BAB I PENDAHULUAN. Pengadilan Agama sebagai Badan Pelaksana Kekuasaan Kehakiman. memiliki tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta
|
|
- Budi Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengadilan Agama sebagai Badan Pelaksana Kekuasaan Kehakiman memiliki tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya, hal ini sesuai dengan pasal 2 ayat (1) Undang-undang No.14 Tahun 1970 termasuk di dalamnya menyelesaikan perkara voluntair (penjelasan pasal 2 ayat (1) tersebut). 1 Dalam hal ini Pengadilan Agama hanya menerima pengajuan Gugatan/ Permohonan bagi orang-orang beragama Islam. Dalam pengajuan perkara di Pengadilan Agama, Penggugat / Pemohon dapat mendaftarkannya ke Kepaniteraan Pengadilan Agama melalui Meja I untuk menaksir panjar biaya perkara serta membayarnya di kasir sekaligus menyerahkan surat gugatan/ permohonan, kemudian menghadap pada Meja II dengan menyerahkan surat Gugatan/Permohonan untuk diserahkan kepada wakil Panitera untuk disampaikan kepada Ketua Pengadilan Agama melalui Panitera. Dalam waktu maksimal 7 hari, Ketua Pengadilan menunjuk Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara dalam sebuah Penetapan Majelis Hakim (PMH) (pasal 121 HIR. Jo. Pasal 93 UU-PA). Ketua membagikan semua berkas perkara dan atau surat-surat yang berhubungan dengan perkara yang diajukan ke Pengadilan kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan. 1994, hlm. 4 1 Mahkamah Agung R.I., Himpunan Perundang-undangan Peradilan Agama, Jakarta,
2 2 Proses pemeriksaan perkara perdata di depan sidang dilakukan melalui tahap-tahap dalam Hukum Acara Perdata, setelah hakim terlebih dahulu berusaha dan tidak berhasil mendamaikan para pihak yang bersengketa. Tahap-tahap pemeriksaan tersebut ialah : 1. Pembacaan gugatan 2. Jawaban Tergugat 3. Replik 4. Duplik 5. Pembuktian 6. Kesimpulan 7. Putusan Hakim. 2 Hakim dalam memutuskan perkara harus terlebih dahulu mengetahui duduk perkaranya dan pertimbangan hukum mengenai perkara tersebut disertai alasan-alasannya dan dasar hukumnya. Dalam proses pengambilan putusan, Majelis Hakim terlebih dahulu melakukan musyawarah Majelis Hakim yang merupakan perundingan yang dilaksanakan untuk mengambil keputusan terhadap suatu perkara yang diajukan kepadanya dan sedang diproses dalam persidangan Pengadilan Agama yang berwenang. Musyawarah Majelis Hakim dilaksanakan secara rahasia, maksudnya apa yang dihasilkan dalam rapat Majelis Hakim yang memeriksa perkara tersebut sampai putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum. Tujuan diadakan Musyawarah 2 A. Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama, Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 1996, hlm. 81
3 3 Majelis ini adalah untuk menyamakan persepsi agar terhadap perkara yang sedang diadili itu dapat dijatuhkan putusan yang seadil-adilnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ketentuan yang berlaku dalam hal ini adalah sumber-sumber hukum acara Peradilan Agama yang meliputi : 1. HIR. / RBg. 2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama 3. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan pokok kekuasaan kehakiman 4. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung 5. Undang-undang nomor 1 Tahun 1974 jo. PP. Nomor 9 Tahun 1975 tentang Perkawinan 6. Kitab-kitab fiqh Islam dan sumber hukum tidak tertulis lainnya. 3 Apabila dalam sumber-sumber hukum Acara Peradilan Agama tersebut di atas tidak diatur, maka langkah berikutnya yang harus dilakukan Majelis Hakim adalah menemukan hukum. Tugas menemukan hukum terhadap suatu perkara yang sedang diperiksa oleh Majelis Hakim merupakan suatu hal yang paling sulit dilaksanakan. Meskipun para Hakim dianggap tahu hukum (ius curia novit), sebenarnya para Hakim itu tidak mengetahui semua hukum. Sebab hukum itu berbagai macam ragamnya, ada yang tertulis dan ada pula yang tidak tertulis. Tetapi Hakim harus mengadili dengan benar terhadap perkara yang diajukan 3 Ibid., hlm. 14
4 4 kepadanya, ia tidak boleh menolak suatu perkara dengan alasan hukum tidak ada atau belum jelas, melainkan ia wajib mengadilinya (pasal 14 ayat (1) UU. No.14 Tahun 1970). Sebagai penegak hukum ia wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai hukum yang hidup dalam masyarakat (pasal 27 UU. No.14 Tahun 1970). 4 Dalam menjatuhkan Putusan, Majelis Hakim harus melalui kedua proses tersebut di atas. Seperti halnya Majelis Hakim yang harus mengetahui apa yang menjadi tuntutan para pihak yang berperkara (dalam petitum), sesuai dengan pasal 178 ayat (3) HIR. / 189 ayat (3) RBg. Bahwa Hakim tidak iizinkan menjatuhkan keputusan atas perkara yang tidak digugat, atau memberikan dari pada yang digugat. 5 Kenyataannya penulis menemukan Putusan Pengadilan Agama yang dianggap bertentangan dengan pasal 178 ayat (3) HIR. / 189 ayat (3) RBg. Putusan tersebut adalah putusan Pengadilan Agama Slawi No / Pdt.G / 2003 dalam perkara permohonan cerai talak, penulis menemukan isi Amar Putusan yang tidak diminta / dituntut oleh para pihak yang berperkara mengenai penentuan nafkah Iddah dan Mut ah yang harus ditanggung oleh Pemohon. Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Slawi No / Pdt.G / 2003 yang diduga bertentangan dengan pasal 178 ayat (3) HIR. / 189 ayat (3) RBg. tersebut, penulis berkeinginan untuk mengangkat dan menuangkan 4 Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, Jakarta; Yayasan Al-Hikmah, 2000, hlm Mahkamah Agung R.I., Op. cit., hlm. 173
5 5 dalam bentuk skripsi, dengan melakukan penelitian yang akan dilakukan di Pengadilan Agama Slawi dalam hal pertimbangan hukum Putusan No / Pdt.G / 2003 yang didalamnya terdapat Amar Putusan yang terdapat hal-hal yang tidak diminta oleh para pihak yang berperkara. B. Permasalahan Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam hubungannya dengan Putusan Pengadilan Agama Slawi No / Pdt.G / 2003 tentang putusan terhadap hal-hal yang tidak diminta oleh para pihak yang berperkara, sebagai berikut : 1. Bagaimana dasar pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Agama Slawi No / Pdt.G / 2003 tentang putusan cerai talak (pengkabulan hal-hal yang tidak diminta oleh para pihak yang berperkara). 2. Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap Putusan Pengadilan Agama Slawi No / Pdt.G / 2003 tentang putusan cerai talak (pengkabulan hal-hal yang tidak diminta oleh para pihak yang berperkara). C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui dasar pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Agama Slawi No / Pdt.G / 2003 tentang putusan cerai talak (pengkabulan hal-hal yang tidak diminta oleh para pihak yang berperkara). 2. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap Putusan Pengadilan Agama Slawi No / Pdt.G / 2003 tentang putusan cerai talak (pengkabulan hal-hal yang tidak diminta oleh para pihak yang berperkara).
6 6 D. Metode Penulisan Skripsi Penulisan skripsi ini didasarkan pada field research yang dilakukan di Pengadilan Agama Slawi. Di samping itu juga melalui library research, yaitu meneliti buku-buku, jurnal atau karya tulis lainnya yang mempunyai relevansi dengan persoalan yang diangkat dalam penelitian ini. Dalam rangka penyusunan skripsi dan pengumpulan data, maka digunakan metode-metode sebagai berikut : 1. Metode Pengumpulan Data Yang dimaksud metode pengumpulan data adalah pencarian dan pengumpulan data yang dapat dipergunakan untuk membahas masalah / problematika yang terdapat dalam skripsi ini. Field Research, yaitu methode untuk menemukan secara khusus dan realistis apa yang tengah terjadi pada suatu saat di tengah masyarakat. 6 Di dalam field research yang dilakukan di Pengadilan Agama Slawi untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan metode sebagai berikut : 1. Wawancara, yaitu mencakup cara yang dipergunakan seseorang untuk tujuan tertentu, mencoba mendapatkan keterangan dan pendirian secara lisan dari responden dengan bercakap-cakap langsung dengan orang itu. Adapun pihak-pihak yang diwawancarai adalah : a. Ketua / wakil ketua Pengadilan Slawi 1990, hlm Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung; CV. Mandar Maju,
7 7 b. Hakim dan Panitera Pengadilan Agama 2. Dokumentasi Penggalian dokumen resmi dengan mengadakan penelitian dan pengumpulan data berupa putusan Pengadilan Agama Slawi No / Pdt.G / 2003 / PA. Slawi. Library Research, yaitu penelitian dengan menggunakan bahan-bahan tertulis, yang biasa disebut dengan studi kepustakaan Metode Analisis data Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan beberapa metode analisis data, metode yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Metode Deskriptif kuantitatif normatif : yaitu suatu cara untuk menggambarkan kembali deskripsi serta kesimpulan yang dihasilkan berlaku bagi subyek penelitian. Pendekatan kuantitatif hakikat hubungan di antara variabel-variabel dianalisis dengan menggunakan teori yang obyektif. 8 Serta melakukan pengolahan analisa dan kontruksi data penelitian hukum normatif yang bertujuan menelaah sistematika peraturan perundang-undangan. 9 b. Metode Komparatif : yaitu berusaha mencari pemecahan melalui analisa tentang perhubungan-perhubungan sebab akibat yakni meneliti faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi atau fenomena Abuddin Nata, Metodologi Study Islam, Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2003, hlm. 8 Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, Jakarta; Rineka Cipta, 1996, hlm Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta; Universitas Indonesia (UI- Press), 1986, hlm. 255
8 8 yang diselidiki dan membandingkan suatu faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi atau fenomena yang diselidiki dan membandingkan suatu faktor dengan faktor yang lain. 10 E. Telaah Pustaka Di dalam artikel M. Fauzan dan Edy Noer Fuady H.M. yang berjudul Problematika Penenerapan Hak Ex Officio Hakim dalam Menyelesaikan Perkara Perceraian, yang dimuat dalam jurnal dua bulanan Mimbar Hukum No. 30 Tahun VIII 1997, mengemukakan bahwa dalam proses memeriksa dan mengadili perkara (perdata) termasuk perceraian karena talak, Hakim dilarang memberi keputusan tentang hal-hal yang tidak dimohon atau memberikan lebih dari yang dimohon. Umumnya, petitum surat permohonan cerai talak hanya menyatakan: menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon, memberi ijin kepada Pemohon untuk mengikrarkan talak terhadap Termohon, membebankan biaya perkara berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dalam proses pemeriksaan di muka persidangan, Termohon tidak mengajukan gugat rekonvensi mengenai hak-haknya sebagai isteri yang akan diceraikan suaminya. Maka berdasarkan asas ultra petitum partium, Hakim tidak dapat memberikan hak-hak isteri tersebut akibat cerai talak yang merupakan kewajiban suami, dalam amar putusannya Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung; Tarsito, 1972, hlm. 135-
9 9 Hakim sebagai Judge made law, dan sebagai penjelmaan dari hukum, wajib menegakkan nilai-nilai keadilan yang hidup di tengah-tengah perubahan sosial masyarakatnya. Oleh karena itu, Hakim berwenang melakukan contra legent apabila ketentuan suatu pasal Undang-undang bertentangan dengan kepatutan dan tidak sesuai dengan kenyataan dinamika kondisi serta keadaan yang berkembang dalam jiwa, perasaan dan kesadaran masyarakat. Maka Hakim secara ex officio tanpa ada gugat rekonvensi dari isteri dapat menjatuhkan hukum bagi suami sebagai Pemohon untuk membayar nafkah atau mut ah. 11 Berkaitan dengan kewajiban suami sebagai pemohon untuk membayar nafkah atau mut ah, walaupun tanpa ada gugat rekonvensi dari isteri, hakim secara ex officio tetap menjatuhkan putusan tersebut. Dapatlah didasarkan pada Qur an surat Al-Baqarah ayat 241 yang berbunyi : Perempuan yang diceraikan itu berhak mendapat kegembiraan (pemberian) dari suaminya dengan secara patut sebagai kewajiban atas orang yang takut. F. Sistematika Penulisan Skripsi Agar pembahasan skripsi ini lebih mengarah, maka penulis membagi pembahasan skripsi ini menjadi beberapa bab, tiap bab terdiri dari sub dengan maksud untuk mempermudah dalam mengetahui hal-hal yang dibahas dalam skripsi ini dan tersusun rapi serta terarah. 11 M. Fauzan dan Edy Noerfuady HM., Jurnal dua bulanan Mimbar Hukum No. 30 tahun VIII Januari-Februari, Jakarta; Yayasan Al-Hikmah dan Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam, 1997, hlm
10 10 Adapun susunan dari bab-bab tersebut adalah sebagai berikut : BAB I : Berisikan pendahuluan yang mencakup tentang latar belakang permasalahan, tujuan penulisan skripsi, metode penulisan skripsi, telaah pustaka dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : Berisikan tinjauan umum tentang pengertian gugatan dan permohonan serta tentang prosedur beracara atau proses pemeriksaan di Pengadilan Agama. BAB III : Berisikan seputar Putusan Pengadilan Agama Slawi No. 1077/Pdt. G/2003 tentang putusan cerai talak (pengkabulan hal-hal yang tidak diminta oleh para pihak yang berperkara) yang meliputi sejarah Pengadilan Agama Slawi, tentang duduk perkaranya putusan No. 1077/Pdt.G/2003, Dasar pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Agama Slawi No / Pdt. G / 2003, serta isi Putusan Pengadilan Agama Slawi No / Pdt. G / BAB IV : Berisikan analisis penulisan dalam menganalisis dasar pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Agama Slawi No / Pdt. G / 2003 tentang putusan cerai talak (pengkabulan hal-hal yang tidak diminta oleh para pihak yang berperkara) dan menganalisis isi Putusan Pengadilan Agama Slawi No / Pdt. G / 2003 tentang putusan cerai talak (pengkabulan hal-hal yang tidak diminta oleh para pihak yang berperkara). BAB V : Berisikan kesimpulan dari pembahasan dan saran-saran yang dirangkum dalam penutup.
11 11 TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SLAWI NOMOR 1077 / Pdt.G / 2003 TENTANG PUTUSAN CERAI TALAK (Pengkabulan Hal-hal Yang Tidak Diminta Oleh Para Pihak Yang Berperkara) DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Permasalahan C. Tujuan Penulisan Skripsi D. Telaah Pustaka E. Sistematika Penulisan Skripsi BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BERACARA DI PENGADILAN AGAMA A. Gugatan dan Permohonan B. Prosedur Beracara atau Proses Pemeriksaan Perkara di Pengadilan Agama 1. Pembacaan Gugatan 2. Jawaban Tergugat 3. Replik Penggugat 4. Duplik Tergugat 5. Pembuktian 6. Kesimpulan Para Pihak 7. Putusan
12 12 BAB III PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SLAWI NOMOR 1077 / Pdt.G/ 2003 TENTANG PUTUSAN CERAI TALAK ( PENGKABULAN HAL-HAL YANG TIDAK DIMINTA OLEH PARA PIHAK YANG BERPERKARA ) A. Sejarah Pengadilan Agama Slawi B. Tentang Duduk Perkaranya Putusan Pengadilan Agama Slawi Nomor 1077 / Pdt.G / 2003 C. Dasar Pertimbangan Hukum Putusan Pengadilan Agama Slawi Nomor 1077 / Pdt.G / 2003 D. Isi Putusan Pengadilan Agama Slawi Nomor 1077 / Pdt.G / 2003 BAB IV ANALISIS A. Analisis terhadap Dasar Pertimbangan Hukum Putusan Pengadilan Agama Slawi Nomor 1077 / Pdt.G / 2003 tentang Putusan Cerai Talak (Pengkabulan Hal-hal yang Tidak Diminta oleh Para pihak yang Berperkara) B. Analisis terhadap Isi Putusan Pengadilan Agama Slawi Nomor 1077 / Pdt.G / 2003 tentang Putusan Cerai Talak (Pengkabulan Hal-hal yang Tidak Diminta oleh Para pihak yang Berperkara) Bab V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran
Putusan di atas merupakan putusan dari perkara cerai talak, yang diajukan. oleh seorang suami sebagai Pemohon yang ingin menjatuhkan talak raj i di
79 BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP TIDAK DITERAPKANNYA KEWENANGAN EX OFFICIO HAKIM TENTANG NAFKAH SELAMA IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK (STUDI PUTUSAN NOMOR:1110/Pdt.G/2013/PA.Mlg) Putusan di atas merupakan
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS PELAKSANAAN PUTUSAN No. 0985/Pdt.G/2011/PA.Sm. TENTANG MUT AH DAN NAFKAH IDDAH
56 BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PUTUSAN No. 0985/Pdt.G/2011/PA.Sm. TENTANG MUT AH DAN NAFKAH IDDAH A. Analisis Prosedur Pelaksanaan Putusan Pengadilan Agama Tentang Mut ah dan Nafkah Iddah. Tujuan pihak-pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara, yang berpuncak pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Pasal 10 Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman, penyelenggaraan kekuasaan kehakiman di Indonesia dilaksanakan oleh empat lingkungan peradilan,
Lebih terperinciKecamatan yang bersangkutan.
1 PENCABUTAN PERKARA CERAI GUGAT PADA TINGKAT BANDING (Makalah Diskusi IKAHI Cabang PTA Pontianak) =========================================================== 1. Pengantar. Pencabutan perkara banding dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hukum acara di peradilan agama diatur oleh UU. No. 7 Tahun yang diubah oleh UU. No. 3 tahun 2006, sebagai pelaku kekuasaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum acara di peradilan agama diatur oleh UU. No. 7 Tahun 1989 yang diubah oleh UU. No. 3 tahun 2006, sebagai pelaku kekuasaan kehakiman, peradilan agama
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM POSITIF TERHADAP PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM TERHADAP HAK ISTRI DALAM PERKARA NOMOR 0241/PDT.G/2016/PA.
BAB IV ANALISIS HUKUM POSITIF TERHADAP PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM TERHADAP HAK ISTRI DALAM PERKARA NOMOR 0241/PDT.G/2016/PA.TALU 1. Analisis Dasar Hukum Hakim Dan Pertimbangan Hakim Dalam Menerapkan
Lebih terperincigugatan/permohonan bagi orang-orang beragama Islam. Dalam pengajuan perkara di Pengadilan Agama, penggugat/pemohon dapat mendaftarkannya ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang dasar 1945 menegaskan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Sesuai dengan ketentuan tersebut, maka dengan adanya salah satu prinsip negara hukum
Lebih terperinciSALINAN P U T U S A N Nomor : 72/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.
SALINAN P U T U S A N Nomor : 72/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung telah memeriksa dan mengadili perkara perdata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menghukum orang-orang yang melanggar norma-norma dengan hukum yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan lembaga peradilan dalam suatu negara merupakan hal yang sangat strategis dan menentukan karena lembaga inilah yang bertindak untuk menyelesaikan segala
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2013/PTA. Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2013/PTA. Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciBAB III PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA BANGIL
39 BAB III PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA BANGIL A. Sejarah Pengadilan Agama Bangil 1. Dasar Hukum Berdirinya Pengadilan Agama Bangil Tidak dapat diketahui
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS YURIDIS PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM TERHADAP HAK-HAK ISTRI DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA BANGIL
55 BAB IV ANALISIS YURIDIS PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM TERHADAP HAK-HAK ISTRI DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA BANGIL A. Penerapan hak ex officio hakim di PA Bangil Melihat sesuatu dari
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor: 1717/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan
P U T U S A N Nomor: 1717/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat
Lebih terperinciPROSEDUR BERPERKARA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA
PROSEDUR BERPERKARA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA CERAI GUGAT A. Pendahuluan Penggugat atau kuasanya mengajukan gugatan secara tertulis atau lisan kepada Pengadilan Agama/Mahkamah Syariah (Pasal 118 HIR,
Lebih terperinciNomor : 121/Pdt.G/2011 /PTA.Bdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Salinan P U T U S A N Nomor : 121/Pdt.G/2011 /PTA.Bdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 38/Pdt.G/2009/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M E L A W A N
S A L I N A N 1 P U T U S A N Nomor : 38/Pdt.G/2009/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG yang mengadili perkara perdata pada
Lebih terperinciPerkara Tingkat Pertama Cerai Gugat. Langkah-langkah yang harus dilakukan Penggugat (Istri) atau kuasanya :
Perkara Tingkat Pertama Cerai Gugat Langkah-langkah yang harus dilakukan Penggugat (Istri) atau kuasanya : 1. a. Mengajukan gugatan secara tertulis atau lisan kepada pengadilan agama/mahkamah syar iyah
Lebih terperinciPROSDUR BERPERKARA. CERAI GUGAT A. Langkah-langkahnya
CERAI GUGAT A. Langkah-langkahnya PROSDUR BERPERKARA Penggugat atau kuasanya mengajukan gugatan secara tertulis atau lisan kepada Pengadilan Agama / Mahkamah Syariah (Pasal 118 HIR, 142 Rbg jo.pasal 73
Lebih terperinciPROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA
Tempat Pendaftaran : BAGAN PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA Pengadilan Agama Brebes Jl. A.Yani No.92 Telp/ fax (0283) 671442 Waktu Pendaftaran : Hari Senin s.d. Jum'at Jam 08.00 s.d 14.00 wib PADA PENGADILAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN HAKIM NO. 1359/PDT. G/2013/PA. MLG DENGAN ALASAN GUGATAN OBSCUUR LIBEL DALAM PERKARA CERAI GUGAT
79 BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN HAKIM NO. 1359/PDT. G/2013/PA. MLG DENGAN ALASAN GUGATAN OBSCUUR LIBEL DALAM PERKARA CERAI GUGAT A. Analisis Dasar Pertimbangan Hakim Atas Putusan No. 1359/Pdt.
Lebih terperinciBAB IV MUTAH DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA SURABAYA. A. Analisis Dasar Pertimbangan Hakim Menggunakan atau Tidak
BAB IV ANALISIS YURIDIS HAK EX OFFICIO HAKIM TENTANG NAFKAH MUTAH DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA SURABAYA A. Analisis Dasar Pertimbangan Hakim Menggunakan atau Tidak Menggunakan Hak Ex Officio
Lebih terperinciBAB III PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 718 K/AG/2012 TENTANG BIAYA KEHIDUPAN (NAFKAH) BAGI BEKAS ISTRI YANG DIBERIKAN OLEH SUAMI PASCA PERCERAIAN
BAB III PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 718 K/AG/2012 TENTANG BIAYA KEHIDUPAN (NAFKAH) BAGI BEKAS ISTRI YANG DIBERIKAN OLEH SUAMI PASCA PERCERAIAN A. Mahkamah Agung dalam Sistem Peradilan Agama di Indonesia
Lebih terperinciIndonesia (Jakarta: Kencana, 2007), h Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakim dalam mengambil keputusan, dilarang menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak dituntut atau mengabulkan lebih daripada yang dituntut.(asas ultra petitum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam penyelesaian masalah di Pengadilan Agama ada syarat-syarat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam penyelesaian masalah di Pengadilan Agama ada syarat-syarat pendaftaran yang harus dipenuhi, salah satunya adalah diajukannya surat gugatan. Surat gugatan
Lebih terperinciDASAR PERTIMBANGAN HAKIM PENGADILAN AGAMA MALANG DALAM MENETAPKAN GUGATAN REKONVENSI MENGENAI HARTA GONO GINI DAN HADHANAH
DASAR PERTIMBANGAN HAKIM PENGADILAN AGAMA MALANG DALAM MENETAPKAN GUGATAN REKONVENSI MENGENAI HARTA GONO GINI DAN HADHANAH BAB I PENDAHULUAN Perceraian itu sesungguhnya dibenci tanpa adanya hajat. Akan
Lebih terperinciBAB IV. Hakim dalam memutuskan suatu perkara yang ditanganinya, selain. memuat alasan dan dasar dalam putusannya, juga harus memuat pasal atau
BAB IV ANALISIS YURIDIS TENTANG PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM TERHADAP HAK ASUH DAN NAFKAH ANAK DALAM CERAI GUGAT (STUDI PUTUSAN NOMOR : 420/PDT.G/2013/PTA.SBY) A. Analisis Dasar Pertimbangan Hakim Pengadilan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 1342/Pdt.G/2015/PA. Pas
P U T U S A N Nomor 1342/Pdt.G/2015/PA. Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 0018/Pdt.G/2014/PTA.Pdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding;
P U T U S A N Nomor 0018/Pdt.G/2014/PTA.Pdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding dalam persidangan
Lebih terperinciIDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TIDAK DITETAPKANNYA NAFKAH IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK (STUDI ATAS PUTUSAN NOMOR 2542/PDT.G/2015/PA.LMG) A. Pertimbangan Hukum Hakim yang Tidak Menetapkan Nafkah
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 0556/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan
P U T U S A N Nomor 0556/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan sunnah Rasul yang dilakukan oleh kaum muslim
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan sunnah Rasul yang dilakukan oleh kaum muslim baik laki-laki maupun perempuan yang telah memenuhi syarat. Tidak jarang pernikahan yang
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor : 85/Pdt.G/2010/PA.Pkc
PUTUSAN Nomor : 85/Pdt.G/2010/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASAR KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat banding, dalam
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 00/Pdt.G/2013/PTA.Btn BISMILLAHIRRAHMANNIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor 00/Pdt.G/2013/PTA.Btn BISMILLAHIRRAHMANNIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara- perkara perdata tertentu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PUTUSAN PA PURWODADI TENTANG KUMULASI GUGATAN. A. Analisis terhadap Putusan PA Purwodadi tentang Kumulasi Gugatan
40 BAB IV ANALISIS PUTUSAN PA PURWODADI TENTANG KUMULASI GUGATAN A. Analisis terhadap Putusan PA Purwodadi tentang Kumulasi Gugatan Cerai Dengan Harta Bersama. Berdasarkan hasil permusyawaratan yang dilakukan
Lebih terperinciLangkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (Suami) atau kuasanya :
Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (Suami) atau kuasanya : 1. a. Mengajukan permohonan secara tertulis atau lisan kepada pengadilan agama/mahkamah syar iyah (Pasal 118 HIR, 142 R.Bg jo Pasal
Lebih terperinciSALINAN PUTUSAN Nomor 49/Pdt.G/2010/PTA Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN PUTUSAN Nomor 49/Pdt.G/2010/PTA Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding
Lebih terperinciBISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN P U T U S A N Nomor : 64/Pdt.G/2012/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Singaraja yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 34/Pdt.G/2011/PTA Pdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN P U T U S A N Nomor 34/Pdt.G/2011/PTA Pdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 0318/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M E L A W A N :
P U T U S A N Nomor 0318/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciSALINAN PUTUSAN. Nomor : Pdt.G/2011/PTA.AB BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN PUTUSAN Nomor : Pdt.G/2011/PTA.AB BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi di tingkat Banding dalam Agama Ambon yang mengadili perkara tertentu
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 1745/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan
SALINAN P U T U S A N Nomor 1745/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 1336/Pdt.G/2015/PA. Pas
P U T U S A N Nomor 1336/Pdt.G/2015/PA. Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 053/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 053/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Muara Tebo yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada
Lebih terperinciDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN PUTUSAN Nomor 1844/Pdt.G/2014/PA.Pas DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Persamaan dan perbedaan putusan ijin poligami No. 0258/ Pdt. G/ 2011/ No. 0889/ Pdt. G/2011/ PA. Kds. ditinjau dari hukum
101 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Persamaan dan perbedaan putusan ijin poligami No. 0258/ Pdt. G/ 2011/ PA. Kds dan No. 0889/ Pdt. G/2011/ PA. Kds. ditinjau dari hukum materiil adalah sebagai berikut
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor xxx/pdt.g/2011/pa.prg
PUTUSAN Nomor xxx/pdt.g/2011/pa.prg BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pinrang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 1387/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
PUTUSAN Nomor 1387/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 0940/Pdt.G/2011/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN
P U T U S A N Nomor : 0940/Pdt.G/2011/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan untuk dilakukan dan apa yang dalam kenyataan dilakukan. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan bermasyarakat, tiap-tiap orang mempunyai kepentingan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Kadangkadang kepentingan mereka itu
Lebih terperinciP U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
P U T U S A N Nomor 1618/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 1599/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan
SALINAN P U T U S A N Nomor 1599/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada
Lebih terperinciNo. 30 / Pdt. G / 2011 / PTA. Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN P U T U S A N No. 30 / Pdt. G / 2011 / PTA. Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara
Lebih terperinci1. Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon / suami atau kuasanya :
Sabtu, 26 Pebruari 2011 15:06 Pemutakhiran Terakhir Rabu, 05 Pebruari 2014 10:35 PROSEDUR CERAI TALAK 1. Langkahlangkah yang harus dilakukan Pemohon / suami atau kuasanya : Mengajukan permohonan secara
Lebih terperinciPROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK)
PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK) Pertama : Pihak berperkara datang ke Pengadilan Agama dengan membawa surat gugatan atau permohonan. Kedua : Pihak berperkara menghadap petugas
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 76/Pdt.G/2010/MS-Aceh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 76/Pdt.G/2010/MS-Aceh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. zoon politicon, yakni sebagai makhluk yang pada dasarnya. selalu mempunyai keinginan untuk berkumpul dengan manusia-manusia lainnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam dunia filsafat, para filosof, khususnya Aristoteles menjuluki manusia dengan zoon politicon, yakni sebagai makhluk yang pada dasarnya selalu mempunyai keinginan
Lebih terperinciHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
1 HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA I. Pengertian, asas & kompetensi peradilan TUN 1. Pengertian hukum acara TUN Beberapa istilah hukum acara TUN, antara lain: Hukum acara peradilan tata usaha pemerintahan
Lebih terperinciProsedur berperkara pada Pengadilan Agama Sungai Penuh, adalah sebagai berikut:
Prosedur Berperkara Prosedur berperkara pada Pengadilan Agama Sungai Penuh, adalah sebagai berikut: Tempat Pendaftaran : Kantor Pengadilan Agama Sungai Penuh Jl. Depati Parbo, Kota Sungai Penuh, Jambi
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor : 1116/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor : 1116/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 06/Pdt.G/2010/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 06/Pdt.G/2010/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding dalam
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 16/Pdt.G/2013/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA
P U T U S A N Nomor 16/Pdt.G/2013/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA TERHADAP PENETAPAN PENGADILAN AGAMA BUKITTINGGI NOMOR:83/Pdt.P/2012/PA.Bkt
BAB IV ANALISIS HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA TERHADAP PENETAPAN PENGADILAN AGAMA BUKITTINGGI NOMOR:83/Pdt.P/2012/PA.Bkt A. Analisis Hukum Acara Peradilan Agama terhadap Pertimbangan Majelis Hakim tentang
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor :../Pdt.G/2010/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor :../Pdt.G/2010/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara
P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan
Lebih terperinciNomor: 54/Pdt.G/2013/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN P U T U S A N Nomor: 54/Pdt.G/2013/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor: 0718/Pdt.G/2014/PA. Pas
P U T U S A N Nomor: 0718/Pdt.G/2014/PA. Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN HAKIM NO. 5667/PDT.G/2013/PA. Kab Mlg TENTANG PENAMBAHAN NAFKAH ANAK SETIAP PERGANTIAN TAHUN
BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN HAKIM NO. 5667/PDT.G/2013/PA. Kab Mlg TENTANG PENAMBAHAN NAFKAH ANAK SETIAP PERGANTIAN TAHUN A. Analisis Terhadap Dasar Putusan Hakim Pengadilan Agama Kabupaten
Lebih terperincidiajukan oleh pihak :
------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan penetapan atas perkara Cerai Talak yang diajukan oleh pihak :-------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB IV. A. Analisis hukum formil terhadap putusan perkara no. sebagai tempat untuk mencari keadilan bagi masyarakat pencari keadilan.
81 BAB IV ANALISIS HUKUM FORMIL DAN MATERIL TERHADAP PUTUSAN HAKIM TENTANG NAFKAH IDDAH DAN MUT AH BAGI ISTRI DI PENGADILAN AGAMA BOJONEGORO (Study Putusan Perkara No. 1049/Pdt.G/2011/PA.Bjn) A. Analisis
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 198/Pdt.G/2011/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 198/Pdt.G/2011/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS TERHADAP PUTUSAN NO. 0688/Pdt.G/2011/PA.Tbn TENTANG PENCABUTAN GUGATAN TANPA PERSETUJUAN TERGUGAT DALAM PERKARA CERAI GUGAT
BAB IV ANALISIS TERHADAP PUTUSAN NO. 0688/Pdt.G/2011/PA.Tbn TENTANG PENCABUTAN GUGATAN TANPA PERSETUJUAN TERGUGAT DALAM PERKARA CERAI GUGAT A. Dasar Hukum Hakim dalam Penerapan Pencabutan Cerai Gugat Pengadilan
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 0050/Pdt.G/2015/PA. Pas
PUTUSAN Nomor 0050/Pdt.G/2015/PA. Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama,
Lebih terperinciTENTANG DUDUK PERKARANYA
PUTUSAN Nomor : 61/Pdt.G/2010/PA.Rks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Rangkasbitung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 0325/Pdt.G/2010/PA.Pas BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 0325/Pdt.G/2010/PA.Pas BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam
Lebih terperinciSalinan P U T U S A N
Salinan P U T U S A N Nomor : /Pdt.G/2011/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada
Lebih terperinci1 Abdul Manan, Penerapan, h R.Soesilo, RIB/HIR Dengan Penjelasan, (Bogor: Politea, 1995). h. 110.
RINGKASAN SKRIPSI PANDANGAN HAKIM DAN ADVOKAT TERHADAP PASAL 150 HIR TENTANG PEMERIKSAAN SAKSI SECARA SILANG (CROSS EXAMINATION) (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kota Malang) A. Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciTENTANG DUDUK PERKARANYA
P U T U S A N Nomor : 01/Pdt.G/2010/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn
P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding, dalam
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor : 1519/Pdt.G/2011/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN
PUTUSAN Nomor : 1519/Pdt.G/2011/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor : xxx/pdt.g/2012/ms-aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor : xxx/pdt.g/2012/ms-aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara perdata Cerai Talak pada tingkat banding
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor : 0015/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN PUTUSAN Nomor : 0015/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperincibismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 0509/Pdt.G/2015/PA.Sit bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat
Lebih terperinciANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PERKARA PERCERAIAN ( STUDI KASUS PERKARA NOMOR : 239/PDT.G/2009/PA.GTLO DAN NOMOR : 06/PDT.G/2010/PTA.
ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PERKARA PERCERAIAN ( STUDI KASUS PERKARA NOMOR : 239/PDT.G/2009/PA.GTLO DAN NOMOR : 06/PDT.G/2010/PTA.GTLO Fibriyanti Karim ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM PERKARA PERCERAIAN
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor: 0061/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN
P U T U S A N Nomor: 0061/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sungai Penuh yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor 91/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor 91/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara cerai talak pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah
Lebih terperinciDalam Rekonpensi : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi;
PUTUSAN Nomor 28/Pdt.G/2013/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 77/Pdt.G/2015/PA.Ppg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 77/Pdt.G/2015/PA.Ppg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang
Lebih terperinciBAB IV. tunduk dan patuh pada putusan yang dijatuhkan. 1
54 BAB IV KEKUATAN YURIDIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO NO. 0272/Pdt.G/2011/PA.Pwr. DENGAN PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG NO. 224/ Pdt.G/2011/PTA.Smg. TENTANG CERAI TALAK A. Kekuatan Yuridis
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor:038/Pdt.G/2008/PA.Wno BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor:038/Pdt.G/2008/PA.Wno BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Wonosari yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada
Lebih terperinciNomor 0606/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN P U T U S A N Nomor 0606/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor: 111/Pdt.G/2010/PA JP.
PUTUSAN Nomor: 111/Pdt.G/2010/PA JP. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam persidangan
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 0036/Pdt.G/2015/PA. Pas
PUTUSAN Nomor 0036/Pdt.G/2015/PA. Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama,
Lebih terperinciPermohonan Cerai Talak antara pihak-pihak ; LAWAN. Termohon ;--
Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Permohonan Cerai Talak antara pihak-pihak ;----------------------------------------
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 10/ Pdt.G/ 2008/ PTA.Bn
P U T U S A N NOMOR : 10/ Pdt.G/ 2008/ PTA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu yang mengadili perkara-perkara tertentu pada Tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor: 0158/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor: 0158/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sungai Penuh yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 335/Pdt.G/2010/PA Prg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 335/Pdt.G/2010/PA Prg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pinrang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 1734/Pdt.G/2014/PA.Pas
PUTUSAN Nomor 1734/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama,
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 35/Pdt.G/2015/PA.Ppg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 35/Pdt.G/2015/PA.Ppg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang
Lebih terperinci