Arsip Nasional Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Arsip Nasional Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Peraturan yang berlaku di Internal ANRI dalam bentuk Peraturan Kepala, Surat Edaran, dan Instruksi Kepala telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September 2010 Plt. SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI

2 Arsip Nasional Republik Indonesia PROSEDUR TETAP NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN YANG BERLAKU DI INTERNAL ANRI DALAM BENTUK PERATURAN KEPALA, SURAT EDARAN, DAN INSTRUKSI KEPALA BAB I PENDAHULUAN A. Umum Program penyusunan peraturan di Arsip Nasional Republik Indonesia merupakan salah satu program sebagai upaya meningkatkan pembangunan hukum kearsipan. Sebagaimana kita ketahui bahwa pembentukan peraturan merupakan formalisasi kebijakan yang perlu dilakukan secara terarah, terencana, efisien, dan efektif. Melihat banyaknya peraturan yang harus dihasilkan oleh ANRI, berdasarkan fungsi dan tugas Biro Hukum dan Kepegawaian c.q. Bagian Hukum dan Perundang-undangan melaksanakan kegiatan pembahasan peraturan di internal ANRI guna mendukung kelancaran pelaksanaan pembangunan hukum. Pembahasan peraturan oleh Bagian Hukum dan Perundang-undangan dengan melibatkan unit kerja terkait dilaksanakan sebagai alat harmonisasi dan sinkronisasi peraturan yang tercipta. Pengharmonisasian dilakukan secara vertikal dan horizontal agar menghasilkan peraturan yang tidak saling bertentangan atau tumpang tindih. Pembahasan peraturan secara komprehensif dilaksanakan untuk menyelaraskan peraturan yang tercipta guna menjamin produk peraturan yang dikeluarkan oleh ANRI dapat memenuhi kualitas secara konseptual, aplikabel, dan akseptabel. B. Maksud dan Tujuan Prosedur tetap tentang penyusunan peraturan yang berlaku di internal ANRI ini dimaksudkan untuk memberikan panduan agar terdapat kesamaan pemahaman dan langkah-langkah dalam penyusunan peraturan internal dengan semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan di Bagian Hukum dan Perundang-undangan. Tujuan penyusunan prosedur tetap tentang penyusunan peraturan yang berlaku di internal ANRI dalam bentuk Peraturan Kepala, Surat Edaran, dan Instruksi Kepala ini

3 - 2 - adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan di Bagian Hukum dan, sehingga kinerja unit kerja dapat lebih ditingkatkan dan diharapkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi unit kerja dapat berjalan dengan efektif dan efisien, serta akan terciptanya suatu kesinergian dan keterkaitan antara Bagian Hukum dan dengan unit-unit kerja lain dalam rangka pelaksanaan fungsi dan tugas dalam satuan program ANRI. C. Ruang Lingkup Prosedur Tetap tentang Penyusunan Peraturan yang berlaku di internal ANRI dalam bentuk Peraturan Kepala, Surat Edaran dan Instruksi Kepala ini berlaku dan digunakan di lingkungan Bagian Hukum dan Perundang-undangan. Prosedur Tetap tentang Penyusunan Peraturan yang berlaku di internal ANRI dalam bentuk Peraturan Kepala, Surat Edaran, dan Instruksi Kepala ini merupakan penjabaran proses penyusunan Peraturan Kepala, Surat Edaran, dan Instruksi Kepala dengan melibatkan unit kerja terkait sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. D. Dasar 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operational Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintah; 4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas; 5. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2010; 6. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Prosedur Tetap di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia.

4 - 3 - E. Pengertian Dalam Prosedur Tetap ini yang dimaksud dengan : 1. Prosedur Tetap yang selanjutnya disebut PROTAP adalah naskah dinas yang memuat serangkaian petunjuk tentang cara dan urutan kegiatan tertentu. 2. Menerima adalah proses mendapat/memperoleh Rancangan Peraturan Kepala, Rancangan Surat Edaran, dan Rancangan Instruksi Kepala dari sebuah kegiatan yang sedang berjalan. 3. Merumuskan adalah suatu proses menyimpulkan materi Rancangan Peraturan Kepala, Rancangan Surat Edaran, dan Rancangan Instruksi Kepala dengan ringkas dan tepat. 4. Meneliti adalah suatu proses memeriksa isi substansi, ragam bahasa, dan teknik penyusunan Rancangan Peraturan Kepala, Rancangan Surat Edaran, dan Rancangan Instruksi Kepala dengan cermat. 5. Mempelajari adalah proses memahami isi substansi Rancangan Peraturan Kepala, Rancangan Surat Edaran, dan Rancangan Instruksi Kepala agar dapat dimengerti maksud dan tujuannya. 6. Konsepsi adalah gambaran atau pencitraan tentang Rancangan Peraturan Kepala, Rancangan Surat Edaran, dan Rancangan Instruksi Kepala mengenai pemikiran atau pemahaman yang abstrak. 7. Harmonisasi adalah suatu proses penyelarasan dan penyamaan persepsi tentang isi substansi Rancangan Peraturan Kepala, Rancangan Surat Edaran, dan Rancangan Instruksi Kepala. 8. Mendisposisikan adalah catatan pimpinan mengenai urusan yang termuat dalam suatu surat dinas yang langsung dituliskan pada surat yang bersangkutan atau pada lembar khusus untuk menjalankan suatu perintah kedinasan. 9. Ketik final adalah suatu proses menuliskan Rancangan Peraturan Kepala, Rancangan Surat Edaran, dan Rancangan Instruksi Kepala menjadi Peraturan Kepala, Surat Edaran, dan Instruksi Kepala kedalam media kertas tertentu yang merupakan hasil terakhir dari penyusunan setelah melalui beberapa tahapan penyempurnaan. 10. Penomoran adalah kegiatan memberikan angka pada Peraturan Kepala, Surat Edaran, dan Instruksi Kepala secara berurutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 11. Salinan adalah suatu bentuk tiruan dari Peraturan Kepala, Surat Edaran, dan Instruksi Kepala yang isi informasi dan formatnya sesuai dengan asliannya. 12. Pendokumentasian adalah proses menyimpan naskah Peraturan Kepala, Surat Edaran, dan Instruksi Kepala ke dalam media tertentu secara aman.

5 Autentikasi adalah suatu kegiatan yang menyatakan bahwa isi substansi dan nilai informasi yang tertuang dalam Peraturan Kepala, Surat Edaran, dan Instruksi Kepala telah sesuai dengan asas keasliannya. 14. Peraturan Kepala adalah produk hukum yang ditetapkan oleh Kepala ANRI yang bersifat pengaturan dan berlaku mengikat pada setiap unit kerja di lingkungan ANRI. 15. Surat Edaran adalah produk hukum ANRI yang bersifat pengaturan yang ditetapkan oleh Kepala ANRI. 16. Instruksi Kepala adalah produk hukum ANRI yang bersifat pengaturan teknis yang ditetapkan oleh Kepala ANRI yang berlaku mengikat di lingkungan ANRI namun memuat kebijakan yang memiliki dampak secara nasional.

6 - 5 - BAB II PROSEDUR PENYUSUNAN PERATURAN YANG BERLAKU DI INTERNAL ANRI DALAM BENTUK PERATURAN KEPALA, SURAT EDARAN, DAN INSTRUKSI KEPALA Di lingkungan ANRI prosedur penyusunan peraturan yang berlaku di internal ANRI dalam bentuk Peraturan Kepala, Surat Edaran, dan Instruksi Kepala mempunyai tahapan sebagai berikut : A. Penyusunan Peraturan Kepala 1. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian mempelajari isi substansi dan arah kebijakan Rancangan Peraturan Kepala kemudian mendisposisikan kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan untuk melakukan pengkoordinasian penyusunan dan harmonisasi pembahasan Rancangan Peraturan Kepala. 2. Kabag Hukum dan Perundang-undangan menerima, mempelajari, memeriksa isi substansi, dan memberikan arahan serta mendisposisikan kepada Kepala Subbagian Perundang-undangan untuk melakukan harmonisasi dan penelaahan dalam rangka penyusunan Rancangan Peraturan Kepala. 3. Kepala Subbagian Hukum dan Perundang-undangan menerima disposisi, memeriksa format penyusunan dan penelaahan Rancangan Peraturan Kepala. 4. Staf menyiapkan bahan penelaahan dalam rangka harmonisasi, dan melakukan perbaikan format Rancangan Peraturan Kepala sesuai dengan teknik penyusunan peraturan perundang-undangan. 5. Kepala Subbagian Perundang-undangan memeriksa hasil perbaikan format Rancangan Peraturan Kepala dan menyampaikan hasil penelaahan kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan. 6. Kabag Hukum dan Perundang-undangan menyempurnakan hasil penelaahan dalam rangka harmonisasi Rancangan Peraturan Kepala dan perbaikan format Rancangan Peraturan Kepala kemudian menyampaikan kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian. 7. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian menerima dan memeriksa penelaahan materi Rancangan Peraturan Kepala. Apabila telaah materi Rancangan Peraturan Kepala tersebut masih ada perubahan maka di turunkan kembali untuk diperbaiki, tetapi apabila sudah tidak ada perbaikan lagi maka Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian memberikan paraf persetujuan untuk ditetapkan bahwa Rancangan Peraturan Kepala tersebut telah selesai di lakukan harmonisasi.

7 Kabag Hukum dan Perundang-undangan mendisposisikan Rancangan Peraturan Kepala untuk di lakukan ketik final setelah melalui beberapa proses penyempurnaan. 9. Kepala Subbagian Perundang-undangan menerima disposisi dan menyampaikan kepada Staf untuk melakukan ketik final sesuai dengan arahan. 10. Staf melakukan Ketik Final Peraturan Kepala yang dituangkan pada media kertas bebas asam sebanyak dua rangkap. 11. Kepala Subbagian Perundang-undangan menerima dan meneliti Peraturan Kepala yang sudah di Ketik Final, kemudian menyampaikan kepada Kabag Hukum dan. 12. Kabag Hukum dan Perundang-undangan meneliti kembali kemudian menyampaikan Peraturan Kepala kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian untuk proses lebih lanjut. 13. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian menerima, meneliti kembali, memberikan paraf persetujuan, dan memproses penandatanganan kepada Sekretaris Utama. 14. Staf melakukan penomoran terhadap Peraturan Kepala yang sudah ditandatangani dan mencatat ke dalam buku penomoran Peraturan Kepala serta melakukan pendokumentasian naskah asli Peraturan Kepala. B. Penyusunan Surat Edaran 1. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian menerima, mempelajari materi dan arah kebijakan Rancangan Surat Edaran kemudian mendisposisikan kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan untuk melakukan pengkoordinasian penyusunan dan harmonisasi pembahasan Rancangan Surat Edaran. 2. Kabag Hukum dan Perundang-undangan menerima, mempelajari, memeriksa isi substansi, dan memberikan arahan serta mendisposisikan kepada Kepala Subbagian Perundang-undangan untuk melakukan harmonisasi dan penelaahan dalam rangka penyusunan Rancangan Surat Edaran. 3. Kepala Subbagian Hukum dan Perundang-undangan menerima disposisi, memeriksa format penyusunan dan penelaahan Rancangan Surat Edaran. 4. Staf menyiapkan bahan penelaahan dalam rangka harmonisasi, dan melakukan perbaikan format Rancangan Surat Edaran sesuai dengan teknik penyusunan peraturan perundangundangan. 5. Kepala Subbagian Perundang-undangan memeriksa hasil perbaikan format Rancangan Surat Edaran dan menyampaikan hasil penelaahan kepada Kabag Hukum dan.

8 Kabag Hukum dan Perundang-undangan menyempurnakan hasil penelaahan dalam rangka harmonisasi Rancangan Surat Edaran dan perbaikan format Rancangan Surat Edaran kemudian menyampaikan kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian. 7. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian menerima dan memeriksa penelaahan materi Rancangan Surat Edaran. Apabila telaah materi Rancangan Surat Edaran tersebut masih ada perubahan maka di turunkam kembali untuk diperbaiki, tetapi apabila sudah tidak ada perbaikan lagi maka Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian memberikan paraf persetujuan untuk ditetapkan bahwa Rancangan Surat Edaran tersebut telah selesai di lakukan harmonisasi. 8. Kabag Hukum dan Perundang-undangan mendisposisikan Rancangan Surat Edaran untuk di lakukan ketik final setelah melalui beberapa proses penyempurnaan. 9. Kepala Subbagian Perundang-undangan menerima disposisi dan menyampaikan kepada Staf untuk melakukan ketik final sesuai dengan arahan. 10. Staf melakukan Ketik Final Surat Edaran yang dituangkan pada media kertas bebas asam sebanyak dua rangkap. 11. Kepala Subbagian Perundang-undangan menerima dan meneliti Surat Edaran yang sudah di Ketik Final, kemudian menyampaikan kepada Kabag Hukum dan. 12. Kabag Hukum dan Perundang-undangan meneliti kembali kemudian menyampaikan Surat Edaran kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian untuk proses lebih lanjut. 13. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian menerima, meneliti kembali, memberikan paraf persetujuan, dan memproses penandatanganan kepada Sekretaris Utama. 14. Staf melakukan penomoran terhadap Surat Edaran yang sudah ditandatangani dan mencatat ke dalam buku penomoran Surat Edaran serta melakukan pendokumentasian naskah asli Surat Edaran. C. Penyusunan Instruksi Kepala 1. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian menerima, mempelajari materi dan arah kebijakan Rancangan Instruksi Kepala kemudian mendisposisikan kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan untuk melakukan pengkoordinasian penyusunan dan harmonisasi pembahasan Rancangan Instruksi Kepala. 2. Kabag Hukum dan Perundang-undangan menerima, mempelajari, memeriksa isi substansi, dan memberikan arahan serta mendisposisikan kepada Kepala Subbagian Perundang-undangan untuk melakukan harmonisasi dan penelaahan dalam rangka penyusunan Rancangan Instruksi Kepala. 3. Kepala Subbagian Hukum dan Perundang-undangan menerima disposisi, memeriksa format penyusunan dan penelaahan Rancangan Instruksi Kepala.

9 Staf menyiapkan bahan penelaahan dalam rangka harmonisasi, dan melakukan perbaikan format Rancangan Instruksi Kepala sesuai dengan teknik penyusunan peraturan perundang-undangan. 5. Kepala Subbagian Perundang-undangan memeriksa hasil perbaikan format Rancangan Instruksi Kepala dan menyampaikan hasil penelaahan kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan. 6. Kabag Hukum dan Perundang-undangan menyempurnakan hasil penelaahan dalam rangka harmonisasi Rancangan Instruksi Kepala dan perbaikan format Rancangan Instruksi Kepala kemudian menyampaikan kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian. 7. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian menerima dan memeriksa penelaahan materi Rancangan Instruksi Kepala. Apabila telaah materi Rancangan Instruksi Kepala tersebut masih ada perubahan maka di turunkam kembali untuk diperbaiki, tetapi apabila sudah tidak ada perbaikan lagi maka Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian memberikan paraf persetujuan untuk ditetapkan bahwa Rancangan Instruksi Kepala tersebut telah selesai di lakukan harmonisasi. 8. Kabag Hukum dan Perundang-undangan mendisposisikan Rancangan Instruksi Kepala untuk di lakukan ketik final setelah melalui beberapa proses penyempurnaan. 9. Kepala Subbagian Perundang-undangan menerima disposisi dan menyampaikan kepada Staf untuk melakukan ketik final sesuai dengan arahan. 10. Staf melakukan Ketik Final Instruksi Kepala yang dituangkan pada media kertas bebas asam sebanyak dua rangkap. 11. Kepala Subbagian Perundang-undangan menerima dan meneliti Instruksi Kepala yang sudah di Ketik Final, kemudian menyampaikan kepada Kabag Hukum dan. 12. Kabag Hukum dan Perundang-undangan meneliti kembali kemudian menyampaikan Instruksi Kepala kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian untuk proses lebih lanjut. 13. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian menerima, meneliti kembali, memberikan paraf persetujuan, dan memproses penandatanganan kepada Sekretaris Utama. 14. Staf melakukan penomoran terhadap Instruksi Kepala yang sudah ditandatangani dan mencatat ke dalam buku penomoran Instruksi Kepala serta melakukan pendokumentasian naskah asli Instruksi Kepala.

10 - 9 - BAB III PENUTUP Prosedur Tetap tentang Penyusunan Peraturan yang berlaku di Internal ANRI ini dapat digunakan sebagai acuan bagi unit-unit kerja di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia dalam menyusun Peraturan Kepala sehingga setiap unit kerja dapat memiliki pedoman dalam melaksanakan fungsi dan tugas yang akan berdampak pada efisien dan efektifitas pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan di bidang kearsipan khususnya di Arsip Nasional Republik Indonesia dalam kerangka reformasi birokrasi nasional. Prosedur Tetap tentang Penyusunan Peraturan Kepala yang berlaku di Internal ANRI ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal September 2010 Plt. KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN, ZITA ASIH SUPRASTIWI

11

12 Arsip Nasional Republik Indonesia LAMPIRAN PROSEDUR TETAP NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN YANG BERLAKU DI INTERNAL ANRI DALAM BENTUK PERATURAN KEPALA, SURAT EDARAN, DAN INSTRUKSI KEPALA

13 - 1 - DAFTAR LAMPIRAN PROSEDUR TETAP TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN YANG BERLAKU DI INTERNAL ANRI DALAM BENTUK PERATURAN KEPALA, SURAT EDARAN, DAN INSTRUKSI KEPALA LAMPIRAN 1 DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN PERATURAN YANG BERLAKU DI INTERNAL ANRI DALAM BENTUK PERATURAN KEPALA LAMPIRAN 2 DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN PERATURAN YANG BERLAKU DI INTERNAL ANRI DALAM BENTUK SURAT EDARAN\ LAMPIRAN 3 DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN PERATURAN YANG BERLAKU DI INTERNAL ANRI DALAM BENTUK INSTRUKSI KEPALA

14 - 2 - Lampiran 1 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2010 Tanggal : September 2010 DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN PERATURAN KEPALA Unit Penyelesaian No Tahap Kegiatan 1 Mempelajari isi substansi dan arah kebijakan, melakukan koordinasi serta mendisposisikan untuk melakukan harmonisasi Staf/ Perancang Peraturan Kasubbag Kabag Hukum dan Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian 2 Menerima, mempelajari, memeriksa isi substansi, dan memberikan arahan, serta mendisposisikan untuk melakukan harmonisasi dan penelaahan 3 Menerima disposisi, memeriksa format penyusunan dan penelaahan Rancangan Peraturan Kepala 4 Menyiapkan bahan penelaahan dan melakukan perbaikan format Rancangan Peraturan Kepala 5 Memeriksa hasil perbaikan format dan menyampaikan hasil penelaahan Rancangan Peraturan Kepala 6 Menerima, memeriksa, menyempurnakan hasil penelaahan serta perbaikan format, dan menyampaikan Rancangan Peraturan Kepala 7 Menerima, memeriksa, menurunkan kembali apabila ada perubahan dan memberikan paraf persetujuan 8 Menerima, mendisposisikan Rancangan Peraturan Kepala untuk di lakukan ketik final setelah melalui beberapa proses penyempurnaan Tidak Ya 9 Menerima disposisi dan menyampaikan kepada Staf untuk melakukan ketik final sesuai dengan arahan 10 Melakukan Ketik Final Peraturan Kepala yang dituangkan pada media kertas bebas asam sebanyak dua rangkap 11 Menerima dan meneliti Peraturan Kepala yang sudah di Ketik Final, kemudian menyampaikan kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan

15 - 3 - No Tahap Kegiatan 12 Meneliti kembali kemudian menyampaikan kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian untuk proses lebih lanjut Staf/Peranca ng Peraturan Unit Penyelesaian Kasubbag Kabag Hukum dan Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian 13 Menerima, meneliti kembali, memberikan paraf persetujuan, dan memproses penandatanganan kepada Sekretaris Utama 14 Melakukan penomoran, mencatat ke dalam buku penomoran, dan mendokumentasikan naskah asli Peraturan Kepala Norma Waktu : 30 Hari Kerja

16 - 4 - Lampiran 2 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2010 Tanggal : September 2010 No DAFTAR LAMPIRAN DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN SURAT EDARAN Tahap Kegiatan 1 Menerima usulan, melakukan koordinasi, mempelajari materi dan arah kebijakan, dan mendisposisikan untuk melakukan harmonisasi Staf/ Perancang Peraturan Unit Penyelesaian Kasubbag Kabag Hukum dan Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian 2 Menerima, mempelajari, memeriksa isi substansi, dan memberikan arahan serta mendisposisikan untuk melakukan harmonisasi dan Penelaahan 3 Menerima disposisi, memeriksa format penyusunan dan penelaahan Rancangan Surat Edaran 4 Menyiapkan bahan penelaahan dan melakukan perbaikan format Rancangan Surat Edaran sesuai dengan teknik penyusunan peraturan 5 Memeriksa hasil perbaikan format Rancangan Surat Edaran dan menyampaikan hasil penelaahan kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan 6 Menyempurnakan hasil penelaahan dan perbaikan format Rancangan Surat Edaran, serta menyampaikan Kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian 7 Menerima, memeriksa hasil penelaahan materi, menurunkan kembali apabila ada koreksian, serta memberikan paraf persetujuan. 8 Mendisposisikan Rancangan Surat Edaran untuk di lakukan ketik final setelah melalui beberapa proses penyempurnaan 9 Menerima disposisi dan menyampaikan kepada Staf untuk melakukan ketik final sesuai dengan arahan Tidak Ya

17 - 5 - No Tahap Kegiatan 10 Melakukan Ketik Final dalam media kertas bebas asam sebanyak dua rangkap Staf/ Perancang Peraturan Unit Penyelesaian Kasubbag Kabag Hukum dan Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian 11 Menerima, meneliti Surat Edaran yang sudah di Ketik Final dan menyampaikan kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan 12 Meneliti kembali dan menyampaikan Surat Edaran kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian untuk proses lebih lanjut 13 Menerima, meneliti kembali, memberikan paraf persetujuan, dan memproses penandatanganan kepada Sekretaris Utama 14 Melakukan penomoran, mencatat ke dalam buku penomoran, serta melakukan pendokumentasian naskah asli Norma Waktu : 15 Hari Kerja

18 - 6 - Lampiran 3 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2010 Tanggal : September 2010 No DAFTAR LAMPIRAN DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN INSTRUKSI KEPALA Tahap Kegiatan 1 Menerima usulan, mempelajari materi, dan arah kebijakan Rancangan Instruksi Kepala, serta mendisposisikan untuk melakukan harmonisasi Staf/ Perancang Peraturan Unit Penyelesaian Kasubbag Kabag Hukum dan Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian 2 Menerima, mempelajari, memeriksa isi substansi, dan memberikan arahan serta mendisposisikan untuk melakukan harmonisasi dan penelaahan 3 Menerima disposisi, memeriksa format penyusunan dan penelaahan Rancangan Instruksi Kepala 4 Menyiapkan bahan penelaahan, melakukan perbaikan format Rancangan Instruksi sesuai dengan teknik penyusunan peraturan 5 Memeriksa hasil perbaikan format dan penelaahan Rancangan Instruksi Kepala, serta menyampaikan kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan 6 Menerima, menyempurnakan hasil penelaahan dan perbaikan format, serta menyampaikan Rancangan Instruksi kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian 7 Menerima, memeriksa penelaahan materi, menurunkan kembali apabila ada koreksian, serta memberikan paraf persetujuan 8 Mendisposisikan Rancangan Instruksi Kepala untuk di lakukan ketik final setelah melalui beberapa proses penyempurnaan 9 Menerima disposisi dan menyampaikan kepada Staf untuk melakukan ketik final Tidak Ya

19 - 7 - No Tahap Kegiatan 10 Melakukan Ketik Final Instruksi dalam media kertas bebas asam sebanyak dua rangkap Staf/ Perancang Peraturan Unit Penyelesaian Kasubbag Kabag Hukum dan Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian 11 Menerima, meneliti Instruksi yang sudah di Ketik Final dan menyampaikan kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan 12 Meneliti kembali dan menyampaikan Instruksi Kepala kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian untuk proses lebih lanjut 13 Menerima, meneliti kembali, memberikan paraf persetujuan, dan memproses penandatanganan kepada Sekretaris Utama 14 Melakukan penomoran, mencatat ke dalam buku penomoran, dan melakukan pendokumentasian naskah asli Instruksi Kepala Norma Waktu : 15 Hari Kerja Plt. KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN, ZITA ASIH SUPRASTIWI

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Harmonisasi Dan Finalisasi Rancangan Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN saya setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Penyebarluasan Peraturan di Bidang Kearsipan telah Disetujui di Jakarta pada tanggal September 2010 Plt.

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Prosedur Tetap telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan telah saya Disetujui di Jakarta pada tanggal Mei 2011 SEKRETARIS UTAMA,

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN saya setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Pengajuan Tabungan Perumahan (TAPERUM) telah Disetujui di Jakarta pada tanggal Mei 2011 SEKRETARIS UTAMA,

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyelarasan Mekanisme Kerja Antar Unit Kerja di Lingkungan ANRI telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Pembuatan Kartu Asuransi Kesehatan telah saya Disetujui di Jakarta pada tanggal Mei 2011 SEKRETARIS UTAMA,

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pengelolaan Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Pedoman Dalam Rangka Mempersiapkan Sarana Pengaturan Tata Naskah Dinas dan Pengurusan Surat telah saya setujui.

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelayanan Pengurusan Dokumen Perjalanan Dinas Luar Negeri telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Layanan Penggandaan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyempurnaan di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pemberian Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya (SLKS) telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Evaluasi Tahunan RPJMN di Lingkungan ANRI telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Berkala/Periodik telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Khusus telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS UTAMA, GINA

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Harmonisasi Dan Finalisasi Rancangan Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penatausahaan dan Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui.

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Mei 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN saya setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Evaluasi Kelembagaan di Lingkungan ANRI telah Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelayanan Terhadap telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juli 2010 Plt. SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ANRI telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Hasil Pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan dan Penyampaian Bahan Masukan Rencana Kerja ANRI pada Forum Kementerian/Lembaga telah saya setujui. Disetujui

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pemusnahan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI Nasional

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pencairan Anggaran Belanja di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pembukuan Pengajuan Rencana Anggaran Biaya (RAB) di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui.

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pemberian Konsultasi dan Pertimbangan Persetujuan Jadwal Retensi Arsip Lembaga Negara, BUMN dan Perguruan Tinggi Negeri

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSEJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelaksanaan Rapat Kerja Teknis Penyelarasan dan Anggaran telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2011 SEKRETARIS UTAMA,

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSEJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Penetapan Kinerja telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS UTAMA, GINA

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyerahan Arsip Statis telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSEJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Master Plan Pembangunan Bidang Kearsipan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt.

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pengamanan di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Rencana Strategis Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelayanan Kesehatan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Kerumahtanggaan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelaksanaan Orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pengurusan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Kegiatan Audit telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Lingkungan ANRI telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Guide Arsip Konvensional Sebelum telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Mei 2009 Plt. DEPUTI

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Guide Arsip Konvensional Setelah Tahun 1945 telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2009

Lebih terperinci

2017, No tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan di Lingkunga

2017, No tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan di Lingkunga No.1816, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. SOP AP. Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi. Juklak. Pencabutan. PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

2017, No tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 3. Keputusan Presiden

2017, No tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 3. Keputusan Presiden BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.656, 2017 LIPI. Pembentukan Peraturan Perundangundangan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Konsultasi Penyusunan Sistem Pengelolaan Arsip Lembaga Negara dan Lembaga Tingkat Pusat Lainnya telah saya setujui.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, DRAFT 9 APRIL 2015 PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI AGAMA TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN MENTERI PADA KEMENTERIAN AGAMA.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI AGAMA TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN MENTERI PADA KEMENTERIAN AGAMA. - 2 - Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN - 1 - PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan

Lebih terperinci

2016, No Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga P

2016, No Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga P No. 253, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Produk Hukum. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Bimbingan dan Supervisi Penerapan Sistem Lembaga Negara dan Lembaga Tingkat Pusat lainnya telah saya setujui. Disetujui

Lebih terperinci

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Halaman : 1 dari 17 NAMA JABATAN TANDA TANGAN TANGGAL Disetujui Taswanda Taryo Sekretaris Utama BATAN Halaman : 2 dari 17 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... 1 DAFTAR ISI... 2 1. TUJUAN... 3 2. RUANG LINGKUP...

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA, - 1 - SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Guide Kartografik dan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juli 2009 Plt. DEPUTI BIDANG KONSERVASI

Lebih terperinci

Yth.: 1. Pimpinan Tinggi Madya; dan 2. Pimpinan Tinggi Pratama.

Yth.: 1. Pimpinan Tinggi Madya; dan 2. Pimpinan Tinggi Pratama. Yth.: 1. Pimpinan Tinggi Madya; dan 2. Pimpinan Tinggi Pratama. SURAT EDARAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi tentang Pengadaan Barang telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Maret 2010 Plt. SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI Arsip

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.729, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Peraturan. Keputusan. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/PMK.01/2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2013 Menimbang: a. Mengingat: TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL, PERATURAN KEPALA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSEJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Reviu Laporan Keuangan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMEN-ATR/BPN. Produk Hukum. Pembentukan dan Evaluasi. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BERITA NEGARA. KEMEN-ATR/BPN. Produk Hukum. Pembentukan dan Evaluasi. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL No.733, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ATR/BPN. Produk Hukum. Pembentukan dan Evaluasi. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN KOMERING ULU, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR TETAP PENYUSUNAN PERATURAN BUPATI/PERATURAN BERSAMA BUPATI DAN SURAT KEPUTUSAN BUPATI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DENGAN

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Penanganan Pengaduan Masyarakat telah saya Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2011 SEKRETARIS UTAMA,

Lebih terperinci

2 Rancangan Peraturan Menteri di Kementerian Ketenagakerjaan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Ne

2 Rancangan Peraturan Menteri di Kementerian Ketenagakerjaan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Ne BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.411, 2015 KEMENAKER. Pembentukan RUU, RPP, RPerpres. Rpermen. Mempersiapkan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

- 1 - LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

- 1 - LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG - 1 - LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR DI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULANG BAWANG BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PRINSIP, JENIS SOP AP, FORMAT DOKUMEN, KETENTUAN PENULISAN, DAN PENETAPAN SOP AP

PRINSIP, JENIS SOP AP, FORMAT DOKUMEN, KETENTUAN PENULISAN, DAN PENETAPAN SOP AP 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG TATA

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19) BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2015 KEMENAKER. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH DAN KEPUTUSAN KEPALA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUP

Lebih terperinci

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA - 1461-2. Biro Organisasi, Tata Laksana, dan Akuntabilitas Kinerja

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA - 1461-2. Biro Organisasi, Tata Laksana, dan Akuntabilitas Kinerja - 1461-2. Biro Organisasi, Tata Laksana, dan Akuntabilitas Kinerja a. Standar Pelayanan Evaluasi, Penyusunan, dan Penyempurnaan Organisasi di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara STANDAR PELAYANAN

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB II FORMAT SOP. Susunan SOP terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut.

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB II FORMAT SOP. Susunan SOP terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut. BAB II FORMAT SOP A. Susunan SOP Susunan SOP terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut. 1. Kepala Bagian Kepala SOP terdiri dari: a. kop naskah dinas, yang disesuaikan dengan ketentuan dalam Petunjuk Pelaksanaan

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 4 Tahun 2009

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 4 Tahun 2009 Menimbang Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 4 Tahun 2009 TENTANG MEKANISME PENANGANAN NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR, Menimbang : a. bahwa Peraturan Daerah merupakan

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Layanan Pengembalian Arsip Statis telah saya Disetujui di Jakarta pada tanggal Januari 2010 Plt. DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Kepala Badan di Lingkunga

2017, No Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Kepala Badan di Lingkunga No.203, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKKBN. Pembentukan PERKA. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.405, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN SOSIAL. Prosedur. Penyusunan. Naskah Hukum. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa pembentukan produk hukum daerah yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA MEMPERSIAPKAN RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG KESEHATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1210, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Penyusunan. Produk Hukum. Tata Cara. PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN NASKAH HUKUM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. bahwa dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 12

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH 2013, No.69 4 PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 5 2013, No.69 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PERATURAN

Lebih terperinci

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM.

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. - 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor No.1407, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. pembentukan Permen. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN

Lebih terperinci

SURAT EDARAN Nomor: 17 /SE/M/2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PRODUK HUKUM DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

SURAT EDARAN Nomor: 17 /SE/M/2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PRODUK HUKUM DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM KERJ Kepada Yth.: 1. Para Pejabat Eselon I; 2. Para Pejabat Eselon II; di Kementerian Pekerjaan Umum SURAT EDARAN Nomor: 17 /SE/M/2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PRODUK HUKUM

Lebih terperinci

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.63/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 N

2017, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 N No.696, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Penyusunan PUU dan Keputusan. Pedoman. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN

Lebih terperinci

2 Perumahan Rakyat tentang Pembentukan Dan Evaluasi Produk Hukum Di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

2 Perumahan Rakyat tentang Pembentukan Dan Evaluasi Produk Hukum Di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1421, 2015 KEMEN-PUPR. Produk Hukum. Evaluasi. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PRT/M/2015

Lebih terperinci