TA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

2 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunianya kita masih diberikan kekuatan untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pengemban tanggung jawab pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan urusan bidang perumahan dan kawasan permukiman. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang transparan, disiplin dan bertanggung jawab, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus berupaya meningkatkan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sebagai salah satu alat penilai kinerja secara kuantitatif dan sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsinya, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan wajib melakukan pengukuran kinerja yang tertuang dalam laporan kinerja atas pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan di sepanjang tahun Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja yang dilaksanakan dalam satu tahun pelaksanaan anggaran yang berorientasi pada pencapaian keberhasilan output yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun , Indikator Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016, Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016, dan Penetapan Kinerja Tahun Hal tersebut sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 ini telah diupayakan sebaik mungkin dan telah disusun sesuai dengan pedoman yang ada. Walaupun demikian tentu masih terdapat kekurangan-kekurangan di dalamnya dikarenakan berbagai kendala yang dihadapi. Besar harapan, bahwa Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 ini dapat mencerminkan kondisi kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan selama tahun Semoga hal-hal yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak khususnya para pemangku kepentingan di bidang perumahan dan kawasan permukiman. Jakarta, Januari 2017 Direktur Perencanaan Penyediaan Perumahan Ir. Hardi Simamora, MPL NIP LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 ii

3 DAFTAR ISI SAMPUL DEPAN... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii RINGKASAN EKSEKUTIF... xii BAB I - PENDAHULUAN Latar Belakang Tugas dan Fungsi Tugas Fungsi Struktur Organisasi Subdirektorat Keterpaduan Perencanaan Subdirektorat Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian Subdirektorat Kemitraan dan Kelembagaan Subdirektorat Data dan Informasi Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Subbagian Tata Usaha Isu Strategis Sistematika Penyajian... 6 BAB II - PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Perjanjian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun Metode Pengukuran Target Kinerja Tahun 2016 Menurut Renstra LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 iii

4 BAB III - KAPASITAS ORGANISASI Sumber Daya Manusia Sarana dan Prasarana DIPA BAB IV Pengukuran Capaian Kinerja Analisis Capaian Kinerja Indikator Kinerja Indikator Kinerja Indikator Kinerja Indikator Kinerja Indikator Kinerja Indikator Kinerja Indikator Kinerja Indikator Kinerja Indikator Kinerja Indikator Kinerja Indikator Kinerja Indikator Kinerja Capaian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2015 dan Capaian Renstra Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2015 dan Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Sumber Daya Manusia Sarana dan Prasarana Analisis Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Kinerja Akuntabilitas Keuangan Analisis atas Efisiensi Penggunaan Anggaran LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 iv

5 BAB V PENUTUP Kesimpulan Tindak Lanjut SAMPUL BELAKANG...xx LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 v

6 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kegiatan, Sasaran/ Indikator Kinerja Pembangunan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun Tabel 3.1 Sumber Daya Manusia di Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan17 Tabel 3.2 Sumber Daya Manusia di Subdit Keterpaduan Perencanaan Tabel 3.3 Sumber Daya Manusia di Subdit Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian Tabel 3.4 Sumber Daya Manusia di Subdit Kemitraan Kelembagaan Tabel 3.5 Sumber Daya Manusia di Subdit Data dan Informasi Tabel 3.6 Sumber Daya Manusia di Subdit Pemantauan dan Evaluasi Tabel 3.7 Sumber Daya Manusia di Tata Usaha Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tabel 3.8 Sumber Daya Manusia di Satker Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tabel 3.9 Sarana dan Prasarana Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tabel 3.10 Indikator Kinerja Tahun 2016 Berdasarkan DIPA Awal Tabel 3.11 DIPA Awal Satker Pusat Ditjen Penyediaan Perumahan TA Tabel 3.12 DIPA Awal SNVT Ditjen Penyediaan Perumahan TA Tabel 3.13 Indikator Kinerja Tahun 2016 Berdasarkan DIPA Revisi Ke Tabel 3.14 Perubahan Nama Satker Ditjen Penyediaan Perumahan TA Tabel 3.15 Indikator Kinerja Tahun 2016 Berdasarkan DIPA Revisi Ke Tabel 3.16 Rincian Alokasi Anggaran Dekonsetrasi Ditjen Penyediaan Perumahan TA Tabel 3.17 Indikator Kinerja Tahun 2016 Berdasarkan DIPA Revisi Ke Tabel 3.18 Realokasi Internal Dalam Rangka ASEAN Games Ditjen Penyediaan Perumahan TA Tabel 3.19 Indikator Kinerja Tahun 2016 Berdasarkan DIPA Revisi Ke Tabel 3.20 Self Blocking Ditjen Penyediaan Perumahan TA Tabel 3.21 Indikator Kinerja Tahun 2016 Berdasarkan DIPA Revisi Ke Tabel 3.22 Pemotongan dan Penambahan Anggaran APBN-P Ditjen Penyediaan LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 vi

7 Perumahan TA Tabel 3.23 Indikator Kinerja Tahun 2016 Berdasarkan DIPA Revisi Ke Tabel 3.24 Kegiatan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 Berdasarkan Revisi DIPA Revisi Tabel 3.25 Revisi Self Blocking APBN-P Tahap Ditjen Penyediaan Perumahan TA Tabel 3.26 Detail tabel Revisi Self Blocking APBN-P Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan TA Tabel 4.1 Indikator Kinerja Tahun Tabel 4.2 Capaian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tabel 4.3 Masukan strategi dalam penyediaan perumahan di Indonesia berdasarkan prioritas isu penanganan Tabel 4.4 Kebijakan dan Strategi Tabel 4.5 Frekuensi Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Perencanaan Bidang Perumahan Tahun Tabel 4.6 Tabel Hasil Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Dukungan Dekonsentrasi Tahun Tabel 4.7 Hasil Pembinaan Pokja PKP Melalui Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tabel 4.8 Hasil Pendataan Melalui Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tabel 4.9 Capaian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun Tabel 4.10 Capaian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun Tabel 4.11 Capaian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Terhadap Renstra Tahun 2015 dan Tabel 4.12 Analisis Beban Kerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tabel 4.13 Analisis Kebutuhan Ruang Tabel 4.14 Penyerapan Anggaran Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun Tabel 4.15 Perubahan Anggaran Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 vii

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Gambar 2.1 Visi Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Gambar 2.2 Perjanjian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun Gambar 3.1 Persentase SDM Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Berdasarkan Status Pegawai Gambar 3.2 Persentase SDM Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Gambar 3.3 Persentase SDM Subdit Keterpaduaan Perencanaan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Gambar 3.4 Persentase SDM Subdit Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian Berdasarkan Jenjang Pendidikan Gambar 3.5 Sumber Daya Manusia di Subdit Kemitraan Kelembagaan Gambar 3.6 Persentase SDM Subdit Data dan Informasi Berdasarkan Jenjang Pendidikan Gambar 3.7 Persentase SDM Subdit Pemantauan dan Evaluasi Berdasarkan Jenjang Pendidikan Gambar 3.8 Persentase Pegawai TU Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Gambar 3.9 Persentase SDM Satker Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Gambar 3.10 DIPA Awal Gambar 3.11 DIPA Revisi Ke Gambar 3.12 DIPA Revisi Ke Gambar 3.13 DIPA Revisi Ke Gambar 3.14 DIPA Revisi Ke Gambar 3.15 DIPA Revisi Ke Gambar 3.16 DIPA Revisi Ke Gambar 4.1 FGD Penyusunan Pedoman Perencanaan Rinci Pengembangan LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 viii

9 Lingkungan Hunian di Kantor Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Gambar 4.2 Output Kegiatan Legalisasi Pedoman Penyusunan RRLH Gambar 4.3 Pelaksanaan FGD Sistem Karir Perumahan di Kota Bandung Gambar 4.4 Pelaksanaan Survey (Observasi dan Penyebaran Kuesioner di Arama Mahasiswa UNP) Gambar 4.5 Dokumentasi pelaksanaan kegiatan dan cover laporan Gambar 4.6 Dokumentasi Analisis Lokasi Gambar 4.7 Dokumentasi (foto kegiatan dan foto cover laporan) Gambar 4.8 Dokumentasi (foto kegiatan dan foto cover laporan) Gambar 4.9 Dokumentasi (foto kegiatan dan foto cover laporan) Gambar 4.10 Dokumentasi Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan Bidang Perumahan Gambar 4.11 Dokumentasi Kegiatan Penyusunan Program dan Anggaran Tahun Gambar 4.12 Peta Lokasi Perencanaan RRLH Skala Besar Kota Sofifi Gambar 4.13 Laporan Kegiatan RRLH Skala Besar Kota Sofifi Gambar 4.14 Koordinasi dan jaring pendapat dengan Pemerintah Kota Makassar Gambar 4.15 Cover Laporan Akhir Penyusunan Rencana Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar Kota Palu Gambar 4.16 Peta Sebaran Potensi Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian Bagi MBR dan MBM Gambar 4.17 Dokumentasi pelaksanaan kegiatan Gambar 4.18 Cover Laporan Akhir Identifikasi Potensi Lokasi Pengembangan Lingkungan Hunian bagi MBR dan MBM Gambar 4.19 Rapat Persiapan Konsep RP3KP Gambar 4.20 Rapat Persiapan Pengumpulan Basis Data PKP melalui Pemberdayaan SNVT Gambar 4.21 Evaluasi Hasil Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun Gambar 4.22 Sosialisasi Pelaporan PSN Gambar 4.23 Pelaporan B09 KSP Gambar 4.24 Pelaporan B12 KSP Gambar 4.25 Rapat Penghargaan PUPR LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 ix

10 Gambar 4.26 Laporan AKhir Fasilitasi Penyusunan Pelaporan Bidang Perumahan Tahun Gambar 4.27 Penandatanganan MoU dan PKS dengan Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah Gambar 4.28 Koordinasi dalam Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) Gambar 4.29 Kerjasama di Bidang Penyediaan Perumahan antara Kementerian PUPR RI dan Kementerian Pekerjaan Umum, Transportasi, dan Komunikasi (PUTK) Timor Leste Gambar 4.30 Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Gambar 4.31 Koordinasi dengan Pemangku Kepentingan di Daerah Gambar 4.32 Kegiatan pengelolaan Pinjaman Luar Negeri (PLN) pada program NAHP Gambar 4.33 Laporan AKhir Evaluasi Manfaat Penuyediaan Perumahan sampai dengan Tahun Gambar 4.34 Bantuan PSU Perumahan Provinsi Riau TAHUN Gambar 4.35 Rusun Mahasiswa UNDIP Kota Semarang TAHUN Gambar 4.36 Rumah Khusus Nelayan Lokasi Desa Pangiang Kab. Mamuju Utara Gambar 4.37 Laporan Akhir Pemantauan dan Evaluasi Penyediaan Perumahan Tahun Gambar 4.38 Foto Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun Gambar 4.39 Frekuensi Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun Gambar 4.40 Laporan Akhir Pemantauan dan Evaluasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun Gambar 4.41 Laporan Akhir Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan (Eselon II) Tahun Gambar 4.42 Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan (Eselon II) Tahun Gambar 4.43 Rapat Implementasi SAKIP di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 x

11 Gambar 4.44 Rapat Evaluasi SAKIP Unit Kerja Tahun 2015 di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan Gambar 4.45 Laporan Akhir Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun Gambar 4.46 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun Gambar 4.47 Kegiatan Dekonsentrasi Perumahan Gambar 4.48 Kegiatan Bimbingan Teknis RP3KP di Kota Pontianak Gambar 4.49 Hasil pre dan post test peserta Bimtek RP3KP di Kabupaten Kebumen Gambar 4.50 Cover Laporan Kegiatan yang Mendukung Indikator Kinerja Gambar 4.51 Dokumentasi pelaksanaan dan produk kegiatan layanan data dan Informasi Gambar 4.52 Dokumentasi (foto kegiatan dan foto cover laporan) e-basis data Gambar 4.53 Dokumentasi Produk Kegiatan e-bantuan Gambar 4.54 Peta Sebaran Bantuan Penetapan Program Gambar 4.55 Dokumentasi foto kegiatan dan foto cover laporan Bimtek Gambar 4.56 Dokumentasi pelaksanaan FGD Aplikasi E-housing Gambar 4.57 Dokumentasi (foto kegiatan dan foto cover laporan) profil penyediaan perumahan TA Gambar 4.58 Dokumentasi (foto kegiatan dan foto laporan) Program Sejuta Rumah Gambar 4.59 Dokumentasi (foto kegiatan) Aplikasi Penunjang Kegiatan Ditjen Penyediaan Perumahan (SIBARU) Gambar 4.60 Perbandingan Capaian Fisik dan Keuangan Tahun 2015 dan Tahun Gambar 4.61 Alokasi Kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun Gambar 4.62 Keuangan dan Fisik Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan SNVT Penyediaan Perumahan TA Gambar 4.63 Persentase Keuangan dan Fisik Satker Dekon Penyediaan Perumahan TA LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 xi

12 RINGKASAN EKSEKUTIF Pelaporan kinerja yang akuntabel merupakan salah satu langkah untuk mendorong terselenggaranya konsep good governance secara nyata dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional yang baik dan berkualitas. Hal ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan keterpaduan perencanaan, penyusunan rencana pengembangan lingkungan hunian, pelaksanaan kemitraan dan pembinaan kelembagaan, pengelolaan data dan informasi serta pemantauan dan evaluasi di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Koordinasi dan penyusunan keterpaduan perencanaan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; 2. Perencana pengembangan hunian di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; 3. Pelaksanaan kemitraan dan pembinaan kelembagaan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; 4. Pengelolaan data dan informasi di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; 5. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; dan 6. Pelaksanaan tata usaha Direktorat Adapun Visi Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun yaitu: Perencanaan penyediaan perumahan dan pengembangan lingkungan hunia yang terpadu, berkelanjutan, didukung kemitraan, data dan informasi yang akurat dan akuntabel. Untuk dapat merealisasikan Visi yang termuat dalam Rencana Strategis Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun , maka dirumuskan Misi Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan, yaitu: 1. Meningkatkan pengembangan kebijakan dan strategi jangka panjang, program dan anggaran jangka menengah dan tahunan dalam keterpaduan perencanaan yang komprehensif dengan memperhatikan pengarusutamaan gender untuk penyediaan perumahan dalam rangka pengurangan angka backlog dan peningkatan jumlah rumah layak huni. LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 xii

13 2. Meningkatkan perencanaan penyediaan perumahan melalui perencanaan pengembangan lingkungan hunian skala besar dan bukan skala besar yang dilengkapi prasarana, sarana dan utilitas yang terintegrasi dengan sistem kota dan pusat-pusat ekonomi masyarakat secara menyeluruh dan terpadu. 3. Memperkuat kerjasama, pembinaan dan kemitraan antar pemangku kepentingan melalui peningkatan peran para pemangku kepentingan sehingga mempercepat dan meningkatkan penyediaan perumahan. 4. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi perumahan yang handal, akurat dan komprehensif yang terakses dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan penyediaan perumahan sesuai kebutuhan dan sasaran dalam rangka pengurangan angka backlog dan peningkatan jumlah rumah layak huni. 5. Meningkatkan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan operasionalisasi penyediaan perumahan dalam penyelenggaraan penyediaan perumahan yang akuntabel, efektif dan efisien. Dalam mencapai visi dan misi tersebut, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan menetapkan Sasaran Strategis yaitu: 1. Tujuan 1 Menyelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi program dan anggaran serta kebijakan penyediaan perumahan antar direktorat teknis dan institusi lainnya dalam penyusunan keterpaduan perencanaan dalam penyediaan perumahan, yaitu: a) Tersusunnya perencanaan strategis dan perencanaan tahunan penyediaan perumahan b) Terfasilitasinya keterpaduan perencanaan rumah susun, rumah khusus, rumah swadaya, dan rumah umum dan komersial. 2. Tujuan 2 Meningkatkan penyusunan perencanaan pengembangan lingkungan hunian baru yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai dan terintegrasi dengan sistem kota dalam penyediaan perumahan, yaitu: a) Tersusunnya 40 dokumen RP3KP untuk mendukung penyediaan perumahan. b) Tersedianya hasil perencanaan yang terpadu dan komprehensif penyediaan perumahan melalui perencanaan pengembangan lingkungan hunian skala besar dan bukan skala besar yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai dan terintegrasi dengan sistem kota. 3. Tujuan 3 Meningkatkan komitmen dan kerjasama antar kelembagaan dan pemangku kepentingan perumahan dan pembinaan pemberdayaan semua pemangku kepentingan dalam penyediaan perumahan, yaitu: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 xiii

14 a) Terlaksananya kerjasama dan kemitraan antar lembaga dan pemangku kepentingan penyediaan perumahan b) Terselenggaranya pembinaan dan peningkatan kapasitas pemangku kepentingan penyediaan perumahan. 4. Tujuan 4 Memanfaatkan dan meningkatkan teknologi untuk meningkatkan ketersediaan data dan informasi penyediaan perumahan yang akurat dalam penyelenggaraan penyediaan perumahan, yaitu: a) Tersedianya data dan informasi penyediaan perumahan b) Terselenggaranya pengembangan dan pengelolaan sistem informasi berbasis teknologi. 5. Tujuan 5 Memanfaatkan dan meningkatkan teknologi dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyediaan perumahan yang transparan dan akuntabel, yaitu: a) Terlaksananya pemantauan pelaksanaan kegiatan penyediaan perumahan berbasis teknologi. b) Tersusunnya laporan evaluasi kinerja penyediaan perumahan. Sasaran Strategis ini selanjutnya ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016, yang disahkan antara Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan bersama Direktur Perencanaan Penyediaan Perumahan. Pencapaian Sasaran Strategis diidentifikasikan dalam 12 (dua belas) Indikator Kinerja, dengan capaian sebagai berikut: A. Capaian Kinerja 1) Indikator Kinerja pertama yaitu jumlah NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan Dalam rangka tersusunnya NSPK perencanaan penyediaan perumahan di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, sebagai upaya pencapaian penyusunan Standar dan Tata Cara Kerjasama Pemerintah dan Daerah pada Penyediaan Perumahan, legalisasi pedoman penyusunan perencanaan rinci pengembangan lingkungan hunian, penyusunan dokumen kebijakan dan strategi penyediaan perumahan melalui sistem karir perumahan dan Review Rencana Strategis Penyediaan Perumahan sebagai Masukan Review Permen PUPR No.13.1/PRT/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun , selama tahun 2016 Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan telah melaksanakan NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan, dengan target sebanyak 4 (empat) dokumen dan terealisasi sebesar 1%. 2) Indikator Kinerja kedua yaitu jumlah dokumen rencana strategis penyediaan perumahan LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 xiv

15 Dalam rangka dokumen rencana strategis penyediaan perumahan, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan selama tahun 2016 telah melaksanakan serangkaian kegiatan untuk menunjang kegiatan penyediaan perumahan selama 1 (satu) tahun anggaran dengan capaian yaitu Penyusunan Kebijakan dan Strategi Pengembangan dan Penyediaan Perumahan Dalam Rangka Pengembangan Koridor Bandar Lampung- Palembang-Tanjung Api-Api, Penyusunan Rencana dan Strategi Penyediaan Perumahan dalam Penanganan Bencana, dan Pemetaan Potensi Penyediaan Perumahan pada 4 Provinsi Backlog Tersebar (Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah dan Jawa Timur). Sebagai output dari kegiatan tersebut, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan telah melaksanakan Rencana Strategis Penyediaan Perumahan adalah sebanyak 3 (tiga) dokumen dan terealisasi sebesar 1%. 3) Indikator Kinerja ketiga yaitu jumlah rencana tahunan penyediaan perumahan Dalam rangka tersusunnya laporan kemitraan penyediaan perumahan, sebagai upaya pencapaian misi untuk memperkuat koordinasi Perencanaan Pembangunan Perumahan di Daerah, Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan di Bidang Perumahan Rakyat Tahun 2016, dan Penyusunan Program dan Anggaran Tahun 2017, maka Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan selama tahun 2016 telah melaksanakan serangkaian kegiatan untuk menunjang kegiatan penyediaan perumahan. Sebagai output dari kegiatan tersebut, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan telah melaksanakan rencana tahunan penyediaan perumahan adalah sebanyak 3 (tiga) rencana dan terealisasi sebesar 1%. 4) Indikator Kinerja keempat yaitu nilai akuntabilitas pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja Target untuk indikator kinerja keempat yaitu nilai akuntabilitas pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja adalah 67 Nilai Akuntabilitas Kinerja. Adapun yang dimaksud dengan target 67 Nilai Akuntabilitas Kinerja adalah merupakan nilai SAKIP Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2016, sementara kegiatan yang ada pada indikator 4 (empat) ini tidak sesuai atau tidak mendukung dalam pengukuran nilai SAKIP, sehingga dilakukan revisi untuk target indikator 4 (empat) Nilai Akuntabilitas Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja diubah menjadi Indikator 10 (sepuluh) Jumlah Laporan Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja. 5) Indikator Kinerja kelima yaitu jumlah dokumen perencanaan pengembangan lingkungan hunian Dalam rangka tersusunnya dokumen perencanaan pengembangan lingkungan hunian, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan selama tahun 2016 telah melaksanakan serangkaian kegiatan yang mendukung LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 xv

16 kegiatan perencanaan pengembangan lingkungan hunian. Sebagai output dari kegiatan tersebut, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan telah melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan pengembangan lingkungan hunian, dengan target sebanyak 4 (empat) laporan dan terealisasi sebesar 1%. 6) Indikator Kinerja keenam yaitu jumlah layanan data dan informasi Target untuk indikator kinerja keenam yaitu Jumlah Layanan Data dan Informasi yaitu sebanyak 1 (seratus) data. Target seratus data pada indikator enam ini dirasa tidak sesuai atau tidak mencerminkan output maupun outcome dari 1 data yang ada di dalam indikator 6 (enam), sehingga dilakukan revisi untuk target indikator 6 (enam) Jumlah Layanan Data dan Informasi diubah menjadi Indikator 12 (dua belas) yaitu sebanyak 7 (tujuh) dokumen dan terealisasi sebesar 1%. 7) Indikator Kinerja ketujuh yaitu jumlah Pemda yang mendapat pembinaan kelembagaan dan perencanaan Target untuk indikator kinerja ketujuh yaitu jumlah Pemda yang mendapatkan pembinaan kelembagaan dan perencanaan yaitu sebanyak 3 (tiga) Pemda. Target tiga Pemda pada indikator 7 (tujuh) ini dirasa tidak sesuai atau tidak mencerminkan output maupun outcome dari ketiga kegiatan yang ada di dalam indikator 7 (tujuh), sehingga dilakukan revisi untuk target indikator 7 (tujuh) Jumlah Pemda yang Mendapatkan Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan diubah menjadi Indikator 11 (sebelas) Jumlah Laporan Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan. 8) Indikator Kinerja kedelapan yaitu jumlah kegiatan layanan administrasi manajerial Target untuk indikator kinerja kedelapan yaitu jumlah kegiatan layanan administrasi manajerial adalah 144 kegiatan/bulan. Target 144 kegiatan/bulan pada indikator 8 (delapan) ini dirasa tidak sesuai atau tidak mencerminkan output maupun outcome dari keempat kegiatan yang ada di dalam indikator 8 (delapan) ini, sehingga dilakukan revisi untuk target indikator 8 (delapan) Jumlah Layanan Administrasi Manajerial diubah menjadi Indikator 9 (sembilan) Jumlah Laporan Kegiatan Layanan Administrasi Manajerial. 9) Indikator Kinerja kesembilan yaitu jumlah laporan kegiatan layanan administrasi manajerial Dalam rangka tersusunnya laporan kegiatan layanan administrasi manajerial selama tahun 2016 telah dilaksanakan serangkaian kegiatan yang mendukung terselenggaranya kegiatan layanan administrasi manajerial. Sebagai output dari kegiatan tersebut, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan telah melaksanakan penyusunan laporan kegiatan LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 xvi

17 layanan administrasi manajerial, dengan target 4 (empat) laporan terealisasi sebesar 1%. 10) Indikator Kinerja kesepuluh yaitu jumlah laporan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja Dalam rangka tersusunnya laporan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan selama tahun 2016 telah melaksanakan serangkaian kegiatan yang mendukung pelaksanaan kegiatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja bidang perumahan. Sebagai output dari kegiatan tersebut, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan telah melaksanakan penyusunan laporan laporan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja, dengan target sebanyak 6 (enam) laporan terealisasi sebesar 1%. 11) Indikator Kinerja kesebelas yaitu jumlah laporan pembinaan kelembagaan dan perencanaan Dalam rangka tersusunnya laporan pembinaan kelembagaan dan perencanaan, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan selama tahun 2016 telah melaksanakan serangkaian kegiatan terkait pembinaan kelembagaan dan perencanaan. Sebagai output dari kegiatan tersebut, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan telah melaksanakan penyusunan laporan pembinaan kelembagaan dan perencanaan, dengan target sebanyak 3 (tiga) laporan terealisasi sebesar 1%. 12) Indikator Kinerja kedua belas yaitu jumlah dokumen layanan data dan informasi Dalam rangka tersusunnya Dokumen Layanan Data dan Informasi, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan selama tahun 2016 telah melaksanakan serangkaian kegiatan terkait Layanan Data dan Informasi. Sebagai output dari kegiatan tersebut, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan telah melaksanakan Pengembangan Sistem GIS Profil Perumahan, Penyusunan Sistem Informasi Pendataan Dekonsentrasi, Pengembangan, Pelaksanaan dan Bimbingan Sistem Informasi Usulan Bantuan Program Ditjen Penyediaan Perumahan, Pengembangan Data dan Informasi Housing Information Center Daerah, Fasilitasi Pelaksanaan Pengelolaan Data Penyediaan Perumahan, Penyusunan Pendataan Perumahan Nasional, dan Dukungan Teknologi Informasi Dirjen Penyediaan Perumahan, dengan target sebanyak 7 (tujuh) dokumen dan terealisasi sebesar 1%. B. Capaian Realisasi Anggaran Dalam mencapai sasaran strategis tersebut, pada tahun 2016, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan mempunyai pagu efektif sebesar Rp LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 xvii

18 ,- dan dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 96,60%. Capaian realisasi anggaran per indikator kinerja adalah sebagai berikut: 1. Indikator Kinerja pertama yaitu jumlah NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan, dengan pagu sebesar Rp dapat terealisasi sebesar Rp atau 92,68%; 2. Indikator Kinerja kedua yaitu jumlah dokumen rencana strategis penyediaan perumahan, dengan pagu sebesar Rp dapat terealisasi sebesar Rp atau 1%; 3. Indikator Kinerja ketiga yaitu jumlah rencana tahunan penyediaan perumahan, dengan pagu sebesar Rp dapat terealisasi sebesar Rp atau 95,58%; 4. Indikator Kinerja keempat yaitu nilai akuntabilitas pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja diubah menjadi indikator 10 (sepuluh) yaitu jumlah laporan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja; 5. Indikator Kinerja kelima yaitu jumlah dokumen perencanaan pengembangan lingkungan hunian, dengan pagu sebesar Rp dapat terealisasi sebesar Rp atau 97,50%; 6. Indikator Kinerja keenam yaitu jumlah layanan data dan informasi diubah menjadi indikator 12 (dua belas) yaitu jumlah dokumen layanan data dan informasi; 7. Indikator Kinerja ketujuh yaitu jumlah Pemda yang mendapat pembinanaan kelembagaan dan perencanaan diubah menjadi indikator 11 (sebelas) yaitu jumlah laporan pembinaan kelembagaan dan perencanaan; 8. Indikator Kinerja kedelapan yaitu jumlah kegiatan layanan administrasi manajerial diubah menjadi indikator 9 (sembilan) jumlah laporan kegiatan layanan administrasi manajerial; 9. Indikator Kinerja kesembilan yaitu jumlah laporan kegiatan layanan administrasi manajerial, dengan pagu sebesar Rp dapat terealisasi sebesar Rp atau 97,81%; 10. Indikator Kinerja kesepuluh yaitu jumlah laporan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja, dengan pagu sebesar Rp dapat terealisasi sebesar Rp atau 98,14%; 11. Indikator Kinerja kesebelas yaitu jumlah laporan pembinaan kelembagaan dan perencanaan, dengan pagu sebesar Rp dapat terealisasi sebesar Rp atau 98,13%; 12. Indikator Kinerja kedua belas yaitu jumlah dokumen layanan data dan informasi, dengan pagu sebesar Rp dapat terealisasi sebesar Rp atau 94,30%. C. Efisiensi Penggunaan Anggaran Efisiensi penggunaan anggaran yang dilaksanakan di lingkungan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan tahun 2016 terjadi dua kali yaitu pertama terjadi pada bulan Juni tahun 2016 (revisi DIPA ke-4) dimana LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 xviii

19 Pagu Anggaran Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan mengalami pemotongan tahap I yaitu sebesar Rp ,- dan yang kedua terjadi pada bulan September tahun 2016 (revisi DIPA ke-6) yaitu blokir anggaran sebesar Rp ,-, sehingga pagu efektif yang dapat digunakan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan yang semula berjumlah Rp ,- mengalami perubahan menjadi sebesar Rp ,-. Jika dibandingkan dengan realisasi keuangan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan tahun 2016 status tanggal 16 januari 2017 yaitu sebesar Rp ,- dengan realisasi fisik sebesar 1%, maka terdapat efisiensi penggunaan anggaran yang dilakukan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan yaitu sebesar Rp atau sebesar 3,39%. Secara umum, pencapaian kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan tahun 2016 telah mencapai sebagian besar target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun Untuk tahun berikutnya perlu terus dilakukan peningkatan kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan, sehingga diharapkan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan senantiasa dapat menjadi Unit Kerja Eselon II dengan performa tinggi (high performance unit) di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara umum dan Direktorat Jenderal penyediaan Perumahan secara khususnya. LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 xix

20 LATAR BELAKANG TUGAS DAN FUNGSI STRUKTUR ORGANISASI ISU STRATEGIS SISTEMATIKA PENYAJIAN

21 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengamanatkan bahwa Unit Instansi Pemerintah Pusat selaku Entitas Akuntabilitas Kinerja Unit Organisasi perlu melaksanakan sistem kerja yang berdaya guna, bersih dan bertanggung jawab serta dalam rangka mewujudkan sistem perencanaan dan penganggaran yang akuntabel dan sesuai dengan tata cara penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penyelenggaraan SAKIP berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 meliputi: 1. Rencana Strategis; 2. Perjanjian Kinerja; 3. Pengukuran Kinerja; 4. Pengelolaan Data Kinerja; dan 5. Pelaporan Kinerja; 6. Reviu dan Evaluasi Kinerja; Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 adalah upaya yang dilakukan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan dalam hal penyampaian informasi capaian pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan yang akuntabel sepanjang tahun LaKIP Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 ini merupakan LaKIP kedua yang disusun oleh Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan, dan mengacu kepada Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 ini disusun dalam rangka mewujudkan akuntabilitas di lingkungan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan. Kegiatan penyusunan dokumen Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 merupakan bentuk pertanggung jawaban dari Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan terhadap pelaksanaan tugas-tugas yang telah diperjanjikan dalam dokumen

22 Perjanjian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 dan Target Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan pada Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun yang merupakan komitmen untuk mencapai target jangka menengah, serta perbandingan antara capaian kinerja pada tahun 2015 dengan capaian kinerja tahun 2016 sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun Dalam rangka melaksanakan koordinasi atas capaian kinerja dan agar hasil capaian kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan dapat terekam dan terdokumentasi dengan baik. 1.2 Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka tugas dan fungsi Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan adalah sebagai berikut Tugas Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan keterpaduan perencanaan, penyusunan rencana pengembangan lingkungan hunian, pelaksanaan kemitraan dan pembinaan kelembagaan, pengelolaan data dan informasi serta pemantauan dan evaluasi di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Koordinasi dan penyusunan keterpaduan perencanaan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; 2. Perencana pengembangan hunian di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; 3. Pelaksanaan kemitraan dan pembinaan kelembagaan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; 4. Pengelolaan data dan informasi di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; 5. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; dan 6. Pelaksanaan tata usaha Direktorat. 1.3 Struktur Organisasi Susunan organisasi Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan adalah sebagai berikut: PENDAHULUAN 2

23 Gambar 1. 1 Struktur Organisasi Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Subdirektorat Keterpaduan Perencanaan Subdirektorat Keterpaduan Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan keterpaduan perencanaan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan. Dalam melaksanakan tugasnya, Subdirektorat Keterpaduan Perencanaan menyelenggarakan fungsi sebagi berikut: 1. Penyiapan koordinasi dan penyusunan keterpaduan perencanaan pembangunan jangka panjang, menengah, dan rencana kerja pemerintah tahunan; dan 2. Pelaksanaan bimbingan perencanaan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan. Subdirektorat Keterpaduan Perencanaan dalam menjalankan tugasnya terdiri atas: 1. Seksi Keterpaduan Perencanaan I Seksi Keterpaduan Perencanaan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan keterpaduan perencanaan pembangunan jangka panjang, menengah, dan rencana kerja pemerintah tahunan serta penyiapan pelaksanaan bimbingan perencanaan di bidang penyediaan perumahan dan pada lingkup rumah susun, rumah khusus dan rumah Negara. 2. Seksi Keterpaduan Perencanaan II Seksi Keterpaduan Perencanaan II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan keterpaduan perencanaan pembangunan jangka panjang, PENDAHULUAN 3

24 menengah, dan rencana kerja pemerintah tahunan serta penyiapan pelaksanaan bimbingan perencanaan di bidang penyediaan perumahan dan pada lingkup rumah swadaya, rumah umum dan rumah komersial Subdirektorat Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian Subdirektorat Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengembangan hunian di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan. Dalam melaksanakan tugasnya, Subdirektorat Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian menyelenggarakan fungsi sebagi berikut: 1. Penyiapan rencana pengembangan hunian pada skala besar; dan 2. Penyiapan rencana pengembangan hunian pada bukan skala besar. Subdirektorat Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian dalam menjalankan tugasnya terdiri atas: 1. Seksi Lingkungan Hunian Skala Besar Seksi Lingkungan Hunian Skala Besar mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana pengembangan hunian pada skala besar. 2. Seksi Lingkungan Hunian Bukan Skala Besar Seksi Lingkungan Hunian Bukan Skala Besar mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana pengembangan hunian pada bukan skala besar Subdirektorat Kemitraan dan Kelembagaan Subdirektorat Kemitraan dan Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan kemitraan dan pembinaan kelembagaan dengan lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan. Dalam melaksanakan tugasnya, Subdirektorat Kemitraan dan Kelembagaan menyelenggarakan fungsi sebagi berikut: 1. Penyiapan pelaksanaan kemitraan dengan lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; dan 2. Penyiapan pelaksanaan pembinaan kelembagaan dengan lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah di bidang penyelenggaran penyediaan perumahan. Subdirektorat Kemitraan dan Kelembagaan dalam menjalankan tugasnya terdiri atas: PENDAHULUAN 4

25 1. Seksi Kemitraan Seksi Kemitraan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kemitraan dengan lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan. 2. Seksi Kelembagaan Seksi Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan kelembagaan dengan lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan Subdirektorat Data dan Informasi Subdirektorat Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data dan informasi di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan. Dalam melaksanakan tugasnya, Subdirektorat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Pengelolaan data di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; dan 2. Pengelolaan informasi di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan. Subdirektorat Data dan Informasi dalam menjalankan tugasnya terdiri atas: 1. Seksi Pengelolaan data Seksi Pengelolaan Data mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pengelolaan data di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan. 2. Seksi Pengelolaan Informasi Seksi Pengelolaan Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pengelolaan informasi di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan. Dalam melaksanakan tugasnya, Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasimenyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Penyiapan pemantauan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; dan b. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan. PENDAHULUAN 5

26 Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasidalam menjalankan tugasnya terdiri atas: a. Seksi Pemantauan Seksi Pemantauan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan. b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan Subbagian Tata Usaha Subbag Tata Usaha diperbantukan dari Bagian Umum yang mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, administrasi barang milik negara, tata naskah dinas, dan kearsipan serta menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan kepada pimpinan dalam rangka mendukung kinerja pimpinan dan melakukan kegiatan penatausahaan pimpinan. 1.4 Isu Strategis Isu strategis (Strategic Issued) yang dihadapi oleh Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan adalah sebagai berikut: 1. Dukungan kebijakan bidang PKP belum memadai a. UU 1/2011 dan UU 20/2011 belum implementatif karena peraturan perundangan turunannya belum selesai b. Belum tersedia kebijakan dan strategi nasional dalam penyelenggaraan PKP yang terpadu dengan perencanaan pembangunan nasional dan kebijakan lintas sektor c. Lemahnya perencanaan kebijakan karena tidak didukung oleh data yang memadai 2. Lemahnya Koordinasi dan Kelembagaan Pembangunan PKP a. Lemahnya koordinasi dan sinkronisasi antar pelaku pembangunan PKP b. Belum optimalnya pemberdayaan dan peningkatan kapasitas bagi pemangku kepentingan c. Belum optimalnya dukungan kelembagaan dalam pembangunan PKP 3. Lemahnya Pengawasan dan Pengendalian dalam Penyelenggaraan Pembangunan PKP 1.5 Sistematika Penyajian Pada dasarnya Laporan Kinerja ini menginformasikan pencapaian kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan tahun Capaian Kinerja (perfomance results) 2016 tersebut diperbandingkan dengan PENDAHULUAN 6

27 Penetapan Kinerja (perfomance agreement) 2016 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan Kementerian. Analisis atas capaian kinerja akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (perfomance gap) bagi perbaikan kinerja instansi di masa mendatang. Dengan demikian, sistematika penyajian Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan tahun 2016 adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi. BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan. BAB III KAPASITAS ORGANISASI Pada bab ini diuraikan mengenai SDM, sarana prasarana yang ada di lingkungan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan, dan DIPA tahun bersangkutan. BAB IV Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut: a) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; b) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan; c) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; d) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian kinerja. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 terhadap Capaian Kinerja Tahun 2016 Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. LAMPIRAN 1. Perjanjian Kinerja 2. DIPA Revisi 3. Laporan Kegiatan PENDAHULUAN 7

28 RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN PERJANJIAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TAHUN 2016 METODE PENGUKURAN TARGET KINERJA TAHUN 2016 MENURUT RENSTRA

29 BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan tahun merupakan dokumen perencanaan dan acuan penganggaran Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan untuk periode lima tahun mendatang. Renstra Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan dan stategi, program, kegiatan, target kinerja dan pendanaan sesuai dengan tugas dan fungsi Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan. Renstra tersebut merupakan pedoman yang berisi tentang langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan mengacu pada Renstra Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan tahun dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. Dalam rangka mendukung Visi dan Misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka secara berjenjang Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan menetapkan Visi sebagai berikut: Gambar 2. 1 Visi Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Untuk mencapai visi tersebut, Misi Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan yang merupakan penjabaran visi yang merupakan rumusan upaya-upaya yang akan dilaksanakan selama periode lima tahun dengan memperhatikan kondisi lingkungan strategis dinamis adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengembangan kebijakan dan strategi jangka panjang, program dan anggaran jangka menengah dan tahunan

30 dalam keterpaduan perencanaan yang komprehensif dengan memperhatikan pengarusutamaan gender untuk penyediaan perumahan dalam rangka pengurangan angka backlog dan peningkatan jumlah rumah layak huni. 2. Meningkatkan perencanaan penyediaan perumahan melalui perencanaan pengembangan lingkungan hunian skala besar dan bukan skala besar yang dilengkapi prasarana, sarana dan utilitas yang terintegrasi dengan sistem kota dan pusat-pusat ekonomi masyarakat secara menyeluruh dan terpadu. 3. Memperkuat kerjasama, pembinaan dan kemitraan antar pemangku kepentingan melalui peningkatan peran para pemangku kepentingan sehingga mempercepat dan meningkatkan penyediaan perumahan. 4. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi perumahan yang handal, akurat dan komprehensif yang terakses dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan penyediaan perumahan sesuai kebutuhan dan sasaran dalam rangka pengurangan angka backlog dan peningkatan jumlah rumah layak huni. 5. Meningkatkan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan operasionalisasi penyediaan perumahan dalam penyelenggaraan penyediaan perumahan yang akuntabel, efektif dan efisien. Tujuan merupakan penjabaran dari misi serta dilengkapi dengan sasaran strategis yang hendak dicapai dalam rangka mencapai sasaran strategis yang tertuang dalam Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tujuan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan merupakan rumusan kondisi yang hendak dicapai di akhir periode perencanaan yang secara umum adalah menyelenggarakan perencanaan penyediaan perumahan sesuai kebutuhan dan tepat sasaran, capaian secara terpadu dan komprehensif melalui pengembangan dan penyediaan perumahan, kerjasama semua pemangku kepentingan perumahan, penyediaan data yang akurat dengan pengawasan dan evaluasi kebijakan dan program penyediaan perumahan yang akuntabel. Secara umum, tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan koordinasi perencanaan, sinkronisasi program dan anggaran serta kebijakan penyediaan perumahan antar direktorat teknis dan institusi lainnya dalam penyusunan keterpaduan perencanaan dalam penyediaan perumahan. 2. Meningkatkan penyusunan perencanaan pengembangan lingkungan hunian skala besar dan bukan skala besar yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai dan terintegrasi dengan sistem kota dalam penyediaan perumahan. PERENCANAAN KINERJA 9

31 3. Meningkatkan komitmen dan kerjasama antar kelembagaan dan pemangku kepentingan perumahan dan pembinaan pemberdayaan semua pemangku kepentingan dalam penyediaan perumahan. 4. Memanfaatkan dan meningkatkan teknologi untuk meningkatkan ketersediaan data dan informasi penyediaan perumahan yang akurat dalam penyelenggaraan penyediaan perumahan. 5. Memanfaatkan dan meningkatkan teknologi dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyediaan perumahan yang transparan dan akuntabel. Sementara itu sasaran strategis yang hendak dicapai oleh Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan sebagai penjabaran dari tujuan sebagai berikut: 1. Tujuan 1 Menyelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi program dan anggaran serta kebijakan penyediaan perumahan antar direktorat teknis dan institusi lainnya dalam penyusunan keterpaduan perencanaan dalam penyediaan perumahan, yaitu: a) Tersusunnya perencanaan strategis dan perencanaan tahunan penyediaan perumahan b) Terfasilitasinya keterpaduan perencanaan rumah susun, rumah khusus, rumah swadaya, dan rumah umum dan komersial. 2. Tujuan 2 Meningkatkan penyusunan perencanaan pengembangan lingkungan hunian baru yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai dan terintegrasi dengan sistem kota dalam penyediaan perumahan, yaitu: a) Tersusunnya 40 dokumen RP3KP untuk mendukung penyediaan perumahan. b) Tersedianya hasil perencanaan yang terpadu dan komprehensif penyediaan perumahan melalui perencanaan pengembangan lingkungan hunian skala besar dan bukan skala besar yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai dan terintegrasi dengan sistem kota. 3. Tujuan 3 Meningkatkan komitmen dan kerjasama antar kelembagaan dan pemangku kepentingan perumahan dan pembinaan pemberdayaan semua pemangku kepentingan dalam penyediaan perumahan, yaitu: a) Terlaksananya kerjasama dan kemitraan antar lembaga dan pemangku kepentingan penyediaan perumahan b) Terselenggaranya pembinaan dan peningkatan kapasitas pemangku kepentingan penyediaan perumahan. PERENCANAAN KINERJA 10

32 4. Tujuan 4 Memanfaatkan dan meningkatkan teknologi untuk meningkatkan ketersediaan data dan informasi penyediaan perumahan yang akurat dalam penyelenggaraan penyediaan perumahan, yaitu: a) Tersedianya data dan informasi penyediaan perumahan b) Terselenggaranya pengembangan dan pengelolaan sistem informasi berbasis teknologi. 5. Tujuan 5 Memanfaatkan dan meningkatkan teknologi dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyediaan perumahan yang transparan dan akuntabel, yaitu: a) Terlaksananya pemantauan pelaksanaan kegiatan penyediaan perumahan berbasis teknologi. b) Tersusunnya laporan evaluasi kinerja penyediaan perumahan. 2.2 Perjanjian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 Dalam rangka mewujudkan sasaran dan program Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, maka Direktorat Perencaan Penyediaan Perumahan merumuskan sasaran program yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun Perjanjian Kinerja tersebut merepresentasikan target capaian kinerja dalam rentang waktu satu tahun anggaran. Berdasarkan Perjanjian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan tahun 2016 terdapat satu sasaran strategis yaitu Perencanaan dan Pembinaan Penyediaan Perumahan. Sasaran strategis tersebut dijabarkan kedalam 10 (sepuluh) Indikator Kinerja yang harus dilaksanakan pada tahun Penetapan kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan mengalami perubahan sebanyak satu kali dikarenakan pergantian pejabat, perubahan anggaran dan penyesuaian output kegiatan. Pada perubahan Perjanjian Kinerja dimasukan anggaran Kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan yang anggarannya tersebar pada seluruh SNVT Penyediaan Perumahan, dimana pada Pernjanjian Kinerja sebelumnya hal ini belum diakomodir. Adapun Indikator Kinerja Direktorat Perencanaaan Penyediaan Perumahan tahun 2016 dapat dilihat pada Gambar 2.2. PERENCANAAN KINERJA 11

33 Awal Perubahan Gambar 2. 2 Perjanjian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun Metode Pengukuran Pengukuran pencapaian sasaran digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi & misi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan. Pengukuran yang dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada indikator kinerja yang berupa indikator masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat dan dampak. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan PERENCANAAN KINERJA 12

34 kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan Metode pengukuran yang digunakan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan dalam penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan adalah: 1. Membandingkan realisasi dengan target yang terdapat pada Perjanjian Kinerja 2. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. Adapun rumusan dalam melakukan pengukuran dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut: 2.4 Target Kinerja Tahun 2016 Menurut Renstra Target kinerja dalam hal ini diartikan sebagai target kinerja sasaran dengan dilengkapi indikator kinerja yang akan dicapai. Target kinerja sasaran menunjukkan tingkat sasaran strategis kinerja spesifik yang akan dicapai meliputi program dan kegiatan dalam periode waktu yang telah ditetapkan. Untuk menjalankan kegiatan penyusunan perencanaan penyediaan perumahan dalam rangka pencapaian sasaran strategis telah dimuat pada Rensa Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun Indikator kinerja yang akan dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja didalam Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.1. PERENCANAAN KINERJA 13

35 Table 2. 1 Kegiatan, Sasaran/ Indikator Kinerja Pembangunan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun SASARAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN LOKASI PROGRAM : PENGEMBANGAN PERUMAHAN SASARAN PROGRAM 1 Menurunnya kekurangan tempat tinggal (backlog) dan menurunnya rumah tidak layak huni TARGET TOTAL Presentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) berdasarkan perspektif menghuni % Presentase penurunan rumah tidak layak huni % KEGIATAN 2.2 : PENYUSUNAN PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN UNIT ORGANISASI : DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN SASARAN KEGIATAN 1 Perencanaan dan Pembinaan Penyediaan Perumahan Dokumen/ 1 2 Jumlah Dokumen Perencanaan Strategis Penyediaan Perumahan Jumlah Dokumen Perencanaan Tahunan Penyediaan Perumahan Laporan/ Layanan Dokumen Pusat Dokumen Pusat Jumlah Dokumen RP3KP Dokumen Pusat Laporan Fasilitasi Keterpaduan Perencanaan Rumah Susun dan Rumah Khusus Laporan Fasilitasi Keterpaduan Perencanaan Rumah Swadaya dan Rumah Umum dan Komersial Laporan Pusat Laporan Pusat PERENCANAAN KINERJA 14

36 SASARAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN LOKASI TARGET TOTAL Jumlah Laporan Kemitraan Penyediaan Perumahan Laporan Pusat Jumlah Laporan Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pelaku Penyediaan Perumahan Laporan Pusat Jumlah Dokumen Pedoman dan Kriteria Evaluasi Penyediaan Perumahan Dokumen Pusat Jumlah Laporan Pemantauan Kegiatan Penyediaan Perumahan Laporan Pusat Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja Penyediaan Perumahan Laporan Pusat Jumlah Laporan Pendataan Penyediaan Perumahan Laporan Pusat Jumlah Laporan Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi Laporan Pusat Jumlah Laporan Pengembangan Informasi Perumahan Laporan Pusat Jumlah Dokumen Perencanaan Lingkungan Hunian Skala Besar Dokumen Pusat Jumlah Dokumen Perencanaan Lingkungan Hunian Bukan Skala Besar Dokumen Pusat Laporan Layanan Perkantoran Laporan Pusat PERENCANAAN KINERJA 15

37 SUMBER DAYA MANUSIA SARANA DAN PRASARANA DIPA

38 BAB III KAPASITAS ORGANISASI 3.1 Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia (SDM) diangggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan organisasi/lembaga, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang disebut manajemen sumber daya manusia. Istilah manajemen mempunyai arti sebagai pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage (mengelola) sumber daya manusia. Dalam usaha pencapaian tujuan organisasi/lembaga, permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdapat hanya pada bahan mentah, alat-alat kerja, mesin-mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, tetapi juga menyangkut karyawan (sumber daya manusia) yang mengelola hal-hal tersebut. Namun, perlu diingat bahwa sumber daya manusia manusia sendiri sebagai faktor produksi, seperti halnya faktor produksi yang lainnya, merupakan masukan (input) yang diolah oleh organisasi/lembaga dan menghasilkan keluaran (output). Karyawan baru yang belum memiliki keterampilan dan keahlian dilatih, sehingga menjadi karyawan yang terampil dan ahli. Apabila dia dilatih lebih lanjut serta diberikan pengalaman dan motivasi, dia akan menjadi karyawan yang matang. Jumlah sumber daya manusia yang ada di Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan adalah 73 orang yang terdiri dari 32 orang tenaga PNS atau sebesar 43,84% dan 41 orang tenaga non PNS atau sebesar 56,16%. Tenaga PNS di Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan terdiri dari Eselon II sebanyak 1 (satu) orang, Eselon III sebanyak 5 (lima) orang, Eselon IV sebanyak 11 (sebelas) orang dan staf sebanyak 16 (enam belas) orang. Eselon II di Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan adalah Ir.Hardi Simamora, MPL dengan latar belakang pendidikan Sarjana (S1) Planologi dan Magister (S2) Planologi.

39 Tabel 3.1 Sumber Daya Manusia di Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan STATUS PEGAWAI JENJANG PENDIDIKAN SLTP SMA D3 S1 S2 TOTAL PNS NON PNS TOTAL Persentase SDM Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Berdasarkan Status Pegawai Non PNS 58,33% PNS 41,67% Gambar 3.1 Persentase SDM Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Berdasarkan Status Pegawai Gambar 3.2 Persentase SDM Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Adapun persebaran pegawai di Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan berdasarkan masing-masing Subdit adalah sebagai berikut: 1. Subdit Keterpaduan Perencanaan Jumlah sumber daya manusia di Subdit Keterpaduan Perencanaan adalah 12 (dua belas) orang dengan jumlah KAPASITAS ORGANISASI 17

40 pegawai PNS sebanyak 6 (enam) orang dan pegawai kontrak sebanyak 4 (empat) orang. Jika dilihat dari jenjang pendidikan, maka jumlah pegawai lulusan Magister (S2) di Subdit Keterpaduan Perencanaan sebanyak 2 (dua) orang, lulusan Sarjana (S1) sebanyak 7 (tujuh) orang dan lulusan SLTA sebanyak 1 (satu) orang. No Nama Jabatan 1 Priyo Puryanto, Ir., Dipl.Soc.Sci. Tabel 3.2 Sumber Daya Manusia di Subdit Keterpaduan Perencanaan Status Pendidikan Kasubdit Keterpaduan Perencanaan 2 Ir. Muria Istamtiah Kasie Keterpaduan Perencanaan I 3 Yudha Rommel Sibero, ST, MM 4 Winda Dwi Aryani, ST Kasie Keterpaduan Perencanaan II Staf Subdit Keterpaduan Perencanaan 5 Sutriyah, S.Si Staf Subdit Keterpaduan Perencanaan 6 Asmawi Staf Subdit Keterpaduan Perencanaan 7 Gita Saraswati, ST Staf Subdit Keterpaduan Perencanaan 8 Annisa Permata Sari, S.Ars 9 Karisma Linda Nissa Kusumawati, ST 10 Raffael Eko Prayogo, ST Staf Subdit Keterpaduan Perencanaan Staf Subdit Keterpaduan Perencanaan Staf Subdit Keterpaduan Perencanaan Pegawai PNS/Kontrak PNS PNS PNS PNS PNS PNS S3 S2 S1 SLTA - Public Economic Management Arsitektur Ilmu Tanah - - Manajemen Teknik Elektro - - Planologi Geografi IPS Non PNS - - Planologi - Non PNS - - Arsitektur - Non PNS - - Non PNS - - Teknik Komputer Teknik Informatika Total 10 Orang - 2 Orang 7 Orang 1 Orang KAPASITAS ORGANISASI 18

41 Gambar 3.3 Persentase SDM Subdit Keterpaduaan Perencanaan Berdasarkan Jenjang Pendidikan 2. Subdit Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian Jumlah sumber daya manusia di Subdit Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian adalah 8 (delapan) orang dengan jumlah pegawai PNS sebanyak 4 (empat) orang dan pegawai kontrak sebanyak 4 (empat) orang. Jika dilihat dari jenjang pendidikan, maka jumlah pegawai lulusan Magister (S2) sebanyak 2 (dua) orang di Subdit Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian dan lulusan Sarjana (S1) sebanyak 6 (enam) orang. Tabel 3.3 Sumber Daya Manusia di Subdit Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian No Nama Jabatan Pendidikan 1 Soelistianing Kusumawati, ST, MT. 2 Muhammad Nasir, ST, MT. 3 Andrea Pratama Yanuar Trikusuma Endismoyo, ST. 4 Tiara Sartika Worowirasmi, ST. Kasi Lingkungan Hunian Bukan Skala Besar Kasi Lingkungan Hunian Skala Besar Staf Subdit Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian Staf Subdit Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian 5 Qurratu Ainy, ST Staf Subdit Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian 6 Huriyah Nurul Zahra, ST Staf Subdit Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian Pegawai PNS/Kontrak S3 S2 S1 SLTA PNS - Planologi Planologi PNS - Planologi Planologi PNS - - Arsitektur PNS - - Planologi Non PNS - - Planologi Non PNS - - Planologi KAPASITAS ORGANISASI 19

42 No Nama Jabatan Pendidikan 7 Ardi Bonatua, SE Staf Subdit Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian 8 Syaiful Anwar Fajar Dwi Satrio, SH Staf Subdit Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian Pegawai PNS/Kontrak S3 S2 S1 SLTA Non PNS - - Ekonomi Pembangu nan Non PNS - - Hukum Total 8 Orang - 2 Orang 6 Orang - Gambar 3.4 Persentase SDM Subdit Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian Berdasarkan Jenjang Pendidikan 3. Subdit Kemitraan Kelembagaan Jumlah sumber daya manusia di Subdit Kemitraan Kelembagaan adalah 11 (sebelas) orang dengan jumlah pegawai PNS sebanyak 5 (lima) orang dan pegawai kontrak sebanyak 6 (enam) orang. Jika dilihat dari jenjang pendidikan, maka jumlah pegawai lulusan Magister (S2) di Subdit Kemitraan Kelembagaan sebanyak 6 (enam) orang, dan lulusan Sarjana (S1) sebanyak 5 (lima) orang. Tabel 3.4 Sumber Daya Manusia di Subdit Kemitraan Kelembagaan No Nama Jabatan Pendidikan 1 Merlina Rubiati, S.Sos, MCP 2 Sufial Siddik Harahap, ST. M.Si Kasubdit Kemitraan Kelembagaan Pegawai PNS/ Kontrak S3 S2 S1 PNS - Master of Community Planning Kasi Kelembagaan PNS - Administrasi Publik Administrasi Publik Teknik Lingkungan KAPASITAS ORGANISASI 20

43 No Nama Jabatan Pendidikan 3 Linda Haryanti, ST, M.si 4 Ratna Wahyu Purbasari, ST Pegawai PNS/ Kontrak S3 S2 S1 Kasi Kemitraan PNS - Ilmu Sipil Administrasi Staf Subdit Kemitraan dan Kelembagaan 5 Dyna Susana, SE. Staf Subdit Kemitraan dan Kelembagaan 6 Nurul Puspita, ST, MT. 7 Sandy Widya Pratama, ST 8 Tandika Nisaa Utami, ST. Staf Subdit Kemitraan dan Kelembagaan Staf Subdit Kemitraan dan Kelembagaan Staf Subdit Kemitraan dan Kelembagaan 9 Bagus Prakoso, ST Staf Subdit Kemitraan dan Kelembagaan 10 Prabowo Rifqi Nugroho, SH 11 Muhammad Rizki Prioko, SE. Staf Subdit Kemitraan dan Kelembagaan Staf Subdit Kemitraan dan Kelembagaan PNS - Ilmu Administrasi Arsitektur PNS - - Ekonomi Non PNS Studi Pembangunan Planologi Non PNS - - Planologi Non PNS - - Planologi Non PNS - - Planologi Non PNS - - Hukum Non PNS - - Ekonomi Total 11 orang - 5 Orang 6 Orang Gambar 3.5 Sumber Daya Manusia di Subdit Kemitraan Kelembagaan KAPASITAS ORGANISASI 21

44 4. Subdit Data dan Informasi Jumlah sumber daya manusia di Subdit Data dan Informasi adalah 11 (sebelas) orang dengan jumlah pegawai PNS sebanyak 4 (empat) orang dan pegawai kontrak sebanyak 7 (tujuh) orang. Jika dilihat dari jenjang pendidikan, maka jumlah pegawai lulusan Magister (S2) di Subdit Data dan Informasi sebanyak 2 (dua) orang dan lulusan Sarjana (S1) sebanyak 8 (delapan) orang. No Nama Jabatan 1 Ir. Omri Sianturi, M.Si Kasubdit Data dan Informasi 2 Rino Sinurat, ST, M.Si Kasi Pengolahan Data Tabel 3.5 Sumber Daya Manusia di Subdit Data dan Informasi 3 Conefianti, SE, MT. Kasi Sistem Informasi 4 Hernindyasti Dwitya Hapsari, S.Ars 5 Anis Nur'aini Laksmita, S.Si 6 Tri Cahyo Ramdhani, ST Staf Data dan Informasi Staf Data dan Informasi Staf Data dan Informasi 7 Hendra Budiman, ST Staf Data dan Informasi 8 Maulana Muhammad Iqbal, ST 9 Ika Prahasti Nuriana, S.Si Staf Data dan Informasi Staf Data dan Informasi 10 Amalia Rizqi, ST Staf Data dan Informasi 11 Fauzan Maulana Shani, S.Si Staf Data dan Informasi Pegawai PNS/Kontrak Pendidikan S3 S2 S1 PNS - Planologi Geodesi PNS - Geografi Arsitektur PNS - Studi Pembangunan Ekonomi PNS - - Arsitektur Non PNS - - Sistem Informasi Non PNS - - Planologi Non PNS - - Planologi Non PNS - - Teknik Komputer Non PNS - - Geografi Non PNS - - Arsitektur Non PNS - - Geografi Total 11 Orang - 3 Orang 8 Orang KAPASITAS ORGANISASI 22

45 Persentase SDM Subdit. Data dan Informasi Berdasarkan Jenjang Pendidikan S1 73% S2 27% Gambar 3.6 Persentase SDM Subdit Data dan Informasi Berdasarkan Jenjang Pendidikan 5. Subdit Pemantauan dan Evaluasi Jumlah sumber daya manusia di Subdit Pemantauan dan Evaluasi adalah 8 (delapan) orang dengan jumlah pegawai PNS sebanyak 5 (lima) orang dan pegawai kontrak sebanyak 3 (tiga) orang. Jika dilihat dari jenjang pendidikan, maka jumlah pegawai lulusan Magister (S2) di Subdit Pemantauan dan Evaluasi sebanyak 3 (tiga) orang, dan lulusan Sarjana (S1) sebanyak 5 (lima) orang. Tabel 3.6 Sumber Daya Manusia di Subdit Pemantauan dan Evaluasi No Nama Jabatan Pendidikan 1 Bertua A. Saraswati, SE Kasubdit Pemantauan dan Evaluasi Pegawai PNS/Kontrak S3 S2 S1 PNS - - Ekonomi 2 Ade Rifadli, SE, MM Kasi Pemantauan PNS - Manajemen Manajemen 3 Oktavia Asril, ST, MT Kasi Evaluasi dan Pelaporan PNS - Teknik Sipil Teknik Sipil 4 Suhendra, ST Staf Subdit Pemantauan dan Evaluasi 5 Budi Setiawan, S.Si Staf Subdit Pemantauan dan Evaluasi PNS - - Teknik Informatika PNS - - Matematika 6 Stevi Della A.P.P, ST, M.Si 7 Resa Putri Januarini, ST Staf Subdit Pemantauan dan Evaluasi Non PNS - Staf Subdit Pemantauan dan Evaluasi Kajian Pengembangan Perkotaan Planologi Non PNS - - Planologi 8 Dennis Defri, ST. Staf Subdit Pemantauan dan Evaluasi Non PNS - - Teknik Sipil Total 8 Orang - 3 Orang 6 Orang KAPASITAS ORGANISASI 23

46 Persentase SDM Subdit Pemantauan dan Evaluasi Berdasarkan Jenjang Pendidikan S1 63% S2 37% Gambar 3.7 Persentase SDM Subdit Pemantauan dan Evaluasi Berdasarkan Jenjang Pendidikan 6. Tata Usaha Jumlah sumber daya manusia di Tata Usaha Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan adalah 11 (sebelas) orang dengan jumlah pegawai lulusan Sarjana (S1) sebanyak 2 (dua) orang, lulusan D3 sebanyak 1 (satu) orang, lulusan SMA sebanyak 5 (lima) orang dan lulusan SLTP sebanyak 3 (tiga) orang. Tabel 3.7 Sumber Daya Manusia di Tata Usaha Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan No Nama Jabatan Pendidikan Pegawai PNS/Kontrak S1 D3 SLTA SLTP 1 Dwi Restu Suyitno, Kasubag PNS Manajemen SE. TU Perusahaan - 2 Ngatmin Staf TU PNS - - SLTA 3 Ade Triandini, Adm Staf TU Non PNS - Sekretaris 4 Ahmad Sudibyo Staf TU Non PNS - - IPS 5 Novy Kusuma Staf TU Non PNS Ningrum, SE Akuntansi - 6 Zainal Abidin Staf TU Non PNS - - IPS 7 Desiana Staf TU Non PNS SLTP 8 Nurjanah Staf TU Non PNS SLTP 9 Aris Wara Staf TU Non PNS SLTP 10 Agus Suranto Staf TU Non PNS - - IPS 11 Muhammad Iqbal Staf TU Non PNS Deanaufal - - IPS Total 11 Orang 2 Orang 1 Orang 5 Orang 3 orang KAPASITAS ORGANISASI 24

47 Gambar 3.8 Persentase Pegawai TU Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Berdasarkan Jenjang Pendidikan 7. Satuan Kerja Jumlah sumber daya manusia di Satker Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan adalah 13 (tiga belas) orang dengan jumlah pegawai lulusan Sarjana (S1) sebanyak 7 (tujuh) orang, lulusan D3 sebanyak 1 (satu) orang dan lulusan SMA sebanyak 5 (lima) orang. Tabel 3.8 Sumber Daya Manusia di Satker Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan No Nama Jabatan Pendidikan Pegawai S1 D3 SLTA PNS/Kontrak 1 Renggo Pitojo, SAP Bendahara PNS Administrasi - - Satker Publik 2 Eko Darsono Staf Satker PNS - - SLTA 3 Andri Yoga Sujana Staf Satker PNS - - SLTA 4 Fahrul Staf Satker PNS - - SLTA 5 Rouzial Dzura A., Staf Satker Non PNS Ilmu - - S.Ikom Komunikasi 6 Ariestya Handoko Staf Satker Non PNS - - IPS 7 M. Priosusilo, SE Staf Satker Non PNS Manajemen M. Fauzi Staf Satker Non PNS - - IPS 9 Asri Ratna Staf Satker Non PNS Administrasi - - Widiastuti, SAP Perpajakan 10 Alika Putri Staf Satker Non PNS Akutansi - - Permatasari, SE 11 Irma Tiara Sari Staf Satker Non PNS - Ekonomi - Perbankan 12 Magenta Mikhael, S.IP Staf Satker Non PNS Perikanan dan Kelautan - - KAPASITAS ORGANISASI 25

48 13 Mutiara Larasati, SP Staf Satker Non PNS Pertanian - - Total 13 Orang 7 Orang 1 Orang 5 Orang Persentase SDM Satker Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Berdasarkan Jenjang Pendidikan S1 54% SLTA 38% D3 8% Gambar 3.9 Persentase SDM Satker Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Berdasarkan Jenjang Pendidikan 3.2 Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan alat penunjang bagi produktifitas kinerja suatu organisasi. Dengan adanya kelengkapan sarana dan prasarana kerja maka diharapkan dapat memaksimalkan produktifitas kinerja pegawai suatu organisasi. Adapun sarana dan prasarana di Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan meliputi sebagi berikut: Tabel 3.9 Sarana dan Prasarana Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan No Produk Kualitas 1 Gedung Gedung G, Lantai 7 (Setengah Wings) 2 Komputer PC 18 unit 3 Laptop 6 unit 4 Proyektor 1 unit 5 Printer black/ white 10 unit 6 Printer warna 3 unit 7 Meja Kerja Kayu 6 buah 8 Panaboard 1 unit 9 Lemari besi/metal 4 buah 10 Facsmile 1 unit 11 Scanner 1 unit 12 Televisi 2 unit 13 Kursi besi/metal 13 buah 14 Kursi kerja 12 buah 15 Kursi hadap 5 buah 16 Meja kerja 11 buah 17 Buffet 3 buah KAPASITAS ORGANISASI 26

49 No Produk Kualitas 18 Meja Rapat 1 buah 19 Kursi Rapat 7 buah 20 Extension 2 unit 21 Kursi tamu 13 buah 22 Meja tamu 1 buah 23 Meja sudut 2 buah 24 Meja sekretaris 1 buah 25 Rak Koran 1 buah 26 Meja bundar 1 buah 27 White Board 1 buah Sarana dan prasarana di atas merupakan sarana dan prasarana yang disediakan pada tahun anggaran 2016, sementara barang lainnya seperti komputer PC, proyektor, mobil dan barang eks. Kementerian Perumahan Rakyat yang belum dipisahkan dari Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan dan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan. 3.3 DIPA Pada tahun 2016, anggaran yang terdapat di Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan telah mengalami berbagai perubahan yang tercantum dalam DIPA Nomor: SP DIPA /2016. Adapun rincian timeline DIPA Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: Dipa awal pada tanggal 7 Desember 2015 Gambar 3.10 DIPA Awal KAPASITAS ORGANISASI 27

50 SASARAN PROGRAM/KEGIATAN Tabel 3.10 Indikator Kinerja Tahun 2016 Berdasarkan DIPA Awal INDIKATOR KINERJA (1) (2) TARGET (3) PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN Kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan 1 NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan 8 NSPK 2 Rencana Strategis Penyediaan Perumahan 6 Dokumen 3 Rencana tahunan penyediaan perumahan 3 Rencana 4 Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja 67 Nilai Akuntabilitas 5 Dokumen perencanaan pengembangan lingkungan hunian 8 Laporan 6 Layanan data dan informasi 1 Data 7 Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan 39 Pemda 8 Layanan administrasi manajerial 12 Kegiatan/Bulan 9 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan Jumlah anggaran kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan: Rp ,- Dasar Hukum Revisi Anggaran Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2016 Penyusunan RKA-K/L Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan TA 2016 diawali dari Tahun 2015 dengan adanya penetapan Pagu Anggaran dari Kementerian Keuangan, yaitu melalui Surat Menteri Keuangan No. S-505/MK.02/ Juli 2015 Tentang Pagu Anggaran K/L dan Penyelesaian RKA K/L TA Menindaklanjuti surat tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR melalui surat No. KU Sj/406 Perihal Penyusunan RKA- K/L Kementerian PUPR sesuai Pagu Anggaran TA yang telah ditetapkan pada surat sebelumnya dari Kementerian Keuangan. Bersama surat tersebut, selain ditetapkannya Pagu Anggaran juga sebagai tahap awal untuk mulai melakukan pengumpulan RKA-K/L ke Direktorat Jenderal Anggaran. DIPA Ditjen Penyediaan Perumahan TA 2016 telah disusun dan disahkan pada tanggal 7 Desember 2015 dengan Nomor DIPA Induk /2016. Besar pagu DIPA Ditjen Penyediaan Perumahan saat awal penyusunan adalah sebesar Rp ,-. Sedangkan untuk DIPA Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan TA 2016 dengan nomor DIPA: SP DIPA /2016 yang memiliki dasar hukum UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara, UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU No. 14 Tahun 2015 tentang APBN TA 2016 disahkan pada tanggal 7 Desember Besar pagu DIPA Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan saat awal penyusunan adalah sebesar Rp ,-. KAPASITAS ORGANISASI 28

51 A. Satker-Satker Pusat sebesar Rp ,- Tabel 3.11 DIPA Awal Satker Pusat Ditjen Penyediaan Perumahan TA 2016 No. Kode Satker Nama Satker Pagu (Rp) Sekretariat Ditjen Penyediaan Perumahan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Direktorat Rumah Susun Penyediaan Rumah Susun Strategis Direktorat Rumah Khusus Penyediaan Rumah Khusus Strategis Direktorat Rumah Swadaya Pengembangan Rumah Swadaya Strategis Direktorat Rumah Umum dan Komersial Fasilitasi Rumah Umum B. Satker-Satker SNVT sebesar Rp ,- Tabel 3.12 DIPA Awal SNVT Ditjen Penyediaan Perumahan TA 2016 No. Kode Satker Nama Satker Pagu (Rp) ACEH SUMATERA UTARA RIAU KEPULAUAN RIAU JAMBI SUMATERA BARAT SUMATERA SELATAN LAMPUNG BENGKULU KEP. BANGKA BELITUNG BANTEN JAWA BARAT JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN UTARA SULAWESI UTARA GORONTALO SULAWESI BARAT SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGGARA BALI KAPASITAS ORGANISASI 29

52 No. Kode Satker Nama Satker Pagu (Rp) NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR MALUKU MALUKU UTARA PAPUA PAPUA BARAT Revisi ke-1 pada tanggal 22 Februari 2016 Gambar 3.10 DIPA Revisi Ke-1 Tabel 3.13 Indikator Kinerja Tahun 2016 Berdasarkan DIPA Revisi Ke-1 SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA (1) (2) TARGET (3) PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN Kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan 1 NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan 8 NSPK 2 Rencana Strategis Penyediaan Perumahan 6 Dokumen 3 Rencana tahunan penyediaan perumahan 3 Rencana 4 Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja 67 Nilai Akuntabilitas 5 Dokumen perencanaan pengembangan lingkungan hunian 8 Laporan 6 Layanan data dan informasi 1 Data 7 Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan 39 Pemda 8 Layanan administrasi manajerial 12 Kegiatan/Bulan 9 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan Jumlah anggaran kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan: Rp ,- KAPASITAS ORGANISASI 30

53 Dasar Hukum Revisi Anggaran I (22 Februari 2016) Untuk Tahun Anggaran 2016, terdapat kebijakan perubahan nomenklatur Satker-Satker di Pusat untuk menyesuaikan dengan kondisi di Kementerian PUPR sebagaimana surat Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Nomor KU Sj/643 tanggal 26 Oktober 2015 kepada Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan tentang Permohonan Penambahan Kode dan Nama Satuan Kerja Tahun Anggaran 2016 di Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan. Berdasarkan informasi dari Direktorat Anggaran I, perubahan nomenklatur Satker sebaiknya tidak dilakukan pada tahun berjalan di 2015 karena database SPAN Kementerian Keuangan untuk nama satker hanya satu, sehingga perubahan nama Satker untuk TA 2016 akan ikut merubah nama satker di TA 2015 dan hal ini akan menjadi kendala proses penyerapan di TA 2015 dan perlu revisi dahulu untuk satker-satker yang berubah, sebelum bisa meneruskan proses penyerapan. Karena itu diusulkan perubahan nama satker dilakukan di awal tahun Karena itu pada awal tahun 2016, Dirjen Penyediaan Perumahan kembali menyurati Dirjen Anggaran untuk perubahan nama Satker sebagaimana berikut: NO Tabel 3.14 Perubahan Nama Satker Ditjen Penyediaan Perumahan TA 2016 KODE NAMA SATKER KETERANGAN SATKER SEBELUM MENJADI SEKRETARIAT DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PENYEDIAAN PERUMAHAN PENGEMBANGAN RUMAH SUSUN PENYEDIAAN RUMAH SUSUN PENYEDIAAN RUMAH SUSUN DAN RUMAH KHUSUS TNI DAN POLRI PENGEMBANGAN RUMAH KHUSUS DAN NEGARA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS PENGEMBANGAN RUMAH SWADAYA BANTUAN RUMAH SWADAYA SEKRETARIAT DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN DIREKTORAT RUMAH SUSUN PENYEDIAAN RUMAH SUSUN STRATEGIS PENYEDIAAN RUMAH SUSUN DAN RUMAH KHUSUS TNI DAN POLRI DIREKTORAT RUMAH KHUSUS PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS STRATEGIS DIREKTORAT RUMAH SWADAYA PENGEMBANGAN RUMAH SWADAYA STRATEGIS TETAP (Non Fisik) BERUBAH (Non Fisik) BERUBAH (Non Fisik) BERUBAH (Fisik) LIKUIDASI DI TA 2016 (KEGIATAN DIALIHKAN KE SATKER STRATEGIS) BERUBAH (Non Fisik) BERUBAH (Fisik) BERUBAH (Non Fisik) BERUBAH (Fisik) KAPASITAS ORGANISASI 31

54 NO KODE SATKER SEBELUM PENGEMBANGAN RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL FASILITASI RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL NAMA SATKER MENJADI DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL FASILITASI RUMAH UMUM KETERANGAN BERUBAH (Non Fisik) BERUBAH (Fisik) Perubahan nama satker ini, sekaligus perubahan nama pejabat perbendaharaan yang baru untuk masing-masing Satker, revisi anggarannya yang merupakan revisi anggaran ralat adminstrasi baru bisa selesai dan disahkan pada tanggal 22 Februari Revisi ke-2 pada tanggal 31 Maret 2016 Gambar DIPA Revisi Ke-2 KAPASITAS ORGANISASI 32

55 SASARAN PROGRAM/KEGIATAN Tabel 3.15 Indikator Kinerja Tahun 2016 Berdasarkan DIPA Revisi Ke-2 INDIKATOR KINERJA (1) (2) TARGET (3) PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN Kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan 1 NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan 8 NSPK 2 Rencana Strategis Penyediaan Perumahan 6 Dokumen 3 Rencana tahunan penyediaan perumahan 3 Rencana 4 Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja 67 Nilai Akuntabilitas 5 Dokumen perencanaan pengembangan lingkungan hunian 8 Laporan 6 Layanan data dan informasi 1 Data 7 Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan 6 Pemda 8 Layanan administrasi manajerial 12 Kegiatan/Bulan 9 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan Jumlah anggaran kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan: Rp ,- Dasar Hukum Revisi Anggaran II (31 Maret 2016) Pada bulan Maret 2016 dengan terbitnya Kepmen PUPR Nomor 88/KPTS/M/2016 tentang Pelimpahan Urusan Pemerintahan Kepada Gubernur melalui Kegiatan Dekonsentrasi Sub Bidang Perumahan Tahun 2016 maka dilakukan revisi anggaran kembali untuk mendistribusikan anggaran dari Satker Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan ke Satker-satker Dekon sebanyak Rp 40 Milyar. Adapun rincian alokasi dana Dekonsetrasi kepada masing-masing Satker Dekon sebagai berikut: Tabel 3.16 Rincian Alokasi Anggaran Dekonsetrasi Ditjen Penyediaan Perumahan TA 2016 No. Kode Satker Nama Satker Pagu (Rp) Aceh Sumatera Utara Riau Kepulauan Riau Jambi Sumatera Barat Sumatera Selatan Lampung Bengkulu Kep. Bangka Belitung Banten Jawa Barat DKI Jakarta Jawa Tengah DI Yogyakarta KAPASITAS ORGANISASI 33

56 No. Kode Satker Nama Satker Pagu (Rp) Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Revisi ke-3 pada tanggal 26 Mei 2016 Gambar 3.13 DIPA Revisi Ke-3 KAPASITAS ORGANISASI 34

57 SASARAN PROGRAM/KEGIATAN Tabel 3.17 Indikator Kinerja Tahun 2016 Berdasarkan DIPA Revisi Ke-3 INDIKATOR KINERJA (1) (2) TARGET (3) PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN Kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan 1 NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan 8 NSPK 2 Rencana Strategis Penyediaan Perumahan 3 Dokumen 3 Rencana tahunan penyediaan perumahan 3 Rencana 4 Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja 67 Nilai Akuntabilitas 5 Dokumen perencanaan pengembangan lingkungan hunian 8 Laporan 6 Layanan data dan informasi 1 Data 7 Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan 5 Pemda 8 Layanan administrasi manajerial 12 Kegiatan/Bulan 9 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan Jumlah anggaran kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan: Rp ,- Dasar Hukum Revisi Anggaran III (26 Mei 2016) Sesuai kebijakan pemerintah dan penugasan kepada Kementerian PUPR untuk mendukung pelaksanaan ASEAN Games 2018, maka Ditjen Penyediaan Perumahan diharapkan membangun rumah susun atlet di Kemayoran. Untuk Satker Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan tidak ada penambahan, namun ada pemotongan Pagu sebesar Rp ,- yang direalokasi ke Satker Penyediaan Rumah Susun Strategis dan Satker Penyediaan Rumah Khusus Strategis, sehingga pagu awal Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan sebesar Rp ,- berubah menjadi Rp ,-. Realokasi internal dalam rangka ASEAN Games 2018 di seluruh Satuan Kerja dengan detail sebagai berikut: Tabel Realokasi Internal Dalam Rangka ASEAN Games Ditjen Penyediaan Perumahan TA 2016 Realokasi Internal dalam Pagu Setelah No. Satuan Kerja Pagu Awal Rangka ASEAN Games Realokasi Pemotongan Penambahan A Satker-Satker Pusat 1 Sekretariat Ditjen Penyediaan Perumahan 2 Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan 3 Direktorat Rumah KAPASITAS ORGANISASI 35

58 No. Satuan Kerja Pagu Awal Susun Penyediaan Rumah Susun Strategis Direktorat Rumah Khusus Penyediaan Rumah Khusus Strategis Direktorat Rumah Swadaya Pengembangan Rumah Swadaya Strategis Direktorat Rumah Umum dan Komersial Fasilitasi Rumah Umum Total Satker Pusat Realokasi Internal dalam Rangka ASEAN Games Pemotongan Penambahan Pagu Setelah Realokasi Revisi realokasi anggaran untuk rumah susun atlet Kemayoran ini disetujui pada tanggal 26 Mei Revisi ke-4 pada tanggal 21 Juni 2016 Gambar 3.14 DIPA Revisi Ke-4 KAPASITAS ORGANISASI 36

59 Tabel 3.19 Indikator Kinerja Tahun 2016 Berdasarkan DIPA Revisi Ke-4 SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA (1) (2) TARGET (3) PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN Kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan 1 NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan 8 NSPK 2 Rencana Strategis Penyediaan Perumahan 3 Dokumen 3 Rencana tahunan penyediaan perumahan 3 Rencana 4 Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja 67 Nilai Akuntabilitas 5 Dokumen perencanaan pengembangan lingkungan hunian 8 Laporan 6 Layanan data dan informasi 1 Data 7 Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan 5 Pemda 8 Layanan administrasi manajerial 12 Kegiatan/Bulan 9 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan Jumlah anggaran kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan: Rp ,- Dasar Hukum Revisi Anggaran IV (21 Juni 2016) Sehubungan kondisi keuangan negara dan Inpres Nomor 4 tahun 2016 tentang Langkah-Langkah Penghematan Dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, maka mulailah dilakukan proses penentuan self blocking dalam rangka APBN-P Besaran penghematan untuk Ditjen Penyediaan Perumahan adalah sebesar Rp ,-. Rincian untuk Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan mengalami penghematan sebesar Rp ,-, sehingga pagu semula senilai Rp ,- menjadi Rp ,-. Rincian seluruh Satker dengan detail sebagai berikut: No Kode Satker Tabel 3.20 Self Blocking Ditjen Penyediaan Perumahan TA 2016 Nama Satuan Kerja Pagu Semula Pemotongan A Satker-Satker Pusat Sekretariat Ditjen Penyediaan Perumahan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Direktorat Rumah Susun Penyediaan Rumah Susun Strategis KAPASITAS ORGANISASI 37

60 No Kode Satker Nama Satuan Kerja Pagu Semula Pemotongan Direktorat Rumah Khusus Penyediaan Rumah Khusus Strategis Direktorat Rumah Swadaya Pengembangan Rumah Swadaya Strategis Direktorat Rumah Umum dan Komersial Fasilitasi Rumah Umum B Satker-Satker Dekonsentrasi Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Kep. Bangka Belitung Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Barat Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur KAPASITAS ORGANISASI 38

61 No Kode Satker Nama Satuan Kerja Pagu Semula Pemotongan Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat JUMLAH REKAPITULASI SELF BLOCKING No Satuan Kerja Self Blocking A Satker-Satker Pusat B Satker-Satker Dekonsentrasi Provinsi JUMLAH Revisi ke-5 pada tanggal 1 Agustus 2016 Gambar DIPA Revisi Ke-5 KAPASITAS ORGANISASI 39

62 SASARAN PROGRAM/KEGIATAN Tabel Indikator Kinerja Tahun 2016 Berdasarkan DIPA Revisi Ke-5 INDIKATOR KINERJA (1) (2) TARGET (3) PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN Kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan 1 NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan 4 NSPK 2 Rencana Strategis Penyediaan Perumahan 3 Dokumen 3 Rencana tahunan penyediaan perumahan 3 Rencana 4 Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja 67 Nilai Akuntabilitas 5 Dokumen perencanaan pengembangan lingkungan hunian 4 Laporan 6 Layanan data dan informasi 1 Data 7 Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan 3 Pemda 8 Layanan administrasi manajerial 12 Kegiatan/Bulan 9 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan Jumlah anggaran kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan: Rp ,- Dasar Hukum Revisi Anggaran V (1 Agustus 2016) Dengan disetujuinya pemotongan APBN 2016 dalam sidang paripurna DPR, maka penghematan self blocking bisa dilanjutkan dengan pemotongan anggaran (APBN-P 2016) sebesar nilai self blocking sebelumnya. Namun dalam pembahasan, selain pemotongan karena penghematan, Ditjen Penyediaan Perumahan juga mendapat tambahan anggaran sebesar Rp 8 Milyar untuk menambah pendanaan bagi rumah susun atlet Kemayoran. Rincian untuk Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan mengalami penghematan sebesar Rp ,-, sehingga pagu semula senilai Rp ,- menjadi Rp ,-. Revisi anggaran ini memiliki rincian alokasi anggaran sebagai berikut: No Kode Satker Tabel Pemotongan dan Penambahan Anggaran APBN-P Ditjen Penyediaan Perumahan TA 2016 APBN-P Realokasi Nama Satuan Kerja Pagu Semula Pemotongan Penambahan Antar Satker Pagu Akhir A Satker-Satker Pusat Sekretariat Ditjen Penyediaan Perumahan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Direktorat Rumah Susun Penyediaan Rumah Susun Strategis Direktorat Rumah KAPASITAS ORGANISASI 40

63 No Kode Satker Nama Satuan Kerja Khusus Pagu Semula APBN-P Realokasi Pemotongan Penambahan Antar Satker Pagu Akhir Penyediaan Rumah Khusus Strategis Direktorat Rumah Swadaya Pengembangan Rumah Swadaya Strategis Direktorat Rumah Umum dan Komersial Fasilitasi Rumah Umum B Satker-Satker Dekonsentrasi Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Kep. Bangka Belitung Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Barat Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Maluku KAPASITAS ORGANISASI 41

64 No Kode Satker Nama Satuan Kerja Pagu Semula APBN-P Realokasi Pemotongan Penambahan Antar Satker Pagu Akhir Maluku Utara Papua Papua Barat JUMLAH REKAPITULASI SELF BLOCKING No Satuan Kerja Self Blocking Penambahan Realokasi Total A Satker-Satker Pusat B Satker-Satker Dekonsentrasi Provinsi JUMLAH Revisi ke-6 pada tanggal 22 September 2016 Gambar DIPA Revisi Ke-6 KAPASITAS ORGANISASI 42

65 Tabel 3.23 Indikator Kinerja Tahun 2016 Berdasarkan DIPA Revisi Ke-6 SASARAN PROGRAM/KEGIATAN (1) INDIKATOR KINERJA (2) TARGET (3) PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN Kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan 1 NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan 4 NSPK 2 Rencana Strategis Penyediaan Perumahan 3 Dokumen 3 Rencana tahunan penyediaan perumahan 3 Rencana 4 Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja 67 Nilai Akuntabilitas 5 Dokumen perencanaan pengembangan lingkungan hunian 4 Laporan 6 Layanan data dan informasi 1 data 7 Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan 3 Pemda 8 Layanan administrasi manajerial 12 Kegiatan/bulan 9 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan Jumlah anggaran kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan: Rp ,- Dasar Hukum Revisi Anggaran VI (22 September 2016) Sehubungan kondisi keuangan negara dan Inpres Nomor 6 tahun 2016 tentang Pencantuman Self Blocking Dalam Rangka Penghematan Tahap II Tahun Anggaran 2016, maka dilakukan proses penentuan self blocking dalam rangka APBN-P Sehubungan dengan Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-7174/PB/2016 tanggal 7 September 2016 tentang Pengendalian Belanja Kementerian/Lembaga Melalui Persetujuan Pemberian Tambahan Uang Persedian (TUP), maka Satker-Satker sebagaimana terlampir pada lingkup Ditjen Penyediaan Perumahan termasuk dalam revisi self blocking APBN-P Tahap II Tahun Anggaran Berikut dilampirkan kegiatan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 Berdasarkan Revisi DIPA Revisi 6, dan berikutnya merupakan revisi Self Blocking APBN-P Tahap Ditjen Penyediaan Perumahan TA 2016: Tabel Kegiatan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 Berdasarkan Revisi DIPA Revisi 6 No Kegiatan DIPA Revisi 6 (Rp) 1 Penyusunan Standar dan Tata Cara Kerjasama Pemerintah dan Daerah pada Penyediaan Perumahan Legalisasi Pedoman Penyusunan Perencanaan Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian Penyusunan Dokumen Kebijakan dan Strategi Penyediaan KAPASITAS ORGANISASI 43

66 No Kegiatan DIPA Revisi 6 (Rp) Perumahan melalui Sistem Karir Perumahan 4 Review Rencana Strategis Penyediaan Perumahan sebagai Masukan Review Permen PUPR No.13.1/PRT/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun Penyusunan Kebijakan dan Strategi Pengembangan dan Penyediaan Perumahan Dalam Rangka Pengembangan Kodiror Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-Api 6 Penyusunan Rencana dan Strategi Penyediaan Perumahan dalam Penanganan Bencana Pemetaan Potensi Penyediaan Perumahan pada 4 Provinsi Backlog Tersebar (Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah dan Jawa Timur) 8 Koordinasi Perencanaan Pembangunan Perumahan di Daerah Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan di Bidang Perumahan Rakyat Tahun Penyusunan Program dan Anggaran Tahun Pemantauan dan Evaluasi Penyediaan Perumahan Pemantauan dan Evaluasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan Konsultan Manajemen Monitoring dan Evaluasi Kemajuan Penyediaan Perumahan Tahun Anggaran 2016 (Pusat dan Dekonsentrasi) Evaluasi Manfaat Penyediaan Perumahan (s.d Tahun 2015) Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 (Eselon II) Tahun Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun Penyusunan Rencana Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar Kota Makassar Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Hunian Bukan Skala Besar di Kota Palu Penyusunan Rencana Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar Kota Sofifi Identifikasi Potensi Lokasi Rencana Pengembangan Lingkunagan Hunian Bagi MBR dan MBM Fasilitasi Pelaksanaan Pengelolaan Data Penyediaan Perumahan Penyusunan Pendataan Perumahan Nasional Penyusunan Sistem Informasi Pendataan Dekonsentrasi Dukungan Teknologi Informasi Ditjen Penyediaan Perumahan Pengembangan, Pelaksanaan dan Bimbingan Sistem Informasi Usulan Bantuan Program Ditjen Penyediaan Perumahan KAPASITAS ORGANISASI 44

67 No Kegiatan DIPA Revisi 6 (Rp) 26 Pengembangan Sistem GIS Profil Perumahan Pengembangan Data dan Informasi Housing Information Center Daerah Dukungan Pelaksanaan Sinergitas Perencanaan Perumahan melalui Dekonsentrasi Perumahan Bimbingan Teknis Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) 30 Penyusunan Pedoman Perencanaan Penyediaan Perumahan yang Responsif Gender Koordinasi dan Kemitraan Penyediaan Perumahan Nasional Fasilitasi Pengelolaan Kegiatan PHLN Fasilitasi Penyiapan Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun Fasilitasi Penyusunan Pelaporan Bidang Perumahan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Total Tabel Revisi Self Blocking APBN-P Tahap Ditjen Penyediaan Perumahan TA 2016 No Kode Pagu Awal Penghematan Pagu Akhir Satuan Kerja Satker (Rp. 0) II (Rp. 0) (Rp.0) [1] [2] [3] [4] [5] [6]=[4]-[5] Sekretariat Ditjen Penyediaan Perumahan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Direktorat Rumah Susun Penyediaan Rumah Susun Strategis Direktorat Rumah Khusus Direktorat Rumah Swadaya Direktorat Rumah Umum dan Komersial SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Kepri JUMLAH KAPASITAS ORGANISASI 45

68 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terdapat blokir untuk pagu Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan sebesar Rp ,-, dengan rincian penghematan sebagai berikut: No Tabel Detail tabel Revisi Self Blocking APBN-P Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan TA 2016 Program/Kegiatan/Output/Paket/Sub Paket Pagu Awal Pagu Blokir Pagu Akhir 1 NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan 2 Rencana Strategis Penyediaan Perumahan Rencana tahunan penyediaan perumahan Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja 5 Dokumen perencanaan pengembangan lingkungan hunian 6 Layanan data dan informasi Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan Layanan administrasi manajerial Layanan Perkantoran TOTAL Sehingga pagu efektif yang dapat digunakan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan sebesar Rp ,-. KAPASITAS ORGANISASI 46

69 ANALISIS CAPAIAN KINERJA PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA ANALISIS KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBERHASILAN ATAUPUN KEGAGALAN PENCAPAIAN KINERJA AKUNTABILITAS KEUANGAN ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN ANGGARAN

70 BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA 4.1 Pengukuran Capaian Kinerja Pengukuran capaian kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 menggambarkan capaian kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan dalam merealisasikan target masingmasing indikator kinerja yang dinyatakan dalam Penetapan Kinerja Tahun Capaian kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan ini berupa capaian output dalam rangka tercapainya Sasaran Strategis (SS) yaitu Tersusunnya Perencanaan dan Pembinaan Penyediaan Perumahan. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan oleh Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan selama tahun 2016 dalam mengoptimalkan capaian Indikator Kinerja yang dinyatakan dalam Penetapan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun Indikator Kinerja tersebut, yaitu: Tabel 4. 1 Indikator Kinerja Tahun 2016 No Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) 1 Jumlah NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan 4 NSPK 2 Jumlah Dokumen Rencana Strategis Penyediaan Perumahan 3 Dokumen 3 Jumlah Rencana Tahunan Penyediaan Perumahan 3 Rencana 4 Nilai Akuntabilitas Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja 67 Nilai Akutanbilitas 5 Jumlah Dokumen Perencanaan Pengembangan Lingkungan 4 Laporan Hunian 6 Jumlah Layanan Data dan Informasi 1 Data 7 Jumlah Pemda yang Mendapat Pembinaan Kelembagaan dan 3 Pemda Perencanaan 8 Jumlah Kegiatan Layanan Administrasi Menajeerial 144 Kegiatan 9 Jumlah Laporan Kegiatan Layanan Administrasi Manajerial 4 Laporan 10 Jumlah Laporan Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja 6 Laporan Capaian kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

71 Tersusunnya Perencanaan dan Pembinaan Penyediaan Perumahan Tabel 4. 2 Capaian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jumlah NSPK Perencanaan Penyediaan NSPK NSPK Perumahan 2 Jumlah Dokumen Rencana Strategis Penyediaan Perumahan 3 Jumlah Rencana Tahunan Penyediaan Perumahan 4 Nilai Akuntabilitas Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja 5 Jumlah Dokumen Perencanaan Pengembangan Lingkungan Hunian 6 Jumlah Layanan Data dan Informasi 7 Jumlah Pemda yang Mendapat Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan 8 Jumlah Kegiatan Layanan Administrasi Menajeerial 9 Jumlah Laporan Kegiatan Layanan Administrasi Menajeerial 10 Jumlah Laporan Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja 3 Dokumen 3 Rencana 67 Nilai Akutanbilitas 4 Laporan 1 Data 3 Pemda 144 Kegiatan 4 Laporan 6 Laporan 3 Dokumen 3 Rencana 67 Nilai Akutanbilitas 4 Laporan 1 Data 139 Pemda 144 Kegiatan 4 Laporan 6 Laporan 4.2 Analisis Capaian Kinerja Rincian Kegiatan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan pada Tahun 2016 untuk mendukung pencapaian Sasaran Strategis: Tersusunnya Perencanaan Penyediaan Perumahan diidentifikasikan dengan 10 (sepuluh) capaian masing-masing indikator kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan sesuai dengan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan pada tahun 2016, meliputi:

72 4.2.1 Indikator Kinerja 1 Indikator Kinerja 1 Indikator Kinerja: Jumlah NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan Target % 4 NSPK 1 Capaian indikator kinerja NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan tahun 2016 adalah sebanyak 4 (empat) dokumen dan terealisasi sebesar 1%. Kedua capaian tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Penyusunan Standar dan Tata Cara Kerjasama Pemerintah dan Daerah pada Penyediaan Perumahan 2. Legalisasi Pedoman Penyusunan Perencanaan Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian 3. Penyusunan Dokumen Kebijakan dan Strategi Penyediaan Perumahan melalui Sistem Karir Perumahan 4. Review Rencana Strategis Penyediaan Perumahan sebagai Masukan Review Permen PUPR No.13.1/PRT/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun Adapun rincian kegiatan dari kedua capaian kinerja tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan Standar dan Tata Cara Kerjasama Pemerintah dan Daerah pada Penyediaan Perumahan Pembangunan perumahan merupakan pembangunan multi sektoral yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan karena memiliki multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi dan wilayah, peningkatan pendapatan asli daerah, serta penciptaan lapangan kerja. Penyelenggaraan pembangunan perumahan melibatkan berbagai pemangku kepentingan serta memerlukan koordinasi dan komitmen dari setiap pelaku pembangunan. Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Permasalahan yang dihadapi sesungguhnya tidak terlepas dari aspek yang berkembang dalam dinamika kehidupan masyarakat maupun kebijakan pemerintah dalam mengelola persoalan yang ada. Agar penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman berjalan optimal, tertib dan terorganisasi dengan baik, diperlukan suatu skenario umum, yang dapat mengakomodasikan berbagai kepentingan, 49

73 rencana sektor terkait, peraturan serta berbagai hal yang perlu diketahui, dipedomani, dan disepakati bersama. Maksud dari kegiatan ini adalah membantu Pemberi Tugas, Direktur Perencanaan Penyediaan Perumahan dalam penyusunan standar dan tata cara kerjasama dalam rangka penyediaan perumahan serta mengkoordinasikan pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pelaksanaan penyusunan dan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama dalam rangka penyediaan perumahan bagi MBR. Tujuan dari kegiatan ini adalah adalah tersusunnya standar dan tata cara kerjasama dan draft Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak-pihak terkait serta terlaksananya penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama dalam rangka penyediaan perumahan. Hasil Pelaksanaan Kegiatan 1. Tersusunnya Standard Operating Procedure (SOP) Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama dalam rangka penyediaan perumahan di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan 2. Tersusunnya template draf Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama dalam rangka penyediaan perumahan di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan 3. Tersusunnya alur Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan dengan Kementerian/Lembaga dalam rangka penyediaan perumahan 2. Legalisasi Pedoman Penyusunan Perencanaan Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian (RRLH) Terkait dengan adanya permasalahan-permasalahan pengembangan lingkungan hunian skala besar dan bukan skala besar dalam pembangunan perumahan diperlukan sebuah pendekatan perencanaan. Pada tahun 2015 telah disusun dua materi teknis dari kegiatan kontraktual yaitu: Penyusunan Materi Teknis Pedoman Rencana Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian Bukan Skala Besar dan Penyusunan Materi Teknis Pedoman Rencana Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar. Pada tahun 2016, kedua kegiatan tersebut perlu ditindaklanjuti dengan penyusunan Pedoman Rencana Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian dengan menggabungkan 50

74 kedua materi teknis yang telah disusun sebelumnya dan penyusunan rancangan muatan peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Rapermen PUPR) untuk pedoman tersebut, dengan alur sebagai berikut: Hasil penyusunan pedoman teknis dan rapermen PUPR dipaparkan untuk mendapat masukan pada: (i) rapat pembahasan di lingkungan internal Ditjen Penyediaan perumahan, (ii) workshop dengan Pemerintah Pusat yang berkaitan, dan (iii) FGD di Balikpapan, Yogyakarta dan Palembang untuk mendapatkan masukan dari pemangku kepentingan setempat. Adapun keberhasilan yang didapatkan dari kegiatan penyusunan adalah mendapatkan masukan dan perbaikan yang maksimal pada setiap rapat pembahasan/uji publik dengan pemangku kepentingan yang diundang. Selain itu, pemangku kepentingan berpartisipasi sangat aktif dan merespon positif kebutuhan rencana rinci lingkungan hunian di daerah. Hambatan pelaksanaan kegiatan antara lain: (i) masih dibutuhkan dukungan penyusunan muatan teknis lingkungan hunian Rapermen PUPR dan (ii) dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman terdapat amanat penyusunan rencana kawasan permukiman (RKP) dan rencana pembangunan dan pengembangan perumahan (RP3) dibutuhkan tindak lanjut untuk memposisikan RRLH sebagai salah satu dokumen perencanaan perumahan. Dengan demikian, output akhir dari kegiatan ini adalah telah tersusunnya laporan Pelaksanaan kegiatan legalisasi pedoman penyusunan RRLH, pedoman penyusunan RRLH dan Rapermen PUPR tentang RRLH. 51

75 Gambar 4.1 FGD Penyusunan Pedoman Perencanaan Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian di Kantor Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Cover Laporan Akhir Legalisasi RRLH Cover Raperda Legalisasi RRLH Gambar 4.2 Output Kegiatan Legalisasi Pedoman Penyusunan RRLH 3. Penyusunan Dokumen Kebijakan dan Strategi Penyediaan Perumahan melalui Sistem Karir Perumahan Latar belakang Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang layak dan melindungi seluruh lapisan masyarakat, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) telah merumuskan Indonesia s Roadmap for Housing Policy Reform (Peta Jalan untuk Reformasi Kebijakan Perumahan di Indonesia) pada tahun Roadmap ini disusun sebagai kerangka acuan 52

76 dalam rencana kerja dan investasi pemerintah di sektor perumahan. Salah satu fokus dari roadmap ini adalah untuk merumuskan kembali pendekatan-pendekatan dalam subsidi perumahan formal yang berbasis pada perbedaan tipologi perumahan dan pilihan jenis kepemilikan bangunan untuk merespon jenjang-jenjang dalam karir perumahan (housing career). Sebagai tindak lanjut amanat Indonesia s Roadmap for Housing Policy Reform, Kementerian PUPR melalui Ditjen Penyediaan Perumahan melakukan kajian dalam rangka memberikan masukkan terhadap kebijakan dan strategi penyediaan perumahan melalui sistem karir perumahan, yang dilaksanakan di 6 kota sebagai contoh yaitu Banjarmasin, Yogya, Bandung, Medan, Padang, Balikpapan. Maksud dan Tujuan Maksud Maksud kegiatan penyusunan kebijakan dan strategi penyediaan perumahan melalui sistem karir perumahan agar system penyediaan perumahan di Indonesia dapat diimplementasikan secara nyata dan tepat sasaran sesuai kebutuhan masyarakat. Tujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah: a. Mendapatkan gambaran kebutuhan dan pola penyediaan perumahan di Indonesia berdasarkan sistem karir perumahan; b. Menghasilkan beberapa alternatif kebijakan dan strategi penyediaan perumahan melalui sistem karir perumahan. Proses pelaksanaan pekerjaan Pada awal kegiatan ini direncanakan kunjungan lapangan sebanyak 9 lokasi, yaitu Medan, Padang, Bandung, Yogyakarta, Balikpapan, Banjarmasin, Manado, Ternate dan Sorong. Tetapi pada pelaksanaannya, kunjungan lapangan hanya dilakukan pada 6 lokasi, yaitu Medan, Padang, Bandung, Yogyakarta, Balikpapan, dan Banjarmasin, hal ini dikarenakan adanya pemotongan anggaran (APBN-P II), tetapi hal ini tidak mengurangi kualitas dan kuantitas output pekerjaan. Hasil Pelaksanaan Secara umum, kesimpulan yang diperoleh dalam penyusunan kajian ini adalah sebagai berikut: a. Pendekatan karir perumahan membuktikan bahwa orang dan keluarga didalam siklus kehidupannya 53

77 membutuhkan hunian yang berbeda karateristiknya sesuai dengan: - Karakteristik sosial dan budaya; - Fisik lingkungan; dan - Karakteristik ekonomi. Sebaliknya pada setiap perioda kehidupannya, pilihan hunian akan mempertimbangkan kriteria hunian berdasarkan peran sosial dan kemampuan ekonomi masyarakat. b. Survei dan referensi menunjukan bahwa: hunian yang dipilih masyarakat tidak selalu rumah, dan tidak selalu satu unit dihuni oleh satu keluarga, sehingga konsep backlog perumahan yang menyandingkan ketersediaan rumah layak huni dengan jumlah KK perlu disesuaikan menjadi: keseimbangan ketersediaan dan kebutuhan hunian disatu lokasi dan atau perioda tertentu. Selain itu, hasil survei memberikan simpulan bahwa terjadi fenomena dimana dalam satu rumah dihuni oleh lebih dari satu keluarga dengan tetap memperhatikan standar hidup layak yang disebabkan budaya kekerabatan atau budaya merumah setempat. Kondisi ini membuat pentingnya dilakukan pengakuan terhadap keluarga jamak, dengan tetap dilakukan pengawasan kualitas rumah dan kehidupan masyarakat. c. Pertimbangan karir perumahan pada skala kota dan regional berupa fenomena perubahan demografi dan potensi perkembangan perkotaan/urbanisasi telah merubah tantangan dan peluang penyediaan hunian layak dari sisi supply dan demand hunian layak. Untuk meningkatkan peluang pemanfaatan bonus demografi, maka perlu dikembangkan ragam hunian yang tepat dan secara rinci mampu menjawab kebutuhan rumah dalam konteks penyediaan hunian layak, sehingga persoalan hunian tidak menghambat produktifitas dan membebani keluarga maupun negara. d. Akomodasi pendekatan karir perumahan dalam kebijakan dan strategi perumahan menunjukan pentingnya menggeser pemahaman rumah menjadi hunian, membuka peluang penguatan stok hunian secara oprtimal, membahas demand rumah menjadi demand hunian berdasarkan: 54

78 o Kebutuhan spesifik dalam siklus hidup, o Karakteristik hunian, dan o Karakteristik permukiman (lokasi, faktor penentu pilihan, dukungan prasarana dan sarana pada skala kota/regional) e. Implementasi Pendekatan karir perumahan dalam penyediaan perumahan di Indonesia memunculkan kebutuhan baru untuk mendorong: Efisiensi pemanfaatan lahan dan hunian yang ada terutama lahan terbangun dalam skala lokal dan regional, Pengembangan skema pembiayaan dan subsidi terutama yang bertujuan mendukung upaya pemangku kepentingan melakukan Adaptasi kavling, rumah dan atau bentuk hunian lainnya sehingga bisa melipatkan manfaat unit yang tersedia dalam fungsi dan perhitungan stok hunian layak. Dari sisi kelompok pengguna hunian, ada peluang meningkatkan Efektivitas dukungan kepada kelompok marginal terutama yang potensial untuk mendapatkan skema subsidi pembiayaan misalnya dengan metoda voucher perumahan. Dari sisi rancangan sistem karir perumahan juga mengingatkan kembali pentingnya fleksibilitas rancangan hunian terhadap dinamika siklus hidup, struktur hidup, karakteristik fisik lingkungan dan keterjangkauan. f. Institusi penghubung antara sisi demand dan supply diusulkan untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan koneksi kebutuhan hunian dengan penyediaan stok hunian. Institusi ini bisa ditempatkan ditingkat kabupaten kota, provinsi dan atau nasional, sesuai dengan karakteristik kebutuhan hunian layak, potensi dan risiko serta peluang adaptasi pemenuhan kebutuhuan hunian layak yang bisa diupayakan. Namun demikian, pada tahap awal pengembangannya, institusi penghubung lebih tepat untuk diterapkan pada level provinsi mempertimbangkan banyaknya peranan yang berada pada level provinsi. 55

79 g. Pembahasan rinci supply hunian melalui FGD menunjukan pola akumulasi stok hunian disuatu tempat dan waktu bergantung pada: Dinamika demand yang memunculkan minat pemangku kepentingan untuk berpartisdipasi pada penyediaan hunian Kualitas dan besarnya stok hunian adalah akumulasi dari hunian yang ada ditambah dengan pembangunan baru, adaptasi rumah, adaptasi kavling, kloning kamar, kloning rumah baik secara horizontal maupun vertikal, ruang terbangun, Dinamika demand dan stok hunian membentuk peta pelaku spesifik, pola penghunian dan fluktuasi harga. h. Penyempurnaan orientasi program penyediaan perumahan yang lebih komprehensif perlu dilakukan mengingat saat ini ragam pilihan yang diberikan masih belum mampu menjangkau kemampuan seluruh kelompok masyarakat. Salah satu prioritas adalah pemenuhan kebutuhan perumahan dengan skema rumah sewa mengingat kemampuan sebagian besar masyarakat di Indonesia adalah rumah sewa, sementara pilihan program rumah sewa yang diberikan oleh pemerintah masih sangat terbatas. i. Dengan melihat kemampuan kelompok masyarakat dalam mengakses perumahan, maka kelompok yang secara umum memerlukan intervensi yang cukup besar dari pemerintah adalah kelompok masyarakat pada usia lajang, pasangan muda, dan kelompok lansia. Oleh karena itu, tiga kelompok sasaran tersebut perlu medapatkan perhatian lebih besar sehingga menjadi prioritas penyediaan perumahan dengan mempertimbangkan sistem karir perumahan di masyarakat. Tabel 4.3 Masukan strategi dalam penyediaan perumahan di Indonesia berdasarkan prioritas isu penanganan Isu Variabel Program dan Kebijakan 1. Housing Backlog Pengembangan Tipologi bangunan yang merespon keragaman kemampuan dan kebutuhan masyarakat -Perbaikan Konsep Hunian Berimbang -Perumahan dengan unit yang beragam (luasan dan tipologi 56

80 Isu Variabel Program dan Kebijakan bangunan) Pengembangan Tipologi bangunan yang fleksibel terhadap siklus merumah -Rumah Inti Tumbuh -1/2 Rumah 2. Kemampuan mayoritas masyarakat pada hunian sewa 3. Keterpaduan perumahan dengan sektor terkait Real data backlog yang terus menerus diupdate (perubahan siklus merumah) Peningkatan kemampuan pemerintah dalam penyediaan perumahan dengan kerjasama Pengembangan program rumah sewa bagi kelompok sasaran (pelajar, buruh, dst) Pengembangan tipologi bangunan rumah sewa berdasarkan kebutuhan siklus merumah Informasi tentang rumah sewa yang terintegrasi Kesehatan, Pendidikan, Infrastruktur, Tata ruang, Kemiskinan, Ekonomi, kependudukan, Kebencanaan Pengembangan Tipologi Perumahan yang terintegrasi dengan program pemberdayaan -Sync Data Base BPS dan Kementrian Teknis - Pengorganisasian rumah dalam lingkup kecil -Public Rent Housing -Social Rent Housing -Private Rent Housing - Optimalisasi Kampung atau Community Housing -Rusunawa -Rumah Kontrakan -Transit Housing -Rumah Kost -Sharing apartment units -Rent to Own Pengembangan Institusi Pemerintah khusus yang menangani isu perumahan nasional dan regional di Indonesia (data dan informasi tentang rumah sewa yang layak baik pengadaan oleh sektor formal maupun informal) -Social Housing -Rumah Produktif -Housing for special needs (Nurse) -Emergency Housing -Vertikal Kampung -Kampung Kreatif -Perumahan yang dilengkapi dengan unit untuk 57

81 Isu Variabel Program dan Kebijakan masyarakat atau komunitas pengembangan ekonomi kreatif. (individual atau communal) -Housing For Elderly -Housing Program for Particular Group/ Rumah Khusus untuk Profesi Tertentu 4. Bonus Demografi 5. Housing Management Pengembangan tipologi bangunan yang mengikuti trendline anak muda di eranya Perencanaan subsidi bagi peningkatan jumlah penduduk dengan usia produktif Peningkatan Program dan Suplai bagi pasangan muda Pengembangan kajian tentang tipologi dan minimum luasan bangunan layak huni Consumer Protection dan Building Inspection Housing for Young Generation Subsidi Kepemilikan Rumah untuk generasi muda -Program rumah sewa bagi pelajar dan pekerja muda -Program rumah bagi pasangan muda atau keluarga muda -Kajian rumah layak huni -assesment team dan subsidi renovasi dan perbaikan rumah tinggal -Institusi Pemerintah yang melakukan monitoring dan controling secara berkala terhadap kelayakan hunian. (bekerjasama dengan kepolisian atau fungsi pengawas lainya) -Pengecekan kelayakan hunian paska bangun dan paska huni (berkala atau sebelum menghuni) -sanksi terhadap pelanggaran Gambar 4.3 Pelaksanaan FGD Sistem Karir Perumahan di Kota Bandung 58

82 Gambar 4.4 Pelaksanaan Survey (Observasi dan Penyebaran Kuesioner di Arama Mahasiswa UNP) 4. Review Rencana Strategis Penyediaan Perumahan sebagai Masukan Review Permen PUPR No.13.1/PRT/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 24 tentang SPPN, Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan dan Rakyat telah disusun sebagai dokumen perencanaan dan acuan penganggaran untuk periode lima tahun mendatang. Substansi Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan penjabaran visi pembangunan nasional ke dalam visi. misi, tujuan dan sasaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan peran, tugas dan fungsinya serta dengan mempertimbangkan pencapaian pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 59

83 periode tahun , potensi dan permasalahan, tantangan utama pembangunan yang dihadapi lima tahun kedepan serta sasaran utama dan arah kebijakan pembangunan nasional dalam RPJMN tahun Untuk mewujudkan pembangunan visi pembangunan nasional tahun , maka Ditjen Penyediaan Perumahan merasa perlu melakukan Review terhadap arah kebijakan dan target Rencana Strategis Penyediaan Perumahan Sebagai Masukan Review Permen PUPR NO.13.1/PRT/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun agar Rencana Strategis Penyediaan Perumahan dapat terlaksana sesuai target yang diharapkan dan tepat sasaran. Maksud dan Tujuan Maksud Kegiatan Maksud kegiatan Review Rencana Strategis Penyediaan Perumahan adalah sinkronisasi target dengan pendanaan serta kebijakan terbaru untuk mewujudnya terlaksananya Renstra. Tujuan Kegiatan Tujuan utama kegiatan ini adalah tersusunnya hasil Review Rencana Strategis Penyediaan Perumahan sebagai bahan masukan Permen PUPR No.13.1/PRT/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun untuk mewujudkan terlaksananya Renstra. Proses Pelaksanaan Pekerjaan (Keberhasilan dan Hambatan) Secara umum, pelaksanaan kegiatan berjalan baik. Hambatan yang muncul adalah pengumpulan data-data capaian masing-masing Direktorat dan pembahasan internal Direktorat Jenderal yang terlambat, sehingga pada satu pembahasan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan tidak dapat hadir. Namun, masukan hasil review Renstra sudah disampaikan ke BPIW (selaku koordinator dalam kegiatan Review Rencana Strategis Kementerian PUPR ). Hasil Pelaksanaan Kegiatan a) Fasilitasi Review Renstra Ditjen Penyediaan Perumahan mengacu pada Review Renstra Kementerian PUPR b) Jadwal Review Renstra Kementerian PUPR adalah sebagai berikut: Tahap 1 (baseline) September 2016 Tahap 2 (review 1) Oktober 2016 Tahap 3 (review 2) November Desember 2016 Tahap 4 (perumusan) Januari April 2017 c) Telah disepakati masukan untuk Review Renstra Kementerian PUPR adalah sebagai berikut: Visi dan Misi Ditjen Penyediaan Perumahan tidak berubah Perubahan pada cara menghitung Indikator Kinerja Utama (IKU) 60

84 Telah diberikan isu strategis dan tantangan Ditjen Penyediaan Perumahan Telah diberikan skenario review target untuk tahun Dokumentasi (foto kegiatan dan foto cover laporan) Gambar 4.5 Dokumentasi pelaksanaan kegiatan dan cover laporan Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja: Jumlah Rencana Strategis Penyediaan Perumahan Target % 3 Dokumen 1 Capaian indikator kinerja Rencana Strategis Penyediaan Perumahan adalah sebanyak 3 (tiga) dokumen dan terealisasi sebesar 1%. Ketiga capaian tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Penyusunan Kebijakan dan Strategi Pengembangan dan Penyediaan Perumahan Dalam Rangka Pengembangan Koridor Bandar Lampung- Palembang-Tanjung Api-Api 61

85 2. Penyusunan Rencana dan Strategi Penyediaan Perumahan dalam Penanganan Bencana 3. Pemetaan Potensi Penyediaan Perumahan pada 4 Provinsi Backlog Tersebar (Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah dan Jawa Timur) Adapun rincian kegiatan dari ketiga capaian kenerja tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan Kebijakan dan Strategi Pengembangan dan Penyediaan Perumahan Dalam Rangka Pengembangan Koridor Bandar Lampung- Palembang-Tanjung Api-Api Latar belakang Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat akibat adanya pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah, khususnya pada wilayah yang ditetapkan sebagai wilayah pengembangan prioritas (WPS) akan memberikan dampak bagi semua sektor, termasuk perumahan. Salah satu wilayah yang ditetapkan sebagai wilayah pengembangan Prioritas adalah Koridor Merak-Bakauheni-Bandar Lampung- Palembang-Tanjung Api-api. Sebagai wilayah koridor prioritas pengembangan, Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-api, diperlukan kebijakan dan strategi pengembangan dan penyediaan perumahan agar perkembangan kawasan koridor Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-api dapat terarah dalam rangka mewujudkan sasaran RPJMN bidang perumahan dan diharapkan dapat meminimalisir timbulnya permasalahan perumahan baru. Maksud Tujuan Maksud Maksud dari kegiatan Penyusunan Kebijakan dan Strategi Pengembangan Penyediaan Perumahan dalam rangka Pengembangan kawasan koridor Bandar Lampung- Palembang- Tanjung Api-api adalah sebagai Kebijakan dan Strategi Pengembangan dan Penyediaan Perumahan dalam rangka Pengembangan kawasan koridor Bandar Lampung- Palembang- Tanjung Api-api. Tujuan Tujuan utama kegiatan ini adalah Merumuskan dan menyusun kebijakan dan strategi pengembangan dan penyediaan perumahan di kawasan Koridor Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-api. Proses pelaksanaan pekerjaan Dalam rangka menyelesaikan kegiatan ini sesuai dengan target capaian dan tepat waktu, maka tim teknis Subdit Keterpaduan Perencanaan selalu memantau progres tiap kegiatan dan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan konsultan. 62

86 Hasil Pelaksanaan Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang bersifat multi sektor, Hasilnya langsung menyentuh salah satu kebutuhan dasar masyarakat, juga pendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Sejak awal, pembangunan perumahan dan permukiman di Indonesia telah diselenggarakan berdasarkan prinsip : a. Pemenuhan kebutuhan akan rumah layak merupakan tugas dan tanggung jawab masyarakat sendiri. b. Pemerintah mendukung melalui penciptaan iklim yang memungkinkan masyarakat mandiri dalam mencukupi kebutuhannya akan rumah layak. Dukungan diberikan melalui penyediaan prasarana dan sarana, perbaikan lingkungan permukiman, peraturan, perundangan yang bersifat memayungi, layanan kemudahan dalam perijinan bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dll. Agar penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman berjalan optimal, tertib dan terorganisasi dengan baik, diperlukan suatu skenario umum, yang dapat mengakomodasikan berbagai kepentingan, rencana sektor terkait, peraturan serta berbagai hal yang perlu diketahui, dipedomani, dan disepakati bersama. Skenario pengembangan dan penyediaan perumahan berdasarkan potensi dan permasalahan yang ada. Adapun skenario pengembangan tersebut akan difokuskan pada beberapa hal, antara lain: Penentuan simpul simpul pusat pengembangan kegiatan di sepanjang Koridor Bandar Lampung Palembang Tanjung Api-Api Pengembangan dan penyediaan perumahan berdasarkan simpul simpul kegiatan yang akan dikembangkan di sepanjang Koridor Bandar Lampung Palembang Tanjung Api-Api Kawasan permukiman yang akan ditempatkan di koridor Bakauheni-Bandar Lampung akan ditempatkan di beberapa lokasi prioritas. Adapun lokasi prioritas yang akan dijadikan sebagai kawasan perumahan dibagi beradasarkan kategori kawasan yaitu antara lain kawasan metropolitan, kawasan agropolitan, kawasan industri, dan kawasan perkotaan baru serta kawasan pendidikan. Berdasarkan penetapan lokasi prioritas tersebut, maka scenario pengembangan dan penyediaan perumahan adalah sebagai berikut: 1. Perumahan yang berada di kawasan metropolitan, jenis perumahan yang dikembangkan berupa hunian vertikal. Adapun tujuan dari pengembangan perumahan vertikal yaitu antara lain : a. Tetap terjaga ketersediaan ruang terbuka hijau yang cukup di kawasan perkotaan b. Terpenuhinya kebutuhan hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh masyarakat c. Terwujudnya kehidupan sosial kemasyarakatan yang harmonis dan efisien (compact city) melalui pengembangan hunian vertikal 2. Pembangunan hunian vertikal dengan satuan luas lahan yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan hunian tapak memberi peluang untuk menyediakan rumah lebih banyak sehingga Backlog dapat ditekan. 63

87 3. Perumahan yang berada di kawasan Agropolitan, lokasi perumahan akan ditempatkan didalam kawasan Agropolitan. Hal ini dimaksudkan agar dapat memudahkan para pegawai maupun penduduk yang tinggal dan bekerja di kawasan Agropolitan terkait dengan aksesibilitas. Dengan adanya perumahan di dalam kawasan Agropolitan, para pekerja yang bekerja di kawasan Agropolitan terutama pekerja yang berasal dari luar daerah dapat menempati rumah yang disediakan di dalam kawasan Agropolitan. Adapun jenis rumah yang dibutuhkan yaitu rumah tapak yang letaknya berada didalam satu kawasan permukiman yang sifatnya memusat. Selain itu lahan pekarangan dari masing-masing rumah nantinya dapat dimanfaatkan untuk ditanami berbagai jenis tanaman pertanian. 4. Perumahan yang berada di kawasan industri, lokasi perumahan akan ditempatkan didalam kawasan industri. Luas lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai kawasan perumahan yaitu sebesar 10% dari keseluruhan luas lahan kawasan industri tersebut yang nantinya dapat ditempati oleh seluruh pegawai yang bekerja di kawasan industri. 5. Perumahan yang berada di sekitar jalan tol, lokasi perumahan akan ditempatkan di lokasi-lokasi yang sesuai untuk dibangun menjadi kawasan perumahan yang letaknya di sepanjang jalan tol terutama di lokasi yang memiliki akses langsung ke jalan tol. Tabel 4.4 Kebijakan Dan Strategi No Kebijakan Strategi Rencana 1 Memperluas akses terhadap tempat tinggal yang layak huni yang dilengkapi sarana dan prasarana memadai untuk kelompok pekerja/buruh industri a. Penyediaan Rumah Susun Sewa Bagi Pekerja/Buruh Industri 2 Memperluas akses terhadap tempat tinggal yang layak huni yang dilengkapi sarana dan b. Fasilitasi Kerjasama Pembangunan Perumahan Bagi Pekerja/Buruh Industri Antara Perusahan Industri dan Pemerintah Daerah a. Penyediaan Rumah Susun Sewa yang dilengkapi PSU bagi masyarakat berpenghasil rendah (MBR) a. Pembangunan Rumah Susun Sewa di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api b. Pembangunan Rumah Susun Sewa di Kawasan Agropolitan Mesuji c. Pembangunan Rumah Susun Sewa di Kawasan Industri Bakauheni d. Pembangunan Rumah Susun Sewa di Kawasan Agropolitan Lempuing a. Bantuan Pembangunan PSU bagi Perumahan yang Diselenggarakan Untuk Memenuhi Rumah Bagi Para Pekerja/Buruh Industri a. Pembangunan Rumah Susun Sewa di kawasan Metropolitan Palembang, meliputi: 1. Rusunawa atlet di Jakabaring 2. Rusunawa mahasiswa di Indralaya 64

88 No Kebijakan Strategi Rencana prasarana memadai untuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di kawasan perkotaan b. Fasilitasi bantuan stimulan pembangunan baru rumah swadaya c. Fasilitasi bantuan stimulan peningkatan kualitas rumah swadaya d. Pembangunan rumah layak huni, berupa rumah umum tapak layak huni yang di fasilitasi melalui bantuan PSU rumah umum 3. Rusunawa kawasan Sunsang untuk MBR 4. Rusunawa MBR kota Palembang untuk relokasi kawasan kumuh b. Pembangunan Rumah Susun Sewa di kawasan Metropolitan Bandar Lampung, meliputi: 1. Rusunawa mahasiswa di kawasan pendidikan Larain (ITERA, Unila & IAIN) 2. Rusunawa MBR Kota Bandar Lampung 3. Rusunawa PNS Kota Bandar Lampung Pembangunan Rumah Swadaya di : a. Kabupaten Lampung Selatan b. Kota Metro c. Kabupaten Pesawaran d. Kabupaten Lampung Tengah e. Kabupaten Mesuji f. Kabupaten Ogan Ilir g. Kabupaten Banyuasin Realisasi bantuan stimulant peningkatan kualitas rumah swadaya: a. Kota Bandar Lampung b. Kota Metro c. Kabupaten Lampung Selatan d. Kabupaten Lampung Tengah e. Kota Palembang f. Kabupaten Banyuasin g. Kabupaten Ogan Ilir Pembangunan Kawasan Perumahan Baru di : a. Kota Bandar Lampung (2.337 Ha) b. Kabupaten Lampung Selatan ( Ha) c. Kabupaten Lampung Utara (3.794 Ha) d. Kabupaten Ogan Ilir ( Ha) e. Kabupaten Ogan Komering Ilir (1.060 Ha) f. Kabupaten Banyuasin (591,9 Ha) g. Kota Prabumulih (3.348 Ha) h. Kota Palembang (9 Ha) 65

89 No Kebijakan Strategi Rencana 3 4 Mengembangkan multi-sistem penyediaan perumahan yang berkeadilan a. Pengendalian Perumahan Komersial melalui penerapan hunian berimbang, serta penetapan insentif dan disinsentif. b. Penguatan Perumahan Umum melalui fasilitasi penyediaan rumah umum tapak yang dilaksanakan oleh swasta, serta pembangunan apartmen murah (Rusun) baik sewa maupun milik dengan memanfaatkan tanah negara dan terlantar. Mengembangkan pengelolaan tanah yang efektif dan efisien untuk pembangunan Perumahan bagi MBR sekaligus dalam rangka pengendalia harga tanah Dokumentasi a. Pengendalian pembangunan rumah tapak dan percepatan pembangunan rumah susun di perkotaan b. Pengembangan sistem pertanahan perumahan: Penyediaan dan pencadangan lahan, Penataan dan konsolidasi lahan 66

90 Gambar 4.6 Dokumentasi Analisis Lokasi 2. Penyusunan Rencana dan Strategi Penyediaan Perumahan dalam Penanganan Bencana Latar Belakang Negara Republik Indonesia, merupakan negara kepulauan yang karakteristik wilayahnya beragam baik dari sisi sosial maupun sisi fisik dan geografis. Secara geografis, beberapa wilayah di Indonesia terletak di wilayah rawan bencana, seperti di wilayah yang berada di jalur lingkar api (Ring Of Fire) yaitu di Pulau Sumatera dan Jawa, maupun wilayah yang berbatasan dengan samudera seperti Wilayah selatan Pulau Jawa yang secara alamiah dapat mengancam keselamatan bangsa. Hal ini menyebabkan diperlukannya penataan ruang yang berbasis mitigasi dan perencanaan pasca bencana. Berkaitan hal tersebut, Undang-Undang No. 24 Tahun 27 tentang Penanggulanagan Bencana khususnya dalam BAB III Pasal 5, mengamanatkan Pemerintah dan pemerintah Daerah sebagai penanggung jawab daalm penyelenggaraan penanggulangan bencana. Berkaitan dengan tanggung jawab pemerintah dalam hal penanggulangan pra bencana dan pasca bencana dalam sub urusan perumahan, Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah, mengamanatkan bahwa Penyediaan dan rehabilitasi rumah korban bencana menjadi urusan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun di tingkat kabupaten/kota sesuai dengan tingkat dan status bencananya. Maksud dan Tujuan 1) Maksud Kegiatan Maksud kegiatan Penyusunan Rencana dan Strategi Penyediaan Perumahan dalam Penanganan Bencana adalah menyusun rencana dan strategi penyediaan perumahan dalam penanganan bencana. 67

91 2) Tujuan Kegiatan Tujuan utama kegiatan ini adalah menyusun modul penanganan encana dan petunjuk pelaksanaan penanggulangan bencana serta rencana dan strategi penyediaan perumahan dalam penanganan bencana. 3) Sasaran Sasaran yang hendak dicapai adalah tersusunnya rencana dan strategi penyediaan perumahan dalam penanganan bencana. Proses Pelaksanaan Pekerjaan (Keberhasilan dan Hambatan) 1. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana Tujuan utama dilakukannya proses rehabilitasi dan rekontruksi bagi masyarakat di wilayah pasca bencana adalah terwujudnya penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi yang merupakan satu kesatuan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana dan terintegrasi dalam perencanaan pembangunan nasional dan/atau daerah. 2. Penyediaan Perumahan Kawasan Khusus Dalam Peraturan menteri negara Nomor 14 Tahun 26 menyebutkan bahwa Kawasan Khusus adalah bagian wilayah dalam provinsi dan/atau kabupaten/kota untuk menyelenggarakan kegiatan dengan fungsi khusus seerti industri, perbatasan, nelayan, pertambangan, pertanian, pariwisata, pelabuhan, cagar budaya, dan rawan bencana. Proses pembangunan rumah khusus bagi masyarakat pasca bencana memerlukan waktu sehingga masyarakat harus tinggal di tempat penampungan sementara menjadi salah satu hambatan dalam proses penyediaan perumahan. Hasil Pelaksanaan Kegiatan 1. Penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat 2. Penyediaan Tanah Realokasi perumahan Korban bencana 3. Pembangunan perumahan Korban bencana 4. Evaluasi dan Monitoring Perumahan Korban Bencana Gambar 4.7 Dokumentasi (foto kegiatan dan foto cover laporan) 68

92 3. Pemetaan Potensi Penyediaan Perumahan pada 4 Provinsi Backlog Tersebar (Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah dan Jawa Timur) Latar Belakang Sebagai salah satu kebijakan strategis untuk mengurangi backlog perumahan, maka Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menjadikan 4 provinsi dengan backlog terbesar (Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah dan Jawa Timur) sebagai sasaran utama penyediaan perumahan. Untuk melakukan hal tersebut, dibutuhkan dukungan data dan informasi yang akurat dan tepat sebagai bahan masukan terhadap penetapan kebijakan lanjutan. Termasuk diantaranya adalah data dukung berupa segmen pasar rill kebutuhan rumah, baik yang menengah ke bawah maupun yang menengah ke atas. Data tersebut dapat menggambarkan data potensi pasar kebutuhan rumah berdasarkan strata dan kemampuan ekonomi, sebaran lokasi kebutuhan dan jenis/tipologi penyediaan perumahan. Maksud dan Tujuan Maksud Kegiatan Untuk mendapatkan data potensi pasar kebutuhan rumah berdasarkan strata dan kemampuan ekonomi, sebaran lokasi kebutuhan dan jenis/tipologi penyediaan perumahan sebagai bahan menyusun kebijakan strategi penyediaan perumahan berdasarkan pada prioritas penanganan. Tujuan Kegiatan Merumuskan dan menyusun langkah strategi penyediaan perumahan dalam rangka pengurangan backlog di Provinsi Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Proses Pelaksanaan Pekerjaan (Keberhasilan dan Hambatan) Dalam rangka menyelesaikan kegiatan ini sesuai dengan target capaian dan tepat waktu, maka tim teknis Subdit Keterpaduan Perencanaan selalu memantau progres tiap kegiatan dan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan konsultan. Hasil Pelaksanaan Kegiatan Laporan akhir yang memuat langkah strategi pengurangan backlog dan pemetaan potensi penyediaan perumahan pada 4 Provinsi Backlog Terbesar: 1) Konsep pembangunan dan pengembangan perumahan baru (rumah tapak, rusun MBR, rusun MBM) 2) Konsep pemberdayaan, pengembangan peran serta dan kelembagaan masyarakat 69

93 3) Strategi pelaksanaan penyediaan perumahan melalui 3 program (pembangunan rumah baru, mengatasi backlog rumah bagi MBR dan peningkatan kemampuan dalam mengatasi permasalahan backlog) Gambar 4.8 Dokumentasi (foto kegiatan dan foto cover laporan) Indikator Kinerja 3 Indikator Kinerja 3 Indikator Kinerja: Jumlah Rencana tahunan penyediaan perumahan Target % 3 Rencana 1 Capaian indikator kinerja Rencana tahunan penyediaan perumahan adalah sebanyak 3 (tiga) rencana dan terealisasi sebesar 1%. Ketiga capaian tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Koordinasi Perencanaan Pembangunan Perumahan di Daerah 2. Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan di Bidang Perumahan Rakyat Tahun Penyusunan Program dan Anggaran Tahun 2017 Adapun rincian kegiatan dari ketiga capaian kenerja tersebut adalah sebagai berikut: 1. Koordinasi Perencanaan Pembangunan Perumahan di Daerah 70

94 Latar Belakang Salah satu upaya untuk mensinergikan program Pusat dan Derah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melaksanakan Konsultasi Regional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Konreg PUPR). Konreg PUPR adalah forum koordinasi dan sinkronisasi program tahunan sebagai salah satu tahapan penyiapan program yang diselenggarakan guna mensinergikan sumber daya pembangunan Bidang PUPR yang dimiliki Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah. Sebelum dilaksanakan Konreg PUPR dimaksud, telah dilaksanakan Pra Konreg yang merupakan tahapan untuk melakukan konsolidasi program tahun 2017 antara Direktorat Jenderal dengan Pemerintah Daerah. Rakortek Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka penyaringan usulan tahun Kegiatan ini dimaksudkan untuk penajaman program dan kegiatan penyediaan perumahan serta inventarisasi kelengkapan administrasi terhadap usulan yang sudah diajukan pada saat Pra Konreg. Maksud dan Tujuan 1) Maksud Kegiatan Maksud pelaksanaan Rakortek Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan adalah untuk penajaman program dan kegiatan penyediaan perumahan serta inventarisasi kelengkapan administrasi terhadap usulan yang sudah diajukan pada saat Pra Konreg. 2) Tujuan Kegiatan Konsolidasi program penyediaan perumahan tahun 2017 antara Ditjen Penyediaan Perumahan dengan Pemerintah Daerah sesuai dengan persyaratan yang berlaku Mensinkronkan rencana penyediaan perumahan dengan arah kebijakan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) tahun 2017 Penajaman program dan kegiatan penyediaann perumahan sebagai bahan masukan Konreg PUPR Proses Pelaksanaan Pekerjaan (Keberhasilan dan Hambatan) 1. Sidang pleno Pembukaan, meliputi ; a. Laporan Ketua penyelenggaraan rakortek; b. Pembukaan dan pengarahan Rakortek oleh Direktur Jenderal penyediaan perumahan 2. Diskusi Panel a. Pengarahan Penajaman Program Tahun 2017, meliputi : Evaluasi pelaksanaan kegiatan TA 2015 Mekanisme pelaporan progres kegiatan (monev pelaksanaan kegiatan) Finalisasi usulan pada Pra-Konreg sebagai persiapan Konreg b. Kebijakan Kepegawaian SNVT 3. Pembahasan desk 71

95 Penajaman program dan kegiatan penyediaan perumahan dengan lingkup sebagai berikut : a. Inventarisasi kelengkapan administrasi usulan b. Pembahasan kesiapan lokasi 4. Penyampaian pokok-pokok Hasil Desk 5. Sambutan Penutup Terdapat beberapa lokasi usulan pembangunan perumahan yang belum memenuhi kriteria pembangunan perumahan, maka usulan lokasi tersebut ditunda sehingga mencari lokasi lain yang layak untuk dibangun perumahan merupakan salah satu hambatan dalam koordinasi teknis. Hasil Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rencaan Kerja Ditjen Penyediaan Perumahan Tahun 2017 yang selaras dengan kebijakan nasional, prioritas nasional, dan isu-isu strategis daerah yang mengakomodasi keterpaduan pembangunan infrastruktur PUPR di kawasan, antar kawasan, dan antar WPS. Gambar 4.9 Dokumentasi (foto kegiatan dan foto cover laporan) 3 72

96 2. Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan di Bidang Perumahan Rakyat Tahun 2016 Latar belakang Dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2011, Pemerintah Pusat dalam melaksanaan pembinaan diantaranya adalah menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan nasional penyediaan rumah dan pengembangan lingkungan hunian dan kawasan permukiman, memfasilitasi penyediaan perumahan dan permukiman bagi masyarakat terutama bagi MBR, dan memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi di tingkat nasional. Sebagaimana yang sudah diamanatkan oleh Undang-undang, maka perlu dilakukan suatu kegiatan fasilitasi dan koordinasi dalam bidang perumahan sehingga pembangunan perumahan baik dari perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pengelolaan dapat berjalan secara harmois dan sinergis, hal ini juga sejalan dengan amanat Undangundang No. 25 Tahun 24 tentang Sistem Perencanaan Nasional yang mengamanatkan bahwa pelaksanaan perencanaan pembangunan perlu dilakukan pengendalian yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Perangkat Kerja. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Kegiatan Maksud kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan Bidang Perumahan adalah untuk memfasilitasi dan mengkoordinasikan persiapan, pelaksanaan dan pasca pengelolaan pembangunan bidang perumahan agar tercapai dengan berdayaguna dan berhasilguna. 2. Tujuan Tujuan Utama dari Kegiatan ini adalah : Koordinasi dengan pemerintah daerah guna mendapatkan gambaran mengenai kondisi, permasalahan, kendala, saran, dan umpan balik (feedback) dalam pelaksanaan pembangunan bidang perumahan Fasilitasi dan Pembinaan Satuan Non Vertical Tertentu (SNVT) di daerah dalam rangka sinkronisasi pembangunan oleh pemerintah pusat di daerah Koordinasi dan Pendampingan Kegiatan Kontraktual dalam rangka mendukung keterpaduan perencanaan penyediaan perumahan Fasilitasi dan Koordinasi pembangunan bidang perumahan yang bersifat insidentil guna penyelesaian persoalan bidang perumahan yang bersifat penting dan mendesak Proses pelaksanaan pekerjaan Pada awal kegiatan ini direncanakan melakukan kegiatan survei dan pengumpulan data dilaksanakan di 33 (tiga puluh tiga) provinsi. Tetapi pada pelaksanaannya, kunjungan lapangan hanya dilakukan pada 25 (dua puluh lima) 73

97 lokasi di 13 (tiga belas) provinsi. Hal ini dikarenakan adanya pemotongan anggaran (APBN-P II), tetapi hal ini tidak mengurangi kualitas dan kuantitas output pekerjaan. Hasil Pelaksanaan Kegiatan Adapun bentuk kegiatan dan produk yang dihasilkan sepanjang tahun 2016 dari kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan Bidang Perumahan, yaitu: a) Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang digunakan sebagai acuan bagi pemerintah daerah kabupaten/kota dan pemerintah daerah provinsi untuk melaksanakan pelayanan minimal dalam penyediaan rumah layak huni bagi korban bencana, dan masyarakat yang terkena relokasi program pemerintah. b) Penyusunan Strategi Anggaran yang Responsif Gender melalui Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) untuk mengatasi adanya kesenjangan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam pelaksanaan pembangunan antara perempuan dan laki-laki yang selama ini masih ada, akibat dari konstruksi sosial dan budaya dengan tujuan mewujudkan anggaran yang berkeadilan. Dalam kegiatan ini dilakukan penyusunan Gender Analisis Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS) Ditjen Penyediaan Perumahan Tahun 2016 dan c) Kegiatan koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi rencana kegiatan DAK Fisik TA dengan Pemerintah Daerah dalam rangka (i) mendukung kesejahteraan masyarakat dengan melakukan upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat; (ii) memberikan afirmasi untuk daerah-daerah tertinggal, kepulauan, perbatasan dan transmigrasi; serta (iii) melakukan sinkronisasi pengolahan DAK. Kegiatan ini berupa desk usulan kegiatan yang membahas hal-hal sebagai berikut: o Jenis usulan kegiatan yang berupa Peningkatan Kualitas (PK) dan Pembangunan Baru (PB); o Penentuan baseline dan alokasi bantuan tiap-tiap Kabupaten/Kota; dan o Cek kelengkapan dokumen yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah. d) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan Bidang Perumahan terdiri dari survey dan pengamatan lapangan, pendampingan kegiatan kontraktual serta kunjungan instansi ke pemerintah daerah sebanyak 25 (dua puluh lima) kali. 74

98 Cover Laporan Akhir Rapat Pembahasan SPM dan Pembagian Kewenangan Kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi dan Harmonisasi Rencana Kegiatan DAK Fisik TA Pendampingan Konsultasi dalam rangka Koordinasi dengan pemerintah daerah dan FGD Gambar 4.10 Dokumentasi Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan Bidang Perumahan 3. Penyusunan Program dan Anggaran Tahun 2017 Latar Belakang Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Di dalam sistem perencanaan pembangunan nasional terdapat tiga siklus perencanaan tahunan yang saling 75

99 berkaitan, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dengan jangka waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RJPM) dengan jangka waktu 5 tahun, dan Rencana Pembangunan Tahunan dengan jangka waktu 1 tahun. Perencanaan tahunan dilaksanakan untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah dan Undang-undang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (UU APBN) untuk tahun berikutnya. Dalam rangka perencanaan tahunan tersebut, masing-masing Kementerian/Lembaga menyusun Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja- K/L). Renja-K/L tersebut selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) yang merupakan acuan untuk menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran atau yang disebut dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Mekanisme penyusunan Renja Kementerian/Lembaga dan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) mengikuti siklus perencanaan dan penganggaran sesuai Sistem Perencanaan dan Penganggaran Nasional (SPPN). Maksud dan Tujuan Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-K/L) Ditjen Penyediaan Perumahan yang akan menjadi acuan resmi dalam pelaksanaan kegiatan tahunan Ditjen Penyediaan Perumahan serta menyediakan indicator-indikator yang dijadikan tolak ukur dalam pencapaian kinerja. Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah mengakomodasikan seluruh rencana kegiatan di Ditjen Penyediaan Perumahan agar dapat teralokasikan dalam Renja dan RKA-K/L Tahun Sasaran untuk mencapai tujuan dimaksud, antara lain: a. Menetapkan kegiatan-kegiatan yang akan didanai di TA 2017, beserta indikator kinerja, output, target, dan sasaran kinerja yang jelas dan terukur, yang mencerminkan kerangka logis dalam perencanaan dan penganggaran; b. Menilai dan menetapkan kegiatan prioritas yang bukan merupakan baseline atau inisiatif baru untuk dapat diusulkan; c. Memberikan masukan dalam penyusunan RKP Tahun 2017; Proses Pelaksanaan Pekerjaan (Keberhasilan dan Hambatan) 1. Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Sampai Dengan Penerbitan RKP 2. Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Sampai Dengan Penerbitan DIPA 3. Penyusunan dan Penetapan ADIK 4. Penyusunan dan Penetapan Anggaran Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan 76

100 Kurangnya koordinasi antar Satuan Kerja dilingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan dan sering terjadinya perubahan data menjadi hambatan dalam pelaksanaan proses kegiatan. Hasil Pelaksanaan Kegiatan o Menghasilkan Renja yang merupakan dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun. o RKA (Rencana Kerja Anggaran) K/L TA RKA K/L Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan TA selama penyusunan mengalami peruahan pagu 3 kali. Dengan pagu akhir Rp ,- o Revisi RKA K/L TA RKA K/L Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan TA mengalami revisi sebanyak 2 kali. Dengan pagu akhir Rp Gambar 4.11 Dokumentasi Kegiatan Penyusunan Program dan Anggaran Tahun

101 4.2.4 Indikator Kinerja 4 Indikator kinerja 4 Indikator Kinerja: Nilai Akuntabilitas Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja Target % 67 Nilai Akuntabilitas - Capaian indikator kinerja Nilai Akuntabilitas Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja adalah sebanyak 67 Nilai Akuntabilitas. Adapun kegiatan yang termasuk kedalam pengukuran indikator kinerja Nilai Akuntabilitas Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Konsultan Manajemen Pemantauan dan Evaluasi Program Penyediaan Perumahan 2. Evaluasi Manfaat Penyediaan Perumahan sampai dengan Tahun Pemantauan dan Evaluasi Penyediaan Perumahan 4. Pemantauan dan Evaluasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan 5. Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 (Eselon II) Tahun Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2016 Yang dimaksud dengan target 67 Nilai Akuntabilitas Kinerja adalah merupakan nilai SAKIP Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2016, sementara kegiatan yang ada pada indikator 4 (empat) ini tidak sesuai atau tidak mendukung dalam pengukuran nilai SAKIP, sehingga dilakukan revisi untuk target indikator 4 (empat) Nilai Akuntabilitas Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja diubah menjadi Indikator 10 (sepuluh) Jumlah Laporan Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja Indikator Kinerja 5 Indikator Kinerja 5 Indikator Kinerja: Jumlah Dokumen Perencanaan Pengembangan Lingkungan Hunian Target % 4 Laporan 1 Capaian indikator kinerja dokumen perencanaan pengembangan lingkungan hunian adalah sebanyak 4 (empat) laporan dan terealisasi sebanyak 4 (empat) laporan atau sebesar 1%. Capaian kinerja tersebut yaitu sebagai berikut: 78

102 1. Laporan Penyusunan Rencana Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar Kota Sofifi 2. Laporan Penyusunan Rencana Rinci Pengembangan Hunian Skala Besar di Kota Makassar 3. Laporan Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Lingkungan Hunian Bukan Skala Besar di Kota Palu 4. Laporan Identifikasi Potensi Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian Bagi MBR dan MBM Adapun rincian kegiatan dari keempat capaian tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Penyusunan Rencana Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar Kota Sofifi Penyusunan rencana rinci di Kota Sofifi dimaksudkan untuk mengakomodasi kebutuhan kawasan perumahan dan permukiman PNS yang merupakan dampak dari perpindahan ibukota dari Kota Ternate ke Kota Sofifi. PNS yang sebelumnya tinggal di Kota Ternate yang berada di Pulau Ternate membutuhkan tempat tinggal di Kota Sofifi yang terdapat di Pulau Halmahera. Kebutuhan rumah untuk PNS di Kota Sofifi diperkirakan sekitar 3.0 unit rumah dengan jumlah rumah yang sudah terbangun ±3 unit sehingga masih perlu direncanakan untuk penambahan 2.7 unit rumah. Lokasi pengembangan lingkungan hunian direncanakan di Kelurahan Sofifi, Kecamatan Oba Utara dengan luas lahan yang sudah dibebaskan kurang lebih 10 Ha. Letak lokasi perencanaan dekat dengan kawasan perkantoran SKPD Provinsi Maluku Utara, sehingga perumahan PNS cocok untuk ditempatkan di lokasi ini. Dalam pengembangannya, beberapa produk perencanaan seperti Masterplan Kota Baru Sofifi, Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Sofifi, dan Peraturan Zonasi (PZ) Kawasan Pusat Pemerintah Kota Sofifi telah dibuat untuk mendukung percepatan pembangunan Kota Sofifi. Beberapa konten dari produk-produk ini belum terintegrasi sehingga perlu adanya penyamaan konsep agar rencana rinci yang dibuat dapat sesuai dengan kondisi eksisting dan dokumen-dokumen perencanaan sebelumnya. 79

103 Peta Lokasi Perencanaan Rencana Rinci Lingkungan Hunian Skala Besar Kota Sofifi Lokasi Perencanaan Lingkungan Perkantoran Pemerintahan Maluku Utara U Gambar 4.12 Peta Lokasi Perencanaan RRLH Skala Besar Kota Sofifi Dengan demikian, output yang dihasilkan dalam kegiatan penyusunan rencana rinci lingkungan hunian skala besar adalah tersusunnya dokumen laporan akhir Penyusunan Rencana Rinci Pengembangan Lingkugan Hunian Skala Besar Kota Makassar dan Kota Sofifi dilengkapi dengan executive summary, album peta, dan laporan dalam format digital (CD). Cover Album Peta Penyusunan Rencana Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar Kota Makassar Cover Laporan Akhir Penyusunan Rencana Rinci Lingkungan Hunian Skala Besar Kota Sofifi Gambar 4.13 Laporan Kegiatan RRLH Skala Besar Kota Sofifi 80

104 2. Laporan Penyusunan Rencana Rinci Pengembangan Hunian Skala Besar di Kota Makassar Lokasi penyusunan rencana rinci lingkungan hunian skala besar Kota Makassar merupakan kesepakatan dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Lahan ini merupakan aset PT.PPA (Persero)/eks Badan Penyehatan Perbankan Negara (BPPN) di Jl.Urip Sumuharjo, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Panakukkang, Kota Makassar yang ditatatusahakan/dikelola oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, Sulsetrabar. Lahan yang direncanakan masih dalam proses untuk mendapatkan kepastian kepemilikan di kejaksaan sehingga nantinya dapat dikelola oleh Pemerintah Daerah. Perencanaan lingkungan hunian skala besar yang dilakukan di Kota Makassar diarahkan sebagai hunian vertikal/rumah susun (rusun) untuk pekerja/pns dengan kapasitas unit, 20 lantai, 2 tower (masing-masing tower 20 lantai), luas tapak bangunan m 2, dan dilengkapi dengan fasilitas penunjang dan fasilitas komersil.pada aspek tata ruang, lokasi sudah sesuai dengan arahan RTRW yaitu kawasan permukiman berkepadatan tinggi. Selain itu lokasi berada di jalan arteri primer dan dekat dengan pusat kegiatan seperti perkantoran, pendidikan dan jasa. Secara umum pelaksanaan kegiatan penyusunan Rencana Rinci Lingkungan Hunian Kota Makassar berjalan dengan baik. Terdapat beberapa masukan yang disempurnakan dalam isi analisis antara lain: (i) kelengkapan analisis dukungan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) di sekitar kawasan perencanaan, (ii) perlu mempertimbangkan desain bangunan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar yang tinggal di kawasan perencanaan, hal ini dikarenakan lingkungan hunian diarahkan menjadi hunian vertikal untuk pekerja/pns. Untuk ruang perencanaan pada sempadan sungai perlu dilakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan- Jeneberang. Berdasarkan hasil pekerjaan, terdapat koreksi mengenai jarak sempadan sungai yaitu sebesar 50 meter, bukan 15 meter. Standar ini mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28 Tahun 2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Sempadan Danau. 81

105 Gambar 4.14 Koordinasi dan jaring pendapat dengan Pemerintah Kota Makassar 3. Laporan Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Lingkungan Hunian Bukan Skala Besar di Kota Palu Pada tahun 2015 telah melakukan penyusunan rencana rinci pengembangan lingkungan hunian bukan skala besar di 4 (empat) lokasi, salah satunya di Kota Palu. Penyusunan rencana rinci pengembangan lingkungan hunian bukan skala besar ini dilaksanakan dalam rangka penyediaan perumahan khususnya untuk MBR yang ada di Kota Palu (zero poverty). Rencana rinci yang telah ada belum dilengkapi dengan rencana operasionalisasi yang terpadu. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka perlu melengkapi rencana rinci penataan kawasan yang sudah ada dengan rencana tindak agar pelaksanaan pengembangan lingkungan hunian dapat terlaksana secara terpadu dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia. Adapun keluaran dari Rencana Tindak Pengembangan Lingkungan Hunian Bukan Skala Besar di Kota Palu adalah sebagai berikut: Peran Kelembagaan Terhadap Pengembangan Hunian Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Tahapan Pengembangan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Tahapan Pengembangan Program Penunjang Tahapan Pengembangan Perumahan Prioritas Rencana Investasi Biaya Dengan demikian, output yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen laporan akhir Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Hunian Bukan Skala Besar di Kota Palu dilengkapi dengan executive summary dan laporan dalam format digital (CD). 82

106 Gambar 4.15 Cover Laporan Akhir Penyusunan Rencana Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar Kota Palu 4. Laporan Identifikasi Potensi Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian Bagi MBR dan MBM Kegiatan Penyusunan Dokumen Identifikasi Potensi Lokasi Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian bagi MBR dan MBM ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi potensi lokasi pengembangan lingkungan hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Masyarakat Berpenghasilan Menengah (MBM). Kegiatan ini dilakukan pada 10 kabupaten dan 11 kota (peta lokasi lihat di bawah ini). Gambar 4.16 Peta Sebaran Potensi Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian Bagi MBR dan MBM 83

107 Pada lokasi studi telah diidentifikasi beberapa lokasi lahan potensial yang dapat dikembangkan sebagai perumahan MBR dan MBR dengan beberapa kriteria yang telah ditetapkan meliputi: lokasi, luas lahan, status lahan, penggunaan lahan eksisting, kesesuaian dengan rencana tata ruang (untuk permukiman), kondisi fisik lokasi, kedekatan dengan pusat aktivitas, kemudahan aksesibiltas, ketersediaan PSU, fasilitas sosial dan fasilitas umum, kisaran harga lahan dan potensi pengembangan perumahan. Adapun kendala dalam melaksanakan identifikasi potensi lokasi adalah kesulitan melengkapi kuesioner yang telah disediakan, dikarenakan pemda belum mendata potensi-potensi lokasi lahan yang cocok untuk dikembangkan sebagai perumahan. Keterbatasan waktu survei (3-4 hari) dan padatnya jadwal Pemda mengakibatkan kurang maksimalnya pengisian kuisioner yang ditujukan pada Pemda. Namun dengan adanya kegiatan ini, sudah terdapat beberapa lokasi hasil identifikasi yang dapat diusulkan sebagai lokasi pengembangan perumahan untuk dibangun rumah susun, bantuan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) rumah tapak PNS, bantuan PSU rumah tapak masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dan rumah khusus. Lokasi Bantuan PSU Lokasi dan Pusat Perkantoran Pemerintahan Baru Kota Sukabumi Koordinasi dengan Bappeda Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Ciptakaru Jawa Tengah Koordinasi dengan Bappeda Kota Sukabumi Gambar 4.17 Dokumentasi pelaksanaan kegiatan Dengan demikian, output akhir dari kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen perencanaan pengembangan lingkungan hunian dalam bentuk 84

108 laporan Identifikasi Potensi Lokasi Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian Bagi MBR dan MBM. Gambar 4.18 Cover Laporan Akhir Identifikasi Potensi Lokasi Pengembangan Lingkungan Hunian bagi MBR dan MBM Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bawa indikator kinerja tersusunnya 8 (delapan) Dokumen Perencanaan Pengembangan Lingkungan Hunian telah terpenuhi Indikator Kinerja 6 Indikator Kinerja 6 Indikator Kinerja: Jumlah Layanan Data dan Informasi Target % 1 Data - Capaian indikator kinerja Layanan Data dan Informasi adalah sebanyak 1 data. Kegiatan yang termasuk kedalam indikator kinerja Jumlah Layanan Data dan Informasi tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Pengembangan Sistem GIS Profil Perumahan 2. Penyusunan Sistem Informasi Pendataan Dekonsentrasi 3. Pengembangan, Pelaksanaan dan Bimbingan Sistem Informasi Usulan Bantuan Program Ditjen Penyediaan Perumahan 4. Pengembangan Data dan Informasi Housing Information Center Daerah 5. Fasilitasi Pelaksanaan Pengelolaan Data Penyediaan Perumahan 6. Penyusunan Pendataan Perumahan Nasional 7. Dukungan Teknologi Informasi Dirjen Penyediaan Perumahan Target 1 Data pada indikator 6 ini dirasa tidak sesuai atau tidak mencerminkan output maupun outcome dari ketujuh kegiatan yang ada di dalam indikator 6 ini, sehingga dilakukan revisi untuk target indikator 6, 85

109 Jumlah Layanan Data dan Informasi diubah menjadi Indikator 12, Jumlah Dokumen Layanan Data dan Informasi Indikator Kinerja 7 Indikator Kinerja 7 Indikator Kinerja: Jumlah Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan Target % 3 Pemda - Capaian indikator kinerja Jumlah Pemda yang Mendapat Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan adalah sebanyak 3 (tiga) pemda. Adapun kegiatan yang termasuk kedalam pengukuran indikator kinerja Jumlah Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Penyusunan Pedoman Perencanaan Penyediaan Perumahan yang Responsif Gender 2. Dukungan Pelaksanaan Sinergitas Perencanaan Perumahan melalui Dekonsentrasi Perumahan 3. Bimbingan Teknis Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Target 3 (tiga) pemda pada indikator 7 (tujuh) ini dirasa tidak sesuai atau tidak mencerminkan output maupun outcome dari ketiga kegiatan yang ada di dalam indikator 7 (tujuh) ini, sehingga dilakukan revisi untuk target indikator 7 (tujuh) Jumlah Jumlah Pemda yang Mendapat Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan diubah menjadi Indikator 11 (sebelas) Jumlah Laporan Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan Indikator Kinerja 8 Indikator Kinerja 8 Indikator Kinerja: Jumlah Layanan Administrasi Manajerial Target % 144 kegiatan/bulan - Capaian indikator kinerja Layanan Administrasi Manajerial adalah sebanyak 144 kegiatan/bulan. Kegiatan yang termasuk kedalam indikator kinerja Layanan Administrasi Manajerial tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Fasilitasi Penyiapan Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun Fasilitasi Penyusunan Pelaporan Bidang Perumahan 3. Koordinasi dan Kemitraan Penyediaan Perumahan Nasional 86

110 4. Fasilitasi Pengelolaan Kegiatan PHLN Target 144 kegiatan/bulan pada indikator 8 (delapan) ini dirasa tidak sesuai atau tidak mencerminkan output maupun outcome dari keempat kegiatan yang ada di dalam indikator 8 (delapan) ini, sehingga dilakukan revisi untuk target indikator 8 (delapan) Jumlah Layanan Administrasi Manajerial diubah menjadi Indikator 9 (sembilan) Jumlah Laporan Kegiatan Layanan Administrasi Manajerial Indikator Kinerja 9 Indikator Kinerja 9 Indikator Kinerja: Jumlah Laporan Kegiatan Layanan Administrasi Manajerial Target % 4 Laporan 1 Capaian indikator kinerja Layanan Administrasi Manajerial adalah sebanyak 4 (empat) laporan terealisasi sebesar 1%. 4 (empat) laporan tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Fasilitasi Penyiapan Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun Fasilitasi Penyusunan Pelaporan Bidang Perumahan 3. Koordinasi dan Kemitraan Penyediaan Perumahan Nasional 4. Fasilitasi Pengelolaan Kegiatan PHLN Adapun rincian kegiatan dari ketiga capaian tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Fasilitasi Penyiapan Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2017 Keberhasilan pembangunan perumahan sangat bergantung pada sinergitas antara seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat pusat dan daerah. Keberadaan Pokja PKP diarahkan untuk menjadi wadah pendukung pengambilan kebijakan agar lebih efektif dan konsisten dengan agenda pembangunan nasional. Pokja PKP diharapkan bisa mendukung koordinasi penyelesaian isu-isu aktual yang lintas kementerian/lembaga. Selain mengelola koordinasi kebijakan, Pokja PKP dirancang agar menjadi sarana untuk sinkronisasi kegiatan dalam mendukung sasaran dan tujuan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman termasuk penanggulangan kemiskinan Dalam perencanaannya terjadi perubahan konsep karena adanya efisiensi pelaksana perangkat daerah. Oleh karena itu, kegiatan pendampingan pemda melalui pemberdayaan Pokja PKP Provinsi tidak lagi dilakukan melalui dana dekonsentrasi, melainkan SNVT Randal Penyediaan Perumahan sehingga Pemerintah melalui Kementerian 87

111 Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga terus mendorong Pemda dalam menyukseskan pembangunan perumahan melalui alokasi program dan kegiatan kepada pemerintah daerah melalui SNVT Randal Penyediaan Perumahan yang direncanakan pada tahun Maksud dari kegiatan Fasilitasi Penyiapan Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2017 adalah koordinasi penyiapan kegiatan pendampingan Pokja PKP Provinsi dalam rangka meningkatkan efektivitas pembangunan bidang perumahan di tahun Adapun tujuannya adalah merumuskan indikasi program dan kegiatan 2017; dan penyiapan dokumen-dokumen kelengkapan terkait perencanaan kegiatan fasilitasi Pokja PKP Provinsi Tahun Dari hasil pelaksanaan rapat-rapat yang dilakukan didapatkan dua kegiatan yang dibutuhkan oleh daerah pada Tahun 2017, yaitu: a. Pendampingan dalam Penyusunan Dokumen Rencana Pengembangan dan Pembangunan Perumahan dan Permukiman RP3KP; dan b. Pegembangan Sistem Informasi dan Pendataan Perumahan. Bimbingan Teknis RP3KP bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pendampingan bagi daerah dalam proses penyusunan dokumen perencanaan perumahan, dimana dokumen ini bersifat jangka panjang dan dapat menjadi acuan pemda dalam melakukan pembangunan perumahan di daerah. Terdapat dua tahapan dalam rencana kegiatan bimtek RP3KP 2017, yaitu: a. Rapat Koordinasi Pemahaman Urgensi dan Penyusunan RP3KP (dilaksanakan di seluruh provinsi); dan b. Bimbingan Teknis Penyusunan RP3KP (dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota yang menganggarkan penyusunan RP3KP di tahun 2017) Sedangkan Pengumpulan Basis Data PKP Tahun 2017 melalui Pemberdayaan SNVT bertujuan untuk melakukan updating data-data tahun 2015 dan 2016, data backlog, RTLH, dan updating data sejuta rumah. Pelaksanaan pendataan dilakukan melalui 4 tahap, antara lain: a. Rapat Kerja Persiapan; b. Rapat Koordinasi Pokja PKP; c. Forum Sinkronisasi Pendataan Perumahan; dan d. Rapat Koordinasi Pendataan Program Satu Juta Rumah 88

112 Gambar 4.19 Rapat Persiapan Konsep RP3KP Gambar 4.20 Rapat Persiapan Pengumpulan Basis Data PKP melalui Pemberdayaan SNVT Gambar 4.21 Evaluasi Hasil Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2016 Dengan demikian, output akhir dari kegiatan ini adalah telah tersusunnya Dokumen Fasilitasi Penyiapan Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun Fasilitasi Penyusunan Pelaporan Bidang Perumahan Mengacu pada Peraturan Presiden Nomer 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tugas Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan antara lain penyediaan rumah umum, rumah khusus, dan rumah swadaya bagi masyarakat berpenghasilan 89

113 rendah; menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; memberi bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; melaksanakan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; dan melaksanakan administrasi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan. Dalam rangka mencapai pembangunan perumahan yang tepat sasaran, perlu dilakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan perumahan. Untuk itu, diperlukan adanya fasilitasi dan koordinasi dalam menyusun pelaporan terkait bidang perumahan secara rutin. Sehingga diperlukan adanya kegiatan Fasilitasi Penyusunan Pelaporan Bidang Perumahan. Maksud dari pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Penyusunan Pelaporan Bidang Perumahan adalah dalam rangka mendukung kegiatan pengelolaan, penyajian dan pelaporan data terkait bidang perumahan, baik yang akan disampaikan kepada pimpinan maupun kepada Kementerian/Lembaga lain. Tujuan dari kegiatan Fasilitasi Penyusunan Pelaporan Bidang Perumahan adalah untuk memberikan gambaran yang objektif terhadap progres pelaksanaan kegiatan bidang perumahan guna membantu pengambilan keputusan dalam perencanaan program dan kegiatan berikutnya di bidang perumahan. Hasil yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah: a. Pelaporan KSP (B04, B06, B09 dan B12) melalui aplikasi e- monitoring b. Pelaporan PSN yang dilakukan pada tanggal 13 dan 28 tiap bulannya melalui aplikasi e-monitoring c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan progres kegiatan (keuangan dan fisik) Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi: a. Rapim Eselon II Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan; b. Rapim Eselon III Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan; c. Rapat terkait pelaporan Program Strategis Nasional yang dipantau Kantor Staf Persiden (KSP); d. Rapat Pelaporan B04, B06, B09 dan B12; e. Rapat terkait pelaporan Proyek Strategis Nasional (PSN); dan f. Rapat terkait kegiatan penghargaan Kementerian PUPR. 90

114 Gambar 4.22 Sosialisasi Pelaporan PSN Gambar 4.23 Pelaporan B09 KSP Gambar 4.24 Pelaporan B12 KSP Gambar 4.25 Rapat Penghargaan PUPR 91

115 Gambar Laporan AKhir Fasilitasi Penyusunan Pelaporan Bidang Perumahan Tahun 2016 Dengan demikian, output akhir dari kegiatan ini adalah telah tersusunnya Dokumen Fasilitasi Penyusunan Pelaporan Bidang Perumahan. 3. Koordinasi dan Kemitraan Penyediaan Perumahan Nasional Berdasarkan Undang-Undang 39 Tahun 28 tentang Kementerian Negara menyatakan bahwa Kementerian Negara yang selanjutnya disebut Kementerian merupakan perangkat pemerintah yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan, dan salah satu fungsi dan tugas Kementerian adalah melakukan kordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya. Dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) selain mengamanatkan bahwa setiap warga Negara Indonesia berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, juga menyatakan agar penyelenggaraan pemenuhan perumahan dan kawasan permukiman antara lain dilaksanakan dengan asas keterpaduan dan kemitraan. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk melakukan koordinasi dan Sinkronisasi pelaksanaan penyelenggaraan di bidang penyediaan perumahan dengan pemangku kepentingan. Sementara tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjalin kerjasama dengan Lembaga Pemerintah/ non Pemerintah dan melakukan koordinasi dalam kebijakan dibidang penyediaan perumahan. Hasil yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah: a. Penandatangan 4 (empat) MoU dan 3 (tiga) perjanjian kerjasama dengan Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah. b. Penandatanganan kesepakatan bersama Revitalisasi Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air dilakukan oleh 8 (delapan) kementerian terkait penataan runag, konservasi tanah dan air, 92

116 pengendalian daya rusak air, pengelolaan kualitas dan pengendalian pencemaran air c. Pembahasan Mekanisme KPBU Infrastruktur Pekerjaan Umum antara lain berupa rekapitulasi data dan daftar usulan proyek KBPU maupun usulan Tim Penyusun Peraturan Menteri tentang Tata Cara Pelaksanaan KBPU Bidang PUPR. d. Pada tahun 2016 telah terbentuk 89 Pokja PKP Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Dukungan ini dilakukan melalui pelaksanaan rapat koordinasi Pokja PKP yang dilakukan masing-masing di 34 provinsi di seluruh Indonesia. e. Disepakati pada tahun 2017 akan dilakukan kerjasama di bidang penyediaan perumahan dalam bentuk pendampingan penyusunan pertauran dan NSPK bidang perumahan Timor Leste. Ditjen Penyediaan Perumahan berperan sebagai pemberi advis terhadap naskah NPSK yang akan dibuat oleh Timor Leste. Gambar 4.27 Penandatanganan MoU dan PKS dengan Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah 93

117 Gambar 4.28 Koordinasi dalam Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) Gambar 4.29 Kerjasama di Bidang Penyediaan Perumahan antara Kementerian PUPR RI dan Kementerian Pekerjaan Umum, Transportasi, dan Komunikasi (PUTK) Timor Leste Gambar 4.30 Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Gambar 4.31 Koordinasi dengan Pemangku Kepentingan di Daerah Dengan demikian, output akhir dari kegiatan ini adalah telah tersusunnya Laporan Koordinasi dan Kemitraan Penyediaan Perumahan Nasional. 94

118 4. Fasilitasi Pengelolaan Kegiatan PHLN Tantangan pada bidang perumahan di Indonesia masih sangat besar. Pada tahun 2010 kekurangan penyediaan perumahan (backlog) berdasarkan kepemilikan diperkirakan oleh BPS sebesar 11,4 juta unit pada tahun Sementara itu, pada tahun 2014 backlog berdasarkan status kepenghunian sebesar 7,6 juta unit, dan pada tahun yang sama ini jumlah RTLH (berdasarkan keucukan ruang 7,2 m2 per orang) di Indonesia mencapai 3,4 juta unit. Saat ini diperkirakan kebutuhan rumah per tahun adalah sebesar sampai dengan unit (Bappenas, 2015). Permasalahan penyediaan perumahan tersebut di atas diperkirakan dapat diatasi dengan berbagai program yang telah direncanakan dan disiapkan oleh Pemerintah dengan anggaran yang cukup besar. Diperkirakan kebutuhan dana untuk membiayai program/kegiatan tersebut adalah sebesar Rp184 Triliun, padahal ketersediaan dana hanya sebesar Rp33 Triliun. Mengatasi gap pendanaan tersebut, Pemerintah melakukan upaya strategis untuk memecahkannya, salah satunya dengan memanfaatkan mekanisme Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN). Dalam rangka hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan dan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumhaan bekerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) menginisiasi National Affordable Housing Program (NAHP) yang dilaksanakan pada tahun untuk mempercepat pencapaian target RPJMN. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pengelolaan Pinjaman Luar Negeri yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan untuk pembangunan sektor perumahan di Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menghasilkan kegiatan pengelolaan Pinjaman Luar Negeri yang efisien dan efektif. Hasil dari kegiatan ini adalah terselenggaranya serangkaian event strategis untuk mendukung kegiatan pengelolaan PHLN, antara lain: a. Rapat koordinasi dengan stakeholder terkait b. Workshop Technical Assistance Financial Support for Low Income Households c. Focus Group Discussion (FGD) Sub Komponen Technical Assistance: Strengthening National Housing Institution Function d. Konsultasi Publik ESMF NAHP e. Konsinyasi TOR Komponen Technical Assistance National Affordable Housing Program f. FGD Penajaman Kebutuhan Pengembangan Kebijakan dalam Technical Assistance (TA) National Affordable Housing Program (NAHP) Produk yang dihasilkan dari kegiatan pengelolaan Pinjaman Luar Negeri (PLN) pada program NAHP: 95

119 a. Readiness Criteria NAHP b. Dokumen ESMF NAHP c. Project Operation Manual (POM) NAHP d. TOR Komponen TA Dengan demikian, output akhir dari kegiatan ini adalah telah tersusunnya Laporan Fasilitasi Pengelolaan Kegiatan PHLN. Gambar 4.32 Kegiatan pengelolaan Pinjaman Luar Negeri (PLN) pada program NAHP Dengan demikian, output akhir dari kegiatan ini adalah telah tersusunnya Laporan Fasilitasi Pengelolaan Kegiatan PHLN. 96

120 Indikator Kinerja 10 Indikator Kinerja 10 Indikator Kinerja: Jumlah Laporan Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja Target % 6 Laporan 1 Capaian indikator Jumlah Laporan Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja adalah sebanyak 6 (enam) laporan dan terealisasi sebesar 1%. 6 (enam) laporan tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Konsultan Manajemen Pemantauan dan Evaluasi Program Penyediaan Perumahan 2. Evaluasi Manfaat Penyediaan Perumahan sampai dengan Tahun Pemantauan dan Evaluasi Penyediaan Perumahan 4. Pemantauan dan Evaluasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan 5. Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 (Eselon II) Tahun Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2016 Adapun rincian kegiatan dari kedua capaian tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Konsultan Manajemen Pemantauan dan Evaluasi Program Penyediaan Perumahan Kegiatan Konsultan Manajemen Pemantauan dan Evaluasi Program Penyediaan Perumahan dilaksanakan dengan maksud untuk membantu Pemberi Tugas, Direktur Perencanaan Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mengelola, mengendalikan dan mengkoordinasikan pihakpihak terkait lainnya yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan Penyediaan Perumahan serta memberikan masukan terhadap kemajuan pelaksanaan dan temuan dilapangan secara rutin. Tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini adalah agar pelaksanaan kegiatan penyediaan perumahan dapat dikelola, dipantau dan dievaluasi sehingga dapat terlaksana secara tepat waktu, biaya dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Adapun hasil yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah: a. Konsep Penanganan berupa Panduan Manajemen Proyek berdasarkan siklus manajemen (Planning, Organizing, Actuating, Controlling), sehingga program pembangunan perumahan rakyat melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan dapat berjalan secara efisien dan efektif. 97

121 b. Data base pelaksanaan program penyediaan perumahan di Direktorat Penyediaan Perumahan yang berisi demografi, latar belakang, perencanaan, pelaksanaan, pemanfataan, permasalahan, serta solusi, dengan output berdasarkan tahun, jenis dan lokasi kegiatan. c. Konsep penanganan pelaksanaan paket-paket pekerjaan konstruksi dan swakelola Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, baik dalam bentuk narasi maupun berbentuk diagram alir / flow chart. d. Laporan kemajuan pelaksanaan berdasarkan schedule rencana pelaksanaan dengan menggunakan Microsoft Project serta Diagram Preseden Critical Path Method untuk setiap paket kegiatan konstruksi/swakelola. e. Bahan/materi penyempurnaan konsep penanganan sesuai dengan apa yang ditemui di lapangan. f. Bahan/materi untuk evaluasi akhir. g. Laporan Akhir Pekerjaan. h. Bahan dan materi lain yang diperlukan dalam menunjang pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian, output akhir dari kegiatan ini adalah telah tersusunnya Laporan Konsultan Manajemen Pemantauan dan Evaluasi Penyediaan Perumahan. 2. Evaluasi Manfaat Penyediaan Perumahan sampai dengan Tahun 2015 Berbagai program penyediaan hunian baru maupun peningkatan kualitas hunian bagi masyarakat yang tinggal di rumah yang tidak layak huni telah dilakukan oleh Pemerintah dengan melibatkan sejumlah sektor dan stakeholders. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan programprogram tersebut perlu dilakukan evaluasi terhadap program yang telah terselenggara di tahun-tahun sebelumnya. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui dampak dan manfaat penyediaan perumahan oleh Pemerintah. Dengan adanya evaluasi diharapkan program yang direncanakan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan dapat terukur dampaknya. Maksud dari pekerjaan adalah melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan penyediaan perumahan yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun 2015 sehingga dapat menjadi masukan terhadap penyediaan perumahan pada tahun mendatang. Tujuan dari pekerjaan yaitu untuk mengetahui dampak dan manfaat dari penyelenggaraan penyediaan perumahan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat, baik di dalam lingkungan perumahan maupaun diluar lingkungan perumahan. 98

122 Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan, dilakukan survei lapangan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara kepada para penerima manfaat dan pelaksana program. Survei dilakukan pada 13 provinsi terpilih yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Papua Barat. Adapun hasil yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah: a. Dokumentasi dan informasi hasil pelaksanaan kegiatan dan paska pelaksanaan kegiatan; dan b. Laporan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan mulai dari tahap persiapan, perencanaan dan pelaksanaan. Gambar 4.33 Laporan AKhir Evaluasi Manfaat Penuyediaan Perumahan sampai dengan Tahun 2015 Dengan demikian, output akhir dari kegiatan ini adalah telah tersusunnya Evaluasi Manfaat Penyediaan Perumahan sampai dengan Tahun Pemantauan dan Evaluasi Penyediaan Perumahan Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Penyediaan Perumahan dilaksanakan dengan maksud dan tujuan sebagai salah satu cara untuk memantau dan mengevaluasi efektivitas pembangunan serta memberikan informasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan. Adapun hasil yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah: a. Pemantauan dan Evaluasi Progres Keuangan dan Fisik Ditjen. Penyediaan Peruamahan Tahun 2016; b. Terselenggaranya rapat-rapat koordinasi dalam rangka pemantauan progres dan evaluasi hasil pembangunan. Rapatrapat tersebut antara lain: 1) Rapat Pelaksanaan Penyelesaian Pekerjaan Pembangunan Rumah Susun dan Rumah Khusus 99

123 Reguler, TNI dan Polri tahun 2015 yang mendapatkan perpanjangan waktu pelaksanaan di tahun 2016 sesuai dengan PMK No 194/PMK.05/2015 dan PMK No 243/PMK.05/2015; 2) Rapat Progres Serah Terima Aset dan Progres Penghunian yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah dan lokasi pembangunan rumah susun, rumah khusus dan bantuan PSU sampai dengan tahun 2015 yang belum alih status aset dan belum terhuni serta menentukan tindaklanjut yang akan dilakukan. 3) Rapat Pendataan Pembangunan Penyediaan Perumahan Tahun diselenggarakan dalam rangka pemutakhiran data pembangunan penyediaan perumahan yang telah dibangun mulai tahun 25 sampai dengan tahun ) Rapat Pembahasan Progres dan Permasalahan Pelaksanaan Kegiatan TA diselengarakan dengan maksud membahas progres dan permasalahan pelaksanaan perpaket kegiatan pada masing-masing satuan kerja Tahun Anggaran ) Rapat Pembahasan Prognosa diselenggarakan dalam rangka Percepatan Pelaksanaan Kegiatan TA ) Rapat Koordinasi Evaluasi Kinerja SNVT diselenggarakan dalam rangka mengevaluasi progres pelaksanaan kegiatan SNVT Penyediaan Perumahan tahun c. Kunjungan lapangan dalam rangka pemantauan dan evaluasi penyediaan perumahan. Kunjungan lapangan dilaksanakan pada lokasi pembangunan proyek strategis nasional, penyediaan perumahan yang dipantau KSP, pembangunan dengan progres kritis serta evaluasi penyediaan perumahan yang dibangun sampai dengan tahun Kunjungan lapangan dalam rangka pemantauan dan evaluasi penyediaan perumahan dilaksanakan pada 25 provinsi di seluruh Indonesia Gambar 4.34 Bantuan PSU Perumahan Provinsi Riau TAHUN

124 Gambar 4.35 Rusun Mahasiswa UNDIP Kota Semarang TAHUN 26 Gambar 4.36 Rumah Khusus Nelayan Lokasi Desa Pangiang Kab. Mamuju Utara Gambar 4.37 Laporan Akhir Pemantauan dan Evaluasi Penyediaan Perumahan Tahun 2016 Dengan demikian, output akhir dari kegiatan ini adalah telah tersusunnya Laporan Pemantauan dan Evaluasi Penyediaan Perumahan. 4. Pemantauan dan Evaluasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2016 dilaksanakan dengan maksud sebagai alat pengendalian dan pengawasan jalannya program dan kegiatan Dekonsentrasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dan dapat juga menjadi acuan didalam penyusunan program kerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan di masa mendatang. Tujuan dari kegiatan ini untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan perumahan rakyat di 101

125 daerah dalam rangka meningkatkan Kapasitas Pemerintah Daerah di Bidang Perumahan Adapun kegiatan yang dilakukan dalam rangka Pemantauan dan Evaluasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2016 adalah: a. Pengumpulan Basis Data PKP Tahun 2017 melalui Pemberdayaan SNVT bertujuan untuk melakukan updating data-data tahun 2015 dan 2016, data backlog, RTLH, dan updating data sejuta rumah. Pelaksanaan pendataan dilakukan melalui 4 tahap, antara lain: 1) Rapat Kerja Persiapan; 2) Rapat Koordinasi Pokja PKP; 3) Forum Sinkronisasi Pendataan Perumahan; dan 4) Rapat Koordinasi Pendataan Program Satu Juta Rumah. b. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Dekonsentrasi Bidang Perumahan tahun Hasil yang diharapkan dalam kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2016 adalah: a. Terselenggaranya rangkaian kegiatan Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2016 di 34 provinsi; b. Tersedianya basis data perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi; c. Terbentuknya Kelompok Kerja PKP pada tingkat Kabupaten/Kota terpilih; d. Tersusunnya Laporan Pertanggung jawaban pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2016 di 34 provinsi; dan e. Tersusunnya Laporan Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2016 di 34 provinsi. Gambar 4.38 Foto Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun

126 Tabel 4.5 Frekuensi Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Perencanaan Bidang Perumahan Tahun

127 Gambar 4.39 Frekuensi Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun Terdapat 19 Provinsi yang telah melaksanakan seluruh kegiatan. 2. Pelaksanaan kegiatan terendah terdapat di Papua Barat yaitu sebanyak 6 kegiatan. 104

128 Gambar 4.40 Laporan Akhir Pemantauan dan Evaluasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2016 Dengan demikian, output akhir dari kegiatan ini adalah telah tersusunnya Laporan Pemantauan dan Evaluasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan. 5. Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 (Eselon II) Tahun 2016 Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 (Eselon II) Tahun 2016 merupakan bentuk pertanggung jawaban dari Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan terhadap pelaksanaan tugas-tugas yang telah diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun Dalam rangka melaksanakan koordinasi atas capaian kinerja dan agar hasil capaian kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan dapat terekam dan terdokumentasi dengan baik, maka diperlukan kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun Maksud dari kegiatan ini adalah tersusunnya pelaporan kinerja yang didasarkan atas penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah secara terpadu dan berjenjang di tingkat Eselon II, Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan laporan pencapaian kinerja dari Unit Kerja (Eselon II) yang akuntabel sehingga pada akhirnya dapat mendukung pencapaian sasaran strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR). 105

129 Hasil yang diharapkan dalam kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 (Eselon II) Tahun 2016 adalah: a. Tersusunnya dokumen Perjanjian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016; dan b. Tersusunnya dokumen LaKIP Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun Gambar 4.11 Laporan Akhir Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan (Eselon II) Tahun 2016 Gambar 4.42 Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan (Eselon II) Tahun 2016 Dengan demikian, output akhir dari kegiatan ini adalah telah tersusunnya Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun

130 6. Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2016 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2016 adalah upaya Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan dalam hal penyampaian informasi capaian pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan yang akuntabel sepanjang tahun LaKIP Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2016 ini mengacu kepada Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LaKIP Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2016 ini disusun dalam rangka mewujudkan akuntabilitas di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan. Adapun Maksud dari kegiatan ini dilaksanakan adalah tersusunnya pelaporan kinerja yang didasarkan atas penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah secara terpadu dan berjenjang di tingkat Eselon I, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan laporan pencapaian kinerja dari Unit Kerja Eselon I yang akuntabel sehingga dapat mendukung pencapaian sasaran strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR). Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah laporan akhir pelaksanaan kegiatan ini adalah tersusunnya laporan kinerja di Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun Gambar 4.43 Rapat Implementasi SAKIP di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan 107

131 Gambar 4.44 Rapat Evaluasi SAKIP Unit Kerja Tahun 2015 di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan Gambar 4.45 Laporan Akhir Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2016 Gambar 4.46 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun

132 Dengan demikian, output akhir dari kegiatan ini adalah tersusunnya Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun Indikator Kinerja 11 Indikator Kinerja 7 Indikator Kinerja: Jumlah Laporan Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan Target % 3 Laporan 1 Capaian indikator kinerja Jumlah Laporan Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan adalah sebanyak 3 (tiga) laporan terealisasi sebesar 1%. Adapun kegiatan yang termasuk kedalam pengukuran indikator kinerja Jumlah Laporan Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Penyusunan Pedoman Perencanaan Penyediaan Perumahan yang Responsif Gender 2. Dukungan Pelaksanaan Sinergitas Perencanaan Perumahan melalui Dekonsentrasi Perumahan 3. Bimbingan Teknis Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Adapun rincian kegiatan dari capaian kenerja tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan Pedoman Perencanaan Penyediaan Perumahan yang Responsif Gender Isu Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam pelaksanaan pembangunan merupakan konsep yang ditujukan untuk memberikan kesetaraan dan keadilan bagi setiap kelompok-kelompok laki-laki, perempuan, kelompok penyandang disabilitas, manusia lanjut usia (manula), dan juga anak-anak yang merupakan sasaran pelaksanaan pembangunan. Dalam konteks kegiatan penyediaan perumahan, isu PUG menjadi krusial karena rumah merupakan unit hunian yang dimanfaatkan secara bersama oleh pihak-pihak yang menjadi kelompok sasaran pengarusutamaan gender. Dengan memperhatikan konsep-konsep PUG dalam setiap tahapan penyediaan perumahan diharapkan nilai keamanan dan kenyamanan perumahan dan kawasan permukiman akan dapat ditingkatkan. Maksud kegiatan Penyusunan Pedoman Perencanaan Penyediaan Perumahan yang Responsif Gender adalah sebagai pedoman perencanaan penyediaan perumahan dalam rangka pengarusutamaan gender yang memperhatikan kesetaraan dan keadilan hak laki-laki, perempuan, manula, kelompok penyandang disabilitas, dan anak-anak. Tujuan utama kegiatan ini 109

133 adalah merumuskan dan menyusun Pedoman Perencanaan Penyediaan Perumahan yang responsif gender. Adapun produk yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah laporan Pedoman Perencanaan Penyediaan Perumahan yang Responsif Gender untuk memberikan acuan bagi kegiatan perencanaan teknis pembangunan perumahan dan lingkungannya yang aksesibel bagi semua orang yang meliputi: o Desain teknis fasilitas rumah tapak (mengatur komponen-komponen terkait kebutuhan ruang, pintu, ram, tangga, toilet, kamar mandi, wastafel, bak cuci piring, perlengkapan dan peralatan kontrol serta perabotan); o Desain teknis rumah susun (mengatur komponen-komponen terkait kebutuhan ruang, pintu, ram, tangga, lift, toilet, kamar mandi, wastafel, bak cuci piring, perlengkapan dan peralatan kontrol serta perabotan); dan o Desain teknis fasilitas lingkungan perumahan (menatur komponenkomponen terkait fasilitas ruang bersama, jalur pedestrian, jalur pemandu serta rambu dan marka baik untuk fasilitas lingkungan rumah tapak maupun fasilitas lingkungan rumah susun). 2. Dukungan Pelaksanaan Sinergitas Perencanaan Perumahan melalui Dekonsentrasi Perumahan Kegiatan Bimtek Dekosentrasi Rapat Koordinasi Dekonsentrasi Kegiatan Training of Trainer TAPP Gambar 4.47 Kegiatan Dekonsentrasi Perumahan 110

134 Salah satu dari pelimpahan kewenangan kepada Pemerintah Daerah adalah Dekonsentrasi. Pendanaan dalam rangka dekonsentrasi dilaksanakan setelah adanya pelimpahan wewenang Pemerintah melalui Kementerian/Lembaga kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di daerah. Dana Dekonsentrasi merupakan bagian anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja dan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pendanaan dekonsentrasi oleh Pemerintah tersebut dialokasikan untuk kegiatan yang bersifat non-fisik, antara lain berupa: koordinasi, perencanaan, fasilitasi, bimbingan teknis, pelatihan, penyuluhan, supervisi, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian. Kegiatan Dukungan Pelaksanaan Sinergitas Perencanaan Perumahan melalui Dekonsentrasi Perumahan adalah untuk memfasilitasi pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi Perencanaan Perumahan Tahun Tahapan pelaksanaan kegiatan Dukungan Dukungan Pelaksanaan Sinergitas Perencanaan Perumahan melalui Dekonsentrasi Perumahan dapat dilihat pada Tabel

135 Kegiatan No Dekonsentrasi 1 Rapat Pembahasan Persiapan Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun Training of Trainers Tenaga Ahli Perencanaan Tabel 4.6 Tabel Hasil Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Dukungan Dekonsentrasi Tahun 2016 Pelaksanaan Kegiatan Februari-April Tangerang, 4 9 April Hotel Aryaduta, Narasumber Subtansi/ Materi Target Peserta Output Direktur Perencanaan Penyediaan Perumahan Fasilitator Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2016 Kementerian PUPR Kementerian Dalam Negeri Peningkatan Kemanidrian Pokja PKP Provinsi Pengembangan Sistem Informasi dan Pendataan Perumahan Arah dan Kebijakan RPJMN UU 23 Tahun 2014 Tentang Kasubdit dan Kasi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahaan Staf Jenderal Penyediaan Perumahaan Direktorat Pakar Perumahan Para Pejabat di Lingkungan Penyediaan Perumahan Ditjen Mendorong penyelesaian surat Keputusan Gubernur tentang Pokja PKP yang belum disahkan Mendorong pelaksanaan rencana kerja Pokja PKP Provinsi Memantau pelaksanaan dari rencana kerja tersebut Mendorong terbentuknya Pokja PKP di Kabupaten/ Kota Provinsi Pengumpulan data semi primer di ibukota provinsi berbasis kelurahan Pengumpulan sekunder data Kabupaten/ Kota lainnya berbasis Kabupaten/ Kota Peserta pengetahuan memiliki dan pemahaman yang lebih baik mengenai kebijakan 112

136 No Kegiatan Dekonsentrasi Pelaksanaan Kegiatan Narasumber Subtansi/ Materi Target Peserta Output Perumahan Lippo Kementerian Pemerintahan Para Pakar di bidang dan sasaran serta (ToT TAPP) Karawaci. Perencanaan Daerah Perumahan. program pembangunan Pembangunan UU 1 Tahun 2011 Pejabat Eselon II di PKP; Nasional Tentang PKP Lingkungan Ditjen Persepsi yang sama di Pakar Bidang UU 20 Tahun 2011 Penyediaan antara peserta mengenai Perumahan Tentang Rumah Perumahan. pelaksanaan Tim Fasilitator Susun Pejabat Eselon III Dekonsentrasi Bidang PP 88 Tahun 2014 di Lingkungan Ditjen Perumahan Tahun 2016; Tentang Pembinaan Penyediaan Pokok-pokok penjelasan Penyelenggaraan Perumahan. standar tentang PKP Utusan sesuai pelaksanaan Kerangka Acuan usulan dari 34 Dekonsentrasi Bidang dan Agenda Provinsi, masing- Perumahan Tahun 2016; Kegiatan masing sebanyak 2 Peserta memiliki Dekonsentrasi orang (Tenaga Ahli pemahaman yang lebih Bidang Perumahan Pokja dan baik mengenai konsep, tahun 2016 Pendataan) keterampilan teknik Klarifikasi Mandat, aplikasi dalam aktivitas TUPOKSI dan fasilitasi; Standar Fasilitasi Peserta menguasai Modul A substansi modul Dekonsentrasi peningkatan kapasitas; Modul B Peserta memiliki Dekonsentrasi keterampilan teknis yang lebih dalam proses komunikasi dan artikulasi 113

137 Kegiatan No Dekonsentrasi 3 Bimtek Dekonsentrasi Pelaksanaan Kegiatan April Discovery Hotel Jakarta Jl. Ancol, Jakarta Narasumber Subtansi/ Materi Target Peserta Output dalam penyampaian materi/presentasi. Pejabat di Kebijakan dan Kementerian Pekerjaan Strategi Dekonsentrasi Umum dan Bidang Perumahan Pekerjaan Tahun 2016 Rakyat; Koordinasi Pejabat di Pembangunan Kementerian Dalam Negeri; Perumahan di Daerah Melalui Pejabat di Dana Kementerian Dekonsentrasi PPN/Bappenas ; dan Sinkronisasi dan Koordinasi Pejabat di Pelaksanaan Kementerian Dekonsentrasi Keuangan. Sosialisasi Program Sejuta Rumah Sosialisasi Program Pembiayaan Perumahan Pelaksanaan Anggaran Dana Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang/Kepala Satuan Kerja; Pejabat Pembuat Komitmen; Pejabat Penguji Tagihan/Penandata nganan Surat Perintah Membayar; Petugas e- Monitoring. Peserta memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme: pelaksanaan; pengelolaan; dan pertanggungjawaban keuangan dalam Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2016; Peserta dapat mengimplementasikan pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan dekonsentrasi bidang perumahan tahun 2016 dengan efisien dan efektif; Peserta dapat menyusun laporan teknis; laporan manajerial; dan laporan keuangan sesuai dengan standar yang ditetapkan; Peserta memiliki pengetahuan dan 114

138 No Kegiatan Pelaksanaan Dekonsentrasi Kegiatan Narasumber Subtansi/ Materi Target Peserta Output Dekon pemahaman serta dapat Penyusunan mengaplikasikan e- Laporan Keuangan monitoring dengan baik. Dana Dekon Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Dekonsentrasi Modul A Modul B Lesson Learned Pokja PKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Mekanisme Pelaporan Teknis Dekonsentrasi Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang Perumahan Monev Dekonsentrasi Bidang Perumahan 4 Pemantapan Minggu 10 Mei Kementerian Arah dan Para Pejabat di Keluaran dari pelaksanaan 115

139 Kegiatan No Dekonsentrasi Pelaksanaan Dekonsentrasi (Rakor Narsum) 5 Rakor Dekonsentrasi Pelaksanaan Kegiatan 2016, Lantai 17 Gedung Utama Kementerian PUPR Minggu 2 Agustus 2016 (Tentative) Narasumber Subtansi/ Materi Target Peserta Output Pekerjaan Umum dan Kebijakan RPJMN Perumahan Rakyat UU 23 Tahun 2014 Tentang Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Pemerintahan Daerah UU 1 Tahun 2011 Tentang PKP Pakar Bidang Perumahan UU 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Tim Fasilitator Susun PP 88 Tahun 2014 Tentang Pembinaan Penyelenggaraan PKP Kementerian Pengantar Pekerjaan Umum Pelaksanaan Rapat dan Perumahan Koordinasi Rakyat Dekonsentrasi (Reviu Pelaksanaan Kegiatan Dekon) Paparan Rancangan Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2017 Lingkungan Ditjen kegiatan ini adalah adanya Penyediaan Perumahan kesiapan dan pemahaman substansi, materi, maupun Para Pakar di bidang Perumahan. Pejabat Eselon III di Lingkungan Ditjen teknis pelaksanaan Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2016 di daerah. Penyediaan Perumahan. Pejabat Eselon IV di Lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan. Pejabat Eselon III Keluaran dari pelaksanaan & IV di lingkungan kegiatan ini adalah Prosiding Direktorat Penyelenggaraan Rapat Perencanaan Koordinasi Dekonsentrasi Penyediaan Bidang Perumahan Tahun Perumahan Para Pejabat di Lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan 116

140 No Kegiatan Dekonsentrasi Pelaksanaan Kegiatan Narasumber Subtansi/ Materi Target Peserta Output Pengawasan Pejabat Inti SKPD Pelaksanaan Pelaksana Dekonsentrasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan Bidang Perumahan Tahun 2016 Tahun 2016 Lesson learnt (KPA/PPK) Pelaksanaan Dekonsentrasi Bidang Paparan Struktur RAB Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2016 Pembacaan Hasil Rakor Dekonsentrasi 117

141 Bentuk pembinaan kelembagaan dan perencanaan yang pada kegiatan ini yaitu Fasilitasi Pendampingan Pembentukan Pokja PKP dan Pendataan Perumahan di 34 Provinsi dan terbentuknya Pokja PKP di 34 Provinsi dan Pokja PKP pada Kabupaten/ Kota terpilih. Melalui kegiatan Dekonsentrasi Pemda didorong untuk dapat membentuk Pokja PKP serta melaksanakan pendataan backlog dan RTLH ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pokja PKP telah terbentuk di 34 Provinsi dan 1 Kabupaten/Kota. Secara rinci data tersebut dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. NO Tabel 4.7 Hasil Pembinaan Pokja PKP Melalui Dekonsentrasi Bidang Perumahan PROVINSI JUMLAH POKJA PKP KAB/ PROV KOTA 1 Aceh 1 1 YANG SUDAH MEMILIKI SK 2 Sumut PILOT PROJECT POKJA KAB/KOTA Kota Banda Aceh Kab. Tebing Tinggi 3 Sumbar Kab/Kota 4 Riau Kepri Kota Pekanbaru Kota Tanjungpinang 6 Babel 1 1 Kab. Bangka 7 Jambi 1 1 Kota Jambi KETERANGAN SK Pokja sedang disinkronkan pelaku dan leading sektor dengan SK Pokja Program KOTAKU Pokja lain yang sudah dibentuk dan sudah memiliki SK Pokja: Kota Gunung Sitoli, Kab. Dairi, Kab. Simalungun, Kota P.Siantar Masing-masing kabupaten/kota Sudah memiliki SK 8 Sumsel 1 1 Kota Palembang 9 Bengkulu 1 1 Kota Bengkulu 10 Lampung Banten DKI Jakarta Jabar Jateng 1 5 Kota Bandar Lampung Kota Tangerang Selatan Kota Jakarta Timur Kab. Bandung Barat Kab. Brebes, Wonosobo, Temanggung, SK Pokja PKP Kota sama dengan SK Pokja PKP Provinsi Tanya Bu Dewi berapa pokja kab/kota yang terbentuk? Pokja PKP di 5 Kab/Kota sudah terbentuk, yaitu: Kab. Brebes, Kab. 118

142 NO PROVINSI JUMLAH POKJA PKP KAB/ PROV KOTA YANG SUDAH MEMILIKI SK PILOT PROJECT POKJA KAB/KOTA KETERANGAN Boyolali, Batang Wonosobo, Kab. Temanggung, Kab. Boyolali, Kab. Batang 15 D. I. Yogyakarta 16 Jatim Bali Kab. Sleman 18 NTB NTT Kalbar Kalteng Kaltim Kab. Probolinggo Kab. Jembrana Kota Mataram, Kota Sumbawa Kab. Timor Tengah Utara Kota Pontianak Kota Palangkaraya Kota Balikpapan 23 Kalsel 1 1 Kab. Banjar Pokja PKP yang sudah terbentuk ada 9 kabupaten, yaitu: Kab. Belu, TTS, Kupang Kota, Sumba Barat, Sumba Timur, Sikka, Ende, Ngada, Manggarai (Fasilitasi Program Kotaku). Yang sudah ada SK Kab. Sumba Timur, 8 lainnya masih di bag. Hukum pemda setempat. Jadi total Pokja PKP 10 kab/kota. Sedangkan sisa 12 Pokja Kab/Kota lainnya akan berproses melalui Pokja PKP Prov. NTT Kota Singkawang 9 Kab/Kota lainnya sedang dalam proses penandatanganan SK bupati/walikota 24 Kaltara 1 1 Kab. Bulungan 25 Sulut Kota Bitung 26 Sulteng 1 1 Kota Palu 27 Gorontalo Sulbar 1 1 Kab. Bone Bolango Kab. Mamuju Utara Pokja yang sudah terbentuk : Kab. Minahasa Pokja yang sudah terbentuk : Kab. Gorontalo & Kota Gorontalo (difasilitasi Kotaku) 119

143 NO PROVINSI JUMLAH POKJA PKP KAB/ PROV KOTA YANG SUDAH MEMILIKI SK PILOT PROJECT POKJA KAB/KOTA 29 Sulsel 1 1 Kab. Sinjai 30 Sultra 1 4 Kota Kendari, Kab. Bombana 31 Malut Kota Ternate KETERANGAN Kab/kota lain yang sedang membentuk pokja : Kab. Kolaka Timur, Kab. Kendari ( melalui dana APBD) 32 Maluku 1 1 Kota Ambon 33 Papua Barat 1 1 Kota Manokwari 34 Papua Kab. Keerom Pokja yang sudah terbentuk : Kota Sorong (difasilitasi KOTAKU) Pokja yang sudah terbentuk : Kab. Nabire TOTAL Di samping itu, untuk pelaksanaan pendataan sampai dengan 30 Desember 2016 telah terkumpul 24 (dua puluh empat) provinsi yang telah menyampaikan hasil pendataan backlog dan RTLH. Secara rinci rekapitulasi data yang telah terkumpul dari hasil pelaksanaan Dekonsentrasi Bidang Perumahan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.8 Hasil Pendataan Melalui Dekonsentrasi Bidang Perumahan Sinkron Kelengkapan Form No Provinsi 1A (Prov.) 1B (Kab/Kota) Perbankan PSR Asosiasi/ Pengembang APBD CSR Sinkron PSR Ket 1 Aceh V Kurang 14 Kab/Kota - REI dan Perumnas V Sumatera Utara Kurang 20 Kab/Kota - REI dan Perumnas V Sumatera Barat V Kurang 4 kab/kota Bank Nagari, BTN Apersi, REI V Riau Kurang 2 Kab/Kota BTN - V Kep.Riau V Kurang 6 Kab/Kota BTN Apersi Jambi V Kurang 4 Kab/Kota BTN REI, Apersi, Pengembang dan Perumnas V Bengkulu V Kurang 3 Kab - REI, Perumnas V Sumatera Selatan Kurang 16 Kab/Kota - Perumnas, BTN, Apersi

144 Sinkron No 9 Provinsi Bangka Belitung 1A (Prov.) V 1B (Kab/Kota) Kurang 1 Kab/Kota Perbankan BTN, BPD, BRI SYARIAH, ARTHA GRAHA Kelengkapan Form PSR Asosiasi/ Pengembang APBD CSR Sinkron PSR REI V Lampung V V Apersi Apersi V DKI Jakarta 12 Banten V Jawa Barat Jawa Tengah DI. Yogyakart a Jawa Timur V V - V Kurang 1 Kota BPD, BTN Apersi, Perumnas, REI V V - - Kurang 26 Kab/Kota BTN, BPD V V BPD, BTN V V BTN REI, Perumnas Perumnas, REI APERSI, REI, Perumnas V - - V V - V - V 17 Bali V V - Perumnas V Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara V V BTN Perumnas V - - Kurang 16 Kab/Kota BTN, BPD REI V - - V V - - V - - V V V V Kurang 10 Kab/Kota Kurang 12 Kab/Kota Kurang 2 Kab/Kota Kurang 3 Kab/Kota Kurang 10 kab/kota BRI,BPD,B TN BPD, BTN - - APERNAS Perumnas, Apersi, REI, Pengembang Perumnas, Apersi, REI Apersi, Perumnas V Apersi V Gorontalo V - BTN - V Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara V V BTN REI V Kurang 4 kab/kota BPD REI,Aperna s,apersi, Perumnas, Pengembang Ket 121

145 Sinkron No Provinsi Sulawesi Barat Sulawesi Selatan 1A (Prov.) V 31 Maluku V 32 Maluku Utara 1B (Kab/Kota) Perbankan Kelengkapan Form PSR Asosiasi/ Pengembang APBD CSR Sinkron PSR Kurang 7 kab/kota Kurang 4 kab/kota Kurang 5 kab/kota - Perumnas, REI Perumnas V Papua Papua Barat V - - Ket Adapun produk yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah laporan Dukungan Pelaksanaan Sinergitas Perencanaan Perumahan melalui Dekonsentrasi Perumahan sebagai bentuk laporan hasil pembinaan kelembagaan terhadap 34 Provinsi. 3. Bimbingan Teknis Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemerintah Daerah selaku salah satu pemangku kepentingan utama pembangunan perumahan dan kawasan permukiman diharapkan memiliki dokumen perencanaan yaitu RP3KP yang dapat diacu oleh seluruh pelaku, penyelenggara maupun yang memanfaatkan perumahan dan kawasan permukiman untuk dapat mengatur dan menyelenggarakan perumahan dan kawasan permukiman (PKP) di daerahnya. Kegiatan ini dilakukan untuk mendorong percepatan penyusunan RP3KP di daerah. Selain itu, tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman aparatur pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait bidang perumahan dan kawasan permukiman dalam menyiapkan dan menyusun Dokumen RP3KP. Materi bimbingan teknis yg disampaikan disusun dalam bentuk modul Bimbingan Teknis RP3KP yang mencakup keseluruhan isi Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Melalui pelaksanaan bimbingan teknis diharapkan perserta mendapatkan pemahaman mengenai: 1. Pentingnya dokumen RP3KP bagi pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di daerah, karena perumahan dan kawasan permukiman menjadi urusan wajib pemerintah daerah berdasarkan Undang-Undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Selain itu, Undang-Undang 1 122

146 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman telah mengamanatkan pemerintah daerah untuk menyusun dokumen RP3KP. 2. Tahapan penyusunan dokumen RP3KP yang terdiri dari 3 tahapan: persiapan penyusunan, penyusunan rencana, legislasi RP3KP Kegiatan ini awalnya direncanakan untuk dilakukan di 7 lokasi, yaitu: Kota Mataram, Provinsi Gorontalo, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Pangandaran, Kota Sorong, dan Kota Pontianak. Jumlah ini berkurang menjadi 5 lokasi karena adanya self-blocking pagu kegiatan tahun anggaran 2016, sehingga pelaksanaan di Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Pangandaran tidak dapat dilaksanakan. Adapun kendala pelaksanaan Bimtek RP3KP adalah jumlah perwakilan dinas/instansi dan pemangku kepentingan di bidang PKP belum dapat hadir seluruhnya sesuai dengan undangan yang dimaksud. Pelaksanaan bimtek akan lebih maksimal dilaksanakan apabila koordinasi dengan SKPD terkait perumahan di kabupaten/kota dan provinsi dilaksanakan dari jauh-jauh hari sehingga penentuan waktu kegiatan tidak bersinggungan dengan kegiatan besar lain. Selain itu, selama keberjalanan bimbingan teknis di 5 lokasi, tidak ada satupun perwakilan DPRD yang hadir. DPRD memiliki peran sangat strategis dalam proses legislasi dokumen RP3KP, hal tersebut menjadi perhatian utama SKPD di Pemerintah Daerah. Kedepannya, perlu dipertimbangkan strategi komunikasi yang efektif untuk mensosialisasikan pentingnya dokumen RP3KP dengan DPRD di daerah. Gambar 4.48 Kegiatan Bimbingan Teknis RP3KP di Kota Pontianak Telah dilakukan pengukuran pemahaman peserta terhadap materi RP3KP dengan menggunakan pre-test dan post-test saat kegiatan bimbingan teknis. Berikut merupakan salah satu hasil peningkatan pemahaman peserta yang dilaksanakan di Kabupaten Kebumen. 123

147 Gambar 4.49 Hasil pre dan post test peserta Bimtek RP3KP di Kabupaten Kebumen Dengan demikian, output akhir dari kegiatan ini adalah laporan hasil pembinaan kelembagaan pemerintah tentang dokumen perencanaan yaitu Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) yang disusun dalam bentuk Laporan Akhir Bimbingan Teknis Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Berdasarkan hasil pelaksanaan ketiga kegiatan diatas dapat disimpulkan bahwa telah tersusun 3 (tiga) laporan mengenai pembinaan kelembagaan dan perencanaan. Hal tersebut menunjukan bahwa Indikator Kinerja Ke-11 Laporan Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan dengan target 3 (tiga) laporan telah tercapai sebesar 1%. Cover Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Perencanaan Penyediaan Cover Laporan Akhir Bimbingan Teknis RP3KP Gambar 4.50 Cover Laporan Kegiatan yang Mendukung Indikator Kinerja

148 Indikator Kinerja 12 Indikator Kinerja 12 Indikator Kinerja: Jumlah Dokumen Layanan Data dan Informasi Target % 7 Dokumen 1 Capaian indikator kinerja Dokumen Layanan Data dan Informasi adalah sebanyak 7 (tujuh) dokumen dan terealisasi sebesar 1%. Capaian tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Pengembangan Sistem GIS Profil Perumahan 2. Penyusunan Sistem Informasi Pendataan Dekonsentrasi 3. Pengembangan, Pelaksanaan dan Bimbingan Sistem Informasi Usulan Bantuan Program Ditjen Penyediaan Perumahan 4. Pengembangan Data dan Informasi Housing Information Center Daerah 5. Fasilitasi Pelaksanaan Pengelolaan Data Penyediaan Perumahan 6. Penyusunan Pendataan Perumahan Nasional 7. Dukungan Teknologi Informasi Dirjen Penyediaan Perumahan Adapun rincian kegiatan dari capaian kenerja tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan Sistem GIS Profil Perumahan Latar Belakang Dalam rangka mencapai pembangunan bidang perumahan yang tepat sasaran, perlu dilakukan identifikasi dan pendataan hasil pembangunan bidang perumahan secara nasional. Hal ini untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap hasil pembangunan bidang perumahan di Indonesia dan dapat digunakan sebagai masukan perencanaan program dan kegiatan Ditjen Penyediaan Perumahan. Ditjen Penyediaan Perumahan sebagai salah satu pelaku penyusunan kebijakan dalam pembangunan bidang perumahan perlu menyusun publikasi mengenai program dan kegiatan yang dilaksanakan Ditjen Penyediaan Perumahan.Data profil perumahan sebelumnya hanya data numerik saja. Namun dengan adanya pengembangan, profil perumahan data numerik dapat menjadi data spasial yang ditampilkan dalam bentuk informasi berbasis peta yang menyimpan koordinat lokasi untuk masing-masing kelas perumahan yaitu RTLH, Rusunawa, Rumah Khusus, PSU perumahan. Aplikasi yang digunakan publikasi data spasial ini adalah aplikasi Geographical Information Systems (GIS). Maksud dan Tujuan Maksud dari kegiatan ini adalah terfasilitasinya kegiatan pengembangan profil pembangunan perumahan sebagai publikasi data spasial penyediaan perumahan. 125

149 Pengembangan Profil Perumahan bertujuan untuk memberikan informasi lebih lanjut terhadap pembangunan bidang perumahan di Indonesia dengan tingkat kedalaman data mencapai Kab/Kota, serta gambaran program dan kegiaq1tan Ditjen Penyediaan Perumahan. Proses Pelaksanaan Pekerjaan (Keberhasilan dan Hambatan) o Pengembangan profil perumahan data numerik dapat menjadi data spasial yang akan diolah dengan menggunakan aplikasi GIS. o Konten data spasial adalah data dan koordinat RTLH, Rusunawa, Rumah Khusus, PSU perumahan. o Masih sulitnya mendapatkan data Koordinat Pembangunan Fisik RTLH, dan masih banyak perbedaan Konsep koordinat yang digunakan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pengumpulan data sekunder dari direktorat dan satker pada ditjen penyediaan perumahan, serta basis data GIS Satu Peta Pembahasan laporan pendahuluan Rapat Koordinasi Pendataan Perumahan Rapat pembahasan pengembangan format profil pembangunan perumahan, serta format tampilan aplikasi database profil pembangunan perumahan Rapat pembahasan pengembangan Program dan Kegiatan Ditjen Penyediaan Perumahan, serta pembangunan sistem aplikasi database profil pembangunan perumahan Focus Group Discussion (FGD) Trial and error sistem aplikasi database dan GIS profil perumahan Pengembangan/Pembuatan aplikasi Inputting data profil Pembahasan laporan antara Konsinyasi finalisasi Pengembangan Profil Pembangunan Perumahan Pencetakan Buku Profil Program dan Kegiatan perumahan dan pedoman petunjuk sistem aplikasi database profil Pembangunan Perumahan Pembahasan draft laporan akhir Penyusunan Laporan kegiatan 126

150 Gambar 4.51 Dokumentasi pelaksanaan dan produk kegiatan layanan data dan informasi 2. Penyusunan Sistem Informasi Pendataan Dekonsentrasi Latar Belakang Data perumahan di daerah yang up-to-date, sistematis, dan berkelanjutan sangat dibutuhkan oleh Ditjen Penyediaan Perumahan sebagai salah satu pelaku penyusunan kebijakan dalam pembangunan perumahan dan permukiman untuk penentuan program dan kegiatan Ditjen Penyediaan Perumahan di daerah. Salah satu langkah yang diperlukan dalam membentuk data tersebut adalah melalui perolehan data perumahan yang diwadahi kegiatan dekonsentrasi bidang perumahan. Data yang dihasilkan dari kegiatan dekonsentrasi ini berupa data administratif, data untuk penyusunan RP3KP (Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman), backlog, RTLH (Rumah Tidak Layak Huni), secure tenure dan program sejuta rumah. Maksud dan Tujuan - Maksud dari kegiatan Penyusunan Sistem Informasi Pendataan Dekonsentrasi dimaksudkan untuk pembangunan aplikasi guna fasilitasi kegiatan inputing perolehan data perumahan pada kegiatan dekonsentrasi bidang perumahan yang sedang berjalan dan sampai berakhirnya pada tahun Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedia sistem untuk input data perumahan berbasis Provinsi-Kab/Kota-Kecamatan-Desa/Kelurahan berdasarkan data administratif, RP3KP, backlog, RTLH, secure tenure dan program sejuta rumah. Proses Pelaksanaan Pekerjaan (Keberhasilan dan Hambatan) Keberhasilan : - Terciptanya aplikasi untuk mendukung basis data nasional, provinsi, kab/kota sesuai arahan UU 1/2011 pasal 16,17,18. Hambatan : 127

151 - Data-data form pengisian (backlog, MBR) dari daerah banyak yang belum terisi, karena dari pihak Kecamatan dan Kabupaten memang tidak menyediakan data terkait bidang Perumahan Kawasan Permukiman, lalu faktor jarak dalam proses pengumpulan data tersebut (terkait dana untuk transportasi dan waktu). Hasil Pelaksanaan Kegiatan - Aplikasi e-basis data yang akan digunakan untuk pendataan basis data PKP 2017 Gambar 4.52 Dokumentasi (foto kegiatan dan foto cover laporan) e-basis data 3. Pengembangan, Pelaksanaan dan Bimbingan Sistem Informasi Usulan Bantuan Program Ditjen Penyediaan Perumahan Latar Belakang Program pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di PUPR dilaksanakan bekerjasama dengan para stakeholders selaku penerima manfaat program yang dikoordinasikan melalui pemerintah daerah (pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota). Dalam hal ini, keberhasilan program pembangunan perumahan di PUPR akan sangat dipengaruhi oleh tingkat keterpaduan dan sinergitas program antara PUPR dengan pemerintah daerah. Sebagai contoh, pembangunan rusunawa oleh PUPR tidak akan dapat berjalan maksimal jika tidak didukung oleh program pemerintah daerah untuk menyiapkan dan melengkapi datadata penerima manfaat program, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), ketersedianya sumber daya listrik, kesiapan lahan (siap bangun dan tidak ada sengketa), kesiapan dukungan jaringan PSU, dst.) Dalam pelaksanaannya, seringkali usulan yang dikirimkan memerlukan waktu, biaya dan tenaga yang lebih besar. Untuk itu, dalam rangka mendukung efektivitas dan efisiensi waktu, tenaga dan biaya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan pada tahun 2016 membangun sistem aplikasi dalam rangka mendukung Direktorat di lingkungan Dirjen Penyediaan Perumahan dan SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait program bantuan. Sistem yang telah dibangun tersebut memerlukan adanya 128

152 uji coba aplikasi dan manual pelaksanaan untuk mengetahui kekurangankekurangan dari aplikasi tersebut. Kekurangan-kekurangan yang ada ini akan dikembangkan untuk lebih memudahkan penggunaan aplikasi oleh user sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja. Maksud dan Tujuan Maksud dari kegiatan Pengembangan & Bimbingan Pelaksanaan Sistem Informasi Usulan Bantuan Program Ditjen Penyediaan Perumahan adalah agar pengusulan bantuan program di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan dapat dilaksanakan secara lebih cepat, efisien dan memudahkan prosesnya dan dapat diaplikasikan di 34 Provinsi. Tujuan Untuk mengembangkan sistem informasi e-bantuan dan mengaplikasikan kegiatan ini kepada pemerintah kabupaten/kota melalui provinsi. Proses Pelaksanaan Pekerjaan (Keberhasilan dan Hambatan) Adapun uraian permasalahan dan solusi pemecahan masalah adalah sebagai berikut: 1) Permasalahan yang Dihadapi - Adanya perubahan menu utama dashboard baik dari sisi tampilan, informasi dan menu - Dalam pengembangan sistem informasi e-bantuan, belum melibatkan sepenuhnya masing-masing subdit perumahan seperti Rusun, Rusus, RUK dan Swadaya sehingga ketika dilakukan bimbingan teknis selalu ada masukan perbaikan sistem informasi e-bantuan - Fasilitas eksport data usulan penetapan untuk supply data ke BPIW yang seharusnya dikerjakan oleh konsultan sebelumnya belum disediakan diaplikasi, sehingga harus dikerjakan oleh konsultan yang sekarang 2) Pemecahan Masalah - Secara bertahap, untuk masukan perbaikan sistem dari masingmasing subdit perumahan sudah dilakukan walaupun belum sepenuhnya terpenuhi - Sudah dilakukan penyesuaian menu utama sesuai arahan tim teknis - Secara bertahap sudah dilakukan perubahan struktur form, sehingga sistem informasi e-bantuan dapat menyesuaikan 4 program penyediaan perumahan. - Sudah dilakukan perubahan terhadap data wilayah provinsi dan kabupaten beserta pengkodeannya - Masih dalam proses pengerjaan fasilitas ekspor data untuk supply data ke BPIW - Bersama dengan Tim Teknis sudah dilakukan komunikasi dengan perusahaan yang lama, namun dikarenakan kurang mendapat respon sehingga secara bertahap sudah dikerjakan oleh konsultan yang sekarang. 129

153 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Berdasarkan hasil rapat dengan Direktur penyediaan Perumahan dan Tim Teknis paket kegiatan Pengembangan dan Bimbingan Pelaksanaan Sistem Informasi Usulan Bantuan Program Ditjen Penyediaan Perumahan yang selalu dilaksanakan secara rutin, maka hasil pengembangan sistem informasi e-bantuan program penyediaan perumahan sudah mencapai target Gambar 4.53 Dokumentasi Produk Kegiatan e-bantuan Pelaksanaan Bimbingan Teknis Bimbingan teknis yang dilaksanakan baik ditingkat pusat dan beberapa provinsi, sekaligus untuk mengetahui sejauh mana sistem berjalan dan kekurangan yang belum tercover di dalam sistem informasi e-bantuan agar dapat dilakukan pembenahan lebih lanjut oleh tim konsultan. Bimbingan teknis yang sudah dilaksanakan dibeberapa tempat, antara lain : a. Pelaksanaan Bimbingan Teknis bagi petugas terkait di Lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan pada tanggal 25 Mei 2016, bertempat di Hotel Falatehan Jakarta Selatan b. Pelaksanaan Bimbingan Teknis bagi 34 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi pada tanggal 8 10 Juni 2016, bertempat di Hotel Grand Quality Yogyakarta c. Pelaksanaan Bimbingan Teknis bagi 13 pemda kabupaten dan kota se- Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal Juni 2016, bertempat di Hotel Aston banjar Kalimantan Selatan d. Pelaksanaan bimbingan teknis bagi 22 Perwakilan Pejabat Kabupaten / Kota Se-Jawa Timur dan 4 Perwakilan Staf SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Timur tanggal 23 Juni 2016 di Hotel Singgasana Surabaya Jl. Gunung Sari, Gunung Sari, Surabaya Jawa Timur e. Pelaksanaan bimbingan teknis bagi 7 kabupaten/kota se-provinsi Bangka Belitung dan 4 perwakilan SNVT dari provinsi Penyediaan Perumahan 130

154 tanggal Juli 2016 di Hotel Soll Marina Bangka Provinsi Bangka Belitung f. Pelaksanaan bimbingan teknis bagi 9 kabupaten/kota se-provinsi Bali, 4 Kasubdit Perencanaan Teknik (Rusun, Rusus, RUK dan Swadaya) dan 4 perwakilan SNVT dari provinsi Penyediaan Perumahan tanggal Agustus 2016 di Hotel Harris Tuban Provinsi Bali Gambar 4.54 Peta Sebaran Bantuan Penetapan Program Gambar 4.55 Dokumentasi foto kegiatan dan foto cover laporan Bimtek 4. Pengembangan Data dan Informasi Housing Information Center Daerah Latar Belakang Penyelenggaraan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman bersifat multisektor dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, baik dari Pemerintah, pelaku usaha atau swasta dan juga masyarakat. Dengan demikian, keberhasilan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman sangat bergantung pada sinergitas antara seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat pusat dan daerah. Pengambilan kebijakan membutuhkan data dan informasi yang memadai maka pendataan secara baik dan terstruktur perlu untuk dilakukan dan tidak kalah pentingnya adalah sesuai kondisi permasalahan ketidaklengkapan data perumahan di 131

155 daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota). Pendataan penyediaan perumahan untuk perencanaan penyediaan perumahan, dan pembentukan Housing Information Center sebagai pusat data perumahan terpadu yang bisa dimanfaatkan oleh semua stakeholder Maksud dan Tujuan - Maksud dari kegiatan ini sebagai upaya untuk mendapatkan informasi dan masukan yang dibutuhkan dari stakeholder bidang perumahan dalam pengembangan pusat informasi perumahan di daerah guna meningkatkan efektivitas pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. - Tujuan dari kegiatan ini adalah Melakukan pengembangan terhadap sistem informasi perumahan yang telah dibangun pada tahun 2015; Memperoleh informasi data penyelenggaraan bidang perumahan dan kawasan permukiman dari para stakeholder bidang perumahan; Memberikan informasi melalui sosialisasi terkait perumahan dan kawasan permukiman kepada para pelaku pembangunan perumahan dan kawasan permukiman sekaligus masukan terhadap pusat informasi perumahan yang sedang dikembangkan; Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman Proses Pelaksanaan Pekerjaan (Keberhasilan dan Hambatan) Keberhasilan : - Merupakan perwujudan dari PP 88/2014, bagian kedelapan, pengembangan sistem layanan informasi dan komunikasi, aplikasi yang akan digunakan oleh seluruh Provinsi untuk informasi perumahan Hambatan : - Belum terintegrasinya dengan lembaga infromasi ke-ciptakaryaan di PIP2B, perlu kebijakan pimpinan Hasil Pelaksanaan Kegiatan - Aplikasi e-housing, sudah tayang DIY dan Bali, siap tayang seluruh Provinsi - Penguatan kelembagaan dan aplikasi di DIY dan Bali - Kajian kelembagaan Housing Information Center FGD HIC di Bali, 26 Agustus

156 FGD HIC di Yogyakarta, 16 September 2016 Gambar 4.56 Dokumentasi pelaksanaan FGD Aplikasi E-housing 5. Fasilitasi Pelaksanaan Pengelolaan Data Penyediaan Perumahan Latar Belakang Fasilitasi untuk memberi kemudahan dalam penyimpanan, pendistribusian serta pencarian data lingkup kinerja pembangunan perumahan yang dilaksanakan oleh unsur Ditjen Penyediaan Perumahan, langkah akhir pengelolaan data ini adalah penyimpanan dalam Data warehouse yang terintegrasi dengan Pusdatin. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat diperlukan dalam mendukung kebutuhan pimpinan akan data dan informasi yang cepat dan akurat (Executive Dashboard) Maksud dan Tujuan - Maksud dari kegiatan Fasilitasi Pelaksanaan Pengelolaan Data Penyediaan Perumahan adalah dalam rangka menyediakan data kinerja pembangunan perumahan sehingga data perumahan terintegrasi dalam satu data bersama. - Tujuan dari kegiatan Fasilitasi Pelaksanaan Pengelolaan Data Penyediaan Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah untuk dapat menerbitkan laporan data pembangunan perumahan berupa pelaksanaan kinerja pembangunan perumahan yang meliputi nama program/kegiatan, lokasi per kabupaten/kota, volume, satuan, anggaran 133

157 dan foto kinerja dan mempermudah penyimpanan, pencarian dan pendistribusian data di lingkup Ditjen Penyediaan Perumahan sehingga membantu pelaksanaan program dan kegiatan bidang Perumahan Proses Pelaksanaan Pekerjaan (Keberhasilan dan Hambatan) Keberhasilan : - Melebihi target, kuantitas 34 laporan menjadi 102 laporan terdiri dari 34 provinsi tahun 2015 dan 2016 serta rencana 2017; dokumen profil perumahan 34 kota/kab terpilih Hambatan : - Blokir akibat lambatnya administrasi anggaran untuk pelaksanaan di semester pertama - Kurang lancarnya pengiriminan data kinerja dari satker fisik lingkup ditjen penyediaan perumahan Hasil Pelaksanaan Kegiatan - Buku saku Profil Penyediaan Perumahan 2015 dan 2016 di 34 provinsi - Dokumen profil provinsi/kab/kota 2015 s/d 2017 untuk kunjungan kerja Menteri/DPR/Dirjen - Dokumen profil perumahan 34 kota/kab terpilih Gambar 4.57 Dokumentasi (foto kegiatan dan foto cover laporan) profil penyediaan perumahan TA

158 6. Penyusunan Pendataan Perumahan Nasional Latar Belakang Kegiatan Penyusunan Pendataan Perumahan Nasional diselenggarakan untuk mendukung penyediaan data dan informasi perumahan nasional seperti data backlog, data RTLH, data sejuta rumah, data RP3KP, data secure tenure. Data dan informasi perumahan nasional seperti data backlog, data RTLH, data sejuta rumah, data RP3KP, data secure tenure perlu dikelola dan disajikan dengan baik agar memperoleh hasil yang maksimal terutama dalam menentukan sasaran program pembangunan Ditjen Penyediaan Perumahan. Maksud dan Tujuan - Maksud dari kegiatan Penyusunan Pendataan Perumahan dan Permukiman adalah untuk mendukung kegiatan pengelolaan, penyajian dan pelembagaan data dengan Kementerian dan Lembaga lainnya terutama BPS, mendukung pelaksanaan Dekonsentrasi bidang Perumahan, mendukung Program Sejuta Rumah, dan mendukung kewajiban Pemerintah Daerah dalam pengelolaan basis data perumahan. - Tujuan dari kegiatan Penyusunan Pendataan Perumahan dan Permukiman adalah mendukung kerjasama perolehan data nasional dengan BPS, mendukung pelaksanaan Dekonsentrasi bidang Perumahan, mendukung Program Sejuta Rumah, dan mendukung kewajiban Pemerintah Daerah dalam pengelolaan basis data perumahan. Proses Pelaksanaan Pekerjaan (Keberhasilan dan Hambatan) Keberhasilan : - Melebihi target, kuantitas 33 laporan menjadi 68 laporan terdiri dari laporan basis data perumahan 34 provinsi tahun 2016, 34 laporan basis data perumahan kota terpilih, dan laporan sebaran pembangunan unit rumah baru lingkup Program Satu Juta Rumah. - Perolehan data bnba RTLH berdasarkan data PBDT 2015 dan perolehan data bnba backlog berdasarkan data BKKBN Terciptanya basis data nasional, provinsi, kab/kota sesuai arahan UU 1/2011 pasal 16,17,18. Hambatan : - Blokir akibat akibat lambatnya administrasi anggaran untuk pelaksanaan di semester pertama - Adanya perwakilan Kab/kota kurang berkontribusi dalam penyerahan basis data perumahan - Adanya perwakilan asosiasi pengembang perumahan kurang berkontribusi dalam penyerahan basis data perumahan 135

159 Hasil Pelaksanaan Kegiatan - Laporan dan analisis sebaran pembangunan unit rumah baru di 34 Provinsi lingkup Program Satu Juta Rumah - Dokumen basis data perumahan 2016 di 34 provinsi - Modul Pembangunan Basis Data PKP Substansi MoU dengan BPS dan PKS dengan BKKBN - Input list pertanyaan tahun pembangunan rumah dalam Susenas BPS 2016 Gambar 4.58 Dokumentasi (foto kegiatan dan foto laporan) Program Sejuta Rumah 7. Dukungan Teknologi Informasi Ditjen Penyediaan Perumahan Latar Belakang Penggunaan Teknologi Informasi oleh badan-badan pemerintah yang memiliki kemampuan untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warga negara (Government to Citizen/Government to Costumer), Pelaku Bisnis (Government to Business), dan lembaga-lembaga pemerintah lain (Government to Government) disebut e-government. Konsep e-government diterapkan dengan tujuan bahwa hubungan suatu lembaga pemerintah baik 136

160 dengan masyarakatnya, pelaku bisnis maupun dengan lembaga pemerintah lainnya dapat berlangsung secara efisien, efektif, dan ekonomis. Kegiatan Dukungan Teknologi Informasi Ditjen Penyediaan Perumahan dilaksanakan untuk mengatasi beberapa permasalahan seperti: 1) Pengelolaan sistem informasi di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan; 2) Keterbatasan sumber daya manusia yang menangani Teknologi Informasi dan Komunikasi secara khusus di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan; 3) Terciptanya media interaktif antara pembuat kebijakan dengan masyarakat dalam upaya mencari solusi atas kendala dalam upaya pengembangan Perumahan. 4) Tersusunnya bahan dan acara sosialisasi Teknologi Informasi untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang Pengembangan Perumahan di Ditjen Penyediaan Perumahan; 5) Mengurangi terjadinya crash sistem jaringan teknologi informasi Kementerian Perumahan Rakyat; 6) Mengurangi celah pada infrastruktur jaringan yang dapat dimanfaatkan mengeksploitasi server Ditjen Penyediaan Perumahan; 7) Manajemen Server (domain/subdomain, user admin dan proxy) belum tertata dengan baik. 8) Menyediakan Satu Peta Sebaran Perumahan di Indonesia guna mendukung Kebijakan Satu Peta (One Map Policy) agar tidak terjadi tumpang tindih data dan informasi perumahan dan guna percepatan pelaksanaan pembangunan nasional. Bentuk Pendataan Perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan khususnya Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan seperti yang telah disebutkan di atas adalah berbentuk web based. Adapun aplikasi sistem informasi tersebut di antaranya adalah sebegai berikut : a. Sistem Informasi Usulan Bantuan Program (SIBARU) Aplikasi ini bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan dan memudahkan proses pengusulan dan verifikasi bidang perumahan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dari seluruh Indonesia. Keluaran dari kegiatan pengembangan e-bantuan ini berupa data-data hasil verifikasi masing -masing direktorat. b. Sistem Informasi Perumahan (e-housing) Aplikasi ini bertujuan untuk melengkapi database para pihak yang pernah bersinggung dengan program Kementerian PUPR khususnya para developer perumahan. Keluaran dari aplikasi ini adalah data informasi bidang perumahan. c. Sistem Informasi Laporan Kinerja Penyediaan Perumahan (e-lakip) 137

161 Aplikasi ini bertujuan untuk membentuk sistem Informasi Laporan kinerja Penyediaan Perumahan dengan menyelaraskan rencana strategis dan pencapaian rencana strategis sehingga membentuk kinerja penyediaan perumahan yang akuntabel, transparan, dan profesional. Keluaran dari aplikasi ini berupa dokumen laporan kinerja masing masing direktorat dan dokumen laporan kinerja Dirjen Penyediaan Perumahan. d. Sistem Profil Perumahan (e-profil) Aplikasi ini bertujuan untuk memfasilitasi sistem informasi database internal Ditjen Penyediaan Perumahan melalui program / kegiatan Direktorat di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan. Maksud dan Tujuan Maksud dari kegiatan Dukungan Teknologi Informasi Ditjen Penyediaan Perumahan adalah terpeliharanya teknologi informasi baik berupa Website Ditjen Penyediaan Perumahan, sistem database, infrastruktur sistem jaringan maupun konektivitas jaringan internet yang ada dalam rangka memperlancar jaringan sistem informasi di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan. Tujuan dari kegiatan Dukungan Teknologi Informasi Perumahan Ditjen Penyediaan Perumahan yaitu dalam rangka merangkai keterpaduan pengelolaan dan pemeliharaan jaringan dan sistem informasi berbasis teknologi informasi serta untuk mendukung pelayanan data, informasi serta akses jaringan internet yang lebih baik di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Keluaran atau hasil dari kegiatan ini adalah pelaksanaan kegiatan yang mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Terbentuknya Media Informasi Ditjen Penyediaan yang meliputi informasi dan Aplikasi mengenai: Visi Misi, Struktur Organisasi, Tupoksi Ditjen Penyediaan Perumahan, Produk Hukum di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan, Wadah antara Ditjen Penyediaan Perumahan dan masyarakat untuk berkomunikasi. Portal Website Ditjen Penyediaan Perumahan bisa di akses pada alamat Aplikasi Penunjang Kegiatan Ditjen Penyediaan Perumahan (SIBARU) aplikasi dapat diakses pada alamat Sistem Informasi Perumahan (e-housing) aplikasi dapat diakses pada alamat Sistem GIS Profil Perumahan (e-profil) Aplikasi dapat diakses pada alamat 138

162 2. Tersusunnya Satu Peta Sebaran Rusunawa di Indonesia Tahun skala 1:50.0 guna mendukung Kebijakan Satu Peta (One Map Policy) di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan, dengan rincian sebagai berikut. a. Tahap I (16 Provinsi) Bulan Desember (B12) Tahun o Target B04 : - Penyelesaian kompilasi Peta Sebaran Lokasi Rusunawa yang ada saat ini. - Penyelesaian pembuatan Peta Sebaran Lokasi Rusunawa Skala 1:50.0 untuk 5 Prov o Target B06 : - Penyelesaian pembuatan Peta Sebaran Lokasi Rusunawa Skala 1:50.0 untuk 10 Prov. - Penyelesaian integrasi Peta Sebaran Lokasi Rusunawa Skala 1:50.0 dengan Peta RBI untuk 5 Prov. o Target B09 : - Penyelesaian pembuatan Peta Sebaran Lokasi Rusunawa Skala 1:50.0 untuk 16 Prov. - Penyelesaian integrasi Peta Sebaran Lokasi Rusunawa Skala 1:50.0 dengan Peta RBI untuk 10 Prov. o Target B12 : - Penyelesaian pembuatan Peta Sebaran Lokasi Rusunawa Skala 1:50.0 untuk 16 Prov. - Penyelesaian integrasi Peta Sebaran Lokasi Rusunawa Skala 1:50.0 dengan Peta RBI untuk 16 Prov. b. Tahap II (18 Provinsi) Bulan Desember (B12) Tahun Sosialisasi Aplikasi di Lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan kepada 33 SNVT Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Dokumentasi (foto kegiatan dan foto cover laporan) Gambar 4.59 Dokumentasi (foto kegiatan) Aplikasi Penunjang Kegiatan Ditjen Penyediaan Perumahan (SIBARU) 139

163 Capaian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2015 dan 2016 Pencapaian Indikator Kinerja yang ada di Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan tahunan berdasarkan Penetapan Kinerja setiap tahunnya. Perjanjian Kinerja yang dibuat tahun 2015 dan tahun 2016 memiliki indikantor yang berbeda. Untuk Perjanjian Kinerja tahun 2015 terdiri dari 16 (enam belas) indikator kinerja sementara untuk Perjanjian Kinerja tahun 2016 terdiri dari 10 (sepuluh) indikator kinerja, sehingga tidak dapat dilakukan perbandingan antara Perjanjian Kinerja tahun 2015 dengan Perjanjian Kinerja tahun Adapun Capaian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2015 dan 2016 berdasarakan indikator kinerja adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Capaian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2015 Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi % Strategis (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jumlah Dokumen Perencanaan Strategis Dokumen Dokumen Penyediaan Perumahan Tersusunnya Perencanaan dan Pembinaan Penyediaan Perumahan 2 Jumlah Dokumen Perencanaan Tahunan Penyediaan Perumahan 3 Jumlah Laporan Kemitraan Penyediaan Perumahan 4 Jumlah Laporan Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pelaku Penyediaan Perumahan 5 Jumlah Dokumen Pedoman dan Kriteria Evaluasi Penyediaan Perumahan 6 Jumlah Laporan Pemantauan Kegiatan Penyediaan Perumahan 7 Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja Penyediaan Perumahan 8 Jumlah Laporan Pendataan Bidang Perumahan 9 Jumlah Laporan Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi 10 Jumlah Laporan Pengembangan Informasi Perumahan 4 Dokumen 2 Laporan 2 Laporan 2 Dokumen 2 Laporan 4 Laporan 3 Laporan 2 Laporan 2 Laporan 4 Dokumen 2 Laporan 2 Laporan 2 Dokumen 2 Laporan 4 Laporan 3 Laporan 2 Laporan 2 Laporan

164 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) 11 Jumlah Dokumen Perencanaan Lingkungan Hunian Skala Besar 5 Dokumen 5 Dokumen 86,06 12 Jumlah Dokumen Perencanaan Lingkungan Hunian Bukan Skala Besar 6 Dokumen 13 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan 14 Perangkat Pengolah Data dan 38 Komunikasi Unit 15 Output Cadangan 1 16 Dekonsentrasi Perencanaan Perumahan Cadangan 34 Provinsi 6 Dokumen 12 Bulan Layanan 38 Unit 1 Cadangan 34 Provinsi Tabel 4.10 Capaian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 86,52 (1) (2) (3) Tersusunnya Perencanaan dan 1 Jumlah NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan 4 NSPK Pembinaan Penyediaan 2 Jumlah Dokumen Rencana Strategis Penyediaan Perumahan 3 Dokumen Perumahan 3 Jumlah Rencana Tahunan Penyediaan 3 Perumahan Rencana 4 Nilai Akuntabilitas Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja 67 Nilai Akutanbilitas 5 Jumlah Dokumen Perencanaan Pengembangan Lingkungan Hunian 4 Laporan 6 Jumlah Layanan Data dan Informasi 1 Data 7 Jumlah Pemda yang Mendapat Pembinaan Kelembagaan dan 3 Pemda Perencanaan 8 Jumlah Kegiatan Layanan Administrasi Menajeerial 144 Kegiatan 9 Jumlah Laporan Kegiatan Layanan 4 Administrasi Menajeerial 10 Jumlah Laporan Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja Laporan 6 Laporan Disamping itu, jika dibandingkan antara capaian fisik dan keuangan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan pada tahun 2015 dan 2016 terdapat presentase kenaikan capaian sebesar 48% 141

165 untuk keuangan dan 25,84% untuk fisik. Pada tahun 2015, anggaran yang dikelola oleh Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan sebesar Rp dengan capaian fisik sebesar 74,16%. Untuk tahun 2016, anggaran efektif yang dikelola oleh Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan sebesar Rp dengan capaian fisik 1%. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan capaian dalam pelaksanaan kegiatan, hal tersebut dilihat dari peningkatan capaian fisik yang mampu mencapai 1% di tahun Hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh kegiatan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan dapat terselesaikan dalam satu tahun anggaran Fisik : 74,16% Keu : 48,60% 2016 Fisik : 1% Keu : 96,60% Gambar 4.60 Perbandingan Capaian Fisik dan Keuangan Tahun 2015 dan Tahun Capaian Renstra Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2015 dan 2016 Adapun perbandingan capaian kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan perumahan terhadap Renstra Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Capaian Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Terhadap Renstra Tahun 2015 dan TARGET REALISASI TARGET REALISASI SASARAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN LOKASI Dokumen/ Laporan/ Layanan Dokumen/ Laporan/ Layanan % Dokumen/ Laporan/ Layanan Dokumen/ Laporan/ Layanan % 142

166 KEGIATAN 2.2 : PENYUSUNAN PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN UNIT ORGANISASI : DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN SASARAN KEGIATAN Perencanaan dan Pembinaan Penyediaan Perumahan Jumlah Dokumen Perencanaan 1 Strategis Penyediaan Perumahan Jumlah Dokumen Perencanaan 2 Tahunan Penyediaan Perumahan Jumlah 3 Dokumen RP3KP Laporan Fasilitasi Keterpaduan 4 Perencanaan Rumah Susun dan Rumah Khusus Laporan Fasilitasi Keterpaduan Perencanaan 5 Rumah Swadaya dan Rumah Umum dan Komersial Jumlah Laporan Kemitraan 6 Penyediaan Perumahan Jumlah Laporan Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas 7 Kelembagaan Pelaku Penyediaan Perumahan Dokumen/ Laporan/ , Layanan Dokumen Pusat , Dokumen Pusat 4 4 1, Dokumen Pusat Laporan Pusat Laporan Pusat Laporan Pusat 2 2 1, 2 91, ,33 Laporan Pusat ,

167 SASARAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN LOKASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI Dokumen/ Laporan/ Layanan Dokumen/ Laporan/ Layanan % Dokumen/ Laporan/ Layanan Dokumen/ Laporan/ Layanan % KEGIATAN 2.2 : PENYUSUNAN PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN UNIT ORGANISASI : DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN SASARAN KEGIATAN Jumlah Dokumen Pedoman dan 8 Kriteria Evaluasi Penyediaan Perumahan Jumlah Laporan Pemantauan 9 Kegiatan Penyediaan Perumahan Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja 10 Penyediaan Perumahan Jumlah Laporan Pendataan 11 Penyediaan Perumahan Jumlah Laporan Pengembangan dan 12 Pengelolaan Sistem Informasi Jumlah Laporan Pengembangan 13 Informasi Perumahan Jumlah Dokumen Perencanaan 14 Lingkungan Hunian Skala Besar Jumlah Dokumen 15 Perencanaan Lingkungan Hunian Bukan Dokumen Pusat 2 2 1, Laporan Pusat 2 2 1, 2 Laporan Pusat ,33 4 Laporan Pusat 3 3 1, 3 Laporan Pusat 2 2 1, 2 Laporan Pusat 1 2 2, 1 Dokumen Pusat ,50 8 Dokumen Pusat , Dokumen 4 Laporan 144

168 TARGET REALISASI TARGET REALISASI SASARAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN LOKASI Dokumen/ Laporan/ Layanan Dokumen/ Laporan/ Layanan % Dokumen/ Laporan/ Layanan Dokumen/ Laporan/ Layanan % KEGIATAN 2.2 : PENYUSUNAN PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN UNIT ORGANISASI : DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN SASARAN KEGIATAN Skala Besar 16 Laporan Layanan Perkantoran Laporan Pusat , Untuk tahun 2015 terdapat 3 (tiga) indikator kinerja di renstra yang tidak masuk ke dalam perjanjian kinerja tahun 2015 yaitu: 1. Jumlah Dokumen RP3KP; 2. Laporan Fasilitasi Keterpaduan Perencanaan Rumah Susun dan Rumah Khusus; dan 3. Laporan Fasilitasi Keterpaduan Perencanaan Rumah Swadaya dan Rumah Umum dan Komersial. Dan terdapat 3 (tiga) indikator tambahan di perjanjian kinerja tahun 2015, yaitu: 1. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi; 2. Output Cadangan; dan 3. Dekonsentrasi Perencanaan Perumahan. Semwntara untuk tahun 2016 terdapat 4 (empat) indikator kinerja di renstra yang tidak masuk ke dalam perjanjian kinerja tahun 2016 yaitu: 1. Jumlah Dokumen RP3KP; 2. Laporan Fasilitasi Keterpaduan Perencanaan Rumah Susun dan Rumah Khusus; dan 3. Laporan Layanan Perkantoran Dan terdapat 8 (delapan) indikator tambahan di perjanjian kinerja tahun 2016, yaitu: 1. Jumlah NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan 2. Nilai Akuntabilitas Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja 3. Jumlah Dokumen Perencanaan Pengembangan Lingkungan Hunian 4. Jumlah Layanan Data dan Informasi 145

169 5. Jumlah Pemda yang Mendapat Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan 6. Jumlah Kegiatan Layanan Administrasi Menajerial 7. Jumlah Laporan Kegiatan Layanan Administrasi Menajeerial 8. Jumlah Laporan Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja. 4.3 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Sumber Daya Manusia Tabel 4.12 Analisis Beban Kerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan No Subdit. Jumlah swakelola Jml pegawai/ dir-sek PNS Non Jml 1 Keterpaduan ,4 Perencanaan 2 Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian 3 Kemitraan dan ,73 Kelembagaan 4 Data dan ,82 Informasi 5 Pemantauan dan ,38 Evaluasi JUMLAH ,47 Rasio penugasan /orang Jika 1 kegiatan diasumsikan dikerjakan oleh tim beranggotakan 10 orang maka rata-rata rasio penugasan untuk Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan adalah: 4 penugasan. Diasumsikan idealnya masing-masing personil mengerjakan 4 kegiatan maka secara keseluruhan terlihat bahwa beban penugasan terbanyak untuk tiap individu berada pada Subdit. Keterpaduan Perencanaan yaitu masingmasing individu memiliki beban penugasan sebesar 6 penugasan. Agar beban kerja lebih seimbang antar Subdit. perlu dilakukan redistribusi jumlah pegawai atau penambahan jumlah pegawai baru. Adapun pemasalahan SDM lainnya adalah: 1. Pegawai banyak yang memiliki jabatan ganda di struktural dan kesatkeran sehingga sangat mempengaruhi kinerja pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan strktural, dan pada akhirnya penyelesaian pekerjaan di struktural kurang optimal. 2. Dilihat dari data yang ada baik komposisi SDM PNS non PNS maupun tingkat pendidikan belum menunjukkan efisiensi. 146

170 3. Jumlah SDM dengan jumlah swakelola mengalami ketimpangan, maka menjadi tidak efektif dan efisien dalam beban penugasan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang sudah diuraikan pada Bab III yaitu: a. Ketersediaan ruang untuk Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan adalah 1 (satu) wing di lantai 7 Gedung G Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan luas lantai 729,5 m 2. Adapun analisis kebutuhan ruang untuk Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan adalah sebagai berikut: Tabel 4.13 Analisis Kebutuhan Ruang Luas Jumlah Peruntukan Ruang Total Luas Kebutuhan Ruang Ruang Orang (m 2 ) (orang) (m 2 ) Eselon II Eselon III Esl IV RR Eselon II R Arsip 0,4 m/org WC 2 m/25 org 72 6 Musholla 0,8/org Sirkulasi 25% 133,25 Total 667 Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa total kebutuhan ruang untuk Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan dengan jumlah segawai sebanyak 72 orang adalah seluas 667 m 2. Jika dilihat dari ketersediaan ruang yang ada saat ini yaitu seluas 729,5 m 2, maka dapat disimpulkan bahwa antara ketersediaan ruang yang ada dengan kebutuhan ruang saat ini untuk Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan tahun 2016 telah memadai. b. Komputer dan printer dan prasana sarana lainnya, sebagian masih menggunakan eks Kemenpera dan belum ada pencatatan BMN apakah dialokasikan untuk Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan c. Pengadaan sarana dan prasana tahun 2016 sudah mencukupi dengan jumlah pegawai yang ada. 4.4 Analisis Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Kinerja Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian Kinerja adalah sebagai berikut: a. Dukungan kebijakan 147

171 - Penyusunan Draft Petunjuk Teknis tentang pelaksanaan SPM Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman; - Penyusunan Kebijakan dan Strategi Penyediaan Perumahan melalui sistem karir Perumahan - Pengembangan basis data perumahan nasional berbasis sistem melalui E-Basis data, E-profil yang telah terakomodir peta GIS, E-housing dan basis data pembangunan satu juta rumah tahun Penyusunan buku profil penyediaan perumahan Pembinaan dan pengembangan Pokja PKP sampai tingkat kabupaten/kota melalui Dekonsentrasi Bidang Perumahan - Pelaksanaan bimbingan teknis terhadap Pemda dalam rangka penyusunan RP3KP sebagai dokumen perencanaan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman. - Penandatangan 4 (empat) MoU dan 3 (tiga) perjanjian kerjasama dengan Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah. - Penandatanganan kesepakatan bersama Revitalisasi Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air dilakukan oleh 8 (delapan) kementerian terkait penataan runag, konservasi tanah dan air, pengendalian daya rusak air, pengelolaan kualitas dan pengendalian pencemaran air. - Pembahasan Mekanisme KPBU Infrastruktur Pekerjaan Umum antara lain berupa rekapitulasi data dan daftar usulan proyek KBPU maupun usulan Tim Penyusun Peraturan Menteri tentang Tata Cara Pelaksanaan KBPU Bidang PUPR. b. Dukungan terhadap pelaksanaan fisik - Penyiapan Loan dengan World Bank - Koordinasi dengan Ditjen Bangda, Kemendagri untuk mengawal program dan kegiatan Bid. PKP, sehingga masuk dalam RPJMD dan Renstra Daerah untuk Bidang PKP. - Koordinasi dengan BPKLN, PUPR dan Kementerian Keuangan dalam rangka memfasilitasi pelaksanaan kegiatan DAK bidang Perumahan Tahun Akuntabilitas Keuangan Gambar 4.61 Alokasi Kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun

172 Dalam merealisasikan komitmen yang telah ditetapkan Direktur Perencanaan Penyediaan Perumahan kepada Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan dalam Penetapan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016, alokasi anggaran Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan sebesar Rp yang dikelola oleh Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan. Pengelolaan alokasi anggaran tersebut tersebar pada Satker Direktorat Perencaanaan Penyediaan Perumahan, Satker Dekonsentrasi Bidang Perumahan di 34 Provinsi dan Satker Non Vertikal Penyediaan Perumahan di 33 Provinsi. Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan telah melaksanakan kegiatan di tahun 2016 dengan alokasi DIPA yang disediakan sebesar Rp ,-. Pada tahun 2016, dilakukan blokir terhadap alokasi anggaran Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan sebesar Rp ,- Hal tersebut sesuai dengan Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-7174/PB/2016 tanggal 7 September 2016 tentang Pengendalian Belanja Kementerian/Lembaga Melalui Persetujuan Pemberian Tambahan Uang Persedian (TUP), sehingga alokasi anggaran efektif yang dapat digunakan sebesar Rp ,-. Adapun realisasi penyerapan anggaran Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan pada Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp ,- atau sama dengan 89,42% terhadap alokasi DIPA atau 96,90% terhadap alokasi anggaran efektif. Disamping itu, progres fisik seluruh kegiatan di Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan mencapai 1%, hal ini menunjukan bahwa seluruh kegiatan dapat terlaksana. Jumlah alokasi anggaran yang digunakan untuk mencapai berbagai Indikator Kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja 2016 dijabarkan melalui realisasi penyerapan anggaran dapat dilihat pada gambar Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan ditugaskan menjadi pembina untuk kegiatan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan yang terdapat di Satuan Kerja Non Vertikal pada 33 provinsi. Alokasi anggaran untuk kegiatan tersebut sebesar Rp Adapun realisasi penyerapan anggaran pada Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp atau sama dengan 82,73% (lihat gambar 4.62). 149

173 Gambar 4.62 Keuangan dan Fisik Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan SNVT Penyediaan Perumahan TA Selain itu, pembinaan dilakukan juga terhadap Satker Dekonsentrasi Bidang Perumahan yang tersebar di seluruh Indonesia. Total alokasi dana yang dikelola oleh seluruh Satker Dekonsentrasi Bidang Perumahan tersebut sebesar Rp Capaian Tahun 2016 Satuan Kerja Dekonsentrasi Bidang Perumahan untuk fisik sebesar 94,44% dan keuangan sebesar 84,68% (Rp ). Capaian fisik dan keuangan masing-masing satuan kerja dapat dilihat pada Gambar Gambar 4.63 Persentase Keuangan dan Fisik Satker Dekon Penyediaan Perumahan TA

174 N o A B C Tabel 4.14 Penyerapan Anggaran Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 Program/Kegiatan/Outp ut/paket/sub Paket Program Pengembangan Perumahan Penyusunan Perencanaan Penyediaan Perumahan NSPK Perencanaan Penyediaan Perumahan Penyusunan Standar dan Tata Cara Kerjasama Pemerintah dan Daerah pada Penyediaan Perumahan Legalisasi Pedoman Penyusunan Perencanaan Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian Penyusunan Dokumen Kebijakan dan Strategi Penyediaan Perumahan melalui Sistem Karir Perumahan Review Rencana Strategis Penyediaan Perumahan sebagai Masukan Review Permen PUPR No.13.1/PRT/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun Rencana Strategis Penyediaan Perumahan Penyusunan Kebijakan dan Strategi Pengembangan dan Penyediaan Perumahan Dalam Rangka Pengembangan Kodiror Bandar Lampung- Palembang-Tanjung Api- Api Penyusunan Rencana dan Strategi Penyediaan Perumahan dalam Penanganan Bencana Pemetaan Potensi Penyediaan Perumahan pada 4 Provinsi Backlog Tersebar (Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah dan Jawa Timur) Rencana tahunan penyediaan perumahan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Perumahan di Daerah Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan di Bidang Perumahan Rakyat Tahun 2016 Penyusunan Program dan Anggaran Tahun 2017 Kuanti tas Target 4 NSPK Pagu (Rp Ribu) A U/ Satuan S/ K/ DIPA Efektif 1(1) DOK K 1(1) LAP S 1(1) LAP S 1(1) LAP S 3 Dokumen 1(1) DOK K 1(1) DOK K 1(1) DOK K 3 rencana 1(1) LAP S 1(1) LAP S 1(1) LAP S Realis asi (Rp Ribu) Keu thd. Pag u DIP A 89,4 2 89,4 2 84,2 3 1, 75,8 9 86,8 4 52,6 4 1, 1, 1, 1, 67,8 7 74,8 8 54,5 1 86,8 4 Progres (%) Keu thd. Pag u Efe ktif 96,6 0 96,6 0 92,6 8 1, 91,2 1 89,8 4 80,9 9 1, 1, 1, 1, 95,5 8 96,9 0 93,6 8 96,4 9 Fisi k 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, Pagu Blokir

175 N o D E F Program/Kegiatan/Outp ut/paket/sub Paket Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja Konsultan Manajemen Pemantauan dan Evaluasi Program Penyediaan Perumahan Evaluasi Manfaat Penyediaan Perumahan Sampai Dengan Tahun 2015 Pemantauan dan Evaluasi Penyediaan Perumahan Pemantauan dan Evaluasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 (Eselon II) Tahun 2016 Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2016 Dokumen perencanaan pengembangan lingkungan hunian Penyusunan Rencana Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar Kota Sofifi Penyusunan Rencana Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar di Kota Makassar Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Hunian Bukan Skala Besar di Kota Palu Identifikasi Potensi Lokasi Rencana Pengembangan Lingkunagan Hunian Bagi MBR dan MBM Layanan data dan informasi Pengembangan Sistem GIS Profil Perumahan Penyusunan Sistem Informasi Pendataan Dekonsentrasi Pengembangan, Pelaksanaan dan Bimbingan Sistem Informasi Usulan Bantuan Program Ditjen Penyediaan Perumahan Pengembangan Data dan Informasi Housing Information Center Daerah Fasilitasi Pelaksanaan Pengelolaan Data Penyediaan Perumahan Penyusunan Pendataan Perumahan Nasional Kuanti tas 67 Target Pagu (Rp Ribu) A U/ Satuan S/ K/ DIPA Efektif nilai akuntabili tas 1 DOK K 1 DOK K 1 LAP S 1 LAP S 1 LAP S 67(67) nilai akuntabilit as 4 Laporan S 1(1) DOK K 1(1) DOK K 1(1) DOK K 1(1) LAP S 1 data 1 DOK K 1 DOK K 1 DOK K 1 DOK K 1(34) LAP S 1(33) LAP S Realis asi (Rp Ribu) Keu thd. Pag u DIP A 98,1 4 1, 1, 99,8 5 92,3 2 97,3 4 95,0 4 97,5 0 1, 1, 1, 89,9 7 87,1 8 1, 1, 1, 1, 74,5 4 68,1 5 Progres (%) Keu thd. Pag u Efe ktif 98,1 4 1, 1, 99,8 5 92,3 2 97,3 4 95,0 4 97,5 0 1, 1, 1, 89,9 7 94,3 0 1, 1, 1, 1, 88,6 7 87,0 7 Fisi k 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, Pagu Blokir

176 N o 2 7 G H Program/Kegiatan/Outp ut/paket/sub Paket Dukungan Teknologi Informasi Dirjen Penyediaan Perumahan Pembinaan Kelembagaan dan Perencanaan Penyusunan Pedoman Perencanaan Penyediaan Perumahan yang Responsif Gender Dukungan Pelaksanaan Sinergitas Perencanaan Perumahan melalui Dekonsentrasi Perumahan Bimbingan Teknis Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Layanan administrasi manajerial Fasilitasi Penyiapan Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2017 Fasilitasi Penyusunan Pelaporan Bidang Perumahan Koordinasi dan Kemitraan Penyediaan Perumahan Nasional Fasilitasi Pengelolaan Kegiatan PHLN Kuanti tas Target Pagu (Rp Ribu) A U/ Satuan S/ K/ DIPA Efektif 1(33) LAP S 3 Pemda 1(1) DOK K 1(1) LAP S 1(1) LAP S 12 I Layanan Perkantoran Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran kegiatan/ bulan 1(3) DOK S 1(3) DOK S 1(3) LAP S 1(3) LAP S Bulan Layanan 1(1) DOK A U Total 107 Sumber: E-monitoring Kemen. PUPR status data 14 Januari Realis asi (Rp Ribu) Keu thd. Pag u DIP A 89,3 7 90,5 4 1, 91,7 3 75,8 2 83,8 8 86,5 7 90,2 5 82,6 8 78,8 4 90,5 9 90,5 9 89,4 2 Progres (%) Keu thd. Pag u Efe ktif 89,3 7 98,1 3 1, 99,5 5 88,6 2 97,8 1 99,9 7 90,6 5 99,8 6 99,9 1 94,9 0 94,9 0 96,6 0 Fisi k 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, Pagu Blokir

177 4.6 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Anggaran Pelaksanaan kegiatan di lingkungan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan tidak terlepas dari adanya anggaran sebagai motor penggerak yang mendukung terselenggaranya kegiatan dalam rangka melaksanakan kinerja yang telah disepakati dalam dokumen Penetapan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan. Pada tahun 2016, anggaran yang terdapat di Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan telah mengalami berbagai perubahan yang tercantum dalam DIPA Nomor: SP DIPA /2016. Adapun rincian timeline DIPA Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1. Dipa awal pada tanggal 7 Desember 2015; 2. Revisi ke-1 pada tanggal 22 Februari 2016; 3. Revisi ke-2 pada tanggal 31 Maret 2016; 4. Revisi ke-3 pada tanggal 26 Mei 2016; 5. Revisi ke-4 pada tanggal 21 Juni 2016; 6. Revisi ke-5 pada tanggal 1 Agustus 2016; dan 7. Revisi ke-6 pada tanggal 22 September No Berikut ini merupakan perubahan anggaran Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan berdasarkan perubahan komponen kegiatan sebagai berikut: Tabel 4.15 Perubahan Anggaran Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Alokasi DIPA Kegiatan Awal berdasarkan DIPA (Rp.) Revisi ke-6 Kegiatan DIPA Awal 1 Legalisasi Pedoman Penyusunan Monitoring dan Evaluasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan 2 Legalisasi Pedoman Penyusunan Monitoring dan Evaluasi Lingkungan Diorektorat Jenderal Penyediaan Perumahan 3 Review dan Finalisasi PR3KP Nasional 4 NSPK Pengelolaan Pendataan Perumahan 5 Masukan Teknis Penyusunan NSPK Kemitraan dan Kelembagaan 6 Penyusunan Draft Peraturan Menteri Tentang Pedoman Alokasi DIPA Revisi ke-6 (Rp.) 154

178 No Kegiatan DIPA Awal Penyusunan Perencanaan Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar 7 Penyusunan Regulasi Housing Career 8 Penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Alokasi DIPA Awal (Rp.) Kegiatan berdasarkan DIPA Revisi ke-6 Perumahan 9 Penyusunan Standar dan Tata Cara Kerjasama Pemerintah dan Daerah pada Penyediaan Perumahan 10 Legalisasi Pedoman Penyusunan Perencanaan Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian 11 Penyusunan Dokumen Kebijakan dan Strategi Penyediaan Perumahan melalui Sistem Karir Perumahan 12 Review Rencana Strategis Penyediaan Perumahan sebagai Masukan Review Permen PUPR No.13.1/PRT/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun Penyusunan Strategi Pengembangan Perumahan di Daerah Tertinggal dan Perbatasan 14 Penyusunan Kebijakan dan Strategi Penyediaan Perumahan pada Kota Satelit Alokasi DIPA Revisi ke-6 (Rp.)

179 No Kegiatan DIPA Awal 15 Penyusunan Kebijakan dan Strategi Pengembangan dan Penyediaan Perumahan di Pulau Sumatera 16 Penyusunan Kebijakan dan Strategi Penyediaan Perumahan dalam Penanganan Bencana Gempa Bumi 17 Penyusunan Kebijakan dan Strategi Pengembangan dan Penyediaan Perumahan di Pulau Sulawesi 18 Penyusunan Kebijakan dan Strategi Pengembangan dan Penyediaan Perumahan di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Alokasi DIPA Awal (Rp.) Kegiatan berdasarkan DIPA Revisi ke-6 Tenggara 19 Penyusunan Kebijakan dan Strategi Pengembangan dan Penyediaan Perumahan Dalam Rangka Pengembangan Kodiror Bandar Lampung-Palembang- Tanjung Api-Api 20 Penyusunan Rencana dan Strategi Penyediaan Perumahan dalam Penanganan Bencana 21 Pemetaan Potensi Penyediaan Perumahan pada 4 Provinsi Backlog Tersebar (Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah dan Jawa Timur) 22 Koordinasi Perencanaan Pembangunan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Alokasi DIPA Revisi ke-6 (Rp.)

180 No Kegiatan DIPA Awal Perumahan di Daerah (Rakonreg Dirjen Penyediaan Perumahan) 23 Fasilitasi Dan Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan Bidang Perumahan TA Penyusunan Program dan Anggaran Tahun Monitoring Dan Evaluasi Penyediaan Perumahan 26 Monitoring Dan Evaluasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun Konsultan Manajemen Monitoring dan Evaluasi Kemajuan Penyediaan Perumahan Tahun Anggaran 2016 (Pusat dan Dekonsentrasi) 28 Evaluasi Manfaat Penyediaan Perumahan (s.d Tahun 2015) 29 Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2016 (Eselon II) Tahun Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun Penyusunan Laporan Kinerja Dekonsentrasi Perencanaan Bidang Perumahan Tahun 2016 Alokasi DIPA Awal (Rp.) Kegiatan berdasarkan DIPA Revisi ke-6 Perumahan di Daerah (Rakonreg Dirjen Penyediaan Perumahan) Fasilitasi Dan Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan Bidang Perumahan TA Penyusunan Program dan Anggaran Tahun Pemantauan dan Evaluasi Penyediaan Perumahan Pemantauan dan Evaluasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan Konsultan Manajemen Monitoring dan Evaluasi Kemajuan Penyediaan Perumahan Tahun Anggaran 2016 (Pusat dan Dekonsentrasi) Evaluasi Manfaat Penyediaan Perumahan (s.d Tahun 2015) Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2016 (Eselon II) Tahun Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun Alokasi DIPA Revisi ke-6 (Rp.) Penyusunan Rencana Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar Kota

181 No Kegiatan DIPA Awal Alokasi DIPA Awal (Rp.) Kegiatan berdasarkan DIPA Revisi ke-6 Makassar Alokasi DIPA Revisi ke-6 (Rp.) 33 Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Hunian Bukan Skala Besar di Kota Palu 34 Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar di Kabupaten Nias 35 Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar di Kota Jambi 36 Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar di Kota Sofifi 37 Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar di Kota Banyuwangi 38 Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar di Kota Sukabumi 39 Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar di Kabupaten Gorontalo 40 Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar di Kota Pekanbaru 41 Identifikasi Potensi Lokasi Rencana Pengembangan Lingkungan Hunian Bukan Skala Besar Bagi MBR dan MBM 42 Fasilitasi Pelaksanaan Pengelolaan Data Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar di Kota Sofifi Identifikasi Potensi Lokasi Rencana Pengembangan Lingkunagan Hunian Bagi MBR dan MBM Fasilitasi Pelaksanaan Pengelolaan Data

182 No Kegiatan DIPA Awal Penyediaan Perumahan 43 Penyusunan Pendataan Perumahan Nasional 44 Penyusunan Sinkronisasi Pendataan Dekonsentrasi 45 Dukungan Teknologi Informasi Dirjen Penyediaan Perumahan 46 Pengembangan, Pelaksanaan dan Bimbingan Sistem Informasi Usulan Bantuan Program Ditjen. Penyediaan Perumahan 47 Pengembangan Sistem GIS Profil Perumahan 48 Pengembangan dan Sosialisasi Housing Information Center Daerah 49 Dekonsentrasi Bidang Perumahan 50 Dukungan Pelaksanaan Sinergitas Perencanaan Perumahan Melalui Dekonsentrasi Perumahan 51 Pembinaan Penerapan SPM di Daerah 52 Bimbingan Teknis Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) 53 Fasilitasi Penyiapan Pembentukan Lembaga Pengelola Lingkungan Hunian 54 Penyusunan Pedoman Perencanaan Penyediaan Alokasi DIPA Awal (Rp.) Kegiatan berdasarkan DIPA Revisi ke-6 Penyediaan Perumahan Penyusunan Pendataan Perumahan Nasional Penyusunan Sistem Informasi Pendataan Dekonsentrasi Dukungan Teknologi Informasi Dirjen Penyediaan Perumahan Pengembangan, Pelaksanaan dan Bimbingan Sistem Informasi Usulan Bantuan Program Ditjen. Penyediaan Perumahan Pengembangan Sistem GIS Profil Perumahan Pengembangan Data dan Informasi Housing Information Center Daerah Dukungan Pelaksanaan Sinergitas Perencanaan Perumahan Melalui Dekonsentrasi Perumahan Bimbingan Teknis Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Penyusunan Pedoman Perencanaan Penyediaan Alokasi DIPA Revisi ke-6 (Rp.)

183 No Kegiatan DIPA Awal Alokasi DIPA Awal (Rp.) Kegiatan berdasarkan DIPA Revisi ke-6 Perumahan yang Alokasi DIPA Revisi ke-6 (Rp.) Perumahan yang Responsif Gender Responsif Gender 55 Koordinasi dan Koordinasi dan Kemitraan Penyediaan Kemitraan Penyediaan Perumahan Nasional Perumahan Nasional 56 Fasilitasi Pengelolaan Fasilitasi Pengelolaan Kegiatan PHLN Kegiatan PHLN 57 Fasilitasi Penyiapan Fasilitasi Penyiapan Dekonsentrasi Bidang Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun Perumahan Tahun Fasilitasi Penyusunan Fasilitasi Penyusunan Pelaporan Bidang Pelaporan Bidang Perumahan Perumahan 59 Operasional dan Operasional dan Pemeliharaan Pemeliharaan Perkantoran Perkantoran Total Pada tabel tersebut dapat diketahui beberapa kegiatan di lingkungan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan mengalami perubahan. Selain itu, terdapat beberapa kegiatan yang mengalami kenaikan dan pengurangan baik untuk anggaran maupun kegiatan. Secara keseluruhan terdapat 2 (dua) kali efisiensi anggaran yang dilaksanakan di lingkungan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan tahun 2016 yaitu pertama terjadi pada bulan Juni tahun 2016 (revisi DIPA ke- 4) dimana Pagu Anggaran Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan mengalami pemotongan tahap I yaitu sebesar Rp ,- dan yang kedua terjadi pada bulan September tahun 2016 (revisi DIPA ke-6) yaitu blokir anggaran sebesar Rp ,-, sehingga pagu efektif yang dapat digunakan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan yang semula berjumlah Rp ,- mengalami perubahan menjadi sebesar Rp ,-. Jika dibandingkan dengan realisasi keuangan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan tahun 2016 status tanggal 16 januari 2017 yaitu sebesar Rp ,- dengan realisasi fisik sebesar 1%, maka terdapat efisiensi penggunaan anggaran yang dilakukan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan yaitu sebesar Rp atau sebesar 3,39%. 160

184 TINDAK LANJUT KESIMPULAN

185 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2016 merupakan LAKIP tahun kedua pelaksanaan RPJMN LAKIP ini merupakan wujud nyata transparansi, akuntabilitas kinerja dan sekaligus sebagai laporan pertanggungjawaban Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 terhadap berbagai dalam melaksanakan koordinasi dan penyusunan keterpaduan perencanaan, penyusunan rencana pengembangan lingkungan hunian, pelaksanaan kemitraan dan pembinaan kelembagaan, pengelolaan data dan informasi serta pemantauan dan evaluasi di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan. Penyusunan LAKIP ini mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam rangka menuju tercapainya good governance dan clean government. Adapun permasalahan yang terdapat di Derektorat Perencanaan Penyediaan Perumahan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1) Akibat efisiensi anggaran terdapat keterbatasan pelaksanaan kegiatan meskipun hal tersebut tidak mengurangi output yang diharapkan. Hal tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Dikuranginya pilot project Kota/Kabupaten yang mendapatakan pembinaan Pokja PKP yang awalnya dua menjadi hanya satu Kabupaten/Kota di setiap Provinsi. b. Masih belum tersedianya dokumen perencanaan perencanaan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman di daerah yang dapat diacu oleh seluruh stakeholder untuk pengaturan dan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman (PKP) di daerahnya. c. Masih belum diimplementasikannya penyediaan perumahan yang memperhatikan kesetaraan dan keadilan hak laki-laki, perempuan, manula, kelompok

186 penyandang disabilitas, dan anak-anak (pengarusutamaan gender). 2) Masih lemahnya aspek kebijakan, sistem dan prosedur yang masih harus terus disempurnakan 3) Adanya keterbatasan anggaran dalam pencapaian target pada RPJMN dan Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat ) Aspek Sumber Daya Manusia (SDM) Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan yang belum mencukupi. Dalam mengatasi berbagai permasalahan tersebut, upaya yang harus dilakukan oleh Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan dalam pelaksanaan kegiatan ke depan antara lain: 1. Penguatan kelembagaan dalam menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi dan penyusunan keterpaduan perencanaan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; b. penyusunan rencana pengembangan hunian di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; c. pelaksanaan kemitraan dan pembinaan kelembagaan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; d. pengelolaan data dan informasi di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; dan f. pelaksanaan tata usaha Direktorat. 5.2 Tindak Lanjut 2. Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai instansi terkait baik di pusat maupun daerah, serta para pemangku kepentingan di bidang perumahan dan kawasan permukiman; 3. Penyempurnaan kebijakan serta penyederhanaan sistem dan prosedur; 4. Mengupayakan penambahan anggaran, baik melalui APBN maupun Pinjaman/Hibah luar negeri; 5. Penyempurnaan sistem pendataan bidang perumahan dan kawasan permukiman; dan 6. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan. Tindak lanjut yang dilakukan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada adalah sebagai berikut: PENUTUP 162

187 1. Melakukan MoU dengan BPS; 2. Stakeholder pendataan lebih berperan aktif dalam pengumpulan data; 3. Perlu adanya system pengumpulan data dan informasi yang lebih baik agar pelaksanaan kegiatan di Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan menjadi lebih terarah dan terukur; 4. Perlu dilakukan pelatihan peningkatan kapasitas dan kualitas SDM bidang perumahan; 5. Memfasilitasi penyusunan RP3KP melalui Dekonsentrasi dan Rencana Rinci Pengembangan Lingkungan Hunian Skala Besar dan Bukan Skala Besar; dan 6. Penambahan sarana dan prasaran sesuai dengan kebutuhan. Demikian Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 ini disusun. Kiranya Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun 2016 ini dapat memberikan informasi yang berguna dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengembangan kebijakan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat khususnya di lingkungan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan. PENUTUP 163

188 0 DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN JL. PATTIMURA NO. 20 GEDUNG G LANTAI 7 KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN TELP/FAX

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Direktorat Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 15/PRT/M/2015 TANGGAL 21 APRIL 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 /PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

[RENCANA AKSI DIREKTORAT RUMAH SWADAYA]

[RENCANA AKSI DIREKTORAT RUMAH SWADAYA] TAHUN 2016 0 KATA PENGANTAR Rencana Aksi merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh masing-masing unit organisasi dan unit kerja sebelum melaksanakan tugas dan kegiatannya. Direktorat Rumah, sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, 29 Februari 2016 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA 2016 Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LKJ DITJEN IDP 2016 2016 LKJ DITJEN IDP KATA PENGANTAR Menjadi penjuru penguatan citra positif Indonesia

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Laporan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-33.-/216 DS334-938-12-823 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrabbil alamin serta dengan memanjatkan puji dan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Penjelasan Umum Organisasi Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung tahun 2015 disusun sebagai bentuk perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1 PENGANTAR Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan,

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah laporan kinerja Tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

PENAJAMAN RENCANA PROGRAM TA Ditjen. Pembiayaan Perumahan

PENAJAMAN RENCANA PROGRAM TA Ditjen. Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat Direktorat Jenderal Pembiayaan PENAJAMAN RENCANA PROGRAM TA. 2018 Ditjen. Pembiayaan Disampaikan dalam rangka: Konsultasi Regional Kementerian PUPR Tahun 2017 Oleh:

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...i. KATA PENGANTAR...ii. RINGKASAN EKSEKUTIF...iii BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG...1

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...i. KATA PENGANTAR...ii. RINGKASAN EKSEKUTIF...iii BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG...1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i KATA PENGANTAR...ii RINGKASAN EKSEKUTIF...iii BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 LATAR BELAKANG...1 1.2 STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI...2 1.3 ASPEK STRATEGI...4 BAB II PERJANJIAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan KaruniaNya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Bapemas Kab. Blitar

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

Kondisi rumah. tidak layak huni pada tahun 2014, sebesar. 3,4 juta unit.

Kondisi rumah. tidak layak huni pada tahun 2014, sebesar. 3,4 juta unit. Kondisi rumah tidak layak huni pada tahun 2014, sebesar 3,4 juta unit. (sumber: Proyeksi Data Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan (Inperkesling) Tahun 2011, BPS) Direktorat Jenderal Penyediaan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA

KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2015-2019 DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 1 LANDASAN

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA LAPORAN KINERJA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA LAPORAN KINERJA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KINERJA 205 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 2 KINERJA 205 KINERJA 205 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. prestasi kerja yang telah diwujudkan oleh jajaran Direktorat Rumah Swadaya.

KATA PENGANTAR. prestasi kerja yang telah diwujudkan oleh jajaran Direktorat Rumah Swadaya. KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan rahmatnya Laporan Kinerja Direktorat Rumah Swadaya Tahun 2016 dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah

Lebih terperinci

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah Pengantar D alam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak merupakan salah satu sasaran pokok pembangunan nasional. Untuk

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA BERLIN TAHUN 2016 KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA BERLIN FEBRUARI 2017 KBRI Berlin 2/81 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii KATA PENGANTAR iii

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN

LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN TA 2015 LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT RINGKASAN EKSEKUTIF Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri yang

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

AGENDA KEGIATAN DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TAHUN ANGGARAN 2017

AGENDA KEGIATAN DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TAHUN ANGGARAN 2017 Subdirektorat Keterduan Perencanaan dan Kemitraan 1 Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri PUPR tentang Pedoman dan Standar Kawasan Layak Huni 2 Sosialisasi dan Evaluasi Pencapaian SDG Berbasis RAD (Rencana

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013 TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS

LAPORAN AKUNTABILITAS Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan L LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Lebih terperinci

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan LAPORAN... KINERJA BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 2 LaPORAN Kinerja DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 3 Laporan Kinerja Tahun 2017 sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja Direktorat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN Oleh: Dr. Ir. Andreas Suhono, MSc Direktur Jenderal Cipta Karya Disampaikan pada acara: SOSIALISASI NASIONAL

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG NOMOR : 900/ /SK/III.08/TB/I/2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendorong percepatan

Lebih terperinci

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) 5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK NILAI-NILAI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Pelayanan Memberikan layanan yang memenuhi

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Wonogiri, Februari 2016 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

KATA PENGANTAR. Wonogiri, Februari 2016 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan HidayahNya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun

Lebih terperinci