masing Kab/Kota

Mekanisme Diskusi. Sesi 1 Simulasi Penyusunan RPI2JM Sesi 2 Konsultasi dokumen RPI2JM masing-masing Kab/Kota Mekanisme Desk Mekanisme Diskusi Sesi 1 Simulasi Penyusunan RPI2JM Sesi 2 Konsultasi dokumen RPI2JM masing-masing Kab/Kota Kelengkapan Data Desk : Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kab/Kota; Dokumen Rencana

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG,

Lebih terperinci

LAKIP 2011 Direktorat Jenderal Penataan Ruang PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II

LAKIP 2011 Direktorat Jenderal Penataan Ruang PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 25 2.1 RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG D alam lingkup pembangunan nasional, Undang-Undang Nomor 25 tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN

LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN TA 2015 LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT RINGKASAN EKSEKUTIF Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri yang

Lebih terperinci

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.34, 2018 KEMENPU-PR. DAK Infrastruktur PU-PR. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2017 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010 MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG: WILAYAH DAN TATA RUANG (dalam miliar rupiah) PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS 2012 2013 2014 I PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN DATA DAN INFORMASI SPASIAL A

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA DAN PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN BELITUNG TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis. No.606, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2010 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

Buletin Warta Desa. Tentang Program Kotaku. Manfaat & Target Program. Tujuan. Tujuan Antara

Buletin Warta Desa. Tentang Program Kotaku. Manfaat & Target Program. Tujuan. Tujuan Antara Tentang Program Kotaku Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) adalah program pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh nasional yang merupakan penjabaran dari pelaksanaan Rencana Strategis Direktorat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1 Bab 1 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah dewasa ini semakin meningkat, namun tidak diimbangi secara optimal dengan penyediaan layanan sektor sanitasi dasar yang layak bagi

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

Pembangunan dan Pengembangan Permukiman Berdasarkan IMAN

Pembangunan dan Pengembangan Permukiman Berdasarkan IMAN Pembangunan dan Pengembangan Permukiman Berdasarkan IMAN #Pecha Kucha 12-DJCK 15 Agustus 2014 HADI SUCAHYONO HARI INI LEBIH BAIK DARI KEMARIN HARI ESOK LEBIH BAIK DARI HARI PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945 UUD

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK KEMENTERIAN KEUANGAN REPLIK INDONESIA SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA--0/AG/2014 DS 3766-1803-2940-3158 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 E. Kelembagaan 17.1. Profil BPLHD Provinsi DKI Jakarta Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 230 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Lingkungan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA -1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Masalah Sanitasi, khususnya sanitasi di perkotaan adalah isu yang sampai hari ini belum terselesaikan secara maksimal bahkan sehingga sangat memerlukan perhatian semua

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR KEPUTUSAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR: KPTS/050.13/222/HUK TENTANG PEMBENTUKAN TIM SATUAN TUGAS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 0310-1636-8566-5090 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016 MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016 Ir. Mochammad Natsir, MSc. Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Lokakarya Penyiapan Pelaksanaan Program Hibah Air Minum APBN 2016 Jakarta,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON *s NOMOR 67 TAHUN 2016, SERI D. 16 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR : 67 Tahun 2016 TENTANG FUNGSI, TUGAS POKOK DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN

Lebih terperinci

LESSON LEARNED PENYUSUNAN RPI2-JM PROVINSI LAMPUNG

LESSON LEARNED PENYUSUNAN RPI2-JM PROVINSI LAMPUNG LESSON LEARNED PENYUSUNAN RPI2-JM PROVINSI LAMPUNG oleh: Kasatker Randal Provinsi Lampung Disampaikan pada Workshop Peningkatan Kualitas RPI2-JM Kabupaten/Kota Strategis Nasional Wilayah Sumatera Yogyakarta,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

KETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

KETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya KETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN Oleh: Dwityo A. Soeranto Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman

Lebih terperinci