SEPERTIGA GAJI PEGAWAI NEGERI KEPADA ISTERI YANG DICERAIKAN (Suatu Penelitian Di Wilayah Hukum Mahkamah Syariyah Kota Banda Aceh)
|
|
- Iwan Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ISSN Pages pp SEPERTIGA GAJI PEGAWAI NEGERI KEPADA ISTERI YANG DICERAIKAN (Suatu Penelitian Di Wilayah Hukum Mahkamah Syariyah Kota Banda Aceh) Siti Murni 1, Dahlan, 2 Adwani, 3 1) Magister IlmuHukum Program PascasarjanaUniversitasSyiah Kuala Banda Aceh sitimurni_hani@yahoo.co.id 2,3) Staff PengajarIlmuHukumUniversitasSyiah Kuala Abstract: The Government Regulation Number 10, 1983 junction the Government Regulation Number 45, 1990 regarding the Marriage Permit and Divorce for Civil Servants, Article 8 states that a husband who is civil servant obliges provides one third of salary for a wife that has been divorced. This is juridical normative and socio legal research. the factors of judges of Mahkamah Syar iyah Banda Aceh do not put in the decision regarding the implementation of the obligation of a husband who is civil servants to provide one third salary for ex-wife that has been divorced because of the rule is administrative type of the authority of the official.the husband disobeys his obligation in providing one third of salary for his ex-wife due to the fact that they are not asking for it credit cut burdening the husband salary.efforts done by the ex-wife to obtain one third salary is to demand one third of salary to the judges deciding this case. it is recommended that the judges should oblige the husband to provide the salary and the ex wife should also have to ask for judges to get one third of her ex husband salary. Keywords : Implementation of the Obligation One Third Salary Abstrak: Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1983 Jo. PP. No. 45 Tahun 1990 tentang izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil, Pasal 8 disebutkan bahwa Suami Pegawai Negeri Sipil wajib memberikan Sepertiga Gaji Kepada mantan isterinya. Penelitian ini bertujuan mencari alternatif pemecahan masalah yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dan yuridis sosiologis. Faktor hakim tidak mewajibkan Suami Pegawai Negeri memberikan sepertiga gaji kepada mantan isterinya karena aturan tersebut sifatnya administratif wewenang pejabatnya sehingga diserahkan kepada instansi masing-masing. Faktor suami Pegawai Negeri tidak memberikan sepertiga gaji karena mantan isterinya tidak memohon, dan gaji Pegawai Negerisudah dipotong kredit. Upaya yang dilakukan oleh mantan isteri Pegawai Negeri memohon sepertiga gaji tersebut kepada hakim yang mengadili perkara perceraiannya. Disarankan kepada hakim supaya mewajibkan Suami Pegawai Negeri untuk memberikan sepertiga gaji kepada mantan isterinya. Disarankan kepada Pegawai Negeri tidak mengabaikan kewajibannya untuk menyerahkan sepertiga gajinya kepada mantan isterinya. Dan disarankan juga kepada Mantan Isteri Pegawai Negeri agar menempuh upaya hukum memohon sepertiga gaji kepada hakim yang mengadili perkara perceraiannya. Kata Kunci :PelaksanaanAturan, Kewajiban, SepertigaGaji, PegawaiNegeri. PENDAHULUAN Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1983 Jo. PP. No. 45 Tahun 1990 tentang izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil. Dalam Pasal 8 Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1983 tentang izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil ditegaskan bahwa : (1) Apabila perceraian terjadi atas kehendak Pegawai Negeri Sipil pria maka ia wajib menyerahkan sebagian gajinya untuk penghidupan bekas isteri dan anak-anaknya. (2) Pembagian gaji sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ialah sepertiga untuk Pegawai Negeri Sipil pria yang bersangkutan, sepertiga untuk bekas isterinya, dan sepertiga untuk anak atau anak-anaknya. (3) Apabila dari perkawinan tersebut tidak ada anak maka bagian gaji yang wajib diserahkan 19 - Volume 2, No. 2, Agustus 2014
2 oleh Pegawai Negeri Sipil pria kepada bekas istrinya ialah setengah dari gajinya. (4) Apabila perceraian terjadi atas kehendak isteri, maka ia tidak berhak atas bagian penghasilan dari bekas suaminya. (5) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) tidak berlaku, apabila isteri meminta cerai karena dimadu. (6) Apabila bekas istri Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan kawin lagi, maka haknya atas bagian gaji dari bekas suaminya menjadi hapus terhitung mulai ia kawin lagi. Dalam Pasal 16 Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1990 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil disebutkan bahwa : Pegawai Negeri Sipil yang menolak melaksanakan ketentuan pembagian gaji sesuai dengan ketentuan Pasal 8 Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1983 tentang izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil, dijatuhi salah satu hukuman disiplin berat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 Pasal 6 Tentang Disiplin Pegawai Negeri. Di Mahkamah Syari yah Kota Banda Aceh ditemukan masih banyak kasus Suami Pegawai Negeri yang menceraikan istrinya tidak melaksanakan kewajiban untuk memberikan sepertiga gaji kepada isteri yang telah diceraikannya. Hal ini dapat dilihat dari sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 terdapat sebanyak 34 kasus perceraian yang terdiri dari 23 kasus perceraian Suami Pegawai Negeri Sipil yang tidak memberikan Sepertiga Gaji Kepada Isteri yang telah Diceraikannya, 6 kasus perceraian Polri yang tidak memberikan sepertiga gaji kepada isteri yang telah diceraikannya, dan 5 kasus perceraian TNI yang tidak memberikan sepertiga gaji kepada isteri yang telah diceraikannya. Dan hakim dalammemutusperkara perceraiantidakmencantumkankewajibansuami Pegawai Negeri untuk memberikan sepertiga gaji kepada isteri yang telah diceraikannya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam perkara No. 51/Pdt-G/2010/MS-BNA, disebutkan bahwa putusan hakim hanya menghukum tergugat rekopensi/pemohon konpensi untuk memberikan kepada penggugat rekopensi/termohon konpensi nafkah dan biaya pendidikan anak secara ma ruf sampai anak dewasa dan mandiri. Menghukum tergugat rekopensi/pemohon konpensi, untuk membayar kepada penggugat rekopensi/termohon konpensi : Mut ah dan kiswah yaitu nafkah mut ah Rp. 3 juta, nafkah iddah Rp yang harus dilunasi pada saat ikrar talak diucapkan oleh tergugat rekopensi/pemohon konpensi terhadap penggugat rekopensi/termohon konpensi. Ketidaktegasan penegakan hukum mengenai pelaksanaan aturan kewajiban sepertiga gaji suami Pegawai Negeri kepada isteri yang telah diceraikannya merupakan hal yang menyimpang dari ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1983 Jo. Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil. Akibatnya banyak permasalahan yang muncul terutama kerugian Volume 2, No. 3, Agustus
3 dipihak isteri Pegawai Negeri Sipil yang diceraikan karena tidak memperoleh sepertiga gaji dari mantan suaminya sebagaimana yang telah diatur dalam aturan hukum yang berlaku. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu kiranya ada implementasi PP. No. 10 Tahun 1983 Jo. PP No. 45 Tahun 1990 tentang izin perkawinan dan perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil berjalan sesuai dengan aturan, Pentingnya hakim mencantumkan dalam putusannya tentang kewajiban Suami Pegawai Negeri untuk memberikan Sepertiga gaji kepada isteri yang telah diceraikannya karena pihakinstansi akanmelaksanakanpembagiansepert igagajiuntukistri yang diceraikan, jikadidasarkanpada putusanhakim. KAJIAN KEPUSTAKAAN Penelitian ini menggunakan teori Negara Kesejahteraan dan teori Perlindungan Hukum.Negara Kesejahteraan yaitu suatu tata kehidupan yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir dan batin, yang memungkinkan setiap warga negara terpenuhi kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga, serta masyarakat.(yusril Ihza Mahendra, 1996: 113) Menurut J. M Keynes menjelaskan bahwa konsep negara kesejahteraan dimaknai sebagai kemampuan Negara dalam memberdayakan masyarakatnya. Perandan tanggung jawab Negara menjadi begitu besar terhadap warga negaranya karena Negara akan bersikap dan memposisikan dirinya sebagai teman bagi warganegaranya. Konsep kesejahteraan sosial yang termaktub dalam Undang Undang RI Nomor 6 Tahun 1974 memberi defenisi kesejahteraan social sebagai suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, material maupun spritual yang diliputioleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir dan batin, yang memungkinkan bagi setiap warga untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaikbaiknya bagidiri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak atau kewajiban manusia sesuai dengan pancasila. Pasal 33 tentang system perekonomian dan 34 tentang kepedulian Negara pada kelompok lemah, menempatkan Negara sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam mewujudkan kesejahteraan sosial. Konsep Negara kesejahteraan itu menuntut tanggung jawab Negara terhadap kesejahteraan para warganya. Selanjutnya teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perlindungan hukum. Menurut Satijipto Raharjo dalam bukunya Sri Widoyati Wiratmo Soekito menjelaskan bahwa Perlindungan hokum adalah memberikan pengayoman dan perlindungan kepada masyarakat agar dapat menikmati semuahak yang diberikan oleh hukum.(sri Widoyati Wiratmo Soekito, 1983: 135) Pelaksanaan Aturan Kewajiban Seperti Gaji Pegawai Negeri Sipil Kepada Isteri yang diceraikan sebagaimana diatur dalam Pasal 8 Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian merupakan bagian dari kepedulian negara sebagai pihak yang paling bertanggungjawab dalam upaya memberikan perlindungan untuk mewujudkan 21 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014
4 kesejahteraan isteri Pegawai Negeri Sipil yang diceraikan. Ketentuan ini dianggap istimewa, yaitu semata-mata untuk melindungi isteri sebagai pihak yang lemah dalam rumah tangga. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dan yuridis sosiologis. Pendekatan yuridis normatif dilakukan dengan cara terlebih dahulu meneliti peraturan perundang-undangan yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Dengan perkataan lain melihat hukum dari aspek normatif. Kemudian dengan pendekatan yuridis sosiologis, dilakukan dengan meneliti mengenai keberlakuan hukum itu dalam aspek kenyataan. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa efektif tidaknya berlaku suatu aturan hukum sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perubahan yang terjadi dalam masyarakat, perkembangan masyarakat khususnya di dalam perkembangan perdata yang berkaitan dengan Pelaksanaan Aturan Kewajiban Sepertiga Gaji Pegawai Negeri Sipil Kepada Isteri Yang diceraikan. Adapun sumber data penelitian ini adalah dataprimer dan data skunder. Data Primer adalah data yang langsung diperoleh dari lapangan yang merupakan data empiris yang berhubungandenganpelaksanaanaturankewajiban Sepertiga Gaji Pegawai Negeri Sipi lkepadaisteri yang diceraikan. Sumber data ini di peroleh melalui penelitian langsung dilapangan dengan menggunakan tehnikpengumpulan data melalui wawancara. Wawancara iniditujukan kepadarespondenya itu isteri yang diceraikan, Suami Pegawai Negeri Sipil, TNI, Polri, hakim sertapengacara. Selanjutnya wawancara ini ditujukan kepada informanya itu kepala kantor tempat Suami Pegawai Negeri Sipil bekerja dan akademisi yang ahli di bidang Hukum Perkawinan dan Perceraian dengan menggunakan pedoman wawancara untuk menjawab permasalahan yang ada. Adapun data Skunder diperoleh melalu ipenelitian kepustakaan dengan cara mencatat kutipan langsung dalambuku-buku, jurnal, majalah, sertatulisan yang berhubungan langsung dengan Pelaksanaan Aturan Kewajiban Sepertiga Gaji Pegawai Negeri Kepada Isteri Yang diceraikan. Pengumpulan data dari populasi sampel yang ditentukan berdasarkan kriteria dan tujuan tertentu yang objektif dari peneliti. Sampel diambil dari populasi yang diperkirakan dapat mewakili keseluruhan populasi yang terdiri dari responden daninformanya itu hakim di wilayah Hukum Mahkamah Syar iyah Kota Banda Aceh, atasaninstansi yang terkait, pengacara yang mendampingii steri yang diceraikan dan aparat penegakhukum. Adapun jumlah sampel untuk masing-masing kelompok adalah sebagai berikut : a. Responden 1. Isteri yang diceraikan oleh Suami Pegawai Negeri Sipil (3 orang). 2. Suami Pegawai Negeri Sipil yang menceraikan isterinya (3 orang). 3. TNI (3 orang). 4. Polri (3 orang). Volume 2, No. 3, Agustus
5 5. Hakim Mahkamah Syar iyah Kota Banda Aceh. 6. Pengacara Banda Aceh (3 orang). b. Informan 1. Kepala kantor tempat Mantan Suami Pegawai Negeri bekerja. 2. Bendaharawan Institusi PNS yang bersangkutan. 3. Akademisi yang ahli di bidang Hukum Perkawinan dan Perceraian. 4. Pegawai bidang Penelitian Mahkamah Syar iyah Kota Banda Aceh. HASIL PENELITIAN Pelaksanaan aturan kewajiban Suami Pegawai Negeri Sipil untuk memberikan Sepertiga Gaji kepada Isteri yang telah diceraikannyamenurut ketua Mahkamah Syar iyah kota Banda Aceh menghadapi banyak kendala di lapangan. (Osin Moh. Muhsin, Hakim Mahkamah Syar iyah Kota Banda Aceh)Adapun kendala yang dimaksud antara lain : 1. Aturan kewajiban sepertiga gaji tersebut sifatnya administratif bukan persoalan tehnis, wewenang pejabatnya sehingga diserahkan kepada instansi masing-masing. Sehingga sekarang para hakim tidak mencantumkan lagi aturan tersebut dalam putusannya, tetapi diserahkan kepada instansi masing-masing. 2. Pengalaman hakim dimasa lalu yang pernah melaksanakan dalam putusannya mengenai aturan kewajiban suami Pegawai Negeri Sipil untuk memberikan sepertiga gaji kepada isteri yang telah diceraikan relatif tidak pernah dilaksanakan oleh Mantan Suami Pegawai Negeri Sipil. 3. Aturan kewajiban Suami Pegawai Negeri untuk memberikan sepertiga gaji kepada isteri yang diceraikan seperti yang diatur dalam PP. No. 10 Tahun 1983 berbenturan dengan hukum Islam. Sehingga apabila ada kasus perceraian suami Pegawai Negeri maka hakim Mahkamah Syar iyah kota Banda Aceh membuat putusan seperti yang diatur dalam KHI yaitu Nafkah iddah, Muth ah, kiswah, dan Maskan sesuai dengan kemampuan suami yang diberikan kepada mantan isteri pada saat ikrar talak diucapkan oleh suami. Seharusnya hakim mencantumkan dalam putusannya mengenai kewajiban suami Pegawai Negeri Sipil untuk memberikan sepertiga gajinya kepada isteri yang diceraikannya, karena pihak instansi akan melakukan pembagian sepertiga gaji kepada mantan isteri pegawainya jika didasarkan pada putusan hakim. Apabila dilihat dari pengalaman masa lalu bahwa aturan yang dijalankan oleh hakim tersebut tidak pernah dilaksanakan oleh mantan suami Pegawai Negeri, seharusnya hakim semakin meningkatkan ketegasannya dalam pelaksanaan aturan sepertiga gaji tersebut. Karena pihak isteri yang diceraikan sangat penting dilindungi. Terutama mantan isteri Pegawai Negeri yang tidak memiliki penghasilan sendiri, mereka tidak berdaya mencari nafkah untuk melanjutkan hidupnya. Adapun anggapan hakim bahwa aturankewajibansuamipegawainegeriuntukmemb erikansepertigagajikepadaisteri yang 23 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014
6 diceraikanseperti yang diaturdalam PP. No. 10 Tahun 1983 berbenturandenganhukum Islam. Sebenarnya aturan ini tidaklah berbenturan dengan hukum Islam, karena aturan ini dibuat khusus untuk Pegawai Negeri, tidak berlaku untuk semua masyarakat, dalam kebijakan pemerintah setiap yang bekerja di instansi pemerintah wajib patuh pada aturan yang dibuat oleh pemerintah. Mengenai sepertiga gaji ini merupakan upaya pemerintah sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam memberikan perlindungan untuk mewujudkan kesejahteraan mantan isteri yang diceraikan oleh Pegawai Negeri. Aturan ini istemewa karena semata-mata untuk melindungi isteri sebagai pihak yang lemah dalam rumah tangga, agar tidak diperlakukan dengan semena-mena oleh suaminya yang Pegawai Negeri. jadi aturan mengenai sepertiga gaji ini tidaklah bertentangan dengan hukum Islam. Terhambatnya isteri dalam memperoleh sepertiga gaji dari mantan suaminya yang pegawai Negeri dikarenakan mantan suaminya tidak melaksanakan kewajibannya untuk memberikan sepertiga gaji kepada isteri yang telah diceraikannya dengan berbagai alasan seperti bahwa hakim tidak mencantumkan dalam putusannya tentang aturan kewajiban untuk sepertiga gaji tersebut, mantan isteri tidak memohon haknya mengenai sepertiga gaji tersebut, kebijaksanaan pembagian sepertiga gaji tersebut dalam kebijaksanaan atasannya, dan gajinya sudah kecil akibat dipotong kredit sehingga tidak mungkin lagi diberikan kepada mantan isterinya. Sebagian isteri tidak mengetahui mengenai adanya aturan sepertiga gaji kepada mantan isteri yang diceraikan oleh Pegawai Negeri, sehingga ia tidak pernah memohon haknya mengenai sepertiga gaji tersebut. Adapun sebagian mantan isteri Pegawai Negeri yang giat mencari informasi mengenai hak-hak isteri yang diceraikan oleh Pegawai Negeri, ia minta dibantu pengacara dan juga LSM untuk diarahkan dalam memperoleh haknya setelah diceraikan oleh Suami Pegawai Negeri. Adapun upaya hukum yang ditempuh dalam memperoleh haknya mengenai sepertiga gaji untuk isteri yang diceraikan oleh Pegawai Negeri adalah meminta sepertiga gaji tersebut kepada hakim yang mengadili perkara perceraiannya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Faktor hakim Mahkamah Syari iyah Kota Banda Aceh tidak mencantumkan dalam putusannya tentang pelaksanaan aturan kewajiban Mantan Suami Pegawai Negeri Sipil untuk memberikan sepertiga gaji kepada isteri yang telah diceraikannya adalah karena menurut hakim bahwa aturan tersebut sifatnya administrasi wewenang pejabatnya dan bukanlah persoalan tehnis sehingga diserahkan kepada instansi masing-masing. Pelaksanaan aturan tersebut di masa lalu setiap Mantan Suami Pegawai Negeri Sipil yang dibebankan dengan kewajiban pemberian sepertiga gaji kepada isteri yang telah diceraikan relatif tidak dilaksanakan. Dan Aturan Sepertiga Gaji Kepada Isteri yang diceraikan seperti yang Volume 2, No. 3, Agustus
7 diatur dalam PP.No. 10 Tahun 1983 menurut hakim berbenturan dengan hukum Islam. 2. Faktor suami mengabaikan kewajibannya dalam memberikan sepertiga gaji kepada isteri yang telah diceraikannya adalah karena hakim tidak mencantumkan dalam putusannya tentang kewajiban Suami Pegawai Negeri Sipil untuk memberikan sepertiga gaji kepada isteri yang telah diceraikannya. Sebagian isteri tidak memohon haknya. Kurang tegasnya atasan untuk mengambil tindakan pembagian sepertiga gaji dari stafnya Mantan Suami Pegawai Negeri Sipil juga. Dan gaji pihak Mantan Suami Pegawai Negeri Sipil sudah kecil akibat dipotong kredit sehingga tidak mungkin lagi diberikan kepada isteri setelah diceraikan. 3. Upaya hukum yang dilakukan oleh pihak mantan isteri yang telah diceraikan Pegawai Negeri untuk memperoleh sepertiga gaji dari mantan suaminya yang Pegawai Negeri adalah meminta sepertiga gaji tersebut kepada hakim yang mengadili perkara perceraiannya. Saran 1. Disarankan kepada hakim Mahkamah Syar iyah Kota Banda Aceh agar mencantumkan kembali dalam putusannya tentang ketentuan Kewajiban Suami Pegawai Negeri untuk memberikan Sepertiga Gaji Kepada Isteri yang diceraikan sebagaimana yang diatur dalam PP No. 10 Tahun 1983 Jo PP No. 45 Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Pegawai Negeri Sipil. Karena aturan ini khusus hanya berlaku untuk Pegawai Negeri jadi tidak berbenturan dengan hukum Islam yang dianggap sebagai kendala oleh hakim. Pentingnya dicantumkan aturan tersebut dalam putusan hakim supaya adanya sinergisasi putusan hakim dengan tindakan atasan Mantan Suami Pegawai Negeri dalam penyelesaian pembagian gaji kepada isteri yang telah diceraikan. 2. Disarankan kepada pihak Mantan Suami Pegawai Negeri Sipil sebagai aparatur negara patuh pada aturan dengan tidak mengabaikan kewajibannya untuk menyerahkan sepertiga gajinya kepada mantan isteri yang telah diceraikannya seperti yang diatur dalam PP. No. 10. Tahun 1983 jo. PP. 45 Tahun 1990 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil. 3. Disarankan kepada pihak mantan isteri Pegawai Negeri agar menempuh upaya hukum untuk meminta sepertiga gaji tersebut kepada hakim yang mengadili perkara perceraiannya. DAFTAR KEPUSTAKAAN Sri Widoyati Wiratmo Soekito, Anak dan Wanita dalam Hukum, LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan sosial), Jakarta Yusril Ihza Mahendra, Dinamika Tata Negara Indonesia (Kompilasi Aktual Masalah Konstitusi Dewan Perwakilan dan Sistem Kepartaian), Gema Insani Press, Jakarta, 1996, hlm wall=1 PP. No. 10 Tahun 1983 Jo. PP. No. 45 Tahun 1990 tentang izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil Volume 2, No. 3, Agustus 2014
8 Volume 2, No. 3, Agustus
Putusan di atas merupakan putusan dari perkara cerai talak, yang diajukan. oleh seorang suami sebagai Pemohon yang ingin menjatuhkan talak raj i di
79 BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP TIDAK DITERAPKANNYA KEWENANGAN EX OFFICIO HAKIM TENTANG NAFKAH SELAMA IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK (STUDI PUTUSAN NOMOR:1110/Pdt.G/2013/PA.Mlg) Putusan di atas merupakan
Lebih terperinciA. Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Penolakan Pembagian Gaji PNS Pasca Perceraian. melaksanakan pembagian gaji PNS yang di dapat oleh suami PNS di
46 BAB IV ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MALANG NOMOR: 1110/PDT.G/2013/PA. MLG TENTANG PENOLAKAN PEMBAGIAN GAJI PEGAWAI NEGERI PASCA PERCERAIAN. A. Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Penolakan
Lebih terperinciBAB IV. A. Analisis hukum formil terhadap putusan perkara no. sebagai tempat untuk mencari keadilan bagi masyarakat pencari keadilan.
81 BAB IV ANALISIS HUKUM FORMIL DAN MATERIL TERHADAP PUTUSAN HAKIM TENTANG NAFKAH IDDAH DAN MUT AH BAGI ISTRI DI PENGADILAN AGAMA BOJONEGORO (Study Putusan Perkara No. 1049/Pdt.G/2011/PA.Bjn) A. Analisis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM MENOLAK GUGATAN REKONVENSI DALAM. PUTUSAN No: 1798 / Pdt.G/2003/PA.Sby
BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM MENOLAK GUGATAN REKONVENSI DALAM PUTUSAN No: 1798 / Pdt.G/2003/PA.Sby A. Dasar Hukum Majelis Hakim Menolak Gugatan Rekonvensi dalam Putusan No.
Lebih terperinciKEWAJIBAN PNS PRIA TERHADAP ANAK TIRI PASCA BERCERAI BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 1990
KEWAJIBAN PNS PRIA TERHADAP ANAK TIRI PASCA BERCERAI BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 1990 Oleh: Dien Zaelani Ni Luh Putu Astariyani Bagian Hukum Administrasi Negara, Fakultas Hukum, Universitas
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 06/Pdt.G/2010/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 06/Pdt.G/2010/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding dalam
Lebih terperinciDIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017 Website :
PERLINDUNGAN HAK ATAS PEMBAGIAN GAJI AKIBAT PERCERAIAN YANG DILAKUKAN OLEH PEGAWAI NEGERI SIPIL Tri Wahyuni Herawati, Yunanto, Herni Widanarti Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciP U T U S A N. 0081/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
P U T U S A N Nomor 0081/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor 91/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor 91/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara cerai talak pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 76/Pdt.G/2010/MS-Aceh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 76/Pdt.G/2010/MS-Aceh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding,
Lebih terperinciANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PERKARA PERCERAIAN ( STUDI KASUS PERKARA NOMOR : 239/PDT.G/2009/PA.GTLO DAN NOMOR : 06/PDT.G/2010/PTA.
ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PERKARA PERCERAIAN ( STUDI KASUS PERKARA NOMOR : 239/PDT.G/2009/PA.GTLO DAN NOMOR : 06/PDT.G/2010/PTA.GTLO Fibriyanti Karim ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PERKARA PERCERAIAN
Lebih terperinciBAB III PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA BANGIL
39 BAB III PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA BANGIL A. Sejarah Pengadilan Agama Bangil 1. Dasar Hukum Berdirinya Pengadilan Agama Bangil Tidak dapat diketahui
Lebih terperinciKEWAJIBAN PELAPORAN DALAM HAL PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEWAJIBAN PELAPORAN DALAM HAL PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL Oleh : Komang Agus Giri Amerta Cokorde Dalem Dahana Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Penulisan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 63/Pdt.G/2010/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 63/Pdt.G/2010/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM POSITIF TERHADAP PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM TERHADAP HAK ISTRI DALAM PERKARA NOMOR 0241/PDT.G/2016/PA.
BAB IV ANALISIS HUKUM POSITIF TERHADAP PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM TERHADAP HAK ISTRI DALAM PERKARA NOMOR 0241/PDT.G/2016/PA.TALU 1. Analisis Dasar Hukum Hakim Dan Pertimbangan Hakim Dalam Menerapkan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2011/PTA Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Termohon/ Pembanding; L a w a n
P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2011/PTA Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : --/Pdt.G/2013/MS-Aceh
P U T U S A N Nomor : --/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara cerai talak pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 0325/Pdt.G/2010/PA.Pas BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 0325/Pdt.G/2010/PA.Pas BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : xxx/pdt.g/2011/ms-aceh
P U T U S A N Nomor : xxx/pdt.g/2011/ms-aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding dalam
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 66/Pdt.G/2008/MSy-Prov. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 66/Pdt.G/2008/MSy-Prov. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang mengadili perkara Cerai
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 55/Pdt.G/2009/MSy-Prov. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 55/Pdt.G/2009/MSy-Prov. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian tentang perkawinan di Indonesia tercantum dalam Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, disana dijelaskan bahwa perkawinan adalah ikatan
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 0318/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M E L A W A N :
P U T U S A N Nomor 0318/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS YURIDIS PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM TERHADAP HAK-HAK ISTRI DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA BANGIL
55 BAB IV ANALISIS YURIDIS PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM TERHADAP HAK-HAK ISTRI DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA BANGIL A. Penerapan hak ex officio hakim di PA Bangil Melihat sesuatu dari
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor : 150/Pdt.G/2013/PA.NTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor : 150/Pdt.G/2013/PA.NTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Natuna yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor : 68/Pdt.G/2008/MSy-Prov. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor : 68/Pdt.G/2008/MSy-Prov. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang mengadili perkara Cerai Talak
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 0940/Pdt.G/2011/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN
P U T U S A N Nomor : 0940/Pdt.G/2011/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 35/Pdt.G/2015/PTA. Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor 35/Pdt.G/2015/PTA. Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciEKSEKUSI PUTUSAN KEWAJIBAN AYAH ATAS NAFKAF ANAK PASCA PERCERAIAN (Studi Kasus Pada Mahkamah Syar iyah Idi)
EKSEKUSI PUTUSAN KEWAJIBAN AYAH ATAS NAFKAF ANAK PASCA PERCERAIAN (Studi Kasus Pada Mahkamah Syar iyah Idi) Raudhatunnur Raudhatunnur adalah Magister Ilmu HukumProgram Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS PELAKSANAAN PUTUSAN No. 0985/Pdt.G/2011/PA.Sm. TENTANG MUT AH DAN NAFKAH IDDAH
56 BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PUTUSAN No. 0985/Pdt.G/2011/PA.Sm. TENTANG MUT AH DAN NAFKAH IDDAH A. Analisis Prosedur Pelaksanaan Putusan Pengadilan Agama Tentang Mut ah dan Nafkah Iddah. Tujuan pihak-pihak
Lebih terperinciDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN PUTUSAN Nomor 1844/Pdt.G/2014/PA.Pas DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan
Lebih terperinciABSTRAK. Adjeng Sugiharti
ABSTRAK TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENGAKUAN STATUS ANAK DILUAR KAWIN DALAM SISTEM HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA DAN KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA DALAM MEMBERIKAN STATUS KEPADA ANAK LUAR KAWIN (KASUS MACHICA
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 6 /Pdt.G/2011/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor 6 /Pdt.G/2011/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciNomor : 41/Pdt.G/2011/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN P U T U S A N Nomor : 41/Pdt.G/2011/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 0097/Pdt.G/2014/MS-Lgs, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 0072/Pdt.G/2014/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim
Lebih terperinciبسم هللا الرحمن الرحيم
P U T U S A N Nomor:xxx/Pdt.G/2013/MS-Aceh بسم هللا الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding dalam
Lebih terperinciNomor : 0048/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN
SALINAN P U T U S A N Nomor : 0048/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 42/Pdt.G/2011/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 42/Pdt.G/2011/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding dalam
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 1
Lebih terperinciSetiap orang yang melaksanakan perkawinan mempunyai tujuan untuk. pada akhirnya perkawinan tersebut harus berakhir dengan perceraian.
BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PUTUSAN PERCERAIAN ATAS NAFKAH ISTRI DAN ANAK DI PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA DAN PENYELESAIANYA JIKA PUTUSAN TERSEBUT TIDAK DILAKSANAKAN A. Pelaksanaan Putusan
Lebih terperinciP U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara
P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan
Lebih terperinciNOMOR: 26/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Salinan P U T U S A N NOMOR: 26/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 01/Pdt.G/2010/MS-ACEH. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 01/Pdt.G/2010/MS-ACEH. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara perdata (Cerai Talak) pada tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
P U T U S A N Nomor 1618/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 1965/Pdt.G/2013/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 1965/Pdt.G/2013/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh. menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
P U T U S A N Nomor 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKANKETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai gugat pada tingkat banding dalam persidangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. A. Analisis Akibat Hukum Pengabaian Nafkah Terhadap Istri. Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974.
BAB IV ANALISIS A. Analisis Akibat Hukum Pengabaian Nafkah Terhadap Istri Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974. Di dalam Undang-Undang Perkawinan tidak mengatur masalah nafkah secara terperinci.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nomor 1 Tahun Dalam Pasal 1 Undang-undang ini menyebutkan :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan di Republik Indonesia diatur berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974. Dalam Pasal 1 Undang-undang ini menyebutkan : Perkawinan ialah ikatan lahir
Lebih terperinciPUTUSAN NOMOR : 479 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G
PUTUSAN NOMOR : 479 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia mempunyai naluri untuk bisa hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial manusia mempunyai naluri untuk bisa hidup bersama dengan manusia yang lain terutama ketertarikan lawan jenis untuk membentuk sebuah keluarga
Lebih terperinciIDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TIDAK DITETAPKANNYA NAFKAH IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK (STUDI ATAS PUTUSAN NOMOR 2542/PDT.G/2015/PA.LMG) A. Pertimbangan Hukum Hakim yang Tidak Menetapkan Nafkah
Lebih terperinciKAJIAN YURIDIS TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI PNS YANG MENTALAK ISTERI
KAJIAN YURIDIS TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI PNS YANG MENTALAK ISTERI ZAINUDDIN, M Dosen Fakultas Hukum Universitas Gunung Rinjani Selong-Lombok Timur email : m.zainuddin1974@gmail.com ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 34/Pdt.G/2011/PTA Pdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN P U T U S A N Nomor 34/Pdt.G/2011/PTA Pdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
Lebih terperinciPUTUSAN NOMOR : 258/Pdt.G/2013/PA.Pkc. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN NOMOR : 258/Pdt.G/2013/PA.Pkc. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara cerai talak pada tingkat pertama, dalam
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 38/Pdt.G/2009/MSy-Prov.
P U T U S A N. Nomor : 38/Pdt.G/2009/MSy-Prov. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara gugatan Cerai Talak pada tingkat
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor : xxx/pdt.g/2012/ms-aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor : xxx/pdt.g/2012/ms-aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara perdata Cerai Talak pada tingkat banding
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor XXX/Pdt.G/2012/MS-Aceh
P U T U S A N Nomor XXX/Pdt.G/2012/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai talak pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor: 1294/Pdt.G/2014/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor: 1294/Pdt.G/2014/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat
Lebih terperinciIndonesia (Jakarta: Kencana, 2007), h Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakim dalam mengambil keputusan, dilarang menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak dituntut atau mengabulkan lebih daripada yang dituntut.(asas ultra petitum
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor: 19/Pdt.G/2014/MS.Aceh.
P U T U S A N Nomor: 19/Pdt.G/2014/MS.Aceh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding, dalam persidangan Hakim Majelis
Lebih terperinciM E M U T U S K A N. Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG IJIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG IJIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam Undang-Undang Nomor 1
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor XXX/Pdt.G/2014/MS-Aceh.
P U T U S A N Nomor XXX/Pdt.G/2014/MS-Aceh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding, dalam persidangan Majelis
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 1651/Pdt.G/2015/PA.Pas DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M E L A W A N :
P U T U S A N Nomor 1651/Pdt.G/2015/PA.Pas DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama telah menjatuhkan
Lebih terperinciP UT U S A N Nomor : xxx/pdt.g/2011/ms-aceh. dalam perkara yang diajukan oleh :
P UT U S A N Nomor : xxx/pdt.g/2011/ms-aceh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : xxxx/pdt.g/2011/ms-aceh
P U T U S A N. Nomor : xxxx/pdt.g/2011/ms-aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 0672/Pdt.G/2010/PA.Pas BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 0672/Pdt.G/2010/PA.Pas BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor : 85/Pdt.G/2010/PA.Pkc
PUTUSAN Nomor : 85/Pdt.G/2010/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASAR KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciPUTUSAN NOMOR 28/Pdt.G/2013/PTA.Smd DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN NOMOR 28/Pdt.G/2013/PTA.Smd ا ا ا DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Samarinda dalam persidangan majelis untuk mengadili perkara-perkara perdata tertentu
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 58/Pdt.G/2009/MSy-Prov. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 58/Pdt.G/2009/MSy-Prov. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara permohonan Cerai Talak pada tingkat
Lebih terperinciNomor : 0622/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN
SALINAN P U T U S A N Nomor : 0622/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 26/Pdt.G/2011/MS-ACEH
P U T U S A N Nomor : 26/Pdt.G/2011/MS-ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding dalam
Lebih terperinciPENGADILAN TINGG P U T U S A N. Nomor : 237/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 237/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding,
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor xx/pdt.g/2012/ms-aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
PUTUSAN Nomor xx/pdt.g/2012/ms-aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara perdata Cerai Talak pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu perkawinan yang di lakukan oleh manusia bukanlah persoalan nafsu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu perkawinan yang di lakukan oleh manusia bukanlah persoalan nafsu belaka, namun langgeng dan harmonisnya sebuah rumah tangga sangatlah di tentukan oleh sejauh mana
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP ALASAN-ALASAN MENGAJUKAN IZIN PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR PEMERINTAHAN KABUPATEN GRESIK
BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP ALASAN-ALASAN MENGAJUKAN IZIN PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR PEMERINTAHAN KABUPATEN GRESIK A. Alasan-alasan Pengajuan Izin Perceraian Pegawai Negeri
Lebih terperinciPOKOK-POKOK PP. No. 10 TAHUN 1983 Jo PP. No. 45 TAHUN 1990 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PNS
POKOK-POKOK PP. No. 10 TAHUN 1983 Jo PP. No. 45 TAHUN 1990 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PNS Pelaporan Perkawinan dan Perceraian: Setiap Perkawinan harus dilaporkan dlm tempo 1 tahun Setiap Perceraian
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 16/Pdt.G/2013/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA
P U T U S A N Nomor 16/Pdt.G/2013/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciNomor : 43/Pdt.G/2011/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
S A L I N A N P U T U S A N Nomor : 43/Pdt.G/2011/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor 64/Pdt.G/2013/MS Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor 64/Pdt.G/2013/MS Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh dalam persidangan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
Lebih terperinciANALISIS TERHADAP ISTBAT NIKAH OLEH ISTRI YANG DI POLIGAMI SECARA SIRRI (Studi Putusan Mahkamah Syar iah Nomor: 206/Pdt.G/2013/MS.
EKO PERMANA DALIMUNTHE 1 ANALISIS TERHADAP ISTBAT NIKAH OLEH ISTRI YANG DI POLIGAMI SECARA SIRRI (Studi Putusan Mahkamah Syar iah Nomor: 206/Pdt.G/2013/MS.Sgi) EKO PERMANA DALIMUNTHE ABSTRACT Seen from
Lebih terperinciBAB III PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 718 K/AG/2012 TENTANG BIAYA KEHIDUPAN (NAFKAH) BAGI BEKAS ISTRI YANG DIBERIKAN OLEH SUAMI PASCA PERCERAIAN
BAB III PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 718 K/AG/2012 TENTANG BIAYA KEHIDUPAN (NAFKAH) BAGI BEKAS ISTRI YANG DIBERIKAN OLEH SUAMI PASCA PERCERAIAN A. Mahkamah Agung dalam Sistem Peradilan Agama di Indonesia
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 06/Pdt.G/2010//PTA.Plk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN P U T U S A N 1 Nomor : 06/Pdt.G/2010//PTA.Plk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya, dalam persidangan Majelis untuk
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
35 BAB III PROSEDUR PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL A. Pengertian Pegawai Negeri Sipil Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pegawai Negeri Sipil terdiri kata pegawai yang berarti orang yang bekerja pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengadilan Agama sebagai Badan Pelaksana Kekuasaan Kehakiman. memiliki tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengadilan Agama sebagai Badan Pelaksana Kekuasaan Kehakiman memiliki tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor : xxxx/pdt.g/2011/ms-aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor : xxxx/pdt.g/2011/ms-aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara perdata Cerai Talak pada tingkat banding
Lebih terperinci1 Kompilasi Hukum Islam, Instruksi Presiden No. 154 Tahun Kompilasi Hukum Islam. Instruksi Presiden No. 154 Tahun 1991.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT menciptakan manusia laki-laki dan perempuan yang diciptakan berpasang-pasangan. Maka dengan berpasangan itulah manusia mengembangbiakan banyak laki-laki dan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciS A L I N A N P U T U S A N
S A L I N A N P U T U S A N Nomor : 06/Pdt.G/2010/PTA.AB BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Ambon, yang mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 335/Pdt.G/2010/PA Prg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 335/Pdt.G/2010/PA Prg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pinrang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 330/Pdt.G/2010/PAJP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 330/Pdt.G/2010/PAJP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara- perkara tertentu
Lebih terperinciبسم هللا الرحمن الرحيم
P U T U S A N Nomor: xxx/pdt.g/2012/ms-aceh بسم هللا الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding dalam persidangan
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 48/Pdt.G/2009/PTA.Btn BISMILLAHIRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 48/Pdt.G/2009/PTA.Btn BISMILLAHIRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten, dalam persidangan Majelis untuk mengadili perkara-perkara
Lebih terperinciSALINAN P U T U S A N Nomor : 72/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.
SALINAN P U T U S A N Nomor : 72/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung telah memeriksa dan mengadili perkara perdata
Lebih terperinciSALINAN PUTUSAN Nomor : 26/Pdt.G/2010/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN PUTUSAN Nomor : 26/Pdt.G/2010/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 1387/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
PUTUSAN Nomor 1387/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama
Lebih terperinciBISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM
P E N E T A P A N Nomor : 1519/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn ΟŠÏm 9$# uη q 9$#É!$#ÇΟó Î0 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada
Lebih terperinci