DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Cipta Karya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Cipta Karya"

Transkripsi

1 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya 2015

2 2 LAPORAN KINERJA

3 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 3 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya 2015

4 4 LAPORAN KINERJA Menjaga Komitmen & Kepedulian LaKIP berfungsi sebagai media untuk menyajikan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya selama tahun 2015 dan merupakan piranti untuk mengukur keberhasilan kinerja Laporan Kinerja (LaKIP) disusun sebagai wujud pertanggungjawaban lembaga pemerintah tingkat Eselon I, Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya selama tahun LaKIP berfungsi sebagai media untuk menyajikan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya selama tahun 2015 dan merupakan piranti untuk mengukur keberhasilan kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya selama 1 (satu) tahun, dengan indikator capaian kinerja diukur melalui besaran outcome. Data dalam LaKIP ini disajikan berdasarkan pada hasil capaian kinerja seluruh Unit Kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Proses penyusunan laporan Dr. Ir. Andreas Suhono, MSc Direktur Jenderal Cipta Karya

5 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 5 Direktorat Jenderal Cipta Karya selama 1 (satu) tahun, dengan indikator capaian kinerja diukur melalui besaran outcome. mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja. Kami berharap LaKIP ini dapat bermanfaat sebagai acuan bagi perencanaan kinerja dan pelaksanaan kegiatan yang lebih baik di tahun Selain itu, apabila masih terdapat kekurangan, kami menghargai kritik dan saran yang diberikan sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada Unit Kerja Eselon II, BPPSPAM, Balai Teknis Air Minum dan Sanitasi, Balai Informasi Permukiman dan Perkotaan, serta Satuan Kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya yang telah mendukung terlaksananya program pembinaan dan pembangunan infrastruktur dasar permukiman yang dilaporkan dalam LaKIP ini. Semoga laporan ini dapat memberikan gambaran tentang peran dan kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan permukiman melalui pelaksanaan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada Direktorat Jenderal Cipta Karya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Cipta Karya Dr. Ir. Andreas Suhono, MSc NIP

6 6 LAPORAN KINERJA Daftar Isi Pendahuluan Perencanaan Kinerja Kapasitas Organisasi Akuntabilitas Kinerja

7 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 7 Penutup Lampiran 45 49

8 8 LAPORAN KINERJA

9 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 9 1 Pendahuluan

10 10 LAPORAN KINERJA Pendahuluan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) adalah laporan pertanggungjawaban atas kinerja serta capaian yang telah dilaksanakan selama 1 (satu) tahun anggaran dan sebagai alat untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja instansi bersangkutan kepada masyarakat dan stakeholders lainnya. Dalam rangka pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang diikuti oleh Peraturan Menteri PAN dan RB No 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja serta Reviu atas Laporan Kinerja, maka setiap Eselon I dan Eselon II pada Kementerian/Lembaga wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) di akhir tahun anggaran. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Direktorat Jenderal Cipta Karya disusun untuk memberikan gambaran yang jelas, transparan, dan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kinerja serta capaian yang telah dilaksanakan selama 1 (satu) tahun. Hasilnya diharapkan dapat digunakan oleh pimpinan dan seluruh jajaran instansi Direktorat Jenderal Cipta Karya sebagai bahan acuan dalam penyusunan program dan kegiatan di tahun mendatang sehingga tersusun program yang lebih fokus, efektif, efisien, terukur, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Pelaporan kinerja juga dimaksudkan sebagai alat untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya kepada masyarakat dan stakeholders lainnya TUGAS DAN FUNGSI Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pada bagian Pertama terkait Kedudukan, Tugas, dan Fungsi, mengamanatkan bahwa Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Perumusan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang

11 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 11 pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; c. Perumusan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Secara keseluruhan Direktorat Jenderal Cipta Karya memiliki 5 (lima) Direktorat, 1 (satu) Sekretariat Direktorat, 1 (satu) Sekretariat Badan, 25 (dua puluh lima) Sub Direktorat, 5 (lima) Bagian Pendukung, 3 (tiga) Bidang, serta 3 (tiga) Balai UPT yang tugas dan fungsinya diatur berdasarkan Peraturan Menteri PU dan PR Nomor: 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat STRUKTUR ORGANISASI Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, berdasarkan Peraturan Menteri PU dan PR Nomor: 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya didukung oleh lima (5) unit kerja eselon II dan satu (1) unit kerja unsur pendukung, yaitu: a. Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, b. Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, c. Direktorat Bina Penataan Bangunan, d. Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, e. Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, dan f. Sekretariat Direktorat Jenderal. Direktorat Jenderal Cipta Karya juga memiliki 3 (tiga) Unit Pelayanan Teknis (UPT) setingkat eselon III yang bertanggung jawab langsung pada Direktur Jenderal Cipta Karya, yaitu a. Balai Pembinaan Teknik Air minum dan Sanitasi Bekasi, b. Balai Pembinaan Teknik Air minum dan Sanitasi Surabaya dan c. Balai Informasi Permukiman dan Perkotaan. Untuk melaksanakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya didukung oleh Badan Pendukung Pengembangan Sistem Air Minum (BPPSPAM) yang dibentuk melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 294 Tahun Pada pelaksanaan tugasnya, unit pelaksana eselon II di dukung oleh 5 (lima) unit kerja setingkat eselon III yang menjalankan fungsi perumusan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan NSPK dan pemberian bimbingan teknis dan 1 (satu) unit kerja setingkat eselon IV yang menjalankan fungsi dukungan administrasi. Diagram struktur organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya, dapat dilihat pada Gambar 1.1.

12 12 LAPORAN KINERJA direktur jenderal CIPTA KARYA kepala Bagian kepegawaian, ORGANISASI DAN TATA LAKSANA DirektORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN DirektORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN SUBBAGIAN TATA USAHA SUBDIREKTORAT KETERPADUAN PERENCANAAN DAN KEMITRAAN SUBDIREKTORAT KETERPADUAN PEMBIAYAAN SUBBAGIAN TATA USAHA SUBDIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS SUBDIREKTORAT KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN SUBDIREKTORAT KETERPADUAN PELAKSANAAN SUBDIREKTORAT KETERPADUAN PENGELOLAAN DATA DAN SISTEM INFORMASI SUBDIREKTORAT KETERPADUAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI SUBDIREKTORAT KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN SUBDIREKTORAT KAWASAN PERMUKIMAN KHUSUS SUBDIREKTORAT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN UPT/BALAI Gambar 1.1. Struktur Organisasi Diirektorat Jenderal Cipta Karya

13 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 13 sekretaris direktorat jenderal kepala Bagian hukum & per-uu-an kepala Bagian umum kepala Bagian Keuangan DirektORAT BINA PENATAAN BANGUNAN DirektORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DirektORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN SUBBAGIAN TATA USAHA SUBBAGIAN TATA USAHA SUBBAGIAN TATA USAHA SUBDIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS SUBDIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS SUBDIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS SUBDIREKTORAT BANGUNAN GEDUNG SUBDIREKTORAT SPAM PERKOTAAN SUBDIREKTORAT PENGELOLAAN AIR LIMBAH SUBDIREKTORAT PENGELOLAAN RUMAH NEGARA SUBDIREKTORAT SPAM PERDESAAN SUBDIREKTORAT PENGELOLAAN PERSAMPAHAN SUBDIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KHUSUS SUBDIREKTORAT SPAM KHUSUS SUBDIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KHUSUS SUBDIREKTORAT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN SUBDIREKTORAT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN SUBDIREKTORAT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN kelompok jabatan fungsional

14 14 LAPORAN KINERJA Tugas dan fungsi unit-unit eselon 2 di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah sebagai berikut: A. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya Dalam memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan fungsi: - Pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi, dan tata laksana; - pelaksanaan urusan administrasi keuangan, tata usaha, dan rumah tangga direktorat jenderal; - koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, fasilitasi advokasi hukum, pemberian pertimbangan hukum serta penyelenggaraan komunikasi publik direktorat jenderal; - pengelolaan barang milik negara direktorat jenderal; dan - koordinasi, pemantauan dan evaluasi sarana dan prasarana penanggulangan darurat bencana alam. B. Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Dalam penyusunan keterpaduan perencanaan dan kemitraan, pembiayaan, pelaksanaan, pengelolaan data dan sistem informasi serta pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman yang meliputi pengembangan kawasan permukiman, serta penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan sistem penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan permukiman, Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman menyelenggarakan fungsi : - Penyusunan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman; - penyusunan keterpaduan perencanaan dan kemitraan pembangunan infrastruktur permukiman; - penyusunan keterpaduan program, pembiayaan tahunan yang bersumber dari apbn dan pembiayaan lainnya; - pemantauan keterpaduan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman; - pengelolaan data dan sistem teknologi informasi; - pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program kegiatan dan pembangunan infrastruktur permukiman; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. C. Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan teknis, pengendalian dan pengaturan teknis pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman menyelenggarakan fungsi: - Penyusunan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan pelaporan pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus; - penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus; - pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, dan kawasan permukiman khusus, serta fasilitasi penyediaan tanah; - pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan kawasan permukiman

15 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 15 perkotaan, permukiman perdesaan, serta permukiman khusus; - penyusunan dan penyebarluasan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, permukiman perdesaan, serta permukiman khusus; - fasilitasi pembinaan kelembagaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, permukiman perdesaan, serta permukiman khusus; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. D. Direktorat Bina Penataan Bangunan Dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan perencanaan teknis, penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan, gedung, pengelolaan rumah negara, penataan bangunan dan lingkungan khusus, serta penyusunan standarisasi dan penguatan kelembagaan, Direktorat Bina Penataan Bangunan menyelenggarakan fungsi: - Penyiapan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - pelaksanaan kebijakan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - fasilitasi, pemberdayaan, dan penguatan kelembagaan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. E. Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanakan kebijakan, penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan serta fasilitasi di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum, Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum menyelenggarakan fungsi:

16 16 LAPORAN KINERJA - Penyusunan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan laporan pengembangan sistem penyediaan air minum; - penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum perkotaan, perdesaan, kawasan khusus; - pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum perkotaan, perdesaan, kawasan khusus, serta fasilitasi penyediaan tanah; - pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum; - penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum; - fasilitasi dan pemberdayaan kelembagaan di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. F. Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan serta fasilitasi di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, drainase lingkungan, dan penyehatan lingkungan permukiman terkait, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman menyelenggarakan fungsi: - Penyusunan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan pelaporan sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; - penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; - pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, drainase lingkungan, dan penyehatan lingkungan permukiman terkait serta fasilitasi penyediaan tanah; - pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; - penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; - fasilitasi dan pemberdayaan kelembagaan di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. G. Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem Air Minum (BPPSPAM) Dalam memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada Badan Pendukung Pengembangan Sistem Air Minum (BPPSPAM), Sekretariat BPPSPAM menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: - Penyiapan kajian kebijakan dan penyusunan rencana dan program; - pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan standar kualitas dan kinerja pelayanan penyelenggaraan pengembangan SPAM, serta pemantauan dan evaluasi

17 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 17 terhadap pemenuhan perjanjian penyediaan air minum; SEKRETARIS DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA KEPALA BALAI/KEPALA SATKER KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KA. SUB. BAG. TATA USAHA KA. UR. UMUM DAN KEUANGAN KA. UR. KEPEGAWAIAN KA. SIE AIR MINUM KA. SIE AIR SANITASI KA. SUBSIE AIR MINUM KA. SUBSIE SANITASI BENDAHARA PENGELUARAN PEJABAT PENANDATANGAN SPM PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PEJABAT PEMUNGUT PNBP BENDAHARA PENERIMAAN PANITIA POKJA/ PENGADAAN BARANG JASA Gambar 1.2. Struktur Organisasi Balai Pembinaan Teknik Air Minum dan Sanitasi H. Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Cipta Karya, melalui Sekretaris Jenderal Cipta Karya berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 21/PRT/M/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum. Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi memiliki tugas melaksanakan bimbingan teknis dan pemberdayaan pengelolaan sistem penyediaan air minum dan sanitasi dengan tugas pokok mengembangan kurikulum, melaksanakan bimbingan teknis bidang air minum dan sanitasi, serta pelatihan lainnya, dan diseminasi bahan latihan. Dalam penyelenggaraan tugasnya tersebut, Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi menyelenggarakan fungsi: - Pelaksanaan bimbingan teknik pelayanan air minum dan sanitasi - pemberdayaan kemampuan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sistem penyediaan air minum dan sanitasi - penyebarluasan dan penerapan teknologi rancang bangun sistem penyediaan air minum dan sistem pengolahan sanitasi

18 18 LAPORAN KINERJA - pengelolaan laboratorium dan bengkel kerja air minum dan sanitasi - penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang milik negara - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai. I. Balai Informasi Permukiman dan Perkotaan Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 34 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Balai Informasi Permukiman dan Perkotaan mempunyai tugas (pasal 136) : melaksanakan bimbingan teknis kepada pemerintah daerah dan masyarakat, serta pelayanan informasi dalam penyelenggaraan Permukiman dan Perkotaan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Balai Informasi Permukiman dan Perkotaan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut (pasal 136) : - Penyiapan strategi, rencana, program dan anggaran kegiatan balai; - Pelaksanaan evaluasi rencana dan program; - Pelaksanaan sosialisasi peraturan perundangundangan dan pedoman teknis; - penyiapan data dan pengembangan sistem informasi, penyebarluasan informasi dan komunikasi permukiman dan perkotaan termasuk pengelolaan website balai; - Fasilitasi pengembangan kapasitas sumber daya manusia bidang permukiman dan perkotaan; - Pelaksanaan pengembangan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat - Penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang milik negara; dan - Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai. KEPALA BALAI KEPALA BAGIAN SUB TATA USAHA KEPALA SEKSI PROGRAM KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN KAPASITAS KEPALA SEKSI DATA DAN INFORMASI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Gambar 1.3. Struktur Organisasi Balai Informasi Permukiman dan Perkotaan

19 LAPORAN HASIL PEMBANGUNAN DIREKTORAT BIDANG JENDERAL CIPTA CIPTA KARYA KARYA Perencanaan Kinerja

20 20 LAPORAN KINERJA Perencanaan Kinerja Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan dengan indikator kinerjanya berdasarkan program, kebijkan, sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis yang akan dicapai pada satu waktu yang telah ditetapkan. 2.1 RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PU-PR menyebutkan bahwa sasaran strategis yang menjadi fokus perhatian Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah meningkatkan dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman. Layanan infrastruktur dasar ini meliputi peningkatan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat, pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak, serta pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat. Pembangunan infrastruktur diarahkan untuk mencapai keseimbangan pembangunan, mempercepat penyediaan infrastruktur dasar, menjamin ketahanan air, pangan dan energi untuk mendukung ketahanan nasional dan mengembangkan sistem transportasi masal perkotaan, yang keseluruhannya dilaksanakan secara terintegrasi. Di bidang pengembangan kawasan permukiman, penyediaan infrastruktur dasar masyarakat diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan dasar terkait akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak dan terjangkau. Untuk mewujudkan ini, sasaran pembangunan kawasan permukiman sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) adalah: a. Tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 persen. b. Tercapainya 100 persen pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia. c. Optimalisasi penyediaan layanan air minum. d. Peningkatan efisiensi layanan air minum yang dilakukan melalui penerapan prinsip jaga air, hemat air dan simpan air secara nasional. e. Penciptaan dokumen perencanaan infrastruktur permukiman. f. Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak menjadi 100 persen pada tingkat kebutuhan dasar. g. Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya terhadap lingkungan. Arah kebijakan dan strategi Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam merespon target RPJMN tersebut diarahkan dengan memperhatikan tugas, fungsi, dan tanggung jawab Direktorat Jenderal Cipta Karya yang meliputi kegiatan utama berupa Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan (Turbinwas) dan kegiatan pembangunan (Bang). Dalam pelaksanaan pembangunannya, Direktorat Jenderal Cipta Karya menggunakan tiga strategi pendekatan yaitu membangun sistem, memfasilitasi Pemerintah Daerah Provinsi, Kota dan Kabupaten,

21 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 21 Harapan stakeholders dan customer yang harus dipenuhi: Customers/Stakeholders Meningkatnya kehandalan infratsruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mewujudkan: kedaulatan pangan, ketahanan air, dan kedaulatan energi; konektivitas bagi penguatan daya saing; layanan infrastruktur dasar; dan keseimbangan pembangunan antar daerah, antar sektor dan antar tingkatan pemerintah sehingga dapat memenuhi kesejahteraan masyarakat. SS 1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman SS 2. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak SS 3. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat Harapan stakeholders dan customer dapat dipenuhi melalui internal proses: Internal Process KETERPADUAN PERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN PEMROGRAMAN SS 4. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman PELAKSANAAN PENGELOLAAN SS 5. Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelola infrastruktur permukiman SS 6. Meningkatnya kualitas pengaturan pengelolaan infrastruktur permukiman PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN SS 7. Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan SS 8. Meningkatnya kualitas komunikasi, edukasi dan kampanye publik Leraning & Growth SS 9. Meningkatnya SDM yang berkompeten dan berintegritas Untuk melaksanakan internal proses diperlukan: SS 10. Meningkatnya kualitas tata laksana, dan tata kelola keuangan dan BMN SS 11. Meningkatnya kehandalan sistem dan teknologi informasi Gambar 2.1. Peta Strategi Direktorat Jenderal Cipta Karya

22 22 LAPORAN KINERJA serta memberdayakan masyarakat melalui program-program pemberdayaan masyarakat. Dalam membangun sistem, Direktorat Jenderal Cipta Karya memberikan dukungan pembangunan infrastrktur dengan memperioritaskan sistem infrastruktur Provinsi/Kabupaten/Kota. Dalam hal fasilitasi Pemerintah Daerah, bentuk dukungan yang diberikan adalah fasilitasi kepada Pemerintah Daerah dalam penguatan kelembagaan, keuangan, termasuk pembinaan teknis terhadap tugas dekonsentrasi dan pembantuan. Sedangkan dalam memberdayakan masyarakat, bentuk dukungan yang diberikan adalah pembangunan infrastruktur keciptakaryaan melalui program pemberdayaan masyarakat. Sesuai dengan Peta Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sasaran strategis yang menjadi fokus perhatian Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur permukiman di perkotaan dan perdesaan. Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut, maka sasaran program Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah sebagai berikut: a. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat, dengan indikator persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum. b. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak, dengan indikator persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan. c. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat, dengan indikator persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi. Upaya untuk mencapai sasaran program tersebut, selanjutnya diterjemahkan kedalam peta strategi sebagaimana tergambar dalam Gambar 2.1. Berdasarkan Peta Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya, dapat disampaikan sasaran-sasaran antara yang harus dipenuhi untuk mewujudkan sasaran program. Tanggung jawab untuk mencapai sasaran strategis ini didistrubusikan kesetiap direktorat yang berada di Direktorat Jenderal Cipta Karya. Selanjutnya sasaran strategis sebagaimana tercantum dalam peta strategi didistribusikan secara merata kepada seluruh unit kerja dan SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya. Penyelarasan kinerja lebih detail dapat dilihat dalam lampiran TARGET RENCANA STRATEGIS Pada periode , target sasaran program Direktorat Jenderal Cipta Karya, sebagaimana tergambar dalam Renstra Kementerian PUPR adalah sebagai berikut: a. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat, dengan cakupan pelayanan sebesar 76% b. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak, dengan penurunan luasan permukiman kumuh sebesar 8% c. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat, dengan cakupan pelayanan sebesar 64%. Rincian target sasaran program per tahun dan indikator kerja dijabarkan dalam Tabel 2.1. Pencapaian target sasaran ini merupakan kontribusi dari seluruh pendanaan, baik yang bersumber dari APBN, APBD, DAK, swasta maupun masyarakat, sebagaimana tercermin dalam RPJMN.

23 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 23 Sasaran Program Indikator Kinerja Satuan Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat. Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum. % Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat. Sumber: Renstra Kementerian PUPR Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan. Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi. Tabel 2.1. Target Rencana Strategis Terhadap Pencapaian Sasaran Program Direktorat Jenderal Cipta Karya % % PERJANJIAN KINERJA Perjanjian Kinerja merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Pada tahun 2015, Perjanjian Kinerja Ditjen Cipta Karya disusun dalam rangka melaksanakan sasaran program dengan dukungan dana yang bersumber dari APBN sejumlah Rp ,-. Sasaran yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat dengan target kinerja berupa peningkatan cakupan pelayanan akses air minum sebesar 2,07%. 2. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak dengan target kinerja berupa penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan sebesar 0,70%. 3. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat dengan target kinerja berupa peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi sebesar 1,80%. Dalam pelaksanaannya, upaya pencapaian sasaran meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat sebesar 2,07% didukung oleh unit kerja Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sekretaris Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum melalui kegiatan diantaranya pengembangan jaringan SPAM bagi 622 kawasan MBR, 243 IKK, 229 kawasan khusus dan desa, pembinaan terhadap 121 PDAM serta peningkatan kinerja 35 PDAM di 90 Kabupaten/ Kota. Rencana kinerja yang harus dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan pada unit kerja Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan, Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dan Sekretariat Jenderal Direktorat Jenderal Cipta

24 24 LAPORAN KINERJA Karya dan Direktorat KIP adalah meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak sebesar 0,70% yang akan didukung melalui kegiatan pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman sebesar Ha di daerah perkotaan, pendampingan pemberdayaan masyarakat di kelurahan, 237 kecamatan dan desa, pembangunan 20 Twin Block rusunawa, penataan bangunan dan lingkungan di 617 Ha serta fasilitasi legalisasi 113 Perda Bangunan Gedung. Pencapaian sasaran ketiga yaitu meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat ditandai dengan indikator kinerja pencapaian berupa penyediaan pelayanan sanitasi sebesar 1,8% yang akan didukung melalui pelaksanaan kegiatan sistem pengolahan air limbah skala regional, kota, kawasan dan khusus untuk KK, sistem penanganan persampahan skala regional, kota, kawasan, dan khusus untuk KK. Dalam pelaksanaannya target tersebut didukung oleh unit kerja Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman. Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja

25 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA METODE PENGUKURAN Untuk memudahkan pengukuran kinerja, maka pada saat penentuan target kinerja, perlu diketahui metode pengukuran yang digunakan. Manfaat adanya informasi metode pengukuran, adalah untuk menjamin konsistensi penggunaan indikator kinerja yang terukur. a. Metode Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kontribusi Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Air Minum Bagi Masyarakat. Rincian perhitungan terkait peningkatan akses air minum dari dana APBN disajikan dalam Tabel 2.3. b. Metode Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kontribusi Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hunian dan Permukiman yang Layak disajikan pada Tabel 2.4. c. Metode Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kontribusi Terhadap Pemenuhan Akses Sanitasi Bagi Masyarakat seperti tercantum dalam Tabel 2.5. No Output L/det (RKAKL) Sambungan Rumah* Jiwa Terlayani** Keterangan: * Asumsi untuk Perkotaan, 1 l/det setara dengan 100 SR Asumsi untuk Perdesaan, 1 l/det setara dengan 320 SR ** Asumsi 1 KK = 4 jiwa *** Data BPS (Publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia , tahun 2013) **** Asumsi Potensi Sambungan Rumah dapat tercapai untuk Full Capacity sistem terbangun Tabel 2.3. Perhitungan Peningkatan Akses Air Minum Dari Dana APBN Tahun 2015 Proyeksi Penduduk (2015)*** (1) (2) (3) (4) (5) (6) PERKOTAAN 1 SPAM IKK + Pemekaran 4, ,900 2,027,502 TOTAL PERKOTAAN 4, ,900 2,027,502 PERDESAAN 2 SPAM Khusus ,680 1,224,998 3 Pemberdayaan Masyarakat 1, ,680 2,030,918 TOTAL PERDESAAN 2, ,360 3,255,917 TOTAL CIPTA KARYA 6,952 1,206,260 5,283,419 Kontribusi Direktorat Jenderal CK (2015) (7) = (5)/(6) x 100% 255,461, %

26 26 LAPORAN KINERJA No Output Target 2015 Total Kawasan Kumuh Seluruh Indonesia Target Pengurangan (%) % Pelayanan (1) (2) (3) (4) (5) (6) = (3)/(4) x(5) 1 Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman PerkotaanPengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan 2,680 Ha 38, Tabel 2.4. Perhitungan Peningkatan Pemenuhan Kebutuhan Hunian dan Permukiman Layak Dari Dana APBN Tahun 2015 No Output Unit Satuan (2015) Jiwa Terlayani % Pelayanan (1) (2) (3) (4) (5) = (4)/ x 100% 1 INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH SISTEM SETEMPAT a. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja 40 Kab/Kota 2 INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH SISTEM TERPUSAT a. Infrastruktur Air Limbah 452 Kawasan 549, % dengan Sistem Terpusat Skala Komunal 169,500 Jiwa b. Infrastruktur Air Limbah 76 Kawasan dengan Sistem Terpusat Skala Kawasan 380,000 Jiwa 3 INFRASTRUKTUR TEMPAT 55 Kab/Kota PEMROSESAN AKHIR SAMPAH 3,747,496 Jiwa 4 INFRASTRUKTUR TEMPAT 333 Kawasan PENGOLAH SAMPAH 4,100, % 333,000 Jiwa TERPADU/3R 5 INFRASTRUKTUR FASILITAS 4 Kawasan PENGOLAHAN SEMENTARA SAMPAH 20,000 Jiwa Tabel 2.5. Perhitungan Peningkatan Akses Sanitasi Dari Dana APBN Tahun 2015

27 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 27 3 Kapasitas Organisasi

28 28 LAPORAN KINERJA Kapasitas Organisasi Sumber daya manusia adalah elemen penggerak sedangkan sarana prasarana adalah elemen pendukung Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam menjalankan tugas dan fungsinya. 3.1 KERAGAMAN SUMBER DAYA MANUSIA Dalam mendukung tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Cipta Karya di tahun 2015, Direktorat Jenderal Cipta Karya didukung oleh orang pegawai, dengan keragaman pegawai berdasarkan unit kerja sebagaimana tergambar dalam Gambar 3.1. Sumber: Lakip Eselon II Tahun 2015 Gambar 3.1. Keragaman SDM Berdasarkan Unit Kerja Eselon II Pada jumlah SDM sebanyak orang tersebut, sebanyak 71% pegawai berstatus PNS yang tersebar di Pusat dan Daerah, serta sisanya sebanyak 29% merupakan pegawai Non PNS. Pegawai Non PNS ini adalah pegawai yang berstatus CPNS dan pegawai kontrak. Sampai dengan laporan ini disusun, komposisi pegawai berstatus CPNS sebesar 11% dan pegawai kontrak sebesar 89%. Dari seluruh pegawai, sebesar 35% dari orang ini ditempatkan di pusat dan sisanya sebesar 65% atau sebanyak ditempatkan di unit satuan kerja yang berkedudukan di daerah. Di tahun 2015, proporsi terbesar SDM yang merupakan PNS, berasal dari golongan III sebanyak orang (59%), yang terbagi golongan ruang sebagaimana terdapat pada Gambar 3.2. Golongan III umumnya didominasi oleh pegawai dengan golongan ruang III/B sebanyak 747 orang yang sebagian besar merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan (masa kerja >5 tahun). Dapat dilihat pada gambar 3.3. Pada keragaman SDM PNS berdasarkan pendidikan, komposisi terbesar ada pada SDM yang berpendidikan Strata-1 sebanyak orang atau 44 % dari total keseluruhan SDM. Namun demikian, jika memperhatikan Gambar 3.4., akan terlihat bahwa komposisi SDM yang memiliki pendidikan SD/SMP/SLTA juga cukup tinggi, yaitu hampir sebesar 40% dari total SDM PNS. Umumnya SDM dengan golongan pendidikan ini, berasal dari pegawai honorer yang diangkat menjadi PNS. Klasifikasi SDM PNS di Direktorat Jendral Cipta Karya berdasarkan pendidikan teknis dan non-

29 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 29 Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015 Gambar 3.2. Klasifikasi Golongan PNS Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015 Gambar 3.4. Grafik SDM Berdasarkan Golongan Pendidikan Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015 Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015 Gambar 3.3. Grafik SDM Berdasar Golongan Ruang teknis, sebagaimana Gambar 3.5., menunjukkan bahwa, komposisi terbesar SDM PNS berasal dari pegawai dengan pendidikan non-teknis, sebesar 54%. Sedangkan, pegawai PNS dengan pendidikan teknis hanya sebesar 46%. Persebaran SDM di setiap unit kerja Eselon II terdiri dari kategori, yaitu pusat dan daerah, dengan persebaran SDM di masing eselon 2, sebagaimana terlihat pada Gambar 3.6, menunjukkan bahwa SDM PNS Ditjen Cipta Karya, dominan berada pada unit kerja yang berperan langsung dalam pencapaian sasaran. Gambar 3.5. Grafik SDM Berdasarkan Klasifikasi Teknis dan Non-Teknis Komposisi terbesar persebaran PNS ada di Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (PSPAM) sebanyak 566 orang dan yang terendah di Setditjen sebanyak 262 orang. Pada Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, dan Direktorat Bina Penataan Bangunan, PNS banyak tersebar di satuan kerja di daerah. Berdasarkan jenis kelamin, SDM PNS Direktorat Jenderal Cipta Karya masih didominasi Laki-laki

30 30 LAPORAN KINERJA No 1 2 Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Total Jumlah orang 922 orang orang Sumber: Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Dirjen. Cipta Karya 2015 Tabel 3.1. Rekapitulasi PNS Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015 Gambar 3.7. Komposisi Perempuan Yang Menduduki Posisi Strategis Sumber: Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Dirjen. Cipta Karya 2015 Gambar 3.6. Grafik Persebaran SDM sebanyak orang (64%) dan perempuan sebanyak 922 orang (36%). Terdapat beberapa orang Perempuan yang berperan penting dalam pembangunan bidang Cipta Karya dengan menduduki posisi strategis. Sebanyak 34 perempuan menduduki posisi Eselon IV, 11 perempuan menduduki posisi Eselon III dan 2 perempuan menduduki posisi Eselon II. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat :. Pegawai dengan pendidikan setingkat SD/SMP/ SLTA dan non teknis lainnya, mendominasi total pegawai di lingkungan DJCK, yaitu 45,67 %. Pegawai dengan latar belakang pendidikan teknis/ profesional adalah sebesar 54,33 % (dimana 34,55% diantaranya adalah pegawai profesional terkontrak). Berdasarkan besarnya anggaran Ditjen. Cipta Karya Tahun 2015, setiap Pegawai mempunyai beban anggaran sebesar Rp.4,75 M.. Belum dapat diketahui apakah kinerja pencapaian sasaran ini berbanding lurus dengan kinerja SDM yang dinilai melalui SKP. Hal ini disebabkan karena pada saat penyusunan LaKIP, SKP PNS Tahun 2015 Ditjen. Cipta Karya belum terselesaikan. 3.2 SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mendukung tugas dan fungsinya diantaranya terdiri dari kendaraan operasional dan bangunan gedung, dengan penjelasan lebih lanjut sebagai berikut a. Kendaraan Operasional Kendaraan operasional yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Cipta adalah 483 buah kendaraan, dengan kondisi rusak ringan sebanyak 40 buah, rusak berat sebanyak 77 buah dan yang masih dalam kondisi baik sebanyak 366 buah. b. Bangunan Gedung Bangunan gedung yang dimiliki Direktorat

31 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 31 Jenderal Cipta Karya adalah seluas ,92 m 2 yang terdiri dari depo dan ruangan kantor yang tersebar di wilayah Jakarta, Bekasi, Padang, Surabaya, Makasar dan Medan. Depo digunakan untuk penyimpanan sarana dan prasarana tanggap darurat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) Pada awal tahun 2015, anggaran Ditjen Cipta Karya adalah sebesar Rp ,- kemudian pada bulan Juni, terdapat perubahan pagu anggaran menjadi Rp ,- Penambahan pagu anggaran ini dikarenakan adanya pengurangan subsidi BBM. Selama kurun waktu Tahun 2015, pagu Direktorat Jenderal Cipta Karya mengalami revisi 9 kali, yang menyebabkan anggaran menjadi Rp ,- (Bulan Desember 2015). Proses revisi pada umumnya disebabkan adanya dana sisa lelang, serta beberapa paket yang tidak siap lelang sehingga dialihkan ke direktorat lain ataupun di-drop. Kronologis perubahan pagu anggaran tiap sasaran program disajikan dalam Tabel 3.3. NO. PRASARANA/SARANA LOKASI LUAS (M2) 1 Gedung B.1.C Jakarta 25,800 2 Depo Gudang Induk Bekasi 15,480 3 Depo Gudang Padang Padang 1,100 4 Depo Gudang Surabaya Surabaya 6,000 5 Depo Gudang Makasar Makasar 3,000 6 Depo Gudang Medan Medan 12,000 7 Wisma Sanita Jakarta 1,390 8 Gedung Kantor Satker Jakarta Bangkim 9 Gedung Kantor Tanggap Jakarta 824 Darurat 10 Gedung Kantor Satker Jakarta 198 Agropolitan 11 Mess Pejompongan Jakarta Gedung TC Jakarta 1,024 Pejompongan 13 Gedung Ex Tata Jakarta 1,200 Bangunan 14 Gedung Kantor Habitat Jakarta Gedung Kantor Jakarta 540 BPPSPAM Total 72, Tabel 3.2. Prasarana dan Sarana Gedung dan Kantor Di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta SASARAN PROGRAM PAGU AWAL PAGU APBN-P PAGU AKHIR Meningkatnya kontribusi terhadap 5,432,726,590,000 6,853,794,804,000 7,259,257,280,000 pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat Meningkatnya kontribusi terhadap ,923,319,209,000 9,096,942,343,000 pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak Meningkatnya kontribusi terhadap 2,403,917,000,000 3,835,403,193,000 3,499,438,523,000 pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat TOTAL 14,408,904,348,000 19,612,517,206,000 19,855,638,146,000 Tabel 3.3. Kronologis Perubahan Pagu Anggaran Terhadap Pencapaian Sasaran Program Tahun 2015

32 32 LAPORAN KINERJA

33 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 33 4 Akuntabilitas Kinerja

34 34 LAPORAN KINERJA Akuntabilitas Kinerja Dalam pengelolaan rencana kinerja dilakukan pemantauan secara berkala atas pengelolaan kinerja. Terdapat indikator untuk mengukur hasil dari capaian kinerja yang telah disepakati lainnya. Capaian Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Kelebihan Meningkatnya konstribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum 2.07% 2.21% 0.14% Meningkatnya konstribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak Meningkatnya konstribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan 0.70% 0.82% 0.12% Tabel 4.1 Pencapaian Sasaran Program Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2015 No Sasaran Indikator Satuan Baseline Meningkatnya konstribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat Meningkatnya konstribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak Meningkatnya konstribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi 1.80% 1.94% 0.14% Target Renstra 2015 Selisih Realisasi Target DJCK Realisasi APBN Tabel 4.2 Kinerja Penyelenggaraan Output Mendukung Sasaran Program Ditjen Cipta Karya 2015 terhadap Target Renstra 2015 Target 2019 % % %

35 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Direktorat Jenderal Cipta Karya (Ditjen. Cipta Karya) melakukan pengelolaan kinerja terhadap sasaran strategis secara berkala melalui penyusunan rencana aksi terhadap Perjanjian Kinerja (PK), yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan pemantauan secara berkala (triwulan). Capaian kinerja 3 (tiga) sasaran strategis program Ditjen. Cipta Karya tergambar dari 3 (tiga) indikator sebagaimana terlihat dalam Tabel 4.2., dengan realisasi kinerja sebagai berikut: diselenggarakan Direktorat PSPAM dan BPPSPAM dalam meningkatkan cakupan pelayanan air minum di tahun 2015, sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 4.1. A. SASARAN MENINGKATNYA KONTRIBUSI TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR MINUM BAGI MASYARAKAT Kinerja sasaran ini digambarkan melalui indikator meningkatnya cakupan pelayanan akses air minum. Pada tahun 2015, dari target 2,07%, telah terealisasi sebanyak liter/detik atau setara dengan 2,205% cakupan pelayanan akses air minum. Angka realisasi 2,205% ini merupaan total target kapasitas SPAM terbangun baik diperkotaan maupun di perdesaan berdasarkan perhitungan full capacity SPAM terbangun 1. Meningkatnya realisasi cakupan pelayanan akses air minum karena adanya revisi APBN sehingga menambah kapasitas terbangun pada jaringan SPAM MBR, IKK dan SPAM pada kawasan khusus. Pelaksanaan kinerja sasaran ini, didukung oleh output-output yang dilaksanakan oleh Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (PSPAM) dan Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Berikut kecenderungan kinerja output-output yang 1 ) Seperti telah disampaikan pada Bab II perhitungan cakupan pelayanan akses air minum nasional, dilakukan dengan asumsi bahwa potensi sambungan rumah dapat tercapai untuk full capacity sistem terbangun, jika proporsi total pendanaan APBD untuk air minum adalah sebesar 35% dari APBN air minum Gambar 4.1. Kinerja Penyelenggaraan Output Mendukung Sasaran Pertama Dalam mencapai target 2.07%, telah dilakukan pembangunan di 237 IKK, desa Pamsimas, 617 kawasan SPAM terfasilitasi, 246 kawasan SPAM Non-PDAM terfasiltiasi serta 246 kawasan khusus dengan kinerja fisik sebesar 91,76%. Selain pendekatan pembangunan untuk menambah kapasitas terbangun, di tahun 2015, dilakukan pula kegiatan-kegiatan lain seperti: a. Sinkronisiasi air baku untuk air minum dengan Ditjen Sumber Daya Air b. Peningkatan kapasitas penyelenggara SPAM melalui mekanisme center of excellence c. Peningkatan kinerja PDAM, dimana pada tahun 2015, terdapat 22 PDAM yang naik kinerjanya dari kurang sehat menjadi sehat, dan 18 PDAM yang naik kinerjanya dari sakit menjadi kurang sehat. d. Penyusunan NSPK yaitu PP Nomor 122 Tahun 2015 tentang SPAM, SE Menteri PUPR Nomor 04/ SE/M/2015 tentang Izin Penggunaan Sumber

36 36 LAPORAN KINERJA daya Air dan Kontrak Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan Setelah Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 85/PUU-XI/2013, Tata Cara Penghematan Penggunaan Air di Gedung Instansi Pemerintah, Draft Peraturan Presiden tentang BPPSPAM serta Draft Permen PUPR tentang Pemberlakuan SKKNI bidang SPAM Walaupun realisasi cakupan pelayanan air minum telah melebihi target, namun dalam pelaksanaan dilapangan, masih ditemui kendala serta tantangan sebagai berikut: a. Adanya keterbatasan sumber air baku pada daerah pelayanan b. Masih adanya kapasitas produksi (idle capacity) pada sistem eksisting c. Komitmen Pemerintah Daerah yang masih rendah untuk membangun jaringan distribusi perpipaan d. Masih kurangnya komitmen PDAM untuk mempercepat perluasan pemasangan sambungan rumah e. Masih besarnya biaya penyambungan SR pada konsumen SPAM IKK Pada dokumen Rancangan Renstra Ditjen Cipta Karya , disampaikan bahwa dalam memenuhi target 100% cakupan pelayanan air minum di tahun 2019, pendanaan APBN berkontribusi sebesar 35% dan sisanya merupakan kontribusi dari APBD, Swasta dan Masyarakat. Jika menggunakan asumsi bahwa dengan pendanaan 35% mampu menghasilkan peningkatan cakupan pelayanan air minum sebesar 2.205%, maka di perkirakan sisa pendanaan lainnya (sebesar 65%) mampu menghasilkan tambahan cakupan pelayanan air minum sebesar 4,095%. Ini berarti, pada tahun 2015, terdapat penambahan cakupan pelayanan air minum secara nasional sebesar 6,3%. Berdasarkan baseline cakupan pelayanan air minum nasional tahun 2014 sebesar 68,11% (BPS), dan dengan potensi realisasi cakupan pelayanan air minum Tahun 2015 sebesar 6,3%, maka cakupan pelayanan air minum nasional hingga tahun 2015 adalah sebesar 74,41%. Jika realisasi ini disandingkan dengan target Renstra sebagaimana disampaikan pada Bab II, maka masih terdapat gap sebesar 1,59% di tahun 2015 atau sebesar 25,59% terhadap target tahun Ini berarti, rata-rata yang harus dicapai per tahun hingga 2019, adalah sebesar 6,39%. (Tabel 4.2.). Jika kinerja sasaran ini di perbandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka peningkatan cakupan pelayanan air minum pada periode menunjukkan kinerja yang positif, sebagaimana terlihat pada Tabel 4.3. Sasaran Program Indikator/Kinerja Satuan Meningkatnya konstribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum Kapasitas air % Liter/detik 0,43 0,60 2,576 3,650 1,04 1,49 1,64 2,205 6,396 9,264 10,353 7,574 Sumber: LaKIP Direktorat Pengembangan Air Minum Tahun Tabel 4.3. Peningkatan Cakupan Pelayanan Air Minum Periode

37 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 37 Pembangunan sistem penyediaan air minum telah memberikan manfaat berupa pelayanan air minum untuk masyarakat melalui pemanfaatan sambungan rumah. Beberapa output terbangun yang telah memberikan manfaat diantaranya adalah: 1. SPAM Pulau Mansinam, Distrik Manokwari Timur Kabupaten Manokwari Pembangunan SPAM Pulau Mansinam telah memberikan manfaat berupa penyediaan PS air minum bagi masyarakat yang berkunjung ke situs wisata sejarah Pulau Mansinam. SPAM Pulau Mansinam menggunakan sistem perpompaan berkapasitas 15 liter/detik. Saat ini SPAM Pulau Mansinam telah imanfaatkan sebanyak 90 unit SR. 2. SPAM IKK Aimas Distrik Aimas Kabupaten Sorong Pembangunan SPAM IKK Aimas bertujuan untuk menyediakan prasarana dan sarana air minum yang akan melayani masyarakat Distrik Aimas dan Distrik Mayamuk, Kegiatan-kegiatan Ekonomi maupun kebutuhan perkantoran. SPAM IKK Aimas adalah sistem perpompaan berkapasitas 20 liter/detik. Saat ini SPAM IKK Aimas telah dimanfaatkan sebanyak unit sambungan rumah. Gambar 4.2. Pemanfaatan SPAM oleh Masyarakat Pulau Mansinam Gambar 4.3. Pemanfaatan Sambungan Rumah oleh Masyarakat Pulau Mansinam

38 38 LAPORAN KINERJA 3. SPAM Pedesaan Desa Komodo Kabupaten Manggarai Barat Gambar 4.4. Pemanfaatan SPAM oleh Masyarakat Distrik Aimas Gambar 4.5. Pemanfaatan SPAM oleh Masyarakat Desa Komodo

39 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 39 Terhadap target nasional MDG s perkotaan yang berakhir di tahun 2015 yaitu sebesar 75,29%, telah terealisasi sebesar 80,72%, sebagaimana terlihat pada Gambar 4.6. b. Mengoptimalkan peran turbinwas Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mendorong peran swasta, masyarakat dan APBD dalam meningkatkan cakupan pelayanan air minum nasional Gambar 4.6. Kecenderungan Akses Air Minum Aman (%) Walaupun akses aman air minum perkotaan telah melampau target MDG s, namun demikian melihat selisih capaian Renstra di tahun 2015, perlu dilakukan percepatan peningkatan akses aman air minum baik diperkotaan maupun perdesaan, untuk mencapai target 100% di akhir tahun Dengan memperhatikan hasil kinerja tahun 2015, maka dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan air minum di tahun mendatang, akan dilakukan beberapa rencana tindak lanjut, diantaranya yaitu: a. Melakukan penyesuaian target tahunan pada periode dalam rangka mewujudkan cakupan pelayanan akses air minum 100% c. Membangun lebih banyak SPAM jaringan perpipaan baru, sebagai salah satu upaya terbesar untuk mencapai 100% cakupan akses air minum d. Pengembangan teknologi dalam membangun instalasi pengolahan air minum dengan teknologi reverse osmosis e. Pengembangan SPAM Regional, sebagai salah satu solusi atas kondisi ketersediaan air baku yang tidak merata f. Menetapkan kebijakan kabupaten/kota binaan, yaitu kab/kota yang memiliki akses AM baik (mendekati 100%), yang akan difasilitasi untuk mencapai pelayanan 100%

40 40 LAPORAN KINERJA B. SASARAN MENINGKATNYA KONTRIBUSI TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN HUNIAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK Kinerja sasaran Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman layak digambarkan melalui indikator kinerja penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan dengan target di tahun 2015 sebesar 0,70%. Pada tahun 2015, realisasi kinerja sasaran ini adalah 0,82% atau setara dengan Ha 2. Sasaran ini didukung oleh output yang dihasilkan oleh Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Bina Penataan Bangunan, Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dan Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya. Adapun kecenderungan pengelolaan kinerja output-output ini di tahun 2015 adalah sebagaimana tergambar pada Gambar 4.7., dengan rata-rata kinerja fisik sebesar 96,77%. Gambar 4.7. Kinerja Penyelenggaraan Output Mendukung Sasaran Kedua Selain pendekatan pembangunan fisik untuk menuntaskan kawasan kumuhan, di tahun 2015, dilakukan pula kegiatan-kegiatan lain seperti: a. Penyusunan Rancangan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya tentang Pedoman 2 ) Realisasi dihitung sesuai metode perhitungan pada Bab II: (3.140/38.143*10%) Teknis Program Peningkatan Kualias Kawasan Permukiman (P2KKP) Rancangan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya tentang Pedoman Teknis Program Peningkatan Kualias Kawasan Permukiman merupakan rancangan pedoman teknis yang akan digunakan sebagai landasan pelaksanaan kegiatan program peningkatan kualitas kawasan permukiman. b. Pendampingan penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RPKPKP) pada Kab/kota Pendampingan ini merupakan bentuk fasilitasi kepada Kab/Kota dalam penanganan permukiman kumuh. Pada tahun 2015, dari target pendampingan kepada 119 Kab/ Kota, hanya 117 Kab/Kota yang berhasil menerbitkan dokumen RKPKP, dikarenakan ketidaksiapan Pemerintah Kab/Kota c. Pendampingan Penyusunan Rancangan Peraturan daerah tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di 6 kota Pilot Project yaitu Kota Palembang, Kota Bogor, Kota Surakarta, Kota Yogyakarta, Kota Balikpapan, dan Kota Bitung. Pendampingan penyusunan Raperda ini merupakan salah satu bentuk pembinaan pemerintah pusat terhadap pemerintah kabupaten/kota. d. Fasilitasi penyusunan 113 Peraturan Daerah Bangunan Gedung e. Fasilitasi pelaksanaan keterpaduan dengan tingkat konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman sebesar 72%. Realisasi luasan permukiman kumuh sebesar Ha ini, merupakan kontribusi dari APBN (dimana dalam struktur penganggaran hanya berperan sebesar 35% dari total pendanaan berbagai stakeholder). Diperkirakan, pendanaan non-apbn

41 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 41 (sebesar 65%), mampu berkontribusi mengurangi luasan kawasan kumuh perkotaan sebesar 1,52%. Ini berarti, pada tahun 2015, total luasan permukiman kumuh perkotaan yang berkurang secara nasional diperkirakan sebesar 2,34% atau setara dengan Ha. Realisasi ini telah melebihi target yang ditetapkan secara nasional di tahun 2015 yaitu 2% atau setara dengan Ha. Jika dibandingkan dengan tahun 2014, dimana luasan kawasan kumuh yang berkurang adalah sebesar 407,77 Ha, maka realisasi tahun 2015 cukup besar dan signifikan. Hal ini dikarenakan adanya komitmen yang cukup tinggi dari seluruh stakeholder untuk mengurangi kawasan kumuh perkotaan, yang dipertegas dengan adanya SK Bupati/Walikota mengenai luasan kawasan kumuh perkotaan. Gambar 4.9. Kondisi Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Proyek Pada Kawasan Sinarmanik c. Penyediaan Ruang Terbuka Publik pada Kawasan Bener, Yogyakarta Pelaksaan kegiatan dalam mengurangi kawasan kumuh di tahun 2015, telah memberikan manfaat kepada masyarakat, melalui meningkatnya kualitas kawasan permukiman, diantaranya: a. Peningkatan kualitas jalan lingkungan di Candikuning, Tabanan Bali Gambar 4.8. Kondisi Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Proyek Pada Kawasan Candikuning b. Peningkatan kualitas kawasan melalui pembangunan saluran drainase di Kawasan Sinarmanik, Bangka Belitung Gambar 4.10 Kondisi Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Proyek pada Kawasan Bener Dengan memperhatikan kinerja tahun 2015, untuk mempercepat pengurangan luasan kumuh hingga 0% pada akhir tahun 2019, rencana tindak lanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Membangun Sistem Informasi dan Komunikasi Perumahan dan Permukiman Kumuh Nasional a. Pembangunan basis data nasional dan daerah. b. Integrasi Basis Data dan Sistem Informasi Cipta Karya Daerah dan Nasional. c. Pemantapan Sistem Informasi & Pembangunan jejaring. 2. Membangun Kelembagaan Penanganan di Pusat dan Daerah

42 42 LAPORAN KINERJA a. Pembangunan kesepahaman & komitmen nasional b. Deklarasi komitmen dalam penanganan di pusat dan daerah c. Penguatan kelembagaan nasional & daerah. 3. Membangun dan Memperkuat Kapasitas Pemerintah Daerah a. Diseminasi & Sosialiasi produk pengaturan dan target penanganan b. Peningkatan kapasitas melalui Pelatihan Peningkatan inisiatif dan Penguatan kapasitas 4. Membangun dan Memperkuat Kapasitas dan Peran Masyarakat a. Penyebarluasan Informasi Publik b. Edukasi Massa c. Penguatan Peran dan Kapasitas 5. Melaksanakan Kegiatan Penanganan Pada Lokasi Prioritas Nasional, meliputi Perencanaan-Implementasi-Pengelolaan a. Penyusunan rencana (RP2KPKP); Implementasi Prioritas Nasional dan pembiayaan jangka menengah; Pengelolaan hasil b. Penyusunan rencana Aksi Tahunan, Implementasi Prioritas nasional dan penuntasan kumuh, pembiayaan jangka menengah; dan Pengelolaan hasil c. Pengelolaan hasil (lingkungan permukiman dan infrastruktur) dan Evaluasi 6. Memfasilitasi Kegiatan Penanganan oleh Daerah (Lokasi Non-Prioritas) a. Implementasi dan pembiayaan jangka menengah b. Pengelolaan hasil (lingkungan permukiman dan infrastruktur) dan Evaluasi C. SASARAN MENINGKATNYA KONTRIBUSI TERHADAP PEMENUHAN AKSES SANITASI BAGI MASYARAKAT Pencapaian kinerja Sasaran Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat, digambarkan dengan indikator kinerja peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi, dengan besaran target di tahun 2015 adalah sebesar 1.8% yang terdiri dari 0,2% untuk air limbah dan persampahan sebesar 1,6%. Dengan menggunakan metode perhitungan yang telah disampaikan di bab II, pada tahun 2015, realisasi kinerja sasaran ini adalah 1,94% dengan rincian sebesar 0,21% untuk air limbah dan 1,73% untuk persampahan atau setara dengan Jiwa 3. Realisasi 1,94% merupakan kontribusi dari penggunaan APBN, dimana dalam struktur pembiayaan hanya berperan sebesar 35% saja. Dengan menggunakan asumsi bahwa 35% pendanaan mampu menghasilkan 1,94%, maka diperkirakan pendanaan non-apbn yang berjumlah 65%, mampu berkontribusi meningkatkan cakupan pelayanan akses sanitasi sebesar 3,6%. Pada tingkat nasional, maka penambahan cakupan pelayanan sanitasi di tahun 2015 adalah sebesar 5,54%. 3 ) Berdasarkan LaKIP Direktorat PPLP Tahun 2015, sektor persampahan mampu merealisasikan manfaat kepada jiwa dan sektor air limbah mampu merealisasikan manfaat sebesar jiwa. Dengan menggunakan asumsi jumlah penduduk nasional tahun 2015 adalah jiwa, maka penambahan cakupan pelayanan sanitasi di tahun 2015 adalah : (( ) / ) *100% = 1,94%

43 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 43 Gambar Kinerja Penyelenggaraan Output Mendukung Sasaran Ketiga Pelaksanaan kinerja sasaran ini dilakukan oleh Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) melalui pembangunan infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat skala kota di 4 kab/kota, pembangunan infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat skala kawasan di 26 kawasan pada 22 kab/kota, pembangunan infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat skala komunal di 457 kawasan pada 206 kab/kota, pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di 37 Kab/Kota, Pembangunan Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah di 114 Kab/Kota, Pembangunan Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu/3R di 310 kawasan pada 180 Kab/Kota, pembangunan Infrastruktur Fasilitas Pengolahan Sementara Sampah di 3 Kab/ Kota serta pembangunan Infrastruktur Drainase seluas Ha. Pencapaian kinerja sasaran ini ditahun 2015 telah melebihi target yang ditetapkan dikarenakan adanya APBN-P yang menyebabkan meningkatnya cakupan pelayanan akses sanitasi. Selain penggunaan pendekatan pembangunan baik melalui pembangunan sistem ataupun pemberdayaan masyarakat, dilakukan juga beberapa kegiatan untuk mendorong meningkatnya cakupan pelayanan akses sanitasi, yaitu: a. Peningkatan kesadaran Pemda dan masyarakat melalui pelaksanaan program PPSP serta menjalin kemitraan/kerjasama dengan K/L lain dan AKKOPSI b. Pengembangan dan penerapan peraturan perundang-undangan diantaranya melalui penyusunan RUU Sanitasi, serta Fasilitasi Perda Sanitasi c. Peningkatan kemampuan pendanaan melalui fasilitasi CSR, kemitraaan dengan pihak donor melalui pinjaman/hibah, serta kemitraan dengan badan usaha/swasta d. Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM melalui fasilitasi pembentukan kelembagaan, serta pelatihan teknis kepada Pemda Kinerja penyelenggaraan output untuk mendukung pencapaian sasaran ini (Gambar 4.11.), memperlihatkan kecenderungan pencapaian kinerja fisik dari penyelenggaraan output sebesar 94,74%. Terhadap penyelenggaraan output tersebut, masih dijumpai kendala, yang diantaranya: a. Banyaknya pembatalan/drop loan pada kegiatan yang menggunakan pinjaman/hibah. Beberapa Loan yang di drop adalah Loan ADB untuk Consulting Services for MSMHP, Loan ADB Paket Sewerage System Medan Expansion Zone 12 (NCB) dan Zone 10 & 11 (NCB), Loan ADB paket WWTP Kota Pekanbaru, Jambi, dan Makassar, Loan JICA TPA Regional Mamminasata dan Loan JICA Semarang Urban Drainage Component 1 dan 2. Pada umumnya loan di drop karena NOL yang belum turun. b. Belum seluruh Kab/Kota memiliki Rencana Induk/Master Plan penyediaan prasarana dan sarana sanitasi yang terintegrasi dengan rencana tata ruang.

44 44 LAPORAN KINERJA c. Teknologi penanganan air limbah masih bertumpu pada system pembuangan setempat (on-site). d. Masih minimnya partisipasi lembaga non pemerintah dan swasta dalam menangani kesehatan lingkungan. e. Masih terbatasnya kapasitas dan kemampuan anggaran pemerintah (pusat dan daerah). Jika dibandingkan dengan tahun 2014, cakupan pelayanan akses sanitasi telah mengalami peningkatan, dimana semula hanya 1,12% atau jiwa menjadi 1,94% atau jiwa. Hal ini disebabkan adanya peningkatan anggaran dari tahun sebelumnya. Kemudian jika dibandingkan antara capaian tahun ini dengan target MDG s, dimana target MDG s Sanitasi pada tahun 2015 adalah 62,41% sedangkan capaian tahun ini sudah mencapai 63,65% sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya sudah melampaui target MDG s. Berdasarkan baseline tahun 2014, dimana cakupan pelayanan sanitasi adalah sebesar 61,06% (BPS), maka realisasi tahun 2015 telah mampu menambah cakupan pelayanan sanitasi menjadi 64,66% atau melebihi target nasional, yang tentunya dapat mengurangi beban penambahan cakupan tahuntahun berikutnya. Pemda terlebih dahulu. Beberapa contoh sarana dan prasarana sanitasi terbangun yang langsung bermanfaat bagi masyarakat diantaranya adalah: a. Pembangunan TPS 3R dan sarana pendukung Manfaat dari pembangunan TPS 3R adalah: - Mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA - Menambah insetif bagi masyarakat dari hasil penjualan daur ulang, produk kompos dan penjualan bibit tanaman. - Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Gambar Fasilitas TPS3R di Dusun Contong Penyelenggaraan pembangunan sarana dan prasarana sanitasi yang dilakukan oleh Ditjen Cipta Karya ada yang memberikan manfaat langsung, dan ada yang memberikan manfaat tidak langsung. Pada pembangunan yang memberikan manfaat langsung, masyarakat dapat langsung memanfaatkan output terbangun, sementara pada pembangunan yang tidak memberikan manfaat langsung, masyarakat tidak dapat langsung memanfaatkan, karena harus ditindaklanjuti oleh Gambar Fasilitas TPS3R di Kelurahan Kebonsari

45 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 45 Pembangunan TPS3R yang telah dilakukan diantaranya adalah TPS 3R di TPS 3R Dusun Contong Desa Widodaren Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah dan Pembangunan TPS 3R Kelurahan Kebonsari, Kec. Temanggung, Kab. Temanggung, Provinsi Jawa Tengah b. Pembangunan IPAL (kawasan/ khusus/ SANIMAS) Manfaat dari pembangunan IPAL adalah: - Meningkatkan kualitas pengelolaan air limbah masyarakat - Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Pembangunan IPAL telah dilakukan di beberapa lokasi, antara lain: - Pembangunan MCK Plus KSM Mega Indah Desa Pakatellu Kec. Kusan Hilir, Kab. Tanah Bumbu, Prov. Kalimantan Selatan - Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Kawasan Perum PNS Padang Baru Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung. Dengan memperhatikan hasil kinerja tahun 2015 dan selisih target yang harus dicapai dalam mewujudkan 100% cakupan pelayanan akses sanitasi di tahun 2019, maka rencana tindak lanjut untuk dilaksanakan pada periode berikutnya diantaranya adalah: a. Memperkuat peran turbinwas Ditjen Cipta Karya untuk mendorong pengembangan struktur kelembagaan di daerah yang representatif dalam pengelolaan sanitasi, meningkatkan alokasi biaya investasi dari swasta, mendorong Pemerintah Daerah untuk memiliki Master Plan yang terintegrasi dengan Rencana Tata Ruang. b. Mendorong pengembangan pengolahan air limbah system terpusat (off site) serta kualitas TPA sesuai dengan ketentuan teknis. c. Mempercepat penyusunan peraturanperaturan yang bersifat operasional. d. Perkuatan dan penerapan hukum. Gambar Fasilitas MCK Plus KSM Mega Indah Gambar Fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah Kawasan Perum PNS Padang Baru! Berdasarkan uraian pada subbab-subbab diatas, dapat disampaikan bahwa kinerja Ditjen Cipta Karya dalam mencapai target sasaran strategisnya, telah cukup baik dengan rata-rata kinerja sebesar 110,48%. Pencapaian kinerja ini didukung oleh SDM dengan anggaran sebesar Rp ,- dengan status aset yang berpotensi dihibahkan sebesar Rp ,-. Potensi hibah aset pada tahun 2015, adalah sebagaimana tergambar pada Gambar Potensi hibah terbesar berasal dari Direktorat

46 46 LAPORAN KINERJA PAM PPLP PKP BPB diperlukan; b. Belum adanya Surat Pernyataan Siap Menerima Hibah dari Pemerintah Daerah; BMN yang akan dihibahkan belum fungsional, masih perlu adanya perbaikan, tidak sesuai dengan rencana; c. Sudah tidak adanya dokumen tertentu yang diperlukan untuk proses hibah; d. Sudah tidak adanya BMN (secara fisik) yang akan dihibahkan. Sumber: Seditjen, 2015 Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum sebesar Rp ,- dan yang paling kecil berasal dari Direktorat Bina Penataan Bangunan sebesar Rp ,-. dengan status proses serah terima aset sebagaimana terlihat pada Gambar Permasalahan yang dihadapi sehingga Sumber: Seditjen, 2015 Gambar Potensi Hibah di Lingkungan Ditjen Cipta Karya PAM PPLP PKP BPB Gambar Status Hibah Di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Potensi Usulan Proses mengakibatkan serah terima aset ini belum terlaksana adalah: a. Belum lengkapnya dokumen pendukung yang Dampak dari masih banyaknya aset-aset Pemerintah Pusat di Daerah yang belum diserahterimakan ke Pemerintah Daerah adalah aset menjadi tidak terpelihara dan manfaatnya belum dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Berkaitan dengan pelaksanaan anggaran, berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksa (LHP), tahun 2015 Ditjen. Cipta Karya mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), setelah satu tahun sebelumnya predikat yang dicapai adalah WTP dengan penjelasan. Namun demikian, masih ditemukan beberapa temuan auditor yang perlu ditindaklanjuti di tahun 2015, yaitu: a. Jenis temuan 01 (keborosan) dengan jumlah Rp b. Jenis temuan 02 (kebocoran) dengan jumlah Rp c. Jenis temuan (administrasi) sebanyak kejadian 4.2 CAPAIAN KINERJA LAINNYA Selain pencapaian terhadap sasaran strategis sebagaimana tercantum dalam dokumen Rancangan Renstra, Ditjen Cipta Karya di tahun 2015 juga mencatat pencapaian kinerja lainnya yang dipandang penting, diantaranya yaitu: a. Penghargaan Gelar Pemberdayaan Masyarakat

47 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 47 Berbasis Budaya, Expo dan Award 2015 Pada ajang Gelar Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Budaya, Expo dan Award 2015, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diwakili oleh Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Ditjen Cipta Karya menjadi Juara Pertama Stand Pameran Terbaik Kategori Platinum. b. Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 BPPSPAM telah menerima sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 pada bulan Desember Sertifikasi ini merupakan bukti komitmen dari BPPSPAM sebagai badan yang akuntabel dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). 4.3 REALISASI ANGGARAN Dengan menggunakan pendekatan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga selanjutnya dilakukan analisis dan evaluasi atas pelaksanaan anggaran di tahun Hasil analisa pendekatan ini yang sebagaimana tertera dalam e-performance, 4) dapat disampaikan, bahwasanya kinerja pelaksanaan anggaran Ditjen Cipta Karya dapat dinilai dengan hasil sebesar 98,50% atau jika dintepretasikan adalah SANGAT BAIK (hasil perhitungan terlampir). Pencapaian ini dipengaruhi oleh beberapa indikator penilaian diantaranya 4 ) E-Performance merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Sekjen Kementerian PUPR untuk menilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L, sebagaimana yang diamanatkan dalam PMK Nomor 249 Tahun 2011 tentang Evaluasi Atas Pelaksanaan RKAKL yaitu: a. Penyerapan Anggaran Pada akhir tahun 2015, penyerapan anggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya telah terealisasi sebesar 94,64% dari target yang tercantum dalam PK sebesar Rp Namun terhadap pagu anggaran revisi (Rp ) maka terealisasi sebesar 93,76%. Besaran anggaran ini mengalami revisi beberapa kali yang mengakibatkan anggaran Ditjen. Cipta Karya bertambah. Jika dibandingkan dengan tahun 2014, pada tahun 2015, Ditjen Cipta Karya mendapatkan tambahan anggaran yang cukup banyak. Penambahan anggaran terbesar terdapat pada sasaran pertama, untuk mendukung meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat. Anggaran Ditjen. Cipta Karya telah berkontribusi langsung dalam pencapaian sasaran dan proporsi terbesar adalah dalam rangka pencapaian sasaran Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak sebesar Rp ,-. atau 46,94%. Realisasi anggaran setiap sasaran bervariasi dari 82,34% hingga 99,93% (lihat Tabel 4.3). b. Konsistensi perencanaan dengan implementas Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai konsistensi antara perencanaan dan implementasi sebesar 8,61%. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh rencana penyerapan anggaran tidak dapat terealisasi dengan baik di tiap bulannya. Beberapa hal yang menyebabkan tidak

48 48 LAPORAN KINERJA Sasaran Strategis Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat Anggaran (Dalam Ribu Rp) Proporsi Rencana (PK) Revisi Realisasi ,46% ,34% ,46% Tabel 4.3. Kontribusi Anggaran Terhadap Pencapaian Sasaran Ditjen Cipta Karya maksimalnya realisasi penyerapan anggaran setiap bulan, terutama periode Bulan Januari Agustus 2015, antara lain karena unit kerja masih melakukan penyesuaian terhadap organisasi baru sehingga mengakibatkan keterlambatan proses lelang, penandatanganan kontrak, revisi paket, dan keterlambatan penerbitan SK Satuan Kerja. c. Output Terhadap penggunaan anggaran di tahun 2015, telah dihasilkan berbagai output. Hingga akhir Desember 2015 telah terealisasi output dengan tingkat keberhasilan rata-rata sebesar 98,89%. Terdapat beberapa output yang realisasinya diatas 100% (lihat lampiran 4). Hal ini disebabkan karena adanya kesalahan penentuan target di awal tahun Jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar 98,01, maka kinerja realisasi output tahun 2015 telah lebih baik. Namun demikian, pada tahun 2015, masih terdapat beberapa output yang tidak terealisasi dengan maksimal, diantaranya adalah SPAM Perkotaan, Penyelenggaraan Bangunan Gedung, Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus, Sistem Pengolahan Air Limbah serta Sistem Penanganan Persampahan. Pada umumnya, tidak maksimalnya pencapaian output dikarenakan ketidaksiapan readiness criteria. d. Efisiensi Efisiensi adalah kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat dengan tidak membuang waktu, tenaga serta biaya. Dalam konteks pelaksanaan tugas di Direktorat Jenderal Cipta Karya, efisiensi yang terjadi di tahun 2015 adalah sebesar 72,85%. e. Aspek Manfaat Pada pencapaian kinerja sasaran di tahun 2015, atas penggunaan anggaran Ditjen Cipta Karya, telah tercapai kinerja sebesar 110,48%. Berdasarkan uraian atas kinerja organisasi dan realisasi anggaran diatas, dapat disampaikan bahwa kinerja Ditjen Cipta Karya dalam merealisasikan target sasaran programnya, telah terealilsasi dengan cukup baik, dengan rata-rata capaian kinerjanya sebesar 110,48%. Seluruh indikator telah terealisasi melebihi target yang telah ditetapkan

49 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 49 dalam Perjanjian Kinerja tahun anggaran Pencapaian kinerja ini, didukung oleh SDM sejumlah orang, sarana dan prasarana diantaranya berupa 366 kendaraan serta bagunan gedung seluas ,92 m 2. mencukupi, dikarenakan sedikitnya komposisi PNS yang memiliki latar belakang pendidikan teknis. SDM PNS di tahun 2015, umumnya didominasi oleh SDM berlatar belakang pendidikan SD/SMP/SLTA dan non teknis. Dukungan SDM di tahun 2015 dirasa belum

50 50 LAPORAN KINERJA

51 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 51 5 Penutup

52 52 LAPORAN KINERJA Penutup Pelaksanaan Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya tergolong memuaskan dengan capaian rata-rata dari ketiga sasaran strategis sebesar 110,48%. Berdasarkan pencapaian Program sebagaimana tercermin dari indikator kinerja yang diuraikan pada pada bab-bab sebelumnya, dapat disampaikan bahwa dalam pelaksanaan Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, Direktorat Cipta Karya telah melaksanakan kegiatan dengan memuaskan. Hal ini dikarenakan pencapaian rata-rata dari ketiga sasaran strategis tersebut adalah sebesar 110,48%. Kinerja dari masing-masing sasaran adalah sebagai berikut: 1. Terhadap sasaran Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat telah tercapai peningkatan jumlah pelayanan air minum sebesar l/ det yang setara dengan 2,205%. 2. Terhadap sasaran Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak telah tercapai penurunan kawasan kumuh seluas Ha atau setara dengan 0,82%. 3. Terhadap sasaran Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat, telah tercapai peningkatan akses sanitasi sebesar 1.94% atau setara dengan jiwa. Kinerja ini sepenuhnya bersumber dari pembiayaan APBN. Capaian sesungguhnya dapat melebihi kapasitas tersebut, apabila didukung data-data capaian pembangunan infrastruktur permukiman yang bersumber dari pembiayaan lainnya. Penyelenggaraan program Pembinaan dan Pembangunan Infrastruktur Permukiman pada TA 2015, didukung oleh 46% PNS dengan kompetensi teknis dan 25,81% tenaga professional terkontrak sesuai kebutuhan kegiatan. Realisasi anggaran dalam mencapai sasaran-sasaran tersebut diatas adalah 94,64% dari target sebesar Rp , yang seluruhnya bersumber dari APBN. Beberapa kendala/permasalahan yang muncul dalam upaya pencapaian sasaran adalah sebagai berikut: 1. Belum optimalnya fungsi perencanaan program dan anggaran yang mengakibatkan masih banyaknya proses revisi anggaran. 2. Keterbatasan dukungan SDM professional dengan kapasitas bidang infrastruktur permukiman, terutama terkait pelaksana di daerah. 3. Masih lemahnya ketersediaan data dan informasi permukiman, khususnya terkait dengan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Swasta dan Masyarakat. 4. Perlunya peningkatan kualitas monitoring

53 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 53 dan evaluasi pasca pelaksaaan kegiatan untuk memantau pencapaian manfaat dari pembangunan infrastruktur permukiman. Berdasarkan hasil kinerja tahun 2015, beberapa rekomendasi yang disampaikan sebagai perbaikan ke depan antara lain: 1. Menyusun rencana pelaksanaan program dan kegiatan serta penetapan target kinerja yang lebih akurat dengan mempertimbangkan tujuan organisasi, kemampuan SDM, factorfaktor yang mempengaruhi perubahan alokasi anggaran dan faktor tekait lainnya. 2. Meningkatkan kualitas monitoring dan evaluasi kinerja secara reguler untuk mengawal pencapaian kinerja khususnya terhadap pemanfaatan hasil pembangunan. 3. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan bidang permukiman 4. Meningkatkan koordinasi dengan berbagai instansi terkait baik di Pusat maupun didaerah dengan lebih intensif. 5. Mendorong peningkatan manfaat infrastruktur terbangun, melalui fasilitasi penguatan kelembagaan di daerah (Pemda, Masyarakat) dalam penerimaan ataupun pemanfaatan infrastruktur terbangun. Dengan selesainya Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2015, diharapkan kesuksesan maupun kekurangan pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya Tahun 2015 dapat menjadi pemacu untuk dapat berkarya lebih baik lagi pada masa-masa mendatang.

54 54 LAPORAN KINERJA

55 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 55 Lampiran

56 56 LAPORAN KINERJA Lampiran 1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015

57 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 57

58 58 LAPORAN KINERJA Lampiran 2 Realisasi Perjanjian Kinerja Tahun 2015 R E A L I S A S I P E R J A N J I A N K I N E R J A T A H U N DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA NO PROGRAM/SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 1 Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air bagi masyarakat - minum 2,07% 2,205% Rp Rp Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan Persentase penurunan luasan permukiman kumuh permukiman yang layak - perkotaan 0,70% 0,82% Rp Rp Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses masyarakat - sanitasi 1,80% 1,94% Rp Rp

59 0 W N S E 0 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 59 Lampiran 3 Peta Persebaran Aceh Kepulauan Riau Kalimantan Utara Sumatera Utara Riau Sumatera Barat Jambi Bangka Belitung Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Utara Kalimantan Timur Kalimantan Barat Sulawesi Tengah Kalimantan Tengah Sulawesi Barat Papua Barat Kalimantan Selatan Sumatera Selatan Bengkulu Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Lampung DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur Bali NTB NTT Maluku Papua DIY (2) 1. Kab. Sleman 2. Kab. Bantul BALI (1) 1. Kota Denpasar PETA SEBARAN LOKASI TAHUN 2015 OUTPUT SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH SKALA REGIONAL Kilometers LEGENDA Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output sistem pengolahan air limbah skala regional 1-2 kabupaten kota yang mendapatkan output sistem pengolahan air limbah skala regional KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

60 0 W N S E 0 60 LAPORAN KINERJA Lampiran 3 Peta Persebaran ACEH 210 Liter/detik SUMATERA UTARA 385 Liter/detik JAMBI 135 Liter/detik BANGKA BELITUNG 122,5 Liter/detik KEPULAUAN RIAU 38 Liter/detik KALIMANTAN BARAT 153 Liter/detik KALIMANTAN TENGAH 110 Liter/detik KALIMANTAN SELATAN 150 Liter/detik KALIMANTAN TIMUR 120 Liter/detik KALIMANTAN UTARA 90 Liter/detik SULAWESI TENGAH 180 Liter/detik Aceh Kepulauan Riau GORONTALO 138 Liter/detik Sumatera Utara Kalimantan Utara SULAWESI UTARA 245 Liter/detik RIAU 110 Liter/detik SUMATERA BARAT 280 Liter/detik SUMATERA SELATAN 340 Liter/detik BENGKULU 70 Liter/detik Riau Sumatera Barat Jambi Bangka Belitung Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kalimantan Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Kalimantan Selatan Maluku Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Papua Barat MALUKU UTARA 53 Liter/detik Papua Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur Bali NTB NTT -10 PAPUA 60 Liter/detik -10 LAMPUNG 50 Liter/detik BANTEN 172 Liter/detik JAWA BARAT 272 Liter/detik JAWA TENGAH 100 Liter/detik DIY 100 Liter/detik JAWA TIMUR 48 Liter/detik BALI 175 Liter/detik NTB 83 Liter/detik NTT 91 Liter/detik SULAWESI BARAT 140 Liter/detik SULAWESI SELATAN 66 Liter/detik SULAWESI TENGGARA 230 Liter/detik MALUKU 160 Liter/detik PAPUA BARAT 95 Liter/detik PETA CAKUPAN PELAYANAN AIR MINUM (LITER PER DETIK) TAHUN Kilometers LEGENDA 0 Liter / detik Liter / detik Liter / detik Liter / detik KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

61 0 W N S E 0 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA NAD (122,81 Ha) BANGKA BELITUNG (47,93 Ha) KALIMANTAN BARAT (84,3 Ha) 1. Kota Banda Aceh (25,86 Ha) 1. Kota Pangkal Pinang (43,83 Ha) 1. Kota Pontianak (44 Ha) 2. Kab Aceh Barat (4,27 Ha) 2. Kab Bangka Barat (4,1 Ha) 2. Kota Singkawang (40,3 Ha) 3. Kota Langsa (35,62 Ha) 4. Kab Aceh Tamiang (6,62 Ha) 5. Kota Lhokseumawe (42,06 Ha) 6. Kota Subulussalam (5,83 Ha) 7. Kab Aceh Tengah (2,55 Ha) SUMATERA UTARA (60,67 Ha) KEPULAUAN RIAU (69,14 Ha) 1. Kota Medan (39,74 Ha) 1. Kab Bintan (9,58 Ha) 2. Kota Binjai (8,15 Ha) 2. Kab Karimun (3,3 Ha) 3. Kota Tanjung Balai (12,78 Ha) 3. Kab Natuna (10,34 Ha) 4. Kota Batam (45,92 Ha) KALIMANTAN TENGAH (83,1 Ha) 1. Kab Sukamara (35,46 Ha) 2. Kab Kapuas (10,83 Ha) 3. Kab Pulang Pisau (9,55 Ha) 4. Kota Palangkaraya (23,1 Ha) 5. Kab Kotawaringin Timur (4,16 Ha) KALIMANTAN TIMUR (65,42 Ha) 1. Kota Bontang (38,8 Ha) 2. Kota Samarinda (10,02 Ha) 3. Kota Balikpapan (16,6 Ha) KALIMANTAN UTARA (29,29 Ha) GORONTALO (36,71 Ha) 1. Kota Tarakan (29,29 Ha) 1. Kota Gorontalo (22,7 Ha) 2. Kab Pohuwato (14,01 Ha) SULAWESI BARAT (43,01 Ha) 1. Kab Mamuju (32,29 Ha) 2. Kab Majene (10,72 Ha) SULAWESI TENGAH (62,56 Ha) 1. Kota Palu (54,95 Ha) 2. Kab Parigi Moutong (7,61 Ha) SULAWESI UTARA (64,15 Ha) 1. Kota Bitung (34,56 Ha) 2. Kab Minahasa (17,97 Ha) 3. Kota Manado (11,62 Ha) MALUKU UTARA (52,03 Ha) 1. Kota Ternate (21,75 Ha) 2. Kab Halmahera Tengah (9,32 Ha) 3. Kab Halmahera Selatan (15,56 Ha) 4. Kab Pulau Morotai (5,4 Ha) MALUKU (84,06 Ha) 1. Kota Ambon (40,81 Ha) 2. Kab Maluku Tengah (5,82 Ha) 3. Kota Tual (8,66 Ha) 4. Kab Kepulauan Aru (28,77 Ha) 10 RIAU (57,86 Ha) 1. Kota Pekanbaru (52,88 Ha) Aceh 2. Kab Indragiri Hulu (4,98 Ha) Sumatera Utara Kepulauan Riau Kalimantan Utara PAPUA BARAT (77,53 Ha) 1. Kab Manokwari (35 Ha) 2. Kab Sorong (6,68 Ha) 3. Kab Tembrauw (8 Ha) 4. Kota Sorong (27,85 Ha) -10 Sulawesi Utara Maluku Utara Riau Kalimantan Timur Gorontalo Kalimantan Barat Sumatera Barat Kalimantan Tengah Sulawesi Tengah Jambi Papua Barat Bangka Belitung Sulawesi Barat SUMATERA BARAT (98,47 Ha) 1. Kota Padang (22,21 Ha) Kalimantan Selatan Sumatera Selatan Maluku 2. Kab Agam (10,8 Ha) Sulawesi Tenggara 3. Kab Kepulauan Mentawai (12,4 Ha) Bengkulu 4. Kota Payakumbuh (28,5 Ha) Sulawesi Selatan 5. Kota Solok (24,56 Ha) DKI JAKARTA (9,57 Ha) Lampung 1. Kota Jakarta Utara (9,57 Ha) KALIMANTAN SELATAN (49,24 Ha) JAMBI (55,38 Ha) 1. Kota Banjarmasin (35,11 Ha) 1. Kab Kerinci (8,68 Ha) 2. Kab Kotabaru (14,13 Ha) 2. Kota Jambi (9,56 Ha) Banten DKI Jakarta 3. Kab Tanjung Jabung Barat (10,88 Ha) Jawa Barat 4. Kota Sungai Penuh (17,93 Ha) Jawa Tengah Jawa Timur 5. Kab Bungo (8,33 Ha) DIY BENGKULU (51,73 Ha) Bali NTB NTT 1. Kota Bengkulu (43,64 Ha) 2. Kab Rejang Lebong (8,09 Ha) JAWA TENGAH (303,69 Ha) 1. Kota Semarang (46,92 Ha) SUMATERA SELATAN (65,62 Ha) 2. Kab Cilacap (2 Ha) 1. Kota Palembang (25,02 Ha) 3. Kota Surakarta (33,46 Ha) 2. Kota Lubuk Linggau (40,6 Ha) 4. Kab Kendal (30,41 Ha) 5. Kab Banyumas (35,13 Ha) 6. Kab Klaten (1,6 Ha) LAMPUNG (70,59 Ha) 7. Kab Sukoharjo (35,28 Ha) NTT (61,4 Ha) 1. Kota Bandar Lampung (38,38 Ha) 8. Kab Grobogan (32,05 Ha) 1. Kota Kupang (39,1 Ha) JAWA TIMUR (177,37 Ha) 2. Kab Lampung Timur (19,9 Ha) 9. Kab Purworejo (6,06 Ha) 2. Kab Belu (19 Ha) 1. Kota Pasuruan (38,21 Ha) 3. Kab Pringsewu (5 Ha) 10. Kab Boyolali (3,3 Ha) 3. Kab Kupang (3,3 Ha) 2. Kab Gresik (5,96 Ha) 4. Kab Pesawaran (7,31 Ha) 11. Kab Magelang (6,85 Ha) 3. Kab Sidoarjo (23,69 Ha) JAWA BARAT (133,38 Ha) 12. Kab Karanganyar (2,5 Ha) 4. Kota Malang (42,78 Ha) BANTEN (51,84 Ha) 1. Kota Bandung (47,02 Ha) 13. Kab Brebes (3,3 Ha) NTB (71,72 Ha) BALI (44,99 Ha) 5. Kab Jombang (3,3 Ha) 1. Kota Serang (29,08 Ha) 2. Kota Sukabumi (35 Ha) DIY (66,6 Ha) 14. Kota Pekalongan (52,91 Ha) 1. Kota Mataram (20,8 Ha) 1. Kota Denpasar (15,01 Ha) 6. Kab Lumajang (2,14 Ha) 2. Kab Pandeglang (10,86 Ha) 3. Kota Cirebon (10,68 Ha) 1. Kota Yogyakarta (56,24 Ha) 15. Kab Pemalang (5,32 Ha) 2. Kota Bima (16,81 Ha) 2. Kab Gianyar (8,94 Ha) 7. Kota Surabaya (21,28 Ha) 3. Kab Serang (8,6 Ha) 4. Kota Bogor (37,6 Ha) 2. Kab Sleman (5,68 Ha) 16. Kab Pekalongan (3,3 Ha) 3. Kab Lombok Timur (6,4 Ha) 3. Kab Tabanan (17,34 Ha) 8. Kota Probolinggo (34,48 Ha) 4. Kab Tangerang (3,3 Ha) 5. Kab Bogor (3,08 Ha) 3. Kab Bantul (4,68 Ha) 17. Kab Batang (3,3 Ha) 4. Kab Lombok Tengah (27,71 Ha) 4. Kab Buleleng (3,7 Ha) 9. Kab Tulungagung (5,53 Ha) PAPUA (59,11 Ha) 1. Kab Kepulauan Yapen (13,5 Ha) 2. Kota Jayapura (42,31 Ha) 3. Kab Yahukimo (3,3 Ha) Papua SULAWESI TENGGARA (141,61 Ha) 1. Kota Kendari (30 Ha) 2. Kab Kolaka (11,8 Ha) 3. Kab Konawe Utara (13,6 Ha) 4. Kab Wakatobi (45,5 Ha) 5. Kab Kolaka Utara (19,05 Ha) 6. Kota Bau Bau (21,66 Ha) SULAWESI SELATAN (126,68 Ha) 1. Kota Palopo (8,63 Ha) 2. Kab Barru (8,68 Ha) 3. Kab Takalar (29,05 Ha) 4. Kab Enrekang (4,35 Ha) 5. Kota Pare - Pare (15,2 Ha) 6. Kab Bone (8,84 Ha) 7. Kota Makassar (48,63 Ha) 8. Kab Bulukumba (3,3 Ha) PETA SEBARAN LOKASI TAHUN 2015 PENANGANAN KAWASAN KUMUH TAHUN 2015 LEGENDA Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan penanganan kawasan kumuh Kilometers 1-5 kabupaten kota yang mendapatkan penanganan kawasan kumuh 6-10 kabupaten kota yang mendapatkan penanganan kawasan kumuh kabupaten kota yang mendapatkan penanganan kawasan kumuh KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

62 0 W N S E 0 62 LAPORAN KINERJA Lampiran 3 Peta Persebaran Aceh Sumatera Utara Kepulauan Riau Kalimantan Utara Riau Kalimantan Barat Kalimantan Timur Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo Sumatera Barat Jambi Bangka Belitung Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kalimantan Tengah Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Maluku Papua Barat Papua Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur Bali NTB NTT ACEH (2) 1. Kab. Aceh Besar 2. Kota Banda Aceh SUMATERA UTARA (1) 1. Kota Medan SUMATERA BARAT (1) 1. Kota Padang KALIMANTAN SELATAN (1) 1. Kota Banjarmasin SULAWESI TENGGARA (1) 1. Kota Kendari MALUKU (1) 1. Kota Ambon JAMBI (1) 1. Kota Jambi BANTEN (2) 1. Kab. Lebak 2. Kab. Pandeglang JAWA BARAT (3) 1. Kota Bandung 2. Kota Bogor 3. Kab. Pangandaran JAWA TENGAH (1) 1. Kota Surakarta DIY (1) 1. Kab. Bantul BALI (1) 1. Kota Denpasar 2. Kab. Gianyar PETA SEBARAN LOKASI TAHUN 2015 OUTPUT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG LEGENDA Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output penyelenggaraan bangunan gedung KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Kilometers 1-5 kabupaten kota yang mendapatkan output penyelenggaraan bangunan gedung Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

63 0 W N S E 0 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA ACEH (3) 1. Kota Langsa 2. Kota Banda Aceh 3. Kota Sabang RIAU (1) 1. Kota Pekanbaru KALIMANTAN BARAT (4) 1. Kab. Mempawah 2. Kab. Kapuas Hulu 3. Kab. Sanggau 4. Kab. Sambas KALIMANTAN TENGAH (2) 1. Kab. Sukamara 2. Kab. Kotawaringin Barat KALIMANTAN SELATAN (3) 1. Kota Banjarmasin 2. Kab. Tapin 3. Kota Banjar Baru KALIMANTAN TIMUR (2) 1. Kota Bontang 2. Kota Balikpapan SULAWESI BARAT (3) 1. Kab. Polewali Mandar 2. Kota Mamuju 3. Kab. Mamuju Utara SULAWESI TENGAH (6) 1. Kab. Parigi Moutong 2. Kota Palu 3. Kab. Tojo Una Una 4. Kab. Sigi 5. Kab. Banggai 6. Kab. Sigi GORONTALO (2) 1. Kab. Boalemo 2. Kota Gorontalo SULAWESI UTARA (2) 1. Kota Manado 2. Kota Kotamobagu 10 KEPULAUAN RIAU (1) 1. Kab. Bintan Timur MALUKU UTARA (1) 1. Kota Ternate Aceh Sumatera Utara Kepulauan Riau Kalimantan Utara MALUKU (2) 1. Kota Ambon 2. Kab. Maluku Tenggara Sulawesi Utara Riau Kalimantan Timur Gorontalo Maluku Utara Kalimantan Barat Sumatera Barat Jambi Kalimantan Tengah Sulawesi Tengah Bangka Belitung Sulawesi Barat Kalimantan Selatan Sumatera Selatan Maluku DKI Jakarta (2) Sulawesi Tenggara Bengkulu 1. Kota Jakarta Pusat 2. Kota Jakarta Timur Sulawesi Selatan Lampung Papua Barat PAPUA BARAT (3) 1. Kab. Manokwari 2. Kab. Sorong 3. Kota Sorong Papua SUMATERA BARAT (3) 1. Kab. Tanah datar 2. Kab. Solok 3. Kota Solok Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DIY Bali NTB NTT -10 JAMBI (1) 1. Kab. Bungo SUMATERA SELATAN (3) 1. Kab. Banyuasin 2. Kota Palembang 3. Kab. Ogan Ilir BENGKULU (3) 1. Kota Bengkulu 2. Kab. Bengkulu Selatan 3. Kab. Rejang Lebong BANTEN (1) 1. Kota Cilegon JAWA BARAT (2) 1. Kota Tasikmalaya 2. Kota Bogor JAWA TENGAH (14) 1. Kab. Magelang 2. Kab. Sukoharjo 3. Kab. Pati 4. Kab. Temanggung 5. Kota Pekalongan 6. Kota Magelang 7. Kab. Wonosobo 8. Kota Surakarta 9. Kota Salatiga 10. Kab. Kendal 11. Kab. Sragen 12. Kab. Banjarnegara 13. Kota Semarang 14. Kab. Banyumas DIY (2) 1. Kota Yogyakarta 2. Kab. Sleman JAWA TIMUR (6) 1. Kab. Nganjuk 2. Kab. Trenggalek 3. Kab. Jombang 4. Kota Malang 5. Kab. Pamekasan 6. Kab. Pacitan BALI (5) 1. Kab. Jembrana 2. Kab. Gianyar 3. Kota Tabanan 4. Kota Denpasar 5. Kab. Karangasem NTB (4) 1. Kab. Sumbawa 2. Kab. Bima 3. Kota Bima 4. Kota Mataram NTT (5) 1. Kota Kupang 2. Kab. Sumba Barat 3. Kab. Timur Tengah Utara 4. Kab. Malaka 5. Kab. Belu SULAWESI SELATAN (8) 1. Kab. Bulukumba 2. Kab. Barru 3. Kab. Tana Toraja 4. Kab. Toraja Utara 5. Kab. Takalar 6. Kab. Luwu Utara 7. Kab. Bantaeng 8. Kab. Selayar PAPUA (4) 1. Kota Jayapura 2. Kab. Puncak 3. Kab. Nabire 4. Kota Jayapura SULAWESI TENGGARA (9) 1. Kab. Bombana 2. Kab. Kolaka Utara 3. Kab. Kolaka 4. Kota Kendari 5. Kab. Konawe 6. Kab. Buton Tengah 7. Kab. Konawe Utara 8. Kab.Wakatobi 9. Kota Bau - Bau PETA SEBARAN LOKASI TAHUN 2015 OUTPUT PENYELENGGARAAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Kilometers LEGENDA Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan 1-5 kabupaten kota yang mendapatkan output penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan 6-10 kabupaten kota yang mendapatkan output penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan kabupaten kota yang mendapatkan output penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

64 0 W N S E 0 64 LAPORAN KINERJA Lampiran 3 Peta Persebaran Aceh Kepulauan Riau Kalimantan Utara Sumatera Utara Riau Sumatera Barat Kalimantan Barat Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Utara Jambi Bangka Belitung Kalimantan Tengah Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Papua Barat Kalimantan Selatan Sumatera Selatan Bengkulu Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Lampung DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur Bali NTB NTT Maluku Papua JAWA BARAT (1) 1. Kota Bogor JAWA TIMUR (1) 1. Kota Malang PETA SEBARAN LOKASI TAHUN 2015 OUTPUT SISTEM PENANGANAN PERSAMPAHAN SKALA KAWASAN Kilometers LEGENDA Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan skala kawasan 1 kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan skala kawasan KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

65 0 W N S E 0 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA SULAWESI TENGAH (1) 1. Kab. Parigi Moutong Aceh Kepulauan Riau Kalimantan Utara Sumatera Utara Riau Sumatera Barat Kalimantan Barat Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Utara Jambi Bangka Belitung Kalimantan Tengah Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Papua Barat Kalimantan Selatan Sumatera Selatan Bengkulu Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Lampung DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur Bali NTB NTT Maluku Papua JAWA TENGAH (1) 1. Kota Semarang SULAWESI TENGGARA (1) 1. Kab. Kolaka PETA SEBARAN LOKASI TAHUN 2015 OUTPUT SISTEM PENANGANAN PERSAMPAHAN KHUSUS Kilometers LEGENDA Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan khusus 1 kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan khusus KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

66 0 W N S E 0 66 LAPORAN KINERJA Lampiran 3 Peta Persebaran ACEH (5) 1. Kab. Aceh Timur 2. Kab. Aceh Tengah 3. Kab. Aceh Utara 4. Kab. Aceh Tenggara 5. Kab. Aceh Jaya RIAU (6) 1. Kota Pekanbaru 2. Kab. Bengkalis 3. Kab. Indragiri Hulu 4. Kab. Rokan Hulu 5. Kab. Kuantan Singingi 6. Kota Dumai BANGKA BELITUNG (3) 1. Kota Pangkalpinang 2. Kab. Bangka 3. Kab. Belitung Timur KALIMANTAN TENGAH (6) 1. Kota Palangka Raya 2. Kab. Sukamara 3. Kab. Seruyan 4. Kab. Kapuas 5. Kab. Kotawaringin Barat 6. Kab. Kotawaringin Timur KALIMANTAN TIMUR (1) 1. Kota Balikpapan KALIMANTAN UTARA (2) 1. Kab. Malinau 2. Kab. Nunukan SULAWESI BARAT (2) 1. Kab. Polewali Mandar 2. Kab. Mamuju Tengah SULAWESI TENGAH (1) 1. Kab. Banggai GORONTALO (2) 1. Kab. Boalemo 2. Kab. Gorontalo Utara SULAWESI UTARA (4) 1. Kota Kotamobagu 2. Kota Tahuna 3. Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4. Kab. Minahasa Selatan 10 KALIMANTAN BARAT (1) 1. Kab. Sambas KALIMANTAN SELATAN (1) 1. Kab. Balangan MALUKU UTARA (2) 1. Kab. Halmahera Tengah 2. Kab. Halmahera Timur Aceh KEPULAUAN RIAU (1) 1. Kab. Karimun Kepulauan Riau Kalimantan Utara PAPUA BARAT (5) 1. Kota Sorong 2. Kab. Sorong 3. Kab. Sorong Selatan 4. Kab. Teluk Wondama 5. Kab. Raja Ampat Sumatera Utara Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Utara Riau Kalimantan Timur Kalimantan Barat Sumatera Barat Sulawesi Tengah Jambi Kalimantan Tengah Bangka Belitung Sulawesi Barat SUMATERA UTARA (1) 1. Kab. Karo Kalimantan Selatan Sumatera Selatan Maluku Bengkulu Sulawesi Selatan SUMATERA BARAT (6) Sulawesi Tenggara 1. Kota Padang 2. Kab. Pesisir Selatan Lampung 3. Kab. Agam 4. Kota Sawahlunto DKI Jakarta 5. Kota Payakumbuh Banten 6. Kab. Dharmasraya Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur JAMBI (2) 1. Kab. Batanghari Bali NTB NTT 2. Kab. Tanjung Jabung Timur Papua Barat PAPUA (4) 1. Kota Jayapura 2. Kab. Nabire 3. Kab. Biak Numfor 4. Kab. Merauke Papua -10 BENGKULU (1) 1. Kab. Mukomuko -10 SUMATERA SELATAN (7) 1. Kab. Lahat 2. Kab. Empat Lawang 3. Kab. Ogan Komering Ulu 4. Kab. Ogan Ilir 5. Kab. Prabumulih 6. Kab. Banyuasin 7. Kab. Ogan Komering Ulu Timur LAMPUNG (5) 1. Kab. Lampung Timur 2. Kab. Lampung Barat 3. Kab. Pesisir Barat 4. Kab. Pringsewu 5. Kab. Lampung Selatan BANTEN (2) 1. Kota Tangerang Selatan 2. Kab. Tangerang JAWA BARAT (3) 1. Kota Tasikmalaya 2. Kab. Indramayu 3. Kota Bekasi JAWA TENGAH (2) 1. Kab. Temanggung 2. Kab. Semarang JAWA TIMUR (5) 1. Kab. Situbondo 2. Kab. Probolinggo 3. Kab. Bojonegoro 4. Kab. Lumajang 5. Kota Malang NTT (2) 1. Kab. Sikka 2. Kab. TTS NTB (4) 1. Kab. Lombok Tengah 2. Kab. Lombok Timur 3. Kab. Sumbawa 4. Kab. Sumbawa Barat SULAWESI SELATAN (11) 1. Kab. Bantaeng 2. Kab. Wajo 3. Kab. Pinrang 4. Kab. Sinjai 5. Kab. Luwu Timur 6. Kab. Selayar 7. Kab. Sidrap 8. Kab. Bulukumba 9. Kab. Enrekang 10. Kab. Luwu 11. Kab. Luwu Utara SULAWESI TENGGARA (7) 1. Kota Bau-Bau 2. Kota Kendari 3. Kab. Kolaka Utara 4. Kab. Kolaka 5. Kab. Konawe Utara 6. Kab. Bombana 7. Kab. Wakatobi MALUKU (6) 1. Kota Ambon 2. Kab. Maluku Tenggara 3. Kab. Kep. Aru 4. Kab. Maluku Barat Daya 5. Kab. Seram Bagian Barat 6. Kab. Seram Bagian Timur PETA SEBARAN LOKASI TAHUN 2015 OUTPUT SISTEM PENANGANAN PERSAMPAHAN SKALA KOTA Kilometers LEGENDA Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan skala kota 1-5 kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan skala kota 6-10 kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan skala kota 11 kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan skala kota KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

67 0 W N S E 0 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA GORONTALO (1) 1. Kab. Gorontalo Aceh Kepulauan Riau Kalimantan Utara Sumatera Utara Riau Sumatera Barat Kalimantan Barat Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Utara Jambi Bangka Belitung Kalimantan Tengah Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Papua Barat Kalimantan Selatan Sumatera Selatan Bengkulu Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Lampung DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur Bali NTB NTT Maluku Papua JAWA BARAT (2) 1. Kab. Bogor 2. Kab. Bandung BALI (1) 1. Kota Denpasar PETA SEBARAN LOKASI TAHUN 2015 OUTPUT SISTEM PENANGANAN PERSAMPAHAN SKALA REGIONAL Kilometers LEGENDA Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan skala regional 1-2 kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan skala regional KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

68 0 W N S E 0 68 LAPORAN KINERJA Lampiran 3 Peta Persebaran SUMATERA BARAT (6) 1. Kab Agam 2. Kota Padang Panjang 3. Kab Kepulauan Mentawai 4. Kab Padang Pariaman 5. Kab Pesisir Selatan 6. Kab Pasaman Barat SUMATERA UTARA (2) 1. Kab Padang Lawas 2. Kab Tapanuli Tengah KEPULAUAN RIAU (6) 1. Kab Bintan 2. Kota Tanjungpinang 3. Kab Lingga 4. Kepulauan Riau 5. Kota Batam 6. Kab Natuna BANGKA BELITUNG (1) 1. Kab Belitung KALIMANTAN BARAT (6) 1. Kab Sambas 2. Kab Melawi 3. Kab Sintang 4. Kota Pontianak 5. Kota Singkawang 6. Kab Sambas KALIMANTAN TENGAH (4) 1. Kab Barito Selatan 2. Kab Barito Timur 3. Kab Barito Utara 4. Kab Kotawaringin Barat KALIMANTAN SELATAN (3) 1. Kab Banjar 2. Kab Kotabaru 3. Kab Tapin KALIMANTAN UTARA (2) 1. Kab Malinau 2. Kab Nunukan KALIMANTAN TIMUR (1) 1. Kota Bontang SULAWESI BARAT (3) 1. Kab Majene 2. Kab Mamasa 3. Kab Mamuju SULAWESI TENGAH (4) 1. Kab Parigi Moutong 2. Kab Sigi 3. Kab Toli Toli 4. Kota Palu GORONTALO (4) 1. Kab Boalemo 2. Kab Gorontalo Utara 3. Kab Pohuwato 4. Kota Gorontalo SULAWESI UTARA (11) 1. Kab Minahasa Utara 2. Kab Bolaang Mongondow Selatan 3. Kab Bolaang Mongondow Utara 4. Kab Kep. Sangihe 5. Kab Kep. Talaud 6. Kab Minahasa 7. Kab Minahasa Selatan 8. Kab Minahasa Tenggara 9. Kota Bitung 10. Kota Kotamobagu 11. Kota Tomohon 10 Aceh RIAU (1) 1. Kab Rokan Hulu Kepulauan Riau Kalimantan Utara Sumatera Utara Sulawesi Utara Maluku Utara Riau Kalimantan Timur Gorontalo Kalimantan Barat Sumatera Barat Kalimantan Tengah Sulawesi Tengah Jambi Bangka Belitung Sulawesi Barat JAMBI (2) 1. Kab Batanghari Kalimantan Selatan Sumatera Selatan Maluku 2. Kab Tanjung Jabung Timur Sulawesi Tenggara Bengkulu BENGKULU (1) Sulawesi Selatan 1. Kab Bengkulu Utara DKI JAKARTA (1) Lampung 1. Kota Jakarta Pusat Papua Barat MALUKU UTARA (8) 1. Kab Halmahera Barat 2. Kab Halmahera Selatan 3. Kab Halmahera Tengah 4. Kab Halmahera Timur 5. Kab Kepulauan Sula 6. Kab Pulau Morotai 7. Kota Ternate 8. Kota Tidore Kepulauan Papua -10 SUMATERA SELATAN (3) 1. Kab Musi Rawas 2. Kab Ogan Ilir 3. Kota Lubuklinggau LAMPUNG (1) 1. Kab Tulang Bawang Barat BANTEN (2) 1. Kab Pandeglang 2. Kota Tangerang Selatan JAWA BARAT (12) 1. Kab Bekasi 2. Kab Cirebon 3. Kab Indramayu 4. Kab Pangandaran 5. Kab Purwakarta 6. Kab Sukabumi JAWA TENGAH (6) 7. Kab Sumedang 1. Kab Demak 8. Kota Bandung 2. Kab Kudus 9. Kota Bogor 3. Kab Magelang 10. Kota Cirebon 4. Kab Temanggung 11. Kota Sukabumi 5. Kab Semarang 12. Kota Tasikmalaya 6. Kota Pekalongan Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DIY Bali NTB NTT JAWA TIMUR (7) 1. Kab Banyuwangi 2. Kab Blitar BALI (5) 3. Kab Ngawi 1. Kab Badung NTB (4) 4. Kab Magetan 2. Kab Bangli 1. Kab Lombok Tengah NTT (3) 5. Kab Ponorogo 3. Kab Gianyar 2. Kab Lombok Timur 1. Kab Belu DIY (1) 6. Kab Trenggalek 4. Kota Denpasar 3. Kab Lombok Utara 2. Kab Sumba Timur 1. Kab Sleman 7. Kab Pacitan 5. Kab Buleleng 4. Kota Mataram 3. Kota Kupang SULAWESI SELATAN (12) 1. Kota Makassar 2. Kab Bantaeng 3. Kab Barru 4. Kab Bone 5. Kab Bulukumba 6. Kab Gowa 7. Kab Luwu 8. Kab Maros 9. Kab Sidrap 10. Kab Takalar 11. Kota Palopo 12. Kota Parepare SULAWESI TENGGARA (3) 1. Kab Buton 2. Kab Konawe Selatan 3. Kab Muna Barat PAPUA BARAT (7) 1. Kab Manokwari 2. Kab Pegunungan Arfak 3. Kab Raja Ampat 4. Kab Kaimana 5. Kab Teluk Bintuni 6. Kab Sorong 7. Kab Sorong Selatan MALUKU (8) 1. Kab Buru 2. Kab Kep. Aru 3. Kab Maluku Barat Daya 4. Kab Maluku Tengah 5. Kab Maluku Tenggara Barat 6. Kab Seram Bagian Barat 7. Kab Seram Bagian Timur 8. Kota Ambon PAPUA (2) 1. Kab Kepulauan Yapen 2. Kab Biak Numfor PETA SEBARAN LOKASI OUTPUT SPAM DI KAWASAN KHUSUS TAHUN 2015 LEGENDA Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output spam di kawasan khusus Kilometers 1-5 kabupaten kota yang mendapatkan output spam di kawasan khusus 6-10 kabupaten kota yang mendapatkan output spam di kawasan khusus kabupaten kota yang mendapatkan output spam di kawasan khusus KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

69 0 W N S E 0 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA ACEH (4) 1. Kab Aceh Barat Daya 2. Kab Aceh Tenggara 3. Kab Bireun 4. Kota Subulussalam RIAU (3) 1. Kab Kampar 2. Kab Rokan Hulu 3. Kab Siak Aceh Sumatera Utara Riau Kepulauan Riau Kalimantan Barat Kalimantan Utara Kalimantan Timur Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo Kalimantan Tengah Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan KALIMANTAN TENGAH (1) 1. Kab Seruyan Maluku Papua Barat Papua Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur Bali NTB NTT -10 SUMATERA UTARA (4) 1. Kab Batu Bara 2. Kab Humbang Hasundutan 3. Kab Labuhan Batu Selatan 4. Kab Labuhan Batu Utara BANGKA BELITUNG (7) 1. Kab Bangka 2. Kab Bangka Barat 3. Kab Bangka Selatan 4. Kab Bangka Tengah 5. Kab Belitung 6. Kab Belitung Timur 7. Kota Pangkalpinang KEPULAUAN RIAU (6) 1. Kab Kep. Anambas 2. Kab Bintan 3. Kab Karimun 4. Kab Lingga 5. Kab Natuna 6. Kota Tanjungpinang KALIMANTAN UTARA (4) 1. Kab Bulungan 2. Kab Malinau 3. Kab Nunukan 4. Kota Tarakan KALIMANTAN TIMUR (8) 1. Kab Berau 2. Kab Kutai Barat 3. Kab Kutai Kertanagara 4. Kab Kutai Timur 5. Kab Penajam Paser Utara 6. Kota Balikpapan 7. Kota Bontang 8. Kota Samarinda SULAWESI BARAT (5) 1. Kab Majene 2. Kab Mamasa 3. Kab Mamuju 4. Kab Mamuju Tengah 5. Kab Polewali Mandar SULAWESI TENGAH (2) 1. Kab Parigi Moutong 2. Kab Sigi SULAWESI UTARA (4) 1. Kab Bolaang Mongondow Selatan 2. Kab Bolaang Mongondow Timur 3. Kab Minahasa Tenggara 4. Kota Kotamobagu 10 MALUKU UTARA (7) 1. Kab Halmahera Barat 2. Kab Halmahera Selatan 3. Kab Halmahera Timur 4. Kab Halmahera Utara 5. Kab Kepulauan Sula 6. Kab Pulau Taliabu 7. Kota Ternate Sumatera Barat SUMATERA BARAT (3) Jambi 1. Kab Solok Selatan 2. Kota Payakumbuh Bangka Belitung 3. Kota Solok Sumatera Selatan Bengkulu BENGKULU (1) 1. Kab Kaur Lampung SULAWESI SELATAN (1) 1. Kab Takalar -10 SUMATERA SELATAN (2) 1. Kab Musi Rawas 2. Kota Pagaralam LAMPUNG (3) 1. Kab Lampung Tengah 2. Kab Mesuji 3. Kota Metro JAWA BARAT (1) 1. Kota Cimahi DIY (2) 1. Kab Gunungkidul 2. Kab Kulon Progo NTB (9) 1. Kab Bima 2. Kab Dompu 3. Kab Lombok Barat 4. Kab Lombok Tengah 5. Kab Lombok Timur 6. Kab Lombok Utara 7. Kab Sumbawa 8. Kab Sumbawa Barat 9. Kota Bima NTT (12) 1. Kab Ende 2. Kab Flores Timur 3. Kab Kupang 4. Kab Malaka 5. Kab Manggarai 6. Kab Manggarai Barat 7. Kab Manggarai Timur 8. Kab Nagekeo 9. Kab Sabu Raijua 10. Kab Sumba Tengah 11. Kab Sumba Timur 12. Kota Kupang SULAWESI TENGGARA (11) 1. Kab Buton 2. Kab Buton Selatan 3. Kab Buton Tengah 4. Kab Kolaka 5. Kab Kolaka Timur 6. Kab Kolaka Utara 7. Kab Konawe 8. Kab Konawe Selatan 9. Kab Wakatobi 10. Kota Bau-Bau 11. Kota Kendari MALUKU (11) 1. Kab Buru 2. Kab Buru Selatan 3. Kab Kepulauan Aru 4. Kab Maluku Barat Daya 5. Kab Maluku Tengah 6. Kab Maluku Tenggara 7. Kab Maluku Tenggara Barat 8. Kab Seram Bagian Barat 9. Kab Seram Bagian Timur 10. Kota Ambon 11. Kota Tual PAPUA BARAT (10) 1. Kab Fakfak 2. Kab Kaimana 3. Kab Tambraw 4. Kab Manokwari 5. Kab Teluk Bintuni 6. Kab Manokwari Selatan 7. Kab Teluk Wondama 8. Kab Pegunungan Arfak 9. Kab Sorong 10. Kab Sorong Selatan PAPUA (8) 1. Kab Jayawijaya 2. Kab Keerom 3. Kab Kepulauan Yapen 4. Kab Merauke 5. Kab Mimika 6. Kab Nabire 7. Kab Tolikara 8. Kota Jayapura PETA SEBARAN LOKASI OUTPUT SPAM NON PDAM TERFASILITASI TAHUN Kilometers LEGENDA Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output spam non PDAM terfasilitasi 1-5 kabupaten kota yang mendapatkan output spam non PDAM terfasilitasi 6-10 kabupaten kota yang mendapatkan output spam non PDAM terfasilitasi kabupaten kota yang mendapatkan output spam non PDAM terfasilitasi KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

70 0 W N S E 0 70 LAPORAN KINERJA Lampiran 3 Peta Persebaran SUMATERA UTARA (13) 1. Kab Asahan 2. Kab Deli Serdang 3. Kab Karo 4. Kab Labuhan Batu 5. Kab Langkat 6. Kab Padang Lawas 7. Kab Simalungun 8. Kab Tapanuli Selatan 9. Kab Tapanuli Tengah 10. Kab Toba Samosir 11. Kota Medan 12. Kota Tanjung Balai 13. Kota Tebing Tinggi ACEH (15) BANGKA BELITUNG (2) KALIMANTAN BARAT (8) 1. Kab Aceh Besar 1. Kab Bangka 1. Kab Bengkayang 2. Kab Aceh Selatan 2. Kab Bangka Barat 2. Kab Kayong Utara 3. Kab Aceh Singkil 3. Kab Ketapang 4. Kab Aceh Tamiang 4. Kab Kubu Raya 5. Kab Aceh Tengah 5. Kab Landak 6. Kab Aceh Tenggara 6. Kab Sambas 7. Kab Aceh Timur 7. Kab Kapuas Hulu 8. Kab Aceh Utara 8. Kab Sintang 9. Kab Bener Meriah 10. Kab Bireuen 11. Kab Gayo Lues KEPULAUAN RIAU (3) 12. Kab Pidie 1. Kab Lingga 13. Kab Pidie Jaya 2. Kab Natuna 14. Kota Banda Aceh 3. Kota Tanjung Pinang 15. Kota Lhokseumawe KALIMANTAN TENGAH (4) KALIMANTAN SELATAN (9) 1. Kab Katingan 1. Kab Balangan 2. Kab Kotawaringin Barat 2. Kab Banjar 3. Kab Kotawaringin Timur 3. Kab Barito Kuala 4. Kota Palangka Raya 4. Kab Hulu Sungai Utara 5. Kab Kotabaru 6. Kab Tabalong 7. Kab Tanah Bumbu 8. Kab Tanah Laut 9. Kota Banjar Baru KALIMANTAN UTARA (2) 1. Kab Bulungan 2. Kota Tarakan SULAWESI BARAT (5) 1. Kab Majene 2. Kab Mamasa 3. Kab Mamuju 4. Kab Mamuju Utara 5. Kab Polewali Mandar SULAWESI TENGAH (6) 1. Kab Banggai 2. Kab Banggai Kepulauan 3. Kab Donggala 4. Kab Morowali 5. Kab Parigi Moutong 6. Kab Tojo Una-Una GORONTALO (5) 1. Kab Boalemo 2. Kab Bone Bolango 3. Kab Gorontalo 4. Kab Pohuwato 5. Kota Gorontalo SULAWESI UTARA (14) 1. Kab Bolaang Mongondow 2. Kab Bolaang Mongondow Timur 3. Kab Bolaang Mongondow Utara 4. Kab Kep. Sangihe 5. Kab Kep. Sitaro 6. Kab Kep. Talaud 7. Kab Kep. Sangihe 8. Kab Minahasa 9. Kab Minahasa Selatan 10. Kab Minahasa Tenggara 11. Kab Minahasa Utara 12. Kota Bitung 13. Kota Manado 14. Kota Tomohon Aceh RIAU (5) 1. Kab Indragiri Hulu Kepulauan Riau 2. Kab Kampar 3. Kab Rokan Hulu Kalimantan Utara Sumatera Utara 4. Kab Siak 5. Kota Pekanbaru Sulawesi Utara Maluku Utara Riau Gorontalo SUMATERA BARAT (16) Kalimantan Timur 1. Kab Dharmasraya Kalimantan Barat 2. Kab Solok Selatan 3. Kab Mentawai Sumatera Barat 4. Kab Padang Pariaman Kalimantan Tengah Sulawesi Tengah 5. Kota Padang 6. Kab Pasaman Jambi 7. Kab Pasaman Barat Bangka Belitung Sulawesi Barat 8. Kab Pesisir Selatan Kalimantan Selatan 9. Kab Agam BENGKULU (5) Sumatera Selatan Maluku 10. Kab Sijunjung 1. Kab Bengkulu Utara Sulawesi Tenggara 11. Kota Sawahlunto Bengkulu 2. Kab Kepahiyang 12. Kab Solok 3. Kab Lebong BANTEN (5) Sulawesi Selatan 13. Kab Tanah Datar 4. Kab Rejang Lebong 1. Kab Lebak SULAWESI TENGGARA (2) Lampung 14. Kota Bukittinggi 5. Kota Bengkulu 2. Kab Pandeglang 1. Kab Kolaka Utara 15. Kota Sawahlunto 3. Kab Serang 2. Kota Kendari 16. Kota Solok 4. Kab Tangerang 1 Banten DKI Jakarta 5. Kota Serang JAMBI (11) Jawa Barat Jawa Tengah 1. Kab Batanghari Jawa Timur 2. Kab Bungo 3. Kab Kerinci DIY 4. Kab Merangin Bali NTB NTT 5. Kab Muaro Jambi 6. Kab Sarolangun DIY (5) 7. Kab Tanjung Jabung Barat JAWA BARAT (16) 1. Kab Bantul 8. Kab Tanjung Jabung Timur 1. Kab Sumedang JAWA TIMUR (30) 2. Kab Gunungkidul 9. Kab Tebo 2. Kab Bandung 1. Kab Banyuwangi 16. Kab Sampang 3. Kab Kulon Progo 10. Kota Jambi 3. Kab Bekasi 2. Kab Blitar 17. Kab Sampang 4. Kab Sleman 11. Kota Sungai Penuh 4. Kab Bogor 3. Kab Bondowoso 18. Kab Sidoarjo 5. Kota Yogyakarta NTB (6) 5. Kab Cianjur 4. Kab Gresik 19. Kab Situbondo 1. Kab Lombok Tengah 6. Kab Cirebon 5. Kab Jember 20. Kab Sumenep 2. Kab Sumbawa Barat SUMATERA SELATAN (9) 7. Kab Garut JAWA TENGAH (19) 10. Kab Pati 6. Kab Kediri 21. Kab Tuban 3. Kab Sumbawa Barat 1. Kab Empat Lawang 8. Kab Karawang 1. Kab Banjarnegara 11. Kab Purworejo 7. Kab Lamongan 22. Kab Pamekasan 4. Kab Dompu 2. Kab Lahat LAMPUNG (7) 9. Kab Kuningan 2. Kab Banyumas 12. Kab Sragen 8. Kab Lumajang 23. Kab Tulungagung 5. Kota Bima 3. Kab Muara Enim 1. Kab Lampung Barat 10. Kab Sukabumi 3. Kab Batang 13. Kab Tegal BALI (6) 9. Kab Madiun 24. Kab Sumenep 6. Kota Mataram 4. Kab Musi Banyuasin 2. Kab Lampung Selatan 11. Kab Sumedang 4. Kab Boyolali 14. Kab Temanggung 1. Kab Badung 10. Kab Magetan 25. Kota Blitar 5. Kab OKI 3. Kab Lampung Timur 12. Kota Banjar 5. Kab Cilacap 15. Kab Wonogiri 2. Kab Buleleng 11. Kab Malang 26. Kota Kediri 6. Kab OKU Selatan 4. Kab Pesawaran 13. Kota Bekasi 6. Kab Grobogan 16. Kota Magelang 3. Kab Gianyar NTT (3) 12. Kab Nganjuk 27. Kota Malang 7. Kab OKU Timur 5. Kab Pringsewu 14. Kota Bogor 7. Kab Karanganyar 17. Kota Salatiga 4. Kab Jembrana 1. Kab Ngada 13. Kab Pasuruan 28. Kota Mojokerto 8. Kota Lubuk Linggau 6. Kab Tanggamus 15. Kota Depok 8. Kab Kendal 18. Kota Semarang 5. Kab Tabanan 2. Kab Rote Ndao 14. Kab Ponorogo 29. Kota Pasuruan 9. Kota Prabumulih 7. Kota Bandar Lampung 16. Kota Sukabumi 9. Kab Kudus 19. Kota Tegal 6. Kab Klungkung 3. Kab Timor Tengah Utara 15. Kab Probolinggo 30. Kota Surabaya Papua Barat SULAWESI SELATAN (23) 1. Kab Bantaeng 2. Kab Bone 3. Kab Enrekang 4. Kab Gowa 5. Kab Jeneponto 6. Kab Luwu 7. Kab Luwu Timur 8. Kab Luwu Utara 9. Kab Maros 10. Kab Barru 11. Kab Pangkep 12. Kab Pinrang 13. Kab Selayar 14. Kab Sidrap 15. Kab Sinjai 16. Kab Soppeng 17. Kab Takalar 18. Kab Bulukumba 19. Kab Tana Toraja 20. Kab Toraja 21. Kab Toraja Utara 22. Kab Wajo 23. Kota Palopo MALUKU UTARA (9) 1. Kab Halmahera Barat 2. Kab Halmahera Selatan 3. Kab Halmahera Tengah 4. Kab Halmahera Timur 5. Kab Halmahera Utara 6. Kab Kepulauan Sula 7. Kab Pulau Morotai 8. Kota Ternate 9. Kota Tidore Kepulauan Papua PAPUA (1) 1. Kab Nabire PAPUA BARAT (2) 1. Kab Manokwari 2. Kab Manokwari Selatan MALUKU (5) 1. Kab Kepulauan Aru 2. Kab Maluku Tengah 3. Kab Maluku Tenggara 4. Kab Maluku Tenggara Barat 5. Kota Ambon PETA SEBARAN LOKASI OUTPUT SPAM PDAM TERFASILITASI TAHUN 2015 LEGENDA Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output spam pdam terfasilitasi Kilometers 1-5 kabupaten kota yang mendapatkan output spam pdam terfasilitasi 6-10 kabupaten kota yang mendapatkan output spam pdam terfasilitasi kabupaten kota yang mendapatkan output spam pdam terfasilitasi KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

71 0 W N S E 0 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA ACEH (11) SUMATERA UTARA (11) BANGKA BELITUNG (3) KALIMANTAN BARAT (8) KALIMANTAN TENGAH (5) KALIMANTAN SELATAN (4) SULAWESI BARAT (5) SULAWESI TENGAH (5) GORONTALO (3) SULAWESI UTARA (10) 1. Kab Aceh Barat 1. Kab Batu Bara 1. Kab Bangka 1. Kab Ketapang 1. Kab Barito Utara 1. Kab Barito Kuala 1. Kab Majene 1. Kab Banggai 1. Kab Boalemo 1. Kab Bolaang Mongondow 2. Kab Aceh Besar 2. Kab Deli Serdang 2. Kab Bangka Barat 2. Kab Kubu Raya 2. Kab Kapuas 2. Kab Kota Baru 2. Kab Mamasa 2. Kab Banggai Kepulauan 2. Kab Bone Bolango 2. Kab Bolaang Mongondow Selatan 3. Kab Aceh Jaya 3. Kab Humbang Hasundutan 3. Kab Belitung 3. Kab Landak 3. Kab Katingan 3. Kab Tanah Bumbu 3. Kab Mamuju 3. Kab Parigi Moutong 3. Kab Pohuwato 3. Kab Bolaang Mongondow Timur 4. Kab Aceh Singkil 4. Kab Karo 4. Kab Sambas 4. Kab Kotawaringin Barat 4. Kab Tanah Laut 4. Kab Mamuju Tengah 4. Kab Sigi 4. Kab Bolaang Mongondow Utara 5. Kab Aceh Tamiang 5. Kab Labuhan Batu 5. Kab Sintang 5. Kab Kotawaringin Timur 5. Kab Polewali Mandar 5. Kab Tojo Una-Una 5. Kab Kep. Sangihe 6. Kab Aceh Tengah 6. Kab Labuhan Batu Selatan 6. Kab Melawi KALIMANTAN UTARA (2) 6. Kab Kep. Talaud 7. Kab Bener Meriah 7. Kab Langkat 7. Kab Mempawah 1. Kab Bulungan 7. Kab Minahasa 8. Kab Bireun 8. Kab Nias Utara 8. Kota Singkawang 2. Kab Nunukan 8. Kab Minahasa Selatan 9. Kab Gayo Lues 9. Kab Tapanuli Selatan 9. Kab Minahasa Tenggara 10. Kab Pidie Jaya 10. Kab Tapanuli Tengah KALIMANTAN TIMUR (4) 10. Kab Minahasa Utara 11. Kab Simeulu 11. Kab Toba Samosir KEPULAUAN RIAU (3) 1. Kab Berau 1. Kab Bintan 2. Kab Kutai Kertanegara 2. Kab Karimun 3. Kab Kutai Timur MALUKU UTARA (9) RIAU (4) 3. Kab Natuna 4. Kota Samarinda 1. Kab Halmahera Barat 1. Kab Indragiri Hulu 2. Kab Halmahera Selatan 2. Kab Kampar 3. Kab Halmahera Tengah Aceh 3. Kab Rokan Hulu 4. Kab Halmahera Timur 4. Kab Siak 5. Kab Halmahera Utara Kepulauan Riau 6. Kab Kepulauan Sula 7. Kab Pulau Taliabu Kalimantan Utara 8. Kota Ternate Sumatera Utara 9. Kota Tidore Kepulauan Sulawesi Utara Maluku Utara MALUKU (4) Riau Kalimantan Timur Gorontalo 1. Kab Buru 2. Kab Maluku Tengah Kalimantan Barat 3. Kab Maluku Tenggara 4. Kab Seram Bagian Timur Sumatera Barat Kalimantan Tengah Sulawesi Tengah Jambi Papua Barat Bangka Belitung Sulawesi Barat SUMATERA BARAT (8) 1. Kab Dharmasraya Kalimantan Selatan Sumatera Selatan Maluku 2. Kab Limapuluh Kota Sulawesi Tenggara 3. Kab Pasaman LAMPUNG (2) Bengkulu 4. Kab Pasaman Barat 1. Kab Lampung Barat Sulawesi Selatan Papua 5. Kab Pesisir Selatan 2. Kab Mesuji 6. Kab Solok Lampung BANTEN (2) 7. Kab Solok Selatan 1. Kab Lebak 8. Kota Padang 2. Kab Serang Banten DKI Jakarta JAMBI (6) Jawa Barat Jawa Tengah 1. Kab Batanghari Jawa Timur 2. Kab Bungo 3. Kab Kerinci DIY 4. Kab Merangin Bali NTB NTT 5. Kab Tebo 6. Kota Sungai Penuh PAPUA (4) SULAWESI SELATAN (16) 1. Kab Intan Jaya 1. Kab Bantaeng BENGKULU (3) 2. Kab Kepulauan Yapen 2. Kab Bulukumba 1. Kab Bengkulu Utara 3. Kab Paniai 3. Kab Enrekang 2. Kab Kepahyang 4. Kab Puncak 4. Kab Gowa 3. Kab Rejang Lebong 5. Kab Jeneponto 6. Kab Luwu SUMATERA SELATAN (9) NTT (9) 7. Kab Luwu Timur 1. Kab Banyuasin 1. Kab Belu 8. Kab Luwu Utara SULAWESI TENGGARA (8) 2. Kab Muara Enim 2. Kab Lembata 9. Kab Maros 1. Kab Bombana 3. Kab Musi Rawas JAWA BARAT (6) JAWA TENGAH (6) 3. Kab Manggarai Timur 10. Kab Selayar 2. Kab Buton PAPUA BARAT (6) 4. Kab Musi Rawas Utara 1. Kab Bandung 1. Kab Batang 4. Kab Nagekeo 11. Kab Sinjai 3. Kab Buton Selatan 1. Kab Manokwari 5. Kab Ogan Ilir 2. Kab Ciamis 2. Kab Blora DIY (4) JAWA TIMUR (4) 5. Kab Rote Ndao 12. Kab Soppeng 4. Kab Buton Tengah 2. Kab Pegunungan Arfak 6. Kab Ogan Komering Ilir 3. Kab Cianjur 3. Kab Cilacap 1. Kab Bantul 1. Kab Bojonegoro NTB (3) 6. Kab Sikka 13. Kab Tana Toraja 5. Kab Kolaka Timur 3. Kab Sorong Selatan 7. Kab OKU Timur 4. Kab Indramayu 4. Kab Kebumen 2. Kab Gunungkidul 2. Kab Madura 1. Kab Lombok Tengah 7. Kab Sumba Barat Daya 14. Kab Toraja Utara 6. Kab Kolaka Utara 4. Kab Raja Ampat 8. Kota Lubuk Lingggau 5. Kab Majalengka 5. Kab Sukoharjo 3. Kab Kulonprogo 3. Kab Magetan BALI (1) 2. Kab Sumbawa Barat 8. Kab Timor Tengan Selatan 15. Kab Wajo 7. Kab Konawe 5. Kab Sorong 9. Kota Pagaralam 6. Kab Sumedang 6. Kota Surakarta 4. Kab Sleman 4. Kab Tuban 1. Kab Karangasem 3. Kota Bima 9. Kab Timor Tengan Utara 16. Kota Palopo 8. Kab Konawe Selatan 6. Kab Teluk Wondama PETA SEBARAN LOKASI OUTPUT SPAM PERKOTAAN TAHUN 2015 LEGENDA Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output spam perkotaan Kilometers 1-5 kabupaten kota yang mendapatkan output spam perkotaan 6-10 kabupaten kota yang mendapatkan output spam perkotaan kabupaten kota yang mendapatkan output spam perkotaan KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

72 0 W N S E 0 72 LAPORAN KINERJA Lampiran 3 Peta Persebaran JAMBI (1) 1. Kab Tanjung Jabung Timur KALIMANTAN BARAT (1) 1. Kota Pontianak KALIMANTAN SELATAN (1) 1. Kab Banjar SULAWESI TENGAH (1) 1. Kota Palu Aceh Kepulauan Riau Sumatera Utara Kalimantan Utara Riau Sumatera Barat Jambi Bangka Belitung Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kalimantan Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Kalimantan Selatan Maluku Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Papua Barat Papua Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DIY Bali NTB NTT DIY (3) 1. Kab Bantul 2. Kota Yogyakarta 3. Kab Sleman PETA SEBARAN LOKASI OUTPUT SPAM REGIONAL TAHUN 2015 LEGENDA Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output spam regional KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Kilometers 1-5 kabupaten kota yang mendapatkan output spam regional Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

73 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 73 Lampiran 4 PMK Cipta Karya 2015 PENYERAPAN ANGGARAN ESELON I Akumulasi realisasi anggaran (RA) Akumulasi pagu anggaran (PA) Penyerapan Anggaran (P) Cipta Karya 18,562,670,021 19,798,069, KONSISTENSI ANTARA PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI Bulan Rencana Penyerapan Dana (RPD) Rencana Penyerapan Dana kumulatif (RPDK) Realisasi Anggaran (RA) Realisasi Anggaran Kumulatif (RAK) Tingkat penyerapan tiap bulan Januari 14,408,904 14,408,904 3,043 3, Februari 14,408,904 28,817,809 15,497 18, Maret 14,408,904 43,226,713 28,669 47, April 14,408,904 57,635,617 95, , Mei 19,612,517 77,248, , , Juni 19,612,517 96,860,652 2,039,748 2,993, Juli 19,612, ,473,169 3,795,360 6,788, Agustus 19,757, ,230,756 6,014,573 12,803, September 19,757, ,988,344 8,075,589 20,878, Oktober 19,790, ,779,310 10,427,566 31,306, Nopember 20,489, ,268,538 13,578,486 44,884, Desember 20,489, ,757,765 18,562,670 63,447, PENCAPAIAN KELUARAN (output) IKK indikator kinerja keluaran (output) target output (TKK) Realisasi output (RKK) RKK/TKK Peraturan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (NSPK) Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan SPAM (Laporan) Laporan Pengawasan Pelaksanaan Pengembangan SPAM (Laporan) Penyelenggaraan SPAM Terfasilitasi (Kawasan) SPAM Non PDAM Terfasilitasi (Kawasan) Konsistensi antara perencanaan dan implementasi (K) 8.61 Pencapaian Keluaran 98.89

74 74 LAPORAN KINERJA Lampiran 4 PMK Cipta Karya 2015 IKK indikator kinerja keluaran (output) target output (TKK) Realisasi output (RKK) RKK/TKK SPAM Perkotaan (IKK) SPAM berbasis masyarakat / PAMSIMAS (Desa) 1,449 1, SPAM di kawasan khusus (Kawasan) SPAM Regional (Kawasan) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bangunan Gedung 1,137 1, Penyelenggaraan Bangunan Gedung (m2) 11,816 10, Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan (Ha) Peraturan Pengembangan Permukiman (NSPK) Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Permukiman (Laporan) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan (Ha) 2,680 2, Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Kawasan) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus (Kawasan) Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat 11,067 11, Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 4,440 4, Peraturan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman 1,243 1, Sistem pengolahan air limbah skala regional 86, , Sistem Pengelolaan drainase perkotaan (Ha) 1,309 2, Sistem Penanganan persampahan skala regional 173, , Sistem Penanganan persampahan skala kota 2,238,324 2,489, Pencapaian Keluaran 98.89

75 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 75 IKK indikator kinerja keluaran (output) target output (TKK) Realisasi output (RKK) RKK/TKK Sistem pengolahan air limbah skala kota 525, , Sistem pengolahan air limbah skala kawasan 478, , Sistem pengolahan air limbah khusus 47,912 39, Sistem Penanganan persampahan skala kawasan 39,760 39, Sistem Penanganan persampahan khusus 54,794 45, Kebijakan, Strategi dan Fasilitasi Kemitraan Bidang Permukiman Program Dan Anggaran Bidang Permukiman Kerjasama Luar Negeri Bilateral Dan Multilateral Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman Data Dan Informasi Bidang Permukiman Laporan Perencanaan Dan Pengendalian Program Bidang Permukiman Dokumen Administrasi Dan Pengelolaan Kepegawaian/Ortala Laporan Adimistrasi Keuangan Dan Akuntansi Laporan penyelenggaraan kegiatan bantuan hukum dalam rangka penanganan perkara Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatannya Infrastruktur Tanggap Darurat/Kebutuhan Mendesak Layanan Publik (PNBP) Pembinaan Teknis Air Minum dan Sanitasi Laporan Penyelenggaraan Balai Peraturan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan Pemantauan dan Pembinaan Penyelenggaraan SPAM Fasilitasi Pengembangan Sumber Pembiayaan, Pola Investasi Penyelenggara SPAM, Promosi Investasi Dukungan Pelaksanaan Pengembangan SPAM Pencapaian Keluaran 98.89

76 76 LAPORAN KINERJA Lampiran 4 PMK Cipta Karya 2015 EFISIENSI Volume Anggaran (Rp.) Keluaran RAK/RVK PAK/TVK (RAK/ RVK)/ (PAK/ TVK) [ 1- (RAK/ RVK)/ (PAK/TVK) ]*100 EFISIENSI NILAI EFISIENSI target (TVK) realisasi (RVK) Pagu per Outout (PAK) Realisasi per Output (RAK) Peraturan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (NSPK) Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan SPAM (Laporan) Laporan Pengawasan Pelaksanaan Pengembangan SPAM (Laporan) Penyelenggaraan SPAM Terfasilitasi (Kawasan) SPAM Non PDAM Terfasilitasi (Kawasan) SPAM Perkotaan (IKK) SPAM berbasis masyarakat / PAMSIMAS (Desa) SPAM di kawasan khusus (Kawasan) SPAM Regional (Kawasan) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bangunan Gedung Penyelenggaraan Bangunan Gedung (m2) 5 5 6,291,887 6,008,752 1,201,750 1,258, ,477, ,192, , , ,969, ,082, , , ,732,820,780 1,665,414,052 2,699,212 3,493, ,629, ,468,402 2,827,107 2,868, ,570,815,183 2,517,342,227 10,621,697 10,579, ,449 1, ,767, ,397, , , ,964, ,949,019 3,044,508 3,488, ,468, ,972, ,972, ,468, ,137 1, ,187, ,935, , , ,816 10, ,345,871 67,531,271 6,433 9,

77 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 77 Volume Anggaran (Rp.) Keluaran RAK/RVK PAK/TVK (RAK/ RVK)/ (PAK/ TVK) [ 1- (RAK/ RVK)/ (PAK/TVK) ]*100 EFISIENSI NILAI EFISIENSI target (TVK) realisasi (RVK) Pagu per Outout (PAK) Realisasi per Output (RAK) Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan (Ha) Peraturan Pengembangan Permukiman (NSPK) Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Permukiman (Laporan) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan (Ha) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Kawasan) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus (Kawasan) Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) ,928, ,596, ,108 1,465, ,269,204 5,885,874 2,942,937 3,634, ,094, ,548,954 1,538,550 1,614, ,680 2,762 2,594,443,022 2,374,434, , , ,181, ,585,036 3,411,408 3,886, ,157, ,716,039 9,019,890 8,728, ,067 11,067 1,740,440,581 1,680,917, , , ,561, ,878,348 18,243,917 20,478, ,320, ,979, , ,

78 78 LAPORAN KINERJA Lampiran 4 PMK Cipta Karya 2015 Volume Anggaran (Rp.) Keluaran RAK/RVK PAK/TVK (RAK/ RVK)/ (PAK/ TVK) [ 1- (RAK/ RVK)/ (PAK/TVK) ]*100 EFISIENSI NILAI EFISIENSI target (TVK) realisasi (RVK) Pagu per Outout (PAK) Realisasi per Output (RAK) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Peraturan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sistem pengolahan air limbah skala regional Sistem Pengelolaan drainase perkotaan (Ha) Sistem Penanganan persampahan skala regional Sistem Penanganan persampahan skala kota Sistem pengolahan air limbah skala kota Sistem pengolahan air limbah skala kawasan Sistem pengolahan air limbah khusus Sistem Penanganan persampahan skala kawasan 4,440 4, ,679, ,241, , , ,481,271 1,766, , , ,243 1, ,435, ,107, , , , , ,046, ,189, , ,309 2, ,072, ,367, , , , ,610 77,396,338 76,684, ,238,324 2,489, ,336, ,716, , , ,756, ,794, , , ,479, ,940, ,912 39,500 59,592,546 56,213,649 1,423 1, ,760 39, ,583, ,893,899 2,814 3,

79 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 79 Volume Anggaran (Rp.) Keluaran RAK/RVK PAK/TVK (RAK/ RVK)/ (PAK/ TVK) [ 1- (RAK/ RVK)/ (PAK/TVK) ]*100 EFISIENSI NILAI EFISIENSI target (TVK) realisasi (RVK) Pagu per Outout (PAK) Realisasi per Output (RAK) Sistem Penanganan persampahan khusus Kebijakan, Strategi dan Fasilitasi Kemitraan Bidang Permukiman Program Dan Anggaran Bidang Permukiman Kerjasama Luar Negeri Bilateral Dan Multilateral Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman Data Dan Informasi Bidang Permukiman Laporan Perencanaan Dan Pengendalian Program Bidang Permukiman Dokumen Administrasi Dan Pengelolaan Kepegawaian/Ortala Laporan Adimistrasi Keuangan Dan Akuntansi Laporan penyelenggaraan kegiatan bantuan hukum dalam rangka penanganan perkara 54,794 45,830 50,687,864 44,392, ,800,000 8,860, , , ,919,202 16,211, , , ,116,650 11,808,920 1,180,892 1,311, ,418,922 10,969,016 1,096,902 1,141, ,941,800 13,692,242 1,369,224 1,394, ,702, ,845,619 1,955,572 2,023, ,788,200 13,329, , , ,578,907 11,553, , , ,686,316 11,810, , ,

80 80 LAPORAN KINERJA Lampiran 4 PMK Cipta Karya 2015 Volume Anggaran (Rp.) Keluaran RAK/RVK PAK/TVK (RAK/ RVK)/ (PAK/ TVK) [ 1- (RAK/ RVK)/ (PAK/TVK) ]*100 EFISIENSI NILAI EFISIENSI target (TVK) realisasi (RVK) Pagu per Outout (PAK) Realisasi per Output (RAK) Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatannya Infrastruktur Tanggap Darurat/ Kebutuhan Mendesak Layanan Publik (PNBP) Pembinaan Teknis Air Minum dan Sanitasi Laporan Penyelenggaraan Balai Peraturan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan Pemantauan dan Pembinaan Penyelenggaraan SPAM Fasilitasi Pengembangan Sumber Pembiayaan, Pola Investasi Penyelenggara SPAM, Promosi Investasi Dukungan Pelaksanaan Pengembangan SPAM ,953,381 11,923,587 1,083,962 1,177, ,186,773 11,978, , , ,788,107 82,423,675 3,296,947 3,711, ,936,121 2,274, , , ,813,881 19,665, , , ,940,489 13,724,333 1,372,433 1,494, ,278,129 7,780,613 1,556,123 1,655, ,400,000 19,192,320 9,596,160 10,200, ,400,000 19,953, , , ,054,647 7,439,272 2,479,757 2,684,

81 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 81 ASPEK MANFAAT CAPAIAN HASIL (outcome) Direktorat Cipta Karya Outcome Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan akses sanitasi bagi masyarakat target outcome realisasi outcome realisasi / target capaian hasil Direktorat ASPEK ASPEK IMPLEMENTASI MANFAAT P K PK NE CH NILAI ASPEK IMPLEMENTASI ( I ) NILAI ASPEK EVALUASI ( NK ) Cipta Karya Sangat Baik W I 33.3 Hasil penilaian dikelompokan kedalam kategori sbb: W CH % > NK = 100% : Sangat Baik W P % > NK = 90% : Baik W K % > NK = 80% : Cukup atau Normal W PK % > NK = 60% : Kurang W E 28.6 NK = 50% : Sangat Kurang

82 82 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi 1. DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PETA STRATEGI DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

83 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 83 SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (KU) DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SATUAN TARGET UNIT IN CHARGE (UIC) RUMUS/FORMULA PENGITUNGAN SS-1 Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat SS-1.1 Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum % Direktorat PSPAM / Satker Provinsi Jumlah jiwa yang terlayani akses air minum dari hasil pembangunan oleh DJCK / Jumlah jiwa yang terayani air minum seluruhnya (nasional) X 100% SS-2 Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak SS-2.1 SS-2.2 Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan Persentase Bagunan Gedung Negara yang terkelola dengan baik. % Direktorat PKP / Satker Provinsi % Direktorat BPB / Satker Provinsi Luas pengurangan permukiman kumuh sebagai hasil pembangunan oleh DJCK / Luas pengurangan permukiman kumuh nasional X 100% Jumlah Bagunan Gedung Negara yang terkelola dengan baik / Bagunan Gedung Negara yang dikelola seluruhnya X 100%. SS-2.3 Rata-rata lama waktu pengurusan perijinan pengunaan Rumah Negara Hari Direktorat BPB / Satker Provinsi Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk pengurusan perijinan Rumah Negara dari mulai pengajuan hingga terbitnya keputusan/ijin SS-2.4 Jumlah RTH Fungsional yang direvitalisasi % Direktorat BPB / Satker Provinsi Dijumlahkan RTH fungsional yang direvitalisasi SS-3 Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat SS-3.1 Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi % Direktorat PPLP / Satker Provinsi Jumlah jiwa yang terlayani akses sanitasi dari hasil pembangunan oleh DJCK / Jumlah jiwa yang terayani air minum seluruhnya (nasional) X 100% SS-4 Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman SS-4.1 SS-4.2 Persentase kegiatan dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja % Direktorat KIP Jumlah kegiatan dalam RPIJM yang terakomodasi dalam DIPA / Jumlah kegiatan di dalam RPIJM seluruhnya X 100% % Direktorat KIP Jumlah anggaran beserta output belanja yang terserap / Jumlah anggaran dan output belanja seluruhnya X 100%

84 84 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SATUAN TARGET UNIT IN CHARGE (UIC) RUMUS/FORMULA PENGITUNGAN SS-5 Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelola infrastruktur permukiman SS-5.1 Persentase lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya % Direktorat PSPAM Direktorat PKP Direktorat PPLP Direktorat BPB Jumlah Lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya / Jumlah lembaga pengelola yang diberikan fasilitasi seluruhnya X 100% SS-5.2 Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya SDM Direktorat PSPAM Direktorat PKP Direktorat PPLP Direktorat BPB Dijumlahkan SDM yang diberikan pembinaan/bimbingan teknis. SS-6 Meningkatnya kualitas pengaturan pengelolaan infrastruktur permukiman SS-6.1 Jumlah NSPK bidang permukiman yang diterbitkan NSPK Direktorat PSPAM Direktorat PKP Direktorat PPLP Direktorat BPB Dijumlahkan seluruh NSPK yang tersusun atau diterbitkan dari seluruh Direktorat Teknis. SS-6.2 Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan infrastrktur permukiman % Direktorat PSPAM Direktorat PKP Direktorat PPLP Direktorat BPB Jumlah Kab/Kota yang dapat menyusun Ranperda/Perkab/Perwali penyelenggaraan infrastruktur permukiman / Jumlah Kab/Kota yang diberikan fasilitasi penyusunan Ranperda/Perkab/Perwali seluruhnya X 100% (Ranperda/Perkab/Perwali yang dimaksud adalah seluruh dokumen penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang akan diterbitkan menjadi Perda, seperti RISPAM, Perda Bangunan Gedung dsb). SS-7 Meningkatnya kualitas komunikasi, edukasi dan kampanye publik SS-7.1 SS-7.2 Jumlah publikasi yang diterbitkan Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Naskah Setditjen Dijumlahkan naskah publikasi yang diterbitkan di berbagai media % Setditjen Jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti / Jumlah pengaduan masyarakat seluruhnya X 100%

85 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 85 SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SATUAN TARGET UNIT IN CHARGE (UIC) RUMUS/FORMULA PENGITUNGAN SS-8 Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan SS-8.1 Tingkat akuntabilitas kinerja % Direktorat KIP Mengukur kinerja penerpan SAKIP dari hasil pelaporan akuntabilitas kinerja sesuai kategori yang ditetapkan MenPAN & RB. Kriteria pengukuran : Kategori AA=100%; Kategori A=85%; Kategori B=75%; Kategori CC=65%; Kategori C=50%; Kategori D=30%. SS-8.2 Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan % Direktorat KIP Jumlah pelaksanaan kegiatan yang dilaporkan (sesuai kriteria) secara tepat waktu /Jumlah kegiatan seluruhnya X 100% SS-8.3 Persentase LHP yang ditindaklanjuti % Setditjen Jumlah LHP yang ditindaklanjuti / Jumlah LHP seluruhnya X 100% SS-9 Meningkatnya SDM yang berkompeten dan berkualitas SS-9.1 Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan % Setditjen Jumlah pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan / Jumlah pejabat seluruhnya X 100% SS-10 Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN SS-10.1 Nilai asset dalam proses hibah % Setditjen Jumlah asset hasil kegiatan yang diserah terimakan / Jumlah asset hasil kegiatan seluruhnya X 100% SS-10.2 Tingkat Kualitas Laporan Keuangan % Setditjen Mengukur kinerja pengelolaan / pertanggungjawaban keuangan dari hasil penilaian/audit laporan keuangan oleh BPKKriteria Pengukuran: WTP=100%; WDP=90%;TW=80%; TMP=70% SS-10.3 Tingkat ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian ATAU Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai % Setditjen Jumlah usulan keputusan kepegawaian yang diproses tepat waktu / Jumlah usulan keputusan kepegawaian seluruhnya X 100% ATAU Jumlah pejabat dan pegawai yang menyampiakan SKP dan Penilaian SKP secara teat waktu / Jumlah pejabat dan pegawai seluruhnya X 100% SS-11 Meningkatnya kualitas layanan sistem dan teknologi informasi SS-11.1 Persentase penyelesaian tahapan integrasi sistem informasi DJCK % Direktorat KIP Jumlah bagian sistem informasi DJCK yang sudah diintegrasikan / Jumlah bagian sistem informasi DJCK seluruhnya X 100%

86 86 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi 2. SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN KODE IKU INDIKATOR KIERJA UTAMA (IKU) SETDITJEN URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU BAGIAN DAN SUBBAG SS-1 Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat SS-1.1 Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum % Bagian Keuangan dan Umum Subbagian Kas dan Perbendaharaan Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja Setditjen SS-2 Meningkatnya kualitas pengaturan pengelolaan infrastruktur permukiman SS-2.1 Jumlah Rancangan Peraturan (NSPK) bidang permukiman yang diterbitkan Ranper (NSPK) Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Subbagian Perundangundangan Jumlah Rancangan Peraturan (NSPK) bidang permukiman yang diterbitkan Persentase permasalahan yang diberikan pertimbangan hukum Subbagian Advokasi Hukum Persentase surat izin penghunian/ pemanfaatan Rumah Negara di lingkungan Direktorat Jenderal yang diterbitkan tepat waktu Persentase kasus yang diberikan advokasi hukum SS-3 Meningkatnya kualitas komunikasi, edukasi dan kampanye publik SS-3.1 Jumlah publikasi yang diterbitkan Naskah Bagian Hukum dan Komunikasi Publik % Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Subbagian Komunikasi Publik Subbagian Komunikasi Publik Jumlah publikasi yang diterbitkan Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti SS-4 Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan SS-4.1 SS-4.2 Tingkat akuntabilitas kinerja Setditjen Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan Setditjen % Bagian Keuangan dan Umum % Bagian Keuangan dan Umum Subbagian Verifikasi dan Pelaporan Subbagian Kas dan Perbendaharaan Tingkat akuntabilitas kinerja Setditjen Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan Setditjen SS-4.3 Persentase LHP yg ditindaklanjuti % Bagian Keuangan dan Umum Subbagian Verifikasi dan Pelaporan Persentase LHP yg ditindaklanjuti

87 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 87 SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN KODE IKU INDIKATOR KIERJA UTAMA (IKU) SETDITJEN URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU BAGIAN DAN SUBBAG SS-5 Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas SS-5.1 Persentase pejabat yang telahmemenuhi standar kompetensijabatan. % Bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana Subbagian Pengembangan Pegawai Persentase pejabat yang telahmemenuhi standar kompetensijabatan. Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai SS-5.2 Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian. % Bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana Subbagian Tata Usaha Kepegawaian Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian. Persentase kelengkapan data base kepegawaian SS-6 Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN SS-6.1 SS-6.2 Persentase kelengkapan SOP Direktorat Jenderal Tingkat Kualitas Laporan Keuangan % Bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana % Bagian Keuangan dan Umum Subbagian Organisasi dan Tata Laksana Subbagian Verifikasi dan Pelaporan Persentase kelengkapan SOP Direktorat Jenderal Persentase penyelesaian formasi dan kebutuhan pegawai Tingkat Kualitas Laporan Keuangan (WTP =100%) SS-6.3 Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan % Bagian Keuangan danumum Subbagian Umum Subbagian Umum Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan Persentase pemenuhan peralatan, perlengkapan, prasarana dan sarana perkantoran SS-6.4 Nilai asset dalam proses hibah Rp. Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara Subbagian Pemanfaatan dan Pengalihan BMN Nilai asset dalam proses hibah Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara Subbagian Penatausahaan BMN Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan SIMAK BMN Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara Subbagian Pengamanan BMN Persentase Satker yang mencaai ratarata pengamanan fisik sebesar...%

88 88 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi PENJABARAN IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

89 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/ SUBBAG TU SS-1. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman SS-1.1 Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA % Subdirektorat Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Seksi Keterpaduan Perencanaan Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Jumlah pedoman dan manual keterpaduan rencana pembangunan unfrastruktur permukiman yang tersusun Seksi Kemitraan Jumlah kemitraan pembangunan infrastruktur yang direalisasikan Jumlah pedoman dan manual keterpaduan perencanaan dan kemitraan yang tersusun SS-1.2 Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja % Subdirektorat Keterpaduan Pembiayaan Seksi Keterpaduan Pembiayaan I Persentase penyerapananggaran dan pencapaianoutput belanja bidang PKP dan PBL Persentase realisasi pembiyaan lainnya bidang pengembangan kawasan permukiman dan penataan bangunan dan lingkungan Seksi Keterpaduan Pembiayaan II Persentase penyerapananggaran dan pencapaianoutput belanja bidang SPAM dan PPLP Persentase realisasi pembiyaan lainnya bidang pengembangan SPAM dan PPLP

90 90 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/ SUBBAG TU SS-2 Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan SS-2.1 Tingkat akuntabilitas kinerja % Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Seksi Pemantauan dan Evaluasi I Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PSPAM dan PPLP serta Satker terkait Jumlah pedoman evalaui kinerja bidang SPAM dan PPLP yang tersusun Seksi Pemantauan dan Evaluasi II Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PKP dan BPB serta Satker terkait. Jumlah pedoman evalaui kinerja bidang PKP dan BPB yang terususn SS-2.2 Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan % Subdirektorat Keterpaduan Pelaksanaan Seksi Keterpaduan Pelaksanaan I Jumlah petunjuk teknis keterpaduan pelaksanaan yang tersusun Jumlah fasilitasi keterpaduan yang dilksanakan Seksi Keterpaduan Pelaksanaan II Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan Jumlah pedoman pelaksanaan keterpaduan yang tersusun SS-2.3 Persentase LHP yg ditindaklanjuti % Subbaggian Tata Usaha SS-3 Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas SS-3.1 Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian % Subbaggian Tata Usaha SS-3.2 Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai % Subbaggian Tata Usaha

91 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 91 SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/ SUBBAG TU SS-4 Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN SS-4.1 SS-4.2 Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI) Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN % Subbaggian Tata Usaha % Subbaggian Tata Usaha SS-5 Meningkatnya kualitas layanan sistem dan teknologi informasi SS-5.1 Persentase penyelesaian tahapan integrasi sistem informasi DJCK % Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Informasi Seksi Pengembangan Sistem Informasi Persentase penyelesaiantahapan integrasi sistem informasi DJCK Jumlah fasilitasi sistem dan teknologi informasi bidang pembangunan infrastruktur permukiman SS-5.2 Persentase kelengkapan data base per sektor pengembangan dan pembangunan infrastruktur permukiman % Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Informasi Seksi Pengelolaan Data Persentase kelengkapan data base per sektor pengembangan dan pembangunan infrastruktur permukiman Jumlah Pedoman Pengelolaan data bidang pembangunan infrastruktur permukiman yang tersusun

92 92 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi PENJABARAN IKU DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

93 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PETA STRATEGI DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

94 94 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi SASARAN STRATEGIS DAN RANCANGAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (KU) DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU SS-1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak SS-1.1 Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan % Subdirektorat Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan Satker-Satker Provinsidi wilayah Pulau Sumatera dan Jawa. Seksi Kawasan Permukiman Perkotaan I Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa. Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa. Satker-Satker Provinsi di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Seksi Kawasan Permukiman Perkotaan II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. SS-1.2 Luas peningkatan kualitas permukiman di daerah perdesaan Ha Subdirektorat Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Satker-Satker Provinsidi wilayah Pulau Sumatera dan Jawa. Luas peningkatan kualitas permukiman di daerah perdesaandi wilayah Pulau Sumatera dan Jawa. Seksi Kawasan Permukiman Perdesaan I Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa. Satker-Satker Provinsi di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Luas peningkatan kualitas permukiman di daerah perdesaan di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

95 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 95 SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU Seksi Kawasan Permukiman Perdesaan II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. SS-1.3 Luas peningkatan kualitas permukiman di kawasan khusus % Subdirektorat Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus Satker-Satker Provinsidi wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Luas peningkatan kualitas permukiman di kawasan khusus di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa. Seksi Kawasan Permukiman Khusus I Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa. Satker-Satker Provinsi di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Luas peningkatan kualitas permukiman di kawasan khusus di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Seksi Kawasan Permukiman Khusus II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. SS-2. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman SS-2.1 SS-2.2 Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja % Subdirektorat Perencanaan Teknis % Subdirektorat Perencanaan Teknis Seksi Penyusunan Rencana Seksi Penyusunan Rencana Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Persentase penyerapan anggaran dan pencapaia noutput belanja SS-3 Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelola infrastruktur permukiman SS-3.1 Jumlah Kelurahan yang mendapatkan pendampingan masyarakat % Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan Seksi Kelembagaan Jumlah Kelurahan yang mendapatkan pendampingan masyarakat

96 96 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU SS-3.2 Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya SDM Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan Seksi Kelembagaan Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya SS-4 Meningkatnya kualitas pengaturan SS-4.1 Jumlah NSPK bidang Permukiman yang tersusun NSPK Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan Seksi Standarisasi Jumlah NSPK bidang permukiman yang tersusun SS-4.2 Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan permukiman % Subdirektorat Standardisasai Dan Kelembagaan Seksi Standarisasi Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan permukiman SS-5 Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan SS-5.1 Tingkat akuntabilitas kinerja % Subdirektorat Perencanaan Teknis Seksi Analisa Teknis Tingkat akuntabilitas kinerja SS-5.2 Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan % Subdirektorat Perencanaan Teknis Seksi Analisa Teknis Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan SS-5.3 Persentase LHP yg ditindaklanjuti % Subbaggian Tata Usaha SS-6 Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas SS-6.1 Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian % Subbaggian Tata Usaha SS-6.2 Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai % Subbaggian Tata Usaha SS-7 Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN SS-7.1 Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan % Subbaggian Tata Usaha SS-7.2 Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN % Subbaggian Tata Usaha

97 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 97 PENJABARAN IKU DIREKTORATPENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

98 98 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi 5. DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN PETA STRATEGI DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN

99 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 99 SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU SS-1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak SS-1.1 SS-1.2 Persentase Bagunan Gedung Negara yang terkelola dengan baik. Penyelenggaraan Bangunan Gedung % Subdirektorat Bangunan Gedung m2 Subdirektorat Bangunan Gedung Seksi Bangunan Gedung Negara Satker Provinsi Seksi Bangunan Gedung Umum Persentase Bagunan Gedung Negara yang terkelola dengan baik Penyelenggaraan Bangunan Gedung Persentase Satker yang memenuhi target kinerja SS-1.3 Rata-rata lama waktu pengurusan perijinan pengunaan Rumah Negara Hari Subdirektorat Pengeolaan Rumah Negara Seksi Wilayah I Rata-rata lama waktu pengurusan perijinan pengunaan Rumah Negara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek) Persentase rumah negara yang terkelola dengan baik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek) Seksi Wilayah II Rata-rata lama waktu pengurusan perijinan pengunaan Rumah Negara di luar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek) Persentase rumah negara yang terkelola dengan baik di luar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek) SS-1.4 Jumlah Ruang Terbuka Publik Percontohan yang terbangun % Subdirektorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Khusus Satker Provinsi Jumlah Ruang Terbuka Publik Percontohan yang terbangun di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera

100 100 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU SS-1.5 Pemyelenggaraan Penataan Bangunan Ha Subdirektorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Khusus Jumlah kawasan yang direvitalisasi di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera Pemyelenggaraan Penataan Bangunandi wilayah Pulau Jawa dan Sumatera Seksi Wilayah I Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Satker Provinsi Jumlah Ruang Terbuka Publik Percontohan yang terbangun di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Jumlah kawasan yang direvitalisasi di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Pemyelenggaraan Penataan Bangunandi wilayah PulauKalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Seksi Wilayah II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah PulauPulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua SS-2. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman SS-2.1 Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA % Subdirektorat Perencanaan Teknis Seksi Penyusunan Rencana Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA

101 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 101 SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU SS-2.2 Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja % Subdirektorat Perencanaan Teknis Seksi Penyusunan Rencana Persentase penyerapan anggaran dan pencapaianoutput belanja SS-3 Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelola infrastruktur permukiman SS-3.1 SS-3.2 Keswadayaan Masyarakat Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya % Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan SDM Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan Seksi Kelembagaan Seksi Kelembagaan Keswadayaan Masyarakat Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya SS-4 Meningkatnya kualitas pengaturan SS-4.1 Jumlah NSPK bidang penataan bangunan gedung dan lingkungan yang diterbitkan NSPK Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan Seksi Standarisasi Jumlah NSPK bidang penataan bangunan gedung dan lingkungan yang diterbitkan SS-4.2 Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan Bangunan Gedung % Subdirektorat Standardisasai Dan Kelembagaan Seksi Standarisasi Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan Bangunan Gedung SS-5 Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan SS-5.1 SS-5.2 Tingkat akuntabilitas kinerja Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan % Subdirektorat Perencanaan Teknis % Subdirektorat Perencanaan Teknis Seksi Analisa Teknis Seksi Analisa Teknis Tingkat akuntabilitas kinerja Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan SS-5.3 Persentase LHP yg ditindaklanjuti % Subbaggian Tata Usaha SS-6 Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas SS-6.1 Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian % Subbaggian Tata Usaha SS-6.2 Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai % Subbaggian Tata Usaha SS-7 Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN SS-7.1 SS-7.2 Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN % Subbaggian Tata Usaha % Subbaggian Tata Usaha

102 102 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi PENJABARAN IKU DIREKTORATBINA PENATAAN BANGUNAN

103 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PETA STRATEGI DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

104 104 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi SASARAN STRATEGIS DAN RANCANGAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU SS-1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat SS-1.1 Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di perkotaan % Subdirektorat SPAM Perkotaan Satker Provinsidi wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Seksi SPAM Perkotaan I Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di perkotaan di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa. Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Satker Provinsidi wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di perkotaan di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Seksi SPAM Perkotaan II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. SS-1.2 Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di perdesaan % Subdirektorat SPAM Perdesaan Satker Provinsi di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di perdesaan di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa. Seksi SPAM Perdesaan I Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Satker Provinsidi wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di perdesaan di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

105 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 105 SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU Seksi SPAM Perdesaan II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. SS-1.3 Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di kawasan khusus % Subdirektorat SPAM Khusus Satker Provinsidi wilayah Pulau Sumatera dan Jawa. Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di kawasan khusus di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa. SeksiSPAM Khusus I Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Satker Provinsidi wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di kawasan khusus di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Seksi SPAM Khusus II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. SS-2. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman SS-2.1 SS-2.2 Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja % Subdirektorat Perencanaan Teknis % Subdirektorat Perencanaan Teknis Seksi Penyusunan Rencana Seksi Penyusunan Rencana Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja

106 106 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU SS-3 Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelola infrastruktur permukiman SS-3.1 SS-3.2 Persentase lembaga pengelola (UPTD dan PDAM yang meningkat kapasitasnya Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya % Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan SDM Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan Seksi Kelembagaan Seksi Kelembagaan Persentase lembaga pengelola (UPTD dan PDAM yang meningkat kapasitasnya Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya SS-4 Meningkatnya kualitas pengaturan SS-4.1 Jumlah NSPK bidang Permukiman yang tersusun NSPK Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan Seksi Standarisasi Jumlah NSPK bidang permukiman yang tersusun SS-4.2 Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan SPAM % Subdirektorat Standardisasai Dan Kelembagaan Seksi Standarisasi Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan SPAM SS-5 Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan SS-5.1 SS-5.2 Tingkat akuntabilitas kinerja Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan % Subdirektorat Perencanaan Teknis % Subdirektorat Perencanaan Teknis Seksi Analisa Teknis Seksi Analisa Teknis Tingkat akuntabilitas kinerja Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan SS-5.3 Persentase LHP yg ditindaklanjuti % Subbaggian Tata Usaha SS-6 Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas SS-6.1 Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian % Subbaggian Tata Usaha SS-6.2 Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai % Subbaggian Tata Usaha SS-7 Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN SS-7.1 SS-7.2 Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN % Subbaggian Tata Usaha % Subbaggian Tata Usaha

107 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 107 PENJABARAN IKU DIREKTORATPENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

108 108 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi 7. DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PETA STRATEGI DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

109 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 109 SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU SS-1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat SS-1.1 SS-1.2 Persentase peningkatan akses pelayanan air limbah Persentase peningkatan akses pelayanan persampahan % Subdirektorat Pengelolaan Air Limbah Satker Wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Seksi Pengelolaan Air Limbah I Persentase peningkatan akses pelayanan air limbah di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa. Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Satker Wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Persentase peningkatan akses pelayanan air limbah di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Seksi Pengelolaan Air Limbah II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua SS-1.2 Persentase peningkatan akses pelayanan persampahan % Subdirektorat Pengelolaan Persampahan Satker Wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Persentase peningkatan akses pelayanan persampahan di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa. Seksi Pengelolaan Persampahan I Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Satker Wilayahdi Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Persentase peningkatan akses pelayanan persampahan di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Seksi Pengelolaan Persampahan II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua

110 110 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU SS-1.3 Persentase peningkatan akses sanitasi di kawasan khusus % Subdirektorat Penyehatan Lingkungan Permukiman Khusus Satker Wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Persentase peningkatan akses sanitasi di kawasan khusus di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa. SeksiPenyehatan Lingkungan Permukiman KhususI Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Satker Wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Persentase peningkatan akses sanitasi di kawasan khusus di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman Khusus II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua SS-2. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman SS-2.1 SS-2.2 Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja % Subdirektorat Perencanaan Teknis % Subdirektorat Perencanaan Teknis Seksi Penyusunan Rencana Seksi Penyusunan Rencana Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Persentase penyerapa nanggaran dan pencapaian output belanja SS-3 Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelola infrastruktur permukiman SS-3.1 SS-3.2 Persentase lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya % Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan SDM Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan Seksi Kelembagaan Seksi Kelembagaan Persentase lembaga pengelolayang meningkat kapasitasnya Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya

111 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 111 SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU SS-4 Meningkatnya kualitas pengaturan SS-4.1 Jumlah NSPK bidang PLP tersusun NSPK Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan Seksi Standarisasi Jumlah NSPK bidang PLP yang tersusun SS-4.2 Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan PLP % Subdirektorat Standardisasai Dan Kelembagaan Seksi Standarisasi Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan PLP SS-5 Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan SS-5.1 Tingkat akuntabilitas kinerja % Subdirektorat Perencanaan Teknis Seksi Analisa Teknis Tingkat akuntabilitas kinerja SS-5.2 Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan % Subdirektorat Perencanaan Teknis Seksi Analisa Teknis Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan SS-5.3 Persentase LHP yg ditindaklanjuti % Subbaggian Tata Usaha SS-6 Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas SS-6.1 Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian % Subbaggian Tata Usaha SS-6.2 Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai % Subbaggian Tata Usaha SS-7 Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN SS-7.1 SS-7.2 Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN % Subbaggian Tata Usaha % Subbaggian Tata Usaha

112 112 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi PENJABARAN IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

113 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (BPPSPAM) SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (BPPSPAM) SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN KODE IKU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBBAG SS-1. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman SS-1.1 Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja % Bagian Umum dan Informasi Kasubbag Keuangan Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja SS-2 Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelola infrastruktur permukiman SS-2.1 SS-2.2 Persentase PDAM yang meningkat investasinya % KPS yang direalisasikan/ ditindaklanjuti % Bidang Analisis Keuangan, Investasi, dan Promosi % Bidang Analisis Keuangan, Investasi, dan Promosi SS.2.3. Persentase PDAM yang memperoleh pinjaman perbankan % Bidang Analisis Keuangan, Investasi, dan Promosi SS.2.4. Persentase PDAM yang meningkat kinerjanya % Bidang Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pelayanan SS-3 Meningkatnya kualitas pengaturan SS-3.1 Jumlah NSPK bidang SPAM yang tersusun NSPK Bidang Kajian Dan Kebijakan Program SS-3.2 Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan SPAM % Bidang Kajian Dan Kebijakan Program SS-4 Meningkatnya kualitas komunikasi, edukasi dan kampanye publik SS-4.1 SS-4.2 Jumlah publikasi yang diterbitkan Jumlah rekomendasi hasil kajian pengembangan SPAM Naskah Rekomendasi Bagian Umum dan Informasi Bidang Kajian Kebijakan dan Program Kasubbag Informasi dan Tata Laksana Jumlah publikasi yang diterbitkan

114 114 LAPORAN KINERJA Lampiran 5 Peta Strategi SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN KODE IKU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT URAIAN SAT UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) IKU SUBBAG SS-5 Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan SS-5.1 SS-5.2 Tingkat akuntabilitas kinerja BPSPAM Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan % Bidang Pemantauan Dan Evaluasi Kinerja Pelayanan % Bidang Pemantauan Dan Evaluasi Kinerja Pelayanan Tingkat akuntabilitas kinerja Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan SS-5.3 Persentase LHP yang ditindaklanjuti % Bagian Umum dan Informasi Kasubbag Tata Usaha Persentase LHP yg ditindaklanjuti SS-6 Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas SS-6.1 Persentase peningkatan pejabat yang memenuhi standar kompetensi jabatan % Bagian Umum dan Informasi Kasubbag Informasi dan Tata Laksana Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan SS-7 Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN SS-7.1 Tingkat Kualitas Laporan Keuangan % Bagian Umum dan Informasi Kasubbag Keuangan Tingkat Kualitas Laporan Keuangan SS-7.2 Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN % Bagian Umum dan Informasi Kasubbag Keuangan Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN SS-8 Meningkatnya kualitas layanan sistem dan teknologi informasi SS-8.1 Persentase kelengkapan database penyelenggaraan SPAM PDAM dan Non PDAM % Bidang Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pelayanan

115 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 115 PENJABARAN IKUBADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (BPPSPAM)

116 116 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan 1. SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN 1 BAGIAN KEPEGAWAIAN, ORGANISASI DAN TATA LAKSANA 1.1. Kepala Subbag Tata Usaha Kepegawaian (1). Tingkat ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian Analis Kepegawaian Persentase berkas usulan kenaikan pangkat yang disiapkan tepat waktu 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (2). Persentase kelengkapan data base kepegawaian Persentase berkas kenaikan gaji berkala yang disiapkan tepat waktu 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Persentase berkas untuk update DUK / SIMKA yang disiapkan tepat waktu 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Persentase dokumen identitas pegawai yang disiapkan tepat waktu Dokumen Identitas terdiri dari Askes, Taspen, Karpeg, Karsu, Karis. Persentase berkas mutasi dan pensiun pegawai yang disiapkan tepat waktu 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Persentase Dokumen SKP yang selesai diperiksa tepat waktu Pengolah Data dan Informasi Persentase konsep laporan Daftar Urut kepangkatan yang disusun tepat waktu Persentase Data Pegawai di SIMKA yang diperbaharui tepat waktu 1 pegawai = 1 data Persentase konsep laporan nominasi kenaikan pangkat dan pensiun yang diselesaiakan tepat waktu Persentase laporan rekapitulasi pegawai yang disusun tepat waktu

117 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 117 NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Persentase Konsep SK Kenaikan Pangkat yang disusun tepat waktu Persentase laporan hasil monev kepegawaian yang disusun tepat waktu 1.2. Kepala Subbag Pengembangan Pegawai (1). Persentase peningkatan pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan Analis Kepegawaian Persentase dokumen penawaran diklat yang disiapkan tepat waktu 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (2). Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai Persentase berkas Penyelenggaraan Pembinaan Jabatan Fungsional yang disiapkan tepat waktu 1 (satu) pembinaan = 1 (satu) berkas Persentase pemutakhiran materi diklat / bintek dan evaluasi hasil bintek yang disiapkan tepat waktu 1 (satu) diklat/bimtek = 1 (satu) berkas Persentase konsep Ijin Belajar yang disusun tepat waktu Persentase berkas fasilitasi Peningkatan Kompetensi Teknis Aparat Satker yang disiapkan tepat waktu 1 (satu) fasilitasi = 1 (satu) berkas Persentase berkas fasilitasi Peningkatan Kompetensi Pengadaan Barang/Jasa yang disiapkan tepat waktu ; 1 (satu) fasilitasi = 1 (satu) berkas Persentase berkas fasilitasi Peningkatan Kinerja Aparat yang disiapkan tepat waktu 1 (satu) fasilitasi = 1 (satu) berkas

118 118 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Persentase berkas fasilitasi Peningkatan Ketrampilan dalam pengelolaan Gedung yang disiapkan tepat waktu 1 (satu) fasilitasi = 1 (satu) berkas 1.3. Subbag Organisasi dan Tata Laksana (1). Persentase penyelesaian formasi dan kebutuhan pegawai (2). Persentase penyelesaian analisa jabatan, analisa beban kerja, peta jabatan 2 BAGIAN KEUANGAN DAN UMUM 2.1 Kepala Subbagian Kas dan Perbendaharaan (1). Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja Setditjen Bendahara Pengeluaran Persentase dokumen buku kas umum (BKU) yang disusun tepat waktu (2). Presentase unit kerja yang menapai target PNBP Persentase dokumen Buku Kas Bank, Kas Tunai, Uang Persediaan (UP) dan Panjar yang disusun tepat waktu Persentase dokumen Buku Pengawasan Anggaran dan Laporan Keadaan Kas (LKKA) yang disiapkan tepat waktu Persentase Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara Pengeluaran (BP) Satuan Kerja yang disusun tepat waktu 1 (satu) Satker = 1 (satu) Laporan Persentase dokumen Berita Acara Pemeriksaan Kas Triwulan dan Berita Acara Rekonsiliasi Internal Satuan Kerja yang disiapkan tepat waktu 1 (satu) Satker = 1 (satu) dokumen.

119 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 119 NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Penata Keuangan Pengadministrasi Umum Persentase berkas Surat Setoran Pajak (SSP), Faktur-faktur, Daftar Gaji serta Honorarium PNS dan CPNS yang disiapkan tepat waktu Persentase dokumen SPT Pajak Tahunan PNS yang disusun tepat waktu Persentase berkas administrasi gaji dan transfer gaji yang disiapkan tepat waktu Persentase berkas administrasi KGB, kenaikan pangkat dan SKPP yang disiapkan tepat waktu Persentase berkas SPT Pajak tahunan dan Surat Pertangungjawaban Mutlak Pegawai yang disiapkan tepat waktu Persentase data dokumen yang diinput ke dalam Buku Kas Umum (BKU) tepat waktu Persentase Dokumen Pembukuan Pajak yang disiapkan tepat waktu Persentase data dokumen laporan pajak yang diinput tepat waktu 1 (satu) Berita Acara = 1 (satu) dokumen. 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas 1 (satu) pegawai = 1 (satu) Dokumen 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas 2.2. Kepala Subbagian Verifikasi dan Pelaporan (1). Persentase LHP yg ditindaklanjuti Penelaah LHP dan Kerugian Negara Persentase berkas LHP yang diinput dalam database tepat waktu (2). Tingkat Kualitas Laporan Keuangan Persentase konsep laporan bulanan LHP dan tindak lanjut tingkat eselon I yang disusun tepat waktu 1 (satu) bulan = 1 (satu) konsep laporan (3). Tingkat akuntabilitas kinerja Setditjen Persentase konsep laporan final Rekening Satker yang disusun tepat waktu 1 (satu) satker = 1 (satu) konsep laporan

120 120 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Pengadministrasi umum Pengolah database SPM Verifikator Penyusun Monev dan Pelaporan Verifikator Data dan Informasi Persentase konsep laporan bulanan LHP dan tindak lanjut tingkat Kementerian yang disusun tepat waktu Persentase data dokumen SPP yang diinput tepat waktu Persentase dokumen Lembar-2 SPPD yang diketik tepat waktu Persentase dokumen perjalanan dinas yang direkap tepat waktu Persentase berkas data perusahaan yang diinput di aplikasi SPP/SPM tepat waktu Persentase berkas data SPP/SPM yang diinput dan dicetak tepat waktu Persentase dokumen SPP yang diverfikasi tepat waktu Persentase dokumen data yang dimasukkan ke dalam Buku Pengawasan Anggaran tepat waktu Persentase berkas data ADK yang dikonsolidasi menjadi Laporan Keuangan tepat waktu Persentase konsep laporan LRA Tingkat Eselon I yang disusun tepat waktu Persentase konsep laporan Neraca Tingkat Eselon I yang disusun tepat waktu Persentase konsep laporan penjelasan hasil rekonsiliasi yang disusun tepat waktu Persentase berkas data ADK yang dikonsolidasi menjadi Laporan Keuangan tepat waktu Satuan: Konsep Laporan 1 (satu) bulan = 1 (satu) konsep laporan 1 (satu) berkas = 1 (satu) perjalanan dinas 1 (satu) berkas = 1 (satu) perusahaan 1 (satu) berkas = 1 (satu) perusahaan

121 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 121 NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Persentase konsep laporan LRA Tingkat Eselon I yang disusun tepat waktu Persentase konsep laporan Neraca Tingkat Eselon I yang disusun Persentase konsep laporan Calk Eselon I yang disusun tepat waktu 2.3. Kepala Subbagian Umum (1). Persentase pemenuhan peralatan, perlengkapan, prasarana dan sarana perkantoran Pengadmnistrasi Umum Persentase konsep surat undangan yang disusun tepat waktu (2). Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan Persentase surat yang dicatat dibuku agenda dan didistribusikan tepat waktu Persentase konsep laporan kegiatan swakelolan yang disiapkan tepat waktu Arsiparis Persentase berkas penyusunan ksepakatan bersama yang disiapkan tepat waktu Persentase berkas permohonan perubahan status rumah negara yang disiapkan tepat waktu 3. BAGIAN HUKUM DAN KOMUNIKASI PUBLIK 3.1. Kepala Subbagian Perundang-undangan (1). Jumlah Rancangan Peraturan (NSPK) bidang permukiman yang diterbitkan Perancang Peraturan Perundangan Persentase dokumen yang ditelaah tepat waktu

122 122 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN (2). Persentase permasalahan yang diberikan pertimbangan hukum Persentase konsep usul prakarsa penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan yang disusun tepat waktu Persentase konsep Surat Edaran yang disusun tepat waktu Persentase konsep hasil telaahan peraturan perundang-undangan yang disusun tepat waktu Persentase berkas diseminasi produk perundang-undangan yang disiapkan tepat waktu Persentase konsep laporan hasil evaluasi peraturan perundangundangan yang disiapkan tepat waktu 3.2. Kepala Subbagian Advokasi Hukum (1). Persentase surat izin penghunian/ pemanfaatan Rumah Negara di lingkungan Direktorat Jenderal yang diterbitkan tepat waktu Penelaah Bantuan Hukum Persentase konsep pemberian bantuan hukum yang disusun tepat waktu (2). Persentase kasus yang diberikan advokasi hukum Persentase konsep penyelesaian perkara dan sengketa yang disusun tepat waktu Persentase konsep penyelesaian masalah hukum BMN yang disusun tepat waktu Arsparis Persentase berkas penyelesaian perkara yang disiapkan tepat waktu Persentase konsep surat dalam rangka penyuluhan bantuan hukum yang disusun tepat waktu

123 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 123 NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Penelaah Bantuan Hukum Persentase konsep rekomendasi hasil telaahan kontrak yang disusun tepat waktu Persentase konsep Surat Kesepakatan Bersama yang disusun tepat waktu Persentase konsep konsep Surat Perjanjian Kerjasama yang disusun Persentase berkas usulan penetapan status Rumah Negara yang disiapkan tepat waktu Persentase Konsep Surat Izin Penghunian Rumah Negara yang disusun tepat waktu Persentase berkas usulan perubahan status Rumah Negara yang disiapkan tepat waktu Kepala Subbag Komunikasi Publik (1). Jumlah publikasi yang diterbitkan (2). Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 4 BAGIAN PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA 4.1. Kepala Subbagian Penatausahaan BMN Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan SIMAK BMN Pengolah BMN Persentase konsep surat usulan penghapusan BMN yang disusun tepat waktu. Persentase konsep Berita Acara Penghapusan BMN yang disusun tepat waktu Kepala Subbagian Pemanfaatan dan Pengalihan BMN Nilai asset dalam proses hibah Penelaah Laporan BMN Persentase konsep laporan rekonsiliasi BMN yang disusun tepat waktu.

124 124 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Persentase konsep laporan BMN Satker yang disusun tepat waktu. Pengolah BMN Persentase konsep surat usulan penghapusan BMN yang disusun Persentase konsep Berita Acara Penghapusan BMN yang disusun tepat waktu Kepala Subbagian Pengamanan BMN Persentase Satker yang mencaai ratarata pengamanan fisik Penelaah Laporan BMN Persentase konsep laporan rekonsiliasi BMN yang disusun tepat waktu. Persentase konsep laporan BMN Satker yang disusun tepat waktu.

125 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN 1 SUBDIT KETERPADUAN PERENCANAAN DAN KEMITRAAN 1.1. Kasi Keterpaduan Perencanaan (1). Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Penelaah Kebijakan dan Strategi Jumlah konsep Jakstra yang disusun Satuan: Konsep (2). Jumlah pedoman dan manual keterpaduan rencana pembangunan unfrastruktur permukiman yang tersusun Jumlah berkas kegiatan pembahasan Jakstra yang disiapkan Satuan: Berkas Pengintegrasi Perencanaan Program Penelaah Kebijakan dan Strategi Jumlah konsep sinkronisasai rencana pembangunan dengan RPI2JM yang disusun Satuan: Konsep Jumlah berkas kegiatan pembahasan Jakstra yang disiapkan Satuan: Berkas Pengintegrasi Perencanaan Program 1.2. Kasi Fasilitas Kemitraan (1). Jumlah kemitraan pembangunan infrastruktur yang direalisasikan Penyusun Program dan Rencana Anggaran Jumlah berkas bahan kerjasama luar negeri yang disiapkan Satuan: berkas (2). Jumlah pedoman dan manual keterpaduan perencanaan dan kemitraan yang tersusun Jumlah dokumen usulan program dalam MP yang diperiksa Satuan: Dokumen

126 126 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah berkas bahan Rakor Pinjaman dan Hibah LN yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah konsep MoU yang disusun Satuan: Konsep 2 SUBDIT KETERPADUAN PEMBIAYAAN 2.1 Kasi Keterpaduan Pembiayaan I (1). Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja bidang PKP dan PBL Pengolah Pengembngan Investasi Jumlah berkas bahan investasi yang disiapkan Satuan: berkas (2). Persentase realisasi pembiyaan lainnya bidang PKP dan PBL. Jumlahberkas bahan kerjasama luar negeri yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah dokumen usulan program dalam MP yang diperiksa Satuan: Dokumen Jumlah berkas bahan Rakor Pinjaman dan Hibah LN yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah konsep MoU yang disusun Satuan: Konsep Penyusun Program dan Rencana Anggaran Jumlah berkas bahan investasi yang disiapkan Satuan: berkas Jumlahberkas bahan kerjasama luar negeri yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah dokumen usulan program dalam MP yang diperiksa Satuan: Dokumen Jumlah berkas bahan Rakor Pinjaman dan Hibah LN yang disiapkan Satuan: berkas

127 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 127 NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah konsep MoU yang disusun Satuan: Konsep 2.1 Kasi Keterpaduan Pembiayaan II Pengolah Pengembngan Investasi Jumlah berkas bahan investasi yang disiapkan Satuan: berkas Jumlahberkas bahan kerjasama luar negeri yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah dokumen usulan program dalam MP yang diperiksa Satuan: Dokumen Jumlah berkas bahan Rakor Pinjaman dan Hibah LN yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah konsep MoU yang disusun Satuan: Konsep 3 SUBDIT KETERPADUAN PELAKSANAAN 3.1. Kasi Keterpaduan Pelaksanaan I (1). Jumlah petunjuk teknis keterpaduan pelaksanaan yang tersusun Penyusun Program dan Rencana Anggaran Jumlah berkas bahan fasilitasi penyiapan program CSR yang disiapkan Satuan: berkas (2). Jumlah fasilitasi keterpaduan yang dilksanakan Jumlah konsep MoU yang disusun Satuan: Konsep Penyusun Program dan Rencana Anggaran Jumlah berkas bahan fasilitasi penyiapan program CSR yang disiapkan Satuan: berkas Penyusun Program dan Rencana Anggaran Jumlah dokumen laporan Konsolidasi Data MP yang diperiksa Satuan: dokumen Jumlah konsep Pembahasan Pengintegrasian SIPPA DJCK yang disiapkan Satuan: Konsep Jumlah konsep Pembahasan pedoman yang disiapkan Satuan: Konsep

128 128 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah dokumen usulan program dan anggaran tahunan dalam konreg yang diolah Satuan: Dokumen Jumlah dokumen usulan program dan anggaran tahunan dalam Musrenbang yang diolah Satuan: Dokumen Jumlah berkas Kertas Kerja RKAKL yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah berkas bahan dokumen DIPA yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah berkas bahan Revisi RKAKL/DIPA/POK yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah berkas bahan evaluasi pelaksanaan anggaran yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah konsep profil kegiatan CK yang disusun Satuan: Konsep Pengolah Data dan Anggaran Jumlah konsep kontrak yang disusun Satuan: Konsep surat Jumlah konsep SK yang disusun Satuan: Konsep surat Jumlah konsep SPK jasa konsultasi yang disusun Satuan: Konsep surat 3.2. Kasi Keterpaduan Pelaksanaan II (1). Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti Penyusun Program dan Rencana Anggaran Jumlah dokumen laporan Konsolidasi Data MP yang diperiksa Satuan: dokumen (2). Jumlah pedoman pelaksanaan keterpaduan yang tersusun Jumlah konsep Pembahasan Pengintegrasian SIPPA DJCK yang disiapkan Satuan: Konsep

129 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 129 NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Pengolah Data dan Anggaran Jumlah konsep Pembahasan pedoman yang disiapkan Jumlah dokumen usulan program dan anggaran tahunan dalam konreg yang diolah Jumlah dokumen usulan program dan anggaran tahunan dalam Musrenbang yang diolah Jumlah berkas Kertas Kerja RKAKL yang disiapkan Jumlah berkas bahan dokumen DIPA yang disiapkan Jumlah berkas bahan Revisi RKAKL/DIPA/POK yang disiapkan Jumlah berkas bahan evaluasi pelaksanaan anggaran yang disiapkan Jumlah konsep profil kegiatan CK yang disusun Jumlah konsep kontrak yang disusun Jumlah konsep SK yang disusun Jumlah konsep SPK jasa konsultasi yang disusun Satuan: Konsep Satuan: Dokumen Satuan: Dokumen Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: Konsep Satuan: Konsep surat Satuan: Konsep surat Satuan: Konsep surat 4 SUBDIT PENGELOLAAN DATA DAN SISTEM INFORMASI

130 130 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN 4.1. Seksi Pengelolaan Data (1). Persentase kelengkapan data base per sektor 4.2. Seksi Pengembangan Sistem Informasi (2). Jumlah Pedoman Pengelolaan data yang diterbitkan (1). Persentase penyelesaian tahapan integrasi sistem informasi DJCK (2). Jumlah fasilitasi sistem dan teknologi informasi Pengo--lah Data dan Informasi Pengolah Data dan Informasi Pengolah Data dan Informasi Pengolah Data dan Informasi Pengolah Data dan Informasi Jumlah konsep laporan 2 mingguan pemantauan kegiatan yang disusun Jumlah konsep laporan 3 bulanan pemantauan kegiatan yang disusun Jumlah konsep laporan monitoring pelaksanaan pembangunan yang disusun Jumlah konsep laporan peta tematik dan GIS yang disusun Jumlah bahan pengelolaan aplikasi dan situs web yang dikumpulkan Jumlah laporan pengaduan layanan yang disusun Jumlah laporan penyelesaian tindakan perbaikan yang disusun Jumlah konsep artikel yang disusun untuk buletin Jumlah konsep naskah hasil peliputan yang disusun untuk buletin Jumlah konsep naskah iproduk publikasi yang disusun Jumlah naskah yang di upload di website Satuan: Konsep Laporan Satuan: Konsep Laporan Satuan: Konsep Laporan Satuan: Satuan: Laporan Satuan: Laporan Satuan: Konsep Artikel Satuan: Konsep Berita Satuan: Konsep Satuan: Naskah

131 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 131 NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah konsep yang disusun Satuan: Konsep E-mali 5 SUBDIT PEMANTAUAN DAN EVALUASI 5.1. Kasi Pemantauan dan Evaluasi I (1). Tingkat akuntabilitas kinerja DJCK Pengevaluasi Program dan Kebijakan Jumlah dokumen laporan kinerja yang diperiksa Dokumen LAKIP dan PK dari Unit/UKM (2). Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PKP dan BPB serta Satker terkait Jumlah konsep laporan kinerja yang disusun Konsep PK dan LAKIP DJCK Pengevaluasi Program dan Kebijakan Jumlah dokumen laporan kinerja yang diperiksa Dokumen kinerja dari Subdit/Subbag/Satker. Jumlah konsep laporan kinerja yang disusun Konsep PK dan LAKIP Bina Program Pengevaluasi Program dan Kinerja Jumlah konsep pedoman evaluasi yang disusun Jumlah konsep laporan hasil evaluasi yang disusun Pengolah Data dan Sistem Informasi Jumlah berkas data kinerja yang diperiksa Jumlah berkas data yang diinput ke dalam SIMEKA 5.2. Kasi Pemantauan dan Evaluasi II (1). Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat KIP Pengevaluasi Program dan Kinerja Jumlah konsep pedoman evaluasi yang disusun

132 132 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN (2). Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PSPAM dan PPLP serta Satker terkait Jumlah konsep laporan hasil evaluasi yang disusun Pengolah Data dan Sistem Informasi Jumlah berkas data kinerja yang diperiksa Jumlah berkas data yang diinput ke dalam SIMEKA 6 Subbag Tata Usaha (1). Persentase LHP yg ditindaklanjuti Analis Kepegawaian Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (2). Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (3). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI) Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (4). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (5). Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun Satuan: Konsep surat (6). Persentase pemenuhan sarana dan prasana perkantoran Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas

133 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 133 NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Penata Keuangan Pengelola BMN Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun Jumlah konsep surat usulan penghapusan barang yang disusun Jumlah konsep laporan kondisi barang yang disusun Satuan: konsep Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Konsep surat Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: konsep Satuan: konsep surat Satuan: konsep laporan

134 134 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah konsep lapoan Catatan Atas Laporan BMN (CaLBMN) yang disusun Jumlah konsep laporan Rekon Internal Bulanan yang disusun Jumlah konsep laporan rekonsiliasi Eksternal dengan DJKN yang disusun Jumlah konsep laporan barang persediaan yang disusun Jumlah konsep usulan renovasi / pengamanan asset yang disusun Jumlah konsep Kartu Inventaris Barang yang disusun Jumlah konsep Buku Laporan Tahunan yang disusun Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep laporan 3. DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN SATKER PROVINSI / SATKER STRATEGIS (1). Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan Pejabat Pembuat Komitmen Jumlah laporan pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu 1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan

135 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 135 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN (2). Luas peningkatan kualitas permukiman di daerah perdesaan Jumlah laporan serah terima pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu 1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan (3). Luas peningkatan kualitas permukiman di kawasan khusus Penyusun Program dan Rencana Anggaran Jumlah konsep Rencana Anggaran yang disampaiakan tepat waktu Satuan: konsep (4). Persentase peningkatan produktivitas masyarakat Jumlah laporan kegiatan konstruksi yang diselesaikan tepat waktu 1 kegiatan konstrksi = 1 laporan Urusan Penerbitan SPM dan Pelaporan Jumlah berkas SPM yang diproses tepat waktu 1 kegiatan = 1 berkas Jumlah konsep laporan kegiatan yang disusun tepat waktu 1 kegiatan = 1 konsep laporan Urusan Pengujian dan Penerimaan SPP Jumlah berkas SPP yang diperiksa tepat waktu 1 kegiatan = 1 berkas Jumlah berkas hak tagih yang diperiksa tepat waktu 1 kegiatan = 1 berkas Pengawas Jumlah berkas kegiatan yang sesuai dengan spesifikasi teknis 1 kegiatan = 1 berkas Jumlah laporan hasil pengawasan yang disampaikan tepat waktu 1 kegiatan = 1 laporan Pelapor E-Monitoring Jumlah laporan dua mingguan yang disampaikan tepat waktu 1 kegiatan = 1 laporan Jumlah laporan triwulanan yang disampaikan tepat waktu 1 kegiatan = 1 laporan Pelaksana Administrasi Jumlah surat yang dicatat di buku agenda Satuan: surat

136 136 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah surat yang didistribusikan tepat waktu Satuan: surat UUKB Jumlah berkas BMN yang diverifikasi Satuan: berkas Jumlah konsep laporan BMN dan LKB per semester yang disampikan tepat waktu Satuan: konsep laporan Urusan Pelaporan Jumlah berkas administrasi pajak yang diproses tepat waktu 1 Wajib Pajak = 1 berkas Jumlah Laporan pajak yang diselesaikan tepat waktu 1 Wajib Pajak = 1 berkas 1 SUBDIT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN 1.1 Kasi Kawasan Permukiman Perkotaan I Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Pengintegrasi Perencanaan Program Jumlah konsep dan substansi materi teknis yang disusun Satuan: Konsep Jumlah bahan laporan pelaksanaan kajian Penyusun Monev dan Pelaporan JumlahL aporan hasil kinerja dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Jumlah laporan pemantauan dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan Pengolah Data dan informasi Jumlah berkas data perencanaan kebutuhan penanganan infrastruktur yang di rekap

137 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 137 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Pengolah Anggaran Pelaksana Administrasi Pelaksana Teknik Jumlah berkas data/ informasi progress fisik dan keuangan yang diinventarisir melalui Aplikasi RKAKL, E-Proc dan E-Mon Jumlah berkas Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang diperiksa Jumlah berkas pembukuan dan penerimaan uang muka dari Bendahara Pengeluaran yang disiapkan Jumlah berkasberkas SPP yang disiapkan Jumlah konsep laporan penyerapan anggaran yang disiapkan Jumlah dokumen Perencanaan Pengadaan Barang/ Jasa dan Swakelola yang disiapkan Jumlah berkas usulan Penetapan Spesifikasi Teknis, HPS, dan rancangan kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang disiapkan Jumlah draft Kontrak untuk kegiatan swakelola dan kontraktual yang disiapkan Jumlah berkas bahan penyerapan kegiatan swakelola dan kontraktual yang diperiksa

138 138 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN 1.2. Kasi Kawasan Permukiman Perkotaan II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Pengintegrasi Perencanaan Program Jumlah konsep dan substansi materi teknis yang disusun Jumlah bahan laporan pelaksanaan kajian Penyusun Monev dan Pelaporan JumlahL aporan hasil kinerja dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Jumlah laporan pemantauan dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan Pengolah Data dan informasi Jumlah berkas data perencanaan kebutuhan penanganan infrastruktur yang di rekap Jumlah berkas data/ informasi progress fisik dan keuangan yang diinventarisir melalui Aplikasi RKAKL, E-Proc dan E-Mon Pengolah Anggaran Jumlah berkas Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang diperiksa Jumlah berkas pembukuan dan penerimaan uang muka dari Bendahara Pengeluaran yang disiapkan Pelaksana Administrasi Jumlah berkasberkas SPP yang disiapkan Jumlah konsep laporan penyerapan anggaran yang disiapkan

139 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 139 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah dokumen Perencanaan Pengadaan Barang/ Jasa dan Swakelola yang disiapkan Jumlah berkas usulan Penetapan Spesifikasi Teknis, HPS, dan rancangan kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang disiapkan Pelaksana Teknik Jumlah draft Kontrak untuk kegiatan swakelola dan kontraktual yang disiapkan Jumlah berkas bahan penyerapan kegiatan swakelola dan kontraktual yang diperiksa 2 SUBDIT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN 2.1. Kasi Kawasan Permukiman Perdesaan I Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Pengolah data dan Informasi Jumlahberkas bahan penyusunan rencana kerja (renja) tiap propinsi yang direkapitulasi Satuan: Berkas Jumlah berkas data dan informasi terkait program SPPIP dan RPKPP yang dikumpulkan Satuan: Berkas Penyusun Monev dan Pelaporan Jumlah konsep Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Fisik Pekerjaan dan Kebenaran Administrasi yang disiapkan Satuan: Konsep Laporan Jumlah konsep Laporan Monitoring melalui E-moniting yang disiapkan Satuan: Konsep Laporan

140 140 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Pelaksana Teknik Jenjang II Jumlah draft Kontrak untuk kegiatan swakelola dan kontraktual yang disiapkan Satuan: Konsep Jumlah berkas bahan penyerapan kegiatan swakelola dan kontraktual yang diperiksa Satuan: Berkas Pelaksana Anggaran Jenjang II Jumlah berkas SPP yang diperiksa Satuan: Berkas Jumlah konsep laporan yang disusun Satuan: Konsep Pelaksana Administrasi Jumlah berkas SPPD dan SK yang diberikan nomor Satuan: Berkas Jumlah berkas II SPPD yang diketik Satuan: Berkas Jumlah berkas SPP yang dicatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP. Satuan: Berkas 2.2. Kasi Kawasan Permukiman Perdesaan II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Pengolah data dan Informasi Jumlah berkas bahan penyusunan rencana kerja (renja) tiap propinsi yang direkapitulasi Satuan: Berkas Jumlah berkas data dan informasi terkait program SPPIP dan RPKPP yang dikumpulkan Satuan: Berkas Penyusun Monev dan Pelaporan Jumlah konsep Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Fisik Pekerjaan dan Kebenaran Administrasi yang disiapkan Satuan: Konsep Laporan Jumlah konsep Laporan Monitoring melalui E-moniting yang disiapkan Satuan: Konsep Laporan

141 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 141 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Pelaksana Teknik Jenjang II Jumlah draft Kontrak untuk kegiatan swakelola dan kontraktual yang disiapkan Satuan: Konsep Jumlah berkas bahan penyerapan kegiatan swakelola dan kontraktual yang diperiksa Satuan: Berkas Pelaksana Anggaran Jenjang II Jumlah berkas SPP yang diperiksa Satuan: Berkas Jumlah konsep laporan yang disusun Satuan: Konsep Pelaksana Administrasi Jumlah berkas SPPD dan SK yang diberikan nomor Satuan: Berkas Jumlah berkas II SPPD yang diketik Satuan: Berkas Jumlah berkas SPP yang dicatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP. Satuan: Berkas 3 SUBDIT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN KHUSUS 3.1. Kasi Kawasan Permukiman Khusus I Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Pengolah data dan Informasi Jumlahberkas bahan penyusunan rencana kerja (renja) tiap propinsi yang direkapitulasi Satuan: Berkas Jumlah berkas data dan informasi terkait program SPPIP dan RPKPP yang dikumpulkan Satuan: Berkas Penyusun Monev dan Pelaporan Jumlah konsep Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Fisik Pekerjaan dan Kebenaran Administrasi yang disiapkan Satuan: Konsep Laporan

142 142 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah konsep Laporan Monitoring melalui E-moniting yang disiapkan Satuan: Konsep Laporan Pelaksana Teknik Jenjang II Jumlah draft Kontrak untuk kegiatan swakelola dan kontraktual yang disiapkan Satuan: Konsep Jumlah berkas bahan penyerapan kegiatan swakelola dan kontraktual yang diperiksa Satuan: Berkas Pelaksana Anggaran Jenjang II Jumlah berkas SPP yang diperiksa Satuan: Berkas Jumlah konsep laporan yang disusun Satuan: Konsep Pelaksana Administrasi Jumlah berkas SPPD dan SK yang diberikan nomor Satuan: Berkas Jumlah berkas II SPPD yang diketik Satuan: Berkas Jumlah berkas SPP yang dicatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP. Satuan: Berkas 3.2. Kasi Kawasan Permukiman Khusus II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Pengolah data dan Informasi Jumlahberkas bahan penyusunan rencana kerja (renja) tiap propinsi yang direkapitulasi Satuan: Berkas Jumlah berkas data dan informasi terkait program SPPIP dan RPKPP yang dikumpulkan Satuan: Berkas Penyusun Monev dan Pelaporan Jumlah konsep Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Fisik Pekerjaan dan Kebenaran Administrasi yang disiapkan Satuan: Konsep Laporan

143 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 143 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Pelaksana Teknik Jenjang II Pelaksana Anggaran Jenjang II Pelaksana Administrasi Pengintegrasi Perencanaan Program Penyusun Monev dan Pelaporan Jumlah konsep Laporan Monitoring melalui E-moniting yang disiapkan Jumlah draft Kontrak untuk kegiatan swakelola dan kontraktual yang disiapkan Jumlah berkas bahan penyerapan kegiatan swakelola dan kontraktual yang diperiksa Jumlah berkas SPP yang diperiksa Jumlah konsep laporan yang disusun Jumlah berkas SPPD dan SK yang diberikan nomor Jumlah berkas II SPPD yang diketik Jumlah berkas SPP yang dicatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP. Jumlah konsep dan substansi materi teknis yang disusun Jumlah bahan laporan pelaksanaan kajian JumlahL aporan hasil kinerja dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Jumlah laporan pemantauan dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan Satuan: Konsep Laporan Satuan: Konsep Satuan: Berkas Satuan: Berkas Satuan: Konsep Satuan: Berkas Satuan: Berkas Satuan: Berkas Satuan: Konsep Satuan: Laporan Satuan: Laporan

144 144 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Pengolah Data dan informasi Pengolah Anggaran Pelaksana Administrasi Pelaksana Teknik Jumlah berkas data perencanaan kebutuhan penanganan infrastruktur yang di rekap Jumlah berkas data/ informasi progress fisik dan keuangan yang diinventarisir melalui Aplikasi RKAKL, E-Proc dan E-Mon Jumlah berkas Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang diperiksa Jumlah berkas pembukuan dan penerimaan uang muka dari Bendahara Pengeluaran yang disiapkan Jumlah berkasberkas SPP yang disiapkan Jumlah konsep laporan penyerapan anggaran yang disiapkan Jumlah dokumen Perencanaan Pengadaan Barang/ Jasa dan Swakelola yang disiapkan Jumlah berkas usulan Penetapan Spesifikasi Teknis, HPS, dan rancangan kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang disiapkan Jumlah draft Kontrak untuk kegiatan swakelola dan kontraktual yang disiapkan Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: Konsep Laporan Satuan: dokumen Satuan: berkas Satuan: konsep

145 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 145 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Pengintegrasi Perencanaan Program Penyusun Monev dan Pelaporan Pengolah Data dan informasi Pengolah Anggaran Pelaksana Administrasi Jumlah berkas bahan penyerapan kegiatan swakelola dan kontraktual yang diperiksa Jumlah konsep dan substansi materi teknis yang disusun Jumlah bahan laporan pelaksanaan kajian JumlahL aporan hasil kinerja dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Jumlah laporan pemantauan dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan Jumlah berkas data perencanaan kebutuhan penanganan infrastruktur yang di rekap Jumlah berkas data/ informasi progress fisik dan keuangan yang diinventarisir melalui Aplikasi RKAKL, E-Proc dan E-Mon Jumlah berkas Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang diperiksa Jumlah berkas pembukuan dan penerimaan uang muka dari Bendahara Pengeluaran yang disiapkan Jumlah berkasberkas SPP yang disiapkan Satuan: berkas Satuan: Konsep Satuan: Laporan Satuan: Laporan Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: berkas

146 146 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN 4 SUBDIT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN 4.1. Kasi Standarisasi (1). Jumlah NSPK bidang permukiman yang tersusun (2). Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan permukiman Pelaksana Teknik Jumlah konsep laporan penyerapan anggaran yang disiapkan Jumlah dokumen Perencanaan Pengadaan Barang/ Jasa dan Swakelola yang disiapkan Jumlah berkas usulan Penetapan Spesifikasi Teknis, HPS, dan rancangan kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang disiapkan Jumlah draft Kontrak untuk kegiatan swakelola dan kontraktual yang disiapkan Jumlah berkas bahan penyerapan kegiatan swakelola dan kontraktual yang diperiksa Satuan: Konsep Laporan Satuan: dokumen Satuan: berkas Satuan: konsep Satuan: berkas 4.2. Kasi Kelembagaan (1). Persentase Satker yang memenuhi target kinerja pemberdayaan masyarakat (2). Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya

147 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 147 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN 5 SUBDIT PERENCANAAN TEKNIS 5.1. Kasi Penyusunan Rencana (1). Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA (2). Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja 5.2. Kasi Analisa Teknis (1). Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti (2). Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PKP 6 KASUBBAG TATA USAHA (1). Persentase LHP yg ditindaklanjuti Analis Kepegawaian Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (2). Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (3). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI) Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (4). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (5). Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun Satuan: Konsep surat

148 148 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN (6). Persentase pemenuhan sarana dan prasana perkantoran Penata Keuangan Pengelola BMN Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun Jumlah konsep surat usulan penghapusan barang yang disusun Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: konsep Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Konsep surat Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: konsep Satuan: konsep surat

149 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 149 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah konsep laporan kondisi barang yang disusun Jumlah konsep lapoan Catatan Atas Laporan BMN (CaLBMN) yang disusun Jumlah konsep laporan Rekon Internal Bulanan yang disusun Jumlah konsep laporan rekonsiliasi Eksternal dengan DJKN yang disusun Jumlah konsep laporan barang persediaan yang disusun Jumlah konsep usulan renovasi / pengamanan asset yang disusun Jumlah konsep Kartu Inventaris Barang yang disusun Jumlah konsep Buku Laporan Tahunan yang disusun Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep laporan

150 150 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan 4. DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN NO SUB DIREKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN SATKER PROVINSI / SATKER STRATEGIS (1). Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan (2). Rata-rata lama waktu pengurusan perijinan pengunaan Rumah Negara (3). Jumlah Ruang Terbuka Publik Percontohan yang terbangun (4). Luas Pemyelenggaraan Penataan Bangunan (5). Persentase peningkatan produktivitas masyarakat 1 SUBDIT BANGUNAN GEDUNG 1.1. Kasi Bangunan Gedung Umum 1.2. Kasi Bangunan Gedung Negara Persentase Satker yang memenuhi target kinerja penyelenggaraan BG Persentase Bagunan Gedung Negara yang terkelola dengan baik 2 SUBDIT PENGELOLAAN RUMAH NEGARA 2.1. Kasi Wilayah I Rata-rata lama waktu pengurusan perijinan pengunaan Rumah Negara di wilayah Jabodetabek Persentase rumah negara yang terkelola dengan baik di wilayah Jabodetabek

151 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 151 NO SUB DIREKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN 2.2. Kasi Wilayah II Rata-rata lama waktu pengurusan perijinan pengunaan Rumah Negara di luar wilayah Jabodetabek Persentase rumah negara yang terkelola dengan baik di luar wilayah Jabodetabek 3 SUBDIT PBL KHUSUS 3.1. Kasi Wilayah I Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa 3.2. Kasi Wilayah II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua 4 SUBDIT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN 4.1. Kasi Standarisasi (1). Jumlah NSPK bidang PBL yang tersusun Penyusun NSPK Jumlah konsep materi Rapermen yang disusun Satuan: Konsep (2). Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan PBL Jumlah konsep materi harmonisasi RPP Satuan: Konsep Penyusun Monev dan Pelaporan Jumlah konsep undangan pembahasan yang disusun Satuan: Konsep Jumlah kosep laporan kegiatan yang disusun Satuan: Konsep 5 SUBDIT PERENCANAAN TEKNIS

152 152 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO SUB DIREKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN 5.1. Kasi Penyusunan rencana (1). Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA (2). Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja 5.2. Kasi Analisa Teknis (1). Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti (2). Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat BPB 6 KASUBBAG TATA USAHA (1). Persentase LHP yg ditindaklanjuti Analis Kepegawaian Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (2). Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (3). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI) Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (4). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (5). Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun Satuan: Konsep surat (6). Persentase pemenuhan sarana dan prasana perkantoran Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas

153 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 153 NO SUB DIREKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Penata Keuangan Pengelola BMN Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun Jumlah konsep surat usulan penghapusan barang yang disusun Jumlah konsep laporan kondisi barang yang disusun Satuan: konsep Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Konsep surat Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: konsep Satuan: konsep surat Satuan: konsep laporan

154 154 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO SUB DIREKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah konsep lapoan Catatan Atas Laporan BMN (CaLBMN) yang disusun Jumlah konsep laporan Rekon Internal Bulanan yang disusun Jumlah konsep laporan rekonsiliasi Eksternal dengan DJKN yang disusun Jumlah konsep laporan barang persediaan yang disusun Jumlah konsep usulan renovasi / pengamanan asset yang disusun Jumlah konsep Kartu Inventaris Barang yang disusun Jumlah konsep Buku Laporan Tahunan yang disusun Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep laporan 5. DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM NO SUB DIREKKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN SATKER PROVINSI / SATKER STRATEGIS (1). Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di perkotaan Pejabat Pembuat Komitmen Jumlah laporan pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu 1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan

155 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 155 NO SUB DIREKKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN (2). Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di perdesaan Jumlah laporan serah terima pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu 1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan (3). Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di kawasan khusus Penyusun Program dan Rencana Anggaran Jumlah konsep Rencana Anggaran yang disampaiakan tepat waktu Satuan: konsep Jumlah laporan kegiatan konstruksi yang diselesaikan tepat waktu 1 kegiatan konstrksi = 1 laporan Urusan Penerbitan SPM dan Pelaporan Jumlah berkas SPM yang diproses tepat waktu 1 kegiatan = 1 berkas Jumlah konsep laporan kegiatan yang disusun tepat waktu 1 kegiatan = 1 konsep laporan Urusan Pengujian dan Penerimaan SPP Jumlah berkas SPP yang diperiksa tepat waktu 1 kegiatan = 1 berkas Jumlah berkas hak tagih yang diperiksa tepat waktu 1 kegiatan = 1 berkas Pengawas Jumlah berkas kegiatan yang sesuai dengan spesifikasi teknis 1 kegiatan = 1 berkas Jumlah laporan hasil pengawasan yang disampaikan tepat waktu 1 kegiatan = 1 laporan Pelapor E-Monitoring Jumlah laporan dua mingguan yang disampaikan tepat waktu 1 kegiatan = 1 laporan Jumlah laporan triwulanan yang disampaikan tepat waktu 1 kegiatan = 1 laporan Pelaksana Administrasi Jumlah surat yang dicatat di buku agenda Satuan: surat Jumlah surat yang didistribusikan tepat waktu Satuan: surat UUKB Jumlah berkas BMN yang diverifikasi Satuan: berkas

156 156 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO SUB DIREKKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Urusan Pelaporan Pejabat Pembuat Komitmen Penyusun Program dan Rencana Anggaran Urusan Penerbitan SPM dan Pelaporan Urusan Pengujian dan Penerimaan SPP Pengawas Pelapor E-Monitoring Jumlah konsep laporan BMN dan LKB per semester yang disampikan tepat waktu Jumlah berkas administrasi pajak yang diproses tepat waktu Jumlah Laporan pajak yang diselesaikan tepat waktu Jumlah laporan pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu Jumlah laporan serah terima pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu Jumlah konsep Rencana Anggaran yang disampaiakan tepat waktu Jumlah laporan kegiatan konstruksi yang diselesaikan tepat waktu Jumlah berkas SPM yang diproses tepat waktu Jumlah konsep laporan kegiatan yang disusun tepat waktu Jumlah berkas SPP yang diperiksa tepat waktu Jumlah berkas hak tagih yang diperiksa tepat waktu Jumlah berkas kegiatan yang sesuai dengan spesifikasi teknis Jumlah laporan hasil pengawasan yang disampaikan tepat waktu Jumlah laporan dua mingguan yang disampaikan tepat waktu Satuan: konsep laporan 1 Wajib Pajak = 1 berkas 1 Wajib Pajak = 1 berkas 1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan 1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan Satuan: konsep 1 kegiatan konstrksi = 1 laporan 1 kegiatan = 1 berkas 1 kegiatan = 1 konsep laporan 1 kegiatan = 1 berkas 1 kegiatan = 1 berkas 1 kegiatan = 1 berkas 1 kegiatan = 1 laporan 1 kegiatan = 1 laporan

157 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 157 NO SUB DIREKKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Pelaksana Administrasi UUKB Urusan Pelaporan Pejabat Pembuat Komitmen Penyusun Program dan Rencana Anggaran Urusan Penerbitan SPM dan Pelaporan Urusan Pengujian dan Penerimaan SPP Jumlah laporan triwulanan yang disampaikan tepat waktu Jumlah surat yang dicatat di buku agenda Jumlah surat yang didistribusikan tepat waktu Jumlah berkas BMN yang diverifikasi Jumlah konsep laporan BMN dan LKB per semester yang disampikan tepat waktu Jumlah berkas administrasi pajak yang diproses tepat waktu Jumlah Laporan pajak yang diselesaikan tepat waktu Jumlah laporan pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu Jumlah laporan serah terima pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu Jumlah konsep Rencana Anggaran yang disampaiakan tepat waktu Jumlah laporan kegiatan konstruksi yang diselesaikan tepat waktu Jumlah berkas SPM yang diproses tepat waktu Jumlah konsep laporan kegiatan yang disusun tepat waktu Jumlah berkas SPP yang diperiksa tepat waktu Jumlah berkas hak tagih yang diperiksa tepat waktu 1 kegiatan = 1 laporan Satuan: surat Satuan: surat Satuan: berkas Satuan: konsep laporan 1 Wajib Pajak = 1 berkas 1 Wajib Pajak = 1 berkas 1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan 1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan Satuan: konsep 1 kegiatan konstrksi = 1 laporan 1 kegiatan = 1 berkas 1 kegiatan = 1 konsep laporan 1 kegiatan = 1 berkas 1 kegiatan = 1 berkas

158 158 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO SUB DIREKKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Pengawas Jumlah berkas kegiatan yang sesuai dengan spesifikasi teknis 1 kegiatan = 1 berkas Jumlah laporan hasil pengawasan yang disampaikan tepat waktu 1 kegiatan = 1 laporan Pelapor E-Monitoring Jumlah laporan dua mingguan yang disampaikan tepat waktu 1 kegiatan = 1 laporan Jumlah laporan triwulanan yang disampaikan tepat waktu 1 kegiatan = 1 laporan Pelaksana Administrasi Jumlah surat yang dicatat di buku agenda Satuan: surat Jumlah surat yang didistribusikan tepat waktu Satuan: surat UUKB Jumlah berkas BMN yang diverifikasi Satuan: berkas Jumlah konsep laporan BMN dan LKB per semester yang disampikan tepat waktu Satuan: konsep laporan Urusan Pelaporan Jumlah berkas administrasi pajak yang diproses tepat waktu 1 Wajib Pajak = 1 berkas Jumlah Laporan pajak yang diselesaikan tepat waktu 1 Wajib Pajak = 1 berkas Satuan: konsep laporan 1. SUBDIT 1.1. Kasi SPAM Perkotaan I Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Pengolah Data Monev dan Pelaporan Jumlah konsep laporan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pengembangan SPAM yang disusun Satuan: Konsep laporan Jumlah berkas koordinasi dan sinkronisasi air baku yang disiapkan Satuan: berkas

159 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 159 NO SUB DIREKKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Pengadministrasi Umum Jumlah berkas data untuk bahan pelaporan yang dikumpulkan Satuan: berkas Jumlah dokumen hasil perjalanan dinas kegiatan Subdit Wilayah I A yang direkaiputlasi Satuan: dokumen Penata Keuangan Jumlah berkas pencairan dana implementasi anggaran yang diproses Satuan: berkas Jumlah konsep laporan pertanggungjawaban keuangan pada PPK dibawah Subdit Wilayah I A yang disusun Satuan: Konsep laporan Pengolah Data Monev dan Pelaporan Jumlah konsep laporan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pengembangan SPAM yang disusun Satuan: Konsep laporan Jumlah berkas koordinasi dan sinkronisasi air baku yang disiapkan Satuan: berkas Pengadministrasi Umum Jumlah berkas data untuk bahan pelaporan yang dikumpulkan Satuan: berkas Jumlah dokumen hasil perjalanan dinas kegiatan Subdit Wilayah I B yang direkaiputlasi Satuan: dokumen Penata Keuangan Jumlah berkas pencairan dana implementasi anggaran yang diproses Satuan: berkas Jumlah konsep laporan pertanggungjawaban keuangan pada PPK dibawah Subdit Wilayah IB yang disusun Satuan: Konsep laporan 1.2. Kasi SPAM Perkotaan II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Pengolah Data Monev dan Pelaporan Jumlah konsep laporan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pengembangan SPAM yang disusun Satuan: Konsep laporan

160 160 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO SUB DIREKKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Pengadministrasi Umum Penata Keuangan Pengolah Data Monev dan Pelaporan Pengadministrasi Umum Penata Keuangan Jumlah berkas koordinasi dan sinkronisasi air baku yang disiapkan Jumlah berkas data untuk bahan pelaporan yang dikumpulkan Jumlah dokumen hasil perjalanan dinas kegiatan Subdit Wilayah II A yang direkaiputlasi Jumlah berkas pencairan dana implementasi anggaran yang diproses Jumlah konsep laporan pertanggungjawaban keuangan pada PPK dibawah Subdit Wilayah II A yang disusun Jumlah konsep laporan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pengembangan SPAM yang disusun Jumlah berkas koordinasi dan sinkronisasi air baku yang disiapkan Jumlah berkas data untuk bahan pelaporan yang dikumpulkan Jumlah dokumen hasil perjalanan dinas kegiatan Subdit Wilayah II B yang direkaiputlasi Jumlah berkas pencairan dana implementasi anggaran yang diproses Jumlah konsep laporan pertanggungjawaban keuangan pada PPK dibawah Subdit Wilayah II B yang disusun Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: dokumen Satuan: berkas Satuan: Konsep laporan Satuan: Konsep laporan Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: dokumen Satuan: berkas Satuan: Konsep laporan

161 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 161 NO SUB DIREKKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN 2. SUBDIT PENGEMBANGAN SPAM PERKOTAAN 2.1. Kasi SPAM Perdesaan I Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa 2.2. Kasi SPAM Perdesaan II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua 2. SUBDIT PENGEMBANGAN SPAM PERKOTAAN 3.1. Kasi SPAM Khusus I Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Pengolah Data dan Informasi Pengadministrasi Umum Bendahara Pengelola Database SPM Jumlah laporan pendampingan terhadap PDAM dalam penyusunan proposal pinjaman perbankan yang disusun Jumlah konsep daftar minat PDAM untuk melakukan pinjaman perbankan yang disusun Jumlah surat yang dicatat di buku diagenda Jumlah surat yang didistribusikan Jumlah berkas daftar perjalanan dinas yang disusun Jumlah berkas rencana dan penyerapan penyerapan tahun anggaran yang disusun Jumlah konsep laporan hasil pelaksanaan kegiatan yang disusun Jumlah konsep Laporan Realisasi Anggaran yang disusun

162 162 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO SUB DIREKKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN 3.2. Kasi SPAM Khusus II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Pengolah Data dan Informasi Pengadministrasi Umum Bendahara Pengelola Database SPM Pengolah Data dan Informasi Jumlah laporan pendampingan terhadap PDAM dalam penyusunan proposal pinjaman perbankan yang disusun Jumlah konsep daftar minat PDAM untuk melakukan pinjaman perbankan yang disusun Jumlah surat yang dicatat di buku diagenda Jumlah surat yang didistribusikan Jumlah berkas daftar perjalanan dinas yang disusun Jumlah berkas rencana dan penyerapan penyerapan tahun anggaran yang disusun Jumlah konsep laporan hasil pelaksanaan kegiatan yang disusun Jumlah konsep Laporan Realisasi Anggaran yang disusun Jumlah laporan pendampingan Pemda dalam penyusunan studi kelayakan KPS yang disusun Pengadministrasi Umum Bendahara Pengelola Database SPM

163 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 163 Lampiran 6 NO SUB DIREKKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Pengolah Data dan Informasi Pengadministrasi Umum Bendahara Pengelola Database SPM 4 SUBDIT STANDARRDISASI DAN KELEMBAGAAN 4.1. Kasi Standarisasi Jumlah NSPK bidang SPAM yang tersusun Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan SPAM 4.2. Kasi Kelembagaan Persentase lembaga pengelola (UPTD dan PDAM yang meningkat kapasitasnya Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya Penyusun NSPK Pengadministrasi Umum Jumlah konsep materi teknis dan batang tubuh peraturan perundangundangan yang disusun Jumlah konsep final peraturan perundangundangan bidang air minum yang siap dilegislasi oleh Bagian/ Biro Hukum yang disusun Jumlah surat yang dicatat di buku diagenda Jumlah surat yang didistribusikan 5 SUBDIT PERENCANAAN TEKNIS

164 164 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO SUB DIREKKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN 5.1. Kasi Penyusunan rencana (1). Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Penyusun Rencana, Program dan Anggaran Jumlah Bahan Presentasi yang dibuat Satuan: Naskah (2). Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja Jumlah berkas kegiatan Manajemen Advisory Penyusunan Rencana Induk SPAM Wilayah I & II yang didokumentasikan Satuan: berkas Pengadministrasi Umum Jumlah surat yang dicatat di buku diagenda Satuan: surat Jumlah surat yang didistribusikan Satuan: surat Penyusun Rencana, Program dan Anggaran Jumlah konsep RKA yang disusun Stuan: konsep Jumlah berkas kegiatan Penyiapan dan Penyusunan Program 2014 yang didokumentasikan Satuan: berkas Pengolah Data dan Sistem Informasi Jumlah berkas kegiatan Rapat Sinkronisasi Program Air Baku untuk Air Minum yang didokumentasikan Satuan: berkas Jumlah berkas Usulan Air Baku yang didokumentasikan Satuan: berkas 5.2. Kasi Analisa Teknis (1). Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti Penyusun Monitoring dan Evaluasi Jumlah berkas kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan yang didokumentasikan Satuan: berkas (2). Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat Pengembangan SPAM Jumlah konsep laporan hasil pemantauan DAK yang disusun Satuan: Konsep laporan Pengolah Data dan Sistem Informasi Jumlah Bahan Presentasi yang dibuat Satuan: Naskah

165 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 165 NO SUB DIREKKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah berkas kegiatan Pendampingan Sistem Manajemen Mutu Direktorat Pengembangan Air Minum yang didokumentasikan Satuan: berkas Pengolah Data dan Sistem Informasi Jumlah berkas kegiatan Kampanye Publik Bidang Air Minum yang didokumentasikan Satuan: berkas Jumlah Bahan Presentasi yang dibuat Satuan: Naskah 6 KASUBBAG TATA USAHA (1). Persentase LHP yg ditindaklanjuti Analis Kepegawaian Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (2). Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (3). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI) Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (4). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (5). Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun Satuan: Konsep surat (6). Persentase pemenuhan sarana dan prasana perkantoran Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun Satuan: konsep Penata Keuangan Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas

166 166 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO SUB DIREKKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Pengelola BMN Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun Jumlah konsep surat usulan penghapusan barang yang disusun Jumlah konsep laporan kondisi barang yang disusun Jumlah konsep lapoan Catatan Atas Laporan BMN (CaLBMN) yang disusun Jumlah konsep laporan Rekon Internal Bulanan yang disusun Jumlah konsep laporan rekonsiliasi Eksternal dengan DJKN yang disusun Jumlah konsep laporan barang persediaan yang disusun Jumlah konsep usulan renovasi / pengamanan asset yang disusun Jumlah konsep Kartu Inventaris Barang yang disusun Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Konsep surat Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: konsep Satuan: konsep surat Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep Satuan: konsep

167 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 167 NO SUB DIREKKTORAT / SEKSI PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah konsep Buku Laporan Tahunan yang disusun Satuan: konsep laporan 6. DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN SATKER PROVINSI / SATKER STRATEGIS (1). Persentase peningkatan akses pelayanan air limbah Pejabat Pembuat Komitmen Jumlah laporan pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu 1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan (2). Persentase peningkatan akses pelayanan persampahan Jumlah laporan serah terima pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu 1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan (3). Persentase peningkatan akses sanitasi di kawasan khusus Penyusun Program dan Rencana Anggaran Jumlah konsep Rencana Anggaran yang disampaiakan tepat waktu Satuan: konsep Jumlah laporan kegiatan konstruksi yang diselesaikan tepat waktu 1 kegiatan konstrksi = 1 laporan Urusan Penerbitan SPM dan Pelaporan Jumlah berkas SPM yang diproses tepat waktu 1 kegiatan = 1 berkas Jumlah konsep laporan kegiatan yang disusun tepat waktu 1 kegiatan = 1 konsep laporan Urusan Pengujian dan Penerimaan SPP Jumlah berkas SPP yang diperiksa tepat waktu 1 kegiatan = 1 berkas Jumlah berkas hak tagih yang diperiksa tepat waktu 1 kegiatan = 1 berkas Pengawas Jumlah berkas kegiatan yang sesuai dengan spesifikasi teknis 1 kegiatan = 1 berkas

168 168 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Pelapor E-Monitoring Pelaksana Administrasi UUKB Urusan Pelaporan Pejabat Pembuat Komitmen Penyusun Program dan Rencana Anggaran Jumlah laporan hasil pengawasan yang disampaikan tepat waktu Jumlah laporan dua mingguan yang disampaikan tepat waktu Jumlah laporan triwulanan yang disampaikan tepat waktu Jumlah surat yang dicatat di buku agenda Jumlah surat yang didistribusikan tepat waktu Jumlah berkas BMN yang diverifikasi Jumlah konsep laporan BMN dan LKB per semester yang disampikan tepat waktu Jumlah berkas administrasi pajak yang diproses tepat waktu Jumlah Laporan pajak yang diselesaikan tepat waktu Jumlah laporan pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu Jumlah laporan serah terima pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu Jumlah konsep Rencana Anggaran yang disampaiakan tepat waktu 1 kegiatan = 1 laporan 1 kegiatan = 1 laporan 1 kegiatan = 1 laporan Satuan: surat Satuan: surat Satuan: berkas Satuan: konsep laporan 1 Wajib Pajak = 1 berkas 1 Wajib Pajak = 1 berkas 1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan 1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan Satuan: konsep

169 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 169 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Urusan Penerbitan SPM dan Pelaporan Urusan Pengujian dan Penerimaan SPP Pengawas Pelapor E-Monitoring Pelaksana Administrasi UUKB Jumlah laporan kegiatan konstruksi yang diselesaikan tepat waktu Jumlah berkas SPM yang diproses tepat waktu Jumlah konsep laporan kegiatan yang disusun tepat waktu Jumlah berkas SPP yang diperiksa tepat waktu Jumlah berkas hak tagih yang diperiksa tepat waktu Jumlah berkas kegiatan yang sesuai dengan spesifikasi teknis Jumlah laporan hasil pengawasan yang disampaikan tepat waktu Jumlah laporan dua mingguan yang disampaikan tepat waktu Jumlah laporan triwulanan yang disampaikan tepat waktu Jumlah surat yang dicatat di buku agenda Jumlah surat yang didistribusikan tepat waktu Jumlah berkas BMN yang diverifikasi Jumlah konsep laporan BMN dan LKB per semester yang disampikan tepat waktu 1 kegiatan konstrksi = 1 laporan 1 kegiatan = 1 berkas 1 kegiatan = 1 konsep laporan 1 kegiatan = 1 berkas 1 kegiatan = 1 berkas 1 kegiatan = 1 berkas 1 kegiatan = 1 laporan 1 kegiatan = 1 laporan 1 kegiatan = 1 laporan Satuan: surat Satuan: surat Satuan: berkas Satuan: konsep laporan

170 170 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Urusan Pelaporan Jumlah berkas administrasi pajak yang diproses tepat waktu 1 Wajib Pajak = 1 berkas Jumlah Laporan pajak yang diselesaikan tepat waktu 1 Wajib Pajak = 1 berkas 1. SUBDIREKTORAT PENGELOLAAN AIR LIMBAH 1.1. Kasi Pengelolaan Air Limbah I Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Pengolah Pengembangan Investasi Jumlah berkas bahan dan kelengkapan administrasi terkait pengembangan investasi bidang air limbah di daerah yang dikumpulkan Satuan: Berkas Jumlah laporan monitoring ke daerah dalam rangka mendokumentasikan potensi pengembangan investasi daerah yang disusun Satuan: Laporan Jumlah konsep penyusunan rencana pengembangan investasi bidang air limbah yang disiapkan Satuan: konsep Jumlah konsep surat-surat terkait pengembangan investasi yang disiapkan Satuan: konsep surat Pengolah Pengembangan Investasi Jumlah berkas bahan dan kelengkapan administrasi terkait pengembangan investasi bidang air limbah di daerah yang dikumpulkan Satuan: Berkas Jumlah laporan monitoring ke daerah dalam rangka mendokumentasikan potensi pengembangan investasi daerah yang disusun Satuan: Laporan

171 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 171 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah konsep penyusunan rencana pengembangan investasi bidang air limbah yang disiapkan Satuan: konsep Jumlah konsep surat-surat terkait pengembangan investasi yang disiapkan Satuan: konsep surat 1.2. Kasi Pengelolaan Air Limbah II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Pengolah Bimbingan Teknis dan Bantuan Teknis Jumlah SOP pemeliharaan kegiatan air limbah yang dikumpulkan Satuan: Dokumen Jumlah berkas data terkait penerapan standar operasi dan pemeliharaan kegiatan air limbah yang dikumpulkan Satuan: Berkas Jumlah berkas pendampingan penerapan dokumen perencanaan kegiatan air limbah I yang disiapkan Satuan: Berkas Jumlah konsep fasilitasi perbaikan sarana dan prasarana air limbah akibat bencana dan kerusuhan sosial yang disiapkan Satuan: konsep Jumlah berkas data terkait pemanfaatan kegiatan air limbah yang dikumpulkan Satuan: Berkas Jumlah laporan monitoring kegiatan air limbah ke daerah yang disusun Satuan: Laporan Penyusun Bimbingan Teknik Jumlah berkas perencanaan dan penyelenggaraan bimbingan teknis bidang PLP untuk subdit air limbah untuk wilayah I yang dikumpulkan Satuan: Berkas

172 172 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Pengolah Bimbingan Teknis dan Bantuan Teknis Jumlah berkas bahan koordinasi terkait bidang air limbah dengan instansi atau K/L terkait yang dikumpulkan Jumlah berkas bahan laporan mengenai materi teknis, kelembagaan, dan peran masyarakat yang dikumpulkan Jumlah berkas bahan monitoring kegiatan air limbah ke daerah yang dikumpulkan Jumlah naskah notulen pembahasan kegiatan air limbah yang dibuat Jumlah SOP pemeliharaan kegiatan air limbah yang dikumpulkan Jumlah berkas data terkait penerapan standar operasi dan pemeliharaan kegiatan air limbah yang dikumpulkan Jumlah berkas pendampingan penerapan dokumen perencanaan kegiatan air limbah I yang disiapkan Jumlah konsep fasilitasi perbaikan sarana dan prasarana air limbah akibat bencana dan kerusuhan sosial yang disiapkan Jumlah berkas data terkait pemanfaatan kegiatan air limbah yang dikumpulkan Jumlah laporan monitoring kegiatan air limbah ke daerah yang disusun Satuan: Berkas Satuan: Berkas Satuan: Berkas Satuan: naskah Satuan: Dokumen Satuan: Berkas Satuan: Berkas Satuan: konsep Satuan: Berkas Satuan: Laporan

173 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 173 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Penyusun Bimbingan Teknik Jumlah berkas perencanaan dan penyelenggaraan bimbingan teknis bidang PLP untuk subdit air limbah untuk wilayah I yang dikumpulkan Satuan: Berkas Jumlah berkas bahan koordinasi terkait bidang air limbah dengan instansi atau K/L terkait yang dikumpulkan Satuan: Berkas Jumlah berkas bahan laporan mengenai materi teknis, kelembagaan, dan peran masyarakat yang dikumpulkan Satuan: Berkas Jumlah berkas bahan monitoring kegiatan air limbah ke daerah yang dikumpulkan Satuan: Berkas Jumlah naskah notulen pembahasan kegiatan air limbah yang dibuat Satuan: naskah 2. SUBDIREKTORAT PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 2.1. Kasi Pengelolaan Persampahan I Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Pengolah Data dan Informasi Jumlah data teknis Evaluasi Kegiatan persampahan yang dikumpulkan Satuan: data Jumlah data untuk pemutakhiran database a yang diinput Satuan: data Jumlah data dan informasi e-monitoring yang direkap Satuan: data Jumlah berkas koordinasi terkait bidang persampahan dengan instansi atau KL yang dikumpulkan Satuan: berkas

174 174 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Penyusun monev dan Pelaporan Pengolah Data dan Informasi Jumlah berkas monitoring kegiatan Persampahan ke daerah yang dikumpulkan Jumlah berkas untuk Konsinyasi dan Diseminasi TPA yang disiapkan Jumlah berkas bahan untuk kegiatan koordinasi dan konsolidasi terkait kegiatan monitoring dan evaluasi yang diumpulkan Jumlah laporan hasil monitoring dan hasil evaluasi Persampahan yag disusun Jumlah data teknis Evaluasi Kegiatan persampahan yang dikumpulkan Jumlah data untuk pemutakhiran database a yang diinput Jumlah data dan informasi e-monitoring yang direkap Jumlah berkas koordinasi terkait bidang persampahan dengan instansi atau KL yang dikumpulkan Jumlah berkas monitoring kegiatan Persampahan ke daerah yang dikumpulkan Jumlah berkas untuk Konsinyasi dan Diseminasi TPA yang disiapkan Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: laporan Satuan: data Satuan: data Satuan: data Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: berkas

175 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 175 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Penyusun monev dan Pelaporan Jumlah berkas bahan untuk kegiatan koordinasi dan konsolidasi terkait kegiatan monitoring dan evaluasi yang diumpulkan Satuan: berkas Jumlah laporan hasil monitoring dan hasil evaluasi Persampahan yag disusun Satuan: laporan 2.2. Kasi Pengelolaan Persampahan II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Pengolah Pengembangan Investasi Jumlah berkas bahan koordinasi terkait bidang persampahan dengan instansi atau KL yang dikumpulkan Satuan: berkas Jumlah berkas bahan sosialisasi dan diseminasi produkproduk dan peraturan terkait investasi infrastruktur yag disiapkan Satuan: berkas Jumlah dokumen perencanaan kegiatan Implementation Consultant for emission reduction in cities yang disiapkan Satuan: dokumen Jumlah laporan hasil monitoring dan hasil evaluasi Persampahan yang disusun Satuan: laporan Jumlah berkas kegiatan Konsinyasi dan Diseminasi DED TPA dan 3R yang disiapkan Satuan: berkas Pengolah Pengembangan Investasi Jumlah berkas bahan koordinasi terkait bidang persampahan dengan instansi atau KL yang dikumpulkan Satuan: berkas Jumlah berkas bahan sosialisasi dan diseminasi produkproduk dan peraturan terkait investasi infrastruktur yag disiapkan Satuan: berkas

176 176 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Penyusun Bimbingan Teknis Penyusun Bimbingan Teknis Jumlah dokumen perencanaan kegiatan Implementation Consultant for emission reduction in cities yang disiapkan Jumlah laporan hasil monitoring dan hasil evaluasi Persampahan yang disusun Jumlah berkas kegiatan Konsinyasi dan Diseminasi DED TPA dan 3R yang disiapkan Jumlah berkas bahan perencanaan dan penyelenggaraan bimbingan teknis yang disiapkan Jumlah konsep laporan mengenai materi teknis, kelembagaan, dan peran masyarakat yang disusun Jumlah berkas bahan monitoring kegiatan Persampahan ke daerah yang dikumpulkan Jumlah berkas bahan koordinasi terkait bidang persampahan dengan instansi atau KL yang dikumpulkan Jumlah berkas pelaksanaan kegiatan Diseminasi 3R yang disiapkan Jumlah berkas bahan perencanaan dan penyelenggaraan bimbingan teknis yang disiapkan Jumlah konsep laporan mengenai materi teknis, kelembagaan, dan peran masyarakat yang disusun Satuan: dokumen Satuan: laporan Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: konsep laporan Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: konsep laporan

177 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 177 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah berkas bahan monitoring kegiatan Persampahan ke daerah yang dikumpulkan Satuan: berkas Jumlah berkas bahan koordinasi terkait bidang persampahan dengan instansi atau KL yang dikumpulkan Satuan: berkas Jumlah berkas pelaksanaan kegiatan Diseminasi 3R yang disiapkan Satuan: berkas 3. SUBDIREKTORAT PLP KHUSUS 3.1. Kasi PLP Khusus I Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa Penyusun Monev dan Pelaporan Jumlah berkas bahan untuk kegiatan koordinasi dan konsolidasi terkait kegiatan monitoring dan evaluasi yang dikumpulkan Satuan: berkas Jumlah berkas jadwal monitoring ke daerah yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah konsep laporan hasil monitoring dan hasil evaluasi drainase di 33 provinsi yang disusun Satuan: konsep laporan Jumlah laporan kegiatan swakelola sudbit drainase yang dikumpulkan Satuan: laporan Jumlah konsep laporan monitoring kegiatan drainase ke daerah yang disiapkan Satuan: konsep laporan Pengolah Data dan Informasi Jumlah data dan sistem informasi subdit drainase yang diolah Satuan: Data Jumlah naskah form ulir pengumpulan data dan penyebarluasan informasi bidang drainase yang disiapkan Satuan: Naskah

178 178 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Penyusun Monev dan Pelaporan Pengolah Data dan Informasi Jumlah data e-monitoring per 2 minggu dan merekapitulasi form P1-P9 setiap Satker per 2 minggu yang diolah Jumlah dokumen info umum dan pemaketan kegiatan Direktorat yang diinput secara online Jumlah naskah penyajian informasi pekerjaan drainase Satker di 33 propinsi yang disusun Jumlah laporan evaluasi hasil monitoring yang disusun Jumlah laporan monitoring kegiatan drainase ke daerah yang disusun Jumlah berkas bahan untuk kegiatan koordinasi dan konsolidasi terkait kegiatan monitoring dan evaluasi yang dikumpulkan Jumlah berkas jadwal monitoring ke daerah yang disiapkan Jumlah konsep laporan hasil monitoring dan hasil evaluasi drainase di 33 provinsi yang disusun Jumlah laporan kegiatan swakelola sudbit drainase yang dikumpulkan Jumlah konsep laporan monitoring kegiatan drainase ke daerah yang disiapkan Jumlah data dan sistem informasi subdit drainase yang diolah Satuan: Data Satuan: dokumen Satuan: Naskah Satuan: laporan Satuan: laporan Satuan: berkas Satuan: berkas Satuan: konsep laporan Satuan: laporan Satuan: konsep laporan Satuan: Data

179 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 179 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah naskah form ulir pengumpulan data dan penyebarluasan informasi bidang drainase yang disiapkan Satuan: Naskah Jumlah data e-monitoring per 2 minggu dan merekapitulasi form P1-P9 setiap Satker per 2 minggu yang diolah Satuan: Data Jumlah dokumen info umum dan pemaketan kegiatan Direktorat yang diinput secara online Satuan: dokumen Jumlah naskah penyajian informasi pekerjaan drainase Satker di 33 propinsi yang disusun Satuan: Naskah Jumlah laporan evaluasi hasil monitoring yang disusun Satuan: laporan Jumlah laporan monitoring kegiatan drainase ke daerah yang disusun Satuan: laporan 3.2. Kasi PLP Khusus II Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Penyusun Bimbingan Teknik Jumlah naskah daftar kebutuhan bimbingan teknis drainase perkotaan yang disusun Satuan: naskah Jumlah konsep Kerangka Acuan Kerja/ TOR yang disusun Satuan: Konsep Jumlah berkas materi teknis sistem drainase perkotaan yang dikumpulkan Satuan: Berkas Jumlah laporan materi teknis perencanaan/ kelembagaan/peran masyarakat yang disusun Satuan: laporan

180 180 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Penyusun Bimbingan Teknik Jumlah konsep laporan kegiatan pemetaan kebutuhan NSPK dengan menganalisis kegiatan sektor drainase yang disusun Jumlah dokumen bahan NSPK (kebijakan/peraturan/ panduan/pedoman) sebagai bahan konsultasi panduan drainase yang dikumpulkan Jumlah laporan hasil monitoring di provinsi wilayah barat (Sumatera dan Jawa) yang disusun Jumlah laporan monitoring kegiatan drainase ke daerah yang disusun Jumlah naskah daftar kebutuhan bimbingan teknis drainase perkotaan yang disusun Jumlah konsep Kerangka Acuan Kerja/ TOR yang disusun Jumlah berkas materi teknis sistem drainase perkotaan yang dikumpulkan Jumlah laporan materi teknis perencanaan/ kelembagaan/peran masyarakat yang disusun Jumlah konsep laporan kegiatan pemetaan kebutuhan NSPK dengan menganalisis kegiatan sektor drainase yang disusun Satuan: konsep laporan Satuan: Dokumen Satuan: laporan Satuan: laporan Satuan: naskah Satuan: Konsep Satuan: Berkas Satuan: laporan Satuan: konsep laporan

181 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 181 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah dokumen bahan NSPK (kebijakan/peraturan/ panduan/pedoman) sebagai bahan konsultasi panduan drainase yang dikumpulkan Satuan: Dokumen Jumlah laporan hasil monitoring di provinsi wilayah barat (Sumatera dan Jawa) yang disusun Satuan: laporan Jumlah laporan monitoring kegiatan drainase ke daerah yang disusun Satuan: laporan 4 SUBDIT STANDARRDISASI DAN KELEMBAGAAN 4.1. Kasi Standarisasi (1). Jumlah NSPK bidang SPAM yang tersusun Penyusun NSPK Jumlah konsep NSPK bidang PLP yang diusun Satuan: konsep (2). Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan PPLP Jumlah berkas rencana penyelenggaraan workshop Penyiapan NSPK bidang PLP yang disiapkan Satuan: Berkas Penyelenggara Diseminasi/sosialisasi Jumlah laporan pelaksanaan Lomba Poster dan Karya Tulis tingkat SMP di Provinsi yang dikumpulkan Satuan: Laporan Jumlah notulen rapat-rapat persiapan dalam rangka kegiatan Jambore Sanitasi yang disusun Satuan: Notulen Jumlah surat dan undangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan subdit yang didistribusikan Satuan: Surat Jumlah dokumen rencana kerja untuk penyegaran duta sanitasi yang disiapkan Satuan: Dokumen

182 182 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah dokumenrencana fasilitasi kegiatan kampanye dan edukasi bidang PLP yang disiapkan Satuan: Dokumen Jumlah berkas bahan kampanye Gerakan Peduli Sanitasi yang disiapkan Satuan: Berkas Jumlah surat undangan workshop fasilitasi kelembagaan TPA Regional yang diketik Satuan: Surat 4.2. Kasi Kelembagaan (1). Persentase lembaga pengelola (UPTD dan non UPTD) yang meningkat kapasitasnya Pengolah Kinerja Kelembagaan Jumlah konsep pelaksanaan pekerjaan Fasilitasi yang disiapkan Satuan: konsep laporan (2). Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya Jumlah berkas bahan untuk pelaksanaan pekerjaan Fasilitasi yang dikumpulkan Satuan: Berkas Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan pekerjaan Fasilitasi ang dibuat Satuan: Laporan Jumlah draft buku panduan yang disusun Satuan: konsep laporan Jumlah berkas rencana penyelenggaraan workshop yang disiapkan Satuan: Berkas Jumlah naskah tayangan terkait bidang pembinaan kelembagaan yang disiapkan Satuan: Naskah 5 SUBIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS

183 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 183 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN 5.1. Kasi Standarisasi (1). Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Penyusun program dan Rencana Anggaran Jumlah berkas Bahan Sosialisasi Konsultasi Regional, Rencana Kerja dan Rencana Kerja Pemerintah Satker Propinsi Wilayah Tengah yang dikumpulkan Satuan: Dokumen (2). Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja Jumlah dokumen Rencana Kerja Anggaran Kementerian / Lembaga (RKA K/L) Satker Propinsi Wilayah Tengah yang dikumpulkan Satuan: Dokumen Jumlah berkas data prakiraan maju kebutuhan penganggaran yang dikumpulkan Satuan: Berkas Jumlah Laporan hasil Konsultasi Regional, Rencana Kerja dan Rencana Kerja Pemerintah Satker Propinsi Wilayah Tengah yang disusun Satuan: Laporan Jumlah berkas data Persiapan Sinkronisasi dan Penajaman Kegiatan Satker Propinsi Wilayah Tengah yang dikumpulkan Satuan: Berkas Jumlah berkas Data Petunjuk Operasional Kegiatan Satker Propinsi Wilayah Tengah yang dikumpulkan Satuan: Berkas Jumlah berkas data Petunjuk Khusus Kegiatan per Satuan Kerja Propinsi Wilayah Tengah yang dikumpulkan Satuan: Berkas 5.2. Kasi Analisa Teknis (1). Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti Penyusun Monev dan Pelaporan Jumlah berkas Format, Bahan dan Perangkat Pemantauan Pelaksanaan APBN Reguler yang dikumpulkan Satuan: Berkas

184 184 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN (2). Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat Pengembangan PLP Pengolah Data dan Informasi Jumlah berkas data Pemantauan Pelaksanaan APBN Reguler yang dikumpulkan Jumlah berkas data Tindak Lanjut Penyelesaian Permasalahan dalam Pelaksanaan APBN Reguler yang dikumpulkan Jumlah berkas data identifikasi Permasalahan dan Potensi Permasalahan Pelaksanaan APBN Reguler yang dikumpulkan Jumlah berkas Data Pemantauan Pelaksanaan APBN Reguler yang dikumpulkan Jumlah berkas data Hasil Pemantauan Pelaksanaan APBN Reguler yang dikumpulkan Jumlah laporan Hasil Pemantauan Pelaksanaan APBN Reguler yang disusun Jumlah laporan rekapitulasi Daftar Inventarisasi Permasalahan bidang PLP yang disusun Jumlah dokumen Rencana Kerja Kementerian (aplikasi) Satker Propinsi yang dikumpulkan Jumlah dokumen Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA K/L) Satker Propinsi yang dikumpulkan Jumlah dokumen konsep DIPA (aplikasi) Satker Propinsi yang dikumpulkan Satuan: Berkas Satuan: Berkas Satuan: Berkas Satuan: Berkas Satuan: Berkas Satuan: Laporan Satuan: Laporan Satuan: Dokumen Satuan: Dokumen Satuan: Dokumen

185 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 185 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah dokumen Revisi Petunjuk Operasional Kegiatan dan/atau DIPA Satker Propinsi yang dikumpulkan Satuan: Dokumen Jumlah dokumen data dukung Revisi Petunjuk Operasional Kegiatan dan/atau DIPA Satker Propinsi yang dikumpulkan Satuan: Dokumen Jumlah dokumen Daftar Usulan Program/Kegiatan dari surat permohonan kabupaten/kota yang dikumpulkan Satuan: Dokumen Jumlah dokumen Daftar Usulan Program/Kegiatan dari Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten/kota yang dikumpulkan Satuan: Dokumen Jumlah dokumen Daftar Usulan Program/Kegiatan dari Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten/kota yang dikumpulkan Satuan: Dokumen Jumlah naskah Format Isian Readiness Criteria sektor Pengembangan PLP yang dibuat Satuan: Naskah 6 KASUBBAG TATA USAHA (1). Persentase LHP yang ditindaklanjuti Analis Kepegawaian Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (2). Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (3). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI) Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas

186 186 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN (4). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN (5). Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan (6). Persentase pemenuhan sarana dan prasana perkantoran Penata Keuangan Pengelola BMN Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun Jumlah konsep surat usulan penghapusan barang yang disusun Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Konsep surat Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: konsep Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Konsep surat Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: konsep Satuan: konsep surat

187 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 187 NO PEJABAT STRUKTURAL / SATKER PEJABAT FUNGSIONAL NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah konsep laporan kondisi barang yang disusun Jumlah konsep lapoan Catatan Atas Laporan BMN (CaLBMN) yang disusun Jumlah konsep laporan Rekon Internal Bulanan yang disusun Jumlah konsep laporan rekonsiliasi Eksternal dengan DJKN yang disusun Jumlah konsep laporan barang persediaan yang disusun Jumlah konsep usulan renovasi / pengamanan asset yang disusun Jumlah konsep Kartu Inventaris Barang yang disusun Jumlah konsep Buku Laporan Tahunan yang disusun Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep laporan Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep laporan 7. BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (BPPSPAM) NO ESELON III PEJABAT FUNGSIONAL UNIT KERJA IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN 1 BAGIAN UMUM DAN INFORMASI 1.1. Subbagian Tata Usaha (1). Persentase LHP yg ditindaklanjuti Analis Kepegawaian Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (2). Persentase pemenuhan sarana dan prasana perkantoran Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas

188 188 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO ESELON III PEJABAT FUNGSIONAL UNIT KERJA IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN (3). Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun Satuan: Konsep surat Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun Satuan: konsep 1.2. Subbagian Keuangan (1). Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja Pengelola BMN Jumlah konsep surat usulan penghapusan barang yang disusun Satuan: konsep surat (2). Tingkat Kualitas Laporan Keuangan Jumlah konsep laporan kondisi barang yang disusun Satuan: konsep laporan (3). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN Jumlah konsep lapoan Catatan Atas Laporan BMN (CaLBMN) yang disusun Satuan: konsep laporan Jumlah konsep laporan Rekon Internal Bulanan yang disusun Satuan: konsep laporan Jumlah konsep laporan rekonsiliasi Eksternal dengan DJKN yang disusun Satuan: konsep laporan Jumlah konsep laporan barang persediaan yang disusun Satuan: konsep laporan

189 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 189 NO ESELON III PEJABAT FUNGSIONAL UNIT KERJA IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Penata Keuangan Verifikator Jumlah konsep usulan renovasi / pengamanan asset yang disusun Jumlah konsep Kartu Inventaris Barang yang disusun Jumlah konsep Buku Laporan Tahunan yang disusun Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun Jumlah konsep laporan verifikasi dan pertanggungjawaban anggaran yang disiapkan Jumlah konsep laporan akuntansi yang disiapkan Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep laporan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Konsep surat Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: konsep Satuan: Konsep Laporan Satuan: Konsep Laporan

190 190 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO ESELON III PEJABAT FUNGSIONAL UNIT KERJA IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Jumlah konsep laporan bimbingan, rekonsiliasi dan penyusunan LRA dan Neraca yang disiapkan Satuan: Konsep Laporan Jumlah konsep laporan penyusunan dan konsolidasi neraca Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang disiapkan Satuan: Konsep Laporan Jumlah konsep laporan keuangan Sekretariat BPPSPAM yang disiapkan Satuan: Konsep Laporan 1.3. Subbagian Informasi dan Tata Laksana (1). Jumlah publikasi penyelenggaraan SPAM yg diterbitkan Juru Kamera Jumlah naskah liputan dalam rangka Dokumentasi Pengembangan SPAM yang disusun Satuan: Naskah 1 (satu) naskah = 1 (satu) liputan (1). Jumlah publikasi penyelenggaraan SPAM yg diterbitkan Jumlah naskah artikel berita pengembangan SPAM yang disiapkan Satuan: Naskah Jumlah berkas untuk Pameran Dalam Rangka Pengembangan SPAM yang disiapkan Satuan: berkas 1 (satu) berkas = 1 (satu) pameran Jumlah berkas untuk buku profil PDAM yang disiapkan Satuan: berkas 1 (satu) berkas = 1 (satu) buku 2 BIDANG KAJIAN KEBIJAKAN DAN PROGRAM (1). Jumlah rancangan NSPK yang tersusun Penelaah Kebijakan dan Strategi Jumlah konsep hasil analisis atas kebijakan SPAM oleh Pemda yang disusun Satuan: konsep (2). Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan SPAM Jumlah konsep analisis atas usulan kajian kebijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun Satuan: konsep (3). Jumlah rekomendasi hasil kajian pengembangan SPAM Jumlah konsep kebijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun Satuan: konsep Jumlah konsep hasil review atas keijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun Satuan: konsep

191 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 191 NO ESELON III PEJABAT FUNGSIONAL UNIT KERJA IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Teknik Penyehatan Lingkungan Muda Penelaah Kebijakan dan Strategi Jumlah karya tulis ilmiah bidangkebijakan dan strategi yang disusun Jumlah konsep hasil kajian bahan untuk penyusunan kebijakan SPAM oleh Pemda yang disusun Jumlah laporan potensi dan kebutuhan air minum untuk penetapan tarif yang disusun Jumlah konsep masukan teknis yang disusun Jumlah hasil kajian bahan untuk analisis evaluasi program BPPSPAM yang disusun Jumlah karya tulis ilmiah bidang teknik penyehatan lingkungan yang disusun Jumlah konsep hasil analisis atas kebijakan SPAM oleh Pemda yang disusun Jumlah konsep analisis atas usulan kajian kebijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun Jumlah konsep kebijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun Jumlah konsep hasil review atas keijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun Jumlah karya tulis ilmiah bidangkebijakan dan strategi yang disusun Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep

192 192 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO ESELON III PEJABAT FUNGSIONAL UNIT KERJA IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Teknik Penyehatan Lingkungan Muda Jumlah konsep hasil kajian bahan untuk penyusunan kebijakan SPAM oleh Pemda yang disusun Satuan: konsep Jumlah laporan potensi dan kebutuhan air minum untuk penetapan tarif yang disusun Satuan: konsep Jumlah konsep masukan teknis yang disusun Satuan: konsep Jumlah hasil kajian bahan untuk analisis evaluasi program BPPSPAM yang disusun Satuan: konsep Jumlah karya tulis ilmiah bidang teknik penyehatan lingkungan yang disusun Satuan: konsep 3. BIDANG PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA PELAYANAN (1). Persentase PDAM yang meningkat kinerjanya Penelaah Kebijakan dan Strategi Jumlah konsep hasil analisis atas kebijakan SPAM oleh Pemda yang disusun Satuan: konsep (2). Tingkat akuntabilitas Kinerja BPPSPAM Jumlah konsep analisis atas usulan kajian kebijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun Satuan: konsep (3). Persentase kelengkapan database penyelenggaraan SPAM PDAM dan Non PDAM Jumlah konsep kebijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun Satuan: konsep (4). Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan Jumlah konsep hasil review atas keijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun Satuan: konsep Jumlah karya tulis ilmiah bidangkebijakan dan strategi yang disusun Satuan: konsep

193 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 193 NO ESELON III PEJABAT FUNGSIONAL UNIT KERJA IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Teknik Penyehatan Lingkungan Muda Jumlah konsep hasil kajian bahan untuk penyusunan kebijakan SPAM oleh Pemda yang disusun Satuan: konsep Jumlah laporan potensi dan kebutuhan air minum untuk penetapan tarif yang disusun Satuan: konsep Jumlah konsep masukan teknis yang disusun Satuan: konsep Jumlah hasil kajian bahan untuk analisis evaluasi program BPPSPAM yang disusun Satuan: konsep Jumlah karya tulis ilmiah bidang teknik penyehatan lingkungan yang disusun Satuan: konsep Bidang Analisis Keuangan, Investasi, dan Promosi (1). Persentase KPS yang ditindaklanjuti Pengolah Pengembangan Investasi Jumlah konsep KAK/ TOR yang disusun Satuan: konsep 1 (satu) KPS = 1 (satu) konsep (2). Persentase PDAM yang memperoleh pinjaman perbankan Jumlah konsep hasil penelaahan terhadap pendampingan KPS yang disusun Satuan: berkas 1 (satu) PDAM/Pemda = 1 (Satu) berkas (3). Persentase PDAM yang meningkat investasinya Jumlah berkas untuk pendampingan terhadap pemda / PDAM yang disiapkan Satuan: konsep 1 (satu) workshop= 1 (satu) konsep Jumlah konsep materi pelaksanaan capacity building / workshop penyelenggaraan KPS yang disiapkan Satuan: konsep 1 (satu) promosi = 1 (satu) konsep Jumlah konsep materi promosi peluang investasi Satuan: berkas Penelaah Kerjasama Jumlah berkas kerjasama yang dikumpulkan Satuan: berkas Jumlah konsep Fasilitasi Pinjaman Perbankan yang disiapkan Satuan: konsep 1 (satu) PDAM = 1 (satu) konsep

194 194 LAPORAN KINERJA Lampiran 6 Buku Penyelarasan NO ESELON III PEJABAT FUNGSIONAL UNIT KERJA IKU NAMA JABATAN IKU KETERANGAN Teknik Penyehatan Lingkungan Pertama Jumlah konsep surat perjanjian kerjasama pemerintah swasta yang disusun Jumlah konsep surat perjanjian pinjaman perbankan yang disusun Jumlah berkas permohonan kajian perjanjian kerjasama yang disiapkan Jumlah konsep hasil analisis data aspek teknis kerjasama investasi yang disusun Jumlah konsep alternatif rencana peran serta masyarakat dan swasta yang disusun Jumlah konsep alternatif rencana investasi/pembiayaan yang disusun Jumlah konsep hasil kajian teknis atas rencana pengembangan SPAM PDAM yang disusun Jumlah konsep hasil analisis data aspek teknis kerjasama investasi yang disusun Satuan: konsep surat Satuan: konsep surat Satuan: berkas Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep Satuan: konsep

195 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 195 Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

196 196 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas perkenan-nya maka Dokumen Rencana Aksi Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Tahun 2015 ini dapat disusun dan diselesaikan tepat pada waktunya. Rencana Aksi ini disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang merupakan penjabaran kinerja triwulanan dalam kurun waktu tahun Dokumen ini disusun sebagai sarana perencanaan dan pengendalian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih (good governance and clean government) serta sebagai umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pada periode berikutnya. Hal-hal yang kami sajikan dalam bentuk laporan ini, telah kami upayakan semaksimal mungkin, namun kami yakin masih terdapat berbagai kekurangan yang masih perlu disempurnakan. Untuk itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, sumbang saran serta masukan untuk penyempurnaannya. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap Unit Eselon III dan Satuan Kerja di lingkungan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan terutama dalam rangka penyelesaian Dokumen Rencana Aksi ini. Akhir kata kami berharap bahwa laporan ini dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Tahun 2015 yang merupakan sebagian dari tugas yang diemban oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya.

197 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 197 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diberlakukannya PerMen PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja,Laporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, setiap unit kerja baik Eselon I maupun Eselon II diharuskan menyusun Rencana Aksi atas pelaksanaan Perjanjian Kinerja (PK). Rencana Aksi merupakan dokumen yang berisi rencana target kinerja yang hendak dicapai secara berkala dalam mewujudkan pencapaian sasaran. Rencana Aksi ini menjadi dasar dalam melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Perjanjian Kinerja. Penyusunan Rencana Aksi ditetapkan untuk Eselon I dan Eselon II, pada awal tahun setelah tersusunnya Perjanjian Kinerja yang kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan monitoring dan evaluasi. Penyusunan dokumen Rencana Aksi, menggunakan sumber data dari E-Monitoring Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tugas dan Fungsi Sesuai Peraturan Menteri PU dan PR Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pasal 476, mandat Ditjen Cipta Karya adalah: TUGAS Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan sesuai dengan peraturan perundangundangan. FUNGSI 1. Perumusan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan system pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan system pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan;

198 198 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja 3. Perumusan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan system pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; 4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan system pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; 5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan system pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; 6. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan 7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Dalam membantu mewujudkan tugas dan fungsi tersebut, Direktorat Jenderal Cipta Karya didukung oleh lima (5) unit kerja eselon II yang terdiri atas Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Bina Penataan Bangunan, Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, dan Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman serta satu unit kerja unsur pendukung yang dilaksanakan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal. Khusus di bidang air minum dan sanitasi, Direktorat Jenderal Cipta Karya memiliki 2 (dua) Unit Pelayanan Teknis (UPT) berupa Balai Pembinaan Teknik Air minum dan Sanitasi setingkat eselon III yang bertanggung jawab langsung pada Direktur Jenderal Cipta Karya. Selain itu, Direktorat Jenderal Cipta Karya juga dibantu oleh Badan Pendukung Pengembangan Sistem Air Minum (BPPSPAM) dalam rangka melaksanakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, unit pelaksana eselon II di dukung oleh 5 (lima) unit kerja setingkat eselon III yang menjalankan fungsi perumusan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan NSPK dan pemberian bimbingan teknis. Unit pendukung eselon II di dukung oleh 4 (empat) unit kerja setingkat eselon III yang menjalankan fungsi dukungan administrasi dan manajemen keciptakaryaan. Secara keseluruhan Ditjen Cipta Karya memiliki 5 (lima) Direktorat, 1 (satu) Sekretariat Direktorat, 1 (satu) Sekretariat Badan, 25 (duapuluh lima) Subdirektorat, 5 (lima) Bagian Pendukung, 3 (tiga) Bidang, serta 2 (dua) Balai UPT yang tugas dan fungsinya diatur berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 08/ PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk lebih detail terkait struktur organisasi Ditjen Cipta Karya, dapat dilihat pada Gambar 1.1.

199 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 199 Gambar 1.1.Struktur Organisasi Ditjen Cipta Karya Adapun tugas dan fungsi unit-unit pendukung Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah sebagai berikut: 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya Dalam memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan fungsi: - Pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi, dan tata laksana; - Pelaksanaan urusan administrasi keuangan, tata usaha, dan rumah tangga Direktorat Jenderal; - Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, fasilitasi advokasi hokum, pemberian pertimbangan hokum serta penyelenggaraan komunikasi public Direktorat Jenderal; - Pengelolaan barang milik negara Direktorat Jenderal; dan - Koordinasi, pemantauan dan evaluasi sarana dan prasarana penanggulangan darurat bencana alam. 2. Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Dalam penyusunan kebijakan dan strategi, keterpaduan perencanaan dan kemitraan, pembiayaan, pelaksanaan, pengelolaan data dan sistem informasi serta pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman yang meliputi pengembangan

200 200 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja kawasan permukiman, serta penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan sistem penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan permukiman, Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman menyelenggarakan fungsi : - penyusunan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman; - penyusunan keterpaduan perencanaan dan kemitraan pembangunan infrastruktur permukiman; - penyusunan keterpaduan program, pembiayaan tahunan yang bersumber dari APBN dn pembiayaan lainnya; - pemantauan keterpaduan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman; - pengelolaan data dan system teknologi informasi; - pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program kegiatan dan pembangunan infrastruktur permukiman; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. 3. Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan teknis, pengendalian dan pengaturan teknis pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman menyelenggarakan fungsi: - penyusunan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan pelaporan pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus; - penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus; - pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, dan kawasan permukiman khusus, serta fasilitasi penyediaan tanah; - pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus; - penyusunan dan penyebarluasan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus; - fasilitasi pembinaan kelembagaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

201 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Direktorat Bina Penataan Bangunan Dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan perencanaan teknis, penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan, gedung, pengelolaan rumah negara, penataan bangunan dan lingkungan khusus, serta penyusunan standarisasi dan penguatan kelembagaan, Direktorat Bina Penataan Bangunan menyelenggarakan fungsi: - penyiapan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - pelaksanaan kebijakan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - fasilitasi, pemberdayaan, dan penguatan kelembagaan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. 5. Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanakan kebijakan, penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan serta fasilitasi di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum, Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum menyelenggarakan fungsi: - Penyusunan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan laporan pengembangan system penyediaan air minum;

202 202 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja - penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan system penyediaan air minum perkotaan, perdesaan, kawasan khusus; - pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum perkotaan, perdesaan, kawasan khusus, serta fasilitasi penyediaan tanah; - pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum; - penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum; - fasilitasi dan pemberdayaan kelembagaan di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. 6. Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan serta fasilitasi di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, drainase lingkungan, dan penyehatan lingkungan permukiman terkait, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman menyelenggarakan fungsi: - penyusunan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan pelaporan sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; - penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; - pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, drainase lingkungan, dan penyehatan lingkungan permukiman terkait serta fasilitasi penyediaan tanah; - pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang system pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; - penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; - fasilitasi dan pemberdayaan kelembagaan di bidang system pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

203 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi BalaiTeknik Air Minum dan Sanitasi berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Cipta Karya, melalui Sekretaris Jenderal Cipta Karya erdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 21/PRT/M/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum. Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi memiliki tugas melaksanakan bimbingan teknis dan pemberdayaan pengelolaan sistem penyediaan air minum dan sanitasi dengan tugas pokok mengembangan kurikulum, melaksanakan bimbingan teknis bidang air minum dan sanitasi, serta pelatihan lainnya, dan diseminasi bahan latihan. Dalam penyelenggaraan tugasnya tersebut, Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi menyelenggarakan fungsi: - Pelaksanaan bimbingan teknik pelayanan air minum dan sanitasi Gambar 1.3.Struktur Organisasi Balai Pembinaan Teknik Air Minum dan Sanitasi

204 204 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja - Pemberdayaan kemampuan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan system penyediaan air minum dan sanitasi - Penyebarluasan dan penerapan teknologi rancang bangun sistem penyediaan air minum dan sistem pengolahan sanitasi - Pengelolaan laboratorium dan bengkel kerja air minum dan sanitasi - Penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang milik Negara - Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai Visi dan Misi Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun merupakan turunan dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 13/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahkan untuk mendukung visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yaitu terwujudnya infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang handal dalam mendukung Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Berdasarkan Visi Kementerian PU tersebut, maka Visi Ditjen Cipta Karya : Terwujudnyapermukimanperkotaandanperdesaanyanglayak, produk6f,berdaya saing dan berkelanjutan Adapun makna dari visi tersebut adalah: Layak, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang mempunyai persyaratan kecukupan prasarana dan sarana permukiman sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal sebagai tempat bermukim warga perkotaan dan perdesaan. Produktif, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang dapat menghidupkan kegiatan perekonomian di lingkungan permukiman. Berdaya saing, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang dapat menonjolkan kualitas lingkungan permukimannya dengan baik dan mampu bersaing sebagai lingkungan permukiman yang menarik untuk warganya. Berkelanjutan, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang asri, nyaman dan aman sebagai tempat bermukim warganya untuk jangka panjang.

205 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 205 Misi Ditjen Cipta Karya pada dasarnya juga harus selaras dengan Misi Kementerian PU, maka untuk mencapai Visi Ditjen Cipta Karya tersebut maka ditetapkan misi Ditjen Cipta Karya sebagai berikut : 1. Meningkatkan pembangunan infarstruktur permukiman di perkotaan dan perdesaan untuk mewujudkan permukiman yang layak, berkeadilan sosial, sejahtera, berbudaya, produktif, berdaya saing dan berkelanjutan dalam rangka pengembangan wilayah. 2. Mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan kapasitas pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman termasuk pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasinya. 3. Melaksanakan pembinaan dalam penataan kawasan serta pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara yang memenuhi standar keandalan bangunan gedung. 4. Menyediakan infrastruktur permukiman bagi kawasan kumuh/nelayan, daerah perbatasan, kawasan terpencil, pulau-pulau kecil terluar dan daerah tertinggal termasuk penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin. 5. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang professional dengan menerapkan good governance Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan dan Sasaran Strategis Ditjen Cipta Karya merupakan turunan dari visi Kementerian PU-PR tahun , yaitu Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Handal dalam Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal diartikan sebagai tingkat dan kondisi ketersediaan, keterpaduan, serta kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang produktif dan cerdas, berkeselamatan, mendukung kesehatan masyarakat, menyeimbangkan pembangunan, memenuhi kebutuhan dasar, serta berkelanjutan yang berasaskan gotong royong guna mencapai masyarakat yang lebih sejahtera. Berdasarkan arahan kebijakan serta memperhatikan peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur permukiman, maka tujuan yang akan dicapai oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam periode lima tahun ke depan adalah: 1. Melaksanakan fungsi pengaturan, pembinaan, dan pengawasan dalam bidang Cipta Karya dengan mengedepankan prinsip keterpaduan, inklusifitas, dan keberlanjutan. 2. Melaksanakan keterpaduan pembangunan infrastruktur permukiman berdasarkan penataan ruang di kabupaten/kota/kawasan strategis. 3. Menyediakan infrastruktur permukiman di perkotaan dan perdesaan dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal.

206 206 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja 4. Meningkatkan kemandirian pemerintah daerah serta mendorong kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman. 5. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang profesional dengan menerapkan prinsip good governance. Dalam mewujudkan sasaran strategis Kementerian PUPR sebagaimana tercantum Renstra Kementerian PU- PR , yaitu meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur permukiman di perkotaan dan perdesaan, maka sasaran program Ditjen Cipta Karya meliputi: a. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat, dengan indikator persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum. b. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak, dengan indicator persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan. c. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat, dengan indikator persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi Program dan Kegiatan Berdasarkan PMK 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi atas Pelaksanaan RKAKL, Program adalah penjabaran dari kebijakan sesuai dengan visi dan misi K/L yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi unit Eselon I yang berisi kegiatan untuk mencapai hasil dengan indicator kinerja yang terukur. Kegiatan merupakan penjabaran dari Program yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi unit eselon II/satuan kerja atau penugasan tertentu K/L yang berisi komponen kegiatan untuk mencapai keluaran dengan indicator kinerja yang terukur. Sesuai dengan dokumen penganggaran, dalam rangka mewujudkan Sasaran Program, Ditjen Cipta Karya melaksanakan Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, yang didukung oleh 7 (tujuh) kegiatan yaitu: a. Pelayanan Manajemen b. Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman c. Pembinaan dan Pengembangan Penataan Bangunan d. Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman e. Pembinaan dan Pengembangan Air Minum f. Penyusunan Kebijakan Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi dan Evaluasi Kinerja g. Dukungan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan

207 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 207 BAB II PERJANJIAN KINERJA Sebagaimana disebutkan dalam PerMen PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja,Laporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, Perjanjian Kinerja adalah dokumen yang memuat pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja 2.1. Indikator Kinerja Program dan Kegiatan Direktur Jenderal Cipta Karya memiliki satu program yaitu Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, dengan tiga sasaran strategis. Pada tahun 2015, Direktur Jenderal Cipta Karya telah menandatangani Perjanjian Kinerja terkait pelaksanaan program tersebut sebagaimana pada Tabel 2.1.

208 208 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Sesuai dengan besaran anggaran yang diterima oleh Ditjen Cipta Karya pada saat penyusunan PK, sebesar Rp ,- pada bulan Juni tahun 2015, Ditjen Cipta Karya berkomitmen dalam pemenuhan pencapaian sasaran program dengan indicator sebagai berikut: 1. Meningkatnya Kontribusi Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Air Minum Bagi Masyarakat dengan indicator kinerja sasaran berupa persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum. Target kinerja sasaran ini ditahun 2015 adalah sebesar 2,07%; 2. Meningkatnya Kontribusi Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hunian dan Permukiman yang Layak dengan indicator kinerja sasaran berupa persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan. Target kinerja sasaran ini ditahun 2015 adalah sebesar 0,70% 3. Meningkatnya Kontribusi Terhadap Pemenuhan Akses Sanitasi Bagi Masyarakat dengan target kinerja sasaran berupa persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi. Target kinerja sasaran ini ditahun 2015 adalah sebesar 1,80%. Dalam pelaksanaannya, upaya pencapaian sasaran tersebut didukung oleh kegiatan sebagaimana tergambar dalam Tabel 2.2. berikut ini.

209 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 209 Tabel 2.2. Struktur Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Cipta Karya Tahun 2015 Sasaran& Program/Kegiatan& Sasaran&Kegiatan& Indikator&Kinerja& Kegiatan& Target& Meningkatnya*Kontribusi*Terhadap*Pemenuhan*Kebutuhan*Air*Minum*Bagi*Masyarakat& Pengembangan( Terselenggaranya( SPAM( Jumlah( SPAM( 120( PDAM( Sistem( Penyedian( Air( terfasilitasi( terfasilitasi( Minum( Terselenggaraanya( SPAM( Jumlah( SPAM( Non> 1( PDAM( Non>PDAM(terfasilitasi( PDAM(terfasilitasi( Terselenggaranya( SPAM( Jumlah( SPAM( 4.629( l/det( Perkotaan( Perkotaan( Terselenggaranya( SPAM( berbasis(masyarakat( Jumlah( SPAM( berbasis( masyarakat( 1.449( l/det( Terselenggaranya( SPAM( Jumlah( SPAM( di( 874( l/det( di(kawasan(khusus( kawasan(khusus( BPPSPAM( Meningkatnya( kinerja( Jumlah( PDAM( yang( 35( PDAM( PDAM( meningkat(kinerjanya( Terselenggaranya(NSPK( Jumlah( NSPK( yang( 4( NSPK( diterbitkan( Terlaksananya( fasilitasi( Jumlah( Fasilitasi( 90( Kab/kota( penerapan(nspk( penerapan(nspk( Terselenggaranya( kajian( Kajian( Kebijakan( dan( 6( Laporan( kebijakan( dan( strategi( Strategi(Pengembangan( pengembangan(spam( SPAM( Meningkatnya* Kontribusi* Terhadap* Pemenuhan* Kebutuhan* Hunian* dan* Permukiman* yang* Layak& Pengembangan( Menurunnya( luasan( Persentase( penurunan( 0,70( %( Kawasan( permukiman( kumuh( luasan( permukiman( Permukiman( perkotaan( kumuh(perkotaan( Sekretaris(Ditjen(CK( Tersedianya( layanan( Jumlah( pegawai( yang( 2.545( orang( informasi( dan( tata( kelola( mendapat( layanan( administrasi( informasi( dan( tata( kepegawaian( kelola( administrasi( kepegawaian( Meningkatnya( kualitas( Kualitas( laporan( WTP( WTP( laporan( keuangan( yang( keuangan( akuntabel( Terwujudnya( peraturan( Jumlah( peraturan( 10( Peraturan( perundang>undangan( bid( CK( perundang>udangan(( bid(ck(yang(diwujudkan( di(tahun(2015( Meningkatnya( kualitas( Jumlah( fasilitasi( proses( 2( Trilyun( tata( kelola( BMN( hibah(bmn( termasuk( terfasilitasinya( proses(hibah(bmn( Terwujudnya( peraturan( Jumlah( angkatan( 67( angkatan( perundang>undangan( bid( pelatihan( CK( Terselenggaranya( Jumlah( masyarakat( 500( orang(

210 210 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja Sasaran& Program/Kegiatan& Sasaran&Kegiatan& Indikator&Kinerja& Kegiatan& Target& Bina% Penataan% Terfasiitasinya%legalisasi% Jumlah% Perda% BG% yang% 113% Perda% Bangunan% Perda%BG% dihasilkan%% Keterpaduan% Meningkatnya% kualitas% Jumlah% Kab/kota% yang% 507% Kab/kota% Infrastruktur% RPI2JM% memiliki% RPI2JM% Permukiman% berkualitas% % Konsistensi% Prosentase% Konsistensi% 70% %% penyelenggaraan% infrastruktur% penyelenggaraan% infrastruktur% permukiman% terhadap% permukiman% terhadap% RPI2JM% RPI2JM% Tingkat% Akuntabilitas% Prosentase% tingkat% 80% %% Kinerja% akuntabilitas%kinerja% % Meningkatnya*Kontribusi*Terhadap*Pemenuhan*Akses*Sanitasi*Bagi*Masyarakat! Pembinaan% dan% Meningkatnya% cakupan% Jumlah% jiwa% yang% % Jiwa% Pengembangan% Penyehatan% pelayanan%air%limbah% terlayani% pelayanan% air% limbah% terlayani% Lingkungan% Meningkatnya% cakupan% Jumlah% jiwa% yang% % Jiwa% Permukiman% pelayanan% terlayani% pelayanan% terlayani% persampahan% persampahan% % Meningkatnya% cakupan% pelayanan%drainase% Jumlah% hektar% kawasan% yang% terlayani% pelayanan% drainase% 1.309% Ha%

211 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Metode Pengukuran Untuk memudahkan pengukuran kinerja, maka pada saat penentuan target kinerja, perlu diketahui metode pengukuran yang digunakan. Manfaat adanya informasi metode pengukuran, adalah untuk menjamin konsistensi penggunaan indicator kinerja yang measurable. Metode pengukuran dibagi dua yaitu metode pengukuran progress fisik (output) dan metode pengukuran hasil (outcome) No Output L/det (RKAKL) Sambungan Rumah* Jiwa Terlayani** Proyeksi Penduduk (2015)*** Kontribusi Direktorat Jenderal CK (2015) (7) = (5)/(6) x 100% (1) (2) (3) (4) (5) (6) PERKOTAAN 1 SPAM IKK + Pemekaran 4, ,900 2,027,502 TOTAL PERKOTAAN 4, ,900 2,027,502 PERDESAAN 2 SPAM Khusus ,680 1,224, ,461, % 3 Pemberdayaan Masyarakat 1, ,680 2,030,918 TOTAL PERDESAAN 2, ,360 3,255,917 TOTAL CIPTA KARYA 6,952 1,206,260 5,283,419 Keterangan: * Asumsi untuk Perkotaan, 1 l/det setara dengan 100 SR Asumsi untuk Perdesaan, 1 l/det setara dengan 320 SR ** Asumsi 1 KK = 4 jiwa *** Data BPS (Publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia , tahun 2013) Tabel 2.3. Metode Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran Program Pertama

212 212 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja Tabel 2.4. Metode Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran Program Kedua No Output Target 2015 Total Kawasan Kumuh Seluruh Indonesia Target Pengurangan (%) % Pelayanan (1) (2) (3) (4) (5) (6) = (3)/(4)x(5) 1 Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan 2,680 Ha 38, Tabel 2.5. Metode Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran Program Ketiga

213 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 213 BAB III KAPASITAS ORGANISASI 3.1 KERAGAMAN SUMBER DAYA MANUSIA Dalam mendukung tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Cipta Karya beserta unit kerja pendukungnya di tahun 2015, Direktorat Jenderal Cipta Karya didukung oleh orang pegawai dengan keragaman Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbagi kedalam enam direktorat. Rincian jumlah SDM tiap eselon 2 disajikan dalam tabel 3.1. No. Unit Kerja Jumlah 1. SEKDITJEN DIT. KIP DIT. BPB DIT. PKP DIT. PPLP DIT. PSPAM 567 Total 2549 Tabel 3.1. Komposisi SDM Eselon II Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015 Di tahun 2015, proporsi terbesar SDM berasal dari golongan III sebanyak orang (59%) yang terbagi golongan ruang sebagaimana terdapat pada Gambar 3.1. Golongan III umumnya didominasi oleh pegawai dengan golongan ruang III/B sebanyak 747 orang yang sebagian besar merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) (masa kerja >5 tahun). Gambar 3.1. Klasifikasi Golongan PNS Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015

214 214 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja Gambar 3.2. Grafik SDM Berdasar Golongan Ruang Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015 Pada keragaman SDM berdasarkan pendidikan, komposisi terbesar ada pada SDM yang berpendidikan Strata-1 sebanyak orang atau 44 % dari total keseluruhan SDM. Gambar 3.3. Grafik SDM Berdasarkan Golongan Pendidikan Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015 Klasaifikasi SDM di Direktorat Jendral Cipta Karya terdiri dari pendidikan teknis dan non-teknis. Komposisi jumlah pegawai berdasarkan pendidikan teknis atau non-teknis dapat dilihat di gambar 3.4.

215 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 215 Gambar 3.4. Grafik SDM Berdasarkan Klasifikasi Teknis dan Non-Teknis Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015 Persebaran SDM di setiap unit kerja Eselon II terdiri dari kategori, yaitu pusat dan daerah. Persebaran SDM di masing eselon 2 kurang lebih merata. Gambar 3.5. Grafik Persebaran SDM Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015

216 216 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja Komposisi terbesar persebaran PNS ada di Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum sebanyak 566 orang dan yang terendah di Setditjen. Cipta Karya sebanyak 262 orang. Dari analisis kebutuhan pegawai, dapat disampaikan bahwasanya jumlah pegawai di beberapa unit kerja masih belum memadai, hal ini dikarenakan besarnya beban kerja yang tidak sebanding dengan ketersediaan SDM.. No. Unit Kerja Jumlah 1. Laki-Laki orang 2. Perempuan 922 orang Total orang Tabel 3.2. Rekapitulasi PNS Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015 Berdasarkan jenis kelamin, SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya masih didominasi Laki-laki sebanyak orang (64%) dan perempuan sebanyak 922 orang (36%). Terdapat beberapa orang Perempuan yang berperan penting dalam pembangunan bidang Cipta Karya dengan menduduki posisi strategis. Sebanyak 34 perempuan menduduki posisi Eselon IV, 11 perempuan menduduki posisi Eselon III dan 2 perempuan menduduki posisi Eselon II. Gambar 3.6. Komposisi Perempuan Yang Menduduki Posisi Strategis Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015 Jika dilakukan analisa, maka persebaran SDM dalam upaya mencapai sasaran program Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah sebagai berikut: a. Jumlah pegawai berjenis kelamin perempuan lebih sedikit jika dibandingkan dengan laki-laki namun demikian meskipun sedikit pegawai perempuan lebih banyak menduduki posisi-posisi strategis di Direktorat Jenderal Cipta Karya.

217 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 217 b. Dengan kenaikan pagu dana Direktorat Jenderal Cipta Karya setiap tahunnya maka otomatis dibutuhkan SDM yang mumpuni yang pada kenyataannya belum dimiliki oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya. Saat ini, SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya yang mempunyai latar belakang teknik masih lebih sedikit sehingga otomatis dibutuhkan tenaga-tenaga baru yang latar belakang pendidikannya sesuai dengan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Cipta Karya. 3.2 SARANA DAN PRASARANA Sedangkan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mendukung tugas dan fungsi adalah kendaraan operasional dan bangunan gedung, dengan penjelasan lebih lanjut sebagai berikut: a. Kendaraan Operasional Kendaraan operasional yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Cipta adalah 483 buah kendaraan, dengan kondisi rusak ringan sebanyak 40 buah, rusak berat sebanyak 77 buah dan yang masih dalam kondisi baik sebanyak 366 buah. b. Bangunan Gedung Bangunan gedung yang dimiliki Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah seluas ,92 m2 yang terdiri dari depo dan ruangan kantor yang tersebar di wilayah Jakarta, Bekasi, Padang, Surabaya, Makasar dan Medan. Depo digunakan untuk penyimpanan sarana dan prasarana tanggap darurat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) Pada awal tahun 2015, anggaran Ditjen Cipta Karya adalah sebesar Rp ,- kemudian pada bulan Juni, terdapat perubahan pagu anggaran menjadi Rp ,- Penambahan pagu anggaran ini dikarenakan adanya pengurangan subsidi BBM. Selama kurun waktu Tahun 2015, pagu Direktorat Jenderal Cipta Karya mengalami revisi 9 kali, yang menyebabkan anggaran menjadi Rp ,- (Bulan Desember 2015). Perubahan pagu anggaran ini disebabkan adanya dana sisa lelang dan beberapa paket di Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman yang tidak siap lelang sehingga dialihkan ke direktorat lain dan beberapa di-drop. Pagu anggaran tahun 2015 jika dibandingkan dengan proyeksi anggaran sebagaimana terdapat dalam Rancangan Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya, hanya teralisasi kurang lebih 30%. Sisa anggaran, untuk mewujudkan target Renstra, diharapkan dapat dipenuhi oleh sektor APBN, masyarakat dan swasta.

218 218 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja Tabel 3.3. Prasarana dan Sarana Gedung dan Kantor Di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015 NO PRASARANA/ SARANA LOKASI LUAS (M2) 1. Gedung B.1.C Jakarta Depo Gudang Bekasi Induk 3. Depo Gudang Padang Padang Depo Gudang Surabaya Surabaya Depo Gudang Makasar Makasar 6. Depo Gudang Medan Medan 7. Wisma Sanita Jakarta Gedung Kantor Satker Bangkim Jakarta 863,04 9. Gedung Kantor Tanggap Darurat Jakarta Gedung Kantor Satker Agropolitan Jakarta Mess Pejompongan Jakarta 362, Gedung TC Pejompongan Jakarta Gedung Ex Tata Bangunan Jakarta Gedung Kantor Jakarta 480 Habitat 15. Gedung Kantor Jakarta 540 BPPSPAM Total ,92

219 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 219 BAB IV TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA PER TRIWULAN Berdasarkan Perjanjian Kinerja yang telah disusun dan telah disampaikan dalam Bab II, selanjutnya disusun target pencapaian indicator kinerja per triwulan. Sumber target ini adalah Format Rencana Aksi Kinerja Triwulan sebagaimana terdapat dalam E-Mon, yang merupakan kinerja fisik. Target pencapaian indicator kinerja per triwulan dibedakan antara target pencapaian indicator kinerja Program dan pencapaian indiaktor kinerja kegiatan. Karena tidak seluruh output ataupun outcome memiliki kontribusi secara langsung terhadap pencapaian tiap sasaran, maka dilakukan pembobotan kepada setiap output dan outcome strategis. Pembobotan dilakukan terhadap besaran anggaran yang diperlukan oleh output dan outcome tersebut di tahun Target Pencapaian Indikator Kinerja Program TARGET# TARGET#TRIWULAN#(%)# NO# SASARAN#STRATEGIS# INDIKATOR#KINERJA# KINERJA# T1! T2# T3# T4# 2015# (1)# (2)# (3)# (4)# (5)# (6)# (7)# (8)# PROGRAM:! Pembinaan! dan! Pengembangan! Infrastruktur!!!!!! Permukiman!! 1.! Meningkatnya* Kontribusi*Terhadap* Pemenuhan*Kebutuhan* Air*Minum! 2.! Meningkatnya* Kontribusi* Terhadap* Pemenuhan* * Kebutuhan* Hunian* dan* Permukiman*Yang*Layak! 3.! Meningkatnya*! Kontribusi* Terhadap* Pemenuhan* Akses* Sanitasi*Bagi*Masyarkat! Persentase!Peningkatan! Cakupan!Pelayanan!Akses!Air! Minum! Persentase!Penurunan!Luasan! Permukiman!Kumuh!Perkotaan! Persentase!Peningkatan! Cakupan!Pelayanan!Akses! Sanitasi! 2,07!%! 1,20! 23,93! 56,63! 100 0,70!%! 1,91! 21,12! 53,48! 100 1,80!%* 2,17! 13,91! 46,74! 100 Tabel 4.1 Target Capaian Indikator Kinerja Program Per-Triwulan Tahun 2015 Seperti yang tergambar dalam Tabel 3.1.diatas, dijabarkan target tiap triwulan dari setiap sasaran dengan rata-rata target capaian kinerja untuk Triwulan 1 sebesar 1,76%, Triwulan 2 sebesar 19,65%, Triwulan 3 sebesar 52,29%, dan pada Triwulan 4 sebesar 100%.

220 220 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja Dalam memantau kinerja Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, selanjutnya ditetapkanlah target capaian kinerja secara berkala (triwulan) pada setiap sasaran yang hendak dicapai. Selama kurun waktu pelaksanaan kegiatan satu tahun anggaran, kontribusi untuk tiap indikator kinerja utama seperti yang tersebut berikut ini : 1. Indikator kinerja utama peningkatan cakupan pelayanan akses air minum untuk triwulan 1 sebesar 1,20%, triwulan 2 sebesar 23,93%, triwulan 3 sebesar 56,63%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 2. Indikator kinerja utama penurunan luas permukiman kumuh perkotaan pada triwulan 1 sebesar 1,91%, triwulan 2 sebesar 21,12%, triwulan 3 sebesar 53,48%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 3. Indikator kinerja utama peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi untuk triwulan 1 sebesar 2,17%, triwulan 2 sebesar 13,91%, triwulan 3 sebesar 46,74%, dan pada triwulan 4 sebesar 100% Target Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan! Tabel 4.2 Target Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Pada Sasaran Peningkatan Cakupan Pelayanan Akses Air Minum NO# INDIKATOR#KINERJA#OUTPUT# TARGET# TARGET#TRIWULAN#(%)# PK#2015# T1! T2! T3! T4! (1)# (2)# (3)# (4)# (5)# (6)# (7)# 1.! SPAM!Terfasilitasi!! 120!PDAM!!!!!!! 0,67! 376!Kawasan! 17,66! 50,67! 100! 2.! SPAM!Non!PDAM!Terfasilitasi! 1!PDAM! 245!Kawasan! 1,11! 27,63! 70,74! 100! 3.! SPAM!Perkotaan! 243!IKK! 4.626!lt/det! 3,63! 24,65! 57,68! 100! 4.! SPAM!Perdesaan! 1.449!Desa! 1.449!lt/det! 1,57! 12,29! 40,23! 100! 5.! SPAM!Di!Kawasan!Khusus!! 229!Kawasan! 874!lt/det! 0,85! 15,22! 50,13! 100! 6.! SPAM!Regional! 1!Kawasan! 200!lt/det! 0,00! 29,80! 55,12! 100! 7.! Peraturan!Pengembangan!Sistem! Penyediaan!Air!Minum,!Sanitasi,!dan!Air! 1!SPK! 1,92! 30,16! 66,03! 100! Minum! 8.! Pemantauan!dan!Pembinaan! Penyelenggaraan!SPAM! 2!Laporan! 0,51! 27,09! 58,92! 100! 9.! Fasilitasi!Pengembangan!Sumber! Pembiayaan,!Pola!Investasi! 35!Laporan! 1,78! 30,91! 59,79! 100! Penyelenggaraan!SPAM,!Promosi!Investasi! 10.! Dukungan!Pelaksanaan!Pengembangan! SPAM! 3!Laporan! 0,00! 23,86! 57,09! 100!

221 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 221 Dalam rangka memenuhi pencapaian IKU Outcome peningkatan cakupan pelayanan akses air minum yang didukung oleh output SPAM Terfasilitasi, SPAM Non PDAM Terfasilitasi, SPAM Perkotaan, SPAM Perdesaan, SPAM Di Kawasan Khusus, SPAM Regional, Peraturan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi, dan Air Minum, Pemantauan dan Pembinaan Penyelenggaraan SPAM, Fasilitasi Pengembangan Sumber Pembiayaan, Pola Investasi Penyelenggaraan SPAM, Promosi Investasi, Dukungan Pelaksanaan Pengembangan SPAM selanjutnya disusun rencana target output sebagai berikut: 1. Untuk output SPAM Terfasilitasi, dalam memenuhi target 120 PDAM di 376 Kawasan, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,67%, pada triwulan 2 sebesar 17,66%, triwulan 3 sebesar 50,67%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 2. Untuk output SPAM Non PDAM Terfasilitasi, dalam memenuhi target 1 PDAM di 245 Kawasan, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 1,11%, triwulan 2 sebesar 27,63%, triwulan 3 sebesar 70,74%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 3. Untuk output SPAM Perkotaan, dalam memenuhi target lt/det pada 243 IKK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 3,63%, triwulan 2 sebesar 24,65%, triwulan 3 sebesar 57,68%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 4. Untuk output SPAM Perdesaan, dalam memenuhi target lt/det pada Desa maka pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 1,56%, triwulan 2 sebesar 12,29%, triwulan 3 sebesar 40,23%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 5. Untuk output SPAM Di Kawasan Khusus, dalam memenuhi target 874 lt/det pada 229 Kawasan maka pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,85%, triwulan 2 sebesar 15,22%, triwulan 3 sebesar 50,13%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 6. Untuk output SPAM Regional, dalam memenuhi target 200 lt/det pada 1 Kawasan maka pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,00%, triwulan 2 sebesar 29,80%, triwulan 3 sebesar 55,12%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 7. Untuk output Peraturan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi, dan Air Minum, dalam memenuhi target 1 SPK maka pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 1,92%, triwulan 2 sebesar 30,16%, triwulan 3 sebesar 66,03%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 8. Untuk output Pemantauan dan Pembinaan Penyelenggaraan SPAM, dalam memenuhi target 2 Laporan maka pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,51%, triwulan 2 sebesar 27,09%, triwulan 3 sebesar 58,92%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 9. Untuk output Fasilitasi Pengembangan Sumber Pembiayaan, Pola Investasi, Penyelenggaraan SPAM, Promosi Investasi, dalam memenuhi target 35 Laporan maka pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 1,78%, triwulan 2 sebesar 30,91%, triwulan 3 sebesar 59,79%, dan pada triwulan 4 sebesar 100% 10. Untuk output Dukungan Pelaksanaan Pengembangan SPAM, dalam memenuhi target 3 Laporan maka pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,00%, triwulan 2 sebesar 23,86%, triwulan 3 sebesar 57,09%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%.

222 222 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja Selanjutnya, target capaian setiap output ini diakumulasi agar dapat menggambarkan kinerja IKU outcome Peningkatan Cakupan Pelayanan Akses Air Minum yaitu sebesar 1,20% pada triwulan 1; 23,93% pada triwulan 2; 56,63% pada triwulan 3 dan 100% pada triwulan 4. Tabel 4.3 Target Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Pada Sasaran Penurunan Luasan Kumuh Perkotaan Sumber: Rencana Aksi Kinerja Triwulanan E-Mon Online, 2015! NO# INDIKATOR#KINERJA# OUTPUT# TARGET# PK#2015# TARGET#TRIWULAN#(%)# T1! T2# T3# T4# (1)# (2)# (3)# (4)# (5)# (6)# (7)# 1.! Pembangunan! dan! Pengembangan! Kawasan! 8.636!Ha! 0,10! 9,65! 44,67! 100 Perkotaan! 2.! Pembinaan!dan! Pengawasan! Penyelenggaraan!Bangunan! Gedung! 3.! Evaluasi!Kinerja!Bidang! Permukiman! 4.! Program!dan!Anggaran! Bidang!Permukiman! 5.! Dokumen!Administrasi!dan! Pengelolaan! Kepegawaian/Ortala! 6.! Dokumen!Sistem!Akuntansi! Barang!Milik!Negara! 7.! Laporan!Administrasi! Keuangan!dan!Akuntansi! 853! Laporan! 1,23! 12,09! 43,17! !Laporan! 0,00! 27,29! 50,86! !Laporan! 7,52! 31,57! 64,26! !Laporan! 1,01! 24,04! 61,60! !Laporan! 1,77! 22,19! 54,77! !Laporan! 1,71! 20,98! 55,01! 100 Dalam rangka memenuhi pencapaian IKU Outcome penurunan luasan kumuh perkotaan yang didukung oleh output Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Perkotaan,Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bangunan Gedung, Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman, Program dan Anggaran Bidang Permukiman, Dokumen Administrasi dan Pengelolaan Kepegawaian/Ortala, Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara, serta Laporan Administrasi Keuangan dan Akuntansi selanjutnya disusun rencana target output sebagai berikut: 1. Untuk output Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Perkotaan, dalam memenuhi target Ha, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,10%, pada triwulan 2 sebesar 9,65%, triwulan 3 sebesar 43,17%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%.

223 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Untuk output Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bangunan Gedung, dalam memenuhi target 853 Laporan, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 1,23%, triwulan 2 sebesar 12,09%, triwulan 3 sebesar 43,17%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 3. Untuk output Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman, dalam memenuhi target 10 Laporan, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,00%, triwulan 2 sebesar 27,29%, triwulan 3 sebesar 50,86%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 4. Untuk output Program dan Anggaran Bidang Permukiman, dalam memenuhi target 24 Laporan, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 7,52%, triwulan 2 sebesar 31,57%, triwulan 3 sebesar 64,26%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 5. Untuk output Dokumen Administrasi dan Pengelolaan Kepegawaian/Ortala, dalam memenuhi target 11 Laporan, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 1,77%, triwulan 2 sebesar 22,19%, triwulan 3 sebesar 54,77%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 6. Untuk output Laporan Administrasi Keuangan dan Akuntansi, dalam memenuhi target 15 Laporan, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 1,71%, triwulan 2 sebesar 20,98%, triwulan 3 sebesar 55,01%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. Selanjutnya, target capaian setiap output ini diakumulasi agar dapat menggambarkan kinerja IKU outcome yaitu sebesar 1,91% pada triwulan 1; 21,12% pada triwulan 2; 53,48% pada triwulan 3 dan 100% pada triwulan 4. Tabel 4.4 Target Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Pada Sasaran Peningkatan Cakupan Pelayanan Akses Sanitasi NO# INDIKATOR#KINERJA#OUTPUT# TARGET# TARGET#TRIWULAN#(%)# PK#2015# T1! T2! T3! T4! (1)# (2)# (3)# (4)# (5)# (6)# (7)# 1.! Sistem!Pengolahan!Air!Limbah!Skala! Regional!!! !KK! 5,31! 25,37! 56,24! 100! 2.! Sistem!Pengolahan!Air!Limbah!Skala!!!!!!!!!! 100! !KK! Kota! 2,82! 22,91!! 45,58! 3.! Sistem!Pengolahan!Air!Limbah!Skala!!!!!!!!!! 100! !KK! Kawasan! 0,14!! 8,49!! 40,24! 4.!!!!!!!!!! 100! Sistem!Pengolahan!Air!Limbah!Khusus! !KK! 0,17!! 5,62!! 48,69! 5.! Sistem!Pengolahan!Drainase!!!!!!!!!! 100! 1.394!Ha! Perkotaan! 8,44! 23,35!! 51,71! 6.! Sistem!Penanganan!Persampahan!!!!!!!!!! 100! !KK! Skala!Regional! 1,09! 11,96!!! 57,47! 7.! Sistem!Penanganan!Persampahan! Skala!Kota! ! KK!!!! 0,52!!!! 15,89!!!!! 100! 42,76! 8.! Sistem!Penanganan!Persampahan!!!!!!!!!! 100! !KK! Skala!Kawasan! 0,47! 5,19!! 36,36! 9.! Sistem!Penanganan!Persampahan!!!!!!!!!! 100! !KK! Kawasan!Khusus! 0,56! 6,37!! 41,82!!

224 224 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja Dalam rangka memenuhi pencapaian IKU Outcome Peningkatan Cakupan Pelayanan Akses Sanitasi yang didukung oleh output Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional, Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kota, Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan, Sistem Pengolahan Air Limbah Khusus, Sistem Pengolahan Drainase, Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional, Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota, Sistem Penanganan Persampahan Skala Kawasan, serta Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Khusus, selanjutnya disusun rencana target output sebagai berikut: 1. Untuk output Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional, dalam memenuhi target KK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 5,31%, pada triwulan 2 sebesar 25,37%, triwulan 3 sebesar 56,24%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 2. Untuk output Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kota, dalam memenuhi target KK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 2,82%, triwulan 2 sebesar 22,91%, triwulan 3 sebesar 45,58%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 3. Untuk output Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan, dalam memenuhi target KK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,14%, triwulan 2 sebesar 8,49%, triwulan 3 sebesar 40,24%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 4. Untuk output Sistem Pengolahan Air Limbah Khusus, dalam memenuhi target KK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,17 %, triwulan 2 sebesar 5,62%, triwulan 3 sebesar 48,69%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 5. Untuk output Sistem Pengolahan Drainase Perkotaan, dalam memenuhi target Ha, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 8,44%, triwulan 2 sebesar 23,35%, triwulan 3 sebesar 51,71%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 6. Untuk output Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional, dalam memenuhi target KK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 1,09%, triwulan 2 sebesar 11,96%, triwulan 3 sebesar 57,47%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 7. Untuk output Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota, dalam memenuhi target KK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,52%, triwulan 2 sebesar 15,89 %, triwulan 3 sebesar 42,76%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 8. Untuk output Sistem Penanganan Persampahan Skala Kawasan, dalam memenuhi target KK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,47%, triwulan 2 sebesar 5,19%, triwulan 3 sebesar 36,36%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 9. Untuk output Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Khusus, dalam memenuhi target KK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,56%, triwulan 2 sebesar 6,37 %, triwulan 3 sebesar 41,82%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%.

225 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 225 BAB V PENUTUP Pada bab ini akan dijabarkan mengenai kesimpulan yang didapatkan dari beberapa penjelasan pada babbab sebelumnya dan beberapa rekomendasi dari penjabaran dan pengalaman mengenai kendala yang terjadi di beberapa pencapaian indikator kinerja utama Ditjen Cipta Karya pada Triwulan I Kesimpulan Grafik 5.1. Target Triwulan Sasaran Strategis Ditjen Cipta Karya a. Secara umum, target pada triwulan I masih sangat rendah. Hal ini disebabkan pada triwulan I, kegiatan di lingkungan Ditjen Cipta Karya belum berjalan karena menunggu reorganisasi Ditjen Cipta Karya. Pada triwulan I, kinerja Ditjen Cipta Karya hanya merupakan kegiatan administrasi seperti pembayaran gaji b. Pada triwulan II, ditargetkan kinerja akan meningkat menjadi rata-rata 15 % secara total. Diharapkan kinerja Ditjen Cipta Karya tidak hanya berasal dari administrasi saja, tetapi kinerja kegiatan swakelola sudah dapat diproses. c. Pada triwulan III, target diperkirakan belum mencapai 75%. Hal ini dikarekan unit kerja masih melakukan penyesuaian DIPA dengan tugas dan fungsi yang baru. Diperkirakan pada triwulan ini, akan banyak terdapat revisi-revisi anggaran.

226 226 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja d. Pada triwulan IV, target yang dicanangkan adalah baik target progress fisik (output) maupun outcome akan mencapai 100% Rekomendasi Mengingat besarnya beban pada triwulan III dan IV, dengan kapasitas organisasi yang belum maksimal, maka perlu dipersiapkan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mempercepat proses persiapan administrasi pelelangan sehingga dapat sesuai dengan rencana target. b. Mempercepat penerbitan SK Satker agar roda administrasi dapat segera berjalan. c. Memperketat proses monitoring terhadap kinerja indikator output, outcome serta IKU Direktorat Jenderal Cipta Karya diantaranya melalui pembentukan Satgas percepatan kinerja. d. Meningkatkan koordinasi dengan berbagai instansi terkait baik di pusat maupun daerah lebih intensif.

227 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 227

228 228 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

229 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 229

230 230 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

231 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 231

232 232 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

233 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 233

234 234 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

235 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 235

236 236 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

237 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 237

238 238 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

239 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 239

240 240 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

241 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 241

242 242 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

243 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 243

244 244 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

245 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 245

246 246 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

247 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 247

248 248 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

249 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 249

250 250 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

251 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 251

252 252 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

253 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 253

254 254 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

255 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 255

256 256 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

257 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 257

258 258 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

259 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 259

260 260 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

261 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 261

262 262 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

263 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 263

264 264 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

265 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 265

266 266 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

267 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 267

268 268 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

269 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 269

270 270 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

271 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 271

272 272 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

273 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 273

274 274 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

275 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 275

276 276 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

277 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 277

278 278 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

279 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 279

280 280 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

281 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 281

282 282 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

283 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 283

284 284 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

285 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 285

286 286 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

287 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 287

288 288 LAPORAN KINERJA Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

289 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 289

290 290 lampiran Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

291 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 291

292 292 lampiran Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

293 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 293

294 294 lampiran Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

295 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 295

296 296 lampiran Lampiran 7 Rencana Aksi Kinerja

297 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 297

298 298 lampiran Lampiran 8 Dokumentasi LAKIP A. SEKTOR PENGEMBANGAN AIR MINUM 1. Output SPAM Terfasilitasi KEGIATAN : Bantuan Program Penyehatan PDAM Tirta Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (AM.25) LOKASI : Kabupaten Ogan Komering Ilir Prov Sumatera Selatan KOORDINAT : Longitude Latitude SASARAN : Dalam rangka memenuhi sasaran meningkatnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan 0 % MANFAAT : Meningkatkan kinerja pengelolaan PDAM dengan kondisi tidak sehat (kurang sehat dan sakit) 75 % 25 % 100 % 50 %

299 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Output SPAM IKK KEGIATAN : Pengadaan dan Pemasangan IPA Paket Kap. 30 l/dt, Pembangunan Reservoir Kap. 400 M3 Lok IKK Padang Jaya (30 l/dt) 0 % LOKASI : IKK Padang Jaya, Prov. Bengkulu KOORDINAT : Longitude Latitude MANFAAT : Mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum dan meningkatkan pelayanan di Ibukota Kecamatan atau kawasan yang belum memiliki Sistem Penyediaan Air Minum 50 % SASARAN : Dalam rangka memenuhi sasaran meningkatnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan 100 %

300 300 lampiran Lampiran 8 Dokumentasi LAKIP KEGIATAN : Optimalisasi SPAM IKK Teluk Bintan dan IKK Teluk Sebong Kab. Bintan 0 % LOKASI : IKK Teluk Bintan dan IKK Teluk Sebong Kab. Bintan Provinsi Kepulauan Riau KOORDINAT : Longitude Latitude MANFAAT : Mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum dan meningkatkan pelayanan di Ibukota Kecamatan atau kawasan yang belum memiliki Sistem Penyediaan Air Minum 50 % SASARAN : Dalam rangka memenuhi sasaran meningkatnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan 75 %

301 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 301 B. SEKTOR PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 1. Output Infrastruktur Air Limbah KEGIATAN : Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja LOKASI : Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung 0 % KOORDINAT : Longitude Latitude MANFAAT : Membangun Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja untuk mengolah mengolah limbah agar tidak menjadi polusi bagi lingkungan SASARAN : Dalam rangka memenuhi sasaran meningkatnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan 25 % 100 % 75 %

302 302 lampiran Lampiran 8 Dokumentasi LAKIP 2. Output Infratstruktur TPA KEGIATAN : Pembangunan TPA Kabupaten Lampung TImur LOKASI : Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung 0 % KOORDINAT : Longitude Latitude MANFAAT : Membangun infrastruktur TPA sebagai tempat pembuangan akhir sampah agar sampah dapat dikelola dengan baik sehingga tidak mengganggu lingkungan 50 % SASARAN : Dalam rangka memenuhi sasaran meningkatnya kualitas pengolahan limbah dan sampah rumah tangga 100 %

303 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 303 C. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN 1. Output Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan KEGIATAN : Peningkatan Infrastruktur Permukiman Perdesaan Kawasan KTM SASARAN : Dalam rangka memenuhi meningkatnya kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang LOKASI : Kec. Geragai Kab. Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi KOORDINAT : Longitude Latitude % MANFAAT : Membangun jalan poros agar penduduk desa dapat berpindah tempat dengan cepat dan pergerakan ekonomi masyarakat semakin meningkat 75 % 25 % 50 % 100 %

304 304 lampiran Lampiran 8 Dokumentasi LAKIP KEGIATAN : Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kws Kumuh Banguntapan, Potorono LOKASI : Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul KOORDINAT : Longitude Latitude MANFAAT : Membangun saluran pembuangan air di jalan lingkungan bertujuan untuk mencegah terjadinya genangan saat hujan SASARAN : Dalam rangka memenuhi meningkatnya kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang 0 % 25 % 50 % 100 %

305 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Output Kawasan Permukiman Perkotaan KEGIATAN : Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kws. Garongkong dan Padangko, Kel. Mangempang, Kec. Barru, Kab. Barru SASARAN : Dalam rangka memenuhi meningkatnya kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang LOKASI : Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan KOORDINAT : Longitude Latitude % MANFAAT : Membangun jalan poros agar penduduk dapat berpindah tempat dengan cepat dan pergerakan ekonomi masyarakat semakin meningkat 75 % 25 % 100 % 50 %

306 306 lampiran Lampiran 8 Dokumentasi LAKIP D. SEKTOR PENGEMBANGAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. Output Prasarana dan Sarana Lingkungan Permukiman KEGIATAN : Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan 0 % LOKASI : Kawasan Benyom Jaya Distrik Nimbokrang Kabupaten Jayapura KOORDINAT : Longitude Latitude MANFAAT : Sarana prasarana dasar akan meningkatkan taraf hidup dan perekonomian kawasan sekitar SASARAN : Dalam rangka memenuhi meningkatnya kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang 25 % 100 % 50 %

307 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 307 KEGIATAN : Penataan Bangunan Kawasan Tradisional Ilaga Kabupaten Puncak 0 % LOKASI : Kabupaten Puncak, Provinsi Papua KOORDINAT : Longitude Latitude MANFAAT : Membangun bangunan tradisional agar selaras dengan lingkungan sekitarnya SASARAN : Dalam rangka memenuhi meningkatnya kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang 50 % 75 %

308 308 lampiran Lampiran 8 Dokumentasi LAKIP KEGIATAN : Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional LOKASI : Kawasan Bolu Kecamatan Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara 0 % KOORDINAT : Longitude Latitude MANFAAT : Sarana prasarana dasar akan meningkatkan taraf hidup dan perekonomian kawasan permukiman tradisional SASARAN : Dalam rangka memenuhi meningkatnya kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang 25 % 100 % 50 %

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 2 LaPORAN Kinerja DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 3 Laporan Kinerja Tahun 2017 sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja Direktorat

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Cipta Karya

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Cipta Karya KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya 2016 2 laporan kinerja Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya T.A 2016Laporan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA LAPORAN KINERJA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA LAPORAN KINERJA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KINERJA 205 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 2 KINERJA 205 KINERJA 205 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah merupakan laporan yang disusun untuk menyajikan informasi capaian kinerja unit organisasi

Lebih terperinci

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Direktorat Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG,

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN TAHUN ANGGARAN 213 NOMOR DIPA-33.5-/213 DS 11-823-4351-5822 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara.

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.34, 2018 KEMENPU-PR. DAK Infrastruktur PU-PR. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2017 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Disampaikan oleh: Ir. Rina Agustin Indriani, MURP Sekretaris

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh

Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh Ir. Joerni Makmoerniati, MSc Plh. Direktur

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Cipta Karya PENGANTAR

Direktorat Jenderal Cipta Karya PENGANTAR PENGANTAR Sesuai dengan kewajiban, maka dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2007, Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, sebagai Lembaga Pemerintah Tingkat Eselon I menyusun Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 1 2 LaPORAN Kinerja DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 3 Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF LAMPIRAN i ii iii iv V vi xii BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN 1.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA -1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016 MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016 Ir. Mochammad Natsir, MSc. Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Lokakarya Penyiapan Pelaksanaan Program Hibah Air Minum APBN 2016 Jakarta,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN

LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN TA 2015 LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT RINGKASAN EKSEKUTIF Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri yang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM disampaikan oleh Direktur Pengembangan SPAM pada: Sosialisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Air Minum TA 2019 Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MATERI PAPARAN DIREKTUR BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR FASILITASI PENGUSAHAAN JALAN DAERAH KENDARI, 10 11 MEI 2016 VISI DAN 9

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 0310-1636-8566-5090 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-.03-0/AG/2014 DS 9057-0470-5019-2220 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun

Lebih terperinci

RENJA K/L TAHUN 2016

RENJA K/L TAHUN 2016 RENJA K/L TAHUN 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR ISI 1. FORMULIR I 2. FORMULIR II a) SEKRETARIAT JENDERAL b) INSPEKTORAT JENDERAL c) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN d) BADAN

Lebih terperinci

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya Yogyakarta, 13 Agustus 2015 Oleh : Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

TA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 15/PRT/M/2015 TANGGAL 21 APRIL 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA -1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/PRT/M/2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DANA

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA DAN PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN BELITUNG TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

Surabaya, 31 Desember 2016 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

Surabaya, 31 Desember 2016 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP) Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang

Lebih terperinci

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya. RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya. RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya Denpasar, 22 Juni 2017 POINT PEMBAHASAN : 1. RPIJM DAN KPJM BIDANG CIPTA KARYA. 2. KEDUDUKAN

Lebih terperinci

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Outline

Lebih terperinci

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2. VISI : 3. MISI : 4. Sasaran Strategis

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KABUPATEN GRESIK DENGAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF LAMPIRAN i ii iii v vi vii xii BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

ARAH PEMBANGUNAN SEKTOR SANITASI Disampaikan oleh : Ir. M. Maliki Moersid, MCP Direktur Pengembangan PLP

ARAH PEMBANGUNAN SEKTOR SANITASI Disampaikan oleh : Ir. M. Maliki Moersid, MCP Direktur Pengembangan PLP ARAH PEMBANGUNAN SEKTOR SANITASI 2015-2019 Disampaikan oleh : Ir. M. Maliki Moersid, MCP Direktur Pengembangan PLP KONDISI SANITASI SAAT INI SUB SEKTOR 2010 2011 2012 2013 Air Limbah 55,53% 55,60% 57,82%

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM. 43 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG, DAN KEBERSIHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN/KOTA

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN/KOTA K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A T D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR ISI Kata Pengantar...... Daftar Isi......

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

kementerian pekerjaan umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM2011 PROGRAM KERJA

kementerian pekerjaan umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM2011 PROGRAM KERJA kementerian pekerjaan umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM PROGRAM KERJA 1 2 PROGRAM KERJA PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM PROGRAM KERJA 3 Kata Pengantar Keterpaduan

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Temu Ilmiah Lingkungan, HCD 35 TH PSIL Universitas Indonesia INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF i ii iii iv v vi BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI I 1 1.2. KONDISI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

AGENDA KEGIATAN DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TAHUN ANGGARAN 2017

AGENDA KEGIATAN DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TAHUN ANGGARAN 2017 Subdirektorat Keterduan Perencanaan dan Kemitraan 1 Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri PUPR tentang Pedoman dan Standar Kawasan Layak Huni 2 Sosialisasi dan Evaluasi Pencapaian SDG Berbasis RAD (Rencana

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 21/PRT/M/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 21/PRT/M/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 21/PRT/M/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN KUNINGAN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dalam kerangka pembangunan kelautan dan perikanan saat ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan

Lebih terperinci

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 2015 DAFTAR ISI

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL, GAMBAR, BAGAN DAN GRAFIK... ii DAFTAR LAMPIRAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN EKSEKUTIF... vi BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tugas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa air minum

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI Jakarta, 4 April 2018 Direktorat Perkotaan, Perumahan dan Permukiman Kementerian PPN/ Bappenas CAPAIAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BIRO KEUANGAN

LAKIP 2015 BIRO KEUANGAN LAKIP 2015 BIRO KEUANGAN BEKERJA KERAS, BERGERAK CEPAT, BERTINDAK TEPAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BIRO KEUANGAN - SEKRETARIAT JENDERAL Jalan Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta

Lebih terperinci

[RENCANA AKSI DIREKTORAT RUMAH SWADAYA]

[RENCANA AKSI DIREKTORAT RUMAH SWADAYA] TAHUN 2016 0 KATA PENGANTAR Rencana Aksi merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh masing-masing unit organisasi dan unit kerja sebelum melaksanakan tugas dan kegiatannya. Direktorat Rumah, sebagai

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.389, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Penyediaan Air Minum. Sanitasi. Percepatan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013 TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan awal dari implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Lebih terperinci

Kementerian PUPR Mendorong Peran Aktif Pemda Mencapai Target 100% Akses Aman Air Minum

Kementerian PUPR Mendorong Peran Aktif Pemda Mencapai Target 100% Akses Aman Air Minum Rilis PUPR #1 23 Oktober 2017 SP.BIRKOM/X/2017/518 Kementerian PUPR Mendorong Peran Aktif Pemda Mencapai Target 100% Akses Aman Air Minum Jakarta - Tidak hanya membangun konektivitas dan bendungan, Kementerian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis BAB 1 PENDAHULUAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar.

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar. BAB 1. PENDAHULUAN Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Nomor 15/SE/IX/2015 tentang pedoman penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja dijelaskan bahwa perjanjian kinerja (PK) merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' .-» ( */ ji»«*i «HJ inni«r7! V'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN AH UN 2 0 1 7 H f ls I sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"''. EKRETARIAT JENDERAL KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN DAFTAR ISI BAB I - PENDAHULUAN... 1 A. TUGAS DAN FUNGSI BIRO PERENCANAAN...

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017 Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat

Lebih terperinci