DAFTAR PUSTAKA. Atkins, P. W. (1999), Kimia Fisik Jilid I. Erlangga. Jakarta. 275

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PUSTAKA. Atkins, P. W. (1999), Kimia Fisik Jilid I. Erlangga. Jakarta. 275"

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA Arifin, M. (2003), Inovasi Pembelajaran Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran Kimia Melalui Pendekatan Pembelajaran Praktikum Skala Mikro Berbasis Kompetensi di jurusan kimia UPI, Penelitian Dosen, UPI. Atkins, P. W. (1999), Kimia Fisik Jilid I. Erlangga. Jakarta. 275 Bard, Allen J., et al, (1980), Electrochemical Methodes Fundamental and Application, John Wiley & Sons, Newyork, p 1-16, 63 64, 72. Birss, V.I. & Truax, D.R. (1990), An Effective Approach to Teaching electrochemistry. Journal of Chemical Education, 67: Bradley, J.D. (2001), UNESCO/IUPAC-CTC Global Program in Microchemistry, Pure and Applied Chemistry, 73, Bodner, G.M. at all. (1996), Chemistry Structure and Dinamics, John Wiley & Sons, Inc, New York : Brady, J.M. at all. (2000), Chemistry Matter and Its Changes, John Wiley & Sons, Inc, New York : Canham, G. R., (1994), Microscale Metode In General Chemistry. Journal Of Chemical Education 31(3) : Chang, R. (2002), Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 2, Erlangga, Jakarta : Craig, N.C., Ackermann, M.N. & Renfrow, W.B. (1989), Miniware for Galvanic cell experiments. Journal of Chemical Education, 66 : Damayanti. I.S. (2002), Pembelajaran kooperatif pada pokok bahasan larutan asam basa menggunakan metode praktikum skala mikro. Tesis Magister, UPI Bandung. Deden, (2007), E-Learning dengan Moodle Bagian I. ( Dillard, R.D. & Kammeyer, P.H. (1963), An Experiment with Galvanic Cells For The General Chemistry Laboratory. Journal Chemical Education 40 : Domin, D.S., (1999), A Review of Laboratory Instruction Styles, Journal Chemical Education, 76 : 543. Eggen, P. & Kvittingen, L. (2007), Small-Scale and Low-cost Electrodes for Standard Reduction Potential Measurements. Journal of Chemical Education 84:

2 Evans, A. (1987), Potentiometry and Ion Selective Electrodes. John Wiley & Sons, Inc, New York :31-69, Firman, H. (1989), Penilaian Hasil Belajar Dalam Pengajaran Kimia, FPMIPA UPI: tidak diterbitkan. Dwiyanti, G., dkk, (1999), Pengembangan Model Pelaksanaan Praktikum Organik Skala Mikro, FPMIPA UPI: tidak diterbitkan. Hodson, D. (1996) Practical Work in School Science : Exploring Some Directiuons For Change, Journal of Chemical Education 18(7) : Lower, S.K. (2004), Electrochemistry Chemical reactions at an electrode, galvanic and electrolytic cells, A Chem1 Reference Text Simon Fraser University 1 ( Ozkaya, A.R. (2002), Conceptual difficulties Experienced by Prospective Teachers in Electrochemistry : Half-Cell Potential, Cell Potential, and Chemical and Electrochemical Equilibrium in Galvanic cells. Journal of Chemical Education 79 : Pausma, R. & Ettinger, D. (1999), Microscale Chemistry Technology Exchange at Argon National Laboratory-East. Division of Educational Program. ( Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, (2001), Kamus Besar bahasa Indonesia, Balai Pustaka Riduan. (2006), Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, Alfabeta. Jakarta: , Svehla, G., (1979), Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro, PT Kalman Media Pustaka, Jakarta, White, D.P., (1999), Electrochemistry, University of Caroline, Wilmington, ( Wibisono. (2006), Petunjuk Singkat Penggunaan Moodle Bagi Pengajar, Universitas Pendidikan Indonesia,

3 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Pembuatan Larutan 1. Pembuatan 100 ml larutan HCl 1 M Pembuatan larutan HCl 1 M dilakukan dengan mengencerkan dari larutan HCl pekat 30,86 M (Mr = 36,46 g mol -1 dan ρ = 1,125 kg L -1 ) M 1 V 1 = M 2 V 2 30,86 M x V 1 = 1M x 100 ml V 1 = 3,24 ml Sebanyak 3,2 ml larutan HCl pekat dimasukkan dalam labu ukur 100 ml lalu ditambah aquadest sampai tanda batas. 2. Pembuatan 100 ml larutan CuSO 4 1 M Mr CuSO 4 = 159,602 Mol = 100 ml x 1M = 100 mmol = 0,1 mol Massa CuSO 4 yang ditimbang sebanyak = 0,1 x 159,602 = 15,9602 gram Sebanyak 15,96 gram CuSO 4 dilarutkan dalam 80 ml aquadest lalu dipanaskan sebentar sambil diaduk sampai CuSO 4 larut dengan api sedang, setelah semua larut dan dingin lalu dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml. Selanjutnya ditambah lagi aquadest sampai tanda batas dan larutan dikocok sampai benar-benar bercampur (larutan berwarna biru). 3. Pembuatan 100 ml larutan KNO 3 1 M Mr KNO 3 = 101,1032 Mol = 100 ml x 1 M = 100 mmol = 0,1 mol Massa KNO 3 yang harus ditimbang sebanyak = 0,1 x 101,1032 = 10,1103 gram Sebanyak 10,11 gram KNO 3 dilarutkan dalam 80 ml aquadest sambil diaduk. Setelah semua larut lalu dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml dan ditambah aquadest sampai tanda batas. Kocok sampai larutan benar-benar bercampur (larutan tidak berwarna). 46

4 4. Pembuatan agar-agar KNO 3 Satu gram agar-agar bacto dilarutkan dalam 50 ml KNO 3 1 M lalu dipanaskan dengan api sedang sambil terus diaduk. Api dimatikan setelah larutan agak mengental. 5. Pembuatan 100 ml larutan ZnSO 4 1 M Mr ZnSO 4. 7.H 2 O = 287,54 Mol = 100 ml x 1M = 100 mmol = 0,1 mol Massa CuSO 4 yang harus ditimbang sebanyak = 0,1 x 287,54 = 28,754 gram Sebanyak 28,75 gram ZnSO 4 dilarutkan dalam 80 ml aquadest sambil diaduk sampai semua ZnSO 4 larut. Setelah semua larut lalu dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml dan ditambah aquadest sampai tanda batas. Larutan lalu dikocok sampai benar-benar bercampur (larutan tidak berwarna). 6. Pembuatan larutan FeSO 4 1 M sebanyak 100 ml Mr FeSO 4. 7.H 2 O = 278,02 Mol = 100 ml x 1M = 100 mmol = 0,1 mol Massa FeSO 4 yang harus ditimbang sebanyak = 0,1 x 278,02 = 27,802 gram Sebanyak 27,80 gram FeSO 4 dilarutkan dalam 80 ml aquadest sambil diaduk sampai semua FeSO 4 larut. Setelah semua larut lalu dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml dan ditambah aquadest sampai tanda batas. Larutan lalu dikocok sampai benar-benar bercampur (larutan berwarna kehijauan). 7. Pembuatan 100 ml larutan Al 2 (SO 4 ) 3 1 M Mr Al 2 (SO 4 ) 3. 7.H 2 O = 468, 136 Mol = 100 ml x 1 M = 100 mmol = 0,1 mol Massa Al 2 (SO 4 ) 3 yang harus ditimbang sebanyak = 0,1 x 468, 136= 46,8136gram Sebanyak 46,81 gram Al 2 (SO 4 ) 3 dilarutkan dalam 80 ml aquadest lalu dipanaskan pada api sedang sambil diaduk sampai semua Al 2 (SO 4 ) 3 larut. Setelah larutan dingin lalu dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml dan 47

5 ditambah aquadest sampai tanda batas. Larutan lalu dikocok sampai benarbenar bercampur (larutan agak keruh). 8. Pembuatan semua larutan 2 M dilakukan dengan cara yang sama, sedangkan pembuatan larutan 0,5 M dilakukan dengan mengencerkan larutan tersebut dari larutan 2 M dengan rumus pengenceran: M 1 V 1 = M 2 V 2 48

6 Lampiran 2 Data Pengamatan 1. Data pengamatan pada pengukuran larutan 1M (a) Elektroda Hidrogen Baku (HCl 1 M) No Waktu elektrolisis Potensial Reduksi Cl 2 (Volt) 1. 5 menit 1, menit 1, menit 1, menit 1, menit 1, menit 1, menit 1, menit 1,36 Rata-rata 1,356 (b) Elektroda Tembaga (CuSO 4 1 M) dan Elektroda Perak (AgNO 3 1 M) No Potensial Reduksi Cu (Volt) Potensial Reduksi Ag (Volt) Potensial Reduksi Cu terhadap Ag (Volt) 1. 0,36 0,80 0, ,35 0,80 0, ,35 0,79 0, ,35 0,80 0, ,35 0,78 0, ,36 0,80 0, ,35 0,81 0, ,35 0,80 0,36 Rata-rata = 0,353 Rata-rata = 0,798 0,361 49

7 (c) Elektroda Besi (FeSO 4 1 M) No Potensial Reduksi Fe terhadap Cu (Volt) Potensial Reduksi Fe terhadap Ag (Volt) 1. -0,35-0, ,35-0, ,37-0, ,35-0, ,36-0, ,35-0, ,35-0, ,35-0,36 Rata-rata = -0,354 Rata-rata = -0,361 (e) Elektroda Zn (ZnSO 4 1 M) No Potensial Reduksi Zn terhadap Cu (Volt) Potensial Reduksi Zn terhadap Ag (Volt) 1. -0,68-0, ,67-0, ,68-0, ,69-0, ,68-0, ,68-0, ,68-0, ,67-0,70 Rata-rata = -0,679 Rata-rata = -0,696 (e) Elektroda Al [Al 2 (SO4) 3 1 M] No Potensial Reduksi Al Potensial Reduksi Al 50

8 terhadap Cu (Volt) terhadap Ag (Volt) 1. -1,37-1, ,37-1, ,34-1, ,35-1, ,37-1, ,37-1, ,40-1, ,35-1,48 Rata-rata = -1,365 Rata-rata = -1,476 2 Pengukuran dalam larutan 2 M (a) Elektroda tembaga (CuSO 4 2 M) dan elektroda perak (AgNO 3 2 M) No Potensial Reduksi Cu (Volt) Potensial Reduksi Ag (Volt) 1. 0,18 0, ,18 0, ,18 0, ,18 0, ,18 0, ,18 0, ,18 0, ,18 0,45 Rata-rata = 0,18 Rata-rata = 0,453 (b) Elektroda Besi (FeSO 4 2 M) No Potensial Reduksi Fe terhadap Cu (Volt) Potensial Reduksi Fe terhadap Ag (Volt) 51

9 1. -0,27-0, ,28-0, ,28-0, ,24-0, ,28-0, ,30-0, ,26-0, ,28-0,25 Rata-rata = -0,274 Rata-rata = -0,245 (c) Elektroda Zn (ZnSO 4 2 M) d No Potensial Reduksi Zn Potensial Reduksi Zn terhadap Cu (Volt) terhadap Ag (Volt) 1. -0,39-0, ,39-0, ,38-0,37 4. E l 5. e 6. k t 7. r 8. o d a -0,34-0,46-0,39-0,32-0,39 Rata-rata = -0,380-0,36-0,32-0,36-0,36-0,37 Rata-rata = -0,358 (d) Elektroda Al [Al 2 (SO 4 ) 3 2 M] No Potensial Reduksi Al terhadap Cu (Volt) Potensial Reduksi Al terhadap Ag (Volt) 52

10 1. -0,08-0, ,10-0, ,09-0, ,10-0, ,10-0, ,10-0, ,07-0, ,10-0,06 Rata-rata = -0,093 Rata-rata = -0, Pengukuran dalam larutan 0,5 M (a) Elektroda tembaga (CuSO 4 0,5M) dan elektroda perak (AgNO 3 0,5M) No Potensial Reduksi Cu (Volt) Potensial Reduksi Ag (Volt) 1. 0,53 1, ,53 1, ,58 1, ,56 1, ,50 1, ,53 1, ,53 1, ,53 1,08 Rata-rata = 0,536 Rata-rata = 1,029 (b) Elektroda Besi (FeSO 4 0,5 M) No Potensial Reduksi Fe terhadap Cu (Volt) Potensial Reduksi Fe terhadap Ag (Volt) 53

11 1. -0,57-0, ,57-0, ,59-0, ,57-0, ,55-0, ,57-0, ,57-0, ,59-0,54 Rata-rata = -0,573 Rata-rata = -0,534 (c) Elektroda Zn (ZnSO 4 0,5M) No Potensial Reduksi Zn terhadap Cu (Volt) Potensial Reduksi Zn terhadap Ag (Volt) 1. -0, 89-0, ,80-0, ,88-0, ,89-0, ,79-0, ,89-0, ,89-0, ,89-0,85 Rata-rata = -0,865 Rata-rata = -0,863 (d) Elektroda Al (Al 2 (SO 4 ) 3 0,5 M) No Potensial Reduksi Al terhadap Cu (Volt) Potensial Reduksi Al terhadap Ag (Volt) 1. -1,82-1, ,82-1,82 54

12 3. -1,80-1, ,89-1, ,82-1, ,85-1, ,90-1, ,82-1,79 Rata-rata = -1,84 Rata-rata = -1,795 (e) Pengukuran dalam Praktikum Tradisional (elektroda pembanding Ag) NO E 0 Cu (Volt) E 0 Fe (Volt) E 0 Zn (Volt) E 0 Al (Volt) 1. 0,35-0,39-0,70-1, ,34-0,39-0,73-1, ,35-0,39-0,73-1, ,35-0,37-0,73-1, ,35-0,40-0,74-1, ,35-0,39-0,73-1, ,35-0,37-0,73-1, ,35-0,39-0,73-1,62 Rata-rata 0,349-0,386-0,728-1,623 (f) Pengukuran dalam Praktikum Tradisional (elektroda pembanding Cu) NO E 0 Fe (Volt) E 0 Zn (Volt) E 0 Al (Volt) 1. -0,38-0,70-1, ,38-0,71-1, ,37-0,70-1,59 55

13 4. -0,38-0,70-1, ,38-0,70-1, ,39-0,73-1, ,39-0,70-1, ,38-0,70-1,59 Rata-rata -0,381-0,705-1,601 Lampiran 3 Perhitungan Statistika 1. Contoh perhitungan % perbedaan E 0 skala-besar = 0,349 E 0 skala-kecil = 0,353 0,349 0,353 % = = 1,15 0,349 56

14 2. Perhitungan Statistika Uji Homogenitas (Elektroda Pembanding Ag) (a) Mencari Varian masing-masing variabel X = Praktikum Tradisional Y = Praktikum skala kecil X Y X 2 Y 2 0,7996 0,798 0,6394 0,6368 0,349 0,361 0,1218 0,1303 0,386 0,361 0,1489 0,1303 0,728 0,696 0,5299 0,4844 1,623 1,476 2,6341 2,1786 X = 3,8856 Y = 3,6920 X 2 = 4,0741 Y 2 = 3,5604 ( X) 2 = 15,0979 ( Y) 2 = 13,6309 S X = X 2 B ( X ) N N B 2 15,0979 4,0741 = 5 5 = 0,2109 S Y = Y 2 B ( Y ) N N B 2 13,6309 3,5604 = 5 5 = 0,

15 (b) Memasukkan angka statistik pada tabel penolong Sampel dk = n -1 S Log S dk. logs X 4 0,2109-1,5564-6,2256 Y 4 0,1668-1,7909-7,1636 n-1 = 8 = -13,3892 S ( n = X S X ) + n + n X ( n S ) Y Y Y 1, ,834 = = 0,1889 Log S = -1,6668 B = (Log S) ( n-1) = -1, = -13,3344 (c) Menghitung nilai χ 2 hitung χ 2 hitung = (Log 10) x (B - (dk) log S) = 2,3026 x (-13,3344 (-13,3892) = 0,1262 Uji Homogenitas (Elektroda pembanding Cu) (a) Mencari Varian masing-masing variabel X = Praktikum Tradisional Y = Praktikum skala kecil X Y X 2 Y 2 0,349 0,353 0,122 0,125 58

16 0,381 0,354 0,145 0,125 0,705 0,674 0,497 0,454 1,601 1,365 2,563 1,863 X = 3,036 Y = 2,746 X 2 = 3,327 Y 2 = 2,567 ( X) 2 = 9,2173 ( Y) 2 = 7,5405 S X = X 2 B ( X ) N N B 2 = = 9,2173 3, ,2557 S Y = Y 2 B ( Y ) N N B 2 7,5405 2,567 = 4 4 = 0,1705 (b) Memasukkan angka statistik pada tabel penolong Sampel dk = n -1 S Log S dk. logs X 3 0,2557-0,5923-1,7769 Y 3 0,1705-0,7683-2,3049 n-1 = 6 = --4,

17 S ( n = X S X ) + n + n X ( n S ) Y Y Y 1, ,682 = = 0,2131 Log S = -0,6714 B = (Log S) ( n-1) = -0, = -4,0284 (c) Menghitung nilai χ 2 hitung χ 2 hitung = (Log 10) x (B - (dk) log S) = 2,3026 x (-4,0284 (-4,0818) = 0,1229 Perbandingan dua variabel bebas (Uji t) Perhitungan uji t dilakukan dengan menggunakan Jandel SigmaStat Statistical Software versi 2.0 sebagai berikut: (a) t-test (elektroda pembanding Ag) Data source: Data 1 in Notebook Normality Test: Passed (P = 0.073) 60

18 Equal Variance Test: Passed (P = 0.884) Group N Missing Prak Tradisional 5 0 Prak Skala Kecil 5 0 Group Mean Std Dev SEM Prak Tradisional Prak Skala Kecil Difference t = with 8 degrees of freedom. (P = 0.903) 95 percent confidence interval for difference of means: to The difference in the mean values of the two groups is not great enough to reject the possibility that the difference is due to random sampling variability. There is not a statistically significant difference between the i nput groups (P = 0.903). Power of performed test with alpha = 0.050: The power of the performed test (0.050) is below the desired power of You should interpret the negative findings cautiously. (b) t-test (elektroda pembanding Cu) Data source: Data 1 in Notebook Normality Test: Passed (P = 0.117) Equal Variance Test: Passed (P = 0.835) Group N Missing Prak Tradisional 4 0 Prak Skala Kecil 4 0 Group Mean Std Dev SEM Prak Tradisional

19 Prak Skala Kecil Difference t = with 6 degrees of freedom. (P = 0.854) 95 percent confidence interval for difference of means: to The difference in the mean values of the two groups is not great enough to reject the possibility that the difference is due to random sampling variability. There is not a statistically significant difference between the i nput groups (P = 0.854). Power of performed test with alpha = 0.050: The power of the performed test (0.050) is below the desired power of You should interpret the negative findings cautiously. Lampiran 4 Tabel Chi Kuadrat 62

20 Lampiran 5 Tabel Distribusi t 63

21 Lampiran 6 Modul Praktikum Skala-Kecil untuk Siswa 64

22 Mengukur Potensial Reduksi Baku dan Tak-Baku I. Tujuan Percobaan : (a) Membuat elektroda hidrogen baku, elektroda perak dan elektroda tembaga (b) Menentukan potensial reduksi perak, tembaga, seng, besi dan aluminium pada kondisi baku dan tak-baku II. Dasar Teori Sel Galvani merupakan peralatan percobaan untuk menghasilkan listrik dengan memanfaatkan reaksi redoks spontan. Sel ini terdiri dari dua buah elektroda dan elektrolit. Setiap elektroda dan elektrolit di sekitarnya membentuk setengah sel. yang dihubungkan dengan jembatan garam. Karena tidak mungkin mengukur potensial elektroda tunggal, maka diperlukan suatu elektroda pembanding. Salah satu elektroda yang sering digunakan adalah elektroda hidrogen baku seperti terlihat pada Gambar 1. 65

23 Elektroda ini terdiri dari sebuah lempengan platina murni yang dialiri gas hidrogen pada tekanan 1 atm sehingga permukaan elektroda akan selalu jenuh dengan gas hidrogen. Keadaan baku adalah keadaan dimana semua ion dalam konsentrasi 1M (lebih tepat keaktifan satu), gas pada tekanan 1 atm, dan suhu pada 25 0 C (298K) Elektroda hidrogen baku memiliki nilai potensial elektroda sama dengan nol dan merupakan elektroda pembanding primer yang berfungsi untuk menentukan nilai potensial elektroda-elektroda lainnya. Nilai potensial yang diperoleh pada keadaan baku disebut potensial baku (E 0 ), sedangkan pengukuran yang dilakukan pada keadaan tak-baku penentuan potensial selnya dilakukan dengan menggunakan persamaan Nernst. Untuk persamaan aa + bb cc + dd, persamaan Nernst yang diperoleh adalah : E = E 0 c d RT ac ad ln a b nf aa ab E = potensial sel pada kondisi a 1 E 0 = potensial sel baku R = tetapan gas ( 8,314 J mol -1 K -1 ) T = suhu (K) n = jumlah mol elektron yang terlibat dalam reaksi F = bilangan Faraday ( J V -1 mol) a = keaktifan ion (konsentrasi, mol L -1 ) Percobaan untuk menentukan potensial reduksi baku dan tak-baku dengan skalakecil dilakukan dengan mengganti peralatan dipakai dengan yang lebih sederhana dan jumlah sedikit yaitu hanya menggunakan pipet plastik dengan jumlah larutan sekitar 1 ml sehingga lebih menghemat biaya dan waktu praktikum III. Alat dan Bahan 66

24 Alat Jumlah Bahan Jumlah Pipet plastik 1 ml Pipet plastik 3 ml Tabung reaksi plastik Stoples kecil Baterai 9 volt CuSO 4 1 M KNO 3 1M Agar-agar bacto HCl 1 M FeSO 4 1 M ZnSO 4 1 M Al 2 (SO 4 ) 3 1 M Kawat Pt, Kawat Cu, Zn, Fe dan Al 5 ml 50 ml 1 gram 10 ml 10 ml 10 ml 10 ml 2 x 4 cm masing-masing 4 cm IV. Cara Kerja (a) Membuat jembatan garam: 1 gram agar-agar bacto + 50 ml KNO 3 1M Panaskan sambil diaduk sampai agak mengental Agar-agar KNO 3 (b) Membuat elektroda tembaga: Pipet plastik Penuhi ujungnya dengan agar-agar KNO 3 Isi dengan CuSO 4 1 M seperti pada gambar di samping Dorong kawat Cu ke dalam larutan tetapi tidak menyentuh jembatan garam (c) Elektroda Cu Membuat elektroda perak 67

25 Elektroda perak dapat dibuat dengan mengganti kawat Cu dengan perak dan larutan CuSO 4 dengan AgNO 3 (d) Membuat elektroda hidrogen baku Pipet plastik Potong ujungnya dan masukkan pada stoples kecil yang berisi HCl 1 M Dorong kawat Pt ke dalam pipet dan sisakan ujungnya sedikit Hubungkan kawat Pt dengan baterai 9 V dan multimeter seperti gambar disamping Elektrolisis sampai bagian atas pipet terisi gas hidrogen Hentikan elektrolisis dan amati angka pada multimeter Potensial reduksi gas klor (e) Mengukur potensial reduksi Cu Elektroda Cu Masukkan elektroda Cu pada stoples yang berisi pipet kecil seperti gambar Amati angka yang tertera pada multimeter Potensial reduksi Cu (f) Mengukur potensial reduksi Zn 68

26 Tabung reaksi plastik Isi dengan ZnSO 4 1M sampai 2/3nya Masukkan logam Zn dan elektroda Cu ke dalam tabung reaksi lalu hubungkan dengan multimeter Amati angka pada multimeter Potensial reduksi Zn (g) Lakukan hal yang sama dengan pengukuran potensial reduksi Zn untuk mengukur potensial reduksi Fe dan Al. Gunakan larutan FeSO 4 1M untuk Fe dan Al 2 (SO 4 ) 3 1M untuk Al (h) Lakukan semua percobaan (a) sampai (g) dengan menggunakan larutan berbeda yaitu yang mempunyai konsentrasi 0,5 M dan 2 M V. Data Pengamatan (a) Elektroda Hidrogen Baku (HCl 1M) No Waktu elektrolisis Potensial Elektroda (Volt) 1. 3 menit 2. 6 menit 3. 9 menit (b) Elektroda Tembaga (CuSO 4 1 M) No Potensial Elektroda Cu (Volt) (c) Elektroda Besi (FeSO 4 1 M) No Potensial elektroda Fe (Volt) (d) Elektroda Zn (ZnSO 4 1 M) No Potensial Elektroda Zn (Volt) 69

27 (e) Elektroda Al [Al 2 (SO4) 3 1 M] No Potensial Elektroda Al (Volt) (f) Elektroda Tembaga (CuSO 4 0,5M) No Potensial Elektroda Cu (Volt) (g) Elektroda Besi (FeSO 4 0,5M) No Potensial Elektroda Fe (Volt) (h) Elektroda Zn (ZnSO 4 0,5M) No Potensial Elektroda Zn (Volt) (i) Elektroda Al [Al 2 (SO 4 ) 3 0,5M] No Potensial Elektroda Al (Volt) VI. Pertanyaan 70

28 1. Jelaskan bagaimana cara menentukan potensial reduksi suatu logam! 2. Apa fungsi jembatan garam pada percobaan di atas? 3. Apakah harga potensial reduksi suatu logam bisa langsung ditentukan dengan menggunakan voltmeter? 4. Dalam menentukan potensial reduksi logam seng yang dihubungkan dengan tembaga, mana yang bertindak sebagai katoda dan mana yang yang bertindak sebagai anoda? Spesi mana yang memberikan elektron dan mana yang menerima elektron, jelaskan! 5. Manakah yang menunjukkan proses spontan di bawah kondisi baku? a. E 0 sel = 0,800 V b. E 0 sel = -0,100 V c. E 0 sel = -5,866 V d. E 0 sel = 0 V 6. Manakah yang menunjukkan bahwa sebuah sel spontan pada kondisi takbaku? a. E 0 sel > 0 b. E 0 sel < 0 c. E sel > 0 d. E sel < 0 7. Untuk reaksi 2 Al + 3 Ni 2+ 2 Al Ni E 0 = 1,4100 V Hitung potensial sel dalam volt dengan menggunakan persamaan Nernst jika [Ni 2+ ] = 0,02M dan [Al 3+ ] = 3,6M a. 1,3488 V b. 1,3880 V c. 1,4712 V d. 1,0340 V VII. Tugas Pendahuluan (dijawab sebelum melaksanakan praktikum) 71

29 1. Apa yang dimaksud dengan potensial sel, potensial reduksi baku, dan potensial reduksi tak-baku? 2. Mungkinkah kita mengukur potensial reduksi satu logam saja? Jelaskan! 3. Selain menggunakan elektroda baku hidogen, elektroda apa lagi yang bisa digunakan sebagai elektroda pembanding? VIII. Daftar Pustaka Birss, V.I. & Truax, D.R An Effective Approach to Teaching electrochemistry. Journal of Chemical Education 67: Chang, R Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 2, Erlangga, Jakarta : Eggen, P. & Kvittingen, L Small-Scale and Low-cost Electrodes for Standard Reduction Potential Measurements. Journal of Chemical Education 84: Hiskia Achmad Elektrokimia dan Kinetika Kimia, PT Citra Adithya Bakti, Bandung: Lampiran 7 Petunjuk Praktikum Skala-Kecil Untuk Guru 72

30 Mengukur Potensial Reduksi Baku dan Tak-Baku Langkah-langkah yang harus dilakukan seorang guru dalam memimpin praktikum meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan penutup 1. Tahap Persiapan: Tahap persiapan adalah tahap yang dilakukan sebelum pelaksanaan praktikum yang meliputi: (a) Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok yang disesuaikan dengan peralatan dan bahan-bahan yang ada, jika memungkinkan pembagian kelompok sekecil mungkin agar semua siswa berperan aktif dalam pelaksanaan praktikum. (b) Guru menyiapkan larutan-larutan yang akan dipakai untuk praktikum, bila larutannya sudah ada maka tinggal membagi larutan tersebut sesuai jumlah kelompok yang telah ditentukan, tetapi jika larutannya belum tersedia maka guru harus membuat sendiri larutan-larutan yang diperlukan. Larutan-larutan yang diperlukan untuk praktikum ini meliputi larutan dengan konsentrasi 1 M, 0,5 M dan 2 M yang terdiri dari larutan HCl, CuSO 4, AgNO 3, KNO 3, FeSO 4, ZnSO 4 dan Al 2 (SO 4 ) 3. (c) Menyiapkan alat-alat praktikum sesuai dengan jumlah kelompok yang terdiri dari: pipet plastik, tabung reaksi plastik, stoples kecil, baterai 9 volt dan multimeter digital. 2. Tahap Pelaksanaan Dalam tahap pelaksanaan guru dapat melaksanakan hal-hal berikut: (a) Memberikan pertanyaan berupa quis atau tugas pendahuluan yang ada dalam modul praktikum. (b) Memberi penjelasan pada siswa tentang praktikum yang akan dilakukan terutama mengenai cara kerja agar siswa tidak melakukan kesalahan selama praktikum berlangsung. 73

31 (c) Dalam pelaksanaannya guru dapat membagi kelompok mana yang mengerjakan praktikum untuk konsentrasi 1 M, 0,5 M dan 2 M. (d) Membimbing, mengarahkan dan mengamati siswa dalam pelaksanaan praktikum. 3. Penutup Setelah praktikum selesai, guru dapat menyuruh siswa untuk membereskan semua peralatan yang dipakai dan membersihkan kembali kelas atau laboratorium. Setelah itu guru dapat menyuruh setiap kelompok untuk mengemukakan data pengamatannya masing-masing dan menjawab pertanyaan yang ada pada modul praktikum serta mendiskusikannya sampai siswa betul-betul memahami konsep yang sedang dipelajari yaitu mengenai potensial reduksi. 74

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1 Prosedur Penelitian Pada penelitian ini langkah pertama yang dilakukan adalah kajian teoritis yang meliputi analisis standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Praktikum Skala-Kecil Seperti kita ketahui bahwa tidak mungkin mengukur potensial elektroda mutlak tanpa membandingkannya terhadap elektroda pembanding. Idealnya elektroda

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Achmad, H., (2001), Elektrokimia dan Kinetika Kimia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Achmad, H., (2001), Elektrokimia dan Kinetika Kimia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. DAFTAR PUSTAKA Achmad, H., (2001), Elektrokimia dan Kinetika Kimia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Bockris, J. O. M, Reddy, A. K. N, (2002), Modern Electrochemistry I Ionic, Second Edition, Kluwer Academic

Lebih terperinci

Tinjauan Pustaka. II.1 Praktikum Skala-Kecil

Tinjauan Pustaka. II.1 Praktikum Skala-Kecil Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Praktikum Skala-Kecil Ilmu kimia adalah ilmu yang berlandaskan eksperimen sehingga sebagian besar pokok bahasan dalam pelajaran kimia dilakukan dengan metode praktikum. Praktikum

Lebih terperinci

Elektrokimia. Sel Volta

Elektrokimia. Sel Volta TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang

Lebih terperinci

PEMBUKTIAN PERSAMAAN NERNST

PEMBUKTIAN PERSAMAAN NERNST PEMBUKTIAN PERSAMAAN NERNST 1. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 2. Tujuan : Membuktikan persamaan nernst pada sistem Cu-Zn dan menentukan tetapan persamaan nernst. 1. LANDASAN TEORI Reaksi oksidasi reduksi banyak

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA Disusun Oleh : Kelompok 3 Kelas C Affananda Taufik (1307122779) Yunus Olivia Novanto (1307113226) Adela Shofia Addabsi (1307114569) PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK

Lebih terperinci

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN Sel Volta (Bagian I) Pada sesi 3 sebelumnya, kita telah mempelajari reaksi redoks. Kita telah memahami bahwa reaksi redoks adalah gabungan dari reaksi

Lebih terperinci

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq) 3. ELEKTROKIMIA 1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS ELEKTROKIMIA VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS ELEKTROKIMIA Elektrokimia merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan

Lebih terperinci

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis

Lebih terperinci

MODUL SEL ELEKTROKIMIA

MODUL SEL ELEKTROKIMIA MODUL SEL ELEKTROKIMIA ( Sel Volta dan Sel Galvani ) Standar Kompetensi: 2.Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar : 2.1.

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,

Lebih terperinci

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si Isana_supiah@uny.ac.id LABORATORIUM KIMIA FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2002 TERMODINAMIKA

Lebih terperinci

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan

Lebih terperinci

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit

Lebih terperinci

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA Disusun oleh : Faiz Afnan N 07 / XII IPA 4 SMA NEGERI 1 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I. Praktikum ke : II ( Kedua ) II. Judul Praktikum : Beda

Lebih terperinci

1. Bilangan Oksidasi (b.o)

1. Bilangan Oksidasi (b.o) Reaksi Redoks dan Elektrokimia 1. Bilangan Oksidasi (b.o) 1.1 Pengertian Secara sederhana, bilangan oksidasi sering disebut sebagai tingkat muatan suatu atom dalam molekul atau ion. Bilangan oksidasi bukanlah

Lebih terperinci

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013 UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013 Standar Kompetensi Lulusan : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. Indikator : Siswa dapat meramalkan harga ph suatu

Lebih terperinci

MODUL SEL ELEKTROLISIS

MODUL SEL ELEKTROLISIS MODUL SEL ELEKTROLISIS Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar : 2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi

Lebih terperinci

Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I

Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I Soal No.1 Diketahui potensial elektrode perak dan tembaga sebagai berikut Ag + + e Ag E o = +0.80 V a. Tulislah diagram sel volta yang dapat disusun dari kedua

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh: JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh: 1. Rahma Tia (1113016200044) 2. Diana Rafita. S (1113016200051) 3. Agus Sulistiono (1113016200052) 4. Siti Fazriah (1113016200062) Kelompok 4

Lebih terperinci

REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PENYETARAN REAKSI REDOKS Dalam menyetarakan reaksi redoks JUMLAH ATOM dan MUATAN harus sama Metode ½ Reaksi Langkah-langkah:

Lebih terperinci

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan 32 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Data Eksperimen dan Perhitungan Eksperimen dilakukan di laboratorium penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, ITB. Eksperimen dilakukan dalam rentang waktu antara

Lebih terperinci

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN. Hand Out HUKUM FARADAY Disusun untuk memenuhi tugas work shop PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna Oleh: LAURENSIUS E. SERAN 607332411998 Emel.seran@yahoo.com UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA 17 September 2016 1. TUJUAN Membuat baterai sederhana yang menghasilkan arus listrik 2. LANDASAN TEORI Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik

Lebih terperinci

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen 21 Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan di Bab I. Dalam penelitian ini digunakan 2 pendekatan, yaitu eksperimen dan telaah pustaka.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI Tanggal : 06 April 2014 Oleh : Kelompok 3 Kloter 1 1. Mirrah Aghnia N. (1113016200055) 2. Fitria Kusuma Wardani (1113016200060) 3. Intan Muthiah Afifah (1113016200061)

Lebih terperinci

UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A

UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A Selesaikan dengan cara!!! 1. Reduksi 1 mol ion SO 4 2- menjadi H 2S, memerlukan muatan listrik sebanyak A. 4 F D. 6 F B. 8F E. 16 F C. 20 F 2. Proses elektrolisis

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Metode Pemisahan dan Analisis Kimia (2 sks) Kode Mata Kuliah : SKM 205 Waktu Pertemuan : 2 50 menit Pertemuan ke : 2 A. Kompetensi Dasar : Menerapkan metode pemisahan

Lebih terperinci

ABSTRAK. yang disebabkan oleh terjadinya reaksi redoks yang spontan. sebesar 46,14 volt.

ABSTRAK. yang disebabkan oleh terjadinya reaksi redoks yang spontan. sebesar 46,14 volt. Pengukuran GGL Sel Melalui Cara Sell Pogendorff Tujuan : untuk menetukan GGL sel dengan cara poggendorf Kelompok 3: Hana Aulia, Amelia Desiria, Sarip Hidayat Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia? Elektrokimia? Elektrokimia? Hukum Faraday : The amount of a substance produced or consumed in an electrolysis reaction is directly proportional to the quantity of electricity that flows through the circuit.

Lebih terperinci

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati. Pembuatan Larutan CuSO 4 Widya Kusumaningrum (1112016200005), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati. Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Metode Pemisahan dan Analisis Kimia (2 sks) Kode Mata Kuliah : SKM 205 Waktu Pertemuan : 2 50 menit Pertemuan ke : 1 A. Kompetensi Dasar : Memahami berbagai metode

Lebih terperinci

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan: KIMIA KELAS XII IPA KURIKULUM GABUNGAN 06 Sesi NGAN Review I Kita telah mempelajari sifat koligatif, reaksi redoks, dan sel volta pada sesi 5. Pada sesi keenam ini, kita akan mereview kelima sesi yang

Lebih terperinci

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi Satriananda *) ABSTRAK Air yang mengandung Besi (Fe) dapat mengganggu kesehatan, sehingga ion-ion Fe berlebihan dalam air harus disisihkan.

Lebih terperinci

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan BAB 1. PENDAHULUAN Kegiatan pelapisan logam akan menghasilkan limbah yang berbahaya dan dapat menjadi permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitarnya. Limbah industri pelapisan logam yang tidak dikelola

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA SEL ELEKTROKIMIA (Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Prak.Kimia Fisika) NAMA PEMBIMBING : Ir Yunus Tonapa NAMA MAHASISWA : Astri Fera Kusumah (131411004)

Lebih terperinci

LATIHAN-1 SEL ELEKTROLISIS

LATIHAN-1 SEL ELEKTROLISIS LATIHAN-1 SEL ELEKTROLISIS A. Pililah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Reduksi 1 mol ion MnO 4 - menjadi ion Mn 2+, memerlukan muatan listrik sebanyak. A. 1 F D. 2 F B. 3 F E. 4 F C. 5 F 2. Reaksi

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006 SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006 Soal 1 ( 13 poin ) KOEFISIEN REAKSI DAN LARUTAN ELEKTROLIT Koefisien reaksi merupakan langkah penting untuk mengamati proses berlangsungnya reaksi. Lengkapi koefisien reaksi-reaksi

Lebih terperinci

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8 BAB 8 BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8.5 SEL ACCU DAN BAHAN BAKAR 8.6 KOROSI DAN PENCEGAHANNYA

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

LEMBAR AKTIVITAS SISWA LEMBAR AKTIVITAS SISWA No SOAL & PENYELESAIAN 1 Pada elektrolisis leburan kalsium klorida dengan elektroda karbon, digunakan muatan listrik sebanyak 0,02 F. Volume gas klorin yg dihasilkan di anode, jika

Lebih terperinci

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

Soal-soal Redoks dan elektrokimia 1. Reaksi redoks : MnO 4 (aq) + C 2 O 4 2- (aq) Mn 2+ (aq) + CO 2 (g), berlangsung dalam suasana asam. Setiap mol MnO 4 memerlukan H + sebanyak A. 4 mol B. 6 mol D. 10 mol C. 8 mol E. 12 mol 2. Reaksi

Lebih terperinci

II Reaksi Redoks dan Elektrokimia

II Reaksi Redoks dan Elektrokimia Bab II Reaksi Redoks dan Elektrokimia Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini Anda dapat menyetarakan reaksi redoks, menyusun dan menerapkan sel volta dan sel elektrolisis, serta memahami dan mencegah

Lebih terperinci

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin) Bidang Studi Kode Berkas : Kimia : KI-L01 (soal) Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin) Tetapan Avogadro N A = 6,022 10 23 partikel.mol 1 Tetapan Gas Universal R = 8,3145 J.mol -1.K -1 = 0,08206

Lebih terperinci

Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS NARYANTO* ( ), FIKA RAHMALINDA, FIKRI SHOLIHA

Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS NARYANTO* ( ), FIKA RAHMALINDA, FIKRI SHOLIHA Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS NARYANTO* (1112016200018), FIKA RAHMALINDA, FIKRI SHOLIHA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

Lebih terperinci

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA REDOKS DAN ELEKTROKIMIA 1. Bilangan oksidasi dari unsur Mn pada senyawa KMnO4 adalah... A. +7 B. +6 C. +3 D. +2 E. +1 Jumlah bilangan oksidasi senyawa adalah nol, Kalium (K) mempunyai biloks +1 karena

Lebih terperinci

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN Review II A. ELEKTROLISIS 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2 O 4H + + O 2

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 47

LAMPIRAN-LAMPIRAN 47 DAFTAR PUSTAKA Achmad, H. (2001), Elektrokimia dan Kinetika Kimia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 45-103. Bowen, C. W., (1998), Item Design Consideration for Computer-Based Testing of Student Learning in

Lebih terperinci

Lampiran 1 Perhitungan Dosis

Lampiran 1 Perhitungan Dosis Lampiran 1 Perhitungan Dosis 1. Larutan Aloksan Dosis = 120 mg/ kgbb Volume penyuntikan intravena mencit = 0,2 ml o Dosis untuk mencit 21,9 gram = 21,9 x 120 mg = 2,628 mg o Dosis aloksan mencit intravena

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2. Hasil Perhitungan Konversi Dosis

LAMPIRAN 2. Hasil Perhitungan Konversi Dosis LAMPIRAN I 59 60 LAMPIRAN 2 Hasil Perhitungan Konversi Dosis 1. Larutan Glibenklamid Dosis manusia untuk Glibenklamid sebesar 10 mg dan konversi dosis dari manusia ke mencit = 0,0026 (Sunthornsaj N,et

Lebih terperinci

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) NAMA : YUSI ANDA RIZKY NIM : H311 08 003 KELOMPOK : II (DUA) HARI/TGL PERC. : SENIN/08 MARET 2010 ASISTEN : FITRI JUNIANTI LABORATORIUM KIMIA FISIKA

Lebih terperinci

Bab III Metodologi. Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan pada Bab I. Waktu dan Tempat Penelitian

Bab III Metodologi. Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan pada Bab I. Waktu dan Tempat Penelitian Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan pada Bab I. III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA Termodinamika Elektrokimia

ELEKTROKIMIA Termodinamika Elektrokimia Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Termodinamika Elektrokimia Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

POTENSIOMETRI & ELEKTROGRAVIMETRI

POTENSIOMETRI & ELEKTROGRAVIMETRI POTENSIOMETRI & ELEKTROGRAVIMETRI Disampaikan pada Mata Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 3 & 4 siti_marwati@uny.ac.id Konsep Dasar Elektrokimia Ilmu yang mempelajari hubungan antara

Lebih terperinci

4. Sebanyak 3 gram glukosa dimasukkan ke dalam 36 gram air akan diperoleh fraksi mol urea sebesar.

4. Sebanyak 3 gram glukosa dimasukkan ke dalam 36 gram air akan diperoleh fraksi mol urea sebesar. LATIHAN ULUM 1. Sebutkan kegunaan dari sifat koligarif larutan. 2. Sebanyak 27 gram urea ditimbang dan dimasukkan ke dalam 500 gram. Berapakah molalitas larutan yang terjadi?. 3. Apa definisi dari 4. Sebanyak

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining BAB II PEMBAHASAN II.1. Electrorefining Electrorefining adalah proses pemurnian secara elektrolisis dimana logam yangingin ditingkatkan kadarnya (logam yang masih cukup banyak mengandung pengotor)digunakan

Lebih terperinci

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn 1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A D. Cu E. Zn 2. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam anion sulfida, S 2-, konfigurasi elektronnya adalah...

Lebih terperinci

ELEKTROLISIS AIR (ELS)

ELEKTROLISIS AIR (ELS) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ELEKTROLISIS AIR (ELS) Koordinator LabTK Dr. Dianika Lestari / Dr. Pramujo Widiatmoko PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT

Lebih terperinci

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2 Bab IV Pembahasan Atom seng (Zn) memiliki kemampuan memberi elektron lebih besar dibandingkan atom tembaga (Cu). Jika menempatkan lempeng tembaga dan lempeng seng pada larutan elektrolit kemudian dihubungkan

Lebih terperinci

logam-logam berat diantaranya adalah logam berat tembaga yang terdapat pada limbah

logam-logam berat diantaranya adalah logam berat tembaga yang terdapat pada limbah PENGENDAPAN LOGAM TEMBAGA DENGAN METODA ELEKTROLISIS INTERNAL Abdul Haris, Ani Dwi Riyanti, Gunawan Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia F MIPA Universitas Diponegoro, Semarang 5275 ABSTRAK Telah

Lebih terperinci

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

REDOKS dan ELEKTROKIMIA REDOKS dan ELEKTROKIMIA Overview Konsep termodinamika tidak hanya berhubungan dengan mesin uap, atau transfer energi berupa kalor dan kerja Dalam konteks kehidupan sehari-hari aplikasinya sangat luas mulai

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis 1 Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada sel elektrolisis Subcapaian pembelajaran: 1. Mengamati reaksi yang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TEMBAGA SULFAT KAMIS, 25 APRIL 2014 DISUSUN OLEH: FikriSholiha 1112016200028 KELOMPOK 4 1. Annisa Etika Arum 1112016200009 2. Aini Nadhokhotani Herpi

Lebih terperinci

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik 2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik Modul 1: Reaksi-Reaksi Logam Transisi & Senyawanya TUJUAN (a) Mempelajari reaksi-reaksi logam transisi dan senyawanya, meliputi reaksi

Lebih terperinci

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas Devi Yulianti, Amir Supriyanto dan Gurum Ahmad Pauzi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng

Lebih terperinci

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia? Elektrokimia? Elektrokimia? Elektrokimia? Cabang ilmu kimia yang inti bahasannya adalah mempelajari proses perpindahan elektron pada reaksi kimia. Reaksi bisa terjadi dengan menghasilkan energi /voltase

Lebih terperinci

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112) TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI112) NAMA : Tanda Tangan N I M : JURUSAN :... BERBAGAI DATA. Tetapan gas R = 0,082 L atm mol 1 K 1 = 1,987 kal mol 1 K 1 = 8,314 J mol 1 K 1 Tetapan Avogadro = 6,023 x 10

Lebih terperinci

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 4, No. 02, Juli Tahun 2016 Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas Devi Yulianti, Amir Supriyanto dan Gurum Ahmad Pauzi Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

KIMIA ELEKTROLISIS

KIMIA ELEKTROLISIS KIMIA ELEKTROLISIS A. Tujuan Pembelajaran Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan garam tembaga sulfat dan kalium iodida. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di

Lebih terperinci

Kata kunci : pemahaman konsep, reaksi redoks, sel Volta, sel elektrolisis, tes diagnostik two tier.

Kata kunci : pemahaman konsep, reaksi redoks, sel Volta, sel elektrolisis, tes diagnostik two tier. MENGGALI PEMAHAMAN MAHASISWA KIMIA ANGKATAN TAHUN PERTAMA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG DALAM POKOK BAHASAN ELEKTROKIMIA MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO- TIER Evi Yulistia Heriyana, Sri Rahayu,

Lebih terperinci

PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA

PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA Abdul Haris, Didik Setiyo Widodo dan Lina Yuanita Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Fisik Material (LKFM), Institut Teknologi Bandung. 3.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peralatan gelas,

Lebih terperinci

10/31/2013 Rahmayeni

10/31/2013 Rahmayeni Potensial Reduksi Energi bebas dapat dinyatakan dalam bentuk perbedaan potensial. Cara ini dapat digunakan dlm memperkirakan reaksi redoks Setengah reaksi redoks: 2H + (l) + 2e - H 2(g) Zn (s) Zn 2+ (l)

Lebih terperinci

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4 APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4 A. DESKRIPSI Anda tentu pernah mengalami kekecewaan, karena barang yang anda miliki rusak karena berkarat. Sepeda,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA Vol. 84 Vol. 83

DAFTAR PUSTAKA Vol. 84 Vol. 83 DAFTAR PUSTAKA 1. Masykur, K. S., Asim dan Suyudi, A., (1995), Kesalahan Pemahaman pada Konsep dalam Belajar Fisika Bagi Siswa SMAN di Jawa Timur Ditinjau dari Beberapa Faktor Internal dan Eksternal yang

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, buku teks pelajaran yang dianalisis adalah buku teks pelajaran Kimia untuk SMA/MA kelas XII penulis A, penerbit B. Buku ini merupakan buku teks yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengembangkan prosedur praktikum sel volta yang efektif dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengembangkan prosedur praktikum sel volta yang efektif dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Untuk mengembangkan prosedur praktikum sel volta yang efektif dilakukan eksperimen di laboratorium dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Menentukan alat-alat

Lebih terperinci

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM NAMA : RACHMA SURYA M NIM : H311 12 267 KELOMPOK/REGU : III (TIGA)/VII (TUJUH) HARI/TANGGAL PERCOBAAN : RABU/23 OKTOBER 2013 ASISTEN : HASMINISARI

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah alat gelas berupa gelas kimia 100 ml sebanyak 3 buah, corong gelas 1 buah dan labu

Lebih terperinci

Pembuatan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil untuk Pembelajaran Reaksi kimia

Pembuatan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil untuk Pembelajaran Reaksi kimia Pembuatan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil untuk Pembelajaran Reaksi kimia Sri Haryati 1,a), Djulia Onggo 2,b) 1 SMAN 17 Garut Magister Pengajaran Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Lebih terperinci

Pembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010

Pembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010 Pembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010 26. Diketahui lambing unsur Fe, maka jumlah p +, e - dan n o dalam ion Fe 3+ adalah.... Jawab :, Fe 3+ + 3e - Fe [ 18 Ar] 4s 2 3d 6 [

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Sifat Koligatif Larutan

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Sifat Koligatif Larutan Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator 1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit. 1.1 Menjelaskan penurunan

Lebih terperinci

PENGARUH BAHAN ELEKTRODE PADA PENGAMBILAN Cu DAN Cd SECARA ELEKTROKIMIA

PENGARUH BAHAN ELEKTRODE PADA PENGAMBILAN Cu DAN Cd SECARA ELEKTROKIMIA PENGARUH BAHAN ELEKTRODE PADA PENGAMBILAN Cu DAN Cd SECARA ELEKTROKIMIA (The Effect of Electrod materials on Cu and Cd Uptake by Electrochemical Method) Abdul Haris, Melani Suberta, Didik Setiyo Widodo

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Dari beberapa unsur berikut yang mengandung : 1. 20

Lebih terperinci

KELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN

KELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN KELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN DATA PENGAMATAN Eksperimen 1 : Reaksi Eksperimen 2 : Pemanasan Garam Nitr Asam Nitrat dengan Logam Cu Perlakuan 1 keping logam Cu + HNO3 pekat beberapa tetes 1 keping

Lebih terperinci

Tinjauan Pustaka. Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya reaksi reduksi-oksidasi. Sel elektrokimia terdiri dari (Achmad, 2001):

Tinjauan Pustaka. Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya reaksi reduksi-oksidasi. Sel elektrokimia terdiri dari (Achmad, 2001): Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Elektrokimia Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara energi listrik dengan reaksi kimia. Proses elektrokimia adalah proses yang mengubah reaksi

Lebih terperinci

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr Sel Volta A. PENDAHULUAN Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun untuk mengubah energi kimia menjadi energi

Lebih terperinci

PERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam

PERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam PERCOBAAN VI A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam B. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Mengetahui sifat bahan kimia terutama logam Cu dan logam Mg terhadap asam sitrat. 2. Mengamati reaksi-reaksi yang terjadi

Lebih terperinci

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA Modul 3 Ujian Praktikum KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA Disusun oleh: Sandya Yustitia 10515050 Fritz Ferdinand 10515059 Maulinda Kusumawardani 10515061 Muhammad

Lebih terperinci

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM Standar Kompetensi Lulusan Siswa mampu mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. Materi : ph Larutan Indikator : Siswa dapat meramalkan

Lebih terperinci

13. Gilbert, G. L., (1976), A Buffer solution and its action, J.Chem.Ed, 53, Wiger, G. R., de la Comp, U., (1978), Conjugate acid base

13. Gilbert, G. L., (1976), A Buffer solution and its action, J.Chem.Ed, 53, Wiger, G. R., de la Comp, U., (1978), Conjugate acid base DAFTAR PUSTAKA 1. Whitten, K. W., Davis, R. E., Peck, M. L., Stanley, G. G., (200), General chemistry, Seventh edition, Thomson Brooks/Cole, USA 2. Harris, D. C., (1991), Quantitative chemical analysis,

Lebih terperinci

Hubungan Kuat Arus Listrik dengan Keasaman Buah Jeruk dan Mangga

Hubungan Kuat Arus Listrik dengan Keasaman Buah Jeruk dan Mangga Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6 2015 42 Hubungan Kuat Arus Listrik dengan Keasaman Buah Jeruk dan Mangga Hana Kholida 1, Pujayanto 2 1,2 Prodi Pendidikan Fisika, Jurusan

Lebih terperinci

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM Standar Kompetensi Lulusan Siswa mampu mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. Materi :

Lebih terperinci

REAKSI ELEKTROKIMIA (SEL GALVANI ATAU SEL VOLTA)

REAKSI ELEKTROKIMIA (SEL GALVANI ATAU SEL VOLTA) REAKSI ELEKROKIMIA (SEL GALVANI AAU SEL VOLA) Oleh : Drs. Agus Salim, M.Si dan Drs. Sunarto, M.Si A. PENDAHULUAN Sel Galvani atau sel Volta adalah suatu sel elektrokimia yang terdiri atas dua buah elektroda

Lebih terperinci

Tabel 4.1. Materi Kimia dalam KTSP yang Dilakukan dengan Praktikum

Tabel 4.1. Materi Kimia dalam KTSP yang Dilakukan dengan Praktikum BAB IV PEMBAHASAN Upaya peningkatan mutu pendidikan telah dan sedang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama di segala bidang. Upaya ini mulai dari pembenahan manajemen, pengembangan

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks

ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

SOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA

SOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA SOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA 1. Tulis persamaan molekul yang seimbang untuk reaksi antara KMnO 4 dan KI dalam larutan basa. Kerangka reaksi ionnya adalah MnO 4 (aq) + I 2 (aq) MnO 4 2 (aq)

Lebih terperinci