P U T U S A N. Nomor 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh. menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKANKETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai gugat pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara antara : PEMBANDING, umur 42 tahun agama Islam, pendidikan sarjana, pekerjaan TNI, tempat tinggal di Kota Banda Aceh, dalam hal ini memberi kuasa kepada : Yahya Alinsa, S.H, Baiami, S.H dan Junaikar, S.H Advokat/Penasehat Hukum, beralamat di Jalan Tgk. Muhd. Daud Beureueh, Nomor 85 Jambo Tape Banda Aceh berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30 Oktober 2014 yang terdaftar di Kepaniteraan Mahkamah Syar iyah Banda Aceh Nomor : W1-A1/159/SK/XI/2014 tanggal 6 Nopember 2014 dahulu Tergugat sekarang Pembanding ; m e l a w a n TERBANDING, umur 33 tahun, agama Islam, Pendidikan Akademi, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, tempat Hal 1 dari 12 hal Put No. 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh

2 tinggal di Kota Banda Aceh, dalam hal ini memberi kuasa kepada : Fatchullah, S.H. Advokat Penasihat Hukum beralamat pada Kantor Advokat Penasehat Hukum FATCHULLAH, S.H. di Jalan Taman Makam Pahlawan Nomor. 44 Kota Banda Aceh, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6 Mei 2014, terdaftar di Kepaniteraan Mahkamah Syar iyah Banda Aceh Nomor : W1-A1/71/SK/V/2014 tanggal 7 Mei 2014, dahulu Penggugat sekarang Terbanding ; Mahkamah Syar'iyah Aceh tersebut ; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini ; DUDUK PERKARA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Mahkamah Syar'iyah Banda Aceh Nomor : 132/Pdt.G/2014/MS-Bna tanggal 13 Oktober 2014 Masehi, bertepatan dengan tanggal 18 Dzulhijjah 1435 Hijriyah yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian ; 2. Menjatuhkan talak satu ba in shughra Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING) ; 3. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar iyah Banda Aceh untuk Hal 2 dari 12 hal Put No. 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh

3 mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar (Tempat dilangsungkan pernikahan Penggugat dengan Tergugat) dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh (tempat tinggal Penggugat) serta kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh (tempat tinggal Tergugat) untuk dicatat perceraian tersebut dalam daftar yang disediakan untuk itu ; 4. Menyatakan tidak menerima gugatan Penggugat selainnya ; 5. Membebankan Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (Enam ratus enam belas ribu rupiah) ; Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar iyah Banda Aceh, bahwa Tergugat/Pembanding pada tanggal 30 Oktober 2014 telah mengajukan permohonan banding terhadap Putusan Mahkamah Syar iyah Banda Aceh Nomor : 132/Pdt.G/2014/MS-Bna tanggal 13 Oktober 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 18 Dzulhijjah 1435 Hijriyah, permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya pada tanggal 3 Nopember 2014 ; Memperhatikan memori banding Pembanding tanggal 14 Nopember 2014, dan kontra memori banding Terbanding tanggal 20 Nopember 2014 ; Hal 3 dari 12 hal Put No. 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh

4 PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan oleh Tergugat/Pembanding dalam tenggang waktu dan menurut tata cara sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding telah meneliti dengan seksama berkas perkara yang dimohonkan banding berupa Salinan putusan Mahkamah Syar iyah Banda Aceh Nomor : 132/Pdt.G/2014/MS-Bna tanggal 13 Oktober 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 18 Dzulhijjah 1435 Hijriyah, berita acara persidangan dan surat-surat lainnya, maka Majelis Hakim Tingkat Banding akan memberikan pertimbangan dan pendapat sebagai berikut : Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam perkara ini Majelis Hakim Tingkat Banding telah menemukan fakta hukum yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah berupaya mendamaikan Penggugat dan Tergugat baik secara langsung maupun melalui Mediator sebagaimana diamanatkan oleh pasal 82 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, serta Perma Nomor Hal 4 dari 12 hal Put No. 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh

5 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, namun usaha tersebut tidak berhasil. - Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran sejak awal Tahun 2011, serta telah pisah tempat tinggal sejak akhir tahun Menimbang, bahwa meskipun tidak semua poin dari alasan gugatan cerai Penggugat dipertimbangkan namun Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa fakta hukum yang telah terbukti diatas telah cukup sebagai indikator kuat terwujudnya maksud pasal 19 huruf (f) PP Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, sementara latar belakang dari perselisihan dan pertengkaran yang bersifat pribadi dan sulit untuk dibuktikan tidaklah menjadi syarat dapat dikabulkan gugatan cerai sepanjang ketiga unsur tersebut diatas sudah terbukti. Hal ini sesuai dengan Yurisprudensi MARI Nomor 273/K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 yang menyebutkan bahwa cekcok, hidup berpisah tidak dalam satu tempat kediaman bersama/berpisah tempat tidur dan salah satu pihak tidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain merupakan fakta yang cukup sesuai alasan perceraian ; Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim Tingkat Banding dapat menyetujui dasar-dasar uraian yang telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama mengenai perceraian dan mengambil alih menjadi pertimbangan sendiri ; Hal 5 dari 12 hal Put No. 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh

6 Menimbang, bahwa mengenai gugatan Penggugat setentang nafkah madhiyah (nafkah yang lalu) Majelis Hakim Tingkat Banding tidak sependapat dengan apa yang diuraikan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam pertimbangan hukum dan amar putusannya yang berpendapat bahwa Penggugat tidak relevan menuntut nafkah yang lalu kepada Tergugat dengan alasan karena Penggugat juga bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil. Disamping itu, Penggugat menuntut nafkah yang lalu tetapi disisi lain tentang tidak adanya nafkah tersebut juga dijadikan alasan menuntut perceraian. Hal ini adalah suatu yang kontradiktif, sehingga dengan demikian tuntutan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding dalam hal ini berpendapat : - Bahwa Tergugat sebagai seorang suami pada dasarnya wajib memberi nafkah kepada Penggugat sebagai istrinya, meskipun ia berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil, sementara Penggugat selaku istri ternyata tidak pernah membebaskan Tergugat selaku suaminya dari kewajiban memberi nafkah kiswah dan maskan terhadap dirinya. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 80 ayat (4) dan (6) Kompilasi Hukum Islam. - Bahwa Penggugat dan Tergugat terbukti tidak pernah membuat perjanjian perkawinan, baik berupa ta lik talak atau perjanjian lain sebagaimana diatur dalam pasal 45 Kompilasi Hukum Islam. Hal 6 dari 12 hal Put No. 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh

7 - Bahwa Penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap Penggugat dengan alasan antara Penggugat dan Tergugat terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran sesuai pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, bukan dengan alasan Tergugat melanggar ta lik talak sebagaimana disebutkan dalam pasal 116 huruf (g). Menimbang, bahwa dengan demikian terhadap gugatan Penggugat setentang nafkah madhiyah (nafkah yang lalu) Majelis Hakim Tingkat Banding akan memberikan pendapat dan pertimbangan sendiri sebagai berikut : Menimbang, bahwa gugatan Penggugat mengenai nafkah madhiyah (nafkah yang lalu) yang menurut Penggugat tidak pernah diberikan oleh Tergugat sejak bulan Januari 2011 yang ditaksir sejumlah Rp (delapan puluh dua juta rupiah) oleh Tergugat tidak pernah ditanggapi baik didalam jawaban maupun dupliknya. Dengan demikian berarti Tergugat mengakui bahwa benar dia tidak memberi nafkah kepada Penggugat ; Menimbang, bahwa sesuai dengan fakta yang terungkap dipersidangan melalui keterangan saksi Penggugat, terbukti bahwa Tergugat tidak pernah lagi memberi nafkah kepada Penggugat, sejak Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal yaitu pada akhir Tahun 2013, sementara keterangan Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat sejak Januari 2011 ternyata tidak terbukti. Dengan demikian Majelis Hakim Tingkat Banding berkesimpulan bahwa tuntutan Hal 7 dari 12 hal Put No. 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh

8 Penggugat mengenai nafkah madhiyah (nafkah yang lalu) dapat dikabulkan, terhitung sejak bulan Desember 2013 yang besarnya akan ditetapkan sesuai dengan kelayakan sebagaimana tercantum dalam amar putusan ini ; Menimbang, bahwa mengenai tuntutan Penggugat setentang mahar Penggugat yang belum diserahkan oleh Tergugat sebesar 5 (lima) mayam emas murni, maka sesuai dengan alat bukti berupa Kutipan Akta Nikah yang diajukan oleh Penggugat, terbukti bahwa mahar tersebut telah dibayar tunai oleh Tergugat, sementara keterangan Penggugat yang menyatakan bahwa mahar tersebut dipinjamkan oleh keluarga Penggugat kepada Tergugat, tidak terbukti oleh karena itu gugatan Penggugat mengenai hal ini harus di tolak ; Menimbang, bahwa keberatan Pembanding didalam memori bandingnya pada dasarnya sudah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dengan benar, namun untuk lebih jelasnya Majelis Hakim Tingkat Banding akan mempertimbangkan lagi terhadap hal-hal sebagai berikut : Menimbang, bahwa Penggugat/Terbanding selaku Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan ketentuan pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil telah memperoleh Izin untuk melakukan perceraian dari pejabat/atasan sesuai dengan Surat Izin Gugat Cerai Nomor. SIGC/01/III/2014 tanggal 21 Maret 2014 yang dikeluarkan oleh Kepala Rumah Sakit, sementara Tergugat/Pembanding selaku Anggota TNI, sesuai dengan ketentuan pasal 14 Hal 8 dari 12 hal Put No. 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh

9 ayat (2) Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 23 tahun 2008, maka ia wajib menyampaikan kepada pejabat yang berwenang perihal adanya gugatan cerai yang diajukan terhadapnya oleh Penggugat/Terbanding ; Menimbang, bahwa meskipun dalam hal ini Majelis Hakim Tingkat Pertama, telah memberi kesempatan kepada Tergugat/Pembanding dengan cara memerintahkan untuk melapor hal tersebut kepada atasannya, namun ternyata sampai perkara ini diputuskan, Tergugat/Pembanding tidak pernah menyampaikan hasil laporannya tersebut kepada Majelis Hakim bahkan setelah sidang pembacaan gugatan Tergugat/Pembanding tidak pernah hadir lagi kepersidangan meskipun tetap dipanggil secara resmi dan patut. Dengan demikian Majelis Hakim Tingkat Banding berkesimpulan bahwa Tergugat/Pembanding tidak berusaha secara sungguh-sungguh untuk mempertahankan hak dan kepentingannya tersebut, sehingga karenanya keberatan Tergugat/Pembanding mengenai hal ini harus dikesampingkan ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Mahkamah Syar iyah Banda Aceh Nomor 132/Pdt.G/2014/MS-Bna tanggal 13 Oktober 2014 Masehi bertetapan dengan tanggal 18 Dzulhijjah 1435 Hijriyah tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan serta mengadili sendiri dengan amar sebagaimana tersebut dalam putusan ini ; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun Hal 9 dari 12 hal Put No. 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh

10 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, biaya perkara pada Tingkat Pertama dibebankan kepada Penggugat dan pada tingkat banding dibebankan kepada Pembanding ; Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dalil-dalil hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini ; M E N G A D I L I Menerima permohonan banding Pembanding ; Membatalkan putusan Mahkamah Syar iyah Banda Aceh Nomor : 132/Pdt.G/2014/MS-Bna tanggal 13 Oktober 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 18 Dzulhijjah 1435 Hijriyah ; Dengan mengadili sendiri : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING) ; 3. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat Nafkah madhiyah (nafkah yang lalu) sejumlah Rp ,- (Enam ratus ribu rupiah) setiap bulan terhitung mulai bulan Desember 2013 sampai dengan putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap ; 4. Memerintahkan kepada Panitera Mahkamah Syar iyah Banda Aceh untuk mengirimkan Salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap masing-masing kepada PPN/KUA Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar, dan PPN/KUA Kecamatan Baiturrahman Kota Hal 10 dari 12 hal Put No. 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh

11 Banda Aceh, serta PPN/KUA Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; 5. Menolak gugatan Penggugat untuk selainnya ; 6. Membebankan Penggugat untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sejumlah Rp ,- (Enam ratus enam belas ribu rupiah) ; Membebankan Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sejumlah Rp ,- (Seratus lima puluh ribu rupiah) ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Aceh pada hari Kamis tanggal 18 Desember 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 25 Shafar 1436 Hijriyah oleh kami Dra. Hj. HAFIDHAH IBRAHIM Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Dra. Hj. ROSMAWARDANI, S.H., M.H dan Drs. H. FIRDAUS, HM, S.H., M.H masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, didampingi para Hakim Anggota, serta dibantu oleh DRS. MUHAMMAD YUSUF, S.H sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara.- HAKIM ANGGOTA : dto Dra.Hj. ROSMAWARDANI, S.H., M.H dto Drs. H. FIRDAUS, HM, S.H., M.H KETUA MAJELIS dto Dra. Hj. HAFIDHAH IBRAHIM PANITERA PENGGANTI dto Drs. MUHAMMAD YUSUF, SH Hal 11 dari 12 hal Put No. 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh

12 Perincian biaya banding : 1. Biaya Materai Rp 6.000,- 2. Biaya Redaksi Rp 5.000,- 3. Biaya Leges Rp Biaya peroses Rp ,- Jumlah : Rp , ( Seratus lima puluh ribu rupiah ) Untuk salinan yang sama bunyinya; Banda Aceh 22 Desember 2014 PANITERAMAHKAMAH SYAR IYAH ACEH dto DRS. H. SYAMSIKAR Hal 12 dari 12 hal Put No. 104/Pdt.G/2014/MS-Aceh